pengawasan badan lingkungan hidup dalam …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/pengawasan badan...

208
PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA KAWASAN INDUSTRI DI KECAMATAN CIWANDAN KOTA CILEGON SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh Choiriah NIM 6661101760 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2015

Upload: ledan

Post on 06-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUPDALAM MENGATASI PENCEMARAN

LINGKUNGAN PADA KAWASAN INDUSTRI DIKECAMATAN CIWANDAN KOTA CILEGON

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MemperolehGelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh

Choiriah

NIM 6661101760

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

2015

Page 2: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan
Page 3: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan
Page 4: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan
Page 5: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Jika sebuah tekad yang ditanamkan untuk sebuah kebaikan, maka

kesuksesan akan didapatkan. Namun jika sebuah tekad yang

ditanamkan untuk sebuah kejelekan, tidaklah kesuksesan akan

didapatkan...

Skripsi ini kupersembahkan untuk

Ayah dan almarhumah ibuku dan

keluarga ku tersayang

Page 6: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

ABSTRAK

Choiriah. NIM. 6661101760. 2015. Skripsi. Pengawasan Badan Lingkungan HidupDalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di KecamatanCiwandan Kota Cilegon. Program Studi Administrasi Negara Universitas Sultan AgengTirtayasa. Pembimbing I. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si, Dosen Pembimbing II AnisFuad, S.Sos., M.Si.

Masalah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon yaitu Pengawasan yangdilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon terhadap perusahaan yang beradapada kawasan industri tidak secara berkala atau rutin dan laporan yang dihasilkan oleh BadanLingkungan Hidup kota Cilegon tidak objektif,Tidak adanya tindak lanjut pada pencemarantersebut, kurangnya petugas pengawas lapangan yang dimiliki oleh Badan Lingkungan HidupKota Cilegon, ,Tidak adanya sanksi tegas yang dilakukan oleh Badan Lingkungan HidupKota Cilegon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengawasan Badan LinkunganHidup Kota Cilegon Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri DiKecamatan Ciwandan Kota Cilegon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode kualitatif. Metode ini menggunakan karakteristik pengawasan yang efektif menurutHandoko ( 2003). Teknik analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif Lexyj.Moleong. Hasil penelitian ini menunjukkan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon dalammengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan BadanLingkungan Hidup Kota Cilegon tidak melibatkan masyarakat, desa, kecamatan dan semuaperusahaan masih belum semua diawasi,tindakan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegonkurang tegas dalam pemberian sanksi. Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu pihak BLHkota Cilegon harus melibatkan masyarakat, desa dan kecamatan, BLH Kota Cilegonseharusnya mengajukan anggaran, pemberian sanksi yang diberikan BLH Kota Cilegon lebihtegas dan harus lebih jelas, dan menambah waktu pengawasan yang lebih rutin dan tidak dantidak menunggu laporan dari perusahaan.

Kata kunci : pencemaran Lingkungan, pengawasan.

Page 7: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

ABSTRACT

Choiriah. NIM. 6661101760. 2015. Skripsi. The Environmental AgencyOversight Of Life In Addressing Environmental Pollution In The IndustrialArea In The Ciwandan Subdistrict In Cilegon City. Public AdministrationDepartment, Social and Political Sciences Faculty, Sultan Ageng TirtayasaUniversity. 1st Advisor: Dr.Agus Sjafari, S.Sos.,M.Si and 2nd Advisor: AnisFuad, S.Sos.,M.Si.

Issues of the environmental agency oversight of life in the Cilegon City :Supervision by the conducted of the environmental agency oversight of life in theCilegon city to companies that are in the industrial area is not regularly & routienand reports generated are not objective, no follow up on pollution, lack of fieldworkers owned by BLH Cilegon city. the absence of strict sanctions conducted byBLH Cilegon city, the lack of a budget which is owned by BLH Cilegon city. Thepurpose of this study was to find out surveillance BLH Cilegon city in addressingarea environmental pollution in the industrial area in the Ciwandan subdistrict inthe Cilegon city. The method used in this study is a qualitative method. Themethod uses the characteristics of effective oversight by Handoko (2003). Dataanalysis techniques using qualitative analysis techniques Lexi J.Moleong. theresult of this study indicate BLH Cilegon city in addressing environmentalpollution in the industrial area in the Ciwandan subdistrict in Cilegon city notoptimal.BLH oversight mechanisms dont involve the community, village,subdistrict and all companies are still not all supervised. BLH Cilegon city lessassertive in the granting of action in sanctioning. Recomendations is can be givento BLH: BLH parties involve the community, village,subdistrict. BLH Cilegoncity should lodge the budget. In the granting of sanctions should be more assertiveand clear, and add more routine monitoring time and not wait for the report of thecompany.

Keyword : Environmental pollution, supervision.

Page 8: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT, shalawat serta salam

semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para

sahabatnya yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman terang

benderang seperti sekarang. Syukur Allhamdulillah dengan izin Allah SWT

pembuatan skripsi ini dapat di selesaikan dengan judul “ Pengawasan Badan

Lingkungan Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada

Kawasan Industri Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon”.

Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang selalu

mendukung peneliti secara moril dan materil. Maka dengan ketulusan hati,

peneliti ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada pihak-pihak sebagai berikut:

1. Prof. DR.H. Sholeh Hidayat M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2. DR. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan selaku Dosen

Pembimbing I yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam

penyusunan skripsi. Terimakasih Bapak atas arahan dan pembelajaran

selama penyusunan skripsi.

3. Kandung Sapto Nugroho S.Sos.,M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 9: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

4. Mia Dwiana W.,M.I.Kom selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Gandung Ismanto, S.Sos., MM selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Rahmawati, S.Sos., M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Ipah Ema Jumiati, S.Sos., M.Si sebagai Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

8. Anis Fuad, S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing II terimakasih atas

arahan dan masukannya selama pembuatan skripsi ini.

9. Semua Dosen dan Staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang

membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

10. Untuk kedua orangtuaku tercinta H. Hujaini dan Almarhumah Hj. Aisyah,

yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil. Terimakasih

selalu memberikan semangat dan tak kenal lelah berdo’a demi

keberhasilan anaknya.

11. Untuk kakakku Nunung Doifah, Solehah, Mutmainah, Sofah, Dan

Muhamad Amar terimakasih atas do’a dan dukungannya.

12. Sahabat-sahabat dan teman-teman seperjuangan kelas F dan G angkatan

2010 jurusan Administrasi Negara.

13. Semua pihak yang telah membantu peneliti untuk pembuatan skripsi ini.

Page 10: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini terdapat kekurangan.

Oleh karenanya, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran membangun.

Dalam kesempatan ini penulis hendak mohon maaf yang sebesar-besarnya

apabila ada kesalahpahaman yang kurang berkenan selama penelitian.peneliti

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan

kepada yang membaca. Demikian yang disampaikan, peneliti mengucapkan

banyak terimkasih

Alhamdulillahirrabbil’alamiin.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb

Serang, Mei 2015

Penulis

Page 11: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................

KATA PENGANTAR. .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ v

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................ 12

1.3 Batasan Masalah ...................................................................... 13

1.4 Rumusan Masalah ................................................................... 13

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................... 13

1.6 Manfaat Penelitian .................................................................. 13

1.7 Sistematika Penulisan ............................................................. 14

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Teori Pengawasan .................................................................. 20

2.1.1 Arti, maksud Dan Tujuan Pengawasan ....................... 20

2.2.2 Metode Pengawasan ................................................... 26

2.2.3 Prosedur Pengawasan .................................................. 29

Page 12: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

iii

2.2.4 Manfaat Hasil Pengawasan ......................................... 31

2.2.5 Tahap-Tahap Dalam Prosese Pengawasan .................. 33

2.2.6 Ciri-Ciri Pengawasan Yang Efektif ............................. 34

2.2.7 Prinsip-Prinsip Pengawasan ........................................ 35

2.2.8 Karakteristik-Karakteristik Pengawasan ..................... 36

2.2.9 Mengenai Dampak Lingkungan ................................... 38

2.2.10 Arti, Peranan, Tujuan Dan Manfaat Amdal ................. 40

2.2.11 Prosedur Amdal............................................................ 43

2.2.12 Dampak Industri ........................................................... 44

2.2.13 Pencemaran Lingkungan .............................................. 47

2.2.13.1 Definisi Pencemaran Lingkungan .................. 47

2.3 Penelitian Terdahulu ................................................................ 50

2.4 Kerangka Berfikir..................................................................... 53

2.5 Asumsi Dasar .......................................................................... 56

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitia .............................................. 57

3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian .............................................. 58

3.3 Lokasi Penelitian ....................................................................... 59

3.4 Variabel Penelitian ................................................................... 59

3.4.1 Definisi Konsep ................................................................ 59

3.4.2 Definisi Oprasional ........................................................... 60

3.5 Instrumen Penelitian ................................................................. 61

Page 13: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

iii

3.6 Informan Penelitian .................................................................... 62

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data........................................ 64

3.8 Pengujian Keabsahan.................................................................. 75

3.9 Jadwal Penelitian ........................................................................ 78

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ........................................................ 69

4.1.1 Gambaran Umum Kondisi Kota Cilegon ...................... 69

4.1.2 Gambaran Umum Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon ........................................................................... 70

4.2 Informan Penelitian ................................................................... 79

4.3 Deskripsi Data dan Analisis Data .............................................. 83

4.3 Pembahasan Analisi Dan Analisis Hasil Penelitian ............ 85

4.3.1 Pengawasan Pengawasan Badan Lingkungan Hidup

Kota Cilegon Dalam Pencemaran Lingkungan Pada

Kawasan Industri Di Kecamatan Ciwandan Kota

Cilegon ...................................................................... 85

4.3.1.1 Akurat ........................................................ 87

4.3.1.2 Tepat – Waktu ........................................... 95

4.3.1.3 Obyektif Dan Menyeluruh ......................... 99

4.3.1.4 Terpusat Pada Titik Pengawasan Strategik 103

4.3.1.5 Realistik Secara Ekonomi .......................... 108

4.3.1.6 Realisti Secara Organisasional .................. 109

Page 14: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

iii

4.3.1.7 Terkoordinasi Dengan Aliran Kerja

Organisasi 117

4.3.1.8 Fleksibel ..................................................... 120

4.3.1.9 Bersifat Sebagai Petunjuk Operasional ..... 124

4.3.1.10 Diterima Para Organisasi ........................... 128

4.4 Pembahasan ............................................................................... 135

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .................................................................................

5.2 Saran ...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 15: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pengaduan Masyarakat ................................................................................. 12

Tabel 3.1 Informan Wawancara.................................................................................... 63

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara.................................................................................... 68

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian .......................................................................................... 79

Tabel 4.1 Informan penelitian ............................................................................ 80

Tabel 4.2 Pedoman Wawancara......................................................................... 81

Table 4.3 Temuan Lapangan.............................................................................. 148

Page 16: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Cerobong Asap yang sedang produksi ...................................................... 10

Gambar 2.1 Proses Pengawasan ................................................................................... 20

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ..................................................................................... 54

Gambar 3.3 Komponen Dalam Analisis Dan Model Interaktif ................................... 74

Gambar 4.1 SLHD kota Cilegon mengenai kewajiban setiap perusahaan

untuk memiliki AMDAL, UKL-UPL ............................................................... 90

Gambar 4.2 Sesuai SLHD Kota Cilegon pendidikan yang dimiliki petugas

pengawas dan pegawai BLH Kota Cilegon ...................................................... 101

Gambar 4.3 Pengambilan air sampel laut ......................................................... 123

Gambar 4.4 Sesuai dengan tabel SLHD Kota Cilegon Pencemaran udara

masih yang terbanyak dikeluhkan masyarakat .................................................. 131

Gambar 4.5 Truk dari pabrik yang mengangkut hasil produksi ........................ 134

Page 17: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan untuk menuju ke arah

yang lebih baik dalam rangka menjamin kelangsungan hidup masyarakat banyak.

Pembangunan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Peningkatan pelaksanaan pembangunan dapat dilihat dari pembangunan yang

terus dilakukan secara berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan merupakan

proses pembangunan dengan prinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa

mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan.salah satu masalah

yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah

bagaimana memperbaiki keseimbangan lingkungan yang terganggu atau

mengalami kerusakan. Kegiatan pembangunan yang kita ketahui sekarang ini,

mengacu pada pertumbuhan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Tidak sedikit jumlah lingkungan yang mengalami kerusakan akibat dari

pelaksanaan pembangunan, terutama pembangunan yang bersifat fisik.

Keseimbangan lingkungan tersebut perlu direhabilitasi agar fungsinya kembali

seperti semula demi kesejahteraan masyarakat.

Dalam pandangan umum, bahwa pembangunan industri di Indonesia

bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil

dan merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam, dan/atau hasil

budidaya serta dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan

Page 18: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

2

hidup serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah

struktur perekonomian kearah yang lebih baik, maju, sehat dan lebih seimbang

sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan lebih luas bagi

pertumbuhan ekonomi pada umumnya, serta memberikan nilai tambah bagi

pertumbuhan industri khususnya, meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan

kemampuan golongan ekonomi lemah, termasuk pengrajin agar berperan secara

aktif dalam pembangunan industri.

Pembangunan termasuk upaya yang dilakukan untuk menuju ke arah yang

lebih baik dalam rangka menjamin kelangsungan hidup masyarakat banyak.

Pembangunan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Peningkatan pelaksanaan pembangunan dapat dilihat dari pembangunan yang

terus dilakukan secara berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan merupakan

proses pembangunan dengan prinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa

mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Salah satu masalah

yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah

bagaimana memperbaiki keseimbangan lingkungan yang terganggu atau

mengalami kerusakan. Dengan begitu, ekonomi tidak harus selalu didahului

dalam pembangunan tanpa melihat bagaimana kondisi lingkungan.

Pembangunan di masa ini mengarah pada pertumbuhan ekonomi untuk

mencapai kesejahteraan masyarakat dan hidup orang banyak, dan tidak sedikit

pula jumlah lingkungan yang rusak dan mengalami kerusakan akibat dari

pelaksanaan pembangunan. Terutama pembangunan yang bersifat fisik.

Ketidakseimbangan tersebut tentu perlu diperbaiki bahkan perlu direhabilitasi

Page 19: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

3

agar fungsinya kembali seperti semula demi kesejahteraan masyarakat banyak dan

mengurangi kerusakan lingkungan, namun akhir – akhir ini pembangunan industri

mulai menjadi perhatian masyarakat secara serius karena berbagai dampak yang

dihasilkan atau ditimbulkan dari pembangunan industri tersebut, yang tidak

sedikit bahan bakunya yang tidak dapat dipulihkan atau didaur ulang menjadi

sesuatu yang lebih bermanfaat, sehingga limbah tersebut dapat mencemari

lingkungan dan merusak semua ekosistem. Pencemaran lingkungan terjadi bila

daur ulang bahan baku tersebut dalam lingkungan hidup mengalami perubahan,

sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu.

Ketidakseimbangan dalam hal struktur dan fungsi daur materi terjadi disebabkan

oleh proses alam atau juga karena perbuatan manusia. Dalam masa saat ini banyak

kegiatan atau perbuatan manusia untuk kebutuhan dan kepentingan sendiri tanpa

memikirkan kerusakan ekosistem alam.

Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat

perbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan

seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran. Lingkungan hidup saat ini

mengalami ancaman dan kerusakan setiap saat. Kerusakan yang disebabkan oleh

pola hidup yang tidak ramah lingkungan dari manusia merupakan penyebab yang

diyakini turut andil terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Sebagai akibat,

keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Ditinjau dari segi ilmu kimia yang

disebut pencemaran lingkungan adalah penyebaran bahan kimia dengan kadar

tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi tersebut,

baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan

Page 20: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

4

manusia. Pencemaran lingkungan ini dapat menimbulkan gangguan terhadap

kesejahteraan bahkan dapat berakibat bagi kesehatan manusia di lingkungan

sekitar kawasan industri.

Semakin berkembangnya perekonomian semakin banyak pabrik atau

industri yang ikut mengambil peran dalam perkembangan perekonomian baik

dalam skala lokal, nasional, maupun internasional. Hal ini tentunya sangat baik

untuk kemajuan perekonomian. Sayangnya, semua itu tidak hanya menimbulkan

hal – hal yang menguntungkan saja melainkan juga menimbulkan hal – hal yang

berdampak negatif.

Kota Industri merupakan sebutan bagi kota kecil di Provinsi Banten, yaitu

kota Cilegon. Kota Cilegon merupakan salah satu tempat industri baja terbesar di

Indonesia. Selain pabrik baja, Cilegon juga memiliki puluhan pabrik kimia.

Tentunya hal ini membawa dampak positif dan juga dampak negatif untuk kota

ini. Dampak positif adanya industri – industri di kota Cilegon yaitu dapat

dijadikan sebagai lapangan pekerjaan untuk tenaga kerja yang menginginkan

pekerjaan untuk dapat memajukan perekonomian kota, serta dapat ikut

mempengaruhi perkembangan sarana dan prasarana kota. Sedangkan dampak

negatif yang ikut timbul akibat adanya industri – industri yang ada di kota Cilegon

salah satu diantaranya yaitu polusi. Polusi udara, polusi air, dan polusi tanah.

Tetapi hal yang paling menonjol adalah polusi udara. Alasannya karena hal ini

paling sering dirasakan dampaknya oleh warga sekitar.

Page 21: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

5

Keberadaan industri di Kota Cilegon yang bergerak di bidang industri pada

kawasan industri, tentunya akan menimbulkan bangkitan lalu lintas terhadap jalan

yang semakin tinggi baik berasal dari kendaraan angkutan bahan baku, hasil

produksi, karyawan / buruh pabrik, ataupun masyarakat umum,ditambah lagi jalan

yang ada merupakan jalur lintas sumatera serta dengan bertambahnya jumlah

persampahan. Dimana dalam proses produksinya akan menghasilkan produk

sampingan / emisi baik dalam jumlah kecil maupun besar, sehingga dapat

menimbulkan masalah – masalah penurunan kualitas udara yang akan

berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat kota Cilegon yang lebih parah pada

masyarakat yang tinggal dekat di kawasan industri tersebut. Berdasarkan

pernyataan diatas harus ada pengendalian atau pengawasan dampak lingkungan

hidup pada aktivitas perindustrian tersebut khususnya oleh pihak pemerintah

seperti Badan Lingkungan Hidup di Kota Cilegon harus melakukan upaya – upaya

dalam mengatasi pencemaran lingkungan tersebut

Industrialisasi sebagai proses dan pembangunan industri berada pada satu

jalur kegiatan, yaitu pada hakekatnya berfungsi meningkatkan kualitas hidup dan

kesejahteraan rakya. Industrialisasi sendiri tidak terlepas dari upaya peningkatan

mutu sumber daya manusia, dan pemanfaatan sumber daya alam. Semakin

berkembangnya industri di berbagai daerah, maka masalah lingkungan hidup juga

menjadi perhatian yang sangat besar dan harus mendapat perhatian yang lebih.

Dewasa ini permasalahan lingkungan hidup akan terus muncul secara serius

diberbagai pelosok bumi sepanjang penduduk bumi tidak segera memikirkan dan

mengusahakan keselamatan dan keseimbangan lingkungan.

Page 22: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

6

Terkait dengan permasalahan pencemaran lingkungan akibat industri

membawa dampak yang luar biasa terhadap kehidupan masyarakat, karena bisa

menimbulkan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, perlu penanganan yang

serius untuk mengatasinya. Sehingga antara pemerintah, masyarakat, dan

lingkungan dibutuhkan hubungan timbal balik yang selalu harus dikembangkan

agar tetap dalam keadaan yang serasi dan dinamis. Untuk melestarikan hubungan

tersebut dibutuhkan adanya peran serta dari masyarakat maupun pemerintah itu

sendiri. Hal ini agar tidak terjadi gangguan, masalah – masalah maupun perusakan

yaitu pencemaran lingkungan. Untuk mencegah dan mengatasi limbah industri,

pemerintah harus berperan aktif baik melalui perundang – undangan ataupun

dengan cara yang lain. Pemerintah harus menggiatkan pembangunan yang

berkesinambungan dengan artian pembangunan yang berwawasan kedepan

dengan maksud agar mampu dimanfaatkan oleh generasi sekarang maupun akan

datang.

Pencemaran yang disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi menjadi tiga

jenis pencemaran, yaitu pencemaran ke tanah, pencemaran udara, dan pencemaran

air. Perubahan keadaan bahan kimia yang tersebar dalam tiga medium fisik

lingkungan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh

terhadap kesejahteraan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Pengaruh dari

pencemaran ini dapat terjadi dalam penggunaan air, untuk keperluan minum,

memasak,dan lain – lain. medium udara, semua makhluk hidup memerlukan udara

untuk bernafas, tanpa udara di bumi tidak akan ada kehidupan.(Berdasarkan

Page 23: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

7

wawancara dengan ibu Eri staf Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon pada hari

senin, 24 november 2014 ).

Berdasarkan dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan maka

pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

mengantisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi pencemaran sehingga

pemerintah harus menekankan pada penggunaan teknologi yang bersih

lingkungan karena perhatian terhadap lingkungan tidak hanya kepada masyarakat

semata tetapi untuk perusahaan itu sendiri. Terkait dengan peran pemerintah

sebagai regulator dalam pencemaran lingkungan, pemerintah dalam hal ini

diwakili oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon telah membuat program

untuk mendukung penanganan tersebut diantaranya :

1. Program meningkatkan perencanaan pengendalian pencemaran

dan kerusakan lingkungan dan pemanfaatan semberdaya alam

dan buatan.

2. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia pengelolaan

lingkungan hidup.

3. Meningkatkan ketaatan terhadap peraturan / perundang-

undangan lingkungan hidup bagi aparatur masyarakat dan

dunia usaha.

4. Meningkatkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian

ruang kota serta konservasi sumber daya alam buatan.

5. Menumbuhkembangkan kepedulian masyarakat dan dunia

usaha dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Page 24: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

8

6. Meningkatkan pelayanan pengelolaan lingkungan hidup.

7. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan dalam pengelolaan

lingkungan hidup.

Jadi pada dasarnya untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan

pemerintah harus melakukan pengawasan langsung maupun tidak langsung.

Ketika semua program telah dibuat dan telah diterapkan, tetapi masih terlihat

terjadi banyak pencemaran dimana – mana, hal ini bisa dari pihak pemerintah

yang kurang tanggap meskipun program telah dibuat tanpa harus ada pengawasan

lebih lanjut terhadap penerapan program yang ada sehingga program tersebut

tidak bisa berjalan dengan maksimal.

Terselenggaranya pengawasan dalam sebuah institusi yakni untuk menilai

kinerja suatu institusi dan memperbaiki kinerja sebuah institusi. Oleh karena itu

dalam setiap perusahaan harus rutin adanya sistem pengawasan. Dengan demikian

pengawasan merupakan instrumen pengendalian yang melekat pada setiap tahap

operasional perusahaan. Fungsi pengawasan dapat dilakukan setiap saat, baik

selama proses manajemen atau administrasi berlangsung maupun setelah berakhir

untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan suatu organisasi atau kerja. Fungsi

pengawasan dilakukan terhadap perencanaan dan kegiatan pelaksanaannya.

Kegiatan pengawasan sebagai fungsi manajemen bermaksud untuk mengetahui

tingkat keberhasilan dan kegagalan yang terjadi setelah perencanaan dibuat dan

dilaksanakan. Keberhasilan perlu dipertahankan dan jika mungkin ditingkatkan

dalam perwujudan manajemen atau administrasi berikutnya di lingkungan suatu

organisasi atau unit kerja tertentu. Sebaliknya setiap kegagalan harus diperbaiki

Page 25: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

9

dengan menghindari penyebabnya baik dalam menyusun perencanaan maupun

pelaksanaannya. Untuk itulah fungsi pengawasan dilaksanakan agar diperoleh

sesuatu yang lebih baik untuk melaksanakan perbaikan bila terdapat kekeliruan

atau penyimpangan sebelum menjadi lebih buruk dan sulit diperbaiki.

Menurut Undang – Undang nomor 32 tahun 2009 pasal 1 tentang

Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lingkungan Hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,

termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri,

kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup

lain. Pengelolaan lingkungan hidup diselenggarakan dengan atau tanggungjawab

pemerintah daerah, asas berkelanjutan dan asas manfaat, pengelolaan lingkungan

hidup bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan hidup untuk kesejahteraan masyarakat, satuan kerja

perangkat daerah yang diberi tanggungjawab untuk itu adalah Badan Lingkungan

Hidup. ( Sumber Undang – Undang No 32 tahun 2009 Pasal 1 ).

Pada penelitian ini akan membahas mengenai permasalahan pencemaran

lingkungan akibat adanya kegiatan industri tetapi yang difokuskan pada masalah

pengawasan Badan Lingkungan Hidup dalam mengatasi Pencemaran Lingkungan

Pada Kawasan Indusrti di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon. Kecamatan

Ciwandan merupakan salah satu Kecamatan yang ada di kota Cilegon yang paling

parah terkena dampak industri dan dampak pencemaran lingkungan, karena di

kecamatan Ciwandan banyak berdiri perusahaan – perusahaan yang menghasilkan

limbah. Kecamatan Ciwandan tergolong kecamatan yang paling berat dampaknya,

Page 26: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

10

mulai disepanjang jalan, mobil – mobil besar yang lewat di daerah tersebut,

sampai polusi pembuangan limbah udara, udara disekitar Kecamatan Ciwandan

juga kondisinya kurang baik, bau yang tak sedap dirasakan oleh penduduk

Ciwandan dan orang yang melalui jalan tersebut. Berdasarkan Peraturan Daerah

Kota Cilegon Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Pengendalian Pencemaran Dan

Perusakan Lingkungan Bahwa beberapa usaha dan/ atau kegiatan jasa,

pengelolaan bahan maupun yang memanfaatkan sumber daya alam dan

lingkungan sebagai tempat pembuangan limbah berdampak terhadap mutu

lingkungan, bahwa apabila mutu lingkungan melampaui baku mutu lingkungan

yang ditentukan, maka lingkungan disekitar lokasi kegiatan tersebut tercemar dan/

atau rusak sehingga fungsi lingkungan terganggu, dan dapat mengancam

kehidupan makhluk manusia serta makhluk hidup lainnya. ( Sumber Peraturan

Daerah Kota Cilegon No 2 Tahun 2004 ).

berdasarkan observasi peneliti, bahwa pencemaran udara disebabkan oleh

setiap perusahaan merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari kegiatan

produksi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dikarenakan kegiatan produksi

tersebut akan menghasilkan asap buang yang berwarna pekat yang dapat

mencemari lingkungan dimana asap buang tersebut dikeluarkan dari cerobong –

cerobong asap yang dimiliki perusahaan tersebut dan dampaknya dihirup oleh

masyarakat sekitar dan orang yang melewati kawasan sekitar perusahaan tersebut,

seperti gambar berikut :

Page 27: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

11

Sumber, Peneliti 2015)

Gambar 1.1 Cerobong asap yang sedang produksi oleh Pt. Posko

Dan berdasarkan observasi peneliti, bahwa masih terdapat pencemaran air

yang mencemarinya di lingkungan perusahaan, Menurut bapak Masri warga

sekitar juga mengeluh jika air yang digunakan sehari – hari sudah tidak seperti

dahulu yang bersih dan tidak keruh. Jarak perusahaan dan rumah warga sangat

dekat sehingga debunya lebih berdampak pada aktivitas warga tersebut.

(Wawancara pada bapak H. Neni tokoh masyarakat Desa Tegal Ratu Kecamatan

Ciwandan pada tangga 15 November 2014 ).

Adapun keluhan yang sering dikeluhkan warga menurut buku status

lingkungan hidup daerah Kota Cilegon pengaduan pencemaran udara yang

terbanyak seperti tabel dibawah ini :

Page 28: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

12

(Sumber: Peneliti, 2015)Tabel 1.1 Pengaduan Masyarakat

Perusahaan – perusahaan yang berdampak mencemari lingkungan di kota

Cilegon maka harus diawasi kegiatan industri tersebut. Badan Lingkungan hidup

Kota Cilegon mempunyai fungsi pengawasan terhadap aktivitas kegiatan atau

usaha yang berpotensi mencemari lingkungan, terutama pada kegiatan

perusahaan. Namun pada kenyataannya Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

dalam melakukan pengawasan masih belum cukup baik. Dibuktikan dengan

adanya beberapa masalah mengenai lemahnya pengawasan Badan Lingkungan

Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di

Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon.Berdasarkan observasi awal di lapangan,

lemahnya pengawasan tersebut diindikasikan pada permasalahan sebagai berikut

Pertama, Bentuk pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

Tidak dilakukan secara berkala pada perusahaan yang ada pada kawasan industri

yang menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan dan laporan yang

dihasilkan tidak objektif. Menurut salah satu pegawai Badan Lingkungan hidup

00.511.522.533.544.5

pengaduanmasyarakat

Column1

Column2

Page 29: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

13

Kota Cilegon pengawasan yang dilakukan tidak secara berkala terhadap

perusahaan penghasil limbah tersebut. membutuhkan dana yang cukup besar

karena di Cilegon memiliki 169 perusahaan industri. Badan lingkungan Hidup

Kota Cilegon juga tidak memiliki laboratorium untuk menguji keabsahan data dan

untuk membuktikan jika perusahaan itu melakukan suatu pencemaran, jika terjadi

suatu masalah dalam melakukan pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon meminta bantuan pihak ketiga untuk membantu menguji atau

membuktikan sesuatu yang disebutkan pencemaran itupun proses sangat rumit

karena laboratoriumnya bertempat di Jakarta. Pengawasan secara berkala yang

dimaksud disini menurut petugas pengawasnya seharusnya dilakukan pertiga

bulan sekali, tetapi dari sumber yang diketahui (pegawai BLH) hanya melakukan

pengawasan setahun dua kali bahkan hanya menunggu dari laporan perusahaan

yang langsung ke kantor Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon. (wawancara

pada ibu Eri Sukaesih, ST, MM. Pada tanggal 24 november 2014 ).

Kedua, kurang adanya tindak lanjut dari Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon terhadap dampak pencemaran lingkungan.menurut salah satu warga yang

tinggal dekat pada kawasan industri tersebut, menurutnya BLH tidak menindak

lanjuti jika ada keluhan warga. Hal ini dibuktikan dengan adanya warga dari

Kecamatan Ciwandan Terjangkit ISPA (Infeksi Saluran Penularan Akut).

Penyebab dari ISPA tersebut, karena di kawasan kecamatan Ciwandan dekat

dengan kawasan industri, sehingga udaranya sudah terkena polusi. Bahkan di

daerah Tegal Ratu sering tercium bau tidak enak dari asap pabrik. Bukti keluhan

lainnya seperti warga merasa terganggu dengan debu yang diakibatkan oleh

Page 30: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

14

kendaraan pabrik (industri). ( wawancara pada bapak H. Neni tokoh masyarakat

Desa Tegal Ratu Kecamatan Ciwandan pada tangga 15 November 2014 ).

Ketiga, kurangnya petugas pengawas lapangan yang dimiliki oleh Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon, hanya memiliki dua petugas lapangan dan satu

koordinator dan mereka harus mengawasi 169 perusahaan yang ada di kota

Cilegon.

Keempat, sanksi yang diberikan oleh pihak Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon masih terbilang ringan yang dimaksud disini yaitu masih ada perusahaan

yang membuang limbah ke aliran sungai Dan faktanya masih ada perusahaan

yang sudah dua kali tiap tahunnya menerima teguran secara tertulis ( sumber

Cilegon Online, kamis 4 desember 2014 ).

Kelima, Kurangnya anggaran yang dimiliki oleh Badan Lingkungan Hidup

Kota Cilegon.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik mengambil tema

penelitian mengenai pengawasan Badan Lingkungan Hidup Dalam Mengatasi

Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di Kecamatan Ciwandan Kota

Cilegon. Hal tersebut dikarenakan Limbah-Limbah yang dihasilkan oleh

Perusahaan tersebut dapat mencemari lingkungan, sehingga bisa memberikan

dampak buruk tehadap masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut.

Sehingga untuk menghindari hal tersebut maka diperlukan pengawasan yang baik

guna menjadikan perusahaan yang tertib hukum dan berwawasan lingkungan.

Page 31: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

15

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan yang telah peneliti uraikan dalam latar belakang

masalah di atas, maka peneliti melakukan identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Pengawasan yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

terhadap perusahaan yang berada pada kawasan industri tidak secara

berkala atau rutin dan laporan yang dihasilkan oleh Badan Lingkungan

Hidup kota Cilegon tidak objektif.

2. Tidak adanya tindak lanjut pada pencemaran tersebut.

3. kurangnya petugas pengawas lapangan yang dimiliki oleh Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon, hanya memiliki dua petugas lapangan

dan satu koordinator dan mereka harus mengawasi 169 perusahaan yang

ada di kota Cilegon.

