· web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. dari 16,6 juta anak...

30
SOSIAL 385

Upload: others

Post on 14-Feb-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

S O S I A L

3 8 5

Page 2:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,
Page 3:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

BAB IX

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

A. PENDIDIKAN

1. Pendahuluan.

Pelaksanaan pembangunan dibidang pendidikan dam, kebu-dayaan dalam tahun 1572/73 adalah merupakan kelanjutan dan peningkatan pelaksanaan Repelita I dalarn tahun-tahun se-belumnya. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi usaha-usaha rehabilitasi prasarana pendidikan dan kebudayaan, usaha- usaha peningkatan mutu pendidikan, serta usaha usaha rin- tisan kearah pembaharuan pendidikan pada umumnya.

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut tetap dilakukan me-lalui polo, kebijaksanaan sebagai berikut :

1. Mengintensifkan peningkatan mutu pendidikan, sambil mengusahakan perimbangan vertikal antara tingkatan se-kolah yang lebih rendah dengan yang lebih tinggi.

2. Mengusahakan perimbangan horizontal antara kurikulum pendidikan umum dengan kurikulum pendidikan kejuruan.

3. Mendudukkan Perguruan Tinggi dalam status dan fungsi- nya yang wajar dengan memberikan kepadanya kebebasan ilmiah dan kebebasan mimbar, agar dapat diciptakan kon-disi yang memungkinkan Perguruan Tinggi melaksanakan fungsi Tri Dharmanya sebagai pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

4. Mengusahakan agar perombakan sistim pendidikan selalu dilakukan melalui penelitian dan pengembangan yang di-selenggarakan dalam bentuk proyek perintis, serta diletak-kan pada lembaga-lembaga yang memiliki kedudukan stra-tegic (baik secara vertikal maupun horizontal), yaitu IKIP. Atas dasar itu 8 IKIP terkemuka telah diberikan tugas

387

Page 4:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

untuk mengembangkannya. Disamping itu dilaksanakan pula beberapa buah proyek perintis lainnya.

5. Mengembangkan program pendidikan non formil (lazim juga disebut pendidikan luar sekolah) yang ditinjau dan perlunya meningkatkan pendidikan rakyat dan besarnya jurang keterlantaran pendidikan.

6. Meningkatkan dan menyebarkan apresiasi dan kreatifitas kebudayaan nasional yang ditujukan kepada anak-anak, remaja dan orang dewasa dan dikembangkan melalui jalur pendidikan didalam dan diluar sekolah serta jalur non pendidikan seperti perlombaan, rekreasi dan sayembara.

7. Mengembangkan inovasi dan tehnologi pendidikan dalam rangka pelaksanaan pembaharuan pendidikan.

8. Mengembangkan pola pembelanjaan dan pembiayaan pendidikan yang mencerminkan tanggung jawab bersama antara orang tua murid, masyarakat dan Pemerintah.

9. Meningkatkan kemampuan/dan daya guna dari pada sistim kepemimpinan dan pengelolaan pendidikan, khususnya dalam bidang-bidang perencanaan, pembinaan, pengendalian dan penilaian.

10. Mengusahakan stabilisasi dari, pematangan situasi yang lebih memungkinkan pelaksanaan pembinaan pendidikan dan kebudayaan serta mengembangkan rasa menjadi bagian (sense of, belonging) dan rasa ikut bertanggung jawab pada seluruh kalangan masyarakat guna mendorong partisipasi yang lebih aktif terhadap pembinaan pendidikan dan kebudayaan.

2. Perkembangan kesempatan belajar pada umumnya.Jumlah anak berusia 7 — 13 tahun yakni mereka yang be-

rada pada usia sekolah dasar, pada awal tahun 1973 diperkirakan berjumlah sekitar 23,7 juta; sedangkan yang tertampung pada sekolah-sekolah tingkat pendidikan dasar (Sekolah Dasar Negeri, Sekolah Dasar Swasta dan Madrasah Ibtida'iyah) adalah

388

Page 5:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

sebanyak 16,6 juta orang atau 70% dari keseluruhan anak ber-usia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri, 1,6 juta (10%) pada Sekolah Dasar Swasta dan selebihnya yakni 3,0 juta (18%) pada Madrasah-madrasah Ibtida'iyah (Tabel IX-1).

