sitisyifa.files.wordpress.com file · web viewcoba kalian dengar.pohan mulai membaca sedangkan...

44
NAGA BONAR SEBUAH TEMPAT-SIANG Di tempat itu ada sebuah meja terbuat dari papan. Murad, Lukman dan Barjo sementara Pohan kelihatan asyik menulis disecarik kertas kecil sedangkan Lukman duduk termangu-mangu didepannya. Di hadapan mereka terletak dua buah gelas kopi yang agak kecoklat- coklatan warnanya. Lukman minum kopinya sambil mengernyitkan dahinya karena kopi tidak enak. LUKMAN: Kopi apa ini, Murad. Itulah kalau guru sekolah bikin kopi, mana lumpurpun ia tak tahu. MURAD: Jangan banyak cakap kau Lukman. Air selokanpun kau minum. LUKMAN:Jangan begitulah, Murad. Biarpun buruk begini, aku ini anak HBS. NURDIN POHAN SELESAI MENULIS. SAMBIL MENARIK NAFAS IA BERKATA POHAN: Selesai. Coba Kalian dengar. POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN. POHAN Hai pemuda Indonesia, bangkitlah kau semua. Negeri kita sudah merdeka Genderang perang sudah berbunyi dengarkan panggilan ibu Pertiwi! POHAN BERHENTI MEMBACA. POHAN Bagaimana? LUKMAN Bagus!

Upload: vanngoc

Post on 01-Aug-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

NAGA BONAR

SEBUAH TEMPAT-SIANGDi tempat itu ada sebuah meja terbuat dari papan. Murad, Lukman dan Barjo sementara Pohan kelihatan asyik menulis disecarik kertas kecil sedangkan Lukman duduk termangu-mangu didepannya. Di hadapan mereka terletak dua buah gelas kopi yang agak kecoklat-coklatan warnanya. Lukman minum kopinya sambil mengernyitkan dahinya karena kopi tidak enak.

LUKMAN:Kopi apa ini, Murad. Itulah kalau guru sekolah bikin kopi, mana lumpurpun ia tak tahu.

MURAD:Jangan banyak cakap kau Lukman. Air selokanpun kau minum.

LUKMAN:Jangan begitulah, Murad. Biarpun buruk begini, aku ini anak HBS.

NURDIN POHAN SELESAI MENULIS. SAMBIL MENARIK NAFAS IA BERKATA

POHAN:Selesai. Coba Kalian dengar.

POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.

POHANHai pemuda Indonesia, bangkitlah kau semua. Negeri kita sudah merdeka Genderang perang sudah berbunyi dengarkan panggilan ibu Pertiwi!

POHAN BERHENTI MEMBACA.

POHANBagaimana?

LUKMANBagus!

WAKTU ITU MASUK NAGABONAR DAN BUJANG TERUS MENDEKATI MEJA POHAN.

POHANDari mana saja kalian? Orang sudah mau perang.

NAGABONARPerang?

POHANYa, kalau Belanda kembali lagi, kita lawan.

Page 2: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

BUJANGTadi banyak bendera kulihat.

POHANKemerdekaan Indonesia sudah diproklamasikan di Jakarta. Tidak tahu kailan?

NAGABONARBiarlah kami baru istirahat.

LUKMANBeli rokoklah dulu bang. Sudah dua minggu tak berasap mulutku.NAGABONAR MENGELUARKAN SEBUAH ARLOJI DARI KANTONGNYA (ARLOJI YANG TADI DIPAKAI PERWIRA JEPANG).

NAGABONARMurad, berapa kau mau beli?

MURAD MEMPERHATIKAN ARLOJI ITU SAMBIL BERKATA.

MURADMurah ini harganya.......

POHANArloji siapa lagi yang kau copet ? rakyat ini sudah miskin, masih kau copet juga.

NAGABONARIni arloji kapten Jepang.

LUKMANPunya Jepang?

POHANBetul-betul hebat kau.

NAGABONARSiapa bilang Nagabonar tak hebat.

TIBA-TIBA DIA DIAM. TERDENGAR SUARA SEPERTI KERETA API LEWAT

NAGABONARJang, jang. Datang lagi dia Jang. Kaus kaki.

BUJANG MENGELUARKAN SEPASANG KAUS KAKI PUTIH YANG SUDAH BOLONG UJUNGNYA LALU MEMBERIKANNYA PADA NAGABONAR. NAGABONAR MENGENAKAN KAUS ITU.

Page 3: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

BUJANGTeh panas, teh panas.

NAGABONARSelimut Jang.

POHANKenapa kau?

NAGABONARBiasalah.

TIBA-TIBA BADAN NAGABONAR MENGGIGIL SEJADI-JADINYA. IA BERTERIAK.

NAGABONARTeh panas, teh panas.

MURAD DATANG BERLARI MEMBAWA TEH PANAS. NAGABONAR BERPEGANG KE MEJA SEHINGGA MEJA ITU IKUT BERGOYANG. SENDOK-SENDOK DI TASNYA BERGEMERINCING DAN GELAS TUMPAH. BUJANG JUGA IKUT MEMEGANG MEJA ITU SUPAYA JANGAN BERGONCANG.

NAGABONARJangan meja kau pegang. Dinding pegang. Nanti roboh dia meninggal awak. Bujang memegang ting kedai kopi itu. Murad meminumkan teh panas. Nagabonar berhenti gemetar. Ia mengelap keringatnya di kening.

POHANKenapa kau?

NAGABONARSudah. Tak apa-apa lagi bang. Sudah lewat dia. Aku ini tak ubahnya ........ kereta Medan belawan. Asal lewat dia, rumah Mak si Bujang bergoyang.

POHANKau sakit ! kau harus diperiksa dokter.

NAGABONARDokter mana pula yang dibayar tak mau.

POHANZulmi. Dolter Zulmi

Page 4: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

POHAN KEMUDIAN KELUAR DAN MENGAJAK BEBERAPA ORANG.

KEDENGARAN RADIO DI BUNYIKAN. LALU NAGABONAR SAMBIL MEMINUM KOPI MENDENGARKAN DENGAN SEKSAMA. LAMPU PERLAHAN MATI.

RADIO (off)DISINI RADIO REPUBLIK INDONESIA DENGAN WARTA BERITA.LUKMAN DAN BUJANG. MEREKA BERDIRI MENGITARI RADIO.

RADIOPASUKAN INGGRIS YANG PERTAMA-TAMA TELAH MENDARAT DI TANJUNG PRIOK. TERNYATA KEDATANGAN MEREKA DIIKUTI OLEH TENTARA BELANDA. SEMUA INI MEMANG TELAH DIPERKIRAKAN. PEMERINTAH INDONESIA AKAN MENGAJUKAN PROTES.

DIMANA-MANA BELANDA MEMBUNTUTI TENTARA SERIKAT YANG MENDARAT LALU MULAI MELAKUKAN PROVOKASI-PROVOKASI.

RADIORAKYAT MENGADAKAN PERLAWANAN. SIAPA SAJA YANG SEHAT DAN KUAT, BERSENJATAKAN APA SAJA, MAJU KEGARIS DEPAN DENGAN TEKAD MERDEKA ATAU MATI.

RADIO(off)SEMENTARA ITU DIGARIS BELAKANG DIADAKAN PEMBERSIHAN TERHADAP MATA–MATA MUSUH DAN PENGHIANAT–PENGHIANAT.