4. Tidak adanya sanksi tegas yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup

Kota Cilegon.

5. Kurangnya anggaran yang dimiliki oleh Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon

Berdasarkan masalah – masalah yang telah peneliti deskripsikan di atas,

maka peneliti tertarik untuk mengaplikasikan dalam sebuah skripsi yang berjudul

“ Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran

Lingkungan Pada Kawasan Industri Di Kecamatan Ciwandan kota Cilegon.

Page 32: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

16

1.3. Batasan Masalah

Dalam batasan masalah penelitian ini, maka peneliti akan membatasi

penelitian pada Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Dalam Mengatasi

Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di Kecamatan Ciwandan Kota

Cilegon.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dibuat oleh peneliti maka maslah

penelitian dapat dirumuskan :

1. Bagaimana efektivitas pengawasan Badan Lingkungan Hidup Dalam

Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di Kecamatan

Ciwandan Kota Cilegon ?

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektiv pengawasan Badan

Lingkungan Hidup Dalam mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan

Industri Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon.

1.6.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dapat dilihat dari manfaat teoritis dan manfaat

praktis.

1. Manfaat teoritis

hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan studi

administrasi negara,sehingga dapat memperkaya kajian ilmiah yang dijadikan

bahan referensi dalam penelitian lainnya yang saling berkaitan yaitu pengawasan

dalam fungsi manajemen public.

Page 33: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

17

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis bagi peneliti dapat mengetahui bagaimana pengawasan

badan lingkungan hidup dalam mengatasi pencemaran Lingkungan pada kawasan

industri Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon.

1.1 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini dibagi kedalam lima bagian yang masing-masing

terdiri dari sub bagian, yaitu sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masah menerangkan atau menjelaskan ruang lingkup dan

kedudukan masalah yang akan diteliti. Bentuk penerangan dan penjelasan

dalam peneleitian ini akan diuraikan secara deduktif, artinya dimulai dari

penjelasan yang berbentuk umum hingga menukik ke masalah yang

spesifik dan relevan dengan judul skripsi.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang akan

diteliti, dikaitkan dengan tema/topik/judul penelitian.

1.3 Batasan Masalah

Untuk mempermudah penelitian dan untuk menghemat waktu dan dana

maka peneliti membatasi penelitian ini.

Page 34: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

18

1.4 Rumusan Masalah

Perumusan masalah bertujuan untuk memilih dan menetapkan masalah

yang paling urgen yang berkaitan dengan judul penelitian. Dalam bagian

ini juga akan didefinisikan permasalahan yang telah diterapkan dalam

kalimat tanya.

1.5 Tujuan Penelitian

Mengungkapkan tentang sasaran yang ingin di capai dengan

dilaksanakannya penelitian terhadap masalah yang telah dirumuskan. Isi

dan rumusan tujuan penelitian sejalan dengan isi dan rumusan masalah

penelitian.

1.6 Manfaat Penelitian

Menjelaskan tentang manfaat teoritis dan praktis terkait dengan temuan

penelitian

1.7 Sistematika Penulisan

Yaitu menjelaskan isi bab per babnya dan menjelaskan urutan penulisan

skripsi ini secara keseluruhan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

ASUMSI DASAR PENELITIAN

1.1 Landasan Teori

Landasan teori mengkaji berbagai teori dan konsep yang relevan dengan

permasalahan penelitian, sehingga akan memperoleh konsep penelitian

yang sangat jelas.

Page 35: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

19

1.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan kajian penelitian yang pernah dilakukan

oleh penulis sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah.

1.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

Kerangka berfikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan

dari perbincangan kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada

pembaca mengenai asumsi dasarnya.

1.4 Asumsi Dasar Penelitian

Asumsi dasar merupakan jawaban sementara dan akan diuji kebenarannya.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitan

Bagian ini menguraikan tentang tipe/pendekatan dan metode apa yang

akan digunakan dalam penelitian ini.

3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian

Dalam bagian ini membatasi dan menjelaskan substansi materi kajian

penelitian yang akan dilakukan.

3.3 Lokasi Penelitian

Menjelaskan tempat (locus) penelitian dilaksanakan, yaitu menjelaskan

tempat, serta alasan memilihnya locus tersebut untuk dijadikan tempat

penelitian.

3.4 Instrumen Penelitian

Menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat pengumpul data

yang digunakan, dalam hal ini instrumennya adalah peneliti sendiri dan

Page 36: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

20

akan disampaikan pedoman wawancara yang akan digunakan dalam

pengumpulan data dan observasi.

3.5 Informan Penelitian

Informan penelitian yaitu pihak yang memberikan informasi baik secara

lisan maupun tulisan kepada peneliti. Pemberian informasi biasanya

didapatkan dengan cara wawancara dengan peneliti.

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Menjelaskan teknik analisis dan rasionalisasinya, yaitu memaparkan

teknik pengolahan dan analisis data yang akan digunakan dalam penelitian

ini.

3.7 Jadual Penelitian

Menjelaskan jadual penelitian, beserta tahapan penelitian yang akan

dilakukan, serta dilengkapi dengan tabel jadual penelitian.

BAB IV : PEMBAHASAN

1.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian

secara jelas, struktur organisasi serta hal lain yang berhubungan dengan

objek penelitian.

1.2 Deskripsi Data

Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan

mempergunakan teknik analisis data yang relevan.

1.3 Pembahasan

Melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil analisis data.

Page 37: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

21

BAB V : PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat, jelas dan

mudah dipahami.

5.2 Saran

Berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang

diteliti baik secara teoritis maupun praktis.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini berisi daftar referensi yang digunakan dalam penyusunan

skripsi ini.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Memuat lampiran-lampiran yang dianggap perlu dan relevan, tersusun

secara berurutan yang dianggap perlu oleh peneliti karena berkaitan dengan data

penelitian dan sebagai bukti kuat dalam penyusunan penelitian.

Page 38: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teori

Deskripsi teori digunakan untuk memperkuat uraian sebelumnya. Pada bab

ini, peneliti menggunakan teori tentang pengawasan untuk mendukung masalah

dalam penelitian. Penggunaan teori merupakan cara yang tepat untuk mengelola

sumber daya waktu yang singkat untuk menyelesaikan pekerjaan serta alat yang

tepat untuk memperingati pekerjaan.

Teori berfungsi untuk menjelaskan dan menjadi panduan dalam penelitian.

Maka dari itu, pada bab ini peneliti akan menjelaskan teori yang berkaitan dengan

pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon Dalam Mengatasi

Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di Kecamatan Ciwandan Kota

Cilegon.

2.2 Teori Pengawasan

2.2.1 Arti, Maksud Dan Tujuan Pengawasan

1. Definisi Pengawasan

Robert J. Mockler dalam (Handoko,2003:360) definisi pengawasan

adalah:

suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaanndengan tujuan – tujuan perencanaan, merancang sistem informasiumpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yangtelah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukurpenyimpangan – penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksiyang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya

Page 39: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

23

perusahaan dipergunakan dengan cara efektif dan efesien dalampencapaian tujuan – tujuan perusahaan.Farland dalam (Handayaningrat,1994:143) memberikan definisi

Pengawasan (control) sebagai berikut:

“Control is the process by which an executive gets theperformance of hi subordinates to correspond a closely a possibleto chosen plans, orders, obhectives, or policies” dalam bahasaIndonesia diartikan “Pengawasan ialah suatu proses dimanapimpinan ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaanyang dilakukan oleh bawahannya sesusai dengan rencana,perintah, tujuan atau kebijaksanaan yang telah ditentukan”.Jelasnya Pengawasan harus berpedoman terhadap: 1) Rencana(planning) yang telah diputuskan 2) Perintah (order) terhadappelakasanaan pekerjaan (performance), 3) Tujuan dan 4)Kebijaksanaan yang telah ditentukan sebelumnya”.

Dapat disimpulkan, bahwa pengawasan merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan oleh Ketua/ Pimpinan di dalam suatu organisasi tertentu agar

dapat mengetahui hasil dari pelaksanaan pekerjaan bawahannya yang

dilakukan sebelumnya apakah sudah sesuai dengan tugas dan

tanggungjawabnya sehingga Ketua/ Pimpinan tersebut mengetahui

kenaikan kinerja atau penurunan kinerja bawahannya. Dibawah ini

digambarkan proses pengawasan (Handayaningrat,1994:143) yaitu,

sebagai berikut:

Pedoman Hasil

Monitoring Koreksi

Umpan Balik (feddback)

Gambar 2.1 Proses Pengawasan standar

Rencana

(Planning)

Pelaksanaan Pekerjaan(Performan

ces)

Pengawasan (Control)

Page 40: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

24

Gambar 2.1 menunjukkan Proses Pengawasan dari awal yaitu,

merumuskan Rencana (planning) organisasi, yang sesuai kebutuhan atau pedoman

sehingga tercipta visi dan misi organisasi yang diatur sebelumnya, setelah itu

menjalankan pekerjaan sehingga dapat mengeluarkan hasil atau produk dari

pekerjaannya dan saat itulah pelaksanaan pengawasan dilakukan. Pengawasan

dijadikan bahan koreksian ketika suatu organisasi yang sudah memiliki visi dan

misi namun hasil pekerjaanya tidak optimal atau tidak sesuai dengan visi dan

misinya. Kemudian dilakukannya monitoring sebagai perbandingan antara tujuan

awal organisasi, pekerjaan yang dilakukan dan masalah yang ditemukan, sehingga

dari monitoring tersebut organisasi memulai dengan merumuskan rencana yang

baru dari hasil solusi atau produk dari pengawasan yang sebelumnya dilakukan.

Oleh sebab itu, organisasi memerlukan pandangan baru untuk menentukan

perencanaan yang baru dalam hal ini, dapat meminimalisir kesalahan yang sudah

terjadi sebelumnya. Dan ini yang bisa dikatakan timbal balik (feedback) antara

pengawasan dengan perencanaan.

Pengawasan menurut (Harahap, 2001:2) menjelaskan bahwa sistem

pengawasan sebenarnya melekat dalam setiap fungsi yang dilakukan manajemen,

artinya pada saat melaksanakan fungsi perencanaan seorang manajer sudah

melaksanakan fungsi pengawasan, demikian juga pada fungsi manajemen lainnya.

Namun dalam berbagai hasil kajian bidang manajemen belakangan ini serta untuk

mudahnya, maka literatur manajemen membuat fungsi pengawasan manajemen

ini dalam kelompok tersendiri bukan berarti merupakan fungsi yang terpisah dari

fungsi lainnya, tetapi hanya sekedar cara untuk memudahkan penganalisisan.

Page 41: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

25

Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen, pengawasan dapat

didefinisikan sebagai proses untuk ‘ menjamin ‘ bahwa tujuan – tujuan organisasi

dan manajemen tercapai keseluruhan pengawasan adalah aktivitas

membandingkan apa yang sedang atau sudah dikerjakan dengan apa yang telah

direncanakan sebelumnya (Handoko, 2003 : 359).

Ada tiga dasar pengawasan, yaitu (1) pengawasan pendahuluan, (2)

pengawasan Concerrent, dan (3) pengawasan umpan balik menurut (Handoko,

2003 : 361) :

1. Pengawasan pendahuluan (feedforward control), pengawasanpendahuluan atau sering disebut steering controls, dirancang untukmengantisipasi masalah – masalah atau penyimpangan –penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksidibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan. Jadi,pendekatan pengawasan ini lebih aktif dan agresif,denganmendeteksi masalah – masalah dan mengambil tindakan yangdiperlukan sebelum suatu masalah terjadi. Pengawasan ini akanefektif hanya bila manajer mampu mendapatkan informasi akuratdan tepat pada waktunya tentang perubahan – perubahan dalamlingkungan atau tentang perkembangan terhadap tujuan yangdiiinginkan.

2. Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaankegiatan (concurrent control). Pengawasan ini, sering disebutpengawasan ya tidak, screening control atau berhenti – terusdilakukan selama suatu kegiatan berlangsung.

3. Pengawasan umpan balik (feedback control). Pengawasan umpanbalik, juga dikenal sebagai past – action controls, mengukur hasil –hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.

Page 42: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

26

2. Maksud Pengawasan

Menurut Handoko (2003 : 258) menyatakan bahwa,

Pengawasan itu dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwasemua kegiatan yang diselenggarakan dalam suatu organisasididasarkan pada suatu rencana termasuk suatu strategi yangtelah ditetapkan sebelumnya tanpa perlu mempersoalkan padatingkat manajerial mana rencana tersebut disusun danditetapkan. Pengawasan dilakukan untuk mencegah terjadnyadeviasi dalam operasionalisasi suatu rencana sehingga berbagaikegiatan operasional yang sedang berlangsung terlaksanadengan baik dalam arti bukan hanya sesua dengan rencana, akantetapi juga dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang setinggimungkin.

Menurut Handayaningrat (1990:143) menyatakan bahwa,

“Pengawasan itu dimaksudkan untuk mencegah atau untukmeperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidak-sesuaian,penyelewengan dan lainnya yang tidak sesuai dengan tugas danwewenang yang telah ditentukan. Jadi maksud pengawasanbukan mencari kesalahan terhadap orangnya, tetapi mencarikebenaran terhadap hasil pelaksanaan pekerjaannya”.

Maka dari penjelasan tersebut dapat dijelaskan bahwa, Pengawasan

dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara perencanaan dengan

pelaksanaan sehingga ketika terjadi ketidaksesuaian dengan visi dan

misi yang telah dirumuskan sebelumnya, dalam pelaksanaan

pengawasan ini dapat menemukan solusi atau jawaban sehingga dapat

menanggulangi ketidaksesuaian tersebut.

3. Tujuan Pengawasan

Menurut Hasibuan (2011:242) menyatakan bahwa tujuan

pengawasan sebagai berikut :

Page 43: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

27

1. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan –ketentuan dari rencana.

2. Melakukan tindakan perbaikan (Corrective), jika tedapatpenyimpangan – penyimpangan (Deviasi). ialah mengusahakanSupaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya.

Menurut Manullang (2005:173) tujuan utama dari pengawasan agar

apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Untuk dapat benar – benar

merealisasi tujuan utama tersebut, maka pengawasan pada taraf pertama

bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah

dikeluarkan, dan untuk mengetahui kelemahan – kelemahan serta kesulitan

-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan

penemuan – penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk

memperbaikinya, baik pada waktu itu ataupun waktu – waktu yang akan

datang.

Menurut Handayaningrat (1990:143) menyatakan bahwa,

“Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan diperoleh secara berdaya

guna (efisien) dan berhasil guna (efektif), sesuai dengan rencana yang

telah ditentukan sebelumnya”. Kesimpulannya tujuan dari Pengawasan

untuk memberikan pekerjaan yang optimal dari visi dan misi suatu

organisasi tertentu sehingga hasil yang optimal itu dapat dirasakan dampak

positifnya oleh khalayak banyak.

Page 44: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

28

2.2.2 Metode Pengawasan

Cara – cara pengawasan atau pengendalian menurut

(Hasibuan, 2008 : 245) yaitu :

1. Pengawasan langsungPengawasan langsung adalah pengawasan yang dilakukan sendirisecara langsung oleh seorang manajer. Manajer memeriksapekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakahdikerjakan dengan benar dan hasil – hasilnya sesuai dengan yangdikehendaki.Kebaikannya :

1. Jika ada kesalahan dapat diketahui sedini mungkin, sehinggaperbaikannya dilakukan dengan cepat.

2. Akan terjadi kontak langsung antara bawahan dan atasan,sehingga akan memperdekat hubungan antara atasan danbawahannya.

3. Akan memberikan kepuasan tersendiri bagi bawahan, karenamerasa diperhatikan oleh atasannya.

4. Akan tertampung sumbangan pikiran dari bawahan yangmungkin bisa berguna bagi kebijaksanaan selanjutnya.

5. Akan dapat mengindari timbulnya kesan laporan.

Keburukannya:

1. Waktu seorang manajer banyak tersita, sehingga waktu untukpekerjaaan lainnya berkurang.

2. Mengurangi inisiatif bawahan, karena mereka merasa bahwaatasannya selalu mengamatinya.

3. Ongkos semakin besar karena adanya biaya perjalanan dan lain– lainnya.

2. Pengawasan tidak langsungPengawasan tidak langsung adalah pengawasan jarak jauh, artinyadengan melalui laporan yang diberikan oleh bawahan.Kebaikannya :1. Waktu manajer ntuk mengerjakan tugas – tugas lainnya

semakin banyak, misalnya perencanaan, kebijaksanaan, danlain – lain.

2. Biaya pengawasan relatif kecil.3. Memberikan kesempatan inisiatif bawahan berkembang dalam

melaksanakan pekerjaan.Keburukannya :1. Laporan kadang – kadang kurang objektif, karena ada

kecenderungan untuk melaporkan yang baik – baik saja.

Page 45: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

29

2. Jika ada kesalahan – kesalahan terlambat mengetahuinya,sehingga perbaikannya pun terlambat.

3. Kurang mencipatakan hubungan – hubungan antara atasandan bawahan.Pengawasan berdasarkan kekecualian adalahpengendalian yang di khususkan untuk kesalahan – kesalahanyang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan.

Dalam Handayaningrat, (1990:147) ada beberapa MetodePengawasan yaitu sebagai berikut:

1. Pengawasan langsung ialah, apabila Aparat Pengawasan/ PimpinanOrganisasi melakukan pemeriksaan langsung pada tempatpelaksanaan pekerjaan, baik dengan sistem inspektif, verifikatifmaupun dengan sistem investigatif.

2. Pengawasan tidak langsung ialah apabila Aparat Pengawasan/Pimpinan Organisasi melakukan pelaksanaan pekerjaan hanyamelalui laporan-laporan yang masuk padanya.

3. Pengawasan formal ialah pengawasan yang secara formaldilakukan oleh Unit/ Aparat Pengawasan yang bertindak atas namaPimpinan Organisasinya atau Atasan dari pada PimpinanOrganisasi itu. Dalam hal ini biasanya telah ditentukan prosedur,hubungan dan tata kerjanya. Misalnya periode waktu pertanggungjawaban. Aparat pengawasan ini harus melaporkan secara periodikperkembangan dari hasil pekerjaan yang telah dilaksanakanterhadap pimpinan.

4. Pengawasan informal ialah pengawasan yang tidak melalui saluranformal atau prosedur yang telah ditentukan.

5. Pengawasan administratif ialah pengawasan yang meliputi bidangKeuangan, Kepegawaian, dan Material. Bidang keuanganmenyangkut tentang: Pos-pos Anggaran (rencana Anggaran),Pelaksanaan Anggaran, yang meliputi Pengurusan Administratifdan Pengurusan Bendaharawan. Pengawasan Kepegawaianmenyangkut hal-hal yang berhubungan dengan AdministrasiKepegawaian, yaitu: perihal kebenaran prosedur penerimaan(umur, pendidikan, atau keahlian, pengalaman, bakat dansebagainya). Pengawasan Material ialah untuk mengetahui apakahbarang-barang yang disediakan (dibeli) sesuai dengan rencanapengadaannya.

6. Pengawasan Teknis (Technical Control) ialah pengawasan,terhadap hal-hal yang bersifat fisik, misalnya: pemeriksaanterhadap pembangunan gedung, pembuatan kapal, penanaman padidi sawah, kesehatan rakyat di desa, dan sebagainya.

Dari enam metode pengawasan yang telah disebutkan, peneliti

dapat menarik kesimpulan yaitu, sebagai berikut:

Page 46: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

30

1. Pimpinan secara langsung mendatangi lokasi pekerjaan bawahannyadalam hal memeriksa (Inspektif), dan sebagai pembuktian(Verifikatif) secara nyata apa yang sedang terjadi, sehinggapimpinan dapat mengamati (Investigatif) hal-hal yang terjadi dilokasi pekerjaan bawahannya. Kesimpulannya, Pengawasanlangsung akan menghasilkan sesuatu yang baru atau yang belumdiketahui misalnya, BLH Kota Cilegon langsung datang ke tempatpencemaran lingkungan, untuk mengetahui langsung apa yangsedang terjadi disana sehingga Badan Lingkungan Hidup KotaCilegon dapat menentukan langkah-langkah yang tepat untukperencanaannya, pengelolaannya dan mengantisipasi masalah-masalah yang ada.

2. Pimpinan mengawasi bawahannya melihat pada laporan-laporanyang dibuat oleh bawahannya. Dalam hal ini Pimpinan dapatmenentukan kebijakan untuk kondisi organisasinya melaui laporan-laporan tersebut. Misalnya laporan hasil pengawasan oleh pegawaiBadan Lingkungan Hidup Kota Cilegon khusunya di bidangpengawasan, dari laporan tersebut Dinas dapat membandingkanpencemaran pertahun yang terjadi.

3. Yang melakukan pengawasan ini ialah bawahan pimpinan yangmemang sudah menjadi tugas dan tanggung jawabnya untukmelakukan pengawasan kepada bawahannya yang lain. Dalampenelitian ini terkait yang melakukan pengawasan formal yaitupegawai Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon khususnya staff dibidang Pengawasan, karena untuk melakukan pengawasan diperusahaan – perusahaan di Kota Cilegon.

4. Pengawasan informal ini biasanya dilakukan oleh Pejabat Pimpinandengan melalui kunjungan yang tidak resmi (Pribadi). Hal ini untukmenghindarkan kekauan dalam hubungan antara Atasan danBawahan. Misalnya pegawai Badan Lingkungan Hidup KotaCilegon terlepas dari jam kerjanya mengunjungi perusahaan di kotaCilegon dengan tujuan untuk berkunjung namun, dapat jugasekaligus memerhatikan kondisi pencemaran yang terjadi hal initidak terlepas dari tugas dan fungsinya sebagai pegawai BadanLingkungan Hidup Kota Cilegon.

5. Pengawasan administrasi dilakukan oleh kepala di dalam bidangKeuangan, Kepegawaian, dan Material. Yang melihat dengan hakdan kewajiban pegawainya masing-masing.Pengawasan teknis dilakukan dengan ukuran-ukuran/ satuan ataustandar yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Page 47: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

31

2.2.3 Prosedur Pengawasan

Handoko (2003:367) mengemukakan prosedur untuk penetapan

sistem pengawasan, pendekatannya terdiri atas lima langkah dasar yang

dapat diterapkan untuk semua tipe kegiatan pengawasan :

1. Merumuskan hasil yang diinginkan, manajer harusmerumuskan hasil yang akan dicapai sejelas mungkin. Tujuanyang dinyatakan secara umum atau kurang jelas sepertipengurangan biaya overhead atau meningkatkan pelayananlangganan. Perlu dirumuskan lebih jelas seperti penguranganbiaya overhead dengan 12% atau menyelesaikan setiap keluhankonsumen dalam waktu paling lama tiga hari disamping itu,hasil yang diinginkan harus dihubungkan dengan individu yangbertanggung jawab atas pencapaiannya.

2. Menetapkan penunjuk (predictors) hasil. Tujuan pengawasansebelum dan selama kegiatan dilaksanakan adalah agar manajerdapat mengatasi dan memperbaiki adanya penyimpangansebelum kegiatan diselesaikan.

3. Menetapkan standar penunjuk dan hasil. Penetapan standaruntuk penunjuk dan hasil akhir adalah bagian pentingperancangan proses pengawasan. Tanpa penetapan standar,manajer mungkin memberikan perhatian yang lebih terhadappenyimpangan kecil atau tidak bereaksi terhadap penyimpanganbesar.

4. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik. Langkahkeempat dalam perancangan suatu siklus pengawasan adalahmenetapkan sarana untuk pengumpulan informasi penunjuk danperbandingan penunjuk terhadap standar. Jaringan kerjakomunikasi dianggap baik bila aliran tidak hanya ke atas tetapijuga ke bawah kepada siapa yang harus mengambil tindakankoreksi.

5. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi, langkahterakhir adalah perbandingan penunjuk dengan standar,penentuan apakah tindakan koreksi perlu diambil, dankemudiam pengambil tindakan.

Menurut Farlan dalam (Handayaningrat, 1990:156-158)

menjelaskan ada beberapa prosedur Pengawasan adalah, sebagai berikut:

Page 48: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

32

1. Observasi atau Pengamatan, suatu hal yang perludipertimbangkan bahwa Pimpinan/Atasan secara periodik perlumengadakan observasi terhadap bawahannya, yaitu tentang caraberkerja, sistem bekerjanya dan hasil-hasil pekerjaanya.

2. Pemberian Contoh adalah penting bagi pemimpin, karenaPimpinan sering menjumpai suatu pemberian contoh yang akandapat membantu hasil dari pada pengawasan.

3. Pencatatan dan Pelaporan (Recording and Reporting), yaitumempunyai nilai pengawasan, sekalipun dalam penggunaanyadiperlukan waktu dan tenaga yang banyak karena inimerupakan suatu pembuktian dari suatu pekerjaan Organisasitertentu.

4. Pembatasan wewenang, dalam hal bawahan mempunyaiwewenang yang melebihi dari pada wewenang yang telahditentukan, maka perlu adanya suatu pembatasan agar supayatidak terjadi penyimpangan. Misalnya seorang Bendaharawanhanya diperbolehkan menyimpan uang dalam kas palingbanyak Rp.2.000.000,- . Bila ia menyimpan lebih dari ituberarti suatu penyimpangan, sebab membahayakan keselamatanuang Negara.

5. Menentukan Peraturan, Perintah dan Prosedur. Dalammenentukan Peraturan dan Prosedur pengawasan, Pimpinanmempunyai peranan yang penting dalam pengawasan tugasrutin dan dapat mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yangbaik dari pada pelaksanaan yang dilakukan oleh orang-orang didalam suatu organisasi.

6. Menentukan Anggaran (budget), adalah rencana yangmerupakan alat dari pada Pimpinan untuk dilaksanakan.Anggaran ini merupakan suatu petunjuk untuk mengembangkandan memajukan organisasi, dan juga merupakan suatu alatpenilaian suksesnya suatu rencana.

7. Sensor adalah tindakan preventif yaitu untuk mencegah hal-halyang tidak diinginkan. Sebaiknya dalam pengawasan inimereka masih timbul pertanyaan, yaitu apakah suatu yang telahdilakukan itu sudah sesuai dengan pedoman atau kebijaksanaanyang telah ditentukan.

8. Tindakan Displin yaitu mempunyai nilai sanksi. Pengawasanmelalui tindakan disiplin akan mempunyai pengaruh sampaidimanakah tindakan yang bersifat korektif dan represif itudijalankan.

Page 49: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

33

2.2.4 Manfaat Hasil Pengawasan

Menurut Siagan (2008:261), manfaat terpenting dari pengawasan

ialah:

a) Tersedianya bahan informasi bagi manajemen tentang situasi nyatadalam mana organisasi berada.

b) Dikenalinya faktor-faktor pendukung terjadinya oprasionalisasirencana dengan efisien dan efektif.

c) Pemahaman tentang berbagai faktor yang menimbulkan kesulitandalam penyelenggaraan berbagai kegiatan oprasional.

d) Langkah-langkah apa yang segera dapat diambil untuk menghargaikinerja yang memuaskan.

e) Tindakan prefentif apa yang segera dapat dilakukan agar deviasidari standar tidak terus berlanjut.

Peneliti menarik kesimpulan dari manfaat pengawasan yang sudah

disebutkan, yaitu sebagai berikut:

a) Informasi dibutuhkan suatu organasisasi terkait keberlangsunganprogram yang akan dilaksanakan dan organisasi membutuhkaninformasi terbaru mengenai situasi yang sedang terjadi. Untuk itudiperlukan pengawasan agar dapat mengetahui informasi yangmenunjang suatu program di dalam organisasi.

b) Dengan melakukan pengawasan suatu organisasi dapat mengetahuiserta mengkaji faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung bagisuatu program yang akan dilaksanakan selanjutnya. Sehinggaprogram organisasi tersebut dapat berjalan sesuai rencana danmenghasilkan apa yang di harapkan.

c) Pengawasan menuntut suatu organisasi untuk mengkaji ulangsetiap permasalahan yang menjadi hambatan dalampenyelenggaraan suatu kegiatan. Karena itu, dilakukan pengawasanakan menambah ilmu-ilmu baru bagi organisasi tersebut.

d) Setelah mengetahui permasalahan serta mengkaji ulang kesalahanyang terjadi maka dengan dilakukannya pengawasan, organisasimendapat gambaran atau memberikan solusi yang tepat, dari setiappermasalahan yang ada sehingga, dapat mengurangi kesalahanyang terjadi dan mendapatkan kinerja yang memuaskan.

e) Kesimpulannya pengawasan akan memberikan tindakan apa yangtepat dalam menyelasaikan masalah, agar penyimpangan yangterjadi tidak terus berlanjut.

Page 50: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

34

2.2.5 Tahap – tahap dalam proses pengawasan

Menurut Handoko (1984:363) proses pengawasan biasanya terdiri

paling sedikit lima tahap (langkah), seperti ini :

1. penetapan standar pelaksanaan, tahap pertama dalam pengawasanadalah penetapan standar pelaksanaan. Standar mengandung artisebagai suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagaipatokan untuk penilaian hasil – hasil tujuan, sasaran, kuota dantarget pelaksanaan dapat digunakan sebagai standar.

2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, penetapan standaradalah sia – sia bila tidak disertai berbagai cara untuk mengukurpelaksanaan kegiatan nyata. Oleh karena itu, tahap kedua dalampengawasan adalah menentukan pengukuran pelaksanaankegiatan secara tepat.

3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan,ada berbagai cara untukmelakukan pengukuran pelaksanaan, yaitu a) pengamatan(observasi), b) laporan- laporan baik lisan dan tertulis, c) metode– metode otomatis dan d) inspeksi ( pengujian).

4. Pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisapenyimpangan, tahap kritis dari proses pengawasan adalahpembandingan pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan yangdirencanakan atau standar yang telah ditetapkan.

5. Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan, bila hasil analisamenunjukkan perlunya tindakan koreksi, tindakan ini harusdiambil dalam berbagai bentuk.

2.2.6 Ciri – ciri pengawasan yang efektif

menurut Siagian (2004:130) pengawasan akan berlangsung dengan

efektif apabila memiliki berbagai ciri yang dibahas berikut ini :

1. pengawasan harus merefleksikan sifat dari berbagai kegiatanyang diselenggarakan, yang dimaksud adalah bahwa teknikpengawasan harus sesuai antara lain dengan penemuaninformasi tentang siapa yang melakukan pengawasan dankegiatan apa yang menjadi sasaran tersebut.

2. Pengawasan harus segera memberikan petunjuk tentangkemungkinan adanya deviasi dari rencana.

3. Pengawasan harus menunjukkan pengecualian pada titik – titikstrategi tertentu.

4. Objektivitas dalam melakukan pengawasan, dalam pembahasantentang perencanaan telah ditekankan bahwa salah satukomponen yang harus jelas terlihat dalam rencana adalah

Page 51: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

35

standar prestasi kerja yang diharapkan dipenuhi oleh parapelaksana kegatan operasional.

2.2.7 Prinsip – Prinsip Pengawasan

Menurut Handayaningrat (1990:149) prinsip – prinsip pengawasan

sebagai berikut :

1. Pengawasan berorientasi kepada tujuan organisasi2. Pengawasan harus objektif, jujur, dan mendahulukan

kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi.3. Pengawasan harus berorientasi terhadap kebenaran menurut

peraturan – peraturan yang berlaku (wetmatigheld), berorientasiterhadap kebenaran atas prosedur yang telah ditetapkan(rechtmatighed), dan berorientasi terhadap tujuan (manfaat)dalam pelaksanaan pekerjaan (doelmatifheid).

4. Pengawasan harus menjamin daya dan hasil guna pekerjaan.5. Pengawasan harus berdasarkan atas standar yang objektif, teliti

(accurate) dan tepat.6. Pengawasan harus bersifat terus – menerus (continue).7. Hasil pengawasan harus dapat memberikan umpan balik (feed –

back) terhadap perbaikan dan penyempurnaan dalampelaksanaan, perencanaan, dan kebijakansanaan waktu yangakan datang.

Menurut Manullang (2005:173) untuk mendapatkan suatu sistem

pengawasan yang efektif, maka perlu dipenuhi beberapa prinsip

pengawasan, ada dua prinsip pokok, yang merupakan suatu conditio sine

qua non bagi suatu sistem pengawasan yang efektif ialah adanya rencana

tertentu dan adanya pemberian instruksi – instruksi, serta wewenang –

wewenang kepada bawahan. Maka suatu sistem pengawasan haruslah

mengandung prinsip – prinsip berikut :

1. Dapat mereflektir sifat – sifat dan kebutuhan – kebutuhan darikegiatan – kegiatan yang harus diawasi.

2. Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan.

