rusdi96blog.files.wordpress.com  · web viewoleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah...

33
MAKALAH KEBIJAKAN EKONOMI MASA PEMERINTAHAN BJ HABIBIE, SUSILO BAMBANG YUDHOYONO, DAN JOKO WIDODO Mata Kuliah: Aspek Hukum Bisnis Disusun Oleh : Semua Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Kelas: B / 2015 PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA BANGKALAN 2016

Upload: others

Post on 17-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

MAKALAH

KEBIJAKAN EKONOMI MASA PEMERINTAHAN BJ HABIBIE, SUSILO

BAMBANG YUDHOYONO, DAN JOKO WIDODO

Mata Kuliah:

Aspek Hukum Bisnis

Disusun Oleh :

Semua Mahasiswa Ekonomi Pembangunan

Kelas: B / 2015

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BANGKALAN

2016

Page 2: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

A. Latar Belakang

Krisis ekonomi yang melanda indonesia dimasa jabatan presiden Soeharto

1997, menyebabkan banayak masyarakat tidak percaya lagi terhadap kepemimpinan

Presiden Soeharto. Sehingga presiden Soeharto memilih memundurkan diri pada 22

Mei 1998. Berdasarkan pasal 8 UUD 1945, Soeharto secara resmi menunjuk BJ

Habibie sebagai penggantinya untuk memimpin Negara Indonesia. Dalam masa

pemerintahan Bj Habibie untuk mengatasi krisis yang melanda pada saat itu, maka

pemerintah mengambil beberapa kebijakan untuk mengatasi krisis tersebut. Langkah

awal dari pemerintah yaitu pembentukan kabinet reformasi pemebangunan.

Kebijakan ekonomi masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

terdapat bebrapa kebijakan untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi dimasa itu.

Pemerintah dalam bidang ekonomi menerapkan dengan tujuan mewujudkan

perekonomian yang lebih sejahtera melalui program perbaikan iklim investasi,

menjaga stabilitas ekonomi makro, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan

penagggulangan kemiskinan melalui program Bantuan Lnagsung Tunai (BLT).

Sedangkan dalam kebijakan ekonomi dimasa pemerintahan Jokowi banyak

langkah yang diterapkan seperti dalm bidang perdagangan, energi, fiskal, moneter

fdan lainsebagainya dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih

meningkat melalui pemanfaatan sumber daya alam yang dimilki. Pemanfaatan sumber

daya alam tersebut dapat menimbulkan inivasi-inovasi sehingga mampu bersaing

dipasar internasional. Maka dari itu, makalah ini disusun untuk mengetahui beberapa

kebijakan pemerintah yang pernah diterapkan maupun yang sedang diterapkan

Page 3: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

KEBIJAKAN EKONOMI MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN BJ.HABIBIE

A. Keadaan Ekonomi Pada awal Pemerintahan Presiden BJ HABIBIE pada tahun 1998-1999Masa pemerintahan presiden soeharto yang berlangsung sejak tahun 1968 sampai 1998 dikenal dengan sebutan orde baru. Program pemerintah dimasa orde baru berorientasi pada perbaikan ekonomi nasional, terutama dalam pengendalian laju inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok. Berbagai kebeijakan dan langkah pembangunan dimasa orde baru telah berhasil mengendalikan laju inflasi dan dapat menekan fluktuasi pada harga barang. Selain itu juga dapat meningkatkan investasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Akan tetapi, pada tahun 1997 terdapatnya sistem politik yang otoriter yang dipimpin oleh soeharto mengantarkan terjadinya krisis ekonomi dan kemudian berdampak terjadinya krisis multimendisional. Akibat terjadinya krisis ekonomi tersebut berdampak terhadap jatuhnya nilai tukar rupiah yang merosot sangat derastis, mencapai angka Rp 16.500 per dollar AS. Akibat terjadinya krisis ekonomi yang sangat memuncak tersebut berdampak terhadap kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin hilang.Krisis ekonomi yang terjadi 1997 berdampak pula terhadap krisisnya kepercayaan masyarakat yang luar biasa terhadap kepemimpinan soeharto tersebut. Misalnya, dalam bidang ekonomi peluang untuk berusaha sangat mustahil, karena kegiatan ekonomi dalam volume yang besar telah dikuasai oleh elit-elit ekonomi yang memiliki hubungan kedekatan pemegang kekuaaan politik, sehingga mengantarkan muculnya gerakan manusia yang didalamnya terdapat mahasiswa. Gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa menuntut terhadap bentuk ketidakadilan sosial yang bergejolak dimasyarakat, seingga pada tanggal 21 Mei 1998 presiden Soeharto secara resmi memundurkan diri sebagai presiden akibat tekanan dan gerakan masyarakat indonesia yang didalamnya terdapat mahasiswa.Berlandaskan pasal 8 UUD 1945, yang menyebutkan “Jika Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia digantikan Wakil Presiden sampai habis waktunya”. maka soeharto segera menunjak wakilnya yaitu Bachruddin Jusuf Habibie agar segera dilantik atau disumpah sebagai pengganti kepemimpinannya. Tepat pada tanggal 22 Mei 1998 BJ Habibie membentuk kabinet yang dinakan kabinet reformasi pembangunan. Pembentukan kabinet tersebut dalam waktu yang singkat dapat mengambil kebijakan yang proaktif dalam mengembalikan roda pembangunan. Oleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan pada perusahan kecil, menengan, dan koperasi yang telah terbukti pada saat itu mampu bertahan dalam menghadapi masa-masa krisis, karena ketika dilihat dari perspektif manapun, sektor informal yang muncul sebagai penyelamat saat terjadi goncangan perekonomian Indonesia. Sasaran utama dalam program kerja kabinet Reformasi Pembangunan dalam bidang ekonomi yaitu secara

Page 4: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

cepat dan tepat dalam menyelesaikan permasalahan yang mendesak akibat krisis ekonomi dan secepat mungkin dapat mengambil langkah-langkah Reformasi.

B. Kebijakan Ekonomi Dalam Pemerintahan Presiden Bj Habibie 1998-1999A. Keadaan Ekonomi Pada Awal Masa Pemerintahan Presiden BJ Habibie

Dalam masa pemerintahan presiden BJ Habibie 1998-199 merupakan masa transisi politik indonesia. Kondisi yang dihadapi pada tahun 1998 merukan sebuah kondisi yang sangat rumit, sehingga diperlukan pemimpin yang mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Khusus dalam mengatasi permasalah ekonomi, presiden BJ Habibie harus mampu mengembalikan perekonomian yang lebih stabil akibat terjadinya krisis moneter 1997. Kondisi perekonomian dimasa pemerintahan presiden soeharto sudah berada dalam kondisi yang sangat ironis sekali karena sudah berada diambang kebangkrutan, produksi mengalami kemacetan, tingkat suku bunga tinggi, disektor perbankan dan lembaga-lembaga yang lain terdapat permasalahaan, cadangan devisa negara telah menipis akibat dari tersendatnya ekspor, pencairan pinjaman dana luar negeri mengalami penundaan, banyaknya pengangguran, dan menurunnya nilai tukar rupiah pada saat itu.

