wireline log

18

Click here to load reader

Upload: sukawan-zaky

Post on 07-Aug-2015

108 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

wireline log

TRANSCRIPT

Page 1: wireline log

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Melakukan interpretasi data wireline log secara kualitatif.

Mengevaluasi parameter-parameter dalam analisis kualitatif data wireline

log yang meliputi zona batuan reservoir, jenis litologi, serta jenis cairan

pengisi formasi.

Menentukan jenis-jenis dan urutan litologi dengan menggunakan data

wireline log .

Menentukan ada atau tidaknya kandungan hidrokarbon pada suatu

formasi menggunakan data wireline log.

Menentukan lingkungan pengendapan suatu zona hidrokarbon

berdasarkan data wireline log.

2. Tujuan

Mengetahui informasi-informasi seperti litologi, porositas, resistivitas,

dan kejenuhan hidrokarbon berdasarkan data wireline log.

Mengetahui keterdapatan hidrokarbon dalam suatu lapisan dengan

menggunakan data wireline log .

Mengetahui lingkungan pengendapan suatu zona hidrokarbon

berdasarkan interpretasi data wireline log.

1.2. Waktu pelaksanaan praktikum

1. Hari Pertama

Hari/ Tanggal : Kamis/ 12 April 2012

Waktu : 13.30 – 16.00

Tempat : Ruang 201 Gedung Sukowati, Universitas Diponegoro

Page 2: wireline log

2. Hari Kedua

Hari/ Tanggal : Kamis/ 12 April 2012

Waktu : 13.30 – 16.00

Tempat : Ruang 201 Gedung Sukowati, Universitas Diponegoro

Page 3: wireline log

BAB II

DASAR TEORI

Well logging merupakan suatu teknik untuk mendapatkan data bawah

permukaan dengan menggunakan alat ukur yang dimasukkan kedalam lubang sumur,

untuk evaluasi formasi dan identifikasi ciri – ciri batuan dibawah permukaan. Tujuan

dari well logging adalah untuk mendapatkan informasi litologi, pengukuran porositas,

pengukuran resistivitas, dan kejenuhan hidrokarbon. Sedangkan tujuan utama dari

penggunaan log ini adalah untuk menentukan zona, dan memperkirakan kuantitas

minyak dan gas bumi dalam suatu reservoir (Schlumberger, 1958).

Gambar 2. Jangkauan kedalaman penyelidikan logging tool. (www.worldofteaching.com)

Page 4: wireline log

Pada analisa kualitatif, parameter – parameter yang dievaluasi antara lain

adalah:

- Zona batuan reservoir

- Jenis litologi

- Jenis fluida pengisi formasi

2.1 Zona batuan reservoir

Batuan reservoir yang sarang / porous dapat dibedakan dengan zona batuan

kedap / impermeable dengan melihat bentuk – bentuk kurva log. Adapun

perbedaan kenampakan antara lapisan batuan kedap dengan lapisan batuan porous

pada log adalah sebagai berikut (Diktat Praktikum GMB, 2008):

a. Zona batuan kedap dicirikan oleh:

- Harga sinar kurva Gamma Ray tinggi

Pada lapisan permeable yang bersih (clean), kurva Gamma Ray

menunjukkan intensitas radioaktif yang sangat rendah, terkecuali jika

mengandung mineral – mineral tertentu yang bersifat radioaktif.

Sedangkan pada lapisan yang kotor (shaly), kurva Gamma Ray akan

menunjukkan intensitas radioaktif yang tinggi. Batubara oleh log sinar

gamma ditunjukkan dengan nilai yang sangat rendah. Hal ini

disebabkan batubara berasal dari material organik sehingga tidak

mempunyai kandungan unsur radioaktif.

- Tidak terbentuk kerak lumpur pemboran, diameter lubang kadang

membesar (tidak selalu)

Kondisi ini terutama ditunjukkan oleh Log Caliper. Pada lapisan shale

atau clay yang permeabilitasnya mendekati nol, tidak terjadi kerak

lumpur (mud cake) sehingga terjadi keruntuhan dinding sumur bor

(washed out) sehingga dinding sumur bor mengalami perbesaran

diameter.