Page 52: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

36

3. Fleksibel.4. Dapat mereflektir pola organisasi.5. Ekonomis.6. Dapat dimengerti.7. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.

2.2.8 Karakteristik – Karakteristik Pengawasan

Dalam pengawasan penelitin ini peneliti menggunakan teori

karakteristik – karakteristik pengawasan yang efektif menurut Handoko

(2003: 373), untuk menjadi efektif, sistem pengawasan harus memenuhi

kriteria tertentu. Kriteria – kriteria utama adalah bahwa sistem seharusnya:

1. Mengawasi kegiatan – kegiatan yang benar2. Tepat – waktu3. Dengan biaya yang efektif4. Tepat – akurat5. Dapat diterima oleh yang bersangkutan.Semakin dipenuhinya

kriteria kriteria tersebut semakin efektif sistem pengawasan.

Karakteristik – karakteristik pengawasan yang efektif dapat lebih diperinci

sebagai berikut.

a. Akurat, informasi tentang pelaksanaan kegiatan harus akurat, data yangtidak akurat dari sistem pengawasan dapat menyebabkan organisasimengambil tindakan koreksi yang keliru atau bahkan menciptakanmasalah yang sebenarnya tidak ada.

b. Tepat – waktu, informasi harus dikumpulkan disampaikan dan dievaluasisecepatnya bila kegiatan perbaikan harus dilakukan segera.

c. Obyektif dan menyeluruh, informasi harus mudah dipahami dan bersifatobyektif serta lengkap.

d. Terpusat pada titik – titik pengawasan strategik, sistem pengawasan harusmemusatkan perhatian pada bidang – bidang di mana penyimpangan –penyimpangan dari standar paling sering terjadi atau yang akanmengakibatkan kerusakan paling fatal.

e. Realistik secara ekonomi, biaya pelaksanaan sistem pengawasan haruslebih rendah atau paling tidak sama dengan kegunaan yang diperoleh darisistem tersebut.

Page 53: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

37

f. Realistik secara organisasional, sistem pengawasan harus cocok atauharmonis dengan kenyataan – kenyataan organisasi.

g. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi, informasi pengawasan harusterkoordinasi dengan aliran kerja organisasi, karena setiap tahap danproses pekerjaan dapat mempengaruhi sukses kegagalan atau keseluruhanoperasi, dan informasi pengawasan harus sampai pada seluruh personaliayang memerlukannya.

h. Fleksibel, pengawasan harus mempunyai fleksibelitas untuk memberikantanggapan atau reaksi terhadap ancaman ataupun kesempatan danlingkungan.

i. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional, sistem pengawasan efektifharus menunjukkan baik deteksi atau deviasi dari standar. Tindakankoreksi apa yang sebenarnya diambil.

j. Diterima para anggota organisasi, sistem pengawasan harus mampumengarahkan pelaksanaan kerja para anggota organisasi denganmendorong perasaan otonomi, bertanggungjawab, dan berprestasi.

2.2.2.2 Mengenai Dampak Lingkungan

Dalam undang – undang nomor 23 tahun 1997 pasal 1 ayat (21)

disebutkan bahwa analisis mengenai dampak lingkungan hidup adalah

kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan / atau kegiatan

yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses

pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan / atau kegiatan

dari ketentuan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Analisis mengenai dampak lingkungan merupakan bagian dariproses perencanaan.

2. Tidak semua kegiatan usaha wajib dlengkapi dengan analisismengenai dampak lingkungan, hanya rencana kegiatan yangdiperkirakan mempunyai dampak penting yang wajib dilengkapidenga analisis dampak lingkungan. (Raihan, 2006 : 3)

Menurut peraturan pemerintah nomor 27 tahun 1999 mengenai

usaha dan / atau kegiatan – kegiatan yang kemungkinan dapat

Page 54: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

38

menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup

meliputi :

1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam2. Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang

tak terbaharui3. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan

pemborosan, pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup sertakemerosotan sumber daya alam dan pemanfaatannya.

4. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhilingkungan alam, lingkungan buatan serta lingkungan sosial danbudaya.

5. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhipelestarian kawasan konservasi sumber daya alam dan / atauperlindungan cagar budaya.

6. Introduksi jenis tumbuuh – tumbuhan, jenis hewan, dan jasadrenik.

7. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati.8. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar

untuk mempengaruhi lingkungan hidup.9. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi dan / atau mempengaruhi

pertahanan negara.

2.2.2.3 Arti, Peranan, Tujuan Dan Manfaat Amdal

1. Definisi AMDAL

AMDAL menurut Kristanto (2004:245) adalah hasil studi mengenai

dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup,

yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan.

AMDAL adalah hasil studi mengenai dampak lingkungan hidup,

yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi

proses pengambilan keputusan.(Raihan, 2006: 35).

Menurut Soemarwoto (2009:36) AMDAL (Analisis mengenai

dampak lingkungan) yaitu alaut untuk merencanakan tindakan preventif

Page 55: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

39

terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu

aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan.

2.Peranan Amdal

Peranan AMDAL dalam (Kristanto 2004 : 248) yaitu :

1. AMDAL harus dilakukan untuk proyek yang akan dibangun karenaundang - undang dan peraturan pemerintah mengehendakidemikian,jika memiliki atau pemrakarsa proyek tidakmelakukannya,maka hal itu akan melanggar undang – undang danbesar kemungkinan perizinan untuk membangun proyek tersebut tidakakan didapatkan, atau akan, atau akan menghadapi pengadilan yangdapat memberikan sanksi – sanksi yang tidak ringan. Jawaban inisering kurang memperhatikan kualitas lingkungan atau pemilik proyekyang hanya mementingkan keuntungan proyeknya tanpa meghiraukandampak sampingan yang mungkin timbul. Tanpa adanya undang –undang peraturan pemerintah, baku mutu, maka dasar hukum daripelaksanaan amdal ini tidak ada.

2. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak karenaadanya proyek – proyek pembangunan. Jawaban ini merupakanjawaban yang ideal, tetapi kesadaran mengenai masalah ini tidakmudah ditanamkan pada setiap orang,terutama para pemrakarasaproyek.

3.Tujuan Amdal Dan Manfaat Amdal

Amdal bertujuan untuk menjamin agar dampak penting dapat diketahui lebih

dini dan ditangani pada tahap awal. Untuk mencapai tujuan ini hasil penilaian

perlu dikomunikasikan dengan berbagai kelompok yang berperan dalam

pengambilan keputusan, Sedangkan manfaat AMDAL menurut

(Raihan,2006:35:36) adalah untuk :

1. Memprediksi dampak kegiatan (proyek) terhdap lingkungan.2. Mencari alternatif untuk mengurangi dampak negatif.

Page 56: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

40

3. Menyajikan hasil prediksi serta alternatif – alternatif bagi pengambilankeputusan.

2.2.2.4 Prosedur Amdal

Prosedur AMDAL menurut Raihan (2006:35) dalam melakukan

AMDAL diatur pada peraturan pemerintah nomor 27 tahun 1999, prosedur

penyusunan AMDAL mencakup langkah – langkah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi dampak dan pelingkupan dari rencan kegiatandan / atau usaha.

2. Penyusunan kerangka acuan (KA) berdasarkan pelingkungan(scoping).

3. Meakukan analisis dampak lingkungan (AMDAL) yang meliputiprakiraan besarnya dampak dan evaluasi dampak.

4. Membuat perencanaan pengelolaan lingkungan (RKL) dan rencanapemantauan lingkungan (RPL),

5. Penyusunan laporan AMDAL yang meliputi ringkasan eksekutifdan penyusunan laporan utama dilengkapi dengan lampiran –lampiran.

2.2.2.5Dampak Industri

Kegiatan pembangunan industri adalah salah satu kegiatan sektor

ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraa masyarakat ( Soemarwoto,

2009 : 11).

Dampak kegiatan industri terhadap lingkungan menurut ( Soemarwoto

2009 : 20) yaitu:

1. Dampak kegiatan pembebasan tanahPembebasan tanah adalah salah satu dampak pada kegiatan industriwalaupun sifatnya sementara, namu akibatnya bisa berantai.

2. Dampak prakonstruksiTanah dibersihkan dari segala bangunan lama dan tanamandiatasnya maupun hutan semak belular, sebagian alat – alat beratdiperlukan demikian juga dengan tenaga kerja. Sisa bangunanharus dipindahkan berarti memerlukan pengangkutan.

Page 57: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

41

3. Dampak masa konstruksiMasa konstruksi membutuhkan bahan – bahan yang tersedia daribahan lokal maupun non lokal. Kebutuhan tanaman sirtu untukpenimbunan akan merubah bentang alam pada tempat penggaliansumber daya alam.

4. Dampak limbah cairLimbah air mengakibatkan badan penerima menjadi kotor dansenyawa – senyawa pencemar yang terkandung membahayakanterhadap lingkungan. Di samping itu perubahan air menjadi kotorperubahan air dilapisi bahan – bahan berminyak atau bahanpadatan lain yang menyebabkan terjadinya penutupan permukaanair.

Air tercemar bila salah satu atau lebih kondisi berikut ini terpenuhiyaitu :

1. Mengakibatkan naik turunnya kesamaan air.2. Akan terjadi perubahan sifat fisik air misalnya terjadi

perubahan warna, air menjadi keruh, berbau dan perubahansuhu air.

3. Permukan air tertutup oleh lapisan terapung, berupaminyak, lemak dan bahan padat lainnya.

4. Peningkatan kandungan bahan – bahan organik maupunorganik dalam air.

5. Meningkatkan zat – zat tersuspensi dalam air.5. Dampak terhadap udara

Limbah gas melalui udara menyebar kesekitar lingkunganmenyebabkan udara menjadi tidak segar, kotor dan berbau.Terjadinya peningkatan kandungan bahan – bahan dalam udaraseperti nitrogen oksida, sulfur dioksida, hidrokarbon, karbonmonoksida, debu dan partikel lainnya. Penyebab limbah ini adanyapabrik – pabrik pengecoran biji besi, proses – proses dalam pabrikpembusukan bahan – bahan organis,pabrik battery, debu asbes,bahan – bahan pewarna, pembakaran batu bata, sampah lainnyaLimbah gas yang beracun dan berbahaya mengganggu kesehatanmanusia yang berada dalam lingkungan itu. Gangguan terhadappekerja yang berada dalam ruangan, radang pada seluruhpernafasan, fungsi panca indera berkurang. Terganggunya floradan fauna.

6. Dampak bahan – bahan beracun dan berbahayaSesuai dengan sifat dan proses produksi terhadap pabrik – pabrikyang menggunakan bahan – bahan beracun dan berbahaya, baikdalam bentuk bahan baku, hasil produksi maupun hasil simpangan.Sifat berbahaya dan beracun yang ditimbulkan dapat karenasentuhan, penyimpanan yang kurang baik maupun penggunaanyang melebihi dosis. Bahan – bahan beracun dan bahaya timbuldalam proses ektrasi. Bahan – bahan beracun dan berbahaya

Page 58: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

42

bergabung sebagai limbah karena tumpahan atau kebocoran suatubahan tergolong beracun dan bebahaya dapat diketahui antara lain :mudah meledak sifat mudah terbakar, sifat korosif menyengat sifatoxidator, sifat membunuh serta menimbulkan luka – luka biladisentuh.

7. Dampak kegiatan industri terhadap lingkungan flora dan faunaAdanya gas – gas di udara yang bersumber dari asap pabrikmengancam kehidupan tanaman – tanaman.Akar yang tercemar bahan beracun membuat binatang – binatangdalam perairan segera meninggalkan pemukimannya sedangkanbinatang yang lambat geraknya mendapat ancaman.

2.2.2.6 Pencemaran Lingkungan

Berdasarkan keputusan menteri negara kependudukan dan lingkungan

hidup no. 02/MENKHL/1988, yang dimaksud dengan pencemaran adalah masuk

atau dimasukannya mahkluk hidup, zat, energi, dan/ atau komponen lain ke dalam

air/ udara, dan/ atau berubahnya tatanan (komposisi) air/ udara oleh kegiatan

manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara/ air menjadi kurang atau tidak

dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. (Kristanto,2004 : 71).

2.2.2.6.1 Definisi Pencemaran Lingkungan

Menurut Raihan (2006:6) lingkungan adalah sejumlah benda dan

kondisi keadaan dan pengaruh yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan

kita (Soemarwoto, 1983).

Definisi pencemaran menurut Silalahi (2001:154) adalah bentuk

environmental impairment, adanya gangguan, perubahan, atau perusakan, bahkan

adanya benda asing di dalamnya yang menyebabkan unsur lingkungan tidak dapat

berfungsi sebagaimana mestinya (reasonable function).

Page 59: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

43

Menurut Raihan (2006 : 8)Lingkungan hidup juga dapat dibedakan

antara lain :

1. Lingkungan fisik (physical Environment), yaitu segala sesuatuyang ada dalam lingkungan berwujud benda mati seperti batu,tanah dan lain – lainnya.

2. Lingkungan sosial (social environment), yaitu manusia –manusia yang ada pada lingkungan (yang ada pada sekitar kita)

3. Lingkungan biologi (biological environment), segala sesuatuyang berada di lingkungan berwujud makhluk.

Definisi Pencemaran menurut Raihan (2006:11) adalah berkaitan erat

dengan teknologi dan industrialisasi serta gaya hidup (life style), pencemaran

dapat terjadi pada 3 dimensi bumi yaitu tanah, air, dan udara. Pencemaran baru

akan terjadi apabila suatu zat dengan tingkat konsentrasi yang melampaui ambang

batas yang ditetapkan atau dengan tingkat konsntrasi tertentu sehingga dapat

mengubah kualitas lingkungan dan kondisi lingkungan baik langsung atau tidak

langsung yang berakibat lingkungan tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya.

Definisi pencemaran lingkungan Tresna (2000:57) merupakan

perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan, sebagian karena tindakan

manusia, disebabkan perubahan pola penggunaan energi dan materi, tingkatan

radias, bahan – bahan fisika dan kimia, dan jumlah organisasi. Perbuatan ini dapat

mempengaruhi langsung manusia, atau tidak langsung melalui air, hasil

pertanian, peternakan, benda – benda, perilaku dalam apresiasi dan reaksi di alam

bebas.

Definisi pencemaran air menurut Kristatnto (2004:72) adalah

penyimpangan sifat – sifat air dari keadaan norma, bukan dari kemurniannya, air

Page 60: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

44

yang tersebar di alam semesta ini tidak pernah terdapat dalam bentuk murni,

namun bukan berrati bahwa semua air sudah tercemar.

Sedangkan berdasarkan keputusan menteri negara kependudukan dan

lingkungan hidup no. 02/MENKLH/1988, yang dimaksud dengan pencemaran

udara adalah :

“ masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan/ ataukomponen lain ke dalam udara dn/ atau berubahnya tatanan(komposisi) udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehinggakualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuaidengan peruntukannya.

Raihan (2006:11) pencemaran dapat diakibatkan karena :

1. Kegiatan pertanian, yang dikarenakan pemakaian pestisida kimiaserta pupuk organik.2. Kegiatan industri, seperti logam, air, buangan panas, asap3. Kegiatan pertambangan yang berupa terjadinya pencemaran udara,

rusaknya lahan akibat pengglian dan buangan – buanganpenambangan.

4. Alat transportasi yang berupa asap (co2), naiknya suhu

(iklim mikro).

Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan oleh berbagai

aktivitas tersebut maka perlu dilakukan pengendalian terhadap pencemaran

lingkungan, termasuk baku mutu air pada sumber air, baku mutu limbah cair,

baku mutu udara ambien, baku mutu udara emisi, dan sebagainya.

Untuk menghindari terjadinya pencemaran udara di lingkungan maka

ditetapkan baku mutu udara, yang dapat dibedakan atas baku mutu udara ambien

dan baku mutu udara emisi. Baku mutu ambien adalah batas kadar yang

Page 61: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

45

diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar untuk berada di udara dengan tidak

menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuh – tumbuhan atau benda.

2.3 Penelitian Terdahulu

Temuan – temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya

merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai data pendukung

dalam sebuah penelitian. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu

dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan

permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini, fokus

penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah terkait dengan pengawasan

badan lingkungan hidup Kota Cilegon dalam mengatasi pencemaran lingkungan.

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini, akan dicantumkan beberapa

hasil penelitian terdahuli berupa skripsi, tesis, dan jurnal yang pernah peneliti

baca diantaranya :

Pertama, penelitian atau skripsi yang dilakukan oleh Ahmad Hirliansyah,

penelitian ini berjudul Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Bandar

Lampung Terhadap Pengelolaan Limbah Hasil Pembakaran Batu Bara Bagi

Industri (studi di kawasan industri Panjang), penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pelaksanaan pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Bandar

Lampung Terhadap Pengelolaan Limbah Hasil Pembakaran Batu Bara bagi

industri.

Penelitian di lapangan yang sedang peneliti teliti yaitu untuk mengetahui

bentuk pengawasan Badan Lingkungan Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran

Page 62: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

46

Lingkungan Di Kota Cilegon, metode penelitian yang peneliti lakukan

menggunakan metode kualitatif. Penelitian yang peneliti lakukan berlokasi di

Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon.

Perbedaan dari penelitian ini yaitu dari kesimpulan dan Hasil dari penelitian ini

dan pembahasan menunjukkan bahwa pelaksanaan pengawasan BPPLH kota

Bandar Lampung terhadap pengelolaan limbah hasil pembakaran batu bara bagi

industri dilakukan dengan cara sebagai memberlakukan prosedur wajib untuk

memperoleh izin tempat penyimpanan sementara LB3 bagi perilaku industri yang

mempunyai kegiatan di bidang pengumpulan dan/ atau penyimpanan sementara

LB3. Pembentukan tim pengawas pelaksana kebijakan bidang lingkungan hidup

kota bandar Lampung terdapat & faktor – faktot yang menghambat pelaksana

pengawasan BPPLH kota Bandar Lampung terhadap pengelolaan limbah hasil

pembakaran batubara bagi industri adalah keterbatasan sumber daya manusia

(SDM) aparatur profesional yang dimiliki oleh BPPLH Kota Bandar Lampung

untuk melakukan pengawasan, terbatasnya sarana mobilitas atau operasional

lapangan untuk melakukan pengawasan.

Kedua, Krida K Septian (2012) penelitian ini berjudul Efektivitas

Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Daerah Dalam Mengatasi Pencemaran

Lingkungan Hidup Di Kota Tanggerang Selatan, penelitian ini bertujuan untuk

mengukur seberapa besarkah efektivitas pengawasan yang dilakukan oleh Badan

Lingkungan Hidup Di Kota Tanggerang Selatan, penelitian ini menggunakan

metode kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas

Page 63: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

47

pengawasan badan lingkungan hidup daerah Kota Tanggerang Selatan mencapai

75, 74 lebih besar dari angka yang dihipotesiskan 70 %.

Penelitian di lapangan yang peneliti sedang teliti yaitu untuk mengetahui bentuk

pengawasan Badan Lingkungan hidup Kota Cilegon Dalam mengatasi

Pencemaran Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon. Peneliti hanya ingin

mengkaji dari sisi pengawasannya saja, disini peneliti menggunakan metode

kualitatif. Perbedaan dari penelitian ini mengkaji mengenai efektivitas dari

pengawasan tersebut ,penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif.

Ketiga, penelitian atau skripsi yang dilakukan oleh Nurul Hudah dengan

judul Kinerja Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta Dalam Menanggulangi

Pencemaran Air Limbah Industri Batik Di Kelurahan Laweyan. Penelitian ini

bertujuan untuk menggambarkan kinerja pemerintah daerah dalam hal ini melalui

Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta dalam menanggulangi pencemaran air

limbah industri batik si kelurahan Laweyan. Kinerja dinilai dengan menggunakan

beberapa indikator yaitu produktivitas, responsivitas, dan akuntabilitas. Selain itu

penelitian ini juga melihat faktor – faktor yang mendukung di Surakarta dan

dilakukan di Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta. Jenis penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini berusaha untuk menggambarkan

tentang suatu keadaan atau fenomena sosial tertentu dan melakukan penilaian

mengenai permasalahan penelitian. Hasil dari penelitian ini maka Badan

Lingkungan Hidup perlu meningkatkan produktivitasnya terutama pada kegiatan

pencegahan, pengawasan, dan penertiban. Perlu alternatif lain selain IPAL

Page 64: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

48

komunal karena IPAL komunal belum dapat mengatasi pencemaran air limbah

industri batik dikelurahan Laweyan.

Penelitian di lapangan yang peneliti sedang teliti yaitu untuk mengetahui bentuk

pengawasan Badan Lingkungan hidup Kota Cilegon Dalam mengatasi

Pencemaran Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon. Peneliti hanya ingin

mengkaji dari sisi pengawasannya saja, disini peneliti menggunakan metode

kualitatif.

Perbedaan dari penelitian ini yaitu peneliti membahas tentang Pencegahan,

Pengawasan, Dan Penerbitan, dan dilihat dari Kinerja dinilai dengan

menggunakan beberapa indikator yaitu produktivitas, responsivitas, dan

akuntabilitas. Selain itu penelitian ini juga melihat faktor – faktor yang

mendukung di Surakarta dan dilakukan di Badan Lingkungan Hidup Kota

Surakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini

berusaha untuk menggambarkan tentang suatu keadaan atau fenomena sosial

tertentu dan melakukan penilaian mengenai permasalahan penelitian.

2.4 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dalam (Sugiyono,2008:60) mengemukakan bahwa,

kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi masalah yang

penting yaitu :

1. Pengawasan yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegonterhadap perusahaan yang berada pada kawasan industri tidak secaraberkala atau rutin dan Laporan yang dihasilkan Badan Lingkungan Hidup KotaCilegon Tidak Objektif.

Page 65: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

49

2. Tidak adanya tindak lanjut pada pencemaran tersebut.3. Kurangnya petugas pengawas lapangan yang dimiliki oleh Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon, hanya memiliki dua petugas pengawas lapangan dan satukoordinator dan mereka harus mengawasi 169 perusahaan yang ada di kotaCilegon.

4. Tidak adanya sanksi tegas yang dilakukan oleh Badan Lingkungan HidupKota Cilegon.

5. Kurangnya anggaran yang dimiliki oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon.

Berdasarkan Dari masalah – masalah yang telah dipaparkan diatas peneliti

menggunakan teori dari Handoko (2003:373), karakteristik pengawasan sebagai

pedoman karena saling berkaitan satu sama lain ,maka adapun karakteristik

pengawasan tersebut diantaranya :

1. Akurat2. Tepat – waktu3. Objektif4. Terpusat pada titik pengawasan strategik5. Realistik secara ekonomi6. Realistik secara organisasional7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi8. Fleksibel9. Bersifat sebagai petunjuk operasional10. Diterima para anggota organisasi.

Dengan adanya prinsip – prinsip karakteristik pengawasan ini maka akan

didapatkan kinerja suatu pemerintah, dengan demikian maka baik buruknya

pemerintah bisa diketahui apakah Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon telah

menerapkan prinsip –prinsip karakteristik pengawasan tersebut atau malah

bertentangan dengan prinsip – prinsip karakteristik pengawasan tersebut.

Kerangka berfikir penulis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 66: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

50

Gambar 2.2Kerangka Berfikir

Karakteristikkarakteristik pengawasan efektif menurut Handoko ( 2003 : 373 ).

1. Akurat2. Tepat – waktu3. Objektif4. Terpusat pada titik pengawasan strategik5. Realistik secara ekonomi6. Realistik secara organisasional7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi8. Fleksibel9. Bersifat sebagai petunjuk operasional10. Diterima para anggota organisasi.

Lingkungan hidup di kota Cilegon menjadi lebih bersih dan sehat.

Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan PadaKawasan Industri diKecamatan Ciwandan Kota Cilegon.

Identifikasi Masalah :

1. Pengawasan yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon terhadap perusahaan yangberada pada kawasan industri tidak secara berkala atau rutin dan Laporan yang dihasilkan BadanLingkungan Hidup Kota Cilegon Tidak Objektif.

2. Tidak adanya tindak lanjut pada pencemaran tersebut.3. Kurangnya petugas pengawas lapangan yang dimiliki oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon,

hanya memiliki dua petugas pengawas lapangan dan satu koordinator dan mereka harus mengawasi 169perusahaan yang ada di kota Cilegon

4. Tidak adanya sanksi tegas yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon.5. Kurangnya anggaran yang dimiliki oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

Page 67: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

51

2.4 Asumsi Dasar

Berdasarkan pada kerangka berpikir yang telah dibuat atau dipaparkan

diatas, serta observasi awal yang peneliti lakukan terhadap objek penelitian. Maka

peneliti berasumsi bahwa pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

Dalam Pengawasan Pencemaran Lingkungan pada Kawasan Industri dalam

pelaksanaannya masih belum baik atau masih kurang optimal, ini dilihat

berdasarkan dari masalah yang timbul dalam pelaksanaan pengawasan tersebut.

Page 68: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

52

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data guna mencapai tujuan yang

diharapkan perlu adanya suatu metode penelitian yang sesuai dan tepat. Metode

penelitian merupakan suatu usaha pembuktian terhadap suatu objek penelitian untuk

memperoleh kebenaran dari permasalahan dengan menggunakan pendekatan ilmiah

untuk menghasilkan hasil yang objektif dan tepat dipertanggungjawabkan

kebenarannya. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

metode penelitian kualitatif. Dimana penelitian ini, peneliti mencoba menjelaskan

Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Di

Kota Cilegon dengan lebih banyak dituangkan ke dalam bentuk kata-kata tertulis atau

lisan dan data dokumentasi.

Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong, (2007:3) mengemukakan

ahwa, metodologi penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif merupakan

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode

penelitian kualitatif. Di mana penelitian ini, peneliti mencoba menjelaskan

Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Di

Page 69: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

53

Kota Cilegon dengan lebih banyak dituangkan ke dalam bentuk kata-kata tertulis atau

lisan dan data dokumentasi.

3.2 Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian tentang Pengawasan Badan Lingkungan

Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Di Kota Cilegon ini adalah

peneliti sendiri. Menurut Moleong (2005:19), pencari tahu alamiah (peneliti) dalam

pengumpulan data lebih banyak bergantung pada dirinya sebagai alat pengumpul.

Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data berupa pedoman wawancara yaitu

dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis mengenai variabel

yang diteliti kepada informan untuk dijawab. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan

agar pertanyaan dalam wawancara tidak menyimpang dari variabel penelitian.

Pedoman wawancara yang dibuat oleh peneliti disusun berdasarkan poin-poin yang

akan ditanyakan kepada informan untuk memperoleh data yang dibutuhkan di dalam

penelitian. Hal ini bertujuan agar proses wawancara dapat berjalan secara mendalam

antara peneliti dengan informan sehingga wawancara bisa bergulir dan data yang

didapat sesuai dengan yang dibutuhkan.

Selain wawancara sebagai alat bantu pengumpulan data utama. Peneliti juga

menggunakan teknik pengumpulan data lainnya yang digunakan dalam penelitian ini

diantaranya:

Page 70: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

54

a. Studi lapangan langsung (observasi), merupakan pengumpulan data yang

dibutuhkan dengan cara turun langsung ke lokasi penelitian. Menurut

Nasution dalam Sugiyono (2008 : 226) menyatakan bahwa, observasi adalah

dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja

berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh

melalui observasi.

b. Studi dokumentasi, ialah studi yang digunakan untuk mencari dan

memperoleh data skunder seperti dalam penelitian ini , serta dokumen-

dokumen yang relevan dengan masalah yang diteliti.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data untuk dianalisis. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu meliputi: observasi, wawancara dan

dokumentasi.

1) Observasi

Menurut Moleong (2007:176), observasi (pengamatan) adalah kegiatan untuk

mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian,

perilaku tidak sadar, kebiasaan dan sebagainya. Pengamatan diklasifikasikan atas

pengamatan melaui cara berperan serta (partisipan) dan yang tidak berperan serta

(non partisipan). Pada pengamatan tanpa peran serta, peneliti hanya melakukan satu

fungsi, yaitu mengadakan pengamatan saja. Sedangkan pengamatan berperan serta

melakukan dua peranan sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan sekaligus menjadi

Page 71: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

55

anggota resmi dari kelompok yang diamati. Pada penelitian ini, peneliti berperan

sebagai non partisispan atau tidak beperan serta, karena dalam penelitian ini peneliti

tidak terlibat secara langsung dalam proses pengawasan Badan Lingkungan Hidup

Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Di Kota Cilegon. Peneliti hanya

melakukan pengamatan saja untuk mengetahui kondisi dari objek penelitian.

2) Wawancara

Moleong (2007:186), mengemukakan bahwa wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan

tanya jawab dengan narasumber dari aparatur, perusahaan dan masyarakat yang

mengetahui dan memahami lebih jauh khususnya pengawasan Badan Lingkungan

Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Di Kota Cilegon. Berikut ini

peneliti membuat pedoman wawancara penelitian dengan menggunakan indikator

kinerja organisasi model Hersey, Blanchard dan Johnson, dapat di lihat pada tabel

3.1:

Page 72: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

56

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara

No Aspek Topik pertanyaan Informan

1 Akurat

1. Standar pengelolaan

Limbah dan apa saja yang

di maksud pencemaran

Lingkungan

1. Badan

Lingkungan Hidup

Kota Cilegon

2. Jenis Pencemaran

Lingkungan

1.Kecamatan

Ciwandan

3. Jarak Keberadaan

perusahaan dengan rumah

warga

Toko masyarakat

4. Standar pengelolaan

Limbah yang membuat

pencemaran lingkungan

1.Perusahaan

2. Tepat Waktu 1. Kegiatan pengawasan

sudah dijadwalkan

sebelumnya

1Badan

Lingkungan Hidup

Kota Cilegon

2. Perusahaan

2. Waktu pengawasan 1. Badan

Lingkungan Hidup

Kota Cilegon

2.Perusahaan

3 Obyektif Dan

Menyeluruh

1. Penilaian Terhadap

Keahlian yang dimiliki

pengawas

1.Badan

Lingkungan Hidup

Kota Cilegon.

2.Perusahaan

Page 73: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

57

3.Kecamatan

4.Desa

2. Objek Dan Sasaran

pengawasan

1.Badan

Lingkungan Hidup

Kota Cilegon

2.Perusahaan

4 Terpusat pada

titik pengawasan

strategik

1. Sanksi Teringan

sampai terberat

1.Badan

Lingkungan Hidup

Kota Cilegon

2.Kecamatan

3.Desa Masyarakat

4.Perusahaan

2. Pemberian sanksi

sesuai dengan

pelanggaran

1.Badan

Lingkungan Hidup

Kota Cilegon

2.Kecamatan

3.Desa

4.Masyarakat

5 Realistik secara

Ekonomi

1. Biaya yang

dianggarkan dalam

pengawasam

1.Badan

Lingkungan Hidup

Kota Cilegon

2. Biaya yang

dianggarkan

perusahaan dalam

pengelolaan limbah

yang mengakibatkan

pencemaran

lingkungan

1.Perusahaan

Page 74: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

58

6 Realistik secara

Organisasional

1. Keterlibatan

masyarakat dalam

pengawasan

1.Masyarakat

2. Keterlibatan

kecamatan dalam

pengawasan

2.Kecamatan

3. Keterlibatan desa 1.Desa

4. Jumlah pengawas 1.Badan

Lingkungan Hidup

Kota Cilegon

2.Perusahaan.

7 Terkoordinasi

dengan aliran

kerja

1. Kompensasi yang

diberikan perusahaan

kepada masyarakat

1.perusahaan

2.Desa

3.Masyarakat

2. Tindakan yang

dilakukan pihak terkait

terhadap perusahaan

1.Badan

Lingkungan Hidup

Kota Cilegon

8 Fleksibel 1. Cara Dan Metode

pengawasan

1. Badan

Lingkungan Hidup

Kota Cilegon.

2.Perusahaan

9 Bersifat sebagai

petunjuk

operasional

1. Pengawasan sesuain

dengan SOP

1.Badan

Lingkungan Hidup

Kota Cilegon

2. Perusahaan

Page 75: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

59

2. Standar Tingkat

pendidikan

pengawasan

1.Badan

Lingkungan Hidup

Kota Cilegon

10

Diterima para

anggota

organisasi

1. Perusahaan merespon

terhadap pengawasan

yang dilakukan oleh

pihak terkait

1.Badan

Lingkungan Hidup

Kota Cilegon

2. Perusahaan

2. Kepuasan masyarakat

terhadap kinerja

pegawai

1.Masyarakat

2.Kecamatan

3.Desa

Sumber: Peneliti 2015

3) Dokumentasi

Studi yang digunakan untuk mencari dan memperoleh data sekunder berupa

peraturan perundang-undangan, laporan-laporan berupa foto atau dokumen elektronik

(rekaman), catatan serta dokumen-dokumen yang relevan dengan masalah yang

diteliti

Dalam penelitian ini dokumentasi yang diambil berupa foto-foto dan

dokumentasi elektronik yang berupa rekaman. Dokumentasi digunakan untuk

memperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan wawancara. Adapun alat

pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Buku Catatan

Page 76: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

60

Buku catatan ini digunakan peneliti untuk mencatat setiap informasi dari

sumber data pada saat wawancara dengan sumber data dan mencatat

perkembangan penelitian di lapangan. Menurut Satori dan Komariah

(2010:177), buku catatan adalah catatan lengkap yang bukan saja berisi

hasil pengamatan atau wawancara di lapangan tetapi juga sudah ada

refleksi dari peneliti atas hasil atau deskripsi yang dikerjakan setelah

selesai melakukan suatu pengamatan atau wawancara.

