· web viewdi samping itu wadah musyawarah antar umat beragama telah pula makin berfungsi dalam...

42
AGAMA

Upload: others

Post on 15-Dec-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

AGAMA

Page 2:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan
Page 3:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

BAB XV

A G A M A

A. PENDAHULUAN

Garis-garis Besar Haluan Negara (TAP MPR No. IV/MPR/1978) menetapkan serangkaian kebijaksanaan dasar pembangunan di bi-dang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa seba-gai berikut :

a. Atas dasar kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa maka perikehidupan beragama dan perikehidup-an berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah se-laras dengan penghayatan dan pengamalan Pancasila.

b. Kehidupan keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa makin dikembangkan, sehingga terbina hidup rukun di antara sesama umat beragama, di antara sesama penganut; kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan antara se-mua umat beragama dan semua penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam usaha memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa dan meningkatkan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat.

c. Dengan semakin meningkatnya dan meluasnya pembangunan ma-ka kehidupan keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus semakin diamalkan baik di dalam ke-hidupan pribadi maupun hidup sosial kemasyarakatan.

d. Diusahakan supaya terus bertambah sarana-sarana yang di-perlukan bagi pengembangan kehidupan keagamaan dan kehi-dupan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, termasuk pendidikan agama yang dimasukkan ke dalam kurikulum di sekolah-sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai dengan universitas-universitas negeri.

e. Melanjutkan usaha-usaha untuk meningkatkan pelayanan dan kelancaran penunaian ibadah haji bagi umat Islam sesuai dengan kemampuan masyarakat.

f. Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tidak merupakan agama. Pembinaan terhadap kepercayaan kepada Tuhan Yang

877

Page 4:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

Maha Esa dilakukan :- Agar tidak mengarah pada pembentukan agama baru.- Untuk mengefektifkan pengambilan langkah yang perlu agar

pelaksanaan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa be-nar-benar sesuai dengan dasar Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Selanjutnya di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara juga telah ditegaskan bahwa tujuan jangka panjang pembangunan ada-lah untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila. Hal ini dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas, maka pem-bangunan bidang agama selama Repelita III telah dilaksanakan sebagai bagian yang terintegrasi dalam pembangunan nasional sesuai dengan tujuan dan arah pembangunan bidang agama dalam Repelita III yaitu: (1) Meningkatkan usaha-usaha pembangunan di bidang agama dengan sekaligus lebih mengintegrasikannya dengan kegiatan pembangunan di bidang-bidang lainnya sehingga lebih dirasakan sebagai bagian yang terpadu dalam usaha pen-capaian tujuan pembangunan nasional pada umumnya, dan (2) Me-masyarakatkan serta membudayakan Pedoman Penghayatan dan Pe-ngamalan Pancasila (P4) menurut sistem dan pendekatan yang dapat dan mudah diterima oleh masing-masing golongan agama.

B. KEBIJAKSANAAN DAN LANGKAH-LANGKAH

Dalam rangka lebih memantapkan arah dan tujuan pembangun-an di bidang agama sesuai dengan ketetapan Garis-garis Besar Haluan Negara, maka dirumuskan serangkaian kebijaksanaan ope-rasional dan langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut:

1. Melanjutkan usaha memelihara suasana kerukunan hidup ber-agama sebagai salah satu syarat untuk tetap terpelihara-nya stabilitas nasional dalam rangka mengamankan dan mem-perlancar pelaksanaan pembangunan nasional.

2. Meningkatkan usaha bimbingan hidup beragama kepada berba-gai kelompok masyarakat termasuk generasi muda, meningkat-kan mutu juru penerang/penyuluh agama serta menyempurna-kan metode dakwah yang serasi dengan kegiatan pembangunan pada umumnya serta sesuai dengan tingkat kemajuan dan kon-disi masyarakat.

878

Page 5:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

3. Melanjutkan pemberian bantuan dan kemudahan bagi kegiatan lembaga-lembaga keagamaan dalam masyarakat dalam usaha penyediaan sarana kehidupan beragama. Kegiatan ini merupa-kan pendorong untuk meningkatkan swadaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sarana kehidupan beragama, terutama dalam penyediaan kitab suci berbagai agama dan pembangun-an tempat peribadatan.

4. Meningkatkan prasarana dan sarana Balai Sidang Pengadilan Agama dan Balai Nikah sebagai sarana pembinaan keluarga sejahtera, serta prasarana kerja lainnya yang dibutuhkan sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pem-bangunan di bidang agama terutama di daerah.

5. Meningkatkan dan menyelaraskan pembinaan pendidikan dan perguruan agama dengan pendidikan umum dari tingkat dasar sampai dengan pendidikan tinggi, serta menciptakan suasa-na yang mendorong ke arah berkembangnya fikiran-fikiran ilmiah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yang berlandaskan Pancasila.

6. Meningkatkan pelayanan dan kelancaran penunaian ibadah haji bagi umat Islam agar pelaksanaan ibadah haji ter-sebut dapat berlangsung dengan mudah, tertib, aman dan memenuhi rukun dan syarat ibadah haji.

