soal-soal

75
SOAL-SOAL 01032021

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SOAL-SOAL

SOAL-SOAL 01032021

Page 2: SOAL-SOAL

SOAL 1

Silhouette Sign pada foto toraks :A. Terjadi bila batas jantung tampak lebih tegas dari kondisi

normalB. Ditemukan bila ada atelectasis paru lobus medius yang

menempel jantung di sisi kananC. Tampak bila ada massa paru yang letaknya pada puncak

atau apex paruD. Terjadi pada atelektasis lobus inferior paru kiriE. Silhouette sign dapat terjadi pada sinus phrenicocostalis

Page 3: SOAL-SOAL

Silhouette sign

• = loss of silhouette sign • Apabila dua obyek memiliki densitas radiographic yang

sama bersentuhan satu dengan yang lain maka tepi/batasnya akan menghilang

Page 4: SOAL-SOAL
Page 5: SOAL-SOAL
Page 6: SOAL-SOAL
Page 7: SOAL-SOAL
Page 8: SOAL-SOAL
Page 9: SOAL-SOAL

LLL atelectasis

triangular opacity behind

heart

silhouette sign

Increased density over lower vertebra

major fissure displaced posteriorly

flat waist sign

Page 10: SOAL-SOAL

SOAL 2

Seorang anak laki-laki usia 2 tahun dibawa ke UGD suatu RS tipe D oleh ibunya dengan dugaan tertelan uang logam. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter UGD meminta permintaan radiografi:

A. Foto Cervical AP saja B. Foto Toraks AP sajaC. Foto Cervico-thoracal D. Foto Toraks AP dan LateralE. Foto Cervical AP dan Lateral

Page 11: SOAL-SOAL
Page 12: SOAL-SOAL

SOAL 3

Seorang bayi prematur dengan Hyalin Membran Disease dipasang Endo Tracheal Tube (ETT). Pada pemeriksaan radiografi toraks pasca pemasangan ETT yang dievaluasi adalah:

A. Posisi posisi mandibula yang ekstensi, tip distal ETT berada di 3-5 cm di atas carina

B. Pada posisi mandibula yang fleksi, tip distal ETT berada di 3-5 cm di atas carina

C. Pada posisi mandibula yang netral, tip distal ETT berada di 3-5 cm atas carina

D. Distal ETT boleh masuk sampai salah bronkhus primerE. Distal ETT tidak selalu tampak pada foto toraks karena

bahannya radiolusen

Page 13: SOAL-SOAL

SOAL 6

Pada pemasangan CVP yang benar, tip distal sebaiknya terproyeksi setinggi

A. Vena cava superiorB. Atrium kananC. Jugular kananD. Ventrikel kananE. Truncus pulmonalis

Page 14: SOAL-SOAL

Lines dan tubes

Page 15: SOAL-SOAL

SOAL 4

Seorang laki-laki usia 30 tahun dengan riwayat perokok berat datang ke UGD RS tipe B dengan keluhan sesak mendadak selesai batuk berberapa kali. Pada pemeriksaan foto toraks dinyatakan terdapat pneumothorax kanan. Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan gambaran pneumotoraks adalah :

A. Pada hemithorax kanan terdapat perselubungan yang mengaburkan bayangan kanan jantung

B. Tampak area lusens tanpa jaringan paru di hemithorax kanan dengan pleural visceral line (+)

C. Jantung tertarik ke sisi kananD. ICS pada sisi yang sama tampak menyempitE. Pada sisi yang sakit tampak area yang lebih opak di paru kanan

Page 16: SOAL-SOAL
Page 17: SOAL-SOAL

SOAL 5

Seorang wanita 45 th dengan riwayat Ca mamma kiri datang dengan keluhan sesak dan sejak 3 hari terakhir Pada foto toraks didapatkan perselubungan homogen di seluruh hemithorax kiri dengan pendorongan jantung ke kanan. Pada lapang paru kanan terlihat multiple nodul dengan ukuran bervariasi. Kesimpulan yang sesuadengan deskripsi di atas adalah:

