weekly report - valbury indonesiaresearch.valbury.co.id/resources/files/vas/week_i_okt19.pdf ·...

11
1 Research Department - email : [email protected] NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART \ Koreksi IHSG yang beruntun terjadi hampir dua pekan terakhir, memberikan sinyal potensi koreksi cenderung terbatas. Hal tersebut terkonfirmasikan dari indikator Stochastic yang mengisyaratkan IHSG dalam ruang jenuh jual. Selain itu, peluang up reversal juga terindikasi dari MACD, kendati dari lagging indikator sinyal terkonfirmasi nagatif. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 6231.473 -12.997 16512.872 10903.972 LQ-45 980.766 -2.032 1909.950 6549.446 MARKET REVIEW MARKET VIEW Indeks Asia Timur ditutup relative melemah pada perdagangan akhir pekan (27/09) merespon rilis data ekonomi AS, ketidakpastian politik AS dan perang dagang AS-Cina. Pertumbuhan ekonomi AS tumbuh 2,00% YoY pada 2Q19, atau menurun dibandingkan dengan 1Q19 yang berada di atas 3% YoY. Pertumbuhan ekonomi AS pada 2Q19 didorong oleh konsumsi rumah tangga yang berkontribusi 70% terhadap ekonomi ditengah pasar tenaga kerja yang kuat ditujukan dengan kelanjutan kenaikan upah dan angka pengangguran yang masih berada pada titik terendah. Meskipun demikian, pemerintah federal memotong pertumbuhan konsumsi dari 4,7% YoY menjadi 4,6%YoY. Di sisi lain, DPR AS mulai proses impeachment terhadap Donald Trump, setelah adanya rilis percakapan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki lawan politiknya dari Demokrat, Joe Biden dan anaknya Hunter Biden. Meskipun mengganggu sentiment pasar, Kami menilai impeachment tersebut kecil kemungkinan terjadi mengingat senat AS masih dikuasai kubu Republik, padahal pengesahan impeachment harus melalui Republik. Di sisi lain, beberapa kalangan Demokrat juga ragu terhadap langkah ini, karena menjadikan Demokrat kurang popular karena jika terjadi, maka akan membuat pemerintahan menjadi bergejolak dan dapat mengganggu masalah fiscal. Merespon, bursa Shanghai berhasil menguat 0,11%, namun secara mingguan masih terkoreksi 2,2% YoY. Sedangkan, bursa Nikkei 225 turun 0,77% juga masih terkoreksi 1,04%, demikian juga baik Hangseng dan Kospi juga dalam seminggu terakhir terkoreksi 1,9% dan 1,82%. IHSG terkoreksi 0,54%, menjadikan bursa turun 0,67% dalam seminggu terakhir, merespon ketidakpastian global dan ketidakstabilan keamanan dalam negeri yang diwarnai aksi unjuk rasa sejak 24 September 2019, memprotes RUKUHP dan UU KPK. Selain itu, ADB telah memotong proyeksi pertumbuhan GDP Indonesia menjadi 5,1% dari 5,3% YoY tahun ini, menyebabkan terjadinya aksi net sell investor asing Rp1,82 triliun dari pasar regular, sedangkan secara year-to-date juga mencapai Rp16 triliun. Meskipun demikian, asing terlihat masih meminati saham-saham big caps yang cukup resilient seperti BBCA yang tercatat net buy Rp144,8 miliar, disusul oleh PGAS dengan Rp24,8 miliar ditengah rumor kenaikan harga gas industry dan BBRI dengan Rp19,1 miliar. Rupiah ditutup berhasil menguat tipis menjadi Rp14,165 per dolar AS Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Agustus 2019 mencapai Rp 199,1 triliun atau 1,24% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Adapun target defisit pada APBN 2019 adalah sebesar 296 triliun. Artinya, defisit hingga akhir Agustus tersebut baru mencapai 67,2%. Hingga 31 Agustus 2019, penerimaan negara baru mencapai Rp 1.189,3 triliun alias 54,9% dari target di APBN 2019 yang Rp 2.165,1 triliun. Artinya, masih kurang sekitar 45% atau Rp 975,83 triliun dari target. Kalau dibanding tahun lalu yang Rp 1.152,9 triliun, pertumbuhannya 3,2%. Pertumbuhan penerimaan ini lebih rendah dari pertumbuhan pada 2018 sebsar 18,4%, menjadi sinyalemen perlu mewaspadai dampak pelemahan perekonomian global. Bank Indonesia (BI) memperkirakan aliran modal asing akan semakin deras masuk ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Pasalnya, perlambatan pertumbuhan ekonomi global diperkirakan bakal berlanjut dan direspons dengan pelonggaran kebijakan moneter negara-negara maju. BI meramal pertumbuhan ekonomi dunia pada 2019 hanya sebesar 3,2% dan meningkat terbatas menjadi 3,3% pada 2020. Sementara itu pertumbuhan ekonomi AS meningkat menjadi 2,3% di 2019 dan melambat menjadi 2,0% di 2020. Kondisi ekonomi global yang melemah membuat kebijakan moneter negara maju lebih longgar, baik dari sisi suku bunga dan juga keinginan menambah likuiditas.. Sejumlah negara banyak yang pertumbuhan ekonominya turun termasuk AS, Eropa dan Jepang. Sementara negara emerging markets atau negara berkembang seperti Meksiko dan Argentina telah menunjukkan kenaikan walau masih rendah. Lingkungan global tidak banyak berubah dan melemah sampai Agustus 2019, terlihat dari harga komoditas yang melemah, seperti pertambangan . Posisi Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) berada di ujung tanduk. Pasalnya, parlemen AS kini memulai langkah penyelidikan mosi tidak percaya alias impeachment untuk memakzulkan presiden kontroversial itu. Trump diduga melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Parlemen AS suah menunjuk enam komite untuk menyelidiki Trump. Berdasarkan catatan percakapan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy terungkap bahwa Trump menekan Zelenskiy untuk berkoordinasi dengan Jaksa Agung AS dan pengacara pribadinya menyelidiki mantan wakil presiden Joe Biden. Pergerakan IHSG pekan ini diperkirakan rawan melamah akibat dominasi sentimen negatif baik dari daram negari dan luar negeri, terutama memanasnya politik di AS yakni pemakzulan atas Trump dan aksi demo mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia. Weekly Report 30 September 2019 Waskita Toll Road akan lepas dua ruas tol META targetkan kenaikan aset tol menjadi Rp30 triliun ACST berpotensi tidak mencapai target kontrak baru Rp15 triliun WEGE peroleh kontrak Rp285 miliar JSMR akan lepas kepemilikan di ruas tol Semarang-Solo RUPSLB ENRG menyetujui perombakan dewan komisaris ENRG akan fokus tingkatkan kapasitas produksi migas MYOH cari kontrak tambang baru Anak usaha GEMS raih pinjaman dari BMRI GEMS targetkan volume penjualan batubara 25 juta ton Kenaikan harga gas PGAS belum final KRAS memasok pipa ukuran panjang untuk Pertamina KRAS optimis proses restrukturisasi tuntas pada pekan ini KRAS siap menyelesaikan restrukturisasi utang RUPST HEXA menyetujui bagi dividen US$ 0,0358 per saham HEXA dan INTA bidik peluang di ibu kota baru UNVR berencana stock split UNVR dan UEBC tandatangani perjanjian ETS BBRI targetkan KPR tumbuh 28% YoY BBNI terbitkan NCD Rp2,39 triliun SMMA tambah modal anak usaha Rp232 miliar Support Level 6211/6190/6167 Resistance Level 6254/6277/6298 Major Trend Up Minor Trend Down

