repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33617/1... · upaya....
TRANSCRIPT
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SHALAT FARDU
MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATA PELAJARAN
FIQIH KELAS VII MTs ATTAQWA 10 BEKASI UTARA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd)
Oleh :
Darmawati
1812011000039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Upaya Meningkatkan Keterampilan Siswa Dalam Melaksanakan Shalat
Fardu Melalui Metode Praktikum Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
MTs Attaqwa 10 Bekasi Utara
Skripsi diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk
Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
(S.Pd)
Oleh:
Darmawati
1812011000039
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Upaya Meningkatkan Keterampilan Siswa Dalam
Melaksanakan Shalat Fardu Melalui Metode Praktikum Pada Mata
Pelajaran Fiqih Kelas VII MTs. Attaqwa 10 Bekasi Utara
disusun oleh Darmawati, NIM 1812011000039, Jurusan Pendidikan Agama Islam,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiyah yang berhak untuk
diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang di tetapkan oleh fakultas.
Jakarta, Juni 2016
Yang Mengesahkan,
iii
iv
SURAT PERNYATAAN KARYA PENULIS
بسم هللا الر حمن الر حيم
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Darmawati
NIM : 1812011000039
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul “Upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam
melaksanakan shalat fardu melalui metode praktikum pada mata pelajaran fiqih kelas VII
MTs. Attaqwa 10 Bekasi Utara Tahun Pelajaran 2015/2016”, adalah benar hasil karya sendiri
di bawah bimbingan :
Dosen Pembimbing : Muhammad Dahlan, Dr.M.Hum
NIP : 19780313999031006
Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta, Juni 2016
Yang Menyatakan,
Darmawati
v
ABSTRAK
DARMAWATI, (1812011000039): Upaya Meningkatkan Keterampilan Shalat Fardu
Melalui Metode Praktikum pada Mata Pelajaran Fiqih kelas VII MTs. Attaqwa 10
Bekasi Utara Tahun Pelajaran 2014/2015
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melaksanakan
shalat fardu pada mata pelajaran Fiqih melalui metode praktikum. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa dalam melaksanakan shalat fardu di
Madrasah Tsanawiyah Attaqwa 10 Kaliabang Tengah Bekasi Utara
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan di Madrasah Tsnawiyah Attaqwa 10, dengan jumlah siswa 38 orang,
dilaksanakan dalam 2 siklus dan dalam setipa siklus terdapat 2 tahap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan keterampilan siswa dalam
melaksanakan shalat fardu. Pada sebelum tindakan, hanya mencapai persentase 49.0%
dengan kategori “kurang mampu” karena 48.0% berada pada rentang di bawah 54%. Pada
siklus I kemampuan siswa tergolong “mampu” karena 61 % berada pada rentang 55-80%.
Setelah diperbaiki pada siklus II kemampuan siswa meningkat menjadi 90 % dengan kategori
“sangat mampu”, karena siswa berada pada rentang 80-100%. Artinya Kemampuan Siswa
Kelas VII MTs. Attaqwa 10 Kaliabang Tengah Bekasi Utara dalam Melaksanakan Shalat
Fardu telah mencapai di atas 80 %.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Rabb semesta alam yang selalu
memberikan rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam melaksanakan shalat
fardu melalui metode praktikum pada mata pelajaran fiqih kelas VII MTs. Attaqwa 10 Bekasi
Utara Tahun Pelajaran 2014/2015.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW, keluarga, para sahabat, para tabi‟in, dan kepada seluruh umatnya. (Aamiin). Semoga
kita mendapatkan syafaatnya nanti di yaumul akhir.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan kami
sangat terbatas, sehingga banyak kekurangan dalam skripsi ini, dan masih jauh dari
kesempurnaan. Namun dengan adanya bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai
pihak, akhirnya skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr.Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
3. Marhamah Saleh, Lc, MA Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Muhammad Dahlan, Dr. M. Hum Dosen pembimbing yang penuh kesabaran dan
keikhlasan membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingannya kepada penulis selama
mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah diberikan Bapak dan Ibu mendapatkan
keberkahan dari Allah SWT.
6. Bapak H.A.Syarwani, S.Pd.I Kepala Sekolah MTs. Attaqwa 10 yang telah memberikan
izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, serta segenap dewan
guru.
vii
7. Teristimewa untuk ayahandaku dan ibundaku Serta Suamiku dan anak-anakku yang
senantiasa penulis sayangi dan cintai, serta merekalah penyemangatku dunia dan
akhiratku, yang selalu memberikan cinta kasih serta restu kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu mudah mudahan
bantuan,bimbingan,dukungan,semangat, dan doa yang telah diberikan menjadi pintu
datangnya ridho dan kasih sayang Allah SWT di dunia dan akhirat. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi semua pihak. Aamiin yaa rabbal
„aalamiin.
Jakarta, Juni 2016
Penulis
Darmawati
DAFTAR ISI
PENGESAHAN......... iPENGESAHAN SKRIPSI.. iiPERNYATAAN PENULIS iiiUJI REFERENSI iV
ABSTRAK V
KATA PENGANTAR............ viDAFTAR ISI ........... viiDAFTAR TABEL viiiDAFTAR GAMBAR iX
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang.. 1
B. Identifikasi Masa1ah.............. 4
C. Batasan Masalah 4
D. Rumusan Masalah '. 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5
BAB II KAJIAN TEORIA. Kerangka Teoretis
1. Pembelajaran Fiqih di MTs....'.a. Tujuan pembelajaran Fiqih di MTs.....'b. Materi Pelajaran Fiqih di MTs '..'......c. Statergi pembelajaran Fiqih di MTsd. Penilaian pembelajaran Fiqih di MTse. Pembelajaran Solat Irardu di MTs.'....
2. Metode Praktikum.a. Pengertian metode Praktikumb. Tujuan dan manfaan metode praktikum.c. Kelebihan dan kekurangan metode praktikum.d. Langkah-langkah metode praktikum
B. Penelitian yang Relevan....C. Kerangka BerfikirD. Indikator Keberhasilan'.........
1. Indikator Kinerja.....2. Indikator KemamPuan
E. Hipotesis Tindakan
BAB III METODE PENELITIANA. Subjek dan Objek Penelitian.B. Tempat dan Waktu Penelitian.C. Rancangan Penelitian'............D. Instrumen PengumPulan Data..E. Jenis dan Teknik Pengumplilan Data....
vlll
6
6
6
6
61
8
t414
15
15
l516
t717
t718
19
20202023
26
Analisis DataObservasi dan Refleksi
BAB IY HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Setting Penelitian
1. Visi dan Misi MTs. Attaqw 102. Keadaan Siswa dan Guru MTs. Attaqw 103. Sarana dan Prasarana MTs. Attaqw 10Hasil PenelitianPembahasan
BAB V PENUTUPA. Kesimpulan..........
DAFTAR PUSTAKADAFTAR LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUP
F.
G.2729
B.C.
303031
31
31
67
7373
v1N
DAFTAR TABEL
Tabel l.IVTabel.2.IV
Tabel 10.IV
Tabel ll.IVTabel l2.lY
Tabel l3.IV
Tabel 14.IV
Tabel l5.IV
Tabel l6.IV
Tabel 17.lV
Tabel lS.IV
Tabel 19.IV
Tabel20.IV
29
30
3t
36
38
39
4l
43
45
47
53
55
56
58
59
62
64
67
69
71
Tabel3.IV
Tabel4.IV
Tabel5.IV
Tabel6. IV
Tabel T.IV
Tabel S.IV
Tabel9.IV
lx
DAFTAR GRAFIK
Grafik. l.IVGrafik.2.IV
Grafik.3.IV
68
7t
72
x11
xl
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran Fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat
memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaanya untuk
diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat syari’at
Islam secara kaffah (sempurna).1 Salah satu dari syari’at Islam itu ialah
pelaksanaan Shalat fardu.
Mata pelajaran Fiqih mengandung materi yang sarat dengan pengetahuan
tentang aturan kehidupan yang perlu diberdayakan sebagai upaya
menumbuhkembangkan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan
pembelajaran Fiqih di MTs adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan
keimanan, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,
pengalaman peserta didik tentang ajaran agama Islam sehingga menjadi muslim
yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya kepada Allah SWT
serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.2
Mata pelajaran Fiqih memiliki fungsi untuk:
1. Penanaman nilai, yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai
kebahagiaan dunia akhirat.
2. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah SWT serta berakhlak mulia yang telah ditanamkan dalam
lingkungan keluarga.
3. Penyesuaian mental, yaitu untuk membentuk agar peserta didik mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun
1Standar Kompetensi lulusan dan standar isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
di Madrasah, Kantor Wilayah Departemen Agama Islam Provinsi Jawa Barat, 2008 2 Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum, Tingkat Satuan Pendidikan dan
Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam, (Surabaya: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h. 54
2
lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungan melalui pendidikan
agama Islam.
4. Pengajaran, yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan keagamaan secara
umum.
5. Penyaluran, yaitu menyalurkan siswa untuk mendalami pendidikan agama
ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi.
6. Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemahan-
kelemahan peserta didik dalam meyakini, mengamalkan ajaran Islam
dalam kehidupan sehari-hari.3
Mengingat pentingnya upaya penumbuhkembangkan sikap positif ini,
maka perlu diperhatikan proses jalan kegiatan belajar mengajar tersebut agar hasil
yang dicapai tidak hanya sebatas pengetahuan kognitif saja, tetapi juga mencakup
aspek afektif dan psikomotor. Agar tercapainya ketiga domain aspek di atas maka
harus menggunakan strategi dan metode, media dan alat evaluasi serta lingkungan
belajar yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran Fiqih, bahwa di MTs.
Attaqwa 10 Bekasi Utara telah diajarkan materi tentang shalat fardu. Guru telah
memberikan bimbingan kepada siswa agar siswa mampu melakukan shalat fardu
dengan benar. Adapun upaya yang dilakukan oleh guru adalah:
a. Guru sudah membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Guru sudah membuat silabus
c. Guru sudah melakukan remedial
d. Guru sudah melakukan beberapa metode yaitu metode ceramah, tanya jawab,
metode drill dan penugasan.
Namun kenyataannya setelah diadakan evaluasi terhadap siswa, terdapat
ketidakmampuan pada siswa dalam melaksanakan shalat fardu. Hal ini terlihat
pada gejala-gajala sebagai berikut:
1) Dari 38 orang siswa hanya 10 orang atau 26,3 % yang dapat melafalkan niat
shalat fardu dengan benar.
3 Ibid h. 54
3
2) Dari 38 orang siswa hanya 10 orang atau 26,3 % yang dapat melafalkan bacaan
doa Iftitah dengan benar
3) Dari 38 orang siswa hanya 9 orang atau 23,7 % yang mampu melafalkan
bacaan I’tidal dengan benar
4) Dari 38 siswa hanya 15 orang yang mampu melafalkan bacaan duduk antara
dua sujud dengan benar
5) Dari 38 siswa hanya 15 orang yang mampu melafalkan bacaan tahyat dengan
benar.
6) Dari 38 siswa hanya 8 orang yang benar dalam melakukan takbiratul Ihram
Berdasarkan gejala-gejala di atas, maka penulis tertarik untuk
menggunakan metode praktikum. Metode praktikum adalah jenis metode yang
memberikan kesempatan kepada sejumlah siswa untuk mempraktekkan
keterampilan spesifik yang dipelajari di kelas melalui demonstrasi.4 Metode
praktikum ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Adapun kelebihan metode
praktikum adalah:
a) Menambah keaktifan siswa untuk membuat dan mempraktekkan sendiri.
b) Dapat melaksanakan langkah-langkah sambil berfikir.
c) Pengertian siswa menjadi luas.
d) Dapat memberikan bimbingan kepada siswa secara dekat selama praktek.
e) Siswa dapat menerapkan apa yang dipelajari ke dalam kehidupan sehari-hari.5
Sedangkan kekurangan dari metode praktikum adalah:
(1) Tidak semua bahan dapat dipraktikumkan.
(2) Siswa-siswa yang mempunyai pengalaman sedikit tidak dapat
mempraktekkan secara baik.
(3) Membutuhkan waktu yang lama karena setiap siswa harus mendapatkan
kesempatan untuk praktikum.6
4 Melvin L. Silberman, Strategi Pembelajaran Aktive, (Bandung: Nusamedia, 2011),
h.134 5 Zuhairini, Methodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Biro Ilmiah Fakultas
Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang, 2009), h. 95 6 Ibid, h. 95
4
Berdasarkan latar belakang dan gejala-gejala di atas, penulis tertarik untuk
meneliti permasalahan ini dengan judul Upaya Meningkatkan Keterampilan
Shalat Fardu Melalui Metode Praktikum pada Mata Pelajaran Fiqih kelas VII
MTs. Attaqwa 10 Bekasi Utara Tahun Pelajaran 2014/2015
B. Identifikasi Masalah
1. Masih banyak siswa yang belum mampu melaksanakan solat fardu dengan
baik dan benar
2. Pentingnya guru memilih strategi pembelajaran yang tepat
3. Masih banyak orang tua yang tidak peduli pada kedisiplinan solat
anaaknya.
C. Batasan Masalah
Demi menghindari kesalahpahaman tentang judul peneltian ini, maka
perlu penegasan istilah yang berkenaan dengan konsep:
1. Meningkatkan adalah menaikkan, mempertinggi, memperhebat.7
2. Kemampuan siswa adalah kesanggupan yang dimiliki atau kecakapan yang
dimiliki oleh siswa.8
3. Melaksanakan fardu adalah suatu proses yang dijalani oleh pendidik dan
peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar untuk melakukan proses
melaksanakan shalat fardu
4. Metode praktikum adalah jenis metode yang memberikan kesempatan
kepada sejumlah siswa untuk mempraktekkan keterampilan spesifik yang
dipelajari di kelas melalui demonstrasi.9
7 Robert Gagne, Prinsip-Prinsip Belajar untuk Pengajaran, (Surabaya: Usaha Nasional,
1998), h. 86 8 WS Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: PT Gramedia, 1993),
h. 43 9 Melvin L. Silberman, Loc. Cit
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan gejala-gejala di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah: apakah metode praktikum dapat meningkatkan
keterampilan siswa dalam melaksanakan shalat fardu pada mata pelajaran Fiqih
kelas VII MTs. Attaqwa 10 Kaliabang Tengah Bekasi Utara.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan
keterampilan siswa dalam melaksanakan shalat fardu melalui metode
praktikum pada mata pelajaran fiqih kelas VII MTs. Attaqwa 10
Kaliabang Tengah Bekasi Utara.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
a. Bagi guru: Metode praktikum yang dilakukan pada penelitian ini
diharapkan sebagai alternatif metode pembelajaran Fiqih di MTs.
Attaqwa 10 Bekasi Utara.
b. Bagi siswa: Metode praktikum ini dapat meningkatkan kemampuan
siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs. Attaqwa 10 Bekasi Utara.
c. Bagi sekolah: Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini diharapkan
dapat dijadikan salah satu bahan dalam rangka meningkatkan
keterampilan siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs. Attaqwa 10
Bekasi Utara
d. Bagi peneliti: Menambah pengetahuan bagi peneliti tentang metode
praktikum dan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam pada
program Studi PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teoretis
1. Pembelajaran Fiqih di MTs
a. Tujuan pembelajaran Fiqih diMTs.
Tujuan pembelajaran Fiqih di MTs agar dapat:
1) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur
ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah
yang diatur dalam Fiqih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama
yang diatur dalam Fiqih muamalah.
2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman
tersebut diharapkan meumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam,
disimplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi
maupun sosial1.
b. Materi pembelajaran Fiqih di MTs.
Materi pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi:
1) Aspek fiqih ibadah meliputi: ketentuan dan tatacara taharah, shalat fardu,
salat sunnah, dan slat dalam keadaan darurat, sujud, azan dan istiqomah,
berzikir dan berdoa setelah shalat, puasa, zakat, haji dan umrah, kurban
dan qkikah, makanan dan perawatan janazah, dan ziarah kubur.
2) Aspek fiqih muamalah, meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, riba,
pinjam meminjamkan, utang piutang, gadai, dan borg serta upah.2
c. Strategi pembelajaran Fiqih di MTs.
Strategi pembelajaran Fiqih di MTs dapat dilihat dari standar kompetensi
yang telah diatur dalam buku pedoman yang diterbitkan oleh Kementrian
Agama Republik Indonesia, sebagai berikut:
1) Kelas 7 semester 1: (a) melakssanakan ketentuan taharah, (b)
melaksanakan tata cara shalat fardu dan sujud sahwi. (c)
1 Standar Kompetensi lulusan dan standar isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
di Madrasah, opcit, hal 3 2 Ibid, hal. 52
7
melaksanakan tata cara azan, iqomah, salat jamaah (d) melaksanakan
tata cara berzikir dan berdoa setelah shalat.
2) Kelas 7 semster 2: (a) melaksanakan tata cara shalat wajib selain salat
lima waktu (b) melaksanakan tata cara shalat jama (c) melaksanakan
tata cara shalat sunnah muakkadah dan ghairu muakkad
3) Kelas 8 semester 1: (a) melaksanakan tata cara sujud di liar shalat (b)
melaksanakan tata cara puasa (c) melaksanakan tata cara zakat
4) Kelas 8 semester 2 : (a) memahami ketentuan pengeluaran harta di
luar zakat (b) memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah (c)
memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman.
5) Kelas 9 semester 1: (a) memahami tata cara peneymbilahan qurban
dan aqiqah (b) memahami tentang muamalah.