2) Alat Perekam

Alat perekam ini digunakan peneliti untuk merekam setiap pembicaraan

pada saat wawancara dengan sumber informasi. Menurut Satori dan

Komariah (2010:177-178), tape recorder dapat merekam semua

percakapan dengan baik, tetapi sayang tidak dapat menangkap ekspresi

wajah dan gerak-gerik informan. Seandainya informan keberatan dengan

dengan pemakaian tape recorder, maka peneliti tidak boleh memaksa dan

atau tidak boleh mensiasatinya dengan cara tersembunyi karena kalau

ketahuan hal ini dapat merusak hubungan baik.

3) Kamera Digital dan Handphone

Kamera digital dan Handphone ini digunakan peneliti untuk memotret

kegiatan yang berkaitan dengan penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk

meningkatkan keabsahan penelitian, yang berupa foto-foto lokasi

penelitian ataupun sumber data.

Page 77: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

61

3.4 Informan Penelitian

Setelah mempelajari peran dan hubungan antar partisipan, peneliti akan

mampu menentukan informan yang cocok untuk penelitiannya. Menurut Morse

dalam Denzin (2009:289), seorang informan yang baik adalah seorang yang mampu

menangkap, memahami, dan memenuhi permintaan peneliti, memiliki kemampuan

reflektif, bersifat artikulatif, meluangkan waktu untuk wawancara, dan bersemangat

untuk berperan serta dalam penelitian. Penentuan informan dalam penelitian

mengenai PengawasanBadan Lingkungan Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran

Lingkungan Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon menggunakan teknik Purposive.

Menurut Patton dalam Denzin (2009:290), alasan logis di balik teknik Purposive

dalam penelitian kualitatif merupakan prasyarat bahwa informan yang dipilih

sebaiknya memiliki informasi yang kaya (rich information). Adapun yang menjadi

informan dalam penelitian ini diantaranya adalah:

Page 78: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

62

Tabel 3.2 informan penelitian

No Kode Nama Informan Keterangan1. 11-1 Eri Sukaesih,ST,MM Kasubid Pengendalian pencemaran

dan kerusakan lingkungan2. 11-2 H. Hasbi Sidik, TT Ketua partai, ketua fraksi, ketua ppa,

ketua komisi 23. 12-1 Fuadah,SE,MM Kasubag Umum Kecamatan

Ciwandan4. 12-2 Edi Qudratullah,SH Kasie Tantrib5. 12-3 Ma’rufi S,IP Bendahara Kelurahan Tegal Ratu6. 12-4 Tubagus Juanda,SE Lurah Kelurahan Kubangsari7. 12-5 Rudi Karang taruna Kecamatan Ciwandan8. 13-1 Ichwan Masyarakat9. 13-2 Dimyati Masyarakat10. 13-3 Sunadi Pedagang11. 13-5 H. Neni Tokoh Masyarakat12. 14-1 Wuryandari Environment Supervisor PT.Krakatau

Daya Listrik13. 14-2 Suryadi HSEK3LH PT.Krakatau Daya Listrik14. 14-3 Risa Indah P Sr. Hst Assisten PT.Pundi Kencana

3.5 Teknik Analisis Data

Kegiatan analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal

ini analsis data kualitatif menurut menurut Bogdan & Biklen dalam Irawan (2006:73),

analisis data kualitatif adalah:

”Analisis data adalah proses mancari dan mengatur secara sistematis transkipinterview, catatan di lapangan, dan bahan-bahan lain yang anda dapatkan,yang kesemuanya itu anda kumpulkan untuk meningkatkan pemahaman anda(terhadap suatu fenomena) yang membantu anda untuk mempresentasikanpenemuan anda kepada orang lain”.

Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis data

Page 79: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

63

kualitatif model interaktif dari Miles dan Huberrman dalam Silalahi (2010:339),

Kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu

reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Terjadi bersamaan

berarti reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sebagai sesuatu yang

jalin menjalin merupakan proses siklus dan interaktif pada saat sebelum, selama, dan

sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar untuk membangun wawasan umum

yang disebut analisis.

Gambar 3.1 Komponen-Komponen Analsis Data Model InteraktifSumber: Miles dan Huberrman (Silalahi, 2010:340)

Berdasarkan gambar di atas dijelaskan bahwa dalam pandangan ini, tiga jenis

dalam kegiatan analisis data dan kegiatan pengumpulan data itu sendiri merupakan

proses siklus dan interaktif. Peneliti bergerak diantara empat sumbu kumpuran

tersebut selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak balik diantara kegiatan

Pengumpulandata

Penyajiandata

ReduksiData

Kesimpulan-kesimpulan

penarikan/verifikasi

Page 80: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

64

reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan/verifikasi selama sisa waktu penelitian.

Untuk lebih jelasnya, maka kegiatan analisis data dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Koleksi Data

Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena

hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan

berlangsung sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang

sudah ditetapkan. Data yang kita cari harus sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan

teknik sampling yang benar, kita sudah mendapatkan strategi dan prosedur yang

akan kita gunakan dalam mencari data di lapangan.

2. Reduksi Data

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasis

data sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan

diferivikasi. Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus sesudah

penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. Data yang diperoleh dari

lapangan jumlahnya cukup banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu dicatat

secara rinci dan teliti. Kemudian segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada

hal-hal yang penting dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti

Page 81: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

65

untuk melakukan pengumpulan selanjutnya, dan mencarinya kembali bila diperlukan.

Reduksi data ini membantu untuk memberikan kode-kode pada aspek tertentu.

3. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka alur yang kedua yang penting dalam kegiatan

analisis dalam penelitian kualitatif adalah penyajian data, yaitu sebagai sekumpulan

informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

mengambil tindakan. Dalam penelitian kualitatif ini, penyajian data dapat dilakukan

dalam bentuk uraian singkat atau teks naratif selain itu dapat berupa grafik, matriks,

network (jaringan kerja) dan bagan. Dengan mendisplay data, maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

4. Penarikan Kesimpulan/verifikasi

Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, yaitu menyimpulkan dari

temuan-temuan penelitian untuk dijadikan suatu kesimpulan penelitian. Kesimpulan

awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh

bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

Page 82: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

66

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan

yang kredibel. Oleh karena itu kesimpulan harus diverifikasi selama penelitian

berlangsung.

3.6 Uji Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan (trustworthines) maka diperlukan pengujian

dalam keakuratan data. Terdapat banyak sekali metode yang dapat digunakan untuk

menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan dua cara yaitu:

3.6.1 Triangulasi (Triangulation)

Untuk menguji keabsahan data penelitian menggunakan triangulasi.

Triangulasi menurut Paton dalam Moleong (2005:330-331) Triangulasi adalah

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini

dapat dicapai dengan cara:

1. Membandingkan data pengamatan dan hasil pengamatan dengan data hasilwawancara

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apayang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitiandengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagaipendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yangberpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan

Peneliti hanya menggunakan triangulasi sumber. Menurut Satori dan

Komariah (2010:170-171) menyatakan bahwa triangulasi sumber adalah cara

Page 83: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

67

meningkatkan kepercayaan penelitian dengan mencari data dari sumber yang

beragam yang masih terkait satu sama lain. Sedangkan triangulasi teknik yaitu

penggunaan beragam teknik pengungkapan data yang dilakukan kepada sumber data.

3.6.2 Mengadakan Membercheck

Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada

pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang

diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang

ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti datanya tersebut valid, sehingga

semakin kredibel/dipercaya.

3.7 Tempat dan Waktu Penelitian

3.7.1 Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Kecamatan Ciwandan Kota

Cilegon.

3.7.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti Bagaimana Pengawasan Badan

Lingkungan Hidup Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Di Kota Cilegon.

Adapun waktu penelitian ini dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan

mei 2015. Jadwal rencana penelitian terlampir pada tabel 3.2 berikut:

Page 84: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

68

Tabel 3.3

JADWAL RENCANA PENELITIAN 2015

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Bulan

Februari2014

Maret2014

April2014

Mei2014

Juni2014

Juli2014

Agustus2014

September2014

Oktober2014

November2014

Desember2014

Januari2015

Februari2015

Maret2015

April2015

Mei2015

Juni 2015

1 Pengajuan JudulSkripsi

2 PerijinandanPenelitian Awal

3 Pengumpulan Data

4 PembuatanProposal

5 Bimbingan danRevisiProposal

6 Observasi danwwawancara

7 Penyusunan hasilpenelitian

8 Sidangskripsi

Page 85: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

69

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Kondisi Kota Cilegon

Daerah Kota Cilegon secara Administratif luas wilayahnya

berdasarkan undang – undang No.40 tahun 1986 tentang pembentukan kota

Administratif Cilegon adalah 175,50 km2 atau 17,550 Ha, terdiri dari 8

kecamatan, 43 kelurahan. Kota Cilegon terletak dibagian timur Provinsi

Banten yaitu pada titik koordinat 105o54’05” – 106005’11” Bujur Timur dan

5o52’24” – 6o04’07” Lintang Selatan.

Batas Administratif Kota Cilegon sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Bojonegara

b. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Selat Sunda

c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Anyer

d. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Kramatwatu

Kota Cilegon dengan Visi Pembangunan tahun 2011- 2015, yaitu

Masyarakat Cilegon sejahtera melalui daya dukung industri, perdagangan, dan

jasa memiliki salah satu misi yang berorientasi dalam pengelolaan lingkungan

hidup. Misi tersebut adalah Meningkatkan potensi daya saing daerah melalui

pengembangan kepelabuhan, pergudangan, penataan ruang dan pengelolaan

lingkungan.

Page 86: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

70

4.1.2 Gambaran Umum Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

Pemerintah Kota Cilegon mempunyai dinas-dinas yang menunjang

penyelenggaraan pemerintah. Salah satunya Dinas Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon. Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang

Lingkungan Hidup.

4.1.2.1Ketentuan Umum

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kota Cilegon ;

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai

unsur penyelenggaraan pemerintah daerah ;

3. Walikota adalah Walikota Cilegon ;

4. Wakil Walikota adalah Wakil Walikota Cilegon ;

5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Cilegon ;

6. Badan adalah Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon ;

7. Kepala Badan adalah Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon ;

8. Sekretariat adalah Sekretariat pada Badan Lingkungan Hidup ;

9. Bidang adalah Bidang pada Badan Lingkungan Hidup ;

10. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Badan Lingkungan Hidup ;

11. Sub Bidang adalah Sub Bidang pada Badan Lingkungan Hidup ;

Page 87: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

71

12. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,

daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan

perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan

dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya ;

13. Dampak Lingkungan Hidup adalah pengaruh perubahan pada

lingkungan hidupyang diakibatkan oleh suatu usaha dan / atau

kegiatan ;

14. Pencemaraan Lingkungan Hidup adalah masuknya atau

dimasukannya mahluk hidup, zat energi atau komponen lain

kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga

kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan

lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan

peruntukkannya ;

15. Perusakan Lingkungan Hidup adalah tindakan yang

menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap

sifat fisik dan / atau hayatinya yang menyebabkan lingkungan

hidup tidak dapat berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan

berkelanjutan ;

16. Kajian Lingkungan adalah dokumen AMDAL dan Upaya

Pengelolaan Lingkungan Hidup ( UKL ) serta Upaya

Pemantauan Lingkungan Hidup ( UPL ) ;

17. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup adalah kajian

mengenai dampak besar dan penting suatu dan / atau kegiatan

Page 88: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

72

yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi

proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha

dan / atau kegiatan ;

18. Konservasi adalah kegiatan menjaga, menyelamatkan dan

mengembangkan kondisi lingkungan alam dan lingkungan

buatan sesuai dengan fungsinya ;

19. Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya terpadu untuk

melestarikan lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan,

penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan,

pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup ;

20. Bahan Berbahaya Beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah

setiap bahan yang karena sifat atau konsentrasi, jumlahnya baik

secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan

/ atau merusakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan

hidup manusia serta makhluk hidup lainnya ;

21. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya

disingkat Limbah B3 adalah sisa suatu dan / atau kegiatan yang

mengandung bahan berbahaya dan / atau beracun yang karena

sifat dan / atau konsentrasinya dan / atau jumlahnya, baik secara

langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan / atau

merusakan lingkungan hidup dan / atau membahayakan

lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta

makhluk hidup lainnya ;

Page 89: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

73

22. Limbah Non B3 adalah limbah yang karena konsentrasinya lebih

kecil / dibawah dari kategori limbah B3 masih potensi

membahayakan lingkungan hidup dan kesehatan manusia karena

terjadinya akumulasi di lokasi penyimpanan atau lokasi

penimbunan ;

23. Lingkungan Alam adalah linkgungan yang terbentuk secara

alami dalam mendukung keberlangsungan keidupan manusia ;

24. Lingkungan Buatan adalah lingkungan yang dibentuk oleh

manusia untuk diekploitasi dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya ;

4.1.2.2 Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Visi dan Misi, Tujuan serta

Sasaran

4.1.2.2.1 Kedudukan

Badan Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung

tugas Walikota di bidang lingkungan hidup, dipimpin oleh

seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

4.1.2.2.2 Tugas Pokok

Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di

bidang Lingkungan Hidup.

Page 90: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

74

4.1.2.2.3 Fungsi

Badan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup ;

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan

daerah di bidang Lingkungan Hidup ;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Lingkungan

Hidup ;

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

4.1.2.2.4 Visi dan Misi

Visi Pemerintah Kota Cilegon “Masyarakat Cilegon

Sejahtera Melalui Daya Dukung Industri, Perdagangan dan Jasa”.

Visi Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon “Terwujudnya

Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berkelanjutan sebagai upaya

meningkatkan Kota Cilegon Ramah Lingkungan”.

Agar upaya pencapaian visi berhasil dengan baik, maka perlu

didukung oleh misi, yaitu:

1. Meningkatkan perencanaan pengendalian pencemaran dan

kerusakan lingkungan dan pemanfaatan semberdaya alam dan

buatan.

Page 91: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

75

2. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia pengelolaan

lingkungan hidup.

3. Meningkatkan ketaatan terhadap peraturan / perundang-

undangan lingkungan hidup bagi aparatur masyarakat dan

dunia usaha.

4. Meningkatkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian

ruang kota serta konservasi sumber daya alam buatan.

5. Menumbuhkembangkan kepedulian masyarakat dan dunia

usaha dalam pengelolaan lingkungan hidup.

6. Meningkatkan pelayanan pengelolaan lingkungan hidup.

7. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan dalam pengelolaan

lingkungan hidup

4.1.2.2.5 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai oleh Badan Lingkungan Hidup

Kota Cilegon adalah sebagai berikut:

1. Terkendalinya pencemaran kerusakan lingkungan

dan kerusakan industri.

2. Mengendalikan kerusakan lingkungan.

3. Tersedianya sarana dan prasarana serta SDM

pengelolaan lingkungan yang handal.

4. Tersosialisasinya dan taatnya dalam penerapan

peraturan / perundang-undangan lingkungan hidup

pada dunia usaha dan masyarakat.

Page 92: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

76

5. Menciptakan Lingkungan Hidup yang asri.

6. Meningkatkan rehabilitasi dan pemulihan fungsi

lahan kritis.

7. Adanya kepedulian masyarakat dan dunia usaha

dalam pengelolaan lingkungan.

8. Terlaksananya pelayanan pengelolaan lingkungan

hidup.

9. Terjalinnya kerjasama dengan dinas terkait dunia

usaha dan masyarakat

4.1.2.2.6 Sasaran

Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan

dengan mengacu kepada pola dasar pembangunan Kota Cilegon,

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya memiliki sasaran sebagai berikut:

1. Terpenuhinya pemanfaatan lingkungan di wilayah Kota

Cilegon

2. Terbinanya sistem tanggap darurat resmi

3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis SDM

pengelolaan lingkungan

4. Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan

hidup

Page 93: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

77

5. Diterapkan dan terlaksananya peraturan baku mutu kualitas dan

pengelolaan lingkungan hidup

6. Tersosialisasinya peraturan dan perundang-undangan

pengelolaan lingkungan hidup

7. Terlaksananya penegakan hukum terhadap kasus pencemaran

lingkungan

8. Terciptanya lingkungan pemukiman fasos dan fasum yang

hijau bersih dan sehat

9. Berkurangnya lahan kritis di wilayah Kota Cilegon

10. Terciptanya ruang terbuka hijau

11. Terlindunginya SDA dan keanekaragaman hayati

12. Terbentuknya kelompok masyarakat peduli lingkungan

13. Tersosialisasinya pengelolaan lingkungan industri kepada

masyarakat

14. Meningkatnya partisipasi dunia usaha / stake holder dalam

pengelolaan lingkungan

Sedangkan sasaran strategis Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

adalah “menurunnya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta

meningkatnya perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam”

4.1.2.2.7 Unsur Organisasi

Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon terdiri

atas :

1. Kepala Badan

Page 94: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

78

2. Sekretariat, membawahkan :

a. Sub Bagian Program dan Evaluasi ;

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;

c. Sub Bagian Keuangan.

3. Bidang Konservasi Lingkungan, membawahkan :

a. Sub Bidang Konservasi Lingkungan Alam ;

b. Sub Bidang Konservasi Lingkungan Buatan.

4. Bidang Pengendalian Lingkungan, membawahkan :

a. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran dan

Kerusakan Lingkungan ;

b. Sub Bidang Penanggulangan dan Pemulihan.

5.Bidang Analisis, Penyuluhan dan Pembinaan Lingkungan Hidup,

membawahkan :

a. Sub Bidang Analisis Lingkungan Hidup ;

b. Sub Bidang Penyuluhan dan Pembinaan

Lingkungan Hidup.

6. Unit Pelaksana Teknis

7. Kelompok Jabatan Fungsional.

4.2 Informan Penelitian

Penelitian mengenai Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon Dalam Mengatasi Pencemaran Pada Kawasan Industri Di Kecamatan

Ciwandan Kota Cilegon. Berdasarkan peran dan fungsi informan tersebut.

Adapun informan dalam penelitian ini berjumlah 14 informan, yaitu 1 (satu)

Page 95: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

79

dari pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon, dua( dua) dari pihak

Kecamatan Ciwandan, dua (dua) dari pihak desa yaitu desa Tegal ratu dan

desa Kubangsari, 1 (satu) dari desa Tegal rati dan 1 (satu) dari pihak desa

Kubangsari,1 dari pihak Karang Taruna Kecamatan Ciwandan, 3 (tiga)

masyarakat umum,dan 1 (satu) dari masyarakat pedagang yang berada

disekitar pabrik, dan 2 (dua) dari pihak Perusahaan. Dan rinciannya sebagai

berikut :

Tabel 4.1

Informan penelitian

No Kode Nama Informan Keterangan1. 11-1 Eri Sukaesih,ST,MM Kasubid Pengendalian pencemaran

dan kerusakan lingkungan2. 11-2 H. Hasbi Sidik, TT Ketua partai, ketua fraksi, ketua

ppa, ketua komisi 23. 12-1 Fuadah,SE,MM Kasubag Umum Kecamatan

Ciwandan4. 12-2 Edi Qudratullah,SH Kasie Tantrib5. 12-3 Ma’rufi S,IP Bendahara Kelurahan Tegal Ratu6. 12-4 Tubagus Juanda,SE Lurah Kelurahan Kubangsari7. 12-5 Rudi Karang taruna Kecamatan

Ciwandan8. 13-1 Ichwan Masyarakat9. 13-2 Dimyati Masyarakat10. 13-3 Sunadi Pedagang11. 13-5 H. Neni Tokoh Masyarakat12. 14-1 Wuryandari Environment Supervisor PT.

Krakatau Daya Listrik13. 14-2 Suryadi HSEK3LH PT. Krakatau Daya

Listrik14. 14-3 Risa Indah P Sr. Hst Assisten PT.Pundi Kencana15. 14-4 Andi Ichwan Akbar Supervisor PT.Golden Grand Mills16. 14-5 Suheli Humas PT.Cerestar Flour Mills

(sumber : peneliti, 2015)

Page 96: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

80

Tabel 4.2

Pedoman Wawancara

No Aspek Informan1 Akurat

a. Standar Pengelolaan Limbahb. Jenis Pencemaran Lingkunganc. Jarak keberadaan pabrik

1. BLH 11-1

2. Dprd Cilegon 11-2

3. Kecamatan 12-1,12-2

4. Desa 12-2 ,12-3

2 Tepat Waktua. Kegiatan Pengawasan Sudah

dijadwalkanb. Waktu pengawasan

1. BLH 11-1

2. Dprd cilegon 11-2

3. Kecamatan 12-1

4. Desa 12-2,12-3

5. Perusahaan 14-1,14-

2

3 Obyektif Dan Menyeluruha. Penilaian terhadap keahlian

yang dimiliki pengawasb. Pelatihan pada petugas

pengawasan

1. BLH 11-1

2. Dprd Cilegon 11-2

3. Kecamatan 12-1

4. Desa 12-2,12-3

5. Masyarakat 13-1.13-

2.13-3,13-4

6. Perusahaan 14-1,14-

2

4 Terpusat pada titik pengawasanstrategik

a. Sanksi teringan sampai terberatb. Pemberian sanksi sesuai

pelanggaran

1. BLH 11-1

2. Dprd Cilegon 11-2

3. Perusahaan 14-1,14-

2

4. Kecamatan 12-1

5. Desa 12-2,12-3

5 Realistik secara ekonomia. Biaya yang dianggarkan dalam

kegiatan oengawasan1. BLH 11-1

2. Peusahaan 14-1,14-2

6 Realistik secara organisasionala. Keterlibatan masyarakat dalam

pengawasanb. Keterlibatan karang taruna dan

desac. Jumlah pengawas

1. BLH 11-1

2. Dprd Cilegon 11-2

3. Kecamatan 12-1

4. Desa 12-2,12-3

5. Masyarakat 13-1.13-

2.13-3,13-4

6. Perusahaan 14-1,14-

Page 97: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

81

2

7 Terkoordinasi dengan aliran kerjaa. Kompensasi yang diberikan

perusahaan kepada masyarakatb. Tindakan yang dilakukan

pihak terkait kepadaperusahaan

1. BLH 11-1

2. Kecamatan 12-1

3. Desa 12-2,12-3

4. Masyarakat 13-1.13-

2.13-3,13-4

5. Perusahaan 14-1

8 Fleksibela. Cara dan metode pengawasan 1. BLH 11-1

2. Peusahaan 14-1,14-2

9 Bersifat sebagai petunjuk operasionala. Pengawasan sesuai dengan sopb. Tingkat pendidikan pengawas

1. BLH 11-1

2. Dprd Cilegon 11-2

3. Peusahaan 14-1,14-2

10 Diterima para anggota organisasia. Perusahaan merespon

mengenai pengawasan yangdilakukan pihak terkait

b. Kepuasan masyarakatmengenai kinerja pengawai

1. BLH 11-1

2. Kecamatan 12-1

3. Desa 12-2,12-3

4. Masyarakat 13-1.13-

2.13-3,13-4

5. Perusahaan 14-1

(Sumber: peneliti,2015)

Page 98: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

82

4.3 Deskripsi Data dan Analisis Data

Deskripsi data penelitian merupakan penjelasan mengenai data

yang telah didapatkan dari hasil observasi penelitian. Penelitian mengenai

Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon Dalam Mengatasi

Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di Kecamatan Ciwandan

Kota Cilegon,peneliti menggunakan teori indikator pengawasan. Teori

tersebut memberikan visualisasi yang berguna atas komponen-komponen

penting yang harus dilakukan oleh suatu organsasi untuk menjamin bahwa

pengawasan yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif. Pengawasan

yang efektif mencakup hubungan yang saling mendukung antara indikator

satu dengan yang lainnya. Adapun indikator pengawasan tersebut yaitu:

1. Akurat, informasi tentang pelaksanaan kegiatan harus akurat,

data yang tidak akurat dari sistem pengawasan dapat

menyebabkan organisasi mengambil tindakan koreksi yang

keliru atau bahkan menciptakan masalah yang sebenarnya tidak

ada.

2. Tepat – waktu, informasi harus dikumpulkan disampaikan dan

dievaluasi secepatnya bila kegiatan perbaikan harus dilakukan

segera.

3. Obyektif dan menyeluruh, informasi harus mudah dipahami

dan bersifat obyektif serta lengkap.

4. Terpusat pada titik – titik pengawasan strategik, sistem

pengawasan harus memusatkan perhatian pada bidang – bidang

Page 99: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

83

di mana penyimpangan – penyimpangan dari standar paling

sering terjadi atau yang akan mengakibatkan kerusakan paling

fatal.

5. Realistik secara ekonomi, biaya pelaksanaan sistem

pengawasan harus lebih rendah atau paling tidak sama dengan

kegunaan yang diperoleh dari sistem tersebut.

6. Realistik secara organisasional, sistem pengawasan harus

cocok atau harmonis dengan kenyataan – kenyataan organisasi.

7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi, informasi

pengawasan harus terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi,

karena setiap tahap dan proses pekerjaan dapat mempengaruhi

sukses kegagalan atau keseluruhan operasi, dan informasi

pengawasan harus sampai pada seluruh personalia yang

memerlukannya.

8. Fleksibel, pengawasan harus mempunyai fleksibelitas untuk

memberikan tanggapan atau reaksi terhadap ancaman ataupun

kesempatan dan lingkungan.

9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional, sistem pengawasan

efektif harus menunjukkan baik deteksi atau deviasi dari

standar. Tindakan koreksi apa yang sebenarnya diambil.

10. Diterima para anggota organisasi, sistem pengawasan harus

mampu mengarahkan pelaksanaan kerja para anggota

Page 100: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

84

organisasi dengan mendorong perasaan otonomi,

bertanggungjawab, dan berprestasi.

Mengingat jenis dan analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah pendekatan kualitatif, maka data yang diperoleh bersifat

deskriptif berbentuk kata dan kalimat dari hasil wawancara, hasil observasi

lapangan serta data atau hasil dokumentasi lainnya. Berdasarkan teknik

analisa data kualitatif data-data tersebut dianalisis selama penelitian

berlangsung. Data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan melalui

observasi, studi dokumentasi, dan wawancara dilakukan triangulasi data

yaitu proses check dan recheck antara sumber data dengan sumber data

lainnya, serta diberi kode-kode pada aspek tertentu berdasarkan jawaban-

jawaban yang sama dan berakitan dengan pembahasan permasalahan

penelitian serta dilakukan kategorisasi. Dalam menyusun jawaban

penelitian, peneliti memberikan kode yaitu:

1. Kode Q menunjukan daftar urutan pertanyaan

2. Kode I menujukan informan

3. Kode I1, I2, I3 dan seterusnya menunjukan daftar urut informan

4.3 Pembahasan Analisi Dan Analisis Hasil Penelitian

4.3.1 Pengawasan Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon Dalam Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan

Industri Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon.

Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan

standar pelaksanaan dengan tujuan – tujuan perencanaan,

Page 101: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

85

merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan

kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,

menentukan dan mengukur penyimpangan – penyimpangan serta

mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin

bahwa sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara efektif

dan efisien dalam pencapaian tujuan – tujuan perusahaan.

Pengawasan juga memiliki arti sangat penting untuk

pemerintah daerah, karena adanya kegiatan pengawasan akan

memberikan perbaikan dalam mengatasi pencemaran lingkungan

yang terjadi dan bagi pelaksana pengawasan berfungsi sebagai

bentuk aktivitas pengawasan yaitu memberikan suatu kontribusi

dalam berjalannya suatu kegiatan pembangunan agar kegiatan

pengawasan bisa tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan

secara efektif dan efisien, adapun maksud dari adanya kegiatan

pengawasan yaitu untuk lebih menjamin bahwa semua kegiatan

yang diselenggarakan dalam suatu organisasi didasarkan pada suatu

rencana termasuk suatu strategi yang telah ditetapkan sebelumnya

tanpa perlu mempersoalkan pada tingkat manajerial dimana

rencana tersebut disusun dan ditetapkan.

Kegiatan pembangunan yang kita ketahui sekarang ini

mengacu pada pertumbuhan ekonomi untuk mencapai

kesejahteraan masyarakat, namun tidak sedikit jumlah lingkungan

Page 102: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

86

yang mengalami kerusakan akibat dari pelaksanaan pembangunan

tersebut, terutama kegiatan yang bersifat industri. Kegiatan industri

di Kota Cilegon merupakan salah satu dari sekian banyak usaha

yang berpotensi mencemari lingkungan, dari kegiatan yang

berlangsung tersebut menimbulkan dampak kepada masyarakat

sekitar, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan dari

kegiatan industri tersebut, maka yang merugikan masyarakat maka

mengharuskan pihak dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

selaku pihak yang berwenang dalam melakukan pengawasan dalam

setiap usaha yang berpotensi mencemari lingkungan.

Tujuan dari kegiatan pengawasan yang dilakukan pihak dari

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon yaitu supaya proses

pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan – ketentuan dari

rencana, melakukan tindakan perbaikan jika terdapat

penyimpangan – penyimpangan, dan supaya tujuan yang dihasilkan

sesuai dengan rencananya untuk mengetahui bagaimana

pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon Dalam

Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di

Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon mengikuti ( Handoko ( 2003

:373 ) Karakteristik Pengawasan yang Efektik, yaitu : Akurat,

Tepat – waktu, Obyektif dan menyeluruh. Terpusat Pada titik – titik

pengawasan strategik, Realistik secara ekonomis, Realistik secara

organisasional, Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi,

Page 103: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

87

Fleksibel, Bersifat sebagai petunjuk dan opersional, dan Diterima

para anggota organisasi.

4.3.1.1 Akurat

Informasi tentang pelaksanaan kegiatan harus akurat

informasi dan data yang tidak akurat dari sistem

pengawasan dapat menyebabkan organisasi atau instansi

mengambil tindakan koreksi yang keliru bahkan

menciptakan masalah yang sebenarnya tidak ada. Dalam

pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan

Industri Di Kota Cilegon, standar pengelolaan yang

ditetapkan oleh peraturan perundang – undangan.

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon dalam

melaksanakan kegiatan pengawasan harus memiliki

standar dalam pengelolaan limbah hasil industri pabrik,

agar setiap perusahaan yang berpotensi mencemari

lingkungan tidak dapat mengatasi pencemaran yang terjadi

dengan baik yang sesuai dengan standar pengelolaan yang

baik, seperti halnya yang disampaikan oleh Eri ( 38 ),

kasubid pengendalian lingkungan dan perusakan

lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon ( 11-1 )

:

Page 104: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

88

“ Disini yang dimaksud pencemaran lingkungan yaitumasuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidupoleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutulingkungan hidup yang telah ditetapkan. Pengelolaanlimbah industri pada perusahaan atau pabrik bukanhanya di kecamatan Ciwandan, jadi pengelolaannyatergantung limbah yang dihasilkan,misalnya limbahcair ada yang cukup dengan fisika saja, akan tetapiketika ada kimia – kimia tertentu itu bisa diprosesdengan kimia, tetapi ada juga kimia tertentu itu denganproses kimia justru berubah kimianya menjadi tidakterdeteksi makanya harus dengan biologi. Jadi tidakada standarisasi yang pasti untuk pengelolaan limbah.Disini kualitas air penerima meliputi parameter :Kimia : pH, DO, Besi, Mn, Co, Zn, Cr6+, Cr, Cd,Hg, Pb, Su, Cu, As, Se, Ni, Cn, H2-s, F, Organochlorin,NH3-N, NO2-N, BOD, COD, Surfactan, detergen, fenol,minyak dan lemak.Fisika : suhu, TSS, TDS, Warna, Bau, Kecerahan,Kekeruhan, Kedalaman laut, Pola arus, Pasang surut,Pergerakkan massa air.Biologi : Indeks keragaman, Benthos, dan Indeksdominansi miktoorganisme.

Berdasarkan hasil wawancara dengan 11-1 dapat

disimpulkan bahwa pengelolaan limbah industri tidak ada

standar pengelolaannya yang khusus, karena pengelolaan

limbah berdasarkan limbah yang dihasilkan oleh setiap

perusahaan atau pabrik, dan limbah yang dihasilkan setiap

perusahaan atau pabrik berbeda – beda, dan tidak memiliki

standar khusus dalam pengelolaan limbah industri yang

terjadi di Kecamatan Ciwandan.