TABEL IX—I.JUMLAH MURID PENDIDIKAN DASAR

(SERTA ANAK USIA 7 — 13 TAHUN)TAHUN 1973Dalam ribuan

Negeri SwastaNeger

iSwasta

MadrasahIbtida'iyah

JumlahSeluruh-

nya

1. Jumlah murid 11.984 1.647 13.631 3.013 16.6442. Prosentase ter- 72 10 82 18 100

hadap jumlahseluruhnya (% )

3. Jumlah seluruh 23.729anak usia 7 - 13tahun

4. Prosentase 57 13 70jumlah seluruh murid terhadap jumlah seluruh anak usia 7 - 13 tahun (%)

Sedangkan pada tingkat sekolah lanjutan, pada awal tahun 1973 tercatat sebanyak 1,5 juta murid sekolah lanjutan tingkat pertama. 79% dari padanya bersekolah pada SMP-SMP dan 21% pada Sekolah-sekolah Lanjutan Tinggi Pertama Tehnik/ Kejuruan.

Selanjutnya pada pendidikan tingkat lanjutan atas tercatat sejumlah 0,7 juta yamg bersekolah pada SMA-SMA (45%), 42% pada SLTA Tehnik/Kejuruan dan 13% pada Sekolah Pen-didikan Guru dan Sekolah Menengah Olah Raga (SMOA). De-ngan demikian maka jumlah keseluruhan murid pada sekolah-sekolah lanjutan. (SLTP dan SLTA) adalah 2,1 juta orang. 68% dari padanya bersekolah di SMP-SMP darn, SMA-SMA

389

Page 6:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

(Pendidikan lanjutan umum), 28%.di SLTP dan SLTA Tehnik/ Kejuruan dan 4% lainnya belajar di SPG dan SMOA. Kecuali itu dapat dicatat pula bahwa perbandingan antara jumlah mu-rid pada sekolah-sekolah lanjutan pertama dan jumlah murid pada sekolah-sekolah lanjutan atas berbanding seperti 68% dan 32%.

Keseluruhan jumlah murid SLTP dan SLTA seperti tersebut diatas (2,1 juta) harus ditambah pula dengan jumlah murid-murid Madrasah Tsanawiyah (tingkat SLTP) dan Madrasah Aliyah (tingkat SLTA) yang keseluruhannya berjumlah 945.000 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ke-seluruhan jumlah anak yang mendapatkan pendidikan lanjutan adalah sebesar 2,9 juta anak didik, yang berarti 17,8% dari anak-anak golongan umur 13 — 18 tahun.

Gambaran yang lebih terperinci mengenai perkembangan-perkembangan tersebut diatas dapat diikuti pada Tabel IX-2, Tabel IX - 3; Tabel IX - 4 dan Tabel IX - 5 dan Tabel IX - 6.

TABEL I X - 2 .JUMLAH MURID SLTP DAN SLTA

TAHUN 1973

Tingkat dan Jenis Pendidikan Jumlah Murid P r o s e n t a s e1. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama :

a. S M P 1.140.850 79b. Teknik dan Kejuruan 309.263 21c. SLTP (a + b) 1.450.113 100 68

2. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas:a. S M A 312.834 45b. Teknik dan Kejuruan 293.182 42c. SPG dan SMOA 87.608 13d. SLTA (a+b+c) 693.624 100 32

3. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertamadan Atas :a. Teknik dan Kejuruan (lb + 2b) 602.445 28b. SMP + SMA 1.453.684 68c. SLTP + SLTA 2.143.737 *) 100 * )

Catatan :*) Termasuk 87.608 murid SPG dan SMOA, yang merupakan 4%.

