direktur jenderal perhubungan udara,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/kp...

80
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 182 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGAWASAN OLEH INSPEKTUR NAVIGASI PENERBANGAN DENGAN RAH MAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang Mengingat 1. bahwa dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 142 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 59 Tahun 2015 tentang Kriteria Tugas dan Kewenangan Inspektur Penerbangan mengatur mengenai kewenangan Inspektur Navigasi Penerbangan dalam melaksanakan pengawasan ; bahwa dalam rangka memberikan petunjuk bagi Inpektur Navigasi Penerbangan dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu disusun suatu Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengawasan; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengawasan Oleh Inspektur Navigasi Penerbangan, dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara; Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 1; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015; Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, Dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014;

Upload: others

Post on 14-Mar-2021

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

NOMOR : KP 182 TAHUN 2017

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGAWASAN OLEH

INSPEKTUR NAVIGASI PENERBANGAN

DENGAN RAH MAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Menimbang

Mengingat 1.

bahwa dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM142 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Perhubungan Nomor PM 59 Tahun 2015

tentang Kriteria Tugas dan Kewenangan Inspektur

Penerbangan mengatur mengenai kewenangan InspekturNavigasi Penerbangan dalam melaksanakan pengawasan ;

bahwa dalam rangka memberikan petunjuk bagi InpekturNavigasi Penerbangan dalam melakukan pengawasan

sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu disusun suatuPetunjuk Teknis Pelaksanaan Pengawasan;bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan b, perlu menetapkan Petunjuk TeknisPelaksanaan Pengawasan Oleh Inspektur NavigasiPenerbangan, dengan Peraturan Direktur JenderalPerhubungan Udara;

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 TentangPenerbangan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 1;

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4956);

Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 TentangPembentukan Organisasi Kementerian Negara sebagaimanadiubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun

2015;

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 TentangKedudukan, Tugas, Dan Fungsi Kementerian Negara SertaSusunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Eselon IKementerian Negara sebagaimana telah diubah denganPeraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014;

Page 2: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2011tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas BandarUdara;

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 49 Tahun 2011tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian172 [Civil Aviation Safety Regulation Part 172) tentangPenyelenggara Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan (AirTraffic Service Provider);

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 57 Tahun 2011Tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian171 (Civil Aviation Safety Regulation Part 171) TentangPenyelenggara Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan(Aeronautical Telecommunication Service Provider)sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan MenteriPerhubungan Nomor PM 38 Tahun 2014;

7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 01 Tahun 2014tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian69 [Civil Aviation Safety Regulation Part 69) Tentang Lisensi,Rating, Pelatihan dan Kecakapan Personel NavigasiPenerbangan sebagaimana diubah terakhir denganPeraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2016;

8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 09 Tahun 2015tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian174 (Civil Aviation Safety Regulation Part 174) TentangPelayanan Informasi Meteorologi penerbangan, sebagaimanadiubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 138Tahun 2015;

9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun 2015tentang Peningkatan Fungsi Pengendalian dan PengawasanOleh Kantor Otoritas Bandar Udara;

10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 44 Tahun 2015tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian173 (Civil Aviation Safety Regulation Part 173) tentangPerancangan Prosedur Penerbangan (Flight ProcedurDesign);

11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 55 Tahun 2015tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian139 (Civil Aviation Safety Regulation Part 139) TentangBandar Udara (Aerodrome);

12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 59 Tahun 2015tentang Kriteria Tugas dan Kewenangan InspekturPenerbangan sebagaimana diubah dengan PeraturanMenteri Perhubungan Nomor 142 Tahun 2016;

13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 60 Tahun 2015tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian175 (Civil Aviation Safety Regulation Part 175) tentang

Page 3: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Pelayanan Informasi Aeronautika (Aeronautical InformationService);

14. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 189 Tahun 2015tentang Organisasi dan Tata Kerja KementerianPerhubungan;

15. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 115 Tahun 2015tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian176 (Civil Aviation Safety Regulation Part 176) TentangPencarian dan Pertolongan Pada Kecelakaan PesawatUdara;

16. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 43 Tahun 2016tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian143 (Civil Aviation Safety Regulation Part 143) tentangPenyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Bidang NavigasiPenerbangan (Air Navigation Training Provider);

17. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 93 Tahun 2016tentang Program Keselamatan Penerbangan Nasional;

18. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara'NomorKP.459 Tahun 2015 tentang Petunjuk PelaksanaanPeraturan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2011tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas BandarUdara;

19. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP398 Tahun 2016 tentang Instruksi Dirjen PerhubunganUdara tentang Pengamanan Gangguan frekuensi RadioPenerbangan.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARATENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGAWASANOLEH INSPEKTUR NAVIGASI PENERBANGAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

Audit adalah pemeriksaan yang terjadwal, sistematis, danmendalam terhadap prosedur, fasilitas, personel, dandokumentasi organisasi penyelenggara pelayanan untukmehhat tingkat kepatuhan terhadap ketentuan danperaturan yang berlaku.

1.

Page 4: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

2. Daftar pemenuhan adalah suatu alat yang digunakan olehtim pengawasan untuk mengukur tingkat pemenuhanpenyelenggara pelayanan terhadap peraturanperundang-undangan.

3. Data dukung adalah informasi yang dapat dibuktikankebenarannya, berdasarkan fakta yang diperoleh melaluiaudit, inspeksi, pengamatan, monitoring, pengujian ataumetode yang lain.

4. Direktorat adalah Direktorat Navigasi Penerbangan.

5. Direktorat Jenderal adalah Direktorat JenderalPerhubungan Udara.

6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan.

7. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal PerhubunganUdara.

8. Inspeksi adalah pemeriksaan sederhana terhadappemenuhan standar suatu produk akhir objek tertentu.

9. Inspektur navigasi penerbangan adalah personel yangdiberi tugas, tanggung jawab dan hak secara penuholeh pejabat yang berwenang untuk melakukanpengawasan di bidang navigasi penerbangan.

10. Pengawasan Internal adalah kegiatan pengawasan yangdilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan dalam sistemmanajemen keselamatannya.

11. Kantor Otoritas adalah Kantor Otoritas Bandar Udarasesuai dengan wilayah kerjanya.

12. Kegiatan pasca-pengawasan adalah kegiatanpengawasan yang dilaksanakan setelah diselesaikannyapenjelasan akhir kepada penyelenggara pelayanan dantermasuk didalamnya publikasi laporan akhirpengawasan.

13. Kegiatan pra-pengawasan adalah kegiatan pengawasanyang dimulai dengan pengiriman surat pemberitahuanawal oleh Direktur atau Kepala Kantor mengenaipelaksanaan pengawasan kepada penyelenggarapelayanan navigasi penerbangan dan termasukdidalamnya pengarahan persiapan pengawasan kepadaanggota tim.

14. Kegiatan pengawasan adalah kegiatan pengawasanyang dimulai dengan rapat pembukaan denganpenyelenggara pelayanan navigasi penerbangan dandiakhiri dengan rapat penutupan, termasuk didalamnyapenetapan draft temuan pengawasan dan rekomendasi.

Page 5: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

15. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Otoritas BandarUdara sesuai dengan wilayah kerjanya.

16. Ketidaksesuaian adalah kekurangan padakarakteristik, dokumentasi atau prosedur berdasarkanperaturan keselamatan penerbangan sipil.

17. Ketua tim pengawasan adalah inspektur navigasipenerbangan yang ditunjuk oleh Direktur atau KepalaKantor untuk memimpin tim pengawasan dalampelaksanaan kegiatan pengawasan.

18. Laporan pengawasan adalah laporan yang disusun olehtim pengawasan terdiri dari laporan sementara danlaporan final.

19. Pemantauan (monitoring) adalah kegiatan evaluasiterhadap data, laporan, dan informasi untuk mengetahuikecenderungan kinerja keselamatan penerbangan.

20. Pengamatan adalah kegiatan penelusuran yang mendalamatas bagian tertentu dari prosedur, fasilitas, personel, dandokumentasi organisasi penyedia jasa penerbangan danpemangku kepentingan lainnya untuk melihat tingkatkepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan yangberlaku.

21. Pengarahan persiapan pengawasan anggota tim adalahpengarahan sebelum pelaksanaan pengawasan yangdiberikan oleh ketua tim kepada anggota tim, yangbertujuan untuk menyampaikan informasi dan instruksiterbaru, yang benar, yang secara langsung berhubungandengan pelaksanaan kegiatan.

22. Pengawasan adalah kegiatan pengawasan pembangunandan pengoperasian agar sesuai dengan peraturanperundang-undangan termasuk melakukan tindakankorektif dan penegakan hukum.

23. Pengawasan Eksternal adalah kegiatan pengawasan yangdilaksanakan oleh Direktorat Navigasi Penerbanganterhadap penyelenggara pelayanan.

24. Penyelenggara pelayanan adalah penyelenggara pelayanannavigasi penerbangan, lembaga pendidikan dan pelatihannavigasi penerbangan, penyelenggara kalibrasi fasilitasnavigasi penerbangan, penyelenggara pemeliharaanperalatan elektronika penerbangan dan penyelenggaralainnya yang terkait dengan bidang navigasi penerbangan.

25. Probability adalah kemungkinan suatu keadaan ataukejadian tidak aman dapat terjadi.

Page 6: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

26. Prosedur atau proses adalah serangkaian langkah-langkahyang diikuti secara sistematis untuk menyelesaikan suatukegiatan (apa yang harus dilakukan dan dilakukan olehsiapa; kapan, dimana dan bagaimana hal tersebut harusdiselesaikan; materi, peralatan dan dokumentasi apa yang

harus digunakan, dan bagaimana hal tersebut harus

dikontrol).

27. Proses pengawasan adalah gambaran mengenai tiga tahap

proses kegiatan pengawasan, meliputi kegiatan pra-pengawasan, pelaksanaan pengawasan di lokasi dan pasca

pengawasan.

28. Protokol adalah sebuah dokumen yang mengatur prosedur

pengawasan melalui urutan umum langkah-langkah

pengawasan dan menjelaskannya berdasarkan standaratau rekomendasi untuk diverifikasi.

29. Rapat pembukaan adalah rapat tim pengawasan dan

perwakilan penyelenggara pelayanan navigasipenerbangan yang dioversight sebelum pelaksanaankegiatan, tujuannya adalah untuk memberikan informasi

mengenai proses pengawasan dan ruang lingkuppengawasan kepada penyelenggara pelayanan navigasipenerbangan.

30. Rencana tindak lanjut adalah rincian rencana

tindaklanjut oleh penyelenggara pelayanan yangdisampaikan kepada Direktorat navigasi penerbangan,untuk menyelesaikan hal - hal yang tidak sesuai denganperaturan perundang-undangan berdasarkan rekomendasidari tim pengawasan.

31. Risk adalah penilaian, yang dinyatakan dengan istilahkemungkinan yang telah diperkirakan keparahannya, dariakibat ancaman yang diambil dari rujukan dari situasipaling buruk yang dapat diramalkan.

32. Risk Management adalah identifikasi, analisis dan eliminasi

dan atau pencegahan pada suatu tingkat resiko yang dapatditerima yang mengancam kemampuan dari suatuorganisasi.

33. Severity adalah akibat yang mungkin dari kejadian ataukondisi tidak aman, dengan merujuk pada situasi palingburuk yang dapat diramalkan.

34. Temuan pengawasan adalah temuan yang mengacupada pemenuhan peraturan perundang-undangan.

35. Verifikasi adalah peninjauan secara independen, inspeksi,pengujian, pengukuran, pengecekan, observasi danpemantauan (monitoring) untuk membuat dan

Page 7: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

mendokumentasikan produk-produk, proses, praktek,pelayanan, dan dokumen mengacu pada standar tertentu.Hal ini mencakup mengevaluasi efektivitas sistemmanajemen.

BAB II

KEGIATAN PENGAWASAN

Pasal 2

Dalam rangka menjaga dan meningkatkan keselamatanpenerbangan di bidang navigasi penerbangan dilakukanpengawasan oleh Inspektur Navigasi Penerbangan.

Pasal 3

Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bertujuanuntuk :

a. Melakukan verifikasi kesesuaian :

1. Prosedur yang ditetapkan oleh penyelenggarapelayanan terhadap peraturan perundang-undangan;

2. Penyelenggaraan pelayanan terhadap peraturanperundang-undangan atau prosedur berlaku.

b. Menentukan efektivitas :

1. Peraturan perundang-undangan;2. Prosedur yang ditetapkan oleh penyelenggara pelayanan.

c. Mengidentifikasi hal-hal yang diperlukan dalam rangkapengembangan sistem keselamatan dan peningkatanpelayanan navigasi penerbangan.

Pasal 4

(1) Pengawasan sebagaimana dimaksud pasal 2 dilakukan padaobjek pengawasan berupa penyelenggara pelayanan

(2) Penyelenggara pelayanan sebagaimana dimaksud ayat (1)antara lain:

a. Penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan, meliputibidang:

1) Pelayanan lalu lintas penerbangan (Air TrafficServices/ATS);

2) Pelayanan telekomunikasi penerbangan (CNS);3) Pelayanan informasi aeronautika (AIS);4) Pelayanan perancang prosedur penerbangan;5) Pelayanan meteorologi penerbangan; dan6) Pelayanan pencarian dan pertolongan (SAR).

Page 8: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

b. Penyelenggara pendidikan dan pelatihan navigasipenerbangan meliputi bidang:1) Personel Pemandu lalu lintas penerbangan;2) Personel Pemandu komunikasi penerbangan;3) Personel Teknik telekomunikasi penerbangan;4) Personel Pelayanan informasi aeronautika; dan5) Personel Perancang prosedur penerbangan.

c. Penyelenggara kalibrasi fasilitas navigasi penerbangan.d. Penyelenggara pemeliharaan peralatan elektronika

penerbangan

e. Penyelenggara lain yang terkait dengan pelayanannavigasi penerbangan.

(3) Bidang pelayanan lalu lintas penerbangan (Air TrafficServices/ATS) sebagaimana dimaksud ayat 2 huruf a angka 1dilaksanakan pada unit pelayanan yang terdiri dari :a. Pelayanan lalu lintas penerbangan di Area Control Centre

(ACQ;

b. Pelayanan lalu lintas penerbangan di Approach Controlunit (APP) / Terminal Control Area (TMA);

c. Pelayanan lalu lintas penerbangan di Aerodrome ControlTower (TWR);

d. Pelayanan lalu lintas penerbangan di Aerodrome FlightInformation Services (AFIS);

e. Pelayanan lalu lintas penerbangan di Flight Informationcentre (FIC) / Flight Service Station (FSS).

(4) Lokasi yang menjadi objek pengawasan sebagaimanadimaksud ayat (1) meliputi :a. Kantor Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi

Penerbangan;b. Stasiun Meteorologi Penerbangan;c. Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR);d. Penyelenggara Kalibrasi Penerbangan;e. Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Navigasi

Penerbangan;

f. Penyelenggara Pemeliharaan Teknik NavigasiPenerbangan

Pasal 5

(1) Inspektur navigasi penerbangan sebagaimana dimaksudpada pasal 2 mempunyai bidang sebagai berikut:a. AirTraffic Services (ATS);b. Communication Navigation Surveillance (CNS);c. Aeronautical Information Services (AIS);d. Procedure Of Air Navigation Services-Aircraft Operations

(PANS-OPS);e. Meteorologi Penerbangan (MET);

Page 9: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

f. Pencarian dan Pertolongan (SAR).

(2) Kriteria, tugas, wewenang, tingkatan, penetapan danpengembangan inspektur navigasi penerbangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) mengacu pada peraturanperundang-undangan.

Pasal 6

(1) Ruang lingkup pengawasan sebagaimana dimaksud dalamPasal 2, terdiri dari:

a. Audit;

b. Inspeksi;

c. Pengamatan (surveillance); dand. Pemantauan (monitoring).

(2) Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :a. Audit merupakan kegiatan pengawasan yang bersifat

rutin, terjadwal dan menyeluruh dan dilaksanakandengan ketentuan sebagai berikut :1) Pelayanan lalu lintas penerbangan (ATS), pelayanan

telekomunikasi penerbangan, pelayanan informasiaeronautika, penyelenggara pendidikan dan latihannavigasi penerbangan, penyelenggara kalibrasifasilitas navigasi penerbangan, penyelenggarapemeliharaan fasilitas navigasi penerbangandilakukan sekurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua)tahun;

2) Pelayanan Meteorologi penerbangan dan Pelayananpencarian pertolongan dilakukan sekurangnya 1(satu) kali dalam 3 Tahun.

b. Inspeksi merupakan kegiatan pengawasan yangsederhana terhadap pemenuhan standar dandilaksanakan sewaktu-waktu, Pelaksanaan inspeksidilakukan dengan rincian sebagai berikut :1) Unit pelayanan ACC sekurangnya dilaksanakan 4

(empat) kali dalam 1 (satu) tahun;2) Unit pelayanan APP sekurangnya dilaksanakan 3

(tiga) kali dalam 1 (satu) tahun;3) Unit pelayanan TWR sekurangnya dilaksanakan 2

(dua) dalam 1 (satu) tahun;4) Unit pelayanan AFIS sekurangnya dilaksanakan

l(satu) dalam 1 (satu) tahun; dan5) Unit pelayanan FIC sekurangnya dilaksanakan 2

(dua) kali dalam 1 (satu) tahun.

c. Pengamatan (surveillance) dilaksanakan dengan rinciansebagai berikut :

Page 10: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

1) Unit pelayanan ACC sekurangnya dilaksanakan 2kali dalam 1 (satu) tahun;

2) Unit pelayanan APP sekurangnya dilaksanakan 1 kalidalam 1 (satu) tahun;

3) Unit pelayanan Tower sekurangnya dilaksanakandalam 1 (satu) tahun;

4) Unit pelayanan AFIS sekurangnya dilaksanakan 1kalidalam 1 (satu) tahun; dan

5) Unit pelayanan FIC sekurangnya dilaksanakan 1 kalidalam 1 (satu) tahun.

6) Apabila ditemukenali adanya indikasi penyimpanganterhadap ketentuan perundang-undangan atau yangakan berdampak pada keselamatan pelayanannavigasi penerbangan, laporan masyarakat danincident navigasi penerbangan, data, laporan, suratedaran/instruksi dan informasi.

d. Pemantauan (monitoring) dilaksanakan untukmengevaluasi data, laporan, dan informasi yang terkaitdengan keselamatan pelayanan navigasi penerbangantermasuk rencana tindak lanjut hasil audit/ inspeksi/pengamatan oleh penyelenggara pelayanan dilaksanakanpaling lambat 6 bulan setelah pelaksanaanaudit/inspeksi/pengamatan atau sesuai target waktupemenuhan rencana tindak lanjut penyelenggaralayanan.

(3) Pelaksanaan audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a dilakukan oleh Inspektur Navigasi Penerbangan diKantor Pusat dan menjadi tanggung jawab Direktorat sertadapat menugaskan Inspektur Navigasi Penerbangan diKantor Otoritas.

(4) Pelaksanaan inspeksi, pengamatan dan pemantauan(monitoring) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, cdan d dilaksanakan oleh Inspektur Navigasi Penerbangan'diKantor Otoritas dan menjadi tanggung jawab KantorOtoritas.