7. Meneruskan kegiatan penelitian di bidang agama dengan mengikut sertakan tokoh-tokoh dari berbagai golongan me-nurut bidang dan keahlian masing-masing. Di samping itu diusahakan Pula penyempurnaan sarana peningkatan mutu tenaga peneliti serta pemantapan kerjasama dengan nega-ra-negara ASEAN dalam penelitian keagamaan yang selama ini telah dirintis.

8. Meningkatkan usaha penyempurnaan aparatur, sistem serta prosedur kerja dan ketatalaksanaan, penyempurnaan sistem perencanaan, pengendalian dan pengawasan (monitoring) proyek-proyek di bidang pembangunan agama serta mening-katkan mutu tenaga pelaksana serta peningkatan disiplin kerja.

9.Mengusahakan agar umat beragama, khususnya para tenaga pembina dan pelaksana pembangunan di bidang agama dapat memahami dan menghayati Pedoman Penghayatan dan Pengamal-an Pancasila (P4).

879

Page 6:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

10. Mengusahakan peningkatan peranan wanita melalui usaha peningkatan pengetahuan kaum ibu atau ibu rumah tangga mengenai Undang-Undang Perkawinan dan berbagai pengeta-huan lainnya.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN

Dalam laporan ini akan dikemukakan hasil-hasil pembangun-an di bidang agama yang telah dilaksanakan dalam tahun 1983/84, dengan sekaligus menunjukkan hasil yang telah dica-pai selama Repelita III.

1. Program Peningkatan Sarana Kehidupan Beragama.

Program ini meliputi berbagai kegiatan utama sebagai be-rikut

1) Memberikan bantuan pembangunan/rehabilitasi tempat peri-badatan terutama kepada kelompok masyarakat yang lemah sosial ekonominya. Dengan adanya bantuan tersebut diha-rapkan dapat mendorong usaha-usaha pembangunan tempat ibadah di daerah pedesaan, daerah pemukiman baru, daerah industri, daerah rawan, daerah suku terasing, transmi-grasi serta daerah perbatasan. Di samping itu diharap-kan pula agar tempat-tempat peribadatan tersebut di sam-ping berfungsi sebagai pusat-pusat kegiatan keagamaan, dapat pula menjadi pusat kegiatan kemasyarakatan yang sekaligus membangkitkan swadaya masyarakat untuk memba-ngun.

Bantuan pembangunan/rehabilitasi tempat peribadatan yang telah disalurkan selama ini, diberikan dalam bentuk biaya pembangunan/rehabilitasi, bantuan berupa sarana dan alat ibadah dan buku-buku keagamaan. Bantuan tersebut se-lama ini nampak telah banyak merangsang masyarakat untuk berswadaya membangun tempat peribadatan dan kegiatan pem-bangunan lainnya. Hal ini terlihat pada semakin meningkat-nya jumlah tempat ibadah dari tahun ke tahun. Demikian pula kegiatan keagamaan lainnya semakin meningkat; seperti pengajian berkala, baik yang diadakan oleh kelompok-kelom-pok masyarakat maupun oleh majelis Ta'lim yang semakin meluas dimana-mana.

Kalau pada akhir Repelita II (1978/79) jumlah tempat ibadah tercatat 471.443 buah, maka sampai dengan tahun terakhir Repelita III (1983/84) meningkat menjadi 577.660

880

Page 7:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

buah, suatu peningkatan sebesar 106.217 selama 5 tahun terakhir, atau rata-rata bertambah sebanyak 21.243 buah setiap tahun (Tabel XV - 1 ). Sementara itu, jumlah tem-pat ibadah yang telah diberi bantuan pembangunan/rehabi-litasi dan bantuan lainnya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Kalau pada tahun pertama Repelita III (1979/80) jumlah tempat ibadah yang telah diberi bantuan adalah 1.106 buah, maka dalam Repelita III (1979/80 - 1983/84) telah mencapai 12.641 buah, atau 11 kali lipat. Jumlah tempat ibadah tersebut terdiri dari 10.636 buah mesjid, 641 gereja Protestan, 678 gereja Katolik dan 546 pura Hindu serta 140 Wihara Budha (Tabel XV - 2).

Mesjid Istiqlal yang telah diresmikan pada bulan Pe-bruari 1978 sebagian besar telah selesai dan telah dapat dimanfaatkan sebagai tempat ibadah dan kegiatan keagama-an lainnya. Pengembangan mesjid tersebut akan terus di-sempurnakan serta dimantapkan pengelolaannya.

2) Pembangunan Balai Nikah dan Balai Sidang Pengadilan Agama.

Pembangunan Balai Nikah dan Balai Sidang Pengadilan Agama sebagaimana tahun-tahun sebelumnya ditujukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat dalam rang-ka pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan (UU No. 1 Tahun 1974), yaitu sebagai sarana penunjang untuk melancarkan pelayanan, penyelesaian urusan dan perkara nikah, talak, rujuk dan perceraian di kalangan umat Islam.

Balai-balai Nikah dan Balai-balai Sidang Pengadilan Agama tersebut dapat pula dimanfaatkan untuk pembinaan dan bimbingan keluarga sejahtera dalam rangka program PKK, serta untuk menunjang pelaksanaan program Nasional Kependudukan/KB.

