file · web viewmestinya, seluruh obat dalam jkn ini sudah menjadi urusannya rumah sakit,...

2
Peserta Non PBI, bisa pindah kelas perawatan. Komunitas Informasi Pojok JKN Kebumen melakukan pertemuan dengan badan publik kesehatan, dalam hal ini RSUD Kebumen pada hari Sabtu (11/1/14). Pertemuan badan publik tersebut di lakukan bermula dari pengaduan warga desa Trikarso Kec. Sruweng melalui kepala desanya yaitu Sutrisno. Ada salah satu warganya yang sedang sakit dan di rawat inap di RSUD Kebumen, keluarga pasien di minta membeli obat di apotik luar rumah sakit, padahal warga tersebut adalah peserta BPJS Kesehatan yang dulunya adalah peserta ASKES. Mestinya, seluruh obat dalam JKN ini sudah menjadi urusannya rumah sakit, bukan urusan pasien. Dari pengaduan diatas, Komunitas Informasi Pojok JKN Kebumen melakukan pertemuan dengan pihak RSUD Kebumen. Kepala desa Trikarso juga ikut hadir dalam pertemuan itu. Komunitas langsung bertemu dengan pimpinan RSUD Kebumen yaitu dr Bambang Suryanto (Kepala RSUD Kebumen) dan dr Y. Tri Prabowo (Bagian Pelayanan Medis). Dari pertemuan itu, Hariyanto mewakili Komunitas menyampaikan tentang pengaduan di atas. Pihak rumah sakit menjelaskan, bahwa hal itu terjadi karena obat tidak tersedia di apotik rumah sakit dan tidak tercantum dalam Formularium Nasional. Namun demikian, ketika dokter membuat resep obat yang tidak ada dalam apotik rumah sakit, harus mendapat persetujuan atau rekomendasi komite etik rumah sakit. pembelian obat dilakukan dengan apotik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Dari pertemuan itu, juga di dapat informasi tentang perpindahan kelas perawatan untuk peserta BPJS Kesehatan. untuk peserta PBI yang di bayarkan oleh pemerintah, itu mendapat perawatan di kelas III, dan itu tidak boleh pindah ke kelas II. namun untuk peserta mandiri (non PBI) yang memilih di kelas III, bisa pindah ke kelas II atau kelas I, dengan sistim cost sharing, ada tambahan biaya sesuai dengan tarif masing-masing kelas untuk jenis pelayanan penyakit yang sama.

Upload: phungcong

Post on 06-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewMestinya, seluruh obat dalam JKN ini sudah menjadi urusannya rumah sakit, bukan urusan pasien. ... (Bagian Pelayanan Medis). Dari pertemuan itu,

Peserta Non PBI, bisa pindah kelas perawatan.

Komunitas Informasi Pojok JKN Kebumen melakukan pertemuan dengan badan publik kesehatan, dalam hal ini RSUD Kebumen pada hari Sabtu (11/1/14). Pertemuan badan publik tersebut di lakukan bermula dari pengaduan warga desa Trikarso Kec. Sruweng melalui kepala desanya yaitu Sutrisno.

Ada salah satu warganya yang sedang sakit dan di rawat inap di RSUD Kebumen, keluarga pasien di minta membeli obat di apotik luar rumah sakit, padahal warga tersebut adalah peserta BPJS Kesehatan yang dulunya adalah peserta ASKES. Mestinya, seluruh obat dalam JKN ini sudah menjadi urusannya rumah sakit, bukan urusan pasien.

Dari pengaduan diatas, Komunitas Informasi Pojok JKN Kebumen melakukan pertemuan dengan pihak RSUD Kebumen. Kepala desa Trikarso juga ikut hadir dalam pertemuan itu. Komunitas langsung bertemu dengan pimpinan RSUD Kebumen yaitu dr Bambang Suryanto (Kepala RSUD Kebumen) dan dr Y. Tri Prabowo (Bagian Pelayanan Medis).

Dari pertemuan itu, Hariyanto mewakili Komunitas menyampaikan tentang pengaduan di atas. Pihak rumah sakit menjelaskan, bahwa hal itu terjadi karena obat tidak tersedia di apotik rumah sakit dan tidak tercantum dalam Formularium Nasional. Namun demikian, ketika dokter membuat resep obat yang tidak ada dalam apotik rumah sakit, harus mendapat persetujuan atau rekomendasi komite etik rumah sakit. pembelian obat dilakukan dengan apotik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

Dari pertemuan itu, juga di dapat informasi tentang perpindahan kelas perawatan untuk peserta BPJS Kesehatan. untuk peserta PBI yang di bayarkan oleh pemerintah, itu mendapat perawatan di kelas III, dan itu tidak boleh pindah ke kelas II. namun untuk peserta mandiri (non PBI) yang memilih di kelas III, bisa pindah ke kelas II atau kelas I, dengan sistim cost sharing, ada tambahan biaya sesuai dengan tarif masing-masing kelas untuk jenis pelayanan penyakit yang sama.

dr Y Tri Prabowo juga menambahakan, Jaminan Kesehatan Nasional ini merupakan bentuk revolusi atau perubahan besar-besaran. Banyak hal yang berbeda dari sisi pelayanan, obat, tarif, kepesertaan dan lain-lain. Sehingga dia mengakui, karena ini program yang masih baru, maka wajar masih banyak kekurangan di sana-sini.