- 64 - lampiran ii peraturan badan pengawasan …

295
- 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN ATAS PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PEDOMAN PROBITY AUDIT BAGIAN I UMUM BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1.1. Pengadaan barang/jasa merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan, termasuk dalam rangka penyediaan layanan publik. Oleh karena itu, pengadaan barang/jasa merupakan kegiatan penting, karena merupakan salah satu upaya dalam pemenuhan barang publik yang menjadi tugas pemerintah, serta turut menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pemerintahan. 1.2. Secara prinsip, pengadaan barang/jasa pemerintah, seharusnya dilakukan dengan proses yang efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel. Dengan demikian barang/jasa yang dihasilkan bisa memenuhi kebutuhan pemerintah secara ekonomis, efisien dan efektif. 1.3. Namun demikian dalam pelaksanaannya, pengadaan barang/jasa sering menjadi sumber permasalahan hukum terkait dengan tindak pidana korupsi atau kejadian-kejadian fraud lainnya. Dampak dari kejadian fraud ini sangat signifikan dalam pencapaian tujuan pengadaan barang/jasa khususnya, maupun tujuan pemerintahan secara umum. Kerugian keuangan negara, tindakan pemidanaan oleh aparat penegak hukum terhadap para pelaku korupsi dari kalangan birokrasi maupun swasta, dan dari kalangan eksekutif maupun

Upload: others

Post on 14-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 64 -

LAMPIRAN II

PERATURAN BADAN PENGAWASAN

KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 3 TAHUN 2019

TENTANG

PEDOMAN PENGAWASAN INTERN ATAS

PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PEDOMAN PROBITY AUDIT

BAGIAN I

UMUM

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

1.1. Pengadaan barang/jasa merupakan salah satu kegiatan yang

dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan

tugas dan fungsi pemerintahan, termasuk dalam rangka penyediaan

layanan publik. Oleh karena itu, pengadaan barang/jasa merupakan

kegiatan penting, karena merupakan salah satu upaya dalam

pemenuhan barang publik yang menjadi tugas pemerintah, serta turut

menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pemerintahan.

1.2. Secara prinsip, pengadaan barang/jasa pemerintah, seharusnya

dilakukan dengan proses yang efisien, efektif, transparan, terbuka,

bersaing, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel. Dengan demikian

barang/jasa yang dihasilkan bisa memenuhi kebutuhan pemerintah

secara ekonomis, efisien dan efektif.

1.3. Namun demikian dalam pelaksanaannya, pengadaan barang/jasa

sering menjadi sumber permasalahan hukum terkait dengan tindak

pidana korupsi atau kejadian-kejadian fraud lainnya. Dampak dari

kejadian fraud ini sangat signifikan dalam pencapaian tujuan

pengadaan barang/jasa khususnya, maupun tujuan pemerintahan

secara umum. Kerugian keuangan negara, tindakan pemidanaan oleh

aparat penegak hukum terhadap para pelaku korupsi dari kalangan

birokrasi maupun swasta, dan dari kalangan eksekutif maupun

Page 2: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 65 -

legislatif, serta terpuruknya citra penyelanggara negara, merupakan

beberapa contoh dampak fraud terkait pengadaan barang/jasa yang

kemudian sangat mungkin menjadi penyebab meningkatnya

ketidakpercayaan masyarakat terhadap proses birokrasi, khususnya

dalam pengadaan barang/jasa. Fraud/korupsi, dalam berbagai

bentuknya, menjadi risiko utama dan signifikan dalam pelaksanaan

pengadaan barang/jasa, sehingga mau tak mau harus menjadi salah

satu perhatian utama dalam pelaksanaan proses pengadaan

barang/jasa.

1.4. Upaya untuk menjadikan proses pengadaan barang/jasa menjadi

proses yang dikelola dan dilaksanakaan dengan baik terus diupayakan

oleh pemerintah, diantaranya dengan diterbitkannya Peraturan

Presiden (Perpres) nomor 16 tahun 2018. Perpres tersebut mengadopsi

hal-hal baru dalam proses pengadaan barang/jasa termasuk

diantaranya pengembangan e-marketplace, penggunaan teknologi

informasi, komunikasi, dan transaksi elektronik dengan lebih intensif,

serta mendorong pelaksanaan penelitian dan industri kreatif. Perpres

nomor 16 tahun 2018 juga dengan jelas menegaskan bahwa pengadaan

barang/jasa harus menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif,

transparan, terbuka, bersaing, adil dan akuntabel. Penerapan prinsip-

prinsip tersebut diharapkan dapat menghasilkan proses pengadaan

barang/jasa yang beretika diantaranya dengan mengurangi gejala fraud

seperti mencegah terjadinya pertentangan kepentingan pihak yang

terkait, mencegah kebocoran keuangan negara, mencegah

penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dan suap dalam bentuk

apapun.

1.5. Berdasarkan Pasal 76 Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018,

dinyatakan bahwa Menteri/kepala Lembaga/kepala daerah wajib

melakukan pengawasan pengadaan barang/jasa melalui aparat

pengawasan internal (APIP) pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah

Daerah. Pengawasan tersebut dilakukan melalui kegiatan audit, reviu,

pemantauan, evaluasi dan/atau penyelenggaran whistleblowing system.

Pengawasan yang dilakukan oleh APIP tersebut dilaksanakan sejak

perencanaan, persiapan, pemilihan penyedia, pelaksanaan kontrak, dan

serah terima pekerjaan.

1.6. Peran APIP ini juga dinyatakan secara jelas dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008. Menurut Pasal 47 dan 48 Peraturan

Page 3: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 66 -

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah dinyatakan bahwa APIP harus melakukan pengawasan

intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah

termasuk akuntabilitas keuangan negara. Lebih lanjut, pengawasan

intern adalah “seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi,

pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan

bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah

ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan

dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik”.

1.7. Hal ini juga sejalan dengan peran Aparat Pengawasan Internal

Pemerintah (APIP) menurut Standard Audit Intern Pemerintah Indonesia

(SAIPI) yang menyatakan bahwa APIP seharusnya berperan memberikan

keyakinan memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi dan efektivitas

pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi

pemerintah, memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas

manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi

pemerintah (anti corruption activities), serta memberikan masukan yang

dapat memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola

penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah. Peran APIP

tersebut menjadi sangat relevan dalam melakukan pengawasan atas

pengadaan barang/jasa dalam rangka mengawal pencapaian tujuan

pemerintahan

1.8. Salah satu upaya untuk mewujudkan peran APIP dalam melakukan

pengawasan pengadaan barang/jasa adalah melaksanakan audit

selama proses pengadaan barang/jasa berlangsung (real time audit)

dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip probity, yang disebut sebagai

Probity Audit.

1.9. BPKP sebagai lembaga yang ditugaskan melakukan pembinaan

terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance)

sebagaimana diatur dalam Pasal 59 Peraturan Pemerintah Nomor 60

Tahun 2008, termasuk dalam hal terlaksananya sistem pengendalian

intern dalam proses pengadaan barang/jasa, menyediakan pedoman

probity audit pengadaan barang/jasa dengan judul “Pedoman Probity

Audit”.

Page 4: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 67 -

2. Maksud dan Tujuan

2.1. Maksud pedoman audit ini adalah untuk memberikan panduan

kepada APIP untuk melaksanakan probity audit dalam rangka

meningkatkan integritas pelayanan publik melalui efektifitas hasil

probity audit atas proses pengadaan barang/jasa yang berdasarkan

pada peraturan dan prosedur pengadaan barang/jasa pemerintah,

serta prinsip dan etika pengadaan barang/jasa. Hal ini bertujuan

untuk:

2.1.1. Memberikan panduan dan standar yang sama kepada seluruh

APIP dalam melaksanakan penugasan Probity Audit atas PBJ.

2.1.2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas Probity Audit yang

dilakukan oleh APIP atas PBJ sesuai amanat Peraturan

Perundang-undangan.

2.1.3. Membantu APIP untuk mewujudkan fungsinya dalam membantu

meningkatkan tata kelola, pengendalian dan manajemen risiko

dalam PBJ

2.1.4. Membantu APIP untuk melaksanakan Probity Audit sebagai

mekanisme peringatan dini (early warning mechanism) dan

pencegahan fraud.

2.2. Sesuai dengan ketentuan pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 16 tahun

2018, pengadaan barang/jasa pemerintah mencakup:

2.2.1. Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Kementerian/Lembaga/

Perangkat Daerah yang menggunakan anggaran belanja dari

APBN/APBD.

2.2.2. Pengadaan barang/jasa yang menggunakan anggaran belanja

dari APBN/APBD, termasuk pengadaan barang/jasa yang

sebagian/seluruh dananya bersumber dari pinjaman dalam

negeri dan/atau hibah dalam negeri yang diterima oleh

pemerintah dan/atau pemerintah daerah.

2.2.3. Pengadaan barang/jasa yang menggunakan anggaran dari

APBN/APBD, termasuk pengadaan barang/jasa yang sebagian

atau seluruhnya dibiayai dari pinjaman atau hibah luar negeri.

3. Ruang Lingkup

3.1. Pedoman ini mengatur proses probity audit pada pengadaan

barang/jasa sesuai ruang lingkup Peraturan Presiden Nomor 16

Tahun 2018. Pedoman mengatur tahapan-tahapan probity audit sejak

tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengkomunikasian hasil probity

Page 5: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 68 -

audit. Tahapan pengadaan barang/jasa yang menjadi ruang lingkup

pengaturan pedoman ini mencakup sejak perencanaan dan persiapan,

pemilihan, pelaksanaan sampai dengan penyerahan hasil pengadaan

barang/jasa (sebelum pembayaran 100%).

4. Sistematika Pedoman

4.1. Pedoman Probity Audit pengadaan barang/jasa pemerintah disusun

dalam delapan bagian, terinci sebagai berikut:

Bagian I Umum : meliputi pendahuluan, Probity audit,

tahapan audit, pengkomunikasian hasil

audit dan pengelolaan risiko probity audit.

Bagian II Audit atas

Perencanaan dan

Persiapan Pengadaan

Barang/Jasa

: meliputi skema audit, program audit dan

daftar uji hasil audit.

Bagian III Audit atas

Persiapan Pemilihan

Penyedia Barang/Jasa

: meliputi skema audit, program audit dan

daftar uji hasil audit.

Bagian IV

Audit atas

Pelaksanaan Pemilihan

Penyedia Barang/Jasa

: meliputi skema audit, program audit dan

daftar uji hasil audit.

Bagian V Audit atas

Pelaksanaan Kontrak

Konstruksi

: menguraikan audit atas proses

penandatangan kontrak, pelaksanaan

kontrak dan serah terima pekerjaan

konstruksi yang masing masing meliputi

skema audit, program audit dan daftar uji

hasil audit.

Bagian VI Audit atas

Pelaksanaan Kontrak

Jasa Konsultansi

Badan Usaha

: menguraikan audit atas proses

penandatangan kontrak dan pelaksanaan

kontrak yang masing masing meliputi

skema audit, program audit dan daftar uji

hasil audit.

Page 6: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 69 -

Bagian VII Audit atas

Pelaksanaan Kontrak

Pengadaan

Barang/Jasa Lainnya

: menguraikan audit atas proses

penandatangan kontrak, pelaksanaan

kontrak dan serah terima barang/jasa yang

masing masing meliputi skema audit,

program audit dan daftar uji hasil audit.

Bagian VIII Audit atas

Swakelola

: meliputi skema audit, program audit dan

daftar uji hasil audit.

Page 7: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 70 -

BAB II

PROBITY AUDIT

1. Dasar Hukum

1.1. Dasar hukum pelaksanaan Probity Audit terhadap pengadaan

barang/jasa adalah sebagai berikut:

1.1.1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah.

1.1.2. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah beserta peraturan pelaksanaannya.

1.1.3. Peraturan-peraturan tentang tugas dan fungsi APIP.

1.1.4. Peraturan lain terkait pengadaan barang/jasa.

2. Pengertian Probity dan Probity Audit

2.1. Probity

2.1.1. Probity diartikan sebagai integritas (integrity), kebenaran

(uprightness), dan kejujuran (honesty).

2.1.2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian

integritas, kebenaran, dan kejujuran adalah:

a. Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang

menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi

dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan

kejujuran.

b. Kebenaran adalah keadaan (hal dan sebagainya) yang cocok

dengan keadaan (hal) yang sesungguhnya.

c. Kejujuran adalah sifat (keadaan) jujur; ketulusan (hati);

kelurusan (hati).

2.1.3. Dikaitkan dengan kejujuran (probity), pihak-pihak yang terkait

dalam proses pengadaan barang/jasa yang terdiri dari:

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA),

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Kelompok Kerja Pemilihan

(Pokja Pemilihan), Pejabat Pengadaan, Pejabat Pemeriksa Hasil

Pekerjaan (PjPHP), Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP),

Agen Pengadaan, Pengelola Pengadaan, dan Penyelenggara

Swakelola dalam melaksanaan pengadaan barang/jasa harus:

a. Memiliki sikap yang teguh mempertahankan prinsip, tidak

mau korupsi, dan menjadi dasar yang melekat pada diri

Page 8: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 71 -

sendiri sebagai nilai-nilai moral yang dimiliki oleh pengelola

pengadaan barang/jasa dalam melakukan proses pengadaan

barang/jasa.

b. Memiliki potensi/kemampuan yang memancarkan

kewibawaan; kejujuran dalam pelaksanaan pengadaan

barang/jasa

c. Melaksanaan pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

2.1.4. Konsep probity (probity concept) dalam perspektif yang lebih

luas merupakan sebagai suatu pola pikir (mindset), sikap

(attitude) dan tindakan-tindakan yang dilakukan berdasarkan

prinsip-prinsip probity dan berlandaskan nilai-nilai

kejujuran/probity (kejujuran, kebenaran dan integritas) untuk

mencapai tujuan suatu organisasi/entitas. Konsep probity

tersebut dapat dituangkan dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 1: Kerangka Konseptual Probity dalam PBJ

2.1.5. Dalam konsep ini, pola pikir, sikap, dan tindakan akan terlihat

atau terwujud dalam aktivitas di organisasi, dalam hal ini

adalah pola pikir, sikap dan tindakan-tindakan manajemen

pengadaan barang/jasa. Pola pikir, sikap dan tindakan tersebut

seharusnya selalu berdasarkan prinsip-prinsip probity, dalam

konteks pengadaan barang/jasa dituangkan dalam prinsip dan

etika pengadaan barang/jasa. Bangunan pola pikir, sikap dan

tindakan yang berdasarkan prinsip-prinsip probity tersebut

Page 9: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 72 -

harus selalu berlandaskan pada nilai-nilai probity yaitu

kejujuran, kebenaran dan integritas. Keseluruhan ini menjadi

bangunan kerangka kerja/framework pengadaan barang/jasa

yang berlandaskan pada kejujuran/probity.

2.1.6. Terkait dengan proses pengadaan barang/jasa, Probity dapat

juga diartikan sebagai ’good process’ yaitu proses pengadaan

barang/jasa dilakukan dengan prinsip dan etika pengadaan

barang/jasa (Principles) yang berlandaskan integritas,

kebenaran, dan kejujuran (value) untuk memenuhi ketentuan

perundangan yang berlaku. Untuk bisa dirasakan manfaatnya,

prinsip-prinsip probity seharusnya diimplementasikan dalam

setiap tahap proses pengadaan barang/jasa. Probity juga perlu

dituangkan dalam bentuk kebijakan probity dan prosedur yang

akan menjadi acuan dalam pelaksanaan pengadaan

barang/jasa. Proses probity, termasuk kebijakan dan prosedur,

seharusnya menjadi proses yang terintegrasi dengan proses

pengadaan barang/jasa, dan menjadi salah satu piranti untuk

mengendalikan risiko dalam pengadaan barang/jasa. Oleh

karena itu, probity dapat juga diartikan sebagai sebuah

pendekatan manajemen risiko untuk meyakinkan bahwa

prosedur-prosedur pengadaan barang/jasa dilakukan dengan

berintegritas.

2.2. Probity Audit

2.2.1. Menurut Queensland Government Chief Procrument Office

(Deparment Of Public Works) pengertian Probity Audit adalah A

probity audit is an assurance engagement, in which a probity

auditor provides an independent scrutiny of a procurement

process and expresses an objective opinion as to whether the

prescribed probity requirements have been adhered to. The

conclusion expressed should be based on evidence gathered

against prescribed criteria.

2.2.2. Pedoman ini mendefinisikan Probity Audit sebagai assurance

yang diberikan oleh auditor probity untuk melakukan

pengawasan independen terhadap suatu proses pengadaan

barang/jasa, dan memberikan pendapat atau simpulan yang

obyektif mengenai apakah proses pengadaan barang/jasa telah

sesuai dengan persyaratan kejujuran (probity requirement),

Page 10: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 73 -

yakni telah mematuhi prosedur pengadaan barang/jasa sesuai

ketentuan yang berlaku, serta memenuhi prinsip-prinsip dan

etika pengadaan barang/jasa. Probity audit hanya memberikan

keyakinan yang memadai terhadap probity requirement, yaitu

telah mematuhi prosedur, prinsip-prinsip dan etika pengadaan

barang/jasa berdasarkan ketentuan yang berlaku. Keyakinan

yang diberikan sebatas berdasarkan hasil audit atas

data/dokumen/informasi yang diterima auditor.

2.2.3. Dari sudut pandang manajemen pengadaan barang/jasa,

probity audit merupakan upaya untuk memperkuat

pengendalian intern dan manajemen risiko pengadaan

barang/jasa melalui peran APIP.

2.2.4. Probity Audit tidak hanya digunakan untuk memberikan

keyakinan bahwa proses penyelenggaraan kegiatan sektor

publik, khususnya proses pengadaan barang/jasa telah

dilaksanakan secara wajar, obyektif, transparan, dan

akuntabel, namun juga merupakan instrumen dalam rangka

mencegah terjadinya fraud/korupsi. Secara konseptual, lawan

dari probity (kejujuran) adalah ketidakjujuran, yang merupakan

sumber dari munculnya berbagai bentuk tindakan korupsi/

fraud dalam proses pengadaan barang/jasa. Sehingga dalam

konteks ini, probity audit juga merupakan mekanisme

peringatan dini (early warning mechanism) bagi manajemen

pengadaan barang/jasa atas kemungkinan terjadinya

penyimpangan dan/atau kecurangan.

2.2.5. Probity Audit utamanya dilakukan terhadap paket pekerjaan

yang bersifat strategis (melibatkan kepentingan masyarakat,

merupakan pelayanan dasar masyarakat, dan terkait dengan

isu politis). Dalam pelaksanaannya, Probity audit terutama

dilakukan bersamaan dengan proses pengadaan barang/jasa

atau segera setelah proses pengadaan barang/jasa terjadi (real

time audit). Dengan demikian, teknik Probity Audit yang lebih

diutamakan adalah peninjauan fisik, observasi atas proses

tahapan pengadaan barang/jasa, analisis, konfirmasi, diskusi,

dan klarifikasi tanpa mengesampingkan teknik-teknik audit

yang lainnya.

Page 11: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 74 -

2.2.6. Probity Audit dilakukan sesuai dengan prinsip Probity yang

pada dasarnya merupakan prinsip-prinsip pengadaan

barang/jasa (prinsip-prinsip probity) sebagaimana diatur dalam

Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah, yaitu:

a. Efisien dan efektif sehingga belanja pengadaan barang/jasa

dapat memaksimalkan nilai uang (best value for public

money);

b. Transparan, terbuka, adil/tidak diskriminatif, dan bersaing;

c. Akuntabel yaitu seluruh proses pengadaan barang/jasa

dipertangungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

d. Bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest).

2.2.7. Prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa tersebut seharusnya

dilaksanakan dengan mengacu pada etika pengadaan

barang/jasa. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 juga

mengatur mengenai etika bagi semua pihak yang terlibat dalam

pengadaan barang/jasa, yaitu:

a. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung

jawab untuk mencapai sasaran, kelancaran dan ketepatan

tujuan pengadaan barang/jasa;

b. Bekerja secara profesional, mandiri, dan menjaga

kerahasiaan informasi yang menurut sifatnya harus

dirahasiakan untuk mencegah penyimpangan pengadaan

barang/jasa;

c. Tidak saling mempengaruhi baik langsung mapun tidak

langsung yang berakibat persaingan usaha tidak sehat;

d. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan

yang ditetapkan sesuai dengan kepakatan tertulis pihak

terkait;

e. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan

kepentingan pihak yang terkait, baik secara langsung

maupun tidak langsung yang berakibat persaingan usaha

tidak sehat dalam pengadaan barang/jasa;

f. Menghindari dan mencegah pemborosan dan kebocoran

keuangan negara;

Page 12: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 75 -

g. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang

dan/atau kolusi;

h. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan

untuk memberi hadiah, imbalan, komisi, rabat dan apa saja

dari atau kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga

berkaitan dengan pengadaan barang/jasa.

2.2.8. Para pihak yang terkait dalam proses pengadaan barang/jasa

(Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA),

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Kelompok Kerja Pemilihan

(Pokja Pemilihan), Pejabat Pengadaan, Pejabat Pemeriksa Hasil

Pekerjaan (PjPHP), Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP),

Agen Pengadaan, Pengelola Pengadaan, dan Penyelenggara

Swakelola), termasuk penyedia barang/jasa bertanggung jawab

untuk mewujudkan prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa

(prinsip-prinsip probity) dan etika pengadaan barang/jasa

tersebut dalam setiap tahapan pengadaan barang/jasa. Proses,

tahapan-tahapan dan prosedur pengadaan barang/jasa yang

diatur dalam Perpres tersebut merupakan wujud fisik (kasat

mata) dari proses pengadaan barang/jasa, sedangkan prinsip

dan etika pengadaan barang/jasa merupakan “jiwa” yang akan

memberi isi dan mengarahkan pengadaan barang/jasa untuk

mencapai tujuannya. Oleh karena itu semua pihak yang

terlibat dalam pengadaan barang/jasa tidak hanya bertanggung

jawab dalam melaksanaan proses/tahapan/ prosedur

pengadaan barang/jasa sesuai Peraturan Presiden Nomor 16

Tahun 2018 beserta peraturan pelaksanannya, namun juga

wajib mewujudkan prinsip dan etika pengadaan barang/jasa

dalam setiap proses/tahapan/ prosedurnya. Probity audit

diharapkan dapat membantu pihak manajemen pengadaan

barang/jasa dalam melaksanakan proses/tahapan/prosedur

pengadaan barang/jasa sesuai prinsip dan etika pengadaan

tersebut di atas.

Page 13: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 76 -

3. Ruang Lingkup Audit

3.1. Probity audit atas pengadaan barang/jasa pemerintah ini merupakan

audit dengan tujuan tertentu, (vide penjelasan Pasal 4 ayat 4 Undang-

undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara).1 Audit dengan tujuan tertentu ini

merupakan audit ketaatan terhadap ketentuan pengadaan

barang/jasa yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan

pengadaan barang/jasa, dan dengan memperhatikan prinsip-prinsip

pengadaan barang/jasa serta etika pengadaan barang/jasa.

3.2. Probity Audit diterapkan selama proses pelaksanaan pengadaan

barang/jasa (real time) untuk memastikan bahwa seluruh ketentuan

telah diikuti dengan benar, jujur dan penuh integritas, sehingga dapat

mencegah terjadinya penyimpangan dalam proses pengadaan

barang/jasa (early warning). Probity audit ini juga merupakan bagian

dari proses manajemen risiko dalam rangka mencapai tujuan

pengadaan barang/jasa.

3.3. Audit dapat dilakukan atas seluruh tahapan pengadaan barang/jasa,

mulai dari proses identifikasi kebutuhan sampai dengan penyerahan

barang/jasa (sebelum pembayaran 100%) atau hanya tahapan terpilih

dari suatu proses pengadaan barang/jasa. Untuk tahapan terpilih,

perlu dipastikan bahwa pelaksanaan tahapan sebelumnya telah sesuai

dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

3.4. Ruang lingkup audit ini harus ditetapkan sejak proses perencanaan

audit dan diungkapkan secara jelas di laporan hasil audit. Probity

audit dapat dilakukan pada pengadaan barang/jasa yang menjadi

lingkup pengaturan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 beserta

peraturan pelaksanannya dan dengan memperhatikan kriteria-kriteria

pengadaan yang dapat dilakukan probity audit.

3.5. Tahapan kegiatan pengadaan barang/jasa yang dapat menjadi ruang

lingkup probity audit dimulai dari perencanaan, persiapan, persiapan

pemilihan penyedia, pelaksanaan pemilihan penyedia,

1Jenis audit sesuai UU Nomor 15 Tahun 2004 pasal 4 dan penjelasannya adalah audit keuangan, audit

kinerja dan audit dengan tujuan tertentu.

- Audit Keuangan adalah audit atas laporan keuangan.

- Audit kinerja adalah audit atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas audit aspek

ekonomi dan efisiensi serta audit aspek efektivitas.

- Audit dengan tujuan tertentu adalah audit yang tidak termasuk dalam kedua jenis audit tersebut yang meliputi antara lain audit atas hal-hal lain di bidang keuangan, audit

investigatif dan audit atas sistem pengendalian intern pemerintah.

Page 14: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 77 -

penandatanganan kontrak, pelaksaaan kontrak sampai dengan

penyerahan barang/jasa (sebelum pembayaran 100%). Untuk tahapan

terpilih, agar dipastikan terlebih dahulu bahwa tahap sebelumnya

mulai dari perencanaan tidak terdapat permasalahan. Hal ini harus

ditegaskan pada saat ekspose yang akan dituangkan dalam

Management Representation Letter.

4. Tujuan dan Sasaran Audit

4.1. Probity Audit bertujuan untuk meyakinkan bahwa pengadaan

barang/jasa telah dilaksanakan sesuai dengan probity requirement

yaitu mentaati prosedur pengadaan sesuai ketentuan, sesuai dengan

prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa (efisien, efektif, terbuka dan

bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel) serta

sesuai dengan etika pengadaan barang/jasa berdasarkan hasil audit

atas data/dokumen/informasi yang diterima auditor. Audit probity

juga bertujuan untuk memberikan rekomendasi/saran perbaikan atas

proses pengadaan barang/jasa yang sedang berlangsung terkait

dengan isu-isu probity.

4.2. Sasaran Probity Audit adalah:

4.2.1. Meyakinkan bahwa pengadaan barang/jasa dilakukan sesuai

dengan kebutuhan baik segi jumlah, kualitas, waktu dan nilai

pengadaan yang menguntungkan negara;

4.2.2. Meyakinkan bahwa prosedur pengadaan barang/jasa yang

digariskan dalam Pedoman Pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa telah diikuti sesuai ketentuan perundang-

undangan yang berlaku;

4.2.3. Meyakinkan bahwa pengadaan barang/jasa menghasilkan

barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan,

diukur dari aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi, dan

penyedia;

4.2.4. Mencegah penyimpangan/fraud dalam kegiatan pengadaan

barang/jasa dengan mempertimbangkan risiko fraud selama

proses perencanaan, persiapan dan pelaksanaan audit,

4.2.5. Mengidentifikasi kelemahan pengendalian intern dan

manajemen risiko atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

Page 15: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 78 -

5. Metodologi Audit

5.1. Probity Audit pengadaan barang/jasa pemerintah dilakukan dengan

metodologi sebagai berikut, namun tidak terbatas pada:

5.1.1. Desk audit, yaitu penelaahan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku sebagai acuan atas audit yang

dilakukan, terhadap berbagai dokumen yang berkaitan dengan

pengadaan barang/jasa, serta mengidentifikasikan kelemahan

dalam pelaksanaan sistem dan prosedur pengadaan

barang/jasa.

5.1.2. Field audit, yaitu pemeriksaan lapangan yang diutamakan untuk

pengecekan langsung atas kebenaran jumlah, mutu dan

penempatan, serta ketepatan waktu penyerahan, antara lain

melalui observasi/pengamatan, pengecekan/pemeriksaan fisik,

dan permintaan keterangan serta teknik audit lainnya.

5.1.3. Benchmarking, yaitu suatu proses membandingkan dan

mengukur suatu kegiatan perusahaan/organisasi terhadap

proses operasi yang terbaik di kelasnya sebagai inspirasi dalam

meningkatkan kinerja (performance) perusahaan/organisasi

(Benchmarking The Primer; Benchmarking for Continuous

Environmental Improvement, GEMI, 1994), misalnya modus

operandi penyimpangan yang terjadi dan best practice dalam

PBJ.

5.1.4. Perbandingan dan Analisis, misalnya membandingkan;

a. Rencana kebutuhan dengan dengan rencana pengadaan

barang/jasa

b. Harga Perkiraan Sendiri/HPS/OE dengan harga pasar

setempat yang wajar atau pedoman harga satuan yang telah

ditetapkan oleh Instansi Teknis, organisasi/media lainnya

yang dapat dipertanggungjawabkan, dan

BI/BHMN/BUMN/BUMD/Badan Usaha Lainnya;

c. Dokumen Pengadaan/lelang dengan Standar Dokumen

Pengadaan (SDP) yang dikeluarkan oleh instansi yang

berwenang;

d. Hasil kegiatan yang dilaksanakan dengan kontrak baik dari

segi mutu (spesifikasi teknis) maupun kuantitas;

Page 16: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 79 -

5.1.5. Jika dalam menilai kesesuaian kualitas dan kuantitas

barang/jasa dibutuhkan keahlian tertentu diluar kompetensi

auditor wajib menggunakan tenaga ahli.

5.1.6. Dalam pelaksanaannya, probity audit pada setiap tahapan

pengadaan barang/jasa harus memperhatikan sasaran dan

tujuan audit tiap tahapan, dan mengacu pada audit program

rinci dan daftar uji hasil audit sebagai alat bantu bagi auditor

dalam membuat simpulan hasil audit pada setiap tahapan

proses pengadaan barang/jasa yang meliputi:

a. Audit atas Tahap Perencanaan dan Persiapan Pengadaan

Barang/Jasa;

b. Audit atas Tahap Persiapan Pemilihan Penyedia

Barang/Jasa;

c. Audit atas Tahap Pelaksanaan Pemilihan Penyedia

Barang/Jasa;

d. Audit atas Tahap Pelaksanaan Kontrak Konstruksi;

e. Audit atas Tahap Pelaksanaan Kontrak Jasa Konsultansi

Badan Usaha;

f. Audit atas Tahap Pelaksanaan Kontrak Pengadaan

Barang/Jasa lainnya;

g. Audit atas Swakelola.

6. Output dan Outcome yang Diharapkan dari Pelaksanaan Audit

6.1. Output yang diharapkan dari pelaksanaan probity audit adalah

Laporan Hasil Audit Pengadaan Barang/Jasa yang menyajikan

informasi mengenai simpulan dan pendapat berdasarkan hasil

penilaian atas proses pengadaan barang/jasa yang diaudit, dikaitkan

dengan pemenuhan probity requirement, serta saran perbaikan atas

proses pengadaan barang/jasa yang sedang berlangsung. Selain

melalui laporan hasil audit, probity auditor dapat memberikan saran-

saran perbaikan atas proses pengadaan barang/jasa yang sedang

berlangsung dengan menggunakan mekanisme atensi manajemen.

6.2. Sedangkan outcome-nya adalah dimanfaatkannya laporan hasil audit

untuk pengambilan keputusan oleh Kementerian/Lembaga/

Pemerintah Daerah dalam rangka memperbaiki perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pengadaan barang/jasa agar

Page 17: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 80 -

lebih efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak

diskriminatif, dan akuntabel.

7. Kewenangan dan Tanggung Jawab Auditor

7.1. Probity auditor diberikan kewenangan untuk mengakses secara penuh

seluruh dokumen (dalam bentuk hardcopy maupun softcopy)

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA), Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK), Kelompok Kerja Pemilihan (Pokja

Pemilihan), Pejabat Pengadaan, Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan

(PjPHP), Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP), Agen Pengadaan,

Pengelola Pengadaan, dan Penyelenggara Swakelola, Penyedia dan

pihak lainnya yang terkait dengan pelaksanaan pengadaan barang/

jasa, mengamati pertemuan-pertemuan, melakukan kunjungan

lapangan dan membuat fotokopi (photo copy) dokumen relevan yang

diperlukan.

7.2. Selain itu Probity Auditor juga diberikan hak akses ke sistem informasi

pengadaan barang/jasa termasuk untuk melakukan e-audit atau audit

pada sistem pengadaan barang/jasa berbasis teknologi informasi pada

saat proses pengadaan sedang berlangsung. Apabila diperlukan,

sebagai bagian dari prosedur audit, probity auditor meminta bantuan

ahli untuk lingkup pengujian yang di luar kompetensi probity auditor,

termasuk diantaranya ahli untuk melaksanakan prosedur audit atas

sistem informasi/teknologi informasi pengadaan barang/jasa.

7.3. Pelaksanaan Probity Audit tidak memindahkan tanggung jawab

manajerial pelaksanaan pengadaan barang/jasa dari Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA), Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK), Kelompok Kerja Pemilihan (Pokja Pemilihan), Pejabat

Pengadaan, Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PjPHP), Panitia

Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP), Agen Pengadaan, Pengelola

Pengadaan, dan Penyelenggara Swakelola dalam melaksanakan

pengadaan barang/jasa sesuai prinsip dan etika pengadaan kepada

probity auditor.

7.4. Tanggung jawab pelaksanaan pengadaan barang/jasa sesuai prinsip

dan etika pengadaan barang/jasa (prinsip-prinsip probity) termasuk

kebenaran data sepenuhnya menjadi tanggung jawab instansi auditi

(Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA), Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK), Kelompok Kerja Pemilihan (Pokja

Page 18: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 81 -

Pemilihan), Pejabat Pengadaan, Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan

(PjPHP), Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP), Agen Pengadaan,

Pengelola Pengadaan, dan Penyelenggara Swakelola). Tanggung jawab

auditor terbatas pada hasil audit berupa pendapat dan/atau saran

yang diberikan kepada auditi sebagai pelaksana pengadaan

barang/jasa berdasarkan data/dokumen yang diterima dari auditi

maupun pihak ketiga lainnya. Kewenangan dan tanggung jawab untuk

menindaklanjuti saran yang diberikan oleh probity auditor,

sepenuhnya berada pada pihak auditi

8. Kriteria dan Kualifikasi Probity Auditor

8.1. Probity Auditor setidaknya memenuhi kriteria ideal sebagai berikut:

8.1.1. Syarat Personal

a. Independen dan objektif yaitu tidak memihak, bebas dari

bias, pengaruh atau kepentingan tertentu dari pihak

pemerintah maupun pihak ketiga/penyedia.

b. Memiliki integritas yang tinggi dalam pelaksanaan

penugasan, memiliki karakter yang baik, menjunjung tinggi

nilai-nilai etika dan prinsip-prinsip moral berdasarkan rekam

jejak yang dapat dipertangungjawabkan;

c. Tidak memiliki benturan kepentingan dengan pihak atau

objek yang diaudit;

d. Memiliki kompetensi profesional dan kehati-hatian

(professional competence and due care) dalam melaksanakan

penugasan;

e. Memiliki pengetahuan dan kemampuan (knowledge and

skills) yang berhubungan dengan proses pengadaan

barang/jasa, pengendalian intern dan manajemen risiko

(termasuk manajemen risiko fraud);

f. Memiliki pengetahuan tentang isu-isu Probity dan isu-isu

korupsi/ fraud dalam proses pengadaan barang/jasa

pemerintah;

g. Memiliki kemampuan interpersonal skills yang memadai dan

kemampuan berkomunikasi secara efektif baik lisan maupun

tulisan;

h. Mampu menyimpan rahasia atas informasi yang diperoleh

yang berkaitan dengan kegiatan yang diaudit;

Page 19: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 82 -

i. Memiliki disiplin tinggi, tanggung jawab dan kualifikasi

teknis untuk melaksanakan penugasan;

j. Mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan memiliki

keteladanan dalam sikap perilaku serta tidak pernah terlibat

KKN;

k. Bersedia menandatangani Pakta Integritas sebelum

melaksanakan penugasan;

l. Memiliki pengalaman dalam bidang audit pengadaan

barang/jasa pemerintah.

8.1.2. Syarat Formal

a. Memiliki Sertifikat Keahlian bidang Pengadaan Barang/Jasa

b. Memiliki pengalaman dalam audit PBJ

c. Memiliki Sertifikat Jabatan Auditor

8.2. Sekurang-kurangnya memiliki sertifikasi Jabatan Auditor dan

pengalaman melakukan audit PBJ.

8.3. Dalam hal, auditor yang ditugaskan dalam suatu penugasan probity

audit tidak atau belum memenuhi kriteria pada butir 8.1 dan 8.2,

maka penanggung jawab audit dapat menugaskan auditor yang ada,

namun harus mempertimbangkan risiko-risiko terhadap pencapaian

tujuan penugasan dan telah menyiapkan mitigasinya selama proses

audit.

9. Standar Audit yang Digunakan

9.1. Standar audit yang digunakan dalam melakukan Probity Audit atas

pengadaan barang/jasa adalah Standar Auditor Intern Pemerintah

(SAIP) yang diterbitkan oleh Asosiasi Auditor Intern Pemerintah

Indonesia (AAIPI) yang meliputi:

Standar Umum;

Standar Pelaksanaan Audit Intern;

Standar Komunikasi Audit Intern.

10. Kebutuhan Probity Audit

10.1.1. Sesuai dengan pasal 6 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018

tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta peraturan

pelaksanaanya disebutkan bahwa pengadaan barang/jasa harus

dilakukan memenuhi prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan,

terbuka, bersaing, adil, dan akuntabel. Semua pihak yang terlibat

dalam pengadaan barang/jasa juga harus mematuhi etika

Page 20: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 83 -

pengadaan barang/jasa sebagaimana diatur pada Pasal 7 Peraturan

Presiden Nomor 16 Tahun 2018.

10.1.2. Probity Audit dilakukan berdasarkan kebutuhan dan komitmen

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah akan proses pengadaan

barang/jasa yang berdasarkan pada prinsip-prinsip efisien (best

value for public money), efektif, terbuka, transparan, adil/tidak

diskriminatif, bersaing dan akuntabel serta menghindari benturan

kepentingan (prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa atau prinsip-

prinsip probity) mulai dari proses perencanaan pengadaan sampai

dengan serah terima, serta berdasarkan pada etika pengadaan

barang/jasa.

10.1.3. Dampak atau manfaat yang diharapkan dari proses pengadaan

barang/jasa yang memenuhi prinsip-prinsip Probity dan etika

pengadaan barang/jasa yaitu:

a. Menghindari konflik kepentingan dan permasalahan;

b. Menghindari praktik korupsi;

c. Meningkatkan integritas sektor publik melalui perubahan perilaku

dan perubahan organisasi;

d. Memberi keyakinan yang memadai kepada masyarakat bahwa

penyelenggaraan kegiatan sektor publik, khususnya pengadaan

barang/jasa, telah dilakukan melalui proses yang berintegritas

dan dapat dipercaya sesuai ketentuan, efisien, efektif, dan

ekonomis;

e. Memberikan keyakinan secara objektif dan independen bahwa

proses pengadaan barang/jasa telah sesuai dengan prinsip dan

etika pengadaan barang/jasa (probity requirement);

f. Menghindari potensi adanya litigasi (permasalahan hukum); dan

g. Memberikan informasi untuk pengambilan keputusan/kebijakan

terkait PBJ pemerintah kedepannya.

10.1.4. Kemandirian dan independensi Probity Auditor merupakan faktor

yang sangat penting untuk memberikan jaminan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan dalam rangka mendapatkan

kepercayaan yang lebih besar mengenai apakah persyaratan

kejujuran (probity requirement) dari suatu pengadaan telah dipatuhi.

Page 21: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 84 -

11. Tahapan dan pelaksanaan Probity Audit

11.1.1. Pelaksanaan probity audit secara umum mencakup tahapan-

tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengkomunikasian hasil audit.

Hal-hal penting dalam pelaksanaan Probity Audit antara lain:

a. Penetapan kriteria atau tolok ukur yang digunakan untuk

mengukur dan mengevaluasi apakah persyaratan

kejujuran/probity (probity requirement) dalam pengadaan

barang/jasa telah terpenuhi. Kriteria, probity plan, dan rencana

kerja audit harus diklarifikasi dan disepakati oleh probity auditor

bersama-sama dengan pengelola pengadaan sebelum dimulainya

pelaksanaan audit. Kriteria tersebut (probity requirement)

kemudian digunakan oleh probity auditor untuk menetapkan

rencana dan program audit.

b. Probity Auditor diharuskan untuk mendapatkan kecukupan bukti

yang sesuai untuk semua kriteria yang ditetapkan. Keputusan

probity auditor harus didukung oleh fakta dan bukti dokumen

yang kuat. Penilaian profesional (professional judgement) tidaklah

cukup untuk dijadikan pembenaran atas keputusan yang tidak

didukung oleh fakta atau kecukupan bukti yang relevan. Probity

auditor harus menggunakan penilaian profesional mengenai

apakah bukti tersebut memadai sehingga dapat mendukung

keputusan berdasarkan kriteria yang ditentukan.

c. Hasil dan pendapat Probity auditor mengenai apakah persyaratan

Probity telah terpenuhi harus didokumentasikan dalam laporan

probity audit, yaitu mencakup masalah signifikan yang telah

diidentifikasi dan berdampak pada pendapat/simpulan Probity

auditor.

d. Hasil audit dituangkan dalam format laporan hasil audit berisi

simpulan/pendapat dan saran auditor atas proses pengadaan

barang/jasa. Laporan hasil Probity Audit disampaikan oleh

auditor kepada auditi dengan tembusan kepada yang

menugaskan atau meminta audit, segera setelah audit selesai

dilaksanakan atau sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK)/dokumen

sejenis. Tanggung jawab atas tindak lanjut hasil audit

sepenuhnya menjadi tanggung jawab manajemen pengadaan

barang/jasa. Hasil tindak lanjut hasil audit dilaporkan kepada

atasan dan/atau yang menugaskan/meminta audit dengan

Page 22: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 85 -

tembusan kepada instansi probity auditor. Instansi probity auditor

harus mengelola laporan hasil audit dan melakukan pemantauan

atas tindak lanjut hasil audit.

11.1.2. Tahapan-tahapan probity audit diuraikan lebih lanjut di Bab III.

12. Unit yang Bertanggung Jawab Melakukan Probity Audit

12.1. Merujuk pada Pasal 76 Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018

dinyatakan bahwa Menteri/kepala Lembaga/kepala daerah wajib

melakukan pengawasan pengadaan barang/jasa melalui aparat

pengawasan internal (APIP) pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah

Daerah, diantaranya melalui audit atas pengadaan barang/jasa. Oleh

karena itu, Probity audit terutama dilaksanakan oleh APIP

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, walaupun dimungkinkan

audit ini dilaksanakan oleh APIP dari eksternal

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (BPKP).

13. Kriteria Paket Pekerjaan yang Dilakukan Probity Audit

13.1. Kriteria-kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan apakah

suatu paket pekerjaan pengadaan barang/jasa perlu dilakukan

Probity Audit antara lain:

a. Paket pekerjaan melekat risiko yang tinggi dan bersifat kompleks;

b. Paket pekerjaan memiliki sejarah/latar belakang yang kontroversial

atau berhubungan dengan permasalahan hukum;

c. Paket pekerjaan sangat sensitif terkait isu politis;

d. Paket pekerjaan yang berpotensi menimbulkan konflik

kepentingan;

e. Paket pekerjaan berhubungan dengan kepentingan masyarakat

luas;

f. Paket pekerjaan untuk memenuhi pelayanan dasar masyarakat;

g. Nilai paket pekerjaan relatif besar dibandingkan dengan nilai paket-

paket pekerjaan yang lain.

14. Probity requirement

14.1. Probity requirement merupakan kriteria-kriteria yang ditetapkan

sebagai dasar untuk menilai bahwa pengadaan barang/jasa telah

dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip probity. Probity requirement ini

akan menjadi kriteria ketika probity auditor melaksanakan

Page 23: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 86 -

penugasan audit. Pengertian Probity requirement dalam pedoman ini

adalah ketaatan kepada proses pengadaan barang/jasa menurut

Perpres Nomor 16/2018 beserta peraturan pelaksanaannya, dan

ketaatan kepada peraturan lain yang terkait dengan pengadaan

barang/jasa yang akan dilaksanakan, serta prinsip-prinsip dan etika

pengadaan barang/jasa, berdasarkan atas data/dokumen/informasi

yang diterima auditor probity. Probity requirement ini juga harus

disepakati antara auditi dengan probity auditor yang dituangkan

dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) apabila probity audit

dilaksanakan oleh APIP dari eksternal Kementerian/

Lembaga/Pemerintah Daerah (BPKP).

15. Biaya Probity Audit

15.1. Biaya sehubungan dengan pelaksanaan Probity Audit dianggarkan

dalam dokumen anggaran unit kerja yang melakukan Probity Audit,

anggaran instansi yang melaksanakan fungsi pengawasan internal

dan/atau sumber pembiayaan lain sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan dengan mempertimbangkan independensi,

obyektivitas, efisiensi, efektifitas serta risiko-risiko dalam

pelaksanaan probity audit.

Page 24: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 87 -

BAB III

TAHAPAN AUDIT

1. Tahapan probity audit mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan

pengkomunikasian hasil audit. Tahapan-tahapan pelaksanaan probity audit

ini merupakan tahapan-tahapan umum probity audit. Dengan

mempertimbangkan variasi kelembagaan dan kewenangan pada masing-

masing APIP, tahapan probity audit berikut merupakan acuan yang dapat

dimodifikasi sesuai situasi dan kondisi masing-masing APIP tanpa

mengabaikan risiko, efisiensi, dan efektivitas probity audit.

1.1. Perencanaan

1.1.1. Tahap perencanaan merupakan tahapan penting karena akan

mempengaruhi pencapaian tujuan probity audit. Tahap

perencanaan ini mencakup, namun tidak terbatas pada:

a. Mendapatkan mandat probity audit

a). Probity audit sebenarnya merupakan kebutuhan dari

pihak yang melakukan pengadaan barang/jasa, karena

tanggung jawab pelaksanaan, ketaatan proses pada

ketentuan peraturan perundang-undangan,

akuntabilitas, integritas, kejujuran dan transparansi

proses, penggunaan keuangan negara/daerah serta

kuantitas dan kualitas output pengadaan barang/jasa

berada pada pelaksana PBJ. Oleh karena itu, untuk

melakukan audit probity ini diperlukan mandat tertulis

dari pihak yang berwenang sebagai dasar pelaksanaan

probity audit, dan sebagai bentuk komitmen bahwa

proses pengadaan barang/jasa akan dilakukan sesuai

prinsip-prinsip probity. Mandat ini menjadi hal mendasar

untuk dilaksanakannya probity audit oleh APIP dari

eksternal Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah

(BPKP).

b). Penetapan pengadaan barang/jasa yang akan diaudit oleh

pejabat yang berwenang dan/atau Program Kerja

Pemeriksaan Tahunan/PKPT dapat menjadi bentuk

mandat bagi APIP kementerian/lembaga/pemerintah

daerah untuk melakukan probity audit.

Page 25: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 88 -

c). Probity audit juga dapat dilaksanakan berdasarkan

permintaan tertulis dari pimpinan instansi/Pengguna

Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan

pelaksanaannya didasarkan pada kesepakatan bersama

yang dituangkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)

antara APIP dan pimpinan instansi/PA/KPA.

b. Penelaahan Awal

a). Sebagai persiapan audit, sebelum pelaksanaan audit,

dilakukan penelahaan atas permintaan dan/atau

rencana probity audit. Penelaahan ini dapat dilakukan

melalui mekanisme ekspose dan dilanjutkan dengan

penilaian risiko penugasan. Ekspose ini ditujukan untuk

mendapatkan gambaran utuh dan menyeluruh dari PBJ

yang akan/sedang dilaksanakan, serta ruang lingkup

audit yang akan diaudit. Hal ini diperlukan karena

pengadaan barang/jasa yang akan diaudit adalah proses

pengadaan yang kompleks, bernilai besar, sensitif,

berisiko tinggi, atau menjadi sorotan publik, serta akan

berpengaruh sangat signifikan dalam pencapaian tujuan

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.

b). Dalam ekspose ini juga dibahas tujuan, ruang lingkup,

rencana waktu audit, batasan tanggung jawab probity

auditor dan mekanisme yang dilakukan apabila

ditemukan pelanggaran terhadap prosedur dan

ketentuan pengadaan barang/jasa serta pelanggaran

prinsip-prinsip dan etika pengadaan barang/jasa. Dalam

ekspose ini juga dibahas mengenai persyaratan kejujuran

(probity requirement) sebagai kriteria probity audit yang

akan dilaksanakan. Hasil ekspose dituangkan dalam

bentuk notulen/risalah hasil ekspose. Berdasarkan hasil

ekspose tersebut, kemudian dilaksanakan penilaian

risiko penugasan, dengan tujuan mengidentifikasikan

dan memitigasi risiko-risiko yang mungkin muncul dalam

penugasan probity audit. Penilaian risiko ini dituangkan

dalam bentuk Hasil Penilaian Risiko Penugasan Probity

Audit.

Page 26: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 89 -

c). Dengan mempertimbangkan kondisi spesifik

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, mekanisme

ekspose ini dapat digantikan dengan metode lain

sepanjang dapat memenuhi tujuan dari ekspose ini.

Ekspose ini juga menjadi salah satu dasar untuk

menerima penugasan jika audit probity dilaksanakan

oleh APIP dari eksternal Kementerian/Lembaga/

Pemerintah Daerah (BPKP).

c. Mendapatkan surat pernyataan probity dan surat representasi

manajemen

a). Efektifitas audit probity sangat tergantung pada kerja

sama, kejujuran, dan integritas para pihak yang terkait

dalam menyediakan data dan informasi terkait proses

pengadaan barang/jasa yang diaudit. Hal ini harus

disadari sepenuhnya oleh pihak-pihak tersebut, bahwa

audit probity ini bukanlah bentuk mekanisme yang

mengambilalih tanggung jawab mereka dalam

melaksanakan proses pengadaan barang/jasa yang jujur,

transparan dan berintegritas. Pemahaman dan komitmen

tersebut harus ditekankan sejak awal penugasan probity

audit. Komitmen tersebut tersebut dituangkan dalam

management representation letter dan surat pernyataan

probity. Surat pernyataan dari pihak yang meminta

probity audit memuat hal-hal sebagai berikut, namun

tidak terbatas pada:

Pemahaman bahwa tanggung jawab proses pengadaan

barang/jasa sepenuhnya berada di manajemen.

Audit probity yang dilakukan adalah proses untuk

membantu manajemen guna meyakinkan bahwa isu-

isu probity dan risiko fraud, serta dampaknya telah

diantisipasi dan dikendalikan

Jaminan bahwa data dan informasi yang disampaikan

dalam rangka probity audit telah lengkap dan disajikan

dengan jujur dan transparan.

Komitmen manajemen pengadaan barang/jasa untuk

tidak melakukan kecurangan selama proses pengadaan

barang/jasa.

Page 27: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 90 -

Pemahaman bahwa hasil probity audit semata-mata

didasarkan pada data dan informasi yang disampaikan

oleh manajemen.

Pernyataan kesediaan untuk diaudit dan persetujuan

pemberian akses sepenuhnya kepada probity auditor

atas seluruh data, informasi, dokumen, sistem dan

proses pengadaan barang/jasa yang diaudit.

Pemahaman bahwa tanggung jawab tindak lanjut hasil

probity audit sepenuhnya berada pada manajemen

pengadaan barang/jasa.

Pernyataan bahwa pengadaan barang/jasa yang akan

dilakukan probity audit tidak sedang dalam

penanganan oleh aparat penegak hukum.

d. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja Audit

a). Apabila audit dilakukan oleh APIP dari eksternal

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (BPKP), perlu

dibuat kerangka acuan kerja (KAK) audit. Dalam

kerangka acuan kerja ditetapkan secara jelas antara lain,

namun tidak terbatas pada:

Standar Audit yang digunakan oleh Auditor dalam

melakukan audit;

Ruang Lingkup Pelaksanaan ProbityAudit;

Persyaratan probity (probity requirement);

Kewenangan dan Tanggung Jawab penanggung jawab

pengadaan barang/jasa dan Auditor;

Jangka Waktu Penugasan Audit dan pembiayaan;

Mekanisme dan Waktu Pelaporan Audit

Pembiayaan audit

e. Penyusunan Tim Audit dan Surat Tugas Audit

a). Berdasarkan mandat tertulis, hasil telaah (ekspose dan

analisis risiko), keputusan untuk melakukan penugasan

probity audit, surat penyataan probity/integritas

dan/atau management representation letter dan KAK,

Page 28: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 91 -

disusunlah tim audit. Hal-hal yang perlu diperhatikan

pada tahapan ini antara lain, namun tidak terbatas pada:

Jumlah, susunan tim, jangka waktu audit disesuaikan

dengan ruang lingkup audit yang dilakukan dan

tingkat risiko dari pengadaan barang/jasa yang akan

diaudit.

Tim audit mendapatkan alokasi waktu dan sumber

daya yang cukup dalam melaksanakan penugasan

probity audit

Auditor yang ditugaskan untuk melaksanakan Probity

Audit mengacu pada kriteria dan persyaratan yang

diuraikan sebelumnya. Dalam hal dilakukan

penunjukkan auditor yang tidak memenuhi

persyaratan tersebut, sudah dipertimbangkan

risikonya terhadap pencapaian tujuan probity audit

dan telah ditetapkan mitigasi risiko yang akan

dilakukan.

Tim Probity Audit, dengan mengacu hasil telaah awal

(ekspose dan analisis risiko penugasan), dan dengan

mempertimbangkan risiko-risiko (termasuk risiko

fraud) serta titik-titik kritis dalam pengadaan

barang/jasa, menyusun tentative audit objective (TAO)

sebagai acuan untuk mengembangkan program audit.

Tim audit menyusun program audit dengan mengacu

pada program audit generik dalam pedoman ini dan

TAO yang telah disusun sebelumnya. Program audit

dalam pedoman ini merupakan acuan umum yang

harus disesuaikan/dimodifikasi dengan

mempertimbangkan ruang lingkup audit, kondisi

spesifik pengadaan barang/jasa yang akan diaudit

serta risiko utama dan signifikan terkait ruang lingkup

audit (termasuk risiko fraud), serta TAO.

Penerbitan surat tugas mengikuti mekanisme yang

diatur dalam tata kelola instansi probity auditor. Jika

probity audit dilaksanakan oleh APIP dari eksternal

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (BPKP),

Page 29: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 92 -

surat tugas yang diterbitkan mengacu juga pada

mandat yang menjadi dasar penugasan probity audit.

f. Pembicaraan Awal dengan Pihak Auditi

Berdasarkan surat tugas yang telah diterbitkan, dilakukan

pembicaraan pendahuluan (entry meeting) antara auditor

dengan auditi untuk membahas teknis pelaksanaan audit,

serta mendapatkan gambaran umum tahapan proses

pengadaan barang/jasa pada saat audit mulai dilakukan. Pada

tahapan ini, auditor juga meyakinkan bahwa ruang lingkup

audit masih relevan dengan informasi yang didapat pada saat

ekspose dan/atau sesuai dengan KAK. Hal ini ditujukan untuk

meyakinkan relevansi pendekatan probity audit (real time audit)

dengan kondisi terkini proses pengadaan barang/jasa.

1.2. Pelaksanaan

1.2.1. Langkah-langkah pelaksanaan Probity audit mengacu pada

pedoman pelaksanaan probity audit yang mencakup:

a. Audit atas Tahap Perencanaan dan Persiapan Pengadaan

Barang/Jasa;

b. Audit atas Tahap Persiapan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

c. Audit atas Tahap Pelaksanaan Pemilihan Penyedia

Barang/Jasa;

d. Audit atas Tahap Pelaksanaan Kontrak Jasa Konstruksi;

e. Audit atas Tahap Pelaksanaan dan Kontrak Jasa Konsultansi

Badan Usaha;

f. Audit atas Tahap Pelaksanaan Kontrak Pengadaan

Barang/Jasa lainnya;

g. Audit atas Swakelola.

1.2.2. Secara umum, pedoman pelaksanaan probity audit tersebut

terdiri dari tiga bagian yaitu:

a. Skema audit, menjelaskan tujuan dan waktu pelaksanaan

audit;

b. Program audit, berisi langkah-langkah audit. Program audit

ini merupakan program audit generik sebagai acuan umum

dan harus dimodifikasi menyesuaikan dengan situasi dan

kondisi spesifik pengadaan barang/jasa yang diaudit,

Page 30: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 93 -

terutama dengan mempertimbangkan risiko signifikan pada

tahapan pengadaan barang/jasa yang diaudit (termasuk risiko

fraud). Dalam melakukan modifikasi program audit, probity

auditor harus mengacu juga pada pedoman bagian umum ini;

c. Daftar Uji Hasil Audit, merupakan alat bantu untuk

mempermudah auditor dalam mengambil kesimpulan hasil

audit. Penggunaan Daftar Uji ini bukan menjadi satu-satunya

alat bantu bagi probity auditor dalam mengambil kesimpulan.

Instrumen dan atau teknik lain dapat digunakan sepanjang

relevan, efisien dan efektif dalam membantu mencapai tujuan

audit,

d. Pedoman pelaksanaan probity audit diuraikan lebih lanjut

dalam bagian-bagian berikutnya yang menjadi bagian tak

terpisahkan dari bagian umum ini.

1.2.3. Hasil audit diarahkan untuk memberikan simpulan bahwa proses

pengadaan barang/jasa telah dilakukan sesuai dengan

persyaratan probity (probity requirement).

Page 31: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 94 -

BAB IV

PENGOMUNIKASIAN HASIL AUDIT

1. Pengomunikasian dan pelaporan hasil audit merupakan tahapan penting

dalam probity audit, dimana probity auditor menyampaikan hasil auditnya

kepada para pihak yang berkepentingan sesuai dengan tujuan audit. Pada

dasarnya pengkomunikasian hasil audit dilakukan melalui mekanisme

pelaporan yang dituangkan dalam bentuk Laporan Hasil Probity Audit.

Namun demikian, sesuai karakteristik probity audit sebagai mekanisme

peringatan dini, probity auditor dapat menyampaikan hal-hal terkait hasil

audit, selama proses audit masih berlangsung.

2. Apabila dalam pelaksanaan probity audit ditemukan proses pengadaan

barang/jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan dan pelanggaran terhadap

prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa serta etika pengadaan barang/jasa,

auditor segera menyampaikan kondisi demikian kepada pihak yang

bertanggung jawab terhadap pengadaan barang/jasa untuk dilakukan

perbaikan/koreksi pada saat proses pengadaan dan/atau audit sedang

berlangsung dalam bentuk atensi manajemen, tanpa menunggu laporan

hasil audit sebagai bentuk peringatan dini (early warning) agar manajemen

bisa memperbaiki proses tersebut sebelum berdampak negatif bagi

pencapaian tujuan pengadaan barang/jasa. Secara umum atensi

manajemen memuat pokok/kondisi permasalahan dan ketidaksesuaiannya

dengan probity requirement, penyebab, dampak/potensi dampak kepada

proses pengadaan barang/jasa, serta saran terkait permasalahan tersebut.

3. Dengan mempertimbangkan efisensi dan efektifitas penugasan audit, atensi

manajemen ini ditandatangani oleh penanggung jawab audit atau personil

lain dalam tim audit yang mendapatkan pendelegasian tertulis dari

penanggung jawab audit. Atensi manajemen ini bukan sebagai bentuk

intervensi ataupun keikutsertaan probity auditor dalam proses pengadaan

barang/jasa dan tidak memindahkan tanggung jawab pelaksanaan proses

kepada auditor. Kewenangan dan tanggung jawab pelaksanaan saran yang

disampaikan melalui atensi manajemen sepenuhnya berada pada

penanggung jawab pengadaan barang/jasa. Tindak lanjut yang dilakukan

oleh penanggung jawab pengadaan barang/jasa diberitahukan kepada

probity auditor dan ditembuskan kepada Menteri/Pimpinan

Lembaga/Kepala Daerah bersangkutan atau pihak yang meminta audit.

Page 32: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 95 -

Probity auditor memonitor tindak lanjut atensinya dan mengungkapkannya

dalam laporan hasil probity audit.

4. Apabila pihak penanggung jawab pengadaan barang/jasa menolak untuk

melakukan perbaikan/koreksi seperti yang disampaikan melalui atensi

manajemen, maka penanggung jawab probity audit melaporkan kondisi

tersebut kepada atasan penanggung jawab pengadaan barang/jasa

dan/atau pihak yang meminta audit.

5. Dalam hal, probity auditor berdasarkan pertimbangan profesional

menganggap bahwa tingkat risiko penugasan audit menjadi sangat tinggi

dan berdampak pada pencapaian tujuan audit seperti dilakukannya

penanganan kasus pidana korupsi oleh aparat penegak hukum atas

pengadaan barang/jasa tersebut, maka probity auditor harus melaporkan

kondisi tersebut kepada penanggung jawab audit. Penanggung jawab audit

dapat mempertimbangkan untuk menghentikan penugasan probity audit

dengan menerbitkan surat pemberhentian penugasan dengan tanpa

memberikan simpulan atas pengadaan barang/jasa yang diaudit disertai

alasan penghentian penugasan tersebut.

6. Proses pengkomunikasian hasil audit juga perlu dilakukan oleh auditor

setelah selesainya proses audit, melalui mekanisme pembahasan hasil

audit. Dalam pembahasan hasil probity audit dibahas hasil temuan dan

simpulan auditor, termasuk saran-saran yang diberikan oleh auditor dan

rencana tindak lanjutnya. Pada saat pembahasan ini dibahas juga atensi

manajemen yang telah disampaikan oleh auditor, dan tindak lanjut yang

telah dan akan dilakukan oleh pihak auditi. Hasil pembahasan ini

dituangkan dalam Berita Acara/Risalah Hasil Pembahasan yang

ditandatangani dua belah pihak. Mempertimbangkan karakteristik probity

audit yang real time dan dalam rangka meyakinkan kesesuaian proses

pengadaan barang/jasa dengan probity requirement, maka tindak lanjut

hasil audit tidak perlu menunggu selesainya laporan hasil audit. Setiap

tindak lanjut hasil audit disampaikan buktinya kepada probity auditor, dan

instansi auditor harus memonitor tindak lanjut terkait hasil probity audit

tersebut.