Page 5: wireline log

- Harga tahanan jenis pada flushed zone (Rxo) hampir sama dengan

tahanan jenis formasi (Rt)

Harga resistivitas pada flushed zone hampir sama dengan tahanan jenis

formasi berarti proses invasi tidak terlalu mempengaruhi kondisi

formasi. Invasi berpengaruh besar pada lapisan yang permeable, pada

lapisan impermeable invasi sedikit atau bahkan tidak berpengaruh

sama sekali, hal ini disebabkan fluida pemboran tidak dapat

menginvasi formasi secara efektif.

- Harga porositas neutron lebih tinggi daripada porositas densitas

b. Zona batuan porous dicirikan oleh:

- Harga kurva sinar gamma rendah

Pada zona batuan porous seperti batupasir dan batugamping, harga

kurva sinar gamma rendah karena batupasir dan betugamping hampir

tidak memiliki kandungan unsur radioaktif, sehingga formasi tidak

memancarkan sinar gamma alami yang dapat ditangkap oleh sinar

gamma pada log.

- Adanya defleksi kurva sinar SP yang menjauhi shale baseline

merupakan indikasi awal adanya zona batuan permeable. Besarnya

defleksi, tidak menunjukkan besarnya tingkat permeabilitas.

Dibagian yang shaly, defleksi SP maksimum kearah kanan dapat

menentukan suatu garis dasar shale. Defleksi dari bentuk log shale

baseline menunjukkan zona batuan permeable yang mengandung

fluida dengan salinitas yang berbeda dari lumpur pemboran. Log SP

hanya dapat menunjukkan lapisan permeable, namun tidak dapat

mengukur harga absolut dari permeabilitas dan porositas dari suatu

formasi. Perubahan dari posisi garis dasar serpih (shale baseline) ke

garis permeable tidak tajam melainkan halus sehingga garis batas

antara lapisan tidak mudah ditentukan.

Page 6: wireline log

- Terbentuknya kerak lumpur pemboran

Pada lapisan permeable terjadi pengecilan lubang sumur bor karena

terjadi endapan lumpur pada dindingnya (mud cake). Pada dinding

sumur yang tidak mengalami proses penebalan dinding sumur,

diameter lubang bor akan tetap.

- Mempunyai harga porositas menengah sampai tinggi

Lapisan yang memiliki porositas tinggi lebih bersifat menghantarkan

listrik (lebih konduktifitas) dibanding lapisan batuan dengan porositas

rendah. Sehingga pada resistivity log, nilainya lebih rendah.

2.2 Jenis litologi

Jenis litologi zona reservoir dapat ditentukan berdasarkan kenampakan

defleksi log tanpa melakukan perhitungan. Adapun kenampakan beberapa jenis

litologi batuan reservoir adalah sebagai berikut:

Batupasir pada log dicirikan oleh:

- Defleksi kurva sinar gamma rendah.

- Terjadi separasi positif pada kurva tahanan jenis mikro (harga tahanan jenis

yang dicatat log micronormal 2” daripada yang dicatat oleh microinverse

1x1”)

- Diameter lubang bor yang relatif kecil karena cenderung untuk membentuk

kerak lumpur yang tebal.

Batugamping pada log dicirikan oleh:

- Defleksi kurva sinar gamma rendah.

- Harga Фb lebih tinggi (lebih tinggi daripada batupasir).

- Terjadi separasi positif pada kurva tahanan jenis mikro apabila batugamping

tersebut porous dan terjadi separasi negatif bila tidak porous.

- Kurva log neutron berhimpit dengan kurva log densitas.

- Lubang bor kadang – kadang membesar.

Page 7: wireline log

2.3 Jenis fluida pengisi formasi

Untuk membedakan jenis fluida yang terdapat didalam formasi, apakah air,

minyak atau gas, dapat ditentukan dengan melihat log tahanan jenis dan gabungan

log densitas – neutron. Zona hidrokarbon ditunjukkan oleh adanya separasi antara

harga tahanan jenis zona terusir (Rxo) dengan harga tahanan jenis formasi (Rt).

Separasi tersebut dapat positif atau negatif tergantung pada harga Rmf/Rw >1,

harga perbandingan Rxo dengan Rt akan maksimum dan hampir sama dengan

harga Rmf/Rw di dalam zona air. Nilai Rxo/Rt yang lebih rendah dari harga

maksimum tersebut menunjukkan adanya hidrokarbon dalam formasi. Pada

lubang bor keterangan harga Rmf lebih kecil daripada Rw (Rmf/Rw kecil), zona

hidrokarbon ditunjukkan harga Rxo/Rt lebih kecil dari satu.

