digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i analisis pengaruh...

153
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Kasus Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1988-2007) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : AFRIAN DITA ANGRIWAN NIM. F0106012 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: others

Post on 24-Jan-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

(Studi Kasus Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1988-2007)

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

AFRIAN DITA ANGRIWAN

NIM. F0106012

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

“Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya”

(An-Nahl: 1)

“Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan

hanya kepada Tuhan mu lah hendaknya kamu berharap” (An Nahl: 6-8)

”Selamat atasmu karena kesabaranmu. Maka, alangkah baiknya tempat kesudahan itu” (Ar-Ra'd: 24)

” Janganlah kamu bersedih sesungguhnya Allah selalu bersama kita” (At-Taubah: 40)

”Dan, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan kemudahan dalam urusannya”

(Ath-Thalaq: 4)

“Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah, tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik”

(Inspired by D Massiv)

“Jaga dan syukuri apa yang sudah Allah berikan kepadamu saat ini, sebelum Allah mengambilnya kembali darimu tiba-tiba suatu saat nanti”

(Penulis)

Page 5: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini kupersembahkan kepada:

v Ayah, Ibu dan Adikku tercinta

v Keluarga, Saudara dan Kerabatku

v Orang-orang yang selalu ada untukku dan selalu aku sayangi

v Almamaterku

Page 6: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji ke hadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha

Penyayang, atas segala limpahan rahmat dan hidayah yang telah DIA berikan,

sehingga penulis selalu diberikan kekuatan, kesabaran dan keteguhan untuk dapat

menyelesaikan sebuah karya kecil berupa skripsi yang berjudul “Analisis

Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD) (Studi Kasus Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1988-2007)”.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan, petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan

ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. AM Soesilo, MSc, selaku pembimbing skripsi yang dengan arif dan

bijak telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan

memberikan masukan yang berarti dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang secara langsung maupun tidak

langsung telah banyak membantu penulis selama menuntut ilmu di Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi

Pembangunan.

4. Bhimo Rizky Samodro, SE, M.Si selaku Pembimbing Akademik.

Page 7: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Para penguji skripsi yang dengan arif dan bijak telah meluangkan waktu,

tenaga, dan pikiran dalam memberikan masukan pada saat ujian skripsi.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta beserta seluruh staff dan karyawan yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan pelayanan kepada penulis.

7. Kedua orang tua dan adikku yang selalu mendoakan, memberi dorongan dan

bimbingan, memberi semangat dan selalu menemani langkah kehidupanku.

8. Semua anggota keluarga besarku dan kerabat dekat maupun jauh.

9. Teman-teman EP HOLIC 2006, yang selama ini selalu memberikan inspirasi,

yang telah meluangkan banyak waktu dan banyak hal bersama-sama.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberi

bantuan hingga terselesaikannya penelitian ini.

Ibarat peribahasa tiada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa di

dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Semoga skripsi ini

bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Saran serta kritik akan penulis terima, sebagai bahan evaluasi bagi penulis.

Surakarta, 14 Juni 2010

Page 8: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xvii

ABSTRAK ............................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................ 10

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 10

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 11

E. Kerangka Penelitian ............................................................................ 12

F. Hipotesis .............................................................................................. 13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah ............................. 14

B. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ......................................... 20

C. Otonomi Daerah .................................................................................. 23

Page 9: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

D. Desentralisasi ...................................................................................... 29

E. Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Daerah ................... 31

1. Teori Neo klasik ............................................................................ 32

2. Teori Tempat Sentral (Central Place Teory) ................................ 32

3. Teori Basis Ekonomi (Economic Base Theory) ............................ 32

4. Teori Kausasi Kumulatif (Cummulative Causation Theory) ......... 33

F. Penerimaan Daerah ............................................................................. 34

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) .................................................... 34

a. Pajak Daerah ........................................................................... 34

b. Retribusi Daerah ..................................................................... 36

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan .......... 37

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah .......................... 37

2. Dana Perimbangan ........................................................................ 38

a. Dana Bagi Hasil ...................................................................... 38

b. Dana Alokasi Umum (DAU) .................................................. 38

c. Dana Alokasi Khusus (DAK) ................................................. 40

3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah .................................................... 40

G. Pembiayaan Daerah ............................................................................. 40

1. Aspek Penerimaan Pembiayaan Daerah ....................................... 41

2. Aspek Pengeluaran Pembiayaan Daerah ....................................... 43

H. Indikator Kinerja Keuangan Daerah ................................................... 44

I. Telaah Pustaka .................................................................................... 50

Page 10: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 56

B. Sumber Dan Jenis Data ....................................................................... 56

C. Pengumpulan Data .............................................................................. 56

D. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 57

E. Analisis Data ....................................................................................... 58

1. Uji Stasioneritas ............................................................................ 59

2. Uji Kointegrasi ............................................................................. 60

3. Uji Hipotesis ................................................................................. 60

4. Uji t ............................................................................................... 61

5. Uji F .............................................................................................. 63

6. Uji Koefisien Determinasi 2R ...................................................... 65

7. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 65

a. Uji Multikolinearitas ............................................................... 65

b. Uji Heteroskedastisitas............................................................. 66

c. Uji Autokorelasi ...................................................................... 67

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian .................................................. 69

B. Keadaan Demografi ............................................................................ 73

C. Tinjauan Ekonomi ............................................................................... 77

D. Analisis Data dan Pembahasan ........................................................... 85

1. Uji Stasioneritas Sektor Primer .................................................... 85

2. Uji Stasioneritas Sektor Sekunder ................................................ 88

Page 11: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

3. Uji Stasioneritas Sektor Tersier .................................................... 91

4. Analisis Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sektor Primer Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ............ 94

a. Uji Statistik ............................................................................. 95

b. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 97

5. Analisis Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sektor Sekunder Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ........ 101

a. Uji Statistik ............................................................................. 102

b. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 103

6. Analisis Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sektor Tersier Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ............ 108

a. Uji Statistik .............................................................................. 109

b. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 111

E. Intepretasi Hasil Regresi Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) ..................................................................................... 115

1. Analisis Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sektor Primer Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ............ 115

a. Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sektor Pertanian ...................................................................... 115

b. Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sektor Pertambangan dan Penggalian ..................................... 117

2. Analisis Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sektor Sekunder Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ........ 118

Page 12: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

a. Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sektor Industri Pengolahan ..................................................... 118

b. Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih .......................................... 120

c. Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sektor Bangunan ..................................................................... 121

3. Analisis Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sektor Tersier Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ........... 122

a. Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ................................ 122

b. Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sektor Pengangkutan dan Komunikasi ................................... 123

c. Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sektor Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan.......................... 124

d. Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sektor Jasa-jasa ....................................................................... 125

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 127

B. Saran .................................................................................................... 131

C. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 134

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................135

LAMPIRAN ...............................................................................................138

Page 13: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Pertumbuhan PAD dan PDRB Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2003-2007 ...................................................................................... 8

2. Luas Wilayah dan persentase menurut kecamatan

di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007 ...................................................... 71

3. Luas Penggunaan Lahan Menurut Kecamatan

di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007 ....................................................... 72

4. Banyaknya Desa / Kelurahan menurut Kecamatan

di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007 ....................................................... 73

5. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

Per Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007 ............................. 74

6. Komposisi Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin

di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007 ....................................................... 75

7. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007 ...................................................... 76

8. Komposisi Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut

Lapangan Kerja di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007 ............................ 76

9. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Sukoharjo (Atas Dasar Harga Berlaku) ................................. 79

Page 14: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

10. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Sukoharjo (Atas Dasar Harga Konstan) ................................ 80

11. Distribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten

Sukoharjo (Atas Dasar Harga Konstan) Tahun 1997-2003 ..................... 81

12. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukoharjo ....................................... 83

13. Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 0

Sektor Primer............................................................................................ 85

14. Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 1

Sektor Primer ........................................................................................... 86

15. Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 2

Sektor Primer............................................................................................ 87

16. Nilai Uji Kointegrasi Dengan Metode DF dan ADF Ordo 0

Sektor Primer............................................................................................ 87

17. Nilai Uji Kointegrasi Dengan Metode DF dan ADF Ordo 1

Sektor Primer............................................................................................ 88

18. Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 0

Sektor Sekunder ....................................................................................... 88

19. Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 1

Sektor Sekunder........................................................................................ 89

20. Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 2

Sektor Sekunder........................................................................................ 90

21. Nilai Uji Kointegrasi Dengan Metode DF dan ADF Ordo 0

Sektor Sekunder........................................................................................ 91

Page 15: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

22. Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 0

Sektor Tersier .......................................................................................... 91

23. Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 1

Sektor Tersier .......................................................................................... 92

24. Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 2

Sektor Tersier .......................................................................................... 93

25. Nilai Uji Kointegrasi Dengan Metode DF dan ADF Ordo 0

Sektor Tersier ........................................................................................... 94

26. PDRB Sektor Primer Terhadap PAD ....................................................... 95

27. Estimasi LPAD C LTN ............................................................................ 97

28. Estimasi LPAD C LPP ............................................................................. 98

29. Uji Glejser................................................................................................. 99

30. Uji LM ARCH ........................................................................................... 99

31. PDRB Sektor Sekunder Terhadap PAD .................................................. 101

32. Estimasi LPAD C LIP .............................................................................. 104

33. Estimasi LPAD C LLGA ......................................................................... 104

34. Estimasi LPAD C LBG ............................................................................ 105

35. Uji Glejser................................................................................................. 106

36. Uji LM Arch ............................................................................................. 106

37. PDRB Sektor Tersier Terhadap PAD ...................................................... 108

38. Estimasi LPAD C LPHR ......................................................................... 111

39. Estimasi LPAD C LPK ............................................................................ 112

40. Estimasi LPAD C LKSJP ........................................................................ 112

Page 16: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

41. Estimasi LPAD C LJS ............................................................................. 112

42. Uji Glejser................................................................................................. 113

43. Uji LM ARCH ........................................................................................... 114

Page 17: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Kerangka Penelitian ......................................................................................12

2 Daerah Kritis Uji t ........................................................................................62

3 Daerah Kritis Uji F .......................................................................................64

4 Uji Durbin – Watson .....................................................................................68

5 Peta Kabupaten Sukoharjo ............................................................................70

6 Uji Durbin – Watson Sektor Primer ..............................................................100

7 Uji Durbin – Watson Sektor Sekunder..........................................................107

8 Uji Durbin – Watson Sektor Tersier..............................................................115

Page 18: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

(Studi Kasus Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1988-2007)

Afrian Dita Angriwan NIM. F0106012

Dalam pelaksanaan otonomi daerah, daerah dituntut untuk memiliki

kemampuan dalam membiayai pemerintahan dan pembangunan secara mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) sangat besar peranannya dalam menyelenggarakan otonomi daerah. Pembangunan ekonomi dalam arti luas meliputi pertumbuhan ekonomi, dimana tolak ukur dari pertumbuhan ekonomi adalah laju pertumbuhan ekonomi, yang dapat diukur melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tiap sektor terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sukoharjo. Untuk membuktikan hipotesis penelitian digunakan model regresi linier berganda double log.

Hasil analisis dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa: (1) sektor primer: sektor pertanian mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan; sektor pertambangan dan penggalian mempunyai pengaruh positif dan signifikan. (2) Sektor sekunder: sektor industri pengolahan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan; sektor listrik, gas dan air bersih mempunyai pengaruh positif dan signifikan; sektor bangunan mempunyai pengaruh positif dan signifikan. (3) Sektor tersier: sektor perdagangan, hotel dan restoran mempunyai pengaruh negatif dan signifikan; sektor pengangkutan dan komunikasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan; sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan; sektor jasa-jasa mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan.

Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diajukan beberapa saran, antara lain dengan meningkatkan masing-masing sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) agar dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu perlu dilakukan penertiban dalam hal pemungutan pajak, yang pemungutannya masih mengalami penyimpangan. Peningkatan dalam hal investasi juga dapat mempengaruhi kinerja perekonomian daerah, yang akan meningkatkan sektor-sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang akan meningkatkan Pendapataan Asli Daerah (PAD). Kata Kunci : Pendapatan Asli Daerah (PAD), Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB), regresi linier berganda double log, pajak, investasi.

Page 19: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

ABSTRACT

ANALYSIS OF INFLUENCE OF REGIONAL GROSS DOMESTIC PRODUCT (GRDP) OF PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

(Case Study In Sukoharjo 1988-2007)

Afrian Dita Angriwan NIM. F0106012

In the implementation of regional autonomy, the regions are required to

possess the capability to finance the government and development independently. This indicates that Pendapatan Asli Daerah (PAD) is very big role in organizing regional autonomy. Economic development in a broad sense including economic growth, where the yardstick of economic growth is the rate of economic growth, which can be measured by Gross Regional Domestic Product (GRDP).

The main purpose of this study was to analyze the influence of Gross Regional Domestic Product (GRDP) each sector to Pendapatan Asli Daerah (PAD) in Sukoharjo district. To prove the hypothesis of the study used multiple linear regression model of the double log.

Results of analysis using a significance level of 5% can be concluded that: (a) Primary sector: agriculture sector has a negative and not significant; mining and quarrying sector has a positive influence and not significant. (2) Secondary sector: manufacturing sector has a significantly negative effect; electricity, gas and water supply has a positive and significant influence; building sector has a positive and significant. (3) tertiary sector: trade, hotels and restaurants have a significantly negative effect; transportation and communication sector has a positive and significant influence; financial sector, rental and service companies have a significant and positive influence; service sector has a negative and not significant.

Based on the results of research that has been done, it can be made several suggestions, among others, by increasing each sector's Gross Regional Domestic Product (GRDP) in order to provide maximum contribution to Pendapatan Asli Daerah (PAD). Besides it is necessary for policing in terms of tax collection, the collection is still experiencing irregularities. Improvement in terms of investment may also affect regional economic performance, which will improve the sector's Gross Regional Domestic Product (GRDP) which will enhance Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Keywords : Pendapatan Asli Daerah (PAD), Gross Regional Domestic Product

(GRDP), double-log multiple linear regression, tax, investment.

Page 20: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kabupaten Sukoharjo adalah salah satu kabupaten yang terletak di propinsi

Jawa Tengah bagian tenggara. Sebagai salah satu kabupaten yang terletak di

propinsi Jawa Tengah, Kabupaten Sukoharjo mempunyai beberapa sektor

penunjang sebagai sumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sektor-sektor

penunjang tersebut antara lain adalah sektor peternakan, perkebunan, pariwisata,

perikanan, perdagangan, industri dan lain-lain.

Hakekat pembangunan daerah sebagai bagian dari pembangunan nasional

adalah terwujudnya kesejahteraan umum yang berkeadilan sosial sebagaimana

telah diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945. Artinya bahwa dengan adanya

proses pembangunan yang dilaksanakan secara berkelanjutan dari waktu ke waktu

diharapkan adanya perubahan yang signifikan terhadap tingkat kesejahteraan

masyarakat secara adil dan merata. Pertumbuhan suatu sektor perekonomian yang

terjadi di suatu wilayah akan berdampak tidak hanya pada pertumbuhan ekonomi

di wilayah tersebut, tetapi juga di wilayah lainnya yang memiliki keterkaitan

ekonomi dengan wilayah tersebut.

Pengelolaan pemerintah daerah, baik ditingkat propinsi maupun tingkat

kabupaten atau kota telah memasuki era baru sejalan dengan dikeluarkannya UU

No. 32 Tahun 2004 dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan

Page 21: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang

menggantikan Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-undang tentang pemerintahan daerah telah mengalami

penyempurnaan sejak tahun 1948. Undang-undang yang pertama adalah UU No.

22 Tahun 1948 tentang Pemerintahan Daerah, yang direvisi oleh UU No. 1 Tahun

1957 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah, yang direvisi oleh UU No. 18

Tahun 1969 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah, yang direvisi oleh UU

No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah, yang direvisi oleh

UU No. 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Daerah, yang direvisi oleh UU No.

22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang direvisi oleh UU No. 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Salah satu asas pembangunan daerah adalah desentralisasi. Menurut

Ketentuan Umum UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,

desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat

kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam

sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perwujudan dari asas desentralisasi

adalah berlakunya otonomi daerah.

Beberapa alasan mengapa desentralisasi menjadi penting antara lain

karena semakin langkanya sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah pusat

untuk menyelenggarakan pelayanan publik dan pembangunan, ketergantungan

daerah pada pemerintah pusat dalam pelaksanaan pembangunan, banyak sumber

pendapatan daerah yang besar dikelola oleh pemerintah tingkat propinsi bahkan

pungutan pada tingkat pemerintah propinsi lebih besar daripada subsidi yang

Page 22: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

diberikan kepada kabupaten atau kota. Sehingga sejak tanggal 1 Januari 2001

disebutkan bahwa sistem pemerintahan memberikan keleluasaan kepada daerah

untuk menyelenggarakan otonomi daerah.

Prinsip otonomi daerah menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya

dalam arti daerah diberi kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan

pemerintahan diluar yang menjadi urusan pemerintah pusat. Daerah memiliki

kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan

peran serta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada

peningkatan kesejahteraan rakyat. Sejalan dengan prinsip tersebut, dilaksanakan

pula prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung jawab.

Prinsip otonomi nyata adalah suatu prinsip bahwa untuk menangani urusan

pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang

telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan

potensi dan ciri khas daerah. Dengan demikian, isi dan jenis otonomi bagi setiap

daerah tidak selalu sama dengan daerah lainnya.

Prinsip otonomi yang bertanggung jawab adalah otonomi yang dalam

penyelenggaraannya harus benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud

pemberian otonomi, yang pada dasarnya untuk memberdayakan daerah, termasuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan bagian utama dari tujuan

nasional (Penjelasan UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah).

Sebagai daerah otonom, Kabupaten Sukoharjo mempunyai visi dan misi

dalam menunjang pembangunan ekonomi daerah. Visi dari Kabupaten Sukoharjo

adalah ”Terwujudnya Sukoharjo MAKMUR di Bidang Pertanian, Industri,

Page 23: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Perdagangan serta tercapainya Good Governance dan Clean Government”.

Sedangkan misi dari Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan kesejahteraan rakyat dengan mengendalikan laju

pertumbuhan penduduk dan mengembangkan lapangan kerja.

2. Mengembangkan sektor pertanian dan kehutanan melalui peningkatan

sumber daya alam dan pemberdayaan masyarakat pertanian guna

mewujudkan kemandirian usaha.

3. Memberdayakan Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui

pengembangan sistem ekonomi kerakyatan, sehingga tercipta iklim usaha

yang kondusif dan menghasilkan produk yang berkualitas.

4. Menciptakan dan mengembangkan pelaku dan peluang usaha yang

kondusif guna meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa yang

kompetitif sehingga kesejahteraan pelaku usaha dan masyarakat serta

pendapatan daerah meningkat.

5. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Sukoharjo yang aman, tenteram,

berdaya dan berdaulat.

6. Menciptakan pemerintah daerah yang profesional dengan mengedepankan

pelayanan umum yang produktif, bersih dan berwibawa, demokratis,

partisipasif dan berkeadilan guna terwujudnya Good Governance dan

Clean Government.

7. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Sukoharjo yang cerdas, menguasai

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan memperhatikan biaya

pendidikan yang murah dan peningkatan anggaran pendidikan.

Page 24: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

8. Mewujudkan masyarakat yang bertaqwa, sehat dan sejahtera.

9. Mewujudkan Sukoharjo yang terjaga ekosistemnya dengan upaya

penghijauan pada kawasan terbangun.

Dalam upaya mewujudkan visi dan misi tersebut, pemerintah daerah

Kabupaten Sukoharjo perlu menetapkan strategi pembangunan daerah yang

merupakan bentuk kebijakan daerah. Strategi pembangunan daerah ini digunakan

sebagai payung dalam perumusan program dan kegiatan pembangunan. Dengan

menitikberatkan pembangunan di bidang pertanian, industri dan perdagangan serta

mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih, pemerintah daerah Kabupaten

Sukoharjo menetapkan strategi yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan

Sukoharjo yang “MAKMUR” (Maju, Aman, Konstitusional, Mantap, Unggul dan

Rapi).

Pembangunan nasional tidak dapat dipisahkan dari pembangunan daerah,

karena keberhasilan pembangunan daerah akan menunjang pembangunan

nasional. Ada dua kondisi yang mempengaruhi proses pembangunan daerah,

yaitu:

1. Tekanan yang berasal dari lingkungan dalam negeri maupun luar negeri

yang mempengaruhi kebutuhan daerah dalam proses pembangunan

perekonomiannya.

2. Kenyataan bahwa perekonomian daerah dalam suatu negara dipengaruhi

oleh setiap sektor secara berbeda-beda, misalnya beberapa daerah

mengalami pertumbuhan pada sektor industrinya, sedangkan daerah lain

mengalami penurunan.

Page 25: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Pencapaian tujuan strategis yang pokok dalam pembangunan yaitu

perluasan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, yang memungkinkan

peningkatan penghasilan penduduk, sehingga tercipta stabilitas perekonomian.

Agar stabilitas perekonomian tersebut dapat terwujud, maka diperlukan

peningkatan sumber-sumber pembiayaan pembangunan daerah.

Dalam pelaksanaan otonomi daerah, daerah dituntut untuk memiliki

kemampuan dalam membiayai pemerintahan dan pembangunan secara mandiri,

dimana daerah yang tidak mampu menyelenggarakan otonomi daerah dapat

dihapus atau digabung dengan daerah lain. Hal ini menunjukkan bahwa

Pendapatan Asli Daerah (PAD) sangat besar peranannya dalam

menyelenggarakan otonomi daerah. Semakin besar kontribusi Pendapatan Asli

Daerah (PAD) terhadap Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

kabupaten, maka daerah akan semakin mampu dalam melaksanakan tugas-tugas

pemerintahan dan pembangunan daerah juga akan semakin lancar. Dalam Pasal 6

UU No. 33 Tahun 2004 disebutkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD)

bersumber dari:

1. Pajak Daerah.

2. Retribusi Daerah.

3. Hasil Pengelolaan Kekayan Daerah yang Dipisahkan.

4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.

Pembangunan ekonomi dalam arti luas harus meliputi pertumbuhan

ekonomi, dimana tolak ukur dari pertumbuhan ekonomi adalah laju pertumbuhan

ekonomi itu sendiri, yang dapat diukur melalui Produk Domestik Regional Bruto

Page 26: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

(PDRB). Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan diikuti oleh stabilitas ekonomi

yang tinggi pula, dimana tolak ukur stabilitas ekonomi adalah tingginya tingkat

penyerapan tenaga kerja, tingkat inflasi yang rendah, kuatnya struktur ekspor

impor dan tingkat investasi yang tinggi. Sedangkan faktor-faktor yang dapat

mempercepat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi adalah akumulasi modal,

termasuk semua investasi baru yang berwujud tanah, peralatan fiskal dan SDM,

kemudian pertumbuhan penduduk, serta kemajuan teknologi.

Dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terdapat sembilan sektor

berdasarkan lapangan usaha, sembilan sektor tersebut yaitu sektor pertanian;

sektor pertambangan dan penggalian; sektor industri pengolahan; sektor industri

listrik, gas,dan air bersih; sektor bangunan; sektor perdagangan, hotel dan

restoran; sektor pangangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, sewa dan jasa

perusahaan; sektor jasa-jasa.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dikelompokkan menjadi tiga

kelompok sektor, yaitu sektor primer, sektor sekunder dan sektor tersier.

Pengelompokan tersebut didasarkan atas input-output dan asal terjadinya proses

produksi. Kelompok sektor primer meliputi kegiatan yang outputnya masih

merupakan output proses tingkat dasar. Yang termasuk sektor primer adalah

sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian. Sektor yang sebagian

besar inputnya berasal dari sektor primer dikelompokkan ke dalam sektor

sekunder. Kelompok sektor sekunder meliputi sektor industri pengolahan; sektor

listrik, gas dan air bersih; dan sektor bangunan. Sedangkan sektor tersier, terdiri

Page 27: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

dari sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi;

sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan sektor jasa-jasa.

Hubungan antara Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan

Pendapatan Asli Daerah (PAD), dapat ditunjukan dengan posisi fiskal daerah,

yaitu dengan mencari koefisien elastisitas Pendapatan Asli Daerah (PAD)

terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan data rata-rata

pertumbuhan selama lima tahun. Rumus yang digunakan adalah (Halim, 2004):

Dimana:

e = elastisitas

= perubahan

Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Pertumbuhan PAD dan PDRB Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2003-2007 (%)

Tahun Pertumbuhan PAD

Pertumbuhan PDRB (Harga Konstan)

Pertumbuhan PDRB (Harga Berlaku)

2003 - - - 2004 9 4.17 33.56 2005 40 4.11 15.38 2006 45 4.53 13.20 2007 -4 5.11 12.37

Sumber: Sukoharjo Dalam Angka Berbagai Edisi (diolah)

Dari perhitungan elastisitas Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan dan Atas

Page 28: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Dasar Harga Berlaku didapatkan hasil yang berbeda. Perhitungan dengan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan didapatkan nilai

5.022321, sedangkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga

Berlaku didapatkan nilai 1.207892.

Hasil perhitungan elastisitas Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Sukoharjo ternyata

menunjukan angka yang elastis (lebih dari 1). Hal itu menunjukan bahwa laju

pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sangat berpengaruh

terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sukoharjo.

Peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), akan

meningkatkan pajak dan retribusi daerah yang merupakan bagian dari Pendapatan

Asli Daerah (PAD). Sektor-sektor utama dan unggulan dalam Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) diharapkan mampu untuk memberikan kontribusi yang

maksimal terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak dan retribusi

daerah.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka judul yang digunakan untuk

penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Studi Kasus Di

Kabupaten Sukoharjo Tahun 1988-2007)“.

Page 29: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat diambil suatu perumusan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor

pertanian; sektor pertambangan dan penggalian (sektor primer) terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sukoharjo?

2. Apakah ada pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor

industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor bangunan

(sektor sekunder) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten

Sukoharjo?

3. Apakah ada pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor

perdagangan, hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi;

sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan; sektor jasa-jasa (sektor tersier)

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sukoharjo?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini

bertujuan untuk:

1. Mengetahui pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor

pertanian; sektor pertambangan dan penggalian (sektor primer) terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sukoharjo.

2. Mengetahui pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor

industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor bangunan

Page 30: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

(sektor sekunder) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten

Sukoharjo.

3. Mengetahui pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor

perdagangan, hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi;

sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan; sektor jasa-jasa (sektor tersier)

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sukoharjo.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memeberi manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai informasi dan bahan referensi kepada pihak yang berkepentingan

dalam membahas dan memperdalam masalah yang ada hubungannya

dengan penelitian ini.

2. Dengan mengidentifikasi potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Sukoharjo,

maka penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar bagi

pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan ekonomi, khususnya

yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi daerah.

Page 31: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

E. Kerangka Penelitian

Gambar 1.1. Kerangka Penelitian

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu sumber pandapatan

daerah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) diperoleh dari pajak daerah, retribusi

daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain

pendapatan yang sah. Masing-masing sektor dalam Pendapatan Asli Daerah

(PAD) diharapakan mampu memberikan kontribusi yang besar, sehingga

penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) nantinya juga akan meningkat.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga merupakan salah satu

bagian penting dalam pembangunan ekonomi daerah. Kontribusi Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang

paling besar adalah dari pajak dan retribusi. Dengan semakin meningkatnya

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), diharapkan sektor pajak dan retribusi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sektor Primer

Sektor Sekunder

Sektor Tersier

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Retribusi Daerah

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

Pajak Daerah

Page 32: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

juga akan mengalami peningkatan, sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD).

F. Hipotesa

Hipotesa yang akan dibuktikan dalam penelitian ini adalah:

1. Diduga ada pengaruh positif Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

sektor pertanian; sektor pertambangan dan penggalian (sektor primer)

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sukoharjo.

2. Diduga ada pengaruh positif Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor

bangunan (sektor sekunder) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di

Kabupaten Sukoharjo.

3. Diduga ada pengaruh positif Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan

komunikasi; sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan; sektor jasa-jasa

(sektor tersier) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten

Sukoharjo.

Page 33: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

melibatkan perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, seperti

pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan atau ketimpangan dan

pemberantasan kemiskinan.

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses kerja antara pemerintah

daerah dan masyarakat dalam mengelola sumber daya yang ada dan membentuk

suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan

ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut (Arsyad, 1999).

Sedangkan tolak ukur keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari pertumbuhan

ekonomi, struktur ekonomi dan semakin kecilnya ketimpangan pendapatan antar

penduduk, antar daerah dan antar sektor.

Perencanaan pembangunan ekonomi daerah bukanlah perencanaan dari

suatu daerah, tetapi perencanaan untuk suatu daerah. Perencanaan pembangunan

ekonomi daerah bisa dianggap sebagai perencanaan untuk memperbaiki

penggunaan berbagai sumber daya publik yang tersedia di daerah tersebut dan

untuk memperbaiki kapasitas sektor swasta dalam menciptakan nilai sumber-

sumber daya swasta secara bertanggung jawab. Disamping itu, pembangunan

daerah juga harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu (Siagian 1988):

Page 34: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

1. Potensi yang dimiliki oleh suatu daerah, baik dalam arti kekayaan alam

maupun sumber daya insani.

2. Kemampuan daerah untuk membangun dirinya sendiri dalam kerangka

Pembangunan Nasional secara keseluruhan.

3. Prioritas pembangunan di daerah, dilihat dari kacamata nasional maupun

dilihat dari kepentingan daerah yang bersangkutan.

4. Keselarasan antara pembangunan daerah dan pembangunan sektoral.

5. Keselarasan pembangunan antar seluruh daerah.

6. Keselarasan pembangunan dalam suatu daerah tertentu.

Menurut Blakely (Blakely, 1989 dalam Mudrajad, 2004 ), ada enam proses

perencanaan pembangunan ekonomi daerah, yaitu:

1. Pengumpulan dan Analisis Data

a) Penentuan basis ekonomi.

b) Analisis struktur tenaga kerja.

c) Evaluasi kebutuhan tenaga kerja.

d) Analisis peluang dan kendala pembangunan.

e) Analisis kapasitas kelembagaan.

2. Pemilihan Strategi Pembangunan Daerah

a) Penentuan tujuan dan kriteria.

b) Penentuan kemungkinan-kemungkinan tindakan.

c) Penyusunan target strategi.

3. Pemilihan Proyek-Proyek Pembangunan

a) Identifikasi proyek potensial.

Page 35: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

b) Penilaian kebijakan proyek.

4. Pembuatan Rencana Tindakan

a) Prapenilaian hasil proyek.

b) Pengembangan input proyek.

c) Penentuan alternatif sumber pembiayaan.

d) Identifikasi struktur proyek.

5. Penentuan Rincian Proyek

a) Pelaksanaan studi kelayakan secara rinci.

b) Penyiapan rencana bisnis.

c) Pengembangan, pemantauan, dan pengevaluasian program.

6. Persiapan Perencanaan Secara Keseluruhan dan Implementasi

a) Penyiapan jadwal implementasi rencana proyek.

b) Penyusunan rencana program pembangunan secara keseluruhan.

c) Targeting dan marketing aset-aset masyarakat.

d) Pemasaran kebutuhan keuangan.

Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat ditentukan oleh perkembangan

perekonomian dari daerah-daerah atau propinsi yang menjadi bagian dari negara

tersebut. Pertumbuhan ekonomi dapat bernilai positif dan dapat pula bernilai

negatif. Jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan positif,

berarti kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami peningkatan.

Sedangkan jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan

negatif, berarti kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami penurunan.

Page 36: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Pertumbuhan ekonomi merupakan kunci dari tujuan ekonomi makro. Hal

ini didasari oleh tiga alasan, yaitu:

1. Penduduk selalu bertambah. Bertambahnya jumlah penduduk ini berarti

angkatan kerja juga selalu bertambah. Pertumbuhan ekonomi akan mampu

menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja. Jika pertumbuhan

ekonomi yang mampu diciptakan lebih kecil daripada pertumbuhan

angkatan kerja, hal ini mendorong terjadinya pengangguran.

2. Selama keinginan dan kebutuhan selalu tidak terbatas, perekonomian harus

selalu mampu memproduksi lebih banyak barang dan jasa untuk

memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut.

3. Usaha menciptakan pemerataan ekonomi (economic stability) melalui

retribusi pendapatan (income redistribution) akan lebih mudah dicapai

dalam periode pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Di Indonesia, daerah atau propinsi diberikan hak untuk mengatur rumah

tangganya sendiri yang disebut hak otonomi daerah. Dalam pelaksanaan otonomi

daerah tersebut, daerah diberi kebebasan dan wewenang untuk melakukan

pembangunan baik di bidang ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan sebagainya.

Dalam melakukan pembangunan tersebut, diupayakan pelaksanaannya secara

terpadu dan diarahkan agar pembangunan daerah sesuai dengan prioritas dan

potensi daerah. Pembangunan daerah ini bukan hanya untuk kepentingan daerah,

tetapi juga untuk kepentingan pembangunan nasional.

Pertumbuhan ekonomi dapat pula diartikan sebagai proses kenaikan output

per kapita dalam jangka panjang (Boediono, 1985). Menurut pandangan para

Page 37: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

ekonom, pada dasarnya ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi (Sukirno, 1985), yaitu:

1. Jumlah penduduk.

2. Jumlah stok barang modal.

3. Luas tanah dan kekayaan alam.

4. Tingkat teknologi yang digunakan.

Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan kemampuan negara untuk

menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya,

pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan teknologi dan

kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya. Kuznets (Kuznets,

1955 dalam Jhingan, 1988), menyebutkan bahwa ada enam ciri pertumbuhan

ekonomi modern dalam analisa yang didasarkan pada produk nasional dan

komponennya, penduduk, tenaga kerja dan sejenisnya. Enam ciri tersebut yaitu:

1. Laju pertumbuhan penduduk dan produk per kapita.

2. Peningkatan produktivitas.

3. Laju perubahan struktural yang tinggi.

4. Urbanisasi.

5. Ekspansi negara maju.

6. Arus barang, arus modal dan arus orang antar bangsa.

Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor, yaitu

faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi (Jhingan, 1988). Faktor ekonomi yang

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu:

Page 38: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

1. Sumber alam.

2. Akumulasi modal.

3. Organisasi (organisasi dalam ekonomi modern adalah para wiraswasta

yang bersifat melengkapi).

4. Kemajuan teknologi.

5. Pembagian kerja dan skala produksi.

Sedangkan faktor non-ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi yaitu:

1. Faktor sosial dan budaya.

2. Faktor manusia.

3. Faktor politik dan administratif.

Laju pertumbuhan ekonomi daerah dapat diukur dengan laju kenaikan

Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Laju kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) diukur dengan cara

mengurangi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun sekarang dengan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun sebelumnya, atau dapat ditulis

sebagai berikut:

Laju Kenaikan PDRB = 1-tPDRB

PDRBDx 100%

Kesimpulan dari penjelasan diatas adalah bahwa pertumbuhan ekonomi

adalah proses dimana terjadi kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Page 39: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

B. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah

nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau

merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh

seluruh unit ekonomi di suatu wilayah.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai suatu indikator

mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengukur keberhasilan

pembangunan daerah yang telah dicapai, serta menentukan arah pembangunan di

masa yang akan datang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan

salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat dan pertumbuhan

perekonomian sauatu daerah. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas

Dasar Harga Berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung

menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedang Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan menunjukan jumlah nilai

produksi atas pendapatan atau pengeluaran yang dinilai atas harga tetap di suatu

tahun tertentu.

Angka-angka dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat

dihitung dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan Produksi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan jumlah nilai

barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di dalam

suatu region atau wilayah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu

Page 40: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

tahun). Unit-unit produksi tersebut dikelompokkan menjadi 9 kelompok

lapangan usaha, yaitu :

a) Pertanian.

b) Pertambangan dan Penggalian.

c) Industri Pengolahan.

d) Listrik, Gas dan Air Bersih.

e) Bangunan.

f) Perdagangan, Hotel dan Restoran.

g) Pengangkutan dan Komunikasi.

h) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan.

i) Jasa-jasa.

Sembilan kelompok lapangan usaha Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) di atas, dikelompokan menjadi tiga sektor, yaitu sektor

primer (sektor pertanian; sektor pertambangan dan penggalian), sektor

sekunder (sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih;

sektor bangunan) dan sektor tersier (sektor perdagangan, hotel dan

restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, sewa dan

jasa perusahaan; sektor jasa-jasa).

2. Pendekatan Pendapatan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan jumlah balas

jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses

produksi dalam suatu region atau wilayah dalam jangka waktu tertentu.

Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah atau gaji, sewa

Page 41: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

tanah, bunga modal dan keuntungan, sebelum dipotong pajak penghasilan

dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini, Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung netto.

Jumlah semua komponen pendapatan per sektor ini disebut sebagai nilai

tambah bruto sektoral. Oleh karena itu Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor

(lapangan usaha).

3. Pendekatan Pengeluaran

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan semua

komponen pengeluaran akhir seperti pengeluaran konsumsi rumah tangga

dan lembaga swasta nirlaba, konsumsi pemerintahan, pembentukan modal

tetap bruto, perubahan stok dan ekspor netto di suatu daerah atau wilayah

dalam jangka waktu tertentu. Ekspor yang dimaksud adalah jumlah nilai

ekspor dikurangi dengan jumlah nilai impor.

Secara konsep, ketiga pendekatan tersebut memberikan jumlah yang sama

antara jumlah pengeluaran dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan

dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksinya.

Selain itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat diturunkan

menjadi ukuran-ukuran penting lainnya, yaitu:

1. Produk Regional Bruto (PDB)

Merupakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ditambah

dengan pendapatan netto dari luar kabupaten. Pendapatan netto ini sendiri

merupakan pendapatan atas faktor produksi (tenaga kerja dan modal) milik

Page 42: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

penduduk suatu kabupaten yang diterima dari luar kabupaten dikurangi

pendapatan kabupaten lain atau asing yang diperoleh di kabupaten

tersebut.

2. Produk Domestik Regional Netto

Merupakan Produk Regional Bruto (PDB) dikurangi dengan

seluruh nilai penyusutan atas dasar barang-barang modal tetap yang

digunakan selama setahun.

3. Produk Domestik Regional Netto atas Dasar Biaya Faktor Produksi

Adalah Produk Regional Netto atas dasar harga pasar dikurangi

dengan pajak tidak langsung netto. Pajak tidak langsung netto merupakan

pajak tidak langsung yang dipungut oleh pemerintah yang telah dikurangi

subsidi. Keduanya berhubungan kuat dengan barang dan jasa yang diproduksi

ataupun dijual, perbedaannya apabila pajak tidak langsung bersifat menaikkan

harga, sedangkan subsidi sebaliknya.

4. Angka-Angka Perkapita

Adalah ukuran-ukuran indikator ekonomi seperti yang sudah

diuaraikan di atas, dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang

bersangkutan.

C. Otonomi Daerah

Otonomi Daerah secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu

“autos” yang berarti sendiri, dan “nomos” yang berarti aturan. Daerah otonom

sebagai kesatuan masyarakat hukum, dengan batas daerah tertentu, berwenang

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa

Page 43: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat, kemudian yang dimaksud dengan

otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

masyarakat.

Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia pada dasarnya merupakan

amanat pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945. Dengan demikian, landasan

pemberian otonomi kepada daerah dan pembentukan daerah otonom adalah

Undang-Undang Dasar 1945, khususnya pasal 18 yang berbunyi “Pembagian

daerah Indonesia atas dasar daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan

pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang dengan memandang dan

mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara dan hak-

hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa”.

Ada beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang

otonomi daerah, urutan perkembangan perundang-undangan tentang otonomi

daerah adalah sebagai berikut (Mulyanto, 2007):

1. UU No. 22 Tahun 1948 tentang Pemerintahan Daerah.

2. UU No. 1 Tahun 1957 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah.

3. UU No. 18 Tahun 1969 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah.

4. UU No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah.

5. UU No. 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Daerah.

6. UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

7. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Page 44: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Dalam UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah pasal 1 huruf h,

yang dimaksud dengan otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, otonomi

daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat

sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan Penjelasan UU No.

32 Tahun 2004, bahwa pemberian kewenangan otonomi daerah kepada daerah

didasarkan kepada desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan

bertanggung jawab. Prinsip otonomi daerah menggunakan prinsip otonomi seluas-

luasnya, dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua

urusan pemerintahan diluar yang menjadi urusan pemerintah pusat. Daerah

memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan,

peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan

pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

Sejalan dengan prinsip tersebut, dilaksanakan pula prinsip otonomi yang

nyata dan bertanggung jawab. Prinsip otonomi nyata adalah suatu prinsip bahwa

untuk menangani urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas,

wewenang, dan kewajiban yang telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan

berkembang sesuai dengan potensi dan kekhasan yang dimiliki daerah. Dengan

demikian isi dan jenis otonomi bagi setiap daerah tidak selalu sama dengan daerah

lainnya. Sedangkan yang dimaksud dengan otonomi yang bertanggung jawab

Page 45: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

adalah otonomi yang dalam penyelenggaraannya harus benar-benar sejalan

dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi, yang pada dasarnya untuk

memberdayakan daerah termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang

merupakan bagian utama dari tujuan nasional (Penjelasan UU No. 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah).

Otonomi daerah atau desentralisasi fiskal merupakan sebuah alat untuk

mencapai salah satu tujuan bernegara, khususnya dalam rangka memberikan

pelayanan umum yang lebih baik dan menciptakan proses pengambilan keputusan

publik yang lebih demokratis yang akan berdampak terhadap keseimbangan

ekonomi.

Penyelenggaraan otonomi daerah harus selalu berorientasi pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan selalu memperhatikan kepentingan

dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat. Selain itu penyelenggaraan otonomi

daerah juga harus menjamin keserasian hubungan antara satu daerah dengan

daerah lainnya, artinya mampu membangun kerjasama antar daerah untuk

meningkatkan kesejahteraan bersama dan mencegah ketimpangan antar daerah.

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa otonomi daerah juga harus mampu

menjamin hubungan yang serasi antara daerah dengan pemerintah pusat, artinya

harus mampu memelihara dan menjaga keutuhan wilayah negara dan tetap

tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (Penjelasan UU No. 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah).

Agar otonomi daerah dapat dilaksanakan sejalan dengan tujuan yang ingin

dicapai, pemerintah pusat wajib melakukan pembinaan pemberian pedoman

Page 46: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

seperti dalam penelitian, pengembangan, perencanaan dan pengawasan.

Disamping itu, diberikan pula standar, arahan, bimbingan, pelatihan, supervisi,

pengendalian, koordinasi, pemantauan, dan evaluasi. Bersamaan dengan itu,

pemerintah pusat wajib memberikan fasilitas yang berupa pemberian peluang

kemudahan, bantuan dan dorongan kepada daerah agar dalam melaksanakan

otonomi dapat dilakukan secara efisien dan efektif (Penjelasan UU No. 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah).

Tujuan otonomi daerah menurut Smith dibedakan dari dua sisi

kepentingan, yaitu kepentingan pemerintah pusat dan kepentingan pemerintah

daerah (Halim, 2004). Dari sisi kepentingan pemerintah pusat, tujuan utamanya

adalah pendidikan, politik, pelatihan kepemimpinan, menciptakan stabilitas politik

dan mewujudkan demokratisasi dalam pemerintahan di daerah. Sedangkan bila

dilihat dari sisi kepentingan pemerintah daerah, ada tiga tujuan yang ingin dicapai,

yaitu:

1. Untuk mewujudkan Political Equality

Melalui otonomi daerah diharapkan akan lebih mudah membuka

kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas

politik ditingkat lokal maupun daerah.

2. Untuk menciptakan Local Accountibility

Melalui ekonomi daerah akan meningkatkan kemampuan

pemerintah daerah dalam memperhatikan hak-hak masyarakat.

Page 47: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

3. Untuk Mewujudkan Local Responsive

Dengan otonomi daerah diharapkan akan mempermudah antisipasi

terhadap berbagai masalah yang muncul dan sekaligus meningkatkan

pembangunan sosial ekonomi daerah.

Menurut Kaho (Kaho, 1982 dalam Mulyanto, 2007), pelaksanaan otonomi

daerah dengan menggunakan asas desentralisasi dapat juga membawa berbagai

kebaikan bagi negara, antara lain:

1. Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan.

2. Dalam menghadapi masalah yang mendesak dan membutuhkan tindakan

yang cepat, daerah tidak perlu menunggu instruksi lagi dari pemerintah

pusat.

3. Dapat mengurangi birokrasi dalam arti yang buruk karena setiap keputusan

dapat segera dilaksanakan.

4. Dalam sistem desentralisasi, dapat diadakan perbedaan dan pengkhususan

yang berguna bagi kepentingan tertentu, khususnya desentralisasi

teritorial, dapat lebih mudah menyesuaikan diri kepada kebutuhan atau

keperluan dan keadaan khusus daerah.

