nurrofiksyayid.files.wordpress.com€¦ · web viewuntuk fotosintesis diperlukan sinar dan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
MENGENAL BAGIAN & BENTUK DAUN, SERTA UJUNG &
TULANG DAUN
Disusun oleh :
SYAYID NURROFIK
1404020003
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR TEORI
Pengertian Daun
Istilah bagi seluruh daun pada tanaman adalah phyllom. Namun, dikenal
juga istilah daun hijau, katafil, hipsofil, kotiledon (keping biji), profil dan lain-
lain. Daun hijau berfungsi khusus untuk fotosintesis dan biasanya berbentuk
pipih mendatar sehingga mudah memperoleh sinar matahari dan gas CO2.
katafil adalah sisik pada tunas atau pada batang dibawah tanah dan berfungsi
sebagai pelindung atau tempat penyimpan cadangan makanan. Daun pertama
pada cabang lateral disebut prophyll, pada monokotil hanya ada satu
helai prophyll, pada dikotil ada dua helai. Hipsofil berupa berbagai jenis
brakte yang mengiringi bunga dan berfungsi sebagai pelindung. Kadang-
kadang hipsofil berwarna cerah dan berfungsi serupa dengan mahkota bunga.
Kotiledon merupakan daun pertama pada tumbuhan (Hidayat, 1995). Daun
merupakan alat yang penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan, sebab disitu
terjadi proses fotosintesis yang akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan.
Hasil fotosintesis akan didistribusikan ke seluruh organ untuk pertumbuhan
dan perkembangan. Daun tidak seperti organ lain dari tumbuhan karena
umumnya bersifat sementara. Untuk fotosintesis diperlukan sinar dan klorofil
serta CO2 dan H2O sebagai bahan baku, dengan demikian posisi daun
mempengaruhi strukturnya. Selain itu pengaruh lingkungan yang lain seperti
ketersediaan air, adanya kadar garam yang tinggi dalam air disekitar tumbuhan
juga berpengaruh terhadap struktur luar dan dalam dari daun (Savitri, 2008).
Daun terbagi menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Pada daun majemuk
terdapat sejumlah anak daun yang melekat pada tangkai dun atau
panjangannya. Sumbu bersama itu disebut rakis. Jika anak daun muncul disisi
lateral dari rakis, daun disebut majemuk bersirip, dan kalau semua anak daun
muncul di ujung rakis yang amat pendek sehingga dapat dikatakan melekat di
ujung tangkai daun bersama, maka daun seperti itu disebut daun majemuk
menjari (Tjitrosoepomo, 1993).
Histologi Daun
Daun yang lengkap terdiri atas helai daun (lamina), tangkai daun
(petiolus), dan pelepah daun (vagina). Bentuk dan ukuran daun berbiji sangat
bervariasi. Seperti halnya batang dan akar, daun juga tersusun atas beberapa
sistem jaringan yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar yang menyusun
mesofil daun, jaringan pengangkut (Savitri, 2008). Seperti pada akar dan
batang, daun terdiri dari sistem jaringan dermal, yakni jaringan epidermis,
jaringan pembuluh dan jaringan dasar yang disebut mesofil. Karena daun
biasanya tidak mengalami penebalan sekunder, epidermis bertahan sebagai
sistem dermal, namun pada sisik tunas yang bertahan lama ada kemungkinan
dibentuk periderm (Hidayat, 1995: 198).
Epidermis
Sifat terpenting daun adalah susunan selnya yang kompak dan adanya
kutikula dan stomata. Stomata bisa ditemukan dikedua sisi daun (daun
amfistomatik) atau hanya di satu sisi yakni disebelah atas atau adaksial (daun
epistomatik) atau lebih sering disebelah bawah atau sisi abaksial (daun
hipostomatik). Pada daun lebar yang terdapat di kelompok dikotil, letak
stomata tersebar. Pada monokotil dan Gymnospermae, stomata sering tersusun
dalam deretan memanjang yang sejajar dengan sumbu daun. Sel penutup pada
stomata dapat berada ditempat yang sama tingginya, lebih tinggi atau lebih
rendah dari epidermis (Hidayat, 1995). Epidermis daun terdapat dipermukaan
atas disebut epidermis atas (epidermis adaksial atau epidermis ventral)
maupun dipermukaan bawah disebut epidermis bawah (epidermis abaksial
atau epidermis dorsal). Umumnya epidermis terdiri dari 1 lapis sel tetapi
adapula yang terdiri dari beberapa lapis sel (epidermis ganda,multiple
epidermis). Jumlah lapisan sel epidermis bagian atas biasanya lebih banyak
daripada permukaan bawah. Jumlah epidermis bawah berlapis banyak maka
akan terdapat ruang substomata yang besar antara sel penutup dengan jaringan
mesofil (Iserep, 1993).