Perusahaan atau pabrik di Kecamatan Ciwandan dalam

pengelolaan limbah harus sesuai dengan peraturan

perundang – undangan yang ditetapkan oleh pemerintah

Page 105: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

89

seperti halnya yang disampaikan oleh ( Wuryandari ) (30),

Environment Supervisor (14-1) :

“menurut peraturannya kami sudah sesuai, karenasebelum mendirikan dan izin produksi pihak kamidiwajibkan memiliki Amdal ( analisis mengenaidampak lingkungan ), UKL-UPL” ( wawancara/ 08mei 2015/ pukul 14:00/dilaksanakan dikantor KrakatauDaya Listrik).

Hal yang senada disampaikan oleh Andi (37)

Supervisor PT.Golden Grand Mills (14-4) :

“Ada SOP, karena sebelum mendirikan dan izinproduksi pihak kami diwajibkan memilikiAMDAL”(wawancara/30 juni 2015/pukul13.00/dilaksanakan dikantor PT.Golden Grand Mills).

Berdasarkan pernyataan dari 14-1 dan 14-4, setiap

perusahaan wajib memiliki izin produksi dan diwajibkan

memiliki ambal ( analisis mengenai dampak lingkungan)

dan UKL-UPL dan sesuai pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.1

SLHD kota Cilegon mengenai kewajiban setiap

perusahaan untuk memiliki AMDAL, UKL-UPL

Page 106: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

90

Hal yang sama juga disampaikan oleh Eri, ( 38 ),

Kasubid pengendalian lingkungan dan perusakan

lingkungan (11-1) :

“untuk perusahaan atau pabrik di KecamatanCiwandan yang sudah kita awasi bisa dikatakan sudahsesuai, peraturan pertama sebelum memproduksiperusahaan atau pabrik diwajibkan izin mengenaipengeluaran limbah industri sesuai no 5 tahun 2002yang berbunyi bahwa limbah industri yang dikeluarkandari penghasil ( industri ) kepada pihakmenerima,potensial dapat mencemari dan merusaklingkungan hidup dan / atau membahayakanlingkungan hidup lainnya, bahwa untuk mencegahdampak negatif dimaksudkan diatas diperlukan upayapengendalian pengeluaran limbah dari setiappenghasil. Limbah pembuangan limbah cair sesuaidengan keputusan walikota Cilegon no 18 tahun 2002yaitu bahwa limbah cair yang dihasilkan dari kegiatanyang dibuang ke badan penerima ( laut ) potensialmengakibatkan terjadinya pencemaran, makadiperlukan adanya pengendalian pembuangan limbahcair dan keputusan menteri Lingkungan hidup no51/MENHL/10/1995 tentang baku mutu limbah cairbagi kegiatan industri. Sedangkan peraturan walikotaCilegon no 45 tahun 2009 mengenai izin penyimpanansementara dan pengumpulan limbah bahan berbahayadan beracun di Kota Cilegon.aturan – aturannyabanyak dan sangat tergantung juga pada limbah yangdihasilkan juga pada limbah yang dihasilkan, akantetapi kita belum bisa mengawasi untuk emisinya, ituterkendala dengan anggaran dan alatnya juga kamitidak punya pihak Badan Lingkungan Hidup KotaCilegon hanya bisa memantau dari laboratoriumeksternal yang independen dan itu semua hanyaditanggung oleh perusahaan tersebut, karenaperusahaan ada kewajiban 6 bulan sekali untukmemeriksa itu”(wawancaea/24 november 2014/pukul10:55/dilaksanakan dikantor BLH cilegon ).

Hal senada dinyatakan oleh ketua komisi II, H. Hasbi

Sidik (45) (11-2) :

Page 107: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

91

“standar pasti sudah ada, hanya saja dalampelaksanaan kegiatannya belum maksimal, buktinyamasih keterbatasannya alat, masih banyak komplendari masyarakat, belum optimalnya Badan LingkunganHidup Kota Cilegon dalam menangani pencemarantersebut dan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegonbelum memiliki perda tentang pemeliharaanlingkungan hidup, Badan Lingkungan Hidup hanyamelihat dari perwal saja, dan setiap pendirian usahadikota Cilegon wajib memiliki AMDAL, UKL – UPLuntuk meminimalisir pencemaran lingkungan”(wawancara/ 19 mei 2015/ pukul 11:20/ dilaksanakandikantor DPRD kota Cilegon).

Berdasarkan wawancara dengan (41-1) bahwa

perusahaan harus memiliki Amdal, dokumen UKL-UPL

yang telah disetujui oleh pihak Badan Lingkungan Hidup

Kota Cilegon dan sesuai dengan keputusan walikota

Cilegon untuk standar atau ukuran dalam pengelolaan

limbah, akan tetapi pihak Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon belum bisa mengawasi limbah yang dihasilkan

dari emisi atau udara, karena pihak Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon memiliki kendala yaitu Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon tidak memiliki alat untuk

mengukur limbah diakibatkan oleh emisi.

Dari hasil wawancara dengan beberapa informan

tersebut dapat disimpulkan bahwa Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon dalam mengawasi perusahaan di

Kecamatan Ciwandan yang menghasilkan limbah industri

tidak mempunyai standar khusus untuk pengelolaan

Page 108: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

92

limbah industri tersebut. Setiap perusahaan menghasilkan

produksi dan limbah yang berbeda , maka dari itu

pengelolaan limbahnya disetiap perusahaan memiliki

perbedaan. Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

mewajibkan untuk setiap perusahaan mempunyai

dokumen AMDAL, UKL-UPL. Sesuai dengan Keputusan

Walikota Cilegon no 2 tahun 2004 tentang pengendalian

pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Kota

Cilegon dalam pasal 3 menyebutkan setiap orang atau

penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yang

mengakibatkan pencemaran lingkungan dan perusakan

lingkungan mewajibkan melakukan penanggulangan

pencemaran dan atau perusakan lingkungan diakibatkan

oleh usaha dan atau kegiatan. Dan pasal 8 menyebutkan

setiap orang atau penanggung jawab yang melakukan

usaha dan atau kegiatan yang berdampak terhadap

lingkungan wajib memilki dokuman kajian lingkungan (

UKL-UPL atau AMDAL ). Bagi kegiatan usaha yang

berpotensi untuk mencemari lingkungan harus memliki

pedoman yang disebut Amdal atau UKL-UPL supaya

perusahaan dapat mengendalikan dan dapat

meminimalisasikan bentuk pencemaran yang ditimbulkan.

Page 109: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

93

Perusahaan di Kecamatan Ciwandan menghasilkan

jenis limbah yang menimbulkan pencemaran

lingkungan apabila tidak diolah dan diawasi oleh pihak

terkait dengan baik maka akan mengakibatkan

pencemaran lingkungan, sebagaimana yang

disampaikan oleh Eri, ( 38 ), Kasubid pengendalian

lingkungan dan perusakan lingkungan (11-1) :

“Limbah yang dihasilkan oleh setiap perusahaan yaituberbeda – beda dengan perusahaan lain, diantaranyalimbah cair, padat, udara. ( wawancara/ 24 november /pukul 10:55/ dilakukann dikantor Badan LingkunganHidup kota Cilegon).

Hal yang senada dikatakan oleh ketua komisi II, H.

Hasbi Sidik (45) (11-2) :

“pencemaran disini ada yang kimia saja, tepung yangbaru- baru ini banyak di Ciwandan, pencemaranlingkungannya berbeda- beda yang dihasilkan setiapperusahaan dan semua industri itu bermasalah”(wawancara/ 19 mei 2015/ pukul 11:20/dilaksanakandikantor DPRD Kota Cilegon).

Hal yang senada disampaikan oleh Bendahara

kelurahan Tegal ratu, Ma’rufi (49) (12-2) :

“limbah yang ditimbulkan dari pabrik sangat berbedaneng, ada yang menghasilkan skrap besi, ada yangdrum bekas, ada yang biji plastik, dan masih banyaklagi”(wawancara/ selasa 05 mei 2015/pukul09:00/dilaksanakan dikantor Kelurahan Tegal Ratu)

Pernyataan yang senada disampaikan oleh Environment

Supervisor, Wuryandari ( 30) (14-1) :

Page 110: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

94

“jenis limbah yang dihasilkan pabrik atau perusahaankami yaitu limbah cair, limbah gas yang terbuang,akan tetapi itu sudah kita pantau melalui laporanperenam bulan”( wawancara/ jumat 08 mei 2015/pukul14:00/dilaksanakan dikantor Krakatau Daya Listrik).

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa

informan diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan

yang berada di Kecamatan Ciwandan limbahnya setiap

hari dihasilkan, apabila limbah itu tidak diawasi oleh

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon maka akan terjadi

pencemaran lingkungan dan berdampak buruk untuk

masyarakat setempat terutama pada kesehatan dan

mencemari lingkngan sekitar perusahaan atau pabrik dan

semua industri itu bermasalah.

4.3.1.2 Tepat – Waktu

Informasi harus dikumpulkan, disampaikan, dan

dievaluasi secepatnya bila kegiatan – kegiatan perbaikan

harus dilakukan segera. Dalam hal ini pengawasan Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon dalam mengawasi dan

mengatasi pencemaran lingkungan dinyatakan dalam bentuk

pernyataan kegiatan pengawasan sudah dijadwalkan

sebelumnya dan waktu pengawasan.

Pengawasan dilakukan Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon sudah ditentukan jadwal sebelumnya sebagaimana

dalam wawancara dengan Eri ( 38 ), Kasubid pengendalian

Page 111: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

95

lingkungan dan perusakan lingkungan Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon ( 11-1) :

“pengawasan yang dilakukan oleh Badan LingkunganHidup Kota Cilegon sudah dijadwalkan sebelumnya “(wawancara /24 november 2014/pukul 10:55/dilakukandikantor Badan Lingkungan hidup Kota Cilegon).

Hal yang senada disampaikan oleh ketua komisi II, H.

Hasbi sidik (45) (11-2) :

“pengawasan sudah dijadwalkan mungkin dananggarannya pun sudah dianggarkan akan tetapi pihakdari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon masihmemiliki kendala seperti program sudah ada dan telahdijadwalkan tetapi belum berjalan dengan maksimal yakarena itu keterbatasan anggaran Badan LingkunganHidup Kota Cilegon sudah mengajukan kepusat tetapibelum disetujui”(wawancara/ 19 mei 2015/ pukul11:20/dilaksanaka dikantor DPRD Kota Cilegon).

Dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

melakukan kegiatan pengawasan kepada setiap perusahaan

atau pabrik satu kali dalam setahun, bila terjadi

pencemaran lingkungan maka dilakukan intensif setahun

3- 5 kali. Pengawasan yang dilakaukan Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon melakukan pengawasan setahun 2

kali. Wawancara yang disampaikan oleh Eri ( 38 ),

kasubid pengendalian dan perusakan lingkungan (11-1) :

“pihak kami melakukan pengawasan hanya 1-2 kalidan sesuai perusahaan atau pabrik tersebutmengeluarkan limbah yang mengakibatkanpencemaran lingkungan”(wawancara/24 november2014/pukul 10:55/dilaksanakan dikantor BadanLingkungan Hidup Kota Cilegon).

Page 112: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

96

Berdasarkan wawancara 11-1 diatas dapat disimpulkan

bahwa pengawasan yang dilakukan oleh Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon satu sampai dua kali

dalam setahun. Karena pihak dari Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon tidak terfokus pada satu kecamatan

saja akan tetapi masih banyak kecamatan yang ada

perusahaannya yang perlu diawasi, jadi pengawasan

dilakukan satu sampai dua kali dalam setahun. Dan

pengawasan dilakukan apabila setiap ada pengaduan

tentang pencemaran dari masyarakat, seperti halnya yang

disampaikan oleh Edi Qudratullah ( 32) , Kasie Tantrib

Kecamatan Ciwandan (12-2):

“pihak dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegonturun ke lapangan atau kelapangan jika ada masalahdan dapat laporan saja dari pihak kami, seharusnya sirutin neng”(wawancara/kamis 30 april 2015/pukul09:35/dilaksanakan dikantor Kecamatan Ciwandan).

Apabila perusahaan atau pabrik dalam keadaan baik –

baik saja dalam artian tidak mencemari lingkungan maka

tidak dilakukan dalam setahun ini tidak ada pengawasan

dilapangan, pengawasan dilakukan berkali – kali jika

terjadi pencemaran lingkungan yang disebabkan

perusahaan atau pabrik, sebagaimana dalam wawancara

yang disampaikan oleh Sr. Hse Assisten PT.Krakatau

Daya Listrik, Risa ( 25) (14-2) :

Page 113: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

97

“pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegonmelakukan pengawasan dan satu tahun paling minim 1kali pengawasan, tetapi ada waktunya pihak BadanLingkungan Hidup Kota Cilegon melakukanpengawasan dua kali untuk membuktikan kesamaanatau kebenaran laporan dari pihak perushaan ataupabrik”(wawancara/ sabtu 09 mei2015/10:35/dilaksanakan dikantor Pundi Kencana).

Hal yang senada disampaikan oleh Andi (37),

Supervisor PT.Golden Grand Mills (14-4) :

“Pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegonmeninjau atau mengawas ke perusahaan kami barusekali dalam setahun”(wawancara/selasa 30 juni 2015/13:00/dilaksanakan di kantor PT.Golden Grand Mills).

Seharusnya pengawasan untuk perusahaan yang

menghasilkan limbah dilakukan setiap bulannya agar

meminimalisasikan bentuk pencemaran lingkungan yang

ditimbulkan oleh pabrik atau perusahaan. Seperti halnya

yang disampaikan oleh ibu Fuadah ( 48 ), kasubag umum

Kecamatan Ciwandan (12-1) :

“pihak kecamatan Ciwandan hanya memberikaninformasi jika ada keluhan, yang mempunyaiwewenang langsung untuk mengawasi itu dari pihakBadan Lingkungan Hidup Kota Cilegon langsungmungkin mereka melakukan pengawasan sebulan sekaliatau setahun sekali, karena tidak ada pemberitahuandari pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegonseharusnya si rutin neng untuk meminimalisasikan danmengurangi pencemaran yang terjadi di KecamatanCiwandan “( wawancara/ 30 april 2015/ pukul08:32/dikatonr kecamatan Ciwandan).

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa

informan diatas dapat disimpulkan bahwa Badan

Page 114: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

98

Lingkungan Hidup Kota Cilegon melakukan pengawasan

yang sifatnya mendatangi langsung ke Perusahaan atau

pabrik maka Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

melakukan pengawasan hingga tiga kali dalam setahun,

karena perusahaan atau pabrik bukan hanya ada di

kecamatan Ciwandan saja maka pihak dari Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon harus membagi waktu

agar pengawasan yang dilakukan bisa dilakukan disemua

perusahaan atau pabrik. Seharusnya pihak dari Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon melakukan kegiatan

pengawasan dilakukan satu kali dalam sebuan supaya

masyarakat tidak merasakan atau pengurangan

pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan

atau pabrik.

4.3.1.3 Obyektif Dan Menyeluruh

Informasi harus mudah difahami dan bersifat obyektif

serta lengkap dalam melakukan kegiatan pengawasan yang

dilakukan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon harus

bersifat obyektif. Dinyatakan dalam bentuk pernyataan

keahlian yang dimiliki pengawas atau pelatih pengawas.

Petugas Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon belum

sepenuhnya mempunyai sertifikasi untuk pengawas

sebagaiman yang disampaikan oleh Eri ( 38 ), kasubid

Page 115: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

99

pengendalian pengawasan dan perusakan lingkungan

hidup Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon (11-1) :

“pendidikan petugas kami sudah bagus minimal s1 danStandar petugas pengawasan yaitu mengikuti diklatteknis, diklat pengelolaan limbah B3, diklatpengendalian udara dan air, diklat pengambilansampel air, diklat pengawas. Tetapi pihak kamimemiliki kendala untuk diklat – diklat belumsepenuhnya dan seluruh tenaga pengawas mempunyaisertifikasi untuk pengawas maka harus diikuti diklat –diklat tersebut, namun pihak kami terkendala dari segianggaran” ( wawancara /24 november 2014/pukul10:55/dilakukan dikantor Badan Lingkungan HidupKota Cilegon ).

Hal yang senada disampaikan oleh ketua komisi II,

H.Hasbi sidik (45 ) (11-2):

“sudah sesuai mungkin rata – rata sepertinya s1, danberkompeten mungkin sudah sesuai dengan bidangnya,hanya saja keterbatasan tenaga teknis”(wawancara/ 19mei 2015/pukul 11:20/dilaksanakan dikantor DPRDKota Cilegon).

Dan sesuai dengan pernyataan dari 11-1 11-2, pendidikan

yang dimiliki petugas pengawas kami dan pegawai BLH

Kota Cilegon yaitu s1 dan sesuai gambar pada dibawah

ini:

Page 116: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

100

Gambar 4.2

Sesuai SLHD Kota Cilegon pendidikan yang

dimiliki petugas pengawas dan pegawai BLH Kota

Cilegon

Berdasarkan wawancara dengan 11-1 diatas dapat

disimpulkan bahwa petugas pengawas Badan Lingkngan

Hidup Kota Cilegon belum sepenuhnya mengikuti diklat –

diklat karena belum semua petugas pengawas mempunyai

sertifikasi pengawas, karena terkendala dengan anggaran,

akan tetapi Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon selalu

memperbaiki dan berusaha menjadikan petugas

pengawasnya berstandarisasi. Hal senada juga

disampaikan oleh Environment Supervisor, Wuryandari (

30 ) (14-1) :

“Belum sepenuhnya sesuai dengan kompetensi yangdibutuhkan,pihak kami melihatnya pihak dari BadanLingkungan Hidup Kota Cilegon selalu dan sedangmemperbaiki”( wawancara/ jumat 08 mei 2015/ pukul14:00/dilaksanakan dikantor Krakatau Daya Listrik).

0246 tingkat

pendidikan blhkota Cilegon

PEREMPUAN

LAKI-LAKI

Page 117: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

101

Berdasarkan wawancara dengan 13-1 mengungkapkan

dengan keahlian dari petugas pengawasn Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon yang kurang

berkompeten menjadikan keberadaan pabrik atau

perusahaan di Kecamatan Ciwandan, pencemaran

lingkungan disekitar pabrik masih dirasakan masyarakat

sekitar, seperti halnya yang disampaikan oleh Masyarakat

sekitar perusahaan, Ichwan (33) (13-1):

“Jika lagi ada perbaikan terjadi itu bising neng,sangatmengganggu, tetapi itu tidak sering paling tujuh bulansekali atau setahun dua kali dan debunya itu yangmakin parah neng kadang sampai dilantai rumah dantidak lama ini pernah terjadi banjir neng kalau hujanpadahal dulunya tidak pernah seperti itu”(wawancara/kamis 07 mei 2015/pukul15:00/dilaksanakan dirumah warga/.

Berdasarkan wawancara dengan 13-1 dapat disimpulkan

bahwa perusahana atau pabrik di Kecamatan Ciwandan

masih merasakan pencemaran lingkungan yang terparah

terjadi pada pencemaran udara. Hal senada disampaikan

oleh masyarakat, Dimyati (45) (13-2) :

“Kami masih sangat terganggu karena sebagian besarperusahaan disekitar sini adalah perusahaan yangmemproduksi kimia yang sangat berbahaya danmencemari lingkungan sekitar” (wawancara/kamis 08mei 2015/pukul 16:00/dilaksanakan disekitar pabrik).

Page 118: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

102

Berdasarkan wawancara dengan 13-2 menyampaikan

jika merasa terganggu dan masih merasakan dampak

buruk dari limbah yang dihasilkan oleh perusahaan atau

pabrik.

4.3.1.4 Terpusat Pada Titik Pengawasan Strategik

Terpusat pada titik – titik pengawasan strategik, sistem

pengawasan harus tepat harus memusatkan perhatian pada

bidang – bidang dimana penyimpangan – penyimpangan

dari standar paling sering terjadi atau yang akan

mengakibatkan kerusakan paling parah. Seperti dalam

bentuk pernyataan sanksi teringan sampai terberat dan

pemberian sanksi sesuai dengan pelanggaran.

Perusahaan atau pabrik di Kecamatan Ciwandan yang

melakukan pencemaran dan limbah yang dihasilkan

perusahaan yang menyebabkan Pencemaran

Lingkungan,dengan itu Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon memberikan sanksi kepada setiap perusahaan atau

pabrik yang melakukan pelanggaran dan melakukan

pencemaran lingkungan. Sanksi yang ditetapkan yaitu

dalam bentuk teguran, peringatan dan bahkan hingga

penutupan usaha yang memberikan dampak buruk

terhadap Lingkungan sebagaimana oleh Kasubid

Page 119: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

103

pengawasan dan pengendalian Badan Lingkungan Hidup

Kota Cilegon Eri ( umur ) (11-1) :

“teguran itu dari yang teringan sampai pencabutanizin, pembekuan izin, paksaan pemerintah,pembekuan izin lingkungan. Tahapan sanksi tersebutadalah kita undang perusahaan atau pabrik untukklarifikasi dan pembelaan sesuai fakta lapangannya,teguran hingga 1 – 3 kali, sanksi administratif,pencabutan izin, pembekuan izin, paksaanpemerintah, pembekuan izin lingkungan.( wawancara/24 november 2014/ pukul 10:55/ dilakukan dikantorBadan Lingkungan Hidup kota Cilegon).

Hal yang senada disampaikan oleh ketua komisi II,

H.Hasbi Sidik (45) (11-2) :

“pemberian sanksi dari yang teringan yaitu dengansurat pemberitahuan saja, dan sanksi terberat yaitusampai dengan penutupan atau pemberentian ijinproduksi. Akan tetapi ada saja perusahaan yang bandelwalau sudah dikasih surat pemberitahuan atau suratteguran tetap tidak peduli, dan ada yang dipanggil laluperusahaan tersebut menanggapi sesuai dengan batumutu,tetapi jika tidak sedang diawasi kembali lagi”(wawancara/19 mei 2015/pukul 11:20/dilaksanakandikantor DPRD Kota Cilegon).

Berdasarkan wawancara dengan 11-1 tahap sanksi yang

diberikan pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

kepada perusahaan yang melakukan pencemaran terhadap

lingkungan yaitu mengundang perusahaan atau pabrik

yang melakukan pencemaran terhadap lingkungan untuk

mengklarifikasi dan pembelaan sesuai fakta lapangannya

apakah benar pencemaran yang terjadi disebabkan oleh

perusahaan atau pabrik tersebut, kedua melakukan teguran

kepada perusahaan atau pabrik teguran tersebut terdiri dari

Page 120: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

104

teguran ke – 1 teguran ke – 2 teguran ke – 3, ketiga sanksi

administratif, keempat penutupan sementara dan yang

paling berat adalah penutupan permanen yaitu penutupan

hasil pabrik yang dimaksud bukan penutupan perusahaan

atau pabrik akan tetapi kegiatan industri hasil produksi

bisa dikatakan pencabutan izin produksi, dengan

ditutupnya produksi maka akan berpengaruh pada

semuanya.

Pihak dari kepala desa juga memberikan teguran

terhadap perusahaan yang melakukan pencemaran

lingkungan melalui mengadukan keluhannya ke pihak

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon. Sebagaimana

yang disampaikan oleh kepala desa Tegal Ratu, Tubagus

Juanda (55) (12-4) :

“Desa tidak memberi sanksi, tetapi hanya teguran danmengadukan keluhannya ke pihak Badan LingkunganHidup Kota Cilegon. Apabila tidak ada respon dariperusahaan biasanya masyarakat di desa melakukandemonstrasi dan sanksi terberat dari desa adalahmendemonstrasi perusahaan karena desa tidak dapatmemberikan sanksi terhadap pencemaran lingkunganyang dilakukan oleh perusahaan, hanya instansi yangterkait seperti Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegonyang dapat memberikan sanksi” (wawancara/selasa 08mei 2015/pukul 11:00/dilaksanakan dikantorKelurahan Kubangsari).

Berdasarkan wawancara dengan 12-4 dapat

menyimpulkan bahwa desa dapat memberikan sanksi

hanya berupa teguran saja dan sanksi terberat dengan

Page 121: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

105

demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat jika pihak

perusahaan tidak merespon. Tetapi setiap masalah

pencemaran lingkungan yang terjadi di Kecamatan

Ciwandan yang ditimbulkan perusahaan oleh proses

produksi yang dilakukan oleh perusahaan itu biasanya

hanya selesai dibawah meja artinya pencemaran

lingkungan yang terjadi itu tidak ditemukan titik temu dan

titik penyelesainannya, sebagaiman disampaikan oleh

kepala desa Kubangsari, Tubagus Juanda (55) (12-4) :

“Pihak desa menjaga kenyamanan warganya agartidak terjadi masalah sekalipun perusahaan ditutupatau dicabut ijin produksinya, dampaknyapengangguran didesa ini makin banyak, makapertimbangannya itu kami tidak pernah melaporkanpabrik itu karena banyak masyarakat menyimpulkanseluruh pabrik didesa ini bermasalah dalampencemaran lingkungan ”(wawancara/selasa 05 mei2015/pukul 11:00/dilaksanakan dikantor KelurahanKubangsari).

Berdasarkan wawancara dengan 12-4 dapat disimpulkan

bahwa masalah pencemaran lingkungan yang ditimbulkan

oleh perusahaan akibat limbah tidak pernah terselesaikan

sampai dengan selesai hingga kini dan tidak ada tindakan

yang dilakukan pihak terkait kepada perusahaan yang

menimbulkan pencemaran lingkungan semua masalah

yang terjadi hanya selesai dibawah meja saja makanya

hingga saat ini tidak ada yang berani melaporkan.

Page 122: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

106

Berdasarkan observasi peneliti, dengan pencemaran

yang terjadi dari tahun ke tahun dan Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon selalu menutupi itu semua dan

menurut peneliti itu seharusnya tidak dilakukan oleh pihak

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon, Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon seharusnya lebih terbuka

terhadap data atau informasi mengenai perusahaan atau

pabrik yang melakukan pencemaran lingkungan.

Pengawasan – pengawasan yang dilakukan sudah diatur

dan sanksi – sanksi yang dikenakan juga sudah diatur, dan

denda yang diberikan sudah dicantumkan. Pencemaran

yang ditimbulkan dari pabrik atau perusahaan tersebut

seperti diperusahaan perusahaan banyak sekali debu dan

bau tak sedap yang dihasilkan oleh industri tersebut,

apalagi jika tidak memakai helm melewati kawasan

tersebut sudah seperti hujan debu bahkan peneliti

mencium bau disekitar pabrik.

Setiap permasalahan pencemaran lingkungan yang

diakibatkan oleh perusahaan diselesaikan secara mufakat

sebagaimana disampaikan oleh Eri ( 38 ), kasubid

pengendalian lingkungan dan kerusakan lingkungan (11-1)

:

“Jika ada perusahaan yang melakukan pencemaranlingkungan kita menindak lanjuti keluhan dari warga

Page 123: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

107

terus mendatangi kelapangan lalu kita lakukanverifikasi pengaduan, jika pengaduan berkaitan denganlingkungan maka kita tindak lanjuti dan ketika didugaada pencemaran lingkungan maka kita selesaikandengan masyarakat untuk mufakat, mufakat disini yaituadanya ganti rugi kepada masyarakat jika memangbenar ada pencemaran lingkungan” ( wawancara/ 24november 2014 / pukul 10:55 / dilakukan dikantorBadan Lingkungan Hidup Kota Cilegon)

Hal yang senada disampaikan Andi (37), Supervisor

PT.Golden Grand Mills (14-4) :

“Jika ada limbah yang merugikan masyarakat makapihak kami akan tindak lanjut” ( wawancara/ selasa 30juni 2015/pukul. 13:00/dilaksanakan dikantorPT.Golden Grand Mills).

Berdasarkan wawancara dengan beberapa informan

diatas dapat disimpulkan bahwa setiap perusahaan yang

melakukan pencemaran lingkungan akan diselesaikan

secara musyawarah mufakat. Di Kecamatan Ciwandan

masih dirasakan oleh masyarakat yang berada disekitar

perusahaan terutama pencemaran pada udara, tidak adanya

tindakan tegas dari Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon, karena faktanya setiap permasalahan yang terjadi

selalu terselesaikan di bawah meja, maksudnya masalah

yang terjadi dari pencemaran lingkungan yang diakibatkan

oleh perusahaan hanya sebatas teguran dan tidak ada

sanksi tegas makanya selalu selesai dibawah meja.

Page 124: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

108

4.3.1.5 Realistik Secara Ekonomi

Realistik secara ekonomi, biaya pelaksanaan sistem

pengawasan harus lebih rendah, atau paling tidak sama

dengan yang dibutuhkan dari sistem tersebut. Dinyatakan

dalam bentuk pernyataan biaya yang dianggarkan dalam

pengawasan, dalam hal ini sumber keuangan hanya berasal

dari APBD sebagaimana yang disampaikan Eri ( 38 ),

kasubid pengendalian lingkungan dan perusakan

lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon (11-1) :

“Untuk tahun 2014 anggarannya kurang lebih Rp.500.000.000 (wawancara / 24 november 2014/ pukul10: 55 / dilakukan dikantor Badan Lingkungan HidupKota Cilegon).

Berdasarkan wawancara dengan informan diatas dapat

disimpulkan bahwa anggaran untuk melakukan

pengawasan persahaan adalah Rp. 500.000.000. dari

anggaran tersebut Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

belum secara intens mengawasi seluruh perusahaan atau

pabrik yang ada dikota Cilegon 169 perusahaan itu

dikarenakan kendala dari pengawas petugas lapangan yang

hanya ada dua petugas lapangan,itupun mengawas jika

terdapat pengaduan dari warga jika ada perusahaan yang

melakukan pencemaran lingkungan.

Page 125: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

109

4.3.1.6 Realisti Secara OrganisasionalRealistik secara organisasional, sistem pengawasan

harus sesuai dan sesuai fakta yang dihasilkan harus dengan

kenyataan – kenyataan organisasi. Itu semua dinyatakan

dalam bentuk pernyataan keterlibatan masyarakat dalam

pengawasan, keterlibatan kecamatan dalam pengawasan

terhadap perusahaan yang melakukan pencemaran

lingkungan dan keterlibatan desa dalam pengawasan pada

perusahaan yang melakukan pencemaran lingkungan.

Pengawasan terhadap perusahaan yang dilakukan

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon tidak melibatkan

masyarakat, hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Eri

( 38 ), kasubid pengendalian lingkungan dan perusakan

lingkungan ( 11-1) :

“Tidak melibatkan masyarakat ketika sedangmengawasi, karena jika sedang terjadi masalah harusrutin itu sangat teknis. Tetapi jika terdapat keluhandari masyarakat baru pihak Badan Lingkungan HidupKota Cilegon menindak lanjuti keluhan dari wargatersebut kita lakukan verifikasi pengaduan, jikapengaduan berkaitan dengan lingkungan baru kitatindak lanjuti “ (wawancara / 24 november 2014/ pukul10:55/ dilakukan dikantor Badan Lingkungan HidupKota Cilegon ).

Hal yang senada disampaikan oleh ketua komisi II, H.

Hasbi Sidik (45) (11-2) :

“Dalam Undang – undang lingkungan hidup,masyarakat boleh melaporkan sebagai bentukpengawasannya akan tetapi tidak dilibatkan langsung.Karena wewenang untuk mengawasi itu ada dipihak

Page 126: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

110

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon agar bisamengurangi dan meminimalisir pencemaranlingkungan. Jika ada keluhan pasti menanggapi danmenindak lanjuti tetapi pasti ada saja perusahaan yangbandel jika dipanggil mungkin sesuai dengan proseduratau baku mutu sesuai tetapi jika sedang tidak diawasimungkin melakukan pencemaran lagi” (wawancara/19mei 2015/pukul 11:20/dilaksanakan dikantor DPRDKota Cilegon).

Dari hasil wawancara dengan 11-1 dan 11-2 dapat

disimpulkan bahwa tidak adanya keterlibatan masyarakat

langsung, kecamatan, dan desa karena teknis ada di Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon bahkan tidak ada

kewajiban untuk melibatkan kecamatan, desa dan

masyarakat terkecuali apabila terjadi pencemaran

lingkungan yang disebabkan oleh perusahaan yang

mencemari lingkungan dan berdampak buruk pada

masyarakat sekitar.

Dengan tidak adanya keterlibatan masyarakat dari

pengawasan yang dilakukan oleh pihak Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon, masyarakat hanya merasakan

pencemaran yang dilakukan oleh perusahaan tanpa dapat

melakukan tindakan apapun, seperti halnya yang

disampaikan oleh masyarakat, Dimyati (45) (13-2) :

“Kita mah neng Cuma dapat dampaknya aja dariperusahaan ini” (wawancara/ kamis 08 mei 2015/pukul 16:00/dilaksanakan di sekitar pabrik).

