skripsieprints.umm.ac.id/26093/2/jiptummpp-gdl-fanjisetia-37042-1-pendahul-n.pdf · tujuan...
TRANSCRIPT
i
SKRIPSI
FANJI SETIA PRATAMA
STUDI PENGGUNAAN OBAT TUKAK
LAMBUNG H2-ANTAGONIS PADA PASIEN
COMBUSTIO (Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
ii
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN OBAT TUKAK
LAMBUNG H2-ANTAGONIS PADA PASIEN
COMBUSTIO (Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2014
Oleh:
FANJI SETIA PRATAMA
NIM : 09040090
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Didik Hasmono, MS., Apt Dra. Lilik Yusetyani, Sp.FRS., Apt
NIP. 195809111986011001 NIP. UMM. 114.0704.0450
iii
Lembar Pengujian
STUDI PENGGUNAAN OBAT TUKAK
LAMBUNG H2-ANTAGONIS PADA PASIEN
COMBUSTIO (Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
SKRIPSI
Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
pada Tanggal 22 Februari 2014
Oleh:
FANJI SETIA PRATAMA
NIM : 09040090
Disetujui oleh :
Penguji I Penguji II
Drs. Didik Hasmono, MS., Apt Dra. Lilik Yusetiani, Sp.FRS.,Apt
NIP. 195809111986011001 NIP. UMM. 114.0704.0450
Penguji III Penguji IV
Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes.,Apt Ika Ratna Hidayati, S.Farm., M.Sc., Apt NIP. UMM. 11407040448 NIP. UMM. 11209070480
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada ALLAH SWT berkat rahmat dan ridho-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Studi
Penggunaan Obat Tukak Lambung H2-Antagonis Pada Pasien Combustio
(Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar)”. Skripsi ini
diajukan sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program
Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini
tidak mungkin dapat diselesaikan dan berhasil tanpa bimbingan dan bantuan dari
banyak pihak, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya,
Rasulullah SAW, yang sudah menuntun kita menuju jalan yang lurus.
2. Yoyok Bekti Prasetyo M.Kep.,Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. Dr. dr. Basuki Bambang Purnomo, Sp.U selaku Direktur RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang.
4. Dr. dr. Pudji Rahaju, SpTHT-KI (K) selaku Ketua Komisi Etik Penelitian
Kesehatan yang telah memberikan izin dan kelayakan etik sehingga penulis
bisa melakukan penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
5. drg. Asri Kusuma Djati, MMR., selaku Kepala Bidang Pendidikan dan
Penelitian RSUD Dr. Saiful Anwar Malang .
6. Sri Erna Utami, SKM., M.Kes. (MARS) selaku Kepala Bidang Rekam Medik
dan Evaluasi Pelaporan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
7. Dra. Arofa Idha, Apt., selaku Kepala Instalasi Farmasi RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang.
v
8. Bapak Ahmad Sobrun Jamil, S.Si,MP selaku sekretaris Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membagikan
pengetahuan motivasi.
9. Bapak Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam membimbing,
mengarahkan, serta mendorong penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Ibunda Dra. Lilik Yusetyani, Apt.,Sp.FRS., selaku Dosen Pembimbing II
yang dengan tulus dan ikhlas penuh kesabaran, membimbing, mengarahkan,
memberikan kemudahan dan banyak saran sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
11. Ibunda Ika Ratna Hidayati, S.Farm.,M.Sc.,Apt., selaku Dosen Penguji I yang
telah banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
12. Ibunda Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes.,Apt., selaku Ketua Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang, sekaligus Dosen Penguji II.
Yang telah banyak memberikan saran dan motivasi demi kesempurnaan
skripsi ini, serta memberi motivasi dan kesempatan penulis belajar di
Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
13. Ibunda Siti Rofida, S.Si.,Apt.,M.Farm., selaku Dosen Pembimbing
Akademik. Terima kasih banyak atas arahan dan motivasi Bunda selama ini.
14. Ibunda Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt., selaku Dosen Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah susah payah membantu
jalannya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi dengan
baik.
15. Orangtua saya tercinta, Bapak Toto Sumarto dan Ibu Tati Marlianti yang
tiada hentinya memberi dukungan dan semangat dalam segala hal, dengan
sabar mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan anaknya. Terima kasih
banyak atas didikan dan kerja keras untuk membuat anaknya mendapatkan
ilmu yang bemanfaat.