7. Setelah dilakukan pembahasan hasil audit, probity auditor segera

menyusun Laporan Hasil Probity Audit. Hal-hal terkait pelaporan hasil

probity audit, diuraikan sebagai berikut:

Page 33: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 96 -

7.1. Tujuan Pengomunikasian Hasil Audit

7.1.1. Pelaporan hasil audit pengadaan barang/jasa pada

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah mempunyai

beberapa tujuan, yaitu:

a. Memberikan informasi yang obyektif kepada pihak terkait

mengenai kegiatan pengadaan barang/jasa pada

kementerian/lembaga/pemerintah daerah;

b. Menyajikan hasil penilaian atas kondisi pelaksanaan

pengadaan barang/jasa pada

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, ditinjau dari

prinsip-prinsip efisien, efektif, terbuka dan bersaing,

transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel, serta

memberikan rekomendasi perbaikan;

c. Menyajikan informasi yang dapat digunakan untuk

pengambilan keputusan dalam rangka memperbaiki

perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan

pengadaan barang/jasa yang lebih efisien, efektif, terbuka dan

bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel.

7.2. Substansi Hasil Audit

7.2.1. Substansi yang harus disajikan dalam laporan hasil audit

adalah sebagai berikut:

a. Dasar Audit

Dasar audit merupakan semua peraturan atau ketentuan

yang mendasari dilakukannya suatu audit, termasuk surat

tugas untuk melakukan audit dari pejabat yang berwenang.

Dalam audit pengadaan barang/jasa, dasar audit yang harus

menjadi acuan dan harus diungkapkan dalam laporan hasil

audit antara lain adalah Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun

2018 beserta peraturan pelaksanaannya dan peraturan lain

yang berlaku.

b. Tujuan dan Sasaran Audit

Tujuan audit harus diuraikan secara jelas sesuai dengan

petunjuk/ pedoman yang telah ditetapkan.

Page 34: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 97 -

c. Ruang Lingkup Audit

Lingkup yang harus disajikan adalah luasnya pengujian dari

tahapan proses pengadaan barang/jasa yang diaudit misalnya

dari perencanaan pengadaan barang/jasa sampai serah

terimanya (audit menyeluruh) atau audit atas tahapan proses

pengadaan barang/jasa tertentu yang ditetapkan, periode

audit, pernyataan penggunaan standar audit.

d. Batasan dan Tanggung Jawab Penugasan

Dalam hal ini disajikan batasan tanggung jawab auditor dan

auditi, termasuk dalam hal ini penyajian tentang persyaratan

kejujuran (probity requirement) yang menjadi kriteria audit.

Penyajian persyaratan kejujuran ini ini sebagai bentuk

pembatasan assurance yang menjadi tanggung jawab probity

auditor

e. Metodologi

Dalam hal ini disajikan metodologi atau teknik audit yang

benar-benar dilakukan oleh auditor

f. Informasi Umum Auditi

Dalam hal ini disajikan data umum auditi yang antara lain

mencakup unit kerja, pengelola kegiatan dan data keuangan

yang terkait.

g. Daftar data/dokumen yang digunakan dalam audit

Menyajikan daftar data/informasi yang diterima dan

digunakan oleh auditor dalam membuat simpulan hasil audit.

Penyajian daftar ini bisa di dalam laporan atau menjadi

lampiran laporan.

h. Hasil Audit.

Hasil audit diantaranya menyajikan simpulan dan saran

berdasarkan hasil pengujian dan penilaian yang dilaksanakan

atas proses pengadaan barang/jasa berdasarkan

data/informasi yang diperoleh selama penugasan audit. Di

dalam hasil audit juga diuraikan mengenai

kelemahan/penyimpangan proses pengadaan barang/jasa

dikaitkan dengan prinsip-prinsip dan etika pengadaan

barang/jasa, termasuk atensi manajemen yang telah

disampaikan dan tindaklanjutnya.

Page 35: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 98 -

7.3. Format Pengomunikasian Hasil Audit

7.3.1. Contoh Format laporan hasil audit berbentuk surat dan dapat

mengacu pada Lampiran II.1.

7.4. Distribusi Pengomunikasian Hasil Audit

7.4.1. Secara umum, distribusi laporan hasil audit mengikuti

ketentuan yang berlaku di lingkungan instansi Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah yang melakukan probity audit.

Dalam hal probity audit dilaksanakan berdasarkan permintaan,

laporan audit disampaikan juga kepada pihak yang meminta

probity audit.

Page 36: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 99 -

BAB V

PENGELOLAAN RISIKO PROBITY AUDIT

1. Probity audit dilakukan atas pengadaan barang/jasa yang strategis dan

berdampak langsung pada pencapaian tujuan pemerintahan. Probity audit

mempunyai peran penting dalam rangka memberi keyakinan (assurance)

pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sesuai dengan prinsip-prinsip

dan etika pengadaan. Oleh karena itu pencapaian tujuan probity audit

menjadi hal penting untuk membantu pencapaian tujuan pengadaan

barang/jasa. Pengelolaan risiko probity audit menjadi kebutuhan mutlak

bagi probity auditor. Auditor harus mengelola risiko penugasan probity audit,

termasuk mempertimbangkan risiko-risiko dalam tahapan-tahapan

pengadaan barang/jasa (termasuk risiko fraud) dalam perencanaan dan

pelaksanaan auditnya.

2. Pengelolaan risiko penugasan ini bukan merupakan aktivitas terpisah dari

proses probity audit, namun menjadi bagian terintegrasi proses yang

dilakukan oleh probity auditor, sejak tahap perencanaan sampai dengan

tahap pelaporan. Secara umum, beberapa tahapan-tahapan probity audit

ini telah menerapkan mekanisme pengelolaan risiko, misalnya mekanisme

telaahan, ekspose, atensi manajemen, penambahan titik kritis yang harus

diperhatikan dalam setiap tahapan probity audit, dan substansi pelaporan

yang telah mempertimbangkan risiko. Namun demikian, mekanisme-

mekanisme pengelolaan risiko dalam pedoman ini tidak akan dapat

menjangkau seluruh risiko yang mungkin ada dalam penugasan. Oleh

karena itu, sadar risiko (risk awareness) harus menjadi bagian pola pikir

dan pola sikap setiap probity auditor. Setiap auditor harus paham bahwa

dalam pencapaian tujuan probity audit akan dipengaruhi juga bagaimana

auditor mengelola risiko-risiko penugasan. Pola pikir dan pola sikap

(mindset and attitude) pengelolaan risiko harus selalu diterapkan dalam

proses probity audit. Probity auditor harus mengintegrasikan proses

penilaian risiko (risk assessment) dan mitigasinya ke dalam setiap tahapan

auditnya.

3. Selain risiko-risiko penugasan, probity auditor juga diharapkan melakukan

penilaian risiko-risiko yang melekat dalam proses pengadaan barang/jasa,

sebagai bagian terintegrasi dari proses audit, bukan menjadi kegiatan yang

berdiri sendiri. Kembali mindset dan attitude sadar risiko menjadi hal

penting dan selalu menjadi dasar dalam perencanaan, persiapan,

Page 37: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 100 -

pelaksanaan dan pelaporan hasil audit. Penilaian risiko pengadaan

barang/jasa juga harus dipertimbangkan ketika menyusun program audit

spesifik untuk pengadaan barang/jasa yang akan diaudit, sehingga probity

auditor dapat memfokuskan sumberdaya audit untuk mengungkap

kejadian-kejadian yang akan berdampak langsung pada pencapaian tujuan

pengadaan barang/jasa.

4. Pedoman ini tidak mungkin menyajikan seluruh risiko, baik risiko

penugasan maupun risiko pengadaan barang/jasa, karena karakteristik

pengadaan barang/jasa berbeda-beda tergantung banyak hal, misalnya

jenis pengadaan, lokasi, instansi, tingkat pengendalian intern dan lain

sebagainya. Uraian berikut ini menyajikan risiko-risiko kecurangan/ fraud

secara umum yang mungkin terjadi dalam proses pengadaan barang/jasa.

Risiko fraud menjadi risiko penting dalam pengadaan barang/jasa, karena

sejauh ini kasus-kasus fraud menjadi kendala utama pencapaian tujuan

pengadaan barang/jasa. Risiko fraud mungkin terjadi di setiap tahapan

pengadaan barang/jasa. Oleh karena itu probity auditor harus

mempertimbangkan risiko-risiko fraud ini dalam proses auditnya. Sesuai

karakteristik probity audit, probity audit memberikan assurance, bahwa

pengadaan barang/jasa telah sesuai dengan prinsip-prinsip

probity/kejujuran. Lawan atau “penyakit” dari kejujuran adalah

ketidakjujuran. Sedangkan ketidakjujuran merupakan salah satu esensi

dari perbuatan curang/ fraud. Oleh karena itu, probity auditor sudah

seharusnya mempertimbangkan risiko fraud dalam proses auditnya.

5. Untuk meningkatkan efektifitas probity audit, dalam pengembangan

program audit atas tahapan-tahapan pengadaan barang/jasa, auditor

harus mempertimbangkan risiko fraud pada setiap tahapannya. Risiko

fraud yang mungkin terjadi dalam pengadaan barang/jasa diantaranya,

namun tidak terbatas pada:

5.1. Menggelembungkan anggaran, harga perkiraan sendiri (HPS)/Owner’s

Estimate, dan harga penawaran

5.2.1. Modus utama fraud dalam pengadaan barang/jasa adalah

menggelembungkan/menaikkan harga pengadaan barang/jasa

di atas kewajaran (mark up harga). Namun demikian,

penggelembungan harga ini tidak berdiri sendiri, karena

penggelembungan harga tidak mungkin dilakukan tanpa adanya

HPS yang telah di mark-up. Mark up HPS juga tidak mungkin

terjadi jika anggarannya tidak di mark up. Tidak mungkin terjadi

Page 38: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 101 -

mark up jika tidak didahului dengan proses perencanaan. Jadi

proses penggelembungan harga bisa dikatakan telah dimulai

sejak proses perencanaan dan penganggaran.

5.2. Menyuap

5.2.1. Menyuap adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk

mempengaruhi pejabat pengadaan supaya melakukan tindakan

tertentu atau tidak melakukan tindakan tertentu, dengan

memberikan imbalan uang atau benda berharga lainnya.

Peristiwa penyuapan adalah peristiwa yang tertutup, dan hanya

pihak yang terlibat yang tahu. Penyuapan tidak pernah

meninggalkan jejak untuk diaudit, dengan demikian auditor

tidak akan pernah menemukan atau dapat mengetahui adanya

peristiwa suap menyuap, kecuali ada informasi dari orang yang

mengetahui adanya peristiwa penyuapan tersebut, baik pelaku

maupun pihak lain yang mengetahui.

5.2.2. Penyuapan dapat terjadi sepanjang tahapan pengadaan

barang/jasa. Pihak yang terlibat dalam suap menyuap bisa

pejabat atau staf pengadaan, rekanan, pihak legislatif dan pihak

lain. Karena sifatnya yang tersembunyi dan tanpa meninggalkan

jejak audit, penyuapan menjadi salah satu risiko signifikan bagi

auditor dalam pelaksanaan audit probity, karena akan

berdampak pada kualitas hasil audit.

5.2.3. Peristiwa penyuapan tidak berdiri sendiri, karena terkait dengan

dilakukannya atau tidak dilakukannya suatu perbuatan oleh

pihak yang disuap, yang biasanya bertentangan dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan, contohnya

persetujuan anggaran yang telah di mark up oleh legislatif,

persetujuan serah terima barang yang tidak sesuai dalam

kualitas atau kualitasnya. Kemungkinan untuk

mengindikasikan keberadaan suap adalah jika bisa

diidentifikasikan dilakukannya atau tidak dilakukannya

perbuatan tersebut.

5.2.4. Namun demikian kemungkinan untuk mendeteksi suap dengan

prosedur/teknik audit biasa sangat kecil, sehingga untuk itu

perlu sebuah jaminan tertulis dari pihak pengelola pengadaan

bahwa proses pengadaan yang menjadi ruang lingkup audit

probity terbebas dari tindakan suap menyuap.

Page 39: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 102 -

5.3. Menggabungkan dan memecahkan pekerjaan.

5.3.1. Menggabungkan pekerjaan berarti menyatukan atau

memusatkan kegiatan yang tersebar di beberapa lokasi yang

menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya

dilakukan di beberapa lokasi. Proses penggabungan ini sudah

dirancang sejak anggaran mulai disusun dan akhirnya disetujui

dalam anggaran entitas. Proses penggabungan pekerjaan ini

dapat berdampak signifikan jika disertai dengan

penggelembungan harga, karena akan merugikan keuangan

negara dalam jumlah yang besar.

5.4. Memecah pekerjaan

5.4.1. Sedangkan memecah pekerjaan dimaksudkan untuk

menghindari pelaksanaan pelelangan umum dan pekerjaan

seolah-olah terdiri dari beberapa paket. Dengan demikian

rekanan penyedia barang/jasa dapat ditunjuk secara langsung

melalui penunjukkan langsung atau pengadaan langsung.

Dengam pemecahan ini dimungkin proses pengadaan direkayasa

dan penyedia barang/jasa dapat ditentukan sesuai keinginan

dan kepentingan pengelola pengadaan, serta dapat dilakukan

penggelembungan harga. Oleh karena itu pemecahan pekerjaan

ini bisa menjadi risiko yang signifikan jika disertai dengan

penggelembungan harga yang akan merugikan keuangan

negara.

5.5. Penunjukan langsung

5.5.1. Penunjukan langsung merupakan metode pemilihan penyedia

barang/jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) penyedia

barang/jasa. Penunjukan langsung sebagai salah satu metode

pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya

memang dimungkinkan dilaksanakan sebagaimana diatur

Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah.

5.5.2. Penunjukan langsung yang terjadi diluar yang telah ditetapkan

dalam peraturan tersebut adalah ilegal. Penunjukan langsung

yang tidak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

bisa menjadi indikasi terjadinya fraud lain. Dalam beberapa

kasus penunjukan langsung ini juga diikuti dengan

penggelembungan harga, karena tentu harus ada fee yang

Page 40: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 103 -

diberikan penyedia barang/jasa sebagai ucapan terima kasih

(suap) kepada pejabat yang menunjuk.

5.6. Mengatur/merekayasa proses lelang

5.6.1. Praktik yang sering terjadi di lapangan terkait modus ini adalah

sudah adanya penetapan pemenang lelang sebelum pelaksanaan

lelang dilaksanakan. Praktik ini biasanya merupakan hasil

kolusi antara panitia lelang dan penyedia barang/jasa yang

ditunjuk sebagai pemenang lelang. Lelang akan diatur

sedemikian rupa oleh panitia pengadaan dan penyedia

barang/jasa mulai dari perencanaan sampai dengan penunjukan

pemenang lelang.

5.6.2. Praktik ini sangat erat berhubungan dengan praktik suap,

korupsi, dan gratifikasi. Praktik ini menimbulkan dampak resiko

kualitas barang yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang

seharusnya dan adanya kerugian negara. Tender/lelang arisan

juga sudah menjadi rahasia umum, dimana para peserta sudah

mengatur siapa pemenang satu paket pekerjaan, dengan cara

memenangkan tender secara bergiliran. Dengan demikian

penawaran harganya dapat diatur mendekati pagu anggarannya

sehingga tidak terjadi persaingan antar peserta lelang.

5.7. Memalsukan dokumen perusahaan

5.7.1. Tindakan ini biasanya dilakukan oleh calon Penyedia

barang/jasa agar dapat memenangkan sebuah lelang. Tindakan

ini bisa dilakukan sendiri oleh penyedia barang/jasa atau

berkolusi dengan panitia lelang agar penawaran yang diajukan

memenuhi syarat untuk memenangkan lelang. Sehingga

pemalsuan dokumen ini merupakan bagian dari jenis fraud

lainnya.

5.8. Mensub-kontrakkan seluruh pekerjaan

5.8.1. Pekerjaan yang tidak diperbolehkan oleh peraturan untuk dapat

di sub kontrakkan oleh penyedia barang/jasa adalah pekerjaan

utama, kecuali sebagian pekerjaan utama tersebut bersifat

spesial yang hanya bisa dikerjakan oleh penyedia barang/jasa

spesialis. Pekerjaan yang lazim di subkontrakkan adalah

pekerjaan yang sifatnya hanya sebagai pendukung dari

pekerjaan yang pertama. Membuat subkontrak seluruh

pekerjaan akan membuktikan bahwa rekanan pemenang yang

Page 41: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 104 -

dipilih untuk melaksanakan pekerjaan tersebut tidak kompeten

di bidangnya dan hanya berperan sebagai calo.

5.9. Membuat spesifikasi yang mengarah kepada rekanan tertentu/merk

tertentu

5.9.1. Praktik yang sering terjadi adalah panitia lelang membuat

spesifikasi secara khusus supaya kompetitor tidak dapat

memenuhi spesifikasi yang dibuat. Dengan kata lain, spesifikasi

dibuat mengada-ada supaya dapat mengarah kepada rekanan

penyedia barang tertentu. Disamping untuk mencegah

kompetitor, biasanya praktik ini dilakukan agar perancang

spesifikasi khusus juga mempunyai argumentasi untuk bisa

menggelembungkan harga.

5.10. Membuat syarat-syarat lelang untuk membatasi peserta lelang

5.10.1. Muara dari praktik ini adalah pembatasan kompetisi dalam

pengadaan barang/jasa. Kompetisi dalam pengadaan publik

berarti penyedia secara independen bersaing untuk

menawarkan barang/jasa dalam suatu proses pemilihan.

Kompetisi yang sehat merupakan elemen kunci yang akan

menghasilkan penawaran yang paling menguntungkan bagi

pemerintah khususnya harga paling rendah dan kualitas

barang yang paling baik. Bagi penyedia kompetisi berfungsi

sebagai pendorong penting tumbuhnya inovasi produk

barang/jasa untuk menghasilkan produk terbaik dengan harga

bersaing. Kompetisi hanya bisa tercapai jika tidak ada kolusi

dalam tender, salah satu masalah yang paling menonjol dalam

korupsi pengadaan di sektor publik. Penyedia akan bersaing

dengan sehat ketika mereka yakin bahwa mereka disediakan

semua informasi yang sama dan akan dievaluasi dengan

metode evaluasi yang tidak diskriminatif, serta tersedia

mekanisme untuk melakukan sanggahan terhadap keputusan

hasil evaluasi.

5.11. Mengurangi kuantitas barang/jasa

5.11.1. Pada prinsipnya kuantitas setiap barang/jasa yang

diserahterimakan harus sama dengan jumlah yang di kontrak.

Setiap usaha untuk mengurangi kuantitas barang/jasa tanpa

dasar kontrak yang legal adalah tindakan pidana. Kejadian ini

biasanya terjadi karena Penyedia barang/jasa telah berkolusi

Page 42: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 105 -

dengan panitia penerima barang/jasa untuk membuat berita

acara penyerahan barang/jasa yang tidak sesuai dengan

kontrak.

5.12. Mengurangi kualitas barang/jasa

5.12.1. Walaupun secara kuantitas barang sesuai, tidak menjadi

jaminan barang yang diserahterimakan mempunyai kualitas

yang sama dengan yang tertuang di dalam kontrak. Penyedia

barang/jasa secara sendiri atau bersama sama dengan owner

dapat melakukan kecurangan ini sehingga kualitas hasil

pekerjaan tidak sesuai dengan yang seharusnya.

5.12.2. Oleh karena itu sering kita lihat banyaknya jembatan yang

belum lama dibangun sudah roboh, jalan aspal yang cepat

berlubang, atau gedung yang ambruk setelah proyek belum

lama selesai. Peran konsultan pengawas pekerjaan yang

independen dan berkompeten di bidangnya menjadi sangat

penting untuk dapat meminimalisasi resiko ini.

5.13. Pengadaan fiktif

5.13.1. Pengadaan fiktif merupakan seluruh pekerjaan pengadaan

barang/jasa dalam satu Surat Perjanjian (Kontrak) tidak

dilaksanakan sampai dengan batas waktu yang diperjanjikan

dan pembayaran atas pekerjaan tersebut sudah dibayarkan

seluruhnya, termasuk juga pembayaran untuk biaya

perjalanan dinas dan pembayaran honor untuk kegiatan yang

terbukti fiktif. Kecurangan ini dapat terjadi karena adanya

kolusi antara pemilik pekerjaan dengan penyedia barang/jasa

mulai dari perencanaan. Walaupun resiko ini sudah jarang

ditemui dalam praktiknya, namun bukan berarti resiko ini tidak

akan terjadi.

5.14. Salah merancang kontrak

5.14.1. Merancang kontrak sebagai dasar perjanjian antara pengelola

pengadaan dan penyedia barang/jasa merupakan salah satu

tahapan pengadaan barang/jasa. Jenis kontrak berdasarkan

cara pembayarannya terdiri atas Kontrak Lumpsum, Kontrak

Harga Satuan, Kontrak Gabungan Lumpsum dan Harga

Satuan, Kontrak Persentase, dan Kontrak Terima Jadi. Masing-

masing jenis kontrak mempunyai kriteria tersendiri sehingga

Page 43: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 106 -

harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan

ditenderkan.

5.14.2. Kesalahan dalam menentukan jenis kontrak akan

menimbulkan potensi perselisihan dan dapat mengakibatkan

pengeluaran uang negara/daerah yang lebih besar dari yang

seharusnya. Apabila penanggung jawab pengadaan

barang/jasa dengan sengaja merancang kontrak yang tidak

sesuai karena telah berkolusi dengan penyedia barang/jasa,

maka menjadi tindak pidana yang dapat menimbulkan

kerugian negara/daerah.

5.15. Kontrak tanpa tersedia anggarannya

5.15.1. Peraturan perundangan mengatur bahwa dilarang mengadakan

ikatan perjanjian atau menandatangani Kontrak dengan

Penyedia Barang/Jasa apabila belum tersedia anggaran atau

tidak cukup tersedia anggaran yang dapat mengakibatkan

dilampauinya batas anggaran yang tersedia untuk kegiatan yang

dibiayai dari APBN/APBD.

5.15.2. Dari peraturan tersebut sangat jelas jika setiap kontrak harus

dianggarkan terlebih dahulu kecuali pemerintah dihadapkan

pada keadaan darurat, misalnya adanya bencana alam atau

wabah penyakit. Sedangkan untuk korporasi negara/daerah

mengikuti peraturan yang mengatur mereka.

5.16. Pemborosan keuangan negara/daerah atau korporasi negara/daerah

5.16.1. Hampir semua fraud risk di atas dapat mengakibatkan

pemborosan keuangan negara/daerah. Tanpa pemborosan

keuangan negara/daerah praktik suap menyuap, pemecahan

paket pengadaan, maupun rekayasa lelang tidak akan terjadi.

Untuk dapat melakukan hal-hal tersebut, penyedia

barang/jasa pasti akan melakukan suap ke panitia lelang.

Uang suap yang digunakan oleh penyedia barang/jasa tersebut

biasanya bersumber dari penggelembungan harga (mark up)

yang mengakibatkan negara harus mengeluarkan uang yang

lebih besar untuk mendapatkan kualitas barang yang sama.

Page 44: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 107 -

5.17. Perkembangan teknologi juga telah mempengaruhi pengadaan

barang/jasa, yaitu perubahan proses pemilihan pemenang dengan

menggunakan teknologi informasi (e-procurement). Walaupun

pemanfaatan teknologi ini sangat membantu proses pengadaan

barang/jasa, namun hal ini juga meningkatkan risiko dalam

pengadaan barang/jasa. Risiko-risiko yang mungkin muncul terkait

pemanfaatan teknologi informasi dan seharusnya dipertimbangkan

dalam penyusunan program audit diantaranya:

a. Penyalahgunaan hak akses ke aplikasi.

User id dan password yang diberikan kepada pihak-pihak yang

berkaitan dengan pengadaan secara elektronik seharusnya hanya

digunakan oleh pemilik user id yang bersangkutan. Namun dengan

berbagai alasan, seringkali pemilik user id tidak menggunakannya

sendiri, dan justru membocorkannya kepada pihak lain.

Tindakan tersebut membuka risiko terjadinya penyalahgunaan hak

akses ke aplikasi. Pihak-pihak yang seharusnya tidak dapat

mengakses informasi mendapat kesempatan untuk mengakses dan

memanfaatkan informasi tersebut.

b. Akses yang dilakukan oleh pihak yang tidak berhak.

Aplikasi berbasis internet juga sangat rentan diakses oleh pihak lain

tanpa perlu menggunakan hak akses yang diberikan oleh pengelola

aplikasi. Akses tanpa ijin tersebut memungkinkan untuk

melakukan perubahan informasi/dokumen bahkan mengganggu

proses yang dijalankan aplikasi tersebut.

c. Kerjasama antar peserta tender untuk mempengaruhi hasil tender.

Praktik kerjasama antar peserta tender yang biasa dilakukan dalam

sistem pengadaan secara manual, sangat dimungkinkan dilakukan

juga dalam sistem pengadaan secara elektronik. Dokumen

penawaran yang diunggah oleh banyak peserta tender menjadi tidak

berarti ketika dokumen-dokumen tersebut ternyata diunggah oleh

orang/perusahaan yang sama. Dalam proses tersebut biasanya

dapat dilakukan ketika peserta tender meminjamkan hak aksesnya

kepada peserta lain.

d. Dokumen penawaran yang dievaluasi tidak sama dengan dokumen

yang diunggah oleh peserta lelang.

Ketika pelaksana tender memiliki itikad tidak baik dalam proses

pelaksanaan evaluasi dokumen penawaran, sangat dimungkinkan

Page 45: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 108 -

pihak tersebut hanya mengunduh dokumen penawaran yang

diinginkan saja. Dokumen penawaran dari peserta lain tidak

diunduh, yang berarti dokumen tersebut juga tidak dievaluasi.

e. Kerjasama antara pelaksana pengadaan dengan peserta tender.

Peserta tender tidak memiliki hak untuk mengunduh dokumen

penawaran dari peserta lainnya. Hal ini berakibat antar peserta

lelang tidak dapat menguji kebenaran hasil evaluasi terhadap

dokumen penawaran peserta lain. Kondisi ini membuka

kemungkinan kerjasama antara pelaksana pengadaan dengan

peserta tender tertentu untuk mengganti/memperbaiki dokumen

penawarannya agar dapat menjadi pemenang tender.

f. Pembatasan akses ke aplikasi.

Salah satu masalah yang sering dikeluhkan dalam pengadaan

secara elektronik adalah keterbatasan bandwith server. Dampaknya

peserta tender akan kesulitan untuk mengunggah dokumen

penawarannya. Keterbatasan bandwith tersebut selain faktor

keterbatasan sarana, dimungkinkan juga disebabkan interensi

pihak lain untuk sengaja membatasi akses peserta tender.

6. Dengan mempertimbangkan risiko-risiko fraud dalam pengadaan

barang/jasa tersebut, diharapkan probity auditor dapat lebih fokus untuk

mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan terkait penyimpangan

terhadap prinsip-prinsip probity dan etika pengadaan barang/jasa dan

memberikan saran-saran perbaikan dalam rangka berperan menjadi

peringatan dini (early warning).

Page 46: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 109 -

BAGIAN II

AUDIT ATAS PERENCANAAN DAN PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA

BAB I

AUDIT ATAS PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA

Probity audit tahap perencanaan pengadaan barang/jasa dilaksanakan dengan

melakukan audit atas identifikasi kebutuhan, penetapan barang/jasa, cara

pengadaan barang/jasa, jadwal pengadaan barang/jasa, anggaran pengadaan

barang/jasa, dan Rencana Umum Pengadaan (RUP).

1. SKEMA AUDIT

1.1. Tujuan Umum:

1.1.1. Untuk memberikan keyakinan bahwa rencana pengadaan

barang/jasa telah sesuai dengan tujuan, kebijakan, prinsip, dan

etika pengadaan barang/jasa.

1.1.2. Mengidentifikasi kelemahan/permasalahan yang signifikan dalam

proses perencanaan pengadaan barang/jasa.

1.1.3. Memberikan saran perbaikan yang diperlukan.

1.2. Waktu Pelaksanaan:

1.2.1. Audit mulai dilaksanakan mulai dari identifikasi kebutuhan

sampai dengan pengumuman RUP di aplikasi Sistem Informasi

Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) dan/atau media lainnya.

1.2.2. Pelaksanaan audit dapat dilakukan pada saat proses

perencanaan pengadaan sedang berlangsung.

1.3. Prosedur Audit

No Tahapan Kegiatan Output

Kegiatan Tujuan Prosedur Audit Ket

A. Identifikasi Kebutuhan

a. Analisis

kelayakan

kebutuhan

barang/jasa

Dokumen

Hasil

Identifikasi

Kebutuhan

Untuk meyakinkan bahwa pengadaan barang/jasa yang akan dilaksanakan sesuai dengan Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah.

AP

(Audit

atas

Proses)

B. Penetapan Barang/Jasa

a. Analisis

kodefikasi

barang/jasa yang

akan ditetapkan.

Dokumen

Penetapan

Barang/Jasa

Untuk meyakinkan bahwa

penyusunan barang/jasa yang

akan ditetapkan mengacu pada

Klasifikasi Baku Komoditas

Indonesia atau peraturan dari

kementerian teknis terkait.

AP

Page 47: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 110 -

No Tahapan Kegiatan Output

Kegiatan Tujuan Prosedur Audit Ket

C. Cara Pengadaan Barang/Jasa

a. Analisis materi

kebijakan umum

tentang cara

pengadaan

Dokumen

Penetapan

Cara

Pengadaan

Untuk meyakinkan bahwa cara

pengadaan yang akan

dilaksanakan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi K/L/PD serta

sifat kegiatan yang akan

dilaksanakan.

AP

D. Penetapan Jadwal Pengadaan Barang/Jasa

a. Analisis jadwal

kegiatan PBJ

Jadwal PBJ

Untuk meyakinkan bahwa jadwal

kegiatan PBJ yang akan

dilaksanakan telah memberikan

alokasi waktu yang cukup untuk

penyelesaian pekerjaan

barang/jasa.

AP

E. Penetapan Anggaran Pengadaan Barang/Jasa

a. Analisis

komponen biaya

pengadaan

barang/jasa

Dokumen

Anggaran PBJ

Untuk meyakinkan bahwa

anggaran yang akan ditetapkan

telah mencakup biaya

barang/jasa yang dibutuhkan dan

biaya pendukung, serta

meyakinkan nilai anggaran tidak

ditinggikan/di-mark up

AP

F. Pengumuman RUP

a. Pelaksanaan

pengumuman

RUP

Dokumen

Pengumuman

RUP

Untuk meyakinkan bahwa materi

RUP telah lengkap dan

diumumkan melalui aplikasi

SIRUP dan website K/L/PD,

papan pengumuman resmi untuk

masyarakat, dan portal nasional

melalui LPSE.

AP

1.4. Titik Kritis

1.4.1. Titik-titik kritis dalam kegiatan perencanaan pengadaan

barang/jasa yang perlu mendapat perhatian auditor adalah:

a. Identifikasi kebutuhan barang/jasa yang ditetapkan Pengguna

Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) tidak

mencerminkan kebutuhan riil.

b. Penggelembungan nilai anggaran pengadaan barang/jasa

(mark up anggaran).

c. Pengadaan barang/jasa yang akan dilaksanakan tidak

tersedia di pasar, sehingga pengadaan barang/jasa yang tidak

dapat dilaksanakan atau tidak mendapatkan spesifikasi

barang yang dibutuhkan.

Page 48: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 111 -

d. Kegiatan yang direncanakan tidak ada dalam Renja K/L/PD

dan kegiatan yang tercantum dalam RKA yang diusulkan

tidak sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan riil

barang/jasa.

e. Rencana kebutuhan pekerjaan konstruksi K/L/PD tidak

berdasarkan hasil studi kelayakan serta desain.

f. Kebijakan Umum tentang cara pengadaan swakelola tidak

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi K/L/PD serta sifat

kegiatan yang akan dilaksanakan.

g. Jadwal kegiatan PBJ tidak memberikan alokasi waktu yang

cukup untuk penyelesaian pekerjaan barang/jasa.

h. RUP sudah disusun, namun belum diumumkan melalui

aplikasi SIRUP dan website K/L/PD, papan pengumuman

resmi untuk masyarakat, serta portal nasional melalui LPSE

secara lengkap.

2. PROGRAM AUDIT

Berikut contoh audit program atas tahap perencanaan pengadaan

barang/jasa. Tim audit harus mengembangkan prosedur dalam audit

program tersebut dengan mempertimbangkan kebutuhan di lapangan pada

saat pelaksanaan audit.

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

A Identifikasi Kebutuhan

1. Analisis kelayakan kebutuhan

barang/jasa.

Tujuan Audit:

Untuk meyakinkan bahwa rencana pengadaan sesuai kebutuhan riil.

Prosedur Audit:

a. Dapatkan konsep dokumen

Identifikasi Kebutuhan

Barang/Jasa dan dokumen

pendukungnya (seperti RKBMN/D

dan RKPBMN/D).

b. Telaah kesesuaian dan kelayakan

jumlah dan jenis barang/jasa yang

dibutuhkan dengan rencana

kebutuhan rill pengadaannya dan

Renja K/L/PD.

Page 49: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 112 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

c. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

B Penetapan Barang/Jasa

Tujuan Audit:

Untuk meyakinkan bahwa barang/jasa yang akan diadakan telah mengacu pada Klasifikasi Baku Komoditas

Indonesia atau peraturan dari

kementerian teknis terkait

Prosedur Audit:

a. Dapatkan konsep dokumen

Penetapan Barang/Jasa.

b. Telaah kesesuaian dan kelayakan

rencana penetapan barang/jasa

dengan klasifikasi sesuai peraturan

yang berlaku.

c. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

C Cara Pengadaan Barang/Jasa

Tujuan Audit:

Untuk meyakinkan bahwa cara

pengadaan yang akan dilaksanakan

sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi K/L/PD serta sifat kegiatan

yang akan dilaksanakan.

Prosedur Audit:

a. Dapatkan konsep dokumen

penetapan cara pengadaan

barang/jasa dan dokumen

pendukungnya.

b. Analisis pemenuhan kriteria

pengadaan dengan cara

swakelola/melalui penyedia.

c. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

D Jadwal Pengadaan Barang/Jasa

Tujuan Audit:

Untuk meyakinkan bahwa jadwal

kegiatan PBJ yang akan

dilaksanakan telah memberikan

alokasi waktu yang cukup untuk

Page 50: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 113 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

penyelesaian pekerjaan

barang/jasa.

Prosedur Audit:

a. Dapatkan konsep dokumen jadwal

pengadaan barang/jasa dan

pendukungnya.

b. Analisis kecukupan waktu

persiapan pengadaan

(swakelola/melalui penyedia).

c. Analisis kecukupan waktu

pelaksanaan pengadaan

(swakelola/melalui penyedia).

d. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

E Anggaran Pengadaan Barang/Jasa

Tujuan Audit:

Untuk meyakinkan bahwa

anggaran yang akan ditetapkan

telah mencakup biaya barang/jasa

yang dibutuhkan dan biaya

pendukung, serta meyakinkan

anggaran tidak ditinggikan/di-mark

up

Prosedur Audit:

- Dapatkan dokumen rencana

anggaran pengadaan.

- Analisis kecukupan anggaran

untuk memperoleh barang/jasa

yang dibutuhkan, berupa:

- Biaya barang/jasa yang dibutuhkan;

- Biaya pendukung;

- Dapatkan dokumen proses

penyusunan anggaran dan dasar

penentuan nilai anggaran PBJ yang

diaudit. Berdasarkan dokumen-

dokumen tersebut:

- Lakukan analisis kesesuaian

proses penetapan nilai anggaran

dengan ketentuan yang berlaku.

- Lakukan observasi, reviu,

wawancara, dan analisis atas

proses penyusunan dan

penetapan nilai anggaran PBJ

yang diaudit

Page 51: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 114 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

- Tuangkan dalam daftar uji dan

kertas kerja, dan buat simpulan

hasil audit.

F Rencana Umum Pengadaan (RUP)

Tujuan Audit:

Untuk meyakinkan bahwa RUP

telah diumumkan melalui website

K/L/PD, papan pengumuman

resmi untuk masyarakat, dan portal

nasional melalui LPSE secara

lengkap.

Prosedur Audit:

Monitor pengumuman RUP pada

website dan LPSE - K/L/PD

(SiRUP).

a. Monitor pengumuman RUP pada

papan pengumuman resmi untuk

masyarakat.

b. Lakukan reviu materi pengumuman

Rencana Umum Pengadaan,

apakah telah sesuai dengan

dokumen aslinya antara lain nama

kegiatan, tahun anggaran, sumber

dana, pagu anggaran, jadwal waktu

pelaksanaan pelelangan dan

pelaksanaan kegiatan.

c. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

3. DAFTAR UJI HASIL AUDIT

3.1. Berikut contoh daftar uji hasil audit atas tahap perencanaan pengadaan

barang/jasa. Tim audit perlu menyesuaikan daftar uji tersebut sesuai

dengan kebutuhan di lapangan.

3.2. Daftar uji ini merupakan salah satu media untuk membuat simpulan

hasil audit atas prosedur audit yang telah dilaksanakan. Apabila hasil

uji menyatakan “tidak”, berarti terdapat indikasi adanya penyimpangan

yang harus dirumuskan penyebabnya berdasarkan prosedur audit yang

dilakukan.

3.3. Kolom “Keterangan” apabila memerlukan penjelasan lebih lanjut, dapat

dituangkan dalam kertas kerja tersendiri.

Page 52: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 115 -

No Uraian

Hasil Uji Ket.

A Identifikasi Kebutuhan

1. Terdapat hasil telaahan kelayakan barang/jasa

yang dimiliki/dikuasai K/L/PD. Ya Tidak

2. Terdapat dokumen hasil telaahan riwayat

kebutuhan barang/jasa atas kegiatan yang sama. Ya Tidak

3. Hasil telaahan kelayakan barang/jasa telah

meliputi seluruh barang/jasa yang

dimiliki/dikuasai K/L/PD.

Ya Tidak

4. Hasil telaahan kelayakan barang sesuai dengan

kondisi fisik sebenarnya di lapangan (berdasarkan

sampling).

Ya Tidak

5. Jumlah kebutuhan barang/jasa didasarkan pada

tren pengadaan barang/jasa pada kegiatan sejenis. Ya Tidak

6. Terdapat dokumen hasil identifikasi kebutuhan riil

jasa, contohnya Studi Kelayakan (Feasibility Study)

untuk pengadaan jasa selain pekerjaan konstruksi.

Ya Tidak

7. Untuk pekerjaan konstruksi, terdapat dokumen

hasil identifikasi kebutuhan berupa output dari jasa

konsultansi yaitu desain/rancangan pekerjaan

konstruksi.

Ya

Tidak

8. Terdapat dokumen perencanaan/desain untuk

sarana dan prasarana pendukung berfungsinya

konstruksi tertentu.

Ya Tidak

9. Terdapat dokumen Rencana Kebutuhan Barang

Milik Negara/Daerah sebagai hasil identifikasi

kebutuhan riil barang bagi K/L/PD.

Ya Tidak

Terdapat dokumen:

- standar barang

- standar kebutuhan

- standar harga (untuk BMN) atau SK Kepala Daerah tentang standar harga (untuk BMD)

- Perkada tentang standarisasi sarana dan prasarana kerja pemda.

Ya

Ya

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

10. Perencanaan kebutuhan barang milik

negara/daerah telah disusun dengan

memperhatikan:

usulan rencana kebutuhan barang yang diajukan oleh Kuasa Pengguna Barang (KPB) masing-masing unit kerja/SKPD.

ketersediaan barang milik negara/daerah yang ada, sesuai dengan data barang pada pengguna barang dan/atau pengelola barang.

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Page 53: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 116 -

No Uraian

Hasil Uji Ket.

11. Perencanaan kebutuhan barang milik

negara/daerah telah berpedoman pada:

standar barang,

standar kebutuhan, dan

standar harga (untuk BMN) atau SK Kepala Daerah tentang standar harga (untuk BMD)

Perkada tentang standarisasi sarana dan prasarana kerja pemda.

Ya

Ya

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

12. Standar berikut ini, telah ditetapkan oleh pengelola

barang setelah berkoordinasi dengan instansi

terkait.(misal: PU, BPS, Lembaga Elektronik

Negara):

standar barang

standar kebutuhan

Ya

Ya

Tidak

Tidak

13. Usulan pengadaan pekerjaan konstruksi telah

sesuai dengan desain yang dibuat sebelumnya. Ya Tidak

14. Buat simpulan hasil audit dan rekomendasi

perbaikan identifikasi kebutuhan pengadaan

barang/jasa.

B Penetapan Barang/Jasa

1. Terdapat dokumen penetapan barang/jasa Ya Tidak

2. Barang/jasa yang ditetapkan sesuai dengan

Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia atau

peraturan dari kementerian teknis terkait

Ya Tidak

3. Buat simpulan hasil audit dan rekomendasi

perbaikan identifikasi kebutuhan pengadaan

barang/jasa.

C Cara Pengadaan Barang/Jasa

1. Terdapat kebijakan umum tentang cara pengadaan. Ya Tidak

2. Penetapan kebijakan umum tentang cara

pengadaan yang menggunakan Penyedia

Barang/Jasa, diarahkan pada pemenuhan

ketentuan Penyedia Barang/Jasa yang akan

ditunjuk untuk melaksanakan pengadaan,

ditetapkan melalui pemilihan Penyedia

Barang/Jasa.

Ya Tidak

3. Buat simpulan dan rekomendasi perbaikan

kebijakan umum tentang cara pengadaan.

D Jadwal Pengadaan Barang/Jasa

1.

Dokumen jadwal kegiatan Pengadaan Barang/Jasa

Ya Tidak

Page 54: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 117 -

No Uraian

Hasil Uji Ket.

2. Terdapat uraian tanggal mulai dan tanggal selesai

pekerjaan

Ya Tidak

3. Penyelesaian pekerjaan tidak melewati tahun

anggaran, kecuali pekerjaan dengan kontrak tahun

jamak;

Ya Tidak

4. Waktu penyelesaian pekerjaan sesuai dengan

kebutuhan pengguna

Ya Tidak

5. Buat simpulan hasil audit dan rekomendasi

perbaikan jadwal kegiatan PBJ

E Anggaran Pengadaan Barang/Jasa

1. RAB pengadaan barang/jasa telah mengacu

- Enginer Estimate

- Hasil Survei Harga

- Perhitungan Sendiri

- Standar Biaya Umum

Ya

Ya

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

2. Ada dokumen/kertas kerja perhitungan biaya/

penganggaran pengadaan barang/jasa. Ya Tidak

3. Perkiraan harga/anggaran pengadaan barang/jasa

wajar Ya Tidak

4. Buat simpulan hasil audit dan rekomendasi

perbaikan perhitungan Rencana Anggaran Biaya

(RAB).

F Rencana Umum Pengadaan (RUP)

1. Dokumen RUP telah ditetapkan oleh PA/KPA yang

ditunjuk. Ya Tidak

2. Pengumuman rencana umum pengadaan

barang/jasa di masing-masing K/L/PD dilakukan

secara transparan kepada masyarakat luas, yaitu:

- papan pengumuman resmi untuk masyarakat Ya Tidak

- Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE (SiRUP

LKPP) Ya Tidak

- Website masing-masing K/L/PD Ya Tidak

3. Pengumuman dilakukan sebagai berikut:

- setelah rencana kerja dan anggaran K/L/I

disetujui DPR;

- setelah rancangan Perda APBD disetujui bersama

oleh Pemerintah Daerah dan DPRD;

Ya

Ya

Tidak

Tidak

- sebelum pengumuman pelaksanaan pengadaan

barang/jasa oleh ULP; Ya Tidak

- pada tahun anggaran berjalan yang kontraknya

akan dilaksanakan pada tahun anggaran yang

akan datang.

Ya Tidak

Page 55: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 118 -

No Uraian

Hasil Uji Ket.

4. Materi pengumuman RUP:

- mencantumkan nama dan alamat PA Ya Tidak

- mencantumkan paket pekerjaan yang akan

dilaksanakan Ya Tidak

- mencantumkan lokasi pekerjaan Ya Tidak

- Materi pengumuman RUP mencantumkan

perkiraan nilai pekerjaan

- Materi pengumuman RUP mencantumkan

perkiraan waktu pelelangan dan pelaksanaan

pekerjaan

Ya

Ya

Tidak

Tidak

5. Buat simpulan hasil audit dan rekomendasi

perbaikan pengumuman RUP

Page 56: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 119 -

BAB II

AUDIT ATAS PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA

Probity audit tahap persiapan pengadaan dilaksanakan dengan melakukan

audit atas penetapan spesifikasi teknis/kerangka acuan kerja (KAK),

penetapan HPS, penetapan rancangan kontrak, dan/atau penetapan uang

muka, jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, jaminan pemeliharaan,

sertifikat garansi, dan/atau penyesuaian harga, serta audit atas pemenuhan

kriteria pengadaan langsung, e-purchasing, atau pengadaan khusus.

1. SKEMA AUDIT

1.1. Tujuan Umum:

1.1.1. Untuk memberikan keyakinan bahwa perencanaan persiapan

pengadaan telah sesuai dengan tujuan, kebijakan, prinsip, dan

etika pengadaan barang/jasa.

1.1.2. Mengidentifikasi kelemahan/permasalahan yang signifikan dalam

proses perencanaan persiapan pengadaan barang/jasa.

1.1.3. Memberikan saran perbaikan yang diperlukan.

1.2. Waktu Pelaksanaan:

1.2.1. Audit mulai dilaksanakan mulai dari kegiatan penetapan

spesifikasi teknis/ KAK sampai dengan penetapan rancangan

kontrak.

1.2.2. Pelaksanaan audit dapat dilakukan pada saat proses perencanaan

persiapan pengadaan sedang berlangsung.

1.3. Prosedur Audit

No Tahapan Kegiatan Output

Kegiatan Tujuan Prosedur Audit Ket

A. Penetapan

Spesifikasi

Teknis/Kerangka

Acuan Kerja (KAK)

Dokumen KAK Meyakinkan bahwa materi

KAK telah menggambarkan

dari awal proses pekerjaan

sampai dengan selesai

pekerjaan.

AP

B. Penetapan HPS Dokumen HPS Meyakinkan bahwa Harga

Perkiraan Sendiri (HPS)

merupakan harga yang wajar

dan metode penetapannya

dapat

dipertanggungjawabkan;

AP

C. Penetapan

Rancangan Kontrak

Dokumen

Rancangan

Kontrak

Meyakinkan Rancangan

Kontrak telah sesuai dengan

standar dan ketentuan dan

peraturan yang berlaku.

AP

Page 57: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 120 -

No Tahapan Kegiatan Output

Kegiatan Tujuan Prosedur Audit Ket

D Penetapan Aturan

Lain (Uang Muka,

Jaminan Uang

Muka, Jaminan

Pelaksanaan,

Jaminan

Pemeliharaan,

Sertifikat Garansi

dan/atau

Penyesuaian Harga

Dokumen

Rancangan

Syarat

Umum/Khusus

Kontrak

Meyakinkan rancangan Syarat

Umum/Syarat Khusus

Kontrak telah sesuai dengan

ketentuan dan peraturan yang

berlaku.

AP

1.4. Titik Kritis

1.4.1. Titik-titik kritis dalam kegiatan persiapan pengadaan yang perlu

mendapat perhatian auditor adalah:

a. Spesifikasi disusun tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak

mengacu kepada RUP;

b. Spesifikasi disusun mengarah kepada suatu merek tertentu;

c. Spesifikasi disusun mengarah kepada penyedia barang/jasa

tertentu;

d. Spesifikasi teknis tidak jelas/tidak menggambarkan metode

kerja penyelesaian pekerjaan;

e. HPS disusun melebihi 28 hari kerja dari sebelum batas akhir

pemasukan penawaran untuk pascakualifikasi, atau untuk

prakualifikasi ditambah waktu selama prakualifikasi;

f. Penggelembungan (mark-up) dalam HPS;

g. Perhitungan Volume pekerjaan untuk konstruksi dalam HPS

terlalu besar (tidak sesuai dengan gambar desain);

h. Harga dasar yang tidak standar dalam menyusun HPS;

i. Penambahan keuntungan perusahaan pada harga pasar;

j. Penentuan estimasi harga tidak sesuai aturan;

k. Sumber/referensi harga penyusunan HPS tidak ada;

l. Perhitungan volume dan gambar desain untuk konstruksi pada

kontrak lumpsum belum pasti;

m. Penambahan item-item biaya yang tidak diperkenankan;

n. Rancangan kontrak tidak standar;

o. Pemilihan metode evaluasi dengan sistem nilai (merit

point) untuk evaluasi yang seharusnya sistem gugur (untuk

memenangkan produk/merek atau penyedia barang tertentu);

Page 58: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 121 -

p. Persyaratan teknis yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan

pelaksanaan pekerjaan;

q. Kriteria kelulusan evaluasi tidak ada dan/atau tidak jelas;

r. Penambahan persyaratan kualifikasi tidak sesuai dengan

ketentuan;

s. Adanya penambahan kriteria evaluasi yang tidak perlu;

t. Bobot penilaian dalam evaluasi tidak dicantumkan secara detail;

u. Dokumen lelang tidak standar/tidak lengkap.

2. PROGRAM AUDIT

Berikut contoh audit program atas tahap persiapan pengadaan. Tim audit

harus mengembangkan prosedur dalam audit program tersebut dengan

mempertimbangkan kebutuhan di lapangan pada saat pelaksanaan audit.

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

A. Penetapan Spesifikasi

Teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Tujuan Audit:

Untuk meyakinkan bahwa materi KAK

telah menggambarkan dari awal proses

pekerjaan sampai dengan selesai

pekerjaan, dan spesifikasi teknis tidak

mengarah pada produk/penyedia

tertentu.

Prosedur Audit:

a. Dapatkan dokumen Kerangka Acuan

Kerja yang mendukung kegiatan

pengadaan barang/jasa.

b. Pelajari dan analisis materi yang

tertuang dalam Kerangka Acuan

Kerja.

c. Yakinkan bahwa materi yang tertuang

dalam KAK untuk barang/konstruksi/

jasa lainnya antara lain telah memuat

uraian kegiatan, lokasi kegiatan,

sumber dana, jangka waktu

pelaksanaan pekerjaan, spesifikasi

teknis barang/konstruksi, perkiraan

biaya pekerjaan, garansi barang/masa

pemeliharaan, dan gambar brosur/

Page 59: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 122 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

desain pekerjaan konstruksi yang

akan dilaksanakan.

d. Yakinkan bahwa materi yang tertuang

dalam KAK untuk pekerjaan

konsultansi antara lain memuat ruang

lingkup, output yang diinginkan,

sumber dana, jangka waktu

pelaksanaan pekerjaan, jenis laporan,

isi laporan, jumlah laporan, kualifikasi

tenaga ahli, analisa kebutuhan tenaga

ahli, perkiraan biaya pekerjaan.

e. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

B. Penetapan HPS

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa Harga perkiraan sendiri (HPS) telah disusun dengan harga yang wajar, dapat dipertanggunjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak ada penggelembungan HPS, tidak ada penambahan item biaya yang tidak diperlukan.

Prosedur Audit:

a. Dapatkan dokumen HPS yang telah selesai disusun oleh PPK dan dokumen pendukungnya;

b. Analisis kesesuaian HPS dengan data pendukungnya;

c. Lakukan pengujian atas hasil perhitungan dalam kertas kerja HPS;

d. Melakukan konfirmasi harga melalui survei ke pasar dan/atau browsing internet dan/atau media cetak dan/atau media elektronik lainnya dan/atau sumber data lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai pembanding kewajaran harga satuan HPS;

e. Teliti apakah komponen biaya pada HPS sudah memasukkan unsur: a) Biaya untuk barang yang akan

diadakan; b) Biaya untuk pemasangan

(termasuk untuk komponen peralatan yang digunakan);

c) Biaya untuk transportasi, termasuk untuk transportasi

Page 60: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 123 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

lokal dan pemindahan barang (apabila diperlukan);

d) Biaya untuk asuransi barang dan tenaga kerja yang diperlukan;

e) Biaya untuk pelatihan cara pengoperasian/penggunaan dan cara pemeliharaan (apabila diperlukan);

f) Biaya untuk pajak yang wajib dibayar/yang menjadi tanggungannya (PPN);

g) Biaya lain yang dipergunakan,

C. Penetapan Rancangan Kontrak

a. Dapatkan rancangan kontrak yang disusun oleh PPK;

b. Analisis kesesuaian rancangan kontrak dengan Standar Dokumen Pengadaan yang diterbitkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP) dan/atau Standar lainnya.

D Penetapan Aturan Lain (Uang Muka,

Jaminan Uang Muka, Jaminan

Pelaksanaan, Jaminan Pemeliharaan,

Sertifikat Garansi dan/atau

Penyesuaian Harga

Tujuan Audit

Meyakinkan rancangan Syarat Umum/Syarat Khusus Kontrak telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Prosedur Audit

a. Dapatkan rancangan Syarat

Umum/Syarat Khusus Kontrak

b. Analisis kesesuaian Syarat Umum/Syarat Khusus Kontrak telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, khususnya meyangkut: - Pengaturan uang muka; - Pengaturan jaminan uang muka; - Pengaturan jaminan pelaksanaan - Pengaturan pemeliharaan; - Pengaturan sertifikat garansi; - Pengaturan penyesuaian harga.

Page 61: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 124 -

3. DAFTAR UJI HASIL AUDIT

3.1. Berikut contoh daftar uji hasil audit atas tahap persiapan pengadaan

barang/jasa. Tim audit perlu menyesuaikan daftar uji tersebut sesuai

dengan kebutuhan di lapangan.

3.2. Daftar uji ini digunakan sebagai media untuk membuat simpulan hasil

audit atas prosedur audit yang telah dilaksanakan. Apabila hasil uji

menyatakan “tidak”, berarti terdapat indikasi adanya penyimpangan

yang harus dirumuskan penyebabnya berdasarkan prosedur audit yang

dilakukan.

3.3. Kolom “Keterangan” apabila memerlukan penjelasan lebih lanjut, dapat

dituangkan dalam kertas kerja tersendiri.

No. Uraian Hasil Uji Ket

A. Penetapan KAK

1. Dokumen spesifikasi teknis disusun oleh PPK Ya Tidak

2. Dokumen spesifikasi teknis mengacu kepada

hasil kajian ulang RUP Ya Tidak

3. Spesifikasi teknis telah sesuai dengan kebutuhan Ya Tidak

4. Tidak terdapat kriteria spesifikasi teknis yang

dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat Ya Tidak

5. Dokumen Spesifikasi teknis telah

mencantumkan persyaratan jenis barang,

ukuran/ dimensi/kapasitas, fungsi/kegunaan,

cara memproduksi/ pembuatan barang (jika

diperlukan), material/ bahan yang digunakan,

standar mutu yang dibutuhkan, dan persyaratan

lain yang diperlukan

Ya Tidak

6. Dokumen spesifikasi teknis telah mencantumkan

persyaratan: cara pengangkutan, cara

penggunaan/pemanfaatan/

memfungsikan/mengoperasikan termasuk cara

pemeliharaan dan/atau

penimbunan/penyimpanan barang dan lainnya

yang terkait

Ya Tidak

7. Dokumen spesifikasi teknis telah mencantumkan

persyaratan persyaratan untuk melakukan

pelatihan tentang cara

pengoperasian/penggunaan barang yang akan

diadakan

Ya Tidak

8. Dokumen spesifikasi teknis telah mencantumkan

persyaratan penerapan manajemen K3

Ya Tidak

Page 62: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 125 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

9. Dokumen spesifikasi teknis untuk konstruksi

telah sesuai ketentuan yangberlaku Ya Tidak

10 Dokumen teknis telah mencantumkan

persyaratan persyaratan minimal pendidikan

formal dari tenaga ahli sesuai dengan bidang

keahlian yang dibutuhkan untuk jasa

konsultansi

Ya Tidak

11. Dokumen teknis untuk jasa konsultan

persyaratan minimal pendidikan formal dari

tenaga ahli sesuai dengan bidang keahlian yang

dibutuhkan

Ya Tidak

12. Penyusunan dokumen teknis untuk jasa

konsultan telah sesuai dengan ketentuan yang

berlaku

Ya Tidak

B. Penetapan HPS

1. HPS dibuat oleh PPK Ya Tidak

2. Tanggal ditetapkan HPS disusun paling lama 28

(dua puluh delapan) hari kerja sebelum batas

akhir pemasukan penawaranuntuk pemilihan

yang menggunakan pasca kualifikasi, sedangkan

pemilihan berdasarkan prakualifikasi ditambah

dengan lamanya waktu kualifikasi

Ya Tidak

3. HPS telah disusun berdasarkan data

pendukung/pembanding Ya Tidak

4. HPS telah memperhitungkan keuntungan dan

biaya overhead yang dianggap wajar (paling tinggi

15% dari harga dasar tidak termasuk PPN)

Ya Tidak

5. Komponen HPS telah memperhitungkan semua

unsur biaya yang diperlukan Ya Tidak

6. Telah dibuat kertas kerja perhitungan volume

yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga

atau Bill of Quantity (BoQ) dengan mengacu

kepada gambar desain.

Ya Tidak

7. Perhitungan perkalian antara volume dengan

harga satuan telah tepat Ya Tidak

8. Perhitungan biaya non personil maksimum

sebesar 40% dan personil sebesar 60% dari total

biaya Konsultan

Ya Tidak

9. HPS untuk konsultan perencana desain

berulang, yaitu:

a) Pengulangan pertama 75% b) Pengulangan kedua 65% c) Pengulangan ketiga, danseterusnya masing-

masing sebesar 50% terhadap komponen biaya perencanaan (Permen PU Nomor 45 tahun tahun 2007)

Ya Tidak

Page 63: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 126 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

10. Buat Simpulan dan rekomendasi

C Penetapan Rancangan Kontrak

1. Dokumen rancangan kontrak telah disusun oleh

PPK Ya Tidak

2. Rancangan kontrak mengacu kepada Standar

Dokumen Pengadaan yang diterbitkan oleh LKPP Ya Tidak

3. Buat Simpulan dan rekomendasi

D Penetapan Aturan Lain (Uang Muka, Jaminan

Uang Muka, Jaminan Pelaksanaan, Jaminan

Pemeliharaan, Sertifikat Garansi dan/atau

Penyesuaian Harga

1. Dokumen rancangan Syarat Umum dan Syarat

Khusus Kontrak Ya Tidak

2. Rancangan Syarat Umum/Syarat Khusus

Kontrak mengacu kepada Standar Dokumen

Pengadaan yang diterbitkan oleh LKPP

Ya Tidak

3. Buat Simpulan dan rekomendasi

Page 64: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 127 -

BAGIAN III

AUDIT ATAS PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA

Audit atas persiapan pemilihan penyedia meliputi audit atas penetapan metode

pemilihan penyedia, penetapan metode kualifikasi, penetapan metode evaluasi

penawaran, penetapan metode penyampaian dokumen penawaran, penetapan

jadwal pemilihan, dan penyusunan dokumen pemilihan.

1. SKEMA AUDIT

1.1. Tujuan Umum:

1.1.1. Untuk memberikan keyakinan bahwa persiapan pemilihan

penyedia telah sesuai dengan tujuan, kebijakan, prinsip, dan

etika pengadaan barang/jasa.

1.1.2. Mengidentifikasi kelemahan/permasalahan yang signifikan

dalam proses persiapan pemilihan penyedia barang/jasa.

1.1.3. Memberikan saran perbaikan yang diperlukan.

1.2. Waktu Pelaksanaan:

1.2.1. Audit mulai dilaksanakan mulai dari kegiatan penetapan metode

pemilihan penyedia sampai dengan penyusunan dokumen

pemilihan.

1.2.2. Pelaksanaan audit dapat dilakukan pada saat proses persiapan

pemilihan penyedia sedang berlangsung.

1.3. Prosedur Audit

No Tahapan Kegiatan Output

Kegiatan Tujuan Prosedur Audit Ket

A. Reviu Dokumen

Persiapan

Pengadaan

Meyakinkan dokumen

persiapan pengadaan dapat

dilaksanakan sesuai

dengan kebutuhan.

B. Penetapan Metode

Pemilihan Penyedia

Dokumen

Metode

Pemilihan

Penyedia

Meyakinkan bahwa metode

pemilihan penyedia sesuai

dengan jenis barang/jasa,

KAK, pagu anggaran dan

HPS, rancangan kontrak,

serta hasil analisis pasar.

AP

C. Penetapan Metode

Kualifikasi

Dokumen

Metode

Kualifikasi

Meyakinkan bahwa metode

kualifikasi sesuai dengan

kompetensi, kemampuan

usaha, dan pemenuhan

persyaratan sebagai

penyedia.

AP

Page 65: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 128 -

No Tahapan Kegiatan Output

Kegiatan Tujuan Prosedur Audit Ket

D. Penetapan Metode

Evaluasi

Penawaran

Dokumen

Metode

Evaluasi

Penawaran

Meyakinkan metode

evaluasi penawaran sesuai

dengan jenis barang/jasa,

ruang

lingkup/kompleksitas

pekerjaan, dan metode

pemilihan penyedia.

AP

E. Penetapan Metode

Penyampaian

Dokumen

Penawaran

Dokumen

Metode

Penyampaian

Dokumen

Penawaran

Meyakinkan metode

penyampaian dokumen

penawaran sesuai dengan

jenis pengadaan

barang/jasa, metode

pemilihan penyedia, metode

evaluasi penawaran, dan

ruang

lingkup/kompleksitas

pekerjaan.

AP

F. e-Reverse Auction Dokumen

Metode e-

Reverse Auction

Meyakinkan persyaratan e-

reverse auction terpenuhi.

AP

G. Penyusunan

Tahapan dan

Penetapan Jadwal

Pemilihan

Dokumen

Tahapan dan

Jadwal

Pemilihan

Meyakinkan tahapan dan

jadwal pemilihan sesuai

dengan ketentuan.

AP

H. Penyusunan

Dokumen

Pemilihan

Dokumen

Pemilihan

Meyakinkan dikumen

pemilihan telah secara

lengkap mengatur

dokumen kualifikasi dan

dokumen

tender/seleksi/penunjukan

langsung/pengadaan

langsung.

AP

1.4. Titik Kritis:

1.4.1. Titik kritis yang harus menjadi perhatian pada saat melakukan

probity audit pada tahap persiapan pemilihan penyedia

barang/jasa adalah sebagai berikut:

a. Pemilihan metode evaluasi dengan sistem nilai (merit

point)untuk evaluasi yang seharusnya sistem gugur (untuk

memenangkan produk/merek atau penyedia barang tertentu);

b. Persyaratan teknis tidak sesuai dengan kebutuhan dan

pelaksanaan pekerjaan;

Page 66: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 129 -

c. Kriteria kelulusan evaluasi tidak ada dan/atau tidak jelas;

d. Penambahan persyaratan kualifikasi tidak sesuai dengan

ketentuan;

e. Adanya penambahan kriteria evaluasi yang tidak perlu;

f. Bobot penilaian dalam evaluasi tidak dicantumkan secara

detail;

g. Dokumen lelang tidak standar/tidak lengkap.