Upload: others

Post on 21-Feb-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Research Department - email : [email protected]

NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

\

Koreksi IHSG yang beruntun terjadi hampir dua pekan terakhir,memberikan sinyal potensi koreksi cenderung terbatas. Hal tersebutterkonfirmasikan dari indikator Stochastic yang mengisyaratkan IHSGdalam ruang jenuh jual. Selain itu, peluang up reversal juga terindikasidari MACD, kendati dari lagging indikator sinyal terkonfirmasi nagatif.

JAKARTA INDICES STATISTICSCLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 6231.473 -12.997 16512.872 10903.972LQ-45 980.766 -2.032 1909.950 6549.446

MARKET REVIEW MARKET VIEWIndeks Asia Timur ditutup relative melemah pada perdagangan akhir

pekan (27/09) merespon rilis data ekonomi AS, ketidakpastian politik ASdan perang dagang AS-Cina. Pertumbuhan ekonomi AS tumbuh 2,00%YoY pada 2Q19, atau menurun dibandingkan dengan 1Q19 yangberada di atas 3% YoY. Pertumbuhan ekonomi AS pada 2Q19 didorongoleh konsumsi rumah tangga yang berkontribusi 70% terhadap ekonomiditengah pasar tenaga kerja yang kuat ditujukan dengan kelanjutankenaikan upah dan angka pengangguran yang masih berada pada titikterendah. Meskipun demikian, pemerintah federal memotongpertumbuhan konsumsi dari 4,7% YoY menjadi 4,6%YoY. Di sisi lain,DPR AS mulai proses impeachment terhadap Donald Trump, setelahadanya rilis percakapan antara Trump dan Presiden Ukraina VolodymyrZelensky untuk menyelidiki lawan politiknya dari Demokrat, Joe Bidendan anaknya Hunter Biden. Meskipun mengganggu sentiment pasar,Kami menilai impeachment tersebut kecil kemungkinan terjadimengingat senat AS masih dikuasai kubu Republik, padahalpengesahan impeachment harus melalui Republik. Di sisi lain, beberapakalangan Demokrat juga ragu terhadap langkah ini, karena menjadikanDemokrat kurang popular karena jika terjadi, maka akan membuatpemerintahan menjadi bergejolak dan dapat mengganggu masalahfiscal.

Merespon, bursa Shanghai berhasil menguat 0,11%, namun secaramingguan masih terkoreksi 2,2% YoY. Sedangkan, bursa Nikkei 225turun 0,77% juga masih terkoreksi 1,04%, demikian juga baik Hangsengdan Kospi juga dalam seminggu terakhir terkoreksi 1,9% dan 1,82%.IHSG terkoreksi 0,54%, menjadikan bursa turun 0,67% dalam

seminggu terakhir, merespon ketidakpastian global dan ketidakstabilankeamanan dalam negeri yang diwarnai aksi unjuk rasa sejak 24September 2019, memprotes RUKUHP dan UU KPK. Selain itu, ADBtelah memotong proyeksi pertumbuhan GDP Indonesia menjadi 5,1%dari 5,3% YoY tahun ini, menyebabkan terjadinya aksi net sell investorasing Rp1,82 triliun dari pasar regular, sedangkan secara year-to-datejuga mencapai Rp16 triliun. Meskipun demikian, asing terlihat masihmeminati saham-saham big caps yang cukup resilient seperti BBCAyang tercatat net buy Rp144,8 miliar, disusul oleh PGAS dengan Rp24,8miliar ditengah rumor kenaikan harga gas industry dan BBRI denganRp19,1 miliar. Rupiah ditutup berhasil menguat tipis menjadi Rp14,165per dolar AS

Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hinggaakhir Agustus 2019 mencapai Rp 199,1 triliun atau 1,24% dari ProdukDomestik Bruto (PDB). Adapun target defisit pada APBN 2019 adalahsebesar 296 triliun. Artinya, defisit hingga akhir Agustus tersebut barumencapai 67,2%. Hingga 31 Agustus 2019, penerimaan negara barumencapai Rp 1.189,3 triliun alias 54,9% dari target di APBN 2019 yangRp 2.165,1 triliun. Artinya, masih kurang sekitar 45% atau Rp 975,83triliun dari target. Kalau dibanding tahun lalu yang Rp 1.152,9 triliun,pertumbuhannya 3,2%. Pertumbuhan penerimaan ini lebih rendah daripertumbuhan pada 2018 sebsar 18,4%, menjadi sinyalemen perlumewaspadai dampak pelemahan perekonomian global.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan aliran modal asing akansemakin deras masuk ke negara-negara berkembang, termasukIndonesia. Pasalnya, perlambatan pertumbuhan ekonomi globaldiperkirakan bakal berlanjut dan direspons dengan pelonggarankebijakan moneter negara-negara maju. BI meramal pertumbuhanekonomi dunia pada 2019 hanya sebesar 3,2% dan meningkat terbatasmenjadi 3,3% pada 2020. Sementara itu pertumbuhan ekonomi ASmeningkat menjadi 2,3% di 2019 dan melambat menjadi 2,0% di 2020.

Kondisi ekonomi global yang melemah membuat kebijakan moneternegara maju lebih longgar, baik dari sisi suku bunga dan jugakeinginan menambah likuiditas.. Sejumlah negara banyak yangpertumbuhan ekonominya turun termasuk AS, Eropa dan Jepang.Sementara negara emerging markets atau negara berkembang sepertiMeksiko dan Argentina telah menunjukkan kenaikan walau masihrendah. Lingkungan global tidak banyak berubah dan melemahsampai Agustus 2019, terlihat dari harga komoditas yang melemah,seperti pertambangan .

