log book geriatri

30
BUKU LOGBOOK KEPANITERAAN KLINIK GERIATRI NAMA : …………………………………………….. NIM : …………………………………………….. KELOMPOK : …………………………………………….. PERIODE : …………………………………………….. KEPANITERAAN : …………………….s.d…………………. PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI FAKULTAS KEDOKTERAN TATA TERTIB KEPANITERAAN KLINIK Mengingat keterbatasan pelaksanaan yaitu hanya 3 minggu dengan 15 hari efektif, maka berlaku ketentuan : A. Tata Tertib Kehadiran 1. Mahasiswa harus sudah dalam ruangan 10 menit sebelum kegiatan dimulai dan tidak diperkenankan meninggalkan ruangan tanpa seijin pengajar atau sebelum pengajar meninggalkan ruangan 2. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dalam ruangan kegiatan 3. Kegiatan harus diikuti oleh seluruh mahasiswa yang kehadirannya dicatat dalam daftar hadir B. Kepaniteraan 1. Presensi Kehadiran mahasiswa dibuktikan dengan mengisi lembar presensi setiap acara terjadwal. Kehadiran diabsensi 3 kali sehari yaitu, kegiatan pagi hari, kegiatan siang hari setelah istirahat dan kegiatan jaga. Terlambat lebih dari 10 menit dianggap tidak hadir. Mahasiswa wajib mengikuti waktu bertugas seperti tercantum di bawah ini Jam kerja minimal : 07.00 - 14.00 WIB Dinas Jaga : 15.00 - 21.30 WIB (senin s.d. jumat) o Shift 1 : 07.30-14.30 WIB;

Upload: mulia-ananda-rahmadhani

Post on 05-Jul-2015

592 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Log Book Geriatri

BUKU LOGBOOKKEPANITERAAN KLINIK

GERIATRI

NAMA : ……………………………………………..NIM : ……………………………………………..KELOMPOK : ……………………………………………..PERIODE : ……………………………………………..KEPANITERAAN : …………………….s.d………………….

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESIFAKULTAS KEDOKTERAN

TATA TERTIBKEPANITERAAN KLINIK

Mengingat keterbatasan pelaksanaan yaitu hanya 3 minggu dengan 15 hari efektif, maka berlaku ketentuan :A. Tata Tertib Kehadiran

1. Mahasiswa harus sudah dalam ruangan 10 menit sebelum kegiatan dimulai dan tidak diperkenankan meninggalkan ruangan tanpa seijin pengajar atau sebelum pengajar meninggalkan ruangan

2. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dalam ruangan kegiatan

3. Kegiatan harus diikuti oleh seluruh mahasiswa yang kehadirannya dicatat dalam daftar hadir

B. Kepaniteraan1. Presensi

Kehadiran mahasiswa dibuktikan dengan mengisi lembar presensi setiap acara terjadwal. Kehadiran diabsensi 3 kali sehari yaitu, kegiatan pagi hari, kegiatan siang hari setelah istirahat dan kegiatan jaga. Terlambat lebih dari 10 menit dianggap tidak hadir.

Mahasiswa wajib mengikuti waktu bertugas seperti tercantum di bawah iniJam kerja minimal : 07.00 - 14.00 WIBDinas Jaga: 15.00 - 21.30 WIB (senin s.d. jumat)

o Shift 1 : 07.30-14.30 WIB;o Shift 2 : 14.30-21.30 WIB ( Sabtu dan Minggu)o Hari libur nasional tetap Jaga.o Dilarang pulang sebelum shift jaga berikutnya

hadir.o Wajib mengisi lembar laporan jaga yang

disahkan oleh dokter jaga pada waktu akan pergantian shift jaga.

2. Alasan yang sah untuk tidak hadir adalah:

Sakit, dibuktikan dengan surat keterangan dokter konsulen Poliklinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS dr SOEDARSO. Apabila ada surat dari dokter luar, dalam 24 jam harus disahkan oleh dokter konsulen Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS dr SOEDARSO

Page 2: Log Book Geriatri

Kematian orang tua, saudara kandung suami, istri, atau anak kandung

Melahirkan anak Tugas yang diberikan pimpinan FK UNTAN Bila mendapat izin cuti untuk menikah atau lain-lain hal

yang ditentukan oleh Koordinator Kepaniteraan FK UNTAN

3. Seorang mahasiswa dilarang mengikuti atau melanjutkan kepaniteraan apabila:

1. Terlambat memulai kepaniteraan lebih dari 2(dua) hari2. Tidak hadir 2 (dua) hari atau lebih tanpa alasan sah,

dan kemudian dinyatakan gugur kepaniteraannya. 3. Tidak hadir dengan alasan sah 3 (tiga) hari atau lebih

pada kepaniteraan 3 minggu. 4. Tidak hadir pada salah satu acara atau kegiatan yang

diadakan sebanyak 20% atau lebih. 5. Kehadiran minimal 90%.

C. Ujian

1. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti pretest di hari pertama.

2. Boleh mengikuti ujian bila mahasiswa tersebut telah dinyatakan lulus syarat ujian oleh Koordinator Kepaniteraan FK UNTAN dengan terlampirkan bukti berupa logbook dan lembar penilaian lainnya secara lengkap dan telah disahkan kesekertariatan kepaniteraan klinik yang bersangkutan. Paling lambat dikumpulkan kepada Koordinator Kepaniteraan FK UNTAN 2(dua) hari sebelum ujian.

3. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti ujian pada waktu yang telah ditentukan

4. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian pada waktu yang telah ditentukan, harus melapor selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) hari sesudah hari ujian kepada Koordinator Kepaniteraan FK UNTAN.

D. Penampilan dan Prilaku

1. Dalam menjalankan segala kegiatan kepaniteraan klinik, mahasiswa diharuskan mengenakan jas kepaniteraan klinik dan nametag yang telah ditentukan.

2. Dalam menjalankan segala kegiatan kepaniteraan klinik, mahasiswa diharuskan berprilaku, berbahasa, berpenampilan bersih, rapi dengan potongan rambut dan busana yang sopan ( tidak boleh memakai pakaian-celana-rok berbahan jeans/kaos, sepatu olah raga, sandal-sepatu sandal, sepatu bertumit tinggi) sesuai dengan norma-norma yang dicantumkan dalam janji kepaniteraan.

3. Setiap mahasiswa wajib berperasaan, berpikiran, bertutur kata dan bertindak sesuai dengan etik profesi seorang dokter.