(5) Direktorat dapat melakukan inspeksi, pengamatan danpemantauan (monitoring) sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf b, cdan d apabila terjadi kondisi sebagai berikut:a. Keterbatasan jumlah personil Inspektur Navigasi

Penerbangan di Kantor Otoritas;b. Kepentingan keselamatan pelayanan navigasi

penerbangan yang bersifat prioritas dan strategis.

Pasal 7

(1) Dalam melakukan pengawasan Direktorat memiliki tugas

Page 11: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

untuk menyiapkan bahan mengenai:a. Prioritas pelaksanaan pengawasan tahunan

penyelenggara pelayanan untuk dapat digunakan sebagaiacuan dalam penjadwalan pengawasan

b. Pemetaan dan beban kerja inspektur navigasipenerbangan dan dilakukan evaluasi setiap 2 (dua)tahun.

c. Raport penilaian kepatuhan dan tingkat keselamatanpenerbangan pada penyelenggara pelayanan setiap tahunberdasarkan pengawasan yang dilaksanakan.

(2) Prioritas pelaksanaan pengawasan tahunan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a ditetapkan denganmempertimbangkan:

a. Indikasi penurunan kepatuhan dan tingkat keselamatanpenerbangan;

b. Adanya kejadian kecelakaan/ accident;c. Meningkatnya tren insiden pelayanan navigasi

penerbangan.

d. Indikasi tidak adanya penerapan sistem manajemenkeselamatan oleh penyelenggara pelayanan;

e. Meningkatnya lalu lintas penerbangan; danf. Adanya alasan penting yang berdampak pada

keselamatan penerbangan, antara lain:1) Kerusakan peralatan navigasi penerbangan yang

bersifat vital;

2) Perubahan SOP atau prosedur penerbangan;3) Potensi hazard berdasarkan matrix risk index;4) Perubahan lokasi pelayanan.

g. Permintaan penyelenggara pelayanan.

(3) Pemetaan dan beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf b ditetapkan dengan mempertimbangkan:a. Obyek yang diawasi, yang meliputi :

1) Tingkat pelayanan (kompleksitas);2) Jumlah personel navigasi penerbangan;3) Jumlah fasilitas navigasi penerbangan;4) Jumlah prosedur operasi dan teknik pelayanan

navigasi penerbangan.b. Pelaksanaan pengawasan, yang meliputi :

1) Jangka waktu;2) Frekuensi.

(4) Raport penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufc ditetapkan dengan mempertimbangkan:a. Hasil pengawasan;

b. Pemenuhan terhadap rencana tindak lanjut;c. Indikasi penyimpangan terhadap keselamatan pelayanan

navigasi penerbangan.

Page 12: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

(5) Raport penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufc diperoleh dari konversi hasil pengawasan InspekturNavigasi Penerbangan yang dimasukan kedalam formulasidasar penilaian/scoring tingkat keselamatan pelayanannavigasi penerbangan sebagaimana tercantum dalamlampiran LA peraturan ini.

(6) Simulasi Cara Penilaian Penyelenggara Pelayanandilaksanakan sesuai Lampiran LB peraturan ini.

Pasal 8

Kegiatan inspeksi, pengamatan dan pemantauan (monitoring)yang dilakukan oleh Kantor Otoritas wajib dilaporkan kepadaDirektur Jenderal Up. Direktur paling lambat 3 (tiga) hari setelahmenemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan atauminimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan untuk kegiatanpengawasan rutin.

Pasal 9

(1) Direktorat dan Kantor Otoritas berkoordinasi dalam

pelaksanaan pengawasan, pelaporan hasil pengawasan danpengelolaan data keselamatan yang dilakukan secaraharmonis dan berjenjang sesuai dengan kewenangannyamelalui sistem keselamatan pelayanan navigasipenerbangan.

(2) Sistem keselamatan pelayanan navigasi penerbangansebagaimana dimaksud dengan ayat (6) terintregrasi dengansistem program keselamatan dan keamanan penerbangannasional.

(3) Direktur bersama dengan para kepala kantor otoritasmelakukan pertemuan rutin sekurangnya 3 (tiga) kali dalam1 (satu) tahun dalam rangka sinkronisasi programpengawasan, evaluasi kinerja pengawasan, monitoringpengelolaan data keselamatan, inventarisasi kendalapelaksanaan pengawasan, dan segala hal terkait pengawasankeselamatan pelayanan navigasi penerbangan.

Pasal 10

Prinsip - prinsip yang harus dilaksanakan dalam kegiatanpengawasan sebagai berikut :

a. Inspektur navigasi penerbangan melaksanakan kegiatanpengawasan secara berkala sebagai bagian fungsipembinaan dan manajemen keselamatan.

b. Inspektur navigasi penerbangan melakukan pengawasanpada sistem navigasi penerbangan dan penyelenggarapelayanan, yang disebut sebagai pengawasan "eksternal",

Page 13: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

sedangkan penyelenggara pelayanan melakukanpengawasan "internal" dalam sistem manajemenkeselamatan.

c. Apabila diperlukan inspektur navigasi penerbangan dapatmeminta hasil pengawasan internal sebagai bagian daripengawasan eksternal.

d. Inspektur navigasi penerbangan memastikan bahwa standardan prosedur pelayanan telah diimplementasikan sesuaidengan peraturan perundang-undangan.

e. Inspektur navigasi penerbangan menyediakan waktu bagipenyelenggara pelayanan untuk mereview, memberikantanggapan dan tindaklanjut serta target waktu penyelesaianterhadap temuan pengawasan eksternal.

f. Sebagai tindak lanjut dari pengawasan eksternal, hasiltemuan dan rekomendasi, harus didokumentasikan dandilampirkan dalam laporan serta diberitahukan kepadaobjek pengawasan sesuai dengan protokol dan prosedurpengawasan yang berlaku.

Pasal 11

(1) Laporan pengawasan harus objektif berdasarkan fakta danperaturan perundang-undangan.

(2) Dalam membuat laporan pengawasan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), inspektur navigasi penerbanganharus menghindari hal-hal sebagai berikut:a. Penafsiran pribadi;b. Pengaruh individu;c. Perbedaan budaya;d. Tindakan penyimpangan.

BAB III

SISTEM PENGKLASIFIKASIAN

TEMUAN HASIL PENGAWASAN

fl

Pasal 12

Inspektur navigasi penerbangan mengklasifikasikan temuanberdasarkan laporan pengawasan menggunakan metodeSafety Risk Management.

(2) Metode Safety Risk Management sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) menggunakan safety risk assesment matrixyang pada pengisiannya mengacu pada Pedoman TeknisPenilaian Resiko sebagaimana tercantum dalam lampiran II.Aperaturan ini.

(3) Sebagai panduan penilaian risiko dalam pelaksanaan

Page 14: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

pengawasan navigasi penerbangan, Inspektur NavigasiPenerbangan dapat mengacu pada panduan sebagaimanaterlampir pada lampiran II.B peraturan ini.

BAB IV

PELAKSANAAN AUDIT

Bagian KesatuPra audit

Pasal 13

(1) Direktur menetapkan program dan jadwal audit tahunan

dengan mengacu pada prioritas pelaksanaan pengawasan

yang ditetapkan Direktur Jenderal bagi penyelenggara

pelayanan.

(2) Program dan jadwal audit sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) beserta protokol audit disampaikan melalui suratpemberitahunan kepada penyelenggara pelayanan sekurang-

kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan audit.

Pasal 14

(1) Direktur menetapkan jumlah dan komposisi tim audit

dengan mempertimbangkan kompleksitas dan skala audit.

(2) Penetapan jumlah dan komposisi tim audit sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh)hari sebelum pelaksanaan audit.

(3) Tim audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:a. Ketua tim;

b. Anggota tim.

(4) Ketua tim sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf aminimal inspektur navigasi penerbangan jenjang ahli muda.

Pasal 15

(1) Tim audit menyiapkan dokumen acuan audit pelaksanaanaudit yang sekurang-kurangnya meliputi:a. Protokol audit;

b. Dokumen pelaksanaan pengawasan sebelumnya;c. Data terkait lainnya.

(2) Protokol audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf adikelompokkan sesuai dengan objek dan bidang pengawasansebagaimana dimaksud pasal 4.

(3) Format dan isi protokol audit sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a diatur pada peraturan perundang-undangan.

Page 15: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

(4) Penyiapan dokumen acuan audit sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan sekurang-kurangnya 30 (tiga

puluh) hari sebelum pelaksanaan audit.

Pasal 16

(1) Ketua tim melaksanakan pengarahan awal tim auditsekurang-kurangnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaanaudit di lokasi.

(2) Pengarahan awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:

a. Memberikan anggota tim gambaran pelaksanaan dan

pemahaman tentang misi audit;

b. Menetapkan tanggung jawab anggota tim audit sebelum,selama dan setelah audit; dan

c. Persiapan rapat pembukaan dan penutupan denganpenyelenggara pelayanan.

(3) Pengarahan awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)membahas hal-hal sebagai berikut:a. Pengenalan anggota tim;

b. Ruang lingkup audit di lokasi;

c. Program kerja pelaksanaan audit di lokasi;

d. Pembagian tugas dan tanggung jawab tim;e. Identifikasi dokumen yang diperlukan pada saat

pelaksanaan audit.

Bagian Kedua

On-Site Audit

Pasal 17

(1) Tim audit bersama penyelenggara pelayanan melaksanakanrapat pembukaan.

(2) Kantor pusat penyelenggara pelayanan dapat turut sertadalam pelaksanaan audit di lokasi.

(3) Rapat pembukaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:

a. Pengenalan anggota tim audit dan penyelenggarapelayanan;

b. Penyampaian ruang lingkup audit di lokasi;c. Kesepakatan program kerja pelaksanaan audit di lokasi;d. Penyampaian dokumen yang diperlukan untuk

pelaksanaan audit; dan

e. Hal-hal terkait lainnya.

Page 16: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Pasal 18

(1) Ketua tim melaksanakan pengarahan harian tim auditsebelum dan/atau sesudah pelaksanaan audit setiap hari dilokasi.

(2) Pengarahan harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:

a. Identifikasi awal dari temuan dan rekomendasi;

b. Pembaharauan daftar pemenuhan protokol;c. Identifikasi kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan

audit sehari-hari;

d. Pengumuman perubahan dalam program kerja (jika ada);dan

e. Meningkatkan koordinasi dan dukungan tim audit.

Pasal 19

(1) Audit di lokasi dilaksanakan secara sistematis, objektif, danfaktual.

(2) Metode pelaksanaan audit di lokasi sebagaimana pada ayat(1), meliputi:

a. Pengumpulan data dukung yang diperoleh melaluiwawancara, peninjauan materi terkait, survei, dan

pengujian terhadap kondisi sistem pelayanan navigasipenerbangan. Temuan dicatat dengan indikasi yang jelastentang bagaimana dan mengapa temuan dibuat. Apabilapenyelenggara pelayanan tidak dapat menunjukkan datadukung maka dapat dinyatakan sebagai temuan. Setiaptemuan audit harus diberikan rekomendasi kepadapenyelenggara pelayanan sebagai tindak lanjut atastemuan tersebut.

b. Setelah kegiatan audit di lokasi selesai dilaksanakan,tim audit meninjau semua temuan dan rekomendasiuntuk memastikan bahwa temuan tersebut objektif. Timaudit memastikan bahwa temuan dan rekomendasi yangdidokumentasikan dengan jelas, singkat, memuat halyang pokok dan dilengkapi dengan data dukung.Temuan pengawasan dapat dibahas dalam sesipengarahan harian.

c. Dalam mencari penyelesaian awal terhadap temuan yangteridentifikasi, setiap saat tim audit dapat menyediakaninformasi temuan dan rekomendasi kepadapenyelenggara pelayanan.

d. Kunjungan ke unit-unit terkait dapat dilakukan untukmemverifikasi kegiatan yang terkait dengan keselamatanpenerbangan.

(3) Untuk menjamin pelaksanaan audit di lokasi sebagaimana

Page 17: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

pada ayat (1) yang transparan, berkualitas dan dapatdipertanggungjawabkan, Tim audit berpedoman padaprotokol audit.

(4) Dalam kondisi tertentu, audit dapat dilakukan terhadaphal-hal diluar protokol audit sebagaimana dimaksud padaayat (3) tetapi masih terkait dengan keselamatanpenerbangan. Tim audit harus memberitahukan kepadapenyelenggara pelayanan, apabila terdapat temuan dicatatdalam rekomendasi audit yang disusun.

Pasal 20

(1) Tim audit menyusun draft laporan sementara (interim report)audit yang format dan isinya tercantum pada lampiran III.Aperaturan ini.

(2) Item-item yang dicantumkan pada laporan sementarasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan sebagaitemuan pada protokol audit.

(3) Tim audit menyampaikan draft laporan sementara palinglambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat penutupankepada penyelenggara pelayanan.

(4) Penyelenggara pelayanan menyusun draft rencana tindaklanjut dengan mengacu pada draft laporan sementara audit.

(5) Format rencana tindak lanjut audit sebagaimana tercantumpada lampiran III.B peraturan ini.

[1

Pasal 21

Tim audit bersama penyelenggara pelayanan melaksanakanrapat penutupan.

(2) Rapat penutupan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:

a. Memberikan informasi kepada pimpinan penyelenggarapelayanan terkait hasil temuan dan rekomendasi dari

tim audit. Rapat harus menjamin bahwa penyelenggarapelayanan memahami dengan jelas situasi yang telahdiawasi oleh tim audit dan dapat segera menyusunrencana tindak lanjut yang diperlukan. rapat harusmenegaskan permasalahan keselamatan yang significantterkait temuan dan rekomendasi tim guna peningkatansistem pengawasan keselamatan yang efektif.

b. Memberitahukan kepada penyelenggara pelayananmengenai pelaksanaan audit di lokasi, tanggal laporanakhir audit, tanggal penyerahan rencana tindak lanjutdan tanggapan laporan audit.

c. Menjelaskan tentang semua temuan dan rekomendasi

Page 18: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

yang dimasukkan dalam laporan sementara audit,penyelenggara pelayanan harus menyatakankesanggupannya untuk melakukan tindak lanjut terkaitdengan pemenuhan temuan dan rekomendasi dalamjangka waktu yang disepakati. Laporan sementaradiserahkan pada penyelenggara pelayanan pada saatselesai pelaksanaan audit

d. Menjelaskan bahwa kesanggupan penyelenggarapelayanan akan dituangkan dalam laporan akhir (finalreport) audit yang akan disampaikan kepada DirekturNavigasi Penerbangan.

(3) Rapat penutupan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)membahas hal-hal sebagai berikut:a. Rangkuman pelaksanaan audit di lokasi beserta

kunjungan pada unit-unit terkait;b. Draft temuan dan rekomendasi yang tercantum pada

laporan sementara audit;c. Draft rencana tindak lanjut yang disusun oleh

penyelenggara pelayanan;d. Berita acara pelaksanaan audit; dane. Hal-hal terkait lainnya

(4) Dalam pembahasan draft laporan sementara dan rencanatindak lanjut audit sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf b dan c penyelenggara pelayanan harus diberikesempatan menyampaikan tanggapan dan menyatakansanggahan atas temuan yang disampaikan. Ketua tim harusmempertimbangkan sanggahan, termasuk alasan yangdisampaikan oleh penyelenggara pelayanan.

(5) Pada akhir sesi rapat penutupan, tim audit danpenyelenggara pelayanan menandatangani laporansementara audit dan berita acara pelaksanaan audit.

(6) Format berita acara pelaksanaan audit sebagaimanatercantum pada lampiran III.C peraturan ini.

(7) Tim audit dan penyelenggara pelayanan masing-masingmembawa 1 (satu) dokumen asli laporan sementara, beritaacara pelaksanaan audit, protokol pengawasan dan datadukung yang antara lain dapat berupa dokumentasi (foto),standar operating procedure (SOP), data teknis, dokumenterkait lainnya.

Bagian KetigaPasca Audit

Pasal 22

(1) Direktur menyampaikan laporan akhir [final report) audit

Page 19: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

kepada penyelenggara pelayanan paling lambat 5 (lima) harisetelah pelaksanaan audit di lokasi.

(2) Format laporan akhir (final report) audit sebagaimanatercantum pada lampiran III.D peraturan ini

Pasal 23

(1) Penyelenggara pelayanan menyampaikan rencana tindaklanjut audit yang telah disahkan oleh pimpinanpenyelenggara pelayanan paling lambat 10 (sepuluh) harisetelah menerima laporan akhir (final report).

(2) Direktur melakukan evaluasi terhadap rencana tindaklanjut audit yang disampaikan oleh penyelenggarapelayanan.

(3) Pelaksanaan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan oleh tim audit yang melaksanakan kegiatanaudit pada penyelenggara pelayanan tersebut.

(4) Jika hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)menyatakan perlunya penyempurnaan rencana tindaklanjut, maka Direktur akan menyampaikan suratrekomendasi untuk penyempurnaan tersebut paling lambat10 hari setelah menerima rencana tindak lanjut daripenyelenggara.

(5) Penyelenggara pelayanan menyampaikan revisi rencanatindak lanjut audit dengan mengacu pada suratrekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) palinglambat 10 (sepuluh) hari setelah menerima suratrekomendasi.

(6) Direktur menyampaikan laporan akhir audit dan rencanatindak lanjut penyelenggara pelayanan kepada KantorOtoritas paling lambat 5 (lima) hari setelah menerimarencana tindak lanjut dari penyelenggara.

(7) Terkait dengan pelaksanaan audit Direktur berkewajibanuntuk:

a. Menyimpan dan memperbaharui laporan akhir audit danrencana tindak lanjut melalui sistem pengawasankeselamatan pelayanan navigasi penerbangan;

b. Memonitor pemenuhan terhadap rencana tindak lanjutyang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayananmelalui Kantor Otoritas sehingga dapat terpeliharakekiniannya.

(8) Terkait dengan pelaksanaan audit Penyelenggara pelayananberkewajiban untuk:

a. Melaksanakan pemenuhan rencana tindak lanjut sesuaidengan batas waktu yang telah disepakati;

b. Melaporkan setiap tindakan yang telah dilakukan

Page 20: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

sebagaimana dimaksud pada ayat (8) huruf a kepadaDirektur dan ditembuskan kepada Kepala KantorOtoritas.

(9) Kantor otoritas sebagaimana dimaksud pada ayat 7 huruf bberkewajiban melaksanakan pemantauan (monitoring) palinglambat 6 (enam) bulan setelah menerima laporan akhir auditdari Direktur atau sesuai target waktu pemenuhan rencanatindak lanjut penyelenggara layanan.

Pasal 24

Alur pelaksanaan audit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14sampai dengan Pasal 24 sebagaimana tercantum dalamLampiran III.E peraturan ini.

BAB V

PELAKSANAAN INSPEKSI

Bagian Kesatu

Pra Inspeksi

Pasal 25

(1) Kepala kantor menetapkan program dan jadwal inspeksiuntuk memeriksa tingkat pemenuhan standar terhadappenyelenggara pelayanan pada bidang tertentu.

