atinafitriana.files.wordpress.com · web viewdisusun untuk memenuhi tugas mata kuliah strategi...
TRANSCRIPT
MAKALAH
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Drs. Jaino, M.Pd.
Oleh:
KELOMPOK 2
ROMBEL 6
1. Eka Adi Prakoso ( 1401414384 )2. Atina Fitriana ( 1401414389 )3. Anisa Nurul Hidayati ( 1401414403 )4. Ika Andriani ( 1401414404 )
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah S.W.T. yang telah melimpahkan nikmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga mampu menyelesaikan Tugas Makalah Mata Strategi Pembelajaran ini.
Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan selalu memberi dukungan, mereka adalah :
1. Bapak Drs. Jaino, M.Pd., selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Strategi Pembelajaran yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam mengerjakan makalah ini.
2. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan baik secara moral maupun material kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
3. Teman-teman Rombel 6 yang telah memberikan dukungan serta bantuan.4. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan makalah ini.
Adapun yang menjadi topik dari makalah ini adalah mencakup tentang “Karakteristik Pembelajaran di Sekolah Dasar ” yang bertujuan untuk melengkapi tugas serta nilai.
Kami menyadari sebagai manusia biasa yang tak luput dari banyak kesalahan, dengan kemampuan yang masih terbatas terdapat banyak kesalahan dari segi penulisan huruf, kaliamat, tanda baca dsb, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat, dan tak lupa penyusun mengucapkan terimakasih atas kesediaan pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini.
Semarang, 6 Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................1
1.3 TUJUAN..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BELAJAR............................................................2
2.2 HAKIKAT BELAJAR...................................................................2
2.3 KARAKTERISTIK BELAJAR DI SD.........................................4
2.4 TAHAPAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK SD........6
2.5 KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SD.......................................7
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN.............................................................................11
3.2 SARAN..........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seorang guru di tuntut harus mampu memahami tugas dan peranannya dalam kegiatan mengajar dengan baik yaitu berfungsi sebagai pembimbing, fasilitator, narasumber maupun motivator bagi para siswanya agar proses belajar dapat berjalan secara efektif.
Tugas utama seorang guru pada dasarnya adalah mengajar. Dimana mengajar pada hakikatnya adalah membelajarkan siswa dimana seorang guru berperan aktif dalam memotivasi dan membimbing siswa untuk belajar. Dalam proses pembelajaran digunakan sebuah strategi-strategi pengajaran yang tepat agar siswa mau untuk belajar.
Maka dari itu, untuk menghadapi kemungkinan yang terjadi dalam proses pembelajaran nantinya, seorang guru harus memahami betul hakikat serta karakteristik belajar itu sendiri. Selain itu juga perlu mengetahui bagaimana perkembangan psikologi siswanya sehingga dapat menghadapi siswanya dengan tepat.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian belajar?2. Apakah hakikat belajar?3. Bagaimana karakteristik belajar di SD?4. Bagaimana tahapan perkembangan psikologi anak SD?5. Bagaimana kegiatan pembelajaran di SD?
1.3 TUJUAN
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini di susun dengan tujuan agar mahasiswa :
1. Dapat menjelaskan pengertian belajar2. Dapat menjelaskan hakikat belajar3. Dapat mengidentifikasi karakteristik belajar di SD4. Dapat menjelaskan tahapan perkembangan psikologi anak SD5. Dapat menjelaskan kegiatan pembelajaran di SD.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BELAJAR
Pendapat modern yang muncul pada abad 19 menganggap bahwa belajar
adalah proses perubahan tingkah laku (a change in behavior).
Ernest R. Hilgard (1948) menyatakan bahwa learning is the process by
which an activity or is changed through training procedures (whether in the
laboratory or in the natural environment) as distinguished from changes by
factors not atrisutable to training.
Jadi, belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh
melalui latihan dan perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari
lingkungan yang positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif.
Perubahan tersebut terjadi secara menyeluruh meliputi pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
Moh. Surya (1997) mengemukakan bahwa belajar adalah proses
pengalaman (learning is experience), artinya belajar itu suatu proses interaksi
antara individu dengan lingkungannya. Dalam interaksi tersebut terjadi proses
mental, intelektual, dan emosional yang pada akhirnya menjadi suatu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dimilikinya.
