tugas & tanggung jawab direktur utama, direktur & … · web viewinformasi dan komunikasi...

25
MODUL PERKULIAHAN Judul : Business Ethics and Corporate Governance 05 Board of directors Fakultas Program Studi Tatap Muka/Maya Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Magister Manajemen 12 35040 Dr. Tri Mardjoko, SE, MA Abstract Kompetensi Materi pada modul ini menjelaskan etika yang terkait dengan fungsi monitor dan evaluasi dari Direksi terhadap jalannya perusahaan dan kinerja keberhasilannya, serta kepatuhan dan disiplin dari para Setelah mempelajari materi pada modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang aspek etika dari para Direksi dalam melakukan monitoring dan

Upload: phamhuong

Post on 13-Apr-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

Fakultas Program Studi Tatap Muka/Maya Kode MK Disusun Oleh

Ekonomi dan Bisnis Magister Manajemen 12 35040 Dr. Tri Mardjoko, SE, MA

Abstract KompetensiMateri pada modul ini menjelaskan etika yang terkait dengan fungsi monitor dan evaluasi dari Direksi terhadap jalannya perusahaan dan kinerja keberhasilannya, serta kepatuhan dan disiplin dari para karyawan.Monitoring juga merupakan proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjalin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah di tentukan sebelumnya .

Setelah mempelajari materi pada modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang aspek etika dari para Direksi dalam melakukan monitoring dan evaluasi para karyawan. Pada satu sisi memantau kinerja perusahaan, kepatuhan karyawan, sekaligus menjaga etika kerja.

MODUL PERKULIAHAN

Judul :Business Ethics and Corporate Governance

05 Board of directors

Page 2: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

Pengendalian internal adalah tanggung jawab bersamaApakah pengendalian internal (internal control) itu? Yang kita tahu adalah bahwa mengevaluasi pengendalian internal merupakan salah satu tanggung jawab utama audit internal.

Akibatnya banyak organisasi yang menganggap bahwa audit internal adalah pemilik dan penanggung jawab dari pengendalian internal sebuah organisasi. Ini pandangan yang salah! Sesungguhnya setiap orang melaksanakan bagiannya masing-masing dalam sistem pengendalian internal organisasi.

Sesungguhnya adalah tanggung jawab manajemen untuk memastikan bahwa pengendalian internal ini eksis, efektif dan ditegakkan dalam organisasi. Memang tanggung jawab ini didelegasikan kepada masing-masing area operasional, yang harus memastikan bahwa pengendalian internal telah dituliskan, didokumentasikan, dan dipelihara dengan baik.

Setiap karyawan memiliki bagian tanggung jawabnya untuk membuat sistem pengendalian internal ini berfungsi. Oleh karena itu, semua karyawan perlu menyadari konsep dan tujuan pengendalian internal. Peran audit internal adalah untuk membantu manajemen dalam fungsi pengawasan dan tanggung jawab operasional mereka melalui audit independen dan konsultasi yang dirancang untuk mengevaluasi dan mempromosikan sistem pengendalian internal.

The Institute of Internal Auditors (IIA) mendefinisikan kontrol, lingkungan pengendalian, dan proses kontrol sebagai berikut:

Sebuah kontrol adalah setiap tindakan yang diambil oleh manajemen, dewan (komisaris dan direksi), dan pihak lain untuk mengelola risiko dan meningkatkan kemungkinan bahwa tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan akan dapat dicapai.

Manajemen merencanakan, mengatur, dan mengarahkan kinerja dari berbagai tindakan yang secukupnya untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan dan sasaran yang akan dicapai.

Setiap individu dalam perusahaan memiliki beberapa peran dalam memengaruhi pengendalian internal, mulai dari karyawan paling bawah, manajer unit, manajer area, kepala divisi, direksi, dan komisaris. Perannya beragam sesuai tanggung jawabnya masing-masing.

Direksi bertanggung jawab atas penggunaan yang tepat termasuk pengendalian dana yang dipercayakan kepada mereka. Mereka bertanggung jawab kepada pemilik modal melalui Komisaris, yang memberikan arahan dalam tata kelola, bimbingan atau naseihat dan pengawasan, dan juga

2017 2

Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

pada waktu mempertanggung jawabkan kepada pemilik saham melalui RUPS (rapat umum pemegang saham).

Lingkungan pengendalian adalah sikap dan tindakan dari dewan dan manajemen tentang pentingnya pengendalian dalam organisasi. Lingkungan pengendalian memberikan disiplin dan struktur untuk pencapaian tujuan utama dari sistem pengendalian internal. Lingkungan pengendalian meliputi unsur-unsur berikut:

Integritas dan nilai etika. Filosofi dan gaya operasional manajemen. Struktur organisasi. Pemberian wewenang dan tanggung jawab. Kebijakan dan prosedur sumber daya manusia. Kompetensi dari personalia.