Untuk membedakan gas atau minyak yang terdapat didalam formasi dapat

dilihat pada gabungan log neutron – densitas. Zona gas oleh harga porositas

neutron yang jauh lebih kecil dari harga porositas densitas, sehingga akan

ditunjukkan oleh separasi kurva log neutron – densitas yang lebih besar. Dalam

zona minyak, kurva neutron dan densitas membentuk separasi positif yang lebih

sempit daripada zona gas (dalam formasi bersih). Pada zona lempungan kurva

neutron dan densitas berhimpit atau membentuk separasi negatif (harga porositas

neutron lebih besar daripada harga porositas densitas). Zona ditunjukkan oleh

separasi kurva neutron dan densitas yang sempit dan berhimpit. Zona air

dibedakan dengan zona minyak akan menunjukkan harga tahanan jenis formasi

(Rt) yang lebih tinggi daripada zona air (Diktat Praktikum GMB, 2008).

Page 8: wireline log

Gambar 3. Contoh kurva Gamma Ray Log dan Resistivity Log. (www.geomore.com).

Gambar diatas merupakan contoh analisis kualitatif dengan menggunakan

Gamma Ray Log dan Resistivity. Garis biru tebal merupakan garis pemisah tiap

zona, pembagian zona berdasarkan perubahan nilai masing – masing log. Pada log

Gamma Ray, nilai rendah menunjukkan lapisan pasir yang porous, sedangkan

nilai tinggi menunjukkan lapisan kedap yakni shale. Pada resistivity log, lapisan

shale memiliki resistivitas yang lebih rendah dibanding batupasir karena

kerapatan antar butir pada shale lebih tinggi. Separasi yang besar pada resistivitas

menunjukkan kehadiran fluida, nilai resistivitas batuan yang mengandung

hidrokarbon lebih tinggi daripada yang mengandung air tawar, sedangkan

rsistivitas air tawar lebih tinggi dari air asin.

Page 9: wireline log

Gambar 4. Contoh kurva Gamma Ray Log dan Density – Neutron Log. (www.geomore.com).

Pada log densitas dan neutron, separasi yang besar menunjukkan lapisan

memiliki kandungan fluida dengan densitas rendah namun memiliki unsur H yang

rendah pula sehingga dapat diinterpretasikan lapisan tersebut mengandung gas.

Lapisan yang mengandung minyak akan memiliki densitas yang lebih tinggi dan

nilai neutron yang lebih tinggi pula, sehingga separasinya lebih kecil

(www.geomore.com).

Page 10: wireline log

BAB III

METODOLOGI

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat :

a) Pensil warna

b) Penggaris

c) Penghapus

d) Kalkulator

3.2.2 Bahan :

a) Data sumur log

b) Master log

c) Geologi Regional Daerah Penelitian

3.3 Diagram Alir

Mulai

Tahap Persiapan

Tahap Pengumpulan Data

Selesai

Tahap Pengolahan dan

Analisis Data

Page 11: wireline log

BAB V

PEMBAHASAN

Analisa kualitatif untuk litologi dan reservoir pada log P01 adalah sebagai

berikut:

1. Sandstone

Pada kedalaman 250 – 275 mbpl dan 600-635 mbpl terdapat litologi batupasir

diketahui dari harga kurva nilai Gamma Ray yang rendah berkisar antara 35 – 70

gAPI. Hal ini disebabkan lapisan tersebut memiliki kandungan unsur radioaktif

yang cukup rendah. Pada kurva resistivity log nilai resistivitas sedang-tinggi,

diinterpretasikan sebagai lapisan dengan tingkat konduktifitas rendah. Pada kurva

density log dan neutron log tidak terdapat separasi positif yang menunjukkan

adanya hidrokarbon karena nilai densitas yang kecil dengan nilai neutron yang

tinggi dan juga sebaliknya

2. Limestone

Pada log P01 ini keterdapatan batugamping berupa perselingan. Batugamping

pada log ini terdapat pada kedalaman 263-270, 285-290 dengan sisipan shale,

400-405 dengan sisipan shale, 440-445, 695-705, 800-825 dengan sisipan shale,

dan 305-313, 695-703 mbpl yang merupakan reservoir.

Keterdapatan litologi batugamping ini berdasarkan interpretasi log Gamma

Ray yang rendah, Resistivitas tinggi, log densitas tinggi dan log neutron rendah.