(2) Pelaksanaan inspeksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bersifat sewaktu-waktu dan rencana pelaksanaannyadiberitahukan kepada penyelenggara pelayanan sekurang-kurangnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan inspeksi.

Pasal 26

(1) Kepala kantor menetapkan jumlah dan komposisi timinspeksi dengan mempertimbangkan kompleksitas dan skalainspeksi.

(2) Penetapan jumlah dan komposisi tim inspeksi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya 2 (dua) harisebelum pelaksanaan inspeksi.

(3) Tim inspeksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiridari:

a. Ketua Tim;

b. Anggota Tim.

(4) Ketua tim sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf aminimal adalah inspektur navigasi penerbangan jenjang ahlipertama.

Page 21: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Pasal 27

(1) Tim inspeksi menyiapkan dokumen acuan pelaksanaaninspeksi yang sekurang-kurangnya meliputi:a. Protokol inspeksi;b. Data terkait lainnya.

(2) Protokol inspeksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufa disesuaikan dengan objek yang akan diinspeksi.

(3) Penyiapan dokumen acuan inspeksi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) harisebelum pelaksanaan inspeksi.

Pasal 28

(1) Ketua tim melaksanakan pengarahan awal tim inspeksisekurang-kurangnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaaninspeksi di lokasi.

(2) Pengarahan awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:

a. Memberikan anggota tim gambaran pelaksanaan danpemahaman tentang misi inspeksi;

b. Menetapkan tanggung jawab anggota tim inspeksisebelum, selama dan setelah inspeksi; dan

c. Persiapan rapat pembukaan dan penutupan denganpenyelenggara pelayanan.

(3) Pengarahan awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)membahas hal-hal sebagai berikut:a. Pengenalan anggota tim;b. Ruang lingkup inspeksi di lokasi;c Program kerja pelaksanaan inspeksi di lokasi;d. Pembagian tugas dan tanggung jawab tim;e. Identifikasi dokumen yang diperlukan pada saat

pelaksanaan inspeksi.

Bagian Kedua

On-Site Inspeksi

Pasal 29

(1) Tim inspeksi bersama penyelenggara pelayananmelaksanakan rapat pembukaan.

(2) Rapat pembukaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:

a. Pengenalan anggota tim inspeksi dan penyelenggarapelayanan;

b. Penyampaian ruang lingkup inspeksi di lokasi;c. Kesepakatan program kerja pelaksanaan inspeksi di

lokasi;

Page 22: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

d. Penyampaian dokumen yang diperlukan untukpelaksanaan inspeksi; dan

e. Hal-hal terkait lainnya.

Pasal 30

(1) Ketua tim melaksanakan pengarahan harian tim inspeksisebelum dan/atau sesudah pelaksanaan inspeksi setiap haridi lokasi.

(2) Pengarahan harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:

a. Identifikasi awal dari temuan dan rekomendasi;b. Pembaharuan daftar pemenuhan protokol;c. Identifikasi kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan

inspeksi sehari-hari;

d. Pengumuman perubahan dalam program kerja Q'ika ada);dan

e. Meningkatkan koordinasi dan dukungan tim inspeksi.

Pasal 31

(1) Inspeksi di lokasi dilaksanakan secara sistematis, objektif,dan faktual.

(2) Metode pelaksanaan inspeksi di lokasi sebagaimana padaayat (1), meliputi:

a. Pengumpulan data dukung yang diperoleh melaluiwawancara, peninjauan materi terkait, survei, danpengujian terhadap kondisi sistem pelayanan navigasipenerbangan. Temuan dicatat dengan indikasi yang jelastentang bagaimana dan mengapa temuan dibuat. Apabilapenyelenggara pelayanan tidak dapat menunjukkan datadukung maka dapat dinyatakan sebagai temuan. Setiaptemuan inspeksi harus diberikan rekomendasi kepadapenyelenggara pelayanan sebagai tindak lanjut atastemuan tersebut.

b. Tim inspeksi meninjau semua temuan dan rekomendasiuntuk memastikan bahwa temuan tersebut objektif. Timinspeksi memastikan bahwa temuan dan rekomendasiyang didokumentasikan dengan jelas, singkat, memuathal yang pokok dan dilengkapi dengan data dukung.Temuan inspeksi dapat dibahas dalam sesi pengarahanharian.

c Dalam mencari penyelesaian awal terhadap temuan yangteridentifikasi, setiap saat tim inspeksi dapatmenyediakan informasi temuan dan rekomendasi kepadapenyelenggara pelayanan.

d. Kunjungan ke unit-unit terkait dapat dilakukan untuk

Page 23: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

memverifikasi kegiatan yang terkait dengan keselamatanpenerbangan.

(3) Untuk menjamin pelaksanaan inspeksi di lokasisebagaimana pada ayat (1) yang transparan, berkualitas dandapat dipertanggung jawabkan, Tim inspeksi berpedomanpada protokol inspeksi.

(4) Dalam kondisi tertentu, inspeksi dapat dilakukan terhadaphal-hal diluar protokol inspeksi sebagaimana dimaksudpada ayat (3) tetapi masih terkait dengan keselamatanpenerbangan. Tim inspeksi harus memberitahukan kepadapenyelenggara pelayanan, apabila terdapat temuan dicatatdalam rekomendasi inspeksi yang disusun.

Pasal 32

(1) Tim inspeksi menyusun laporan inspeksi dan memintakan

rencana tindaklanjut kepada penyelenggara layanan sesuai

format laporan dan rencana tindak lanjut yang tercantumpada lampiran IV.A peraturan ini.

(2) Item-item yang dicantumkan pada laporan inspeksi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah yang

dinyatakan sebagai temuan pada protokol inspeksi.

(3) Tim inspeksi menyampaikan draft laporan inspeksi paling

lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat penutupankepada penyelenggara pelayanan.

(4) Penyelenggara pelayanan menyusun draft rencana tindak

lanjut dengan mengacu pada draft laporan inspeksi.

Pasal 33

(1) Tim inspeksi bersama penyelenggara pelayananmelaksanakan rapat penutupan.

(2) Rapat penutupan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:

a. Memberikan informasi kepada pimpinan penyelenggarapelayanan terkait hasil temuan dan rekomendasi dari

tim inspeksi. Rapat harus menjamin bahwapenyelenggara pelayanan memahami dengan jelas

situasi yang telah diawasi oleh tim inspeksi dan dapatsegera menyusun rencana tindak lanjut yang diperlukan.

rapat harus menegaskan permasalahan keselamatanyang significant terkait temuan dan rekomendasi tim

guna peningkatan sistem pengawasan keselamatan yangefektif.

b. Memberitahukan kepada penyelenggara pelayanan

Page 24: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

mengenai pelaksanaan inspeksi di lokasi.

c. Menjelaskan tentang semua temuan dan rekomendasiyang dimasukkan dalam laporan inspeksi.

d. Penyelenggara pelayanan harus menyatakankesanggupannya untuk melakukan tindak lanjut terkaitdengan pemenuhan temuan dan rekomendasi dalam

jangka waktu yang disepakati. Laporan inspeksidiserahkan pada penyelenggara pelayanan pada saatselesai pelaksanaan inspeksi.

e. Menjelaskan bahwa kesanggupan penyelenggarapelayanan akan dituangkan dalam berita acara laporanhasil inspeksi.

(3) Rapat penutupan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)membahas hal-hal sebagai berikut:a. Rangkuman pelaksanaan inspeksi di lokasi beserta

kunjungan pada unit-unit terkait;

b. Laporan temuan inspeksi dan rekomendasi Inspekturserta rencana tindak lanjut oleh penyelenggarapelayanan;

c. Berita acara pelaksanaan inspeksi; dand. Hal-hal terkait lainnya

(4) Dalam pembahasan laporan inspeksi dan rencana tindaklanjut inspeksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hurufb dan c penyelenggara pelayanan harus diberi kesempatanmenyampaikan tanggapan dan menyatakan sanggahan atastemuan yang disampaikan. Ketua tim harusmempertimbangkan sanggahan, termasuk alasan yangdisampaikan oleh penyelenggara pelayanan.

(5) Pada akhir sesi rapat penutupan, tim inspeksi danpenyelenggara pelayanan menandatangani laporan inspeksi,rencana tindak lanjut penyelenggara pelayanan dan beritaacara pelaksanaan inspeksi.

(6) Format berita acara inspeksi sebagaimana tercantum padalampiran IV.B peraturan ini.

(7) Tim inspeksi dan penyelenggara pelayanan masing-masingmembawa 1 (satu) dokumen asli laporan inspeksi, rencanatindak lanjut, berita acara pelaksanaan inspeksi, protokolinspeksi dan data dukung yang antara lain dapat berupadokumentasi (foto), standar operating procedure (SOP), datateknis, dokumen terkait lainnya.

Page 25: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Bagian KetigaPasca Inspeksi

Pasal 34

(1) Kepala kantor menyampaikan laporan inspeksi besertarencana tindak lanjut penyelenggara pelayanan kepadaDirektur Jenderal up. Direktur paling lambat 3 (tiga) harisetelah pelaksanaan inspeksi di lokasi.

(2) Terkait dengan pelaksanaan inspeksi Kepala kantorberkewajiban untuk:

a. Menyimpan dan memperbaharui laporan inspeksi danrencana tindak lanjut melalui sistem pengawasankeselamatan pelayanan navigasi penerbangan;

b. Memonitor pemenuhan terhadap rencana tindak lanjutyang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayananmelalui kegiatan pemantauan (monitoring) selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah pelaksanaan inspeksi,atau sesuai target waktu pemenuhan rencana tindaklanjut penyelenggara layanan sehingga dapat terpeliharakekiniannya;

c. Melaporkan hasil pemantauan (monitoring) sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf b dan informasi terkiniterkait pemenuhan rencana tindak lanjut penyelenggarapelayanan kepada Direktur Jenderal.

(3) Terkait dengan pelaksanaan inspeksi Penyelenggarapelayanan berkewajiban untuk:

a. Melaksanakan pemenuhan rencana tindak lanjut sesuaidengan batas waktu yang telah disepakati;

b. Melaporkan setiap tindakan yang telah dilakukansebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a kepadaKepala kantor dan ditembuskan kepada DirekturJenderal.

(4) Terkait dengan pelaksanaan inspeksi Direktur berkewajibanuntuk memonitor laporan inspeksi dan rencana tindaklanjut beserta informasi terkini terkait pemenuhan rencanatindak lanjut penyelenggara pelayanan melalui sistempengawasan keselamatan pelayanan navigasi penerbangan.

Pasal 35

Alur pelaksanaan inspeksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal25 sampai dengan Pasal 33 sebagaimana tercantum dalamLampiran IV. C peraturan ini.

Page 26: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

BAB VI

PELAKSANAAN PENGAMATAN (SURVEILLANCE)

Bagian Kesatu

Pra Pengamatan (Surveillance)

Pasal 36

(1) Kepala kantor melaksanakan pengamatan (surveillance)secara terjadwal atau jika terjadi kondisi antara lain :a. Indikasi adanya penyimpangan terhadap ketentuan

perundang-undangan;

b. Laporan masyarakat terkait keselamatan pelayanannavigasi penerbangan;

c. Kejadian (incident) pada pelayanan navigasi penerbangan.d. Surat edaran/instruksi.

(2) Jadwal atau program pengamatan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) disampaikan melalui surat pemberitahunankepada penyelenggara pelayanan sekurang-kurangnya 3(tiga) hari sebelum pelaksanaan pengamatan.

Pasal 37

(1) Kepala kantor menetapkan jumlah dan komposisi timpengamatan dengan mempertimbangkan kompleksitas danskala pengamatan.

(2) Untuk kegiatan pengamatan terjadwal penetapan jumlah dankomposisi tim pengamatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) sekurang-kurangnya 5 (lima) hari sebelum pelaksanaanpengamatan.

(3) Tim pengamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiridari:

a. Ketua Tim;

b. Anggota Tim.

(4) Ketua tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf aminimal adalah inspektur navigasi penerbangan jenjang ahlipertama.

Pasal 38

(1) Tim pengamatan (surveillance) menyiapkan dokumen acuanpelaksanaan pengamatan yang sekurang-kurangnyameliputi:

a. Protokol pengamatan (surveillance);b. Data terkait lainnya

Page 27: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

(2) Protokol pengamatan (surveillance) sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a disesuai dengan bidang yang akandiamati.

(3) Format dan isi protokol pengamatan (surveillance)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mengacu padaprotokol audit disesuaikan dengan ruang lingkuppelaksanaan pengamatan (surveillance).

(4) Penyiapan dokumen acuan pengamatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sekurang-kurangnya 3(tiga) hari sebelum pelaksanaan pengamatan.

Pasal 39

(1) Ketua tim melaksanakan pengarahan awal tim pengamatansekurang-kurangnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaanpengamatan.

(2) Pengarahan awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:

a. Memberikan anggota tim gambaran pelaksanaan danpemahaman tentang misi pengamatan;

b. Menetapkan tanggung jawab anggota tim sebelum,selama dan setelah pengamatan; dan

c. Persiapan rapat pembukaan dan penutupan denganpenyelenggara pelayanan.

(3) Pengarahan awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)membahas hal-hal sebagai berikut:a. Pengenalan anggota tim;b. Ruang lingkup pengamatan di lokasi;c. Program kerja pelaksanaan pengamatan di lokasi;d. Pembagian tugas dan tanggung jawab tim;e. Identifikasi dokumen yang diperlukan pada saat

pelaksanaan pengamatan.

Bagian Kedua

On-Site Pengamatan

Pasal 40

(1) Tim pengamatan bersama penyelenggara pelayananmelaksanakan rapat pembukaan.

(2) Rapat pembukaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:

a. Pengenalan anggota tim pengamatan dan penyelenggarapelayanan;

b. Penyampaian ruang lingkup pengamatan di lokasi;c. Kesepakatan program kerja pelaksanaan pengamatan di

Page 28: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

lokasi;

d. Penyampaian dokumen yang diperlukan untukpelaksanaan pengamatan; dan

e. Hal-hal terkait lainnya.

Pasal 41

(1) Ketua tim melaksanakan pengarahan harian tim pengamatan(surveillance) sebelum dan/atau sesudah pelaksanaanpengamatan setiap hari di lokasi.

(2) Pengarahan harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:

a. Identifikasi awal dari temuan dan rekomendasi;b. Pembaharuan daftar pemenuhan protokol;c. Identifikasi kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan

pengamatan sehari-hari;

d. Pengumuman perubahan program kerja pengamatan (jikaada); dan

e. Meningkatkan koordinasi dan dukungan timpengamatan.

Pasal 42

(1) Pengamatan di lokasi dilaksanakan secara sistematis,objektif, faktual dan memiliki referensi regulasi yang jelas.

(2) Metode pelaksanaan pengamatan di lokasi sebagaimanapada ayat (1), meliputi:a. Pengumpulan data dukung yang diperoleh melalui

wawancara, peninjauan materi terkait, survei, danpengujian terhadap kondisi sistem pelayanan navigasipenerbangan. Temuan dicatat dengan indikasi yang jelastentang bagaimana dan mengapa temuan dibuat. Apabilapenyelenggara pelayanan tidak dapat menunjukkan datadukung maka dapat dinyatakan sebagai temuan. Setiaptemuan pengamatan (surveillance) harus diberikanrekomendasi kepada penyelenggara pelayanan sebagaitindak lanjut atas temuan tersebut.

b. Tim pengamatan (surveillance) meninjau semua temuandan rekomendasi untuk memastikan bahwa temuantersebut objektif. Tim pengamatan (surveillance)memastikan bahwa temuan dan rekomendasi yangdidokumentasikan dengan jelas, singkat, memuat halyang pokok dan dilengkapi dengan data dukung.Temuan pengamatan (surveillance) dapat dibahas dalamsesi pengarahan harian.

c. Dalam mencari penyelesaian awal terhadap temuan yangteridentifikasi, setiap saat tim pengamatan (surveillance)

Page 29: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

dapat menyediakan informasi temuan dan rekomendasikepada penyelenggara pelayanan.

d. Kunjungan ke unit-unit terkait dapat dilakukan untukmemverifikasi kegiatan yang terkait dengan keselamatanpenerbangan.

(3) Untuk menjamin pelaksanaan pengamatan di lokasisebagaimana pada ayat (1) yang transparan, berkualitas dandapat dipertanggung jawabkan, tim pengamatanberpedoman pada protokol pengamatan (surveillance).

(4) Dalam kondisi tertentu, pengamatan (surveillance) dapatdilakukan terhadap hal-hal diluar protokol pengamatan(surveillance) sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tetapimasih terkait dengan keselamatan penerbangan. Timpengamatan (surveillance) harus memberitahukan kepadapenyelenggara pelayanan, apabila terdapat temuan dicatatdalam rekomendasi inspeksi yang disusun.

Pasal 43

(1) Tim pengamatan menyusun laporan pengamatan danrencana tindak lanjut penyelenggara layanan sesuai formatlaporan dan rencana tindak lanjut pengamatan yangtercantum pada lampiran V.A peraturan ini.

(2) Item-item yang dicantumkan pada laporan pengamatansebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah yangdinyatakan sebagai temuan pada protokol pengamatan(surveillance).

(3) Tim pengamatan menyampaikan draft laporan pengamatanpaling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapatpenutupan kepada penyelenggara pelayanan.

(4) Penyelenggara pelayanan menyusun draft rencana tindaklanjut dengan mengacu pada draft laporan pengamatan(surveillance).

Pasal 44

(1) Tim pengamatan bersama penyelenggara pelayananmelaksanakan rapat penutupan.

(2) Rapat penutupan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:

a. Memberikan informasi kepada pimpinan penyelenggarapelayanan terkait hasil temuan dan rekomendasi dari

tim pengamatan (surveillance). Rapat harus menjaminbahwa penyelenggara pelayanan memahami dengan jelassituasi yang telah diawasi oleh tim pengamatan(surveillance) dan dapat segera menyusun rencana tindak

Page 30: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

lanjut yang diperlukan. Rapat harus menegaskanpermasalahan keselamatan yang significant terkaittemuan dan rekomendasi tim guna peningkatan sistempengawasan keselamatan yang efektif.

b. Memberitahukan kepada penyelenggara pelayananmengenai pelaksanaan pengamatan (surveillance) dilokasi.

c. Menjelaskan tentang semua temuan dan rekomendasiyang dimasukkan dalam laporan pengamatan(surveillance).

d. Penyelenggara pelayanan harus menyatakankesanggupannya untuk melakukan tindak lanjut terkaitdengan pemenuhan temuan dan rekomendasi dalamjangka waktu yang disepakati. Laporan pengamatan(surveillance) diserahkan pada penyelenggara pelayananpada saat selesai pelaksanaan pengamatan (surveillance).

e. Menjelaskan bahwa kesanggupan penyelenggarapelayanan akan dituangkan dalam laporanpengamatan (surveillance).