6) Kelas 9 semester 2: (a) memahami muamalah diluar jual beli (b)
melaksanakan tata cara perawatan jenazah dan ziarah kubur
d. Penilaian pembelajaran Fiqih di MTs.
Evaluasi atau penilaian pembelajaran fiqih adalah proses sistematis
untuk memperoleh informasi mengenai keefektivan atau menetapkan baik
buruknya kegiatan pembelajaran dalam membantu siswa mencapai target yang
ditetapkan sesuai KKM. Pelaksanaannya terdiri dari:
1) Pre Test (tes awal)
Tes ini merupakan tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai.
Bentuk pertanyaan secara lisan yakni membacakan materi yang dibahas
minggu lalu. Pos tes digunakan untuk mengecek materi yang telah dipelajari
beberapa pertemuan yang lampau. Jika seorang siswa berhasil menjawab
dengan baik, maka pelajaran yang baru dapat diberikan.
2) Ulangan Harian.
Ulangan harian diberikan setelah proses pembelajaran berakhir. Tes ini
disebut juga tes formatif. Dengan tujuan untuk mengetahui sampai dimana
pencapaian atau penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran yang disampaikan
8
meliputi pengetahuan maupun ketrampilan setelah mengalami suatu kegiatan
belajar.
3) Ulangan Tengah semseter.
Dilaksanakan setiap pertengahan semester, baik semester genab
maupun semester ganji.
4) pre-tes.
pelaksaannya bersamaan dengan ulangan semester gasal maupun genap.
e. Pembelajaran Shalat Fardu di MTs.
Pembelajaran shalat fardu di MTs dimulai dari kelas 7 semseter satu,
standar kompetensi yang dirumuskan adalah: Melaksanakan tata cara shalat
fardu dan sujud sahwi. Kompetensi dasarnya adalah: 1) menjelaskan tata cara
shalat fardu 2) menghafal bacaan-bacaan shalat lima waktu 3) menjelaskan
ketentuan waktu shalat lima waktu 4) menjelaskan ketentuan sujud sahwi 5)
mempraktikkan shalat lima waktu dan sujud sahwi.
Khusus di MTs.Attaqwa 10 shalat fardu juga dipraktekkan melalui shalat
Zuhur berjamaah. Secara bahasa shalat berarti do’a. Sedangkan menurut
istilah shalat adalah seperangkat perkataan dan perbuatan yang dilakukan
dengan beberapa syarat tertentu, dimulai dari takbir dan diakhiri dengan
salam.3 Menurut Rifa’i, shalat adalah berhadap hati kepada Allah sebagai
ibadah, dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam serta menurut syarat-syarat yang
telah ditentukan.4
Shalat dalam Islam menempati kedudukan sangat penting, karena shalat
adalah perbuatan yang pertama kali akan dihisab (dihitung) pertanggung
jawabannya kelak di hari kiamat. Sesuai Hadit Nabi Muhammad SAW.
صيذذ صيخ الح فب خ اىص اىقيب اىعجد ي ب يذبست عيي ه ا
ي فسدد فسدد سبئز ع ا ي سبئز ع
3 Drs.Supiana, MAg & M.Karman, MAg, Materi Pendidikan Agama Islam, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 23 4 Moh Rifa’i, Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, (Semarang: PT. Karya Toha Putra,
1976), h. 32
9
Artinya: “Amal yang pertama kali akan dihisab bagi seorang hamba pada
hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka akan dinilai baik
semua amalnya yang lain dan jika shalatnya rusak maka akan dinilai
jeleklah semua amalnya yang lain”. (HR. At-Tabrani)
1) Waktu-waktu Shalat Fardu
Waktu pelaksanaan shalat fardu sudah ditentukan dan tidak boleh
diubah, ketentuannya adalah sebagai berikut:
a) Shalat Zuhur: awal waktunya setelah condong mata hari ke
barat dari pertengahan langit sampai bayang-bayang telah
sama panjang dengan bendanya.
b) Shalat Ashar: mulai dari habis waktu zuhur sampai terbenam
matahari.
c) Shalat Maghrib: mulai terbenam matahari sampai terbenam
cahaya merah di kaki langit sebelah barat.
d) Shalat Isya’ : mulai dari hilangnya syafaq merah sampai terbit
fajar Sodiq.
e) Shalat Shubuh: dari terbit fajar sodiq sampai terbit matahari5.
2) Syarat Shalat
Adapun syarat shalat itu terdiri dua jenis, yaitu:
a) Syarat sah shalat:
(1) Suci badan dari hadats besar dan kecil. Hadats kecil ialah
tidak dalam keadaan berwudhu dan hadats besar adalah
belum mandi dari junub
(2) Suci badan, pakaian dan tempat dari najis.
(3) Menutup aurat (aurat laki-laki adalah antara pusar
sampai lutut, sedang aurat perempuan adalah seluruh
anggota badan kecuali kedua telapak tangan dan
wajah).
5 Kementerian Agama RI, Buku Siswa FIQIH, Direktorat Pendidikan Madrasah, 2014, h.
27
10
(4) Telah masuk waktu shalat. Shalat tidak wajib dilaksanakan
terkecuali apabila sudah masuk waktunya, dan tidak sah
hukumnya shalat yang dilaksanakan sebelum masuk
waktunya.
(5) Menghadap kiblat, jika berada dalam Masjid Haram
Mekah, maka harus menghadap langsung. Dan jika jauh
dari baitullah, maka cukup menghadap ke arahnya.
b) Syarat Wajib Shalat:
(1) Islam, maka tidak sah shalat yang dilakukan oleh orang
kafir, dan tidak diterima. Begitu pula halnya semua
amalan yang mereka lakukan
(2) Baligh (lak-laki telah keluar sperma atau sudah berumur 15
tahun, dan perempuan telah keluar darah haid atau sudah
berumur 15 tahun). Akan tetapi anak kecil hendaknya
diperintahkan untuk melaksanakan shalat sejak berumur
tujuh tahun dan shalatnya itu sunnah baginya
(3) Berakal, maka tidaklah wajib shalat bagi orang gila atau
mabuk
(4) Suci dari haid dan nifas bagi perempuan
(5) Telah sampai dakwah kepadanya, dan
(6) Terjaga, tidak sedang tidur.
3) Rukun Shalat
Tentang rukun shalat ini dirumuskan menjadi 13 perkara:
a) Niat, artinya menyengaja di dalam hati untuk melakukan shalat,
misalnya berniat di dalam hati: sengaja saya shalat Zhuhur empat
raka'at karena Allah. Begitulah seterusnya untuk tiap-tiap macam
shalat dengan niat yang tertentu pula.
b) Berdiri, bagi yang berkuasa: (tidak dapat berdiri boleh dengan
duduk, tidak dapat duduk boleh dengan berbaring).
c) Takbiratul ihram: membaca "Allahu Akbar",
Berdasarkan hadits Ali:
11
رذيييباىزسيي باىزنجيز, رذزي ر, الحاىط فزبح اىص
Artinya: “Nabi saw bersabda: "Kunci shalat ialah bersuci,
pembukaannya membaca takbir, dan penutupnya ialah memberi
salam". (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan Turmudzi).
d) Membaca Surat Fatihah.
Dari Ubadah bin Shamit ra bahwa Nabi saw bersabda:
ي ى جبعخ(قزأثفبرذخاىنزبة.)را اىالصالح ى
Artinya: “Tidak shah shalat bagi orang yang tidak membaca
Fatihatul-Kitab”. (HR. Jama'ah)
e) Ruku' dan thuma'ninah, artinya membungkuk sehingga punggung
menjadi sama datar dengan leher dan kedua belah tangannya
memegang lutut.
Dari Abu Mas'ud Badari. Nabi saw bersabda:
جززو فيبصززيج فزز الرجززش صززالحاليقي . ا اىز ززج اىس مزز ىز
اىخسخ( ا)ر
Artinya:
“Shalat tidak cukup bila seseorang tidak meluruskan punggungnya di
waktu ruku' dan sujud”. (HR. Yang Berlima)
f) I'tidal dengan thuma'ninah, artinya bangkit bangun dari ruku' dan
kembali tegak lurus, thuma'ninah.
g) Sujud dua kali dengan thuma'ninah, yaitu meletakkan kedua lutut,
kedua tangan, kening dan hidung ke atas lantai.
Anggota-anggota sujud
Anggota sujud ialah muka, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan
kedua telapak kaki.
h) Duduk antara dua sujud dengan thuma'ninah: artinya bangun kembali
setelah sujud yang pertama untuk duduk sebentar, sementara menanti
sujud yang kedua.
i) Duduk untuk tasyahud pertama.
12
j) Membaca tasyahud akhir: di waktu duduk di raka'at yang terakhir.
k) Membaca shalawat atas Nabi: artinya setelah selesai tasyahud akhir,
maka dilanjutkan membaca pula shalawat atas Nabi dan
keluarganya.
l) Mengucapkan salam yang pertama. Bila setelah selesai membaca
tasyahud akhir dan shalawat atas Nabi dan keluarga beliau maka
memberi salam. Yang wajib hanya salam pertama.
m) Tertib artinya berturut-turut menurut peraturan yang telah
ditentukan.
Rukun-rukun fi'il itu harus dilaksanakan dengan thuma'ninah,
yakni berhenti sejenak sekedar ucapan “subhanallah”.
4) Bacaan-Bacaan Shalat Lima Waktu
Adapun bacaan shalat fardu adalah sebagai berikut:
a) Takbir
Ketika memulai shalat, kita mengangkat tangan sambil mengucapkan
جزهللا ام
b) Doa iftitah
ذ ج أصيال . هللا ثنزح سجذب مثيزا دلل اىذ هللا أمجز مجيزا
ال اد ي ىيذي فطز اىس ج ب أب ب سي رض ديفب
ي ال رة اىعبى بري لل ذيبي سني صالري شزمي . إ اى
ي. سي اى أب زد ثذىل أ شزيل ى
“Allah Maha Besar lagi sempurna kebesarannya, segala puji bagi
Allah dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Ku hadapkan
muka dan hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi
dengan keadaan lurus dan berserah diri dan aku bukanlah dari
golongan kaum musrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan
matiku hanyalah karena Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu
13
bagiNya, demikianlah aku diperintah dan aku termasuk golongan
orang-orang muslim.”
c) Surat al-fatihah
Dalam membaca surat al-fatihah, kita harus memperhatikan
makhraj dan tajwid
d) Bacaan surat-surat al-Qur’an (misalnya surat al-ikhlas)
e) Doa ketika rukuk
Rukuk adalah membungkukkan badan membentuk sudut
sembilan puluh derajat dengan menjadikan kedua tangan sebagai
penyangga bertumpu pada kedua lutut kemudian membaca:
رث ي اىعظيسجذب
f) Do’a i’tidal
I’tidal adalah berdiri tegak kembali setelah rukuk. Ketika
i’tidal sambil mengangkat tangan kita membaca:
د د ع هللا ى س
Dilanjutkan membaca do’a berikut:
د و ء اىس ب ىل اىذ و رث شيء ء ء االرض و اد ب شئذ
ثعد
g) Do’a sujud
Sujud adalah membungkukkan badan dengan meletakkan
beberapa anggota tubuh di lantai tempat sujud. Ketika melakukan
sujud kita membaca:
رثي اال عي سجذب
h) Doa duduk antara dua sujud
دي ا ارسقي ارفعي اججزي ي ارد عبفي رة اغفزىي
اعف عي
14
i) Do’a Tasyahud awal اد اىطيجب د لل ي جبرمبد اىص اىزذيبد اى
رد عييل ايب اىجي ال عي اىس عييب ال ثزمبر اىس خ هللا
بىذي عجب هللا اىص
j) Doa tasyahud akhir
Ketika duduk tasyahud akhir kita membaca doa tahiyat awal
dilanjutkan membaca:
ب صييذ ع د م ذ عي اه د ذ صو عي عي اه اىي ي ي اثزا
ي اثزا
ثب رك ي في اىعب عي اه اثزا ي ب ثبرمذ عي اثزا د م ذ عي
جيى يد ال د ي د
2. Metode Praktikum
a. Pengertian Metode praktikum
Metode praktikum merupakan jenis metode yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkan keterampilan spesifik
yang dipelajari di kelas melalui demonstrasi.6
b. Tujuan dan manfaat metode praktikum
Tujuan dan manfaat dilaksanakan pengajaran dengan metode
praktikum, antara laian adalah:
1) Dapat digunakan untuk mengulangi dan mempertegas
kebenaran teori-teori yang sudah diajarkan oleh guru.
2) Dalam praktikum siswa terlibat dalam pelaksanaan semua
materi yang dipraktekkan
3) Praktikum dapat digunakan untuk menghilangkan keraguan
siswa terhadap suatu konsep
4) Praktikum juga merupakan salah satu usaha untuk
menghilangkan verbalisme pada siswa.
6 Melvin L. Silberman, Loc.Cit
15
5) Terbentuknya rasa ingin tahu, keterbukaan antar siswa,
mempunyai sikap berani mengambil resiko dan pantang
menyerah yang ada di dalam diri siswa.
6) Penyerapan siswa terhadap materi pelajaran akan lebih tinggi
jika bahasanya lebih kongkrit
c. Kelebihan dan kekurangan metode praktikum
1) Kelebihan metoe praktikum
Metode praktikum ini memiliki kelebihan dan kekurangan, adapun
kelebihan metode praktikum adalah:7
a) Menambah keaktifan siswa untuk membuat dan
mempraktekkan sendiri.
b) Dapat melaksanakan langkah-langkah sambil berfikir.
c) Pengertian siswa menjadi luas.
d) Dapat memberikan bimbingan kepada siswa secara dekat
selama praktek.
e) Siswa dapat menerapkan apa yang dipelajari ke dalam
kehidupan sehari-hari.
2) Kekurangan metode ptakrikum
Adapun kekurangan dari metode praktikum adalah:
a) Tidak semua bahan ajar dapat dipratekkan
b) Siswa-siswa yang mempunyai pengalaman sedikit tidak dapat
mempraktekkan secara baik
c) Membutuhkan waktu yang lama karena setiap siswa harus
mendapatkan kesempatan untuk praktikum.8
d) Langkah-langkah metode praktikum
Adapun langkah-langkah penggunaan metode praktikum
adalah:
7 Zuhairini, Loc.Cit
8 Ibid, h. 95
16
(1) Pilihlah sebuah konsep (atau sejumlah konsep terkait)
atau posedur yang bisa digambarkan dengan
memperagakannya.
(2) Gunakan salah satu dari beberapa metode berikut ini:
(3) Perintahkan beberapa siswa untuk maju ke depan kelas
dan tugaskan mereka untuk mensimulasikan aspek fisik
dari konsep atau prosedur yang telah diterangkan
(4) Buat kartu besar yang mencantumkan bagian-bagian dari
suatu prosedur atau konsep.
(5) Berikan kartu-kartu itu kepada sejumlah siswa.
(6) Tempatkan siswa yang memegang kartu tersebut
sedemikian rupa agar kartu berurutan dengan benar.
(7) Buatlah drama yang meminta siswa memperagakan
materi yang telah diajarkan
(8) Tunjuklah beberapa siswa untuk mempraktekkan
prosedur itu setahap demi setahap
(9) Diskusikan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Kemukakan inti pengajaran apapun yang ingin
disampaikan.9
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian yang penulis laksanakan adalah
penelitian yang dilakukan oleh Elvi Tuti Nurhidayati dari Universitas Islam
Negeri Suska Riau tahun 2008 dengan judul “Meningkatkan Kemampuan
Siswa Dalam Berwhudu’ Melalui Metode Praktikum Pada Mata Pelajaran
Fiqh di Kelas 1 MIS Pulau Sialang Rumbio Kecamatan Kampar Kabupaten
Kampar”. Adapun hasil penelitian Elvi Tuti Nurhidayati adalah adanya
peningkatan kemampuan siswa dalam praktek pelaksanaan wudhu’ memiliki III
Siklus. Siklus I menunjukkan hasil persentase 51,52%, siklus II menunjukkan
hasil persentase 74,75%, dan siklus yang ke III menunjukkan hasil 86,87%. Jadi
9 Melvin L.Silberman, Loc.Cit
17
setelah diadakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode
praktikum dengan baik dan benar, maka hasil akhirnya 86,87%.
Adapun kesamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Elvi Tuti
Nurhayati dengan yang saya teliti adalah sama-sama menggunakan metode
praktikum, dan perbedaannya adalah objec yang diteliti. Kalau Elvi meneliti
tentang tata cara berwhudu, sedangkan saya meneliti tentang shalat fardu.
C. Kerangka Berfikir
Metode praktikum merupakan salah satu metode yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam melaksankan shalat fardu. Tidak dapat
dipungkiri pengetahuan kognitif merupakan pengetahuan yang sangat penting
dalam proses pembelajaran, karena tidak jarang penguasaan akan pengetahuan
kognitif dijadikan sebagai satu-satunya tolak ukur bagi kemampuan seseorang
tentang sesuatu, baik dunia kerja maupun dunia pendidikan. Akan tetapi,
kebanyakan siswa hanya mampu menguasai kemampuan kognitif saja, tetapi tidak
bisa mengaplikasi atau menerapkan ke dalam kehidupan sehari-sehari. Jadi, dari
hal-hal tersebut, maka guru menggunakan metode paraktikum untuk
meningkatkan kemampuan melaksanakan shalat fardu. Metode praktikum tidak
hanya menekankan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga kemampuan afektif
dan psikomotorik anak. Pada pelaksanaan metode praktikum, siswa diminta untuk
memperagakan bacaan dan gerakan shalat fardu.