Page 127: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

111

Hal seperti itu juga disampaikan oleh warga lainnya

yang berada disekitar pabrik atau perusahaan, Ichwan (

33) (13-1) :

“tidak pernah dilibatkan neng buat saat ini, hanyasekedar mengeluh saja dan yang saya tau perusahaantersebut berdampak buruk neng”( wawancara/ kamis07 mei 2015/ pukul 15:00/dilaksanakan dirumahwarga).

Pernyataan yang sama juga mengenai tidak adanya

keterlibatan masyarakat dalam pengawasan pada

perusahaan yang menghasilkan limbah disampaikan oleh

Eri ( 38), kasubid pengendalilan lingkungan dan kerusakan

lingkungan (11-1) :

“Buat saat ini warga disini belim dilibatkan nenghanya sekedar pemberian info saja jika terjadipencemaran lingkungan” (wawancara /24 november2014/ pukul 10:55/ dilaksanakan dikantor BadanLingkungan Hidup Kota Cilegon).

Pengawasan perusahaan dalam pengelolaan limbah

industri yang mencemari lingkungan tersebut tidak

melibatkan kecamatan, desa, masyarakat. Padahal mereka

merupakan bagian dari bagian masyarakat yang merasakan

langsung dari pencemaran yang dilakukan oleh perusahaan

atas pencemaran lingkungan tersebut. Seperti yang

disampaikan oleh Fuadah (48), kasubag umum Kecamatan

Ciwandan (12-1) :

“Saya dan pihak dari Kecamatan Ciwandan disinitidak memiliki wewenang seperti itu untuk ikut serta

Page 128: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

112

mengawasi,pihak kami hanya dilibatkan dalammemberikan info saja jika ada pencemaran yangterjadi.Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegontidakpernah melaporkan hasil pengawasan yang seharusnyaada pemberitahuannya, tetapi itu tidak terjadi diKecamatan Ciwandan tidak dilibatkan oleh instansiterkait tersebut. ( wawancara /30 april/ pukul 08:32/dilaksanakan dikantor Kecamatan Ciwandan).

Hal senada disampaikan oleh Bendahara Kelurahan

Tegal Ratu, ma’rufi (49) (12-3) :

“Kami tidak dilibatkan dalam pengawasan yangdilakukan oleh Badan Lingkungan hidup Kota Cilegonseharusnya si kami dilibatkan,apakah sistempengelolaan limbah dipabrik tersebut sudah memenuhistandar atau sama sekali belum. Sebernanyakewenangan tersebut dari pihak Badan LingkunganHidup Kota Cilegon, akan tetapi pihak dari instansitersebut tidak memberikan tembusan kepada pihakdesa. Seharusnya si ada pemberitahuan dari BadanLingkungan Hidup Kota Cilegon kepada pihak desabahwa perusahaan ini layak beroperasi atau tidak”(wawancara/selasa 05 mei 2015/pukul09:00/dilaksanakan dikantor Kelurahan Tegal ratu).

Begitu pula hal yang sama disampaikan oleh lurah desa

kubangsari, Tubagus Juanda (55) (12-4) :

“Disini kami tidak dilibatkan mengenai pengawasanBadan Lingkungan Hidup Kota Cilegon terhadappabrik penghasil limbah , mungkin karena kurangnyasosialisai dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegonkepada masyarakat untuk mengikut sertakan dalammengawasi pabrik penghasil limbah tersebut, minimsekali pemberitahuan dari Badan Lingkungan HidupKota Cilegon, seharusnya apapun kegiatan yangdilakukan setidaknya memberikan laporan ataupemberitahuan mekanisme atau caranya.Pengawasannya saja kita tidak tahu, karena memangkita tidak tahu dan belum diikut sertakan” (wawancara/ 05 mei 2015/ pukul 11:00/dilaksanakandikantor kelurahan Kubangsari).

Page 129: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

113

hal senada juga disampaikan oleh LSM, Ketua karang

taruna di Kecamatan Ciwandan, Rudi ( 40) ( 12-5) :

“Disini karang tarunanya tidak dilibatkan neng dalamsegi apapun baik dalam pengawasan terutama padamasalah limbah yang berdampak besar padamasyarakat” ( wawancara/07 mei 2015/pukul17:00/dilaksanakan dirumah).

Berdasarkan wawancara dengan beberapa informan

diatas dapat disimpulkan tidak adanya keterlibatan

masyarakat, kecamatan, desa, karang taruna dalam

pengawasan yang dilakukan oleh pihak Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon, mereka merasakan masih adanya

pencemaran lingkungan yang terjadi, seperti debu makin

menebal bahkan pernah terjadi seperti hujan debu, bau tak

sedap, dan terkadang terjadi kebisingan yang masih

dirasakan masyarakat disekitar pabrik. Seharusnya pihak

desa dilibatkan disegi sistem pengolahan limbah dipabrik

itu sudah memenuhi standar atau belum. Kewenangan

pengawasan tersebut dari Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon, apakah itu semua sudah memnuhi standar atau

belum karena pihak desa yang merasakan pencemaran

lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dan

pihak dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon tidak

ada sosialisai kepada masyarakat sekitar tentang mengenai

bahaya yang diakibatkan oleh perusahaan apabila

Page 130: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

114

limbahnya tidak diolah dengan baik dan agar masyarakat

juga mengetahui apabila pencemaran yang dirasakan

selama ini bila dirasakan dalam jangka waktu yang

panjang akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan

masyarakat yang berada disekitar pabrik.pada

pengawasannya pihak dari Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon tidak melibatkan masyarakat. Kecamatan, desa

dan karang taruna dalam pengawasan tersebut dikarenakan

teknis ada dipihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

dan disitu tidak ada kewajiban untuk melibatkan

masyarakat, kecamatan, desa dan karang taruna dalam

pengawasan tersebut, terkecuali apabila perusahaan

melakukan pencemaran lingkungan dan merugikan

masyarakat. Masyarakat mengeluhkan masih merasakan

pencemaran yang terjadi karena pabrik masih

menimbulkan pencemaran pada lingkungan hidup namun

dalam hal itu masyarakat hanya bisa mengeluh tanpa dapat

tindakan atau melakan sanksi tegas. Dan dalam hal apapun

masyarakat tidak pernah dilibatkan langsung dalam

pengawasan tersebut.

Jumlah perusahaan atau pabrik yang berpotensi

melakukan pencemaran lingkungan di Kecamatan

Ciwandan kota Cilegon yaitu ada 169 perusahaan atau

Page 131: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

115

pabrik dan yang baru diawasi oleh Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon 40 pabrik. Seperti halnya yang

disampaikan oleh Eri ( 38 ), kasubid pengendalian

lingkungan dan perusakan lingkungan (11-1) :

“Jumlah pengawas lapangan Cuma ada dua dan satukoordinator sedangkan jumlah pabrik di Kota Cilegonada 169 perusahaan, rata – rata satu orang harusmengawasi 50 pabrik padahal 1 oramg idealnya 30pabrik, tenaga kerja pengawas lapangan kurang sekali.Kita itu kurang tenaga pengawas dan sarana tenagapengawas kurang sekali,kendaraan Cuma ada 1 dari169 pabrik itu yang kita awasi baru 100, rencana untuktahun depan 120 pabrik. Antisipasi kita adalahmemaksimalkan yang kita punya, yang kita punya kitamaksimalkan sehingga melakukan pengawasan seharicukup 1 pabrik. Kita coba 1 hari 2 pabrik tetapi jikaseperti Pt posko, itu tidak mungkin 1 hari 2 pabrikkarena ini pabrik sangat bermasalah jadi harusinsentif” ( wawancara/24 november 2014/pukul 10:55/dilaksanakn dikantor Badan Lingkungan Hidup KotaCilegon ).

Menurut Suheli ( 40), Humas PT.Cerestar Flour Mills

(14-5) :

“Pihak kami merasa belum pernah ada pengawasandari pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon”

Berdasarkan hasil wawancara 11-1 dapat disimpulkan

bahwa Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon memiliki

petugas pengawas hanya 2 dan 1 koordinator dan jumlah

pabrik yang harus diawasi dikota Cilegon ada 169 pabrik,

jadi 1 pabrik 1 petugas pengawas hanya mengawasi 40

pabrik. Dan idealnya itu 1 petugas pengawas hanya

mengawasi 30 pabrik, Cara atau mekanisme yang

Page 132: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

116

dilakukan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon agar

dapat mengawasi seluruh pabrik tersebut adalah dengan

memilih pabrik yang harus diawasi sesuai dengan

pernyataan ibu Eri ( 38 ), kasubid pengendalian

lingkungan dan perusakan lingkungan ( 11-1) :

“Strategi kita untuk mengawasi dari 169 perusahaanatau pabrik itu kita pilih jadi 100 karena 169 itubanyak macam pabrik terutama industri, jadi jikapabrik itu bermasalah maka kami akan mengawasi 1kali setahun dan jika pabrik itu masih bandel makakami akan terus awasi makanya kami memilih yangbermasalah lebih diutamakan” ( wawancara /24november 2014/ pukul 10:55/ dilaksanakn dikantorBadan Lingkungan Hidup Kota Cilegon).

Dari hasil wawancara dengan 11-1 dapat disimpulkan

bahwa pabrik di kota Cilegon yang berpotensi melakukan

pencemaran lingkungan berjumlah 169 pabrik dan itu

wajib diawasi, tetapi dari 169 pabrik tersebut baru 100

pabrik yang sudah diawasi oleh pihak Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon, karena personil pengawasan Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon hanya berjumlah 2

personil dan 1 koordinator, jadi setiap pengawas Badan

Lingkungan Hidup harus mengawasi 50 pabrik, padahal

idealnya 1 orang hanya mengawasi 30 pabrik. Dan sarana

kendaraan pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

hanya memiliki 1 kendaraan. Dari 100 perusahaan atau

pabrik yang diawasi tidak setiap tahun diawasi, karena

Page 133: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

117

apabila dalam laporan setiap tiga dan enam bulan

perusahaan tersebut tidak bermasalah maka tahun ini,

pabrik atau perusahaan tersebut tidak dilakukan

pengawasan secara rutin.

4.3.1.7 Terkoordinasi Dengan Aliran Kerja Organisasi

Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi, informasi

pengawasan harus terkoordinasi dengan aliran kerja, karena

setiap tahan dari proses pekerjaan dapat mempengaruhi

sukses atau kegagalan keseluruhan operasi dan informasi.

Pengawasan harus sampai pada seluruh personalia yang

memerlukannya. Dinyatakan dalam bentuk pernyataan

kompensasi yang diberikan perusahaan kepada masyarakat.

Dalam pengelolaan limbah yang dihasilkan oleh pabrik

atau perusahaan pasti akan ada kesalahan dan kekeliruan

yang dapat berdampak buruk kepada masyarakat dan

merugikan masyarakat baik dalam segi material maupun

dalam segi kesehatan. Dalam hal ini pabrik memberikan

kompensasi apabila ada kelalaian dalam pengelolaan limbah

hasil pabrik yang menyebabkan pencemaran lingkungan,

seperti halnya yang disampaikan oleh ketua karang Taruna

Di Kecamatan Ciwandan, Rudi (40 ) (12-5):

“Tidak semua pabrik atau perusahaan memberikankompensasi, ada yang memberikan kompensasi adayang tidak, ada yang kompensasinya dalam bentukmemberikan pengobatan gratis dari pabrik tetapi itu

Page 134: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

118

tidak sering, paling pernah dua kali“(wawancara/kamis 07 mei 2015/pukul17:00/dilaksanakan dirumah).Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan

bahwa pabrik yang ada di Kecamatan Ciwandan yang

sudah mengakibatkan pencemaran lingkungan yaitu dalam

pencemaran udara yang mengakibatkan masyarakat

setempat tidak dapat menghirup udara segar, karena udara

disana sudah terkontaminasi bahan kimia sehingga jika

dalam jangka waktu panjang sangat berbahaya bagi

saluran pernafasan, dengan pencemaran yang dilakukan

pabrik maka pabrik tersebut. Agar pencemaran lingkungan

yang dilakukan tidak berdampak buruk bagi kesehatan

masyarakat sekitar, sebagaimana disampaikan oleh

masyarakat yang tinggal disekitar pabrik, Dimyati (45) (13-

2) :

“Disini pernah ada pengobatan gratis tapi itu bisakeitung Cuma dua kali dan itupun tidak dilakukan tiaptahunnya. Debu mah masih saja tiap hari neng,disinimah debu tuh udah jadi sarapan sehari – hari neng,orang jalanan disini yang lewat truk – truk gede daripabrik”(wawancara/kamis 08 mei 2015/ pukul16:00/dilaksanakan disekitar pabrik).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan

bahwa masyarakat yang berada disekitar pabrik masih

merasakan limbah dan pencemaran lingkungan terutama

pencemaran udara dari debu – debu yang dihasilkan truk –

Page 135: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

119

truk pengangkut bahan – bahan pabrik, namun perhatian

terhadap debu yang dihasilkan oleh truk – truk pabrik ini

kurang terlalu diperhatikan sehingga masyarakat setempat

sudah menganggap jika debu disini sudah menjadi

sarapannya tiap hari padahal jika tidak diperhatikan secara

serius itu semua berdampak buruk terhadap kesehatan

masyarakat setempat dalam jangka waktu panjang.

4.3.1.8 Fleksibel

Fleksibel,pengawasan harus mempunyai fleksibelitas

untuk memberikan tanggapan atau reaksi terhadap

ancaman ataupun kesempatan dari lingkungan dinyatakan

dalam bentuk pernyataan bentuk pengawasan.

Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengawasan

langsung dan pengawasan tidak langsung, seperti halnya

yang disampaikan oleh Eri (38 ), kasubid pengendalian

lingkungan dan perusakan lingkungan (11-1-) :

“kami dalam mengawasi memiliki wewenang sebagaiberikut : melakukan pemantauan, meminta keterangan,membuat salinan dari dokumen dan atau membuatcatatan yang diperlukan, memasuki tempat tertentu,memotret, membuat rekaman audio visual,mengambilsampel, memeriksa peralatan. Adapun dua carapengawasan yang dilakukan pihak kami yaitupengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung.Pengawasan langsung adalah langsung terjunkelapangan sedangkan pengawasan tidak langsungyaitu dengan memverifikasi data, evaluasi laporanyang diberikan pihak perusahaan pertiga bulan dan

Page 136: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

120

perenam bulan. Dan metode pengawasan langsungyaitu persiapannya seperti rapat intern tim,menyiapkan formulir BA, menyiapkan peralatan danperlengkapan jika dibutuhkan sample kita siapkan alatsampel kelapangan diperiksa keseluruhannya mulaidari dokumen lingkungan dan perijinan pengelolaanlingkungan hidup, diperiksa pengendalian danpengelolaan pencemaran air, udara, limbah B3, setelahhasil verifikasi lapangan kita tuangkan dalam beritaacara pengawasan yang di tanda tangani oleh pihakperusahaan setelah hasil tersebut dibuat tindak lanjutbisa berupa surat peringatan atau sanksiadministratif”. ( wawancara /24 november 2014/ pukul10:55/dilaksanakan dikantor Badan Lingkngan HidupKota Cilegon.

Berdasarkan hasil wawancara dengan 11-1 dapat

disimpulkan bahwa bentuk pengawasan yang dilakukan

oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon ada dua

macam yaitu pengawasan langsung dan pengawasan tidak

langsung. Pengawasan langsung yaitu pihak dari Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon langsung mendatangi

kelapangan atau ke pabrik tersebut, dan metode

pengawasan langsung yaitu persiapannya seperti rapat

intern tim, menyiapkan formulir BA, menyiapkan

peralatan dan perlengkapan jika dibutuhkan sample kita

siapkan alat sampel kelapangan diperiksa keseluruhannya

mulai dari dokumen lingkungan dan perijinan pengelolaan

lingkungan hidup, diperiksa pengendalian dan pengelolaan

pencemaran air, udara, limbah B3, setelah hasil verifikasi

lapangan kita tuangkan dalam berita acara pengawasan

Page 137: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

121

yang di tanda tangani oleh pihak perusahaan setelah hasil

tersebut dibuat tindak lanjut bisa berupa surat peringatan

atau sanksi administratif. Sedangkan pengawasan tidak

langsung yaitu pihak Badan Lingkungan Hidup

memverifikasi dari data atau laporan yang diberikan pihak

perusahaan pertiga bulan atau perenam bulan. Namun

dalam pengawasan limbah dari udara emisi, pihak Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon belum bisa melakukan

uji emisi tersebut, karena Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon belum memiliki alat untuk uji emisi tersebut dan

yang melakukan uji emisi tersebut adalah Badan eksternal

yang independent dan perusahaan membiayai sendiri

untuk uji emisi dan uji emisi tersebut dilakukan setiap

enam bulan sekali. Senada dengan pernyataan diatas,

Wuryandari ( 30 ) Environment supervisor ( 14-1) :

“pengawasan yang dilakukan pihak dari BadanLingkungan Hidup Kota Cilegon yaitu pengawasannyaterkadang inspeksi mendadak, dan terkadang sesuaidengan surat tugas. Dalam setahun Badan LingkunganHidup Kota Cilegon setahun sekali mengawasiperusahaan kami dan maksimal dua kali .perusahaankami setiap pertiga bulan memberikan laporan kepihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon, laporantersebut yaitu laporan pengendalian air limbah,laporan pengendalian limbah B3, laporan pengelolaanindustri, dan laporan pelaksanaan izin lingkungan.Dan adapun dalam pengambilan sampel air pertigabulan dan enam bulan. pihak dari Badan LingkunganHidup langsung ke objek sasaran dan pengambilansampelnya sudah ditentukan satu tempat dan telah

Page 138: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

122

disepakati dua belah”(wawancara/8 mei 2015/pukul14:00/dilaksanakan dikantor Krakatau Daya Listrik).

Sesuai dengan pernyataan dari 14-1, setiap pertiga bulan

dan perenam bulan diadakan pengambilan sampel air laut

dan sesuai dengan pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.3

Pengambilan air sampel laut

(Sumber, peneliti 2015 )

Pernyataan yang sama mengenai bentuk pengawasan

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon juga disampaikan

oleh Sr. Hse Assisten, Risa Indah ( 25 ) (14-2) :

“Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegondalam mengawasi secara langsung yaitu memberikanaudit Lingkungan Hidup Limbah B3, dan audit propersedangkan pengawasan tidak langsungnya yaitu pihakperusahaan memberikan laporan pertiga bulan sepertilaporan limbah B3 sedangkan laporan UKL/UPL

Page 139: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

123

AMDAL perenam bulan. Dalam setahun maksimal duakali secara inspeksi mendadak” ( wawancara /9 mei2015/ pukul 10:35 /dikantor Pundi Kencana ).

Dari hasil wawancara dengan beberapa informan diatas

dapat disimpulkan bahwa dalam pengawasan yang

dilakukan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon ada dua

cara pengawasan yaitu pengawasan langsung dan

pengawsan tidak langsung. Pengawasan langsung yaitu

pengawasan rutin ke pabrik dan pengawasan rutin

dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

dalam setahun bisa sampai satu atau maksimal dua kali

pengawasan. Pengawasan tersebut pihak Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon mengambil sampel air

diuji di Laboratorium dan tempat pengambilan sampelnya

sudah ditentukan pada satu tempat atau fokus yang telah

disepakati oleh kedua pihak dan air yang diambil tersebut

layak atau tidak untuk dibuang kelaut. Pengawasan tidak

langsung adalah pengawasan yang dilakukan Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon melalui laporan yang

dibuat oleh setiap pabrik, itu diberikan setiap pertiga bulan

dan perenam bulan. Dari laporan tersebut Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon memverifikasinya dan

dari laporan tersebut Badan Lingkungan Hidup Kota

Page 140: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

124

Cilegon mengetahui bentuk dan angka – angka baku mutu

yang dilewati oleh perusahaan tersebut.

4.3.1.9 Bersifat Sebagai Petunjuk Operasional

Bersifat sebagai petunjuk dan operasional, suatu sistem

pengawasan yang efektif harus menunjukkan baik deteksi

atau denasi dari standar, tindakan koreksi apa yang harus

diambil dan dimiliki. Dinyatakan dalam bentuk

pengawasan sesuai dengan SOP dan tingkat pendidikan

yang dimiliki oleh petugas pengawas yang dimiliki Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon, standar operasional

prosedurnya belum dibuat namun telah tertuang dalam S.K

Rencana kerja. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh

kasubid pengawasan, pengendalian dan kerusakan

lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon, Eri (

38 ) ( 11-1) :

“sesuai sop tetapi pengawasan masih mengacu padaperwal atau perda dan sop sebetulnya sudah buat akantetapi pada prinsipnya sop itu dijalankan tetapi secarasurat keputusan belum dibuat dan langkah –langkahnya pertama investasi, data kegiatan tahunsebelumnya kedua pembahasan data bahanpenyusunan rencana operasional, ketiga penyusunanrencana operasional pembuatan dan penyampaian ataupengedaran surat pemberitahuan monitoring ataupengawasan kepada kegiatan pelaku usaha, keempatpembuatan format surat tugas, berita acara danlaporan periodik ( pertiga dan enam bulan ), kelimapelaksanaan monitoring dan pengawasan bersamaandengan implementasi tindak lanjut hasil kegiatan

Page 141: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

125

usaha”(wawancara/24 november 2014/pukul10:55/dilaksanakan dikantor Badan Lingkungan HidupKota Cilegon).

Dari hasil wawancara dengan 11-1 dapat disimpulkan

bahwa Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon belum

mempunyai SOP namun prinsipnya sudah tertuang di SK

Rencana kerja bidang pengawasan pengendalan dan

perusakan lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon. Isi dari Rencana kerja pengawasan, pengendalian

dan perusakan lingkungan hidup yaitu pertama investasi,

data kegiatan tahun sebelumnya kedua pembahasan data

bahan penyusunan rencana operasional, ketiga penyusunan

rencana operasional pembuatan dan penyampaian atau

pengedaran surat pemberitahuan monitoring atau

pengawasan kepada kegiatan pelaku usaha, keempat

pembuatan format surat tugas, berita acara dan laporan

periodik ( pertiga dan enam bulan ), kelima pelaksanaan

monitoring dan pengawasan bersamaan dengan

implementasi tindak lanjut hasil kegiatan usaha dan

tindakan lapangan. Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon dalam melakukan pengawasan pihak Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon tidak mengintimidasi

pihak pabrik atau perusahaan. Sebagaimana yang

Page 142: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

126

disampaikan oleh Environment Supervisor Krakatau Daya

Listrik, Wuryandari ( 30 ) (14-1) :

“Dalam melakukan pengawasan di perusahaan kamipihak dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegontidak mengintimidasi pihak kami”( wawancara/8 mei2015/pukul 14:00/dilaksanakan di kantor KrakatauDaya Listrik).Berdasarkan hasil wawancara dengan 14-1, dapat

disimpulkan bahwa Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon dalam melakukan pengawasan pencemaran

lingkungan yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan industri

sifatnya tidak mengintimidasi pihak perusahaan dalam

melakukan pengawasan tersebut. Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon dalam melakukan pengawasan sudah

sesuai dengan SOP sebagaimana yang disampaikan oleh

Environment Supervisor Krakatau Daya Listrik,

Wuryandari ( 30) (14-1) :

“Saya rasa mungkin sudah sesuai sop yang dimilikioleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon” (wawancara/8 mei 2015/ pukul 14:00/ dilaksanakandikantor Krakatau Daya Listrik ).

Hal yang senada disampaikan oleh Andi (37),

Supervisor PT.Golden Grand Mills :

“Seharusnya sudah sesuai SOP yang dimiliki olehBadan Lingkungan Hidup Kota Cilegon”(wawancara/selasa 30 juni2015/pukul.13:00/dilaksanakan dikantor PT.GoldenGrand Mills).

Page 143: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

127

Hal yang senada disampaikan oleh ketua komisi II,

H.Hasbi Sidik (45) (11-2) :

“Pengawasannya mungkin sudah sesuai, hanya dalampelaksanaan kegiatannya belum maksimal, karenamasih banyak kendalanya yaitu keterbatasan alat,disini Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon belummemiliki laboratorium, masih ada komplen darimasyarakat dan belum optimalnya Badan LingkunganHidup Kota Cilegon dalam menangani pencemaranlingkungan tersebut, namun pasti pihak BadanLingkungan Hidup Kota Cilegon selalu berusahamemperbaiki itu semua”(wawancara/19 mei2015/pukul 11:20/dilaksanakan dikantor DPRD KotaCilegon).

Berdasarkan hasil wawancara dengan 14-1 dan 12-1 dapat

disimpulkan bahwa walaupun Badan Lingkungan Hidup

Kota Cilegon belum memiliki sop tetapi Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon dalam melakukan

pengawasan sudah berdasarkan prosedur yang dimiliki

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon.

4.3.1.10 Diterima Para Organisasi

Diterima para organisasi, sistem pengawasan harus

mampu mengarahkan pelaksanaan kerja para anggota

organisasi dengan mendorong perasaan otonomi,

bertanggungjawab, dan berprestasi. Hal ini dinyatakan

dalam bentuk pernyataan respon pabrik terhadap

pengawasan yang dilakukan oleh Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon dan kepuasan masyarakat terhadap

kinerja pengawas dalam mengatasi pencemaran

Page 144: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

128

lingkungan di Kecamatan Ciwandan merespin baik adanya

kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh pihak yan

terkait, seperti halnya yang disampaikan oleh kasubid

pengawasan, pengendalian dan perusakan lingkungan

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon, Eri ( 38 ) (11-1) :

“merespon sangan baik sesuai prosedur, jika adakeluhan pihak kami menindak lanjuti keluhan wargalalu kelapangan kemudian kita lakukan verifikasipengaduan dan jika pengaduan berkaitan denganlingkungan maka kami tindak lanjuti” (wawancara/ 24november 2014/ pukul 10:55/ dilaksanakn dikantorBadan Lingkungan Hidup Kota Cilegon).

Pernyataan diatas diperkuat oleh Environment

Supervisor, wuryandari ( 30) (14-1) :

“kami merespon baik dari kegiatan pengawasan yangdilakukan oleh pihak Badan Lingkungan Hidup KotaCilegon, pihak kami jadi mengetahui dengan kegiatanyang baru” ( wawancara /8 mei 2015/ pukul14:00/dilaksanakan dikantor Krakatau Daya Listrik).

Hal yang senada disampaikan oleh Andi (37),

Supervisor PT.Golden Grand Mills:

“Merespon baik kegiatan pengawasan yang dilakukanoleh Badan Lingkungan Hidup KotaCilegon”(wawancara/selasa 30 juni 2015/pukul13:00/dilaksanakan dikantor PT.Golden Grand Mills).

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa

informan diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan atau

pabrik di Kecamatan Ciwandan merespon dengan baik

kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon, namun masyarakat tidak

Page 145: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

129

puas dengan pengawasan yang dilakukan oleh pihak

terkait, karena masyarakat masih merasakan pencemaran

lingkungan setiap harinya. Sebagaimana yang

disampaikan oleh kasubag umum kecamatan Ciwandan,

Fuadah ( 48) (12-1) :

“Disini kalo ibu ditanya mengenai punya jawaban duaneng, jika ibu sebagai pegawai, maka ibu puas karenaBadan Lingkungan Hidup Kota Cilegon adalah atasanibu walaupun dampaknya kurang, tetapi jika ibusebagai masyarakat sampai sekarang ibu masihmerasakan pencemaran udara sepertin bau ga sedap.Ibu sebenarnya tidak tahu ada kegiatan pengawasanatau tidak pihak kecamatan tidak pernah diberitahudan juga memang bukan wewenang dari pihak kami,yang punya wewenang untuk mengawasi perusahaanyang menghasilkan limbah yaitu pihak dari BadanLingkungan Hidup Kota Cilegon” ( wawancara / 30april 2015/ pukul 08:32/dilaksanakan dikantorKecamatan Ciwandan).

Berdasarkan hasil wawancara dengan 12-1 dapat

disimpulkan bahwa pihak dari Kecamatan Ciwandan

kurang begitu puas dengan kegiatan pengawasan yang

dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon,

dan pihak kecamatan Ciwandan tidak pernah mengetahui

sebenarnya pabrik tersebut benar – benar diawasi atau

tidak karena setiap pelaksnaan kegiatan pengawasan pihak

Kecamatan Ciwandan tidak mengetahui kegiatan tersebut

dan pemberitahuan secara langsung. Karena pabrik

tersebut ada di kawasan kecamatan Ciwandan maka

Page 146: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

130

wilayah kami yang merasakan dampak pencemaran

tersebut. Pihak kami masih belum merasakan efeknya

masih tetap sama tiap hari masih merasakan udara yang

sudah terkontaminasi.

Sesuai dengan pernyataan dari 12-1, pencemaran udara

masih dirasakan dan yang menjadi terbanyak dari keluhan

masyarakat,sesuai pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.4

Sesuai dengan tabel SLHD Kota Cilegon

Pencemaran udara masih yang terbanyak dikeluhkan

masyarakat

Hal senada disampaikan oleh Bendahara Kelurahan

Desa Tegal Ratu, Ma’rufi ( 49) ( 12-3) :

“Respon dari kami si sebenarnya kurang puas neng,pihak kami juga serba salah jika perusahaan tersebutsampai ditutup, sebagian warga disini kerja dipabriktersebut, pabrik tersebut jadi jika memang perusahaan

00.5

11.5

22.5

33.5

44.5

pengaduanmasyarakat

Column1

Column2

Page 147: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

131

tersebut mlakukan pencemran lingkungan ya pihakkami ikut baiknya saja neng seperti musyawarah, agarkedua belah pihak sama – sama tidak dirugikan,karena jika surat izin operasi produksi sampai dicabut,maka sebagian warga kami akan kehilanganpekerjaan” ( wawancara /5 mei 2015/ pukul09:00/dilaksanakan dikelurahan Tegal ratu).Ketua karang taruna desa Tegal Ratu di Kecamatan

Ciwandan, Rudi (40) (12-5) memberikan keterangan yang

sama dengan Bendahara kelurahan Tegal ratu :

“Saya merasa kurang begitu puas dengan kegiatanpengawasan tersebut, karena yang merasakandampaknya warga sini jadi kami belum merasakanefeknya tetap saja tiap hari debu dimana- mananeng”(wawancara/7 mei 2015/ pukul 17:00/dilaksanakan dirumah ketua karang taruna).

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa

informan diatas dapat disimpulkan bahwa pihak

Kecamatan, Desa, Karang taruna merasa kurang puas

dengan kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon, karena setiap harinya

warga sekitar pabrik masih merasakan pencemaran

lingkungan yang terjadi terutama yang paling parah

pencemaran pada udara. Apabila Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon melakukan pengawasan dengan baik

maka sedikit mengurangi pencemaran bahkan tidak ada

pencemaran yang terjadi pada lingkungan yang merugikan

masyarakat sekitar. Akan tetapi pihak desa tegal ratu,

Ma’ruf (49) (12-3) :

Page 148: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

132

“Serba salah pabrik tersebut ditutup karena keluhanpencemaran akan terjadi banyak pengangguran” (wawancara /5 mei 2015/ pukul 09:00/dilaksanakandikelurahan Tegal ratu).

Hal yang sama disampaikan oleh masyarakat umum,

Ichwan ( 33) (13-1) :

“Saya sebenarnya merasa kurang puas, akan tetapisaya juga serba salah kalau emang pabrik ini ditutuppasti banyak pengangguran banyak yang kehilanganpenghasilan.tetapi asap yang kita hirup tiap hari inibahaya ,itu bahan kimia semua neng”(wawancara/7mei 2015/ pukul 15:00/dilaksanakan dirumah pakIchwan)Hal yang senada juga disampaikan tokoh masyarakat

oleh H.Nani, (60) (13-5) :

“saya merasa kurang puas neng,pencemaran disinimasih terparah yaitu pencemaran diudara dan disinimasih dirasakan pencemaran udara menjadi yangterparah “Hal senada disampaikan oleh pedagang sekitar pabrik,

sunadi (40) (13-3) :

“kalo ditanya si neng sebenanrnya kurang puas, sayatidak tahu ada kegiatan pengawasan tersebut, dandisini masih terjadi pencemaran terutama debuneng”(wawancara/7mei2015/pukul 13:00/dilaksanakandisekitar pabrik).

Hal yang sama disampaikan mengenai ketidak puasan

masyarakat terhadap pengawasan yang dilakukan oleh

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon, Dimyati ( 45 )

(13-2) :

“Saya merasa kurang puas ,saya juga tidak tahusebenarnya ada pengawasan atau tidak, faktanya sayamasih merasakan neng mencium bau tak sedap,teruskalau sudah rada siang itu truk – truk gede dari pabrik

Page 149: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

133

lewat debunya kemana- mana”(wawancara 7 mei2015/pukul 16:00/dilaksanakan dirumah warga).