(3) Rapat penutupan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)membahas hal-hal sebagai berikut:a. Rangkuman pelaksanaan pengamatan (surveillance) di

lokasi beserta kunjungan pada unit-unit terkait;b. Laporan temuan pengamatan (surveillance) dan

rekomendasi Inspektur serta rencana tindak lanjut olehpenyelenggara layanan;

c. Berita acara pelaksanaan pengamatan (surveillance); dand. Hal-hal terkait lainnya

(4) Dalam pembahasan draft laporan pengamatan (surveillance)dan rencana tindak lanjut pengamatan (surveillance)sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dan cpenyelenggara pelayanan harus diberi kesempatanmenyampaikan tanggapan dan menyatakan sanggahan atastemuan yang disampaikan. Ketua tim harusmempertimbangkan sanggahan, termasuk alasan yangdisampaikan oleh penyelenggara pelayanan.

(5) Tim pengamatan dan penyelenggara pelayananmenandatangani laporan pengamatan, rencana tindak lanjutpenyelenggara pelayanan dan berita acara pelaksanaanpengamatan.

(6) Format berita acara pelaksanaan kegiatan pengamatan(surveillance) sebagaimana tercantum pada lampiran V.Bperaturan ini.

(7) Tim pengamatan dan penyelenggara pelayanan masing-masing membawa 1 (satu) dokumen asli laporan

Page 31: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

pengamatan, rencana tindak lanjut penyelenggarapelayanan, berita acara pelaksanaan pengamatan dan datadukung yang antara lain dapat berupa dokumentasi (foto),standar operating procedure (SOP), data teknis, dokumenterkait lainnya.

Bagian KetigaPasca Pengamatan

Pasal 45

(1) Kepala kantor menyampaikan laporan pengamatan(surveillance) beserta rencana tindak lanjut penyelenggarapelayanan kepada Direktur Jenderal up. Direktur palinglambat 3 (tiga) hari setelah pelaksanaan pengamatan(surveillance) di lokasi.

(2) Terkait dengan pelaksanaan pengamatan (surveillance)Kepala kantor berkewajiban untuk:a. Menyimpan dan memperbaharui laporan pengamatan

(surveillance) dan rencana tindak lanjut melalui sistempengawasan keselamatan pelayanan navigasipenerbangan;

b. Memonitor pemenuhan terhadap rencana tindak lanjutyang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayananmelalui kegiatan pemantauan (monitoring) selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah pelaksanaanpengamatan (surveillance) atau sesuai waktu pemenuhanrencana tindak lanjut penyelenggara layanan sehinggadapat terpelihara kekiniannya;

c. Melaporkan hasil pemantauan (monitoring) sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf b dan informasi terkiniterkait pemenuhan rencana tindak lanjut penyelenggarapelayanan kepada Direktur Jenderal.

(3) Terkait dengan pelaksanaan pengamatan (surveillance)Penyelenggara pelayanan berkewajiban untuk:a. Melaksanakan pemenuhan rencana tindak lanjut sesuai

dengan batas waktu yang telah disepakati;b. Melaporkan setiap tindakan yang telah dilakukan

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a kepadaKepala kantor dan ditembuskan kepada DirekturJenderal.

(4) Terkait dengan pelaksanaan pengamatan (surveillance)Direktur berkewajiban untuk memonitor laporanpengamatan (surveillance) dan rencana tindak lanjut besertainformasi terkini terkait pemenuhan rencana tindak lanjutpenyelenggara pelayanan melalui sistem pengawasankeselamatan pelayanan navigasi penerbangan

Page 32: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Pasal 46

Alur pelaksanaan pengamatan (surveillance) sebagaimanadimaksud dalam Pasal 35 sampai dengan Pasal 44 sebagaimanatercantum dalam Lampiran V.C peraturan ini.

BAB VII

PELAKSANAAN PEMANTAUAN (MONITORING]

Pasal 47

(1) Kepala kantor melaksanakan pemantauan (monitoring) gunamengevaluasi data, laporan, dan informasi yang terkaitdengan keselamatan pelayanan navigasi penerbangantermasuk rencana tindak lanjut pelaksanaan audit/inspeksi/ pengamatan.

(2) Apabila diperlukan, pemantauan (monitoring) sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan di lokasi.

(3) Pemantauan (monitoring) yang dilaksanakan di lokasi harusmelalui tahap sebagai berikut :a. Pra pemantauan (monitoring);b. On site pemantauan (monitoring);c. Pasca pemantauan (monitoring).

Bagian Kesatu

Pra Pemantauan (Monitoring)

Pasal 48

(1) Kepala kantor menetapkan jadwal atau program pemantauan(monitoring) dengan mengacu pada :a. Pelaksanaan audit terkini dan pemantauan (monitoring)

dilaksanakan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelahpelaksanaan audit;

b. Pelaksanaan inspeksi dan pemantauan (monitoring)dilaksanakan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelahpelaksanaan inspeksi;

c. Pelaksanaan pengamatan (surveillance) dan pemantauan(monitoring) dilaksanakan selambat-lambatnya 6 (enam)bulan setelah pelaksanaan pengamatan (surveillance);

d. Waktu pemenuhan rencana tindak lanjut penyelenggarapelayanan;

e. Data, laporan, surat edaran/instruksi dan/atauinformasi yang terkait dengan keselamatan pelayanannavigasi penerbangan.

Page 33: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

(2) Jadwal atau program pemantauan (monitoring) sebagaimanadimaksud pada ayat (1) disampaikan melalui suratpemberitahunan kepada penyelenggara pelayanan sekurang-kurangnya 5 (lima) hari sebelum pelaksanaan pemantauan(monitoring).

Pasal 49

(1) Kepala kantor menetapkan jumlah dan komposisi timpemantauan dengan mempertimbangkan kompleksitas danskala pemantauan (monitoring).

(2) Penetapan jumlah dan komposisi tim pemantauan(monitoring) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya 5 (lima) hari sebelum pelaksanaan pemantauan(monitoring).

(3) Tim pemantauan (monitoring) sebagaimana dimaksud ayat (2)terdiri dari :

a. Ketua Tim;

b. Anggota Tim.

(4) Ketua tim sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf aminimal adalah inspektur navigasi penerbangan jenjang ahlipertama.

Pasal 50

(1) Tim pemantauan (monitoring) menyiapkan dokumen acuanpelaksanaan pemantauan yang sekurang-kurangnyameliputi:

a. Data / laporan / informasi yang diterima, antara lain :1) Laporan akhir (final report) audit;2) Laporan inspeksi;3) Laporan pengamatan (surveillance);4) Rencana tindak lanjut penyelenggara pelayanan.

b. Data terkait lainnya.

(2) Penyiapan dokumen acuan pemantauan (monitoring)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakansekurang-kurangnya 5 (lima) hari sebelum pelaksanaanpemantauan.

Pasal 51

(1) Ketua tim melaksanakan pengarahan awal tim pemantauan(monitoring) sekurang-kurangnya 1 (satu) hari sebelumpelaksanaan pemantauan (monitoring).

(2) Pengarahan awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:

a. Memberikan anggota tim gambaran pelaksanaan danpemahaman tentang misi pemantauan (monitoring);

Page 34: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

b. Menetapkan tanggung jawab anggota tim sebelum,selama dan setelah pemantauan (monitoring); dan

c. Persiapan rapat pembukaan dan penutupan denganpenyelenggara pelayanan.

(3) Pengarahan awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)membahas hal-hal sebagai berikut:a. Pengenalan anggota tim;b. Ruang lingkup pemantauan (monitoring) di lokasi;c. Program kerja pelaksanaan pemantauan (monitoring) di

lokasi;

d. Pembagian tugas dan tanggung jawab tim;e. Identifikasi dokumen yang diperlukan pada saat

pelaksanaan pemantauan (monitoring).

Bagian Kedua

On-Site Pemantauan

Pasal 52

(1) Tim pemantauan (monitoring) bersama penyelenggarapelayanan melaksanakan rapat pembukaan.

(2) Rapat pembukaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:

a. Pengenalan anggota tim pemantauan (monitoring) danpenyelenggara pelayanan;

b. Penyampaian ruang lingkup pemantauan (monitoring) dilokasi;

c. Kesepakatan program kerja pelaksanaan pemantauan(monitoring) di lokasi;

d. Penyampaian dokumen yang diperlukan untukpelaksanaan pemantauan (monitoring); dan

e. Hal-hal terkait lainnya.

Pasal 53

(1) Ketua tim melaksanakan pengarahan harian timpemantauan (monitoring) sebelum dan/atau sesudahpelaksanaan pemantauan (monitoring) setiap hari di lokasi.

(2) Pengarahan harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:

a. Identifikasi awal terhadap pemenuhan rencana tindaklanjut penyelenggara pelayanan dan/ataudata/informasi/laporan terkait keselamatan pelayanannavigasi penerbangan;

b. Identifikasi kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaanpemantauan (monitoring) sehari-hari;

Page 35: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

c. Pengumuman perubahan program kerja pemantauan(monitoring) (jika ada); dan

d. Meningkatkan koordinasi dan dukungan timpemantauan (monitoring).

Pasal 54

(1) Pemantauan (monitoring) di lokasi dilaksanakan secarasistematis, objektif, faktual, dan memiliki referensi regulasiyang jelas.

(2) Metode pelaksanaan pemantauan di lokasi sebagaimanapada ayat (1), meliputi:a. Pemeriksaan data, laporan atau informasi terkait

keselamatan pelayanan navigasi penerbangan yangditerima dengan kondisi real di lokasi;

b. Terkait tindak lanjut pelaksanaanaudit/inspeksi/pengamatan (surveillance), dilakukanpemeriksaan terhadap pemenuhan rencana tindak lanjutpenyelenggara pelayanan;

c. Pengumpulan data dukung terhadap data, laporan,informasi atau pemenuhan rencana tindak lanjutpenyelenggara pelayanan sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf a dan b;

d. Kunjungan ke unit-unit terkait dapat dilakukan untukmemverifikasi kegiatan yang terkait dengan keselamatanpenerbangan.

Pasal 55

(1) Tim pemantauan menyusun laporan pemantauan yangformat dan isinya tercantum pada lampiran VI.A peraturanini.

(2) Tim pemantauan (monitoring) menyampaikan draft laporanpemantauan (monitoring) paling lambat 1 (satu) hari sebelumpelaksanaan rapat penutupan kepada penyelenggarapelayanan.

Pasal 56

(1) Tim pemantauan (monitoring) bersama penyelenggarapelayanan melaksanakan rapat penutupan.

(2) Rapat penutupan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:

a. Memberikan informasi kepada pimpinan penyelenggarapelayanan terkait kesesuaian rencana tindak lanjutdengan pemenuhan rencana tindak lanjut tersebut.

b. Memberikan informasi kepada pimpinan penyelenggara

Page 36: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

pelayanan terkait progress pemenuhan rencana tindaklanjut.

c. Menjelaskan dampak terhadap posisi rencana tindaklanjut yang belum ada data dukung (evidence).

(3) Rapat penutupan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)membahas hal-hal sebagai berikut:a. Draft hasil evaluasi terhadap progress pemenuhan

rencana tindak lanjut penyelenggara pelayanan yangtercantum pada laporan pemantauan (monitoring);

b. Berita acara pelaksanaan pemantauan (monitoring); danc. Hal-hal terkait lainnya

(4) Dalam pembahasan draft laporan pemantauan (monitoring)sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a penyelenggarapelayanan harus diberi kesempatan menyampaikantanggapan dan menyatakan sanggahan atas hasil verifikasiyang disampaikan. Ketua tim harus mempertimbangkansanggahan, termasuk alasan yang disampaikan olehpenyelenggara pelayanan.

(5) Tim pemantauan (monitoring) dan penyelenggara pelayananmenandatangani laporan pemantauan (monitoring) danberita acara pelaksanaan pemantauan (monitoring).

(6) Format berita acara pelaksanaan kegiatan pemantauan(monitoring) sebagaimana tercantum pada lampiran VLBperaturan ini.

(7) Tim pemantauan dan penyelenggara pelayanan masing-masing membawa 1 (satu) dokumen asli laporanpemantauan dan berita acara pelaksanaan pemantauan dandata dukung yang antara lain dapat berupa dokumentasi(foto), standar operating procedure (SOP), data teknis,dokumen terkait lainnya

Bagian KetigaPasca Pemantauan

Pasal 57

(1) Kepala kantor berkewajiban :a. Menyampaikan laporan pemantauan (monitoring) kepada

Direktur Jenderal up. Direktur paling lambat 3 (tiga) harisetelah pelaksanaan pemantauan (monitoring) di lokasi;

b. Menyimpan laporan pemantauan (monitoring).(2) Terkait dengan pelaksanaan pemantauan (monitoring)

Penyelenggara pelayanan berkewajiban untuk:a. Melaksanakan pemenuhan rencana tindak lanjut sesuai

dengan batas waktu yang telah disepakati;b. Memperbaharui laporan pemantauan beserta informasi

Page 37: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

terkini terkait keselamatan pelayanan navigasipenerbangan;

c. Melaporkan setiap tindakan yang telah dilakukansebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan bkepada Direktur dan ditembuskan kepada Kepala KantorOtoritas.

(3) Terkait dengan pelaksanaan pemantauan (monitoring)Direktur berkewajiban untuk menyimpan danmemperbaharui rencana tindak lanjut beserta informasiterkini terkait pemenuhan rencana tindak lanjutpenyelenggara pelayanan yang disampaikan oleh KepalaKantor atau penyelenggara pelayanan melalui sistempengawasan keselamatan pelayanan navigasi penerbangan

Pasal 58

Alur pelaksanaan pemantauan (monitoring) sebagaimanadimaksud dalam Pasal 47 sampai dengan Pasal 57 sebagaimanatercantum dalam Lampiran VI.C peraturan ini.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 59

Pelaksanaan pengawasan oleh Inspektur Navigasi Penerbanganharus menyesuaikan ketentuan-ketentuan yang diatur dalamperaturan ini paling lambat 6 (enam) bulan.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 60

Pada saat peraturan ini mulai berlaku, Peraturan DirekturJenderal Perhubungan Udara Nomor KP 429 Tahun 2015tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengawasan InspekturNavigasi Penerbangan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Page 38: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Pasal 61

Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 3 AGUSTUS 2017

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Salinan sesuai aslinya^fcBAGIAN HUKUM

,v

PHKUirlF.\

•gjJRNlAMA SARIi-0\

Pernbvna//(IV/a))680704 199503 2 001

ttd

Dr.Ir.AGUS SANTOSO, M.Sc.

Page 39: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Lampiran LA Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan UdaraNomor : KP.182 TAHUN 2017Tanggal : 3 AGUSTUS 2017

PEDOMAN RAPORT PENILAIAN KEPATUHAN DAN TINGKAT KESELAMATANPENERBANGAN PADA PENYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN

1. Obyek penilaian terdiri dari Sertifikat, SOP, Pelaksanaan SOP, Fasilitas, Personel,dokumentasi, organisasi.

2. Menetapkan Protokol Checklist yang bersifat mandatori pemenuhan dan ProtokolChecklist yang tidak bersifat mandatori.

3. Pemenuhan Protokol Checklist yang bersifat mandatori tidak boleh memperolehNilai Risk Index berwarna Merah, yaitu: 5A, 5B, 5C, 4A, 4B, 3A.

4. Apabila penilaian protokol checklist memperoleh Risk Index berwarna merah,maka penilaian protokol checklist tidak mandatori belum diperhitungkan.

5. Menetapkan nilai Passing Grade Protokol Checklist Mandatori, yaitu 70.

6. Penilaian Protokol Checklist tidak mandatori diberi pembobotan nilai yang sama,dengan total nilai 30.

7. Klasifikasi Protokol Checklist Mandatori untuk Sertifikat, SOP, Pelaksanaan SOP,Fasilitas, Personel, dokumentasi, organisasi:

a. Sertifikat:

- Sertifikat masih berlaku

- Pelayanan sesuai dengan sertifikat

NILAI = 70, mencapai passing grade

b. SOP:

- Jumlah SOP standar terpenuhi- Isi SOP sesuai pelayanan, lengkap dan mencakup

kebutuhan operasional di lapangan

NILAI = 70, mencapai passing grade

c. Pelaksanaan SOP:

SOP dilaksanakan dilapangan

NILAI = 70, mencapai passing grade

d. Fasilitas:

Fasilitas bekerja sesuai kinerja standaryang ditetapkansesuai peraturan

NILAI = 70, mencapai passing grade

e. Personel:

- Personel yang bertugas mempunyai license dan rating yang masihberlaku

- Sertifikat kesehatan, IELP valid

Page 40: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

- Jumlah personel terpenuhi sesuai standar.

NILAI = 70, mencapai passing grade

f. Dokumentasi:

Dokumen terpenuhi, mudah diakses, terpelihara

NILAI = 70, mencapai passing grade.

g. Organisasi:

- Organisasi memenuhi kebutuhan penyelenggaraanpelayanan.

- Key person terpenuhi.

NILAI = 70, mencapai passing grade.

8. Protokol Checklist yang tidak memenuhi kriteria Protocol Checklist mandatoritermasuk dalam Protocol Checklist tidak mandatori.

9. Simulasi penilaian:Penilaian Obyek Personel

a. Protokol checklist mandatori memenuhi peraturan, yaitu:- Personel yang bertugas mempunyai license dan rating

yang masih berlaku

- Sertifikat kesehatan, IELP valid

Jumlah personel terpenuhiNilai PQ Mandatori : 70, passing gradePQ tidak mandatori:

- misal jumlah Protokol Checklist tidak mandatori 15

- Protokol Checklist tidak mandatori closed 5

Total nilai Protokol Checklist tidak mandatori 30

Nilai PQ tidak Mandatori = {(5/15) X 30 ] = 10TOTAL NILAI OBYEK PERSONEL = 70 + 10 = 80

b. PQ mandatori tidak memenuhi peraturan- Personel yang bertugas mempunyai license dan rating

yang tidak berlaku

- Sertifikat kesehatan tidak valid

- Jumlah personel tidak memenuhi

Contoh nilai yang dicapai 50, AREA RISK INDEX MERAH 4BNilai PQ tidak mandatori belum diperhitungkanNILAI YANG DICAPAI = 50

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc

i aslinyaHUKUM

<cRembina^^7a)NIP.^@(ig7^43^9503 2 001

Page 41: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

JVO

Lampiran

I.BPeraturan

DirekturJenderal

PerhubunganU

daraN

om

or

:K

P1

82

Tah

un

20

17

Tan

gg

al:

3A

gu

stus2

01

7

SIMU

LASIRAPO

RTPENILAIAN

KEPATUHANDAN

TINGKAT

KESELAMATAN

PENERBANGANP

AD

AP

EN

YE

LE

NG

GA

RA

PE

LA

YA

NA

N

Pa

ram

ete

rP

en

ilaia

nM

em

en

uh

i(L

evel

1)

Risk

Level/P

rofile

Mem

en

uh

id

eng

an

ca

tata

n(L

evel2

)T

ida

kM

em

en

uh

i(L

evel3)

Nila

i

Bidang

AT

S/CN

S/AIS/PA

NSO

PS

7810

SertifikatPenyelenggara

Pelayanan

Man

ual

Op

erasi

SO

PP

elayan

an

Imp

lem

en

tasi

SO

P

Fasilitas

Pelay

anan

Perso

nel

Pelay

anan

Stru

ktu

rO

rgan

isasi

Implem

entasiSafety

Managem

entSystem

/Quality

Managem

entSystem

Siste

mD

ok

um

en

tasi

Program

Keam

ananP

elayanan

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

Nila

iT

ota

l2

0

Page 42: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

NO

Pro

file

Mem

en

uh

i

Mem

enu

hi

den

gan

cata

tan

Tid

ak

Mem

en

uh

i

No

Nila

iT

ota

l

10

-1

4

15

-1

9

20

-2

4

25

-2

9

30

TA

BE

L1

.P

AR

AM

ET

ER

NIL

AI

PR

OF

ILE

Nila

i

TA

BE

L2

.K

AT

EG

OR

IP

EN

ILA

IAN

Ka

teg

ori

Ha

silP

en

ilaia

n

Ka

teg

ori

A(S

ang

atS

esuai)

B(S

esuai)

C(K

ura

ng

Sesu

ai)

D(T

idak

Sesu

ai)

E(S

ang

attid

aksesu

ai)

Hasil

Raport

PenilaianK

epatuhanD

anT

ingkatK

eselamatan

PenerbanganPada

PenyelenggaraPelayanan

adalahC

(kurangbaik)

diperolehdari

konversinilaitotal20

dengankategorihasil

penilaian.