Proses kontrol adalah kebijakan, prosedur (baik manual maupun otomatis), dan kegiatan yang merupakan bagian dari kerangka kerja kontrol, yang dirancang dan dioperasikan untuk memastikan bahwa kandungan risiko berada pada level yang bersedia diambil oleh organisasi. Manajemen risiko adalah proses untuk mengidentifikasi, menilai, mengelola, dan mengendalikan peristiwa atau situasi yang potensial untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan organisasi.

Sebuah definisi yang diterima secara luas dari pengendalian internal berasal dari laporan yang dirilis pada tahun 1992 oleh the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO).

COSO adalah sebuah organisasi swasta sukarela yang didedikasikan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan tata kelola melalui pengendalian internal yang efektif, manajemen risiko perusahaan, dan pencegahan fraud.

Dalam laporan yang berjudul Internal Control-Integrated Framework (Framework), COSO mendefinisikan pengendalian internal sebagai berikut:

KONSEP UTAMA PENGENDALIAN INTERNAL

Pengendalian internal adalah sebuah proses, yang difungsikan oleh board (komisaris dan direksi) sebuah perusahaan, manajemen dan personil lainnya, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan yang berkaitan dengan operasi, pelaporan, dan kepatuhan. Ini adalah alat untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri. Tujuannya adalah laporan keuangan yang andal dan dapat dipercaya, operasi yang efektif dan efisien, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.

Pengendalian internal secara langsung maupun tidak langsung difungsikan oleh orang-orang. Bukan hanya difungsikan melalui manual kebijakan, formulir dalam bentuk hard copy maupun dalam sistem, tetapi oleh tindakan orang-orang di setiap tingkatan organisasi.

Dapat disimpulkan bahwa poin utama tentang pengendalian internal adalah:

2017 3

Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

Kontrol adalah sebuah proses. Kontrol dicapai oleh orang-orang. Kontrol hanya dapat memberikan keyakinan memadai, bukan mutlak. Kontrol ditujukan untuk pencapaian tujuan. Kontrol disesuaikan dengan struktur entitas (keseluruhan perusahaan atau sebuah anak

perusahaan, divisi, unit operasi, atau proses bisnis tertentu).

Di beberapa badan usaha, pengendalian internal melayani beberapa tujuan berikut:

Melindungi aset badan usaha. Memastikan semua catatan (records) akurat. Mempromosikan efektivitas dan efisiensi operasional. Mendorong kepatuhan terhadap Kebijakan. Memastikan kepatuhan terhadap hukum, peraturan, dan kontrak.

KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL

Langkah-langkah utama yang diambil untuk mencapai pengendalian intern ini, umumnya adalah:

Kegiatan pengendalian pencegahan (preventative controls) Kegiatan kontrol ini dikenal dengan istilah preventive controls, yang dirancang untuk mencegah kesalahan (error), kelalaian (omissions) atau menghalangi tindakan yang tidak diinginkan (fraud) dari terjadi. Jenis kontrol ini adalah kontrol yang bersifat proaktif, yang dirancang untuk mencegah kerugian (akibat fraud, error dan omission). Contoh pengendalian pencegahan ini adalah:

Pemisahan tugas Otorisasi yang tepat (termasuk adanya eskalasi otorisasi) Dokumentasi yang memadai Keamanan fisik atas uang tunai dan aset lainnya

Kegiatan pengendalian deteksi (Pemantauan) Kegiatan kontrol ini dikenal dengan istilah detective controls, yang dirancang untuk mendeteksi kesalahan (errors), kelalaian (omissions) dan tindakan yang tidak diinginkan yang telah terjadi atau penyimpangan (irregularities / frauds) setelah peristiwa tersebut terjadi (after-the-fact). Jadi kontrol ini berupaya membuktikan bahwa kerugian atau kesalahan telah terjadi, tetapi bukan mencegah mereka dari terjadi.

Contoh kontrol deteksi ini adalah:

Review berkala oleh supervisor atas aktivitas rekening, laporan, rekonsiliasi Pengecekan transaksi yang sering secara on the spot atas catatan dan rekonsiliasi (lakukan

hal-hal ini secara masuk akal dan terlihat wajar) Analisis Variance, termasuk perbandingan anggaran dengan realisasinya Rekonsiliasi Inventarisasi secara fisik

2017 4

Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

Pengendalian secara self assessment (menggunakan panduan tersendiri dan Self-assessment Questionnaire)

Review oleh audit internal atas pengendalian di unit bisnis

Di depan kedua jenis kontrol ini ada satu jenis kontrol yang tidak terlalu dikenal, namun sangat efektif bukan saja untuk mencegah error, ommission dan fraud, tetapi membuat pegawai merasa segan atau takut untuk melakukannya, bahkan untuk memikirkannya. Nama jenis kontrol ini adalah Deterrent Control. Baca artikel mengenai Jenis-jenis kontrol. Khusus untuk jenis deterrent control ini saya bahas di bagian lain blog ini.

