zakat - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/fa_majalah-zakat... ·...

40
EDISI SEPTEMBER 2016 ZAKAT BPJS KESEHATAN BERKOMITMEN BAYAR ZAKAT PROFESI MELALUI BAZNAS DARI ISENG JADI SERIUS MENCINTAI ISLAM GAGAL JADI ARSITEK, SUKSES JADI RAJA STEAK GERAKAN ZAKAT INDONESIA SEJALAN DENGAN SDGs

Upload: hoangcong

Post on 17-Sep-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

Edisi sEPTEMBER 2016

ZAKAT

BPJs KEsEhaTanBERKoMiTMEn BayaR

ZaKaT PRofEsiMElalui BaZnas

daRi isEng Jadi sERius

MEncinTaiislaM

gagal Jadi aRsiTEK, suKsEs JadiRaJa sTEaK

gERaKan ZaKaT indonEsia sEJalandEngan sdgs

Page 2: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

Kemudahan transaksi di lebih dari 210 negara dengan 28 juta merchant yang didukung oleh jaringan ATM MasterCard yang terletak di lebih dari 1,8 juta lokasi seluruh dunia (termasuk lebih dari 14.000 ATM BNI).

BNI Syariah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Transaksi di lebih dari

210 negaraTransaksi di LEBIH DARI

28 juta merchantTarik tunai gratis di lebih dari

14.000 atm bniTransaksi di 49.000 jaringanATM bersama & 93.000jaringan atm prima

Sinergi Hasanah Membangun Negeri

HASANAH A SIX

BNI baitullah iB hasanah

kartu haji & umroh IndonesiaNikmati kemudahantransaksi di Tanah Suci denganKartu Haji & Umroh Indonesia

BeribadahSemakinHasanah

Page 3: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

ZAKAT dzulhijjah1437 h | 1

Edisi sEPTEMBER 2016

ZAKAT

BPJs KEsEhaTanBERKoMiTMEn BayaR

ZaKaT PRofEsiMElalui BaZnas

daRi isEng Jadi sERius

MEncinTaiislaM

gagal Jadi aRsiTEK, suKsEs JadiRaJa sTEaK

gERaKan ZaKaT indonEsia sEJalandEngan sdgs

25 perniK daging Kurban datang,Warga

desa Pelosok pun senang

1 SAlAm 2 poTreT 4 ZAKAT UTAmA: gerakan Zakat indonesia

sejalan dengan sdgs

20 ZAKAT Corner BPJs Kesehatan

Berkomitmen Bayar Zakat Profesi melalui BaZnas

30. mAndiri gagal Jadi arsitek, sukses Jadi Raja steak32. lAporAn SimbA

22 profil bAZdA siMBa Tingkatkan Jumlah Penghim- punan Zakat

23 KAbAr bAZdA ditargetkan Tiap desa/Kelurahan di Banyumas Miliki uPZ

28. ZAKAT dUniA Badan Zakat Qatar Bantu debitur yang dipenjara

34. mUAlAf dari iseng Jadi

serius Mencintai islam36. AmAnAH Zakat on sdg’s

8 inSpirASi Zakat ditunaikan,

segala urusan Jadi Mudah

6 ZAKAT UTAmA: Zakat Bisa Menjadi

arus utama dalam sdgs

11 progrAm bAZnAS Warga dhuafa Terima Manfaat Kurban digital 19 bAngKiT air Kembali Mengalir di Kampung garung

diterbitkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dewan Redaksi Prof. Dr. Bambang Sudibyo Zainulbahar Noor Mundzir Suparta Masdar Farid Mas’udi Ahmad Satori Ismail Emmy Hamidiyah Irsyadul Halim Nana Mintarti Machasin Nuryanto Astera Primanto Bhakti Arifin Purwakananta Ndari Rumi Widyawati Budi Margono Konsultan Media: rubudesign.co Redaksi Karsono Tajuddin Sunan Hasan Yocta Nur Rahman Muh Rofik fotografer Norman Arbai Nizzar Gaisanishutterstock.com Desain Grafis Gunadi Kartosentono Redaksi dan iklan Jl. Kebon Sirih Raya No. 57 Jakarta Pusat. Tlp. (021) 3904555 Fax. (021) 3913777 www.baznas.or.id

Salam,

Idul Adha yang belum lama ini kita rayakan dengan melaksanakan ibadah Shalat Id dan Kurban memberi banyak hikmah dan pelajaran, antara lain, tentang perlunya kita meningkatkan kepedulian sosial. Sebab, masih banyak di antara saudara-saudara kita yang dijepit berbagai kesulitan hidup, baik karena kemiskinan, kebodohan maupun bencana alam.

Dengan demikian, usai melaksanakan ibadah Kurban, bukan berarti usai pula kita mengorbankan harta yang kita cintai. Masih ada kewajiban lain untuk membantu mereka yang kurang mampu menjadi masyarakat yang sejahtera, mandiri dan bermartarbat, yakni menunaikan zakat. Adalah ironis, bila di negeri yang mayoritas Muslim ini, kita tidak ikut berkontribusi untuk kesejahteraan umat.

Ya, memang ada mimpi yang ingin diwujudkan dari gerakan zakat, baik oleh BAZNAS maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ), yakni lahirnya masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Bila dikaitkan dengan gagasan Sustainable Development Goals (SDGs) dengan 17 mimpinya, maka zakat tentu akan mendukung seluruh mimpi SDGs itu karena memang sejalan.

Sebagai bentuk dukungan BAZNAS terhadap pelaksanaan SDGs di Indonesia, tentu BAZNAS akan melibatkan seluruh BAZNAS, baik di pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota serta Lembaga Amil Zakat (LAZ) untuk bisa melaksanakan program pengentasan kemiskinan.

Redaksi

Content26. opini Ketika data Zakat Bicara

Page 4: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan
Page 5: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan
Page 6: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

4 | ZAKAT september 2016 M

bagi Muslim yang teguh imannya kepada Allah, tentu perintah

berkurban akan dilaksanakan dengan ketaatan sepenuh hati . Karena ibadah Kurban adalah ibadah mahdhah yang syaratnya baku, maka dia tak akan mempertanyakan lagi, “Lho

sebagai bukti rasa syukur atas berbagai nikmat-nya, terutama melimpahnya harta, umat islam melaksanakan ibadah Kurban pada idul Kurban yang baru saja berlalu dengan melakukan penyembelihan hewan kurban, kambing dan sapi yang kemudian mereka bagikan kepada yang sangat membutuhkan

gerAKAn ZAKAT indoneSiA SejAlAn dengAn Sdgs

ZAKAT uTaMa

kenapa harus berkurban dengan menyembelih kambing dan sapi yang manfaatnya hanya sementara dan tak berbekas apa-apa?

Kemudian, dia pun tak akan menyarankan, uang untuk berkurban itu dikumpulkan, lalu dipakai untuk membangun sekolah, membeli obat-obatan, dan membantu mereka yang sulit secara ekonomi. Sebab, ada ibadah mahdhah lainnya yang khusus memiliki dimensi sosial yang terdapat dalam Rukun Islam yang lima, yaitu zakat. Selain itu, ada juga yang sifatnya sunah, yaitu infak dan sedekah.

Sebagaimana perintah Allah, zakat ini memang harus diambil (khuz) dan dihimpun lalu didistribusikan dan didayagunakan kepada 8 go lo ng an (asnaf) sebagaimana firman-Nya dalam QS At-Taubah: 60,” Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang

fakir miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekan) hamba sa haya, untuk membebaskan orang yang berutang, untuk di jalan Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

Adanya delapan asnaf ini mem per jelas kedudukan dan fungsi zakat dalam masyarakat terkait dengan beberapa hal. Pertama, tanggung jawab sosial (dalam hal penanggulangan kemiskinan, pemenuhan kebutuhan fisik mini mum, penyediaan lapangan kerja dan juga bantuan dalam hal adanya ben cana alam, dan lain-lain).

Tentang peran zakat dalam pengentasan

Page 7: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

ZAKAT dzulhijjah1437 h | 5

besar, yaitu sekitar Rp217 triliun per tahun dapat dicapai, maka begitu banyak kemaslahatan umat (masyarakat) yang bisa diwujudkan dengan harta zakat. Ini tentu sangat se jalan dengan gagasan Sustai na ble Development Goals (SDGs) dengan 17 targetnya, terutama tentang kemiskinan, kelaparan, kesenjangan sosial, korban bencana, sanitasi dan air, dll.

Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan adanya SDGs karena SDGs akan mempercepat pemberantasan kemiskinan dan meningkatkan semangat pembelaan terhadap asnaf yang selama ini BAZNAS lakukan. Bahkan, BAZNAS akan mendukung pelaksanaan SDGs di Indonesia melalui potensi yang BAZNAS miliki, yaitu dengan melibatkan BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) untuk melaksanakan program pengentasan kemiskinan dikaitkan dengan SDGs.

SDGs dalam mencapai target pembangunannya memiliki ukuran-ukuran yang harus menjadi acuran program-program BAZNAS dan pengelola zakat lainnya. Hal ini sangat penting dalam upaya mengimbangi disinformasi yang dilakukan sebagian orang tentang Islam, misalnya, Islam itu teroris dan pembuat masalah. Caranya, dengan sisi yang dilakukan pada zakat. Semuanya itu adalah kebaikan-kebaikan. Kadang-kadang Islam dipandang tidak melakukan sesuatu, padahal telah melakukan sesuatu dengan kacamata yang berbeda. Sehingga itu tidak dicatat oleh mazhab developmental. Oleh para ahli pembangunan ini, yang telah dilakukan lembaga-lembaga pengelola zakat, termasuk BAZNAS dianggapnya sebagai agama, padahal itu merupakan langkah dalam melakukan tatanan ekonomi, sosial dan sebagainya.

Perlu juga ditegaskan bahwa BAZNAS tidak mengganti mazhab pengentasan kemiskinan versi zakat dengan mazhab SDGs. BAZNAS ingin tetap dengan basis delapan asnaf dengan maqoshid asyar'iyyah itu, tetapi BAZNAS mempersilakan dan mendorong masyarakat umum yang bergerak dalam bidang pembangunan berkelanjutan untuk menyaksikan bahwa apa yang dilakukan oleh gerakan zakat di Indonesia itu telah banyak membantu berbagai klausul yang dituju dalam SDGs.

Bahkan, BAZNAS dapat memetakan potensi zakat dan wakaf di Indonesia untuk memberi peran yang lebih berarti dan lebih terukur tentang dukungan zakat pada program-program SDGs. Ya, BAZNAS akan berbicara tentang potensi zakat, kelembagaan zakat, ekonomi mudik, ekonomi kurban, ekonomi haji, dan segala macam potensi umat Islam yang dampaknya adalah membangun masa depan Indonesia dan dunia yang lebih baik.

Islam dan zakat sudah melaksanakan SDGs. Namun, umat Islam tidak memiliki cara untuk menyampaikan kehebatan Islam dan zakat tersebut. SDGs ini memang bukan lahir dari Islam, tapi lahir dari semua penduduk bumi ini. Maka umat Islam, khususnya para pengelola zakat harus men-support sekaligus belajar bagaimana mendakwahkan Islam ke depan, sebagaimana dakwah SDGs yang mendunia itu.

Umat Islam harus memahami itu dan harus belajar dalam konteks kampanye pengembangan peng-ajaran dakwah Islam, dakwah zakat sebagaimana SDGs dan konsep-konsep dunia lain dikembangkan. Itu salah satu bagian mengapa BAZNAS mengajak gerakan zakat untuk membincangkan seluruh pro gram nya dalam rangka SDGs.

ZAKAT uTaMa

kemiskinan, ada riset yang dilakukan Institut Manajemen Zakat (IMZ) terhadap kinerja zakat 16 pengelola zakat (BAZ dan LAZ termasuk BAZNAS) pada 2011, 2012, dan 2013. Hasilnya, jum lah kemiskinan mustahik dapat dikurangi sebesar 21,11 %. Tingkat kedalaman kemiskinan dapat dikurangi atau kesenjangan kemiskinan itu dapat dikurangi. Berkah zakatnya dilihat dari waktu pengentasan kemiskinan, yaitu tanpa program zakat, perlu waktu 7 tahun, tapi dengan adanya intervensi zakat menjadi 5,1 tahun. Artinya, program zakat dapat mempercepat waktu untuk mengentaskan kemiskinan menjadi 1,9 tahun. Walau baru sekitar 1 % dana yang dihimpun dari potensi yang Rp217 triliun, zakat tersebut sudah dirasakan manfaatnya oleh 9% rakyat miskin di Indonesia.

Kedua, perekonomian, yaitu dengan mengalihkan harta yang tersimpan dan tidak produktif menjadi beredar dan produktif di kalangan masya-rakat. Misalnya, halnya harta anak yatim; “Usahakanlah harta anak yatim itu sehingga tidak habis oleh zakat” (Hadits). Ketiga, tegaknya jiwa umat, yaitu melalui tiga prinsip: menyempurnakan ke mer-dekaan setiap individu (fi riqob), membangkitkan semangat ber amal

shaleh yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Misalnya berutang demi kemaslahatan

masyarakat ditutupi oleh

zakat, serta meme lihara dan mempertahankan akidah (fi sabilillah)

Bila gerakan zakat terus

digelorakan sehingga

potensi zakat

yang

Page 8: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

6 | ZAKAT september 2016 M

Untuk mengetahui peran zakat dalam SDGs, redaksi Zakat

mewawancarai Ketua BAZNAS Prof. Dr. Bambang Sudibyo di kantor BAZNAS, Gedung Arthaloka, Jakarta, pertengahan September 2016. Berikut hasil wawancaranya:

apa komentar Bapak tentang Sustainable Development Goals (sdgs)?Sustainable Development Goals (SDGs) sebenarnya kelanjutan dari Millennium Development Goals (MDGs) yang disepakati pada 2000

dengan tujuan zakat. Pertama, pemberantasan kemiskinan. Ini sangat sesuai dengan tujuan zakat. Kedua, pemberantasan kelaparan, karena kelaparan bagian dari kemiskinan.