Dan sesuai dengan pernyataan 13-2, truk besar sering

melintasi area pabrik yang menjadi jalan warga sehari –

hari, sesuai pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.5

Truk dari pabrik yang mengangkut hasil produksi

(sumber, peneliti 2015)

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa para

informan diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat

disekitar pabrik masih merasakan pencemaran dari pabrik

– pabrik yang berada di Kecamatan Ciwandan dan rata –

rata masyarakat sekitar pabrik tidak mengetahui jika pihak

Page 150: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

134

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon mengawasi pabrik

tersebut.

4.4 Pembahasan

Dalam pelaksanaan penelitian ini penyebaran surat untuk

perusahaan yang berada di Kecamatan Ciwandan yang berjumlah 20

perusahaan, namun dalam kenyataan surat yang menanggapi surat

peneliti yaitu hanya 2 perusahaan, 3 perusahaan menolak, sisanya

tidak menanggapi surat yang diajukan peneliti. Peneliti memilih dua

desa dari 6 desa yang berada di Kecamatan Ciwandan yaitu Tegal

ratu, Kubangsari, gunung sugih, kepuh, randakari,dan Banjar negara,

karena titik perusahaan yang banyak hanya berada didua desa yaitu

desa Tegal ratu dan desa Kubangsari. Peneliti tidak mewawancarai

pihak laboratorium independent dari perusahaan, karena keterbatasan

waktu yang dimiliki peneliti.

Dalam pembahasan ini peneliti akan membahas yang berdasarkan

10 karakteristik pengawasa yang efektif ( Handoko ( 2003:373 ) yaitu

: akurat, informasi tentang pelaksanaan kegiatan harus akurat, data

yang tidak akurat dari sistem pengawasan dapat menyebabkan

organisasi mengambil tindakan koreksi yang keliru atau bahkan hanya

menciptakan yang sebenarnya tidak ada. Tepat waktu, Tepat – waktu,

informasi harus dikumpulkan disampaikan dan dievaluasi secepatnya

bila kegiatan perbaikan harus dilakukan segera. Obyektif dan

Page 151: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

135

menyeluruh, informasi harus mudah dipahami dan bersifat obyektif

serta lengkap.Terpusat pada titik – titik pengawasan strategik, sistem

pengawasan harus memusatkan perhatian pada bidang – bidang di

mana penyimpangan – penyimpangan dari standar paling sering

terjadi atau yang akan mengakibatkan kerusakan paling fatal.Realistik

secara ekonomi, biaya pelaksanaan sistem pengawasan harus lebih

rendah atau paling tidak sama dengan kegunaan yang diperoleh dari

sistem tersebut.Realistik secara organisasional, sistem pengawasan

harus cocok atau harmonis dengan kenyataan–kenyataan

organisasi.Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi, informasi

pengawasan harus terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi, karena

setiap tahap dan proses pekerjaan dapat mempengaruhi sukses

kegagalan atau keseluruhan operasi, dan informasi pengawasan harus

sampai pada seluruh personalia yang memerlukannya. Fleksibel,

pengawasan harus mempunyai fleksibelitas untuk memberikan

tanggapan atau reaksi terhadap ancaman ataupun kesempatan dan

lingkungan.Bersifat sebagai petunjuk dan operasional, sistem

pengawasan efektif harus menunjukkan baik deteksi atau deviasi dari

standar. Tindakan koreksi apa yang sebenarnya diambil.Diterima para

anggota organisasi, sistem pengawasan harus mampu mengarahkan

pelaksanaan kerja para anggota organisasi dengan mendorong

perasaan otonomi, bertanggungjawab, dan berprestasi.

Page 152: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

136

Hasil dari penelitian ini terfokus pada bentuk, mekanisme, dan

tindakan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon dalam mengatasi

pencemaran lingkungan pada kawasan industri di Kecamatan

Ciwandan Kota Cilegon.

Hasil peneliti mengenai Bentuk pengawasan yang dilakukan

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon dalam mengatasi pencemaran

lingkungan pada kawasan industri di Kecamatan Ciwandan Kota

Cilegon belum cukup efektif, hal ini dapat dilihat dari dimensi

Handoko ( 2003 : 373 ) yaitu berdasarkan aspek akurat, tepat waktu,

obyektif dan menyeluruh, fleksibel, dan bersifat sebagai petunjuk

operasional.

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon dalam mengawasi

perusahaan Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon yang

menghasilkan limbah yang menimbulkan pencemaran lingkungan

tidak mempunyai standar khusus dalam pengelolaan limbah yang

menimbulkan pencemaran lingkungan, setiap perusahaan

menghasilkan produksi pasti menghasilkan limbah dan pencemaran

lingkungan yang berbeda – beda, oleh karena itu pengelolaan limbah

yang menimbulkan pencemaran lingkungan memiliki perbedaan –

perbedaan tertentu dan standarnya masing – masing. Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon mewajibkan untuk setiap perusahaan

mempunyai dokumen Amdal dan UKL – UPL, karena sesuai dengan

peraturan daerah Kota Cilegon Nomor 2 tahun 2004 tentang

Page 153: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

137

pengendalian pencemaran dan perusakan Lingkungan yang berbunyi

bahwa beberapa usaha dan / atau kegiatan jasa, pengelolaan bahan

maupun yang memanfaatkan sumber daya alam atau lingkungan

sebagai tempat pembuangan limbah yang berdampak terhadap

perubahan lingkungan. Pasal 8 nomor 2 berbunyi setiap orang atau/

penanggung jawab yang melakukan usaha dan / atau kegiatan yang

berdampak terhadap lingkungan wajib memiliki dokumen kajian

UKL/UPL/AMDAL. Sedangkan sesuai udang – undang Nomor 32

tahun 2009 pasal 22 dijelaskan bahwa setiap usaha dan / atau kegiatan

yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki

AMDAL. Peraturaan selanjutnya yang mengatur Amdal adalah

peraturan Presiden Nomor 27 tahun 2012 tentang izin lingkungan dan

peraturan menteri Nomor 05 tahun 2012 tentang usahan dan / atau

kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal dan produk akhir

Amdal adalah diterbitkannya surat kelayakan lingkungan hidup

(SKLH) dari kepala daerah sebagai dasar dikeluarkannya izin

lingkungan, setiap kegiatan usahan yang berpotensi untuk mencemari

lingkungan harus memiliki pedoman yang disebut Amdal/ UKL-UPL

supaya perusahaan dapat meminimalisasi bentuk pencemaran yang

ditimbulkan, namun kenyataannya berdasarkan SLHD kota Cilegon

masih ada perusahaan yang terdata tidak menyusun Amdal, dan dari

169 perusahaan yang ada di Kota Cilegon hanya terdapat 46 kegiatan

yang telah mengurus UKL/UPL.

Page 154: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

138

Perusahaan yang berada di Kecamatan Ciwandan, kapasitasnya

limbah yang menimbulkan pencemaran lingkungan setiap hari

semakin tinggi dan berdampak makin tinggi mencemari lingkungan

dan berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat sekitar

pabrik. Apabila limbah yang menimbulkan pencemaran lingkungan

tersebut tidak diawasi oleh pihak Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon dengan baik maka akan berdampak buruk bagi kesehatan

masyarakat sekitar perusahaan dan akan menambah parah mencemari

lingkungannya. Perusahaan yang berada di Kecamatan Ciwandan

sudah mengelola limbahnya dengan baik berdasarkan laporan yang

telah diberikan kepada pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

setiap pertiga bulan dan perenam bulan.

Badan lingkungan hidup Kota Cilegon dalam melakukan kegiatan

pengawasan yaitu yang bersifat langsung datang ke perusahaan itu

setahun sekali dan apabila ada pengaduan tentang pencemaran

lingkungan yang disebabkan oleh limbah perusahaan yang berdampak

mencemari lingkungan yang ditimbulkan dari hasil produksi pabrik

maka pihak dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon melakukan

pengawasan sampai 3 kali dalam setahun. Karena perusahaan tidak

hanya ada di Kecamatan Ciwandan saja, akan tetapi pihak dari Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon membagi waktu agar bisa

mengawasi semua perusahaan yang berada di Kota Cilegon.

Seharusnya dalam melakukan kegiatan pengawasan pada perusahaan

Page 155: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

139

yang menghasilkan limbah dan berdampak mencemari lingkungan

dilakukan setiap bulannya agar dapat meminimalisasikan pencemaran

yang terjadi dan supaya masyarakat tidak merasakan pencemaran

lingkungan yang berdampak langsung pada masyarakat.

Pengawasan yang dilakukan pihak Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon ada dua bentuk pengawasan yaitu pengawasan langsung dan

pengawasan tidak langsung. Pengawasan langsung diartikan dengan

diartikan dengan pihak dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

langsung mendatangi perusahaan, pengawasan langsung atau rutin ke

perusahaan dalam setahun bisa dilakukan oleh Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon satu hingga dua kali itupun jika ada laporan dari

warga jika ada pencemaran lingkungan, dalam pengawasan langsung

yang dilakukan oleh pihak dari Badan Lingkungan Hidup yaitu

mengambil sampel air untuk diuji agar bisa diketahui air itu layak atau

tidak untuk dibuang dibadan air yang dimaksud dengan badan air

yaitu air laut atau sungai. Sedangkan pengawasan tidak langsung yaitu

pengawasan yang dilakukan oleh Badan Lingkungan hidup Kota

Cilegon yaitu pengawasan hanya dipantau dari laporan yang diberikan

oleh perusahaan kepada pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

setiap pertiga dan perenam bulannya dan sudah diuji batas baku mutu

dan juga telah telah dibuat dalam bentuk laporan kemudian diserahkan

kepada pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon dan dari laporan

tersebut pihak dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

Page 156: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

140

mengetahui perusahaan tersebut menimbulkan pencemaran atau tidak

dan mengetahui bagaimana angka – angka batas baku mutu yang telah

dilewati perusahaan tersebut. Pengujian tersebut dilakukan oleh badan

eksternal yang telah terakreditasi nasional. Uji – uji tersebut telah

sesuai dengan UKL – UPL yang dimiliki oleh pihak perusahaan.

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon belum mempunyai SOP

tetapi pada prinsipnya sudah sesuai dengan SK rencana kerja bidang

pengawasan lingkungan, pengendalian dan perusakan lingkungan

hidup. Isi dari rencana kerja tersebut tersebut yaitu investasi data

kegiatan tahun sebelumnya, pembahasan data bahan penyusunan

rencana operasional, penyusunan rencana operasional, pembuatan dan

penyampaian atau pengedaran surat pemberitahuan monitoring dan

pengawasan kepada pelaku kegiatan pelaku usaha, pembuatan formal

yang isinya surat tugas, berita acara, laporan periodik dan pelaksanaan

monitoring dan pengawasan bersamaan dengan tindak lanjut hasil

kegiatan usaha.menurut peraturan daerah tentang pengendaliang

pencemaran lingkungan dan perusakan lingkungan no 2 tahun 2004

pasal 33 mengenai pengawasan dan pelaporan yang berbunyi

pemerintah daerah dalam rangka melakukan pengendalian

pencemaran dan perusakan lingkungan berwenang melakukan

pemantauan, pembuatan catatn yang diperlukan, memasuki tempat

tertentu, mengambil contoh, meemriksa peralatan, memeriksa instalasi

dan atau transportasi dan setiap pengawas wajib memperlihatkan surat

Page 157: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

141

tugas dan/ atau tanda pengenal serta wajib memperlihatkan situasi dan

kondisi tempat pengawasan tersebut. Badan lingkungan hidup Kota

Cilegon dalam melakukan pengawasan mengenai pencemaran

lingkungan pada kawasan industri di Kecamatan Ciwandan Kota

Cilegon tidak mengintimidasi.

Hasil peneliti mengenai Mekanisme yang dilakukan oleh Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon dalam pengelolaan limbah yang

berdampak dan menimbulkan pencemaran lingkungan masih belum

efektif, itu bisa dilihat dari dimensi teori Handoko ( 2003:373)

berdasarkan aspek realistik secara ekonomis dan aspek realistik secara

organisasi.

Anggaran yang dianggarkan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon sesuai dengan APBD Kota Cilegon untuk melakukan

kegiatan pengawasan pada perusahaan yaitu RP. 500.000.000. dengan

anggaran Rp. 500.000.000 pihak dari Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon belum dapat mengawasi seluruh perusahaan yang berada di

Kota Cilegon.

Perusahaan di kota Cilegon yang berpotensi melakukan

pencemaran lingkungan berjumlah 169 perusahaan dan itu wajib

diawasi, tetapi dari 169 perusahaan hanya 100 perusahaan yang bisa

diawasi oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon, karena personil

pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon yang berrjumlah

Page 158: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

142

dua orang dan 1 koordinator, jadi setiap perusahaan petugas pengawas

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon harus mengawasi 50

perusahaan padahal idealnya satu petugas pengawas mengawasi 30

perusahaan, dan sarana kendaraan yang dimiliki Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon tidak setiap tahunnya diawasi, karena apabila

dilihat dari laporan pertiga bulan atau perenam bulan tidak ada

masalah makan tahun berikutnya tidak diawasi secara rutin.

Tidak adanya keterlibatan masyarakat, kecamatan, desa, dan karang

taruna dalam pengawasan yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup

Kota Cilegon. Banyak masyarakat sekitar yang masih merasakan

adanya pencemaran lingkungan yang terjadi seperti pencemaran udara

yang sudah tidak segar lagi apalagi jika siang hari sudah banyak truk –

truk gede yang berlalu lalang dan disekitar perusahaan tersebut

tercium bau tak sedap dan terkadang kebisingan masih dirasakan

masyarakat. Seharusnya pihak desa dilibatkan karena pihak desa yang

sebagian merasakan dampak langsungnya. Pihak dari kecamatan,

desa, masyarakat, dan karang taruna tidak dilibatkan memang

wewenangnya yang bertugas mengawasi perusahaan tersebut yaitu

pihak dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon tetapi meskipun

kegiatan pengawasan pada perusahaan tersebut dilakukan namun

pihak masyarakat, desa, kecamatan dan karang taruna masih

merasakan pencemaran lingkungan tersebut. Kurangnya sosialisasi

yang dilakukan pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon kepada

Page 159: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

143

masyarakat sekitar perusahaan mengenai limbah yang dihasilkan oleh

perusahaan tersebut jika tidak diolah dengan baik dan pencemaran

yang dirasakan jika dalam jangka panjang akan mengganggu

kesehatan. Pihak dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

berpendapat tidak melibatkan Kecamatan, desa, masyarakat, dan

karang taruna karena di pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

keterbatasan dana dan juga tidak ada kewajiban untuk melibatkan

masyarakat, kecamatan, desa, dan karang taruna dan yang memiliki

wewenang untuk mengawasi yaitu pihak dari Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon.pihak dari kecamatan, desa, masyarakat, dan

karang taruna hanya memiliki hak untuk mengeluhkan pencemaran

yang terjadi dan tidak dapat bertindak apapun karena masyarakat tidak

dilibatkan dalam kegiatan pengawasan tersebut hanya pihak dari

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon yang memiliki wewenang

untuk melakukan pengawasan pada perusahaan.

Hasil peneliti menganai Tindakan yang dilakukan Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon pada perusahaan yang mencemari

lingkungan di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon masih belum jelas,

hal ini dapat dilihat dari dimensi Handoko ( 2003 :373 ) berdasarkan

aspek terkoordinasi dengan aliran kerja dan aspek diterima para

anggota dan aspek terpusat pada titik pengawasan strategik.

Perusahaan yang berada di Kecamatan Ciwandan yang

mengahsilkan limbah yang menimbulkan pencemaran lingkungan

Page 160: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

144

pada air sebagian masyarakat menggunakan air keruh tidak bersih,

akan tetapi pencemaran yang dianggap terparah yaitu pencemaran

pada udara yaitu debu yang dihasilkan dari cerobong asap pabrik

yang berwarna gelap, jika hal tersebut tidak ditindak lanjuti secara

serius maka dalam jangka waktu panjang akan mengganggu kesehatan

warga, maka dari itu kompensasi yang diberikan perusahaan yaitu

pengobatan secara gratis untuk meminimalisasi agar warga tidak

terkena isapa ( inspeksi saluran pernafasan akut ). Akan tetapi

walaupun perusahaan ada yang memberikan pengobatan secara gratis

itu tidak sering dan masyarakat masih saja mengeluhkan dan

merasakan pencemaran udara seperti halnya debu yang ditimbulkan

dari truk – truk pabrik yang melewati sekitar pabrik.

Pencemaran dalam bentuk apapun dapat merugikan dan berdampak

buruk bagi kesehatan, dan atas pencemaran yang dilakukan

perusahaan memberikan kompensasi seperti diadakannya pengobatan

gratis untuk meminimalisasi warga yang terkena ISPA akibat

menghirup udara yang sudah terkintaminasi, namun perusahaan tidak

melakukan tindakan apapun mengenai udara emisi yang diakibatkan

oleh perusahaan yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat

disekitar pabrik, mengenai hal itu kurang ada tindak lanjut lebih.

Pencemaran udara yang setiap hari dirasakan oleh masyarakat sekitar,

bahkan masyarakat mencium bau tak sedap yang ditimbulkan oleh

pabrik gula tersebut dan peneliti sendiri ketika observasi ke

Page 161: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

145

masyarakat memang merasakan dan mencium bau tak sedap tersebut,

dan jika dalam jangka waktu yang panjang tidak ada tindakan makan

akan mengakibatkan ISPA.

Sanksi yang diberikan oleh pihak Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon kepada perusahaan yang melakukan pencemaran lingkungan

untuk membuktikan kebenarannya pihak Badan lingkungan Hidup

Kota Cilegon menanggapi informasi yang diberikan oleh warga

kemudian mengundang perusahaan untuk mengklarifikasi kebenannya

apakah itu benar atau tidak ditimbulkan oleh perusahaan tersebut, jika

memang itu semua dilakukan oleh perusahaan tersebut maka pihak

dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon memberikan teguran ,

yaitu dari teguran pertama, kedua hingga teguran ketiga, kemudian

jika tidak mendapatkan respon atau tanggapan maka pihak Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon memberikan sanksi Administratif

(pencabutan izin, pembekuan izin, paksaan pemerintah, pembekuan

izin lapangan ), keempat penutupan sementara dan yang paling berat

adalah penutupan permanen. Penutupan kegiatan yang dimaksud yaitu

bukan menutup perusahaan tersebut, akan tetapi mengehntikan

kegiatan proses pengelolaan hasil produksinya saja dengan begitu

akan berpengaruh kesemuanya. Namun pada kenyataannya tindakan

dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon mengenai perusahaan

yang menimbulkan pencemaran lingkungan selalu selesai dengan

musyawarah mufakat, karena Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

Page 162: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

146

tidak mempersulit karena prosesnya membutuhkan waktu yang sangat

lama, dan dari pihak masyarakat banyak yang bergantung pada

perusahaan tersebut jadi jika proses produksi dihentikan maka

masyarakat kehilangan mata pencaharian.

Pihak desa juga memiliki hak untuk memberikan teguran walaupun

pihak desa tidak punya wewenang untuk melakukan kegiatan

pengawasan, namun pihak desa memiliki hak untuk memberikan

informasi kepada Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon jika

perusahaan tersebut mengakibatkan pencemaran lingkungan jika

sudah ditegur Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon melalui surat

peringatan kemudian jika tidak ada respon baru pihak desa

demonstrasi, namun selalu selesai secara musyawarah dan selesai

dibawah meja artinya penyelesaian tidak ditemukan titik temunya dan

pihak desa merasa semua masalah pencemaran lingkungan yang

diakibatkan oleh perusahaan tidajk pernah ada titij temunya dan tidak

pernah terselesaikan. Padahal setiap harinya masyarakat masih

merasakan pencemaran terutama pencemaran pada udara.

Pihak kecamatan Ciwandan merasa tidak puas dengan pengawasan

yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon karena

kecamatan memang tidak dilibatkan dalam mengawas, namun

memang pihak kecamatan tidak memiliki wewenang untuk

mengawasi, faktanya masih merasakan pencemaran yang terjadi

Page 163: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

147

disekitar pabrik, oleh sebab itu pihak dari kecamatan Ciwandan

merasa kurang puas memang karena dampaknya masih dirasakan.

Pihak dari karang taruna dan desa merasa tidak puas dengan

pengawasan yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup kota

Cilegon,karena setiap harinya masih merasakan pencemaran

lingkungan, terutama pencemaran pada udara jika pengawasan

dilakukan dengan baik mungkin saja pencemaran bisa

diminimalisasikan dampaknya bahkan tidak ada pencemaran lagi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai

Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon Dalam

Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Kawasan Industri Di

Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon, secara pengawasan sesuai denga

SK Rencana Kerja bidang Pengawasan, pengendalian dan perusakan

lingkungan sudah berjalan dengan baik, akan tetapi pelaksanaan

kegiatan pengawasannya dilapangan masih belum cukup baik atau

maksimal, karena dari hasil wawancara yang dilakukan kepada

beberapa masyarakat di Kecamatan Ciwandan menyatakan bahwa

pengawasan masih belum berjalan dengan optimal.

4.3 Temuan Lapangan

No Aspek Temuan lapangan Kategori

1 Akurata. Standar

PengelolaanLimbah

a. Tidak ada standarpengelolan limbahkhusus karena cara

a. BelumBaik

Page 164: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

148

b. JenisPencemaranLingkungan

c. Jarakkeberadaanpabrik

pengelolaan berbedapada setiapperusahaan

b. Pencemaran udaraterutama debu yangsemakin parah tiaphari

c. Masyarakat yangberada disekitarperusahaan masihmerasakanpencemaranlingkungan

b. Belumbaik

c. Belumbaik

2 Tepat Waktua. Kegiatan

PengawasanSudahdijadwalkan

b. Waktupengawasan

a. Pengawasan yangdilakukan sudahdijadwalkan karenasudah ada direncanakerja bagianpengawasanpengendalian dankerusakan lingkungan

b. BLH kota Cilegonhanya melakukankegiatan pengawasankepada perusahaanhanya 1-2 kalu dalamsetiap tahun

a. Baik

b. Balumbaik

3 Obyektif DanMenyeluruh

a. Penilaianterhadapkeahlianyangdimilikipengawas

c. Pelatihanpada petugaspengawasan

a. Keahlian dari petugasBLH kurangberkompeten danberstandarisasi

b. Pengawas BLHbelum sepenuhnyamempunyai sertifikatpelatihan/diklat-diklat

a. Belumbaik

b. Belumbaik

4 Terpusat pada titikpengawasanstrategik

a. Sanksiteringansampai

a. Teguran dari teringanhingga penutupanyang terberat

b. Masalah yang terjadi

a. Baik

b. Belum

Page 165: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

149

terberatb. Pemberi

an sanksisesuaipelanggaran

selalu selesai secaramusyawarah/tidakada kejelasan

baik

5 Realistik secaraekonomi

a. Biaya yangdianggarkandalamkegiatanoengawasan

a. Anggaran untukmelakukan kegiatanpengawasanRp.500.000.000

a. Belumbaik

6 Realistik secaraorganisasional

a. Keterlibatanmasyarakatdalampengawasan

d. Keterlibatankarangtaruna dandesa

e. Jumlahpengawas

a. Tidak adanyaketerlibatankecamatan,desa,dankarang taruna, karenateknis ada di BLHCilegon danwewenang dalammengawas untukBLH CilegonBLH kota Cilegonmemiliki petugas 2dan 1 koordinator dansedangkan jumlahperusahaan di KotaCilegon 169perusahaan dan 1pengawas harusmengawasi 50perusahaan

b. Belumbaik

c. Belumbaik

d. Belumbaik

7 Terkoordinasidengan aliran kerja

b. Kompensasiyangdiberikanperusahaankepadamasyarakat

c. Tindakanyangdilakukanpihak terkaitkepada

a. Pencemaran udara,akan tetapipencemaran udarabelum. ada ganti rugidari perusahaan.

b. Tindakan BLH KotaCilegon padaperusahaan yangmencemarilingkungan belumjelas

a. Belumbaik

b. Belumbaik

Page 166: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

150

perusahaan8 Fleksibel

a. Cara danmetodepengawasan

a. Bentuk pengawasanyang dilakukan BLHKota Cilegonmemiliki 2 caradalam mengawasiyaitu pengawasanlangsung dan tidaklangsung tetapi BLHCilegon lebih seringke pengawasan tidaklangsung denganmenerima laporan.

a. Belumbaik

9 Bersifat sebagaipetunjukoperasional

a. Pengawasansesuaidengan sop

c. Tingkatpendidikanpengawas

a. BLH Kota Cilegonbelum memilki sop,namun dalammelakukanpengawasan sudahsesuai SK RencanaKerja.

b. Petugas pengawasdari BLH rata- ratalulusan tekhnik

a. Belumbaik

b. Baik

10 Diterima paraanggota organisasi

a. Perusahaanmeresponmengenaipengawasanyangdilakukanpihak terkait

c. Kepuasanmasyarakatmengenaikinerjapengawai

a. Perusahaan kurangmerespon baikterhadappengaduan/laporanyang dilakukanmasyarakat

b. Masyarakat merasakurang begitu puaskarena masihmerasakan dampakdari pencemaranlingkungan

a. Belumbaik

b. Belumbaik

(sumber : peneliti,2015)

Page 167: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

150

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan – temuan dilapangan maka

kesimpulan dari pengawasan yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon dam mengatasi pencemaran lingkungan pada kawasan industri di

Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon kurang efektif dan kurang optimal hal ini

dapat dilihat beberapa aspek antara lain :

a. Pada aspek keakuratan kesimpulannya yaitu tidak adanya standar

khusus pengelolaan limbah pada setiap perusahaan.

b. Pada aspek ketepatan waktu kesimpulannya yaitu kegiatan

pengawasan sudah dijadwalkan sebelumnya, akan tetapi kegiatan

pengawasan yang sering dilakukan yaitu pengawasan tidak langsung

dengan menerima laporan yang diberikan pihak perusahaan kepada

pihak instansi terkait atau Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon.

c. Pada aspek obyektif dan menyeluruh kesimpulannya yaitu keahlian

yang dimiliki belum seluruhnya berkompeten dan memiliki semua

sertifikat diklat – diklat.

d. Pada aspek terpusat pada titik pengawasan strategik kesimpulannya

yaitu mengenai sanksi yang diberikan menurut administratif sudah

baik, akan tetapi fakta dilapangan kurang cukup optimal dan kurang

baik.

Page 168: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

151

e. Pada aspek realistik secara ekonomis kesimpulannya yaitu biaya yang

dianggarkan dalam melakukan kegiatan pengawasan dirasa kurang

sesuai dengan banyaknya perusahaan yang ingin diawasi.

f. Pada aspek organisasional kesimpulannya yaitu mengenai keterlibatan

masyarakat, kecamatan, dan desa tidak dilibatkan dalam kegiatan

pengawasan yang dilakukan, karena memang wewenang untuk

melakukan kegiatan pengawasan ada dipihak Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon dan Badan Lingkungan Hidup kota Cilegon

memiliki petugas pengawas dilapangan ada 2 dan 1 koordinator itu

tidak sesuai dengan perusahaan yang diawasi yaitu 169 perusahaan

dikota Cilegon.

g. Pada aspek koordinasi dengan aliran kerja kesimpulannya yaitu

kompensasi atau ganti rugi mengenai pencemaran udara belum ada

ganti rugi dan tindakan pihak instansi terkait atau Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon pada perusahaan yang mencemari lingkungan

belum jelas.

h. Pada aspek fleksibelitas kesimpulannya yaitu bentuk pengawasan

yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon memiliki

dua cara dalam melakukan kegiatan pengawasan yaitu pengawasan

secara langsung dengan mendatangi langsung perusahaan terkait,

sedangkan pengawasan tidak langsung yaitu dengan menerima

laporan yang diberikan pihak perusahaan kepada Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon.

Page 169: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

152

i. Pada aspek bersifat sebagai petunjuk operasional kesimpulannya yaitu

kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup

Kota Cilegon belum memiliki SOP, namun dalam melakukan kegiatan

pengawasan sudah sesuai SK. Rencana kerja.

j. Pada aspek diterima para anggota organisasi kesimpulannya yaitu

dalam kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh instansi terkait atau

Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon, perusahaan kurang merespon

baik terhadap pengaduan atau laporan yang dilakukan masyarakat dan

kepuasan masyarakat mengenai kinerja pegawai belum merasa begitu

puas karena masyarakat masih merasakan dampaknya dari

pencemaran lingkungan tersebut.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang peneliti ajukan berupa

rekomendasi yaitu :

a. Pihak dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon untuk melibatkan

Kecamatan, desa, masyarakat, dan karang taruna dalam melakukan

kegiatan pengawasan, agar pihak kecamatan, desa, masyarakat

mengetahui upaya apa saja yang dilakukan oleh pihak Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon dalam mengawasi perusahaan yang

menimbulkan pencemaran lingkungan.

b. Badan lingkungan Hidup Kota Cilegon seharusnya mengajukan

kenaikan anggaran agar dapat mengawasi seluruh perusahaan yang

Page 170: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

153

berpotensi mencemari lingkungan, pelatihan atau diklat – diklat untuk

petugas pengawas agar memiliki semua sertifikasi semua

diklat,menambah jumlah petugas pengawas Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon yang untuk kelapangan agar dari 169 perusahaan

dapat diawasi seluruhnya oleh Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon dan bisa menambah petugas pengawas lapangan agar dapat

mengawasi semua perusahaan yang berada di Kota Cilegon terutama

di Kecamatan Ciwandan.

c. Pemberian sanksi yang diberikan Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon kepada perusahaan harus lebih jelas.

d. Seharusnya menambah waktu pengawasan yang lebih intensif dan

rutin dan tidak menunggu laporan dari masyarakat untuk melakukan

kegiatan pengawasan langsung dan agar tidak menunggu laporan dari

perusahaan saja.

Page 171: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Darsono, Valentinus. 1992. Pengantar Ilmu Lingkungan. Yogyakarta: UniversitasAtma Jaya Yogyakarta.

Ginting, Perdana. 2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan Dan Limbah Industri.Bandung: Cv. Yrama Widya.

Handayaningrat, Soewarno. 1990. Pengantar studi ilmu administrasi danmanajemen. Jakarta : Pt.Gunung Agung.

Handoko T, Hani.2003. Manajemen edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Sistem Pengawasan Manajemen. Jakarta: Pt.Pustaka Quantum.

Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah.Jakarta: Pt. Bumi Aksara.

Ign Suharto. 2011. Limbah Kimia Dalam Pencemaran Udara Dan Air.Yogyakarta: Cv. Andi.

Kristanto, Philip. 2006. Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi.

Manullang. M. 2005. Dasar – Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung ; PT RemajaRosdakarya Offset.

____________.2005. Metode Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung ; PT RemajaRosdakarya.

Raihan. 2006. Lingkungan Dan Hukum Lingkungan. Jakarta: Katalog DalamTerbitan (KDT ).

Sastrawijaya, A.Tresna. 2000. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Pt. RinekaCipta.

Satori, Djaman. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Siagian, Sondang.2008. Manajemen Strategi. Jakarta: Bumi Aksara .

____________. 2007. Fungsi – Fungsi Manajerial. Jakarta: Pt.Bumi Aksara.

Silalahi, M.Daud. 2001. Hukum Lingkungan. Bandung: Alumni.

Page 172: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Soemarwoto, Otto. 2009. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Sumber Internet

http://repository.fisip-untirta.ac.id/30/1/SKRIPSI_Krida.k Setiawan.pdf

fh.unila.ac.id/index.php/han/A.Hirliansyah.pdf

digilib.uns.ac.id

Sumber Dokumen

Pp 27 tahun 1999 tentang usaha dan/atau kegiatan – kegiatan yangmemungkinkan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadaplingkungan. Pp 27 tahun 1999 tentang usaha dan/atau kegiatan – kegiatanyang memungkinkan dapat menimbulkan dampak besar dan pentingterhadap lingkungan.

UUD No. 23 Tahun 1997 Pasal 1 Ayat (2) Tentang Analisis Mengenai DampakLingkungan.

UUD NO. 32 Tahun 2009 Pasal 1 Tentang Perlindungan Dan PengelolaanLingkungan Hidup.

Keputusan walikota Cilegon No. 5 tahun 2002 mengenai izin pengeluaran limbahindustri.

