· web viewdemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan...

269
RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN KELIMA 1989/90-1993/94 REPUBLIK INDONESIA

Upload: others

Post on 11-Feb-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

RENCANA

PEMBANGUNAN LIMA

TAHUN

KELIMA

1 9 8 9 / 9 0 - 1 9 9 3 / 9 4

REPUBLIK INDONESIA

Page 2:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

,

Page 3:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 13 TAHUN 1989

TENTANGRENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN KELIMA

(REPELITA V)1989/90 — 1993/94

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima Tahun Keempat (REPELITA IV) telah menunjukkan hasil-hasil yang cukup memadai sehingga dapat dijadikan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan selanjutnya;

b. bahwa dengan memperhatikan hasil-hasil yang telah dicapai serta kemampuan-kemampuan yang telah dapat dikembangkan dalam REPELITA IV, maka ditetapkan REPELITA V yang merupakan kelanjutan dan peningkatan dari REPELITA IV;

3

Page 4:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

c. bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbang-an tersebut di atas, serta dengan mendengar dan memperhatikan secara sungguh-sungguh saran-saran dari Dewan Perwakilan Rakyat, maka sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat seperti yang tercantum dalam Ketetapan Majelis Per-musyawaratan Rakyat Nomor II/MPR/1988 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara, di-pandang perlu untuk mengeluarkan Keputusan Presiden yang menetapkan Rencana Pem-bangunan Lima Tahun Kelima (1989/90 — 1993/94).

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat

Nomor II/MPR/1988 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara;

3. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor VI/MPR/1988 tentang Pelimpahan Tugas dan Wewenang Kepada Presiden/ Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam rangka Pensuksesan dan Pengamanan Pembangunan Nasional;

M E M U T U S K A N :Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDO-NESIA

TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN LIMA

TAHUN KELIMA (REPELITA V) 1989/90 –

1993/94.

Pasal 1

Rencana Pembangunan Lima Tahun Kelima 1989/90 — 1993/94 sebagaimana termuat dalam lampiran Keputusan Presiden ini merupakan pelaksanaan dari pada Pola Dasar Pembangunan Nasio-

4

Page 5:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

nal, Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang, dan Pola Umum Pembangunan Lima Tahun Kelima sesuai dengan Garis-garis Besar Haluan Negara yang telah ditetapkan oleh Majelis Permusyawarat- an Rakyat.

Pasal 2Rencana Pembangunan Lima Tahun Kelima sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, menjadi landasan dan pedoman bagi Pemerintah dalam melaksanakan Pembangunan Lima Tahun Kelima.

Pasal 3Pelaksanaan lebih lanjut Rencana Pembangunan Lima Tahun Kelima, dituangkan dalam Rencana Tahunan yang tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta kebijaksanaan-kebijaksanaan Pemerintah lainnya.

Pasal 4Penuangan dalam Rencana Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dilaksanakan dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan perubahan dan perkembangan keadaan yang memer-lukan langkah-langkah penyesuaian terhadap Rencana Pembangun-an Lima Tahun Kelima.

Pasal 5Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 20 Maret 1989

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

S O E H A R T O

5

Page 6:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN

KELIMA

1989/90 - 1993/94

LAMPIRANKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Nomor 13 TAHUN 1989tentang

RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN KELIMA(REPELITA V)

I

REPUBLIK INDONESIA

Page 7:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen
Page 8:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN KELIMA1989/90 — 1993/94

DAFTAR ISI

BUKU I

Bab 1. Tujuan dan Sasaran-sasaran Pokok Pembangunan

Bab 2. Kerangka Rencana dan Pembiayaan Pembangunan

Bab 3. Keuangan Negara

Bab 4. Kebijaksanaan Moneter dan Perkreditan

Bab 5. Neraca Pembayaran Internasional

Bab 6. Perluasan Kesempatan Kerja

Bab 7. Pengembangan Dunia Usaha

Bab 8. Pengelolaan Sumber Alam dan Lingkungan Hidup

Bab 9. Pertanian. dan Pengairan

Bab 10. Pangan dan Perbaikan Gizi

BUKU II

Bab 11. I n d u s t r iBab 12. Pertambangan dan Energi Bab 13. Perhubungan dan Pariwisata Bab 14. PerdaganganBab 15. KoperasiBab 16. Tenaga KerjaBab 17. TransmigrasiBab 18. Perumahan dan Pemukiman Bab 19. A g a m aBab 20. Pendidikan dan Generasi Muda

9

Page 9:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

BUKU III

Bab 21. Kebudayaan Nasional dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Bab 22. Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Penelitian, dan PengembanganStatistik

Bab 23. KesehatanBab 24. Kesejahteraan Sosial dan Peranan Wanita Bab 25. Kependudukan dan Keluarga Berencana Bab 26. Pembangunan DaerahBab 27. H u k u mBab 28. Pertahanan KeamananBab 29. Penerangan, Pers dan Komunikasi Sosial Bab 30. Aparatur Pemerintah

BUKU IV

1. Daerah Istimewa Aceh2. Sumatera Utara3. Sumatera Barat4. R i a u5. J a m b i6. Sumatera Selatan7. B e n g k u l u8. L a m p u n g9. DKI Jakarta10. Jawa Barat11. Jawa Tengah12. Daerah Istimewa Yogyakarta13. Jawa Timur

10

Page 10:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

14. Kalimantan Barat15. Kalimantan Tengah16. Kalimantan Selatan17. Kalimantan Timur18. Sulawesi Utara19. Sulawesi Tengah20. Sulawesi Tenggara21. Sulawesi Selatan22. B a l i23. Nusa Tenggara Barat24. Nusa Tenggara Timur25. M a l u k u26. Irian Jaya27. Timor Timur

11

Page 11:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen
Page 12:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN KELIMA1989/90 — 1993/94

DAFTAR ISI BUKU I

Halaman

Bab 1. Tujuan dan Sasaran-sasaran Pokok Pembangunan ...........................17Bab 2. Kerangka Rencana dan Pembiayaan Pembangunan .......................143Bab 3. Keuangan Negara ............................................................................183Bab 4. Kebijaksanaan Moneter dan Perkreditan ........................................237Bab 5. Neraca Pembayaran Internasional ..................................................265Bab 6. Perluasan Kesempatan Kerja ..........................................................315Bab 7. Pengembangan Dunia Usaha ..........................................................355Bab 8. Pengelolaan Sumber Alam dan Lingkungan Hidup .......................403Bab 9. Pertanian dan Pengairan .................................................................459Bab 10. Pangan dan Perbaikan Gizi .............................................................553

13

Page 13:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen
Page 14:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

BAB 1TUJUAN DAN SASARAN-SASARAN

POKOK PEMBANGUNAN

Page 15:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen
Page 16:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

BAB 1

TUJUAN DAN SASARAN - SASARAN POKOK PEMBANGUNAN

Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indo-

nesia bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan

makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Panca-

sila di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam

suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan

dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,

bersahabat, tertib dan damai.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas dengan sebaik-

baiknya disusun Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang guna

mengarahkan dan menyatukan langkah dalam pembinaan dan pem-

bangunan bangsa. Sasaran utama Pembangunan Jangka Panjang

adalah terciptanya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia

untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatannya sendiri menuju

masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Pembangunan nasional mencakup upaya peningkatan semua

segi kehidupan bangsa. Pelaksanaan pembangunan nasional meru-

pakan pengamalan Pancasila dan hakekat pembangunan nasional

adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan

17

Page 17:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

seluruh masyarakat Indonesia. Dari segi strategi pembangunan

nasional, titik berat dalam Pembangunan Jangka Panjang adalah

pembangunan ekonomi sedang pembangunan di bidang-bidang

lainnya bersifat menunjang dan melengkapi bidang ekonomi.

Pembangunan di luar bidang ekonomi dilaksanakan seirama dan

serasi dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam bidang

ekonomi. Dengan peningkatan hasil-hasil dalam bidang ekonomi,

maka tersedialah sumber-sumber pembangunan yang lebih luas

bagi peningkatan pembangunan di bidang-bidang sosial budaya,

politik dan pertahanan keamanan nasional.

Sesuai dengan penggarisan dalam Garis-garis Besar Haluan

Negara (GBHN), Pembangunan Jangka Panjang 25 tahun pertama,

yang akan dirampungkan dengan selesainya pelaksanaan Repe-

lita V, akan dilanjutkan, ditingkatkan dan diperluas dengan

Pembangunan Jangka Panjang 25 tahun kedua yang dimulai dengan

Repelita VI nanti.

Di bidang ekonomi sasaran utama pembangunan Jangka Pan-

jang 25 Tahun Pertama adalah terpenuhinya kebutuhan pokok

rakyat dan tercapainya struktur ekonomi yang seimbang, yaitu

struktur ekonomi dengan titik berat kekuatan industri yang

didukung oleh bidang pertanian yang kuat. Keadaan ini selan-

jutnya akan menjadi landasan bidang ekonomi untuk mengantar-

kan pembangunan Indonesia dalam Repelita VI mulai memasuki

proses tinggal landas untuk memacu pembangunan dengan kekuat-

an sendiri menuju terwujudnya masyarakat adil dan makmur ber-

dasarkan Pancasila.

Di bidang agama, kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

dan sosial-budaya, sasaran utama pembangunan adalah keselaras-

an kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia dalam hubungan-

nya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan sesama dan alam se-

kitarnya serta adanya kemantapan keseimbangan dalam kehidupan

18

Page 18:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

lahiriah dan batiniah. Manusia dan masyarakat Indonesia se-

perti itu mempunyai jiwa yang dinamis dan semangat gotong-

royong yang berkembang, sehingga sanggup serta mampu mencapai

tujuan nasional dengan memanfaatkan landasan ekonomi yang

seimbang.

Di bidang politik, khususnya politik dalam negeri, sa-

saran utama pembangunan adalah memantapkan kesadaran kehidup-

an politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

bagi setiap warganegara, sehingga dapat terjamin kelancaran

usaha mencapai tujuan nasional. Di bidang politik luar nege-

ri, dengan tetap berpegang pada politik luar negeri yang be-

bas aktif, Indonesia diharapkan dapat terus meningkatkan pe-

ranannya dalam memberikan sumbangannya untuk turut serta men-

ciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil dan sejahtera.

Di bidang pertahanan keamanan, sesuai Doktrin Pertahanan

Keamanan Nasional maka diciptakanlah sistem pertahanan keama-

nan rakyat semesta yang mampu mensukseskan dan mengamankan

perjuangan nasional pada umumnya, pembangunan nasional pada

khususnya, dari setiap ancaman yang datang dari luar negeri

serta dari dalam negeri, sehingga usaha bangsa dalam mencapai

tujuan nasional benar-benar aman dan tertib. Dalam pelaksana-

an doktrin tersebut di atas, ABRI yang tumbuh dari rakyat dan

bersama rakyat untuk menegakkan dan mengisi kemerdekaan ada-

lah inti dari sistem pertahanan keamanan rakyat semesta. Ang-

katan Bersenjata Republik Indonesia di samping selaku Kekuat-

an Pertahanan Keamanan, juga merupakan Kekuatan Sosial.

Dengan tercapainya sasaran-sasaran tersebut akan tercip-

ta landasan yang mantap bagi bangsa Indonesia untuk memasuki

awal dari proses tinggal landas mulai Repelita VI.

Tinggal landas itu sendiri diartikan sebagai suatu pro-

19

Page 19:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

ses panjang yang berkesinambungan yang akhirnya akan membawa

bangsa Indonesia pada tujuan pembangunannya. Dalam masa ting-

gal landas bangsa Indonesia secara berangsur-angsur dan de-

ngan kecepatan yang semakin meningkat, makin mengembangkan

dan memantapkan ciri-ciri dari suatu negara dan masyarakat

yang maju, adil, makmur, lestari dan tetap berdasarkan Panca-

sila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Ciri-ciri dari proses tersebut, ditinjau dari segi ting-

kat perkembangan dan struktur ekonomi, mencakup antara lain

pendapatan nyata per jiwa yang cukup tinggi disertai dengan

pembagiannya yang makin merata, peranan sektor industri makin

meningkat sebagai penggerak utama laju pembangunan dilihat

baik dari segi sumbangannya dalam penciptaan nilai tambah

maupun dalam penyerapan tenaga kerja serta tingkat keterpadu-

an antar sektor terutama antara sektor industri dan sektor

pertanian, antar kegiatan dan antar wilayah yang makin erat

dan saling menunjang sehingga memperkokoh ketahanan perekono-

mian nasional. Dari segi pemanfaatan sumber daya bangsa ciri-

ciri tersebut meliputi tingkat kesehatan dan kecerdasan rak-

yat yang tinggi, partisipasi aktif dan luas oleh rakyat di

berbagai bidang pembangunan serta pemanfaatan sumber alam

yang rasional, efisien dan berwawasan jangka panjang. Dari

segi kelembagaan, maka lembaga-lembaga di bidang ekonomi, po-

litik, hukum, sosial budaya dan pertahanan keamanan akan ma-

kin efektif menjalankan fungsinya dan makin peka terhadap

tuntutan pembangunan. Dan dari segi ideologis, mental dan

spiritual masyarakat Indonesia yang tinggal landas diwarnai

oleh penghayatan dan pengamalan Pancasila yang meresap, men-

dalam dan mengakar dalam kehidupan sehari-hari serta kehidup-

an keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

yang makin mantap dan serasi.

20

Page 20:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Dengan lain perkataan, masa tinggal landas adalah masa

berlangsungnya proses kemajuan menuju ke arah negara dan ma-

syarakat yang maju, adil, makmur dan lestari yang ditandai

oleh tingkat kesejahteraan rakyat yang makin tinggi, kelemba-

gaan yang makin berfungsi efisien dalam mendorong kreativitas

dan partisipasi masyarakat dan oleh adanya peningkatan yang

berarti dalam kualitas manusia dan kualitas masyarakat. Dalam

tahap ini proses pembangunan akan makin mengandalkan pada

kreativitas dan peningkatan produktivitas sumber daya manusia

dan makin kurang tergantung pada tersedianya sumber alam. Da-

lam tahap ini pembangunan sekaligus akan makin mengandalkan

pada sumber-sumber dinamika pembangunan yang berasal dari da-

lam negeri sehingga makin kurang tergantung pada, dan makin

kurang dipengaruhi oleh perkembangan dan gejolak dari luar.

Awal dari tahap tinggal landas tersebut akan ditandai

oleh munculnya berbagai pertanda yang mengisyaratkan bahwa

peningkatan dari kesemua aspek kehidupan bangsa tersebut di

atas makin terwujud secara jelas dan makin nyata berinteraksi

satu sama lain untuk selanjutnya menghasilkan percepatan laju

pembangunan secara keseluruhan.

Seperti disebutkan di atas, Repelita V merupakan tahap

persiapan akhir sebelum memasuki awal dari proses tinggal

landas. Dengan demikian permasalahan pokok yang dihadapi da-

lam Repelita V adalah bagaimana melakukan pemantapan, konso-

lidasi dan peningkatan pembangunan di setiap bidang kehidupan

bangsa agar bangsa Indonesia siap untuk memasuki awal dari

tahap tinggal landas dalam Repelita VI. Namun bersamaan de-

ngan itu harus ditanggulangi pula beberapa permasalahan yang

mendesak, khususnya di bidang ekonomi, antara lain yang sangat

21

Page 21:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

menonjol adalah masalah penyediaan lapangan kerja produktif

dalam jumlah yang cukup dan merata bagi angkatan kerja yang

terus meningkat.

Upaya untuk menangani kedua macam tantangan besar terse-

but, yang harus ditanggulangi secara bersama-sama, merupakan

tugas yang berat. Tugas ini terasa lebih berat karena upaya

tersebut harus dilaksanakan di dalam lingkungan yang kurang

menguntungkan, yaitu di dalam situasi politik, ekonomi dan

moneter dunia yang penuh ketidakpastian dan kerawanan dalam

lima tahun mendatang ini. Dengan demikian dalam Repelita V

benar-benar diperlukan kepercayaan diri yang mantap, tekad

yang makin bulat, kemampuan yang makin tangguh serta daya

cipta yang makin berkembang dari bangsa Indonesia dalam me-

ngerahkan seluruh potensi pembangunannya, terutama potensi

dan sumber-sumber pembangunan yang berasal dari dalam negeri

sendiri, untuk melanjutkan pembangunan nasionalnya.

Seperti disebutkan di atas, memantapkan landasan untuk

tinggal landas mempunyai makna pemantapan sendi-sendi utama

dari semua bidang kehidupan bangsa. Di bidang ekonomi, yang

merupakan titik berat dari pembangunan dalam tahap ini, hal

itu berarti makin terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat dan

tercapainya struktur ekonomi yang makin seimbang dan saling

mendukung antara sektor industri dan sektor pertanian. Peme-

nuhan kebutuhan pokok rakyat menghendaki produksi barang-

barang kebutuhan pokok dalam jumlah yang makin meningkat dan

dengan distribusi yang makin merata dan makin terjangkau bagi

rakyat banyak. Sementara itu perbaikan struktur ekonomi meng-

hendaki adanya pembangunan dan peningkatan sektor industri

dan sektor pertanian yang serasi dan makin terkait satu sama

lain, dengan sektor industri yang makin berperan dan maju.

22

Page 22:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Masalah kesempatan kerja mempunyai berbagai segi dan pe-

nanganannya perlu dilaksanakan bersama-sama secara terpadu di

berbagai bidang. Namun langkah penanggulangan awal haruslah

dimulai pada sumber awalnya, yaitu pertumbuhan penduduk. Di

bidang ini upaya-upaya pembangunan selama ini telah mencatat

berbagai keberhasilan. Berkat dilaksanakannya program keluarga

berencana serta bidang-bidang lain yang terkait, maka laju

pertumbuhan penduduk Indonesia telah menurun dari 2,3% pada tahun

terakhir Repelita II menjadi 2,2% pada tahun terakhir

Repelita III dan kemudian menjadi 2,1% pada tahun terakhir

Repelita IV. Upaya pembangunan di bidang ini akan dilanjutkan

dan makin dimantapkan dan diharapkan pada tahun terakhir Re-

pelita V laju pertumbuhan penduduk Indonesia menjadi 1,8%,

sehingga laju pertumbuhan penduduk rata-rata selama 5 tahun

mendatang menjadi 1,9% per tahun.

Meskipun laju pertumbuhan penduduk telah dapat diturun-

kan, namun pertambahannya secara absolut masih sangat besar

karena jumlah penduduk yang besar. Dalam Repelita V, jumlah

penduduk Indonesia diperkirakan akan meningkat dari 175,6 ju-

ta pada tahun 1988 menjadi 192,9 juta pada tahun 1993, yang

berarti pertambahan sebesar 17,3 juta orang selama 5 tahun

atau rata-rata dengan hampir 3,5 juta orang setiap tahunnya.

Berkaitan erat dengan itu, selama periode yang sama ang-

katan kerja diperkirakan meningkat dari 74,5 juta menjadi

86,4 juta orang, yaitu bertambah sebanyak 11,9 juta pencari

kerja baru selama 5 tahun atau rata-rata sekitar 2,4 juta

orang setiap tahunnya. Dalam Repelita V masalah kesempatan

kerja mendapat perhatian khusus, antara lain dengan pening-

katan koordinasi kebijaksanaan ketenagakerjaan antar sector

serta melalui langkah-langkah khusus di bidang ini.

23

Page 23:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Untuk mencapai sasaran-sasaran utama Repelita V, khusus-

nya untuk menanggulangi masalah kesempatan kerja yang mende-

sak tersebut, maka selama 5 tahun mendatang diusahakan laju

pertumbuhan ekonomi yang memadai dan sekaligus disertai de-

ngan pemerataan yang makin meluas, stabilitas yang makin man-

tap, pola penyerapan tenaga kerja yang makin serasi antar

sektor, antar kegiatan dan antar daerah, serta perubahan

struktur ekonomi yang makin seimbang.

