ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · web...

29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia pada era keterbukaan ini, masyarakat mempunyai kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga apabila masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang tidak bermutu maka masyarakat berhak menuntut pada pemberi pelayanan kesehatan. Namun kondisi keterbukaan pada masyarakat saat ini sepertinya belum didukung dengan kesiapan pelayanan kesehatan, salah satunya dalam memenuhi ketersediaan dokumentasi yang lengkap di pelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini di Indonesia belum secara luas dimanfaatkan dengan baik khususnya di pelayanan rumah sakit, terutama pelayanan keperawatan. Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, 1

Upload: others

Post on 25-May-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia pada era keterbukaan ini, masyarakat mempunyai kebebasan

untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga apabila masyarakat mendapatkan

pelayanan kesehatan yang tidak bermutu maka masyarakat berhak menuntut pada

pemberi pelayanan kesehatan. Namun kondisi keterbukaan pada masyarakat saat ini

sepertinya belum didukung dengan kesiapan pelayanan kesehatan, salah satunya

dalam memenuhi ketersediaan dokumentasi yang lengkap di pelayanan kesehatan,

khususnya rumah sakit. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa

ini di Indonesia belum secara luas dimanfaatkan dengan baik khususnya di pelayanan

rumah sakit, terutama pelayanan keperawatan.

Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar

bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang

perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari

mulai pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai

dengan sistem pendokumentasian yang baik. Namun pada realitanya di lapangan,

asuhan keperawatan yang dilakukan belum disertai dengan sistem pendokumentasian

yang baik, sehingga perawat mempunyai potensi yang besar terhadap proses

terjadinya kelalaian dalam praktek. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan

komunikasi, maka sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem 1

Page 2: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan Sistem

Informasi Manajemen.

Isu yang berkembang di Indonesia saat ini, terutama di area pelayanan

kesehatan rumah sakit adalah apabila Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

sudah dipergunakan apakah akan menyebabkan biaya yang dikeluarkan menjadi lebih

besar atau berkurang, apakah sistem ini membantu mencapai tujuan yang diharapkan,

apakah jumlah SDM keperawatan dapat dikurangi serta apakah sistem ini akan

berkesinambungan dan secara terus-menerus akan dipergunakan, bagaimana kalau

terjadi kerusakan sistem yang fatal. Isu ini sepertinya sangat mempengaruhi pihak

manajemen rumah sakit dalam memutuskan dilaksanakannya pemanfaatan dan

pengembangan sistem tersebut. Sebagai gambaran ada beberapa rumah sakit yang

bidang perawatannya sudah mempersiapkan Sistem Informasi Manajemen

keperawatan, namun belum bisa dilaksanakan, salah satu penyebabnya karena pihak

manajemen rumah sakit merasa belum siap dalam menyediakan dana untuk

pengembangan program ini, dan mungkin ada faktor-faktor lain yang

mempengaruhinya.

B. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum

Memperoleh Pengetahuan Tentang Sisitem Informatika

Keperawatan yang berhubungan dengan mutu di RSUD Cengkareng.

2

Page 3: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

2. Tujuann Khusus

a. Melakukan penelitian tentang Sisitem Informatika Keperawatan

yang berhubungan dengan mutu di RSUD Cengkareng.

b. Mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara teori dan

dilapangan.

3

Page 4: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah serangkaian sub-sistem

informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang

mampu mentransformasi data sehingga menjadi sebuah informasi lewat

serangkaian cara, guna meningkatkan produktivitas sesuai dengan gaya sifat

manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan

Sistem Informasi Manajemen(SIM) Menggunakan kriteria Mutu Yang

telah ditetapkan harus dirancang agar sesuai dengan toleransi terhadap

kecepatan , relevansi dan ketetapan informasi. Toleransi ini bervariasi dari satu

tugas ketugas yang lainnya dan dari satu lapis kelapis yang lain di dalam

organisasi.

Sebuah sistem informasi harus mampu memberikan suatu informasi

yang relevan saja. Menetapkan mana informasi yang relevan mungkin sulit

disaat analisis sedang berlangsung dengan sangat bervariasi untuk swetiap

manajer yang berbeda, atau yang sesuai dengan keadaan seperti dalam dunia

keperawatan sistem informasi manajemen akan sangat diperlukan pada Asuhan

Keperawatan yaitu proses pendokumentasian perawatan pasien.