Jumlah ini menjadi 2.874.410 kalau ditambah dengan anak-didik Madrasah Tsanawiyah (tingkat SLTP) dan Madrasah Aliyah (tingkat SLTA) sebanyak 945.050.

390

Page 7:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

TAB ELIX-3

PERKEMBANGAN JUMLAH MURID SD SERTA JUMLAH PENDUDUK UMUR 7-13

1969-1973

SekolahNegeri Swasta Neg.+Swas.

Neg + swas. Jumlah.Pend .Kel. Umur

Tahun + mdr.lbt. 7 - 13

1969 11.115,000 1,687.415 12.812.415 14.70.000

+ 4,7% + 10,8% + 3,5% + 6,6%

1970 11.385.000 1.870.000 13.255.000 15.216.000 ***

+ 3,6% - 1,0% +1,7% +3,1%

1571 11.795,000 1.679.730 13.474.000 15.681.000 22.233.000

+ 1,2% - 2,8% + 0,7% + 3,0% + 3,7%

1972 11,936,540 1.626.398 13.562.938 16.156.000 23.046.000

+0,4% + 1,2% +0,5% +3,3% +3,0%

1273 11.984,286 1.646.529 13.630.815 16.644.000 23.729.000

+ 2,13%

Keterangan : Angka dalam % adalah Iaju pertambahan jumlah dari tahun ke-

tahun. Madr. Ibt. = Madrasah lbtida'iyah

391

Page 8:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

TABEL IX - 4 PERKEMBANGAN MURID SLTP DAN SLTA 1969 - 1973

Sekolah Sekolah Lanjutan Tingkat pertama Sekolah Lanjutan Tingkat AtasTahun Junlah

Tehnik + KejuruanjumlahSMP + SMA

jumlahSLTP + SLTASMP Tehn & Kej. Jumlah SLTP SMA Tehn. & Kej. SPG & SMOA Jumlah

1969 909.810 320.790 1.230.600 259.430 198.170 98.205 555.805 518.960 1.169.240 1.786.405

+ 8,M - 3,54 += 5,M + 6,5% +13,21 + 8,M + 2,8% + 7,8% + 6,M

1970 982.600 309.630 1.292.230 278.300 224.330 99.400 602.030 533.960 1.260.900 1.894.260

1971 +12,1% + 1,9% + 9,34 + 5,3% +19,7% += 9,1% + 8,4% + 6,1% + 9,2%

1.101.515 310.181 1.411.696 293.073 268.559 95.053 656,685 578,740 1.394.588 2.068.381

1972 + 2,9% - 0,8% + 2,1% + 3,7% + 6,0% + 3,1% + 2,4% + 3,1% + 2,4%

1.134.170 307.724 1.441.894 303.831 284.713 88:268 676.812 592.437 1.438.801 2.118.706

1973 + 0,6% + 0,5% + 8,6% + 2,9% + 3,0% + Z,5% + 1,7% + 1,1% + 1,2%

1.140.850 309.263 1.450.113 312.834 293.182 87.608 693.624 602.445 1.453.684 2.143.737

392

Page 9:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

GRAFIK IX – 1PERKEMBANGAN JUMLAH MURID SLTP DAN SLTA

1969 - 1973

393

Page 10:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

TABEL IX — 5

PERKEMBANGAN JUMLAH MURID SLTP & SLTA NEGERI DANSWASTA + MADRASAH DAN JUMLAH PENDUDUK UMUR 13 -18

1969 — 1973

Sekolah Sek. Ljt. Tk. Pertama Sek. Ljt. Tk. Atas Jumlah Jumlah Jumlah JumlahSLTP SLTP SLTA SLTA SLTP+SLTA SLTP+SLTA SLTP+SLTA

Negeri+Swt.Penduduk

UmurTahun Negeri Swasta + Negeri Swasta + Negeri Swasta + +Madrasah 13 — 18

Madr. Ts. Madr. Al. Madrasah Al.+Tsnw.