Posisi Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) beradadi ujung tanduk. Pasalnya, parlemen AS kini memulai langkahpenyelidikan mosi tidak percaya alias impeachment untukmemakzulkan presiden kontroversial itu. Trump diduga melakukanpenyalahgunaan kekuasaan. Parlemen AS suah menunjuk enam komiteuntuk menyelidiki Trump. Berdasarkan catatan percakapan antaraPresiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden UkrainaVolodymyr Zelenskiy terungkap bahwa Trump menekan Zelenskiyuntuk berkoordinasi dengan Jaksa Agung AS dan pengacarapribadinya menyelidiki mantan wakil presiden Joe Biden.

Pergerakan IHSG pekan ini diperkirakan rawan melamah akibatdominasi sentimen negatif baik dari daram negari dan luar negeri,terutama memanasnya politik di AS yakni pemakzulan atas Trump danaksi demo mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia.

Weekly Report30 September 2019

Waskita Toll Road akan lepas dua ruas tol META targetkan kenaikan aset tol menjadi Rp30 triliun ACST berpotensi tidak mencapai target kontrak baru Rp15 triliun WEGE peroleh kontrak Rp285 miliar JSMR akan lepas kepemilikan di ruas tol Semarang-Solo RUPSLB ENRG menyetujui perombakan dewan komisaris ENRG akan fokus tingkatkan kapasitas produksi migas MYOH cari kontrak tambang baru Anak usaha GEMS raih pinjaman dari BMRI GEMS targetkan volume penjualan batubara 25 juta ton Kenaikan harga gas PGAS belum final KRAS memasok pipa ukuran panjang untuk Pertamina KRAS optimis proses restrukturisasi tuntas pada pekan ini KRAS siap menyelesaikan restrukturisasi utang RUPST HEXA menyetujui bagi dividen US$ 0,0358 per saham HEXA dan INTA bidik peluang di ibu kota baru UNVR berencana stock split UNVR dan UEBC tandatangani perjanjian ETS BBRI targetkan KPR tumbuh 28% YoY BBNI terbitkan NCD Rp2,39 triliun SMMA tambah modal anak usaha Rp232 miliar

Support Level 6211/6190/6167Resistance Level 6254/6277/6298Major Trend UpMinor Trend Down

Daily News30 September 2019

2

Waskita Toll Road, anak usaha Waskita Karya (WSKT), sedangmemantapkan proses divestasi saham untuk hak konsesi dua ruas tolyang diharapkan dapat selesai pada 30 September 2019. Dua ruas tolyang akan dilepas adalah Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono. Pihakyang akan membeli kedua ruas tol tersebut adalah Road KingInfrastructure Ltd, perusahaan Hong Kong yang bergerak di sektorproperti dan ingin mengembangkan ke sektor infrastruktur. Adapun nilaitransaksinya berpotensi lebih dari Rp2 triliun.

Nusantara Infrastructure (META) menargetkan peningkatan aset jalantol menjadi Rp30 triliun dalam tiga tahun ke depan, dibandingkan posisisaat ini berkisar Rp4 triliun. Penambahan aset akan dilakukan denganekspansi ruas baru. Saat ini, perseroan masih melanjutkanpembangunan ruas tol layang Pettarani di Makassar, Sulawesi Selatan.Ada juga ruas tol yang masih dalam feasibility study yakni Cikuni-Ulujami dengan nilai investasi yang cukup besar. Selain jalan tol, METAsedang menjajaki berbagai peluang ekspansi di sektor infrastrukturseperti sektor energi pada proyek pembangkit listrik tenaga biomass(PLTBm).

Acset Indonusa (ACST) terancam tidak memenuhi target kontrak barutahun ini sebesar Rp15 triliun karena hingga September 2019 nilaikontrak perseroan sekitar Rp1,67 triliun. Hal ini disebabkan mundurnyaproses tender untuk proyek tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) III. Saatini, perseroan sedang fokus untuk pengerjaan tender yang sudahberjalan dan tidak berencana untuk mengganti proyek yang lain.Perseroan sedang mengerjakan kontrak baru yakni pembangunanapartemen milik Astra International (ASII), yaitu Astra Properti, senilaiRp230 miliar. Selain itu, perseroan dipercaya membangun PLTGU JawaI dan PLTU di Riau.

Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE) memperoleh kontrakpembangunan Collins Boulevard, Tangerang, Banten, senilai Rp285miliar. Perseroan akan mengerjakan pekerjaan struktur, arsitektur, danplumbing (SAP) untuk paket tower tahap pertama. Sepanjang Januari-September 2019, WEGE memperoleh kontrak baru Rp5,2 triliun. Pada2019, perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp11,9 triliun,sedangkan pada 2020, target dinaikkan menjadi Rp14 triliun.

Jasa Marga (JSMR) berencana melepas kepemilikan sahamnya atasruas tol Semarang-Solo pada akhir tahun 2019 ini. Perseroan membukaopsi equity fund dalam jangka pendek, bisa dalam bentuk Reksa DanaPenyertaan Terbatas (RDPT) dan Kontrak Investasi Kolektif DanaInvestasi Penyertaan Terbatas (KIK Dinfra). Adapun, nilai investasiJSMR pada ruas tol Semarang-Solo melalui anak usahanya PT TransMarga Jateng adalah Rp 7,3 triliun dengan panjang jalan 75 km. Saatini perusahaan tersebut memegang 58,91% saham di ruas tolSemarang-Solo. Hingga akhir tahun 2019, JSMR menargetkan dapatmengoperasikan 4 ruas tol miliknya yaitu Tol Jakarta-CikampekElevated II sepanjang 39 km, Tol Balikpapan-Samarinda dengan totalpanjang 99,35 km, Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ruas Serpong-Kunciran dengan total panjang 11,2 km dan Tol Pandaan-Malangdengan total panjang 38,48 km. Per semester I 2019, JSMR telahmengoperasikan jalan tol sepanjang 1.041 km, sedangkan targetperseroan sebesar 1.200 km.

RUPSLB Energi Mega Persada (ENRG) menyetujui untuk perombakansusunan anggota dewan komisaris, sementara 2 agenda lainnya yaitumemberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee) untukkepentingan Kinross International Group Ltd dan perubahan anggarandasar perseroan tidak terpenuhi karena tidak mencapai kuorum minimalRUPSLB. Untuk itu, ENRG akan mengadakan RUPSLB kedua karenaterdapat 2 agenda yang tidak memenuhi kuorum tersebut. AdapunRUPSLB kedua akan dilaksanakan paling cepat 10 hari dan palinglambat 21 hari dari sekarang.