Definisi belajar yang umum diterima saat ini ialah bahwa belajar merupakan
suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru, secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri
dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Dari pengertian tersebut terdapat ciri pokok dari belajar, yaitu: proses,
perubahan perilaku, dan pengalaman .
2.2 HAKIKAT BELAJAR
Galloway dalam Toeti Soekamto (1992: 27) mengatakan belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi,emosi dan faktor-faktor lain berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Sedangkan Morgan menyebutkan bahwa suatu kegiatan dikatakan belajar apabila memiliki tiga ciri-ciri sebagai berikut :
1. belajar adalah perubahan tingkah laku;
2. perubahan terjadi karena latihan dan pengalaman, bukan karena
pertumbuhan;
3. perubahan tersebut harus bersifat permanen dan tetap ada untuk waktu
yang cukup lama.
Ada 4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu learning to know,
learning to do, learning to live together, dan learning to be.
a).Learning to know artinya belajar untuk mengetahui; yang menjadi target
dalam belajar adalah adanya proses pemahaman sehingga belajar tersebut dapat
mengantarkan siswa untuk mengetahui dan memahami substansi materi yang
dipelajarinya.
b).Learning to do artinya belajar untuk berbuat; yang menjadi target dalam
belajar adalah proses melakukan atau proses berbuat. Dalam hal ini siswa harus
mengerjakan, menerapkan, menyelesaikan persoalan, melakukan eksperimen,
penyelidikan, penemuan, pengamatan, simulasi dan sejenisnya.
c).Learning to live together artinya belajar untuk hidup bersama; yang
menjadi target dalam belajar adalah siswa memiliki kemampuan untuk hidup
bersama atau mampu hidup dalam kelompok.
d).Learning to be artinya belajar untuk menjadi; yang menjadi target belajar
adalah mengantarkan siswa menjadi individu yang utuh sesuai dengan potensi,
bakat, minat dan kemampuannya.
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-
faktor tersebut dalam dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu faktor dalam
diri siswa sendiri (intern) dan faktor dari luar diri siswa (ekstern).
1. Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar
diantaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian,
kelemahan dan kesehatan, serta kebiasaan siswa. Setiap individu memiliki
kecakapan (ability) yang berbeda-beda. Kecakapan tersebut dapat dikelompokkan
berdasarkan kecepatann belajar; yakni sangat cepat, sedang dan lambat. Demikian
pula pengelompokan kemampuan siswa berdasarkan kemampuan penerimaan,
misalnya proses pemahamannya harus dengan cara perantara visual, verbal, dan
atau harus dibantu dengan alat / media.
2. Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya
adalah lingkungan fisik dan nonfisik (termasuk suasana kelas dalam belajar,
seperti riang gembira, menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan
keluarga, program sekolah (termasuk dukungan komite sekolah), guru,
pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah. Guru merupakan faktor yang
paling berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar, sebab guru merupakan
manajer atau sutradara dalam kelas.
2.3 KARAKTERISTIK BELAJAR DI SD
Belajar merupakan suatu kegiatan pemrosesan kognitif, keterampilan dan sikap. Pelajar (siswa) sepenuhnya harus melakukan upaya mengubah perilaku melalui pengalaman, latihan maupun kegiatan-kegiatan lain yang dianggap efektif sebagai proses untuk mengubah perilaku.
Teori belajar yang diimplementasikan ketika proses belajar akan mempengaruhi bahan yang dipelajari, proses yang dilaksanakan dan hasil yang diharapkan. Proses belajar sangat dipengaruhi oleh pendekatan atau startegi pembelajaran yang dituntut dalam kurikulum saat ini yaitu proses yang memaksimalkan semua potensi yang dimiliki siswa.
a. Teori Belajar
Terdapat beberapa teori yang dapat dikaji sebagai bahan pertimbangan dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut :
1) Teori Belajar Disiplin Mental
Karakteristik teori belajar ini adalah menganut prinsip bahwa manusia memiliki kemampuan daya mental untuk mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir, dan sebagainya (potensi dan kemampuan) yang dapat dilatih dan dikembangkan. Hal ini biasa dilakukan oleh siswa SD kelas rendah.
