parokibenlutu.com · web viewsosialisasi hasil muspas ke 4 kak perlu dibuat oleh paroki-paroki...

36
KEBIJAKAN PASTORAL PAROKI SESUAI DENGAN PENJABARAN HASIL MUSPAS KE IV TAHUN 2020 SAMPAI 2025 Visi Paroki : Berjalan Bersama Dengan Semangat Injil Misi Paroki : 1. Berjalan Bersama Mewujudkan Persaudaraan Iman Umat Yang Baik dan Benar dengan Semangat Pengampunan dan Pertobatan (Rekonsiliasi) 2. Berjalan Bersama Membangun Kesadaran, Penghayatan dan Tanggung Jawab Iman Umat Dalam Gereja dan Masyarakat (Lingkungan Sosial) 3. Berjalan Bersama Memberdayakan Ekonomi Keluarga Yang Bermartabat; Sukacita Umat dan Sukacita Orang Muda Paroki 4. Berjalan Bersama Mengamalkan Toleransi Yang Benar Dasar Biblis: -1-

Upload: others

Post on 21-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

KEBIJAKAN PASTORAL PAROKISESUAI DENGAN PENJABARAN

HASIL MUSPAS KE IV TAHUN 2020 SAMPAI 2025

Visi Paroki :Berjalan Bersama Dengan Semangat Injil

Misi Paroki :1. Berjalan Bersama Mewujudkan Persaudaraan Iman Umat Yang Baik

dan Benar dengan Semangat Pengampunan dan Pertobatan (Rekonsiliasi)

2. Berjalan Bersama Membangun Kesadaran, Penghayatan dan Tanggung Jawab Iman Umat Dalam Gereja dan Masyarakat (Lingkungan Sosial)

3. Berjalan Bersama Memberdayakan Ekonomi Keluarga Yang Bermartabat; Sukacita Umat dan Sukacita Orang Muda Paroki

4. Berjalan Bersama Mengamalkan Toleransi Yang Benar

Dasar Biblis:1. Markus, 2:1-12: ”Yesus Menyembuhkan Orang Lumpuh di

Kapernaum Yang Digotong oleh empat Orang”2. Markus, 6:34-44 : “Kamu Harus Memberi Mereka Makan dari 5 roti

dan Dua Ekor Ikan” 3. Lukas, 21:1-4 : “Persembahan Janda Miskin……Memberi dari

Kekurangan”

-1-

Page 2: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

Arah Pastoral :1. Mengacu Pada Dokumen Instrumen Laboris (5 Aspek Kehidupan :

Aspek Ekonomi Produktif, Aspek Lingkungan Hidup, Aspek Hubungan Sosial, Aspek Budaya dan Aspek Komunitas Gerejani)

2. Arahan dan Masukan dari YM. Uskup Agung Kupang (MGR. Petrus Turang)

3. Masukan dari : Pendamping Ahli dan Hasil Sharing Kelompok (DR. Phil. Norbertus Jegalus dan DR. Dominggus Elcit Li dan Sharing Kelompok Wilayah TTS II)

Strategi Pastoral :1. Membuat Kebijakan Pastoral Paroki sesuai 5 Apek Kehidupan yang

Harus diwujudnyatakan sebagai Kebijakan bersama yang Bersaudara2. Kebijakan Pastoral Paroki dibuat untuk mengajak segenap Umat

Katolik di Paroki berjalan Bersama menuju Kemandirian, militansi, Kesadaran dan Perkembangan pada semua dimensi/ ruang kehidupan.

3. Kebijakan Pastoral Paroki menjabarkan hasil MusPas KAK IV secara nyata/ riil dan selalu diperbaharaui sesuai zaman demi kebaikan bersama umat Paroki di masa mendatang. Penjabarannya, Antara Lain :

I. Aspek Ekonomi Produksi Dan Pemberdayaan:Tujuan hidup manusia di dunia adalah kebahagiaan namun kebahagiaan dapat tercapai jika setiap orang mampu memberdayakan diri secara khusus mengatur Ekonomi dengan bijaksana. Sebab-sebab kunci persoalan ekonomi, seperti : Lapangan kerja terbatas, Perantauan dan Perdagangan orang sementara marak/ ramai dewasa ini, maka Gereja pun merasa bertanggungjawab terhadap hal demikian. Supaya Gereja katolik khusunya di Paroki Benlutu dapat berjalan bersama dengan semangat Injil, maka kebijakan Pastoral menjadi sebuah rel atau jalur penting demi keadilan sosial. Penjabarannya, sebagai berikut :

-2-

Page 3: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

BIDANG TINJAUAN BERJALAN BERSAMA

1. Lapangan Kerja Terbatas : Membuat Pelatihan-pelatihan keterampilan untuk meningkatkan Skill pada Orang Muda dan Umat berupa (Pembuatan pupuk bokasi/ organik, karya tangan Rosario, Noken, pertukangan, bengkel las, Tenun Ikat, dll melalui kolaborasi yang sinergis dengan pemerintah maupun lembaga lain yang terkait pada bidnagnya.

