zzzzzzzss rangkuman

3
RKPD 2013 - Antisipasi dampak social ekonomi dan lingkungan dari pembangunan waduk jatigede, tol cisumdawu serta rencana peningkatan pelayanan di kawasan perkotaan ibukota kabupaten (Sumedang utara dan Sumedang selatan), kawasan jatinangor dan cimanggung; - Peningkatan kualitas pengelolaan dan penyediaan jaringan jalan dan jembatan, irigasi, air bersih serta infrastruktur lainnya di daerah (P6 & PL13) RPJPD 2005-2025 1. BATUAN Hasil Gunungapi Muda Tak Teruraikan (Qyu). Satuan ini merupakan hasil endapan Gunung Tampomas yang terdiri dari breksi, lava bersifat andesit dan basal, pasir tufaan dan lapili. Penyebaran satuan ini menempati di bagian utara yang memanjang ke bagian tengah, bagian selatan dan bagian timur daerah pemetaan dengan luas penyebaran 855,35 km2 (28,15%). Tanah pelapukan berupa lanau lempungan, berwarna abu-abu kekuningan sampai kemerahan,bersifat teguh- lunak,plastisitas sedang sampai sangat rendah, kesarangan sedang, dengan ketebalan 1-2,50 meter. 2. GEOGRAFIS 10-500 ter dpl, meliputi sebagian besar Kecamatan Surian, Buahdua, Conggeang, Paseh, Tanjungkerta, Surian, Situraja, Cisitu, Jatigede dan Kecamatan Jatinunggal serta sebagian kecil di bagian tengah Kecamatan Wado, bagian tengah Kecamatan Darmaraja, bagian selatan Sumedang Utara, bagian utara Sumedang Selatan, serta bagian utara Tanjungmedar. 501-1000 er dpl, meliputi Sebagian besar Kecamatan Cimalaka, Cisarua, Sumedang Utara, Sumedang Selatan, Tanjungmedar, Rancakalong, Pamulihan, Tanjungsari, Jatinunggal, Cimanggung, Paseh, dan Cibugel serta sebagian kecil di bagian barat selatan Kecamatan Tanjungkerta, bagian selatan Buahdua, bagian barat Conggeang, serta bagian selatan Kecamatan Wado. 3. TOPOGRAFI Kemiringan lahan wilayah Kabupaten Sumedang dapat diklasifikasikan atas 5 kelas, yakni :

Upload: dita-andini

Post on 10-Apr-2016

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kokkkkkkk

TRANSCRIPT

Page 1: zzzzzzzSS RANGKUMAN

RKPD 2013- Antisipasi dampak social ekonomi dan lingkungan dari pembangunan

waduk jatigede, tol cisumdawu serta rencana peningkatan pelayanan di kawasan perkotaan ibukota kabupaten (Sumedang utara dan Sumedang selatan), kawasan jatinangor dan cimanggung;

- Peningkatan kualitas pengelolaan dan penyediaan jaringan jalan dan jembatan, irigasi, air bersih serta infrastruktur lainnya di daerah (P6 & PL13)

RPJPD 2005-20251. BATUAN

Hasil Gunungapi Muda Tak Teruraikan (Qyu).Satuan ini merupakan hasil endapan Gunung Tampomas yang terdiri dari breksi, lava bersifat andesit dan basal, pasir tufaan dan lapili. Penyebaran satuan ini menempati di bagian utara yang memanjang ke bagian tengah, bagian selatan dan bagian timur daerah pemetaan dengan luas penyebaran 855,35 km2 (28,15%). Tanah pelapukan berupa lanau lempungan, berwarna abu-abu kekuningan sampai kemerahan,bersifat teguh-lunak,plastisitas sedang sampai sangat rendah, kesarangan sedang, dengan ketebalan 1-2,50 meter.

2. GEOGRAFIS10-500 ter dpl, meliputi sebagian besar Kecamatan Surian, Buahdua,

Conggeang, Paseh, Tanjungkerta, Surian, Situraja, Cisitu, Jatigede dan Kecamatan Jatinunggal serta sebagian kecil di bagian tengah Kecamatan Wado, bagian tengah Kecamatan Darmaraja, bagian selatan Sumedang Utara, bagian utara Sumedang Selatan, serta bagian utara Tanjungmedar.