B. Usaha Pesiden BJ Habibie dalam Mengatasi Krisis Ekonomi

Dalam program kerja yang dilakukan kabinet reformasi pembangunan dibawah asuhan Hartarto Sastrosoenarto sebangai Mentri ekonomi dan Bambang subianto sebagai mentri keungan pada masa itu. Dalam kurun waktu yang singkat sampai terbentuknya pemerintahn yang baru dan juga dalam progaram tahunan yang telah dibentuk sebelumnya merujuk pada komitmen kabinet pembangunan VII yaitu Repelita dan RAPBN 98/99 yang memerlukan perbaikan. Terjadinya krisis ekonomi yang memuncak sebelumnya pemerintah memerlukan penyesuaian dalam melakukan perbaikan dan pelaksanaan pembangunan. Selama masa jabatan satu tahun lebih BJ Habibie yang dilakukan untuk mengatasi masalah krisis ekonomi pada dasarnya menkankan pada saran dan hasil konsultasi dengan International Monetary Fund (IMF). Hasil dari konsultasi dengan IMF untuk mengatasi kris ekonomi pada saat itu kebijakan yang diambil dengan memperkuat pada sektor moneter dengan intrumen menaikkan tingkat suku dan memperkuat disektor fiskal. Terget utama yabg dilakukan yaitu memberikan kesempatan kepada pelaksana spekulan, agar stabilitas rupiah dan stabilitas harga dapat dicapai. Karena dalam pandangan IMF masalah krisis yang dihadapi indonesia sangat sulit dan rumit, sehingga diperlukan kebijakan-kebijakan yang dapat diterapkan dalam mengatasinya, yaitu dengan cara pengetatan ekonomi dengan menggunakan kebijakan moneter dan fiskal. Biasa dalam penerapakan kebijakan hanya ada satu kebijkan yang dapat diambil dalam pengetatan ekonomi yaitu moneter atau fiskal.

Kebijakan moneter yang diterapkan dengan tujuan dapat menciptakan stabilitas nilai tukar rupiah, inflasi yang rendah, dan dapat meningkatkan cadangan devisa negara. Sedangkan kebijakan fiskal difokuskan dalam pengetatan APBN. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan dapat meningkatkan pendapatan dari sektor pajak non-migas

Page 5: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

dan pengetatan anggaran belanja negara, seperti pembatalan beberapa proyek, infrastruktur, dan penghentian perilaku khusus mobil nasional dan IPTN, serta mengurangi subsudi impor sembilan bahan pokok (sembako)

C. Kebijakan Ekonomi yang dilakukan BJ Habibie Dalam Rangka Pembanguna Ekonomi 1998-1999

Pembentukan kabinet reformasi pembanguanan, Hartarto Sastrosoenarto sebangai Mentri ekonomi (Menko) dan Bambang subianto sebagai mentri keungan (Menkeu) dibawah pimpinan Presiden BJ Habibie langkah pertama diarahkan terhadap perbaiakan ekonomi pasca terjadinya krisis ekonomi, disebabkan oleh besarnya utang terhadapa luar negeri swasta dan lemahnya pada sektor perbankan. Langkah berikutnya kebijakan diarahkan menuju pada penguatan ketahanan ekonomi Indonesia. Kebijakan-kebijakan tersebut diterpakan difokuskan untuk mengatasi krisis ekonomi dengan cara menaikkan tingkat suku bunga SBI. Perubahan tingkat suku bungan menjdi salah satu indikator dalam menentukan kebijkan moneter, ( ekspansif dan kontraktif). Pada bualan agustus SBI mencapai 70%. Seiring Dengan perkembangan perekonomian indonesia yang mulai stabil, pengmbil kebijakan uang ketat oleh pemerintah secara hati-hati sudah mulai dilonggarkan oleh pemerintah.

Banyaknya jumlah uang yang beredar dimasyarakat akan menyebabkan timbulnya inflasi, sehingga presiden BJ Habibie mengambil kebijakan dalam mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menaikkan tingkat susku bunga SBI. Dengan cara menaikkan suku bunga tersebut dengan harapan agar masyarakat ingin menyimpan uangnya di bank, sehingga jumlah uang yang beredar dimasyarakat berkurang. Masa awal pemerintahan presiden BJ HABIBIE beranggapan bahwa mata uang yang stabil merupakan pilar utama dalam perekonomian yang sehat. Stabilitas nilai mata uang rupiah dapat menimbulkan stabilitas harga atau inflasi, maka dari ketika stabilitas mata uang dan tingkat inflasi dapat terkontrol, maka kelangsungaan pertumbuhan ekonomi yang stabil akan tercapai.

Terjadinya krisis keuangan yang melanda Indonesia tahun 1997 menyebabkan kondisi perekonomian tidak stabil, sehingga pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk mengatasi krisis tersebut. Untuk mengatasi krisis perbankan pemerintah membentuk BPPN. Mencegah terjadinya krisi yang lebih parah pemerintah bertindak memeberikan dana suntikan terhadap bank-bank untuk menstabilkan perekonomian. Sejak awal pembentukan kabinet reformasi presiden BJ Habibie menyatakan bahwa Bank Indonesia berperan dalam bidang perekonomian sebagai kedudukan yang independen tanpa ada intervensi dari pihak pemerintah.

Dalam merealisasikan demokrasi ekonomi dan menciptakan landasan agar tumbuh persaingan yang sehat dan efisien, pemerintah dan DPR mengesahkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli dan persaingan tidak sehat pada tanggal 5 Maret 1999. Undang-Undang ini bertujuan untuk mencegah terjadinya pemusatan kekuatan ekonomi pada pelaku ekonomi tertentu dan mencegah terjadinya persaingan yang tidak sehat. Guna melindungi kepentingan konsumen,

Page 6: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

pemerintah mengesahkan Undang-Undang tentang perlindungan konsumen, yang mewajibkan produsen mencantumkan informasi yang lengkap tentang produk yang dihasilkannya. Harapan dari adanya Undang-Undang tersedut adalah terwujudnya wacana baru hubungan konsumen dengan pelaku usaha (produsen, distributor, pengecer, pengusaha/perusahaan dan sebagainya) yang harmonis dan saling menghargai.