5. Mengurangi kesewenang-wenangan dari pemerintah pusat.

Untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanan

pembangunan, maka titik berat otonomi daerah diletakan pada Daerah Tingkat II

atau Kabupaten, dengan dasar pertimbangan sebagai berikut:

1. Kabupeten dipandang kurang mempunyai fanatisme kedaerahan sehingga

resiko gerakan separatisme relatif minim.

Page 48: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2. Dari dimensi administratif, penyelenggaraan dan pelayanan di kabupaten

kepada masyarakat dapat lebih efektif.

3. Kabupaten adalah ujung tombak pelaksanaan pembangunan sehingga

kabupaten lebih mengetahui kebutuhan potensi rakyat di daerahnya.

Atas dasar itulah prinsip otonomi yang dianut adalah otonomi nyata dan

bertanggung jawab, yang diharapkan dapat lebih mudah direalisasikan (Mudrajad,

2004).

D. Desentralisasi

Masalah otonomi daerah berkaitan erat dengan teori desentralisasi.

Otonomi daerah tidak akan pernah ada dalam konteks organisasi negara bila teori

desentralisasi tidak dijadikan dasar pemikiran. Desentralisasi merupakan sebuah

bentuk pemindahan tanggung jawab, wewenang dan sumber daya dari pemerintah

pusat ke pemerintah daerah. Desentralisasi dapat memindahkan proses

pengambilan keputusan ke tingkat pemerintah yang lebih dekat dengan

masyarakat, karena masyarakat yang akan merasakan langsung pengaruh program

pelayanan yang dirancang dan dilaksanakan oleh pemerintah.

Konsep desentralisasi didefinisikan dalam berbagai pengertian. Menurut

The Liang Gie dalam Kaho (1982), desentralisasi adalah pelimpahan wewenang

dari pemerintah pusat kepada satuan-satuan pemerintahan untuk

menyelenggarakan segenap kepentingan dari sekelompok penduduk yang

mendiami suatu wilayah.

Page 49: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Tao dan Zou mengemukakan suatu teori ekonomi yang dikenal dengan

Fiscal Federalism Theory, yang berpendapat bahwa desentralisasi fiskal akan

menciptakan peningkatan efisiensi dan kualitas pelayanan publik kepada

masyarakat dan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Di Indonesia, usaha-usaha untuk mempromosikan desentralisasi mendapat

titik terang dengan dikeluarkannya dua undang-undang, yaitu Undang-Undang

No. 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah, dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 yang

direvisi dengan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Ada beberapa tujuan desentralisasi secara umum, yaitu (Bintoro, 1974):

1. Mengurangi beban pemerintah pusat, dan juga campur tangan dalam

masalah-masalah kecil dalam tingkat lokal.

2. Meningkatkan pengertian dan dukungan rakyat dalam kegiatan

pembangunan sosial ekonomi.

3. Penyusunan program-program untuk perbaikan sosial ekonomi pada

tingkat lokal, sehingga dapat lebih realistis.

4. Melatih rakyat untuk bisa mengatur dirinya sendiri.

5. Pembinaan kesatuan nasional.

Page 50: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

The Liang Gie dalam Kaho (1982), memberikan ulasan akan pentingnya

desentralisasi, yaitu:

1. Dilihat dari segi politik sebagai pemegang kekuasaan, desentralisasi

dimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan pada satu pihak

saja yang pada akhirnya dapat menimbulkan tirani.

2. Dilihat dari segi politik sebagai penyelenggara, desentralisasi dianggap

sebagai tindakan pendemokrasian untuk menarik rakyat untuk ikut serta

dalam kegiatan pemerintahan dan melatih menggunakan hak-hak

pendemokrasian.

3. Dari segi teknis organisasi pemerintahan, desentralisasi digunakan untuk

mencapai suatu pemerintahan yang efisien.

4. Dari segi kultur, desentralisasi perlu diadakan agar perhatian dapat

sepenuhnya ditumpahkan kepada kekhasan suatu daerah, misalnya

keadaan penduduk, keadaan geografi, kebudayaan atau latar belakang

sejarahnya.

5. Dari segi kepentingan pembangunan ekonomi, desentralisasi diperlukan

oleh pemerintah daerah supaya dapat secara langsung menangani

pelaksanaan pembangunan tersebut.

E. Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Daerah

Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam

perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Teori

Page 51: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah adalah sebagai berikut (Tarigan,

2003):

1. Teori Neo Klasik

Teori ini memberikan dua konsep pokok dalam pembangunan

ekonomi daerah, yaitu keseimbangan dan mobilitas faktor produksi.

Artinya perekonomian akan mencapai keseimbangan jika modal bisa

mengalir tanpa pembatasan. Oleh karena itu, modal akan mengalir dari

daerah yang berupah tinggi menuju ke daerah yang berupah rendah.

2. Teori Tempat Sentral (Central Place Teory)

Christaller mengembangkan pemikirannya tentang penyusunan

suatu model wilayah perdagangan yang berbentuk segi enam atau

heksagonal. Teorinya adalah teori tempat sentral (central place theory).

Teori tempat sentral menjelaskan pola geografis dan struktur pusat-

pusat kota (wilayah-wilayah nodal) tetapi tidak menjelaskan bagaimana

pola tersebut mengalami perubahan-perubahan pada masa depan atau

dengan kata lain tidak menjelaskan fenomena pembangunan.

3. Teori Basis Ekonomi (Economic Base Theory)

Teori basis ekonomi menyatakan bahwa faktor penentu utama

pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan

permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah. Pertumbuhan industri-

industri yang menggunakan sumberdaya lokal, termasuk tenaga kerja dan

bahan baku untuk diekspor, akan menghasilkan kekayaan daerah dan

penciptaan peluang kerja (job creation).

Page 52: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Strategi pembangunan daerah yang muncul yang didasarkan pada

teori ini adalah penekanan terhadap arti penting bantuan (aid) kepada

dunia usaha yang mempunyai pasar secara nasional maupun internasional.

Implementasi kebijakannya mencakup pengurangan hambatan atau

bantuan terhadap perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor yang

ada dan akan didirikan di daerah tersebut.

Kelemahan model ini adalah bahwa model ini didasarkan pada

permintaan eksternal bukan internal. Pada akhirnya akan menyebabkan

ketergantungan yang sangat tinggi terhadap kekuatan pasar secara nasional

maupun global. Namun demikian, model ini sangat berguna untuk

menentukan keseimbangan antara jenis-jenis industri dan sektor yang

dibutuhkan masyarakat untuk mengembangkan stabilitas ekonomi pada

suatu daerah (Arsyad, 1999).

4. Teori Kausasi Kumulatif (Cummulative Causation Theory)

Kondisi daerah-daerah sekitar kota yang semakin buruk

menunjukkan konsep dari teori kausasif kumulatif (cumulative causation).

Kekuatan pasar cenderung memperparah kesenjangan antara daerah maju

dan terbelakang. Daerah yang maju mengalami akumulasi keunggulan

kompetitif dibanding daerah-daerah lain (Arsyad, 1999).

Page 53: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

F. Penerimaan Daerah

Secara umum, sumber penerimaan daerah dalam kerangka desentralisasi

fiskal berasal dari (Mulyanto, 2007):

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) selalu diupayakan,

karena merupakan penerimaan dari usaha untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintah daerah. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

adalah penerimaan yang berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil

pengelolaan kekayan daerah yang dipisahkan, penerimaan lain-lain yang

sah. Dalam Pasal 6 UU No. 33 Tahun 2004 disebutkan bahwa Pendapatan

Asli Daerah (PAD) bersumber dari:

a) Pajak Daerah

Ditegaskan bahwa penempatan beban kepada rakyat, seperti

pajak dan lain-lain harus ditetapkan dengan undang-undang.

Dengan demikian, pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah

harus didasarkan pada undang-undang sebagaimana dinyatakan

dalam UU No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah.

Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang

pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang

seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk

Page 54: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan

pembangunan daerah. Ciri-ciri dari pajak daerah yaitu:

1) Pajak daerah berasal dari pajak negara yang diserahkan

kepada daerah sebagai pajak daerah.

2) Penyelenggaraan pajak daerah dilakukan berdasarkan

Peraturan Daerah.

3) Pajak daerah dipungut oleh daerah berdasarkan kekuatan

undang-undang dan peraturan hukum yang berlaku lainnya.

4) Hasil pungutan pajak daerah digunakan untuk membiayai

pengeluaran daerah sebagai badan hukum publik.

Dalam UU No. 34 Tahun 2000 Pasal 2 ditentukan

mengenai jenis-jenis pajak, yaitu:

1) Jenis Pajak Provinsi, terdiri dari:

(a) Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas

Air.

(b) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan

di Atas Air.

(c) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

2) Jenis Pajak Kabupaten atau Kota, terdiri dari:

(a) Pajak Hotel dan Restoran.

(b) Pajak Hiburan.

(c) Pajak Reklame.

(d) Pajak Penerangan Jalan.

Page 55: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

(e) Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C.

(f) Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah

Tanah dan Air Permukaan.

b) Retribusi Daerah

Retribusi daerah merupakan salah satu bagian dari

Pendapatan Asli Daerah (PAD), sebagaimana diatur dalam UU No.

22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; UU No. 18 Tahun

1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; serta PP No. 20

Tahun 1997.

Menurut undang-undang tersebut, retribusi adalah pungutan

daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu

yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah

untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

Ciri-ciri retribusi daerah menurut Kaho (1997) adalah

sebagai berikut:

1) Retribusi dipungut oleh daerah.

2) Dalam pungutan retribusi terdapat prestasi yang diberikan

daerah yang langsung dapat ditunjuk.

3) Retribusi dikenakan kepada siapa saja yang memanfaatkan

atau mengenyam jasa yang disediakan oleh pemerintah

daerah.

Menurut Pasal 18 UU No. 34 Tahun 2000 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 tahun

Page 56: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

1997 tentang Pajak Daerah, dan Pasal 1 Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No. 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah,

retribusi dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:

1) Retribusi Jasa Umum.

2) Jasa Usaha.

3) Perijinan Tertentu.

c) Hasil Pengelolaan Kekayan Daerah yang Dipisahkan

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan yaitu

bagian atas laba perusahaan yang merupakan pendapatan dari

perusahaan-perusahaan yang dapat dimiliki oleh pemerintah

daerah, seperti gedung olah raga, PDAM, kolam renang, bagian

laba Bank Pembangunan Daerah, perusahaan daerah pasar,

perusahaan daerah aneka industri, dan bagian laba dari Badan

Usaha Milik Daerah (BUMD) lainnya.

d) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Dalam Pasal 6 Ayat (2) UU No. 33 Tahun 2004 disebutkan

bahwa Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah meliputi:

1) Hasil penjualan Kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan.

2) Jasa giro.

3) Pendapatan bunga.

4) Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang

asing.

Page 57: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

5) Komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari

penjualan dan/atau pengadaan jasa oleh daerah.

2. Dana Perimbangan

Dana perimbangan ini terdiri dari dana bagi hasil, dana alokasi

umum, dan dana alokasi khusus. Jumlah dana perimbangan ditetapkan

setiap tahun anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

APBN (UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pusat dan Pemerintah Daerah Pasal 10 tentang Dana Perimbangan).

a) Dana Bagi Hasil

Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang

dibagihasilkan kepada daerah berdasarkan angka persentase

tertentu. Dana Bagi Hasil bersumber dari pajak dan sumber daya

alam. Dana bagi hasil dari pajak meliputi pajak bumi dan

bangunan, penerimaan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan,

dan pajak penghasilan. Dana bagi hasil dari sumber daya alam

berasal dari kehutanan, pertambangan umum, perikanan,

pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi dan

pertambangan panas bumi (UU No. 33 Tahun 2004 Pasal 11

tentang Dana Bagi Hasil).

b) Dana Alokasi Umum (DAU)

Dana Alokasi Umum (DAU) bertujuan untuk pemerataan

kemampuan keuangan antar daerah yang dimaksudkan untuk

Page 58: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

mengurangi ketimpangan kemampuan antar daerah melalui

penerapan formula yang mempertimbangkan kebutuhan dan

potensi daerah. Dana Alokasi Umum (DAU) suatu daerah

ditentukan atas besar kecilnya celah fiskal suatu daerah, yang

merupakan selisih dari kebutuhan daerah dan potensi daerah.

Alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) bagi daerah yang

potensi fiskalnya besar tetapi kebutuhan fiskalnya kecil akan

memperoleh alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) relatif kecil.

Sebaliknya, daerah yang potensi fiskalnya kecil, namun kebutuhan

fiskalnya besar akan memperoleh alokasi Dana Alokasi Umum

(DAU) relatif besar. Secara implisit, prinsip tersebut menegaskan

fungsi Dana Alokasi Umum (DAU) sebagai faktor pemerataan

kapasitas fiskal (Penjelasan UU No. 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintah Daerah).

Dana Alokasi Umum (DAU) untuk daerah propinsi dan

daerah kabupaten ditetapkan masing-masing 10% dan 90% dari

Dana Alokasi Umum (DAU). Dana Alokasi Umum (DAU) bagi

masing-masing propinsi dan kabupaten dihitung berdasarkan

perkalian dari jumlah Dana Alokasi Umum (DAU) bagi seluruh

daerah, dengan bobot daerah yang bersangkutan dibagi dengan

jumlah masing-masing bobot seluruh daerah di seluruh Indonesia.

Page 59: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

c) Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana Alokasi Khusus (DAK) dimaksudkan untuk

membantu membiayai kegiatan-kegiatan khusus di daerah tertentu

yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas

nasional, khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan

prasarana pelayanan dasar masyarakat yang belum mencapai

standar tertentu atau untuk mendorong percepatan pembangunan

daerah (Penjelasan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pusat dan Pemerintah Daerah).

Sektor atau kegiatan yang tidak dapat dibiayai dari Dana

Alokasi Khusus (DAK) adalah dana administrasi, biaya penyiapan

proyek fisik, biaya penelitian, biaya pelatihan, biaya perjalanan

pegawai daerah dan lain-lain biaya umum sejenis.

3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah

Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain hibah, dana darurat

dan penerimaan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

G. Pembiayaan Daerah

Dalam pasal 1 ayat 15 UU No. 33 Tahun 2004 telah dijelaskan bahwa

pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali atau

pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang

bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Sedang dalam pasal 1

Page 60: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

ayat 30 dari PP No. 58 Tahun 2005 dijelaskan bahwa pembiayaan daerah adalah

semua penerimaan yang perlu dibayar kembali atau pengeluaran yang akan

diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-

tahun anggaran berikutnya.

Secara umum, aspek-aspek atau pos-pos dalam kebijakan pembiayaan

daerah seperti yang dijelaskan dalam Permendagri No. 30 Tahun 2007 tentang

Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2008, adalah sebagai berikut (Mulyanto, 2007):

1. Aspek Penerimaan Pembiayaan Daerah

a) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu

Sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu merupakan

selisih lebih antara realisasi pendapatan dengan belanja daerah

yang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

yang ditetapkan dalam peraturan daerah tentang

pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) tahun sebelumnya.

Sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu mencakup sisa

dana untuk mendanai kegiatan lanjutan, utang pihak ketiga yang

belum terselesaikan, palampauan target pendapatan daerah,

penerimaan dan pengeluaran lainnya yang belum terselesaikan

sampai tahun anggaran.

Page 61: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

b) Pencairan Dana Cadangan

Pencairan dana cadangan digunakan untuk menganggarkan

sejumlah dana cadangan yang akan ditransfer dari rekening dana

cadangan ke rekening kas umum daerah dalam tahun anggaran

yang dimaksud dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) sebagaimana ditetapkan dalam peraturan daerah tentang

pembentukan dana cadangan.

c) Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

digunakan untuk menganggarkan hasil penjualan kekayaan daerah

yang dipisahkan berupa penjualan perusahaan milik daerah

(BUMD), penjualan kekayaan milik pemerintah daerah yang

bekerjasama dengan pihak ketiga atau hasil divestasi penyertaan

modal pemerintah daerah.

d) Penerimaan Pinjaman Daerah

Dalam rangka menutup defisit anggaran, pemerintah daerah

dapat melakukan pinjaman daerah yang bersumber dari pemerintah

pusat, pemerintah derah lain, lembaga keuangan bank, lembaga

keuangan bukan bank dan masyarakat (obligasi daerah).

e) Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman

Digunakan untuk menganggarkan posisi penerimaan

kembali pinjaman yang diberikan kepada pemerintah pusat

dan/atau pemerintah daerah lainnya.

Page 62: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

f) Penerimaan Piutang Daerah

Digunakan untuk menganggarkan penerimaan yang

bersumber dari pelunasan piutang pihak ketiga, misalnya berupa

penerimaan piutang daerah dari pendapatan daerah, pemerintah,

pemerintah daerah lain, lembaga keuangan bank, lembaga

keuangan bukan bank dan penerimaan piutang lainnya.

g) Penerimaan Kembali Penyertaan Modal (Investasi Daerah)

Digunakan untuk menganggarkan penerimaan yang

bersumber dari penyertaan modal yang diterima kembali.

2. Aspek Pengeluaran Pembiayaan Daerah

a) Pembentukan Dana Cadangan

Digunakan untuk menganggarkan dana yang disisihkan

untuk dicadangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) yang akan ditransfer ke rekening dana cadangan

dari rekening kas umum daerah.

b) Penyertaan Modal Penerimaan Daerah

Digunakan untuk menganggarkan sejumlah dana yang akan

diinvestasikan atau disertakan untuk merealisasikan kerjasama

dengan pihak ketiga dan/atau kepada Badan Usaha Milik Daerah

(BUMD) atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

c) Pembayaran Pokok Utang

Digunakan untuk menganggarkan sejumlah dana guna

melunasi pembayaran seluruh kewajiban pokok yang jatuh tempo

Page 63: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

atas pinjaman daerah yang dilakukan dalam tahun-tahun anggaran

sebelumnya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

d) Pemberian Pinjaman Daerah

Digunakan untuk menganggarkan pinjaman yang diberikan

kepada pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah lainnya.

e) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan

Digunakan untuk menganggarkan sisa lebih antara

pembiayaan netto dengan surplus atau defisit Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD). Pembiayaan netto merupakan selisih

antara penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran pembiayaan

yang harus dapat menutup defisit angaaran yang direncanakan.

H. INDIKATOR KINERJA KEUANGAN DAERAH

Indikator kinerja keuangan merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif

yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran dan tujuan yang telah

ditetapkan. Berdasarkan konsep Musgrave (Musgrave, 1980 dalam

Reksohadiprojo, 2000), indikator kinerja keuangan daerah adalah sebagai berikut:

1. Derajat Desentralisasi Fiskal

Derajat desentralisasi fiskal antara pemerintah pusat dan daerah pada

umumnya ditunjukan oleh variabel-variabel Pendapatan Asli Daerah

terhadap Total Penerimaan Daerah (TPD), Rasio Bagi Hasil Pajak dan

Bukan Pajak untuk Daerah (BHPBP) terhadap Total Penerimaan Daerah

Page 64: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

(TPD) dan Rasio Sumbangan Bantuan Daerah (SBD) terhadap Total

Penerimaan Daerah (TPD)

2. Kebutuhan Fiskal (Fiskal Needs)

Kebutuhan fiskal dapat diartikan sebagai biaya pemeliharaan

prasarana sosial ekonomi seperti angkutan dan komunikasi, lembaga

pendidikan dan kesehatan. Variabel-variabel kebutuhan daerah (fiskal

needs) dibagi atas variabel kependudukan dan kewilayahan. Variabel

kependudukan meliputi jumlah penduduk dan indeks kemiskinan relatif.

Sementara itu untuk variabel kewilayahan meliputi luas wilayah dan

indeks kemahalan harga bangunan.

3. Kapasitas Fiskal (Fiscal Capacity)

Kapasitas fiskal adalah sejumlah pajak yang seharusnya mampu

dikumpulkan dari dasar pajak (tax base), yang biasanya berupa pendapatan

per kapita. Upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah (fiscal capacity)

sebenarnya tidak hanya menyangkut kenaikan Pendapatan Asli Daerah

(PAD). Peningkatan fiskal daerah pada dasarnya adalah optimalisasi

sumber-sumber penerimaan daerah. Variabel-variabel potensi daerah

(fiscal capacity) terdiri dari potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang

dihitung dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor jasa dengan

menggunakan metode ekonometrika dan potensi penerimaan bagi hasil

(PBB, BPHPB, PPh, Perseroan, dan SDA).

Page 65: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

4. Usaha Fiskal (Tax Effort)

Usaha pajak adalah jumlah pajak yang dikumpulkan oleh kantor

pajak dan dilawankan dengan potensi pajak (tax capacity potencial).

Usaha pajak dapat dijadikan rasio antara penerimaan pajak dengan

kapasitas atau kemampuan bayar pajak di suatu daerah. Salah satu

indikator yang dapat digunakan adalah Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB). Jika Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) meningkat, maka

kemampuan daerah dalam hal pajak juga akan meningkat.

Sumber pembiayaan pembangunan yang penting untuk diperhatikan

adalah penerimaan daerah sendiri, karena sumber inilah yang merupakan wujud

partisipasi langsung masyarakat suatu daerah dalam mendukung proses

pembangunan (Jaya, 1999 dalam Masyhuri, 2010). Menurut Saragih (Saragih,

2003 dalam Adi, 2006), peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebenarnya

merupakan ekses dari pertumbuhan ekonomi. Daerah yang laju pertumbuhan

ekonominya (Produk Domestik Regional Bruto) positif mempunyai kemungkinan

mendapatkan kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi daerah, kebijakan utama yang perlu dilakukan adalah

menggali secara semaksimal potensi yang dimiliki oleh daerah yang

bersangkutan, karena potensi masing-masing daerah berbeda maka sebaiknya

masing-masing daerah harus menentukan kegiatan sektor unggulan.

Komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mempunyai peranan

penting adalah pajak daerah dan retribusi daerah. Pemerintah daerah hendaknya

mempunyai pengetahuan dan dapat mengidentifikasikan tentang sumber-sumber

Page 66: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang potensial terutama dari pajak daerah dan

retribusi daerah. Dengan tidak memperhatikan dan mengelola pajak daerah dan

retribusi daerah yang potensial maka pengelolaan tidak akan efektif, efisien dan

ekonomis. Pada akhirnya akan merugikan masyarakat dan pemerintah daerah,

karena pajak dan retribusi tidak mengenai sasaran dan realisasi terhadap

penerimaan daerah tidak optimal.

