x5B*'{"6-$O9.,}f !gl-t3r+

PROSIDINGSeminar Insentif Riset SINas

(rNsrNAs 2013)

Jakarta, 7 -8 November 2013

*MEMBANGUN SINERGI RISET NASIONAL

,ffir.illltJl||"[!fi

UNTUK KEMANDIRIAN TEKNOLOGI"Penyusun:

k. Bambang PriwantoDrs. Dadi Alamsyatr, M. Si

Drs. Abdul WaidDrs. Ermalin4 M.Sc

Dr. Hendro Wicaksono, M.ScIr. Marhaindro Waluyo, MT

Drs. Enny Lestariningsih, MMIr. Hari Jusrorg M.ScIr. Pancara Sutanto

Ir. Sjaeful lrwan, MMDr. Syafarudin

Dr. rer. nat. Ahmad Saufi, M.ScMuharnmad Athar Ismail, M.E

Ratra Farianingsih, S.E.Entin Laelasari, S.Sos.

Aris lrawan, STZaenalArifin, M.Si

Sasti Orisa, STRoosida Taufani, S.E., MM.

Engkas Sukaesih, MALeni Purwaningsih, STP

Penyunting:Prof. Dr.Ir. DjokoWalryu Karmiadji

Ir. Alrmad Dading Gunadi, MAIr. Hary Soebagyo, MT

Ralunat Fa.zri, S.E

PenerbitAsdep Relevansi Program Riptek,

Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Iptek,KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

Gedung II - BPPT, Lantai 21, Jl. MH. Thamrin 8, Jakart4Tlp. 021 3169840, Fan. 3102368

e-Mail : insinas@istek. go.id, http://www.ristek.go. id

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia Nya Prosiding Seminarlnsentif Riset SlNas {INSINAS 2013) dengan tema : oMembangun Sinergi Riset Nasionaluntuk Kemandlrian Teknologi" ini dapat terselesaikan dengan baik.

Seminar INSINAS 2013 ini diselenggarakan diJakarta pada tanggalT -B November 2013oleh Asdep Relevansi Program Riset lptelg Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitaslptek. Selain merupakan ajang komunikasi antar periset dan antara periset dengan parapenggunanya, seminar ini juga merupakan bentuk pertanggung-jawaban (akuntabilitas)kepada publik tentang hasil-hasil kegiatan penyelenggaraan program lnsentif Riset SlNastahun 2013.

Makalah-makalah yang didiskusikan oleh para peneliti dan para pakar pembahas inimeliputi 7 bidang prioritas pembangunan iptek seperti: teknologi pangan, energi,transportasi, TlK, pertahanan dan keamanan, kesehatan dan obaf serta material maju..

Tentunya disadari bahwa tiada gading yang tak retak, penyusunan prosiding ini pun masihjauh dari sempurna. Untuk itu segala kritik dan samn yang membangun akan kami terimadengan lapang dada.

Akhirnya penyusun sampaikan terima-kasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinanKementerian Riset dan Teknologidan semua pihak atas terbitnya buku prosiding seminarini.

Jakarta, November 2013

Penyusun

DAFTAR ISIHalaman

KATAPENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

Sambutan Menteri Riset dan Teknologi iii

PENERAPAN TEKNOLOGI PRODUKSI PAKAN TERNAK COMPLETE FEED L

KAPASTTAS 5 TON/HARI BERBASTS SUMBERDAYA LOKAL

Yana Surya na, Ujang Suryadi, lswahyono

BERAS CERDAS MENGUBAH BUDAYA PANGAN NASIONAL 5Achmad Subogio, Margomandala, ddn SolohuddinADAPTASI DAN KOMERSIALISAS! BOX DRYER MENGGUNAKAN TUNGKU 10SEKAM IRRI DENGAN DOWNDRAFT SYSTEMDI L.AHAN PASANG SURUT

SUMATERA SELATAN

Budi Rahorjo, Hersyamsi, Yanter Hutopea, Kgs A. KodirPENGEMBANGAN TEKNOLOGI DIVERSIFIKASI MINCED FISH SEBAGAI zoPRODUK OIAHAN HASIT PERIKANAN D] KABUPATEN RAJA AMPATMaya Soroya, M.Jusuf Diofor, Aton Yulianto, Ida Rayanti, Fothiah lJlfahPENERAPAN TEKNOLOGI PRODUKSI COKELAT COMPOUND SKAIA UKM 32DI KORIDOR EKONOMI SUIAWESILamhot P. Manalu, Gigih Atmoji, Trryogo Wibowo, Ahmod YaniDIFUSI TEKNOLOGI PENGELOT AAN GENETIK INDUK DAN PRODUKSI 40BEN|H IKAN NILA UNGGUL SKA!-A UNIT PEMBENTHAN RAKYAT (UpR) Dt

KABUPATEN KAMPAR, PROPINSI RIAU

Rotu Siti Aliah, Kiki Mariya Dewi, Sutanti, Suhendor I Sachoemor donM, Husni AmarulldhPERBAIKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KAKAO 45DENGAN TEKNOLOGT IATERAL ROOTS MANTPULATION (LRM)

Dudi lskandar, Yodi Setiadi Hanna Artuti EkomawantiPENERAPAN TEKNOLOGI PRODUKSI TEPUNG SORGUM TERMODIFIKASI szUNTUK SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRIPANGAN OLAHAN KAPASITAS l TON/HARIYonuor Sigit P., Sabirin, Budi Kusarpoko, Bombang Triwiyono, AndyMarjono P.

PENINGKATAN KAPASITAS TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH KENTANG o1BERMUTU MEIALUI SISTEM AEROPONIK MENUJU KEMANDIRIANSENTRA PRODUKSI KENTANG NASIONALSaporso don Khavid FaoziAPLIKASI PUPUK BIOORGANIK UNTUK MENGURANGI PENGGUNAAN 6ePUPUK ANORGANIK PADA TANAMAN PADI

Edi Wohjono, Hardaning Pronomudo, Sih Parmiyotni, Ahmod Fauzi danM. Syarif, Porloungan Lubis, AlHomidi dan lohon

PENGEMBANGAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF BERBASIS TANAMAN 75SUPER SORGUM SEBAGAI SUMBER BIO-ETHANOL DALAM UPAYAPENUM BU HAN STARTU P COM PANY BERBASIS TEKNOLOG I

Muhomad Firman Tri Ajie, Mouludin HidayotPENGEMBANGAN PEPAYA PADA LAHAN SUB OPTIMAL METALUI 87PEM B ER DAYMN P ETAN I DAN PENG UATAN KELE M BAGAAN KEM ITRAANAnna Fariyonti, Yoyah K.Wagiono, M.Firdous, Heri Horti, EndongGunawonPEMANFAATAN TEKNOLOGI PAKAN LEBAH TANPA BUNGA TANAMAN 95UNTUK MENJADIKAN PUI.AU LOMBOK SEBAGAI DAERAH SENTRAPRODUKSI NASIONALEnuan, Bambang SupenoHIDROPONIK TANAMAN SAYURAN DAUN DAN BUAH Dl PADANG PASIR tozLERENG GUNUNG MERAPIDwi Harjoko, Amolia Tetrani Sakya, SukayaDISEMINASI TEKNIK AQUAKULTUR THREE lN oNE PADA UMKM : 10sPOLIKULTUR LOBSTER LAUT (Panulirus sp), RUMPUT IAUT(Kappaphycus sp) DAN IKAN BERONANG (Siganus sp)Yusnaini, Muhommad Ramli, don BoheriPERBEDMN SIFAT FlSlKOKlMlA, SENSORI DAN AKIIVITAS ANTIOKSTDAN 108BERAS ORGANlK LOIGLPoini Sri Widyowati, Thomos lndarto Putut Suseno, Anita Maya SutedjoFORMULASI MIKROBIA ENTOMOPATOGEN UNTUK BTOKONTROL ggHAMAWERENG

I Made Sudiana, Atit Kanti, I Made SamuderoALIH TEKNOLOGI PENGOLAHAN MINYAK lNTl SAWIT (PKO) MENJADT 138cocoA BUTTER SUBTTTUTE (CBS) DAN PRODUK OLAHAN KAKAO SKALAIKM DI PT. TAMA COKETAT INDONESIA DAI.AM MENDUKUNGDIVERSIFIKASI PRODUK HILIR KELAPA SAWITNomi Lestari, Donold Siahaan, Kiki GumelarBAKTERI ASAM LAKIAT INDIGENOUS BERPOTENST PROBIOTIK DAN 14eAPLIKASINYA UNTUK PRODUKSI SUSU FERMENTASIEndang S. Rahayu, Agung Yogeswora, Moriyotun, Pri Haryono, tndyah S.