DIR

EK

TU

RJE

ND

ER

AL

PE

RH

UB

UN

GA

NU

DA

RA

aslin

ya

HU

KU

M

a/(IV

/a)

NIP

.1

96

80

70

41

99

50

32

00

1

ttd

Dr.

Ir.A

GU

SS

AN

TO

SO

,M

.Sc

Page 43: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Lampiran II.A Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan OdaraNomor : KP 182 Tahun 2017Tanggal : 3 Agustus 2017

PEDOMAN TEKNIS

TATA CARA PENILAIAN RESIKO (RISK ASSESSMENT)NAVIGASI PENERBANGAN

Tata cara penilaian resiko (Risk Assessment) Navigasi Penerbangan adalahaturan / cara penilaian resiko terhadap pelayanan navigasi penerbanganpada bidang ATS, CNS, AIS, PANS-OPS, MET dan SAR pada waktu kegiatanpengawasan dan pengendalian.

Pada saat pelaksanaan pengawasan pelayanan navigasi penerbangan,personel Inspektur Navigasi Penerbangan harus mengklasifikasikan setiaptemuan (finding) berdasarkan laporan pengawasan menggunakan penilaianresiko (Risk Assessment) untuk mengukur resiko yang mungkin munculakibat dari ketidaksesuaian.

Penilaian resiko (Risk Assessment) terdiri dari 2 (dua) komponen yaitu :a. Risk Severity, yaitu tingkat keparahan yang mungkin muncul akibat dari

suatu resiko, yang terbagi dalam 5 (lima) kriteria yaitu CATASTROPHICHAZARDOUS, MAJOR, MINOR dan NEGLIGIBLE.

5 (lima) kriteria untuk risk severity tersebut diukur berdasarkan tabelsebagai berikut:

DESKRIPSI

PARAMETER

ValuePengaruh keselamatanpelayanan navigasi

Kemungkinanterdapatnya

korban

Kemungkinankerusakan

assetCATASTROPHIC Terjadi kecelakaan Banyak korban

jiwaKerusakan totalpada asset

A

HAZARDOUS Penurunan besar daribatas keselamatan,tekanan fisik atau bebankerja sedemikian rupasehingga operator tidakdapat diandalkan untukmelaksanakan tugasdengan akurat atauparipurna.

Cedera seriusatau kematian

satu/dua orang.

Kerusakan

besar padaasset

B

MAJOR 1. Penurunan signifikandari batas

keselamatan,berkurangnyakemampuan operatordalam menghadapikondisi operasi yangsulit sebagai akibatdari peningkatanbeban kerja atausebagai akibat darikondisi yangmempengaruhiefisiensi operatortersebut.

2. Terjadinya kejadian

Cedera dan tidak

ada korban jiwaKerusakan padaasset

C

Page 44: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

4.

MINOR

NEGLIGIBLE

senus.

- Keterbatasan operasi- Penggunaan prosedur

darurat

- Insiden kecil

Konsekuensi kecil

Tidak ada

cedera/korbanjiwa

Tidak ada

cedera/korbanjiwa

Gangguan padaasset

Gangguankecil/ringanpada asset

E

b. Risk Probability, yaitu tingkat kemungkinan terjadinya resiko, yangterbagi dalam 5 (lima) kriteria yaitu FREQUENT, OCCASIONAL, REMOTEIMPROBABLE, EXTREMELY IMPROBABLE.

5 (lima) kriteria untuk risk probability tersebut diukur berdasarkan tabelsebagai berikut:

DESCRIPTION

FREQUENT

OCCASIONAL

REMOTE

IMPROBABLE

EXTREMELY IMPROBABLE

PARAMETER

Kemungkinan terjadi 1-2 hari sekali

Kemungkinan terjadi beberapa kalidalam sebulan

Kemungkian terjadi sekali dalambeberapa bulan

Kemungkinan terjadi sekali dalam 3tahun

Kemungkinan terjadi kurang dari 3tahun sekali

VALUE

Penilaian resiko dinyatakan dengan indeks resiko keselamatan (safety riskindex) yang merupakan perpaduan antara risk severity dan risk probability,yang ditentukan sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

Riskprobeeilrty

Risk severity

Catastrophic Hazardous

A B

Major

c

Minor

D

Negligible

E

Frequent 5 5A 5B 5C

Occasional 4 4A 4B 4D 41::

Remote 3 3A ::tl

3C 3D 3E

Imixobafcle ? 2A /A: 2C 2D 2E

Extremely .Inipiobubte ' 1/ 1B 1C

t— J

1D 1E

Page 45: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

5. Risk Indexdibagi dalam 3 (tiga) kriteria yaitu :a. Resiko dapat di terima (acceptable) yaitu kondisi dimana resiko tidak

menimbulkan dampak pada keselamatan yang digambarkan denganwarna hijau.

Resiko dapat diterima dengan tindakan perbaikan (acceptable based onrisk mitigation) yaitu kondisi dimana resiko yang menimbulkan dampakpada keselamatan akan tetapi dapat diterima dengan adanya tindakanperbaikan yang digambarkan dengan warna kuning.Resiko tidak dapat diterima (unacceptable) yaitu kondisi dimana resikodapat menimbulkan dampak pada keselamatan yang digambarkandengan warna merah.

b.

c.

TolarafcMty daicriptfon Mu Suggo»/*d criteria

5A, 5B, 5C, lAucuttploM: under trie4A 4 B 3 A ei'SWtg circumstances

\ Toterablfl ration 50, 5E, 4C, 4D.4E )B, :C, 3D,7A, 2B, ZC, 1A

Ai^uplublB bdaod on rts*mitlrjslkiri It may requiremanagement d»«BHin

3E, 2D, 2E, 1B,1C, 10, 1E

AccafitBtile

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc.

suai aslinyaIAN HUKUM

& /(IV/a)'04 199503 2 001

Page 46: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

No

.

I.

Bid

an

g

AT

S

Sertifik

at

a.P

eny

eleng

gara

Pelay

anan

Lalu

Lin

tasP

enerb

ang

an

b.P

eny

eleng

gara

Pen

did

ikan

dan

Pela

tihan

bid

an

gA

TS

Man

ual

Op

erasi

SO

PA

TS

Un

it

Krite

ria

Ad

a

Ad

ad

eng

anC

ata

tan

Tid

ak

Ad

a

Ad

a

Ad

ad

eng

anC

ata

tan

Tid

ak

Ad

a

Ad

a,L

eng

kap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Ad

a,L

eng

kap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Lampiran

II.BPeraturan

DirekturJenderalPerhubungan

Udara

No

mo

r:

KP

18

2T

ah

un

20

17

Tan

gg

al:

3A

gu

stus

20

17

PA

ND

UA

NP

EN

ILA

IAN

RE

SIK

O

Ha

za

rd

Terd

apat

pelay

anan

yan

gtid

akm

em

en

uh

ista

nd

ar

Pela

yan

an

tidak

mem

en

uh

ista

nd

ar

Terd

apat

sebag

ianp

ersyaratan

penyelenggaraandiklat

yan

gtidak

mem

en

uh

ista

nd

ar.

Pen

yelen

gg

araanD

iklat

tidak

mem

en

uh

ista

nd

ar

Terd

apat

sebag

ianp

ersyaratan

man

ual

op

erasiy

an

gtid

akm

em

en

uh

ista

nd

ar

Tidak

Terd

apat

Man

ual

operasid

alamm

emb

erikan

pelay

anan

Terd

apat

sebagianP

elayan

any

ang

tidak

mem

iliki

pan

du

an

.m

em

en

uh

ista

nd

ar

Tid

ak

ad

ap

an

du

an

dala

mp

em

beria

np

ela

yan

an

Risk

Pen

uru

nan

ting

kat

pelay

anan

Tidak

ad

ajam

inan

keselam

atand

antid

akad

aleg

alitasp

elayan

an.

Efektifitas

kegiatanpenyelenggaraan

diklatd

anM

utuPenyelenggaran

diklatkurangsem

puma.

Tid

ak

dik

lat

terpenuhinyam

utu

penyelenggaraan

Men

uru

nn

ya

jamin

ank

eselamatan

penyelenggaraanpelayanan

sesuaidengan

sta

nd

ar

Tidak

ada

jamin

ank

eselamatan

penyelenggaraanpelayanan

sesuaidengan

sta

nd

ar.

Men

uru

nn

ya

jamin

ank

eselamatan

penyelenggaraanpelayanan

sesuaidengan

sta

nd

ar

Tidak

ada

jamin

ank

eselamatan

penyelenggaraanpelayanan

sesuaidengan

Ris

kIn

dex

NO

FIN

DIN

G

Page 47: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

6

8

Prosedur

Pelayanan

AT

SU

nit

(p

elaksan

aanS

OP

AT

SU

nit)

Tid

ak

Sesu

ai

SO

PPem

berianpelayanan

yangtidak

sesu

ai

sta

nd

ar.

Fasilita

sA

TS

Un

it

Pers

on

el

AT

S

Org

anisasi

AT

S

Pen

yim

pan

anD

ok

um

en

TPM

(Training

Procedure

Man

ual)

Sesu

ai

Tid

ak

Sesu

ai

Tid

ak

ad

a

mem

en

uh

i

Tid

ak

mem

en

uh

i

Tid

ak

ad

a

perso

nil

Ad

alen

gk

ap

Ad

a,

tidak

leng

kap

Tid

ak

ad

a

Ad

alen

gk

ap

Ad

ad

en

gan

catatan

Tid

ak

ad

a

Ada,

Len

gk

ap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Tidak

mem

enuhipersyaratan

kin

erjap

eralatan

Tid

akd

ap

at

mem

berik

anp

ela

yan

an

Tidak

mem

enuhipersyaratan

pers

on

el

AT

S

Tidak

tersedia

personelA

TS

Sebagian

fungsiorganisasi

tidakte

rlak

san

a

Tidak

tersediaorganisasi

AT

S

Tidak

tersediaP

enyimpanan

Do

ku

men

Terdapat

sebagianpersyaratan

TP

My

an

gtid

akm

emen

uh

ista

nd

ar

Tid

akT

erdap

atT

PM

Tidak

adajam

inankeselam

atanpenyelenggaraan

pelayanansesuai

dengansta

nd

ar

Penurunantingkat

pelayanan

Tidak

ada

pelay

anan

AT

SU

nit

Penurunan

tingkatpelayanan

Tid

akad

ap

elayan

anA

TS

Tidakterpenuhi

sebagiantugas

dantanggung

jaw

ab

org

anisasi

Tidakada

pelaksanadan

penanggungjaw

abo

rgan

isasi.

Do

ku

men

tasitid

akad

a.

menurunnya

jaminan

mutu

penyelenggaraand

ikla

t

Tidak

adajam

inanm

utupenyelenggaraan

diklat

Page 48: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

10

11

12

Co

urs

eW

are

Fasilita

sD

ikla

t

Personel

Penyelenggara

Dik

lat

13

Org

anisasi

dik

latA

TS

Ad

a,L

eng

kap

Ad

a,T

idak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Len

gk

ap

Ku

rang

Lengkap

Tid

ak

ad

a

Mem

en

uh

i

Tid

ak

mem

en

uh

i(k

uran

g)

Tid

ak

ad

a

perso

nil

Ad

a

Ad

a,

tidak

leng

kap

Tid

ak

ad

a

Terd

apat

sebag

ianP

enyelenggaraandiklatyang

tidakm

emilik

ip

an

du

an

Tid

akad

ap

an

du

an

dalam

pem

berian

pelay

anan

Tidak

mem

enuhisebagian

persy

ara

tan

pen

yelen

gg

araand

ikla

t

Tidak

mem

enuhipersyaratan

pen

yelen

gg

araand

iklat

Tidak

mem

enuhipersyaratan

perso

nel

pen

yelen

gg

araand

iklat

Tidak

tersedia

personelp

en

yele

ng

gara

an

dik

lat

Sebagian

fungsiorganisasi

tidakte

rlak

san

a

Tidak

tersedia

org

anisasi

Pen

yelen

gg

araD

iklat

Menurunnya

jaminan

mutu

penyelenggaraand

ikla

t

Tidak

adajam

inanm

utupenyelenggaraan

diklat

Penurunan

mutu

penyelenggaraandiklat

Tidakterpenuhinya

mutu

penyelenggaraand

ikla

t

Penurunan

mutu

penyelenggaraandiklat

Tidak

dapatm

enyelenggarakandiklat

Tidakterpenuhisebagian

tugasdan

tanggungjaw

abo

rgan

isasid

iklat

AT

S

Tidakada

pelaksanadan

penanggungjaw

abo

rgan

isasi

dik

lat

AT

S

Page 49: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

No

.

II.

1.

2.

3.

SO

PF

asilita

s

Telekom

unikasiP

enerb

ang

an

Bid

an

g

CN

S

Sertifik

at

a.P

eny

eleng

gara

Pelay

anan

Tele

ko

mu

nik

asi

Pen

erban

gan

b.P

eny

eleng

gara

Pen

did

ikan

dan

Pelatih

anb

idan

gC

NS

c.P

eny

eleng

araK

alibrasi

Fasilitas

Pen

erban

gan

Man

ual

Op

erasiU

nit

Pela

yan

an

Krite

ria

Ad

a

Ad

ad

en

gan

Cata

tan

Tid

ak

Ad

a

Ad

a

Ad

ad

eng

anC

ata

tan

Tid

ak

Ad

a

Ad

a

Ad

ad

eng

anC

ata

tan

Tid

ak

Ad

a

Ada,

Len

gk

ap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Ada,

Len

gk

ap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Ha

za

rd

Terdapat

pelayananyang

tidakm

em

en

uh

ista

nd

ar.

Pelay

anan

tidak

mem

en

uh

ista

nd

ar

Terd

apat

pelay

anan

yan

gtid

akm

em

en

uh

ista

nd

ar.

Pela

yan

an

tidak

mem

en

uh

ista

nd

ar

Terd

apat

pelay

anan

yan

gtidak

mem

en

uh

ista

nd

ar.

Pela

yan

an

tidak

mem

en

uh

ista

nd

ar

Terd

apat

sebagianp

ersyaratan

man

ual

op

erasiy

ang

tidak

mem

enuhistandar.

Tidak

Terdapat

Manual

operasid

alamm

emb

erikan

pelay

anan

Terdapat

sebagianP

elayananyang

tidak

mem

ilikip

and

uan

.m

em

en

uh

ista

nd

ar.

Tid

ak

ad

ap

an

du

an

dala

mp

em

beria

np

ela

yan

an

Ris

k

Penurunan

tingkatpelayanan

Tidak

ada

jamin

ank

eselamatan

dan

tidakad

aleg

alitasp

elayan

an.

Pen

uru

nan

ting

kat

pelay

anan

Tidak

ada

jamin

ank

eselamatan

dan

tidakad

aleg

alitasp

elayan

an.

Pen

uru

nan

ting

kat

pelay

anan

Tidak

ada

jamin

ank

eselamatan

dan

tidakad

alegalitas

pelay

anan

.

men

uru

nn

ya

jam

inan

kese

lam

ata

npenyelenggaraan

pelayanansesuai

dengansta

nd

ar.

Tidak

adajam

inankeselam

atanpenyelenggaraan

pelay

anan

sesuaid

eng

anstan

dar

Men

uru

nn

ya

jamin

ank

eselamatan

penyelenggaraanpelayanan

sesuaidengan

sta

nd

ar

Tidak

adajam

inankeselam

atanpenyelenggaraan

pelay

anan

sesuai

den

gan

stand

ar

Ris

kIn

dex

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

Page 50: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

4.

Pela

ksa

naan

SO

PF

asilita

sT

elekomunikasi

Penerbangan

Sesu

ai

SO

P

SO

PP

ela

ksa

naan

kalib

rasi

fasilitasp

enerb

ang

an

6.

Pela

ksan

aan

SO

P

Pela

ksan

aan

kalib

rasi

fasilitasp

enerb

ang

an

7.

8.

9.

SO

PP

em

elih

ara

an

dan

Perb

aik

an

Fasilita

sP

en

gam

an

an

Pela

ksan

aan

SO

P

Pem

elih

ara

an

dan

Perb

aik

an

Fasilitas

Pen

gam

anan

SO

PP

ela

ksan

aan

Gro

un

dch

eck

0.

Pela

ksa

naan

SO

PG

rou

nd

ch

eck

Tid

ak

Sesu

ai

SO

P

Ad

a,L

eng

kap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Sesu

ai

SO

P

Tid

ak

Sesu

ai

SO

P

Ad

a,L

eng

kap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Sesu

ai

SO

P

Tid

ak

Sesu

ai

SO

P

Ad

a,L

eng

kap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Sesu

ai

SO

P

Tid

ak

Sesu

ai

SO

P

Pem

berianpelayanan

yangtidak

sesu

ai

sta

nd

ar.

Terdapat

sebagianP

elayananyang

tidakm

emiliki

pan

du

an.

mem

en

uh

ista

nd

ar.

Tidak

ada

pan

du

and

alamp

emb

erianp

elayan

an

Pela

ksa

naan

kalib

rasi

fasilitasp

enerb

ang

any

ang

tidak

sesuai

sta

nd

ar.

Terdapat

sebagianPelayanan

yangtidak

mem

ilikip

and

uan

.m

em

en

uh

ista

nd

ar.

Tid

akad

ap

and

uan

dalam

pem

berian

pelay

anan

Pela

ksa

naan

pem

eliharaan

dan

perb

aikan

yan

gtid

aksesu

aista

nd

ar.

Terdapat

sebagianPelayanan

yangtid

akm

emiliki

pan

du

an.

mem

en

uh

ista

nd

ar.

Tid

akad

ap

and

uan

dalam

pem

berian

pelay

anan

Tidak

adajam

inankeselam

atanpenyelenggaraan

pelay

anan

sesuai

denganstan

dar.