D.    Dampak Kebijakan Ekonomi Masa Presiden B.J. HabibieKebijakan yang telah dilaksanankan untuk menanggulangi krisis ekonomi yang

melanda Indonesia pada tahun 1998 ternyata juga menimbulkan banyak pengaruh bagi kehidupan masayarakat baik secara sosial maupun ekonominya. Selama tahun 1999 proses stabilisasi ekonomi Indonesia berjalan cukup mantap setelah mengalami krisis ekonomi yang berat sejak pertengahan tahun 1997. Kondisi moneter yang semakin stabil, perkembangan sosial politik di dalam negeri yang relatif kondusif, serta kondisi perekonomian internasional yang membaik telah memberikan peluang bagi pemulihan kestabilan nilai rupiah dan perbaikan aktivitas ekonomi nasional. Nilai tukar rupiah menguat dan relatif stabil dari rata-rata Rp. 8.025 per dolar AS pada tahun 1998 menjadi sekitar Rp. 7.809 per dolar AS pada tahun 1999, dengan fluktuasi yang lebih rendah daripada tahun sebelumnya. Stabilnya nilai rupiah antara lain berkat terkendalinya jumlah uang beredar. Meskipun terjadi perubahan iklim politik yang sangat penting dalam tahun 1999 antara lain sebagai hasil dari pelaksanaan pemilu, jajak pendapat Timor Timur, dan Sidang Istimewa MPR, perekonomian masih dapat tumbuh walaupun relatif rendah. Pertumbuhan ekonomi dalam triwulan I, II, III, dan IV tahun 1999 berturut-turut -7,7%, 3,7%, 1,2%, dan 5,0% meningkat dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya.

Pada bulan Agustus 1999 tingkat kemiskinan telah turun menjadi 37,5 juta karena turunnya harga-harga yang berakibat pada menurunnya garis kemiskinan. Garis kemiskinan di daerah perkotaan pada Februari tahun 1999 adalah Rp. 92.409 dan Rp. 74.274 di daerah pedesaan. Sampai Agustus 1999 garis kemiskinan turun menjadi Rp. 89.845 untuk perkotaan dan Rp. 69.420 untuk pedesaan. Garis kemiskinan turun karena turunnya harga-harga terutama harga pangan sejak triwulan II tahun 1999. Penurunan jumlah penduduk miskin tentunya tidak hanya dikarenakan adanya program jaring pengaman sosial tapi juga karena adannya beberapa program pengentasan kemiskinan lain yang bersifat sektoral.

Kritik dan saranKetika melihat masa pemerintahan Presiden BJ Habibie dalam mengatasi krisis pada saat itu suadah banyak langkah yang di implementasikannya. Langkah awal yang dilakukan oleh Presiden BJ Habibie yaitu pembentukan kabinet reformasi yang dimotori oleh Hartarto Sastrosoenarto selaku menteri ekonomi (Menko) dan Bambang subianto sebagai mentri keungan (Menkeu. Melalui kebijakannya banyak hal yang sudah ditempuh diantaranya:

- Menaikkan tingkat suku bunga - Penyuntikan dana kepada bank-bank yang bermaslah, - Memgurangi jumlah uang beredar. dan lain sebagainya

Page 7: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

Akan tetapi dimasa pemerintahan BJ Habibie tidak mengutamakan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki indonesia yang sangat besar potensinya. Langkah yang lebih baik ketika pemerintah memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat lebih ditingkatkan, melalui pemanfaatan sumber daya alam yang dibuat produk-produk unggulan.

KEBIJAKAN EKONOMI KABINET INDONESIA BERSATU JILID 1 PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDOYONO (SBY)

A. 02-POLICY-ASSESSMENT-Evaluasi-Pemerintahan-SBY-Kalla-oleh-Aly-Yusuf-Jun-2005

Pemerintahan SBY - Kalla menetapkan agenda utama bidang ekonomi

dengan tujuan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera melalui program

perbaikan iklim investasi, menjaga stabilitas makro, dan peningkatan kesejahtraan

rakyat dan penanggulangan kemiskinan. Untuk mewujudkan Agenda diatas,

Presiden SBY menjalankan pemerintahannya menetapkan visi dan misi bidang

ekonomi berdasarkan pada prinsip Esbeyenomics. Pemikiran ini menjelaskan SBY

dalam membangun Bangsa Indonesia tidak lepas dari akar budayanya.

Esbeyenomics memiliki tiga ciri. Pertama, Esbeyenomics menaruh perhatian yang

sangat besar terhadap upaya penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.

Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia menjadi pijakan SBY

dalam menetapkan prinsip ini. Menurut ILO (International Labour Organization)

jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada

tahun 2001 sebanyak 6,1 juta kemudian pada tahun 2002 sebanyak 8,6 juta

dan tahun 2003 meningkatt menjadi 10, 3 juta. Lebih jauh lagi, angka ini

akan menggambarkan seberapa besar potensi yang dimiliki pemerintah yang harus

dialokasikan utnuk menanggulangi. Apalagi dalam janji – janji yang diungkapkan

Selama kampanye, Pemerintahan SBY – JK akan menekan angka itu karena hal ini

berhubungan langsung dengan pemenuhan hak asasi ekonomi warga negara.

Kandungan dari prinsip Esbeyenomics yang kedua adalah

meletakkan prioritas pembanguan di sektor pertanian dan pedesaan. Selain

menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan yang terpusat pada kaum

miskin dan pencari kerja di sektor pertanian dan perdesaan, prinsip kedua ini pun

dilakukan sebagai upaya untuk memindahkan sentra sentra bisnis yang

terkonsentrasi diperkotaan ke pedesaaan sebagai sentra industri baru dan

menggerakkan roda perkeonomian. bahkan, dimungkinkan memindahkan

sumbu perputaran roda ekonomi nasional dari pasar internasional ke pasar

domestik.

Page 8: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

Dalam mempercepat pelaksanaan pembangunan di sektor pertanian dan

perdesaan. Kebijakan ini berbeda dengan kebijakan pemerintah terdahulu yang

lebih mengutamakan peningkatakan pembuatan utang luar negeri baru atau

memuliakan masuknya investasi asing dalam mempercepat penanggulangan

kemiskinan dan pengangguran.

Sangat disayangkan, pemikiran dan prinsip SBY dengan Esbeyenomics tidak

direalisasikan dengan penempatan menteri menteri bidang ekonomi yang memiliki

pandangan yang sama tentang Esbeyenomics. Kebijakan bidang lebih mengarah

kepada neoliberal dengan ciri, Pertama adanya kebijakan balance budget.

Kebijakan ini merupakan komitmen tim ekuin Kabinet Indonesia Bersatu untuk

bekerja sesuai white paper dan APBN 2005. white paper dan APBN 2005 adalah

dua dokumen ekonomi-politik yang disusun oleh pemerintah dan parlemen era

pemerintahan Megawati. White paper mengharuskan pemerintah melakukan

penghapusan subsidi, divestasi perbankan, dan privatisasi BUMN, setidak-tidaknya

hingga akhir 2007 untuk menciptakan balance budget termasuk keharusan

mematuhi UU Program Pembangunan Nasional (Propenas) 2000 -2004.

Kedua, kebijakan para menteri ekonomi yang mengusung prinsip privatisasi.