A. Atelektasis kiniB. Pneumonia kananC. Pneumonia kiri dan metastasis coarse nodular type kananD. Efusi pleura kiri dan metastasis coarse nodular type kananE. Pneumotoraks kiri dan pneumonia kanan

Page 18: SOAL-SOAL

Metastase paru

• Hematogenous :• Nodular type : milliary

(1-5mm)/coarse (5mm-<3cm)/canon ball (>3cm)

• Kalsifikasi• Cavitas

• Lymphangitic • Lymphangitic type (carcinomatosa)

• Subpleura• Efusi pleura

• Endobronchial• Direct extension

Page 19: SOAL-SOAL

• Tipe metastasis paru :• Miliary type• Coarse nodular type• Golf ball type• Lymphangitic type• Subpleural type• Pneumonic dan peribronchial nodular type

Page 20: SOAL-SOAL

SOAL 7

• Seorang anak yang berumur 10 tahun mengeluh kepada ibunya, nyeri di bawah lutut setelah bermain sepak bola di sekolah bersama teman-temannya. Pasien di bawa ke UGD terdekat dan dilakukan foto. Oleh dokter jaga UGD ditemukan garis lucent (hitam) melintang proximal tibia dari satu sisi korteks ke korteks sisi lainnya. Dokter tersebut mencurigai adanya fraktur. Setelah dikonsultasikan ke dokter ortopedi, dokter spesialis ini menyatakan bahwa temuan itu sebenamya normal. Garis lucent pada bagian proximal dari tulang tibia pada anak ini adalah:

A. Garis lempeng pertumbuhan B. Celah sendiC. Fraktur BowingD. Fraktur green stickE. Epifisis dari tibia

Page 21: SOAL-SOAL

SOAL 9

Pada foto sinar-X dari tulang panjang yang normal, struktur anatomi muskuloskeletal yang tidak tampak pada foto tersebut adalah:

A. a korteks tulangB. Trabekulasi tulangC. Jaringan lunak D. Jaringan tulang rawan sendiE. Celah atau lempeng pertumbuhan

Page 22: SOAL-SOAL
Page 23: SOAL-SOAL

SOAL 8

Laki-laki 25 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas sewaktu mengendarai sepeda motor. Segera setelah kejadian pasien tidak bisa berdiri dengan nyeri di bagian femur kanan. Di UGD dilakukan, foto dan tampak fraktur dengan jumlah fragmennya sebanyak 4 bagian. Fraktur ini digolongkan;

A. Fraktur linearB. Fraktur obliqueC. Fraktur comminutive D. Fraktur transversalE. Fraktur avulsi

Page 24: SOAL-SOAL

SOAL 10

Seorang atlit basket salah menerima bola yang dilemparkan oleh rekan setimnya. Bola mengenai jari ke 3 pada posisi ekstensi dan menyebabkan fleksi paksa dan tiba-tiba. Dari mekanisme trauma tsb, diperkirakan ada tendon yang menarik tulang tempat menempelnya di basis phalanx dan menyebabkan fraktur. Maka hasi foto sinar-Xnya yang paling khas untuk mekanisme trauma ini adalah:

A. Fraktur comminutive B. Fraktur transversalC. Fraktur obliqueD. Fraktur bowingE. Fraktur avulsi

Page 25: SOAL-SOAL

SOAL 11

Perempuan 30 tahun jatuh dari tangga dan mengalami faktur. Sebelum melakukan reposisi pada fraktur, maka dokter spesialis ortopedi perlu mengetahui kondisi fraktur pada foto sinar-Xnya. Selain garis fraktur, informasi lain apakah yang harus diketahui sebagai pertimbangan sebelum dilakukan teknik reposisi?