16. Sahabat seperjuangan saya dalam menyelesaikan skripsi Desta, Tami, Lalita,
Fina, Ghea, Jefri, Erry, Lita, dan Dewi.
vi
17. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Keberhasilan ini tidak luput dari
bantuan dan doa yang telah anda semua berikan.
Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak
mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat memberikan
manfaat.
Malang, 22 Februari 2014
Penulis
(Fanji Setia Pratama)
vii
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN OBAT TUKAK LAMBUNG
H2-ANTAGONIS PADA PASIEN COMBUSTIO (Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
FANJI SETIA PRATAMA
Combustio (luka bakar) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh karena
kontak dengan sumber panas sehingga menyebabkan kerusakan pada kulit mukosa
dan jaringan yang lebih dalam.
Tujuan pemberian obat H2-Antagonis pada pasien luka bakar adalah sebagai
upaya menetralisir asam lambung yang dicurigai terjadi pada kondisi stress. H2-
Antagonis diberikan dalam dosis besar secara kontinu, dengan bekerja
menghambat sekresi asam lambung yang berikatan secara kompetitif dengan
reseptor histamine tipe 2 yang terdapat pada membrane basolateral dari sel
parietal, Oleh sebab itu pemberian obat H2-Antagonis sangatlah penting pada
kasus luka bakar.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pola penggunaan
H2-Antagonis pada pasien luka bakar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.
Saiful Anwar Malang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola
penggunaan H2-Antagonis pada pasien luka bakar terkait jenis, dosis, dan lama
pemakaian H2-Antagonis. Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui
kesesuaian penggunaan obat tukak lambung pada kasus luka bakar, sumber
informasi untuk penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan luka bakar, bahan
pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait dalam menentukan kebijakan tentang
penggunaan obat tukak lambung pada kasus luka bakar, dan masukan dalam
meningkatkan pelayanan kefarmasian dan mempermudah perencanaan obat
kepada penderita luka bakar.
Metode penelitian yang digunakan yaitu observasional dengan rancangan
deskriptif dan pengumpulan data secara retrospektif menggunakan data rekam
medik. Sampel kriteria inklusi penelitian ini yaitu pasien dengan diagnosis luka
bakar yang mendapat terapi H2-Antagonis di instalasi rawat inap RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang pada periode 1 Januari – 31 Desember 2012 yang dirawat selama
≥ 3 hari di rumah sakit dengan data rekam medik yang mendukung.
Dari 146 sampel diperoleh 51 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi
yaitu perempuan (33,3%) dan laki-laki (66,6%), usia paling banyak pada rentang
1-20 tahun (45%). Terapi H2-Antagonis yang digunakan adalah ranitidin (100%)
yang diberikan melalui rute oral (1,9%), dan iv (98%) dengan rentang dosis 20mg
- 2g/hari. Lama penggunaan ranitidin paling banyak yaitu 1-5 hari.
viii
ABSTRACT
DRUG UTILIZATION STUDY OF
H2-ANTAGONIS ON COMBUSTIO PATIENT (Research on Hospitalized Patients in Public Hospital Dr. Saiful Anwar Malang)
Background: Burns often lead to death. Patients with burn cases usually have a
high opportunity to suffer from stress ulcer. Without administration of H2
blocker, stress ulcer can develop into bleeding and even death H2-antagonists.
H2-antagonists has the effect of preventing the occurrence of lesions and sores on
the mucous membrane.
Objectives : To know the pattern about use of H2-Antagonis related type, dose,
and duration in patients combustio of RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Method : Descriptive-observational study with retrospective method using
combustio patient records in the inpatient period 1 January to 31 December 2012.
Results and Conclusions : 146 samples obtained from 51 samples in accordance
with the inclusion criteria. Women (33.3%) and men (66.6%), the age range is 1-
20 years (45%). Therapy of H2-Antagonis was ranitidin (100%) p.o (1,9%), and
(98%) was range dose 20mg - 2g iv daily. Prolonged use of ranitidin at most that
1-5 days. The use of H2-Antagonis dose and duration of ranitidin is appropriate.
Keywords: Combustio, Peptic Gaster, H2-Antagonis
ix
ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN OBAT TUKAK LAMBUNG
H2-ANTAGONIS PADA PASIEN COMBUSTIO (Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
Latar Belakang: Luka bakar seringkali mengakibatkan kematian. Pada kasus
luka bakar memiliki frekuensi yang tinggi untuk mengalami stress ulcer. Pasien
tanpa pemberian obat tukak lambung pada kasus luka bakar dapat mengalami
perdarahan dan kematian. H2-Antagonis dalam hal ini memiliki efek untuk
mencegah terjadinya lesi dan luka pada membrane mukosa.