4

Page 5: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

B. Kecenderungan dan Isu dalam Bidang Sistem Informasi Manajemen

Keperawatan di Indonesia

Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi pendukung

pedoman bagi pengambil kebijakan/keputusan di keperawatan /Decision support

system dan Executive information system (Eko, 2001). Informasi asuhan keperawatan

dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer dapat digunakan dalam

menghitung pemakaian tempat tidur, BOR pasien, angka nosokomial, penghitungan

budget keperawatan . Data yang akurat pada keperawatan dapat digunakan untuk

informasi bagi tim kesehatan yang lain. Sistem informasi asuhan keperawatan juga

dapat menjadi sumber dalam pelaksanaan riset keperawatan secara khusus dan riset

kesehatan pada umumnya.

Sistem informasi manajemen asuhan keperawatan sudah berkembang di luar negeri

sekitar tahun 1992. Pada bulan September, sistem informasi diterapkan pada sistem

pelayanan kesehatan Australia khususnya pada pencatatan pasien (Liaw, 1993).

Trend/Kecenderungan yang sedang berkembang tentang SIM keperawatan di

Indonesia adalah :

1. Semakin tingginya beban kerja perawat di rumah sakit menuntut adanya suatu

sistem teknologi informasi yang mampu mengatasinya. Tuntutan adanya

dokumentasi keperawatan yang lengkap dengan hanya menggunakan cara

manual tulisan tangan selama ini hanya menambah beban kerja perawat dan

semakin mengurangi jumlah waktu perawat bersama pasien. Sangat tepat

apabila SIM keperawatan bisa diaplikaskan. 5

Page 6: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

2. Sistem informasi keperawatan di luar negeri sudah modern dan canggih dengan

memanfaatkan sistem teknologi informatika, sehingga perawat di luar negeri

mampu bekerja secara efisien dan dan berkualitas tinggi. Kondisi tersebut

diharapkan mampu diikuti oleh perawat di Indonesia.

3. Perlunya keperawatan di Indonesia memiliki sistem informasi manajemen

keperawatan dalam melakukan pelayanan kepada pasien di rumah sakit,

sehingga perawat bisa bekerja lebih efektif dan efisien.

4. Pelaksanaan proses asuhan keperawatan akan lebih cepat, efektif dan efisien

dengan menggunakan SIM.

5. Diharapkan hari rawat pasien lebih cepat karena interaksi pasien-perawat lebih

banyak sehingga tujuan asuhan keperawatan lebih cepat tercapai

6. Profesionalisme perawat akan semakin meningkat dan pengakuan kesetaraan

antara profesi perawat dengan medis akan lebih baik.

7. Citra perawat di masyarakat dan diantara profesi lain akan semakin baik.

8. Penggunaan SIM keperawatan akan meningkatkan kualitas pelayanan rumah

sakit

9. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI) mulai tahun 2001

telah mengembangkan suatu sistem asuhan keperawatan yang berbasis dengan

komputer. Sampai saat ini sistem ini baru digunakan untuk proses akademik

pembelajaran komputer keperawatan. Sistem informasi asuhan keperawatan

Fakultas Ilmu Keperawatan masih dalam tahap awal dan masih memerlukan

penyempurnaan (Haryati, 2001). Diharapkan sistem informasi asuhan

keperawatan FIK-UI di masa datang dapat mempercepat perkembangan sistem

6

Page 7: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

informasi yang dapat diaplikasikan di rumah sakit maupun pelayanan

keperawatan yang lain.

Sedangkan isu tentang SIM keperawatan di Indonesia sampai saat ini adalah :

1. Perawat di Indonesia memiliki keinginan yang tinggi untuk memiliki program

SIM keperawatan

2. Belum dilaksanakannya SIM keperawatan di Indoneisa berdampak terhadap

semakin tingginya beban kerja perawat. Sehingga perawat berharap pihak

manajemen RS segera mengaplikasikan program SIM keperawatan.

3. Beberapa rumah sakit di Indonesia, sampai saat ini yang berkembang adalah

Sistem Informasi Rumah Sakit yang baru berupa billing system.

4. Rumah Sakit di Indonesia 99% masih melaksanakan pendokumentasian

keperawatan secara manual .