3. Coal

Coal pada log ini terdapat pada kedalaman 375-380 mbpl. Pada litologi

batubara ini dapat dilihat dari karakter log gamma ray yang rendah, resistivitas

yang tinggi, densitas rendah dan neutron yang tinggi.

4. Shale

Pada log ini shale merupakan litologi yang dominan dari kedalaman 275-590

mbpl dengan sisipan batugamping dan batubara.

Page 12: wireline log

Litologi shale ini dicirikan dengan karakter log gamma ray yang tinggi,

resistivitas yang rendah, nilai densitas dan neutron yang tinggi.

Reservoir

Dalam log P01 ini terdapat 3 zona reservoir yakni pada kedalaman 305-313,

415-417, dan 695-703 mbpl yang ditunjukkan dengan karakter log yang crossover

antara log densitas yang rendah dan log neutron yang rendah. Fluida yang mengisi

reservoir tersebut yakni air dan minyak.

Pada kedalaman 305-313, 415-417 mbpl reservoirnya berisi air karena

karakter log resistivitas yang rendah.

Pada kedalaman 695-703 mbpl, fluida yang mengisi reservoir tersebut adalah

minyak karena karakter log resistivitas yang tinggi.

Analisa kualitatif untuk litologi pada log P03 adalah sebagai berikut:

3.1 Sandstone

Pada kedalaman 600 – 610 terdapat litologi berupa batupasir yang diketahui

dari harga kurva nilai Gamma Ray yang rendah berkisar antara 35 – 70 gAPI. Hal

ini disebabkan lapisan tersebut memiliki kandungan unsur radioaktif yang cukup

rendah. Pada kurva resistivity log nilai resistivitas sedang-tinggi, diinterpretasikan

sebagai lapisan dengan tingkat konduktifitas rendah. Pada kurva density log dan

neutron log tidak terdapat separasi positif yang menunjukkan adanya hidrokarbon

karena nilai densitas yang kecil dengan nilai neutron yang tinggi dan juga

sebaliknya

3.2 Batugamping

Pada log P03 ini keterdapatan batugamping berupa perselingan. Batugamping

pada log ini terdapat pada kedalaman 245-270 yang merupakan reservoir, 290-

310 dengan sisipan shale dan terdapat hidrokarbon, 370-373, 410-415,450-460

486-490, 550-560 dengan keterdapatan hidrokarbon 570-573, 595-605 dengan

sisipan shale.

Page 13: wireline log

Keterdapatan litologi batugamping ini berdasarkan interpretasi log Gamma

Ray yang rendah, Resistivitas tinggi, log densitas tinggi dan log neutron rendah.

Pada log ini batugamping juga sebagai reservoir hidrokarbon.

3.3 Shale

Pada log ini shale merupakan litologi yang dominan dari kedalaman 310-600

mbpl dengan sisipan batugamping.

Litologi shale ini dicirikan dengan karakter log gamma ray yang tinggi,

resistivitas yang rendah, nilai densitas dan neutron yang tinggi.

Reservoir

Dalam log P03 ini terdapat 3 zona reservoir yakni pada kedalaman 255-267,

300-305, dan 550-560 mbpl yang ditunjukkan dengan karakter log yang crossover

antara log densitas yang rendah dan log neutron yang rendah. Fluida yang mengisi

reservoir tersebut yakni air dan minyak. Berisi air karena karakter log resistivitas

yang rendah, yang mengisi reservoir tersebut adalah minyak karena karakter log

resistivitas yang tinggi.

Analisa kualitatif untuk litologi pada log P06 adalah sebagai berikut:

3.1 Sandstone

Pada kedalaman 210 – 230 dengan sisipan batugamping dan 240 – 250

terdapat litologi berupa batupasir yang diketahui dari harga kurva nilai Gamma

Ray yang rendah berkisar antara 35 – 70 gAPI. Hal ini disebabkan lapisan

tersebut memiliki kandungan unsur radioaktif yang cukup rendah. Pada kurva

resistivity log nilai resistivitas sedang-tinggi, diinterpretasikan sebagai lapisan

dengan tingkat konduktifitas rendah. Pada kurva density log dan neutron log tidak

terdapat separasi positif yang menunjukkan adanya hidrokarbon karena nilai

densitas yang kecil dengan nilai neutron yang tinggi dan juga sebaliknya

3.2 Batugamping

Page 14: wireline log

Pada log P06 ini keterdapatan batugamping berupa perselingan. Batugamping

pada log ini terdapat pada kedalaman 293-296 yang merupakan reservoir, dan

yang lainnya dari kedalaman 230-675 berupa sisipan.