Mungkin kebutuhan akan deterrent control ini yang menyebabkan COSO merasa ke dua jenis yang disebutkannya di atas kurang memadai. Dalam laporannya (the COSO Report), COSO lebih lanjut mendefinisikan lima komponen dari pengendalian internal yang saling terkait, yang harus ada dan berfungsi serta beroperasi secara bersama-sama, dalam rangka untuk menyimpulkan bahwa pengendalian internal yang terkait tujuan yang operasional adalah efektif:

Lingkungan Pengendalian (Control Environment) – Disini tone dari organisasi disetel dan merupakan fondasi bagi pelaksanaan pengendalian internal di seluruh organisasi.

Penilaian Risiko (Risk Assessment) – Manajemen menetapkan tujuan dan mekanisme di level operasional untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang berkaitan dengan prestasi kerja mereka.

Kegiatan Pengendalian (Control Activities) – Kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa arahan manajemen untuk memitigasi risiko demi tercapainya tujuan, telah dilakukan.

Informasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu yang memungkinkan orang-orang menunaikan tanggung jawab mereka.

Pemantauan – Kegiatan pemantauan yang berkelanjutan, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya digunakan untuk memastikan apakah masing-masing dari lima komponen pengendalian internal eksis dan berfungsi dengan baik.

Pada Mei 2013, COSO merilis Internal Control-Integrated Framework (Framework) versi terbaru nya. Pada tahun 1992 secara konsep memperkenalkan 17 prinsip yang relevan dengan lima komponen pengendalian internal di atas, yang memungkinkan kelima komponen dan keseluruhan sistem pengendalian internal beroperasi secara efektif. Tapi prinsip-prinsip ini hanya tersirat dalam narasinya. Framework yang dirilis tahun 2013 secara eksplisit mengartikulasikan ke-17 prinsip sebagai berikut:

Pengendalian Lingkungan

1. Menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai etika.2. Melaksanakan tanggung jawab pengawasan.3. Menetapkan struktur, wewenang, dan tanggung jawab.4. Menunjukkan sebuah komitmen untuk kompetensi.5. Memaksakan akuntabilitas.

2017 5

Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

Penilaian Risiko

1. Menetapkan tujuan yang sesuai.2. Mengidentifikasi dan analisis risiko.3. Menilai risiko fraud.4. Mengidentifikasi dan menganalisis perubahan yang signifikan.

Kegiatan Pengendalian

1. Memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian yang berkontribusi terhadap mitigasi risiko.

2. Memilih dan mengembangkan kontrol umum (general controls) atas teknologi.3. Menyebarkan kegiatan pengawasan melalui kebijakan dan prosedur.

Informasi dan Komunikasi

1. Menggunakan informasi berkualitas yang relevan.2. Berkomunikasi secara internal.3. Berkomunikasi dengan eksternal.

Pemantauan

1. Melakukan evaluasi berkelanjutan dan / atau terpisah.2. Mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan, penyimpangan atau kegagalan.

----------------------------------------------------------------

Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & KomisarisDirektur Utama?

Direktur utama adalah jabatan yang ditunjuk dan memberi laporan kepada Dewan Direksi / Board of Director (BOD). Apakah sebenarnya yang dikerjakan seorang direktur? Mengapa setiap hari dia bisa bekerja dengan kondisi kerja yang kelihatan “enak”. Cuma meeting atau bahkan lebih sering berada di luar kantor?Untuk lebih mengerti apa sebenarnya deskripsi tugas dan tanggung jawab yang diemban seorang direktur utama agar tetap sukses dalam tugasnya dalam mengepalai perusahaan ,silakan simak detail tugas  berikut, yang biasa  dicantumkan saat pembuatan deskripsi tugas (job description) yang bersangkutan:

Tugas dan Wewenang Direktur Utama?201

7 6Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan

kekayaan perusahaan. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari langganan. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO) Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan

kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan

Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga

tercapainya keselarasan dan efektivitas Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang

dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting BOD. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum,

sebagai referensi dalam … (apapun standar dokumen kebijakan direktur yang mungkin Anda gunakan).

Tanggung jawab Direktur Utama?

Direktur bertanggung jawab atas kerugian PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Atas kerugian PT, direktur akan dimintakan pertanggungjawabannya baik secara perdata maupun pidana.Apabila kerugian PT disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, maka direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian PT.

Kode Etik Direktur Utama?

Penerima Kode Etik dan khususnya para Direktur:

saat menyiapkan laporan keuangan, komunikasi apa pun ke pasar atau dokumen serupa, harus menggambarkan situasi ekonomi dan keuangan Perusahaan secara jujur, jelas, dan lengkap;

harus segera memenuhi setiap permintaan informasi yang diminta oleh Dewan Auditor Statuta, dan dengan segala cara memfasilitasi performa kontrol yang dimiliki oleh pemegang saham, badan korporat lainnya atau firma audit eksternal lainnya yang sah secara hukum;

menyediakan informasi yang benar dan lengkap bagi Dewan Pengawas mengenai situasi ekonomi dan keuangan Perusahaan

2017 7

Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

DirekturTugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Direktur Perusahaan - Secara singkat, Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Direktur Perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan. b. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan. c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan. d. Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroaan terbatas. e. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efesien. f. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan. g. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai dengan kebijakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). h. Menetapkan besarnya deviden perusahaan.

KOMISARISPengertian Komisaris

Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.