RADIO(off)DR. ZULMI SEORANG DOKTER TERKENAL TERNYATA SEORANG PENGHIANAT. PASUKAN RAKYAT DIPIMPIN OLEH MERIAM TERLAH MENGEPUNG RUMAH DOKTER PENGHIANAT ITU. TAPI MATA – MATA ITU SIDAH MELARIKAN DIRI KE KAMPUNG NICA.

DI SEBUAH TEMPAT-SIANG,  NAGA BONAR DAN PASUKANNYA SIAP BERANGKAT BERPERANG.

NAGABONARHai pemuda Indonesia bangkitlah kau semua. Negeri kita sudah merdeka Lalu ia terhenti karena ia lupa.

NAGABONARLukman

LUKMANYa, bang.

Page 5: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

NAGABONARTerusnya bagaimana? Aku lupa.

LUKMANTerus apa bang?

NAGABONARSambungan sajak bang Pohan yang kubaca tadi.

LUKMANGederang perang sudah berbunyi

NAGABONARSudah. Aku tahu. Dengarkan panggilan ibu pertiwi......Maju!

IA LALU MENEMBAKAN PISTOLNYA. 

NAGABONARKanapa kalian diam?

NAGABONAR MEMPERHATIKAN TINGKAH LAKU PARA PEJUANG DENGAN PENUH RASA HERAN. SEORANG PEJUANG DATANG BERLARI DAN MELAPOR.

PEJUANGAda kurir dari markas.

NAGABONARMau apa dia?

SEORANG KURIR BERPAKAIAN TENTARA RESMI DENGAN TANDA PANGKAT KOPRAL MENDEKAT. KURIR ITU MEMBERIKAN LAPORANNYA.

KURIRAda perintah dari markas. Perang harus dihentikan. Kita akan berunding dengan Belanda. Saudara Nagabonar harap melapor kemarkas untuk menerima perintah mundur.

NAGABONARMundur kemana? Kalau awak jatuh masuk laut macam mana? lalu dimakan ikan. Sudah pernah kau dimakan ikan.

KURIRBelum, tapi saudara harus mundur.

NAGABONARTidak mau mundur. (lalu langsung ia memberi perintah pada pasukannya). Maju....

Page 6: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

KURIRIni perintah mayor Pohan.

MENDENGAR MAYOR POHAN ITU LALU NAGABONAR BERTERIAK.

NAGABONARMundur!

PEJUANGMaju apa mundur? Aku dengar maju!

PEJUANG IIAku dengar mundur.

NAGABONAR BICARA PADA KURIR ITU

NAGABONARKenapa tak kau bilang ini perintah mayor Pohan ? kalau bang Pohan bilang mundur ya mundur lah........

KURIR ITU MEMBERI HORMAT LALU PERGI.

NAGABONARLukman. Coba kau pikir dulu, aku sudah tak mengerti lagi. Berunding – runding. Nica masuk juga.

TIBA-TIBA TERDENGAR SUARA TEMBAKAN, DAN HAMPIR MENGENAI PARA PEJUANG BURU-BURU MEREKA BERLINDUNG.

NAGABONARSiapa itu?

MEREKA MENEROPONG KEARAH JAUH.

MURADBukan Belanda!

LUKMAN (waktu melihat kedua orang itu)Anak buah si Mariam!

NAGABONARMau apa kalian? Mau perang.

ANAK BUAH MARIAMTidak bang.

Page 7: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

NAGABONARLalu kenapa kami kalian tembak?

ANAK BUAH MARIAMKami bukan mau menembak abang. Bang Mariam bilang. Tembak itu Belanda. Dia yang pasang mortir. Tapi yang kena abang.

NAGABONARBagus kalian.

ANAK BUAH MARIAMCuma salah tembak bang.

NAGABONARBilang sama si Mariam si tukang copet itu, kalau dia mau perang sama Nagabonar dia belajar menembak dulu. Bilang dia bukan pejuang, tapi perampok. Bilang sama dia bapaknya juga pencopet.

ANAK BUAH MARIAMKatanya abang pencopet juga.

NAGABONARYa, tapi aku bukan perampok. Aku seniman dan bapakku bukan pencopet seperti bapaknya. Maknyapun didapat bapaknya dengan mencopet isteri wak kandang. Bilang sama dia.

ANAK BUAH MARIAMAbang saja yang bilang. Habis kami mati dia bantai.

NAGABONARJadi mau apa kalian?

ANAK BUAH MARIAMKami masuk pasukaan abang saja. Tak tahan lagi ayam orang kampungpun dia rampok. Anak gadis orangpun tak ada yang aman dia buat.

NAGABONARBagus, kalau kalian mau tinggal. Murad kasih orang ini makan.

MURADDisini tak ada makanan.

NAGABONARKau cari, kalau tak ada kau suruh makan angin. Sekali makan harus makan.........Dia melambaikan tangannya supaya kedua pejuang itu pergi.

Page 8: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

NAGABONARLukman, kau bantulah aku.

LUKMANApa bang.

NAGABONARCoba kau berpikir keraslah. Kaukan anak HBS. Apa harus kubikin maju atau mundur ?

LUKMANAh, abang kan sudah kubilang kalau bang Pohan suruh mundur ya mundur lah.

LALU LUKMAN MASUK

NAGABONAR

Betul kau betul....... (dia berteriak memberikan perintah). Mundur ........

SETELAH BEBERAPA SAAT TERDENGAR SUARA NYANYIAN PRAJURIT KEMUDIAN BUJANG LARI MENYAMBUT KEMUDIAN MASUK KEMBALI SAMBIL TERENGAH-ENGAH SEMENTARA ITU TERDENGAR SUARA TERIAKAN DARI BELAKANG BUJANG, SUARA YANG SANGAT AKRAB DITELINGA NAGABONAR

Mari tembak belanda dengan sinapan masin

Mari tembak belanda dengan sinapan masin…

EMAK: Naga……awas kau!

BUJANG: Bang Naga…..gawat bang para pejuang membawa tawanan

NAGA: Baguslah!

BUJANG: Apanya yang bagus bang

KEMUDIAN DATANG PEJUANG SAMBIL MEMBAWA TAWANAN LALU MURAD MEMBAWA TAHANAN MASUK

NAGA BONAR: Ini yang bagus Jang!

BUJANG: Alamak….

TIBA-TIBA TERDENGAR LAGI TERIAKAN MEMANGGIL NAGABONAR

EMAK: Naga!!!

NAGA Bonar: (Kaget) Emak Jang..iya mak!

Page 9: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

BUJANG: Itulah maksudku bang

NAGA BONAR: Kenapa kau tak bilang…ya mak!(berlari menyambut emak)

EMAK MASUK SAMBIL MENCACI DAN MENCIBIR TELINGA NAGABONAR

EMAK: Bengak kau…kucari kemana-mana ternyata kau ada disini, daun sirihku habis, ambilkan yang baru

NAGA: ya mak, tapi emak tinggal disini ya?

EMAK: Tidak mau, aku mau daun sirih!

NAGA: Tapi kita sedang perang mak

EMAK: Tak peduli aku, sekali daun sirih tetap daun sirih!

