· web viewsampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk sd...

174
LAMPIRAN PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DI DEPAN SIDANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 16 AGUSTUS 1978 PELAKSANAAN TAHUN KEEMPAT REPELITA II ( 1 APRIL 1977 S/D 31 MARET 1978 ) DEPARTEMEN PENERANGAN

Upload: others

Post on 03-Jan-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

L A M P I R A NPIDATO KENEGARAAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DI DEPAN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

16 AGUSTUS 1978

P E L A K S A N A A N T A H U N K E E M P A T R E P E L I T A I I

( 1 APRIL 1977 S/D 31 MARET 1978 )

DEPARTEMEN PENERANGAN

Page 2:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan
Page 3:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

D A F T A R I S I: Halaman

Bab I . U m u m .............................................................................. 7

Bab II. Keuangan Negara ...............................................................93

Bab III. Perkembangan Harga, Jumlah Uang Beredar, Per - kreditan Bank dan Lembaga-lembaga Keuangan 139

Bab IV. Neraca Pembayaran dan Perdagangan LuarNegeri ................................................................................207

Bab V. Pengembangan Dunia Usaha ..........................................265

Bab VI. P e r t a n i a n ...............................................................299

Bab VII. Pangan dan Perbaikan Gizi .............................................401

Bab VIII. Industri dan Pertambangan .............................................431

Bab IX. Prasarana : Pengairan, Listrik dan Perhubungan 501

Bab X. Koperasi dan Pemasaran Dalam Negeri .......................585

Bab XI. Tenaga Kerja dan Transmigrasi .....................................639

Bab XII. Pembangunan Daerah, Pedesaan dan Kota ..................679

Bab XIII. Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa ...........................................................................757

Bab XIV. Pendidikan, Pembinaan Generasi Muda dan Ke-budayaan Nasional ......................................................... 773

3

Page 4:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Bab XV. Kesehatan, Keluarga Berencana dan Kesejahtera-an Sosial ..............................................................................................803

Bab XVI. Perumahan Rakyat dan Penyediaan Air Minum 857

Bab XVII. Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Penelitian danStatistik ...................................................................................................875

Bab XVIII. Tertib Hukum dan Pembinaan Hukum ................................................907

Bab XIX. Penerangan dan Komunikasi Sosial ....................................................927

Bab XX. Administrasi Pemerintah ......................................................................947

4

Page 5:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

U M U

Page 6:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan
Page 7:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

B A B I

U M U M

Laporan ini merupakan laporan pelaksanaan pembangunan tahun keempat Repelita II yang berlangsung dari tanggal 1 April 1977 sam - pai dengan tanggal 31 Maret 1978 dan disampaikan sebagai lampiran dari Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia di depan Sidang Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 16 Agustus 1978.

Kecuali merupakan pelaksanaan dari Pola Umum. Pembangunan Lima Tahun Kedua yang ditetapkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) bersama-sama dengan Pola Dasar Pembangunan Nasional dan Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang, Repelita II juga merupakan kelanjutan dan peningkatan dari usaha-usaha yang telah dijalankan selama Repelita I.

Sasaran utama pembangunan jangka panjang, seperti yang dican-tumkan dalam GBHN, adalah terciptanya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan sen - diri menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, se- dang khususnya Repelita II bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka kebijaksanaan pembangun- an selama Repelita II dan oleh karenanya juga selama tahun 1977/78 tetap bertumpu pada Trilogi Pembangunan dengan ketiga unsurnya yang sama pentingnya yaitu stabilitas nasional yang mantap dan dina - mis, laju pertumbuhan yang cukup tinggi dan pemerataan pembangun- an menuju terwujudnya keadilan sosial.

Salah satu segi yang penting dari stabilitas nasional sebagai pra -syarat pelaksanaan pembangunan adalah stabilitas ekonomi. Keadaan perekonomian di dalam negeri tidak terlepas dari pengaruh keadaan perekonomian dunia pada umumnya. Oleh karena itu maka dalam

7

Page 8:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri sering dialami tantangan-tantangan besar yang berasal dari luar negeri, seperti krisis moneter, inflasi, resesi dunia dan lain-lain. Di samping itu selama tahun 1977/78 kita juga mengalami tantangan di dalam negeri berupa pe-nurunan produksi pangan oleh karena serangan hama dan musim kering yang 1uar biasa dan bahkan adanya banjir di beberapa tempat. Namun demikian, berkat diambilnya beberapa langkah yang bersifat menyeluruh dan terpadu, maka laju inflasi di dalam negeri dapat dite-kan terns sejak tahun 1973/74 sehingga mencapai hanya 10,1 % dalam tahun 1977/78.

Pembangunan memerlukan investasi, dan untuk investasi diper-lukan dana-dana dengan segera dan dalam jumlah yang besar sekali. Di lain pihak, dana untuk keperluan investasi ini hanya dapat dikum-pulkan secara memadai apabila produksi nasional dapat ditingkatkan dengan suatu laju pertumbuhan yang cukup tinggi. Laju pertumbuh- an ini dipengaruhi pula oleh permintaan terhadap barang-barang eks- por kita, sedang di lain fihak, permintaan tersebut sangat dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi di luar negeri. Oleh karena situasi perekonomi- an dunia belum sepenuhnya pulih kembali dan oleh karena adanya hambatan-hambatan dalam produksi pangan yang diakibatkan karena musim kering yang luar biasa, serangan hama wereng, dan bahkan banjir di beberapa tempat maka laju pertumbuhan ekonomi yang dicapai tidak sebagaimana kemampuan yang sesungguhnya.

Namun demikian, dalam tahun 1977 laju pertumbuhan ekonomi kita secara riil masih mencapai sekitar 7,5%. Dengan laju pertum- buhan penduduk sebesar 2,3% setahun, hal ini berarti bahwa laju pertumbuhan pendapatan per kapita adalah 5% lebih.

Laju pertumbuhan rill yang dicapai di beberapa sektor penting selama tahun 1977 adalah sebagai berikut: sektor pertanian naik de - ngan sekitar 3,4%, sektor pertambangan dan penggalian serta sektor industri masing-masing dengan sekitar 12%, dan sektor pengangkutan dengan sekitar 13%. Dengan laju pertumbuhan yang lebih tinggi dari sektor-sektor di luar pertanian, maka struktur perekonomian juga ber-ubah ke arah yang lebih seimbang di many peranan sektor-sektor di lu-

8

Page 9:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

ar pertanian makin meningkat, sedang peranan sektor pertanian makin menurun.

Pertumbuhan ekonomi seperti tersebut di atas dimungkinkan ka- rena adanya peningkatan dalam tabungan yang disalurkan untuk mem-biayai pelbagai kegiatan investasi di berbagai sektor. Namun, sesuai dengan Trilogi Pembangunan, pertumbuhan ekonomi bukanlah satu-satunya tujuan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi harus dicapai bersama-sama dengan terpeliharanya stabilitas nasional serta pemerataan hasil pembangunan dalam rangka mem- bangun suatu landasan yang lebih luas dan kokoh bagi pembangunan selanjutnya.

Pemerataan pembangunan antara lain berarti bahwa kegiatan pembangunan harus disebarkan ke seluruh pelosok tanah air, dan bahwa hasilnya harus dapat dirasakan oleh seluruh lapisan mayara- kat, terutama bagian masyarakat yang berpendapatan rendah. Peme-rataan pembangunan harus diusahakan pula melalui perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, baik untuk meningkatkan pro- duksi maupun memperluas partisipasi masyarakat dalam pemba- ngunan.

Untuk dapat meningkatkan mutu dan tingkat hidup rakyat maka semua sumber-sumber yang ada perlu dikerahkan, baik sumber alam, sumber tenaga manusia maupun modal.

Kemiskinan, pemborosan penggunaan sumber alam dan pola kon-sumsi yang berlebihan telah menyebabkan pengrusakan sumber alam dan lingkungan hidup. Oleh karena itu maka pembangunan diarahkan kepada usaha untuk menghilangkan atau mengurangi kemiskinan agar kerusakan terhadap lingkungan hidup dapat secara tidak langsung dikurangi. Di samping itu penggunaan sumber-sumber alam dalam pembangunan tersebut juga harus diusahakan seefisien dan seefektif mungkin agar tidak merusak lingkungan hidup. Sumber alam yang tidak dapat diperbaharui diusahakan dan dipergunakan sehemat mungkin, sedangkan sumber alam yang dapat diperbaharui diusahakan dan dipergunakan sehemat-hematnya dalam batas kemampuan mem-pertahankan kelestariannya, dan sumber alam yang rusak diusahakan untuk diperbaiki agar kelestariannya dapat ditingkatkan.

9

Page 10:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Penurunan daya dukung lingkungan hidup perairan dan tanah juga terjadi di daerah yang berpenduduk padat. Untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup perairan dan tanah, telah diusahakan kegiat- an reboisasi dan penghijauan di dalam 35 Daerah Aliran Sungai pen- ting di 21 propinsi yang meliputi 143 Kabupaten dan 89 Kesatuan Pemangkuan Hutan. Di samping itu usaha untuk mengurangi perla- dangan liar dan penebangan hutan yang merusak yang mengakibatkan meluasnya padang alang-alang, juga ditingkatkan.

Kegiatan-kegiatan pembangunan yang besar dan terpusat mem- punyai pengaruh yang besar pula terhadap pengrusakan lingkungan hidup. Oleh karena itu maka penggunaan pestisida, logam berat, dan bahan-bahan berbahaya dalam industri, produksi pangan, per- hubungan dan lain-lain perlu lebih dikendalikan lagi. Begitu juga dengan kegiatan-kegiatan pertambangan, pembangunan kota, pem- bangunan infrastruktur, dan penggunaan energi, perlu lebih dikaji pengaruhnya terhadap lingkungan hidup disekitarnya.

Perbaikan lingkungan hidup pemukiman baik di pedesaan dan di kota dikembangkan terus dengan usaha perbaikan kampung, pe- mugaran desa dan perbaikan kesehatan lingkungan, yang tidak saja menyangkut perbaikan lingkungan fisik, tetapi juga peningkatan mutu lingkungan sosial melalui pembinaan usaha swadaya masyara- kat dan bantuan Pemerintah.

Agar supaya keanekaragaman sumber alam dapat dilestarikan dan dimanfaatkan baik untuk kepentingan ilmu pengetahuan, penye- diaan plasmanuftah bagi pengembangan budidaya tanaman dan he- wan di masa datang dan penyediaan jasa rekreasi maka pembinaan suaka alam dan Taman Nasional terus dikembangkan, terutama di wilayah Langkat — Leuser, Sumatera Selatan I, Ujungkulon, Meru — Betiri, Pulau Komodo, dan Loro Kalamata.

Laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dalam tahun 1977 juga telah meningkatkan kemampuan kita untuk mengerahkan dana-dana investasi yang semakin meningkat dalam rangka pelaksa- naan pembangunan berdasarkan Trilogi Pembangunan. Dana-dana

10

Page 11:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

tersebut sebagian merupakan dana investasi masyarakat dan sebagian lagi merupakan dana investasi Pemerintah yang dikerahkan dan di- salurkan melalui anggaran pembangunan negara.

Kebijaksanaan Pemerintah dalam tahun 1977/78 untuk me- ngerahkan dan menyalurkan dana-dana investasi tersebut tetap diusa- hakan melalui kebijaksanaan anggaran berimbang yang dinamis di mana jumlah pengeluaran terus disesuaikan dengan jumlah peneri- maan dan pada tingkatan yang terus meningkat.

Dengan demikian maka dalam rangka pelaksanaan kebijaksana- an anggaran berimbang yang dinamis tersebut, adalah mutlak perlu untuk terus meningkatkan penerimaan dalam negeri. Usaha-usaha un- tuk meningkatkan penerimaan dalam negeri terutama diusahakan melalui peningkatan kesadaran membayar pajak daripada masyarakat, pe-nyempurnaan efisiensi kerja aparatur perpajakan serta penyempurna- an struktur pajak. Di samping itu juga ditempuh berbagai kebijak- sanaan yang dapat menunjang perkembangan perekonomian pada umumnya seperti pemberian pembebasan pajak untuk investasi yang meningkatkan produksi nasional. Melalui kebijaksanaan tarif juga diusahakan untuk memantapkan stabilitas ekonomi dan lebih meme- ratakan hasil-hasil pembangunan. Kesemua kebijaksanaan tersebut telah berhasil meningkatkan penerimaan dalam negeri dari tahun ke tahun sehingga dalam tahun 1977/78 realisasinya telah mencapai Rp. 3.535,4 milyar yang terdiri dari Rp. 2.511,3 milyar pajak lang- sung, Rp. 880,5 milyar pajak tidak langsung dan Rp. 143,6 milyar penerimaan bukan pajak. Dibanding dengan tahun 1976/77 realisasi penerimaan dalam negeri dalam tahun 1977/78 tersebut meningkat dengan 21,7% dimana pajak langsung meningkat dengan 22,7%, pajak tidak langsung dengan 18.8% dan penerimaan bukan pajak dengan 21,2 %.

Kebijaksanaan pengeluaran rutin diarahkan untuk meningkat- kan mutu dan jumlah pelayanan Pemerintah serta sekaligus mem- perbesar tabungan Pemerintah, memperluas kesempatan kerja dan mengamankan kekayaan negara dan hasil-hasil pembangunan. Dalam

11

Page 12:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

tahun 1977/78, pengeluaran rutin mencapai Rp. 2.148,9 milyar atau meningkat dengan 31,9% dibandingkan dengan realisasinya dalam tahun 1976/77 terutama oleh karena kenaikan gaji pegawai negeri/ ABRI berhubung dengan penyempurnaan dalam sistematika gaji se- cara keseluruhan serta perbaikan dalam jumlah penerimaan pensiun. Meskipun terus meningkat, realisasi pengeluaran rutin tetap dilak-sanakan secara terarah dan selektif serta dengan penghematan yang sungguh-sungguh sehingga tabungan Pemerintah yang merupakan selisih antara jumlah penerimaan dalam negeri dengan jumlah pe-ngeluaran rutin dapat senantiasa meningkat.

Peningkatan tabungan Pemerintah tersebut telah berhasil mem-perbesar peranan sumber-sumber dalam negeri dalam pembeayaan pengeluaran pembangunan. Hal ini juga berarti bahwa peranan ban- tuan luar negeri telah semakin menurun dari tahun ke tahun.

Dalam tahun 1977/78 tabungan Pemerintah telah meningkat menja- di Rp. 1.386,5 milyar dan mampu membiayai 64,2% dari anggaran pembangunan dibandingkan dengan hanya 55,5% dalam tahun 1973 / 74 dan 62,0% dalam tahun 1976/77.

Di samping tabungan Pemerintah, dana-dana investasi Pemerin- tah juga diperoleh dari bantuan luar negeri baik dalam bentuk ban- tuan program maupun bantuan proyek. Kita mengusahakan bantuan luar negeri tersebut hanya sebagai pelengkap bagi sumber-sumber dalam negeri dan sepanjang bantuan tersebut tidak disertai ikatan politik dan dengan syarat-syarat pembayaran yang berada dalam ba- tas-batas kemampuan kita serta digunakan sesuai dengan rencana pembangunan yang ada. Dalam tahun 1977/78 bantuan luar negeri mencapai jumlah Rp. 773,4 milyar rupiah dan merupakan 35,8% dari jumlah dana pembangunan.

Dengan semakin meningkatnya dana-dana pembangunan maka dalam tahun 1977/78 realisasi pengeluaran pembangunan juga me-ningkat dan mencapai Rp. 2.156,8 milyar atau suatu peningkatan sebesar 5% dibandingkan dengan tahun 1976/77. Jumlah realisasi tahun 1977/78 tersebut terutama ditujukan kepada sektor pertanian

12

Page 13:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

dan pengairan yaitu sebesar Rp. 380,1 milyar, sektor perhubungan dan pariwisata sebesar Rp. 354,7 milyar, sektor pembangunan regi- onal dan daerah sebesar Rp. 250,6 milyar, sektor tenaga listrik Rp. 223,3 milyar, sektor pendidikan, kebudayaan nasional dan pem-binaan generasi muda Rp. 210,6 milyar, sektor penyertaan modal Pemerintah Rp. 190,0 milyar, sektor industri dan pertambangan Rp. 139,0 milyar serta sektor perumahan rakyat dan penyediaan air minum sebesar Rp. 89,5 milyar. Sektor-sektor lainnya walaupun hanya mencapai jumlah di bawah Rp. 60,0 milyar namun sebagian besar tetap meningkat pula dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ke-semuanya ini mencerminkan bahwa pengeluaran pembangunan sela- ma tahun 1977/78 tetap dilaksanakan sesuai dengan sasaran dan prioritas Repelita II.

Di samping kebijaksanaan fiskal, kebijaksanaan moneter juga merupakan alai kebijaksanaan yang penting dari Pemerintah di da- lam melaksanakan pembangunan yang berlandaskan Trilogi Pem-bangunan.

Khususnya dalam rangka menegakkan stabilitas ekonomi kita terus mengalami tantangan-tantangan dari luar seperti krisis ekonomi dunia maupun tantangan-tantangan dari dalam negeri seperti hambatan-hambatan dalam produksi pangan. Namun melalui pelbagai kebijak-sanaan di bidang moneter, fiskal dan perdagangan maka stabilitas eko-nomi dapat terus dipelihara.

Seperti diketahui pada akhir Repelita I keadaan stabilitas eko- nomi kita telah mengalami gangguan sehingga laju inflasi kembali meningkat menjadi 47,4%. Untuk mengendalikan laju inflasi tersebut maka pada tahun 1974 telah dikeluarkan serangkaian kebijaksanaan di bidang moneter, fiskal dan perdagangan. Khususnya di bidang moneter kebijaksanaan dilakukan melalui pengaturan dan pengenda- lian likwiditas perekonomian dengan cara membatasi jumlah uang beredar. Usaha tersebut telah memberikan basil sebagaimana diha-rapkan yaitu di satu pihak menyebabkan semakin menurunnya laju inflasi dan di lain pihak semakin terkendalinya perkembangan jum -

13

Page 14:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

lah uang beredar sampai pada tingkat yang wajar sehingga dapat menunjang perluasan kegiatan produksi. Usaha ini juga dilanjutkan dalam tahun 1977/78 sehingga laju inflasi yang dalam tahun 1973/74 mencapai 47,4% menurun menjadi 20,1% dalam tahun 1974/75, 19,8% dalam tahun 1975/76, 12,1% dalam tahun 1976/77 dan bah- kan terus menurun menjadi 10,1% dalam tahun 1977/78. Sejalan de - ngan itu, tingkat kenaikan jumlah uang beredar juga menurun dari 47,9% dalam tahun 1973/74 menjadi masing-masing 31,0%, 39,0%, 27,1% dan 18,8% selama tahun-tahun berikutnya. Hingga akhir Ma- ret 1978 jumlah uang beredar telah mencapai Rp. 2.157,6 milyar.

Kenaikan jumlah uang beredar yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi antara lain disebabkan karena sebagian besar dari jumlah uang beredar yang tercipta melalui perbankan telah diguna- kan untuk membiayai sektor-sektor kegiatan yang produktif.

Kebijaksanaan perkreditan sebagai salah satu komponen dari ke -bijaksanaan moneter, selain bertujuan untuk memelihara kestabilan ekonomi, juga untuk mendorong perluasan kegiatan produksi dan mengusahakan pemerataan pembangunan. Khususnya dalam rangka pemerataan pembangunan tersebut maka sejak tahun 1974/75 kebi -jaksanaan perkreditan terutama diarahkan untuk mendorong kegiatan golongan ekonomi lemah serta mendorong perluasan kesempatan ker- ja. Kebijaksanaan perkreditan selama tahun 1977/78 merupakan ke-lanjutan dari kebijaksanaan dalam tahun-tahun sebelumnya. Dalam hubungan ini antara lain telah dikeluarkan ketentuan yang bersifat pembatasan terhadap pertambahan aktiva netto perbankan, ketentuan pengetatan pemeliharaan likwiditas minimum serta tindakan-tindakan penyesuaian suku bunga. Khususnya pada tanggal 1 Januari 1978 telah diadakan lagi penyesuaian suku bunga sesuai dengan penurunan laju inflasi dan dalam rangka mendorong kegiatan dunia usaha. Di samping itu, persyaratan mengenai pemeliharaan alat-alat likwid minimum oleh bank-bank diturunkan dari 30% menjadi 15% dengan tujuan untuk mengurangi biaya dana perbankan dan di lain pihak agar dapat mem-perbesar "earning assets" dari bank-bank.

Selama periode tahun 1973/74 — 1977/78 jumlah kredit per - bankan telah meningkat dari Rp. 1.216,6 milyar pada akhir tahun

14

Page 15:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

1973/74 menjadi Rp. 4.072,4 milyar pada akhir tahun 1977/78. Laju kenaikan jumlah kredit mencapai angka tertinggi sebesar 70,2% dalam tahun 1975/76 oleh karena meningkatnya pemberian kre- dit kepada Pertamina akan tetapi kemudian menjadi semakin lam- ban dalam tahun-tahun berikutnya, dan dalam tahun 1977/78 jumlah kredit perbankan hanya meningkat dengan 9,5% dibandingkan dengan jumlah kredit pada akhir tahun sebelumnya. Laju pertambahan kredit yang rendah tersebut antara lain disebabkan oleh sikap berhati-hatinya bank-bank dalam pemberian kredit dan semakin cermatnya penga- wasan dari Bank Indonesia.

Pemberian Kredit Investasi sebagai kredit jangka menengah untuk membiayai rehabilitasi, ekspansi dan pendirian proyek-proyek baru juga senantiasa mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kredit ini juga terutama diberikan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah dan proyek-proyek yang sifatnya padat karya. Selama periode tahun 1973/74 — 1977/78 realisasi kredit investasi telah meningkat dari Rp. 119,3 milyar pada akhir tahun 1973/74 menjadi Rp. 289,7 milyar pada akhir tahun 1977/78.

Pada tanggal 1 Januari 1978 berlaku pula kebijaksanaan baru kredit investasi yang meliputi perluasan batasan jumlah untuk masing-masing golongan kredit investasi, perubahan jangka waktu, dan penu-ranan suku bunga kredit investasi.

Program pemberian kredit lainnya untuk para pengusaha kecil seperti KIK/KMKP, Kredit Mini, dan Kredit Candak Kulak juga se -nantiasa meningkat. Jumlah KIK yang pada akhir tahun 1973/74 hanya mencapai Rp 4,0 milyar telah meningkat menjadi Rp 52,7 milyar pada akhir tahun 1977/78 dengan jumlah nasabah sebanyak 42,163 orang. Sedangkan jumlah KMKP dalam periode yang sama telah meningkat dari Rp 2,9 milyar menjadi Rp 64,4 milyar dan di-berikan kepada 335.366 nasabah.

Jumlah kredit mini yang dimulai dalam tahun 1974/75 sebesar Rp 2,1 milyar telah meningkat menjadi Rp 10,2 milyar pada akhir tahun 1977/78, dan diberikan kepada 242.028 orang nasabah.

Dana kredit mini dan kredit candak kulak berasal dari APBN. Dana kredit mini disalurkan melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI),

15

Page 16:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

sedangkan dana kredit Candak Kulak disalurkan melalui BUUD/KUD. Jumlah kredit candak kulak yang telah disalurkan lewat BUUD/KUD sampai dengan akhir Maret 1978 meliputi Rp. 5.900 juta.

Kebijaksanaan di bidang dana perkreditan bank selama tahun 1977/78 melanjutkan kebijaksanaan dalam tahun-tahun sebelumnya dan bertujuan meningkatkan pengerahan dana perkreditan melalui sek- tor perbankan bagi pembiayaan kegiatan pembangunan. Selama periode tahun 1973/74 — 1977/78 jumlah dana perkreditan telah meningkat dari Rp 1.163,3 milyar pada akhir tahun 1973/74 menjadi Rp. 2.800,3 milyar pada akhir tahun 1977/78. Dana perkreditan tersebut terdiri dari giro, deposito dan tabungan serta dana lain-lain. Dari jumlah dana perkreditan pada tahun 1977/78 tersebut jumlah deposito dan tabungan meliputi 46,0%, sedangkan dana giro meliputi 43,1% dari seluruh jumlah dana perkreditan. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, peranan dari deposito dan tabungan agak menurun ter- utama disebabkan oleh adanya penyesuaian-penyesuaian suku bunga deposito berjangka dan TABANAS pada permulaan tahun 1977 dan 1978. Jumlah deposito berjangka pada bank-bank Pemerintah pada akhir Maret 1978 mencapai Rp 686,9 milyar di mana hampir 90% terdiri dari deposito berjangka 24 bulan. Sedangkan TABANAS dan TASKA masing-masing mencapai Rp. 168,8 milyar dan Rp 124,0 juta.