Energi Mega Persada (ENRG) akan fokus tingkatkan kapasitas produksimigas terutama produksi dari Blok Bentu di Riau dan Blok Kangean diJawa Timur. Blok Bentu PSC memulai produksi gas pertama dari pabrik

Segat Gas Plant II (SGP II). SGP II memiliki kapasitas produksi 60 jutakaki kubik gas per hari. Sementara pada Maret 2019, 2 sumur gas barudi Blok Kangean resmi beroperasi. Dengan adanya 2 sumur baru ini,maka diharapkan kapasitas total produksi gas dari Blok Kangeanmencapai 200 juta kaki kubik gas per hari. Per Juni 2019 produksi rata-rata ENRG mencapai 24.000 barrel of oil equivalent (BOE) per hariyang merupakan gabungan dari produksi minyak dan gas. Hinggaakhir tahun 2019 ENRG menargetkan dapat memproduksi 30.000 BOEper hari.

Samindo Resources (MYOH) tengah mencari kontrak tambang baru diKalimantan dan Sumatra. Kerjasama perseroan dengan BayanResources (BYAN) akan berakhir pada Desember 2019 sehinggaMYOH tengah berusaha mencari kontrak kerja anyar.

Anak usaha Golden Energy Mines (GEMS), Borneo Indobara (BIB) danBarasentosa Lestari (BSL), mendapatkan pinjaman sneilai US$32 jutadari Bank Mandiri (BMRI). Pinjaman ini digunakan untuk pelunasanutang existing BSL pada ICICI Bank cabang Bahrain. Bunga pinjamantersebut adalah LIBOR 3 bulan dan 4,25%. Jatuh tempo pinjaman pada9 Agustus 2024 atau bertenor lima tahun.

Golden Energy Mines (GEMS) menargetkan volume produksi batubarasebanyak 28 juta ton. Sedangkan penjualan batubara diperkirakanmencapai 25 juta ton. Untuk mendukung target tersebut, perseroanmengalokasikan capex sebesar US$33 juta atau meningkatdibandingka tahun lalu sebesar US$19,8 juta.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) menyatakan belum memutuskan untukmenjalankan rencana menaikkan harga gas ke pelanggan industrimulai 1 Oktober 2019. Hal ini dikarenakan perseroan masih melakukansurvey tanggapan pelanggan atas rencana tersebut.

Krakatau Steel (KRAS) melalui anak usahanya, PT KHI Pipe Industriesmemasok pipa berukuran panjang untuk untuk Proyek PembangunanJetty Sulfur RDMP milik PT Pertamina di Balikpapan. Pengiriman pipatahap pertama telah selesai pada minggu lalu dan saat ini sedangmemasuki persiapan untuk pengiriman tahap kedua. Total jumlah yangdikirim adalah 3.600 ton dengan panjang pipa masing-masing 55meter. Salah satu keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaanadalah lokasi KHI yang berdekatan dengan pelabuhan.

Krakatau Steel (KRAS) optimis proses restrukturisasi utang sekitarUS$2,2 miliar akan tuntas pada pekan ini. Perseroan dijadwalkan akanmelakukan penandatangan perjanjian restrukturisasi utang denganpara kreditur pada Senin, 30 September 2019 ini. Sebelumnya, KRASmenargetkan perjanjian restrukturisasi ditandatangani pada bulanSeptember ini. Perseroan memiliki sejumlah rencana untuk mendorongkinerja yang saat ini masih membukukan rugi. Rencana tersebut salahsatunya menyelesaikan pinjaman kelompok usaha yang akan dilakukanmulai tahun ini. Untuk pinjaman yang berkelanjutan, akan diselesaikanmelalui kas dari hasil operasi. Untuk pinjaman yang tidak berkelanjutanakan diselesaikan melalui beberapa cara yaitu divestasi saham atasbeberapa entitas anak dalam bentuk penjualan langsung danpenerbitan DINFRA (Dana Investasi Infrastruktur Berbentuk KontrakInvestasi Kolektif). Selain itu penerbitan Convertible Bonds melaluisinergi BUMN , dimana BUMN lain akan bertindak sebagai standbybuyer pada saat covertible bonds tersebut dikonversi menjadi saham.Program restrukturisasi utang juga akan memangkas suku bunga dibawah 5% untuk utang dalam bentuk USD.

Krakatau Steel (KRAS) siap menyelesaikan proses restrukturisasi utangsenilai total USD2,2 miliar. Restrukturisasi ini diharapkan dapatmengurangi beban keuangan sehingga mampu mendorong kinerjaperusahaan.

RUPST Hexindo Adiperkasa (HEXA) menyetujui pembagian dividentunai sebesar US$ 0,0358 per saham yang berasal dari laba bersihtahun buku yang berakhir pada 31 Maret 2019 yang sebesar US$ 37,6

Daily News30 September 2019

3

juta. Besaran dividen yang dibagikan sebesar 80% atau senilai US$30,08 juta dari laba tersebut, sedangkan sisanya US$ 7,52 jutadisimpan sebagai laba ditahan. Sementara untuk tahun ini perseroanmasih optimis terhadap kinerja perseroan. Dikatakan per Juli 2019HEXA membukukan penjualan US$ 130,06 juta yang sebagian besardari penjualan alat berat dimana sektor konstruksi memberikankontribusi sebesar 25% sektor forestry 26%, sedangkan sektor agro22% dan pertambangan sebanyak 26%.

Hexindo Adiperkasa (HEXA) dan Intraco Penta (INTA) membidikpotensi kebutuhan alat berat pada proyek pembangunan ibu kotanegara baru di Kalimantan Timur. HEXA berminat untuk mengikutitender penyediaan alat berat untuk proyek pembangunan ibu kotanegara baru di Kalimantan Timur yang akan dilakukan olehKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. SementaraINTA mengemukakan bahwa area Kalimantan Timur menjadi areaoperasi penjualan perseroan saat ini. INTA memiliki anak usaha yangberpusat di Balikpapan, Kalimantan Timur. Anak usaha perseroanadalah Intraco Penta Prima Servis (IPPS).

Unilever Indonesia (UNVR) mengumumkan rencana untuk melakukanpemecahan nilai nominal saham (stock split). Aksi korporasi inimerupakan yang ketiga kalinya sejak IPO pada 1982. Dengan adanyastock split, diharapkan harga pembelian saham UNVR menjadi lebihterjangkau oleh investor ritel kebanyakan disamping juga dapatmendukung pertumbuhan Bursa Efek Indonesia seiring adanyapeningkatan likuiditas perdagangan saham UNVR.

