site plan caruban

35
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumahan merupakan tempat tinggal yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungannya. Oleh karena itu perumahan merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan suatu wilayah. Di dalam perencanaan suatu wilayah, diperlukan upaya untuk memahami permasalahan dan potensi yang terkandung dalam suatu kelompok hunian. Sehingga mampu diidentifikasi dan dianalisis hal yang berkaitan serta menjadi masukan dari perencanaan suatu wilayah. Kebutuhan manusia terhadap rumah bertambah dengan mudah dan cepat, sementara itu, pertambahan rumah bergerak semakin lambat. Rumah yang merupakan kebutuhan dasar manusia perwujudannya ternyata bervariasi menurut penghuninya, mengikuti teori jenjang kebutuhan (Hierarchy of Needs) Maslow (Newmark, 1997), sebagai berikut : a. Kebutuhan Fisiologis b. Kebutuhan akan Rasa Aman c. Kebutuhan akan Hubungan Sosial d. Kebutuhan Penghargaan Terhadap Diri Sendiri e. Kebutuhan akan Aktualisasi Diri LAPORAN PEMBUATAN SITE PLAN CARUBAN REGENCY 2728 1

Upload: latifatul-zahroh

Post on 03-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Laporan Pembuatan site plan

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangPerumahan merupakan tempat tinggal yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungannya. Oleh karena itu perumahan merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan suatu wilayah. Di dalam perencanaan suatu wilayah, diperlukan upaya untuk memahami permasalahan dan potensi yang terkandung dalam suatu kelompok hunian. Sehingga mampu diidentifikasi dan dianalisis hal yang berkaitan serta menjadi masukan dari perencanaan suatu wilayah. Kebutuhan manusia terhadap rumah bertambah dengan mudah dan cepat, sementara itu, pertambahan rumah bergerak semakin lambat. Rumah yang merupakan kebutuhan dasar manusia perwujudannya ternyata bervariasi menurut penghuninya, mengikuti teori jenjang kebutuhan (Hierarchy of Needs) Maslow (Newmark, 1997), sebagai berikut :a. Kebutuhan Fisiologisb. Kebutuhan akan Rasa Amanc. Kebutuhan akan Hubungan Sosiald. Kebutuhan Penghargaan Terhadap Diri Sendirie. Kebutuhan akan Aktualisasi DiriKota Caruban merupakan pusat pemerintahan dari pemerintah daerah Kabupaten Madiun yang sudah berkembang pesat. Kota Caruban terdiri dari beberapa kecamatan diantaranya kecamatan Mejayan, kecamatan Wonoasri , Kecamatan Saradan, kecamatan Pilang Kenceng, Kecamatan Balerejo. Sarana dan Prasarana yang ada semakin lengkap setelah kantor pemerintah Kabupaten Madiun yang semula terletak di utara alun-alun Kota Madiun dipindahkan ke Caruban. Hal ini membuat Caruban tidak hanya menjadi pusat pemerintahan tetapi juga sebagai pusat aktivitas perkembangan ekonomi bagi masyarakat setempat. Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Madiun Nomor 9 Tahun 2011 mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Madiun tahun 2009-2029 menyebutkan bahwa visi dari penataan wilayah Kabupaten Madiun adalah terwujudnya keseimbangan pertumbuhan antar wilayah menuju Kabupaten Madiun sejahtera dengan berbasis agro. Sedangkan tujuannya adalah mewujudkan Kabupaten Madiun sebagai kawasan berbasis agro yang didukung oleh ekowisata untuk pembangunan yang berkelanjutan.Dalam RTRW tersebut pemerintah Kabupaten Madiun lebih memprioritaskan perkembangan pembangunan wilayah yang berbasis agrowisata dan ekowisata. Sebagai lumbung padi di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun juga mengembangkan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Ada 4 (empat) kecamatan yang dikembangkan sebagai Sub Satuan Wilayah Pembangunan (SSWP) yaitu Kecamatan Mejayan yang disiapkan sebagai ibukota kabupaten, Kecamatan Jiwan sebagai wilayah satelit dari Kota Madiun, Kecamatan Dolopo sebagai wilayah pengembangan agropolitan dan Kecamatan wungu sebagai kawasan ekowisata.