Penerimaan daerah sendiri merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam

bentuk pembayaran pajak dan retribusi daerah, harus mampu mendorong

pertumbuhan ekonomi daerah, yang pada akhirnya akan meningkatkan

pendapatan daerah. Wong (Wong, 2004 dalam Adi, 2006) mengemukakan bahwa

pembangunan sektor industri tertentu (dalam hal ini sektor jasa dan retail)

memberikan kontribusi positif terhadap kenaikan pajak. Dengan pembangunan sektor

industri tertentu (dalam hal ini sektor jasa dan retail), dapat memberikan kontribusi

positif terhadap kenaikan pajak yang akan mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah

(Wong, 2004 dalam Adi, 2006).

Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) seharusnya sensitif terhadap

kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Analisis elastisitas

Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) yang dilakukan oleh Bappenas (2003) pada pemerintah propinsi

menunjukkan ada 12 propinsi (41,37%) yang mempunyai nilai elastisitas ≥ 1

(lebih dari satu). Hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) akan memberikan dampak yang positif dan

signifikan terhadap perubahan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sedangkan

Page 67: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

perubahan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) propinsi yang lain tidak

cukup mempengaruhi perubahan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dalam kaitannya dengan pendapatan daerah, Peacok dan Wiseman

(Peacok dan Wiseman, 1961 dalam Mangkoesoebroto, 1993) dalam teorinya

mengenai perkembangan pengeluaran pemerintah berkesimpulan bahwa

perkembangan ekonomi menyebabkan pemungutan pajak yang semakin

meningkat walaupun tarif pajak tidak berubah dan meningkatnya penerimaan

pajak menyebabkan pengeluaran pemerintah juga semakin meningkat, karena

pendapatan daerah dari pajak semakin besar.

Davey (Davey, 1988 dalam Masyhuri, 2010) menyatakan bahwa salah satu

kriteria untuk menilai potensi pajak daerah adalah elastisitas. Elastisitas dapat

dengan mudah diukur dengan membandingkan hasil penerimaan selama beberapa

tahun dengan perubahan-perubahan dalam indeks harga, penduduk, atau GNP.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan alat ukur pertumbuhan

ekonomi yang menggambarkan jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh berbagai unit produksi dalam suatu wilayah atau region pada suatu

jangka waktu tertentu. Dari sini dapat di lihat bahwa hubungan elastisitas antara

pajak dearah yang diperoleh, dan pertumbuhan ekonomi yang dinilai dari

pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menggambarkan

pertumbuhan dari potensi pajak. Dengan kata lain dalam konteks pajak daerah,

semakin tinggi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara otomatis

semakin tinggi pula pajak yang diterima daerah, yang secara otomatis akan

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Page 68: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Hubungan antara Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan pajak

daerah merupakan hubungan secara fungsional, karena pajak daerah merupakan

fungsi dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), yaitu dengan meningkatnya

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) akan menambah penerimaan

pemerintah daerah dari pajak daerah. Selanjutnya dengan bertambahnya

penerimaan pemerintah akan mendorong peningkatan pelayanan pemerintah

kepada masyarakat, yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

masyarakat yang akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Begitu

juga sebaliknya, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per

kapita masyarakat, maka akan mendorong kemampuan masyarakat untuk

membayar pajak dan pungutan lainnya, yang secara otomatis akan meningkatkan

pendapatan daerah.

Berkaitan dengan pajak daerah yang memiliki hubungan positif dengan

pertumbuhan ekonomi, Musgrave (Musgrave 1991, dalam Masyhuri, 2010)

mengemukakan ada tiga dasar basis pemungutan pajak pusat dan daerah. Dasar

basis pemungutan pajak tersebut meliputi pajak daerah maupun pajak pusat yang

berbasis pendapatan dan perusahaan (income and corporate), konsumsi

(comsumption), dan kekayaan (wealth).

Miller dan Russex (Miller dan Russex, 1997 dalam Masyhuri, 2010),

meneliti pengaruh struktur fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi pusat dan daerah

di Amerika Serikat, mengatakan bahwa, peningkatan surplus anggaran akan

mendorong pertumbuhan ekonomi, bila pengeluaran untuk pendidikan atau

tranportasi publik dapat ditekan atau coorporate income tax ditingkatkan,

Page 69: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

sedangkan apabila sales tax dan pajak lainnya digunakan untuk transfer payment,

maka pertumbuhan ekonomi akan menurun, tapi apabila coorporate income tax

digunakan untuk transfer payment maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat.

Pajak akan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi apabila

penerimaan negara digunakan untuk membiayai pendidikan, transportasi publik

dan keamanan publik.

I. Telaah Pustaka

Aji Rudy Rusmawijaya (2004), melakukan penelitian yang berjudul

”Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kapasitas Pendapatan Asli Daerah

(PAD) di Kabupaten Kutai Kartanegara”. Penelitian ini merupakan penelitian

yang menggunakan data sekunder yang dianalisis menggunakan alat analisis

regresi linier berganda dengan menggunakan data time series. Objek Penelitian ini

adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertambangan dan sektor

pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh

hasil bahwa sumbangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor

pertambangan dan sektor pertanian, secara bersama-sama berpengaruh terhadap

kapasitas Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Sumbangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertanian

berpengaruh dominan terhadap kapasitas Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kabupaten Kutai Kartanegara. Hubungan antara kapasitas Pendapatan Asli

Daerah (PAD) dengan dua variabel independen adalah kuat dengan angka 2R

atau koefisien determinasi sebesar 0,784, yang menunjukkan bahwa 78,4% variasi

Page 70: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

dari kapasitas Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa dijelaskan oleh variasi dari dua

variabel independen.

Bernadette Robiani menganalisis tentang ”Kinerja Pembangunan Ekonomi

Sumatra Selatan”. Penelitian ini menggunakan data sekunder time series yang

dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik, antara tahun 2002-

2006 dengan menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian

menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi Sumatra Selatan menunjukan

peningkatan, dengan laju pertumbuhan tertinggi ada di sektor transportasi dan

komunikasi. Kontribusi dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang

terbesar adalah berasal dari sektor pertambangan dan penggalian, meskipun laju

pertumbuhannya rendah.

Dewi (2009), melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Antara

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Purwakarta”. Pendapatan daerah dalam 3 tahun (2006-2008)

cenderung meningkat, demikian pula dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Namun, proporsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan

daerah di tahun 2007 menurun, sedangkan pada tahun 2008 hanya naik sebesar

0,06 %. Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh positif dengan petumbuhan

ekonomi di daerah (Brata, 2004). Oleh karena itu, daerah tidak akan berhasil bila

daerah tidak mengalami pertumbuhan ekonomi yang berarti meskipun terjadi

peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini sejalan dengan

pendapat Bappenas (2003) yang menegaskan bahwa pertumbuhan Pendapatan

Asli Daerah (PAD) seharusnya sensitif terhadap kenaikan pertumbuhan ekonomi.

Page 71: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Antara Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) terdapat korelasi yang positif. Semakin tinggi Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB), diharapkan prosentase Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga meningkat (tax effort). Jika tax

effort kecil, maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan memberikan kontribusi

yang kecil terhadap belanja daerah. Jika tax effort ditingkatkan, maka Pendapatan

Asli Daerah (PAD) akan meningkat secara signifikan. Tax effort Kabupaten

Purwakarta tahun 2006 hanya sebesar 0,86%. Ini berarti penerimaan pendapatan

daerah hanya sebesar 0,86%.

Diana Conyers manganalisis tentang “Decentralisation In Zimbabwe: A

Local Perspective”. Penelitian ini menjelaskan tentang usaha dan efek yang

diakibatkan dari desentralisasi ekonomi di Zimbabwe. Desentralisasi merupakan

suatu perluasan dari politik nasional dan perubahan ekonomi yang tidak dapat

direncanakan secara bebas. Desentralisasi juga harus disertai dengan peningkatan

kapasitas dari institusi lokal.

Doni Agung Purnomo (2005), melakukan penelitian yang berjudul

”Analisis Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Pendapatan Asli

Daerah (PAD): Studi Kasus di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Periode

1988-2002”. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam penelitian ini

dibagi menjadi tiga sektor, yaitu sektor pertanian, sektor industri dan sektor jasa.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang pertumbuhan

ekonomi (PDRB) dan data tentang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam kurun

waktu antara tahun 1988-2002. Dari hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa

Page 72: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor jasa mempunyai pengaruh

paling besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dibandingkan sektor

industri dan sektor pertanian.

Fredy S.M (2009), melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Makro

Ekonomi Regional Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Propinsi Lampung”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh indikator makro ekonomi

regional yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Pendapatan

Asli Daerah propinsi Lampung. Variabel penelitian adalah Pendapatan Asli

Daerah (PAD) yang terdiri dari Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik

Nama Kendaran Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Penerimaan

Pajak Air Bawah Tanah dan Pajak Air Permukaan sebagai variabel dependen.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) total Atas Harga Konstan sektor

transportasi dan sektor penggalian sebagai variabel independen penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian dengan alat analisis regresi pada tingkat signifikansi

5%, dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

berpengaruh signifikan terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di

Propinsi Lampung sebesar 7,456%, serta bersifat elastis dengan kemampuan

model menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar

98,4%. Kepekaan total Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor, dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor terhadap perubahan nilai

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor transportasi adalah elastis,

dengan nilai elastisitas sebesar 5,407 dan kemampuan model menjelaskan

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 96,4%. Derajat

Page 73: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

kepekaan total Pajak Air Bawah Tanah dan Pajak Air Permukaan terhadap

perubahan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor penggalian

adalah elastis dengan nilai elastisitas sebesar 31,44 dan kemampuan model

menjelaskan pengaruh varibel bebas terhadap variabel terikat sebesar 75,5%.

M. Wahyuddin dan Eddy Sugiharno menganalisis tentang ”Analisis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota

Pekalongan Tahun 1991/1992-2000/2001”. Penelitian ini menggunakan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB), jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja dan

wajib pajak sebagai variabel independen dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

sebagai variabel dependen. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB), jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja dan

wajib pajak mempunyai hubungan positif terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD). Hal ini berarti, kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga

mengakibatkan kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Zhang dan Zou (1998), meneliti tentang pengaruh desentralisasi

fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi pada 28 propinsi di Cina, dan

menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan desentralisasi

fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi propinsi di Cina. Pengaruh negatif ini

dianggap bahwa memang lebih baik masalah kebijakan fiskal bangsa dengan

eksternalitas yang luas ditangani langsung oleh pemerintah pusat.

Davoodi dan Zou (1998), meneliti tentang desentralisasi fiskal di 46

negara-negara berkembang antara tahun 1970-1989, dengan menggunakan data

panel. Penelitian tersebut menemukan bahwa adanya hubungan yang negatif dan

Page 74: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

tidak signifikan antara desentralisasi fiskal dengan pertumbuhan ekonomi di

negara berkembang (tidak semua sampel negara berkembang dimasukkan sebagai

data penelitian). Tetapi pada saat keseluruhan sampel digunakan, hubungan

negatif dan tidak signifikan antara desentralisasi fiskal dan pertumbuhan ekonomi

berubah menjadi signifikan.

Page 75: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian tentang “Analisis Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Studi Kasus Di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 1988-2007)“ ini mengambil lokasi di wilayah Kabupaten Sukoharjo, di

propinsi Jawa Tengah. Variabel yang digunakan adalah Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten

Sukoharjo.

B. Sumber dan Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) dan data Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama kurun waktu 20 tahun,

yaitu dari tahun 1988-2007. Data yang digunakan adalah data sekunder dalam

bentuk time series, yang diperoleh dari instansi terkait yang berhubungan dengan

penelitian ini.

C. Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data penilitian ini adalah:

1. Dokumentasi

Yaitu pengambilan data dari Kantor Pemerintah Daerah atau instansi atau

lembaga pemerintah terkait.

Page 76: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

2. Studi Pustaka

Adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan literatur atau

sumber lain yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.

D. Definisi Operasional Variabel

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai suatu indikator

mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengukur keberhasilan

pembangunan daerah yang telah dicapai serta menentukan arah

pembangunan di masa yang akan datang. Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk

mengetahui tingkat dan pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku

menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan

harga yang berlaku pada setiap tahun, sedang Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan menunjukkan jumlah nilai

produksi atas pendapatan atau pengeluaran yang dinilai atas harga tetap di

suatu tahun tertentu.

2. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan keseluruhan

pendapatan yang diterima oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo

tiap tahun. PAD terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, pendapatan

Page 77: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

hasil kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan yang sah

yang diukur dengan satuan rupiah.

E. Analisis Data

Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis

kuantitatif. Analisis deskriptif adalah analisis dengan pendeskripsian faktor-faktor

yang berhubungan dengan permasalahan sebagai pendukung hasil dari analisis

kuantitatif. Sedangkan analisis kuantitatif adalah analisis dengan menggunakan

rumus-rumus dan teknik perhitungan yang dapat digunakan untuk menganalisis

masalah-masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan

adalah regresi linier berganda double log. Persamaan liniernya dapat dituliskan

sebagai berikut:

Log Y =

Dimana:

Y = Pendapatan Asli Daerah (PAD)

X = Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Sektor

1β = Koefisien Regresi

β = Bilangan Konstanta

tU = Variabel gangguan

t = Tahun

Alat pengujian dalam penelitian ini menggunakan uji stasioneritas,

kointegrasi, uji hipotesis, uji t, uji F, uji 2R , dan uji asumsi klasik.

tt33t22t110 UXβ LogX LogβXβ Logβ ++++

Page 78: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

1. Uji Stationeritas

a) Uji Akar-akar Unit

Uji ini dimasuksudkan untuk mengamati stationer tidaknya

suatu variabel. Keadaan stationer adalah keadaan dimana

karakteristik proses stokastik atau random tidak berubah selama

kurun waktu yang berjalan. Hal ini diperlukan untuk membentuk

persamaan yang mampu menggambarkan keadaan variabel di masa

lalu dan di masa yang akan datang. Pengujian akar-akar unit

dilakukan dengan menggunakan Dickey-Fuller (DF) dan

Augmented Dickey-Fuller (ADF) Test.

Pengujian akar-akar unit dilakukan dengan memasukkan

intersep namun tidak memasukkan trend waktu pada uji DF, dan

dengan memasukkan intersep dan trend waktu pada uji ADF.

Apabila nilai hitung mutlak DF dan ADF lebih kecil dari nilai

kritis mutlak MacKinnon maka variabel tersebut tidak stasioner,

sebaliknya jika nilai hitung mutlak DF dan ADF lebih besar dari

nilai kritis mutlak MacKinnon maka variabel tersebut stasioner.

b) Uji Derajat Integrasi

Uji derajat integrasi dimasudkan untuk mengetahui pada

derajat ke berapa data yang diamati akan stasioner. Pengujian ini

dilakukan apabila uji akar-akar unit mengemukakan fakta bahwa

data yang diamati merupakan perluasan dari akar-akar unit.

Apabila data belum stasioner pada derajat satu maka pengujian

Page 79: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

harus dilanjutkan pada derajat berikutnya sampai data yang diamati

stasioner.

2. Uji Kointegrasi

Pengujian ini merupakan kelanjutan dari akar-akar unit dan uji

derajat integrasi. Untuk dapat melakukan uji kointegrasi harus diyakini

dahulu bahwa variabel-variabel ini memiliki derajat integrasi yang sama

atau tidak. Apabila variabel-variabel yang terkait berkointegrasi maka

terdapat hubungan jangka panjang antar variabel tersebut.

Untuk menguji kointegrasi variabel-variabel yang ada, dengan

memakai uji statistik DF dan ADF untuk melihat apakah residual regresi

kointegrasi stasioner atau tidak. Untuk menghitung nilai DF dan ADF

terlebih dahulu adalah membentuk persamaan regresi kointegrasi dengan

metode kuadrat terkecil biasa (OLS). Dari hasil regresi tersebut diperoleh

nilai residunya, kemudian nilai residual tersebut diuji dengan

menggunakan uji Dickey Fuller (DF) dan Augmented Dickey Fuller (ADF)

untuk melihat apakah nilai residual tersebut stasioner atau tidak. Pada

umumnya pembahasan lebih memusatkan perhatiannya pada variabel yang

berintegrasi nol [I(0)] atau ordo 1[I(1)].

3. Uji Hipotesis

Hipotesis adalah suatu anggapan atau pendapat yang diterima

secara tentatif untuk mengolah suatu fakta sebagai dasar untuk penelitian.

Pengujian terhadap hipotesis perlu dilakukan secara serempak maupun

secara parsial untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesa 0H .

Page 80: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

4. Uji t

Uji t adalah pengujian koefisien regresi secara individual. Pada

dasarnya uji ini untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh masing-masing

variabel independen dalam mempengaruhi perubahan variabel dependen,

dengan beranggapan variabel independen lain tetap atau konstan.

Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

a) Menentukan Hipotesisnya

1) Ho : b1 = 0

Artinya suatu parameter (b1) sama dengan nol atau

variabel independen tersebut bukan merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependen.

2) Ha : b1 ¹ 0

Artinya suatu parameter (b1) tidak sama dengan nol

variabel independen tersebut merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen.

b) Melakukan penghitungan nilai t sebagai berikut:

1) Nilai t tabel = KN;t 2α - .................................. (3.1)

Keterangan:

a = derajat signifikansi

N = jumlah sampel (banyaknya observasi)

K = banyaknya parameter

Page 81: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Ho ditolak

Ho diterima

- KN;t 2α - KN;t 2α -

Ho ditolak

2) Nilai t hitung = ( )i

i

Se bb

..................................... (3.2)

Keterangan:

bi = koefisien regresi

Se (bi) = standard error koefisien regresi

c) Kriteria pengujian

Gambar 3.1 Daerah Kritis Uji t

d) Kesimpulan

1) Apabila nilai –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima.

Artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen secara signifikan.

2) Apabila nilai t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel, maka Ho

ditolak. Artinya variabel independen mampu

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

Uji t statistik pada Eviews 3.0 dapat dilihat melalui nilai

probabilitas masing-masing variabel independen. Apabila nilai probabilitas

lebih kecil dari 5% maka variabel tersebut signifikan, apabila nilai

probabilitas lebih besar dari 5% maka variabel tersebut tidak signifikan.

Page 82: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

5. Uji F

Uji F (Overall Test) dilakukan untuk menunjukan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dengan derajat

keyakinan 95% (a = 5%), derajat kebebasan pembilang (numerator)

adalah k-1 dan penyebut (denumerator) adalah n-k.

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:

a) Menentukan Hipotesis

1) Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0

Artinya semua parameter sama dengan nol atau

semua variabel independen tersebut bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

2) Ha : b1 ¹ b2 ¹ b3 ¹ b4 ¹ 0

Artinya semua parameter tidak sama dengan nol

atau semua variabel independen tersebut merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

b) Melakukan penghitungan nilai F sebagai berikut:

1) Nilai F tabel = KNK -- ;1;Fa ......................................(3.3)

Keterangan:

N = jumlah sampel/data

K = banyaknya parameter

Page 83: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Ho diterima Ho ditolak

F (a; K-1; N-K

2) Nilai F hitung = ( )

( )( )KN.R1

1KR2

2

---

........................ (3.4)

Keterangan:

2R = koefisien regresi

N = jumlah sampel/data

K = banyaknya parameter

c) Kriteria pengujian

Gambar 3.2 Daerah Kritis Uji F

d) Kesimpulan

1) Apabila nilai F hitung < F tabel, maka Ho diterima. Artinya

variabel independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan.

2) Apabila nilai F hitung > F tabel, maka Ho ditolak. Artinya

variabel independen secara bersama-sama mampu

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

Uji F statistic pada Eviews 3.0 dapat dilihat melalui Prob (F-

statistik). Apabila Prob (F-statistik) kurang dari 5% maka semua variabel

independen secara bersama-sama mampu mempengaruhi variabel

dependen secara signifikan. Sedangkan apabila Prob (F-statistik) lebih dari

Page 84: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

5% maka semua variabel independen secara bersama-sama tidak mampu

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

6. Uji Koefisien Determinasi 2R

Uji 2R atau Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui

keeratan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Dimana nilai 2R terletak antara 0 dan 1 atau 0 £ 2R £ 1. Apabila:

a) 2R = 1, artinya ada kecocokan yang sempurna.

b) 2R = 0, artinya tidak ada hubungan antara variabel dependen

dengan variabel independen.

c) 2R » , artinya variabel independen hubungannya semakin dekat

dengan variabel dependen atau dapat dikatakan model tersebut

baik.

7. Uji Asumsi Klasik

Dalam pengujian empirik dengan menggunakan data runtut waktu

kepastian tidak ada masalah autokorelasi, adanya homoskedastisitas, dan

linearnya bentuk fungsi yang digunakan merupakan prasyarat yang harus

dipenuhi. Pengujian asumsi klasik ini merupakan salah satu langkah

penting dalam rangka menghindari munculnya regresi linear lancung yang

mengakibatkan tidak sahihnya hasil estimasi.

a) Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear

yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua

variabel independen. Hal tersebut merupakan suatu masalah yang

Page 85: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

sering muncul dalam ekonomi karena dalam ekonomi, sesuatu

tergantung pada sesuatu yang lain (everything depends on

everything else).

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas, dalam

penelitian ini akan digunakan metode dengan pendekatan

Koutsoyiannis (1977), yaitu dengan meregresikan variabel

dependen dengan masing-masing variabel independen (Modul

Laboratorium Ekonometrika, 2007).

Cara lain dengan melihat hasil output, apabila tidak

terdapat tulisan Near Singular Matrix yang menyebabkan

pemrosesan data terhenti secara otomatis, maka dapat disimpulkan

tidak terdapat multikolinearitas (Eviews 3 Users Guide, 2001).

b) Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi jika gangguan muncul dalam

fungsi regresi yang mempunyai varian yang tidak sama sehingga

penaksir OLS tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun

sampel besar (tetapi masih tetap tidak bias dan konsisten). Dalam

penelitian ini akan digunakan uji LM Arch dan uji Glejser.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam uji Glejser

antara lain :

1) Melakukan regresi atas model yang digunakan dengan

menggunakan OLS yang kemudian diperoleh nilai

residualnya.

Page 86: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

2) Nilai residual yang didapat dari hasil regresi kemudian

dimutlakkan, lalu diregresikan dengan variabel independent

seperti model dibawah ini :

ii vXXXu ++++= 4423121ˆ bbbb

3) Dilakukan uji secara statistik apakah ib berpengaruh secara

statistik atau tidak. Jika hasil regresi menunjukkan ib tidak

signifikan (pada derajat signifikansi 5%), maka tidak terjadi

masalah heteroskedastisitas. Sebaliknya jika ib signifikan

(pada derajat signifikansi 5%), maka terjadi masalah

heteroskedastisitas.

c) Uji Autokorelasi

Autokorelasi ditemukan jika terdapat korelasi antara

variabel gangguan sehingga penaksir tidak lagi efisien baik dalam

sampel kecil maupun dalam sampel besar. Tinter (1965)

mendefinisikan autokorelasi sebagai korelasi kelambanan (lag

correlation) suatu deretan tertentu dengan dirinya sendiri.

tertinggal oleh sejumlah unit waktu.