4. Di dalam ruang kegiatan dilarang merokok, makan atau melakukan hal yang serupa lainnya

5. Dilarang memberi penjelasan / tindakan dalam bentuk apapun kepada pasien atau keluarga pasien tentang hal-hal yang berkaitan dengan penyakit yang diderita atau penatalaksanaan atas penyakit tersebut tanpa seijin staf pengajar demi mencegah kesalahan pemberian informasi/tindakan karena keterbatasan keilmuan, kemampuan dan pengalaman.

6. Pelanggaran atas masing-masing hal diatas akan dikenakan sanksi minimal berupa dianggap tidak hadir dalam kegiatan kepaniteraan pada hari tersebut. Sanksi maksimalnya adalah mahasiswa tersebut dianggap tidak lulus dalam modul kepaniteraan klinik yang bersangkutan.

E. Lain-Lain

Jika ada hal-hal lain tidak tercantum dalam peraturan ini, maka rapat pengelola kepaniteraan klinik dapat mengambil keputusan.

Page 3: Log Book Geriatri

STANDAR KOMPETENSI DOKTER

A. Kompetensi Utama :

1. Komunikasi efektif (berkomunikasi disertai empati baik verbal/nonverbal, mendengar aktif, menghargai pasien sebagai manusia seutuhnya, memberi informasi dan bekerjasama baik dengan pasien, keluarga, komunitas, teman sejawat dan tenaga professional lain yang terlibat)

2. Ketrampilan Klinis Dasar ( mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual serta melakukan pemeriksaan secara komprehensif; memilih, melakukan dan menafsirkan hasil pemeriksaan klinik,laboratorium dan penunjang secara “lege artis”)

3. Ketrampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga ( menjelaskan masalah kedokteran dan kesehatan berdasarkan pengertian ilmu biomedik, klinik, perilaku dan komunitas terkini yang diterima secara umum; menyusun rencana intervensi berdasarkan pemahaman ilmiah dan menerapkan prinsip-prinsip kedokteran berbasis bukti dalam praktik kedokteran)

4. Pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat (mengelola masalah kesehatan individu sebagai bagian integral dari keluarga, komunitas dan lingkungan secara komprehensif dan holistic, terpadu dan bersinabungan dalam konteks pelayanan kesehatan primer; mahasiswa mampu mengidentifikasi dan mengembangkan perilaku individu dan lingkungan yang sehat dalam penatalaksaan pasien maupun komunitas dalam rangka mencegah berkembangnya penyakit)

5. Memanfaatkan dan menilai secara kritis kesahihan teknologi informasi ( mengakses, menilai kesahihan dan kemampu-terapan, mengolah informasi untuk menjelaskan dan memecahkan masalah kesehatan atau mengambil keputusan dalam kaitannya dengan pelayanan kesehatan strata primer)

6. Mawas diri dan pengembangan diri dengan belajar sepanjang hayat (melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan Keterbatasannya; mengatasi masalah emosional, personal dan masalah lain yang berkaitan, yang dapat mempengaruhi kesehatan, kesejahteraan atau kemampuan profesinya; merasa terpanggil untuk belajar sepanjang hayat dengan merencanakan dan menerapkan serta memantau perkembangan profesi berkesinabungan)

7. Etika, moral dan profesionalisme dalam praktik (menjunjung tinggi profesionalisme, moral dan etika dalam praktik kedokteran dan kebijaksanaan kesehatan; mengutamakan etika dan tata nilai pasien dalam menentukan tindak medis)

B. Kompetensi pendukung:

8. Riset(menyelesaikan permasalahan kedokteran/ kesehatan dengan cara riset melalui tahap-tahap identifikasi masalah, membuat rencana solusi, melaksanakan dan menilai hasil solusi)

9. Pengelolaan kegawatdaruratan Kedokteran dan Kesehatan

(melakukan stabilisasi pasien yang mengalami kegawatdaruratan medik maupun bedah serta mampu melaksanaan tugas triase dengan menetapkan tingkat kegawatan pasien baik di tingkat pelayanan kesehatan maupun di daerah bencana)

10. Manajemen pelayanan kesehatan (berfungsi sebagai manajer kesehatan dengan menerapkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian dengan memperhatikan berbagai factor yang mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat: social, budaya, ekonomi, lingkungan dan kebijakan pemerintah; berdasarkan konsep kedokteran keluarga.

Page 4: Log Book Geriatri

DAFTAR KETERAMPILAN KLINIS *

Daftar keterampilan klinis dikelompokkan menurut tingkat kemampuan menggunakan Piramid Miller (knows, knows how, shows, does) yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa di akhir pendidikan.

Berikut ini pembagian tingkat kemmpuan menurut Piramid Miller:

Tingkat kemampuan 1 Mengetahui dan Menjelaskan

Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini, sehingga dapat menjelaskan kepada teman sejawat, pasien maupun klien tentang konsep, teori, prinsip maupun indikasi, serta cara melakukan, komplikasi yang timbul, dan sebagainya.

Tingkat kemampuan 2 Pernah melihat atau pernah didemonstrasikan

Lulusan dokter memiliki pengetahuan teorritis menenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selain itu, selama

pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini.

Tingkat kemampuan 3 Pernah melakukan atau

pernah menerapkan di bawah supervisi

Lulusan dokter memiliki pengetahuan teorritis menenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini, dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah supervisi.

Tingkat kemampuan 4 Mampu melakukan secara mandiri

Lulusan dokter memiliki pengetahuan teorritis menenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini, dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah supervisi serta memiliki pengalaman untuk menggunakan dan menerapkan keterampilan ini dalam konteks praktik dokter secara mandiri.

DAFTAR PENYAKIT DAN TINGKAT KEMAMPUAN*

Daftar penyakit dikelompokan menurut sistem, organ dan tahapan usia. Berikut ini tingkat kemampuan yang diharapkan akan dicapai diakhir pendidikan3.

Tingkat Kemampuan 1Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit ini ketika membaca literatur. Dalam korespondensi, ia dapat mengenal gambaran klinik ini, dan tahu bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasikan overview level. Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya, Dokter segera merujuk.

Tingkat Kemampuan 2Mampu membuat diagnosi klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray).

Page 5: Log Book Geriatri

Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya.

Tingkat Kemampuan 33A. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan

fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat)

3B. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat)

Tingkat Kemampuan 4Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problema itu secara mandiri hingga tuntas.

