repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · pengaruh...

164
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MTs AL-MAFATIH JAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) oleh Sukmawati 1113013000016 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: duongkien

Post on 19-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA

PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII

MTs AL-MAFATIH JAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd.)

oleh

Sukmawati

1113013000016

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

i

ABSTRAK

Sukmawati, NIM : 1113013000016. Pengaruh Penggunaan Media Video Kinerja

Presiden Joko Widodo dalam Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas

VII MTs Al-Mafatih Jakarta. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2018.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan media video

terhadap keterampilan menulis karangan narasi. Penelitian ini dilaksanakan di MTs

Al-Mafatih Jakarta pada kelas VII semester I tahun pelajaran 2017/2018. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan teknik

nonequivalent control group design. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 33

siswa pada kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen dan 33 siswa pada kelas VII-2

sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian ini berupa testulis berbentuk essay (tes

subjektif) menulis karangan narasi. Teknik analisis data menggunakan bantuan

program SPSS 22 for windows.

Berdasarkan hasil posttest diperoleh bahwa rata-rata keterampilan menulis

karangan narasi dengan menggunakan media video (kelas eksperimen) lebih tinggi

dibandingkan rata-rata keterampilan menulis karangan narasi dengan tidak

menggunakan media video (kelas kontrol). Rata-rata nilai pretest yang diperoleh

kelas eksperimen yaitu sebesar 48,93. Rata-rata nilai pretest kelas kontrol yaitu

sebesar 49,24. Setelah diberikan perlakuan pada salah satu sampel (kelas eksperimen)

dengan menerapkan media video, maka diperoleh rata-rata posttest kelas eksperimen

yaitu sebesar 80,90. Sedangkan rata-rata posttest kelas kontrol yang tidak diberikan

perlakuan yaitu sebesar 75,66. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest

kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol yaitu 80,90 > 75,66.

Uji hipotesis dilakukan dengan cara menghitung uji t dengan bantuan program

SPSS 22 for windows. Hasil uji t pretest kelas eksperimen maupun kelas kontrol

sebesar 0,902 > 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak terdapat

pengaruh antara hasil pretest di kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Hasil uji t

posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol, diketahui sebesar 0,030 < 0,05

sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, terdapat pengaruh media video tentang

kinerja Presiden Joko Widodo terhadap keterampilan menulis karangan narasi pada

siswa kelas VII MTs Al- Mafatih Palmerah, Jakarta Barat tahun pelajaran 2017/2018.

Kata Kunci : media video, ketampilan menulis, karangan narasi

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

ii

ABSTRACT

Sukmawati, NIM: 1113013000016. The Influence Of Video Media Uses of

Performance by President Joko Widodo on the Development Skill of Writing

Narrative Text on Student of Class VII MTs Al-Mafatih Jakarta. Skripsi of

Indonesian Language and Literature Education. Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training. State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta. 2018.

This research aims to show the influence of video media on the development

skill of writing narrative text. The study was conducted in Mts Al-Mafatih Jakarta on

2017/2018. The method used is quasi experiment by applying a technique

nonequivalent control group design. Sample of this research are 33 of student on VII-

1 class as experiment class and 33 of student on VII-2 class as control class. The

instrument were used in this research are essay test (subjective test) to writing a

narrative text. Data analysis technique using SPSS 22 For windows.

Based on post test result obtained that skill of writing narrative text by video

(experiment class) be higher than skill of writing narrative text without using video

(control class). The pretest result of experiment class are 48.93, and control class are

49.24. Having given a treatment at one sample (experiment class) by video, then

obtained of posttest result on experiment class are 80.90, and control class are 75.66

without applaying the video. That’s show if posttest result of experiment class be

higher than control class, that is 80.90>75.66.

Hypothesis test done by trial t and program of SPSS 22 for windows. The

result of trial t onpretest of experiment class and control class are 0.902 > 0.05, so H0

achieved and H1 rejected. Its mean nothing influence of pretest result in control class

and experiment class. The result of trialt on posttest of experiment class and control

class are 0.030<0.05, so H0 rejected and H1 achieved. Its mean have influence of

video media about the performance of president Joko Widodo on the development

skill of writing narrative text on student of class VII MTs Al-Mafatih Palmerah, West

Jakarta on 2017/2018.

Key words: video media, writing skill, narrative text.

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Penggunaan Media Video Kinerja Presiden Joko Widodo dalam

Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas VII Mts Al-Mafatih

Jakarta”. Solawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

Saw, kepada keluarga dan para sahabatnya, serta kita sekalian selaku umatnya.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus, terimakasih tersebut

disampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Makyun Subuki, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Toto Edidarmo, M.A., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Elvi Susanti, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan kepada penulis selama

proses pembuatan skripsi ini.

5. Dra. Mahmudah Fitriyah, M. Pd., selaku penguji skripsi pertama dan Dr.

Hindun, M.Pd., selaku penguji skripsi kedua yang telah memberikan saran

dan arahan untuk melakukan perbaikan.

6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

banyak membantu dan mengembangkan ilmu selama penulis mengikuti

proses perkuliahan.

7. H. Ahmad Rizki Hamami, M.Pd.I.,selaku kepala madrasah MTs Al-

Mafatih Jakarta yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

iv

8. Endang Sri Sumarni, S.Pd., selaku Guru Bidang Studi bahasa Indonesia

yang telah memberikan dukungan dan saran kepada penulis selama

penelitian berlangsung.

9. Ade Prianto, selaku kepala tata usaha MTs Al-Mafatih Jakarta yang telah

membantu penulis untuk mengumpulkan data-data terkait MTs Al-Mafatih

Jakarta.

10. Keluarga tercinta, Sumiyati dan Mamat Sasmitha selaku orang tua,

Supriyadi, Suherdiah, Suziyawati selaku kakak dan juga Adetiya Wahyuni

selaku adik penulis yang selalu memberikan doa, cinta, dukungan, materi,

semangat dan motivasi yang luar biasa kepada penulis setiap waktunya.

11. Mochammad Irfan Bahtiar, selaku karib penulis yang telah bersedia

menemani penulis dalam mencari referensi dan tidak pernah bosan

memberikan motivasi setiap waktunya.

12. Keluarga Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang senantiasa saling

bertukar informasi dan pengalaman yang berarti.

13. Perempuan-perempuan luar biasa Cinta Tulang Ikan, Anisa Rahayu, Arini

Hidayah, Ferrara Ferronica, Khusnul Chotimah, Luthfiatul Fuadah, dan

Priyanka Raki Anindita yang selalu bersedia berbagi cinta, kasih, sayang,

ruang, waktu, tenaga serta pikirannya kepada penulis setiap waktunya.

14. Maulida Rahmah, selaku sahabat penulis yang telah meminjamkan

laptopnya untuk menyusun skripsi ini.

Semoga Allah membalas segala kebaikan dan bantuan yang telah

diberikan kepada penulis. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan

untuk perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Jakarta, Agustus 2018

S.W.

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

ABSTRACT .............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 5

D. Perumusan Masalah .................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORETIS.................................................................................. 7

A. Media Pembelajaran .................................................................................... 7

1.Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ................................................ 8

2.Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran ............................ 12

3.Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ................................................ 15

4.Jenis-jenis Media Pembelajaran ............................................................. 16

B. Media Audio Visual .................................................................................. 18

C. Video ......................................................................................................... 20

D. Presiden Ir. Joko Widodo .......................................................................... 23

E. Keterampilan Menulis ............................................................................... 29

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

vi

F. Karangan Narasi ........................................................................................ 33

1.Ciri-ciri Karangan Narasi .......................................................................... 34

2.Tujuan Menulis Narasi .............................................................................. 35

3.Jenis-jenis Karangan Narasi ...................................................................... 35

4.Langkah-langkah Pengembangan Narasi .................................................. 37

G. Penelitian Relevan ..................................................................................... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 40

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 40

B. Metode Penelitian...................................................................................... 40

C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 43

D. Teknik Pengumpulan Data…... ................................................................. 44

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian…... ........................................................ 46

F. Instumen Penelitian…... ............................................................................ 48

G. Teknik Analisis Data…... .......................................................................... 53

H. Hipotesis Statistik…... .............................................................................. 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 56

A. Profil Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mafatih Jakarta Barat Tahun Pelajaran

2017-2018 ................................................................................................ 56

B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 59

C. Hasil Analisis ............................................................................................ 80

D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 84

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 87

A. Simpulan ................................................................................................... 87

B. Saran .......................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 89

LAMPIRAN

RIWAYAT PENULIS

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) kelas ekspeimen

Lampiran 2 : RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) kelas kontrol

Lampiran 3 : Teks tentang kisah perjalanan hidup Presiden Joko Widodo

hingga sukses menjadi Presiden Indonesia yang ke tujuh

Lampiran 4 : Deskripsi penilaian pretest siswa kelas kontrol

Lampiran 5 : Deskripsi penilaian posttest siswa kelas kontrol

Lampiran 6 : Deskripsi penilaian pretest siswa kelas eksperimen

Lampiran 7 : Deskripsi penilaian posttest siswa kelas eksperimen

Lampiran 8 : Hasil karya siswa

Lampiran 9 : Kegiatan awal pertemuan pembelajaran kelas kontrol dan

eksperimen

Lampiran 10 : Proses pembelajaran posttest kelas kontrol dan eksperimen

Lampiran 11 : Surat bimbingan skripsi

Lampiran 12 : Surat izin penelitian

Lampiran 13 : Surat pernyataan penelitian dari sekolah

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Pola Penelitian

Gambar 4.1 Grafik frekuensi nilai pretest kelas kontrol

Gambar 4.2 Grafik frekuensi nilai posttest kelas kontrol

Gambar 4.3 Grafik frekuensi nilai pretest kelas eksperimen

Gambar 4.4 Grafik frekuensi nilai posttest kelas eksperimen

Gambar 4.5 Grafik nilai rata-rata kelas eksperimen dan kontrol

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan belajar siswa pada dasarnya dapat dipengaruhi oleh

berbagai faktor salah satunya adalah faktor kelengkapan sarana belajar siswa.

Tiap individu tentunya memiliki kenyamanan yang berbeda-beda dalam

proses belajar, ada individu yang lebih mudah mengerti materi pembelajaran

apabila disertai dengan audio dan ada pula individu yang lebih mudah

mengerti materi pembelajaran apabila disertai dengan visual. Sehingga

kelengkapan fasilitas sekolah dapat memengaruhi proses belajar siswa di

dalam kelas. Proses pembelajaran tentu akan lebih mudah dilakukan jika

dilengkapi dengan sarana media pembelajaran. Untuk itu, media pembelajaran

menjadi bagian penting yang mendukung keberhasilan dalam proses

pembelajaran.

Media pembelajaran yang baik adalah media pembelajaran yang tepat

dalam penerapannya dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Media

pembelajaran perlu dipelajari dan dikuasi oleh guru, karena media

pembelajaran dapat membantu guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran kepada siswa secara baik dan siswa pun terbantu dalam

memahami materi tersebut menjadi sangat mudah. Media pembelajaran juga

dapat memberikan pengalaman baru bagi siswa secara menyeluruh, salah

satunya dapat dirasakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Pembelajaran bahasa Indonesia adalah suatu proses melatih

keterampilan berbahasa siswa, terdapat empat keterampilan dasar berbahasa

yang harus dipelajari oleh siswa salah satunya adalah keterampilan menulis.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan ide atau

gagasan pribadi ke dalam tulisan. Keahlian dalam menulis tentunya tidak

datang begitu saja, melainkan melalui proses bertahap dengan latihan secara

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

2

terus menerus. Semakin sering latihan menulis maka semakin baik pula

tulisan yang akan dihasilkan.

Tulisan yang baik adalah tulisan yang dapat menghibur dan

memberikan manfaat kepada pembaca. Seringkali pembelajaran menulis

dianggap sulit untuk sebagian besar siswa. Berdasarkan pengalaman pribadi

peneliti dalam Praktik Profesi Keguruan Terpadu pada tingkat MTs (madrasah

tsanawiyah) menemukan temuan bahwa hasil belajar siswa masih sangat

rendah dalam kegiatan menulis. Hal ini disebabkan oleh sulitnya siswa dalam

mengembangkan ide atau gagasan menjadi sebuah karya tulis.

Pada umumnya ketidakefektifan pembelajaran menulis seringkali

disebabkan oleh siswa yang asik sendiri, mengobrol dengan temannya saling

bertukar cerita pada saat jam pembelajaran. Hal ini mungkin disebabkan

ketidaktertarikan siswa dengan pembelajaran karena kurangnya pembaharuan

metode serta media yang diterapkan oleh guru. Seharusnya, guru dapat

memotivasi siswa agar obrolan-obrolan sesama temannya itu bermanfaat

menjadi sebuah karya tulis. Siswa terkadang belum mampu mengangkat

pengalaman tersebut menjadi sebuah masalah yang akan diangkat menjadi ide

cerita dikarenakan daya kreativitas yang tidak terangsang. Tujuan

pembelajaran menulis pada dasarnya bukanlah untuk melatih siswa menjadi

sastrawan, penulis, dan sebagainya. Pembelajaran menulis melatih siswa agar

terbiasa untuk menuangkan ide menjadi bentuk tertulis yang logis, jelas, dan

ringkas. Siswa yang telah terbiasa melakukan hal tersebut, maka dapat

dijadikan bekal untuk masa depannya kelak.

Berdasarkan hal tersebut, maka guru harus dapat memotivasi siswa

dalam upaya menuangkan ide kreatif menjadi sebuah karya tulis. Guru

memerlukan media pembelajaran yang menarik guna merangsang ide dan

kreativitas siswa khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia mengenai

keterampilan menulis. Salah satu upaya guru yang dapat dilakukan untuk

membantu siswa dalam menggali idenya adalah dengan menghadirkan sosok

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

3

tokoh yang tidak asing bagi siswa. Tokoh tersebut dapat dihadirkan melalui

media pembelajaran, tanpa harus menghadirkan bentuk nyatanya. Zaman

modern ini, sangat sulit memilih tokoh yang familier bagi siswa. Presiden

Joko Widodo adalah presiden ketujuh Indonesia yang mulai menjabat sejak

tahun 2014 sampai saat ini. Maka dari itu Presiden Joko Widodo merupakan

tokoh yang familier bagi siswa, sehingga guru dapat menghadirkan sosok

presiden Joko Widodo melalui media pembelajaran guna merangsang ide

siswa dalam kegiatan menulis. Kegiatan menulis yang dapat dilakukan berupa

menulis karangan, salah satunya adalah menulis karangan narasi. Karangan

narasi merupakan jenis karangan berupa cerita yang merincikan suatu

peristiwa berdasarkan urutan waktu. Karangan narasi bisa pula berupa

biografi atau otobiografi. Materi menulis karangan narasi dapat ditemukan

dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP/MTs. Dalam hal ini,

guru terkadang hanya fokus terhadap pemahaman siswa secara teori, sehingga

siswa sulit menuangkan ide dalam menulis karangan narasi. Padahal metode

dan media pembelajaran yang kurang tepat bisa menjadi salah satu faktor

penyebab pembelajaran menulis karangan narasi tidak lagi aktif dan produktif.

Video merupakan salah satu media pembelajaran yang banyak

diminati oleh semua kalangan tentunya dapat digunakan dalam pembelajaran

menulis karangan narasi, salah satunya adalah dengan menghadirkan

informasi tentang tokoh yang familier dalam bentuk video. Video merupakan

alat penyebar informasi yang paling mudah ditangkap dan diingat oleh semua

kalangan. Video menjadi salah satu pilihan alternatif untuk menciptakan ide

siswa dalam membuat sebuah karya, karena video dapat menyajikan

gambaran realita kehidupan yang dikemas menjadi bentuk tontonan sehingga

siswa tidak merasakan kejenuhan jika dibandingkan dengan metode ceramah

dari guru. Video juga dapat mempermudah siswa untuk berimajinasi tentang

objek yang ingin dijelaskan oleh guru. Guru dapat menampilkan objek seakan

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

4

nyata kepada siswa, karena video menyajikan gambar berupa suara secara

bersamaan.

Peneliti melakukan penelitian ke salah satu sekolah di daerah Jakarta

Barat yaitu MTs Al-Mafatih. Sarana dan prasarana yang ada di sekolah

tersebut dapat dikatakan cukup memadai, namun guru-guru yang ada

sebagaian besar masih menggunakan metode konvensional seperti ceramah

atau hanya terpaku pada buku paket siswa dan LKS (lembar kerja siswa).

Pemanfaatan sarana di sekolah tersebut masih terlihat sangat minim. Hal ini

menunjukkan bahwa media pembelajaran belum dimanfaatkan secara optimal.

Bermula dari permasalahan tersebut, penelitian ini ingin menerapkan

penggunaan media audio visual berupa video tentang kinerja Presiden Joko

Widodo dari Walikota Surakarta hingga menjadi Presiden Republik Indonesia

guna meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa. Video yang

diputarkan diharapkan dapat menggugah perasaan dan menciptakan ide

imajinasi siswa sehingga dapat dituangkan ke dalam bentuk tulisan berupa

karangan narasi.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Video Kinerja

Presiden Joko Widodo dalam Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa

Kelas VII MTs. Al-Mafatih Jakarta Tahun Pelajaran 2017/2018.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Perlunya media pembelajaran yang tepat agar siswa mampu menemukan

ide dan gagasan.

2. Pembelajaran menulis dianggap sulit untuk sebagian besar siswa.

3. Pengaruh media video terhadap ide imajinasi siswa.

4. Siswa sulit menuangkan ide dalam menulis karangan narasi.

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

5

C. Pembatasan Masalah

Masalah penelitian dibatasi pada pengaruh media video kinerja

Presiden Joko Widodo dalam keterampilan menulis karangan narasi

ekspositoris siswa kelas VII semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 di

MTs Al-Mafatih Palmerah, Jakarta Barat.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka

permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah: Bagaimana

pengaruh media video kinerja Presiden Joko Widodo dalam keterampilan

menulis karangan narasi siswa kelas VII di MTs Al-Mafatih Jakarta?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

media video kinerja Presiden Joko Widodo dalam keterampilan menulis

karangan narasi siswa kelas VII di MTs Al-Mafatih Jakarta.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat yang diharapkan penulis adalah hasil penelitian ini dapat

dijadikan sumber rujukan bagi penelitian-penelitian berikutnya yang berkaitan

dengan media pembelajaran berupa video untuk meningkatkan keterampilan

menulis karangan narasi siswa tingkat SMP/ MTs.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi siswa, dapat memotivasi dalam meningkatkan keterampilan

menulis yang baik.

b) Bagi sekolah, sebagai bahan evaluasi terhadap guru-guru dalam

mengoptimalkan media pembelajaran pada kegiatan pembelajaran.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

6

c) Bagi guru, dapat dijadikan sebagai saran yang baik sebagai bahan

kajian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.

d) Bagi peneliti, menerapkan ilmu pendidikan yang selama ini didapat

selamaperkuliahan.

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

7

BAB II

KAJIAN TEORETIS

A. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak

dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Medoe

adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.1

AECT (Association for Education Comunications and Technology) sebuah

organisasi yang bergerak dalam teknologi pendidikan dan komunikasi,

mengartikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk proses

penyaluran informasi. Robert Hanick dalam buku Wina Sanjaya

mendefinisikan media sebagai sesuatu yang membawa informasi antara

sumber (source) dan penerima (receiver) informasi. Beberapa pengertian di

atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media adalah perantara dari sumber

informasi ke penerima informasi, contohnya video, televisi, komputer dan

sebagainya.2

Suwarna dalam buku pengajaran mikro berpendapat bahwa, media

pembelajaran merupakan bagian dari sumber pembelajaran. Terkandung dua

unsur di dalam media pembelajaran, yaitu pesan atau bahan/materi

pembelajaran yang akan disampaikan atau disebut perangkat lunak (software),

dan alat penampil yang disebut dengan perangkat keras (hardware).3 Bahan

materi ini bisa berupa gambar, video, powerpoint, maupun film, sedangkan

alat penampil bisa berupa laptop dan proyektor. Sependapat dengan definisi

tersebut, Gerlach dalam buku Wina Sanjaya berpendapat bahwa secara umum

media pembelajaran meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang

menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan,

keterampilan, dan sikap. Gagne dalam buku Wina Sanjaya juga menyatakan

bahwa media pembelajaran adalah pelbagai komponen yang ada dalam

1 Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan; Pengertian, pengembangan dan

pemanfaatannya, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007), h. 6-7. 2 Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2012), h. 57. 3 Suwarna, dkk, Pengajaran Mikro, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 2006), h. 115-119.

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

8

lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Media

pembelajaran dalam pengertian ini bukan hanya alat perantara seperti TV,

radio, slide, bahan cetakan tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber

belajar atau juga berupa kegiatan semacam diskusi, seminar, karya wisata,

simulasi dan sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan

wawasan, mengubah sikap siswa, serta untuk menambah keterampilan.4

Media pembelajaran dibagi menjadi tiga jenis, yakni media auditif

seperti radio, media visual seperti foto dan gambar, dan media audiovisual

seperti video ataupun film.5 Media pengajaran meliputi perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware adalah alat-alat yang

dapat mengantarkan pesan seperti overhead projector, radio, televisi, dan

sebagainya. Software adalah isi program yang mengandung pesan seperti

informasi yang terdapat pada transparansi atau buku dan bahan-bahan cetakan

lainnya, cerita yang terkandung dalam film atau materi yang disuguhkan

dalam bentuk bagan, grafik, diagram, dan sebagainya.6 Media pembelajaran

dapat diartikan oleh penulis sebagai alat yang dapat berfungsi untuk

membantu penyampaian materi pembelajaran yang disampaikan guru kepada

siswa guna menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta mengasah

keterampilan, akan tetapi media pembelajaran tidak dapat menggantikan peran

guru saat proses pembelajaran berlangsung.

1. Manfaat dan fungsi media pembelajaran

Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan

sebagai berikut :

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

b. Mengatasi keterbatasan guru, waktu tenaga dan daya indra.

c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa

dengan sumber belajar.

4 Sanjaya, op. cit., h. 60.

5 Suwarna, op. cit., h. 115-119.

6 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), h.161-162.

