yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari...

50

Upload: emon-efraldo-siimanjhuntak

Post on 20-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

perlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi dari austenit menjadi perlit terjadi karena perpindahan atom¬atom secara diffusi, karenanya akan memerlukan waktu lama. Dengan pendinginan lambat akan tersedia cukup waktu berlangsungnya diffusi sehingga dapat terbentuk perlit yang lamellar. Bila pendinginan agak cepat maka tidak lagi cukup waktu untuk menyelesaikan seluruh transformasi pada temperatur eutektoid A1. Transformasiakan berlangsung pada temperatur yang lebih rendah, dan pada temperatur yang lebih rendah

TRANSCRIPT

Page 1: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi
Page 2: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME,

karena atas rahmat-Nya penulus dapat menyelesaikan

Analisis Kelayakan Usaha Agribisnis dalam pengolahan

Jamur Tiram. Penyusunan Analisis ini dilakukan dalam

rangka mendukung pengembangan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM), terutama untuk menyediakan

informasi baik bagi perbankan, UMKM pengusaha maupun

calon pengusaha yang berminat mengembangkan usaha

tersebut, yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi.

Proses pengolahan yang sederhana dan dapat diusahakan

dalam skala kecil atau rumah tangga menjadikan ikan nila

berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan usaha baru

yang mampu menyerap tenaga kerja dan memberikan

tambahan penghasilan.

Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada

Ir. Mirza Antoni, M.Si selaku dosen pembimbing mata

kuliah evaluasi proyek yang telah memberikan bimbingan

dan arahan kepada tim penulis dalam menyelesaikan studi

kelayakan proyek pembesaran ikan nila ini. Tak lupa juga

2

Page 3: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah banyak membantu selama penulisan tugas ini.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam

penulisan baik dari segi isi maupun penyajian. Maka dari

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca

demi kesempurnaan tulisan ini.

Indralaya, November 2013

Penulis

3

Page 4: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………..…… 2

Daftar Isi..............................................................................4

1. Pendahuluan ...................................................................6

a. Latar Belakang..........................................................6

b. Tujuan dan Kegunaan................................................7

c. Ruang Lingkup Studi Kelayakan Proyek……….…8

d. Metode Penentuan Lokasi Proyek ............................9

e. Metode Pengumpulan Data.......................................9

f. Metode Alasisis Data.................................................9

2. Profil Usaha dan Pola Pembiayaan.............................12

a. Profil Usaha.............................................................12

b. Pola Pembiayaan ....................................................13

3. Aspek Pasar dan Pemasaran Produk .........................13

4. Aspek Produksi, Teknis dan Teknologis ....................14

a. Lokasi Usaha...........................................................14

b. Mekanisme Pengadaan Bahan Baku ......................14

c. Proses Produksi...................................................... 21

4

Page 5: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

d. Hasil Produksi.........................................................21

e. Kendala Produksi....................................................21

5. Aspek Manajemen .......................................................22

6. Aspek Sosial Ekonomi dan Dampak Lingkungan…..23

7. Aspek Keuangan ...........................................................24

a. Pemilihan Pola Usaha .............................................24

b. Asumsi dan Parameter Perhitungan .......................24

c. Komponen Biaya Investasi dan Biaya

Operasional..............................................................2

5

d. Kebutuhan Dana Investasi dan Kredit ....................25

e. Produksi dan Penjualan...........................................26

f. Proyeksi Laba Rugi.................................................26

g. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek.............27

h. Analisis Sensitivitas ...............................................27

8. Penutup .........................................................................29

a. Kesimpulan .............................................................29

LAMPIRAN ......................................................................31

5

Page 6: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jamur Tiram dalam bahasa Yunani disebut

Pleurotus, artinya “ bentuk samping atau posisi

menyamping antara tangkai dengan tudung”. Sedangkan

sebutan nama “tiram”, karena bentuk atau tubuh buahnya

menyerupai kulit tiram (cangkang kerang). Dibelahan

Amerika dan Eropa, jamur ini lebih populer dengan sebutan

Oyster mushroom, mempunyai tangkai tudung tidak tepat

ditengah seperti yang lainnya. Asal usul jamur tiram

berasal  dari Negara Belanda, kemudian menyebar ke

Australia, Amerika dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Dari hasil penelitian dan riset Badan Kesehatan Dunia

(WHO), jamur tiram memenuhi standar gizi sebagai

makanan yang layak dikonsumsi, enak dimakan, tidak

beracun, dan memiliki kandungan gizi yang tinggi serta

berkhasiat sebagai obat berbagai macam penyakit.