5. Untuk aplikasi sistem informasi manajemen asuhan keperawatan baru beberapa

rumah sakit saja yang sudah menerapkan dan itu pun masih terbatas, seperti

Rumah Sakit Fatmawati Jakarta dan rumah sakit Charitas Palembang. Di RS

Fatmawati Jakarta, sejak tahun 2002 mulai mengembangkan sistem

pendokumentasian keperawatan berupa SIM keperawatan. Sistem

pendokumentasian keperawatan yang terkomputerisasi sudah mulai

diimplementasikan sejak tahun 2004. Sistem Informasi Manajemen

keperawatan ini baru sebatas menentukan rencana keperawatan. Di RS Charitas

Palembang, sistem dokumentasi keperawatan terkomputerisasi mulai

dikembangkan sejak tahun 2002. Di RSUD Banyumas sistem 7

Page 8: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

pendokumentasian ini baru menerapkan dengan sistem NIC-NOC. Di RSUD

Cengkareng Jakarta baru sebatas pelaksanaan Clinical pathway.

6. Pihak manajemen rumah sakit masih memandang SIM keperawatan belum

menjadi suatu prioritas utama untuk diaplikasikan karena salah satu

penyebabnya adalah membutuhkan biaya yang cukup besar, masih belum

memilki pemahaman yang baik tentang dampak apabila program ini

diberlakukan terhadap kualitas pelayanan keperawatan dan rumah sakit secara

umum, adanya pemikiran bahwa pekerjaan perawat tidak memerlukan bantuan

teknologi/alat yang canggih. Pihak manajemen juga masih khawatir tentang

kemampuan SDM keperawatan dalam pemanfaatan tekonolgi ini.

7. Masih banyak perawat yang tidak mengenal apa sistem informasi manajemen

keperawatan yang berbasis komputer tersebut. Kondisi ini karena sangat

bervariasinya tingkat pendidikan keperawatan.

8. Belum adanya aspek legal/UU tentang praktek keperawatan.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan SIM

Keperawatan di Indonesia

1. Faktor Pendukung Pelaksanaan SIM di Indonesia

a. Saat ini sudah mulai ada perusahaan (yang dikelola oleh profesi

keperawatan) yang menawarkan produk SIM keperawatan yang siap

pakai untuk diterapkan di rumah sakit. Sekalipun memiliki harga yang

cukup tinggi tetapi keberadaan perusahaan ini dapat mendukung

8

Page 9: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

pelaksanaan SIM keperawatan di beberapa rumah sakit yang memiliki

dana cukup untuk membeli produk tersebut.

b. Semakin mudahnya akses informasi tentang pelaksanaan SIM

keperawatan juga memudahkan rumah sakit dalam memilih SIM yang

tepat.

c. Adanya UU No 8 tahun 1997 yang mengatur tentang keamanan terhadap

dokumentasi yang berupa lembaran kertas. Undang-undang ini

merupakan bentuk perlindungan hukum atas dokumen yang dimiliki

pusat pelayanan kesehatan, perusahaan atau organisasi.

d. Aspek etik juga dapat menjadi salah satu faktor pendukung karena

sistem ini semaksimal mungkin dirancang untuk menjaga kerahasiaan

data pasien. Hanya orang-orang tertentu saja yang boleh mengakses data

melalui SIM ini, misalnya dokter, perawat, pasien sendiri.

2. Faktor Penghambat Pelakasanaan SIM Keperawatan di Indonesia

a. Pihak manajemen harus memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur

organisasi keperawatan di Indonesia, sebagai contoh pengambil

keputusan/kebijakan bukan dari profesi perawat, sehingga seringkali

keputusan tentang pelaksanaan SIM yang sudah disepakati oleh tim

keperawatan dimentahkan lagi karena tidak sesuai dengan keinginan

pengambil kebijakan. Pihak manajemen rumah sakit masih banyak yang

mempertanyakan apakah SIM keperawatan ini akan berdampak

9

Page 10: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

langsung terhadap kualitas pelayanan keperawatan dan kualitas

pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.

b. Kemampuan sumber daya keperawatan, ada banyak sumber daya

manusia di institusi pelayanan kesehatan yang belum siap menghadapi

sistem komputerisasi, hal ini dapat disebabkan karena ketidaktahuan dan

ketidakmampuan mereka terhadap sistem informasi teknologi yang

sedang berkembang.

c. faktor sumber dana. Sebagaimana kita tahu bahwa untuk mendapatkan

sistem informasi manajemen keperawatan yang sudah siap diterapkan di

rumah sakit, membutuhkan biaya yang cukup besar . Masalahnya

sekarang, tidak setiap rumah sakit memiliki dana operasional yang

cukup besar, sehingga seringkali SIM keperawatan gagal diterapkan

karena tidak ada sumber dana yang cukup. Aspek keempat adalah

kurangnya fasilitas Information technology yang mendukung.