NAGA: Apa kata dunia kalau nagabonar mengambil daun sirih..mak

EMAK: Dunia tak berkata apa-apa, bikin malu kau! Itu topi pakai jambul dari siapa lagi kau copet

NAGA: Ini topi panglima mak

EMAK: Hebat kau, sudah jadi panglima pencopet…pergi! Pergi kau!

NAGA: Alamak…mak…mak

EMAK: emmm…

NAGA KEMUDIAN MENDEKATI BUJANG

BUJANG: Ya…bang

NAGA: Kau bicaralah dulu sama emak, kalau kata-kataku sudah tak laku, itulah kalau nama sudah rusak!

BUJANG: Apa yang mesti ku bilang

NAGA: Ya suka hatimulah..kau bujuk dia supaya tinggal disini

BUJANG: Doakanlah bang

NAGA: ya, cepat!

BUJANG KEMUDIAN MENDEKATI EMAK

BUJANG: Mak..biar bujang yang ambilkan daun sirih ya, tapi emak harus tinggal disini

Page 10: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

EMAK: Puih…(meludahi wajah bujang) Kau yang mengajari naga mencopet, bengak kau!

SAMBIL TERSEDU SEDAN BUJANG MENDEKATI NAGABONAR

BUJANG: Tak tembus bang

NAGA: (mendesah sambil melihat emak) Jang, jangan kau pedulikan

BUJANG: Tapi emak yang menuduh aku…

NAGA: Jang kita ini seniman…macam bang Pohanlah

MASUK LUKMAN DAN MURAD

LUKMAN: Lapor tawanan sudah diamankan

NAGA: Ah..sudah kau siapkan semuanya

LUKMAN: Sudah bang

NAGA: Istirahatkan pasukan!

LUKMAN: Baik bang

NAGA: Sebelah sana!

LUKMAN: Bang Murad, pindahkan pasukan kesebelah sana Bang (sambil menunjuk)

MURAD: Pasukan istirahat!

NAGA BONAR KEMUDIAN MENDEKATI EMAK SAMBIL MEMBUJUKNYA UNTUK TINGGAL

NAGA: Mak…ayolah, emak tinggal disini ya?

EMAK: Baiklah…tapi kau harus janji untuk tidak mencopet lagi

NAGA: Ya mak, baik aku janji tidak mencopet lagi (memanggil Lukman), Lukman…

LUKMAN: Ya bang

NAGA: Kau siapkan tempat buat emak

LUKMAN: Baik bang

LALU LUKMAN MENGAJAK EMAK MASUK.MUSIK MENGIRING.TERLIHAT KIRANA DIANTARA DAUN JENDELA DENGAN WAJAH SEDIH MENATAP JAUH

Page 11: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

NAGA: Jang, makin lama..makin cantik kulihat dia

BUJANG: Ya tentulah bang, anak dokterlah namanya

NAGA: Kau pergi kesana, kau bilang sama dia…(terdiam sejenak), ya kau bilanglah sama dia..

BUJANG: Apa bang..

NAGA: Kau kan tahu..

BUJANG: Eh, betul bang aku tak tahu, apa yang mesti kubilang!

NAGA: Kau bilang sama dia….ya aku suka padanya

BUJANG: (Kaget) kalau begitu abang sajalah yang bilang aku tak berani! Kalau aku ditamparnya bagaimana?

NAGA: Eh, kau betul-betul tak ada guna, apapun tak ada yang bisa kau bantu

TIBA-TIBA TERDENGAR TERIAKAN

LUKMAN: Bang! Ada perintah buat abang

NAGA: Perintah! Siapa berani perintah nagabonar hah!

LUKMAN: Emak bang!

LUKMAN KEMUDIAN PERGI.

EMAK: Naga! Sini!

NAGA: Jang…ya mak!

EMAK: Eh..kapan kau beristri?

NAGA: Alamak…belum sempat mak (sambil tersipu malu)

EMAK: Kapannya kau akan insyaf?

EMAK MASUK, DATANG BARJO SAMBIL MEMBAWA SECARIK KERTAS BERGULUNG DIA TERENGAH-ENGAH

BARJO: Bang, bang naga! Ada kurir membawa perintah dari gubernur, kita diperintahkan berunding dengan komandan belanda tentang garis demarkasi (menyerahkan kertas itu), bacalah bang!

NAGA: Ahhh, berunding-berunding nica masuk juga, panggil Lukman dan Murad!

Page 12: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

BARJO: Iya bang

LAMPU PADAM.MUSIK PERGANTIAN ADEGAN. MALAM HARI DITEMPAT YANG SAMA TERLIHAT KIRANA SEDANG DUDUK TERMENUNG DAN BIDAH SEDANG MENYALAKAN LAMPU BADAI

BIDAH: Mau diapakan kita ni kak?

KIRANA: Tak tahulah aku bidah, Bapak entah dimana? Awak terdampar disini

BIDAH: Kata orang tawanan itu biasanya dibunuh, tapi si pencopet itu kulihat tak begitu kejam

KIRANA: Bagaimana kau tahu?

BIDAH: Ia begitu penurut sama ibunya, tandanya hatinya baik, barangkali kalau manis-manis kita sama dia, mau juga dia membebaskan kita

KIRANA: Itu pandai-pandai kaulah! Kalau aku dekat sama dia saja jijik aku

BIDAH: Tapi kalau bukan karena dia kita mungkin sudah mati dibunuh si Mariam itu

KIRANA: Hhhh…..

MEREKA KEMUDIAN MASUK, SEMENTARA ITU KELUAR LUKMAN, MURAD, BARJO DAN BUJANG LALU MEREKA DUDUK

LUKMAN: Untuk berunding dengan tentera belanda, masing-masing kita harus punya pangkat, supaya meraka segan!

MURAD: Betul itu!

LUKMAN: Dan dalam soal pangkat kita jangan sampai kalah

BARJO: Pangkat mereka apa Lukman?

LUKMAN: Aku tak tahu, tapi untuk amannya, bang Naga kita kasi saja pangkat yang tertinggi

MURAD: Apa?

LUKMAN: Marsekal Medan!

DATANG NAGABONAR BERPAKAIAN SANTAI MEMBAWA SEPIRING NASI, SAMBIL MENGUNYAH

NAGA: Adapula pangkat marsekal medan

Page 13: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

LUKMAN: Ya, seluruh panglima perang dalam perang dunia II pangkatnya itu, marsekal Romel, marsekal Montgomerry, bagaimana bang, pangkat abang marsekal medan saja

NAGA: Rasanya kurang enak Lukman, eh..apa tak bisa kau tambah sedikit

LUKMAN: Tambah bagaimana?

NAGA: Bagaimana kalau marsekal medan Lubuk Pakam

LUKMAN: Tidak ada pangkat macam begitu, perusahaan bus medan lubuk pakam ada!

MURAD: (Tertawa)

NAGA: Tapi kalau marsekal medan saja tak mau aku!

LUKMAN: Aku kan sudah bilang tak ada pangkat macam begitu

NAGA: Kalau tak ada kau bikin!

LUKMAN: Dibikin…ahhh..apa kata dunia!

NAGA: Itulah..(melempar piring nasi ke arah Lukman) yang kupikir juga dunia yang kau sebut tadi! Eh..kalian tahu si Naga Bonar tukang tembakau yang kerjanya menipu orang saja dia juga anak Medan, nanti orang mengira itu aku…naahhhh apa kata dunia!