Mesofil
Bagian utama helai daun adalah mesofil yang banyak mengandung
kloroplas dan ruang antarsel. Mesofil dapat bersifat homogen atau terbagi
menjadi jaringan tiang (palisade) dan jaringan spons (jaringan bunga karang).
Jaringan tiang lebih kompak daripada jaringan spons yang memiliki ruang
antarsel yang luas. Jaringan tiang terdiri dari sejumlah sel yang memanjang
tegak lurus terhadap pemukaan helai daun. Meskipun jaringan tiang nampak
lebih rapat, sisi panjang selnya saling terpisah sehingga udara dalam ruang
antarsel tetap mencapai sisi panjang, kloroplas pada sitoplasma melekat di tepi
dinding sel itu. Hal tersebut mengakibatkan proses fotosintesis dapat
berlangsung efisien (Hidayat, 1995). Parenkim palisade merupakan sel-sel
yang bentuknya silindris, tersusun rapat berjajar seperti pagar. Daun yang
memiliki parenkim palisade di lapisan atas atau parenkim spongiosa di lapisan
bawahnya disebut daun dosiventral atau bifasial. Apabila parenkim palisade
terdapat di kedua sisi atau tidak dijumpai parenkim palisade pada kedua
sisinya disebut daun isobilateral atau isolateral atau unifasial. Parenkim sponsa
tersusun atas sel-sel yang bentuknya bervariasi, umumnya tidak teratur,
bercabang-cabang, berisi kloroplas dan tersusun sedemikian rupa sehingga
membentuk jaringan seperti bunga karang (sponsa) (Sutrian, 2004).
Jaringan spons terdiri dari sel bercabang yang teratur bentuknya.
Hubungan antara sel dan sel lainnya terbatas pada ujung cabang itu. Dilihat
dari hubungan antara sel-sel yang berdampingan maka jaringan spons
memiliki kesinambungan horizontal yang sejajar dengan permukaan daun,
sedangkan jaringan tiang sinambung hanya dalam arah tegak lurus terhadap
permukaan (Fahn, 1991).
Menurut bentuknya parenkim dapat dibedakan sebagai berikut (Iserep, 1993) :
a. Parenkim palisade adalah parenkim dengan bentuk sel panjang, tegak
dan mangandung kloroplas. Contoh : mesofil daun.
b. Parenkim bunga karang adalah parenkim dengan bentuk dan susunan
selnya tidak teratur dan ruang antarsel relatif besar. Contoh : mesofil
daun.
c. Parenkim bintang adalah parenkim yang bentuknya seperti bintang,
saling berhubungan di ujungnya sehingga banyak mempunyai ruang
antarsel.
d. Parenkim lipatan adalah parenkim yang dinding selnya mengalami
pelipatan kearah dalam serta banyak mengandung kloroplas.
Sistem Jaringan Pengangkut
Pada daun terletak di dalam tulang daun beserta vena-venanya.
Pada penampang melintang daun, berkas pengangkut ini terdiri dari 1
ikatan pembuluh, yang xylemnya terletak menghadap ke permukaan atas
daun dan floemnya ke permukaan bawah daun. Pada tulang daun yang
lebih kecil atau vena daun, berkas pengangkutnya dapat lebih sederhana
dan kadang-kadang tidak sempurna terdiri atas xylem saja atau floem saja
(Loveless, 1987).
Sistem jaringan pembuluh tersebar diseluruh helai daun dan
dengan demikian menunjukkan adanya hubungan ruang yang erat dengan
mesofil. Jaringan pembuluh membentuk sistem yang saling berkaitan, dan
terletak dalam bidang median, sejajar dengan permukaan daun. Berkas
pembuluh dalam daun biasanya disebut tulang daun dan sistemnya adalah
sistem tulang daun (Hidayat, 1995).