Pelaksanaan SIM keperawatan tentunya membutuhkan banyak

perangkat keras atau unit komputer untuk mengimplementasikan

program tersebut.

d. Kekahawatiran hilangnya data dalam satu hard-disk. Pada kondisi

tersebut hilangnya data telah diantisipasi sebagai perlindungan hukum

atas dokumen perusahaan yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1997.

Undang-undang ini mengatur tentang keamanan terhadap dokumentasi

yang berupa lembaran kertas, namun sesuai perkembangan tehnologi,

lembaran yang sangat penting dapat dialihkan dalam Compact Disk

10

Page 11: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

Read Only Memory (CD ROM). CD ROM dapat dibuat kopinya dan

disimpan di lain tempat yang aman . Pengalihan ke CD ROM ini

bertujuan untuk menghindari hilangnya dokumen karena peristiwa tidak

terduga seperti pencurian komputer, dan kebakaran.

D. Alternatif Pemecahan Masalah dalam Penerapan SIM Keperawatan di Indonesia

Ada beberapa alternatif pemecahan masalah dalam penerapan SIM keperawatan di

Indonesia diantaranya;

1. Perlu adanya pemahaman yang sama diantara pihak manajemen rumah sakit

dengan tim keperawatan tentang pentingnya pelaksanaan SIM keperawatan di

rumah sakit yang diwujudkan dalam bentuk pengalokasian dana yang memadai

untuk implementasi SIM keperawatan, pemberian pelatihan bagi perawat

tentang pelaksanaan SIM keperawatan, pengadaan fasilitas informasi teknologi

yang memadai.

2. Perlu adanya integrasi program SIM dalam kurikulum pendidikan keperawatan.

3. Peningkatan standarisasi tingkat pendidikan perawat agar memiliki pemahaman

yang tepat tentang teknologi informasi dalam keperawatan.

4. Adanya aspek legal berupa Undang-undang praktek keperawatan

5. Perlu adanya penelitian yang lebih jauh terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi perkembangan aplikasi SIM di Indonesia.

11

Page 12: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

E. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa terhadap perkembangan Sistem Informasi Manajemen

keperawatan di Indonesia, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu:

1. Perkembangan SIM keperawatan di Indonesia masih sangat minim dan

tampaknya belum menjadi suatu kebutuhan dan prioritas utama bagi pihak

manajemen rumah sakit.

2. Beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan SIM keperawatan di Indonesia

adalah pengambil kebijakan bukan dari profesi keperawatan, SDM

keperawatan yang belum siap dengan sistem komputerisasi, Sedangkan faktor

pendukungnya adalah adanya kemudahan dalam mengakses informasi tentang

SIM keperawatan.

3. Beberapa alternatif yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan SIM

keperawatan di Indonesia diantaranya adalah; peningkatan alokasi dana,

peningkatan kualitas SDM keperawatan, pengadaan fasilitas teknologi

informasi yang lebih memadai dan terintegrasinya program SIM keperawatan

dalam kurikulum pendidikan keperawatan.

12

Page 13: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

BAB III

PEMBAHASAN

Pada bab ini kelompok akan membandingkan antara teori dan kenyataan,

menganalisa faktor-faktor pendukung, penghambat serta alternatif dalam melakukan

Sistem Informatika Keperawatan dengan Mutu Rumah Sakit di RSUD Cengkareng.

Dalam Mutu Rumah Sakit, karyawan RSUD Cengkareng masih menggunakan cara

manual dalam sistem pendokumentasian.

1. Penghitungan BOR

Dalam penghitungan BOR dan pelaporanya masih dilakukan secara manual

oleh petugas rekam medis dimana total BOR yang ada di RSUD Cengkareng

dengan cara melihat laporan sensus harian pasien yang dilihat dari jam 00.00

s.d jam 24.00 wib. Belum semua bagian rekam medik menggunakan sistem

komputer.

2. Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan.

Untuk mengetahui kepuasan pelanggan disediakan formulir Mr. Smile yang

diisi pada setiap kali kunjungan, dan setiap harinya diserahkan ke bagian mutu

pelayanan.