Ketiga, kehidupan yang sehat. Bersentuhannya dengan zakat adalah kehidupan mustahik pada umumnya kesehatannya kurang bagus dilihat dari gizi dan sebagainya. Maka, zakat bisa masuk di situ.

Keempat, pendidikan berkualitas. Tentu ini berkaitan dengan pendidikan untuk si miskin dan untuk golongan ini zakat bisa berfungsi. Bisa juga pendidikan fii sabilillah, pendidikan untuk yang tidak miskin. Misalnya, pendidikan untuk para calon dai. Di situ juga zakat bisa masuk.

Kelima, air bersih dan sanitasi. Ini sudah ada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa zakat bisa dipakai untuk perbaikan air bersih dan sanitasi, terutama yang terkait

ZAKAT uTaMa

Zakat bisa menjadi Arus Utama dalam

Sdgs

dan berakhir pada akhir Oktober 2015. Sebelum berakhirnya MDGs itu, maka negara-negara yang dulu menyepakati MDGs berkumpul kembali untuk kemudian mendesain target baru dan disepakati target baru dan namanya berubah menjadi SDGs.

SDGs itu memiliki 17 tujuan dan untuk 17 tujuan itu ditetapkan 169 capaian atau target, masing-masing tujuan itu di-breakdown atau dirinci harus mencapai apa saja. Dari 17 tujuan tersebut, saya identifikasikan paling tidak ada 6 yang berhimpit

setahun lalu, tepatnya pada 25-27 september 2015, ratusan kepala negara dan kepala pemerintah, termasuk indonesia yang diwakili Wapres Jusuf Kalla, dalam sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di new york, amerika serikat, menyepakati adopsi Sustainable Development Goals (sdgs) untuk periode 2015-2030. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ini menggantikan Millenium Development Goals (Mdgs) yang sudah mengubah wajah dunia dalam 15 tahun terakhir.

Page 9: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

ZAKAT uTaMa

ZAKAT dzulhijjah1437 h | 7

dengan fakir miskin. Keenam, mengurangi kesenjangan. Ini jelas sekali, saya barangkali yang pertama kali melontarkan bahwa zakat harus diarahkan untuk mengurangi kesenjangan sosial.

apa cita-cita BaZnas dalam sdgs ini? Bagi kita, sebetulnya ini tidak ada yang baru. Toh selama ini kita sudah melakukan tentang hal itu. Pemerintah Indonesia adalah anggota dari Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) termasuk negara yang menandatangani kesepakatan SDGs itu. Pada 21 September 2016, BAZNAS diajak oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro untuk menghadiri sebuah pertemuan SDGs di New York. Jadi, tentu pemerintah akan mengkoordinir dan melibatkan BAZNAS serta mungkin lembaga-lembaga yang lain.

apa peran BaZnas dalam sdgs ini? apakah ada terobosan-terobosan dalam sdgs?SDGs ini merupakan komitmen semua negara dan BAZNAS adalah lembaga negara non-struktural. Jadi, artinya ketika negara berkomitmen ikut menandatangani SDGs, maka implikasinya BAZNAS juga harus ikut serta. Harus berperan, minimal dalam hal enam tujuan SDGs terkait dengan zakat.

Ya, kita akan berusaha menciptakan model-model pengentasan kemiskinan, antara lain, Zakat Community Development (ZCD). ZCD ini adalah suatu model pengentasan kemiskinan yang komprehensif. Suatu komunitas miskin, pengentasan kemiskinannya didekati dengan berbagai program, seperti pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan microfinancing. Bahkan, program dakwah karena kadang-kadang seseorang itu miskin secara ekonomi sekaligus miskin secara

spiritual. Nah, ketika kemiskinan spiritualnya teratasi, maka kemudian tumbuh harga diri, kemandirian, dan enterpreneurship-nya. Dan akhirnya, melalui rangsangan bantuan dia bisa mandiri dan bisa mengatasi peramasalahan hidupnya sebagai orang miskin.

Bagaimana dengan program-program BaZnas lainnya?Semua program BAZNAS bisa dijadikan terobosan, seperti program beasiswa, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Kalau dalam ZCD berbagai macam program bisa digunakan bersama-sama. Untuk satu komunitas didekati dengan berbagai macam program. Ini untuk mempercepat mereka terlepas atau terbebaskan dari kemiskinan.

apakah akan melibatkan BaZnas daerah dalam melakukan terobosan tersebut?Oh iya. Kalau kita bicara BAZNAS berarti melibatkan semua BAZNAS daerah dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang swasta itu. Karena, BAZNAS itu tugasnya mengkoordinasikan semua organisasi pengelola zakat, baik milik pemerintah maupun masyarakat.

apakah zakat bisa jadi mainstream dalam upaya mencapai tujuaan bersama sdgs?Persolannya adalah bagaimana mengarusutamakan atau me-mainstraiming-kan zakat dalam SDGs.

apakah itu bisa?Oh bisa, yang penting ada kerja sama . SDGs koordinatornya adalah Bappenas. Bagaimana dengan koordinasi itu kita melakukan pengarusutamaan zakat dalam pencapaian SDGs. Sebenarnya bukan itu saja, tapi bagaimana mengarusutamakan zakat di da-lam Arsitektur Keuangan Sya-

riah Indonesia (AKSI). Yang me-mi liki Masterplan AKSI itu adalah Bappenas.

Kita akan me lakukan sinergi agar terjadi pengarusutamaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dalam AKSI dan juga dalam pencapaian SDGs.

Bagaimana kerja sama zakat sedunia dalam pencapaian sdgs?

Dalam kerja sama zakat sedunia, saya kira Indonesia terlibat aktif. Kita tahu ada World Zakat Forum (Forum Zakat Dunia), di mana Indonesia aktif. Bahkan, mengambil posisi kepe mimpinan di situ. Kita juga akan melakukan pengarusutamaan zakat, infak dan sedekah dalam pen-capaian SDGs pada tingkat global.

Dalam melakukan berbagai upaya untuk mengelola zakat itu kita sekarang punya arah yang jelas, yaitu Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia dan juga SDGs. Antara Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah dengan SDGs itu tidak kemudian berbenturan, tapi sebetulnya sejalan.

Kami imbau semua lembaga zakat untuk mendukung ini. Bahkan, saya merencanakan mengadakan Kongres Zakat Nasional 2017. Ini sesuai dengan Renstra BAZNAS. Kita akan mencoba memanfaatkan Kongres Zakat Nasional itu untuk mengarusutamakan ZIS dalam Arsitektur Keuangan Syariah. Jadi, zakat itu menjadi komponen yang penting dalam Arsitektur Keuangan Syariah, bukan hanya bank syariah saja. Nanti lembaga-lembaga pengelola ZIS, baik BAZNAS, BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota maupun LAZ semuanya menjadi lembaga keuangan syariah yang akhirnya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini juga sekaligus mengarusutamakan ZIS itu dalam pencapaian SDGs. Itu dilaksanakan dan dikoordinasikan secara nasional.

Page 10: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

Siraman jiwa seperti itu pernah dirasakan Trikarya Satyawan, General

Manager Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) ketika ia melaksanakan ibadah Haji pada 2007. “Sebelum berangkat dan selama menunaikan ibadah Haji saya mendapat pencerahan tentang pentingnya berzakat dari Pak KH Didin Hafiduddin yang kebetulan menjadi mutawif saya dari sebuah travel haji,” kata Trikarya kepada majalah Zakat di kantornya, JCC, Jakarta, 19 September 2016.

Menurut alumnus Akademi Perhotelan Trisakti, Jakarta itu, dalam ceramahnya, KH Didin Hafiduddin (mantan Ketua Umum BAZNAS) menyampaikan bahwa zakat itu menyucikan jiwa dan menumbuhkan rezeki. Dalam QS At-Taubah:103 Allah menegaskan,” Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan (yakni

Zakatditunaikan, Segala Urusanjadi mudah

Trikarya Satyawan, General Manager Balai Sidang

Jakarta Convention Center (JCC)

8 | ZAKAT september 2016 M

inSpirASi

Kesadaran berzakat bisa tumbuh karena adanya siraman terhadap jiwa seorang Muslim tentang hikmah dan manfaat zakat. Misalnya, zakat bisa menambah kemaslahatan harta yang dimiliki, bertambah berkahnya, bertambah pahalanya serta banyak dosa-dosa yang diampuni. dan, insya allah, zakat bisa menolak bala bencana. Belum lagi manfaat buat mustahik, misalnya, terbebaskan dari lilitan kemiskinan dan kebodohan.

Page 11: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

membersihkan dari kekikiran dan cinta yang berlebihan terhadap harta benda) dan mensucikan (yakni menyuburkan sifat sifat-sifat kebaikan dalam hati dan memperkembangkan harta benda) mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha mengetahui”.

Banyak ayat Al-Quran yang dikutip KH Didin tentang pentingnya zakat ke lembaga, antara lain, QS At-Taubah: 90. Firman Allah SWT itu menghujam ke dalam sanubari Trikarya dan akhirnya ia pun berzakat melalui BAZNAS. “Kalau zakat secara pribadi sih sudah saya lakukan, biasanya ke saudara atau tetangga terdekat yang tak punya. Tapi berzakat melalui lembaga, terutama ke BAZNAS, saya lakukan setelah mendapat pencerahan dari Pak KH Didin itu,” ceritanya.

Selain karena adanya perintah Allah tersebut, putra bungsu dari tiga bersaudara itu berzakat ke BAZNAS juga karena BAZNAS dia nilai merupakan badan amil zakat pemerintah yang amanah dan profesional, “ Transparansinya bagus. Begitu saya bayar zakat ke BAZNAS, maka beberapa saat kemudian ada laporan melalui email atau sms tentang zakat saya,” kata ayah dari seorang putri itu.

BAZNAS saat ini, katanya, merupakan organisasi yang modern yang teknologi informasinya sangat update dan ngetren. Dia mengatakan hal itu karena BAZNAS punya program Zakat Digital dan Kurban Digital. “BAZNAS itu idenya ada saja. Ya, semakin mudah untuk berzakat dan semakin terpercaya,” tegas putra seorang Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) itu.

Dia menyarankan agar teknologi informasi (TI) yang sudah update ini terus ditingkatkan lebih baik

lagi, sehingga BAZNAS makin mudah diakses ketika muzaki mau membayar zakat dan melihat kemana dana zakat itu disalurkan.

Dia yakin terhadap akan hadirnya berbagai manfaat dari zakat yang dibayarkan, baik bagi dirinya maupun bagi mustahik. “Setelah berzakat, alhamdulillah, saya merasakan segala urusan saya lancar atau dimudahkan. Dan ternyata tidak mengurangi harta saya, malah tambah berkah,” katanya.

Dia yakin juga bahwa perjalanan kariernya dari bawah hingga mencapai posisi General Manager JCC tak bisa dilepaskan dari ketaatannya membayar zakat. “Saya yakin hal itu ada pengaruh dari berbagi atau berzakat yang selama ini saya lakukan. Intinya, setelah berzakat saya mendapat kemudahan dalam segala urusan,” katanya.

Dia mengaku hal ini mendorong dirinya untuk terus berzakat. “Saya tak pernah absen berzakat setiap bulan. Saya berkomitmen untuk terus berzakat melalui BAZNAS. Biasanya begitu saya mendapat gaji, maka saya minta petugas dari BAZNAS menjemput pembayaran zakat saya,” ujarnya.

Yang juga mendorong dirinya terus berzakat adalah disalurkannya dana zakat kepada mustahik melalui program BAZNAS, seperti Rumah Sehat BAZNAS (RSB), Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS), dan Zakat Community Development (ZCD). “Saya dapat melihat berbagai program BAZNAS itu di website BAZNAS dan juga di majalah Zakat,” katanya. Dia mengaku senang dengan isi dan penampilan wajah majalah Zakat yang bagus.

Selain itu, katanya, sang istri juga mendukung dirinya membayar zakat. “Istri saya sangat mendukung saya berzakat. Tak ada pertanyaan dari istri saya tentang berapa yang dizakatkan.

Dia sih oke saja. Dan saya jelaskan bahwa pembayaran zakat ini bisa digunakan untuk pengurangan penghasilan kena pajak,” katanya.

Soal hal yang mendorong ia rajin berzakat atau berbagi, dia jadi ingat pengalamannya ketika kecil atau masa-masa bersekolah di sekolah dasar (SD). Dia yang anak tentara itu, mengaku mendapat didikan disiplin yang kuat. “Kalau saya ingin sesuatu yang saya butuhkan, saya harus menabung dulu. Setelah cukup waktu, tabungannya dibuka. Nah, sebagian tabungan saya itu, oleh ayah saya disuruh di-share (dibagi) ke saudara atau teman yang membutuhkan,”katanya.

Ketika itu, katanya lebih lanjut, ia belum memahami betul tentang makna berbagi dan berzakat. “Pada waktu kecil, saya merasakan itu hanya sebuah instruksi dari ayah dan ibu. Tapi sekarang saya baru memahaminya,” kenangnya.

Untuk terus menumbuhkan pemahaman nilai-nilai luhur dari Islam, terutama soal zakat, infak, dan sedekah (ZIS), ia rajin mengikuti kajian Islam, misalnya, mengikuti kajian setiap Minggu pagi di Masjid Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dia sendiri bersama keluarganya saat ini tinggal di Jagakarsa, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Ketika ditanyakan tentang cita-cita hidupnya, ia hanya menjawab bahwa tak banyak yang inginkan kecuali ia menjadi seorang Muslim yang taat akan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

setelah berzakat, alhamdulillah, saya merasakan segala urusan saya lancar atau dimudahkan. dan ternyata tidak mengurangi harta saya, malah tambah berkah

ZAKAT dzulhijjah1437 h | 9

inSpirASi

Page 12: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

TAHUN INI, TREN KURBAN ONLINEMENINGKAT LIMA KALI LIPATTerima kasih telah menunaikan ibadah

kurban bersama Tokopedia

#ToppersBerkurban

C

M

Y

CM

MY

CY

CMY

K

Iklan Majalah Kurban.pdf 1 9/20/16 1:56 PM

Page 13: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

daerah-daerah ini dipilih karena merupakan kantong kemiskinan,

daerah rawan pangan, daerah terdampak bencana alam serta kawasan tinggal kaum minoritas Muslim. Diperkirakan, sebanyak 20.000 warga menerima manfaat langsung dari program ini.