2. PROGRAM AUDIT

Berikut contoh audit program atas tahap persiapan pemilihan penyedia

barang/jasa. Tim audit harus mengembangkan prosedur dalam audit

program tersebut dengan mempertimbangkan kebutuhan di lapangan pada

saat pelaksanaan audit.

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

A. Reviu Dokumen Persiapan

Pengadaan

Tujuan Audit:

Meyakinkan dokumen persiapan pengadaan dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.

Prosedur Audit:

a. Dapatkan dokumen reviu atas dokumen persiapan pengadaan yang dilakukan oleh Pokja Pemilihan, mencakup:

- kelengkapan KAK dan gambar (jika diperlukan);

- kecukupan HPS; - kesesuaian rancangan

kontrak dengan ruang lingkup pekerjaan;

- ketersediaan dan kecukupan anggaran dalam DIPA/DPA atau RKA-KL/RKA-PD;

- ketersediaan ID paket RUP dalam aplikasi SiRUP;

- ketersediaan barang/jasa dan pelaku usaha dalam analisis pasar.

b. Lakukan analisis/pengujian terhadap hasil reviu yang dilakukan Pokja Pemilihan

Page 67: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 130 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

c. Buat Simpulan dan

rekomendasi

B. Penetapan Metode Pemilihan

Penyedia

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa metode

pemilihan penyedia sesuai

dengan jenis barang/jasa, KAK,

pagu anggaran dan HPS,

rancangan kontrak, serta hasil

analisis pasar.

Prosedur Audit:

a. Dapatkan dokumen penetapan

metode pemilihan penyedia

b. Analisis pemenuhan kriteria atas metode pemilihan penyedia yang ditetapkan Pokja Pemilihan.

c. Buat Simpulan dan rekomendasi

C. Penetapan Metode Kualifikasi

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa metode

kualifikasi sesuai dengan

kompetensi, kemampuan

usaha, dan pemenuhan

persyaratan sebagai penyedia.

Prosedur Audit:

a. Dapatkan dokumen penetapan

metode kualifikasi

b. Analisis kesesuaian metode kualifikasi dengan jenis kompetensi, kemampuan usaha, dan persyaratan penyedia berupa:

- Metode pascakualifikasi/prakualifikasi;

- Syarat kualifikasi administrasi;

- Syarat kualifikasi teknis; - Syarat kualifikasi

kemampuan keuangan. -

Page 68: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 131 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

c. Buat Simpulan dan rekomendasi

D. Penetapan Metode Evaluasi

Penawaran

Tujuan Audit:

Meyakinkan metode evaluasi

penawaran sesuai dengan jenis

barang/jasa, ruang

lingkup/kompleksitas

pekerjaan, dan metode

pemilihan penyedia.

Prosedur Audit:

a. Dapatkan dokumen penetapan

metode evaluasi penawaran

b. Analisis kesesuaian metode evaluasi penawaran dengan jenis barang/jasa, ruang lingkup/kompleksitas pekerjaan, dan metode pemilihan penyedia

c. Buat Simpulan dan rekomendasi

E. Penetapan Metode Penyampaian

Dokumen Penawaran

Tujuan Audit:

Meyakinkan metode

penyampaian dokumen

penawaran sesuai dengan jenis

pengadaan barang/jasa, metode

pemilihan penyedia, metode

evaluasi penawaran, dan ruang

lingkup/kompleksitas

pekerjaan.

Prosedur Audit:

a. Dapatkan dokumen penetapan

metode penyampaian dokumen

penawaran

b. Analisis kesesuaian metode evaluasi penawaran dengan jenis barang/jasa, metode pemilihan penyedia, metode evaluasi penawaran, dan ruang lingkup/kompleksitas pekerjaan.

Page 69: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 132 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

c. Buat Simpulan dan rekomendasi

F. e-Reverse Auction

Tujuan Audit: Meyakinkan persyaratan e-reverse auction terpenuhi.

Prosedur Audit:

a. Dapatkan dokumen penetapan pelaksanaan e-reverse auction

b. Analisis pemenuhan persyaratan pelaksanaan e-reverse auction.

c. Buat Simpulan dan rekomendasi

G. Penyusunan Tahapan dan

Penetapan Jadwal Pemilihan

Tujuan Audit: Meyakinkan tahapan dan jadwal pemilihan sesuai dengan ketentuan.

Prosedur Audit:

a. Dapatkan dokumen penetapan tahapan pemilihan.

b. Dapatkan dokumen penetapan jadwal pemilihan.

c. Analisis kesesuaian tahapan dan jadwal dengan ketentuan yang ditetapkan LKPP.

d. Buat Simpulan dan rekomendasi

3. DAFTAR UJI HASIL AUDIT

3.1. Berikut contoh daftar uji hasil audit atas tahap persiapan pemilihan

penyedia. Tim audit perlu menyesuaikan daftar uji tersebut sesuai

dengan kebutuhan di lapangan.

3.2. Daftar uji ini digunakan sebagai media untuk membuat simpulan hasil

audit atas prosedur audit yang telah dilaksanakan. Apabila hasil uji

menyatakan “tidak”, berarti terdapat indikasi adanya penyimpangan

yang harus dirumuskan penyebabnya berdasarkan prosedur audit yang

dilakukan.

3.3. Kolom “Keterangan” apabila memerlukan penjelasan lebih lanjut,

dapat dituangkan dalam kertas kerja tersendiri.

Page 70: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 133 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

A. Reviu Dokumen Persiapan Pengadaan

1. Pokja Pemilihan telah melakukan reviu KAK Ya Tidak

2. Pokja Pemilihan telah melakukan reviu HPS Ya Tidak

3. Pokja Pemilihan telah melakukan reviu rancangan

kontrak Ya Tidak

4. Anggaran tersedia dan mencukupi untuk

pengadaan di dalam DIPA/DPA atau RKA-KA/RKA-

PD

Ya Tidak

5. ID Paket RUP telah tersedia Ya Tidak

6. Waktu untuk proses pengadaan sesuai dengan

rencana waktu penggunaan/pemanfaatan

barang/jasa

Ya Tidak

7. Pokja Pemilihan telah melakukan analisis pasar Ya Tidak

B. Penetapan Metode Pemilihan Penyedia

1. Pokja Pemilihan telah memiliki rencana metode pemilihan penyedia

Ya Tidak

2. 1. Metode pemilihan sesuai dengan jenis barang/jasa

yang akan diadakan. Ya Tidak

3. 15.

Metode pemilihan sesuai dengan KAK dan

kompleksitas pekerjaan Ya Tidak

4. . Metode pemilihan sesuai dengan nilai pagu

anggaran atau HPS Ya Tidak

5. 7 Metode pemilihan sesuai dengan dokumen

rancangan kontrak. Ya Tidak

6. 18.

Metode pemilihan sesuai dengan hasil analisis

pasar. Ya Tidak

C. Penetapan Metode Kualifikasi

1. Pokja Pemilihan telah menyusun metode kualifikasi Ya Tidak

2. 22.

Metode kualifikasi yang ditetapkan sesuai untuk menyaring kompetensi, kemampuan usaha, dan pemenuhan persyaratan sebagai penyedia.

Ya Tidak

3. Buat Simpulan dan rekomendasi

D. Penetapan Metode Evaluasi Penawaran

1. Rancangan metode evaluasi penawaran telah

disusun oleh Pokja Pemilihan. Ya Tidak

2. Metode evaluasi penawaran yang ditetapkan sesuai dengan jenis barang/jasa, ruang lingkup/kompleksitas pekerjaan, dan metode pemilihan penyedia.

Ya Tidak

3. Buat Simpulan dan rekomendasi

Page 71: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 134 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

E. Penetapan Metode Penyampaian Dokumen

Penawaran

1. Rancangan metode penyampaian penawaran telah

disusun oleh Pokja Pemilihan. Ya Tidak

2. Metode penyampaian penawaran yang ditetapkan sesuai dengan jenis barang/jasa, metode pemilihan penyedia, metode evaluasi penawaran, dan ruang lingkup/kompleksitas pekerjaan.

Ya Tidak

3. Buat Simpulan dan rekomendasi

F. e-Reverse Auction

1. Rancangan pemberlakuan e-reverse auction telah

ditetapkan Pokja Pemilihan. Ya Tidak

2. Persyaratan pelaksanaan e-reverse auction

terpenuhi. Ya Tidak

3. Buat Simpulan dan rekomendasi

G. Penyusunan Tahapan dan Penetapan Jadwal

Pemilihan

1. Rancangan tahapan dan jadwal pemilihan telah

ditetapkan Pokja Pemilihan. Ya Tidak

2. Tahapan dan jadwal pemilihan sesuai dengan

ketentuan LKPP. Ya Tidak

3. Buat Simpulan dan rekomendasi

Page 72: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 135 -

BAGIAN IV

AUDIT ATAS PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA

Audit atas pemilihan penyedia barang/jasa dimulai dari audit terhadap

pengumuman pengadaan hingga penunjukan penyediaan barang/jasa.

1. SKEMA AUDIT

1.1. Tujuan Umum

1.1.1. Untuk meyakinkan bahwa pelaksanaan pemilihan pemenang

telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

1.2. Waktu Pelaksanaan

1.2.1. Audit mulai dilaksanakan pada saat pengumuman pengadaan

hingga penunjukan penyedia barang/jasa. Pelaksanaan

prosedur audit dapat dilakukan pada saat proses sedang

berlangsung (Audit atas Proses/AP) dan/atau segera setelah

proses selesai (Audit atas Output /AO).

1.3. Prosedur Audit

No. Tahapan Kegiatan Output Tujuan Prosedur Audit Ket

A. e- audit User ID dan

password

auditor

Meyakinkan bahwa probity

audit dapat dilaksanakan

melalui e-audit.

AP &

AO

B. Pengumuman

Tender/seleksi

Pengumuman Meyakinkan bahwa

pengumuman pemilihan telah

dilaksanakan secara

transparan, terbuka, bersaing,

adil/tidak diskriminatif, dan

akuntabel, dalam hal:

- Substansi Pengumuman

- Jangka waktu pengumuman

- Media Pengumuman

AO

(Audit

atas

Output)

C. Pendaftaran dan

pengambilan

dokumen

pemilihan

Daftar Peserta Meyakinkan bahwa tidak

terdapat hambatan pendaftaran

dan pengambilan dokumen

pemilihan melalui

pengunduhan (download) dari

SPSE.

AP &

AO

D. Pemberian

Penjelasan

Kumpulan

Tanya Jawab

dan

Keterangan

Lain (Berita

Acara

Pemberian

Penjelasan/

BAPP)

Meyakinkan bahwa seluruh

pertanyaan calon penyedia telah

dijawab oleh Pokja Pemilihan

yang dituangkan dalam

Kumpulan Tanya Jawab dan

Keterangan Lain (Berita Acara

Pemberian Penjelasan/ BAPP).

AP &

AO

Page 73: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 136 -

No. Tahapan Kegiatan Output Tujuan Prosedur Audit Ket

E. Adendum

Dokumen

pemilihan

Adendum

Dokumen

pemilihan

Meyakinkan bahwa setiap

perubahan substansi dokumen

pemilihan telah dibuatkan

adendumnya dan telah

diunggah kembali.

F. Pengunggahan

(upload) dokumen

penawaran

Daftar

dokumen

penawaran

yang masuk/

diunggah

Meyakinkan bahwa tidak

terdapat hambatan dalam

pemasukan/ pengunggahan

dokumen penawaran.

AO &

AP

G. Pembukaan

Dokumen

Penawaran

BA

Pembukaan

Dokumen

Penawaran

Meyakinkan bahwa seluruh

dokumen penawaran yang

masuk/diunggah calon

penyedia telah dicek

kelengkapannya oleh Pokja

Pemilihan.

AO &

AP

H. Evaluasi

Dokumen

Penawaran

(Administrasi,

teknis, harga)

BA Evaluasi

Penawaran

Meyakinkan bahwa proses

evaluasi dokumen penawaran

telah sesuai dengan kriteria dan

persyaratan yang telah

ditetapkan dalam dokumen

pemilihan.

AO &

AP

I. Evaluasi

Kualifikasi

BA Evaluasi

Kualifikasi

Meyakinkan bahwa proses

evaluasi kualifikasi telah sesuai

dengan kriteria dan persyaratan

yang telah ditetapkan dalam

dokumen pemilihan.

AO&

AP

J. Pembuktian

Kualifikasi

BA

Pembuktian

Kualifikasi

Meyakinkan bahwa proses

pembuktian kualifikasi telah

dilakukan sesuai dengan

prosedur dan dokumen

pemilihan.

AO

K. Pembuatan Berita

Acara Hasil

Pemilihan (BAHP)

Berita Acara

Hasil

Pemilihan

(BAHP)

Meyakinkan bahwa hasil

tender/seleksi telah dituangkan

dalam Berita Acara Hasil

Pemilihan (BAHP) sesuai dengan

ketentuan.

AP &

AO

L. Penetapan

Pemenang

Surat

Penetapan

Pemenang

Meyakinkan bahwa calon

penyedia pemenang

tender/seleksi telah ditetapkan

sebagai pemenang

tender/seleksi oleh Pokja

Pemilihan.

AO

M. Pengumuman

Pemenang

Pengumuman

pemenang

Meyakinkan bahwa

pengumuman pemenang telah

diumumkan pada website

AP &

AO

Page 74: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 137 -

No. Tahapan Kegiatan Output Tujuan Prosedur Audit Ket

Kementerian/Lembaga/Perang

kat Daerah, papan

pengumuman resmi, dan portal

pengadaan nasional melalui

LPSE.

N. Sanggah dan

Sanggah Banding

Jawaban atas

surat sanggah

dan Sanggah

Banding

Meyakinkan bahwa proses

sanggah dan sanggah banding

serta pemberian jawaban atas

sanggah dan sanggah banding

telah dilaksanakan sesuai

ketentuan.

AO

O. Penunjukan

Penyedia

Barang/Jasa

SPPBJ Meyakinkan bahwa calon

penyedia pemenang

tender/seleksi telah ditunjuk

sebagai penyedia barang/jasa

oleh PPK.

AO

1.4. Titik Kritis

1.4.1. Titik-titik kritis pada probity audit tahap pemilihan pengadaan

barang/jasa adalah:

a. Pengumuman tender/seleksi

Titik kritis dalam proses pengumuman adalah terdapat

perubahan secara substansi pada dokumen pemilihan yang

dimasukkan dalam e-procurement dan didownload oleh calon

penyedia barang/jasa dengan yang dipegang oleh Pokja

Pemilihan.

b. Pemberian penjelasan

Pemberian penjelasan yang dilakukan oleh Pokja Pemilihan

tidak jelas dan tidak tuntas, bahkan terdapat pertanyaan

yang belum dijawab sehingga menimbulkan kesalahpahaman

bagi penyedia barang/jasa. Untuk pekerjaan fisik tidak

dilaksanakan penjelasan lapangan dan hasil penjelasan tidak

dimasukkan dalam adendum dokumen pemilihan serta tidak

di upload pada SPSE.

c. Pemasukan dokumen penawaran

1) Pokja Pemilihan membatasi akses calon penyedia pada

saat pemasukan dokumen penawaran;

2) Beberapa calon penyedia memasukkan dokumen

penawaran melalui IP address yang sama.

Page 75: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 138 -

d. Pembukaan dokumen penawaran

Pokja Pemilihan tidak melaksanakan prosedur pembukaan

dokumen penawaran sesuai ketentuan yang tercantum

dalam dokumen pemilihan ataupun prosedur SPSE yang

berlaku yang berakibat gugurnya penawaran penyedia

barang/jasa.

e. Evaluasi penawaran

1) Pokja Pemilihan tidak melaksanakan evaluasi penawaran

sesuai dengan dokumen pemilihan.

2) Pokja Pemilihan tidak cermat dalam melaksanakan

evaluasi atas dokumen penawaran.

3) Pokja Pemilihan cenderung memenangkan penyedia

barang/jasa tertentu.

f. Evaluasi dan pembuktian kualifikasi

Proses evaluasi dan pembuktian kualifikasi tidak

dilaksanakan oleh Pokja Pemilihan dengan cermat atau tidak

sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam dokumen

pemilihan.

g. Sanggah dan Sanggah Banding

Proses sanggah dan Sanggah Banding serta jawaban tertulis

atas sanggah dan Sanggah Banding tidak dilaksanakan

secara transparan, adil/tidak diskriminatif serta akuntabel.

2. PROGRAM AUDIT

Berikut contoh audit program atas tahap pelaksanaan pemilihan penyedia

barang/jasa. Tim audit harus mengembangkan prosedur dalam audit

program tersebut dengan mempertimbangkan kebutuhan di lapangan pada

saat pelaksanaan audit.

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

A. e-audit

Tujuan Audit: Meyakinkan bahwa probity audit dapat dilaksanakan melalui e-audit.

Prosedur Audit:

1. Dapatkan kode akses auditor dari admin LPSE untuk masuk ke dalam SPSE dengan menunjukkan surat tugas audit;

Page 76: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 139 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

2. Login sebagai non-penyedia ke

dalam SPSE;

3. Pilih nomor surat tugas;

4. Pilih kode tender/seleksi yang

akan diaudit.

B. Pengumuman Tender/seleksi

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa pengumuman

pemilihan telah dilaksanakan

secara transparan, terbuka,

bersaing, adil/tidak diskriminatif,

dan akuntabel, dalam hal:

- Substansi Pengumuman

- Jangka waktu pengumuman

- Media Pengumuman

Prosedur Audit:

1. Jika probity audit dimulai pada

tahap pemilihan, maka auditor

terlebih dahulu harus melakukan

reviu tahapan sebelumnya yaitu

tahap persiapan pemilihan;

2. Dapatkan informasi pengumuman

tender/seleksi dengan menyalin

(print screen) pengumuman

tender/seleksi yang telah

diunggah oleh Pokja Pemilihan;

3. Teliti dan uji apakah substansi

pengumuman tender/seleksi telah

sesuai dengan dokumen pemilihan

(ketentuan yang berlaku);

4. Observasi jangka waktu

penayangan pengumuman

dilakukan selama 7 hari kalender,

kecuali untuk tender/seleksi

sederhana;

5. Bandingkan tanggal mulai

pengumuman dengan rencana

pengumuman tender/seleksi yang

terdapat dalam RUP;

6. Unduh dokumen tender/seleksi

yang di unggah pada LPSE

Page 77: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 140 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

Kementerian/Lembaga/Perangkat

Daerah;

7. Bandingkan substansi dokumen

pemilihan sebelum diunggah

dengan yang diunggah oleh Pokja

Pemilihan pada LPSE;

8. Jika terjadi perbedaan lakukan

konfirmasi penyebab perbedaan

dan uji apakah perubahan

tersebut untuk lebih

mengoptimalkan prinsip dan/atau

tujuan pengadaan barang/ jasa

Kementerian/Lembaga/ Perangkat

Daerah.

C. Pendaftaran dan Pengambilan

Dokumen pemilihan

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa tidak terdapat

hambatan pendaftaran dan

pengambilan dokumen pemilihan

melalui pengunduhan (download)

dari SPSE.

Prosedur Audit:

1. Dapatkan register/daftar peserta

yang mengunduh (download)

dokumen pengadaan dari SPSE;

2. Lakukan konfirmasi ke LPSE dan

Pokja Pemilihan apakah terdapat

keluhan dari calon penyedia

terkait hambatan pendaftaran dan

dalam mengunduh dokumen

pemilihan;

3. Teliti apakah terdapat peserta yang

menggunakan IP (internet protocol)

address yang sama dengan peserta

lain untuk mendaftar dan

mengunggah dokumen

tender/seleksi (diluar yang

disediakan oleh LPSE);

4. Jika pada angka 3. di atas terdapat

calon calon peserta menggunakan

IP address yang sama, cek apakah

pada saat mengunduh dokumen

penawaran juga menggunakan IP

address yang sama.

Page 78: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 141 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

D. Pemberian Penjelasan

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa seluruh

pertanyaan calon penyedia telah

dijawab oleh Pokja Pemilihan yang

dituangkan dalam Kumpulan

Tanya Jawab atau Berita Acara

Pemberian Penjelasan (BAPP)

Prosedur Audit:

1. Teliti apakah pelaksanaan

pemberian penjelasan sesuai

dengan jadwal dalam aplikasi

SPSE;

2. Observasi apakah seluruh

pertanyaan peserta dijawab oleh

Pokja Pemilihan segera setelah ada

pertanyaan dari calon peserta

tender/seleksi;

3. Jika diperlukan, teliti apakah

Pokja Pemilihan mengikutsertakan

konsultan pengawas dan/atau

tenaga ahli lainnya untuk

menjawab pertanyaan dari calon

peserta tender/seleksi. Jika

belum, minta panitia

tender/seleksi untuk

mengikutsertakannya;

4. Teliti dan uji apakah semua

pertanyaan dari calon penyedia

melalui SPSE telah dijawab dengan

tepat (sesuai dengan ketentuan

baik dalam dokumen

tender/seleksi maupun ketentuan

lainnya yang berlaku) dan oleh

Pokja Pemilihan beserta tenaga

ahli (konsultan perencana)

dan/atau tenaga ahli lainnya;

5. Jika terdapat pertanyaan yang

belum dijawab minta Pokja

Pemilihan agar memberikan

tambahan waktu untuk menjawab

pertanyaan tersebut (jika

diperlukan);

6. Teliti dan lakukan pengujian

apakah Aanwijzing terhadap

Page 79: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 142 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

pekerjaan konstruksi perlu

dilanjutkan dengan peninjauan

lapangan (jika diperlukan);

7. Teliti apakah hasil dari peninjauan

lapangan telah dibuatkan Berita

Acara Penjelasan Lanjutan dan

diunggah dalam SPSE;

8. Dapatkan dokumen Berita Acara

Pemberian Penjelasan (BAPP) atau

dokumen kumpulan tanya jawab

yang dilakukan secara online

dan/atau dari hasil peninjauan

lapangan;

9. Teliti dan analisis dokumen tanya

jawab dan/atau hasil peninjauan

lapangan apakah terdapat hal-hal

yang harus diubah dalam

dokumen tpemilihan. Jika ada

diskusikan dengan Pokja

Pemilihan dan PPK;

Catatan:

Perubahan rancangan kontrak,

spesifikasi teknis, KAK, gambar

dan/atau nilai total HPS, harus

mendapatkan persetujuan PPK

sebelum dituangkan dalam

Adendum Dokumen Pemilihan.

E. Adendum Dokumen Pemilihan

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa setiap

perubahan substansi dokumen

pemilihan telah dibuatkan

adendumnya dan telah diunggah

kembali.

Prosedur Audit:

1. Teliti apakah setiap perubahan

substansi dokumen pemilihan

telah dibuatkan adendumnya;

2. Teliti apakah adendum dokumen

pemilihan tersebut diunggah

paling kurang 3 (tiga) hari sebelum

batas akhir penyampaian

dokumen penawaran;

Page 80: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 143 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

3. Jika adendum dokumen pemilihan

mengakibatkan kebutuhan

penambahan waktu penyiapan

kembali dokumen pemilihan,

maka Pokja Pemilihan

memperpanjang batas akhir

penyampaian dokumen

penawaran.

F. Pengunggahan (Upload) Dokumen

Penawaran

Tujuan Audit :

Meyakinkan bahwa tidak terdapat

hambatan dalam pemasukan/

pengunggahan dokumen

penawaran.

Prosedur Audit:

1. Dapatkan daftar peserta

tender/seleksi yang mengunggah

dokumen penawaran dari Pokja

Pemilihan atau dengan

mengunduh dokumen tersebut

melalui e-audit;

2. Bandingkan daftar peserta yang

mengunduh dokumen pemilihan

dengan daftar peserta yang

mengunggah dokumen

penawaran;

3. Teliti bahwa Pokja Pemilihan tidak

membatalkan proses

tender/seleksi jika penawar yang

mengunggah penawaran kurang

dari 3 (tiga) penawar dan tetap

melanjutkan proses pemilihan

dengan melakukan klarifikasi dan

negosiasi teknis dan harga;

4. Khusus untuk metode pemasukan

penawaran dengan 2 (dua) tahap,

lakukan observasi bahwa peserta

tender/seleksi tidak mengunggah

file penawaran harga/biaya

sebelum hasil evaluasi tahap 1

(satu) diunggah pada SPSE;

5. Lakukan konfirmasi terhadap

calon penyedia yang mengunduh

dokumen pemilihan, namun tidak

Page 81: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 144 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

mengunggah dokumen

penawaran;

6. Lakukan konfirmasi ke LPSE dan

Pokja Pemilihan apakah terdapat

keluhan dari calon penyedia

terkait hambatan pengunggahan

(upload) dokumen penawaran;

7. Teliti apakah terdapat peserta yang

menggunakan IP (di luar LPSE)

yang sama dengan peserta lain

untuk mengunggah dokumen

penawaran.

G. Pembukaan Dokumen Penawaran

Tujuan Audit :

Meyakinkan bahwa seluruh

dokumen penawaran yang

masuk/diunggah calon penyedia

telah dicek kelengkapannya oleh

Pokja Pemilihan.

Prosedur Audit:

1. Teliti apakah terdapat perubahan

waktu pembukaan dokumen

penawaran;

2. Jika terdapat perubahan waktu

pembukaan dokumen penawaran,

lakukan analisis terhadap alasan

perubahan tersebut apakah telah

sesuai ketentuan yang berlaku;

3. Teliti apakah Pokja Pemilihan telah

mengunduh semua dokumen

penawaran yang diunggah oleh

calon penyedia;

4. Dapatkan dokumen penawaran

untuk metode pemasukan

penawaran dengan 1 (satu) dan 2

(dua) file yang terdiri dari

penawaran administrasi, teknis,

dan harga dari Pokja Pemilihan

atau mengunduh melalui e-audit

pada SPSE;

5. Untuk metode pemasukan

penawaran dengan 2 (dua) file

lakukan observasi bahwa Pokja

Pemilihan tidak membuka

Page 82: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 145 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

dokumen penawaran harga/biaya

sebelum dilakukan hasil evaluasi

administrasi dan Teknis

diumumkan melalui SPSE;

6. Teliti apakah UKPBJ telah menguji

kelengkapan dokumen penawaran

yang di unduh meliputi:

a. Dokumen penawaran yang

tidak bisa dibuka dan dianggap

tidak menawar, terlebih dahulu

dikonfirmasi ke LPSE dan/atau

LKPP serta telah mendapat

keterangan tertulis bahwa file

tersebut tidak dapat dibuka;

b. Dokumen penawaran yang

tidak lengkap sesuai dengan

yang dipersyaratkan dalam

dokumen pemilihan dianggap

tidak menawar;

7. Teliti dan pastikan bahwa Pokja

Pemilihan tidak menggugurkan

penawaran pada saat pembukaan

penawaran.

H. Evaluasi Dokumen Penawaran

Tujuan Audit :

Meyakinkan bahwa proses

evaluasi penawaran yang

dilakukan oleh Pokja Pemilihan

telah sesuai dengan kriteria dan

persyaratan yang telah ditetapkan

dalam dokumen pemilihan dan

ketentuan lainnya yang berlaku.

Prosedur Audit:

1. Dapatkan kertas kerja, berita

acara serta notulen kegiatan hasil

evaluasi penawaran;

2. Teliti apabila penawaran yang

masuk kurang dari 3 (tiga) peserta,

apakah pemilihan penyedia

dilanjutkan dengan melakukan

negosiasi teknis dan

harga/biaya;

3. Dapatkan kertas kerja hasil

koreksi aritmatik dan mintakan

Page 83: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 146 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

hasil urutan penawaran sebelum

dan setelah koreksi aritmatik

(metode pemasukan penawaran 1

file);

Catatan:

Untuk metode pemasukan

penawaran 2 file dan 2 tahap

koreksi aritmatik dilakukan pada

saat melakukan evaluasi

harga/biaya.

4. Lakukan pengujian terhadap

koreksi aritmatik, apakah koreksi

aritmatik dilaksanakan telah

sesuai dengan ketentuan yang

berlaku, yaitu:

a. Untuk Kontrak Harga Satuan

atau Kontrak Gabungan Lump

Sum dan Harga Satuan pada

bagian Harga Satuan:

1) Volume dan/atau jenis

pekerjaan yang tercantum

dalam daftar kuantitas dan

harga disesuaikan dengan

yang tercantum dalam

Dokumen pemilihan;

2) Apabila terjadi kesalahan

hasil perkalian antara

volume dengan harga satuan

pekerjaan, dilakukan

pembetulan, dengan

ketentuan harga satuan

pekerjaan yang ditawarkan

tidak boleh diubah;

3) Jenis pekerjaan yang tidak

diberi harga satuan dianggap

sudah termasuk dalam harga

satuan pekerjaan yang lain

dan harga satuan pada

daftar kuantitas dan harga

tetap dibiarkan kosong;

4) Jenis pekerjaan yang tidak

tercantum dalam daftar

kuantitas dan harga

disesuaikan dengan jenis

pekerjaan yang tercantum

dalam Dokumen Pemilihan

Page 84: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 147 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

dan harga satuan pekerjaan

dimaksud dianggap nol;

5) Hasil koreksi aritmatik pada

bagian harga satuan dapat

mengubah nilai total harga

penawaran sehingga urutan

peringkat dapat menjadi

lebih tinggi atau lebih rendah

dari urutan peringkat

semula.

b. Untuk Kontrak Lump Sum atau

Kontrak Gabungan Lump Sum

dan Harga Satuan pada bagian

lump sum dilakukan koreksi

aritmatik dengan ketentuan:

1) Volume dan/atau jenis

pekerjaan yang tercantum

dalam daftar kuantitas dan

harga (apabila ada)

disesuaikan dengan yang

tercantum dalam Dokumen

Pemilihan;

2) Jenis pekerjaan yang tidak

tercantum dalam daftar

kuantitas dan harga (apabila

ada) disesuaikan dengan

jenis pekerjaan yang

tercantum dalam Dokumen

Pemilihan;

3) Hasil koreksi aritmatik pada

bagian Lump Sum tidak boleh

mengubah nilai total harga

penawaran;

4) Total harga penawaran

setelah koreksi aritmatik

yang melebihi nilai total HPS

dinyatakan gugur;

5) Apabila semua total harga

penawaran setelah koreksi

aritmatik di atas nilai total

HPS, tender/seleksi

dinyatakan gagal.

Evaluasi Administrasi:

5. Dapatkan BA evaluasi

administrasi dan Kertas kerja

evaluasinya;

6. Teliti apakah untuk pelaksanaan

evaluasi administrasi dengan

Page 85: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 148 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

metode pemasukan penawaran 1

(satu) file dilakukan dari tiga

penawar terendah setelah koreksi

aritmatik (jika ada);

7. Teliti dan uji apakah Pokja

Pemilihan menambah persyaratan

lain di luar dari yang telah

ditetapkan dalam dokumen

pemilihan (post bidding);

8. Teliti apakah terdapat peserta yang

digugurkan pada saat evaluasi

administrasi;

9. Lakukan pengujian atas peserta

yang digugurkan apakah telah

sesuai dengan ketentuan di dalam

dokumen pemilihan antara lain

jangka waktu penawaran tidak

kurang dari yang ditetapkan dalam

LDP dan dokumen penawaran

tidak bertanggal;

10. Lakukan pengujian apakah Pokja

Pemilihan menggugurkan

penawaran administrasi apabila

ada substansi penawaran yang

tidak jelas misalnya: alamat

perusahaan yang tidak lengkap

atau terjadinya kesalahan

administrasi antara lain surat

penawaran tidak bermaterai,

kesalahan pengetikan, surat

penawaran tidak ber-KOP

perusahaan;

11. Teliti dan uji bila terdapat

kesamaan data dalam dokumen

penawaran yang masuk antara

lain alamat dan nomor telepon

untuk menguji adanya indikasi

persengkongkolan;

12. Teliti apakah pada angka 10. Pokja

Pemilihan telah melakukan

klarifikasi sebelum menggugurkan

penawaran;

13. Teliti dan uji apakah penawar yang

dinyatakan lulus evaluasi

administrasi telah memenuhi

persyaratan sesuai dengan

Page 86: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 149 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

dokumen pemilihan (LDP) antara

lain jangka waktu penawaran tidak

kurang dari yang ditetapkan dalam

LDP dan bertanggal;

14. Teliti apakah Pokja Pemilihan

membatalkan proses

tender/seleksi tanpa mengambil

penawar terendah berikutnya (jika

ada) apabila tiga penawar terendah

pertama tidak memenuhi syarat

administrasi;

15. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2

(dua) peserta yang memenuhi

persyaratan administrasi, teliti

apakah evaluasi tetap dilanjutkan

dengan evaluasi teknis. `

Evaluasi Teknis

16. 1

6

Teliti apakah Pokja Pemilihan

melakukan negosiasi teknis jika

jumlah penawar yang masuk

kurang dari 3 penawar;

17. Teliti apakah unsur-unsur yang

dievaluasi teknis sesuai dengan

yang ditetapkan dalam Dokumen

pemilihan;

18. Teliti apakah peserta yang

digugurkan pada saat evaluasi

teknis telah sesuai dengan

ketentuan dalam LDP (terutama

untuk peserta yang harga

penawarannya paling rendah,

kecuali untuk metode pemasukan

penawaran 2 file/2 tahap);

19. Teliti apakah Pokja Pemilihan

menggugurkan/tidak

menggugurkan penawaran teknis

peserta terhadap hal-hal yang

kurang jelas dalam dokumen

penawaran teknis sebelum

melakukan klarifikasi;

20. Teliti apakah Pokja Pemilihan

membatalkan proses

tender/seleksi tanpa mengambil

penawar terendah berikutnya

(jika ada) apabila tiga penawar

Page 87: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 150 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

terendah pertama tidak memenuhi

syarat teknis;

21. Tambahan audit program untuk

pengadaan barang/jasa lainnya:

1. Teliti dan uji apakah penawaran

yang dinyatakan lulus telah

memenuhi persyaratan sesuai

dengan LDP antara lain:

a. Spesifikasi teknis yang

ditawarkan dengan spesifikasi

teknis yang dipersyaratkan

antara lain contoh barang,

brosur, dan gambar;

b. Jangka waktu pelaksanaan

pengadaan barang dalam

dokumen penawaran telah

sesuai dengan yang

ditetapkan dalam LDP;

c. Dokumen penawaran

mencantumkan jenis, tipe,

dan merk sesuai dengan yang

ditetapkan dalam LDP

(apabila dipersyaratkan);

d. Kapasitas, komposisi, dan

jumlah peralatan dalam

dokumen penawaran sesuai

dengan persyaratan minimal

yang tercantum dalam LDP

(apabila dipersyaratkan);

e. Tenaga teknis/trampil dalam

dokumen penawaran sesuai

dengan LDP (apabila

dipersyaratkan);

f. Uraian pekerjaan yang

disubkontrakkan dalam

dokumen penawaran sesuai

dengan yang dipersyaratkan

dalam LDP;

g. Apabila dipersyaratkan

dokumen penawaran teknis

mencantumkan adanya

layanan purna jual (khusus

untuk pengadaan barang).

22. Tambahan audit program khusus

untuk pekerjaan konstruksi:

Teliti dan uji apakah penawar yang

dinyatakan lulus evaluasi teknis

telah memenuhi persyaratan

Page 88: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 151 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

teknis minimal sesuai dengan

dokumen pemilihan (LDP) yaitu:

a. jangka waktu penawaran dalam

dokumen penawaran tidak

kurang dari yang ditetapkan

dalam LDP;

b. metode pelaksanaan dalam

dokumen penawaran telah

menggambarkan penguasaan

dalam penyelesaian pekerjaan;

c. jangka waktu pelaksanaan

pekerjaan sampai dengan PHO

dokumen penawaran tidak

melampaui batas waktu yang

tercantum dalam LDP;

d. jenis, kapasitas, komposisi, dan

jumlah peralatan minimal

dokumen penawaran sesuai

dengan yang ditetapkan dalam

LDP;

e. uraian spesifikasi teknis

dokumen penawaran sesuai

dengan yang ditetapkan dalam

LDP;

f. jumlah dan kualitas personil

inti yang akan ditempatkan

secara penuh sesuai dengan

persyaratan dalam LDP

termasuk posisinya dalam

organisasi;

g. uraian bagian pekerjaan yang

akan disubkontrakkan sesuai

dengan yang ditetapkan dalam

LDP;

h. sertifikat garansi khususnya

untuk Engineering Procurement

Construction/EPC (jika

diperlukan).

23. Tambahan audit program khusus

untuk Jasa Konsultansi:

Teliti dan uji apakah penawar yang

dinyatakan lulus evaluasi teknis

telah memenuhi persyaratan

teknis minimal sesuai dengan

dokumen pemilihan (LDP) yaitu:

Page 89: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 152 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

a. Pokja Pemilihan telah

melakukan penilaian terhadap

pengalaman penawar selama

10 tahun terhadap pekerjaan

sejenis dengan memberikan

nilai bobot sesuai dengan LDP;

b. Pokja Pemilihan telah

melakukan penilaian terhadap

pengalaman melaksanakan

pekerjaan di lokasi kegiatan

yang sama dengan memberikan

nilai bobot sesuai dengan LDP;

c. Pokja Pemilihan telah

melakukan penilaian terhadap

pengalaman manajerial dan

fasilitas utama dengan

memberikan bobot sesuai

dengan LDP;

d. Pokja Pemilihan telah

melakukan penilaian terhadap

kapasitas perusahaan dengan

memperhatikan jumlah tenaga

ahli dengan memberikan bobot

sesuai dengan LDP;

e. Pokja Pemilihan telah

melakukan penilaian terhadap

pemahaman penawar atas

lingkup pekerjaan yang

meliputi :

1) sasaran/tujuan;

2) kualitas metodologi;

3) hasil kerja;

4) gagasan baru;

5) sub unsur lain yang

dipersyaratkan.

Terhadap penilaian kelima sub

unsur di atas diberikan nilai

bobot sesuai yang ditetapkan

dalam LDP.

f. Pokja Pemilihan telah

melakukan penilaian kualifikasi

tenaga ahli yang meliputi:

1) Tingkat pendidikan yang

dibuktikan dengan hasil

pemindaian ijasah sesuai

yang ditetapkan dalam

LDP;

2) Pengalaman kerja

profesional termasuk

Page 90: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 153 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

pemimpin atau wakil

pimpinan tim yang

didukung dengan

referensi/kontrak

sebelumnya;

3) Setiap persyaratan keahlian

dibuktikan dengan sertifikat

keahlian sesuai yang

dipersyaratkan dalam LDP.

Terhadap penilaian kelima sub

unsur di atas diberikan nilai

bobot sesuai yang ditetapkan

dalam LDP. Untuk tenaga ahli

yang kurang dari tingkat

pendidikan yang

dipersyaratkan diberi nilai nol

“0” sedangkan yang lebih tidak

mendapatkan tambahan nilai.

g. Melewati ambang batas nilai

teknis seperti yang tercantum

dalam LDP.

24. Teliti dan uji apakah Pokja

Pemilihan telah melakukan uji

mutu/teknis/fungsi untuk

bahan/peralatan (jika diperlukan);

25. Teliti dan uji bila terdapat

kesamaan dokumen teknis antara

lain uraian metode kerja, bahan,

alat, analisis pendekatan teknis,

dan/atau spesifikasi barang yang

ditawarkan dan/atau dukungan

teknis yang ditawarkan dari

penawaran yang masuk untuk

menguji adanya indikasi

persekongkolan;

26. Teliti dan lakukan pengujian jika

evaluasi teknis menggunakan

metode ambang batas, apakah

penilaian telah dilakukan secara

konsisten terhadap unsur dan sub

unsur teknis yang dinilai dari

penawar sesuai dengan LDP;

27. Teliti dan lakukan pengujian jika

evaluasi teknis menggunakan

metode sistem nilai (merit point),

apakah telah sesuai dengan

persyaratan dalam LDP;

Page 91: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 154 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

28. Teliti dan lakukan pengujian jika

evaluasi teknis menggunakan

sistem penilaian biaya selama

umur ekonomis, apakah telah

sesuai dengan persyaratan dalam

LDP;

29. Teliti dan lakukan pengujian jika

evaluasi teknis menggunakan

metode evaluasi penyetaraan

teknis apakah telah sesuai dengan

LDP.

EVALUASI HARGA

30. Teliti apakah Pokja Pemilihan

melakukan negosiasi harga jika

jumlah penawar yang masuk

kurang dari 3 (tiga) penawar;

31. Lakukan pengujian terhadap

harga satuan penawaran yang

nilainya lebih besar 110% dari

harga satuan yang tercantum

dalam HPS, apakah telah

dilakukan klarifikasi dan analisis

hasil klarifikasinya (timpang/tidak

timpang);

32. Teliti apakah Pokja Pemilihan telah

melakukan klarifikasi terhadap

harga penawaran yang terkena

koreksi aritmatik;

33. Teliti apakah Pokja Pemilihan telah

melakukan klarifikasi terhadap

perhitungan komponen dalam

negeri jika terdapat perbedaan

dengan perkiraan Pokja Pemilihan

dan/atau Daftar Inventaris

Barang/Jasa Produksi Dalam

Negeri;

34. Teliti dan lakukan pengujian

terhadap penawaran di bawah 80%

dari HPS, apakah Pokja Pemilihan

telah melakukan klarifikasi

sebagai berikut:

1) apabila peserta tersebut

ditunjuk sebagai pemenang

tender/seleksi, harus bersedia

untuk menaikkan Jaminan

Page 92: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 155 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

Pelaksanaan menjadi 5% (lima

perseratus) dari nilai total HPS;

dan

2) apabila peserta yang

bersangkutan tidak bersedia

menaikkan nilai Jaminan

Pelaksanaan, maka

penawarannya digugurkan dan

dimasukkan dalam Daftar

Hitam;

3) Hasil klarifikasi dituangkan

dalam Berita Acara yang

ditandatangani oleh Pokja

Pemilihan dengan Penyedia.

35. Teliti untuk 1 (satu) file sistem

gugur, apabila dari 3 (tiga)

penawaran terendah setelah

koreksi aritmatik ada yang tidak

memenuhi evaluasi harga apakah

Pokja Pemilihan melakukan

evaluasi terhadap penawar

terendah berikutnya (apabila ada)

dimulai dari evaluasi administrasi;

36. Teliti apakah Pokja Pemilihan telah

melakukan perhitungan preferensi

harga atas penggunaan produksi

dalam negeri sesuai dengan LDP;

37. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

I. Evaluasi Kualifikasi

Tujuan Audit :

Meyakinkan bahwa proses

evaluasi kualifikasi telah sesuai

dengan kriteria dan persyaratan

yang telah ditetapkan dalam

dokumen pemilihan.

Prosedur Audit:

1. Teliti dan uji apakah terdapat

anggota direksi atau dewan

komisaris merangkap sebagai

anggota direksi atau dewan

komisaris pada perusahaan

lainnya yang menjadi peserta pada

tender/seleksi yang sama;

Page 93: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 156 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

2. Teliti dan uji apakah terdapat

penawar menyampaikan dokumen

dan /atau keterangan lain yang

tidak benar untuk memenuhi

persyaratan dokumen kualifikasi;

3. Untuk pekerjaan konstruksi teliti

apakah konsultan

perencana/pengawas juga

bertindak sebagai pelaksana

pekerjaan konstruksi yang

direncanakannya/ diawasinya,

kecuali untuk kontrak pekerjaan

terintegrasi;

4. Teliti dan uji apakah konsultan

manajemen konstruksi berperan

sebagai konsultan perencana

dan/atau konsultan pengawas.

Metode Pascakualifikasi

5. Dapatkan kertas kerja, berita

acara serta notulen kegiatan

evaluasi kualifikasi;

6. Teliti apakah evaluasi dilakukan

terhadap calon pemenang

tender/seleksi serta calon

pemenang cadangan 1 dan 2

(apabila ada);

7. Teliti dan uji apakah peserta yang

dinyatakan lulus kualifikasi telah

memenuhi persyaratan sesuai

dengan LDP antara lain:

a. Untuk peserta yang melakukan

KSO dokumen kualifikasi

ditanda tangani oleh yang

mewakili KSO;

b. Ijin usaha (kecuali perusahaan

perorangan) dan ijin lainnya

(jika dipersyaratkan) sesuai

dengan LDP;

c. Surat pernyataan dari penawar

yang menyatakan bahwa

perusahaan dan manjemennya

tidak dalam pengawasan

pengadilan, tidak bangkrut, dan

tidak sedang dihentikan

kegiatan usahanya.

Page 94: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 157 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

8. Apabila ditemukan hal-hal

dan/atau data yang kurang jelas,

teliti apakah telah dilakukan

klarifikasi secara tertulis namun

tidak mengubah substansi

formulir isian kualifikasi;

9. Teliti apakah Pokja Pemilihan

menambah persyaratan penilaian

kualifikasi di luar yang telah

ditetapkan dalam LDP (Post

Bidding);

10. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

Metode Prakualifikasi

Pengumuman Prakualifikasi

11. Dapatkan informasi pengumuman

tender/seleksi dengan menyalin

(print screen) pengumuman

prakualifikasi yang telah diunggah

oleh Pokja Pemilihan;

12. Teliti dan bandingkan apakah

substansi pengumuman

prakualifikasi telah sesuai dengan

Lembar Data Kualifikasi (LDK);

13. Lakukan observasi penayangan

pengumuman minimal selama 7

(tujuh) hari kerja;

14. Bandingkan tanggal mulai

pengumuman prakualifikasi

dengan jadual pada RUP;

15. Jika mulai pengumuman

prakualifikasi terlambat

dibandingkan dengan jadual pada

RUP, lakukan analisis apakah

penyelesaian pekerjaan tersebut

masih sesuai dengan jadual

kebutuhan dan tidak melebihi

tahun anggaran;

16. Teliti apakah selama masa

pengumuman terdapat adendum

dokumen kualifikasi;

17. Teliti apakah adendum dokumen

kualifikasi tersebut diunggah

paling kurang 3 (tiga) hari kerja

Page 95: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 158 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

sebelum batas akhir

pengunggahan dokumen isian

kualifikasi;

18. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

Pendaftaran dan Download

Dokumen Kualifikasi

1. Dapatkan register/daftar peserta

yang mengunduh (download)

dokumen kualifikasi;

2. Lakukan konfirmasi ke LPSE dan

UKPBJ apakah terdapat keluhan

dari calon penyedia terkait

pendaftaran dan pengambilan

dokumen kualifikasi;

3. Teliti apakah terdapat peserta yang

menggunakan IP (internet protocol)

yang sama dengan peserta lain

untuk mendaftar;

4. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

Pemasukan dan Evaluasi

Dokumen Kualifikasi

1. Dapatkan daftar peserta

tender/seleksi yang mengunggah

dokumen isian kualifikasi;

2. Bandingkan daftar peserta yang

mengunduh dokumen kualifikasi

dengan daftar peserta yang

mengunggah dokumen isian

kualifikasi;

3. Lakukan konfirmasi terhadap

calon penyedia yang mengunduh

dokumen kualifikasi, namun tidak

mengunggah dokumen isian

kualifikasi;

4. Lakukan konfirmasi ke LPSE dan

UKPBJ apakah terdapat keluhan

dari calon penyedia terkait

pengunggahan (upload) dokumen

isian kualifikasi;

5. Teliti apakah terdapat peserta yang

menggunakan IP (internet protocol)

yang sama dengan peserta lain

Page 96: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 159 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

untuk mengunggah dokumen isian

kualifikasi;

6. Teliti apakah terdapat perubahan

batas waktu pengunggahan

dokumen isian kualifikasi, jika ya

lakukan konfirmasi kepada LPSE

dan UKPBJ alasan perubahan

tersebut dan lakukan analisis

apakah alasan tersebut dapat

diterima;

7. Jika tidak dapat diterima (pilih

salah satu):

a. Teliti apakah terdapat calon

penyedia yang mengunggah

dokumen isian kualifikasi saat

masa penambahan batas

waktu pengunggahan

dokumen isian kualifikasi;

b. Teliti apakah pengurangan

batas waktu pengunggahan

dokumen isian kualifikasi

dapat membatasi jumlah calon

penyedia yang mengunggah

dokumen isian kualifikasi.

8. Teliti apakah Pokja Pemilihan telah

mengunduh dan mengevaluasi

semua dokumen isian kualifikasi

yang diunggah calon penyedia

paling lambat 2 (dua) hari kerja

setelah diterima;

9. Jika terdapat dokumen isian

kualifikasi yang tidak dapat

dibuka, teliti apakah telah

dikonfirmasi ke LPSE dan/atau

LKPP serta telah mendapat

keterangan tertulis bahwa file

tersebut tidak dapat dibuka;

10. Jika terdapat dokumen isian

kualifikasi dari calon penyedia

yang masih kurang, teliti apakah

Pokja Pemilihan masih

memberikan waktu kepada calon

penyedia untuk melengkapinya

paling lambat sebelum batas

akhir pemasukan dokumen

kualifikasi;

Page 97: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 160 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

11. Teliti apakah Pokja Pemilihan

mengundurkan batas akhir

pemasukan Data kualifikasi bila

Pokja Pemilihan mengunggah

(upload) file adendum Dokumen

Kualifikasi kurang dari 3 (tiga) hari

sebelum batas akhir pemasukan

kualifikasi;

12. Dapatkan Berita Acara Hasil

Evaluasi Dokumen Kualifikasi,

catat tanggal pelaksanaan

evaluasi dan metode evaluasi;

13. Teliti dan analisis apakah Pokja

Pemilihan telah melakukan

evaluasi kualifikasi sesuai dengan

persyaratan dalam LDK;

14. Dapatkan dokumen klarifikasi

untuk hal-hal dan/atau yang

kurang jelas dan periksa apakah

ada perubahan substansi formulir

isian kualifikasi;

15. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

J. Pembuktian Kualifikasi

Tujuan Audit :

Meyakinkan bahwa proses

pembuktian kualifikasi telah

dilakukan sesuai dengan prosedur

dan dokumen pemilihan.

Prosedur Audit:

1. Lakukan observasi terhadap

pelaksanaan kegiatan pembuktian

kualifikasi;

2. Teliti apakah metode pembuktian

kualifikasi yang dilakukan sesuai

dengan LDK, yaitu:

- Dilakukan dengan cara melihat

keaslian dokumen serta

meminta salinannya;

- Dilakukan klarifikasi dan/atau

verifikasi kepada penerbit

dokumen (bila diperlukan);

Page 98: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 161 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

- Dibuatkan berita acara

pembuktian kualifikasi.

3. Apabila dari BA pembuktian

kualifikasi terdapat adanya

pemalsuan data, teliti apakah

PA/KPA sudah mengusulkan agar

badan usaha serta pengurus atau

peserta perorangan yang terlibat

dimasukkan dalam Daftar Hitam;

4. Teliti dan uji apakah peserta

menawarkan personil (tenaga ahli)

yang sama untuk beberapa paket

yang diikuti (satu personil hanya

boleh mengikuti satu pekerjaan);

5. Teliti dan uji apakah peserta

menawarkan peralatan yang sama

untuk beberapa paket yang diikuti,

apakah Pokja Pemilihan telah

melakukan klarifikasi untuk

menentukan dimana peralatan

tersebut ditempatkan (kecuali

kapasitas dan produktivitas

peralatan secara teknis dapat

menyelesaikan lebih dari satu

paket pekerjaan);

6. Lakukan analisis apakah Pokja

Pemilihan perlu melakukan

pembuktian kualifikasi dengan

pengujian ke lapangan seperti:

keberadaan kantor, keberadaan

peralatan yang dipersyaratkan dll;

7. Buat simpulan hasil audit.

K. Pembuatan Berita Acara Hasil

Pemilihan (BAHP)

Tujuan Audit :

Meyakinkan bahwa hasil

tender/seleksi telah dituangkan

dalam Berita Acara Hasil

Pemilihan (BAHP) sesuai dengan

ketentuan.

Prosedur Audit:

1. Dapatkan Berita Acara Hasil

Pemilihan (BAHP) dari Pokja

Pemilihan;

Page 99: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 162 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

2. Teliti dan uji apakah Berita Acara

Hasil Pemilihan (BAHP) telah

disusun sesuai dengan LDP antara

lain berisi:

a. Nama seluruh peserta;

b. Harga penawaran atau harga

penawaran terkoreksi dari

masing-masing peserta;

c. Metode evaluasi yang

digunakan;

d. Unsur-unsur yang dievaluasi;

e. Rumus yang dipergunakan;

f. Keterangan-keterangan lain

yang dianggap perlu hal ikhwal

pelaksanaan tender/seleksi;

g. Jumlah peserta yang lulus dan

tidak lulus pada setiap tahapan

evaluasi; dan

h. Tanggal dibuatnya Berita Acara

.

3. Lakukan pengujian apakah

penyerahan Berita Acara Hasil

Pemilihan (BAHP) kepada PPK

sesuai dengan jadual yang

ditetapkan dalam dokumen

tender/seleksi;

4. Jika terjadi keterlambatan

penyerahan Berita Acara Hasil

Pemilihan (BAHP), teliti apakah

keterlambatan tersebut

mempengaruhi keterlambatan

penyelesaian pekerjaan yang dapat

mengakibatkan hasil pekerjaan

tidak bisa dimanfaatkan;

5. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

L. Penetapan Pemenang

Tujuan Audit :

Meyakinkan bahwa calon

pemenang tender/seleksi telah

ditetapkan sebagai pemenang

tender/seleksi oleh Pokja

Pemilihan.

Page 100: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 163 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

Prosedur Audit:

1. Dapatkan Surat Penetapan

Pemenang dari Pokja Pemilihan;

2. Teliti apakah pengadaan dengan

nilai sampai dengan Rp100 miliar,

Surat Penetapan Pemenang telah

diterbitkan oleh Pokja Pemilihan;

3. Lakukan pengujian apakah

pengadaan dengan nilai di atas

Rp100 miliar, Surat Penetapan

Pemenang telah ditetapkan oleh PA

atas usulan dari Pokja Pemilihan,

dengan tembusan kepada PPK dan

APIP

Kementerian/Lembaga/Pemerinta

h Daerah yang bersangkutan;

4. Jika PA tidak setuju dengan

usulan Pokja Pemilihan dengan

alasan sesuai peraturan, teliti

apakah PA memerintahkan

evaluasi ulang atau menyatakan

tender/seleksi gagal;

5. Cek apakah penetapan pemenang

disusun dengan memuat hal-hal

sbb:

- Nama paket pekerjaan

- Nilai total HPS

- Nama penyedia dan alamat

penyedia

- Harga penawaran atau harga

penawaran terkoreksi

- NPWP

- Hasil evaluasi penawaran

6. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

M. Pengumuman Pemenang

Tujuan Audit :

Meyakinkan bahwa pengumuman

pemenang telah diumumkan pada

website

Kementerian/Lembaga/Perangkat

Daerah, papan pengumuman

resmi, dan portal pengadaan

nasional melalui LPSE.

Prosedur Audit:

Page 101: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 164 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

1. Dapatkan informasi dari UKPBJ,

apakah ada/tidak perubahan

waktu pengumuman pemenang

serta media/tempat pengumuman

pemenang;

2. Pada tanggal pengumuman

pemenang, lakukan observasi

apakah UKPBJ melaksanakan

pengumuman pemenang di

website

Kementerian/Lembaga/Perangkat

Daerah, papan pengumuman

resmi, dan portal pengadaan

nasional melalui LPSE;

3. Teliti apakah pengumuman pemenang telah memuat sekurang-kurangnya: - Nama paket pekerjaan dan

nilai total HPS; - Nama dan alamat penyedia

serta harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi;

- NPWP; - Evaluasi penawaran

administrasi, teknis, harga, dan kualifikasi.

4. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

N. Sanggah dan Sanggah Banding

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa proses

sanggah dan sanggah banding

serta pemberian jawaban atas

sanggah dan sanggah banding

telah dilaksanakan sesuai

ketentuan.

Prosedur Audit:

1. Dapatkan dan teliti surat sanggah

dari peserta serta uji tentang

kebenaran isi surat sanggah;

2. Teliti apakah surat sanggah dari

peserta segera dijawab oleh Pokja

Pemilihan;

3. Lakukan klarifikasi kepada Pokja

Pemilihan apakah telah dibuat dan

dikirim secara online jawaban atas

sanggah;

4. Teliti tanggal dan isi jawaban

tertulis yang telah dibuat oleh

Page 102: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 165 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

Pokja Pemilihan atas sanggah

tersebut, jawaban sanggah paling

lambat 3 (tiga) hari kerja setelah

akhir masa sanggah;

5. Jika isi surat sanggah tersebut

benar teliti apakah UKPBJ

memerintahkan Pokja Pemilihan

melakukan evaluasi ulang,

pemasukan dokumen penawaran

ulang atau pemilihan Penyedia

ulang;

6. Lakukan klarifikasi kepada Pokja

Pemilihan, untuk pengadaan

barang/jasa lainnya/jasa

konsultansi apabila sanggah

dinyatakan salah, apakah Pokja

Pemilihan melanjutkan proses

pemilihan;

7. Lakukan klarifikasi kepada Pokja

Pemilihan, untuk pengadaan

pekerjaan konstruksi, dalam hal

penyanggah tidak setuju dengan

jawaban sanggah, apakah

penyanggah menyampaikan

Sanggah Banding kepada KPA.

Dalam hal tidak ada KPA, maka

Sanggah Banding ditujukan

kepada PA;

8. Teliti, apakah Penyanggah telah

menyerahkan jaminan Sanggah

Banding dan Pokja Pemilihan telah

melakukan klarifikasi atas

kebenaran nilai dan masa berlaku

jaminan tersebut;

9. Teliti, apakah KPA telah

menyampaikan jawaban Sanggah

Banding dengan tembusan kepada

UKPBJ paling lambat 14 (empat

belas) hari kerja setelah menerima

klarifikasi dari Pokja Pemilihan;

10. Jika Sanggah Banding dinyatakan

benar/diterima, teliti apakah

UKPBJ memerintahkan Pokja

Pemilihan melakukan evaluasi

ulang atau pemilihan Penyedia

ulang;

Page 103: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 166 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

11. Jika Sanggah Banding dinyatakan

salah/tidak diterima, teliti apakah

Pokja Pemilihan melanjutkan

proses pemilihan dan UKPBJ

mencairkan jaminan Sanggah

Banding dan menyetorkan ke kas

negara/daerah;

12. Lakukan klarifikasi kepada Pokja

Pemilihan, apabila Penyanggah

menyampaikan Sanggah Banding

maka Pokja Pemilihan

menghentikan proses pemilihan;

13. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

O. Penunjukan Penyedia Barang/ Jasa

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa calon penyedia

pemenang tender/seleksi telah

ditunjuk sebagai penyedia

barang/jasa oleh PPK.

Prosedur Audit:

1. Dapatkan dokumen Surat

Penunjukan Penyedia

Barang/Jasa (SPPBJ) dari PPK

yang bertindak sebagai Pejabat

Penandatangan Kontrak;

2. Teliti apakah SPPBJ dibuat oleh

PPK yang bertindak sebagai

Pejabat Penandatangan Kontrak

segera setelah menerima Berita

Acara Hasil Pemilihan (BAHP) dari

Pokja Pemilihan;

3. Teliti apakah SPPBJ diterbitkan

setelah:

- Tidak ada sanggahan dari

peserta;

- Sanggahan terbukti tidak

benar;

- Masa sanggah berakhir.

4. Teliti apakah SPPBJ diterbitkan

paling lambat 6 (enam) hari kerja

setelah pengumuman penetapan

pemenang apabila tidak ada

sanggahan, atau 2 (dua) hari kerja

setelah semua sanggahan dijawab;

Page 104: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 167 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

5. Teliti apakah PPK telah

menyampaikan penolakan kepada

Pokja Pemilihan dalam hal PPK

tidak menyetujui hasil pemilihan

yang dilaksanakan Pokja

Pemilihan disertai dengan alasan

dan bukti;

6. Dalam hal tidak tercapai

kesepakatan antara PPK dan Pokja

Pemilihan, maka pengambilan

keputusan diserahkan kepada

PA/KPA paling lambat 6 (enam)

hari kerja;

7. Teliti, dalam hal PA/KPA

menyetujui penolakan PPK,

apakah PA/KPA telah

memerintahkan Pokja Pemilihan

untuk melakukan evaluasi ulang,

penawaran ulang atau tender

ulang paling lambat 6 (enam) kerja;

8. Teliti, dalam hal PA/KPA

menyetujui hasil pemilihan,

apakah PA/KPA telah

memerintahkan PPK untuk

menerbitkan SPPBJ palaing

lambat 5 (lima) hari kerja;

9. Apabila pemenang yang ditunjuk

mengundurkan diri, klarifikasi

kepada PPK apakah ada

pernyataan tertulis dari pemenang

tersebut dan disertai dengan

alasan yang jelas;

10. Mintakan kepada UKPBJ hasil

keputusan/pertimbangan UKPBJ

atas pernyataan pengunduran diri

pemenang (diterima secara

obyektif atau tidak dapat diterima

secara obyektif);

11. Teliti, apakah calon penyedia

tersebut dimasukkan dalam Daftar

Hitam selama 1 (satu) tahun dan

jaminan penawarannya dicairkan

dan disetorkan ke Kas

Negara/Daerah, apabila surat

pernyataan pengunduran diri

tidak dapat diterima secara

obyektif;

Page 105: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 168 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

12. Teliti, apakah penunjukan

penyedia dilakukan kepada

peserta dengan peringkat

dibawahnya (jika ada), dalam hal

tidak ada calon pemenang

cadangan, maka PPK melaporkan

ke Pokja Pemilihan untuk

kemudian dilakukan

Tender/Seleksi Ulang atau

Evaluasi Ulang;

13. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

3. DAFTAR UJI HASIL AUDIT

3.1. Berikut contoh daftar uji hasil audit atas tahap pelaksanaan pemilihan

penyedia barang/jasa. Tim audit perlu menyesuaikan daftar uji

tersebut sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

3.2. Daftar uji ini digunakan sebagai media untuk membuat simpulan hasil

audit atas prosedur audit yang telah dilaksanakan. Apabila hasil uji

menyatakan “tidak”, berarti terdapat indikasi adanya penyimpangan

yang harus dirumuskan penyebabnya berdasarkan prosedur audit yang

dilakukan.

3.3. Kolom “Keterangan” apabila memerlukan penjelasan lebih lanjut, dapat

dituangkan dalam kertas kerja tersendiri.

Petunjuk : beri tanda pada kotak jawaban yang sesuai.

No. Uraian Hasil Uji Ket.