Unilever Indonesia (UNVR) dan afiliasinya, Unilever Europe BusinessCentre B.V. (UEBC), telah menandatangani Unilever EnterpriseTechnology Service Agreement (ETS) pada 26 September 2019.Perjanjian ETS merupakan perjanjian untuk jasa penyediaan layananETS yang terintegerasi secara global yang disediakan oleh UEBCkepada perseroan secara langsung atau persahaa lain dari Grup UNVRatau penyedia jasa pihak ketiga sebagaimana disalurkan melaluiUEBC.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menargetkan pertumbuhan kreditpemilikan rumah (KPR) tahun depan 25-28% YoY. Hal tersebut karenaBI sudah menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,25% danmelonggarkan rasio loan to value (LTV) yang berlaku pada 2 Desember2019.

Bank Negara Indonesia (BBNI) menerbitkan sertifikat deposito yangbisa diperdagangkan (NCD) dengan total Rp2,39 triliun. Dana hasilpenerbitan NCD akan dimanfaatkan untuk mendukung pengembanganbisnis perseroan. NCD ini diterbitkan dalam 5 seri. Seri A diterbitkandengan nominal Rp430 miliar dengan tenor 3 bulan dan tingkatdiskonto 6.3%. Seri B diterbitkan dengan nominal Rp250 miliar dengantingkat diskonto 6,5% dan tenor 6 bulan. Seri C diterbitkan dengannominal Rp50 miliar dengan tingkat diskonto 6,59% dan tenor 9 bulan.Selanjutnya seri D diterbitkan dengan nominal Rp1,6 triliun dengantingkat diskonto 6,69% dan tenor 1 tahun. Terakhir, seri E diterbitkandengan nominal Rp50 miliar dengan tingkat diskonto 6,79% dan tenor 1tahun.

Sinar Mas Multiartha (SMMA) telah melakukan penambahan modalanak usaha, Arthamas Solusindo, sebesar Rp232 miliar. Penambahanmodal ini tidak akan berdampak pada kinerja perseroan karenajumlahnya tidak melebihi 20% dari ekuitas perseroan sehinggapenyertaan modal tersebut tidak bersifat material.

Pefindo menaikkan peringkat utang Agung Podomoro Land (APLN) danobligasi berkelanjutan I tahun 2014-2015 menjadi id BBB+ darisebelumnya idBBB, sedangkan outlook direvisi menjadi stabil.Perseroan mendapatkan dana dari SSG Capital Management Ltdsenilai USD127 juta serta uang muka pemegang saham senilai Rp800miliar, yang akan digunakan untuk membayar kembali utang yang akanjatuh tempo. Peringkat tersebut mencerminkan posisi bisnis

perusahaan yang kuat di industri properti, kualitas aset yang baik, danpendapatan berulang yang terus bertumbuh yang dapat memberikanketahanan finansial di saat kondisi pasar properti yang sulit.

Perdana Gapuraprima (GPRA) menggarap klaster Savana Ardea diBukit Cimanggu City, Bogor, senilai Rp250 miliar. Serah terima proyekhunian tapak itu ditargetkan pada April 2020.

Intiland Development (DILD) menyatakan progres pembangunanproperti The Rosebay di kota Surabaya sudah sudah mencapai 90%.Perseroan saat ini memasuki tahapan penyelesaian akhir dan akansegera masuk tahapan pekerjaan interior. Perseroan optimistispembangunan tersebut dapat selesai tepat waktu dan memproyeksikanunit-unit The Rosebay akan mulai serah terima pada Q4 2019 ini. TheRosebay merupakan pengembangan hunian vetikal berkonsep low-riseresidential yang dikembangkan perseroan di kawasan terpadu danprestisius Graha Famili Surabaya. The Rosebay menempati lahanseluas 1 hektar, hunian yang terdiri dari 7 blok terbatas sebanyak 229unit. Dari total unit yang tersedia, perseroan telah memasarkansebanyak 70% dengan harga per unit mulai Rp2,4 miliar.

Catur Sentosa Adiprana (CSAP) menambah satu outlet baru diSurabaya, Jawa Timur. Ekspansi ini dlakukan untuk memacupertumbuhan segmen ritel seiring banyaknya proyek perumahan danapartemen di Surabaya. Pengembangan gerai tersebut membutuhkaninvestasi sekitar Rp40-50 miliar dengan konsep sewa lahan. Produkyang dijual sebanyak 20% adalah produk impor dan 80% produk lokal.

Gunung Raja Paksi (GGRP) pada 2020 membidik laba sebesar US$38,5 juta atau naik 48% YoY dari target laba tahun 2019 ini yangsebesar US$ 26 juta. Perseroan optimis kebutuhan baja masih akanterus tumbuh setiap tahunnya diperkirakan mencapai kisaran 7%-9%dari tahun ini yang mencapai 16,01 juta ton atau 61 kg per kapita.Sementara perseroan menargetkan dapat meningkatkan volumepenjualan baja sebesar 3,3% menjadi 1,25 juta ton. Dengan proyeksiharga baja sekitar US$ 724 per ton, maka GGRP menargetkanpendapatan pada 2019 mencapai US$ 906,64 juta dan untuk tahun2020 dapat mencapai US$ 950 juta. Saat ini mayoritas produksi GGRPsekitar 95,74% diserap oleh pasar dalam negeri. Adapun 60%penjualan dilakukan terhadap retail dan 40% untuk proyek. Pada pasardomestik penjualan produk GGRP untuk flat product berkisar 50%sedangkan long product mencapai 45%. Sementara itu, sekitar 4,26%diserap oleh pasar ekspor atau sekitar US$ 40 juta dari US$ 860 juta.Negara-negara tujuan ekspor GGRP antara lain Filipina, Malaysia,Australia dan Amerika Serikat.

Cottonindo Ariesta (KPAS) memperkirakan penjualan mencapai Rp18,5miliar pada kuartal III/2019 atau tumbuh 10% dibandingkan dengankuartal sebelumnya. Kenaikan penjualan tersebut didorong oleh strategiperseroan melakukan diversifikasi pasar. Dengan mengacu padaproyeksi tersebut, maka penjualan perseroan hingga September 2019diperkirakan mencapai Rp52,97 miliar.