Puncak pelaksanaan penyembelihan hewan kurban BAZNAS digelar di Kampung Sampay, Desa Rabak, Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa ini tergolong unik, warganya masih memegang teguh aturan adat istiadat. Kehidupan sehari-hari mereka sederhana, kontras dengan

Kota Bogor yang jaraknya tak jauh dari desa ini. Sebagian besar pen-duduk mencari penghidupan de ngan menjadi pemecah batu, sebab sawah tidak bisa diandalkan menghasilkan sepanjang tahun karena merupakan lahan tadah hujan.

Sebanyak 50 ekor kambing dari para pekurban dipotong bersama-sama masyarakat setempat, sebagian di antaranya dinikmati bersama. Ini merupakan hal baru bagi warga Kampung Sampay. BAZNAS juga mengundang mitra dan pekurban untuk membaur bersama warga dan menyantap hidangan yang sama dengan warga.

Direktur Amil Zakat Nasional BAZNAS, M Arifin Purwakananta menga takan, hewan kurban ini merupakan amanah dari para pekurban BAZNAS. Sebelumnya BAZNAS menyelenggarakan pro-gram Kurban Digital menyambut Idul Adha 1437 H. Ini adalah sebuah layanan bagi masyarakat menu naikan kurban dengan ber-bagai keunggulan, yaitu mudah, memberdayakan, transparan dan interaktif.

Mudah artinya memudahkan masyarakat melaksanakan ibadah Kurban melalui berbagai cara dengan aplikasi Kurban Digital, situs belanja online (e-commerce), layanan Jemput Kurban, Gerai Kurban di mall serta fasilitas lainnya.

Kurban Digital ini juga member-dayakan banyak pihak, di antaranya

Warga dhuafa Terima manfaat Kurban digital

PRogRaM bAZnAS

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) menggelar penyembelihan hewan kurban kambing dan sapi di 12 provinsi, yaitu sumatera utara, Bengkulu, lampung, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, diy, sulawesi utara, nTT dan Bali. Penyembelihan hewan kurban ini merupakan rangkaian dari kegiatan Kurban Digital yang digelar oleh BaZnas.

ZAKAT dzulhijjah1437 h | 11

Page 14: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

peternak pedagang kambing dan sapi, tukang potong dan jasa antar/distribusi.

Keunggulan lain adalah transparan, yaitu proses pelaksanaan ibadah kurban terjaga dengan baik, laporan realtime dari pemotong hingga pendistribusian daging kurban dapat dilaporkan seketika proses sedang berlangsung.

Selain itu juga interaktif, yaitu interaksi antara pekurban dan masyarakat penerima manfaat dapat dijembatani melalui smart-phone dengan fasilitas notifi kasi sms/wa /email.

Ketua BAZNAS Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, CA mengatakan, Kur ban Digital merupakan gerakan mengajak masyarakat menikmati ekonomi kurban. Yaitu, upaya sya riat menggerakkan ekonomi ternak dengan mendorong tata kelola peternakan yang baik dan meningkatkan produktivitas serta kualitas ternak mulai dari pakan ternak, tenaga kerja, hingga limbah ternak.

Aspek lain dari ibadah Kurban adalah menjaga ketahanan pangan dan gizi masyarakat. Momen setahun sekali ini mendorong kecukupan pangan dan tentunya gizi yang tinggi karena melimpahnya cadangan daging di tengah masyarakat.

“BAZNAS melakukan pemberdayaan ternak dengan menyebar kurban ke daerah yang rawan gizi, pelosok hingga membangun tata niaga produksi pangan melalui Lembaga Pengembangan Pertanian dan Peternakan,”ujar Bambang.Melalui cara ini, diharapkan seluruh masyarakat Indonesia nantinya dapat berkurban. Sedangkan BAZNAS berusaha menggerakkan ekonomi kurban dengan menyelenggarakan program yang bermanfaat bagi mustahik yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

Menurut Bambang, ekonomi kurban juga bisa mendorong kemandirian ternak nasional. Sebagaimana diketahui, potensi peternakan di Indonesia besar, didukung oleh sumber daya dan kondisi geografis yang teramat baik. Potensi-potensi ini didukung oleh permintaan daging

yang sangat besar karena jumlah penduduk mencapai seperempat miliar jiwa. Namun di sisi lain, kita harus susah payah memenuhi kebutuhan tersebut bahkan dengan impor dari berbagai negara.

Pekurban tidak membeli dan melihat langsung proses penyembelihan, namun cukup membeli melalui dua situs online tersebut dan penyembelihan hewan kurban diproses dan dilakukan sesuai syariat Islam oleh BAZNAS.

Hewan kurban yang disembelih ialah kambing hasil budidaya para petani daerah setempat, sehingga ikut membantu pemberdayaan masyarakat sekitar. Berat kambing 25 kg dengan harga Rp2,5 juta.  Harga sudah termasuk biaya operasional : sosialisasi, penyediaan hewan, pemotongan, distribusi, dokumentasi dan pelaporan.

Untuk menjaga amanah para pe-kurban, BAZNAS memberikan kepada masing-masing pekurban berupa laporan bukti donasi melalui email kepada masing-masing pe-kur ban setelah pembayaran ter -verifikasi oleh BAZNAS. Para pekur ban juga menerima laporan pemo tongan dan distribusi kurban setelah Idul Adha, melalui email atau hard copy ke alamat rumah yang tertera di alamat rumah beru pa foto hewan  kurban sebelum dipotong (hewan hidup) dan setelah dipotong, serta foto kegiatan kurban.

PRogRaM bAZnAS

12 | ZAKAT september 2016 M

Page 15: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

Panti dengan luas 120 m2 yang dihuni oleh 35 orang anak

yatim, piatu, dan dhuafa serta anak yang terlantar ini tak luput dari penggusuran. Tak ayal mereka harus pasrah menyaksikan bangunan

Penggusuran yang terjadi di RT 09 RW 04 Jalan Rawajati Barat iii, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta selatan, Kamis (1/9/2016) menyisakan trauma bagi anak-anak Panti asuhan shohibul istiqomah.

Anak Yatim rawajati butuh bantuan

yang selama ini melindungi mereka, perlahan ambruk tak bersisa.

Tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) membantu pemindahan anak-anak panti ke tempat barunya

yang saat ini di tampung di rumah salah satu pengurus panti di bilangan Cililitan Kecil. Tercatat terdapat 9 orang anak usia sekolah menengah atas (SMA), 9 orang anak usia sekolah menengah pertama (SMP), 17 orang anak usia sekolah dasar (SD) harus menelan pil pahit pada hari naas itu.

Mengingat kondisi rumah yang tak terawat, aksi bersih-bersih pun dimulai sejak pagi hari oleh Tim BTB, sementara itu mesin air dan pipa-pipa saluran yang tak berfungsi diutamakan pengerjaannya hingga kembali normal.

Akibat trauma dan kelelahan fisik pada hari sebelumnya, sejumlah anak panti baru bangun tidur menjelang shalat Jum’at. Barulah pada sore hari para anggota Tim BTB dapat bercengkrama dan melepas kepenatan anak-anak panti asuhan melalui berbagai permainan yang seru dan gembira.

“Ini merupakan hiburan sekaligus upaya trauma healing bagi mereka (anak-anak panti asuhan),” kata Taufiq Hidayat yang memimpin aksi kemanusiaan BTB.

Selain itu, BTB juga memberikan bantuan berupa perlengkapan sekolah, perlengkapan ibadah, sara-na belajar, alas tidur, perlengkapan kebersihan dan sembako.

PRogRaM bAZnAS

ZAKAT dzulhijjah1437 h | 13

Page 16: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

Hal inilah yang juga mendasari terbentuknya forum fotografi

kemanusiaan “Fotografi Kema-nusiaan Indonesia” atau FK.id oleh para aktivis sosial dan fotografer.

FK.id lahir dalam acara Workshop Fotografi Kemanusiaan yang diselenggarakan di Jakarta, 4 September 2016. Hadir sebagai narasumber adalah fotografer Romzi Ahmad dan Ahmad Makki, serta Budi Margono dari Tim Komunikasi Lembaga BAZNAS.

“FK.id ini akan menjadi sebuah gerakan kemanusiaan atau gerakan sosial dengan media fotografi,” kata Romzi Ahmad yang selama ini aktif dalam membidik masalah-masalah sosial dan keagamaan dalam karya foto.

Romzi mengatakan, komunitas ini bukan hanya sebuah komunitas hobi yang mengambil gambar untuk kesenangan semata, tapi juga menjadikan karya fotografi kita.

lAHirnYA foTogrAfi KemAnUSiAAn indoneSiA

“Kita menyajikan karya foto yang menggugah masyarakat. Karya foto yang tidak hanya indah, atau bernilai berita, tapi juga pada saat yang sama memuat pesan-pesan sosial,” katanya. Diharapkan, fotografer juga lebih terbangun kesadarannya bah-wa mereka adalah bagian dari masyarakat yang memiliki peran penting dalam menjadi pemberi berita. Agar fotografer menyebarkan informasi kepada publik tentang apa yang terjadi di sekitarnya, tidak hanya berita-berita negatif sebagaimana banyak diberitakan di media Tanah Air tapi juga berita positif seperti

Berkembangnya media sosial dan komunikasi yang mudah diakses masyarakat, membuat hobi memotret saat ini semakin besar. Kondisi ini juga semakin memberikan kesadaran kepada masyarakat mengenai peran sebuah karya foto menjadi lebih bermanfaat.

PRogRaM bAZnAS

14 | ZAKAT september 2016 M

Page 17: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

BADAN amil Zakat nasional (BaZnas) mendirikan lembaga Pusat Pengembangan Pertanian dan Peternakan (lP3) sebagai lembaga yang memberdayakan sekaligus memproteksi peternak dan petani. Pendirian lembaga ini dilatarbelakangi kondisi petani dan peternak saat ini yang sebagian besar masih miskin.

Lembaga Pusat Pengembangan Pertanian dan Peternakan telah Lahir

berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2013 rata-rata

kepemilikan lahan 0,3 hektare per keluarga petani. Ini jauh lebih sempit

luas kepemilikan lahan sesempit itu, keluarga petani di Indonesia tidak bisa berbuat banyak untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dengan luasan lahan itu, hingga akhir 2014, pendapatan rumah tangga petani atau RTP adalah sebesar Rp12,41 juta per tahun atau Rp 1,03 per bulan.

Konsekuensinya, jumlah keluarga petani yang tercatat pada 2001 sebanyak 31 juta keluarga, pada tahun 2014 turun menjadi sekitar 26 juta keluarga. Mereka makin banyak beralih profesi terutama menjadi buruh di kota besar yang lebih tidak jelas masa depannya. Para petani ini tidak sanggup terus menerus hidup di bawah garis kemiskinan, namun di saat yang sama mereka tidak tahu harus berbuat apa.

Di sisi lain, sektor pertanian, apalagi dalam skala kecil sangat sulit mendapatkan akses kredit ke bank. Ini membuat kesulitan tiap masa tanam, mereka tidak mempunyai modal untuk mengolah lahan, membeli bibit, pupuk dan obat-obatan. Demikian juga dengan APBN 2016, minimnya anggaran untuk pertanian menambah daftar masalah dalam penguatan sektor pertanian.

Sektor peternakan juga tak jauh berbeda. Tiap peternak hanya memiliki dua sampai tiga sapi dengan berbagai keterbatasan seperti akses lemah, pengetahuan teknologi lemah, dan masih menggunakan cara tradisional.

cerita tentang semangat hidup seseorang atau kebudayaan dan keindahan alam sekitarnya.

Sementara itu, Budi Margono dari Tim Komunikasi Lembaga BAZNAS mengatakan, BAZNAS mendukung gagasan masyarakat untuk lebih bermanfaat bagi orang lain seperti

lahirnya Fotografi Kemanusiaan Indonesia ini.

Ia mengatakan, definisi kemanusiaan masih menjadi perdebatan. Jika di dunia Barat, kemanusiaan hanya bermakna peristiwa tragedi, maka Islam menjelaskan lebih luas dalam Al-Quran Surat An-Nas.