Dalam tahun terakhir Repelita III (1983/84) telah di-bangun 350 buah Balai Nikah dan 46 buah Balai Sidang Pe-ngadilan Agama yang telah diperluas dan sebagian dianta-ranya hanya dilengkapi dengan perumahan dinas dan sarana angkutan untuk Ketua-Ketua Pengadilan Agama sebagai ke-lanjutan pembangunan tahun-tahun sebelumnnya.

Dengan demikian maka selama Repelita III telah di-bangun 1.572 buah Balai Nikah dari seluruh jumlah Balai Nikah yang ada sebanyak 3.087 buah. Sedangkan Balai Sidang. Pengadilan Agama yang seluruhnya berjumlah 268 buah (258 PA tingkat pertama dan 10 PA tingkat banding)

881

Page 8:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

TABEL XV - 1

JUMLAH TEMPAT PERIBADATAN MENURUT AGAMA,1978/79 - 1983/84

(buah)

Agama 1978/79 R E P E L I T A III1979/80 1980/81 1981/82 1982/83 1983/84

Islam 423.570 460.173 476.943 478.019 482.799 521.530

Protestan 21.565 22.785 23.268 23.966 24.172 24.375

Katolik 7.121 8.186 9.332 10.056 10.174 10.870

Hindu *) 17.408 18.376 18.420 18.743 18.768 18.860

Budha 1.779 1.779 1.853 1.871 1.980 2.025

Jumlah 471.443 511.299 529.816 532.655 537.893 577.660

*) Termasuk Pura Keluarga

882

Page 9:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

GRAFIK XV - 1JUMLAH TEMPAT PERIBADATAN MENURUT AGAMA,

1978/79 - 1983/84

883

Page 10:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

TABEL XV - 2

JUMLAH TEMPAT PERIBADATAN YANG DIBANTU PEMBANGUNANNYA,PEMBANGUNAN BALAI NIKAH, SERTA PEMBANGUNANDAN PERLUASAN BALAI SIDANG PENGADILAN AGAMA,

1978/79 1983/84

884

Page 11:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

sebanyak 116 buah telah dibangun, dalam Repelita III (114 buah PA tingkat pertama dan 2 PA tingkat banding), di samping perluasan 149 buah Balai Sidang Pengadilan Agama yang sudah ada (146 PA tingkat pertama dan 3 PA tingkat banding) (Tabel XV - 2).

Dalam Repelita III telah pula disediakan sejumlah sa-rana lainnya termasuk buku-buku pedoman dan buku perpus-takaan bagi para petugas NTCR (Nikah, Talak/Cerai dan Rujuk) dan Hakim Agama, dan telah pula ditatar sejumlah petugas NTCR, dan Hakim Agama serta Panitera Pengadilan Agama.

Perkembangan jumlah nikah, talak/cerai dan rujuk dari tahun ke tahun selama Repelita III dapat diikuti dalam Tabel XV - 3.

Untuk mengatasi masalah tenaga Hakim Agama telah dilakukan langkah-langkah antara lain meningkatkan kerja-sama antara Departemen Agama dengan Mahkamah Agung me-ngenai usaha-usaha untuk melancarkan pengadaan tenaga Hakim Agama dan kerjasama di bidang administrasi fungsi-onal dan personil.

3) Penyediaan Kitab Suci

Kegiatan penyediaan kitab suci berbagai agama dimak-sudkan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuh-an kitab suci. Di samping itu untuk merangsang dan membe-rikan bimbingan kepada masyarakat, khususnya para ahli dan penerbit untuk mengembangkan metode penafsiran kitab suci sehingga dapat memudahkan para penganut agama yang bersangkutan untuk lebih mudah mempelajari agama masing-masing.

Dalam tahun 1983/84 telah disediakan dan disebarluas-kan sebanyak 1.183.000 buah kitab suci dari berbagai agama, yaitu 890.000 kitab suci Al-Qur'an, 100.000 kitab Injil Protestan, 100.000 buah kitab suci Injil Katolik dan 75.000 buah kitab suci agama Hindu serta 18.000 buah kitab suci agama Budha (label XV - 4). Dengan demikian maka dalam Repelita III (1979/80 - 1983/84) telah dise-diakan seluruhnya 7.521.870 kitab suci, yang terdiri atas 6.299.400 kitab Al-Qur'an, 440.600 kitab Injil Protestan, 446.320 kitab Injil Katolik, 257.700 kitab suci agama Hindu, dan 77.850 kitab suci agama Budha.

