· web viewkegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air...

23
PERUMAHAN DAN AIR MINUM 49

Upload: others

Post on 12-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewKegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, pengujian berbagai jenis pipa air minum (baja, as beton, semen dan plastik), penelitian

PERUMAHAN DAN AIR MINUM

491

Page 2:  · Web viewKegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, pengujian berbagai jenis pipa air minum (baja, as beton, semen dan plastik), penelitian
Page 3:  · Web viewKegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, pengujian berbagai jenis pipa air minum (baja, as beton, semen dan plastik), penelitian

BAB XV

PERUMAHAN DAN AIR MINUM. A. PERUMAHAN.1. Pendahuluan.Pembangunan perumahan ditujukan untuk pemenuhan kebu-

tuhan salah satu unsur pokok kesejahteraan rakyat; kecuali itu akan mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kegiatan ekonomi pada umumnya, karena keadaan perumahan yang baik dapat meningkatkan produktifitas kerja dan menimbulkan per-luasan lapangan kerja serta mendorong perkembangan industri dan perusahaan yang diperlukan.

Kebijaksanaan pembangunan perumahan dalam Repelita I masih terbatas kepada pengadaan sarana-sarana serta fasilitas guna merangsang terlaksananya pembangunan perumahan se-cara nasional dalam tahap-tahap pembangunan selanjutnya. Pembangunan perumahan itu sendiri sebagian besar diusaha-kan oleh swasta dan masyarakat pada umumnya.

Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan masyara-kat dalam pembangunan perumahan dan terciptanya iklim dan kondisi yang lebih baik bagi pembangunan perumahan, kegiat-an-kegiatan yang meliputi penelitian/survey mengenai masalah perumahan, penyuluhan, pembangunan contoh perumahan (kota, desa dan khusus) dan penyusunan sistim/norma/pembi-naan tehnis tetap dilanjutkan dalam tahun 1972/73.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan.Dalam usaha mendapatkan produksi bahan-bahan bangunan

baru yang murah dan sistim pembangunan massal, kegiatan penelitian dan pengembangan bahan bangunan lokal dan kons-truksi bangunan rumah tetap diteruskan dalam tahun 1972/73,

493

Page 4:  · Web viewKegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, pengujian berbagai jenis pipa air minum (baja, as beton, semen dan plastik), penelitian

dan telah diselesaikan beberapa penyelidikan laboratorium pilot plant tras/kapur dan pilot plant pengolahan particle board.

Sebagai salah satu usaha pengembangan produksi bahan bangunan dalam rangka kegiatan penelitian tahun 1972/73 se-dang dibangun sebuah pabrik particle board di Cibadak (Suka-bumi) dengan bantuan pemerintah Belgia dan diharapkan akhir 1973/74 sudah mencapai tingkat percobaan produksi. Dalam tahun ini telah selesai pula didirikan unit produksi bataco di Semarang dan Surabaya serta unit pengeringan kayu dan unit konstruksi papan paku di Jakarta.

Penyuluhan pembangunan perumahan kota dan desa yang meliputi usaha-usaha untuk meningkatkan pengertian dan ke-sadaran masyarakat akan manfaat rumah yang sehat dalam lingkungan sehat, penyebaran ketrampilan pembangunan pe-rumahan yang sehat, pengadaan dan pembinaan kader serta aparat penyuluhan pembangunan dalam tahun 1972/73 dila-kukan kegiatan-kegiatan :a. menyebarkan publikasi tentang sanitasi lingkungan dan

pembangunan rumah secara gotong royong.b. menyelenggarakan Pameran Tehnis yang berisikan bahan-

bahan yang dapat menambah pengertian masyarakat akan pentingnya rumah sehat dalam lingkungan sehat di Sema-rang, Padang, Tanjung Karang, Samarinda dan Ambon.

c. menyelenggarakan Kursus Kader Penyuluhan Pembangun- an Perumahan Tingkat Regional di Padang dan Ambon, yang diikuti masing-masing oleh 43 dan 39 peserta-peserta utusan dari Daerah-daerah tingkat II dari daerah-daerah tersebut.