Segala sesuatu yang dilakukan atau dialami manusia merupakan peristiwa kemanusiaan, seperti aktivitas sehari-hari juga berarti kemanusiaan. Jika peristiwa kema-nusiaan dibidik menjadi se buah karya fotografi dengan cara yang tepat, akan memiliki pesan-pesan sosial yang sangat kuat,” katanya.

dari rata-rata kepemillikan lahan petani di Thailand yang mencapai 3 hektare tiap keluarga atau Malaysia seluas 4 hektare. Dengan

PRogRaM bAZnAS

ZAKAT dzulhijjah1437 h | 15

Page 18: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

Latar Belakang Masalah• Kecenderungan meningkatnya perubahan iklim dan

Kerentanan terhadap bencana alam dan resiko usaha• Lemahnya permodalan dan produksi• Globalisasi dan gejolak ekonomi global• Sistem pasar yang tidak berpihak kepada petani

Petani (mustahik) butuh perlindungan dan pemberdayaan

Kemandirian Petani (mustahik)

PerlindunganUpaya membantui petani dalam menghadapi permasalahan

kesulitan memperoleh

• Prasarana dan sarana produksi• Kepastian usaha• Risiko harga• Kegagalan panen• Praktik ekonomi biaya tinggi• Perubahan iklim

PemberdayaanUpaya meningkatkan kemampuan petani untuk melaksanakan

usaha tani yang lebih baik melalui

• Pendidikan dan pelatihan• Penyuluhan dan pendampingan• Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil pertanian• Kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi• Penguatan kelembagaan petani

Praktik Ekonomi Biaya TinggiAdvokasiHargaAdvokasi terhadap:- Tarif bea masuk komodita pertanian- Persyaratan administratif dan standar mutu- Struktur pasar yang berimbang- Kebijakan stabilitas harga pangan

Kepastian Usaha- Membuat kawasan usaha tani- Memberikan jaminan pemasaran hasil tani- Pembelian langsung- Penampungan hasil tani- Pemberian fasilitas akses pasar- Mewujudkan fasilitas pendukung pasar hasil

tani

Perubahan IklimPengembangan sistem prakiraan iklim untuk mengantisipasi terjadinya gagal panen- Peramalan serangga organisme pengganggu

tumbuhan, serangan hama, dan/atau wabah penyakit hewan menular

- Upaya penanganan terhadap peramalan

Sarana Produksi- Benih, bibit, bakalan ternak, pupuk, pakan- Alat dan mesin pertanian sesuai standar

mutu dan kondisi spesifik lokasi

Prasarana Pertanian- Jalan usaha tani, jalan produksi- Bendungan, dam, jaringan irigasi- Jaringan listrik, pergudangan, pasar

Asuransi Pertanian- Bencana alam- Serangan Organisme Pengganggu

tumbuhan- Wabah penyakit hewan menular- Dampak perubahan iklim- Jenis jenis resiko lain

Z-Market Pertanian- Advokasi dan mewujudkan pasar hasil

pertanian yang memenuhi standar keamanan pangan, sanitasi, serta ketertiban umum

- Mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis petani binaan

- Memfasilitasi pengembangan pasar hasil pertanian yang dimiliki kelompok tani

- Mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil pertanian

- Mengembangkan pasar lelang- Menyediakan informasi pasar

Inkubator PertanianPenyuluhan dan pendampingan- Tatacara budidaya, pasca panen, pengolahan,

pemasaran- Analisis kelayakan usaha- Kemitraan dengan pelaku usaha

Sewira Pertanian- Program pelatihan dan pemagangan- Beasiswa bagi petani untuk mendapatkan

pendidikan di bidang pertanian- Pengembangan pelatihan kewirausahaan di

bidang agribisnis

Pembiayaan dan Permodalan- BAZNAS MicroFinance untuk pertanian

Akses yang cepat terhadap informasi- Sarana produksi pertanian- Harga komoditas pertanian- Peluang dan tantangan pasar- Prakiraan iklim dan ledakan organisme

pengganggu- Pendidikan, pelatihan, penyuluhan- Ketersediaan lahan

Penguatan Kelembagaan Petani dan Kelembagaan EkonomiKelembagaan petani:- Kelompok tani- Gabungan kelompok tani- Asosiasi komoditas pertanian

Kelembagaan Ekonomi- Badan usaha milik petani- Menyusun kelayakan usaha- Mengembangkan kemitraan usaha- Meningkatkan nilai tambah komoditas

pertanian

Fertilizer

• Susu• Kulit

• Higher Value Products• EduEcotourism

Village Breeding Center

• Fertilizer• Feedstock• Fodder

• Fiber• Fuel

Hasil Utama

Hasi

l Sam

ping

Hasi

l Sam

ping

Food

BAZNAS Integrated FarmingPendekatan LEISALow Eksternal Input Sustainable Product- Optimalisasi pemanfaatan sumber daya lokal- Maksimalisasi daur ulang (Zero Waste)- Minimalisasi kerusakan lingkungan (Ramah

lingkungan)- Diversivikasi usaha- Pencapaian tingkat produksi yang stabil dan

memadai dalam jangka panjang- Menciptakan kemandirian

Sistem yang menghubungkan

Petani Lokal(mustahik)

Pembeli(pasar)

Pemilik Lahan

Investor

inilAH lembAgA pUSAT pengembAngAn perTAniAn dAn peTernAKAn

Page 19: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

Warga terdampak bencana banjir bandang saat ini membutuhkan

bantuan logistik, layanan kesehatan, perlengkapan sekolah, alat-alat kebersihan, desinsfectan, alat dapur, alas tidur, selimut dan sarung.

Tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB), sejak Rabu (21/9) telah hadir di lokasi untuk membantu para korban. Pada tahap awal tim telah melakukan proses evakuasi korban menggunakan ambulans, dilanjutkan mendirikan posko, dapur umum dan aksi bersih desa. Selain itu, BAZNAS juga melakukan asessment lanjutan untuk memberikan bantuan pada masa recovery. Bantuan pada

tahap ini telah disiapkan program pemberdayaan ekonomi sebagai skema pemulihan pasca-bencana.

Tim BTB juga didukung oleh Tim Layanan Kesehatan gratis Rumah Sehat BAZNAS (RSB) yang menerjunkan sejumlah dok-ter beserta para medis untuk memberikan pengobatan gratis dan konsultasi kesehatan.

Komandan Lapangan BTB, Taufik Hidayat mengatakan, saat ini BTB memilih lokasi yang belum ba n-yak dijangkau bantuan, yaitu di Desa Pakuwon dan Suka men tri, Kecamatan Garut Kota agar korban banjir bandang di sana juga dapat terbantu.

Banjir Bandang Menerjang Garut, Bantuan pun Datang

Di lokasi itu juga telah disiagakan ambulans untuk melakukan eva-kuasi lanjutan korban dan membawa warga yang sakit. “Saat ini, medan evakuasi masih sangat berat karena hujan terus mengguyur dan cuaca dingin, sehingga banyak warga yang turut membantu melakukan evakuasi juga memiliki risiko terserang penyakit,” tambah Taufiq

Banyak warga terdampak bencana memilih tidak mengungsi, tapi menumpang ke rumah saudara atau kerabat terdekat, agar tetap bisa membersihkan puing rumah dan mengais apa yang masih tersisa.

Sementara itu, Dapur Umum yang disiapkan Tim BTB telah memasak sekitar 550 bungkus nasi dan lauk pauk yang kemudian diantar langsung ke rumah-rumah warga di jam-jam waktu makan. Setelah itu, jumlah yang dimasak ditingkatkan menjadi 1.000 bungkus setiap waktu makan agar makin banyak warga terbantu.

“BAZNAS telah memberikan bantuan yang diperlukan untuk meringankan para korban banjir bandang di Garut ini hingga setidaknya 14 hari ke depan dan akan dievaluasi perkembangan situasinya setiap 3-4 hari,” ungkap Ahmad Fikri, Direktur BAZNAS Tanggap Bencana di markasnya di bilangan Kebon Sirih, Jakarta, yang terus memantau situasi terkini.

Banjir bandang yang menerjang lima kecamatan di Kabupaten garut, Jawa Barat, telah membuat kerusakan fasilitas umum dan rumah serta menelan korban jiwa. sebanyak 33 orang dinyatakan meninggal dunia dan 9 lain nya masih dalam pencarian. se dang kan, fasilitas umum yang mengalami kerusakan, antara lain, Rsud dr.slamet dan beberapa sekolah. sebanyak 200 rumah yang tersebar di lima kecamatan dinyatakan mengalami kerusakan berat.

PRogRaM bAZnAS

ZAKAT dzulhijjah1437 h | 17

Page 20: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan
Page 21: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

ZAKAT dzulhijjah1437 h | 19

diselesaikan dalam waktu yang singkat. “Kami warga, merasa bersemangat dengan adanya dukungan dari BAZNAS dalam pipanisasi ini,” ujar Dofa, relawan warga setempat.

Pada kesempatan terpisah, Jaro Basir selaku Kepala Desa Sindang Mandi merasa sangat gembira, pasalnya sekira 675 jiwa warga Kampung Garung dan sekitarnya telah kembali menikmati air bersih. “Alhamdulillah, bantuan BAZNAS kini membuat warga  dapat memenuhi kebutuhan air sehari-hari kembali, seperti untuk memasak, air minum, mencuci dan mandi,”pungkasnya.

Selain program pipanisasi, Tim BAZNAS Tanggap Bencana sebelumnya telah membantu para santri di Pondok Pesatren Al-Ukhrowiyah, Kampung Bengras, Desa Sindang Mandi dapat menimba ilmu kembali dengan mudah karena jembatan yang menjadi akses satu-satunya dan rusak akibat diterjang banjir bandang dan longsor itu kembali berfungsi.

Beberapa saat setelah bencana terjadi, Tim BTB juga mendirikan Dapur Umum untuk membantu

Pasca Bencana Banjir Bandang dan longsor yang melanda Kecamatan anyer pada hari Minggu 24/07/2016 pukul 22.000 WiB, yang rusak tidak hanya tempat kejadian bencana (TKB), tetapi juga infrastruktur vital pipa air bersih di Kampung garung, desa sindang Mandi, Kecamatan anyer, Kabupaten serang, Banten. Kondisi ini tentu semakin membuat warga setempat mengalami kedukaan yang mendalam.

pipa sepanjang 92 meter yang terbuat dari sambungan bambu

ini ludes diterjang banjir malam itu. Sejak kejadian warga telah 3 hari mengalami kesulitan air. Jika membutuhkannya mereka harus mengeluarkan ekstra tenaga untuk mengambilnya di sungai atau ke sumber air yang berada di punggung bukit.

Melihat kondisi ini Tim BAZNAS Tang gap Bencana (BTB) bersama de ngan warga melakukan perbaikan sementara menggunakan se-lang-selang air hingga proses per-hitungan kebutuhan material dan pengadaannya disiapkan Tim BTB.

Pada tahapan berikutnya warga secara bergotong royong membuat saluran air permanen menggunakan pipa-pipa paralon yang mengalirkan air dari sumbernya hingga ke

bAngKiT

Air Kembali mengalir di Kampung garung

penampungan yang berada di tengah Kampung Garung.

Semangat luar biasa  ditunjukkan oleh warga yang bekerja tak kenal lelah dan tak kenal waktu untuk kembali mendapatkan air bersih, sehingga saluran air bersih dapat

kebutuhan pangan warga sekitar yang terdampak bencana, yaitu di Kampung Bengras dan Kampung Babakan, Desa Sindang Mandi. Ada pula layanan pengobatan gratis dari Rumah Sehat BAZNAS (RSB) di lokasi bencana.

Page 22: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

bpjS Kesehatan berkomitmen

bayar Zakat profesi melalui

bAZnAS

Khusus untuk BUMN, sosialisasi zakat dilakukan pada waktu Menteri BUMN (ketika itu) Dahlan Iskan mengumpulkan jajaran direksi BUMN pada acara buka bersama dengan BAZNAS di Graha Mandiri, Jakarta, Jumat (12/7/2013). Pada acara itu, BAZNAS menyampaikan materi zakat profesi dengan payroll system. Melalui sistem ini para pegawai BUMN dari berbagai jenjang dapat membayarkan zakatnya secara rutin dan mudah dengan langsung memotong gaji. Mereka yang membayar zakat dengan sistem ini akan mendapatkan kartu Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ), Bukti Setor Zakat (BSZ) dan laporan

donasi atas zakat yang dibayarkan.

Salah satu BUMN yang hadir pada acara buka bersama itu adalah PT Asuransi Kesehatan (Askes) yang kemudian bertransformasi menjadi sebuah badan hukum publik bernama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Menurut Dirut BPJS Kesehatan, Prof. Dr. dr. Fachmi Idris, M. Kes, pada waktu buka bersama itu dewan direksi (PT Askes) menyatakan komitmennya untuk mendukung program zakat payroll system.

Kemudian, pada awal 2016, pihak BAZNAS secara proaktif

ZaKaT Corner

Bagi Muslim, zakat adalah sebuah kewajiban. namun, kesadaran untuk melaksanakan kewajiban tersebut perlu terus ditingkatkan melalui berbagai upaya, antara lain, sosialisasi dan edukasi zakat. Maka, BaZnas pun dengan sangat gencar melakukan upaya tersebut, terutama tentang zakat profesi dengan payroll system ke berbagai kementerian/lembaga negara dan Badan usaha Milik negara (BuMn)

Prof. Dr. dr. Fachmi Idris, M. KesDirut BPJS Kese hatan

20 | ZAKAT september 2016 M

Page 23: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

mengajukan kerja sama kepada BPJS Kesehatan dalam pengelolaan pengumpulan zakat bagi pegawai BPJS Kesehatan. Hal itu juga sesuai dengan implementasi dari Inpres No. 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Kementerian/Lembaga Negara, BUMN/BUMD melalui BAZNAS.

“Manajemen BPJS menyambut baik atas usulan kerja sama dengan BAZNAS tersebut dan secara prosedural menelaah, juga mengadakan pertemuan atau rapat mengundang pengurus Korpri dan pengurus Fokka (Serikat Pekerja Pegawai BPJS Kesehatan) dengan pembahasan pemotongan penghasilan bruto pegawai BPJS Kesehatan sebesar 2,5 % setiap bulan untuk pembayaran zakat dan menyalurkannya melalui BAZNAS, “jelas Fachmi.

BPJS Kesehatan berkomitmen dan menyambut baik program zakat payroll system ini, kata Fachmi, karena ada kesamaan valua antara BAZNAS dan BPJS Kesehatan terutama dalam hal gotong royong atau saling menolong. “BPJS Kesehatan adalah insitusi yang mengelola program JKN-KIS yang menerapkan budaya gotong royong dalam keberlangsungan programnya. Budaya gotong royong ini terus disosialisasikan kepada peserta. Prinsip saling menolong yang sehat membantu yang sakit, yang muda membantu yang tua, yang mampu membantu yang tidak mampu sangat sejalan dengan prinsip gotong royong yang diterapkan BAZNAs dalam pembayaran zakat,” urainya.

Alasan lainnya adalah karena pegawai BPJS Kesehatan yang

bersedia menyalurkan zakatnya melalui BAZNAS menyadari akan kewajiban membayar za-kat bagi seorang Muslim dan pada BPJS sebelumnya belum ada suatu lembaga yang dapat mengkoordinasi pengumpulan za-kat melalui penghasilan pegawai setiap bulan.

Sebagai bentuk komitmen men-dukung program ini, manajemen BPJS Kesehatan mengirim surat ke pegawai BPJS Kesehatan di se luruh Indonesia melalui divisi regional yang isinya mengimbau kepada pegawai untuk bersedia menyalurkan zakatnya melalui BAZ NAS di masing-masing wila-yah unit kerjanya. Manajemen juga mengundang BAZNAS untuk melakukan sosialisasi tentang zakat yang dipotong dari penghasilan bruto pegawai setiap bulan dan pegawai dapat memahamai makna berzakat berdasarkan syariat Islam.