Istilah sejajar bagi jalanya berkas pembuluh dalam sistem tulang
sejajar hanyalah cara pendekatan saja, oleh karena itu di ujung dan
pangkal daun semua berkas itu akan bertemu. Di antara berkas sejajar itu
tampak cabang halus yang berpola jala dan menghubungkan semua berkas
sejajar itu. Pola jala umumnya terdapat pada daun dikotil, sedangkan pola
sejajar biasa ditemukan pada monokotil. Dalam pola berkas pembuluh
percabangan akhir yang paling halus akan membatasi daerah mesofil kecil
yang dinamakan areolus (Kimball, 1994).
Macam – macam tulang daun
1. Tulang Daun Menyirip
Tulang daun menyirip berbentuk seperti susunan sirip ikan.
Contohnya adalah daun mangga, daun jambu, daun nangka.
2. Tulang Daun Menjari
Bentuk tulang daun menjari seperti susunan jari-jari tangan.
Contohnya adalah daun pepaya, daun singkong, dan daun jarak.
3. Tulang Daun Sejajar
Bentuk tulang daun sejajar seperti garis-garis lurus yang sejajar.
Contohnya adalah tebu, padi dan semua jenis rumput.
Macam-Macam Morfolgi Daun
a. Ujung daun (Apex Folli)
Runcing (Acutus), jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi
sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu
sudut lancip (<90˚).
Contoh : ujung daun Oleander (Nerium oleander L.)
Meruncing (Acuminatus), seperti pada ujung yang runcing tetapi titik
pertemuan keduanya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak
sempit panjang dan runcing.
Contoh : Ujung daun Sirsat (Annona Muricata L.)
Tumpul (Obsutus), Tepi daunnya yang semula masih agak jauh dan ibu tulang
cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga membentuk sudut yang tumpul
(>90˚).
Contoh : ujung daun Sawo Kecik (Manilkara kauli)
Membulat (rotundatus), seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tak bersudut
sama sekali, hingga ujung daun membentuk semacam suatu busur.
Contoh : ujung daun Kaki Kuda (Centella asiatica)
Rompang (truncatus), ujung daun tampak sebagai garis yang rata, misalnya
ujung anak daun semanggi (Marsika crenata Presl.)
Terbelah (Retusus), ujung daun justru seperti terbelah dua, memperlihatkan
lekukan, kadang-kadang terlihat. Misalnya ujung daun Nenas Sebrang (Agave
sp.)
b. Pangkal Daun
Runcing (acutus), biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset,
belah ketupat, dll.
Meruncing (acuminatus), biasanya pada daun abngun bulat telur sungsang atau
daun bangun sudip.
Tumpul (obtusus), pada daun-daun bangun bulat telur, jorong.
Membulat (rotundatus), pada daun-daun bangun bulat, jorong, bulat telur.
Rompang atau rata (truncatus), pada daun-daun bangun segtiga, delta, tombak.
Berlekuk (emarginatus), Pada daun-daun bagian jantung, ginjal, anak panah.
B. TUJUAN
Mengetahui rasio daun
Mengetahui bagian-bagian daun [tangkai (petiolus), pelepah (vagina),
helaian (lamina), lidah-lidah (ligula)].
Mengetahui macam-macam bentuk daun (lanset, bulat telor, bulat telur
terbalik, perisai, garis, pita, dsb).
Mengetahui macam-macam ujung daun (runcing, meruncing, tumpil,
membulat, rompang, rata, berbelah, berduri).
Mengetahui macam-macam tulang daun (menyirip, menjari, melengkung,
sejajar)
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Kertas kerja
2. Pensil
3. Penggaris
Bahan
1. Daun amatan (Daun teratai, talas, nangka, srikaya, kamboja, kembang
sepatu, bunga pukul 4, waru, enceng, sawo kecik, semanggi, rumput,
jagung, nanas sebrang, pinus).
2. Daun amatan (Daun sirsak, sawo kecik, pepaya, jagung).
B. PROSEDUR KERJA
- Mengenal bagian dan bentuk daun
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum.
Mengamati
Menggambar hasil pengamatan
- Mengenal ujung dan tulang daun
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum.