Jamur tiram merupakan jenis jamur kayu yang

awalnya tumbuh secara alami pada batang-batang pohon

yang telah mengalami pelapukan, umumnya mudah di

jumpai di daerah hutan-hutan.Sementara itu di Indonesia

sendiri budi daya jamur tiram baru mulai dirintis sejak lebih

6

Page 7: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

kurang tahun 1988.pada waktu itu petani atau pengusaha

jamur tiram masih sedikit sekali. Jamur tiram juga

dapat tumbuh pada media lain, seperti ampas tebu, kulit

kacang, sabut kelapa, sisa kertas dan lain-lain. Namun

sejauh ini, para pengusaha dan petani jamur lebih suka

menggunakan media tanam dari serbuk kayu dan jerami,

karena bahan baku tersebut selain mudah didapat harganya

juga relatif murah.

Berdasarkan hal tersebut, saya memilih untuk

menjadi pengusaha dalam bidang ini karena bisnis jamur ini

berpeluang memberikan keuntungan, bukan hanya

keuntungan secara ekonomis bagi pelaku tetapi juga

menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar

perumnas sako Palembang dan meningkatkan kebutuhan

gizi bagi masyarakat sekitar pada khususnya dan masyarakat

luas pada umumnya.

B. Tujuan dan Kegunaan

Menjadikan bisnis “MyOyster “ sebagai usaha yang

bonafit yang menguntungkan baik secara pribadi maupun

menyeluruh, serta meningkatkan kebutuhan pangan dan

7

Page 8: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

memenuhi kebutuhan gizi masyarakat di provinsi Sumatera

Selatan dengan beberapa cara yaitu :

1. Menciptakan produk jamur yang berkualitas yang bisa

memenuhi kebutuhan pangan serta meningkatkan gizi

masyarkat.

2. Mengurangi pengangguran dengan membuka lapangan

pekerjaan baru di daerah sekitar Sako Kenten

Palembang.

3. Memperkenalkan jamur tiram secara luas kepada

masyarakat melalui pendekatan kualitas (cita rasa, mutu

dan kesegaran) dan pendekatan pelayanan konsumen.

4. Mensosialisasikan manfaat jamur tiram bagi kesehatan

masyarakat di Sumatera Selatan.

c. Ruang Lingkup Studi Kelayakan Proyek

Studi kelayakan ini dilakukan untuk menilai apakah

usaha pengolahan jamur tiram ini layak atau tidak untuk

dijalankan. Untuk mengetahui apakah proyek ini layak atau

tidak untuk dilakukan perhitungan dari aspek finansial,

aspek teknis, pemasaran, manajemen, dan sosial ekonomi.

Untuk memperkuat hasil penilaian kelayakan usaha maka

dilakukan juga perhitungan aliran kas serta perkiraan

laporan laba rugi dari usaha tersebut.

8

Page 9: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

d. Metode Penentuan Lokasi Proyek

Kegiatan studi usaha pengolahan jamur tiram ini

dilakukan dengan metode penetapan sampling lokasi atau

wilayah didasarkan pada potensi dan daya dukung

pengembangan budidaya ikan nila.

e. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan gambaran serta informasi

mengenai usaha budi daya ikan niladidapat dari data primer

dan data sekunder. Data primer didapat dari usaha buku-

buku yang berhubungan dengan budidaya ikan nila dan Data

sekunder diperoleh dari orang-orang yang telah

berpengalaman dengan budidaya ikan nila. Dana ini kami

gunakan untuk mengetahui gambaran mengenai harga-harga

bahan baku, keadaan permintaan produk dan daerah

pemasarannya.

f.Metode Analisis Data

Pengolahan data berpedoman terhadap rumus-rumus

yang telah ditentukan serta kemudian diolah dengan

program Microsoft Excel.