Dalam Repelita V diperkirakan akan dicapai laju pertum-

buhan ekonomi sebesar rata-rata 5% per tahun. Pertumbuhan ini

terutama berasal dari peningkatan produksi di sektor-sektor

di luar minyak dan gas bumi, yang diharapkan akan tumbuh se-

tidak-tidaknya dengan rata-rata 6% per tahun. Laju pertumbuh-

an produksi dari sektor-sektor utama selama 5 tahun mendatang

adalah sebagai berikut: Sektor pertanian diperkirakan tumbuh

dengan rata-rata 3,6% per tahun yang didukung dengan laju ke-

naikan produksi beras sebesar rata-rata 3,2% per tahun. Ke-

naikan produksi beras sebesar itu diperlukan dalam rangka me-

mantapkan swasembada pangan. Sementara itu sektor industri

diperkirakan mencapai laju pertumbuhan sebesar rata-rata 8,5%

setahun, dengan subsektor industri pengolahan non migas, ter-

utama yang berorientasi pada ekspor, sebagai sumber pertum-

buhan utamanya. Sektor bangunan, sektor perdagangan dan sek-

tor pengangkutan dan komunikasi diperkirakan masing-masing

tumbuh dengan rata-rata 6%, 6% dan 6,4% per tahun, sedangkan

sektor lain-lain dengan 6,1% per tahun.

Dalam 5 tahun mendatang juga diharapkan terjadi kelan-

jutan dan peningkatan perubahan struktur ekonomi ke arah ke-

seimbangan. Selama kurun waktu ini peranan sektor industri

dalam produksi nasional diperkirakan meningkat dari 14,4%

24

Page 24:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

menjadi 16,9%, sedangkan peranan sektor pertanian menurun da-

ri 23,2% menjadi 21,6%. Perkembangan ke arah keseimbangan

antara sektor pertanian dan sektor industri ini juga diikuti

perbaikan keseimbangan antara sektor migas dan sektor non mi-

gas. Apabila dalam tahun 1988 peranan sektor migas dalam pro-

duksi nasional adalah 19,8%, maka dalam tahun 1993 menurun

menjadi 16,3%.

Apabila sasaran pertumbuhan dan transformasi ekonomi

tersebut berhasil tercapai sepenuhnya, diharapkan bagian ter-

besar tambahan angkatan kerja akan dapat diserap. Selama Re-

pelita V, dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang menunjang,

sektor industri diharapkan mampu menciptakan sekitar 2,3 juta

lapangan kerja baru, sektor pertanian sekitar 4,0 juta la-

pangan kerja baru, dan sektor-sektor lain sebesar 5,2 juta

lapangan kerja baru, untuk menampung pertambahan angkatan

kerja sebesar kurang lebih 11,9 juta orang. Selebihnya diha-

rapkan dapat ditampung melalui langkah-langkah kebijaksanaan

khususnya seperti program padat karya dan transmigrasi. Masa-

lah penting yang perlu ditanggulangi dengan seksama dalam Re-

pelita V adalah bagaimana mempersiapkan para pencari kerja

baru agar memenuhi syarat-syarat untuk dapat diserap secara

produktif di berbagai lapangan kerja baru yang diharapkan

akan tercipta tersebut. Masalah penting lainnya adalah bagai-

mana meningkatkan produktivitas dan penghasilan dari angkatan

kerja lama yang belum memperoleh pekerjaan, bekerja tidak pe-

nuh atau bekerja dengan upah yang sangat rendah, termasuk

mereka yang bekerja di sektor informal dan yang bekerja man-

diri. Program-program utama untuk menghadapi masalah-masalah

ini diuraikan dalam bab-bab mengenai perluasan kesempatan

kerja dan tenaga kerja.

Untuk mencapai sasaran pertumbuhan dan perubahan struk-

25

Page 25:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

tur ekonomi tersebut di atas diperlukan di satu pihak dana

yang besar dan di lain pihak upaya untuk memanfaatkan dana

tersebut sebaik mungkin. Dalam Repelita V langkah-langkah

untuk menggali dan mengembangkan sumber-sumber dana pemba-

ngunan dan langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi peng-

gunaan dana tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan mutlak

perlu dilaksanakan secara serasi dan bersama-sama. Tanpa efi-

siensi penggunaan dana yang meningkat, sasaran-sasaran per-

tumbuhan dan perubahan struktur ekonomi tersebut di atas ha-

nya akan dapat dicapai dengan dana dalam jumlah yang jauh le-

bih besar dan di luar kemampuan realistis untuk menyediakan-

nya. Sedangkan apabila dana pembangunan yang dapat dipupuk

terlalu kecil, maka akan sangat sulit untuk mencapai sasaran-

sasaran tersebut di atas, meskipun dana tersebut dimanfaatkan

dengan efisien.

Dalam rangka memupuk sumber-sumber dana untuk pembiayaan

pembangunan, upaya yang maksimal perlu dilakukan di berbagai

bidang, khususnya di bidang peningkatan ekspor non migas, pe-

ningkatan penerimaan dalam negeri pemerintah, khususnya pene-

rimaan dari pajak dan cukai, dan peningkatan investasi oleh

dunia usaha baik dari dalam maupun luar negeri. Ketiganya me-

rupakan sumber dana investasi yang sangat penting untuk pem-

biayaan pembangunan. Ekspor non migas harus meningkat agar

kebutuhan dana devisa untuk pembangunan dapat dipenuhi ter-

utama dengan prospek yang kurang pasti dari ekspor migas di

tahun-tahun mendatang. Selama Repelita V penerimaan ekspor

non migas diusahakan untuk meningkat paling tidak dua kali

lipat.

Selain untuk memenuhi kebutuhan dana devisa, ekspor non

migas yang meningkat secepat itu sangat diperlukan untuk men-

capai sasaran-sasaran lain, antara lain untuk perluasan la-

26

Page 26:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

pangan kerja, untuk menurunkan Debt Service Ratio menjadi ku-

rang dari 25% dalam tahun terakhir Repelita V, untuk mening-

katkan kemampuan pasaran dalam negeri menyerap produksi yang

makin bertambah serta untuk mengurangi peranan minyak bumi

sebagai sumber devisa.

Peningkatan penerimaan pajak dan cukai merupakan suatu

bidang yang sangat menentukan dalam upaya penyediaan dana

yang diperlukan untuk pembangunan. Untuk mendukung tercapai-

nya sasaran-sasaran pembangunan yang ditentukan dalam Repeli-

ta V diperkirakan bahwa penerimaan pajak perlu meningkat ham-

pir 3 kali lipat selama 5 tahun mendatang. Keterbatasan dana

rupiah dapat menghambat laju pelaksanaan pembangunan. Pening-

katan penerimaan pajak yang cukup besar diperlukan untuk men-

jaga kelancaran laju pelaksanaan pembangunan. Peningkatan

perpajakan juga merupakan langkah penting untuk makin mening-

katkan kemandirian bangsa Indonesia dalam membiayai pemba-

ngunan khususnya dalam rangka memasuki tahap tinggal landas.

Dalam pada itu peranan dunia usaha dan masyarakat pada

umumnya dalam investasi diharapkan lebih meningkat lagi dalam

Repelita V. Untuk mencapai laju pertumbuhan ekonomi sebesar

rata-rata 5% per tahun dalam Repelita V diperkirakan diperlu-

kan investasi sebesar Rp 239,1 trilyun selama 5 tahun. Dari

jumlah tersebut, lebih dari setengahnya diharapkan berasal

dari, dan dilaksanakan oleh, dunia usaha dan masyarakat sen-

diri.

Seperti disinggung di atas, tersedianya dana sebesar itu

belum cukup merupakan jaminan bahwa sasaran-sasaran pemba-

ngunan akan tercapai, apabila tidak disertai dengan keberha-

silan dalam peningkatan efisiensi penggunaan dana tersebut.

Dalam Repelita V langkah-langkah kebijaksanaan ke arah ini

dipusatkan pada upaya: (a) peningkatan pengawasan penggunaan

27

Page 27:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

dana pembangunan, (b) penajaman prioritas dalam penggunaan

dana pembangunan khususnya dana negara, (c) pemberian perha-

tian khusus pada masalah operasi dan pemeliharaan dalam rang-

ka peningkatan efisiensi dan produktivitas sarana dan prasa-

rana yang telah ada, (d) penyegaran dan penyempurnaan kelem-

bagaan yang ada termasuk langkah-langkah deregulasi dan debi-

rokratisasi dan (e) peningkatan mutu manusia Indonesia baik

sebagai tujuan pembangunan maupun sebagai sarana untuk me-

ningkatkan efisiensi dan produktivitas nasional.

Peningkatan pengawasan pembangunan, khususnya pengawasan

atas penggunaan dana negara yang telah dilaksanakan sampai

saat ini, akan makin ditingkatkan lagi sejalan dengan dan me-

rupakan bagian dari tugas yang telah digariskan oleh GBHN,

yaitu meneruskan penertiban dan pendayagunaan Aparatur Negara

di segala bidang dan tingkatan.

Langkah penajaman prioritas pembangunan terutama diarah-

kan pada pemanfaatan sebaik-baiknya dana negara yang terbatas

jumlahnya agar dapat mendorong secara maksimal kegiatan pem-

bangunan yang dilaksanakan oleh masyarakat sendiri termasuk

dunia usaha. Kegiatan-kegiatan pembangunan yang dibiayai de-

ngan dana negara perlu diseleksi, dan direncanakan secermat-

cermatnya dan dilaksanakan sebaik mungkin dan terutama di-

arahkan pada bidang-bidang yang secara strategis mendorong

dan menggairahkan partisipasi masyarakat di berbagai bidang.

Kegiatan pembangunan oleh negara berperan utama sebagai pen-

dukung dan penunjang berkembangnya potensi pembangunan masya-rakat, melalui tiga bidang utama, yaitu penciptaan iklim yang

menggairahkan inisiatif dan kreativitas masyarakat, penyedia-

an sarana dan prasarana dasar yang memang tidak dapat dise-

28

Page 28:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

diakan sendiri oleh masyarakat, serta pengembangan sumber

daya manusia secara menyeluruh dan mendasar.

Sementara itu, dalam rangka memelihara hasil-hasil pem-

bangunan yang telah dicapai serta meningkatkan daya guna dan

hasil guna dana pembangunan yang tersedia, dalam Repelita V

perhatian khusus akan diberikan kepada masalah operasi dan

pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada. Dana negara akan

dimanfaatkan untuk mengembangkan, memantapkan dan menyempur-

nakan sistem pembiayaan operasi dan pemeliharaan di berbagai

bidang dengan melibatkan sejauh mungkin partisipasi dan swa-

daya masyarakat. Kegiatan operasi dan pemeliharaan mempunyai

ciri penting, yaitu lebih rendah biayanya daripada membangun

baru dan pada umumnya bersifat padat karya. Kedua ciri ke-

giatan operasi dan pemeliharaan tersebut adalah sesuai dengan

tuntutan efisiensi penggunaan dana dan sesuai pula dengan sa-

saran untuk menciptakan lapangan kerja.

Dalam pada itu, masalah peningkatan efisiensi dan pro-

duktivitas berkaitan erat dengan masalah penyempurnaan kelem-

bagaan. Karena itu dalam Repelita V langkah-langkah penyegar-

an dan penyempurnaan kelembagaan di semua bidang agar lemba-

ga-lembaga yang ada makin mampu memenuhi tuntutan pembangun-

an, termasuk di dalamnya langkah-langkah deregulasi dan debi-

rokratisasi, akan dilanjutkan dan ditingkatkan. Langkah-lang-

kah ini mempunyai dampak yang sangat luas dan yang bersifat

lestari bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan pada umum-

nya. Karena itu langkah-langkah penting tersebut, yang tidak

memerlukan dana besar untuk melaksanakannya, akan terus di-

lanjutkan dan ditingkatkan secara konsekuen.

Seperti disebutkan di atas, GBHN menggariskan bahwa ha-

kekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indone-

29

Page 29:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

sia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.

Titik pusat pada manusia ini melandasi pula kebijaksanaan pe-ningkatan efisiensi dan produktivitas nasional dalam Repe-

lita V. Dengan sumber daya manusia yang terampil, kreatif dan

bermotivasi tinggi berbagai kendala dan masalah pembangunan,

termasuk kendala keterbatasan dana dan masalah kesempatan

kerja, akan dapat lebih mudah teratasi. Oleh karena itu dalam

Repelita V pengembangan sumber daya manusia memperoleh perha-

tian khusus. Usaha ini dilaksanakan secara menyeluruh, ter-

arah, terpadu dan mencakup berbagai bidang antara lain bidang

kesehatan, perbaikan gizi, pendidikan dan pelatihan, sosial-

budaya dan agama. Program-program di bidang-bidang ini akan

makin ditingkatkan keserasian dan keterpaduan pelaksanaannya

untuk mencapai sasaran bersama tersebut.

Dalam pada itu, proses pembangunan yang berkesinambungan

tidak hanya memerlukan dana yang cukup serta peningkatan efi-

siensi dan produktivitas yang memadai, tetapi juga memerlukan

adanya permintaan akan barang dan jasa yang terus berkembang

agar produksi yang makin meningkat tersebut dapat ditampung dan

diserap. Upaya pengembangan pasar barang dan jasa terse-

but merupakan bagian integral dari strategi pembangunan dalam

Repelita V. Dalam hubungan ini peningkatan ekspor non migas

mempunyai peranan ganda yang sangat penting, yaitu sebagai

sumber dana devisa untuk membiayai pembangunan dan sekaligus

sebagai upaya perluasan pasaran bagi barang-barang yang di-

produksikan di dalam negeri. Pengembangan pasar luar negeri

ini mutlak perlu diupayakan dengan sungguh-sungguh agar laju

pembangunan tidak terkekang oleh kemungkinan keterbatasan

permintaan di dalam negeri.

Sementara itu pengembangan pasar luar negeri erat kaitan-

30

Page 30:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

nya dengan pengembangan pasar dalam negeri. Keberhasilan me-

ningkatkan ekspor juga memperluas lapangan kerja dan mening-

katkan pendapatan, sehingga memperbesar daya beli masyarakat

dan dengan demikian memperbesar kemampuan pasaran dalam ne-

geri. Keberhasilan memanfaatkan pasar luar negeri berarti akan

meningkatkan produksi dalam negeri juga pasar dalam negeri

akan memperoleh manfaat dan lebih mampu lagi menyerap barang

dan jasa hasil produksi dalam negeri dalam jumlah yang lebih

besar. Dalam Repelita V pengembangan yang serasi dan seimbang

antara pasar luar negeri dan pasar dalam negeri merupakan

salah satu sasaran kebijaksanaan dalam rangka menunjang pem-

bangunan yang berkesinambungan.

Seperti digariskan oleh GBHN, dalam Repelita V pelaksa-

naan kebijaksanaan pembangunan akan tetap bertumpukan pada

Trilogi Pembangunan. Kerangka kebijaksanaan pembangunan se-

perti diuraikan di atas merupakan upaya untuk memadukan per-

tumbuhan ekonomi dan transformasi struktur ekonomi dengan pe-

merataan pembangunan khususnya melalui penciptaan lapangan

kerja produktif yang makin luas dan merata, dengan pengem-

bangan sumber daya manusia sebagai satu wahana sentralnya.

Pelaksanaan kebijaksanaan pembangunan tersebut akan didukung

oleh program-program yang secara langsung menunjang tercapai-

nya pemerataan pembangunan di berbagai bidang seperti penye-

diaan pangan, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan, dan

kesempatan berusaha. Dalam hubungan ini program-program peme-

rataan yang telah dilaksanakan dalam Repelita IV akan dilan-

jutkan dan disempurnakan pelaksanaannya. Sementara itu dalam

kaitan dengan aspek stabilitas, kebijaksanaan fiskal, moneter

dan neraca pembayaran yang dalam Repelita IV telah berhasil

memelihara dan mengamankan stabilitas ekonomi yang mantap dan

31

Page 31:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

dinamis, akan dilanjutkan pelaksanaannya dalam Repelita V.

Selanjutnya segala upaya pembangunan di bidang ekonomi

seperti yang diuraikan di atas akan senantiasa dilaksanakan

dalam kerangka tercapainya pembangunan secara berkelanjutan.

Untuk itu, pengelolaan sumber alam dan lingkungan hidup akan

diarahkan agar segala usaha pendayagunaannya tetap memperha-

tikan keseimbangan lingkungan serta kelestarian fungsi dan

kemampuannya, sehingga di samping dapat memberikan manfaat

sebesar-besarnya bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat,

tetap bermanfaat pula bagi generasi mendatang. Dalam Repe-

lita V akan terus diusahakan perluasan keanekaragaman peman-

faatan sumber alam guna meningkatkan kekuatan dan ketahanan

ekonomi bangsa. Sedangkan usaha pemeliharaan sumber alam dan

lingkungan hidup akan diteruskan dan lebih disempurnakan

dengan meningkatkan swadaya dan keikutsertaan masyarakat.

Demikian pula usaha rehabilitasi sumber alam dan lingkungan

hidup yang mengalami kemunduran atau kerusakan.

Dalam pada itu, sejalan dengan prioritas pada

pembangunan bidang ekonomi, maka pembangunan dalam bidang

politik, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain-lain

makin ditingkatkan sepadan dan agar saling menunjang dengan

pembangunan bidang ekonomi sehingga lebih menjamin ketahanan

nasional. Dalam rangka pemantapan kerangka landasan di bidang

politik, maka kebijaksanaan pembangunan di bidang ini akan

diarahkan pada pemantapan stabilitas nasional melalui upaya-

upaya untuk makin memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa

dalam semangat kekeluargaan serta untuk makin menegakkan tum-

buhnya kehidupan yang konstitusional, demokratis dan berda-

sarkan hukum yang dilandasi Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945. Dalam hubungan ini dan dalam rangka pembaharuan poli-

32

Page 32:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

tik, lembaga-lembaga politik dan kemasyarakatan termasuk

organisasi sosial politik yaitu Golongan Karya, Partai

Demokrasi Indonesia dan Partai Persatuan Pembangunan yang

telah berasaskan Pancasila sebagai satu-satunya asas, di-

dorong untuk makin meningkatkan kemampuan, kualitas dan

kemandiriannya sehingga dapat makin membangkitkan peranan

seluruh lapisan masyarakat dalam kehidupan politik. Demikian

pula dalam Repelita V akan dilanjutkan dan digalakkan pendi-

dikan politik terutama pemasyarakatan Pedoman Penghayatan dan

Pengamalan Pancasila (P4) serta akan makin ditingkatkan komu-

nikasi sosial politik dalam masyarakat. Dalam pada itu, pemi-

lihan umum sebagai perwujudan kedaulatan rakyat dalam demo-

krasi Pancasila yang dilaksanakan setiap lima tahun dengan

asas langsung, umum, bebas dan rahasia yang diselenggarakan

oleh Presiden/Mandataris NPR dengan memberikan peranan secara

lebih efektif kepada organisasi kekuatan sosial politik

peserta pemilihan umum dari Golongan Karya, Partai Demokrasi

Indonesia dan Partai Persatuan Pembangunan, dalam kurun waktu

Repelita V akan dilaksanakan pada tahun 1992.