d. memberikan bimbingan tehnik dan stimulasi yang ter- arah kepada kegiatan-kegiatan masyarakat dalam pem-bangunan perumahan, khususnya daerah-daerah pedesaan. Bimbingan yang menjurus kepada percontohan pemugaran perumahan dan lingkungan desa diselenggarakan didaerah-

494

Page 5:  · Web viewKegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, pengujian berbagai jenis pipa air minum (baja, as beton, semen dan plastik), penelitian

daerah yang masih terbatas yaitu dipropinsi Sulawesi Se-latan, Lampung dan Sumatera Utara dan mengintensifkan daerah-daerah pembinaan di Jawa dan Bali.

e. membina Pusat Informasi Tehnik Pembangunan (Building Information Centre) di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Denpasar; dan membantu mendirikannya di Surabaya, Ujung Pandang, Medan dan Semarang.

Dalam rangka penyelesaian sistim-sistim, norma-norma dan standard tehnik pembangunan dalam tahun 1972/73 telah di-susun rencana peraturan bangunan kota, rencana undang- undang pembangunan perumahan, sistim pembiayaan pemba-ngunan perumahan murah, rancangan pedoman analisa biaya pembangunan, buku pedoman organisasi pelaksanaan pemba-ngunan gedung dan perumahan.

Dalam usaha mewujudkan Kebijaksanaan Pembangunan Pe-rumahan Nasional dan pengaturan pelaksanaannya, dalam ta-hun 1972/73 telah dilakukan kegiatan-kegiatan survey diber-bagai kota dan telah diselenggarakan lokakarya di Jakarta. Berdasarkan hasil lokakarya tersebut sedang dipersiapkan penyusunan Rancangan Undang-undang Pembangunan Pe-rumahan yang meliputi kebijaksanaan umum pembangunan perumahan, pembentukan lembaga pembiayaan dan pemben-tukan badan-badan usaha pembangunan perumahan didaerah-daerah. Pada akhir tahun 1973/74 diharapkan telah dapat di-rumuskan suatu kebijaksanaan nasional dalam Pembangunan Perumahan khususnya mengenai pembiayaan dan kelembaga-annya yang akan menjadi landasan bagi terwujudnya program pembangunan perumahan dalam Repelita II.

Untuk mendapatkan sistim-sistim pembangunan perumahan dalam segi tehnis teknologis, analisa pembiayaan, organisasi pelaksanaan pembangunan dalam tahun 1972/73 direncanakan membangun 1.000 unit contoh rumah murah. Tetapi karena kenaikan harga bahan-bahan bangunan maka hanya 872 unit- jang dapat dibangun (72% selesai), tersebar masing-masing

495

Page 6:  · Web viewKegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, pengujian berbagai jenis pipa air minum (baja, as beton, semen dan plastik), penelitian

di Jakarta 284 unit, di Krawang 44 unit, di Bandung 160 unit, di Semarang 128 unit, di Klaten 40 unit, di Yogyakarta 40 unit, di Jember 40 unit dan Surabaya 136 unit.

Untuk meningkatkan ketrampilan/kesadaran masyarakat dalam pembangunan perumahan desa yang sehat dan kuat, dalam tahun 1972/73 direncanakan membangun 160 unit contoh rumah desa masing-masing di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Sampai tahun ini tingkat pelaksanaan baru mencapai 25% karena kesukaran yang timbul dalam prosedur pelaksanaan administrasi pembiayaan.

B. PERENCANAAN TATA KOTA DAN TATA DAERAH. 1. Pendahuluan.

Pembinaan tertib pembangunan fisik pada dasarnya me-rupakan wewenang dan tugas Pemerintah Daerah. Tetapi se-mentara ini (kecuali untuk beberapa kota) pada umumnya masih dibutuhkan bantuan tehnis dari Pemerintah Pusat da-lam melaksanakan tugas tersebut.

Usaha perencanaan Tata Kota dan Daerah dalam Pelita I adalah membina penyusunan Rencana Garis Besar Pemba-ngunan Kota (outline plan) bagi semua ibukota Propinsi dan kota-kota penting lainnya, seperti kota industri, pelabuhan dan lain-lain dan perumusan rencana pembangunan daerah bagi wilayah-wilayah yang strategis dipropinsi-propinsi. Prio-ritas diberikan pada kota-kota dan daerah dengan penduduk/ kepadatan penduduk tertinggi, yang mempunyai masalah-masalah mendesak yang perlu segera ditanggulangi dan yang mempunyai konsentrasi kegiatan pembangunan yang besar/ dalam skala yang berarti.

