pengelolaan zakat di indonesia melalui baznas upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat
TRANSCRIPT
PENGELOLAAN ZAKAT DI INDONESIA MELALUI BAZNAS:
UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Oleh: Didin Hafidhuddin
Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
Sekjen World Zakat Forum
Disampaikan Pada Seminar Zakat BAZNAS Kabupaten BRAU,
Kamis 12 Desember 2013 M/09 Shafar 1435 H
Fungsi Zakat
Zakat adalah ibadah Maaliyyah Ijtimaa’iyyah yang memiliki fungsi sosial kemasyarakatan yang sangat penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat (العبادة المالية اإلجتماعية)
Secara empirik telah terbukti dalam sejarah pada masa Umar bin Abdul Aziz, ketika zakat dikelola dengan baik oleh Amil Zakat yang amanah dan profesional dan didukung pemerintah, telah mampu mengurangi angka kemiskinan dalam waktu yang singkat (kurang lebih dua tahun).
Potensi Zakat di Indonesia:
Potensi zakat di negara kita pun cukup besar, yaitu sekitar
Rp 217 trilyun (hasil penelitian BAZNAS dengan FEM-IPB, 2011).
Tetapi aktualisasi dari potensi itu masih sangat sedikit (kurang dari
Rp 2 triliun per tahun, meskipun selalu ada peningkatan setiap
tahunnya). Karena itu, perlu diupayakan langkah-langkah bersama
dalam menggali potensi tersebut, yaitu:
Sosialisasi-Edukasi (hikmah, tujuan, obyek, dsb) Zakat
Penguatan amil zakat (SDM yang amanah dan profesional,
sistem IT yang kuat dan sebagainya)
Penguatan regulasi zakat UU No.23/2011
Pendayagunaan zakat (tepat sasaran, sesuai syariah dan
sebagainya).
Sinergi dan kerjasama Semua komponen masyarakat
Sosialisasi – EdukasiHikmah dan Tujuan ZIS
Pertama, Zakat, infaq dan sedekah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraanpara mustahiq, terutama fakir-miskin. Termasuk di dalamnya membantu di bidangpendidikan, kesehatan dan kegiatan ekonomi.
Kedua, Zakat, infaq dan sedekah terkait dengan etos kerja.
ىعال
ال هللا ت
منون : ق
ؤ ح ال
لفد أ
اشعون ( 1)ق
تهم خ
ذين هم في صال
( 2)ال
غ
ذين هم عن الل
و وال
ون ( 3)معرضون اعل
وة ف
ك ذين هم للز
.{4-1: الؤمنون }(. 4)وال
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (1) (yaitu) orang-orang yang khusyu` dalam shalatnya (2) dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang
tiada berguna (3) dan orang-orang yang menunaikan zakatnya (4).” (QS. Al-Mukminun: 1-4).
Ketiga, Zakat, infaq dan sedekah terkait dengan etika bekerja dan berusaha, yaknihanya mencari rizki yang halal (berzakat dengan ikhlas dan benar akanmenjauhkan diri dari perilaku korup.
ال رسول هللا : sق ول
ل عن غ
ة
يقبل صدق
.{رواه مسلم}. إن هللا ال
"Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak akan menerima sedekah yang ada unsur tipu daya". (HR. Muslim).
Hikmah dan Tujuan ZIS
Keempat, Zakat, infaq dan sedekah terkait dengan aktualisasi potensi dana untukmembangun umat, seperti untuk membangun sarana pendidikan yang unggul tetapimurah, sarana kesehatan, institusi ekonomi, institusi publikasi dan komunikasi serta yanglainnya.
Kelima, Zakat, infaq dan sedekah terkait dengan kecerdasan intelektual, emosional,spiritual dan sosial. Artinya, kesediaan ber-ZIS ini akan mencerdaskan untuk mencintaisesamanya, terutama kaum dhu’afa.
Keenam, Zakat, infaq dan sedekah akan mengakibatkan ketenangan, kebahagiaan,
keamanan dan kesejahteraan hidup.