2) Teori Belajar Asosiasi
Rumpun teori belajar ini identik dengan teori behaviorisme yang biasa
disebut S-R Bond. Teori belajar asosiasi ini berdasarkan pada perubahan tingkah
laku yang menekankan pada pola perilaku baru yang diulang-ulang sehingga
menjadi rutinitas atau kebiasaan. Dalam teori ini, belajar lebih mengutamakan
stimulus-respons yang membetuk kemampuan siswa secara spesifik dan
terkontrol. Hukuman (punishment) dan ganjaran (reward) merupakan penguatan
(reinforcement) yang dipakai. Pelopor aliran ini diantaranya Edward L.
Thorndike.
Karakteristik teori ini adalah menekankan perubahan perilaku yang
terkontrol dan terukur, adanya ganjaran dan hukuman, adanya perencanaan
mengajar yang khusus, serta mengabaikan kemampuan berfikir siswa.
3) Teori Insight
Menurut teori ini belajar adalah mengubah pemahaman siswa. Perubahan ini
akan terjadi apabila siswa menggunakan lingkungan. Belajar adalah suatu proses
yang bersifat eksploratif, imajinatif, dan kreatif. Belajar selalu diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan tingkat tinggi yaitu berpikir tinggi.
4) Teori Belajar Gestalt
Menurut teori belajar ini siswa merupakan individu yang utuh. Oleh
karenanya, belajar lebih mengutamakan keseluruhan, kemudia melihat bagian-
bagiannya yang mengandung makna dan hubungan.
Pembelajaran selalu diberikan dalam bentuk problematik, aktual dan nyata
(sedang terjadi saat ini maupun saat yang akan datang).Siswa belajar melakukan
pemecahan masalah (problem solving), melakukan penyelidikan (inquiry),
melakukan penemuan (discovery) dan kajian (investigation).
Dalam prakteknya penerapan teori belajar tersebut digunakan bercampur,
tidak murni satu per satu.
b. Tipe Belajar
Untuk mencapai proses dan hasil belajar yang maksimal dan optimal kita
perlu mengenal beberapa tipe belajar yang dikemukakan Gagne (1970). Menurut
Gagne ada 8 tipe belajar yang dapat dilakukan siswa yaitu:
1. Signal learning (belajar melalui syarat),
2. Stimulus-respon learning (belajar melalui rangsangan dan tindak
balasan),
3. Chaining learning (belajar melalui perangkaian),
4. Verbal association learning (belajar melalui perkaitan verbal),
5. Discrimination learning (belajar melalui membeda-bedakan),
6. Concept learning (belajar melalui konsep),
7. Rule learning (belajar melalui aturan-aturan),
8. Problem solving learning (belajar melalui pemecahan masalah).
c. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sebuah puncak dari sebuah proses belajar. Dimana hasil
belajar menunjukkan perubahan perilaku yang bersifat menetap, fungsional,
positif dan disadari.
Menurut Romizoswki (1982) menyebutkan skema hasil belajar menunjukan
kemampuan seperti :
1. menunjukan keterampilan kognitif berkaitan dengan kemapuan
memecahkan masalah dengan pemikiran yang logis,
2. menunjukan sikap tanggap dengan situasi yang ada,
3. menunjukan keterampilan yang tanggap terhadap hal yang berkaitan
dengan sikap, kebijaksanaan, perasaan, dan kontrol diri,
4. menunjukan kemampuan keterampilan dalam memimpin dan
kemampuan berinteraksi sosial.
2.4 TAHAPAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK SD
Tahap perkembangan psikologi anak dimulai ketika anak sudah dapat
berfikir secara logis serta membuat keputusan tentang apa yang dihubungkannya
secara logis. Perkembangan ini biasanya dimulai pada saat anak siap memasuki
sekolah dasar. Masa perkembangan psikologi ini meliputi :
a. Masa kelas rendah sekolah dasar (7-9 tahun)
Sifat anak pada masa ini adalah sebagai berikut :
1) Adanya hubungan positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi.
2) Sikap tunduk kepada peraturan permainan yang tradisional.
3) Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.
4) Suka membandingkan dirinya dengan anak yang lain.
5) Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal maka soal itu dianggap tidak
penting.
6) Pada masa ini (terutama usia 7-8 tahun) anak menghendaki nilai (angka raport)
yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik
atau tidak.
b. Masa kelas tinggi sekolah dasar (10-12 tahun)
Sifat anak pada masa kelas tinggi adalah sebagai berikut :
1) Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang kongkrit, hal ini
menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan yang
praktis.
2) Amat realistis, ingin mengetahui, ingin belajar.
3) Pada masa ini, anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat (sebaik-
baiknya) mengenai prestasi sekolah.
Ciri-ciri pribadi anak:
1) Kritis dan realitis.
2) Banyak ingin tahu dan suka belajar.
3) Ada perhatian terhadap hal-hal yang praktis dan kongkret dalam kehidupan
sehari-hari.
4) Mulai timbul minat terhadap bidang-bidang pelajaran tertentu.
5) Anak suka berkelompok dan memilih teman-teman sebaya dalam bermain dan
belajar.
2.5 KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SD
Secara umum karakteristik pembelajaran di SD adalah :
1. Kelas 1&2 SD berorientasi pada pembelajaran fakta, lebih bersifat konkrit atau kejadian-kejadian yang ada disekitar lingkungan siswa.menggunakan pendekatan tematik
2. Kelas 3 siswa sudah dihadapkan pada konsep generalisasi yang dapat diperoleh dari fakta-fakta darikejadian-kejadian yang konkrit
3. Kelas 4,5,6 disebut kelas tinggi siswa dihadapkan pada konsep-konsep atau prinsip-prinsip penerapannya.
a. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah
Dalam pengembangan kreativitas siswa proses pembelajaran diarahkan
supaya siswa melakukan kegiatan kreativitas yang sesuai dengan tingkat
perkembangannya, misalnya memecahkan permasalahan melalui permainan
sehari-hari. Di bawah ini adalah beberapa contoh kegiatan belajar yang dapat
dilakukan siswa Sekolah Dasar di kelas rendah :
1. Menggolongkan peran anggota keluarga.
2. Menerapkan etika dan sopan santun di rumah, sekolah dan di lingkungan.
3. Menggunakan kosa kata geografi untuk menceritakan tentang tempat.
4. Menceritakan cara memanfaatkan uang secara sederhana melalui jual beli
barang dan menabung.
5. Menceritakan masa kecilnya melalui bantuan foto maupun dari cerita
orangtuanya.
6. Melakukan mekanika tubuh yang baik dalam duduk, berdiri dan berjalan.
7. Melakukan latihan dalam meningkatkan kualitas fisik-motorik.
8. Memperagakan rangkaian gerak (ritmik) dengan musik.
9. Mengeskpresikan gagasan imajinasi unsur bunyi dan gerak melalui
kegiatan eksplorasi dalam bernyanyi dan menari.
10. Mengeskpresikan gagasan artistik melalui kegiatan bernyanyi dan menari.
11. Mengkomunikasikan gagasan dengan satu kalimat.
12. Mengkomunikasikan gagasan sederhana dengan lisan dan tertulis.
Membaca nyaring / bersuara teks sederhana + 300 kata.
13.Menulis dengan jelas dan rapi kalimat yang didiktekan dengan
menggunakan huruf lepas dan tegak bersambung.
14.Menulis karangan pendek seperti slogan dan surat undangan, menulis
menggunakan atau disertai label, dan menulis petunjuk sesuatu permainan.
15.Menerapkan EYD dalam menulis dan menggunakan huruf kapital untuk
nama suku bangsa, nama bahasa, dan judul karangan. Menulis tanda titik
untuk memisahkan angka, jam, menit, detik.
16.Menyimak dan menceritakan kembali ragam teks sederhana;
mendeklamasikan / melagukan pantun, puisi, syair dan membaca cerita atau
buku.
17. Mengaplikasikan konsep atau alogaritma dalam pengerjaan pernjumlahan
dan pengurangan.
18. Mengaplikasikan konsep atau alogaritma dama pengerjaan bilangan.
19. Mengkomunikasikan gagasan matematika dengan simbol atau diagram.
20. Membuat dan menafsirkan model matematika dari masalah bilangan
pengukuran atau bentuk geometri.