1969 892.945 700.770 413.555 355.070 1.306.500 1.095.840 2.402.340+ 7,5%. + 6,3% + 4,0% + 5,3% + 6,4% + 2,1% + 4,4%

1970 960.020 744.960 430.100 373.895 1.390.120 1.118.855 2.508.975+ 7,3% + 0,7% + 4,6% + 6,9% + 6,0% + 2,9% + 4,8%

1971 1.030.010 750.015 449.990 399.990 1.480.000 1.150.005 2.630.005 14.563.582+ 4,8% + 3,3% + 5, 5% + 4,0%, + 5,0% + 3,6% + 4,4% + 5, 5%

1972 1.079.840 775.100 474.895 416.335 1.554.735 1.191.435 2.746.170 15.369.768

+ 4,3% + 4,3% + 5,8% + 5,0% + 4,8% + 4,5% + 4,2% + 5,3%

1973 1.125.990 808.010 503.370 437.040 1.629.360 1.245.050 2.874.410 16.196.472+ 49%

Keterangan : Angka dalam % adalah laju pertambahan jumlah dari tahun ketahun. Madr. Ts. = Madrasah Tsanawiyah, Madr. Al. = Mad rasah Aliyah.

Page 11:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

Dep. & P DAN K NON P DAN K Status Perg. Tinggi Negeri Negeri Negeri

Swasta + Swasta Negeri Swasta +swasta

T a h u n P dan K Non P & K.

TABEL IX - 6.

PERKEMBANGAN JUMLAH MAHASISWA

1969 - 1973

JumlahNegeri

Jumlah negeri+ swasta(P&K. dan Non P&K

JumlahSwasta

Page 12:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

1969 107.860 64.685 172.545 53.640 36.270 88.300 154.485 106.360 260.845

1970 + 8,4% +14,6%, +10,7% + 3,3% + 0,1% + 1,1% + 8,9% + 3,8% + 7,7%116.805 74.180 190.985 53.660 36.320 89.980 170.465 110.500 280.965

1971 + 6,5% + 9,2% + 7,5% + 3,4% + 0,2% + 2,0% + 5,8% + 6,8% + 6,2%124.400 81.000 205.400 55.465 36.400 91.865 179.865 117.400 297.265

1972 + 3,4% +11,0% + 6,7% + 3,6% + 2,3%, + 3,1% + 3,5% + 8,4%, + 5,4%128.650 89.990 218.640 57.480 37.220 94.680 186.110 127.210 313.320

1973 + 2,1% +11,2% + 5,9% + 2,8% + 4,3% + 3,4% + 2,3% + 9,1% + 5,1%131.350 100.070 231.420 59.045 38.835 97.880 190.395 138.905 329.300

1969+21,8% +54,6% +34,2% +10,1% + 7,1% + 8,8% +23,1% +30,5% +26,1%

1973

395

Page 13:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

3. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan perkembangan hasil hasil yang dicapai (tahun 1972/73).

1) Pendidikan Sekolah Dasar.Peningkatan mutu pendidikan Sekolah Dasar dalam tahun

1972/73 terutama dilakukan melalui kegiatan lanjutan usaha-usaha pembaharuan kurikulum dan metode mengajar, penye-diaan paket buku, penyediaan alat-alat peraga serta penataran guru-guru Sekolah Dasar. Dalam rangka ini maka silabus-silabus yang telah disusun dicobakan pada SD-SD Percobaan. Kecuali itu untuk meningkatkan mutu Sekolah Dasar dalam tahun 1972/73 telah disediakan 8.150.000 buah buku pelajaran, 292.500 buah majalah dan 1.780 set alat peraga. Dalam hubungan ini pula dalam tahun ini telah diadakan penataran terhadap 1.115 orang guru, 630 orang Kepala Sekolah/Pembina serta penggunaan metode baru untuk 16 mata pelajaran.