Pendampingan pada kelompok Pemberdayaan Ekonomi ( Ekonomi Kreatif) melalui kolaborasi dengan Delsos, LSM atau dengan Pemerintah (Kelompok Tani, Ternak, Pertukangan, Meubeler, Las, Tenun Ikat, Menjahit, dll)

Mengajak umat Memanfaatkan lahan perkebunan atau pertanian yang ada untuk bertani secara produktif dengan menanam tanaman agrobisnis seperti : Tomat, Lombok, Sayur-sayuran, sirih dll.

Bertani selaras alam : tanam tanaman untuk kebutuhan hidup sesuai dengan jenis tanah, cuaca dan sebagainya.

Para Mahasiswa juga harus berusaha menekuni berbagai keterampilan seperti : Komputer, managemen Keuangan, Otomotif/ Perbengkelan, dll sesuai dengan kapasitas masing-masing sehingga saat selesai kuliah tidak mengalami kesulitan dalam mencari kerja

Menjadi PNS, Pegawai Swasta bukan satu-satunya pilihan bagi para sarjana

Penekanan Uskup: Umat di KAK setelah MusPas ke-4 ini Jangan hanya mengeluh. Hidup harus optimis. Umat jangan berjalan di tempat saja. Hidup bukan antrit mundur melainkan maju. Martabat umat jangan

-3-

Page 4: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

direndahkan dengan kemiskinan terus-menerus. Berjuang dan maju mengatasi kesulitan hidup.

2. Perantauan : Memberikan motivasi bagi Orang Muda untuk membuka kewirausahaan dengan tekun sesuai managemen (masak Sopi, Ojek, budi daya tanaman holtikulutura, tambak), dll.

Mengarahkan umat baik orang muda maupun orang Dewasa untuk menjadi Tenaga Kerja yang Legal sesuai dengan Peraturan atau Undang-Undang Yang berlaku

Kolaborasi dengan Pemerintah (Depnaker, Dinas Sosial) atau lembaga Lain dalam memberikan penyuluhan dan Pelatihan Kerja bagi umat yang akan merantau supaya memiliki skill atau keterampilan

Menghimbau umat agar dapat masuk Koperasi demi membantu kebutuhan hidup mereka. Pinjam asalkan sadar untuk kembalikan

Memperkuat Kursus Persiapan Perkawinan tentang Ekonomi Rumah Tangga.

3. Perdagangan Orang : Melakukan Pencegahan terhadap perdagangan orang ke luar Negeri secara illegal oleh Agen tenaga kerja.

Melakukan pendataan terhadap umat yang dikategorikan trafficking

Memberikan pembinaan-pembinaan terpadu, pendampingan kepada umat yang direkrut oleh agen tanaga kerja yang sah melalui kolaborasi dengan pemerintah maupun LSM.

-4-

Page 5: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

II. Aspek Lingkungan Hidup :Ensiklik yang diterbitkan oleh Paus Fransiskus “Laudato Si” mengajarkan segenap umat beriman untuk melihat keterkaitan hidup ini dengan alam ciptaan atau lingkungan hidup. Lingkungan hidup perlu dijaga dan dilestarikan melalui berjalan bersama antar umat Katolik dan inter sesamanya. Semuanya demi mengatasi masalah kekurangan kebutuhan pangan, kerusakan lingkungan hidup dan bencana-bencana yang terjadi. Diuraikan sebagai berikut :

BIDANG TINJAUAN BERJALAN BERSAMA

1. Kekurangan Kebutuhan Pangan :

Lahan Perkebunan perlu dibuat teras sering lalu ditaruh pupuk dari cirit hewan.

Mengajak umat yang memiliki lahan untuk membantu umat lain yang tidak punya lahan dengan kesepakatan-kesepakatan yang bersaudara

Memberikan motivasi agar umat harus rajin dan berjuang mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari melalui Pastoral keluarga dan sharing Pengalaman.

Usaha “papalele” atau menjadi pedagang kaki lima untuk menyalurkan hasil pertanian produksi dari umat ke pasar dan sebagainya.

Selain jagung dan padi sebagai tanaman umur pendek, umat juga Perlu menanam tanaman lain sesuai dengan musim dan yang menghasilkan (tanaman holtikultura : Kelor, Porang/ mael, pisang, umbi-umbian dll) juga tanaman produktif umur Panjang seperti : Cendana, Jati, Mahoni pada lahan yang belum dimanfaatkan.

Memanfaatkan curah hujan di bulan April sampai Mei untuk usaha produktif lainnya.

2. Kerusakan Alam Mengajak Umat untuk bersama-sama menjaga Sumber mata air dengan tidak

-5-

Page 6: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

Ciptaan : menebang pohon di sekitar sumber mata air

Menanam pohon yang menyimpan mata air seperti : Jambu air hutan, beringin di sekitar sumber mata air

Membuat lubang/ bak penampungan air peresapan di daerah rawan kering untuk menciptakan mata air baru.

Membuat lubang sampah/ tempat sampah di pekarangan rumah dan juga MCK yang layak di setiap rumah

Kolaborasi dengan Pemerintah dalam hal membuat regulasi yang adil untuk pertambangan agar tidak merusak alam (membuat konservasi di lahan tambang) dan upah yang adil bagi para penambang.