885

Page 12:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

TABEL XV - 3

PERKEMBANGAN JUMLAH NIKAH TALAK/CERAI DAN RUJUK (NTCR),

1978/79 - 1983/84(kali)

R E P E L I T A IIIUraian

1978/79 1979/80 1980/81 1981/82 1982/83 1983/84

Nikah 946.059 942.638 907.412 1.226.652 1.169.466 1.165.883

Talak/Cerai 152.314 149.580 132.982 204.141 193.508 171.5451)

Rujuk 2.207 2.196 3.248 3.552 3.359 2.7601)

1) Angka sementara sampai dengan September 1983

886

Page 13:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

TABEL XV - 4

PENGADAAN KITAB SUCI,1978/79 - 1983/84

(buah)

R E P E L I T A III

Agama 1978/79 1979/80 1980/81 1981/82 1982/83 1983/84 1979/80 - 1983/84

Islam 854.000 1.159.000 1.435.000 1.445.400 1.370.000 890.000 6.299.400

Protestan 57.000 65.000 72.000 81.000 122.600 100.000 440.600

Katolik 76.000 77.000 86.000 81.000 102.320 100.000 446.320

Hindu 25.150 27.000 30.000 32.500 93.200 75.000 257.700

Budha 10.000 11.150 12.000 12.500 24.200 18.000 77.850

Jumlah : 1.022.150 1.339.150 1.635.000 1.652.400 1.712.320 1.183.000 7.521.870

887

Page 14:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

GRAFIK XV - 2PENGADAAN KITAB SUCI,1978/79 - 1983/84

888

Page 15:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

4) Tanah Wakaf

Usaha-usaha pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan tanah wakaf yang jumlahnya cukup besar dan tersebar di seluruh pelosok tanah air telah mulai ditingkatkan pe-laksanaannya, dalam rangka pengembangannya menjadi salah satu potensi sosial ekonomis pembangunan. kehidupan keagamaan.

2. Program Penerangan dan Bimbingan Hidup beragama

Program ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, penghayatan dan .pengamalan ajaran-ajaran berbagai agama di kalangan masyarakat sesuai ajaran agama yang mereka anut. 0-leh karena itu penerangan dan penyuluhan agama yang dilaksa-nakan selama Repelita III tidak hanya ditujukan kepada masya-rakat pada umumnya, akan tetapi juga kepada masyarakat suku terasing, transmigran, narapidana dan masyarakat khusus se-perti tuna susila, dan lain-lain. Kegiatan ini telah dipadu-kan dengan kegiatan pembangunan penerangan pada umumnya, se-perti usaha pemanfaatan mass media, seni budaya dan lain-lain.

Dalam Repelita III (1979/80 -. 1983/84) telah diberikan bimbingan agama Islam kepada 7.535 kelompok masyarakat suku teasing, transmigran dan kelompok remaja serta berbagai ke-lompok khusus lainnya (termasuk kepada 771 kelompok-kelompok masyarakat tersebut di atas dalam tahun 1983/84). Di samping itu telah disediakan buku-buku dan brosur agama sebanyak 3.418.000 buku/brosur keagamaan (termasuk 349.000 buah dalam tahun 1983/84) dan 138.900 buah paket penyuluhan (termasuk 24.900 buah dalam tahun 1983/84).

Bimbingan dan penyuluhan agama Protestan terutama ditu-jukan untuk lebih memperdalam pengetahuan agama bagi mereka yang telah mendapatkan penyuluhan sebelumnya. Dalam Repelita III (1979/80 - 1983/84) telah diberikan bimbingan dan penyu-luhan agama Protestan kepada 659 kelompok suku terasing dan kepada para transmigran (termasuk 200 kelompok dalam tahun 1983/84) serta telah disediakan 285.000 buku/brosur keagamaan (termasuk 80.000 buah dalam tahun 1983/84) dan 18.462 buah paket penyuluhan (termasuk 2.000 paket dalam tahun 1983/84).

Bimbingan dan penyuluhan agama Katolik terutama dituju-kan untuk pembinaan suku terasing di daerah Nusa Tenggara Timur dan transmigran di berbagai daerah lainnya. Dalam tahun 1983/84 telah diberikan bimbingan dan penyuluhan agama kepada 182 kelompok suku terasing dan telah disebarkan 22.000 buku/

889,

Page 16:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

brosur keagamaan serta 4.250 buah paket penyuluhan. Dalam Re-pelita III keseluruhannya telah diberikan bimbingan dan pe-nyuluhan agama Katolik kepada 654 kelompok suku terasing, di samping penyediaan 145.500 buku/brosur keagamaan dan 16.015 paket penyuluhan.

Penerangan dan penyuluhan agama Hindu dan Budha terutama ditujukan kepada kelompok suku terasing di daerah Jawa Tengah dan Bali serta Sulawesi Selatan. Dalam tahun 1983/84 telah dilaksanakan penyuluhan agama kepada 27 kelompok masyarakat suku terasing dan penyediaan 29.000 eksemplar buku/brosur keagamaan. Selama tahun 1979/80 - 1983/84 telah dilaksanakan penyuluhan agama Hindu/Budha kepada 136 kelompok masyarakat suku terasing serta penyediaan 104.000 buku/brosur keagamaan dan 1.711 buah paket penyuluhan.

Dari kegiatan bimbingan dan penyuluhan berbagai agama yang disebutkan di atas, maka penyuluhan agama melalui RRI/ TVRI dari tahun ke tahun semakin meningkat baik di Pusat mau-pun di daerah-daerah. Setiap minggu masing-masing golongan agama mengadakan siaran agama rata-rata dua atau tiga kali dalam bentuk uraian maupun fragmen atau sandiwara.