Sementara itu politik luar negeri yang bebas dan aktif

akan tetap dilaksanakan secara konsekuen dan senantiasa di-

abdikan untuk kepentingan nasional, terutama untuk kepenting-

an pembangunan di segala bidang. Sehubungan dengan itu dan

sesuai dengan kemampuan nasional, akan terus ditingkatkan

usaha untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar-

kan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, mela-

lui kerja sama di berbagai forum, baik bilateral, regional

maupun internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa,

ASEAN, Gerakan Non blok, Organisasi Konperensi Islam dan seba-

gainya. Selanjutnya dalam rangka mewujudkan tatanan dunia ba-

ru, terutama Tata Ekonomi Dunia Baru, akan terus ditingkatkan

33

Page 33:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

usaha untuk menggalang dan memupuk solidaritas dan kesatuan

sikap serta kerja sama antara negara-negara berkembang guna

meningkatkan kemandirian bersama negara-negara tersebut. Khu-

susnya di wilayah Asia Tenggara, kerja sama antara negara-ne-

gara anggota ASEAN akan terus diperluas dan ditingkatkan da-

lam rangka memperkokoh ketahanan regional, menuju terwujudnya

kawasan Asia Tenggara yang damai, bebas, netral dan sejahtera.

Di bidang agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha

Esa dan sosial budaya, kebijaksanaan dalam Repelita V diarah-

kan terutama pada peningkatan kualitas manusia dan kualitas

kehidupan masyarakat Indonesia. Kehidupan keagamaan dan Keper-

cayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa akan makin dikembangkan,

sehingga terbina hidup rukun di antara sesama umat beragama,

di antara sesama penganut Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, dan antara semua umat beragama dan sesama penganut Ke-

percayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam usaha memperkokoh

kesatuan dan persatuan bangsa dan meningkatkan amal untuk

bersama-sama membangun masyarakat. Sementara itu kebudayaan

Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa, akan

terus dipelihara, dibina dan dikembangkan guna memperkuat

penghayatan dan pengamalan Pancasila, meningkatkan kualitas

hidup, memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal rasa harga

diri dan kebanggaan nasional, memperkokoh jiwa persatuan dan

kesatuan bangsa serta mampu menjadi penggerak bagi perwujudan

cita-cita bangsa di masa depan. Sehubungan dengan itu terus

dilanjutkan terbukanya peluang bagi masyarakat luas untuk ber-

peran aktif dalam proses pengembangan kebudayaan nasional dan

dalam menikmati hasil-hasilnya.

Di bidang pertahanan keamanan, kebijaksanaan pembangunan

dilandaskan pada semangat dan kemampuan perlawanan rakyat se-

mesta dan dikembangkan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Se-

34

Page 34:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

mesta untuk mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah na-

sional dan kemerdekaan negara yang berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945, serta memelihara keamanan dan ke-

lestariannya dalam kehidupan masyarakat. Pemeliharaan keaman-

an dan ketertiban akan terus dikembangkan dalam rangka men-

0jamin stabilitas nasional dan keberhasilan pembangunan. Untuk

itu kesiapan, kewaspadaan dan profesionalisme ABRI, sebagai

kekuatan pertahanan keamanan dan kekuatan sosial politik akan

terus ditingkatkan, sedangkan kesadaran dan tanggung jawab

masyarakat terhadap keamanan dan ketertiban akan terus dibina

dan ditumbuhkan. Modernisasi ABRI sebagai bagian integral da-

ri pembangunan nasional perlu terus dikembangkan dengan du-

kungan industri nasional. Kewaspadaan nasional terhadap bahaya

laten komunis dan golongan ekstrim lainnya akan terus di-

masyarakatkan.

Dalam kerangka kebijaksanaan pembangunan nasional yang

menyeluruh seperti yang digambarkan di atas, berikut ini di-

uraikan lebih lanjut kebijaksanaan-kebijaksanaan dan pro-

gram-program utama di masing-masing sektor dalam Repelita V.

Di bidang keuangan negara, salah satu sasaran utamanya

adalah meningkatkan kemampuan pembiayaan kegiatan-kegiatan

pembangunan. Untuk itu dana pembangunan terutama yang berasal

dari tabungan pemerintah mutlak harus ditingkatkan. Tabungan

pemerintah merupakan selisih penerimaan dalam negeri dengan

pengeluaran rutin. Dengan demikian upaya peningkatan tabungan

pemerintah mencakup upaya peningkatan penerimaan dalam negeri

serta upaya pengendalian pengeluaran rutin pada tingkat yang

wajar.

Mengingat prospek pasaran minyak bumi yang tidak begitu

cerah, dalam Repelita V penerimaan dalam negeri dari sektor

35

Page 35:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

migas diperkirakan tidak dapat meningkat dengan cepat. Oleh

sebab itu sumbangan sektor-sektor di luar migas terhadap pe-

nerimaan negara harus ditingkatkan tanpa mengabaikan peluang-

peluang yang terbuka untuk meningkatkan penerimaan dari migas

apabila kesempatan tersebut timbul.

Unsur terbesar penerimaan di luar migas adalah penerima-

an pajak. Dengan demikian kebijaksanaan perpajakan mempunyai

peranan yang sangat menentukan dalam upaya penyediaan dana

yang cukup bagi pelaksanaan pembangunan. Penerimaan dari ber-

bagai sumber perpajakan mutlak harus berhasil ditingkatkan

secara berarti dalam Repelita V. Dalam rangka meningkatkan

penerimaan pajak tersebut, maka dalam Repelita V pengelolaan

perpajakan akan makin disempurnakan, efisiensi administrasi

makin ditingkatkan dan bersamaan dengan itu aparatur perpa-

jakan terus dimantapkan agar makin mampu, makin tertib dan

makin efektif. Pengelolaan berbagai sumber perpajakan, khu-

susnya pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai dan pajak

bumi dan bangunan akan terus disempurnakan untuk meningkatkan

penerimaan negara dengan tetap mengamankan unsur keadilannya

dan tetap memelihara agar tidak ada dampak negatif terhadap

gairah berusaha dan partisipasi masyarakat. Dengan demikian

kebijaksanaan perpajakan dalam Repelita V, selain sebagai wa-

hana untuk menggali dan mengembangkan sumber utama pembiayaan

pembangunan, juga diarahkan untuk mendorong pendayagunaan dan

pengembangan yang efektif dan efisien dari sumber daya manu-

sia dan sumber alam, merangsang kegiatan ekspor dan perekono-

mian pada umumnya, serta meningkatkan pemerataan beban pem-

bangunan baik antar sektor, antar kegiatan, antar daerah

maupun antar golongan pendapatan.

Peranan penerimaan bukan pajak, yang antara lain berasal

36

Page 36:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

bagian Pemerintah atas laba BUMN, juga akan ditingkatkan ter-

utama melalui perbaikan iklim usaha dan peningkatan efisiensi

dalam tubuh BUMN. Upaya peningkatan efisiensi BUMN ini akan

mendapat perhatian khusus dalam Repelita V dan merupakan ba-

gian dari kebijaksanaan umum untuk meningkatkan efisiensi dan

produktivitas secara nasional.

Dalam rangka melaksanakan Trilogi Pembangunan, khususnya

untuk tetap memelihara dan memantapkan stabilitas moneter dan

ekonomi pada umumnya, maka kebijaksanaan anggaran pendapatan

dan belanja negara yang berimbang dan dinamis akan dilanjut-

kan dan tetap merupakan dasar bagi kebijaksanaan keuangan ne-

gara. Untuk itu anggaran pendapatan dan belanja negara senan-

tiasa diupayakan agar mencerminkan keserasian antara peneri-

maan dan pengeluaran dan jumlahnya diusahakan untuk terus me-

ningkat guna memacu laju pembangunan.

Dalam pada itu, kebijaksanaan pengeluaran rutin dalam

Repelita V didasarkan pada langkah-langkah pengendalian serta

penghematan dengan tetap memperhatikan efisiensi roda peme-

rintahan. Langkah-langkah yang dimaksud mencakup antara lain

peningkatan daya guna dan hasil guna aparatur negara dan pe-

ngurangan pengeluaran subsidi. Sementara itu kebijaksanaan

belanja pegawai akan diarahkan untuk meningkatkan mutu pela-

yanan kepada masyarakat, meningkatkan efisiensi sektor aparatur

negara, produktivitas pegawai serta kesejahteraan pegawai

negeri dan anggota ABRI sesuai dengan kemampuan keuangan ne-

gara. Selanjutnya, seperti dalam Repelita-repelita sebelum-

nya, pengeluaran rutin mencakup pula subsidi daerah otonom

yang dipergunakan untuk belanja pegawai Pemerintah Daerah

terutama guru sekolah dasar, tenaga paramedis dan lain-lain.

Pengeluaran pembangunan diusahakan semakin terkendali,

37

Page 37:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

terarah dan efisien. Dana pembangunan yang tersedia diarahkan

untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang benar-benar dipilih

secara cermat, dipersiapkan secara mantap dan merupakan prio-

ritas dalam pembangunan serta mempunyai dampak yang luas ter-

hadap tercapainya sasaran-sasaran pembangunan. Sehubungan de-

ngan itu kebijaksanaan pengeluaran pembangunan diarahkan pada

penyediaan dana operasi dan pemeliharaan dari sarana dan pra-

sarana yang ada, pembangunan sarana dan prasarana dasar yang

memang tidak dapat disediakan sendiri oleh masyarakat dan pe-

ngembangan sumber daya manusia seperti perbaikan gizi dan ke-

sehatan pada umumnya serta pendidikan dan pelatihan.

Berdasarkan perkiraan keadaan dan arah kebijaksanaan ke-

uangan negara seperti diuraikan di atas, maka volume APBN se-

cara keseluruhan selama Repelita V diperkirakan akan mencapai

Rp 240.332,5 milyar. Pada sisi penerimaannya, penerimaan da-

lam negeri diperkirakan Rp 179.914,6'milyar dan dana bantuan

luar negeri Rp 60.417,9 milyar. Sementara itu, pada sisi pe-

ngeluarannya, pengeluaran rutin diperkirakan Rp 132.800,4

milyar dan pengeluaran pembangunan Rp 107.532,1 milyar. Sela-

ma kurun waktu tersebut tabungan pemerintah akan mencapai

Rp 47.114,2 milyar.

Bersama-sama dengan kebijaksanaan keuangan negara, kebi-

jaksanaan moneter mempunyai peranan yang penting dalam pe-

ngendalian pembangunan nasional. Dalam Repelita V kebijaksa-

naan moneter akan tetap bertumpu pada Trilogi Pembangunan.

Sehubungan dengan itu pelaksanaan kebijaksanaan moneter akan

diarahkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemerataan kesempat-

an berusaha, pemerataan kesempatan kerja, pemerataan pemenuh-

an kebutuhan pokok rakyat banyak dan pemerataan penyebaran

pembangunan ke seluruh wilayah tanah air. Bersamaan dengan

38

Page 38:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

itu, kebijaksanaan moneter dan perkreditan diarahkan pula

untuk menunjang dan mendorong peningkatan produksi dan perda-

gangan di berbagai sektor serta untuk memelihara dan meman-

tapkan stabilitas ekonomi.

Dalam rangka pemerataan kesempatan berusaha, kebijaksa-

naan moneter diarahkan pada upaya untuk meningkatkan kemampu-

an usaha bagi golongan ekonomi lemah, termasuk bantuan kon-

sultasi bagi pengusaha golongan ekonomi lemah. Dalam menun-

jang usaha pemerataan kesempatan kerja, kebijaksanaan perkre-

ditan diarahkan untuk mendorong usaha-usaha dan kegiatan-ke-

giatan yang banyak menyerap tenaga kerja. Selanjutnya dalam

rangka pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak,

kebijaksanaan moneter juga diarahkan untuk memantapkan kesta-

bilan harga barang-barang kebutuhan pokok dan meningkatkan

pendapatan masyarakat, terutama pendapatan kelompok yang ber-

penghasilan rendah. Kebijaksanaan perkreditan juga diarahkan

untuk mengembangkan laju pembangunan daerah yang makin serasi

melalui upaya pemerataan kesempatan berusaha, kesempatan ker-

ja dan pemenuhan kebutuhan pokok di seluruh wilayah tanah air.

Sementara itu kebijaksanaan moneter dan perkreditan juga

diarahkan untuk mendukung tercapainya sasaran-sasaran pertum-

buhan. Dalam hubungan ini, kebijaksanaan tersebut akan di-

arahkan untuk dapat menghimpun tabungan masyarakat sebesar-

besarnya melalui lembaga keuangan dan menyalurkan secara efi-

sien dan produktif dana yang telah dimobilisir tersebut ke

sektor-sektor serta kegiatan-kegiatan yang produktif dan se-

suai dengan prioritas pembangunan Repelita V. Langkah-langkah

yang akan ditempuh dalam rangka peningkatan penggalian dana

antara lain adalah mengusahakan peningkatan pelayanan lemba-

ga-lembaga keuangan kepada masyarakat, intensifikasi penghim-

39

Page 39:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

punan dana dari sumber-sumber yang sudah ada dan penghimpunan

dana dari sumber-sumber dana baru melalui diversifikasi sara-

na-sarana penghimpunan dana. Sementara itu tersedianya dana

akan mendukung produksi dan investasi di berbagai sektor,

antara lain kegiatan ekonomi yang berorientasi ekspor dan

sektor-sektor yang mempunyai keterkaitan dengan sektor-sektor

lain sehingga mempunyai dampak ganda yang besar bagi pertum-

buhan kegiatan ekonomi dalam negeri. Untuk mendapat manfaat

yang maksimal dari dana yang berhasil dihimpun, maka sumber

dana yang bersifat jangka panjang akan sangat mendukung pem-

biayaan investasi.

Stabilitas ekonomi sebagai bagian dari stabilitas nasio-

nal merupakan salah satu prasyarat penting bagi keberhasilan

pembangunan nasional. Stabilitas tersebut sangat diperlukan

untuk menciptakan suasana yang mantap dan tenang sehingga

mendorong kegiatan-kegiatan ekonomi yang produktif dan menun-

jang pembangunan. Sehubungan dengan itu, dalam Repelita V ke-

bijaksanaan moneter, di samping diarahkan untuk memantapkan

keseimbangan dan kestabilan harga di dalam negeri, juga ber-

peran untuk menjaga keseimbangan neraca pembayaran luar nege-

ri. Kebijaksanaan ini, bersama-sama dengan kebijaksanaan fis-

kal dan neraca pembayaran, diarahkan untuk mencapai dua ke-

seimbangan tersebut sebaik-baiknya. Upaya untuk mencapai sa-

saran stabilisasi tersebut di atas diusahakan terutama mela-

lui jumlah uang beredar, suku bunga yang wajar serta nilai

tukar valuta asing yang realistis. Pengendalian jumlah uang

beredar akan dilaksanakan secara tidak langsung, yaitu ter-

utama melalui kebijaksanaan operasi pasar terbuka dan fasili-

tas diskonto.

Lembaga-lembaga keuangan bank maupun bukan bank sangat

40

Page 40:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

diperlukan untuk menunjang kebijaksanaan moneter, baik dalam

penghimpunan dana masyarakat maupun penyalurannya, dalam

rangka membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan. Dalam Repe-

lita V penyempurnaan lembaga-lembaga keuangan akan terus di-

lakukan sehingga peningkatan efisiensi lembaga-lembaga ini

tercapai dan jenis, mutu serta jangkauan pelayanannya semakin

meningkat. Lembaga-lembaga keuangan diharapkan mampu mencip-

takan jenis produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat, baik untuk kelompok penabung maupun untuk kelom-

pok peminjam dana. Selanjutnya, dengan makin meningkatnya

efisiensi lembaga-lembaga keuangan serta bertambah banyaknya

produk-produk tersebut sekaligus akan dapat ditingkatkan pula

efisiensi dan efektivitas kebijaksanaan pengendalian moneter.

Dalam pada itu peningkatan pembangunan tidak terlepas

dari peningkatan hubungan ekonomi dengan luar negeri, yang

seluruh transaksinya direkam dalam neraca pembayaran. Oleh

karena itu kebijaksanaan untuk mengendalikan keseimbangan ne-

raca pembayaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam

seluruh upaya pembangunan.

Kebijaksanaan neraca pembayaran adalah bagian yang tak

terpisahkan dari perangkat kebijaksanaan pengelolaan ekonomi

makro dan moneter, sehingga dalam pelaksanaannya selalu dise-

rasikan dengan kebijaksanaan makro lainnya, yaitu kebijaksa-

naan fiskal dan moneter, kebijaksanaan perdagangan luar nege-

ri dan kebijaksanaan penanaman modal.

Sasaran kebijaksanaan neraca pembayaran dalam Repelita V

meliputi antara lain peningkatan ketahanan ekonomi melalui

perubahan dalam struktur produksi dan perdagangan luar nege-

ri, peningkatan ekspor barang dan jasa, penggunaan devisa,

pengendalian pinjaman dan hutang-hutang luar negeri dan peme-

liharaan cadangan devisa.

41

Page 41:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Salah satu unsur pokok kebijaksanaan pembangunan dalam

Repelita V adalah peningkatan penerimaan ekspor barang dan

jasa. Oleh karena itu upaya untuk mendorong ekspor di luar

minyak dan gas bumi dan mengembangkan pariwisata mutlak perlu

ditingkatkan sehingga penghasilan dari ekspor non migas ter-

sebut akan merupakan sumber devisa utama bagi pembiayaan

impor barang dan jasa yang sangat dibutuhkan untuk pembangun-

an. Untuk itu akan terus ditingkatkan usaha-usaha untuk me-

naikkan nilai tambah komoditi ekspor, mengembangkan jenis-je-

0nis barang ekspor baru, meningkatkan daya saing dan mengane-

karagamkan serta memperluas pasar di luar negeri. Peningkatan

daya saing dilakukan melalui usaha untuk menaikkan efisiensi

produksi dan memperbaiki mutu, dan didukung oleh kebijaksana-

an perkreditan, perasuransian dan perhubungan.

Selama Repelita V penghasilan devisa dari ekspor diper-

kirakan meningkat dengan rata-rata 11,2% per tahun, terdiri

dari kenaikan ekspor di luar minyak dan gas bumi sebesar ra-

ta-rata 15,6% per tahun dan kenaikan ekspor minyak dan gas

bumi sebesar rata-rata 3,0% per tahun. Dengan perkembangan

tersebut peranan nilai ekspor di luar minyak dan gas bumi da-

lam nilai ekspor keseluruhan akan meningkat dari 60,0% dalam

tahun 1988/89 menjadi 72,8% dalam tahun 1993/94.

Sementara itu, kebijaksanaan di bidang impor dalam Repe-

lita V diarahkan untuk memenuhi kebutuhan akan barang-barang

dan untuk menunjang perkembangan ekspor barang dan jasa. Di

samping itu kebijaksanaan tersebut juga ditujukan pada peng-

hematan penggunaan devisa dalam rangka swasembada pangan dan

pelaksanaan pola hidup sederhana. Selama Repelita V nilai

impor (f.o.b.) diperkirakan akan naik dengan rata-rata 12,0%

per tahun dengan laju pertumbuhan impor sektor minyak dan gas

42

Page 42:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

bumi serta impor sektor di luar minyak dan gas bumi masing-

masing sebesar rata-rata 2,0% dan 13,4% per tahun.

Di bidang jasa-jasa akan terus dikembangkan usaha-usaha

peningkatan penerimaan devisa, khususnya dari sektor pariwisata.

Dalam Repelita V diperkirakan bahwa penghasilan devisa

dari sektor pariwisata akan meningkat dengan rata-rata 15,4%

per tahun. Secara netto pengeluaran devisa untuk jasa-jasa

diperkirakan naik sebesar rata-rata 3,5% per tahun, terdiri

dari kenaikan sebesar rata-rata 5,9% per tahun untuk sektor

minyak dan gas bumi dan 2,3% per tahun untuk sektor di luar

minyak dan gas bumi.

Kebijaksanaan di bidang penanaman modal asing diarahkan

untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan

berusaha, penciptaan lapangan kerja, perluasan ekspor dan

pengalihan serta pengembangan teknologi. Untuk tetap menjaga

agar penanaman modal asing tidak membahayakan kepentingan na-

sional, penanaman modal dilaksanakan dalam bentuk usaha pa-

tungan yang memungkinkan pengalihan keterampilan dan teknolo-

gi secepatnya serta memperkuat dunia usaha nasional. Kebijak-

sanaan deregulasi dan debirokratisasi serta langkah-langkah

lainnya yang ditujukan untuk menciptakan iklim investasi yang

semakin baik selama Repelita V diharapkan akan dapat mening-

katkan penanaman modal asing minimal sebesar rata-rata 12,0%

per tahun.