NO

FIN

DIN

G

Men

uru

nn

ya

jam

inan

keselam

atanpenyelenggaraan

pelayanansesuai

dengansta

nd

ar

NO

FIN

DIN

G

Tidakada

jaminan

keselamatan

penyelenggaraanpelayanan

sesuaidengan

stand

ar

Tidakada

jaminan

keselamatan

penyelenggaraanp

elayan

ansesu

aidengan

stand

ar.

Men

uru

nn

ya

jamin

ank

eselamatan

penyelenggaraanpelayanan

sesuaidengan

sta

nd

ar

Tidakada

jaminan

keselamatan

penyelenggaraanpelayanan

sesuai

denganstan

dar

Tidakada

jaminan

keselamatan

penyelenggaraanpelayanan

sesuaidengan

standar.

Men

uru

nn

ya

jamin

ank

eselamatan

penyelenggaraanpelayanan

sesuaidengansta

nd

ar

Tidakada

jaminan

keselamatan

penyelenggaraanp

elayan

ansesu

aidengan

stand

ar

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

GP

elaksanaanG

roundC

heckyang

tidak

sesu

ai

sta

nd

ar

Tidakada

jaminan

keselamatan

penyelenggaraanp

elayan

ansesu

aid

eng

anstan

dar.

Page 51: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

11

.

12

.

13

.

14

.

Pen

yim

pan

an

Do

ku

men

tasi

SO

PP

ela

po

ran

Pela

ksa

naan

SO

PP

elapo

ran

SO

PP

rosed

ur

Keam

an

an

Fasilita

sT

ele

ko

mu

nik

asi

Pen

erb

an

gan

.5.

Pela

ksaan

SO

PP

rosed

ur

Keam

an

an

Fasilita

s

Telek

om

un

ikasi

Pen

erban

gan

Ad

a,L

en

gk

ap

Ad

a,T

idak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Ad

a,L

eng

kap

Ad

a,T

idak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Sesu

ai

SO

P

Tid

ak

Sesu

ai

SO

P

Ad

a,L

eng

kap

Ad

a,T

idak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Sesu

ai

SO

P

Tid

ak

Sesu

ai

SO

P

Terd

apat

sebag

ianP

elayan

any

ang

tidak

mem

iliki

pan

du

an

.m

em

en

uh

ista

nd

ar.

Tid

ak

ad

ap

an

du

an

dala

mp

emb

erianp

elayan

an

Terd

apat

sebagianP

elayanany

ang

tidak

mem

iliki

pan

du

an

.m

em

en

uh

ista

nd

ar.

Tid

akad

ap

an

du

an

dalam

pem

beria

np

ela

yan

an

Pelak

sanaan

pelap

oran

yan

gtid

aksesu

ai

sta

nd

ar

Terd

apat

sebag

ianP

elayan

any

ang

tidak

mem

iliki

pan

du

an

.m

em

en

uh

ista

nd

ar.

Tid

akad

ap

an

du

an

dalam

pem

berian

pelay

anan

Pro

sed

ur

pela

ksa

naan

keam

an

an

fasilita

sT

ele

ko

mu

nik

asi

Pen

erb

an

gan

yan

gtid

ak

sesu

ai

Men

uru

nn

ya

jam

inan

kese

lam

ata

npenyelenggaraan

pelay

anan

sesuai

dengansta

nd

ar

Tidak

ada

jamin

ankeselam

atanpenyelenggaraan

pelay

anan

sesuai

den

gan

stand

ar

Men

uru

nn

ya

jam

inan

keselam

atanpenyelenggaraan

pelayanansesuai

dengansta

nd

ar

Tidak

ada

jamin

ankeselam

atanpenyelenggaraan

pelay

anan

sesuai

den

gan

stand

ar

Tidak

ada

jamin

ankeselam

atanpenyelenggaraan

pelay

anan

sesu

ai

den

gan

stand

ar.

Men

uru

nn

ya

jam

inan

keselam

atanpenyelenggaraan

pelay

anan

sesuai

dengansta

nd

ar

Tidak

ada

jamin

ankeselam

atanpenyelenggaraan

pelay

anan

sesu

ai

den

gan

stan

dar

Tidak

ada

jamin

ankeselam

atanpenyelenggaraan

pelay

anan

sesu

ai

den

gan

stan

dar.

NO

FIN

DIN

G

Page 52: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

16.S

OP

Peru

bah

anP

elayan

an

17

.

18

.

19

.

20

.

Pela

ksan

aan

SO

PP

eru

bah

an

Pela

yan

an

Eu

ida

nce:

Log

Bo

ok

Tek

nisi

SO

PP

enan

gan

anG

ang

gu

anP

ela

yan

an

Pela

ksan

aan

SO

P

Pen

ang

anan

Gan

gg

uan

Pela

yan

an

Eu

ida

nce:

Lo

gB

oo

kT

ek

nisi

Fasilita

sK

om

un

ikasi

Pen

erb

an

gan

a.

AF

S

b.

AM

S

Ad

a,L

eng

kap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Sesu

ai

SO

P

Tid

ak

Sesu

ai

SO

P

Ad

a,L

eng

kap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Sesu

ai

SO

P

Tid

ak

Sesu

ai

SO

P

Sesu

ai

Tid

ak

Sesu

ai

Tid

ak

ad

a

Sesu

ai

Tid

ak

Sesu

ai

sta

nd

ar.

Terdapat

sebagianP

elayananyang

tidak

mem

iliki

pan

du

an

.m

em

en

uh

ista

nd

ar.

Tid

akad

ap

an

du

an

dalam

pem

berian

pela

yan

an

Pelaksanaan

Peru

bah

anP

elayanany

an

gtid

ak

sesu

ai

sta

nd

ar.

Terdapat

sebagianP

elayananyang

tidak

mem

ilikip

and

uan

.m

em

en

uh

ista

nd

ar.

Tid

akad

ap

an

du

an

dala

mp

emb

erianp

elayan

an

Pela

ksa

naan

Pen

an

gan

an

Gan

gg

uan

yan

gtid

aksesu

aista

nd

ar.

Tid

akm

emen

uh

ip

ersyaratan

kin

erja

pera

lata

n

Tid

ak

dap

at

mem

berik

an

pela

yan

an

Tid

akm

em

en

uh

ip

ersy

ara

tan

kin

erja

pera

lata

n

Men

uru

nn

ya

jam

inan

kese

lam

ata

npenyelenggaraan

pelayanansesuaidengan

sta

nd

ar

Tidak

adajam

inankeselam

atanpenyelenggaraan

pelay

anan

sesuai

den

gan

stan

dar

Tidak

adajam

inankeselam

atanpenyelenggaraan

pelay

anan

sesuai

den

gan

stand

ar.

Men

uru

nn

ya

jam

inan

keselam

atanpenyelenggaraan

pelayanansesuai

dengansta

nd

ar

Tidak

adajam

inankeselam

atanpenyelenggaraan

pelay

anan

sesuai

den

gan

stand

ar

Tidak

adajam

inankeselam

atanpenyelenggaraan

pelay

anan

sesuai

den

gan

stand

ar.

Pen

uru

nan

tingkatp

elayan

an

Tidak

adapelayanan

komunikasi

penerbangan

Pen

uru

nan

ting

kat

pelay

anan

NO

FIN

DIN

G

Page 53: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

21

.

22

.

23

.

24

.

!5.T

PM(train

ing

pro

sedu

rem

an

ual)

c.

Bro

ad

cast

Fasilitas

AlatB

antuN

avigasiP

enerb

ang

an

Fasilitas

Pen

gam

atanP

enerb

ang

an

Perso

nel

CN

S

Org

an

isasi

CN

S

Tid

ak

Ad

a

Sesu

ai

Tid

ak

Sesu

ai

Tid

ak

Ad

a

Sesu

ai

Tid

ak

Sesu

ai

Tid

ak

Ad

a

Sesu

ai

Tid

ak

Sesu

ai

Tid

ak

Ad

a

mem

en

uh

i

tidak

mem

en

uh

i

tidak

ad

a

perso

nil

Ad

a

Ad

a,

Tid

ak

leng

kap

Tid

ak

ad

a

Ad

a,L

eng

kap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

akd

ap

at

mem

berik

anpelayanan

Tidak

mem

enuhipersyaratan

kin

erjap

era

lata

n

Tid

akd

apat

mem

berik

anpelayanan

Tidak

mem

enuhipersyaratan

kin

erjap

eralatan

Tid

akd

ap

at

mem

berik

anpelayanan

Tidak

mem

enuhipersyaratan

kin

erjap

era

lata

n

Tid

akd

ap

at

mem

berik

anpelayanan

Tidak

mem

enuhipersyaratan

personelC

NS

(jumlah,

rating,dll)

Tidak

tersedia

personelC

NS

Sebagian

fungsiorganisasi

tidakte

rla

ksan

a

Tidak

tersediaorganisasi

CN

S

Terdapat

sebagianpersyaratan

TP

My

ang

tidak

mem

enu

hi

sta

nd

ar.

Tidakada

pelayanankom

unikasipenerbangan

Penurunan

tingkatpelayanan

Tidakada

pelayanankom

unikasipenerbangan

Penurunan

tingkatpelayanan

Tidakada

pelayanannavigasipenerbangan

Penurunan

tingkatpelayanan

Tidakada

pelayananpengam

atanpenerbangan

Penurunan

tingkatpelayanan

Tid

akad

ap

elayan

anC

NS

Tidakterpenuhisebagian

tugasdan

tanggungja

wab

org

anisasi

CN

S

Tidak

adapelaksana

danpenanggung

jawab

org

an

isasi

Menurunnya

jaminan

mutu

penyelenggaraand

ikla

t

Page 54: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

26

.

27

28

29

.

30

.

Co

urs

eW

are

Fasilita

sd

ikla

t

Perso

nel

Pen

yeln

gg

araanD

ikla

t

Org

an

isasi

dik

lat

Pem

elih

ara

an

sis

tem

kalibrasip

enerb

ang

an

31

.P

rose

du

rja

min

an

ku

alita

s

Tid

ak

ad

a

Ad

a,L

eng

kap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Sesu

ai

Tid

ak

Sesu

ai

Tid

ak

ad

a

Mem

en

uh

i

Tid

ak

mem

en

uh

i

tidak

ad

a

pers

on

il

Ad

a

Ad

a,tid

ak

len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Ad

a,L

eng

kap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Ad

a,L

eng

kap

Tid

akT

erdap

atT

PM

Terd

apat

sebag

ianP

enyelenggaraandiklat

yan

gtidak

mem

iliki

pan

du

an

Tid

akad

ap

an

du

an

dalam

pem

berian

pelay

anan

Tidak

mem

enu

hi

persy

aratanfasilitas

pen

un

jang

diklat

Tidak

dap

atm

enyelenggarakand

ikla

t

Tidak

mem

enu

hi

persy

aratanp

erson

elten

aga

pen

gajar

Tidak

tersediapersonel

pengajar

Sebagian

fungsiorganisasi

tidakte

rlak

san

a

Tid

aktersed

iao

rgan

isasiP

eny

eleng

gara

Dik

latC

NS

Terd

apat

sebag

ianS

OP

Pem

elih

ara

an

dan

Perb

aik

an

sistemkalibrasi

penerbanganyang

tidak

mem

en

uh

ista

nd

ar

Tid

akad

ap

an

du

an

dalam

pem

berian

pelay

anan

Tidak

adajam

inanm

utupenyelenggaraan

diklat

Menurunnya

jaminan

mutu

penyelenggaraand

ikla

t

Tidak

adajam

inanm

utupenyelenggaraan

diklat

Pen

uru

nan

tingkatpenyelenggaraan

diklat

Tidak

dap

atm

enyelenggarakandiklat

Pen

uru

nan

tingkatpelayanan

pendidikan

Tidak

ada

pelay

anan

pen

did

ikan

Tidak

terpenuhisebagiantugas

dantanggung

jaw

ab

org

anisasi

dik

latC

NS

Tidak

adapelaksana

danpenanggung

jawab

org

an

isasi

dik

lat

CN

S

Pen

uru

nan

ting

kat

pelayanan

Tidak

adajam

inankeselam

atanpenyelenggaraan

pelay

anan

sesuai

denganstan

dar

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

Page 55: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

32

.F

asilitaspenunjang

kalibrasi(alat

ukur,test

bed)

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Sesu

ai

Tid

ak

Sesu

ai

Tid

ak

ad

a

SS

ir^r^ri!™

!"-7

^^*

^^^

kualitasyang

tidakm

emenuhi

sta

nd

ar.

Tidak

ada

pan

du

and

alamp

emb

erianp

elayan

an

Tidak

mem

enu

hi

fasilitasp

en

un

jan

gk

alibrasi

Tidakm

emiliki

fasilitaspenunjang

kalib

rasi

Tidakada

jaminan

keselamatan

penyelenggpelayanan

sesuaidengan

standararaan

Penurunantingkatpenyelenggaraan

kalibras

Tidakterpenuhinya

penyelenggaraankalibra

Page 56: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

No

.

III.

Bid

an

g

Bid

an

gA

IS

Sertif

ikat

a.P

en

yele

ng

gara

Pen

yelen

gg

araP

elayan

anIn

form

asiA

ero

nau

tika

Ban

dar

Ud

ara

b.P

eny

eleng

araD

iklat

bid

ang

Pelay

anan

Info

rmasi

Aero

nau

tika

c.P

en

yele

ng

gara

Pela

yan

an

NO

TA

M

d.

Pen

yele

ng

gara

Pela

yan

an

Pen

erb

an

gan

Man

ual

Op

era

si

Peta

Krite

ria

Ad

a

Ad

ad

en

gan

Cata

tan

Tid

ak

Ad

a

Ad

a

Ad

ad

en

gan

Cata

tan

Tid

ak

Ad

a

Ad

a

Ad

ad

en

gan

Cata

tan

Tid

ak

Ad

a

Ad

a

Ad

ad

en

gan

Cata

tan

Tid

ak

Ad

a

Ad

a,L

en

gk

ap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Ha

za

rd

Terd

ap

at

pela

yan

an

yan

gtid

ak

mem

en

uh

ista

nd

ar.

Pelay

anan

tidak

mem

en

uh

ista

nd

ar

Terd

ap

at

pela

yan

an

yan

gtid

ak

mem

en

uh

ista

nd

ar.

Pelay

anan

tidak

mem

en

uh

ista

nd

ar

Terd

ap

at

pela

yan

an

yan

gtid

ak

mem

en

uh

ista

nd

ar.

Pela

yan

an

tidak

mem

en

uh

ista

nd

ar

Terd

ap

at

pela

yan

an

yan

gtid

ak

mem

en

uh

ista

nd

ar.

Pelay

anan

tidak

mem

en

uh

ista

nd

ar

Terd

ap

at

seb

ag

ian

persy

ara

tan

man

ual

op

era

siy

an

gtid

ak

Risk

Pen

uru

nan

ting

kat

pela

yan

an

Tid

akad

aja

min

an

kese

lam

ata

nd

an

tidak

ad

aleg

alitasp

ela

yan

an

.

Pen

uru

nan

ting

kat

pela

yan

an

Tid

ak

ad

aja

min

an

kese

lam

ata

nd

an

tidak

ada

legalitasp

elayan

an.

Pen

uru

nan

ting

kat

pela

yan

an

Tid

akad

aja

min

an

kese

lam

ata

nd

an

tidak

ad

aleg

alitasp

ela

yan

an

.

Pen

uru

nan

ting

kat

pelay

anan

Tid

ak

ad

aja

min

an

kese

lam

ata

nd

an

tidak

ad

ale

galita

sp

ela

yan

an

.

Men

uru

nn

ya

jam

inan

keselam

atanp

eny

eleng

garaan

pela

yan

an

sesu

ai

den

gan

Ris

k

In

dex

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

Page 57: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

mem

en

uh

ista

nd

ar.

sta

nd

ar

Tid

ak

ad

aT

idak

Terd

ap

at

Man

ual

op

erasid

ala

mm

em

berik

an

pela

yan

an

Tidak

ada

jamin

ankeselam

atan1

penyelenggaraanpelayanan

sesuaidengan

1sta

nd

ar

3S

OP

Pela

yan

an

Info

rmasi

Aero

nau

tika

Ban

dar

Ud

ara

Ad

a,

Len

gk

ap

--

NO

FIN

DIN

G

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Terd

ap

at

sebag

ianP

elayan

any

an

gtid

akm

emilik

ip

an

du

an

.m

em

en

uh

ista

nd

ar.

Men

uru

nn

ya

jam

inan

kese

lam

ata

np

eny

eleng

garaan

pelay

anan

sesuai

den

gan

sta

nd

ar

Tid

ak

ad

aT

idak

ad

ap

an

du

an

dala

mp

em

beria

np

ela

yan

an

Tid

akad

aja

min

an

kese

lam

ata

np

eny

eleng

garaan

pelay

anan

sesu

ai

den

gan

sta

nd

ar

4S

OP

Pela

yan

an

NO

TA

MA

da,

Len

gk

ap-

-N

O

FIN

DIN

G

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Terd

ap

at

seb

ag

ian

Pela

yan

an

yan

gtid

ak

mem

iliki

pan

du

an

.m

em

en

uh

ista

nd

ar.

Men

uru

nn

ya

jam

inan

keselam

atanp

eny

eleng

garaan

pelay

anan

sesuai

den

gan

sta

nd

ar

^™

Tid

ak

ad

aT

idak

ad

ap

an

du

an

dala

mp

em

beria

np

ela

yan

an

Tid

akad

aja

min

an

keselam

atanp

eny

eleng

garaan

pelay

anan

sesuai

den

gan

sta

nd

ar

5S

OP

Pela

yan

an

Info

rmasi

Aero

nau

tika

dan

Peta

Pen

erb

an

gan

Ad

a,

Len

gk

ap

--

NO

FIN

DIN

G

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Terd

ap

at

seb

ag

ian

Pela

yan

an

yan

gtid

ak

mem

iliki

pan

du

an

.m

em

en

uh

ista

nd

ar.

Men

uru

nn

ya

jam

inan

kese

lam

ata

np

eny

eleng

garaan

pelay

anan

sesuai

den

gan

sta

nd

ar

Tid

ak

ad

aT

idak

ad

ap

an

du

an

dala

mp

em

beria

np

elayan

anT

idak

ad

aja

min

an

keselam

atanp

eny

eleng

garaan

pelay

anan

sesuai

den

gan

sta

nd

ar

6P

rose

du

rP

ela

yan

an

NO

TA

M

Sesu

ai

SO

P-

-

NO

FIN

DIN

G

Tid

ak

Sesu

ai

SO

P

Pem

berian

pelay

anan

yan

gtid

ak

sesu

ai

sta

nd

ar.

Tid

akad

aja

min

an

keselam

atanp

eny

eleng

garaan

pelay

anan

sesuai

den

gan

sta

nd

ar

7P

rose

du

rP

elayan

anIn

fo

rm

asi

Aero

nau

tika

Ban

dar

Ud

ara

Sesu

ai

SO

PN

O

FIN

DIN

G

Page 58: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Tid

ak

Sesu

ai

SO

P

Pem

berian

pela

yan

an

yan

gtid

ak

sesu

ai

sta

nd

ar.