A. Pengumuman Pascakualifikasi (untuk barang/

pekerjaan konstruksi/ Jasa lainnya)

1. Proses tender/seleksi dilaksanakan melalui LPSE; Ya Tidak

2. Substansi pengumuman tender/seleksi telah sesuai

dengan dokumen pemilihan; Ya Tidak

3. Penayangan pengumuman tender/seleksi

dilaksanakan paling kurang 7 (tujuh) hari kerja; Ya Tidak

4. Penayangan pengumuman tender/seleksi

pascakualifikasi dilaksanakan melalui:

- Website Kementerian/Lembaga/Perangkat

Daerah masing-masing; Ya Tidak

- Papan pengumuman resmi untuk masyarakat; Ya Tidak

- Portal Pengadaan Nasional. Ya Tidak

Page 106: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 169 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

5. Tanggal mulai pengumuman dengan rencana

pengumuman tender/seleksi yang terdapat dalam

RUP adalah sama;

Ya Tidak

6. Substansi dokumen pemilihan sebelum diunggah

dengan yang diunggah oleh Pokja Pemilihan pada

LPSE adalah sama;

Ya Tidak

7. Buat simpulan dan rekomendasi.

B Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen pemilihan

1. Peserta dapat mengunduh dokumen pemilihan tanpa

hambatan dan sesuai waktu yang ditentukan dalam

pengumuman;

Ya Tidak

2. Terdapat peserta yang menggunakan IP (internet

protocol) address yang sama dengan peserta lain

untuk mendaftar dan mengunggah dokumen

tender/seleksi (di luar yang disediakan oleh LPSE);

Ya Tidak

3. Buat simpulan dan rekomendasi.

C. Pemberian Penjelasan

1. Pelaksanaan pemberian penjelasan sesuai dengan

jadwal dalam aplikasi SPSE; Ya Tidak

2. Pokja Pemilihan mengikutsertakan konsultan

pengawas dan/atau tenaga ahli lainnya untuk

menjawab pertanyaan dari calon peserta

tender/seleksi;

Ya Tidak

3. Semua pertanyaan dari penyedia melalui SPSE telah

dijawab dengan tepat (sesuai dengan ketentuan baik

dalam dokumen tender/seleksi maupun ketentuan

lainnya yang berlaku);

Ya Tidak

4. Pokja Pemilihan memberikan tambahan waktu

untuk menjawab pertanyaan yang belum dijawab

(jika diperlukan);

Ya Tidak

5. Aanwijzing terhadap pekerjaan konstruksi

dilanjutkan dengan peninjauan lapangan (jika

diperlukan) dan dibuatkan Berita Acara Penjelasan

Lanjutan serta diunggah dalam SPSE;

Ya Tidak

6. Dokumen tanya jawab dan/atau hasil peninjauan

lapangan mengakibatkan terdapat hal-hal yang

harus diubah dalam dokumen tender/seleksi/;

Ya Tidak

7. Buat simpulan dan rekomendasi.

Page 107: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 170 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

D. Adendum Dokumen pemilihan

1. Setiap perubahan substansi dokumen pengadan

telah dibuatkan adendumnya; Ya Tidak

2. Adendum dokumen pemilihan tersebut diunggah

paling kurang 3 (tiga) hari sebelum batas akhir

penyampaian dokumen penawaran;

Ya Tidak

3. Pokja Pemilihan telah mengundurkan batas akhir

pengunduhan dokumen penawaran (jika Pokja

Pemilihan mengunggah adendum Dokumen

pemilihan paling kurang 3 (tiga) hari sebelum batas

akhir penyampaian dokumen penawaran);

Ya Tidak

4. Buat simpulan dan rekomendasi.

E. Pengunggahan (Upload) Dokumen Penawaran

1. Daftar peserta yang mengunduh dokumen pemilihan

sama dengan daftar peserta yang mengunggah

dokumen penawaran;

Ya Tidak

2. Pokja Pemilihan tidak membatalkan proses

tender/seleksi jika penawar yang mengunggah

penawaran kurang dari 3 (tiga) penawar dan tetap

melanjutkan proses pemilihan dengan melakukan

klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga;

Ya Tidak

3. Peserta tender/seleksi tidak mengunggah file

penawaran harga/biaya sebelum hasil evaluasi tahap

1 (satu) diunggah pada SPSE (metode pemasukan

penawaran dengan 2 (dua) tahap;

Ya Tidak

4. Terdapat keluhan dari calon penyedia terkait

hambatan pengunggahan (upload) dokumen

penawaran;

Ya Tidak

5. Terdapat peserta yang menggunakan IP (di luar LPSE)

yang sama dengan peserta lain untuk mengunggah

dokumen penawaran;

Ya Tidak

6. Buat simpulan dan rekomendasi.

E. Pelaksanaan Pembukaan Dokumen Penawaran:

1. Terdapat perubahan waktu pembukaan dokumen

penawaran dan alasannya; Ya Tidak

2. Pokja Pemilihan telah mengunduh semua dokumen

penawaran yang diunggah oleh calon penyedia; Ya Tidak

3. Pokja Pemilihan tidak membuka dokumen

penawaran harga/biaya sebelum dilakukan hasil

evaluasi administrasi dan Teknis diumumkan

melalui SPSE (metode pemasukan penawaran

dengan 2 (dua) file);

Ya Tidak

4. UKPBJ telah menguji kelengkapan dokumen

penawaran yang di unduh; Ya Tidak

Page 108: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 171 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

5. Pokja Pemilihan tidak menggugurkan penawaran

pada saat pembukaan penawaran; Ya Tidak

6. Buat simpulan dan rekomendasi.

F. Evaluasi Penawaran

1. Jika penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga)

peserta, pemilihan penyedia tetap dilanjutkan dengan

melakukan negosiasi teknis dan harga/biaya;

Ya Tidak

2. Koreksi aritmatikdilakukan pada saat melakukan

evaluasi harga/biaya (Untuk metode pemasukan

penawaran 2 file dan 2 tahap);

Ya Tidak

3. Koreksi aritmatik dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku; Ya Tidak

Evaluasi Administrasi:

4. Evaluasi administrasi dengan metode pemasukan

penawaran 1 (satu) file dilakukan dari tiga penawar

terendah setelah koreksi aritmatik (jika ada);

Ya Tidak

5. Pokja Pemilihan menambah persyaratan lain di luar

dari yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan

(post bidding);

Ya Tidak

6. Terdapat peserta yang digugurkan pada saat evaluasi

administrasi; Ya Tidak

7. Pengguguran penawaran adminstrasi oleh Pokja

Pemilihan telah sesuai dengan ketentuan; Ya Tidak

8. Terdapat kesamaan data dalam dokumen penawaran

yang masuk antara lain alamat dan nomor telepon

untuk menguji adanya indikasi persekongkolan;

Ya Tidak

9. Pokja Pemilihan telah melakukan klarifikasi bila

terdapat kesamaan data dalam dokumen penawaran

yang masuk;

Ya Tidak

10. Penawar yang dinyatakan lulus evaluasi administrasi

telah memenuhi persyaratan sesuai dengan dokumen

pemilihan (LDP) antara lain jangka waktu penawaran

tidak kurang dari yang ditetapkan dalam LDP dan

bertanggal;

Ya Tidak

11. Pokja Pemilihan membatalkan proses tender/seleksi

tanpa mengambil penawar terendah berikutnya (jika

ada) apabila tiga penawar terendah pertama tidak

memenuhi syarat administrasi;

Ya Tidak

12. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang

memenuhi persyaratan administrasi, evaluasi tetap

dilanjutkan dengan evaluasi teknis;

Ya Tidak

Page 109: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 172 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

Evaluasi Teknis

13. Pokja Pemilihan melakukan negosiasi teknis jika

jumlah penawar yang masuk kurang dari 3 penawar: Ya Tidak

14. Evaluasi teknis dilakukan sesuai dengan Dokumen

pemilihan; Ya Tidak

15. Apabila tiga penawar terendah pertama tidak

memenuhi syarat teknis, Pokja Pemilihan

membatalkan proses tender/seleksi tanpa

mengambil penawar terendah berikutnya (jika ada);

Ya Tidak

Daftar Uji untuk Pengadaan Barang/Jasa lainnya:

16. Penawaran yang dinyatakan lulus telah memenuhi

persyaratan sesuai dengan dokumen pemilihan/LDP

(a.l: spesifikasi teknis, jangka waktu pelaksanaan,

jenis, tipe, dan merk, kapasitas, komposisi, dan

jumlah peralatan, tenaga teknis/trampil, uraian

pekerjaan yang disubkontrakkan, dan layanan purna

jual (khusus untuk pengadaan barang);

Ya Tidak

Daftar Uji untuk Pekerjaan Konstruksi:

17. Penawar yang dinyatakan lulus evaluasi teknis telah

memenuhi persyaratan teknis minimal sesuai

dengan dokumen pemilihan/LDP (a.l: jangka waktu

penawaran, metode pelaksanaan, jangka waktu

pelaksanaan, jenis, kapasitas, komposisi, dan

jumlah peralatan minimal, spesifikasi teknis, jumlah

dan kualitas personil inti, uraian bagian pekerjaan

yang akan disubkontrakkan, dan sertifikat garansi

khususnya untuk Engineering Procurement

Construction/EPC (jika diperlukan);

Ya Tidak

Daftar Uji untuk Jasa Konsultansi:

Penawar yang dinyatakan lulus evaluasi teknis telah

memenuhi persyaratan teknis minimal sesuai

dengan dokumen pemilihan/LDP yaitu Pokja

Pemilihan telah melakukan penilaian terhadap

pengalaman penawar selama 10 tahun terhadap

pekerjaan sejenis, pengalaman melaksanakan

pekerjaan di lokasi kegiatan yang sama, pengalaman

manajerial dan fasilitas utama, kapasitas

perusahaan (jumlah dan kualifikasi tenaga ahli),

lingkup pekerjaan, dan melewati ambang batas nilai

teknis;

Ya Tidak

Page 110: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 173 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

18. Pokja Pemilihan telah melakukan uji

mutu/teknis/fungsi untuk bahan/peralatan (jika

diperlukan);

Ya Tidak

19. Terdapat indikasi persekongkolan (seperti: adanya

kesamaan uraian dalam dokumen teknis); Ya Tidak

20. Evaluasi teknis dengan metode yang terkait telah

dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dalam LDP; Ya Tidak

Evaluasi Harga:

21. Pokja Pemilihan melakukan negosiasi harga jika

jumlah penawar yang masuk kurang dari 3 penawar; Ya Tidak

22. Klarifikasi dan analisis hasil klarifikasi telah

dilaksanakan terhadap harga satuan penawaran

yang nilainya lebih besar 110% dari harga satuan

yang tercantum dalam HPS (timpang/tidak timpang);

Ya Tidak

23. Pokja Pemilihan telah melakukan klarifikasi terhadap

harga penawaran yang terkena koreksi aritmatik; Ya Tidak

24. Pokja Pemilihan telah melakukan klarifikasi terhadap

perhitungan komponen dalam negeri, jika terdapat

perbedaan dengan perkiraan Pokja Pemilihan

dan/atau Daftar Inventaris Barang/Jasa Produksi

Dalam Negeri;

Ya Tidak

25. Untuk nilai penawaran di bawah 80% dari HPS, Pokja

Pemilihan telah melakukan klarifikasi; Ya Tidak

26. Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah

koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi evaluasi

harga, Pokja Pemilihan melakukan evaluasi terhadap

penawar terendah berikutnya (apabila ada) dimulai

dari evaluasi administrasi (untuk metode 1 (satu) file

sistem gugur);

Ya Tidak

27. Pokja Pemilihan telah melakukan perhitungan

preferensi harga atas penggunaan produksi dalam

negeri sesuai dengan LDP;

Ya Tidak

30. Buat simpulan dan rekomendasi.

G. Evaluasi Kualifikasi

1. Terdapat anggota direksi atau dewan komisaris

merangkap sebagai anggota direksi atau dewan

komisaris pada perusahaan lainnya yang menjadi

peserta pada tender/seleksi yang sama;

Ya Tidak

2. Terdapat penawar menyampaikan dokumen

dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk

memenuhi persyaratan dokumen kualifikasi;

Ya Tidak

3. Konsultan perencana/pengawas juga bertindak

sebagai pelaksana pekerjaan konstruksi yang

direncanakannya/diawasinya, kecuali untuk

Ya Tidak

Page 111: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 174 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

kontrak pekerjaan terintegrasi (pekerjaan

konstruksi);

4. Konsultan manajemen konstruksi berperan sebagai

konsultan perencana dan/atau konsultan pengawas; Ya Tidak

Metode Pascakualifikasi

5. Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap calon

pemenang tender/seleksi serta calon pemenang

cadangan 1 dan 2 (apabila ada);

Ya Tidak

6. Peserta yang dinyatakan lulus kualifikasi telah

memenuhi persyaratan sesuai dengan LDP; Ya Tidak

7. Dilakukan klarifikasi secara tertulis namun tidak

mengubah substansi formulir isian kualifikasi,

apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang

kurang jelas;

Ya Tidak

8. Pokja Pemilihan menambah persyaratan penilaian

kualifikasi di luar yang telah ditetapkan dalam LDP

(Post Bidding);

Ya Tidak

9. Buat simpulan dan rekomendasi.

Metode Prakualifikasi

Pengumuman Prakualifikasi

10. Informasi pengumuman tender/seleksi

prakualifikasi telah diunggah oleh Pokja Pemilihan; Ya Tidak

11. Substansi pengumuman prakualifikasi telah sesuai

dengan Lembar Data Kualifikasi (LDK); Ya Tidak

12. Penayangan pengumuman minimal selama 7 (tujuh)

hari kalender, kecuali untuk tender/seleksi

sederhana;

Ya Tidak

13. Tanggal mulai pengumuman prakualifikasi sesuai

dengan jadual pada RUP; Ya Tidak

14. Jadual penyelesaian pekerjaan tersebut masih sesuai

dengan jadual kebutuhan dan tidak melebihi tahun

anggaran;

Ya Tidak

15. Selama masa pengumuman terdapat adendum

dokumen kualifikasi; Ya Tidak

16. Adendum dokumen kualifikasi tersebut diunggah

paling lambat 2 (dua) hari sebelum batas akhir

pengunggahan dokumen isian kualifikasi;

Ya Tidak

17. Buat simpulan dan rekomendasi.

Pendaftaran dan Download Dokumen Kualifikasi

18. Terdapat register/daftar peserta yang mengunduh

(download) dokumen kualifikasi; Ya Tidak

Page 112: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 175 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

19. Lakukan konfirmasi ke LPSE dan UKPBJ apakah

terdapat keluhan dari calon penyedia terkait

pendaftaran dan pengambilan dokumen kualifikasi;

Ya Tidak

20. Lakukan konfirmasi ke LPSE dan UKPBJ apakah

terdapat keluhan dari calon penyedia terkait

pendaftaran dan pengambilan dokumen kualifikasi;

Ya Tidak

21. Terdapat peserta yang menggunakan IP (internet

protocol) yang sama dengan peserta lain untuk

mendaftar;

Ya Tidak

22. 8 Buat simpulan dan rekomendasi.

Pemasukan dan Evaluasi Dokumen Kualifikasi

23. Terdapat daftar peserta tender/seleksi yang

mengunggah dokumen isian kualifikasi; Ya Tidak

24. Terdapat peserta yang mengunduh dokumen

kualifikasi namun tidak mengunggah dokumen isian

kualifikasi;

Ya Tidak

25. Terdapat keluhan dari calon penyedia terkait

pengunggahan (upload) dokumen isian kualifikasi; Ya Tidak

26. Terdapat peserta yang menggunakan IP (internet

protocol) yang sama dengan peserta lain untuk

mengunggah dokumen isian kualifikasi;

Ya Tidak

27. Terdapat perubahan batas waktu pengunggahan

dokumen isian kualifikasi; Ya Tidak

28. Alasan perubahan batas waktu pengunggahan

dokumen isian kualifikasidapat diterima; Ya Tidak

29. Pokja Pemilihan telah mengunduh dan mengevaluasi

semua dokumen isian kualifikasi yang diunggah

calon penyedia paling lambat 2 (dua) hari kerja

setelah diterima;

Ya Tidak

30. Dokumen isian kualifikasi yang tidak dapat dibuka

telah dikonfirmasi ke LPSE dan/atau LKPP serta

telah mendapat keterangan tertulis bahwa file

tersebut tidak dapat dibuka;

Ya Tidak

31. Pokja Pemilihan masih memberikan waktu kepada

calon penyedia untuk melengkapi dokumen isian

kualifikasi dari calon penyedia yang masih kurang

paling lambat sebelum batas akhir pemasukan

dokumen kualifikasi;

Ya Tidak

32. Pokja Pemilihan mengundurkan batas akhir

pemasukan Data kualifikasi bila Pokja Pemilihan

mengunggah (upload) file adendum Dokumen

Kualifikasi kurang dari 2 (dua) hari sebelum batas

akhir pemasukan kualifikasi;

Ya Tidak

Page 113: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 176 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

33. Pokja Pemilihan telah melakukan evaluasi kualifikasi

sesuai dengan persyaratan dalam LDK; Ya Tidak

34. Terdapat dokumen klarifikasi untuk hal-hal

dan/atau yang kurang jelas; Ya Tidak

35. Terdapat perubahan substansi formulir isian

kualifikasi; Ya Tidak

36. Buat simpulan dan rekomendasi.

H. Pembuktian Kualifikasi

1. Metode pembuktian kualifikasi yang dilakukan

sesuai dengan LDK; Ya Tidak

2. PA/KPA mengusulkan agar badan usaha serta

pengurus atau peserta perorangan yang terlibat

dimasukkan dalam Daftar Hitam bila BA pembuktian

kualifikasi terdapat adanya pemalsuan data;

Ya Tidak

3. Peserta menawarkan personil (tenaga ahli) dan

peralatan yang sama untuk beberapa paket yang

diikuti;

Ya Tidak

4. Pokja Pemilihan melakukan pembuktian kualifikasi

dengan pengujian ke lapangan seperti: keberadaan

kantor, keberadaan peralatan yang dipersyaratkan

dll;

Ya Tidak

5. Buat simpulan dan rekomendasi.

I. Pembuatan Berita Acara Hasil Pemilihan (BAHP)

1. Berita Acara Hasil Pemilihan (BAHP) telah disusun

sesuai dengan LDP; Ya Tidak

2. Penyerahan Berita Acara Hasil Pemilihan (BAHP)

kepada PPK sesuai dengan jadual yang ditetapkan

dalam dokumen tender/seleksi;

Ya Tidak

3. Keterlambatan penyerahan Berita Acara Hasil

Pemilihan (BAHP) mempengaruhi keterlambatan

penyelesaian dan pemanfaatan pekerjaan;

Ya Tidak

4. Buat simpulan dan rekomendasi.

J. Penetapan Pemenang

1. Pengadaan dengan nilai sampai dengan Rp100

miliar, Surat Penetapan Pemenang telah diterbitkan

oleh Pokja Pemilihan;

Ya Tidak

2. Surat Penetapan Pemenang telah ditetapkan oleh PA

atas usulan dari Pokja Pemilihan, dengan tembusan

kepada PPK dan APIP

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang

bersangkutan untuk pengadaan dengan nilai di atas

Rp100 miliar;

Ya Tidak

Page 114: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 177 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

3. PA memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan

tender/seleksi gagal Jika PA tidak setuju dengan

usulan Pokja Pemilihan dengan alasan sesuai

peraturan;

Ya Tidak

4. Penetapan pemenang disusun dengan memuat hal-

hal yang seharusnya; Ya Tidak

5. Buat simpulan dan rekomendasi.

K. Pengumuman Pemenang

1. Terdapat perubahan waktu pengumuman pemenang

serta media/tempat pengumuman pemenang; Ya Tidak

2. UKPBJ melaksanakan pengumuman pemenang di

website Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah,

papan pengumuman resmi, dan portal pengadaan

nasional melalui LPSE;

Ya Tidak

3. Pengumuman pemenang telah memuat uraian sesuai

ketentuan; Ya Tidak

4. Buat simpulan dan rekomendasi.

L. Sanggah dan Sanggah Banding

1. Surat Sanggah dibuat oleh peserta; Ya Tidak

2. Pokja Pemilihan telah membuat dan mengirim secara

online jawaban atas sanggah sesuai ketentuan yang

berlaku;

Ya Tidak

3 Pokja Pemilihan telah mengambil tindakan antara

lain berupa evaluasi ulang atau pemilihan Penyedia

ulang, jika isi surat sanggah tersebut benar;

Ya Tidak

4. Pokja Pemilihan melanjutkan proses pemilihan

apabila sanggah dinyatakan salah; Ya Tidak

5. Untuk pengadaan pekerjaan konstruksi, dalam hal

penyanggah tidak setuju dengan jawaban sanggah,

penyanggah menyampaikan Sanggah Banding

kepada KPA. Dalam hal tidak ada KPA, maka

Sanggah Banding ditujukan kepada PA;

Ya Tidak

6. Penyanggah telah menyerahkan jaminan Sanggah

Banding dan Pokja Pemilihan telah melakukan

klarifikasi atas kebenaran nilai dan masa berlaku

jaminan tersebut;

Ya Tidak

7. KPA telah menyampaikan jawaban Sanggah Banding

dengan tembusan kepada UKPBJ paling lambat 14

(empat belas) hari kerja setelah menerima klarifikasi

dari Pokja Pemilihan;

Ya Tidak

Page 115: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 178 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

8. Jika Sanggah Banding dinyatakan benar/diterima,

UKPBJ memerintahkan Pokja Pemilihan melakukan

evaluasi ulang atau pemilihan Penyedia ulang;

Ya Tidak

9. Jika Sanggah Banding dinyatakan salah/tidak

diterima, Pokja Pemilihan melanjutkan proses

pemilihan dan UKPBJ mencairkan jaminan Sanggah

Banding dan menyetorkan ke kas negara/daerah;

Ya Tidak

10. Pokja Pemilihan menghentikan proses pemilihan

apabila Penyanggah menyampaikan Sanggah

Banding;

Ya Tidak

11. Buat simpulan dan rekomendasi.

M. Penunjukan Penyedia Barang/Jasa

1. SPPBJ dibuat oleh PPK sebagai Pejabat

Penandatangan Kontrak segera setelah menerima

Berita Acara Hasil Pemilihan (BAHP) dari Pokja

Pemilihan;

Ya Tidak

2. SPPBJ diterbitkan sesuai ketentuan yang berlaku; Ya Tidak

3. Surat penolakan PPK atas hasil pemilihan penyedia

kepada, dalam hal PPK tidak menyetujui hasil

pemilihan yang dilaksanakan Pokja Pemilihan

disertai dengan alasan dan bukti;

Ya Tidak

4. Surat Keputusan PA/KPA dalam hal tidak tercapai

kesepakatan antara PPK dan Pokja Pemilihan; Ya Tidak

5. Surat PA/KPA kepada Pokja Pemilihan untuk

melakukan evaluasi ulang, penawaran ulang atau

tender ulang paling lambat 6 (enam) kerja, dalam hal

PA/KPA menyetujui penolakan PPK:

Ya Tidak

6. PA/KPA telah memerintahkan PPK untuk

menerbitkan SPPBJ paling lambat 5 (lima) hari kerja,

dalam hal PA/KPA menyetujui hasil pemilihan;

Ya Tidak

7. Terdapat pernyataan tertulis dari pemenang yang

ditunjuk mengundurkan diri disertai dengan alasan

yang jelas.

Ya Tidak

8. Jika pernyataan pengunduran diri pemenang tidak

dapat diterima secara obyektif, calon penyedia

dimasukkan dalam Daftar Hitam selama 1 (satu)

tahun dan jaminan penawarannya dicairkan dan

disetorkan ke Kas Negara/Daerah;

Ya Tidak

9. Penunjukan penyedia dilakukan kepada peserta

dengan peringkat dibawahnya (jika ada), dalam hal

tidak ada calon pemenang cadangan, maka PPK

melaporkan ke Pokja Pemilihan untuk kemudian

dilakukan Tender/Seleksi Ulang atau Evaluasi Ulang;

Ya Tidak

10. Buat simpulan dan rekomendasi.

Page 116: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 179 -

BAGIAN V

AUDIT ATAS PELAKSANAAN KONTRAK KONSTRUKSI

BAB I

PROSES PENANDATANGANAN KONTRAK

Audit atas proses penandatanganan kontrak pekerjaan konstruksi dimulai dari

proses penerbitan SPPBJ, penyusunan draft/rancangan kontrak, diterimanya

jaminan pelaksanaan, sampai dengan penandatanganan kontrak.

A. SKEMA AUDIT

1. Tujuan Umum:

Untuk meyakinkan bahwa proses penandatanganan kontrak pekerjaan

konstruksi telah dilakukan sesuai dengan ketentuan.

2. Waktu Pelaksanaan:

1) Audit dilaksanakan atas tahapan penandatangan kontrak setelah

ditetapkannya pemenang pemilihan penyedia dan/atau setelah

proses sanggah banding selesai namun sebelum ditandatanganinya

kontrak pengadaan barang/jasa.

2) Pelaksanaan prosedur audit dapat dilakukan pada saat proses

sedang berlangsung (Audit atas Proses/AP) dan/atau segera setelah

proses selesai (Audit atas Output /AO).

3. Prosedur Audit

No Tahapan Kegiatan Output Tujuan Prosedur Audit Ket

A. Penetapan SPPBJ Dokumen

SPPBJ

Untuk meyakinkan proses/

penetapan SPPBJ sesuai

ketentuan

AO

B. Draft/Rancangan

Kontrak

Rancangan

Kontrak Siap

Ditandatangani

Untuk meyakinkan kontrak

yang akan ditandatangani PPK

sesuai dengan rancangan

kontrak seperti dalam dokumen

pemilihan penyedia

barang/jasa.

AO

C. Substansi Kontrak Dokumen

Kontrak

Untuk meyakinkan isi kontrak

telah sesuai dengan ketentuan.

AO

D. Proses Tanda

Tangan Kontrak

Rancangan

Kontrak yang

Disempurnakan

Untuk meyakinkan bahwa:

Kontrak yang ditandatangani

oleh PPK telah tersedia

dananya

AO

Page 117: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 180 -

No Tahapan Kegiatan Output Tujuan Prosedur Audit Ket

Kontrak yang ditandatangani sudah sesuai dengan ketentuan

E. Jaminan

Pelaksanaan

DPA/DIPA,

SPPBJ,

Jaminan

Pelaksanaan

Untuk meyakinkan bahwa

besaran dan jangka waktu

jaminan pelaksanaan yang

diterima telah sesuai dengan

ketentuan

AO

4. Titik Kritis

Titik kritis pada tahap proses penandatanganan kontrak dapat terjadi

pada tahap proses penetapan SPPBJ, penyusunan substansi/isi kontrak

dan proses penandatanganan kontrak, antara lain :

a. Penetapan SPPBJ tidak sesuai hasil pemilihan penyedia;

b. Penandatanganan kontrak tidak sah: tidak adanya dukungan yang

disyaratkan, dan atau data pendukung yg tidak meyakinkan;

c. Penandatanganan kontrak yang ditunda-tunda: jaminan

pelaksanaan belum ada, kemampuan keuangan rekanan terbatas;

d. Adanya kejanggalan dalam isi/substansi kontrak;

e. Penandatanganan kontrak kolusif seperti dana belum tersedia dalam

DIPA/DPA K/L/PD;

f. Kontrak tidak dilengkapi jaminan pelaksanaan yang besarannya

sesuai dengan ketentuan;

g. Tanggal surat jaminan pelaksanaan setelah tanggal kontrak;

h. Penandatanganan kontrak secara tertutup: menghindari publikasi,

karena fiktif.

B. PROGRAM AUDIT

Berikut contoh audit program atas tahap penandatanganan kontrak. Tim

audit harus mengembangkan prosedur dalam audit program tersebut

dengan mempertimbangkan kebutuhan di lapangan pada saat pelaksanaan

audit.

Page 118: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 181 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

A Penetapan SPPBJ

Tujuan Audit:

Untuk meyakinkan proses

penetapan SPPBJ sesuai

ketentuan

Prosedur Audit:

1. Dapatkan dokumen hasil reviu

Pejabat Penandatangan Kontrak

atas laporan hasil pemilihan

Penyedia dari Pokja

Pemilihan/Pejabat Pengadaan.

2. Bandingkan SPPBJ dengan

laporan hasil pemilihan Penyedia

dari Pokja Pemilihan/Pejabat

Pengadaan.

3. Dalam hal Pejabat

Penandatangan Kontrak tidak

menyetujui hasil pemilihan

Penyedia, lakukan pengecekan

apakah Pejabat Penandatangan

Kontrak menyampaikan

penolakan tersebut kepada Pokja

Pemilihan/Pejabat Pengadaan

disertai dengan bersama dan

bukti.

4. Lakukan telaahan hasil

penolakan Pejabat

Penandatangan Kontrak tersebut.

5. Lakukan pengujian, apakah PPK

dan Pokja Pemilihan/Pejabat

Pengadaan melakukan

pembahasan bersama terkait

perbedaan pendapat atas hasil

pemilihan Penyedia. Dapatkan

dokumen hasil pembahasan

bersama tersebut.

6. Dalam hal tidak tercapai

kesepakatan, lakukan

pengecekan apakah pengambilan

keputusan telah diserahkan

kepada PA/KPA paling lambat 6

(enam) hari kerja setelah tidak

tercapai kesepakatan tsb.

Page 119: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 182 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

7 Dapatkan dokumen keputusan

PA/KPA dan lakukan pengujian

apakah keputusan tersebut

dilaksanakan sesuai Perka LKPP

Bagian VII. 7.1.1 Perselisihan

Pendapat atas Hasil Pemilihan.

8 Bila Pemenang Pemilihan/Calon

Penyedia yang telah ditunjuk

mengundurkan diri dengan

alasan yang tidak dapat diterima

oleh PPK, dan masa

penawarannya masih berlaku,

lakukan pengecekan apakah

calon Penyedia tersebut

dikenakan sanksi Daftar Hitam

selama 1 (satu) tahun dan

Jaminan Penawarannya

dicairkan dan disetorkan pada

Kas Negara/Daerah.

9 Bandingkan tanggal SPPBJ dan

Tanggal DIPA/DPA-K/L/PD.

10 Dalam hal Tender/Seleksi

dilakukan mendahului tahun

anggaran, Lakukan pengecekan

apakah tanggal SPPBJ

diterbitkan setelah persetujuan

Rencana Kerja dan Anggaran atau

Rencana Kerja Anggaran

Perangkat Daerah sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan

11. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit

B. Draft/ Rancangan Kontrak

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan

draft/rancangan kontrak yang

akan ditandatangani PPK sesuai

dengan rancangan kontrak

seperti dalam dokumen pemilihan

penyedia barang/jasa.

Page 120: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 183 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

Prosedur Audit :

1. Bandingkan Rancangan Kontrak

(dalam dokumen pemilihan

penyedia pekerjaan konstruksi)

dengan kontrak yang akan

ditandatangani PPK (draft

kontrak).

2. Lakukan pengecekan apakah PPK

dan penyedia pekerjaan

konstruksi tidak melakukan

perubahan secara substansi atas

rancangan kontrak.

3. Lakukan pengecekan apakah PPK

dan penyedia pekerjaan

konstruksi telah melakukan

pemeriksaan kontrak atas

substansi, bahasa, redaksional,

angka dan huruf, dengan

membubuhi paraf pada tiap

lembar dokumen kontrak.

4. Peroleh hasil penilaian oleh ahli

hukum atas kontrak bernilai di

atas seratus miliar rupiah

5. Untuk kontrak tahun jamak,

dapatkan dokumen persetujuan

dari pejabat berwenang

6. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit

C. Substansi Kontrak

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan isi/substansi

kontrak telah sesuai dengan

ketentuan.

Prosedur Audit :

1. Teliti substansi kontrak yang

akan ditandatangani apakah

telah sesuai dengan ketentuan

minimal miliputi:

Page 121: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 184 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

a. Uraian pembukaan:

- Judul kontrak

- Nomor kontrak

- Tanggal kontrak

- Para pihak dalam kontrak,

termasuk apabila

penyedia barang/jasa

merupakan

KSO/kemitraan

b. Isi

- Pekerjaan yang akan

dilaksanakan

- Jadwal Pelaksanaan

Pekerjaan

- Harga kontrak dalam

angka

- Harga kontrak dalam

huruf

- Hak & Kewajiban para

pihak

- Termijn & cara

Pembayaran

- Ketentuan mengenai

pemberdayaan usaha

kecil.

- Klausul kewajiban

penggunaan produksi

dalam negeri.

- Klausul pemutusan

kontrak

- Klausul pencairan

jaminan pelaksanaan bila

terjadi wanprestasi

(contoh: pekerjaan tidak

selesai, mutu tidak sesuai

spesifikasi, kelaikan

bangunan melebihi batas

toleransi)

2. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit

D. Proses Tanda Tangan Kontrak

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa :

Kontrak yang ditandatangani

oleh PPK telah tersedia

dananya

Page 122: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 185 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

Kontrak yang ditandatangani

sudah sesuai dengan

ketentuan

Prosedur Audit :

1. Lakukan pengujian dan minta

dokumen (notulen) terkait rapat

persiapan penandatanganan

Kontrak antara Pejabat

Penandatangan Kontrak dengan

Penyedia.

2. Bandingkan tanggal yang tertera

dalam kontrak dengan SPPBJ,

apakah tanggal kontrak

mendahului tanggal SPPBJ;

3. Cek tanggal kontrak tersebut dan

bandingkan tanggal tersebut

apakah tidak mendahului

DIPA/DPA-K/L/PD. Apabila

tanggal kontrak mendahului

tanggal pada dokumen

DIPA/DPA–K/L/PD, tanyakan

penyebabnya.

4. Cek apakah kontrak yang telah

ditandatangani PPK telah tersedia

cukup dananya dalam DPA/DIPA

- K/L/PD.

5. Bila tanggal Kontrak mendahului

tanggal DIPA/DPA-K/L/PD, cek

dalam dokumen kontrak apakah

terdapat klausul “Kontrak mulai

berlaku dan dilaksanakan setelah

DIPA/DPA berlaku efektif”.

6. Cek apakah penandatanganan

Kontrak dilakukan setelah

Penyedia Barang/Jasa

menyerahkan Jaminan

Pelaksanaan.

7. Lakukan pengujian, apakah

Pejabat Penandatangan Kontrak

melakukan verifikasi secara

tertulis kepada penerbit jaminan

sebelum penandatanganan

Kontrak.

8. Dapatkan copy dokumen

Jaminan Pelaksanaan dan

Page 123: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 186 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

bandingkan apakah tanggal

diterimanya lebih awal dari

tanggal kontrak.

9. Dapatkan bukti/dokumen

publikasi proses

penandatanganan kontrak.

10. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit

E. Jaminan Pelaksanaan

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

besaran dan jangka waktu

jaminan pelaksanaan yang

diterima telah sesuai dengan

ketentuan

Prosedur Audit :

1. Bandingkan harga penawaran

terkoreksi dengan Harga

perkiraan sendiri untuk

mengetahui besaran jaminan

pelaksanaan yang kurang dari

seharusnya (jika nilai penawaran

lebih rendah dari 80% dari nilai

total HPS, maka nilai jaminan

pelaksanaan dihitung 5% dari

total HPS).

2. Lakukan verifikasi apakah

jaminan pelaksanaan yang

disampaikan telah mencukupi

dengan jumlah yang ditentukan.

3. Cek apakah jangka waktu

jaminan pelaksanaan telah sesuai

dengan ketentuan.

4. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit

Page 124: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 187 -

C. DAFTAR UJI HASIL AUDIT

Berikut contoh daftar uji hasil audit atas tahap penandatanganan kontrak.

Tim audit perlu menyesuaikan daftar uji tersebut sesuai dengan kebutuhan

di lapangan.

Daftar uji ini digunakan sebagai media untuk membuat simpulan hasil

audit atas prosedur audit yang telah dilaksanakan. Apabila hasil uji

menyatakan “tidak”, berarti terdapat indikasi adanya penyimpangan yang

harus dirumuskan penyebabnya berdasarkan prosedur audit yang

dilakukan.

Kolom “Keterangan” apabila memerlukan penjelasan lebih lanjut, dapat

dituangkan dalam kertas kerja tersendiri.

Petunjuk : beri tanda pada kotak jawaban yang sesuai.

No

. Uraian Hasil Uji Ket.

A. Penetapan SPPBJ

1. SPPBJ didukung dengan hasil review dan laporan

hasil Pemilihan Penyedia. Ya Tidak

2. Alasan dan Bukti Ketidaksesuaian SPPBJ dg

Dokumen Hasil Pemilihan Penyedia sesuai

ketentuan Ya Tidak

3. Penerbitan SPPBJ tepat waktu dan tidak

mendahului RKA/RKAPD Ya Tidak

4. Proses penggantian penetapan Calon Penyedia

sesuai Perka LKPP Bagian VII. 7.1.1 Perselisihan

Pendapat atas Hasil Pemilihan. Ya Tidak

5. Sanksi Daftar Hitam dan Pencairan Jaminan

Penawaran atas Pengunduran diri Calon

Penyedia yang telah ditetapkan telah diterapkan

sesuai ketentuan.

Ya Tidak

B. Draft/Rancangan Kontrak

1. PPK telah melakukan penyempurnaan terhadap

draft kontrak Ya Tidak

2. Tidak ada perubahan subtansi kontrak yang

ditandatangani PPK, dibandingkan dengan

rancangan kontrak.

Ya Tidak

3. Penandatanganan Kontrak Pengadaan

Barang/Jasa yang kompleks dan/atau bernilai

diatas Rp100.000.000.000,00 dilakukan setelah

memperoleh pendapat ahli hukum Kontrak.

Ya Tidak

4. Rancangan kontrak tahun jamak telah

memperoleh persetujuan dari pejabat yang

berwenang:

Page 125: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 188 -

No

. Uraian Hasil Uji Ket.

- Menteri/Pimpinan Lembaga yang

bersangkutan untuk kegiatan yang nilai

kontraknya sampai dengan

Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)

bagi kegiatan penanaman benih/bibit,

penghijauan, pelayanan perintis

darat/laut/udara, makanan dan obat di

rumah sakit, makanan untuk narapidana di

Lembaga Pemasyarakatan, pengadaan pita

cukai, layanan pembuangan sampah, dan

pengadaan jasa cleaning service.

Ya Tidak

- Menteri Keuangan untuk kegiatan yang

nilainya di atas Rp10.000.000.000,00

(sepuluh miliar rupiah) dan kegiatan yang

nilainya sampai dengan Rp10.000.000.000,00

(sepuluh miliar rupiah) yang tidak termasuk

dalam kriteria kegiatan sebagaimana diatur

dalam pasal 52 ayat (2) huruf a

Ya Tidak

- Kepala Daerah untuk kontrak tahun jamak

pada pemerintah daerah. Ya Tidak

5. PPK telah memeriksa konsep kontrak meliputi:

- Substansi Ya Tidak

- Redaksional Ya Tidak

- Angka dan huruf Ya Tidak

- Paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak. Ya Tidak

6. Penyedia telah memeriksa konsep kontrak

meliputi:

- Substansi Ya Tidak

- Redaksional Ya Tidak

- Angka Dan Huruf Ya Tidak

- Paraf Pada Setiap Lembar Dokumen Kontrak. Ya Tidak

C. Substansi Kontrak minimal berisi:

1. Terdapat pokok perjanjian Ya Tidak

2. Adanya uraian pembukaan :

- Judul kontrak Ya Tidak

- Nomor kontrak Ya Tidak

- Tanggal kontrak Ya Tidak

- Para pihak dalam kontrak, termasuk apabila

penyedia barang/jasa merupakan

KSO/kemitraan

Ya Tidak

Page 126: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 189 -

No

. Uraian Hasil Uji Ket.

3. Isi

- Pekerjaan yang akan dilaksanakan Ya Tidak

- Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Ya Tidak

- Harga kontrak dalam angka Ya Tidak

- Harga kontrak dalam huruf Ya Tidak

- Hak & Kewajiban para pihak Ya Tidak

- Termijn & cara Pembayaran Ya Tidak

- Ketentuan mengenai pemberdayaan usaha

kecil. Ya Tidak

- Klausul kewajiban penggunaan produksi

dalam negeri. Ya Tidak

- Klausul pemutusan kontrak Ya Tidak

- Klausul pencairan jaminan pelaksanaan bila

terjadi wanprestasi ( contoh: pekerjaan tidak

selesai, mutu tidak sesuai spek, kelaikan

bangunan melebihi batas toleransi)

Ya Tidak

- Dokumen-dokumen yang merupakan satu-

kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan

dari kontrak:

Addendum Surat Perjanjian; Ya Tidak

Pokok perjanjian; Ya Tidak

Surat penawaran berikut daftar kuantitas

dan harga (apabila ada); Ya Tidak

Syarat-syarat khusus kontrak; Ya Tidak

Syarat-syarat umum kontrak; Ya Tidak

Spesifikasi khusus; Ya Tidak

Spesifikasi umum; Ya Tidak

Gambar-gambar; dan Ya Tidak

Jaminan-jaminan, Ya Tidak

SPPBJ, Ya Tidak

BAHP, Ya Tidak

BAPP. Ya Tidak

- Keadaan kahar Ya Tidak

4. Penutup

- Pernyataan persetujuan dari para pihak Ya Tidak

- Tanggal penandatanganan kontrak Ya Tidak

- Tanggal mulai berlaku efektif kontrak Ya Tidak

Page 127: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 190 -

No

. Uraian Hasil Uji Ket.

D. Proses tanda tangan kontrak

1. Kegiatan terdapat/tersedia dalam DIPA/DP/A

K/L/PD tahun yang bersangkutan Ya Tidak

2. Tanggal kontrak tidak mendahului tanggal

SPPBJ. Ya Tidak

3. Tanggal kontrak tidak mendahului tanggal

DIPA/DPA Ya Tidak

4. Adanya alasan yang dapat diterima/

bukti/dokumen yang menjelaskan bila Tanggal

kontrak mendahului tanggal Pengesahan

DIPA/DPA.

Ya Tidak

5. Penyedia Barang/Jasa telah menyerahkan

Jaminan Pelaksanaan sebelum kontrak

ditandatangani

Ya Tidak

6. Proses penandatandatangan kontrak secara

terbuka/dipublikasikan Ya Tidak

7. Sebelum penandatangan kontrak dilakukan

rapat persiapan penandatanganan Kontrak

antara Pejabat Penandatangan Kontrak dengan

penyedia yang membahas finalisasi rancangan

kontrak, kelengkapan dok.pendukung kontrak,

rencana penandatangan dan klarifikasi hasil

evaluasi penawaran.

Ya Tidak

E. Jaminan Pelaksanaan

1. Besaran jaminan pelaksanaan adalah sebesar 5%

(lima perseratus) dari nilai kontrak; Ya Tidak

2. Bila harga penawaran terkoreksi dibawah 80%

dari nilai total HPS, besaran jaminan

pelaksanaan adalah sebesar 5% nilai total HPS;

dan

Ya Tidak

3. Masa berlaku jaminan pelaksanaan sejak tanggal

penandatanganan kontrak s.d serah terima

pertama pekerjaan berdasarkan kontrak.

Ya Tidak

Page 128: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 191 -

BAB II

PELAKSANAAN KONTRAK

Audit atas pelaksanaan kontrak pekerjaan konstruksi mulai dari

penyerahan lokasi kerja sampai dengan pekerjaan 100% selesai dan/atau

sebelum penyerahan hasil pekerjaan pertama (Provisional Hand Over),

termasuk jika terjadi perubahan pekerjaan, perubahan jangka waktu

pelaksanaan, penyesuaian harga untuk kontrak tahun jamak, keadaan

kahar, atau pemutusan kontrak.

A. SKEMA AUDIT

1. Tujuan Umum:

Untuk memberikan keyakinan bahwa :

- Kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilaksanakan sesuai

dengan kontrak,

- Kuantitas dan kualitas keluaran (Output) dari pelaksanaan

pekerjaan konstruksi sesuai dengan spesifikasi teknis dan

gambar yang ditetapkan dalam kontrak,

- Pembayaran hasil pekerjaan sesuai dengan prestasi pekerjaan,

- Jika terjadi perubahan pekerjaan, perubahan jangka waktu

pelaksanaan pekerjaan, penyesuaian harga, keadaan kahar atau

pemutusan kontrak, dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam

kontrak.

2. Waktu Pelaksanaan:

Audit mulai dilaksanakan pada saat PPK menyerahkan lokasi

pekerjaan kepada penyedia barang/jasa. Prosedur audit

dilaksanakan pada saat proses sedang berlangsung (Audit atas

Proses/AP) dan/atau segera setelah proses selesai (Audit atas Output

/AO).

3. Prosedur Audit

No. Tahapan

Kegiatan Output Tujuan Prosedur Audit Ket

A. Penyerahan

Lokasi Kerja

BA Serah

Terima Lokasi

Kerja ( apakah

sesuai

ketentuan)

Untuk meyakinkan bahwa

lokasi kerja telah diserahkan

kepada penyedia.

AO

Page 129: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 192 -

No. Tahapan

Kegiatan Output Tujuan Prosedur Audit Ket

B. Penerbitan

Surat

Perintah

Mulai Kerja

(SPMK)

SPMK Untuk meyakinkan bahwa

penerbitan SPMK sesuai

ketentuan dan dapat dijadikan

acuan untuk memulai

pelaksanaan pekerjaan.

AO

C. Pemberian

Uang Muka

Dokumen

Pembayaran

dan Jaminan

Uang Muka

Untuk meyakinkan bahwa

pembayaran uang muka tepat

jumlah, tepat waktu dan tepat

penggunaan.

AO

D. Penyusunan

Program

Mutu

Program Mutu Untuk meyakinkan bahwa

pekerjaan dilaksanakan sesuai

dengan spesifikasi teknis yang

ditetapkan dalan kontrak

AP &

AO

E. Rapat

Persiapan

Pelaksanaan

Kontrak

Notulen Rapat Untuk meyakinkan bahwa telah

dilakukan rapat persiapan

pelaksanan kontrak dan adanya

kesepakatan materi rapat,

sesuai kontrak

AP &

AO

F. Mobilisasi Pelaksanaan

Mobilisasi

Untuk meyakinkan bahwa

mobilisasi telah dilaksanakan

tepat waktu dan materinya

sesuai kontrak

AP

G. Pemeriksaan

Bersama

(Lokasi Kerja)

Berita Acara

Pemeriksaan

Bersama

Untuk meyakinkan bahwa

kondisi lokasi kerja sesuai

dengan kondisi yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan

kontrak dan perubahan kontrak

sesuai kondisi lokasi kerja (jika

ada).

AP

H. Pengendalian Kontrak

H.1 Pemantauan

Pelaksanaan

Pekerjaan

BA Rapat

Pemantauan,

dan

Pernyataan

Tertulis

Keputusan

Pengawas

Untuk meyakinkan bahwa telah

dilakukan rapat pemantauan

pelaksanaan pekerjaan dan

adanya keputusan pengawas

yang relevan dengan

permasalahan.

AP &

AO

H.2 Perubahan

Kegiatan

Addendum

Kontrak

Untuk meyakinkan bahwa

perubahan kegiatan pekerjaan

sesuai kontrak, dan

prosedurnya sesuai ketentuan.

AO

H.3 Penilaian

Kemajuan

Pelaksanaan

Pekerjaan

Laporan

Kemajuan

Hasil

Pekerjaan

Untuk meyakinkan bahwa

kemajuan pelaksanaan

pekerjaan yang disepakati oleh

Penyedia dan PPK telah sesuai

dengan kemajuan fisik

AP &

AO

Page 130: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 193 -

No. Tahapan

Kegiatan Output Tujuan Prosedur Audit Ket

dilapangan dan sesuai dengan

spesifikasi teknis yang

ditetapkan dalam kontrak

I. Pembayaran

Prestasi

Pekerjaan

SPM Untuk meyakinkan bahwa

pembayaran prestasi pekerjaan

tidak melebihi kemajuan

pekerjaan yang telah

dilaksanakan

AO

J. Perpanjanga

n Waktu

Pelaksanaan

Pekerjaan

Addendum Untuk meyakinkan bahwa

perpanjangan waktu

pelaksanaan diberikan sesuai

ketentuan dalam kontrak.

AO

K. Pembayaran

Hasil

Pekerjaaan

SPM Untuk meyakinkan bahwa :

pembayaran hasil pekerjaan

dilakukan setelah pekerjaan

selesai, yang dilaksanakan

sesuai dengan kontrak

diterimanya jaminan

pemeliharaan atau retensi

telah diperhitungkan dengan

uang muka, pajak, ganti

rugi,denda (bila ada)

perhitungan denda, ganti

rugi sesuai dengan kontrak.

AO

L. Penyesuaian

Harga

Addendedum

Penyesuaian

Harga

Untuk meyakinkan bahwa

penyesuaian harga sesuai

dengan kontrak

AO

M. Keadaan

Kahar

Addendum

Kontrak

(perpanjangan

waktu

pelaksanaan/

tambahan

biaya

pelaksanaan)

atau

Penghentian

Untuk meyakinkan bahwa

keadaan kahar sesuai dengan

keadaan yang ditetapkan dalam

kontrak dan keadaan kahar

berdasarkan keputusan

instansi yang berwenang

AO

N. Pemutusan

Kontrak

Surat

Pemutusan

Kontrak

Untuk meyakinkan bahwa

pemutusan kontrak disebabkan

oleh hal yang disepakati dalam

kontrak dan jika pemutusan

kontrak dilakukan oleh

Penyedia, PPK telah melakukan

pemutusan kontrak sesuai

ketentuan

AO

Page 131: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 194 -

4. Titik Kritis

Titik kritis pada tahap pelaksanaan kontrak dapat terjadi pada

tahap-tahap tertentu, antara lain :

1) Dalam tahap penyerahan lokasi kerja tidak dilakukan

pemeriksaan lapangan bersama terhadap lokasi kerja sebelum

lokasi kerja diserahkan pada penyedia dan tidak dibuatnya

Berita Acara Penyerahan lokasi kerja;

2) Pada tahap rapat persiapan pelaksanaan kontrak, yaitu tidak

dilaksanakannya rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan

penyedia pekerjaan konstruksi tidak menyerahkan program

mutu.

3) Tahapan pemberian uang muka dimana pembayaran uang muka

tidak didasarkan pada klausal pembayaran uang muka dalam

kontrak;

4) Tahap Penyusunan Program Mutu, dimana PPK tidak

melakukan penilaian atas hasil pekerjaan dalam hal mutu dan

kemajuan fisik pekerjaan;

5) Perubahan pelaksanaan pekerjaan di lapangan tidak didukung

dengan perubahan kontrak/adendum oleh PPK ;

6) Kesalahan dalam realisasi pembayaran prestasi pekerjaan,

diantaranya:

a) Realisasi pembayaran melebihi kemajuan fisik pekerjaan;

b) Realisasi pembayaran tidak sesuai dengan pekerjaan yang

terpasang;

c) Realisasi pembayaran tidak disertai laporan kemajuan hasil

pekerjaan.

7) Pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan

kontrak seperti volume pekerjaan yang tidak sesuai kontrak,

kualitas pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dalam

kontrak/ kualitas pekerjaan rendah, dan penyelesaian pekerjaan

terlambat;

8) Pembayaran hasil pekerjaan tidak sesuai klausal kontak atau

tidak sesuai ketentuan seperti pekerjaan belum selesai 100%

tetapi pembayaran diberikan sebesar 100%;

9) Adanya kolusi antara penyedia, PPK, dan Panitia/Pejabat

Penerima Hasil Pekerjaan untuk merubah kuantitas dan kualitas

pekerjaan dalam rangka KKN.

Page 132: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 195 -

10) Tahapan Pemutusan Kontrak, dimana baik penyedia maupun

PPK tidak melakukan pemutusan kontrak meskipun terjadi

kondisi yang memenuhi syarat untuk dilakukannya pemutusan

kontrak seperti penyimpangan terhadap pasal 1266 dan 1267

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

B. PROGRAM AUDIT

Berikut contoh audit program atas tahap pelaksanaan kontrak. Tim audit

harus mengembangkan prosedur dalam audit program tersebut

dengan mempertimbangkan kebutuhan di lapangan pada saat

pelaksanaan audit.

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

A. Penyerahan Lokasi Kerja

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa lokasi

kerja yang diserahkan kepada

Penyedia tidak bermasalah dan

bukti kepemilikannya tidak

dalam sengketa serta tidak

bermasalah terkait hukum adat.

Prosedur Audit :

1. Dapatkan Berita Acara

Penyerahan Lokasi Kerja dan teliti

kebenaran dan keabsahan Berita

Acara tersebut;

2. Lakukan peninjauan lokasi ke

lapangan;

3. Pastikan bahwa lokasi kerja yang

diserahkan tidak bermasalah

(misalnya tanah bermasalah dan

bukti kepemilikannya tidak

dalam sengketa serta tidak

bermasalah terkait hukum adat);

4. Teliti bukti kepemilikan dan luas

lokasi kerja yang tertera dalam

bukti kepemilikan tersebut untuk

memastikan bahwa lokasi

tersebut tidak bermasalah

kepemilikannya dan memadai

untuk pelaksanaan pekerjaan

konstruksi;

Page 133: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 196 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

5. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

B. Penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

penerbitan SPMK sesuai

ketentuan dan dapat dijadikan

acuan untuk memulai

pelaksanaan pekerjaan.

Prosedur Audit :

1. Dapatkan dokumen SPMK dan

tanda terima SPMK tersebut dari

Penyedia;

2. Teliti apakah SPMK diterbitkan

setelah tanggal Berita Acara

Penyerahan Lokasi Kerja;

3. Teliti tanggal penerbitan SPMK

dan bandingkan apakah tanggal

penerbitan tsb melebihi/tidak

dari 14 hari kalender setelah

tanggal kontrak. Bila melebihi 14

hari setelah tanggal kontrak,

tanyakan penyebabnya kepada

PPK;

4. Teliti apakah SPMK telah

mencantumkan saat paling

lambat pelaksanaan kontrak.

Bila SPMK tidak mencantumkan

saat paling lambat pelaksanaan

kontrak, tanyakan penyebabnya

kepada PPK;

5. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

C. Pemberian Uang Muka

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa uang

muka dibayarkan tepat jumlah,

tepat waktu dan sesuai prosedur.

Prosedur Audit :

1. Dapatkan surat permohonan

uang muka dari Penyedia,

jaminan uang muka, dan SPP

pemberian uang muka;

Page 134: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 197 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

2. Teliti surat permohonan uang

muka apakah telah disertai

dengan rencana penggunaan

uang muka dan jumlahnya telah

sesuai dengan kontrak;

Catatan:

Uang muka dapat diberikan

kepada penyedia Barang/Jasa

untuk:

a. mobilisasi alat dan tenaga

kerja

b. pembayaran uang tanda jadi

kepada pemasok

barang/material; dan atau

c. persiapan teknis lain yang

diperlukan bagi pelaksanaan

pengadaan barang/jasa.

Uang muka dapat diberikan

kepada penyedia barang/jasa

dengan ketentuan:

a. PPK menyetujui rencana

penggunaan uang muka yang

diajukan oleh Penyedia

Barang/Jasa;

b. Untuk usaha kecil, uang

muka dapat diberikan paling

tinggi 30% dari nilai kontrak;

c. Untuk usaha non kecil dan

penyedia jasa konsultansi,

uang muka dapat diberikan

paling tinggi 20% dari nilai

kontrak;

d. Untuk kontrak tahun jamak

uang muka dapat diberikan :

- 15% dari total nilai kontrak

pengecualian dilakukan

persetujuan Menteri

Keuangan;

3. Bandingkan tanggal pengajuan

SPP uang muka dengan tanggal

penerimaan jaminan uang muka

dari penyedia. Teliti apakah

tanggal pengajuan SPP tidak

melebihi dari 7 hari setelah

tanggal penerimaan jaminan

uang muka;

Page 135: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 198 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

4. Dapatkan jaminan uang muka,

teliti dan pastikan bahwa :

- besarnya jaminan uang muka

sama dengan jumlah uang

muka yang diberikan;

- masa berlakunya sejak

tanggal persetujuan

pemberian uang muka sampai

dengan penyerahan pertama

pekerjaan;

jaminan uang muka dapat

diterbitkan oleh Bank Umum/

Asuransi bersifat mudah

dicairkan dan tidak bersyarat

(unconditional) untuk paket

pekerjaan sampai dengan lima

puluh miliar, sedangkan untuk

paket pekerjaan di atas lima

puluh miliar diterbitkan oleh

bank umum bersifat mudah

dicairkan dan tidak bersyarat

(unconditional).

5. Dapatkan jawaban klarifikasi

tertulis dari PPK mengenai

keabsahan jaminan uang muka

terutama mengenai kepastian

pencairan jaminan uang muka

bila terjadi wanprestasi;

6. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

D. Penyusunan Program Mutu

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

pekerjaan telah memenuhi

spesifikasi teknis yang yang

ditetapkan dalam kontrak.

Prosedur Audit :

1. Dapatkan rencana kegiatan

program mutu dan jadwal

pelaksanaannya serta pedoman

atau langkah kerja yang akan

dilakukan dalam rangka program

mutu kepada PPK;

Page 136: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 199 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

2. Dapatkan penjelasan kepada PPK

kegiatan program mutu yang

penting/berpengaruh terhadap

mutu pekerjaan konstruksi;

3. Lakukan pengamatan program

mutu penting yang dilakukan

Pengawas Pekerjaan, apakah

kegiatan program dilakukan

sesuai dengan prosedur, jika

tidak sesuai prosedur sampaikan

kepada PPK, untuk ditindak

lanjuti;

4. Lakukan pengamatan perbaikan

yang dilakukan Penyedia untuk

memastikan bahwa perbaikan

hasil program mutu penting telah

dilakukan;

5. Dapatkan seluruh kegiatan

program mutu yang telah

dilakukan dan teliti apakah

semua rencana program mutu

telah dilaksanakan, jika terdapat

kegiatan program mutu yang

tidak dilaksanakan dapatkan

penjelasan dari PPK;

6. Dapatkan seluruh hasil program

mutu yang telah dilaksanakan

disertai data pendukungnya

(misalnya sampel/benda uji mutu

laboratorium lapangan serta hasil

uji laboratoriumnya), dan

dapatkan daftar hasil program

mutu yang memerlukan

perbaikan;

7. Pastikan bahwa semua hasil

program yang memerlukan

perbaikan, telah disampaikan

secara tertulis kepada Penyedia

dan ditetapkan batas waktu

perbaikannya;

8. Dapatkan daftar hasil program

yang telah diperbaiki oleh

Penyedia, bandingkan dengan

daftar hasil pengawasan yang

harus diperbaiki, untuk

memastikan bahwa semua hasil

Page 137: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 200 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

program telah dilaksanakan

perbaikannya oleh Penyedia;

9. Jika terdapat hasil program yang

belum diperbaiki sampai dengan

batas waktu yang ditetapkan,

teliti apakah PPK telah

melakukan tindakan sesuai

dengan ketentuan yang telah

diatur dalam kontrak;

10. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

E. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa telah

dilakukan rapat persiapan

pelaksanaan kontrak dan adanya

kesepakatan materi rapat sesuai

kesepakatan dalam kontrak.

Prosedur Audit:

1. Dapatkan jadwal/undangan

rapat persiapan pelaksanaan

kontrak, dan teliti bahwa rapat

persiapan pelaksanaan kontrak

dilaksanakan paling lambat tujuh

hari setelah diterbitkannya

SPMK;

2. Amati setiap pelaksanaan rapat

persiapan pelaksanaan kontrak,

dan pastikan bahwa Penyedia

telah menyerahkan program

mutu sesuai kontrak, dihadiri

oleh PPK, Penyedia, unsur

perencana, unsur pengawas, dan

telah dilakukan pembahasan

serta kesepakatan materi rapat

antara lain meliputi program

mutu, organisasi kerja, tata cara

pengaturan pelaksanaan

pekerjaan, jadwal pengadaan

bahan/material, mobilisasi

peralatan dan penyusunan

rencana pemeriksaan lokasi

pekerjaan;

Page 138: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 201 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

3. Dapatkan Notulen/Berita Acara

Rapat Persiapan Pelaksanaan

Kontrak, dan pastikan bahwa Isi

Notulen/Berita Acara tersebut

telah sesuai dengan hasil

pengamatan;

4. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

F. Mobilisasi

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

mobilisasi telah dilaksanakan

tepat waktu dan materinya sesuai

kontrak.

Prosedur Audit :

1. Lakukan konfirmasi kepada PPK

bahwa tidak ada perubahan

jadwal mobilisasi;

2. Cek apakah mobilisasi

dilaksanakan paling lambat 30

hari sejak SPMK terbit;

3. Teliti kembali klausul kontrak

mengenai peralatan, personil,

kantor di lokasi kerja, gudang

bahan/material dan persiapan

lainnya yang harus

dikerjakan/disediakan Penyedia

pada saat mobilisasi;

4. Lakukan pengamatan

pelaksanaan mobilisasi, dan

pastikan bahwa mobilisasi

dilaksanakan sesuai item yang

ditetapkan dalam kontrak;

5. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

G. Pemeriksaan Bersama (Lokasi Kerja)

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

kondisi lokasi kerja sesuai

dengan kondisi yang dibutuhkan

dalam pelaksanaan kontrak.

Page 139: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 202 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

Prosedur Audit :

1. Lakukan pemeriksaan bersama

lokasi kerja dengan didampingi

Tim Teknis/Tenaga Ahli;

2. Lakukan pengukuran dan

pemeriksaan detail kondisi lokasi

pekerjaan;

3. Dapatkan Berita Acara

Pemeriksaan bersama, jika

terdapat perbedaan sampaikan

kepada PPK untuk ditindak

lanjuti;

4. Jika hasil pengukuran dan

pemeriksaan detail kondisi lokasi

pekerjaan dapat mengakibatkan

perubahan volume pekerjaan,

dan nilai kontrak, tanyakan

kepada PPK apakah telah

dilakukan negosiasi volume dan

harga yang mengacu pada

kontrak awal serta pengaruhnya

terhadap jangka waktu

pelaksanaan pekerjaan;

5. Dapatkan berita acara negosiasi

perubahan volume dan harga

pekerjaan untuk memastikan

bahwa hasil negosiasi volume dan

harga dituangkan dalam Berita

Acara;

6. Bila ada addendum kontrak,

dapatkan addendum kontrak,

dan analisa apakah telah

mengacu Berita Acara Negosiasi

volume dan Harga;

7. Dapatkan gambar perubahan

pekerjaan, dan pastikan bahwa

gambar tersebut telah sesuai

dengan addendum kontrak dan

telah ditandatangani oleh

Pengawas pekerjaan;

8. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

Page 140: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 203 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

H. PENGENDALIAN KONTRAK

H1. Pemantauan Pelaksanaan Pekerjaan

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

konsultan pengawas atau

konsultan manajemen konstruksi

telah melakukan pemantauan

pelaksanaan pekerjaan dengan

maksimal.