1.2. Rumusan MasalahMasalah yang dapat dirumuskan dari latar belakang di atas adalah:1. Bagaimana cara memanfaatkan data yang ada di dunia maya ?2. Seperti apa contoh tata tapak yang ada di Google Earth ?3. Bagaimana cara merektifikasi citra ?4. Bagaimana menggunakan perangkat lunak CAD ?

1.3. TujuanTujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut:a. Memenuhi tugas mata kuliah Survei Rekayasab. Memberikan pemahaman mengenai pembuatan site planc. Melatih kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan perangkat lunak AutoCADd. Memberikan pemahaman mengenai pemanfaatan data dari Google Earth

1.4. ManfaatAdapun manfaat yang dapat diambil dari pembuatan site plan ini adalah:a. Mahasiswa mampu memahami dan merencanakan sebuah site planb. Mahasiswa mampu dan terampil dalam menggunakan perangkat lunak AutoCADc. Mahasiswa mampu memanfaatkan data dari Google Earth

BAB 2DASAR TEORI

2.1 Pengertian Site PlanSite Plan merupakan gambar dua dimensi yang menunjukkan detail dari rencana yang akan dilakukan terhadap sebuah kapling tanah baik menyangkut rencana jalan, utilitas air bersih, listrik dan air kotor, fasilitas umum dan fasilitas sosial juga mencakup perumahan yang direncanakan.