D. Indikator Keberhasilan
1. Indikator Kinerja
a. Aktivitas Guru
1) Guru memilih sebuah konsep (atau sejumlah konsep terkait) atau
prosedur yang bisa digambarkan dengan memperagakannya.
2) Guru menyuruh beberapa siswa untuk maju ke depan kelas dan
tugaskan mereka untuk mensimulasikan aspek fisik dari konsep atau
prosedur yang telah diterangkan
18
3) Guru membuat kartu besar yang mencantumkan bagian-bagian dari
suatu prosedur atau konsep.
4) Guru memberikan kartu-kartu itu kepada sejumlah siswa.
5) Guru menempatkan siswa yang memegang kartu tersebut sedemikian
rupa agar kartu itu berurutan dengan benar.
6) Guru meminta siswa untuk melakukan praktek tentang materi yang
telah diajarkan
7) Tunjuklah beberapa siswa untuk mempraktekkan prosedur setahap
demi setahap.
8) Guru meminta siswa berdiskusi.
b. Aktivitas Siswa
1) Siswa menerapkan sebuah konsep yang telah dipilih oleh guru yaitu
prosedur yang bisa digambarkan dengan memperagakannya
2) Siswa maju ke depan kelas untuk mensimulasikan aspek fisik dari
konsep atau prosedur yang telah diterangkan
3) Siswa mencantumkan bagian-bagian dari suatu prosedur atau konsep
yang telah dibuat guru
4) Siswa mengambil kartu yang telah dibuat oleh guru
5) Siswa menempatkan kartu tersebut sesuai dengan urutannya
6) Siswa melakukan praktek tentang materi yang telah diajarkan
7) Siswa mempraktekkan prosedur setahap demi setahap
8) Siswa berdiskusi.
2. Indikator Kemampuan
a. Siswa mampu melafalkan niat shalat-shalat fardu
b. Siswa mampu melakukan gerakaran takbiratul ihram
c. Siswa mampu melafalkan do’a iftitah
d. Siswa mampu melafakan surat al-Fatihah
e. Siswa mampu melafalkan surat-surat pendek
f. Siswa mampu melakukan gerakan rukuk dan bacaan dengan benar
g. Siswa mampu melakukan gerakan i’tidal dan bacaan dengan benar
h. Siswa mampu melakukan gerakan sujud dan bacaan dengan benar
19
i. Siswa mampu melakukan duduk antara dua sujud dan bacaan dengan
benar
j. Siswa mampu melakukan duduk tasyahud awal dan bacaan dengan
benar
k. Siswa mampu melakukan duduk tasyahud akhir dan bacaan dengan
benar
l. Siswa mampu melakukan gerakan salam dan bacaan dengan benar
m. Siswa mampu mengerjakan shalat fardu dengan tertib berurutan
Untuk mengukur kemampuan praktek melaksanakan shalat fardu siswa
pada pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Attaqwa 10 Kaliabang Tengah
Bekasi Utara, maka penulis menggunakan empat kategori penilaian, yaitu:10
1) 80% - 100% (tergolong sangat mampu)
2) 70% -79% (tergolong mampu)
3) 55% - 69% (tergolong kurang mampu)
4) 54% ke bawah (tidak mampu)
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah yang telah
dikemukan. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Dengan menerapkan metode praktikum dapat meningkatkan keterampilan siswa
dalam pelaksanaan shalat fardu pada mata pelajaran Fiqih kelas VII Madrasah
Tsanawiyah Attaqwa 10 Kaliabang Tengah Bekasi Utara.
10
Tampubolon, Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien, (Bandung:
Angkasa, 2008), h. 32
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Objek Penelitian
Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII tahun pelajaran
2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 38 orang yang terdiri dari 12 orang
laki-laki dan 26 orang perempuan siswa di MTs Attaqwa 10 Bekasi Utara
Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan
metode praktikum untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melaksanakan
shalat fardu pada mata pelajaran Fiqih di MTs Attaqwa 10 Bekasi Utara
Variabel dalam penelitian ini yaitu:
1. Penerapan metode praktikum sebagai variabel x
2. Kemampuan siswa sebagai variabel Y
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTs Attaqwa 10 Bekasi
Utara. Pemilihan lokasi ini berdasarkan atas alasan bahwa melihat keadaan dan
kondisi siswa di sekolah ini sangat sesuai dilakukan penerapan metode praktikum
yang belum pernah diteliti di lokasi ini. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai
dari tanggal 14 Januari sampai 16 Agustus 2015
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini terdiri
dari II Siklus. Adapun setiap siklus dilakukan dalam 1 kali pertemuan selama dua
jam pelajaran yaitu 70 menit. Hal ini bermaksud agar siswa dan guru dapat
21
beradaptasi dengan metode pembelajaran yang diteliti. Sehingga hasil penelitian
tindakan kelas dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar selanjutnya.
Agar penelitian tindakan kelas ini berhasil dengan baik tanpa hambatan
yang mengganggu kelancaran penelitian, peneliti menyusun tahapan-tahapan yang
dilalui dalam penelitian tindakan kelas, yaitu:
1. Perencanaan/persiapan tindakan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Refleksi
Rentetan kegiatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas1
1. Perencanaan
a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan
metode praktikum.
b. Membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan metode praktikum
1Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, h. 16
Refleksi awal
Perencanaan
Refleksi pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi SIKLUS II
Pengamatan
22
c. Membuat tes hasil kemampuan siswa.
2. Pelaksanaan (acting)
a. Kegiatan pendahuluan
1) Menarik perhatian siswa
2) Apersepsi dan motivasi kepada siswa
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran
4) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
b. Kegiatan inti
1) Guru memilih sebuah konsep (atau sejumlah terkait) atau prosedur
yang bisa digambarkan dengan memperagakannya.
2) Guru memerintahkan siswa untuk maju ke depan kelas dan
tugaskan mereka untuk mensimulasikan aspek fisik dari konsep
atau prosedur yang telah dijelaskan.
3) Guru membuat kartu besar yang mencantumkan bagian-bagian dari
suatu prosedur atau konsep.
4) Guru memberikan kartu tersebut kepada sejumlah siswa.
5) Guru menempatkan siswa tersebut sedemikian rupa agar kartu itu
berurutan dengan benar.
6) Guru meminta siswa untuk melakukan drama tentang materi yang
telah diajarkan
7) Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempraktekkan prosedur
setahap demi setahap
8) Guru meminta siswa untuk berdiskusi
c. Kegiatan penutup
1) Membuat kesimpulan bersama siswa
23
2) Evaluasi berupa praktek
3. Pengamatan (observation)
Pengamatan dilakukan oleh observer untuk mengamati proses
pembelajaran. Observer mengumpulkan data aktivitas guru dan siswa
dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan.
4. Refleksi (reflection)
Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan
yang terjadi dalam proses pembelajaran pada siklus I. Observer dan guru
menganalisa kembali pelaksanaan atau implementasi rencana pelaksanaan
tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus I. Berdasarkan hasil analisis
tersebut, guru merefleksi, jika pelaksanaan pembelajaran terdapat
kekurangan yang menyebabkan siswa sangat susah memahami tentang
pembelajaran shalat fardu, maka akan dilakukan perbaikan pada siklus
berikutnya.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk
mengumpulakn data penelitian, diantaranya adalah:
1. Tes
Pengambilan data dengan metode tes ini biasanya hanya pada ranah
kognitif, yaitu yang berkaitan dengan pemahaman dan pengetahuan
siswa, tes yang dimaksud adalah tes tertulis dan penugasan (lembar tes
terlampir)
24
2. Lembar Observasi
Data dikumpulkan melalui observasi, khususnya untuk data tentang
prosedur atau proses pembelajaran. Data ini digunakan untuk melihat
pelaksanaan pembelajaran di kelas dan akan digunakan sebagai dasar
penelitian pada tahap perencanaan kegiatan selanjutnya.
Contoh lembar observasi kegiatan guru di setiap siklus
Tabel 6. IV
Aktivitas Guru Pada Siklus I Pada Pertemuan Kedua
No Aspek yang diamati Pertemuan ...
Ya Tidak
1 Guru memilih sebuah konsep (konsep yang
terkait) atau prosedur yang bisa
digambarkan dengan memperagakannya
2 Guru memerintahkan beberapa siswa untuk
maju ke depan kelas dan menugaskan
mereka untuk mensimulasikan aspek fisik
dari konsep atau prosedur yang telah
dijelaskan
3 Guru membuat kartu besar yang
mencantumkan bagian-bagian dari suatu
prosedur atau konsep
4 Guru memberikan kartu tersebut kepada
sejumlah siswa
5 Guru menempatkan siswa yang memegang
kartu tersebut sedemikian rupa agar kartu
itu berurutan dengan benar
6 Guru meminta siswa untuk melakukan
drama tentang materi yang telah diajarkan
7 Guru menyuruh siswa untuk
mempraktekkan setahap demi setahap
8 Guru meminta siswa berdiskusi
Jumlah
Persentase
25
Contoh lembar observasi kegiatan siswa setiap siklus
No Aspek Yang Diamati
Rekapitulasi
Pertemua I Pertemuan II
Jumlah % Jumlah %
1 Siswa menerapkan
sebuah konsep yang
telah dipilih oleh guru
yaitu prosedur yang
bisa digambarkan
dengan
memperagakannya
2 Siswa maju ke depan
kelas untuk
mensimulasikan aspek
fisik dari konsep atau
prosedur yang telah
diterangkan
3 Siswa mencantumkan
bagian-bagian dari
suatu prosedur atau
konsep yang telah
dibuat guru
4 Siswa mengambil kartu
yang telah dibuat oleh
guru
5 Siswa menempatkan
kartu tersebut sesuai
dengan urutannya
6 Siswa melakukan
gerakan solat dengan
benar
7 Siswa mempraktekkan
prosedur setahap demi
setahap
8 Siswa berdiskusi
Rata-rata
3. Dokumnetasi
Seluruh kegiatan siswa dan guru didokumentasikan untuk digunakan
sebagai dokumen penelitian.
26
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif dan kualitatif, yang terdiri dari:
a. Aktivitas Guru
b. Aktivitas Siswa
c. Tes kemampuan melakukan gerakan dan melafalkan bacaan shalat
fardu
2. Populasi
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VII di MTs Attaqwa 10 Bekasi Utara Tahun Pelajaran 2014/2015.
Total berjumlah 38 orang siswa/i yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan
26 orang perempuan.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi adalah pengumpulan dan pencatatan secara sistematis
yang dilakukan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung untuk
mendapatkan informasi kekurangan dan kelebihan aktivitas-aktivitas
yang dilakukan guru dan aktivitas yang dilakukan siswa selama proses
pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum.
b. Tes Praktikum
27
Teknis tes praktikum ini dilakukan untuk menentukan kemampuan
siswa dalam melaksanakan shalat fardu.
F. Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini dilakukan dalam bentuk yang bertujuan
untuk memaparkan segala bentuk kegiatan baik aktivitas guru dan siswa. Dengan
deskriptif juga bisa menentukan apakah ada peningkatan kemampuan melakukan
bacaan dan gerakan shalat fardu yang diperoleh pada setiap siklus. Adapun untuk
menghitung jumlah persentase menggunakan rumusan sebagai berikut:
%100N
FP
P: Angka Persentase
F: Frekuensi
N: Jumlah seluruh siswa.2
Untuk menentukan kriteria penilaian aktivitas guru dan siswa, maka dilakukan
pengelompokan atas 4 kriteria penilaian yaitu: baik, cukup baik, kurang baik dan
tidak baik. Adapun kriteria penilaiannya yaitu:3
1. 81% - 100% (Baik)
2. 61% - 80% (Cukup Baik)
3. 41% - 60% ( Kurang Baik)
4. < 40 (Tidak Baik)
2 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 112
3 Ibid, h. 246
28
Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa secara umum maka dilihat
dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa secara keseluruhan. Dalam hal tersebut,
maka penulis menggunakan rumus:4
N
XM
Keterangan: M = (Mean) rata-rata
∑x = Jumlah Nilai
N = Banyaknya Nilai
Ketuntasan siswa itu terbagi dua macam yaitu:
1. Ketuntasan individu
Ketuntasan individu tercapai apabila seluruh siswa memperoleh
nilai minimal 70 atau KKM yang telah ditetapkan, maka kelas itu
dikatakan tuntas. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan
ketuntasan individu sebagai berikut:5
100SM
SPK
Keterangan:
K = Ketercapaian Indikator
SP = Skor yang diperoleh siswa
SM = Skor maksimum
2. Ketuntasan Klasikal
4 Hartono, Statistik untuk Penelitian, (Pekanbaru: Zanafa, 2004), h. 34
5 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rsdakarya,
2008), h. 287
29
Setelah menentukan ketuntasan individu, ketuntasan klasikal siswa
tercapai apabila seluruh siswa memperoleh nilai 75, maka ditentukan
persentase ketuntasan secara klasikal dengan menggunakan rumus:6
100JS
JSTKK
Keterangan:
KK = Persentase Ketuntasan Klasikal
JST = Jumlah Siswa yang Tuntas
JS = Jumah Siswa Keseluruhan
G. Observasi dan Refleksi
Observasi dilakukan oleh peneliti dan pengamat atau observer yang
ditunjuk untuk mengamati jalannya tindakan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran secara objektif kondisi selama proses pembelajaran berlangsung, serta
mengamati sikap siswa selama tindakan penelitian dilakukan.
Refleksi dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang dilakukan
guru dan observer yang telah ditunjuk mengamati penelitian tindakan kelas ini.
Refleksi dilakukan dengan berdiskusi tentang bagaimana masalah yang terjadi di
kelas penelitian. Refleksi ini dilaksanakan setelah pelaksanaan tindakan dan hasil
observasi pada siklus yang telah berlalu.
6 Ibid, h. 287
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Setting Penelitian
1. Visi dan Misi MTs. Attaqwa 10
a. Visi MTs. Attaqwa 10
Menjadikan pendidikan Madrasah Tsanawiyah yang mampu
menghasilkan lulusan berkualitas dan menyiapkan generasi yang
beriman, berilmu, pengetahuan agama yang tinggi, berakhlak mulia
serta bertaqwa (Imtaq).
b. Misi MTs. Attaqwa 10
1) Melaksanakan KBM yang efektif
2) Mendorong siswa rajin belajar
3) Melengkapi alat dan sumber serta media belajar
4) Membimbing siswa agar mampu dan lancar membaca kitab.
5) Mampu berbahasa asing di lingkungan sekolah dan keluarga
c. Tujuan
1) Menanamkan aqidah Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Al-
Hadits.
2) Membangun lembaga pendidikan Islam yang berkualitas.
3) Mengembangkan potensi, kemampuan, kesejahteraan sumber daya
manusia.
4) Menyebarkan da’wah Islamiyah.
5) Berbudi luhur.
6) Bertanggung jawab dalam segala perbuatan
7) Perolehan nilai UN meningkat.
8) Dapat perbendaharaan bahasa asing (Inggris dan Arab) dalam
lingkungan keluarga/masyarakat dan sekolah.1
1 Kurikulum MTs. Attaqwa 10 2015 / 2016 hal 6
31
2. Keadaan siswa dan Guru MTs. Attaqwa 10
Guru merupakan faktor pendidikan yang turut menentukan
keberadaan suatu lembaga pendidikan. Sebab dengan adanya guru, akan
dapat melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar. Kualitas tenaga
guru selalu identik dengan kualitas hasil pendidikan. Dengan demikian
guru yang kurang memiliki kemampuan akan membawa efek pula
terhadap mutu pendidikan. Untuk itu, guru-guru yang berkualitas atau
yang memiliki kemampuan tinggi selalu dibutuhkan dalam lembaga
pendidikan.
a. Jumlah Guru pada Tahun Pelajaran 2014/2015
1. Guru Tetap (GT) : 30 Orang
2. Guru Tidak Tetap (GTT) : 6 Orang
3. Pegawai Tetap : 4 Orang
4. Pegawai Tidak Tetap : -
b. Jumlah Siswa pada Tahun Pelajaran 2014/2015
Tabel 1.IV Keadaan jumlah murid MTs. Attaqwa 10
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
Siswa
Jumlah
Rombel
VII 68 83 151 4
VIII 56 71 127 3
IX 52 74 126 3
Jumlah 176 228 404 10
3. Sarana dan Prasarana MTs. Attaqwa 10
Di samping guru sebagai pendidik dan siswa sebagai anak didik
sarana dan prasarana juga memegang peranan penting dalam menunjang
tercapainya proses pembelajaran.