Sebagai alat kebijaksanaan moneter, kebijaksanaan suku bunga dimaksudkan untuk menciptakan suku bunga yang realistis, yang di satu pihak mengurangi tekanan inflasi dan mendorong tabungan ma- syarakat, ,sedangkan di lain pihak menggairahkan kegiatan ekonomi terutama kegiatan golongan ekonomi lemah. Sejak tahun 1973/74 kebijaksanaan suku bunga telah mengalami empat kali penyesuaian yaitu pada tanggal 9 April 1974, 28 Desember 1974, 1 April 1976 dan 1 Januari 1978. Pada penyesuaian terakhir yang mulai berlaku sejak 1 Januari 1978, diadakan penurunan suku bunga pinjaman bank- bank Pemerintah baik pinjaman berupa kredit untuk investasi mau- pun berupa kredit untuk modal kerja.

Dengan demikian maka besarnya suku bunga kredit untuk modal kerja yang semula berkisar antara 9% — 24% setahun diturunkan menjadi berkisar antara 9% — 21% setahun. Suku bunga kredi t

16

Page 17:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

investasi juga mengalami perubahan yaitu untuk golongan I, III dan IV masing-masing dikenakan bunga 10,5%, 13,5% dan 13,5% seta- hun sedangkan untuk golongan II suku bunganya tetap sebesar 12% setahun. Menurut ketentuan sebelumnya suku bunga kredit inves- tasi golongan I adalah 12% setahun. dan untuk golongan III dan IV masing-masing sebesar 15% setahun. Suku bunga untuk KIK dan KMKP juga diturunkan menjadi masing-masing 10,5% dan 12% se- tahun, sedangkan sebelumnya masing-masing adalah sebesar 12% dan 15% setahun. Suku bunga kredit likwiditas yang semula berkisar antara 3% — 10% setahun, sejak 1 Januari 1978 juga disesuaikan menjadi berkisar antara 3% — 6% setahun.

Sejalan dengan penurunan tingkat inflasi dan penurunan dalam suku bunga kredit maka suku bunga deposito dan tabungan juga me- ngalami penyesuaian secara berkala. Penyesuaian yang terakhir dia- dakan pada tanggal 1 Januari 1978 di mana suku bunga deposito ber- jangka yang sebelumnya berkisar antara 3% — 18% setahun telah diturunkan menjadi sekitar 3% — 15% setahun. Bersamaan dengan itu, dalam rangka usaha mendorong pemerataan pendapatan, maka sejak 1 Januari 1978 terhadap deposito dengan jangka waktu 24 bulan dan dengan nilai di bawah Rp. 2,5 juta diberikan bunga sebesar 15% setahun, sedangkan untuk deposito di atas Rp. 2,5 juta hanya diberi- kan bunga 12% setahun. Suku bunga TABANAS juga diturunkan menjadi 15% setahun untuk saldo tabungan Rp. 200.000,— yang pertama, dan 6% untuk saldo tabungan selebihnya.

Kebijaksanaan moneter juga diarahkan guna membina dan me-ngembangkan lembaga-lembaga keuangan melalui usaha pemulihan dan pemupukan kepercayaan masyarakat kepada lembaga-lembaga per- bankan dan mendorong pertumbuhan lembaga-lembaga keuangan la- innya, di samping memupuk dana tabungan masyarakat dan menga- rahkan pemberian kredit kepada sektor-sektor yang diprioritaskan.

Sektor perbankan telah mengalami kemajuan pesat selama peri- ode tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78. Perkembangan peranan bank-bank Umum Pemerintah dilihat dari jumlah kredit yang disa- lurkan maupun dilihat dari segi jumlah bank beserta kantornya mem-perlihatkan perkembangan yang meningkat dari tahun ke tahun. Jum-

17

Page 18:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

lah lembaga keuangan bukan bank selama tahun 1977/78 tetap tidak berobah yaitu terdiri dari 3 kantor sebagai perwakilan lembaga ke-uangan bukan bank di luar negeri, 2 lembaga di bidang pembiayaan pembangunan (Development Finance Corporation), dan 10 lembaga sebagai perantara penerbitan dan perdagangan surat-surat berharga (Investment Finance Corporation).

Selanjutnya selama tahun 1977/78, lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang khusus untuk membantu pengusaha golongan ekono- mi lemah seperti PT Bahana, PT Askrindo dan Lembaga Jaminan Kre- dit Koperasi (LJKK) terus meningkat kegiatannya. Jumlah investasi yang dilaksanakan oleh PT Bahana mencapai jumlah Rp. 470,2 juta pada akhir Desember 1977. Di samping itu diberikan pula bantuan permodalan serta pengelolaan manajemen perusahaan kepada perse- roan-perseroan terbatas golongan kecil dan menengah. Jumlah kredit yang dijamin oleh PT Askrindo hingga akhir September 1977 adalah Rp. 219,1 milyar. Sedangkan kredit yang diberikan oleh BRI kepada koperasi-koperasi dan yang dijamin oleh Lembaga Jaminan Kredit Koperasi hingga akhir Maret 1978 telah mencapai volume sebesar Rp. 20,5 milyar.

Dalam hubungannya dengan kegiatan pasar uang dan modal ma- ka sejak Agustus 1977 emisi saham dari pabrik semen Cibinong telah dijamin oleh PT Danareksa dan sertifikat sahamnya yang masing-ma- sing bernilai Rp. 10.000,— telah dijual kepada masyarakat.

Sektor perasuransian di Indonesia yang meliputi asuransi sosial, asuransi jiwa dan asuransi kerugian juga memperlihatkan perkem- bangan yang semakin mantap.

Posisi investasi dan asuransi yang baru berjumlah Rp. 10,2 mil- yar pada akhir Desember 1972 telah meningkat menjadi Rp. 72,6 mil- yar pada akhir Desember 1976. Di samping itu Pemerintah telah ber -hasil pula mewujudkan asuransi sosial bagi pegawai negeri seperti asuransi kesehatan dan Taspen. Selanjutnya dalam tahun 1977 telah dibentuk Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK) yang ditujukan un - tuk menyediakan jaminan sosial bagi tenaga kerja. Program ASTEK ini dikaitkan dengan asuransi kematian dan didalamnya juga tercakup Program Asuransi Kesehatan Kerja dan Program Tabungan Hari Tua.

18

Page 19:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Kebijaksanaan neraca pembayaran dan perdagangan luar negeri juga merupakan bagian yang :tidak terpisahkan dari keseluruhan ke -bijaksanaan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rak- yat secara merata dan adil berdasarkan trilogi pembangunan. Di sam- ping dana-dana rupiah maka pelaksanaan pembangunan nasional juga membutuhkan dana-dana dalam bentuk devisa. Oleh karena itu maka di bidang neraca pembayaran dan perdagangan luar negeri senantiasa dijalankan kebijaksanaan untuk menggerakkan sumber-sumber poten- siil yang dapat menghasilkan peningkatan penerimaan devisa dan ke-bijaksanaan penghematan penggunaan devisa sehingga peranan dana luar negeri sebagai pelengkap sumber-sumber dalam negeri akan se-makin berkurang.

Oleh karena ekspor dan impor memegang peranan yang penting dalam perekonomian Indonesia maka di samping faktor-faktor dalam negeri, perkembangan neraca pembayaran Indonesia juga banyak di -pengaruhi oleh faktor-faktor yang bersumber di luar negeri. Di antara faktor-faktor dalam negeri yang penting selama tahun 1977/78 adalah krisis pangan dalam negeri akibat musim kering yang luar biasa, se -rangan hama dan bahkan adanya banjir di beberapa tempat. Sedangkan pergolakan ekonomi dan perdagangan dunia merupakan faktor-faktor ekstern yang juga mempengaruhi perkembangan neraca pembayaran Indonesia.

Kelangkaan dalam persediaan pangan, sumber-sumber tenaga dan bahan baku industri; fluktuasi dalam nilai valuta negara-negara in- dustri; dan gejala proteksionalisme di beberapa negara industri terten- tu telah menghambat usaha-usaha ke arah perluasan perdagangan in-ternasional dan tercapainya suatu sistem moneter dunia yang lebih serasi. Kejadian tersebut di atas mempunyai berbagai pengaruh yang mendalam pada neraca pembayaran dan oleh karenanya harus ikut diperhitungkan dalam usaha-usaha peningkatan laju pembangunan di dalam negeri.

Dalam rangka penjajagan suatu sistem moneter internasional baru, Dana Moneter Internasional (IMF) dalam tahun 1976 telah merubah beberapa bagian dari anggaran dasarnya. Perubahan-per -

19

Page 20:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

ubahan tersebut meliputi kenaikan kwota negara-negara anggota, pengaturan kembali nilai tukar mats uang, pengurangan peranan emas dan peningkatan peranan SDR dalam sistem moneter interna -sional, perbaikan dalam proses penyesuaian neraca pembayaran me lalui perluasan fasilitas kredit dan pembiayaan defisit neraca pem- bayaran, serta pendirian "turst fund" untuk negara-negara yang sedang berkembang dengan dana yang tersedia dari hasil penjualan emas IMF. Sejak tercapainya kata sepakat untuk merubah anggaran dasar tersebut, berbagai kebijaksanaan yang menyangkut pembaharuan sistem moneter internasional telah mulai dilaksanakan. Di lain pihak pembahasan dari masalah-masalah yang berkaitan dengan penyaluran dana-dana pembangunan ke negara-negara berkembang dan hutang-hutang luar negeri negara-negara berkembang dilakukan di forum Panitia Pembangunan yang dibentuk oleh Dana Moneter Internasio- nal dan Bank Dunia, tetapi hingga kini belum tercapai persesuaian pendapat dari negara-negara anggota.

Dalam kerangka kerja sama ekonomi internasional, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1974 telah menerima Deklarasi dan Program Kerja mengenai pembentukan Orde Ekonomi Internasional Baru yang bertujuan untuk mengadakan perubahan strukturil dalam hubungan ekonomi antar negara. Setelah diterima- nya resolusi tentang Pembangunan dan Kerja sama Internasional pada tahun berikutnya, maka dibentuklah Konperensi Kerjasama Ekonomi Internasional di Paris yang juga dikenal sebagai Dialog Utara-Selatan. Forum ini berlangsung selama tahun 1976 hingga pertengahan tahun 1977 dan membicarakan mengenai pelbagai masalah di bidang bahan mentah, energi, perdagangan, keuangan, pembangunan dan teknologi dalam rangka perwujudan Orde Ekonomi Internasional Baru. Sayang bahwa Konperensi Paris tidak membawa basil seperti apa yang di -harapkan negara-negara berkembang.

Dalam usaha mewujudkan Orde Ekonomi Internasional Baru yang lebih adil tersebut Indonesia bersama-sama dengan negara-negara berkembang lainnya telah melaksanakan strategi bersama yang dikem-bangkan baik dalam Kelompok 77 dari Konperensi tentang Perda-

20

Page 21:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

gangan dan Pembangunan PBB (UNCTAD), forum Non-Blok, dan Konperensi Islam maupun OPEC.

Khususnya dalam rangka kerjasama ASEAN telah diperoleh ke-majuan-kemajuan yang semakin nyata sejak Konperensi Tingkat Tinggi di Bali pada tahun 1976 dan di Kuala Lumpur pada tahun 1977. Menteri-menteri Ekonomi ASEAN dalam sidangnya yang ke-IV dalam bulan Juni 1977 di Singapura telah menyetujui dikenakannya prefe- rensi di dalam perdagangan antar negara ASEAN terhadap 71 barang hasil produksi ASEAN. Dalam sidang Komisi Perdagangan dan Pariwisata yang kemudian diadakan dalam bulan September 1977 dise- pakati tambahan 250 jenis barang yang terdiri dari 50 barang yang ditawarkan oleh masing-masing negara anggota untuk mana mereka bersedia memberikan preferensi pada sesama negara anggota ASEAN. Jumlah barang-barang tersebut kemudian diperluas lagi hingga selu-ruhnya diperkirakan akan mencapai lebih dari 800 jenis barang pada akhir tahun 1978. Selanjutnya Sidang Menteri-Menteri Ekonomi ASEAN yang ke V dalam bulan September 1977 di Pattaya Thailand, juga telah memutuskan pendirian proyek pupuk urea ASEAN di Indonesia. Di samping itu feasibility study untuk proyek pupuk ASEAN di Malaysia juga telah diselesaikan, sedang feasibility study untuk proyek superfosfat di Philipina, proyek abu soda di Thailand dan proyek mesin diesel di Singapura masih dalam tahap penyelesaianBagi proyek-proyek industri ASEAN ini juga telah dipersiapkan suatu Naskah Persetujuan Dasar untuk memperoleh persetujuan dari para Menteri Ekonomi di dalam sidang berikutnya.

Neraca pembayaran Indonesia dalam tahun-tahun, 1974/75 dan 1975/76 mengalami masa yang suram akibat masalah-masalah yang terjadi baik di dalam .maupun di luar negeri. Di dalam negeri, kesu- litan keuangan yang dialami oleh Pertamina telah menyebabkan ke-harusan pelunasan hutang-hutang luar negeri perusahaan tersebut dalam jumlah yang sangat besar. Akibatnya cadangan devisa yang sejak tahun 1970/71 terus meningkat, mengalami kemunduran sebe- sar US $ 9 juta, dalam tahun 1974/75 dan US $ 364 juta dalam tahun 1975/76. Berkat usaha-usaha pengendalian dan pemanfaatan pinjam- an luar negeri serta peningkatan ekspor dan penghematan dalam

21

Page 22:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

penggunaan devisa untuk impor maka masalah pelunasan hutang- hutang luar negeri Pertamina tersebut akhirnya dapat diatasi dan kemantapan neraca pembayaran dapat kembali dipulihkan.

Pergolakan perekonomian dan perdagangan dunia merupakan faktor-faktor ekstern yang dalam tahun-tahun 1974/75 dan 1975/76 telah menyebabkan kemunduran dalam nilai ekspor karena merosotnya harga-harga bahan mentah di pasaran dunia pada satu pihak, sedang di lain pihak impor meningkat akibat kenaikan dalam harga pangan dan bahan-bahan baku industri.

Dalam tahun 1976/77 dan 1977/78 neraca pembayaran Indo- nesia kembali berhasil menunjukkan surplus, atau kenaikan dalam cadangan devisa, sebesar masing-masing US $ 1.001 juta dan US $ 651 juta. Neraca pembayaran Indonesia pulih kembali dalam tahun 1976/77 karena pada satu pihak resesi dunia telah mulai dapat diatasi sehingga permintaan akan bahan mentah dan tingkat harga di pasaran internasional mulai meningkat kembali, dan pada lain pihak akibat berhasilnya kebijaksanaan Pemerintah untuk me-ningkatkan ekspor melalui paket 1 April 1976. Perkembangan yang menguntungkan ini terus berlangsung selama tahun 1977/78 walaupun pada tingkat yang lebih rendah.

Surplus neraca pembayaran dalam tahun 1977/78 terutama disebabkan oleh kenaikan nilai ekspor. Nilai ekspor bruto telah meningkat dari US $ 9.213 juta dalam tahun 1976/77 menjadi US $ 10.714 juta dalam tahun 1977/78, atau meningkat dengan 16,3%. Ekspor bukan minyak meningkat dengan lebih pesat yaitu dari US $ 2.863 juta menjadi US $ 3.489 juta, atau meningkat dengan 21,9%, sedangkan nilai ekspor minyak hanya naik dengan 13,8%, yaitu dari US $ 6.350 juta menjadi US $ 7.225 juta. Termasuk dalam ekspor minyak ini adalah gas alam cair (LNG) yang mulai di-ekspor sejak semester ke dua tahun 1977/78 dengan nilai ekspor bruto sebesar US $ 138 juta.

Dengan tersedianya devisa dalam jumlah yang semakin besar baik yang berasal dari ekspor maupun dari sumber dana luar negeri, maka dimungkinkanlah pengeluaran devisa untuk impor yang semakin

22

Page 23:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

meningkat pula, sehingga nilai impor telah meningkat hampir dua setengah kali lipat dalam waktu 4 tahun. Apabila dalam tahun 1973/74 nilai impor (f.o.b.) baru mencapai US $ 3.074 juta, maka dalam tahun 1977/78 nilai impor telah mencapai US $ 7.647 juta. Dari jumlah impor sebesar US $ 7.647 juta tersebut 32,6% digunakan untuk impor barang-barang konsumsi terutama pangan, 31,5% untuk bahan baku penolong dan 35,9% untuk barang modal. Berhubung dengan krisis pangan dalam negeri maka impor beras dalam tahun 1977/78 mencapai jumlah yang paling besar yaitu 2,6 juta ton dengan nilai sebesar US $ 682 juta.

Pengeluaran devisa untuk biaya pengangkutan dan asuransi menunjukkan kenaikan yang terus menerus sehubungan dengan me-ningkatnya impor. Sementara itu, transfer keuntungan dari penanaman modal asing dan pembayaran bunga atas hutang-hutang luar negeri juga menunjukkan kenaikan. Dengan demikian maka pengeluaran netto untuk jasa-jasa dalam tahun 1977/78 telah mencapai nilai US $ 3.629 juta, atau 180% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 1973/74.

Berdasarkan perkembangan ekspor, impor, dan jasa-jasa seperti tersebut di atas maka transaksi berjalan dalam tahun 1977/78 me-nunjukkan defisit sebesar US $ 562 juta, atau menurun dengan 29,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun perinciannya adalah defisit sektor bukan minyak meningkat menjadi US $ 5.056 juta dan surplus sektor minyak naik menjadi US $ 4.494 juta. Perlu dicatat disini bahwa defisit transaksi berjalan ini telah mengalami penurunan terus menerus dalam dua tahun terakhir yaitu dari US $ 854 juta dalam tahun 1975/76, turun menjadi US $ 802 juta dalam tahun 1976/77, kemudian turun lagi menjadi US $ 562 juta dalam tahun 1977/78.

Pemasukan dana luar negeri, yang berupa realisasi dari perse- tujuan pinjaman Pemerintah dalam tahun-tahun sebelumnya, juga mengalami kenaikan selama empat tahun pertama Repelita II ini. Kenaikan yang besar terjadi dalam tahun 1975/76 terutama di sebab- kan oleh adanya pinjaman tunai sebesar US $ 1.049 juta guna meng-

23

Page 24:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

atasi kemerosotan cadangan devisa sehubungan dengan masalah kesulitan keuangan Pertamina. Di samping itu, mulai tahun tersebut diperoleh pula pinjaman dalam rangka kredit ekspor sebesar US $ 390 juta. Dalam tahun berikutnya realisasi pinjaman Pemerintah turun dengan 8,6% terutama oleh karena tidak adanya lagi pinjaman tunai, tetapi dalam tahun 1977/78 realisasi pinjaman Pemerintah kembali menunjukkan kenaikan yaitu sebesar 16,4% menjadi US $ 2.122 juta, dengan perincian bantuan program sebesar US $ 173 juta, bantuan proyek US $ 661 juta, dan pinjaman proyek lain sebesar US $ 1.288 juta.

Bersamaan dengan meningkatnya realisasi penggunaan pinjaman luar negeri yang ditanda tangani sesudah Juli 1966 maka pembayaran kembali hutang-hutang tersebut juga mulai meningkat. Dengan demi- kian maka pelunasan pokok pinjaman Pemerintah seluruhnya me- ningkat dari US $ 81 juta dalam tahun 1973/74 menjadi US $ 744 juta dalam tahun 1977/78. Kenaikan terbesar terjadi dalam tahun 1977/78 yaitu sebesar 348,2% terutama oleh karena pelunasan pinjaman tunai yang bertalian erat dengan masalah hutang-hutang luar negeri Pertamina.

Dalam tahun 1977/78 pemasukan modal netto berjumlah US $ 21 juta, yang berarti turun sebesar US $ 17 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama disebabkan karena pin- jaman untuk proyek-proyek yang berkaitan dengan sektor minyak berkurang dari US $ 883 juta dalam tahun 1976/77 menjadi US $ 343 juta dalam tahun 1977/78. Pinjaman untuk proyek-proyek LNG dan Krakatau Steel dalam tahun 1977/78 telah berkurang dengan US $ 551 juta menjadi US $ 223 juta. Di samping itu telah terjadi kenaikan dalam pelunasan pinjaman dalam rangka investasi modal asing se- banyak US $ 80 juta dibandingkan dengan tahun 1976/77. Sebaliknya realisasi investasi modal asing netto hanya menunjukkan kenaikan sebesar US $ 78 juta dalam tahun 1977/78 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selanjutnya defisit pada pos pemasukan modal lainnya dapat dikurangi dari US $ 749 juta dalam tahun 1976/77 menjadi US $ 365 juta dalam tahun 1977/78.

24

Page 25:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Setelah memperhitungkan perkembangan transaksi berjalan dan transaksi modal seperti diuraikan di atas, sebagai hasil dari ketekunan serta kesungguhan Pemerintah dalam mengatasi segala macam akibat krisis Pertamina dan penghematan yang drastis dalam penggunaan de-visa, serta berhasilnya kebijaksanaan Pemerintah dalam meningkatkan ekspor (Paket 1 April 1976) maka posisi cadangan devisa Indonesia dapat diperbaiki lagi selama tahun 1977/78 sehingga mencapai lebih dari US $ 2,2 milyar pada akhir Maret 1978.

Di samping investasi Pemerintah, terdapat pula investasi oleh sektor swasta yang mempunyai peranan penting di dalam usaha pem-bangunan kita.

Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan Ketetapannya No. IV/ 1973 telah menetapkan, bahwa pengembangan ekonomi kita berlan-daskan pada demokrasi ekonomi; yang berarti memberi peluang yang seluas-luasnya kepada sektor swasta untuk tumbuh dan berkembang sedangkan Pemerintah berkewajiban untuk memberikan pengarahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat bagi perkembang- an dunia usaha. Kewajiban Pemerintah dalam hal ini diwujudkan da- lam berbagai kebijaksanaan antara lain dalam bentuk undang-undang penanaman modal.

Sejak dikeluarkannya undang-undang penanaman modal, dunia usaha berkembang dengan lebih cepat. Penanaman modal dalam ne- geri (PMDN) sejak tahun 1968 sampai dengan Maret 1978 mencapai 2.861 proyek dengan rencana investasi sebesar Rp. 2.885.396 juta sedangkan penanaman modal asing (PMA) sejak tahun 1967 sampai dengan Maret 1978 mencapai 782 proyek dengan rencana investasi US $ 6.626,4 juta.

Pasang surutnya iklim perekonomian internasional ternyata sa- ngat mempengaruhi laju perkembangan penanaman modal. Khusus- nya mengenai PMA, krisis ekonomi yang melanda dunia sangat meng-hambat perkembangannya. Oleh karena itu Pemerintah berusaha menciptakan iklim penanaman modal yang lebih sehat dan menarik bagi investor asing maupun domestik.

25

Page 26:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai lembaga yang mengelola penanaman modal disempurnakan organisasi dan pe-layanannya.

Prosedur aplikasi penanaman modal sampai penyelesaian keputusan- nya dipersingkat. Usaha-usaha penyempurnaan implementasi kebi -jaksanaan penanaman modal ini mencerminkan sikap Pemerintah yang sungguh-sungguh untuk mengembangkan dunia usaha.

Dalam rangka menyempurnakan organisasi BKPM dan prosedur penanaman modal, BKPM telah menerima pelimpahan wewenang pemberian izin-izin usaha penanaman modal dari Departemen-depar-temen yang bersangkutan.

Dengan demikian para penanaman modal mendapat kepastian, bahwa BKPM adalah satu-satunya lembaga yang berwenang mengurus pena-naman modal dan dapat memberikan pelayanan yang cepat.