3. Bencana : Mengajak umat untuk bersama-sama membuat Gerakan reboisasi di daerah kering dan tanah rawan longsor

Mengajak umat untuk membuang sampah pada tempatnya dan tidak di DAS

Melarang umat agar tidak melakukan perambasan di daerah sekitar aliran sungai

Kolaborasi dengan pemerintah setempat agar anggaran/ dana perlu diberi perhatian untuk membangun atau Merenovasi Bendungan untuk saluran air yang belum ada maupun yang sudah rusak

Kolaborasi dengan pemerintah untuk membuat tanggul penahan pada dinding sungai.

III. Aspek Hubungan Sosial :Umat Beriman Katolik adalah makhluk sosial sehingga tidak hidup sendirian dan selalu berinteraksi dengan sesamanya demi mewujudkan diri. Maka berjalan bersama dengan semangat Injil mengajak umat melihat bahwa Yesus Kristus adalah Kepala Gereja yang memimpin, menuntun, membimbing umat untuk

-6-

Page 7: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

senantiasa bertumbuh dalam kesadaran, saling mendukung dalam persaudaraan sejati mengatasi mental iri hati, kecemburuan sosial, kelompok etnis yang tertutup, Individualistik dan Penyalahgunaan alat teknologi digital. Penjabarannya, sebagai berikut :

BIDANG TINJAUAN BERJALAN BERSAMA

1. Individualistik : Memberikan penyadaran terus-menerus kepada OMK agar jangan mengandalkan gaya hidup msa kini yang berdampak pada lemanhnya perjuangan hidup

Membangun semangat Gotong-Royong di antara umat beriman

Menyadarkan umat akan nilai Pengorbanan dengan sukacita demi keseimbangan Rohani dan jasmani

Memberi Penyadaran kepada Umat agar berjiwa militan dan berkembang maju bukan tetap pada semangat hidup pasrah dan lemah serta pengeluhan-pengeluhan saja,

Membangun kesadaran akan pentingnya hidup saling ketergantungan

Metode Sharing berbagi pengalaman hidup demi menambah wawasan.

Perlu mempertahankan adat/ budaya yang positif demi kebersamaan

Rajin bekerja, semangat menabung, masuk koperasi dan mempersiapkan masa depan yang baik

Toleransi yang baik dan benar di antara umat beriman sekaligus masyarakat demi mengikis individualistik.

2. Persaingan yang tidak Sehat :

Gereja hendaknya tetap melaksanakan Katekese yang lebih kontekstual seperti : Katekese Orang Muda, Keluarga, Ekonomi, dll.

-7-

Page 8: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

Gereja pun perlu memperhatikan agar adat-istiadat negatif yang ada di masyarakat perlu dihilangkan sehingga umat memiliki habitus baru yang lebih terarah pada kemandirian Gereja dan kemajuan umat.

Perlunya kelompok-kelompok arisan atau solidaritas dalam urusan sukacita maupun dukacita di tingkat Kombas/ KUB

Penyadaran kepada umat, bahwa Persoalan pribadi jangan sampai berbias ke persaudaraan Gereja. Umat menyelesaikan persoalan secara bersama-sama tanpa denda adat atau prinsip adat khususnya menyangkut persoalan dalam Gereja.

3. Penyalahgunaan Alat Teknologi Digital :

Mengingatkan kepada Anak, Remaja, OMK dan Orang Dewasa agar tidak menyebarkan HOAX atau ujaran kebencian melalui FB, WA, Twitter, SMS, Gambar, Video, dll pada Alat teknologi Digital

Membangun kesadaran bersama tentang pentingya komunikasi langsung atau kontak langsung.

Media Sosial melalui alat Digital dipergunakan untuk mengungkapkan kebaikan dan informasi Gereja serta informasi yang baik dan penting lainnya

Mengajak orang tua agar jangan membiasakan anak di bawah umur terlalu menggunakan alat teknologi digital dan mengontrol ketika mereka menggunakannya (mengontrol situs porno).

Pembinaan Iman anak melalui Sekami dan kegiatan Kreatif (hiburan, pengembangan minat dan bakat anak) harus mengajak

-8-

Page 9: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

anak untuk memiliki kesadaran mencintai Gereja sejak dini.

Ke depannya diharapkan agar agen pastoral paroki juga dapat memanfaatkan Alat Teknologi digital untuk pewartaan, untuk membangun persaudaraan yang terbuka, bertanggungjawab, dan terpercaya.