Prosedur Audit :

1. Tanyakan kepada PPK mengenai

jadwal pelaksanaan rapat

pemantauan dan informasikan

kepada PPK bahwa auditor akan

menghadiri rapat tersebut;

2. Pada saat pelaksanaan rapat

pemantauan, amati apakah

pelaksanaan rapat pemantauan

telah dihadiri oleh Pengawas

Pekerjaan dan Penyedia;

3. Amati apakah Rapat Pemantauan

membahas tentang:

- Perkembangan pekerjaan;

- Perencanaan atas sisa

pekerjaan;

- Rencana tindak lanjut atas

peringatan dini;

- Hal-hal yang bersifat teknis

yang perlu pengawasan tinggi.

4. Apabila tidak terdapat

pembahasan materi peringatan

dini, konfirmasikan kepada

Penyedia apakah memang tidak

ada peringatan dini yang perlu

disampaikan kepada Pengawas

Pekerjaan;

5. Dapatkan Berita Acara Rapat

Pemantauan Pelaksanaan

Pekerjaan dan teliti apakah

materi yang dibahas dalam rapat

telah dimasukkan dalam Berita

Acara;

6. Konfirmasikan kepada peserta

rapat pemantauan apakah telah

menerima Berita Acara Hasil

Pemantauan;

Page 141: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 204 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

7. Tanyakan kepada Pengawas

apakah seluruh permasalahan

yang tertuang dalam BA

Pemantauan Pelaksanaan

Pekerjaan telah diambil

keputusan melalui pernyataan

tertulis. Dapatkan pernyataan

tertulis tersebut dan tanyakan

apakah keputusan tersebut telah

disampaikan kepada semua

pihak yang menghadiri rapat;

8. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

H2. Perubahan Kegiatan Pekerjaan

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

perubahan kegiatan pekerjaan

dan prosedurnya sesuai kontrak.

Prosedur Audit

1. Bila terdapat perubahan kegiatan

pekerjaan, dapatkan surat

perintah perubahan secara

tertulis dari PPK kepada

penyedia, Berita Acara Negosiasi

teknis dan harga, adendum

kontrak, Surat PA/KPA tentang

pembentukan Panitia/Pejabat

Peneliti Pelaksanaan Kontrak;

2. Teliti surat peritah perubahan

secara tertulis PPK untuk

memastikan bahwa perubahan

pekerjaan telah sesuai dengan

hasil penelitian Panitia/Pejabat

Peneliti Pelaksanaan Kontrak,

dan SSUK;

3. Jika perubahan pekerjaan

merupakan pekerjaan tambah,

pastikan bahwa pekerjaan

tambah tersebut belum

tercantum dalam kontrak dan

memang pekerjaan yang

diperlukan untuk menyelesaikan

seluruh pekerjaan, tersedianya

anggaranuntuk pekerjaan

tambah serta nilainya tidak

melebihi 10% dari nilai kontrak

awal;

Page 142: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 205 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

4. Bandingkan BA negosiasi teknis

dan harga, dengan kontrak awal

untuk memastikan bahwa

negosiasi teknis dan harga telah

mengacu pada kontrak awal;

5. Bandingkan addendum kontrak

dengan BA negosiasi teknis dan

harga, untuk memastikan bahwa

addendum kontrak dibuat

berdasarkan hasil negosiasi

teknis dan harga;

6. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

H.3 Penilaian Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan

Tujuan Audit:

Untuk meyakinkan bahwa

kemajuan pelaksanaan pekerjaan

yang disepakati oleh Penyedia

dan PPK telah sesuai dengan

kemajuan fisik dilapangan dan

sesuai dengan spesifikasi teknis

yang ditetapkan dalam kontrak.

Prosedur Audit

1. Dapatkan laporan kemajuan hasil

pekerjaan, kurva S, laporan hasil

pemantauan, laporan hasil

program mutu, laporan harian/

mingguan/bulanan kepada PPK,

dan addendum kontrak (bila ada);

2. Teliti laporan kemajuan hasil

pekerjaan apakah telah sesuai

dengan kontrak /addendum

kontrak (rincian kegiatan, harga

satuan, kebenaran perhitungan,

perhitungan bobot pekerjaan, %

kemajuan fisik);

3. Bandingkan laporan kemajuan

pekerjaan dengan jadwal

pelaksanaan pekerjaan, laporan

bulanan /mingguan/harian,

lakukan analisa dan teliti Kurva S

jika terdapat perbedaan

kemajuan pekerjaan antara

rencana dengan realisasi teliti

perbedaan tersebut dan dapatkan

Page 143: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 206 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

penjelasan kepada

PPK/Pengawas Pekerjaan;

4. Bandingkan laporan kemajuan

pekerjaan dengan kemajuan

pekerjaan yang diungkapkan

pada BA Rapat Pemantauan

Pelaksanaan Pekerjaan, jika

terdapat perbedaan teliti

perbedaan tersebut, dan

dapatkan penjelasan kepada

PPK/Pengawas Pekerjaan;

5. Dapatkan data kemajuan fisik

pekerjaan yang disubkontrakan,

dan pastikan bahwa pekerjaan

yang disub kontrakan sesuai

dengan kontrak. Dapatkan

penjelasan perbedaan kepada

PPK ( bila ada);

6. Lakukan peninjauan kelokasi

pekerjaan, untuk memastikan

bahwa kemajuan fisik telah

sesuai dengan kemajuan

pekerjaan yang terpasang;

7. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

I. Pembayaran Prestasi Pekerjaan

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

pembayaran pekerjaan tidak

melebihi prestasi pekerjaan yang

telah dilaksanakan.

Prosedur Audit :

1. Dapatkan dokumen permintaan

pembayaran dari Penyedia;

2. Teliti permintaan pembayaran

prestasi pekerjaan dari Penyedia,

pastikan bahwa :

- jumlah tagihan sesuai dengan

klausula dalam kontrak;

- prestasi pekerjaan yang

diajukan tidak lebih dari

prestasi pekerjaan yang telah

disepakati oleh Penyedia dan

PPK;,

Page 144: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 207 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

- dilampirkan dokumen

pembayaran kepada sub

Kontraktor atas pekerjaan yang

terpasang.

3. Teliti bukti pembayaran kepada

sub kontraktor bahwa pekerjaan

sub kontraktor telah terpasang

sesuai dengan hasil pemeriksaan

dilapangan;

4. Jika ada pembayaran uang muka

pastikan bahwa pembayaran

prestasi pekerjaan telah

dikurangi dengan angsuran uang

muka, denda atau ganti rugi (jika

ada) serta pajak;

5. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

J. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

perpanjangan waktu pelaksanaan

diberikan sesuai ketentuan dalam

kontrak.

Prosedur Audit :

1. Dapatkan usulan perpanjangan

yang diajukan secara tertulis oleh

Penyedia beserta dokumen

pendukungnya;

2. Dapatkan hasil penelitian PPK

atas usulan perpanjangan waktu

pelaksanaan yang diajukan oleh

Penyedia, untuk mengetahui

alasan perpanjangan atau

penolakannya;

3. Teliti alasan diterima/ditolaknya

perpanjangan, dengan dokumen

pendukungnya untuk

memastikan bahwa alasan

perpanjangan/penolakan

tersebut sesuai dengan kontrak

dan telusuri alasan pengajuan

perpanjangan ke laporan harian,

untuk memastikan kesesuaian

Page 145: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 208 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

alasan dengan kondisi yang

dilaporkan dalam laporan harian;

4. Jika keterlambatan tersebut,

karena peristiwa konpensasi,

teliti peringatan dini yang

disampaikan Penyedia untuk

memastikan bahwa Penyedia

telah menyampaikan peringatan

dini terkait peristiwa konpensasi

yang di klaim Penyedia;

5. Dapatkan persetujuan

perpanjangan oleh PPK, dan teliti

tanggal surat persetujuan

tersebut, untuk memastikan

bahwa persetujuan perpanjangan

pelaksanaan pekerjaan tersebut

tidak lebih dari 21 hari setelah

Penyedia meminta perpanjangan;

6. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

K. Pembayaran Hasil Pekerjaan

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa :

- pembayaran hasil pekerjaan

dilakukan setelah pekerjaan

selesai, yang dilaksanakan

sesuai dengan kontrak;

- diterimanya jaminan

pemeliharaan atau retensi;

- telah diperhitungkan dengan

uang muka, pajak, ganti rugi,

denda (bila ada);

- perhitungan denda, ganti rugi

sesuai dengan kontrak.

Prosedur Audit :

1. Dapatkan permintaan

pembayaran hasil pekerjaan oleh

Penyedia dan Berita Acara

Penyerahan Pertama Pekerjaan

kepada PPK;

2. Teliti permintaan jumlah

permintaan pembayaran tersebut

apakah telah sesuai dengan

kontrak;

Page 146: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 209 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

3. Jika jumlah permitaan

pembayaran 100 % maka :

- Dapatkan jaminan

pemeliharaan;

- Teliti masa berlaku jaminan

pemeliharaan yaitu sejak

tanggal serah terima pertama

sampai dengan tanggal

penyerahan akhir pekerjaan,

dan besarnya 5 % dari nilai

kontrak;

- Pastikan bahwa jaminan

pemeliharaan diterbitkan oleh

Bank Umum/Perusahaan

Penjaminan/ Perusahaan

Asuransi, bersifat mudah

dicairkan dan tidak bersyarat

(unconditional) untuk paket

pekerjaan sampai dengan lima

puluh miliar dan untuk paket

pekerjaan di atas lima puluh

miliar, jaminan pemeliharaan

diterbitkan oleh Bank Umum

bersifat mudah dicairkan dan

tidak bersyarat

(unconditional);

- Dapatkan jawaban klarifikasi

tertulis dari PPK mengenai

keabsahan jaminan

pemeliharaan terutama

mengenai kepastian pencairan

jaminan pemeliharaan bila

terjadi wanprestasi;

- Dapatkan SPP yang diajukan

PPK kepada Pejabat

Penandatangan SPM, dan

teliti tanggal penerbitan SPP

sesuai dengan kesepakatan

dalam kontrak (paling lambat

7 hari pengajuan permintaan

pembayaran);

- Pastikan jumlah yang akan

dibayarkan sebesar 100 % dan

telah dipotong uang muka,

pajak, denda (jika ada) atau

telah diperhitungkan ganti

rugi (jika ada).

Page 147: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 210 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

Jika Penyedia dikenakan denda :

- Teliti alasan dan dokumen

pendukungnya untuk

memastikan bahwa

keterlambatan tersebut

semata-mata karena

kesalahan penyedia;

- Teliti perhitungan denda yang

kenakan kepada Penyedia

untuk memastikan bahwa

perhitungan denda telah

sesuai dengan kontrak.

Jika Penyedia mengajukan klaim

ganti rugi karena peristiwa

kompensasi :

- Teliti alasan dan dokumen

pendukungnya untuk

memastikan bahwa

keterlambatan tersebut

karena peristiwa kompensasi;

- Dapatkan data penunjang dan

perhitungan kompensasi yang

diajukan oleh Penyedia

kepada PPK, teliti data

tersebut untuk memastikan

bahwa data dan perhitungan

tersebut merupakan kerugian

akibat peristiwa kompensasi;

- Teliti peringatan dini yang

disampaikan Penyedia untuk

memastikan bahwa Penyedia

telah menyampaikan

peringatan dini terkait

peristiwa kompensasi yang di

klaim Penyedia;

- Teliti apakah kerugian atas

peristiwa kompensasi tersebut

dibebankan kepada PPK atau

kepada negara/daerah dan

analisis apakah pembebanan

tersebut telah tepat.

Page 148: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 211 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

4. Jika jumlah pemintaan

pembayaran 95 % dari nilai

kontrak maka :

- Dapatkan SPP yang diajukan

PPK kepada Pejabat

Penandatangan SPM, dan

teliti tanggal penerbitan SPP

sesuai dengan kesepakatan

dalam kontrak (paling lambat

7 hari pengajuan permintaan

pembayaran);

- yang akan dibayarkan 95 %

dari nilai kontrak dan telah

dipotong uang muka, pajak,

denda (jika ada) atau telah

diperhitungkan ganti rugi (jika

ada);

- Jika ada denda yang

dikenakann kepada Penyedia

atau klaim ganti rugi dari

Penyedia lihat audit program

denda dan ganti rugi.

5. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

L. Penyesuaian Harga

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

penyesuaian harga sesuai

ketentuan dalam kontrak

Prosedur Audit

1. Teliti kembali kontrak yang

ditanda tangani untuk

memastikan bahwa kontrak yang

ditandatangani adalah kontrak

harga satuan, kontrak tahun

jamak dan bukan pekerjaan

dengan harga satuan timpang;

2. Teliti kembali dokumen

pengadaan untuk memastikan

bahwa tata cara perhitungan

penyesuaian harga telah

dicantumkan dengan jelas dalam

dokumen tersebut;

3. Dapatkan perhitungan

penyesuaian harga yang diajukan

oleh penyedia beserta data-

Page 149: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 212 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

datanya (termasuk indeks

penyesuaian harga bagi

komponen pekerjaan yang

berasal dari luar negeri, bila ada);

4. Teliti perhitungan penyesuaian

harga yang diajukan penyedia

dan pastikan bahwa :

- perhitungan penyesuaian

harga dimulai pada bulan ke

13 (tiga belas) sejak

pelaksanaan pekerjaan;

- penyesuaian harga satuan

tidak termasuk komponen

keuntungan dan biaya

operasional sebagaimana

tercantum dalam dokumen

penawaran;

- penyesuaian harga satuan

diberlakukan sesuai dengan

jadwal pelaksanaan yang

tercantum dalam kontrak

awal/addendum kontrak;

- penyesuaian harga satuan

komponen pekerjaan yang

berasal dari luar negeri

menggunakan indeks

penyesuaian harga dari negara

asal barang tersebut;

- Kontrak yang terlambat

pelaksanaannya disebabkan

oleh kesalahan Penyedia,

diberlakukan penyesuaian

harga berdasarkan indeks

harga terendah antara jadwal

awal dengan jadwal realisasi

pekerjaan.

5. Teliti rumusan penyesuaian

harga satuan, apakah telah

sesuai dengan klausul kontrak

dan tepat perhitungannya;

6. Teliti rumusan penyesuaian nilai

kontrak, apakah telah sesuai

dengan klausul kontrak dan tepat

perhitungannya;

Page 150: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 213 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

7. Dapatkan tagihan, teliti tagihan

penyesuaian harga yang diajukan

oleh PPK, apakah telah sesuai

dengan kontrak;

8. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

M. Keadaan Kahar

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

keadaan kahar sesuai dengan

keadaan yang ditetapkan dalam

kontrak dan keadaan kahar

berdasarkan keputusan instansi

yang berwenang.

Prosedur Audit :

1. Dapatkan informasi dan data

mengenai :

- surat pemberitahuan dari

Penyedia tentang terjadinya

keadaan kahar;

- salinan pernyataan keadaan

kahar yang dikeluarkan oleh

pihak/instansi yang

berwenang sesuai ketentuan

perundang-undangan;

- addendum akibat keadaan

kahar,

2. Teliti tanggal surat

pemberitahuan tersebut, dan

bandingkan dengan tanggal

terjadinya keadaan kahar serta

pastikan bahwa tanggal surat

pemberitahuan tersebut tidak

melebihi 14 hari kalender sejak

terjadinya keadaan kahar;

3. Teliti keadaan kahar yang

diungkapkan dalam surat

pemberitahuan, apakah sesuai

dengan keadaan kahar yang

disepakati dalam kontrak dan

sesuai ketentuan yang ada, jika

berbeda dapatkan penjelasan

perbedaan tersebut kepada PPK;

Page 151: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 214 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

4. Teliti addendum kontrak akibat

keadaan kahar, apakah

pekerjaan dihentikan sementara,

dilanjutkan, atau dihentikan dan

dapatkan penjelasan

pertimbangannya;

1) Jika akibat keadaan kahar

pekerjaan dihentikan sementara:

Teliti addendum kontrak, dan

pastikan bahwa perpanjangan

masa pelaksanaan kontrak, tidak

melebihi masa terjadinya

keadaan kahar. Jika melebihi

masa keadaan kahar, dapatkan

penjelasan penyebabnya kepada

PPK;

2) Jika akibat keadaan kahar PPK

tetap memerintahkan pekerjaan

dilaksanakan :

- Teliti addendum kontrak, dan

buat rincian biaya-biaya yang

harus dikeluarkan PPK, untuk

melaksanakan pekerjaan dalam

masa keadaan kahar;

- Dapatkan dasar pertimbangan

penetapan biaya yang harus

dikeluarkan PPK untuk

melaksanakan pekerjaan dalam

masa keadaan kahar, dan teliti

dasar pertimbangan tersebut

apakah telah memadai;

- Dapatkan laporan harian,

minggguan atau bulanan pada

keadaan kahar dan teliti biaya

tambahan yang terkait

pekerjaan tersebut untuk

memastikan bahwa biaya

tambahan adalah biaya yang

dikeluarkan pada masa

keadaan kahar dan biaya

tersebut sesuai dengan

addendum kontrak;

3) Jika keadaan kahar berakibat

kontrak pekerjaan dihentikan :

Page 152: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 215 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

- Lakukan pemeriksaan prestasi

pekerjaan yang diajukan

Penyedia sesuai prosedur audit

poin I mengenai penilaian

kemajuan pelaksanaan

pekerjaan;

- Dapatkan hasil inventarisasi

bahan/perlengkapan yang

dilakukan oleh

Pengawas/Penyedia dan biaya

langsungpembongkaran,

demobilisasi peralatan dan

personil;

- Lakukan peninjauan

kelapangan untuk memastikan

kesesuaian hasil inventarisasi

Pengawas/Penyedia dengan

keadaan di lapangan;

- Teliti kesesuaian kuantitas

bahan dan perlengkapan hasil

inventarisasi dengan kuantitas

yang tercantum dalam kontrak

dan kesesuaian harga

bahan/perlengkapan yang

diperhitungkan dengan harga

yang ditetapkan dalam kontrak.

Jika terdapat perbedaan,

dapatkan penjelasan kepada

PPK;

5. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

N. Pemutusan Kontrak

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

pemutusan kontrak disebabkan

oleh hal yang disepakati dalam

kontrak dan jika pemutusan

kontrak dilakukan oleh Penyedia,

PPK telah melakukan tindakan

sesuai ketentuan;

Prosedur Audit :

1. Dapatka surat pemutusan

kontrak dari PPK dan teliti

penyebab dilakukannya

pemutusan kontrak;

Page 153: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 216 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

2. Dapatkan data-data pendukung

penyebab pemutusan kontrak,

untuk memastikan ketepatan

penyebab diputuskannya

kontrak;

3. Teliti apakah pemutusan kontrak

secara sepihak oleh PPK

dilakukan apabila:

- Kebutuhan Barang/Jasa tidak

dapat ditunda melebihi batas

berakhirnya Kontrak;

- Berdasarkan penelitian PPK,

Penyedia Barang/Jasa tidak

akan mampu menyelesaikan

keseluruhan pekerjaan

walaupun diberikan

kesempatan sampai dengan

50 (lima puluh) hari kalender

sejak masa berakhirnya

pelaksanaan pekerjaan untuk

menyelesaikan pekerjaan;

- Setelah diberikan kesempatan

menyelesaikanpekerjaan

sampai dengan 50 (lima

puluh) hari kalender sejak

masa berakhirnya

pelaksanaan pekerjaan,

Penyedia Barang/Jasa tidak

dapa menyelesaikan

pekerjaan;

- Penyedia Barang/Jasa

lalai/cidera janji dalam

melaksanakan kewajibannya

dan tidak memperbaiki

kelalaiannya dalam jangka

waktuyang telah ditetapkan;

- Penyedia Barang/Jasa

terbukti melakukan

KKN,kecurangan, dan/atau

pemalsuan dalam proses

Pengadaan yang diputuskan

oleh instansi yang berwenang;

dan/atau

- Pengaduan tentang

penyimpangan

prosedur,dugaan KKN,

dan/atau pelanggaran

persaingan sehat dalam

Page 154: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 217 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa dinyatakan

benar oleh instansi yang

berwenang.

4. Cek apakah PPK memberikan

kesempatan kepada Penyedia

Barang/Jasa menyelesaikan

pekerjaan sampai dengan 50

(lima puluh) hari kalender dan

dapat melampaui Tahun

Anggaran, sejak masa

berakhirnya pelaksanaan

pekerjaan sebagaimana

dimaksud pada point 3b dan 3c;

5. Jika pemutusan kontrak, karena

kesalahan Penyedia, apakah PPK

telah melakukan :

- Pencairan jaminan

pelaksanaan;

- Pencairan jaminan uang muka

atau sisa uang muka harus

dilunasi oleh penyedia;

- Penyedia membayar denda

keterlambatan; dan/atau

- Penyedia dimasukkan dalam

Daftar Hitam.

6. Jika pemutusan kontrak

dilakukan karena adanya

pengaduan tentang

penyimpangan prosedur, dugaan

KKN dan/atau pelanggaran

persaingan sehat dalam

pelaksanaan pengadaan, teliti

dokumen pendukungnya untuk

memastikan bahwa dokumen

pendukung pemutusan kontrak

karena kesalahan PPK telah

cukup;

7. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

Page 155: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 218 -

C. DAFTAR UJI HASIL AUDIT

Berikut contoh daftar uji hasil audit atas tahap pelaksanaan kontrak. Tim

audit perlu menyesuaikan daftar uji tersebut sesuai dengan kebutuhan di

lapangan.

Daftar uji ini digunakan sebagai media untuk membuat simpulan hasil

audit atas prosedur audit yang telah dilaksanakan. Apabila hasil uji

menyatakan “tidak”, berarti terdapat indikasi adanya penyimpangan yang

harus dirumuskan penyebabnya berdasarkan prosedur audit yang

dilakukan.

Kolom “Keterangan” apabila memerlukan penjelasan lebih lanjut, dapat

dituangkan dalam kertas kerja tersendiri.

Petunjuk : beri tanda pada kotak jawaban yang sesuai.

No. Uraian Hasil Uji Ket.

A. Penyerahan Lokasi Kerja

1. Telah dilakukan pemeriksaan lapangan bersama

lokasi kerja, sebelum diserahkan kepada

Penyedia;

Ya Tidak

2. Hasil pemeriksaan dan penyerahan dituangkan

dalam Berita Acara Penyerahan Lokasi Kerja; Ya Tidak

3. PPK telah menyerahkan seluruh lokasi kerja yang

dibutuhkan kepada penyedia; Ya Tidak

4. Dalam pemeriksaan lapangan bersama tidak

ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan

perubahan isi kontrak;

Ya Tidak

5. Jika terjadi perubahan isi kontrak, telah

dituangkan dalam addendum, dan addendum

tersebut sesuai dengan kondisi lapangan;

Ya Tidak

6. Lokasi yang diserahkan telah jelas

kepemilikannya dan tidak dalam sengketa; Ya Tidak

7. Buat simpulan dan rekomendasi.

B. Penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

1. SPMK diterbitkan setelah lokasi kerja diserahkan

kepada Penyedia; Ya Tidak

2. SPMK diterbitkan selambat-lambatnya 14 (empat

belas) hari kalender sejak tanggal

penandatanganan Kontrak;

Ya Tidak

3. Dalam SPMK telah mencantumkan saat paling

lambat dimulainya pelaksanaan kontrak olah

penyedia;

Ya Tidak

4. SPMK telah diterima Penyedia; Ya Tidak

Page 156: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 219 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

5. Buat simpulan dan rekomendasi.

C. Pemberian Uang Muka

1. Pembayaran uang muka didasarkan pada

klausul pembayaran uang muka dalam kontrak; Ya Tidak

2. Uang muka diberikan berdasarkan permohonan

yang diajukan Penyedia secara tertulis kepada

PPK;

Ya Tidak

3. Permohonan pemberian uang muka disertai

dengan rencana penggunaan uang muka untuk :

- mobilisasi alat; Ya Tidak

- tenaga kerja; Ya Tidak

- pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok

barang/material; dan/atau; Ya Tidak

- persiapan teknis lain yang diperlukan bagi

pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. Ya Tidak

4. Besaran uang muka yang diberikan:

- Untuk Penyedia usaha kecil 30 % dari nilai

kontrak Ya Tidak

- untuk non kecil 20 % dari nilai kontrak untuk

usaha non kecil; Ya Tidak

Untuk kontrak tahun jamak 15% (lima belas

perseratus) dari nilai Kontrak, pengecualian

dilakukan melalui persetujuan Menteri

Keuangan;

Ya Tidak

5. PPK mengajukan surat permintaan pembayaran

(SPP) kepada Pejabat Penandatangan Surat

Perintah Membayar uang muka setelah menerima

jaminan uang muka;

Ya Tidak

6. SPP diajukan tidak melebihi tujuh hari setelah

jaminan uang muka diterima; Ya Tidak

7. Jaminan Uang Muka yang diterima PPK dalam

rangka pemberian uang muka nilainya 100%

(seratus perseratus) dari besarnya uang muka;

Ya Tidak

8. Masa berlakunya Jaminan Uang Muka sekurang-

kurangnya sejak tanggal persetujuan pemberian

uang muka sampai dengan tanggal penyerahan

pertama pekerjaan (PHO);

Ya Tidak

9. Jaminan uang muka yang diterima telah

memenuhi persyaratan sebagai berikut :

- PPK telah melakukan klarifikasi tertulis

terhadap keabsahan Jaminan yang diterima; Ya Tidak

- Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh Bank

Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan

Asuransi, bersifat mudah dicairkan dan tidak

bersyarat (unconditional);

Ya Tidak

Page 157: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 220 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

10. Buat simpulan dan rekomendasi.

D. Penyusunan Progam Mutu

1. PPK melakukan penilaian atas hasil pekerjaan

dilakukan terhadap program mutu dan kemajuan

fisik pekerjaan;

Ya Tidak

2. PPK dapat memerintahkan penyedia untuk

menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu,

serta menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh

PPK atau Pengawas Pekerjaan mengandung

Cacat Mutu;

Ya Tidak

3. Setiap cacat mutu yang ditemukan PPK, segera

diberitahukan secara tertulis kepada penyedia; Ya Tidak

4. Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan

cacat mutu selama masa kontrak dan masa

pemeliharaan;

Ya Tidak

5. Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu

dalam jangka waktu yang ditentukan, PPK dapat

melakukan langkah-langkah sesuai dengan

klasul yang diatur dalam kontrak,

Ya Tidak

6 Buat simpulan dan rekomendasi.

E. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak

1. Rapat persiapan pelaksanaan kontrak

dilaksanakan tidak lebih dari tujuh hari setelah

diterbitkannya SPMK;

Ya Tidak

2. Penyedia Pekerjaan Konstruksi telah

menyerahkan Program mutu pada persiapan

pelaksanaan kontrak;

Ya Tidak

3. Program mutu yang diserahkan Penyedia berisi :

- informasi mengenai pekerjaan yang akan

dilaksanakan; Ya Tidak

- organisasi kerja penyedia; Ya Tidak

- jadwal pelaksanaan pekerjaan; Ya Tidak

- prosedur pelaksanaan pekerjaan; Ya Tidak

- prosedur instruksi kerja. Ya Tidak

4. Peserta yang mengikuti rapat persiapan meliputi:

- PPK; Ya Tidak

- Penyedia; Ya Tidak

- Unsur perencana; Ya Tidak

- Unsur pengawasan. Ya Tidak

Page 158: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 221 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

5. Hal yang disepakati dalam rapat persiapan

pelaksanaan kontrak meliputi :

- program mutu; Ya Tidak

- organisasi kerja; Ya Tidak

- tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan; Ya Tidak

- jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi

peralatan dan; Ya Tidak

- penyusunan rencana pemeriksaan lokasi

pekerjaan. Ya Tidak

6. Buat simpulan dan rekomendasi.

F. Mobilisasi

1. Pelaksanaan mobilisasi dilaksanakan paling

lambat 30 hari sejak SPMK terbit; Ya Tidak

2. Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup

pekerjaan, yaitu:

- mendatangkan peralatan-peralatan terkait

yang diperlukan dalam pelaksanaan

pekerjaan;

Ya Tidak

- mempersiapkan fasilitas seperti kantor,

rumah, gedung laboratorium,bengkel, gudang,

dan sebagainya dan/atau;

Ya Tidak

- mendatangkan personil-personil. Ya Tidak

3. Buat simpulan dan rekomendasi.

G. Pemeriksaan Bersama (Lokasi Kerja)

1. Perlu dilakukan pemeriksaan bersama; Ya Tidak

2. PPK bersama sama dengan penyedia melakukan

pemeriksaan lokasi pekerjaan bersama, dengan

melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail

kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap rencana

mata pembayaran;

Ya Tidak

3. Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam

Berita Acara; Ya Tidak

4. Berita Acara Pemeriksaan bersama telah

menggambarkan hasil sesuai dengan kondisi

lokasi kerja;

Ya Tidak

5. Lokasi kerja telah sesuai dengan pekerjaan

konstruksi yang tetapkan dalam kontrak; Ya Tidak

6. Jika poin 5 jawabannya tidak, penyesuaian

volume, teknis, dan pengaruhnya tehadap jangka

waktu penyelesaian pekerjaan telah dituangkan

dalam addendum kontrak;

Ya Tidak

Page 159: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 222 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

7. Buat simpulan dan rekomendasi.

H. PENGENDALIAN KONTRAK

H.1 Pemantauan Pelaksanaan Pekerjaan

1. Telah diselenggarakan rapat pemantauan untuk

membahas perkembangan pekerjaan; Ya Tidak

2. Rapat pemantauan dihadiri oleh Pengawas

pekerjaan dan penyedia; Ya Tidak

3. Rapat pemantauan diselenggarakan untuk

membahas:

- perkembangan pekerjaan; Ya Tidak

- perencanaan atas sisa pekerjaan; Ya Tidak

- untuk menindaklanjuti peringatan dini. Ya Tidak

4. Jika tidak membahas peringatan dini, apakah

karena tidak ada peringatan dini dari Penyedia; Ya Tidak

5. Hasil rapat pemantauan telah dituangkan oleh

Pengawas Pekerjaan dalam berita acara rapat

pemantauan;

Ya Tidak

6. Berita acara rapat diserahkan kepada PPK dan

pihak-pihak yang menghadiri rapat; Ya Tidak

7. Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu

diputuskan, Pengawas Pekerjaan dapat

memutuskan baik dalam rapat atau setelah rapat

melalui pernyataan tertulis kepada semua pihak

yang menghadiri rapat;

Ya Tidak

8. Buat simpulan dan rekomendasi

H.2. Perubahan Kegiatan Pekerjaan

1. Untuk kepentingan pemeriksaan, PA/KPA telah

membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan

Kontrak atas usul PPK;

Ya Tidak

2. PPK bersama penyedia dapat melakukan

perubahan Kontrak yang meliputi antara lain :

- menambah atau mengurangi volume

pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak; Ya Tidak

- mengurangi atau menambah jenis pekerjaan; Ya Tidak

- mengubah spesifikasi teknis dan gambar

pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lokasi

pekerjaan; dan/atau;

Ya Tidak

- melaksanakan pekerjaan tambah yang belum

tercantum dalam Kontrak yang diperlukan

untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan

sesuai lingkup kontrak;

Ya Tidak

Page 160: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 223 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

- pekerjaan tambah harus mempertimbangkan

tersedianya anggaran dan paling tinggi 10%

(sepuluh perseratus) dari nilai Kontrak awal.

Ya Tidak

3. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK

secara tertulis kepada penyedia; Ya Tidak

4. Negosiasi teknis dan harga yang dilakukan

mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam

Kontrak awal;

Ya Tidak

5. Hasil negosiasi dituangkan dalam Berita acara

sebagai dasar penyusunan adendum Kontrak; Ya Tidak

6. Buat simpulan dan rekomendasi.

H.3 Penilaian Kemajuaan Pelaksanaan Pekerjaan

1. Penyedia telah menyampaikan laporan

kemajuan hasil pekerjaan; Ya Tidak

2. Laporan kemajuan hasil pekerjaan telah

diverifikasi PPK; Ya Tidak

3. Kemajuan hasil pekerjaan yang dilaporkan telah

sesuai dengan kemajuan pekerjaan fisik

dilapangan;

Ya Tidak

4. Spesifikasi teknis hasil pekerjaan yang

terpasang telah sesuai dengan kontrak; Ya Tidak

5. Buat simpulan dan rekomendasi.

I. Pembayaran Prestasi Pekerjaan

1. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai

laporan kemajuan hasil pekerjaan; Ya Tidak

2. Untuk Kontrak yang mempunyai subkontrak,

permintaan pembayaran telah dilengkapi bukti

pembayaran kepada seluruh sub penyedia sesuai

dengan prestasi pekerjaan;

Ya Tidak

3. Pembayaran penyedia kepada sub kontraktor

telah sesuai dengan pekerjaan yang terpasang; Ya Tidak

4. Pembayaran dilakukan dengan sistem termin

sesuai ketentuan dalam Dokumen Kontrak; Ya Tidak

5. Pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang

telah terpasang, tidak termasuk bahan/material

dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan;

Ya Tidak

6. Pembayaran termin telah dipotong angsuran

uang muka, denda(bila ada); Ya Tidak

7. Buat simpulan dan rekomendasi.

J. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan

1. PPK melakukan penelitian usulan tertulis

perpanjangan waktu penyelesaian kontrak oleh

Penyedia;

Ya Tidak

Page 161: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 224 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

2. Perpanjangan waktu pelaksanaan kontrak telah

berdasarkan pertimbangan yang layak dan wajar

oleh PPK, karena :

- pekerjaan tambah; Ya Tidak

- perubahan disain; Ya Tidak

- keterlambatan yang disebabkan oleh PPK; Ya Tidak

- masalah yang timbul diluar kendali penyedia;

dan/atau; Ya Tidak

- Keadaan Kahar. Ya Tidak

3. Penyedia telah memberikan peringatan dini akan

terjadi keterlambatan dan telah bekerja sama

untuk mencegah keterlambatan;

Ya Tidak

4. PPK telah menetapkan ada tidaknya

perpanjangan, dalam jangka waktu 21 (dua

puluh satu) hari setelah penyedia meminta

perpanjangan;

Ya Tidak

5. Penetapan ada/tidak perpanjangan pelaksanaan

dinyatakan secara tertulis; Ya Tidak

6. Buat simpulan dan rekomendasi.

K. Pembayaran Hasil Pekerjaan

1. Pembayaran terakhir dilakukan setelah :

- Pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus); Ya Tidak

- Berita acara penyerahan pertama pekerjaan

diterbitkan. Ya Tidak

2. Pembayaran yang dilakukan sebesar 95%

(sembilan puluh lima perseratus) dari nilai

kontrak, sedangkan yang 5% (lima perseratus)

merupakan retensi selama masa pemeliharaan;

Ya Tidak

3. Pembayaran yang dilakukan sebesar 100%

(seratus perseratus) dari nilai kontrak dan

penyedia harus menyerahkan Jaminan

Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari

nilai kontrak;

Ya Tidak

4. Masa berlaku jaminan pemeliharaan sejak

tanggal serah terima pertama sampai dengan

tanggal penyerahan akhir pekerjaan;

Ya Tidak

5. Telah dipotong denda (jika ada), pajak,uang

muka dan ganti rugi (jika ada); Ya Tidak

6. Terdapat peristiwa kompensasi yang

mengharuskan PPK memberikan kompensasi

berupa perpanjangan waktu pelaksanaan

kontrak atau ganti rugi;

Ya Tidak

Page 162: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 225 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

7. Pembayaran ganti rugi kepada penyedia (jika ada)

sesuai kontrak; Ya Tidak

8. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dan

ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika

berdasarkan data penunjang dan perhitungan

kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada

PPK,telah dapat dibuktikan kerugian nyata

akibat Peristiwa Kompensasi;

Ya Tidak

9. Penyedia telah memberikan peringatan dini akan

terjadi pengeluaran biaya tambahan dan telah

bekerja sama untuk mencegah pengeluaran biaya

tambahan;

Ya Tidak

10. Besarnya denda, pajak, uang muka sesuai

dengan kontrak; Ya Tidak

11. Jika pekerjaan tidak selesaikarena kesalahan

atau kelalaian penyedia maka penyedia

dikenakan denda;

Ya Tidak

12. Besarnya denda 1/1000 dari sisa harga bagian

kontrak yang belum dikerjakan, bila pekerjaan

yang telah dilaksanakan dapat berfungsi;

Ya Tidak

13. Jika pekerjaan yang telah dilaksanakan belum

berfungsi, besarnya denda 1/1000 dari harga

kontrak;

Ya Tidak

14. Buat simpulan dan rekomendasi.

L. Penyesuaian Harga

1. Kontrak yang ditandatangani adalah bukan

Kontrak Tahun Tunggal dan Kontrak Lump Sum

serta bukan pekerjaan dengan Harga Satuan

timpang;

Ya Tidak

2. Tata cara perhitungan penyesuaian harga telah

dicantumkan dengan jelas dalam dokumen

pengadaan;

Ya Tidak

3. Penyesuaian harga diberlakukan mulai bulan ke-

13 (tigabelas) sejak pelaksanaan pekerjaan; Ya Tidak

4. Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh

kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen

keuntungan dan biaya operasional sebagaimana

tercantum dalam penawaran;

Ya Tidak

5. Penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai

dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum

dalam kontrak awal/adendum kontrak;

Ya Tidak

6. Penyesuaian harga satuan bagi komponen

pekerjaan yang berasal dari luar negeri,

menggunakan indeks penyesuaian harga dari

negara asal barang tersebut;

Ya Tidak

Page 163: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 226 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

7. Jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru

sebagai akibat adanya adendum kontrak dapat

diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13

(tiga belas) sejak addendum kontrak tersebut

ditandatangani;

Ya Tidak

8. Kontrak yang terlambat pelaksanaannya

disebabkan oleh kesalahan Penyedia

barang/Jasa diberlakukan penyesuaian harga

berdasarkan indeks harga terendah antara

jadwal awal dengan jadwal realisasi pekerjaan;

Ya Tidak

9. Rumusan penyesuaian harga satuan telah sesuai

dengan klausul kontrak; Ya Tidak

10. Rumusan penyesuaian nilai kontrak telah sesuai

dengan klausul kontrak; Ya Tidak

11. Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh

PPK, apabila penyedia telah mengajukan tagihan

disertai perhitungan dan data-data;

Ya Tidak

12. Penyedia dapat mengajukan secara berkala

selambat-lambatnya setiap 6 (enam) bulan; Ya Tidak

13. Buat simpulan dan rekomendasi.

M . Keadaan Kahar

1. Penyedia Barang/Jasa memberitahukan tentang

terjadinya Keadaan Kahar kepada PPK secara

tertulis;

Ya Tidak

2. Surat pemberitahuan didibuat dalam waktu

paling lambat 14 (empat belas) hari kalender

sejak terjadinya Keadaan Kahar;

Ya Tidak

3. Surat pemberitahuan keadaan kahar disertai

salinan pernyataan keadaan kahar yang

dikeluarkan oleh pihak/instansi yang berwenang

sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan;

Ya Tidak

4. Keadaan kahar telah sesuai dengan kesepakatan

yang dituangkan dalam kontrak:

- Jika akibat keadaan kahar pekerjaan

dihentikan sementara:

Perpanjangan masa kontrak sama dengan

terhentinya masa kontrak akibat keadaan

kahar;

Ya Tidak

- Jika akibat keadaan kahar PPK tetap

memerintahkan pekerjaan dilaksanakan :

Jika selama masa Keadaan Kahar PPK

memerintahkan secara tertulis kepada

Penyedia untuk meneruskan pekerjaan

Ya Tidak

Page 164: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 227 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

sedapat mungkin maka Penyedia berhak

untuk menerima pembayaran sebagaimana

ditentukan dalam Kontrak dan mendapat

penggantian biaya yang wajar sesuai dengan

yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam

situasi demikian;

5. Pengaruh keadaan kahar, telah dituangkan

dalam perubahan kontrak; Ya Tidak

6. Penggantian biaya telah diatur dalam suatu

addendum kontrak; Ya Tidak

Jika keadaan kahar berakibat kontrak pekerjaan

dihentikan :

Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib

membayar kepada penyedia sesuai dengan

prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:

- Biaya langsung pengadaan Bahan dan

Perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan dan

Perlengkapan ini harus diserahkan oleh

Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya

menjadi hak milik PPK;

Ya Tidak

- Biaya langsung pembongkaran dan

demobilisasi Hasil Pekerjaan Sementara dan

Peralatan;

Ya Tidak

- Biaya langsung demobilisasi Personil. Ya Tidak

7. Buat simpulan dan rekomendasi.

N. Pemutusan Kontrak

1. Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak

penyedia atau pihak PPK; Ya Tidak

2. Pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK

telah sesuai dengan pasal 93 Perpres 4/2015; Ya Tidak

3. Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata,pemutusan

Kontrak melalui pemberitahuan tertulis dapat

dilakukan apabila:

- Penyedia lalai/cidera janji dalam

melaksanakan kewajibannya dan tidak

memperbaiki kelalaiannya dalam jangka

waktu yang telah ditetapkan;

Ya Tidak

- Penyedia tanpa persetujuan Pengawas

Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan

pekerjaan;

Ya Tidak

- Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28

(dua puluh delapan) hari dan penghentian ini

tidak tercantum dalam program mutu serta

tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;

Ya Tidak

Page 165: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 228 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

- Penyedia berada dalam keadaan pailit; Ya Tidak

- Penyedia selama Masa Kontrak gagal

memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu

yang ditetapkan oleh PPK;

Ya Tidak

- Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan

Jaminan Pelaksanaan; Ya Tidak

- Denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan

akibat kesalahan penyedia sudah melampaui

5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak dan

PPK menilai bahwa Penyedia tidak akan

sanggup menyelesaikan sisa pekerjaan;

Ya Tidak

- Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia

untuk menunda pelaksanaan atau kelanjutan

pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik

selama 28 (dua puluh delapan) hari;

Ya Tidak

- PPK tidak menerbitkan SPP untuk

pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan

yang disepakati sebagaimana tercantum

dalam SSKK;

Ya Tidak

- Penyedia terbukti melakukan KKN,

kecurangan dan/atau pemalsuan dalam

proses Pengadaan yang diputuskan oleh

instansi yang berwenang; dan/atau

pengaduan tentang penyimpangan prosedur,

dugaan KKN dan/atau;

Ya Tidak

- Pelanggaran persaingan sehat dalam

pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar

oleh instansi yang berwenang.

Ya Tidak

4. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena

kesalahan penyedia:

- Jaminan Pelaksanaan dicairkan; Ya Tidak

- Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia

atau Jaminan Uang Muka dicairkan, Ya Tidak

- Penyedia membayar denda; dan/atau Ya Tidak

- Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam. Ya Tidak

5. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena

PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan

KKN dan/atau pelanggararan persaingan sehat

dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK

dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

Ya Tidak

6. Buat simpulan dan rekomendasi.

Page 166: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 229 -

BAB III

SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN KONSTRUKSI

Audit atas serah terima hasil pekerjaan konstruksi dimulai dari saat

penyerahan pertama (PHO) sampai dengan pekerjaan konstruksi dinyatakan

selesai (FHO).

A. SKEMA AUDIT

1. Tujuan Umum:

Untuk memastikan bahwa hasil pekerjaan konstruksi telah selesai sesuai

kontrak dan telah diserahkan kepada PPK/PA/KPA sesuai ketentuan

2. Waktu Pelaksanaan

Audit mulai dari saat penyerahan hasil pekerjaan konstruksi ke PPK

(PHO). Pelaksanaan prosedur audit dapat dilakukan pada saat proses

sedang berlangsung (Audit atas Proses/AP) dan/atau segera setelah

proses selesai (Audit atas Output /AO).

3. Prosedur Audit

No. Tahapan Kegiatan Output Tujuan Prosedur Audit Ket

A. Serah Terima

Pertama Pekerjaan

(Provisional Hand

Over/PHO)

Berita Acara

Serah Terima

Pekerjaan

Untuk meyakinkan bahwa

pekerjaan konstruksi telah

selesai dilaksanakan

sesuai dengan kontrak.

AP&AO

B. Serah Terima

Akhir Pekerjaan

(Final Hand

Over/FHO)

Berita Acara

Serah Terima

Akhir Pekerjaan

Untuk meyakinkan bahwa

hasil pekerjaan setelah

masa pemeliharaan telah

sesuai dengan kontrak

AP&AO

C. Pengembalian

Retensi atau

Jaminan

Pemeliharaan.

Dokumen

Pembayaran

Retensi/Pengem

balian Jaminan

Pemeliharaan

Untuk meyakinkan bahwa

pengembalian retensi atau

jaminan pemeliharaan

dilakukan setelah

Penyedia menyelesaikan

semua kewajibannya.

AO

D. Penyerahan hasil

pekerjaan

konstruksi ke

pada PA/KPA

Berita Acara

Serah Terima

Hasil Pekerjaan

Konstruksi

Memastikan bahwa hasil

pekerjaan konstruksi

sudah diserahkan kepada

PA/KPA

AO

[DDY1]

E. Pencatatan hasil

pengadaan

kontrak

konstruksi

Daftar aset tetap Memastikan bahwa barang

sudah dimasukkan ke

dalam daftar aset tetap

AO

[DDY2]

Page 167: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 230 -

4. Titik Kritis

Titik kritis pada tahap serah terima hasil pekerjaan konstruksi antara

lain

1) Pekerjaan konstruksi telah selesai belum diserahterimakan kepada

PPK dan/atau PA/KPA dengan dibuatkan BA Serah Terima.

2) Hasil pekerjaan konstruksi yang diserahkan tidak sesuai kontrak.

3) Pengembalian Retensi /Jaminan Pemeliharaan dilakukan sebelum

proses serahterima FHO tuntas.

4) Barang hasil pengadaan belum dimasukkan ke dalam daftar aset

tetap.

B. PROGRAM AUDIT

Berikut contoh audit program atas tahap serah terima hasil pekerjaan

konstruksi. Tim audit harus mengembangkan prosedur dalam audit program

tersebut dengan mempertimbangkan kebutuhan di lapangan pada saat

pelaksanaan audit.

No. Uraian

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

A. Serah Terima Pertama Pekerjaan ( Provisional Hand Over/PHO)

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

pekerjaan konstruksi telah

selesai dilaksanakan sesuai

dengan kontrak.

Prosedur Audit :

1. Jika Penyedia telah

mengajukan penyerahan hasil

pekerjaan, dapatkan surat

permintaan penyerahan hasil

pekerjaan tersebut dan laporan

kemajuan hasil pekerjaan;

2. Teliti tingkat penyelesaian

pekerjaan konstruksi yang

diungkapkan dalam laporan

kemajuan pelaksanaan

pekejaan yang telah mencapai

100%;

Page 168: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 231 -

No. Uraian

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

3. Lakukan Pengujian

pembayaran atas prestasi

pekerjaan 100% dan

kualitas/spesifikasi/volume

pekerjaan sesuai kontrak

sebagaimana yang dilakukan

pada Pengujian Prosedur

Pembayaran Prestasi huruf K.

4. Dapatkan laporan

mingguan/bulanan dari PPK

serta kemajuan pekerjaan hasil

pemantauan dan pengawasan

program mutu yang dilakukan

PPK, dan lakukan penelaahan

untuk memastikan

berdasarkan data-data

tersebut pekerjaan telah

selesai 100 %;

5. Jika hasil penelaahan terdapat

bagian pekerjaan yang

mempunyai indikasi belum

selesai, indentifikasi bagian

pekerjaan tersebut untuk

diprioritaskan pada saat

dilakukan pemeriksaan fisik;

6. Dapatkan informasi dari

Panitia/Pejabat Penerima Hasil

Pekerjaan, apakah telah

mempunyai pedoman/standar

operating procedures (SOP)

untuk melakukan

pemeriksaan, jika tidak

langkah apa yang akan

dilakukan dalam pemeriksaan

hasil pekerjaan;

7. Teliti langkah-langkah

pemeriksaan yang akan yang

dilakukan Tim/Panitia

Penerima Hasil Pekerjaan

dalam melakukan

pemeriksaan, jika terdapat

kelemahan lengkapi langkah

pemeriksaan oleh auditor;

8. Dapatkan jadwal pemeriksaan

fisik /pengujian yang akan

dilakukan Panitia/Pejabat

penerima hasil pekerjaan;

Page 169: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 232 -

No. Uraian

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

9. Lakukan pengamatan atas

pemeriksaan/pengujian yang

dilakukan oleh Panitia/Pejabat

Penerima Hasil Pekerjaan

apakah telah sesuai dengan

pedoman pemeriksaan/

standar operating procedures

(SOP) yang telah ditetapkan,

jika tidak sesuai telaah

kemungkinaan dampaknya,

jika berpengaruh terhadap

mutu, prestasi pekerjaan dan

harga sampaikan kepada PPK

untuk dilakukan pemeriksaan

dan pengujian;

10. Dapatkan hasil

pemeriksaan/pengujian yang

dilakukan oleh Panitia/pejabat

Penerima Hasil Pekerjaan, dan

teliti apakah telah sesuai

dengan pengamatan yang telah

dilakukan;

11. Jika hasil pemeriksaan

terdapat pekerjaan kurang

atau cacat mutu, dapatkan

informasi apakah PPK telah

memerintahkan Penyedia

untuk memperbaiki pekerjaan

kurang atau cacat mutu

tersebut;

12.

Jika telah dilakukan perbaikan

lakukan peninjauan untuk

memastikan perbaikan telah

dilakukan;

13. Dapatkan Berita Acara Serah

Terima Pekerjaan dari Penyedia

kepada Panitia/pejabat

Penerima Hasil Pekerjaan;

14.

Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

Page 170: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 233 -

No. Uraian

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

B. Serah Terima Akhir Pekerjaan (Final Hand Over/FHO)

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

hasil pekerjaan setelah masa

pemeliharaan telah sesuai

dengan kontrak.

Prosedur Audit :

1. Dapatkan surat permintaan

penyerahan akhir dari

Penyedia kepada PPK;

2. Teliti permohonan penyerahan

akhir tersebut apakah telah

melalui masa pemeliharaan

sebagaimana diatur dalam

syarat-syarat khusus kontrak,

jika tidak sesuai dengan

kontrak sampaikan kepada

PPK untuk menindak

lanjutinya;

3. Dapatkan hasil-hasil

pemeriksaan yang telah

dilakukan oleh Panitia/Pejabat

Penerima Hasil Pekerjaan

(cacat mutu/pekerjaan

kurang), dan dapatkan serta

cek hasil–hasil pemeriksaan

perbaikan yang telah

dilakukan oleh Penyedia;

4. Analisa hasi-hasil perbaikan

yang telah dilakukan penyedia

apakah seluruh cacat

mutu/pekerjaan kurang telah

dilakukan perbaikan oleh

Penyedia (bandingkan dengan

foto-foto perbaikan bertanggal),

jika terdapat cacat

mutu/pekerjaan kurang yang

belum diperbaiki oleh

Penyedia, sampaikan kepada

PPK untuk memerintahkan

penyedia agar memperbaiki

pekerjaan kurang atau cacat

mutu untuk segera

memperbaikinya;

Page 171: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 234 -

No. Uraian

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

5. Lakukan pengamatan ke lokasi

pekerjaan, untuk memastikan

bahwa seluruh pekerjaan

kurang/cacat mutu telah

dilakukan perbaikan oleh

Penyedia;

6. Jika masih terdapat bagian

konstruksi yang tidak

berfungsi atau cacat mutu

sampaikan ke PPK untuk

memerintahkan Penyedia

memperbaiki pekerjaan yang

cacat mutu dan tidak berfungsi

tersebut;

7. Dapatkan Berita Acara Serah

Terima Akhir Pekerjaan dan

pastikan bahwa Berita Acara

telah ditandangani oleh

Penyedia, dan Panitia/Pejabat

Penerima hasil Pekerjaan;

8. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

C. Pengembalian Retensi atau Jaminan Pemeliharaan

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

pengembalian retensi atau

jaminan pemeliharaan

dilakukan setelah Penyedia

menyelesaikan semua

kewajibannya.

Prosedur Audit :

1. Dapatkan bukti-bukti

pembayaran yang dikeluarkan

PPK dalam rangka perbaikan

pekerjaan kurang/cacat mutu

yang terjadi (bila ada);

2. Dapatkatkan bukti

pengembalian jaminan

pemeliharaan/pengembalian

retensi kepada PPK;

3. Teliti jumlah pengembalian

jaminan pemeliharaan/retensi

setelah dikurangi pengeluaran

PPK pada masa pemeliharaan

dalam rangka perbaikan

Page 172: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 235 -

No. Uraian

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

pekerjaan kurang/cacat mutu

(bila ada);

4. Teliti tanggal pengembalian

uang muka/pengembalian

retensi/jaminan pemeliharaan,

dan pastikan bahwa tanggal

pengembalian uang

muka/retensi setelah PPK

menerima penyerahan akhir

pekerjaan (14 hari setelah

masa pemeliharaan);

5. Dapatkan informasi dari PPK

untuk memastikan Penyedia

telah menyerahkan pedoman

pengoperasian dan perawatan

serta dokumennya, dan piranti

lainnya sesuai SSKK;

6. Tuangkan dalam daftar uji,

buat simpulan dan penjelasan

atas jawaban dalam daftar uji;

7. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulanhasil audit.

D. Penyerahan Hasil Pekerjaan Konstruksi Kepada PA/KPA

Tujuan Audit:

Memastikan bahwa hasil

pekerjaan konstruksi sudah

diserahkan kepada PA/KPA

Prosedur Audit :

1. Peroleh Berita Acara serah

terima hasil pekerjaan

konstruksi dari PPK ke

PA/KPA;

2. Bandingkan Berita Acara serah

terima hasil pekerjaan

konstruksi dari PPK ke PA/KPA

dengan Berita Acara Serah

Terima Pekerjaan dari

Penyedia ke PPK.

3. Dapatkan dan Lakukan

Pengujian atas

Dokumen/Bukti Hasil

Pemeriksaan Pekerjaan oleh

PPK/Konsultan

Pengawas/Tenaga Ahli/Tim

Teknis ;

Page 173: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 236 -

No. Uraian

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

4. Dapatkan dan verifikasi

kelengkapan pendukung

Berita Acara Hasil

Pemeriksaan Administratif oleh

PjPHP/PPHP.

5. Lakukan peninjauan

lapangan/cek fisik untuk

meyakinkan kebenaran serah

terima hasil pekerjaan

konstruksi tersebut (jika

diperlukan);

6. Buat Berita Acara hasil

pemeriksaan fisik;

7. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit.

E. Pencatatan barang ke dalam daftar aset tetap

Tujuan Audit:

Memastikan bahwa barang

sudah dimasukkan ke dalam

daftar aset tetap

Prosedur Audit:

1. Peroleh daftar asset tetap dan

dokumen lain yang relevan;

2. Bandingkan barang dalam

Berita Acara serah terima hasil

pengadaan dengan daftar asset

tetap atau dokumen lain yang

relevan;

3. Yakinkan bahwa barang yang

telah diserahkan sudah

dimasukkan ke dalam daftar

asset tetap atau dokumen lain

yang relevan;

4. Buat simpulan hasil audit.

Page 174: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 237 -

C. DAFTAR UJI HASIL AUDIT

Berikut contoh daftar uji hasil audit atas tahap serah terima hasil

pekerjaan konstruksi. Tim audit perlu menyesuaikan daftar uji tersebut

sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Daftar uji ini digunakan sebagai media untuk membuat simpulan hasil

audit atas prosedur audit yang telah dilaksanakan. Apabila hasil uji

menyatakan “tidak”, berarti terdapat indikasi adanya penyimpangan yang

harus dirumuskan penyebabnya berdasarkan prosedur audit yang

dilakukan.

Kolom “Keterangan” apabila memerlukan penjelasan lebih lanjut, dapat

dituangkan dalam kertas kerja tersendiri.

Petunjuk : beri tanda pada kotak jawaban yang sesuai.

No. Uraian Hasil uji Ket.

A. Serah Terima Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO)

1. Penyerahan hasil pekerjaan berdasarkan

permintaan secara tertulis dari Penyedia

Pekerjaan Konstruksi;

Ya Tidak

2. Permintaan tersebut setelah pekerjaan selesai

100 %; Ya Tidak

3. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan

Pengadaan Barang/Jasa;

Ya Tidak

4. Melakukan pemeriksaan sesuai dengan

pedoman/SOP yang telah ditetapkan; Ya Tidak

5. Penyedia telah melaksanakan pekerjaan

konstruksi sesuai dengan ketentuan yang

tercantum dalam Kontrak dan gambar;

Ya Tidak

6. Apabila terdapat ketidaksesuaian dengan

kontrak (kekurangan - kekurangan dan/atau

cacat hasil pekerjaan), penyedia telah

memperbaiki/menyelesaikannya;

Ya Tidak

7. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

menerima hasil Pengadaan Barang/Jasa setelah

melalui pemeriksaan/pengujian;

Ya Tidak

8. PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan

setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan Kontrak dan diterima

oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan;

Ya Tidak

9. Buat simpulan dan rekomendasi.

Page 175: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 238 -

No. Uraian Hasil uji Ket.

B. Serah Terima Akhir Pekerjaan (Final Hand Over/FHO)

1. Penyerahan akhir pekerjaan dilaksanakan

berdasarkan permintaan tertulis dari penyedia; Ya Tidak

2. Permintaan penyerahan akhir setelah masa

pemeliharaan berakhir; Ya Tidak

3. Masa pemeliharaan telah ditentukan dalam

syarat-syarat khusus kontrak; Ya Tidak

4. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan telah

melakukan pemeriksaan/pengujian sebelum

menerima hasil pekerjaan konstruksi;

Ya Tidak

5. Penyedia telah memberikan petunjuk kepada

PPK tentang pedoman pengoperasian dan

perawatan sesuai dengan SSKK;

Ya Tidak

6. PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan

setelah penyedia melaksanakan semua

kewajibannya selama masa pemeliharaan

dengan baik;

Ya Tidak

7. Buat simpulan dan rekomendasi.

C. Pengembalian Retensi atau Jaminan Pemeliharaan

1. Apabila penyedia tidak melaksanakan

kewajiban pemeliharaan sebagaimana

mestinya, maka PPK berhak menggunakan

uang retensi untuk membiayai

perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan

Jaminan Pemeliharaan;

Ya Tidak

2. PPK wajib melakukan pembayaran sisa nilai

kontrak yang belum dibayar setelah PPK

menrima penyerahan akhir pekerjaan;

Ya Tidak

3. PPK wajib mengembalikan Jaminan

Pemeliharaan setelah PPK menerima

penyerahan akhir pekerjaan;

Ya Tidak

4. Buat simpulan dan rekomendasi.

D. Penyerahan Hasil Pekerjaan konstruksi kepada PA/KPA

1. PPK sudah menyerahkan hasil pekerjaan

konstruksi ke PA/KPA dengan membuat Berita

Acara serah terima;

Ya Tidak

2. Penyerahan dilakukan segera setelah serah

terima akhir barang/konstruksi dari penyedia

barang/jasa;

Ya Tidak

3. PA/KPA telah memerintahkan PjPHP/PPHP

untuk melakukan pemeriksaan administratif

dengan BA.

Ya Tidak

Page 176: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 239 -

No. Uraian Hasil uji Ket.

Penyerahan barang/konstruksi dilengkapi

dengan:

4. - Kontrak (beserta perubahannya jika ada); Ya Tidak

5. - Dokumen Perencanaan Penganggaran; Ya Tidak

6. Surat penetapan PPK, dokumen persiapan

pengadaan, dokumen pemilihan Penyedia Ya Tidak

7. Dokumen perencanaan pengadaan Ya Tidak

8. RUP/SIRUP Ya Tidak

9. Dokumen persiapan pengadaan Ya Tidak

10. Dokumen pemilihan Penyedia Ya Tidak

11. - Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan; Ya Tidak

12. - Berita Acara Serah Terima Pertama antara PPK

dengan Penyedia; Ya Tidak

13. - Berita Acara Serah Terima Pekerjaan antara PPK

dengan KPA; Ya Tidak

14. - Berita Acara Serah Terima Akhir antara

Penyedia dengan PPK; Ya Tidak

15. - Beritas Acara Pemeriksaan Adminstratif Ya Tidak

16. Spesifikasi pekerjaaan konstruksi dalam Berita

Acara serah terima hasil pekerjaan konstruksi

sama dengan spesifikasi dalam Berita Acara

Serah Terima Pekerjaan dari PPHP;

Ya Tidak

17. Volume hasil pekerjaan konstruksi dalam Berita

Acara serah terima hasil pekerjaan konstruksi

sama dengan volume dalam Berita Acara Serah

Terima Pekerjaan dari PPHP;

Ya Tidak

18. Lokasi hasil pekerjaan konstruksi sesuai

dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

dari PPHP;

Ya Tidak

19. Buat simpulan dan rekomendasi.

C. Pencatatan barang ke dalam daftar aset tetap

1. Barang telah masuk dalam asset tetap atau

dokumen lain yang relevan Ya Tidak

2. Barang hasil pengadaan dalam Berita Acara

serah terima hasil pengadaan sesuai dengan

yang di input dalam daftar asset tetap atau

dokumen lain yang relevan

Ya Tidak

3. Buat simpulan dan rekomendasi.

Page 177: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 240 -

BAGIAN VI

AUDIT ATAS PELAKSANAAN

KONTRAK JASA KONSULTANSI BADAN USAHA

BAB I PENANDATANGANAN KONTRAK

1. SKEMA AUDIT

a. Tujuan Umum:

1.1.1. Untuk meyakinkan bahwa penandatanganan kontrak

pengadaan jasa konsultasi telah dilakukan sesuai dengan

ketentuan.

b. Waktu Pelaksanaan:

1.2.1 Audit dilaksanakan atas tahapan penandatangan kontrak

setelah ditetapkannya pemenang seleksi namun sebelum

ditandatanganinya kontrak pengadaan jasa konsultansi.

c. Prosedur Audit

No Penandatangan

an Kontrak Output Tujuan Prosedur Audit Ket

A. Penyempurnaa

n rancangan

Kontrak

Kontrak yang

disempurna

kan

Untuk meyakinkan bahwa

kontrak yang

ditandatangani telah

disempurnakan oleh PPK.