A. Mekanisme terjadinya frakturB. Usia pasienC. Adanya angulasi dan shortening dari frakturD. Kondisi soft tissue di dekat frakturE. Apakah ada fraktur di tempat lain

Page 26: SOAL-SOAL
Page 27: SOAL-SOAL
Page 28: SOAL-SOAL

NORMAL DESKRIPSI X RAY TULANG

• Alignment baik • Trabekulasi tulang baik • Celah dan permukaan sendi baik • Tak tampak erosi/destruksi/kalsifikasi abnormal • Tak tampak soft tissue mass/swelling ABCs (A : alignment, B : Bone, C : Celah sendi, s : Soft tissue)

Page 29: SOAL-SOAL

Deskripsi fraktur tulang panjang

• Tampak fraktur inkomplit/ komplit (simple : transverse/spiral/oblik, cominnutive,segmental) + melibatkan intraarticular atau extraarticular + displacement fragment distal terhadap proksimal (translasi, angulasi, valgus atau varus) + Lokasi + Callus formation ada atau tidak

Page 30: SOAL-SOAL

SOAL 12

Anatomi radiologi tulang pada sinar X menunjukkan bagian yang gelap/hitam (lucant) dan terang putih (opaque). Dari foto sinar-X, di daerah persendian akan tampak

A. Sebagai celah antara dua tulang dan celah itu opaqueB. Sebagai celah antara dua tulang dan celah itu bisa opaque

dan lucent tergantung umur pasiennyaC. Sebagai area transisi antara dua tulang yang tidak ada

celahnyaD. Sebagai celah antara dua tulang dan celah itu lucentE. Sebagai area transisi antara dua tulang yang mengalami

gambaran destruksi

Page 31: SOAL-SOAL

SOAL 13

Alignment atau susunan tulang vertebra, terutama cervical dievaluasi menggunakan sinar X. Salah satu teknik untuk mengevaluasi alignment adalah dengan menggunakan

A. Kondisi jaringan lunak di sekitar vertebra cervical B. Menggunakan beberapa garis bantu alignment C. Meneliti lebar disc spacel discus intervertebralisD. Memeriksa bentuk coprus bertebraE. Mendeteksi gambaran perdarahan pada foto sinar-X

Page 32: SOAL-SOAL
Page 33: SOAL-SOAL
Page 34: SOAL-SOAL

SOAL 14

Perempuan berumur 19 tahun mengeluh nyeri tulang regio tibia. Sebulan sebelumnya pasien mengalami luka cukup serius di tempat kerja. Saat ini luka tersebut sudah menyembuh, tetapi timbul masalah baru yaitu nyeri tulang. Nyeri baru dirasakan seminggu terakhir. Kemungkinan terjadi osteomyelitis, karena LED meningkat (tanda infeksi). Diputuskan oleh dokter untuk dilakukan foto sinar-X. Kemungkinan hasilnya adalah:

A. Tidak tampak kelainan pada foto B. Ditemukan involukrumC. Ada tanda destruksi luas pada tulang tibiaD. Ada fraktur spontan di proximal tibia akibat osteomyelitisE. Ditemukan sequester

Page 35: SOAL-SOAL

• Pada osteomyelitis (infeksi tulang )• Temuan awal : subtle (ringan )• Perubahan mungkin baru terjadi 5-7 hari pada anak-anak dan

10-14 hari pada dewasa • Osteopenia • Reaksi periosteal : penebalan periosteum • Subakut : Brodie abcess• Chronic : involucrum,sequester, cloaca

Page 36: SOAL-SOAL
Page 37: SOAL-SOAL

SOAL 15

Pasien datang ke UGD dengan trauma multiple; kepala, dada dan kemungkinan besar tulang leher, setelah jatuh dan ketinggian dua lantai. Diputuskan untuk melakukan pemeriksaan radiologi yang sekaligus dapat memeriksa kepala, leher dan dan tulang iga, khususnya pemeriksaan yang dapat menemukan fraktur-fraktur kecil di cervical. Maka yang dipilih adalah

A. Foto sinar-XB. CT scanC. USGD. MRIE. Tidak perlu pemeriksaan radiologis

Page 38: SOAL-SOAL

SOAL 11. Jenis pemeriksaan : Intravena urography menit ke-5 dan 30

2. Deskripsi :

• Nefrogram kanan kiri normal tampak pada menit ke-5

• Fungsi ekskresi kanan kiri normal tampak pada menit ke-5

• Fusi lower pole pelviocalyceal system kanan kiri setinggi lewel VL 4 disertai dengan perubahan axis ginjal kanan kiri dengan pelvis renalis kanan kiri berada di sisi anteromedial