Sasaran Pembelajaran

Setelah selesai modul ini, bila dihadapkan pada pasien geriatri, mahasiswa mampu:

Sikap

1. Menghormati mereka yang berusia lanjut, juga hasrat kemandiriannya. (K7)

2. Menghargai keanekaragaman dalam fungsi fisiologi, status kesehatan, keyakinan, sistem, nilai, dan selera pribadi pada kelompok usia lanjut. (K7)

3. Bersedia memertimbangkan temuan dan pendapat keluarga serta pihak lain yang turut peduli dalam pemeriksaan pasien usia lanjut dan merundingkan perencanaan diagnosis dan pengelolaan pasien. (K1, K4, K7)

4. Menyadari pentingnya empati dalam menggunakan keterampilan medik. (K7)

5. Menyadari manfaat pelayanan medik bermutu tinggi dalam keadaan tertentu, tetapi tetap memerhatikan batas intervensi medik serta kewajiban dokter untuk memberikan asuhan berperikemanusiaan. (K3, K4, K5, K7)

6. Menyadari pentingnya pendekatan interdisiplin pada asuhan pasien usia lanjut, termasuk menghargai peran petugas kesehatan lain dalam pelayanan pasien. (K4, K7)

7. Menyadari pentingnya melakukan rujukan untuk kasus-kasus tertentu kepada ahli terkait (K3, K4, K6, K10)

PengetahuanMampu menjelaskan :Proses menua normal, perubahan akibat menua di sel, jaringan,

organ, dan fungsi fisiologi serta homeostasis. (K2, K3)1. Prinsip kebugaran, latihan jasmani, dan rehabilitasi yang

berlaku untuk usia lanjut. (K2, K3)2. Strategi promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada

usia lanjut. (K1, K2, K3, K4)3. Unsur-unsur dan cara pengkajian paripurna pasien geriatri.

(K2, K3)

4. Penilaian dan pengelolaan awal sindrom geriatri dengan menekankan pada etiologi dan penyebab ganda pada seorang pasien (K2, K3, K4, K5, K9), antara lain:

Gangguan kognitif/ demensia Delirium Depresi Inkontinensia (urin dan alvi) Sinkope/ gangguan keseimbangan/ jatuh Imobilitas Ulkus dekubitus

Page 6: Log Book Geriatri

Penyakit akibat obat Gangguan indera Gangguan mengunyah

5. Perbedaan dalam insidensi, riwayat alamiah, penampilan dan pengelolaan, dan hasil dari masalah medik biasa, bila timbul pada orang usia lanjut. (K2, K3, K4, K8)

6. Organisasi dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk usia lanjut. (K4, K10)

7. Prinsip etik biomedik yang berlaku pada pasien yang mendekati akhir hayat, termasuk pemahaman kompetensi (keahlian dan kewenangan) dokter, autonomi pasien, pedoman dan pengarahan untuk pengambilan keputusan medik. (K7)

Keterampilan1. Menunjukkan sikap santun dan cara komunikasi efektif. (K1,

K7)

2. Mampu melakukan pengkajian paripurna pasien geriatri meliputi status fisik, status kognitif dan status mental-emosional (diukur dengan AMT dan GDS), status fungsional (ADL dan IADL), termasuk cara berjalan dan kemampuan gerak, status nutrisi, serta status sosial, untuk mendapatkan data dasar yang tepat dalam pengelolaan pasien. (K2, K3, K4)

3. Mampu merumuskan masalah/ menetapkan diagnosis dan melakukan pengelolaan awal terhadap sindrom geriatri atau penyakit ganda, akut maupun kronis pada pasien usia lanjut. (K2, K3, K4, K5, K9). Sindrom tersebut antara lain:

Gangguan kognitif/ demensia Delirium Depresi Inkontinensia (urin dan alvi) Sinkope/ gangguan keseimbangan/ jatuh Imobilitas Ulkus dekubitus Penyakit akibat obat Gangguan indera Gangguan mengunyah

4. Mampu mengambil keputusan medik untuk pasien usia lanjut atas dasar penilaian medik serta pedoman hidup dan keinginan pasien. (K2, K3, K4, K5)

5. Ikut serta dalam pengelolaan dan mengkoordinasi pelayanan untuk pasien rawat jalan, dan asuhan jangka panjang meliputi asuhan di rumah, panti werdha (nursing homes) atau asuhan sakit menjelang akhir hayat (hospice care). (K2, K3, K4, K10)

6. Mampu menilai/ mengapresiasi diri sendiri secara realistik dan mengeksplorasi kelebihan, kelemahan, dan tujuan pribadi (K6)

7. Mampu mengembangkan diri dengan meningkatkan pengetahuan secara terus menerus, khususnya dalam bidang ilmu geriatri, serta aktif dalam mencari, mengumpulkan, menyusun serta menafsirkan informasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengidentifikasi, sintesis, analisis data guna merencanakan penatalaksanaan masalah pasien geriatri (K6)

LINGKUP BAHASAN

Page 7: Log Book Geriatri

Lingkup bahasan beserta tingkat kemampuan yang akan dicapai dan daftar rujukan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tingkat kemampuan pengelolaan penyakit disesuaikan dengan Standar Nasional Kompetensi Dokter (lihat lampiran 2), sedangkan tingkat pemahaman teori disesuaikan dengan tingkat kompetensi yang harus dicapai berdasarkan ketetapan Konsil Kedokteran Indonesia (lihat lampiran 3).