Pengangkatan Komisaris

Pengangkatan Komisaris dapat dilakukan dengan cara:

1. Komisaris diangkat oleh RUPS

2. Komisaris Perseroan terdiri atas 1 (satu) orang anggota Direksi atau lebih

3. Anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali. Tata cara pengangkatan diatur dalam Anggaran Dasar.

4. Yang dapat diangkat menjadi anggota Komisaris adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau dihukum karena merugikan negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.

C. Pemberhentian Komisaris

Komisaris dapat diberhentikan apabila:

1. Masa tugas Komisaris ditetapkan dalam Anggaran Dasar/Akte Pendirian

2. Komisaris dapat diberhentikan sementara waktu oleh RUPS

2017 8

Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

D. Tugas Komisaris

Tugas Utama Komisaris adalah Komisaris wajib melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberi nasihat keapada Direksi. Fungsi pengawasan dapat dilakukan oleh masing-masing Anggota Komisaris namun keputusan pemberian nasihat dilakukan atas nama Komisaris secara Kolektif (sebagai Board). Fungsi pengawasan adalah proses yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Komisaris wajib berkomitmen tinggi untuk menyediakan waktu dan melaksanakan seluruh tugas komisaris secara bertanggungjawab. Pelaksanaan tugas tersebut diantaranya adalah :

· Pelaksanaan rapat secara berkala satu bulan sekali

· Pemberian nasihat, tanggapan dan/atau persetujuan secara tepat waktu dan berdasarkan pertimbangan yang memadai

· Pemberdayaan komite-komite yang dimiliki Komisaris. Contohnya Komite Audit, Komite Nominasi dll.

· Mendorong terlaksananya implementasi good corporate governance.

E. Wewenang Komisaris

Komisaris memiliki 2 (dua) wewenang, yaitu :

1. Wewenang Preventif

· Di dalam Anggaran Dasar Perseroan dapat ditetapkan wewenang Dewan komisaris untuk memberikan persetujuan atau bantuan kepada Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu (Pasal 117 ayat 1 UU PT).

· Jika direksi berhalangan dapat bertindak sebagai pengurus

· Meminta keterangan kepada Direksi

· Berwenang memasuki ruangan/tempat penyimpanan barang milik Perseroan untuk pengawasan.

2. Wewenang Represif

· Dewan Komisaris dapat memberhentikan anggota Direksi untuk sementara dengan menyebutkan alasannya (Pasal 106 UU PT).

F. Kewajiban Komisaris

Kewajiban Komisaris, yaitu :

2017 9

Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

1. Komisaris berkewajiban mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi

2. Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan

3. Komisaris wajib melapor kepada Perseroan tentang kepemilikan sahamnya beserta keluarganya.

G. Pertanggungjawaban Pribadi Dewan Komisaris

1. Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pengurusan yang dilaksanakan oleh Direksi dan kekayaan Perseroan tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban Perseroan akibat kepailitan tersebut, setiap anggota Dewan Komisaris secara tanggung renteng ikut bertanggung jawab dengan anggota Direksi atas kewajiban yang belum dilunasi.

2. Tanggung jawab berlaku juga bagi anggota Dewan Komisaris yang sudah tidak menjabat 5 (lima) tahun sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan.

3. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas kepailitan Perseroan apabila dapat membuktikan:

a. kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; b. telah melakukan tugas pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;

c. tidak mempunyai kepentingan pribadi, baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan oleh Direksi yang mengakibatkan kepailitan; dan

d. telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah terjadinya kepailitan.

-----------------------------------------------------------

Internal Auditor: Pengertian, Tugas, Fungsi, Wewenang & Tanggung JawabInternal Auditor: Pengertian, Tugas, Fungsi, Wewenang & Tanggung Jawab

A. Pengertian Internal Auditor

Internal Auditor ialah orang atau badan yang melaksanakan aktivitas internal auditing. Oleh sebab itu Internal Auditor senatiasa berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan 201

7 10Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Dengan demikian Internal Auditing muncul sebagai suatu kegiatan khusus dari bidang akuntansi yang luas yang memanfaatkan metode dan teknik dasar dari penilaian.

Dengan demikian pemeriksa Intern (Internal Auditor) harus memahami sifat dan luasnya pelaksanaan kegiatan pada setiap jajaran organisasi, dan juga diarahkan untuk menilai operasi sebagai tujuan utama. Hal ini berarti titik berat pemeriksaan yang diutamakan adalah pemeriksaan manajemen. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan memahami kebijaksanaan manajemen (direksi), ketetapan rapat umum pemegang saham, peraturan pemerintah dan peraturan lainnya yang berkaitan.