Tujuan: Mengetahui pola penggunaan H2-Antagonis pada pasien luka bakar
terkait jenis, dosis, dan lama pemakaian H2-Antagonis RSUD Dr. Saiful Anwar.
Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat observasional-deskriptif dengan
metode retrospektif mengguanakan rekam medik pasien luka bakar di instalasi
rawat inap periode 1 Januari-31 Desember 2012.
Hasil dan Kesimpulan : Dari 146 sampel diperoleh 51 sampel yang sesuai
dengan kriteria inklusi yaitu perempuan (33,3%) dan laki-laki (66,6%), usia
paling banyak terjadi pada rentang 1-20 tahun (45%). Terapi H2-Antagonis yang
digunakan adalah ranitidin (100%) yang diberikan melalui rute oral (1,9%), dan iv
(98%) dengan rentang dosis 20mg - 2g/hari. Lama penggunaan ranitidin paling
banyak 1-5 hari. Penggunaan dosis H2-Antagonis dan lama pemberian H2-
Antagonis sudah sesuai.
Kata kunci: Combustio, Peptic Gaster, H2-Antagonis
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
RINGKASAN .................................................................................................. viii
ABSTRACT ..................................................................................................... x
ABSTRAK ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xix
DAFTAR ISTILAH ......................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum ...................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 6
2.1 Tinjauan Tentang Luka Bakar ....................................................... 6
2.1.1 Anatomi Kulit ....................................................................... 6
2.1.2 Luka Bakar ........................................................................... 8
2.1.3 Etiologi Luka Bakar ............................................................. 8
2.1.4 Klasifikasi Luka Bakar berdasarkan kedalamannya ............ 8
2.1.5 Klasifikasi Luka Bakar menurut luas dan dalamnya ............ 13
2.1.6 Patofisologi Luka Bakar ....................................................... 14
2.1.7 Komplikasi ........................................................................... 18
xi
2.2 Tinjauan tentang Stress Ulcer ....................................................... 19
2.2.1 Definisi Stress Ulcer ............................................................ 19
2.2.2 Epidemiologi Stress Ulcer ................................................... 19
2.2.3 Faktor Resiko dari Stress Ulcer ........................................... 20
2.2.4 Penatalaksanaan pemeriksaan dan Diagnosis ...................... 20
2.2.5 Etiologi Stress Ulcer ........................................................... 21
2.2.6 Patofisiologi Stress Ulcer .................................................... 21
2.2.7 Manifestasi Klinik Stress Ulcer ........................................... 22
2.2.8 Penatalaksanaan Terapi Stress Ulcer ................................... 22
2.3 Tinjauan tentang Obat Stress Ulcer ............................................. 26
2.3.1 Golongan - Antagonis .................................................... 26
2.3.2 Golongan Proton Pump Inhibitor (PPI) .............................. 32
2.3.3 Sukralfat .............................................................................. 37
2.3.4 Efek Samping Penggunaan Obat Profilaksis Stress Ulcer.... 38
2.3.4.1 Pneumonia .............................................................. 38
2.4 Tinjauan tentang Sawar Mukosa Lambung ................................... 39
2.4.1 Anatomi dan Fungsi Sawar Mukosa Lambung ................... 39
2.4.2 Mekanisme Pertahanan Mukosa Lambung ......................... 41
2.4.3 Destruksi Sawar Mukosa Lambung ..................................... 43
2.5 Tinjauan Tentang Asam Lambung ................................................ 46
2.6 Tinjauan Tentang Pasien Luka Bakar Dengan Stress Ulcer ......... 47
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .......................................................... 49
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 52
4.1 Rancangan Penelitian .................................................................... 52
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 52
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 52
4.3.1 Populasi Penelitian ............................................................... 52
4.3.2 Sampel Penelitian ................................................................. 52
4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ......................................................... 52
4.4.1 Kriteria Inklusi ..................................................................... 52
4.4.2 Kriteria Ekslusi ..................................................................... 53
xii
4.5 Bahan Penelitian ............................................................................ 53
4.6 Definisi Operasional ...................................................................... 53
4.7 Instrumen Penelitian ...................................................................... 54
4.8 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 54
4.9 Analisis Data ................................................................................. 55
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................ 56
5.1 Karakteristik Subyek Penelitian .................................................... 56
5.1.1. Distribusi Berdasarkan Tipe Combustio ............................. 56