“Saya berkomitmen mendukung program ini. Tapi, saya tidak meng-gunakan pendekatan kekuasaan. Pendekatannya adalah kesadaran melalui imbauan. Sebab, saya yakin, selama ini para karyawan BPJS Kesehatan sudah membayar zakat lewat saluran masing-masing. Tapi, kalau berzakatnya ingin lewat saluran yang lebih mudah, tak repot lagi karena tiap bulan dipotong penghasilannya, saya tawarkan berzakat melalui BAZNAS,” ujarnya.

Dia menyatakan itu karena dia yakin bahwa seseorang itu akan sadar untuk berzakat melalui lembaga atau badan amil zakat bila ia percaya penuh terhadap lembaga/badan amil zakatnya. “Jadi, kita jangan menggunakan pendekatan kekuasaan, tapi

bagaimana lembaga/badan amil zakat ini dipercaya (trustable), goodgovernance, transparan, akun-tabel, responsibel. Karena BAZNAS underline-nya pemerintah, kami percaya. Tapi ini harus diikuti dengan pelaporan yang baik, antara lain tentang penghimpunan dan pendistribusian zakatnya,” kata Fachmi.

Karena itu agar program zakat payroll system ini disambut baik oleh lembaga atau perusahaan, dia menyarankan agar BAZNAS bekerja dengan penuh amanah, profesional, dan transparan. “BAZNAS perlu ber-upaya bekerja model perbankan dalam sistem pelaporan keuangan nasabahnya. Misalnya, ada email tentang penyaluran dana zakat. Atau ada aplikasi android sehingga mu-zaki tahu tersalurkan kemana dana zakatnya. Kalau itu dilakukan, tanpa harus ada surat imbauan berzakat, tanpa ada pemaksaan berzakat, seorang Muslim pasti percaya dan mau berzakat,” jelasnya.

Selain perlunya penggunaan tek-nologi informasi dalam penge lolaan zakat, Fachmi juga menyarankan agar BAZNAS membuat program penyaluran zakat lewat aktivitas yang lebih efisien, misalnya, me-lakukan pengaturan zakat kepada mustahik dalam bentuk iuran Jaminan Kesehatan Nasional-Kar tu Indonesia Sehat (JKN-KIS). “Mengelola rumah sakit itu bia-yanya sangat besar. Maka, lebih baik dananya digunakan untuk iuran JKN-KIS mustahik (warga miskin) yang tak masuk pendataan pemerintah,” katanya.

Menurut Manager CSR BAZNAS Fitriansyah, saran Dirut BPJS Kese-hatan tentang iuran JKN-KIS untuk mustahik ini menjadi syarat kerja sama antara BAZNAS dan BPJS Kesehatan. “Salah satu program BAZNAS dengan BPJS Kesehatan adalah BAZNAS akan membantu mustahik-mustahik yang belum ter-cover oleh bantuan pemerintah dengan iuran JKN-KIS,” katanya.

ZaKaT Corner

seseorang itu akan sadar untuk berzakat melalui lembaga atau badan amil zakat bila ia percaya penuh terhadap lembaga/badan amil zakatnya. Maka, lembaga/badan amil zakat harus bekerja secara transparan dan profesional, sehingga lembaga/badan amil zakat tersebut dapat dipercaya (trustable)".

ZAKAT dzulhijjah1437 h | 21

Page 24: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

PRofil bAZdA

meri Muliadi, Pelaksana Ba gi-an Pengembangan dan Sum -

ber Daya Manusia (SDM) BAZNAS Sijunjung menyebut ber kembangnya SiMBA di Sijunjung bermula dari adanya motivasi untuk mengangkat nama BAZNAS Sijunjung. Dia mengungkapkan, saat pertemuan antar Badan Amil Zakat se-Provinsi Sumatera Barat, Sijunjung tak pernah disinggung. ”Ada namun dianggap tiada,” kenangnya.

Mulai dari sana, pria yang akrab disapa Yayan itu berusaha mendongkrak nama Sijunjung dengan SiMBA. Dipilihnya SiMBA karena belum banyak BAZNAS kab/kota lain yang telah menerapkan SiMBA. Dia pun mengikuti pelatihan yang berlangsung pada 2012 lalu.

Usahanya mengembangkan SiMBA di BAZNAS Sijunjung terbilang berliku. Yayan menyebut SiMBA masih dianggap tak menarik. Dia pun terbilang harus berjuang sendiri untuk mengembangkan sistem tersebut. Tidak sedikit peserta yang merasa kebingungan untuk menerapkan SiMBA.

Bermodal modem dan laptop milik istrinya, pria asli Sijunjung itu berusaha menekuni SiMBA. Tidak banyak fasilitas yang ada di BAZNAS Sijunjung yang dapat digunakan saat itu. Di samping minim fasilitas, Yayan juga harus mulai belajar dari nol untuk mengoperasikan sistem tersebut.

Berbekal keuletan, usaha Yayan menunjukkan hasil. Pada 2013, dia menyerahkan laporan hasil rekapitulasi melalui SiMBA kepada pimpinan BAZNAS Sijunjung. Dari sana, pimpinan mulai melirik keberadaan SiMBA. Perlahan fasilitas pendukung untuk SiMBA terus ditambah.

Berkembangnya SiMBA ternyata berbuah positif terhadap pengum-pulan zakat. Yayan mengatakan, dengan adanya Simba makin banyak masyarakat yang tertarik

untuk menyalurkan zakat melalui BAZNAS Sijunjung. Jumlah muzakinya terus mengalami peningkatan. Meningkatnya jumlah muzaki turut mengerek jumlah dana zakat. ”Dulu hanya Rp100 juta per bulan, kini sudah mencapai Rp230 juta per bulan,” jelasnya.

SiMBA di BAZNAS Sijunjung nyatanya tidak hanya menarik masyarakat saja. Pria yang pernah tergabung sebagai pegawai Pemda itu mengatakan bahwa Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat juga menyalurkan zakatnya ke BAZNAS Sijunjung. Hal ini, sebutnya, karena transparansi yang berhasil diterapkan BAZNAS Sijunjung melalui SiMBA.

Dengan penerapan SiMBA, kata Ya-yan, format pelaporan bisa sejalan dengan BAZNAS pusat. Muzaki dapat mencetak Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ). Selain itu, zakat yang telah disalurkan juga dapat termonitor melalui sistem online. Tercatat saat ini muzaki yang berhasil dihimpun BAZNAS Sijunjung lebih dari 2400 orang. Jum lah itu berasal dari masyarakat umum dan pegawai di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Menurut Yayan, perhatian peme-rintah dalam kegiatan pengum-pulan zakat sangatlah besar. Pria yang telah bergelut dengan badan amil zakat sejak 2004 itu menilai, BAZNAS Sijunjung sudah dianggap lebih dari anak kandung sendiri. Pemerintah selalu mendukung, dilibatkan dalam berbagai kegiatan hingga dialokasikan APBD untuk kegiatan BAZNAS Sijunjung. ”Kami juga disediakan gedung dan mobil untuk operasional,” imbuhnya.

Di tingkat regulasi, pemerintah juga terbilang aktif. Mengenai zakat ter-bentuk peraturan daerah (Perda) No.13/2015 perubahan dari Perda No 08/2005 tentang Pengelolaan Zakat. Hal itu dilakukan menyikapi terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 14/2014 tentang Pengelolaan Zakat.

SimbA Tingkatkan jumlah penghimpunan Zakatberada di dataran Bukit Barisan, BaZnas sijunjung unggul dengan sistem Manajemen dan informasi BaZnas (siMBa). Pada 2004, BaZnas sijunjung terpilih sebagai blue project siMBa. di sumatera Barat, BaZnas sijunjung kerap dipanggil menjadi instruktur dalam pelatihan siMBa.

22 | ZAKAT september 2016 M

Page 25: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

KaBaR bAZdA

Saat ini, BAZNAS Banyumas menargetkan, tiap desa/

kelurahan di seluruh Banyumas memiliki Unit Pengumpul Zakat (UPZ). Total terdapat 331 desa/kelurahan. Sedangkan saat ini baru terbentuk di 36 desa/kelurahan. Hal itu disampaikan Ketua I BAZNAS Banyumas Umar Abdul Rasyid di sela-sela peninjauan lokasi bencana banjir di wilayah Tambak yang terjadi beberapa waktu lalu.

BAZNAS Banyumas juga sedang disibukkan dengan program Be dah Rumah, yaitu program yang mem-bantu menyediakan ru mah layak huni. Program yang sebelumnya dinamai Benah Rumah ini merupakan program unggulan. Saat ini, dengan menggandeng instansi pemerintahan lainnya BAZNAS Banyumas sedang menggarap lima rumah. Sebelumnya telah diselesaikan 12 rumah.

Pentasyarufan zakat lainnya adalah membantu peningkatan perdagangan dengan cara membantu pengadaan gerobak dagangan yang lebih baik, dari yang sebelumnya berbahan kayu menjadi berbahan aluminium dan sebagainya.

Di samping membantu gerobak, juga membantu meningkatkan kualitas produksi masyarakat setempat. Yakni dengan memberikan pela-tihan dan modal untuk bermacam-macam usaha, seperti telur asin, keset, dan jajanan ringan. Sasarannya, antara lain, para guru Taman Pendidikan Quran (TPQ). Mereka diberikan motivasi dan modal usaha untuk memproduksi jajanan sehat. BAZNAS Banyumas juga turut membantu dalam penyaluran hasil olahan jajanan ringan tersebut.

Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Pur wokerto itu menjabarkan, BAZNAS Banyumas turut membantu sekolah-sekolah. Salah satunya SD Negeri Locondong dengan bantuan pendirian kantin sehat . Produk yang disuplai di SD itu berasal dari masyarakat yang telah mendapatkan pemberdayaan dari BAZNAS Banyumas.

Hasilnya, imbuh Umar, SD tersebut menyabet gelar bergengsi sebagai Sekolah Sehat Nasional. Selain itu, kantin sehat juga didirikan di MTs Maarif NU Kwangon. ”Harapannya, ke depan makin banyak sekolah yang

bisa bekerja sama dengan BAZNAS Banyumas untuk mendirikan kantin sehat,” katanya.

Kaitannya dengan bencana di Banyumas, Umar menyebut BAZNAS Banyumas juga memiliki tim tanggap darurat bencana (TDB). Tim ini banyak turun untuk melakukan recovery pascabencana. Beberapa waktu lalu, TDB BAZNAS Banyumas turun di wilayah Wlahar Kulon untuk membantu penyediaan air bersih di daerah tersebut.

Sejumlah kegiatan yang telah dijalankan BAZNAS Banyuwangi itu mendapatkan respon yang positif dari berbagai pihak dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda). Umar menjelas kan, BAZNAS Banyumas mendapatkan dukungan penuh dari Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein. Dari Pemda Banyumas, BAZNAS Banyumas mendapatkan dana APBD senilai Rp150 juta. ”Harapannya ke depan mengalami kenaikan,” tambahnya.

BAZNAS Banyumas yang diketuai Sekda Ir. Wahyu Budi Saptono itu menjalin banyak kerja sama dengan instansi pemerintahan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dengan Polres Banyumas misalnya, tercatat Korps Bhayangkaranya menjadi UPZ dengan pengumpul zakat terbesar kedua setelah Kementerian Agama (Kemenag) Kab. Banyumas.

Sedangkan dengan Kodim 07/01 Banyumas, BAZNAS Banyumas menjalin kerja sama dengan membuat nota kesepahaman untuk tetap menjaga keberadaan UPZ di lingkungan militer. Harapannya, meski terjadi pergantian Komandan Distrik Militer (Dandim,) keberadaan UPZ ini akan tetap terjaga. Dalam berbagai kegiatan, BAZNAS Banyumas juga kerap turun ke lapangan bersama aparat TNI untuk misi sosial dan kemanusiaan, seperti menyasar daerah bencana dan kegiatan bedah rumah.

ditargetkan Tiap desa/Kelurahan di banyumas miliki UpZ

ZAKAT dzulhijjah1437 h | 23

Page 26: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

namun akibat anggaran yang terbatas, pemerintah baru bisa

merealisasikan sebagian proposal. Untuk bisa merealisasikan semua proposal tersebut, maka pemerintah terus bersinergi dengan beberapa pihak, terutama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Ciamis, yang antara lain memiliki program Ciamis Peduli, yaitu program pemberian bantuan untuk perbaikan rutilahu.

Menurut Ketua BAZNAS Ciamis K.H. Saeful Ujun, BAZNAS Ciamis

terus berupaya membantu pemerintah dalam menangani permasalahan kemiskinan di Ciamis. Dengan uang zakat yang terkumpul dari masyarakat Ciamis, kata K.H. Syaiful, pihaknya terus menyalurkan untuk masyarakat fakir yang pantas menerimanya, baik untuk perbaikan rumah, biaya kesehatan maupun pendidikan. “Kami berterima kasih kepada para aghnia dan dermawan yang telah memberikan zakatnya ke BAZNAS Ciamis. Mudah-mudahan ke depan

akan lebih banyak lagi masyarakat yang memberikan zakatnya ke BAZNAS Ciamis, sehingga akan lebih banyak lagi masyarakat fakir miskin yang terbantu,” tandasnya. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ciamis Dr. H. Wawan AS Arifien MM, mengaku sangat terbantu dengan program-program BAZNAS Ciamis, terutama Ciamis Peduli .ini H. Wawan menyatakan hal itu karena BAZNAS Ciamis bisa memberikan bantuan untuk rutilahu yang sangat urgen, misalnya rumah yang sudah lapuk lalu ambruk karena bencana dan perlu segera diperbaiki. “Kalau yang urgen seperti itu pemerintah sulit merealisasikan bantuan sebab harus melalui tahapan dan proses yang lama. Selain itu, bantuan rutilahu dari pemerintah lebih memprioritaskan usulan yang lebih dulu masuk, misalnya dari dua hingga tiga tahun sebelumnya,”ungkapnya, Minggu(4/9/2016)

Menurut H. Wawan, karena masih banyaknya rutilahu di Ciamis, Pemda Ciamis lebih fokus memberikan anggaran untuk perbaikan rutilahu. Tahun 2016 ini, Pemda Ciamis memberikan bantuan untuk 300 rutilahu. “Sebanyak 229 rumah tidak layak huni sudah direalisasikan lewat anggaran murni APBD 2016, sedangkan sisanya 71 rumah nanti masuk ke anggaran perubahan,” ujarnya. Selain bantuan rutilahu dari Pemkab Ciamis, pihaknya juga terus mengusulkan bantuan ke pemerintah provinsi dan Kemen-terian Sosial RI. Hasilnya, tahun 2016 ini Kementerian Sosial menggelontorkan bantuan untuk 100 rutilahu wilayah perkotaan dan 80 untuk rutilahu perdesaan. “Jika ditotalkan antara bantuan Pemda dan Kementerian, tahun 2016 ini kita membantu 480 rumah tidak layak huni di Ciamis,”.

membantu perbaikan rutilahu dengan Zakat

KaBaR bAZdA

Jumlah masyarakat Kabupaten ciamis yang memiliki rumah tidak layak huni (rutilahu) cukup banyak. hal tersebut terlihat dari menumpuknya proposal permohonan bantuan perbaikan rutilahu ke dinas sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (dinsosnakertrans) ciamis. saat ini, ada sekitar 2.000 proposal yang diterima dinsosnakertrans ciamis.