Proses pengalihan kepemilikan perusahaan Negara (BUMN) ke pihak swasta

baik nasional maupun asing, membuktikan bahwa konsep ekonomi neoliberal

sudah diterapkan dan dijadikan rujukan untuk dasar pembangunan ekonomi

Indonesia. Meskipun kebijakan privatisasi ini mendapat tantangan yang keras dari

Wakil Presiden Yusuf Kalla, berdalih untuk memenuhi target pendapatan APBN

2005, Menteri BUMN dengan dukungan Menko Perekonomian Aburizal Bakrie tetap

melaksanakan privatisai.

Ketiga adalah kebijakan liberalisasi. Dalam kebijakan yang tertera pada

RPJMK bab Peningkatan Investasi dan Ekspor Non Migas, para menteri ekonomi

sepakat untuk melakukan peningkatan kerjasama perdagangan internasional melalui

prinsip kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan, adil dan terbuka.

Dalam konteks riil, liberalisasi dilakukan dengan melakukan sosialisasi dan

penerapan hasil perundingan WTO, APEC, ASEM, ASEAN dan membuka seluas

luasnya investor asing untuk melakukan investasi di Indonesia. Bukti lain adalah

'kesepakatan bersama' antara Menteri Perdagangan (Mendag) dan Menteri

Pendidikan Nasional (Mendiknas) untuk memasukkan pendidikan sebagai

Page 9: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

bagian dari sektor jasa yang akan diliberalkan dalam rangka General Agreement on

Tariffs and Services (GATS). Padahal, jauh sebelum pembentukan Kabinet

Indonesia Bersatu, kebijakan yang dimotori oleh Organisasi Perdagangan Dunia

(WTO) itu telah ditolak Forum Rektor sebagai wakil dari dunia pendidikan.

Program Keluaran Terealisasi Tidak TerealisasiMenjaga

stabilitas

Revisi APBN 2005

dan

Revisi asumsi

ekonomi

Tidak ditetapkan

sumber

Perbaikan iklim

Investasi

a. SK Meneg PAN

tentang Infrastuktur

Indonesia

a. Infrastructure

Summit

dgn 91 proyek senilai

202 trilyun dan

diasumsikan

a. Revisi PP 129/2000

b. Penyelesaian

kasus TPST, Buyat,

reklamasi d.

Realisasi SMF

e. TOR dana Dari kebijakan yang diterapkan dan komposisi menteri ekonomi diatas, dapat

diduga arah kebijakan ekonomi pemerintahan SBY semakin neoliberal sehingga

penyelenggaraan ekonomi yang berbasis Esbeyenomics menjadi sulit dilaksanakan

meskipun pemegang kendali ada di SBY sendiri. Sebenarnya hal ini tidak terlepas

dari peranan parpol dan SBY sendiri yang menetapkan komunikasi politik dan

pengakomodiran kepentingan- kepentingan partai politik sebagai dasar

pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu. Pertimbangan ini pun menjadi pemicu

pertarungan ekonomi politik antara partai yang menetapkan kadernya, SBY dengan

prinsip Esbeyenomics, kepentingan pribadi yang dimiliki oleh menteri yang menjabat

dan tentunya kolega – kolega partai – SBY – menteri, baik secara individu maupun

kelembagaan. Jika kondisi ini tetap dibiarkan lama, sudah barang tentu akan

menghambat kinerja menteri dan akan menjauhkan pemerintahan dari tugas

utamanya untuk memulihkan ekonomi dan keberpihakan pada masyarakat hingga

menjauhkan dari rakyat. Berikut tabel pelaksanaan agenda ekonomi

pemerintahanSBY – Kalla.

Page 10: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

c. Penyelesaian kasus

pengelolaan TPST

Bojong, Teluk Buyat

dan Reklamasi

Pantura Jakarta d.

Penegasan posisi

dan kebijkan

Indonesia mengenai

agenda APEC dan

ASEAN

e. Terbentuknya tim

antar departemen

untuk Secondary

Mortage Facility

f. TOR tentang

dana investasi

ASEAN

Penanggulangan

kemiskinan dan

peningkatan

kesejahtraan

rakyat

a. Dokumen Startegi

nasional

penanggulangan

kemiskinan

b. Tersalurnya

KKUM c.

Pelayanan

kesehatan bagi

penduduk miskin

d. Standar

a. Meningkatnya

kredit

bagi UKMK dari 70

trilyun menjadi 82

trilyu b. Menaikkan

harga BBM

c. Adanya

informasi bagi

pekerja dan

pengguna kerja

a. Renstra

penangulangan

kemiskinan

b. Konsep

pelayanan

kesehatan

b. Pengelolaan TKI

Kepemimpinan Pak SBY periode 2004-2009 dan 2009-2014 sudah barang tentu sangat berbeda. Periode 2004-2009 pemerintahan SBY-Kalla telah menetapkan sasaran pokok pembangunan lima tahun 2004-2009 sebagai berikut; menurunkan tingkat pengangguran terbuka dari 9,7 persen dari angkatan kerja (9,9 juta jiwa) di tahun 2004 menjadi 5,1 persen (5,7 jutajiwa) pada tahun 2009, mengurangi tingkat

Page 11: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

kemiskinan dari 16,6 persen dari total penduduk (36,1 juta jiwa) menjadi 8,2 persen (18,8 juta jiwa) di tahun 2009, dan untuk menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan tersebut ditargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,6 persen per tahun selama periode 2004-2009.

Pada masa pemerintahan SBY – Boediono (2009-2014), memiliki karakteristik pemerintahan yang berbeda dari masa pemrintahan sebelumnya, Periode 2009-2014, Pak SBY banyak melakukan perubahan kebijakan khususnya di bidang perekonomian antara lain adalah mengganti pola kebijakan perekonomian yang selama ini mengarah ke Amerika Serikat (arah ini sudah di anut sejak era Orba –sebut saja America’s Way), ke arah China (China’s Way). Satu hal yang paling menonjol dalam “China’s Way” adalah agresifitas yang dimulai dalam membangun infrastruktur dan serta langkah nyata dan konsisten tanpa pandang bulu dalam mencegah dan membasmi korupsi. SBY melakukan pembangunan berkelanjutan selama masanya menjabat sebagai presiden 2 kali berturut-turut. Salah satu contoh pembangunan berkelanjutan tersebut adalah kebijakan subsidi BBM, pembentukan perumahan murah bagi rakyat yang akan menampung rakyat miskin yang hidup di kolom jembatan, juga golongan rakyat lain yang belum punya rumah layak, Kebijakan moratorium pengangkatan pegawai negeri sipil (PNS) daerah yang dijalankan  dimaksudkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan anggaran, di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Tahun 2005 – 2025 dalam konteks jangka panjang, pembangunaan perdesaan didorong keterkaitannya dengan pembangunan perkotaan secara sinergis dalam suatu wilayah pengembangan ekonomi. Dari sisi program nasional, Presiden SBY mendorong pengembangan agroindustri padat pekerja di sektor pertanian dan kelautan, sebagaimana kebijakan dana Rp 100 juta per desa untuk program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP), program pertanian kawasan transmigrasi, maupun program pengembangan masyarakat pesisir dan kepulauan, serta reformasi agraria untuk meningkatkan akses lahan bagi petani desa. SBY juga telah mendorong pengembangan jaringan infrastruktur penunjang kegiatan produksi di kawasan perdesaan dan kota-kota kecil terdekat. Pengembangan itu didanai oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Perdesaan maupun berbagai kegiatan sektoral dari Kementerian daerah, serta peningkatan kesehatan masyarakat.

