word ; laporan kasus i

Upload: diana-marini

Post on 09-Jan-2016

234 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

BAB ILAPORAN KASUS

IDENTITAS1. Nama: Ny. Ym2. Usia: 34 tahun3. Jenis Kelamin: Perempuan4. Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga5. Alamat: Jakarta pusat6. Diagnosis : G2P1A0 hamil aterm dengan bekas SC

ASESMEN PRA-ANESTESIA DAN SEDASI1. Riwayat Psikososial:Merokok (-), alkohol (-), kopi (-), teh (+)2. Riwayat Pengobatan :Riwayat minum jamu (-), obat-obatan warung (-), pengencer darah (-).3. Riwayat Alergi : Obat (-), makanan (-), lateks/ plester/debu (-)4. Riwayat Penyakit Dahulu :Hipertensi (-), Penyakit Jantung (-), Asma (-), Diabetes Melitus (-), Hepatitis (-), Tuberkulosis paru (-)5. Riwayat Penyakit Keluarga :Orang tua (ibu) pasien memiliki penyakit Hipertensi (+)6. Gangguan komunikasi :Tidak ada7. Apakah Pasien Pernah di Periksa untuk Diagnosis HIV :Tidak8. Apakah Pasien Memakai :Alat bantu dengar (-), Gigi Palsu (-)

9. Riwayat Operasi: Op SC pada tahun 201210. Khusus Pasien Wanita :Hamil (+), menyususi (-)11. Keadaan Umum Pasien : Composmentis12. Observasi Tanda Vital :a. Tekanan darah : 110/70b. Nadi : 80 x/mntc. RR : 20x/mntd. Berat Badan : 65 kg13. Pemeriksaan Fisik :Gigi goyang (-), obesitas (-), ortopneu (-), tanda-tanda dekompensasi kordis berat (-), gangguang mobilisasi leher (-), skoliosis berat (-), gangguan respirasi (-), malampati (II)14. Hasil Laboratorium :Hemoglobin 9, 2 mg/dl

ASESMEN PRA INDUKSI1. ASA : 22. Diagnosis Pra-Bedah: G2P1A0 hamil aterm dengan bekas SC3. Diagnosis PascaBedah: P2A04. JenisPembedahan: SeksioSesaria5. JenisAnestesia: Spinal Analgesia / Regional6. Premedikasi: -

PERSIAPAN OPERASI1. Puasa 6-8 jam2. Saat di ruang persiapan, pasien di infus dg RA3. Pasien dibawa ke ruang operasi4. Pasien diposisikan terlentang di meja operasi5. Sebelum dilakukan induksi pasien dipasang elektroda,manset TD, dan pengukur Sp02.

OBSERVASIJAMTEKANAN DARAHNADISpO2MEDIKASI

14.45110/80 mmHg70 x/mnt1001. Decain 10,5 mg2. Fentanyl 0,025 mg3. Catapres 0,03 mg

15.15120/80 mmHg70 x/mnt1001. Methylergometrine Maleate 0,4 mg2. Sinto (oxytocine) 10 IU3. Ondansetron 4 mg

15.45100/60 mmHg60 x/mnt1001. Ephedrine 10 mg2. RA

16.15110/70 mmHg65 x/mnt100Ceftriaxone 200

16.20120/80 mmHg70 x/mnt1001. As. Traneksamat 50 mg2. Ketorolak 10 mg

16.30120/80 mmHg70 x/mnt100Ket. Operasi selesai

PASCA ANESTESIA Jumlah cairan: Ringer asetat 1700 ml Jumlah perdarahan: 300 cc Lama anestesia: - Lama pembedahan : 1 jam 35 menit Pasien dipindahkan ke RR Pasang tensi, SpO2, O2, 3L

NilaiAldrette scoreScore

WKRRCKSACT

Pucat, SpO2 100% (2)Nafas dalam (2)110/70 mmHg (2)Sadar penuh (2)Gerak 4 ext (1)9