24 | ZAKAT september 2016 M

Page 27: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

dAging KUrbAn dATAng,

WArgA deSA peloSoK pUn

SenAng

karena memang orang tak punya. Biasanya mereka makan singkong rebus. Di desa ini banyak pohon singkong,”jelas Hadi.

Hadirnya rasa bahagia pada diri warga penerima daging kurban, kata Hadi, memupus segala kelelahan yang ada saat mengantar kambing ke lokasi yang berada jauh di pelosok dengan jalannya berbatu dan berliku sehingga susah dilalui. “Perjalanan kami terhenti sekitar 1 km lagi menuju lokasi. Kami terpaksa bermalam dan menjaga kambing-kambing yang diikat di pagar rumah penduduk desa. Besok paginya dengan berjalan kaki, kami menuntun kambing-kambing itu ke lokasi,” kenang Hadi.

Sebanyak 21 ekor kambing disebar ke lima titik, per titiknya ada 50 KK, termasuk Desa Ramea yang mendapat jatah daging kambinguntuk 50 KK. Satu ekor kambing bisa untuk 10 KK.‘”Mereka sepakat dengan adanya BAZNAS Digital mereka terbantu,” kata Hadi.

Wilayah penyaluran Kurban Digital BAZNAS lainnya yang juga terpencil adalah Sukabumi. Di sini, BAZNAS menyalurkan di enam titik dengan sebaran di lima desa, yaitu Palasari Girang, Pulosari, Walangsari, Kalapanunggal, dan Tugu Bandung. Seluruh desa tersebut merupakan daerah yang sulit dilalui mobil. Tiga lokasi diantaranya hanya bisa dilalui oleh motor bebek biasa. Tiga lokasi berikutnya hanya mampu dilalui oleh motor tril.

Kondisi masyarakat di daerah terse-but sangat jarang makan daging. Di beberapa desa penyaluran hanya akan makan daging saat Idul Adha tiba. Menurut Agus, Pendamping Pemberdayaan Peter-nak di Sukabumi, warga Desa Kalapanunggal, sudah sering makan daging kambing, tapi warga Desa Tugu Bandung makan daging hanya saat Idul Adha. Kami berharap, tahun depan kurbannya bisa sapi karena warga di sini tidak pernah makan daging sapi” kata agus.

bagaimana tidak bahagia, bila selama hidupnya hingga lanjut

usia, di antara mereka tak pernah merasakan nikmatnya makan daging kambing, lalu tiba-tiba makanan itu datang tanpa mereka harus membelinya. “Alhamdulillah, hari ini saya bisa makan enak dengan daging kambing. Terima kasih, ya, ” kata Nenek Janah (60 tahun) saat menerima daging kurban itu.

Janda yang tinggal sendirian di rumah berbilik bambu berukuran 4x6 meter persegi itu mengaku bahwa seumur hidupnya ia tak pernah makan daging kambing.

“Saya tidak pernah mendapat kiriman daging, baik dari pemerintah setempat maupun dari lembaga sosial lain. Jadi, baru kali ini dapat daging,” kata nenek yang hidup dari belas kasihan tetangga dan bantuan anaknya.

Ibu Janah adalah salah satu dari 50 KK penerima bingkisan daging Kurban Digital BAZNAS. Menurut Hadiyanto,Staf Divisi Penyaluran dan Pemberdayaan BAZNAS, penerima daging kurban itu hampir semuanya janda berusia di atas 50 tahun dengan tanggungan keluarga satu sampai dua orang anak. “Mereka tak biasa makan daging

siang itu, Kamis, 13 dzulhijjah 1437 h (15 september 2016), pukul 10 WiB, mentari di atas langit di lingkungan desa Ramea, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten, begitu cerah bersinar. Wajah-wajah warga desa itu pun tampak cerah, pertanda bahagia menyambut datangnya bingkisan daging kambing dari Program Kurban digital BaZnas.

perniK

ZAKAT dzulhijjah1437 h | 25

Page 28: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

KeTiKA dATA ZAKAT biCArA

opini

pusat ini didirikan dengan harapan dapat membantu

tugas ketua, wakil ketua, dan para anggota BAZNAS, terutama dalam memberikan masukan-masukan strategis yang nantinya akan menjadi dasar kebijakan dan pengembangan sektor zakat di Tanah Air. Lembaga ini dikukuhkan melalui Keputusan Ketua BAZNAS No. 20 Tahun 2016. Paling tidak, ada tiga hal pokok yang menjadi alasan mengapa keberadaan pusat ini menjadi sangat urgen dalam perspektif BAZNAS.

Pertama, sektor zakat adalah sektor dalam ekonomi syariah yang sangat dinamis. Untuk merespon isu-isu kontemporer terkait dinamika pembangunan zakat sekaligus untuk merumuskan berbagai ma-cam kebijakan pengelolaan zakat

yang tepat dan efektif, maka diperlukan dukungan kajian-kaji-an dan riset-riset yang bersifat strategis. Karena itu, pusat ini diharapkan dapat menjadi alat BAZNAS dalam melaksanakan kajian-kajian dan riset-riset yang diperlukan tersebut. Sehingga, kebijakan yang dikeluarkan BAZ-NAS memiliki rasionalitas dan argumentasi ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kedua, salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan zakat ke depan adalah keberadaan alat ukur atau indikator yang dijadikan sebagai sarana evaluasi dari performa pengelolaan zakat nasional. Indikator-indikator ini memegang peranan penting dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

zakat nasional, sehingga para stakeholder perzakatan dapat menilai secara obyektif tingkat keberhasilan program-program yang dilaksanakan BAZNAS.

Salah satunya adalah dengan menyusun Indeks Pembangunan Zakat (Zakat Development Index disingkat ZDI) sebagai parameter utama dalam menilai kinerja sistem perzakatan yang dikembangkan BAZNAS. Dengan adanya ZDI ini maka diharapkan akan ada panduan yang jelas dan terukur dalam menilai kinerja lembaga zakat yang ada, mulai dari BAZNAS Pusat hingga BAZNAS Daerah dan LAZ di semua tingkatan. Akan ada keseragaman gerak dan langkah karena kesamaan alat ukur kinerja yang digunakan.

ZDI juga diharapkan dapat mem-berikan feedback secara obyektif terhadap aspek-aspek yang menjadi kelemahan dari pengelolaan zakat yang ada saat ini. Dengan adanya feedback ini, diharapkan langkah perbaikan akan dapat dilakukan dengan tepat dan efektif.

Irfan Syauqi Beik, PhDDirektur Pusat Kajian Strategis

(Puskas) BAZNAS

Pada senin, 8 agustus 2016, Menteri PPn/Kepala Bappenas Prof. Bambang Brodjonegoro dan Ketua BaZnas Prof. Bambang sudibyo resmi meluncurkan Pusat Kajian strategis (Puskas) BaZnas.

26 | ZAKAT september 2016 M

Page 29: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

opini

Selain itu, hal penting yang per-lu dikembangkan juga ada lah alat ukur untuk menilai kiner ja penyaluran zakat. Aspek penya-luran ini sangat penting dalam meme ngaruhi persepsi publik ter-hadap keberhasilan pengelolaan zakat yang dilakukan. Dalam konteks ini, Puskas BAZNAS dapat menggunakan dan mengembang-kan alat ukur yang telah ada, seperti indeks kemiskinan umum dan model CIBEST.

Model CIBEST adalah alat ukur untuk menganalisis tingkat kesejahteraan dan kemiskinan dalam perspektif syariah, yang ukuran kesejahteraan dan kemiskinan ini bukan hanya terletak pada aspek material, na-mun juga aspek spiritual. Model ini terdiri atas kuadran CIBEST dan indeks-indeks CIBEST, yaitu indeks kesejahteraan, indeks kemiskinan material, indeks kemiskinan spiri-tual, dan indeks kemiskinan absolut.

Dengan adanya indeks-indeks pengukuran yang obyektif dan ilmiah, maka BAZNAS dapat se-makin meyakinkan publik bahwa program-program penyalurannya terbukti secara empirik memiliki dampak positif terhadap kondisi kehidupan mustahik. Bukti-bukti yang terukur ini diharapkan akan mendorong peningkatan kesadaran masyarakat secara lebih besar lagi untuk menunaikan zakat melalui lembaga resmi. Harapannya, kesenjangan antara potensi zakat nasional yang mencapai angka 217 triliun rupiah dan penghimpunan aktualnya yang masih kurang dari 5 persen dari potensinya, dapat dikurangi dan diminimalisir.

Ketiga, yang juga sangat penting adalah bagaimana meningkatkan peran BAZNAS dalam diplomasi zakat internasional. Dokumen Zakat Core Principles (ZCP) yang diinisiasi BAZNAS, Bank Indonesia dan IDB Group, serta telah diluncurkan secara resmi dalam KTT Kemanusiaan PBB, 23-24 Mei 2016 lalu di Istanbul, merupakan bukti bahwa dunia perzakatan

nasional telah mendapat pengakuan internasional. Karena itu, salah satu tugas pusat ini adalah bagaimana mengembangkan jaringan dan kerja sama internasional ini ke arah yang lebih baik dan lebih produktif serta menurunkan prinsip-prinsip ZCP da lam tataran yang lebih praktis.

Salah satunya adalah dengan menyusun technical notes sebagai dokumen turunan dari ZCP. Pada 2016 ini, yang menjadi prioritas adalah penyusunan technical notes untuk dua aspek, yaitu Good Amil Governance (GAG) dan manajemen resiko pengelolaan zakat. GAG adalah hal yang sangat fundamental bagi lembaga zakat karena ia sangat erat kaitannya dengan kualitas tata kelola. Tata kelola ini akan memengaruhi kualitas sistem perzakatan secara keseluruhan. Efektivitas dan efisiensi program penghimpunan dan penyaluran zakat juga sangat ditentukan oleh kualitas tata kelolanya. Di sinilah pentingnya memiliki dokumen teknis GAG yang jelas dan aplikatif.

Adapun manajemen risiko ini adalah hal yang baru bagi dunia perzakatan global. Padahal manajemen risiko ini sangat penting sebagai alat untuk meminimalisir terjadinya risiko yang akan memberikan efek negatif terhadap pengelolaan zakat

dan kepercayaan publik. Misalnya, ketidakteraturan pengelolaan ke-uang an amil berpotensi menim-bulkan risiko operasional akibat inefisiensi biaya, dan menimbulkan risiko menurunnya kepercayaan publik karena tidak akuntabel dan transparan. Jika dibiarkan, akan menimbulkan efek pada penurunan jumlah penghimpunan zakat. Bah-kan, jika keteledoran pengelolaan keuangan itu juga terjadi pada aspek penyaluran, potensi risiko mustahik menjadi terancam kehidupannya menjadi sangat besar. Karena itu, identifikasi berbagai kemungkinan terjadinya kejadian yang dapat memberikan efek negatif beserta tindakan mitigasinya memiliki peran yang sangat penting. Di sinilah pentingnya BAZNAS memahami aspek pengelolaan risiko ini.

Dengan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keber-adaan Puskas BAZNAS ini sangat dibutuhkan. Tinggal sekarang ba-gai mana para pengelola pusat ini mampu memenuhi ekspektasi dan harapan tersebut, melalui penataan kelembagaan dan SDM yang baik, terarah, dan profesional. Semoga keberadaan institusi ini memberikan dampak positif bagi pembangunan zakat nasional ke depan. Wallaahu a’lam.

ZAKAT dzulhijjah1437 h | 27

Page 30: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

badan Zakat Qatar

bantu debitur yang dipenjara

meski kecil, menurut Majalah Forbes, Qatar merupakan

negara terkaya di dunia. Ini bisa dilihat dari pendapatan per kapita Qatar yang dicatat Bank Dunia pada tahun 2011 yang hampir mencapai 90 dolar AS. Bandingkan dengan pendapatan per kapita negara-negara lainnya. Pada 2012, masih menurut Bank Dunia, pendapatan per kapita Arab Saudi 24.116 dolar AS, Uni Emirat 39.058 dolar, Kuwait 51.497 dolar, Oman

23.133 dolar AS, Bahrain 22.467 dolar AS, dan Indonesia hanya 3.471 dolar AS.

Dengan kekayaannya itu, maka Qatar mampu menyejahterakan warganya dan para pekerja asing termasuk dari Indonesia. Menurut Ahmad Sarwat, Lc , yang pernah berkunjung ke Qatar, gaji para pekerja di Qatar bisa mencapai 4 atau 5 kali dari gaji yang diterima di Indonesia dengan beban pekerjaan

yang hanya sepertiga dari yang menjadi tugas mereka sebelumnya.