Supaya pengertian auditor dapat menjadi lebih jelas maka sebelum membicarakan lebih lanjut tentang pengertian Internal Auditor terlebih dahulu penulis menguraikan pengertian Internal Control (pengawasan intern), sebab pembahasan selanjutnya berkaitan erat dengan pengawasan intern. Pengawasan intern mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu organisasi perusahaan. Pengawasan intern merupakan alat yang baik untuk membantu manajemen dalam menilai operasiperusahaan guna dapat mencapai tujuan usaha. AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) memberikan pengertian Internal Control sebagai berikut :

Internal control comprises the plan of organization and all of the coordinated methods and measures adopted within a business to safeguad its cassets, chek the accuracy and realibility of its accounting data,promate operational efficieny, and encourage adhrence to prescribed manegerial policies. Atau jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia akan tampak sebagai berikut : Pengawasan Intern meliputi susunan organisasi dan semua metode serta ketentuan yang terkoordinir dan dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta benda miliknya, memeriksan kecermatan dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan perusahaan yang telah digariskan.

Sesuai dengan defenisi diatas, maka dalam arti sistem pengawasan intern mecakup pengawasan yang dapat dibedakan atas pengawasan yang bersifat akuntansi dan administratif.

a. Pengawasan akuntansi meliputi rencana organisasi dan semua cara dari prosedur yang terutama menyangkut dan berhubugan langsung dengan pengamanan harta benda dan dapat dipercayainya catatan keuangan (pembukuan). Pada umumnya pengawasan akuntansi meliputi sistem pemberian wewenang (otorisasi) dan sistem persetujuan pemisahaan antara tugas operasional, tugas penyimpanan harta kekayaan dan tugas pembukuan, pengawasan fisik dan pemeriksaan intern(internal audit).

b. Pengawasan administratif meliputi rencana organisasi dan semua cara dan prosedur yang terutama menyangkut efisiensi usaha dan ketaatan terahadap kebijaksanaan pimpinan perusahaan yang pada umumnya tidak lansung berhubungan dengan pembukuan (akuntansi). Dalam pengawasan administratif termasuk analisa statistik, time and motion study, laporan kegiatan, program latihan pegawai dan pengawasan mutu.

Dari defenisi diatas mengenai pengertian sistem pengawasan intern maka jelas betapa pentingnya 201

7 11Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

peranan sistem itu dalam rangka tercapainya tujuan usaha secara efektif dan efisien. Dengan perkataan lain pengertian tersebut mengandung arti bahwa tujuan pengawasan intern menjamin pemakaian kekayaan pemakaian kekayaan perusahaan yang telah ditetapkan.

Sistem internal control yang baik tidak dapat menjamin tidak adanya penyimpangan kecurangan dan pemborosan dalam suatu perusahaan, apabila orangorang yang melaksanakan kegiatan tersebut tidak selalu bertindak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapka. Usaha untuk melaksanakan sistem intern control yang baik adalah dilaksanakan sistem internal control yang baik adalah dilaksanakannya pemeriksaan yang teratur oleh pimpinan perusahaan dengan membuatu suatu departemen / bagian yang disebut departemen Internal Auditing.

Semakin berkembanya satuan-satuan usaha ekonomis, baik ditinjau dari unit-unit operasi maupun struktur organisasi menurut suatu sistem manajemen yang lebih baik, dengan mempekerjakan pekerja atau karyawan yang sesuai dengan keahliannya pada berbagai bidang tingkat unit operasi dan tempat yang berbeda pula. Dengan bertambah kompleksnya tugas-tugas manajemen, maka mereka tidak mampu melakukan pengawasan dan koordinasi yang efektif untuk seluruh perusahaan. Oleh karena itu manajemen perlu dibantu oleh suatu unit yang khusus mengenai dan menelaah prosedur-prosedur dan operasi perusahaan.

Dengan adanya departemen Internal Audit, diharapkan akan dapat membantu anggota manajemen dalam berbagai hal, seperti menelaah prosedur operasi dari berbagai unit dan melaporkan hal-hal yang menyangkut tingkat kepatuhan terhadap kebijasanaan pimpinan perusahaan, efisiensi, unit usaha atau efektifitas sistem pengawasan intern. Hal inilah yang melatar belakangi timbulnya spesialisasi bidang pemeriksaan intern, yang menuntut tidak hanya keahlian dalam bidang akuntansi tetapi juga keahlian bidang lainnya.

Meskipun dunia usaha sekarang ini mempunyai perhatian yang semakin meningkat terhadap sistem pengawasan intern yang baik, tetapi pengawasan intern tersebut tidaklah dapat berlaku secara universil, suatu sistem yang baik untuk suatu perusahaan belum tentu baik untuk perusahaan lain meskipun perusahaan itu termasuk dalam bidang usaha yang sejenis. Namun beberapa ciri-ciri sistem pengawasan intern yang memadai adalah adanya empat unsur seperti berikut ini:

1. Suatu bagan organisasi yang menungkinkan pemisahan fungsi secara tepat.2. Sistem pemberian wewenang serta prosedur pencatatan yang layak agar tercapai pengawasan akuntansi yang cukup atas aktiva, hutang-hutang, hasil dan biaya.3. Praktek yang sehat harus diikuti dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap bagian organisasi.4. Pegawai-pegawai yang kualitasnya seimbang dengan tanggung jawab.

Keempat unsur ini yang masing-masing sama pentingnya merupakan dasar pengawasan intern yang baik kelemahan yang menyolok dalam salah satu diantaranya dapat menghambat tujuan sistem itu sendiri.