Meskipun bedasarkan hasil survey LSI tahun 2010 masyarakat mengaku puas, namun ada banyak hal pula yang ternyata menjadi keburukan pemerintahan SBY, antara lain adalah banyaknya kasus bersar yang belum tuntas ditangani pemerintah, seperti kasus Bank Century, kasus pembunuhan aktivis HAM Munir, kasus dugaan suap atas Nazaruddin, SBY dianggap tidak memiliki operator politik untuk membantunya menuntaskan masalah, Buruknya kinerja pemerintah SBY tidak lepas dari sikap Presiden SBY dalam menjalankan pemerintahan. SBY dianggap lebih suka terlihat cantik, santun dan berambut rapi di depan kamera dibanding bekerja keras mengatasi persoalan-persoalan yang ada di Indonesia.

KOMENTAR:

Pada masa pemerintahan SBY-JK, sebenarnya telah digagas prinsip-prinsip ekonomi yang ditujukan untuk memulihkan kondisi ekonomi Indonesia. Namun, prinsip-prinsip ekonomi tersebut tidak terlaksana. Hal tersebut dibuktikan dengan pemilihan menteri-menteri ekonomi yang tidak mendukung upaya implementasi dari

Page 12: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

prinsip-prinsip tersebut. Pada masa pemerintahan SBY pada periode pertama yaitu tahun 2004-2009, masih cukup banyak keluaran yang tidak terealisasi. Diantaranya adalah tidak ditetapkannya penerimaan dalam APBN 2005, Revisi PP /129 2000, penyelesaian kasus TPST, Buyat dan Reklamasi, Realisasi SMF, TOR dana investasi infrastruktur, PP Ketenagakerjaan, Renstra penanggulangan kemiskinan, konsep pelayanan kesehatan, dan pengelolaan TKI. Tidak terealisasinya keluaran tersebut mengakibatkan agenda utama dalam bidang ekonomi yang telah ditetapkan sebelumnya tidak berjalan dengan baik.

Adapun kondisi perekonomian pada masa pemerintahan SBY-JK tidaklah terlalu bagus. Pada tahun 2005, 2006 dan 2007, pertumbuhan ekonomi berturut-turut mencapai angka 5,6%, 5,5% dan 6,3%. Angka pertumbuhan tersebut tidak jauh beda dengan target RPJMN, sehingga tidak menjadi suatu kabar menggembirakan. Selain itu, pada masa pemerintahan SBY-JK juga bertepatan dengan terjadinya gejolak harga minyak dunia. Saat itu, SBY menerapkan kebjakan berupa menaikkan harga BBM pada tanggal 1 Oktober 2005, dan setelah sebelumnya pada bulan Maret 2005. Akan tetapi, pemberlakuan kebijaka tersebut justru berdampak pada kondisi perekonomian di tahun-tahun berikutnya. Pada waktu itu, Pemerintahan SBY-JK memang harus menaikkan harga BBM dalam menghadapi tekanan APBN yang semakin berat karena lonjakan harga minyak dunia. Namun, kenaikan harga BBM tersebut telah memicu tingkat inflasi Oktober 2005 mencapai 8,7% (MoM). Angka tersebut merupakan puncak tingkat inflasi bulanan selama tahun 2005 dan kemudian ditutup dengan angka 17,1% per 30 Desember 2005 (YoY). Penyumbang inflasi terbesar adalah kenaikan biaya transportasi lebih 40% dan harga bahan makanan 18%. Kebijakan Bank Indonesia (BI) sebagai pemegang otoritas moneter juga menjadi tidak sepenuhnya efektif. Hal tersebut ditunjukkan dengan Core inflation pun naik menjadi 9,4%. Inflasi yang mencapai dua digit itu jauh melampaui angka target inflasi APBNP II tahun 2005 yaitu sebesar 8,6%. Inflasi sampai bulan Februari 2006 (YoY) masih amat tinggi 17,92%, bandingkan dengan Februari 2005 (YoY) 7,15% atau Februari 2004 (YoY) yang hanya 4,6%.

Pada masa pemerintahan SBY-JK, pola koordinasi kebijakan juga dianggap kurang baik dan kemampuan profesional yang dianggap memprihatinkan dikarenakan perbedaan prediksi inflasi antara pemegang kebijakan fiskal dan moneter yang ternyata jauh dari inflasi aktual pada saat itu.Sedangkan untuk peran perbankan bagi pertumbuhan UMKM saat itu juga tidak terlalu signifikan. Hal tersebut ditandai dengan total kredit macet yang menyentuh Rp 11,9 triliun Per 31 Desember 2005 yang tersebar di 783,477 unit UMKM, dengan rincian di Bank Mandiri sebesar Rp 4,1 triliun, BRI Rp 4,7 triliun, BNI Rp 3 triliun, dan BTN Rp 158 milyar. Bila dihitung sampai 31 Desember 2006 nilainya bertambah menjadi Rp 17,4 triliun.

Selain itu, Paket kebijakan Pemerintah yang dikeluarkan Juni 2007 tentang Percepatan pertumbuhan sektor riil dan UMKM juga kurang dikoordinasikan dengan badan pengatur perbankan, yakni BI. Pada saat itu, pemerintahan masih berjalan sendiri-sendiri, sehingga target peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi

Page 13: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

belum tercapai. Dengan demikian, Pemeritahan SBY-JK pada tahun 2004-2009 memang tidak terlalu memuaskan karena masih banyaknya yang belum/tidak terealisasi termasuk diantaranya target pertumbuhan ekonomi dan kinerja pelaksanaan APBN yang masih buruk, sehingga tidak banyak peningkatan perekonomian yang terjadi pada waktu itu.

KEBIJAKAN EKONOMI PEMERINTAH JOKOWI TAHUN 2014-SEKARANG MENTERI COORDINATOR PEREKONOMIAN DARMIN NASUTION.

