sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · web viewpembelajaran yang monoton memungkinkan siswa...

21
NAMA : SITI NURSIAMI NIM : 4301410002 PRODI : PENDIDIKAN KIMIA 2010 TAKE HOME EXAM PTK KERJAKAN SOAL BERIKUT, BOLEH BUKA BUKU, NILAI KERJASAMA NILAI DIBAGI DUA Pak Bagyo memiliki permasalahan pembelajaran dengan data sebagai berikut: 1. Hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA rendah, rata-rata 60 di bawah KKM 68 2. Jumlah yang tuntas 60% di bawah target 75% 3. Aktivitas belajar siswa rendah, hanya belajar jika ada ulangan 4. PBM kurang menarik karena pak Bagyo sudah hampir pensiun (5 th lagi), kurang gairah mengajar 5. PBM cenderung konvensional, karena mengejar target pencapaian materi 6. Pak bagyo diminta Kep Sekolah untum ber PTK dengan pembelajaran yang inovatif Jika seandainya Sdr. sebagai pak bagyo, RANCANGLAH PTK yang mampu memecahkan masalah tersebut 1. Buat JUDUL sesuai data yang ada di atas 2. Buat RANCANGAN PTK dengan Perencanaan umum dan per siklus, demikian juga RANCANGAN TINDAKAN, Observasi dan refleksi 3. Buat Rencana ANALISIS DATA 4. JAGAN LUPA TETAPKAN TARGET realistis dan cara mencapainya

Upload: others

Post on 10-Aug-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewPembelajaran yang monoton memungkinkan siswa merasakan kejenuhan dalam pembelajaran. ... peneliti merasa bahwa penggunaan media

NAMA : SITI NURSIAMI

NIM : 4301410002

PRODI : PENDIDIKAN KIMIA 2010

TAKE HOME EXAM PTK

KERJAKAN SOAL BERIKUT, BOLEH BUKA BUKU, NILAI KERJASAMA NILAI

DIBAGI DUA

Pak Bagyo memiliki permasalahan pembelajaran dengan data sebagai berikut:

1. Hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA rendah, rata-rata 60 di bawah KKM 68

2. Jumlah yang tuntas 60% di bawah target 75%

3. Aktivitas belajar siswa rendah, hanya belajar jika ada ulangan

4. PBM kurang menarik karena pak Bagyo sudah hampir pensiun (5 th lagi), kurang

gairah mengajar

5. PBM cenderung konvensional, karena mengejar target pencapaian materi

6. Pak bagyo diminta Kep Sekolah untum ber PTK dengan pembelajaran yang

inovatif

Jika seandainya Sdr. sebagai pak bagyo, RANCANGLAH PTK yang mampu

memecahkan masalah tersebut

1. Buat JUDUL sesuai data yang ada di atas

2. Buat RANCANGAN PTK dengan Perencanaan umum dan per siklus, demikian juga

RANCANGAN TINDAKAN, Observasi dan refleksi

3. Buat Rencana ANALISIS DATA

4. JAGAN LUPA TETAPKAN TARGET realistis dan cara mencapainya

JAWABAN

1. Judul yang sesuai dengan data diatas adalah…

“ PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA XI IPA DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DALAM

PEMBELAJARAN KIMIA “

Page 2: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewPembelajaran yang monoton memungkinkan siswa merasakan kejenuhan dalam pembelajaran. ... peneliti merasa bahwa penggunaan media

RANCANGAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA XI IPA DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DALAM

PEMBELAJARAN KIMIA

Diajukan oleh :

Drs. Bagyo Sumarno

SMA NEGERI 1 xxxxxxxx

2012

Page 3: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewPembelajaran yang monoton memungkinkan siswa merasakan kejenuhan dalam pembelajaran. ... peneliti merasa bahwa penggunaan media

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelolaan kegiatan belajar mengajar merupakan proses pembelajaran utuh

dan menyeluruh yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi

pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

(Daryanto 2009:173). Untuk itulah, seorang guru dituntut untuk dapat melaksanakan

dan mengelola kegiatan belajar mengajar agar tujuan dalam pendidikan dapat

tercapai dan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Penyelenggaraan pendidikan tak selamanya sesuai dengan yang diharapkan.