1. NPV = Σ (C)t _ Σ (Co)t

9

Page 10: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

(1+i)t (1+i)t

Dimana :

NPV : Nilai Sekarang Netto

(C)t : Aliran Kas Masuk Tahun ke t

(Co)t : Aliran Kas Keluar Tahun ke t

n : Umur Unit Usaha Hasil Investasi

i : Arus Pengembalian (Rate of Return)

t : Waktu

2. IRR = i1 + (NPV1)(i2-i1)

(NPV1-NPV2)

Dimana :

NPV1 : NPV pada tingkat discount rate

tertinggi

NPV2 : NPV pada tingkat discount rate

terendah

i1 : discount rate NPV1

i2 : discount rate NPV2

3. Net B/C = PV(B-C) Positif

PV(B-C) Negatif

10

Page 11: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

Dimana :

Net B/C : Perbadingan manfaat dan biaya

PV(B-C) Positif : Nilai Sekarang (B-C) Positif

PV(B-C) Negati : Nilai Sekarang (B-C) Negatif

4. SV = P x NPV +

(NPV+ - NPV-)

Dimana :

P : Persentase Perubahan yang menyebabkan

NPV (-)

11

Page 12: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

II. PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

A. Profil Usaha

Pengolahanjamur tiram telah memberikan kontribusi

gizi yang cukup tinggi secara mandiri bagi banyak orang.

Selain itu masih sedikitnya yang berkecimpung dalam usaha

pengolahan jamur tiram ini menjadi alasan kami untuk

berusaha dalam bidang tersebut.Melihat prospek jamur

tiram yang cukup baik kedepannya maka kami mencoba

mendirikan suatu usaha dibidang pengolahan jamur tiram

tersebut. Keinginan saya tersebut saya aplikasikan melalui

bentuk usaha yang ingin sayavdirikan dengan nama

“MyOyster”. Usaha ini nantinya akan memproduksi produk

olahan jamur tiram yang bermutu tinggi dan bersifat

permanen artinya berproduksi secara kontinyu sepanjang

tahun.

Terdapat bentuk kemitraan (perjanjian kontrak

kerja) antara saya dan sebuah lembaga keuangan yang

memberikan bantuan berupa kredit usaha. Hal ini

dikarenakan modal yang saya miliki terbatas dan sebagai

pendatang baru, sulitnya memasuki pasar yang telah ada

membuat saya membutuhkan modal yang lebih agar dapat

masuk dan bersaing dalam pasar tersebut. Itulah yang

12

Page 13: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

menjadi pendorong utama untuk saya menjalin kerjasama

(kemitraan) dengan lembaga keuangan.

B. Pola Pembiayaan

Pengolahan produk jamur tiramdapat dibiayai

dengan dua sumber pembiayaan yaitu kredit dan modal

sendiri. Kredik diperoleh dari meminjam uang di bank

sedangkan modal sendiri didapat dari uang yang sayamiliki.

Besarnya pinjaman sesuai dengan yang diajukan oleh

debitur berdasarkan perhitungan kebutuhan modal investasi

dan modal kerja usaha yang bersangkutan. Perbandingannya

meliputi 40% saya pinjam dari Bank sedangkan 60%

menggunakan modal saya sendiri.

III. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. Gambaran Umum Pasar

A.1. Segmen Pasar

Konsumen yang membutuhkan produk “MyOyster”

ini besar kemungkinannya adalah kebutuhan rumah tangga

sehingga kebutuhan akan jamur tiram masih tergolong

tinggi dan pemenuhannya masih terbatas pada pasar

13

Page 14: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

tradisional pada umumnya dan beberapa ‘retail’ pada

beberapa kota besar.

A.2. Target Pasar

Pemasaran produk “MyOyster” ini akan di fokuskan

kepada rumah tangga, pasar tradisional, serta

minimarket/toko yang ada di seluruh daerah Perumnas

Kenten kota Palembang. Pemasaran direncanakan

akandilaksanakan melalui sektor tersebut apabila produksi

telah stabil serta sarana dan prasarana telah memadai.