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

9

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, auditori dan konteksnya.

e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan pendapat yang sama.7

f. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat

memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

g. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti :8

1) objek yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang

kelas dapat digantikan dengan gambar, foto, slide, realita,

film, radio, atau model.

2) objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh

indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide,

atau gambar.

3) kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali

dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman

video, film, foto, slide di samping secara verbal.

4) objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah

dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide,

atau stimulasi komputer,

5) kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat

disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan

video.

6) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau

proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti

proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan

teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video,

slide, atau simulasi komputer.9

7 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung: Jurusan Kurtekpend

FIP UPI, 2008), h. 9. 8Azhar Arsyad, Media pembelajaran, (Jakarta: PT Rajawali Pers), h. 26-27.

9Ibid.,h. 26-27.

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

10

Fungsi media pembelajaran dalam buku Hamdani yang berjudul strategi

belajar mengajar, sebagai berikut:10

1) Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada

masa lampau.

2) Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik

karena jaraknya jauh, berbahaya, atau terhalang.

3) Memudahkan untuk membandingkan sesuatu dengan bantuan

gambar, model, foto, atau video.

4) Menjangkau audiensi yang besar jumlahnya dan mengamati

suatu objek secara serempak.

5) Melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung

secara cepat ataupun sebaliknya, dengan bantuan media film

atau video.

Hamalik dalam Azhar mengemukakan bahwa pemakaian media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan

keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi

pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan

penyampaian pesan dan isi pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi

dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa dalam

meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan

terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.11

Wina Sanjaya dalam bukunya menjelaskan bahwa media pembelajaran

secara khusus memiliki fungsi dan peran untuk: a) menangkap suatu objek

atau peristiwa-peristiwa tertentu, b) memanipulasi keadaan, peristiwa, atau

objek tertentu, c) menambah gairah dan motivasi belajar siswa.12

Media

pembelajaran memiliki nilai praktis sebagai berikut:

10

Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), h. 247. 11

Arsyad, op. cit., h. 15. 12

Sanjaya, Strategi Pembelajaran, op. cit., h.169-170.

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

11

a. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa

b. Media dapat mengatasi batas ruang kelas, dalam kondisi ini media

dapat berfungsi untuk:

1) Menampilkan objek yang terlalu besar untuk dibawa ke

dalam kelas.

2) Memperbesar serta memperjelas objek yang terlalu kecil

yang sulit dilihat oleh mata telanjang, seperti sel-sel butir

darah/ molekul bakteri dan sebagainya.

3) Mempercepat gerakan suatu proses yang terlalu lambat

sehingga dapat dilihat dalam waktu yang lebih cepat.

4) Memperlambat proses gerakan yang terlalu cepat.

5) Menyederhankan suatu objek yang terlalu kompleks.

6) Memperjelas bunyi-bunyian yang sangat lemah sehingga

dapat ditangkap oleh telinga.

c. Media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara

peserta dengan lingkungan

d. Media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan

e. Media dapat menanamkan kosep dasar yang benar, nyata, dan tepat

f. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta untuk

belajar dengan baik

g. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru

h. Media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa.

i. Media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal

yang konkret sampai yang abstrak.13

Berdasarkan uraian di atas, maka penggunaan media pembelajaran memiliki

fungsi sebagai berikut:14

a. Fungsi komunikatif, media pembelajaran digunakan untuk

memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan penerima

pesan.

13

Ibid., h.169-170. 14

Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, op. cit., h. 73-75.

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

12

b. Fungsi motivasi, pengembangan media pembelajaran diharapkan

dapat memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran sehingga

dapat lebih meningkatkan gairah siswa untuk belajar.

c. Fungsi kebermaknaan, melalui penggunaan media pembelajaran

dapat lebih bermakna.

d. Fungsi penyamaan persepsi, melalui pemanfaatan media

pembelajaran diharapkan dapat menyamakan persepsi setiap siswa,

sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama terhadap

informasi yang disuguhkan.

e. Fungsi individualitas, pemanfaatan media pembelajaran berfungsi

untuk dapat melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki

minat dan gaya belajar yang berbeda.15

Penulis menyimpulkan bahwa media pembelajaran secara umum

berguna untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dapat terjadi dalam

proses pembelajaran. Hambatan-hambatan itu misalnya seperti masalah

keterbatasan ruang, jarak dan waktu, dengan media pembelajaran segala

macam objek yang dalam materi pembelajaran dapat ditayangkan sehingga

siswa-siswa dapat memperoleh pemahaman yang sama rata. Selain itu,

dengan bantuan media pembelajaran juga dapat merangsang motivasi

siswa dalam belajar.

2. Dasar pertimbangan pemilihan media

Beberapa penyebab orang memilih media pembelajaran antara lain adalah:

a. Bermaksud mendemonstrasikannya.

b. Merasa sudah akrab dengan media tersebut.

c. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret.

d. Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa

dilakukannya, misalnya untuk menarik minat atau gairah

belajar siswa.16

15

Ibid., h. 73-75. 16

Sanjaya, Strategi Pembelajaran, op. cit., h.171-172.

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

13

e. Memilih media yang sesuai dengan karakteristik siswa.

f. Media pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan atau

kompetensi yang ingin dicapai.

g. Media pembelajaran harus sesuai dengan isi bahan ajar atau

materi pembelajaran.

h. Kemampuan biaya, ketersediaan waktu, tenaga, fasilitas dan

peralatan pendukung dalam pengadaan media.

i. Mempertimbangkan sifat pemanfaatan media.17

Dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah

sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang

diinginkan atau tidak. Mc. Conneldalam buku Wina Sanjaya mengatakan

bila media itu sesuai pakailah, “If The Medium Fits, Use It!”. Beberapa

faktor dalam batasan ukuran kriteria kesesuaian perlu dipertimbangkan,

misalnya tujuan instruksional yang ingin dicapai, karakteristik siswa atau

sasaran, jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak,

dan seterusnya), keadaan latar atau lingkungan, kondisi setempat, dan

luasnya jangkauan yang ingin dilayani. Wina Sanjaya dalam bukunya

menjelaskan agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk

membelajarkan siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan,

di antaranya:18

a. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan

diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi

pembelajaran. Contohnya untuk membelajarkan siswa

memahami pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia,

maka guru perlu mempersiapkan semacam grafik yang

mencerminkan pertumbuhan itu.

17

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; sebuah pendekatan baru, (Jakarta: GP Press,

2010), h. 185-192. 18

Sanjaya, Strategi Pembelajaran, op.cit., h.171-172.

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

14

c. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan,

dan kondisi siswa.

d. Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas

dan efisien. Media yang memerlukan peralatan yang mahal

belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian

juga media yang sangat sederhana belum tentu memiliki nilai.

Setiap media yang dirancang guru perlu memerhatikan

efektivitas penggunanya.

e. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru

dalam mengoperasikannya. Sering media yang kompleks

terutama media-media mutakhir seperti media komputer,

LCD, dan media elektronik lainnya memerlukan kemampuan

khusus dalam mengoperasikannya. Sering sekali guru

melakukan kesalahan-kesalahan yang prinsip dalam

menggunakan media pembelajaran yang pada akhirnya

penggunaan media bukan menambah kemudahan siswa

belajar, malah sebaliknya mempersulit siswa belajar.19

Dasar pertimbangan pemilihn media harus disesuaikan

dengan tujuan dan materi pembelajaran yng ingin disampaikan.

Penggunaan media pembelajaran juga harus disesuaikan dengan

keadaan fisik sekolah, misalkan sarana yang memadai untuk

mempergunakan media pembelajaran dan juga ketersediaan ruang

dan waktu, jangan sampai media pembelajaran jadi menghambat

proses pembelajaran karena lupa memperhatikan keadaan sekitar dan

mengganggu proses pembelajaran kelas lain. Selain itu, media

pembelajaran haruslah sesuai dengan karakter-karakter siswa yang

ada, maka dari itu guru harus mengenal dan paham akan karakter

setiap siswanya.

19

Sanjaya, loc.cit.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

15

3. Kriteria pemilihan media

Kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan

mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik) media yang

bersangkutan.20

Prof. Ely dalam Arief S. Sadiman mengatakan bahwa

pemilihan media tidak terlepas dari konteksnya bahwa media merupakan

komponen dari system instruksional secara keseluruhan. Karena itu,

meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti

karakteristik siwa, strategi belajar-mengajar, organisasi kelompok belajar,

alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu

dipertimbangkan. Sebagai pendekatan praktis, beliau menyarankan untuk

mempertimbangkan media apa saja yang ada, berapa harganya, berapa

lama diperlukan untuk mendapatkannya, dan format apa yang memenuhi

selera pemakai (misalnya siswa dan guru).21

Dick dan Carey dalam Arief S. Sadiman menyebutkan bahwa di

samping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya masih

ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media,

yaitu :

a. Ketersediaan sumber setempat. Artinya, bila media yang

bersangkutan tidak terdapat pada sumber yang ada, harus membeli

atau membuat sendiri.

b. Apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada

dana, tenaga, dan fasilitasnya.

c. Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan

media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya, media

bisa digunakan di mana pun dengan peralatan yang ada di

sekitarnya dan kapan pun serta mudah dijinjing dan dipindahkan.

d. Efektivitas biaya dalam jangka waktu yang panjang.

20

Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan; Pengertian, pengembangan dan

pemanfaatannya, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007), h. 84-85. 21

Ibid.,h. 85.

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

16

Hakikat dari pemilihan media pada akhirnya adalah keputusan

untuk memakai, tidak memakai, atau mengadaptasi media yang

bersangkutan.22

Beberapa kriteria tambahan dalam Azhar Arsyad

yang patut diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, yaitu:

e. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf

harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada

slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan

ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang

berupa latar belakang.

f. Guru terampil menggunakannya. Ini meruapakan salah satu kriteria

utama. Apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya

dalam proses pembelajaran.23

Media pembelajaran yang baik adalah media yang praktis, efektif

dan efisien serta bermutu dalam penerapannya.Media yang baik adalah

media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, sarana dan pasarana

sekolah, karakteristik siswa, dan juga keterampilan guru dalam

menggunakan media tersebut. Media yang baik adalah media yang tidak

menyulitkan saat menggunakannya serta dapat membantu penyampaian

tujuan pembelajaran dengan baik kepada siswa.

4. Jenis-jenis media pembelajaran

Berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajiannya media

pembelajaran dibagi ke dalam tujuh kelompok, yaitu: (1) media grafis,

bahan cetak, dan gambar diam; (2) media proyeksi diam; (3) media audio;

(4) media visual; (5) media gambar hidup/ film; (6) media televise; (7)

multi media.24

22

Ibid., h. 84-85. 23

Arsyad, op.cit., h. 75-76. 24

Susilana, op.cit., h. 13.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

17

Media pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat,

jangkauan, dan teknik pemakaiannya.

a. Berdasarkan sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:

1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau

media yang memiliki unsur suara.

2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

mengandung unsur suara.

3) Media audio visual, yaitu media yang selain mengandung unsur

suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat.25

b. Berdasarkan kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke

dalam:

1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak.

2) Media yang mempunyai daya liput yan\g terbatas oleh ruang dan

waktu.

c. Berdasarkan cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke

dalam:

1) Media yang diproyeksikan (diam).

2) Media yang tidak diproyeksikan (gerak).26

Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

a. Media visual: dapat dilihat dengan menggunakan indra

penglihatan.

b. Media audio: mengandung pesan bentuk auditif (didengar)

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa

mempelajari bahan ajar.

c. Media audio visual: kombinasi audiodan visualatau media

pandang-dengar.

Penulis hanya memfokuskan pada media audio visual berupa video

dalam penelitian ini. Pesan-pesan yang disampaikan dalam media video

25

Rusman, dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi;

Mengembangkan Profesionalitas Guru, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2015), h. 181-182. 26

Ibid., h. 181-182.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

18

yaitu berupa gambar bergerak dan suara, sehingga siswa seakan

menyaksikan objek seperti aslinya.

B. Media Audio visual

Alat-alat audio visual adalah alat-alat yang audible artinya dapat

didengar dan alat-alat yang visible artinya dapat dilihat. Alat-alat audio

visual membuat cara berkomunikasi menjadi efektif. Alat- alat audio

visual itu termasuk gambar, foto, slide, model, pita kaset tape-recorder,

film bersuara, dan televisi.27

Teknologi audio visual dapat menghasilkan

atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis

dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran

melalui audio visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama

proses belajar seperti, mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor

visual yang lebar. Pengajaran melalui audio visual adalah produksi dan

penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan

pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata

atau simbol-simbol yang serupa.28

Hills dalam Ishak mengungkapkan

bahwa, media audio visual pada hakikatnya adalah suatu representasi

(penyajian realitas, terutama melalui pengindraan penglihatan dan

pendengaran yang bertujuan untuk mempertunjukkan pengalaman-

pengalaman pendidikan yang nyata kepada siswa. Cara ini dianggap lebih

tepat, cepat, dan mudah dibandingkan dengan melalui pembicaraan,

pemikiran, dan cerita mengenai pengalaman pendidikan.29

Media audio

visual dapat disimpulkan sebagai media instruksional modern yang sesuai

dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi),

meliputi media yang dapat dilihat, didengar dan yang dapat dilihat dan

didengar.

27

Amir Hamzah Suleiman, Media Audio-Visual; untuk pengajaran, penerangan, dan

penyuluhan, (Jakarta: PT. Gramedia, 1988), h. 11. 28

Arsyad, op. cit., h. 30. 29

Ishak Abdullhak dan Deni Darmawan, Teknologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2015), h. 84.

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

19

Ciri-ciri utama media audio visual adalah sebagai berikut:

a. Mereka biasanya bersifat linear

b. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis

c. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh

perancang/ pembuatnya

d. Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan

abstrak

e. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan

kognitif

f. Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan

interaktif murid yang rendah.30

Media audio visual dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:31

a. Transparansi

Jenis informasi (bagian-bagian penting) ditulis pada lembaran

transparansi dan disajikan melalui bantuan OHP.

b. Slide

Bahan informasi tersusun dalam satu unit yang dibagi-bagi menjadi

perangkat slide yang disusun secara sistematis dan disajikan secara

berurutan.

c. Filmstrip

Media ini tidak bersuara dan disajikan secara berkesinambungan

sebagai satu unit yang utuh.

d. Rekaman

Media ini bersifat satu arah dan dapat digunakan untuk media lainnya.

e. Film

Suatu rangkaian cerita yang disajikan dalam bentuk gambar pada layar

putih disertai gerakan-gerakan dari para pelakunya.

30

Arsyad, op. cit., h. 31. 31

Abdullhak, loc. cit.

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

20

f. Televisi

Sistem komunikasi berlangsung satu arah, peningkatan efektivitasnya

perlu diupayakan dengan bantuan komunikasi langsung.

g. Tape atau video cassette

Media ini meliputi rekaman gambar. Rekaman diputar ulang dan

tampak gambar film yang berkombinasi dengan suara. Media ini lebih

praktis dibandingkan media film.32

Peneliti memilih video sebagai media yang digunakan dalam materi

pembelajaran menulis karangan narasi. Media video masuk ke dalam jenis

media audio visual yaitu media yang dapat dilihat dan didengar secara

bersamaan, media yang dapat menampilkan gambar dan juga suara.

C. Video

Video merupakan salah satu bentuk dari media audio visual. Media

pembelajaran video merupakan salah satu media yang memungkinkan

sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara

sekuensial. Program video dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran

karena kemampuan video dalam memvisualisasikan materi secara

efektif.33

Pendapat Arsyad diperjelas dalam Rusman, Arsyad

mengemukakan video merupakan serangkaian gambar gerak yang disertai

suara yang membentuk satu kesatuan yang dirangkai menjadi sebuah alur,

dengan pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan pembelajaran

yang disimpan dengan proses penyimpanan pada media pita atau disk.34

Heinich, Molenda, Rusel dalam Rusman mendefinisikan video

sebagai berikut: “The primary maning of video is the display of pictures on

a television type screen (the latin word video literally means “I see” Any

media format that employs a chatode-ray screen to present the picture

portion of the massege can be reffered to as video.”Apabila diterjemahkan

32

Ibid., h. 84. 33

Daryanto, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2010), h. 88. 34

Rusman, dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi;

Mengembangkan Profesionalitas Guru, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2015), h. 218.

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

21

dapat diartikan sebagai tampilan dari berbagai gambar dalam sebuah

televisi atau sejenis layar. Video dalam bahasa latin diartikan sebagai

“saya lihat (I see).” Setiap format media yang menggunakan sinar katoda

untuk menampilkan bagian gambar dari sebuah pesan dapat dikategorikan

sebagai video.35

Video dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak

bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Video dapat

melukiskan gambar hidup dan sekaligus suara , sehingga memiliki daya

tarik tersendiri. Pada umumnya, video digunakan untuk tujuan-tujuan

hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan

informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit,

mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan

mempengaruhi sikap.36

Keuntungan video adalah:

a. Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa

ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dan lain-lain.

Video merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat

menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat.

b. Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat

disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.

c. Video dapat mendorong dan meningkatkan motivasi selain itu,

video menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya.

d. Video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang

pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.

e. Video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat

secara langsung seperti lahar gunung berapi atau perilaku binatang

buas.

f. Video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok

kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan.

35

Ibid.,h. 218. 36

Arsyad, op. cit., h. 49.

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

22

g. Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi

frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu

minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit. Misalnya,

bagaimana kejadian mekarnya kembang mulai dari tumbuhnya

kuncup bunga hingga kuncup itu mekar.37

h. Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat.

i. Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan; mampu

menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon

yang diharapkan dari siswa.

j. Semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai

maupun yang kurang pandai.38

Keterbatasan video adalah:

a. Media video terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang

proses pengembangan materi.

b. Masih sedikit sekali video di pasaran yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran di sekolah.39

c. Jangkauannnya terbatas.

d. Sifat komunikasinya satu arah.

e. Gambarnya relative kecil.

f. Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan

atau gangguan magnetik.40

g. Pengadaan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu

yang banyak.

h. Pada saat video dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus

sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang

ingin disampaikan melalui video tersebut.

37

Ibid., h. 49. 38

Munadi, op. cit., h. 127. 39

Ibid. 40

Rusman, op. cit., h. 221.

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

23

i. Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan

tujuan belajar yang diinginklan, kecuali video itu dirancang dan

diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.41

Penulis menyimpulkan bahwa media video adalah media dari jenis

audio visual, sehingga media video dapat menmpilkan rekaman gmbar

yang bergerak serta suara secara bersamaan yang dapat membantu

menjelaskan peristiwa terjadinya sesuatu secara jelas dan seperti nyatanya.

Media video bukanlah media yang sempurna. Media video memiliki

keterbatasan diantara keuntungannya seperti yang telah dipaparkan di atas.

Namun, media video dapat memperjelas konsep, instruksi yang

dikomunikasikan guru dan juga peristiwa yang tidak dapat disaksikan

secara langsung, sehingga siswa lebih mudah mengerti dan menyerap

informasi atau pengetahuan yang disampaikan.

D. Presiden Ir. Joko Widodo

1. Data Pribadi

Nama Lengkap Ir. Joko Widodo

Tempat/ Tanggal Lahir Surakarta, 21 Juni 1961

Usia 56 tahun

Alamat Tempat Tinggal Jl. Taman Suropati No. 7, RT. 05,

RW. 05 Menteng, Jakarta Pusat

Email Joko [email protected]

Jenis Kelamin Laki-laki

Status Perkawinan Kawin

Agama Islam

2. Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal

SDN III Tirtoyoso Solo

SMPN 1 Solo

SMAN 6 Solo

41

Arsyad, op. cit., h. 49-50

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

24

Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta

3. Pengalaman Pekerjaan

Jenjang Tahun

Eksportir Mebel 1988 – Sekarang

Walikota Surakarta 2005 – 2010

Walikota Surakarta 2010 – 2012

Gubernur Prov. DKI Jakarta 2012 – 2014

Presiden Republik Indonesia 2014 – Sekarang

4. Pengalaman Organisasi

Jenjang Jabatan Tahun

Bidang pertambangan

dan energi KADIN

Surakarta

Ketua 1992 – 1996

ASMINDO Komda

Surakarta

Ketua 2002 – 2007

5. Keluarga

Keluarga Inti

Nama Istri Hj. Iriana, SE., MM.

Jumlah Anak 3 (tiga)

Nama Anak 1. Gibran Rakabuming Raka

2. Kahiyang Ayu

3. Kaesang Pangarep

Keluarga

Nama Ayah Alm. Noto Mihardjo

Nama Ibu

Nama Saudara

Sujiatmi

1. Iit Sriyantini

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

25

2. Ida Yati

3. Titik Relawati42

Joko Widodo atau sering disapa Jokowi merupakan presiden

ketujuh RI yang terpilih pada pilpres 2014 bersama Jusuf Kalla sebagai

wakil presiden. Joko Widodo lahir pada tanggal 21 Juni 1961 di Rumah

Sakit Minulyo Surakarta, Jawa Tengah. Joko Widodo merupakan Putra

pertama dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi. Joko Widodo

memiliki tiga orang adik perempuan yang bernama Iit Sriyantini, Ida Yati

dan Titik Relawati. Joko Widodo dikenal sebagai sosok yang sederhana

karena beliau memang berasal dari keluarga sederhana. Sedari kecil beliau

membiasakan membantu pekerjaan orangtuanya mulai dari kuli panggul,

ojek payung, hingga berdagang demi mencukupi kebutuhan sehari-hari

dan biaya sekolah.43

Joko Widodo juga terbiasa berpindah-pindah tempat tinggal sejak

lahir bersama kedua orang tuanya. Tempaan hidup yang keras tak

membuat Joko Widodo muda pesimis menjalaninya. Pada tahun 1968 Joko

Widodo memulai pendidikannya di SD Tirtoyoso, Tirtonadi, Solo. Joko

Widodo terbilang sebagai anak yang cerdas dan selalu meraih juara kelas.

Ketika masih duduk di kelas IV SD, Joko Widodo bersama keluarganya

menjadi korban penggusuran. Rumah keluarga Joko Widodo digusur oleh

Pemerintah Kota Surakarta tanpa pemberitahuan sebelumnya dengan

alasan rumahnya akan dijadikan terminal oleh pemerintah kota setempat.