Ada berbagai masalah yang sering dihadapi dalam pelaksanaan

penyelenggaraannya. Salah satu masalah yang mendasar dalam dunia pendidikan

adalah bagaimana usaha untuk meningkatkan proses belajar mengajar sehingga

memperoleh hasil yang efektif dan efisien.

Berdasarkan pengamatan guru mata pelajaran kimia kelas XI IPA, hasil belajar

siswa kelas XI IPA rata-rata dibawah KKM. Ketuntasan kelas yang dicapai hanya

sebesar 60% dari target yang diharapkan sebesar 75%. Kenyataan ini menunjukkan

masih rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Oleh karena

itu, diperlukan upaya lebih lanjut dalam mengoptimalkan pembelajaran yang ada

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Pembelajaran yang monoton memungkinkan siswa merasakan kejenuhan

dalam pembelajaran. Siswa lebih senang melanjutkan belajarnya jika kondisi

pengajaran menyenangkan. Oleh karena itu guru dapat melakukan cara-cara seperti:

(1) usahakan jangan mengulangi hal-hal yang mereka ketahui, karena akan

menyebabkan kejenuhan, (2) suasana fisik kelas jangan sampai membosankan, (3)

hindarkan terjadinya frustasi dikarenakan situasi kelas yang tak menentu atau

mengajukan permintaan yang tak masuk di akal dan di luar jangkauan pikiran

manusia dan (4) hindarkan suasana kelas yang bersifat emosional sebagai akibat

adanya kontak personal (Hamalik 2008:161).

Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti merasa bahwa penggunaan media

buku paket saja dalam penyampaian materi pelajaran kimia sangat kurang efektif

dan efisien. pembelajaran kimia sering dirasa membosankan oleh siswa dan siswa

hanya akan belajar apabila besok akan ada ulangan harian. Untuk mengatasi hal

tersebut diperlukan adanya variasi dalam pembelajaran sejarah agar pembelajaran

Page 4: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewPembelajaran yang monoton memungkinkan siswa merasakan kejenuhan dalam pembelajaran. ... peneliti merasa bahwa penggunaan media

tidak monoton. Selain itu, variasi tersebut dapat digunakan sebagai motivasi siswa

dalam belajar agar dapat tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Variasi

dalam proses pembelajaran secara keseluruhan akan membawa pada suasana belajar

yang menyenangkan dan tidak monoton sehingga siswa lebih menyerap pelajaran

dengan baik dan hasil belajar lebih memuaskan.

Sejalan dengan perkembangan teknologi di bidang pendidikan banyak

dikembangkan model-model pembelajaran, salah satunya adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Model pembelajaran kooperatif

tipe Snowball Throwing menuntut agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran di

kelas. Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing melibatkan siswa

agar aktif dalam pembelajaran, baik dari segi fisik, mental, dan emosional. Model

pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dilakukan dengan cara siswa

membentuk kelompok untuk selanjutnya dilakukan pelemparan pertanyaan dari satu

siswa ke siswa yang lain sehingga masing-masing siswa memperoleh pertanyaan

untuk selanjutnya pertanyaan tersebut dijawab. Oleh karena itu peran aktif siswa

diutamakan dalam model pembelajaran ini, dan guru bertindak sebagai pemberi

semangat, dorongan belajar dan bimbingan kepada siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa XI IPA Dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Dalam Pembelajaran

Kimia”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan, peneliti menemukan adanya

beberapa masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran kimia oleh siswa kelas XI

IPA, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Aktivitas belajar siswa rendah dan siswa hanya akan belajar jika ada ulangan

keesokan harinya.