Pembiayaan pembangunan selama Repelita V berlandaskan

kemampuan untuk mengerahkan dana-dana yang bersumber pada ta-

bungan masyarakat dan tabungan Pemerintah. Dengan peningkatan

kemampuan tersebut, pinjaman luar negeri akan tetap merupakan

unsur pelengkap yang masih diperlukan, namun peranannya dalam

keseluruhan pembiayaan pembangunan diusahakan semakin kecil.

43

Page 43:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Pinjaman luar negeri diterima sepanjang tidak ada ikatan

politik, syarat- syaratnya tidak memberatkan dan dalam batas

kemampuan untuk membayar kembali serta penggunaannya dituju-

kan untuk kegiatan yang diberi prioritas, produktif dan ber-

manfaat bagi masyarakat dan negara. Dalam Repelita V pengelo-

laan pinjaman dan hutang-hutang luar negeri akan terus disem-

purnakan sehingga penggunaan pinjaman luar negeri senantiasa

mendukung tercapainya sasaran pembangunan sedang pelunasannya

tidak mengganggu kemantapan perkembangan neraca pembayaran

dan anggaran pembangunan. Melalui peningkatan ekspor, khusus-

nya ekspor di luar minyak dan gas bumi yang cukup tinggi,

perbandingan beban pelunasan hutang-hutang terhadap nilai

ekspor (Debt Service Ratio) diharapkan akan semakin membaik.

Debt Service Ratio diperkirakan akan terus menurun dari di

atas 35% pada akhir Repelita IV menjadi di bawah 25% pada

akhir Repelita V.

Dalam Repelita V perkembangan neraca pembayaran akan te-

rus didukung oleh kebijaksanaan kurs devisa yang mendorong

ekspor, mengendalikan impor, memperlancar lalu lintas modal

dan menjaga kestabilan pasaran valuta asing. Sistem devisa

bebas yang dianut sampai saat ini akan tetap dijaga, didukung

oleh cadangan devisa yang memadai, yaitu rata-rata senilai 6

bulan impor.

Seperti disebutkan dalam bagian terdahulu, dalam Repe-

lita V penyediaan lapangan kerja produktif merupakan masalah

mendesak. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan angkatan kerja

baru yang masih cukup besar selama Repelita V. Seperti dise-

butkan di depan, angkatan kerja selama Repelita V diperkira-

kan meningkat dengan 3% per tahun atau 2,4 juta angkatan ker-

ja baru per tahun atau sekitar 11,9 juta selama lima tahun.

44

Page 44:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Dalam pada itu proporsi tenaga kerja wanita dalam ang-

katan kerja Indonesia cenderung meningkat dalam Repelita V

menjadi 41,8% dari seluruh angkatan kerja Indonesia pada ta-

hun terakhir kurun waktu tersebut. Hal inipun, menghendaki

penanganan tersendiri agar tenaga kerja dapat dimanfaatkan

secara optimal bagi pembangunan Indonesia.

Situasi lapangan kerja di berbagai daerah memperlihatkan

keadaan yang berbeda. Di Jawa pertumbuhan angkatan kerja se-

lama Repelita V diperkirakan lebih kecil, yaitu 2,2%, diban-

dingkan dengan pertumbuhan angkatan kerja di daerah-daerah

lainnya, yaitu di atas 3,0%. Dari seluruh pertambahan angkat-

an kerja sejumlah 11,9 juta kurang dari 50% berada di pulau

Jawa. Selain itu berbagai daerah di Indonesia juga memiliki

tingkat setengah pengangguran yang berbeda-beda.

Adapun sasaran pokok perluasan lapangan kerja produktif

selama Repelita V adalah mengusahakan agar dengan pertumbuhan

ekonomi yang direncanakan sebesar rata-rata 5% per tahun, la-

pangan kerja produktif dapat meningkat dengan 3%, sehingga

sebagian besar tambahan angkatan kerja dapat diserap. Selan-

jutnya penciptaan lapangan kerja baru tersebar di berbagai

sektor secara lebih seimbang sehingga dapat diusahakan kese-

imbangan pertumbuhan penyerapan tenaga kerja di satu pihak

dan pertumbuhan nilai tambah di lain pihak.

Selain sasaran kuantitatif, sasaran penting lainnya ada-

lah meningkatkan mutu lapangan kerja Indonesia. Dalam kaitan

ini penting untuk dikemukakan bahwa sebagian dari lapangan

kerja baru yang akan tercipta selama Repelita V adalah lapa-

ngan kerja pada usaha kecil, tradisional dan sektor informal.

Sasaran kualitatif lapangan kerja adalah terutama mengusaha-

kan agar ciri-ciri yang kurang dikehendaki yang biasanya di-

kaitkan dengan sektor ini dapat dihilangkan. Dalam hubungan

45

Page 45:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

ini maka dalam Repelita V diusahakan antara lain agar status

atau jaminan hukum bagi lapangan kerja sektor ini dapat di-

tingkatkan. Di samping itu akan diusahakan agar penyediaan

lokasi usaha dapat lebih terjamin, sedangkan mutu produksi

dan pemasaran dapat ditingkatkan.

Salah satu langkah penting untuk mencapai sasaran terse-

but adalah menciptakan kondisi dan suasana yang bukan saja

memberi ruangan gerak inisiatif yang sebesar-besarnya kepada

para pelaku ekonomi melainkan juga mendorong serta secara

langsung membantu pengembangan lebih lanjut usaha tersebut,

terutama usaha-usaha kecil, tradisional dan sektor informal.

Dalam usaha menciptakan suasana yang demikian perlu te-

tap dipelihara stabilitas ekonomi yang sampai sekarang man-

tap, ditingkatkan kepastian usaha serta diusahakan persamaan

pelayanan bagi semua pelaku ekonomi, khususnya golongan eko-

nomi lemah atau sektor informal. Selain itu agar alokasi sum-

ber daya dapat berlangsung dengan efisien, nilai tukar rupiah

terhadap mata uang asing dijaga agar tetap realistis, sistem

perbankan, pasar uang dan lembaga-lembaga keuangan bertambah

efisien sehingga bunga pinjaman berangsur dapat turun. Selan-

jutnya usaha debirokratisasi dan deregulasi dilanjutkan. Ke-

bijaksanaan investasi akan didorong ke arah investasi padat

karya. Kebijaksanaan teknologi, khususnya yang menyangkut pe-

ngembangan dan aplikasi, disesuaikan dengan kebutuhan nyata

lapangan kerja yang ada.

Kebijaksanaan pendidikan dan latihan dalam Repelita V

diarahkan agar kedua jenis ketidakseimbangan, yaitu yang

vertikal antara jumlah lulusan dan lapangan kerja yang terse-

dia dan yang horisontal antara jenis lulusan yang dihasilkan

dan yang dibutuhkan di pasar kerja, dapat dikurangi. Sementa-

46

Page 46:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

ra itu tenaga terdidik yang ada dapat dimanfaatkan sebaik-

baiknya bagi kepentingan pembangunan Indonesia, melalui anta-

ra lain peningkatan pendidikan jangka pendek profesional dan

kejuruan. Selain itu akan diusahakan adanya integrasi peren-

canaan perluasan lapangan kerja, pengembangan sumber daya ma-

nusia dan pembangunan baik di pusat maupun di daerah.

Di dalam kelompok kebijaksanaan sektoral termasuk kebi-

jaksanaan yang ditempuh di berbagai sektor untuk mengusahakan

terwujudnya lapangan kerja sesuai sasaran kuantitatif maupun

kualitatif di sektor bersangkutan. Di sektor pertanian kebi-

jaksanaan pokok perluasan lapangan kerja produktif meliputi

peningkatan aplikasi teknologi dan peningkatan keterampilan

angkatan kerja yang bekerja di sektor pertanian. Kedua kebi-

jaksanaan di atas menjawab langkah-langkah di sektor pertain-

an dalam mengusahakan peningkatan produksi rata-rata sebesar

3,6% per tahun dan perluasan lapangan kerja produktif rata-

rata sebesar 2% per tahun selama Repelita V. Langkah-langkah

yang dimaksud menyangkut intensifikasi, ekstensifikasi, reha-

bilitasi dan diversifikasi. Sementara itu kebijaksanaan harga

diarahkan agar nilai tukar antara barang-barang yang dihasil-

kan petani dan barang-barang yang mereka butuhkan tetap ter-

pelihara pada tingkat yang dapat menyumbang serta memberi

insentif untuk perluasan lapangan kerja produktif.

Di sektor industri kebijaksanaan pokok perluasan lapang-

an kerja produktif diarahkan agar dengan pertumbuhan nilai

tambah sebesar 8,5% per tahun, kenaikan lapangan kerja pro-

duktif sebesar 6,7% per tahun dapat diciptakan. Selanjutnya

kebijaksanaan pokok juga diarahkan agar penyebaran penciptaan

lapangan kerja produktif secara seimbang di antara berbagai

subsektor industri dapat terlaksana. Untuk itu maka usaha

47

Page 47:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

debirokratisasi dan deregulasi sektor industri terus dilan-

jutkan. Selanjutnya ditempuh langkah-langkah yang bersifat

promotif sedangkan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh para

pengusaha golongan industri menengah, kecil dan rumah-tangga

serta koperasi dalam pengembangan usaha mereka akan dihilang-

kan. Perbedaan pemberian perlindungan yang mungkin ada bagi

barang-barang yang dihasilkan oleh industri besar di satu pihak dan industri menengah, kecil, rumah-tangga dan koperasi

di lain pihak perlu diamati dan dihindari. Di samping itu di-

tempuh berbagai usaha untuk membantu industri menengah, ke-

cil, rumah-tangga dan koperasi dalam usaha mereka untuk me-

manfaatkan berbagai kesempatan yang terbuka termasuk berpar-

tisipasi dalam kegiatan ekspor non migas.

Di bidang prasarana dan konstruksi kegiatan pembangunan

diarahkan agar dapat menyumbang secara maksimal kepada pen-

ciptaan lapangan kerja produktif. Dalam kaitan ini, kegiatan

operasi dan pemeliharaan prasarana fisik yang ada, khususnya

jalan, pelabuhan, gedung-gedung rumah sakit dan sekolah, sa-

luran pengairan, dan lain-lain akan mendapat prioritas: dalam

Repelita V. Operasi dan pemeliharaan merupakan kegiatan yang

menyerap banyak tenaga kerja.

Dalam pembangunan prasarana jalan diutamakan pembangunan

jalan-jalan kabupaten/kotamadya serta jalan-jalan dan fasili-

tas lain yang langsung menunjang peningkatan produksi serta

pemasaran hasil produksi. Selain itu pemilihan teknologi yang

tepat juga akan dapat meningkatkan perluasan lapangan kerja.

Kebijaksanaan perluasan lapangan kerja produktif di sek-

tor perdagangan dan jasa diarahkan pada peningkatan peranan

usaha kecil, tradisional dan sektor informal karena secara

kuantitatif sektor ini memainkan peranan penting dalam per-

48

Page 48:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

luasan lapangan kerja produktif di samping sumbangannya kepa-

da pertumbuhan ekonomi dan pemerataan. Dalam kaitan ini maka

berbagai fasilitas yang terbuka bagi sektor formal di bidang

perdagangan dan jasa akan diusahakan agar dapat terjangkau

sebanyak mungkin oleh pengusaha kecil, tradisional dan infor-

mal. Dalam hubungan ini kepastian usaha, peningkatan mutu ha-

sil produksi, keterjangkauan kredit, dan lain-lain merupakan

beberapa segi yang akan ditingkatkan.

Dalam rangka penyempurnaan sistem informasi ketenagaker-

jaan, maka pengumpulan, pengolahan, penganalisaan, pelaporan

dan penyebarluasan informasi yang menyangkut persediaan, per-

mintaan dan penyerapan tenaga kerja akan ditingkatkan selama

Repelita V. Perhatian khusus akan ditujukan kepada kebutuhan

informasi pencari kerja. Untuk ini maka isi dan cara pengada-

an informasi akan disesuaikan seperlunya.

Aspek penting lainnya dari kebijaksanaan perluasan

lapangan kerja adalah dimensi daerahnya. Kebijaksanaan dalam

perluasan lapangan kerja produktif di setiap daerah disesuai-

kan dengan tantangan dan peluang yang dihadapi masing-masing

daerah. Bagi daerah-daerah yang padat penduduknya diutamakan

usaha pemanfaatan lahan yang terbatas melalui diversifikasi

usaha sehingga hasil persatuan luas dapat dimaksimalkan. Bagi

daerah-daerah yang jarang penduduknya diutamakan ekstensi-

fikasi, khususnya di bidang pangan dan tanaman keras.

Kebijaksanaan kesempatan kerja khusus ditujukan bagi ke-

lompok angkatan kerja tertentu antara lain angkatan kerja mu-

da, wanita, angkatan kerja yang berlokasi di daerah-daerah

yang berbahaya atau mengganggu kelestarian sumber alam dan

lingkungan hidup dan lain-lain. Dalam Repelita V berbagai ke-

bijaksanaan dan langkah akan ditingkatkan dan disempurnakan

bagi kelompok-kelompok tenaga kerja ini.

49

Page 49:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Seperti telah, disinggung di atas, dalam Repelita V pe-

laksanaan pembangunan akan lebih mengandalkan pada partisipa-

si yang makin luas dari masyarakat, khususnya dunia usaha na-

sional.

Dunia usaha nasional yang terdiri dari usaha negara, ko-

perasi dan usaha swasta perlu terus dikembangkan menjadi usa-

ha yang sehat dan tangguh serta diarahkan agar mampu mening-

katkan kegairahan dan kegiatan ekonomi serta pemerataan pem-

bangunan dan hasil-hasilnya, memperluas lapangan kerja, me-

ningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan rakyat,

memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta memantapkan

ketahanan nasional. Dalam hubungan ini perlu makin diperluas

kesempatan berusaha serta dikembangkan swadaya dan kemampuan

berusaha khususnya bagi koperasi, usaha kecil serta usaha in-

formal dan tradisional, balk usaha masyarakat di pedesaan

maupun di perkotaan. Sejalan dengan itu perlu diciptakan iklim

usaha yang sehat serta tata hubungan yang mendorong

tumbuhnya kondisi saling menunjang antara usaha negara, kope-

rasi dan swasta, serta keterkaitan yang saling menguntungkan

dan adil antara golongan ekonomi kuat dan golongan ekonomi

lemah.

Dalam Repelita V pembinaan dan pengembangan kemampuan

pengusaha-pengusaha di daerah akan dilanjutkan. Selain itu,

akan ditempuh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat mening-

katkan kemampuan sektor swasta, melalui pemanfaatan pasar mo-

dal agar para pengusaha yang berpotensi memperoleh kemudahan

untuk menjual obligasi dan saham. Di samping itu lembaga-lem-

baga keuangan bank dan bukan bank akan terus didorong dan di-

kembangkan agar makin mampu menyediakan dana jangka pendek,

menengah dan panjang bagi para pengusaha.

50

Page 50:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Kebijaksanaan penanaman modal diarahkan untuk meningkat-

kan penanaman modal oleh masyarakat, terutama penanaman modal

dalam negeri. Sementara itu peningkatan penanaman modal asing

terutama diarahkan pada cabang-cabang kegiatan yang meng-

hasilkan atau menunjang pemasaran barang dan jasa untuk eks-

por, mendorong perkembangan produk baru, cara kerja baru dan

alih teknologi, merintis bidang-bidang usaha yang memerlukan

banyak modal dan berteknologi tinggi serta bidang-bidang yang

dapat menciptakan lapangan kerja.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka akan ditempuh langkah-

langkah kebijaksanaan sebagai berikut. Pertama, iklim pe-

nanaman modal yang sehat dan dinamis akan terus dikembangkan

antara lain melalui, penyederhanaan prosedur, peningkatan ke-

pastian berusaha, kelancaran pelayanan di tingkat pusat dan

daerah, penyediaan prasarana dan sarana yang memadai serta

dukungan untuk mempersiapkan dan menyediakan tenaga kerja

terampil yang diperlukan. Selain itu makin ditingkatkan forum

komunikasi dan informasi antara Pemerintah dan penanam modal,

sehingga perencanaan dan pelaksanaan penanaman modal lebih

terpadu. Kedua, perkembangan investasi di sektor-sektor yang

selama ini belum begitu menarik minat swasta, seperti indus-

tri mesin, alat angkutan (perhubungan) dan elektronika akan

terus didorong. Ketiga, pelayanan yang sebaik-baiknya dan se-

lengkap-lengkapnya akan diberikan secara cepat dan tepat bagi

para penanam modal, melalui peningkatan efisiensi kerja apa-

rat pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah.

Selanjutnya langkah-langkah juga akan diambil untuk me-

ningkatkan kemampuan berusaha bagi pengusaha golongan ekonomi

lemah dengan memberikan pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan

bimbingan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

51

Page 51:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

keuletan dalam cara berusaha. Sedangkan langkah-langkah

untuk memberikan kesempatan berusaha yang lebih besar kepada

pengusaha kecil, tradisional dan informal meliputi upaya

untuk menyediakan berbagai kemudahan seperti bantuan permo-

dalan, penyediaan tempat berusaha serta bantuan pemasaran

produk-produk yang dihasilkan.

Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara juga diarahkan

agar terjalin kerja sama yang serasi antara usaha negara, ko-

perasi dan swasta serta antara usaha besar, menengah dan ke-

cil termasuk usaha informal dan tradisional. Sesuai dengan

arahan tersebut dalam Repelita V akan diciptakan iklim yang

mendorong kerja sama usaha yang bersangkutan dalam bentuk ke-

terkaitan yang saling menguntungkan dan saling menunjang di

antara pelaku-pelaku ekonomi tersebut. Pola kerja sama usaha

seperti yang telah dikembangkan dalam Repelita IV akan terus

dilanjutkan dalam Repelita V, yaitu dengan lebih menginten-

sifkan kerja sama antara pengusaha besar dan kecil dalam

bentuk gerakan bapak angkat. Bentuk kerja sama, pembinaan dan

bimbingan oleh bapak angkat kepada anak angkat, diarahkan

untuk: (a) meningkatkan kemampuan dalam keterampilan teknik

produksi, (b) meningkatkan kemampuan manajerial, (c) memberi-

kan bantuan pengadaan bahan baku dan permodalan, atau membe-

rikan rekomendasi untuk mendapatkan kredit bank, dan (d) mem-

berikan bantuan pemasaran, antara lain dengan memberikan

informasi pasar, membantu mempromosikan, mendistribusikan dan

memasarkan hasil produksi anak angkat.

Dalam pada itu, badan usaha milik negara (BUMN), ber-

sama-sama dengan sektor swasta dan koperasi, harus dapat men-

jadi kekuatan ekonomi nasional yang tangguh. Dalam rangka pe-

nataan kembali BUMN maka prioritas pengembangan akan diberi-

52

Page 52:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen
Page 53:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

kan kepada BUMN yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

(a) kegiatannya melayani kepentingan masyarakat, (b) vital

bagi perekonomian Indonesia serta memberikan kontribusi kepa-

da penerimaan negara, (c) mempunyai prospek yang baik dan

berskala besar, dan (d) menjalankan tugas perintisan, melin-dungi

industri kecil, koperasi dan pengusaha golongan ekonomi lemah.

Selain itu, di bidang pembiayaan BUMN, khususnya bagi BUMN

yang berbentuk Persero, di samping pemupukan modal sen-

diri akan terus didorong pemanfaatan sumber-sumber dari ma-

syarakat, antara lain melalui penjualan obligasi.