Untuk menguji ada tidaknya masalah autokorelasi dalam

penelitian ini, akan digunakan Uji Durbin-Watson (Durbin-

Watson d test). Langkah-langkah Uji Durbin-Watson (Durbin-

Watson d test) adalah sebagai berikut (Modul Laboratorium

Ekonometrika, 2007):

1) Lakukan regresi OLS dan dapatkan nilai d (Durbin-Watson)

Page 87: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

2) Dapatkan nilai kritis dL dan dU.

3) Apabila hipotesis nol tidak ada serial korelasi positif, jika :

d < dL : menolak Ho

d > dU : tidak menolak Ho

dL £ d £ dU : pengujian ragu-ragu

4) Apabila hipotesis nol tidak ada serial korelasi negatif, jika :

d > 4 – dL : menolak Ho

d < 4 – dU : tidak menolak Ho

4 –dU £ d £ 4 – dL : pengujian ragu-ragu

5) Apabila hipotesis nol adalah dua ujung, yaitu bahwa tidak

ada serial autokorelai baik positif maupun negatif, jika:

d < dL : menolak Ho

d < 4 - dL : menolak Ho

dU < d < 4 - dL : menerima Ho

dL £ d £ dU atau 4 – dU £ d £ 4 - dL : pengujian ragu-ragu.

Uji autokorelasi dapat digambarkan sebagai berikut:

0 dL dU 4-dU 4-dL 4

Gambar 3.3. Durbin –Watson Test

Autokorelasi Negatif Ragu - Ragu

Tidak Ada Autokorelasi Ragu - Ragu

Autokorelasi Positif

Page 88: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Keadaan Geografis

Kabupaten Sukoharjo adalah salah satu kabupaten yang terletak di

propinsi Jawa Tengah bagian tenggara. Letak geografis Kabupaten

Sukoharjo adalah antara "79,6'421100 Bujur Timur - "7,33'571100 Bujur

Timur dan antara "17'3270 Lintang Selatan - "32'4970 Lintang Selatan.

Kabupaten Sukoharjo terletak pada ketinggian 80-125 meter di atas

permukaan air laut.

Topografi daerah Kabupaten Sukoharjo terdiri dari daerah dataran

rendah yang terletak di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Gatak,

Kartasura, Baki, Grogol, Mojolaban dan Sukoharjo serta daerah perbukitan

atau dengan topografi bergelombang yang terletak di enam kecamatan,

yaitu Kecamatan Weru, Tawangsari, Bulu, Nguter, Bendosari dan

Polokarto. Batas-batas daerah Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai

berikut:

a) Sebelah utara : Kota Surakarta dan Kab. Karanganyar

b) Sebelah timur : Kab. Karanganyar

c) Sebelah selatan : Kab. Wonogiri dan Kab. Gunung Kidul

(Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

Page 89: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

d) Sebelah barat : Kab. Boyolali dan Kab. Klaten

Gambar 4.1. Peta Kabupaten Sukoharjo

2. Iklim

Keadaan iklim wilayah Kabupaten Sukoharjo adalah iklim hujan

tropika golongan A, dengan curah hujan rata-rata per bulan berkisar

7,0833-17,5833 mm.

3. Hidrologi

Sumber-sumber air yang ada di wilayah Kabupaten Sukoharjo

adalah berupa sungai, waduk atau DAM serta mata air. Sumber air tersebut

antara lain adalah sebagai berikut:

a) Sungai : Bengawan Solo, Ranjing, Samin, Jenes, Brambang,

Jlantah dan Dengkeng.

b) Waduk : Mulur dan Colo.

c) Mata air : Banyubiru, Pacinan, Pundungrejo dan Ringinputih.

4. Luas Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Sukoharjo adalah 46.666 Ha atau sekitar

1,43 persen luas wilayah propinsi Jawa Tengah. Kecamatan yang terluas

Page 90: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

adalah Kecamatan Polokarto, dengan luas 6.218 Ha atau sebesar 13,32

persen dari total luas Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan Kecamatan yang

tersempit adalah Kecamatan Kartasura dengan luas 1.923 Ha atau 4 persen

dari luas Kabupaten Sukoharjo.

Tabel 4.1 Luas Wilayah dan Persentase menurut Kecamatan

di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007

Kecamatan Luas (Ha) Persentase (%)

Weru 4.198 9,00 Bulu 4.386 9,40 Tawangsari 3.998 8,57 Sukoharjo 4.458 9,55 Nguter 5.488 11,76 Bendosari 5.299 11,36 Polokarto 6.218 13,32 Mojolaban 3.554 7,62 Grogol 3.000 6,43 Baki 2.197 4,71 Gatak 1.947 4,17 Kartasura 1.923 4,12

Total 46.666 100,00 Sumber : Sukoharjo Dalam Angka 2007

Penggunaan lahan di Kabupaten Sukoharjo terdiri dari lahan sawah

seluas 21.111 Ha atau 45,24 persen dan lahan bukan sawah seluas 25.555

Ha atau 54,76 persen dari luas wilayah Kabupaten Sukoharjo.

Page 91: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel 4.2 Luas Penggunaan Lahan menurut Kecamatan di Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2007

Kecamatan Lahan Sawah

(Ha) Bukan Lahan Sawah (Ha)

Jumlah

Weru 1.866 2.332 4.198 Bulu 1.117 3.269 4.386 Tawangsari 1.651 2.347 3.998 Sukoharjo 2.364 2.094 4.458 Nguter 2.680 2.808 5.488 Bendosari 2.569 2.730 5.299 Polokarto 2.576 3.642 6.218 Mojolaban 2.234 1.320 3.554 Grogol 1.007 1.993 3.000 Baki 1.266 931 2.197 Gatak 1.266 681 1.947 Kartasura 515 1.408 1.923

Total 21.111 25.545 46.666 Sumber : Sukoharjo Dalam Angka 2007

Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan, Kabupaten

Sukoharjo terdiri dari 12 kecamatan, 150 desa, 17 kelurahan, 1.967 Dukuh,

1.455 Rukun Warga dan 4.543 Rukun Tetangga.

Page 92: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 4.3 Banyaknya Desa / Kelurahan menurut Kecamatan

diKabupaten Sukoharjo Tahun 2007

Kecamatan Desa Kelurahan Jumlah

Weru 13 0 13 Bulu 12 0 12 Tawangsari 12 0 12 Sukoharjo 0 14 14 Nguter 16 0 16 Bendosari 13 1 14 Polokarto 17 0 17 Mojolaban 15 0 15 Grogol 14 0 14 Baki 14 0 14 Gatak 14 0 14 Kartasura 10 2 12

Total 150 17 167 Sumber : Sukoharjo Dalam Angka 2007

B. Keadaan Demografi

1. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo tahun 2007 adalah

831.613, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 411.340 jiwa (49,46 persen)

dan perempuan sebanyak 420.273 (50,54 persen). Kepadatan penduduk

dalam kurun waktu 6 tahun (2002-2007) cenderung mengalami kenaikan

seiring dengan kenaikan jumlah penduduk.

Page 93: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Tabel 4.4 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

Per Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007

Kecamatan Luas ( ) Jumlah Penduduk

(jiwa) Kepadatan

(jiwa/ ) Weru 41,98 66.565 1.586 Bulu 43,86 51.584 1.176 Tawangsari 39,98 58.151 1.455 Sukoharjo 44,58 83.224 1.867 Nguter 54,88 64.291 1.171 Bendosari 52,99 66.256 1.250 Polokarto 62,18 73.867 1.188 Mojolaban 35,54 78.022 2.195 Grogol 30,00 101.123 3.371 Baki 21,97 51.868 2.361 Gatak 19,47 47.694 2.450 Kartasura 19,23 88.968 4.627

Total 466,66 831.613 - Sumber : Sukoharjo Dalam Angka 2007

Dari tabel 4.4 di atas, pada tahun 2007 kecamatan yang paling

padat adalah kecamatan Kartasura, yaitu sebesar 4.627 jiwa per .

Sedangkan Kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah adalah

Kecamatan Nguter, yaitu sebesar 1.171 jiwa per .

2. Komposisi Penduduk

Tabel 4.5 adalah komposisi penduduk menurut kelompok umur dan

jenis kelamin di Kabupaten Sukohrajo tahun 2007, yang paling banyak

adalah kelompok umur 20-24 tahun, baik laki-laki maupun perempuan

yaitu sebanyak 90.514 jiwa atau sebesar 10,90 persen dari jumlah

penduduk sebesar 831.613 jiwa. Untuk penduduk laki-laki pada kelompok

umur 20-24 tahun sebanyak 42.999 jiwa atau 10,45 persen dari jumlah

penduduk laki-laki sebesar 411.340 jiwa. Sedangkan untuk penduduk

Page 94: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

perempuan sebanyak 47.542 jiwa atau sebesar 11,31 persen dari jumlah

penduduk perempuan sebanyak 420.273 jiwa.

Tabel 4.5 Komposisi Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin

di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007

Peningkatan pendidikan masyarakat merupakan parameter

terpenting untuk melihat seberapa jauh kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM) di suatu daerah. Pada tahun 2007, angka tingkat pendidikan

penduduk menunjukan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten

Sukoharjo hanya tamat Sekolah Dasar atau sederajat.

Jenis Kelamin Kelompok Umur Laki-laki Perempuan

Jumlah Persentase

(%) 0-4 28.549 22.615 55.164 6,64 5-9 33.845 32.439 66.284 7,98

10-14 35.227 33.388 68.615 8,26 15-19 38.506 39.354 77.860 9,38 20-24 42.999 47.542 90.541 10,90 25-29 37.405 39.085 76.490 9,21 30-34 33.681 35.306 68.987 8,31 35-39 31.023 32.305 63.328 7,63 40-44 29.659 29.001 58.670 7,07 45-49 23.585 21.820 45.405 5,47 50-54 19.063 18.068 37.131 4,47 55-59 13.814 14.405 28.219 3,40 60-64 14.146 15.221 29.367 3,54 > 64 29.838 34.542 64.380 7,75 Total 411.340 420.273 831.613 100,00

Sumber : Sukoharjo Dalam Angka 2007

Page 95: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tabel 4.6 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2007 Pendidikan

Tahun PT SLTA SLTP SD

Tidak Tamat SD

Tidak Sekolah

2004 24.171 120.351 131.855 210.139 99.371 109.709 2005 27.320 120.960 132.390 210.172 100.121 110.386 2006 29.600 121.435 132.862 210.228 100.692 110.827 2007 45.882 144.990 136.572 180.540 91.728 110.153

Sumber : Sukoharjo Dalam Angka 2007

Dari tabel 4.6 di atas, pada tahun 2007 tingkat pendidikan

penduduk Kabupaten Sukoharjo meningkat. Hal itu terbukti dengan

bertambahnya jumlah penduduk yang tamat SLTP, SLTA dan Perguruan

Tinggi dibandingkan dengan tahun 2006. Sedangkan jumlah penduduk

yang tamat SD berkurang dari 210.228 jiwa menjadi 91.728 jiwa.

Tabel 4.7 Komposisi Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut Lapangan

Kerja di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007

Jumlah Penduduk Persentase No Mata Pencaharian

2006 2007 2006 2007 1 Pertanian 95.123 95.123 20,89 13,39 2 Pertambangan 883 883 0,19 0,12 3 Industri 102.531 102.531 22,52 14,44 4 Listrik, gas dan air bersih 365 294 0,08 0,04 5 Konstruksi 26.849 26.849 5,90 3,78 6 Perdagangan 118.730 118.730 26,08 16,72 7 Akomodasi dan transportasi 17.304 17.304 3,80 2,44 8 Keuangan 5.006 5.006 1,10 0,70 9 Jasa 46.689 46.689 10,26 6,57 10 Lain-lain 41.791 296.756 9,18 41,79

Jumlah 455.271 710.165 100,00 100,00 Sumber : Sukoharjo Dalam Angka 2007

Page 96: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Dari tabel 4.7 di atas, pada tahun 2006 jumlah penduduk yang

bekerja di sektor pertanian adalah sebesar 20,89 persen, pada tahun 2007

jumlah tersebut menurun menjadi 13,39 persen. Kenaikan paling besar

adalah pada sektor lain-lain, yaitu dari 9,18 persen menjadi 41,79 persen.

Untuk sektor-sektor lain, kecenderungannya adalah menurun.

C. Tinjauan Ekonomi

1. Struktur Ekonomi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu

cerminan dari tingkat kesejahteraan masyarakat suatu wilayah. Semakin

besar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu wilayah maka

semakin tinggi tingkat kemajuan pembangunan di wilayah tersebut.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai barang

dan jasa yang dihasilkan oleh perekonomian selama periode tertentu.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator

perekonomian yang mempunyai peranan sangat penting karena digunakan

sebagai dasar perumusan kebijakan pemerintah.

Dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), terdapat

sembilan sektor lapangan usaha yang dikelompokan menjadi 3 sektor

utama, yaitu sektor primer (terdiri dari sektor pertanian; sektor

pertambangan dan penggalian), sektor sekunder (terdiri dari sektor industri

pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor bangunan), dan yang

terakhir adalah sektor tersier (terdiri dari sektor perdagangan, hotel dan

Page 97: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, sewa dan

jasa perusahaan; sektor jasa).

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat dibedakan atas

harga konstan dan harga berlaku. Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Atas Dasar Harga Konstan adalah nilai produksi yang dinilai atas

harga tetap tahun tertentu. Sedangkan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku adalah nilai produksi yang dinilai

sesuai dengan harga yang berlaku pada tahun bersangkutan. Angka

perubahan dalam perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),

khususnya perhitungan atas dasar harga konstan dapat dijadikan dasar

perhitungan laju pertumbuhan ekonomi. (Dumairy, 1997: 49).

Page 98: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Tabel 4.8 Laju Pertumbuhan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sukoharjo (Atas Dasar Harga Berlaku)

Sumber: Sukoharjo Dalam Angka Beberapa Edisi (diolah)

Pada tabel 4.8 di atas, jumlah Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Kabupaten Sukoharjo atas dasar harga berlaku selalu bertambah

dari tahun ke tahun, begitu pula dengan laju pertumbuhan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB). Pada saat terjadi krisis ekonomi tahun

1997-1998, laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

menurun dari 28,21 persen menjadi 9,36 persen pada tahun 1998.

Tahun Nilai

(Juta Rupiah) Persentase

(%) 1988 386,467.76 0 1989 428,213.52 10.80 1990 528,578.80 23.44 1991 658,631.12 24.60 1992 774,177.03 17.54 1993 822,147.12 6.20 1994 969,686.47 17.95 1995 1,196,866.05 23.43 1996 1,381,362.68 15.42 1997 1,610,193.85 16.57 1998 2,064,458.51 28.21 1999 2,257,628.69 9.36 2000 2,514,899.89 11.40 2001 2,878,709.93 14.47 2002 3,253,835.21 13.03 2003 3,598,724.58 10.60 2004 4,806,448.19 33.56 2005 5,545,486.84 15.38 2006 6,277,623.82 13.20 2007 7,054,172.76 12.37

Page 99: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Tabel 4.9 Laju Pertumbuhan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sukoharjo (Atas Dasar Harga Konstan)

Sumber : Sukoharjo Dalam Angka Beberapa Edisi (diolah)

Dari tabel 4.9 di atas, laju pertumbuhan Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Akan tetapi saat

memasuki krisis ekonomi, laju pertumbuhan cenderung menurun. Bahkan

pada tahun 1998, laju pertumbuhan menjadi -11,23 persen. Sedangkan

pada tahun 1999, laju pertumbuhan mulai beranjak naik menjadi 1,25

persen, dan terus membaik di tahun-tahun selanjutnya.

Tahun Nilai

(Juta Rupiah) Persentase (%)

1988 537,027.83 0 1989 575,017.58 7.07 1990 627,571.92 9.14 1991 675,197.52 7.59 1992 738,173.20 9.33 1993 822,147.12 11.38 1994 933,445.93 13.54 1995 1,062,628.27 13.84 1996 1,163,570.12 9.50 1997 1,195,897.01 2.78 1998 1,061,616.80 -11.23 1999 1,074,923.61 1.25 2000 1,112,790.80 3.52 2001 1,157,846.98 4.05 2002 1,199,288.28 3.58 2003 1,242,325.13 3.59 2004 1,294,169.32 4.17 2005 1,347,346.83 4.11 2006 1,408,410.98 4.53 2007 1,480,381.22 5.11

Page 100: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tabel 4.10 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten

Sukoharjo (Atas Dasar Harga Konstan) Tahun 1997-2003 (%)

Tahun Sektor

1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Pertanian 23.45 25.01 22.42 21.27 20.68 20.00 19.35

Pertambangan dan Penggalian

1.58 1.39 1.46 1.47 1.50 1.46 1.53

Industri Pengolahan 30.40 25.57 26.15 26.21 26.06 26.34 26.41 Listrik, Gas dan Air Bersih 1.06 0.98 1.08 1.17 1.33 1.43 1.44 Bangunan 4.22 3.31 3.66 3.96 4.19 4.24 4.37 Perdagangan, Hotel dan Restoran

20.08 22.79 23.49 24.26 24.65 24.89 25.06

Pengangkutan dan Komunikasi

3.10 3.23 3.55 3.61 3.62 3.69 3.77

Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan

4.30 4.43 4.49 4.59 4.70 4.79 4.86

Jasa-jasa 11.81 13.30 13.71 13.45 13.27 13.14 13.21 Total 100 100 100 100 100 100 100

Sumber : Sukoharjo Dalam Angka Beberapa Edisi (diolah)

Sektor pertanian pada tahun 1998 mengalami kenaikan sebesar

1,56 persen, tapi mengalami penurunan setelah tahun 1998. Hal tersebut

menunjukan bahwa di Kabupaten Sukoharjo telah mengalami pergeseran

dari daerah pertanian menjadi daerah non-pertanian.

Sektor industri merupakan sektor yang mempunyai distribusi

paling tinggi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) diantara

sektor lainnya. Sektor ini mengalami penurunan yang sangat besar pada

tahun 1998, yaitu sebesar 4,83 persen. Hal tersebut disebabkan karena

adanya krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998, sehingga

banyak pelaku industri yang mengalami kerugian cukup besar dan

menyebabkan penurunan distribusi Produk Domestik Regional Bruto

Page 101: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

(PDRB). Tapi pada tahun 1999, sektor industri pengolahan menjadi lebih

stabil dan cenderung naik dari tahun ke tahun, hal ini menunjukan bahwa

Kabupaten Sukoharjo mulai bergeser menjadi daerah industri.

Sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor terbesar

ketiga pada tahun 1997, dan menjadi sektor terbesar kedua mulai tahun

1999 setelah sektor industri pengolahan, dan distribusi sektor ini terus

meningkat pada tahun-tahun selanjutnya.

2. Keuangan Daerah

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu komponen dari

Penerimaan Daerah. Pendapatan Asli Daerah terdiri dari pajak daerah,

retribusi daerah, pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-

lain pendapatan yang sah.

Page 102: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

a) Laju Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah

Tabel 4.11 Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukoharjo

Tahun Nilai

(Juta Rupiah)

Laju Pertumbuhan

(%) 1988 1,810.813094 0 1989 1,864.544188 3 1990 2,473.746406 33 1991 3,199.509783 29 1992 3,699.508782 16 1993 4,365.105812 18 1994 5,431.867875 24 1995 5,783.870000 6 1996 5,720.444658 -1 1997 6,434.508688 12 1998 6,507.640094 1 1999 6,608.157125 2 2000 8,484.314199 28 2001 14,787.714098 74 2002 18,555.317620 25 2003 19,929.269513 7 2004 21,702.124540 9 2005 30,384.474927 40 2006 44,008.080723 45 2007 42,449.908063 -4

Sumber : Sukoharjo Dalam Angka Beberapa Edisi (diolah)

Dari tabel 4.11 di atas, Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kabupaten Sukoharjo mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Tapi pada tahun 1996 dan tahun 2007, Pendapatan Asli Daerah

(PAD) mengalami penurunan dengan laju pertumbuhan sebesar -1

persen pada tahun 1996 dan -4 persen pada tahun 2007.

Pada masa krisis ekonomi tahun 1997 ke tahun 1998, laju

pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami

Page 103: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

peningkatan yang paling kecil, yaitu sebesar 1 persen. Sedangkan

pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang paling tinggi

adalah pada masa otonomi daerah pada tahun 2001, yaitu sebesar

74 persen.

b) Derajat Desentralisasi

Derajat Desentralisasi digunakan untuk mengukur apakah

suatu daerah sudah mampu melaksanakan desentralisasi terhadap

perekonomian daerahnya sendiri. Rumus yang digunakan adalah:

Rumus

Untuk mengukur Derajat Desentralisasi dari Kabupaten

Sukoharjo pada tahun 2007, digunakan perhitungan sebagai

berikut:

Rumus = 0,068994825

Dari hasil perhitungan Derajat Desentralisasi di atas,

hasilnya adalah 0,068994825. Angka tersebut sangat rendah,

artinya Kabupaten Sukoharjo belum mampu melakukan

desentralisasi dan masih bergantung pada pemerintah pusat.

DaerahPendapatanTotalPAD

=

DaerahPendapatanTotalPAD

=

5.353615.262.19.06342.449.908

=

Page 104: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

D. Analisis Data dan Pembahasan

1 Uji Stasioneritas Sektor Primer

a) Uji Akar-akar Unit (Unit Root Test)

Hasil uji stasioneritas akar-akar unit data dapat dilihat pada

tabel 4.12.

Tabel 4.12 Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 0

Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak Variabel

DF ADF DF ADF

LPAD -0.501656 -2.518215 -2.6608 -3.2856 LTN -3.062751 -3.054888 -2.6608 -3.2856 LPP -1.980334 -1.509713 -2.6608 -3.2856

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Dari tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa Uji DF dengan

nilai signifikansi 10% dan nilai kritis mutlak adalah -2.6608 dapat

disimpulkan bahwa hanya variabel LTN yang stasioner pada ordo

0 [I(0)]. Kemudian untuk uji ADF dengan nilai signifikansi 10%

dan dengan nilai kritis ADF -3.2856 belum ada variabel yang

stasioner.