b. Proses Belajar Mengajar yang dipakai oleh guru kurang menarik dan kurang

memiliki gairah mengajar karena guru hampir habis masa jabatan

mengajarnya, sehingga factor usia guru menjadi penentu terjadinya proses

belajar mengajar yang kurang menarik dan membuat siswa cenderung bosan

dan malas untuk menerima pengajaran.

c. Proses Belajar Mengajar yang digunakan oleh guru cenderung konvensional

karena mengejar target pencapaian materi, sehingga siswa akan lebih mudah

Page 5: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewPembelajaran yang monoton memungkinkan siswa merasakan kejenuhan dalam pembelajaran. ... peneliti merasa bahwa penggunaan media

jenuh menerima pengajaran yang diberikan karena siswa hanya diberi materi

saja dan pengajaran ini tidak mengaktifkan siswa, sehingga akan sangat

berpengaruh kepada asupan ilmu yang diterima siswa yang menyebabkan hasil

belajar siswa cenderung rendah dan berada dibawah KKM yaitu dengan nilai

68.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan media pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA dalam pembelajaran

kimia?

2. Bagaimana penggunaan media pembelajaran kooperatif tipe Snowball

Throwing sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA dalam

pembelajaran kimia?

D. Pemecahan Masalah

Peneliti menggunakan media pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing

untuk meningkatkan hasil belajar Siswa Kelas XI IPA dalam pembelajaran kimia.

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah :

a. Menggunakan media pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing

untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA dalam pembelajaran

kimia.

b. Mengetahui penggunaan media pembelajaran kooperatif tipe Snowball

Throwing sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI dalam

pembelajaran kimia.

2. Tujuan Khusus

a. Menggunakan media pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing

untuk meningkatkan rerata hasil belajar siswa kelas XI IPA dalam

pembelajaran kimia hingga mencapai nilai diatas nilai KKM.

Page 6: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewPembelajaran yang monoton memungkinkan siswa merasakan kejenuhan dalam pembelajaran. ... peneliti merasa bahwa penggunaan media

b. Menggunakan media pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing

untuk meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI IPA dalam

pembelajaran kimia hingga mencapai 75%.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa

a. Siswa diharapkan dapat mengetahui model-model pembelajaran

yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran terutama model

pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.

b. Agar siswa dapat gambaran yang jelas mengenai manfaat-manfaat

yang positif dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Snowball Throwing untuk proses pembelajaran;

c. Siswa diharapkan dapat lebih semangat dalam belajar sejarah.

2. Bagi guru

a. Agar guru dapat gambaran yang jelas mengenai manfaat-manfaat

yang positif dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Snowball Throwing untuk proses pembelajaran;

b. Sebagai motivasi guru untuk meningkatkan ketrampilan memilih

strategi pembelajaran yang sesuai dan bervariasi;

c. Meningkatkan profesionalisme guru.

3. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif

pembelajaran dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan dan keterampilan peneliti

mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.

Page 7: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewPembelajaran yang monoton memungkinkan siswa merasakan kejenuhan dalam pembelajaran. ... peneliti merasa bahwa penggunaan media

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Proses Belajar Mengajar

1. Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan

mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar

memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap,

keyakinan, tujuan, kepribadian dan bahkan persepsi manusia. Konsep

tentang belajar banyak didefinisikan oleh para pakar psikologi, antara lain:

(a) Gagne dan Berliner, menyatakan bahwa belajar merupakan proses

dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dan

pengalaman; (b) Morgan et.al, menyatakan bahwa belajar merupakan

perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau

pengalaman; (c) Slavin, menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan

individu yang disebabkan oleh pengalaman; (d) Gagne, menyatakan bahwa

belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang

berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak

berasal dari proses pertumbuhan (Anni 2007:2).