Lingkup Bahasan

Pokok Bahasan Tingkat Kemampua

n

Sub Pokok Bahasan

Aging (Menua)

1.Proses menua

2.Implikasi klinik proses menua

A2 1.Definisi dan terminologi proses menua

2.Teori proses menua

3.Proses menua dan aspek genetik

4.Epidemiologi proses menua

5.Proses menua berbagai sistem organ dan implikasi kliniknya

Pendekatan Klinik Pasien Geriatri

Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri/P3G (Comprehensive Geriatric Assessment/CGA)

A3 1.Pengertian P3G

2.Spektrum model hubungan kerja antar disiplin

3.Telaah cost effectiveness P3G

4.Daya cadangan faali

5.Status fungsional, instrumen pengukuran status fungsional

6.Status mental dan kognitif

7.Dukungan sosial pasien geriatri

8.Pengkajian multidimensi pada P3G di klinik rawat jalan, ruang rawat akut, dan di rumah

Gangguan Nutrisi

1. Malnutrisi pada 3a 1.Penyebab Kehilangan Berat Badan pada

Lingkup Bahasan

Pokok Bahasan Tingkat Kemampua

n

Sub Pokok Bahasan

pada Usia Lanjut

usia lanjut

2. Terapi nutrisi pada usia lanjut

Usia Lanjut

2.Penapisan Malnutrisi

3.Diagnosis Malnutrisi

4.Penatalaksanaan Malnutrisi

5.Malnutrisi Akut

6.Malnutrisi Kronik

7.Komplikasi Malnutrisi

Gangguan status fungsional pada usia lanjut

1. Peran rehabilitasi medik terhadap status fungsional pasien usia lanjut

2. Jenis-jenis program rehabilitasi medik yang dibutuhkan pasien usia lanjut

3a 1. Pengertian impairment, hendaya, dan handicap

2. Terjadinya hendaya pada usia lanjut

3. Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya hendaya

4. Pendekatan klinik

5. Komponen rehabilitasi medik

6. Pengelolaan rehabilitasi medik pada usia lanjut

7. Rehabilitasi medik pada keadaan khusus (penyakit sendi, fraktur panggul, fraktur kompresi vertebra, strok, gangguan faal menelan, rehabilitasi kardio-pulmonal, dekondisi, Parkinson, demensia, amputasi)

Gangguan Fungsi Kognitif

MCI, VCI, dan Demensia

2 1. Epidemiologi demensia

2. Instrumen pemeriksaan faal kognitif

3. Faktor-faktor risiko

Page 8: Log Book Geriatri

Lingkup Bahasan

Pokok Bahasan Tingkat Kemampua

n

Sub Pokok Bahasan

demensia

4. MCI dan VCI

5. Pengkajian status fungsional pada demensia

6. Patofisiologi demensia Alzheimer

7. Diagnosis demensia Alzheimer dan vaskuler

8. Aspek psikososial demensia

9. Aspek pelaku rawat

10.Pengelolaan demensia secara paripurna

11.Pelayanan berbasis komunitas untuk demensia

Sindrom Geriatri

1. Depresi 2 1. Epidemiologi depresi

2. Instrumen pemeriksaan depresi

3. Faktor-faktor risiko depresi

4. Komorbiditas dan depresi

5. Gangguan penyesuaian dan depresi

6. Diagnosis gangguan penyesuaian dan depresi

7. Penyulit depresi (termasuk bunuh diri)

8. Aspek psikososial depresi

9. Aspek pelaku rawat

10. Pengelolaan depresi

Lingkup Bahasan

Pokok Bahasan Tingkat Kemampua

n

Sub Pokok Bahasan

secara paripurna

11. Pelayanan berbasis komunitas untuk depresi

2. Delirium 3b 1. Epidemiologi

2. Faktor risiko

3. Gejala dan tanda

4. Pemeriksaan penunjang

5. Diagnosis

6. Diagnosis banding

7. Penatalaksanaan

8. Prognosis

3. Inkontinensia Urin et Alvi

2 1. Diagnosis inkontinensia urin dan inkontinensia alvi

2. Penatalaksanaan inkontinensia urin dan inkontinensia alvi

3. Penatalaksanaan penyebab inkontinensia urin dan inkontinensia alvi

4. Penatalaksanaan akibat inkontinensia urin dan inkontinensia alvi

4. Instabilitas dan Jatuh

2 1. Identifikasi instabilitas postural dan atau jatuh pada orang usia lanjut

2. Penatalaksanaan instabilitas postural dan atau jatuh

3. Pengelolaan

Page 9: Log Book Geriatri

Lingkup Bahasan

Pokok Bahasan Tingkat Kemampua

n

Sub Pokok Bahasan

penyebab internal dan eksternal instabilitas postural dan atau jatuh

4. Penatalaksanaan akibat yang ditimbulkan oleh instabilitas dan atau jatuh

5. Imobilisasi 3a 1. Identifikasi masalah imobilisasi dan penyebabnya

2. Penatalaksanaan imobilisasi secara paripurna

3. Pengelolaan penyebab imobilisasi

4. Penatalaksanaan akibat yang ditimbulkan oleh imobilisasi

6. Ulkus Dekubitus/ luka tekan

3a 1. Proses terkait-usia terhadap integritas kulit

2. Patofisiologi terjadinya luka tekan

3. Epidemiologi luka tekan pada populasi usia lanjut di komunitas dan di rumah sakit

4. Evaluasi diagnostik dan stadium luka tekan

5. Pengelolaan luka tekan pada pasien geriatri dengan memerhatikan berbagai aspek,

Lingkup Bahasan

Pokok Bahasan Tingkat Kemampua

n

Sub Pokok Bahasan

seperti nyeri, nutrisi, mengurangi tekanan, pembersihan/ debrideman dan pembalutan/ dressing, pemberian antibiotika, dan pembedahan

6. Upaya-upaya pencegahan terjadinya luka tekan

Farmakoterapi pada Usia Lanjut

A2 1. Epidemiologi polifarmasi, efek samping, dan interaksi obat

2. Kelarutan obat dalam lemak dan cairan tubuh

3. Farmakokinetik obat pada usia lanjut

4. Farmakodinamik obat pada usia lanjut

5. Polifarmasi

6. Interaksi obat

Pelayanan Kesehatan untuk Pasien Geriatri

A2 1. Ruang rawat akut geriatri

2. Ruang rawat kronik geriatri

3. Klinik asuhan siang (day hospital)

4. Karang werdha (day care center)/ Pusat santunan dalam keluarga (Pusaka)

5. Hostel

6. Panti rawat werdha (nursing home)

7. Asuhan rumah (home care)

Page 10: Log Book Geriatri

METODA PENGAJARAN

Metoda pengajaran yang digunakan dalam Modul Praktik Klinik Ilmu Geriatri meliputi:

1. Tahap Orientasi, bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengenalan mengenai ilmu geriatri melalui Kuliah, Diskusi Topik, dan Pemutaran Film Pemeriksaan Pasien

2 Tahap Pelatihan, bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan praktik klinik yang terdiri dari

a. Kerja Poliklinik Melakukan pengkajian pasien geriatri Ikut serta mengelola pasien rawat jalan Diskusi kasus pasien poliklinik Penyuluhan untuk pasien dan

keluarganyaJumlah pasien minimal di poliklinik: 3 pasien / kepaniteraan.