Berdasarkan strategi pembangunan yang menekankan pada prin- sip keadilan dan pemerataan basil pembangunan, golongan ekonomi lemah mendapat perhatian yang semakin besar. Perusahaan-perusaha- an kecil diberikan kesempatan dengan disediakannya berbagai fasili- tas untuk mengembangkan usahanya. Banyak lembaga-lembaga yang diciptakan khusus untuk menangani golongan ekonomi lemah dan di -sediakan pula program-program khusus untuk membantu permodalan-nya.

Kebijaksanaan perkreditan juga diutamakan untuk membantu permodalan golongan ekonomi lemah. Kredit investasi dikhususkan untuk pengusaha-pengusaha pribumi sedangkan program kredit inves-tasi kecil (KIK) Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), kredit Mini dan Candak Kulak diciptakan khusus untuk membantu golongan eko-nomi lemah dengan usaha-usaha kecilnya. Sampai dengan Maret 1978 realisasi KIK mencapai jumlah Rp. 52,7 milyar dengan 42.163 nasa- bah dan KMKP yang dikeluarkan mencapai Rp. 64,4 milyar dengan 335.366 nasabah. Kepada para pengrajin, petani, nelayan dan seba-gainya juga telah dikeluarkan kredit Mini yang sampai dengan Maret

26

Page 27:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

1978 mencapai Rp. 10,2 milyar dengan jumlah nasabah 242.028 orang.

Kredit Candak Kulak dikeluarkan untuk para pedagang-pedagang ke- cil dan mencapai jumlah Rp. 5,9 milyar pada akhir tahun 1977/78. Selain dari pada bantuan kredit ini, para pedagang kecil diberi ke -pastian mendapat tempat di pasar-pasar yang dibangun atau direha -bilitir dengan Inpres pasar. Selanjutnya kepada para petani telah di -keluarkan kredit Bimas padi sebesar Rp. 316,2 milyar dan Bimas pa-lawija sebesar Rp. 30,2 milyar sampai dengan Maret 1978.

Dalam rangka pengembangan golongan ekonomi lemah, di luar bantuan kredit, telah dilaksanakan pula program-program bimbingan, latihan ketrampilan di bidang teknik dan manajemen, bantuan kon-sultasi, bantuan pemasaran dan sebagainya. Segala program dan ke -bijaksanaan pengembangan golongan ekonomi lemah ini telah dipa-dukan dengan tujuan agar pelaksanaannya dapat lebih efektif dan efisien.

Secara sektoral sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Khususnya di bidang pangan tugas pokok pertanian adalah:

(1) meningkatkan pendapatan per kapita petani dengan jalan mem-pertinggi produktivitas dan

(2) mengusahakan peningkatan produksi agar dapat mengimbangi kebutuhan.

Selama tahun 1977 produksi beras hanya meningkat dengan 0,6% apabila dibandingkan dengan produksi beras tahun 1976. Ren-dahnya peningkatan ini diakibatkan oleh menurunnya produksi di Jawa sebesar 2,56%, meskipun ada peningkatan di luar Jawa sebesar 5,43%. Penurunan produksi beras di Jawa tahun 1977 ini terutama disebabkan oleh menurunnya areal panen sebesar 1,66% dibanding- kan dengan tahun 1976, meskipun untuk luar Jawa terdapat pening-katan sebesar 2,38%. Di samping itu juga terdapat penurunan hasil rata-rata per Ha sebesar 0,94% untuk Jawa, tetapi untuk seluruh Indo-

27

Page 28:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

nesia terdapat kenaikan hasil rata-rata sebesar 0,53% oleh karena adanya kenaikan untuk luar Jawa sebesar 3,10%.

Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat hasil rata-rata per Ha adalah luas areal panen intensifikasi. Dalam tahun 1977 luas areal intensifikasi bertambah, terutama oleh karena pertambahan luas areal Inmas dari 1.189.000 Ha dalam tahun 1976 menjadi 2.173.000 Ha dalam tahun 1977. Sedangkan luas areal Bimas berkurang dari 2.424.000 Ha dalam tahun 1976 menjadi 2.056.000 Ha dalam tahun 1977. Menurunnya areal Bimas tersebut disebabkan karena terlalu banyaknya gangguan seperti hama wereng, terutama yang menyerang varietas unggul baru.

Produksi palawija dalam tahun 1977 umumnya meningkat ke- cuali ubi kayu. Produksi jagung meningkat dengan 17,8%, ubi jalar 3,02%, kacang tanah 18,18% dan kedele 0,96%.

Masalah peningkatan produksi palawija dan sayur-sayuran ter- letak pada pemasaran dan rendahnya tingkat harga yang diterima produsen sebagai akibat dari fluktuasi harga musiman.

Kegiatan penyuluhan dalam rangka menunjang peningkatanproduksi pertanian terus ditingkatkan. Balai-balai Penyuluhan Pertanian dan Pusat informasi Pertanian terus dibangun. Di sampingitu telah dilaksanakan pula usaha pemantapan metodologi latihandan penyuluhan dengan menggunakan fasilitas-fasilitas pendidikandi Pusat Latihan Pertanian. Penyelenggaraan kursus-kursus taniterus ditingkatkan. Di samping itu juga dilakukan kegiatanbidang percontohan (Demonstration Plot), usaha pertanian percon-tohan (Demonstration Farm), pengembangan kontak tani, siaran per-tanian melalui radio, televisi, slide film, serta penyebaran informasipertanian melalui majalah, lembaran penerangan (leaflet) dan brosur.

Dalam tahun 1977 jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)yang langsung membimbing petani ditambah sebanyak 1.998 orangsehingga menjadi 8.288 orang di 7.862 Wilayah Unit Desa (Wilud).Di samping PPL terdapat pupa para spesialis yang dinamakan Pe-nyuluh Pertanian Spesialis (PPS) yang dalam tahun 1977 ditambahlagi dengan 41 orang, sehingga menjadi 300 orang. Dalam tahun1977, PPL dan PPS ini diperlengkapi dengan peralatan sesuai de -

28

Page 29:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

ngan fungsinya masing-masing. Fasilitas kredit oleh BRI juga terus ditingkatkan sehingga dalam tahun 1977 dapat mencapai 3.062 buah unit desa.

Dalam Repelita II, pembangunan perkebunan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berproduksi, memperluas jenis hasil, me-ningkatkan mutu hasil, menyediakan bahan industri, memperluas la-pangan kerja, dan mcningkatkan pendapatan perkebunan. Kebijak- sanaan pokok untuk pengembangan perkebunan pada dasarnya ber- beda terhadap perkebunan rakyat, perkebunan swasta dan perke- bunan negara. Terhadap perkebunan rakyat, dilaksanakan kegiatan pcnyuluhan serta diusahakan perkreditan, pemberantasan hama pe- nyakit, diversifikasi tanaman dan fasilitas pengolahan. Terhadap perkebunan swasta dilakukan pembinaan untuk rehabilitasi dan per- luasan usaha dan ditingkatkan pengawasan dan penertiban perke- bunan terlantar. Terhadap perkebunan negara pembinaan juga di - tujukan pada peningkatan hasil per ha, peningkatan efisensi peng- olahan hasil dan perluasan pemasaran hasil.

Produksi hasil perkebunan khususnya produksi kelapa sawit dan kopra terus meningkat, namun laju kenaikan kebutuhan kopra ter- nyata lebih tinggi dari pada laju peningkatan produksi sehingga ke-kurangannya harus diimpor. Meskipun peningkatan produksi per-kebunan belum mencapai apa yang diharapkan, tetapi luas areal rehabilitasi dan perluasan tanaman dari sebagian perkebunan telah meningkat. Namun hal tersebut belum mempengaruhi tingkat pro- duksi karena tanaman perkebunan baru memproduksi setelah 6 — 7 tahun seperti karet dan kopra.

Dalam rangka kegiatan peremajaan dan intensifikasi telah di -kembangkan sebanyak 357 unit proyek-proyek terpadu yang meli - puti tanaman karet, kelapa, kopi, cengkeh, lada dan tembakau. Jumlah tenaga penyuluh dalam pembinaan langsung di lapangan ber -tambah terus dari 341 orang dalam tahun 1974 menjadi 1.762 orang dalam tahun 1977. Juga telah dikembangkan proyek-proyek perke- bunan inti untuk karet dan kelapa sawit di Aceh dan Sumatera Selatan. Di samping itu, sejak tahun 1975 telah dilaksanakan pula

29

Page 30:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) dalam rangka mengalihkan tanaman tebu untuk produksi gula di atas tanah sewa kepada tanaman tebu rakyat di Jawa. Selanjutnya usaha memperluas tanaman tebu di tanah tegalan dan usaha membangun pabrik gula di luar Jawa serta kegiatan 18 kebun percobaan tetap dilanjutkan.

Pengembangan perikanan lebih menekankan pada usaha-usaha meningkatkan kesejahteraan petani ikan dan nelayan, memperluas 1a-pangan kerja dan membina kelestarian sumber-sumber perikanan. Dalam usaha-usaha ini pembinaan perikanan rakyat mendapat prio- ritas utama. Untuk itu telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan seperti pengadaan prasarana perikanan, pengadaan penyuluhan dan latihan-latihan keterampilan di samping penyediaan fasilitas perkreditan me- lalui KIK dan KMKP.

Sampai dengan tahun 1977 telah dibangun/direhabilitasi sekitar 133 buah Tempat Pendaratan Ikan yang tersebar di 24 propinsi, se- kitar 17 buah Basis Operasi Perikanan yang tersebar di 15 propinsi, sekitar 27 buah Balai Benih Ikan/Udang dan telah dibangun sekitar 350 buah kapal kecil ukuran 5 — 7 GT untuk 19 propinsi. Dalam rangka kredit, telah direalisir sekitar Rp. 734,3 juta dalam bentuk KMKP. Untuk meningkatkan kegiatan penyuluhan telah dibentuk "Team Mobile Training" yang mengadakan penyuluhan ke daerah- daerah perikanan. Di samping itu untuk perikanan darat telah di -bangun/direhabilitasi sekitar 62 unit Dempond Tambak, 24 unit Dempond Kolam dan 12 unit Dempond Udang Galah.

Produksi perikanan dengan adanya kegiatan-kegiatan di atas telah meningkat dengan kurang lebih 4,5% setahun sedangkan me- nurut perkiraan Repelita II hanya kurang lebih 4,0% setahun. Walaupun produksinya naik, namun ekspornya masih belum meng-gembirakan. Hal ini terutama disebabkan adanya resesi ekonomi dunia dan adanya "claim" terhadap beberapa komoditi ekspor hasil - hasil perikanan di pasaran dunia. Untuk mengatasinya telah di - bangun 17 unit laboratorium Bina Mutu Ikan/Udang.

Masalah lain adalah terjadinya keresahan-keresahan di kalangan nelayan yang disebabkan oleh adanya pertentangan nelayan tradisio -

30

Page 31:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

nil dengan nelayan-nelayan yang telah mempergunakan peralatan yang lebih maju. Untuk mengatasi hal ini telah dikeluarkan per- aturan-peraturan daerah penangkapan bagi macam-macam jenis usaha penangkapan ikan. Namun sampai sekarang pengawasannya belum efektif.

Dalam bidang peternakanpun tujuannya adalah sama, yaitu untuk meningkatkan pendapatan dan memperluas kesempatan kerja. Untuk mencapai tujuan itu maka kebijaksanaan pokok pembangunan peternakan adalah : meningkatkan penyuluhan, meningkatkan peng- amanan ternak, menyediakan dan menyebarkan bibit ternak, pro- duksi ransuman dan obat-obatan, memperbaiki fasilitas pengolahan dan meningkatkan usaha penyediaan kredit bagi peternak. Dalam rangka meningkatkan kegiatan penyuluhan maka sampai dengan tahun 1977 telah dilatih 288 orang PPS, 448 orang PPL, 2.694 kader peternak, 930 orang vaksinator dan 262 orang inseminator. Sedang- kan kredit yang disediakan untuk peternak telah meningkat menjadi Rp. 3,9 milyar melalui proyek Panca Usaha Ternak Potong, dan Bimas Ayam yang melibatkan sekitar 25.000 kepala keluarga.

Dalam usaha memperbaiki mutu genetik ternak, dalam tahun 1977 telah disebar bibit ternak sapi sebanyak 10.290 ekor, kerbau 1.495 ekor dan kuda 3.345 ekor. Selain itu telah dilaksanakan pula program inseminasi buatan sebanyak 200.000 dosis per tahun.

Dalam rangka pembinaan makanan ternak telah dibangun ke- bun-kebun bibit clan kebun penangkar hijauan di daerah-daerah, yang hasilnya diberikan kepada peternak untuk ditanam di tanah kepunyaannya.

Untuk menekan tingkat kematian ternak telah dibangun/dire-habilitasi laboratorium-laboratorium penelitian penyakit ternak, ka-rantina-karantina ternak dan ditingkatkan produksi vaksin.

Selama tahun 1977 p r o d u k s i daging, telur dan susu telah me-ningkat masing-masing dengan 4,5%, 6,0% dan 4,3%. Sehubungan dengan meningkatnya produksi daging, dan tingkat kelahiran ternak yang rendah maka populasi beberapa jenis ternak ternyata menurun.

31

Page 32:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Sebagaimana diketahui pembangunan kehutanan diarahkan pada peningkatan produksi kayu dan hasil hutan lainnya. Peningkatan eks- por kayu olahan, di samping meningkatkan pendapatan negara, mem-perluas kesempatan kerja dan menjaga kelestarian potensi sumber alam.

Perkembangan produksi dan ekspor kayu banyak ditentukan oleh daya scrap pasaran kayu luar negeri. Selama terjadi resesi dunia daya scrap pasaran kayu berkurang, sehingga produksi dan ekspor kayu Indonesiapun menurun. Ekspor kayu olahan walaupun mening- kat tiap tahun, namun hasilnya belum sebagaimana yang diharapkan. Untuk mengatasi hal itu Pemerintah telah mengeluarkan peraturan pembatasan ekspor kayu dalam bentuk gelondongan dan mendorong ekspor kayu dalam bentuk jadi/setengah jadi.

Dalam usaha untuk meningkatkan produksi kayu hasil hutan lain-nya, peranan utama diharapkan dari usaha-usaha pihak swasta (para pengusaha Pemegang Hak Pengusahaan Hutan), usaha rakyat sekitar hutan dan perusahaan-perusahaan negara. Demikian pula usaha-usaha peningkatan pengolahan kayu. Peranan aktif dari Pemerintah dalam hubungan ini adalah pemberian perizinan, pengawasan dan pembi- naan.

Dalam pelaksanaan pengawasan terhadap kegiatan para pengusa- ha tersebut telah dilaksanakan pula usaha menjaga kelestarian potensi sumber daya alam. Sebagaimana diketahui para pemegang Hak Peng-usahaan Hutan berkewajiban untuk melaksanakan sistem tebang pilih dan melakukan rehabilitasi tegakkan guna memperbaiki tegakkan di hutan-hutan dalam areal HPH.

Di samping usaha-usaha preventif yang dilakukan oleh para pengusaha, dalam usaha menjaga kelestarian potensi sumber daya alam, Pemerintah juga memegang peranan aktif dengan melaksanakan program Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air.

Sejak usaha Reboisasi dan Penghijauan dilaksanakan melalui Program Bantuan Instruksi Presiden, volumenya terus meningkat. Melalui dana Inpres tersebut, dalam tahun 1977/78 telah dapat dila- kukan reboisasi tanah kosong seluas 187.337 Ha dan penghijauan

32

Page 33:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

seluas 619.153 Ha. Adanya usaha-usaha reboisasi dan penghijauan ter-sebut juga berarti adanya perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat baik langsung maupun tidak langsung. Di samping itu, usaha-usaha produksi, pengolahan, serta pemasaran hasil-hasil hutanpun telah dapat menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit.

Dalam tahun 1977/78 pelaksanaan langkah-langkah kebijaksa- naan dalam bidang pangan tetap diarahkan untuk menjaga agar kese-imbangan antara penawaran dan permintaan akan pangan tercapai pada tingkat harga yang wajar bagi para petani produsen dan layak bagi para konsumen.

Untuk menjamin agar para petani produsen memperoleh harga yang wajar untuk gabah/beras yang mereka jual dan untuk menjaga agar petani tidak dirugikan oleh perkembangan harga barang-barang lain yang mereka perlukan, maka dalam tahun 1977/78, harga dasar ditingkatkan. Di samping itu, dalam tahun 1978 juga telah ditetapkan harga dasar yang lebih tinggi untuk tahun 1978/79.

Jumlah pembelian gabah dan beras dalam negeri yang dilaksa-nakan atas dasar kebijaksanaan harga dasar di atas dalam tahun 1976/77, dalam ekivalen beras, berjumlah 400 ribu ton sedangkan pembelian dalam tahun 1977/78 berjumlah 404 ribu ton.

Dalam rangka usaha menjaga agar harga beras tidak melampaui batas jangkauan rakyat banyak, ditetapkan pula harga batas tertinggi dan untuk menjaga agar harga beras tidak melebihi harga batas terting- gi maka dalam tahun 1976/77 telah disalurkan beras ke pasaran umum sebanyak 982 ribu ton. Dalam tahun 1977/78 penyaluran ke pasaran umum ini berjumlah 1.991 ribu ton. Kegiatan penyaluran beras dalam tahun 1976/77 dan tahun 1977/78 juga diperluas ke kecamatan-ke-camatan.

Sejak tahun 1973/74 diusahakan agar sarana penyangga Peme-rintah dalam musim bukan paceklik berjumlah sekitar 1 juta ton dan dalam musim paceklik tidak kurang dari 500.000 ton. Berkat pening-katan sarana penyangga inilah maka bencana kekeringan dan hama yang terjadi dalam tahun 1977/78 dapat ditanggulangi.

33

Page 34:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Besarnya sarana penyangga yang dikuasai Pemerintah pada akhir tahun 1976/77 berjumlah 559 ribu ton; dan pada akhir tahun 1977/ 78 ini berjumlah 464 ribu ton.

Agar kebijaksanaan sarana penyangga Pemerintah tersebut dapat dilaksanakan maka sejak tahun 1974 telah dibangun gudang-gudang untuk pangan. Dalam tahun, 1977/78 gudang pangan yang telah selesai dibangun Pemerintah dan bisa dimanfaatkan berjumlah 289 unit de- ngan kapasitas 1.011,5 ribu ton. Lokasinya tersebar di seluruh Tanah Air. Di samping itu selama tahun-tahun 1973/74 — 1977/78 BUUD/ KUD juga telah membangun gudang-gudang pangan di daerah pede- saan.

Impor gandum dimaksudkan untuk mencapai dua tujuan. Per - tama, untuk mengembangkan keanekaragaman dalam pola konsumsi pangan rakyat. Dan kedua, untuk mengurangi ketergantungan rakyat pada beras. Konsumsi gandum, yang dicerminkan oleh penyaluran- nya, dalam tahun 1976/77 berjumlah 945 ribu ton. Penyaluran dalam tahun 1977/78 berjumlah 1.067 ribu ton.

Dalam tahun 1977/78 langkah-1angkah untuk meningkatkan mutu gizi pola konsumsi rakyat terus ditingkatkan. Program kegiatan pe-nerangan dan penyuluhan dalam tahun 1977/78 telah dapat dilak- sanakan di 631 Kecamatan di 170 Kabupaten. Dalam tahun 1976/77 program ini dilaksanakan di 482 Kecamatan di 133 Kabupaten.

Di beberapa propinsi kegiatan ini juga disertai dengan pemberian makanan tambahan untuk anak-anak, dan hasilnya dalam tahun 1976/ 77 telah dinikmati oleh 3.960 orang anak dan dalam tahun 1977/78 dinikmati oleh 7.140 orang anak. Dalam rangka fortifikasi bahan makanan, sejak tahun 1975/76 telah dimulai usaha yodisasi garam dan telah dihasilkan 135.000 ton garam yodium.

Selain hal-hal tersebut juga telah dilakukan usaha-usaha khusus. 13agi ,anak-anak berumur 1 — 4 tahun disediakan vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan sekali dengan maksud mencegah kebutaan pada anak-anak akibat kekurangan vitamin A. Anak yang memperoleh bantuan vitamin ini dalam tahun 1974/75 berjumlah 290.000 orang dan dalam tahun 1977/78 berjumlah 500.000 orang. Di samping it u

34

Page 35:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

sejak tahun 1976/77 telah dilakukan penelitian tentang karakterisasi penyakit kekurangan vitamin A secara nasional. Selanjutnya di Ka-bupaten Bojonegoro dan Kabupaten Lombok 13arat sejak tahun 1976/ 77 telah dimulai kegiatan perintisan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga Intensif dengan maksud menanggulangi masalah kekurangan kalori dan Protein atau PCM (Protein Calori Malnutrition). Kegiatan ini telah mulai diperluas di Jawa Tengah dan Sumatera Selatan. Selan - jutnya untuk mencegah penyakit gondok endemik telah dilaksanakan pula penyuntikan lipiodol kepada penduduk di daerah endemik tinggi. Dalam tahun-tahun 1975/76 dan 1976/77 jumlah yang telah disuntik meliputi masing-masing 300.000 orang dan 230.000 orang. Dalam tahun 1977/78 jumlah itu meliputi 400.000 orang.

Perkembangan di bidang industri dalam tahun 1977/78 pada umumnya menunjukkan kemajuan-kemajuan. Kemajuan-kemajuan tersebut dijumpai baik dalam bidang peningkatan jenis produksi, pe -ningkatan volume maupun mutu produksi. Di samping kemajuan-kemajuan di bidang industri barang-barang konsumsi seperti bahan sandang, pangan dan alat-alat rumah tangga, telah dicapai pula kema-juan dalam bidang industri yang diperlukan untuk pembangunan sek - tor lain serta bidang yang merangsang sektor industri itu sendiri. Dalam hubungan ini dapat dikemukakan antara lain industri kom- ponen elektronika dan mesin jahit, alat-alat pembangunan mesin die - sel, dan sebagainya.

Produksi dari jenis-jenis industri tertentu malahan telah dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri, sehingga sebagian dari produksi nya mulai di ekspor ke negara-negara tetangga. Dapat disebutkan di sini antara lain pupuk urea yang sejak tahun 1977 telah dapat di ekspor ke berbagai negara-negara Asia. Produksi pupuk urea dalam tahun 1977/78 mencapai 990.000 ton yang berarti kurang lebih 2 kali produksi tahun sebelumnya. Kapasitas produksinya dalam tahun tersebut sebenarnya berjumlah 1.600.000 ton. Bilamana proyek-proyek pupuk urea yang sedang dibangun dewasa ini di Jawa Barat dan Kali -mantan Timur selesai dengan kapasitas masing-masing 570.000 ton/ tahun, maka dalam waktu yang akan datang, produksi pupuk urea akan terus meningkat.

35

Page 36:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Perkembangan industri semen juga berlangsung dengan cepat, sehingga dalam tahun 1977/78 telah dihasilkan semen sebanyak 2.878.600 ton atau suatu peningkatan sebesar 45,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dalam tahun 1978/79 kapasitas pabrik Semen Gresik diharapkan akan bertambah dengan perluasan 1 juta ton/tahun. Dengan demikian maka produksi semen dalam tahun 1978/ 79 akan dapat mencukupi kebutuhan semen dalam negeri sehingga perlu dilakukan perintisan ekspor ke negara-negara tetangga. Sementa- ra itu dewasa ini sedang dibangun pabrik semen Baturaja dengan kapa-sitas produksi 500.000 ton setahun dan perluasan pabrik-pabrik se- men Padang dan Tonasa dengan kapasitas masing-masing 600.000 ton setahun dan 500.000 ton setahun.

Industri tekstil telah berkembang dengan pesat sehingga hasil produksinya sebesar 1.332,5 juta meter dalam tahun 1977/78 telah melampaui proyeksi Repelita II. Usaha-usaha untuk mengekspor teks- til telah pula dilakukan, antara lain dengan usaha pengembangan in-dustri pakaian jadi. Dalam tahun-tahun akhir ini nampak berkem-bangnya penanaman modal dalam jenis industri ini.

Industri mesin alat listrik, elektronika dan alat mekanis pada umumnya menunjukkan perkembangan yang meningkat tiap tahunnya. Peningkatan-peningkatan tidak saja dijumpai di bidang produksi, me-lainkan juga di bidang investasi baru dan perluasan, sedang program penggunaan komponen buatan dalam negeri tampak semakin nyata. Dalam tahun 1977/78 daerah pemasaran ,untuk barang-barang radio, recorder, TV dan sebagainya telah diperluas dengan beroperasinya SKSD Palapa pada awal 1977 serta diselesaikannya pemancar-peman- car yang beroperasi di daerah-daerah. Sehubungan dengan hal ini, produksi TV dalam tahun 1977/78 meningkat menjadi dua kali produksi tahun 1976/77.