Penyehatan dan pembinaan atas BUNT akan terus dilanjut-

kan dalam rangka meningkatkan kemandiriannya. Di samping itu

akan terus diupayakan agar BUM' bekerja berdasarkan prinsip-

prinsip ekonomi perusahaan yang sehat, rasional, efisien dan

efektif.

.

Di bidang pengelolaan sumber alam dan lingkungan hidup

GBHN memberikan penggarisan yang jelas, yaitu bahwa dalam pe-

laksanaan pembangunan sumber-sumber alam harus digunakan se-

cara rasional. Penggalian sumber kekayaan alam tersebut harus

diusahakan agar tidak merusak tata lingkungan hidup manusia

dan dilaksanakan dengan kebijaksanaan yang menyeluruh dan de-

ngan memperhitungkan kebutuhan generasi-generasi yang akan

datang. Dengan demikian dalam Repelita V keserasian antara

kegiatan-kegiatan manusia dengan ekosistem yang mendukungnya

merupakan arah kebijaksanaan yang harus dianut.

Untuk meningkatkan keserasian penduduk serta masyarakat

dengan kemampuan serta fungsi sumber alam dan lingkungan hi-

dupnya maka dikembangkan berbagai kebijaksanaan yang diarah-

kan pada upaya pengembangan sistem pengelolaan sumber alam

dan lingkungan hidup yang lebih efisien dan efektif. Di sam-

53

Page 54:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

ping itu kebijaksanaan juga diarahkan pada peningkatan efi-

siensi alokasi dan efisiensi teknis pemanfaatan sumber alam,

pengembangan teknologi daur ulang dan pemanfaatan limbah, pe-

ngembangan pemanfaatan sumber daya energi yang bersih dan he-

mat, pengutamaan pemanfaatan sumber alam yang dapat pulih,

pemeliharaan dan peningkatan kemampuan alam untuk menyediakan

sumber alam yang dapat pulih dan rehabilitasi sumber alam dan

lingkungan hidup yang rusak. Lebih lanjut, kebijaksanaan di

bidang ini juga diarahkan pada pengembangan organisasi sosial

untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat serta

pengembangan pola tata ruang yang dinamis yang didasarkan pa-

da tata lingkungan alami.

Pelaksanaan kebijaksanaan pembangunan sumber alam dan

lingkungan hidup dalam Repelita V dituangkan dalam 7 program,

yaitu: (a) inventarisasi dan evaluasi sumber alam dan ling-

kungan hidup, (b) penyelamatan hutan tanah dan air, (c) pe-

ngelolaan sumber alam dan lingkungan hidup, (d) pengembangan

meteorologi dan geofisika, (e) pembinaan daerah pantai, (f)

pengendalian pencemaran lingkungan hidup, dan (g) rehabilita-

si hutan dan tanah kritis.

Program inventarisasi dan evaluasi sumber alam dan ling-

kungan hidup ditujukan untuk meningkatkan pemetaan sumber

alam dan ekosistem, pengembangan penatagunaan sumber alam dan

lingkungan hidup serta sistem informasi dan evaluasi terpadu

pemanfaatan sumber alam dan lingkungan hidup yang efisien.

Program penyelamatan hutan, tanah dan air diarahkan untuk me-

ningkatkan pelestarian ekosistem daerah aliran sungai dan pe-

lestarian hutan lindung serta penyelamatan plasma nutfah.

Program pengelolaan sumber alam dan lingkungan hidup dikem-

bangkan untuk meningkatkan kemampuan kelembagaan lingkungan

54

Page 55:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

hidup, kemampuan peran serta dan keterampilan masyarakat da-

lam upaya melestarikan fungsi lingkungan hidup serta mengem-

bangkan mekanisme pembangunan yang berkelanjutan. Program pe-

ngembangan meteorologi dan geofisika dilaksanakan untuk me-

ningkatkan kemampuan penyediaan informasi iklim dan keadaan

geofisika. Program pembinaan daerah pantai bertujuan untuk

meningkatkan upaya pengendalian pencemaran laut, pengembangan

masyarakat pantai, pelestarian terumbu karang dan hutan bakau

serta ekosistem laut, kemampuan dan teknologi pengelolaan

daerah pantai dan lautan, dan kemampuan kelembagaan dalam

usaha pengelolaan pantai dan lautan. Program penanggulangan

pencemaran lingkungan mengambil sebagai sasarannya pencegahan

pencemaran lingkungan di daerah perkotaan dan daerah-daerah

pemukiman, penyediaan fasilitas pembuangan limbah, pendaur-

ulangan limbah, pengembangan teknologi penanggulangan pence-

maran, dan peningkatan kemampuan masyarakat untuk mengendali-

kan pencemaran secara mandiri. Sedangkan melalui program re-

habilitasi hutan dan lahan kritis ditingkatkan upaya rehabi-

litasi hutan rusak, tanah pertanian kering yang kritis dan

kemampuan masyarakat untuk mencegah kerusakan hutan dan lahan

kering.

Dalam Repelita V sektor pertanian tetap memegang peranan

sentral. Sesuai dengan penggarisan GBHN, pembangunan pertani-

an dalam arti luas perlu terus dikembangkan dan diarahkan me-

nuju tercapainya pertanian yang maju, efisien dan tangguh.

Tujuan pembangunan pertanian adalah untuk memantapkan swasem-

bada pangan, meningkatkan hasil dan mutu produksi, meningkat-

kan pendapatan dan taraf hidup petani, peternak dan nelayan,

memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, mendu-

kung program transmigrasi dan pembangunan daerah, menunjang

pembangunan industri serta meningkatkan ekspor. Sektor perta-

55

Page 56:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

nian yang tangguh tersebut akan dapat mendukung terciptanya

landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk memasuki

proses tinggal landas dalam tahap pembangunan selanjutnya.

Untuk mencapai sasaran tersebut di atas, pembangunan

pertanian yang mencakup pertanian tanaman pangan, tanaman

perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan akan dilan-

jutkan dan ditingkatkan. Produksi pertanian akan ditingkatkan

melalui usaha-usaha diversifikasi, intensifikasi dan eksten-

sifikasi serta rehabilitasi, yang dilaksanakan secara terpa-

du, serasi dan merata serta disesuaikan dengan kondisi tanah,

air dan iklim, dengan tetap memelihara kelestarian, kemampuan

sumber alam dan lingkungan hidup serta memperhatikan pola ke-

hidupan masyarakat setempat.

Pemantapan swasembada pangan akan dicapai melalui pe-

ningkatan luas dan mutu intensifikasi dan melalui pelaksanaan

diversifikasi di lahan beririgasi, lahan kering, lahan perke-

bunan serta daerah pantai. Pemantapan swasembada pangan ter-

sebut akan dicapai pula dengan usaha ekstensifikasi di daerah-

daerah yang belum padat penduduk, yang dipadukan dengan pro-gram

transmigrasi. Komoditi yang diprioritaskan untuk dikembangkan

adalah padi, jagung, kedelai, jeruk dan bawang putih, daging,

telur, udang, ikan tuna dan cakalang.

Dalam rangka meningkatkan ekspor dan substitusi impor

hasil-hasil pertanian serta mengembangkan industri dalam ne-

geri, peran serta petani, swasta, koperasi dan Badan Usaha

Milik Negara akan terus ditingkatkan, agar mampu mendukung

usaha peningkatan produksi pertanian, pengembangan industri

pengolahan dan perdagangan hasil-hasil pertanian. Dalam hu-

bungan ini komoditi yang akan dikembangkan, terutama adalah

hasil-hasil produksi perkebunan dan perikanan. Selanjutnya

56

Page 57:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

produksi hutan juga akan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuh-

an industri dan energi, namun usaha itu selalu akan dikaitkan

dengan usaha melestarikan sumber alam.

Dalam rangka memulihkan sumber alam yang kritis dan men-

jaga kelestarian sumber alam dan lingkungan hidup, usaha-usa-

ha perbaikan tata cara bertanam, reboisasi dan penghijauan

akan ditingkatkan. Rehabilitasi tanah kritis akan dikaitkan

dengan pengembangan hutan rakyat dan pengembangan perkebunan

yang disertai dengan usaha-usaha konservasi tanah dan air.

Oleh karena itu usaha ekstensifikasi pertanian diarahkan ke

daerah-daerah kawasan hutan konversi yang tidak berhutan atau

bukan tanah-tanah kawasan hutan konservasi dan di lahan hutan

yang tidak produktif. Usaha ekstensifikasi ini akan didasar-

kan atas rencana tata ruang dan tata guna tanah. Perluasan

areal untuk tanaman pangan akan dikaitkan dengan perluasan

jaringan irigasi, di samping perluasan di lahan kering. Dalam

hubungan ini penggunaan tanah-tanah pertanian dengan prasara-

na irigasi untuk tujuan-tujuan bukan pertanian akan dibatasi

dan penguasaan dan pemilikan tanah tanpa dimanfaatkan secara

produktif dan tidak dipelihara akan ditertibkan.

Peningkatan produksi pertanian tanaman pangan, peternak-

an, perikanan dan perkebunan akan dilaksanakan melalui pola

Perusahaan Inti Rakyat (PIR) dan pola Unit Pelayanan Pengem-

bangan (UPP), yang pelaksanaannya dimulai sejak Repelita III.

Selain itu peningkatan produksi akan dilaksanakan pula mela-

lui pola swadaya masyarakat, yang telah dimulai pada akhir

Repelita IV.

Untuk mendukung peningkatan produksi pertanian, kegiatan

penyuluhan akan ditingkatkan, baik kualitas maupun kuantitas-

nya. Selanjutnya untuk meningkatkan efisiensi sistem produksi,

57

Page 58:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

pengolahan hasil dan pengelolaan usaha tani, kegiatan peneli-

tian dan pengembangan teknologi produksi serta penelitian

sosial ekonomi akan ditingkatkan.

Untuk menunjang usaha peningkatan produksi pangan, kebi-

jaksanaan pembangunan di bidang pengairan akan ditekankan pa-

da peningkatan penanganan operasi dan pemeliharaan, serta pe-

ningkatan pemanfaatan jaringan irigasi, di samping membangun

jaringan irigasi baru, yang terpadu dengan usaha-usaha pen-

cetakan sawah. Selain itu rehabilitasi dan peningkatan kemam-

puan irigasi akan terus dilaksanakan dengan memperhatikan

tahap perkembangan sistem produksi yang ditunjang. Perluasan

jaringan irigasi akan dilaksanakan di daerah-daerah di luar

pulau Jawa untuk mempertahankan kemantapan swasembada pangan

dan mengimbangi berkurangnya areal sawah produktif di pulau

Jawa. Selanjutnya usaha-usaha pengaturan dan pemanfaatan su-

ngai-sungai akan dilaksanakan untuk mengamankan daerah-daerah

produksi pertanian dan industri. Sementara itu partisipasi

masyarakat tani dan swasta akan ditingkatkan dalam pembangun-

an dan pemeliharaan pengairan yang menggunakan air tanah dan

dalam pengembangan irigasi berukuran kecil.

Dalam Repelita V akan dilanjutkan pembangunan dan per-

baikan irigasi yang telah dimulai atau dipersiapkan sejak Re-

pelita IV. Kegiatan ini meliputi pemeliharaan jaringan iriga-

si seluas 5,8 juta ha, rehabilitasi jaringan pengairan 334

ribu ha, pembangunan jaringan irigasi baru 500 ribu ha, pema-

tangan tanah rawa 444 ribu ha, peningkatan tambak 60 ribu ha

dan pengendalian banjir 450 ribu ha.

Dengan langkah-langkah dan kebijaksanaan seperti terse-

but di atas pertumbuhan sektor pertanian diharapkan mencapai

rata-rata sebesar 3,6% per tahun. Produksi padi akan mening-

58

Page 59:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

kat dari 41.596 ribu ton gabah kering giling pada akhir Repe-

lita IV menjadi 48.707 ribu ton gabah kering giling pada

akhir Repelita V, atau dengan laju pertumbuhan rata-rata se-

besar 3,2% per tahun. Produksi pangan secara keseluruhan di-

harapkan naik sekurang-kurangnya 2,5% per tahun.

Peningkatan produksi peternakan secara keseluruhan diha-

rapkan akan mencapai rata-rata 5% per tahun, dengan produksi

daging, telur dan susu masing-masing akan meningkat rata-rata

sebesar 6,2%,.5,2% dan 12,9% per tahun.

Produksi perikanan secara keseluruhan diharapkan mening-

kat rata-rata sebesar 5,5% per tahun. Produksi perikanan laut

dan perairan umum masing-masing diperkirakan akan meningkat

sebesar rata-rata 4,3% dan 2,4% per tahun, sedangkan produksi

budi daya perikanan akan meningkat sebesar rata-rata 9,1% per

tahun.

Produksi perkebunan secara keseluruhan diharapkan akan

meningkat sekurang-kurangnya sebesar 6,7% per tahun. Di dalam

subsektor ini, produksi karet dan kelapa diharapkan meningkat

masing-masing 5,4% dan 5,0% per tahun; minyak sawit dan inti

sawit masing-masing meningkat rata-rata sebesar 19,3% dan

19,0% per tahun. Sedangkan produksi perkebunan lainnya diha-

rapkan meningkat rata-rata per tahun sebesar: kopi 2,8%, teh

3,9%, lada 2,3%, cengkeh 5,6%, kakao 21,1%, tebu 4,9%, tem-

bakau 7,8% dan kapas 22,3%. Sedangkan peningkatan produksi

kehutanan secara keseluruhan diharapkan mencapai rata-rata

3,0% per tahun.

brat kaitannya dengan peningkatan produksi hasil-hasil

pertanian adalah pemenuhan kebutuhan pangan dan perbaikan

gizi rakyat. Dalam Repelita V kebijaksanaan di bidang pangan

mempunyai dua tujuan, yaitu: (a) memantapkan swasembada pa-

59

Page 60:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

ngan dan (b) meningkatkan keanekaragaman pola konsumsi pangan

dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada beras, serta se-

kaligus meningkatkan mutu pangan dan gizi rakyat melalui per-

baikan hidangan makanan mereka dengan tetap memperhatikan po-

la konsumsi masyarakat setempat.

Dalam rangka memantapkan swasembada pangan, akan lebih

diintensifkan usaha-usaha peningkatan dan penganekaragaman

penyediaan pangan. Usaha-usaha itu akan dilaksanakan melalui

peningkatan dan penganekaragaman produksi pangan serta pe-

ningkatan daya guna dan hasil guna penyalurannya. Dengan de-

mikian diharapkan pangan akan selalu tersedia dalam jumlah

dan dengan mutu gizi yang memadai, persediaannya tersebar me-

rata dengan harga yang di satu pihak terjangkau oleh daya be-

li rakyat banyak dan, di lain pihak cukup menjamin

peningkat- an pendapatan para petani produsen.

Peningkatan mutu gizi pangan masyarakat diupayakan,

antara lain, melalui usaha-usaha menganekaragamkan penyediaan

pangan dan melalui peningkatan pengetahuan, sikap dan perila-

ku positif masyarakat terhadap aspek pangan dan gizi. Adapun

upaya penganekaragaman konsumsi pangan akan didukung oleh pe-

ngembangan teknologi pangan maju dan penyuluhan gizi.

Kebijaksanaan pangan dalam Repelita V juga akan diarah-

kan pada stabilisasi harga pangan, pemerataan penyediaan pa-

ngan dan penganekaragaman pangan. Langkah-langkah yang akan

ditempuh dalam rangka stabilisasi harga pangan antara lain

sebagai berikut. Pertama, melanjutkan dan meningkatkan secara

wajar pengendalian harga pangan melalui kebijaksanaan harga

dasar dan harga batas tertinggi beberapa jenis pangan. Kedua,

melanjutkan dan meningkatkan pemantapan cadangan pangan yang

memadai di tingkat nasional dan di daerah-daerah, khususnya

60

Page 61:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

melalui peningkatan pengadaan pangan di dalam negeri serta

mengurangi secara bertahap impor beberapa jenis bahan pangan

yang produksinya di dalam negeri telah mencukupi. Ketiga, me-

lanjutkan upaya peningkatan daya guna dan hasil guna pemasar-

an pangan, antara lain, melalui peningkatan penanganan pasca

panen terutama untuk memperkecil susut jumlah dan susut mutu

serta mendorong ekspor pangan yang sudah diolah.

Seperti disebutkan di atas, selama Repelita V produksi

beras diperkirakan akan dapat meningkat dengan rata-rata 3,2%

per tahun. Laju pertumbuhan tersebut akan memungkinkan ke-

naikan ketersediaan beras per jiwa rata-rata sebesar 1,3% per

tahun dalam Repelita V.

Kebijaksanaan pemerataan dalam bidang pangan dilaksana-

kan melalui langkah-langkah yang diarahkan untuk mempermudah

masyarakat di seluruh wilayah tanah air untuk memperoleh ber-

bagai jenis bahan pangan yang dibutuhkan dan sesuai dengan pola konsumsi masyarakat setempat dengan harga yang terjang-

kau. Langkah-langkah yang ditempuh antara lain sebagai ber-

ikut. Pertama, memperlancar dan meningkatkan daya guna dan

hasil guna arus lalu lintas pangan antar daerah dengan

dukungan sarana angkutan darat, laut dan udara serta sarana dan prasarana pemasaran lainnya secara memadai terutama di

daerah-daerah terpencil dan daerah-daerah perbatasan. Kedua,

melanjutkan dan meningkatkan pemanfaatan prasarana penyimpan-

an cadangan pangan di daerah-daerah serta meningkatkan daya

guna dan hasil guna pengelolaannya. Ketiga, menciptakan iklim

yang mendorong pembangunan industri-industri pengolahan pa-

ngan swasta di seluruh wilayah tanah air, terutama di daerah-daerah produksi pangan bukan beras. Jenis industri yang di-

utamakan akan disesuaikan dengan potensi sumber daya setem-

61

Page 62:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

pat. Keempat, mendorong partisipasi aktif dan luas para peta-

ni produsen dalam menghimpun cadangan pangan secara lokal

antara lain dengan memanfaatkan sebaik-baiknya prasarana pe-

nyimpanan pangan yang telah tersedia, seperti gudang, lantai

jemur dan kios (GLK) milik KUD ataupun dengan secara bersama-

sama mengembangkan lumbung desa. Kelima, melanjutkan dan me-

ningkatkan kewaspadaan pangan dan gizi, terutama di daerah-

daerah rawan pangan yang keadaan gizi penduduknya masih kurang

memadai. Keenam, melanjutkan dan meningkatkan perlakuan khusus

untuk penduduk yang menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi,

khususnya kurang kalori dan protein (KKP).

Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh dalam rangka

penganekaragaman pangan, antara lain sebagai berikut. Pertama,

menciptakan iklim yang mendorong peningkatan produksi,

pengolahan, penyaluran dan konsumsi pangan bukan beras mela-

lui kebijaksanaan harga, pemasaran dan investasi. Kedua, me-

lanjutkan dan meningkatkan upaya untuk tetap mempertahankan

pola konsumsi pangan sebagian masyarakat yang secara tradi-

sional tidak tergantung pada beras sebagai makanan pokok. Ke-

tiga, mengembangkan dan menyebarluaskan penggunaan teknologi

pengolahan pangan sederhana dan tepat guna yang murah dan mu-

dah diterapkan oleh masyarakat. Keempat, melanjutkan dan meng-

intensifkan penyuluhan penganekaragaman pangan guna meningkat-

kan perbaikan gizi rakyat, yang dilaksanakan secara terus me-

nerus dan dipadukan ke dalam program-program yang telah ada.

Penyuluhan tersebut diarahkan pada usaha meningkatkan citra

(nilai sosial) pangan bukan beras serta pada usaha memperbaiki

hidangan makanan rakyat.