Khusus dalam kaitan dengan penyuluhan agama Islam, maka Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) telah semakin melembaga di tengah-tengah masyarakat dan semakin sempurna dan tertib pe-laksanaannya, sehingga apabila dalam beberapa tahun yang lalu, MTQ diadakan sekali dalam tiga tahun, telah ditingkat-kan menjadi sekali dalam dua tahun. Di samping itu, kejuaraan yang diperoleh dari MTQ Internasional (yang diselenggarakan oleh negara-negara Malaysia, Arab Saudi dan Suriah) dapat disebutkan sebagai hasil-hasil yang menonjol dalam program ini.

Kegiatan lain dalam rangka pelaksanaan program ini ada-lah pembinaan suasana kerukunan hidup yang mantap di antara umat beragama dengan berbagai usaha seperti

a. Memantapkan kerukunan dalam lingkungan masing-masing go-longan umat beragama, melalui kegiatan musyawarah dan pertemuan pemuka/ulama dari golongan agama yang bersang-kutan, untuk menanamkan saling pengertian dalam memecahkan masalah-masalah keagamaan yang dapat menunjang kelancaran pelaksanaan pembangunan kehidupan keagamaan dan pembangun-an nasional pada umumnya. Dari tahun 1979/80 sampai dengan 1983/84 telah dilaksanakan musyawarah intern masing-masing

890

Page 17:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

golongan umat beragama rata-rata sebanyak 13 kali setiap tahunnya dengan jumlah peserta seluruhnya 4.400 orang tokoh dan pemuka agama.

b. Pemantapan kerukunan antar golongan umat beragama melalui kegiatan-kegiatan seperti :

1) Mengadakan kerjasama untuk mengobservasi sesuatu ma-salah keagamaan di berbagai daerah.

2) Bekerjasama mengadakan studi kasus di beberapa daerah.

3) Mengadakan kerjasama sosial keagamaan dan kemasyara-katan.

4) Mengadakan musyawarah antara pemuka agama/ulama dari berbagai golongan agama untuk menanamkan saling pe-ngertian dalam memecahkan masalah-masalah yang timbul di antara golongan umat beragama. Dalam Repelita III telah diselenggarakan musyawarah antar umat beragama rata-rata 9 kali setiap tahunnya dengan jumlah peser-ta keseluruhannya sekitar 3.775 tokoh dan pemuka ber-bagai agama.

c. Memantapkan kerukunan antar umat beragama dengan pihak pemerintah melalui pekan orientasi, sarasehan, dialog dan lain sebagainya.

Dalam rangka pemantapan ketiga macam kerukunan tersebut di atas, telah disediakan sebanyak 186.700 buku-buku pedoman buku hasil musyawarah (termasuk 36.700 buku dalam tahun l983/84). Secara keseluruhan dapat dikemukakan bahwa usaha-usaha pemantapan kerukunan hidup beragama dalam Repelita III secara kualitas meningkat terutama dari segi materi masalah-masalah yang dibicarakan, demikian pula segi tertib pelaksa-naannya. Di samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional.

Selanjutnya bimbingan pelaksanaan Pedoman Penghayatan danPengamalan Pancasila (P4) di kalangan umat beragama tetapterus dimantapkan dan ditingkatkan pelaksanaannya. Kegiatanbertujuan untuk memasyarakatkan P4 di kalangan umatberagama melalui berbagai usaha pendekatan agama; sepertipenyusunan buku pedoman bimbingan pelaksanaan P4 yang dijiwaidengan ajaran-ajaran agama dan penataran sejumlah tenaga pe-

891

Page 18:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

nyuluh agama yang diharapkan akan dapat menyebar luaskan P4 di tengah-tengah masyarakat umat beragama, terutama pada lem-baga-lembaga keagamaan swasta.

Dalam tahun 1983/84 telah dilaksanakan penataran tenaga pembimbing tingkat pusat sebanyak 90 orang dari berbagai golongan agama yang diharapkan akan memberi penataran kepada tenaga-tenaga pembimbing pada tingkat daerah. Sementara itu tenaga pembimbing di daerah-daerah telah ditatar 2.215 orang dari berbagai golongan. Secara keseluruhannya dalam Repelita III telah ditatar sebanyak 946 tenaga pembimbing berbagai golongan agama ditingkat pusat dan 11.983 tenaga pada tingkat daerah. Demikian pula telah disediakan buku pedoman P4 seba-nyak 112.500 buah dalam tahun 1983/84 dengan keseluruhannya sebanyak 777.500 buah dalam Repelita III.

3. Program Peningkatan Pelayanan Ibadah Haji.

Program ini ditujukan untuk menyempurnakan fasilitas dan peningkatan mutu pelayanan dalam pelaksanaan ibadah haji. Usaha-usaha yang telah dilakukan selama ini antara lain ada-lah pembangunan dan perluasan asrama serta penyempurnaan sistem pengasramaan jemaah haji, perbaikan prosedur untuk mempermudah tata cara pendaftaran dan peningkatan sarana angkutan jemaah haji. Di samping itu sejak tahun pertama Repelita III (1979/1980) telah mulai pula dilakukan usaha-usaha peningkatan kemampuan dan keterampilan para petugas, terutama untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap para je-maah selama mereka berada di tanah suci.