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

ANALGESIA SPINALDefinisi Analgesia spinal ialah pemberian obat anestetik lokal ke dalam ruang subaraknoid. Anestesia spinal diperoleh dengan cara menyuntikkan anestetik lokal ke dalam ruang subaraknoid. Teknik ini sedarhana, cukup efektif dan mudah dikerjakan. Indikasi:1. Bedah ekstremitas bawah2. Bedah panggul3. Bedah obstetri-ginekologi4. Bedah urologi5. Bedah abdomen bawah6. Tindakan sekitar rektum-perineum Kontra indikasi:1. Absolut :a. Pasien menolakb. Infeksi pada tempat suntikanc. Hipovolemia berat, syokd. Koagulapati/ mdapat terapi antikoagulane. Tekanan intrakranial meningkatf. Fasilitas resusitasi minimg. Kurang pengalaman/ tanpa didampingi konsultan anestesia.2. Relatif :a. Infeksi sistemik (sepsis, bakteremia)b. Infeksi sekitar tempat suntikanc. Kelainan neurologisd. Kelainan psikise. Bedah lamaf. Penyakit jantungg. Hipovolemia ringanh. Nyeri punggung kronis

Persiapan Analgesia spinal 1. Informed consent2. Pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan tulang punggung dan lain-lainnya.3. Pemeriksaan laboratorium anjuran, (Hemoglobin, Hematokrit, Prothrombine time, Partial thromboplastine time)

Peralatan Analgesia spinal 1. Peralatan monitor2. Tekanan darah, nadi, pulse oximeter dan EKG.3. Peralatan resusitasi/ anestesi umum4. Jarum spinal, dengan ujung tajam (ujung bambu runcing = Quincke-Babcock) atau ujung pensil (pencil point, whitecare)

Teknik Analgesia spinal1. Monitoring tanda-tanda vital pasien2. Posisikan pasien duduk atau posisi tidur lateral dekubitus. 3. Pasien membungkuk maksimal agar prosesus spinosus mudah teraba.4. Tentukan perpotongan garis kedua krista iliaka dengan garis tulang punggung adalah L4 atau L4-L5.5. Tempat tusukan L2-L3; L3-L4; atau L4-L5.6. Sterilkan tempat tusukan dengan alkohol atau povidone iodine.7. Penyuntikan jarum spinal no.22, 23, atau 25 pada bidang median atau paramedian.8. Mandrin dicabut dan diharapkan likuor menetes keluar.9. Bila likuor tidak keluar tetapi yakin ujung jarum pada posisi benar, maka jarum diputar 90o.10. Setelah likuor menetes, obat dimasukkan pelan-pekan (0,5ml/detik)

Peralatan Analgesia spinal 1. Hipotensi berat2. Bradikardi3. Hipoventilasi4. Trauma pembuluh darah5. Trauma saraf6. Mual-muntah7. Gangguang pendengaran8. Blok spinal tinggi atau spinal total

OBAT OBATAN PADA KASUS1. BUPIVAKAIN HCL (DECAIN)Penggunaan : untuk anesthesia regionala. Untuk blok spinal digunakan larutan 0,5%-0,75%b. bolus/infus 7-15 mg (pd kasus dosis 10,5 mg)c. untuk anak-anak 0,5 mg/KgBB. d. Lama aksi: infiltrasi/epidural/spinal 200-400 menit e. ES: hipotensi disebabkan oleh hilangnya tonus simpatik, aritmia, henti jantung, henti nafas, kejang, tinnitus, penglihatan kabur, reaksi anafilaktikf. Farmakologi: anestesi lokal amino amida ini menstabilisasi membran neuron dg menginhibisi perubahan ionik terus-menerus yg diperlukan untuk memulai & menghantarkan impuls

2. FENTANIL (SUBLIMAZE)Penggunaan : analgesia, anesthesiaa. Dosis spinal: bolus 5-20 ug (0,1-0,4 ug/Kg) (pada kasus 0,025mg)b. Awitan aksi: epidural/spinal 4-10 menitc. Efek puncak: epidural/spinal