Para pekerja dengan level pegawai biasa pun, misalnya, operator diberi rumah oleh perusaahaan tempat bekerja dengan fasilitas lengkap mulai dari furnitur, kompor, piring hingga gelas. Tidak ada kewajiban untuk membayar listrik dan air apalagi parkir. “Pokoknya tinggal masuk dan duduk manis,” kata Ahmad Sarwat.

Qatar yang berada di antara arab saudi di selatan dan Teluk Persia di perbatasan sisanya adalah sebuah negara kecil dengan luas wilayah hanya sekitar 12.000 km2. dari jumlah penduduknya yang hanya sekitar 1,8 juta jiwa (2012), sekitar 300 jiwa di antaranya adalah penduduk asli. sisanya para pendatang dari berbagai negara, seperti Pakistan, india, dan indonesia.

28 | ZAKAT september 2016 M

ZAKAT dunia

Page 31: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

nyalah gunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi apalagi kepentingan politik semata. Kedua, hak-hak warga setiap warga negaranya sangat dilindungi, pihak asing boleh mendirikan usaha di Qatar, tapi harus bekerja sama dengan orang asli Qatar dan bos utamanya harus orang asli Qatar.

Satu lagi yang tak kalah pentingnya adalah para aghniya di Qatar taat membayar zakat, bukan pajak karena memang di Qatar tidak ada yang namanya pajak. Jadi, zakat menjadi sumber dana lain buat menyejahterakan rakyatnya, bahkan rakyat negara lain. Karena di Qatar tidak ada orang yang tidak mampu atau yang kurang mampu, maka bisa dikatakan, zakat, infak, dan sedekah (ZIS) semuanya dikirim ke negara lain.

Model pengelolaan zakat yang dipraktikkan di Qatar, hampir sama dengan yang dijalankan di Indo-nesia. Yaitu, zakat dikelola oleh sebuah badan zakat yang memiliki otonomi dalam menghimpun dan menyalurkan dana zakat dan para amil bekerja di bawah pengawasan pemerintah. Namun, pembayaran zakat melalui badan ini bersifat sukarela.

Badan Zakat Otonom di Qatar adalah Zakat Fund yang didirikan pemerintah pada 1994. Badan ini adalah sebuah departemen di bawah Kementerian Wakaf dan Urusan Agama. Selain mengurus zakat, Kementerian yang didirikan pada 1993 ini bertanggung jawab juga atas pengelolaan masjid, termasuk pemeliharaan dan peng-awasan bagi warga negara dan penduduk Muslim.

Dalam menghimpun zakat, Za-kat Fund berupaya memberi kemuda han-kemudahan dalam pem bayaran zakat. Cara pem ba-yarannya bisa dilakukan melalui online, ATM, telepon, dan SMS. Kantor cabang Zakat Fund tersebar hampir di seluruh wilayah di Qatar.

Dana zakat itu didistribusikan kepada para mustahik melalui berbagai program, seperti pelatihan dan bantuan bagi yang menghadapi kesulitan biaya hidup sehari-hari. Seperti dijelaskan di atas, karena rakyat miskinnya hampir tak ada, dana zakat didistribusikan ke mustahik di negara lainnnya.

Menurut Dr. Irfan Syauki Beik, Direktur Pusat kajian BAZNAS, potensi zakat di kawasan Timur Tengah termasuk di Qatar ini hampir dua per tiga dari potensi zakat dunia yang mencapai angka Rp6 ribu triliun. “Maka, salah satu aspek yang sangat penting yang harus dikembangkan dalam pembangunan zakat ke depan adalah memperkuat sinergi antar-stakeholder (pemangku kepentingan), terutama dalam hal penghimpunan dan pendayagunaan zakat. Sinergi ini tidak hanya dilakukan dalam konteks domestik, tetapi juga dalam konteks internasional,” tegasnya.

Selain mendanai pelatihan, Zakat Fund juga membantu para debitur, terutama debitur yang dipenjara. Dananya dialokasikan sebesar QR (Qatar Rial) 1 juta oleh Departemen Wakaf Qatar. Dalam tiga tahun terakhir ini, Departemen Wakaf Qatar telah menghabiskan dana sekitar QR6,5 juta untuk membantu para debitur .

Tentang bantuan ini, Dirjen Wakaf Qatar Abdullah Al-Dossari menyatakan bahwa antara Departemen Wakaf dan Zakat Fund telah ada kerja sama yang permanen dalam membantu para debitur yang kondisinya sangat kritis dan keluarga lainnya yang memang membutuhkan.

Untuk membantu para debitur, Zakat Fund juga berkolaborasi dengan bank-bank Islam yang membayar zakat setiap tahun untuk membantu para debitur sehingga mereka hidup normal tanpa utang.

Selain itu, katanya lebih lanjut, para pekerja asing itu dimanjakan dengan berbagai layanan lainnya, misalnya, sekolah gratis bagi anak sampai dengan Sekolah Me-nengah Atas (SMA) dan sekolah itu termasuk sekolah unggulan, sekolah dengan kualifikasi standar internasional. Mobil dengan merek-merek terkenal, seperti Pajero dan Land Cruiser, juga dibelikan, walaupun dengan pinjaman yang sangat lunak dengan harga rata-rata hanya sepertiga dari harga di negeri sendiri.

Dengan kekayaannya itu pula, Qatar tak hanya peduli terhadap para pegawai asing yang bekerja di Qatar, tetapi juga para pegawai di negara lain, misalnya Palestina. Belum lama ini, menurut Aljazeera, Emir Qatar Tamim bin Hambad Al-Tsani telah mengeluarkan perintah dan keputusan agar pemerintah Qatar membayarkan gaji seluruh pegawai di Gaza senilai 113 juta riyal Qatar (sekitar 31 juta dolar AS). Pembayaran gaji untuk bulan Juli 2016 ini dimaksudkan guna meringankan penderitaan mereka dan keluarga akibat blokade yang masih diberlakukan penjajah Israel.

sumber danaNegara yang beribu kota di Doha itu mampu memberi layanan sosial yang baik dan fasilitas modern yang komplit, bukan hanya karena me-miliki kekayaan sumber daya alam berupa minyak dan gas bumi saja, tetapi karena pemerintahnya berlaku adil, jujur dan memikirkan rakyat. Semua kekayaan alamnya diguna-kan buat kesejahteraan rakyat.

Menurut Annisa Nurul Koesmarini, seorang penulis, ada dua hal yang membuat Qatar menjadi negara kaya dan bisa menyejahterakan rakyatnya, meski Qatar terletak di daerah tandus gurun pasir yang panas. Pertama, di Qatar tidak ada yang korupsi atau me-

ZAKAT dzulhijjah1437 h | 29

ZAKAT dunia

Page 32: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

jody brotosusesoPemilik Waroeng Sreak

mAndiri

gAgAljAdi ArSiTeK, SUKSeS jAdi rAjA STeAK

Adalah Jody Brotosuseso. Pria yang merintis bisnis kuliner

bersama istrinya ini terbilang mengambil keputusan yang berani. Tercatat sebagai mahasiswa jurusan Arsitektur di Universitas Atma jaya, Yogyakarta, dia memilih untuk

meninggalkan empuknya bangku kuliah. Dia telah membulatkan tekad untuk berwirausaha.

Jody tak sendiri. Dia berjuang bersama sang istrinya, Siti Handayani atau yang akrab disapa Aniek. Langkah wirausahanya dimulai dengan menjadi pegawai di Restoran Obonk. Di Restoran Steak yang juga milik ayahnya itu, Jody tak lantas mendapatkan perlakuan khusus. Dia mendapatkan gaji layaknya pegawai biasa.

Di samping menjadi pegawai di Steak Obonk, Jody memutuskan untuk membuka usaha sam-

pingan. Mulai berjualan susu segar, roti bakar, hingga jus buah. Usaha itu tak berlangsung lama. Sebab, Jody harus menanggung rugi karena banyak peralatannya dibawa kabur orang.

Mendesaknya kebutuhan lain dan kelahiran anak pertamanya yang bernama Yuga Adiaksa, memaksa Jody untuk kembali memutar otak. Dari sinilah tercetus ide untuk membuka bisnis kuliner. Pilihannya jatuh pada steak seperti usaha milik ayahnya.

Sekalipun sama-sama menggarap steak, Jody tak membebek pada

30 | ZAKAT september 2016 M

bukan tanpa hambatan, Waroeng steak and shake bisa berkembang sepesat sekarang, memiliki 84 outlet di berbagai wilayah di indonesia dengan tak kurang 1600 orang pekerja di dalamnya.

Page 33: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

Steak Obonk milik ayahnya. Dia memilih untuk menyasar pasar mahasiswa. Nama yang dipilih pun berusaha untuk menanggalkan kesan mahal. Dipilihlah untuk memakai nama Waroeng. Atau lengkapnya Waroeng Steak and Shake.

Modal untuk usaha ini bisa dibilang nekat. Jody dan Anik hanya punya uang Rp100 ribu saat itu. Dia kemudian merelakan motornya untuk dipakai modal awal usaha. Terbatasnya modal juga membuat Jody membuka gerai steaknya di emperan rumah kontrakannya. Usaha steak yang telah dibukanya tak lantas ramai. Dia pernah dalam sehari hanya mengantongi Rp30.000.

Bukan tanpa alasan bisnis kuliner rintisan Jody itu sepi. Tak banyak orang yang kenal warungnya. Di benak masyarakat sendiri, steak tergolong makanan mahal yang tak ramah di kantong. Dari sanalah Jody mencoba menangkap masukan-masukan yang diberikan pembelinya.

Jody pun mencoba mempromosi-kan warungnya seca ra masif. Dipasanglah spanduk besar dan mencolok mata di depan warung-nya. Tak berhenti di situ, dia juga menyebarkan selebaran. Dimuat di dalamnya harga steak yang murah untuk menarik minat pelanggan.

Langkah Jody pun terbilang membuahkan hasil. Perlahan steak murahnya mulai banyak dikenal. Hingga saking banyaknya pembeli membuat Jody dan istrinya kewalahan. Jody menceritakan warungnya hanya memiliki 10 hotplate dan lima meja. Terpaksa beberapa kali Jody mengambili hotplate yang sudah kosong dari satu pelanggan untuk ganti diberikan ke pelanggan lainnya.

Dalam menggarap bisnisnya, Jody dibantu istrinya. Dia sibuk untuk urusan dapur sedangkan istrinya menjaga kasir. Lambat laun, Jody merasa perlu untuk menambah

peralatan baru dan merekrut pegawai. Dari warung yang berdiri di teras rumah itu, Jody berhasil membuka gerai baru.

Jody berprinsip, modal dalam usahanya ini dengan mau mendengarkan masukan konsu-men. Dari sana usaha bisa terus berkembang, berinovasi sesuai dengan kebutuhan pasar. Jody juga berusaha untuk terus menghadirkan sejumlah menu baru. Bahkan, steak yang umumnya disajikan dengan kentang goreng, Jody tak ragu untuk menawarkan nasi sebagai pendamping steak.Jody juga melebarkan sayap untuk bisnis kuliner baru. Bendera kuliner lain yang diusungnya antara lain Waroeng Penyet dan Bebaqaran. Tak hanya itu, dia juga memiliki delapan gerai waralaba lain serta bisnis olahraga, yakni arena futsal.

mAndiri

Meski yakin pasar Indonesia masih terbuka sangat luas, Jody sudah mulai mempersiapkan ekspansi ke luar negeri. Untuk pasar luar negeri, Waroeng Group akan menggunakan pola waralaba. ”Sementara untuk pasar Indonesia, kami berusaha dikelola sendiri dengan dana sendiri,” ungkapnya.

Hingga saat ini, Waroeng Grup telah memiliki 84 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan segala kesuksesannya, Jody masih selalu tampak bersahaja dan merendah. Jika bertemu sepintas, sama sekali tidak terlihat sosok orang muda pemilik bisnis beromzet puluhan miliar rupiah per bulan. Bisnis yang dibangun dengan kerja keras sendiri, bukan warisan. Kerja keras dalam 12 tahun mengantarnya dari pemuda yang batal jadi arsitek tetapi menjadi raja steak.

Spiritual Company

Pada 18 Juni 2016, bertepatan dengan bulan Ramadhan yang lalu, kurang lebih 100 pelaku UKM berkumpul di sebuah Pesantren Tahfidz. Pesantren yang menempati area 1,2 Ha di Kaliurang, Yogyakarta dibangun Jody untuk mencetak para penghafal Quran. Selain silaturahim, para pengusaha yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia tersebut mendengarkan kisah kesuksesan sebuah usaha yang menjadikan spirit spiritualitas sebagai landasannya.

"Waroeng Steak dengan 84 cabang ini terjadi bukan hanya ka-rena kerja keras dan profesional, tapi nilai-nilai ilahiah selalu menyertai dalam setiap tarikan nafas kita," ujar Jody. Langkah ini dimulai dari merekrut karyawan. Tidak merokok, menjaga Shalat 5 waktu adalah harga mati. Seluruh karyawan juga ditekankan untuk mendawamkan Shalat Tahajud dan Dhuha.

Bersama Ustadz Yusuf Mansur, Jody mencanangkan hari Se-dekah Nasional. Setiap 27 April seluruh omset di 84 cabangnya disedekahkan. Jody juga dikenal getol membangun Rumah Tah-fidz. Salah satu gerainya di kawasan Gejayan, Yogyakarta, se luruh keuntungan untuk men danai Rumah Tahfidz. Se -lain Pesantren Tahfidz di Ka-li urang, ada tujuh Rumah Tahfidz yang dikelolanya. ”Saya dibantu teman-teman, tidak me nanggung sendiri,” ujar nya merendah. Jody juga mem-berikan challenge kepada pe-serta. "Salah satu ukuran ke-suksesan sebuah usaha ada lah dari usaha tersebut lahir Rumah Tahfidz yang dikelola secara berkelanjutan,"ungkapnya.

ZAKAT dzulhijjah1437 h | 31

Page 34: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

laPoRan SimbA

Penghimpunan

feed at 06:10 WIB

Penyaluran

feed at 06:10 WIB

Daya Serap

feed at 06:10 WIB

267.844.304.038and counting...