Utomi, Tyas Utami, Sri Nurfiani dan M.N. CohyantoPENGEMBANGAN VARIETAS DAN TEKNOLOGI SAYURAN UTAMA DAN 160INDIGENOUS UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGANSobir, Muhamod Syukur, Anas D. Susila, M. Rahmad Suhortonto, SuryoWiyono, Y. Aris Purwonto, M. Arif Nosution, Ani Suryoni, Liferdi,Adiwirmon, Kusmono, Syafrido Monuwoto, ydyoh K. Wagiono, AwangMahariwujaya, Dewi Sartiami, Kusuma DarmoPENGUATAN TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN JAHE UNTUK . 172MENINGKATKAN PRODUKSI DAN SEDIMN BAHAN BAKU INDUSTRIJAMUSamanhudi, Ahmad Yunus, Bambang PujiasmantoPEMANFMTAN LAHAN BUDIDAYA KERANG DENGAN TEKNIK 181MENGGANTUNG Dt BAWAH PERMUKMN AIR UNTUK BUDIDAYARUMPUT LAUT (KAPPAPHYCUS SP.) DAN UNTUK MEDIA ATRAKTORDAIAM MENINGKATKAN EFISIENSI PENANGKAPAN IKAN

lil

MENGGUNAKAN FYKE NET

Najomuddin, Andi Assir, Nodiorti, Rajuddin SyamsuddinINTERAKSI GENOTIP X LOKASI HASIL JAGUNG HIBRIDA (ZEA MAYS L.) 7szPADA LINGKUNGAN CEKAMAN KEKERINGAN

R. Neni lriony M., Andi Takdir M.POTENSI YEASTS(KHAMIR) DALAM PRODUKSI ENZIM PROTEASE DAN !s7PELUANG APLIKASINYA DAI.AM BIDANG PETERNAKAN

Wendry Setiyadi Putranto, Raostita L Bolia, A Zaenal MustofaVARIASI HAPLOTIPE PADA POPULASI ALAMI UDANG GATAH 206(Macrobracium rosenbergii) ASAL PAPUARobi Binur, Abdul Hamid A. Toha, Adi PoncoroSKRINING GALUR-GALUR 52 JAGUNG TERHADAP PENYAKIT BULAI DAN ztzPEMBENTUKAN GALUR-GALUR 53 TAHAN PENYAKIT BULAI

Amran Muis, Marcio B. Pobendon, Nurnina Nonci, dan WohyuPurbowositoPENGARUH BIOINSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF ENTOMOPATOGEN PADA 223HAMA PADI DI RAWA LEBAK SUMATERA SELATAN

Rosdah Tholib, Megowoti, Khodijoh, Dewi Meidolima,TumorlanThomrinPENGEMBANGAN TEKNOLOGI PUPUK MUKROBA MULTIGUNA UNTUK 2uMENINGKATKAN PRODUKIIVITAS LAHAN RAWA LEBAK: Aplikasi PupukMikroba Multiguna pada Tanah Lebak yang Ditanami PadiNuni Gofar, Hary Widjojonti, don Ni Luh Putu Sri RotminiEVALUASI SIFAT KFfAHANAN VSD, POTENSI HASIL DAN LIGHT BREAKING 242PADA HASILSELEKSI KAKAO EDEL DI PTPN XII, JAWATIMURINDAH ANITA-SARI, Agung Wohyu Susilo dan YusiantoPEMBESARAN IKAN GABUS (Channa striata) STSTEM KARAMBA TANCAP zsaDIRAWA LEBAK

Abdul Karim Gaffar, Dina MuthmainnohOPTIMASI DESAIN MESIN PENGOLAHAN SAGU MEKANIS TEPAT GUNA zs6UNTU K M ENDU KU NG AG ROIN DUSTRI sAG U SKAI.A KECI L

Dermo, P. lstalaksona, don A.KurniawonDESIMINASI MODEL USAHATANI TERPADU TANPA LIMBAH Dl PUIAU zuLOMBOK - NTB

Joko Priyono, Choirusyuhur Arman, Mastur Hana4 Achmad MuzaniTNTERAKS| GENOTPE DAN LOKAST TERHADAP HASTL BEBERAPA GALUR 27oPADIGOGO BERAS MER.AH DI PUIAU LOMBOKlGP. Muliorta Aryona,lM. Sudantho, Bombang B. SantosoOPTIMASI LIGHT FISHING PADA BAGAN TANCAP UNTUK MENJAGA . 277KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA TERI DI PERAIRAN SUNGSANGSUMATERASELATAN

Fauziyah, Khoirul Soleh, Hadi, Freddy SupriyadiAPLIKASISUPLEMENTASI PAKAN PADA KERBAU PAMPANGAN 284Asep lndra Munowar Ali, Sofia Sandi, Riswandi don MuhokkaPENGARUH PENAMBAHAN EPOKSI METIL OLEAT TURUNAN MINYAK 28gSAWIT TERHADAP KUALITAS LEMBAMN PI.ASTIK UNTUK KANTONG

DARAH

Tri Yogo Wibowo, lndra Budi Susetyo, Wohyu purwanto, BayuRusmandanoDETEKSI DAN SKRINING PEWARISAN SIFAT KETAHANAN PENYAKIT 2s4POWDERY MILDEW PADA GENERASI BACKCROSS TANAMAN MELON(Cucumis melo L.) VAR TACAPAGonies Rizo Aristya, Ahdiay Agriansyah, Budi Setiadi DoryonoPENINGKATAN PRODUKSI PADI RATOON DI LAHAN PASANG SURUT 301MEIALUI MANAJEMEN PEMUPUKAN NITROGEN DAN PEMBERIANPUPUK ORGANlK

Andi Wiiaya, Yakup Porto, lmelda Marpoung, Siti Nurul Aidil FitrilNOVAsl PROTOTIPE PRODUK NANOENKAPSULASI BIOPRESERVATIF 308ASAP CAIR SEBAGAI PENGAWET PANGAN ALAMIPurnamo Dormadji, Satrijo Saloko, Bombang Setioii, dan Yudi PmnotoUJI FENOTIP HIBRID ANTAR GALUR GENERASI KE-7 SEMANGKA Dt 316IAHAN MARGINAL

Mokful, Hendri, Sahlan, Sunyoto dan JumjunidongBIOASSAY KOMPONEN FORMULA BIOAKTIF LOCAL DENGAN TANAMAN 32sKELAPA SAWT TERINFEKSI GANODERMA DI RUMAH KACADjoko Santoso, Happy Widiostuti, Deden Dewantora,Soekorno Mismona Putra, Muhommod HanafiANALISIS POTENSI PENGENDALIAN MUKA AIR TANAH DENGAN 330MENGGUNAKAN SISTEM DRAINASE BAWAH TANAH DAIAMMENDUKUNG PENINGKATAN INDEK PERTANAMAN DI RAWA PASANGSURUT

Bokri, Momon Sodik lmonudin, Mosreah Bernos, JohonesKETAHANAN BEBERAPA VARIETAS KEDEIAI TERHADAP EMPOASCA 338TERMINALIs (HEMIPTERA: CICADELLIDAE)

Andi Nosruddin, Ahdin Gossa, MelinoSIFAT BlOKlMlA, MIKROBIOLOGIS, DAN SENSORIS RONTO PRODUK s42FERM ENTASI U DANG TRADIS IO NAL DI KALI MANTAN SE I.ATANRito Khairina, Yuspihona Fitrial, Hasrul Satriq Nazarni RahmiPENYEIAMATAN KAMBING GEMBRONG DARI KEPUNAHAN METALUI 348PROG RAM PERKAWINAN TERARAH

Sri Sulandari, M. Syomsul Arifin Zeiq takario, lda Bagus Gaga partama, IMade Londra, Suprio GuntoroPENGEMBANGAN TEKNOLOGI PROSES PRODUKST KONSENTRAT PEKflN 3s6DAN GARAM KALIUM DARI KUTIT BUAH KAKAOSukrisno WidyatomoSELEKSI MASSA DENGAN DUA CARA DALAM PENGEMBANGAN VARTETAS 362UNGGUL JAGUNG UNTUK IAHAN KERING UMUR GFNJAH, HASIL DAN,BRANGKASAN SEGAR TINGGISudika, ldris dan SoemeinaboedhyKINERIA AGITATOR PADA ALAT PENGERING PATI SAGU MODEL 37sAGITATED.VIBRO FLUIDIZED BED TIPE 02Abodi Jading, Paulus Payung, Eduord F. Tethool, Wilson p. AmanSINTESIS POLIMER SUPEMBSORBEN BERBASIS SELULOSA DARI ALANG- 37sAUNG { I M PERATA CyLr NDRTCA) TERCANG KOK ASAM AKRTLAT

Sunardi, Azidi lnuan, Wiwin Tyos lstikowotiMETODE REKLAMASI TERPADU UNTUK APLIKASI TANAMAN 3s7PERKEBUNAN PADA I.AHAN PASCA PENAMBANGAN EMAS

DI K,ALIMANTAN TENGAH

Liswaro Neneng, Yusintha Tanduh, Soleh MochtorPENYEDIMN BIBIT RUMPUT LAUT Gracilaria verucosa MELALUI INDUKSI 39sKALUS DAN EMBRIOGENESIS SECARA INVITROEmma Suryati, Andi Parenrengi, Lideman, Sri Rejeki H.M, A. Tenriulo, danRohama DaudPENGUJIAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI PADA 4o3BERBAGAI UMUR KELAPA SAWIT YANG BERBEDA UMUR DI TAHAN

SAWAH PASANG SURUT

M. Umar Harun, lmron Zahri, dan WoluyoFORMUIASI LARUTAN PENCUCI SARANG BURUNG WALET BERBASIS 4LtENZIM KERATINASE DAN REDUKTASE DARI Bacillus sp. MTSSri Rahayu, Maggy T Suhartono, Wordhona SuryapratamoPENGARUH PENGERINGAN PATI SAGU DENGAN lRRADlAsl UV-C 421TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN BAKING EXPANSION