LUKMAN: Kalau begitu suka hatilah aku tak usah ikut! Bikin kalianlah!

NAGA: Jangan merajuklah kau, (Lukman mau beranjak) duduklah dulu, apa tak ada pangkat yang lain?

LUKMAN: Yang lebih rendah ada! Jendral!

NAGA: Ahh.. itulah, Jendral naga bonar (terdiam sejenak) eh…hebat kau tak percuma kau jadi juru bicara markas

LUKMAN: Setuju!

BARJO, MURAD DAN BUJANG JUGA MENGATAKAN HAL YANG SAMA.SETUJU.

LUKMAN: Bang Murad pangkatnya Kolonel

MURAD: setuju!

LUKMAN: Barjo pangkatnya Letnan Kolonel

BARJO: Setuju

LUKMAN: Kalau aku Mayor sajalah cukup

Page 14: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

MURAD dan Barjo: Setuju

LUKMAN: Tapi, beras masuk dalam urusanku, urusan pangkat selesai!

NAGA: Belum! Bujang Bagaimana?

Lukman: ahhh…soal si Bujang ini agak sulit, sebab selama ini tugasnya hanya tugas pribadi, membawa bangku, mencabut pedang…sudahlah, Kopral saja!

Murad dan Barjo: Setuju!

Lukman: tanda pangkat sudah disiapkan, nanti kita rapat untuk menhadapi perundingan, rapat saya tutup!(Sambil mengetuk meja, kemudian mereka semua berdiri kecuali Bujang)

Murad: (sambil tertawa) hebat kau Luk, cepat kali

Lukman: tentu bang kita kan sedang perang kilat (lalu mereka pergi)

TERSISA HANYA NAGA DAN BUJANG, BUJANG TERLIHAT SEDIH DAN KECEWA, NAGA BINGUNG

BUJANG: Kecewa bang!

Naga: eh…apa pula salahku?

Bujang: aku di angkat orang jadi Kopral abang diam saja!

Naga: eh..bagaimanapula aku mau mendebat di Lukman, dia anak HBS, awak sekolah bambupun tak tamat

Bujang: Abang harus coba!

Naga: sudah kucoba sekali, diturunkan orang tu pangkatku dari Marsekal menjadi Jenderal, lalu kucoba lagi…eh tak taulah apa jadinya aku, Kopralpun tak dapat kukira

Bujang: kalau begitu aku betul-betul kecewa!

Naga: jadi mau kau apa?

Bujang: coba abang pikir baik-baik, si Murad tu bekas pedagang kopi, kopinyapun bukan kopi nomer satu Kolonel, si Barjo bekas Guru yang dipecat karena tidak penah masuk tapi tetap terima gaji Letnan Kolonel, nah si Lukman yang lari tersuruk-suruk bila mendengar suara mortir Mayor, nah aku bang! Yang selalu maju biar peluru terus merama-rama supaya tempat duduk abang ada, Kopral…(menahan marah)kopral!..jauh-jauh merantau yang didapat cuma kopral

Page 15: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

Naga: jadi pantasnya pangkat kau apa?

Bujang: ya setidak-tidaknya wakil jenderal-lah

Naga: (sambil berpikir, tiba-tiba masuk ketiga orang tadi lengkap dengan tanda pangkat)

Lukman: Jenderal, rapat mau dimulai!

Naga: ah..ah..ah

Bujang: mau rasanya aku meludahi muka si Lukman tu!

Naga: jadi aku harus mendebat si Lukman?

Bujang: iya! Abang bilang sama si Lukman tu, hei! Lukman kalau bukan karena aku sama si Bujang, mulut kau tu dulu tak berasap

Naga: tapi kalau diturunkan orang tu pangkatku jadi Kopral, kau bela ya Jang?

Bujang: bela sampai mati bang!

NAGA BONAR KEMUDIAN MENGIKUTI RAPAT KILAT PERUNDINGAN DENGAN TENTARA BELANDA

Naga: soal pangkat ini ku anggap belum selesai!

Lukman: alamaaakk..apalagi?

Naga: soal si bujang! Kita tak adil terhadap dia! Aku minta dia di angkat jadi wakil jenderal

Lukman: (tertawa) bang, dari nabi Adam sampai sekarang belum pernah ada pangkat macam begitu

Naga: (sambil menggaruk kepalanya) ahhh…

Lukman: tapi karena abang jenderal, silahkan abang angkat dia jadi wakil jenderal, aku tak usah ikut!

Naga: jangan begitulah kau ahh, kalau tak ada kata kau ya tak adalah, tapi bagaimana kalau kita naikkan dia jadi Sersan?

Lukman: belum pernah terjadi dalam sejarah tentera dimanapun di dunia ini, orang naik pangkat sekali dalam lima menit! Abang bilang sama dia, pangkatnya Kopral itu sudah bagus!

NAGA BONAR KEMUDIAN MENEMUI BUJANG

Page 16: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

Naga: sudah kudebat dia

Bujang: hasilnya?

Naga: kalah, itulah…aku kan sudah bilang, bagaimana mungkin aku…

Bujang: sudah-sudah! Terima kasih! Jauh-jauh merantau hanya untuk jadi Kopral! Itulah yang aku tidak sanggup! Jadi sampai disinilah persahabatan kita (hendak berjabat tangan) aku mau pergi!

MUSIK BERIRAMA SEDIH MENGALUN LIRIH

Naga: kau mau meninggalkan aku Jang?

Bujang: tak ada pilihan lain bang!

Naga: kalau kau mau pergi juga, ini (menyerahkan pistol)

Bujang: buat apa?

Naga: tembak dulu aku, baru kau pergi

LALU KEDUANYA LARUT DALAM KESEDIHAN MENDALAM, LAMPU PADAM. TEMPAT YANG SAMA-PAGI SUARA AYAM BERKOKOK,TEROMPET PERANG BERBUNYI TERLIHAT NAGA BONAR DAN PASUKANNYA BERSIAP-SIAP MENYAMBUT TENTARA BELANDA

Barjo: Hormat pada jenderal Naga Bonar!

NAGA BONAR MEMBERI HORMAT PADA PASUKANNYA, MUSIK MENGIRINGI, TAK LAMA KEMUDIAN TERDENGAR TERIAKAN

Emak: Naga! Naga! Mau apa kau pagi-pagi begini?

Naga: ada perlu sebentar mak!

Emak: tolong ambilkan sirih! Sirih yang kemarin sudah busuk

Naga: iya mak!

NAGA BONAR LALU MELIRIK KE ARAH KIRANA YANG BERDIRI DI ANTARA DAUN JENDELA, TAPI BIDAH MELAMBAIKAN TANGANNYA KEPADA NAGA BONAR, BURU-BURU NAGA BONAR MEMALINGKAN WAJAH

Naga: yang awak tembak Kirana, yang kena si Bidah, dia kira dia setingkat sama awak

Bujang: benar-benar tak tau diri dia, pesuruh sama jenderal manalah sepadan, eh..tapi baru kali ini kulihat ada jenderal di suruh mengambil sirih

Page 17: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

Naga: diam kau! Nanti kurobek mulut kau!

Bujang: kalau mulutku dirobek matilah aku, apalah dayaku abang Jenderal, awak Kopral

Murad: Utusan tentera belanda sudah datang!