Keterdapatan litologi batugamping ini berdasarkan interpretasi log Gamma

Ray yang rendah, Resistivitas tinggi, log densitas tinggi dan log neutron rendah.

Pada log ini batugamping juga sebagai reservoir hidrokarbon.

3.3 Shale

Pada log ini shale merupakan litologi yang dominan dari kedalaman 230-670

mbpl dengan sisipan batugamping.

Litologi shale ini dicirikan dengan karakter log gamma ray yang tinggi,

resistivitas yang rendah, nilai densitas dan neutron yang tinggi.

Reservoir

Dalam log P06 ini terdapat 1 zona reservoir yakni pada kedalaman 293-296

mbpl yang ditunjukkan dengan karakter log yang crossover antara log densitas yang

rendah dan log neutron yang rendah. Fluida yang mengisi reservoir tersebut yakni air.

Berisi air karena karakter log resistivitas yang rendah.

Analisa kualitatif untuk litologi pada log P07 adalah sebagai berikut:

3.1 Sandstone

Pada kedalaman 240 – 250 dan 635-655 terdapat litologi berupa batupasir

yang diketahui dari harga kurva nilai Gamma Ray yang rendah berkisar antara 35

– 70 gAPI. Hal ini disebabkan lapisan tersebut memiliki kandungan unsur

radioaktif yang cukup rendah. Pada kurva resistivity log nilai resistivitas sedang-

tinggi, diinterpretasikan sebagai lapisan dengan tingkat konduktifitas rendah.

Pada kurva density log dan neutron log tidak terdapat separasi positif yang

menunjukkan adanya hidrokarbon karena nilai densitas yang kecil dengan nilai

neutron yang tinggi dan juga sebaliknya

Page 15: wireline log

3.2 Batugamping

Pada log P07 ini keterdapatan batugamping berupa perselingan. Batugamping

pada log ini terdapat pada kedalaman 305-315 dan 480 - 485 yang merupakan

reservoir, dan yang lainnya dari kedalaman 259-635 berupa sisipan.

Keterdapatan litologi batugamping ini berdasarkan interpretasi log Gamma

Ray yang rendah, Resistivitas tinggi, log densitas tinggi dan log neutron rendah.

Pada log ini batugamping juga sebagai reservoir hidrokarbon.

3.3 Shale

Pada log ini shale merupakan litologi yang dominan dari kedalaman 259-635

mbpl dengan sisipan batugamping.

Litologi shale ini dicirikan dengan karakter log gamma ray yang tinggi,

resistivitas yang rendah, nilai densitas dan neutron yang tinggi.

Reservoir

Dalam log P07 ini terdapat 2 zona reservoir yakni pada kedalaman 305-315

dan 480 - 485 mbpl yang ditunjukkan dengan karakter log yang crossover antara log

densitas yang rendah dan log neutron yang rendah. Fluida yang mengisi reservoir

tersebut yakni air. Berisi air karena karakter log resistivitas yang rendah.

Pada kedalaman 305-315 mbpl reservoirnya berisi air karena karakter log

resistivitas yang rendah.

Pada kedalaman 480 - 485 mbpl, fluida yang mengisi reservoir tersebut

adalah minyak karena karakter log resistivitas yang tinggi

Korelasi Basemap dan Lingkungan Pengendapan

Korelasi adalah menghubungkan data log pada suatu sumur dengan sumur yang

lain. Log yang dikorelasikan yakni log P01, P03, P06, dan P07.

Korelasi log ini dibagi berdasarkan system tract masing-masing log. Korelasi di

bagi menjadi 3 yakni Sequence Boundary, Marine flooding surface, dan

Transgressive Surface.

Page 16: wireline log

Interpretasi lingkungan pengendapan berdasarkan data wireline log dapat

diketahui dengan bentuk kurva Log SP dan Log GR (Walker, 1992). Berdasarkan

interpretasi litologi dan pembacaan log gamma ray dan log SP didapatkan

lingkungan pengendapan dalam log ini.

Terdapat 2 lingkungan pengendapan yakni lingkungan pengendapan

progadding marine shelf dan transgressive marine shelf. Hal ini disebabkan dari

litologinya sebagai penciri lingkungan pengendapan .

Progadding marine shelf ditunjukkan dengan endapan sedimen yang

mengkasar ke arah atas. Hal ini disebabkan oleh turunnya muka laut sehingga

influx sedimen darat lebih dominan dari influx sedimen laut.