• Pelviocalyceal system kanan kiri normal cupping

• Ureter kanan kiri yang tervisualisasi tampak normal

3. Dx :

• Horshoe kidney dengan fusi di lower pole pelviocalyceal system kanan kiri setinggi level VL 4

• Fungsi ginjal kanan kiri normal

Page 39: SOAL-SOAL

• Nama lain : excretory urography• Intravenous urography merupakan

prosedur pemeriksaan imaging dengan menggunakan media kontras water soluble ( non ionic ) yang dimasukkan secara intravenous untuk menilai

• Struktur anatomi sistem traktus urinarius ( parenchym ginjal, pelviocalyceal system,ureter dan buli )

• Fungsi kualitatif dari ginjal ( sekresi dan ekskresi ) dan fungsi pengosongan buli

• Kenapa kontras water soluble non ionik yang digunakan? Oleh karena reaksi alergi yang ditimbulkan lebih rendah. Dan yang terbaik adalah kontras yang mendekati osmolalitas tubuh

• Dosis yang digunakan :• Pada dewasa : 1cc / kgBB• Pada neonatus : 4cc / kgBB • Pada bayi : 3 cc /kgBB• Pada small children : 1,5

cc/kgBB

Page 40: SOAL-SOAL

Indikasi • Setiap manifestasi dan gejala klinis yang timbul oleh karena kelainan di

sistem traktus urinarius ( ginjal,ureter dan buli ) dan kelainan organ-organ sekitar yang mengakibatkan dampak pada sistem traktus urinarius. Manifestasi dan gejala klinis yang merupakan indikasi pemeriksaan IVU seperti :

• Gross dan mikros hematuria• Flank pain dan kolik renal• LUTS :

• Iritasi : dysuria,urgensi,polakisuria dan nokturia• Obstruksi : hesistansi, dribbling,pancaran urine melemah,incomplete urinate

• Pyuria• Protenuria ( pada laboratorium )• Hipertensi yang tidak terkontrol pada pasien dewasa muda

• IVU dapat mendeteksi kelainan-kelainan berupa infeksi, inflamasi, neoplasia, obstruksi,lithiasis, kelainan kongenital dan cystic pada ginjal

Page 41: SOAL-SOAL

KONTRAINDIKASI• Kontraindikasi absolut : adanya riwayat allergy bahan kontras• Kontraindikasi relatif :

• Resiko kemungkinan terjadinya alergi seperti pada pasien yang memiliki riwayat asma dan memiliki riwayat alergi obat-obatan. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus dan bila perlu diberikan premedikasi antialergi seperti :hidrokortison 1 jam sebelum penyuntikan bahan kontras, prednisone ( 13 hari, 7 hari dan 1 jam sebelum penyuntikkan bahan kontras ), methylprednisolone ( 12 jam dan 2 jam sebelum penyuntikan )

• Adanya riwayat hepatorenal syndrome, multiple myeloma, thyrotoksisitas. • Pada multiple myeloma terdapat penimbunan protein bence jones yang bila berinteraksi dengan bahan kontras dapat menimbulkan gagal ginjal kronik post ivp yang bisa mengakibatkan kematian

• Pada hepatorenal syndrome : akibat kerusakan ginjal dan liver sebagai tempat keluarnya kontras mengakibatkan deposit / penumpukkan bahan kontras di tubuh

• Penggunaan obat-obatan seperti metformin, aminoglikosida dan NSAID sebaiknya distop 2-4 hari sebelum prosedur pemeriksaan IVP dilakukan terutama metformin oleh karena interaksi dengan kontras dapat meningkatkan efek nefrotoksik

• Renal insufficiency dengan manifestasi serum kreatinin > 1,5 mg/dl ( sebaiknya ditunda atau dilakukan pemeriksaan imaging lain ).