Disamping itu secara berangsur-angsur diusahakan pula peningkatan kemampuan Pemerintah Daerah sendiri dalam melaksanakan tugas pengaturan pembangunan fisik kota/ daerahnya masing-masing dengan pembentukan dan pembinaan unit-unit perencanaan fisik di daerah tingkat propinsi, se-

496

Page 7:  · Web viewKegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, pengujian berbagai jenis pipa air minum (baja, as beton, semen dan plastik), penelitian

bagai aparat pembantu bagi para Gubernur dalam menyusun rencana-rencana pembangunan daerah serta memberikan bantuan tehnis kepada daerah-daerah tingkat II.

Pembentukan unit perencanaan ini dikaitkan dengan usaha-usaha pembinaan tenaga melalui kursus-kursus dan latihan kerja dengan memanfaatkan bantuan-bantuan tehnik luar negeri yang dipusatkan di Jakarta bagi tenaga-tenaga peren-canaan di wilayah Indonesia bagian Barat (Jawa dan Suma- tera) dan di Denpasar bagi tenaga-tenaga perencanaan di wilayah Timur.

Dalam meletakkan landasan bagi penyediaan sarana-sarana pengaturan, usaha dititik beratkan pada pembaharuan Un-dang-undang Tata Kota dan Tata Daerah dengan penyusunan Rancangan Undang-undang Pokok baru serta penyusunan peraturan-peraturan dan kebijaksanaan yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kota dan rencana, tata daerah dalam bentuk peraturan dan ketentuan tentang kebijaksanaan tanah perkotaan dan sebagainya.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan.Dalam tahun 1972/73 sedang dibuat rencana garis besar 7

kota (Ternate, Belawan, Medan, Tarakan, Kiaten, Garut dan Sumenep), rencana induk 4 kota (Purwokerto, Cilacap, Tasik-malaya dan Jember), rencana khusus industri (Cibinong dan Cilacap), rencana khusus pariwisata (Nusa Dua dan Puncak), rencana khusus perumahan (di Krawang, Klaten dan Jem- ber), rencana khusus perdagangan (di Bandung, Yogyakarta dan Surabaya) dan rencana khusus angkutan perkotaan (DKI Jakarta dan Surabaya).

Dalam perencanaan Tata Daerah pada tahun 1972/73 se-dang disusun rencana garis besar 5 daerah tingkat I (Aceh, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Utara), rencana induk 5 daerah tingkat I (Lam-pung, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Jawa Tengah) dan rencana khusus perkembangan pusat-pusat

497

Page 8:  · Web viewKegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, pengujian berbagai jenis pipa air minum (baja, as beton, semen dan plastik), penelitian

perkembangan berikut „hinterlandnya” (Medan, Palembang, DKI Jakarta dan Surabaya). Demikian jugs telah diadakan survey (reconnaissance) untuk 7 daerah tingkat I.

Dalam usaha peningkatan kemampuan pemerintah daerah untuk melaksanakan tugas pengaturan pembangunan fisik kota/daerahnya pada tahun 1972/73 telah diselesaikan pem-bentukan unit perencanaan fisik Ujung Pandang, Medan, Yog-yakarta dan Surabaya serta dimulai pembentukannya di Padang, Pekan Baru, Banda Aceh, Semarang dan Menado. Demikian pula telah diselenggarakan latihan bagi 60 peserta di Denpasar (untuk Indonesia bagian Timur) dan bagi 40 pe-serta di Jakarta (untuk Indonesia bagian Barat).

Guna usaha meletakkan landasan bagi penyediaan sarana-sarana pengaturan, dalam tahun 1972/73 penyempurnaan peraturan pelaksanaan Undang-undang Bina Kota masih diteruskan. Demikian juga penyusunan Rancangan Undang-undang Tata Daerah beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya (75% selesai), penyusunan kebijaksanaan-kebijaksanaan pengaturan tanah perkotaan (90% selesai), penyusunan „Zoning Ordinances” untuk wilayah Jawa dan Sumatera (50% se- lesai) .