Berdasarkan pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa

variabel yang diamati belum semuanya stasioner. Maka untuk

menjadikan variabel-variabel tersebut stasioner harus dilakukan uji

derajat integrasi yaitu dengan memasukkan ordo/derajat integrasi

sampai data yang diamati stasioner.

Page 105: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

b) Uji Derajat Integrasi

Hasil dari uji DF dan uji ADF pada ordo 1 [I(1)] dapat

dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 1

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Dari tabel 4.13 di atas menunjukan hasil pengujian dengan

tingkat signifikansi 10% pada ordo 1[I(1)], untuk DF dengan nilai

kritis mutlak -2.6672 semua variabel mempunyai nilai hitung

mutlak lebih besar dari nilai kritis mutlak, ini menunjukkan bahwa

seluruh variabel sudah stasioner pada derajat tersebut. Untuk ADF

dengan nilai kritis mutlak -3.2964 hanya variabel LPAD dan LPP

yang stasioner pada ordo 1[I(1)].

Karena data belum stasioner pada derajat satu, maka

pengujian harus dilanjutkan pada derajat berikutnya sampai data

yang diamati stasioner. Hasil dari uji DF dan uji ADF pada ordo 2

[I(2)] dapat dilihat pada tabel 4.14.

Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak Variabel

DF ADF DF ADF

LPAD -4.191167 -4.124514 -2.6672 -3.2964 LTN -3.193492 -1.297863 -2.6672 -3.2964 LPP -3.193492 -3.631095 -2.6672 -3.2964

Page 106: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Tabel 4.14 Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 2

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Dari tabel 4.14 di atas menunjukan hasil pengujian dengan

tingkat signifikansi 10% pada ordo 1[I(2)], untuk DF dengan nilai

kritis mutlak -2.6672 dan ADF dengan nilai kritis mutlak -3.3086,

semua variabel mempunyai nilai hitung mutlak lebih besar dari

nilai kritis mutlak, ini menunjukkan bahwa seluruh variabel sudah

stasioner pada derajat tersebut.

c) Uji Kointegrasi

Hasil dari uji DF dan uji ADF pada ordo 0 [I(0)] dapat

dilihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15 Nilai Uji Kointegrasi Dengan Metode DF dan ADF Ordo 0

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Dari tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa Uji DF dan

ADF dengan nilai kritis mutlak masing-masing adalah -2.6608 dan

-3.2856 pada tingkat signifikansi 10%, dapat disimpulkan bahwa

variabel RESIDU tidak stasioner pada ordo 0 [I(0)].

Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak Variabel

DF ADF DF ADF

LPAD -5.050979 -4.759957 -2.6745 -3.3086 LTN -3.220290 -3.716698 -2.6745 -3.3086 LPP -5.024220 -4.824773 -2.6745 -3.3086

Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak Variabel

DF ADF DF ADF

RESIDU -0.775644 -1.013821 -2.6608 -3.2856

Page 107: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Karena data belum stasioner pada ordo nol [I(0)], maka

pengujian dilanjutkan pada ordo satu [I(1)]. Hasil dari uji DF dan

uji ADF pada ordo 1 [I(1)] dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16 Nilai Uji Kointegrasi Dengan Metode DF dan ADF Ordo 1

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Dari tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa Uji DF dan

ADF dengan nilai kritis mutlak masing-masing adalah -2.6672 dan

-3.2964 pada tingkat signifikansi 10%, dapat disimpulkan bahwa

variabel RESIDU stasioner pada ordo 1 [I(1)]. Dengan demikian

semua variabel mampu membentuk himpunan variabel yang

berkointegrasi pada ordo 1 [I(1)].

2 Uji Stasioneritas Sektor Sekunder

a) Uji Akar-akar Unit (Unit Root Test)

Hasil uji stasioneritas akar-akar unit data dapat dilihat pada

tabel 4.17.

Tabel 4.17 Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 0

Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak Variabel

DF ADF DF ADF LPAD -0.501656 -2.518215 -2.6608 -3.2856

LIP -1.674943 -2.087381 -2.6608 -3.2856 LLGA -2.412790 -2.281465 -2.6608 -3.2856 LBG -0.844229 -2.135998 -2.6608 -3.2856

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak Variabel

DF ADF DF ADF

RESIDU -3.394642 -3.889115 -2.6672 -3.2964

Page 108: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Dari tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa Uji DF dengan

nilai signifikansi 10% dan nilai kritis mutlak adalah -2.6608 dapat

disimpulkan bahwa belum ada variabel yang stasioner. Kemudian

untuk uji ADF dengan nilai signifikansi 10% dan dengan nilai

kritis ADF -3.2856 belum ada variabel yang stasioner.

Berdasarkan pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa

variabel yang diamati belum ada yang stasioner. Maka untuk

menjadikan variabel-variabel tersebut stasioner harus dilakukan uji

derajat integrasi yaitu dengan memasukkan ordo/derajat integrasi

sampai data yang diamati stasioner.

b) Uji Derajat Integrasi

Hasil dari uji DF dan uji ADF pada ordo 1 [I(1)] dapat

dilihat pada tabel 4.18.

Tabel 4.18 Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 1

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Dari tabel 4.18 di atas menunjukan hasil pengujian dengan

tingkat signifikansi 10% pada ordo 1[I(1)], untuk DF dengan nilai

kritis mutlak -2.6672 hanya variabel LIP yang tidak stasioner pada

Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak Variabel

DF ADF DF ADF

LPAD -4.191167 -4.124514 -2.6672 -3.2964 LIP -2.745401 -2.893519 -2.6672 -3.2964

LLGA -3.694179 -4.352226 -2.6672 -3.2964 LBG -3.216270 -3.097712 -2.6672 -3.2964

Page 109: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

derajat tersebut. Untuk ADF dengan nilai kritis mutlak -3.2964

hanya variabel LPAD dan LLGA yang stasioner pada ordo 1[I(1)].

Karena data belum stasioner pada derajat satu, maka

pengujian harus dilanjutkan pada derajat berikutnya sampai data

yang diamati stasioner. Hasil dari uji DF dan uji ADF pada ordo 2

[I(2)] dapat dilihat pada tabel 4.19.

Tabel 4.19 Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 2

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Dari tabel 4.19 di atas menunjukan hasil pengujian dengan

tingkat signifikansi 10% pada ordo 1[I(2)], untuk DF dengan nilai

kritis mutlak -2.6745 dan ADF dengan nilai kritis mutlak -3.3228,

semua variabel mempunyai nilai hitung mutlak lebih besar dari

nilai kritis mutlak, ini menunjukkan bahwa seluruh variabel sudah

stasioner pada derajat tersebut.

c) Uji Kointegrasi

Hasil dari uji DF dan uji ADF pada ordo 0 [I(0)] dapat

dilihat pada tabel 4.20.

Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak Variabel

DF ADF DF ADF

LPAD -5.050979 -3.386357 -2.6745 -3.3228 LIP -3.341831 -3.624457 -2.6745 -3.3228

LLGA -5.264759 -4.138543 -2.6745 -3.3228 LBG -4.540513 -3.590124 -2.6745 -3.3228

Page 110: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Tabel 4.20 Nilai Uji Kointegrasi Dengan Metode DF dan ADF Ordo 0

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Dari tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa Uji DF dan

ADF dengan nilai kritis mutlak masing-masing adalah -2.6608 dan

-3.2856 pada tingkat signifikansi 10%, dapat disimpulkan bahwa

variabel RESIDU stasioner pada ordo 0 [I(0)]. Dengan demikian

semua variabel mampu membentuk himpunan variabel yang

berkointegrasi pada ordo 1 [I(0)].

3 Uji Stasioneritas Sektor Tersier

a) Uji Akar-akar Unit (Unit Root Test)

Hasil uji stasioneritas akar-akar unit data dapat dilihat pada

tabel 4.21.

Tabel 4.21 Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 0

Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak Variabel

DF ADF DF ADF LPAD -0.501656 -2.518215 -2.6608 -3.2856 LPHR -1.954734 -1.521310 -2.6608 -3.2856 LPK -0.285271 -4.399369 -2.6608 -3.2856

LKSJP -1.779727 -2.458092 -2.6608 -3.2856 LJS -1.690469 -1.784053 -2.6608 -3.2856

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Dari tabel 4.21 di atas menunjukkan bahwa Uji DF dengan

nilai signifikansi 10% dan nilai kritis mutlak adalah -2.6608 dapat

Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak Variabel

DF ADF DF ADF

RESIDU -3.922210 -4.162064 -2.6608 -3.2856

Page 111: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

disimpulkan bahwa belum ada variabel yang stasioner. Kemudian

untuk uji ADF dengan nilai signifikansi 10% dan dengan nilai

kritis ADF -3.2856 belum ada variabel yang stasioner.

Berdasarkan pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa

variabel yang diamati belum ada yang stasioner. Maka untuk

menjadikan variabel-variabel tersebut stasioner harus dilakukan uji

derajat integrasi yaitu dengan memasukkan ordo/derajat integrasi

sampai data yang diamati stasioner.

b) Uji Derajat Integrasi

Hasil dari uji DF dan uji ADF pada ordo 1 [I(1)] dapat

dilihat pada tabel 4.22.

Tabel 4.22 Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 1

Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak

Variabel DF ADF DF ADF

LPAD -4.191167 -4.124514 -2.6672 -3.2964 LPHR -2.034490 -2.612045 -2.6672 -3.2964 LPK -6.211056 -5.962496 -2.6672 -3.2964

LKSJP -2.214805 -2.293443 -2.6672 -3.2964 LJS -2.536266 -3.271941 -2.6672 -3.2964

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Dari tabel 4.22 di atas menunjukan hasil pengujian dengan

tingkat signifikansi 10% pada ordo 1[I(1)], untuk DF dengan nilai

kritis mutlak -2.6672 hanya variabel LPAD dan LPK yang

stasioner pada derajat tersebut. Untuk ADF dengan nilai kritis

mutlak -3.2964 hanya variabel LPAD dan LPK yang stasioner

pada ordo 1[I(1)].

Page 112: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Karena data belum stasioner pada derajat satu, maka

pengujian harus dilanjutkan pada derajat berikutnya sampai data

yang diamati stasioner. Hasil dari uji DF dan uji ADF pada ordo 2

[I(2)] dapat dilihat pada tabel 4.23.

Tabel 4.23 Nilai Uji Stasioneritas Dengan Metode DF dan ADF Ordo 2

Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak

Variabel DF ADF DF ADF

LPAD -5.050979 -4.759957 -2.6745 -3.3086 LPHR -3.759142 -3.670687 -2.6745 -3.3086 LPK -6.465848 -6.154773 -2.6745 -3.3086

LKSJP -3.847477 -3.691540 -2.6745 -3.3086 LJS -6.391042 -6.122758 -2.6745 -3.3086

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Dari tabel 4.23 di atas menunjukan hasil pengujian dengan

tingkat signifikansi 10% pada ordo 1[I(2)], untuk DF dengan nilai

kritis mutlak -2.6745 dan ADF dengan nilai kritis mutlak -3.3086,

semua variabel mempunyai nilai hitung mutlak lebih besar dari

nilai kritis mutlak, ini menunjukkan bahwa seluruh variabel sudah

stasioner pada derajat tersebut.

c) Uji Kointegrasi

Hasil dari uji DF dan uji ADF pada ordo 0 [I(0)] dapat

dilihat pada tabel 4.24.

Page 113: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Tabel 4.24 Nilai Uji Kointegrasi Dengan Metode DF dan ADF Ordo 0

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Dari tabel 4.24 di atas menunjukkan bahwa Uji DF dan

ADF dengan nilai kritis mutlak masing-masing adalah -2.6608 dan

-3.2856 pada tingkat signifikansi 10%, dapat disimpulkan bahwa

variabel RESIDU stasioner pada ordo 0 [I(0)]. Dengan demikian

semua variabel mampu membentuk himpunan variabel yang

berkointegrasi pada ordo 1 [I(0)].

4 Analisis PDRB Sektor Primer Terhadap PAD

Untuk menguji hipotesis digunakan metode analisis regresi linier

berganda double log untuk mengetahui bagaimana pengaruh Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) Sektor Primer (sektor pertanian; sektor

pertambangan dan penggalian) terhadap Pendapatan Asli Daeah (PAD)

dapat disajikan dalam tabel 4.25.

Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak Variabel

DF ADF DF ADF RESIDU -3.549193 -3.441333 -2.6608 -3.2856

Page 114: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Tabel 4.25. PDRB Sektor Primer Terhadap PAD

Dependent Variable: LPAD Method: Least Squares Date: 06/18/10 Time: 23:40 Sample(adjusted): 1989 2007 Included observations: 19 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 3.529333 4.249444 0.830540 0.4193 LTN -0.365445 0.409020 -0.893465 0.3857 LPP 0.120671 0.311276 0.387665 0.7037

LAG_LPAD 1.002377 0.076048 13.18076 0.0000

R-squared 0.974931 Mean dependent var 9.068647 Adjusted R-squared 0.969917 S.D. dependent var 0.944550 S.E. of regression 0.163828 Akaike info criterion -0.595336 Sum squared resid 0.402594 Schwarz criterion -0.396506 Log likelihood 9.655688 F-statistic 194.4458 Durbin-Watson stat 1.639467 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Tahap selanjutnya setelah melakukan estimasi regresi, dilakukan

uji statistik dan uji asumsi klasik. Pengujian tersebut dilakukan untuk

mengetahui apakah dugaan sementara (hipotesis) terhadap parameter

sudah sesuai secara teori dan statistik.

a) Uji Statistik

1) Uji t Statistik

Dari tabel 4.25 di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

(a) Variabel sektor pertanian (LTN) memiliki koefisien

regresi sebesar -0.365445 dan nilai probabilitas

sebesar 0.3857 sehingga tidak signifikan pada tingkat

signifikansi 5%. Artinya variabel LTN secara individu

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tingkat

signifikansi 5%.

Page 115: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

(b) Variabel sektor pertambangan dan penggalian (LPP)

memiliki koefisien regresi sebesar 0.120671 dan nilai

probabilitas sebesar 0.7037 sehingga tidak signifikan

pada tingkat signifikansi 5%. Artinya variabel LPP

secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tingkat

signifikansi 5%.

2) Uji F Statistik

Nilai probabilitas F-Statistik hasil regresi pada tabel

4.25 di atas adalah sebesar 0.000000, yang lebih kecil dari

tingkat signifikan 5%, maka secara bersama-sama variabel

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertanian

(LTN) dan sektor pertambangan dan penggalian (LPP)

berpengaruh terhadap variabel Pendapatan Asli Daerah

(PAD) di Kabupaten Sukoharjo.

3) Koefisien Determinasi

Koefisien determinan 2R (R-squared) pada tabel 4.25

di atas sebesar 0.974931. Berarti nilai ini menunjukan

bahwa variasi dependen variabel sebesar 97,4931% mampu

dijelaskan oleh varabel independen. Sisanya sebesar

2,5069% dijelaskan oleh variabel-variabel diluar variabel

yang digunakan dalam persamaan.

Page 116: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

b) Uji Asumsi Klasik

1) Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan

linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara

beberapa atau semua variabel independen. Hal tersebut

merupakan suatu masalah yang sering muncul dalam

ekonomi karena dalam ekonomi, sesuatu tergantung pada

sesuatu yang lain (everything depends on everything else).

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas, dalam

penelitian ini digunakan pedekatan Koutsoyianis, yaitu

dengan meregresikan variabel dependen dengan masing-

masing variabel independen.

Tabel 4.26. Estimasi LPAD C LTN

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Dependent Variable: LPAD Method: Least Squares Date: 05/07/10 Time: 21:27 Sample: 1988 2007 Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -37.72883 16.02192 -2.354825 0.0301 LTN 3.764617 1.290956 2.916147 0.0092

R-squared 0.320855 Mean dependent var 8.990292 Adjusted R-squared 0.283125 S.D. dependent var 0.983875 S.E. of regression 0.833032 Akaike info criterion 2.567151 Sum squared resid 12.49097 Schwarz criterion 2.666724 Log likelihood -23.67151 F-statistic 8.503913 Durbin-Watson stat 0.077199 Prob(F-statistic) 0.009218

Page 117: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Tabel 4.27. Estimasi LPAD C LPP

Dependent Variable: LPAD Method: Least Squares Date: 05/07/10 Time: 21:32 Sample: 1988 2007 Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -19.08094 4.165957 -4.580207 0.0002 LPP 2.935299 0.435436 6.741060 0.0000

R-squared 0.716276 Mean dependent var 8.990292 Adjusted R-squared 0.700513 S.D. dependent var 0.983875 S.E. of regression 0.538429 Akaike info criterion 1.694319 Sum squared resid 5.218313 Schwarz criterion 1.793892 Log likelihood -14.94319 F-statistic 45.44190 Durbin-Watson stat 0.343636 Prob(F-statistic) 0.000003

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Nilai R-Squared pada regresi dengan semua variabel

independen menunjukan nilai 0.724436. Sedangkan regresi

dengan masing-masing variabel independen menunjukan

nilai 0.320855 dan 0.716276, yang lebih rendah daripada

regresi dengan semua variabel independen. Hal itu

menunjukan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas di

dalam model.

2) Uji Heteroskedastik

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mendeteksi

apakah kesalahan pengganggu mempunyai varians yang

sama. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

dapat digunakan dengan uji Glejser dan uji LM Arch.

Page 118: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Tabel 4.28. Uji Glejser

Dependent Variable: RESABS2 Method: Least Squares Date: 06/18/10 Time: 23:38 Sample(adjusted): 1989 2007 Included observations: 19 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.835041 2.049960 0.895160 0.3840 LTN -0.255758 0.204490 -1.250715 0.2290 LPP 0.152678 0.099392 1.536129 0.1440

R-squared 0.133551 Mean dependent var 0.120901 Adjusted R-squared 0.025245 S.D. dependent var 0.083291 S.E. of regression 0.082233 Akaike info criterion -2.014586 Sum squared resid 0.108196 Schwarz criterion -1.865465 Log likelihood 22.13857 F-statistic 1.233086 Durbin-Watson stat 2.798303 Prob(F-statistic) 0.317647

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Berdasarkan hasil tabel 4.28 diatas, diketahui bahwa

nilai probabilitas dari semua variabel lebih besar dari taraf

signifikansi 5%. Maka pada model tersebut tidak terdapat

masalah heteroskedastisitas.

Tabel 4.29. Uji LM ARCH

ARCH Test:

F-statistic 0.254835 Probability 0.856430 Obs*R-squared 0.958289 Probability 0.811343

Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 06/18/10 Time: 23:41 Sample(adjusted): 1992 2007 Included observations: 16 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.022023 0.013403 1.643098 0.1263 RESID^2(-1) -0.166110 0.289206 -0.574366 0.5763 RESID^2(-2) 0.154167 0.299379 0.514955 0.6159 RESID^2(-3) 0.010426 0.293658 0.035503 0.9723

R-squared 0.059893 Mean dependent var 0.021644 Adjusted R-squared -0.175134 S.D. dependent var 0.030581 S.E. of regression 0.033151 Akaike info criterion -3.763174 Sum squared resid 0.013188 Schwarz criterion -3.570027 Log likelihood 34.10539 F-statistic 0.254835 Durbin-Watson stat 1.995365 Prob(F-statistic) 0.856430

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Page 119: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Berdasarkan tabel 4.29 di atas, nilai Obs*R-squared

adalah 0.958289. Sedangkan nilai (df=3, =5%) adalah

7.81473. Nilai Obs*R-squared lebih kecil dari , sehingga

tidak ada masalah heteroskedastik.

3) Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai adanya

korelasi antara unsur-unsur variabel pengganggu sehingga

penaksir tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil ataupun

sampel besar. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada

tidaknya masalah autokorelasi akan digunakan uji Durbin-

Watson.

Dari hasil uji statistik Durbin-Watson diperoleh d

sebesar 0.422727. Dengan menggunakan derajat keyakinan

5%, jumlah sampel 20 dan variabel penjelas 3, maka

diperoleh nilai dL= 1,00; dU = 1,68; 4-dU = 2,32; dan 4-dL

= 3,00.

0 1,00 1,68 2,32 3,00 4

Gambar 4.2. Uji Durbin – Watson Sektor Primer

Besarnya nilai koefisien DW dari hasil pengujian

sebesar 1.639467, terletak diantara batas dL dan dU.

Autokorelasi Negatif

Ragu - Ragu

Tidak Ada Autokorelasi Ragu -

Ragu Autokorelasi

Positif

Page 120: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Sehingga dapat tidak dapat disimpulkan ada atau tidak

masalah autokorelasi dari model regresi yang digunakan.

5 Analisis PDRB Sektor Sekunder Terhadap PAD

Untuk menguji hipotesis digunakan metode analisis regresi linier

berganda double log, untuk mengetahui bagaimana pengaruh Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor sekunder (sektor industri

pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor bangunan) terhadap

Pendapatan Asli Daeah (PAD) dapat disajikan dalam tabel 4.30.

Tabel 4.30. PDRB Sektor Sekunder Terhadap PAD

Dependent Variable: LPAD Method: Least Squares Date: 05/05/10 Time: 20:49 Sample: 1988 2007 Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -8.004717 4.064850 -1.969252 0.0665 LIP -1.146838 0.308612 -3.716116 0.0019

LLGA 1.646242 0.230311 7.147915 0.0000 LBG 1.501619 0.442780 3.391344 0.0037

R-squared 0.970383 Mean dependent var 8.990292 Adjusted R-squared 0.964830 S.D. dependent var 0.983875 S.E. of regression 0.184513 Akaike info criterion -0.365335 Sum squared resid 0.544722 Schwarz criterion -0.166189 Log likelihood 7.653351 F-statistic 174.7434 Durbin-Watson stat 1.871379 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Tahap selanjutnya setelah melakukan estimasi regresi, dilakukan

uji statistik dan uji asumsi klasik. Pengujian tersebut dilakukan untuk

mengetahui apakah dugaan sementara (hipotesis) terhadap parameter

sudah sesuai secara teori dan statistik.

Page 121: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

a) Uji Statistik

1) Uji t Statistik

Dari tabel 4.30 di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

(a) Variabel sektor industri pengolahan (LIP) memiliki

koefisien regresi sebesar -1.146838 dan nilai

probabilitas sebesar 0.0019 sehingga signifikan pada

tingkat signifikansi 5%. Artinya variabel LIP secara

individu berpengaruh terhadap variabel dependen

Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tingkat

signifikansi 5%.

(b) Variabel sektor listrik, gas dan air bersih (LLGA)

memiliki koefisien regresi sebesar 1.646242 dan nilai

probabilitas sebesar 0.0000 sehingga signifikan pada

tingkat signifikansi 5%. Artinya variabel LLGA

secara individu berpengaruh terhadap variabel

dependen Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tingkat

signifikansi 5%.