Eduord Fronsisco Tethool, Abodi Joding, Angela Myna Puspitd Dewi,Budi SantosaPRODUKSI SEASONING TEMPE BOSOK SKAIA PILOT DAN KAIIAN BENTUK 427SEASONING TEMPE BOSOK SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUMBUTRADISIONAL JAWA TENGAH

M.A.Martino Andriani, R.Baskora Katri Anandito, Edhi NurhartodhiEFlSlENsl KULTUR JARINGAN BEBERAPA KULTIVAR PISANG MEIALUI $sMETODE SHAKER DAN OPTIMASI MEDIAPriyono, Fitria Ardiyo ni, SumoryonoPENGARUH KOMBINASI PAKLOBUTRASOL TERHADAP PERTUMBUHAN 445PTANTLET DAN AKLIMATISAS] BAWANG MERAH SECARA IN VITROEddy Triharyonto don Djoko PurnomoS|NTESIS DAN KARAKTERISASI MATERIAL NANOKOMPOSIT CNT/ri02 4szU NTU K AP LI KASI MATERIAL E LEKTRO DA SU PERKAPASITOR

Agus Subagio, Priyono, Pordoyo, Rike YudiantiRANCANGBANGUN ALAT PENGERING SEMPROT (SPRAY DRYER) KHUSUS 4s8UNTUK PENGERINGAN I.ATEKS KARET ALAMDidin Suwordin, Afrizol Vochlepy, Mili Purbaya, dan Sherly HoniforiontyPENINGKATAN PR0DUKTUTAS |AHAN sUB OPTIMAL DENGAN 468TEKNOLOGI USAHATANI PADI SISTEM RATUN DI KALIMANTAN SETATANDAI.AM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONALSusilawati, Lotiva Husana N, Sri Setyoti, Herry Perdono A, RetnoQomariah ddn M. Soleh MakhtarKERAGAMAN MORFOLOGI, SITOLOGI DAN MOLEKULER (RAPD) PADA 478KAKTUS APEL (CEREUS Spp) DAN HASTL SI|ANGNyASukaya, Sama nhudi, Dwi Ha rjokoANALISIS SITOGENETIK BERBAGAISTRAIN IKAN GURAMI MENUNJUKKAN AssKESAMMN SPESIES SEBAGAI Osphronemus gouramyLivia R. Tanjung, Nino H. Sadi, Djamhuriyah 5. Soid

VI

PROTOTIPE AIAT PENGERING TIPE ROTARI (ROTARY DRYER) BERSUMBER 4s4PANAS BIOMASSA UNTUK INDUSTRI PENGO1AHAN PATISAGU DI PAPUAWilson Palelingon Amen, Abadi lading, Mathelda K. RorengPENAMBAHAN DAUN MURBEI DATAM PAKAN SEBAGAI HORMON 503STIMULAN MOLTING PADA PRODUKSIKEPITING CANGKANG LUNAKHerlinah Jompa, Komaruddin, dan Early SeptiningsiPREFERENSI PETANI DALAM MEMILIH VARIETAS KEDEIAI Dl DESA s16TELULIMPOE, KEC. MARIORIAWA, KAB. SOPPENG, SULAWESI SEI.ATANApri Sulistyo, RatriTri Hapsori, M. Muchlis AdiePENGEMBANGAN SISTEM SPASIAL PENGAMBIL KEPUTUSAN (Spatial szLDecision Support system) "EKONOLOGf' UNTUK MENDUKUNG USAHABUDIDAYA RUMPUT I.AUT DAI.AM LINGKUP PEMBANGUNAN EKONOMIKORIDOR SUIAWESI

Dewoyony Sutrisno, A. Rahadiati, Suzon M.Gill , Suseno, L Nohib,Akhmod Mustofa, M. ErnontoIRADIASI SINAR GAMMA DAN SELEKSI lN VITRO PADA KALUS TEBU s3sUNTUK MEN ING KATKAN TOLERANSI TERHADAP ALUM I N IU MRogapadmi Purnamaningsih, Sri Hutom| dan lka MoriskaPENGEMBANGAN JERUK UNGGULAN INDONESIA GUNA PEMENUHAN 543KEBUTUHAN GIZI MASYARAKAT DAN PENGHEMATAN DEVISA NEGARATAHUN II

Roedhy Poennonto, Arry Supriyonto, Dodang Rizal Ramdhani, StametSusonto, Darda Efendi, Rahmod Suhartanto, Anos D. Susilo, KusumoDarmo, Heri Harti dan EndangPENGARUH ASAM HUMAT TERIMMOBIL DALAM RUMPUT IAUT 553SEBAGAI PELENGKAP PUPUK TERHADAP KETERSEDIMN DANPENGAMBII.AN NUTRIEN PADA TANAMAN JAGUNG DI IAHAN KERINGKECAMATAN BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA- NTBDhony Hermonto, Siti Raudhatul Komoli, Rino KurnianingsihTEKNOLOGI PENGELOIAAN LIMBAH UNTUK PRODUKST PAKAN |KAN s68Suryono, Eddy Triharyanto, Joko Sutrisno, Ahmod pramanoPERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN KARAKTERISTIK KARKAS KAMBING 577MARICA YANG DIBERI PAKAN KOMPLIT DENGAN LEFEL PROTEIN YANGBERBEDA

Muhommad lhsan Andi Dagong, Asmuddin Natsir, Syohdor Baba danMuhommod HottaPENGEMBANGAN MARKA MOLERULER RUMPUT IAUT GENUS 583EUCHEUMA DAN KAPPAPHYCUS INDONESIASu na rp i, M u rsa I G hazo I i, Ri no K u rnia n in gs i h, Al u h N i kma tu I la hDETEKSI PENYEBARAN STRES TANAMAN KAKAO AKIBAT KEKERINGAN, 594DAN SERANGAN HAMA PENYAKIT DENGAN CITRA SATELITDaniel Useng, Hikmoh Ali, Mohmud AchmodPENGARUH EKSTRAK KETOPAK BUNGA KETOPAK TERHADAP 601KARAKTERISTIK DAGING SE'l (daging asap Rote)Gemini E.M. Malelo$ Pieter R. Kole, Geertruida M. SipahelutPERAKITAN PADI TRANSGENIK LOKAL TAHAN PENYAKIT TUNGRO DAN 608PENYAKIT BLAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN OVEREKSPRESI FAKTOR

vlt

TRANSKRIPSI DAN GENE SILENCING

Satyo Nugroho, Amy Estiati, Dwi Astuti, Bemadetto Rina Hastilestari,Apriadi SitumorongPENGEMBANGAN PARASTTOID TELUR TRICHOGMMMATOTDEA 61sBACTRAE FUMATA UNTUK PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BUAHKAKAO (PBl( CONOPOMORPHA CRAMERELTA SNEILEN.): PEMBIAKANPARASITOID TELUR TRICHOGRAMMATOIDEA BACTRAE FUMATA PADA

' mlfr+i::Xitli,f,:ff1* .EPHAL,NTGA: TMPLTKASTNYA TERHADAP

Dwi Suci Rohayu, Endang SulistyowatiPEMANFMTAN YEASTS {KHAMIR) SEBAGAI BIOPRESERVASI PANGAN 62;YANG RAMAH LINGKUNGAN

Roostito L Bolio, Wendry Setiyodi Putronto, A Zoenol MustofaUJI PEMANFMTAN EKSTRAK TEOBROMIN DAN FIAVONOID DARI 630LIMBAH KAKAO DAI.AM MENGHASILKAN DAGING SAPI RENDAH LEMAKDAN KOLESTEROL : Profil Plasma Darah Sapi Bali Selama Penggemukansebagai Dampak Pemberian Pakan dan Ekstrak Limbah Kakao\* rfrfifififrfri'tt'ffiTlfiiilffiiili1ixflfi,*,,KNoloc' ozoN $7(sPtTo) UNTUK PENTNGKATAN PRODUKST |KAN BERKUALTTAS

Muhammod Nur, Endong Kusdiayontini, Tri A. Winorni, Susilo, RistiMaryam, Sosiowati Teke, Zaenul Muhlisin, Dian Arif, Fajor Arianto,Wurydnti ddn Harjum MuharamPENDUGMN NltAl HETEROSIS UMUR PANEN DAN DAYA HASTL ZURIAT 647F1 HASIL PERSII.ANGAN DIALEL LENGKAP PADI BERAS HITAMKontun I Nyoman don Mulyati

PERTUMBUHAN DAN KETERSEDIMN HARA TANAMAN KAKAONosaruddin, Ade Rosmona, Mohmud Achmad, dan Muh, ForidPRODUKSI HYPOTHIOCYANITE DAN PENGURANGAN TOTAL BAKTERI 66sPADA SUSU SEGAR MEITLUI KOLOM BERISI RESIN YANG MENGANDUNGtAKTOPEROKSIDASE