Mereka pun pindah dan hanya diberikan sepetak tanah di tempat yang baru

oleh pemerintah kota, tanpa diberikan uang untuk membeli bahan

bangunan guna membangun rumah yang telah dirobohkan sebelumnya.44

42

Joko Widodo, Daftar Riwayat Hidup Calon Presiden, (Mei 2014), h. 1,

(http://www.kpu-semarangkota.go.id). 43

Tim Smart Genesis, UUD 1945 & Amandemen, (Yogyakarta: Genesis Learning, 2016),

h. 118. 44

Yon Thayrun, Jokowi Pemimpin Rakyat Berjiwa Rocker, (Jakarta: PT Mizan Publika,

2012), h. 2-7.

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

26

Setelah lulus SD, Joko Widodo melanjutkan sekolahnya di SMP

Negeri 1 Surakarta pada tahun 1974. Di SMP pun Joko Widodo tetap

selalu menjadi juara kelas. Setelah menamatkan pendidikannya di tingkat

SMP, Joko Widodo melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 6 Surakarta

dan lulus pada tahun 1980. Kemudian, Joko Widodo melanjutkan kuliah di

Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan program jurusan Teknologi

Kayu, Fakultas Kehutanan. Joko Widodo mengenyam bangku kuliah

antara 1980 hingga 1985. Selepas kuliah pada tahun 1985, Joko Widodo

langsung mendapatkan pekerjaan dan harus meninggalkan Solo untuk

bergabung di PT. Kertas Kraft Aceh atau PT. KKA di Aceh. Namun,

beberapa waktu kemudian Joko Widodo memutuskan kembali ke Solo dan

membuka usaha mebel kayu sendiri dengan jatuh bangun.45

Pada Juli 2002, Joko Widodo bersama rekan-rekan bisnisnya

membentuk Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia

(Asmindo) dan menjadi ketua Komda Solo Raya. Karakter kepemimpinan

Joko Widodo yang ngemong dan visioner membuat Joko Widodo terpilih

menjadi pemimpin Asmindo hingga dua periode, yakni tahun 2002 – 2004

dan 2004 – 2008. Pada tahun 20015, Joko Widodo melepaskan jabatannya

karena terpilih sebagai calon Wali Kota Solo dan berhasil memenangkan

pilkada. Sewaktu menjabat sebagai Wali Kota Solo, Joko Widodo tidak

pernah mau menerima gajinya ataupun mengganti mobil dinasnya.46

Sewaktu menjabat sebagai Wali Kota Solo, Joko Widodo dianggap

berhasil mengubah wajah kota Surakarta menjadi kota pariwisata, budaya,

dan batik. Sebagai wali kota Solo, Joko Widodo telah banyak menorehkan

prestasi guna memajukan kota kelahirannya itu. Hal ini terbukti dari upaya

re-branding kota Solo sebagai Spirit of Java yang dilakukan oleh Joko

Widodo, hingga Surakarta menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan

Dunia pada tahun 2006 dan menjadi tuan rumah konferensi organisasi

tersebut pada Oktober 2008. Pada tahun 2007, Solo juga telah menjadi

45

Ibid., h. 11-22. 46

Ibid., h. 23-55.

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

27

tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) selama dua tahun berturut-turut,

yaitu 2007 dan 2008.47

Joko Widodo merupakan sosok pemimpin yang merakyat, tidak

banyak bicara tetapi banyak bekerja. Joko Widodo menjabat sebagai Wali

Kota Solo hanya sampai tahun 2012, karena dirinya terpilih menjadi calon

Gubernur DKI Jakarta dan berhasil memperoleh suara terbanyak. Joko

Widodo bersama wakilnya Basuki Tjahya Purnama terbilang cukup

berhasil memimpin DKI Jakarta, karena banyak program yang

direncanakan telah terencanakan. Bantuan seperti kartu Jakarta pintar,

kartu Jakarta sehat sangat membantu bagi rakyat yang kurang mampu.

Sistem transportasi mengalami banyak pembaharuan yang membuahkan

kenyamanan bagi penggunanya. Pada tahun 2014, Joko Widodo terpilih

menjadi calom Presiden Republik Indonesia dan mengharuskan dirinya

mengakhiri jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada pilkada 2014

Joko Widodo berhasil memperoleh suara terbanyak dan menjadikan

dirinya sebagai Presiden RI ketujuh. Joko Widodo hingga saat ini masih

menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia dan tetap menjadi

pemimpin yang dekat dengan rakyat. Banyak pembangunan infrastruktur

yang sudah bisa dinikmati rakyat. Joko Widodo juga seringkali

mengunjungi daerah-daerah terpelosok dan memberikan bantuan langsung

bagi rakyat yang membutuhkan.48

Joko Widodo mendapatkan banyak penghargaan karena prestasi

dan kinerjanya, diantaranya adalah:49

Satya Bhakti, Solo Pos Award,

IKAPI Award, Leadership Award, Perhumas Award, Tokoh Pilihan Tempo

2008, Kepala Daerah Tingkat II Terbaik dalam Pengembangan MICE di

Daerah, Pelopor Inovasi Pelayanan Prima, Kepala Pemerintahan Daerah

yang berjiwa Enterpreneur dan Berhasil, Innovative Government Award,

Bung Hatta Anti Corruption Award2010, Marketer Award, Alumnus

47

Sulistyowati, Buku Cerdas UUD dan Amandemen Perubahannya, (Vicosta Publishing,

2015), h. 63. 48

Thayrun, op. cit., h. 55. 49

Widodo, op. cit., h. 2-4.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

28

Berprestasi Kategori Penggerak Sosial, Apresiasi Visit Indonesia 2010-

mengembangkan destinasi wisata, IAI Award, Inovasi Manajemen

Perkotaan Awards, UNS Awards- Tanda Jasa Dharma Budaya Bhakti

Praja, Realestat Indonesia- Penataan Lingkungan (Reolokasi PKL dan

Penataan Pasar Tradisional serta Peremajaan Kawasan Kumuh), Tokoh

Perubahan 2010, MIPI Awards, Satya Lancana Pembangunan Bidang

Koperasi, Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama, GATRA Award

Walikota Terbaik Charta Politika Awards III, Charta Politika Awards III.

Soegeng Sarjadi Award on Good Governance untuk Kategori Tokoh

Inspirasi Pemberdayaan, Pembina Bank Daerah Terbaik I, Anugerah

Integritas Nasional, Jak Award, Tokoh News Maker, Best of The Best “The

Right Man On The Right Place 2013”, Pembina BUMD Terbaik, Tokoh

yang Memiliki Sikap dan Kebijakan Politik yang Berpihak pada Rakyat,

Anak Bangsa yang Layak Memimpin Bangsa, RMOL Democracy Award,

Penghargaan Terbaik II “Rencana Kerja Pemerintah Daerah 2013 Tingkat

Provinsi Kelompok A (DKI Jakarta), Penghargaan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja, Penghargaan Satya Lencana Karya Bhakti Praja

Nugraha, Soegeng Sarjadi Award “Award On Good Government”

Kategori Kepemerintahan Terbaik, Prominent Figure With Positive

Sentiment In Social Media, Wreda Nugraha Utama, Bung Hatta Anti

Corruption Award 2013, Akuntanbilitas Kinerja Pemprov DKI Jakarta

Tahun 2013 dengan Predikat “CC”, Anugerah Parahita Eka Praya 2013

Provinsi DKI Jakarta, Mens Obsesion decade Award 2004- 2014 (Rising

Leades), Pemerintah Daerah dengan Laporan Gratifikasi Terbanyak ke

KPK, Tokoh Masyarakat Peduli Sosial Moestopo, Peran dan Dukungan

yang Besar dalam Pengendalian Tembakau di Indonesia,Tokoh Pluralis,

Anugerah Tokoh Seputar Indonesia, Provinsi Terbaik ke-2 dalam

Pencapaian Sasaran Tujuan Pembangunan Milinium, Tokoh Terinspiratif

Was-was, Piagam Penghargaan Anubhawa Sasana Kelurahan, Tokoh

Peduli Ekonomi Kerakyatan, Future Gov Award 2013 Provinsi DKI

Jakarta “he winner of the category or E-Government, Rekor Dunia Kepada

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

29

Pemprov DKI Jakarta Kategori Parade Jenis Busana Tradisional

Terbanyak Tokoh Pelestarian Kebudayaan Jakarta, Penghargaan dari

Soekarno Center Bali- Indonesia sebagai Tokoh Teladan Demokrasi

Indonesia.50

E. Keterampilan Menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak

bersemuka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan

produktif dan ekspresif. Penulis haruslah terampil memanfaatkan struktur

bahasa dan kosakata. Graves dalam Sukino menyatakan bahwa, seseorang

enggan menulis disebabkan oleh ketidaktahuan untuk apa menulis, merasa

tidak berbakat, dan merasa tidak tahu bagaimana harus menulis.51

Moats

dalam bukunya berpendapat bahwa:

Writing is a mental juggling act that depends on automatic

development of basic skills such as handwriting, spelling,

grammar, and punchtuations so that the writer can keep

track of such concerns as topic, organizations, word choice,

and audience needs.52

Berdasarkan kutipan di atas Moat berpendapat bahwa menulis

adalah tindakan sulap mental yang bergantung terhadap perkembangan

otomatis dari kemampuan-kemampuan dasar seperti tulisan tangan,

pengejaan, tatabahasa, dan tanda baca sehingga penulis dapat menjaga alur

kepentingan dari topik, organisasi, pemilihan kata, dan keperluan

pembaca. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis,

melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.

Menulis dipergunakan oleh orang terpelajar untuk mencatat/merekam,

meyakinkan, melaporkan/ memberitahukan, dan mempengaruhi, maksud

dan tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang

50

Ibid.,h. 2-4. 51

Sukino, Menulis itu Mudah; Panduan Praktis Menjadi Penulis Handal, (Yogyakarta:

Pustaka Populer LKIS, 2010), h. 5. 52

Louisa C. Moats, How Spelling Supports Reading And Why It Is More Regular and

Predictable Than You May Think.(American Educator, 2006), h. 12

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

30

yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas,

kejelasan ini tergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan

struktur kalimat.

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang

grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,

sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis

tersebut.53

Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan

dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya memberitahu,

meyakinkan, atau menghibur. Menurut Suparno dan Yunus dalam buku H.

Dalman menjelaskan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan

penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis

sebagai alat atau medianya. Straub dalam Ken Hyland mengatakan dalam

bukunya, bahwa:

Writing is a way of sharing personal meanings and writing

courses emphasize the power of the individual to construct

his or her ownviews on a topic.Teachers see their role as

simply to provide students with the space to make their own

meanings within a positive and cooperative environment.

Because writing is a developmental process, they try to

avoid imposing their views, offering models, or suggesting

responses to topics beforehand. Instead, they seek to

stimulate the writer’s ideas through prewriting tasks, such

as journal writing and parallel texts. Because writing is an

act of discovering meaning, a willingness to engage with

students’ assertions is crucial, and response is a central

means to initiate and guideideas.54

Berdasarkan kutipan di atas, Straub dalam Ken Hyland mengatakan

dalam bukunya bahwamenulis adalah cara berbagi pemikiran pribadi dan

kursus menulis menekankan kekuatan individu untuk membangun

pandangannya pada sebuah topik. Guru melihat peran sederhana mereka

untuk memberi siswa ruang untuk membuat maknanya sendiri secara

positif dan kooperatif terhadap lingkungan hidup. Menulis adalah proses

53

Tim Dosen PBSI Universitas Muhammadiyah Malang, Bahasa Indonesia untuk

Karangan Ilmiah, (Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang , 2013), h. 3-4. 54

Ken Hyland, Second Language Writing. (Cambridge: Cambridge University Press,

2003), h.9.

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

31

perkembangan, mereka berusaha menghindari untuk memaksakan

pandangan mereka, menawarkan model, atau menyarankan tanggapan

terhadap topik sebelumnya. Mereka berusaha untuk merangsang gagasan

penulis melalui tugas pratulisan, seperti penulisan jurnal dan teks paralel.

Menulis adalah tindakan untuk menemukan makna, kemauan untuk

terlibat dengan siswa. Pernyataan sangat penting, dan respons adalah

sarana sentral untuk memulai dan membimbing sebuah gagasan.

Marwonto dalam buku H. Dalman menjelaskan bahwa menulis

adalah mengungkapkan ide atau gagasannya dalam bentuk karangan

secara leluasa.55

Berdasarkan pendapat para pakar tersebut dapat

disimpulkan bahwa menulis merupakan proses penyampaian informasi

secara tertulis berupa hasil kreativitas penulisnya dengan menggunakan

cara berpikir yang kreatif dan tidak monoton yang diharapkan dapat

dipahami oleh pembaca yang bertujun sebagai alat komunikasi secara

tidak langsung.

Menulis memiliki banyak manfaat yang dapat dipetik dalam

kehidupan ini, di antaranya; a) peningkatan kecerdasan, b) pengembangan

daya inisiatif dan kreativitas, c) penumbuhan keberanian, d) pendorongan

kemauam dan kemampuan mengumpulkan informasi.56

Selain hal tersebut,

keuntungan menulis adalah sebagai media untuk mengomunikasikan ide

atau gagasan kepada orang lain. Menulis juga dapat membuat seseorang

mampu berpikir secara kritis dan sistematis. Dengan menulis, seseorang

dapat melepaskan diri dari permasalahan. Salah satu poin penting dalam

menulis adalah dapat membantu mengatasi trauma masa lalu. Leonhardt

dalam Sukino mengatakan, kebiasaan membuat catatan harian atau

berusaha memfokuskan pengalaman ke dalam cerpen atau puisi bisa

menjadi bagian penting dari pemulihan seseorang.57

55

H. Dalman, Keterampilan Menulis, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 3-4. 56

Ibid.,h. 6. 57

Sukino, Menulis itu Mudah; Panduan Praktis Menjadi Penulis Handal, (Yogyakarta:

Pustaka Populer, 2010), h.9.

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

32

Penulis menyimpullkan bahwa menulis sangat berguna sekali

dalam pengembangan ilmu pengetahuan, sebab dengan menulis gagasan

atau ide-ide baru dapat muncul dan terasah dengan baik. Seorang penulis

juga jadi terbiasa mengungkapkan pikiran, gagasan dan ide, serta perasaan

secara terorganisir, sehingga dapat membantu mengangkat beban

permasalahan melalui tulisan.

Tujuan menulis, jika ditinjau dari sudut kepentingan pengarang

terbagi menjadi beberapa tujuan, di antaranya:58

a. Tujuan Penugasan

Bentuk tulisan ini biasanya berupa makalah, laporan, ataupun

karangan bebas.

b. Tujuan Estetis

Para sastrawan pada umumnya menulis dengan tujuan untuk

menciptakan sebuah keindahan (estetis) dalam sebuah puisi,

cerpen, maupun novel. Oleh karena itu, penulis dengan tujuan

estetis ini memperhatikan benar pilihan kata atau diksi serta

penggunaan gaya bahasa.

c. Tujuan Penerangan

Surat kabar maupun majalah merupakan salah satu media

yang berisi tulisan dengan tujuan penerangan. Tujuan utama

penulis membuat tulisan adalah untuk memberi informasi

berupa politik, ekonomi, pendidikan, agama, sosial maupun

budaya kepada pembaca.

d. Tujuan Pernyataan diri

Bentuk tulisan ini misalnya surat perjanjian maupun surat

pernyataan.

e. Tujuan Kreatif

Menulis sebenarnya selalu berhubungan dengan proses kreatif,

terutama dalam menulis karya sastra, baik itu berbentuk puisi

maupun prosa. Penulis harus menggunakan daya imajinasi

58

Dalman, op.cit., h.13-14.

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

33

secara maksimal ketika mengembangkan tulisan, mulai dalam

mengembangkan penokohan, melukiskan setting, maupun

yang lain.

f. Tujuan Konsumtif

Ada kalanya sebuah tulisan diselesaikan unbtuk dijual dan

dikonsumsi oleh para pembaca. Dalam hal ini, penulis lebih

mementingkan kepuasan diri pembaca. Penulis lebih

berorientasi pada bisnis. 59

Berdasarkan paparan di atas, maka dapat diketahui bahwa jenis

tulisan itu beraneka ragam di antaranya adalah tulisan ilmiah dan

nonilmiah. Adapun ciri-ciri dari karangan nonilmiah, di antaranya; a)

ditulis berdasarkan fakta pribadi, b) fakta yang disimpulkan subjektif, c)

gaya bahasa konotatif dan popular, d) tidak memuat hipotesis, e) penyajian

dibarengi dengan sejarah, f) bersifat imajinatif, g) situasi didramatisir, dan

h) bersifat persuasif.60

Oleh karena itu, peneliti lebih memfokuskan pada

salah satu jenis tulisan berupa karangan narasi.

F. Karangan Narasi

Narasi adalah suatu bentuk karangan yang berusaha

menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang

peristiwa pada suatu waktu kepada pembaca. Hal terpenting dalam

karangan narasi adalah unsur tindakan atau perbuatan sehingga ketika

membaca karangan narasi pembaca seolah-olah melihat atau mengalami

sendiri peristiwa itu.61

Narasi adalah cerita, cerita ini didasarkan pada

urutan-urutan sesuatu atau serangkaian kejadian suatu peristiwa yang di

dalamnya terdapat tokoh atau beberapa tokoh. Tokoh yang terdapat dalam

peristiwa tersebut kemudian akan mengalami atau menghadapi sesuatu

atau serangkaian konflik atau tikaian. Kejadian, tokoh, dan konflik

59

Ibid., h.13-14. 60

Niknik M. Kuntarto, Cermat Berbahasa Teliti dalam Berpikir, (Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2013), h.276. 61

Ibid., h. 276-277.

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

34

tersebut merupakan unsur pokok sebuah narasi, dan ketiganya secara

kesatuan biasa disebut dengan plot atau alur.62

Cakupan karangan narasi

menurut Salisburry dalam buku Henry Guntur Tarigan berupa waktu,

motif, konflik, titik pandang pusat minat.63

Narasi bisa berisi fakta, bisa pula berupa fiksi atau rekaan yang

direka-reka atau dikhayalkan oleh pengarangnya. Narasi yang berisi fakta

misalnya, biografi (riwayat hidup seseorang), otobiografi (riwayat hidup

seseorang yang ditulisnya sendiri), dan pengalaman seseorang yang tidak

terlupakan. Narasi yang berupa fiksi misalnya, novel, cerita pendek, dan

cerita bergambar.64

Narasi yang berisikan fakta, berisikan hal-hal yang

benar-benar nyata atau berdasarkan fakta sejarah yang tidak dimanipulasi

oleh penulisnya. Narasi fiksi atau rekaan biasanya berisikan hal-hal fiktif

(khayalan belaka), karena tulisan tersebut disusun berdasarkan daya

imajinasi penulisnya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

narasi merupakan cerita yang berusaha mengisahkan atau menceritakan

suatu peristiwa atau pengalaman seseorang dari waktu ke waktu, yang di

dalamnya terdapat tokoh yang menghadapi konflik dan tersusun secara

sistematis.

1. Ciri-ciri karangan narasi

Keraf dalam buku H. Dalman menyebutkan bahwa karangan narasi

memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu:

a. Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.

b. Dirangkai dalam urutan waktu.

c. Berusaha menjawab pertanyaan tentang apa yang terjadi.

d. Ada konflik, karena narasi dibangun oleh sebuah alur cerita.

62

Ismail Marahimin, Menulis Secara Populer, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 2010),

h.96. 63

Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa Bandung, 1986), h. 27. 64

Marahimin, loc. cit.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

35

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat

disimpulkan bahwa ciri-ciri karangan narasi itu berisi suatu cerita,

menekankan kronologis atau dari waktu ke waktu, dan memiliki konflik.

Hal inilah yang membedakan antara karangan narasi dan jenis karangan

lainnya seperti deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.65

2. Tujuan menulis narasi

Berdasartkan tujuannya, karangan narasi memiliki tujuan sebagai

berikut:66

a. Agar pembaca seolah-olah sudah menyaksikan atau

mengalami kejadian yang diceritakan.

b. Berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada

pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi, serta

menyampaikan amanat terselubung kepada pembaca atau

pendengar.

c. Untuk menggerakkan aspek emosi.

d. Membentuk citra/ imajinasi para pembaca.

e. Menyampaikan amanat terselubung kepada pembaca atau

pendengar.

f. Memberi informasi kepada pembaca dan memperluas

pengetahuan.

g. Menyampaikan sebuah makna kepada pembaca melalui daya

khayal yang dimilikinya.67

3. Jenis-jenis karangan narasi

Karangan narasi terbagi ke dalam dua jenis, yaitu:

a. Narasi ekspositoris (narasi faktual)

Karangan ekspositori dimaksudkan untuk menjelaskan tentang

subjek tertentu. Keterangan itu bisa bersifat kronologis,

65

Dalman, op, cit., h. 110-111. 66

Ibid., h. 106-107. 67

Ibid., h. 106-107.

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

36

membandingkan, atau sebab akibat. Karangan yang bersifat proses

menyajikan urutan peristiwa secara kronologis, berdasarkan waktu

kejadiannya.68

Narasi ekspositoris bersifat nonfiktif yang disajikan

dengan bahasa denotatif dan tujuan utama bukan menimbulkan

daya imajinasi, melainkan menambah pengetahuan pembaca

dengan pemaparan yang rasional. Sejarah, biografi, dan

autobiografi adalah bentuk narasi yang menjelaskan peristiwa-

peristiwa yang menyangkut riwayat hidup atau pengalaman

perorangan atau kelompok dengan penyajian yang berusaha

menarik manfaat dari pengalaman tersebut.69

Narasi ekspositoris

adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara

tepat tentang sesuatu peristiwa dengan tujuan memperluas

pengetahuan orang tentang kisah seseorang.70

b. Narasi sugestif (narasi imajinatif)

Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan

suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung

kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah

melihat. Seorang penulis harus mampu menggambarkan atau

mendeskripsikan perwatakan para tokoh dan menggambarkan

kejadian atau peristiwa yang dialami para tokoh tersebut secara

detail sehingga pembaca seolah-olah mengalaminya sendiri.