5.1.2. Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 57
5.1.3 Distribusi Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin .................. 57
5.1.4 Diagnosis Penyerta ............................................................. 57
5.2 Profil Terapi Pasien Combustio .................................................... 58
5.3 Profil Penggunaan H2-Antagonis pada Pasien Combustio ............ 58
5.3.1 Jenis H2-Antagonis ............................................................... 58
5.3.2 Rute Penggunaan H2-Antagonis ........................................... 59
5.3.3 Jumlah Terapi Kombinasi .................................................... 59
5.3.4 Terapi Kombinasi Tunggal .................................................. 59
5.3.5 Terapi Kombinasi (2) ........................................................... 59
5.3.6 Terapi Kombinasi (3) ........................................................... 60
5.3.7 Regimentasi Dosis H2-Antagonis ........................................ 60
5.3.8 Lama Pemakaian H2-Antagonis .......................................... 61
5.4 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) ................................................ 61
5.5 Status Pasien .................................................................................. 61
5.6 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) ............................................. 62
5.7 Kasus Pasien Meninggal Saat Keluar Rumah Sakit ...................... 62
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 63
BAB VII KESIMPULAN ................................................................................ 85
7.1. Kesimpulan.................................................................................... 85
7.2. Saran ............................................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 86
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Obat-obat golongan H2-antagonis........................................................... 29
2.2 Obat – obat Golongan PPI ..................................................................... 35
2.3 Sukralfat ................................................................................................. 38
2.4 Perbedaan Gambaran Ulkus Duodenum, Ulkus Peptikum dan Ulkus
Stress ....................................................................................................... 44
5.1 Tipe combustio di instalasi rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang tahun 2012. ............................................................................... 56
5.2 Distribusi jenis kelamin pasien combustio di instalasi rawat inap
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2012. ........................................ 57
5.3 Distribusi usia dan jenis kelamin pasien combustio di instalasi rawat
inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2012. ................................ 57
5.4 Distribusi diagnosis penyerta pasien combustio di instalasi rawat inap
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2012. ........................................ 57
5.5 Distribusi terapi utama pada pasien combustio di instalasi rawat inap
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2012. ........................................ 58
5.6 Jenis H2-Antagonis yang digunakan pada pasien Combustio di
instalasi rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2012. ........ 58
5.7 Rute pemberian H2-Antagonis yang digunakan pada pasien
Combustio di instalasi rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
tahun 2012. ............................................................................................. 59
5.8 Jumlah terapi dari masing-masing obat yang diberikan secara
kombinasi ataupun tunggal terkait tukak lambung pada pasien
Combustio di instalasi rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
tahun 2012. ............................................................................................. 59
5.9 Terapi kombinasi satu obat yang diberikan terkait tukak lambung pada
pasien Combustio di instalasi rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang tahun 2012. ................................................................................ 59
xiv
5.10 Terapi kombinasi dua obat yang diberikan terkait tukak lambung pada
pasien Combustio di instalasi rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang tahun 2012. ................................................................................ 59
5.11 Terapi kombinasi tiga obat yang diberikan terkait tukak lambung pada
pasien Combustio di instalasi rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang tahun 2012. ................................................................................ 60
5.12 Perubahan dosis H2-Antagonis pada pasien combustio di instalasi
rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2012. ...................... 60
5.13 Lama pemakaian H2-Antagonis pada pasien combustio di instalasi
rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2012. ...................... 61
5.14 Distribusi lama MRS pasien combustio di instalasi rawat inap RSUD
Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2012..................................................... 61
5.15 Distribusi status pasien combustio di instalasi rawat inap RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang tahun 2012. .......................................................... 61