ىعال
ال هللا ت
: ق
رهم وت
ه ط
ت
ة
موالهم صدق
من أ
ذ
يهم إن صخ
عل
يهم بها وصل هم وهللا زك
ن ل
ك سك
تال
.{103: التوبة }. سميع عليم
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103).
Hikmah dan Tujuan ZIS
Ketujuh, Zakat, infaq dan sedekah terkait dengan upaya menumbuh-kembangkan harta yang dimiliki dengan cara mengusahakan danmemproduktifkannya.
ىعال
ال هللا ت
مو: ق
يتم من ربا ليربو في أ
وما آت
يربو عند هللا وما آت
ال
اس ف اة ال الن
يتم من زك
ضعفون ئك هم ال
ول
أريدون وجه هللا ف
.{39: الروم }. ت
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang
yang melipat gandakan (pahalanya).” (QS. Ar-Rum: 39).
Kedelapan, Zakat, infaq dan sedekah juga akan menyebabkan orang semakingiat melaksanakan ibadah mahdlah, seperti shalat maupun yang lainnya.
ىعال
ال هللا ت
: ق
وارك
اة
ك وا الز
وآت
ةال قيموا الص
اكعينوأ .{43: البقرة }. عوا مع الر
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orang-orang yang ruku.”(QS. Al-Baqarah: 43).
Hikmah dan Tujuan ZIS
Kesembilan, Zakat, infaq dan sedekah juga
sangat berguna dalam mengatasi berbagai
macam musibah yang terjadi, di dalam maupun
di luar negeri.
Hanya saja, hal-hal tersebut tidak mungkin bisa diaplikasikan, kecuali melalui amil zakat yang amanah, transparan dan bertanggungjawab.
Penguatan Amil Zakat
ىعال
ال هللا ت
: ق
زك
رهم وت
ه ط
ت
ة
موالهم صدق
من أ
ذ
ك سخ
تيهم إن صال
عل
هم وهللا سيهم بها وصل ن ل
ميع ك
.{103: التوبة }. عليم
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka.
Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103).
Satu-satunya ibadah yang secara eksplisit dinyatakan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah ada petugasnya, adalah ibadah ibadah ZAKAT (QS. At-Taubah
[9] ayat 60 dan 103).
ىعال
ال هللا ت
ع: ق
ساكين وال
راء وال
فق
ات لل
دق ما الص وبهم وفيإن
لفة ق
لؤ يها وال
املين عل
اب وال
ق ارمين وفي الر
غ
من هللا وهللا عليم حكيمريضة
بيل ف .{60: التوبة }. سبيل هللا وابن الس
"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah: 60).
Manfaat Zakat Disalurkan Melalui Lembaga
Ada beberapa keunggulan jika zakat dikelola oleh Amil zakat yang amanah, kuat, bertanggungjawab, transparan dan professional
• Pertama, lebih sesuai dengan tuntunan syariah (al-Qur’an) dan sirah nabawiyyah maupun sirah para sahabat dan tabi’in
• Kedua, Untuk menjamin kepastian dan disiplin pembayar zakat;
• Ketiga, Untuk menjaga perasaan rendah diri para mustahik zakat apabila berhadapan langsung untuk menerima zakat dari para muzakki;
• Keempat, Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas, serta sasaran yang tepat dalam penggunaan harta zakat menurut skala prioritas yang ada pada suatu tempat;
• Kelima, Untuk memperlihatkan syi’ar Islam dalam semangat penyelenggaraan pemerintahan yang Islami.
• Keenam, sesuai dengan prinsip modern dalam indirect financial system
Jika zakat diserahkan langsung dari muzakki kepada mustahiq, meskipun secara hukum syari'ah adalah sah, akan tetapi hikmah dan fungsi zakat, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan umat, akan sulit diwujudkan. Demikian pula mustahiq tidak
diwajibkan mendoakan muzakki.
Berbeda halnya jika diserahkan melalui amil zakat, maka amil zakat wajib mendoakan muzakki, sejalan
dengan Firman Allah SWT dalam QS At-Taubah: 103.