Dalam tahun 1983/1984 telah dilaksanakan pembangunan dan perluasan asrama haji seluas 6.000 m2, masing-masing di Sura-baya seluas 1.200 m2, Medan seluas 1.200 m2, Pontianak seluas 2.400 m2 dan di Banjarmasin seluas 1.200 m2. Dengan demikian, di kota-kota pelabuhan udara tempat pemberangkatan jemaah haji, dalam Repelita III (1979/80 - 1983/84) telah berhasil dibangun asrama-asrama haji yang keseluruhannya seluas 52.685 m2, yaitu masing-masing di Jakarta seluas 27.500 m2, Surabaya seluas 10.485 m2, Medan seluas 5.553 m2, Ujung Pandang seluas 3.903 m2, Banjarmasin seluas 2.844 m2, dan di Pontianak seluas 2.400 m2. label XV - 5 menunjukkan perkembangan jumlah jemaah haji dari tahun ke tahun dalam Repelita III.

892

Page 19:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

TABEL XV - 5PERKEMBANGAN JUMLAH JEMAAH HAJI MENURUT DAERAH TINGKAT I,

1978/79 - 1983/84

1) Termasuk petugas

893

Page 20:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

4. Program Pendidikan Agama Tingkat Dasar dan Menengah

Program ini ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada perguruan agama dan mutu pendidikan agama pada sekolah umum. Berbagai kegiatan di bidang ini telah dilakukan seperti perluasan dan rehabilitasi gedung sekolah, penyempurnaan kuri-kulum, penyediaan buku-buku, alat peraga dan alat olah raga serta penataran guru dan tenaga pembina.

Hasil pelaksanaan pembangunan dalam tahun 1983/84 (seka-ligus dibandingkan dengan hasil pelaksanaan Repelita III) adalah sebagai berikut:

a. Pembinaan pendidikan agama tingkat dasar bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada Madrasah Ibtidaiyah dan meningkatkan mutu pendidikan agama pada Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.

Dalam tahun 1983/84 telah dilaksanakan rehabilitasi/ perluasan 90 gedung Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) dan penyediaan buku pelajaran dan buku pedoman guru sebanyak 5.800.000 buah, dan penyediaan alat peraga keterampilan serta menatar sebanyak 3.500 guru.

Maka secara keseluruhan dalam Repelita III rehabili-tasi/perluasan gedung MIN mencapai 367 buah, di samping penyediaan buku pelajaran dan pedoman guru sebanyak 14.268.000 buah, serta penataran 11.500 guru (Tabel XV - 6). Di samping itu, melalui program bantuan pembangunan Sekolah Dasar (Inpres SD) telah diberi bantuan rehabili-tasi kepada 6.000 Madrasah Ibtidaiyah Swasta dalam tahun 1983/84 dan 25.600 dalam Repelita III (Tabel XV - 7).

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan agama pada Sekolah Dasar dalam Repelita III telah ditatar 6.716 guru SD (termasuk 1.210 guru dalam tahun 1983/84), di samping penyediaan 9.187.070 buku pelajaran agama (termasuk 3.500.100 buku dalam tahun 1983/84) dan 12.530 perangkat alat peraga (termasuk 2.000 perangkat dalam tahun 1983/84).

b. Pembinaan pendidikan agama tingkat lanjutan pertama ber-tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) dan Pondok Pesantren serta pem-binaan pendidikan agama pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Dalam tahun 1983/84 telah dilaksanakan perluas-an/rehabilitasi 97 buah gedung MTsN, di samping itu telah

894

Page 21:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

TABEL XV - 6

PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA TINGKAT DASAR DAN MENENGAH PADA MADRASAH NEGERI,SERTA PENDIDIKAN GURU AGAMA NEGERI,

1978/79 - 1983/84

895

Page 22:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

TABEL XV - 7BANTUAN PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA DAN PENDIDIKAN GURU AGAMA

PADA MADRASAH/LEMBAGA SWASTA,1978/79 - 1983/84

896

Page 23:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

disediakan 1.500.000 buku pelajaran dan pedoman guru ser-ta sejumlah alat peraga dan saran lainnya, serta telah dilaksanakan penataran kepada 5.500 guru terutama guru untuk mata pelajaran IPA dan matematika.

Dengan demikian maka dalam Repelita III telah direha-bilitasi/diperluas 393 gedung MTsN, disediakan 6.630.000 buku pelajaran dan pedoman guru, serta ditatar 16.000 guru Madrasah Tsanawiyah.

Untuk peningkatan mutu pendidikan agama di sekolah umum (SLTP) dalam tahun 1983/84 telah disediakan 802.000 buku pelajaran dan pedoman guru dan menatar 240 guru aga-ma, sehingga selama Repelita III telah disediakan 2.296.900 buku pelajaran agama dan ditatar 1.731 tenaga guru sekolah umum tingkat lanjutan pertama (SLTP).