2) Penambahan pendidikan kejuruan pada sekolah lanjutan umum.

Kegiatan penambahan pendidikan kejuruan pada sekolah lan-jutan umum dalam tahun 1972/73 terutama dilakukan melalui tempat-tempat pembinaan ketrampilan, penyediaan paket buku dan lain-lain. Kecuali itu telah disediakan pula 21 unit alat-alat teori dan 90 unit alat-alat praktek. Disamping itu telah diadakan pula perluasan/pembangunan gedung-gedung tempat pembina-an ketrampilan dan berbagai kegiatan lainnya.

Dalam rangka penambahan pendidikan kejuruan pada sekolah lanjutan umum ini pula, telah dicetak dan didistribusikan 100.000 buah buku pelajaran kepada SLU-SLU diseluruh Indo-nesia dan penataran 1.002 orang guru SLU.

3) Peningkatan pendidikan tehnik dan kejuruan.Peningkatan pendidikan tehnik dan kejuruan dalam tahun

1972/73 antara lain dilakukan melalui usaha untuk melanjut-kan pengembangan 3 proyek perintis sekolah tehnik pembangun-

396

Page 14:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

an di Jakarta, Semarang dan Yogyakarta, serta sekaligus me-manfaatkannya untuk STM-STM yang ada disekitarnya sebagai tempat praktek. Kecuali itu, perluasan bangunan dan pengadaan peralatan telah dilanjutkan secara bertahap terhadap instalasi-instalasi pendidikan tehnik di Bandung, Pekalongan, Surabaya, Ujung Pandang dan Temanggung, termasuk usaha-usaha memanfaatkan ruangan dan peralatan yang telah ada. Sedangkan terhadap instalasi-instalasi pendidikan tehnik di Metro, Tanggerang, Boyolali dan Jember terus dilakukan penilaian sampai seberapa jauh proyek tersebut dapat dilanjutkan. Dalam rangka kerja sama dengan Bank Dunia untuk Pembangunan Pusat-pusat Latihan Tehnik di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Ujung Pandang telah dapat diselesaikan perenca-naan-perencanaan gedung dan peralatan pendidikan, pengerjaan tanah serta telah dimulai penataran 250 orang guru.

Kecuali itu dalam tahun 1972/73 telah diadakan rehabilitasi terhadap 24 buah STM yang tersebar di 17 propinsi, penataran 400 guru Tehnik, rehabilitasi/perluasan/pengadaan peralatan untuk 39 SMEP, 32 SMEA, 6 SKKP, 13 SKKA, 6 SPSA dan 3 SPIK, serta penataran 1.200 guru dari berbagai bidang kejuruan.

4) Pendidikan Guru.Dalam tahun 1972/73 telah diadakan usaha rehabilitasi Se-

kolah-sekolah Pendidikan Guru (SPG) termasuk perluasan ruangan belajar, perbaikan peralatan, pencetakan dan pendistri-busian 400.000 buah buku, serta penataran 704 guru SD dan 245 guru SLU/SPG.

5) Pendidikan Tinggi.Usaha pembinaan pendidikan tinggi dalam tahun 1972/73 me-

liputi usaha-usaha pengembangan perpustakaan baik pengada-an buku-buku perpustakaan maupun pembangunan gedung- gedung perpustakaan, rehabilitasi dan penyediaan peralatan la-boratorium serta pembangunan gedung laboratorium baru, re-

397

Page 15:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

habilitasi dan penyediaan perlengkapan ruangan-ruangan kuliah serta pembangunan perumahan untuk para dosen.

Pelbagai jenis penelitian telah dilakukan dalam ilmu-ilmu per-tanian, kedokteran, science dan tehnologi, ilmu-ilmu sosial dan ilmu pendidikan yang melibatkan sekitar 25 buah universitas/ institut. Secara khusus perlu dicatat pula peningkatan proyek biologi tropik serta turut sertanya universitas/institut negeri dalam penelitian untuk persiapan penyusunan Repelita II terutama melalui survey/penelitian regional dan sektoral.