Pengarang diizinkan menggunakan daya khayal atau daya

imajinasinya untuk menghidupkan sebuah cerita.71

Narasi sugestif atau imajinatif merupakan suatu rangkaian

peristiwa yang disajikan sedemikian rupa sehingga merangsang

daya khayal para pembaca.narasi sugestif dapat menyampaikan

peristiwa pada suatu waktu dengan makna yang tersirat atau

tersurat dengan bahasa yang lebih condong ke bahasa figuratif

68

Sudarwan Danim, Karya Tulis Inovatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 43. 69

Kuntarto, loc.cit. 70

Dalman, op.cit., h. 111. 71

Ibid., h. 113.

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

37

dengan menitikberatkan penggunaan kata-kata konotatif. Narasi

sugestif berupa wacana fiktif seperti dongeng, cerpen, novel, dan

roman. Bentuk narasi fiktif tersebut memiliki ciri khas, yaitu

adanya alur dan suspense, latar dan waktu, tokoh dan karakter,

sudut pandang dan makna yang terkandung di dalamnya.72

4. Langkah-langkah pengembangan narasi

Langkah-langkah mengembangkan karangan narasi adalah sebagai

berikut:

a. Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan.

Tema adalah pesan utama yang disampaikan oleh penulis.

Pesan utama dapat diketahui setelah pembaca selesai

membaca suatu tulisan. Untuk menyusun tema, ada dua unsur

yang perlu diketahui, yaitu pokok pembicaraan dan tujuan.

Tema juga dapat diartikan sebagai rumusan topik yang

dijadikan landasan dan tujuan pembicaraan. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa tema merupakan

pengungkapan maksud dan tujuan.73

Lain halnya dengan

amanat yang diartikan sebagai hikmah yang dapat dipetik dari

cerita yang disampaikan.

b. Tetapkan sasaran pembaca kita.

c. Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan

dalam bentuk skema alur.

d. Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal,

perkembangan, dan akhir cerita.

e. Rincikan peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail

peristiwa sebagai pendukung cerita.

f. Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.

Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang

72

Kuntarto, op. cit., h. 277. 73

Asih Anggarani, dkk, Mengasah Keterampilan Menulis di Perguruan Tinggi,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 125.

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

38

seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Sebuah

cerita, unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur

pokok, yaitu tempat, waktu dan sosial. Berbeda dengan sudut

pandang yang diartikan sebagai siapa yang menceritakan atau

dari posisi mana peristiwa dan tindakan itu dilihat.74

Pada

dasarnya ketiga hal tersebut sangat mempengaruhi suatu

cerita yang ditulis.

G. Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan pertama yaitu skripsi berjudul “Pengaruh

Media Audio Visual (Video Berita) terhadap Keterampilan Menulis

Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMAN 4 Tangerang Tahun

Pelajaran 2015/2016” yang disusun oleh Deden Hidayatullah di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Penelitian tersebut dilakukan dari Februari 2016–Agustus 2017.Persamaan

penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sama-

sama meneliti pengaruh yang diakibatkan oleh media audio visual berupa

video. Perbedaannya terletak pada objek penelitian, Deden Hidayatullah

meneliti mengenai karangan argumentasi sedangkan penulis meneliti

mengenai karangan narasi. Sampelnya pun berbeda, Deden Hidayatullah

mengambil sampel siswa kelas X sedangkan penulis mengambil sampel

siswa kelas VII.

Penelitian yang relevan selanjutnya adalah skripsi dari Dini Annisa

yang merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakata Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media

Gambar Beseri Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pada

Siswa Kelas IV.” Penelitian tersebut telah dilakukan pada Mei – Juni

74

Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press, 2012), h. 164.

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

39

2014. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis

lakukan adalah sama-sama memfokuskan pada pengaruh dan keterampilan

menulis karangan narasi. Perbedaannya terletak pada media yang

digunakan dalam penelitian, Dini Annisa menggunakan media gambar

berseri sedangkan peneliti menggunakan media video. Perbedaan lainnya

teletak pada subjek penelitian, Dini Annisa menjadikan siswa kelas IV

sebagai subjek penelitian sedangkan peneliti menjadikan siswa kelas VII

sebagai subjek penelitian.

Penelitian yang relevan selanjutnya adalah skripsi berjudul

“Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Peningkatan

Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas IX MTs Jabal Nur Cipondoh

Tahun Pelajaran 2014/2015” yang disusun oleh Nur Afianti, mahasiswi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Penelitian tersebut dilakukan dari bulan Juli – September 2014.

Keterkaitan penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti lakukan

adalah sama-sama meneliti pengaruh yang diakibatkan oleh media audio

visual berupa video. Perbedaannya terletak pada objek penelitian, Nur

Afianti meneliti mengenai keterampilan menulis puisi sedangkan penulis

meneliti mengenai keterampilan menulis karangan narasi. Subjek

penelitiannya pun berbeda, Nur Afianti menjadikan siswa kelas IX sebagai

subjek penelitian sedangkan penulis menjadikan siswa kelas VII sebagai

subjek penelitian.

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al-Mafatih Palmerah, Jakarta Barat

yang berlokasi di Jalan Haji Junaidi No. 79 Rt.001/ 017 Palmerah,

Jakarta Barat.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2017 sampai Agustus

2018, tahun pelajaran 2017-2018. Peneliti mengadakan penelitian pada

siswa kelas VII MTs Al-Mafatih Palmerah, Jakarta Barat saat KBM

masih berjalan dengan kondusif.

B. Metode Penelitian

Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan

dan melakukan verifikasi terhadap kebenaran suatu peristiwa atau suatu

pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Metode yang dipilih

berhubungan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang

digunakan. Metode penelitian memandu peneliti tentang urut-urutan

penelitian yang akan dilakukan. Suharsimi Arikunto dalam buku Asep

Saepul dan Bahruddin mendefinisikan metode penelitian sebagai cara

berpikir, berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan

penelitian, dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian.1

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif dengan jenis eksperimen. Penelitian kuantitatif menekankan

fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi

objektitivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-

1Asep Saepul Hamdi dan E. Bahruddin, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam

Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish, 2004), h. 3.

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

41

angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.2 Penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka-angka yang

dijumlahkan sebagai data yang kemudian dianalisis. Daniel Muijs dalam

buku Uhar menjelaskan bahwa, metode penelitian kuantitatif merupakan

metode penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena dengan

menggunakan data-data numerik, kemudian dianalisis yang umumnya

menggunakan statistik.3

Metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendalikan.4 Daniel Muijs dalam bukunya menyatakan

bahwa:

The basis of the experimental methods is the experiment, which can

be defined as: a test under kontrolled conditions that is made to

demonstrate a known truth or examine the validity of a hypothesis.

The key element of this definition is kontrol, and that is where

experimental research differs from non-experimental quantitative

research.5

Berdasarkan kutipan di atas, Daniel Muijs menyatakan bahwa

dasar dari metode eksperimen adalah percobaan yang dapat diartikan

sebagai: tes di bawah kondisi terkontrol yang dibuat untuk menunjukkan

kebenaran atau memeriksa validitas hipotesis. Gay dalam buku Emzir

menyatakan bahwa, metode penelitian eksperimen merupakan satu-

satunya metode yang dapat menguji dengan benar hipotesis menyangkut

hubungan sebab akibat. Variabel yang biasa dalam penelitian pendidikan

dimanipulasi termasuk metode pengajaran, jenis penguatan, lingkungan

belajar, materi, dan ukuran kelompok belajar.6 Jenis metode eksperimen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi

2Ibid., h. 5.

3Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, (Bandung:

PT Refika Aditama, 2012). h. 49. 4Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),

(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 107. 5Daniel Muijs, Doing Quantitative Research in Education; with SPSS, (London: Sage

Publicatios, 2004), h. 13. 6Emzir, Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2008), h. 63-64.

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

42

eksperimental design). Quasi eksperimental design eksperimen semu,

yaitu suatu desain eksperimen yang dimana peneliti tidak memiliki

keleluasaan untuk memanipulasi subjek, artinya peneliti tidak memilih

secara random untuk menetapkan subjek yang dilibatkan dalam perlakuan.

Dalam hal ini peneliti harus menggunakan kelompok atau kelas-kelas yang

telah ada atau tersedia.7Penelitian ini menggunakan bentuk Nonequivalent

Control Group Design. Desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Pemilihan kelompok pada desain ini

tidak dipilih secara random. Dua kelompok yang ada diberi pretest,

kemudian diberikan perlakuan dan terakhir diberikan posttest. Adapun

pola penelitiannya adalah sebagai berikut:8

E O1 X O2

K O3 O4

Gambar 3.1 Pola Penelitian

Keterangan :

E = Kelas eksperimen

K = Kelas kontrol

O1 = Pretest kelas eksperimen

O2 = Posttest kelas eksperimen

O3 = Pretest kelas kontrol

O4 = Posttest kelas kontrol

X =Perlakuan yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan

penggunaan media video

Pada desain ini, sampel diberi dua kali tes yaitu sebelum

diberikan perlakuan (pretest) yang bertujuan untuk mengetahui

kemampuan menulis karangan narasi pada siswa dan sesudah diberikan

perlakuan (posttest). Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi

pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan media video

7Punaji Styosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2016), h. 49. 8 Sugiyono, op. cit., h. 116.

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

43

tentang perjalanan hidup dan kinerja Presiden Joko Widodo yang diunduh

pada tanggal 30 Agustus 2017 dari www.youtube.com. Kelompok kontrol

adalah kelompok yang yang diberi pembelajaran menulis karangan narasi

hanya menggunakan media teks tentang perjalanan hidup dan kinerja

Presiden Joko Widodo.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populais penelitian dan sampel penelitian akan dijelaskan pada

bagian ini, adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Populasi Penelitian

Populasi didefinisikan sebagai keseluruhan subjek atau objek yang

menjadi sasaran yang mempunyai karakteristik tertentu.9 Zainal

Arifin mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan objek yang

diteliti baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal

yang terjadi.10

Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs

Al-Mafatih Palmerah, Jakarta Barat yang meliputi kelas VII-1, VII-

2, dan VII-3 dengan jumlah 104 siswa. Penetapan populasi ini

ditetapkan karena materi tentang menulis narasi ada dalam materi

pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII dan dinilai layak

mendapatkan perlakuan karena masih rendahnya kemampuan

menulis pada kelas VII. Berikut ini merupakan tabel perincian

populasi yang ditetapkan peneliti.

Tabel 3.1

Perincian Jumlah Siswa Kelas VII MTs Al-Mafatih Palmerah,

Jakarta Barat

No Kelas Jumlah Siswa

1 VII-1 33 Siswa

2 VII-2 33 Siswa

9Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h.130.

10Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan; Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2011), h. 215.

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

44

3 VII-3 41 Siswa

Jumlah 104 Siswa

2. Sampel Penelitian

Sampel yaitu sebagian dari objek atau elemen populasi.11

Sampel menurut Zainal Arifin adalah sebagian dari populasi yang

akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah

populasi dalam bentuk mini (miniature population).12

Sampel

dapat diartikan sebagai penarikan sebagian subjek yang ada pada

populasi, karena keterbatasan waktu tidak memungkinkan bagi

peneliti untuk meneliti seluruh populasi yang tersedia. Sampel

yang diambil oleh peneliti yaitu siswa kelas (VII-1dan VII-2) MTs

Al-Mafatih Palmerah, Jakarta Barat semester ganjil tahun pelajaran

2017/2018. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik

Purpossive Sample, yaitu pengambilan sampel harus didasarkan

atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang merupakan

ciri-ciri pokok populasi.13

Sampel ini diambil menggunakan teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan

peneliti berdasarkan saran atau rekomendasi dari guru bidang studi

bahasa Indonesia kelas VII di MTs Al-Mafatih Palmerah, Jakarta

Barat Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui suatu

aktivitas yang berkaitan dengan situasi tindakan penelitian. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yakni tes dan pengamatan.

1. Teknik Tes

Teknik tes terdiri atas pretest dan posttest. Webster’s Collegiate

dalam buku Suharsimi Arikunto mendefinisikan tes sebagai berikut,

11

Arikunto, op.cit., h.131. 12

Arifin, loc. cit. 13

Arikunto, h. 183.

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

45

tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lainnya yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.14

Jenis tes yang diterapkan oleh peneliti adalah tes

keterampilan menulis karangan narasi yang berbentuk essay.

Tes essay adalah tes yang berbentuk pertanyaan tulisan, yang

jawabannya merupakan karangan (essay) atau kalimat yang

panjang-panjang. Tes essay memerlukan jawaban yang panjang dan

waktu yang lama, biasanya soal-soal tes essay jumlahnya sangat

terbatas.15

Tes bentuk essay (essay test) diberikan sebelum

pembelajaran (pretest) dan sesudah pembelajaran (posttest) pada

kelas kontrol maupun eksperimen. Saat pretest siswa diminta untuk

menulis karangan narasi berdasarkan pengalaman pribadi sebanyak

tiga paragraf, sedangkan pada saat posttest siswa diminta untuk

menulis karangan narasi ekspositoris tentang sosok Presiden RI ke-

7, yaitu Bapak Ir. Joko Widodo sebanyak tiga paragraf.

Pretest atau tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan

menulis karangan narasi siswa sebelum diberikan perlakuan,

sedangkan posttest atau tes akhir dilakukan untuk mengetahui

keterampilan menulis karangan narasi siswa setelah menggunakan

media video. Tes ini digunakan untuk melihat perbedaan sebelum

dan sesudah diberikan perlakuan pada kedua sampel penelitian.

2. Pengamatan

Pengamatan sebagai alat penilaian yang banyak digunakan

untuk mengukur tingkah laku individu maupun proses terjadinya

suatu kegiatan yang sedang diamati, baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Sikap, kegiatan, dan

14

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),

h. 32. 15

M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2009), h.35.

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

46

perilaku siswa dapat diketahui melalui pengamatan, bahkan

kemampuan, tingkat partisipasi serta hasil yang diperoleh dari

kegiatan pembelajaran dapat diketahui melalui pengamatan.16

Pengamatan perubahan tingkah laku dilakukan dengan pengambilan

dokumentasi foto yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa.

Pengambilan data dokumentasi foto dilakukan pada saat

pembelajaran berlangsung. Pengambilan gambar dilakuakan pada

saat pretest-posttest di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol.

Pengambilan gambar di kelas eksperimen dilakukan oleh peneliti

ketika siswa mengamati media yang berupa video tentang jabatan

Presiden Joko Widodo dari masa ke masa dan saat siswa menulis

karangan narasi. Pengambilan gambar di kelas kontrol dilakukan

oleh peneliti ketika siswa sedang menulis karangan narasi.

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Tahapan prosedur pelaksanaan penelitian pada siswa kelas VII

MTs Al-Mafatih Jakarta dalam memberikan pembelajaran tentang

keterampilan menulis karangan narasi. Sebelum melakukan penelitian,

kelas eksperimen dan kelas kontrol harus dipastikan dalam keadaan setara,

tidak diberitahukan apapun untuk memperkecil pengaruh lain selain

perlakuan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti, antara

lain:

1. Mengajukan surat permohonan izin kepada kepala MTs Al-Mafatih

Palmerah, Jakarta Barat untuk mengadakan penelitian.

2. Setelah diizinkan, peneliti berkonsultasi dengan guru bidang studi

Bahasa Indonesia terkait prosedur penelitian.

3. Menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol bersama

guru bidang studi. Kelas VII-1 ditetapkan sebagai kelas eksperimen

dan Kelas VII-2 ditetapkan sebagai kelas kontrol. Penetapkan

16

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), h. 84.

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

47

tersebut dilakukan berdasarkan saran dari guru bidang studi, karena

jumlah kedua kelas tersebut sama.

4. Setelah menentukan kelas untuk sampel, peneliti bertanya seputar

materi pembelajaran menulis karangan narasi terhadap kedua

sampel tanpa memberikan perlakuan. Kemudian, peneliti

mengadakan pretest untuk mengetahui kemampuan sampel

sebelum diberi perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tes tersebut berupa kemampuan menulis karangan narasi

berdasarkan pengalaman pribadi siswa. Siswa diminta untuk

menulis cerita sesuai dengan unsur-unsur narasi berdasarkan

pengalaman pribadi siswa sebanyak tiga paragraf. Hasil menulis

siswa dikumpulkan kepada peneliti, kemudian dinilai berdasarkan

kategori :

a. Kesesuaian judul

b. Keselarasan alur

c. Kesesuaian isi

d. Pemilihan diksi

e. Kerapian tulisan

Setelah peneliti mendapatkan nilai dari kedua sampel, peneliti

melakukan perhitungan nilai kedua sampel dengan bantuan SPSS

versi 22.

5. Setelah melakukan uji pretest terhadap kedua sampel, peneliti

mengulas kembali materi yang telah dipelajari bersama dengan

siswa. Tujuannya adalah agar siswa tidak lupa dengan materi

pembelajaran yang telah berlalu. Peneliti kemudian memberikan

perlakuan berupa tayangan media video tentang perjalanan hidup

dan kinerja Presiden Joko Widodo berdurasi empat belas menit,

yang di unduh dari www.youtube.com pada tanggal 30 Agustus

2017. Perlakuan tersebut hanya diberikan pada kelas eksperimen

sedangkan pada kelas kontrol diberikan perlakuan berupa media

teks tentang perjalanan hidup dan kinerja Presiden Joko Widodo.

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

48

Peneliti mengamati siswa selama proses pemberian perlakuan

tersebut, peneliti menjelaskan ulang maksud dari perlakuan yang

diberikan kepada kedua sampel dan menjelaskan kepada siswa jika

ada yang tidak dipahami oleh siswa seusai penerapan perlakuan itu

berlangsung.

6. Peneliti mengadakan posttest setelah siswa paham dan mengerti

terhadap perlakuan yang telah diberikanuntuk mengetahui

perkembangan kemampuan menulis karangan narasi pada kedua

sampel setelah diberikan perlakuan.Posttest yang diterapkan

berupa tes menulis karangan narasi tentang sosok dan kinerja

Presiden Joko Widodo di kelas eksperimen dan kelas kontrol

sebanyak tiga paragraf. Hasil menulis siswa dikumpulkan kepada

peneliti, kemudian dinilai berdasarkan kategori :

a. Kesesuaian judul

b. Keselarasan alur

c. Kesesuaian isi

d. Pemilihan diksi

e. Kerapian tulisan

Setelah peneliti mendapatkan nilai dari kedua sampel, peneliti

melakukan perhitungan nilai kedua sampel dengan bantuan SPSS

versi 22.

F. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes menulis karangan

narasi. Tes menulis karangan narasi dilakukan sebagai langkah untuk

mengukur kemampuan menulis karangan narasi awal siswa dan

kemampuan menulis karangan narasi akhir siswa kelas VII MTs Al-

Mafatih Palmerah, Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2017/2018. Tes ini

berupa tes tulis karangan narasi yang dikerjakan oleh siswa kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen.

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

49

Pembuatan dan penilaian soal didasarkan pada kurikulum 2013

dengan kompetensi dasar menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk narasi

secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur dan penggunaan

bahasa. Terdapat dua indikator untuk kelas VII, yaitu siswa mampu

menyusun kerangka teks narasi, siswa mampu mengembangkan kerangka

yang telah disusun menjadi teks narasi. Jenis narasi yang dijadikan sebagai

materi pembelajaran adalah narasi berjenis ekspositoris (narasi faktual)

yang dimaksudkan untuk menjelaskan subjek tertentu. Tokoh yang

dijadikan subjek dalam penulisan karangan narasi tersebut adalah tokoh

yang familier bagi siswa, yaitu Presiden RI ke-7 Bapak Ir. Joko Widodo.

Aspek yang dinilai dalam penulisan karangan narasi siswa meliputi

aspek kesesuaian judul dengan isi cerita yang ditulis, urutan alur yang

berkesinambungan, kesesuaian isi cerita dengan tema yang diberikan,

pemilihan kata yang sesuai, tepat, dan dapat dipahami, serta kerapihan

tulisan. Berikut ini adalah format penilaian yang digunakan peneliti.

Tabel 3.2

Format Penilaian

No Aspek Deskriptor Skor

maksimum

1 Judul Kesesuaian judul dengan isi cerita yang ditulis. 20

2 Alur Urutan peristiwa atau konflik susul-menusul secara

logis. Tiap pergantian konflik dapat tersampaikan

kepada pembaca, antara peristiwa, konflik dan

klimaks saling berkesinambungan.

20

3 Kesesuaian

Isi

Kesesuaian isi dengan tema yang diberikan. 20

4 Diksi Pemilihan kata yang sesuai, tepat dan dapat

dipahami.

20

5 Kerapian

Tulisan

Tulisan yang rapi dan dapat dibaca. 20

Jumlah 100

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

50

1) Judul

Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala

berita dan lain-lain, identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis,

bersifat menjelaskan diri dan yang menarik perhatian, dan adakalanya

menentukan wilayah (lokasi). Judul juga didefinisikan sebagai miniatur isi

bahasan.17

Demikian, judul merupakan kepala tulisan yang menjabarkan

topik atau tema yang mewakili isi tulisan secara garis besar.

2) Alur

Alur cerita adalah jalinan peristiwa yang saling berhubungan berdasarkan

sebab-akibat. Alur cerita bisa disusun oleh penulis. Penulis menyusun alur

cerita bertujuan untuk mengungkapkan buah pikiran dan gagasannya yang

khas dan unik.18

Jadi, untuk menilai sebuah alur dalam karangan narasi

dapat dikatakan baik jika cerita yang disajikan saling berhubungan

berdasarkan sebab-akibat.

3) Isi

Cerita dalam karangan narasi yang baik haruslah sesuai dengan tema yang

sudah ditemukan di awal. Rangkaian peristiwa harus saling menguatkan

tema yang sudah dipilih. Misalkan akan membuat sebuah karangan narasi

mengenai pariwisata ke Yogyakarta berdasarkan pengalaman pribadi,

maka isi karangan akan menarasikan peristiwa-peristiwa yang terjadi

selama perjalanan pariwisata ke Yogyakarta.