• Serum kreatinin hanya gambaran kasar kerusakan ginjal dan sangat dipengaruhi oleh berat badan• Peningkatan BUN tidak hanya terjadi pada renal insufficiency namun bisa juga terjadi pada dehidrasi, asupan protein yang tinggi dan peningkatan katabolisme ( infeksi dan inflamasi )

• Yang terbaik untuk mengevaluasi fungsi ginjal adalah dengan menghitung GFR ( Klirens kreatinin ) : 140-usia x BB

--------------------- usia : tahun, BB : kg, kreatinin : mg/dl 72x kreatinin

• Decompensasi cordis

Page 42: SOAL-SOAL

PERSIAPAN PASIEN• Bowel cleansing dengan tujuan untum membersihkan fecal material

dan menurunkan gas usus sehingga sistem traktus urinarius jelas terlihat dan tidak ditutupi oleh fecal material dan gas usus

• Pasien diet bubur ( bubur tepung ) selama dua hari, bisa ditambahkan kecap asin dan kuah tanpa sayur atau daging sebagai perasa diet rendah serat

• Pasien dipuasakan 5-6 jam sehari sebelum prosedur pemeriksaan• Pasien diberikan urus-urus • Pasien dihimbau jalan-jalan 2 jam sebelum pemeriksaan untuk

membantu menurunkan gas usus• Puasa bicara dan merokok dengan tujuan agar tidak terjadi

peningkatan gas usus

• Minum air putih bebas oleh karena tidak dianjurkan lagi membuat pasien dalam kondisi mild dehidrasi.

Page 43: SOAL-SOAL
Page 44: SOAL-SOAL

PROSEDUR PEMERIKSAAN• Pastikan alat-alat dan obat-obatan live saving tersedia lengkap

• Pastikan buli pasien kosong sebelum pemeriksaan dengan cara pasien disuruh kencing dulu sebelum pemeriksaan dimulai

• Tanyakan riwayat klinis yang berkaitan dengan kontraindikasi absolut dan relatif

• Inform consent dan inform to consent ( jelaskan teknik dan prosedur pemeriksaan serta evaluasi apa yang dicari )

• Lakukan plain photo : menilai persiapan pasien ( layak atau tidak dilakukan IVP ), menilai adanya kelainan awal, mengetahui kv dan mas

• Injeksi kontras water soluble lalu lakukan pengambilan photo secara serial : Menit ke-5,15 dan 30 lalu pasien diminta untuk minum sampai pasien merasa kebelet ingin kencing baru diambil photo lagi dengan kondisi buli penuh. Kemudian pasien diminta kencing sampai tuntas setelah itu diambil photo serial post voiding. Pada menit ke-30 biasanya pasien dikondisikan pada posisi prone untuk melihat visualisasi ureter dengan baik

• Pada kondisi tertentu :• Non vizualised : photo serial diteruskan hingga menit ke-120• Bila dicurigai ada massa atau klinis massa di buli atau organ yang berdekatan dengan buli ( cervix

dan rectum ) serta adanya BPH / massa prostat maka dilakukan oblique kanan dan kiri untuk mengevaluasi adanya massa serta menilai dinding posterior buli

• Pada trauma bila menit ke-5 / ke-15 sudah tampak di buli maka pemeriksaan dihentikan

Page 45: SOAL-SOAL

1 2

3 4 54

1. Plain photo (Foto polos)2. Fase nephrogram ( 1-3

menit )dan fungsi ekskresi ( menit ke-5 ) 5-15’

3. Menit ke-30 ( ureterogram phase )

4. Menit ke-60 ( cystogram phase )5. Post mictie / post voiding

Page 46: SOAL-SOAL

Nephrogram phase ( 1-3 MENIT )Menilai anatomi parenchym ginjal dan fungsi sekresi ginjal secara kualitatif 1. Bentuk dan contour ginjal : bean-

shaped dengan smooth margin2. Ukuran : 8-12 cm, namun ada yang

bilang sampai 15 cm, bila < 8 cm kemungkinan contracted ginjal, bila > 12 cm kemungkinan pyelonephritis kronik tinggi ginjal pada dewasa :+/- 3,5 corpus, anak : +/- 4 corpus, ukuran ginjal kanan lebih kecil dari ginjal kiri

3. Letak : ginjal kanan secara umum letaknya lebih rendah dibandingkan ginjal kiri oleh karena adanya pendesakan hepar ( VTh 11-12 s/d VL 3-4

4. Axis sejajar dengan psoas muscle5. Jumlah ginjal 6. Densitas nephrogram kanan dan kiri7. Pada pemeriksaan IVU : kontras

mengisi nephrogram pada menit berapa? Dosis kurang, ggn prerenal/renal/post renal

Page 47: SOAL-SOAL

FUNGSI ekskresi menit ke-5 ( PYELOGRAM )

Page 48: SOAL-SOAL

• Pada saat fungsi ekskresi, dinilai juga anatomi dari pelviocalyceal system

• Normalnya : cupping• Apa terjadi hidronephrosis atau tidak ?