(c) Variabel sektor bangunan (LBG) memiliki koefisien

regresi sebesar 1.501619 dan nilai probabilitas sebesar

0.0037 sehingga signifikan pada tingkat signifikansi

5%. Artinya variabel LBG secara individu

berpengaruh terhadap variabel dependen Pendapatan

Asli Daerah (PAD) pada tingkat signifikansi 5%.

Page 122: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

2) Uji F Statistik

Nilai probabilitas F-Statistik hasil regresi pada tabel

4.30 di atas adalah sebesar 0.000000, yang lebih kecil dari

tingkat signifikan 5%, maka secara bersama-sama variabel

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor industri

pengolahan (LIP); listrik, gas dan air bersih (LLGA); dan

sektor bangunan (LBG) berpengaruh terhadap variabel

Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sukoharjo.

3) Koefisien Determinasi

Koefisien determinan 2R (R-squared) pada tabel 4.30

di atas sebesar 0.970383. Nilai ini menunjukan bahwa

variasi dependen variabel sebesar 97,0383% mampu

dijelaskan oleh varabel independen. Sisanya sebesar

2,9617% dijelaskan oleh variabel-variabel diluar variabel

yang digunakan dalam persamaan.

b) Uji Asumsi Klasik

1) Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan

linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara

beberapa atau semua variabel independen. Hal tersebut

merupakan suatu masalah yang sering muncul dalam

ekonomi karena dalam ekonomi, sesuatu tergantung pada

sesuatu yang lain (everything depends on everything else).

Page 123: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas, dalam

penelitian ini digunakan pedekatan Koutsoyianis, yaitu

dengan meregresikan variabel dependen dengan masing-

masing variabel independen.

Tabel 4.31. Estimasi LPAD C LIP

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Tabel 4.32. Estimasi LPAD C LLGA

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Dependent Variable: LPAD Method: Least Squares Date: 05/09/10 Time: 22:23 Sample: 1988 2007 Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -17.79133 4.016681 -4.429362 0.0003 LIP 2.155090 0.323071 6.670643 0.0000

R-squared 0.711988 Mean dependent var 8.990292 Adjusted R-squared 0.695988 S.D. dependent var 0.983875 S.E. of regression 0.542482 Akaike info criterion 1.709317 Sum squared resid 5.297168 Schwarz criterion 1.808890 Log likelihood -15.09317 F-statistic 44.49748 Durbin-Watson stat 0.319153 Prob(F-statistic) 0.000003

Dependent Variable: LPAD Method: Least Squares Date: 05/09/10 Time: 22:25 Sample: 1988 2007 Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -4.667633 0.916855 -5.090919 0.0001 LLGA 1.482707 0.099308 14.93044 0.0000

R-squared 0.925286 Mean dependent var 8.990292 Adjusted R-squared 0.921135 S.D. dependent var 0.983875 S.E. of regression 0.276301 Akaike info criterion 0.359987 Sum squared resid 1.374160 Schwarz criterion 0.459560 Log likelihood -1.599871 F-statistic 222.9179 Durbin-Watson stat 0.503777 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 124: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Tabel 4.33. Estimasi LPAD C LBG

Dependent Variable: LPAD Method: Least Squares Date: 05/09/10 Time: 23:25 Sample: 1988 2007 Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -34.30758 4.003081 -8.570294 0.0000 LBG 4.042684 0.373685 10.81844 0.0000

R-squared 0.866705 Mean dependent var 8.990292 Adjusted R-squared 0.859299 S.D. dependent var 0.983875 S.E. of regression 0.369052 Akaike info criterion 0.938883 Sum squared resid 2.451594 Schwarz criterion 1.038456 Log likelihood -7.388830 F-statistic 117.0386 Durbin-Watson stat 1.144958 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Nilai R-Squared pada regresi dengan semua variabel

independen menunjukan nilai 0.970383. Sedangkan regresi

dengan masing-masing variabel independen, menunjukan

nilai 0.711988; 0.925286 dan 0.866705, yang lebih rendah

daripada nilai R-squared hasil regresi dengan semua

variabel independen. Hal itu menunjukan bahwa tidak ada

masalah multikolinearitas di dalam model.

2) Uji Heteroskedastis

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mendeteksi

apakah kesalahan pengganggu mempunyai varians yang

sama. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

dapat digunakan dengan uji Glejser dan uji LM Arch.

Page 125: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Tabel 4.34. Uji Glejser

Dependent Variable: RESABS Method: Least Squares Date: 05/05/10 Time: 23:02 Sample: 1988 2007 Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 13.81305 25.48172 0.542077 0.5952 LIP -2.672660 1.934626 -1.381487 0.1861

LLGA 1.336598 1.443772 0.925769 0.3683 LBG 0.803146 2.775698 0.289349 0.7760

R-squared 0.111540 Mean dependent var 1.513396 Adjusted R-squared -0.055046 S.D. dependent var 1.126098 S.E. of regression 1.156676 Akaike info criterion 3.305834 Sum squared resid 21.40638 Schwarz criterion 3.504980 Log likelihood -29.05834 F-statistic 0.669566 Durbin-Watson stat 1.809309 Prob(F-statistic) 0.582992

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Berdasarkan hasil tabel 4.34 diatas, diketahui bahwa

nilai probabilitas dari semua variabel lebih besar dari nilai

taraf signifikansi 5%. Maka pada model tersebut tidak

terdapat masalah heteroskedastisitas.

Tabel 4.35. Uji LM Arch

ARCH Test:

F-statistic 0.311977 Probability 0.816427 Obs*R-squared 1.141714 Probability 0.767015

Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 05/09/10 Time: 23:57 Sample(adjusted): 1991 2007 Included observations: 17 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.040596 0.017695 2.294145 0.0391 RESID^2(-1) -0.165836 0.269578 -0.615168 0.5491 RESID^2(-2) -0.065186 0.335496 -0.194298 0.8489 RESID^2(-3) -0.258848 0.335540 -0.771436 0.4542

R-squared 0.067160 Mean dependent var 0.028221 Adjusted R-squared -0.148111 S.D. dependent var 0.040787 S.E. of regression 0.043703 Akaike info criterion -3.220487 Sum squared resid 0.024829 Schwarz criterion -3.024437 Log likelihood 31.37414 F-statistic 0.311977 Durbin-Watson stat 2.011345 Prob(F-statistic) 0.816427

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Berdasarkan tabel 4.35 diatas, nilai Obs*R-squared

adalah 1.141714. Sedangkan nilai (df=3, =5%) adalah

Page 126: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

7.81473. Nilai Obs*R-squared lebih kecil dari , sehingga

tidak ada masalah heteroskedastik.

3) Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai adanya

korelasi antara unsur-unsur variabel pengganggu sehingga

penaksir tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil ataupun

sampel besar. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada

tidaknya masalah autokorelasi akan digunakan uji Durbin-

Watson.

Dari hasil uji statistik Durbin-Watson diperoleh d

sebesar 1.871379. Dengan menggunakan derajat keyakinan

5%, jumlah sampel 20 dan variabel penjelas 4, maka

diperoleh nilai dL= 0,90; dU = 1,83; 4-dU = 2,17; dan 4-dL

= 3,1.

0 0,90 1,83 2,17 3,1 4

Gambar 4.3. Uji Durbin – Watson Sektor Sekunder

Besarnya nilai koefisien DW dari hasil pengujian

sebesar 1.871379 terletak diantara batas dU sebesar 1,83

dan 4-dU sebesar 2,17. Sehingga dapat disimpulkan tidak

Autokorelasi Positif

Ragu - Ragu

Tidak Ada Autokorelasi Ragu -

Ragu Autokorelasi

Positif

Page 127: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

ada masalah autokorelasi positif maupun negatif dari model

regresi yang digunakan.

6 Analisis PDRB Sektor Tersier Terhadap PAD

Untuk menguji hipotesis digunakan metode analisis regresi linier

berganda double log, untuk mengetahui bagaimana pengaruh Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor tersier (sektor perdagangan,

hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan,

sewa dan jasa perusahaan; sektor jasa-jasa) terhadap Pendapatan Asli

Daeah (PAD) dapat disajikan dalam tabel 4.36.

Tabel 4.36. PDRB Sektor Tersier Terhadap PAD

Dependent Variable: LPAD Method: Least Squares Date: 05/06/10 Time: 15:39 Sample: 1988 2007 Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -26.96302 3.085959 -8.737324 0.0000 LPHR -1.444158 0.667233 -2.164399 0.0470 LPK 3.299830 0.641005 5.147902 0.0001

LKSJP 3.040000 1.173162 2.591287 0.0205 LJS -1.151384 0.823232 -1.398614 0.1823

R-squared 0.967209 Mean dependent var 8.990292 Adjusted R-squared 0.958464 S.D. dependent var 0.983875 S.E. of regression 0.200517 Akaike info criterion -0.163522 Sum squared resid 0.603103 Schwarz criterion 0.085411 Log likelihood 6.635223 F-statistic 110.6098 Durbin-Watson stat 1.768199 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Tahap selanjutnya setelah melakukan estimasi regresi, dilakukan

uji statistik dan uji asumsi klasik. Pengujian tersebut dilakukan untuk

mengetahui apakah dugaan sementara (hipotesis) terhadap parameter

sudah sesuai secara teori dan statistik.

Page 128: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

a) Uji Statistik

1) Uji t Statistik

Dari tabel 4.36 di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

(a) Variabel sektor perdagangan, hotel dan restoran

(LPHR) memiliki koefisien regresi sebesar -1.444158

dan nilai probabilitas sebesar 0.0470 sehingga

signifikan pada tingkat signifikansi 5%. Artinya

variabel LPHR secara individu berpengaruh terhadap

variabel dependen Pendapatan Asli Daerah (PAD)

pada tingkat signifikansi 5%.

(b) Variabel sektor pengangkutan dan komunikasi (LPK)

memiliki koefisien regresi sebesar 3.299830 dan nilai

probabilitas sebesar 0.0001 sehingga signifikan pada

tingkat signifikansi 5%. Artinya variabel LPK secara

individu berpengaruh terhadap variabel dependen

Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tingkat

signifikansi 5%.

(c) Variabel sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan

(LKSJP) memiliki koefisien regresi sebesar 3.040000

dan nilai probabilitas sebesar 0.0205 sehingga

signifikan pada tingkat signifikansi 5%. Artinya

variabel LKSJP secara individu berpengaruh terhadap

Page 129: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

variabel dependen Pendapatan Asli Daerah (PAD)

pada tingkat signifikansi 5%.

(d) Variabel sektor jasa-jasa (LJS) memiliki koefisien

regresi sebesar -1.151384 dan nilai probabilitas

sebesar 0.1823 sehingga tidak signifikan pada tingkat

signifikansi 5%. Artinya variabel LJS secara individu

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tingkat

signifikansi 5%.

2) Uji F Statistik

Nilai probabilitas F-Statistik hasil regresi pada tabel

4.36 di atas adalah sebesar 0.000000, yang lebih kecil dari

tingkat signifikan 5%, maka secara bersama-sama variabel

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor

perdagangan, hotel dan restoran (LPHR); sektor

pengangkutan dan komunikasi (LPK); sektor keuangan,

sewa dan jasa perusahaan (LKSJP); dan sektor jasa - jasa

(LJS) berpengaruh terhadap variabel Pendapatan Asli

Daerah (PAD) di Kabupaten Sukoharjo.

3) Koefisien Determinasi

Koefisien determinan 2R (R-squared) pada tabel

4.36 di atas sebesar 0.967209. Berarti nilai ini menunjukan

bahwa variasi dependen variabel sebesar 96,7209% mampu

Page 130: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

dijelaskan oleh variabel independen. Sisanya sebesar

3,2791% dijelaskan oleh variabel-variabel diluar variabel

yang digunakan dalam persamaan.

b) Uji Asumsi Klasik

1) Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan

linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara

beberapa atau semua variabel independen. Hal tersebut

merupakan suatu masalah yang sering muncul dalam

ekonomi karena dalam ekonomi, sesuatu tergantung pada

sesuatu yang lain (everything depends on everything else).

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas, dalam

penelitian ini digunakan pedekatan Koutsoyianis, yaitu

dengan meregresikan variabel dependen dengan masing-

masing variabel independen.

Tabel 4.37. Estimasi LPAD C LPHR

Dependent Variable: LPAD Method: Least Squares Date: 05/06/10 Time: 14:36 Sample: 1988 2007 Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -14.59621 2.198456 -6.639300 0.0000 LPHR 1.926370 0.179425 10.73633 0.0000

R-squared 0.864935 Mean dependent var 8.990292 Adjusted R-squared 0.857431 S.D. dependent var 0.983875 S.E. of regression 0.371495 Akaike info criterion 0.952075 Sum squared resid 2.484149 Schwarz criterion 1.051648 Log likelihood -7.520749 F-statistic 115.2689 Durbin-Watson stat 0.247419 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Page 131: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Tabel 4.38. Estimasi LPAD C LPK

Dependent Variable: LPAD Method: Least Squares Date: 05/06/10 Time: 14:36 Sample: 1988 2007 Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -22.64960 1.742902 -12.99534 0.0000 LPK 3.023748 0.166492 18.16147 0.0000

R-squared 0.948252 Mean dependent var 8.990292 Adjusted R-squared 0.945377 S.D. dependent var 0.983875 S.E. of regression 0.229947 Akaike info criterion -0.007297 Sum squared resid 0.951761 Schwarz criterion 0.092276 Log likelihood 2.072967 F-statistic 329.8391 Durbin-Watson stat 0.946533 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Tabel 4.39. Estimasi LPAD C LKSJP

Dependent Variable: LPAD Method: Least Squares Date: 05/06/10 Time: 14:37 Sample: 1988 2007 Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -22.42800 2.517788 -8.907817 0.0000 LKSJP 2.924691 0.234280 12.48374 0.0000

R-squared 0.896459 Mean dependent var 8.990292 Adjusted R-squared 0.890706 S.D. dependent var 0.983875 S.E. of regression 0.325265 Akaike info criterion 0.686287 Sum squared resid 1.904353 Schwarz criterion 0.785860 Log likelihood -4.862869 F-statistic 155.8437 Durbin-Watson stat 0.335937 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Tabel 4.40. Estimasi LPAD C LJS

Dependent Variable: LPAD Method: Least Squares Date: 05/06/10 Time: 14:37 Sample: 1988 2007 Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -23.13243 3.402247 -6.799164 0.0000 LJS 2.729537 0.288989 9.445121 0.0000

R-squared 0.832106 Mean dependent var 8.990292 Adjusted R-squared 0.822778 S.D. dependent var 0.983875 S.E. of regression 0.414189 Akaike info criterion 1.169651 Sum squared resid 3.087946 Schwarz criterion 1.269224 Log likelihood -9.696510 F-statistic 89.21031 Durbin-Watson stat 0.322203 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Page 132: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Nilai R-Squared pada regresi dengan semua variabel

independen menunjukan nilai 0.967209. Sedangkan regresi

dengan masing-masing variabel independen, menunjukan

nilai 0.864935; 0.948252; 0.896459 dan 0.832106, yang

lebih rendah daripada nilai R-squared hasil regresi dengan

semua variabel independen. Hal itu menunjukan bahwa

tidak ada masalah multikolinearitas di dalam model.

2) Uji Heteroskedastik

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mendeteksi

apakah kesalahan pengganggu mempunyai varians yang

sama. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

dapat digunakan dengan uji Glejser dan uji LM Arch.

Tabel 4.41. Uji Glejser

Dependent Variable: RESABS Method: Least Squares Date: 05/06/10 Time: 15:28 Sample: 1988 2007 Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -9.000484 10.48856 -0.858124 0.4043 LPHR -2.169137 2.267793 -0.956497 0.3540 LPK 2.498497 2.178649 1.146810 0.2694

LKSJP -4.665731 3.987347 -1.170134 0.2602 LJS 5.140083 2.798004 1.837054 0.0861

R-squared 0.224508 Mean dependent var 0.954449 Adjusted R-squared 0.017710 S.D. dependent var 0.687632 S.E. of regression 0.681516 Akaike info criterion 2.283324 Sum squared resid 6.966963 Schwarz criterion 2.532257 Log likelihood -17.83324 F-statistic 1.085638 Durbin-Watson stat 2.312650 Prob(F-statistic) 0.398642

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Berdasarkan hasil tabel 4.41 diatas, diketahui bahwa

nilai probabilitas dari semua variabel lebih besar dari nilai

Page 133: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

taraf signifikansi 5%. Maka pada model tersebut tidak

terdapat masalah heteroskedastisitas.

Tabel 4.42. Uji LM ARCH

ARCH Test:

F-statistic 0.102706 Probability 0.957020 Obs*R-squared 0.393594 Probability 0.941563

Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 05/10/10 Time: 15:56 Sample(adjusted): 1991 2007 Included observations: 17 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.026230 0.018497 1.418054 0.1797 RESID^2(-1) 0.077922 0.277181 0.281123 0.7830 RESID^2(-2) -0.002281 0.284646 -0.008013 0.9937 RESID^2(-3) 0.134503 0.285965 0.470348 0.6459

R-squared 0.023153 Mean dependent var 0.032998 Adjusted R-squared -0.202274 S.D. dependent var 0.045186 S.E. of regression 0.049546 Akaike info criterion -2.969525 Sum squared resid 0.031912 Schwarz criterion -2.773475 Log likelihood 29.24096 F-statistic 0.102706 Durbin-Watson stat 1.945586 Prob(F-statistic) 0.957020

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0, 2010

Berdasarkan tabel 4.42 diatas, nilai Obs*R-squared

adalah 0.393594. Sedangkan nilai (df=3, =5%) adalah

7.81473. Nilai Obs*R-squared lebih kecil dari , sehingga

tidak ada masalah heteroskedastik.

3) Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai adanya

korelasi antara unsur-unsur variabel pengganggu sehingga

penaksir tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil ataupun

sampel besar. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada

tidaknya masalah autokorelasi akan digunakan uji Durbin-

Watson.

Page 134: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Dari hasil uji statistik Durbin-Watson diperoleh d

sebesar 1.768199. Dengan menggunakan derajat keyakinan

5%, jumlah sampel 20 dan variabel penjelas 5, maka

diperoleh nilai dL= 0,79; dU = 1,99; 4-dU =2,01; dan 4-dL

= 3,21.

0 0,79 1,99 2,01 3,21 4

Gambar 4.4. Uji Durbin – Watson Sektor Tersier

Besarnya nilai koefisien DW dari hasil pengujian

sebesar 1.768199 terletak diantara batas dL sebesar 0,79

dan dU sebesar 1,99. Sehingga tidak dapat disimpulkan

apakah ada atau tidak ada masalah autokorelasi positif

maupun negatif dari model regresi yang akan digunakan.

E. Intepretasi Hasil Regresi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

1. Analisis PDRB Sektor Primer Terhadap PAD

a) Pengaruh PDRB Sektor Pertanian

Hasil estimasi Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan

bahwa variabel sektor pertanian mempunyai pengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kabupaten Sukoharjo. Hubungan yang negatif ini tidak sesuai

Autokorelasi Positif

Ragu - Ragu

Tidak Ada Autokorelasi Ragu -

Ragu Autokorelasi

Positif

Page 135: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

dengan hipotesis penelitian, yang menyatakan bahwa variabel

sektor pertanian mempunyai hubungan positif terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD). Koefisien variabel sektor pertanian yaitu

sebesar -0.365445 dan tidak signifikan pada derajat signifikansi

5% yang ditunjukkan dengan probabilitas sebesar 0.3857 (tabel

4.25). Artinya jika sektor pertanian naik 1% maka akan

menyebabkan penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar

0.365445% dengan asumsi variabel-variabel yang lain tetap.

Sektor pertanian yang tidak signifikan terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD) disebabkan karena terus menurunnya distribusi

sektor ini dari tahun ke tahun. Pada awalnya, Kabupaten Sukoharjo

merupakan kawasan pertanian yang sebagian besar wilayahnya

digunakan untuk kegiatan pertanian, tapi setelah tahun 1998

kontribusi sektor pertanian semakin berkurang dari tahun ke tahun.

Disamping itu, pergeseran struktur perekonomian dari wilayah

pertanian menjadi wilayah industri dan perdagangan juga menjadi

penyebab menurunnya kontribusi sektor ini terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sukoharjo. Walaupun sektor

pertanian terus mengalami penurunan drastis, tapi tidak

mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD), hal itu terbukti

dengan terus bertambahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari

tahun ke tahun walaupun hasil dari sektor pertanian mengalami

penurunan drastis secara terus menerus.

Page 136: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

b) Pengaruh PDRB Sektor Pertambangan dan Penggalian

Hasil estimasi Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan

bahwa variabel sektor pertambangan dan penggalian mempunyai

pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kabupaten Sukoharjo. Hubungan yang positif ini

sesuai dengan hipotesis penelitian, yang menyatakan bahwa

variabel sektor pertambangan dan penggalian mempunyai

hubungan positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Koefisien variabel sektor pertambangan dan penggalian yaitu

sebesar 0.120671 dan tidak signifikan pada derajat signifikansi 5%

yang ditunjukkan dengan probabilitas sebesar 0.7037 (tabel 4.25).

Artinya jika sektor pertambangan dan penggalian naik 1% maka

akan menyebabkan kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

sebesar 0.120671% dengan asumsi variabel-variabel yang lain

tetap.

Adanya hubungan yang positif dan tidak signifikan antara

sektor pertambangan dan penggalian dengan Pendapatan Asli

Daerah (PAD), diduga karena distribusi sektor ini terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak pengambilan bahan

galian golongan C yang masih kurang maksimal. Bahan galian

golongan C tersebut terdiri dari beberapa jenis bahan galian dan

tambang, antara lain tambang pasir dan kerikil, tanah liat, batu

kapur, batu kali, batu gunung dan lain-lain. Di Kabupaten

Page 137: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Sukoharjo terdapat banyak barang tambang yang termasuk ke

dalam bahan galian golongan C, akan tetapi hal tersebut kurang

membantu dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

2. Analisis PDRB Sektor Sekunder Terhadap PAD

a) Pengaruh PDRB Sektor Industri Pengolahan

Hasil estimasi Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan

bahwa variabel sektor industri pengolahan mempunyai pengaruh

negatif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kabupaten Sukoharjo. Hubungan yang negatif ini tidak sesuai

dengan hipotesis penelitian, yang menyatakan bahwa variabel

sektor industri pengolahan mempunyai hubungan positif terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Koefisien variabel sektor industri

pengolahan yaitu sebesar -1.146838 dan signifikan pada derajat

signifikansi 5% yang ditunjukkan dengan probabilitas sebesar

0.0019 (tabel 4.30). Artinya jika sektor industri pengolahan naik

1% maka akan menyebabkan penurunan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) sebesar 1.146838% dengan asumsi variabel-variabel yang

lain tetap.