Peningkatan kegiatan Ilmiah telah dilakukan melalui perte-muan-pertemuan ilmiah (seminar, bengkel kerja dan lain-lain), penataran lanjutan terhadap staf akademis dan penterjemahan buku-buku asing kedalam bahasa Indonesia.

Jumlah mahasiswa Perguruan Tinggi, baik yang berada dida-lam lingkungan Departemen P & K maupun yang berada di- dalam lingkungan Departemen-departemen lainnya, termasuk mahasiswa Perguruan-perguruan Tinggi Swasta pada awal ta- hun 1973 berjumlah 329.300 (Tabel IX-7). Dari jumlah tersebut 40% adalah mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (asuhan De-

TABEL IX — 7.JUMAH MAHASISWA

TAHUN 1973

Departemen dan Status Perguruan Tinggi Jumlah Prosentase

1. Departemen P dan KNegeri + Swasta 231.420 70a. Negeri 131.350 40b. Swasta 100.070 30

2. Departemen Non P dan KNegeri + Swasta 97.880 30a. Negeri 59.045 18

b. Swasta 38.835 123. Jumlah Negeri + Swasta

(P dan K dan Non P dan K) 329.300 100Jumlah Negeri 190.195 58

Jumlah Swasta 138.905 42

398

Page 16:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

partemen P & K), 30% mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta (pengawasan Departemen P & K), 18% mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri lainnya (non Departemen P & K) dan 12% ma-hasiswa Perguruan Tinggi Swasta (diluar pengawasan Depar-temen P & K). Dari angka-angka tersebut diatas dapat pula diperoleh gambaran bahwa 58% dari jumlah mahasiswa belajar pada Perguruan-perguruan Tinggi Negeri sedangkan 42% Iainnya belajar pada Perguruan-perguruan Tinggi Swasta.

6) Pengembangan pendidikan.Kegiatan pengembangan pendidikan dalam tahun 1972/73

meliputi penelitian-penelitian dalam 8 bidang masalah pendi-dikan (pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pendidikan luar sekolah, pembiayaan pendidikan, tenaga kerja, administrasi pendidikan dan aspirasi masyarakat) serta analisa data yang menghasilkan "Model Kwantitatif Pendidik- an". Kegiatan-kegiatan tersebut ini didahului dengan satu kali seminar, sepuluh kali loka karya dan penataran bagi 325 orang petugas.

7) Pendidikan masyarakat dan orang dewasa.

Kegiatan pendidikan masyarakat dan orang dewasa dalam tahun 1972/73 telah dilanjutkan melalui kursus-kursus di 817 tempat, penataran 850 orang petugas/pembimbing, latihan ter-hadap 175 orang pembina pemuda dan pengembangan pembi-naan pemuda di 9 tempat yang tersebar diberbagai propinsi. Disamping itu telah dicetak 45.970 buah buku-buku/bahan ba-caan bagi keperluan perpustakaan pendidikan masyarakat, pemberantasan buta huruf serta untuk pembiinaan mereka yang telah pandai membaca dan menulis melalui pemberantasan buta huruf tersebut.

Kegiatan-kegiatan diatas didukung pula oleh pengadaan per-alatam, berupa 213 set alat-alat praktek, 18 alat potret, 22 radio kaset serta peralatan angkutan dalam berbagai jenis.

399

Page 17:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

8) Pembinaan olah raga.Usaha peningkatan fasilitas olah raga dalam tahun 1972/73

antara lain berupa rehabilitasi/perluasan ruangan SMOA/STO serta perlengkapan pendidikan untuk 50 SMOA dan 11 STO di-seluruh Indonesia. Kecuali itu telah didistribusikan 10.000 exem-plar dari dua naskah keolahragaan, test keterampilan beberapa cabang olah raga (terhadap 1.500 orang coba/sample) serta penataran 300 orang olahragawan.