Suatu hal yang menggembirakan ialah semakin bertambahnya industri yang mengolah bahan baku dalam negeri sehingga meningkat pula jenis barang-barang yang diekspor. Antara lain dapat dikemu- kakan di sini perubahan ekspor dari kayu gelondongan menjadi kayu gergajian dan kayu lapis, dari kulit mentah menjadi kulit masak dan beberapa barang-barang hasil industri kulit, dan sebagainya.

36

Page 37:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Khususnya dalam rangka usaha pengembangan industri kecil telah diberikan pelbagai bantuan. Guna memperlancar kegiatan se- hari-hari maka dalam tahun 1977 telah selesai dibangun dan mulai beroperasi beberapa unit-unit operasionil di daerah-daerah seperti pusat-pusat pengembangan industri kecil di Jogyakarta dan Sura- baya, pusat-pusat pelayanan tehnis untuk beberapa jenis industri seperti rotan di Sumatra Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, industri kulit di Jawa Barat dan Jawa Timur, industri tekstil di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan serta industri logam di Ceper, Jawa Tengah dan sentra-sentra pakaian jadi di Klaten dan Sumatra Barat. Melalui unit-unit operasionil ini telah diberikan ban- tuan berupa pendidikan dan latihan, bimbingan dan penyuluhan, bantuan tehnik dan management.

Usaha penting lainnya ialah usaha perbaikan gizi makanan rakyat dengan jalan yodisasi garam. Dengan terjaminnya kecukupan yodium dalam makanan maka rakyat akan dihindarkan dari penyakit yang membahayakan generasi mendatang seperti penyakit gondok, gagu, dan lain-lain gangguan fisik dan mental.

Dengan semakin membaiknya perekonomian dunia maka pro- duksi dan nilai ekspor sektor pertambangan juga memperlihatkan kemajuan. Dalam tahun 1976/77 ferronickel mulai memasuki pa- saran internasional, kemudian disusul oleh nickelmatte dan peng-eksporan gas alam cair (ING) dalam tahun 1977/78. Semuanya ini berarti penambahan sumbangan sektor pertambangan sebagai peng- hasil devisa bagi negara.

Produksi dan ekspor minyak bumi mengalami penurunan dalam tahun 1975/76, tetapi dalam tahun 1976/77 telah terjadi kenaikan produksi yang terus berlanjut dalam tahun 1977/78, di mana pro- duksi minyak bumi mencapai jumlah 616,0 juta barrel atau sekitar 1,7 juta barrel sehari, jumlah mana merupakan produksi tertinggi yang pernah dicapai. Sumur-sumur minyak baru telah diketemukan di pulau Salawati, Irian Jaya yang menghasilkan 53.000 barrel sehari ,

37

Page 38:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

disusul oleh beberapa sumur yang mulai berproduksi di wilayah kontrak Tenggara Sumatra. Dalam pada itu telah diresmikan lapa- ngan minyak Handil dan pusat penimbunan minyak Senipah Kali - mantan Timur. Fase pertamanya yaitu sejak Juli 1975 Handil mem-punyai kapasitas produksi 40.000 barrel/hari, sedangkan dalam fase kedua sejak Desember 1976 produksinya meningkat menjadi 135.000 barrel sehari.

Dalam tahun 1977 produksi gas meningkat menjadi 542,8 juta MCF, dan pemanfaatannya melonjak menjadi 282,9 juta MCF. Hal ini disebabkan oleh karena telah beroperasinya ING Plant di Bon- tang, LPG Plant Mundu, Lax Plant di Sautan (Kalimantan Timur) serta perluasan paberik pupuk Pusri, paberik semen Cibinong, PGN Cirebon dan Krakatau Steel.

Produksi bijih dan logam timah dalam 1977/78 berjumlah ma- sing-masing 23.788 ton dan 24.605 ton yang berarti suatu kenaikan sebesar masing-masing 7,7% dan 6,0% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan produksi ini dimungkinkan karena telah selesainya perluasan serta masa percobaan Peleburan Timah Muntok (PELTIM).

Dalam tahun 1977/78 produksi bijih nikel meningkat dari 1.177,6 ribu ton menjadi 1.316,7 ribu ton yang berarti adanya ke- naikan sebesar 11,8% sedangkan ekspornya turun dengan sekitar 10,2% menjadi 830,0 ribu ton.

Setelah mengalami penurunan dalam tahun 1975 ./76 maka pro- duksi dan ekspor bauksit mulai meningkat kembali dalam tahun 1976/77. Selanjutnya dalam tahun 1977/78 terdapat peningkatan produksi dan ekspor masing-masing menjadi sebesar 1.221,8 ribu ton dan 1.151,9 ribu ton, atau suatu kenaikan sebesar masing-masing 16,5% dan 4,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dalam rangka melaksanakan diversifikasi sumber-sumber enersi, maka di daerah-daerah Ombilin dan Bukit Asam juga telah dilaku - kan eksplorasi secara intensif untuk mengetahui kwantitas maupun kwali tas batubara dikedua daerah penambangan tersebut. Dalam

38

Page 39:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

pada itu telah diadakan study kelayakan angkutan darat, laut, dan pelabuhan muat yang menunjukkan hasil yang menggembirakan untuk daerah penambangan Bukit Asam. Masalah yang masih harus segera diselesaikan saat ini ialah penyediaan tenaga-tenaga trampil di bidang permesinan, perlistrikan serta penambangan yang sangat sulit diperoleh.

Kegiatan pembangunan pengairan selama Repelita II pada da-sarnya melanjutkan kegiatan-kegiatan selama Repelita I yang meli - puti perbaikan dan penyempurnaan irigasi, pembangunan jaringan irigasi baru serta mengamankan daerah pertanian dan daerah yang padat penduduk terhadap bencana banjir.

Beberapa hasil yang telah dicapai dalam tahun 1977/78 adalah penyelesaian perbaikan dan penyempurnaan irigasi seluas 124.972 ha, pembangunan jaringan irigasi barn seluas kira-kira 41.000 ha dan pengaturan serta pengembangan sungai dan rawa seluas kira-kira 96.000 ha. Di areal seluas 124.972 ha yang irigasinya telah direha- biliter dan di areal irigasi ba r u seluas 41.000 ha tersebut baik re-habilitasi maupun pembangunan saluran tertiernya belum seluruhnya selesai. Pembangunan saluran-saluran tertier dan kwarter pada dasarnya harus dilaksanakan oleh masyarakat yang memperoleh manfaat dari irigasi. Mengingat pembangunan tertier tersebut tidak berjalan lancar maka sejak tahun 1976/77 telah ditempuh kebijak- sanaan baru, di mana seluruh biaya bangunan air dan sebagian biaya penggalian ditanggung oleh Pemerintah.

Mengingat sistem irigasi sederhana dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat, maka sebagian besar dari irigasi baru yang telah selesai tersebut adalah irigasi sederhana. Meskipun sistem irigasi baru tersebut sudah selesai, pemanfaatannya masih memerlukan usaha pencetakan sawah oleh para pemiliknya. Dalam hubungan ini Pemerintah telah memberikan bantuan berupa penyediaan kredit di samping bimbingan teknik yang diperlukan.

Selanjutnya beberapa hasil telah dicapai pula dalam usaha pe-ngaturan serta pengembangan sungai dan rawa sehingga meningkat- kan pengamanan daerah produksi pertanian dan daerah yang padat

39

Page 40:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

penduduknya. Di samping itu juga memungkinkan pembukaan areal pesawahan pasang surut seluas 24.000 ha dan reklamasi sederhana daerah rawa seluas 3.000 ha selama tahun 1977/78.

Usaha pengamanan banjir tersebut di antaranya adalah banjir - banjir dari sungai Wampu, Ular, Bengawan Solo, Citanduy, Banjir Canal Jakarta dan Cimanuk. Selain untuk mengamankan daerah banjir, beberapa dari proyek tersebut dimaksudkan pula untuk pe -nyediaan tenaga listrik seperti Wlingi dan Karang Kates dari Brantas dan Wonogiri dari Bengawan Solo.

Selanjutnya dilakukan pula usaha-usaha pelaksanaan survey, penyelidikan dan perancangan sumber-sumber air dalam rangka pe-nyusunan pola induk, pengembangan air tanah untuk irigasi, per- baikan keadaan danau, serta penyelidikan masalah air yang meliputi hidrologi, hidrometri, hidraulik dan bangunan-bangunan air.

Pembangunan kelistrikan tetap diarahkan pada usaha peningkat - an kemampuan pembangkit tenaga listrik, jaring transmisi maupun distribusi agar dapat memberikan penyediaan tenaga listrik dengan keandalan dan kwalitas yang tinggi untuk kepentingan masyarakat banyak.

Sesuai dengan kebijaksanaan tersebut maka selama tahun 1977/78 telah dapat diselesaikan pembangunan pusat pembangkit te - naga listrik dengan kapasitas 419.064 MW; jaring transmisi sepan - jang 751,40 kms beserta gardu induk dengan kapasitas 570,5 MVA; jaring distribusi tegangan menengah sepanjang 2.865,104 kms; jaring distribusi tegangan rendah sepanjang 3.472,777 kms berikut gardu dis -tribusi sebanyak 6.944 unit.

Dalam rangka meratakan dan menyebar luaskan hasil pemba-ngunan ke seluruh pelosok Indonesia, maka dalam tahun 1977/78 pembangunan kelistrikan yang ditujukan untuk meningkatkan kese-jahteraan masyarakat pedesaan dan mendorong serta merangsang ke-giatan ekonomi pedesaan juga diusahakan dengan berbagai cara misalnya dengan memanfaatkan tenaga air yang berkapasitas kecil, pembangunan pusat listrik tenaga diesel yang berkapasitas kecil, serta

40

Page 41:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

penyadapan jaringan distribusi tegangan menengah yang melewati desa.

Pembangunan kelistrikan pada beberapa daerah tertentu dapat mencapai sasaran yang ditetapkan, sehingga kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik dapat lebih dipenuhi. Di samping itu telah pula diturunkan biaya penyambungan listrik sesuai dengan batas-batas kemampuan pengusahaan.

Perbaikan pengusahaan tenaga listrik juga telah dapat mening-katkan kemampuan pengusahaan, sehingga Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil mencapai titik keseimbangan operasi pada akhir tahun 1976/77.

Selanjutnya dalam tahun 1977/78, penjualan tenaga listrik telah meningkat dengan 14,6%, sedangkan penyediaan tenaga listrik me-ningkat dengan 14,9%, dibandingkan dengan tahun 1976/77.

Pertumbuhan sektor perhubungan dan pariwisata sampai dengan tahun 1977/78 cukup menggembirakan. Produksi jasa perhubungan dapat ditingkatkan sejajar dengan berkembangnya permintaan arus barang dan penumpang. Hasil pembangunan beberapa program di bidang perhubungan seperti program telekomunikasi dan meteorologi/ geofisika telah dapat melebihi sasaran Repelita II. Di lain pihak, program di bidang jalan belum mencapai sasaran yang diharapkan antara lain disebabkan karena luasnya pekerjaan dan terbatasnya ke-mampuan tehnis pelaksanaan pembangunan jalan. Namun demikian telah dapat ditingkatkan mutu jalan di beberapa daerah penting sehing- ga mampu menampung lalu lintas dan keperluan angkutan. Manfaat langsung yang dapat dirasakan dari hasil rehabilitasi jalan tersebut ialah meningkatnya masa pelayanan dari 2 — 5 tahun menjadi 5 — 10 tahun. Hasil-hasil rehabilitasi dan peningkatan jalan yang dicapai da- lam tahun 1977/78 antara lain adalah rehabilitasi jalan sepanjang 1.003 km dan jembatan 4.032 m, peningkatan jalan 817 km dan jem-batan 3.109 m, pembangunan jalan baru 100 km dan jembatan 888 m. Selain itu sedang dilakukan persiapan, survey, pembuatan design jalan dan jembatan menjelang dimulainya Repelita III. Dalam pada itu pembinaan kontraktor dan konsultan dalam negeri juga dilakukan

41

Page 42:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

sejalan dengan pembangunan di bidang jalan dan perhubungan lainnya.

Di bidang angkutan sungai dan ferry telah pula ditingkatkan fasilitasnya. Dalam tahun 1977/78 telah dibangun 4 buah dermaga sungai dan 3 terminal ferry dan 11 kapal ferry.

Yang penting di dalam pembangunan bidang perhubungan laut adalah peremajaan armada niaga nusantara. Kegiatan yang dilakukan sampai dengan tahun 1977/78 antara lain pembelian kapal-kapal se kitar 2.000 dwt dan rehabilitasi kapal sekitar 100.000 dwt. Bagi pelabuhan-pelabuhan penting telah pula ditingkatkan fasilitasnya terutama demi untuk menampung kebutuhan yang mendesak maka dibangun dermaga kontainer, seperti di Tanjung Priok, yang akan disusul dengan pembangunan dermaga kontainer lainnya di pelabuhan Tanjung Perak, Belawan dan Palembang.

Berbarengan dengan pertumbuhan lalu lintas angkutan udara yaitu sebesar sekitar 19% setahun untuk penumpang dan 27% untuk angkutan barang, telah pula ditingkatkan kondisi pelabuhan udara di hampir seluruh ibukota propinsi, untuk dapat dilandasi dengan pesawat udara bermesin jet sejenis F-28. Bagi pelabuhan udara yang telah ditingkatkan fasilitasnya tersebut antara lain 3 lokasi dapat di -singgahi oleh pesawat DC-3; 18 lokasi mampu dilandasi pesawat se- jenis F-27; 15 lokasi dapat digunakan untuk operasi pesawat sejenis F-28; 8 lokasi dapat didarati pesawat sejenis DC-8 dan 2 pelabuhan udara dapat menampung operasi pesawat sejenis Jumbo jet DC-10

Di samping itu penerbangan domestik juga diperluas jaringan- nya sampai 49 pelabuhan udara, dengan frekwensi penerbangan yang meningkat. Dengan penambahan kapasitas ini maka dapat ditampung permintaan yang semakin meningkat. Hal ini berarti bahwa hubung- an antara kota di seluruh Indonesia telah menjadi lebih terjamin.

Sampai dengan tahun 1977/78 melalui penerbangan perintis telah dapat dilayani 75 pelabuhan udara perintis di 22 propinsi. Bersamaan dengan itu maka sebanyak 175 lokasi di beberapa daerah lainnya telah dapat dihubungkan melalui pelayaran perintis laut. Berkat pembinaan angkutan perintis ini banyak daerah terpencil dan teisolir berhasil

42

Page 43:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

dibuka dan dapat berhubungan dengan daerah-daerah yang sudah berkembang sehingga sekaligus menimbulkan kegairahan membangun bagi daerah tersebut.

Hasil-hasil pembangunan di bidang perhubungan dan pariwisata selama ini semakin menunjukkan manfaatnya sebagai alat pemersatu, sejak dirampungkannya proyek satelit domestik Palapa, sehingga se- luruh ibukota propinsi dan kota-kota penting lainnya dapat dihu - bungkan satu dengan yang lain. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan satelit tersebut, pembangunan fasilitas transmisi dan microwave terus diperluas jaringannya dengan meningkatkan jaringan sambungan langsung jarak jauh. Sampai dengan tahun 1977/78 telepon otomat diperkirakan mencapai 618.660 sambungan dan hingga akhir tahun 1977 telex 5.890 sambungan. Kecuali fasilitas telekomunikasi, pem-bangunan kantor pos dan peralatannya juga ditingkatkan, sehingga hubungan menjadi lebih lugs dan jasa pos juga bertambah baik. Kan- tor pos pembantu yang berhasil dibangun dalam tahun 1977/78 ada 100 buah.

Dalam rangka usaha meningkatkan kepariwisataan nasional, tahap detail engineering telah diselesaikan bagi pembangunan daerah tujuan wisata di Nusa Dua (Bali). Di samping itu juga dipersiapkan rencana induk pembangunan pariwisata nasional. Selanjutnya untuk merangsang kedatangan serta arus wisatawan secara massal telah diambil suatu kebijaksanaan untuk mempermudah pemberian visa bagi wisatawan rombongan, agar arus wisatawan secara rombongan lebih meningkat.

Kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan dan peranan koperasi-koperasi primer dalam perekonomian nasional meli-puti bimbingan usaha dan peningkatan permodalan, pengembangan organisasi, pendidikan dan latihan perkoperasian. Hasil-hasil pembi-naan itu tercermin pada perkembangan kegiatan yang dilaksanakan oleh koperasi-koperasi di berbagai bidang. Dalam bidang pangan misalnya, dalam tahun 1977/78 telah banyak BUUD/KUD yang mampu melaksanakan pembelian gabah/beras dari para petani untuk penga- daan sarana penyangga Pemerintah dan untuk dijual ke pasaran umum. Dengan melaksanakan kegiatan tersebut, yang bersangkutan telah ber-

43

Page 44:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

hasil menjaga agar para petani dapat memperoleh harga yang wajar bagi gabah yang mereka pasarkan. Kemampuan BUUD/KUD tersebut dalam melaksanakan pembelian gabah/beras setiap tahun terus me-ningkat dan dalam tahun 1977/78 sebanyak 2.195 buah BUUD/KUD telah berhasil membeli gabah dari para petani sebanyak 385,7 ribu ton ekivalen beras.

Di bidang perkebunan, dalam tahun 1977 koperasi berhasil me-laksanakan pembelian kopra sebanyak 93.426 ton dan penjualan 89.293 ton. Dalam tahun 1978, sampai dengan bulan April, Koperasi berhasil melakukan pembelian sebanyak 120.035 ton dan penjualan 114.441 ton. Selanjutnya dalam usaha membantu melaksanakan kebi-jaksanaan harga dasar untuk cengkeh, beberapa BUUD/KUD telah berhasil melaksanakan pembelian cengkeh dari para petani. Jumlah yang dibeli dalam tahun 1977/78 mencapai 7.658,5 ton cengkeh ke- ring dengan nilai sebesar Rp. 29.875,6 juta. Dan jumlah yang dijual mencapai 7.618,3 ton cengkeh kering seharga Rp. 30.464,9 juta.

Pada akhir tahun 1977, koperasi mulai giat dalam pengumpulan/ pembelian garam rakyat dari petani garam. Dalam pelaksanaan ke - giatan ini sampai permulaan bulan April tahun 1978 BUUD/KUD telah berhasil menjual garam hasil pembeliannya dari para petani kepada PN Garam sebanyak 130.820 ton.

Untuk meningkatkan kegiatan perekonomian para pengusaha/ pedagang ekonomi lemah di pedesaan maka sejak pertengahan tri - wulan terakhir tahun 1976 BUUD/KUD menyalurkan kredit candak kulak bagi para pedagang kecil/bakul di desa-desa. Dalam waktu satu tahun BUUD/KUD yang ikut serta melaksanakan kredit candak kulak telah berjumlah 1.596 buah, nasabahnya berjumlah 1.205.849 orang, dan nilai pinjamannya mencapai Rp. 5.900,0 juta.

Simpanan anggota koperasi pada tahun 1973 berjumlah Rp. 6.788,1 juta. Pada tahun 1977 s i m p a n a n tersebut telah mening- kat menjadi Rp. 15.623,6 juta.

Dengan meningkatnya simpanan anggota, adanya penyediaan ja-minan kredit oleh LJKK serta penyediaan fasilitas perkreditan lain, maka modal usaha koperasi yang pada akhir tahun 1973 berjumlah

44

Page 45:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Rp. 21.858,7 juta, pada akhir tahun 1977 telah meningkat menjadi Rp. 57.243,8 juta.

Pada akhir tahun 1973 terdapat 19.975 buah koperasi. Sampai pada akhir tahun 1977 terutama sebagai hasil dari usaha amalgamasi, jumlah koperasi turun menjadi 19.430 buah.

Pada tahun 1973 terdapat 2.361 buah BUUD/KUD dan dalam tahun 1976 jumlah BUUD/KUD meningkat menjadi 3.870 buah. Dalam tahun 1977 jumlah tersebut telah mencapai 4.042 buah.

Anggota koperasi pada tahun 1973 berjumlah 2.972 ribu orang. Pada tahun 1977 jumlah anggota koperasi meningkat menjadi 7.483 ribu orang.

Pendidikan tenaga dari lingkungan gerakan koperasi dilaksana- kan dengan menyelenggarakan kursus-kursus dan latihan-latihan tatalaksana usaha, pembukuan, perkreditan, pergudangan dan lain-lain bagi para anggota pengurus, anggota badan pemeriksa, manager dan karyawan koperasi.

Tenaga-tenaga dari gerakan koperasi yang telah dididik selama lima tahun berjumlah 39.905 orang. Dari jumlah tersebut yang dididik dalam tahun 1973/74 berjumlah 6.000 orang dan yang dididik dalam tahun 1977/78 berjumlah 12.422 orang.

Untuk lebih meningkatkan kemampuan dan peranan BUUD/KUD dalam perekonomian nasional maka pada tanggal 6 Pebruari 1978 telah dikeluarkan Inpres No. 2 Tahun 1978 tentang Badan Usaha Unit Desa/Koperasi Unit Desa. Instruksi tersebut dimaksudkan untuk memperjelas togas masing-masing Menteri dan Pejabat dalam pembi- naan BUUD/KUD. Di samping itu instruksi tersebut juga dimaksud- kan untuk meningkatkan dan mensinkronisasikan kegiatan para pe- jabat di pusat maupun di daerah untuk membantu pembinaan dan pe -ngembangan BUUD/KUD. Dengan adanya instruksi tersebut kebijak-sanaan-kebijaksanaan serta langkah-langkah para pejabat, baik di Pu- sat maupun di Daerah, akan dapat lebih terkoordinasikan secara mantap.

Dalam tahun 1977/78 di bidang perdagangan dalam negeri tetap dilaksanakan kebijaksanaan penyelenggaraan sarana penyangga nasio -

45

Page 46:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

nal yang meliputi di samping beras dan gula juga pupuk, semen, besi beton, kertas koran, aspal dan bahan obat-obatan.

Di samping itu sejak tahun 1975 diselenggarakan Pusat Pameran Dagang dengan tujuan untuk memperluas pasaran barang-barang pro-duksi dalam negeri. Jumlah perusahaan yang telah dapat memanfaat - kan kegiatan pameran tersebut sampai dengan tahun 1977/78 men- capai 562 buah.

Dalam usaha untuk meningkatkan dayaguna dan hasilguna sis- tem pemasaran telah dilakukan hal-hal berikut. Di samping pemba-ngunan gudang beras dan gabah yang telah disebutkan, untuk mencu- kupi kebutuhan akan fasilitas pergudangan pupuk, dalam tahun 1977/ 78 telah dibangun gudang-gudang pupuk yang seluruhnya berkapasitas 324.500 ton. Selain itu dalam tahun 1977/78 kompleks pergudangan Cakung yang seluruhnya berkapasitas lebih-kurang 1,2 juta ton telah dapat berfungsi sepenuhnya. Kompleks pergudangan tersebut berfung- si sebagai tempat menyimpan barang-barang dan sebagai entrepot umum.

Sampai dengan tahun 1976/77 telah tersusun konsep standar konsensus barang untuk 79 jenis komoditi. Dad standar konsensus tersebut telah ditetapkan standar mutu barang-barang ekspor untuk 49 komoditi. Selanjutnya dalam tahun 1977/78 telah disusun konsep standar konsensus untuk 21 jenis komoditi.

Dalam rangka memperluas kesempatan usaha bagi para pengu- saha nasional, pada akhir tahun 1977 telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah Tentang Pengakhiran Kegiatan Usaha Asing Dalam Bidang Perdagangan. Diperkirakan, dalam rangka pelaksanaan peraturan pe-merintah tersebut, sebanyak 11.983 perusahaan perdagangan asing domestik harus mengalihkan statusnya menjadi perusahaan perda- gangan nasional.