21. Menentukan pola sifat atau pola bangun menurut bentuk atau unsurnya.
22. Membilang dan menyebutkan banyak benda, mengingat penjumlahan dan
pengurangan.
23. Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan
hubungannya.
b. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi
Esensi proses pembelajaran di kelas tinggi (kelas 4, 5, 6) adalah suatu
pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan
siswa tentang konsep dan generalisasi sehingga penerapannya (menyelesaikan
soal, menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan,
melipat dan membagi).
Di bawah ini ada beberapa contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan
siswa di kelas tinggi Sekolah Dasar :
1. Mendeskripsikan aturan-aturan yang berlaku di keluarga.
2. Membandingkan kelompok-kelompok sosial di masyarakat.
3. Menyajikan hubungan antara sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi
setempat.
4. Melakukan diskusi kelompok tentang jual-beli.
5. Menafsirkan peninggalan-peninggalan sejarah.
6. Melakukan latihan untuk meningkatkan kualitas fisik-motorik.
7. Memperagakan berbagai keterampilan yang dihubungkan dengan
keselamatan diri.
8. Memperagakan rangkaian gerak dengan alat musik.
9. Melakukan kegiatan penjelajahan ke perkampungan di sekitar sekolah.
10. Mencoba mengubah pola gerak dari irama dalam rangkaian variasi gerak.
11. Mendesain model konstruksi.
12. Mencari, menemukan, memilih informasi dari lingkungan sekitar sekolah.
13. Membaca dan menghafal surat-surat pendek dan mengartikannya.
14. Mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting dari uraian pembicara
(pidato atau dakwah).
15. Membaca dalam hati (secara intensif) teks pendek 3-4 paragraf.
16. Mendengarkan secara apresiatif.
17. Mengaplikasikan konsep alogaritma atau manipulasi matematika dalam
pengerjaan bilangan (termasuk negatif dan pecahan) pengukuran geometri.
18. Melakukan operasi hitung campuran (bilangan bulat pecahan).
19. Melakukan penyelidikan dengan menetukan variabel dan cara
pengendaliannya.
20. Mengumpulkan bukti perkembangbiakan makhluk hidup.
21. Menyelidiki hubungan antara ciri makhluk hidup dan lingkungan hidup.
22. Mendesain dan melakukan percobaan untuk menyelidiki antara hubungan
gaya dan gerak.
23. Menyelidiki pengaruh gaya magnet.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Siswa SD merupakan tahapan dimana anak sedang mengalami perkembangan yang pesat diantaranya yaitu perkembangan psikologi.
Dalam belajar terdapat 4 pilar penting yaitu learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to do (belajar untuk berbuat), learning to be (belajar untuk menjadi) dan learning to live together (belajar untuk hidup bersama).
Selain itu dalam pembelajaran di SD terdapat beberapa teori belajar yang menjadi bahan pertimbangan yaitu teori belajar disiplin mental, teori belajar asosiasi, teori insight dan teori belajar gestalt.
3.2 SARAN
Berdasarkan uraian diatas sudah seyogyanya bagi seorang guru supaya memperhatikan dan memahami karakteristik pembelajaran yang ada sehingga kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan secara efektif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Apalagi sebagai guru SD yang menghadapi anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, perlu kiranya membekali diri yang cukup mengenai tahapan perkembangan psikologi anak didiknya kelak sehingga dapat menghadapi sifat anak yang beragam secara tepat.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Losaries,Imam. (2013, 11 April). Modul 2 Pembelajaran di Sekolah Dasar. Diperoleh 5 Maret 2015, dari http://software-comput.blogspot.com/2013/04/modul-2-pembelajaran-di-sekolah-dasar.html
[2] Anggarda, Giantara. (2014, 25 Juni). Karakteristik Pembelajaran di Sekolah Dasar. Diperoleh 5 Maret 2015, dari http://conditionaloflife.blogspot.com/2013/05/karakteristik-pembelajaran-di-sekolah.html
[3] Ambarwati,Unik. . Karakteristik Proses Belajar di SD. Diperoleh 5 Maret 2015, dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Karakteristik%20proses%20belajar%20SD%201.pptx