Regulasi Zakat
Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 tahun 2011, yangberfungsi sebagai Amil Zakat di negara kita adalah BAZNAS(dari tingkat pusat, provinsi dan kota/kabupaten) danLembaga Amil Zakat yang memenuhi ketentuansebagaimana ditetapkan dalam undang-undang tersebut.Sedangkan organisasi pengumpul zakat, yang tidaktermasuk keduanya (BAZNAS dan LAZ) harus menjadi UPZ(Unit Pengumpul Zakat) yang terkait dengan BAZNAS,seperti masjid dan pondok pesantren, sebagaimana yangsudah dipraktikkan secara baik di beberapa daerah.
Regulasi Zakat
Kedudukan dan Fungsi BAZNAS
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang PengelolaanZakat semakin memperjelas dan mempertegas kedudukandan tugas BAZNAS sebagai lembaga yang berwenangmelakukan pengelolaan zakat secara nasional;
BAZNAS adalah lembaga pemerintah non struktural yangbersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presidenmelalui Menteri Agama;
Dengan demikian BAZNAS bersama Pemerintah danmasyarakat bertanggung jawab untuk mengawalpengelolaan zakat yang berasaskan: syariat Islam, amanah,kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi danakuntabilitas.
Pendayagunaan Zakat
Semuanya harus disalurkan pada mereka yang berhak menerimanya(mustahiq) sebagaimana digambarkan dalam QS. At-Taubah [9] ayat60. Sebagai contoh, BAZNAS mendayagunakan zakat untuk mustahiqdengan nama yang menggambarkan kenasionalannya dan daerahmasing-masing.
1. Indonesia Peduli untuk menangani musibah-musibah yang terjadi.Mustahiq yang biasanya ada adalah fakir, miskin dan gharimin;
2. Indonesia Sehat untuk menangani kesehatan mustahiq, baikdengan mendirikan rumah sakit/sehat gratis bagi kaum dhuafa. Ataudengan mendatangkan para dokter dengan obat-obatannya kedaerah kantong-kantong kemiskinan. Mustahiq yang menerimanyaantara lain fakir, miskin, muallaf, gharimin, ibn sabil, dan sabilillah.Satu rumah sehat beserta jaringan satelitnya bisa melayani pasienhingga 64 ribu orang pertahun.
3. Indonesia Cerdas untuk menangani masalah-masalah pendidikan, sepertipemberian beasiswa. Tercatat sampai sekarang BAZNAS sudah menyalurkanuntuk 15 ribu beasiswa (SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi). Asnaf yangmenerimanya adalah fakir, miskin, muallaf, gharimin, ibn sabil dan sabilillah.
4. Indonesia Taqwa untuk menangani kehidupan umat beragama, seperti memberidonasi bagi para da’i yang dikirim ke daerah-daerah, bekerjasama denganormas-ormas Islam di Indonesia. Termasuk dalam program ini adalah fakir,miskin, muallaf dan sabilillah.
5. Indonesia Makmur untuk meningkatkan penghasilan kaum dhuafa melaluipinjaman tanpa bunga (qardhul hasan) atau donasi langsung yangdikoordinasikan oleh RMB (Rumah Makmur BAZNAS). Juga dilakukan denganpendidikan keterampilan dan pemberian modal kerja/usaha. Contoh adalahmendirikan peternakan di beberapa daerah. Mustahiq yang menerimanyaterutama fakir miskin.
6. Pada tahun 2013-2014 ini BAZNAS Pusat dan BAZNAS Daerah bekerjasamadengan berbagai lembaga sedang mempersiapkan kegiatan pembangunanmasyarakat berbasis zakat (Zakat Community Development/ZCD) denganpendekatan pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan keagamaan/ketaqwaan.Diharapkan tahun ini terdapat 100 desa di seluruh Indonesia yang di-treatmentdengan program ini.