Di bidang ketenaga kerjaan terdapat beberapa masalah pokok. Pertama, pasar kerja masih belum dapat berfungsi dengan penuh daya guna dan hasil guna sehingga penggunaan tenaga kerja belum optimal. Kedua, adanya kekurangan lapangan kerja secara umum sebagai akibat lajunya pertumbuhan penduduk. Ketiga, penyebaran angkatan kerja

46

Page 47:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

yang tidak optimal secara geografis. Keempat, susunan umur angkatan kerja yang kurang seimbang. Dan kelima, adanya kekurang sesuaian di antara jenis tenaga yang dihasilkan oleh sistem pendidikan dengan jenis tenaga yang dibutuhkan.

Hal-hal ini semua menimbulkan kepincangan-kepincangan di antara produksi, tenaga kerja dan kesempatan kerja.

Dalam hubungan ini maka kegiatan-kegiatan dalam tahun 1977/ 78 adalah melanjutkan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan langkah-lang-kah yang telah ditetapkan dalam Repelita II. Kegiatan-kegiatan ini menyangkut pelaksanaan kebijaksanaan umum antara lain di bidang fiskal, moneter, keluarga berencana dan pembangunan daerah; pelak-sanaan kebijaksanaan sektor khususnya yang menyangkut pertanian; pelaksanaan langkah-langkah khusus di bidang pembangunan desa, pembinaan dan penggunaan tenaga kerja, pendidikan tenaga kerja, hubungan dan perlindungan tenaga kerja.

Pelaksanaan kebijaksanaan khusus dalam tahun 1977/78 telah memberikan hasil-hasil antara lain sebagai berikut :

Di bidang pembangunan desa, kegiatan padat karya, pengembangan usaha-usaha non pertanian, pengembangan kredit desa, kegiatan rebo- isasi dan penghijauan terus ditingkatkan. Proyek Padat Karya Gaya Baru telah berhasil dilaksanakan di 799 kecamatan. Jumlah tenaga kerja yang terserap meningkat dari 273.569 orang per hari dalam tahun 1976/77 menjadi 346.844 orang per hari dalam tahun 1977/78 Jalan desa yang diperbaiki meningkat dari 1.108 km dalam tahun 1976/77 menjadi 2.574 km dalam tahun 1977/78. Kegiatan-kegiatan lainnya pada umumnya juga memperlihatkan kecenderungan mening- kat dalam tahun 1977/78.

Kegiatan-kegiatan di bidang pembinaan dan penggunaan tenaga kerja meliputi pengerahan tenaga kerja sukarela (TKS)-Butsi, kuliah kerja nyata (KKN) di kalangan mahasiswa, pemanfaatan anggota-ang -gota ABR1 yang memasuki masa persiapan pensiun, pembinaan pengu-saha lemah, pembatasan tenaga asing, informasi pasar kerja, antara kerja, serta perencanaan tenaga kerja. Dalam tahun 1977/78 telah ber -

47

Page 48:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

hasil dikerahkan sejumlah 753 orang TKS — BUTSI dan 5.553 orang mahasiswa dalam rangka KKN

Di bidang pendidikan tenaga kerja dalam tahun 1977/78 telah berhasil ditingkatkan fasilitas dan daya tampung Pusat-pusat latihan kerja (PLK). Daya tampung PLK Industri dan Pertanian di Jawa telah meningkat menjadi 700 orang untuk setiap giliran. Selain itu, sampai dengan 1977/78 telah berhasil dianalisa sebanyak 6.304 jabatan.

Dalam rangka pembinaan hubungan perburuhan Pancasila dan perlindungan tenaga kerja dalam tahun 1977/78 telah berhasil di te-tapkan upah minimum pada 13 propinsi untuk 1.600 Perjanjian Kerja Bersama (PKB) di 300 perusahaan. Di bidang jaminan sosial telah di -bentuk Perusahaan Umum Asuransi Sosial Tenaga Kerja. Perusaha- an ini telah mulai beroperasi sejak 1 Januari 1978. Selain itu pening-katan fasilitas keluarga berencana di perusahaan-perusahaan terus di -tingkatkan dalam tahun 1977/78.

Penyelenggaraan transmigrasi dalam tahun 1977/78 lebih diin-tensifkan baik dari segi kwalitas pelaksanaan maupun dari segi jum - lah transmigran. Dalam hubungan ini telah berhasil dipindahkan se -jumlah 13.244 KK atau 59.868 jiwa. Luas areal yang disurvey dalam rangka identifikasi daerah penerima meliputi kurang lebih 1 juta ha. Pembangunan fasilitas di daerah penerima juga diusahakan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Pembangunan jalan tercatat 92 km per 1.000 KK, pembangunan poliklinik 2,7 unit per 1.000 KK dibanding dengan 2,2 unit pada tahun 1976/77. Penyediaan fasilitas lainnya se-perti gedung sekolah, BUUD/KUD, rumah ibadah juga telah berhasil ditingkatkan dalam tahun 1977/78.

Produktivitas usaha tani transmigran menunjukkan adanya ke-naikan sebagai hasil pembinaan usaha tani yang lebih intensif. Produksi padi di daerah pasang surut meningkat dari 1,92 ton/ha dalam tahun 1976/77 menjadi 2,0 ton/ha dalam tahun 1977/78; di daerah non pasang surut, produksi per ha meningkat menjadi 2,88 ton dalam tahun 1977/78 dari 1,95 ton padi tahun 1976/77. Produksi tanaman keras, peternakan, dan palawija juga memperlihatkan adanya pening-katan.

Sementara itu mekanisme koordinasi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dengan berpedoman kepada Keputusan Presiden

48

Page 49:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

No. 29 tahun 1974 tentang pembentukan Badan Pengembangan, Pem-bina, dan Pelaksana Pembangunan D-aerate Transmigrasi secara ber-tahap terus disempurnakan. Dengan demikian diharapkan pelaksana- an program transmigrasi akan lebih berdaya guna dan berhasil guna.

Pembangunan Daerah, Pedesaan dan Kota yang telah dilaksa- nakan selama ini, telah banyak mendorong kemajuan masyarakat dari masing-masing daerah. Kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh masing-masing daerah tersebut, merupakan hasil dari usaha- usaha pembangunan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah Pusat dan Daerah, maupun oleh dunia usaha dan masyarakat pada umum- nya. Dalam pada itu peningkatan pembangunan secara sektoral yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan tersebar di seluruh daerah, sejauh mungkin telah dikaitkan dengan usaha pembangunan yang dilaksanakan oleh daerah sendiri. Dengan demikian keserasian laju pertumbuhan dan perkembangan antar daerah telah semakin nyata dari tahun ketahun.

Berhasilnya usaha pembangunan di daerah antara lain juga ada- lah berkat meningkatnya kemampuan aparat pemerintah daerah di dalam merencanakan dan melaksanakan berbagai kegiatan pem-bangunan.

Sebagian besar daerah-daerah telah mampu menyusun program-program dan proyek-proyek yang telah mendekati sasaran-sasaran pem-bangunan yang ingin dicapai oleh masing-masing daerah, sesuai de- ngan kebutuhan dan kemampuan penduduknya.

Program Bantuan Pembangunan yang diberikan kepada daerah dalam bentuk Inpres, telah berhasil menggairahkan daerah-daerah untuk lebih mempercepat laju pertumbuhan dan perkembangan serta pemerataan pembangunan. Penyaluran dana bantuan pembangunan melalui berbagai program Inpres menjadi sangat panting, karena de-ngan demikian kegiatan-kegiatan pembangunan yang belum atau tidak dapat dilaksanakan oleh Departemen-departemen dapat dilaku- kan oleh pemerintah daerah.

Guna memenuhi hasrat membangun yang ada pada masing-masing daerah, jumlah Bantuan Pembangunan Tingkat I terus ditingkatkan

49

Page 50:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

setiap tahunnya. Dalam tahun pertama Repelita II seluruh bantuan Rp. 500 juta. Dalam tahun keempat Repelita II yaitu tahun anggaran 1977/78 telah naik menjadi Rp 75 milyar dengan bantuan minimum Rp. 1,5 milyar. Proyek-proyek yang dilaksanakan dalam tahun 1977/ 78 seluruhnya berjumlah 1920 buah, terdiri dari bermacam-macam proyek, baik ekonomi maupun sosial budaya yang dianggap penting oleh masing-masing daerah.

Demikian pula dengan Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II, yang pada tahun 1974/75 ditetapkan Rp 300,— per kapita de- ngan bantuan minimum bagi Kabupaten-kabupaten yang kurang pen-duduknya sebesar Rp 16 juta, telah meningkat menjadi Rp 450,— per kapita pada tahun 1977/78. Sedangkan jumlah minimumnya telah naik menjadi Rp. 40 juta. Proyek-proyek yang dilaksanakan dalam tahun 1977/78 seluruhnya berjumlah 3.174 buah, terdiri dari berbagai proyek yang dianggap penting oleh masing-masing Kabupa- ten / Kotamadya.

Untuk pembangunan daerah pedesaan, telah disediakan pula Bantuan Pembangunan Desa, yang pada tahun 1974/75 adalah se- besar Rp. 200.000,— per desa, telah ditingkatkan jumlahnya men- jadi Rp. 350.000,— per desa pada tahun 1977/78. Bantuan Pemba-ngunan Desa yang telah diberikan kepada masing-masing desa, telah berhasil merangsang swadaya masyarakat desa, sehingga jumlah investasi pada proyek-proyek desa menjadi lebih besar lagi. Dalam pada itu kegiatan pembentukan dan pembinaan Unit Daerah Kerja Pembangunan (UDKP), pengembangan Lembaga Sosial Desa (LSD), resettlement desa, pemugaran perumahan dan lingkungan desa terus dilanjutkan.

Pembangunan Daerah Irian Jaya dan Timor Timur terus diting-katkan. Tahap demi tahap pembangunan kedua daerah tersebut telah berhasil menaikkan taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

Dengan bertambah meningkatnya dana pembangunan yang di-salurkan kepada Pemerintah Daerah, telah ditingkatkan pula kemam-puan perencanaan Bappeda dan Aparat Pemerintah Daerah lainnya,

50

Page 51:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

melalui bermacam-macam kursus dan pendidikan. Demikian pula penambahan fasilitas-fasilitas berbentuk gedung kantor, rumah ja - batan serta mobilitas terus dilanjutkan.

Untuk mengarahkan perkembangan dan pertumbuhan kota-kota dan daerah-daerah pada lingkungan hidup yang lebih baik, pembina - an tata ruang terus dilanjutkan. Demikian pula kegiatan pengembang- an tata guna tanah dan tata agraria telah berhasil mendorong ke arah penguasaan dan penggunaan tanah yang tertib dan serasi menuju terwujudnya pola lingkungan hidup yang lebih baik serta menjamin kelestariannya.

Dalam pada itu penelitian regional dan daerah terus dilanjutkan. Perhatian yang lebih besar telah diberikan pula kepada wilayah-wila- yah yang relatif lebih terbelakang melalui serangkaian usaha pengem-bangan wilayah, antara lain 5 Kabupaten di Jawa Tengah dan 2 Ka -bupaten di Daerah Istimewa Aceh.

Di bidang Agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Ma- ha Esa ditingkatkan terus berbagai kegiatan pembangunan di bidang bimbingan dan penerangan agama. Antara lain telah diusahakan pengintegrasian dan penyerasian kegiatan penerangan agama dengan kegiatan penerangan pada umumnya, seperti usaha pemanfaatan mass-media, seni budaya, kepramukaan dan lain sebagainya. Untuk menemukan metode dan sistem penerangan agama yang sesuai bagi pembinaan suku terasing dan transmigrasi serta para remaja, telah dilakukan pula studi khusus di berbagai daerah.

Dalam tahun 1977/78 telah diberi bimbingan agama Islam kepada 735 kelompok karyawan dan 466 kelompok lainnya terdiri dari suku terasing, transmigran dan kelompok remaja serta kelom- pok khusus, di samping penyediaan buku/brosur agama sebanyak 825 ribu eksemplar.

Arah kegiatan penerangan dan dakwah agama Kristen Protestan ditujukan untuk lebih meluaskan pengetahuan agama bagi mereka yang telah mendapat bimbingan dan penyuluhan sebelumnya. Dalam tahun 1977/ 78 telah dilaksanakan bimbingan agama kepada 36 ke -

51

Page 52:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

lompok suku terasing dan transmigran serta penyediaan 28 ribu brosur agama.

Kegiatan penerangan agama Katolik terdiri dari usaha bimbing- an agama kepada 24 kelompok suku terasing dan transmigran di samping penyediaan sejumlah buku penuntun agama sebanyak 22 ribu buku penuntun agama dan 1.000 buah paket dakwah.

Di dalam usaha mendorong kegairahan penghayatan kehidupan beragama, diselenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) se- cara berkala, baik pada tingkat daerah maupun tingkat nasional yang dalam tahun 1978 telah diselenggarakan di Manado.

Mimbar-mimbar Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang diselenggarakan di TV sangat bermanfaat sebagai usaha penerangan dan bimbingan agama untuk berbagai golongan umat ber- agama, termasuk bagi para pemuda dan remaja.

Bantuan diberikan pula untuk pembangunan atau rehabilitasi tempat-tempat peribadatan terutama bagi kelompok-kelompok masya- rakat yang lemah keadaan sosial ekonominya sehingga tidak dapat menyediakan sarana atau tempat peribadatan yang layak.

Dalam tahun 1977/78 telah diberikan bantuan untuk melanjut- kan perluasan atau perbaikan kembali 358 buah tempat peribadatan yang terdiri dari 314 mesjid, 15 gereja Kristen Protestan, 15 gereja Katolik dan 14 Pura Wihara/Budha.

Mesjid Istiglal telah diresmikan penggunaannya. Kemudian di- lanjutkan penyelesaian pembangunannya sebagai tempat peribadatan dan untuk berbagai kegiatan keagamaan lainnya.

Dalam tahun 1977/78 telah dibangun sebanyak 82 Balai Nikah dan 55 buah Balai Sidang Pengadilan Agama kecuali itu disediakan pula sejumlah sarana lainnya dari buku-buku pedoman bagi para Hakim Agama dan petugas nikah, talak, cerai dan rujuk (NTCR) di samping telah ditatar 416 Hakim Agama dan Panitera serta 236 petugas NTCR.

Pengadaan kitab suci dalam rangka pembangunan di bidang agama terus dilakukan, kecuali untuk membantu masyarakat dalam

52

Page 53:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

memenuhi kebutuhan akan kitab suci, juga dimaksudkan untuk me-rangsang dan memberikan bimbingan kepada masyarakat, khususnya para ahli dan penerbit, untuk senantiasa mengembangkan metode penafsiran kitab suci yang dapat memudahkan dan menarik perha- tian masyarakat dalam mempelajari ajaran agama masing-masing.

Dalam tahun 1977/78 telah disediakan dan disebarkan sejumlah 746 ribu kitab suci dari berbagai golongan agama, terdiri dari:(a) Kitab Suci umat Islam 601 ribu buah;

(b) Kitab Suci umat Kristen Protestan sebanyak 50 ribu buah;

(c) Kitab Suci umat Katolik sebanyak 65 ribu buah, dan

(d) Kitab Suci umat Hindu/Budha sebanyak 30 ribu buah.

Dalam rangka peningkatan pelayanan perjalanan haji, terus di -usahakan penyempurnaan fasilitasnya antara lain melalui pemberian bantuan pembangunan asrama haji, yang ditingkatkan dari tahun ke tahun.

Dalam rangka untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan para jemaah haji, setiap tahun diterbitkan buku-buku/pedoman tata cara ibadah haji, di samping diberikan bimbingan ibadah haji sebelum me-ninggalkan daerah dan tempat tinggal masing-masing ke kota-kota pelabuhan tempat pemberangkatan jemaah haji menuju Tanah Suci Mekkah

Kebijaksanaan dan langkah-langkah usaha untuk meningkatkan suasana kerukunan hidup antara umat beragama dan penganut ke -percayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dari berbagai golongan agama dan penganut kepercayaan, terutama dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

Penyelenggaraan dialog antara pemuka-pemuka agama dari ber-bagai golongan agama dan penganut kepercayaan di daerah yang ber -sangkutan. Demikian pula telah diberikan bantuan kepada sejumlah lembaga keagamaan swasta dan sekaligus usaha-usaha mereka di-arahkan kepada kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang terciptanya suasana kerukunan hidup di antara para pemeluk agama dan peng -

53

Page 54:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

anut kepercayaan. Kecuali itu dilakukan usaha usaha bimbingan aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa terus ditingkatkan un- tuk mengarahkannya kepada tata hidup dan sikap yang sesuai dengan tujuan pembangunan.

Arah pembinaan pendidikan agama di semua tingkat terutama ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dilingkungan per- guruan-perguruan agama.

Dalam tahun 1977/78 telah direhabilitasi 35 madrasah ibtidaiyah (termasuk madrasah ibtidaiyah percontohan). Di samping itu telah di -perbaiki kembali 6.680 madrasah ibtidaiyah swasta dalam rangka Program Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar.

Dalam tahun 1977/78 telah diperbaiki kembali 26 buah madrasah tsanawiyah (termasuk madrasah percontohan) yang tersebar di bebe - rapa propinsi dan meliputi 116 ruang kelas.

Untuk peningkatan mutu madrasah aliyah negeri, telah dibangun/ direhabilitasi 11 madrasah aliyah (termasuk madrasah aliyah percon -tohan).

Demikian pula telah direhabilitasi 41 PGAN (37 PGAN ISLAM, 2 PGAN HINDU dan 2 PGAN KRISTEN) yang meliputi 141 ruang belajar. Juga telah disediakan 75 ribu buku-buku pedoman bagi guru dan murid.

Kegiatan-kegiatan untuk melanjutkan usaha pengembangan pon- dok pesantren adalah antara lain menatar dan melatih 550 tenaga pembina pondok pesantren selama tahun 1977/78.

Bantuan pembinaan juga telah diberikan berupa 115 unit alat - alat ketrampilan, terdiri dari alat-alat ketrampilan pertanian, pertu -kangan, kesehatan, jahit menjahit dan lain-lain sebagainya yang telah dibagikan kepada 85 pondok pesantren. Kecuali itu juga bantuan pembangunan ruang workshop, rehabilitasi gedung dan asrama, alat- alat praktek ketrampilan, buku-buku motivasi umum dan pengetahuan ketrampilan.

Pembinaan perguruan tinggi agama peningkatannya dilakukan terhadap 82 buah fakultas yang berinduk pada 14 IAIN, termasuk

54

Page 55:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

usaha peningkatan mutu staf pengajar, serta melengkapi sarana dan fasilitas yang dibutuhkan secara bertahap.

Di bidang Pendidikan dan Pembinaan Generasi Muda telah di-usahakan hal-hal sebagai berikut :

Usaha penyediaan tambahan tempat belajar pada SD telah di lakukan sejak akhir tahun 1973/74 melalui Program Bantuan Pem-bangunan Sekolah Dasar (Inpres SD). Dalam rangka ini sejak akhir tahun 1973/74 sampai dengan tahun 1977/78 telah dibangun 16 ribu buah gedung SD baru dengan 6 ruang kelas, yaitu 6 ribu buah dalam tahun-tahun 1973/74 — 1974/75 dan 10 ribu buah dalam tahun- tahun 1975/76 — 1976/77. Di samping itu dibangun pula 15 ribu gedung sekolah lagi dengan 3 ruang kelas dalam tahun 1977/78 yang akan dilanjutkan dalam tahun 1978/79. Dengan demikian sejak Repelita II sampai dengan tahun 1977/78 penyediaan tam- bahan tempat belajar pada SD mencapai 5,6 juta.

Di samping itu sampai dengan tahun 1977/78 dilaksanakan pula pembangunan 15 ribu ruang kelas baru pada SD yang sudah ada serta rehabilitasi 41 ribu gedung SD Negeri, SD Swasta dan Madrasah Ibtidaiyah Swasta. 15 ribu direhabilitir khusus dalam tahun 1977/78.

Sejak tahun 1973 jumlah murid SD telah bertambah dengan se- kitar 6,1 juta, yaitu menjadi sekitar 19,2 juta dalam tahun 1978.

Perluasan, pemerataan dan pemantapan kesempatan belajar pada SD disertai pula dengan usaha peningkatan mutu pendidikannya, ter -utama melalui penambahan dan penataran guru, pengadaan buku pelajaran dan buku bacaan/perpustakaan serta peningkatan kegiatan pengawasan (supervisi oleh para pemilik sekolah).

Untuk memenuhi keperluan guru dan tenaga lainnya dengan ada- nya pembangunan gedung-gedung SD tersebut di atas, sejak tahun 1973/74 telah dilaksanakan pengangkatan guru-guru dan tenaga lain- nya. Selama Repelita II telah dilaksanakan pengangkatan 180 ribu guru-guru kelas SD dan 16 ribu guru agama termasuk 44 ribu guru kelas dan 16 ribu guru agama khusus dalam tahun 1977/78.

Dalam rangka penggunaan buku pelajaran pokok baru yang te- lah dibakukan, sampai dengan tahun 1977/78 1,2 juta tenaga guru

55

Page 56:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

telah mendapatkan penataran termasuk lebih dari 470 ribu guru khu- sus dalam tahun 1977/78.

Jumlah buku pelajaran pokok (Ilmu Pengetahuan Alam, Mate-matika, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Bahasa Indonesia) yang telah dicetak dan dibagikan kepada semua SD (Negeri dan Swasta) sampai dengan tahun 1977/78 telah berjumlah 193,2 juta, termasuk 58,9 juta buku dalam tahun 1977/78.

Di samping buku pelajaran, telah diusahakan pula pengadaan buku bacaan/perpustakaan untuk SD (Negeri dan Swasta). Sampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78.

Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan pendidikan Ta- man Kanak-kanak dilanjutkan antara lain melalui pengadaan seba - nyak 15 ribu buku kurikulum TK dan 30 ribu buku pedoman guru. Demikian pula telah dilakukan penataran sejumlah guru dan pembi- na TK. Di samping itu alat-alat peraga untuk Taman Kanak-kanak telah disediakan sebanyak 1.400 set. Dalam rangka pembinaan mutu, telah didirikan TKK Pembina sebanyak 2 sekolah yang akan disele -saikan sepenuhnya dalam tahun 1978/79.

Seperti halnya dengan Taman Kanak-kanak, untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) pertama-tama ditekankan usaha pembinaan kurikulum dan penataran guru serta pembina. Dalam tahun 1977/78 dilanjut - kan penyusunan naskah kurikulum dan pedoman guru. Penataran guru dan pembina SLB meliputi 490 guru dan pembina. Selanjutnya penyediaan alat-alat pendidikan telah dilanjutkan pula. Kecuali itu sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) telah direhabilitasi di samping dilakukan pembangunan sebuah SLB baru.

Perluasan daya tampung SLTP terutama dimungkinkan melalui pembangunan gedung baru SMP. Dalam tahun 1977/78 telah diba- ngun 121 gedung baru SMP (masing-masing 10 ruang kelas) dan 940 tambahan ruang kelas pada SMP yang ada.

Perluasan kesempatan belajar pada SLU (SMP dan SMA) telah ditunjang dengan pengangkatan guru baru sebanyak 6 ribu guru da -

56

Page 57:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

lain tahun 1977/78 sebagai hasil pendidikan tambahan khusus 1 ta- hun yang terbuka untuk lulusan SMA dan Sarjana Muda (PGSLP/ PGSLA).

Dalam tahun 1977/78 telah ditatar 4.011 guru SLU dan 1.046 guru Kepala Sekolah SMP dan SMA terutama dalam bidang IPA dan Matematika.

Usaha penataran guru tersebut di atas secara efektif telah ditunjang dengan adanya 9 Balai Penataran Guru (BPG).

Peningkatan mutu pada SLTP telah dimantapkan dengan berla -kunya kurikulum tahun 1975 yang telah disebar-luaskan.

Peningkatan mutu SMP secara khusus diusahakan melalui peng-adaan ruang-ruang laboratorium IPA beserta peralatannya.

Mutu dan relevansi pendidikan SLU telah pula ditunjang dalam tahun 1977/78 dengan penyediaan buku perpustakaan/bacaan, pe-nyediaan alat-alat ketrampilan, alat kesenian serta olah raga.

Untuk mempercepat perluasan kesempatan belajar, dalam tahun 1977/78 telah dibangun lebih dari 30 SMA dan 265 ruang kelas baru. Dengan perluasan fasilitas belajar telah dilakukan pengangkatan guru baru sebanyak 2.300 orang.