Ahmad Nimatullah AbBaorri, Anang Mohamqd Legowo, V. priyo Bintaro

\__" PENUTUP G7s

vilt

PERBEDAAN SIFAT TISIKOKIMIA, SENSORI DAI\I AKTIVITAS ANITIOKSIDAN BERASORGANIKLOKAL

Paini Sri lYidyawatil), Thomas Indarto Putut Susenol)n Anita Maya Sutedjar)

r)Fakultas Teknologi Pertanian, Unika Widya Mandala SurabayaJl. Dinoyo 4244 Surabaya 60265Telepon (031)-5678478 ext 110

Email : wiwiedt@qmail.com

lakarta, 7 - 8 November 2013

ABSTRAK

Beras organik merahvwietqs Saodah, putih varietas Jasmine, dsn hitam varietas Jawa nerupakan berasorgutik lokal yang banyak dibudidayakan di daerah Sleman, DI Yogtakarta. Komoditos ini berpotensiuntuk meninglcatkan Wndspatan masyarakat. Ketiga beras organik tersebut mempwryai sifatfisikokimia,sensori, don kandungan senyctwa bioaktif ymg berbeda" Beras organik putih paling mudah mengalamigelatinisasi yang memiliki viskositas puncak don kemmtpuan swelling tertinggi, hal ini disebabkatrkandtmgan lemak, protein, mnilosa, abu, don besi terendah, sebalilorya beras hitam mempunyaiviskositos puncak dan kematnpurm swelling terendah. Beras organik merah paling berpotensi sebagaimenangkap radikal bebas DPPH dsn mereduksi ion besi karena mempunyai total fenol dan totalflavonoid tertinggi. Beras organik hitam mempmyai kondungan antosianin paltns tinggi tetapi tidakberkorelasi dengan sfuivitos antioksidfrn.

Kata Kunci : Beras organik,fisikokimia, argarcleptik, dan aktivitqs antioksidsn.

L PENDAEULUANKonsumsi pangan organik terus mengalami

peningkatan dalam satui dasawarsa terakhir, hal initerkait dengan meningkatnya kesadaranmasyarakat akan kesehatan (Min et al., 2012).Kelebihan beras organik adalah rasanya lebih enak,memiliki kualitas yang lebih baik untuk kesehatanjasmani dan rohani, tidak mengandung racun kimiapestisida, dan mengandung vitamin dan mineralyang tinggi (Balitpa, 2012).

Dalam kurun waknr 5 tahun (2005-2009).tingkat produksi beras organik (26.780 kuinal)relatif lebih rendah dari kebutuhan pasar (590302kuintal) (PSL 2012). Pada tahun 2000-2004perdagangan produk pertanian organik dunia telahmencapai nilai rata-rata us$ 17,5 milyar. Padatahun 2010 pangsa pasar dunia produk pertanianorganik mencapai US$ 100 milyar. Peningkatankesukaan konsumen terhadap produk organik diseluruh dunia mencapai rata-rata 20Yo per tafu:rn(PSL 2A1D. Oleh karena itu peluangpengembangan pertanian organilq khususnya berasorganik masih terbuka lebar. Produksi beras

organik di Indonesia telah dimulai di daerahMalang (Jawa Timur), Bantul @aerah IstimewaYogyakarta) dan Magelang, Boyolali,Karanganyar, dan Sragen (Jawa tengah). Budidayapertanian organik ini berpeluang besar untukmeningkatkan taraf hidup para petani. Selain itupeningkatan produksi beras organik dapatmendorong munculnya paxa pelaku bisnis,terutama eksportir. Minimnya pihak yangberkecimpung dengan beras organik diduga karenamasih minimnya pengetahuan tentangpenanganannya pasca panen agar tetap mempunyainilai jual yang optimal.

Beras organik yang tersedia dipasaran adabe$agai macam warna5 diantaranya' putih, hitam,coklaq dan merah. Perbedaan warna beras organikini menentukan manfaat yang dihasilkan. Berasorganik putih merupakan jenis beras yang palingbanyak dikonsumsi, yang memiliki kandungannutrisi dan mineral yang tinggt. Beras organikhitam mengandung antosianin berkhasiatmeningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit,menurunkan kadar gula darah Oaik untuk

penderita diabetes), memperbaiki kerusakan selhan (hepatitis dan chirrosis), mencegah gangguanfungsi glnjal, mencegah kanker/tumor,memperlambat penuaan (antiagng), sebagaiantioksidan (Sompong e t al., 2011 ), membersihkankolesterol dalam darah (baik untuk diet) (Somponget al., 2011), antiarterosklerosis (Kristarntini,2010), mencegah anemia, hipolepidemia (Suardi20031 serta menurunkan tekanan darah. Berasorganik coklat banyak dikonsumsi karenabermanfaat mencegah sembeli! mencegahberbagai penyakit saluran pencernaan,meningkatkan perkembangan otak, menurunkankolesterol darah, mencegah kanker dan penyakitdegeneratif menyehatkan jantung memilikikandungan vitamin Bl dan mineral lebih tinggidari pada beras putih, mengandung lebih banyakmagnesium, yang sangat baik untuk kesehatankardiovaskular (antung), kaya akan fiber dan asamlemak (,www.beraspremium.com, 2010). Berasmerah dan hitam juga mengandung sejumlahnutrisi, seperti karbohidrat, lemak tak jenuh, sera!asam folat magnesium, niasin, fosfor, protein,vitamin A, B, C, Zn, dan B kompleks, sterol, p-karoten sebesar 0,13-0,38 pg (Suardi 2003;Sompong et al., 20ll). Oleh karena itu berasorganik yang berwarna merah, hitam dan putihmempunyai peluang yang cukup menjanjikanuntuk dibudidayakan, terutama beras merah danhitam.

Beras organik hitam varietas Jawa, merahvarietas Saodah, dan putih varietas Jasminemerupakan beras organik lokal yang banyakdibudidayakan di daeah Sleman, DI Jogiakarta.Ketiga beras ini sangat berpotensi menjadikomoditas ekspor Indonesia. Hingga saat ini belumada pengkajian tentang perbedaan sifat fisikokimia"organoleptik, dan kandungan senyawa bioalctifketiga beras organik tersebut. Oleh karena itupenelitian ini dilakukan untuk mengetahuiperbedaan sifat fisikokimiq organoleptik, dankandungan senyawa bioaktif pada beras organik'benr,arna merah varietas Saodah, hitam varietasJawq dan putih varietas Jasmine, sehingga dapatmemberikan informasi pada petani organikmaupun pembisnis tentang perbedaan sifatfi sikokimiq organoleptilg dan kandungan senyau/abioaktif beras organik lokal tersebut.

II. METODOLOGIBahan baku

Bahan baku utama yang digunakan dalampenelitian ini adalah beras organik yang berwamaputih varietas Jasmine, merah varietas Saodah, danhitam varietas Jawa yang berasal dari PT.GRAEATMA SEMESTA yang berada di Jl. Dr.Wahidin No 88, Wadas, Kabupaten Sleman DaerahIstimewa Yogyakarta.MetodeAnalisa Proksimat

Sampel beras organik sebelum perlafruandianalisa proksimat yang meliputi : kadar air(AOAC, 1995), kadar abu (AOAC, 1995), protein(AOAC, 2001), lemak (Matissek et al., 1992), dankadar besi (AOAC, 1995).Kandungan Amilosa

Analisa kadar amilosa didasarkan metodeJuliano et at. (7985). I ml etanol absolu! 9 mllarutan NaOH lN dan 100 g sampel dicampur dandipanaskan selama i0 menit pada woterbathmendidih. Setelah dingin 5 ml sampel ditambahkanI ml larutan iodin dan ditambahkan akuadeshingga 100 ml, lalu dibiarkan selama 20 menit.Absorbansi diukur pada 1" : 620 nm. Kandunganamilosa digunakan dengan kurva standar amilosakentang.

Analisa WarnaPerubahan warna sampel diukur dengan

chromameter (Huntelab colorquest 45lO LAVcolorimeted berdasarkan metode lvhn et al. QO09).Pengukuran warna dilakukan ulangan sebanyak 3kali dengan parameter yang diukur meliputi L, qdan b.Analisa Sifat Pasting

Perbedaan sifat pasting pada beras organikbenparna merah varietas Saodal, hitam varietasJawa, dan putih varietas Jasmine ditentukan untukmengetahui perubahan kemampuan patimengalami gelatinisasi menggunakan alat rapidvisco analyze (RYA) berdasarkan metode Somponget aI. (2011). Kondisi pengukuran diatur dengantahap pemanasan dari 30-90'C pada lajupeningkatan 7,S"C/min dengan periode holdingselama 5 menit pada suhu 95"C diikuti periodecooling hingga suhu 30"C dengan laju penurunan7,5"Clmin serta periode holding paila suhu 30"Cselama I menit. Kecepatan perputaran tempatsampel 75 rpm dan jarak pengukuran 150 cmg.Parameter yang diuji pada analisa ini meliputi suhupasting CC), waktu puncak (menit, waktuviskositas mencapai pulcak), viskositas puncak@U: barbender unit, viskositas maksimum selama

109

pemanasan atau periode holding di suhu 95'C)viskositas fral @{.J), viskositas thaqh (viskositasminimum selama periode halding suhu 95'C),viskositas breakdown (BU, selisih anara viskositaspuncak dan though\ serta viskositas set back (BU,selisih viskositas final dan though). Pengukurandiulang sebanyak 2 kali.Analisa Kemampuan Swelling