Sampai saat ini tercatat jumlah mustahik secara nasional yang dapat dilayani oleh BAZNAS Pusat dan Daerah serta LAZ
seluruh Indonesia tercatat + 2,8 juta mustahik (atau setara dengan 9,08 % dari jumlah penduduk miskin di Indonesia
berdasarkan standar BPS).
Penghargaan dan Prestasi BAZNAS
1. Mendapatkan sertifikat ISO 9001-2008 empat kaliberturut-turut.
2. Mendapatkan penghargaan sebagai PengelolaKeuangan Terbaik kategori Lembaga Non Strukturaldari Departemen Keuangan RI tahun 2009.
3. Mendapatkan penghargaan sebagai Organisasi ZakatPaling Transparan dan Paling Inovatif dalam Programdari Indonesia Magnificance of Zakat (IMZ) tahun2011.
4. Dijadikan sebagai Mitra Kerja Komisi VIII DPR – RI
Lampiran-Lampiran
Tahun Total Penghimpunan ZIS (Milyar Rupiah) Pertumbuhan (%)
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
68.39
85.28
150.09
295.52
373.17
740
920
1.200
1.500
1.730
-
24.70
76.00
96.90
26.28
98.30
24.32
30.43
25.00
15.33
Tabel 1
Penghimpunan Zakat, Infaq dan sedekah Nasional
Lampiran-Lampiran
Negara Total Penghimpunan Zakat
Malaysia
Arab Saudi
Potensi Zakat Seluruh Negara Anggota OKI
Rp 3.6 triliun
Rp 1.065 triliun
Rp 6 ribu triliun
Tabel 2
Perbandingan Penghimpunan Zakat Negara Islam 2009
Lampiran-Lampiran
Keterangan Nawa Wilayah Potensi Zakat
Provinsi dengan potensi zakat tertinggi
Jawa Barat Rp 17.67 triliun
Jawa Timur Rp 15.49 triliun
Jawa Tengah Rp 13.28 triliun
Provinsi dengan potensi zakat terendah
Bali Rp 126.25 milyar
Papua Rp 117.44 milyar
Papua Barat Rp 111.68 milyar
Potensi Zakat Rumah Tangga Nasional Rp 82.7 triliun
Potensi Zakat Tabungan Nasional Rp 17.01 triliun
Proporsi Potensi Zakat Rumah Tangga dan Tabungan Nasional terhadap PDB
1.57 persen dari PDB
Tabel 3
Potensi Zakat Rumah Tangga dan Tabungan Nasional
Sumber: Annual Report BAZNAS (2010)
Lampiran-Lampiran
Industri Potensi Zakat
1) Industri Pengolahan Rp 22.08 triliun
2) Industri Kontruksi Rp 399.35 triliun
3) Jasa Masyarakat Rp 22.12 triliun
4) Pariwisata Rp 66.46 triliun
5) Listrik 0
6) Air Bersih Rp 54.79 triliun
7) Penyediaan Akomodasi Rp 88.02 triliun
8) Pedagang Besar dan Eceran Rp 2.29 triliun
9) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Rp 86.02 triliun
10) Real Estate Rp 1.73 triliun
11) Pendidikan Rp 135.71 triliun
Total Zakat Industri
Potensi Zakat BUMN
Total Potensi Zakat Industri dan BUMN
Prosentase Potensi Zakat Industri dan BUMN terhadap PDB
Rp 114.89 triliun
Rp 2.4 triliun
Rp 117.29 triliun
1.84 persen dari PDB
Tabel 4
Potensi Zakat Industri Swasta Nasional dan BUMN
Sumber: Annual Report BAZNAS (2010)
Firman Allah SWT
ومنات بعضهم أ
ؤ منون وال
ؤ عوال
مرون بال
روف وينهون لياء بعض يأ
ت ويؤ
ةال ر ويقيمون الص
نك
هعن ال
ويطيعون الل
اة
ك ه ون الز
ورسول
ه عز ه إن الل
ـئك سيرحمهم الل
ول
.﴾٧١: ﴿التوبة. يز حكيمأ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi
sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan
sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh
Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah [9]: 71).
Penutup
وهللا أعلم بالصواب