5.16 Distribusi kondisi keluar rumah sakit (KRS) pasien combustio di
instalasi rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2012. ........ 62
5.17 Pasien combustio meninggal dunia di instalasi rawat inap RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang tahun 2012. .......................................................... 62
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Anatomi Kulit ......................................................................................... 7
2.2 Luka bakar derajat I ............................................................................... 9
2.3. Luka bakar derajat II ............................................................................... 10
2.4. Luka bakar derajat III .............................................................................. 11
2.5 Pembagian tubuh manusia berdasarkan ‘Rule of Nine’ dari ABA ......... 13
2.6 Patofisiologi Luka Bakar ........................................................................ 18
2.7 Patofisiologi Terkait Stress Ulcer (Metz, 2005)...................................... 23
2.8 Rumus Struktur - Antagonis beserta Histamin .................................. 27
2.9 Rumus Struktur PPI B : Konversi PPI menjadi Sulfenamida di Sel
Parietal .................................................................................................... 33
2.10 Anatomi Lambung .................................................................................. 40
2.11 Fisiologikal dan Farmakologikal Regulasi Sekresi Gastrin : Dasar
Terapi Kelainan Asam – Peptik ............................................................ 47
3.1 Skema kerangka konseptual .................................................................... 50
3.2 Skema kerangka operasional ................................................................... 51
5.1 Jumlah sampel ......................................................................................... 56
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... 89
2. Surat Pernyataan ....................................................................................... 90
3. Keterangan Kelayakan Etik ...................................................................... 91
4. Surat Ijin Penelitian Skripsi ...................................................................... 92
5. Surat Permohonan Penelitian .................................................................... 93
6. Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ....................... 94
7. Tabel Data Induk ....................................................................................... 97
8. Rekam Medik Kesehatan .......................................................................... 105
xvii
DAFTAR SINGKATAN
AHA : American Heart Association
APTT : Activated Partial Thromboplastin Time
AVM : Arteriovenous Malformation
BE ecf : Base Excess in Extracellular Fluid
CBF : Cerebral Blood Flow
CT scan : Computed Tomoghraphy Scan
Cth : Cochlear Theae / Sendok Teh
Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Dkk : dan kawan-kawan
DM : Diabetes Mellitus
EKG : Elektrokardiogram
GCS : Glasgow Coma Scale
GDA : Gula Darah Acak / Gula Darah Sesaat
GDP : Gula Darah Puasa
GD2PP : Gula Darah 2 Jam Post Prandial
Hb : Hemoglobin
Hct : Hematokrit
HMG-CoA : 3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme A
HT : Hipertensi
ICH : Intracerebral Hemorrhage
KRS : Keluar Rumah Sakit
KU : Kondisi Umum
LED : Laju Endap Darah
LDL : Low Density Lipoprotein
LPD : Lembar Pengumpul Data
MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin
MCHC : Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration
MCV : Mean Corpuscular Volume
mEq : Milliequivalents
xviii
mg : miligram
ml : mililiter
mmHg : milimeter mrkuri
MPV : Mean Platelet Volume
MRS : Masuk Rumah Sakit
NCEP : National Cholesterol Education Program
NIHSS : National Institutes of Health Stroke Scale
PCT : Procalcitonin
PDW : Platelet Distribution Width
PLT : Platelet
po : Per Oral
PPT : Plasma Protein Time
RBC : Red Blood Cell
RDW : Red Distribution Width
RMK : Rekam Medik Kesehatan
RR : Respiration Rate
RSSA : Rumah Sakit Saiful Anwar
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
SAH : Subarachnoid Hemorrhage
SGOT : Serum Glutamic-Oxaloacetic Transaminase
SGPT : Serum Glutamic-Piruvic Transaminase
SREBP : Sterol Regulatory Binding Element Proteins
SSP : Sistem Saraf Pusat
TD : Tekanan Darah
WHO : World Health Organization
WBC : White Blood Cell
xix
DAFTAR ISTILAH
Aneurisma: arteri yang ditandai dengan benjolan yang khas seperti balon
sangat lemah dan mudah pecah
Anoksia: kekurangan oksigen absolut
Aphasia: Ketidakmampuan untuk berbicara atau mengerti bahasa lisan,
atau keduanya
Aritmia: ritme jantung yang tidak normal, brakikardia (terlalu lambat)
takikardia (terlalu cepat)
Aspirasi: masuknya benda asing ke dalam sistem nafas (tidak sengaja
mengisap makanan, cairan, muntah, atau material asing lainnya
ke alam paru)
Ateroma: Deposit patologis fokal di luar sel terdiri dari lipid dalam
jaringan, terutama dalam dinding arteri
Aterosklerosis: (athere: lemak, sklerosis: pengerasan); penebalan dan
pengerasan dinding arteri disebabkan ateroma
Autoregulasi: mengatur dirinya sendiri
AVM: arteriovenous malformation, malformasi pembuluh darah yang
ditandai dengan jaringan arteri dan vena yang abnormal,
kompleks dan kusut.