Untuk pembinaan dan pengembangan Pondok Pesantren, telah ditatar tenaga pembina dan diberikan bantuan buku-buku keagamaan kepada 424 Pondok Pesantren dalam tahun 1983/84 dan 1.633 Pondok Pesantren dalam Repelita III. Selanjutnya telah diberikan bantuan berupa alat-alat ke-terampilan, bahan praktikum dan buku-buku pengetahuan ke-terampilan kepada 80 Pondok Pesantren dalam tahun 1983/84 sehingga dalam Repelita III telah diberikan bantuan kepa-da 825 Pondok Pesantren (Tabel XV - 7).

Demikian pula telah diberikan bantuan rehabilitasi gedung dan pembangunan bengkel keterampilan kepada 70 Pondok Pesantren dalam tahun 1983/84 sehingga dalam Repe-lita III seluruhnya 742 Pondok Pesantren telah memperoleh bantuan yang serupa.

c. Pembinaan pendidikan agama tingkat lanjutan atas bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada Madrasah Aliyah dan Pendidikan Guru Agama (PGA) serta peningkatan mutu pendidikan agama pada Sekolah Umum.

Dalam tahun 1983/84 telah dilaksanakan perluasan/re-habilitasi 45 unit Madrasah Aliyah Negeri (MAN) rata-rata terdiri dari 3 ruang belajar dan satu ruang administrasi. Di samping itu telah disediakan 462.850 buku-buku pela-jaran dan pedoman guru dan menatar 7.500 guru berbagai bidang studi, serta penyediaan sejumlah alat peraga alat olah raga dan kesenian. Dengan demikian dalam Repelita III telah diperluas/direhabilitasi 210 MAN, di samping

897

Page 24:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

disediakan 2.009.850 buku pelajaran/pedoman guru dan di-tatar 10.129 guru (label XV - 6).

Sementara itu untuk meningkatkan mutu Madrasah Aliyah Swasta telah diberikan pula bantuan rehabilitasi dan buku-buku pelajaran kepada sejumlah Madrasah Aliyah Swasta.

Untuk pembinaan dan peningkatan mutu Pendidikan Guru Agama (PGAN), dalam Repelita III telah direhabilitasi dan diperluas 180 PGAN Islam, Protestan, Katolik, dan Hindu/ Budha (terdiri 35 PGAN dalam Tahun 1983/84) rata-rata terdiri dari 3 atau 4 ruang kelas ditambah satu ruang gu-ru dan ruang tata usaha serta penyediaan sejumlah asrama. Di samping itu telah pula disediakan 1.864.900 buku pela-jaran (termasuk 650.000 dalam tahun 1983/84) dan ditatar 9.323 guru dari berbagai bidang studi (termasuk 7,500 gu-ru dalam tahun 1983/84). Dalam Repelita III telah diberi-kan pula bantuan rehabilitasi kepada 285 PGA Swasta (Pro-testan, Katolik dan Hindu) serta menatar 2.366 guru agama dari berbagai bidang studi, serta disediakan 129.784 buku pelajaran.

Untuk peningkatan mutu pendidikan agama dalam Repeli-ta III pada Sekolah Umum Tingkat Lanjutan Atas telah pula disediakan buku pelajaran sebanyak 1.448.600 buah (terma-suk 356.000 buku dalam tahun 1983/84) dan menatar sekitar 1.107 guru agama (termasuk 120 guru dalam tahun 1983/84).

5. Program Pembinaan Pendidikan Agama Tingkat Tinggi

Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan mutu pergu-ruan tinggi agama melalui berbagai usaha, antara lain pemba-ngunan prasarana dan penyediaan sarana pendidikan, peningkat-an mutu tenaga pengajar melalui kegiatan studi pasca sarjana dan program doktor, serta peningkatan kegiatan penelitian.

Dalam tahun 1983/84 pada 14 IAIN telah dibangun dan di-perluas fasilitas perkuliahan seluas 10.147 m2, terdiri dari ruang kuliah, ruang perpustakaan dan ruang perkantoran sehing-ga seluruhnya mencapai pembangunan 56.087 m2 fasilitas pendi-dikan dalam Repelita III. Di samping itu telah disediakan se-banyak 46.300 buku-buku ilmiah dan perpustakaan dalam tahun 1983/84, sehingga mencapai 221.150 buku dalam Repelita III. Hasil-hasil lain yang telah dicapai dalam pelaksanaan program ini adalah pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) yang diikuti 2.200 mahasiswa dalam tahun 1983/84 dan sekitar 8.740 mahasis-wa dalam Repelita III. Demikian pula telah dilakukan 81 pene-

898

Page 25:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

litian di berbagai daerah mengenai masalah-masalah keagamaan dan kemasyarakatan.

Untuk meningkatkan mutu tenaga pengajar telah diberikan kesempatan kepada 290 dosen untuk mengikuti program Pasca Sar-jana ataupun program doktor.

Dalam rangka bantuan bagi perguruan tinggi agama swasta (PTAS), telah diberikan bantuan biaya penelitian dan buku-buku perpustakaan dan sarana lainnya kepada PTAS Islam, Protestan, katolik, dan Hindu/Budha di samping penataran dosen. Untuk peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum telah disediakan buku teks dan buku pegangan dosen serta te-lah ditatar dosen agama dari berbagai perguruan, tinggi umum negeri.

