lenijuanti.files.wordpress.com€¦  · web viewsetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x...

21
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Diare Oleh : Kiki Rahayu Leni Juanti Lola Asmi Miftah Amalia Yasti Mona Silvia Mutya Aldilla PROGRAM II A D-III KEBIDANAN

Upload: others

Post on 21-Aug-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: lenijuanti.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Diare

Oleh :Kiki RahayuLeni JuantiLola Asmi

Miftah Amalia YastiMona Silvia

Mutya Aldilla

PROGRAM II A D-III KEBIDANAN STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2013

Page 2: lenijuanti.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Perawatan Anak dengan Diare

Waktu Pertemuan : 15 – 20 Menit

Hari / Tanggal : Selasa / 05 Maret2013

Tempat : Puskesmas Rawang Padang

Sasaran : Pengunjung Puskesmas

Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

TUJUAN

I. TUJUAN UMUM

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan

pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare.

II. TUJUAN KHUSUS

1.   Keluarga dapat menyebutkan definisi, tanda dan gejala, serta cara

penanganan penyakit Diare.

2.   Keluarga dapat berperan dalam melakukan perawatan terhadap anggota

keluarga yang menderita Diare.

III. MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Diare.

2. Penyebab terjadinya Diare.

3. Tanda dan gejala Diare.

4. Cara pencegahan Diare.

IV. METODE

Ceramah dan ntib jawab.

Page 3: lenijuanti.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare

Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan

memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga. Keluarga dapat

mengajukan pertanyaan setelah penyampain materi selesai.

V. MATERI

Terlampir

VI. KEGIATAN PENYULUHAN

NO KEGIATAN WAKTU EVALUASI

1. Memberi salam,

menyakan keadaan klien

3’ Klien menjawab salam,

mempersilahkan masuk dan

menyetujui kontrak waktu

2. Menjelaskan maksud

kedatangan dan

membuat kontrak waktu

2’ Klien mendengarkan dengan

seksama dan menyetujui kontrak

waktu yang ditetapkan bersama

3. Melakukan pendidikan

kesehatan tentang Diare.

5’ Klien memperhatikan dengan

seksama.

4. Menanyakan kepada

klien tentang kejelasan

materi yang

disampaikan.

Mempersilahkan pasien/

keluarga pasien

mengajukan pertanyaan

3’ Menanggapi dengan melakukan

pertanyaan

Menjawab pertanyaan dari

pasien atau keluarga.

5. Mengakhiri kontrak

waktu dan berpamitan

kepada pasien dan

keluarganya

2’ Klien dan keluarga

mempersilahkan dengan baik

VII. MEDIA

a) Laptop

Page 4: lenijuanti.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare

b) LCD / Power Point atau ntibodc) Handout/ntibod

VIII. EVALUASISeluruh kalangan masyarakat dapat mengerti mengenai penyakit filariasis/kaki gajah serta seluruh kalangan masyarakat dapat melakukan pencegahan dan memutuskan mata rantai penularan penyakit filariasis/kaki gajah.

IX. PENGORGANISASIAN KEGIATAN PENYULUHANa. Presenter : Mona Silviab. Moderator : Miftah Amalia Yastic. Notulis : Leni Juantid. Fasilitator : Kiki Rahayu

Lola Asmi Mutya Aldilla

Page 5: lenijuanti.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare

MATERI PENYULUHAN

DIARE DAN PENCEGAHANNYA

1. PENGERTIAN DIARE

Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari empat kali

pada bayi dan lebih dari tiga kali pada anak : konsistensi feses encer, dapat

berwarna kehijauan dan dapat pula bercampur lender dan darah (Ngastiah :

1997)

Diare (mencret) adalah berak encer biasanya empat kali atau lebih

dalam sehari, kadang-kadang disertai: muntah, badan lesu dan lemah, suhu

badan panas tidak ada nafsu makan,serta darah dan lender dalam feses atau

kotoran (http://www.google.com dinas kesehatan DKI Jakarta, 2007)

Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan

dalam bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan

bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya (tiga kali atau lebih dalam

sehari).

Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih banyak

dari biasanya, dengan tinja berbentuk encer atau cair lebih dari tiga kali sehari

(FKUI : 1999)

2. PENYEBAB DIARE

a. Faktor Infeksi

1) Faktor Infeksi enternal: saluran pencernaan makanan yang merupakan

penyebab utama diare pada anak

Infeksi internal meliputi:

a) Infeksi bakteri : vibrio, e.coli, salmonella. Shigela campylobacter,

yersinia, dan aeromonas

b) Infeksi Virus : enterovirus, adeno virus, rota virus, astro vitus, dan

lain-lain

Page 6: lenijuanti.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare

c) Infeksi Parasit: cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongyloides),

protozoa, dan jamur

2) Infeksi Parenteral adlah infeksi diluar alat pencernaan makanan sepert

OMA (otitis media akut), tonsillitis,

bronkopneumoni,ensefalitis,keadan ini terutama terdapat pada bayi

dan anak dibawah umur dua tahun

b. Faktor malabsorbsi

1) Malabsorbsi Karbohidrat

2) Malabsorbsi Lemak

3) Malabsorbsi Protein

c. Faktor Makanan

Makanan bisa menyebabkan diare apabila makanan tersebut sudah

tercemar, basi, beracun, atau alergi terhadap makanan

d. Faktor Psikologis

Rasa takut dan cemas (jarang terjadi, tetapi dapat terjadi pada anak yang

lebih besar). (Ngastiah : 1997)

e. Faktor Pengetahuan

Pengetahuan orang tua merupakan salah satu penyebab terjadinya diare

pada anak, orang tua dengan pengetahuan terbatas tentang penyakit

diare,penyebab,penularan dan pencegahan diare akan mempernudah anak

terserang diare serta memperberat keadaan anak yang telah menderita

diare.Sedangkan orang tua yang mempunyai pengetahuan yang luas

tentang diare maka keluarganya akan terhindar dari penyakit diare karena

orang tua tersebut memahami dan mengerti tentang diare dan

pencegahanya.

f. Faktor Pendidikan

g. Faktor Lingkungan

Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan

dua ntibo yang dominan, yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja.

Page 7: lenijuanti.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare

Kedua ntibo ini akan berinterksi bersama dengan prilaku manusia,apabila

ntibo lingkunga tidak sehat karena tercemar kuman diare serta

berakumulasi dengan prilaku manusia yang tidak sehat pula yaitu melalui

makanan dan minuman ,maka dapat menimbulkan kejadian diare.

h. Kekurangan Gizi (kelaparan,kekurangan zat putih)

3. ANATOMI FISIOLOGI

Tractus digestivus adalah suatu sistem yang mengirus tentang

pemasukan zat makanan dalam tubuh

Saluran makanan dapat kita urutkan :

a. Oris(mulut)

Didalam ada tonsil,lidah dan gigi.

b. Faring

Paring menyempit,epiglottis menutup makanan ke oesopagus.

c. Oesophagus

Menghubungkan pharing dengan lambung,panjang +23-25 cm,lebar 2,5-3

cm.

d. Lambung

Lambung terletak dalam rongga perut sebelah kiri atas di atas diafragma.

Bentuk lambung seperti kantong yang mencembung ke arah kiri.Lambung

dapat dibagi atas 3 bagian :

Puncak lambung : Fundus Ventriculi

Tengah : Corpus Ventriculi

Ekor pylorus

Struktur lambung

Lapisan mukosa

Lapisan sub mukosa

Lapisan mukularis

Lapisan serosa

Page 8: lenijuanti.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare

Fungsi lambung

Tempat penampungan makanan sementara

Tempat berlangsumgnya proses pencernaan

Tempat menghasilkan zat interistik ntibo yang bersama vitamin

B12 akan berfungsi membentuk darah.

Tempat penyerapan Obat-obatan dan alkohol

e. Usus halus

Dapat dibagi 3 yaitu :

Duodenum

Jejunum

Ileum

Fungsi usus halus

Tempat pengumpulan makanan sementara sebelum terjadi

penyerapan

Tempat berlangsungnya penyerapan makanan berupa :

Karbonhidrat di cerna dengan enzim pankreatiase amilase

Protein dicerna oleh enzim tripsin dari pankreas

Lipia dicerna oleh lipase dari pankreas

f. Colon

Dibagi atas:

Colon asenden

Colon desenden

Colon transversum

Colon sigmoid

Fungsi Colon

Tempat pembentukan feses

Tempat penyerapan air

Tempat pembentukan gas oleh bakteri yang diusus besar

Tempat pencernaan serat-serat karbonhidrat yaitu cellulose

Tempat pembentukan vitamin B kompleks dan vitamin K

Page 9: lenijuanti.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare

g. Rectum dan Anus

Rectum adalah lanjutan dari colon yang terletak dibagian belakang

rongga panggul kecil, rectum dan colon mempunyai struktur yang sama

anus berbeda dengan rectum dari permukaan anau yang ditutupi oleh kulit.

Pada anus terdapat otot yang terbentuk seperti cincin yang tonusnya kuat

disebut spincter ani interna dan eksterna.