501-1000 er dpl, meliputi Sebagian besar Kecamatan Cimalaka, Cisarua, Sumedang Utara, Sumedang Selatan, Tanjungmedar, Rancakalong, Pamulihan, Tanjungsari, Jatinunggal, Cimanggung, Paseh, dan Cibugel serta sebagian kecil di bagian barat selatan Kecamatan Tanjungkerta, bagian selatan Buahdua, bagian barat Conggeang, serta bagian selatan Kecamatan Wado.

3. TOPOGRAFIKemiringan lahan wilayah Kabupaten Sumedang dapat diklasifikasikan atas 5 kelas, yakni :0-8%, merupakan daerah datar hingga berombak dengan luas area sekitar 12,24%. Kemiringan wilayah dengan tipe ini dominan di bagian timur laut Kabupaten Sumedang yang meliputi sebagian besar Kecamatan Ujungjaya serta sebagian Kecamatan Tomo dan Conggeang; bagian barat laut Kabupaten Sumedang yang meliputi sebagian Kecamatan Surian, Buahdua, dan Tanjungkerta; bagian barat daya Kabupaten Sumedang yang meliputi Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung; serta kawasan perkotaan Sumedang yang meliputi sebagian besar Kecamatan Sumedang Selatan dan sebagian kecil Kecamatan Sumedang Utara.25-40% , merupakan daerah berbukit sampai bergunung dengan luas area sekitar 31,58%. Kemiringan lereng tipe ini dominan di wilayah Kabupaten Sumedang bagian tengah yang meliputi sebagian besar Kecamatan Tanjungkerta dan Cimalaka serta sebagian Kecamatan

Page 2: zzzzzzzSS RANGKUMAN

Tanjungmedar, Rancakalong, Sumedang Utara, Buahdua, dan Conggeang, bagian selatan yang meliputi sebagian besar Kecamatan Situraja serta sebagian Kecamatan Cimanggung, Pamulihan, Sumedang Selatan, Cibugel, Ganeas, Cisitu, dan Darmaraja, serta bagian timur yang meliputi sebagian Kecamatan Wado, Jatinunggal, dan Jatigede.Lebih dari kemiringan 40%, merupakan daerah bergunung dengan luas area mencakup sekitar 11,36%. Kemiringan lereng tipe ini dominan di wilayah Kabupaten Sumedang bagian selatan yang meliputi sebagian besar Kecamatan Cibugel serta sebagian Kecamatan Cisitu, Situraja, Ganeas, dan Sumedang Selatan, bagian timur yang meliputi sebagian Kecamatan Jatinunggal dan Jatigede, serta bagian barat yang meliputi sebagian besar Kecamatan Sukasari dan Rancakalong serta sebagian Kecamatan Jatinangor, Tanjungsari, dan Tanjungmedar.

4. RTRWWP Sumedang Kota, terdiri dari Sumedang Utara, Sumedang Selatan, Cimalaka, Cisarua, Paseh dan Ganeas dengan pusatnya di Kota Sumedang.PENDIDIKAN. Kesenjangan pembangunan antar wilayah muncul akibat adanya pertumbuhan wilayah yang sangat berbeda antar wilayah, dimana kawasan pendidikan Jatinangor, Cimanggung, Tanjungsari dan Kawasan ibukota Kabupaten Sumedang (Kecamatan Sumedang Utara dan Sumedang Selatan) mengalami pertumbuhan yang sangat pesat

5. EKSISTINGSebagian besar penduduk Kabupaten Sumedang bermukim di beberapa lokasi sentra yaitu Jatinangor, Tanjungsari, Sumedang Utara, Sumedang Selatan dan Cimalaka. Hal ini sebagian disebabkan oleh adanya pusat kegiatan pembangunan dengan basis pendidikan, industri, perdagangan, dan permukiman, di samping tersedianya berbagai prasarana pembangunan di lokasi tersebut.