Mengamati
Menggambar hasil pengamatan
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA
A. PEMBAHASAN
Daun srikaya (Annona squamosa)
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Ranunculales
Suku : Annonaceae
Marga : Annona
Jenis : An nona squamosa L
Daun tunggal, bertangkai, kaku, letaknya berseling. Helai daun berbentuk
lonjong hingga jorong menyempit, ujung dan pangkal runcing, dasar
lengkung, tepi rata. Bentuk pertulangan pada daun srikaya adalah menyirip
tidak sejajar.
Daun lada ( Piper nigrum L )
Klasifikasi ilmiah
Daun tanaman lada berbentuk Bulat Telur , namun ujungnya meruncing
dan bertulang daun melengkung. Pada belahan atas, daun berwarna Hijau
tua mengkilat, sedang yang bawah berwarna hijau pucat. Panjangnya bisa
mencapai 12 - 18 cm dengan ukuran Lebar 5 - 10 cm. Daun akan berukura
n lebih panjang jika berada pada batang bagian atas, begitu sebaliknya. Bia
sanya Kuncup daun lada terbungkus oleh Kelopak (sisik), jika dia mengem
bang, maka berjatuhanlah kelopak tersebut. Selain itu, daun tanaman ini
sifatnya kenyal dan bertangkai.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Flowering
plant
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : "Piper
Spesies : P. nigrum
Daun kamboja (plumeria acuminata Ait)
Klasifikasi ilmiah
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Apocynales
Suku : Apocyanaceae
Marga : Plumeria
Jenis : Plumeria acuminate, W.T.Ait
Kamboja merupakan daun yang tidak lengkap karena pada bagian daunnya
hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina) tanpa
memiliki upih daun (vagina). Bangun daun (circumscriptio) berbentuk
sudip (spathulatus), dikatakan sudip karena seperti bangun bulat telur, tepi
daun (margo) rata (integer), ujung daun (apex) tumpul (obtusus) karena
pada tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju
ke suatu titik pertemuan, hingga
terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 900 ).
Pada bagian pangkal (basis) runcing (acutus), pangkal daun ini biasanya
terdapat pada daun bangun memanjang, lanset dan belah ketupat,
permukaan daun licin suram (laevis apacus), susunan tulang daun
menyirip, dikatakan menyirip karena mempunyai satu ibu tulang yang
berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan tangkai daun, dari
ibu tulang daun ini ke samping keluar tulang-tulang cabang sehingga
mengingatkan kita pada sirip-sirip pada ikan
Daun teratai (Nymphaea)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Nymphaeales
Famili: Nymphaeaceae
Genus: Nymphaea
Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau
bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai,
tulang daun . Permukaan daun tidak mengandung lapisan Lilin sehingga
air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air.
Daun sawo kecik (Pouteria campechiana)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Ebenales
Famili : Sapotaceae
Genus : Manilkara
Spesies : Manilkara kauki; Mimusops kauki, Manilkara
kaukii
Daun-daun Sawo Kecik mengelompok pada bagian ujung batang. Daun
(folium) Sawo Kecik (Manilkara kauki) Tunggal, bulat telur, ujung dan
pangkal runcing, tepi rata Di permukaan bawah daun Sawo Kecik
berwarna keputihan dan halus seperti beludru dengan tangkai daun
menebal, kuncup bunga Sawo Kecik (Manilkara kauki) berbentuk bulat
telur.
Daun jagung (Zea mays )
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
(tidak termasuk) Monocots
(tidak termasuk) Commelinids
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Z. mays.
Daun jagung berbentuknya memanjang. Tulang daun sejajar dengan ibu
tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut.
Stomata pada daun jagung berbentuk halter,. Setiap stomata dikelilingi sel-
sel epidermis berbentuk kipas.
Daun eceng gondok ( Eichhornia crassipes)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Commelinales
Famili: Pontederiaceae
Genus: Eichhornia
Spesies: E. crassipes
Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing,
pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan
berwarna hijau.
Daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Hibiscus
Spesies: H. rosa-sinensis
Termasuk daun tunggal. Terdiri atas petiolus dan lamina. Bangun daun
ovalis dengan tulang daun penninervis. Tepi daun serratus, terdapat
stipula, duduk daun tersebar
Daun sirsak (Annona muricata )
Klasifikasi ilmiah
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Ordo : Dicotyldonae Classis : Ranunculales
Familia : Annonaceae
Genus : Annona
Species : Annona muricata Linn
Daun sirsak berwarna hijau muda sampai hijau tua memiliki panjang 6-18
cm, lebar 3-7 cm, bertekstur kasar, berbentuk bulat telur, ujungnya lancip
pendek, daun bagian atas mengkilap hijau dan gundul pucat kusam di
bagian bawah daun, berbentuk lateral saraf. Daun sirsak memiliki bau
tajam menyengat dengan tangkai daun pendek sekitar 3-10 mm. (Radi,
1998).
Daun nanas (Ananas comosus (L.) Merr.)
Klasifikasi ilmiah
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Ferinosae (Bromeliales)
Famili : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comosus (L.) Merr
Daun nenas berbentuk memanjang dan sempit. Ujung daun memanjang
dan runcing, tulang daun sejajar, permukaan atas daun berwarna hijau tua,
merah tua, bergaris atau cokelat kemerahan, tergantung pada varietasnya,
sedangkan permukaan bagian bawah daun berwarna keperakan karena
adanya trikoma dalam jumlah yang besar. Lebar daun dapat mencapai 6
cm dan panjangnya mencapai 90 cm, tergantung varietasnya. Daun
terpanjang biasanya terletak agak sedikit ke atas bagian dari tengah batang.
Daun pukul empat ( Mirabilis jalapa L.)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Nyctaginaceae
Genus : Mirabilis
Spesies : Mirabilis jalapa L.
Morfologi Tumbuhan Mirabilis jalapa L.
Daun Mirabilis jalapa L termasuk daun yang tidak lengkap karena hanya
memiliki helaian daun, dan tangkai daunnya saja. tepi daun rata
(integer),letaknya berhadapan. Termasuk daun majemuk menyirip genap.
– Bangun Daun (Circumcriptio)
Mirabilis jalapa L memiliki bangun daun atau bentuk daun yaitu banguns
egitiga (triangularis), yaitu bangun segitiga yang sama ketiga sisinya.
– Pangkal Daun (Baifolii)
Bentuk pangkal daun pada Mirabilis jalapa L yaitu rompang atau
rata(truncatus), ini terdapat pada bangun segitiga, delta, dan tombak.
– Susunan Tulang Daun (Nervatio Atau Venatio)
Susunan tulang daun pada tanaman Mirabilis jalapa L yaitu susunannya
menyirip (penninervis), daun yang seperti ini mempunyai satu ibu tulang
yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan pangkal
daun.Dari ibu tulang ini ke samping keluar cabang-cabang seperti
mengingatkan kita pada susunan sirip pada ikan.
– Ujung Daun (APEX FOLII)
Ujung daun pada Mirabilis jalapa L yaitu meruncing (acuminatus), seperti
pada ujung yang runcing, tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh
lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daunnya nampak sempit panjang
dan runcing. Daging Daun (INTERVENIUM)
Daging daun pada Mirabilis jalapa L, daging daunnya tipis seperti selaput
(membranaceus). Sifat lainnya pada daun adalah warnanya yaitu hijau, dan
permukaannya gundul (glaber).
-Tata Letak Daun (PHYLLOTAXIS ATAU DISPOSITIO FOLIORUM)
Tata letak daun pada batang pada tanaman Mirabilis jalapa L, yaitu
berhadapan bersilangan (opposite decussata).
Daun talas ( Colocasia esculenta L.)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Xanthosoma
Species : Xanthosoma roseum
Daun talas juga merupakan daun yang lengkap karena terdiri dari pelepah
daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daunnya (lamina) lebar
dengan bangun daun yang berbentuk perisai, ujung daunnya tajam dan
pangkal daunnya tumpul (obtusus), dan tepi daunnya rata (integer).
Daging daun talas seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), pertulangan
daun menyirip (penninervis). Pada permukaan daun bagian atas terasa licin
(laevis) karena berselaput lilin. Warna daun talas pada bagian atas adalah
hijau tua dan hijau pucat pada bagian bawah.