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MTs. Attaqwa 10
Kaliabang Tengah Bekasi Utara dapat dilihat pada tabel di bawah ini
32
Tabel. 2.IV
Keadaan Sarana dan Prasarana MTs. Attaqwa 10
No Jenis Ruang Jumlah Kondisi
1 Lokasi Belajar 12 Baik
2 Kantor Kepala Sekolah 1 Baik
3 Ruang Pustaka 1 Baik
4 WC 2 Baik
5 Ruangan UKS 1 Baik
6 Koperasi 1 Baik
7 Lab Komputer 1 Baik
8 Lab IPA 1 Baik
9 Ruang Operator 1 Baik
Jumlah
21
B. Hasil Penelitian
1. Sebelum dilakukan tindakan
Setelah memperoleh data tentang kemampuan siswa sebelum
dilakukan tindakan kemudian dianalisis. Diketahui bahwa kemampuan
siswa secara klasikal dalam pelajaran belum tergolong tuntas, karena rata-
rata 48,8%, artinya angka ini berada di bawah ketuntasan secara klasikal
yaitu 75%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
33
Tabel 3.IV
Keterampilan Siswa dalam Melaksanakan Shalat Fardu Sebelum Tindakan
1 Siswa-001 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
2 Siswa-002 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Mampu
3 Siswa-003 √ √ √ √ √ √ √ 7 Kurang mampu
4 Siswa-004 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
5 Siswa-005 √ √ √ √ √ 5 Kurang mampu
6 Siswa-006 √ √ √ √ √ 5 Kurang mampu
7 Siswa-007 √ √ √ √ √ 5 Kurang mampu
8 Siswa-008 √ √ √ √ √ 5 Kurang mampu
9 Siswa-009 √ √ √ √ √ √ √ 7 Kurang mampu
10 Siswa-010 √ √ √ √ 4 Tidak Mampu
11 Siswa-011 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
12 Siswa-012 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
13 Siswa-013 √ √ √ 3 Tidak Mampu
14 Siswa-014 √ √ √ √ √ √ √ 7 Kurang mampu
15 Siswa-015 √ √ √ 3 Tidak Mampu
16 Siswa-016 √ √ √ √ √ √ 6 Kurang mampu
17 Siswa-017 √ √ √ √ √ √ √ 7 Kurang mampu
18 Siswa-018 √ √ √ 3 Tidak Mampu
19 Siswa-019 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Mampu
20 Siswa-020 √ √ √ √ √ 5 Kurang mampu
21 Siswa-021 √ √ √ √ √ √ √ 7 Kurang mampu
22 Siswa-022 √ √ √ √ √ √ 6 Kurang mampu
23 Siswa-023 √ √ √ √ √ 5 Kurang mampu
24 Siswa-024 √ √ √ √ √ √ √ 7 Kurang mampu
25 Siswa-025 √ √ √ √ √ √ √ 7 Kurang mampu
26 Siswa-026 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Mampu
27 Siswa-027 √ √ √ √ 4 Tidak Mampu
28 Siswa-028 √ √ √ √ √ √ 6 Kurang mampu
29 Siswa-029 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
30 Siswa-030 √ √ √ √ √ 5 Kurang mampu
31 Siswa-031 √ √ √ √ √ 5 Kurang mampu
32 Siswa-032 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
33 Siswa-033 √ √ √ √ √ √ 6 Kurang mampu
34 Siswa-034 √ √ √ √ √ √ 6 Kurang mampu
35 Siswa-035 √ √ √ √ √ √ √ 7 Kurang mampu
36 Siswa-036 √ √ √ √ √ √ √ 7 Kurang mampu
37 Siswa-037 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
38 Siswa-038 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
10 24 20 15 10 15 20 19 18 21 16 16 38 241 6.3
26% 63% 32% 39% 26% 39% 32% 50% 47% 55% 42% 42% 100% 48.8% Kurang mampu
Keterangan Skor : 1 - 4 Tidak mampu
5 - 8 Kurang mampu
9 - 11 Mampu
12 - 13 Sangat mampu
Jumlah
Rata-rata %
Kategori KURANG MAMPU
34
Keterangan Indikator:
b. Siswa mampu melafalkan niat shalat Fardu
c. Siswa mampu melakukan gerakan takbiratul ihram
d. Siswa mampu melafalkan do’a iftitah
e. Siswa mampu melafakan surat Al-Fatihah
f. Siswa mampu melafalkan surat-surat pendek
g. Siswa mampu melakukan gerakan rukuk dan bacaan dengan benar
h. Siswa mampu melakukan gerakan i’tidal dan bacaan dengan benar
i. Siswa mampu melakukan gerakan sujud dan bacaan dengan benar
j. Siswa mampu melakukan duduk antara dua sujud dan bacaan dengan
benar
k. Siswa mampu melakukan duduk tasyahud awal dan bacaan dengan
benar
l. Siswa mampu melakukan duduk tasyahud akhir dan bacaan dengan benar
m. Siswa mampu melakukan gerakan salam dan bacaan dengan benar
n. Siswa mampu melakukan shalat fardu dengan teritb dan berurutan
Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui dari 38 tidak ada siswa yang
berkategori sangat mampu dan siswa yang mampu hanya 3 orang. 30 orang yang
mendapat nilai kurang mampu, dan 5 orang yang mendapat nilai tidak mampu.
Selanjutnya, berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata kemampuan siswa
dalam pelaksanaan shalat pardu adalah 48,8% dengan kategori “kurang mampu”.
Artinya keberhasilan siswa belum 75% mencapai indikator keberhasilan. Oleh
karena itu, peneliti melakukan langkah-langkah umtuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam pelaksanaan shalat fardu pada mata pelajaran Fiqih dengan metode
praktikum.
35
1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, yaitu sesuai
dengan jadwal mata pelajaran Fiqih di MTs. Attaqwa 10. Secara rinci pelaksanaan
siklus I dapat dijabarkan sebagai berikut:
a) Pertemuan I Siklus I
Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 20 Januari 2014. Indikator yang
dicapai adalah melafalkan niat shalat fardu dengan benar, melakukan gerakan
takbiratul ihram dengan benar, melafalkan do’a iftitah, melafalkan lafaz tasbih,
melafalkan surat Al-Fatihah, melafalkan surat-surat pendek. Pokok bahasan yang
dibahas adalah shalat Dhuhur, dengan standar kompetensi yaitu mengenal
ketentuan shalat fardu. Kompetensi dasar yang dicapai adalah mempraktekkan
shalat fardu.
Kegiatan awal dilakukan selama 10 menit yang diawali dengan membuka
pelajaran dengan memberikan keterangan singkat tentang shalat Fardu, kemudian
menyampaikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai. Dilanjutkan dengan
menghubungkan materi pelajaran hari ini dengan materi pelajaran sebelumnya.
Kegiatan inti dilaksanakan pada hari senin tanggal 20 januari 2014 dengan
materi tentang shalat fardu selama 50 menit. Bentuk kegiatan terdiri dari
eksplorasi, yaitu: guru menyampaikan indikator pembelajaran, guru menerangkan
pembelajaran tentang shalat fardu, guru menjelaskan tata cara shalat fardu, guru
melafalkan niat shalat fardu dengan benar, guru melakukan gerakan takbiratul
ihram dengan benar, guru melafalkan do’a iftitah, guru melafazkan lafaz tasbih,
guru melafalkan al-Fatihah, guru melafalkan surat-surat pendek. Dilanjutkan
kemudian dengan kegiatan elaborasi, yaitu: guru memilih sebuah konsep (atau
sejumlah konsep terkait) atau prosedur yang bisa digambarkan dengan
memperagakannya, guru memerintahkan beberapa siswa untuk maju ke depan
kelas dan menugaskan mereka untuk mensimulasikan aspek fisik dari konsep atau
prosedur yang telah diterangkan, guru membuat kartu besar yang mencantumkan
bagian-bagian dari suatu prosedur atau konsep, guru memberikan kartu-kartu itu
kepada sejumlah siswa, guru menempatkan siswa yang memegang kartu tersebut
sedemikian rupa agar kartu itu berurutan dengan benar, guru meminta siswa untuk
36
melakukan praktek tentang materi yang telah diajarkan, guru menunjuk beberapa
siswa untuk mempraktekkan prosedur itu setahap demi setahap, guru meminta
siswa berdiskusi. Selanjutnya adalah kegiatan konfirmasi yaitu: tiap siswa atau
kelompok mengemukakan hasil analisanya, guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa, guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman memberikan penguatan dan penyimpulan. Sedangkan
siswa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru tentang shalat fardu,
kemudian siswa menerapkan langkah-langkah dari metode praktikum, yaitu:
siswa menerapkan sebuah konsep yang telah dipilih oleh guru yaitu prosedur yang
bisa digambarkan dengan memperagakannya, siswa maju ke depan kelas untuk
mensimulasikan aspek fisik dari konsep atau prosedur yang telah diterangkan,
siswa mencantumkan bagian-bagian dari suatu prosedur atau konsep yang telah
dibuat guru, siswa mengambil kartu yang telah dibuat oleh guru, siswa
menempatkan kartu tersebut sesuai dengan urutannya, siswa melakukan praktek
tentang materi yang telah diajarkan, siswa mempraktekkan prosedur itu setahap
demi setahap, siswa berdiskusi.
Kegiatan penutup dilakukan selama 10 menit yaitu: guru bertanya jawab
tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, siswa dan guru membuat kesimpulan
materi yang telah dipelajari.
b) Pertemuan 2 Siklus I
Pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 27 Januari 2014. Indikator yang
dicapai adalah: melakukan gerakan rukuk dan bacaan dengan benar, melakukan
gerakan i’tidal dan bacaan dengan benar, melakukan gerakan sujud dan bacaan
dengan benar, melakukan gerakan duduk antara dua sujud dan bacaan dengan
benar, melakukan duduk tasyahud awal dan bacaan dengan benar, melakukan
duduk tasyahud akhir dan bacaan dengan benar, melakukan gerakan salam dan
bacaan dengan benar. Pokok bahasan yang dibahas adalah shalat fardu, dengan
standar kompetensi yaitu mengenal ketentuan shalat fardu. Kompetensi dasar
yang dicapai adalah mempraktekkan shalat fardu
Kegiatan awal dilakukan selama 10 menit yang diawali dengan membuka
pelajaran dengan memberikan keterangan singkat tentang shalat fardu, kemudian
37
menyampaikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai. Dilanjutkan dengan
menghubungkan materi pelajaran hari ini dengan materi pelajaran sebelumnya.
Kegiatan inti dilaksanakan pada hari Senin tanggal 27 Januari 2014 dengan materi
tentang shalat fardu selama 50 menit. Bentuk kegiatan terdiri dari eksplorasi,
yaitu: melakukan gerakan rukuk dan bacaan dengan benar, melakukan gerakan
i’tidal dan bacaan dengan benar melakukan gerakan sujud dan bacaan dengan
benar, melakukan gerakan duduk antara dua sujud dan bacaan dengan benar,
melakukan duduk tasyahud awal dan bacaan dengan benar, melakukan duduk
tasyahud akhir dan bacaan dengan benar, melakukan gerakan salam dan bacaan
dengan benar. Dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi, yaitu: guru memilih sebuah
konsep (atau sejumlah konsep terkait) atau prosedur yang bisa digambarkan
dengan memperagakannya, guru memerintahkan beberapa siswa untuk maju ke
depan kelas dan menugaskan mereka untuk mensimulasikan aspek fisik dari
konsep atau prosedur yang telah diterangkan, guru membuat kartu besar yang
mencantumkan bagian-bagian dari suatu prosedur atau konsep, guru memberikan
kartu-kartu itu kepada sejumlah siswa, guru menempatkan siswa yang memegang
kartu tersebut sedemikian rupa agar kartu berurutan dengan benar, guru meminta
siswa untuk melakukan praktek tentang materi yang telah diajarkan, guru
menunjuk beberapa siswa untuk mempraktekkan prosedur setahap demi setahap,
guru meminta siswa berdiskusi. Dilanjutkan dengan kegiatan konfirmasi yaitu:
Tiap siswa atau kelompok mengemukakan hasil analisanya, guru bertanya jawab
tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
Sedangkan siswa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru tentang shalat
fardu, kemudian siswa menerapkan langkah-langkah dari metode praktikum yaitu:
siswa menerapkan sebuah konsep yang telah dipilih oleh guru yaitu prosedur yang
bisa digambarkan dengan memperagakannya, siswa maju ke depan kelas untuk
mensimulasikan aspek fisik dari konsep atau prosedur yang telah diterangkan,
siswa mencantumkan bagian-bagian dari suatu prosedur atau konsep yang telah
dibuat guru, siswa mengambil kartu yang telah dibuat oleh guru, siswa
menempatkan kartu tersebut sesuai dengan urutannya, siswa melakukan praktek
38
tentang materi yang telah diajarkan, siswa mempraktekkan prosedur setahap demi
setahap, siswa berdiskusi.
Kegiatan penutup dilakukan selama 10 menit, yaitu: Guru bertanya jawab
tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, kemudian siswa dan guru membuat
kesimpulan materi yang telah dipelajari.
2. Pengamatan Siklus
1) Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Pertama
Aktivitas guru yang diamati terdiri dari 8 aspek. Observasi dilakukan oleh
observer atau teman sejawat. Berhubung siklus I terdiri dari dua kali pertemuan,
maka observasi aktivitas guru pada siklus I dilakukan dua kali. Untuk lebih
jelasnya hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan pertama dapat dijelaskan di
bawah ini. Hasil pengamatan observer terhadap aktivitas guru dalam pertemuan
pertama dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.IV
Aktivitas Guru Pada Siklus I Pada Pertemuan Pertama
No Aspek Yang Diamati Pertemuan 1
Ya Tidak
1 Guru memilih sebuah konsep (konsep yang terkait)
atau prosedur yang bisa digambarkan dengan
memperagakannya
√
2 Guru memerintahkan beberapa siswa untuk maju ke
depan kelas dan menugaskan mereka untuk
mensimulasikan aspek fisik dari konsep atau prosedur
yang telah dijelaskan
√
3 Guru membuat kartu besar yang mencantumkan
bagian-bagian dari suatu prosedur atau konsep √
4 Guru memberikan kartu tersebut kepada sejumlah
siswa √
5 Guru menempatkan siswa yang memegang kartu
tersebut sedemikian rupa agar kartu itu berurutan
dengan benar
√
39
6 Guru meminta siswa untuk melakukan praktek tentng
materi yang telah diajarkan √
7 Guru menyuruh siswa untuk mempraktekkan setahap
demi setahap √
8 Guru meminta siswa berdiskusi √
Jumlah 4 4
Persentase 50.0
%
50.0
%
Berdasarkan tabel 4.IV, setelah dibandingkan standar klasifikasi yang
telah ditetapkan, hasil aktivitas guru melalui metode praktikum pada pertemuan 1
(siklus I) ini berada pada kategori “kurang baik”, karena 50.0% berada dalam
rentang 41% - 60%.
2) Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Pertama
Kelemahan-kelemahan aktivitas guru pada siklus pertama akan
mempengaruhi aktifitas siswa dalam proses pembelajaran, hal tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:
40
Tabel 5.IV Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Pertama
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Siswa-001 1 0 1 0 0 0 1 1 4
2 Siswa-002 0 1 0 1 0 1 0 1 4
3 Siswa-003 1 0 0 0 1 0 1 1 4
4 Siswa-004 0 1 1 1 0 1 0 1 5
5 Siswa-005 0 1 1 1 0 1 1 1 6
6 Siswa-006 1 0 0 0 1 0 1 1 4
7 Siswa-007 0 1 0 1 0 1 0 1 4
8 Siswa-008 1 0 0 0 1 0 1 1 4
9 Siswa-009 0 1 0 1 0 1 0 1 4
10 Siswa-010 1 0 0 0 1 0 1 1 4
11 Siswa-011 0 1 1 1 0 1 0 1 5
12 Siswa-012 0 1 0 1 1 0 1 1 5
13 Siswa-013 1 0 0 0 0 1 0 1 3
14 Siswa-014 0 1 1 1 1 0 1 1 6
15 Siswa-015 0 1 0 1 0 0 1 1 4
16 Siswa-016 1 0 0 0 0 1 0 1 3
17 Siswa-017 0 1 1 1 0 1 0 1 5
18 Siswa-018 0 1 0 1 0 0 1 1 4
19 Siswa-019 1 0 0 0 0 0 1 1 3
20 Siswa-020 0 1 0 1 0 0 1 1 4
21 Siswa-021 1 0 0 0 0 0 1 1 3
22 Siswa-022 0 1 0 1 0 0 1 1 4
23 Siswa-023 1 0 0 0 0 0 1 1 3
24 Siswa-024 0 1 1 1 0 0 1 1 5
25 Siswa-025 0 1 0 1 0 0 1 1 4
26 Siswa-026 1 0 1 0 1 1 1 1 6
27 Siswa-027 0 1 0 1 0 0 1 1 4
28 Siswa-028 1 0 1 0 1 0 1 1 5
29 Siswa-029 0 1 1 1 0 0 1 1 5
30 Siswa-030 1 0 1 1 0 1 1 1 6
31 Siswa-031 1 1 0 1 1 0 1 1 6
32 Siswa-032 0 1 0 1 0 0 1 1 4
33 Siswa-033 1 0 0 0 1 0 1 1 4
34 Siswa-034 1 0 0 1 1 1 1 0 5
35 Siswa-035 0 1 0 1 1 0 1 1 5
36 Siswa-036 1 0 0 0 0 0 1 1 3
37 Siswa-037 1 1 1 1 0 1 0 0 5
38 Siswa-038 1 0 0 0 1 1 0 1 4
166
19 21 12 23 13 14 28 36
50.0% 55.3% 31.6% 60.5% 34.2% 36.8% 73.7% 94.7% 54.6%
Aspek Yang Dinilaiskor
Jumlah
No Kode Sampel
porsentase
41
Keterangan indikator:
1) Siswa menerapkan sebuah konsep yang telah dipilih oleh guru,
yaitu prosedur yang bisa digambarkan dengan memperagakannya
2) Siswa maju ke depan kelas untuk mensimulasikan aspek fisik dari
konsep atau prosedur yang telah diterangkan
3) Siswa mencantumkan bagian-bagian dari suatu prosedur atau
konsep yang telah dibuat guru
4) Siswa mengambil kartu yang telah dibuat oleh guru
5) Siswa melakukan praktek tentang materi yang telah diajarkan
6) Siswa menempatkan kartu sesuai dengan urutannyaSiswa
mempraktekkan prosedur setahap demi setahap
7) Siswa berdiskusi.