IV. Aspek Budaya :Kebudayaan dalam hidup sosial manusia harus dilestarikan sebagai kearifan lokal. Melalui kebudayaan, manusia sadar akan peradaban dan nilai kesantunan di setiap daerah atau wilayah. Di pihak lain, ada pula sistim budaya yang mengakibatkan rusaknya persaudaraan dan penghayatan iman dalam Gereja. Sebab-sebab kuncinya, antara lain : mengutamakan adat ketimbang pendidikan, merosotnya nilai moral dalam kehidupan umat beriman, kebiasaan malas, kurangnya managemen dalam keluarga. Maka dibutuhkan kebijakan-kebijakan Pastoral di Paroki Benlutu yang hendaknya dipahami dan dilaksanakan, antara lain :

BIDANG TINJAUAN BERJALAN BERSAMA

1. Banyak anak Putus Sekolah/ DO :

Pastoral Keluarga hendaknya dilaksanakan oleh agen pastoral dengan nilai kemurahan hati

Memprioritaskan Pendidikan anak dari pada urusan adat yang berlebihan

Mengajak keluarga katolik untuk dapat mengatur ekonomi rumah tangganya secara baik dan benar

Mengajak anak-anak usia sekolah agar rajin sekolah demi masa depan

Memberdayakan anak-anak yang putus sekolah dengan keterampilan-keterampilan yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya baik oleh pemerintah maupun Gereja dengan murah hati

Bantuan-bantuan pemerintah untuk biaya

-9-

Page 10: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

pendidikan anak dalam keluarga (PKH, PIP, KIP, beasiswa Kuliah) hendaknya dimanfaatkan secara baik dan benar oleh keluarga-keluarga yang mendapatkan bantuan itu

Berkolaborasi dan Mengajak pemerintah setempat agar menyalurkan bantuan sosial bukan berdasarkan KKN melainkan pada prinsip Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (mengkritisi secara benar dan bersaudara)

2. Pendidikan Nilai dalam Keluarga agak Merosot :

Gereja Perlu membuat kebijakan yang sesuai dengan nilai moral dan Injil secara tertulis di Tingkat Keuskupan agar bisa dipakai sebagai pegangan di Paroki, Kapela dan Kombas selain katekese-katekese.

Penekanan Uskup : jangan merusak persaudaraan umat beriman dalam Gereja.

Umat perlu meningkatkan keterlibatannya dalam semua urusan Gereja baik pengembangan iman maupun kegiatan fisik.

Memberikan motivasi bahwa hidup adalah perjuangan, perlu saling percaya dalam membangun keluarga yang sejahtera, menghayati sakramen perkawinan dan sakramen lainnya sebagai sarana kekudusan.

V. Aspek Komunitas Gerejani :Komunitas Gerejani dimengerti sebagai Kumpulan Orang Beriman khususnya yang beragama katolik dalam satu wilayah Gerejani sesuai batas-batas teritorialnya. Komunitas Gerejani hidup dalam persaudaraan dan berjalan bersama menghadapi tantangan masa kini, antara lain : mental Apatis dan acuh, kurang menghayati Liturgi Gerejani, kurangnya penghayatan akan makna Sakramen-Sakramen dalam Gereja, melemahnya peran aktif pengurus Gereja,

-10-

Page 11: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

berkurangnya semangat berderma, dan lain sebagainya. Oleh karena itu dibutuhkan pula kebijakan-kebijakan umum yang berlaku sebagai koridor demi mendukung Persaudaraan dalam membangun kemandirian umat yang sungguh militan ke depannya, sesuai Fungsi Konsultatif, antara lain :

BIDANG TINJAUAN BERJALAN BERSAMA

1. Ada umat yang belum sadar akan kehidupan menggereja :

Membuat Pendataan Pasti jumlah umat di Kombas, Kapela untuk Paroki

Umat harus militan atau kuat (siap ditegur bila salah, siap bekerja sama dalam semangat persaudaraan Injil) dan terbuka bagi semua umat yang dengan bakat/ kemampuan, keahliannya masing-masing membantu kemajuan Gereja Mandiri di zaman ini.

Bahan/ Materi Pembinaan Sakramen dan Pembinaan iman harus dibuat sebagai modul baik di tingkat Keuskupan maupun di tingkat Paroki supaya terarah.

Metode Pastoral Keluarga dan Sharing Pengalaman tentang pengetahuan hidup menggereja perlu dilaksanakan demi kebaikan hidup menggereja

Penekanan Uskup : Membuat pendataan pasti terhadap anak stunting dan gizi buruk di Kombas, Kapela untuk data di Paroki

Katekese jangan dianggap oleh umat sebagai kegiatan yang membosankan, melainkan sebagai bagian dari sukacita umat untuk berjalan bersama dengan semangat Injil

Pastor di Paroki perlu juga membuat Misa Lingkungan dan dialog di Kombas maupun Kapela

Membuat kegiatan-kegiatan Sukacita Umat, Sukacita Anak, sukacita OMK demi meningkatkan semangat hidup yang

-11-

Page 12: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

bersaudara Ada istilah “Komuni” dan “Komunio”.

Komuni ada di dalam Liturgi Gereja. Setelah terjadi komuni maka harus dilaksanakan komunio di dalam kehidupan sehari-hari atau di masyarakat.

Perayaan Liturgi harus dipersiapkan secara baik dan benar (Koor, Lektor, Misdinar, Panduan Liturgi dan Petugas Liturgi Gereja lainnya) sesuai dengan Pedoman Umum Misale Romanum yang berlaku di masa kini.