Disartia: pelemahan otot-otot muka, otot lidah dan tenggorokan sehingga
menyulitkan berbicara
Disfagia: ketidakmampuan untuk menelan
Hemiparesis: kelemahan di salah satu sisi tubuh
Hemiplegia: kelumpuhan di salah satu sisi tubuh
Hematoma: darah yang berkumpul atau penimbunan darah
Hemoragik: perdarahan
Herniasi: pergeseran organ otak ke tempat yang tidak seharusnya
Hidrosefalus: terkumpulnya cairan serebrospinal dalam kepala
Hiperventilasi: pernafasan yang berlebihan, menyebabkan pusing, pening,
kesemutan disekitar mulut dan ujung jari, hiperventilasi adalah
hal yang normal setelah latihan aerobik
xx
Hipoksia: kekurangan oksigen relative
Infark: kumpulan sel (jaringan) mati
Iskemia: kurang atau tidak adanya suplai darah
Kardiovaskular: berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah
Mialgia: rasa sakit di otot atau di dalam jaringan otot
Miopati: penyakit otot yang tidak diketahui sebabnya
Obat Generik: obat yang penamaannya didasarkan pada zat aktif yang terdapat
dalam obat tersebut dan tidak mempergunakan merek dagang
Obat paten: obat yang mengguakan merek atau nama dagang tertentu
Paralisis: hilangnya (kinerja motorik)
Penumbra: sel saraf yang mengalami iskemik namun strukturnya masih
baik
Plak: kumpulan substansi agak keras termasuk kolesterol di dinding
dalam pembuluh darah yang bisa menyebabkan terbentuknya
gumpalan darah, serangan jantung dan stroke
Pleiotropic: memproduksi atau mempunyai efek multiple, bisa
menyebabkan efek yang berbeda-beda
Rabdomiolisis: kondisi saat otot skeletal putus kemudian melepaskan enzim
otot dan elektrolit dari dalam sel otot.
Serebrovaskular: berkaitan dengan otak dan pembuluh darah
Vasospasme: kontraksi pembuluh darah arteri, sehingga lumen atau diameter
pembuluh darah menjadi sempit
Combustio: luka bakar
Debridement: proses pengangkatan avital atau jaringan mati dari suatu luka
Katekolamin: sekelompok hormon yang memiliki gugus katekol yang
dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress
xxi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim., 2009. British National Formulary : BNF 58 September 2009.
London : BMJ Group and RPS Publishing.
Anonim, 2010. Peptic Ulcer Symptoms in Women. 20 Juni 2010.
http://www.buzzle.com/articles/ulcer-symptoms-in-women.html. Diakses
tanggal 20 Juni 2013.
Ahmad, A., 2012. Peranan Omeprazole Injeksi, (online),
(http://issuu.com/bedahunhas/docs/peranan_omeprazole_injeksi_dalam_m
engatasi_stress_, diakses tanggal 22 Juni 2013).
Assova, 2013. Anatomi Kulit. 20 Oktober 2013.
http://www.buzzle.com/articles/ulcer-symptoms-in-women.html. Diakses
tanggal 24 Januari 2014.
Ayu, 2009. Patofisiologi Luka Bakar. 19 November 2009.
http://ayoechocholate.wordpress.com/2009/11/19/patofisiologi-luka-
bakar/. Diakses tanggal 26 Juni 2013.
Baoezier, F., Anggraeni, R., Susilo, H. Sjahrir, M. I. Islam, M. I. 2008. Pedoman
Diagnosis dan Terapi Lab/SMF Ilmu Bedah Plastik. Edisi ke-3,
Cetakan ke-1, Surabaya: RSU Dr Sutomo, hal 14-18.
Collins, D., Worthley, G., 2001. Acute Gastrointestinal Bleeding : Part I. Critical
Care and Resuscitation, pp 105 – 116.
Cook, J. D., Fuller, D.H., Guyatt, H. G., Marshall, C, J., Risk Factors for
Gastrointestinal Bleeding in Critically Ill Patients. The New England
Journal of Medicine Volume 330. pp. 377-381.
Gallindo, M.S., and Pfeffer, M.A., 2007. Prevention of Complications in
Hospitalized Patients Part III : Upper Gastrointestinal Stress Ulcers,
(Online), (http://www.med.ucla.edu/modules/wfsection/article.php?articleid=331,
diakses tanggal 24 Juni 2013).