Dengan sistem pengawasan intern yang memenuhi syarat sebagaimana dalam mencapai tujuannya. Namun demikian tujuan pengawasan intern hanya akan tercapai apabila pelaksanaanya semua prosedur, metode dan teknik yang menjadi unsur dari sistem itu sendiri bener-benar sesuai dengan semestinya. Untuk menjaga agar pelaksanaan itu benar dikerjakan maka perusahaan yang cukup 201

7 12Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

besar umumnya memerlukan suatu bagian khusus yang disebut bagian pemeriksa intern (Internal Auditing Departement). Bagian ini mempunyai tugas antara lain untuk meneliti dan mengawasi apakah sistem pengawasan intern tetap memenuhi fungsinya dengan mengadakan pemeriksaan yang kontinue di dalam perusahaan. Petugas yang memimpin ini untuk melakukan pemeriksaan itu disebut dengan pemeriksaan intern (Internal Auditor).

Dalam melaksanakan pemeriksaan Internal Auditor akan menyelidiki dan meneliti keefektifan sistem pengawasan yang ada. Dengan mengadakan penelitian terhadap pengawasan intern secara berkesinambungan akan dapat diketahui apakah berbagai depertemen atau unit lainnya dalam perusahaan telah melaksanakan fungsinya dengan baik atau belum. Jadi pemeriksaan intern yang dilakukan oleh internal auditor adalah merupakan suatu alat pengawasan yangpenting untuk mengukur dan menilai keefektifan pengawasan-pegawasan yang ada di dalam perusahaan.

Beberapa pendapat mengenai pengertian Internal Auditing juga diberikan oleh beberapa penulis. Berikut ini adalah salah satu diantaranya, yang memberikan batasan pengertian Internal Auditing sebagai berikut: Status aktivitias penilaian yang bebas atau indnpenden dalam organisasi perusahaan untuk meneliti kembali dalam bidang akuntansi, keuangan dan bidang-bidang lain sebagai dasar memberikan servis pada manajemen. Dari pengertian singkat diatas, dapat dilihat penekanan utama pengertian Internal Auditing adalah untuk memberikan servis / jasa kepada manajemen.

B. Fungsi dan Tujuan Internal Auditing.

Seperti telah dikemukakan bahwa Internal Auditing merupakan salah satu unsur daripada pengawasan yang dibina oleh manejemen, dengan fungsi utama adalah untuk menilai apakah pengawasan intern telah berjalan sebagaimana yang diharapkan. Adapun fungsi Internal Auditing secara menyeluruh mengenai pelaksanaan kerja Intern telah berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Adapun fungsi Internal Auditing secara menyeluruh mengenai pelaksanaan kerja Internal Auditing dalam mencapai tujuannya adalah:1. Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan pengendalian akuntansi, keuangan serta operasi.2. Meyakinkan apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang ditetapkan.3. Menyakinkan apakah kekayaan perusahaan/organisasi dipertanggungjawabkan dengan baik dan dijaga dengan aman terhadap segala kemungkinan resiko kerugian.4. Menyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainnya yang dikembangkan dalam organisasi.5. Menilai kwalitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan.

Dari penjelasan diatas, bahwasanya tujuan dan luas pemeriksaan intern tersebut dalam membantu semua anggota manajemen dalam pelaksanaan tugasnya secara efektif dengan menyediakan data yang objektif mengenai hasil analisa, penilaian, rekomendasi, dan komentar atas aktivitas yang diperiksanya. Sebab itu internal auditing haruslah memperhatikan semua tahap-tahap dari kegiatan perusahaan dimana dia dapat memberikan jasa-jasanya dalam rangka usaha pencapaian tujauan 201

7 13Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

perusahaan.

Adapun tujuan Internal Auditing yang dikemukanan oleh ahli yang lain adalah:1. Membantu manajemen untuk mendapatkan administrasi perusahaan yang paling efisien dengan memuat kebijaksanaan operasi kerja perusahaan.2. Menentukan kebenaran dari data keuangan yang dibuat dan kefektifan dari prosedur intern.3. Memberikan dan memperbaiki kerja yang tidak efisien.4. Membuat rekomendasi perubahan yang diperlukan dalam beberapa fase kerja.5. Menentukan sejauh mana perlindungan pencatatan dan pengamanan harta kekayaan perusahaan terhadap penyelewengan.6. Menetukan tingkat koordinasi dan kerja sama dari kebijaksanaan manajemen.

C. Posisi Internal Auditor Dalam Struktur Organisasi.

Secara garis besar ada tiga alternatif posisi atau kedudukan dari Internal Auditor dalam struktur organisasi perusahaan yaitu:

1. Berada dibawah Dewan Komisaris.Dalam hal ini star internal auditing bertanggung jawab pada Dewan Komisaris. lni disebabkan karena bentuk perusahaan membutuhkan pertanggung jawaban yang lebih besar, termasuk direktur utama dapat diteliti oleh internal auditor. Dalam cara ini, bagain pemeriksa intern sebenarnya merupakan alat pengendali terhadap performance manajemen yang dimonitor oleh komisiaris perusahaan. Dengan demikian bagian pemeriksa intern mempunyai kedudukan yang kuat dalam organisasi.