Kemampuan mengembang beras organikditentukan berdasarkan modifikasi metode Schoch(1964).1,5 g beras organik dan 15 ml akuadesdipanaskan pada suhu 7A atau 90"C dalamwaterbath selama 30 menit sambil diadukkontinyu. Sampel disentrifus pada 60009 selama30 menit. Supernatan dikeringkan pada suhu130'C. Pengukuran diulang sebanyak 3 kali.Kemampuan swelling dihitung dengan persamilan:

[berat pasta yangterendapkan (e)l x 100Swelling(g/gsampeffi

Berat sampel (S db) x(100 - %kelarutan)

Berat supernatan yang dikeringkan(g) x 100%

%KelaruBerat sampel (g db)

Pengujian SensoriSampel beras dimasak dengan air

perbandingan tertentu (dw). Intensitas kekerasandan tekstur diuji dengan menggunakan panelissemi terlatih sejumlah 80 orang. Atribut af,omayang diujikan meliputi : starcy, cooked grain,rancid, styeel aromafic. Atribut tekstur yangdiujikan melipufi : stickiness, initial cohesion,hardness.Skala intensitas masing-masing atributyang diuji untuk setiap sampel beras organiky'esidinyatakan dalam skala antara 0-9. Semakin tinggiskala yang diberikan menunjukkan tingkatkesukaan panelis semakin tinggi. Pengujiandilakukan dengan menyajikan 5 g sampel dalam'kondisi hangat suhu 40-50oC. Analisis dilakukansebanyak 3 kali.Ekstraksi Senyawa Bioaktif

Setiap sampel diekstraksi secara maserasidengan metanol 85% sambil diaduk selama 30menit. Sampel disentrifus dengan kecepatan 25009selama l0 menit dan supernatan dikumpulkan.Residu diekstrak kembali sebanyak 2 kali padakondisi yang sama, sehingga dihasilkan ekstrak

kasar sebanyak 50 ml. Selanjutnya ekstrakditentukan total fenol dan aktivitas antioksidan-Rendemen

Ekstrak metanolik beras organik yangdiperoleh ditentukan rendamennya secaragravimeti berdasarkan metode Ljubuncrc et al.

Q0A5), deng:an cara membandingkan berat ekstrakmetanolik beras organik terhadap berat sampelyang digunakan, sehingga diperoleh persen ekstrako/b). ,Analisa Total Fenol

Total fenol ekstrak ditentukan dengan metodeSingleton et al.(1999). Ekstrak ditambah 600 plreagen folin ciocalteus fenol encer (l:10 v/v), laluditambah 960 pl larutan NazCOr 75gll sesudah 2menit. Absorbansi diukur pada L=760 nm setelah 5

menit pada suhu 50"C. Total fenol dinyatakandengan mg ekuivelan asam gallat per 100 gsampel.Total Flavonoid

Total flavonoid ditentukan dengan metodekolorimetri melalui pengukuran wama aluminiumklorida (Sahreen et al. 20lO). Ekstrak sebanyak Iml dimasukkan dalam labu takar 10 ml yang berisi4 ml akuades. Selanjutnya campuran ditambahkan0.3 ml larutan NaNOz 5% ftlv). Sesudah 5

menit ditambahkan 0.3 ml larutan AlCl: liYa(blv), lalu sesudah 6 menit ditambahkan 2 mllarutan 1 molll NaOH dan diencerkan hinggavolume l0 ml dengan akuades. Larutan dicampurdan absorbansi diukur pada l":510 nm. Totalflavonoid ditentukan berdasarkan kurva standarkatekin, sehingga hasilnya dinyatakan denganekuivalen katekin (CE) per gram sampel.Analisa Kandungan Antosianin

Antosianin dalam ekstrak ditentukanberdasarkan metode pH differensial. Ekstraksebanyak 1 ml ditambahkan larutan buffer pH Idan larutan buffer pH 4,5 masing-masing sebanyak2 ml, selanjutnya diukur absorbansi pada l,: 530nm dan 700 nm.Kemampu*n Menangkap Radikal Bebas DPPH

Kemampuan menangkap radikal bebas DPPHdidasarkan pada metode Brand- Williams et at.(1995). Campuran reaksi tersusun atas 1,5 mlDPPH (4,73 mgDPPH dalam 100 mlmaanol) dan300 pl ekstrak. Campuran diinkubasi di suhukamar di ruang gelap selama 40 menit. Absorbansidiukur pada lr 515 nm dengan spekfofotometerUV-Vis. Inhibisi (%) = t(Ab blanko-Absampel/Ab blankol x 100 %. Kemampuan

110

menangkap radikal bebas DPPH dinyatakandengan mg ekuivalen vitamin E per gram sampel.Kemampuan Mereduksi Ion Besi

Pengrrjian kemampuan mereduksi ion besiberdasarkan modifikasi metode Oyaizu (1986).Ekstrak beras organik sebanyak A,2-0,3 mLdicampur dengan 2.5 mL larutan buffer fosfat 200mM (pH 6.6) dan 2.5 mL larutan kaliumferisianida 0.170, kemudian campuran diinkubasipada suhu 50 "C selama 20 menit. Larutan asamkloroasetat l0% sebanyak 2.5 mL ditambahkandan dikoco( kemudian larutan disaring. Filtratyang diperoleh sebanyak 0.5 mL ditambahkan 5mL akuades dan 0.1 mL larutan feni klorida 0.1%dan absorbansi diukur pada 1.= 700 nm. Semakintingg absorbansi mengindikasi kemampuanreduksi sampel semakin besar. Kemampuanmereduksi ion besi dinyatakan deng;an mgekuivalen vitamin E pergram sampel.

IIT. HASIL DAN PEMBAEASAITProksimat

Data analisa proksimat pada ketiga berasorganik ditunjukkan pada Garnbar l. Analisaproksimat dapat memberikan gambaran kandungannutrisi yang terdapat dalam sampel. Kadar airmerupakan paramer yang penting dalam bahanpangan karena menentukan sifat fisikokimia,organoleptilq dan aktivitas biologis. Datamenunjukkan bahwa beras organik hitammempunyai kadar air, protein, lemah mineral, danbesi paling tinggi, sedangkan kadar terendahdimiliki beras putih. Kadar air beras organikberkisar antara 7,44-11.31%. Vmw et al. Q0l3)menyatakan bahwa kadar air sampel berasdipengaruhi oleh umur, kesegaran, kondisi praktekselama penanaman. Dengan demikian berasorganik hitam tidak dapat disimpan dalam jangkawaktu yang lama karena mudah dirusak olehserangga dan aktivitas mikroorganisme. Berasorganik putih lebih tahan lama disimpan di suhukamar. Cheftel et al. (1985) menginformasikan'bahwa protein dan lemak dalam beberapa bahanpangan saling berinteraksi secara kovalen. Lemakyang terukur meliputi triasetilgliserol,diasetilgliserol, monogliserol, asam lemak bebas,fosfolipid, sterol, karotenoid dan vitamin A dan D.Kandungan lemak menentukan sifat fisikokimiadan organoleptik dari beras organik (Jmar et al.2013). Kadar abu merupakan residu anorganikyang diperoleh setelah beras mengalami oksidasikarena panas, kadar abu sebagai ukuran kandungan

minetal dalam beras (Umar et al. 2Ol3).Kandungan mineral dan besi dalam beras beradadalam lapisan aleuron (Khalekuzzaman et al.2006). Oleh karena itu semakin pekat wamaaleuron maka kandungan ion besi dan mineralsemakin tingg.

Gambar 1. Kadar air, protein, lemak, abu, drnbcsi

pada beras organikAmilosa

Amilosa merupakan fraksi yang terlarutdalam air panas yang mempunyai struktur lurusdengan ikatan a-1,4-D-glukosa. Semakin kecilkandungan amilosa maka nasi semakin lekat(Winarno, 2002). Amilosa akan mernbentuk gelyang tegar. Strukarrnya yang linier menyebabkangranula lebih mudah menyerap air dan gel amilosacepat terjadi pada konsentrasi yang rendah (5%o).

Kadar amilosa pada ketiga sampel beras organikditunjukkan pada Gambar 2. Data menunjukkanbahwa kadar amilosa terbesar dimiliki oleh bsrashitam dan terendah dimiliki oleh beras putih.

S.6p.l

Gambar 2. Kadar Amilosa Beras OrganikWarna

Warna merupakan salah satu parameterpenentu kandungan antosianin atau pewarna alamilain dalam sampel. Data pengujian wama berasorganik ditunjukkan pada Gambar 3. Datamenunjukkan bahwa kandungan perrama alamidalam beras organik menurunkan tingkatkecerahan dan yellowness beras organik.Antosianin yang memberikan warna gelap pada

tL1.