Ganong W.F., 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Cetakan ke-1, Jakarta:
Buku Kedokteran EGC, hal 461.
Hoogerwerf, W.A., and Pasricha, P.J., 2006. Drugs Affecting Gastrointestinal
Function. In: Brunton, L.L (Ed) Goodman & Gilman’s The
Pharmacological Basic of Therapeutics, 11th
Ed., United State: Mc
Graw-Hill Companies.
xxii
Kumar, V., Abbas, K., Fausto, N., 2005. Robbins and Contran Pathologic Basic
of Disease, 7th
Edition, New York : Arrangement with Elsivier Inc, pp.
798-876.
Kepmenkes, 2010. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan. Jakarta.
McPhee, S.J., and Ganong, W.F., 2006. Pathophysiologic of Disease. USA : The
McGraw-Hill Companies, Inc. pp. 13.
McQuaid, R.K., 2007. Basic and Clinical Pharmacology. 10th
Edition, San
Francisco : McGraw-Hill Inc, pp. 63.
Moenadjat, Y., 2001. Luka Bakar Pengetahuan Klinis Praktis. Edisi ke-2,
Cetakan ke-1, Jakarta: Balai Penerbit FKUI, hal 1-84.
Messori, A., Trippolli, S., Vaiani, M., Gorini, M., Corrado, A., 2000. Bleeding
and Pneumonia in Intensive Care Patients Given Ranitidine and
Pneumonia in Intensive Care Patients Given Ranitidine and Sucralfate for
Prevention of Stress Ulcer: Meta-Analysis of Randomised Controlled
Trials. BMJ Volume 321., pp. 1-7.
Metz, C., 2005. Preventing the Gastrointestinal Consequences of Stress-
Related Mucosal. 21 Januari 2005.
http://www.medscape.com/viewarticle/500029 3. Diakses tanggal 25 Juni
2013.
Mardiyah, H., 2013. Asuhan Keperawatan Kritis II Pada Pasien Dengan Luka
Bakar. 10 Oktober 2013. http://mardhiyah-hayati-
fkp12.web.unair.ac.id/artikel_detail-85147- Askep-
ASKEP%20Luka%20Bakar.html. Diakses tanggal 20 November 2013.
Nugroho, T., 2012. Mengungkap Tentang Luka Bakar & Artristis Reumatoid.
Cetakan ke-1, Yogyakarta: Nuha Medika, hal 5.
Oviedo, J., and Wolfe, M.M., 2005. Management of Stress-Related Erosive
Syndrome
Ed, Hamilton, ON : BC Decker Inc.
Perwaiz, MK., Posner, G., Hammoudeh, F., Schmidt, F., Neupane, N., Enriquez,
D., Gulati, N., 2010. Inappropriate Use of Intravenous PPI for Stress Ulcer
Prophylaxis in an Inner City Community Hospital. J Clin Med Res. pp.
215-219.
Pasricha, J.P., and Hoogerwerf, A.W., 2006. Goodman and Gilman’s : The
Pharmacological Basic of Therapeutics. 11th
Edition, USA : The
McGraw-Hill Companies, Inc, pp. 36.
xxiii
Prayogi, As., and Majid, A., 2013. Perawatan Pasien Luka Bakar. Cetakan ke-
1, Yogyakarta: Gosyen Publishing, hal 1-29.
Price, S.A., and Wilson, L.M., 2006. Patofisiologi Konsep-Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit. Cetakan ke-1, Jakarta: Buku Kedokteran EGC,
hal 417-435.
Silbernagl, S., and Lang, F., 2000. Color Atlas of Pathophysiology. New York :
Stutgard P.
Spirt, M.J., and Stanley, S., 2006. Update on Stress Ulcer Prophylaxis in Critically
III Patients. Critical Care Nurse. Vol 26, pp. 18-28.
Stollman, N., and Metz, D., 2005. Pathophysiology and Prophylaxis of Stress
Ulcer in Intensive Care Unit Patients. Journal of Critical Care. pp. 35-
45.
Setiabudy, R., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5, Jakarta : Balai Penerbit
FKUI, hal 281-285.
Sloane, E., 2004. Anatomi dan Fisiologi. Cetakan ke-1, Jakarta: Buku
Kedokteran EGC, hal 281-282.
Tatro, S.D., 2003. A to Z Drug Facts and Comparison. Electric version,
Book@Ovid.