NAGA BONAR DAN PASUKANNYA BERSIAP MENYAMBUT, UTUSAN BELANDA MASUK

Mayor Slot: kundach heneral (berjabat tangan dengan Naga) uch ha ti beidich?

Naga: yah..yah (melepas tangan utusan, kemudian memegangnya lagi) made in Swiss!

Luitenand 1: doch heneral, rupanya ada ahli sama arloji

Naga: yah, yah!

Mayor Slot: now, zulchai mei berhainer?

Luitenand 2: gud mayor, sebaiknya kita duduk heneral, bei mei platzs mayor

Mayor Slot: Luitenand, frankzain exelenci waizsi in posisi is?

Luitenand 2: eehh, untuk menentukan garis demarkasi, kami minta heneral menunjukkan dimana markas besar pasukan tuan?

Naga: yah, yah (melihat ke atas) banyak burung!

SEMUA MELIHAT KE ATAS

Naga: disini!

Mayor Slot: hauvbe you libetzing bach ta ach kelibezeits?

Luitenand 1: ne mayor! Wel heneral, tanganh sangath cepath!

Naga: yaahhh, saya seniman

Mayor Slot: wat sech dey, obeduty

Luitenand 2: heibe weir date hei enkersaitenanz is

Mayor Slot: oh, gud stenach dichteizeig, yah you di Indonesia sent almodichster

Luitenand 1: heneral penyairh?

Naga: emm, (sambil menggerakkan telunjuk dan jari tengahnya)

Page 18: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

Luitenand 1: ou yah, penari

Naga: yah, yah!

Lukman: (gelisah) hah…

Luitenand 1: ya, ya..Mayor, vouebhaizein danser

Mayor Slot: oh god, an danser (menepuk jidat) tu demain, terk kunter bach

Naga: ini mayor sakit kepala?

Luitenand 1: yah, yah mayor ada sedikith poesingh

Luitenand 2: kami minta, heneral tunjukkan sekali lagi? Dimana posisi markas tuan?

Naga: (memainkan tangannya)

Mayor Slot: hud efleiter!

NAGA BONAR MASIH TETAP MEMAINKAN TANGANNYA MENGIKUTI GARIS-GARIS YANG ADA PADA PETA KEMUDIAN MENUNJUK SALAH SATU TITIK

Naga: ahh, disini!

Luitenand 2: (mengikuti telunjuk nagabonar) disitu!

Naga: yah, yah!

Mayor Slot: Parrit Bhuntarh? Ne..ne?

Naga: ahh..yah,yah!

Luitenand 1: tidakh mungkinh heneral, disana tempath tentara kerajaanh en disana ada dapurh

Naga: ya, banyak dapur!

Luitenand 1: yah, disana ada dapurh tentara kerajaanh, masakh! Masakh!

Naga: iya, makan, makan!

Luitenand 1: ne…masakh, masakh, masakh!

Naga: iya! Makan!

Luitenand 2: heneral, barangkali heneral salah tunjuk, kami minta sekali lagi?

Page 19: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

NAGA BERPIKIR SEJENAK KEMUDIAN MENGANGKAT TELUNJUKNYA DAN LANGSUNG MENUNJUK TITIK YANG SEMULA

Mayor Slot: how?

Luitenand 2: parith buntarh, mayor!

Mayor Slot: now! Eike go en das instruction gutha bach

Luitenand 2:Eh, maaf heneral kalau begitu kami harus menunggu instruksi lebih lanjut

Naga: yah, yah, yah!

Mayor Slot: now heneral, khulach!

Naga: hmm..(berjabat tangan, sambil memperhatikan arloji mayor Slot)

Mayor Slot: oh yah, made in Swiss!

Naga: (tertawa kemudian menutup tangan mayor Slot dengan topinya)

SETELAH PERUNDINGAN ITU TIDAK MENEMUKAN JALAN KELUAR, KEMUDIAN UTUSAN BELANDA ITUPUN PERGI, NAGA KEMUDIAN MENGELUARKAN SESUATU DARI DALAM TOPINYA

Naga: Jang! Ini buat kau

Bujang: bagus betul bang, arloji macam ini belum ada lagi disini

Naga: kau simpan baek-baek bujang, itu bekas arloji mayor slot, jadi biarpun pangkatmu kopral, tapi arloji kau mayor

Bujang: mayor bang!

Naga: iya!

LUKMAN DENGAN WAJAH MASAM PERGI TERLEBIH DAHULU, SEMENTARA BUJANG MENGAMBIL GITAR MENGAJAK YANG LAINNYA BERNYANYI SEJENAK MELUPAKAN PENAT YANG MELANDA

Koor:

Encik daun berketan padi…amboy

Sambil memetik si bunga pudak 2x

Amboy srilanka 2x

Page 20: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

Tuan pergi kelautan api..amboy

Biar hangus kuturut juga

Amboy srilanka 2x

DATANG LUKMAN MASIH DENGAN WAJAH MASAMNYA, MENYELA KEASYIKAN NAGA YANG SEDANG BERNYANYI RIANG

Lukman: saya minta tenang! Ini soal penting!

NYANYIANPUN BERHENTI

LUKMAN: kita harus rapat lagi bang, ini soal penting

Naga: tak ada yang penting

Lukman: abang sadar tidak apa yang abang lakukan tadi?kita bisa dituduh telah menggagalkan perundingan, apa kata dunia?

Naga: tak apa-apa!

Lukman: itu mayor sudah abang bikin pusing

Naga: lalu apa pula salahnya, kenapa kau yang sibuk!

Lukman: hah, ini perundingan bang, bukan main-main!

Naga: aku tidak main-main Lukman, belanda itu mengira mereka itu pintar dan kita ini bodoh! Tapi naga bonar tidak bodoh! Kalau kukatakan dimana markas kita, dia akan Tanya dimana mortir, dimana 12,7!

Lukman: dia bertanya untuk merundingkan dimana garis demarkasi

Naga: bodohnya kau! Kalau dia tau! Besok boleh kau tunggu bomnya berjatuhan seperti ubi, di atas kepala kita, lalu awak meninggal semua! Mau kau?

Lukman: baiklah abang tidak mau katakan, tapi kenapa abang tunjuk parit buntar? Padahal kita semua tau kalau tempat itu sudah mereka duduki

Naga: kenapa mereka duduki ah..ah..ah, padahal itukan rumah neneknya si Murad, betulkan Murad?

Murad: (tersenyum) betul Naga

Naga: jadi bukan kampung mereka, coba kau bilang sama…eh siapa namanya itu…

Barjo: mayor jam tangan

Page 21: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

Naga: ah ya mayor jam tangan itu supaya jangan tinggal di rumah neneknya si Murad, tapi pulang ke kampungnya!

Lukman: tapi kenapa abang tak tunjuk tanjung beringin saja misalnya

Naga: mana kutau, Lukman! Aku tak pernah belajar melihat peta! Jadi karena ada sedikit kertas peta itu terkelupas, kutunjuk saja itu! Hah, rupanya dapur maknya kutunjuk..haha..haha.haha pusing dia, eh sudahlah aku tak percaya sama belanda, berunding-berunding tapi mereka masuk juga, barjo!

Barjo: siap jenderal!