Dalam rangka bantuan proyek studi Bank Dunia/IBRD da- lam bidang "Urban Development Study" telah dilakukan studi mengenai sistim pematangan tanah untuk perumahan rakyat (Sites & Services program) di Jakarta. Studi ini dirangkai- kan dengan Program Perbaikan Kampung dan studi Pem-bangunan Perumahan Perkotaan.

Sedangkan meralui bantuan proyek Bank Dunia/IBRD di-bidang pembangunan daerah telah dilakukan studi Regional Sumatera (bagian Selatan, meliputi 5 Propinsi) dan kerja sama dengan Pemerintah Jerman Barat, yang menugaskan Universitas Bonn untuk membantu tahap pertamanya di- mana sekaligus diharapkan merupakan semacam tempat la-tihan lapangan bagi para perencana di Indonesia.

Dalam rangka penyebaran pengetahuan keseluruh unit-unit perencanaan di daerah-daerah telah diusahakan informasi se-

498

Page 9:  · Web viewKegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, pengujian berbagai jenis pipa air minum (baja, as beton, semen dan plastik), penelitian

cara teratur melalui publikasi-publikasi dengan membentuk Pusat Informasi & Dokumentasi bagi Tata Kota dan Daerah. Demikian juga dilakukan konsultasi dengan para pejabat-pe-jabat di daerah melalui seminar-seminar, workshop dan per-temuan-pertemuan lainnya secara timbal balik.

C. PENYEDIAAN AIR MINUM. 1. Pendahuluan.Sebelum Pelita I, kapasitas air minum yang tersedia hanya-

lah ± 9.000 liter/detik, meliputi ± 180 kota (besar dan kecil). Dengan jumlah penduduk, kota yang pada waktu itu diperkira-han ± 22 juta orang, maka angka penyediaan rata-rata adalah ± 35,4 liter/orang/hari, suatu angka yang jauh dibawah standard kebutuhan minimal yaitu 86,4 liter/orang/hari, atau 1 liter/detik/1.000 orang.

Dalam Pelita I direncanakan peningkatan kapasitas dengan 8.000 liter/detik, (yakni dari 9.000 liter/detik menjadi 17.000 1iter/detik) hingga jumlah kapasitas menjadi 17.000 liter/ detik. Dengan pertimbangan jumlah penduduk kota pada akhir pelita I akan meningkat menjadi ± 26 juta orang, maka angka penyediaan rata-rata akan meningkat dari 55,4 liter/orang/ hari menjadi 56,5 liter/orang/hari.

Usaha peningkatan penyediaan air minum dalam Pelita I ini, terutama diprioritaskan untuk kota-kota ibukota propinsi, kota-kota pelabuhan dan industri, dan kota-kota penting lain-nya terutama yang paciat pendudaknya dan kebutuhan airnya cangat mendesak.

Demikian pula Pemerintah menganggap perlu untuk melak-sanakan proyek-proyek yang tidak memerlukan biaya terlalu besar serta jangka waktu penyelesiannya singkat. Untuk itu dilakukan usaha-usaha rehabilitasi perluasan fasilitas penye-diaan air minum yang telah ada dan pembangunan penyediaan air minum yang baru, dengan mengutamakan tercapainya tar-get fungsionil agar produksi segera dapat dimanfaatkan.

499

Page 10:  · Web viewKegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, pengujian berbagai jenis pipa air minum (baja, as beton, semen dan plastik), penelitian

Dalam tahun 1972/73 selain usaha pencapaian target fung-sionil, juga mulai diusahakan perbaikan management Perusa-haan Air Minum dalam angka menjaga kondisi fasilitas serta kontinuitas penyediaan air minum, baik kwalitasnya maupun kwantitasnya, meliputi peningkatan ketrampilan para karya-wan/operator Perusahaan-perusahaan Air Minum melalui kur-sus-kursus/upgrading dan persiapan penyusunan peraturan-peraturan/pedoman-pedornan dalam bidang tehnik penyehatan, dengan mengadakan lokakarya-lokakarya, seminar-seminar dan lain-lain.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan.