Kebijaksanaan dan langkah-langkah tersebut di atas akan

didukung pula oleh kegiatan-kegiatan penelitian dan pengem-

62

Page 63:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

bangan di bidang produksi dan pasca panen, khususnya untuk

pangan bukan beras serta tersedianya peta regional mengenai

pola produksi dan pola konsumsi bahan pangan pokok dan bahan

pangan lainnya.

Salah satu sektor utama yang diandalkan sebagai pengge-

rak pembangunan dalam Repelita V adalah sektor industri. Se-

suai dengan amanat GBHN, pembangunan industri diarahkan agar

dapat mendorong terwujudnya struktur ekonomi yang semakin se-

imbang dan kokoh antara sektor industri yang maju dan sektor

pertanian yang tangguh, serta proses industrialisasi harus

mampu mendorong berkembangnya industri sebagai penggerak

utama peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan perluasan la-

pangan kerja. Dengan demikian pembangunan industri diarahkan

untuk meningkatkan nilai tambah, memperluas lapangan kerja

dan kesempatan berusaha, menyediakan barang dan jasa yang

bermutu dengan harga yang bersaing di pasaran dalam negeri

maupun luar negeri, meningkatkan ekspor dan menghemat devisa,

menunjang pembangunan daerah dan sektor-sektor pembangunan

lainnya serta sekaligus mengembangkan penguasaan teknologi.

Garis-garis Besar Haluan Negara selanjutnya menetapkan

sebagai berikut. Pertama, pembangunan industri yang mengha-

silkan mesin dan peralatan industri terus dikembangkan dan

diarahkan untuk secara bertahap dapat memenuhi kebutuhan da-

lam negeri akan mesin dan peralatan industri. Kedua, keter-

kaitan yang menguntungkan dan saling menunjang antara Indus-

tri kecil, industri menengah dan industri besar serta antara

industri hulu dan industri hilir perlu dikembangkan. Ketiga,

pengembangan wilayah-wilayah pusat pertumbuhan industri di

seluruh tanah air perlu dilanjutkan dengan tetap memperhati-

kan kelayakan ekonomi dan tata ruang serta peningkatan keter-

63

Page 64:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

kaitan pengembangan industri antar daerah dalam rangka mem-

peroleh kesatuan ekonomi nasional. Keempat, kemampuan dan pe-

ranan usaha swasta dan koperasi terutama bagi golongan ekono-

mi lemah dan koperasi dalam kegiatan industri; peningkatan

penguasaan teknologi, rancang bangun dan perekayasaan Indus-

tri perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan. Kelima, dalam

pembangunan industri harus selalu diusahakan untuk memelihara

kelestarian lingkungan dan mencegah pencemaran serta perusak-

an lingkungan hidup dan pemborosan penggunaan sumber alam.

Keenam, dalam rangka meningkatkan mutu dan keandalan produksi

dalam negeri perlu lebih dimantapkan dan dimasyarakatkan

standar industri nasional. Selanjutnya, ditegaskan pula bahwa

pengembangan hasil industri ditujukan untuk sebesar mungkin

memenuhi kebutuhan masyarakat banyak serta menghindari rang-

sangan tumbuhnya pola konsumsi mewah.

Kebijaksanaan umum atau lintas sektoral seperti kebijak-

sanaan fiskal, moneter serta perdagangan, terutama yang ber-

kaitan dengan usaha penciptaan iklim usaha serta iklim inves-

tasi industri yang semakin sehat dan peningkatan efisiensi

industri nasional, dalam Repelita V memegang peranan sangat

penting dan merupakan kondisi yang menentukan keberhasilan

pencapaian tujuan pembangunan sektor industri. Di samping

itu, kebijaksanaan umum atau lintas sektoral lainnya yang ma-

sih perlu dilanjutkan adalah mengupayakan penyederhanaan pro-

sedur perizinan industri, peningkatan kepastian usaha, kelan-

caran pelayanan di tingkat pusat maupun daerah serta penye-

diaan prasarana dan sarana yang memadai.

Sehubungan dengan arah yang digariskan dalam GBHN seper-

ti tersebut di atas, maka prioritas pembangunan industri da-

lam Repelita V adalah sebagai berikut.

64

Page 65:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Pertama, pengembangan industri yang berorientasi ekspor,

dalam rangka meningkatkan ekspor hasil industri dan mendorong

berkembangnya keanekaragaman ekspor hasil industri. Dalam hu-

bungan ini ditempuh kebijaksanaan dan langkah-langkah: me-

ningkatkan pertumbuhan dan diversifikasi produksi komoditi

ekspor hasil industri dari industri yang telah ada ataupun

merangsang pengembangan industri barn; meningkatkan daya

saing industri yang berorientasi substitusi impor agar dapat

menghasilkan produk-produk yang bisa diekspor; menciptakan

iklim usaha untuk peningkatan investasi dalam industri

yang berorientasi ekspor; mengembangkan kawasan industri khusus

yang berorientasi ekspor.

Kedua, pendalaman dan penguatan struktur industri, ter-

utama cabang atau jenis industri yang telah teridentifikasi

memiliki hubungan keterkaitan antar industri atau dengan sek-

tor ekonomi lainnya yang cukup besar. Pelaksanaan pendalaman

struktur diutamakan untuk jenis industri yang memiliki ke-

unggulan komparatif serta sekaligus dikaitkan dengan usaha

restrukturisasi industri. Pelaksanaan diarahkan pula agar da-

pat mendorong industrialisasi di daerah dan mendorong pertum-

buhan industri kecil dan menengah serta dengan memperhatikan

keterkaitannya dengan sektor ekonomi lainnya. Dalam hubungan

ini, usaha pendalaman struktur industri diikuti pula dengan

pengembangan industri kunci atau industri strategis. Sejalan

dengan ini, efisiensi dan produktivitas Badan-badan Usaha

Milik Negara akan semakin ditingkatkan.

Ketiga, pengembangan industri kecil dalam rangka memper-

luas kesempatan berusaha dan lapangan kerja, meningkatkan dan

memeratakan pendapatan serta meningkatkan laju pertumbuhan

65

Page 66:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

ekonomi di daerah yang relatif tertinggal. Pengembangan in-

dustri kecil ini ditempuh dengan meningkatkan bimbingan tek-

nologi produksi, dan mute produk serta penyediaan informasi

pasar. Dalam hal ini diupayakan agar industri kecil mampu

berkembang ke arah vertikal, yaitu ditandai dengan meningkat-

nya kemampuan dan kemandirian usaha serta meningkatnya skala

usaha dan hasilnya.

Keempat, pengembangan industri pengolahan hasil pertani-

an sebagai upaya pemanfaatan seoptimal mungkin potensi modal

dasar kekayaan sektor pertanian dan sektor lainnya serta po-

tensi modal dasar lainnya dalam rangka peningkatan nilai tam-

bah produksi nasional dan memperkokoh struktur ekonomi. Lang-

kah-langkah yang ditempuh adalah dengan mengupayakan kesela-

rasan pengembangan industri pengolahan hasil pertanian dengan

program pengembangan sektor pertanian. Di samping itu, akan

terus dikembangkan pembuatan mesin dan peralatan pabrik peng-

olah hasil pertanian termasuk hasil hutan. Dalam hal ini akan

dikembangkan industri pengolahan hasil pertanian yang berpola

padat-karya dan cenderung kurang padat modal.

Kelima, upaya peningkatan dan pengembangan penguasaan

serta penyebaran teknologi terapan di sektor industri akan

dilanjutkan dalam rangka usaha merintis pengembangan hasil

industri yang memiliki keunggulan komparatif teknologi, me-

nunjang usaha pendalaman struktur industri, peningkatan eks-

por hasil industri serta pengembangan industri kecil. Lang-

kah-langkah pokok yang akan ditempuh meliputi peningkatan dan

pengembangan sarana penelitian, termasuk laboratorium balai-

balai penelitian dan pangembangan industri, dan peningkatan

kemampuan tenaga profesional dan spesialisasi peneliti; pe-

ningkatan penguasaan teknologi manufaktur dan teknologi pro-

66

Page 67:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

duk; pengembangan kemampuan rancang bangun dan perekayasaan

industri dalam hal kemampuan pembangunan pabrik secara utuh,

pembuatan mesin dan peralatan pabrik, dan pengembangan pa-

ket-paket proses industri dan peningkatan efektivitas alih

teknologi dan penyebarannya untuk menghapuskan gejala kesen-

jangan dalam penguasaan dan penerapan teknologi.

Langkah-langkah utama tersebut di atas tidaklah sepenuh-

nya merupakan langkah yang terpisah-pisah satu dengan lain-

nya. Keterkaitan yang ada di antaranya justru diperlukan

untuk memantapkan pelaksanaan kebijaksanaan industrialisasi.

Dalam Repelita V pertumbuhan sektor industri diperkirakan

akan mencapai 8,5% setahun yang merupakan gabungan dari laju

pertumbuhan industri non migas sebesar 10,0% setahun dan laju

pertumbuhan industri migas sebesar 4,2% setahun. Pada tingkat

laju pertumbuhan tersebut, diharapkan sumbangan sektor indus-

tri dalam produksi nasional akan semakin meningkat. Demikian

pula ekspor hasil industri dalam keseluruhan ekspor diperki-

rakan meningkat dari 47,7% pada akhir Repelita IV menjadi

59,7% pada akhir Repelita V. Di antara hasil-hasil industri

tersebut ekspor kelompok aneka industri diperkirakan akan me-

ningkat dengan rata-rata 13,8% per tahun dan ekspor kelompok

industri mesin dan logam dasar dengan rata-rata 10,9% per ta-

hun. Sementara itu ekspor industri kimia dasar dan kelompok

industri kecil diperkirakan akan meningkat masing-masing se-

besar rata-rata 21,9% dan 21,6% per tahun.

Sektor pertambangan akan tetap mempunyai peranan penting

dalam Repelita V. Pembangunan pertambangan diarahkan pada pe-

manfaatan sebesar mungkin kekayaan tambang bagi pembangunan

nasional dan ditujukan untuk menyediakan bahan baku bagi

industri dalam negeri, meningkatkan ekspor dan penerimaan ne-

67

Page 68:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

gara, serta memperluas kesempatan berusaha dan lapangan ker-

ja. Pembangunan pertambangan terutama dilakukan dengan peng-

anekaragaman hasil tambang serta pengelolaan usaha pertam-

bangan secara efisien. Untuk itu perlu dilanjutkan, diting-

katkan dan diperluas upaya inventarisasi dan pemetaan, eks-

plorasi serta eksploitasi kekayaan tambang dengan memanfaat-

kan teknologi yang tepat.

Untuk meningkatkan pemanfaatan bahan dan hasil tambang,

baik untuk ekspor maupun untuk kebutuhan dalam negeri, perlu

terus dilanjutkan dan ditingkatkan produksi dan usaha pema-

sarannya terutama di luar negeri, serta usaha untuk mengolah

bahan-bahan tersebut agar dapat meningkatkan nilai tambah.

Kebijaksanaan dan langkah-langkah yang akan ditempuh

dalam Repelita V di bidang pertambangan dan energi diarahkan

untuk memantapkan dan melanjutkan serta mengusahakan pening-

katan hasil-hasil pertambangan yang meliputi upaya inventari-

sasi, pemetaan, eksplorasi dan eksploitasi kekayaan sumber

daya mineral dan energi. Seiring dengan itu akan ditempuh

langkah-langkah untuk mengusahakan kelangsungan dan pening-

katan produksi bahan tambang yang saat ini telah mempunyai

pasaran, mengembangkan penyediaan bahan baku untuk industri,

meningkatkan penganekaragaman produksi pertambangan, serta

memperluas kesempatan kerja. Selain itu akan diusahakan untuk

menciptakan iklim pengusahaan pertambangan yang menunjang me-

lalui pemantapan keserasian usaha antara usaha negara, swas-

ta, pertambangan rakyat dan koperasi pertambangan; peyempur-

naan berbagai peraturan dan perundangan secara sektoral

maupun lintas sektoral; peningkatan pembinaan dan pengawasan

terhadap perusahaan tambang swasta maupun milik negara; serta

68

Page 69:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

peningkatan usaha pertambangan rakyat (tambang skala kecil)

dan koperasi pertambangan.

Sasaran inventarisasi dan eksplorasi sumber daya mineral

diprioritaskan di daerah-daerah yang diperkirakan memiliki

endapan mineral yang dapat digunakan sebagai bahan mentah

untuk memenuhi kebutuhan energi dan industri dalam negeri

serta komoditi mineral yang mempunyai pasaran di luar negeri.

Kegiatan inventarisasi dan eksplorasi ini terutama akan di-

laksanakan di luar pulau Jawa. Dalam upaya meningkatkan efi-

siensi dan efektivitas penyelidikan dan pemetaan geologi, ke-

giatan akan diarahkan ke daerah-daerah prioritas yang sesuai

dengan komoditi bahan tambang yang segera ditangani.

Di bidang minyak bumi, gas bumi dan sumber daya panas

bumi, kebijaksanaan dan langkah-langkah yang akan ditempuh

antara lain adalah melanjutkan dan makin meningkatkan kegiat-

an eksplorasi minyak dan gas bumi untuk mencari dan menemukan

cadangan baru, mengembangkan lapangan minyak baru dan "enhan-

ced oil recovery" (EOR) guna meningkatkan produksi minyak dan

gas bumi, mempertahankan jumlah ekspor minyak dan gas bumi,

serta memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di dalam

negeri. Dalam tahun pertama Repelita V, produksi minyak bumi

diperkirakan mencapai 511,0 juta barrel dan pada tahun ter-

akhir Repelita V meningkat menjadi 558,0 juta barrel. Sedang-

kan produksi LNG untuk keperluan ekspor, dalam tahun pertama

Repelita V diperkirakan akan mencapai 17,5 juta ton, sedang

pada akhir Repelita V meningkat menjadi 19,0 juta ton.

Dalam usaha menarik penanam modal asing untuk meningkat-

kan kegiatannya di bidang minyak bumi, gas bumi dan panas

bumi, maka akan tetap diberikan kemudahan-kemudahan dan pe-

rangsang yang memadai. Usaha-usaha ini perlu dilakukan meng-

69

Page 70:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

ingat bahwa usaha pengembangan sumber-sumber minyak dan gas

bumi memerlukan teknologi tinggi dan padat modal.

Permintaan akan BBM di dalam negeri yang semakin mening-

kat diharapkan akan dapat diimbangi dengan peningkatan kemam-

puan operasional di bidang minyak bumi dan gas bumi dengan

memperbaiki pola dan tats cara kerja sehingga diperoleh hasil

yang makin meningkat. Selain daripada itu pemenuhan kebutuhan

BBM dalam negeri akan lebih disempurnakan dengan memperbaiki

pola distribusi dengan menambah sarana distribusi berupa pe-

ngembangan sarana timbun, sarana bongkar-muat dan sarana ang-

kutannya.

Di bidang pertambangan umum kebijaksanaan tetap dikait-

kan dengan pengembangan potensi daerah, pelestarian lingkung-

an hidup, perluasan kesempatan usaha dan kesempatan kerja,

serta diarahkan untuk turut menciptakan pembangunan yang ber-

sifat lintas sektoral dan berwawasan lingkungan. Pembangunan

di bidang pertambangan umum diharapkan dapat meningkatkan pe-

manfaatan sumber daya mineral dan energi secara terpadu de-

ngan sumber daya lainnya, sehingga usaha pertambangan terkait

dengan dan ikut mendukung peningkatan produksi sektor-sektor

lain. Selain itu kebijaksanaan juga diarahkan untuk mening-

katkan ekspor dengan komoditi, andalannya, antara lain, batu

bara, emas dan perak, timah, nikel, tembaga dan bauksit. Apa-

bila pada tahun terakhir Repelita IV, produksi batu bara,

emas, timah, nikel, tembaga dan bauksit masing-masing diper-

kirakan sebesar 3,5 juta ton, 2.433 kg, 27,5 ribu ton, 1.718

ribu ton, 270 ribu ton dan 650 ribu ton; maka pada tahun ter-

akhir Repelita V diperkirakan masing-masing meningkat menjadi

15 juta ton, 8.713 kg, 31,2 ribu ton, 2.100 ribu ton, 325

ribu ton dan 750 ribu ton.

70

Page 71:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Di bidang energi, pengembangan dan pemanfaatannya dida-

sarkan pada pengelolaan sumber daya secara menyeluruh dan

terpadu dengan mempertimbangkan peningkatan kebutuhan, baik

untuk ekspor maupun untuk pemakaian dalam negeri, serta di-

arahkan untuk menyediakan energi dalam jumlah yang memadai

untuk kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang. Kebijak-

sanaan pemakaian energi di dalam negeri tetap diarahkan pada

pemanfaatan potensi sumber energi non minyak yang ada, seper-

ti gas bumi, panas bumi, tenaga air, batu bara dengan tetap

memperhatikan segi ekonomisnya.

Di dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut akan tetap

ditempuh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang berintikan intensi-

fikasi, diversifikasi, konservasi dan indeksasi energi. In-

tensifikasi energi mencakup berbagai upaya untuk menemukan

sumber daya energi yang dilakukan melalui kegiatan survai sumber

daya energi guna memperluas potensi sumber daya energi

yang dapat dikembangkan dan melalui eksplorasi sumber daya

energi untuk menemukan tambahan cadangan sumber daya energi.

Selanjutnya diversifikasi energi dilakukan melalui kegiatan

penemuan, penganekaragaman sumber daya energi, dan pemanfaat-

an secara luas energi alternatif di luar minyak bumi, yang

meliputi gas, batu bara, tenaga air, tenaga panas bumi, dan

sebagainya.

Kegiatan konservasi energi dilakukan dengan mengembang-

kan energi yang dapat diperbarui, seperti gambut, biomassa,

limbah, kayu bakar, tenaga surya, tenaga angin, tenaga air

skala kecil, tenaga panas bumi skala kecil dan tenaga air

laut. Upaya ini dilakukan dalam rangka pemanfaatan sumber da-

ya energi yang tersedia setempat dengan memperhatikan kese-

lamatan masyarakat serta kelestarian kemampuan sumber daya

71

Page 72:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

alam dan lingkungan hidup, sehingga dapat menyumbang sebaik-

baiknya kepada pemenuhan kebutuhan akan energi di pedesaan

dan daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau jaringan

distribusi listrik. Dalam pada itu indeksasi energi, yaitu

upaya melalui penentuan jenis energi yang paling tepat digu-

nakan untuk kegiatan-kegiatan tertentu, akan dilanjutkan agar

secara nasional diperoleh pola pemanfaatan energi yang opti-

mal. Langkah-langkah yang akan diambil meliputi studi, pene-

litian, survai atau pengkajian di bidang teknis, ekonomis,

sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Salah satu sumber energi yang menjangkau masyarakat luas

adalah tenaga listrik. Sesuai dengan tujuan pembangunan kete-

nagalistrikan dan tahap pembangunan nasional maka sasaran

pembangunan ketenagalistrikan dalam Repelita V adalah memenu-

hi permintaan masyarakat akan tenaga listrik dengan jumlah

yang cukup dan merata, mutu yang baik, keandalan yang tinggi

dengan harga yang terjangkau. Untuk itu pembangunan sarana

penyediaan tenaga listrik akan dilaksanakan melalui optimi-

sasi perencanaan sistem tenaga listrik yang disusun atas da-

sar perkiraan kebutuhan ramalan beban.