2.2 Tinjauan PustakaPengertian yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman, perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal dan lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan. Satuan lingkungan perumahan meliputi:1. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.2. Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang, yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.3. Utilitas umum adalah sarana penunjang untuk pelayanan lingkungan.Dalam pengertian tradisional perumahan hanya merupakan tempat berlindung, tetapi dalam dunia modern perumahan dipergunakan untuk melayani berbagai kebutuhan. Sehingga pada zaman modern ini, perumahan bukan hanya semata-mata bangunan fisik yang memberi naungan, akan tetapi perumahan menyediakan ruang untuk berbagai kegiatan seperti: tidur, makan, rekreasi, memasak dan bekerja. Perumahan memberikan status relatif tertentu selama seseorang dinilai berdasarkan kualitas dan lokasi rumahnya. Jadi, perumahan merupakan komoditas pokok yang kini lebih ditekankan pada lokasi, status dan investasi aktif daripada fungsi fisiknya.Mengingat pentingnya peranan perumahan bagi kehidupan manusia, maka penciptaan rumah yang layak dengan lingkungan yang sehat adalah hal yang mutlak diperlukan dan perlu didukung oleh segenap pelaku didalamnya. Dalam hal ini melibatkan pengembang, pemerintah maupun masyarakat. Dengan demikian, untuk mewujudkan impian tersebut, maka peranan dari komponen komponen penyusun suatu lingkungan perumahan yang meliputi tanah, rencana tapak, prasarana lingkungan, fisik rumah, prasarana jalan, pembiayaan dan fasilitas lingkungan sangat diperlukan. Peranan peranan dari komponen tersebut tampak nyata secara fisik dari suatu lingkungan perumahan, dimana dapat dilihat pada fisik rumah beserta prasarana lingkungannnya seperti: saluran air bersih, saluran air limbah, saluran air hujan, tempat pembuangan sampah, jaringan listrik, jaringan telepon, prasarana jalan, dan fasilitas lingkungan yang terdapat di dalam lingkungan perumahan tersebut seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, pusat perbelanjaan, niaga, peribadatan, olah raga, lapangan terbuka, maupun kebudayaan dan rekreasi.Sejalan dengan hal hal tersebut di atas, maka perencanaan perumahan meliputi pembangunan perumahan di atas suatu kawasan pemukiman yang ditata dengan perencanaan yang baik sesuai dengan tata ruang dan tata guna tanah, dilengkapi dengan prasarana dan fasilitas ruangan sehingga merupakan suatu lingkungan perumahan yang fungsional bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat.1. 2. 2.2.1. Definisi RumahRumah adalah salah satu produk terpenting yang dihasilkan manusia dalam usaha mereka untuk memajukan peradaban karena rumah merupakan masalah yang aktual, kompleks dan bersifat multidisipliner. (Jo Santoso, Budi P. Iskandar, Parwoto, 2002)Elemen terpenting dari pembentukan suatu perumahan adalah rumah itu sendiri. Dengan singkat dapat disebutkan beberapa ciri hakiki yang secara intrinsik menandai perumahan manusia. Ciri ciri hakiki itu adalah sebagai berikut:1. Rumah memberikan keamanan2. Rumah memberikan ketenangan hidup3. Rumah memberikan kemesraan dan kehangatan hidup4. Rumah memberikan kebebasanMenurut Eko Budhiarjo (1987:55) berbagai konsep tentang rumah yaitu :1. Rumah sebagai pengejawatan jati diri2. Rumah sebagai wadah keakraban3. Rumah sebagai tempat menyendiri dan menyepi4. Rumah sebagai akar dan kesinambungan5. Rumah sebagai wadah kegiatan utama sehari hari6. Rumah sebagai pusat jaringan sosial7. Rumah sebagai struktur fisik, artinya konsep rumah yang terakhir inilah, rumah sebagai bangunan yanag selalu menjadi perhatian besar dari berbagai pihak.Konsep lainnya yang menyentuh aspek aspek sosial dan psikologis, tata nilai dan perilaku lantas lepas dari pengamatan. Rumah tetap merupakan ruang hidup pribadi bagi manusia yang mencerminkan sikap hidup pribadinya serta membentuk kepribadiannya. Sedang menurut Fritz Wilkening (!989:9) nilai rumah tergantung pada empat faktor antara lain : luas rumah, hubungan antar ruang, penataan ruang dan denah ruang.Dari beberapa uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam hal kebutuhan sosial, rumah memberikan peluang untuk interaksi dan aktivitas dengan teman, tetangga dan keluarga. Rumah memberikan peluang untuk tumbuhnya harga diri. Kesuksesan seseorang tercermin dari rumah dan lingkungan tempat huniannya. Rumah tidak lagi cukup sebagai tempat untuk hidup tetapi sudah harus menjadi sarana pengembangan pribadi bagi setiap penghuninya sebagai cerminan ekspresi, realisasi dan jati diri. 2.2.2. Persyaratan Dasar PerencanaanBeberapa ketentuan umum yang harus dipenuhi dalam merencanakan lingkungan perumahan adalah:1. Hal utama yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan perumahan adalah manajemen lingkungan yang baik dan terarah, sehingga dalam perencanaannya mengacu pada Rencana tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Tata Ruang Kecamatan (RTRK) Kota setempat. Lingkungan suatu perumahan merupakan faktor yang sangat penting dan keberadaannya tidak boleh diabaikan. Kondisi lingkungan yang baik akan membawa dampak yang baik pula terhadap penghuni perumahan.2. Perencana lingkungan perumahan meliputi perencanaan sarana hunian, prasarana dan sarana lingkungan serta utilitas umum yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan perumahan yang serasi, sehat, harmonis, dan aman. Pengaturan ini dimaksudkan untuk membentuk lingkungan perumahan sebagai satu kesatuan fungsional dalam tata ruang fisik, kehidupan ekonomi, dan sosial budaya.3. Perencanaan suatu bangunan diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam perencanaan suatu perumahan selalu dipikirkan kesesuaian antara ukuran bangunan, luas tanah, kebutuhan ruang, konstruksi bangunan, maupun jangkauan bahan bangunan yang digunakan dengan jangkauan pelayanannya. Hal ini perlu dipertimbangkan mengingat kemampuan rata-rata daya beli masyarakat pada umumnya sangat berbeda-beda.4. Penyediaan prasarana dan sarana lingkungan perumahan merupakan bagian dari sistem pelayanan umum sehingga dalam perencanaannya harus dipadukan dengan perencanaan lingkungan perumahan dan kawasan-kawasan fungsional lainnya.5. Untuk mengarahkan pengaturan pembangunan lingkungan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur dan terarah serta berkelanjutan/berkesinambungan harus memenuhi persyaratan administrasi, teknis dan ekologis setiap rencana pembangunan rumah atau perumahan, baik yang dilakuakan oleh perorangan ataupun badan usaha perumahan.6. Perencanaan lingkungan harus memenuhi kemudahan bagi semua orang, termasuk yang memiliki ketidakmampuan fisik atau mental seperti para penyandang cacat, lansia, ibu hamil dan penderita penyakit tertentu atas dasar pemenuhan asas aksesibilitas (sesuai Kepmen No.468 Tahun 1998), yaitu:a. Kemudahan, yaitu setiap orang dapat mencapai semua tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.b. Kegunaan, yaitu setiap orang harus dapat menggunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkunganc. Keselamatan, yaitu setiap bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan terbangun, harus memperhatikan keselamatan bagi semua orang.d. Kemandirian, yaitu setiap orang harus dapat mencapai, masuk dan mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan dengan tanpa membutuhkan bantuan orang lain.