1. Dalam bidang perdagangan, pemerintah telah meluncurkan Indonesia National Single Window (INSW) yang diperbarui, sehingga siapa pun dapat memantau keluar-masuk barang ekspor impor melalui satu sistem. Dengan demikian akurasi data dan informasi keamanan dapat dipertanggung-jawabkan dengan transparan atau dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Semua perizinan, dokumen, data, dan informasi lain yang diperlukan dalam pelayanan dan pengawasan kegiatan ekspor impor dan distribusi kini sudah harus dilakukan melalui Indonesia Nasional Single Window (INSW). Melalui INSW, tidak akan ada lagi proses birokrasi yang dilakukan secara manual dan tatap muka yang selama ini menjadi hambatan kelancaran arus barang, bahkan membuat distorsi yang membebani daya saing industri dan melemahkan daya beli konsumen. Menurut Menko Perekonomian Darmin Nasution, INSW adalah wujud nyata pelayanan birokrasi modern yang dalam waktu singkat dapat melaksanakan kebijakan deregulasi dan debirokratisasi yang diumumkan Presiden pada tanggal 9 September 2015. Portal ini mengintegrasikan semua pelayanan perizinan ekspor/impor secara elektronik pada 15 Kementerian/Lembaga yang meliputi 18 Unit Perizinan.

2. Di bidang energi, pemerintah telah menurunkan harga solar sebesar Rp 200 pada Oktober 2015. Selain itu, pemerintah juga mendorong nelayan untuk beralih dari penggunaan bahan bakar solar menjadi bahan bakar gas. Pemerintah juga memberi diskon tarif listrik bagi industri antara jam 23.00-08.00 WIB. Di bidang perbankan, pemerintah memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat, terutama golongan kelas menengah-bawah untuk mendapatkan akses ke sistem perbankan melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah, yakni 12 persen. Bukan hanya itu, melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk mendukung UKM yang berorientasi ekspor atau yang terlibat dalam produksi untuk produk ekspor, pemerintah juga memberikan fasilitas pinjaman atau kredit modal kerja dengan tingkat bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga komersial. Fasilitas ini terutama diberikan kepada perusahaan padat karya dan rawan PHK.

3. Di bidang fiskal, pemerintah menyediakan fasilitas pengurangan pajak penghasilan (PPh) badan, mulai dari 10 hingga 100 persen untuk jangka waktu 5-10 tahun (tax holiday).

4. Pada sektor perburuhan, kebijakan untuk menerapkan formula pada penghitungan Upah Minimum juga disambut baik karena memberikan kepastian, baik kepada pengusaha maupun buruh, tentang kenaikan upah yang bakal diterima buruh setiap tahun dengan besaran yang terukur.

Page 14: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

Rincian Kebijakan Ekonomi Tahap I 5. Sektor Moneter

BI akan mencari bantalan memperkuat cadangan devisa. Antara lain : Mengaktifkan penggunaan deffered drawdown option dan bilateral swap arrangement - OJK perlonggar bisnis trustee bank dan permudah pembukaan rekening WNA - Batasi utang luar negeri korporasi utamanya bagi korporasi bermodal cekak dan beromzet rupiah - Dorong bank kurangi marginnya agar bunga kredit turun.

6. Sektor Riil dan Dorong Daya Saing Riil - Percepat belanja infrastruktur dengan memangkas administrasi yang menghambat pencairan anggaran dan memberikan kamanan hukum atas pelaksana proyek infrastruktur. Dana desa akan focus untuk 3 proyek irigasi, jalan, dan jembatan. - Jaminan fasilitas kredit ekspor untuk mendongkrak ekspor - Harga gas dipangkas agar biaya produksi korporasi turun - Dorong daya beli lewat penurunan pph pribadi dan badan - Memangkas bunga KUR dan menambah plafon KUR hungga Rp 150 triliun - Perbanyak kartu keluarga sejahtera - Mengkaji ulang 160 peraturan untuk menarik investasi.

Rincian Paket Kebijakan Ekonomi Tahap II 7. Sektor Kehutanan

Sebanyak 14 proses perizinan investasi di sektor kehutanan dipangkas hingga tersisa 6 perizinan saja. Contoh: Proses izin pinjam pakai kawasan hutan untuk eksplorasi dan operasi produksi uang biasanya dikeluarkan untuk tambang. Waktu pemrosesan izin tersebut akan dipangkas menjadi 12 hari saja. - Memangkas proses perizinan pelepasan kawasan hutan. Selama ini proses pengurusan izin prinsip untuk pelepasan hutan memakan waktu 2 – 4 tahun. Dalam waktu dekat, waktu akan dipangkas hingga 13 hari saja.

8. Sektor Industri - Izin investasi di kawasan industri yang selama ini memerlukan waktu 526 hari akan dipangkas hingga 3 jam saja. Insentif bagi eksportir yang membawa Devisa Hasil Ekspor (DHE) kedalam negeri - Pemberian insentif berupa pemotongan pajak dari devisa ekspor yang disimpan di perbankan dalam negeri.- Besarnya insentif bergantung pada valuta dan lamanya dana tersimpan di perbankan dalam negeri.- Jika devisa berbentuk Dollar AS, insentif tetap diberikan namun nilainya lebih kecil jika dibandingkan dengan simpanan dalam bentuk Rupiah.1. Jika DHE tersimpan dalam bentuk Dollar AS, pajak deposito dalam jangka waktu 1 bulan dilurangi dari 20% menjadi 10% 2. Untuk jangka waktu 3 bulan pajaknya berkurang menjadi 7,5 % dan untuk waktu 6 bulan menjadi 2,5% 3. Untuk DHE yang tersimpan untuk jangka waktu 9 bulan bebas pajak

9. Jika DHE dalam bentuk Rupiah 1. Jika DHE dismpan dalam deposito Rupiah dalam jangka waktu 1 bulan pajak menjadi 7,5 % 2. Jika DHE dalam deposito berjangka waktu 3 bulan terkena pajak 5%

Page 15: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

3. Jilka eksportir menyimpan DHE dalam deposito berjangka waktu 6 bulan akan tidak dipotong pajak atau bebas pajak.

Rincian Kebijakan Ekonomi Tahap III 10. Sektor Keuangan

- Relaksasi persyaratan kegiatan usaha dan penitipan valuta asing serta pengelolaan (trust) bank. - Menerapkan asuransi pertanian untuk tanaman padi. Premi Rp 180.000 per hektare, petani akan mendapatkan pertanggungan sebesar Rp 6 juta per hektare. Pemerintah menanggung premi 80% atau Rp 150.000, petani 20%. Dianggarkan Rp 150 milyar untuk 1 juta hektare lahan pada tahun depan. - Revitalisasi industri modal ventura - Pembentukan konsorsium berbasis ekspor dan ekonomi kreatif & UMKM. - Pemberdayaan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) - Implementasi One Project Concept terkait kualitas kredit perbankan.