Page 173: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Lampiran foto

Wawancara dengan ibu Eri sukaesih Kasubid pengendalian pencemaran lingkungan dankerusakan lingkungan

Page 174: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Wawancara dengan ibu Wuryandari dari Krakatau Daya Listrik

Page 175: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan
Page 176: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Wawancara denga Rissa PT Pundi Kencana

Page 177: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Wawancara dengan pihak Kecamatan Ciwandan

Wawancara dengan Ibu Fuadah

wawancara dengan bapak qodratullah

Page 178: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

wawancara dengan pihak kelurahan Tegal Ratu

Page 179: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Wawancara dengan pihak Kelurahan Kubang Sari

Page 180: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Pembuangan limbah dari perusahaan yang langsung ke laut

Page 181: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Pengambilan sampel limbah cair

Page 182: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Pembuangan limbah pada saluran aliran sungai kecil menuju ke laut

Page 183: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Wawancaea dengan masyarakat di Kecamatan Ciwandan

Tokok masyarakat kelurahan tegal ratu bapak H. Nani

Wawancara dengan Pa Rudi

Wawancara denga pak Ichwan

Page 184: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Wawancara denga pak Sunadi

wawancara dengan pak Dimyati

Page 185: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

wawancara dengan Bapah H. Hasbi Sidik, ST( ketua komisi II , ketua partai, ketua fraksi)

Page 186: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Cerobong asap produksi

Page 187: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Tempat pengolahan pabrik tepung pt pundi kencana

Page 188: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Pengangkutan hasil produksi

Page 189: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

KODING DATA

kode Kata Kunci

1.

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Standar pengelolaan limbah yang berdampak mencemari lingkungan

Standar pengelolaan limbah yang berdampak mencemari lingkungan

Standar pengelolaan limbah yang berdampak mencemari lingkungan

Standar pengelolaan limbah yang berdampak mencemari lingkungan

Standar pengelolaan limbah yang berdampak mencemari lingkungan

Jarak keberadaan perusahaan

Jarak keberadaan perusahaan

Jarak keberadaan perusahaan

Jarak keberadaan perusahaan

Jarak keberadaan perusahaan

Jarak keberadaan perusahaan

Jarak keberadaan perusahaan

Kebisingan dan bau menyengat akibat proses produksi

Kebisingan dan bau menyengat akibat proses produksi

Kebisingan dan bau menyengat akibat proses produksi

Kebisingan dan bau menyengat

Pengelolaan limbah sesuai dengan limbah yang dihasilkan

Pengelolaan limbah diserahkan kepada pihak ketiga

Pengelolaan limbah dikelola oleh perusahaan masing – masing

Pengelolaan limbah perusahaan dikelola oleh pihak ketiga oleh badan – badan yang

mempunyai izin.

Pencemaran udara

Pencemaran udara dan pencemaran laut

Page 190: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

Pencemaran udara

Pencemaran udara

Pencemaran udara

Pencemaran udara

Pencemaran udara

Pencemaran udara

Pencemaran udara dan pencemaran laut

Sudah sesuai dengan peraturan perundang – undangan

Sudah sesuai dengan peraturan perundang – undangan

Sudah sesuai dengan peraturan perundang – undangan

Sudah sesuai dengan peraturan perundang – undangan

Sudah sesuai dengan peraturan perundang – undangan

Sudah sesuai dengan peraturan perundang – undangan

Bagian supervisor Environment

Bagian st hst Assistent

Mempunyai keahlian bidang k3 ( kesehatan kerja dan keselamatan kerja)

Mempunyai keahlian bidang k3 ( kesehatan kerja dan keselamatan kerja)

Pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung

Pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung

Tidak mengetahui pengawasan yang dilakukan BLH kota Cilegon

Tidak mengetahui pengawasan yang dilakukan BLH kota Cilegon

Tidak mengetahui pengawasan yang dilakukan BLH kota Cilegon

Tidak mengetahui pengawasan yang dilakukan BLH kota Cilegon

Pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung

Pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung

Page 191: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

Sudah sesuai dengan SOP

Sudah sesuai dengan SOP

Tidak mengetahui sudah sesuai SOP atau belum

Tidak mengetahui sudah sesuai SOP atau belum

Tidak mengetahui sudah sesuai SOP atau belum

Tidak mengetahui sudah sesuai SOP atau belum

Sudah sesuai dengan SOP

Sudah sesuai dengan SOP

Tingkat pendidikan s1,s2

Tingkat pendidikan s1

Keahlian sudah berkompeten

Keahlian sudah berkompeten

Keahlian sudah berkompeten

Tidak mengetahui keahlian BLH Kota Cilegon

Tidak mengetahui keahlian BLH Kota Cilegon

Tidak mengetahui keahlian BLH Kota Cilegon

Belum sepenuhnya berompeten

Belum sepenuhnya berompeten

Dua petugas pengawas lapangan dan satu koordinator

Dua petugas pengawas lapangan dan satu koordinator

Dua petugas pengawas lapangan dan satu koordinator

Ada diklat tetapi petugas pengawas belum sepenuhnya memiliki sertifikat

Ada pelatihan khusus untuk pengawas dari BLH Kota Cilegon

Tidak ada kewajiban melibatkan kecamatan, desa, masyarakat terkecuali ada

masalah yang bersangkutan dengan pencemaran lingkungan yang berdampak

langsung

Page 192: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

Tidak ada keterlibatan kecamatan, desa dan masyarakat

Tidak ada keterlibatan desa dalam pengawasan perusahaan seharusnya dilibatkan

karena desa yang merasakan akibat dari pencemaran lingkungan tersebut

Tidak ada keterlibatan desa dalam pengawasan perusahaan seharusnya dilibatkan

karena desa yang merasakan akibat dari pencemaran lingkungan tersebut

Karang taruna tidak dilibatkan dalam pengawasan perusahaan

Tidak ada keterlibatan masyarakat dalam pengawasan perusahaan

Tidak ada keterlibatan masyarakat dalam pengawasan perusahaan

Masyarakat tidak pernah dilibatkan dalam pengawasan perusahaan

Masyarakat tidak pernah dilibatkan dalam pengawasan perusahaan

Masyarakat tidak pernah dilibatkan dalam pengawasan perusahaan

Masyarakat tidak pernah dilibatkan dalam pengawasan perusahaan

Masyarakat tidak pernah dilibatkan dalam pengawasan perusahaan

Masyarakat tidak pernah dilibatkan dalam pengawasan perusahaan

Masyarakat dilibatkan dalam pengawasan perusahaan apabila ada pengaduan dari

masyarakat.

Masyarakat dilibatkan dalam pengawasan perusahaan apabila ada pengaduan dari

masyarakat.

Masyarakat sebagai pengawas disekitar perusahaan

Masyarakat sebagai pengawas disekitar perusahaan

Kegiatan pengawasan sudah dijadwalkan sebelumnya

Kegiatan pengawasan sudah dijadwalkan sebelumnya

Kegiatan pengawasan sudah dijadwalkan sebelumnya

BLH Kota Cilegon melakukan pengawasan 1-2 kali dalam setahun

Seharusnya BLH Kota Cilegon setiap bulan melakukan pengawasan ke perusahaan

Desa tidak mengetahui waktu pengawasan yang dilakukan BLH Kota Cilegon

Desa tidak mengetahui waktu pengawasan yang dilakukan BLH Kota Cilegon

Karang taruna tidak dilibatkan dan tidak mengetahui waktu pengawasan yang

dilakukan BLH Kota Cilegon.

Respon sangat baik dan langsung ditanggapi apabila ada pengaduan masyarakat

Page 193: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

BLH Kota Cilegon melakukan pengawasan 1-2 kali dalam setahun

BLH Kota Cilegon melakukan pengawasan 1-2 kali dalam setahun

Respon sangat baik dan langsung ditanggapi apabila ada pengaduan masyarakat

Respon sangat baik dan langsung ditanggapi apabila ada pengaduan masyarakat

Respon sangat baik dan langsung ditanggapi apabila ada pengaduan masyarakat

Respon sangat baik dan langsung ditanggapi apabila ada pengaduan masyarakat

Pengaduan masyarakat direspon namun tidak dihiraukan

Pengaduan masyarakat direspon namun tidak dihiraukan

Pengaduan masyarakat direspon namun tidak dihiraukan

Pengaduan masyarakat direspon namun tidak dihiraukan

Pengaduan masyarakat direspon namun tidak ada penyelesaiannya

Perusahaan merespon dengan baik terhadap pengaduan masyarakat dan langsung

ditanggapi

Perusahaan merespon dengan baik terhadap pengaduan masyarakat dan langsung

ditanggapi

Perusahaan merespon dengan baik terhadap pengaduan masyarakat dan langsung

ditanggapi

Perusahaan merespon dengan baik terhadap pengaduan masyarakat dan langsung

ditanggapi

Dana pengawasan Blh Kota Cilegon Rp. 500.000.000

Biaya untuk pengelolaan limbah 56% dari dana hasil produksi

Memberikan teguran kepada perusahaan

Untuk menyelesaikan masalah pencemaran adalah dengan musyawarah mufakat

Karang taruna tidak emmpunyai wewenang untuk melakukan tindakan mengenai

pencemaran lingkungan

Sanksi teringan adalah teguran dan terberat adalah penutupan perusahaan

Kecamatan tidak memberikan sanksi

Desa tidak memberikan sanksi

Karang taruna tidak memberikan sanksi

Perusahaan merespon baik terhadap pengawasan yang dilakukan BLH Kota

Cilegon

Page 194: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

Perusahaan merespon baik terhadap pengawasan yang dilakukan BLH Kota

Cilegon

Perusahaan merespon baik terhadap pengawasan yang dilakukan BLH Kota

Cilegon

Ada kompensasi kepada masyarakat yang terkena dampak langsung dari

pencemaran yang dilakukan perusahaan

Tidak ada kompensasi kepada masyarakat yang terkena dampak dari pencemaran

lingkungan

Ada kompensasi kepada masyarakat yang terkena dampak langsung dari

pencemaran lingkungan

Ada kompensasi kepada masyarakat yang terkena dampak langsung dari

pencemaran lingkungan

Ada kompensasi kepada masyarakat yang terkena dampak langsung dari

pencemaran lingkungan

Ada kompensasi kepada masyarakat yang terkena dampak langsung dari

pencemaran lingkungan

Ada kompensasi kepada masyarakat yang terkena dampak langsung dari

pencemaran lingkungan

Tidak ada kompensasi langsung untuk pencemaran namun perusahaan membantu

dalam pembangunan sekolah

Tidak ada kompensasi langsung untuk pencemaran namun perusahaan membantu

dalam pembangunan desa, memberikan sumbangan bangku, buku

Kompensasi yang diberikan sesuai dengan dampak yang dihasilkan

Kompensasi yang diberikan sesuai dengan dampak yang dihasilkan

Kompensasi yang diberikan sesuai dengan dampak yang dihasilkan

Kompensasi yang diberikan sesuai dengan dampak yang dihasilkan

Kompensasi yang diberikan sesuai dengan dampak yang dihasilkan

Kompensasi yang diberikan sesuai dengan dampak yang dihasilkan

Kompensasi yang diberikan sesuai dengan dampak yang dihasilkan

Kurang puas terhadap pengawasan yang dilakukan pihak terkait

Kurang puas terhadap pengawasan yang dilakukan pihak terkait

Tidak puas terhadap pengawasan yang dilakukan pihak terkait

Tidak puas terhadap pengawasan yang dilakukan pihak terkait

belum puas terhadap pengawasan yang dilakukan pihak terkait

belum puas terhadap pengawasan yang dilakukan pihak terkait

Kurang puas terhadap pengawasan yang dilakukan pihak terkait

Page 195: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Transkip data

Peneliti : Bagaimana dengan standar pengelolaan limbah?

11-1 : Disini yang dimaksud pencemaran lingkungan yaitu masuk atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup

oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang

telah ditetapkan. Pengelolaan limbah industri pada perusahaan atau pabrik

bukan hanya di kecamatan Ciwandan, jadi pengelolaannya tergantung limbah

yang dihasilkan,misalnya limbah cair ada yang cukup dengan fisika saja, akan

tetapi ketika ada kimia – kimia tertentu itu bisa diproses dengan kimia, tetapi

ada juga kimia tertentu itu dengan proses kimia justru berubah kimianya

menjadi tidak terdeteksi makanya harus dengan biologi. Jadi tidak ada

standarisasi yang pasti untuk pengelolaan limbah. Disini kualitas air penerima

meliputi parameter :

Kimia : pH, DO, Besi, Mn, Co, Zn, Cr6+

, Cr, Cd, Hg, Pb, Su, Cu, As, Se,

Ni, Cn, H2-s, F, Organochlorin, NH3-N, NO2-N, BOD, COD, Surfactan,

detergen, fenol, minyak dan lemak.

Fisika : suhu, TSS, TDS, Warna, Bau, Kecerahan, Kekeruhan, Kedalaman

laut, Pola arus, Pasang surut, Pergerakkan massa air.

B biologi: Indeks keragaman, Benthos, dan Indeks dominansi miktoorganisme.

14-1 : menurut peraturannya kami sudah sesuai, karena sebelum mendirikan dan izin

produksi pihak kami diwajibkan memiliki Amdal ( analisis mengenai

dampak lingkungan ), UKL-UPL .

Peneliti : Bagaimana jenis pencemaran lingkungannya?

11-1 : Limbah yang dihasilkan oleh setiap perusahaan yaitu berbeda – beda dengan

perusahaan lain, diantaranya limbah cair, padat, udara.

14-1 : jenis limbah yang dihasilkan pabrik atau perusahaan kami yaitu limbah cair,

limbah gas yang terbuang, akan tetapi itu sudah kita pantau melalui

laporan perenam bulan

12-2 : limbah yang ditimbulkan dari pabrik sangat berbeda neng, ada yang

menghasilkan skrap besi, ada yang drum bekas, ada yang biji plastik,

dan masih banyak lagi

Page 196: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

13-2 : pencemaran disini mah neng pencemaran diudara, coba aja neng lewat

daerah jalan yang deket pabrik jangan make helm pasti debu dirambut

semua terus debu disini kecium bau tidak enak

13-1 : Dampak terparah sih masih kaya bau bahan kimia neng seperti yang

ditimbulkan pabrik.

13-3 : menurut saya si kalau disini yang paling kena dampak langsung dipernafasan

itu bau kimia dari pabrik gula, itu setiap hari bahkan tiap menit neng saya

merasakan bau seperti itu.

13-5 : pencemaran disini masih yang terparah yaitu pencemaran diudara,

pencemaran diudara yang menjadi keluhan warga terbanyak.

Peneliti : bagaimana dengan jarak keberadaan pabrik ?

11-1 : ada yang dekat dengan rumah warga ada yang jauh.

13-1 : jarak keberadaan perusahaan sama rumah saya udah tetanggaan neng, jika

lagi ada perbaikan terjadi itu bising neng sangat mengganggu tetapi itu

tidak sering, paling tujuh bulan sekali atau setahun dua kali dan debunya

makin parah neng kadang sampai lantai rumah debunya, tidak lama ini

pernah terjadi banjir neng kalau hujan, padahal dulunya tidak pernah

seperti itu.

13-2 : jarak perusahaan sama rumah warga sangat dekat neng, sebenarnya saya

sangat terganggu, karena sebagian besar perusahaan disekitar sini

adalah perusahaan atau pabrik produksi kimia yang sangat berbahaya

dan mencemari lingkungan sekitar.

13-5 : keberadaan pabrik disini sangat menimbulkan dampaknya seperti

udara yang sudah terkontaminasi, karena semua itu industri yang

memproduksi bahan kimia dengan pencemaran udara yang sangat

Page 197: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

tinggi.

Peneliti : bagaimana dengan kegiatan pengawasan yang dilakukan BLH Kota

Cilegon apakah sudah dijadwalkan sebelumnya?

11-1 : pengawasan yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegon sudah dijadwalkan sebelumnya

13-1 : saya tidak tahu neng

13-2 : kalo masalah itu saya tidak tahu neng

13-3 : mengenai pengawasan yang dilakukan saya tidak tahu

13-4 : saya tidak tahu saya tidak dilibatkan

13-5 : bapa tidak tahu neng kalo masalah itu

Peneliti : bagaimana dengan waktu pengawasan yang dilakukan BLH kota

Cilegon?

11-1 : pihak kami melakukan pengawasan hanya 1-2 kali dan sesuai

perusahaan atau pabrik tersebut mengeluarkan limbah yang

mengakibatkan pencemaran lingkungan

12-2 : pihak dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon turun ke lapangan

atau kelapangan jika ada masalah dan dapat laporan saja dari pihak

kami, seharusnya si rutin neng

14-2 : pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon melakukan pengawasan

dan satu tahun paling minim 1 kali pengawasan, tetapi ada waktunya

pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon melakukan pengawasan

dua kali untuk membuktikan kesamaan atau kebenaran laporan dari

pihak perushaan atau pabrik

12-1 : pihak kecamatan Ciwandan hanya memberikan informasi jika ada

keluhan, yang mempunyai wewenang langsung untuk mengawasi itu

Page 198: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

dari pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon langsung mungkin

mereka melakukan pengawasan sebulan sekali atau setahun sekali,

karena tidak ada pemberitahuan dari pihak Badan Lingkungan Hidup

Kota Cilegon seharusnya si rutin neng untuk meminimalisasikan dan

mengurangi pencemaran yang terjadi di Kecamatan Ciwandan

Peneliti : bagaimana dengan penilaian keahlian yang dimiliki pengawas?

11-1 : Standar petugas pengawasan yaitu mengikuti diklat teknis, diklat

pengelolaan limbah B3, diklat pengendalian udara dan air, diklat

pengambilan sampel air, diklat pengawas. Tetapi pihak kami memiliki

kendala untuk diklat – diklat belum sepenuhnya dan seluruh tenaga

pengawas mempunyai sertifikasi untuk pengawas maka harus diikuti

diklat – diklat tersebut, namun pihak kami terkendala dari segi

anggaran

14-1 : Belum sepenuhnya sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan,pihak

kami melihatnya pihak dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

selalu dan sedang memperbaiki

12-1 : kami tidak tahu neng karena kami tidak dilibatkan

13-1 : saya tidak tau neng

13-2 : saya tidak tau neng tidak dilibatkan

13-3 : saya tidak tau

13-4 : saya tidak tau

13-5 : mengenai itu bapa tidak tau neng

Peneliti : bagaimana dengan sanksi yang diberikan dari yang teringan hingga

terberat?

11-1 : teguran itu dari yang teringan sampai pencabutan izin, pembekuan

Page 199: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

izin, paksaan pemerintah, pembekuan izin lingkungan. Tahapan

sanksi tersebut adalah kita undang perusahaan atau pabrik untuk

klarifikasi dan pembelaan sesuai fakta lapangannya, teguran hingga

1 – 3 kali, sanksi administratif, pencabutan izin, pembekuan izin,

paksaan pemerintah, pembekuan izin lingkungan.

12-4 : Desa tidak memberi sanksi, tetapi hanya teguran dan mengadukan

keluhannya ke pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon.

Apabila tidak ada respon dari perusahaan biasanya masyarakat di

desa melakukan demonstrasi dan sanksi terberat dari desa adalah

mendemonstrasi perusahaan karena desa tidak dapat memberikan

sanksi terhadap pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh

perusahaan, hanya instansi yang terkait seperti Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon yang dapat memberikan sanksi

12-4 : Pihak desa menjaga kenyamanan warganya agar tidak terjadi masalah

sekalipun perusahaan ditutup atau dicabut ijin produksinya,

dampaknya pengangguran didesa ini makin banyak, maka

pertimbangannya itu kami tidak pernah melaporkan pabrik itu

karena banyak masyarakat menyimpulkan seluruh pabrik didesa

ini bermasalah dalam pencemaran lingkungan

13-1 : mungkin kalo sanksi itu sebenarnya pihak BLH yang memiliki

wewenang, tetapi sepertinya sanksi atau berupa surat teguran

yang diberikan kurang tegas jadi kurang ada efek jera untuk

perusahaan atau pabrik tersebut.

13-2 : waktu itu si warga desa disini pada demo neng ada hujan debu

tetapi berbentuk kristal, kami demo lalu pihak BLH Kota Cilegon

Page 200: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

memberikan surat teguran tetapi saya tidak tahu lagi bagaimana

kelanjutannya.

Peneliti : bagaimana dengan biaya yang dianggarkan pihak BLH kota

Cilegon?

11-1 : Untuk tahun 2014 anggarannya kurang lebih Rp. 500.000.000

Peneliti : bagaimana dengan keterlibatan masyarakat, desa, kecamatan, dan

karang taruna ?

11-1 : Tidak melibatkan masyarakat ketika sedang mengawasi, karena jika

sedang terjadi masalah harus rutin itu sangat teknis. Tetapi jika

terdapat keluhan dari masyarakat baru pihak Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon menindak lanjuti keluhan dari warga tersebut

kita lakukan verifikasi pengaduan, jika pengaduan berkaitan

dengan lingkungan baru kita tindak lanjuti

13-2 : Kita mah neng Cuma dapat dampaknya aja dari perusahaan ini

13-1 : tidak pernah dilibatkan neng, lagian saya mah tidak tahu apa – apa

neng, hanya sekedar mengeluh saja dan yang saya tau perusahaan

tersebut berdampak buruk neng

12-1 : Saya dan pihak dari Kecamatan Ciwandan disini tidak memiliki

wewenang seperti itu untuk ikut serta mengawasi,pihak kami

hanya dilibatkan dalam memberikan info saja jika ada

pencemaran yang terjadi.Badan Lingkungan Hidup Kota

Cilegontidak pernah melaporkan hasil pengawasan yang

seharusnya ada pemberitahuannya, tetapi itu tidak terjadi di

Kecamatan Ciwandan tidak dilibatkan oleh instansi terkait

tersebut.

Page 201: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

12-3 : Kami tidak dilibatkan dalam pengawasan yang dilakukan oleh

Badan Lingkungan hidup Kota Cilegon seharusnya si kami

dilibatkan,apakah sistem pengelolaan limbah dipabrik

tersebut sudah memenuhi standar atau sma sekali belum.

Sebernanya kewenangan tersebut dari pihak Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon, akan tetapi pihak dari

instansi tersebut tidak memberikan tembusan kepada pihak

desa. Seharusnya si ada pemberitahuan dari Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon kepada pihak desa bahwa

perusahaan ini layak beroperasi atau tidak

12-4 : Disini kami tidak dilibatkan mengenai pengawasan Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon terhadap pabrik penghasil

limbah , mungkin karena kurangnya sosialisai dari Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon kepada masyarakat untuk

mengikut sertakan dalam mengawasi pabrik penghasil limbah

tersebut, mimim sekali pemberitahuan dari Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon, seharusnya apapun kegiatan

yang dilakukan setidaknya memberikan laporan atau

pemberitahuan mekanisme atau caranya. Pengawasannya saja

kita tidak tahu, karena memang kita tidak tahu dan belum

diikut sertakan

12-5 : Disini karang tarunanya tidak dilibatkan neng dalam segi apapun

baik dalam pengawasan terutama pada masalah limbah yang

berdampak besar pada masyarakat

Peneliti : berapakah jumlah pengawas dilapangan?

Page 202: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

11-1 : Jumlah pengawas lapangan Cuma ada dua dan satu koordinator

sedangkan jumlah pabrik di Kota Cilegon ada 169 perusahaan,

rata – rata stu orang harus mengawasi 50 pabrik padahal 1

oramg idealnya 30 pabrik, tenaga kerja pengawas lapangan

kurang sekali. Kita itu kurang tenaga pengawas dan sarana

tenaga pengawas kurang sekali,kendaraan Cuma ada 1 dari 169

pabrik itu yang kita awasi baru 100, rencana untuk tahun depan

120 pabrik. Antisipasi kita adalah memaksimalkan yang kita

punya, yang kita punya kita maksimalkan sehingga melakukan

pengawasan sehari cukup 1 pabrik. Kita coba 1 hari 2 pabrik

tetapi jika seperti Pt posko, itu tidak mungkin 1 hari 2 pabrik

karena ini pabrik sangat bermasalah jadi harus insentif

13-1 : saya tidak tau ada berapa pengawas

13-2 : saya tidak tau tentang itu

13-5 : mengenai itu saya tidak tau neng

Peneliti : bagaimana kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada

masyarakat?

12-5 : Tidak semua pabrik atau perusahaan memberikan kompensasi, ada

yang memberikan kompensasi ada yang tidak, ada yang

kompensasinya dalam bentuk memberikan pengobatan gratis

dari pabrik tetapiitu tidak sering, paling pernah dua kali

13-2 : Disini pernah ada pengobatan gratis tapi itu bisa keitung Cuma dua

kali dan itupun tidak dilakukan tiap tahunnya. Debu mah masih

saja tiap hari neng,disini mah debu tuh udah jadi sarapan sehari –

hari neng, orang jalanan disini yang lewat truk – truk gede dari

Page 203: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

pabrik

Peneliti : bagaimana dengan metode dan cara pengawasan yang dilakukan

BLH Kota Cilegon?

11-1 : kami dalam mengawasi memiliki wewenang sebagai berikut :

melakukan pemantauan, meminta keterangan, membuat salinan

dari dokumen dan atau membuat catatan yang diperlukan,

memasuki tempat tertentu, memotret, membuat rekaman audio

visual,mengambil sampel, memeriksa peralatan. Adapun dua cara

pengawasan yang dilakukan pihak kami yaitu pengawasan

langsung dan pengawasan tidak langsung. Pengawasan langsung

adalah langsung terjun kelapangan sedangkan pengawasan tidak

langsung yaitu dengan memverifikasi data, evaluasi laporan yang

diberikan pihak perusahaan pertiga bulan dan perenam bulan. Dan

metode pengawasan langsung yaitu persiapannya seperti rapat

intern tim, menyiapkan formulir BA, menyiapkan peralatan dan

perlengkapan jika dibutuhkan sample kita siapkan alat sampel

kelapangan diperiksa keseluruhannya mulai dari dokumen

lingkungan dan perijinan pengelolaan lingkungan hidup, diperiksa

pengendalian dan pengelolaan pencemaran air, udara, limbah B3,

setelah hasil verifikasi lapangan kita tuangkan dalam berita acara

pengawasan yang di tanda tangani oleh pihak perusahaan setelah

hasil tersebut dibuat tindak lanjut bisa berupa surat peringatan

atau sanksi administratif”

14-1 : pengawasan yang dilakukan pihak dari Badan Lingkungan Hidup

Kota Cilegon yaitu pengawasannya terkadang inspeksi

Page 204: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

mendadak, dan terkadang sesuai dengan surat tugas. Dalam

setahun Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon setahun sekali

mengawasi perusahaan kami dan maksimal dua kali .perusahaan

kami setiap pertiga bulan memberikan laporan ke pihak Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon, laporan tersebut yaitu laporan

pengendalian air limbah, laporan pengendalian limbah B3,

laporan pengelolaan industri, dan laporan pelaksanaan izin

lingkungan. Dan adapun dalam pengambilan sampel air pihak

dari Badan Lingkungan Hidup langsung ke objek sasaran dan

pengambilan sampelnya sudah ditentukan satu tempat dan telah

disepakati dua belah pihak

14-2 : Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon dalam

mengawasi secara langsung yaitu memberikan audit Lingkungan

Hidup Limbah B3, dan audit proper sedangkan pengawasan

tidak langsungnya yaitu pihak perusahaan memberikan laporan

pertiga bulan seperti laporan limbah B3 sedangkan laporan

UKL/UPL AMDAL perenam bulan. Dalam setahun maksimal

dua kali secara inspeksi mendadak

13-1 : saya tidak tahu neng

13-5 : mengenai itu saya tidak tau neng

Peneliti : apakah pengawasan yang dilakukan sesuai dengan SOP?

11-1 : sesuai sop tetapi pengawasan masih mengacu pada perda dan sop

sebetulnya sudah buat akan tetapi pada prinsipnya sop itu

dijalankan tetapi secara surat keputusan belum dibuat dan

langkah – langkahnya pertama investasi, data kegiatan tahun

Page 205: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

sebelumnya kedua pembahasan data bahan penyusunan

rencana operasional, ketiga penyusunan rencana operasional

pembuatan dan penyampaian atau pengedaran surat

pemberitahuan monitoring atau pengawasan kepada kegiatan

pelaku usaha, keempat pembuatan format surat tugas, berita

acara dan laporan periodik ( pertiga dan enam bulan ), kelima

pelaksanaan monitoring dan pengawasan bersamaan dengan

implementasi tindak lanjut hasil kegiatan usaha

14-1 : Saya rasa mungkin sudah sesuai sop yang dimiliki oleh Badan

Lingkungan Hidup Kota Cilegon

Peneliti : bagaimana dengan tingkat pendidikan pengawas ?

11-1 : untuk petugas pengawas kami lulusan s1

Peneliti : bagaimana dengan respon perusahaan mengenai pengawasan

yang dilakukan oleh BLH Kota Cilegon?

11-1 : merespon sangan baik sesuai prosedur, jika ada keluhan pihak

kami menindak lanjuti keluhan warga lalu kelapangan

kemudian kita lakukan verifikasi pengaduan dan jika

pengaduan berkaitan dengan lingkungan maka kami tindak

lanjuti

14-1 : kami merespon baik dari kegiatan pengawasan yang dilakukan

oleh pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon, pihak

kami jadi mengetahui dengan kegiatan yang baru

14-2 : merespon baik dengan kegiatan pengawasan yang dilakukan

oleh BLH Kota Cilegon

Peneliti : bagaimana dengan kepuasan masyarakat mengenai knerja

Page 206: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

pengawasan yang dilakukan oleh BLH Kota Cilegon?

12-1 : Disini kalo ibu ditanya mengenai punya jawaban dua neng, jika

ibu sebagai pegawai, maka ibu puas karena Badan Lingkungan

Hidup Kota Cilegon adalah atasan ibu walaupun dampaknya

kurang, tetapi jika ibu sebagai masyarakat sampai sekarang ibu

masih merasakan pencemaran sepertin bau ga sedap. Ibu

sebenarnya tidak tahu ada kegiatan pengawasan atau tidak pihak

kecamatan tidak pernah diberitahu dan juga memang bukan

wewenang dari pihak kami, yang punya wewenang untuk

mengawasi perusahaan yang menghasilkan limbah yaitu pihak

dari Badan Lingkungan Hidup Kota Cilegon

12-3 : Respon dari kami si sebenarnya kurang puas neng, pihak kami juga

serba salah jika perusahaan tersebut sampai ditutup, sebagian

warga disini kerja dipabrik tersebut, pabrik tersebut jadi jika

memang perusahaan tersebut mlakukan pencemran lingkungan ya

pihak kami ikut baiknya saja neng seperti musyawarah, agar

kedua belah pihak sama – sama tidak dirugikan, karena jika surat

izin operasi produksi sampai dicabut, maka sebagian warga kami

akan kehilangan pekerjaan

12-5 Saya merasa kurang begitu puas dengan kegiatan pengawasan tersebut,

karena yang merasakan dampaknya warga sini jadi kami belum

merasakan efeknya tetap saja tiap hari debu dimana- mana neng

12-3 : Serba salah pabrik tersebut ditutup karena keluhan pencemaran akan

terjadi banyak pengangguran

13-1 : Saya sebenarnya merasa kurang puas, akan tetapi saya juga serba

Page 207: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

salah kalau emang pabrik ini ditutup pasti banyak pengangguran

banyak yang kehilangan penghasilan.tetapi asap yang kita hirup tiap

hari ini bahaya ,itu bahan kimia semua neng

13-3 : kalo ditanya si neng sebenanrnya kurang puas, saya tidak tahu ada

kegiatan pengawasan tersebut, dan disini masih terjadi pencemaran

terutama debu neng

13-2 : Saya merasa kurang puas ,saya juga tidak tahu sebenarnya ada

pengawasan atau tidak, faktanya saya masih merasakan neng

mencium bau tak sedap,terus kalau sudah rada siang itu truk – truk

gede dari pabrik lewat debunya kemana- mana

Page 208: PENGAWASAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/578/1/PENGAWASAN BADAN LINGKUNG… · mengatasi pencemaran lingkungan belum optimal, Mekanisme pengawasan

Riwayat Hidup

Nama

Tempat/tanggal/lahir

Jenis kelamin

Agama

Alamat

Nomor Telepon

Riwayat Pendidikan

SD

SMP

SMA

Data Orang tua

Nama ayah

Tempat/tanggal lahir

Pekerjaan

Agama

Alamat

Namaibu

Tempat/tanggal/lahir

Pekerjaan

Agama

alamat

: Choiriah

: Serang,05 Oktober 1992

: Perempuan

: Islam

: Jl. Ketileng timur no 120- rt/rw 02/01 Cilegon- Banten

: 087771866249

: SDN 1 Ketileng Timur

: SMP Negeri 7 Cilegon

: SMA Informatika Serang

: H.Hujaini

: 6 maret 1958

: Wiraswasta

: Islam

: Jl. Ketileng Timur no 120 rt/rw 02/01 Cilegon – Banten

: Almarhumah Hj. Aisyah

: 9 juni 1960

: Ibu rumah tangga

: Islam

: Jl. Ketileng Timur no 120 rt/rw 02/01 Cilegon – Banten