westphalian system

Upload: andika-wiratama

Post on 05-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

westphalia

TRANSCRIPT

Perang 30 tahunInstitusi paling kuat di Eropa pada tahun 1600an yaitu Gereja Katholik Roma dan Imperium Romawi suci. Mayoritas kawasan dari Imperium Romawi Suci berada di Jerman. Setiap kawasan diperintah oleh pangeran dan kaisarnya sendiri yang beragama katholik Roma. Oleh karenanya, Eropa berada dalam cengkeram kuat katholik Roma. Pada abad ke-16 dan ke-1717 terdapat ketidakpuasan pada tingkah gereja katholik Roma yang sudah melewati batas di Eropa. Martin Luther dan John Calvin yang merupakan reformis agama mengorasikan masyarakat untuk kembali pada standar alkitab yang benar. Karena hal ini munculah kaum protestan yang saling memandang hina dengan kaum katholik. Mereka saling curiga dan akhirnya konflik terjadi selama 30 tahun dari 1618 sampai 1648. Akan tetapi konflik yang terjadi tidak hanya bermotif aspek agama namun juga persaingan dinasti antara Habsburg Belanda di dan Bourbon di Spanyol.

Perang 80 tahun (Belanda vs Spanyol)Perang 80 tahun merupakan pemberontakan 17 provinsi di Belanda terhadap Raja Spanyol yang terjadi sejak tahun 1568 sampai 1648. Pihak yang terlibat dalam perang 80 tahun adalah Republik Belanda, Inggris, Huguenot, Perancis, Spanyol, Kekaisaran Romawi Suci. Provinsi-provinsi di Belanda bagian utara bergabung menjadi Republik Belanda. Di bagian selatan (yang kini menjadi Belgia, Luxemburg, dan Perancis Utara) mengalami kekalahan karena kaum elit keuangan, intelektual, dan budayawan berpindah ke Republik Belanda akibat penindasan oleh Spanyol di wilayah Selatan.

WestphaliaWestphalia adalah perjanjian yang terbentuk untuk mengakhiri perang 30 tahun (dalam sejarah perang ini dianggap sebagai perang antara kaum katholik dengan kaum protestan) dan perang 80 tahun (yang secara resmi pada akhirnya Spanyol mengakui kemerdekaan Republik Belanda dan Konfederasi Swiss sekaligus mengubah secara radikal perimbangan kekuatan di benua Eropa). Perjanjian damai westphalia sebagai akhir masa kelam di Eropa terdiri atas dua buah perjanjian yang ditanda tangani di dua kota wilayah westphalia, Jerman Timur. Yang pertama di Osnabrk pada tanggal 15 Mei 1648. Yang kedua di Mnster pada tanggal 24 Oktober 1648.

Isi Perjanjian Westphalia1. Mengenai toleransi. Di situ toleransi berarti: saya tidak mau mencampuri anda; saya tidak usah bergesekan dengan anda. Jadi toleransi itu pasif. Itulah tampaknya asal-muasal toleransi. Jadi kita tidak mengatur orang lain, dan mari kita hidup masing-masing saja. Itulah toleransi yang paling awal.2. Perubahan dalam bentuk negara modern, meliputi:a. Tumbuhnya representative Goverment.b. Terjadi Revolusi Industri.c. Perkembangan Hukum Internasioanal.d. Perkembangan metode-metode diplomasi.e. Dibidang ekonomi, terjadi saling ketergantungan antar negara atau bangsa.f. Timbulnya prosedur-prosedur untuk menyelesaikan konflik secara damai.3. Berdaulat dan merdeka dalam arti masing-masing berdiri sendiri yang satu tidak dibawah kekuasaan lain.4. Mengakhiri untuk selama-lamanya usaha Kaisar Romawi yang suci.5. Hubungan antara negara-negara dilepaskan dari persoalan hubungan kegerejaan dan didasarkan atas kepentingan nasional negara itu masing-masing.6. Kemerdekaan negara Belanda, Swiss dan negara-negara kecil di Jerman diakui dalam Perjanjian Westphalia.Dampak Perjanjian westphalia, antara lain: kekaisaran romawi suci mengalami perpecahan, Swedia mengambil kendali wilayah Baltik, kemerdekaan Belanda dari Spanyol diakui secara penuh, dan Perancis muncul sebagai kekuatan baru.Perjanjian Westphalia tidak lantas membuat Eropa berhenti berperang. Perancis dan Spanyol tetap berkonflik selama sebelas tahun berikut hingga muncul Traktat Pyrenees pada 1659.

Kaitan westphalia dengan Hubungan Internasional Perjanjian Westphalia menjadi awal lahirnya Hubungan Internasional. Westphalia membentuk kedaulatan-kedaulatan yang sah serta menghadirkan konsep negara-bangsa. Tidak lagi berbentuk kerajaan-kerajaan namun menjadi negara-negara nasional. Negara merupakan aktor dominan dalam hubungan internasional. Kemunculan Perjanjian Westphalia juga memberikan susunan masyarakat internasional yang baru. Masyarakat internasional yang didasarkan pada hakekat negara dan pemerintahannya.