AP

B. Substansi

Kontrak

Dokumen

Kontrak

Untuk meyakinkan bahwa

substansi kontrak sudah

sesuai dengan rancangan

kontrak dalam dokumen

pemilihan penyedia.

AP

C. Proses tanda

tangan kontrak

Kontrak Untuk meyakinkan bahwa

kontrak yang akan

ditandatangani PPK sesuai

dengan dokumen pemilihan

penyedia jasa konsultansi.

AP

Catatan: AP (Audit atas Proses)

d. Titik Kritis Penandatangan kontrak

1.4.1. Titik kritis dalam proses penandatanganan kontrak yaitu :

a. Tidak diperkenankan melakukan perubahan secara

substansi sesuai dengan dokumen pemilihan kecuali

batas waktu penyelesaian pekerjaan yang melebihi tahun

anggaran.

b. Pengunduran diri calon penyedia yang ditunjuk dengan

alasan yang tidak jelas.

c. Klausul kontrak yang tidak disepakati oleh penyedia dan

PPK sehingga penandatangan kontrak batal.

Page 178: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 241 -

2. PROGRAM AUDIT

Berikut contoh audit program atas tahap penandatanganan kontrak jasa

konsultansi badan usaha. Tim audit harus mengembangkan prosedur

dalam audit program tersebut dengan mempertimbangkan kebutuhan di

lapangan pada saat pelaksanaan audit

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

A. Penyempurnaan Rancangan Kontrak

Tujuan Audit:

Untuk meyakinkan bahwa kontrak

yang akan ditandatangani PPK telah

sesuai dengan rancangan kontrak

seperti dalam dokumen pemilihan

pengadaan penyedia jasa

konsultansi.

Prosedur Audit:

1. Bandingkan Rancangan Kontrak

(dalam dokumen pemilihan penyedia

jasa konsultansi) dengan kontrak

yang akan ditandatangani PPK;

2. Lakukan pengecekan apakah PPK

dan Penyedia Jasa Konsultansi tidak

melakukan perubahan secara

subtansi atas kontrak;

3. Lakukan pengecekan apakah PPK

dan Penyedia Jasa konsultansi telah

melakukan pemeriksaan rancangan

kontrak atas subtansi, bahasa,

redaksional, angka dan huruf,

dengan membubuhi paraf pada tiap

lembar dokumen kontrak;

4. Peroleh surat penyerahan lokasi kerja

dan surat perintah mulai kerja

(SPMK);

5. Peroleh hasil penilaian oleh ahli

hukum atas kontrak jasa konsultansi

bernilai di atas Rp100 miliar ( jika ada

);

6. Untuk kontrak jasa konsultansi

tahun jamak dengan nilai lebih besar

dari Rp 10 miliar, dapatkan dokumen

persetujuan dari pejabat yang

berwenang (Menteri Keuangan);

7. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

Page 179: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 242 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

B. Substansi Kontrak

Tujuan Audit:

Untuk meyakinkan bahwa isi kontrak

telah sesuai dengan ketentuan.

Prosedur Audit:

1. Teliti substansi kontrak yang akan

ditandatangani apakah telah sesuai

dengan dokumen pemilihan;

2. Bandingkan tanggal penandatangan

kontrak dengan tanggal pada surat

penunjukan penyedia jasa

konsultansi;

3. Teliti apakah tanggal

penandatanganan kontrak tidak

mendahului tanggal surat

penunjukan penyedia jasa

konsultasi;

4. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

C. Proses Tanda Tangan kontrak

Tujuan Audit:

Untuk meyakinkan bahwa : Kontrak

yang akan ditandatangani oleh PPK

dan penyedia telah tersedia dananya

dan sudah sesuai dengan ketentuan.

Prosedur Audit:

1. Cek apakah kontrak yang telah

ditandatangani PPK telah tersedia

anggarannya dalam DPA/DIPA -

K/L/PD;

2. Cek tanggal kontrak tersebut,

apakah tanggal tersebut tidak

mendahului DIPA/DPA - K/L/PD ?

Apabila tanggal kontrak mendahului

tanggal pada dokumen DIPA/DPA –

K/L/PD, tanyakan penyebabnya;

3. Bandingkan tanggal yang tertera

dalam kontrak dengan SPPBJ,

apakah tanggal kontrak lebih awal

atau melebihi 14 hari setelah SPPBJ

terbit ?;

4. Dapatkan copy dokumen Jaminan

Uang Muka dan bandingkan apakah

tanggal diterimanya lebih awal dari

tanggal kontrak;

5. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

Page 180: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 243 -

3. DAFTAR UJI HASIL AUDIT

3.1. Berikut contoh daftar uji hasil audit atas tahap penandatanganan

kontrak jasa konsultansi badan usaha. Daftar uji ini sebagai alat

bantu untuk menguji kesesuaian proses PBJ dengan mengacu

pada probity requirement dan mengambil kesimpulan hasil audit

atas prosedur audit yang telah dilaksanakan dan dapat

dikembangkan sesuai dengan kondisi di lapangan.

3.2. Apabila hasil uji menyatakan “tidak”, berarti terdapat indikasi

adanya penyimpangan yang harus dirumuskan penyebabnya

berdasarkan prosedur audit yang dilakukan.

3.3. Kolom “Keterangan” apabila memerlukan penjelasan lebih lanjut

termasuk risiko fraud dalam PBJ, dapat dituangkan dalam kertas

kerja tersendiri.

Petunjuk : beri tanda pada kotak jawaban yang sesuai.

No. Uraian Hasil Uji Ket.

A. Kontrak

1. PPK telah melakukan penyempurnaan

terhadap kontrak yang akan

ditandatangani;

Ya Tidak

2. Tidak ada perubahan substansi kontrak

yang akan ditandatangani PPK dan

penyedia, dibandingkan dengan rancangan

kontrak;

Ya Tidak

3. Pelaksanaan surat perintah mulai kerja

tidak mendahului pelaksanaan pada

kontrak;

Ya Tidak

4. Rancangan kontrak jasa konsultansi tahun

jamak telah memperoleh persetujuan dari

pejabat yang berwenang:

- Menteri Keuangan untuk kontrak jasa

bernilai di atas Rp 10 Miliar; Ya Tidak

- Menteri/Pimpinan Lembaga yang

bersangkutan untuk jasa yang nilai

kontraknya sampai dengan Rp 10 miliar

untuk kegiatan: penanaman benih/bibit,

penghijauan, pelayanan perintis

laut/udara, makanan untuk narapidana

di Lembaga Pemasyarakatan, pengadaan

pita cukai, layanan pembuangan sampah

dan pengadaan jasa cleaning service;

Ya Tidak

- Kepala Daerah untuk kontrak tahun

jamak pada pemerintah daerah. Ya Tidak

5. PPK telah memeriksa konsep kontrak

meliputi:

Page 181: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 244 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

- Substansi; Ya Tidak

- Redaksional; Ya Tidak

- Angka dan huruf; Ya Tidak

- Paraf pada setiap lembar Dokumen

Kontrak. Ya Tidak

6. Penyedia telah memeriksa konsep kontrak

meliputi:

- Substansi; Ya Tidak

- Redaksional; Ya Tidak

- Angka dan huruf; Ya Tidak

- Paraf pada setiap lembar Dokumen

Kontrak. Ya Tidak

7. Buat simpulan dan rekomendasi.

B. Subtansi Kontrak minimal berisi:

1. Adanya pokok perjanjian; Ya Tidak

2. Uraian pembukaan :

- Judul kontrak; Ya Tidak

- Nomor kontrak; Ya Tidak

- Tanggal kontrak; Ya Tidak

- Para pihak dalam kontrak, termasuk

apabila penyedia jasa konsultansi

merupakan KSO/kemitraan.

Ya Tidak

- Latar belakang Ya Tidak

3. Isi, meliputi :

- Para pihak telah sepakat atas Pekerjaan

di kontrak; Ya Tidak

- Jangka waktu Pelaksanaan Pekerjaan; Ya Tidak

- Harga kontrak dalam angka; Ya Tidak

- Harga kontrak dalam huruf; Ya Tidak

- Sumber pembiayaan Ya Tidak

- Hak & Kewajiban para pihak; Ya Tidak

- Termijn & cara Pembayaran; Ya Tidak

- Ketentuan mengenai pemberdayaan

usaha mikro, kecil dan menengah; Ya Tidak

- Klausul kewajiban penggunaan produksi

dalam negeri; Ya Tidak

- Klausul pemutusan kontrak; Ya Tidak

- Klausul pemberian uang muka; Ya Tidak

- Dokumen-dokumen yang merupakan

satu-kesatuan dan bagian yang tidak

terpisahkan dari kontrak:

addendum Surat Perjanjian; Ya Tidak

pokok perjanjian; Ya Tidak

surat penawaran berikut daftar

kuantitas dan harga (apabila ada); Ya Tidak

syarat-syarat khusus kontrak; Ya Tidak

syarat-syarat umum kontrak; Ya Tidak

spesifikasi khusus; Ya Tidak

spesifikasi umum; Ya Tidak

Page 182: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 245 -

No. Uraian Hasil Uji Ket.

gambar-gambar; dan Ya Tidak

jaminan-jaminan, Ya Tidak

SPPBJ; Ya Tidak

BAHP; Ya Tidak

BAPP; Ya Tidak

- Keadaan kahar. Ya Tidak

4. Penutup

- Pernyataan persetujuan dari para pihak; Ya Tidak

- Tanggal penandatanganan kontrak; Ya Tidak

- Tanggal mulai berlaku efektif kontrak. Ya Tidak

5. Buat simpulan dan rekomendasi.

C. Proses Tanda Tangan Kontrak

1. Kegiatan ada dalam DIPA/DPA K/L/PD

tahun yang bersangkutan; Ya Tidak

2. Tanggal kontrak tidak mendahului tanggal

Pengesahan DIPA/DPA Ya Tidak

3. Paling lambat 14 (empat belas) hari kerja

terhitung sejak diterbitkannya Surat

Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)

kontrak ditandatangani;

Ya Tidak

4. Penyedia Jasa konsultansi telah

menyerahkan Jaminan Uang Muka atas

uang muka yang akan diterima;

Ya Tidak

5. Buat simpulan dan rekomendasi.

Page 183: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 246 -

BAB II

PELAKSANAAN KONTRAK

1. SKEMA AUDIT

a. Tujuan Umum:

1.1.1. Untuk Meyakini pelaksanaan kontrak jasa konsultansi

berbentuk badan usaha sesuai dengan Peraturan Presiden

Nomor 16 Tahun 2018 dan turunannya (Peraturan LKPP

Nomor 9 Tahun 2018 ).

b. Waktu Pelaksanaan:

1.2.1 Audit dilaksanakan pada setiap tahapan proses

pelaksanaan kontrak jasa konsultansi. Prosedur audit

dilaksanakan pada saat proses sedang berlangsung (Audit

atas Proses/AP).

c. Prosedur Audit

No Pelaksanaan

Kontrak Output Tujuan Prosedur Audit Ket

A. Penandatangan

kontrak

Surat

Perjanjian

Kontrak

Meyakinkan bahwa

penandatanganan kontrak

dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan

AP

B. Surat Perintah

Mulai Kerja

Surat

Perintah

Mulai

Kerja

Meyakinkan bahwa SPMK

diterbitkan sesuai dengan

ketentuan.

AP

C. Pemberian

Uang Muka

Dokumen

kontrak

Meyakinkan bahwa uang

muka yang akan diberikan

tepat jumlah, tepat waktu dan

sesuai prosedur.

AP

D. Penyusunan

Program Mutu

Program

Mutu

Untuk meyakinkan bahwa

program mutu yang disusun

oleh penyedia telah sesuai

ketentuan.

AP

E. Rapat

Persiapan

Pelaksanaan

Kontrak

Notulen Meyakinkan bahwa telah

dilakukan rapat persiapan

pelaksanan kontrak dan

adanya kesamaan pemahaman

atas materi dan administrasi

kontrak.

AP

F. Mobilisasi Lingkup

pekerjaan

Meyakinkan bahwa mobilisasi

dilaksanakan sesuai lingkup

pekerjaan, baik peralatan

maupun personil.

AP

G. Pemeriksaan

Bersama

Berita

acara dan

addendum

kontrak

Meyakinkan bahwa perlu

tidaknya pemeriksaan

bersama dan hasil

AP

Page 184: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 247 -

No Pelaksanaan

Kontrak Output Tujuan Prosedur Audit Ket

pemeriksaan bersama telah

ditindaklanjuti.

H. Pemeriksaan

Personil dan

Peralatan

Berita

acara

Meyakinkan bahwa tenaga ahli

dan tenaga pendukung serta

peralatan sesuai dengan

lingkup pekerjaan dalam

Kontrak.

AP

I. Pembayaran

Prestasi

Pekerjaan

Dokumen

kontrak

Untuk meyakinkan bahwa

pembayaran prestasi

pekerjaan dilaksanakan tepat

jumlah dan sesuai dengan

kontrak.

AP

J. Perubahan

Kontrak

Addendum

kontrak

Untuk meyakinkan bahwa

ada/tidaknya perubahan

lingkup jasa konsultansi,

validitas alasan perubahan

dan ketepatan perhitungan.

AP

K. Penggantian

Personil

Penyedia atas

Perintah PPK

Surat

perintah

dan

dokumen

personil

pengganti

1) Meyakinkan bahwa tidak

adanya kondisi yang

mengharuskan

penggantian personil

karena dianggap tidak

mampu atau tidak dapat

melakukan pekerjaan

dengan baik atau

berkelakuan tidak baik.

2) Meyakinkan bahwa

personil pengganti

mempunyai kualifikasi

keahlian personil yang

sama atau lebih tinggi.

3) Meyakinkan bahwa

penggantian personil

dilakukan tepat waktu.

AP

L. Perubahan

Personil dan

Peralatan yang

diajukan oleh

Penyedia

Surat

perubahan

personil

dan

peralatan

dan

addendum

kontrak

1) Meyakinkan bahwa

penggantian personil dan

peralatan didasarkan pada

alasan yang sah.

2) Meyakinkan bahwa

penggantian personil dan

peralatan tidak mengurangi

kualitas pekerjaan.

AP

M. P Pemutusan

kontrak

Dokumen

pemutusa

n kontrak

Meyakinkan bahwa penyedia

telah melakukan pelanggaran-

pelanggaran sesuai dengan

ketentuan.

AP

N. Pemberian

Kesempatan

addendum

kontrak

Untuk meyakinkan bahwa

ada/tidak kondisi yang

mengharuskan dilakukan

AP

Page 185: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 248 -

No Pelaksanaan

Kontrak Output Tujuan Prosedur Audit Ket

perpanjangan waktu

penyelesaian pekerjaan jasa

konsultansi dan jika ada telah

dilakukan sesuai dengan

ketentuan.

O. Denda dan

Ganti Rugi

Dokumen

pembayara

n

1) Meyakinkan bahwa

ada/tidaknya kondisi yang

mengharuskan dikenakan

denda dan/atau ganti rugi

kepada penyedia;

2) sanksi finansial ( ganti rugi

dan denda ) yang

dikenakan kepada

penyedia sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

AP

P. Laporan Hasil

Pekerjaan

Laporan

Hasil

Pekerjaan

Meyakinkan bahwa laporan

hasil pekerjaan secara formal

dan substansial telah sesuai

dengan ketentuan dalam

kontrak.

AP

Catatan: Keterangan=AP (Audit atas Proses)

d. Titik Kritis Pelaksanaan Kontrak

1.4.1. Titik kritis pada saat pelaksanaan kontrak jasa konsultansi

yaitu:

a. Mobilisasi peralatan tidak dilaksanakan sesuai dengan

kebutuhan;

b. Tenaga Ahli/Pendukung tidak sesuai tenaga ahli yang

dipersyaratkan dalam KAK.

c. Tidak ada jadwal penugasan tenaga ahli dan tenaga

pendukung;

d. Perubahan Pekerjaan tidak disertai dengan justifikasi

perubahan pekerjaan;

e. Keterlambatan hasil pelaksanaan pekerjaan.

2. AUDIT PROGRAM

Berikut contoh audit program atas tahap pelaksanaan kontrak jasa

konsultansi badan usaha. Tim audit harus mengembangkan prosedur

dalam audit program tersebut dengan mempertimbangkan kebutuhan di

lapangan pada saat pelaksanaan audit.

Page 186: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 249 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

A. Penandatanganan Kontrak

Tujuan Audit :

Meyakinkan bahwa penandatangan

kontrak dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan.

Prosedur Audit :

1. Dapatkan dokumen Surat

Penunjukan Penyedia Barang/Jasa

(SPPBJ);

2. Teliti laporan hasil pemilihan

penyedia dari pokja pemilihan atau

pejabat pengadaan;

3. Teliti apakah calon penyedia jasa

memiliki kemampuan untuk

melaksanakan kontrak;

4. Cek apakah DIPA/DPA telah

ditetapkan;

5. Periksa apakah penandatangan

kontrak dilakukan paling lambat 14

(empat belas) hari kerja setelah

diterbitkan SPPJ;

6. Kontrak di tandatangani oleh pihak

yang berwenang menandatangani

kontrak;

7. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

B. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

Tujuan Audit :

Meyakinkan bahwa SPMK yang

diterbitkan tepat waktu dan telah

diotorisasi oleh pejabat yang

berwenang

Prosedur Audit:

1. Dapatkan dokumen SPMK;

2. Teliti tanggal penerbitan SPMK dan

bandingkan dengan tanggal kontrak,

apakah melebihi 14 (empat belas)

hari kerja ?;

3. Dapatkan BA penyerahan

seluruh/sebagian lokasi pekerjaan

dan/atau dokumen tertentu yang

dibutuhkan dari PPK kepada

penyedia;

4. Bandingkan tanggal BA Penyerahan

dan tanggal SPMK;

Page 187: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 250 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

5. Teliti apakah dalam dokumen SPMK

dicantumkan saat paling lambat

dimulainya pelaksanaan Kontrak

oleh penyedia;

6. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

C. Pemberian Uang Muka

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa uang

muka yang diberikan tepat jumlah,

tepat waktu dan sesuai prosedur.

Prosedur Audit:

1. Dapatkan dokumen syarat

pembayaran uang muka;

2. Teliti kelengkapan dan kebenaran

dokumen pendukung pembayaran;

3. Dapatkan dokumen Jaminan Uang

Muka;

4. Teliti besarnya jaminan uang muka,

apakah senilai uang muka yang

diterima oleh penyedia;

5. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

D. Penyusunan Program Mutu

Tujuan Audit :

Meyakinkan bahwa program mutu

dan kelengkapan informasi mengenai

pekerjaan telah disusun sebelum

rapat persiapan pelaksanaan

kontrak.

Prosedur Audit:

1. Dapatkan informasi mengenai

program mutu dan revisinya bila ada;

2. Teliti penyusun dokumen program

mutu;

3. Pastikan didalam dokumen program

mutu minimal telah memuat

informasi yang dibutuhkan;

4. Teliti sebab – sebab revisi program

mutu, lakukan wawancara, reviu

dokumen dan konfirmasi atas

validitas perubahan kondisi lapangan

yang melandasi revisi program mutu;

Page 188: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 251 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

5. Teliti adanya kesepakatan dari PPK

atas program mutu dan revisinya jika

ada;

6. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

E. Rapat Persiapan Pelaksanaan

Kontrak

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa telah dilakukan

rapat persiapan pelaksanaan kontrak

secara tatap muka agar adanya

kesamaan pemahaman dalam

administrasi kontrak.

Prosedur Audit:

Prosedur untuk audit atas Output

notulen rapat persiapan pelaksanaan

kontrak

1. Dapatkan notulen rapat persiapan

pelaksanaan kontrak;

2. Teliti para pihak yang mengikuti

rapat persiapan;

3. Teliti materi dalam notulen dan

kesepakatan yang tercapai dalam

rapat sebagaimana termuat dalam

notulen;

4. Dapatkan dokumen yang memuat

organisasi kerja, tata cara

pengaturan pelaksanaan jasa

konsultansi, jadwal konsultansi,

mobilisasi peralatan dan personil dan

rencana pemeriksaan bersama;

5. Teliti dokumen dimaksud dan

lakukan wawancara/konfirmasi

kepada pihak terkait untuk menilai

ketepatannya;

6. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

Prosedur audit atas proses rapat

persiapan pelaksanan kontrak

7. Lakukan observasi atas Rapat

Persiapan Pelaksanaan Kontrak dan

agenda rapat;

Page 189: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 252 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

8. Identifikasi para pihak yang

mengikuti rapat dan perannya

(narahubung);

9. Amati jalannya rapat dan catat

substansi hasil rapat;

10. Lakukan wawancara kepada para

peserta yang dipandang perlu setelah

rapat selesai;

11. Dapatkan daftar hadir dan notulen

rapat;

12. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

F. Mobilisasi

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa mobilisasi

dilaksanakan sesuai dengan lingkup

pekerjaan dan tenaga

ahli/pendukung serta peralatan yang

tersedia sesuai dengan kebutuhan.

Prosedur Audit:

1. Dapatkan jadwal mobilisasi;

2. Lakukan konfirmasi pada tenaga

ahli/tenaga pendukung yang telah

dimobilisasi;

3. Lakukan pemeriksaan fisik atas

peralatan yang telah dimobilisasi;

4. Teliti akibat/dampak keterlambatan

mobilisasi terhadap pekerjaan;

5. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

G. Pemeriksaan Bersama

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa perlu

tidaknya pemeriksaan bersama

lokasi pekerjaan;

Meyakinkan bahwa hasil

pemeriksaan bersama telah

ditindaklanjuti.

Prosedur Audit:

Prosedur audit atas proses

pemeriksaan bersama

1. Lakukan observasi atas proses

pemeriksaan bersama;

Page 190: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 253 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

2. Identifikasi para pihak yang terlibat

dalam proses pemeriksaan bersama

serta peran dan tanggung jawabnya;

3. Amati jalannya pemeriksaan bersama

dan catat substansi hasil

pemeriksaan, terutama ketidak

sesuaian dengan ketentuan dalam

Kontrak;

4. Lakukan wawancara kepada para

para pihak yang terkait yang

dipandang perlu setelah proses

pemeriksaan selesai;

5. Dapatkan daftar hadir dan Berita

Acara Pemeriksaan yang

ditandatangani oleh PPK dan

penyedia;

6. Analisis Berita Acara Pemeriksaan

dan nilai kesesuaiannya dengan

kondisi pada saat observasi;

7. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

Prosedur audit atas output berita

acara pemeriksaan bersama

8. Dapatkan materi ketentuan

pemeriksanaan lapangan dalam

kontrak dan pahami jadwal, tempat

dan ruang lingkup pemeriksaan

bersama;

9. Dapatkan :

Berita acara pemeriksaan

bersama;

Addendum kontrak.

10. Lakukan analisis atas berita acara

dan bandingkan dengan ketentuan

dalam kontrak;

11. Lakukan reviu dokumen berita acara

dan konfirmasi kepada para pihak

terkait untuk menilai validitasnya;

12. Nilai relevansi hasil pemeriksaan

terhadap addendum kontrak (jika

ada;

13. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

H. Pemeriksaan Personil dan Peralatan

Tujuan Audit:

Page 191: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 254 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

Meyakinkan bahwa peralatan dan

personil tersedia sesuai kebutuhan

dengan spesifikasi sesuai ketentuan

dalam Kontrak.

Prosedur Audit:

Prosedur audit atas proses

pemeriksaan personil dan peralatan

1. Dapatkan materi ketentuan

pemeriksaan personil dan peralatan

dalam kontrak dan pahami jadwal,

tempat dan ruang lingkup;

2. Lakukan observasi atas proses

pemeriksaan personil dan peralatan;

3. Identifikasi para pihak yang terlibat

dalam proses pemeriksaan serta

peran dan tanggung jawabnya;

4. Amati jalannya pemeriksaan dan

catat substansi hasil pemeriksaan,

terutama ketidak sesuaian dengan

ketentuan dalam Kontrak;

5. Lakukan wawancara kepada para

para pihak yang terkait yang

dipandang perlu setelah proses

pemeriksaan selesai;

6. Dapatkan daftar hadir dan Berita

Acara Pemeriksaan yang

ditandatangani oleh PPK dan

penyedia;

7. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit;

Prosedur audit atas output Berita

Acara Pemeriksaan Personil dan

Peralatan

8. Dapatkan :

a. Berita Acara Pemeriksaan;

b. Addendum kontrak.

9. Dapatkan materi ketentuan

pemeriksaan personil dan peralatan

dalam kontrak dan pahami jadwal,

tempat dan ruang lingkup;

10. Lakukan analisis atas berita acara

dan bandingkan dengan ketentuan

dalam kontrak;

Page 192: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 255 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

11. Lakukan reviu dokumen berita acara

dan konfirmasi kepada para pihak

terkait untuk menilai validitasnya;

12. Nilai relevansi hasil inspeksi

terhadap addendum kontrak (jika

ada);

13. Lakukan reviu dokumen dan

konfirmasi atas hasil pemeriksaan

personil dan peralatan yang belum

memenuhi persyaratan namun

penyedia telah mengganti sesuai

dengan ketentuan dalam Kontrak;

14. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

I. Pembayaran Prestasi Pekerjaan

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

pembayaran telah dilaksanakan tepat

jumlah dan sesuai prosedur.

Prosedur Audit:

1. Dapatkan dokumen pembayaran dan

dokumen pendukungnya, termasuk

laporan kemajuan hasil pekerjaan

dan bukti pembayaran kepada

penyedia/subpenyedia (jika ada);

2. Lakukan analisis ketepatan jumlah,

termasuk pemenuhan kewajiban

perpajakan;

3. Konfirmasikan kesesuaian nomor

rekening penerima pembayaran

dengan kontrak;

4. Lakukan konfirmasi prestasi

pekerjaan dan pembayaran kepada

penyedia/subpenyedia (jika ada);

5. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

J. Perubahan Kontrak

Tujuan Audit :

Meyakinkan bahwa ada/tidaknya

perubahan kontrak, validitas alasan

perubahan dan ketepatan

perhitungan.

Prosedur Audit:

Prosedur audit atas proses

1. Dapatkan surat keputusan

pembentukan tim perubahan

Page 193: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 256 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

kontrak oleh Pejabat Penandatangan

Kontrak;

2. Dapatkan berita acara pemeriksaan

bersama atas kondisi lapangan;

3. Analisis perbedaan kondisi lapangan

dengan gambar/spesikasi

teknis/KAK dalam dokumen kontrak;

4. Lakukan analisis atas proses

perubahan kontrak;

5. Amati jalannya negosiasi dan catat

substansi hasil negosiasi;

6. Lakukan wawancara kepada para

pihak terkait setelah negosiasi

berlangsung;

7. Dapatkan notulen hasil diskusi dan

Berita Acara negosiasi teknis dan

harga;

8. Analisis Berita Acara negosiasi teknis

dan harga dan pastikan sesuai

dengan hasil pada saat negosiasi;

9. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

Prosedur audit atas output

10. Dapatkan :

Surat keputusan pembentukan

oleh Panitia/Pejabat Pelaksana

Kontrak;

Berita acara pemeriksaan

bersama;

Berita Acara negosiasi perubahan

kegiatan pekerjaan;

Addendum kontrak;

11. Pastikan Panitia/ Pejabat Peneliti

Pelaksanaan Kontrak dibentuk oleh

PA/KPA atas usul PPK;

12. Analisis dan bandingkan kondisi

lokasi pekerjaan pada saat

pelaksanaan dengan gambar dan

spesifikasi yang ditentukan dalam

dokumen Kontrak yang menjadi

alasan perubahan kontrak;

13. Lakukan reviu dokumen,

pemeriksaan fisik, konfirmasi dan

wawancara atas perubahan Kontrak;

14. Analisis perhitungan tambah –

kurang atas perubahan kontrak dan

pastikan ketersediaan anggaran dan

Page 194: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 257 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

batas nilai 10% (sepuluh perseratus)

dari nilai Kontrak awal;

15. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit;

K. Penggantian Personil Penyedia atas

Perintah PPK

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa tidak adanya

kondisi yang mengharuskan

penggantian personil karena

dianggap tidak mampu atau tidak

dapat melakukan pekerjaan dengan

baik atau berkelakuan tidak baik;

Meyakinkan bahwa personil

pengganti mempunyai kualifikasi

keahlian personil yang sama atau

lebih tinggi;

Meyakinkan bahwa penggantian

personil dilakukan tepat waktu.

Prosedur Audit:

1. Dapatkan surat perintah penggantian

personil dari PPK;

2. Lakukan wawancara dan konfirmasi

atas alasan keluarnya perintah

penggantian personil dari PPK;

3. Lakukan wawancara dan konfirmasi

kepada pihak terkait untuk

memastikan kinerja personil dari

penyedia sesuai dengan ketentuan;

4. Teliti dokumen pendukung mengenai

kualifikasi keahlian profesional

personil pengganti dan personil yang

digantikan;

5. Bandingkan dokumen dari kedua

personil dimaksud;

6. Konfirmasikan ketepatan tanggal

mulai aktifnya personil pengganti dan

bandingkan dengan tanggal surat

perintah penggantian;

7. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

L. Perubahan Personil dan Peralatan

yang diajukan oleh Penyedia

Tujuan Audit:

Page 195: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 258 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

Meyakinkan bahwa penggantian

personil dan peralatan didasarkan

pada alasan yang sah;

Meyakinkan bahwa penggantian

personil dan peralatan tidak

mengurangi kualitas pekerjaan.

Prosedur Audit:

1. Dapatkan materi ketentuan tentang

prosedur dan kriteria perubahan

personil dan peralatan dalam

dokumen kontrak;

2. Dapatkan :

- Surat pengajuan usulan

penggantian personil dan/atau

peralatan dan dokumen

pendukungnya;

- Surat/laporan penilaian dari

Panitia/Pejabat Peneliti

Pelaksanaan Kontrak;

- Surat menyetujui/ tidak

menyetujui dari PPK;

- Addendum kontrak.

3. Lakukan analisis atas 1) surat

pengajuan usulan penggantian

personil dan/atau peralatan dan 2)

Surat/laporan penilaian dari

Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan

Kontrak serta keputusan PPK;

4. Analisis persetujuan usulan

penggantian personil dan/atau

peralatan dan pastikan kualifikasi

tenaga ahli yang ditawarkan tidak

berkurang, dan nilai kontrak tidak

bertambah;

5. Nilai relevansi persetujuan usulan

penggantian personil dan/atau

peralatan terhadap addendum

kontrak (jika ada);

6. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

M. Pemutusan Kontrak

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa pemutusan kontrak telah dilakukan sesuai dengan prosedure yang berlaku.

1. Pemutusan kontrak oleh PPK

Page 196: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 259 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

1. Dapatkan dokumen pemutusan

kontrak oleh pejabat penandatangan

kontrak (PPK);

2. Pelajari sebab-sebab dilakukan

pemutusan kontrak oleh PPK;

3. Klarifikasi dengan pihak-pihak

terkait atas pemutusan kontrak

pekerjaan;

4. Jika pemutusan kontrak ini karena

kesalahan penyedia :

- Jaminan uang muka dicairkan

(jika diberikan) atau sisa uang

muka harus dilunasi oleh

penyedia;

- Penyedia dikenakan sanksi Daftar

Hitam;

5. Tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit.

N. Pemberian Kesempatan

Tujuan Audit :

Meyakini ada/tidaknya kondisi yang

mengharuskan dilakukannya

perpanjangan waktu penyelesaian

pekerjaan dan jika ada telah

dilakukan sesuai ketentuan.

Prosedure Audit :

1. Dapatkan :

- Usulan tertulis yang di ajukan

oleh penyedia untuk

perpanjangan penyelesaikan

pekerjaan;

- Hasil penelitian Pejabat

Penandatanganan kontrak yang

memberikan kesempatan kepada

penyedia untuk menyelesaikan

pekerjaan;

- Addendum kontrak

2. Lakukan analisa atas dokumen

dimaksud dan konfirmasikan dengan

pihak terkait untuk meyakini

keterjadian kondisi yang

mengharuskan adanya pemberian

kesempatan untuk menyelesaikan

pekerjaan;

3. Bandingkan hasil analisis dengan

ketentuan dalam dokumen kontrak;

Page 197: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 260 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

4. Analisis lamanya perpanjangan

waktu sesuai dengan kondisi yang

menyebabkan dan tidak melebihi

ketentuan;

5. Analisis kemungkinan pekerjaan

tidak terselesaikan;

6. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

O. Denda dan Ganti Rugi

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa

ada/tidaknya kondisi yang

mengharuskan dikenakan denda

dan/atau ganti rugi;

Untuk meyakinkan bahwa jumlah

dan prosedur pembayaran denda

dan/atau ganti rugi sudah tepat.

Prosedur Audit:

1. Pahami ketentuan tentang

pengenaan denda dan/atau ganti

rugi karena terjadinya cidera janji;

2. Pastikan ada/tidaknya kondisi yang

mengharuskan dikenakan denda

dan/atau ganti rugi;

3. Analisis kondisi yang mengharuskan

dikenakan denda dan/atau ganti

rugi, bandingkan dengan ketentuan

dalam kontrak;

4. Apabila ada pengenaaan denda

dan/atau ganti rugi, lakukan

rekalkulasi jumlahnya, termasuk

ketepatan tarif bunga;

5. Pahami tata cara pembayaran denda

dan/atau ganti rugi dalam Dokumen

Kontrak;

6. Dapatkan dokumen pembayaran

denda dan/atau ganti rugi;

7. Lakukan analisis kelengkapan dan

validitas dokumen pembayaran

denda dan/atau ganti rugi;

8. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

P. Laporan Hasil Pekerjaan

Page 198: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 261 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa laporan hasil

pekerjaan secara formal dan

substansial telah sesuai dengan

ketentuan dalam kontrak.

Prosedur Audit:

Prosedur audit atas proses

pembahasan dan penilaian terhadap

laporan

1. Dapatkan :

Laporan hasil pekerjaan dan

dokumen lain sesuai ketentuan

dalam kontrak;

Tanda terima laporan.

2. Observasi proses pembahasan dan

penilaian terhadap laporan dan

dokumen yang diserahkan oleh

penyedia jasa;

3. Amati jalannya pembahasan dan

catat substansi hasil;

4. Lakukan wawancara kepada para

pihak terkait setelah proses

pembahasan dan penilaian

berlangsung;

5. Dapatkan notulen hasil diskusi

pembahasan dan penilaian;

6. Analisis notulen dan pastikan sesuai

dengan hasil diskusi pembahasan

dan penilaian;

7. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

Prosedur audit atas output laporan

hasil pekerjaan

8. Dapatkan :

Laporan hasil pekerjaan dan

dokumen lain sesuai ketentuan

dalam kontrak;

Tanda terima laporan

Berita acara/notulen rapat

pembahasan dan penilaian

terhadap laporan dan dokumen

yang diserahkan oleh penyedia;

Berita acara serah terima laporan

hasil perbaikan.

Page 199: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 262 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

9. Lakukan analisis atas berita acara

dan substansi laporan dimaksud dan

lakukan reviu dokumen, konfirmasi

dan wawancara untuk meyakini

kesesuaiannya dengan dokumen

kontrak;

10. Identifikasi adanya instruksi

perbaikan atas kekurangan dan

analisis perbaikan yang telah

dilakukan;

11. Lakukan kontrol hubungan antara

laporan dengan dokumen

pembayaran atau dokumen lainnya;

12. Inventarisir seluruh rancangan,

gambar, spesifikasi, desain, laporan,

dan dokumen-dokumen lain serta

piranti lunak yang dipersiapkan oleh

penyedia berdasarkan kontrak;

13. Pahami ketentuan mengenai

pembatasan (jika ada) mengenai

penggunaan dokumen dan piranti

lunak dalam syarat-syarat khusus

kontrak;

14. Pastikan tidak terdapat kondisi

penyimpangan atas pembatasan

mengenai penggunaan dokumen dan

piranti lunak, apabila ada, lakukan

konfirmasi kepada PPK;

15. Pastikan tidak terdapat kondisi yang

mengindikasikan pelanggaran lisensi

pengembangan piranti lunak, apabila

ada, lakukan konfirmasi kepada PPK;

16. Tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit.

3. DAFTAR UJI HASIL AUDIT

3.1. Berikut contoh daftar uji hasil audit atas tahap pelaksanaan

kontrak jasa konsultansi. Daftar uji ini digunakan sebagai media

untuk membuat simpulan hasil audit atas prosedur audit yang

telah dilaksanakan. Apabila hasil uji menyatakan “tidak”, berarti

terdapat indikasi adanya penyimpangan yang harus dirumuskan

penyebabnya berdasarkan prosedur audit yang dilakukan.

3.2. Kolom “Keterangan” apabila memerlukan penjelasan lebih lanjut,

dapat dituangkan dalam kertas kerja tersendiri.

Page 200: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 263 -

Petunjuk : beri tanda pada kotak jawaban yang sesuai.

No Uraian Hasil Uji Ket

A. PENANDATANGANAN KONTRAK

1. PPK melakukan penandatanganan kontrak

kepada peyedia berdasarkan hasil pemilihan

penyedia dari pokja pemilihan

Ya Tidak

2. Pemilihan penyedia jasa sudah dilksanakan

berdasarkan prosedur yang ditetapkan. Ya Tidak

3. PPK menyerahkan seluruh/sebagian lokasi

pekerjaan dan/atau dokumen tertentu yang

dibutuhkan kepada penyedia sebelum

ditandatangani kontrak.

Ya Tidak

4. Penandatangan kontrak dilakukan paling

lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah

diterbitkan Surat Penunjukan Penyedia Jasa.

Ya Tidak

5. Kontrak di tandatangani oleh pihak yang

berwenang menandatangani kontrak. Ya Tidak

6. Kontrak ditandatangani setelah DIPA/DPA

disahkan atau ditetapkan. Ya Tidak

7. Buat simpulan dan rekomendasi.

B. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

1.

SPMK diterbitkan tepat waktu dan telah di

otorisasi oleh pejabat penandatangan kontrak;

Ya Tidak

2. BA seluruh/sebagian lokasi pekerjaan dan/atau dokumen tertentu telah diserahkan kepada penyedia sebelum terbit SPMK;

Ya Tidak

3. SPMK diterbitkan paling lambat 14 (empat

belas) hari kerja setelah penandatangan

kontrak;

Ya Tidak

4. SPMK telah mencakup seluruh lingkup

pekerjaan;

Ya Tidak

5. SPMK tidak mendahului SPPBJ; Ya Tidak

6. Buat simpulan dan rekomendasi. Ya Tidak

C. Pemberian Uang Muka

1. Pemberian uang muka telah ditetapkan dalam

klausul Kontrak. Ya Tidak

2. Besarnya jaminan uang muka adalah senilai

uang muka yang diterima penyedia. Ya Tidak

3. Jaminan uang muka diterbitkan oleh Bank

Umum, penjaminan atau perusahaan asuransi. Ya Tidak

4. Pengembalian uang muka diperhitungkan

berangsur-angsur secara proporsional pada

setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan

paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan

mencapai prestasi 100 % (seratus perseratus).

Ya Tidak

5. Untuk Kontrak tahun jamak, nilai jaminan

uang muka secara bertahap dapat dikurangi

sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan.

Ya Tidak

6. Buat simpulan dan rekomendasi.

Page 201: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 264 -

No Uraian Hasil Uji Ket

D. Penyusunan Program Mutu

1. Program mutu disusun oleh penyedia, yang

paling sedikit berisi:

- informasi mengenai pekerjaan yang akan

dilaksanakan; Ya Tidak

- organisasi kerja penyedia; Ya Tidak

- jadwal pelaksanaan pekerjaan; Ya Tidak

- jadwal penugasan tenaga ahli dan tenaga

pendukung; Ya Tidak

- prosedur pelaksanaan pekerjaan; Ya Tidak

- prosedur instruksi kerja; dan Ya Tidak

- pelaksana kerja. Ya Tidak

2. Program mutu dapat direvisi sesuai kondisi

lokasi pekerjaan. Ya Tidak

3. Buat simpulan dan rekomendasi.

E. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak

1. PPK bersama penyedia dapat menyelenggarakan

rapat persiapan pelaksanaan Kontrak. Ya Tidak

2. Dalam rapat persiapan, PPK dapat

mengikutsertakan Tim Teknis dan/atau Tim

Pendukung.

Ya Tidak

3. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati

dalam rapat persiapan pelaksanaan Kontrak

adalah:

- program mutu; Ya Tidak

- organisasi kerja; Ya Tidak

- tata cara pengaturan pelaksanaan

pekerjaan; Ya Tidak

- jadwal pengadaan bahan/material,

mobilisasi peralatan dan personil (apabila

diperlukan); dan

Ya Tidak

- rencana pelaksanaan pemeriksaan bersama

bersama. Ya Tidak

4. Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak

dituangkan dalam Berita Acara Rapat Persiapan

Pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani oleh

seluruh peserta rapat.

Ya Tidak

5. Buat simpulan dan rekomendasi.

F. Mobilisasi

1. Penyedia melakukan mobilisasi setelah tanggal

dimulainya pelaksanaan pekerjaan.

Ya Tidak

2. Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup

pekerjaan, yaitu:

- mendatangkan tenaga ahli; Ya Tidak

- mendatangkan tenaga pendukung; dan/atau Ya Tidak

- menyiapkan peralatan pendukung; Ya Tidak

Page 202: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 265 -

No Uraian Hasil Uji Ket

3. Mobilisasi peralatan dan personil dapat

dilakukan secara bertahap sesuai dengan

kebutuhan.

Ya Tidak

4. Buat simpulan dan rekomendasi.

G. Pemeriksaan bersama

1. Apabila diperlukan, PPK bersama-sama dengan

penyedia melakukan pemeriksaan bersama

untuk melakukan pengukuran dan

pemeriksaan detail kondisi lapangan.

Ya Tidak

2. Untuk pemeriksaan bersama, PPK dapat

dibantu Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung. Ya Tidak

3. Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam

Berita Acara Pemeriksaan Lapangan yang

ditandatangani oleh PPK dan penyedia.

Ya Tidak

4. Apabila dalam pemeriksaan bersama

mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka

harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

Ya Tidak

5. Buat simpulan dan rekomendasi.

H. Pemeriksaan Personil dan Peralatan.

1. Pemeriksaan (inspeksi) personil dan peralatan

pendukung harus dilaksanakan setelah

personil dan peralatan tiba di lokasi pekerjaan

serta dibuatkan Berita Acara Hasil

Inspeksi/Pemeriksaan yang ditandatangani

oleh PPK dan penyedia.

Ya Tidak

2. Dalam pemeriksaan personil dan peralatan

pendukung, PPK dapat dibantu Tim Teknis

dan/atau Tim Pendukung.

Ya Tidak

3. Bila hasil inspeksi/pemeriksaan personil dan

peralatan pendukung ternyata belum

memenuhi persyaratan, maka penyedia dapat

melaksanakan pekerjaan dengan syarat

personil dan peralatan yang belum memenuhi

syarat harus diganti sesuai dengan ketentuan

dalam Kontrak.

Ya Tidak

4. Apabila dalam pemeriksaan personil dan

peralatan pendukung mengakibatkan

perubahan isi Kontrak maka harus dituangkan

dalam bentuk adendum Kontrak.

Ya Tidak

5. Buat simpulan dan rekomendasi.

I. Pembayaran Prestasi Pekerjaan

1. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai

laporan kemajuan hasil pekerjaan; Ya Tidak

2. Untuk Kontrak yang mempunyai subkontrak,

permintaan pembayaran telah dilengkapi bukti Ya Tidak

Page 203: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 266 -

No Uraian Hasil Uji Ket

pembayaran kepada subpenyedia sesuai dengan

prestasi pekerjaan;

3. Pembayaran penyedia kepada subpenyedia

telah sesuai dengan pekerjaan yang terpasang; Ya Tidak

4. Pembayaran dilakukan dengan sistem termin

sesuai ketentuan dalam Dokumen Kontrak; Ya Tidak

5. Pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang

telah terpasang, tidak termasuk bahan/material

dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan;

Ya Tidak

6. Pembayaran termin telah dipotong angsuran

uang muka, denda(bila ada); Ya Tidak

7. Buat simpulan dan rekomendasi.

J. Perubahan Kontrak

1. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan

antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan

dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah

ditentukan dalam Kontrak, maka PPK bersama

penyedia dapat melakukan perubahan Kontrak

yang meliputi antara lain:

menambah atau mengurangi volume

pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak; Ya Tidak

mengurangi atau menambah jenis pekerjaan; Ya Tidak

mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai

dengan kebutuhan lapangan; Ya Tidak

melaksanakan pekerjaan tambah/kurang

yang belum tercantum dalam Kontrak yang

diperlukan untuk menyelesaikan seluruh

pekerjaan.

Ya Tidak

2. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan

tersedianya anggaran dan tidak boleh melebihi

10% (sepuluh perseratus) dari biaya yang

tercantum dari nilai Kontrak awal.

Ya Tidak

3. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK

secara tertulis kepada penyedia, ditindaklanjuti

dengan negosiasi teknis dan biaya dengan tetap

mengacu pada ketentuan yang tercantum

dalam Kontrak awal.

Ya Tidak

4. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam

Berita Acara sebagai dasar penyusunan

adendum Kontrak.

Ya Tidak

5. Dalam hal penilaian perubahan lingkup

pekerjaan sebagaimana dimaksud pada angka

1), angka 2), angka 3), dan angka 4), PPK dapat

dibantu oleh Panitia/Pejabat Pelaksana

Kontrak.

Ya Tidak

Page 204: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 267 -

No Uraian Hasil Uji Ket

6. Buat simpulan dan rekomendasi.

K. Penggantian personil penyedia atas perintah

PPK.

1. Personil dari penyedia yang dianggap tidak

mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan

dengan baik atau berkelakuan tidak baik,

harus segera dilakukan perintah penggantian

personil kepada penyedia dengan kualifikasi

keahlian personil yang sama atau lebih tinggi.

Ya Tidak

2. Dalam waktu maksimal 15 (lima belas) hari

sejak perintah penggantian personil, harus

sudah menerima personil pengganti dari

penyedia.

Ya Tidak

3. Buat simpulan dan rekomendasi.

L. Perubahan Personil dan Peralatan yang

diajukan oleh Penyedia

1. Penyedia dapat mengajukan penggantian

personil dan/atau peralatan pendukung

kepada PPK.

Ya Tidak

2. Penyedia tidak dibenarkan melakukan

penggantian personil dan/atau peralatan

pendukung tanpa persetujuan PPK.

Ya Tidak

3. PPK meneliti permohonan perubahan personil

dan/atau peralatan pendukung, dengan

ketentuan:

Menyetujui permohonan perubahan personil

dan/atau peralatan pendukung bila alasan

yang diajukan dianggap sesuai;

Ya Tidak

Tidak mengurangi kualifikasi tenaga ahli

yang ditawarkan, dan tidak menambah nilai

kontrak. Untuk kontrak biaya satuan (time

based), biaya langsung personil harus

disesuaikan dengan gaji dasar tenaga ahli

yang menggantikan;

Ya Tidak

Menolak permohonan perubahan personil

dan/atau peralatan pendukung bila alasan

yang diajukan dianggap tidak sesuai.

Ya Tidak

4. Untuk mengajukan permohonan penggantian

personil, penyedia diwajibkan melampirkan

riwayat hidup/pengalaman kerja personil yang

diusulkan dan disertai alasan penggantian

personil yang bersangkutan.

Ya Tidak

5. Dalam rangka penilaian usulan penggantian

personil dan/atau peralatan, PPK dapat

dibantu Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan

Kontrak.

Ya Tidak

6. Buat simpulan dan rekomendasi.

Page 205: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 268 -

No Uraian Hasil Uji Ket

M. Pemutusan Kontrak

1. Pemutusan kontrak dapat dilakukan karena

pekerjaan sudah selesai atau terjadi keadaan

kahar.

Ya Tidak

2. Dalam hal kontrak diputus, maka PPK wajib

membayar kepada penyedia sesuai dengan

prestasi pekerjaan yang telah dicapai.

Ya Tidak

Pemutusan kontrak dilakukan apabila:

denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan

akibat kesalahan penyedia sudah melampaui

5% (lima perseratus) dari nilai kontrak;

Ya Tidak

penyedia lalai/cidera janji dalam

melaksanakan kewajibannya dan tidak

memperbaiki kelalaiannya dalam jangka

waktu yang telah ditetapkan;

Ya Tidak

penyedia terbukti melakukan KKN,

kecurangan dan/atau pemalsuan dalam

proses pengadaan yang diputuskan oleh

instansi yang berwenang; dan/atau

Ya Tidak

pengaduan tentang penyimpangan prosedur,

dugaan KKN dan/atau pelanggararan

persaingan usaha yang sehat dalam

pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar

oleh instansi yang berwenang.

Ya Tidak

3. 3 Dalam hal pemutusan kontrak dilakukan

karena kesalahan penyedia:

- sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia

atau jaminan uang muka dicairkan; Ya Tidak

N. Pemberian Kesempatan

1. Dalam hal penyedia gagal menyelesaikan

pekerjaan sampai masa pelaksanaan kontrak,

PPK dapat memberikan kesempatan kepada

penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan

dengan pertimbangan yang layak dan wajar,

yaitu :

- penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan; Ya Tidak

- pengenaan sanksi denda keterlambatan; Ya Tidak

- masalah yang timbul diluar kendali

penyedia; dan/atau Ya Tidak

- keadaan kahar. Ya Tidak

2. Waktu penyelesaian pekerjaan dapat

diperpanjang sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Ya Tidak

3. PPK menyetujui perpanjangan waktu

penyelesaian pekerjaan atas kontrak setelah

melakukan penelitian terhadap usulan tertulis

yang diajukan oleh penyedia.

Ya Tidak

Page 206: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 269 -

No Uraian Hasil Uji Ket

4. PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti

Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan

usulan penyelesaian pekerjaan (perpanjangan

waktu pelaksanaan).

Ya Tidak

5. Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan

dituangkan dalam adendum Kontrak. Ya Tidak

6. Buat simpulan dan rekomendasi.

O. Denda dan Ganti Rugi

1. Denda merupakan sanksi finansial yang

dikenakan kepada penyedia, sedangkan ganti

rugi merupakan sanksi finansial yang

dikenakan kepada PPK, karena terjadinya

cidera janji/wanprestasi yang tercantum dalam

Kontrak.

Ya Tidak

2. Besarnya denda kepada penyedia atas

keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah:

1/1000 (satu perseribu) dari sisa biaya

bagian Kontrak yang belum selesai

dikerjakan, apabila Kontrak terdiri atas

bagian pekerjaan yang dapat dinilai terpisah

dan bukan merupakan kesatuan sistem,

serta hasil pekerjaan tersebut telah diterima

oleh PPK;

Ya Tidak

1/1000 (satu perseribu) dari biaya Kontrak,

apabila bagian pekerjaan belum diterima

oleh PPK.

Ya Tidak

3. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas

keterlambatan pembayaran adalah sebesar

bunga dari nilai tagihan yang terlambat

dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang

berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank

Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi

sesuai ketentuan dalam Dokumen Kontrak.

Ya Tidak

4. Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti

rugi diatur dalam Dokumen Kontrak. Ya Tidak

5. Buat simpulan dan rekomendasi.

P. Laporan Hasil Pekerjaan

1. Penyedia wajib menyerahkan laporan dan

dokumen sesuai dengan ketentuan yang telah

diatur dalam Kontrak. Atas penerimaan laporan

dan dokumen tersebut dibuatkan tanda terima.

Ya Tidak

2. PPK bersama penyedia melakukan pembahasan

dan penilaian terhadap laporan dan dokumen

yang diserahkan oleh penyedia.

Ya Tidak

3. PPK dan penyedia membuat berita acara hasil

pembahasan dan penilaian laporan. Ya Tidak

4. Jika terdapat kekurangan-kekurangan maka

penyedia harus memperbaiki dan Ya Tidak

Page 207: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 270 -

No Uraian Hasil Uji Ket

menyelesaikan kekurangan-kekurangan sesuai

yang diinstruksikan oleh PPK dan menyerahkan

laporan hasil perbaikan kepada PPK.

5. PPK menerima kembali penyerahan laporan

yang telah diperbaiki oleh penyedia (bila ada),

dan membuat berita acara serah terima laporan

hasil perbaikan.

Ya Tidak

6. Laporan Akhir dibuat dalam bentuk cetakan

(hardcopy) dan/atau file (softcopy). Ya Tidak

7. Menyerahkan semua rancangan, gambar,

spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-

dokumen lain serta piranti lunak yang

dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan

kontrak ini dan menjadi hak milik PPK.

Ya Tidak

8. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan

atau akhir masa kontrak berkewajiban untuk

menyerahkan semua dokumen tersebut beserta

daftar rinciannya kepada PPK.

Ya Tidak

9. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah

salinan tiap dokumen dan piranti lunak

tersebut setelah mendapatkan persetujuan

PPK.

Ya Tidak

10. Jika dikemudian hari penyedia dan pihak ketiga

akan melakukan pengembangan terhadap

piranti lunak tersebut dan untuk itu diperlukan

lisensi maka penyedia harus mendapatkan

persetujuan lebih dahulu dari PA. Untuk tujuan

ini PA berhak untuk mendapatkan penggantian

biaya atas pengembangan piranti lunak

tersebut.

Ya Tidak

11. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan

dokumen dan piranti lunak tersebut di atas di

kemudian hari diatur dalam syarat-syarat

khusus kontrak.

Ya Tidak

12. Buat simpulan dan rekomendasi.

Page 208: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 271 -

BAGIAN VII

AUDIT ATAS PELAKSANAAN KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA LAINNYA

BAB I

PROSES PENANDATANGANAN KONTRAK

Audit atas proses penandatanganan kontrak Pengdaaan Barang/Jasa Lainnya

dimulai dari proses penerbitan SPPBJ, penyusunan draft/rancangan kontrak,

diterimanya jaminan pelaksanaan, sampai dengan penandatanganan kontrak.

Berikut adalah skema audit probity untuk proses penandatanganan kontrak

pengadaan barang/jasa lainnya.

1. SKEMA AUDIT

1.1. Tujuan Umum:

1.1.1. Untuk meyakinkan bahwa penandatanganan kontrak

pengadaan barang/jasa lainnya telah dilakukan sesuai dengan

ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018

dan Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa

Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018.

1.2. Waktu Pelaksanaan

1.2.1. Audit dilaksanakan atas tahapan penandatangan kontrak

setelah ditetapkannya pemenang seleksi namun sebelum

ditandatanganinya kontrak pengadaan barang/jasa lainnya.

1.2.2. Pelaksanaan prosedur audit dapat dilakukan pada saat proses

sedang berlangsung (Audit atas Proses/AP) dan/atau segera

setelah proses selesai (Audit atas Output /AO).

1.3. Prosedur Audit

No Tahapan Kegiatan Output Tujuan Prosedur Audit Ket

A. Penetapan SPPBJ Dokumen

SPPBJ

Untuk meyakini bahwa penyedia

yang ditetapkan dalam SPPBJ

adalah sesuai dengan proses

pemilihan penyedia barang/jasa

lainnya.

AO

B. Draft/Rancangan

Kontrak

Rancangan

Kontrak Siap

Ditandatangani

Untuk meyakinkan kontrak

yang akan ditandatangani PPK

sesuai dengan rancangan

kontrak seperti dalam dokumen

pemilihan penyedia

barang/jasa.

AO

Page 209: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 272 -

No Tahapan Kegiatan Output Tujuan Prosedur Audit Ket

C. Substansi Kontrak Dokumen

Kontrak

Untuk meyakinkan bahwa

substansi kontrak sudah sesuai

dengan Dokumen Pengadaan

dan ketentuan yang berlaku.

AO

D. Proses Tanda

Tangan Kontrak

Rancangan

Kontrak yang

Disempurnakan

Untuk meyakinkan bahwa:

Kontrak yang ditandatangani

oleh PPK telah tersedia

dananya

Kontrak yang ditandatangani

sudah sesuai dengan

ketentuan

AO

1.4. Titik Kritis

1.4.1. Titik kritis pada tahap proses penandatanganan kontrak dapat

terjadi pada tahap proses penetapan SPPBJ, penyusunan

substansi/isi kontrak dan proses penandatanganan kontrak,

antara lain :

a. Penetapan SPPBJ

Pejabat Penandatangan Kontrak tidak melakukan reviu

atas laporan hasil pemilihan penyedia.

PPK sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak menetapkan

Penyedia yang tidak sesuai dengan proses penyedia dan

penyedia yang tidak memiliki kemampuan untuk

melaksankan kontrak.

PPK sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak

menyampaikan penolakan kepada Pokja

Pemilihan/Pejabat Pengadaan tidak didukung dengan

alasan dan bukti.

b. Draft/Rancangan Kontrak

Draft/Rancangan kontrak tidak sesuai dengan ketentuan

dalam dokumen pemilihan.

c. Substansi Kontrak

Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia mengubah

substansi hasil pemilihan Penyedia sampai dengan

penandatanganan Kontrak.

Adanya kejanggalan dalam isi/substansi kontrak;

d. Penandatanganan Kontrak

Page 210: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 273 -

Jaminan pelaksanaan tidak diterima sebelum

penandatanganan kontrak.

Jangka waktu dan nilai jaminan pelaksanaan tidak sesuai

dengan ketentuan,

Tidak dilakukan verifikasi secara tertulis kepada penerbit

jaminan pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak.

Penandatanganan kontrak dilakukan sebelum tersedia

dana pada DIPA/DPA K/L/PD (tanggal kontrak

mendahului tanggal DIPA/DPA),

Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang

bersifat kompleks tanpa pendapat ahli hukum kontrak.

Kontrak ditandatangani oleh pihak yang tidak berwenang

dari pihak penyedia.

2. PROGRAM AUDIT

Berikut adalah contoh program audit untuk tahap proses

penandatanganan kontrak, tim audit diharuskan mengembangkan

program audit ini sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan

pada saat pelaksanaan audit probity.

No Tujuan dan Prosedur Audit Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

A Penetapan SPPBJ

Tujuan Audit:

Untuk meyakinkan proses

penetapan SPPBJ sesuai

ketentuan

Prosedur Audit:

1. Dapatkan dokumen hasil reviu

Pejabat Penandatangan Kontrak

atas laporan hasil pemilihan

Penyedia dari Pokja

Pemilihan/Pejabat Pengadaan.

2. Bandingkan SPPBJ dengan

laporan hasil pemilihan Penyedia

dari Pokja Pemilihan/Pejabat

Pengadaan.

3. Dalam hal Pejabat

Penandatangan Kontrak tidak

menyetujui hasil pemilihan

Page 211: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 274 -

No Tujuan dan Prosedur Audit Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

Penyedia, lakukan pengecekan

apakah Pejabat Penandatangan

Kontrak menyampaikan

penolakan tersebut kepada Pokja

Pemilihan/Pejabat Pengadaan

disertai dengan bersama dan

bukti.

4. Lakukan telaahan hasil

penolakan Pejabat

Penandatangan Kontrak tersebut.

5. Lakukan pengujian, apakah PPK

dan Pokja Pemilihan/Pejabat

Pengadaan melakukan

pembahasan bersama terkait

perbedaan pendapat atas hasil

pemilihan Penyedia. Dapatkan

dokumen hasil pembahasan

bersama tersebut.

6. Dalam hal tidak tercapai

kesepakatan, lakukan

pengecekan apakah pengambilan

keputusan telah diserahkan

kepada PA/KPA paling lambat 6

(enam) hari kerja setelah tidak

tercapai kesepakatan tsb.

7 Dapatkan dokumen keputusan

PA/KPA dan lakukan pengujian

apakah keputusan tersebut

dilaksanakan sesuai Perka LKPP

Bagian VII. 7.1.1 Perselisihan

Pendapat atas Hasil Pemilihan.

8 Bila Pemenang Pemilihan/Calon

Penyedia yang telah ditunjuk

mengundurkan diri dengan

alasan yang tidak dapat diterima

oleh PPK, dan masa

penawarannya masih berlaku,

lakukan pengecekan apakah

calon Penyedia tersebut

dikenakan sanksi Daftar Hitam

selama 1 (satu) tahun dan

Jaminan Penawarannya

dicairkan dan disetorkan pada

Kas Negara/Daerah.

9 Bandingkan tanggal SPPBJ dan

Tanggal DIPA/DPA-K/L/PD.

Page 212: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 275 -

No Tujuan dan Prosedur Audit Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

10 Dalam hal Tender/Seleksi

dilakukan mendahului tahun

anggaran, Lakukan pengecekan

apakah tanggal SPPBJ

diterbitkan setelah persetujuan

Rencana Kerja dan Anggaran atau

Rencana Kerja Anggaran

Perangkat Daerah sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan

11. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit

B. Draft/ Rancangan Kontrak

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan

draft/rancangan kontrak yang

akan ditandatangani PPK sesuai

dengan rancangan kontrak

seperti dalam dokumen pemilihan

penyedia barang/jasa.

Prosedur Audit :

1. Bandingkan Rancangan Kontrak

(dalam dokumen pemilihan

penyedia pekerjaan konstruksi)

dengan kontrak yang akan

ditandatangani PPK (draft

kontrak).

2. Lakukan pengecekan apakah PPK

dan penyedia pekerjaan

konstruksi tidak melakukan

perubahan secara substansi atas

rancangan kontrak.

3. Lakukan pengecekan apakah PPK

dan penyedia pekerjaan

konstruksi telah melakukan

pemeriksaan kontrak atas

substansi, bahasa, redaksional,

angka dan huruf, dengan

membubuhi paraf pada tiap

lembar dokumen kontrak.

4. Peroleh hasil penilaian oleh ahli

hukum atas kontrak bernilai di

atas seratus miliar rupiah

Page 213: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 276 -

No Tujuan dan Prosedur Audit Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

5. Untuk kontrak tahun jamak,

dapatkan dokumen persetujuan

dari pejabat berwenang

6. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit

C. Substansi Kontrak

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan isi/substansi

kontrak telah sesuai dengan ketentuan.

Prosedur Audit :

1. Teliti substansi kontrak yang akan ditandatangani apakah telah sesuai dengan ketentuan minimal meliputi:

a. Uraian pembukaan:

- Judul kontrak

- Nomor kontrak

- Tanggal kontrak

- Para pihak dalam kontrak,

termasuk apabila

penyedia barang/jasa

merupakan

KSO/kemitraan

b. Isi

- Pekerjaan yang akan

dilaksanakan

- Jadwal Pelaksanaan

Pekerjaan

- Harga kontrak dalam

angka

- Harga kontrak dalam

huruf

- Hak & Kewajiban para

pihak

- Termijn & cara

Pembayaran

- Ketentuan mengenai

pemberdayaan usaha

kecil.

- Klausul kewajiban

penggunaan produksi

dalam negeri.