Segala permintaan Pelayanan Liturgi dari umat hendaknya dilaksanakan melalui fungsi konsultasi yang teratur ke Pastor Paroki

Konsultasi dilaksanakan oleh umat ke Pengurus Basis Gerejani (Kombas dan Kapela) dan diteruskan ke Pastor Paroki. Termasuk Konsultasi-konsultasi lainnya mengenai kegiatan Gerejani.

Perlunya partisipasi aktif umat dalam kegiatan-kegiatan Gerejani lainnya melalui pembentukan kepanitiaan dan kerja sama dalam Gereja.

Penekanan Uskup : Kehadiran umat harus sangat membantu Gereja yang mandiri. Tidak ada mental siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan.

Lanjutan : Komunitas-komunitas hidup bakthi yang berada dan berkarya di sebuah wilayah Paroki harus mempunyai andil untuk membantu pastor dan umat di Paroki dalam karya Pewartaan supaya berkembang sesuai semangat Injil. Kolaborasi yang sinergis dalam semangat pelayanan yang rendah hati, saling mendengarkan. Para pelayan tertahbis

-12-

Page 13: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

(pastor) siapapun dia adalah “Im Persona Christi” yang berkolaborasi secara sinergis dan umat adalah “Ex Officio” yang harus mendengarkan, mentaati, melaksanakan apa yang wajib dilakukan.

Lanjutan : Setelah MusPas ini, berjalan bersama dalam kemandirian Gereja mulai dari bawah (dari umat), di mana umat harus membangun kesadarannya dalam Gereja yang terarah ke atas (Para Pastor). Umat berperan aktif membantu, menyukseskan dan menghidupi Paroki.

2. Ada pengurus KUB yang tidak memiliki program kerja :

Paroki perlu membuat kebijakan atau semacam AD/ART sebagai gambaran umum yang patut diketahui dan dilaksanakan bersama (Tema, Visi, Misi, arah, Strategi Pastoral) sesuai dengan Hasil MusPas IV KAK

Kombas dan Kapela perlu ada program kerja yang pasti agar semua umat Kombas dan Kapela dapat berjalan bersama dalam Semangat Injil dan Persaudaraan iman

Penekanan Uskup : Peran dan Fungsi DPP harus membantu dan mendukung Pastor yang ada di Paroki. DPP berfungsi sebagai konsultasi ke Pastor Paroki dan Pastor Parokilah yang merekomendasikan atau memutuskan semuanya

Penekanan Uskup : Pemimpin Utama dalam Gereja Katolik adalah Yesus Kristus. Para Uskup dan para imam adalah “Im Persona Christi” oleh karena itu, Peran DPP adalah Konsultatif dan bukan pengambil keputusan.

Pelu juga modul atau Petunjuk yang jelas dari Keuskupan untuk Penjabaran Tugas DPP dan Pengurus Gereja Lainnya

-13-

Page 14: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

(tupoksi) Keberadaan DPP membantu Pastor di

Paroki memikirkan dan memanagemen bersama agar ada pemasukan dan pengembangan kas maupun inventaris di Paroki. Bukan untuk memboroskan melalui kumpul bersama dan berfoya-foya

Memberdayakan tenaga-tenaga Pastoral Awam (Katekis yang ada di Paroki) untuk membantu karya Pastoral yang ada di Paroki itu.

Umat tidak boleh berpindah-pindah Kombas/ KUB bila mengalami masalah. Supaya tidak menimbulkan perpecahan dalam kombas. Kecuali alasan tertentu seperti : pindah rumah yang letaknya ada di KUB lain.

3. Banyak umat belum menghayati sakramen Tobat :

Penyadaran akan pentingnya sakramen Tobat kepada umat melalui katekese

Membuat jadwal pengakuan dosa kepada umat. Pastor hendaknya mempunyai waktu luang untuk melayani sakramen pengakuan kapan pun

Penekanan Uskup : Sakramen tobat perlu dihargai supaya selalu menggairahkan umat untuk saling mengampuni, mengikis semangat hidup dendam, iri hati dan persaingan tidak sehat. Di dalam dirinya Umat harus memiliki sikap mengampuni dan memaafkan agar Gereja-Gereja di KAK berjalan dengan mental iman umat yang baik dan benar

Pelayanan Sakramen Tobat bisa juga dilayani di tingkat Kombas/ KUB.

4. Banyak Pasangan yang belum menikah Gereja :

Perlu adanya satu keputusan/ Panduan umum di Tingkat Keuskupan sebagai

-14-

Page 15: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

solusi tentang keluarga katolik yang belum menikah Gereja demi membatasi adat

Bagi yang sudah berkumpul bersama, Pastor Perlu tegas agar segera mengurus Nikah.

Agen Pastoral harus mengarahkan agar Pernikahan diurus dengan baik melalui Kursus Nikah dari Gereja, mengutamakan keselamatan jiwa (salus animarum) ketimbang adat belis. Adat atau belis diatur melalui pengertian dan kesepakatan-kesepakatan bersama di dalam keluarga namun tidak boleh menghalangi pernikahan.

Pernikahan Gereja harus lebih diutamakan dari pada adat-istiadat atau belis. Mengapa ? karena dengan nilai-nilai Injil Gereja mampu dan memiliki wewenang merombak adat atau kebiasaan buruk serta membentuk adat atau habitus baru sesuai dengan semangat Injil. Itulah pembaharuan dalam Gereja.