Naga: suruh pasang 12,7 di persimpangan simpang empat, si Lubis suruh pasang mortir di bukit sagala, di serumput padang kau tempatkan si timpang bersama pasukan senapan, kalau belanda masuk! Suruh si lubis tembakkan mortar ke tebing lalu tunggu dengan pasukan senapan hantam pantatnya dengan bren dari samping!

Barjo: siap jenderal (sambil memberi hormat)

LAMPU PADAM. KEESOKAN PAGINYA LUKMAN SEDANG BERBICARA DENGAN KIRANA TAK SENGAJA BUJANG MELIHAT MEREKA SAMBIL MEMPESIAPKAN PAKAIAN DAN SEPATU NAGA BONAR KEMUDIAN LUKMAN PERGI, KIRANA DAN BUJANG SALING TATAP, NAGA DATANG MEMAKAI KAIN DAN HANDUK

Naga: Eh, Jang coba kau cium

Bujang: sabun cap burung merak bang?

Naga: iyalah, kau kan yang suruh, tiga kali aku sabuni

Bujang: sekarang abang sudah betul-betul bau jenderal, sampai ke medan wanginya

MEREKA LALU TERTAWA, SEMBARI ITU BUJANG MENYISIR RAMBUT NAGA BONAR

Bujang: pangkat baru mayor, hendak makan santapan jenderal, betul-betul tak tahu diri dia!

Naga: maksud kau apa?

Bujang: yah, apa boleh buat, awak sekolah bambupun tak tamat, dia anak HBS

Naga: aku agak muat juga lihat si Lukman

Bujang: apa kubilang

Naga: eh,kau tak bilang apa-apa, heran aku kerjanya berpikir saja

Page 22: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

Bujang: sudah gila barangkali dia bang

Naga: sudah kau bilang aku mau bertamu

Bujang: Sudah bang

NAGA KEMUDIAN BERDIRI BERSIAP MENDATANGI KIRANA, TIBA-TIBA TERDENGAR SEPERTI SUATA KERETA API LEWAT

Naga: jang! Dia datang jang, selimut! Selimut!

Bujang: I..iya bang, gara-gara si Lukman

Naga: Lukman tidak pernah menyuruh aku mandi! Jangan meja kau pegang, rumah pegang nanti roboh dia meninggal awak!

Bujang: iya bang

NAGA TERLIHAT MENAHAN SAKIT, TAPI TAK LAMA KEMUDIAN

Naga: akh…ahhhh…sudah lewat kereta, apalagi kita tunggu nanti hilang wangi badanku, kau suruh pula kau mandi

Bujang: (tertawa) eh, sepatunya bang

LUKMAN DATANG

Lukman: kemana bang?

Bujang: abang kasi pelajaran dia dikit

Naga: eh, Lukman!

Lukman: iya bang

Naga: kau kuperintahkan berhenti berpikir, kalau kau berpikir aku juga ikut berpikir, susah aku, ah jadi kau berhentilah berpikir

Bujang: alah, jangan yang itu bang, ayo!

Naga: eh, urusan kau beras jadi kau urus beras, kirana aku yang urus itu urusan jenderal

Lukman: baik jenderal,kopral ikut saya! Ini perintah!

Naga: bah! Apa pula ini?

Page 23: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

NAGA HANYA BISA MELIHAT KEPERGIAN BUJANG DAN LUKMAN, LALU IA BERGEGAS MENUJU GUBUK TEMPAT KIRANA SAMBIL MENGENDAP-ENDAP TIBA-TIBA MUNCUL BIDAH DENGAN TIBA-TIBA.

Bidah: (kaget) ahh…

Naga: (dengan sigap mengeluarkan pistol, menodong Bidah karena kaget)

MENDENGAR TERIAKAN BIDAH, KIRANA KELUAR DARI GUBUKNYA

Kirana: mau kau apakan dia? Mau kau bunuh? Hebat betul mau menembak orang tak bersenjata

NAGA BONAR MENYARUNGKAN PISTOLNYA

Kirana: kenapa kau mengendap-endap? Mau apa kau?

Naga: eh, tak apa-apa? Kalau di usir, ya pergi aku!

NAGA BERPALING HENDAK PERGI

Naga: aku di usir?

Kirana: duduk! Aku mau bicara, (kepada bidah) kau ke belakang bidah!

Bidah: ya kak

Naga: kalau boleh aku minta the panas?

Kirana: kalau boleh! Kenapa kalau boleh, kau tinggal perintah! Kami tawanan

Naga: bukan..

Kirana: apa yang bukan! Lukman tadi bilang padaku!

Naga: itu pandai-pandai dia sajalah

Kirana: aku bukan belanda! Bukan penghianat!

Naga: bilang sama dia, biar dia pusing! Memang macam-macam dia pikirannya!

LALU KEDUANYA TERDIAM SEJENAK

Naga: kalau aku, aku cuma mau berkunjung, tadi aku mandi pakai sabun cap burung merak, eh..he..eh..eh, kata si Bujang wanginya tercium sampai ke Medan, tapi setelah itu menggigil aku, eh kalau tak dipegang si Bujang, roboh rumah!

Kirana: masih ada malaria kau?

Page 24: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

Naga: eh, tak taulah, tapi datangnya seperti kereta medan tebing tinggi, kalau lewat dia bergoyang rumah

TIBA-TIBA TERDENGAR TERIAKAN HINGGA MENGAGETKAN MEREKA BERDUA.

Barjo: Lapooorrrr!

Naga: ehhh….hari ini semua orang memekik rupanya! Ada apa?!

Barjo: jenderal Mariam, dari divisi harimau kumbang dating berkunjung!

Naga: ya, tapi kenapa kau memekik tadi

Barjo: eh, he..he supaya kedengaranlah bang naga

Naga: baik! Suruh dia kemari!

Barjo: siap bang!

NAGA KEMUDIAN MEMINUM TEH YANG DIBAWAKAN BIDAH

Naga: itu…pencopet yang mau menculik kau dulu

Kirana: apa kami mau kau serahkan?

TERDENGAR LAGI SUARA DARI KEJAUHAN

Barjo: jenderal Mariam telah datang!

MUSIK PENGIRING SUASANA KEDATANGAN MARIAM

Kirana: Apa yang harus kulakukan? Barangkali baik kalau aku bersembunyi bersama si Bidah?

Naga: kau disini saja

NAGA BONAR LALU MENYAMBUT KEDATANGAN MARIAM, MUSIK SUASANA-TEGANG, NAGA DAN MARIAM KEMUDIAN BERPELUKAN ALA PENCOPET

Mariam: apa aku berkunjung pada salah seorang sodara?

Naga: tidak salah lagi!

MEREKA LALU BERPELUKAN MESRA SAMBIL TERTAWA TERBAHAK-BAHAK, NAGA MENGAJAK MARIAM DUDUK

Mariam: aku tau dia ada disini! Aku pernah cari dia, tapi dipotong orang yang tinggal hanya roti dan keju, tapi aku tidak akan pernah lupa akan hinaan itu!

Page 25: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

Naga: aku juga tidak! Jadi kau kemari untuk mengambil dia?

Mariam: betul! Sudah lama aku suka sama dia, he..he..he

Naga: aku juga!

Mariam: nah! Kalau begitu kita perang sodara sajalah!