13

Page 14: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

3. PPI

Dalam melaporkan hasil surveilans petugas PPI masih melaporkan dengan

cara manual, yang mana setiap unit mengisi formulir surveilans PPI setip hari,

yang kemudian dikumpulkan oleh petugas PPI dan dibuat dalam satu laporan

bulalan, yang selanjutnya hasil laporan diserahkan ke bagian mutu pelayanan.

4. Penghitungan Budget Keperawatan

Untuk penghitungan budget keperawatan di RSUD Cengkareng yaitu dengan

membuat formulir amprahan secara manual sesuai dengan logistic yang dituju

setiap minggunya.

5. Patient Safety

Pelaporan patient safety dilakukan masih secara manual, dengan mengisi

formulir Laporan Kejadian KPRS oleh orang yang menemukan kejadian,

kemudian dilaporkan ke penanggung jawab KPRS dan dicari akar

permasalahannya.

Ada pun faktor pendukung dalam sistem informatika keperawatan dengan mutu

RSUD Cengkareng yaitu sudah diterapkannya sistem informatika secara

komputerisasi walaupun hanya dibeberapa bagian. Adanya UU No 8 tahun 1997 yang

mengatur tentang keamanan terhadap dokumentasi yang berupa lembaran kertas,

karena sebagian besar pendokumentasian di RSUD Cengkareng masih mengguanakan

cara manual, adanya kerja sama yang baik di masing-masing bagian untuk

meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Cengkareng.

14

Page 15: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

Sedangkan faktor penghambat untuk dapat menggunakan sistem informatika

keperawatan dengan komputerisasi yaitu banyak sumber daya manusia diRSUD

Cengkareng yang belum siap menghadapi sistem komputerisasi, hal ini dapat

disebabkan karena ketidaktahuan dan ketidakmampuan mereka terhadap sistem

informasi teknologi yang sedang berkembang.

Adapun alternatif yang harus dijalankan di RSUD Cengkareng yaitu perlu

adanya pemahaman yang sama diantara pihak manajemen rumah sakit dengan tim

keperawatan tentang pentingnya pelaksanaan SIM keperawatan di rumah sakit yang

diwujudkan dalam bentuk pengalokasian dana yang memadai untuk implementasi

SIM keperawatan, pemberian pelatihan bagi perawat tentang pelaksanaan SIM

keperawatan, pengadaan fasilitas informasi teknologi yang memadai.

15

Page 16: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

BAB IV

PENUTUP

Setelah kelompok membahas tentang sistem informatika keperawatan dengan

mutu yang dijalankan di RSUD Cengkareng, maka pada BAB ini kelompok akan

menarik kesimpilan dan saran.

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil oleh kelompok yaitu, kurangnya sistem

informatika yang berbasis komputer di RSUD Cengkareng dalam upaya

meningkatkan mutu dan terlalu banyak formulir yang harus diisi untuk

pendokumentasian keperawatan, namun kerja sama antara tiap bagian di

RSUD Cengkareng sudah baik dalam sistem pendokumentasian.

B. Saran

1) Seluruh karyawan di RSUD Cengkarenng mempunyai pemahaman

yang sama diantara pihak manajemen rumah sakit dengan tim

keperawatan tentang pentingnya pelaksanaan SIM keperawatan di

rumah sakit yang diwujudkan dalam bentuk pengalokasian dana

16

Page 17: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

yang memadai untuk implementasi SIM keperawatan, pemberian

pelatihan bagi perawat tentang pelaksanaan SIM keperawatan,

pengadaan fasilitas informasi teknologi yang memadai.

2) Kepada Direktur RSUD Cengkareng agar dapat mensosialisasikan

sistem informatika yang berbasis komputer dalam upaya

meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Cenghkareng yang lebih

baik lagi.

17

Page 18: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

DAFTAR PUSTAKA

Rideout, elizabeth. 2005. Pendidikan Keperawatan Berdasarkan Problem-Based Learning. Jakarta : EGC

Kozier, E. 1990. Fundamentals of Nursing. Addison Wesley Co., Redwood City

M.Scott, George. 2004. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Carpenito. 1985. Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B. Lippincott Co.,.

18

Page 19: ipt110.weblog.esaunggul.ac.idipt110.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/site… · Web viewInformasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer

TEKNOLOGI INFORMASI KEPERAWATAN BERHUBUNGAN DENGAN MUTU RUMAH SAKIT

DISSUSUN OLEH:

1. RISTIURIDA IBARANI

2. LIA PURWARINI

3. ICIH SUMACIH

19