4

Market Data30 September 2019

COMMODITIES DUAL LISTINGDescription Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)Crude Oil (US$)/Barrel 56.12 0.21 TLKM (US) 30.08 4,263.09 52.44Natural Gas (US$)/mmBtu 2.39 -0.01 ANTM (GR) 0.06 837.41 139.57Gold (US$)/Ounce 1,497.47 0.42Nickel (US$)/MT 17,205.00 -5.00Tin (US$)/MT 16,130.00 -170.00Coal (NEWC) (US$)/MT* 68.15 5.75Coal (RB) (US$)/MT* 62.65 -0.71CPO (ROTH) (US$)/MT 545.00 2.50CPO (MYR)/MT 2,050.00 0.50Rubber (MYR/Kg) 721.00 -12.50Pulp (BHKP) (US$)/per ton 1,050.00 0.00*weekly

GLOBAL INDICES VALUATIONChange PER (X) PBV (X) Market Cap

Country Indices Price%Day %YTD 2019E 2020F 2018E 2019F (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 26,820.25 -0.26 14.97 17.73 15.21 3.89 3.66 7,448.95USA NASDAQ COMPOSITE 7,939.63 -1.13 19.66 24.10 20.50 4.33 3.13 12,348.29ENGLAND FTSE 100 INDEX 7,426.21 1.02 10.38 13.19 12.28 1.71 1.63 1,817.65CHINA SHANGHAI SE A SH 3,071.70 0.10 17.63 11.55 10.46 1.34 1.23 4,567.90CHINA SHENZHEN SE A SH 1,686.33 0.91 27.21 18.68 15.32 2.46 2.18 3,060.12HONG KONG HANG SENG INDEX 25,954.81 -0.33 0.42 10.39 9.77 1.13 1.05 2,145.51INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 6,196.89 -0.54 0.04 15.72 13.97 2.22 2.04 503.88JAPAN NIKKEI 225 21,878.90 -0.77 9.31 15.85 15.35 1.57 1.47 3,356.31MALAYSIA KLCI 1,584.14 -0.56 -6.30 16.54 15.52 1.45 1.39 242.82SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3,125.63 -0.01 1.85 12.59 11.93 1.07 1.02 393.36

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGEDescription Rate (IDR) Change Description Rate (USD) ChangeUSD/IDR 14,172.50 7.50 1000 IDR/ USD 0.07056 -0.00004EUR/IDR 15,507.55 30.06 EUR / USD 1.09420 0.00020JPY/IDR 131.30 0.01 JPY / USD 0.00926 0.00000SGD/IDR 10,259.52 7.18 SGD / USD 0.72390 0.00016AUD/IDR 9,582.03 2.79 AUD / USD 0.67610 -0.00030GBP/IDR 17,422.25 15.57 GBP / USD 1.22930 0.00010CNY/IDR 1,989.77 0.72 CNY / USD 0.14040 0.00019MYR/IDR 3,385.93 8.48 MYR / USD 0.23891 0.00047KRW/IDR 11.81 0.01 100 KRW / USD 0.08334 -0.00008

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATEDescription Country Rate (%) Description Country Rate (%)FED Rate (%) US 2.25 JIBOR (IDR) Indonesia 5.69BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 5.25 LIBOR (GBP) England 0.71ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.08BOE Rate (%) England 0.75 Z TIBOR (YEN) Japan 0.10PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.72

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSITDescription August-19 July-19 Description Rate (%)Inflation YTD % 2.48 2.36 1M 6.10Inflation YOY % 3.49 3.32 3M 6.16Inflation MOM % 0.12 0.31 6M 6.35Foreign Reserve (USD) 126.40 Bn 125.90 Bn 12M 6.03GDP (IDR Bn) 3,963,461.10 3,783,737.50

5

Market Data30 September 2019

BUSINESS & ECONOMIC CALENDARDate Agenda Expectation10/03/2019 Initial Jobless Claims 215k10/03/2019 Continuing Claims 1654k10/04/2019 Unemployment Rate 3.70%10/04/2019 Underemployment Rate na10/04/2019 Trade Balance -$54.5b10/01/2019 Markit US Manufacturing PMI 5110/03/2019 Markit US Services PMI 50.910/03/2019 Markit US Composite PMI na10/01/2019 ISM Manufacturing 50.110/01/2019 ISM Employment na10/01/2019 ISM Prices Paid 50.510/01/2019 ISM New Orders --10/01/2019 Construction Spending MoM 0.40%10/03/2019 Factory Orders -0.40%10/03/2019 Durable Goods Orders naKet: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERSStock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index ptBBCA IJ 30325 1.00 6.57 ASII IJ 6775 -1.81 -4.54BBRI IJ 4330 0.93 4.38 HMSP IJ 2900 -1.36 -4.17BYAN IJ 16975 6.09 2.92 BBNI IJ 7925 -2.46 -3.31TPIA IJ 7300 2.46 2.80 BMRI IJ 7450 -0.67 -2.07BRPT IJ 785 2.61 1.60 INPP IJ 900 -10.00 -1.00ICBP IJ 11300 1.12 1.31 TKIM IJ 9800 -3.21 -0.91INCO IJ 3250 4.50 1.25 GIAA IJ 476 -5.74 -0.67UNTR IJ 44825 0.39 1.20 RMBA IJ 342 -5.52 -0.65KLBF IJ 1440 1.77 1.05 GGRM IJ 73625 -0.51 -0.65SMBR IJ 955 13.02 0.98 INKP IJ 7075 -1.74 -0.61

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price(IDR)

IssuedShares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

Trinitan Metals &Minerals

Manufacture &Industries

270-300 333.33 23-27 Sep 2019 04 Okt 2019 Mirae Asset Sekuritas

Gaya Abadi Sempurna Manufacture &Industries

100-125 500.00 23-27 Sep 2019 07 Okt 2019 Investindo Sekuritas

6

30 September 2019Corporate Info30 September 2019

DIVIDENDStock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment- - - - - - --

CORPORATE ACTIONSStock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period- - - -- - - --- - - -- - - --

GENERAL MEETINGEmiten AGM/EGM Date AgendaARTO RUPSLB 30-Sep-19CITA RUPSLB 30-Sep-19EXCL RUPSLB 30-Sep-19HRTA RUPSLB 30-Sep-19BDMN RUPSLB 01-Oct-19KRAH RUPSLB 01-Oct-19NIKL RUPSLB 01-Oct-19DNAR RUPSLB 07-Oct-19

30 September 2019

Technical Analysis30 September 2019

TLKM TRADING BUY

S1 4240 R1 4390 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 4160 R2 4470