Sektor industri di Kabupaten Sukoharjo terdiri dari industri

kecil, menengah dan industri besar. Industri kecil dan menengah di

Kabupaten Sukoharjo jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun,

dan merupakan salah satu sektor yang berpotensi besar. Hubungan

yang negatif antara sektor industri dan Pendapatan Asli Daerah

Page 138: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

(PAD), diduga karena industri pengolahan tidak dapat

berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara

langsung. Pengembangan industri di Kabupaten Sukoharjo oleh

pemerintah daerah sudah cukup baik, dengan dilakukannya

penyuluhan dan pelatihan kepada para pelaku industri, sehingga

distribusi sektor industri bisa meningkat dari tahun ke tahun.

Walaupun sektor industri merupakan sektor yang berpotensi besar

di Kabupaten Sukoharjo, akan tetapi peranannya terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak terlalu besar. Hal tersebut

disebabkan karena sektor industri hanya memberikan kontribusi

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak dan

retribusi yang jumlahnya kecil.

Dalam usaha pengembangan sektor industri di Kabupaten

Sukoharjo, pemerintah daerah Kabupaten Sukoharjo telah berusaha

semaksimal mungkin. Cara yang ditempuh antara lain adalah

dengan melaksanakan pelatihan dan pembinaan, serta memberikan

kesempatan kepada para pelaku industri untuk mengikuti pameran-

pameran industri baik di Kabupaten Sukoharjo maupun di kota-

kota besar lainnya. Usaha untuk memajukan sektor industri

tersebut memerlukan biaya yang diambil dari pendapatan daerah,

sehingga hubungan antara Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan

sektor industri adalah negatif.

Page 139: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

b) Pengaruh PDRB Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

Hasil estimasi Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan

bahwa variabel sektor listrik, gas dan air bersih mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Kabupaten Sukoharjo. Hubungan yang positif ini sesuai

dengan hipotesis penelitian, yang menyatakan bahwa variabel

sektor listrik, gas dan air bersih mempunyai hubungan positif

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Koefisien variabel sektor

listrik, gas dan air bersih yaitu sebesar 1.646242 dan signifikan

pada derajat signifikansi 5% yang ditunjukkan dengan probabilitas

sebesar 0.0000 (tabel 4.30). Artinya jika sektor listrik, gas dan air

bersih naik 1% maka akan menyebabkan kenaikan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) sebesar 1.646242% dengan asumsi variabel-variabel

yang lain tetap.

Sektor listrik, gas dan air bersih merupakan salah satu

sektor yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat

Kabupaten Sukoharjo. Setelah tahun 1998, distribusi sektor ini

terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Hal tersebut disebabkan oleh

semakin meningkatnya jumlah perumahan yang menggunakan

listrik, gas dan air bersih di Kabupaten Sukoharjo. Sektor ini sangat

mempengaruhi Pendapatan Asli daerah (PAD) pada pos pajak

daerah. Dengan peningkatan pada sektor listrik, gas dan air bersih

Page 140: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

maka juga akan meningkatkan pajak daerah, yang akan

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

c) Pengaruh PDRB Sektor Bangunan

Hasil estimasi Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan

bahwa variabel sektor bangunan mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten

Sukoharjo. Hubungan yang positif ini sesuai dengan hipotesis

penelitian, yang menyatakan bahwa variabel sektor bangunan

mempunyai hubungan positif terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD). Koefisien variabel sektor bangunan yaitu sebesar 1.501619

dan signifikan pada derajat signifikansi 5% yang ditunjukkan

dengan probabilitas sebesar 0.0037 (tabel 4.30). Artinya jika sektor

bangunan naik 1% maka akan menyebabkan kenaikan Pendapatan

Asli Daerah (PAD) sebesar 1.501619% dengan asumsi variabel-

variabel yang lain tetap.

Adanya hubungan yang positif antara sektor bangunan dan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) diduga disebabkan oleh semakin

meningkatnya hak guna dan kepemilikan bangunan oleh penduduk

Kabupaten Sukoharjo. Sektor bangunan mempengaruhi Pendapatan

Asli Daerah (PAD) pada pos pajak daerah. Meningkatnya hak guna

dan kepemilikan bangunan ini dipengaruhi oleh semakin

banyaknya bangunan yang didirikan di wilayah Kabupaten

Sukoharjo dan semakin meningkatnya jumlah penduduk

Page 141: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Kabupaten Sukoharjo. Dengan meningkatnya jumlah penduduk,

maka kebutuhan akan tempat tinggal yang memadai akan semakin

bertambah. Hal tersebut dapat ditunjukan dengan semakin

banyaknya pembangunan perumahan penduduk yang

memanfaatkan lahan pertanian seperti sawah yang telah dialih

fungsikan.

3. Analisis PDRB Sektor Tersier Terhadap PAD

a) Pengaruh PDRB Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Hasil estimasi Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan

bahwa variabel sektor perdagangan, hotel dan restoran mempunyai

pengaruh negatif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Kabupaten Sukoharjo. Hubungan yang negatif ini tidak

sesuai dengan hipotesis penelitian, yang menyatakan bahwa

variabel sektor perdagangan, hotel dan restoran mempunyai

hubungan positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Koefisien variabel sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu

sebesar -1.444158 dan signifikan pada derajat signifikansi 5%

yang ditunjukkan dengan probabilitas sebesar 0.0470 (tabel 4.36).

Artinya jika sektor perdagangan, hotel dan restoran naik 1% maka

akan menyebabkan penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

sebesar 1.444158% dengan asumsi variabel-variabel yang lain

tetap.

Page 142: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Adanya hubungan negatif antara sektor perdagangan, hotel

dan restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) diduga

disebabkan karena kurang berkembangnya sektor tersebut di

Kabupaten Sukoharjo. Salah satu faktor yang mempengaruhinya

adalah kurang berkembangnya sektor pariwisata di Kabupaten

Sukoharjo. Kurang berkembangnya sektor pariwisata

menyebabkan wisatawan atau penduduk dari luar daerah

Kabupaten Sukoharjo kurang tertarik untuk berkunjung, sehingga

kegiatan perdagangan, hotel dan restoran di Kabupaten Sukoharjo

kurang memberikan kontribusi yang maksimal terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

b) Pengaruh PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Hasil estimasi Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan

bahwa variabel sektor pengangkutan dan komunikasi mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Kabupaten Sukoharjo. Hubungan yang positif ini sesuai

dengan hipotesis penelitian, yang menyatakan bahwa variabel

sektor pengangkutan dan komunikasi mempunyai hubungan positif

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Koefisien variabel sektor

pengangkutan dan komunikasi yaitu sebesar 3.299830 dan

signifikan pada derajat signifikansi 5% yang ditunjukkan dengan

probabilitas sebesar 0.0001 (tabel 4.36). Artinya jika sektor

pengangkutan dan komunikasi naik 1% maka akan menyebabkan

Page 143: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 3.299830%

dengan asumsi variabel-variabel yang lain tetap.

Hubungan positif antara sektor pengangkutan dan

komunikasi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) diduga

disebabkan oleh semakin meningkatnya distribusi sektor

pengangkutan dan komunikasi dari tahun ke tahun, seiring dengan

semakin majunya teknologi dan semakin pentingnya sektor

transportasi bagi penduduk Kabupaten Sukoharjo. Selain itu, sektor

pengangkutan sangat diperlukan untuk mendistribusikan hasil

produksi dari industri di Kabupaten Sukoharjo ke daerah lain.

Dengan semakin meningkatnya sektor industri, maka juga akan

berpengaruh terhadap sektor pengangkutan dan komunikasi.

c) Pengaruh PDRB Sektor Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan

Hasil estimasi Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan

bahwa variabel sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sukoharjo. Hubungan yang positif

ini sesuai dengan hipotesis penelitian, yang menyatakan bahwa

variabel sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan mempunyai

hubungan positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Koefisien variabel sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan

yaitu sebesar 3.040000 dan signifikan pada derajat signifikansi 5%

yang ditunjukkan dengan probabilitas sebesar 0.0205 (tabel 4.36).

Page 144: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Artinya jika sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan naik 1%

maka akan menyebabkan kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

sebesar 3.040000% dengan asumsi variabel-variabel yang lain

tetap.

Hubungan positif antara sektor keuangan, sewa dan jasa

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) diduga karena kontribusi

bank, lembaga keuangan non bank dan jasa penunjang keuangan

lain di Kabupaten Sukoharjo mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun. Semakin majunya kegiatan perekonomian suatu daerah,

maka kegiatan penunjang seperti sektor keuangan akan mengalami

kemajuan yang cukup pesat, dan berpengaruh positif terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu, dengan meningkatnya

sektor industri maka juga akan meningkatkan sektor investasi,

yang juga akan mempengaruhi peningkatan sektor jasa keuangan.

d) Pengaruh PDRB Sektor Jasa-jasa

Hasil estimasi Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan

bahwa variabel sektor jasa-jasa mempunyai pengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kabupaten Sukoharjo. Hubungan yang negatif ini tidak sesuai

dengan hipotesis penelitian, yang menyatakan bahwa variabel

sektor jasa-jasa mempunyai hubungan positif terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD). Koefisien variabel sektor jasa-jasa yaitu

sebesar -1.151384 dan tidak signifikan pada derajat signifikansi

Page 145: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

5% yang ditunjukkan dengan probabilitas sebesar 0.1823 (tabel

4.25). Artinya jika sektor jasa-jasa naik 1% maka akan

menyebabkan penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar

1.151384% dengan asumsi variabel-variabel yang lain tetap.

Sektor jasa-jasa kurang berperan secara langsung dalam

Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena tidak memberikan

keuntungan secara langsung terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD), sehingga terjadi hubungan negatif dan tidak signifikan.

Sektor jasa-jasa dibagi menjadi dua, yaitu jasa pemerintahan umum

dan swasta. Sektor jasa pemerintahan umum lebih mendominasi

daripada sektor jasa swasta, hal tersebut menunjukan bahwa

banyak penduduk Kabupaten Sukoharjo lebih memilih untuk

menggunakan fasilitas jasa dari pemerintah daripada swasta.

Fasilitas jasa tersebut antara lain adalah fasilitas sekolah, rumah

sakit, dan lain-lain. Peningkatan sektor jasa-jasa akan mengurangi

pendapatan daerah, karena sektor jasa-jasa adalah sektor yang

berfungsi melakukan pelayanan publik.

Page 146: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini akan disajikan beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan

hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Dari kesimpulan

yang ada, penulis berusaha memberikan saran sehubungan dengan permasalahan

yang telah dikemukakan, sehingga hal ini dapat menjadi bahan masukan bagi

pihak-pihak yang berkaitan.

A. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan mengenai Analisis Pengaruh Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) antara lain

sebagai berikut:

1. Pengaruh PDRB Sektor Primer

Sektor pertanian mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan,

diduga karena terus menurunnya distribusi sektor ini dari tahun ke tahun.

Pada awalnya, Kabupaten Sukoharjo merupakan kawasan pertanian yang

sebagian besar wilayahnya digunakan untuk kegiatan pertanian, tapi

setelah tahun 1998 kontribusi sektor pertanian semakin berkurang dari

tahun ke tahun. Disamping itu, pergeseran struktur perekonomian dari

wilayah pertanian menjadi wilayah industri juga menjadi penyebab

menurunnya kontribusi sektor pertanian terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Kabupaten Sukoharjo.

Page 147: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Sektor pertambangan dan penggalian mempunyai pengaruh positif

dan tidak signifikan, diduga karena distribusi sektor ini terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak pengambilan bahan galian

golongan C di Kabupaten Sukoharjo yang belum maksimal. Bahan galian

golongan C terdiri dari beberapa jenis bahan galian dan tambang, antara

lain tambang pasir dan kerikil, tanah liat, batu kapur, batu kali, batu

gunung dan lain-lain.

2. Pengaruh PDRB Sektor Sekunder

Sektor industri pengolahan mempunyai pengaruh negatif dan

signifikan, diduga karena tidak adanya Peraturan Daerah yang mengatur

tentang kontribusi sektor industri secara langsung terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD). Pengembangan industri di Kabupaten Sukoharjo oleh

pemerintah daerah sudah cukup baik. Cara yang ditempuh antara lain

adalah dengan melaksanakan pelatihan dan pembinaan, serta memberikan

kesempatan kepada pelaku industri untuk mengikuti pameran industri baik

di Kabupaten Sukoharjo maupun di kota besar lainnya. Usaha untuk

memajukan sektor industri memerlukan biaya yang diambil dari

pendapatan daerah, sehingga hubungan antara Pendapatan Asli Daerah

(PAD) dengan sektor industri adalah negatif.

Sektor listrik, gas dan air bersih mempunyai pengaruh positif dan

signifikan, diduga karena sektor ini merupakan sektor yang berhubungan

dengan kebutuhan sehari-hari penduduk Kabupaten Sukoharjo. Setelah

tahun 1998, distribusi sektor ini mengalami peningkatan dari tahun ke

Page 148: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

tahun. Hal tersebut disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah

perumahan yang menggunakan listrik, gas dan air bersih di Kabupaten

Sukoharjo. Dengan meningkatnya sektor ini maka juga akan

meningkatkan pajak daerah.

Sektor bangunan mempunyai pengaruh positif dan signifikan,

diduga karena semakin meningkatnya hak guna dan kepemilikan

bangunan penduduk Kabupaten Sukoharjo. Meningkatnya hak guna dan

kepemilikan bangunan ini dipengaruhi oleh semakin banyaknya bangunan

yang didirikan di Kabupaten Sukoharjo dan semakin meningkatnya jumlah

penduduk Kabupaten Sukoharjo. Peningkatan sektor ini akan

mempengaruhi kenaikan pajak bumi dan bangunan.

3. Pengaruh PDRB Sektor Tersier

Sektor perdagangan, hotel dan restoran mempunyai pengaruh

negatif dan signifikan, diduga disebabkan karena kurang berkembangnya

sektor pariwisata di Kabupaten Sukoharjo. Kurang berkembangnya sektor

pariwisata menyebabkan wisatawan atau penduduk dari luar daerah

kurang tertarik untuk berkunjung, sehingga kegiatan perdagangan, hotel

dan restoran di Kabupaten Sukoharjo kurang memberikan kontribusi yang

maksimal terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), baik dari pajak

maupun retribusi daerah.

Sektor pengangkutan dan komunikasi mempunyai pengaruh positif

dan signifikan, diduga disebabkan oleh semakin meningkatnya distribusi

sektor ini dari tahun ke tahun, seiring dengan semakin majunya teknologi

Page 149: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

dan semakin pentingnya sektor transportasi bagi penduduk Kabupaten

Sukoharjo. Selain itu, sektor pengangkutan sangat diperlukan untuk

mendistribusikan hasil produksi dari industri di Kabupaten Sukoharjo ke

daerah lain. Dengan semakin meningkatnya sektor industri, maka juga

akan berpengaruh terhadap sektor pengangkutan dan komunikasi.

Sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan mempunyai pengaruh

positif dan signifikan, diduga karena kontribusi bank, lembaga keuangan

non bank dan jasa penunjang keuangan lain di Kabupaten Sukoharjo

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Semakin majunya kegiatan

perekonomian suatu daerah, maka kegiatan penunjang seperti sektor

keuangan akan mengalami kemajuan yang pesat dan berpengaruh positif

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu, dengan meningkatnya

sektor industri maka juga akan meningkatkan sektor investasi, yang juga

akan mempengaruhi peningkatan sektor jasa keuangan.

Sektor jasa-jasa kurang berperan dalam Pendapatan Asli Daerah

(PAD). Sektor jasa-jasa dibagi menjadi dua, yaitu jasa pemerintahan

umum dan swasta. Sektor jasa pemerintahan umum lebih mendominasi

daripada sektor jasa swasta, hal tersebut menunjukan bahwa banyak

penduduk Kabupaten Sukoharjo lebih memilih untuk menggunakan

fasilitas jasa dari pemerintah daripada swasta. Fasilitas jasa tersebut antara

lain adalah fasilitas sekolah, rumah sakit, dan lain-lain. Peningkatan sektor

jasa-jasa akan mengurangi pendapatan daerah, karena sektor jasa-jasa

adalah sektor yang berfungsi melakukan pelayanan publik.

Page 150: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

B. Saran

1. Sektor pertanian yang terus menurun menunjukan bahwa terjadi

pergeseran dari wilayah pertanian menjadi wilayah non-pertanian. Selain

itu masalah iklim maupun keadaan alam yang mulai berubah menjadi

halangan dalam peningkatan sektor pertanian. Langkah-langkah

peningkatan sektor pertanian adalah dengan meningkatkan produktivitas

serta membatasi pihak swasta untuk melakukan alih fungsi lahan pertanian

menjadi kawasan perumahan. Peningkatan produktivitas pertanian dapat

dilakukan misalnya dengan memperbaiki irigasi, penggunaan pupuk

organik, dan inovasi teknologi pertanian.

2. Langkah-langkah yang perlu dilakukan pada sektor pertambangan dan

penggalian antara lain adalah peningkatan kinerja pajak pengambilan

bahan galian golongan C. Masalah korupsi dan penyimpangan pajak

merupakan hal yang perlu dibenahi untuk meningkatkan kontribusi sektor

ini, karena bahan tambang dan galian merupakan kekayaan alam yang

dapat habis, sehingga tidak memungkinkan meningkatkan sumber daya

alam yang sudah ada. Selain itu, penertiban penggalian liar juga perlu

dilakukan, agar kekayaan alam yang merupakan potensi daerah tidak

dieksploitasi begitu saja.

3. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan sektor

industri pengolahan antara lain adalah dengan menarik lebih banyak

investor. Dengan masuknya lebih banyak investor, diharapkan akan

meningkatkan perekonomian daerah, sehingga akan meningkatkan

Page 151: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemerintah daerah juga diharapkan segera

mengikuti aturan tentang pemberian ijin usaha secara gratis kepada para

pelaku industri yang baru. Memperbaiki penarikan pajak atas hasil industri

juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kontribusi sektor

industri pengolahan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

4. Sektor listrik, gas dan air bersih perlu mendapatkan perhatian oleh

pemerintah daerah. Sektor ini merupakan sektor utama yang berkaitan

dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat Kabupaten Sukoharjo, serta

menjadi inti dari semua kegiatan industri di wilayah Kabupaten Sukoharjo.

Untuk lebih meningkatkan kontribusi sektor listrik, gas dan air bersih,

pemerintah daerah diharapkan terlebih dahulu meningkatkan pelayanan

pada sektor ini. Dengan peningkatan pelayanan, maka akan meningkatkan

permintaan listrik, gas dan air bersih.

5. Sektor bangunan hendaknya dapat lebih ditingkatkan lagi. Merupakan

suatu dilema apabila mendorong sektor ini, karena sektor bangunan yang

ada sekarang ini banyak mengambil wilayah pertanian untuk dialih

fungsikan. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu dibenahi oleh

pemerintah daerah, yaitu pada sisi penerimaan pajak daerah. Perlu adanya

penertiban penyimpangan terhadap penerimaan pajak, agar pendapatan

dari pajak dapat maksimal. Pembangunan rumah susun murah untuk

penduduk juga diharapkan mampu meningkatkan pajak bumi dan

bangunan, juga memperbaiki tata kota.

Page 152: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

6. Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah untuk

meningkatkan sektor perdagangan, hotel dan restoran antara lain adalah

dengan memperbaiki sektor pariwisata di Kabupaten Sukoharjo. Dengan

perbaikan tersebut, diharapkan akan lebih banyak menarik wisatawan dari

luar daerah Kabupaten Sukoharjo untuk berkunjung. Dengan semakin

bertambahnya wisatawan yang datang, maka diharapkan akan

meningkatkan sektor hotel dan restoran yang ada di Kabupaten Sukoharjo.

Untuk meningkatkan perdagangan, pemerintah daerah hendaknya lebih

memperhatikan fasilitas perdagangan, misalnya pasar tradisional, untuk

meningkatkan kegiatan perdagangan dan retribusi daerah.

7. Langkah-langkah yang dilakukan untuk meningkatkan sektor

pengangkutan dan komunikasi antara lain dengan memperbaiki sarana dan

prasarana, misalnya memperbaiki jalan raya yang rusak dan pembangunan

jaringan-jaringan komunikasi tanpa kabel maupun menggunakan kabel.

Dengan dilakukan perbaikan tersebut, diharapkan meningkatkan kontribusi

sektor pengangkutan dan komunikasi pada khususnya, dan sektor lain

seperti sektor industri pada umumnya, juga akan meningkatkan pajak dan

retribusi daerah.

8. Langkah-langkah yang dilakukan untuk meningkatkan sektor keuangan,

sewa dan jasa perusahaan antara lain dengan memperbaiki kinerja

keuangan bank maupun lembaga keuangan non-bank. Selain itu,

peningkatan investasi juga diharapkan mampu meningkatkan sektor

keuangan, sewa dan jasa perusahaan. Peningkatan investasi tersebut dapat

Page 153: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

dilakukan dengan menciptakan kondisi serta situasi politik dan keamanan

yang kondusif untuk memberi jaminan kepada investor.

9. Sektor jasa-jasa tidak memberikan keuntungan secara langsung terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peningkatan sektor jasa-jasa, diharapkan

dapat meningkatkan kontribusi sektor-sektor lain untuk meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peningkatan sektor jasa dapat dilakukan

dengan peningkatan fasilitas umum, misalnya sekolah dan rumah sakit.

Peningkatan sektor jasa akan mengurangi pendapatan daerah, karena

sektor jasa adalah sektor yang berfungsi melakukan pelayanan publik.

Akan tetapi dengan peningkatan sektor jasa-jasa, diharapkan dapat

meningkatkan kesejahteraan penduduk.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder selama 20

tahun, diharapkan penelitian selanjutnya dengan tema yang sama, peneliti

menggunakan metode observasi dan data yang lebih banyak.

2. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data yang bersumber dari

BPS, dimana hasil perhitungan secara empirik terkadang tidak spesifik.

3. Penelitian ini menganalisis pengaruh Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara menyeluruh,

dengan tema penelitian yang sama sebaiknya peneliti selanjutnya dapat

mempertimbangkan untuk meneliti salah satu pos Pendapatan Asli Daerah

(PAD) agar hasilnya lebih spesifik.