4) Diksi

Diksi merupakan pilihan kata. Artinya, penulis atau penutur memilih kata

yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Diksi mencakup pengertian kata-

kata yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, pembentukan

pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-

ungkapan yang tepat, gaya bahasa yang paling baik digunakan dalam suatu

situasi, serta penguasaan sejumlah besar kosa kata atau pembendaharaan

17

Nurul Hidayah, Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta:

Garudhawaca, 2016), h. 216. 18

Hasta Indriyana dan Sri Handayaningsih, Pintar Indonesia Super Lengkap untuk

Pelajar, Mahasiswa & Umum, (Yogyakarta: Indonesia Tera, 2015), h. 277.

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

51

kata bahasa itu.19

Sehingga, yang dinilai dalam penulisan siswa berupa

pemilihan kata yang tepat, serta pembendahaan kosa kata yang dimiliki

oleh siswa.

5) Kerapian tulisan

Penilaian kerapian tulisan penting untuk menilai kesungguh-sungguhan

siswa dalam mengerjakan tugas. Tulisan yang rapi adalah cerminan siswa

yang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas. Selain itu, tulisan

yang rapi juga memudahkan guru dalam membaca dan menilai karya

siswa. Tulisan yang rapi juga dapat menggugah pembaca untuk membaca

karya tersebut, sehingga pesan yang ingin disampaikan penulis dapat

benar-benar tersampaikan kepada pembaca.

Berikut adalah tabel pembagian skor masing-masing kriteria penilaian:

Tabel 3.3

Pembagian skor masing-masing kriteria

No Aspek yang

dinilai

Skor Kriteria

1 Judul 16-20

Sangat baik: judul sangat sesuai dengan isi yang

ditulis.

11-15 Baik: judul sesuai dengan isi yang ditulis.

6-10 Cukup: judul cukup sesuai dengan isi yang

ditulis.

1-5 Kurang: judul kurang sesuai dengan isi yang

ditulis.

2 Alur 16-20

Sangat baik: tiap konflik tersusun sangat rapi

serta sangat berkesinambungan dalam setiap

paragrafnya.

19

Awalludin, Pengantar Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Yogyakarta:

Deepublish, 2017), h. 9.

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

52

11-15

Baik: sebagian besar konflik tersusun rapi serta

berkesinambungan dalam setiap paragrafnya.

6-10

Cukup: setengah dari sebagian besar konflik

tersusun cukup rapi tetapi

kurangberkesinambungan dalam setiap

paragrafnya.

1-5 Kurang: hampir seluruh konflik kurang rapih

dantidak berkesinambungan dalam setiap

paragrafnya

3 Kesesuaian isi 16-20 Sangat baik: isi sesuai dengan tema yang

diberikan.

11-15

Baik: isi sebagian besar sesuai dengan tema yang

diberikan.

5-10

Cukup: isi sudah cukup sesuai dengan tema yang

diberikan.

1-5 Kurang: isi kurang sesuai dengan tema yang

diberikan.

4 Diksi 16-20 Sangat baik: pilihan kata sangat tepat.

11-15 Baik: pilihan kata tepat.

5-10 Cukup: pilihan kata cukup tepat.

1-5 Kurang: pilihan kata kurang tepat

5 Kerapian

tulisan

16-20 Sangat baik: tulisan sangat rapi.

11-15 Baik: tulisan rapi.

5-10 Cukup: tulisan cukup rapi.

1-5 Kurang: tulisan kurang rapi.

Hasil penilaian tes tersebut dilakukan dengan cara menjumlahkan

keseluruhan skor yang diperoleh dari masing-masing aspek penilaian, skor

maksimal yang akan diperoleh siswa adalah 100 berikut ini adalah uraian

kategori nilai keterampilan menulis karangan narasi.

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

53

Tabel 3.4

Kategori Nilai Keterampilan Menulis Karangan Narasi

No. Kategori Rentang Nilai

1 Sangat Baik 85-100

2 Baik 72-84

3 Cukup Baik 61-71

4 Kurang 21-60

Berdasarkan pedoman penilaian di atas, guru dapat mengetahui

kemampuan menulis karangan narasi siswa berhasil mencapai kategori

sangat baik apabila mendapatkan nilai 85-100, kategori baik dengan nilai

72-84, kategori kurang mendapat nilai 61-71, dan kategori sangat kurang

dengan nilai 21-60. Acuan kategori baik berdasarkan nilai kriteria

ketuntasan minimal (KKM) studi bahasa Indonesia MTs Al-Mafatih

Palmerah, Jakarta Barat.

G. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui pretest dan posttest langkah

selanjutnya adalah mengolah dan mengalisis data tersebut dengan rumus

statistik. Langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut:20

1. Menilai dan menganalisis data pretest dan posttest dengan rumus

Nilai skor = x 100

2. Melakukan uji normalitas nilai menulis karangan narasi siswa hasil

tes awal dan tes akhir. Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Proses perhitungan

normalitas ini menggunakan bantuan software SPSS versi 22 untuk

mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Syarat data

20

Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2013), h. 153-167.

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

54

berdistribusi normal jika probabilitas (sig) > 0,05 maka Ho diterima,

jika probabilitas (sig) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal

atau Ho ditolak.

3. Melakukan uji homogenitas nilai menulis karangan narasi siswa

hasil tes awal dan tes akhir. Pengujian homogenitas bertujuan untuk

mengetahui objek (sampel) yang diteliti mempunyai varian yang

sama (homogen) atau tidak (heterogen). Metode yang digunakan

dalam melakukan uji homogenitas ini adalah metode varian terbesar

dibandingkan dengan varian terkecil. Proses perhitungan normalitas

ini menggunakan bantuan software SPSS versi 22 dengan ketentuan

nilai sig >α > 0,05 maka data dinyatakan mempunyai varian yang

sama (homogen).21

4. Mengelompokkan skor tes menjadi skor X untuk eksperimen dan

skor Y untuk kelas kontrol.

5. Menguji hipotesis dengan mencari t hitung. Disain eksperimen yang

menggunakan kelompok control pre-test dan post-test, secara umum

pola penelitian terhadap 2 kelompok, yang satu merupakan

kelompok eksperimen (yang dikenai perlakuan) dan kelok kontrol

atau kelompok pembanding yang tidak dikenai perlakuan. Setelah

selesai dilaksanakan maka hasil kedua kelompok diolah dengan

membandingkan kedua mean, pengujian perbedaan mean dihitung

dengan rumus t-tes sebagai berikut:22

t =

Keterangan :

M : Nilai rata-rata hasil perkelompok

N : Banyaknya subjek

x : Deviasi setiap nilai dan

21

Ibid., h. 167-178. 22

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Bina Aksara, cetakan kelima), h. 255.

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

55

y : Deviasi setiap nilai dari mean

Ingat bahwa :

∑ = ∑ ─

∑ = ∑ ─

Kesimpulannya:

Eksperimen mempunyai pengaruh pada taraf signifikansi 0,05

tetapi tidak mempunyai pengaruh pada taraf signifikansi 0,01.

Uji hipotesis yang dilakukan oleh peneliti adalah menghitung t-test

dengan bantuan SPSS versi 22. Kriteria pengujian uji t adalah sebagai

berikut:

1) Jika probabilitas > 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

2) Jika probabilitas < 0,05maka H0 diiterima dan H1 ditolak.

H. Hipotesis Statistik

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menentukan signifikan

perbedaan dua variabel dengan kriteria. Hipotesis yang digunakan adalah:

H0 :µ1 = µ2

H1 :µ1 ≠ µ2

Keterangan:

µ1= rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang diajarmenggunakan

media video.

µ2= rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang diajartanpa media

video.

H0 : tidak terdapat pengaruh media video terhadap keterampilan menulis

karangan narasi siswa kelas VII MTs Al-Mafatih Jakarta Barat.

H1 : terdapat pengaruh media video terhadap keterampilan menulis

karangan narasi siswa kelas VII MTs Al-Mafatih Jakarta Barat.

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mafatih Jakarta Barat Tahun

Pelajaran 2017-2018

1. Biodata Madrasah

a. Nama Madrasah : MTs Al-Mafatih

b. NSM : 121231730030

c. No. Tlp : 021- 5494647

d. Alamat Madrasah : Jl. H. Junaidi No. 79 Rt. 001/17

e. Desa : Palmerah

f. Kecamatan : Palmerah

g. Kabupaten : Kota Jakarta Barat

h. Propinsi : DKI Jakarta

i. Status : Terakreditasi B (Baik)

j. Berdiri Tahun : 13 Juni 1986

k. Penyelenggara : Yayasan

l. Status Madrasah : Swasta

m. Masuk : Pagi pukul 06.30-14.00

n. Perkembangan Siswa : Baik

o. Keadaan Fisik Madrasah : Baik

p. Ruang Kelas : 8 Kelas

q. Ruang Perpustakaan : Ada

r. Ruang Laboratorium IPA : Ada

s. Ruang Kepala Madrasah : Ada

t. Ruang Guru :Ada

u. Ruang TU : Ada

v. Ruang BK : Ada

w. Ruang UKS : Ada

x. Gudang : Ada

y. Tempat Bermaun / Olahraga : Ada

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

57

z. Ruang Komputer : Ada

2. Visi dan Misi Madrasah

a. Visi

Terwujudnya madrasah yang mampu melahirkan generasi bangsa yang

beriman dan bertaqwa, cerdas, terampil, berkepribadian mandiri, percaya

diri, berakhlak mulia serta menjadi kebanggaan masyarakat.

b. Misi

1. Membangun citra madrasah yang ideal.

2. Menanamkan kecintaan pada agama dan keikhlasan beramal.

3. Menanamkan nilai-nilai kepribadian islami dan mengembangkan

akhlakul karimah.

4. Menanamkan kecintaan kepada Negara dan Bangsa.

5. Mengembangkan kreativitas dalam bidang ilmu dan teknologi.

6. Mengembangkan kompetensi dalam kehidupan sehari-hari.

7. Melatih kemampuan siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

3. Keadaan Guru

Tenaga pendidik dan kependidikan MTs Al-Mafatih Palmerah,

Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2017/2018, untuk mata pelajaran Al-Qur’an

Hadist dengan guru pengampu H. Ahmad Rizki Hamami, M.Pd.I., yang

sekaligus menjabat sebagai kepala madrasah, untuk mata pelajaran bahasa

Arab dengan guru pengampu Abidin, S.Ag., yang sekaligus menjabat

sebagai wakil kepala madrasah. Guru pengampu mata pelajaran bahasa

Arab lain ialah Siti Nurbaeti, S.S.

Mata pelajaran Akidah Akhlak dengan guru pengampu H. Ismail,

S.Ag., pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dengan guru

pengampu Drs. Abdul Karim, untuk mata pelajaran Fiqih dengan guru

pengampu Saechuni, S.H.I., mata pelajaran bahasa Indonesia dengan guru

pengampu Drs. H. Djajadi, Endang Sri Sumarni, S.Pd., untuk mata

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

58

pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan guru

pengampu Wahyu Kosasih, S.Th.I.

Mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta (PLBJ)

dengan guru pengampu Hj. Nuridha Fitria, S.Pd.I., untuk mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan guru pengampu Widad Uswatul

Hasanah, S.E., pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan

guru pengampu Nur Halimah, S.Pd., dan Dwi Handayani, S.Pd., mata

pelajaran Matematika dengan guru pengampu Saodah, S.Pd., mata

pelajaran bahasa Inggris dengan guru pengampu Ita Yulianda, S.Pd., pada

mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) dengan

guru pengampu Is Niursamsi, S.Sos.I., mata pelajaran Kewarganegaraan

dengan guru pengampu Syahdan Nirwansyah, S.Pd., dan untuk mata

pelajaran Budi Pekerti dengan guru pengampu M. Yasir Arafat, S.Pd.I.

4. Keadaan Siswa

MTs Al-Mafatih Palmerah, Jakarta Barat memiliki jumlah siswa

sebanyak 239 siswa. Kelas VII terdapat 3 rombongan belajar yaitu, kelas

VII-1 terdiri dari 33 siswa, kelas VII-2 terdiri dari 33 siswa, kelas VII-3

terdiri dari 36 siswa. Kelas VIII terdapat 2 rombongan belajar yaitu, kelas

VIII-1 terdiri dari 33 siswa, kelas VIII-2 terdiri dari 35 siswa. Kelas 9

terdapat 2 rombongan belajar yaitu, kelas IX-1 terdiri dari 35 siswa, kelas

IX-2 terdiri dari 34 siswa. Berikut ini jumlah siswa jika disajikan dalam

bentuk tabel.

Tabel 4.1

Jumlah Siswa MTs Al-Mafatih 2017/2018

Tahun

Pelajaran

2017/ 2018

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah

Siswa Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel

104 3 68 2 67 2 239

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

59

B. Hasil Penelitian

Data-data yang diperoleh di dalam kelas, kemudian diolah untuk

mengetahui penelitian yang dilakukan berhasil atau tidak. Sampel yang

diambil dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas VII-1

sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-2 sebagai kelas kontrol. Jumlah

masing-masing kelas terdiri dari 33 siswa.

Data yang terkumpul meliputi nilai pretest dan posttest. Kelas

eksperimen diberikan perlakuan berupa media video berjudul “kisah

perjalanan hidup Joko Widodo sewaktu kecil hingga menjadi Presiden RI

ke-7” yang berdurasi empat belas menit, sedangkan kelas kontrol hanya

diberikan perlakuan berupa media teks perjalanan hidup Joko Widodo

sampai menjadi presiden RI ke 7. Setelah diberikan perlakuan yang

berbeda selama proses pembelajaran Bahasa Indonesia, kemudian pada

akhir penelitian kedua kelas tersebut diberikan posttest. Data tersebut

dianalisis untuk mengetahui perkembangan kemampuan menulis karangan

narasi setelah diberikan perlakuan berupa media video pada kelas

eksperimen.

1. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Pretest Keterampilan Menulis Kelas Kontrol

Pretest dilaksanakan pada tanggal 21 November 2017. Guru

menyampaikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada awal

pembelajaran. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa berkaitan

dengan menulis karangan narasi untuk mengetahui pengetahuan awal yang

dimiliki siswa. Selanjutnya, guru melakukan pretest kepada siswa dengan

memberikan tugas berupa menulis karangan narasi berdasarkan

pengalaman pribadi siswa. Berikut ini adalah daftar nilai pretest kelas

kontrol.

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

60

Tabel 4.2

Daftar Nilai Pretest Kelompok Kontrol

No. Nama Pretest kelas kontrol (VII-2) Jumlahnilai skor =

x 100

1 2 3 4 5

1 AA 15 5 10 10 10 50

2 ABS 15 5 10 10 5 45

3 AM 10 10 12 10 13 55

4 AAD 15 10 10 10 10 55

5 AM 15 10 10 10 10 55

6 AAA 10 10 10 10 10 50

7 DAS 15 10 15 10 10 65

8 DBO 10 10 10 10 10 50

9 EY 10 10 10 5 10 45

10 FNR 10 5 10 10 15 50

11 FMG 15 10 10 5 5 45

12 FSS 15 10 10 5 5 45

13 FAA 15 10 10 10 10 55

14 IG 10 5 5 15 15 40

15 IAP 10 10 10 5 10 45

16 LAR 10 10 10 10 10 50

17 MEP 15 10 10 10 10 55

18 MA 10 10 10 10 10 50

19 MAF 15 10 10 10 10 55

20 MAT 10 5 10 5 10 40

21 MB 15 5 10 10 10 40

22 MBH 10 5 5 5 5 30

23 MRS 10 5 5 10 10 40

24 NR 15 10 15 5 10 55

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

61

25 QN 10 10 10 10 5 45

26 RA 10 5 10 10 10 45

27 RE 10 5 10 5 5 35

28 SBS 15 10 10 5 5 45

29 SJ 10 10 10 10 10 50

30 SA 10 10 10 10 10 50

31 ZAA 15 10 15 10 15 65

32 HTA 15 10 10 10 10 55

33 NKH 20 10 15 10 15 70

Jumlah nilai 415 280 337 290 318 1625

Rata-rata 49.24242

Keterangan Penilaian :

1 = Judul (kesesuaian judul dengan isi cerita yang ditulis)

2 =Alur (urutan peristiwa atau konflik susul-menusul secara logis. Tiap

pergantian konflik dapat tersampaikan kepada pembaca, antara peristiwa,

konflik dan klimaks saling berkesinambungan)

3 = Kesesuaian isi (kesesuaian isi dengan tema yang diberikan)

4 = Diksi (pemilihan kata yang sesuai, tepat dan dapat dipahami)

5 = Kerapian tulisan (tulisan yang rapi dan dapat dibaca)

Data pretest menulis karangan narasi kelas kontrol dengan jumlah

siswa sebanyak 33 orang, memperoleh nilai rata-rata 49,24 dengan nilai

tertinggi 70 dan nilai terendah 30. Berikut adalah tabel urutan data nilai

siswa dari yang teredah sampai yang tertinggi.

Tabel 4.3

Urutan Nilai Terendah Sampai Tertinggi Pretest Keterampilan Menulis

Karangan Narasi Siswa Kelas Kontrol

30 35 40 40 40 40 45 45 45 45 45

45 45 45 50 50 50 50 50 50 50 50

55 55 55 55 55 55 55 55 65 65 70

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

62

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nlai pretest

terendah kelas kontrol adal 30 sebanyak 1 siswa dan nilai tertinggi adalah

70 sebanyak 1 siswa. Nilai rentang atau jangkauannya adalah 40 diperoleh

dari hasil selisih antara nilai terbesar dengan nilai terkecil, nilai banyaknya

kelas interval adalah 6 diperoleh dengan rumus 1+3,3 log (n atau

banyaknya data) sedangkan panjang kelas intervalnya adalah 7 diperoleh

dari pembagian jumlah jangkauan dengan jumlah kelas interval, nilai

medianya adalah 50 dan nilai yang paling banyak muncul adalah 45, 50,

dan 55, karena ketiga data tersebut adalah berurutan maka ketiga data

tersebut dijumlah kemudian dibagi 3, sehingga diperoleh nilai modusnya

adalah 50.

Distribusi frekuensi nilai pretest keterampilan menulis karangan

narasi pada kelas kontrol dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram

berikut ini:

Gambar 4.1

Grafik frekuensi nilai pretest kelas kontrol.

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui siswa yang

mendapat skor 30-36 sebanyak 2 siswa, yang memperoleh skor 37-43

sebanyak 4 siswa, yang mendapatkan skor 44-45 sebanyak 16 siswa, yang

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

63

memperoleh skor 51-57 sebanyak 8 siswa, yang memperoleh skor 58-64

tidak ada seorangpun, dan yang mendapatkan skor 65-71 sebanyak 3

siswa. Berikut rangkuman hasil pengolahan data pretest kelas kontrol.

Tabel 4.4

Rangkuman Data Statistik Skor Pretest Keterampilan Menulis Karangan

Narasi Kelas Kontrol

Data N Skor

Tertinggi

Skor

Terendah

Mean

(X)

Med Mo

Pretest Kelas Kontrol 33 70 30 49,24 50 50

Keterangan :

N : Jumlah data

Mean : Nilai rata-rata

Med : Nilai tengah deret data (median)

Mo : Nilai yang sering muncul pada deret data (modus)

b. Posttest Keterampilan Menulis Karangan Narasi Kelas Kontrol

Posttest di kelas kontrol dilakukan pada tanggal 29 November

2017. Pada awal pembelajaran guru menyampaikan Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar, selanjutnya guru memberikan materi tentang

menulis karangan narasi dimulai dari pengertian karangan narasi, jenis-

jenis karangan narasi beserta contoh-contohnya. Guru bertanya tentang

seberapa jauh pengetahuan siswa tentang presiden Joko Widodo dan guru

berusaha memperkenalkan presiden Joko Wiododo lebih jauh lagi melalui

teks narasi berjudul “kisah perjalanan hidup Joko Widodo sewaktu kecil

hingga menjadi Presiden RI ke-7”. Guru memberikan waktu 10 menit

untuk siswa membaca teks tersebut.

Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan

materi menulis karangan narasi untuk mengetahui pengetahuan siswa,

setelah selesai membaca teks tersebut,. Siswa juga dipersilahkan untuk

bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti. Beberapa siswa

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

64

bertanya mengenai perbedaan antara karangan narasi sugestif dengan

karangan narasi ekspositoris. Selanjutnya, guru memberikan posttest

kepada siswa dengan memberikan tugas berupa menulis karangan narasi

tentang Presiden Joko Widodo. Hasil data nilai posttest siswa kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Hasil Posttest Kelas Kontrol

No. Nama Posttest kelas kontrol (VII-2) Jumlah nilai skor =

x 100

1 2 3 4 5

1 AA 15 10 15 10 13 63

2 ABS 10 10 13 10 15 58

3 AM 15 10 12 15 15 67

4 AAD 15 12 15 10 15 67

5 AM 20 16 20 20 16 92

6 AAA 17 15 15 13 15 75

7 DAS 18 15 16 19 20 88

8 DBO 18 15 19 18 17 83

9 EY 18 17 13 13 14 75

10 FNR 18 17 14 10 16 75

11 FMG 18 18 17 15 15 83

12 FSS 15 15 15 15 15 75

13 FAA 15 15 17 15 17 79

14 IG 17 15 16 15 16 79

15 IAP 17 17 18 12 15 79

16 LAR 16 15 17 15 18 79

17 MEP 15 14 15 13 10 67

18 MA 15 15 15 15 15 75

19 MAF 18 15 15 10 17 75

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

65

20 MAT 19 18 19 16 16 88

21 MB 15 15 16 17 12 75

22 MBH 18 17 18 17 18 88

23 MRS 14 13 13 13 13 67

24 NR 16 15 17 16 15 79

25 QN 17 15 17 17 17 83

26 RA 12 12 12 12 13 63

27 RE 17 17 17 11 17 79

28 SBS 18 15 15 10 17 75

29 SJ 18 18 17 15 15 83

30 SA 18 17 18 17 18 88

31 ZAA 10 10 13 10 15 58

32 HTA 15 10 13 10 10 58

33 NKH 15 15 15 15 15 75

Jumlah nilai 531 483 517 466 594 2497

Rata-rata 75.66667

Keterangan Penilaian :

1 = Judul (Kesesuaian judul dengan isi cerita yang ditulis)

2 = Alur (Urutan peristiwa atau konflik susul-menusul secara logis. Tiap

pergantian konflik dapat tersampaikan kepada pembaca, antara peristiwa,

konflik dan klimaks saling berkesinambungan)

3 = Kesesuaian Isi (Kesesuaian isi dengan tema yang diberikan)

4 = Diksi (Pemilihan kata yang sesuai, tepat dan dapat dipahami)

5 = Kerapian Tulisan (Tulisan yang rapi dan dapat dibaca)

Data posttest menulis karangan narasi kelas kontrol dengan jumlah

siswa sebanyak 33 orang, memperoleh nilai rata-rata 75,66 dengan nilai

tertinggi 92 dan nilai terendah 58. Berikut adalah tabel urutan data nilai

siswa dari yang teredah sampai yang tertinggi.