• Grade I : blunting fornix• Grade II : flattening dari papilla renalis• Grade III : clubbing dari papilla renalis tanpa penipisan kortex• Grade IV : clubbing dari papilla renalis dengan penipisan kortex

• Jumlah dari pelviocalyceal system• Tipe normal dari calyx renalis

• Tipe dendritic : beberapa calyx mayor dan infundibulum bergabung membentuk pelvis renalis yang ramping

• Tipe ampulatory : calyx minor bermuara di infundibulum renal pelvis tampak gemuk ( calyx mayor - )

• Tipe transitional : perpaduan antara dendritic dan ampulatory ( calyx minor sebagian bermuara di infundibulum dan sebagian bergabung dengan calyx mayor )

Page 49: SOAL-SOAL
Page 50: SOAL-SOAL

URETEROGRAM PHASE

Ureter• 1/3 proksimal : UPJ s/d

aspect superior ala sacrum

• 1/3 tengah : aspect superior- inferior ala sacrum

• 1/3 distal : inferior ala sacrum- cavum pelvis ( bladder )

Penyempitan normal ureter• UPJ ( ureteropelvic

junction )• Tempat persilangan

dengan arteri iliaka eksterna/ komunis pada pelvic brim

• UVJ ( ureterovesico junction )

Jumlah ureter, dilatasi setinggi apa , kinking ( tanda obstruksi)

Page 51: SOAL-SOAL
Page 52: SOAL-SOAL

CYSTOGRAM + POST VOIDING PHASE• Menilai anatomi buli

• Mucosa outline• Bentuk dan posisi• Fungsi pengosongan buli

• Menghitung volume buli : ½ x ( lebar )2 x tinggi

• Fungsi pengosongan buli normal bila volume post voiding < 20%

• Untuk kelainan tertentu diperlukan tambahan proyeksi yaitu oblique view kanan kiri

Page 53: SOAL-SOAL

SOAL 21. Pemeriksaan : Foto Thorax proyeksi

posteroanterior dan lateral

2. Deskripsi :

• Cor : besar dan bentuk normal

• Opasitas batas tegas, well-defined margin, membentuk sudut tumpul dengan parenkim paru kiri, silhouette sign terhadap batas kiri jantung (+) dan terhadap arkus aorta serta aorta descenden stripes lines (-), overly hilus sign kiri (+) terproyeksi setinggi VTh 5 hingga VTh 8 sisi kiri yang pada foto lateral terproyeksi di mediastinum anterior , parenkim paru kanan kiri tampak baik, tak tampak infiltrat/nodul

• Pulmo : tak tampak infiltrat/nodul

• Hilus kanan kiri normal

• Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam

• Hemidiafragma kanan kiri normal

• Tulang-tulang dan soft tissue yang tervisualisasi normal

3. Massa mediastinum anterior most likely malignant lymphoma

4. DD : thymoma

Page 54: SOAL-SOAL
Page 55: SOAL-SOAL

SOAL 3

1. Pemeriksaan : BOF

2. Dekripsi :

a. Preperitoneal fat tampak baik

b. Tampak dilatasi bayangan gas usus mengesankan small bowel di central cavum abdomen. Tak tampak distribusi bayangan gas usus di cavum pelvis

c. Contour hepar dan lien tak tampak membesar

d. Contour ginjal kanan kiri tertutup bayangan gas usus

e. Corpus, pedicle dan discp space normal

f. Sacroiliac joint kanan kiri normal

g. Artifact di region iliaca kanan abdomen

3. KESAN : Dilatasi bayangan gas usus mengesankan small bowel small bowel obstruction (SBO)

Page 56: SOAL-SOAL

A. Costae sisi lateralB. Margin outlinig heparC. Vertebrae terlihat jelas sebagai hallmark menandakan bahwa kondisi

exposure cukupD. Loop usus halusE. Loop colonF. Fleksura lienalisG. Pre peritoneal fat stripeH. Illiac wingI. panah kuning dan biru menunjukkan contour ginjal, panah hijau

menunjukkan gaster 

 