- Klausul pemutusan

kontrak

- Klausul pencairan

jaminan pelaksanaan bila

Page 214: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 277 -

No Tujuan dan Prosedur Audit Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

terjadi wanprestasi

(contoh: pekerjaan tidak

selesai, mutu tidak sesuai

spesifikasi, kelaikan

bangunan melebihi batas

toleransi)

2. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit

D. Proses Tanda Tangan Kontrak

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa :

Kontrak yang ditandatangani oleh PPK telah tersedia dananya

Kontrak yang ditandatangani sudah sesuai dengan ketentuan

Prosedur Audit :

1. Lakukan pengujian dan minta

dokumen (notulen) terkait rapat

persiapan penandatanganan

Kontrak antara Pejabat

Penandatangan Kontrak dengan

Penyedia.

2. Bandingkan tanggal yang tertera

dalam kontrak dengan SPPBJ,

apakah tanggal kontrak

mendahului tanggal SPPBJ;

3. Cek tanggal kontrak tersebut dan

bandingkan tanggal tersebut

apakah tidak mendahului

DIPA/DPA-K/L/PD. Apabila

tanggal kontrak mendahului

tanggal pada dokumen

DIPA/DPA–K/L/PD, tanyakan

penyebabnya.

4. Cek apakah kontrak yang telah

ditandatangani PPK telah tersedia

cukup dananya dalam DPA/DIPA

- K/L/PD.

5. Bila tanggal Kontrak mendahului

tanggal DIPA/DPA-K/L/PD, cek

dalam dokumen kontrak apakah

terdapat klausul “Kontrak mulai

Page 215: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 278 -

No Tujuan dan Prosedur Audit Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

berlaku dan dilaksanakan setelah

DIPA/DPA berlaku efektif”.

6. Cek apakah penandatanganan

Kontrak dilakukan setelah

Penyedia Barang/Jasa

menyerahkan Jaminan

Pelaksanaan.

7. Lakukan pengujian, apakah

Pejabat Penandatangan Kontrak

melakukan verifikasi secara

tertulis kepada penerbit jaminan

sebelum penandatanganan

Kontrak.

8. Dapatkan copy dokumen

Jaminan Pelaksanaan dan

bandingkan apakah tanggal

diterimanya lebih awal dari

tanggal kontrak.

9. Dapatkan bukti/dokumen

publikasi proses

penandatanganan kontrak.

10. Tuangkan dalam daftar uji dan

buat simpulan hasil audit

3. DAFTAR UJI HASIL AUDIT

Berikut adalah contoh daftar uji hasil audit untuk tahap proses

penandatanganan kontrak, tim audit diharuskan mengembangkan audit

program ini sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan pada saat

pelaksanaan audit probity.

Daftar uji ini digunakan sebagai media untuk membuat simpulan hasil

audit atas prosedur audit yang telah dilaksanakan. Apabila hasil uji

menyatakan “tidak”, berarti terdapat indikasi adanya penyimpangan yang

harus dirumuskan penyebabnya berdasarkan prosedur audit yang

dilakukan.

Kolom “Keterangan” apabila memerlukan penjelasan lebih lanjut, dapat

dituangkan dalam kertas kerja tersendiri.

Page 216: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 279 -

No

.

Uraian

Hasil Uji Ket.

A. Penetapan SPPBJ

1. SPPBJ didukung dengan hasil review dan laporan

hasil Pemilihan Penyedia. Ya Tidak

2. Alasan dan Bukti Ketidaksesuaian SPPBJ dg

Dokumen Hasil Pemilihan Penyedia sesuai

ketentuan Ya Tidak

3. Penerbitan SPPBJ tepat waktu dan tidak

mendahului RKA/RKAPD Ya Tidak

4. Proses penggantian penetapan Calon Penyedia

sesuai Perka LKPP Bagian VII. 7.1.1 Perselisihan

Pendapat atas Hasil Pemilihan. Ya Tidak

5. Sanksi Daftar Hitam dan Pencairan Jaminan

Penawaran atas Pengunduran diri Calon

Penyedia yang telah ditetapkan telah diterapkan

sesuai ketentuan.

Ya Tidak

B. Draft/Rancangan Kontrak

1. PPK telah melakukan penyempurnaan terhadap

draft kontrak Ya Tidak

2. Tidak ada perubahan subtansi kontrak yang

ditandatangani PPK, dibandingkan dengan

rancangan kontrak. Ya Tidak

3. Penandatanganan Kontrak Pengadaan

Barang/Jasa yang kompleks dan/atau bernilai

diatas Rp100.000.000.000,00 dilakukan setelah

memperoleh pendapat ahli hukum Kontrak.

Ya Tidak

4. Rancangan kontrak tahun jamak telah

memperoleh persetujuan dari pejabat yang

berwenang:

- Menteri/Pimpinan Lembaga yang

bersangkutan untuk kegiatan yang nilai

kontraknya sampai dengan

Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)

bagi kegiatan penanaman benih/bibit,

penghijauan, pelayanan perintis

darat/laut/udara, makanan dan obat di

rumah sakit, makanan untuk narapidana di

Lembaga Pemasyarakatan, pengadaan pita

cukai, layanan pembuangan sampah, dan

pengadaan jasa cleaning service.

Ya Tidak

- Menteri Keuangan untuk kegiatan yang

nilainya di atas Rp10.000.000.000,00

(sepuluh miliar rupiah) dan kegiatan yang

nilainya sampai dengan Rp10.000.000.000,00

Ya Tidak

Page 217: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 280 -

No

.

Uraian

Hasil Uji Ket.

(sepuluh miliar rupiah) yang tidak termasuk

dalam kriteria kegiatan sebagaimana diatur

dalam pasal 52 ayat (2) huruf a

- Kepala Daerah untuk kontrak tahun jamak

pada pemerintah daerah. Ya Tidak

5. PPK telah memeriksa konsep kontrak meliputi:

- Substansi Ya Tidak

- Redaksional Ya Tidak

- Angka dan huruf Ya Tidak

- Paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak. Ya Tidak

6. Penyedia telah memeriksa konsep kontrak

meliputi:

- Substansi Ya Tidak

- Redaksional Ya Tidak

- Angka Dan Huruf Ya Tidak

- Paraf Pada Setiap Lembar Dokumen Kontrak. Ya Tidak

C. Substansi Kontrak minimal berisi:

1. Terdapat pokok perjanjian Ya Tidak

2. Adanya uraian pembukaan :

- Judul kontrak Ya Tidak

- Nomor kontrak Ya Tidak

- Tanggal kontrak Ya Tidak

- Para pihak dalam kontrak, termasuk apabila

penyedia barang/jasa merupakan

KSO/kemitraan

Ya Tidak

3. Isi

- Pekerjaan yang akan dilaksanakan Ya Tidak

- Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Ya Tidak

- Harga kontrak dalam angka Ya Tidak

- Harga kontrak dalam huruf Ya Tidak

- Hak & Kewajiban para pihak Ya Tidak

- Termijn & cara Pembayaran Ya Tidak

- Ketentuan mengenai pemberdayaan usaha

kecil.

Ya Tidak

Page 218: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 281 -

No

.

Uraian

Hasil Uji Ket.

- Klausul kewajiban penggunaan produksi

dalam negeri. Ya Tidak

- Klausul pemutusan kontrak Ya Tidak

- Klausul pencairan jaminan pelaksanaan bila

terjadi wanprestasi ( contoh: pekerjaan tidak

selesai, mutu tidak sesuai spek, kelaikan

bangunan melebihi batas toleransi)

Ya Tidak

- Dokumen-dokumen yang merupakan satu-

kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan

dari kontrak:

Addendum Surat Perjanjian; Ya Tidak

Pokok perjanjian; Ya Tidak

Surat penawaran berikut daftar kuantitas

dan harga (apabila ada); Ya Tidak

Syarat-syarat khusus kontrak; Ya Tidak

Syarat-syarat umum kontrak; Ya Tidak

Spesifikasi khusus; Ya Tidak

Spesifikasi umum; Ya Tidak

Gambar-gambar; dan Ya Tidak

Jaminan-jaminan, Ya Tidak

SPPBJ, Ya Tidak

BAHP, Ya Tidak

BAPP. Ya Tidak

- Keadaan kahar Ya Tidak

4. Penutup

- Pernyataan persetujuan dari para pihak Ya Tidak

- Tanggal penandatanganan kontrak Ya Tidak

- Tanggal mulai berlaku efektif kontrak Ya Tidak

D. Proses tanda tangan kontrak

1. Kegiatan terdapat/tersedia dalam DIPA/DP/A

K/L/PD tahun yang bersangkutan Ya Tidak

2. Tanggal kontrak tidak mendahului tanggal

SPPBJ. Ya Tidak

3. Tanggal kontrak tidak mendahului tanggal

DIPA/DPA Ya Tidak

4. Adanya alasan yang dapat diterima/

bukti/dokumen yang menjelaskan bila Tanggal Ya Tidak

Page 219: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 282 -

No

.

Uraian

Hasil Uji Ket.

kontrak mendahului tanggal Pengesahan

DIPA/DPA.

5. Penyedia Barang/Jasa telah menyerahkan

Jaminan Pelaksanaan sebelum kontrak

ditandatangani

Ya Tidak

6. Proses penandatandatangan kontrak secara

terbuka/dipublikasikan Ya Tidak

7. Sebelum penandatangan kontrak dilakukan

rapat persiapan penandatanganan Kontrak

antara Pejabat Penandatangan Kontrak dengan

penyedia yang membahas finalisasi rancangan

kontrak, kelengkapan dok.pendukung kontrak,

rencana penandatangan dan klarifikasi hasil

evaluasi penawaran.

Ya Tidak

Page 220: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 283 -

BAB II

PELAKSANAAN KONTRAK

1. SKEMA AUDIT

Berikut adalah skema audit probity untuk pelaksanaan kontrak

pengadaan barang/jasa lainnya.

1.1. Tujuan Umum

1.1.1. Untuk meyakinkan bahwa pelaksanaan kontrak pengadaan

barang/jasa lainnya telah sesuai dengan ketentuan dalam

Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Peraturan

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Nomor 9 Tahun 2018.

1.2. Waktu Pelaksanaan

1.2.1. Audit Probity dilaksanakan pada setiap tahapan proses

pelaksanaan kontrak pengadaan barang/jasa lainnya.

1.2.2. Audit dimulai setelah pengumuman penetapan pemenang

lelang sampai dengan serah terima barang dan jasa atau

berakhirnya kontrak.

1.3. Prosedur Audit

No Tahapan Kegiatan Output Tujuan Prosedur Audit Ket

a. Surat Perintah Pengiriman (SPP)

Surat Perintah Pengiriman (SPP)

Meyakini Surat Perintah Pengiriman (SPP) Barang diterbitkan tepat waktu dan telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang

AO

b. Pemberian Uang Muka

Surat Permohon-an

Uang Muka

Meyakini uang muka diberikan dan dibayarkan

tepat jumlah, tepat waktu dan sesuai ketentuan dan prosedur.

AO

c. Penyusunan Program Mutu

Program Mutu Meyakini eksistensi dan kelengkapan informasi dalam Program Mutu dan telah sesuai dengan jenis barang/jasa, karakteristik dan kompleksitas pekerjaan.

AO

d. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak

Notulen Rapat Meyakini telah dilakukan rapat persiapan pelaksanan kontrak dan adanya ketepatan atas materi pelaksanaan kontrak

AP &

AO

e. Pemeriksaan Bersama

Berita Acara/ Laporan Pemeriksaan

1) Meyakini perlu tidaknya pemeriksaan bersama

AP &

AO

Page 221: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 284 -

No Tahapan Kegiatan Output Tujuan Prosedur Audit Ket

Bersama 2) Meyakini hasil pemeriksaan bersama relevan dengan addendum kontrak (jika ada)

f. Pengendalian Kontrak

Notulen Rapat Pembuktian dan Surat Peringatan

Meyakini bahwa pengendalian kontrak telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.

AP &

AO

g. Inspeksi Pabrikasi Berita Acara/Laporan Inspeksi Pabrikasi

1) Meyakini perlu tidaknya inspeksi pabrikasi

2) Meyakini inspeksi pabrikasi dilaksanakan sesuai kontrak

3) Meyakini hasil inspeksi pabrikasi telah ditindaklanjuti

AP &

AO

h. Pembayaran Prestasi Pekerjaan

Dokumen pembayaran

Meyakini bahwa pembayaran telah tepat jumlah dan dilaksanakan sesuai prosedur.

AO

i. Perubahan Kontrak

Addendum kontrak

Meyakini perubahan kontrak dilakukan sesuai ketentuan kontrak dan ketentuan lainnya.

AO

j. Penyesuaian Harga Addendum Penyesuaian Harga

Menyakini perhitungan penyesuaian harga sesuai dengan ketentuan kontrak.

AO

k. Keadaan Kahar Addendum Kontrak (perpanjangan waktu pelaksanaan/ tambahan biaya pelaksanaan) atau Penghentian

Untuk meyakinkan bahwa keadaan kahar sesuai dengan keadaan yang ditetapkan dalam kontrak dan keadaan kahar berdasarkan keputusan instansi yang berwenang

AO

l. Penghentian atau Berakhirnya Kontrak

Surat Penghentian Kontrak

Meyakini bahwa penghentian atau berakhirnya kontrak sesuai dengan ketentuan kontrak

AP &

AO

m. Pemutusan Kontrak

Surat Pemutusan Kontrak

Meyakini bahwa pemutusan kontrak disebabkan oleh hal yang disepakati dalam kontrak dan jika pemutusan kontrak dilakukan oleh Penyedia, PPK telah melakukan tindakan sesuai ketentuan;

AP &

AO

n. Pemberian Kesempatan

Surat Pemberian Kesempatan

Meyakini pemberian kesempatan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

AP &

AO

o. Denda dan Ganti Rugi

Dokumen pembayaran Denda dan

1) Meyakini ada/tidaknya kondisi yang mengharuskan dikenakan denda dan/atau

AO

Page 222: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 285 -

No Tahapan Kegiatan Output Tujuan Prosedur Audit Ket

Ganti Rugi ganti rugi serta ketepatan jumlah dan ketepatan prosedur pembayaran denda dan/atau ganti rugi

1.4. Titik Kritis

1.4.1. Titik kritis dalam pelaksanaan kontrak dapat terjadi pada

setiap tahap pelaksanaan mulai dari Penetapan Surat

Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) sampai dengan

tahap serah terima hasil pekerjaan dan/atau masa

pemeliharaan. Daftar risiko yang mungkin terjadi dalam

pelaksanaan kontrak pengadaan barang/jasa lainnya adalah

sebagai berikut:

a. Surat Perintah Pengiriman (SPP)

Surat Perintah Pengiriman diterbitkan melebihi waktu

14 hari kerja yang ditetapkan dalam ketentuan.

Surat Perintah Pengiriman tidak

ditandatangani/disetujui oleh pejabat pihak yang

berwenang dari pihak penyedia.

Surat Perintah Pengiriman disetujui oleh penyedia

tidak melebihi 7 hari kerja setelah SPP diterbitkan.

b. Pemberian Uang Muka

Pemberian uang muka tidak berdasarkan

permohonan uang muka yang berisikan rencana

penggunaan uang muka untuk melaksanakan

pekerjaan sesuai kontrak.

Nilai uang muka yang dibayarkan tidak sesuai dengan

ketentuan kontrak.

Uang muka dibayarkan tanpa adanya Jaminan Uang

Muka.

c. Penyusunan Program Mutu

Program Mutu tidak disusun oleh Penyedia tetapi oleh

pihak lain.

Dokumen Program Mutu tidak memuat seluruh

informasi yang relevan sesuai ketentuan.

Page 223: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 286 -

Program Mutu tidak disesuaikan (diadendum) dengan

jenis barang/jasa, karakteristik dan kompleksitas

pekerjaan.

d. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak

Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia tidak

kesamaan pemahaman atas kontrak yang bernilai

besar atau kompleks.

Rapat persiapan tidak dilaksanakan secara formal,

sehingga tidak dapat dijadikan dasar acuan.

Dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak tidak

dibahas secara menyeluruh atas hal-hal yang

seharusnya dibahas sesuai ketentuan.

e. Pemeriksaan Bersama

Tidak dilakukan pemeriksaan bersama, sementara

hal tersebut sebenarnya diperlukan.

Pemeriksaan bersama tidak dituangkan dalam Berita

Acara.

Pemeriksaan bersama yang mengakibatkan

perubahan, tidak dituangkan dalam adendum

kontrak.

f. Pengendalian Kontrak

Para pihak tidak melakukan

pengawasan/pengendalian terhadap pelaksanaan

kontrak.

Terjadi deviasi antara realisasi dengan target sehingga

terjadi kontrak kritis, namun tidak dilakukan rapat

pembuktian.

Penyedia tidak mampu mencapai target yang

ditetapkan.

g. Inspeksi Pabrikasi

Para pihak tidak melakukan inspeksi atas proses

pabrikasi barang/peralatan khusus pada saat

diperlukan.

Jadwal, tempat dan ruang lingkup inspeksi tidak

sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.

Page 224: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 287 -

h. Pembayaran Prestasi Pekerjaan

Cara pembayaran hasil pekerjaan tidak sesuai

ketentuan/klausal kontak.

Jumlah pembayaran tidak sesuai dengan progres fisik

yang telah dilaksanakan.

i. Perubahan Kontrak

Perubahan pelaksanaan pekerjaan di lapangan tidak

didukung dengan perubahan/adendum kontrak.

Adanya kolusi antara penyedia, PPK, dan

Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan untuk

merubah kuantitas dan kualitas pekerjaan dalam

rangka KKN

j. Penyesuaian Harga

Penyesuaian harga tidak dilakukan atas kontrak yang

tepat (jenis dan masa kontrak).

Perhitungann penyesuaian harga dilakukan tidak

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam

kontrak.

k. Keadaan Kahar

Keadaan kahar tidak sesuai dengan keadaan yang

ditetapkan dalam kontrak.

Kebijakan PPK dalam menangani keadaan kahar tidak

sesuai dengan ketentuan kontrak.

l. Penghentian Kontrak atau Berakhirnya Kontrak

Kontrak dihentikan tidak sesuai dengan ketentuan

dalam kontrak.

Kontrak telah berakhir namun masih terdapat sisa

pembayaran yang belum dibayarkan ke penyedia.

m. Pemutusan Kontrak

Tahapan Pemutusan Kontrak, dimana baik penyedia

maupun PPK tidak melakukan pemutusan kontrak

meskipun terjadi kondisi yang memenuhi syarat

untuk dilakukannya pemutusan kontrak

Pemutusan kontrak tidak dilanjutkan dengan

pencairan jaminan pelaksanaan/uang muka, dan

mengenakan sanksi daftar hitam.

Page 225: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 288 -

n. Pemberian Kesempatan

PPK tidak memberikan kesempatan sesuai dengan

ketentuan.

o. Denda dan Ganti Rugi

Cara perhitungan denda tidak sesuai dengan

ketentuan kontrak.

2. PROGRAM AUDIT

Berikut adalah contoh program audit untuk tahap pelaksanaan kontrak,

tim audit diharuskan mengembangkan program audit ini sesuai dengan

kondisi dan kebutuhan di lapangan pada saat pelaksanaan audit probity.

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

a. Penetapan SPPBJ

Tujuan Audit:

Untuk meyakini bahwa penyedia yang ditetapkan dalam SPPBJ adalah sesuai dengan proses pemilihan penyedia barang/jasa lainnya

Prosedur Audit:

1. Periksa apakah Pejabat Penandatangan Kontrak sebelum menetapkan SPPBJ melakukan reviu atas laporan hasil pemilihan Penyedia dari Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan untuk memastikan bahwa:

a. proses pemilihan Penyedia sudah dilaksanakan berdasarkan prosedur yang

ditetapkan; dan

b. pemenang pemilihan/calon Penyedia memiliki kemampuan untuk melaksanakan Kontrak.

2. Periksa apakah berdasarkan hasil reviu, Pejabat Penandatangan Kontrak memutuskan untuk menerima atau menolak hasil pemilihan Penyedia.

Page 226: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 289 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

3. Dalam hal PPK yang bertindak sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak tidak menyetujui hasil pemilihan Penyedia, periksa apakah PPK menyampaikan penolakan tersebut kepada Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan disertai dengan alasan dan bukti.

4. Selanjutnya, PPK dan Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan

melakukan pembahasan bersama terkait perbedaan pendapat atas hasil pemilihan Penyedia.

Dalam hal tidak tercapai kesepakatan, periksa apakah pengambilan keputusan diserahkan kepada PA/KPA paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah tidak tercapai kesepakatan

5. Periksa apakah PA/KPA memutuskan:

a. Menyetujui penolakan oleh PPK, PA/KPA memerintahkan Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan untuk melakukan evaluasi ulang, penawaran ulang, atau Tender ulang; atau

b. Menyetujui hasil pemilihan Penyedia, PA/KPA memerintahkan PPK untuk menerbitkan SPPBJ paling lambat 5 (lima) hari kerja.

6. Dalam hal PA/KPA yang bertindak sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak tidak menyetujui hasil

pemilihan Penyedia, periksa apakah PA/KPA menyampaikan penolakan tersebut kepada Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan disertai dengan alasan dan bukti dan memerintahkan untuk melakukan evaluasi ulang, penawaran ulang, atau Tender ulang paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah hasil pemilihan Penyedia diterima.

Page 227: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 290 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

7. Apabila pemenang pemilihan/calon Penyedia yang ditunjuk mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh PPK, dan masa penawarannya masih berlaku, periksa apakah calon Penyedia tersebut dikenakan sanksi Daftar Hitam selama 1 (satu) tahun dan Jaminan Penawarannya dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara/Daerah

8. Periksa apakah selanjutnya penunjukan Penyedia dilakukan kepada peserta dengan peringkat dibawahnya (jika ada).

Dalam hal tidak ada calon pemenang cadangan, periksa apakah PPK melaporkan ke Pokja Pemilihan untuk kemudian dilakukan Tender/Seleksi Ulang atau Evaluasi Ulang.

9. Dalam hal Tender/Seleksi dilakukan mendahului tahun anggaran, periksa apakah SPPBJ diterbitkan setelah persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran atau Rencana Kerja Anggaran Perangkat Daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

10. Tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit.

b. Penandatangan Kontrak

Tujuan Audit:

Untuk meyakinkan bahwa substansi kontrak sudah sesuai dengan Dokumen Pengadaan dan ketentuan yang berlaku.

Prosedur Audit:

1. Periksa apakah sebelum penandatanganan Kontrak telah dilakukan rapat persiapan penandatanganan Kontrak antara Pejabat Penandatangan Kontrak dengan Penyedia;

Page 228: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 291 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

2. Periksa apakah dalam rapat persiapan penandatanganan Kontrak antara Pejabat Penandatangan Kontrak dengan Penyedia, membahas hal-hal sebagai berikut:

a. finalisasi rancangan Kontrak; b. kelengkapan dokumen

pendukung Kontrak, seperti Jaminan Pelaksanaan telah diterima sebelum penandatanganan Kontrak, asuransi, dsb;

c. rencana penandatanganan Kontrak; dan/atau

d. hal-hal yang telah diklarifikasi dan/atau dikonfirmasi pada saat evaluasi penawaran.

3. Periksa apakah disyaratkan Jaminan Pelaksanaan.

Bila ya, teliti apakah Nilai Jaminan Pelaksanaan sesuai ketentuan:

a. untuk nilai penawaran antara 80% (delapan puluh persen) sampai dengan 100% (seratus persen) dari nilai HPS atau Pagu Anggaran, Jaminan Pelaksanaan adalah sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak; atau

b. untuk nilai penawaran di bawah 80% (delapan puluh persen) dari nilai HPS atau Pagu Anggaran, besarnya Jaminan Pelaksanaan 5% (lima persen) dari nilai HPS atau Pagu Anggaran

4. Periksa apakah Pejabat Penandatangan Kontrak melakukan verifikasi secara tertulis kepada penerbit jaminan sebelum penandatanganan Kontrak.

Setelah Jaminan Pelaksanaan dinyatakan sah dan diterima, Pokja Pemilihan dapat mengembalikan Jaminan Penawaran (apabila ada).

Page 229: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 292 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

5. Periksa apakah Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia mengubah substansi hasil pemilihan Penyedia sampai dengan penandatanganan Kontrak, kecuali mempersingkat waktu pelaksanaan pekerjaan.

6. Periksa apakah penetapan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dilakukan

sebelum DIPA/DPA disahkan.

Bila sebelumnya dan ternyata alokasi anggaran dalam DIPA/DPA tidak disetujui atau kurang dari rencana nilai Kontrak, maka penandatanganan Kontrak dapat dilakukan setelah Pagu Anggaran cukup tersedia melalui revisi DIPA/DPA.

Jika penambahan Pagu Anggaran melalui revisi DIPA/DPA tidak tercapai maka penetapan pemenang dibatalkan dan kepada calon Penyedia Barang/Jasa tidak diberikan ganti rugi.

7. Periksa apakah Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat kompleks dilakukan setelah memperoleh pendapat ahli hukum Kontrak

8. Periksa apakah Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia telah memeriksa kembali rancangan Kontrak meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka, dan huruf serta

membubuhkan paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak

9. Periksa apakah Kontrak ditandatangani dengan ketentuan sbb:

a. DIPA/DPA telah ditetapkan; b. penandatangan kontrak

dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkan SPBBJ, kecuali apabila DIPA/DPA belum disahkan; dan

c. ditandatangani oleh Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak.

Page 230: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 293 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

10. Periksa apakah Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak atas nama Penyedia adalah Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan/Pengurus Koperasi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan atau Penyedia perorangan.

11. Periksa apakah selain pihak yang disebut di atas (b.10), pihak lain yang dapat menandatangani Kontrak adalah pihak yang mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah dari Direktur Utama/ Pimpinan Perusahaan/ Pengurus Koperasi atau pihak yang sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani Kontrak sepanjang pihak lain tersebut merupakan pengurus/karyawan perusahaan/karyawan koperasi yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap

12. Periksa apakah Kontrak dibuat sesuai dengan kebutuhan yang terdiri dari :

a. Sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari:

1) Kontrak asli pertama untuk Pejabat Penandatangan Kontrak dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh Penyedia; dan

2) 2) Kontrak asli kedua untuk Penyedia dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh Pejabat Penandatangan Kontrak;

b. Rangkap/salinan Kontrak tanpa dibubuhi materai apabila diperlukan.

13. Periksa apakah Kontrak mulai berlaku pada tanggal penandatanganan Kontrak oleh Para Pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam Kontrak

Page 231: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 294 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

14. Tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit.

c. Surat Perintah Pengiriman (SPP)

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa Surat Perintah Pengiriman (SPP) Barang/jasa lainnya diterbitkan tepat waktu dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.

Prosedur Audit:

1. 1 Dapatkan dokumen SPP Barang

2. 2 Teliti tanggal penerbitan SPP dan bandingkan dengan tanggal kontrak, apakah melebihi 14 (empat belas) hari kerja;

3. 3 Teliti apakah SPP disetujui/ ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari pihak penyedia dan teliti tanggal persetujuan oleh penyedia serta bandingkan dengan tanggal penerbitan SPP apakah melebihi 7 (tujuh) hati kerja,

4. 4 Teliti apakah dalam dokumen SPP terdapat pernyataan bahwa tanggal penandatanganan SPP oleh penyedia ditetapkan sebagai tanggal awal perhitungan waktu penyerahan

5. Teliti apakah untuk pekerjaan yang pengiriman barangnya dijadwalkan tidak dilaksanakan sekaligus tetapi secara

berkala/bertahap sesuai rencana kebutuhan, telah dinyatakan dalam Kontrak.

6. Tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit

d. Pemberian Uang Muka

Tujuan Audit :

Meyakini bahwa uang muka diberikan dan dibayarkan tepat jumlah, tepat waktu dan sesuai ketentuan dan prosedur

Prosedur Audit :

1. Dapatkan dokumen permohonan uang muka .

Page 232: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 295 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

2. Teliti dokumen permohonan apakah telah berisi rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak dan rencana pengembaliannya.

3. Teliti apakah nilai besaran uang muka telah sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kontrak (paling

tinggi).

4. Teliti apakah Uang Muka dibayar setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang diterima..

5. Hasil langkah kerja, tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit

e. Penyusunan Program Mutu

Tujuan Audit :

Meyakini eksistensi dan kelengkapan informasi dalam Program Mutu dan telah sesuai dengan jenis barang/jasa, karakteristik dan kompleksitas pekerjaan.

Prosedur Audit :

1. Dapatkan dokumen program mutu dan revisinya bila ada,

2. Teliti penyusun dokumen program mutu, dilakukan oleh penyedia atau pihak lain.

3. Pastikan didalam dokumen program mutu telah memuat semua informasi yang relevan sesuai ketentuan.

4. Hasil langkah kerja, tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit

Page 233: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 296 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

f. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak

Tujuan Audit :

Meyakini telah dilakukan rapat persiapan pelaksanan kontrak dan adanya kesepakatan atas materi pelaksanaan kontrak

Prosedur Audit :

1. Sebelum melaksanakan Kontrak yang bernilai besar atau kompleks, periksa apakah Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia melakukan rapat secara tatap muka untuk mendiskusikan kesamaan pemahaman dan administrasi Kontrak

2. Periksa apakah rapat tatap muka dilaksanakan secara: a. formal; b. agenda rapat diketahui secara

bersama sebelum pelaksanaan rapat; dan

c. para pihak masing-masing harus menunjuk narahubung selama pelaksanaan kontrak;

3. Periksa apakah hal-hal yang dibahas dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak adalah sebagai berikut: a. reviu kontrak, dan pembagian

tugas dan tanggung jawab dari kedua belah pihak;

b. pemutakhiran/pembaharuan rencana pekerjaan seperti

tanggal efektif pelaksanaan, dan tahapan pelaksanaan kontrak;

c. reviu rencana penilaian kinerja pekerjaan sebagai dasar melakukan evaluasi kemajuan pekerjaan;

d. diskusi bagaimana dan kapan dilakukan pelaporan pekerjaan;

e. Tata cara, waktu dan frekuensi pengukuran dan pelaporan yang disesuaikan dengan kondisi pekerjaan;

Page 234: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 297 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

f. melakukan klarifikasi hal-hal yang masih kurang jelas dan mendiskusikan prosedur untuk manajemen perubahan; dan

g. melakukan klarifikasi rencana koordinasi antar para pihak selama pelaksanaan pekerjaan.

4. Hasil langkah kerja, tuangkan

dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit

g. Pemeriksaan Bersama

Tujuan Audit :

Meyakini perlu tidaknya pemeriksaan bersama

Meyakini hasil pemeriksaan bersama relevan dengan addendum kontrak (jika ada)

Prosedur Audit :

1. 1 Lakukan observasi atas proses pemeriksaan bersama

2. 2 Identifikasi para pihak yang terlibat dalam proses pemeriksaan bersama serta peran dan tanggung jawabnya

3. Untuk pemeriksaan bersama ini, periksa apakah PA/KPA menetapkan tim teknis dan PPK dapat menetapkan tim atau tenaga ahli.

4. 3 Amati jalannya pemeriksaan bersama dan catat substansi hasil pemeriksaan, terutama ketidak sesuaian dengan ketentuan dalam Kontrak

5. 4 Lakukan wawancara kepada para para pihak yang terkait yang dipandang perlu setelah proses pemeriksaan selesai

6. 5 Dapatkan daftar hadir dan Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh PPK dan penyedia

7. 6 Analisis Berita Acara Pemeriksaan dan nilai kesesuaiannya dengan kondisi pada saat observasi.

8. 1 Dapatkan berita acara hasil pemeriksaan bersama dan Panitia/ Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak

Page 235: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 298 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

9. 2 Jika tidak dilakukan pemeriksaan bersama, lakukan konfirmasi sebabnya dan lakukan penilaian perlu – tidaknya pemeriksaan bersama

10. 3 Pastikan Panitia/ Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak dibentuk oleh PA/KPA atas usul PPK

11. 4 Dapatkan addendum kontrak (jika ada)

12. 5 Analisis sebab-sebab addendum kontrak dan bandingkan dengan berita acara pemeriksaan bersama

13. 6 Lakukan reviu dokumen berita acara pemeriksaan bersama dan konfirmasi kepada para pihak terkait untuk menilai validitasnya

14. Hasil langkah kerja, tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit

h. Pengendalian Kontrak

Tujuan Audit :

Meyakini bahwa pengendalian kontrak telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.

Prosedur Audit :

1. Periksa apakah para pihak melakukan pengawasan/ pengendalian terhadap pelaksanaan Kontrak secara langsung atau melalui pihak lain yang ditunjuk.

2. Periksa apakah pengawasan/pengendalian Kontrak dilaksanakan secara sendiri-sendiri atau bersama-sama oleh :

a. Pejabat Penandatangan Kontrak;

b. pihak ketiga yang independen; c. Penyedia; dan/atau d. pengguna akhir

3. Periksa apakah terjadi deviasi antara realisasi dengan target pelaksanaan Kontrak atau terjadi Kontrak Kritis.

Apabila ya, maka para pihak melakukan Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting/SCM).

Page 236: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 299 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

4. Periksa apakah Pejabat Penandatangan Kontrak telah memerintahkan Penyedia untuk melaksanakan perbaikan target dan realisasi pelaksanaan pekerjaan

5. Periksa apakah Pejabat Penandatangan Kontrak mengeluarkan Surat Peringatan (SP) kepada Penyedia bila

Penyedia tidak mampu mencapai target yang ditetapkan pada SCM.

6. Periksa apakah Pejabat Penandatangan Kontrak melakukan pemutusan Kontrak secara sepihak dan memberikan sanksi kepada Penyedia sesuai ketentuan yang berlaku setelah dikeluarkan SP ketiga dan Penyedia dinilai tidak mampu mencapai target yang ditetapkan.

7. Hasil langkah kerja, tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit

i. Inspeksi Pabrikasi

Tujuan Audit :

Meyakini perlu tidaknya inspeksi pabrikasi

Meyakini inspeksi pabrikasi dilaksanakan sesuai kontrak

Meyakini hasil inspeksi pabrikasi telah ditindaklanjuti

Prosedur Audit :

1. 1 Lakukan observasi atas proses inspeksi pabrikasi

2. 2 Identifikasi para pihak yang terlibat dalam proses inspeksi pabrikasi serta peran dan tanggung jawabnya

3. 3 Amati jalannya inspeksi pabrikasi dan catat substansi hasilnya, terutama ketidak sesuaian dengan ketentuan dalam Kontrak

4. 4 Lakukan wawancara kepada para para pihak yang terkait yang dipandang perlu setelah proses inspeksi pabrikasi

5. 5 Dapatkan daftar hadir dan Berita Acara inspeksi pabrikasi

Page 237: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 300 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

6. 6 Analisis Berita Acara inspeksi pabrikasi dan nilai kesesuaiannya dengan kondisi pada saat observasi.

7. 1 Dapatkan materi ketentuan inspeksi pabrikasi dalam kontrak dan pahami jadwal, tempat dan ruang lingkup inspeksi

8. 2 Dapatkan berita acara/laporan hasil inspeksi pabrikasi

9. 3 Lakukan analisis atas berita acara/laporan hasil inspeksi pabrikasi dan bandingkan dengan ketentuan dalam kontrak

10. 4 Lakukan konfirmasi pembiayaan pelaksanaan inspeksi

11. 5 Teliti pengaruh hasil inspeksi pabrikasi terhadap pencapaian tujuan pengaadaan

12. Hasil langkah kerja, tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit

j. Pembayaran Prestasi Pekerjaan

Tujuan Audit :

Untuk meyakinkan bahwa pembayaran telah tepat jumlah dan dilaksanakan sesuai prosedur.

Prosedur Audit :

1. Periksa apakah penyedia mengajukan permohonan pembayaran prestasi pekerjaan secara tertulis kepada Pejabat Penandatangan Kontrak disertai laporan kemajuan/output pekerjaan sesuai Kontrak.

2. Periksa apakah pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan ketentuan:

a. Pembayaran dilakukan dengan mengacu ketentuan dalam Kontrak dan tidak boleh melebihi kemajuan hasil pekerjaan yang telah dicapai dan diterima oleh Pejabat Penandatangan Kontrak.

Page 238: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 301 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

b. Pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah terpasang, tidak termasuk bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan.

c. Pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan atau sistem termin atau pembayaran secara sekaligus setelah kemajuan hasil pekerjaan dinyatakan diterima sesuai ketentuan dalam Kontrak.

d. Pembayaran bulanan/termin dipotong angsuran uang muka, uang retensi (untuk pekerjaan yang mensyaratkan masa pemeliharaan) dan pajak. Untuk pembayaran akhir, dapat ditambahkan potongan denda apabila ada.

e. Untuk pekerjaan yang di subkontrakkan, permintaan pembayaran dilengkapi bukti pembayaran kepada subpenyedia/subkontraktor sesuai dengan kemajuan hasil pekerjaan.

f. Dikecualikan pembayaran dapat dilakukan sebelum prestasi pekerjaan diterima/terpasang untuk: 1) Pengadaan Barang/Jasa

yang karena sifatnya dibayar terlebih dahulu sebelum Barang/Jasa diterima;

2) pembayaran bahan/material dan/atau peralatan yang

menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan, namun belum terpasang; atau

3) pembayaran pekerjaan yang belum selesai 100% (seratus persen) pada saat batas akhir pengajuan pembayaran dengan menyerahkan jaminan atas pembayaran.

g. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran termasuk bentuk jaminan diatur oleh peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan negara.

Page 239: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 302 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

3. 2 Periksa apakah pembayaran termin terakhir dilakukan setelah seluruh pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam Kontrak dan para pihak menandatangani Berita Acara Serah Terima pekerjaan.

4. Hasil langkah kerja, tuangkan dalam daftar uji dan buat

simpulan hasil audit

k. Perubahan Kontrak

Tujuan Audit :

Meyakini ada/tidaknya perubahan kegiatan pekerjaan, validitas alasan perubahan dan ketepatan perhitungan

Prosedur Audit :

1. 1 Dapatkan Addendum kontrak

2. 3 Analisis dan bandingkan kondisi lokasi pekerjaan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen Kontrak yang menjadi alasan perubahan kontrak

3. 4 Lakukan reviu dokumen, pemeriksaan fisik, konfirmasi dan wawancara atas perubahan Kontrak

4. 5 Analisis perhitungan tambah – kurang atas perubahan kontrak dan pastikan ketersediaan anggaran dan batas nilai 10%

(sepuluh perseratus) dari nilai Kontrak awal.

5. 6 Lakukan observasi atas pelaksanaan negosiasi teknis dan harga (bila mungkin)

6. Hasil langkah kerja, tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit

l. Penyesuaian Harga

Tujuan Audit :

Menyakini perhitungan penyesuaian harga sesuai dengan ketentuan kontrak.

Page 240: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 303 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

Prosedur Audit :

1. Teliti kembali kontrak yang ditanda tangani untuk memastikan bahwa kontrak yang ditandatangani adalah kontrak harga satuan, kontrak tahun jamak dan bukan pekerjaan dengan harga satuan timpang;

2. Teliti kembali dokumen pengadaan untuk memastikan bahwa tata cara perhitungan penyesuaian harga telah dicantumkan dengan jelas dalam dokumen tersebut;

3. Dapatkan perhitungan penyesuaian harga yang diajukan oleh penyedia beserta data-datanya (termasuk indeks penyesuaian harga bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri, bila ada);

4. Teliti perhitungan penyesuaian harga yang diajukan penyedia dan pastikan bahwa :

- perhitungan penyesuaian harga dimulai pada bulan ke 13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan;

- penyesuaian harga satuan tidak termasuk komponen keuntungan dan biaya operasional sebagaimana tercantum dalam dokumen penawaran;

- penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak awal/addendum kontrak;

- penyesuaian harga satuan komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut;

- Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan oleh kesalahan Penyedia, diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga terendah antara jadwal awal dengan jadwal realisasi pekerjaan.

Page 241: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 304 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

5. Teliti rumusan penyesuaian harga satuan, apakah telah sesuai dengan klausul kontrak dan tepat perhitungannya;

6. Teliti rumusan penyesuaian nilai kontrak, apakah telah sesuai dengan klausul kontrak dan tepat perhitungannya;

7. Dapatkan tagihan, teliti tagihan penyesuaian harga yang diajukan oleh PPK, apakah telah sesuai dengan kontrak;

8. Tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit.

m. Keadaan Kahar

Tujuan Audit :

Meyakini bahwa keadaan kahar sesuai dengan keadaan yang ditetapkan dalam kontrak dan keadaan kahar berdasarkan keputusan instansi yang berwenang.

Prosedur Audit :

1. Dapatkan informasi dan data mengenai :

- surat pemberitahuan dari Penyedia tentang terjadinya keadaan kahar;

- salinan pernyataan keadaan kahar yang dikeluarkan oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai ketentuan perundang-undangan;

- addendum akibat keadaan kahar,

2 Teliti tanggal surat pemberitahuan tersebut, dan bandingkan dengan tanggal terjadinya keadaan kahar serta pastikan bahwa tanggal surat pemberitahuan tersebut tidak melebihi 14 hari kalender sejak terjadinya keadaan kahar;

Page 242: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 305 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

3 Teliti keadaan kahar yang diungkapkan dalam surat pemberitahuan, apakah sesuai dengan keadaan kahar yang disepakati dalam kontrak dan sesuai ketentuan yang ada, jika berbeda dapatkan penjelasan perbedaan tersebut kepada PPK;

4 Teliti addendum kontrak akibat keadaan kahar, apakah pekerjaan

dihentikan sementara, dilanjutkan, atau dihentikan dan dapatkan penjelasan pertimbangannya;

5 Jika akibat keadaan kahar pekerjaan dihentikan sementara :

Teliti addendum kontrak, dan pastikan bahwa perpanjangan masa pelaksanaan kontrak, tidak melebihi masa terjadinya keadaan kahar. Jika melebihi masa keadaan kahar, dapatkan penjelasan penyebabnya kepada PPK;

6 Jika akibat keadaan kahar PPK tetap memerintahkan pekerjaan dilaksanakan :

- Teliti addendum kontrak, dan buat rincian biaya-biaya yang harus dikeluarkan PPK, untuk melaksanakan pekerjaan dalam masa keadaan kahar;

- Dapatkan dasar pertimbangan penetapan biaya yang harus dikeluarkan PPK untuk

melaksanakan pekerjaan dalam masa keadaan kahar, dan teliti dasar pertimbangan tersebut apakah telah memadai;

- Dapatkan laporan harian, minggguan atau bulanan pada keadaan kahar dan teliti biaya tambahan yang terkait pekerjaan tersebut untuk memastikan bahwa biaya tambahan adalah biaya yang dikeluarkan pada masa keadaan kahar dan biaya tersebut sesuai dengan addendum kontrak;

Page 243: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 306 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

7 Jika keadaan kahar berakibat kontrak pekerjaan dihentikan :

- Lakukan pemeriksaan prestasi pekerjaan yang diajukan Penyedia;

- Dapatkan hasil inventarisasi bahan/perlengkapan yang dilakukan oleh Pengawas/Penyedia dan biaya

langsungpembongkaran, demobilisasi peralatan dan personil;

- Lakukan peninjauan kelapangan untuk memastikan kesesuaian hasil inventarisasi Pengawas/Penyedia dengan keadaan di lapangan;

- Teliti kesesuaian kuantitas bahan dan perlengkapan hasil inventarisasi dengan kuantitas yang tercantum dalam kontrak dan kesesuaian harga bahan/perlengkapan yang diperhitungkan dengan harga yang ditetapkan dalam kontrak. Jika terdapat perbedaan, dapatkan penjelasan kepada PPK;

8 Tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit.

n. Penghentian atau Berakhirnya Kontrak

Tujuan Audit :

Meyakini bahwa penghentian atau

berakhirnya kontrak sesuai dengan ketentuan kontrak

Prosedur Audit :

Penghentian Kontrak

1. 1 Teliti apakah Kontrak dihentikan karena terjadi keadaan kahar

2. Teliti apakah penghentian Kontrak karena keadaan kahar dilakukan secara tertulis oleh Pejabat Penandatangan Kontrak dengan disertai alasan penghentian pekerjaan

Page 244: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 307 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

3. Teliti apakah penghentian kontrak karena keadaan kahar bersifat: a. sementara hingga Keadaan

Kahar berakhir; atau b. permanen apabila akibat

keadaan kahar tidak memungkinkan dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan.

4. Dalam hal Kontrak dihentikan karena keadaan kahar, teliti apakah Pejabat Penandatangan Kontrak membayar kepada Penyedia sesuai dengan kemajuan hasil pekerjaan yang telah dicapai setelah dilakukan pemeriksaan bersama atau berdasarkan hasil audit.

Berakhirnya Kontrak

5. Teliti apakah Kontrak berakhir karena pekerjaan telah selesai dan hak dan kewajiban para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi

6. Teliti apakah terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak terkait dengan pembayaran yang seharusnya dilakukan akibat dari pelaksanaan kontrak.

7. Teliti apakah kontrak yang telah berhenti karena pekerjaan telah selesai 100% (seratus persen) namun masih terdapat sisa pembayaran yang belum

dibayarkan oleh PPK kepada Penyedia.

8. Tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit.

o. Pemutusan Kontrak

Tujuan Audit :

Meyakini bahwa pemutusan kontrak disebabkan oleh hal yang disepakati dalam kontrak dan jika pemutusan kontrak dilakukan oleh Penyedia, PPK telah melakukan tindakan sesuai ketentuan;

Page 245: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 308 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

Prosedur Audit :

1. Dapatkan surat pemutusan kontrak dari PPK dan teliti penyebab dilakukannya pemutusan kontrak;

2. Dapatkan data-data pendukung penyebab pemutusan kontrak, untuk memastikan ketepatan penyebab diputuskannya kontrak;

3. Teliti apakah pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK dilakukan apabila:

- Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses pengadaan yang diputuskan oleh Instansi yang berwenang;

- Pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh Instansi yang berwenang;

- Penyedia berada dalam keadaan pailit;

- Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum penandatangan Kontrak;

- Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali

- Penyedia tidak mempertahankan berlakunya Jaminan Pelaksanaan.

- Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan

Page 246: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 309 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

- berdasarkan penelitian Pejabat Penandatangan Kontrak, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan

- setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan; atau

- Penyedia menghentikan pekerjaan selama waktu yang ditentukan dalam Kontrak dan penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan pengawas pekerjaan

4. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Penyedia yakinkan bahwa:

a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;

b. Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila diberikan); dan

c. Penyedia dikenakan sanksi

Daftar Hitam

5. Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak oleh Pejabat Penandatangan Kontrak karena kesalahan Penyedia, teliti apakah Pokja Pemilihan menunjuk pemenang cadangan berikutnya pada paket pekerjaan yang sama atau Penyedia yang mampu dan memenuhi syarat

Page 247: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 310 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

6. Teliti apakah Penyedia melakukan pemutusan Kontrak apabila:

a. Setelah mendapatkan persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak, Pengawas pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama waktu yang ditentukan dalam Kontrak.

b. Pejabat Penandatangan Kontrak tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam Syarat-syarat Kontrak.

7. Tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit.

p. Pemberian Kesempatan

Tujuan Audit :

Meyakini pemberian kesempatan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

Prosedur Audit :

1. Teliti apakah dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa pelaksanaan kontrak berakhir, namun Pejabat Penandatangan Kontrak menilai

bahwa Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan, Pejabat Penandatangan Kontrak memberikan kesempatan Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dengan pengenaan sanksi denda keterlambatan

2. Teliti apakah pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dituangkan dalam adendum kontrak yang didalamnya mengatur pengenaan sanksi denda keterlambatan kepada Penyedia dan perpanjangan masa berlaku Jaminan Pelaksanaan (apabila ada).

Page 248: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 311 -

No. Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref

KKA

3. Teliti apakah pemberian kesempatan kepada Penyedia menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender, sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan. Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dapat melampaui Tahun Anggaran

4. Hasil langkah kerja, tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit

q. Denda dan Ganti Rugi

Tujuan Audit :

Meyakini ada/tidaknya kondisi yang mengharuskan dikenakan denda dan/atau ganti rugi serta ketepatan jumlah dan ketepatan prosedur pembayaran denda dan/atau ganti rugi.

Prosedur Audit :

1. Pahami ketentuan tentang pengenaan denda dan/atau ganti rugi

2. 2 Pastikan ada/tidaknya kondisi yang mengharuskan dikenakan denda dan/atau ganti rugi

3. 3 Analisis kondisi yang mengharuskan dikenakan denda dan/atau ganti rugi, bandingkan dengan ketentuan dalam kontrak

4. 4 Apabila ada pengenaaan denda

dan/atau ganti rugi, lakukan rekalkulasi jumlahnya, termasuk ketepatan tarif bunga

5. 5 Pahami tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi dalam Dokumen Kontrak

6. 6 Dapatkan dokumen pembayaran denda dan/atau ganti rugi

7. 7 Lakukan analisis kelengkapan dan validitas dokumen pembayaran denda dan/atau ganti rugi

8. Hasil langkah kerja, tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit

Page 249: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 312 -

3. DAFTAR UJI HASIL AUDIT

3.1. Berikut adalah contoh daftar uji hasil audit untuk tahap

pelaksanaan kontrak, tim audit diharuskan mengembangkan daftar

uji hasil audit ini sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan

pada saat pelaksanaan audit probity.

3.2. Daftar uji ini digunakan sebagai media untuk membuat simpulan

hasil audit atas prosedur audit yang telah dilaksanakan. Apabila

hasil uji menyatakan “tidak”, berarti terdapat indikasi adanya

penyimpangan yang harus dirumuskan penyebabnya berdasarkan

prosedur audit yang dilakukan.

3.3. Kolom “Keterangan” apabila memerlukan penjelasan lebih lanjut,

dapat dituangkan dalam kertas kerja tersendiri.

No. Uraian Hasil Uji Ket

a. Penetapan SPPBJ

1. 1.

SPPBJ didukung dengan hasil review dan laporan hasil Pemilihan Penyedia.

Ya Tidak

- Proses pemilihan Penyedia sudah dilaksanakan berdasarkan prosedur yang ditetapkan

Ya Tidak

- Pemenang pemilihan/calon Penyedia memiliki kemampuan untuk melaksanakan Kontrak

Ya Tidak

2. 4 PPK menyampaikan penolakan tersebut kepada Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan disertai dengan alasan dan bukti

Ya Tidak

3. Dalam hal tidak tercapai kesepakatan antara PPK dan Pokja, apakah pengambilan keputusan diserahkan

kepada PA/KPA.

Ya Tidak

4. Apakah penyerahan pengambilan keputusan kepada PA/KPA dilakukan paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah tidak tercapai kesepakatan

Ya Tidak

5. Dalam hal PA/KPA menyetujui penolakan oleh PPK, apakah PA/KPA memerintahkan Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan untuk melakukan evaluasi ulang, penawaran ulang, atau Tender ulang

Ya Tidak

6. Dalam hal PA/KPA menyetujui hasil pemilihan Penyedia, apakah PA/KPA memerintahkan PPK untuk menerbitkan SPPBJ paling lambat 5 (lima) hari kerja

Ya Tidak

Page 250: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 313 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

7. Dalam hal PA/KPA yang bertindak sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak tidak menyetujui hasil pemilihan Penyedia:

- PA/KPA menyampaikan penolakan kepada Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan

Ya Tidak

- Penolakan disertai dengan alasan dan bukti

Ya Tidak

- memerintahkan untuk melakukan evaluasi ulang, penawaran ulang, atau Tender ulang paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah hasil pemilihan Penyedia diterima.

Ya Tidak

8. Apabila pemenang pemilihan/calon Penyedia yang ditunjuk mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh PPK, dan masa penawarannya masih berlaku.

- Apakah calon Penyedia tersebut dikenakan sanksi Daftar Hitam selama 1 (satu) tahun

Ya

Tidak

- Jaminan Penawarannya dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara/Daerah

Ya Tidak

9. Apakah selanjutnya penunjukan Penyedia dilakukan kepada peserta dengan peringkat dibawahnya (jika ada).

Ya Tidak

10. Dalam hal tidak ada calon pemenang cadangan, apakah PPK melaporkan ke Pokja Pemilihan untuk kemudian dilakukan Tender/Seleksi Ulang atau Evaluasi Ulang.

Ya Tidak

11. Dalam hal Tender/Seleksi dilakukan mendahului tahun anggaran, apakah SPPBJ diterbitkan setelah persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran atau Rencana Kerja Anggaran Perangkat Daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Ya Tidak

b. Penandatangan Kontrak

12. Sebelum penandatanganan Kontrak telah dilakukan rapat persiapan penandatanganan Kontrak antara Pejabat Penandatangan Kontrak dengan Penyedia

Ya Tidak

13. Dalam rapat persiapan penandatanganan Kontrak antara Pejabat Penandatangan Kontrak dengan Penyedia, membahas hal-hal sebagai berikut:

Page 251: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 314 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

a. finalisasi rancangan Kontrak; Ya Tidak

b. kelengkapan dokumen pendukung Kontrak, seperti Jaminan Pelaksanaan telah diterima sebelum penandatanganan Kontrak, asuransi, dsb;

Ya Tidak

c. rencana penandatanganan Kontrak; dan/atau

Ya Tidak

d. hal-hal yang telah diklarifikasi dan/atau dikonfirmasi pada saat evaluasi penawaran

Ya Tidak

14. PPK telah memeriksa konsep Kontrak meliputi:

- Substansi Ya Tidak

- Bahasa Ya Tidak

- Redaksional Ya Tidak

- Angka dan huruf Ya Tidak

- Paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak.

Ya Tidak

15. Penyedia telah memeriksa konsep Kontrak meliputi:

- Substansi Ya Tidak

- Bahasa Ya Tidak

- Redaksional Ya Tidak

- Angka dan huruf Ya Tidak

- Paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak.

Ya Tidak

16. PPK telah melakukan penyempurnaan terhadap draf final kontrak.

17. Tidak ada perubahan subtansi kontrak yang ditandatangani PPK, dibandingkan dengan rancangan kontrak dalam dokumen pemilihan.

Ya Tidak

18. Nilai Jaminan Pelaksanaan sesuai ketentuan:

a. untuk nilai penawaran antara 80% (delapan puluh persen) sampai dengan 100% (seratus persen) dari nilai HPS atau Pagu Anggaran, Jaminan Pelaksanaan adalah sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak; atau

Ya Tidak

b. untuk nilai penawaran di bawah 80% (delapan puluh persen) dari nilai HPS atau Pagu Anggaran, besarnya Jaminan Pelaksanaan 5% (lima persen) dari nilai HPS atau Pagu Anggaran

Ya Tidak

Page 252: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 315 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

19. Pejabat Penandatangan Kontrak melakukan verifikasi secara tertulis kepada penerbit jaminan sebelum penandatanganan Kontrak.

Setelah Jaminan Pelaksanaan dinyatakan sah dan diterima, Pokja Pemilihan dapat mengembalikan Jaminan Penawaran (apabila ada).

Ya Tidak

20. Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia tidak mengubah substansi hasil pemilihan Penyedia sampai dengan penandatanganan Kontrak, kecuali mempersingkat waktu pelaksanaan pekerjaan

Ya Tidak

21. Terdapat pokok perjanjian yang memuat:

1) Adanya uraian pembukaan :

- Judul kontrak Ya Tidak

- Nomor kontrak Ya Tidak

- Tanggal kontrak Ya Tidak

- Para pihak dalam kontrak, termasuk apabila penyedia barang/jasa lainnya merupakan KSO/kemitraan

Ya Tidak

2) Isi

- Pekerjaan yang akan

dilaksanakan Ya Tidak

- Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Ya Tidak

- Harga kontrak dalam angka Ya Tidak

- Harga kontrak dalam huruf Ya Tidak

- Hak & Kewajiban para pihak Ya Tidak

- Termijn & cara Pembayaran Ya Tidak

- Ketentuan mengenai

pemberdayaan usaha kecil. Ya Tidak

- Klausul kewajiban penggunaan

produksi dalam negeri. Ya Tidak

- Klausul pemutusan kontrak Ya Tidak

- Klausul pencairan jaminan

pelaksanaan bila terjadi

wanprestasi ( contoh: pekerjaan

tidak selesai, mutu tidak sesuai

spek, kelaikan bangunan

melebihi batas toleransi)

Ya Tidak

- Dokumen-dokumen yang

merupakan satu-kesatuan dan

Page 253: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 316 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

bagian yang tidak terpisahkan

dari Kontrak:

adendum Surat Perjanjian; Ya Tidak

pokok perjanjian; Ya Tidak

surat penawaran berikut

daftar kuantitas dan harga

(apabila ada);

Ya Tidak

syarat-syarat khusus Kontrak; Ya Tidak

syarat-syarat umum Kontrak; Ya Tidak

spesifikasi khusus; Ya Tidak

spesifikasi umum; Ya Tidak

gambar-gambar; dan Ya Tidak

jaminan-jaminan, Ya Tidak

SPPBJ, Ya Tidak

BAHP, Ya Tidak

BAPP. Ya Tidak

- Keadaan kahar Ya Tidak

3) Penutup

- Pernyataan persetujuan dari para pihak

Ya Tidak

- Tanggal penandatanganan kontrak

Ya Tidak

- Tanggal mulai berlaku efektif kontrak

Ya Tidak

22. Dalam hal penetapan SPPBJ dilakukan sebelum DIPA/DPA disahkan, dan ternyata alokasi anggaran dalam DIPA/DPA tidak disetujui atau kurang dari rencana nilai Kontrak, maka penandatanganan Kontrak dapat dilakukan setelah Pagu Anggaran cukup tersedia melalui revisi DIPA/DPA.

Ya Tidak

23. Jika penambahan Pagu Anggaran melalui revisi DIPA/DPA tidak tercapai maka penetapan pemenang dibatalkan dan kepada calon Penyedia Barang/Jasa tidak diberikan ganti rugi

Ya Tidak

24. Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang kompleks dilakukan setelah memperoleh pendapat ahli hukum Kontrak

Ya Tidak

25. Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak atas nama Penyedia adalah Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan/Pengurus Koperasi yang

Ya Tidak

Page 254: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 317 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan atau Penyedia perorangan.

26. Pihak lain yang dapat menandatangani Kontrak adalah pihak yang mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah dari Direktur Utama/ Pimpinan Perusahaan/ Pengurus Koperasi atau pihak yang sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran

Dasar untuk menandatangani Kontrak sepanjang pihak lain tersebut merupakan pengurus/karyawan perusahaan/karyawan koperasi yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap

Ya Tidak

27. Tanggal Kontrak tidak mendahului tanggal Pengesahan DPA/DIPA.

Ya Tidak

28. Paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/jasa lainnya (SPPBJ).

Ya Tidak

29. Penyedia Barang/jasa lainnya telah menyerahkan Jaminan Pelaksanaan (sebelum kontrak ditandatangani).

Ya Tidak

30. Kontrak dibuat sesuai dengan kebutuhan yang terdiri dari : a. Sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak

asli, terdiri dari:

Ya Tidak

1) Kontrak asli pertama untuk Pejabat Penandatangan Kontrak dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh Penyedia; dan

Ya Tidak

2) Kontrak asli kedua untuk Penyedia dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh

Pejabat Penandatangan Kontrak;

Ya Tidak

b. Rangkap/salinan Kontrak tanpa dibubuhi materai apabila diperlukan.

Ya Tidak

31. Kontrak mulai berlaku pada tanggal penandatanganan Kontrak oleh Para Pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam Kontrak

Ya Tidak

32. Buat simpulan dan rekomendasi.

c. Surat Perintah Pengiriman (SPP)

1. PPK menerbitkan SPP selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak tanggal penandatanganan Kontrak.

Ya Tidak

Page 255: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 318 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

2. SP harus sudah disetujui/ditandatangani oleh penyedia sesuai dengan yang dipersyaratkan dengan dibubuhi materai selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak tanggal penerbitan SPP.

Ya Tidak

3. Tanggal penandatanganan SPP oleh penyedia ditetapkan sebagai tanggal awal perhitungan waktu penyerahan.

Ya Tidak

4. Buat simpulan dan rekomendasi.

d. Pemberian Uang Muka

1. Nilai besaran uang muka paling tinggi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kontrak.

Ya Tidak

2. Besarnya Jaminan Uang Muka adalah senilai uang muka yang diterima penyedia.

Ya Tidak

3. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi.

Ya Tidak

4. Penyedia dapat mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak.

Ya Tidak

5. PPK mengajukan surat permintaan pembayaran untuk permohonan tersebut setelah Jaminan Uang Muka diterima dari penyedia.

Ya Tidak

6. Pengembalian uang muka diperhitungkan berangsur-angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus perseratus);

Ya Tidak

7. Untuk kontrak tahun jamak, nilai jaminan uang muka secara bertahap dapat dikurangi sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan.

Ya Tidak

8. Buat simpulan dan rekomendas.

e. Penyusunan Program Mutu

1. Program mutu disusun oleh penyedia Ya Tidak

2. Program mutu paling sedikit berisi:

Informasi pengadaan barang/jasa lainnya;

Ya Tidak

Organisasi kerja penyedia; Ya Tidak

Page 256: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 319 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

Jadwal pelaksanaan pekerjaan; Ya Tidak

Prosedur pelaksanaan pekerjaan; Ya Tidak

Prosedur instruksi kerja; dan Ya Tidak

Pelaksana kerja. Ya Tidak

Program mutu direvisi sesuai dengan kondisi lapangan.

Ya Tidak

Program mutu telah disepakati oleh PPK

Ya Tidak

3. Buat simpulan dan rekomendasi.

f. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak

1. Sebelum melaksanakan Kontrak yang bernilai besar atau kompleks, PPK bersama dengan penyedia menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.

Ya Tidak

2. Periksa apakah rapat tatap muka dilaksanakan secara:

a. Formal; Ya Tidak

b. Agenda rapat diketahui secara bersama sebelum pelaksanaan rapat; dan

Ya Tidak

c. Para pihak masing-masing harus menunjuk narahubung selama pelaksanaan kontrak;

Ya Tidak

3. Hal-hal yang dibahas dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak adalah sebagai berikut:

a. Reviu kontrak, dan pembagian tugas dan tanggung jawab dari kedua belah pihak;

Ya Tidak

b. Pemutakhiran/pembaharuan rencana pekerjaan seperti tanggal efektif pelaksanaan, dan tahapan

pelaksanaan kontrak;

Ya Tidak

c. Reviu rencana penilaian kinerja pekerjaan sebagai dasar melakukan evaluasi kemajuan pekerjaan;

Ya Tidak

d. Diskusi bagaimana dan kapan dilakukan pelaporan pekerjaan;

Ya Tidak

e. Tata cara, waktu dan frekuensi pengukuran dan pelaporan yang disesuaikan dengan kondisi pekerjaan;

Ya Tidak

f. Melakukan klarifikasi hal-hal yang masih kurang jelas dan mendiskusikan prosedur untuk manajemen perubahan;

Ya Tidak

g. Melakukan klarifikasi rencana koordinasi antar para pihak selama pelaksanaan pekerjaan.