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

66

Tabel 4.6

Urutan Deret Nilai Terendah Sampai Tertinggi Posttest Keterampilan

Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas Kontrol

58 58 58 63 63 67 67 67 67 75 75

75 75 75 75 75 75 79 79 79 79 79

79 79 83 83 83 83 88 88 88 88 92

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai posttest

terendah kelas kontrol adalah 58 sebanyak 3 siswa dan yang mendapatkan

nilai tertinggi 92 sebanyak 1 siswa. Nilai rentang atau jangkauannya

adalah 34 diperoleh dari hasil selisih antara jumlah nilai terbesar dengan

jumlah nilai terkecil, nilai banyaknya kelas interval adalah 6 dengan rumus

1+ 3,3 log (n atau banyaknya data) sedangkan panjang kelas intervalnya

adalah 6 diperoleh dari pembagian antara jumlah jangkauan dengan jumlah

kelas interval. Nilai rata-rata atau mean yang dicapai siswa kelas kontrol

pada saat posttest adalah 75,66, nilai mediannya adalah 75 dan nilai modus

atau nilai yang paling banyak muncul adalah 75 yang didapatkan 8 siswa.

Distribusi frekuensi nilai posttest keterampilan menulis karangan

narasi pada kelas kontrol dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram

berikut ini:

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

67

0

2

4

6

8

10

Frekuensi Nilai Posttest Siswa Kelas Kontrol

58-63 64-69 70-75 76-81 82-87 88-93

Gambar 4.2

Grafik frekuensi nilai posttest kelas kontrol

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui siswa yang

mendapatkan skor 58-63 sebanyak 5 siswa, yang mendapatkan skor 64-69

sebanyak 4 siswa, yang mendapat skor 70-75 sebanyak 8 siswa, yang

mendapat nilai 76-81 sebanyak 7 siswa, yang mendapat skor 82-87

sebanyak 4 siswa, dan yang mendapatkan skor 88-93 sebanyak 5 siswa.

Berikut rangkuman hasil pengolahan data posttest kelas kontrol.

Tabel 4.7

Rangkuman Data Statistik Skor Posttest Keterampilan Menulis Karangan

Narasi Kelas Kontrol

Data N Skor Tertinggi Skor

Terendah

Mean Med Mo

Posttest

Kelas Kontrol

33 92 58 75,66 75 75

Keterangan :

N : Jumlah data

Mean : Nilai rata-rata

Med : Nilai tengah deret data (median)

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

68

Mo : Nilai yang sering muncul pada deret data (modus)

c. Pretest Keterampilan Menulis Karangan Narasi Kelas Eksperimen

Pretest kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 21 November

2017. Guru menyampaikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada

awal pembelajaran. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa berkaitan

dengan menulis karangan narasi untuk mengetahui pengetahuan awal yang

dimiliki siswa. Selanjutnya, guru melakukan pretest kepada siswa dengan

memberikan tugas berupa menulis karangan narasi berdasarkan pengalaman

pribadi siswa. Berikut ini adalah daftar nilai pretest kelas eksperimen.

Tabel 4.8

Hasil Prestest Kelas Eksperimen

No Nama Pretest kelas eksperimen (VII-1) Jumlah nilai skor =

x 100

1 2 3 4 5

1 AMK 15 5 10 10 5 45

2 AR 15 10 10 5 10 50

3 AJS 15 5 10 10 5 45

4 BDY 15 10 15 15 15 70

5 DP 15 10 10 5 10 50

6 DDNS 15 5 10 10 5 45

7 DSW 15 10 10 5 10 50

8 DZ 10 10 10 10 10 50

9 EPL 15 10 10 5 10 55

10 FH 10 10 10 10 10 50

11 FR 10 10 10 10 15 55

12 FS 10 10 10 5 5 40

13 FEF 15 10 10 10 15 60

14 GPP 10 5 5 5 5 30

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

69

15 IR 10 5 10 5 10 40

16 LFL 10 10 10 10 10 50

17 MR 10 10 10 10 10 50

18 MP 15 10 15 15 15 70

19 MA 15 10 10 5 10 55

20 MI 5 0 5 0 10 20

21 MRPN 15 10 10 5 10 50

22 MAM 10 5 10 5 10 40

23 MAIR 15 10 15 10 10 60

24 MBS 10 10 10 10 10 50

25 MGP 15 10 15 10 15 65

26 NN 10 5 5 5 10 35

27 NR 15 10 10 10 10 55

28 NPF 10 10 10 10 10 50

29 RA 15 10 15 10 10 60

30 RRS 10 5 5 10 10 40

31 RM 15 10 10 5 10 50

32 SHT 5 5 5 5 5 25

33 SM 15 10 10 10 10 55

Jumlah nilai 410 275 330 275 150 1615

Rata-rata 48.93939

Keterangan Penilaian :

1 = Judul (kesesuaian judul dengan isi cerita yang ditulis)

2 = Alur (urutan peristiwa atau konflik susul-menusul secara logis. Tiap

pergantian konflik dapat tersampaikan kepada pembaca, antara peristiwa, konflik

dan klimaks saling berkesinambungan)

3 = Kesesuaian isi (kesesuaian isi dengan tema yang diberikan)

4 = Diksi (pemilihan kata yang sesuai, tepat dan dapat dipahami)

5 = Kerapian tulisan (tulisan yang rapi dan dapat dibaca)

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

70

Data pretest menulis karangan narasi kelas eksperimen dengan

jumlah siswa sebanyak 33 orang, memperoleh nilai rata-rata 48,93 dengan

nilai tertinggi 73 dan nilai terendah 20. Berikut adalah tabel urutan data

pretest menulis karangan narasi kelas eksperimen dari nilai terendah

sampai nilai tertinggi.

Tabel 4.9

Urutan Nilai Terendah Sampai Nilai Tertinggi Pretest Siswa Kelas

Eksperimen

20 25 30 35 40 40 40 40 45 45 45

50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

55 55 55 55 55 60 60 60 65 70 70

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai pretest

terendah kelas eksperimen adalah 20 yang didapatkan oleh 1 siswa dan

nilai tertingginya adalah 70 yang didapatkan oleh 2 siswa. Nilai rentang

atau jangkauannya adalah 50 diperoleh dari hasil selisih antara nilai

terbesar dengan nilai terkecil, nilai banyaknya kelas interval adalah 6

diperoleh dengan rumus 1+ 3,3 log (n atau banyaknya data) sedangkan

panjang kelas intervalnya adalah 9 diperoleh dari hasil pembagian antara

jumlah jangkauan dengan jumlah kelas interval. Mean yang dicapai siswa

kelas eksperimen pada saat pretest sebesar 48,93, nilai mediannya adalah

50, dan nilai yang paling banyak muncul atau modusnya adalah 50 yang

diperoleh sebak 11 siswa.

Distribusi frekuensi nilai pretest keterampilan menulis karangan

narasi pada kelas eksperimen dapat disajikan dalam bentuk grafik

histogram berikut ini:

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

71

Gambar 4.3

Grafik Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui siswa yang mendapat

skor20-28 sebanyak 2 siswa, yang mendapat skor 29-37 sebanyak 2 siswa, yang

mendapat skor 38-46 sebanyak 7 siswa, yang mendapat skor 47-55 sebanyak 16

siswa, yang mendapat skor 56-64 sebanyak 3 siswa, yang mendapat skor 65-73

sebanyak 3 siswa. Berikut rangkuman hasil pengolahan data pretest kelas

eksperimen.

Tabel 4.10

Rangkuman Data Statistik Skor Pretest Keterampilan Menulis Karangan

Narasi Kelas Eksperimen

Data N Skor

Tertinggi

Skor

Terendah

Mean

(X)

Med Mo

Pretest Kelas Eksperimen 33 70 20 48,93 50 50

Keterangan :

N : Jumlah data

Mean : Nilai rata-rata

Med : Nilai tengah deret data (median)

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

72

Mo : Nilai yang sering muncul pada deret data (modus)

d. Posttest Keterampilan Menulis Karangan Narasi Kelas Eksperimen

Posttest di kelas eksperimen dilakukan pada tanggal 29 November

2017. Pada awal pembelajaran guru menyampaikan Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar, selanjutnya guru memberikan materi tentang

menulis karangan narasi dimulai dari pengertian karangan narasi, jenis-

jenis karangan narasi beserta contoh-contohnya. Guru bertanya tentang

seberapa jauh pengetahuan siswa tentang presiden Joko Widodo dan guru

berusaha memperkenalkan presiden Joko Wiododo lebih jauh lagi melalui

video berdurasi empat belas menit yang berjudul “kisah perjalanan hidup

Joko Widodo sewaktu kecil hingga menjadi Presiden RI ke-7”. Selama

penayangan video, siswa terlihat antusias dan fokus menyaksikan video

tersebut dengan seksama.

Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan

materi menulis karangan narasi untuk mengetahui pengetahuan siswa,

setelah selesai menayangkan video tersebut. Siswa juga dipersilakan untuk

bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti. Beberapa siswa

bertanya mengenai perbedaan antara karangan narasi sugestif dengan

karangan narasi ekspositoris. Selanjutnya, guru memberikan posttest

kepada siswa dengan memberikan tugas berupa menulis karangan narasi

tentang Presiden Joko Widodo. Hasil data nilai posttest siswa dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.11

Hasil Posttest Kelas Eksperimen

No. Nama Posttest kelas eksperimen

(VII-1)

Jumlah nilai skor =

x 100

1 2 3 4 5

1 AMK 15 14 15 5 10 58

2 AR 20 20 20 20 16 96

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

73

3 AJS 20 18 20 15 10 83

4 BDY 17 15 15 10 10 67

5 DP 20 17 18 15 18 88

6 DDNS 16 15 15 10 15 71

7 DSW 20 15 20 13 15 83

8 DZ 17 15 15 15 20 83

9 EPL 20 18 20 15 10 83

10 FH 20 18 18 20 20 96

11 FR 16 16 15 15 17 79

12 FS 18 18 18 18 16 88

13 FEF 20 18 18 18 18 92

14 GPP 18 15 16 17 17 83

15 IR 15 15 15 15 15 75

16 LFL 18 17 17 10 17 79

17 MR 15 15 15 15 15 75

18 MP 20 18 20 18 20 96

19 MA 20 17 18 15 18 88

20 MI 20 18 18 18 18 92

21 MRPN 16 15 18 15 15 79

22 MAM 20 20 20 15 17 92

23 MAIR 20 18 20 18 20 92

24 MBS 15 10 15 15 16 71

25 MGP 15 15 15 15 15 75

26 NN 15 10 15 12 15 67

27 NR 16 15 15 10 15 71

28 NPF 16 10 15 15 15 71

29 RA 15 10 15 15 16 71

30 RRS 15 10 16 15 15 71

31 RM 20 20 20 15 17 92

32 SHT 20 18 20 15 15 88

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

74

33 SM 20 15 15 15 10 75

Jumlah nilai 588 518 565 487 516 2670

Rata-rata 80.90909

Keterangan Penilaian :

1 = Judul (kesesuaian judul dengan isi cerita yang ditulis)

2 =Alur (urutan peristiwa atau konflik susul-menusul secara logis. Tiap pergantian

konflik dapat tersampaikan kepada pembaca, antara peristiwa, konflik dan klimaks

saling berkesinambungan)

3 = Kesesuaian isi (kesesuaian isi dengan tema yang diberikan)

4 = Diksi (pemilihan kata yang sesuai, tepat dan dapat dipahami)

5 = Kerapian tulisan (tulisan yang rapi dan dapat dibaca)

Data posttest menulis karangan narasi kelas eksperimen dengan

jumlah siswa sebanyak 33 orang, memperoleh nilai rata-rata 80,91 dengan

nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 58. Berikut adalah tabeldata nilai

posttest menulis karangan narasi kelas eksperimen dari yang terendah

sampai nilai terendah.

Tabel 4.12

Urutan Nilai Terendah Sampai Tertinggi Posttest Siswa Kelas

Eksperimen

58 67 67 71 71 71 71 71 71 75 75

75 75 79 79 79 83 83 83 83 83 88

88 88 88 92 92 92 92 92 96 96 96

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai posttest

terendah kelas eksperimen adalah 58 yang diperoleh sebanyak 1 siswa dan

nilai tertinggi adalah 96 yang diperoleh sebanyak 3 siswa. Nilai

rentangnya atau nilai jangkauannya adalah 38 diperoleh dari selisih antara

nilai terbesar dengan nilai terkecil, nilai banyaknya kelas interval adalah 6

diperoleh dari rumus 1+ 3,3 log (n atau banyaknya data)sedangkan

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

75

panjang kelas intervalnya adalah 7diperoleh dari pembagian antara jumah

jangkauan dengan jumlah kelas interval .Nilai mean atau rata-ratanya

adalah 80,90, nilai mediannya adalah 83, dan nilai modus atau nilai yang

paling banyak muncul adalah 71 yang diperoeh sebanyak 6 siswa.

Distribusi frekuensi nilai pretest keterampilan menulis karangan

narasi pada kelas eksperimen dapat disajikan dalam bentuk grafik

histogram berikut ini:

Gambar 4.4

Grafik Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui siswa yang

mendapatkan skor 58-64 sebanyak 1 siswa, yang mendapatkan skor 65-71

sebanyak 8 siswa, yang memperoleh skor 72-78 sebanyak 4 siswa, yang mendapat

skor 79-85 sebanyak 8 siswa, yang memperoleh skor 86-92 sebanyak 9 siswa, dan

yang memperoleh skor 93-99 sebanyak 3 siswa. Berikut rangkuman hasil

pengolahan data posttest kelas eksperimen.

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

76

Tabel 4.13

Rangkuman Data Statistik Skor Posttest Keterampilan Menulis Karangan

Narasi Kelas Eksperimen

Data N Skor

Tertinggi

Skor

Terendah

Mean

(X)

Med Mo

Posttest Kelas

Eksperimen

33 96 58 80,91 83 71

Keterangan :

N : Jumlah data

Mean : Nilai rata-rata

Med : Nilai tengah deret data (median)

Mo : Nilai yang sering muncul pada deret data (modus)

e. Perbandingan Grafik Frekuensi dan Data Statistik Nilai Rata-Rata Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Gambar 4.5

Grafik Frekuensi Nilai Rata-rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Keterangan:

O1 :Pretest Kelas Eksperimen

O2 :Posttest Kelas Eksperimen

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

77

O3 :Pretest Kelas Kontrol

O4 :Posttest Kelas Kontrol

Perbandingan skor tertinggi, skor terendah, dan mean kelas kontrol

dan kelas eksperimen baik pada saat pretest maupun posttest keterampilan

menulis karangan narasi, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 4.14

Perbandingan Data Statistik Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan

Narasi Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Data N Skor

Tertinggi

Skor

Terendah

Mean

(X)

Med Mo

Pretest Kelas Kontrol 33 70 30 49,24 50 50

Posttest Kelas Kontrol 33 92 58 75,66 75 75

Pretest Kelas Eksperimen 33 70 20 48,93 50 50

Posttest Kelas Eksperimen 33 96 58 80,91 83 71

Keterangan :

N : Jumlah data

Mean : Nilai rata-rata

Med : Nilai tengah deret data (median)

Mo : Nilai yang sering muncul pada deret data (modus)

Tabel di atas memperlihatkan perbandingan skor pretest dan

posttest keterampilan menulis karangan narasi pada kelas kontrol maupun

kelas eksperimen. Pada saat pretest keterampilan menulis karangan narasi

kelas kontrol, skor terendah adalah 30 dan skor tertingginya adalah 70

dengan nilai rata-rata 49,24, median sebesar 50 dan modus sebesar 50.

Pada saat posttest keterampilan menulis karangan narasi kelas kontrol,

skor terendah adalah 58 dan skor tertingginya adalah 92 dengan nilai rata-

rata 75,66, median sebesar 75 dan modus sebesar 75. Sedangkan pada saat

pretest keterampilan menulis karangan narasi kelas eksperimen, skor

terendah adalah 20 dan skor tertingginya adalah 70 dengan nilai rata-rata

48,93, median sebesar 50 dan modus sebesar 50. Pada saat posttest

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

78

keterampilan menulis karangan narasi kelas eksperimen, skor terendah

adalah 33 dan skor tertingginya adalah 96 dengan nilai rata-rata 80,91,

median sebesar 83 dan modus sebesar 71.

Tabel di atas juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas kontrol

pada saat pretest adalah 49,24 lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-

rata pretest kelas eksperimen yang sebesar 48,93. Tetapi, nilai rata-rata

kelas kontrol pada saat posttest lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-

rata posttest kelas eksperimen, yaitu 75,66 dan nilai posttest kelas

eksperimen adalah 80,91. Tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan

dalam menulis karangan narasi pada kelas kontrol maupun kelas

eksperimen, tetapi peningkatan yang lebih terlihat adalah di kelas

eksperimen. Sehingga, media video tentang kinerja Presiden Joko Widodo

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelas eksperimen. Adapun

tabel kriteria penilaian yang peneliti jadikan sebagai acuan penilaian hasil

tulisan siswa sebagai berikut.

Tabel 4.15

Pembagian skor masing-masing kriteria

No Aspek yang

dinilai

Skor Kriteria

1 Judul 16-20

Sangat baik: judul sangat sesuai dengan isi yang

ditulis.

11-15 Baik: judul sesuai dengan isi yang ditulis.

6-10 Cukup: judul cukup sesuai dengan isi yang

ditulis.

1-5 Kurang: judul kurang sesuai dengan isi yang

ditulis.

2 Alur 16-20

Sangat baik: tiap konflik tersusun sangat rapi

serta sangat berkesinambungan dalam setiap

paragrafnya.

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

79

11-15

Baik: sebagian besar konflik tersusun rapi serta

berkesinambungan dalam setiap paragrafnya.

6-10

Cukup: setengah dari sebagian besar konflik

tersusun cukup rapi tetapi kurang

berkesinambungan dalam setiap paragrafnya.

1-5 Kurang: hampir seluruh konflik kurang rapih

dantidak berkesinambungan dalam setiap

paragrafnya

3 Kesesuaian isi 16-20 Sangat baik: isi sesuai dengan tema yang

diberikan.

11-15

Baik: isi sebagian besar sesuai dengan tema yang

diberikan.

5-10

Cukup: isi sudah cukup sesuai dengan tema yang

diberikan.

1-5 Kurang: isi kurang sesuai dengan tema yang

diberikan.

4 Diksi 16-20 Sangat baik: pilihan kata sangat tepat.

11-15 Baik: pilihan kata tepat.

5-10 Cukup: pilihan kata cukup tepat.

1-5 Kurang: pilihan kata kurang tepat

5 Kerapian

tulisan

16-20 Sangat baik: tulisan sangat rapi.

11-15 Baik: tulisan rapi.

5-10 Cukup: tulisan cukup rapi.

1-5 Kurang: tulisan kurang rapi.

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

80

C. Hasi Analisis

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat, maka data akan diolah

dengan uji hipotesis menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 22.

Peneliti melakukan pengujian prasyarat analisis data dengan uji normalitas dan

uji homogenitas terlebih dahulu.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus Kolmogrov

Smirnov dan Shapiro Wilk yang dilakukan dengan kaidah Asymp Sig atau

nilai P. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan terhadap skor pretest dan

skor posttest, baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.

Proses perhitungan normalitas ini menggunakan bantuan software SPSS versi

22 untuk mengetahui hasil data berdistribusi normal atau tidak. Syarat data

berdistribusi normal apabila nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil

perhitungan lebih besar dari tingkat alpha 5% (sig.)> 0.05. jika nilai

signifikansi yang diperoleh dari hasil perhitungan lebih kecil dari tingkat alpha

5% (sig.)< 0.05, maka data tersebut berdistribusi tidak normal.

Hasil uji normalitas data pretest dan posttest keterampilan menulis

karangan narasi dari kedua sampel penelitian dapat disajikan dalam tabel

berikut:

Tabel 4.16

Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen

Kolmogorov Smirnova Shapiro Wilk

Statistik df Sig. Statistik df Sig.

Pretest Kontrol 0,156 33 0,041 0,950 33 0,137

Pretest Eksperimen 0,204 33 0,001 0,945 33 0,095

Posttest Kontrol 0,198 33 0,002 0,939 33 0,063

Posttest Eksperimen 0,125 33 0,200 0,948 33 0,119

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

81

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa data pretest pada

kelas kontrol memperoleh sig. sebesar 0,137 sedangkan kelas eksperimen

memperoleh sig. sebesar 0,095. Hal tersebut menunjukkan bahwa data

hasil pretest kelas kontrol dan eksperimen terdistribusi normal.

Hasil uji normalitas data posttest kelas kontrol memperoleh hasil

sig. sebesar 0,063 sedangkan kelas eksperimen memperoleh sig. sebesar

0,119.. Hal tersebut menunjukkan bahwa data hasil posttest kelas kontrol

dan eksperimen terdistribusi normal. Data-data tersebut telah memenuhi

syarat karena hasil perhitungan lebih besar dari 0,05 sehingga data-data

tersebut dikatakan terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua kelas memiliki

varian yang sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan terhadap dua data

yaitu, hasil pretest dan posttest kelas kontrol mupun kelas

eksperimen..ketentuan dari uji homogenitas adalah jika nilai signifikansi

hitung lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%) maka skor hasil tes tersebut

tidak memiliki perbedaan varian atau homogen. Pengujian homogenitas

peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 22 dengan Test of

Homogenity of Variance. Hasil perhitungan uji homogenitas dapat disajikan

dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 4.17

Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Test of Homogeneity of Variances

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,153 1 64 0,287

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa data pretest pada

kelas kontrol dan kelas eksperimen memperoleh sig. sebesar 0,287. maka

dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen

memiliki varian yang sama atau disebut homogen. Data tersebut telah

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

82

memenuhi syarat karena hasil perhitungan lebih besar dari 0,05 sehingga

data-data tersebut dikatakan homogen.