Daun pinus (Pinus merkusii Jungh. etdeVries)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhanberpembuluh)
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Subdivisi : Gymnospermae
Kelas : Coniferinae
Subkelas : Dillenidae
Ordo : Coniferales
Famili : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus merkusii Jungh.& De Vr
Daun Pinus merkusii mempunyai daun dengan sebagai berikut:
- Warna daun
Warna daun Pinus merkusii bervariasi, ketika masih muda maka berwarna
hijau muda, namun ketika sudah tua akan berwarna hijau tua.
- Circumscriptio
Daun Pinus merkusii berbentuk bangun acerocus (jarum), yaitu berupa
bangun paku, lebih kecil dan meruncing panjang. Daunnya tidak ada
bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebar.
Daun nangka ( Artocarpus heterophyllus. )
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus heterophyllus
Daun nangka tergolong daun tunggal yang tumbuh berselang-seling pada
bagian ranting tanaman. Permukaan daun nangka bagian atas dan bawah
memiliki penampilan yang berbeda. Permukaan daun bagian atas memiliki
warna hijau cerah dengan tekstur yang licin, sedangkan permukaan daun
bagian bawah berwarna hijau tua dengan tekstur yang kasar. Pangkal daun
memiliki penumpu berbentuk segitiga dengan warna kuning kecoklatan.
Rumput
Daun pepaya ( Carica papaya L)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
Daun merupakan tumbuhan yang paling penting dan umunya
tiaptumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun pepaya merupakan
dauntunggal, berukuran besar, dan bercangap, juga mempunyai bagian-
bagian daun lengkap (falicum completum) atau upih daun (vagina),
tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun pepaya dikatakan
mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujung daun yang meruncing,
tangkai daun panjang dan berongga. Dilihat dari sususnan tulang daunnya,
daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari (palmineruis).
Daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman.
Daun waru (Hibiscus tiliaceus)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Familia : Malvales
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus tiliaceae
Daun tunggal, tidak lengkap. Bertangkai, tangkai daun bulat, pangkal
tangkai membesar, warna tangkai hijau-merah, panjang tangkai 1 cm – 7,5
cm. Pangkal daun terbelah, tepi daun setengah bergelombang, ujung daun
meruncing, warna daun hijau-merah, permukaan atas daun halus berwarna
hijau tua, permukaan bawah daun kasar berwarna hijau keputihan. Tulang
daun menyirip menjala, tulang daun di permukaan atas berwarna hijau,
permukaan bawah merah. Terdapat daun stipula liberae (bebas), daging
daun seperti kertas, filotaksis tersebar rumus daun 2/5.
Daun semanggi (Salviniales)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Eudikotil
(tidak termasuk) Rosidae
Ordo: Oxalidales
Famili: Oxalidaceae
Genus: Oxalis
Spesies: O. corniculata
Daun majemuk menjari tiga dengan anak daun yang berbentuk bulat,
bertangkai panjang, ujung daun rompang, tulang daun menyirip dan
berwarna hijau muda. Walau demikian, ada juga semanggi gunung yang
berforma lain, yakni dengan daun yang merah.
Daun airmata pengantin
( Antigonon flavescens , Antigonon guatemalense ,
dan Antigonon leptopus )
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae.
Filum : Tracheophyta.
Kelas : Magnoliopsida.
Ordo : Polygonales.
Famili : Polygonaceae.
Genus : Antigonon.
Spesies
: Antigonon flavescens, Antigonon guatemalense, dan Antigonon leptopus.
Daunnya berbentuk jantung, tulang daun menyirip, berwarna hijau, dan
permukaan daun yang bergelombang (tidak rata). Panjang daun antigonon
antara 5-10 cm.
B. KESIMPULAN
Macam – macam tulang daun
Tulang Daun Menyirip, Tulang Daun Menjari, Tulang Daun Sejajar.
Ujung daun (Apex Folli)
Runcing (Acutus), Meruncing (Acuminatus), Tumpul (Obsutus), Membulat
(rotundatus), Rompang (truncatus), Terbelah (Retusus)
Pangkal Daun
Runcing (acutus), Meruncing (acuminatus), Tumpul (obtusus), Membulat
(rotundatus), Rompang atau rata (truncatus), Berlekuk (emarginatus).
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
Biol4011/modul1
LAMPIRAN