Bagi keluarga yang belum menikah Gereja mendapatkan sanksi Gereja berupa tidak boleh menerima komuni.

Perlunya dibuatkan modul/ bahan pembinaan iman tentang sakramen (KPP, Babtis, Komuni, Krisma) di tingkat keuskupan pun Paroki agar semuanya berjalan satu dan sama.

Kolaborasi dengan pemerintah dalam hal pembinaan Kursus Persiapan Pernikahan secara khusus pada materi tentang Kesehatan Keluarga, Keluarga Berencana, peraturan dan Undang-Undang Pernikahan.

Kolaborasi sinergis dengan Kementrian Agama untuk Penyuluh PNS maupun

-15-

Page 16: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

Non-PNS; Komunitas Hidup Bakthi yang berada di wilayah Paroki dalam berbagai kegiatan Pembinaan Iman.

Bagi keluarga yang terkena halangan Nikah Gereja, perlu diarahkan agar dapat mengurus persoalannya di Tingkat Tribunal Gereja Keuskupan.

Penekanan Uskup : Berjalan Bersama dengan Semangat Injil. Membangun Persaudaraan dalam Gereja harus jelas maka hidup harus jelas dan bertobat. Bila merusak Persaudaraan dan tidak bertobat maka keluar saja dari Komunitas Gereja. Mengapa ? karena Gereja kita membutuhkan kolaborasi dan penghayatan hidup yang baik dalam hal persaudaraan. Gereja Perlu berkembang dalam hal kualitas iman umat.

Lanjutan : Bila ada umat atau anggota yang kehadirannya selalu merusak persaudaraan; atau imannya mendua dan tidak jelas seperti : masuk ajaran Saksi Yehova dan sejenisnya, masuk tim Doa sebaiknya keluar dari Persaudaraan Gerejawi.

5. Sumbangan umat memberatkan :

Gereja masa kini adalah Gereja Mandiri maka tidak terlalu berharap pada bantuan-bantuan Luar. Gereja harus bergerak dan menggerakan dari dirinya sendiri potensi-potensi yang ada untuk kehidupan dan perkembangan Gereja.

Menyadarkan dan menggerakan umat akan kesadaran memberi sebagai sukacita melalui Iuran Gereja Mandiri, Iuran Pembangunan yang harus dipertanggungjawabkan secara transparan

Pembangunan Fisik sebagai salah satu

-16-

Page 17: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

bentuk nyata pengamalan iman umat di Pusat paroki maupun di Kapela/ Stasi-stasi diatur secara swadaya umat melalui kesepakatan bersama supaya bisa berjalan bersama dengan cara : membentuk kepanitiaan Pembangunan yang diketahui pun disetujui oleh Pastor Paroki; Melakukan Monitoring dan Evaluasi; Mengelola sumbangan Pembangunan secara transparan dan bertanggungjawab ke Pastor Paroki dan umat

Sumbangan Perayaan Iman Gerejani (Natal, Paskah dan perayaan lainnya) perlu dibentuk Panitia ad Hoc supaya dapat menetukan dan mengelola keuangan sesuai kesepakatan dalam berjalan Bersama dengan semangat Injil. Sumbangan Liturgi berbeda dengan sumbangan Aksi Nyata dan dikelola oleh Panitia secara transparan; Melakukan Monitoring dan Evaluasi; Dipertanggungjawabkan ke Pastor Paroki dan Umat setelah Perayaan Iman.

Perlunya Peningkatan Iuran Gereja Mandiri dan Sumbangan Wajib umat demi kebersamaan dalam menyokong Pastoral Gereja sesuai kebutuhan selaras zaman.

Di Paroki Benlutu : Iuran Gereja Mandiri dari Rp. 10.000,-/ KK/ bulan akan mengalami peningkatan atau kenaikan setelah MusPas KAK ini sesuai kesepakatan bersama demi menghidupi Karya Pastoral Paroki setelah Tunggakan-Tunggakan Iuran Gereja Mandiri di Tahun-tahun yang lampau dilunasi oleh umat. (ada dua jalan keluar yakni : Pertama, untuk IGM akan mengalami kenaikan ke Rp. 20.000,- sampai Rp.

-17-

Page 18: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

25.000,-/ KK/ Bulan. Kedua, jika disepakati bersama, maka Aksi Natal, APP, Aksi Rosario Mei dan Oktober, Iuran Gereja Mandiri setiap bulan untuk setiap KK semuanya RP. 25.000,- untuk setiap item).

Derma dan sumbangan sukarela umat : tidak perlu dipertanggungjawabkan ke umat secara umum melalui Prinsip “memberi dengan tangan kanan tidak boleh diketahui tangan kiri”

Penekanan Uskup : Berderma adalah satu bentuk Aksi Nyata dalam mempersembahkan diri kepada Tuhan dan sebuah bentuk “santapan jiwa” agar tidak gersang dan merana karena itu, semakin banyak berderma semakin segarlah jiwa kita. Belajarlah dari Persembahan si Janda Miskin dalam Injil. Memberi dengan tulus dan jangan mengeluh

Di Paroki Benlutu : Derma Hari Minggu dan Hari Raya dari Kapela-Kapela diatur sebagai berikut : minggu 1,2,3 disimpan di Kapela sebagai kas kapela. Minggu ke 4 dan jika ada minggu ke 5 dalam bulan wajib disetor tiap bulan ke Paroki.