Pengadaan buku pelajaran untuk SLU (SMP dan SMA) telah dilakukan sejumlah 17,5 juta eksemplar. Demikian pula buku per-pustakaan, peralatan kesenian dan olahraga.

Selanjutnya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah diba- ngun ruang laboratorium beserta peralatannya.

Peningkatan mutu pendidikan dan memantapkan daya tampung pada Sekolah Teknik Menengah telah dilakukan melalui usaha untuk mengembangkan dan merehabilitasi fasilitas pendidikan yang meliputi bangunan, peralatan dan perlengkapan pendidikan lainnya. Kegiatan tersebut dilakukan terhadap 8 buah STM Pembangunan (4 tahun) dan 5 Pusat Latihan Pendidikan Teknik (PLTP), 45 STM, 6 buah SMPK dan 4 buah SMP Khusus (pertanian, grafika dan penerbangan).Disamping itu dilakukan juga penambahan ruang sebanyak 367 ruang.

57

Page 58:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Selanjutnya dilakukan pengadaan buku/diktat pendidikan tek- nologi berupa buku pelajaran teori dan praktek sejumlah 1,0 juta buah.

Dalam usaha mempersiapkan jumlah guru untuk mengimbangi pertambahan murid yang meningkat maka di Padang dan Yogyakarta sedang disempurnakan FKIT-IKIP. Untuk keperluan penataran guru telah ditingkatkan Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi tingkat nasional di Bandung.

Tujuan utama sekolah menengah kejuruan adalah untuk meng-hasilkan lulusan yang terdidik terlatih dan memiliki sikap positip untuk bekerja, guna menunjang pelaksanaan pembangunan regional dan nasional. Untuk itu telah dikembangkan dan direhabilitasi 45 buah SMEA Pembina, 22 SMKK, 7 SMPS, 2 SMIK, 6 SMSR, 14 SMKI dan 4 SMM.

Di samping usaha-usaha rehabilitasi dan pengembangan sekolah-sekolah menengah kejuruan juga dilakukan pengadaan buku pelajaran bagi SMEA dan sekolah kejuruan lainnya. Untuk SMEA dilakukan pengadaan buku sebanyak 1,2 juta eksemplar. Bagi sekolah kejuruan lainnya telah disediakan 800 ribu eksemplar.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan, telah dilakukan penataran terhadap guru sekolah kejuruan.

Dalam rangka pembinaan pendidikan guru, khususnya untuk meningkatkan mutu sekaligus meningkatkan jumlah lulusan SPG telah dilakukan rehabilitasi dan perluasan SPG beserta asrama sesuai dengan kebutuhan daerah. Dalam tahun 1977/78 telah direhabilitasi dan diperluas SPG beserta asrama pada sejumlah 27 SPG, 1 SGPLB dan 6 SGO.

Selanjutnya dalam tahun 1977/78 telah diterbitkan buku pela- jaran pokok sebanyak 960.500 buah.

Pembinaan kurikulum ditingkatkan sejak tahun 1976/77 baik untuk SPG, SGO maupun IKIP.

Untuk mengimbangi pertambahan murid yang terus meningkat maka dalam tahun 1977/78 dilanjutkan pemerataan dan pengadaan

58

Page 59:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

guru. Di samping pengadaan dan pemerataan guru, juga telah dila- kukan penataran guru dan tenaga teknis sejumlah 317 orang. Semen- tara itu mulai tahun 1977/78 dilakukan pengadaan fasilitas pelajaran IPA (laboratorium) untuk 49 SPG, fasilitas pelajaran matematika untuk 190 SPG dan pengadaan alat pelajaran IPS sebanyak 90 SPG. Demikian pula pengadaan ruang perpustakaan dan ruang workshop untuk 13 SPG sedangkan pengadaan buku perpustakaan mencapai 40 ribu eksemplar.

Kecuali itu penyediaan alat kesenian, olah raga dan ketrampilan tetap dilanjutkan.

Dalam tahun 1977/78 telah diadakan perluasan fasilitas pela- jaran pada 39 Universitas/Institut Negeri (ruang kuliah/kantor, ruang laboratorium dan ruang perpustakaan). Perhatian khusus di- berikan pada kelengkapan peralatan laboratorium, baik untuk ke- perluan pengajaran maupun untuk penelitian dosen. Di samping itu telah dibangun perumahan dosen sebanyak 284 buah.

Kecuali itu telah dimulai pembangunan kampus baru untuk beberapa universitas yang sangat memerlukannya.

Perluasan fasilitas belajar adalah untuk sejauh mungkin me- menuhi kebutuhan meningkatnya mahasiswa yang dapat ditampung pada perguruan tinggi. Pada tahun 1974 jumlah mahasiswa adalah 123.350 (46.050 bidang eksakta, 49,100 bidang non-eksakta, 28.200 bidang keguruan/pendidikan). Jumlah mahasiswa meningkat pada tahun 1978 menjadi 168.460 (55.270 bidang eksakta, 66.070 bidang non-eksakta, 47.120 bidang keguruan/pendidikan).

Dalam tahun 1977/78 telah disediakan buku pelajaran pokok sebanyak 62 ribu buku. Penyediaan buku pelajaran pokok (buku teks) ditunjang oleh penyediaan buku perpustakaan sejumlah 32 ribu buah sebagai pelengkap studi.

Dalam tahun 1977/78 telah ditatar dosen-dosen sebanyak 2 ribu orang dari berbagai ilmu.

Kuliah Kerja Nyata telah diikuti oleh mahasiswa pada tahun 1977/78 meliputi sebanyak 5.000 orang.

Usaha-usaha pendidikan luar sekolah dilaksanakan untuk me- mulihkan aksarawan lama dengan melibatkan segenap warga masya-

59

Page 60:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

rakat. Dalam tahun 1977/78 telah dilakukan kursus untuk 120 ribu peserta untuk berbagai pengetahuan dasar dan berbagai jenis kursus kejuruan dan 301.850 orang yang mengikuti pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan masyarakat dalam berbagai jenis ke -juruan. Di samping itu dilakukan penataran terhadap 674 pamong kelompok belajar. Berbagai sarana diterbitkan dalam bentuk buku, majalah, bullet in dan lain-lain sebanyak 1,7 juta eksemplar .

Prasarana fisik ditingkatkan dengan memperluas pusat-pusat latihan pendidikan masyarakat.

Dalam rangka program pembinaan bakat dan prestasi telah diberikan beasiswa kepada siswa SD (kelas V dan VI), SLTP (kelas II dan III), SLTA (kelas II dan III) dan mahasiswa (tingkat I sampai dengan tingkat V), khususnya bagi siswa dan pelajar yang menunjukkan prestasi tinggi dengan memperhatikan keadaan sosialekonomi orang tua mereka.

Beasiswa yang diberikan dalam tahun 1977/78 berjumlah se - banyak 15.625, yaitu sebanyak 6.609 untuk SD, 3.275 beasiswa untuk SLTP, bagi tingkat SLTA telah diberikan kepada sebanyak 3.624 siswa dan demikian pula kepada 2.057 mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta. Di samping itu khusus untuk mahasiswa telah diberikan pula 2.246 beasiswa lagi melalui program pengem- bangan pendidikan tinggi terutama untuk bidang-bidang studi yang langka peminatnya.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka pembinaan or-ganisasi dan aktivitas generasi muda dalam tahun 1977/78 telah dilaksanakan pembentukan unit kerja produktif yang mengikut serta- kan 6.900 orang, penataran pembina pemuda/pimpinan organisasi sebanyak 1.445 orang, pengiriman dan penerimaan pemuda ke dan dari Kanada sebanyak 150 orang, proyek perintis KEJAR (Kerja sambil Belajar) sebanyak 170 orang dan pertukaran pemuda antar propinsi sebanyak 170 orang.

Pembangunan 8 buah Pusat Kegiatan Latihan Pramuka (Cadika) dilakukan dalam tahun 1977/78 sebagai bantuan kepada pembinaan

60

Page 61:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Pramuka. Kecuali itu diselenggarakan kursus/seminar yang diikuti 200 orang dan pengadaan buku pegangan sebanyak 2.500 eksemplar. Bantuan telah diberikan pula untuk Munas Gerakan Pramuka.

KNPI di tingkat Pusat dan Daerah dalam tahun 1977/78 terus dibantu dengan berbagai bentuk kegiatan antara lain dalam rangka mengadakan rapat kerja/musyawarah kerja, pendidikan/penataran serta kegiatan internasional. Di samping itu diberikan pula bantuan untuk kegiatan penerbitan.

Demikian pula dengan KONI telah diberikan bantuan antara lain dalam bentuk penataran pelatih olah raga sebanyak 1.612 orang, penyelenggaraan pemusatan persiapan Asian Games VIII dalam 7 cabang olah raga, pengiriman pelatih olah raga sebanyak 41 orang ke luar negeri, pertandingan olah raga nasional/internasio - nal sebanyak 25 kegiatan dan penyelenggaraan ceramah/workshop/ seminar/simposium sebanyak 5 kegiatan.

Pengembangan sistem pendidikan bertujuan melakukan pemba-haruan sistem pendidikan secara menyeluruh ke arah terwujudnya sistem pendidikan nasional yang efektif, efisien dan relevan dengan tujuan pembangunan dan tujuan nasional. Tujuan ini diusahakan dengan membina sistem data informasi yang lebih efisien dengan standardisasi laporan, koordinasi pengumpulan data, penggunaaan komputer dalam pengolahan dan analisa data serta berbagai pena- taran dalam data informasi.

Di samping itu dilakukan penelitian dan penilaian terhadap sistem pendidikan yang sedang berjalan. Selama tahun 1977/78 telah diselesaikan sejumlah penelitian sebanyak 61 buah. Penelitian dan penilaian yang dilakukan mencakup antara lain mengenai pen- didikan non-formal, kurikulum pendidikan guru, pendidikan olah raga, pendidikan kesenian, sejarah pendidikan swasta, kesesuaian sistem pendidikan dengan sektor tenaga kerja, biaya pendidikan pembinaan kebudayaan, survey SD kelas VI, pendidikan agama, kebudayaan, olah raga dan putus sekolah.

Penilaian dilakukan antara lain terhadap Proyek Perintis Seko- lah Pembangunan, Proyek Paket Buku, STM Pembangunan, Pena -

61

Page 62:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

taran Guru IPA SMP, Proyek Pembinaan Pendidikan Dasar, pe- nataran pengawas dan monitoring pelaksanaan kurikulum 1975 untuk SMP dan SMA.

Peningkatan pembinaan dan pemeliharaan Kebudayaan Nasional ditujukan untuk memperkuat kepribadian Bangsa, kebanggaan Na- sional dan kesatuan Nasional. Dalam rangka ini telah diadakan penggalian kembali dari berbagai unsur sejarah tradisi di berbagai daerah Indonesia untuk mengembangkan suatu corak kepribadian kepada Kebudayaan Nasional.

Dalam rangka kerjasama ASEAN dan SEAMEO, kompleks Borobudur telah dipilih menjadi Pusat Pendidikan dan latihan Pe -mugaran Kepurbakalaan.

Dalam tahun 1978 telah diperingati umur 200 tahun berdirinya Museum Pusat Jakarta (Gedung Gajah). Perayaan ini dimeriahkan de-ngan dikembalikannya area Ken Dedes (Prajna Paramita) dari abad ke-13 dari kerajaan Singosari kepada Indonesia oleh Pemerintah Be-landa, disertai pengembalian sejumlah barang berharga dan bersejarah lainnya dari kerajaan Lombok dan lain-lain.

Penelitian sosial 'budaya dan adat serta ceritera rakyat yang meli -puti 26 propinsi diteruskan dan telah diselesaikan 326 naskah sam- pai dengan tahun 1977/78.

Hingga tahun 1977/78 pengembangan Bahasa Indonesia telah diusahakan melalui pengadaan berbagai penataran bidang bahasa In-donesia bagi sebanyak 218 peserta, yang meliputi dialektologi, leksi -kografi, penerjemahan, sosiolinguistik, sayembara karangan untuk para guru maupun murid SD, SLTP dan SLA dan menerbitkan maja - lah Bahasa dan Sastra serta berbagai hasil penelitian. Dalam rangka penanggungan pengaruh-pengaruh negatif kebudayaan asing, suatu panitia inter-departemen dibentuk untuk menilai antara lain pemen- tasan-pementasan umum yang diadakan oleh artis-artis asing, mau- pun mengadakan penilaian dari film-film yang akan beredar.

Peningkatan apresiasi dan partisipasi masyarakat terhadap seni budaya nasional, dihidupkan kembali dan disebarluaskan tari-tari

62

Page 63:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

yang hampir punah seperti tari Topeng diberbagai daerah, dengan harapan meningkatkan kesadaran dan kepribadian nasional melalui pemupukan kebudayaan bangsa dan mengimbangi pengaruh-pengaruh dari luar negeri. Bidang-bidang ini meliputi antara lain seni musik, seni tari, seni drama dan pedalangan serta seni kriya dengan sasaran utama para remaja dan ibu-ibu.

Dalam rangka perayaan Hari Kartini, telah diselenggarakan Fes -tival Duta Seni tingkat propinsi di Jawa Tengah yaitu di Rembang dan Jepara.

Sebagai bukti lebih lanjut dari peningkatan kegairahan dan par -tisipasi masyarakat telah pula diadakan Pekan Dalang Bocah di Jakar- ta, yang diikuti oleh 13 propinsi. Demikian pula dalam rangka me -meriahkan hari ulang tahun kota Jakarta telah diadakan Festival Ke -senian Tradisional di Jakarta, yang terutama ditujukan untuk menye- bar luaskan kebudayaan rakyat Indonesia dari berbagai daerah.

Di bidang pembangunan kesehatan, kegiatan-kegiatan usahanya ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan rakyat. Dalam rang- ka ini dilakukan peningkatan pelayanan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, peningkatan nilai gizi makanan rakyat, penyuluhan kesehatan, pengamanan obat-obatan, makanan dan sebagainya, pene -litian dan pengembangan kesehatan, pendidikan dan pendayagunaan tenaga kesehatan, dan peningkatan efisiensi sarana dan ketatalaksa-naan.

Peningkatan pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan usaha supaya seluruh sarana pelayanan kesehatan berada dalam suatu sis- tim jaringan hubungan yang serasi. Pelaksanaan kegiatannya dilaku- kan melalui Puskesmas, BKIA, BP, UKS, Rumah Sakit, kesehatan gigi, kesehatan jiwa, pelayanan medis KB, laboratorium dan pening -katan obat-obatan serta alat-alat kesehatan.

Dalam rangka itu sarana pelayanan kesehatan yang terdekat de -ngan masyarakat yaitu Puskesmas, ditingkatkan fungsi maupun jum-lahnya. Dengan itu dimaksudkan pula adanya usaha pemerataan dalam pembangunan kesehatan yaitu pemerataan untuk memperoleh pela-yanan kesehatan. Dalam tahun 1977/78 program Bantuan Pembangun-

63

Page 64:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

an Sarana Kesehatan, telah menyediakan bantuan pembangunan un- tuk 24 buah Puskesmas masing-masing terdiri dari gedung Puskesmas lengkap dengan peralatan non medis, alat medis sederhana, obat-obatan serta rumah dokter dan dua buah rumah staf, penempatan dok -ter dan tenaga para medisnya. Kecuali itu bagi Puskesmas yang telah ada ditingkatkan mutu maupun fungsinya. Dalam tahun 1977/78 da- lam rangka itu telah diperbaiki sekitar 750 buah Puskesmas.

Puskesmas dewasa ini telah ada sedikit-dikitnya satu di setiap kecamatan di seluruh wilayah Tanah Air. Pembangunan Puskesmas tetap dilanjutkan dengan sasaran agar kecamatan-kecamatan yang wilayahnya luas atau padat penduduknya dapat memiliki lebih dari satu Puskesmas. Untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan di daerah-daerah terpencil, termasuk pula daerah-daerah transmigrasi, dalam tahun 1977/78 disediakan bantuan untuk pengadaan 363 buah Puskesmas keliling berupa kendaraan roda empat atau perahu ber -motor.

Kemajuan-kemajuan yang cukup baik telah dihasilkan di bidang tenaga medis. Apabila pada tahun 1974 dari 2.343 Puskesmas, baru 796 buah yang dipimpin dokter atau sekitar 34%, maka pada akhir tahun 1977 dari 4.053 buah sejumlah 3.541 buah telah dipimpin dokter atau sekitar 87%. Dalam usaha peningkatan efisiensi pelayan-an usaha integrasi BKIA dan BP diteruskan. Demikian pula diseleng-garakan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Berbagai kegiatan diarahkan untuk melaksanakan rehabilitasi gedung maupun penyediaan peralatan medis dan non medis dalam rangka pengembangan rumah sakit.

Pembangunan kesehatan juga ditunjang dengan peningkatan pembinaan dan penyempurnaan organisasi/manajemen, kemampuan pimpinan dan staf serta pengembangan sistim rujukan dalam pela -yanan kesehatan. Kecuali itu diberikan pula bantuan obat-obatan ke -pada Rumah-rumah Sakit baik vertikal maupun Rumah Sakit yang dikelola oleh propinsi dan melalui Inpres Program Bantuan Sarana Kesehatan disertakan pula bantuan obat-obatan dan alat perawatan Kesehatan dengan perhitungan Rp. 65,— per penduduk, dengan ca -

64

Page 65:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

tatan paling sedikit Rp. 6.000.000,— setiap Daerah tingkat II, untuk Rumah Sakit Kabupaten/Kotamadya dan Puskesmas. Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan jiwa diusahakan integrasi pelayan- an melalui Puskesmas. Kemudian dilakukan pula rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa serta pembangunan/rehabilitasi bengkel kerja untuk pen-derita.

Berbagai kegiatan dalam rangka pemberantasan penyakit menular terutama diarahkan pada usaha-usaha yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan masyarakat termasuk perbaikan lingkungan hidup sehingga dapat menunjang usaha-usaha pembangunan pertanian, trans-migrasi, industri dan lain-lain. Pemberantasan penyakit menular di -arahkan antara lain kepada pemberantasan penyakit malaria, demam berdarah, TBC paru-paru, dan kholera.

Dalam bidang pemberantasan penyakit malaria telah terjadi penurunan penderita di Jawa-Bali dari 229.639 pada tahun 1974/75 menjadi 97.093 penderita pada tahun 1976/77. Untuk daerah di luar Jawa-Bali dari 106.314 menurun menjadi 69.170 penderita. Mengenai penyakit kholera usaha pemberantasannya ditujukan kepada pembe-rantasan dan penanggulangan epidemi serta mencegah kematian karena kholera. Untuk menghindari terjangkitnya kholera tersebut diusahakan peningkatan hygiene perorangan dan sanitasi lingkungan masyarakat terutama di daerah pedesaan dengan pembangunan air minum pede- saan, pembangunan jamban keluarga dan usaha pencegahan terhadap pencemaran lingkungan. Dalam rangka program Inpres Bantuan Pem-bangunan Sarana Kesehatan dalam tahun 1977/78 telah disediakan bantuan untuk membangun 150 buah penampung mata air dengan perpipaan, 30 buah sumur artesis, 500 buah penampungan air hujan, 200 perlindungan mata air sekitar 18.120 sumur pompa tangan dangkal dan 1.061 buah sumur pompa tangan dalam. Demikian pula telah disediakan bantuan untuk pembuatan jamban keluarga lebih 200.000 buah. Supaya kegiatan pembangunan tersebut dapat terlaksana dengan lancar disediakan pula bantuan untuk pengadaan alat-alat bor.

Usaha peningkatan nilai gizi makanan rakyat dilanjutkan dengan mengutamakan mencegah kebutaan akibat kekurangan vitamin A. De-

65

Page 66:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

mikian pula Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), dan pencegahan penyakit gondok akibat kekurangan garam yodium.

Kecuali itu secara terus menerus diberikan perhatian dan pening-katan dalam penyuluhan kesehatan.

Dalam rangka usaha menjaga hal-hal yang mungkin membaha-yakan keselamatan pemakainya maka telah dilakukan pengawasan dan bimbingan terhadap obat-obatan, makanan dan kosmetika yang ber- edar.

Kebijaksanaan dalam bidang produksi obat-obatan memberi prioritas kepada impor bahan baku dan mengurangi impor bahan jadi, serta memperbanyak bahan-bahan produksi.

Pendidikan dan pendayagunaan tenaga kesehatan terus dilakukan dengan menitik beratkan pada pengembangan sistem pendidikan di bidang kesehatan, penyempurnaan organisasi, kurikulum dan peningkatan sarana fasilitas pendidikan. Pendayagunaan tenaga kesehatan diutamakan pada kebijaksanaan penyebaran tenaga kesehatan ke daerah-daerah termasuk dokter-dokter spesialis.

Langkah-langkah usaha di bidang keluarga berencana ditujukan untuk meningkatkan intensitas pelaksanaan di Jawa dan Bali dan di sepuluh propinsi luar Jawa-Bali. Langkah-langkah ini juga ditujukan untuk membina para akseptor agar mereka tetap melaksanakan ke- luarga berencana.

Dalam tahun 1977/78 peserta baru yang telah dicapai di Jawa- Bali berjumlah 1.932.000, melebihi sasaran untuk tahun tersebut yang berjumlah 1.700.000. Di luar Jawa-Bali hasilnya juga melebihi sasaran yaitu 313.662 dibanding dengan 275.000.

Dalam rangka membina peserta-peserta keluarga berencana, maka perbaikan cara-cara pelayanan kepada masyarakat, cara-cara pene- rangan serta pengikut-sertaan masyarakat dalam pelaksanaan keluarga berencana terus dilaksanakan dalam tahun 1977/78. Jumlah peserta keluarga berencana yang dibina mencapai 4,69 juta orang; 4,2 juta orang berada di Jawa-Bali, selebihnya di luar Jawa-Bali.

66

Page 67:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Bagian terbesar akseptor menggunakan pil sebagai alat kontra- sepsi. Dalam tahun 1977/78 tercatat 70,9% dari akseptor menggu- nakan pil dan yang menggunakan IUD tercatat 16%. Dari segi pekerjaan sekitar 67% akseptor baru adalah petani. Dari segi umur sebagian besar akseptor baru, yaitu sekitar 70% berada di bawah umur 30 tahun, hal ini akan membawa pengaruh yang baik bagi usaha penurunan kelahiran.

Usaha pembinaan dan pengembangan keluarga berencana juga ditunjang oleh kegiatan penerangan dan motivasi. Dalam tahun 1977/ 78 terus ditingkatkan kegiatan penerangan terpadu dan yang lebih bersifat komunikatif dan edukatif. Kegiatan penerangan terutama di arahkan ke daerah pedesaan melalui penerangan kelompok.

Pengembangan pelayanan keluarga berencana terus disempurna- kan dalam tahun 1977/78. Jumlah klinik keluarga berencana telah mencapai 3.791 buah dalam tahun 1977/78. Jumlah team medis ke- liling maupun jumlah pelayanan yang dilaksanakan oleh team me -ningkat dibanding dengan tahun sebelumnya. Jumlah team tersebut dalam tahun 1977/78 adalah 2.500.

Dalam rangka mendukung pelayanan dan pengembangan usaha keluarga berencana dibutuhkan tenaga trampil dalam jumlah yang memadai. Dalam tahun 1977/78 jumlah tenaga keluarga berencana mencapai 14.110 orang yang terdiri dari tenaga dokter, bidan, pem- bantu bidan dan lain-lain.

Sementara itu dalam rangka meningkatkan mutu mereka dilak-sanakan berbagai kegiatan latihan dan pendidikan.

Selain pendidikan untuk petugas-petugas keluarga berencana dilaksanakan pula pendidikan bagi tenaga guru di SD, SLP, SLA, pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi. Dalam tahun 1977/78 penyediaan tenaga guru pendidikan kependudukan mencapai jumlah 13.860.

Dalam rangka penyediaan alat-alat kontrasepsi dari dalam negeri pembangunan fasilitas perakitan pil keluarga berencana telah men -

67

Page 68:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

dekati penyelesaian. Diharapkan fasilitas ini akan mulai beroperasi pada akhir tahun 1978.

Salah satu unsur pendukung usaha pengembangan dan pembinaan keluarga berencana adalah kegiatan perencanaan, pencatatan dan pelaporan, sistem distribusi, organisasi dan sarana fisik. Bidang-bidang ini terus disempurnakan dalam tahun 1977/78.