Berdasarkan pada tabel di atas, setelah dibandingkan dengan
standar klasifikasi yang telah ditetapkan, aktivitas siswa melalui metode
praktikum pertemuan 1 siklus I berada pada kategori “kurang baik” karena
54.6% berada pada rentang 41% - 60%.
3) Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Kedua
Aktivitas guru melalui metode praktikum pada pertemuan kedua
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6. IV
Aktivitas Guru Pada Siklus I Pada Pertemuan Kedua
No Aspek yang diamati
Pertemuan 2
Ya Tida
k
1 Guru memilih sebuah konsep (konsep yang terkait) atau
prosedur yang bisa digambarkan dengan
memperagakannya
√
2 Guru memerintahkan beberapa siswa untuk maju ke depan
kelas dan menugaskan mereka untuk mensimulasikan
aspek fisik dari konsep atau prosedur yang telah dijelaskan
√
42
3 Guru membuat kartu besar yang mencantumkan bagian-
bagian dari suatu prosedur atau konsep √
4 Guru memberikan kartu tersebut kepada sejumlah siswa √
5 Guru menempatkan siswa yang memegang kartu tersebut
sedemikian rupa agar kartu itu berurutan dengan benar √
6 Guru meminta siswa untuk melakukan praktek tentang
materi yang telah diajarkan √
7 Guru menyuruh siswa untuk mempraktekkan setahap demi
setahap √
8 Guru meminta siswa berdiskusi √
Jumlah 5 3
Persentase 62.5
%
37.5
%
Berdasarkan tabel 6.IV, setelah dibandingkan standar klasifikasi yang
telah ditetapkan, aktivitas guru melalui metode praktikum pada pertemuan 2
(siklus I) ini berada pada kategori “cukup baik”, karena 62.5% berada pada
rentang 61% - 80%.
4) Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Kedua
Aktivitas siswa melalui metode praktikum pada pertemuan 2 (siklus I)
dapat dilihat pada tabel berikut:
43
Tabel 7.IV
Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Kedua
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Siswa-001 1 0 1 0 1 0 1 1 5
2 Siswa-002 1 1 0 1 1 1 0 1 6
3 Siswa-003 1 1 0 1 1 0 1 1 6
4 Siswa-004 0 1 1 1 0 1 0 1 5
5 Siswa-005 0 1 1 1 1 1 1 1 6
6 Siswa-006 1 0 0 0 1 0 1 1 4
7 Siswa-007 0 1 0 1 1 1 0 1 5
8 Siswa-008 1 0 1 1 1 0 1 1 6
9 Siswa-009 0 1 0 1 0 1 0 1 4
10 Siswa-010 1 0 0 0 1 0 1 1 4
11 Siswa-011 0 1 1 1 0 1 0 1 5
12 Siswa-012 0 1 0 1 1 0 1 1 5
13 Siswa-013 1 0 1 0 1 1 0 1 5
14 Siswa-014 0 1 1 1 1 0 1 1 6
15 Siswa-015 0 1 0 1 0 0 1 1 4
16 Siswa-016 1 0 1 0 1 1 0 1 5
17 Siswa-017 0 1 1 1 0 1 0 1 5
18 Siswa-018 0 1 0 1 0 0 1 1 4
19 Siswa-019 1 1 1 0 0 0 1 1 5
20 Siswa-020 0 1 0 1 0 1 1 1 5
21 Siswa-021 1 1 0 0 1 0 1 1 5
22 Siswa-022 0 1 0 1 0 0 1 1 4
23 Siswa-023 1 0 0 0 1 1 1 1 5
24 Siswa-024 0 1 1 1 1 0 1 1 6
25 Siswa-025 0 1 1 1 0 0 1 1 5
26 Siswa-026 1 0 1 0 1 1 1 1 6
27 Siswa-027 0 1 1 1 0 0 1 1 5
28 Siswa-028 1 0 1 0 1 0 1 1 5
29 Siswa-029 0 1 1 1 0 0 1 1 5
30 Siswa-030 1 0 1 1 0 1 1 1 6
31 Siswa-031 1 1 0 1 1 0 1 1 6
32 Siswa-032 0 1 0 1 0 1 1 1 5
33 Siswa-033 1 0 1 0 1 0 1 1 5
34 Siswa-034 1 0 0 1 1 1 1 0 5
35 Siswa-035 0 1 0 1 1 0 1 1 5
36 Siswa-036 1 0 1 0 1 1 1 1 6
37 Siswa-037 1 1 1 1 0 1 0 0 5
38 Siswa-038 1 0 0 0 1 1 0 1 4
19320 24 20 25 23 18 28 36 63.4%
52.6% 63.1% 52.6% 65.8% 60.5% 47.4% 73.7% 94.7%porsentase
Jumlah
c Kode SampelAspek Yang Dinilai
skor
44
Keterangan indikator:
1) Siswa menerapkan sebuah konsep yang telah dipilih oleh guru
yaitu prosedur yang bisa digambarkan dengan memperagakannya.
2) Siswa maju ke depan kelas untuk mensimulasikan asfek fisik dari
konsep atau prosedur yang telah diterangkan.
3) Siswa mencantumkan bagian-bagian dari suatu prosedur atau
konsep yang telah dibuat guru.
4) Siswa mengambil kartu yang telah dibuat oleh guru.
5) Siswa menempatkan kartu tersebut sesuai dengan urutannya.
6) Siswa mempraktekkan tentang tata cara shalat fardu.
7) Siswa mempraktekkan prosedur setahap demi setahap.
8) Siswa berdiskusi.
Berdasarkan pada tabel di atas, setelah dibandingkan dengan standar
klasifikasi yang telah ditetapkan, aktivitas siswa melalui metode praktikum
pertemuan 2 siklus I berada pada kategori “cukup baik” karena 63.4% berada pada
rentang 61% - 80%.
5) Rekapitulasi Guru dan Siswa Pada Siklus I Pertemuan Pertama
dan Kedua
a) Rekapitulasi Aktivitas Guru
Rekapitulasi aktivitas guru melalui metode praktikum pada siklus I
(pertemuan 1 dan 2) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8.IV
Rekapitulasi Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Aspek Yang Diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2 TOTAL
Y T Y T Y T
1 Guru memilih sebuah konsep (konsep
yang terkait) atau prosedur yang bisa
digambarkan dengan memperagakannya
√ √ 2
2 Guru memerintahkan beberapa siswa
untuk maju ke depan kelas dan √ √ 2
45
menugaskan mereka untuk
mensimulasikan aspek fisik dari konsep
atau prosedur yang telah dijelaskan
3 Guru membuat kartu besar yang
mencantumkan bagian-bagian dari suatu
prosedur atau konsep
√ √ 2
4 Guru memerikan kartu tersebut kepada
sejumlah siswa √ √ 2
5 Guru menempatkan siswa-siswa yang
memegang kartu tersebut sedemikian
rupa agar kartu itu berurutan dengan
benar
√ √ 2
6 Guru meminta siswa untuk melakukan
praktek tentang materi yang telah
diajarkan
√ √ 1 1
7 Guru menyuruh siswa untuk
mempraktekkan setahap demi setahap √ √ 2
8 Guru meminta siswa berdiskusi √ √ 2
Jumlah 4 4 5 3 9 7
Pertemuan 50.0
%
50.0
%
62.5
%
37.5
%
56.2
%
43.8
%
Berdasarkan tabel di atas, setelah dibandingkan dengan standar klasifikasi
yang telah ditetapkan, aktivitas guru melalui metode praktikum pada siklus I
(pertemuan 1 dan 2 ) berada pada kategori “kurang baik” karena 56.2% berada
pada rentang 41% - 60%. Berdasarkan hasil pengamatan observer bahwa aktivitas
guru pada siklus I terdapat kelemahan-kelemahan sebagai berikut:
(a). Guru kurang mengontrol siswa secara keseluruhan, akibatnya terdapat
sebagian siswa yang ribut dan tidak memperhatikan materi yang
disampaikan.
(b). Suara guru masih kecil, akibatnya sulit bagi siswa menyimak penjelasan
yang dijelaskan guru.
(c). Guru hanya memberikan kesempatan kepada siswa yang bisa saja.
46
(d). Guru terlalu tergesa-gesa dalam menjelaskan langkah-langkah metode
praktikum, sehingga dalam penerapannya masih banyak siswa yang belum
memahami materi yang disampaikan.
(e). Guru kurang mengatur waktu dengan baik, sehingga guru tidak
memberikan kesimpulan secara keseluruhan.
b) Rekapitulasi Aktifitas Siswa
Rekapitulasi aktivitas siswa melalui metode praktikum pada siklus I
(pertemuan 1 dan 2) dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 9.IV
Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus I (Pertemuan 1 dan 2)
No Aspek Yang Diamati
Rekapitulasi
Pertemua I Pertemuan II
Jumlah % Jumlah %
1 Siswa menerapkan sebuah konsep yang
telah dipilih oleh guru yaitu prosedur yang
bisa digambarkan dengan
memperagakannya
19 50.0% 20 52.6%
2 Siswa maju ke depan kelas untuk
mensimulasikan aspek fisik dari konsep atau
prosedur yang telah diterangkan
21 55.3% 24 63.1%
3 Siswa mencantumkan bagian-bagian dari
suatu prosedur atau konsep yang telah
dibuat guru
12 31.6% 20 52.6%
4 Siswa mengambil kartu yang telah dibuat
oleh guru 23 60.5% 25 65.8%
5 Siswa menempatkan kartu tersebut sesuai
dengan urutannya 13 34.2% 23 60.5%
6 Siswa melakukan praktek tentang materi
yang telah diajarkan 14 36.8% 18 47.4%
7 Siswa mempraktekkan prosedur setahap
demi setahap 28 73.7% 28 73.7%
8 Siswa berdiskusi 36 94.7% 36 94.7%
Rata-rata
54.6 %
63.8 %
47
Berdasarkan tabel di atas, setelah dibandingkan dengan standar klasifikasi
yang telah ditetapkan, aktivitas siswa melalui metode praktikum pada siklus I
(pertemuan 1 dan 2 ) berada pada kategori “cukup baik” karena 63.8% berada
pada rentang 61% - 80%, dan ada peningkatan dari siklus pertama pertemuan
pertama ke pertemuan kedua
Setelah pelaksanaan tindakan selesai dilaksanakan, maka dilakukan
evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam pelaksanaan shalat fardu pada
mata pelajaran Fiqih. Hasil tes siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
48
Tabel 10.IV
Hasil Penilaian Kemampuang Siswa dalam melaksanakan Shalat Fardu Siklus 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Siswa-001 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Mampu
2 Siswa-002 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Mampu
3 Siswa-003 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Mampu
4 Siswa-004 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Mampu
5 Siswa-005 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Mampu
6 Siswa-006 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Mampu
7 Siswa-007 √ √ √ √ √ √ √ 7 Kurang mampu
8 Siswa-008 √ √ √ √ √ √ 7 Kurang mampu
9 Siswa-009 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Mampu
10 Siswa-010 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
11 Siswa-011 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Mampu
12 Siswa-012 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Mampu
13 Siswa-013 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
14 Siswa-014 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Mampu
15 Siswa-015 √ √ √ √ √ √ √ 7 Kurang mampu
16 Siswa-016 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Mampu
17 Siswa-017 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
18 Siswa-018 √ √ √ √ √ √ 6 Kurang mampu
19 Siswa-019 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 Mampu
20 Siswa-020 √ √ √ √ √ √ 6 Kurang mampu
21 Siswa-021 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
22 Siswa-022 √ √ √ √ √ √ 6 Kurang mampu
23 Siswa-023 √ √ √ √ √ √ 6 Kurang mampu
24 Siswa-024 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
25 Siswa-025 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
26 Siswa-026 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Mampu
27 Siswa-027 √ √ √ √ √ 5 Tidak Mampu
28 Siswa-028 √ √ √ √ √ √ √ 7 Kurang mampu
29 Siswa-029 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
30 Siswa-030 √ √ √ √ √ √ 6 Kurang mampu
31 Siswa-031 √ √ √ √ √ √ 6 Kurang mampu
32 Siswa-032 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
33 Siswa-033 √ √ √ √ √ √ √ 7 Kurang mampu
34 Siswa-034 √ √ √ √ √ √ √ 6 Kurang mampu
35 Siswa-035 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
36 Siswa-036 √ √ √ √ √ √ √ 7 Kurang mampu
37 Siswa-037 √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Kurang mampu
38 Siswa-038 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Kurang mampu
302
61.0%
Keterangan Skor : 1 - 4 Tidak mampu
5 - 8 Kurang mampu
9 - 11 Mampu
12 - 13 Sangat mampu
Rata-rata %
Kategori TIDAK MAMPU
No Kode SampelAspek Yang Dinilai
Skor Kategori
Jumlah
49
Walaupun kemampuan siswa dalam pelaksanaan shalat fardu
meningkat dari sebelum tindakan ke siklus pertama, namun kemampuan
siswa dalam pelaksanaan shalat fardu belum 75% mencapai indikator
keberhasilan. Untuk itu penulis akan memperbaiki kelemahan-kelemahan
pembelajaran di siklus I pada siklus berikutnya.
3. Refleksi Siklus I
Memperhatikan hasil penelitian siklus I yang dikemukakan di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam
melaksanakan shalat fardu dalam mata pelajaran Fiqih pada siklus I
“tergolong mampu”. Namun demikian, pada siklus I kemampuan siswa
dalam pelaksanaan shalat fardu pada mata pelajaran Fiqih belum mencapai
75%. Maka berdasarkan hasil pembahasan peneliti terhadap pembelajaran
siklus pertama, diketahui penyebab kemampuan siswa dalam pelaksanaan
shalat fardu belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan,
disebabkan ada beberapa kelemahan aktivitas guru dengan metode
paktikum yang tidak terlaksana dengan baik:
a. Guru kurang mengontrol siswa secara keseluruhan, akibatnya
terdapat sebagian siswa yang ribut
b. Suara guru masih kecil, akibatnya sulit bagi siswa menyimak
penjelasan yang dijelaskan guru
c. Guru hanya memberikan kesempatan kepada siswa yang mampu
saja
d. Guru terlalu tergesa-gesa dalam menjelaskan langkah-langkah
metode praktikum, sehingga dalam penerapannya masih banyak
siswa yang belum paham.
e. Guru kurang mengatur waktu dengan baik, sehingga guru tidak
memberikan kesimpulan secara keseluruhan
Berdasarkan hasil pembahasan peneliti dan observer pada
siklus I, diketahui kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki yaitu:
1) Sebaiknya guru harus mengontrol siswa secara keseluruhan
agar siswa tidak rebut
50
2) Sebaiknya guru mengeluarkan suara yang lebih keras agar
siswa menyimak penjelasan guru
3) Sebaiknya guru tidak hanya memberi kesempatan kepada
siswa yang mampu saja, melainkan memberi kesempatan
kepada seluruh siswa
4) Sebaiknya guru tidak terlalu tergesa–gesa dalam menjelaskan
metode praktikum agar siswa dapat memahami dan tidak
merasa kebingungan dengan cara mengulangi 2 hingga 3 kali
5) Sebaiknya guru pandai mengatur waktu agar dapat
memberikan kesimpulan secara keseluruhan.
2. Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, yaitu sesuai dengan
jadwal mata pelajaran Fiqih di MTs. Attaqwa 10. Secara rinci pelaksanaan
siklus II dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan Tindakan siklus II
1) Pertemuan I Siklus II
Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 3 Februari 2014.
Indikator yang dicapai adalah melafalkan niat shalat fardu dengan benar,
melakukan gerakan takbiratul ihram dengan benar, melafalkan do’a iftitah,
melafalkan lafaz tasbih, melafalkan surat Al-Fatihah, melafalkan surat-
surat pendek. Pokok bahasan yang dibahas adalah shalat Zuhur, dengan
standar kompetensi yaitu mengenal ketentuan shalat fardu. Kompetensi
dasar yang dicapai adalah mempraktekkan shalat fardu.
Kegiatan awal dilakukan selama 10 menit yang diawali dengan
membuka pelajaran dengan memberikan keterangan singkat tentang shalat
fardu, kemudian menyampaikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai.
Dilanjutkan dengan menghubungkan materi pelajaran hari ini dengan
materi pelajaran sebelumnya.