Untuk Paroki Benlutu : Di kapela-kapela, harus memiliki rekening kapela dari derma yang ditinggalkan di kapela.

Untuk Paroki Benlutu : Derma saat kunjungan atau patroli pastor paroki ke kapela langsung dibawah oleh Pastor Paroki.

Untuk Paroki Benlutu : Derma Pemberkatan anak Sekami harus dijalankan di setiap kapela dan Dermanya dipegang oleh animator Sekami di setiap kapela. Lalu diaudit dan disetor ke paroki

-18-

Page 19: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

setiap 6 bulan sekali. Pengeluaran derma apapun di tiap kapela

harus berkonsultasi dengan Pastor Paroki. Mengadakan kartu Iuran Paroki dan Iuran

Tahta Suci di Paroki demi kelancaran pengontrolannya.

Gereja memiliki semangat keberpihakan kepada kaum miskin melalui pemberdayaan namun Gereja bukanlah tempat untuk memberikan pinjaman seperti Bank atau Kopdit lainnya.

Umat perlu memiliki kotak amal di dalam rumah Tangganya masing-masing demi kelancaran urusan Gereja

6. Pelayanan sakramen tobat dibatasi hanya Natal dan Paskah :

Pelayanan Sakramen Tobat dapat juga dilaksanakan di setiap Kombas/ KUB sesuai kebijakan Pastor Paroki.

Membuat jadwal pengakuan pada masa PraPaskah dan Adven di Pusat Paroki maupun di Kapela-kapela.

Kolaborasi sinergis dengan Komunitas Hidup Bakthi (Imam Biarawan/ Misionaris) pun Biarawati yang berada di wilayah Paroki maupun di luar wilayah Paroki untuk membantu pelayanan Sakramen maupun pelayanan kategorial lainnya dalam Persaudaraan yang sejati.

Melaksanakan upaya tobat yang wajib sesuai aturan resmi Gereja di masa Pra Paskah melalui Gerakan APP (Jalan Salib, Puasa dan Pantang, Derma Jumat Agung, Derma Wajib APP) dan Kegiatan Rohani lain di masa Adventus demi mempersiapkan perayaan Paskah dan Natal setiap tahun.

BUTIR-BUTIR LAIN SEBAGAI PENEKANAN USKUP

-19-

Page 20: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

Dalam Gereja ada dua hal yakni Ministerium (Pelayan Khusus yakni mereka yang disebut pelayan tertahbis : Uskup, Imam) dan Servicium : mereka yang disebut awam ( hidup berkeluarga dan dalam keluarga). Awam tidak usah menjadi seperti pastor. Tetapi ada pastor yang membuat awam hampir seperti pastor. Dalam Gereja diharapkan awam jangan mengendalikan pastor atau pastor paroki. Harus berjalan bersama.... DPP boleh melaksanakan rapat.... Mengajukan usul saran tapi ingat !!.... Tidak boleh memaksakan usul saran agar pastor paroki wajib melaksanakan apa yg sudah disepakati itu. Ini butuh saling pengertian bersama.

Ada dua hal dalam kepemimpinan Pastor Paroki : yang disebut Mona (Monastik)? Itu menyangkut keputusan-keputusan pastor Paroki untuk kebaikan umat dalam berjalan bersama dan keputusan-keputusan itu perlu nilai kemurahan hati, belas kasih, pengampunan, sebagai keputusan hati untuk kebaikan bersama. Yang kedua adalah Militeristik ? hal Ini menyangkut Hirarkhi. Militer pun mengutip sistim hirarkhi Gereja. Artinya kepatuhan dan ketaatan. Sistim boleh sama namun prinsip dan hal-hal lain sangat berbeda. Dalam militeristik, pastor paroki itu komandan. Komandan tidak boleh lemah, komandan harus kuat supaya tidak mengikuti arus, tidak ikut arahan bawahan, dalam hal ini komandan harus punya kepercayaan diri dan ini perlu disadari oleh umat awam.

Awam dalam Gereja di Keuskupan pun tidak boleh lemah dan terkungkung dengan kehidupannya yang statis. Tidak boleh mengeluh dengan keadaan bahwa kami ini susah, miskin dan terbebani dengan kehidupan. Awam dalam Keukupan Agung Kupang juga harus memiliki kepercayaan diri, Optimis dan maju. Jangan merasa diri dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun sama dan tidak berubah. MusPas ke IV ini mengingatkan kita untuk tidak berjalan di tempat dengan ide-ide, wawasan, gagasan yang sama saja. Hidup ini tidak berjalan mundur atau di tempat saja melainkan maju. Itulah militansi kemandirian umat yang selalu berusaha tanpa mengharapkan bantuan-bantuan.