Pada log ini, lingkungan pengendapan progadding marine shelf terdapat

di atas zona marine flooding surface karena ditunjukkan dengan karakter log

gamma ray yang cenderung semakin ke arah kiri (mengkasar)

Dalam lingkungan pengendapan transgessive marine surface terdapat di

bawah zona marine flooding surface. Hal ini disebabkan oleh litologi penciri

lingkungan transgressive marine surface yakni dominasi shale karena muka laut

yang naik sehingga influx sedimen laut yang notabene berukuran lebih halus

lebih dominan dari influx sedimen darat.

Hal tersebut juga didukung oleh karakter log gamma ray yang cenderung

kea rah kanan (menghalus), karakter gamma ray litologi shale.

Page 17: wireline log

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Analisa kualitatif untuk litologi dan reservoir pada log P01 yakni : pada

kedalaman 250 – 275 mbpl dan 600-635 mbpl terdapat litologi batupasir,

Batugamping pada log ini terdapat pada kedalaman 263-270, 285-290 dengan

sisipan shale, 400-405 dengan sisipan shale, 440-445, 695-705, 800-825

dengan sisipan shale, dan 305-313, 695-703 mbpl yang merupakan reservoir.

Coal pada log ini terdapat pada kedalaman 375-380 mbpl. Pada log ini shale

merupakan litologi yang dominan dari kedalaman 310-600 mbpl dengan

sisipan batugamping. Pada kedalaman 305-313, 415-417 mbpl reservoirnya

berisi air karena karakter log resistivitas yang rendah. Pada kedalaman 695-

703 mbpl, fluida yang mengisi reservoir tersebut adalah minyak karena

karakter log resistivitas yang tinggi.

Analisa kualitatif untuk litologi dan reservoir pada log P03 yakni Pada

kedalaman 600 – 610 terdapat litologi berupa batupasir, Batugamping pada

log ini terdapat pada kedalaman 245-270 yang merupakan reservoir, 290-310

dengan sisipan shale dan terdapat hidrokarbon, 370-373, 410-415,450-460

486-490, 550-560 dengan keterdapatan hidrokarbon 570-573, 595-605 dengan

sisipan shale. Pada log ini shale merupakan litologi yang dominan dari

kedalaman 310-600 mbpl dengan sisipan batugamping. Dalam log P03 ini

terdapat 3 zona reservoir yakni pada kedalaman 255-267, 300-305, dan 550-

560 mbpl. Fluida yang mengisi reservoir tersebut yakni air dan minyak

Analisa kualitatif untuk litologi dan reservoir pada log P06 : Pada kedalaman

210 – 230 dengan sisipan batugamping dan 240 – 250 terdapat litologi berupa

batupasir. Pada log P06 ini keterdapatan batugamping berupa perselingan.

Batugamping pada log ini terdapat pada kedalaman 293-296 yang merupakan

Page 18: wireline log

reservoir, dan yang lainnya dari kedalaman 230-675 berupa sisipan. Pada log

ini shale merupakan litologi yang dominan dari kedalaman 259-635 mbpl

dengan sisipan batugamping. Dalam log P06 ini terdapat 1 zona reservoir

yakni pada kedalaman 293-296 mbpl. Fluida yang mengisi reservoir tersebut

yakni air. Berisi air karena karakter log resistivitas yang rendah

Analisa kualitatif untuk litologi dan reservoir pada log P07 yakni : Pada

kedalaman 240 – 250 dan 635-655 terdapat litologi berupa batupasir.

Batugamping pada log ini terdapat pada kedalaman 305-315 dan 480 - 485

yang merupakan reservoir, dan yang lainnya dari kedalaman 259-635 berupa

sisipan. Pada log ini shale merupakan litologi yang dominan dari kedalaman

259-635 mbpl dengan sisipan batugamping. Pada kedalaman 305-315 mbpl

reservoirnya berisi air karena karakter log resistivitas yang rendah. Pada

kedalaman 480 - 485 mbpl, fluida yang mengisi reservoir tersebut adalah

minyak karena karakter log resistivitas yang tinggi

6.2 Saran

Antar asisten harus memiliki 1 pandangan yang sama dalam shale base

line agar praktikan tidak bingung dalam memilih patokan shale base line

Dalam pelaksanaan praktikum harus sesuai dengan tema acara, agar tujuan

tema acara bisa tercapai.