Dengan perbaikan/perluasan bangunan produksi, tambahan produksi air minum tahun 1972/V3 adalah 3.134 liter/detik (Tabel XV-1), sehingga seluruh tambahan selama 4 tahun pelaksanaan Pelita I adalah 5.625 liter/detik. Dari rencana tambahan produksi tahun 1973/74 sebesar 2.066 liter/detik hanya diperkirakan dapat dicapai 1.566 liter/detik karena tambahan produksi di Ujung Pandang sebesar 500 liter/detik tidak mungkin dicapai akibat kenaikan harga dan kesulitan-kesulitan lainnya dalam pelaksanaan yang memerlukan tam-bahan biaya yang besar.

Dengan demikian dari target tambahan produksi air minum Pelita I yaitu 8.000 liter/detik, diperkirakan hanya dapat dicapai 7.191 liter/detik atau ± 89,9%.

Disamping pencapaian sasaran fungsionil tersebut diatas dalam tahun 1972/73 juga dilakukan berbagai pekerjaan survey dan perencanaan sebagai persiapan untuk pelaksanaan fisik dalam Pelita II. Diantaranya yang penting adalah studi mengenai penyediaan air minum 7 kota (Jambi, Cirebon, Pur-wokerto, Yogyakarta, Malang, Banyuwangi dan Samarinda) yang dibiayai dengan kredit Bank Dunia dan Bandung yang dibiayai dengan bantuan Asian Development Bank (ADB) Dari hasil penelitian pada 7 kota tersebut, yang diperkirakan

500

Page 11:  · Web viewKegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, pengujian berbagai jenis pipa air minum (baja, as beton, semen dan plastik), penelitian

TABEL XV — 1.PENAMBAHAN PENYEDIAAN AIR MINIM

1968/69 — 1973/74(liter/detik)

No. L o k a s iTambahan Produksi Jumlah

69/70 70/71 71/72 **I68/69 *) 72/73 73/741 2 3 4 5 6 7 8

1. Ambon 25 - — - 50 — 502. Palembang 230 - 300 - — 300 6003. Sumatera Barat :

— Padang 17 - 250 - — - 250— Padang Panjang 10 - — 30 - 30— Bukittinggi 10 - - — 30 - 30

4. Banjarmasin 35 - - 120 120 - 2405. Jawa Barat:

3,5 - - - — 96,5 96,5— Karawang— Bogor 60 - - — 100 310 410— Bandung 990 - - 10 — — 10— Sukabumi 30 - - — 100 100— Cianjur 18 - - 42 — 42— Indramayu 5 - - — - 5 5— Serang 5 - - 17,5 - — 17,5— Garut 25 - - — - 60 60— Cirebon 95 - - — - — —

6. Jawa Tengah :— Surakarta 150 - — - - - --- Purbolinggo 4 - 20 — — — 20— Salatiga 30 - — 15 45 — 60— Rembang 4 - - — 10 — 10— Magelang 50 - - - — 100 100— Purwokerto 30 - - - 60 — 60— Boyolali 10 - - - 25 — 25

7. R i a u :— Tanjung Uban 0 40 — - — — 40

8. Sulawesi Utara :0 - 125 — 155 — 280— Menado

— Bitung 10 - — 20 — 95 115— Tondano 10 - - — — 10 10

9. Sulawesi Selatan :— Ujung Pandang 150 - - 50 - - 50— Watan Sopeng 8 - - 42 — - 42— Pare-Pare 8 - - — 42,5 - 42,5— Palopo 10 - - 50 — - 50— Singkang 7,5 - - 42,5 — - 42,5

501

Page 12:  · Web viewKegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, pengujian berbagai jenis pipa air minum (baja, as beton, semen dan plastik), penelitian

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10. Sulawesi Tenggara :— Kendari 4 10 - - - 10

502

Page 13:  · Web viewKegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, pengujian berbagai jenis pipa air minum (baja, as beton, semen dan plastik), penelitian

— Bau-bau 5 - 20 — 2011. B a 1 I :

— Denpasar 6 6 - - 294 300— Karangasem 4 6 — 6— Singaraja 26 14 — — 14— Tabanan 4 - 6 — 6— Klungkung 4 — — 6 — 6