Dalam memilih DPP perlu sistim Convidensial. Nama-nama calon DPP di bawah ke Uskup lalu Uskup yang memilih dan memutuskan. Bukan pastor dan tokoh umat yang pilih atau menentukan DPP. Biar uskup yang pilih agar tidak ada pertentangan di antara umat beriman. Inilah sistim militeristik...

-20-

Page 21: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

Dari atas yang menentukan. Inilah fungsi konsultatif..... Dari bawah mengusulkan.

Sosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup, budaya, peran aktif dalam Gereja). Temukan sebab kunci lalu cari jalan keluar dan buat Program Kerja di Paroki.

Hal tentang Gerejani lainnya : Gereja Katolik KAK harus menggunakan istilah “Persaudaraan” bukan “istilah “Persekutuan”. Karena Persudaraan sangat penting. Harus ada saling mendukung, jangan ciptakan persaingan yang tidak sehat. Kecemburuan, saling menjatuhkan, iri hati tidak menjadi alasan. Setiap Kombas perlu ada program kerja tersendiri. Persoalan dalam Kombas, Kapela dicari jalan keluar oleh umatnya dengan duduk bersama, berjalan bersama dan memecahkan persoalan bersama tanpa langsung menaikan persoalan-persoalan itu ke tingkat paroki hingga Keuskupan. Maka berjalan bersama di tingkat Kombas perlu menjadi semangat dan mental iman umat yang baru. Singkatnya bila ada persoalan umat yang ada dalam Kombas atau Kapela itu, harus duduk bersama dan pecahkan bersama dengan sikap yang bijaksana yakni saling mendengarkan dan saling menerima. Gereja tidak sama dengan pemerintah.... Jangan membuat soal. Pecahkan dengan hati dan harus adil. Bukan soal untung dan rugi.

Jangan membuat kebijakan-kebijakan baru di luar Aturan Gereja (Kebijakan seenaknya yang tidak berdasarkan kemurahan hati. Ingat kepala Gereja kita adalah Tuhan Yesus Kristus, kebijakan Yesus itu total dan kita hanyalah mengikuti KehendakNYA). Keputusan yang ada harus diketahui dan disetujui oleh Pastor Paroki. Maka Konsultasi itu penting.

Para Pastor entah yang ada di Paroki maupun di tempat lain di mana ia ditempatkan hendaknya merasa betah, kerasan dan mengalami sukacita bersama umat. Jangan merasa susah, miskin dan mengeluh di tempat itu. Kekayaan Pastor Paroki ada pada umat beriman. Pastor pergi berkunjung ke umat bukan untuk mencari uang tapi mengambil uang yang sudah ada pada umat.

Semua yang dibicarakan dan dibahas ini butuh kolaborasi dan sinergis..... Inilah yang harus dibangun dalam MusPas ke 4 KAK untuk arah Pastoral ke depannya.

-21-

Page 22: parokibenlutu.com · Web viewSosialisasi hasil MusPas ke 4 KAK Perlu dibuat oleh Paroki-Paroki berdasarkan Instrumen Laboris (5 Bidang : Ekonomi, hubungan sosial, Lingkungan hidup,

PENUTUP

Kebijakan-kebijakan Pastoral sesuai Hasil Muspas KAK IV ini dibuat demi kebaikan umat beriman khususnya di paroki kita yang tercinta ini. Kebijakan-kebijakan ini demi membaharui sekaligus melengkapi kebijakan-kebijakan yang telah ada dan saling mengisi supaya sinergis. Semuanya dibuat untuk diketahui, dilaksanakan demi Berjalan Bersama dalam Semangat Injil yang menjunjung nilai Persaudaraan dalam Gereja kita.

Hendaknya kita sadari bahwa berjalan bersama dalam Gereja membutuhkan dukungan, saling mendengarkan, saling menasehati, kolaborasi-sinergis yang baik. Memang selaku Gereja, kebijakan-kebijakan yang dibuat tidaklah sempurna namun berguna bagi kita sebagai Roadmap (Petunjuk arah) agar selalu berada dalam rel atau jalur yang benar. Kita juga perlu mengetahui bahwa Gereja Kritus dalam Ajaran Iman dan Ajaran Sosial Gereja Katolik selalu menekankan lima (5) Prinsip yakni : Martabat Manusia Yang Luhur, Pelestarian Lingkungan Hidup (Ekologi), Solidaritas Sosial (Kesetiakawanan/ Persaudaraan), Subsidiaritas (Sokongan/ Saling Mendukung) dan Keberpihakan pada kaum miskin/ kaum kecil/ terpinggirkan.

Pemberdayaan diri secara pribadi maupun kolegialitas (bersama) sesuai Iman, Harap dan Kasih dalam Gereja Kristus selalu menggerakan kita untuk berjuang, datang kepada Yesus supaya disembuhkan kelumpuhan dan dosa kita, mengatur kehidupan ekonomi keluarga kita dari lima roti dan dua ekor ikan menjadi berkecukupan sehingga kita dapat memberi dengan tulus dan sukacita laksana si janda miskin yang memberi derma.

Benltutu, 9 Maret 2020Salam dan Hormat

Pastor Paroki

RD. HERMAN HILLERS PENGA

-22-