11. Sektor Industri12. - Pemangkasan proses perizinan di sektor pertanahan. Pertama, izin pemanfaatan

tanah untuk usaha. Kedua, pemangkasan waktu pengurusan izin perpanjangan pemanfaatan lahan. Ketiga, pemangkasan izin untuk pengurusan hak guna bangunan. - Harga BBM jenis Solar diturunkan sebesar Rp 200 per liter, menjadi Rp 6.700 per liter. - Harga BBM jenis premium tetap - Pemberian insentif tarif listrik untuk pelanggan industri. Pertama, tarif listrik untuk pelanggan industri golongan 1-3 dan 1-4 turun Rp 12 per kWh. Kedua, penurunan tarif hingga 30% untuk pemakaian listrik pada tengah malam dari pukul 23.00 hingga 8.00. Ketiga, kelonggaran bagi perusahaan padat karya yang memiliki tunggakan listrik, dapat membayar hanya 60% dari total tagihan selama satu tahun, sisanya dibayarkan pada bulan ke 13 dapat dicicil hingga 12 bulan. - Harga gas industri dari lapangan gas baru ditetapkan sesuai dengan kemampuan daya beli industri pupuk, yakni sebesar US$ 7 mmbtu. Harga gas untuk industri lainnya seperti, petrokimia, keramik dan lainnya akan diturunkan sesuai dengan kemampuan industri masing – masing. Penurunan harga gas efektif mulai 1 Januari 2016.-Bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) diturunkan dari 24 % menjadi 12%. Pegawai dapat menerima dana KUR.Rincian Paket Kebijakan Ekonomi Tahap IV

Sektor tenaga kerja-Proses penetapan upah minimum akan berjalan sederhana, adil dan terproyeksi dengan formula penentuan UMP: ((UMP tahun berjalan + (inflasi x pertumbuhan ekonomi) + UMP tahun berjalan))

-Gubernur wajib menyesuaikan UMP dengan KHL secara bertahap paling lama 4 tahun mendatang. Pengusaha yang belum menyusun dan menerapkan

Page 16: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

struktur dan skla upah, wajib menyusun dan menerapkan struktur dan skla upah berdasarkan PP ini paling lambat 2 tahun mendatang.

-Program pembangunan rumah dan rumah susun untuk buruh dan pekerja. Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Penerima KUR adalah individu atau badan hokum yang meliputi : 1. Usaha mikro, kecil, dan menengah yang produktif 2. Calon tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di luar negeri 3. Anggota keluarga dari karyawan / karyawati atau TKI yang berpenghasilan tetap 4. TKI yang purna dari bekerja di luar negeri - Sektor penerima KUR adalah sector produktif: 1. Pertanian, perikanan, industri pengolahan dan perdagangan yang terkait tiga sektor tersebut juga pada sektor jasa – jasa.Rincian Paket Kebijakan Ekonomi Tahap V Diskon tarif pajak penghasilan (PPh) untuk perusahaan yang melakukan revaluasi asset. - Selama ini perusahaan yang melakukan revaluasi asset dikenakan tariff pajak sebesar 10%. Pada paket jilid V diberikan insentif sebesar: 1. Revaluasi asset hingga 31 Desember 2015, tariff PPh 3% dari selisih asset. 2. Revaluasi asset 1 januari hingga 30 Juni 2016, tariff PPh 4% 3. Revaluasi asset 1 Juli hingga 31 Desember 2016, tariff PPh 6% - Keuntungan revaluasi asset bagi perusahaan: 1. Dengan melakukan revaluasi asset nilai asset perusahaan akan anik2. Selisih nilai asset bias digunakan untuk menambah modal usaha dan ekspansi. Keuangan korporasi juga akan semakin membaik. Penghapusan pajak berganda untuk kontrak kolektif dan investasi real estate (DIRE)/ Real Estate Investment Trust (REIT) - DIRE adalah kontrak investasi kolektif (KIK) mirip reksadana. DIRE juga menggunakan istilah nilai kativa bersih (NAB). - DIRE khusus menempatkan dana pada asset dasar berupa property. Melalui produk DIRE, investor bias memiliki property fisik tanpa harus membeli secara langsung. - Di Indonesia, DIRE masih mengenakan PPh 5% terhadap perusahaan penghimpun asset (SPV) dan perusahaan penerbit DIRE. Pajak lainnya adalah Bea perolehan ha katas tanah dan bangunan 5%. Di Singapura DIRE bebas pajak. - Di Indonesia, baru satu perusahaan yang menerbitkan DIRE yaitu Ciptadana Asset Management yang diluncurkan pada 12 Januari 2012. Mempermudah perjanjian produk Bank Syariah - Berupa penyederhanaan izin produk perbankan syariah. Tidak perlu mengirim surat, cukup melapor saja.

Rincian Paket Kebijakan Ekonomi Tahap VI Insentif pajak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Page 17: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

- Menggerakan kawasan di wilayah pinggiran melalaui pengembangan KEK 8 Kawasan Ekonomi Khusus KEK merupakan kawasan dengan batas tertentu yang tercakup dalam wilayah hukum RI yang ditetapkakn untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. KEK dibentuk untuk membuat lingkungan kondusif bagi aktivitas investasi, ekspor, dan perdagangan guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi. 1. Tanjung Lesung (Banten)2. Sei Mangkei (Sumatera Utara) 3. Palu ( Sulawesi tengah) 4. Bitung (Sulawesi Utara 5. Mandalika ( NTB) 6. Morotai ( Maluku Utara) 7. Tanjung Api – Api ( Sumatera Selatan) 8. Maloi Batuta Trans Kalimantan/ MBTK (Kalimantan Timur) - Insentif pada kawasan KEK : 1. Pengurangan PPh, pengurangan penghasilan netto dan penyusutan dipercepat 2. Tidak ada pungutan 3. Tarif Bea masuk dengan Surat Keterangan Asal (SKA) - Insentif investasi di daerah KEK 1. Orang asing dapat memilki property 2. Pengurangan pajak hiburan dan pembangunan pada kawasan wisata 3. Ada dewan pengupahan dan lembaga triparit khusus 4. Visa kunjungan selama 30 hari, dapat diperpanjang selama 5 kali 5. Administrator KEK dapat memberikan izin pertanahan 6. Administrator KEK dapat mengeluarkan izin prinsip dan usaha 7. Percepatan perizinan maksimal 3 jam Perizinan impor bahan baku obat - Waktu perizinan dipangkas hanya 342 menit / 5,7 jam - Proses cepat(paperless) perizinaan impor bahan baku obat Regulasi sumber daya air - Menyusun rancangan peratauran Pemerintah tentang Pengusahaan Sumber Daya Air (RPP Pengusaha SDA) - Menyusun RPP tentang Sistem Penyediaan Air Minum (RPP SPAM) - Memastikan bahwa badan usaha swasta tidak menguasai keseluruhan sub system penyelenggaraan SPAM - Badan usaha swasta melakukan penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan sendiri

Kritik dan SaranPaket – paket kebijakan yang diambil tersebut memiliki sasaran dan target yang berbeda tetapi jika digabungkan, tujuannya sama yaitu untuk memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia saat ini.