Pembangunan bidang Kesejahteraan Sosial terutama di arahkan untuk perkembangan kesadaran, rasa tanggung jawab dan kemampuan yang diperlukan. Kepada anggota masyarakat yang mengalami berbagai hambatan sosial diberikan bimbingan agar mereka secara bersama ataupun perorangan dapat mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi guna mencapai kehidupan yang lebih wajar.

Dengan penyelenggaraan kebijaksanaan ini maka diharapkan anggota masyarakat tersebut dapat lebih mampu menolong diri mereka, dan kemudian dapat dikembangkan ke arah usaha produktif sehingga dapat menunjang kegiatan pembangunan.

Pendekatan-pendekatan dalam bentuk bimbingan sosial dan pe-nyediaan prasarana dasar untuk perkampungan yang menetap telah dilakukan pula terhadap anggota masyarakat yang hidup terasing jauh di pedalaman, agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan tata lingkungan serta kehidupan yang lebih manusiawi. Selama tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 telah dijangkau pelayanan kepada 53.888 kepala keluarga masyarakat terasing. Sebanyak 12 lokasi proyek telah dapat diserahkan pembinaannya kepada Pemerintah Daerah setempat, karena telah memenuhi syarat sebagai masyarakat yang hidup menetap dan bermata pencaharian layak dalam suatu perkam-pungan.

Pembinaan kesejahteraan para keluarga Pahlawan dilakukan antara lain pemberian bantuan sosial dan pembangunan sebuah wisma bagi para putra pahlawan yang akan melanjutkan pendidikannya di Jakarta. Demikian pula telah dilakukan pemugaran berbagai Taman Makam Pahlawan yang keadaannya telah sangat mendesak, agar ge-nerasi penerus dapat menghargai dan melanjutkan cita-cita dan pe-ngorbanan pahlawannya.

68

Page 69:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Anak-anak terlantar dan terhambat perkembangannya, telah dila -kukan penanggulangannya melalui asuhan dan perawatan dalam panti, maupun melalui pelayanan di luar panti. Sejak tahun 1973/74 sam- pai dengan akhir 1977/78 telah diasuh sejumlah 114.642 anak. Ke-pada panti-panti asuhan telah disediakan bantuan berupa sarana ke trampilan, misalnya alat kerajinan/pertukangan, peternakan dan lain sebagainya.

Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada orang yang telah lanjut usia yang lemah fisik dan dalam keadaan terlantar, pemba-ngunan/perluasan 12 buah Panti Werdha sebagai tempat penam- pungan dan perawatan mereka telah dilanjutkan. Pelayanan bantuan kepada orang yang lanjut usia dalam Panti sampai 1977/78 berjumlah 1.000 orang.

Bersama-sama dengan organisasi swasta, sejak tahun 1973/74 sampai dengan tahun 1977/78 telah dilaksanakan pelayanan pada 2.803 orang lanjut usia. Demikian pula sampai dengan tahun 1977/78 telah disantun 26.200 orang penderita cacat, baik cacat tubuh, cacat mental maupun tuna netra, terutama berupa usaha untuk meleng- kapi dan penyempurnaan bangunan sarana serta perlengkapan kerja. Usaha pelayanan kepada para korban bencana alam dan orang ter -lantar/gelandangan, dilakukan dengan memberi pendidikan dan latihan kerja untuk kemudian mereka dapat disalurkan ke daerah-daerah pertanian bersama program transmigrasi ataupun penyaluran secara lokal. Bagi para korban bencana alam diberikan pula bantuan dalam bentuk penyediaan pangan, sandang dan tempat tinggal se-mentara.

Bagi anak-anak yang menjadi korban penyalah gunaan narkotika telah diberikan pelayanan-pelayanan sosial. Demikian pula penyan-tunan terhadap wanita yang menderita akibat kegoncangan perubahan sosial yang cepat yang mendorong mereka untuk menjalani kehi - dupan yang tak wajar.

Sasaran-sasaran pelayanan yang telah disebutkan di atas, meng-ingatkan bahwa pembangunan yang kita selenggarakan diperuntukkan

69

Page 70:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

kepada semua golongan masyarakat. Hal ini diimbangi pula dengan ke -nyataan bahwa kalangan masyarakat sendiri telah banyak membantu menangani masalah penyantunan sosial ini.

Usaha pembangunan perumahan rakyat sejak tahun 1973/74 adalah bahwa Pemerintah mulai ikut serta secara terbatas melaksana- kan pembangunan fisik perumahan.

Langkah-langkah dalam bidang tersebut telah mulai dilakukan dalam tahun 1973/74, yaitu dengan membantu peningkatan dan mempercepat pelaksanaan perbaikan kampung di DKI dan meluas- kan pelaksanaan perbaikan kampung di kota-kota lain dengan meng-usahakan sistem pembiayaan dalam bentuk pinjaman jangka panjang. Dalam tahun 1977/78 telah diselesaikan perbaikan kampung seluas 1.217 Ha meliputi 415.597 orang penduduk terbagi di DKI Jaya seluas 1.092 Ha meliputi 345.597 orang penduduk dan di Surabaya seluas 125 Ha meliputi 70.000 orang penduduk.

Selama tahun 1973/74 sampai dengan tahun 1977/78 telah da- pat diselesaikan perbaikan kampung seluruhnya dengan sistem pem-biayaan tersebut terdahulu seluas 5.501 Ha meliputi 1.920.267 orang penduduk terbagi di DKI Jaya seluas 4.859 Ha meliputi 1.810.267 orang penduduk dan di Surabaya seluas 192 Ha meliputi 110.000 orang penduduk. Di samping itu telah dipersiapkan pelaksanaan per -baikan kampung untuk kota-kota Cirebon, Bogor, Tangerang dan Bekasi.

Guna menunjang usaha pembangunan perumahan, Pemerintah dalam tahun 1974 membentuk sarana kelembagaan yaitu Badan Kebi -jaksanaan Perumahan Nasional (BKPN) untuk merumuskan kebijak-sanaan dan peraturan pembangunan perumahan nasional, Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (PERUMNAS) untuk menangani pelaksanaan pembangunan perumahan rakyat di daerah perkotaan dan menetapkan Bank Tabungan Negara (BTN) berfungsi sebagai Bank Hypotik Perumahan (BHP).

Sejak tahun 1974/75 Pemerintah melalui PERUMNAS mulai mempersiapkan pelaksanaan pembangunan rumah inti dan rumah se-derhana antara lain dengan melaksanakan pembebasan/pembelian

70

Page 71:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

tanah. Dalam rangka itu telah dapat diselesaikan pembangunan 30.806 unit yaitu 12.772 rumah inti dan 18.034 unit rumah sederhana yang tersebar di Jakarta (Klender), Depok, Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Surabaya, Medan, Padang, Samarinda, Bogor, Bekasi, Yogyakarta dan Ujung Pandang.

Kemudian mulai tahun 1976 Bank Tabungan Negara (BTN) yang ditetapkan Pemerintah sebagai Bank Hypotik Perumahan (BHP) mulai memberikan kredit pemilikan rumah kepada masyarakat. Sam- pai akhir tahun 1977/78 BTN telah menyiapkan kredit pemilikan rumah untuk pembangunan 4.145 unit rumah yang tersebar di bebe- rapa kota yaitu Bandung, Semarang, Surabaya, Modjokerto, Grobogan, Ujung Pandang, Medan, Banjarmasin, Balikpapan, Palu, Bengkulu, Bekasi, Krawang, Lebak, Palembang, Bogor, Cimahi, Surakarta, Yog-yakarta, Langkat dan Mataram. Kecuali itu BTN juga telah memberi -kan kredit pemilikan rumah kepada 42.913 kepala keluarga para korban bencana gempa bumi yang terjadi di Bali pada tahun 4976.

Pemugaran perumahan pedesaan tetap diselenggarakan dengan cara usaha swadaya gotong royong masyarakat dan pengarahan, bim-bingan serta bantuan Pemerintah. Pemugaran perumahan pedesaan pelaksanaannya dimulai tahun 1973/74 dan diteruskan serta diting-katkan pada tahun-tahun berikutnya. Dalam tahun 1977/78 telah dapat diselesaikan pemugaran sebanyak 286 desa sehingga dengan de-mikian sejak tahun 1973/74 seluruhnya telah dipugar sejumlah 503 desa yang tersebar di 24 propinsi.

Untuk menunjang kebijaksanaan pembangunan perumahan rak- yat ditingkatkan pula produksi bahan bangunan yang bermutu baik dan terjangkau daya beli masyarakat. Dalam rangka ini dilakukan berbagai kegiatan penelitian. Sejak tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 telah diselesaikan pembangunan pabrik perintis papan ban- tuan beserta elemen bangunan rumah di Cibadak (Sukabumi), pabrik percontohan (pilot plant) elemen perumahan dari beton ringan di Cibadak, pabrik percontohan bahan bangunan berkapur di Mranggen

(Jawa Tengah) dan unit-unit produksi di Surabaya, Sukabumi, Ja - karta, Medan dan Yogyakarta.

71

Page 72:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Usaha lain yang dilakukan adalah meningkatkan pembentukan dan pembinaan Pusat Informasi Teknik Bangunan (PITB) yang menangani usaha-usaha penyuluhan dan bimbingan teknik pemba- ngunan perumahan secara intensif dan terarah. Telah dibentuk PITB di 21 kota ibukota propinsi sampai tahun 1977/78.

Pada tahun 1977/78 telah dilakukan penambahan kapasitas pro -duksi air minum sebesar 1.964 liter/detik tersebar di 51 kota.

Pelaksanaan pembangunan fasilitas penyediaan air minum, selama tahun 1973/74 sampai dengan tahun 1977/78 telah dapat menyele- saikan tambahan kapasitas produksi sebanyak 4.189,5 liter/detik yang tersebar di 79 kola, sehingga jumlah kapasitas produksi air minum pada akhir tahun 1977/78 menjadi 18.814 liter/detik. Demikian pula telah dilanjutkan perbaikan dan perluasan jaringan distribusi sampai sambungan ke rumah-rumah.

Dalam rangka memperbaiki dan menyempurnakan pengelolaan air minum sejak tahun 1974/75 telah mulai dirintis perubahan status pengelolaan air minum di daerah-daerah dari bentuk dinas/jawatan (atau lain-lainnya) menjadi perusahaan daerah. Sampai tahun 1977/78 sudah terbentuk 44 Perusahaan Daerah pengelolaan air minum.

Perbaikan sistem saluran pembuangan air buangan dan air hujan yaitu assainering, sejak tahun 1973/74 sampai dengan 1977/78 telah dilakukan pembangunan fisik secara terbatas kepada pekerjaan-pekerjaan yang mendesak di kota-kota Surabaya, Sibolga, Jakarta, Su-rabaya, Denpasar, Bandung, Madiun dan Semarang. Selain pekerjaan fisik tersebut juga telah dilaksanakan survey dan studi dalam bidang assainering dan pembuangan sampah di kota-kota Bandung, Pontia - nak, Ujung Pandang, Medan, Jakarta, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Cirebon, Bengkulu, Sibolga, Menado, Pakanbaru, Jember dan Padang.

Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kebijaksanaan diarahkan kepada pengembangan kemampuan nasional dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pembangunan.

72

Page 73:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Kebijaksanaan yang bersifat jangka pendek diutamakan kepada prioritas-prioritas penelitian di tiga sektor utama yang menonjol, yaitu sektor pertanian, sektor industri dan sektor pertambangan.

Perhatian utama usaha penelitian jangka panjang ditujukan kepada penelitian perspektif arah perkembangan jangka panjang untuk mendapatkan gambaran yang lebih mantap dan kwantitatif mengenai perkembangan unsur-unsur sumber daya manusia, sumber daya alam dan perkembangan teknologi serta interaksi antar unsur-unsur tersebut, demikian pula pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat Indo-nesia hingga tahun 2000.

Dalam rangka pengembangan nasional dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terutama dititik beratkan kepada pengembangan mutu serta jumlah peneliti (dalam tingkat sarjana maupun sarjana muda). Hal ini dilakukan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri. Melalui program Pasca Sarjana telah dikem -bangkan usaha untuk meningkatkan mutu dan pengetahuan peneli - tian tingkat Purna Sarjana dengan memungkinkan pencapaian gelar doktor oleh peneliti yang bersangkutan.

Hingga tahun 1977/78 bagi keempat lembaga penelitian non departemen LIPI, BATAN, LAPAN dan BAKOSURTANAL, jumlah tenaga peneliti yang dididik di dalam negeri berjumlah 1.883 orang, sedangkan yang menikmati pendidikan di luar negeri berjumlah 479 orang.

Usaha peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peranan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembangunan dalam tahun 1977/78 dilakukan antara lain dengan penerbitan 122.125 eksemplar majalah spesialisasi ilmu pengetahuan, dan sejumlah pener -bitan pengetahuan populer. Demikian pula dilakukan berbagai kegiat- an popularisasi ilmu pengetahuan dan teknologi melalui ceramah-ceramah ilmiah, maupun ceramah populer di televisi. Kecuali itu di -adakan diadakan pembinaan terhadap 213 Himpunan Ilmiah Remaja yang tersebar di enam propinsi dan DKI Jakarta.

73

Page 74:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Dalam rangka peningkatan penerapan ilmu pengetahuan tekno- logi khususnya bagi sektor pertanian, sektor industri dan sektor per -tambangan telah diselenggarakan antara lain penelitian masalah pro- tein, peningkatan mutu bibit tumbuh-tumbuhan maupun ternak, pe-nemuan beberapa prototipe peralatan elektronika untuk bidang industri dan penemuan sumber-sumber kekayaan alam baru seperti uranium dalam bidang pertambangan. Penelitian mengenai potensi nuklir di Kalimantan Timur telah mencapai tingkat studi nilai ekonomi terha- dap depositnya.

Kegiatan-kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan penelitian telah didukung dengan berbagai penyempurnaan institusio-nal, seperti pembidangan tugas penelitian yang lebih jelas antara lembaga penelitian non departemen, lembaga penelitian departemen dan lembaga penelitian perguruan tinggi.

Dalam tahun 1977/78 pembangunan kompleks ilmu pengetahuan dan teknologi PUSPIPTEK di Serpong, meliputi kegiatan permulaan pengadaan infrastruktur tahap I, pembangunan Laboratorium Uji Kon-struksi, Pusat Peragaan Ilmiah dan Laboratorium Kalibrasi, Instru-mentasi dan Metrologi (KIM).

Demikian pula telah dilakukan berbagai penelitian di bidang sosial ekonomi, industri teknologi, sumber daya energi, geologi dan pertambangan, tenaga atom, pemetaan dasar dan inventarisasi sumber daya alam, penerbangan dan antariksa dan oseanologi. Dalam bidang pemetaan telah dapat diselesaikan pembuatan peta sumber daya alam dari rekaman Land Sat, pemetaan topografi 1 : 50.000 dan pencetak- an peta Lampung dan Sumatera Selatan.

Selain itu dalam bidang penelitian penerbangan telah dicapai tahap II disain pesawat terbang tipe XT-400 dan suatu prototipe ho -vercraft. Disain merupakan sepenuhnya basil karya nasional. Demi- kian pula dalam usaha penunjangan industri elektronika nasional, telah dapat dirakit dan disain berbagai prototipe komponen listrik dan TV-hitam putih.

Sebagai landasan analisa untuk penyusunan berbagai kebijaksa-naan diperlukan suatu sistem statistik yang dapat memberikan gam -

74

Page 75:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

baran yang menyeluruh maupun yang terperinci tentang perekonomian dan keadaan sosial. Untuk memenuhi keperluan akan data statistik yang makin beraneka ragam, maka pengumpulan, pengolahan dan penyajian data diatur sedemikian rupa, sehingga data yang sama dapat memenuhi keperluan berbagai pihak pemakai.

Untuk menunjang pelaksanaan Registrasi Penduduk secara lebih mantap, dalam tahun 1977/78 dilanjutkan sampai selesai penelitian Sample Registrasi Penduduk Tahun Kedua. Sehubungan dengan itu secara terus-menerus diusahakan peningkatan kemampuan Aparat Desa yang merupakan sumber data utama.

Survey Penduduk Antar Sensus telah selesai pengolahannya dan kemudian dilanjutkan dengan analisa tentang kependudukan, ang- katan kerja, dan keadaan rumah tangga Indonesia. Dengan makin mendesaknya keperluan akan data tentang ciri-ciri sosial ekonomi penduduk serta perkembangannya yang diwujudkan dalam berbagai indikator, maka mulai tahun 1977/78 kegiatan yang tercakup dalam Survey Sosial Penduduk dikembangkan dalam bentuk Survey Sosial Ekonomi Nasional. Indikator-indikator yang dikumpulkan dalam sur- vey ini ialah data pokok tentang anggota rumah tangga, angkatan kerja, pengeluaran konsumsi rumah tangga, kesehatan, sosial dan budaya, usaha rumah tangga, dan fasilitas sosial desa.

Di dalam usaha perbaikan statistik pertanian pada tahun 1977/78 diteruskan pengumpulan data statistik tanaman bahan makanan yang disesuaikan dengan sifat dan kekhususan cara bercocok tanam di tiap daerah. Di samping itu, untuk mendapatkan bahan-bahan yang sangat diperlukan dalam penghitungan pendapatan nasional dari sektor per-tanian, kegiatan Survey Pertanian dilanjutkan dengan beberapa putar- an. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, maka pada tahun 1977 disa-jikan angka ramalan produksi padi/beras dalam tiga tahap, ialah Ramalan I pada tanggal 15 Pebruari 1977, Ramalan II pada tanggal 15 Juni 1977, dan Ramalan III pada tanggal 15 Oktober 1977.

Survey industri triwulanan dilakukan terhadap 480 buah indus- tri besar dan survey industr i tahunan untuk tahun 1977 terhadap

75

Page 76:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

10.000 buah perusahaan besar dan sedang. Di samping itu dilakukan pengolahan hasil survey industri tahunan 1976 dan basil survey in-dustri triwulanan dan tahunan 1977. Hasil dari pada Sensus 1974/ 75 berupa 21 seri publikasi yang seluruhnya telah selesai pada tahun 1977/78.

Persiapan Sensus Konstruksi yang pertama di Indonesia dimulai dalam tahun 1977/78. Kegiatannya meliputi a. penyelenggaraan sen- sus percobaan di wilayah Kotamadya Sukabumi, b. penjelasan singkat kepada kepala dan staf Kantor-kantor Sensus dan Statistik pada ting- kat nasional, Daerah Tingkat I, dan Daerah Tingkat II, c. pelaksanaan pendaftaran perusahaan konstruksi di seluruh Indonesia selama bulan Oktober 1977. Semua dokumen hasil pendaftaran telah diterima pada akhir Desember 1977.

Kegiatan statistik harga-harga mencakup a. Survey Biaya Hidup, b. Statistik Harga Konsumen, c. Statistik Harga Perdagangan Besar, d. Statistik Harga Produsen, dan e. Statistik Keuangan Negara. Dengan perkembangan keadaan dan kenaikan pendapatan nasional berubah pula pola konsumsi rumah tangga. Dalam rangka itu, maka penimbang yang digunakan dalam penyusunan indeks biaya hidup dan indeks harga konsumen setiap kali harus dirubah. Survey Biaya Hidup 1977/78 gelombang I telah dilakukan di 17 ibu kota propinsi, sedang gelombang II diadakan pada permulaan tahun 1978/79. Pada saat ini telah diselesaikan diagram timbangan untuk 17 ibu kota propinsi berdasarkan Survey gelombang I.

Di bidang statistik harga, statistik harga konsumen secara ter- atur disajikan sebagai indikator perkembangan harga konsumen di tingkat kota, terutama harga dan indeks harga 9 bahan pokok. Apa- bila statistik harga konsumen diperlukan terutama untuk menentu - kan upah, subsidi, dan sebagai indikator inflasi, maka harga perda-gangan besar sangat diperlukan untuk menilai kestabilan ekonomi se-cara umum, menentukan kebijaksanaan dalam bidang ekspor dan impor, mencari deflator untuk beberapa unsur dalam penghitungan pendapatan nasional, dan menganalisa pasar dalam perumusan ke-bijaksanaan moneter.

76

Page 77:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Dalam statistik harga produsen diadakan penyempurnaan untuk menyesuaikannya dengan keperluan mengikuti perkembangan nilai tukar (terms of trade) petani, yaitu perbandingan antara indeks har - ga barang dan jasa yang dibeli petani di daerah pedesaan dengan in- deks harga produsen dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh para petani. Hasil kompilasi data statistik harga produsen secara teratur dipublikasikan dalam Indikator Ekonomi.

Data statistik keuangan didapat sebagai produk sampingan pe-ngumpulan statistik oleh Departemen Keuangan, dan setiap bulan di-sajikan dalam publikasi Indikator Ekonomi.

Statistik sosial yang menyangkut masalah anak-anak, pemuda, pendidikan, tingkat hidup, kesehatan, peradilan, rekreasi dan seba-

gainya dikembangkan secara lebih mantap dalam tahun 1977/78.

Sebagai kelanjutan dari pada tabel input-output 1971, dalam ta- hun 1976/77 dimulai persiapan penyusunan tabel input-output 1975. Sehubungan dengan itu pada tahun 1977/78 diadakan survey-survey khusus, yang kecuali untuk melengkapi tabel tersebut, juga ditujukan untuk melengkapi penghitungan pendapatan nasional.

Pembangunan bidang hukum ditujukan untuk menunjang per-kembangan sosial ekonomi masyarakat. Dalam rangka ini maka da- lam tahun 1977/78 rancangan undang-undang yang sudah disyahkan menjadi undang-undang berjumlah 3 buah. Rancangan perundang-undangan yang telah selesai disusun berjumlah 22 buah rancangan undang-undang (RUU) dan 24 buah rancangan peraturan pemerintah (RPP).

Berbagai bahan-bahan tentang persoalan-persoalan pokok yang perlu disusun perundang-undangannya telah dilakukan sebagai hasil kerjasama dengan dunia universitas dan tenaga ahli yang jumlahnya 25 buah (naskah akademis).

Kemudian telah dilaksanakan 16 buah penelitian dalam berbagai bidang masalah hukum sebagai hasil kerjasama dengan berbagai universitas dan badan-badan penelitian lainnya yang dilakukan dalam rangka pembinaan hukum.

77

Page 78:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Mengenai pertemuan ilmiah (lokakarya, seminar, simposium) di berbagai bidang hukum dalam tahun 1977/78 telah diselengga- rakan sebanyak 9 kali.

Kegiatan inventarisasi jurisprudensi yang dilakukan sejak tahun 1974 dengan mengadakan kerjasama antara pengadilan-pengadilan tinggi dengan 14 fakultas hukum negeri setempat terus dilanjutkan. Melalui kerjasama itu pada tahun 1977/78 telah berhasil dikumpul- kan dan dihimpun 868 putusan pengadilan perkara perdata dan 642 putusan pengadilan perkara pidana, penjilidan yurisprudensi 3.638 eksemplar buku perkara perdata dan 3.433 eksemplar buku perkara pidana serta pencetakan 10.350 kartu indeks.

Di bidang hukum laut, usaha terus dilakukan dalam rangka melanjutkan perjuangan dan kemantapan pengakuan Wawasan Nu-santara di forum-forum regional dan internasional serta pengisian Wawasan Nusantara dengan pengetrapan prinsip-prinsipnya ke dalam tata hukum nasional.

Di bidang penegakan hukum terus ditingkatkan berbagai kegiat- an melalui kerjasama yang lebih mantap dan dengan koordinasi yang lebih balk antara semua unsur aparat pemerintah di bidang pembi- naan tertib hukum.

Kecuali itu makin ditingkatkan penindakan terhadap perbuatan-perbuatan subversi. Dalam rangka usaha tersebut telah dilakukan penataran yang bertujuan meningkatkan ketrampilan aparat keaman- an dan penegakan hukum dalam menanggulangi usaha subversi.

Salah satu kegiatan penting lain ialah usaha menanggulangi tindak penyelundupan yang dipandang dapat . membahayakan kehi- dupan perekonomian bangsa dan negara pada umumnya dan pertumbuhan perdagangan serta perindustrian dalam negeri khususnya. Tindakan tegas terhadap para pelaku penyelundupan tersebut ternyata telah memberi pengaruh secara berarti terhadap penerimaan negara dari sektor bea masuk barang-barang eks impor.