A.3. Positioning

Usaha atau bisnis jamur tiram di Palembang,

Sumatera Selatan masih memiliki peluang yang besar.Hal

ini dikarenakan usaha pembudidayaan dan pengolahan

jamur tidak begitu sulit untuk dilakukan dan masyarakat

yang masih jarang melakukan usaha ini.

A.4 Strategi Pemasaran

Dalam penjualan / pemasaran produk ini dilakukan

strategi 4 P yaitu :

Price

14

Page 15: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

Penetapan harga yang relatif terjangkau konsumen

sesuai dengan nilai dan manfaat yang akan diperoleh

konsumen, yaitu dari segi kesehatan serta gizi.

Product

MyOyster yang akan diproduksi menggunakan bahan –

bahan alami dan tanpa bahan pengawet sehingga dapat

menjadi nilai tambah bagi produk ini.

Place

Produk MyOyster ini akan di produksi di daerah Kenten

Sako Palembang yan dekat dengan pasar dan ramai

penduduk sehingga akan mempermudah akses ke pasar,

baik pasar tradisional yang ada di sekitarnya maupun

seluruh pasar-pasar yang ada di Sumatera selatan, akan

tetapi akan dibuka satu toko yang khusus menjual

produk yang sudah jadi di dekat tempat

pembudidayaannya.

Promotion

Promosi produk ini dilakukan dari penyebaran brosur,

koran, tabloid masakan, juga internet.

15

Page 16: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

IV. ASPEK PRODUKSI, TEKNIS DAN TEKNOLOGIS

A. Lokasi Usaha

Tempat pemasaran produk yang akan dipilih adalah

daerah di sekitar terminal/pasar Satelit di Sako Kenten

Palembang. Produk ini akan di pasarkan di daerah sekitar

Sako Kenten Palembang karena lokasinya sangat ramai

dengan penduduk serta aktivitas ekonomi. Lokasinya cukup

strategis karena selalu ramai dilalui/dilewati oleh setiap

orang yang beraktivitas ataupun berpergian setiap hari baik

oleh pelajar, pekerja, dan ibu rumah tangga pada khususnya.

B. Mekanisme Pengadaan Bahan Baku

Bahan baku jamur tiram haruslah merupakan produk

yang baik dan berkualitas sehingga menghasilkan produk

olahan yang unggul dan bermutu.Bahan baku tersebut

berasal dari salah satu tempat pembudidayaan jamur tiram

berskala besar yang lokasinya dekat dengan tempat

pengolahannya serta telah terlebih dahulu

bekerjasama/bermitra yaitu di daerah perumnas Sako

Kenten perumahan BLK (Balai Latihan Kerja).

16

Page 17: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

Keripik Jamur Tiram

Bumbu :

- 6 siung bawang putih

- 1 sdm ketumbar

- 1 sdt garam

- bumbu taburan : 1/4 ons

keju bubukdan 3 sdm

balado bubuk

Cara Membuat :

1. Bersihkan 300 g jamur segar, iris/suwir tipis.

2. Campur bumbu halus dengan air, aduk rata, campur

dengan jamur, ratakan, diamkan lebih kurang 20 menit

sampai bumbu meresap.

3. Tiriskan jamur berbumbu sambil agak diperas agar tidak

terlalu basah.

4. Lumuri jamur dengan tepung beras sampai rata, goreng

sedikit-sedikit sampai matang dan kering. Untuk 4 porsi.

17

Page 18: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

Sosis Jamur Tiram

Bahan-bahan:

- Jamur tiram segar

- Putih telur

- Air es

- Tepung tapioca,

Minyak jagung.

- Bumbu-bumbu

( Bawang putih 0,44

gram, garam 2,50

gram, gula pasir 0,68

gram, lada )

Cara Pembuatan :

1. Cuci jamur tiram hingga bersih

2. Selanjutnya timbang  jamur degan ukuran  71,38 gram

lalu dipotong-potong menjadi beberapa potongan kecil,

lalu dihaluskan dengan cara digiling atau ditumbuk.

3. Tambahkan pula 37,5 gram putih telur, bumbu, air es 7,3

gram dan juga tepung tapioka 7,5 gram ke dalam adonan

jamur yang telah digiling.

18

Page 19: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

4. Tuangkan juga 28,62 gram minyak jagung ke dalam

campuran bahan sambil diaduk-aduk hingga adonan

menyerupai pasta.