Dalam memenuhi kebutuhan tersebut di atas, selama Repe-

lita V direncanakan penambahan daya terpasang pembangkit te-

naga listrik yang terdiri dari PLTA sebesar 369 MW, PLTD se-

besar 323 MW, PLTG sebesar 120 MW, PLTP sebesar 290 MW,, PLTU

Batu bara sebesar 1.365 MW dan PLTU Minyak Bumi/Gas Alam sebe-

sar 130 MW. Selain itu direncanakan pula untuk membangun pem-

bangkit tenaga listrik yang baru yaitu Pembangkit Tenaga Lis-

trik Gas Uap (PLTGU) yang akan menghasilkan daya terpasang

sebesar 1.100 MW, sehingga penambahan daya terpasang pembang-

72

Page 73:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

kit tenaga listrik secara keseluruhan sampai pada akhir Repe-

lita V menjadi 3.697 MW.Untuk meningkatkan penyaluran tenaga listrik, direncana-

kan pula menambah jaringan transmisi sebesar 6.302 kms, kapa-

sitas transformator gardu induk sebesar 8.507 MVA serta me-

ningkatkan jaringan distribusi yang terdiri dari jaringan te-

gangan menengah, jaringan tegangan rendah dan gardu distribu-

si yang pada akhir Repelita IV masing-masing sebesar 62.938

kms, 90.549 kms dan 12.424 MVA menjadi masing-masing sebesar

132.039 kms, 186.588 kms dan 22.021 MVA pada akhir Repelita V.

Usaha listrik masuk desa dilanjutkan untuk mendorong ke-

giatan ekonomi serta meningkatkan kecerdasan dan kesejahtera-

an rakyat di daerah pedesaan. Untuk memenuhi kebutuhan lis-

trik di daerah pedesaan dalam Repelita V akan dibangun pusat

listrik tenaga minihidro tersebar dengan kapasitas total se-

besar 24,47 MW dan pusat listrik tenaga diesel tersebar dengan

kapasitas total sebesar 50 MW, jaringan tegangan menengah se-

panjang 27.274 kms, jaringan tegangan rendah sepanjang 33.315

kms, dan gardu distribusi dengan kapasitas 1.081 MVA. Dengan

pembangunan ini jumlah desa yang akan mendapat aliran listrik

akan mencapai 11.600 buah dan pelanggan yang terlayani seba-

nyak sekitar 2,5 juta pelanggan.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga listrik secara

lebih merata, diberikan kesempatan seluas-luasnya kepada ko-

perasi dan swasta maupun badan usaha lain untuk menyediakan

tenaga listrik selama usaha tersebut masih dalam kerangka dan

arah pengembangan kelistrikan nasional.. Adapun pembinaan

usaha ketenagalistrikan di daerah pedesaan dilakukan melalui

73

Page 74:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

pemberian pembinaan kepada Koperasi Unit Desa (KUD), pengelo-

la kelistrikan swasta dan swadaya masyarakat dalam bidang

penggunaan listrik secara produktif, bantuan paket kredit

listrik pedesaan, pendidikan dan pelatihan serta pembinaan

standardisasi listrik pedesaan.

Dalam Repelita V, seperti juga dalam Repelita-repelita

sebelumnya, perhubungan tetap memegang peranan yang menentu-

kan laju pembangunan di berbagai sektor penting lain. Sesuai

dengan GBHN, pembangunan perhubungan dalam Repelita V diarah-

kan untuk memperlancar arus manusia, barang dan jasa serta

informasi sehingga dengan demikian dapat pula mendorong peme-

rataan pembangunan ke seluruh wilayah tanah air, mempercepat

pertumbuhan ekonomi dan membantu menjamin stabilitas nasional.

Pembangunan perhubungan tersebut akan dilaksanakan secara

serasi dan terpadu baik dalam sektor perhubungan sendiri mau-

pun dengan sektor pembangunan lainnya. Di dalam sektor perhu-

bungan akan ditingkatkan mutu pelayanan dan efisiensi dalam

pengelolaan usaha perhubungan, sehingga tersedia jasa perhu-

bungan dengan biaya yang makin terjangkau oleh masyarakat.

Sehubungan dengan itu, langkah yang akan diambil adalah

mengembangkan potensi perhubungan dan unsur pendukungnya,

yaitu dengan mengembangkan dan memanfaatkan teknologi perhu-

bungan yang tepat, menyelenggarakan pendidikan dan latihan

untuk penyediaan tenaga kerja yang ahli dan terampil, dan me-

nyederhanakan peraturan guna meningkatkan peran serta masya-

rakat dalam penyediaan jasa perhubungan.

Pembangunan perhubungan darat dalam Repelita V dilanjut-

kan dengan tujuan agar dapat meningkatkan penyediaan, kemam-

puan dan pelayanan angkutan jalan raya, angkutan kereta api,

74

Page 75:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

serta angkutan sungai, danau dan penyeberangan. Dalam mening-

katkan kelancaran angkutan di wilayah perkotaan dikembangkan

sistem angkutan umum yang terpadu yang mampu melayani kebu-

tuhan masyarakat perkotaan.

Pembangunan jalan akan dilanjutkan dengan mengutamakan

pembangunan jaringan jalan di pusat-pusat pertumbuhan dan di

pusat-pusat produksi serta jalan yang menghubungkan daerah

produksi dengan daerah pemasarannya. Direncanakan pada akhir

Repelita V, jaringan jalan nasional dan propinsi dapat di-

tingkatkan hingga jalan dengan kondisi mantap menjadi sepan-

jang 43.400 km, sedangkan untuk jalan kabupaten dan kotamadya

yang beraspal dapat ditingkatkan menjadi 93.900 km. Selain

itu direncanakan pula pembangunan jalan arteri/kolektor se-

panjang 1.600 km, jalan kotamadya sepanjang 344 km dan pem-

bangunan jembatan sepanjang 4.200 m.

Jasa angkutan jalan raya yang meliputi angkutan penum-

pang dan muatan dalam kota, antar kota, dan antar daerah, juga

ditingkatkan dengan membina dan mengembangkan keterpaduan pe-

layanannya sehingga dapat ditingkatkan efisiensinya. Dalam

menunjang keselamatan lalu-lintas angkutan jalan raya akan

ditingkatkan pengujian kendaraan bermotor, rambu jalan, marka

jalan dan pagar pengaman jalan.

Pembangunan perkeretaapian akan dilanjutkan dengan me-

ningkatkan daya angkut, mutu pelayanan dan efisiensi pengelo-

laannya sehingga kereta api sebagai angkutan umum penumpang

dan barang dapat semakin diandalkan oleh masyarakat. Untuk

itu direncanakan rehabilitasi dan peningkatan jalan kereta

api sepanjang 1.835 km, pembangunan jembatan bawah sebanyak

175 buah dan jembatan atas seberat 2.500 ton, rehabilitasi

75

Page 76:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

lokomotif sebanyak 739 kegiatan, rehabilitasi kereta penum-

pang sebanyak 2.009 kegiatan dan rehabilitasi gerbong barang

sebanyak 13.997 kegiatan. Peralatan keselamatan lalu lintas

kereta api juga akan ditambah dan diperluas. Selanjutnya, da-

lam rangka meningkatkan pelayanan angkutan dalam kota dan

antar kota diusahakan pengembangan sistem angkutan kereta api.

Sehubungan dengan itu akan ditingkatkan pula rehabilitasi kereta rel listrik sebanyak 640 kegiatan, penambahan gerbong

penumpang antar kota serta penambahan kereta rel listrik seba-

nyak 136 buah dan rehabilitasi kereta rel diesel sebanyak 224

kegiatan yang digunakan untuk angkutan dalam kota.

Pembangunan angkutan sungai, danau dan penyeberangan ma-

kin ditingkatkan, baik sebagai sarana angkutan yang berdiri

sendiri maupun sebagai bagian dari angkutan jalan raya dan

kereta api agar dapat menunjang pembangunan di berbagai sek-

tor dan daerah, khususnya daerah pemukiman penduduk di peda-

laman serta daerah terpencil. Untuk itu selama Repelita V akan

diupayakan rehabilitasi dermaga penyeberangan berjumlah 16

buah, peningkatan dan perluasan jaringan penyeberangan seba-

nyak 65 unit, rehabilitasi dan pembangunan dermaga danau ma-

sing-masing sebanyak 4 dan 10 unit, serta rehabilitasi dan

pembangunan dermaga sungai masing-masing sebanyak 22 dan 14

unit. Di samping itu direncanakan pula rehabilitasi dan pe-

nambahan kapal penyeberangan masing-masing sebanyak 18 dan 8

buah.

Pembangunan perhubungan laut dilanjutkan untuk mening-

katkan pelayanan angkutan laut agar makin mampu menghubungkan

seluruh wilayah tanah air, sekaligus mendorong pertumbuhan

produksi dan perdagangan antar daerah serta meningkatkan daya

saing hasil-hasil produksi dalam negeri baik di pasaran dalam

76

Page 77:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

negeri maupun luar negeri. Pelayaran nasional untuk angkutan

laut dalam negeri selama Repelita V akan ditingkatkan kemam-

puan dan peranannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, armada

nusantara diusahakan agar dapat saling mendukung dan memben-

tuk kesatuan armada angkutan yang tangguh sehingga dapat men-

dorong peningkatan perdagangan antar pulau, dan menunjang

perdagangan luar negeri. Pelayaran nasional luar negeri juga

ditingkatkan kemampuan, peranan dan daya saingnya terutama

dalam pengangkutan barang ekspor. Usaha pelayaran rakyat dan

pelayaran perintis perlu terus dibina dan dikembangkan se-

hingga angkutan laut makin menjangkau masyarakat dan dapat

mendorong pertumbuhan perdagangan dan pemasaran hasil produk-

si terutama di daerah terpencil. Pengelolaan fasilitas pela-

buhan dan perhubungan laut lainnya makin ditingkatkan agar

menjadi lebih efisien dan lebih mampu menunjang kelancaran

dan keselamatan angkutan laut.

Untuk mencapai hal-hal tersebut selama Repelita V diren-

canakan penambahan kapasitas armada nusantara sebanyak

178.500 dwt, pelayaran lokal sebanyak 22 ribu dwt, pelayaran

rakyat sebanyak 50 ribu dwt, pelayaran khusus dan kapal pe-

numpang masing-masing 119.800 dwt dan 40 ribu brt. Di samping

itu direncanakan pula penambahan kapasitas armada samudera

sebanyak 112.800 dwt, dan pelayaran khusus luar negeri. Juga

direncanakan penambahan dermaga sepanjang 4.910 m, gudang pe-

labuhan seluas 53.750 m2, lapangan penumpukan seluas 67.200

m2, dan lapangan peti kemas seluas 80 ribu m2. Pengerukan pe-

labuhan akan semakin ditingkatkan dan peralatan keselamatan

maritim juga diperluas dan ditambah di wilayah perairan Nu-

santara.

77

Page 78:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Perhubungan udara dalam Repelita V akan ditingkatkan ke-

mampuan dan pengelolaannya. Perhubungan udara dalam negeri

akan ditingkatkan dan diusahakan untuk menjangkau daerah-

daerah di tanah air. Penerbangan nasional luar negeri makin

ditingkatkan mutu pelayanan dan daya saingnya agar dapat me-

ningkatkan arus wisata dan membantu memperbesar penghasilan

devisa. Sesuai dengan perkiraan pertumbuhan lalu lintas ang-

kutan udara selama Repelita V direncanakan pula peningkatan

prasarana bandar udara sehingga dapat digunakan untuk jenis

pesawat besar, menengah dan kecil. Landasan-landasan perintis

yang tersebar hampir di seluruh propinsi di Indonesia juga

akan ditingkatkan.

Pembangunan pos dan giro dilanjutkan untuk makin mening-

katkan kemampuan, efisiensi dan keandalannya dalam melayani

kebutuhan masyarakat. Khususnya pembangunan pos dan giro di

semua kecamatan ditingkatkan sehingga jasa pos dan giro makin

menjangkau desa-desa, daerah pemukiman transmigrasi dan

daerah terpencil lainnya. Untuk itu direncanakan peningkatan

pembangunan kantor pos, kantor pos pembantu dan kantor pos

tambahan sebanyak 820 buah, penambahan peralatan penunjang

berupa kendaraan pos, sepeda motor, bis Surat dan timbangan

elektronik.

Pembangunan telekomunikasi dilanjutkan untuk meningkat-

kan jangkauan dan mutu pelayanannya dengan memperluas jaringan

dan sambungan telekomunikasi serta meningkatkan efisiensi-

nya. Sejalan dengan itu dikembangkan fasilitas telekomunikasi

umum yang makin tersebar dan menjangkau masyarakat banyak.

Dalam hubungan ini akan diutamakan penyelesaian pembangunan

telepon sejumlah 600.410 satuan sambungan yang merupakan pe-

nyelesaian lanjutan pelaksanaan Repelita IV. Di samping itu

78

Page 79:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

sesuai dengan permintaan masyarakat yang semakin meningkat

selama Repelita V akan dimulai langkah persiapan, perencana-

an, perekayasaan dan pembangunan penambahan kapasitas telepon

sebanyak 799.590 satuan sambungan sehingga seluruh kegiatan

mencakup 1,4 juta satuan sambungan. Sementara itu direncana-

kan pula meningkatkan hubungan pelayanan luar negeri ke 150

negara melalui seluruh ibukota propinsi. Di samping itu ke-

mampuan dan mutu industri telekomunikasi nasional juga di-

tingkatkan agar mampu bersaing di pasaran dalam negeri maupun

luar negeri.

Pembangunan jasa meteorologi dan geofisika dilanjutkan

untuk menunjang keselamatan masyarakat pada umumnya dan kese-

lamatan pelayaran dan penerbangan pada khususnya serta kepen-

tingan pembangunan di berbagai sektor. Untuk itu perlu di-

tingkatkan pembangunan sarana dan prasarana meteorologi dan

geofisika, agar dapat menunjang kegiatan di berbagai sektor

yang membutuhkan, seperti perhubungan, pertanian, perindus-

trian dan pertambangan. Kemampuan pencarian dan penyelamatan

perlu lebih ditingkatkan dengan memperkuat organisasi, meman-

tapkan koordinasi serta mengembangkan kemampuan tenaga dan

sarana agar dapat mengambil tindakan yang cepat dalam penca-

rian dan penyelamatan jiwa manusia.

Erat kaitannya dengan pembangunan perhubungan adalah

pembangunan pariwisata, yang dalam Repelita V diharapkan

dapat menjadi sumber penghasil devisa penting, pencipta la-

pangan kerja dan sumber penghasilan daerah. Dalam Repelita V

pembangunan kepariwisataan akan ditingkatkan dengan mengem-

bangkan dan mendayagunakan sumber dan potensi kepariwisataan

nasional menjadi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan untuk

membantu memperbesar penerimaan devisa, memperluas dan meme-

79

Page 80:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

ratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja terutama bagi

masyarakat setempat. Di samping itu pembangunan kepariwisata-

an tersebut akan mempunyai dampak mendorong pembangunan

daerah, memperkenalkan dan mengembangkan nilai dan budaya

bangsa, memperkenalkan keindahan alam dan negara Indonesia.

Dalam pembangunan kepariwisataan tetap dijaga terpeliharanya

kepribadian bangsa dan kelestarian serta mutu lingkungan hi-

dup. Pembangunan kepariwisataan dilakukan secara menyeluruh

dan terpadu dengan sektor-sektor pembangunan lainnya. Pem-binaan

usaha kepariwisataan diarahkan agar antara usaha-usaha

kepariwisataan yang kecil, menengah dan besar dapat saling

menunjang dan dapat berkembang secara serasi.

Kepariwisataan dalam negeri perlu terus dikembangkan dan

diarahkan untuk memupuk rasa cinta Tanah Air dan bangsa serta

menanamkan jiwa, semangat dan nilai-nilai luhur bangsa dalam

rangka lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional di

samping untuk meningkatkan kegiatan ekonomi. Usaha pembinaan

dan pengembangan kepariwisataan dalam negeri ditujukan pula

untuk meningkatkan kualitas kebudayaan bangsa, memperkenalkan

kekayaan peninggalan sejarah serta keindahan alam termasuk

alam bahari di berbagai daerah di seluruh pelosok Tanah Air.

Sehubungan dengan itu pelayanan dan penyelenggaraan wisata untuk

masyarakat terutama untuk golongan remaja dan pemuda

dalam Repelita V akan ditingkatkan.

Sejalan dengan itu dalam rangka pembangunan kepariwisa-

taan selama Repelita V perlu ditingkatkan langkah-langkah

yang terarah dan terpadu dalam pengembangan obyek-obyek wisa-

ta di 27 propinsi yang terdiri dari obyek wisata bahari,

obyek wisata keindahan alam dan budaya serta peninggalan se-

jarah. Potensi pengembangan sarana obyek wisata konvensi dan

80

Page 81:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

pameran juga akan ditingkatkan dengan bekerja sama dengan sek-

tor dunia usaha. Kegiatan promosi dan pemasaran pariwisata

baik di dalam maupun di luar negeri akan ditingkatkan pula

sejalan dengan peningkatan penyelenggaraan pendidikan dan la-

tihan untuk penyediaan tenaga-tenaga yang ahli dan terampil

di bidang kepariwisataan.

Kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan ke-

pariwisataan perlu ditingkatkan pula melalui usaha-usaha pe-

nyuluhan dan pembinaan kelompok-kelompok seni budaya, indus-

tri kerajinan. Di samping itu masyarakat dibina guna dapat

memelihara, meningkatkan mute dan kelancaran pelayanan serta

penyelenggaraan pariwisata, sehingga semakin memperluas usaha

pengenalan dan pengembangan kebudayaan bangsa. Selain itu da-

lam kegiatan usaha kepariwisataan perlu dicegah hal-hal yang

dapat merugikan kehidupan masyarakat dan bangsa dengan tetap

menjaga citra kepribadian dan martabat bangsa. Dengan lang-

kah-langkah tersebut diharapkan pada tahun terakhir Repelita V

jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia dapat

mencapai 2,5 juta orang.

Pembangunan sektor perdagangan diarahkan untuk mening-

katkan efisiensi perdagangan, baik perdagangan dalam negeri

maupun perdagangan luar negeri, guna memperlancar arus barang

dan jasa, mendorong pembentukan harga yang layak dengan pen-

ciptaan iklim persaingan yang sehat, menunjang usaha pening-

katan produksi, mengembangkan ekspor, memperluas lapangan

kerja dan kesempatan berusaha, meningkatkan pemerataan penda-

patan rakyat serta memantapkan stabilitas ekonomi.

Di bidang perdagangan luar negeri, langkah-langkah kebi-

jaksanaan ditujukan untuk meningkatkan ekspor non. migas khu-

susnya untuk produk hasil olahan melalui peningkatan daya

81

Page 82:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

saing, perluasan pangsa pasar di luar negeri dan penganekara-

gaman produk ekspor. Dalam rangka menjamin kesinambungan dan

ketepatan waktu penyerahan, maka bahan-bahan kebutuhan pokok

yang masih perlu diimpor tetap dijamin ketersediaannya mela-

lui kebijaksanaan impor yang terkendali. Program pengembangan

perdagangan luar negeri meliputi kegiatan-kegiatan peningkat-

an dan pemantapan ekspor, peningkatan daya saing komoditi

ekspor, pembinaan kelembagaan perdagangan luar negeri melalui

pemantapan tertib usaha di bidang perdagangan dan pengembang-

an prasarana dan sarana penunjang perdagangan, antara lain,

melalui peningkatan dan penyebaran informasi pasar luar ne-

geri.

Dalam rangka menunjang pengembangan ekspor non migas, ke-

giatan-kegiatan lain yang dilakukan meliputi peningkatan mutu

barang ekspor, peningkatan sarana-sarana telekomunikasi untuk

menunjang pengumpulan dan penyebaran informasi, peningkatan

kegiatan promosi ekspor, peningkatan penggunaan fasilitas pe-

nunjang perdagangan seperti kawasan berikat, bursa komoditi

dan lain-lain. Di bidang perdagangan dalam negeri, langkah-

langkah kebijaksanaan dalam Repelita V ditujukan untuk me-

ningkatkan kelancaran arus barang dan jasa sehingga harga di

pasar berada pada tingkat yang terjangkau rakyat banyak serta

kebutuhan rakyat akan bahan pokok dan bahan penting lainnya

dapat terpenuhi dalam jumlah yang memadai. Di samping itu ke-

giatan perdagangan dalam negeri juga ditujukan untuk mening-

katkan peranan dan peran serta koperasi dan golongan ekonomi

lemah dengan memperluas fasilitas baik di bidang pendidikan

dan latihan, produksi maupun pemasaran. Lebih lanjut langkah-

langkah kebijaksanaan juga ditujukan untuk mendorong kerja

sama antara tiga pelaku ekonomi, yaitu BUMN, swasta dan kope-

82

Page 83:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

rasi, baik melalui kamar dagang maupun asosiasi-asosiasi

usaha.