169.124.786.524and counting...

63.14%and counting...

ZCD RMB RCAB

Proporsi Program Penyaluran

feed at 18:35 WIB

46.9%

10.5% 22.4%

5.9%

6.6%

Target (Dalam Milyaran Rupiah)

feed at 14:52 WIB

Target

0 5000

267.844

feed at 18:34 WIB

Perolehan Data Penghimpunan Nasional

Rupi

ah (

dala

m ju

taan

)

0

20.000

40.000

60.000

80.000

JanFeb

SeptMarApr

MayJun

JulAug

Des

Bulan

ZakatInfak

Penghimpunan

feed at 18:34 WIB

Zakat Infak

Proporsi Penghimpunan ZIS

23.6%

76.4%

Data Penghimpunan & Pendayagunaan Zakat BAZNAS Se-Indonesia

32 | ZAKAT september 2016 M

Page 35: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

Daftar Nomer Rekening Baznas

Plaza Mandiri

Thamrin

Jakarta Prapatan

Ciracas

Kwitang

Jatinegara

KP Sudirman

Jakarta

Jakarta Benhil

Jakarta Benhil

Pondok Indah

Melawai

Kuningan

Harmoni

Jakarta Benhil

KP Kuningan

Sudirman

Rekening Ponsel

KP Cik Ditiro

KC Bekasi

KP Operasional Senayan

Bank Panin Syariah

070-00 -0185555-5

700 1325498

0029 2855 58

0058 3323 62

6860 1487 55

011-555510

301 007 0753

2-700-000555

009 555 5554

098 888 8819

971 0064 55

8800255-01-6

10000 15559

7011 0011 55

1000 783214

127.80.0001.555

502.01.0011 8.00.9

081 00000 111

990 00 23 828

006.01.01.00555.5

500.100.555.3

1009001189

REKENING ZAKATBANK CABANG REKENING INFAK

070 00 0187777 3

700 1334 756

0029 2829 77

0058 3323 70

6860 1485 77

011-777710

301 007 0752

2-700-005777

009 577 7779

098 888 8819

971 0078 77

8800277-01-0

10000 17779

7011 0016 77

1000782854

127.80.0001.977

502.01.0011.9005

081 00000 777

990 00 47 964

006.01.01.00777.7

500.100.777.0

-

syariah

(Dollar)

Page 36: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

mUAlAf

Steven indra WibowoKetua Mualah Center Indonesia

seorang Muslim harus memiliki keimanan yang kokoh. ia harus yakin benar bahwa allah-lah Tuhan yang Mahaesa dan Mahakuasa yang harus diibadahi dengan ikhlas dan sesuai sunnah. lalu, kepada-nyalah ia akan dikembalikan. di akhirat nanti, ia akan mem per-tanggungjawabkan segala amal perbuatannya selama hidup di dunia, sehingga ia bisa masuk ke surga atau neraka.

dAri iSeng jAdi SeriUS

menCinTAiiSlAm

Tanpa punya keyakinan kuat seperti itu, seorang Muslim

akan mudah digoyahkan untuk berpindah agama atau dimurtadkan, tidak hanya dibujuk dengan harta, wanita atau tahta, tapi juga diubah pola pikirnya. Sebab, memang ada orang-orang non-Muslim yang memurtadkan seorang Muslim hanya dengan cara pengubahan pola pikir Muslim tersebut.

Dulu, sebelum menjadi mualaf, Ketua Mualaf Center Indonesia (MCI) Steven Indra Wibowo (34), memurtadkan seorang Muslim dengan cara mengubah pikiran Muslim itu. Ia suka mengajak seorang Muslim pindah agama

hanya dengan mengobrol santai di warung atau di tempat lesehan. Dia biasa memancing dengan pertanyaan-pertanyaan yang kadang sulit dijawab oleh Muslim yang imannya lemah, misalnya, apa arti agama buat kamu, kenapa kamu harus shalat, dan kenapa kamu harus menyembah Allah?

“Setelah berdiskusi empat mata hanya sekitar empat jam, begitu gampang-nya seorang Muslim bisa murtad. Dalam waktu sekitar dua bulan, saya bisa memurtadkan 120 orang Muslim di Jabodetabek,” kata anak sulung dari lima bersaudara itu. Ayahnya adalah seorang Protestan, tapi karena Steven adalah cucu pertama,

dia ikut menjadi Katolik seperti neneknya.

Alumni Santo Luois, Ambarawa, itu berkiprah dalam pemurtadan bukan karena dia dari lembaga kepasturan atau misionari, tapi itu sudah tanggung jawab keimanannya. “Ketika itu, saya harus mengabdikan diri pada Tuhan Yesus yang salah satunya adalah menyelamatkan sebanyak mungkin manusia dengan mengajak mereka masuk Kristen. Saya menyelamatkan tidak dengan embel-embel memberi bantuan ini itu. Saya lebih mengarahkan pikirannya karena saya ahli filsafat, bukan misionari,” ujar alumni Master Leiden, Jurusan Filsafat itu.

34 | ZAKAT september 2016 M

Page 37: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

mUAlAf

Kepiawaiannya dalam mengubah pikiran seorang Muslim menjadi Katolik itu, ia gunakan untuk mengajak non-Muslim menjadi Muslim setelah Steven memeluk Islam. Ia giat mendakwahkan Islam ke umat non-Muslim, di mana saja dan kapan saja. Misalnya, saat Parade Tauhid Indonesia (PTI) yang digelar di Gelora Bung Karno, Senayan, 16 Agustus 2015, pun ia telah meng-Islamkan seorang pemuda non-Muslim hanya melalui obrolan santai. “Memang, ini gaya saya sampai saya bisa menuntun orang masuk Islam,” kata ayah seorang anak itu.

Telah banyak umat non-Muslim yang dia Muslimkan, tapi dia sendiri tak tahu pasti angkanya berapa, mungkin sudah sekian ribuan orang mualaf. “Saya tidak pernah menghitung secara pasti jumlah mualaf itu. Ya, tulislah amal kebaikan itu di atas pasir supaya kita tak mengingat kebaikan dan tulislah amal keburukan seperti mengukir di atas batu agar kita tahu kesalahan kita di mata Allah sehingga kita tak mengulanginya,” tegasnya.

Dia mengaku, tak mendapat ke-untungan materi dari kegiatan meng-Islamkan ini karena memang MCI yang didirikan pada 2004 ini minim dana. Para pengurus MCI adalah para pekerja yang tak menggantungkan hidupnya dari organisasi.“Semuanya saya lakukan dengan niat lillahi ta’ala, buat bekal di akhirat nanti. Sebab, hidup di dunia ini tidak lama. Hidup setelah kematian justru jauh lebih penting,” katanya.

isengMudahnya seorang Muslim di-pe ng aruhi menjadi murtad jus-tru mendorong Steven untuk menge tahui Islam lebih men-dalam. “Kenapa, ya, Muslim itu begitu mudahnya dimurtadkan? Pertanyaan itu selalu berkecamuk dalam pikirannya menjelang tidur-nya usai membaca buku Rosario

(Doa Renungan). Maka, satu-satu jalan yang dia lakukan agar tahu banyak tentang Islam adalah menjadi Muslim, yaitu pada 2000.

Caranya, ia bertanya dulu kepada temannya yang Muslim, apakah dia bisa membantu meng-Islamkan dirinya atau tidak? Temannya sempat tak percaya karena Steven adalah seorang aktivis gereja. “Walau niat saya mau coba-coba, karena terlihat serius, teman saya bilang bisa. Ya, saya bersyahadat di salah satu pondok pesantren di daerah Baros, Banten,” paparnya.

Karena niatnya masuk Islam hanya iseng ingin tahu Islam, setelah bersyahadat ia masih tetap melakukan layanan di gereja. Tapi, di kesempatan lain, dia juga belajar tentang Islam, khususnya tentang tata cara shalat. “Saya membeli buku tuntunan shalat yang harganya Rp10 ribu. Saya juga belajar tentang shalat dengan marbot-marbot di Masjid Istiqlal,” jelasnya.

Setelah sekitar 6 bulan belajar tentang Islam dari buku dan majalah, dia baru serius beragama Islam karena ternyata Islam lebih baik dari

apa yang dia yakini selama ini. “Ini benar-benar jalan yang Allah mau, di mana suatu agama mengatur dari awal sampai akhir, dari sebelum hidup, saat hidup, urusan jodoh dan rezeki hingga setelah mati,”katanya.

Ke-Islamannya tambah mantap setelah dia menjalankan ibadah Umrah ke Tanah Suci pada 2003. “Ada beberapa orang yang hadir dalam hidup saya mengajari saya shalat dan ibadah lainnya. Ada juga tempat saya bertanya khususnya tentang akidah, antara lain, Ahmad Abdurahman, Guru Besar Teologi Akidah di Universitas Qossim, Me-kah. Akidah itu yang saya jelaskan ke non-Muslim yang akan saya Muslimkan. Ini yang membuat kita beda dengan yang lain,”urainya.

Ketika ayahnya diberi tahu tentang Steven masuk Islam, Steven diusir dari rumah di Jakarta dan dia bekerja di Serang. Tapi, ketika mau ber-Umrah, dia pamitan ke orang tuanya. “Sekarang hubungan kami dengan keluarga baik-baik saja. Ayah tak lagi menyindir saya yang masuk Islam padahal dulu sekolah di gereja,” katanya mengakhiri per-bincangan dengan Zakat.

ZAKAT dzulhijjah1437 h | 35

Page 38: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan

AmAnAH

Selain pemerintah, seluruh negara yang mengadopsi konsep SDG’s,

juga melibatkan komponen-kom-ponen dalam masyarakat, yaitu Korporasi, Civil Society atau Non-Goverment Organization (NGO) dan Filantropi. Indonesia pun menetapkan empat platform pem-ba ngunan tersebut menjadi pilar terwujudnya SDG’s di Indonesia.

BAZNAS yang menjadi motor dari gerakan zakat di Indonesia memandang SDG’s sebagai alat untuk mewujudkan kemajuan Indo nesia yang selaras dengan mimpi-mimpi BAZNAS, yaitu me-nyejahterakan mustahik, mengen-tas kan kemiskinan, me ning katkan kua litas sumber daya manusia (SDM), mendorong kesehatan masya rakat, dan seluruh aspek lainnya dalam pemberdayaan mustahik.

BAZNAS menempatkan SDG’s sebagai cara pandang alternatif dalam mengukur dan memandu program-program pemberdayaan zakat. Gerakan zakat yang dipimpin BAZNAS tentu memiliki cara pandang sendiri dalam mengembangkan atau mendorong kesejahteraan masyarakat. Dunia telah memiliki konsep maqoshid assar’iyyah dan konsep turunan lainnya sebagai landasan Islam dalam menyejahterakan umat.

BAZNAS dan gerakan zakat memer-lukan SDG’s sebagai kerangka

berpikir alternatif karena SDG’s menjadi kesepakatan bangsa-bangsa. Manakala pembangunan oleh BAZNAS dapat diukur dalam keberhasilan SDG’s, ada beberapa keuntungan yang diperoleh. Pertama, melalui gerakan zakat umat Islam dapat dikenal sebagai kelompok atau komunitas masyarakat yang ikut serta dalam pembangunan, tidak lagi dinilai sebagai antitesa kesejahteraan, misalnya, dalam kasus terorisme atau negara-negara dengan jumlah kemiskinan terbesar.

Kedua, SDG’s akan membantu ge-rakan zakat dalam meyakinkan masyarakat dunia bahwa gerakan zakat dapat menjadi komponen kunci dalam menyelesaikan per-masa lahan umat. Artinya, umat akan didorong untuk menyelesaikan masalah sendiri karena gerakan zakat meyakini tidak mungkin problematika umat dapat diselesai-kan oleh sumber daya di luar umat.

Maka, gerakan zakat diharapkan mewujudkan berbagai program yang akan mengembangkan asnaf mencapai kesejahteraannya dengan alat ukur keberhasilan dan bahasa pembangunan yang disediakan dan ditawarkan SDG’s, sehingga zakat akan menjadi sebuah alternatif untuk menyelesaikan permasalahan dunia. Karena sebagian besar problematika yang menjadi bidang garapan SDG’s terdapat di negara-negara Islam, maka gerakan zakat

harus bermimpi menjadi kontributor besar dalam mengembangkan SDG’s. Dengan platform zakat me-lalui ukuran-ukuran yang ditawar -kan SDG’s, gerakan zakat Indo-nesia dapat berperan besar dan berkontribusi optimal dengan karya yang mengagumkan, sehingga mimpi pencapaian SDGs dapat dicapai.

Dalam high level side event Persa-tuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS (21/9/2016), BAZNAS membubuhkan tanda tangan ber-komitmen untuk menerapkan SDG’s dalam seluruh programnya di seluruh Indonesia. Artinya, seluruh program pengembangan mustahik oleh BAZNAS nanti dapat diukur sebagai keberhasilan SDG’s di Indonesia. Dan kami berharap, BAZNAS dapat menjadi motor untuk berkontribusi dalam program SDGs di dunia.

Seluruh program BAZNAS ada dalam kerangka SDG’s. Tetapi BAZNAS ingin menekankan bahwa seluruh karya pemberdayaannya dalam beberapa bidang di SDG’s, sehingga ia lebih kuat dan terukur, misalnya, kemiskinan, kesehatan, dan advokasi.

ZAKAT on SDG’sdunia telah menetapkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (sdg’s) sebagai salah satu platform dari pembangunan dunia untuk memperbaiki kehidupan manusia. Mulai 1 Januari 2016 hingga akhir 2030 Konsep sdg’s ini diimplementasikan kepada berbagai negara sebagai platform pembangunan masyarakat.

36 | ZAKAT september 2016 M

Moh. Arifin Pur wakanantaDirektur Amil Zakat Nasional BAZNAS

Page 39: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan
Page 40: ZAKAT - pusat.baznas.go.idpusat.baznas.go.id/wp-content/uploads/2016/10/FA_Majalah-Zakat... · korban bencana, sanitasi dan air, dll. Oleh karena itu, BAZNAS menyambut gembira dengan