Page 18: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

Masih banyak yang perlu dikritisi dari paket – paket yang telah diluncurkan, salah satunya adalah paket belum secara langsung mengenai kondisi riil masyarakat. Kebijakan paket ekonomi yang ada saat ini masih berputar dari sisi penawaran saja. Kebijakan yang telah diluncurkan lebih tertuju kepada para pebisnis dan investor. Juga, efek kebijakan fiskal memiliki waktu yang lama yaitu jangka panjang sehingga impact secara langsung belum dapat dirasakan. Pemerintah kurang peka terhadap kebutuhan mendesak pada jangka pendek. Pemerintah masih berhati – hati dalam menentukan arah kebijakan untuk merangsang sisi permintaan karena, masih menunggu arah kebijakan bank sentral AS terkait kebijakan suku bunganya. Maka, arah kebijakan moneter trutama melalui mekanisme transmisi suku bunga dari Bank Indonesia sangat ditunggu. Kedepannya, Pemerintah, Bank Indonesia, dan OJK harus meramu kebijakan yang tepat sasar dan bersinergi. Kebijakan yang diramu harus merangkum seluruh keinginan lapisan masyarakat. Selain sisi penawaran yang penting, sisi permintaan juga tidak boleh di kesampingkan. Penguatan sisi penawaran kurang efektif jika dari sisi permintaan lemah. Oleh karenanya, kebijakan yang terorganisir dan tersinergi serta dapat merangkum keinginan masyarakat sangat ditunggu guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang sustainable dimasa mendatang.

Page 19: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

KESIMPULAN

Kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh Presiden B.J. Habibie pertama-tama

diarahkan pada usaha mengatasi krisis ekonomi yang disebabkan oleh besarnya

hutang luar negeri swasta dan lemahnya sektor perbankan. Selanjutnya kebijakan

diarahkan kepada upaya memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia. Garis besar

program pemerintahan kabinet Reformasi Pembangunan untuk kurun waktu sampai

terebentuknya pemerintahan baru, maupun program tahunan sebagaimana tertuang

dalam APBN sampai April 1999, masih harus merujuk pada komitmen kabinet

Pembangunan VII yaitu Repelita VII dan RAPBN 98/99 yang masih memerlukan

perbaikan. Terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia, menyebabkan

pemerintah melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk memperbaiki dan

melaksanakan pembangunan ekonomi.

Selama setahun lebih pemerintahan Presiden B.J. Habibie, upaya yang telah

dilakukan untuk mengatasi krisis pada dasarnya mengacu pada saran dan hasil

konsultasi dengan International Monetary Fund (IMF). Secara garis besar kebijakan

yang disarankan oleh IMF yaitu dengan memperkuat sektor moneter melalui

instrumen suku bunga tinggi, mengatur jumlah uang beredar, menjaga stabilitas nilai

tukar rupiah, penyelesaian utang swasta, dan memperketat sektor fiskal melalui

pengetatan pengeluaran APBN dan pemberian Jaring Pengaman Sosial bagi

masyarakat yang terkena dampak krisis. Usaha Presiden B.J. Habibie dalam rangka

melaksanakan reformasi ekonomi mencakup usaha mengatasi krisis ekonomi,

memberdayakan ekonomi rakyat, memperkuat kelembagaan perekonomian,

mendorong persaingan sehat, sampai pemberantasan praktek-praktek korupsi, kolusi

dan nepotisme dalam kegiatan ekonomi dan bisnis.

Pada masa pemerintahan SBY-JK, pola koordinasi kebijakan juga dianggap kurang baik dan kemampuan profesional yang dianggap memprihatinkan dikarenakan perbedaan prediksi inflasi antara pemegang kebijakan fiskal dan moneter yang ternyata jauh dari inflasi aktual pada saat itu.Sedangkan untuk peran perbankan bagi pertumbuhan UMKM saat itu juga tidak terlalu signifikan. Hal tersebut ditandai dengan total kredit macet yang menyentuh Rp 11,9 triliun Per 31 Desember 2005 yang tersebar di 783,477 unit UMKM, dengan rincian di Bank Mandiri sebesar Rp 4,1 triliun, BRI Rp 4,7 triliun, BNI Rp 3 triliun, dan BTN Rp 158 milyar. Bila dihitung sampai 31 Desember 2006 nilainya bertambah menjadi Rp 17,4 triliun.

Page 20: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

Selain itu, Paket kebijakan Pemerintah yang dikeluarkan Juni 2007 tentang Percepatan pertumbuhan sektor riil dan UMKM juga kurang dikoordinasikan dengan badan pengatur perbankan, yakni BI. Pada saat itu, pemerintahan masih berjalan sendiri-sendiri, sehingga target peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi belum tercapai. Dengan demikian, Pemeritahan SBY-JK pada tahun 2004-2009 memang tidak terlalu memuaskan karena masih banyaknya yang belum/tidak terealisasi termasuk diantaranya target pertumbuhan ekonomi dan kinerja pelaksanaan APBN yang masih buruk, sehingga tidak banyak peningkatan perekonomian yang terjadi pada waktu itu.

Dalam masa pemerintah jokowi dalam menerapkan kebijakan dibidang

ekonomi terdapat beberapa kebijakan sperti, dalam bidang perdagangan, energi,

fiskal, perburuhan, moneter, dan lain sebagai dengan tujuan pertumbuhan ekonomi

semakin meninkat. Pemanfaatan sumber daya alam dibuat inovasi produk sehingga

dapat bersaing dipasar global ditekankan oleh pemerintah joko widodo, dibawah

mentri coordinator Darmin Nasutin dan Mentri keuanag Sri mulyani dalam

menangangi keuangan pemerintah, melalui kebijkannya.

Page 21: rusdi96blog.files.wordpress.com  · Web viewOleh karena, fokus utama yang dilakukan adalah peningkatan kualitas, produktifitas, dan daya ekonomi rakyat, dengan memberikesempatan

DAFTAR PUSTAKA

Sumber: jejak sejarah. 14 agustus 2015. Kebijakan ekonomi presiden BJ Habibibe. http://deviciptyasari.blogspot.com. Diakses pada tanggal 20 November 2016.

Sumber: https://astariprananingrum.wordpress.com/2014/07/05/kebijakan-pemerintah-pada-era-susilo-bambang-yudhoyono-2oo4-2014-dalam-peningkatan-kualitas-hidup-untuk-mensejahterakan-masyarakat. Diakses pada tanggal 22 November 2016.

Sumber: http://theindonesianinstitute.com/wp-content/uploads/2014/02/02-POLICY-

ASSESSMENT-Evaluasi-Pemerintahan-SBY-Kalla-oleh-Aly-Yusuf-Jun-2005.pdf . Diakses

pada tanggal 24 November 2016

Sumber: Aziz, Harry Azhar. 2008. Kinerja Pemerintahan SBY-JK di Bidang Perekonomian http://www.setneg.go.id. Diakses pada tanggal 24 November, 2016.

Sumber:jurnal.pakaet-paket kebijakan ekonomi dan pengaruhnya. http://www.academia.edu/18962676/ paket-paket _kebijakan_ekonomi_dan_pengaruhnya.