Ya Tidak

Page 257: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 320 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

4. Buat simpulan dan rekomendasi.

g. Pemeriksaan Bersama

1. Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK bersama-sama dengan penyedia barang/jasa lainnya melakukan pemeriksaan kondisi lapangan.

Ya Tidak

2. Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat membentuk Panitia/ Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

Ya Tidak

3. Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

Ya Tidak

4. Buat simpulan dan rekomendasi

h. Pengendalian Kontrak

1.

Para pihak melakukan pengawasan/ pengendalian terhadap pelaksanaan Kontrak secara langsung atau melalui pihak lain yang ditunjuk.

Ya Tidak

2.

Pengawasan/pengendalian Kontrak dilaksanakan secara sendiri-sendiri atau bersama-sama oleh :

a. Pejabat Penandatangan Kontrak; Ya Tidak

b. pihak ketiga yang independen; Ya Tidak

c. Penyedia; dan/atau d. pengguna akhir Ya Tidak

3. Terjadi deviasi antara realisasi dengan target pelaksanaan Kontrak atau terjadi Kontrak Kritis

Ya Tidak

4. Para pihak melakukan Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting/SCM).

Ya Tidak

5.

Pejabat Penandatangan Kontrak telah memerintahkan Penyedia untuk melaksanakan perbaikan target dan realisasi pelaksanaan pekerjaan

Ya Tidak

6.

Pejabat Penandatangan Kontrak mengeluarkan Surat Peringatan (SP) kepada Penyedia bila Penyedia tidak mampu mencapai target yang ditetapkan pada SCM.

Ya Tidak

7.

Pejabat Penandatangan Kontrak melakukan pemutusan Kontrak secara sepihak dan memberikan sanksi kepada Penyedia sesuai ketentuan yang berlaku setelah dikeluarkan SP ketiga dan

Ya Tidak

Page 258: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 321 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

Penyedia dinilai tidak mampu mencapai target yang ditetapkan

8. Buat simpulan dan rekomendasi.

i. Inspeksi Pabrikasi

1. PPK atau Tim Inspeksi yang ditunjuk PPK dapat melakukan inspeksi atas proses pabrikasi barang/jasa lainnya/peralatan khusus.

Ya Tidak

2. Jadwal, tempat dan ruang lingkup inspeksi harus sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.

Ya Tidak

3. Biaya pelaksanaan inspeksi termasuk dalam harga Kontrak.

Ya Tidak

4. Terdapat daftar hadir dan Berita Acara inspeksi pabrikasi

Ya Tidak

5. Buat simpulan dan rekomendasi

j. Pembayaran Prestasi Pekerjaan

1. Penyedia mengajukan permohonan pembayaran prestasi pekerjaan secara tertulis kepada Pejabat Penandatangan Kontrak disertai laporan kemajuan/output pekerjaan sesuai Kontrak.

Ya Tidak

2. Pembayaran dilakukan dengan mengacu ketentuan dalam Kontrak dan tidak boleh melebihi kemajuan hasil pekerjaan yang telah dicapai dan diterima oleh Pejabat Penandatangan Kontrak.

Ya Tidak

3. Pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah terpasang, tidak termasuk bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan.

Ya Tidak

4. Pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan atau sistem termin atau pembayaran secara sekaligus setelah

kemajuan hasil pekerjaan dinyatakan diterima sesuai ketentuan dalam Kontrak.

Ya Tidak

5. Pembayaran bulanan/termin dipotong angsuran uang muka, uang retensi (untuk pekerjaan yang mensyaratkan masa pemeliharaan) dan pajak. Untuk pembayaran akhir, dapat ditambahkan potongan denda apabila ada.

Ya Tidak

6. Untuk pekerjaan yang di subkontrakkan, permintaan pembayaran dilengkapi bukti pembayaran kepada subpenyedia/subkontraktor sesuai dengan kemajuan hasil pekerjaan.

Ya Tidak

Page 259: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 322 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

7. Pembayaran termin terakhir dilakukan setelah seluruh pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam Kontrak dan para pihak menandatangani Berita Acara Serah Terima pekerjaan

Ya Tidak

8. Buat simpulan dan rekomendasi.

k. Perubahan Kontrak

1. Perubahan Kontrak karena perbedaan kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis/KAK dalam dokumen kontrak diberlakukan untuk Kontrak Lumsum, Kontrak Harga Satuan, Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan, dan Kontrak Terima Jadi (Turnkey)

Ya Tidak

2. Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis/KAK yang ditentukan dalam dokumen Kontrak, Pejabat Penandatangan Kontrak bersama Penyedia melakukan perubahan kontrak.

Ya Tidak

3. Perubahan kontrak meliputi:

a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam Kontrak;

Ya Tidak

b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;

Ya Tidak

c. mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi lapangan; dan/atau

Ya Tidak

d. mengubah jadwal pelaksanaan. Ya Tidak

4. Perubahan Kontrak yang disebabkan masalah administrasi disepakati kedua belah pihak

Ya Tidak

5. Pekerjaan tambah dilaksanakan dengan ketentuan:

a. tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam perjanjian/Kontrak awal; dan

Ya Tidak

b. tersedia anggaran untuk pekerjaan tambah.

Ya Tidak

6. Untuk pemeriksaan dalam rangka perubahan kontrak, Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menetapkan tim atau tenaga ahli

Ya Tidak

7. Perubahan Kontrak tidak dilakukan pada masa tambahan waktu penyelesaian pekerjaan (masa denda) akibat dari keterlambatan setelah waktu

Ya Tidak

Page 260: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 323 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

pelaksanaan kontrak berakhir

8. Buat simpulan dan rekomendasi

l. Penyesuaian Harga

1. Kontrak yang ditandatangani adalah kontrak harga satuan, kontrak tahun jamak atau berdasarkan Waktu Penugasan yang masa pelaksanaan pekerjaannya lebih dari 18 (delapan belas) bulan dan bukan pekerjaan dengan harga satuan timpang

Ya Tidak

2. Ketentuan, persyaratan, dan tata cara perhitungan penyesuaian harga dicantumkan dalam Dokumen Pemilihan (rancangan Kontrak) dan/atau perubahan Dokumen Pemilihan, yang selanjutnya dituangkan dalam Kontrak

Ya Tidak

3. Penyesuaian diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan

Ya Tidak

4. Penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya overhead, dan harga satuan timpang sebagaimana tercantum dalam penawaran

Ya Tidak

5. Penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak/adendum kontrak

Ya Tidak

6. Penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut

Ya Tidak

7. Jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru sebagai akibat adanya adendum kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut ditandatangani; dan

Ya Tidak

8. Indeks yang digunakan dalam hal pelaksanaan kontrak terlambat disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah indeks terendah antara jadwal kontrak dan realisasi pekerjaan.

Ya Tidak

9. Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan sebagai berikut:

Ya Tidak

Page 261: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 324 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan penyesuaian harga satuan; Hn = harga satuan baru setiap jenis komponen pekerjaan setelah dilakukan penyesuaian harga menggunakan rumusan penyesuaian Harga Satuan; V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan yang dilaksanakan.

10. Buat simpulan dan rekomendasi

m. Keadaan Kahar

1. Penyedia Barang/Jasa memberitahukan tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada PPK secara tertulis;

Ya Tidak

2. Surat pemberitahuan didibuat dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak terjadinya Keadaan Kahar;

Ya Tidak

3. Surat pemberitahuan keadaan kahar disertai salinan pernyataan keadaan kahar yang dikeluarkan oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

Ya Tidak

Keadaan kahar telah sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak:

Ya Tidak

- Jika akibat keadaan kahar pekerjaan dihentikan sementara:

Ya Tidak

- Perpanjangan masa kontrak sama dengan terhentinya masa kontrak akibat keadaan kahar;

Ya Tidak

- Jika akibat keadaan kahar PPK tetap memerintahkan pekerjaan dilaksanakan :

Ya Tidak

- Jika selama masa Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi demikian;

Ya Tidak

4. Pengaruh keadaan kahar, telah dituangkan dalam perubahan kontrak;

Ya Tidak

5. Penggantian biaya telah diatur dalam suatu addendum kontrak;

Ya Tidak

Page 262: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 325 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

6. Jika keadaan kahar berakibat kontrak pekerjaan dihentikan :

Ya Tidak

7. Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:

Ya Tidak

- Biaya langsung pengadaan Bahan dan Perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan dan Perlengkapan ini harus diserahkan oleh Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya menjadi hak milik PPK;

Ya Tidak

- Biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi Hasil Pekerjaan Sementara dan Peralatan;

Ya Tidak

- Biaya langsung demobilisasi Personil. Ya Tidak

8. Buat simpulan dan rekomendasi

n. Penghentian atau Berakhirnya Kontrak

Penghentian Kontrak

1. Kontrak berhenti karena terjadi keadaan kahar

Ya Tidak

2. Penghentian Kontrak karena keadaan kahar dilakukan secara tertulis oleh Pejabat Penandatangan Kontrak dengan disertai alasan penghentian pekerjaan

Ya Tidak

3. penghentian kontrak karena keadaan kahar bersifat:

a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau

b. permanen apabila akibat keadaan kahar tidak memungkinkan dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan.

Ya Tidak

4. Pejabat Penandatangan Kontrak membayar kepada Penyedia sesuai dengan kemajuan hasil pekerjaan yang telah dicapai setelah dilakukan pemeriksaan bersama atau berdasarkan hasil audit

Ya Tidak

Berakhirnya Kontrak

5. Kontrak berakhir karena pekerjaan telah selesai dan hak dan kewajiban para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi

Ya Tidak

6. Hak dan kewajiban para pihak terkait dengan pembayaran yang seharusnya dilakukan akibat dari pelaksanaan kontrak telah terpenuhi.

Ya Tidak

Page 263: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 326 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

7. Kontrak yang telah berhenti karena pekerjaan telah selesai 100% (seratus persen) tidak terdapat sisa pembayaran yang belum dibayarkan oleh PPK kepada Penyedia.

Ya Tidak

8. Buat simpulan dan rekomendasi

o. Pemutusan Kontrak

1. Pemutusan kontrak dilakukan oleh PPK dan/atau Penyedia Jasa

Ya Tidak

2. Pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK dilakukan apabila:

- Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses pengadaan yang diputuskan oleh Instansi yang berwenang;

Ya Tidak

- Pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh Instansi yang berwenang

Ya Tidak

- Penyedia berada dalam keadaan pailit Ya Tidak

- Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum penandatangan Kontrak

Ya Tidak

- Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali

Ya Tidak

- Penyedia tidak mempertahankan berlakunya Jaminan Pelaksanaan

Ya Tidak

- Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya

dalam jangka waktu yang telah ditetapkan

Ya Tidak

- berdasarkan penelitian Pejabat Penandatangan Kontrak, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan

Ya Tidak

- setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan; atau

Ya Tidak

Page 264: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 327 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

- Penyedia menghentikan pekerjaan selama waktu yang ditentukan dalam Kontrak dan penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan pengawas pekerjaan

Ya Tidak

3. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Penyedia yakinkan bahwa:

a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan; Ya Tidak

b. Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila diberikan); dan

Ya Tidak

c. Penyedia dikenakan sanksi Daftar Hitam

Ya Tidak

4. Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak oleh Pejabat Penandatangan Kontrak karena kesalahan Penyedia, Pokja Pemilihan menunjuk pemenang cadangan berikutnya pada paket pekerjaan yang sama atau Penyedia yang mampu dan memenuhi syarat

Ya Tidak

5. Penyedia melakukan pemutusan Kontrak apabila:

a. Setelah mendapatkan persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak, Pengawas pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama waktu yang ditentukan dalam Kontrak.

Ya Tidak

b. Pejabat Penandatangan Kontrak tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk pembayaran tagihan angsuran

sesuai dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam Syarat-syarat Kontrak.

Ya Tidak

6. Buat simpulan dan rekomendasi

p. Pemberian Kesempatan

1. Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa pelaksanaan kontrak berakhir,

Ya Tidak

2. Pejabat Penandatangan Kontrak menilai bahwa Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan,

Ya Tidak

3. Pejabat Penandatangan Kontrak memberikan kesempatan Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dengan pengenaan sanksi denda keterlambatan

Ya Tidak

Page 265: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 328 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

4. Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dituangkan dalam adendum kontrak

Ya Tidak

5. Adendum kontrak mengatur pengenaan sanksi denda keterlambatan kepada Penyedia

Ya Tidak

6. Adendum kontrak mengatur perpanjangan masa berlaku Jaminan Pelaksanaan (apabila ada).

Ya Tidak

7. Pemberian kesempatan kepada Penyedia

menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender, sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan. Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dapat melampaui Tahun Anggaran

Ya Tidak

8. Buat simpulan dan rekomendasi

q. Denda dan Ganti Rugi

1. Sanksi finansial yang dikenakan kepada Penyedia sesuai ketentuan yang berlaku karena terjadinya cidera janji/wanprestasi yang tercantum dalam Kontrak

Ya Tidak

2. Besarnya denda kepada penyedia atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah:

1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga bagian Kontrak yang belum dikerjakan, apabila bagian barang/jasa lainnya yang sudah dilaksanakan dapat berfungsi; atau

Ya Tidak

1/1000 (satu perseribu) dari harga Kontrak, apabila bagian barang/jasa lainnya yang sudah dilaksanakan belum berfungsi.

Ya Tidak

3. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai ketentuan dalam Dokumen Kontrak.

Ya Tidak

4. Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi diatur di dalam Dokumen Kontrak.

Ya Tidak

5. Buat simpulan dan rekomendasi.

Page 266: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 329 -

BAB III

SERAH TERIMA BARANG/JASA LAINNYA

I. SKEMA AUDIT

1. Tujuan Umum:

Meyakini serah terima barang/jasa lainnya sesuai dengan spesifikasi,

syarat-syarat dan ketentuan dalam kontrak.

2. Waktu Pelaksanaan:

Audit dilaksanakan pada setiap proses serah terima barang/jasa

lainnya.

3. Prosedur Audit:

Pelaksanaan prosedur audit dapat dilakukan pada saat proses sedang

berlangsung (Audit atas Proses/AP) dan/atau segera setelah proses

selesai (Audit atas Output /AO).

No Serah Terima Barang/Jasa

Lainnya Output

Tujuan Prosedur Audit

Ket

a. Pemeriksaan dan Serah Terima Hasil Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa.

Berita Acara Serah Hasil Pekerjaan

Memastikan bahwa hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak

AO

b. Penyerahan barang ke PA/KPA

Berita Acara Penyerahan

Memastikan bahwa barang sudah diserahkan kepada PA/KPA

AO

c. Pencatatan barang ke dalam daftar inventaris (SIMAK-BMN/ SIMBADA/aplikasi BMN yang lain)

Daftar inventaris (SIMAK-BMN/ SIMBADA/aplikasi BMN yang lain)

Memastikan bahwa barang sudah dimasukkan ke dalam SIMAK-BMN/ SIMBADA/aplikasi BMN yang lain

AO

Page 267: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 330 -

4. Titik Kritis

Risiko pada tahap serah terima pengadaan barang/jasa lainnya

antara lain adalah sebagai berikut:

a) Jumlah barang/jasa lainnya yang diserahkan tidak sesuai

kontrak,

b) Kualitas barang/jasa lainnya tidak sesuai dengan spesifikasi

teknis dalam kontrak,

c) Barang/Jasa Lainnya tidak dapat digunakan/ tidak berfungsi

sesuai dengan rencana peruntukkannya.

d) Penyerahan barang/jasa lainnya terlambat.

e) Barang hasil pengadaan belum dimasukkan ke dalam SIMAK-

BMN/SIMBADA, daftar inventaris, dan buku induk barang

inventaris.

II. PROGRAM AUDIT

Berikut adalah contoh program audit untuk tahap serah terima

barang/jasa lainnya, tim audit diharuskan mengembangkan program

audit ini sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan pada saat

pelaksanaan audit probity

No Uraian

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

a. Pemeriksaan dan Serah Terima Hasil Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa (Pasal 57 dan 58 Perpres 16 Tahun 2018)

Tujuan Audit :

Memastikan bahwa hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak.

Prosedur Audit :

1. Peroleh Kontrak Pengadaan Barang/Jasa;

2. Dapatkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dari Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP);

3. Teliti ketepatan waktu serah terima barang/jasa lainnya

4. Lakukan cek fisik untuk meyakinkan kebenaran serah terima barang telah sesuai dengan spesifikasi

Page 268: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 331 -

No Uraian

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

yang ditetapkan dalam Kontrak;

5. Buat Berita Acara hasil pemeriksaan fisik;

6. Lakukan wawancara dan konfirmasi kepada Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan tentang ketepatan waktu dan

kesesuaian dengan spesifikasi

7. Konfirmasikan ada/tidaknya kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan namun penyedia telah memperbaiki/ menyelesaikannya

8. Dapatkan sertifikat garansi (bila diperlukan)

9. Lakukan analisis atas sertifikat garansi tersebut dan bandingkan dengan ketentuan dalam kontrak

10. Hasil langkah kerja, tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit.

b. Penyerahan barang ke PA/KPA

Tujuan Audit :

Memastikan bahwa barang sudah diserahkan kepada PA/KPA

Prosedur Audit :

1. Peroleh Berita Acara Penyerahan dari PPK ke PA/KPA;

2. Peroleh Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dari Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP);

3. Bandingkan Berita Acara Penyerahan dari PPK ke PA/KPA dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dari PPHP;

Page 269: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 332 -

No Uraian

Rencana Realisasi

Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref KKA

4. 4. Hasil langkah kerja, tuangkan dalam daftar uji dan buat simpulan hasil audit.

c. Pencatatan barang ke dalam daftar aset

Tujuan Audit:

Memastikan bahwa barang sudah dimasukkan ke dalam daftar aset atau dokumen lain yang relevan

Prosedur Audit:

1. Peroleh daftar aset atau dokumen lain yang relevan;

2. Bandingkan barang dalam Berita Acara serah terima hasil pengadaan dengan daftar aset atau dokumen lain yang relevan;

3. Yakinkan bahwa barang yang telah diserahkan sudah dimasukkan ke dalam daftar aset atau dokumen lain yang relevan;

4. Buat simpulan hasil audit.

III. DAFTAR UJI HASIL AUDIT

Berikut adalah contoh daftar uji hasil audit untuk tahap serah terima

barang/jasa lainnya, tim audit diharuskan mengembangkan daftar uji

hasil audit ini sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan pada

saat pelaksanaan audit probity.

Daftar uji ini digunakan sebagai media untuk membuat simpulan hasil

audit atas prosedur audit yang telah dilaksanakan. Apabila hasil uji

menyatakan “tidak”, berarti terdapat indikasi adanya penyimpangan yang

harus dirumuskan penyebabnya berdasarkan prosedur audit yang

dilakukan.

Kolom “Keterangan” apabila memerlukan penjelasan lebih lanjut, dapat

dituangkan dalam kertas kerja tersendiri.

Page 270: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 333 -

No Uraian Hasil Uji Ket.

a. Pemeriksaan dan Serah Terima Hasil Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa (Pasal 57 dan 58 Perpres 16 Tahun 2018)

1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam Kontrak, Penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk serah terima barang/jasa

Ya Tidak

2. PPK melakukan pemeriksaan terhadap barang/jasa yang diserahkan

Ya Tidak

3. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK

menugaskan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

Ya Tidak

4. PPK melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya.

Ya Tidak

5. PPK menerima penyerahan pekerjaan setelah:

Seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak dan diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan; dan

Ya Tidak

Penyedia menyerahkan sertifikat garansi kepada PPK (apabila diperlukan).

Ya Tidak

6. PPK dan Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima

Ya Tidak

7. Penyedia barang/jasa lainnya memberi informasi kepada PPK tentang jadwal pengiriman barang/jasa lainnya serta menyampaikan dokumen pengiriman barang/jasa lainnya

Ya Tidak

8. Sarana transportasi yang dipakai sesuai dengan dokumen Kontrak;

Ya Tidak

9. Untuk barang-barang yang mudah rusak atau berisiko tinggi, penyedia barang/jasa lainnya harus memberikan informasi secara rinci tentang cara penanganannya.

Ya Tidak

10. Buat simpulan dan rekomendasi.

b. Penyerahan barang ke PA/KPA

1. PPHP sudah melakukan pemeriksaan terhadap barang/jasa dan menuangkannya dalam Berita Acara Serah Terima yang ditandatangani PPHP dan Penyedia Barang/Jasa

Ya Tidak

2. PPK sudah menyerahkan barang/jasa lainnya ke PA/KPA dengan membuat Berita Acara Penyerahan

Ya Tidak

3. Penyerahan dilakukan segera setelah serah terima akhir barang/jasa lainnya dari penyedia barang/jasa lainnya

Ya Tidak

Page 271: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 334 -

No Uraian Hasil Uji Ket.

4. Penyerahan barang/jasa lainnya dilengkapi dengan:

Kontrak (beserta perubahannya jika ada) Ya Tidak

Berita acara serah terima barang/jasa lainnya di titik lokasi penyerahan dengan PPHP

Ya Tidak

Berita acara hasil ujicoba barang/jasa lainnya (test and commisioning)

Ya Tidak

Sertifikat keaslian barang/jasa lainnya

(Cerftified of origin) Ya Tidak

Jamina/garansi barang/jasa lainnya (guaranted)

Ya Tidak

Berita Acara Serah Terima Akhir antara Penyedia dengan PPHP

Ya Tidak

Berita Acara Penyerahan antara PPK dengan KPA

Ya Tidak

4. Spesifikasi barang/jasa lainnya dalam Berita Acara Penyerahan sama dengan spesifikasi dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dari PPHP

Ya Tidak

5. Volume barang/jasa lainnya dalam Berita Acara Penyerahan sama dengan volume dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dari PPHP

Ya Tidak

6. Lokasi barang/jasa lainnya sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dari PPHP

Ya Tidak

7. Buat simpulan dan rekomendasi

c. Pencatatan barang ke dalam daftar aset

1. Barang telah masuk dalam daftar aset atau dokumen lain yang relevan

Ya Tidak

2. Barang hasil pengadaan dalam Berita Acara serah terima hasil pengadaan sesuai dengan yang di input dalam daftar asset atau dokumen lain

yang relevan

Ya Tidak

3. Buat simpulan dan rekomendasi.

Page 272: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 335 -

BAGIAN VIII

AUDIT ATAS SWAKELOLA

Audit atas swakelola meliputi audit atas ketentuan umum, pengadaan

swakelola oleh K/L/D/I penanggungjawab anggaran, pelaksanaan swakelola

oleh instansi pemerintah lain pelaksana swakelola, pelaksanaan swakelola oleh

Organisasi Kemasyarakatan Pelaksana Swakelola, pelaksanaan swakelola oleh

kelompok masyarakat pelaksana swakelola.

1. SKEMA AUDIT

1.1. Tujuan Umum:

1.1.1. Untuk memberikan keyakinan bahwa swakelola telah

dilaksanakan sesuai Perpres 16 Tahun 2018 beserta turunannya,

dan peraturan terkait lainnya;

1.1.2. Mengidentifikasi kelemahan/permasalahan yang signifikan

dalam proses pengadaan barang/jasa melalui Swakelola;

1.1.3. Memberikan saran perbaikan yang diperlukan.

1.2. Waktu Pelaksanaan:

1.2.1 Audit mulai dilaksanakan dari identifikasi kebutuhan sampai

dengan pertanggungjawaban pengadaan melalui Swakelola

1.2.2 Pelaksanaan audit dilakukan pada saat proses sedang

berlangsung.

1.3. Prosedur Audit:

No. Tahapan

Kegiatan Output Tujuan Prosedur Audit Ket

A. Perencanaan

Swakelola

Draf dokumen

perencanaan/

Dokumen

perencanaan

swakelola

Meyakinkan bahwa

perencanaan swakelola

sesuai dengan kebutuhan

Kementerian/Lembaga/

Pemerintah Daerah.

AO

&

AP

B. Persiapan

Swakelola

- Draft Dokumen

persiapan

pengadaan

swakelola

- Rancangan

Kontrak

Swakelola

Meyakinkan bahwa

persiapan swakelola telah

sesuai dengan ketentuan

AO

&

AP

C. Pelaksanaan

Swakelola

- Draf Dokumen

pelaksanaan

swakelola/

Dokumen

perencanaan

swakelola

Meyakinkan bahwa

pelaksanaan swakelola

sesuai ketentuan.

AO

&

AP

Page 273: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 336 -

No. Tahapan

Kegiatan Output Tujuan Prosedur Audit Ket

- Dokumen

pelaksanaan

pengadaan

barang/jasa

D. Pelaporan,

Pengawasan

dan

Pertanggung-

jawaban

Swakelola

- Laporan

pengawasan

- Laporan

pertanggungja

waban

Meyakinkan

pengawasan dan

pertanggungjawaban

pelaksanaan swakelola

telah dilaksanakan

sesuai ketentuan.

AO

&

AP

1.4. Titik Kritis

1.4.1. Titik kritis dalam pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan

dengan cara Swakelola adalah:

a. Perencanaan swakelola tidak direncanakan dengan matang,

diantaranya:

Identifikasi kebutuhan barang/jasa yang ditetapkan

Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

tidak mencerminkan kebutuhan riil

Kegiatan yang direncanakan tidak ada dalam Renja

Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah dan kegiatan

yang tercantum dalam RKA yang diusulkan tidak sesuai

dengan hasil identifikasi kebutuhan riil barang/jasa.

Kebijakan Umum tentang cara pengadaan swakelola

tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah serta sifat

kegiatan yang akan dilaksanakan.

Jadwal kegiatan PBJ tidak memberikan alokasi waktu

yang cukup untuk penyelesaian pekerjaan barang/jasa.

b. Persiapan swakelola tidak dilakukan dengan matang,

diantaranya:

Penetapan sasaran tidak sesuai dengan perencanaan,

Penyelenggara swakelola tidak sesuai dengan ketentuan,

Penggelembungan (mark-up) dalam HPS,

Penentuan estimasi harga tidak sesuai aturan,

Penambahan item-item biaya yang tidak diperkenankan,

Rancangan kontrak tidak standar,

Page 274: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 337 -

Rencana kegiatan tidak dibuat secara terperinci,

RAB tidak sesuai dengan dokumen penganggaran.

c. Realisasi pelaksanaan swakelola tidak sesuai dengan

perencanaan yang dilaksanakan;

d. Pertanggungjawaban pengeluran biaya swakelola tidak

didukung dengan bukti pengeluaran yang memadai;

e. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan swakelola dari jadwal

yang telah direncanakan.

2. PROGRAM AUDIT

Berikut contoh audit program atas swakelola. Tim audit harus

mengembangkan prosedur dalam audit program tersebut dengan

mempertimbangkan kebutuhan di lapangan pada saat pelaksanaan audit.

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi Ref

KKA Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu

Prosedur Audit:

I. Perencanaan

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa perencanaan

swakelola sesuai dengan kebutuhan

Kementerian/Lembaga/ Pemerintah

Daerah.

1. Dapatkan daftar kebutuhan dan

kegiatan yang akan dilaksanakan

dengan cara Swakelola;

2. Identifikasi apakah kebutuhan

Barang/Jasa telah memenuhi Tujuan

Swakelola;

3. Dapatkan Rencana Umum Pengadaan

melalui Swakelola;

4. Teliti apakah penetapan tipe Swakelola

telah sesuai dengan ketentuan;

5. Teliti apakah pemilihan penyelenggara

Swakelola telah sesuai dengan

persyaratan penyelenggara Swakelola

yang sesuai dengan ketentuan;

6. Khusus untuk Swakelola Tipe II, III, dan

IV, dapatkan Nota Kesepahaman dengan

pimpinan

Kementerian/Lembaga/Perangkat

Page 275: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 338 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi Ref

KKA Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu

Daerah lain/Pimpinan Ormas/

pimpinan Kelompok Masyarakat

7. Identifikasi apakah Nota Kesepahaman

yang dibuat telah sesuai dengan aturan

dan menjelaskan tentang pengadaan

barang/jasa melalui Swakelola

8. Dapatkan dokumen KAK ;

9. Teliti apakah KAK yang disusun oleh tim

perencana telah mencantumkan:

a. latar belakang, maksud dan tujuan,

sasaran, sumber pendanaan, dan

barang/jasa yang disediakan;

b. Spesifikasi barang/jasa;

c. Jangka waktu Swakelola;

d. Kebutuhan tenaga ahli/teknis,

tenaga kerja, narasumber,

bahan/material termasuk

peralatan/suku cadang, Jasa

Lainnya, Jasa Konsultansi,

dan/atau kebutuhan lainnya

(apabila diperlukan); dan/atau

e. gambar rencana kerja & spesifikasi

teknis (apabila diperlukan)

10. Teliti dan lakukan analisis apakah

tujuan dan sasaran kegiatan dalam KAK

telah sesuai dengan tujuan pelaksanaan

pengadaan;

11. Teliti dan lakukan analisis apakah

jangka waktu pelaksanaan pekerjaan

dalam KAK telah sesuai dengan jadwal

rencana kebutuhan dan tidak

melampaui tahun anggaran;

12. Dapatkan Dokumen Perkiraan Biaya/

Rencana Anggaran Biaya (RAB)

13. Khusus Swakelola Tipe II, III, dan IV,

teliti apakah RAB yang ada merupakan

RAB yang disampaikan oleh

Kementerian/ Lembaga/Perangkat

Daerah/Ormas/ Kelmas pelaksana

swakelola;

14. Lakukan pengujian bersama dengan

PPK dan pihak lain terkait atas

kewajaran perhitungan kebutuhan

bahan, jasa lainnya, peralatan/suku

cadang dan/atau jumlah tenaga ahli;

Page 276: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 339 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi Ref

KKA Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu

15. Lakukan pengujian biaya/harga satuan

pekerjaan yang terdiri dari bahan, jasa

lainnya, peralatan/suku cadang

dan/atau jumlah tenaga ahli

perseorangan dengan harga pasar,

media elektronik dan media/sumber

lainnya yang dapat

dipertanggungjawabkan;

16. Khusus Swakelola Tipe I, jika

menggunakan tenaga ahli dari luar,

lakukan perhitungan jumlah tenaga

tidak boleh melebihi 50% jumlah

keseluruhan pegawaiK/L/PD yang

terlibat dalam kegiatan Swakelola yang

bersangkutan;

17. Dapatkan kertas kerja perhitungan

volume pekerjaan dalam RAB (untuk

pekerjaan konstruksi);

18. Lakukan pengujian bersama PPK dan

pihak terkait lainnya atas angka 16.,

bandingkan dengan gambar rencana;

19. Teliti dan lakukan analisis apakah

gambar rencana dalam KAK yang

disusun oleh tim perencana telah

selaras sesuai dengan spesifikasi teknis

dan telah mengacu kepada KAK yang

disusun PA/KPA;

20. Khusus untuk Swakelola Tipe II, teliti

apakah K/L/PD Pelaksana Swakelola

telah mempunyai standar biaya yang

telah ditetapkan sebagai PNBP dan telah

menyusun RAB berdasarkan tarif yang

telah ditetapkan dalam PNBP tersebut;

21. Khusus untuk Swakelola Tipe III dan IV,

dapatkan dokumen reviu atas usulan

proposal dan RAB dari Ormas/Kelmas

oleh PPK.

22. Dapatkan dokumen pengusulan dan

penyusunan RKA-KL dan RKA-PD, teliti

apakah telah sesuai dengan hasil

perencanaan Swakelola termasuk

spesifikasi teknis/KAK, RAB, rencana

jadwal pelaksanaan, dan calon

Pelaksana Swakelola.

Page 277: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 340 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi Ref

KKA Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu

II. Persiapan

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa persiapan swakelola telah sesuai dengan ketentuan

Prosedur Audit:

1. Dapatkan dokumen DIPA/DPA, teliti

apakah Pengadaan Barang/Jasa

Swakelola telah ditetapkan;

2. Dapatkan dokumen penetapan sasaran

yang disusun oleh Tim Persiapan dan

ditetapkan oleh PA/KPA

3. Khusus Swakelola Tipe II, III, dan IV,

dapatkan dokumen Kesepakatan Kerja

sama PA/KPA dengan K/L/PD

lain/Ormas/Kelmas

4. Dapatkan dokumen penetapan tim

Penyelenggara Swakelola

5. Teliti apakah tim Penyelenggara

Swakelola telah sesuai dengan

ketentuan;

6. Dapatkan dokumen rencana kegiatan

dan jadwal pelaksanaan Swakelola, teliti

apakah telah sesuai dengan RUP dan

telah ditetapkan oleh PPK;

7. Dapatkan dokumen reviu spesifikasi

teknis/KAK, teliti apakah telah sesuai

dengan anggaran yang tercantum dalam

DIPA/DPA;

8. Dapatkan dokumen penetapan RAB

Pelaksanaan Swakelola;

9. Teliti apakah penetapan RAB telah

sesuai dengan anggaran yang tercantum

dalam DIPA/DPA;

10. Dapatkan detil rencana kebutuhan dan

biaya, teliti apakah telah

mencantumkan:

a. Gaji tenaga teknis, upah tenaga

kerja, honor narasumber, dan honor

Tim Penyelenggara Swakelola

b. Biaya bahan/material termasuk

peralatan/suku cadang (apabila

diperlukan)

Page 278: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 341 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi Ref

KKA Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu

c. Biaya Jasa Lainnya (apabila

diperlukan); dan/atau

d. Biaya lainnya yang dibutuhkan,

contoh; perjalanan, rapat,

komunikasi, laporan

Dan telah sesuai dengan KAK yang ditetapkan oleh PPK

11. Dapatkan rencana total biaya secara

rinci dalam rencana biaya bulanan

dan/atau biaya mingguan, teliti apakah

tidak melampaui Pagu Anggaran dalam

DIPA/DPA;

12. Khusus Swakelola Tipe II, III, dan IV,

dapatkan Draft Rancangan Kontrak

Swakelola

13. Dapatkan berita acara hasil negosiasi

jika terdapat perbedaan antara biaya

yang diusulkan dengan anggaran yang

disetujui dalam DIPA/DPA, teliti apakah

hasil negosiasi telah sesuai dengan

prinsip dan etika pengadaan

barang/jasa;

14. Teliti apakah Rancangan Kontrak

Swakelola telah berisi:

a. Para pihak;

b. Barang/jasa yang akan dihasilkan;

c. Nilai pekerjaan;

d. Jangka waktu pelaksanaan; dan

e. Hak dan kewajiban para pihak

Yang sesuai dengan Nota kesepahaman khusus untuk Swakelola Tipe II, III, dan IV

Pengadaan Barang/Jasa dengan

Swakelola melalui penyedia:

15. Khusus Swakelola Tipe II, III, dan IV,

Teliti apakah:

a. Pengadaan Barang/Jasa telah

dimasukkan ke dalam Kontrak

Swakelola untuk K/L/PD Pelaksana

Swakelola yang telah/belum

metapkan tarif berdasarkan PNBP,

Ormas/Kelmas yang membutuhkan

Pengadaan Baran/Jasa melalui

penyedia; atau

b. Pengadaan Barang/Jasa dilakukan

melalui kontrak terpisah oleh PPK

apabila Pelaksana Swakelola tidak

Page 279: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 342 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi Ref

KKA Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu

bersedia/tidak mampu untuk

melaksanakan pegadaan bahan/

material/jasa lainnya pendukung

yang dibutuhkan dalam

melaksanakan Swakelola

III. Pelaksanaan

Tujuan Audit:

Meyakinkan bahwa pelaksanaan swakelola sesuai ketentuan.

Prosedur Audit:

Pelaksanaan swakelola yang

dilaksanakan oleh penanggung jawab

anggaran atau instansi lain tanpa

melalui penyedia:

1. Untuk pekerjaan swakelola yang

dilaksanakan oleh instansi lain, teliti

apakah telah dibuatkan kontrak antara

PPK pada K/L/PD Penanggung Jawab

Anggaran dengan pelaksana Swakelola

pada K/L/PD lain//Ormas/Kelmas

selaku pelaksana Swakelola;

2. Dapatkan laporan Swakelola yang dibuat

oleh Pelaksana Swakelola, teliti apakah

telah sesuai dengan ketentuan

3. Teliti dan lakukan analisis bahwa nilai

dan cara pengadaan tenaga kerja,

bahan, dan suku cadang yang dibeli

telah sesuai dengan Peraturan Presiden

Nomor 16 Tahun 2018 beserta

turunannya, dan ketentuan lain yang

terkait, seperti nilai pengadaan

barang/jasa sampai dengan Rp200 juta

dan pengadaan jasa konsultansi sampai

dengan Rp100 juta dilaksanakan dengan

pengadaan langsung

4. Teliti apakah telah dibuat daftar hadir

dan setiap pekerja yang bertugas telah

menandatangani daftar hadir;

5. Teliti dan bandingkan apakah

pembayaran upah kepada pekerja

harian berdasarkan daftar hadir peserta

dan pekerja borongan dibayarkan

berdasarkan prestasi pekerjaan;

Page 280: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 343 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi Ref

KKA Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu

6. Teliti dan analisis kehadiran tenaga ahli

melalui daftar kehadiran tenaga ahli dan

bandingkan dengan jadwal

kehadirannya dilapangan untuk menguji

pembayaran kepada tenaga ahli

tersebut;

7. Lakukan konfirmasi ke beberapa pekerja

dan tenaga ahli tentang kebenaran

pembayaran yang diterima mereka;

8. Teliti dan bandingkan harga satuan

upah, apakah telah sesuai dengan

standar harga satuan upah di daerah

yang bersangkutan;

9. Teliti apakah semua bahan yang

diterima dan digunakan dicatat dalam

buku penerimaan dan penggunaan

bahan atau buku lainnya yang

menggambarkan penerimaan dan

penggunaan bahan;

10. Teliti dan bandingkan jumlah bahan

yang dibayar dengan jumlah bahan yang

dibeli/diterima oleh bagian penerima

barang;

11. Teliti kualitas bahan yang dibeli dan

bandingkan dengan rencana

spesifikasinya;

12. Lakukan konfirmasi harga satuan bahan

yang dibeli yang menggunakan uang

persediaan/uang muka kepada penyedia

barang/jasa atas bahan yang dibeli;

13. Teliti apakah peralatan yang dipakai

adalah peralatan sendiri atau sewa;

14. Jika menggunakan peralatan sewa,

lakukan konfirmasi kebenaran harga

satuan sewanya dan lakukan survei

harga satuan sewa kepada penyedia jasa

lainnya sebagai pembanding;

15. Teliti apakah semua peralatan yang

disewa sudah berada dilapangan;

16. Untuk peralatan yang disewa maupun

menggunakan milik sendiri, teliti biaya

Page 281: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 344 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi Ref

KKA Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu

pemeliharaan peralatan tersebut antara

lain:

1) Bandingkan jumlah bahan bakar

yang dibeli dengan jam pemakaian

alat dan/atau satuan produk yang

dihasilkan dan sisa persediaan

bahan bakar;

2) Teliti dan lakukan konfirmasi bahwa

bahan bakar yang dibeli dan adalah

bahan bakar non subsidi;

3) Teliti analisis kebenaran pengadaan

suku cadang lainnya telah sesuai

dengan kebutuhan;

4) Teliti kewajaran harga satuan

penggantian suku cadang dengan

melakukan konfirmasi kepada

penyedia jasanya atau kepada

penyedia jasa lainnya sebagai

pembanding;

17. Jika menggunakan uang muka, teliti

bahwa pertanggungjawaban uang muka

maksimal sebulan;

18. Teliti apakah pemasukan dan

penggunaan tenaga kerja, bahan

dan/atau peralatan dicatat setiap hari

dalam laporan harian;

19. Teliti apakah kemajuan fisik dicatat

setiap hari dan dievaluasi setiap minggu

yang disesuaikan dengan penyerapan

dana;

20. Teliti apakah kemajuan non fisik atau

perangkat lunak dicatat dan dievaluasi

setiap bulan yang disesuaikan dengan

penyerapan dana;

21. Teliti laporan hasil pengawasan

pekerjaan fisik di lapangan yang

dilakukan oleh pelaksana yang ditunjuk

oleh PPK sebagai penanggung jawab

anggaran;

22. Bandingkan antara laporan realisasi

kemajuan prestasi/volume/fisik

pekerjaan dengan laporan hasil

pengawasan pekerjaan;

23. Bandingkan antara laporan kemajuan

prestasi/volume/fisik pekerjaan dengan

prestasi/volume/fisik yang sudah

diselesaikan/terpasang di lapangan;

Page 282: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 345 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi Ref

KKA Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu

24. Lakukan pengujian terhadap nilai

pekerjaan yang dibayar dengan

prestasi/volume/fisik pekerjaan yang

yang sudah diselesaikan/terpasang;

25. Pastikan bahwa

K/L/PD/Ormas/Kelmas Pelaksana

Swakelola tidak mengalihkan pekerjaan

utama kepada pihak lain

Pelaksanaan swakelola yang

dilaksanakan oleh penanggung jawab

anggaran atau instansi lain melalui

penyedia:

26. Teliti apakah pelaksanaan pengadaan

bahan/barang, Jasa Lainnya,

peralatan/suku cadang dan tenaga

ahli yang menurut ketentuan harus

dilaksanakan melalui penyedia

barang/jasa d i s e rahkan ke pada

Pejabat Pengadaan yang

melaksanakan swakelola;

27. Lakukan analisis dan bandingkan

apakah pelaksanaan pengadaan

bahan/barang, Jasa Lainnya,

peralatan/suku cadang dan tenaga

ahli dilakukan oleh Pejabat Pengadaan

telah sesuai dengan Peraturan

Presiden Nomor 16 Tahun 2018

beserta turunannya yang meliputi:

a. Persiapan pengadaan:

Bandingkan dengan Standar

Dokumen Pengadaan yang

diterbitkan oleh LKPP dan intansi

terkait lainnya;

b. Pelaksanaan pengadaan;

Persyaratan dan tata cara evaluasi

penawaran harus sesuai dengan

dokumen pengadaan yang telah

ditetapkan;

c. Pelaksanaan Kontrak:

Pelaksananaan kontrak harus sesuai

dengan spesifikasi teknis kontrak

dan persyaratan kontrak lainnya;

IV. Pelaporan, Pengawasan dan

Pertanggungjawaban Swakelola

Page 283: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 346 -

No Tujuan dan Prosedur Audit

Rencana Realisasi Ref

KKA Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu

Tujuan Audit:

Meyakinkan pengawasan dan pertanggungjawaban pelaksanaan swakelola telah dilaksanakan sesuai ketentuan.

Prosedur Audit:

1.

Teliti apakah pelaksana swakelola telah

melaporkan kemajuan pelaksanaan

pekerjaan dan penggunaan keuangan

secara berkala kepada PPK;

2. Teliti apakah pelaksana swakelola telah

melaporkan kemajuan realisasi fisik dan

keuangan setiap bulan secara

berjenjang sampai kepada PA/KPA;

3. Dapatkan Berita Acara Serah Terima

Hasil Pekerjaan;

4. Teliti apakah Tim Pengawas telah

melakukan pemeriksaan atas pekerjaan

Pelaksana Swakelola;

5. Dapatkan dokumen hasil pemeriksaan

oleh Tim Pengawas Swakelola;

6. Dapatkan dokumen pemeriksaan

administratif dari PjPHP/PPHP atas

barang/jasa yang diserahterimakan PPK

kepada PA/KPA;

7. Teliti apakah barang/jasa yang

diserahterimakan PPK kepada PA/KPA,

waktu pengerjaan, dan anggaran yang

dikeluarkan telah sesuai dengan

Kontrak Swakelola;

8. Buat simpulan hasil audit dan rekomendasi

3. DAFTAR UJI HASIL AUDIT

3.1. Berikut contoh daftar uji hasil audit atas swakelola. Tim audit perlu

menyesuaikan daftar uji tersebut sesuai dengan kebutuhan di

lapangan.

3.2. Daftar uji ini digunakan sebagai media untuk membuat simpulan

hasil audit atas prosedur audit yang telah dilaksanakan. Apabila

Page 284: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 347 -

hasil uji menyatakan “tidak”, berarti terdapat indikasi adanya

penyimpangan yang harus dirumuskan penyebabnya berdasarkan

prosedur audit yang dilakukan.

3.3. Kolom “Keterangan” apabila memerlukan penjelasan lebih lanjut,

dapat dituangkan dalam kertas kerja tersendiri.

Petunjuk : beri tanda pada kotak jawaban yang sesuai.

No. Uraian Hasil Uji Ket

Pengadaan melalui Swakelola

I. Perencanaan

1. Daftar kebutuhan dan kegiatan yang akan

dilaksanakan dengan cara Swakelola telah disusun Ya Tidak

2. Kebutuhan Barang/Jasa telah memenuhi Tujuan

Swakelola Ya Tidak

3. Rencana Umum Pengadaan dengan cara

Swakelola telah disusun Ya Tidak

4. Tipe Swakelola telah ditetapkan sesuai dengan

ketentuan Ya Tidak

5. Pemilihan Penyelenggara Swakelola telah sesuai

dengan persyaratan penyelenggaraan Swakelola Ya Tidak

6. Khusus untuk Swakelola Tipe II, III, dan IV, Nota

Kesepahaman dengan Pimpinan Kementerian/

Lembaga/Perangkat Daerah

lain/Ormas/Kelompok Masyarakat telah disusun

Ya Tidak

7. KAK telah disusun oleh Tim Perencana dan

mencantumkan unsur-unsur sesuai ketentuan Ya Tidak

8. Tujuan dan sasaran kegiatan dalam KAK telah

sesuai dengan tujuan pelaksanaan pengadaan Ya Tidak

9. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dalam KAK

telah sesuai dengan jadwal rencana kebutuhan dan

tidak melampaui tahun anggaran Ya Tidak

10. Dokumen Perkiraan Biaya/Rencana Anggaran

Biaya (RAB) telah disusun Ya Tidak

11. Khusus Swakelola Tipe II, III, dan IV, RAB yang ada

merupakan RAB yang disampaikan oleh

Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah/Ormas/

Kelmas pelaksana swakelola

Ya Tidak

12. PPK dan pihak lain terkait telah melakukan

pengujian atas kewajaran perhitungan jumlah dan

biaya kebutuhan bahan, jasa lainnya,

peralatan/suku cadang dan/atau jumlah tenaga

ahli perseorangan

Ya Tidak

13. Khusus Swakelola Tipe I, Jumlah tenaga ahli dari

luar melebihi 50% jumlah keseluruhan pegawai Ya Tidak

Page 285: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 348 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

K/L/PD yang terlibat dalam kegiatan Swakelola

yang bersangkutan

14. Terdapat perbedaan perhitungan volume pekerjaan

dalam RAB dengan gambar rencana Ya Tidak

15. Gambar rencana dalam KAK yang disusun oleh tim

perencana telah selaras sesuai dengan spesifikasi

teknis dan telah mengacu kepada KAK yang disusun

PA

Ya Tidak

16. Khusus Swakelola Tipe II, penyusunan tarif RAB

berdasarkan standar biaya yang telah ditetapkan

sebagai PNBP Ya Tidak

17. Khusus Swakelola Tipe III dan IV, dokumen reviu

atas usulan proposal dan RAB dari Ormas/Kelmas

telah disusun oleh PPK Ya Tidak

18. Dokumen pengusulan dan penyusunan RKA-KL

dan RKA-PD telah sesuai dengan hasil perencanaan

Swakelola Ya Tidak

II. Persiapan

1. Pengadaan Barang/Jasa dengan cara Swakelola

telah ditetapkan dalam DIPA/DPA Ya Tidak

2. Dokumen penetapan sasaran telah disusun oleh

Tim Persiapan dan ditetapkan oleh PA/KPA Ya Tidak

3. Khusus Swakelola Tipe II, III, dan IV, dokumen

Kesepakatan Kerja sama PA/KPA dengan K/L/PD

lain/Ormas/Kelmas telah disusun dan

ditandatangani

Ya Tidak

4. Dokumen Penetapan Tim Penyelenggara Swakelola

telah disusun Ya Tidak

5. Penyelenggara Swakelola telah sesuai dengan syarat

penyelenggara Swakelola Ya Tidak

6. Dokumen rencana kegiatan dan jadwal pelaksanaan

Swakelola telah sesuai dengan RUP dan telah

ditetapkan oleh PPK Ya Tidak

7. Dokumen reviu spesifikasi teknis/KAK telah sesuai

dengan anggaran yang tercantum dalam DIPA/DPA Ya Tidak

8. Dokumen penetapan RAB telah sesuai dengan

anggaran yang tercantum dalam DIPA/DPA Ya Tidak

9. Dokumen detil lrencana kebutuhan telah disusun

dan sesuai dengan KAK Ya Tidak

10. Rencana total biaya secara rinci tidak melampaui

Pagu Anggaran dalam DIPA/DPA Ya Tidak

Page 286: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 349 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

11. Khusus Swakelola Tipe II, III, dan IV, Draft

Rancangan Kontrak Swakelola telah disusun Ya Tidak

12. Berita acara hasil negosisiasi telah disusun dan

telah sesuai dengan prinsip dan etika pengadaan

barang/jasa Ya Tidak

13. Rancangan Kontrak Swakelola telah disusun sesuai

dengan Nota Kesepahaman dan ketentuan Ya Tidak

14. Pengadaan barang/jasa dengan cara Swakelola

melalui penyedia telah sesuai dengan ketentuan Ya Tidak

III. Pelaksanaan

1. Kontrak antara PPK pada K/L/D/I

PenanggungJawab Anggaran dengan pelaksana

Swakelola pada Instansi Pemerintah lain selaku

pelaksana Swakelola telah dibuat

Ya Tidak

2. Laporan Swakelola telah disusun oleh Pelaksana

Swakelola dan telah sesuai dengan ketentuan Ya Tidak

3. Pelaksanaan pengadaan bahan/barang, Jasa

Lainnya, peralatan/sukucadang dan tenaga ahli

dilaksanakan oleh Pejabat Pengadaan yang

melaksanakan swakelola

Ya Tidak

4. pelaksanaan pengadaan bahan/barang, Jasa

Lainnya,peralatan/sukucadang dan tenaga ahli

dilakukan oleh Pejabat Pengadaan telah sesuai

dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun

2018 beserta turunannya

Ya Tidak

5. Nilai dan cara pengadaan tenaga kerja, bahan, dan

suku cadang yang dibeli telah sesuai dengan

Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 beserta

perubahan, turunannya, dan ketentuan lain yang

terkait

Ya Tidak

6. Daftar hadir telah dibuat dan ditandatanganisetiap

pekerja yang bertugas Ya Tidak

7. Pembayaran upah kepada pekerja harian/tenaga

ahli berdasarkan daftar hadir/prestasi pekerjaan

dan telah sesuai dengan standar harga satuan upah

di daerah yang bersangkutan

Ya Tidak

8. Semua bahan yang diterima dan digunakan telah

diadministrasikan secara tertib Ya Tidak

9. Kualitas bahan yang dibeli sesuai dengan

spesifikasinya Ya Tidak

10. Bahan yang dibeli menggunakan uang muka yang

diprtanggungjawabkan dengan benar Ya Tidak

Page 287: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 350 -

No. Uraian Hasil Uji Ket

11. Peralatan yang dipakai adalah peralatan yang di

sewa dan telah berada di lapangan saat dibutuhkan Ya Tidak

12. Harga satuan sewa merupakan harga sewa

terefisien Ya Tidak

13. Mutasi tenaga kerja, bahan dan/atau peralatan,

kemajuan fisik, non fisik telah diadministrasikan,

diaporkan dan dievaluasi secara tertib Ya Tidak

IV. Pengawasan dan Evaluasi

1. Pelaksana swakelola telah melaporkan kemajuan

pelaksanaan pekerjaan/kemajuan realisasi fisik

dan penggunaan keuangan secara berkala kepada

PA/KPA/PPK

Ya Tidak

2. Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan telah

diperiksa dan sesuai dengan KAK dan Kontrak

Swakelola Ya Tidak

Page 288: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 351 -

Lampiran II.1

Contoh Format Laporan Hasil Probity Audit

KOP INSTANSI APIP

Nomor : LHA - /……/2018 …………………...2018

Lampiran : …. berkas Perihal : Laporan Hasil Probity Audit

Pengadaan ……….. untuk

Tahap …. pada Direktorat ……….Tahun Anggaran

2018

Yth. Direktur Jenderal… Kementerian…. Di Jakarta

Kami telah melaksanakan Probity Audit atas Pengadaan ..............

untuk Tahap ……………. pada Direktorat ............... Tahun Anggaran 2018

berdasarkan …. Audit dilaksanakan sesuai dengan Standar Auditor Intern

Pemerintah yang diterbitkan Dewan Pengurus Nasional Asosiasi Auditor

Intern Pemerintah Indonesia, dengan hasil sebagai berikut:

1. Simpulan hasil audit

Probity audit ini terutama ditujukan untuk memberikan pendapat dan

saran perbaikan atas proses pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan

manajemen, berdasarkan hasil audit atas data/dokumen yang kami

peroleh. Kami berpendapat bahwa kegiatan pengadaan barang/jasa

……...... sampai dengan tahap .......... kami*)

1. dapat meyakini bahwa pada proses pengadaan barang/jasa pada

tahap…….. terjadi/tidak terjadi*) penyimpangan karena

tidak/telah*) sesuai dengan probity requirement, yaitu telah

mematuhi prosedur, prinsip-prinsip dan etika pengadaan

barang/jasa berdasarkan ketentuan yang berlaku.

2. tidak dapat meyakini bahwa pada proses pengadaan barang/jasa

pada tahap….. terjadi/tidak terjadi penyimpangan karena…….(sesuai

kendala audit di lapangan).

(Apabila belum sesuai, ditambahkan ringkasan permasalahan/atensi

terkait proses pengadaan barang/jasa yang diaudit)

Rincian permasalahan terlampir.

Page 289: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 352 -

2. Saran/Rekomendasi

Terkait permasalahan/kelemahan proses pengadaan barang/jasa

sebagaimana tersebut di atas, kami sampaikan saran-saran perbaikan

sebagai bahan bagi manajemen untuk melaksanakan perbaikan, sebagai

berikut:

…..

Demikian laporan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja

sama Saudara, kami ucapkan terima kasih

Inspektur…..,

Nama..........................................

NIP……………………………………..

Tembusan Yth. :

1. Menteri…..

2. Inspektur Jenderal…..

*) pilih salah satu

Page 290: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 353 -

Lampiran

Laporan Hasil Probity Audit

pengadaan … untuk tahap… pada …

Tahun Anggaran …

Nomor: ………….

Tanggal: ……………..

1. Dasar Pelaksanaan Penugasan

Pelaksanaan penugasan ini didasarkan pada:

a. Surat Direktur Jenderal ……… Nomor …… tanggal ….. perihal

Permintaan Probity Audit

b. Kerangka Acuan Kerja Probity Audit Pengadaan .............. untuk

Tahap Persiapan Penyedia Barang/Jasa pada Direktorat ...............

Tahun Anggaran 2017 Nomor ….. tanggal ……..

c. Surat Tugas Inspektur ……… Nomor …… tanggal …….

2. Tujuan Penugasan

Tujuan Probity audit ini adalah untuk memberikan pendapat dan saran

perbaikan atas proses pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan

manajemen sesuai dengan probity requirement, yaitu telah mematuhi

prosedur, prinsip-prinsip dan etika pengadaan barang/jasa

berdasarkan ketentuan yang berlaku, berdasarkan hasil audit atas

data/dokumen yang kami peroleh.

3. Sasaran/Ruang Lingkup Penugasan

Sasaran/Ruang lingkup pelaksanaan Probity Audit Pengadaan …. Untuk

Tahap ………. Sampai dengan tahap…… pada Direktorat ……….. Tahun

Anggaran…. (sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) jika ada).

Probity audit dilaksanakan mulai tanggal …………. sampai dengan

tanggal …………..

4. Batasan dan Tanggung Jawab Penugasan

a. Pelaksanaan pengadaan ………… serta kebenaran formil dan

materiil atas data yang digunakan dalam proses audit sepenuhnya

menjadi tanggung jawab Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna

Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen pada Direktorat ……

Page 291: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 354 -

b. Tanggung jawab auditor adalah terhadap hasil audit dan saran yang

diberikan berdasarkan dokumen dan informasi yang diterima dari

auditi.

5. Metodologi

Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan probity audit ini meliputi:

…..….

(Diuraikan mengenai metodologi yang digunakan selama proses audit.

Pastikan bahwa metodologi yang dicantumkan dalam laporan hasil

probity audit, merupakan metodologi yang benar-benar direalisasikan

dalam pelaksanaan penugasan)

6. Informasi Umum Auditi

a. Kementerian/lembaga/Pemerintah Daerah

: Kementerian ….

b. Unit Kerja : Direktorat …..

c. Alamat : Jl. ….. d. Pengguna Anggaran (PA) :

e. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) : 1) Nama KPA :

2) Pejabat yang menetapkan :

3) SK Penetapan a) Nomor :

b) Tanggal : f. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) : 1) Nama PPK :

2) Pejabat yang menetapkan : 3) SK Penetapan a) Nomor :

b) Tanggal

g. DIPA/DPA 1) Nomor : 2) Tanggal :

h. Program : i. Kegiatan :

j. Nama Paket Pekerjaan yang akan dilelangkan

:

k. Nilai Paket Pekerjaan yang akan

dilelangkan

7. Daftar Data/Dokumen yang digunakan dalam audit

(Merupakan daftar data/dokumen yang digunakan selama proses audit

dan menjadi dasar bagi auditor menyimpulkan hasil auditnya. Apabila

daftarnya cukup banyak, dapat dituangkan dalam bentuk lampiran)

Page 292: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 355 -

8. Hasil Audit

a. Uraian Hasil Audit

……………

b. Hal-Hal yang Perlu Mendapatkan Perhatian

………………

9. Saran

Terkait permasalahan/kelemahan proses pengadaan barang/jasa

sebagaimana tersebut di atas, kami sampaikan saran-saran perbaikan

sebagai bahan bagi manajemen untuk melaksanakan perbaikan sebagai

berikut :

1.

2.

Page 293: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 356 -

Lampiran II.2

RISALAH HASIL EKSPOSE PERMINTAAN PROBITY AUDIT

1. Waktu/Tempat

Ekspose : [Waktu dan tempat pelaksanaan ekspose]

2. Dasar Pelaksanaan

Ekspose : [Surat permintaan probity audit dan undangan

ekspose]

3. Instansi : [Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah]

4. Unit Kerja : [Nama Unit Kerja]

5. Kegiatan PBJ : [Nama kegiatan pengadaan dan tahun anggaran]

6. Tahapan PBJ : [Sebutkan tahapan PBJ yang dimintakan probity

audit; contoh : Tahapan Persiapan/Tahapan

Persiapan Pengadaan/... ]

7. Permasalahan [Uraikan permasalahan yang ditemui dalam

pelaksanaan pengadaan sehingga memerlukan probity

audit].

8. Batas waktu [Batasan waktu yang tersedia untuk pelaksanaan

probity audit]

9. Hasil Ekspose : 1) Memenuhi/tidak memenuhi kriteria untuk

dilakukan probity audit. Catatan : Lihat kriteria

di pedoman.

2) Cukup/tidak cukup waktu untuk melaksanakan

probity audit.

3) Penanggung jawab kegiatan bersedia/tidak

bersedia menyampaikan surat pernyataan (format

terlampir) selambat-lambatnya tanggal ...

4) Penanggung jawab kegiatan bersedia/tidak

bersedia menyampaikan surat representasi

manajemen (format terlampir) selambat-

lambatnya tanggal ...

5) Perlu/tidak perlu dukungan ahli teknis untuk

pelaksanaan audit dan kesanggupan penanggung

jawab kegiatan untuk menyediakan tenaga ahli.

10. Simpulan : [Dapat/tidak dapat dilakukan probity audit].

.... 20xx

[Pejabat APIP], [Pejabat Pelaksana PBJ],

[Nama & NIP] [Nama & NIP]

Page 294: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 357 -

Lampiran II.3

SURAT PERNYATAAN

PENANGGUNG JAWAB PENGADAAN BARANG/JASA

Sehubungan dengan permintaan penugasan probity audit atas kegiatan

pengadaan ..., hari ini … tanggal … bulan ... tahun …, kami :

Nama : ...

NIP : ...

Jabatan : ...

Menyatakan bahwa :

1. Kegiatan pengadaan yang dimintakan probity audit tidak sedang proses

penyelidikan/penyidikan oleh instansi penegak hukum atau sedang dalam

sengketa hukum.

2. Bersedia memberikan akses informasi dan/atau data yang diperlukan untuk

pelaksanaan probity audit.

3. Menjamin kebenaran formil dan materil atas dokumen/data yang

disampaikan untuk pelaksanaan probity audit.

4. Bersedia menindaklanjuti hasil probity audit.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung

jawab.

[Penanggung Jawab Pengadaan]

Nama

NIP

Page 295: - 64 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN PENGAWASAN …

- 358 -

Lampiran II.4

KOP SURAT SURAT REPRESENTASI MANAJEMEN

Nomor : ..................... .……............ 20xx

Hal : Surat Representasi Manajemen atas Probity Audit

Yth. [Pimpinan Instansi Pelaksana Probity Audit]

di.........................

Kami memberikan surat representasi ini sehubungan dengan probity audit atas kegiatan

pengadaan ...

Kami memahami bahwa probity audit tersebut bertujuan untuk:

1. Meyakinkan bahwa pengadaan barang/jasa telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip probity/kejujuran, integritas dan kebenaran, mentaati prinsip pengadaan sesuai ketentuan

yaitu efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan

akuntabel serta sesuai dengan etika pengadaan barang/jasa.

2. Memberikan rekomendasi/saran perbaikan atas proses pengadaan barang/jasa yang sedang berlangsung terkait dengan isu-isu probity.

Kami menegaskan bahwa kami bertanggung jawab atas semua dokumen terkait proses

pengadaan, serta kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk itu kami menegaskan, berdasarkan keyakinan dan pengetahuan terbaik kami bahwa:

1. Proses pengadaan telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip probity dan etika pengadaan

sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah; 2. Tidak ada kecurangan yang melibatkan pimpinan/manajemen atau pegawai lain di

lingkungan instansi terhadap proses pengadaan barang/jasa.

[Pimpinan Instansi Penanggung Jawab

Pengadaan Barang/Jasa]

Nama

NIP

KEPALA BADAN PENGAWASAN

KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

ARDAN ADIPERDANA

Salinan sesuai dengan aslinya,

Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat

SYAIFUDIN TAGAMAL