MENDENGAR ITU KEDUANYA BERSIAP MEMEGANG PISTOL MASING-MASING, NAGA BONAR MENGURUNGKAN NIATNYA

Naga: Mariam! Kita jangan perang karena perempuan! Kita main catur saja ah..ah..ah, kalau kau menang kau boleh ambil dia

Mariam: bagus itu!

Naga: tapi kau takkan menang! Mana bisa kau main catur

Mariam: eh..eh..kau lihat saja nanti! Kau bawalah dia kemari, jadi taruhannya, bagaimana?

Naga: Murad! Kau panggil Kirana!

Murad: Siaappp!

MURAD KEMUDIAN PERGI MENJEMPUT KIRANA, SEMENTARA NAGA BONAR DAN MARIAM MENYIAPKAN PAPAN CATUR, NAMUN KETEGANGAN MULAI TERASA DI ANTARA KEDUANYA. KIRANA DATANG BERSAMA MURAD

Mariam: nahhh…

Murad: duduk (mempersilahkan kirana)

Naga: ini namanya si Mariam, dikantor polisi namanya si dompet, dia mau sama kau!

Mariam: eh, ini sebenarnya tak perlu! Buat apa! (kepada Kirana) kau perempuan anak penghianat!

Naga: eh, waktu bapaknya masih jadi pencopet (melihat kirana) bapakmu sudah melawan balanda

Mariam: eh..eh kau bawa-bawa bapakku (meniru mimik naga) kau memang benar-benar anak emakmu! Ha..ha..ha

Naga: aku tau kau tak suka padanya, siapa pula yang mau dompet buruk!

Mariam: eh, naga jaga mulut kau! Kau kira kau saja yang jenderal, aku juga jenderal (menunjukkan tanda pangkat)

Page 26: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

Naga: ha..ha..ha, ah sekarang kami akan main!

Marriam: ayolah!

Naga: tapi mana mungkin si bengak buta huruf ini menang!

Mariam: jaga mulut kau naga! Ayolah!

Naga: ayo!

MEREKA LALU MAIN CATUR ALA PENCOPET. MUSIK TEGANG MENGIRING. SEMENTARA ITU TERLIHAT KIRANA BIMBANG DENGAN KEADAANNYA, KHAWATIR KALAU NAGA BONAR AKAN KALAH.

Naga: kemana kau, ah..ah..ah

Mariam: kau yang kemana dungu! Kumakan benteng kau!

Naga: eh, makan saja kerja kau, bengak kali kau ini! Apapun taka da yang kau bisa, baiknya kau belajar pada keledai

Mariam: eh, naga jaga mulut kau, bisa hilang kesabaranku ini!

Naga: hilangpun tak apa-apalah! Skak! Ah..ah..ah, kudengar makmu dicopet bapakmu dari wak Kandang, kau dengar juga kan Murad?

Murad: (paham akan maksud naga) ah..hahaha

Mariam: eh, jangan turut campur kau Murad,kukunyah kau nanti!

Naga: jangan takut Murad, harimau ini tak bergigi

Mariam: masih untung aku naga, bapakku masih ada tapi kau bapakmu sandal jepit, sandal jepang! Hahahaha..

Naga: puihh..kau hina emakku hah! Membungkuk kau barjo (sambil mengbil senjata di pinggang Barjo) ini kepala bapakmu, matanya, mulutnya, kuludahi..puihh (lalu menginjak-injak gambar yang dibuatnya) skak! Mat!, apa kubilang! Bengak!

MELIHAT HAL ITU MARIAM MARAH DAN MEMBANTING PAPAN CATUR HINGGA BERHAMBURAN, LALU IA BERSIAP MENCABUT PISTOLNYA

Murad: berhenti! Jangan naga!

Mariam: jangan turut campur murad! Ini perang jenderal lawan jenderal!

MURAD DAN BARJO MUNDUR. MUSIK SUASANA TEGANG, LAMPU PERLAHAN MATI, LALU TERDENGAR SUARA SALING MENEMBAK, TAK LAMA SETELAH ITU

Page 27: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

LAMPU PERLAHAN MENYALA KIRANA MASIH TERLIHAT BERSEMBUNYI DI BALIK MEJA

Mariam: naga! Kakiku ini, kena!

Naga: cukup!

Mariam: cukuplah!

Naga: Kirana, bagaimana?

Mariam: ah, mampuslah kau sama dia!

MARIAM PERGI. NAGA KELUAR DARI PERSEMBUNYIANNYA, MENDEKATI KIRANA YANG MENANGIS KETAKUTAN.

Kirana: kau terluka, mari ku obati, bidah! Ambilkan obat-obatan

Bidah: ya kak

Kirana: aku tadi sudah takut kau akan kalah main catur, Cuma kulihat kau yakin sekali akan menang

Naga: ah tidak, mana bisa aku menang dari dia, dia jago catur! Aku kenal dia, jadi kubikin saja dia marah, lalu kucopet buah caturnya

Kirana: kenapa kau jadi pencopet?

Naga: mula-mula aku mau jadi perampok! Lalu ada kejadian yang membikin aku malu, dan aku berkata, Naga Bonar kau tak bisa jadi perampok, kau mencopet saja, main kecil-kecil sajalah, nah sudah itulah aku jadi…jadi senimanlah

KIRANA TERTAWA KECIL MENDENGAR ITU, SETELAH MINUM TEH NAGA HENDAK PERGI.

Kirana: naga, naga tunggu! Terima kasih

MELIHAT HAL ITU HATI NAGA BONAR BERBUNGA-BUNGA, SAMBIL BERDENDANG IA PERGI, LALU DATANG BUJANG DENGAN WAJAH TAK SEDAP DIPANDANG.

Naga:

Anak udang dimakan udang, jangan dibeli anak belidang 2x

Hati abang mabuk kepayang, apalah baik kan obatnya 2x

BUJANG MENGHAMPIRI NAGA BONAR

Page 28: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

NAGA: eh, dari mana kau?

Bujang: nah inilah baru pulang dari tadi (menjawab naga dengan nada kesal) si Lukman itu betul-betul ingin membunuh kau rupanya

Naga: diapakannya kau?

Bujang: disuruhnya aku mengangkut beras, pulang-balik, pulang-balik, mau kulawan pangkatnya lebih tinggi, tak tahanlah aku kalau begini bang! Selama dia jadi Mayor sampai kiamatpun aku tetap jadi Koral!

Naga: apalah artinya pangkat dalam perjuangan Bujang

Bujang: bagi abang tidak, tapi kalau abang disuruh mengangkat beras, kutanggung lain cakap abang!

Naga: ah, kau! Yang penting kaberanian bertempur, nah itu keahlianmu!

Bujang: nah, betul bang jadi bisa kita lihat siapa yang lebih hebat! Kita serang pasukan belanda di parit buntar

Naga: ehhh, kita tidak boleh menyerang, ada perjanjian genjatan senjata!

Bujang: ahhh, peduli apa!

Naga: eh, kau jangan bertempur bujang

SAYUP-SAYUP TERDENGAR SUARA KIRANA MENDENDANGKAN LAGU MELAYU

Kirana:

Waktu malam bulan mengembang

Dikarang lagu tiada bersyair

Aku ibarat bunga kiambang

Terapung-apung di atas air

Burung merpati di awan biru

Di dalam hati terasa rindu

Maksud hati hendak ke pulau

Perahu ada pendayungnya….