Page 57: SOAL-SOAL

Pattern bowel normal

• Gaster : air fluid level • Usus halus :

• Tidak tervisualiasi atau maksimal 2-3 loop

• Valvula coniventes• Central

• Usus besar : • Normal tervisualisasi : fecal material

(+)• Peripheral• Haustra • Distribusi hingga cavum pelvis

( bayangan gas usus rectum dan rectosigmoid)

Page 58: SOAL-SOAL

SBO

Page 59: SOAL-SOAL
Page 60: SOAL-SOAL

LBO

Page 61: SOAL-SOAL

SOAL 41. Pemeriksaan : Foto Thorax proyeksi anteroposterior

2. Deskripsi :

- Cor : besar dan bentuk normal

- Trachea dan mediastinum normal

- Pulmo : Konsolidasi distribusi di central suprahiler-parahiler-paracardial kanan kiri dengan sparring peripheral paru kanan kiri membentuk batwing configuration

- Hilus kanan kiri normal

- Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam

- Hemidiafragma kanan kiri normal

- Tulang-tulang dan soft tissue yang tervisualisasi kesan intak

3. KESAN : Edema alveolar paru

Page 62: SOAL-SOAL

EDEMA PULMONUMKEADAAN PATOLOGI DIMANA CAIRAN INTERSTITIAL KELUAR KE EXTRASELULER, INTERSTITIAL DAN ALVEOLI

ETIOLOGI TIPE

KARDIOGENIK NON KARDIOGENIK INTERSTITIAL ALVEOLAR

- PENEBALAN SEPTA INTERLOBULAR

- KERLEY B- KERLEY A

- PENEBALAN FISSURA INTERLOBARIS

- PERIBRONCHIAL CUFFING- PERIHILAR DAN

PERIVASCULAR HAZINESS- EFUSI PLEURA

BATWING CONFIGURATI

ONEFUSI PLEURA

CONGESTIF HEART FAILUREPeningkatan tekanan hidrostatik sehinggaCairan di kapiler dan intravascular keluar keEkstraseluler, interstitial dan alveoli paru

Page 63: SOAL-SOAL

EDEMA PARU NON KARDIOGENIK1. Peningkatan tekanan kapiler paru

2. Penurunan tekanan onkotik plasma, contoh : Hipoalbuminemia

3. Peningkatan tekanan negatif interstisial

4. Pengambilan terlalu cepat pneumotoraks atau efusi pleura (unilateral)

5. Tekanan pleura yang sangat negatif oleh karena obstruksi saluran napas akut bersamaan dengan peningkatan end-expiratory volume (asma)

6. Perubahan permeabilitas membran alveolar-kapiler (Acute Respiratory Distress Syndrome) oleh karena pneumonia (bakteri, virus, parasit), bahan toksik inhalan, bahan asing dalam sirkulasi, aspirasi asam lambung, pneumonitis radiasi akut, bahan vasoaktif endogen, koagulasi intravaskuler disseminata, imunologi (pneumonitis hipersensitif, obat nitrofurantoin, leukoagglutinin) , shock lung oleh karena trauma di luar toraks, pankreatitits perdarahan akut

7. Insufisiensi limfatik contoh Post transplantasi paru, Lympangitic carcinomatosis

8. Tidak diketahui/tidak jelas, contoh : High Altitude Pulmonary Edema, edema paru neurogenik, overdosis narkotik, emboli paru, eklampsia

9. Overload cairan

Page 64: SOAL-SOAL

Beda kardiogenik dan non kardiogenik• EDEMA KARDIOGENIK

• CARDIOMEGALY• CEPHALISASI ( KONGESTIF

PULMONUM ) • PERIBRONCHIAL CUFFING

( PENEBALAN DINDING BRONCHIAL ) LEBIH UMUM TERJADI

• EN FACE : RING SHADOWING• LONGITUDINAL ( CROSS SECTIONAL )