Tid

akad

aja

min

an

keselam

atanp

eny

eleng

garaan

pelay

anan

sesuai

dengansta

nd

ar

m8

Pro

sed

ur

Pela

yan

an

NO

TA

M

Sesu

ai

SO

P-

-N

O

FIN

DIN

G

Tid

ak

Sesu

ai

SO

P

Pem

berian

pelay

anan

yan

gtid

ak

sesu

ai

sta

nd

ar.

Tid

akad

aja

min

an

keselam

atanp

eny

eleng

garaan

pelay

anan

sesuai

den

gan

sta

nd

ar

NO

FIN

DIN

G

9P

rose

du

rP

elayan

anIn

form

asi

Aero

nau

tika

dan

Peta

Pen

erban

gan

Sesu

ai

SO

P-

-

Tid

ak

Sesu

ai

SO

P

Pem

berian

pelay

anan

yan

gtid

ak

sesu

ai

sta

nd

ar.

Tid

akad

ajam

inan

keselam

atanp

eny

eleng

garaan

pelay

anan

sesuai

den

gan

sta

nd

ar

10

Fasilitas

Pelay

anan

Info

rmasi

Aero

nau

tika

Ban

dar

Ud

ara

Sesu

ai

--

NO

FIN

DIN

G

Tid

ak

Sesu

ai

Tid

akm

em

en

uh

ip

ersy

ara

tan

kin

erja

pera

lata

nP

enu

run

antin

gk

atp

elayan

an

Tid

ak

ad

aT

idak

dap

at

mem

berik

anp

ela

yan

an

Tidak

ada

pelayananInform

asiA

eronautika1

Ban

dar

Ud

ara

11

Fasilitas

Pelay

anan

NO

TA

M

Sesu

ai

--

NO

FIN

DIN

G

Tid

ak

Sesu

ai

Tid

akm

emen

uh

ip

ersyaratan

kin

erja

pera

lata

nP

en

uru

nan

ting

kat

pelay

anan

Tid

ak

ad

aT

idak

dap

at

mem

berik

an

pela

yan

an

Tid

akad

ap

ela

yan

an

NO

TA

M

12

Fasilita

sP

ela

yan

an

Info

rmasi

Aero

nau

tika

dan

Peta

Pen

erb

an

gan

Sesu

ai

-

-

NO

FIN

DIN

GT

idak

Sesu

ai

Tid

akm

emen

uh

ip

ersyaratan

kin

erjap

era

lata

nP

en

uru

nan

ting

kat

pelay

anan

Tid

ak

ad

aT

idak

dap

at

mem

berik

anp

ela

yan

an

Tidak

ada

pelayananInform

asiA

eronautika1

dan

Peta

Pen

erban

gan

13

Perso

nel

AIS

Mem

en

uh

i-

-

NO

FIN

DIN

G

Tid

ak

mem

en

uh

i

Tid

akm

em

en

uh

ip

ersy

ara

tan

perso

nel

AIS

Pen

uru

nan

ting

kat

pelay

anan

Page 59: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Tid

ak

ad

a

perso

nil

Tid

ak

terse

dia

perso

nel

AIS

Tid

akad

ap

ela

yan

an

AIS

14

Org

an

isasi

AIS

Ad

a-

-

NO

FIN

DIN

G

Ad

a,

tidak

len

gk

ap

Seb

agian

fun

gsi

org

anisasi

tidak

terla

ksan

aT

idak

terpen

uh

iseb

agian

tug

asd

anta

ng

gu

ng

jaw

ab

org

anisasi

^^

^T

idak

ad

aT

idak

terse

dia

org

anisasi

AIS

Tidak

ada

pelak

sana

dan

pen

ang

gu

ng

jaw

ab

org

an

isasi

15

Pen

yim

pan

anD

ok

um

en

tasi

Ad

a,L

eng

kap

--

NO

FIN

DIN

G

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

apT

erd

ap

at

sebag

ianP

elayan

any

an

gtid

akm

emilik

ip

an

du

an

.m

em

en

uh

ista

nd

ar.

Men

uru

nn

ya

jam

inan

keselam

atanp

eny

eleng

garaan

pelay

anan

sesuai

dengansta

nd

ar

Tid

ak

Ad

aT

idak

ad

ap

an

du

an

dalam

pem

beria

np

ela

yan

an

Tid

ak

ad

aja

min

an

kese

lam

ata

np

eny

eleng

garaan

pelay

anan

sesuai

den

gan

sta

nd

ar

NO

FIN

DIN

G

16

TP

M(T

rainin

gP

roced

ure

Man

ual)

Ad

a,L

eng

kap

--

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Terd

ap

at

sebag

ianp

ersy

ara

tan

TP

My

an

gtid

ak

mem

en

uh

ista

nd

ar.

Men

uru

nn

ya

jam

inan

mu

tup

en

yele

ng

gara

an

dik

lat

Tid

ak

ad

aT

idak

Terd

ap

at

TPM

Tidak

ada

jamin

anm

utu

penyelenggaraand

ikla

t

17

Co

urs

eW

are

Ad

a,L

en

gk

ap

--

NO

FIN

DIN

G

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Terd

ap

at

sebag

ianP

eny

eleng

garaan

dik

laty

ang

tidak

mem

iliki

pan

du

an

Men

uru

nn

ya

jam

inan

mu

tup

en

yele

ng

gara

an

dik

lat

Tid

ak

ad

aT

idak

ad

ap

an

du

an

dala

mp

em

beria

np

elayan

anT

idakada

jaminan

mutu

penyelenggaraan1

dik

lat

18

Fasilita

sD

ilkat

Len

gk

ap

--

NO

FIN

DIN

G

Ku

ran

gL

en

gk

ap

Tid

akm

em

en

uh

iseb

agian

persy

ara

tan

pen

yele

ng

gara

an

dik

lat

——

1

Page 60: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Tid

ak

ad

aT

idak

mem

en

uh

ip

ersy

ara

tan

pen

yelen

gg

araand

iklat

Tid

akte

rpen

uh

iny

am

utu

pen

yelen

gg

araand

ikla

t

19

Perso

nel

Pen

yele

ng

gara

an

Dik

lat

Mem

en

uh

i-

-

NO

FIN

DIN

G

Tid

ak

mem

en

uh

i

Tid

ak

mem

en

uh

ip

ersy

ara

tan

perso

nel

pen

yelen

gg

araand

ikla

t

Pen

uru

nan

mu

tup

eny

eleng

garaan

dik

lat

Tid

ak

ad

a

perso

nil

Tid

akte

rsed

iap

erson

elp

eny

eleng

garaan

dik

latT

idak

dap

at

men

yelen

gg

arakan

dik

lat

20

Org

anisasi

dik

latP

elayan

anInform

asiA

ero

nau

tika

Ad

a-

-

NO

FIN

DIN

G

Ad

a,tid

ak

len

gk

ap

Seb

agian

fungsio

rgan

isasitid

ak

terla

ksan

a

Tid

akterp

enu

hi

sebag

iantu

gas

dan

tang

gu

ng

jawab

org

anisasi

diklatP

elayan

anIn

form

asiA

eron

autik

a

Tid

ak

ad

aT

idak

terse

dia

org

an

isasi

Pen

yelen

gg

araD

iklat

Tid

akad

ap

ela

ksa

na

dan

pen

ang

gu

ng

jawab

org

anisasi

dik

latP

elayananIn

form

asi

Aero

nau

tika

Page 61: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

8

10

TP

M

Co

urs

ew

are

Fasilitas

Pen

un

jang

Diklat

Personel

Penyelenggaraan

Dik

lat

11

Org

an

isasi

Dik

lat

Ada,

tidak

leng

kap

Sebagian

fungsiorganisasi

tidakte

rla

ksan

aTidak

terpenuhisebagian

tugasdan

tanggungja

wab

org

an

isasi

Tid

ak

ad

a

Ad

a,L

eng

kap

Ad

a,T

idak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Ad

a,L

eng

kap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Len

gk

ap

Ku

rang

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Mem

en

uh

i

tidak

mem

en

uh

i(k

uran

g)

tidak

ad

ap

erson

il

Ad

a

Ada,

tidak

leng

kap

Tid

ak

ad

a

Tidak

tersedia

org

anisasi

PAN

S-O

PS

Tidak

adapelaksana

danpenanggung

jawab

org

an

isasi

Terdapat

sebagianpersyaratan

TPM

yan

gtid

akm

emen

uh

ista

nd

ar.

Tid

akT

erdap

atT

PM

Terdapat

sebagianPenyelenggaraan

diklatyang

tidakm

emilik

ip

an

du

an

Tid

akad

ap

and

uan

dalam

pem

berian

pen

yelen

gg

araand

iklat

Tidak

mem

enuhisebagian

persy

ara

tan

pen

yelen

gg

araand

ikla

t

Tidak

mem

enuhipersyaratan

pen

yelen

gg

araand

iklat

Tidak

mem

enuhipersyaratan

perso

nel

pen

yelen

gg

araand

iklat

Tidak

tersediapersonel

pen

yele

ng

gara

an

dik

lat

Menurunnya

jaminan

mutu

penyelenggaraand

ikla

t

Tidakada

jaminan

mutu

penyelenggaraand

ikla

t

Menurunnya

jaminan

mutu

penyelenggaraand

ikla

t

Tidakada

jaminan

mutu

penyelenggaraand

ikla

t

Penurunan

mutu

penyelenggaraandiklat

Tidakterpenuhinya

mutu

penyelenggaraand

ikla

t

Penurunan

mutu

penyelenggaraandiklat

Tidak

dap

atm

enyelenggarakandiklat

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

Seb

agian

fungsiorganisasi

tidakte

rlak

san

aTidak

terpenuhisebagian

tugasdantanggung

jaw

ab

org

anisasi

dik

lat

NO

FIN

DIN

G

Tidak

tersediaorganisasi

Pen

yele

ng

gara

Dik

lat

Tidak

adapelaksana

danpenanggung

jawab

org

an

isasi

dik

lat

Page 62: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

No

.

IV

.

Bid

an

g

Bid

an

gP

AN

S-O

PS

Sertifik

at

Pen

yele

ng

gara

Pera

ncan

gan

Pro

sed

ur

Pen

erb

an

gan

Man

ual

Op

era

si

SO

P

Fasilita

s

Perso

nel

PA

NS

-OP

S

Org

an

isasi

Krite

ria

Ad

a

Ad

ad

en

gan

Cata

tan

Tid

ak

Ad

a

Ad

a,L

en

gk

ap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Ad

a,L

en

gk

ap

Ad

a,T

idak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Sesu

ai

Tid

ak

Sesu

ai

Tid

ak

ad

a

mem

en

uh

i

tidak

mem

en

uh

i

tidak

ad

ap

erso

nil

Ad

a

Ha

za

rd

Terd

ap

at

pela

yan

an

yan

gtid

ak

mem

en

uh

ista

nd

ar.

Pen

yele

ng

gara

an

tidak

mem

en

uh

ista

nd

ar

Terd

ap

at

seb

ag

ian

persy

ara

tan

man

ual

op

era

siy

an

gtid

ak

mem

en

uh

ista

nd

ar.

Tid

ak

Terd

ap

at

Man

ual

op

era

sid

ala

mm

em

berik

an

pela

yan

an

Terd

ap

at

seb

ag

ian

Pera

ncan

gan

yan

gtid

ak

mem

iliki

pan

du

an

.m

em

en

uh

ista

nd

ar.

Tid

ak

ad

ap

an

du

an

dala

mp

em

beria

np

ela

yan

an

Tid

ak

mem

en

uh

i

kin

erja

pera

lata

np

ers

yara

tan

Tid

ak

dap

at

men

yele

ng

gara

kan

peran

can

gan

Tid

ak

mem

en

uh

i

perso

nel

PA

NS

-OP

Sp

ers

yara

tan

Tid

ak

terse

dia

perso

nel

PA

NS

-OP

S

Pen

uru

nan

peran

can

gan

Risk

ting

kat

pen

yele

ng

gara

an

Tid

ak

ad

aja

min

an

kese

lam

ata

nd

an

tidak

ad

aleg

alitasp

eny

eleng

garaan

.

Men

uru

nn

ya

jam

inan

kese

lam

ata

np

en

yele

ng

gara

an

pera

ncan

gan

sesu

ai

den

gan

sta

nd

ar

Tid

akad

aja

min

an

keselam

atanp

en

yele

ng

gara

an

pera

ncan

gan

sesu

ai

den

gan

sta

nd

ar

Men

uru

nn

ya

jam

inan

kese

lam

ata

np

en

yele

ng

gara

an

pera

ncan

gan

sesu

ai

den

gan

sta

nd

ar

Tid

ak

ad

aja

min

an

kese

lam

ata

np

en

yele

ng

gara

an

pera

ncan

gan

sesu

ai

den

gan

sta

nd

ar

Pen

uru

nan

peran

can

gan

ting

kat

pen

yele

ng

gara

an

Tid

akad

ap

eny

eleng

garaan

pera

ncan

gan

Pen

uru

nan

peran

can

gan

ting

kat

pen

yele

ng

gara

an

Tid

akad

ap

eny

eleng

garaan

pera

ncan

gan

Ris

kIn

dex

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

Page 63: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

No

.B

ida

ng

V.

Bid

an

gM

ET

Man

ual

Op

era

si

SO

P

Pela

ksa

naan

SO

P

Fasilita

s

Pro

sed

ur

Do

ku

men

tasi

Perso

nel

ME

T

Krite

ria

Ad

a,L

en

gk

ap

Ad

a,T

idak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Ad

a,L

en

gk

ap

Ad

a,T

idak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Sesu

ai

SO

P

Tid

ak

Sesu

ai

SO

P

Ad

ale

ng

kap

Ad

atid

ak

len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Sesu

ai

SO

P

Tid

ak

Sesu

ai

SO

P

Mem

en

uh

i

Ha

za

rd

Terd

apat

sebag

ianp

ersyaratan

man

ual

operasiyangtidak

mem

enu

hi

stand

ar.^

__

Tidak

Terd

apat

Man

ual

op

erasid

ala

mm

emb

erikan

pelay

anan

Terd

apat

sebagianP

erancan

gan

yangtidak

mem

ilikipanduan.

mem

en

uh

ista

nd

ar.

Tidak

ada

pan

du

and

alamp

emb

erianp

elayan

an

Pela

ksa

naan

Pelay

anan

ME

Ty

an

gtid

ak

sesu

ai

stan

dar.

Tid

ak

mem

en

uh

ip

ers

yara

tan

kin

erjap

eralatan

Tidak

dapatm

enyelenggarakanp

elayan

an

Pem

berianpelayanan

yangtidak

sesu

ai

sta

nd

ar

Ris

k

Menurunnya

jaminan

keselamatan

penyelenggaraanpelayanan

sesuaidengan

sta

nd

ar

Tidak

ada

jamin

ankeselam

atanpenyelenggaraan

pelayanansesuai

dengansta

nd

ar

Men

uru

nn

ya

jamin

ank

eselamatan

penyelenggaraanpelayanan

sesuaidengansta

nd

ar

.

Tid

akad

ajam

inan

keselam

atanpenyelenggaraan

perancangansesuaidengan

sta

nd

ar

Tidak

ada

jamin

ank

eselamatan

penyelenggaraanpelayanan

sesuaidengansta

nd

ar.

Penurunan

tingkatpenyelenggaraan

pelayanan

Tidak

adapenyelenggaraan

pelayanan

Tidak

ada

jamin

ank

eselamatan

penyelenggaraanpelayanan

sesuaidengansta

nd

ar

__

^

Ris

kIn

dex

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

Page 64: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Tid

ak

mem

en

uh

iT

idak

mem

en

uh

ip

ersy

ara

tan

perso

nel

ME

TP

enu

run

antin

gk

atp

eny

eleng

garaan

pelay

anan

tidak

ad

ap

erso

nil

Tid

ak

terse

dia

perso

nel

ME

TT

idak

ad

ap

eny

eleng

garaan

pelay

anan

ME

T

7O

rgan

isasi

Ad

a-

-N

O

FIN

DIN

G

Ad

a,tid

ak

len

gk

ap

Seb

agian

fun

gsi

org

anisasi

tidak

terla

ksan

aT

idak

terpen

uh

iseb

agian

tug

asd

an

tang

gu

ng

jaw

ab

org

an

isasi

Tid

ak

ad

aT

idak

terse

dia

org

an

isasi

ME

TT

idak

ada

pelak

sana

dan

pen

ang

gu

ng

jawab

org

an

isasi

Page 65: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

No

.B

ida

ng

2B

ida

ng

SA

R

Man

ual

Op

erasi

VI.

SO

P

Pela

ksa

naan

SO

P

Fasilita

s

Pro

sed

ur

Do

ku

men

tasi

Pers

on

el

SA

R

Krite

ria

Ada,

Len

gk

ap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Ada,

Lengkap

Ad

a,

Tid

ak

Len

gk

ap

Tid

ak

ad

a

Sesu

ai

SO

P

Tid

ak

Sesu

ai

SO

P

Sesu

ai

Tid

ak

Sesu

ai

Tid

ak

ad

a

Sesu

ai

SO

P

Tid

ak

Sesu

ai

SO

P

Mem

en

uh

i

Ha

za

rd

Terdapat

sebagianpersyaratan

man

ual

operasiyang

tidakm

em

en

uh

ista

nd

ar.

Tidak

Terdapat

Manual

operasidalam

mem

berikanpelayanan

Terdapat

sebagianP

erancangany

ang

tidak

mem

ilikip

and

uan

.m

em

en

uh

ista

nd

ar.

Tidak

ada

pan

du

and

alamp

emb

erianp

elayan

an

Pelaksanaan

Pelayanan

SAR

yan

gtid

ak

sesu

ai

stan

dar.

Ris

k

Men

uru

nn

ya

jamin

ankeselam

atanpenyelenggaraan

pelayanansesuai

dengansta

nd

ar

Tidak

adajam

inankeselam

atanpenyelenggaraan

pelayanansesuai

dengansta

nd

ar

Menurunnya

jaminan

keselamatan

penyelenggaraanpelayanan

sesuaidengan

sta

nd

ar

Tidak

ada

jaminan

keselamatan

penyelenggaraanperancangan

sesuaid

en

gan

stan

dar

Tidak

ada

jaminan

keselamatan

penyelenggaraanpelayanan

sesuaidengan

sta

nd

ar

Tidak

mem

enuhipersyaratan

kin

erjap

eralatan

Tidak

dapatm

enyelenggarakanp

ela

yan

an

Pen

uru

nan

pela

yan

an

tingkatpenyelenggaraan

Tidak

adapenyelenggaraan

pelayanan

Ris

kIn

dex

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

NO

FIN

DIN

G

Pemberian

pelayananyang

tidak

sesu

ai

sta

nd

ar

Tidak

ada

jamin

ankeselam

atanpenyelenggaraan

pelayanansesuai

dengansta

nd

ar

NO

FIN

DIN

G

Page 66: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Org

an

isasi

Tid

ak

mem

en

uh

i

Tid

ak

ad

a

perso

nil

Ad

a

Ad

a,

tidak

leng

kap

Tid

ak

ad

a

sesu

ai

aslin

ya

'G

IAN

HU

KU

M

(.PU

RN

AM

AS

AR

In

a/(IV

/a)7

04

19

95

03

20

01

Tid

ak

mem

en

uh

ip

erso

nel

SA

Rp

ers

yara

tan

Tid

akte

rsed

iap

erson

elS

AR

Seb

agian

fun

gsi

tidak

terla

ksan

ao

rgan

isasi

Tid

aktersed

iao

rgan

isasiSA

R

Pen

uru

nan

pela

yan

an

ting

kat

pen

yelen

gg

araan

Tid

akad

ap

eny

eleng

garaan

pelay

anan

SAR

Tidak

terpenuhisebagian

tug

asdan

tan

gg

un

gja

wab

org

anisasi

Tid

akad

ap

ela

ksa

na

dan

jaw

ab

org

anisasi

pen

an

gg

un

g

NO

FIN

DIN

G

DIR

EK

TU

RJE

ND

ER

AL

PE

RH

UB

UN

GA

NU

DA

RA

ttd

Dr.