Kegiatan inti dilaksanakan pada hari senin tanggal 3 Februari 2014
tentang shalat fardu selama 50 menit. Bentuk kegiatan terdiri dari
eksplorasi, yaitu: guru menyampaikan indikator pembelajaran, guru
51
menerangkan pembelajaran tentang shalat fardu, guru menjelaskan tata
cara shalat fardu, guru melafalkan niat shalat fardu dengan benar, guru
melakukan gerakan takbiratul ihram dengan benar, guru melafalkan do’a
iftitah, guru melafalkan lafaz tasbih, guru melafalkan al-Fatihah, guru
melafalkan surat-surat pendek. Dilanjutkan kegiatan elaborasi, yaitu: guru
memilih sebuah konsep (atau sejumlah konsep terkait) atau prsedur yang
bisa digambarkan dengan memperagakannya, guru memerintahkan
beberapa siswa untuk maju ke depan kelas dan menugaskan mereka untuk
mensimulasikan aspek fisik dari konsep atau prosedur yang telah
diterangkan, guru membuat kartu besar yang mencantumkan bagian-
bagian dari suatu prosedur atau konsep, guru memberikan kartu-kartu itu
kepada sejumlah siswa, guru menempatkan siswa yang memegang kartu
tersebut sedemikian rupa agar kartu itu berurutan dengan benar, guru
meminta siswa melakukan praktek tentang materi yang telah diajarkan,
guru menunjuk beberapa siswa untuk mempraktekkan prosedur itu setahap
demi setahap, guru meminta siswa berdiskusi. Dilanjutkan kemuadian
dengan kegiatan konfirmasi yaitu: tiap siswa atau kelompok
mengemukakan hasil analisanya, guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa, guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
Sedangkan siswa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru tentang
shalat fardu, kemudian siswa menerapkan langkah-langkah dari metode
praktikum yaitu: siswa menerapkan sebuah konsep yang telah dipilih oleh
guru yaitu prosedur yang bisa digambarkan dengan memperagakannya,
siswa maju ke depan kelas untuk mensimulasikan aspek fisik dari konsep
atau prosedur yang telah diterangkan, siswa mencantumkan bagian-bagian
dari suatu prosedur atau konsep yang telah dibuat guru, siswa mengambil
kartu yang telah dibuat oleh guru, siswa menempatkan kartu tersebut
sesuai dengan urutannya, siswa melakukan praktek tentang materi yang
telah diajarkan, siswa mempraktekkan prosedur itu setahap demi setahap,
siswa berdiskusi.
52
Kegiatan penutup dilakukan selama 10 menit yaitu: guru bertanya
jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, siswa dan guru
membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
2) Pertemuan II siklus II
Pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 10 Februari 2014.
Indikator yang dicapai adalah: melakukan gerakan rukuk dan bacaan
dengan benar, melakukan gerakan i’tidal dan bacaan dengan benar,
melakukan gerakan sujud dan bacaan dengan benar, melakukan gerakan
duduk antara dua sujud dan bacaan dengan benar, melakukan duduk
tasyahud awal dan bacaan dengan benar, melakukan duduk tasyahud akhir
dan bacaan dengan benar, melakukan gerakan salam dan bacaan dengan
benar. Pokok bahasan yang dibahas adalah shalat fardu, dengan standar
kompetensi yaitu mengenal ketentuan shalat fardu. Kompetensi dasar yang
dicapai adalah mempraktekkan shalat fardu.
Kegiatan awal dilakukan selama 10 menit yang diawali dengan
membuka pelajaran dengan memberikan keterangan singkat tentang shalat
fardu, kemudian menyampaikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai.
Dilanjutkan dengan menghubungkan materi pelajaran hari ini dengan
materi pelajaran sebelumnya. Kegiatan inti dilaksanakan pada hari Senin
tanggal 10 Februari tentang shalat fardu selama 50 menit. Bentuk kegiatan
terdiri dari eksplorasi, yaitu: melakukan gerakan rukuk dan bacaan
dengan benar, melakukan gerakan i’tidal dan bacaan dengan benar,
melakukan gerakan sujud dan bacaan dengan benar, melakukan gerakan
duduk antara dua sujud dan bacaan dengan benar, melakukan duduk
tasyahud awal dan bacaan dengan benar, melakukan duduk tasyahud akhir
dan bacaan dengan benar, melakukan gerakan salam dan bacaan dengan
benar. Dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi, yaitu: guru memilih sebuah
konsep (atau sejumlah konsep terkait) atau prsedur yang bisa digambarkan
dengan memperagakannya, guru memerintahkan beberapa siswa untuk
maju ke depan kelas dan menugaskan mereka untuk mensimulasikan
53
aspek fisik dari konsep atau prosedur yang telah diterangkan, guru
membuat kartu besar yang mencantumkan bagian-bagian dari suatu
prosedur atau konsep, guru memberikan kartu-kartu itu kepada sejumlah
siswa, guru menempatkan siswa yang memegang kartu tersebut
sedemikian rupa agar kartu itu berurutan dengan benar, guru meminta
siswa untuk melakukan praktek tentang materi yang telah diajarkan, guru
memnunjuk beberapa siswa untuk mempraktekkan prosedur setahap demi
setahap, guru meminta siswa berdiskusi. Dilanjutkan kemudian dengan
kegiatan konfirmasi yaitu: tiap siswa atau kelompok mengemukakan hasil
analisanya, guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa, guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Sedangkan siswa
mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru tentang shalat fardu,
kemudian siswa menerapkan langkah-langkah dari metode praktikum
yaitu: siswa menerapkan sebuah konsep yang telah dipilih oleh guru yaitu
prosedur yang bisa digambarkan dengan memperagakannya, siswa maju
ke depan kelas untuk mensimulasikan aspek fisik dari konsep atau
prosedur yang telah diterangkan, siswa mencantumkan bagian-bagian dari
suatu prosedur atau konsep yang telah dibuat guru, siswa mengambil kartu
yang telah dibuat oleh guru, siswa menempatkan kartu tersebut sesuai
dengan urutannya, siswa melakukan drama tentang materi yang telah
diajarkan, siswa mempraktekkan prosedur setahap demi setahap, siswa
berdiskusi.
Kegiatan penutup dilakukan selama 10 menit yaitu: guru bertanya
jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, kemudian siswa dan
guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.
b. Pengamatan Siklus
1) Observasi Aktifitas Guru Siklus II Pertemuan Pertama
Aktivitas guru yang diamati terdiri dari 8 aspek. Observasi
dilakukan oleh observer atau teman sejawat. Berhubung siklus II terdiri
54
dari dua kali pertemuan, maka observasi aktipitas guru pada siklus II
dilakukan dua kali. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktipitas guru
pada pertemuan pertama dapat dijelaskan di bawah ini. Hasil pengamatan
observer terhadap aktipitas guru dalam pertemuan pertama dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 11.IV
Aktivitas Guru Pada Siklus II Pada Pertemuan Pertama
No Aspek Yang Diamati Pertemuan 1
Ya Tidak
1 Guru memilih sebuah konsep (konsep yang terkait) atau
prosedur yang bisa digambarkan dengan memperagakannya √
2 Guru memerintahkan beberapa siswa untuk maju ke depan
kelas dan menugaskan mereka untuk mensimulasikan aspek
fisik dari konsep atau prosedur yang telah dijelaskan
√
3 Guru membuat kartu besar yang mencantumkan bagian-
bagian dari suatu prosedur atau konsep √
4 Guru memberikan kartu tersebut kepada sejumlah siswa √
5 Guru menempatkan siswa yang memegang kartu tersebut
sedemikian rupa agar kartu itu berurutan dengan benar √
6 Guru meminta siswa untuk melakukan praktek tentang materi
yang telah diajarkan √
7 Guru menyuruh siswa untuk mempraktekkan setahap demi
setahap √
8 Guru meminta siswa berdiskusi √
Jumlah 6 2
Persentase 75.0
%
25.0
%
55
Berdasarkan table di atas, setelah dibandingkan standar klasifikasi yang
telah ditetapkan, aktivitas guru melalui metode praktikum pada pertemuan 1
(siklus II) ini berada pada kategori “cukup baik”, karena 75.0% berada pada
rentang 61% - 80%.
2) Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Pertama
Aktivitas siswa melalui metode praktikum pada pertemuan 1 (siklus II)
dapat dilihat pada tabel berikut:
56
Tabel 12.IV
Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Pertama
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Siswa-001 1 0 1 1 1 0 1 1 6
2 Siswa-002 1 1 1 1 1 1 0 1 7
3 Siswa-003 1 1 0 1 1 0 1 1 6
4 Siswa-004 0 1 1 1 0 1 0 1 5
5 Siswa-005 0 1 1 1 1 1 1 1 6
6 Siswa-006 1 0 1 0 1 0 1 1 5
7 Siswa-007 0 1 0 1 1 1 0 1 5
8 Siswa-008 1 0 1 1 1 0 1 1 6
9 Siswa-009 0 1 0 1 0 1 0 1 4
10 Siswa-010 1 1 1 0 1 0 1 1 6
11 Siswa-011 0 1 1 1 0 1 0 1 5
12 Siswa-012 0 1 0 1 1 0 1 1 5
13 Siswa-013 1 0 1 0 1 1 0 1 5
14 Siswa-014 0 1 1 1 1 0 1 1 6
15 Siswa-015 0 1 0 1 0 1 1 1 5
16 Siswa-016 1 0 1 0 1 1 0 1 5
17 Siswa-017 0 1 1 1 0 1 0 1 5
18 Siswa-018 0 1 0 1 1 1 1 1 6
19 Siswa-019 1 1 1 0 0 0 1 1 5
20 Siswa-020 0 1 0 1 1 1 1 1 6
21 Siswa-021 1 1 0 0 1 1 1 1 6
22 Siswa-022 0 1 1 1 0 1 1 1 6
23 Siswa-023 1 0 0 0 1 1 1 1 5
24 Siswa-024 0 1 1 1 1 1 1 1 7
25 Siswa-025 0 1 1 1 0 0 1 1 5
26 Siswa-026 1 0 1 1 1 1 1 1 7
27 Siswa-027 0 1 1 1 0 1 1 1 6
28 Siswa-028 1 0 1 1 1 0 1 1 6
29 Siswa-029 0 1 1 1 1 0 1 1 6
30 Siswa-030 1 0 1 1 1 1 1 1 7
31 Siswa-031 1 1 0 1 1 0 1 1 6
32 Siswa-032 0 1 1 1 1 1 1 1 7
33 Siswa-033 1 0 1 0 1 0 1 1 5
34 Siswa-034 1 1 1 1 1 1 1 0 7
35 Siswa-035 0 1 1 1 1 1 1 1 7
36 Siswa-036 1 0 1 0 1 1 1 1 6
37 Siswa-037 1 1 1 1 1 1 0 0 6
38 Siswa-038 1 1 1 1 1 1 0 1 7
22120 27 28 29 29 25 28 36
52.6% 71.0% 73.7% 76.0% 76.0% 65.8% 73.7% 94.7% 72.70%porsentase
No Kode SampelAspek Yang Dinilai
Jumlah
skor
57
Keterangan indikator:
a) Siswa menerapkan sebuah konsep yang telah dipilih oleh guru yaitu
prosedur yang bisa digambarkan dengan memperagakannya.
b) Siswa maju ke depan kelas untuk mensimulasikan asfek fisik dari
konsep atau prosedur yang telah diterangkan.
c) Siswa mencantumkan bagian-bagian dari suatu prosedur atau konsep
yang telah dibuat guru.
d) Siswa mengambil kartu yang telah dibuat oleh guru.
e) Siswa menempatkan kartu tersebut sesuai dengan urutannya.
f) Siswa melakukan praktek tentang materi yang telah diajarkan.
g) Siswa mempraktekkan prosedur itu setahap demi setahap.
h) Siswa berdiskusi.
Berdasarkan pada tabel 12.IV, setelah dibandingkan dengan standar
klasifikasi yang telah ditetapkan, aktivitas siswa melalui metode praktikum
pertemuan 1 siklus II berada pada kategori “cukup baik” karena 72.7% berada
pada rentang 61% - 80%.
3) Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan Kedua
Aktivitas guru melalui metode praktikum pada pertemuan kedua
(siklus II) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 13.IV
Aktivitas Guru Pada Siklus II Pada Pertemuan Kedua
No Aspek Yang Diamati Pertemuan 1
Ya Tidak
1 Guru memilih sebuah konsep (konsep yang terkait) atau
prosedur yang bisa digambarkan dengan
memperagakannya
√
2 Guru memerintahkan beberapa siswa untuk maju ke
depan kelas dan menuugaskan mereka untuk
mensimulasikan aspek fisik dari konsep atau prosedur
yang telah dijelaskan
√
58
3 Guru membuat kartu besar yang mencantumkan bagian-
bagian dari suatu prosedur atau konsep √
4 Guru memberikan kartu tersebut kepada sejumlah siswa √
5 Guru menempatkan siswa yang memegang kartu
tersebut sedemikian rupa agar kartu itu berurutan dengan
benar
√
6 Guru meminta siswa untuk melakukan praktek tentang
materi yang telah diajarkan √
7 Guru menyuruh siswa untuk mempraktekkan setahap
demi setahap √
8 Guru meminta siswa berdiskusi √
Jumlah 8 0
Persentase 100 % 0%
Berdasarkan tabel 13,IV, setelah dibandingkan standar klasifikasi yang
telah ditetapkan, aktivitas guru melalui metode praktikum pada pertemuan 2
(siklus II) ini berada pada kategori “baik”, karena 100.0% berada pada rentang
81%-100%.
4) Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Kedua
Aktivitas siswa melalui metode praktikum pada pertemuan 2 (siklus II)
dapat dilihat pada tabel berikut:
59
Tabel 14.IV
Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Kedua
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Siswa-001 1 1 1 1 1 0 1 1 7
2 Siswa-002 1 1 1 1 1 1 0 1 7
3 Siswa-003 1 1 1 1 1 0 1 1 7
4 Siswa-004 1 1 1 1 1 1 0 1 7
5 Siswa-005 0 1 1 1 1 1 1 1 6
6 Siswa-006 1 0 1 1 1 1 1 1 7
7 Siswa-007 0 1 1 1 1 1 0 1 6
8 Siswa-008 1 0 1 1 1 0 1 1 6
9 Siswa-009 0 1 1 1 0 1 1 1 6
10 Siswa-010 1 1 1 0 1 1 1 1 7
11 Siswa-011 1 1 1 1 0 1 1 1 7
12 Siswa-012 1 1 0 1 1 1 1 1 7
13 Siswa-013 1 0 1 1 1 1 1 1 7
14 Siswa-014 0 1 1 1 1 1 1 1 7
15 Siswa-015 1 1 0 1 1 1 1 1 7
16 Siswa-016 1 0 1 1 1 1 1 1 7
17 Siswa-017 1 1 1 1 0 1 1 1 7
18 Siswa-018 1 1 0 1 1 1 1 1 7
19 Siswa-019 1 1 1 0 1 1 1 1 7
20 Siswa-020 1 1 0 1 1 1 1 1 7
21 Siswa-021 1 1 0 0 1 1 1 1 6
22 Siswa-022 1 1 1 1 0 1 1 1 7
23 Siswa-023 1 1 1 1 1 1 1 1 8
24 Siswa-024 0 1 1 1 1 1 1 1 7
25 Siswa-025 1 1 1 1 1 1 1 1 8
26 Siswa-026 1 0 1 1 1 1 1 1 7
27 Siswa-027 0 1 1 1 0 1 1 1 6
28 Siswa-028 1 0 1 1 1 1 1 1 7
29 Siswa-029 0 1 1 1 1 1 1 1 7
30 Siswa-030 1 0 1 1 1 1 1 1 7
31 Siswa-031 1 1 1 1 1 0 1 1 7
32 Siswa-032 0 1 1 1 1 1 1 1 7
33 Siswa-033 1 1 1 1 1 0 1 1 7
34 Siswa-034 1 1 1 1 1 1 1 0 7
35 Siswa-035 0 1 1 1 1 1 1 1 7
36 Siswa-036 1 0 1 1 1 1 1 1 7
37 Siswa-037 1 1 1 1 1 1 1 0 7
38 Siswa-038 1 1 1 1 1 1 0 1 7
26229 30 33 35 33 33 34 36
76.0% 78.9% 86.8% 92.0% 86.8% 86.8% 89.5% 94.7% 85.1%
Aspek Yang Dinilaiskor
Jumlah
porsentase
No Kode Sampel
60
Keterangan indikator:
a) Siswa menerapkan sebuah konsep yang telah dipilih oleh guru yaitu
prosedur yang bisa digambarkan dengan memperagakannya.
b) Siswa maju ke depan kelas untuk mensimulasikan asfek fisik dari konsep
atau prosedur yang telah diterangkan.
c) Siswa mencantumkan bagian-bagian dari suatu prosedur atau konsep
yang telah dibuat guru.
d) Siswa mengambil kartu yang telah dibuat oleh guru.
e) Siswa menempatkan kartu tersebut sesuai dengan urutannya.
f) Siswa mempraktekkan tentang tata cara shalat fardu.
g) Siswa mempraktekkan prosedur itu setahap demi setahap.
h) Siswa berdiskusi.
Berdasarkan pada tabel di atas setelah dibandingkan dengan standar
klasifikasi yang telah ditetapkan, aktivitas siswa melalui metode praktikum
pertemuan 2 siklus II berada pada kategori “baik” karena 85.1% berada pada
rentang 81%-100%.
5) Rekapitulasi Guru dan Siswa Pada Siklus II Pertemuan Pertama
dan Kedua
a) Rekapitulasi Aktifitas Guru
Rekapitulasi aktivitas guru melalui metode praktikum pada siklus II
(pertemuan 1 dan 2) dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 15.IV
Rekapitulasi Aktivitas Guru Pada Siklus II
No Aspek Yang Diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2 TOTAL
Y T Y T Y T
1 Guru memilih sebuah
konsep (konsep yang √ √ 2
61
terkait) atau prosedur
yang bisa
digambarkan dengan
memperagakannya
2 Guru memerintahkan
beberapa siswa untuk
maju ke depan kelas
dan tugaskan mereka
untuk
mensimulasikan
aspek fisik dari
konsep atau prosedur
yang telah dijelaskan
√ √ 2
3 Guru membuat kartu
besar yang
mencantumkan
bagian-bagian dari
suatu prosedur atau
konsep
√ √ 2
4 Guru memberikan
kartu tersebut kepada
sejumlah siswa
√ √ 2
5 Guru menempatkan
siswa yang
memegang kartu
tersebut sedemikian
rupa agar kartu
berurutan dengan
benar
√ √ 1 1
6 Guru meminta siswa
untuk melakukan
praktek tentang
materi yang telah
√ √ 1 1
62
diajarkan
7 Guru menyuruh siswa
untuk
mempraktekkan
setahap demi setahap
√ √ 2
8 Guru meminta siswa
berdiskusi √ √ 2
Jumlah 6 2 8 0 14 2
Persentase 75.0% 25.0% 100% 0% 87.5% 12.5%
Berdasarkan tabel di atas, setelah dibandingkan dengan standar klasifikasi
yang telah ditetapkan, aktivitas guru melalui metode praktikum pada siklus II
(pertemuan 1 dan 2 ) berada pada kategori “baik” karena 87.5% berada pada
rentang 81%-100%. Dengan demikian siklus II aktivitas guru dengan metode
praktikum telah terlaksana dengan baik.