b. Kerja Bangsal di Ruang Rawat Akut Geriatri Melakukan pengkajian pasien geriatri Ikut serta mengelola pasien rawat inap Diskusi kasus yang ada di ruang rawat

akutJumlah pasien minimal: 1 pasien / kepaniteraan.

c. Ronde Bangsald. Visite Pasien Bersama dengan Dokter

Penanggung Jawab Pasien (DPJP)e. Tugas Jagaf. Bedside Teaching (Praktikum) Rehabilitasi

Medikg. Kunjungan ke panti Wredah. Presentasi

Kasus Poliklinik Geriatri Kasus Ruang Rawat Inap Kasus Polifarmasi Kasus Fungsi Kognitif Kasus Instabilitas Postural Laporan Jaga Journal reading Hasil Kunjungan ke Panti Wreda

Pengalaman belajar lainnya dapat diperoleh melalui pengalaman praktis di kepaniteraan Modul Praktik Klinik lainnya.

Page 11: Log Book Geriatri

3 Tahap Umpan Balik, bertujuan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran baik kepada mahasiswa maupun pengelola modul dengan melakukan penilaian proses dan hasil yang telah dicapai mahasiswa, antara lain:

a. Buku Kegiatan Mahasiswa (Buku Log)b. Evaluasi Formatif c. Tutorial

Uraian1. Lembar tugas

- Buku Log- Status pasien

2. KuliahKuliah yang diberikan meliputi: a. Pengantar Modulb. Pengkajian Paripurna pada Pasien Geriatri

(Comprehensive Geriatric Assessment/ CGA) dan Pelayanan Kesehatan untuk Pasien Geriatri

c. Farmakoterapi dan Polifarmasi pada Pasien Geriatri I

d. Latihan Jasmani untuk Usia Lanjute. Kesehatan Gigi dan Mulut pada Usia Lanjut f. Gangguan Pendengaran, BPPV, dan Disfagia pada

Usia Lanjutg. Kesehatan Kulit pada Usia Lanjuth. Anamnesis, Pemeriksaan Fisik, dan Pengkajian

Masalah di Bidang Rehabilitasi Medik serta Program Rehabilitasi Medik Terstruktur untuk Mempertahankan dan Memperbaiki Status Fungsional Pasien Geriatri

3. Diskusi Topik (DT)Mahasiswa bekerja dalam kelompok menyiapkan presentasi sesuai topik yang dijadwalkan dengan lingkup bahasan presentasi sesuai dengan yang tertera di BPKM dan panduan dari narasumber. Softcopy presentasi diserahkan ke sekretariat modul, sedangkan hardcopy diserahkan kepada semua narasumber sesuai DT terkait.Terdapat 4 kali DT dengan topik-topik untuk tiap DT sebagai berikut:

DT 1: Proses menua dan implikasi klinik Frailty Gangguan nutrisi pada usia lanjut

DT 2: Inkontinensia urin Inkontinensia alvi Instabilitas postural, jatuh, dan fraktur Imobilisasi dan komplikasinya Gangguan status fungsional pada usia lanjut

DT 3: Farmakoterapi dan polifarmasi pada pasien

geriatri(yang dibahas: arti, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempermudah terjadinya interaksi obat, beserta contoh interaksi obat sesuai klasifikasi serta penjelasan akibat dan mekanismenya)

DT 4: Sindrom delirium akut Gangguan fungsi kognitif Depresi

4. Pemutaran Film Pemeriksaan PasienPemutaran film pemeriksaan pasien dipandu oleh seorang narasumber.

5. Diskusi Kasus Poliklinik Geriatri dan Rawat InapDalam penyajian kasus akan dibicarakan kasus poliklinik dan rawat inap dengan penekanan pada aspek penatalaksanaan secara komprehensif dengan pendekatan interdisiplin.Penyajian kasus yang dipersiapkan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Untuk penyajian kasus poliklinik, setiap mahasiswa menyajikan 1 (satu) kasus poliklinik. Sedangkan untuk penyajian kasus rawat inap,setiap mahasiswa menyajikan 1 (satu) kasus rawat inap. Mahasiswa lainnya sebagai penyanggah (oponen). Dari kasus-kasus yang ikut dikelola mahasiswa di Poliklinik Geriatri dan Ruang Rawat Akut (RRA) Geriatri, dipilih kasus yang akan dipresentasikan.

Page 12: Log Book Geriatri

Makalah kasus poliklinik dan rawat inap diserahkan kepada narasumber dan penyanggah selambat-lambatnya 1 hari sebelum Diskusi Kasus berlangsung (kecuali jika ada hari libur).

6. Diskusi Kasus PolifarmasiSetiap mahasiswa wajib membuat 1 (satu) kajian mengenai obat-obat yang dikonsumsi oleh seorang pasien geriatri yang mendapatkan lebih dari 4 (empat) jenis obat. Kajian kasus diserahkan sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan kepada narasumber dari Departemen Farmakologi untuk dinilai. Narasumber akan memilih 1-2 kasus untuk didiskusikan pada waktu Diskusi Kasus Polifarmasi.

7. Diskusi Kasus Fungsi KognitifSetiap mahasiswa wajib membuat 1 (satu) kajian fungsi kognitif dari seorang pasien geriatri. Kajian kasus diserahkan sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan kepada narasumber dari Departemen Psikiatri untuk dinilai. Narasumber akan memilih 1-2 kasus untuk didiskusikan pada waktu Diskusi Kasus Fungsi Kognitif.

8. Diskusi Kasus Instabilitas PosturalSetiap mahasiswa wajib membuat 1 (satu) kajian dari seorang pasien geriatri yang mempunyai masalah instabilitas postural. Kajian kasus sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan kepada narasumber dari Departemen Rehabilitasi Medik untuk dinilai. Narasumber akan memilih 1-2 kasus untuk didiskusikan pada waktu Diskusi Kasus Instabilitas Postural.

9. Journal ReadingMasing-masing mahasiswa menyajikan 1 (satu) journal reading sesuai dengan topik yang telah ditentukan. Mahasiswa lainnya sebagai penyanggah (oponen). Journal reading yang akan disajikan harus mendapat persetujuan pembimbing/ moderator/ narasumber dan sudah diserahkan kepada pembimbing/ moderator/ narasumber dan penyanggah paling lambat 1 (satu)

hari sebelum penyajian. Diskusi ditekankan pada aspek pemanfaatan penelusuran ilmiah suatu jurnal, terutama review article atau case study, dalam praktik klinik.