4. PATOFISIOLOGI

Berbagai macam infeksi sebagai penyebab diare salah satunya

mikroorganisme (bakteri) yang dapat memproduksi endotoksin disaluran

pencernaan didalam mukosa usus yang menyebabkan inflamasi pada usus.

Absorbsi cairan tidak baik dan terjadi infeksi pada usus

Peningkatan sekresi mukosa usus akan menyebabkan muntah dan

gangguan nutrisi. Sedangkan cairan dan elektrolit berlebihan dilumen usus

merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare dan

mengakibatkan volume cairan syock hipovolemik, dan infeksi pada usus

bisa menyebabkan demam dan menimbulkan gangguan ras nyaman.

Mekanisme dasar yang dapat menyebabkan timbulnya diare :

a. Gangguan Osmotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat

diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus

meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam

rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang

usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare

b. Gangguan sekresi

Akibat rangsangan tertentu, (misalnya oleh toksin) pada

dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke

dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat

peningkatan isi rongga usus.

Page 10: lenijuanti.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare

c. Gangguan Motilitas Akut

Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya

kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare.

Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan

bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan

diare pula.

Patogenesis diare akut

1) Masuknya jasad renik yang masih hidup kedalam usus setelah

berhasil melewati rintangan asam lambung

2) Jasad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) didalam usus

halus

3) Oleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin diaregenik)

4) Akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan

menimbulkan diare.

5. JENIS – JENIS DIARE

a. Diare Akut

Keluarnya tinja yang sering dan cair tanpa darah.Lamanya kurang dari 7

atau 14 hari , kadang disertai demam dan muntah

b. Disentry

Diare dengan terlihat darah dalam tinja. Tinja keluar sedikit-sediki tapi

sering, Anak sering mengeluh sakit perut, tidak ada nafsu makan,

penurunan berat badan dan sakit waktu buang air besar.

c. Diare Persisten

Diare akut yang berlanjut sampai 14 hari atau lebih.Akibat diare yang

berlansung lama dapat menimbulkan gangguan keseimbangan cairan dan

elektrolit, hipoglikemi dan kurang ntibo protein. (www.Depkes RI.Com)

6. PENULARAN PENYAKIT DIARE

Page 11: lenijuanti.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare

a. Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fekal oral antara lain

melalui makanan/ minuman yang tercemar tinja dan atau kontak lansung

dengan tinja penderita diare

b. Penularan diare melalui perantaraan air (water borne disease)

Penyakit ini menyebar apabila mikroba penyebabnya dapat masuk dalam

air yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari.

c. Tidak mencuci tangan dengan air bersih setelah buang air besar atau

membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi

perabotan dan alat-alat yang dipegang anak

d. Anak yang suka memasukan tangan atau mainan yang terkontaminasi

kedalam mulut,sehingga virus tersebut dapat bertahan dipermukaan udara

sampai beberapa hari akibatnya anak nti mencret

e. Pencucian pemakaian botol susu yang tidak bersih .

7. TANDA DAN GEJALA DIARE

a. Anak menjadi cengeng, rewel dan gelisah

b. Suhu badan tinggi

c. Nafsu makan menurun

d. Tinja / berak berbentuk cair atau encer

e. Buang air besar lebih dari tiga kali sehari

f. Warna tinja kehijau-hijauan

g. Anus dan daerah sekitarnya lecet

h. Muntah

i. Berat badan menurun

j. Turgor kulit kurang

k. Mata dan ubun-ubun menjadi cekung pada bayi

l. Mulut dan bibir kering

m. Nadi lemah sampai tidak teraba

n. Tangan dan kaki teraba dingin (FKUI,1999)

8. AKIBAT DIARE

a. Dehidrasi.

Page 12: lenijuanti.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare

Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit tubuh melalui

tinja.Kehilangan sejumlah air dan elektrolit bertambah berat bila ada

muntah dan demam

Tabel 2.1

Derajat Dehidrasi

No Tanda dan

Gejala

Dehidrasi Ringan Dehidrasi Sedang Dehidrasi Berat

1 Keadan umum Sadar Gelisah,lemah dan

rewel

Tidak sadar

2 Denyut nadi Normal kurang dari

120/ menit

Cepat dan lemah:

120-140/menit

Cepat, halus,

kadang tidak teraba

3 Pernafasan Normal Dalam dan cepat Dalam dan cepat

4 Ubun-ubun Normal Cekung Sangat Cekung

5 Kelopak mata Ada Cekung Sangat cekung

6 Air mata Ada Tidak ada Sangat kering

7 Selaput lender Lembab Kering Sangat kering

8 Turgor kulit Jika dicubit

kembalinya cepat

Untuk kembalinya

lambat

Untuk kembalinya

sangat lambat

9 Air seni Normal Berkurang Tidak kencing

10 Rasa haus Minum baik Haus Malas minum atau

tidak mau minum

b. Gangguan gizi terjadi akibat muntah, sering buang air besar dan, kelaparan

(Berkurangnya asupan makanan, semantara pengeluaran bertambah)

c. Hipokalemia

Penderita diare sering mengalami penurunan kadar kalium karena

kehilangan kalium yang banyak melalui tinja.Sehingga mengakibatkan

kelemahan otot secara umum, aritmia jantung,dan ileus paralitik.

d. Syok

Terjadinya gangguan sirkulasi darah akibat kehilangan cairan dan

elektrolit yang banyak melalui muntah dan buang air besar.

e. Kematian . (Depkes RI, 1999)

Page 13: lenijuanti.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare

7. CARA PENCEGAHAN DIARE

a. Pemberian ASI

ASI memiliki ntibody yang dapat membantu tubuh melawan kuman

penyakit.

b. Membiasakan mencuci tangan:

Kebiasan seluruh anggota keluarga untuk selalu mencuci tangan dengan

sabun:

1) Setelah buang air besar

2) Setelah membersihkan tinja anak

3) Sebelum makan

4) Sebelum menyediakan makanan untuk anak

c. Memperkuat pertahanan tubuh

1) Imunisasi campak

2) Meneruskan pemberian ASI sampai umur dua tahun

3) Memperbaiki status gizi anak dengan memberikan makanan

pendamping ASI yang bergizi

d. Menggunakan air bersih

Air yang gunakan untuk kebutuhan sehari-hari harus memenuhi syarat air

bersih seperti:

1) Sumber air harus terlindung

2) Air yang digunakan harus bersumber dari air bersih

3) Air harus dimasak sampai mendidih sebelum diminum

e. Menjaga kebersihan lingkungan

Diare terjadi akibat sanitasi dan lingkungan yang tidak bersih.

Membiarkan anak bermain,merangkak di tanah akan mengakibatkan anak

terpapar bibit penyakit dari kotoran manusia,dan hewan

f. Berak dikakus,tidak dikali,pantai,sawah atau sembarang tempat

g. Menjaga kebersihan perabotan makanan ataupun alat bermain anak

(Depkes RI, 1999)

8. CARA PENANGGULANGAN DIARE

Page 14: lenijuanti.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare

a. Pemberian ASI dan makanan yang cukup pada anak

b. Beri cairan yang lebih banyak dari biasanya ketika anak diare

c. Berikan cairan rumah tangga seperti,kuah sayur, air putih matang, dan

air tajin

d. Berikan larutan gula garam

Cara pembuatan larutan gula garam yaitu dua sendok the gula pasir dan

seujung sendok the garam halus dalam satu gelas air masak, kemudian

diaduk rata dan diberikan kepada anak sebanyak mungkin ia mau minum

e. Berikan Oralit

Tabel 2.2

Kebutuhan Oralit Perkelompok Umur

Umur Jumlah oralit yang diberikan tiap

BAB

Jumlah oralit yang disediakan

dirumah

< 1 tahun

1-4 tahun

> tahun

Dewasa

50-100 ml

100-200 ml

200-300 ml

300-400 ml

400 ml / hari (2 bungkus)

600-800 ml / hari (3-4 bungkus)

800-1000 ml / hari (4-5 bungkus)

1200-2800 ml / (6-14 bungkus)

Ibu harus segera membawa anak ketenaga kesehatan bila keadaan anak

tidak membaik dalam waktu tiga hari:

a) Mengeluarkan tinja yang berbentuk cair lebih dari 6 kali

b) Muntah terus menerus

c) Rasa haus

d) Tidak dapat minum atau makan

e) Demam tinggi

f) Ada darah dalam tinja

9. PEMERIKASAAN LABORATORIUM

a. Pemerikasaan Tinja

b. Pemerikasaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan

menentukan PH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan

pemerikasaan analisa gas darah ASTRUP (bila memungkinkan)

Page 15: lenijuanti.files.wordpress.com€¦  · Web viewSetelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Diare

c. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal

d. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium, dan

fosfor dalam serum

e. Pemerikasaan intubasi duodenum untuk mngetahui jenis jasad renik atau

parasit secara kualitatif, dan kuantitatif, terutama dilakukan pada

penderita diare kronik

DAFTAR PUSTAKA

(http://www.infoibu.comdiare mendadak dan penanganannya)

www.com Depkes RI.com

(http://www. Google.com ntibo-faktor yang mempengaruhi diare, 2007)