2. Strategi Belajar Mengajar

Kemendikbud mulai tahun 1975 mencanangkan pendekatan sistem dan

beroriantasi tujuan. Sejak itu guru-guru dalam merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran menggunakan kemasan “strategi belajar

mengajar” yang merupakan salah satu komponen pembelajaran. Pengertian

strategi pembelajaran menunjukkan 3 arti, yaitu:

a. Sesuatu yang menggunakan istilah “Strategic” mengandung arti

mendasar karena rasional, tepat, dilakukan secara efektif untuk mencapai

tujuan.

b. Strategi pembelajaran diartikan sebagai pola umum perbuatan

gurusiswa dalam mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien

atau keseluruhan aktivitas guru dalam rangka menciptakan suasana

pembelajaran yang kondusif bagi tercapainya tujuan pembelajaran.

Dikatakan pola umum karena dalam perwujudannya dimungkinkan adanya

variasi, karena diwarnai oleh komponenkomponennya.

c. Strategi pembelajaran diartikan sebagai pendekatan dalam mengelola

kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan komponen urutan

Page 8: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewPembelajaran yang monoton memungkinkan siswa merasakan kejenuhan dalam pembelajaran. ... peneliti merasa bahwa penggunaan media

kegiatan, cara mengorganisasi materi dan siswa, peralatan dan bahan serta

waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk pencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditentukan secara efektif dan efisien (Sugandi

2007:100-101).

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan

perilaku tergantung apa yang telah dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena

itu, apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka

perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep.

Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh

pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan

pembelajaran (Anni 2005:4).

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing

Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil

penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang

berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada

tingkat operasional di kelas.

Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan

untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada

guru di kelas. Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Model

pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

untuk mencapai tujuan belajar (Suprijono 2009:45-46).

Ada beberapa istilah untuk menyebut pembelajaran berbasis sosial yaitu

pembelajaran koperatif (cooperative learning) dan pembelajaran kolaboratif.

Pembelajaran kolaboratif didefinisikan sebagai falsafah mengenai tanggung

jawab pribadi dan sikap menghormati sesama. Peserta didik bertanggung

jawab atas belajar mereka sendiri dan berusaha menemukan informasi untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dihadapkan pada mereka. Guru

bertindak sebagai fasilitator, memberikan dukungan tetapi tidak mengarahkan

kelompok ke arah hasil yang sudah disiapkan sebelumnya. Bentuk-bentuk

assesment oleh sesama peserta didik digunakan untuk melihat hasil prosesnya.

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis

Page 9: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewPembelajaran yang monoton memungkinkan siswa merasakan kejenuhan dalam pembelajaran. ... peneliti merasa bahwa penggunaan media

kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau

diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih

diarahkan oleh guru, guru dapat menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan

serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk

membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru

biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas (Suprijono 2009:

54).

Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing merupakan

salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe

Snowball Throwing merupakan model pembelajaran yang melatih siswa untuk

lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan

tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan tidak

menggunakan tongkat seperti model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stik

akan tetapi menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi

sebuah bola kertas lalu dilempar-lemparkan kepada siswa lain. Siswa yang

mendapat bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaannya.

Page 10: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewPembelajaran yang monoton memungkinkan siswa merasakan kejenuhan dalam pembelajaran. ... peneliti merasa bahwa penggunaan media

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas, dengan

menggunakan media pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.

Penerapan model pembelajaran Snowball Throwing terdiri dari langkah-

langkah sebagai berikut. Pertama, tahap awal guru menanyakan kesiapan siswa selama

pelajaran berlangsung, guru mengulas kembali materi sebelumnya kemudian guru

menjelaskan aturan main ketika Snowball Throwing berlangsung. Kedua, tahap inti

guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 6-7 orang

yang ditentukan secara acak. Guru memberikan bahan diskusi kepada setiap kelompok