Topik bahasan Journal Reading (JR):JR I: Penyakit Serebrovaskular pada Pasien GeriatriJR  II: Infeksi pada pasien geriatri

10. Laporan JagaSetiap mahasiswa mendapat tugas jaga. Tugas jaga berlangsung mulai pukul 14.30 sampai dengan pukul 21.30, pada hari yang telah ditentukan. Pada hari jaga, mahasiswa melaporkan kedatangannya kepada dokter jaga Ilmu Penyakit Dalam di RRA Geriatri. Mahasiswa melakukan pengamatan dan ikut serta dalam pengelolaan keadaan-keadaan kedaruratan medik yang ada (diagnostik, pengobatan, tindak lanjut) dan pengelolaan pasien baru yang masuk RRA Geriatri selama jam jaga. Mahasiswa dapat meminta penjelasan kepada dokter jaga yang bersangkutan. Di akhir tugas jaga, setiap kelompok jaga wajib membuat laporan minimal 1 (satu) kasus yang diobservasi dan atau ikut serta dikelola (pasien lama atau baru).Laporan jaga yang telah dibuat sesuai dengan format yang telah ditentukan akan dipresentasikan pada saat Laporan Jaga. Narasumber akan memilih 1-2 kasus untuk didiskusikan pada saat Laporan Jaga. Mahasiswa dari kelompok lainnya sebagai penyanggah (oponen).

11. Kerja PoliklinikMahasiswa secara bergilir setiap hari kerja, kecuali hari Rabu, melakukan Kerja Poliklinik di Poliklinik Geriatri Departemen IPD, Poliklinik Rehabilitasi Medik Departemen Rehabilitasi Medik, dan Poliklinik Psikogeriatri Departemen Psikiatri.Jika saat giliran kerja poliklinik tidak ada pasien di Poliklinik Psikogeriatri Departemen Psikiatri, dapat

Page 13: Log Book Geriatri

digunakan pasien dengan psikopatologi di Poliklinik Geriatri Departemen IPD atau Ruang Rawat Akut Geriatri.Mahasiswa melakukan observasi dan ikut serta dalam pengelolaan pasien di poliklinik, di bawah bimbingan dokter dan penyelia (supervisor) yang bertugas di poliklinik terkait (minimal 3 kasus selama kepaniteraan).

12. Ronde BangsalDiikuti oleh kelompok mahasiswa yang sedang stase di RRA Geriatri sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Ronde dipimpin oleh staf Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam (IPD) sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Mahasiswa diharapkan memelajari terlebih dahulu kasus-kasus rawat inap. Pada saat Ronde Bangsal, mahasiswa dapat secara bergiliran melaporkan/ mempresentasikan kasus pasien yang telah dipelajari. Mahasiswa memelajari lebih lanjut penatalaksanaan pasien rawat inap pada saat kerja bangsal.

13.Kerja Bangsal di Ruang Rawat Akut GeriatriMahasiswa melakukan observasi dan ikut serta dalam pengelolaan pasien di RRA Geriatri, di bawah bimbingan dokter PPDS dan Penyelia (supervisor) Pendidikan RRA Geriatri (minimal 1 kasus selama kepaniteraan).Selama periode kerja bangsal, mahasiswa mendapat 1-2 kasus untuk difolllow up setiap harinya di RRA Geriatri pada hari kerja (kecuali hari Rabu). Mahasiswa memeriksa pasien, menganalisis seluruh data klinik secara komprehensif, mengidentifikasi masalah pasien, ikut serta mengelola pasien termasuk merencanakan pemeriksaan penunjang dan tatalaksana, serta membuat status yang baik dan benar bersama dengan dokter yang sedang stase di Ruang Rawat Akut Geriatri. Mahasiswa membuat status geriatri dan menulis follow up harian pasien di lembar status follow up pasien khusus mahasiswa. Hasil follow up tersebut

didiskusikan, dikoreksi, dan ditandatangani oleh dokter yang bersangkutan setiap harinya, untuk kemudian didiskusikan dan dinilai oleh Supervisor Pendidikan RRA Geriatri menjelang akhir periode kerja bangsal. Diskusi meliputi data dasar pasien, masalah pada kasus dan pembahasan mengenai masalah tersebut, serta rencana diagnosis dan terapi.

14. Dinas LapanganMahasiswa harus melakukan peninjauan ke Panti Wreda sesuai jadwal. Mahasiswa dibagi 3 kelompok. Kelompok I menyiapkan penyuluhan dan melakukan penyuluhan saat kunjungan. Kelompok II mengumpulkan data dan membuat laporan SWOT Panti wreda. Kelompok III mengumpulkan data responden dan membuat laporan data responden Panti Werda. Data responden yang dikumpulkan dari Panti Wreda sebanyak 5-10 responden.Kelompok I membuat laporan penyuluhan, sedangkan Kelompok II dan III membuat laporan berdasarkan data yang dikumpulkan saat kunjungan ke PUSAKA. Ketiga laporan tersebut dipresentasikan di hadapan pembimbing/ moderator/ narasumber. Laporan dinas lapangan yang telah diperbaiki (berdasarkan hasil presentasi dan diskusi dengan narasumber), diserahkan kepada sekretariat modul.

15. Bedside Teaching Rehabilitasi Medik (Praktikum)Mahasiswa yang sedang mendapat giliran kerja bangsal dibagi menjadi 2 (dua) kelompok untuk bedside teaching (praktikum) rehabilitasi medik di bawah bimbingan staf pengajar dari Departemen Rehabilitasi Medik.

16. Tutorial Setiap mahasiswa mempunyai tutor yang telah ditunjuk (1 tutor untuk 4-5 mahasiwa) untuk melakukan bimbingan. Tutorial dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Mahasiswa diberikan kasus simulasi untuk dipelajari. Pada saat tutorial, tutor memberikan bimbingan

Page 14: Log Book Geriatri

dalam pembahasan kasus simulasi dan hal-hal penting yang termasuk dalam lingkup bahasan Modul Praktik Klinik Ilmu Geriatri.

17. Visite Pasien Bersama dengan DPJPSesuai jadwal yang telah ditentukan, mahasiswa dibagi dalam kelompok dapat melakukan visite pasien bersama dengan DPJP yang bersangkutan.