Tabel 4.18

Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Test of Homogeneity of Variances

Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig.

0,946 1 64 0,334

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa data posttest pada

kelas kontrol dan kelas eksperimen memperoleh sig. sebesar 0,334 maka

dapat disimpulkan bahwa data posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen

memiliki varian yang sama atau disebut homogen. Data tersebut telah

memenuhi syarat karena hasil perhitungan lebih besar dari 0,05 sehingga

data-data tersebut dikatakan homogen.

2. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, maka diperoleh seluruh

data terdistribusi normal dan homogen. Tahap selanjutnya adalah melakukan

uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji t (t-test). Uji t (t-test)

dilakukan untuk menguji signifikansi perbedaan mean dengan menggunakan

bantuan SPSS versi 22. Ketentuan dari uji t (t-test) adalah jika nilai

signifikansi atau sig.(2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Sebaliknya, jika nilai signifikansi atau sig.(2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak

dan H1 diterima.

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

83

Tabel 4.19

Hasil Uji Hipotesis Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Levene’s Test for Equality

of Varience

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.(2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differen

ce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Hasil Equal

variances

assumed

1,153 0,287 0,124 64 0,902 0,303 2,441 -4,574 5,180

Hasil Equal

variances

not

assumed

0,124 59,251 0,902 0,303 2,441 -4,582 5,188

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai sig.(2-tailed) hasil

pretest kelas kontrol maupun kelas eksperimen sebesar 0,902 lebih besar

dibandingkan nilai taraf signifikansi sebesar 0,05, sehingga hipotesis nol

(H0) diterima dan hipotesis alternative (H1) ditolak. Artinya, tidak terdapat

pengaruh antara hasil pretest di kelas kontrol maupun kelas eksperimen.

Tabel 4.20

Hasil Uji Hipotesis Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Levene’s Test for Equality

of Varience

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.(2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differen

ce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Hasil Equal

variances

assumed

0,946 0,334 -2,217 64 0,30 -5,242 2,364 -9,965 -0,520

Hasil Equal

variances

not

assumed

-2,217 63,641 0,30 -5,242 2,364 -9,966 -0,519

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

84

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai sig.(2-tailed)

hasil posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen sebesar 0,030 lebih

kecil dibandingkan nilai taraf signifikansi sebesar 0,05, sehingga hipotesis

nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. Artinya, terdapat

pengaruh media video tentang kinerja Presiden Joko Widodo terhadap

keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas VII MTs Al-

Mafatih Palmerah, Jakarta Barat tahun pelajaran 2017/2018.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk membuktikan ada atau

tidaknya pengaruh media video tentang Presiden Joko Widodo dalam

keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas eksperimen.

Sampel penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas VII-2 sebagai kelas

kontrol dan 7-1 sebagai kelas eksperimen. Perlakuan yang diberikan

terhadap dua sampel beerbea. Kelas kontrol diberi perlakuan berupa teks

narasi tentang perjalanan hidup Presiden Joko Widodo hingga menjadi

presiden, sedangkan kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa video

perjalanan hidup Presiden Joko Widodo hingga menjadi presiden.

Setelah melakukan penelitian terhadap siswa kelas VII-2 dan 7-1,

peneliti memperoleh hasil nilai pretest dan posttest dari masing-masing

sampel. Hasil uji normalitas pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas

eksperimen membuktikan bahwa data sampel terdistribusi normal

dikarenakan hasil perhitungan lebih besar dari tingkat alpha 5% (sig.) <

0.05. Varian sampel-sampel terbukti homogen dengan hasil uji

homogenitas pretest – posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, nilai

signifikansi yang diperoleh dari hasil perhitungan lebih besar dari tingkat

alpha 5% (sig.) > 0.05.

Nilai rata-rata pretest – posttest di kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan peningkatan nilai rata-rata pretest – posttest di kelas

kontrol. Nilai rata-rata pretest di kelas eksperimen sebesar 48,93 dan nilai

rata-rata posttest di kelas eksperimen sebesar 80,90. Sementara itu, nilai

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

85

rata-rata pretest di kelas kontrol sebesar 49,24 dan nilai posttest di kelas

kontrol sebesar 75,66 sehingga nilai rata-rata posttest di kelas

eksperimenlebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata posttest di kelas

kontrol yaitu 80,90 > 75,66.

Setelah melakukan uji t (t-test) menggunakan SPSS versi 22,

diketahui bahwa nilai sig.(2-tailed) hasil posttest kelas kontrol maupun

kelas eksperimen sebesar 0,030 lebih kecil dibandingkan nilai taraf

signifikansi sebesar 0,05, sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis

alternatif (H1) diterima. Artinya, terdapat pengaruh media video tentang

kinerja Presiden Joko Widodo terhadap keterampilan menulis karangan

narasi pada siswa kelas VII MTs Al-Mafatih Palmerah, Jakarta Barat tahun

pelajaran 2017/2018.

Peneliti mengamati suasana kelas saat pelaksanaan penelitian.

Suasana kelas kontrol pada saat pembelajaran dengan diberikan perlakuan

berupa teks narasi tentang perjalanan Presiden Joko Widodo terlihat cukup

kondusif. Sebagian besar siswa antusias saat diberikan teks tersebut dan

langsung membaca dengan fokus. Namun, beberapa siswa mengacuhkan

teks tersebut dan terlihat malas untuk membacanya. Ketika peneliti

meminta siswa untuk membuat tugas berupa karangan narasi tentang

Presiden Joko Widodo, beberapa dari mereka masih terlihat kurang

bersemangat dan sering mengeluh karena tidak memiliki ide untuk

menulis. Beberapa siswa juga sering bertanya mengenai sosok Presiden

Joko Widodo kepada peneliti, padahal informasi yang ditanyakan

sebenarnya ada di dalam teks yang sudah dibagikan. Pengaruhnya pun

terlihat pada hasil tulisan yang mereka buat. Beberapa siswa tidak

mengerjakan tugas sesuai dengan prosedur yang peneliti minta. Bahkan

ditemukan beberapa tulisan yang menyalin dari teks yang telah dibagikan.

Peneliti melakukan pengamatan yang sama terhadap kelas

eksperimen. Perlakuan yang diberikan terhadap kelas eksperimen yaitu

dengan menayangkan video perjalan Presiden Joko Widodo hingga

menjadi presiden. Suasana kelas eksperimen selama proses pembelajaran

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

86

lebih tenang dan kondunsif. Siswa kelas eksperimen sangat fokus

memperhatikan dan menyimak video yang ditayangkan. Saat diberikan

tugas menulis karangan narasi tentang Presiden Joko Widodo, sebagian

besar dari mereka sangat berantusias dan bersemangat. Bahkan, beberapa

dari mereka bertanya mengenai ide baru tentang presiden Joko Widodo

yang tidak ditayangkan di vdeo tersebut, yaitu Jokowi ngunduh mantu.

Terlihat sebagian besar dari mereka lebih percaya diri dalam menuangkan

idenya menjadi sebuah karangan narasi. Hasilnya pun terlihat dari nilai

rata-rata siswa kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan kelas

kontrol.

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

87

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian mengenai kemampuan

menulis karangan narasi dengan media video tentang Presiden Joko Widodo,

maka peneliti dapat mengemukakan kesimpulan dan saran.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan media video tentang Presiden Joko Widodo dalam

menulis karangan narasi siswa kelas VII MTs Al-Mafatih Palmerah,

Jakarta Barat dapat merangsang semangat dan daya kreativitas siswa

dalam menulis karangan narasi. Siswa menjadi termotivasi selama

proses pembelajaran.

2. Siswa menjadi lebih tertarik untuk menulis karangan narasi setelah

menyaksikan tayangan video perjalanan hidup Presiden Joko Widodo.

Siswa banyak menemukan ide baru tentang Presiden Joko Widodo

untuk dijadikan sebuah karangan narasi.

3. Terdapat peningkatan nilai rata-rata posttest dikelas eksperimen. Nilai

rata- posttest di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan

peningkatan nilai rata-rata posttest di kelas kontrol. Nilai rata-rata

pretest kelas kontrol awalnya lebih tinggi dibanding nilai pretest kelas

eksperimen, yaitu nilai sebesar 49,24 pada kelas kontrol dan 48,93

pada kelas eksperimen. Setelah diberi perlakuan (treatment)

pemerolehan nilai rata-rata posttest pada kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan kelas kontrol yang tidak diberikan treatment. Hasil nilai

rata-rata posttest di kelas kontrol adalah 75,66 dan di kelas eksperimen

80,90 sehingga nilai rata-rata posttest di kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan nilai rata-rata posttest di kelas kontrol yaitu

80,90>75,66.

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

88

4. Berdasarkan hasil uji t (t-test) menggunakan SPSS versi 22, diketahui

bahwa nilai sig.(2-tailed) hasil posttest kelas kontrol maupun kelas

eksperimen sebesar 0,030. Jika nilai probabilitas hasil uji t ( < 0,05

maka H1 diterima dan H0 ditolak. Bunyi dari H1 yaitu “terdapat

pengaruh media video terhadap keterampilan menulis karangan narasi

siswa kelas VII MTs Al-Mafatih Jakarta Barat”. Berdasarkan hasil

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa media video tentang

kinerja Presiden Joko Widodo memiliki pengaruh terhadap

keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VII MTs Al-Mafatih

Jakarta Barat tahun pelajaran 2017/2018.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh

media video tentang Presiden Joko Widodo terhadap keterampilan menulis

karangan narasi siswa, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia, penggunaan media video

dapat dijadikan solusi dalam mengatasi kejenuhan siswa dan terbukti

berpengaruh, serta dapat meningkatkan hasil pembelajaran menulis

karangan narasi siswa kelas VII di MTs Al-Mafatih Jakarta tahun

pelajaran 2017/ 2018. Kemungkinan cara tersebut dapat mengatasi

masalah yang sama di sekolah lain.

2. Bagi Siswa, penggunaan media video dapat merangsang daya

kreativitas dan ide-ide baru dalam keterampilan menulis.

3. Bagi peneliti selanjutnya, penggunaan media video dapat lebih

dikembangkan dan divariasikan, agar pembelajaran menulis tidak

dianggap membosankan oleh siswa. Penelitian ini dapat dijadikan

sebagai rujukan untuk melakukan penelitian terhadap keterampilan

menulis lainnya, seperti menulis teks berita.

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

89

Daftar Pustaka

Abdulhak, Ishak dan Deni Darmawan. Teknologi Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2015.

Anggarani, Asih, dkk. Mengasah Keterampilan Menulis di Perguruan Tinggi.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan; Metode dan Paradigma Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2011.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

2009.

________________. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Arsyad, Azhar. Media pembelajaran., Jakarta: PT Rajawali Pers. 2009.

Awalludin, Pengantar Bahasa Indonesia untuk PerguruanTinggi. Yogyakarta:

Deepublish, 2017.

Dalman. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

Danim, Sudarwan. Karya Tulis Inovatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Emzir. Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2008.

Genesis, Tim Smart. UUD 1945 &Amandemen. Yogyakarta: Genesis Learning,

2016.

Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia, 2011.

Hamdi, Asep Saepul dan E. Bahruddin. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi

Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish, 2004.

Herlianti, Yanti. Pembelajaran Tematik. Jakarta: UIN Press, 2015.

Hidayah, Nurul. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.

Yogyakarta: Garudhawaca, 2016.

Hyland, Ken. Second Language Writing. Cambridge: Cambridge University

Press, 2003.

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

90

Indriyana, Hasta dan Sri Handayaningsih. Pintar Indonesia Super Lengkap untuk

Pelajar, Mahasiswa & Umum. Yogyakarta: Indonesia Tera, 2015.

Kurtanto, Niknik. M. Cermat Berbahasa Teliti Berpikir. Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2013.

Marahamin, Ismail. Menulis Secara Populer. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya,

2010.

Moats, Louisa C. How Spelling Supports Reading and Why it is More Regular

and Predictable Than You May Think. American Educator, 2006.

Muijs, Daniel. Doing Quantitative Research in Education; with SPSS. London:

Sage Publicatios, 2004.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran; sebuah pendekatan baru. Jakarta: GP

Press, 2010.

Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi, Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2012.

Purwanto, M. Ngalim. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2009.

Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi;

Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers, 2015.

Sadiman, Arief S. dkk, Media Pendidikan; Pengertian, pengembangan dan

pemanfaatannya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007.

Sanjaya, Wina. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2012.

___________. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.

Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

Prenadamedia Group, 2016.

Siregar, Syofiyan. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2013.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011.

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

91

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D). Bandung: Alfabeta, 2014.

Sukino. Menulis itu Mudah; Panduan Praktis Menjadi Penulis Handal.

Yogyakarta: Pustaka Populer LKIS, 2010.

Suleiman, Amir Hamzah. Media Audio-Visual; untuk Pengajaran, Penerangan,

dan Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia, 1988.

Sulistyowati. Buku Cerdas UUD dan Amandemen Perubahannya. Vicosta

Publishing, 2015.

Sundayana, Rostina. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2014.

Susilan, Rudi dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan

Kurtekpend FIP UPI, 2008.

Suwarna, dkk. Pengajaran Mikro. Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 2006.

Tarigan, Henry Guntur. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa Bandung, 1986.

Thayrun, Yon. Jokowi Pemimpin Rakyat Berjiwa Rocker. Jakarta: Nourabooks,

2012.

Tim Dosen PBSI Universitas Muhammadiyah Malang. Bahasa Indonesia untuk

Karangan Ilmiah. Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah

Malang, 2013.

Uhar Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.

Bandung: PT Refika Aditama, 2012.

Widodo, Joko. Daftar Riwayat Hidup Calon Presiden, Mei 2014.

http://www.kpu-semarangkota.go.id.

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

( RPP )

Sekolah : MTs Al-Mafatih

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : VII / satu (Tujuh/ ganjil)

Materi Pokok : Berkreasi dalam cerita imajinasi

Alokasi Waktu : 4x 45 menit (2x pertemuan)

A. Kompetensi Inti ( KI )

KI – 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI – 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli, toleransi, gotong royong, santun, percaya diri,

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI – 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedur

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak

mata)

KI – 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai,memodifikasi dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis. Membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dalam sumber lain yang sama dalam sudut pandang/

teori.

B. Kompetensi Dasar

KD – 4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk narasi secara lisan dan

tulis dengan memperhatikan struktur dan penggunaan bahasa.

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Indikator Pencapaian Kompetensi ( IPK ):

4.4.1 Memahami teks narasi.

4.4.2 Mengidentifikasiteksnarasi.

4.4.3 Menyusun kerangka teks.

4.4.4 Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks

narasi.

4.4.5 Menyunting teks narasi yang telah ditulis.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat memahami teks narasi.

2. Peserta didik dapat mengidentifikasi teks narasi.

3. Peseta didik dapat menyusun kerangka teks narasi

4. Peserta didik mampu merencanakan pengembangan narasi

dengan benar.

5. Peserta didik mampu menulis narasi dengan memperhatikan

pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah penggunaan

kata kalimat/ tanda baca/ ejaan

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian narasi

2. Identifikasi teks narasi

3. Struktur teks narasi

4. Contoh karangan narasi

E. Metode Pembelajaran

1. Presentasi

2. Penggunaan teks narasi

3. Penugasan

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

F. Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol

Pertemuan

Langkah-langkah

Alokasi

Waktu

Pertemuan 1

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Peserta didik dikondisikan untuk

mempersiapkan KBM (mengucapkan

salam, berdoa, menyapa, dan mengecek

kehadiran siswa, dan diberi motivasi

untuk mencapai tujuan pembelajaran).

2. Peserta didik menerima informasi

kompetensi materi, tujuan, manfaat, dan

langkah-langkah pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

3. Peserta didik ditanya mengenai

pengetahuannya tentang jenis-jenis

karangan berdasar teknik penyampaian

isinya.

B. Kegiatan Inti

1. Guru meminta peserta didik untuk

menjelaskan tentang karangan narasi.

2. Masing-masing peserta didik diminta

untuk mendata topik-topik yang dapat

dikembangkan menjadi karangan

narasi.

3. Masing-masing peserta didik

melaksanakan pretest menulis narasi

sesuai tema yang telah ditentukan dan

mengerjakannya secara individu.

10 menit

70 menit

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Pertemuan 2

4. Peserta didik mempresentasikan

pemilihan idenya dalam karangan

narasi yang telah dibuat.

5. Peserta didik menjawab pertanyaan

dari teman lain atas karangan narasi

yang dipresentasikan.

6. Guru memberikan umpan balik positif

dan penguatan dalam bentuk lisan

maupun tulisan.

7. Guru membantu menyelesaikan

masalah yang dihadapi peserta didik.

C. Kegiatan Penutup

1. Peserta didik diberikan kesempatan

bertanya mengenai proses

pembelajaran.

2. Peserta didik dan guru bersama-sama

menyimpulkan pembelajaran.

3. Peserta didik melakukan refleksi

terhadap kegiatan yang telah dilakukan

yaitu menulis karangan narasi dan

manfaatnya dalam kehidupan.

4. Guru menyampaikan rencana materi

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya dan mengakhiri KBM.

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Peserta didik dikondisikan untuk

mempersiapkan KBM (mengucapkan

salam, berdoa, menyapa, dan mengecek

kehadiran siswa, dan diberi motivasi

10 menit

10 menit

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

untuk mencapai tujuan pembelajaran).

2. Peserta didik menerima informasi

kompetensi materi, tujuan, manfaat,

dan langkah-langkah pembelajaran

yang akan dilaksanakan.

3. Guru mengajukan pertanyaan

pertanyaan dengan mengaitkan

pengetahuan siswa yang mengarah

pada materi yang akan disampaikan,

yaitu menulis narasi.

4. Guru mengaitkan pembelajaran yang

lalu dengan materi yang akan

disampaikan.

B. Kegiatan Inti

1. Guru melanjutkan pembahasan

pertemuan yang lalu agar peserta didik

memiliki pengetahuan baru dalam

penulisan narasi.

2. Guru menyajikan contoh atau model

karangan narasi untuk merangsang

pengetahuan dan kemampuan siswa.

3. Peserta didik diberikan teks narasi

dengan judul “Kisah Perjalanan Hidup

Jokowi Hingga Sukses Menjadi

Presiden Indonesia yang Ke Tujuh”

dari http://www.kesuksesan.info

4. Peserta didik melakukan posttest,

menulis karangan narasi dengan topik

“Perjalanan Hidup dan Kinerja Jokowi”

dengan memperhatikan pemilihan kata,

tanda baca, maupun ejaannya.

5. Guru membimbing peserta didik dalam

70 menit

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

menulis narasi.

D. Kegiatan Penutup

1. Peserta didik diberikan kesempatan

bertanya mengenai proses

pembelajaran.

2. Peserta didik dan guru bersama-sama

menyimpulkan pembelajaran.

3. Peserta didik melakukan refleksi

terhadap kegiatan yang telah dilakukan

yaitu menulis karangan narasi dan

manfaatnya dalam kehidupan.

4. Guru menyampaikan rencana materi

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya dan mengakhiri KBM.

10 menit

G. Sumber Pembelajaran

1. Mahir Berbahasa Indonesia: Untuk SMP/ MTs Kelas VII, Wahono,

Mafrukhi, Sawali, Jakarta: Erlangga, 2016.

2. Keterampilan Menulis, H. Dalman, Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

H. Media

1. Photocopy teks narasi.

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Proses : sikap sosial dilakukan dengan teknik

observasi / jurnal selama KBM

b. Penilaian Hasil : dilakukan dengan teknik tes tulis

c. Penilaian Keterampilan : dilakukan dengan teknik kinerja

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

2. Instrumen Penilaian

a. Instrumen Jurnal

Jurnal Perkembangan Sikap Sosial

Nama Sekolah : MTs Al-Mafatih

Kelas / Semester : VII / Satu

Tahun Pelajaran : 2017 / 2018

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku

Butir Sikap

1 2 3 4

1

2

3

4

Keterangan:

1= Percaya Diri

2= Peduli Lingkungan

3= Disiplin

4= Bertanggung Jawab

b. Instrumen Hasil

Instrumen Penilaian ( tes tulis )

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Instrumen soal

Menyusun

karangan narasi

Tes tertulis 1. Tulislah sebuah karangan narasi

dengan tema “Perjalanan dan

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Kinerja Presiden Jokowi” dengan

memperhatikan:

Judul

Alur

Kesesuaian isi

Diksi

Kerapian tulisan

c. Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Narasi

No Kategori Rentang Skor

1. Sangat Baik 85-100

2. Baik 72-84

3. Cukup Baik 61-71

4. Kurang Baik 21-60

d. Kriteria Penilaian Hasil

No Aspek Deskriptor Skor

maksimum

1 Judul Kesesuaian judul dengan isi cerita yang ditulis. 20

2 Alur Urutan peristiwa atau konflik susul-menusul

secara logis. Tiap pergantian konflik dapat

tersampaikan kepada pembaca, antara

peristiwa, konflik dan klimaks saling

berkesinambungan.

20

3 Kesesuaian

Isi

Kesesuaian isi dengan tema yang diberikan. 20

4 Diksi Pemilihan kata yang sesuai, tepat dan dapat 20

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

( RPP )

Sekolah :MTs Al-Mafatih

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : VII / satu (Tujuh/ ganjil)

Materi Pokok : Berkreasi dalam cerita imajinasi

Alokasi Waktu : 4x 45 menit (2x pertemuan)

A. Kompetensi Inti ( KI )

KI – 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI – 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli, toleransi, gotong royong, santun, percaya diri,

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI – 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedur

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak

mata)

KI – 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai,memodifikasi dan

membuat ) dan ranah abstrak (menulis. Membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dalam sumber lain yang sama dalam sudut pandang/

teori.

B. Kompetensi Dasar

KD – 4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk narasi secara lisan dan

tulis dengan memperhatikan struktur dan penggunaan bahasa.

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Indikator Pencapaian Kompetensi ( IPK ):

4.4.1 Memahami teks narasi.

4.4.2 Mengidentifikasiteksnarasi.

4.4.3 Menyusun kerangka teks.

4.4.4 Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks

narasi.