2. Berada dibawah Direktur Utama.Menurut sistem ini star internal auditor bertanggung jawab pada direktur utama. Sistem ini biasanya jarang dipakai mengingat direktur utama terlalu sibuk dengan tugas-tugas yang berat. Jadi kemungkinan tidak sempat untuk mempelajari laporan yang dibuat internal auditor.

3. Berada dibawah Kepala Bagian Keuangan.Menurut sistem ini kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi perusahaan berada dibawah koordinasi kepala bagian keuangan. Bagian Internal auditor bertanggung jawab sepenuhnya kepada kepala keuangan atau ada yang menyebutnya sebagai Controller. Tapi perlu juga diketahui bahwa biasanya kepala bagian keuangan tersebut bertanggung jawab juga pada persoalan keuangan dan akuntansi.

Apabila posisi atau kedudukan internal auditor itu perlu digambarkan dalam skema maka letak kedudukannya dalam struktur organisasi perusahaan adalahsebagai berikut:

2017 14

Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

Keterangan :Dalam gambar di atas dapat dilihat mengenai posisi atau kedudukan intern auditing.1. Internal Auditing berada di bawah Dewan Komisaris2. Internal Auditing berada di bawah Direktur Utama3. Internal Auditing berada di bawah Kepala Bagian KeuanganApabila salah satu sistem tersebut dipakai maka bentuk yang lain tidak ada.

Mana yang terbaik dari ketiga alternatif tersebut. Hal ini tergantung pada tujuan yang hendak dicapai. Bila perusahaan sangat menekankan pada pengendalian keuangan saja, maka pola penempatan pemeriksaan intern seperti pada alternatif ketiga yang paling cocok. Namun kalau diingat betapa pentingnya peranan bagian pemeriksa intern sebagai alat untuk memonitor performance manajemen dalam mengelola kegiatan serta sumbernya secara efektif dan efisien, maka pola penempatan bagian pemeriksa intern sebagai star komisaris paling tepat.

Jadi yang paling indeal bagian pemeriksa intern menerima perintah penugasan dari pimpinan tertinggi yaitu Direktur Utama dan hasil laporan pemeriksaan diserahkan untuk dianalisa direktur keuangan, dan hasil pengamatannya.

Kedudukan atau posisi internal auditor dalarn struktur organisasi perusahaan mempengaruhi luasnya aktivitas fungsi yang dapat dijalankan dan dipengaruhi independensi dalam melaksanakan fungsinya. Seperti telah dijelaskan sebelumnya semakin tinggi kedudukan internal auditor dalam

2017 15

Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id

Page 16: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

struktur organisasi perusahaan mempengaruhi luasnya aktivitas fungsi yang dapat dijalankan dan mempengaruhi indenpendensi dalam melaksanakan fungsinya.

D. Laporan Internal Auditor.Laporan internal auditor merupakan sarana pertanggung jawaban internal auditor atas penugasan pemeriksaan oleh pimpinan. Melalui laporan ini internal auditor akan mengungkapkan dan menguraikan kelemahan yang terjadi dan keberhasilan yang dapat dicapai.

1. Pemeriksaan.Sebelum membuat laporan, internal auditor terlebih dahulu mengadakan pemeriksaan terhadap bagian yang diperiksa. Dalam melaksanakan internal auditor terlebih dahulu menyusun rencana kerja periksaan yang disetujui pimpinan perusahaan.

Berdasarkan rencana kerja pemeriksaan yang telah disusun dan disetujui Direksi atau berdasarkan informasi yang diperoleh baik yang dari dalam maupun dari luar tentang adanya suatu penyelewengan yang akan merugikan kepentingan perusahaan, maka star internal auditing (auditor) akan mengadakan usulan pemeriksaan kepada manajemen. Dalam usulan pemeriksaan, star internal auditing hendaknya memberikan pertimbangan-pertimbangan yang beralasan, yang menjadi dasar usulan pemeriksaan yang dilakukan. Disamping itu setiap usulan pemeriksaan harus dapat menggambarkan kepada manajemen jumlah waktu dan biaya yang dibutuhkan dan susunan auditor yang akan melaksanakan tugas tersebut.

Sebagai dasar untuk melakukan suatu pemeriksaan, star internal auditor harus memperoleh sural penugasan yang dibuat oleh Direksi atau yang ditunjuk untuk itu. Surat penugasan ini merupakan suatu bentuk bukti persetujuan Direksi untuk melaksanakannya tugas pemeriksaan dan bahwa program pemeriksaannya telah dapat dilaksanakannya. Agar pelaksanaan dilapangan dapat berjalan dengan lancar perlu persiapan, sebagai berikut:

a. Pengumpuian data/informasi yang menjadi dasar usulan pemeriksaan.b. Kertas-kertas keIja pemeriksaan (working paper), kertas keIja ini merupakan alat yang dapat dipergunakan oleh staf-stafinternal auditing untuk menghimpun data.c. Auditing program setiap rencana pemeriksaan perlu disusun terlebih dahulu program pemeriksaan yang menggambarkan langkah-langkah apa yang harus dilakukan oleh star internal auditing tersebut.d. Peralatan lain-lain yang dapat membantu memperlancar jalannya pemeriksaan hendaknya dipersiapkan dengan baik.