Catatan: Pembuatan tugas pribadi kajian polifarmasi, fungsi kognitif, dan instabilitas postural merupakan satu rangkaian dengan Diskusi Kasus kajian tersebut dengan narasumber. Jika makalah kajian dibuat namun tidak hadir saat diskusi karena alasan yang sah sesuai peraturan, maka nilai maksimal mahasiswa tersebut adalah 80. Jika makalah kajian dibuat namun tidak hadir saat diskusi karena alasan yang tidak sah sesuai peraturan, maka nilai maksimal mahasiswa tersebut adalah 60. Jika tidak hadir saat diskusi kajian dengan narasumber, maka mahasiswa tersebut wajib menghubungi narasumber yang bersangkutan.

Page 15: Log Book Geriatri

KRITERIA PENILAIAN

Pembobotan nilai :No

Bentuk Evaluasi Bobot Waktu

1 Sikap/Prilaku 5 % Tak terbatas2 Diskusi Topik 15 % Minggu I dan

II3 Keterampilan Klinik 15 % Minggu I dan

II4 Presentasi Kasus 30 % Minggu I,II

dan III5 Pretest-Posttest/Portfolio 35 % Minggu III

Kelulusan/ predikat kelulusan :

Nilai batas lulus : 60 (C)

Sesudah mendapat nilai akhir kepaniteraan, nilai tersebut dikonversikan menjadi nilai huruf.Konversi nilai angka ke huruf adalah sebagai berikut:

A = 80 – 100

B = 79 - 70

C = 69 – 60

D = 59 – 50

E = < 50

Apabila mahasiswa tidak memenuhi nilai kelulusan modul ini, mahasiswa dapat mengulang rotasi ( nilai C,D,E ) atau melakukan remedial pada akhir masa rotasi dengan nilai maksimal setelah remedial adalah 60 (C). Bila nilai remedial lebih rendah maka diambil nilai tertinggi. Remedial berupa Responsi/Portfolio dengan waktu disesuaikan staf penguji.

KEGIATAN

KEPANITERAAN KLINIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNTAN

RUMAH SAKIT

…………………………………………………………..

Page 16: Log Book Geriatri

KEGIATAN BIMBINGAN KOAS

No Materi Tangga

l

Nilai Dokter Pembimbing

Nama Paraf

*) Nilai dalam angka( kasus/keterampilan)

KEGIATAN KEPANITERAAN HARIAN

KASUS/DISEASES

Tangga

l

Kasus Level of

ability *)

Dokter

Pembimbing

1 2 3 4 Nam

a

Paraf

a b

Page 17: Log Book Geriatri

*) Beri tanda √ sesuai kompetensi( Kerja poliklinik/Ronde

Ruangan dengan DPJP)

KEGIATAN KEPANITERAAN HARIAN

KASUS/DISEASES

Tangga

l

Kasus Level of

ability *)

Dokter

Pembimbing

1 2 3 4 Nam

a

Paraf

a b

*) Beri tanda √ sesuai kompetensi( Kerja poliklinik/Ronde

Ruangan dengan DPJP)

KEGIATAN KEPANITERAAN HARIAN

KASUS/DISEASES

Tangga

l

Kasus Level of

ability *)

Dokter

Pembimbing

1 2 3 4 Nam

a

Paraf

a b

Page 18: Log Book Geriatri

*) Beri tanda √ sesuai kompetensi( Kerja poliklinik/Ronde

Ruangan dengan DPJP)

KEGIATAN KEPANITERAAN HARIAN

KASUS/DISEASES

Tangga

l

Kasus Level of

ability *)

Dokter

Pembimbing

1 2 3 4 Nam

a

Paraf

a b

*) Beri tanda √ sesuai kompetensi( Kerja poliklinik/Ronde

Ruangan dengan DPJP)

KEGIATAN KEPANITERAAN HARIAN

KASUS/DISEASES

Tangga

l

Kasus Level of

ability *)

Dokter

Pembimbing

1 2 3 4 Nam

a

Paraf

a b

Page 19: Log Book Geriatri

*) Beri tanda √ sesuai kompetensi( Kerja poliklinik/Ronde

Ruangan dengan DPJP)

KEGIATAN KEPANITERAAN HARIAN

TINDAKAN/CLINICAL SKILL

Tangga

l

Tindakan/

Clinical Skill

Level of

ability *)

Dokter

Pembimbing

1 2 3 4 Nam

a

Paraf

a b

*) Beri tanda √ sesuai kompetensi

KEGIATAN PRESENTASI KASUS

No Judul A/P Nil

ai

*)

Dokter

Pembimbing

Nama Par

af

Page 20: Log Book Geriatri

*) Nilai dalam angka

A sebagai Audience

P sebagai Presentan

KEGIATAN PRESENTASI JURNAL

No Judul A/P Nil

ai

*)

Dokter

Pembimbing

Nama Par

af

*) Nilai dalam angka

A sebagai Audience

P sebagai Presentan

Page 21: Log Book Geriatri

LAPORAN JAGA

N

o

Nama Pasien Ruan

g

Dokter Assesme

nt

Observasi Tindakan Keterangan

Hari/Tanggal :

Nama Mahasiswa : 1.

2.

Dokter Jaga

(……………………………..)

Page 22: Log Book Geriatri

CASE BASED TEACHING/C

ASE PRESENTATI

ON

Tanggal :Judul :

Presentan

Nama

AudienceNama

Tutor

( )

LEMBARAN PENILAIAN UJIAN

KASUS

Nama mahasiswa : …………………………

Penguji I.…………………………No.Mahasiswa : ………………………… Tanggal ujian : …………………………

II. ……………………….

Angka

Kemampuan Nilai mahasiswa

A. Anamnesis

90 – 100

Data-data anamnesis lengkap, meliputi keluhan utama, perjalanan penyakit, keluhan tambahan, keadaan umum, komplikasi serta faktor-faktor yang dapat menyebabkan atau mempengaruhi perjalanan penyakit.Penyajian sangat baik, lancar dan sistematis

……………

80 – 89

Data-data anamnesis kurang lengkap tetapi pada prisipnya ada penyajian baik dan sistematis

……………

70 – 79

Data-data anamnesis kurang lengkap tetapi dengan bimbingan penguji dapat dilengkapi sendiri.Penyajian cukup baik walapun kurang sistematis

……………

60 - 69

Data-data anamnesis kurang lengkap.Penyajian kurang baik dan tidak sistematis

………….