Meningkatnya aktipitas guru pada siklus II berpengaruh terhadap aktivitas
siswa dalam belajar
b) Rekapitulasi Aktifitas Siswa
Rekapitulasi aktivitas guru melalui metode praktikum pada siklus II
(pertemuan 1 dan 2) dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 16.IV
Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus II (Pertemuan 1 dan 2)
No Aspek Yang Diamati
Rekapitulasi
Pertemua I Pertemuan II
Jumlah % Jumlah %
1 Siswa menerapkan sebuah konsep yang
telah dipilih oleh guru yaitu prosedur
yang bisa digambarkan dengan
memperagakannya
20 52.6% 29 76%
2 Siswa maju ke depan kelas untuk
mensimulasikan aspek fisik dari konsep
atau prosedur yang telah diterangkan
27 71% 30 78.9%
63
3 Siswa mencantumkan bagian-bagian
dari suatu prosedur atau konsep yang
telah dibuat guru
28 73.7% 33 86.8%
4 Siswa mengambil kartu yang telah
dibuat oleh guru 29 76% 35 92%
5 Siswa menempatkan kartu tersebut
sesuai dengan urutannya 29 76% 33 86.8%
6 Siswa melakukan praktek tentang
materi yang telah diajarkan 25 65.8% 33 86.8%
7 Siswa mempraktekkan prosedur
setahap demi setahap 28 73.7% 34 89.5%
8 Siswa berdiskusi 36 94.7% 36 94.7%
Rata-rata
63.4 %
86.4 %
Berdasarkan tabel di atas, setelah dibandingkan dengan standar klasifikasi
yang telah ditetapkan, aktivitas siswa melalui metode praktikum pada siklus II
(pertemuan 1 dan 2 ) berada pada kategori “baik” karena 86.4% berada pada
rentang 81% - 100%.
Setelah pelaksanaan tindakan selesai dilaksanakan, maka dilakukan
evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam pelaksanaan shalat pardu pada
mata pelajaran Fiqih. Hasil tes siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
64
Tabel 17.IV
Kemampuan Siswa dalam Melaksanakan Shalat Fardupada Siklus Kedua
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Siswa-001 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
2 Siswa-002 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 Mampu
3 Siswa-003 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
4 Siswa-004 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Mampu
5 Siswa-005 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Mampu
6 Siswa-006 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 Sangat mampu
7 Siswa-007 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
8 Siswa-008 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 Sangat mampu
9 Siswa-009 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 Mampu
10 Siswa-010 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 Mampu
11 Siswa-011 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
12 Siswa-012 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
13 Siswa-013 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
14 Siswa-014 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
15 Siswa-015 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Mampu
16 Siswa-016 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 Mampu
17 Siswa-017 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
18 Siswa-018 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
19 Siswa-019 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
20 Siswa-020 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
21 Siswa-021 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 Mampu
22 Siswa-022 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
23 Siswa-023 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
24 Siswa-024 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
25 Siswa-025 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 Mampu
26 Siswa-026 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
27 Siswa-027 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
28 Siswa-028 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 Sangat mampu
29 Siswa-029 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
30 Siswa-030 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
31 Siswa-031 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
32 Siswa-032 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
33 Siswa-033 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
34 Siswa-034 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Mampu
35 Siswa-035 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 Sangat mampu
36 Siswa-036 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 Mampu
37 Siswa-037 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
38 Siswa-038 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Sangat mampu
38 37 37 36 33 37 38 33 33 32 24 29 38 445 11.7
100% 97% 97% 95% 87% 97% 100% 87% 87% 84% 63% 76% 100% 90.1% Sangat mampu
Keterangan Skor : 1 - 4 Tidak mampu
5 - 8 Kurang mampu
9 - 11 Mampu
12 - 13 Sangat mampu
Rata-rata %
Kategori SANGAT MAMPU
No Kode SampelAspek Yang Dinilai
Skor Kategori
Jumlah
65
Keterangan Indikator:
(1) Siswa mampu melafalkan niat shalat fardu.
(2) Siswa mampu melakukan gerakaran takbiratul ihram.
(3) Siswa mampu melafalkan do’a iftitah.
(4) Siswa mampu melafalkan lafaz tasbih.
(5) Siswa mampu melafalkan surat Al-Fatihah.
(6) Siswa mampu melafalkan surat-surat pendek.
(7) Siswa mampu melakukan gerakan rukuk dan bacaan dengan benar.
(8) Siswa mampu melakukan gerakan i’tidal dan bacaan dengan benar.
(9) Siswa mampu melakukan gerakan sujud dan bacaan dengan benar.
(10)Siswa mampu melakukan duduk antara dua sujud dan bacaan dengan.
Benar.
(11)Siswa mampu melakukan duduk tasyahud awal dan bacaan dengan
benar.
(12)Siswa mampu melakukan duduk tasyahud akhir dan bacaan dengan
benar.
(13)Siswa mampu melakukan gerakan salam dan bacaan dengan benar
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui kemampuan siswa
dalam pelaksanaan shalat fardu pada siklus II secara klasikal tergolong
“sangat mampu” karena 90.1% berada pada rentang 80% -100%.
Adapun rincian kemampuan siswa dalam pelaksanaan shalat fardu
dapat dijelaskan di bawah ini:
(a). Siswa mampu melafalkan niat shalat fardu, diperoleh rata-rata
persentase 100%.
(b). Siswa mampu melakukan gerakan takbiratul ihram, diperoleh rata-
rata persentase 97%.
(c). Siswa mampu melafalkan do’a iftitah, diperoleh rata-rata
persentase 97%
(d). Siswa mampu melafalkan lafaz tasbih, diperoleh rata-rata
persentase 95%.
66
(e). Siswa mampu melafakan surat Al-Fatihah, diperoleh rata-rata
persentase 87%.
(f). Siswa mampu melafalkan surat-surat pendek, diperoleh rata-rata
persentase 97%.
(g). Siswa mampu melakukan gerakan rukuk dan bacaan dengan benar,
diperoleh rata-rata persentase 100%.
(h). Siswa mampu melakukan gerakan i’tidal dan bacannya dengan
benar, diperoleh rata-rata persentase 87%.
(i). Siswa mampu melakukan gerakan sujud dan bacaannya dengan
benar, diperoleh rata-rata persentase 87%.
(j). Siswa mampu melakukan duduk antara dua sujud dan bacaannya
dengan benar, diperoleh rata-rata persentase 84%.
(k). Siswa mampu melakukan duduk tasyahud awal dan bacaannya
dengan benar, diperoleh rata-rata persentase 63%.
(l). Siswa mampu melakukan duduk tasyahud akhir dan bacaannya
dengan benar, diperoleh rata-rata persentase 76%.
(m). Siswa mampu melakukan gerakan salam dan bacaannya
dengan benar, diperoleh rata-rata persentase 100%.
Dengan demikian, kemampuan siswa dalam melaksanakan shalat fardu
pada mata pelajaran Fiqih pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan
yaitu 75%. Sebagaimana diketahui kemampuan siswa dalam melaksanakan shalat
fardu pada siklus I tergolong “mampu” karena 71.9% berada pada rentang 70% -
79%. Melihat hasil kemampuan siswa dalam pelaksanaan shalat fardu pada siklus
I keberhasilan siswa belum mencapai 75%. Sedangkan siklus II meningkat
menjadi 90.1% dengan kategori “sangat mampu” karena berada pada rentang 80%
- 100%. Melihat kemampuan siswa dalam melaksanakan shalat fardu yang
diperoleh, maka tindakan peneliti dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam
melaksanakan shalat fardu melalui metode praktikum pada mata pelajaran Fiqih
hanya pada siklus II, karena sudah jelas kemampuan siswa yang diperoleh.
67
C. Pembahasan
1. Aktivitas Guru
Sebagaimana diketahui aktivitas guru metode praktikum pada siklus I ini
berada pada kategori “kurang baik” karena 56.2% berada pada rentang 41% -
60%. Sedangkan siklus II meningkat menjadi 87.5% berada pada kategori “baik”
karena berada pada rentang 81% - 100%. Lebih jelas dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 18.IV
Rekapitulasi Peningkatan Aktivitas Guru Pada Siklus I dan Siklus II
No Aktivitas Yang Diamati Hasil Pengamatan
Siklus I Siklus II
1 Guru memilih sebuah konsep (konsep yang
terkait) atau prosedur yang bisa digambarkan
dengan memperagakannya
2 2
2 Guru memerintahkan beberapa siswa untuk
maju ke depan kelas dan menugaskan mereka
untuk mensimulasikan aspek fisik dari konsep
atau prosedur yang telah dijelaskan
2
3 Guru membuat kartu besar yang mencantumkan
bagian-bagian dari suatu prosedur atau konsep 2 2
4 Guru memberikan kartu tersebut kepada
sejumlah siswa 2 2
5 Guru menempatkan siswa yang memegang
kartu tersebut sedemikian rupa agar kartu
berurutan dengan benar
1
6 Guru meminta siswa untuk melakukan praktek
tentang materi yang telah diajarkan 1 1
7 Guru menyuruh siswa untuk mempraktekkan
setahap demi setahap 2 2
8 Guru meminta siswa berdiskusi 2
Jumlah 9 14
Persentase 56.2% 87.5%
68
Peningkatan aktivitas guru dengan metode praktikum pada proses
pembelajaran juga dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Grafik. 1.IV
Grafik Perbandingan Aktivitas Guru Pada Siklus I dan Siklus II
2. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus I diperoleh
62.2% berada pada kategori “cukup baik” karena berada pada rentang 61% -
80%. Sedangkan pada siklus II diperoleh 85.1% berada pada kategori “baik”
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Siklus I Siklus II
(56.2%)
(87.5%)
69
karena berada pada rentang 81% - 100%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 19.IV
Rekapitulasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II
No Aktivitas Yang Diamati
Siklus I Siklus II
Rata-rata Rata-rata
Jumlah % Jumlah %
1 Siswa menerapkan sebuah
konsep yang telah dipilih
oleh guru yaitu prosedur yang
bisa digambarkan dengan
memperagakannya
20 52.6% 29 76.0%
2 Siswa maju ke depan kelas
untuk mensimulasikan aspek
fisik dari konsep atau
prosedur yang telah
diterangkan
24 63.1% 30 78.9%
3 Siswa mencantumkan bagian-
bagian dari suatu prosedur
atau konsep yang telah dibuat
guru
20 52.6% 33 86.8%
4 Siswa mengambil kartu yang
telah dibuat oleh guru 25 65.8% 35 92.0%
5 Siswa menempatkan kartu
tersebut sesuai dengan
urutannya
23 60.5% 33 86.8%
6 siswa melakukan praktek
tentang materi yang telah
diajarkan
18 47.4% 33 86.8%
7 Siswa mempraktekkan 28 73.7% 34 89.5%
70
prosedur setahap demi
setahap
8 Siswa berdiskusi 36 94.7% 36 94.7%
Jumlah/persentase 194 64% 254 84%
Peningkatan aktivitas siswa dengan metode praktikum pada proses
pembelajaran juga dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Siklus I Siklus II
Grafik. 2.IV
Grafik Perbandingan Aktivitas Siswa
Pada Siklus I dan Siklus II
(64%)
(84%)
71
3. Kemampuan Siswa
Tabel 20.IV
Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Siswa dalam melaksanakan
Shalat Fardu Sebelum Tindakan, Siklus I dan Siklus II
NO KEMAMPUANG
PRA SIKLUS
KEMAMPUAN
SIKLUS I
KEMAMPUAN
SIKLUS II
KETERANGAN
1 49 % 61 % 90 %
MENINGKAT
SETIAP
SIKLUS
Peningkatan kemampuan siswa dengan metode praktikum pada
proses pembelajaran juga dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II
Grafik. 3.IV
Grafik Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam
Melaksanakan Shalat Fardu
Sebelum Tindakan, Siklus I dan Siklus II
61%
90%
49%
72
Berdasarkan grafik 3, dapat dijelaskan peningkatan kemampuan
siswa dalam melaksanakan shalat fardu dari sebelum tindakan ke siklus I
adalah 12 %. Sedangkan dari siklus I ke siklus II adalah 29 %. Sehingga
secara keseluruhan peningkatan yang diperoleh dari siklus sebelum
tindakan ke siklus II adalah 31 %.
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab IV, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa dengan penerapan metode praktikum dapat
meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan shalat fardu pada mata pelajaran
fiqih kelas VII MTs. Attaqwa 10 Kaliabang Tengah Bekasi Utara. Pada sebelum
tindakan hanya mencapai persentase 49.0% dengan kategori “kurang mampu”
karena 48.0% berada pada rentang di bawah 54%. Pada siklus I kemampuan siswa
tergolong “mampu” karena 61 % berada pada rentang 55-80%. Setelah diperbaiki
pada siklus II kemampuan siswa meningkat menjadi 90% dengan kategori “sangat
mampu”, karena siswa berada pada rentang 80-100%. Artinya kemampuan siswa
kelas VII MTs. Attaqwa 10 Kaliabang Tengah Bekasi Utara dalam melaksanakan
shalat fardu telah mencapai di atas 80 %.
B. Saran
Bertolak dari kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian di atas, peneliti
mengajukan beberapa saran, yaitu:
1. Agar penerapan metode praktikum dapat berjalan dengan baik, maka
sebaiknya guru lebih sering menerapkannya pada proses pembelajaran,
khususnya pada materi shalat fardu.
2. Guru sebaiknya lebih mengatur waktu dengan baik, dengan cara
memfokuskan pada kegiatan inti, agar guru berkesempatan mengajak
siswa untuk menyimpulkan pelajaran
74
3. Guru sebaiknya lebih menjelaskan metode praktikum yang diterapkan,
agar siswa tidak merasa kebingungan dalam penerapannya.
75
DAFTAR PUSTAKA
Aat Syafaat, 2008, Peranan Pendidikan Agama Islam, Serang: Gaung Persada
Press.
Ahmad Tafsir, 2004, Materi Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Ali Mudlofir, 2011, Aplikasi Pengembangan Kurikulum, Tingkat Satuan
Pendidikan dan Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam, Surabaya:
PT. Raja Grafindo Persada.
Al-Qur’an dan Terjemahan, 2010, Jakarta: PT. Syaamil Cipta Media.
Bidiono, Kamus Bahasa Indonesia, Surabaya: Rosdakarya.
E. Mulyasa, 2008, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Hartono, 2004, Statistik untuk Penelitian, Pekanbaru: Zanafa.
Melvin L. Silberman, 2006, Strategi Pembelajaran Aktif, Bandung: Nusamedia
Bidiono, Kamus Bahasa Indonesia, Surabaya, Rosdakarya.
Moh. Rifa’i, 2009, Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, Semarang: PT. Karya
Toha Putra.
Mohammad Muslih, , 2007, Fiqih untuk Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah, Bogor:
Yudhistira
Kemenag RI, 2014, Fikih Buku Siswa MTs kelas VII Kurikulum 2013, Direktorat
Pendidikan Madrasah, cetakan ke I
Prayitno, 2009, Dasar Teori dan Praktis Pendidikan, Jakarta: PT. Gramedia
Widiasana Indonesia.
Robert Gagne,1998, Prinsip-Prinsip Belajar Untuk Pengajaran, Surabaya: Usaha
Nasional.
Suharsimi Arikunto, 2009, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Rineka Cipta.
, 2007, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Rineka Cipta
Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:
Rineka Cipta
75
76
Tohirin, 2005, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT.
Raja Gravindo Persada.
Tampubolon, 2008, Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien,
Bandung: Angkasa
WS Winkel, 2009, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta, Gramedia.
Yardan Zaky Al-Faruq, 2011, Pedoman dan Rahasia Shalat Khusuk, Jakarta:
Dwimedia Press
Zuhairini, 2009, Methodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Biro Ilmiah
Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta, 2009
-------, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta, 2007
Budiono. Kamus Bahasa Indonesia, Surabaya: Rosdakarya.
Gagne, Robert. Prinsip-Prinsip Belajar Untuk Pengajaran. Surabaya: Usaha
Nasional, 1998
Hartono. Statistik untuk Penelitian. Pekanbaru: Zanafa, 2004
L. Silberman, Melvin, , Strategi Pembelajaran Aktif. Bandung: Nusamedia, 2006
Mohammad, Muslih. Fiqih untuk Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah. Bogor: Yudhistira,
2007
Mudlofir, Ali. Aplikasi Pengembangan Kurikulum, Tingkat Satuan Pendidikan
dan Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam. Surabaya: PT. Raja
Grafindo Persada, 2011
Mulyasa, E. , Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008
Prayitno, Dasar Teori dan Praktis Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasana
Indonesia, 2009.