15,O

x 10.0

a!tr s.o

30.@

E 25.m

! zo.mIE rs.oo

: 10.00

I s.oo

0.00

beras menurunkan tingkat kecerahan danyellowness beras organik. Yang et al. QAOB)menyatakan bahwa intensitas wama gelap padaberas hitam disebabkan antosianin (sianidin 3-glukosidase dan peonidin 3-glukosidase) pada selpermukaan biji. Kaneda et al. (20O6) menyatakanbahwa logam besi dapat membentuk kompleksdengan antosianin yang memperkuat aktivitasantioksidan.

tlghtEs Redns ydldrEs Chroma

P.ramct ruja

Gambar 3. Tingkat Kecerahan, Redness,Yellowness dan Chroma Beras Organik

Sifat PastingSifat pasting adalah sifat yang menunjukkan

kemampuan granula pati mengalami gelatinisasiyang diuji dengan alat rapid visco analyze (RVA).Gelatinisasi adalah perubahan yang terjadi padagranula pati pada waktu mengalami pembengkakanyang luar biasa dan tidak dapat kembali ke bentuksemula (Winarnq 2002). Gelatinisasi disebut jugaperistiwa koagulasi koloid deng;an ikatan rantaipolimer atau penyerapat zat terlarut membentukjaringan tiga dimensi yang tidak terputus sehinggadapat mengakibatkan terperangkapnya air danterhentinya aliran z.at cair yang ada disekelilingrya kemudian mengalami prosespengorientasian partikel. Data profil gelatinisasigranula pati pada ketiga beras organik ditunjukkanpada Gambar 4. Viskositas puncak beras organikputih paling tinggi dan beras organik merah palingrendah. Viskositas puncak (peak viscosity) adalahviskositas tertinggi yang dicapai pasta selamapemanasan. Granula pati beras putih paling mudahmengalami gelatinisasi karena kandungan lemak,protein, dan amilosa paling rendah. Kemampuan

Gambar 4. Profil Gelatinisasi Granula PatiBeras Organik

menyerap air yang besar pada granula patidiakibatkan karena molekul pati mempunyaijumlah gugus hidroksil yalrlg sangat besar(Winarno, 2002). Budijanto dan Yuliyanti (2012)melaporkan bahwa amilosa dapat menghambatpengembangan granula pati dengan membentukkompleks bersama lemak yang berakibat padarendahnya viskositas puncak pada suhu pastingyang lebih tinggi. Suhu pasting adalah suhu puncakgelatinisasi yaitu viskositas mencapai maksimum.Data menunjukkan bahwa beras hitam mempunyaisuhu puncak paling tinggi karena kandunganlemalq protein, dan amilosa beras hitam palingtingg. Protein dapat mengganggu pengembangangranula pati. Cheftel et al. (1985) menyatakanbahwa adanya lemak dapat berinteraksi denganprotein melalui ikatan kovalen sehingga dapatmenghalangi gelatinisasi granula pati. Selain itukandungan amilopektin juga berpengaruh terhadapviskositas puncak, karena amilopektin merupakankomponen pati dengan struktur bercabangsehingga sulit menyerap air. Semakin rendah kadaramilosa dan amilopektin pada pati maka gugushidroksilnya akan turun sehingga akanmenyebabkan gayr tarik-menarik antara patidengan air menjadi kecil sehingga viskositas yangdihasilkanjuga kecil. Viskositas pasta panas beras

' hitam paling tinggi dan beras merah paling rendah.Viskositas pasta panas (trough viscosity) ywfisviskositas setelah dipertahankan pada suhu 95"Cselama 20 menit. Berdasarkan breokdownviscosity, yaitu perubahan viskositas selamapemanasan, yang diperoleh dari selisih antaraviskositas puncak dengan viskositas terendahsetelah ditahan pada suhu 95oC selama 20 menit,bahwa beras putih lebih mudah mengalamipenurunan viskositas dibandingkan beras hitamdan merah. Hal ini berarti beras hitam palingmampu mempertahankan viskositas disebabkan

112

3000

52500

t zo*

Er*t looo

s00

0h5M Hkk rdvko*y kktuvkty vMly

S.np.l80.0

=hoi 60.0ot s0.0

[ rc.0

I 3o.o

p zo.o? to.o

0-o

krvbry lrc{|vffiy

pe6edaan komposisi lemah protein, dan amilosa(Lai, 2001'). Viskositas pasta dingin (finalviscosily) merupakan kemampuan gel untukmembentuk pasta yang viscos setelah pemanasandan pendinginan pada suhu 50"C. Beras hitammempunyai viskositas final paling tinggi, diikutiberas putih dan merah. Hat ini seiring dengan datasetbeck viscosity yutu perubahan viskositasselama pendinginan. Pada kondisi ini terjadireassosiasi molekul pati selama pendinginan,karena molekul-molekul amilosa berantai lurusdapat mengelompok kemhali melalui ikatanhidrogen intermolekuler. Pembentukan gel inilahyang disebut retrogradasi, yaitu proses kristalisasikembali molekul pati yang telah tergelatinisasi.Beras merah mengalami setbeck paling tinggidibandingkan beras hitam dan putih dan berashitam mengalarni retrogradasi paling rendah.Kemampuan Swelling

Kemampuan swelling granula pati ketigaberas organik ditunjukkan pada Gambar 5. Datamenunjukkan bahwa kemampuan swelling granulapati beras putih paling tinggi dibandingkan berasmerah dan hitam, sedangkan yang paling rendahadalah beras hitam. Perbedaan kemampuan gganulapati membengkak ini dipengaruhi komposisi kimiadalam granula, seperti lemalg protein, dan amilosa.Budijanto dan Yuliyanti (2012) ; Cheftel et al.(1985) menyatakan bahwa kadar protein dan lemakmenghambat terjadinya gelatinisasi, sedangkanamilosa meningkatkan kemampuan granula patimembengkak.

Beras Putih Beras Merah Beras Hatam

Sempel

Gambar 5. Kemampuan swelling Granula Pati'Beras Organik

SensoriSifat organoleptik merupakan parameter

tingkat penerimaan konsumen. Pada pengujiansensori masing-masing beras organik dimasakdengan rice cooker dengan perbandingan air danberas adalah 75g : 487,5 ml untuk beras merah,759 : 637,5 ml untuk beras hitam, dan 759 : 262,5ml untuk beras putih. Pemasakan dihentikan ketikaberas mengalami gelatinisasi sempurna seperti

yang ditrunjukkan pada Gambar 6. Data padaGambar 7. menunjukkan bahwa tingkat kesukaanpanelis terhadap tekstur, aroma, rasq dan wamauntuk nasi dari beras putih paling disukaidibandingkan beras hitam dan merah. Berdasarkanatribut tekstur sfickiness, aroma starey, cookedgrain, rancid, dansweet aromatic tingkat kesukaanpanelis terhadap beras hitam lebih tinggi dari berasmerah, namnn atribut cohession danhqrdness sertzrasa dan warna menunjukkan beras merah lebihdisukai dari beras hitam. Perbedaan tingkatkesukaan terhadap ketiga macam beras organikdipengaruhi oleh komposisi kimia dalam masing-masing beras.

Gambar 6. Gelatinisasi Granula Pati BerasOrganik (a. Putih, b. Merah, c. Hitam)

Atrlbutsen8orl

Gambar 7. Tingkat Kesukaan Panelis terhadapAtribut Beras 0rganik

RendemenRendemen ekstrak metanolik beras organik

diUrnjukkan pada Gambar 8. Ekstrak metanolikdiperoleh dari ekstraksi maserasi dengan pelarutmetanol selama I jam pada suhu 32'C. Metanollebih efektif untuk mengekstrak senyawa bioaktif

F 7.0o

; 5.oo

E s.oo

I +.oo

3 s.oo

i 2.nE 1.OOt!

E o.oo

8.0c 7.0

E e.o

t s.o

I 4.0

f :.0o 2.OTt, 1,0

0.0+t*t 1;t!t!rl!l:XIrl!

113

11.20

11.0O

10.8{)

I m.6o

5 10,'lo

$ ro.zoE ro.moc a.8o

9.@9.rO9,20

dalam sampel dibandingkan pelarut lain sehinggadidapatkan ekstrak yang rendemen dan aktivitasantioksidannya besar, sesuai dengan Widyawatidkk. (2012).

Ber6 Putih Til:it

Beras hitam

Gambar 8. Rendemen Ekstrak Metanolik BerasOrganik

Data menunjukkan bahwa rendemen beras organikputih paling tinggi dibandingkan beras hitam danmerah. Rendemen ekstrak metanolik mengandungsenyawa polar, seperti gula, asam amino, danglikosida Qloughton dan Raman 1998), fenolikdengan berat molekul rendah dan tingkat kepolaransedang (Yu Lin et al. 20A9), flavonoid aglikon@ehkharghanian et al. 2010), antosianirLterpenoid saponin, tanin, santosilin, totarol,kuasinoid, lakto4 flavon, fenon, dan polifenol(Cowan 1999). Perbedaan rendemen ketiga ekstrakberas organik karena perbedaan komposisi kimia.Total Fenol

Total fenol pada ekstrak beras organikditunjukkan pada Gambar 9. Data menunjukkanbahwa ekstrak beras organik merah paling tinggidan beras putih paling rendah. Senyawa fenolikyang tereksuak dengan pelarut metanol bersifatpolar dan yang terukur dengan metode folinciocalteus meliputi senyawa fenolik dengan beratmolekul rendah dan tingkat kepolaran sedang (YuLin et al. 2009), flavonoid aglikon(Dehkharghanian et al. 20rc), antosianin,terpenoid, saponin, tanin, santosilin, totarol,.kuasinoid, lakton, flavon, fenon, dan polifenol(Cowan 1999). Pengujian total fenol ini didasarkanpada reaksi redoks dan pengompleksan pada ionmolibdenum. Pengujian ini tidak spesifik untuksenyawa polifenol, tetapi beberapa senyawa yangdapat teroksidasi oleh pereaksi Folin dapatterdeteksi. Reaksi antara senyawa fenol denganpereaksi Folin. Pengujian total fenol ini tidakmenutup kemungkinan adanya senyawa lain yangmampu mengalami reaksi redoks dapat terlibat,seperti vitamin Q vitamin C, protein dsb. Folin

juga ditentukan oleh jumlah dan posisi gugushidroksi yang tersubstitusi pada cincin aromatis(Wong et al. 2A06). Senyawa fenol sederhana yangbanyak terdapat di beras adalah asam ferulat.Sutharut dan Sudarat Q0l2) menyebutkan berasberwarna lebih melimpah antosianin dan senyawafenolik lain dibandingkan beras putih. Senyawafitokimia ini biasanya terakumulasi pada bagianperikap atau bran dari bulir padi. Muntana danPrasong (2010) menyatakan bahwa beras hitamdan merah merupakan sumber potensial senyawafenolik.