2. Laporan.Setelah melakukan pemeriksaan, internal auditor menyusun laporan kepada pihak manajemen. Adapun bentuk penyajian laporan dapat berupa:

a. Tertulis (Written).1. Tabulasia. Laporan akuntansi formalb. Statistik2. Uraian atau paparan singkat201

7 16Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id

Page 17: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

3. Grafik4. Suatu kombinasi dari berbagai bentuk diatas.

b. Lisan1. Presentasei formal group, ini dapat meliputi penggunaan berbagai alat visual.2. Konferensi individual.

Dalam laporan tertulis, data disampaikan secara lengkap dan menyeluruh (konprehensif). Sementara lisan dapat berupa pemaparan atas hal-hal yang dianggap perlu ditonjolkan dan cenderung informasi yang disampaikan tidak menyeluruh.

Agar laporan internal auditor informatif, maka sebaiknya laporan tersebut memenuhi beberapa unsur yang menjadi dasar bagi penyusunan laporan. Menurut "Norma Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara" pada point norma pelopor yang disusun oleh Bapeka khususnya pada norma pelopor, point tiga, disebutkan:

Tiap laporan harus :a. Menerangkan dengan jelas ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan.b. Dibuat seringkas mungkin, akan tetapi harus jelas dan cukup lengkap, agar dapat dimengerti oleh pihak yang menggunakannya.c. Manyajikan fakta-fakta dengan teliti, lengkap dan layak, apabila terdapat suatu penyimpangan atau kesalahan, sedapat mungkin dijelaskan sebab dan akibatnya.d. Menyajikan pendapat dan kesimpulan pemeriksa secara objektif dan dalam bahasa yang jelas dan sederhana.e. Semata-mata membuat informasi yang didasarkan pada fakta pendapat dan kesimpulan yang di dalam kertas kerja didukung oleh bukti yang memadai.f. Sedapat mungkin membuat rekomendasi pemeriksa sebagai dasar untuk pengambilan tindakan untuk mengusahakan kebaikan.g. Lebih mengutamakan usaha-usaha perbaikan daripada kecaman.

Selain sebagai pedoman yang diungkapkan sebelumnya, khusus dalam penyajian dalam laporan tertulis, internal auditor perlu memperhatikan beberapa prinsip penyajia. Prinsip penyajian tersebut lebih dikenal dengan prinsip 10 (sepuluh) C. Hal ini perlu diperhatikan dengan maksud agar laporan mudah dimengerti dan informasi yang terkandung didalamnya mudah diserap.

Prinsip-prinsip tersebut adalah:a. Correct, penyajian harus tepat dan benar.b. Complete, disajikan secara lengkap.c. Concise, penyajian sesingkat mungkin.d. Clear, informasi yang disampaikan harus jelas.e. Comprehensive, laporan harus bersifat menyeluruh.f. Comperative, sedapat mungkin laporan harus diperbandingkan.g. Conciderate, informasi yang disajikan harus relevan.h. Celerity, laporan harus selesai pada waktunya.i. Candid, laporan harus objektif.j. Coordinate, laporan harus dapat dikoordinasikan dengan laporan-laporan lainnya.201

7 17Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id

Page 18: Tugas & Tanggung Jawab Direktur Utama, Direktur & … · Web viewInformasi dan Komunikasi – Informasi diidentifikasi, direkam, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan jangka waktu

DAFTAR PUSTAKA

1. Commaite on Auditing procedures, Statement on Auditing statement Net, AICPA, New York, 1973.

2. D. Hartanto, Akuntansi Untuk Usahawan, Lembaga Penerbit FE-VI, Jakarta, 1979.3. Holmes, Arthur W., Burns, David C., Auditing Norma dan Prosedur, Editor Marianus

Sinaga, Penerbit Erlangga, jakarta, 1988.4. James D. Willson and John B. Campbell, Controllership, Tugas Akuntan Manajemen, Edisi

Ketiga, Terjemahan Tjin Thia. Felix H. Tjendera, Pernerbit Erlangga, Jakarta.5. Ngurah, Arya, Internal Auditing, Buku Satu, Penerbit Ananda, Yogyakarta, 1982.6. Ruchyat Kosasih, Auditing Prinsip dan Prosedur, Buku satu, Penerbit Palapa, Surabaya,

1985.7. S. Hadibroto, dan Oemat Witarsa, Sistem Pengawasan Intern, LPFE VI, Jakarta, 1984.

Sumber: eBook - SEKILAS TENTANG INTERNAL AUDITOR, Drs. MANAHAN NASUTION, Ak., Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, ©2003 Digitized by USU digital library 1

2017 18

Business Ethic and Good Governance Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tri Mardjoko http://www.mercubuana.ac.id