4.4.5 Menyunting teks narasi yang telah ditulis.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat memahami teks narasi.

2. Peserta didik dapat mengidentifikasi teks narasi.

3. Peseta didik dapat menyusun kerangka teks narasi

4. Peserta didik mampu merencanakan pengembangan narasi

dengan benar.

5. Peserta didik mampu menulis narasi dengan memperhatikan

pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah penggunaan kata

kalimat/ tanda baca/ ejaan

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian narasi

2. Identifikasi teks narasi

3. Struktur teks narasi

4. Contoh karangan narasi

E. Metode Pembelajaran

1. Presentasi

2. Penggunaan teks narasi

3. Penugasan

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

F. Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen

Pertemuan

Langkah-langkah

Alokasi

Waktu

Pertemuan 1

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Peserta didik dikondisikan untuk

mempersiapkan KBM (mengucapkan

salam, berdoa, menyapa, dan mengecek

kehadiran siswa, dan diberi motivasi

untuk mencapai tujuan pembelajaran).

2. Peserta didik menerima informasi

kompetensi materi, tujuan, manfaat, dan

langkah-langkah pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

3. Peserta didik ditanya mengenai

pengetahuannya tentang jenis-jenis

karangan berdasar teknik penyampaian

isinya.

B. Kegiatan Inti

1. Guru meminta peserta didik untuk

menjelaskan tentang karangan narasi.

2. Masing-masing peserta didik diminta

untuk mendata topik-topik yang dapat

dikembangkan menjadi karangan

narasi.

3. Masing-masing peserta didik

melaksanakan pretest menulis narasi

sesuai tema yang telah ditentukan dan

mengerjakannya secara individu.

10 menit

70 menit

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Pertemuan 2

4. Peserta didik mempresentasikan

pemilihan idenya dalam karangan

narasi yang telah dibuat.

5. Peserta didik menjawab pertanyaan

dari teman lain atas karangan narasi

yang dipresentasikan.

6. Guru memberikan umpan balik positif

dan penguatan dalam bentuk lisan

maupun tulisan.

7. Guru membantu menyelesaikan

masalah yang dihadapi peserta didik.

C. Kegiatan Penutup

1. Peserta didik diberikan kesempatan

bertanya mengenai proses

pembelajaran.

2. Peserta didik dan guru bersama-sama

menyimpulkan pembelajaran.

3. Peserta didik melakukan refleksi

terhadap kegiatan yang telah dilakukan

yaitu menulis karangan narasi dan

manfaatnya dalam kehidupan.

4. Guru menyampaikan rencana materi

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya dan mengakhiri KBM.

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Peserta didik dikondisikan untuk

mempersiapkan KBM (mengucapkan

salam, berdoa, menyapa, dan mengecek

kehadiran siswa, dan diberi motivasi

10 menit

10 menit

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

untuk mencapai tujuan pembelajaran).

2. Peserta didik menerima informasi

kompetensi materi, tujuan, manfaat,

dan langkah-langkah pembelajaran

yang akan dilaksanakan.

3. Guru mengajukan pertanyaan

pertanyaan dengan mengaitkan

pengetahuan siswa yang mengarah

pada materi yang akan disampaikan,

yaitu menulis narasi.

4. Guru mengaitkan pembelajaran yang

lalu dengan materi yang akan

disampaikan.

B. Kegiatan Inti

1. Guru melanjutkan pembahasan

pertemuan yang lalu agar peserta didik

memiliki pengetahuan baru dalam

penulisan narasi.

2. Guru menyajikan contoh atau model

karangan narasi untuk merangsang

pengetahuan dan kemampuan siswa.

3. Peserta didik menonton tayangan video

yang diunduh http://www.youtube.com

dengan judul “Kisah perjalanan hidup

Jokowi sewaktu kecil hingga jadi

presiden RI ke-7”

4. Peserta didik melakukan posttest,

menulis karangan narasi dengan

inspirasi dari video yang telah disimak

dengan topik “Perjalanan Hidup dan

Kinerja Jokowi” dengan

memperhatikan pemilihan kata, tanda

baca, maupun ejaannya.

70 menit

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

5. Guru membimbing peserta didik dalam

menulis narasi.

D. Kegiatan Penutup

1. Peserta didik diberikan kesempatan

bertanya mengenai proses

pembelajaran.

2. Peserta didik dan guru bersama-sama

menyimpulkan pembelajaran.

3. Peserta didik melakukan refleksi

terhadap kegiatan yang telah dilakukan

yaitu menulis karangan narasi dan

manfaatnya dalam kehidupan.

4. Guru menyampaikan rencana materi

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya dan mengakhiri KBM.

10 menit

G. Sumber Pembelajaran

1. Mahir Berbahasa Indonesia: Untuk SMP/ MTs Kelas VII, Wahono,

Mafrukhi, Sawali, Jakarta: Erlangga, 2016.

2. Keterampilan Menulis, H. Dalman, Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

H. Media Pembelajaran

1. Video yang diunduh http://www.youtube.com dengan judul “Kisah

perjalanan hidup Jokowi sewaktu kecil hingga jadi presiden RI ke-7”

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Proses : sikap sosial dilakukan dengan teknik

observasi / jurnal selama KBM

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

b. Penilaian Hasil : dilakukan dengan teknik tes tulis

c. Penilaian Keterampilan : dilakukan dengan teknik kinerja

2. Instrumen Penilaian

a. Instrumen Jurnal

Jurnal Perkembangan Sikap Sosial

Nama Sekolah : MTs Al-Mafatih

Kelas / Semester : VII / Satu

Tahun Pelajaran : 2017 / 2018

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku

Butir Sikap

1 2 3 4

1

2

3

4

Keterangan:

1= Percaya Diri

2= Peduli Lingkungan

3= Disiplin

4= Bertanggung Jawab

b. Instrumen Hasil

Instrumen Penilaian ( tes tulis )

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Indikator

Pencapaian

Teknik

Penilaian

Instrumen soal

Menyusun

karangan narasi

Tes tertulis 1. Tulislah sebuah karangan narasi

dengan tema “Perjalanan dan

Kinerja Presiden Jokowi” dengan

memperhatikan:

Judul

Alur

Kesesuaian isi

Diksi

Kerapian tulisan

c. Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Narasi

No Kategori Rentang Skor

1. Sangat Baik 85-100

2. Baik 72-84

3. Cukup Baik 61-71

4. Kurang Baik 21-60

d. Kriteria Penilaian Hasil

No Aspek Deskriptor Skor

maksimum

1 Judul Kesesuaian judul dengan isi cerita yang ditulis. 20

2 Alur Urutan peristiwa atau konflik susul-menusul

secara logis. Tiap pergantian konflik dapat

tersampaikan kepada pembaca, antara

peristiwa, konflik dan klimaks saling

berkesinambungan.

20

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Lampiran

A. Deskripsi Penilaian Pretest Siswa Kelas Kontrol (VII-2)

Karangan Narasi 1 (terlampir) : Naiza Keyla .H.

1. Judul : judul sangat sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : alur cerita cukup baik, sebagian besar konflik tersusun cukup rapi

namun kurang berkesinambungan dalam tiap paragrafnya. Pergantian

cerita terlalu cepat, tidak disertakan dengan detail waktu yang tepat.

3. Kesesuaian isi: sebagian besar isi sudah sesuai dengan tema yang

diberikan yaitu tentangan pengalaman pribadi penulis, penulis juga

menuliskan cerita sebanyak tiga paragraph sesuai dengan permintaan

peneliti.

4. Diksi : pemilihan kata sudah cukup tepat, walaupun masih terdapat

beberapa kata yang tidak sesuai dengan tata bahasa baku dan ejaan yang

benar.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan sudah baik, rapi dan terbaca oleh

peneliti.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

70

100 X 100 = 70

Karangan Narasi 2 (terlampir) : Diah Ayu Sekar. N.

1. Judul : judul sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : setengah dari sebagian besar konflik tersusun cukup rapi, namun

pergeseran waktu tiap peristiwa dalam tiap cerita tidak disebutkan sama

sekali.

3. Kesesuaian isi: sebagian besar isi sudah sesuai dengan tema yang

diberikan yaitu tentangan pengalaman pribadi penulis, penulis juga

menuliskan cerita sebanyak tiga paragraf sesuai dengan permintaan

peneliti.

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

4. Diksi : pemilihan kata sudah cukup tepat, walaupun masih terdapat

beberapa kata yang tidak sesuai dengan tata bahasa baku dan ejaan yang

benar.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan sudah cukup baik, rapi dan terbaca oleh

peneliti. Namun, tulisan terlalu kecil-kecil.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

65

100 X 100 = 65

Karangan Narasi 3 (terlampir) : Zikri Arief.A.

1. Judul : judul sangat sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : alur cerita cukup baik, sebagian besar konflik tersusun cukup rapi,

pergantian peristiwa cukup terasa, pergantian waktu juga sudah cukup

jelas.

3. Kesesuaian isi: sebagian besar isi sudah sesuai dengan tema yang

diberikan yaitu tentangan pengalaman pribadi penulis, penulis juga

menuliskan cerita sebanyak tiga paragraf sesuai dengan permintaan

peneliti.

4. Diksi : pemilihan kata sudah cukup tepat, walaupun masih terdapat

beberapa kata yang tidak sesuai dengan tata bahasa baku dan ejaan yang

benar.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan sudah baik, rapi dan terbaca oleh

peneliti.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

65

100 X 100 = 65

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Karangan Narasi 4 (terlampir) : Ferly Akbar .A.

1. Judul : judul sudah sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : alur cerita cukup baik, setengah dari sebagian besar konflik

tersusun cukup rapi, namun tiap waktu peristiwa tidak dijelaskan.

3. Kesesuaian isi: sebagian besar isi sudah sesuai dengan tema yang

diberikan yaitu tentangan pengalaman pribadi penulis. Namun, penulis

hanya menuliskan satu paragraf saja, sedangkan yang peneliti minta

sebanyak tiga paragraf.

4. Diksi : pemilihan kata sudah cukup tepat, tetapi peneliti masih

menemukan kata yang tidak baku serta ejaan yang tidak sesuai.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan cukup baik dan rapih, masih bisa

terbaca walaupun jarak tulisan sangat berdekatan.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

55

100 X 100 = 55

Karangan Narasi 5 (terlampir) : Ali Muktar

1. Judul : judul sudah sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : alur cerita cukup baik, peristiwa demi peristiwa masih terlihat

tidak runtut.

3. Kesesuaian isi: sebagian besar isi sudah sesuai dengan tema yang

diberikan yaitu tentangan pengalaman pribadi penulis. Banyaknya paragraf

sesuai dengan yang diminta peneliti yaitu sebanyak tiga paragraf.

4. Diksi : pemilihan kata sudah cukup baik, tetapi peneliti masih

menemukan kata yang tidak baku serta ejaan yang tidak sesuai.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan cukup bisa terbaca namun tidak rapi.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

55

100 X 100 = 55

Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

B. Deskripsi Penilaian Posttest Siswa Kelas Kontrol (VII-2)

Karangan Narasi 1 (terlampir) : Diah Ayu Sekar Ningrum

1. Judul : judul sudah sangat sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : alur cerita sudah baik, pristiwa demi peristiwa tersaji runtut sesuai

waktu kejadian.

3. Kesesuaian isi: isi cerita sangat baik dan menarik, banyaknya tulisan

sesuai dengan yang diminta peneliti yaitu sebanyak tiga paragraf.

4. Diksi : pemilihan kata sangat baik, hanya saja masih ada kesalahan dalam

penulisan huruf kecil yang seharusnya kapital.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan sangat baik dan rapi, serta mudah

dibaca.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

88

100 X 100 = 88

Karangan Narasi 2 (terlampir) : M. Bintang. H.

1. Judul : judul sudah sangat sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : alur cerita sudah sangat baik, namun perpindahan peristiwa

paragraf satu ke peristiwa paragraf dua kurang berkesinambungan.

3. Kesesuaian isi: isi cerita sangat baik dan menarik, banyaknya tulisan

sesuai dengan yang diminta peneliti yaitu sebanyak tiga paragraf.

4. Diksi : pemilihan kata sangat baik, hanya saja masih ada kesalahan dalam

penulisan huruf kecil yang seharusnya kapital.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan sangat baik dan terbaca namun sedikit

kurang rapi.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

88

100 X 100 = 88

Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Karangan Narasi 3 (terlampir) : Maulidya Abdillah

1. Judul : judul sudah sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : alur cerita sudah baik, namun peristiwa demi peristiwa antar

paragraph tidak berkesinambungan.

3. Kesesuaian isi: isi cerita sudah baik dan sesuai dengan tema yang

ditentukan yaitu tentang sosok presiden Joko Widodo. Banyaknya tulisan

sesuai dengan yang diminta peneliti yaitu sebanyak tiga paragraf.

4. Diksi : pemilihan kata sudah baik, hanya saja masih ada kesalahan dalam

penulisan yang tidak sesuai dengan ejaan yang benar.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan sudah baik dan mudah terbaca, namun

jarak antartulisan terlihat renggang.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

75

100 X 100 = 75

Karangan Narasi 4 (terlampir) : Salsabillah .S.

1. Judul : judul sangat sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : alur cerita sudah baik, namun peristiwa demi peristiwa antar

paragraph tidak berkesinambungan.

3. Kesesuaian isi: isi cerita sudah baik dan sesuai dengan tema yang

ditentukan yaitu tentang sosok presiden Joko Widodo. Banyaknya tulisan

sesuai dengan yang diminta peneliti yaitu sebanyak tiga paragraf.

4. Diksi : pemilihan kata kurang baik karena banyak ditemukan kesalahan

dalam penulisan kata yang tidak sesuai dengan ejaan yang benar.

5. Kerapian tulisan : tulisan masih bisa terbaca namun kurang begitu rapi dan

banyak coretan.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

75

100 X 100 = 75

Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Karangan Narasi 5 (terlampir) : Rafli Alfareza

1. Judul : judul sudah sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : alur cerita sudah baik, namun ada beberapa peristiwa yang tidak

sesuai dengan fakta yang ada.

3. Kesesuaian isi: isi cerita sudah baik dan sesuai dengan tema yang

ditentukan yaitu tentang sosok presiden Joko Widodo. Banyaknya tulisan

sesuai dengan yang diminta peneliti yaitu sebanyak tiga paragraf. Namun

penulisan awal paragraf terdapat kesalahan, yaitu diawali kata “dan” pada

paragraf satu dan dua.

4. Diksi : pemilihan sudah baik, namun ada kesalahan penulisan huruf

kapital yang benar.

5. Kerapian tulisan : tulisan masih bisa terbaca namun kurang begitu rapi dan

banyak coretan.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

63

100 X 100 = 63

C. Deskripsi Penilaian Pretest Siswa Kelas Eksperimen (VII-1)

Karangan Narasi 1 (terlampir) : Meyliana Putri

1. Judul : judul sangat sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : alur cerita cukup baik, sebagian besar konflik tersusun cukup rapi

namun kurang berkesinambungan dalam tiap paragrafnya. Pergantian

cerita terlalu cepat, tidak disertakan dengan detail waktu yang tepat.

3. Kesesuaian isi: sebagian besar isi sudah sesuai dengan tema yang

diberikan yaitu tentangan pengalaman pribadi penulis, penulis juga

menuliskan cerita sebanyak tiga paragraph sesuai dengan permintaan

peneliti.

4. Diksi : pemilihan kata sudah tepat, walaupun masih terdapat beberapa

kata yang tidak sesuai dengan tata bahasa baku dan ejaan yang benar.

Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan sudah baik, rapi dan terbaca oleh

peneliti.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

70

100 X 100 = 70

Karangan Narasi 2 (terlampir) : Berliana

1. Judul : judul sudah baik, sesuai dengan isi.

2. Alur : alur cerita cukup baik, namun hanya menceritakan satu peristiwa

saja.

3. Kesesuaian isi: sebagian besar isi sudah sesuai dengan tema yang

diberikan yaitu tentangan pengalaman pribadi penulis, penulis juga

menuliskan cerita sebanyak tiga paragraph sesuai dengan permintaan

peneliti.

4. Diksi : pemilihan kata sudah tepat, walaupun masih terdapat beberapa

kata yang tidak sesuai dengan tata bahasa baku dan ejaan yang benar.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan sudah baik, rapi dan terbaca oleh

peneliti.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

70

100 X 100 = 70

Karangan Narasi 3 (terlampir) : M. Giyast Putra

1. Judul : judul sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : setengah dari sebagian besar konflik tersusun cukup rapi, namun

pergeseran waktu tiap peristiwa dalam tiap cerita tidak disebutkan secara

jelas

3. Kesesuaian isi: sebagian besar isi sudah sesuai dengan tema yang

diberikan yaitu tentangan pengalaman pribadi penulis, penulis juga

Page 151: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

menuliskan cerita sebanyak tiga paragraf sesuai dengan permintaan

peneliti.

4. Diksi : pemilihan kata sudah cukup tepat, walaupun masih terdapat

beberapa kata yang tidak sesuai dengan tata bahasa baku dan ejaan yang

benar.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan sudah cukup baik, rapi dan terbaca oleh

peneliti. Namun, tulisan terlalu kecil-kecil.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

65

100 X 100 = 65

Karangan Narasi 4 (terlampir) : Refi Apriansyah

1. Judul : judul sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : setengah dari sebagian besar konflik tersusun cukup rapi.

3. Kesesuaian isi: isi sudah cukup sesuai dengan tema yang diberikan.

4. Diksi : pemilihan kata sudah cukup tepat.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan sudah cukup baik, rapi dan terbaca oleh

peneliti.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

60

100 X 100 = 60

Karangan Narasi 5 (terlampir) : Fifi Elafi Farida

1. Judul : judul sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : setengah dari sebagian besar konflik tersusun cukup rapi.

3. Kesesuaian isi: isi sudah cukup sesuai dengan tema yang diberikan.

4. Diksi : pemilihan kata sudah cukup tepat.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan baik, rapi dan terbaca oleh peneliti.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

60

100 X 100 = 60

Page 152: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

D. Deskripsi Penilaian Posttest Siswa Kelas Eksperimen (VII-1)

Karangan Narasi 1 (terlampir) : Meyliana Putri

1. Judul : judul sangat sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : alur cerita sangat baik, tiap konflik tersusun sangat rapi serta

sangat berkesinambungan dalam tiap paragrafnya.

3. Kesesuaian isi: isi sangat sesuai dengan tema yang diberikan.

4. Diksi : pemilihan kata sangat baik.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan sangat baik, rapi dan terbaca oleh

peneliti.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

96

100 X 100 = 96

Karangan Narasi 2 (terlampir) : Fifi Elafi Farida

1. Judul : judul sangat sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : alur cerita sangat baik, tiap konflik tersusun sangat rapi serta

sangat berkesinambungan dalam tiap paragrafnya.

3. Kesesuaian isi: isi sangat sesuai dengan tema yang diberikan.

4. Diksi : pemilihan kata sangat baik.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan sangat baik, rapi dan terbaca oleh

peneliti.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

92

100 X 100 = 92

Page 153: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Karangan Narasi 3 (terlampir) : Salsabilah

1. Judul : judul sangat sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : alur cerita sangat baik, tiap konflik tersusun sangat rapi serta

sangat berkesinambungan dalam tiap paragrafnya.

3. Kesesuaian isi: isi sangat sesuai dengan tema yang diberikan.

4. Diksi : pemilihan kata sudah baik.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan baik, rapi dan terbaca oleh peneliti.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

88

100 X 100 = 88

Karangan Narasi 4 (terlampir) : Lita Feby Liana

1. Judul : judul sangat sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : alur cerita sangat baik, tiap konflik tersusun sangat rapi serta

sangat berkesinambungan dalam tiap paragrafnya.

3. Kesesuaian isi: isi sangat sesuai dengan tema yang diberikan.

4. Diksi : pemilihan kata cukup baik, karena terdapat ejaan yang salah.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan baik, rapi dan terbaca oleh peneliti.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

79

100 X 100 = 79

Page 154: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Karangan Narasi 5 (terlampir) : M. Giyast. P.

1. Judul : judul sesuai dengan isi cerita yang dituliskan.

2. Alur : alur cerita baik, sebagian besar konflik tersusun rapi serta

berkesinambungan.

3. Kesesuaian isi: isi sesuai dengan tema yang diberikan.

4. Diksi : pemilihan kata baik.

5. Kerapian tulisan : kerapian tulisan baik, rapi dan terbaca oleh peneliti.

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 X 100 =

75

100 X 100 = 75

Page 155: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Lampiran

Posttest kelas kontrol tanpa menggunakan media video

Posttest kelas eksperimen dengan menggunakan media video

Page 156: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Lampiran

Awal pertemuan pembelajaran kelas kontrol

Awal pertemuan pembelajaran kelas eksperimen

Page 157: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 158: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 159: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 160: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 161: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 162: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 163: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Scanned by CamScanner

Page 164: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41369/1/... · PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KINERJA PRESIDEN JOKO WIDODO DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

RIWAYAT PENULIS

Sukmawati lahir di Jakarta, 16 Juni 1993 ialah

putri keempat dari lima bersaudara pasangan

Bapak Mamat Sasmitha dan Ibu Sumiyati.

Penulis bertempat tinggal di Jl. Palmerah Utara

III RT 013/ 003, Kel. Palmerah, Kec. Palmerah,

Jakarta Barat.

Penulis mengawali pendidikan di TPA Al-

Ihsaniyah pada tahun 1998 s.d. 1999, kemudian

melanjutkan pendidikan di SDN 26 Petang pada

tahun 1999 s.d. 2005, dan melanjutkan

pendidikan di SMPN 101 Jakarta pada tahun 2005 s.d. 2008, dan kemudian

melanjutkan pendidikan di MAN 22 Jakarta pada tahun 2008 s.d. 2011, lalu

dilanjutkan dengan menempuh pendidikan D-III Jurusan Keperawatan di

Akademik Keperawatan RS Pelni Jakarta pada tahun 2011-2013. Penulis

kemudian melanjutkan jenjang pendidikan S1 di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penulis telah menyelesaikan skripsinya

yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Video Kinerja Presiden Joko

Widodo dalam Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas VII

MTs Al-Mafatih Jakarta”.