6 45.O

3 ao.ong 3s.o

E 3o.o

Eafi:8! rs.o3 10.0i6 s.oF

o.o

Sampcl .

Gambar 9. Total Fenol pada Ekstrak Beras0rganik

Total FlavonoidFlavonoid adalah kelompok terbesar dari

fenolik dengan kapasitas antioksidan yang kuat(Aberoumand dan Deokule 2008). Flavonoidtermasuk kelompok benzo-y-piron dengan struknrrumum difenilpropan (C6-C3-C6) terdiri dari 2(dua) cincin aromatis yang dihubungkan oleh 3(tiga) atom karbon membentuk heterosiHikteroksigenasi, ditandai dengan 4 B, C (Filipiak2001). Berdasarkan perbedaan strukturnya,flavonoid dibedakan atas flavonol, flavon,flavanol, isoflavon, flavanon, flavanonol,anthosianidin, dan proantlosianidin (Lugasi et al.2003). Efektivitas flavonoid sebagai penangkapradikal dan pengkelat ion logam ditentukan olehadanya sfirktur (katekol) ortho dihidroksi padacincin B, ikatan rangkap pada Cz-t yangterkonjugasi dangan gugus fungsi Ca oksq gugusOH pada C: di cincin C, dan grrgus O. H pada C: dicincin A (Tapas et al. 2OA8). Kombinasi gugus Cr-OH dan C5-OH dengan C+-ka6onil dan ikatanrangkap Cz-t dapat meningkatkan aktivitaspenangkap radikal bebas (Amic et al. 2003).Kemampuan senyawa flavonoid sebagaiantioksidan juga ditennrkan oleh potensialreduksinya, senyawa flavonoid mempunyai

Beras Putih Beras merah Beras hitam

t14

aktivitas antioksidan semakin tingg ditandaidengan potensial reduksinya makin rendah (Rice-Evans e/ al. 1997\. Total flavonoid ketiga berasorganik ditunjukkan pada Gambar 10. Datamenunjukkan bahwa total flavonoid terbesar adapada beras merah dan terendah pada beras hitam,hal ini seiring dengan data total fenol karenaflavonoid adalah penyusuo fenolik terbesar dalamtanaman (Aberoumand dan Deokule 2008).

Beras Putih Beras merah Beras hitam

Sampel

Gambar 10. Total Flavonoid pada EkstrakBeras Organik

Total AntosianinAntosianin adalatr zat warna alami yang

terdapat dalam tanaman, senyawa ini tergolongdalam kelompok flavonoid $-ugasi et al. 2003).Pigmen ini ada dalam lapisan aleuron dari berasberwarna dapat memberikan efek positif terhadapkesehatan.

B€ras Putih Beras merah Beras hltam

Sempe!

Gambar 11. Total antosianin pada EkstrakBeras Organik

Umumnya antosianin dalam beras berwarnadalam sfuktur prosianidin terasailasi yangmempunyai aktivitas menangkap radikal bebas(Sutharut dan Sudara! 2012). Total antosianindalam ekstrak beras organik ditunjukkan padaGambar 11. Data menunjukkan bahwa kadarantosianin tertinggi terdapat dalam beras hitam danterendah adalah beras putih. Sompong et al. Q0ll)menginformasikan bahwa beras hitam dan merahmengandung antosianin sianidin 3-glukosidase(C3G) dan peonidin 3-glukosidase (P3G)

115

Kemampuan Menangkap Radikal Bebas DPPH1,1-difenil-2-pikilhidrasil (DPPID adalah

radikal bebas yang mempunyai elektron tidakberpasangan pada jembatan atom nitrogen. Pelarutyang tepat digunakan adalah metanol atau buffetrmetanol, masing-masing tepat untuk pengujianaktivitas antiotsidan dari ekstrak yang bersifatkurang polar atau non polar dan polar. Ekstrakmempunyai aktivitas antioksidan ditandai dengankemampuannya mereduksi warna ungu dari radikalDPPH membentuk warna kuning dari senyawaDPPH-H yang dapat terdeteksi pada ?, 515-517 nm(Shrma dan Bhat, 2009). Kemampuan senyawafenolik mendonorkan atom hidrogen/elektronsangat ditentukan oleh struktur molekulnya danpotensial reduksinya (Rice-Evans e, a/. 1997).Senyawa fenol yang makin terstabilkan setelahmendonorkan atom hidrogen akan lebih menyukaisebagai donor elekron (Widyawati dl*.., 2Al2).Selain itu kemampuan mendonorkan elehron jugadipengaruhi oleh keberadaan gugus fungsi laindalam cincin bensenanya. Vitarnin E maupunvitamin C yang banyak terdapat dalam beras dapatterlibat dalam reaksi redoks, yang berarti dapatterlibat dalam donor elektron.

Beras Putih Beras merah Beras hham

Sampel

Gambar 12. Kemampuan Menangkap RadikalBebas DPPE dari Ekstrak Beras Organik

Data pengujian kemampuan menangkap radikalbebas DPPH ekstrak beras organik menunjukkanbahwa beras organik merah mempunyai aktivitasantioksidan tertinggi dibandingkan beras hitam danmerah (Gambar l2). Hal ini berkorelasi dengantotal fenol, Sutharut dan Sudarat (2012) danMuntana dan Prasong (2010) menyebutkan berasberwarna (merah dan hitam) lebih melimpahantosianin dan senyawa fenolik lain dibandingkanberas putih, sehingga potensial sumber senyawa&nolik. Hal ini juga berkorelasi dengan totalflavonoid, Tapas et al. (2008) menyebutkan bahwaflavonoid efektif menangkap radikal bebas karenakemampuannya mendonorkan atom hidrogen dari

1,OsU o.eUG-.!i 0 0.6

'tt eooE3 0.4>=€ d; o.zE.b o.o

t{ 1.0-oECfl;= o.8

S-p6f;- !! 0.6

=Ez-Jt

iEE "OEg o.2EEgE o.o

o.oU

E o.o

Ea o'o

* 3o.o.giEto.0E o.o

o.o

gugus hidroksil pada struktur (katekol) orthodihidroksi pada cincin B, ikatan rangkap pada C2ayang terkonjugasi dengan gugus fungsi C+ oksqgugps OH pada C3 di cincin C, dan gugus OH padaCs di cincin A. (Amic et al. 2003) jugamenginformasikan bahwa kombinasi gugus C3-OHdan Cs-OH dengan Cc-karbonil dan ikatanrangkap Ce-s dapat meningkatkan aktivitaspenangkap radikal bebas,

Kemampuan Mereduksi Ion BesiKemampuan mereduksi ion besi ekstrak

beras organik ditunjukkan pada Gambar 13. Datamenginformasikan bahwa beras merah mempunyaiaktivitas antioksidan tertinggi dibandingkan berashitam dan putih, hal ini berkorelasi dengankemampuan menangkap radikal bebas DPPII, totalfenol, dan total antosianin. Dengan demikian dapatdikatakan bahwa kemampuan mereduksi ion besiditentukan oleh kemampuan senyawa fenolikmendonorkan atom hidrogen atau electron. Pigmenwarns yang terkandung dalam beras organikberkorelasi dengan kandungan senyawa fitokimiadan aklivitas antioksidan (Sutharut dan Sudarat,2012); Muntana dan Prasong, 2010).

El 8€16 PudhlBer6 meEhaBer6 hlbm

sampcl

Gambar 13. Kemampuan Mereduksi Ion BesiEkstrak Beras Organik

IV. KESIMPULAIIBeras organik merah varietas Saodah,

putih varietas Jasmine, dan hitam varietas Jawaberpotensi untuk dibudidayakan sebagai komoditaslokal. Ketiga beras organik tersebut mempunyai .sifat fisikokimia, sensori, dan kandungan senyawabioaktifyang berbeda. Beras organik putih palingmudah mengalami gelatinisasi karena mengandungIerna.lq protein, amilosa, abu, dan besi terendah,sebaliknya terjadi pada beras hitam. Hasil ujikesukaan juga menginformasikan bahwa berasputih paling disukai untuk semua atribut yangdiuji. Berdasarkan kandungan senyawa bioaktifdalam beras menyatakan bahwa ada korelasi yangsignifikan antara kandungan senyavra bioaktifdengan aktivitas antioksidan.