Peningkatan pemberantasan korupsi terus ditingkatkan dengan antara lain menyederhanakan prosedur kerja sehingga lebih memper -

78

Page 79:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

cepat penyelesaian perkara. Setiap tahunnya rata-rata sekitar 300 perkara korupsi berhasil diusut, dituntut dan dijatuhi hukuman.

Koordinasi penanganan masalah kenakalan remaja terus diting-katkan dengan mengambil langkah-langkah penanggulangan di bidang preventip (antara lain kampanye, bimbingan dan penyuluhan), represip (antara lain prioritas dalam penyelesaian kenakalan remaja dan upgrading petugas hukum) dan pembinaan khusus.

Demikian pula telah ditingkatkan usaha-usaha penanggulangan masalah uang palsu dan penyebarannya antara lain dengan memper- cepat hubungan kerjasama dengan aparat penegak hukum negara- negara tetangga dan negara-negara yang diperkirakan sebagai sumber pemalsuan.

Dalam rangka penanggulangan penyalah-gunaan narkotika di -utamakan cara pencegahan (preventip) dalam bentuk kegiatan pene-rangan, penyuluhan, pendidikan, kampanye, yang dimaksudkan untuk menimbulkan kesadaran dan tercapainya partisipasi aktip masyarakat dalam pemberantasannya. Kemudian dengan penindakan (represip) yaitu penindakan hukum dengan memberikan hukuman yang berat melalui program penyembuhan (rehabilitasi) korban penyalah-gunaan narkotika.

Kelancaran tugas penegak hukum telah ditunjang pula dengan peningkatan prasarana fisik Kejaksaan. Dalam tahun 1977/78 telah dilaksanakan pembangunan gedung Kejaksaan Negeri 21 buah serta dilaksanakan perluasan Kejaksaan Agung, rehabilitasi 8 Kejaksaan Negeri dan 2 Kejaksaan Tinggi, serta telah dipenuhi kebutuhan SSB di Kejaksaan Agung dan di 6 Kejaksaan Tinggi (Ambon, Menado, Pontianak, Kupang, Pekanbaru dan Balikpapan).

Dalam bidang kelembagaan peradilan, dewasa ini telah ada se -banyak 261 Pengadilan Negeri dan 14 Pengadilan Tinggi. Pemben- tukan pengadilan dilakukan secara bertahap dengan mendasarkan pada urgensi dan prioritas. Dalam tahun 1977/78 sebanyak 5 peng- adilan negeri baru telah dibentuk.

Pembinaan personil peradilan dilakukan antara lain dengan usaha untuk menjamin obyektivitas dan pembinaan karier hakim dengan

79

Page 80:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

mengadakan pemutasian hakim secara regional maupun nasional. Dalam rangka memenuhi kekurangan tenaga hakim dalam tahun 1977/ 78 telah diangkat 53 orang hakim baru.

Mengenai sarana-sarana fisik pengadilan dalam tahun 1977/78 dilaksanakan pembangunan gedung Pengadilan Negeri 16 buah; reha-bilitasi/perluasan gedung Pengadilan Negeri 23 buah dan gedung Pengadilan Tinggi 3 buah; pembangunan rumah hakim Pengadil - an Negeri 139 buah dan hakim Pengadilan Tinggi 36 buah. Demikian pula telah dibangun 8 buah rumah dan disediakan 4 buah kendaraan bagi Hakim Agung dan Asisten Hakim Agung.

Dalam rangka usaha penanggulangan penyelundupan dan per- kara subversi telah ditetapkan 46 Hakim yang khusus ditugaskan menangani perkara-perkara tersebut di seluruh Indonesia.

Di bidang pembangunan lembaga pemasyarakatan maka dalam tahun 1977/78 telah dilaksanakan pembangunan kembali 4 buah gedung lembaga pemasyarakatan, rehabilitasi 49 buah lembaga pema-syarakatan yang sudah tua dan rusak berat, pembangunan 25 buah rumah dinas petugas lembaga, serta pengadaan 15 buah kendaraan.

Dewasa ini terdapat 28 buah Balai-balai Bimbingan Kemasyara-katan dan Pengentasan Anak (Balai BISPA) yang tersebar diberbagai kota-kota besar 23 buah di antaranya telah mempunyai gedung baru.

Untuk mengatasi kekurangan tenaga pemasyarakatan yang me-menuhi persyaratan diusahakan dengan penempatan lulusan Akademi Ilmu Pemasyarakatan. Peningkatan mutu personil dilakukan secara terus menerus melalui penataran-penataran.

Peningkatan pelaksanaan tugas keimigrasian dan fasilitas pela-yanan terhadap masyarakat telah dilakukan dengan peningkatan bebe-rapa Kantor Direktorat Jenderal Imigrasi menjadi Kantor Wilayah dan peningkatan Kantor Resort menjadi Kantor Direktorat Jenderal Imigrasi serta pembukaan kantor-kantor baru.

Dewasa ini terdapat 12 Kantor Wilayah, 40 Kantor Direktorat Jenderal Imigrasi dan 15 Kantor Resort yang berada di tempat-tempat yang strategis letaknya dilihat dari sudut imigrasi.

80

Page 81:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Dalam tahun 1977/78 telah dilaksanakan pembangunan gedung-gedung kantor imigrasi baru sebanyak 8 buah, perluasan dan pe-nambahan asrama imigrasi 3 buah, pembangunan perumahan dinas 38 buah, serta pengadaan kendaraan bermotor 32 buah.

Berbagai penataran telah diselenggarakan dalam rangka pen- didikan para penegak hukum dan pelaksana hukum. Penataran-pena-taran yang telah dilaksanakan antara lain adalah penataran bagi hakim, panitera pengadilan, penjabat teknis pemasyarakatan, ke-imigrasian dan pelaksana teknis bidang hukum.

Pelaksanaan penyebar luasan bahan hukum dan perundang-undangan maupun peraturan-peraturan dilakukan secara terus me- nerus sebagai salah satu kegiatan penyuluhan hukum.

Dalam tahun 1977/78 telah diselenggarakan pula pendidikan/ penataran 472 orang tenaga kehakiman dan pendidikan pembentukan jaksa sebanyak 80 orang. Di samping itu diadakan pula pendidikan hukum bagi 120 orang pejabat-pejabat yang khusus bertugas melaku- kan pemeriksaan pendahuluan. Kesemuanya ini dilaksanakan dalam rangka pembinaan kesadaran hukum melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan dan bantuan hukum.

Peningkatan tanggapan, pengertian, kesadaran, keterlibatan dan partisipasi mayarakat dalam proses pembangunan merupakan tujuan kebijaksanaan dan kegiatan usaha di bidang penerangan dan komuni-kasi sosial. Dalam rangka ini dikembangkan sistem komunikasi dua arah. Arah perhatian kebijaksanaan tersebut diutamakan kepada penduduk pedesaan. Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah meningkatkan jumlah Kelompok Pendengar Siaran Pedesaan dari 8.980 kelompok pada tahun 1972/73 menjadi 19.818 kelompok pada tahun 1977/78. Demikian pula jumlah oplah koran masuk desa dalam tahun 1977/78 mencapai 4.000.000 eksemplar.

Komunikasi antara masyarakat dengan Lembaga-lembaga Per-wakilan Rakyat juga ditingkatkan. Dalam rangka ini dilaksana- -kan Dengar Pendapat serta kunjungan-kunjungan anggota lem- baga perwakilan maupun petugas/pejabat Pemerintah ke daerah- daerah. Pada waktu persiapan dan penyelenggaraan Sidang Umum

81

Page 82:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

MPR, penerangan telah dilakukan mengenai fungsi MPR dalam ke-hidupan politik bangsa melalui komunikasi langsung oleh para Juru Penerangan atau melalui media TV dan radio.

Berbagai penelitian, antara lain tentang Pola Komunikasi Pen-duduk di daerah transmigrasi telah dilakukan untuk mendukung kebijaksanaan dan program-program kegiatan di bidang penerangan. Pada umumnya penelitian-penelitian itu dilaksanakan oleh berbagai universitas maupun lembaga penelitian non departemen.

Pers yang sehat, bebas dan bertanggung jawab kegiatan-kegiatan dalam rangka pembinaannya hingga tahun 1977/78 telah dilanjutkan dengan peningkatan kemampuan kewartawanan dalam bidang ke-trampilan jurnalistik melalui 21 penataran/lokakarya yang telah me-libatkan 392 orang wartawan/peserta. Dalam penataran dan lokakar- ya tersebut telah dibahas berbagai permasalahan antara lain tugas pers dalam pembangunan, bidang teknis jurnalistik, hukum dan pers dan lain-lain. Sidang Dewan Pers telah memutuskan peranan Dewan Pers yang lebih aktif dalam membina pers dan menjadi perantara anta- ra Pemerintah dan Pers. Beberapa buku petunjuk telah disusun seperti tentang Pornografi dan Dasar-dasar kewartawanan Indonesia. Demi- kian pula telah diserahkan Museum Pers di Solo oleh Pemerintah kepada Pers.

Rehabilitasi Kantor Berita Nasional Antara dimulai sejak tahun 1977/78 yang meliputi berbagai fasilitasnya di Jakarta maupun di daerah.

Peningkatan komunikasi antara Pemerintah dengan rakyat di-usahakan terus dengan pengembangan sarana dan jaringan televisi maupun radio. Sampai dengan tahun 1977/78 telah dilaksanakan pembangunan/rehabilitasi 252 buah pemancar dengan peningkatan kapasitas dari 850 kw pada akhir Repelita I menjadi 2.492,18 kw pada tahun 1977/78. Perluasan jangkauan televisi sebesar 72.100 km² pada tahun 1973/74 telah meningkat menjadi 229.000 km² pada akhir tahun 1977/78. Dalam usaha pemerataan siaran televisi telah disebarkan secara bertahap televisi-televisi umum untuk desa-desa yang telah dapat dijangkau oleh siaran televisi. Antara tahun 1973/

82

Page 83:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

74 sampai dengan tahun 1977/78 telah disebarkan 3.840 televisi umum.

Dalam rangka meningkatkan komunikasi terintegrasi telah di - bentuk Pusat-pusat Penerangan Masyarakat sebagai sarana penerangan secara bersama berbagai instansi pemerintah ditingkat kabupaten. Sampai dengan tahun 1977/78 telah dibangun sebanyak 88 buah Puspenmas di berbagai Kabupaten dan Kotamadya.

Puspenmas dimaksudkan pula untuk menjadi pusat data kabupaten dan memberi penerangan yang relevan dengan situasi desa, antara lain mengenai PKK, penerangan Bimas Unggas, mengkoordinasi kelompok siaran pedesaan, penerangan melalui wayang suluh, menyiapkan bahan diskusi untuk kelompok siaran pedesaan dan lain-lain. Suatu studi evaluasi tentang efisiensi Puspenmas dalam tahun 1977/78 telah di-lakukan.

Usaha-usaha penyempurnaan administrasi dan aparatur Pemerin- tah dalam tahun ke-empat Repelita II merupakan peningkatan dari- pada usaha-usaha yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Sasaran-sasaran usaha penyempurnaan tersebut meliputi seluruh apa- ratur pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, serta aparatur perekonomian negara dengan perhatian utama pada bidang-bidang ke-lembagaan, ketatalaksanaan, kepegawaian, fasilitas dan sarana kerja serta administrasi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penga- wasan dan pengendalian pembangunan.

Dalam bidang Lembaga-lembara Negara Tertinggi/Tinggi dapat dikemukakan telah dapat dilangsungkannya pemilihan umum anggota-anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat sehingga untuk kedua kali telah dapat dibentuk MPR dan DPR hasil pemilihan rakyat. MPR telah melangsungkan Sidang-sidang Umumnya dengan menghasilkan 11 Ketetapan MPR. Kemudian telah tersusun Kabinet Pembangunan III yang mempunyai program mencapai 7 sasaran (Sapta Krida).

Mengenai administrasi dan aparatur pemerintah tingkat pusat usaha-usaha penyempurnaan merupakan kelanjutan dari pelaksanaan Keputusan-keputusan Presiden No. 44 dan 45 tahun 1974, yaitu pe-ngaturan segi togas pokok, fungsi, susunan organisasi dan tatakerja

83

Page 84:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

dari semua jenis unit-unit pelaksana teknis yang merupakan satuan organisasi departemen. Usaha penyempurnaan departemen-departemen juga dilakukan dalam rangka peningkatan pelaksanaan fungsi Inspek-torat Jenderal dalam rangka Operasi Tertib berdasarkan Instruksi Presiden No. 9 tahun 1977.

Penelitian tentang kedudukan, tugas pokok, fungsi dan susunan organisasi dari Lembaga-lembaga Pemerintah Non Departemen se- dang dilakukan untuk kemudian dapat disusun tata pengaturannya secara lebih baik. Untuk penyelsaian masalah yang mendesak maka dalam tahun 1977/78 telah disempurnakan Badan Koordinasi Pena-naman Modal (BKPM) dengan Keputusan Presiden No. 53 tahun 1977 dan penyempurnaan tatacara penanaman modal dengan Kepu- tusan Presiden No. 54 tahun 1977.

Usah-usaha perbaikan telah pula dilakukan dalam bidang tata hubungan kerja, terutama hubungan kerja antara lembaga yang me-nyangkut koordinasi institusionil dan keserasian prosedur-prosedur. Dengan peningkatan tata hubungan kerja institusionil maupun prose -duril secara terus menerus yang lebih terpadu maka dalam tahun ke-empat pelaksanaan Repelita II telah dihasilkan hubungan kerja yang lebih mantap, baik pada tingkat pusat, tingkat daerah, maupun antara tingkat pusat dan tingkat daerah.

Dalam tahun 1977/78 telah diusahakan penserasian hubungan kerja antar lembaga untuk menanggulangi masalah perbukuan nasi - onal dengan Keputusan Presiden No. 5 tahun 1978, dalam sensus konstruksi dengan Keputusan Presiden No. 8 tahun 1977, dalam Operasi Tertib dengan Instruksi Presiden No. 9 tahun 1977, pcnye-derhanaan prosedur penanaman modal dengan Keputusan Presiden No. 54 tahun 1977 dan dalam pembinaan BUUD dan KUD dengan Instruksi Presiden No. 2 tahun 1978.

Mengenai administrasi dan aparatur pemerintah tingkat daerah telah diletakkan dasar bagi pelaksanaan sistem dekonsentrasi, serta-tantra dan swatantra yang lebih serasi serta lebih mantap dengan Undang-undang No. 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintah

84

Page 85:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

di Daerah. Demikian pula pada tahun 1977 untuk kedua kali dalam masa Orde Baru telah dapat dibentuk DPRD hasil pemilihan umum.

Dalam rangka mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi da- lam pelaksanaan pembangunan maka sejak tahun anggaran 1977/78 Bappeda telah dilibatkan dalam pengendalian proyek-proyek pemba-ngunan, yaitu sesuai dengan Keputusan Presiden No. 12 tahun 1977 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN 1977/78 Bappeda diwajibkan menyampaikan laporan triwulanan dari proyek-proyek yang ada di daerahnya kepada pusat-pusat pengendalian pelaksanaan pembangun- an nasional.

Usaha penyempurnaan dilakukan dalam perlembagaan desa un- tuk mempercepat pengembangan desa. Dalam rangka itu maka pada akhir tahun 1977/78 sesuai dengan sasaran telah dapat dibentuk 1000 Unit Daerah Kerja Pembangunan Desa (UDKP). Demikian pula telah diadakan perluasan unit BUUD yang semula berjumlah 553 menjadi 900 unit. Kemudian dalam rangka peningkatan kemam-puan KUD telah dibentuk Badan Pengendali Pengembangan Kopera- si, baik ditingkat pusat maupun daerah. Demikian pula program bantuan pembangunan kepada daerah telah ditingkatkan.

Selanjutnya usaha-usaha perbaikan dan penyempurnaan perusa-haan-perusahaan dalam tahun 1977/78 telah ditingkatkan. Dalam rangka pengalihan PN-PN menjadi Persero maka sampai 31 Maret 1978 jumlah perusahaan negara yang berstatus Persero berjumlah 121 buah, yaitu 13 Persero yang beroperasi di sektor jasa keuangan, 35 Persero di sektor jasa umum, 42 Persero di sektor industri dan 31 Pesero di sektor pertanian. Perkembangan pembinaan badan- badan usaha negara lainnya yang penting adalah pembentukan Perum Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK) dengan Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 1977 dan penyempurnaan Perum Pos dan Giro dengan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1978 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1965.

Mengenai masalah yang menyangkut perkembangan Pertamina yang pada tahun 1975 nyaris mengalami kebangkrutan berkat lang -

85

Page 86:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

kah-langkah penyelamatan dari pemerintah dewasa ini telah berfung- si kembali secara normal. Dari jumlah beban hutang Pertamina yang semula tercatat sekitar $ 10,5 milyar pada tahun 1975 kini berkat turun tangan pemerintah telah berkurang menjadi sekitar $ 3,5 milyar yang umumnya terdiri dari hutang jangka panjang untuk pembangun- an proyek-proyek produktif Pertamina. Sementara itu penertiban atas tubuh Pertamina terus dilaksanakan.

Langkah-langkah kegiatan di bidang lembaga-lembaga ekonomi keuangan yang penting ialah penyempurnaan administrasi penanam- an modal, pembinaan dunia usaha khususnya pemberian bantuan kepada para pengusaha golongan ekonomi lemah dan pengembangan pasar uang dan modal.

Dalam rangka peningkatan pelaksanaan pengawasan dan pener -tiban ke dalam tubuh aparatur pemerintah secara menyeluruh maka mulai Juni 1977 telah dilancarkan Operasi Tertib berdasarkan Ins- truksi Presiden No. 9 tahun 1977 yang bertujuan meningkatkan dayaguna dan hasilguna serta meningkatkan kewibawaan aparatur pemerintah dan mengikis habis praktek-praktek penyelewengan da- lam segala bentuk dan perwujudannya. Ini merupakan tindak lanjut dari penyempurnaan, pendayagunaan dan penertiban aparatur negara pada tahun-tahun sebelumnya.

Operasi Tertib dilakukan secara bertahap dan sejak tanggal 1 Desember 1977 telah memasuki tahap kedua setelah dapat mencip - takan momentum dalam pelaksanaan tahap pertama. Momentum itu telah dapat menunjang pelaksanaan operasi tertib secara lebih man- tap pada tahap berikutnya. Perkembangan pelaksanaan operasi tertib di lingkungan aparatur negara sejak bulan Juni 1977 sampai dengan bulan Maret 1978 menunjukkan telah dapat diungkapkannya labih dari 1.487 kasus yang melibatkan lebih dari 2.273 orang pegawai dan pejabat dari berbagai instansi.

Usaha pembinaan pegawai negeri sipil atas dasar sistem karier dan sistem prestasi kerja yang dilaksanakan pada tahun 1977/78 merupakan lanjutan dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada ta -

86

Page 87:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

hun-tahun sebelumnya. Penyempurnaan kepegawaian yang dituang- kan dalam Undang-undang No. 8 tahun 1974 tentang Ketentuan-ke -tentuan Pokok Kepegawaian sampai dengan Maret 1978 telah disusul dengan sejumlah peraturan-peraturan pelaksanaannya, yaitu 27 Per-aturan Pemerintah dan 18 Keputusan Presiden. Yang terpenting dari peraturan-peraturan pelaksanaan tersebut ialah tentang perbaikan penghasilan pegawai negeri, perbaikan pengurusan dan penghasilan pensiun, penyempurnaan dasar-dasar formasi serta penyempurnaan tata usaha kepegawaian.

Mengenai penyempurnaan dasar-dasar penyusunan formasi da- pat dikemukakan telah diadakannya inventarisasi jabatan sejak tahun 1976/77. Hasil daripada inventarisasi jabatan tersebut telah disusun daftar jabatan sebanyak 11 jilid. Dengan diketahuinya semua jumlah dan jenis jabatan yang ada pada organisasi pemerintah maka penyelesaian susunan formasi dapat berjalan lebih lancar. Dalam pada itu dalam rangka penyempurnaan tata usaha kepegawaian secara terus menerus diikuti perkembangan data pegawai negeri sebagai akibat dari berbagai mutasi kepegawaian. Dengan adanya data up to date dan lengkap maka kenaikan pangkat, kenaikan gaji, pensiun serta mutasi pegawai lainnya dapat diselenggarakan dengan lebih lancar. Dengan demikian semakin terjamin ketenangan dan kegairahan be- kerja pegawai negeri dan pada gilirannya akan mendorong pegawai negeri untuk bekerja dengan lebih produktif sehingga tugas-tugas pe merintahan dapat berjalan lebih lancar.

Berbagai program pendidikan dan latihan untuk pegawai negeri terus dilakukan, di antaranya yang panting adalah untuk pegawai senior pada SESPA dan dalam bidang perencanaan pembangunan pada PPN.

Selanjutnya untuk pembinaan aparatur negara yang bersih dan berwibawa pemerintah telah menempuh berbagai kebijaksanaan yang akan lebih mempertinggi efisiensi dan efektivitas kerja serta mengarah pada kesederhanaan hidup.

Demikian pula telah dilakukan penyempurnaan di bidang admi-nistrasi penyelenggaraan keuangan antara lain dengan dibentuknya Pusat Analisa Informasi Keuangan.

87

Page 88:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

Mengenai sistem pembiayaan pembangunan telah pula diadakan perbaikan-perbaikan antara lain hal yang menyangkut kelancaran me-kanismenya.

Penyempurnaan penting dalam prosedur pelaksanaan anggaran melalui Keputusan Presiden No. 12 tahun 1977 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN 1977/78 antara adalah mengenai soal kelancaran revisi DIP. Perbaikan penting lain dalam ketentuan-ketentuan pelak-sanaan APBN 1977/78 adalah penyempurnaan di bidang pelelangan yang dimuat dalam Lampiran dari Keputusan Presiden tersebut (antara lain tugas panitia lelang, berita acara aanwijzing, pengumuman pe-menang pelelangan, dan lain-lain).

Di bidang pembiayaan untuk pemberian bantuan kepada daerah dalam bentuk program-program Inpres maka pada tahun 1977/78 di samping peningkatan dan perluasan juga dilakukan penyempurnaan pedoman-pedoman pelaksanaannya melalui keputusan-keputusan bersama beberapa menteri yang bersangkutan.

Khusus mengenai pengawasan telah dilakukan peningkatan, baik di bidang pengawasan represif maupun pengawasan preventif. Di bi-dang represif dilakukan intensifikasi pemeriksaan sedangkan di bidang preventif diadakan perbaikan administrasi anggaran. Demikian pula tata kerja pengawasan telah diusahakan koordinasi yang lebih baik di antara perangkat pengawasan. Koordinasi ini meliputi sasaran pemeriksaan, cara pemeriksaan, cara pelaporan, bentuk laporan dan peristilahan yang dipergunakan dalam pemeriksaan sehingga hasil- hasil pemeriksaan saling mengisi dan melengkapi.

Sebagai tindak lanjut pengawasan agar pengawasan lebih dapat dimantapkan maka berdasarkan Instruksi Presiden No. 9 tahun 1977 tentang Operasi Tertib telah diberikan wewenang kepada inspektorat jenderal departemen untuk melakukan tindakan korektif di lapangan atas nama menteri serta wewenang untuk langsung melaporkan kepada alat-alat penegak hukum bilamana ada tindak-tindak pidana.

Sistem pengendalian pelaksanaan pembangunan pada tahun 1977/ 78 telah pula dilaksanakan. Dalam rangka ini pelaporan proyek-proyek pembangunan mendapat perbaikan sehingga bersifat seragam secara

88

Page 89:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan

nasional, sederhana, selektif, lebih berorientasi pada pemecahan ma-salah serta memungkinkan penyempurnaan perencanaan maupun pe-laksanaan proyek secara bertahap. Dalam sistem pengendalian yang disempurnakan itu diikut sertakan unsur-unsur daerah.

Penyempurnaan tersebut akan diteruskan dengan akan dikem-bangkannya tolok-tolok ukur serta klasifikasi permasalahan dari ber-bagai program dan proyek pembangunan.

89

Page 90:  · Web viewSampai dengan tahun 1977/78 telah disediakan hampir 37 juta buku bacaan untuk SD termasuk 7,3 juta buah khusus dalam tahun 1977/78. Sementara itu dalam tahun 1977/78 pembinaan