ClosingPrice 4310

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi positif

Stochastics fast line & slow indikasi positif

Candle chart indikasi sinyal positif

RSI berada dalam area netral

Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 4240-Rp 4390

Entry Rp 4310, take Profit Rp 4390

Indikator Posisi SinyalStochastics 52.19 PositifMACD 10.07 PositifTrue Strength Index (TSI) 22.20 PositifBollinger Band (Mid) 4265 PositifMA5 4270 Positif

3,600

3,800

4,000

4,200

4,400

4,600

May Jun Jul August September

TLKMUpward Sloping Channel

4,300 4,270 4,264.5 4,262.5 4,254.62 4,254.62 4,150 4,140 3,979.05 3,979.05

4,310 4,310 4,310 4,310 4,330 4,370 4,389 4,613.23 4,613.23

10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0100.0TLKM-Stochastic%D(5,3,3)= 59.80, Stochastic%K= 71.62, OverboughtLevel= 80.00, OversoldLevel= 20.00

59.798 59.798 20

71.6162 71.6162 80

-40.0-30.0-20.0-10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0

0.0

TLKM-MACD(6,9)= 8.89, Signal()= 4.91

4.90976 8.89098

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0TLKM-TSI(3,5,3)= 22.20

14.8835 0.00000

22.1951

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

ASII TRADING BUY

S1 6500 R1 6800 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 6400 R2 6900

ClosingPrice 6650

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi negatif

Stochastics fast line & slow indikasi negatif

Candle chart indikasi potensi rebound

RSI mendekati area oversold

Harga berada dalam area upper band

Prediksi Trading range Rp 6500-Rp 6800

Entry Rp 6650, take Profit Rp 6800

Indikator Posisi SinyalStochastics 25.10 PositifMACD -0.80 PositifTrue Strength Index (TSI) 4.17 PositifBollinger Band (Mid) 6636 PositifMA5 6590 Positif

6,200

6,400

6,600

6,800

7,000

7,200

7,400

7,600

7,800

8,000

May Jun Jul August September

ASII Downward Sloping Channel

6,650 6,650 6,636.25 6,603.13 6,590 6,587.5 6,404.69 6,400 6,092.74 6,092.74

6,650 6,650 6,700 6,799.63 6,799.63 6,867.81 6,925 7,427.63 7,427.63

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0ASII -Stochastic%D(5,3,3)= 50.42, Stochastic%K= 71.37, OverboughtLevel= 80.00, OversoldLevel= 20.00

50.4248 50.4248 20

71.3675 71.3675 80

-100.0-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0

0.0

ASII -MACD(6,9)= -0.80,Signal()= -6.56

-6.56469 -0.804714

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0

ASII -TSI(3,5,3)= 4.17

0.00000 -4.22426

4.16661

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

30 September 2019

Technical Analysis30 September 2019

PTPP TRADING BUY

S1 1700 R1 1785 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1650 R2 1735

ClosingPrice 1745

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi negatif

Stochastics fast line & slow indikasi negatif

Candle chart indikasi potensi rebound

RSI berada dalam area netral

Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 1700-Rp 1785

Entry Rp 1745, take Profit Rp 1785

Indikator Posisi SinyalStochastics 8.00 PositifMACD -13.16 PositifTrue Strength Index (TSI) -28.01 PositifBollinger Band (Mid) 1787 NegatifMA5 1711 Positif

1,600

1,800

2,000

2,200

2,400

2,600

May Jun Jul August September

PTPP Downward Sloping Channel

1,745 1,745 1,745 1,745 1,743.75 1,721.67 1,721.67 1,715 1,711 1,669.38

1,750 1,787 1,863.53 1,863.53 1,885 1,904.62 1,925 2,056.5 2,056.5

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0PTPP -Stochastic%D(5,3,3)= 22.80, Stochastic%K= 44.25, OverboughtLevel= 80.00, OversoldLevel= 20.00

22.7994 22.7994 20

44.2504 44.2504 80

-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0

0.0

PTPP -MACD(6,9)= -13.16, Signal()= -15.59

-15.5946 -13.1632

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0PTPP -TSI(3,5,3)=

-28.01

-28.009 -43.5701

0.00000

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

WSKT TRADING BUY

S1 1605 R1 1725 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1560 R2 1770

ClosingPrice 1665

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi positif

Stochastics fast line & slow indikasi positif

Candle chart indikasi potensi rebound

RSI berada dalam area oversold

Harga berada dalam area lower band

Prediksi Trading range Rp 1605-Rp 1725

Entry Rp 1665, take Profit Rp 1725

Indikator Posisi SinyalStochastics 10.41 PositifMACD -9.60 PositifTrue Strength Index (TSI) -11.97 PositifBollinger Band (Mid) 1692 NegatifMA5 1612 Positif

1,600

1,700

1,800

1,900

2,000

2,100

2,200

2,300

May Jun Jul August September

WSKT Downward Sloping Channel

1,665 1,665 1,665 1,665 1,640 1,634.38 1,612 1,573.77 1,552.65 1,552.65

1,685 1,691.5 1,745 1,745 1,785 1,800 1,809.23 1,892.7 1,892.7

10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0WSKT -Stochastic%D(5,3,3)= 32.13, Stochastic%K= 56.94, OverboughtLevel= 80.00, OversoldLevel= 20.00

32.1329 32.1329 20

56.9444 56.9444 80

-40.0-30.0-20.0-10.0 0.0 10.0 20.0 30.0

0.0

WSKT -MACD (6,9)= -9.60,Signal()= -13.94

-13.9437 -9.59998

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0

WSKT -TSI(3,5,3)= -11.97

-11.9659 -36.7294

0.00000

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

30 September 2019

Technical Analysis30 September 2019

PGAS TRADING BUY

S1 2090 R1 2210 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1970 R2 2330

ClosingPrice 2150

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi positif

Stochastics fast line & slow indikasi negatif

Candle chart indikasi sinyal positif

RSI berada dalam area overbought

Harga berada dalam area upper band

Prediksi Trading range Rp 2090-Rp 2210

Entry Rp 2150, take Profit Rp 2210

Indikator Posisi SinyalStochastics 85.44 NegatifMACD 13.18 NegatifTrue Strength Index (TSI) 1.70 PositifBollinger Band (Mid) 2085 PositifMA5 2220 Negatif

1,700

1,800

1,900

2,000

2,100

2,200

2,300

2,400

2,500

May Jun Jul August September

PGASDownward Sloping Channel

2,150 2,150 2,085.25

1,955 1,922.5 1,906 1,906 1,856.7 1,696.88 1,696.88

2,150 2,150 2,150 2,183.82 2,183.82 2,206.25 2,220 2,300 2,313.8

P<MA5<MA20<60

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0PGAS-Stochastic%D(5,3,3)= 58.29, Stochastic%K= 35.01, OverboughtLevel= 80.00, OversoldLevel= 20.00