.

< 60

Data Anamnesis tidak lengkap. Penyajian tidak baik & tidak sistematis

………….

.

B. Pemeriksaan Fisik

90 – 100

Mampu melakukan pemeriksaan fisik secara benar : 1. Posisi

duduk, arah sinar lampu, cara

………….

.

Page 23: Log Book Geriatri

memegang alat.

2. Teknik pemeriksaan baik

3. Mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan secara benar

80 – 89

Mampu melakukan pemeriksaan fisik secara benar, teknik pemeriksaan cukup baik dan mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan.

………….

.

70 – 79

Mampu melakukan pemeriksaan fisik secara benar, teknik pemeriksaan dengan bimbingan penguji dapat diperbaiki dan cukup mampu menginterprettasikan hasil pemeriksaan

………….

.

60 – 69

Belum mampu melakukan pemeriksaan fisik secara benar, teknik pemeriksaan kurang baik dan perlu bimbingan penguji untuk menginterpretasikan hasil pemeriksaan

………….

.

> 60

Tidak mampu melakukanpemeriksaan fisik secara benar, tekhnik pemeriksaan tidak baik & tidak dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan

………….

.

C. Pemeriksan Penunjang

90 – 100

Mampu melakukan/menganjurakan pemeriksaan penunjang yang diperlukan berdasarkan prioritas.Mampu menganalisa data hasil pemeriksaan

………….

.

80 – 89

Mampu melakukan/menganjurkan pemeriksaan penunjang yang prinsip. Mampu menganalisa data hasil pemeriksaan dengan baik

………….

.

70 – 79

Mampu melakukan/menganjurkan pemeriksaan penunjang dan dengan bimbingan penguji mampu menganalisa hasil pemeriksaan

………….

.

60 –

Belum mampu melakukan/menangajurkan pemeriksaan

………….

.

69

penunjang dan prinsip.Tidak mampu menganalisa data hasil pemeriksaan karena kurangnya pengetahuan.

< 60

Tidak mampu menganjurkan periksaan penunjang & prinsip

D. Diagnosis

90 – 100

Mampu menetapkan diagnosis kerja (D/) atau diagnosis diferensial (DD/) atas dasar pemikiran yang tepat berdasarkan hasil analisa dan sintesi dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang secara benar dan sistematis

………….

.

80 – 89

Mampu menetapkan diagnosis kerja (D/) atau diagnosis diferensial (DD/) berdasarkan hasil analisa dan sintesis dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang walaupun tidak sistematis

………….

.

70 – 79

Mampu menetapkan diagnosis kerja (D/) atau diagnosis diferensial (DD/) berdasarkan hasil analisa dan sintesis dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dengan bantuan bimbingan penguji

………….

.

60 – 69

Kurang mampu menetapkan diagnosis kerja (D/) atau diagnosis diferensial (DD/) berdasarkan hasil analisa dan sintesis dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang karena kurangnya pengetahuan

………….

.

< 60

Tidak mampu menetapkan D/ & DD/

E. Penatalaksanaan

90 – 100

Mampu melakukan penatalaksanaan terapi medikamentosa, merencanakan tidakan operatif, rehabilitasi dan usaha pencegahan berdasarkan

………….

.

indikasi secara benar & sistematis

80 – 89

Mampu melakukan penatalaksanaan terapi medikamentosa, merencanakan tidakan operatif, rehabilitasi dan usaha pencegahan berdasarkan indikasi walaupun tidak sistematis

………….

.

70 – 79

Mampu melakukan penatalaksanaan terapi medikamentosa, merencanakan tidakan operatif, rehabilitasi dan usaha pencegahan berdasarkan indikasi dengan bimbingan penguji

………….

.

60 – 69

Kurang mampu melakukan penatalaksanaan terapi medikamentosa, merencanakan tidakan operatif, rehabilitasi dan usaha pencegahan karena kurangnya pengetahuan

………….

.

< 60

Tidak mampu melakukan penatalaksanaan terapi

F. Patogenesis

90 – 100

Memahami patogenesis terjadinya kelainan atau penyakit dan dapat merumuskan proses terjadinya secara benar & sistematis

………….

.

80 – 89

Memahami patogenesis terjadinya kelainan atau penyakit, belum dapat merumuskan proses terjadinya.

………….

.

70 – 79

Dengan bimbingan penguji mampu memahami patogenesis terjadinya kelainan atau penyakit

………….

.

60 – 69

Kurang mampu memahami patogenesis terjadinya kelainan atau penyakit

………….

.

< 60

Tidak mampu memahami patogesis terjadinya kelainan/ penyakit

Pembo

Nilai

botan

Anamnesi

s

Pemeriks

aan Fisik

Pemeriks

aan

penunjan

g

Diagnosis

Penatalak

sanaan

Patogene

sis

2

X

2

x

1

x

2

x

2

x

1

X

..

..

..

..

..

..

Jumlah = ………………………Angka mentah = Jumlah :10 = ………………..

NBL kasus biasa 70NBL kasus sulit 60

70Konversi kasus biasa = ---- = 1 X Angka akhir kasus biasa = angka mentah X 1

70

Page 24: Log Book Geriatri

= ………………………

70Konversi kasus sulit = ---- = 1 X Angka akhir kasus sulit = angka mentah X 1

60

= ………………………

A. PENILAIAN DISKUSI

Nilai penyaji:

………………………………………

B. PENILAIAN MAKALAH : ……………………………………………….

a. Pemilihan masalah / kasus

…………………………

b. Relevansi judul dengan isi

…………………………

c. Cara penulisan makalah

…………………………

e. Cara penulisan makalah

…………………………d. Isi makalah

…………………………

e. Persiapan dan cara penyajian

…………………………

a + b + 3c + 3d + 2eNilai penyaji = --------------------------

10

TOTAL PENILAIAN Nilai A +

Nilai B = ---------------------- =

…………………….. 2

LEMBAR PENGESAHAN

AKHIR

*) nilai dalam angka

NILAI AKHIR DALAM HURUF : …………………………………..

Pontianak,……………………………..

Koordinator

PULMONOLOGI

(……………………………..) NIP.

No Bentuk Evaluasi Bobot Nilai*)

1 Sikap/Prilaku 5 %

2 Diskusi Topik

15 %

3 Keterampilan Klinik 15 %

4 Presentasi Kasus 30 %

5 Pretest-Posttest/Portfolio

35 %

TOTAL 100%