untuk didiskusikan dan kertas yang nantinya akan digunakan untuk menulis

pertanyaan. Kemudian, guru meminta setiap siswa untuk membuat satu pertanyaan

yang berhubungan dengan materi. Setelah semua siswa membuat pertanyaan, guru

meminta kertas pertanyaan yang sudah dibuat dibentuk menyerupai bola dan dilempar

ke kelompok lain untuk selanjutnya bola kertas tersebut akan dijawab oleh kelompok

yang mendapat lemparan bola kertas tersebut. Kelompok yang sudah mendapatkan

bola kertas langsung berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang terdapat dalam bola

kertas tersebut. Lebih lanjut, guru meminta perwakilan dari tiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah semua kelompok selesai melakukan

presentasi, maka guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi. Sedangkan

pada kelas kontrol dilakukan metode ceramah disertai dengan tanya jawab.

Kegiatan yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diharapkan

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sejarah sehingga diharapkan hasil

belajar yang diperoleh baik. Selanjutnya hasil belajar kedua kelompok dibandingkan

untuk mengetahui hasil belajar setelah dilakukan treatmen.

A. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun

ajaran 2012/2013 di SMA Negeri 1 xxxxxxx sebanyak 4 kali pertemuan yang dibagi

menjadi 2 siklus. Siklus I sebanyak 2 kali pertemuan dan siklus II sebanyak 2 kali

pertemuan. Jumlah jam pelajaran kimia dalam satu minggu adalah 2 jam pelajaran

dimana satu jam pelajaran waktunya 45 menit.

Subyek yang diteliyi adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 xxxxxx tahun

ajaran 2012/2013.

Page 11: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewPembelajaran yang monoton memungkinkan siswa merasakan kejenuhan dalam pembelajaran. ... peneliti merasa bahwa penggunaan media

B. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adapun tahapan

yang akan dilakukan dalam PTK ini menggunakan model yang dikembangkan oleh

Kurt Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen (2003:18) bahwa tahap-tahap

tersebut atau biasa disebut siklus (putaran) terdiri dari empat komponen yang

meliputi : (a) perencanaan (planning), (b) aksi/tindakan (acting), (c) observasi

(observing), (d) refleksi (reflecting).

Prosedur penelitian tindakan kelas ini secara garis besar dapat dilihat dalam

tabel berikut ini :

Tabel 1 : Siklus Kegiatan Penelitian

Siklus

I

Perencanaan

Merencanakan pembelajaran yang akan

diterapkan dilaksanakan.

Menentukan pokok bahasan

Mengembangkan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP).

Menyiapkan media pembelajaran kooperatif

tipe snowball throwing

Mengembangkan format evaluasi

Tindakan

Melaksanakan KBM yang mengacu pada

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

disiapkan menggunakan media pembelajaran

kooperatif tipe snowball throwing

Melakukan evaluasi dalam bentuk tes

kemampuan pemahaman konsep yang

dipelajari.

PengamatanMelakukan observasi dengan menggunakan

format observasi

Refleksi Melakukan evaluasi tindakan yang telah

dilakukan meliputi efektifitas waktu yang

telah dilaksanakan.

Membahas hasil tindakan.

Memperbaiki pelaksanaan tindakan yang

telah dilakukan yang belum mencapai

sasaran.

Evaluasi tindakan.

Page 12: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewPembelajaran yang monoton memungkinkan siswa merasakan kejenuhan dalam pembelajaran. ... peneliti merasa bahwa penggunaan media

Indikator

keberhasilan siklus I

Instrument-instrumen yang telah disiapkan

pada siklus I dapat dilaksanakan semua

70 % hasil belajar siswa meningkat setelah

mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran kooperatif

tipe snowball throwing

Siklus

IIPerencanaan

Identifikasi masalah dan penetapan alternatife

pemecahan masalah

Pengembangan program tindakan II

Tindakan Pelaksanaan program tindakan II

Pengamatan Pengumpulan data tindakan II

Refleksi Evaluasi tindakan II

Indikator

keberhasilan siklus II

Instrument-instrumen yang telah disiapkan

pada siklus II dapat terlaksanakan semua

Hail belajar siswa dalam KBM meningkat

75 % pencapaian hasil belajar menunjukan

peningkatan.

C. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data

Sumber data penelitian ini adalah siswa, sedangkan jenis data yang didapatkan

dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang meliputi :

a. data hasil pretes dan postes

b. hasil observasi terhadap proses Kegiatan Belajar-Mengajar

c. jurnal harian/catatan lapangan

d. foto kegiatan

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah siswa kelas XI

IPA SMA N 1 xxxxx

b. Observasi

Observasi awal dilakukan dengan pengamatan terhadap kondisi fisik sekolah,

meliputi kondisi bangunan sekolah, ketersediaan sarana prasarana pembelajaran,

kurikulum, metode pembelajaran yang digunakan guru dan hasil belajar siswa pada

pokok bahasan sebelumnya. Observasi lanjutan dilakukan terhadap kegiatan belajar

Page 13: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewPembelajaran yang monoton memungkinkan siswa merasakan kejenuhan dalam pembelajaran. ... peneliti merasa bahwa penggunaan media

mengajar guru dan siswa di dalam kelas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

tingkat keberhasilan proses pembelajaran sejarah menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.

c. Tes

Tes digunakan untuk memperoleh data tingkat penguasaan siswa tentang hasil

belajar siswa kelas XI IPA. Soal yang digunakan adalah tes pilihan ganda. Sebelum

tes digunakan pada saat evaluasi terlebih dahulu diujicobakan.

Tes pada penelitian ini dilakukan dua kali yaitu:

1. Pre test

Merupakan uji soal sebelum dilakukan eksperimen pada sampel penelitian dan

menjadi langkah awal dalam penyamaan kondisi kelas XI IPA

2. Post test

Merupakan uji akhir, yaitu setelah dilakukannya perlakuan kelas XI IPA

D. Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Data Observasi

Data obsevasi ini di ambil melalui pengamatan yang dilakukan oleh

kolaborator sebagai observer, yang dilakukan pada saat berlangsungnya kegiatan

pembelajaran di kelas. Pengolahannya dengan menggunakan rumus :

Dimana A = Jumlah siswa yang melakukan kegiatan

B = Jumlah siswa keseluruhan

2. Data Angket

Menganalisis data hasil angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

3. Data Tes Hasil Belajar

Peneliti menentukan nilai setiap siswa dari hasil pretes dan postes masing-

masing siklus dengan pemberian nilai skala 100, dimana KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) untuk pelajaran Kimia adalah 68. Kemudian menentukan

banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas atau sama dengan 68 (siswa yang

sudah tuntas). Banyaknya siswa yang mendapat nilai ≥ 68 di hitung prosentasenya

dengan menggunakan rumus :

Page 14: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewPembelajaran yang monoton memungkinkan siswa merasakan kejenuhan dalam pembelajaran. ... peneliti merasa bahwa penggunaan media

Sementara skor nilai rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan skor nilai

seluruh siswa dibagi dengan jumlah siswa.

4. Data Jurnal Harian

Peneliti sebagai orang yang terlibat secara aktif dalam pelaksanaan tindakan,

dan juga guru lain sebagai observer menyimpulkan dan mendeskripsikan kejadian

selama penelitian berlangsung baik pada siklus I maupun siklus II.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewPembelajaran yang monoton memungkinkan siswa merasakan kejenuhan dalam pembelajaran. ... peneliti merasa bahwa penggunaan media

Anni, C.T. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.

Daryanto. 2009. Panduan Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1980. Stategi Belajar Mengajar Penataran

Loka Karya Gelombang 4, 5, dan 6 Proyek Pengembangan Pendidikan Guru

(P3G).

Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sugandi, Achmad. 2007. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT UNNES Press.

Suprijono, Agus. 2011. Cooperatif Learning Teori& Aplikasi Paikem. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.