Partisipasi dalam olah raga internasional dilanjutkan antara lain dengan pengiriman 3 orang utusan ke Kongres Olah Raga Internasional (International Sport Congress) dan pengiriman Team Bola Basket Putri ke pertandingan perebutan kejuaraan Asia.

B. PEMBINAAN KEBUDAYAAN

Pengembangan usaha dibidang Kebudayaan dalam tahun 1972/73 dilakukan antara lain melalui peningkatan apresiasi dan Jaya kreasi seni budaya dikalangan masyarakat dengan penggalian-penggalian unsur-unsur kebudayaan, pembinaan lembaga-lembaga pendidikan kesenian/kebudayaan, pemeliharaan peninggalan-peninggalan purbakala dan peninggalan kebudayaan nasional, pengembangan pusat-pusat kesenian, melakukan survey/penelitian, seminar tentang kebudayaan Melayu dan inventarisasi/dokumentasi Kebudayaan Nasional.

Sarana penunjang yang telah diusahakan ialah perluasan bangunan seluas 3.451 m2, rehabilitasi bangunan seluas 9.244 m2 dan pembangunan baru seluas 1.360 m2. Demikian pula telah dilakukan pengadaan tanah seluas 7.044 m2 disam-ping melengkapi. berbagai macam peralatan berupa alat-alat perlengkapan kerja (kantor) dan perlengkapan seni budaya.

Konservasi tradisi, benda-benda sejarah dan karya-karya seni yang mempunyai nilai kepribadian dan kebudayaan nasi- onal diusahakan untuk terus dibina terhadap kerusakan atau kemusnahan (termasuk dibawanya keluar negeri secara tidak

400

Page 18:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,

sah) dan untuk dapat diteruskan kepada generasi-generasi mendatang.

Telah diambil pula langkah-langkah kebijaksanaan untuk memperoleh bantuan luar negeri terutama dari UNESCO yaitu dalam soal pemugaran Candi Borobudur. Untuk pemugaran Candi Borobudur tersebut, UNESCO telah membentuk suatu "Trust Fund" yang menampung sumbangan-sumbangan inter-nasional untuk pemugaran itu. Diperkirakan pelaksanaan pe-mugaran akan dapat dimulai dalam bulan Agustus 1973.

Dalam rangka kerjasama internasional dibidang kebudayaan, pada bulan Desember 1973 di Yogyakarta akan diadakan Konperensi Menteri-menteri se Asia mengenai kebijaksanaan dibidang kebudayaan, yang disponsori oleh UNESCO. Persiapanpersiapan untuk Konperensi tersebut sedang dilaksanakan dan dalam rangka itu telah disiapkan suatu memorandum pembinaan kebudayaan nasional di Indonesia.

Disamping meningkatkan usaha pendidikan seni budaya di dalam sekolah, telah pula dikembangkan perlombaan-perlombaan seni budaya antar sekolah/daerah untuk meningkatkan apresiasi seni budaya nasional dibeberapa propinsi.

Untuk menghidupkan daya kreasi dan meningkatkan mutu seni budaya, telah diusahakan pembangunan pusat-pusat ke-senian, konservatori-konservatori dan rehabilitasi serta perlu-asan museum dibeberapa daerah.

Sebagal kelanjutan dari peresmiannya, Ejaan Yang Disem-purnakan (EYD) terus dibina dan dikembangkan sehingga me-liputi bidang-bidang tata bahasa, peristilahan, perkamusan dan buku-buku standar bahasa dan sastra bagi pendidikan dan pengajaran serta untuk umum.

401

Page 19:  · Web viewjuta orang atau 70% dari keseluruhan anak berusia sekolah dasar. Dari 16,6 juta anak didik tersebut, 12,0 juta diantaranya (72%) bersekolah pada Sekolah Dasar Negeri,