6. Program Pendidikan dan Latihan Tenaga Keagamaan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pegawai se-bagai aparatur negara, khususnya aparatur di bidang agama me-lalui pendidikan pegawai penjenjangan, penataran tenaga teknis d a n tenaga-tenaga administrasi.

Dalam tahun 1983/84 telah dilaksanakan pendidikan dan pe-nataran yang diikuti oleh 4.500 pegawai, terdiri dari pendi-dikan Sekolah Staf Pimpinan Administrasi (SESPA) 27 orang, Sepadya 54 orang, Sepala 174 orang, Sepada 360 orang, dan tenaga teknis administrasi 3.885 orang serta latihan pegawai baru. Hasil lainnya adalah pembangunan gedung Pusdiklat Depar-temen Agama di Palembang seluas 150 m2.

7. Program Pembinaan Generasi Muda

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kehidupan keaga-maan Para pemuda dan remaja melalui latihan-latihan keteram-pilan dan kewiraswastaan yang dikaitkan dengan ajaran-ajaran agama yang dianut, dengan prioritas utama diberikan kepada pemuda dan remaja yang berada di daerah pedesaan.

Dalam tahun 1983/84 telah dilaksanakan berbagai kegiatan dengan peserta pemuda dan remaja dari semua golongan agama. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah penataran tenaga pembina terdiri dari pemuda dan remaja dari tingkat pusat 50 orang, tenaga pembina daerah 1.150 orang. Di samping itu mengadakandarmabakti kemasyarakatan dengan peserta 500 orang. Demikianjuga telah dilaksanakan penataran keterampilan kewiraswastaandengan peserta 2.500 orang. Hasil-hasil lainnya yang telah

899

Page 26:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

dicapai adalah bantuan apresiasi kepada 150 kelompok, dan bantuan pengembangan dan paket pembinaan kepada 354 kelompok.

8. Program Peranan Wanita

Program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kete-rampilan kaum wanita, terutama ibu-ibu rumah tangga sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan peranannya dalam pemba-ngunan menuju terciptanya keluarga sejahtera.

Untuk pertama kali pelaksanaan program ini dilaksanakan di lingkungan Departemen Agama pada tahun 1981/82 dengan ke-giatan-kegiatan berupa penataran/penyuluhan materi undang-un-dang perkawinan dan penyediaan buku-buku pedoman. Dalam tahun 1983/84, pelaksanaan program tersebut ditingkatkan dengan ke-giatan serupa yaitu penataran tenaga penyuluh ditingkat pusat dan propinsi 60 peserta, penyuluhan materi undang-undang per-kawinan kepada ibu-ibu rumah tangga di tingkat kabupaten/ko-dya 850 orang, di tingkat kecamatan/desa 23.200 kelompok dan siswa pada pondok 160 orang, disamping penyediaan 45.000 buah buku-buku pedoman pelaksanaan UU Perkawinan, dan 7.400 buah buku-buku motivasi agama terhadap peranan wanita dalam pembangunan.

9. Program Penelitian dan Pengembangan Agama

Kegiatan penelitian dan pengembangan agama bertujuan un-tuk menunjang pemantapan perencanaan pembangunan di bidang agama, serta perumusan kebijaksanaan pimpinan.

Dalam tahun 1983/84 telah dilaksanakan penelitian terha-dap beberapa permasalahan yang meliputi berbagai wilayah per-masalahan seperti kerukunan hidup beragama, pengamalan agama, pendidikan agama, pelayanan ibadah haji dan lain-lain.

Kegiatan-kegiatan tersebut di atas pada dasarnya tercakup dalam dua Jenis kegiatan pokok, yaitu kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan-kegiatan survai, penelitian sampel dan studi kasus dan kedua adalah kegiatan pengembangan meliputi pertemuan ilmiah, seminar, diskusi dan pendidikan latihan te-naga penelitian. Secara umum dapat dikemukakan bahwa dari se-gi jumlah kegiatan penelitian dalam tahun 1983/84 dibanding-kan dengan tahun sebelumnya mengalami peningkatan, yaitu dari 17 judul penelitian dalam tahun 1979/80 menjadi 20 judul da-lam tahun 1980/81, meningkat menjadi 25 dalam tahun 1981/82, dalam 1982/83 menjadi 30 judul, dan 1983/84 sebanyak 26 ju-

900

Page 27:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan

dul. Dengan demikian selama Repelita III telah dilaksanakan sebanyak 118 judul penelitian.

H a s i l lain yang telah dicapai adalah peningkatan kegiatan monitoring pelaksanaan proyek-proyek serta laporan tahunan hasil pelaksanaan proyek-proyek pembangunan di bidang agama. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan pro-yek-proyek pembangunan di bidang agama, maka “sistem pemerik-saan terpadu" telah mulai diterapkan, yaitu suatu sistem pengawasan yang pelaksanaannya dilakukan secara terpadu oleh semua unsur pengawasan (proyek, tugas umum, keuangan dan per-lengkapan).

901

Page 28:  · Web viewDi samping itu Wadah Musyawarah Antar Umat Beragama telah pula makin berfungsi dalam menunjang kemantapan stabi-litas dan ketahanan nasional. Selanjutnya bimbingan pelaksanaan