12. Jakarta 2.300 1.000 — 2.000 — 3.00013. Yogyakarta 150 — 100 50 100 25014. J a m b i 8 - - 21 2115. A c e h :

— Banda Aceh 5 20 — — 20— Langsa 5 — 7,5 7,5 15— Sigli 5 — 10 — 10

16. Tanjung Karang 10 40 - - 4017. Bengkulu 9 - 21 - 2118. Jawa Timur :

— Malang 234 25 — — 25— Pasuruan 31 15 14 — 29— Banyuwangi 10 100 — — 100— Madiun 28 30 42 — 72— Sumenep 11 — — 39 39

19. Nusa Tenggara Timur :— Kupang 10 — — — 55 55— Maumere 1 1 — 8 9

20. Sulawesi Tenggara:— Palu 10 — 18 — 18

21. Kalimantan Timur :10 — 50 — 50— Samarinda

— Balikpapan 6 — 10 — - 1022. Kalimantan Tengah :

5 - 5 — 5— Palangkaraya23. Sumatera Utara :

135 - 15 15 30— Belawan— Prapat 18 - 22 — 22— Sibolga 15 - 50 — 50

24. Mataram 2 - — 50 5025. Kota-kota lainnya 3.889 - - - —

9.000 1.040 711 740 3.134 1.5667.151

* ) Angka-angka yang ada pada waktu itu (1968/69). * * ) Angka-angka setelah diadakan perbaikan.

Page 14:  · Web viewKegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, pengujian berbagai jenis pipa air minum (baja, as beton, semen dan plastik), penelitian

selesai pada akhir Pelita I, diharapkan akan diperoleh suatu konsepsi/pola dasar untuk perbaikan administrasi dan mana-gement air minum di Indonesia.

Konsep Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Tehnik Penyehatan telah selesai disusun dalam tahun 1972/73, demi-kian pula telah dapat diselesaikan persiapan standardisasi "Plumbing & Criteria System". Juga telah diselenggarakan kursus/upgrading yang pertama dibidang Tehnik Penyehatan. Selanjutnya dengan bantuan tenaga ahli W.H.O. telah diper-siapkan suatu konsepsi tata cara penyelenggaraan kursus ter-sebut, agar benar-benar mencapai sasaran yang diharapkan.

Kegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, pengujian berbagai jenis pipa air minum (baja, as beton, semen dan plastik), penelitian air permukaan tanah, masih terus dilanjutkan dalam tahun 1972/73.

D. ASSAINERING. 1. Pendahuluan.Sistim assainering/riolering yang ada, pada umumnya hanya

untuk pembuangan air hujan. Fasilitas-fasilitas yang ada pada umumnya tidak Iagi berfungsi dengan baik. Selain itu jaringan riolering yang ada terutama dikota-kota sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan, sehingga pengaliran tidak lancar dan menimbulkan banjir pada waktu hujan.

Mengingat pekerjaan yang demikian luasnya, maka ke- giatan-kegiatan dalam Pelita I terbatas hanya pada pemberian bantuan tehnis kepada kota-kota dengan proyek-proyek per-contohan yang meliputi perbaikan sistim assainering/riolering dan perbaikan pembuangan sampah.

Disamping itu diusahakan pula adanya peraturan-peraturan/ konsepsi-konsepsi yang dapat menunjang program pembangunan fisik, yaitu agar kondisi fasilitas assainering/riolering tetap terpelihara dengan baik dan keadaannya tidak bertambah buruk.

503

Page 15:  · Web viewKegiatan penyediaan air minum, berupa pembuatan alat-alat pengujian pipa-pipa air minum, pengujian berbagai jenis pipa air minum (baja, as beton, semen dan plastik), penelitian

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan.

Dalam tahun 1972/73 pelaksanaan bantuan tehnik ditekan-kan kepada penyusunan rencana garis besar assainering/riole-ring dan telah diselesaikan untuk kota-kota Sibolga, Surakar-ta, Semarang, Purwokerto, Tegal, rencana terperinci daerah industri Pulau Gadung dan perencanaan proses selokan oksi-dasi di Pasar Jumat (Jakarta).

Dalam penyelidikan masalah assainering dalam tahun 1972/ 73 telah selesai dibuat sebuah model pembakaran sampah dan sebuah model pembuangan air kotor.

504