Ir.A

GU

SS

AN

TO

SO

,M

.Sc

Page 67: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

NO

.R

EF

ER

EN

SI

RE

GU

LA

SI

Lam

piranIII.A

Peraturan

Direktur

Jend

eralP

erhubunganU

daraN

om

or

:K

P1

82

Tah

un

20

17

Tan

gg

al:

3A

gu

stus

20

17

FO

RM

AT

LA

PO

RA

NSE

ME

NT

AR

A(IN

TE

RM

RE

PO

RT

)A

UD

IT[P

EN

YE

LE

NG

GA

RA

PE

LA

YA

NA

N]

[TA

NG

GA

L]

TE

MU

AN

RE

KO

ME

ND

AS

IR

IS

KIN

DE

XK

ET

ER

AN

GA

N

Tim

Audit

Direktorat

Jend

eralP

erhu

bu

ng

anU

dara

Ketu

aT

imA

ng

go

taT

imA

ng

go

taT

im

Tim

pendamping

daripenyelenggara

pelayanan

Perw

ak

ilan

Kan

tor

Pu

sat

iaslin

ya

NH

UK

UM

/(TV

/a)1

99

50

32

00

1

Perw

ak

ilan

lok

asi

Men

geta

hu

i,(P

impinan

pen

yelen

gg

arap

elayan

an)

Perw

ak

ilan

lok

asi

DIR

EK

TU

RJE

ND

ER

AL

PE

RH

UB

UN

GA

NU

DA

RA

ttd

Dr.

Ir.A

GU

SS

AN

TO

SO

.M.S

c

Page 68: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Lampiran III.C Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan UdaraNomor : KP 182 Tahun 2017Tanggal : 3 Agustus 2017

FORMAT BERITA ACARA

PELAKSANAAN AUDIT/INSPEKSI/PENGAMATAN/PEMATAUANPELAYANAN

(PENYELENGGARA PELAYANAN)

Pada hari tanggal bulan tahun£»̂ nt™"'. Pada penyelenggara pelayananDATA PENYELENGGARA LAYANAN :1. Nama

Lokasi

Nomor Tip/Fax/EmailJam operasi

Jenis Pelayanan

Nomor Sertifikat PelayananFasilitas Pelayanan

a. Fasilitas Komunikasi

b. Fasilitas Navigasic. Fasilitas Surveillance

d. Alat bantu pendaratane. Fasilitas Listrik

f. Fasilitas Tower

g. Fasilitas PengamananPersonil

a. Personil ATC

b. Personil Komunikasi

c. Personil AIS

d. Personil CNS

e. Personil Listrik

f. Personil Pengamanan

Type of traffic permitted10. RunwayCapacity11. Rata-rata traffic movement/hari

(tanggal) telah dilaksanakan inspeksi

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8

9.

"I3811 P.ClakSanaan audit/insPeksi/Pe"gamatan/Pematauan dapat disimpulkan sebagai berikut :2.

3.

4.

Demikianberita acara pelaksanaan audit/inspeksi/pengamatan/pematauanpada (Penyelenggara pelayanan) ini dibuat dengan sebenarnya. pelayanan

Ketua tim

199503 2 001

Pimpinan penyelenggara pelayanan

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc.

Page 69: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

NO

.R

EF

ER

EN

SI

RE

GU

LA

SI

TE

MU

AN

su

ai

aslin

ya

IAN

HU

KU

M

ibin

a/(IV

/a)

NIP

.1

96

80

70

41

99

50

32

00

1

Lam

piranIII.B

Peraturan

Direktur

JenderalP

erhubunganU

daraN

om

or

:K

P1

82

Tah

un

20

17

Tanggal

:3

Ag

ustu

s2

01

7

FO

RM

AT

RE

NC

AN

AT

IND

AK

LA

NJU

TA

UD

IT[P

EN

YE

LE

NG

GA

RA

PE

LA

YA

NA

N]

[TA

NG

GA

L]

RE

KO

ME

ND

AS

I

Tem

pat,

(tang

gal)

(Pim

pinanpenyelenggara

pelayanan)

RE

NC

AN

AT

IND

AK

LA

NJU

TT

AR

GE

TW

AK

TU

PE

NY

EL

ES

AIA

N

DIR

EK

TU

RJE

ND

ER

AL

PE

RH

UB

UN

GA

NU

DA

RA

ttd

Dr.

Ir.A

GU

SS

AN

TO

SO

,M

.Sc.

Page 70: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Lampiran III.E Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan UdaraNomor : KP 182 Tahun 2017Tanggal: 3 Agustus 2017

Alur Proses Audit

Pra Audit

Penetapan jadwal/program audit tahunan oleh Direktur

Penetapan jumlah dan komposisitim audit oleh Direktur (30 hari)

IPenyampaian jadwal / program audit beserta protokol audit kepada

penyelenggara (30 hari)

Penyiapan dokumen acuan audit oleh tim audit (30 hari)

TPengarahan ketua tim kepada anggota tim

On-site Audit

Rapat pembukaan

Pelaksanaan audit di lokasi

Penyampaian draft laporan sementara kepada penyelenggara

1Penyusunan draft rencana tindak lanjut oleh penyelenggara

I

Rapat penutupan :1. Penyampaian laporan sementara audit (interm report)2. Penandatanganan berita acara pelaksanaan audit

Page 71: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Pasca Audit

Penyampaian laporan akhir audit kepada penyelenggara (5hari)

Sesuai

Penyampaian laporan akhir audit dan

rencana tindakan lanjut oleh Direktur

kepada Kepala Kantor (5 hari)

Dokumentasi dan updating pemenuhan

rencana tindakan lanjut kepada Direktur

Pelaksanaan Pemantauan Oleh

Kantor Otoritas

Penyampaian Surat rekomendasi

penyempurnaan rencanatindakan

lanjut oleh Direktur (10 hari)

Penyampaian revisi rencana

tindakan lanjut oleh penyelenggarapelayanan (10 hari)

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

Dr.Ir.AGUS SANTOSO, M.Sc

,-oN ENDAH

sesuai aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM

iNAMA SARI

Pembina/(IV/a)IP. 19680704 199503 2 001

Page 72: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Lampiran

IV.APeraturan

DirekturJenderalPerhubungan

Udara

Nom

or:

KP

182T

ahu

n2

01

7Tanggal

;3A

gustus2017

^^

^

FORM

ATLAPO

RANIN

SPEKSI

DAN

RENC

ANA

TIND

AKLAN

JUT

[PENYELEN

GG

ARAPELAYAN

AN]

[TA

NG

GA

L]

NO

.R

EF

ER

EN

SI

RE

GU

LA

SI

TE

MU

AN

RE

SIK

OR

EK

OM

EN

DA

SI

RIS

K

IN

DE

XC

UR

RE

NT

MIT

IG

AS

IR

EN

CA

NA

TIN

DA

KL

AN

JU

TT

AR

GE

T

WA

KT

U

CU

RR

EN

T

RIS

K

IND

EX

Tim

insp

eksi

....1etu

aT

im

))

Tim

pendamping

KA

ng

go

taT

im

daripenyelenggara

pelayanan:

Perw

ak

ilan

Lo

kasi

Perw

ak

ilan

lok

asi

^/K

EP

AL

A

[DIREK

TOM

fjF

jiuaiaslin

ya

VN

HU

KU

M

EN

DA

HP

AN

AM

ASA

RI

^f^^gjfrr^199503

20

01

Men

geta

hu

i,(Pim

pinanpenyelenggara

pelayanan)

DIR

EKTU

RJEN

DER

AL

PERH

UB

UN

GA

NU

DA

RA

ttd

Dr.

Ir.A

GU

SSA

NT

OSO

,M

.Sc.

Page 73: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Lam

pira

nIII.D

Pera

tura

nD

irek

tur

Jen

dera

lP

erh

ub

un

gan

Ud

ara

No

mo

r:

KP

18

2T

ah

un

20

17

Tan

gg

al:

3A

gu

stus

20

17

FO

RM

AT

LA

PO

RA

NA

KH

IR

AU

DIT

[PE

NY

EL

EN

GG

AR

AP

EL

AY

AN

AN

][T

AN

GG

AL

]

NO

.R

EF

ER

EN

SI

RE

GU

LA

SI

TE

MU

AN

RE

KO

ME

ND

AS

IR

IS

KIN

DE

XK

ET

ER

AN

GA

N

Tim

Au

dit

Dire

kto

rat

Jen

dera

lP

erh

ub

un

gan

Ud

ara

Ketu

aT

im

:£§J-I5;su

ai

aslin

ya

'£?KEPALA

BAGjANHUKUM

IDIREKTORATJB.

*I

PERHUBUNGAN*f

EN

DA

HP

UR

NA

MA

SA

RI

£>

^_jf^b

ina

/(IV/a)N

IP.

19

68

07

04

19

95

03

20

01

An

gg

ota

Tim

Jak

arta

,(ta

ng

gal)

(Dire

ktu

rN

avig

asiP

en

erb

an

gan

)

An

gg

ota

Tim

DIR

EK

TU

RJE

ND

ER

AL

PE

RH

UB

UN

GA

NU

DA

RA

ttd

Dr.

Ir.A

GU

SS

AN

TO

SO

,M

.Sc.

Page 74: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Lampiran IV.B Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan UdaraNomor : KP 182 Tahun 2017Tanggal : 3 Agustus 2017

FORMAT BERITA ACARA

PELAKSANAAN AUDIT/INSPEKSI/PENGAMATAN/PEMATAUANPELAYANAN

(PENYELENGGARA PELAYANAN)

Padahari tanggal bulan tahun£.ty.a!l!? Pada Penyelenggara pelayananDATA PENYELENGGARA LAYANAN :

Nama

Lokasi

Nomor Tip/Fax/EmailJam operasi

Jenis Pelayanan

Nomor Sertifikat PelayananFasilitas Pelayanan

a. Fasilitas Komunikasi

b. Fasilitas Navigasic. Fasilitas Surveillance

d. Alat bantu pendaratane. Fasilitas Listrik

f. Fasilitas Tower

g. Fasilitas PengamananPersonil

a. Personil ATC

b. Personil Komunikasi

c. Personil AIS

d. Personil CNS

e. Personil Listrik

f. Personil PengamananTypeof traffic permitted

10. Runway Capacity11. Rata-rata traffic movement/hari

(tanggal) telah dilaksanakan inspeksi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

9.

H*8a^lakS^aan audit/inspekSi/pengamatan/pematauan dapat disimpulkan sebagai berikut:2.

3.

4.

Demikian berita acara pelaksanaan audit/inspeksi/pengamatan/pematauanpada (Penyelenggara pelayanan) ini dibuat dengan sebenarnya. pelayanan

Ketua tim

sesuai aslinyaAGIAN HUKUM

3URNAMA SARI

Benifcina /(IV/a)680704 199503 2 001

Pimpinan penyelenggara pelayanan

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc.

Page 75: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Lampiran IV.C Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan UdaraNomor : KP 182 Tahun 2017Tanggal: 3 Agustus 2017

Alur Proses Inspeksi

Pra Inspeksi

Penetapan jadwal/program inspeksi oleh Kepala Kantor

Penetapan jumlah dan komposisi tim inspeksi oleh Kepala Kantor (2 hari)

IPenyiapan dokumen acuan inspeksi oleh tim (2hari)

Pengarahan ketua tim kepada anggota tim (1 hari)

Penyampaian rencana pelaksanaan inspeksi (1 hari)

On-Site Inspeksi

Rapatpembukaan

Pelaksanaaninspeksi di lokasi

IPenyampaian draft laporan inspeksi kepada penyelenggara

IPenyusunan draft rencana tindak lanjut oleh penyelenggara

Rapatpenutupan :

1. penyampaian laporan inspeksi dan2. penandatanganan berita acara pelaksanaan inspeksi3. penyampaian rencana tindak lanjut oleh penyelenggara

Page 76: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Pasca Inspeksii ' •

Penyampaian laporan inspeksi oleh kantor otoritas kepada Direktur JenderalUp Direktur (3 hari)

• i •

Dokumentasi dan updating pemenuhan rencana tindakan lanjut oleh KantorOtoritas

pemantauan rencana tindakan lanjut oleh kantor otoritas setelah 6 bulan

i ?

Penyampaian laporan pemantauan rencana lanjut oleh Kantor Otoritas kepadaDirektur Jenderal Up. Direktur

J

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

N T fc-,Salman sesuai aslinya

KEPALA^BAGIAN HUKUMDIREKTORAT JF<TTi£iPERHUBUNGAN UDAR

ENDAH PURNAMA SARI

Pembina /(IV/a)NIP. 19680704 199503 2 001

ttd

Dr.Ir AGUS SANTOSO.MSc

Page 77: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Lam

piranV

.AP

eraturan

Direk

tur

Jend

eralP

erhu

bu

ng

anU

daraN

om

or

:K

P1

82

Tah

un

20

17

Tan

gg

al:

3A

gu

stus

20

17

FO

RM

AT

LA

PO

RA

NP

EN

GA

MA

TA

N(SU

RV

EIL

LA

NC

E)

DA

NR

EN

CA

NA

TIN

DA

KL

AN

JUT

[PE

NY

EL

EN

GG

AR

AP

EL

AY

AN

AN

][T

AN

GG

AL

]

NO

.R

EF

ER

EN

SI

RE

GU

LA

SI

TE

MU

AN

RE

SIK

OR

EK

OM

EN

DA

SI

RIS

K

IN

DE

X

CU

RR

EN

T

MIT

IG

AS

I

RE

NC

AN

A

TIN

DA

KL

AN

JU

T

TA

RG

ET

WA

KT

U

CU

RR

EN

T

RIS

K

IND

EX

Tim

Pen

gam

ata

nK

etu

aT

im

Tim

pen

dam

pin

gdari

penyelenggarapelayanan

:P

erw

ak

ilan

Lo

kasi

.an

sesu

ai

aslin

ya

KE

PA

LA

BA

GIA

NH

UK

UM

'~£&3MtM

Uip_E

ND

AH

PU

RN

AM

AS

AR

I

Pem

bin

a/(IV

/a)

P.

19

68

07

04

19

95

03

20

01

Men

geta

hu

i,(P

imp

inan

pen

yelen

gg

arap

elayan

an)

An

gg

ota

Tim

Perw

ak

ilan

lok

asi

DIR

EK

TU

RJE

ND

ER

AL

PE

RH

UB

UN

GA

NU

DA

RA

ttd

Dr.

Ir.A

GU

SS

AN

TO

SO

,M

.Sc.

Page 78: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Lampiran V.B Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan UdaraNomor : KP 182 Tahun 2017

Tanggal : 3 Agustus 2017

FORMAT BERITA ACARA

PELAKSANAAN AUDIT/INSPEKSI/PENGAMATAN/PEMATAUANPELAYANAN

(PENYELENGGARA PELAYANAN)

Padahari tanggal bulan tahunpelayanan pada penyelenggara pelayananDATA PENYELENGGARA LAYANAN :1. Nama

2. Lokasi

3. Nomor Tip/Fax/Email

4. Jam operasi

5. Jenis Pelayanan

6. Nomor Sertifikat Pelayanan

7. Fasilitas Pelayanan

a. Fasilitas Komunikasi

b. Fasilitas Navigasi

c. Fasilitas Surveillance

d. Alat bantu pendaratan

e. Fasilitas Listrik

f. Fasilitas Tower

g. Fasilitas Pengamanan

8. Personil

a. Personil ATC

b. Personil Komunikasi

c. Personil AIS

d. Personil CNS

e. Personil Listrik

f. Personil Pengamanan

9. Type of trafficpermitted10. Runway Capacity

11. Rata-rata traffic movement/hari

(tanggal) telah dilaksanakan inspeksi

Hasil pelaksanaan audit/inspeksi/pengamatan/pematauan dapat disimpulkan sebagai berikut :

2 '.'.'.'','."...zzvzvrzzzzvzvz"34 "."!!""."""

Demikianberita acara pelaksanaan audit/inspeksi/pengamatan/pematauan pelayananPada (Penyelenggara pelayanan) ini dibuat dengan sebenarnya.

Ketua tim Pimpinan penyelenggara pelayanan

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc.

sesuai aslinyaBAGIAN HUKUM

RNAMA SARI

£^/(IV/a)J9&3$7&4 199503 2 001

Page 79: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Lampiran V.C Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan UdaraNomor : KP 182 Tahun 2017Tanggal : 3 Agustus 2017

Alur Proses Pengamatan (survillence)

Pra Pengamatan

Justifikasi (indikasi penyimpangan, laporan masyarakat, incident navigasipenerbangan)

Penetapan jumlah dan komposisi tim pengamatan oleh Kepala Kantor(5 hari)

Penyiapan dokumen acuan pengamatan oleh tim (3 hari)

Penyampaian rencana pelaksanaan pengamatan (3 hari)

Pengarahan ketua tim kepada anggota tim (1 hari)

On-site Pengamatan

Rapatpembukaan

Pelaksanaan pengamatan di lokasi

Penyampaian draft laporan pengamatan kepada penyelenggara

Penyusunan draft rencana tindak lanjut oleh penyelenggara

Rapat penutupan :

1. penyampaian laporan pengamatan dan2. penandatanganan berita acara pelaksanaan pengamatan3. penyampaian rencana tindak lanjut oleh penyelenggara

Page 80: DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 182...Perhubungan Udara. 6. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan. 7. Direktur Jenderal

Pasca Pengamatan

Penyampaian laporan pengamatan oleh Kepala Kantor kepadDirektur Jenderal Up Direktur (3 hari)

a

Dokumentasi dan updating pemenuhan rencana tindakan lanjut olehKepala Kantor

pemantauan rencana tindakan lanjut oleh Kepala Kantor setelah 6 bulan

IPenyampaian laporan pemantauan rencana lanjut oleh Kepala Kantor kepad

Direktur Jenderal Up.Direktura

Salinan sesuai aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM

DIREKTORAT JE^i**-^^PERHUBW0Afi^3iZ3y|̂ ^

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

Dr. Ir AGUS SANTOSO, MSc

. ENDAH PURNAMA SARI

^"J^lf^mbina/(IV/a)HP.19680704 199503 2 001