Lokasi kawasan perumahan harus sesuai dengan rencana peruntukan lahan yang diatur dalam Rencana Tata Ruang wilayah (RTRW) setempat atau dokumen perencanaan tata ruang lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah setempat. Dalam menentukan lokasi perumahan yang perlu diperhatikan adalah:1. Ditinjau dari segi teknis pelaksanaannyaa. Mudah mengerjakannya, dalam arti tidak banyak pekerjaan cut dan fill, pembongkaran tonggak-tonggak kayu dan sebagainya.b. Bukan daerah banjir, bukan daerah gempa, bukan daerah angin ribut, bukan daerah rayap.c. Mudah dicapai tanpa hambatan yang berartid. Tanahnya baik sehingga konstruksi bangunan yang ada dapat direncanakan dalam sistem yang semurah mungkin.e. Mudah mendapatkan sumber air bersih, listrik, pembuangan air limbah / kotor / hujan (drainase) dan lain-lainf. Mudah mendapatkan bahan-bahan bangunan2. Dilihat dari segi kesehatan dan kemudahana. Sebaiknya jauh dari lokasi pabrik-pabrik yang dapat mendatangkan polusi misalnya debu pabrik, buangan sampah oleh kebisinganb. Sebaiknya tidak terlalu terganggu oleh kebisinganc. Sebaiknya dipilih yang udaranya masih sehatd. Sebaiknya dipilih yang mudah untuk mendapatkan air minum, listrik, sekolah, pasar, puskesmas dan lain kebutuhan keluarga.e. Sebaiknya mudah dicapai dari tempat kerja para penghuni.3. Dilihat dari segi politis dan ekonomisa. Menciptakan kesempatan kerja dan berusaha bagi mesyarakat sekelilingnyab. Dapat merupakan suatu contoh bagi masyarakat sekelilingnya untuk membangun rumah dan lingkungan yang sehat, layak dan indah walaupun bahan-bahan bangunannya terdiri dari bahan-bahan produksi lokal.c. Mudah penjualannya karena lokasi disukai oleh calon pembeli dan dapat mendatangakan keuntungan yang wajar bagi Developernya.Indikator perkembangan lokasi perumahan adalah kondisi-kondisi lokasi yang dapat diukur secara objektif meliputi jumlah rumah, luas lokasi perumahan, supply dan demand perumahan, pola perkembangan lokasi perumahan.Setelah lokasi daerah perumahan ditentukan berdasarkan pilihan yang optimal, maka agar dalam jangka panjang daerah perumahan tersebut tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dalam arti luas, perlu sekali dibuat rencana tapaknya (site plan). Rencana tapak ini penting sekali karena akan menentukan bentuk kota yang ada. Dalam merencanakan site plan perumahan perlu diperhatiakn hal-hal berikut:1. Susunan kapling hendaknya direncanakan sedemikian rupa sehingga kelompok-kelompok kapling yang besar dan kecil dapat teratur dalam komposisi yang baik, sehingga tidak menimbulkan masalah-masalah sosial yang negatif2. Jaringan jalan yang lebar hendaknya direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kemudahan yang cukup kepada para penghuninya untuk berkomunikasi3. Disediakan tanah-tanah untuk fasilitas umum yang cukup misalnya tempat bermain, penghijauan, tempat beribadat, sekolah dan lain-lain4. Jaringan saluran drainase, pembuangan air limbah dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa sehingga lokasi perumahan yang ada dapat bebas dari genangan air atau banjir5. Perencanaan suatu daerah permukiman seharusnya juga dapat memberikan kemudahan bagi para penduduk yang tinggal di sekitar daerah perumahan tersebut bahkan kalau mungkin dapat diciptakan suatu kesatuan yang baik.Dalam merencanakan kebutuhan lahan untuk asarana lingkungan, didasarkan pada beberapa ketentuan khusus yaitu:1. Besaran standar ini direncanakan untuk kawasan dengan kepadatan penduduk