V. DAFTARPUSTAKA[1] Aberoumand, A., Deokule, S.S., (2008).

Comparison of Phenolic Compounds of SomeEdible Plants of kan and India. PakistanJoumal of Nutrition,Yol. T, No. 4, pp 582-.585

[2] Amic D, Davidovic-Amic D, Beslo D,Trinajsti N. 2003. Structure-RadicalScavenging Activity Relationships OfFlavonoids. Croatica Chemica Acta 76(l) :

55-61.

t3l AOAC, (1995). Offrcial Methods of Analysis,Association of Analytical Communities,Washington, DC.

t4l Balitpa, Q0l2\, Sudah Perlukah PadiOrganik?. Sukamandi, Jawa Barat.

[5] Brand-Williams, W., Cuvelier, M. E., BersetC., (1995), Use of a Free Radical Method toEvaluate Antioxidant Activity, Lebensmittel-Wissenschaft und -Technologie, Vol. 28, No.1, pp 25-30.

[6] Budijanto, 8., Yuliyanti, . (2012\, StudiPersiapan Tepung Sorgum (Sorghum bicolorL. Moench) dan Aplikasinya pada PembuatanBeras Analog Jurnal Teknologi Pertanian,Vol. 13, No. 3, pp 177-186.

17) Cowan MM. 1999. Plant product as

antimicrobial agents. Journal of MicrobiologyReviews l2(4) : 56a-582.

[8] Dehkharghanian, M., Adenier, H.,Vijayalakshmi ,M. A., (2010), AnalyticalMethods Study Of Flavonoids In AqueousSpinach Extract Using Positive ElectrosprayIonisation Tandem Quadrupole MassSpectrometry. Food Chemistry, Vol. 121, pp863-870.

[9] Filipia( M., (2001), Electrochemical Analysisof Polyphenolic Compounds, AnalyticalSciences, Vol. 17, ppi1667.

[10] Houghton, P. J., Raman, A., (1998),Laboratory Handbook for the Fractionation ofNatural Extracts, Chapman and Hall, NewYork.

[11] Juliano, 8.O., (1985), Criteria and Test forRice Grain Qualities. In B. O. Juliano (Ed.),Rice Chemistry and Technology (2'd ed., pp.17-57). Paul, MN: American Association ofCereal Chemists.

[12] Kaneda, I., Kubo, F., Sakurai, H., (2006),Antioxidative Compounds in'the Extracts ofBlack Rice Brans, Journal of Health SciencgVol.52, No. 5, pp 495-51 1 .

300-o

E

= - 250-0

{E ,*.6=! i so.o,-! : 1oo.o

i ? so.oti

=E o.o

EiI

8er6 Pudh Bers meEh Ber6 hibm

116

[3] Khalekuzzfiman, M., Daua, K., Oliva, N.,Alam, M.F., Joarder, L, Dalta, S.K., (2006),Stable Integration, Expression and Inheritanceof The Fenitin Gene In Transgenic EliteIndioa Rice Cultivar BR29 with EnhancedIron Level In The Endosperm, Indian Journalof Biotechnology,Vol. 5, pp. 26-3 l.

[4] Kristamtini, Q0l0). Stabilitas danAdaptabilitas Varietas Padi Merah LokalDaerah Istimewa Yogyakarta, Buletin PlasmaNufah, Vol. 16, No.2, pp 103-106.

[15] Lai, H.M., (2001), Effects of HydrothermalTreatment on The Physicochemical Propertiesof Pregelatinized Rice Four, Food Chemistry,Volume 72,pp 455463.

[16] Ljubuncic, ?., et al., (2005), AntioxidantActivity and Cytotoxicity of Eight PlantsUsed In Traditional Arab Medioine In Israel,Journal of Ethnopharmacology, Vol. 99, pp4347.

[17] Lugasi, A., H6vdri, J., S6gi, K.V., Bir6, L.,(2003), The Role of AntioxidantPhytonutrients In The Prevention of Diseases,Acta Biologica Szegediensis, Vol. 47, No. 1-{, pp 119-125.

[18] Matissek, R., Schnepel, F.M., Steiner, G.,(1992), Lebensmitel analytic, Grundziige,Methoden, Anwendungen (fd ed.), Springer,Berlin.

t19] Min, B., Chen, M.H., Green, B.W., (2009).Antioxidant Activities of Purple Rice BranExtract and Its Effect on The Quality of Low-Nacl, Phosphate-Free Patties Made fromChannel Catfish (Ictalurus punctatus) BellyFlap Meat Journal of Food Science, Yol. 74,No. 3, pp 268477.

[20] Min, B. et al., (2012). Free and Bound TotalPhenolic Concentrations, AntioxidaltCapacities, and Profiles of Proanthocyanidinsand Anthocyanins In Whole Grain Rice(Oryza sativa L.) of Different Bran Colours,Food Chemistry, Vol. 133, pp 715-722.

[21] Muntana, N., Prasong, S., (2010), StudyonTotal Phenolic Contents and TheirAntioxidant Activities of Thai Whaite, Red,and Black Rice Bran Extracts, PakistanJournal of Biological Sciences, Vol. 13, No. 4,pp l7Ul74.

p\ Ayaizu, M., (1986), Studies on Products ofBrowning Reaction: Antioxidative Activitiesof Products of Browning Reaction Prepared

from Glucosamine, Japanese Journal ofNutrition, Yol. 44, pp 307*315.

[23] PSI @ertanian Sehat Indonesia), (2012), TrenKonsumsi Beras Organik MeningkalWacana, EdisilS ls'{:ei 2012.

[24] Rice-Evans, C.A., Miller, N.J., Paganga, G.,(1997), Antioxidant Properties of PhenolicCompounds, Trends in Plants Science, Yol.2,No.4, pp 152^759.

[25] Sahreen, S., Khan, M.R., Khan, R.A., (2010),Evaluation of Antioxidant Activities ofVarious Solvent Extracts of Cafissa opacafnrits. Food Chemistry, Yol, 122, pp 1205-1211.

[26] Schoch, T.J., (1964). Swelling Power andSolubility of Granular Starches. In R.L.Whistler, R. J. Smith and J. N. Be Miller(Eds.), Method in Carbohydrates Chemistry,@p. 534-5aa), Academic Press, New York.

[27] Sharmq O.P., Bhat, T.K., (2009), AnalyticalMethods DPPH antioxidant assay revisitedFood Chemistry, Vol. 113, pp 1202-1205.

[28] Singleton, V.L., Orttrofeq R., Lamuela-Raventos R. M., (1999), Analysis of TotalPhenols and Other Oxidation Substrates andAntioxidants by Means of Folin{iocalteuReagent, Methods in Enzymology, Yo. 299,ppl52-178.

[29] Sompong, R., Siebenhandl-Ehn, S.,

Linsberger-Martin, G., Berghofer, E., (20I I).Physicochemioal and Antioxidative Propertiesof Red and Black Rice Varieties fromThailand, China, and Sri Lanka. FoodChemistry, Y ol. 124, ppl32-140.

[30] Suardi, D.K., (2005). Potensi Beras MerahUntuk Peningkatan Mutu Pangan. JurnalLitbang Pertanian. Yol.24,No. 3, pp 93-100.

[31] Sutharuq J., Sudaraq J., Q0l2), TotalAnthocyanin Content and AntioxidantActivity ofGerminated Colored Rice, International FoodResearch Journal, Vol. 19, No.l, pp 215-22.

[32] Tapas, A., Sakarkar, D.M., Kakde, R.8.,(2008), Flavonoids as Nutraceuticals: AReview, Tropical Journal of PharmaceuticalResearch, Vol. 7, No. 3, pp 1089-1099.

[33] Umar, M.A., Ugonor, R., Akin, C.B., Sanaiye,O., Kolawole, S.A., (2013), Evaluation ofNutritional Value of Wild Rice from KadunaState, Central Nigeri4 International Journal ofScientific and Technology Research, Volume2, Issue 7,ppl40-T47.

7t7

i'

ii,,t,ii;,.

-.

[3a] Widyawati, P.S., Wrjayq C.H., IlardjosworqP.S., Sajuthi, D., Q012), . AktivitasAntioksidan Berbagai Fralsi Dan EkstrakMetanolik Daun Belmtas (Placlrea irdica&ss), Agritech Vol.32, No. 3, pp 249-257.

[35J lVinamo, FG., Q0f.Z). Kimia Pangan, PfGramedia, Jakarta.

[36J Wong L.F., (2006). Antioxidant andAntimicrobial Activities of Alpinia Species

[Thesis], Monash University Malaysia,Malaysia.

[37] www.Beras Premium.com (c), 2010, BerasOr$nik B€Enanfaat unhrk Diabetisi

[38] Yang; D.S., Leq K.S., Jeong O.Y., Kim,K.J., Kays, S.J., (2008), Characterization ofVolatile Aroma Compounds in Cooked BlackRice, Journal of furicularal and FoodChemistry, Vol. 56, pp235-?40.

[39] Yu Lin, H.,Kuq Y.H." Lir1Y.L., Chieng,l[,(2009), Antioxidative Effect and ActiveComponont from Leaves of Lotrs (Nelmtborucifera). Jormal of Agricularal and FoodCheuristry, Vol. 57, pg 66234629.

U

\-,

118