5. Masukkan adonan itu ke dalam casing (selongsong)

sepanjang 10 cm lalu diikat ujungnya dengan benang

erat-erat.

6. Setelah itu, sosis jamur dimasak. Pemasakan dapat

dilakukan dengan berbagai cara seperti direbus, dikukus,

diasapi, atau bisa juga mencoba pemasakan secara

kering dengan menggunakan oven serta kombinasi dari

cara-cara tersebut.

Nuget Jamur Tiram

Bahan:      

1 kg jamur tiram putih

100 gram ayam fillet

giling

2 sendok teh

penyedap rasa

2 sendok teh merica

bubuk

200 gr tepung

maizena dan tepung

terigu

19

Page 20: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

6 siung bawang putih

dan7 siung bawang

merah

4 butir telur ayam

Cara membuat:

- Jamur tiram dicuci dengan air bersi, rebus selama 10-15

menit lalu angkat dan tiriskan

- jamur diperas untuk menghilangkan kandungan airnya

- Giling kasar jamur tiram lalu campurkan dengan fillet

ayam, tepung terigu, tepung maizena dan telur.

- Aduk hingga benar-benar tercampur dengan rata.

- Ambil bawang merah dan bawang putih lalu haluskan

dam masukkan ke dalam adonan.

- Tambahkan bumbu-bumbu, penyedap rasa, merica, dan

garam.

- Aduk semua adonan sampai rata, siapkan loyang, olesi

dengan minyak atau mentega.

- Tuangkan adonan nugget ke dalam loyang.

- Kukus selama 10-15 menit lalu angkat dan dinginkan.

- Potong-potong sesuai selera kemudian simpan di dalam

kulkas selama satu malam

20

Page 21: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

C. Hasil Produksi

Hasil produksi daei pengolahan jamur tiram ini

adalah berupa produk yang bernilai tambah dan bercita rasa

yang lezat serta mengandung gizi yang tinggi bagi

kebutuhan tubuh manusia. Produk olahan jamur tiram ini

berupa keripik jamur tiram, sosis jamur tiram dan nugget

jamur tiram.

D. Kendala Produksi

Kendala yang memungkinkan akan terjadi dan

dihadapi adalah pada proses pemasaran ke konsumen,

karena ada beberapa produk olahan jamur tiram ini yang

tidak bisa bertahan dalam waktu yang lama dikarenakan

tidak menggunakan bahan-bahan pengawet untuk tetap

mejaga kesehatan konsumen.

21

Page 22: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

V. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

A. Aspek Organisasi

Nama Perusahaan / Usaha : MyOyster House

Nama Pemilik/ Pimpinan : Triana Dameria.S

Alamat Kantor dan Tempat Usaha

Kantor : Sako Kenten PalembangTempat Usaha : Sako Kenten

Palembang

Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI DAN

KEPENGURUSAN

22

MANAJER (ADMINISTRASI)

Bag. Produksi Bag. Pemasaran

Pegawai 1 Pegawai 2

Page 23: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

VI. ASPEK SOSIAL EKONOMI LINGKUNGAN

Dapat membantu perekonomian masyarakat sekita

daerah Kenten Sako Palembang.Sekarang dengan

perkembangan zaman dan kemajuan teknologi jamur tiram

putih dapat di jadikan makanan yang mempunyai nilai

tambah sendiri, dengan adanya inovasi pada produk, jamur

tiram putih menjadi sangat di gemari dikalangan

masyarakat.

Perluasan kesempatan kerja bagi SDM lokal karena

perekrutan SDM diprioritaskan berasal dari daerah Kenten

Sako Palembang. Kebutuhan gizi masyarakat dapat

terpenuhi karena usaha MyOyster ini memproduksi berbagai

jenis makanan dengan harga yang pas sesuai dengan

pembuatan dan pelayanannya namun manfaatnya sama

dengan kebutuhan gizi makanan lain (nabati).

Adanya transfer teknologi dan pengetahuan bagi

masyarakat khususnya karyawan bagian produksi jamur

tiram yang bekerja di MyOyster ini. Mereka bisa mendapat

pengetahuan mengenai teknologi pembuatan makanan yang

berbahan baku jamur tiram putih.