Rifa’i, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang: PT. Karya Toha Putra
2009.
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka
Cipta, 2003
Syafaat, Aat. Peranan Pendidikan Agama Islam. Serang: Gaung Persada Press.
2008
Tafsir, Ahmad. Materi Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004
Tampubolon. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien.
Bandung: Angkasa, 2008
Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja
Gravindo Persada, 2005,
75
76
Winkel. WS, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta, Gramedia, 2009
Zaky. Al-Faruq Yardan, Pedoman dan Rahasia Shalat Khusus. Jakarta: Dwimedia
Press, 2011
Zuhairini, Methodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Biro Ilmiah Fakultas
Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang. 2009
I
U.II ITEFEII.ENSI
Nama :DarmawatiNIM : 1812011000039Pernbirnbing : Dr. MLrh. Dahlan, M.FIun-r
Judul :"Upaya Meningl<atl<an Keterampilan Shalat ]'ardu rnclalui
Metode Praktikum pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII MI's. Attaqwa 10
Bekasi Utara'I'ahun I'}eljaran 201412015.
RI]FEI{ENSI PIIMI]IMI]ING
Aat Syafaat. Perctnon Pcnclidikan Agrtnto Islont,
(Serang: Gaung Parsacla I'ress, 2008), h. 35 ,uKuri kul um,
Ajctr dalanr
PT. I{aja
Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembongan
Tingkat Satuan Pendidikan dan llahan
Pendidikan Aganra Islam, (Surabaya:
Grafindo Persada, 201 l), h. 54
Melvin I-. Silbcrman, Stralegi Pembelajcrrctn lklitte,
(Bandung: Nusamedia, 20I 1), h.134
Zirhairirri, Methodik Khusu,s Pendidikan lgctnrcr,
(Surabaya: Biro Ihniah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan
Ampel Malang, 2009), h. 95
Robert Gagnc, Prinsip-Prinsip Belajar untuk
Pengajarurt, (SLrrabaya: lJsaha Nasional, 1998). h. 86
Ws Wi,lkJ=lv/.r/,Lq, pniiirliti",tnn tiriiii.tiIlelujar, (Jakarta: P'l' Grarredia, 1993), h. 43
Bidiono, Kamus Bahasa Indonesia, (SLrrabaya:
Rosdakarya), h.24
Tohirin, Psikologi Perubelcjctran l'jendidikan Agama
L,;lant. (.lal<nrta: I'}'f. Itaja Grafindo Pcrsacia. 2005). h. 4l
Drs.Supiana, MAg & M.Kartnan, MAg, lt[trlcri
I'endidikan Agamu lslam, (Bandung: PT. Rema.ia
i
I
Rosdakarya . 2009), h. 23
Moh Rifa'i, Ri,salah Tuntunan Shalat Lenghcrp,
(Senrarang: PT. I(arya 'foha Putra, 1976), h. 32
I(ementrian Agama Itl, Iluku Siswa FIQIH, Direktoral
Perrdidilran Madrasah, 201 4, h. 27
l-arnpubolon, Kem.ampuan Mentbaca Teknik Membaca
Efekti/ dan E/isien, (Bandung: Angkasa, 2008), h. 32
15E. Mr-rlyasa. Kurikuluttt Tingkol
(Bandun g: PT. ILerlaja li.sdal<arya.
Satuan Penclidikan,
2008), h.287
Strharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas,
(Jakarta: RinekaCipta, 2007), h. 1 6
Flartono, S t at i s t i k u n I u k P e n e I i t i an, (P el<anbaru : 7,a,nafa.
2004), h. 34
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Madrasah : ATTAQWA 10 Mata Pelajaran : Fiqih Kelas/Semester : VII/1 Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit (1 kali pertemuan) Pertemuan : Pertama siklus 2
A. Standar kompetensi
Melaksanakan tata cara solat fardu
B. Kompetensi dasar
Trampil melafalkan niat shalat Fardu
Trampil melakukan gerakan takbiratul ihram
Trampil melafalkan do’a iftitah
Trampil melafakan surat Al-Fatihah
Trampil melafalkan surat-surat pendek
Trampil melakukan gerakan rukuk dan bacaan dengan benar
Trampil melakukan gerakan i’tidal dan bacaan dengan benar
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa Trampil melafalkan niat shalat Fardu
Siswa Trampil melakukan gerakan takbiratul ihram
Siswa Trampil melafalkan do’a iftitah
Siswa Trampil melafakan surat Al-Fatihah
Siswa Trampil melafalkan surat-surat pendek
Siswa Trampil melakukan gerakan rukuk dan bacaan dengan benar
Siswa Trampil melakukan gerakan i’tidal dan bacaan dengan benar
D. Materi Pembelajaran
niat shalat Fardu
gerakan takbiratul ihram
do’a iftitah
bacaan surat Al-Fatihah
surat-surat pendek
gerakan rukuk dan bacaannya
gerakan i’tidal dan bacaannya
E. Metode Pembelajaran
Ceramah: digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran
Praktikum: digunakan untuk mempraktekkan materi yang akan diajarkan
F. Langkah-langhkah Pembelajaran
No Uraian kegiatan Waktu
1 Kegiatan awal: Appersepsi:
Memberikan pertanyaan seputar pelajaran yang lalu
Motivasi: Memberikan penjelasan tentang manfaat dan tujuan mempelajari tentang solat fardu
5 menit
2 Kegiatan Inti Eksplorasi:
Siswa membaca referensi tentang solat fardu
Siswa mengamati demonstrasi guru tentang gerakan solat fardu dan bacaannya seputar materi pembelajaran
50 menit
3 Kegiatan akhir
Tanya jawab tentang materi shalat fardu dan tentang tatacaranya (sebatas materi yang diajarkan)
Guru memberikan tugas untuk membaca bacaan solat fardu dan gerakannya (sebatas materi yang diajarkan)
15 menit
G. Sumber belajar dan media pembelajaran
Buku paket
Lembar observasi
Lembar penilaian
LKS
H. Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis penilaian
Bentuk Penilaian
Contoh Instrumen
Siswa Trampil melafalkan
niat shalat Fardu
Siswa Trampil melakukan
gerakan takbiratul ihram
Siswa Trampil melafalkan
do’a iftitah
Siswa Trampil melafakan
surat Al-Fatihah
Siswa Trampil melafalkan
surat-surat pendek
Siswa Trampil melakukan
gerakan rukuk dan bacaan
dengan benar
Siswa Trampil melakukan
gerakan i’tidal dan bacaan
dengan benar
Tes unjuk kerja dengan
praktek ke depan
Uarian Bacakan lafaz niat solat fardu
Mengetahui Bekasi, ............20......
Kepala Madrasah Guru bidang studi
H.A. Syarwani, SpdI Darmawati
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Madrasah : ATTAQWA 10 Mata Pelajaran : Fiqih Kelas/Semester : VII/1 Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit (1 kali pertemuan) Pertemuan : Pertama siklus 2
A. Standar kompetensi
Melaksanakan tata cara solat fardu
B. Kompetensi dasar
Trampil melafalkan niat shalat Fardu
Trampil melakukan gerakan takbiratul ihram
Trampil melafalkan do’a iftitah
Trampil melafakan surat Al-Fatihah
Trampil melafalkan surat-surat pendek
Trampil melakukan gerakan rukuk dan bacaan dengan benar
Trampil melakukan gerakan i’tidal dan bacaan dengan benar
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa Trampil melafalkan niat shalat Fardu
Siswa Trampil melakukan gerakan takbiratul ihram
Siswa Trampil melafalkan do’a iftitah
Siswa Trampil melafakan surat Al-Fatihah
Siswa Trampil melafalkan surat-surat pendek
Siswa Trampil melakukan gerakan rukuk dan bacaan dengan benar
Siswa Trampil melakukan gerakan i’tidal dan bacaan dengan benar
D. Materi Pembelajaran
niat shalat Fardu
gerakan takbiratul ihram
do’a iftitah
bacaan surat Al-Fatihah
surat-surat pendek
gerakan rukuk dan bacaannya
gerakan i’tidal dan bacaannya
E. Metode Pembelajaran
Ceramah: digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran
Praktikum: digunakan untuk mempraktekkan materi yang akan diajarkan
F. Langkah-langhkah Pembelajaran
No Uraian kegiatan Waktu
1 Kegiatan awal: Appersepsi:
Memberikan pertanyaan seputar pelajaran yang lalu
Motivasi: Memberikan penjelasan tentang manfaat dan tujuan mempelajari tentang solat fardu
5 menit
2 Kegiatan Inti Eksplorasi:
Siswa membaca referensi tentang solat fardu
Siswa mengamati demonstrasi guru tentang gerakan solat fardu dan bacaannya seputar materi pembelajaran
50 menit
3 Kegiatan akhir
Tanya jawab tentang materi shalat fardu dan tentang tatacaranya (sebatas materi yang diajarkan)
Guru memberikan tugas untuk membaca bacaan solat fardu dan gerakannya (sebatas materi yang diajarkan)
15 menit
G. Sumber belajar dan media pembelajaran
Buku paket
Lembar observasi
Lembar penilaian
LKS
H. Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis penilaian
Bentuk Penilaian
Contoh Instrumen
Siswa Trampil melafalkan
niat shalat Fardu
Siswa Trampil melakukan
gerakan takbiratul ihram
Siswa Trampil melafalkan
do’a iftitah
Siswa Trampil melafakan
surat Al-Fatihah
Siswa Trampil melafalkan
surat-surat pendek
Siswa Trampil melakukan
gerakan rukuk dan bacaan
dengan benar
Siswa Trampil melakukan
gerakan i’tidal dan bacaan
dengan benar
Tes unjuk kerja dengan
praktek ke depan
Uarian Bacakan lafaz niat solat fardu
Mengetahui Bekasi, ............20......
Kepala Madrasah Guru bidang studi
H.A. Syarwani, SpdI Darmawati
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Madrasah : ATTAQWA 10 Mata Pelajaran : Fiqih Kelas/Semester : VII/1 Alokasi Waktu : 2 X35 Menit (1 kali pertemuan) Pertemuan : Kedua siklus 1
A. Standar kompetensi
Melaksanakan tata cara solat fardu
B. Kompetensi dasar
Siswa mampu melakukan gerakan sujud dan bacaan dengan benar
Siswa mampu melakukan duduk antara dua sujud dan bacaan dengan benar
Siswa mampu melakukan duduk tasyahud awal dan bacaan dengan benar
Siswa mampu melakukan duduk tasyahud akhir dan bacaan dengan benar
Siswa mampu melakukan gerakan salam dan bacaan dengan benar
Siswa mampu melakukan shalat fardu dengan teritb dan berurutan
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa Trampil melakukan gerakan sujud dan bacaan dengan benar
Siswa Trampil melakukan duduk antara dua sujud dan bacaan dengan benar
Siswa Trampil melakukan duduk tasyahud awal dan bacaan dengan benar
Siswa Trampil melakukan duduk tasyahud akhir dan bacaannya
Siswa Trampil melakukan gerakan salam dan bacaannya
Siswa Trampil melakukan shalat fardu dengan teritb dan berurutan
D. Materi Pembelajaran
gerakan sujud dan bacaannya
duduk antara dua sujud dan bacaannya
duduk tasyahud awal dan bacaannya
duduk tasyahud akhir dan bacaannya
gerakan salam dan bacaannya
E. Metode Pembelajaran
Ceramah: digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran
Praktikum: digunakan untuk mempraktekkan materi yang akan diajarkan
F. Langkah-langhkah Pembelajaran
No Uraian kegiatan Waktu
1 Kegiatan awal: Appersepsi:
Memberikan pertanyaan seputar pelajaran yang lalu
Motivasi: Memberikan penjelasan tentang manfaat dan tujuan mempelajari tentang solat fardu
5 menit
2 Kegiatan Inti Eksplorasi:
Siswa membaca referensi tentang solat fardu
Siswa mengamati demonstrasi guru tentang gerakan solat fardu dan bacaannya seputar materi pembelajaran
50 menit
3 Kegiatan akhir
Tanya jawab tentang materi shalat fardu dan tentang tatacaranya (sebatas materi yang diajarkan)
Guru memberikan tugas untuk membaca bacaan solat fardu dan gerakannya (sebatas materi yang diajarkan)
15 menit
G. Sumber belajar dan media pembelajaran
Buku paket
Lembar observasi
Lembar penilaian
LKS
H. Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis penilaian
Bentuk Penilaian
Contoh Instrumen
Siswa Trampil melakukan
gerakan sujud dan bacaan
dengan benar
Siswa Trampil melakukan
duduk antara dua sujud dan
bacaan dengan benar
Siswa Trampil melakukan
duduk tasyahud awal dan
bacaan dengan benar
Siswa Trampil melakukan
duduk tasyahud akhir dan
bacaannya
Siswa Trampil melakukan
gerakan salam dan bacaannya
Siswa Trampil melakukan
shalat fardu dengan teritb dan
berurutan
Tes unjuk kerja dengan
praktek ke depan
Uarian Bacakan lafaz bacaan sujud
Mengetahui Bekasi, ............20......
Kepala Madrasah Guru bidang studi
H.A. Syarwani, SpdI Darmawati
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Madrasah : ATTAQWA 10 Mata Pelajaran : Fiqih Kelas/Semester : VII/1 Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit (1 kali pertemuan) Pertemuan : Kedua siklus 1
A. Standar kompetensi
Melaksanakan tata cara solat fardu
B. Kompetensi dasar
Siswa mampu melakukan gerakan sujud dan bacaan dengan benar
Siswa mampu melakukan duduk antara dua sujud dan bacaan dengan benar
Siswa mampu melakukan duduk tasyahud awal dan bacaan dengan benar
Siswa mampu melakukan duduk tasyahud akhir dan bacaan dengan benar
Siswa mampu melakukan gerakan salam dan bacaan dengan benar
Siswa mampu melakukan shalat fardu dengan teritb dan berurutan
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa Trampil melakukan gerakan sujud dan bacaan dengan benar
Siswa Trampil melakukan duduk antara dua sujud dan bacaan dengan benar
Siswa Trampil melakukan duduk tasyahud awal dan bacaan dengan benar
Siswa Trampil melakukan duduk tasyahud akhir dan bacaannya
Siswa Trampil melakukan gerakan salam dan bacaannya
Siswa Trampil melakukan shalat fardu dengan teritb dan berurutan
D. Materi Pembelajaran
gerakan sujud dan bacaannya
duduk antara dua sujud dan bacaannya
duduk tasyahud awal dan bacaannya
duduk tasyahud akhir dan bacaannya
gerakan salam dan bacaannya
E. Metode Pembelajaran
Ceramah: digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran
Praktikum: digunakan untuk mempraktekkan materi yang akan diajarkan
F. Langkah-langhkah Pembelajaran
No Uraian kegiatan Waktu
1 Kegiatan awal: Appersepsi:
Memberikan pertanyaan seputar pelajaran yang lalu
Motivasi: Memberikan penjelasan tentang manfaat dan tujuan mempelajari tentang solat fardu
5 menit
2 Kegiatan Inti Eksplorasi:
Siswa membaca referensi tentang solat fardu
Siswa mengamati demonstrasi guru tentang gerakan solat fardu dan bacaannya seputar materi pembelajaran
50 menit
3 Kegiatan akhir
Tanya jawab tentang materi shalat fardu dan tentang tatacaranya (sebatas materi yang diajarkan)
Guru memberikan tugas untuk membaca bacaan solat fardu dan gerakannya (sebatas materi yang diajarkan)
15 menit
G. Sumber belajar dan media pembelajaran
Buku paket
Lembar observasi
Lembar penilaian
LKS
H. Penilaian
Indikator Pencapaian Jenis penilaian
Bentuk Penilaian
Contoh Instrumen
Siswa Trampil melakukan
gerakan sujud dan bacaan
dengan benar
Siswa Trampil melakukan
duduk antara dua sujud dan
bacaan dengan benar
Siswa Trampil melakukan
duduk tasyahud awal dan
bacaan dengan benar
Siswa Trampil melakukan
duduk tasyahud akhir dan
bacaannya
Siswa Trampil melakukan
gerakan salam dan bacaannya
Siswa Trampil melakukan
shalat fardu dengan teritb dan
berurutan
Tes unjuk kerja dengan
praktek ke depan
Uarian Bacakan lafaz bacaan sujud
Mengetahui Bekasi, ............20......
Kepala Madrasah Guru bidang studi
H.A. Syarwani, SpdI Darmawati
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PENULIS
Nama : Darmawati
Tempat : Bekasi, 17 Maret 1978
Alamat : Kaliabang Pengarengan
Rt 01/07 No. 71 Kelurahan
Kaliabang Tengah, Bekasi Utara,
17125
B. IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ayah : H.A. Basyar
Nama Ibu : Hj. Hamdah
C. PENDIDIKAN
1. Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 09 Lulus Tahun 1990
2. Madrasah Tsanawiyah Attaqwa Pusat Lulus Tahun 1993
3. Madrasah Aliyah Attaqwa Pusat Lulus Tahun 1996
4. Ma’had Aly Attaqwa ( Pesantren Tinggi Attaqwa ) Lulus Tahun 1999
5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Masuk dari Tahun 2012 Sampai dengan
2016
D. PEKERJAAN
1. Mengabdi di pesantren Attaqwa Tahun 2000
2.Tugas di Madrasah Tsanawiyah Attaqwa 10 dari Tahun 2000 Sampai dengan
Sekarang.