Bujang: begini bang!

Page 29: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

Naga: Diam! Dia menyanyi Jang

MENGAMBIL GITAR DAN MENDEKATI ARAH NYANYIAN

Bujang: bang, bagaimana bang?

Naga: suka hati kaulah!

NAGA BONAR MENUJU GUBUK KIRANA SAMBIL MEMAINKAN GITAR, MENGIRINGI NYANYIAN KIRANA, NYANYIAN BERHENTI.

Bidah: kata kak Kirana dari pada abang di luar sendirian, dia akan menemani abang disini

Naga: (tersenyum, lalu duduk)

TAK LAMA KEMUDIAN DATANGLAH KIRANA

KIRANA: Tak saya kira, kau bisa juga main gitar

Naga: ah, sedikit-sedkitlah, menyanyi juga…bisa

Kirana: Banyak juga yang kau bisa, apalagi?

Naga: Ya, mencopetlah

Kirana: Nanti, suatu hari perang akan selesai dan kita akan menang

Naga: kita?

Kirana: Ya

Naga: Siapa kita?

Kirana: Kau, aku, nanti keadaan akan menjadi lain, apa cita-citamu?

Naga: Apa perlu kupikirkan itu?

Kirana: Perlu! Mau jadi apa kau?

Naga: Ya, ada juga kutimbang-timbang, karena Emak sudah betul-betul malu aku jadi copet, jadi kupikir-pikir biar Emak bangga, jadi polisilah!

Kirana: pokoknya, kau jangan lagi jadi pencopet

Naga: oh tidak, aku janji biar ditaruh barang didepanku tidak akan kucopet!

Kirana: aku senang padamu

Page 30: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

MEREKA TERDIAM SEJENAK

Naga: jadi, ada…copet yang jadi orang baek-baek?

Kirana: ada

Naga: copet yang jadi suami perempuan baek-baek?

Kirana: bisa

Naga: Salaman!

MEREKA KEMUDIAN BERJABAT TANGAN, DAN MEREKA DIKAGETKAN OLEH TERIAKAN

Murad: Naga! Naga! gawat Naga! Bujang berangkat membawa pasukan 10 orang!

Naga: Kapan dia berangkat?

Murad: Barusan tadi, katanya dia mau menyerang pasukan belanda di parit buntar!

Naga: Heh, Jadi jenderal juga rupanya si Bujang

LAMPU PADAM. KEMUDIAN MENYALA KEMBALI. PAGI HARI. NAGA BONAR SEDANG MINUM KOPI.

Lukman: Lapor, Bujang dan pasukannya sudah kembali!

Naga: suruh dia kemari!

Lukman: tidak bisa

Naga: kenapa tidak bisa, kalau dia membangkang turunkan pangkatnya!

Lukman: dia sudah mati

NAGA BONAR KAGET IA LALU BERDIRI. MASUK PEJUANG MEMBAWA MAYAT BUJANG DENGAN DI TANDU, NAGA SEGERA MENGHAMPIRI MAYAT BUJANG IA SEDIH. MUSIK SEDIH MENGIRINGI.

Lukman: siapkan penguburan!

NAGA BERJALAN TAK BERDAYA. MAYAT BUJANG DIPERSIAPKAN UNTUK DIKUBURKAN.

Naga: bujang, kau sudah kularang bertempur, tapi kau bilang kau mau bertempur! Kubilang jangan bertempur, tapi kau bertempur juga! Itulah! Sekarang matilah kau! Kubur!

Page 31: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

NAGA BONAR TERSEDU HANDAK MENANGIS.IA LALU DUDUK MERATAPI NASIB SAHABATNYA. PARA PEJUANG MEMBAWA MAYAT BUJANG. SETELAH KEADAAN SEPI. NAGA BONAR MENANGIS SEJADI-JADINYA.

Naga: bujaaaannngggg

DATANG LUKMAN

Lukman: bang, abang jangan menangis seperti itu, abang jenderal, malu kita bang!

Naga: jadi, kalau jenderal tidak boleh menangis, kau sajalah jadi jenderal!

Lukman: bukan tak boleh tapi jangan begitu keras, kalau didengar pasukan, semangatnya akan turun

Naga: jadi bagaimana?

Lukman: sedkit-sedkit saja, ya, macam sedu-sedanlah!

Naga: bagaimana aku bisa sedu sedan, dada ini rasanya mau pecah! Kalau kutahan rusak aku

Lukman: ya, terserah abang bagaimana caranya, tapi tak bisa begini, ini merusak perjuangan bang!

DATANGLAH IDE GILANYA SI LUKMAN, DIA MENGAMBIL GITAR DAN MENGIRINGI TANGISAN NAGA BONAR. NAGA BONAR LARUT DALAM IRAMA GITAR DAN TANGISANNYA

Naga: oohh….bujaaangggg…kenapa kau pergi, sampai hati kau bujaaannng…a minor lagi…ahhhh..bujaaannnggg, tega betula kau bujaanngg…e…ahhh

TERDENGAR TERIAKAN MURAD

Murad: acara penguburan akan segera dimulai!

Lukman: bang, aku pergi dulu, abang kutinggal ya

LUKMAN SEGERA BERGEGAS KE PEMAKAMAN BUJANG, NAGA BONAR MASIH TERISAK SENDIRI.

Naga: buujaaannggg…sudah kubilang kau jangan bertempur kau bertempur juga, sekarang matilah kau…lalu dimakan cacing…bujaaaannnggg.

TAK LAMA KEMUDIAN KIRANA DATANG.

Page 32: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda

Kirana: kau jangan terlalu bersedih Naga, semua orang mesti mati, apalagi dalam peperangan.

Naga: (terdiam sejenak) betul-betul, jangankan Kopral, jenderal juga mati! Tapi yang kusedihkan bukan Kopral mati, itu Cuma bikin-bikinan si Lukman, tapi si Bujang, aku sudah bilang sama dia jangan bertempur…ahhh dia bertempur juga, itulah.. sekarang dimakan cacing dia!

Kirana: sudah begitu suratan tangannya, mau apa kita?

Naga: itu juga betul, hahhhh…Cuma dia kawan yang paling setia, kalau aku masuk penjara dulu, dia juga ikut masuk, walaupun tidak ikut ditangkap! Sebab katanya kalau di dalam penjara makanan tidak perlu dibayar (naga tersedu lagi) sekarang aku tinggal sendiri, habis.

Kirana: tidak! Kau tidak sendiri, aku masih ada.

Naga: aku juga berharap begitu, tapi mak kan sudah bicara padamu, katanya…

Kirana: aku tidak peduli apa kata emakmu, yah…aku..tak peduli

KIRANA LALU MENCIUM PIPI KANAN NAGA BONAR.

Kirana: aku akan damping kau sampai kapanpun!

MUSIK PENUTUP MENGIRINGI. LAMPU PERLAHAN-LAHAN PADAM.

TAMAT.

Page 33: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda
Page 34: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda
Page 35: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda
Page 36: sitisyifa.files.wordpress.com file · Web viewCoba Kalian dengar.POHAN MULAI MEMBACA SEDANGKAN LUKMAN DAN MURAD MENDENGARKAN.POHANHai pemuda Indonesia, ... POHANYa, kalau Belanda