35.014 35.014 20

58.2857 58.2857 80

-40.0-30.0-20.0-10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0

0.0

PGAS-MACD(6,9)= 13.18,Signal()= 20.45

13.1786 20.4482

-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0PGAS-TSI(3,5,3)= 1.70

1.70318 0.00000

20.3782

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

GGRM TRADING BUY

S1 51925 R1 53650 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 50200 R2 55375

ClosingPrice 52500

Ulasan

MACD line dan signal line indikasi positif

Stochastics fast line & slow indikasi negatif

Candle chart indikasi sinyal positif

RSI berada dalam area netral

Harga berada dalam area upper band

Prediksi Trading range Rp 51925 -Rp 53650

Entry Rp 52500, take Profit Rp 53650

Indikator Posisi SinyalStochastics 4.00 NegatifMACD -1317.27 PositifTrue Strength Index (TSI) -37.26 PositifBollinger Band (Mid) 60846 NegatifMA5 52480 Positif

48,000

54,000

60,000

66,000

72,000

78,000

84,000

90,000

96,000

May Jun Jul August September

GGRMDownward Sloping Channel

53,446.9 52,500 52,500 52,500 52,500 52,480 50,400 48,512.5 48,512.5 46,336.9

54,275

60,846.3

71,250 73,376.5 73,376.5 74,800 75,355.6 78,723.6 78,723.6

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0100.0GGRM-Stochastic%D(5,3,3)= 32.42, Stochastic%K= 51.91, OverboughtLevel= 80.00, OversoldLevel= 20.00

32.4229 32.4229 20

51.9092 51.9092 80

-2,000-1,500-1,000 -500 0 500 0

GGRM-MACD (6,9)=-1,317.27, Signal()= -1,521.42

-1,521.42 -1,317.27

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0GGRM-TSI(3,5,3)= -37.26

-37.2573 -50.3279

0.00000

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

Trading View30 September 2019

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADINGPrice Support Resistance Indicators 1 MonthTicker Rec

Last Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

AgricultureAALI Trading Sell 10550 10550 10450 10150 10450 10750 11050 Negatif Negatif Negatif 11400 10125LSIP Trading Sell 1190 1190 1175 1135 1175 1215 1255 Negatif Positif Negatif 1310 1095SGRO Trading Buy 2180 2180 2220 2160 2180 2200 2220 Positif Positif Negatif 2380 2150

MiningPTBA Trading Sell 2300 2300 2280 2220 2280 2340 2400 Negatif Negatif Negatif 2770 2290ADRO Trading Sell 1315 1315 1290 1235 1290 1345 1400 Negatif Positif Negatif 1485 1010MEDC Trading Sell 720 720 715 705 715 725 735 Negatif Negatif Negatif 830 715INCO Trading Sell 3550 3550 3500 3360 3500 3640 3780 Negatif Negatif Negatif 4320 3080ANTM Trading Sell 990 990 975 940 975 1010 1045 Negatif Negatif Negatif 1175 1005TINS Trading Sell 1005 1005 990 955 990 1025 1060 Negatif Negatif Negatif 1285 950

Basic Industry and ChemicalsWTON Trading Buy 474 474 478 466 472 478 484 Positif Positif Positif 560 462SMGR Trading Sell 11850 11850 11675 11275 11675 12075 12475 Negatif Negatif Negatif 13500 11650INTP Trading Sell 18850 18850 18575 18075 18575 19075 19575 Negatif Negatif Negatif 22700 18575SMCB Trading Buy 1340 1340 1345 1315 1330 1345 1360 Positif Positif Negatif 1430 1320

Miscellaneous IndustryASII Trading Buy 6650 6650 6700 6500 6600 6700 6800 Positif Positif Positif 6925 6250GJTL Trading Buy 640 640 645 615 630 645 660 Positif Positif Negatif 695 630

Consumer Goods IndustryINDF Trading Buy 7825 7825 7875 7525 7700 7875 8050 Positif Positif Positif 8050 7350GGRM Trading Buy 52500 52500 53650 50200 51925 53650 55375 Positif Negatif Positif 77000 50400UNVR Trading Buy 47000 47000 47225 46275 46750 47225 47700 Positif Positif Negatif 48975 44400KLBF Trading Buy 1675 1675 1680 1650 1665 1680 1695 Positif Positif Positif 1690 1480

Property, Real Estate and Building ConstructionBSDE Trading Sell 1360 1360 1345 1315 1345 1375 1405 Negatif Negatif Negatif 1450 1305PTPP Trading Buy 1745 1745 1755 1695 1725 1755 1785 Positif Positif Positif 2020 1650WIKA Trading Sell 1940 1940 1920 1860 1920 1980 2040 Positif Negatif Negatif 2390 1910ADHI Trading Buy 1335 1335 1350 1300 1325 1350 1375 Positif Positif Positif 1480 1280WSKT Trading Buy 1665 1665 1685 1605 1645 1685 1725 Positif Positif Positif 1885 1560

Infrastructure, Utilities and TransportationPGAS Trading Sell 2150 2150 2090 1970 2090 2210 2330 Negatif Negatif Negatif 2300 1775JSMR Trading Buy 5775 5775 5825 5575 5700 5825 5950 Positif Positif Positif 5850 5250ISAT Trading Buy 2980 2980 3060 2780 2920 3060 3200 Positif Positif Negatif 3950 2890TLKM Trading Buy 4310 4310 4340 4240 4290 4340 4390 Positif Positif Positif 4500 4150

FinanceBMRI Trading Sell 6975 6975 6925 6825 6925 7025 7125 Positif Negatif Negatif 7450 6825BBRI Trading Buy 4180 4180 4210 4110 4160 4210 4260 Positif Positif Positif 4350 4000BBNI Trading Sell 7425 7425 7375 7250 7375 7500 7625 Negatif Negatif Negatif 8125 7325BBCA Trading Buy 30350 30350 30475 29725 30100 30475 30850 Positif Positif Positif 30525 28900BBTN Trading Sell 2080 2080 2040 1955 2040 2130 2220 Negatif Negatif Negatif 2350 1990

Trade, Services and InvestmentUNTR Trading Sell 20475 20475 20200 19625 20200 20775 21350 Negatif Positif Negatif 23775 19650MPPA Trading Buy 173 173 177 163 170 177 184 Positif Positif Positif 195 165