: TRAM TRACK OPACITY

• AIR BRONCHOGRAM JARANG TERJADI

• EFUSI PLEURA DAN KERLEY B YANG TERJADI BERSAMAAN RELATIF UMUM TERJADI

• DISTRIBUSI EDEMA UMUMNYA CENTRAL

• PULMONARY CAPILLARY WEDGE PRESSURE MENINGKAT

• EDEMA NON KARDIOGENIK• UMUMNYA UKURAN JANTUNG

NORMAL• UMUMNYA CEPAHLISASI TIDAK ADA• PERIBRONCHIAL CUFFING JARANG

TERJADI• AIR BRONCHOGRAM UMUM

TERJADI• EFUSI PLEURA DAN KERLEY B

SECARA BERSAMAAN JARANG TERJADI

• GAMBARANNYA LEBIH CENDERUNG PATCHY OPACITY

• JARANG TERJADI PADA LOBUS SUPERIOR

• DISTRIBUSI EDEMA UMUNYA PERIFER

• PULMONARY CAPILLARY WEDGE PRESSURE NORMAL

Page 65: SOAL-SOAL
Page 66: SOAL-SOAL

A B

C D

A. air bronchogram : oleh karena adanya cairan di alveoli maka cabang bronkus akan terlihat jelas, yang normalnya tidak terlihat

B. Peribronchial cuffing : penebalan dinding bronkus yang pada cross sectional dan longitudinal terlihat seperti tram track line opacity

C. Kerley B : penebalan septa interlobaris yang merupakan garis tipis dengan oanjang +/- 1-2 cm letaknya di perifer dan basal paru

D. Cephalisasi : vascular paru lebih prominent di apex disbanding di central dan basal dan ukurannya bisa sama dengan di central atau lebih besar sangat obyektif ( tanda kongestif pulmonum )

Page 67: SOAL-SOAL

E

F

G

E. Kerley A lines yang merupakan penebalan septa interlobaris, garis horizontal, tidak bercabang dengan pajang +/- 2-6 cm yang extending dari hilusF. Batwing configuration yang merupakan edema alveoliG. Perivascular haziness

Page 68: SOAL-SOAL

DIAGNOSA BANDING • EMBOLI PARU• PNEUMONIA• LIHAT :

• RIWAYAT PENYAKIT• KLINIS• WAKTU SELAMA TINGGAL DI RUMAH SAKIT• RESPON PENGOBATAN

Page 69: SOAL-SOAL
Page 70: SOAL-SOAL

SOAL 51. Pemeriksaan : Foto thorax PA

2. Deskripsi :

- Cor : besar dan bentuk normal

- Trachea dan mediastinum normal

- Pulmo : tampak millary pattern distribusi random di kedua parenkim paru

- Hilus kanan kiri normal

- Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam

- Hemidiafragma kanan kiri normal

- Tulang-tulang dan soft tissue yang tervisualisasi kesan intak

3. KESAN : Milliary TB

4. DD Milliary pattern : fungal infection / metastase

 

Page 71: SOAL-SOAL
Page 72: SOAL-SOAL

Pulmonary TB • Primary

• Infeksi pertama kali : anak > dewasa• Pola radiology

• Lymphadenopathy (hallmark)• Parenchymal lung disease : infiltrat/konsolidasi lokasi : segment anterior lobus superior, lobus medius,

lobus inferior • Atelektasis • Milliary• Efusi pleura : unilateral >>>

• Post primary• Reinfeksi / Dormant / kelanjutan primary • Pola radiology :

• Parenchymal : infiltrat/konsolidasi Lokasi paru kanan > kiri : segment apical atau posterior lobus superior, segment superior lobus inferior ( 95% kasus ) tekanan oksigen relative tinggi pada lokasi ini

• Cavitas • Endobronchial : tree in bud • Efusi pleura

Page 73: SOAL-SOAL

• Proses inaktif • Fibrosis • Kalsifikasi • Residual cavitas • Tuberculoma • Penebalan pleura

Page 74: SOAL-SOAL
Page 75: SOAL-SOAL