23

Page 24: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

VII. ASPEK KEUANGAN

A. Pemilihan Pola Usaha

Jenis pola usaha yang akan dijalankan oleh kami

adalah kegiatan pengolahan sampai pemasaran atau

distribusi. Jenis usaha ini adalah memiliki produksi

permanen, artinya memproduksi secara kontinyu. Usaha

jenis ini memiliki karakteristik integrasi vertikal dalam satu

perusahaan sehingga memiliki cakupan manajemen yang

lebih luas. Integrasi vertikal terjadi ketika keterpaduan

sistim komoditas secara vertikal yang membentuk suatu

rangkaian pelaku-pelaku yang terlibat dalam sistim

komoditas tersebut, mulai dari produsen/penyedia input,

distributor input, pengolahan hasil, dan distribusi.

B. Asumsi dan Parameter Perhitungan

Dalam analisis keuangan, proyeksi penerimaan

dan biaya dilandaskan atas beberapa asumsi yang

terangkum dalam Tabel 7.1. Periode proyek adalah 5

tahun. Tahun ke nol sebagai dasar perhitungan nilai

sekarang (present value) adalah tahun ketika biaya

investasi awal dikeluarkan.Dengan asumsi bahwa

24

Page 25: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

setiap satu tahun mengasilkan 33600 kemasan

keripik jamur, 84000 kemasan sosis jamur dan

23520 kemasan nugget jamur per tahun. Sumber

pendanaan berasal dari kredit 40% dan 60% dana

sendiri. (Lampiran 1)

C. Komponen Biaya Investasi dan Operasional

Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan

pada awal usaha ini dijalankan. Komponen biaya

investasi meliputi: sewa bangunan, alat-alat dan

mesin pembuatan sosis, peralatan kantor serta sarana

dan prasarana. Sedangkan biaya operasional adalah

biaya yang dikeluarkan untuk keperluan bahan

pembuatan keripik, sosis dan nugget, biaya listrik,

telepon, PAM dan sebagainya. (Lampiran 2 dan 3)

D. Kebutuhan Dana Investasi dan Kredit

Dana yang diperlukan berasal dari dana milik

sendiri dan dana kredit. Dana kredit sebesar

Rp.410.397.200,- dan dana sendiri sebesar

Rp.615.595.800,-.Pengusaha menggunakan skema

kredit umum yang ditawarkan oleh bank, dengan

25

Page 26: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

perbandingan 40% kredit bank dan 60% dana

sendiri.(Lampiran 4 dan Lampiran 5)

E. Produksi dan Penjualan

Output dari pengolahan jamur tiram putih dalam analisis

keuangan ini adalah 33600 kemasan keripik jamur, 84000

kemasan sosis jamur dan 23520 kemasan nugget jamur per

tahun. Karena adanya biaya transportasi maka terdapat

perbedaan antara harga di pasar secara langsung dan di

pasar diluar. Asumsi-asumsi untuk perhitungan finansial

lihat (Lampiran 6).

F. Proyeksi Laba Rugi

Analisis keuangan (financial analysis) dari

sebuah rencana kegiatan investasi berkaitan dengan

tingkat keuntungan/profitabilitas yang akan didapat

dari kegiatan investasi tersebut. Keuntungan (profit)

secara sederhana merupakan selisih antara

penerimaan total (total revenue) dan total biaya

produksi (total cost). Penerimaan produk olahan

jamur tiram merupakan penerimaan dari penjualan

26

Page 27: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

produk tersebut yang secara sederhana merupakan

perkalian antara rata-rata produksi dengan harga dan

dikali siklus produksi. Sedangkan total biaya terdiri

dari biaya penyusutan barang investasi, biaya

operasional produksi dan bunga bank. (Lampiran 7).

G. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek

KELAYAKAN USAHA  NPV (Rp311.540.350)IRR 0,64%PVB 4.420.897.535PVC 5.712.351.962GROSS B/C 0,77NET B/C 1,02

Berdasarkan hasil analisis kelayakan usaha tersebut,

didapatkan NPV sebesar Rp. -311.540.350,- IRR 0,64%,

Gross B/C 0,77 sertaNet B/C 1,02. Jadi usaha tersebut tidak

layak untuk dijalankan karena tidak memenuhi kriteria yang

ada. (Lampiran 7)

H. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dengan menaikkan harga 20% :

KELAYAKAN USAHA  

NPV Rp370.030.683

IRR 28,33%

27

Page 28: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

PVB 5.305.077.041

PVC 4.402.647.277

GROSS B/C 1,20

NET B/C 1,88

SV 9,14%

Berdasarkan analisis diatas, dengan menaikkan harga

sebesar 20% secara merata terhadap semua produk, maka di

dapatkan NPV meningkat dari –Rp311.540.350menjadi

sebesar Rp 370.030.683, IRR meningkat dari 0,64%

menjadi 28,33%, Gross B/C meningkat dari 0,77 menjadi

1,20 serta Net B/C meningkat dari 1,02 menjadi 1,88.

( Lampiran 8 )

Analisis sensitivitas dengan menaikkan jumlah

produksi sebesar 15% :

KELAYAKAN USAHA  NPV Rp172.669.186,

IRR 21,87%

PVB 4.420.897.535

PVC 7.689.498.253

GROSS B/C 0,57

NET B/C 1,66

SV 19,30%

Berdasarkan analisis diatas, dengan menaikkan

jumlah produk sebesar 15% secara merata terhadap semua

28

Page 29: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

jenis produk, maka di dapatkan NPV meningkat dari –

Rp311.540.350menjadi sebesar Rp 172.669.186, IRR

meningkat dari 0,64% menjadi 21,87%, Gross B/C menurun

sedikit dari 0,77 menjadi 0,57 serta Net B/C meningkat dari

1,02 menjadi 1,66. ( Lampiran 9 ).

VIII. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Produk yang di hasilkan dalam usaha jamur tiram ini

adalah berupa keripik jamur tiram, sosis jamur tiram dan

nugget jamur tiram dengan pengolahan 20 kg jamur

tiram segar untuk satu jenis produk, jadi total jamur

tiram yang di olah adalah 60 kg/hari dengan hari kerja

setiap hari mulai pukul 08.00 hingga pukul 14.00 WIB.

Harga jual untuk keripik jamur tiram adalah Rp

15.000/kemasan, sosis jamur tiram Rp 3.000/kemasan

kecil dan nugget jamur tiram Rp 20.000/kemasan.

2. Produk keripik jamur yang dihasilkan per hari adalah

100 kemasan dan untuk 1 tahun adalah 33600 kemasan,

produk sosis jamur 250 kemasan dan untuk 1 tahun

adalah 84.000 kemasan, produk nugget jamur adalah 70

kemasan dan untuk 1 tahun adalah 23520 kemasan.

29

Page 30: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

3. Berdasarkan hasil analisis kelayakan usaha tersebut,

didapatkan NPV sebesar Rp. -311.540.350,- IRR 0,64%,

Gross B/C 0,77 sertaNet B/C 1,02. Jadi usaha tersebut

tidak layak untuk dijalankan karena tidak memenuhi

kriteria yang ada.

4. Berdasarkan analisis dengan menaikkan harga sebesar

20% secara merata terhadap semua produk, maka di

dapatkan NPV meningkat dari –Rp311.540.350menjadi

sebesar Rp 370.030.683, IRR meningkat dari 0,64%

menjadi 28,33%, Gross B/C meningkat dari 0,77

menjadi 1,20 serta Net B/C meningkat dari 1,02 menjadi

1,88.

5. Berdasarkan analisis dengan menaikkan jumlah produk

sebesar 15% secara merata terhadap semua jenis produk,

maka di dapatkan NPV meningkat dari –

Rp311.540.350menjadi sebesar Rp 172.669.186, IRR

meningkat dari 0,64% menjadi 21,87%, Gross B/C

menurun sedikit dari 0,77 menjadi 0,57 serta Net B/C

meningkat dari 1,02 menjadi 1,66.

30

Page 31: yffffffffffffffperlitnya dibandingkan dengan jumlah ferritnya, clan struktur akan terdiri dari perlit seluruhnya pada baja dengan komposisi eutektoid (baja eutektoid, 0,77 % C).Transformasi

LAMPIRAN

31