Koperasi sebagai salah satu bentuk badan usaha yang se-

suai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar 1945 akan makin di-

tingkatkan dan diperkuat dalam rangka menumbuhkan demokrasi

ekonomi sebagai salah satu landasan bagi terciptanya masyara-

kat yang berkeadilan sosial. Peranan koperasi yang sampai

saat ini telah berhasil dikembangkan akan lebih didorong dan

ditingkatkan melalui peningkatan baik mutu maupun kemampuan-

nya, supaya makin meningkat peranannya terlebih-lebih dalam

kehidupan ekonomi di pedesaan, khususnya di sektor pertanian

pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan. Selanjutnya pe-

ranan koperasi juga akan semakin ditingkatkan dan diperluas

di sektor-sektor lainnya seperti industri, pertambangan,

energi, perdagangan, perkreditan terutama kredit candak ku-

lak, angkutan, pariwisata, transmigrasi, perumahan dan pemu-

kiman. Demikian pula usaha-usaha koperasi menyediakan dan me-

nyalurkan bahan-bahan kebutuhan produksi dan konsumsi akan

semakin ditingkatkan. Usaha-usaha tersebut akan disertai pem-

binaan dan bimbingan agar kegiatan koperasi dan peranan ang-

gotanya makin meningkat, sehingga manfaat koperasi makin di-

nikmati oleh anggotanya.

Dalam Repelita V kebijaksanaan untuk meningkatkan peran-

an dan kemampuan koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat akan

ditekankan pada usaha untuk meningkatkan aspek kualitasnya,

agar koperasi makin berakar dan mandiri. Dalam rangka menca-

pai tujuan tersebut akan ditempuh langkah-langkah kebijaksa-

naan yang akan dituangkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pem-

binaan kelembagaan dan pengembangan usaha koperasi. Dalam

rangka pembinaan dan pengembangan ini akan diprioritaskan ko-

83

Page 84:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

perasi unit desa (KUD), di samping koperasi primer lainnya

dan koperasi fungsional. Koperasi-koperasi tersebut akan se-

nantiasa dibina lebih lanjut agar makin membudaya dalam ma-

syarakat Indonesia, agar makin tercapai keseimbangan antara

pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan dan daerah perkotaan.

Langkah-langkah pembinaan kelembagaan koperasi akan men-

cakup pembinaan dan pemantapan organisasi, tata laksana, peng-

awasan, pendidikan dan latihan keterampilan serta penyuluhan

dan penerangan perkoperasian. Di samping itu pembinaan kope-

rasi oleh berbagai instansi Pemerintah dan lembaga masyarakat

akan ditingkatkan keterpaduannya. Sejalan dengan itu, berba-

gai kemudahan bagi pengembangan koperasi termasuk kesempatan

memperoleh kredit serta bantuan tenaga manajemen akan terus

dilanjutkan dan ditingkatkan.

Adapun langkah-langkah pengembangan usaha koperasi akan

mencakup pengembangan skala usaha koperasi agar lebih layak,

efisien dan makin berdaya saing, pembentukan struktur permo-

dalan yang lebih seimbang antara modal dari luar dan modal

dari dalam serta peningkatan kerja sama antar koperasi dan

antara koperasi primer dengan koperasi sekunder, BUMN dan

swasta. Selanjutnya akan didorong pula pembentukan, pertum-

buhan dan perkembangan unit-unit usaha baru serta pertumbuhan

dan perkembangan jenis-jenis usaha yang sesuai dengan kepen-

tingan dan kegiatan ekonomi para anggotanya dalam koperasi-

koperasi yang telah mampu. Sementara itu, pembentukan dan

perkembangan koperasi di daerah-daerah transmigrasi dan

daerah terpencil serta perbatasan akan terus dilanjutkan dan

ditingkatkan.

Seperti disebutkan di muka, masalah kesempatan kerja

merupakan tantangan utama pembangunan dalam Repelita V. Dalam

84

Page 85:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

hubungan ini, pembangunan ketenagakerjaan dilaksanakan seba-

gai bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia dan

diarahkan pada peningkatan harkat, martabat dan kemampuan ma-

nusia serta kepercayaan pada diri sendiri. Pembangunan kete-

nagakerjaan merupakan upaya yang sifatnya menyeluruh di semua

sektor dan daerah yang tujuannya untuk perluasan lapangan

kerja dan pemerataan kesempatan kerja, peningkatan mutu dan

kemampuan serta perlindungan tenaga kerja. Sehubungan dengan

itu, dalam Repelita V, kebijaksanaan ketenagakerjaan diarah-

kan pada hal-hal sebagai berikut.

1. Meningkatkan perluasan dan pemerataan lapangan ker-

ja melalui pembangunan sektoral maupun regional da-

lam jumlah dan keseimbangan yang sesuai, agar mampu

menciptakan lapangan kerja produktif bagi angkatan

kerja baru dan sekaligus dapat mengurangi tingkat

pengangguran yang ada. Sasaran tersebut akan dapat

dicapai jika setiap program pembangunan diarahkan

untuk menciptakan lapangan kerja produktif semaksi-

mal mungkin. Langkah lainnya adalah pembinaan dan

pengembangan usaha kecil dan tradisional, serta

sektor informal yang pada umumnya banyak menyerap

tenaga kerja.

2. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan angkatan

kerja agar sesuai dengan kebutuhan pembangunan.

antara lain melalui pendidikan dan pelatihan kerja.

3. Mendorong penyebaran dan pendayagunaan tenaga kerja

dari daerah yang kelebihan tenaga kerja ke daerah

yang kekurangan tenaga kerja dan juga ke negara-ne-

gara yang membutuhkan tenaga kerja. Untuk itu perlu

makin disempurnakan sistem informasi ketenagakerja-

85

Page 86:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

an yang mencakup penyediaan dan permintaan tenaga

kerja serta mengidentifikasikan perkembangan mutu

lapangan kerja.

4. Mengarahkan pembinaan hubungan kerja antara pekerja

dan pengusaha untuk menciptakan kerja sama yang se-

rasi dengan dijiwai oleh Pancasila dan Undang

Undang Dasar 1945. Kegiatan perusahaan pada haki-

katnya merupakan upaya bersama yang diarahkan baik

untuk pertumbuhan perusahaan, peningkatan produkti-

vitas secara keseluruhan yang pada gilirannya akan

meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya

serta erat kaitannya dengan upaya perlindungan te-

naga kerja, termasuk tenaga kerja wanita.

5. Meningkatkan upaya perlindungan tenaga kerja mela-

lui perbaikan syarat kerja yang meliputi upah, gaji

dan jaminan sosial, kondisi kerja termasuk kesehat-

an, keselamatan dan lingkungan kerja, dan lain se-

bagainya. Khususnya bagi tenaga kerja wanita perlu

diberi perhatian dan perlindungan yang sesuai de-

ngan sifat, kodrat dan martabatnya.

6. Menyusun perencanaan ketenagakerjaan yang terpadu

dan menyeluruh dalam rangka penyusunan rencana te-

naga kerja yang bersifat nasional. Hal ini dituju-

kan untuk pembangunan ketenagakerjaan sebagai ba-

gian dari upaya pengembangan sumber daya manusia

yang diselaraskan dengan persyaratan keterampilan,

keahlian dan profesi yang dibutuhkan dalam semua

sektor pembangunan.

Adapun program-program kebijaksanaan khusus di bidang

tenaga kerja mencakup Program Penyebaran dan Pendayagunaan

86

Page 87:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Tenaga Kerja, Program Latihan dan Keterampilan Tenaga Kerja,

Program Pembinaan Hubungan dan Perlindungan Tenaga Kerja,

Program Generasi Muda, Program Peningkatan Peranan Wanita,

Program Pendidikan Aparatur Pemerintah, Program Penelitian

Tenaga Kerja, dan Program Penyempurnaan dan Efisiensi Apara-

tur Pemerintah.

Pembinaan angkatan kerja usia muda terdidik diarahkan

dan didorong sebagai kader-kader wiraswasta yang mampu men-

ciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri ataupun untuk

orang lain, sebagai penggerak pembangunan maupun sebagai su-

karelawan yang mendorong kegairahan, kreativitas dan partisi-

pasi masyarakat dalam pembangunan. Untuk itu akan dilaksana- kan pembinaan angkatan kerja muda terdidik termasuk wanita

melalui Proyek Bimbingan Kerja Tenaga Kerja Sukarela Terdidik

(TKS Terdidik). Selama Repelita V akan disebarkan dan ditu-

gaskan sekurang-kurangnya sekitar 20 ribu tenaga kerja suka-

rela terdidik sebagai konsultan koperasi, pemandu wirausaha

dan tenaga teknis di sektor-sektor pembangunan dan di Lemba-

ga-lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD).

Dengan berfungsinya sistem informasi tenaga kerja, maka

penyaluran dan penyebaran serta pendayagunaan tenaga kerja me-

lalui Antar Kerja Lokal (AKL), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)

dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN) terus ditingkatkan. Dalam

Repelita V, kegiatan penyaluran dan penyebaran tenaga kerja

muda terlatih melalui mekanisme AKAD direncanakan sebanyak

750 ribu orang dan tenaga kerja terampil Indonesia yang akan

dikirim ke luar negeri direncanakan sebanyak 500 ribu orang.

Penyempurnaan dan pengembangan Proyek Padat Karya Gaya

Baru (PPKGB) akan dilakukan baik dalam perencanaan, pelaksa-

naan teknis maupun pengendalian dan pengorganisasian serta

87

Page 88:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

tata kerja proyek. Dalam hubungan ini, pengembangan sistem

padat karya lebih ditingkatkan. PPKGB ditujukan pada perluas-

an lapangan kerja sebesar mungkin serta mendorong peningkatan

pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan proyek yang dibutuh-

kan masyarakat setempat. Janis kegiatan PPKGB yang dilaksana-

kan meliputi pembangunan dan rehabilitasi prasarana ekonomi

dan sosial, seperti pembuatan dan rehabilitasi saluran peng-

airan, waduk (embung), jalan desa, terasering, penghijauan,

perbaikan -lingkungan pemukiman, penyediaan air bersih, pem-

bukaan lahan pertanian, pembangunan prasarana budi daya tam-

bak, prasarana lainnya di daerah pedesaan dan perbaikan

drainase di daerah kumuh serta padat penduduknya di perkota-

an. Dalam Repelita V kegiatan PPKGB dilaksanakan untuk menye-

diakan pekerjaan bagi lebih dari satu juta tenaga kerja se-

tiap had selama 3-6 bulan disekurang-kurangnya 7.500 lokasi

yang tersebar di berbagai kecamatan di pedesaan.

Upaya-upaya pelaksanaan pelatihan keterampilan diarahkan

untuk mendukung kegiatan-kegiatan pembangunan desa, pengem-

bangan industri, khususnya dalam rangka menunjang ekspor dan

usaha mandiri serta proses penggantian tenaga kerja warga ne-

gara asing pendatang oleh tenaga kerja Indonesia. Dalam Repe-

lita V, tenaga kerja yang akan dilatih melalui Balai Latihan

Kerja (BLK) dan Latihan Keliling serta pelatihan yang dise-

lenggarakan oleh berbagai instansi dan masyarakat, termasuk

pelatihan oleh perusahaan sebanyak 600 ribu orang. Seiring

dengan itu, dalam Repelita V upaya-upaya penyempurnaan dan

pemantapan Sistem Latihan Kerja Nasional (SISLATKERNAS) terus

dilanjutkan dan ditingkatkan. Hal ini antara lain dilaksana-

kan dengan jalan memanfaatkan fasilitas pelatihan yang ada

semaksimal mungkin, meningkatkan mutu dan profesionalisme te-

naga kerja serta instruktur pelatihan.

88

Page 89:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Peningkatan mutu dan profesionalisme tenaga kerja antara

lain dilakukan melalui standardisasi, akreditasi dan sertifi-

kasi keahlian dan keterampilan, pelaksanaan dan pengembangan

kegiatan magang serta peningkatan kerja sama pelatihan keju-

ruan industri melalui praktek kerja di perusahaan industri.

Selain itu juga akan dilaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan

dan pengembangan Pusat Latihan Produksi (PLP) di beberapa

daerah tertentu.

Dalam Repelita V kerja sama pelatihan kejuruan industri

dan kegiatan magang di perusahaan industri akan dilaksanakan

dan dikembangkan. Pelatihan kewirausahaan dan produktivitas

juga akan didorong dan dikembangkan. Demikian pula pelatihan

keliling ditingkatkan untuk menjangkau daerah-daerah pedesa-

an. Sehubungan dengan itu akan dikembangkan pula desentrali-

sasi penyelenggaraan pelatihan dan didorong lembaga-lembaga

pelatihan swasta agar lebih berkembang serta diarahkan untuk

melaksanakan jenis-jenis pelatihan yang sesuai dengan kebu-

tuhan pembangunan.

Dalam rangka memperluas lapangan kerja dan mewujudkan

pertanian yang tangguh, maka selama Repelita V juga akan di-

laksanakan kegiatan pelatihan keterampilan bagi tenaga kerja

lulusan SMTA yang nantinya akan dipersiapkan sebagai petani

muda mandiri. Setelah selesai menempuh masa pelatihan para

calon petani mandiri tersebut ditempatkan di dalam Perusahaan Inti Rakyat (PIR) yang berperan sebagai wahana magang untuk

melengkapi pelatihan teori yang diperoleh di dalam kursus.

Para petani mandiri lulusan pelatihan selanjutnya akan dibina

agar pada waktunya menjadi anggota "plasma" PIR.

Usaha-usaha optimalisasi pendayagunaan sarana dan prasa-

rana pelatihan antara lain dilaksanakan melalui pembukaan ke-

89

Page 90:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

sempatan baik bagi instansi pemerintah, swasta maupun masya-

rakat untuk memanfaatkan BLK dalam melaksanakan berbagai

macam kegiatan pelatihan.

Peningkatan mutu dan pengembangan profesionalisme ins-

truktur pelatihan dilakukan melalui pengembangan pelatihan

bagi calon instruktur dan peningkatan kemampuan instruktur.

Kepada calon instruktur dan instruktur yang memenuhi persya-

ratan akan diberikan kesempatan untuk menempuh program non

gelar (diploma) dan uji keterampilan (sertifikat keahlian dan

keterampilan). Selama Repelita V calon instruktur yang dila-

tih dan instruktur yang ditatar berjumlah 5 ribu orang.

Kebijaksanaan dalam Pembinaan Hubungan dan Perlindungan

Tenaga Kerja dalam Repelita V diarahkan kepada pembinaan hu-

bungan kerja antara pekerja dan pengusaha guna terciptanya

kerja sama yang serasi dengan dijiwai oleh Pancasila dan

Undang Undang Dasar 1945. Sehubungan dengan itu kehadiran

serikat pekerja dan lembaga-lembaga ketenagakerjaan di setiap

perusahaan terus ditingkatkan, baik pertumbuhan maupun mutu-

nya. Serikat pekerja yang mewakili pekerja perlu didorong

agar lebih mandiri dan meningkatkan profesionalisme anggota-

anggotanya yang pada gilirannya akan meningkatkan etika kerja

yang penuh motivasi dan disiplin dengan produktivitas yang

tinggi. Dalam upaya untuk meningkatkan perlindungan tenaga

kerja, peranan lembagalembaga yang menangani pengupahan,

keselamatan dan kesehatan kerja ditingkatkan. Perlindungan

tenaga kerja juga dilakukan melalui pemberian jaminan sosial

dan sistem asuransi sosial yang berlandaskan prinsip gotong

royong secara efektif. Seiring dengan itu sesuai dengan pera-

nan sektor informal dalam ekonomi nasional dan masyarakat,

90

Page 91:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

maka dalam Repelita V perlindungan kepada sektor informal

juga akan dirintis dan dikembangkan.

Selama Repelita V ASTEK akan memperluas jangkauan kegi-

atannya sehingga dapat memberikan jaminan dalam hal sakit,

hamil, hari tua, cacat, menganggur dan meninggal dunia kepada

peserta baru dalam jumlah yang berarti. Sehubungan dengan

itu, perlindungan tenaga kerja, kegiatan Keselamatan Kerja

dan Kesehatan Kerja juga akan dikembangkan di 5.000

perusahaan.

Pembangunan transmigrasi merupakan usaha untuk menyeim-

bangkan persebaran penduduk antar daerah yang diarahkan untuk

mendukung pembangunan daerah, memperluas lapangan kerja, mem-

perbaiki taraf hidup rakyat serta memperkokoh persatuan dan

kesatuan bangsa. Di samping itu pembangunan transmigrasi se-

kaligus merupakan usaha penataan kembali penggunaan, pengua-

saan dan pemilikan tanah baik di daerah asal maupun di dae-

rah-daerah tujuan. Upaya transmigrasi tersebut harus pula

dapat menjamin peningkatan taraf hidup transmigran dan masya-

rakat sekitarnya dengan tetap memperhatikan pemeliharaan ke-

lestarian sumber-sumber alam dan lingkungan hidup serta

pengembangan nilai-nilai sosial budaya masyarakat.

Sehubungan dengan itu usaha untuk meningkatkan mutu

transmigran yang sudah ada di lapangan yang tingkat penda-

patannya masih rendah dan pelaksanaan transmigrasi baru akan

terus diperluas dan ditingkatkan. Transmigrasi baru terdiri

dari transmigrasi umum, transmigrasi swakarsa dan pemukiman

kembali penduduk yang masih hidup secara berpindah-pindah dan

terpencar-pencar.

Pelaksanaan transmigrasi selama Repelita IV diperkirakan

telah dapat memenuhi sasaran yang telah ditetapkan, yaitu

91

Page 92:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

sebanyak 750 ribu kepala keluarga dan jumlah ini berarti 1,5

kali lebih besar dari sasaran Repelita III sebanyak 500 ribu

kepala keluarga. Pencapaian sasaran kuantitatif tersebut

sebagian besar berasal dari peningkatan arus transmigrasi

swakarsa.

Dalam Repelita V sasaran pemindahan dan penempatan

transmigran ialah sekitar 550 ribu kepala keluarga, terdiri

dari 180 ribu kepala keluarga transmigran umum dan 370 ribu

kepala keluarga transmigran swakarsa. Keseluruhan transmigran

umum akan dilaksanakan dengan pola tanaman pangan yang penem-

patannya direncanakan di daerah-daerah irigasi yang bendungan

dan irigasi sudah siap dan di daerah-daerah pasang surut yang

saluran drainasenya sudah dibangun. Sedangkan transmi- -

grasi swakarsa akan dikaitkan dengan usaha pengembangan usaha

tani terpadu, perkebunan, kehutanan, perikanan dan jasa yang

membutuhkan tenaga kerja melalui program transmigrasi.

Di samping itu selama Repelita V akan dilanjutkan pula

pembinaan transmigran yang sudah ada di lapangan yang meli-

puti sekitar 842 ribu kepala keluarga. Sekitar 250 ribu ke-

pala keluarga diantaranya akan dibina secara khusus, yaitu

dengan diberi tambahan dana investasi baru melalui kredit

agar dapat turut meningkatkan partisipasi swasta dalam usaha

pengembangan daerah transmigrasi. Dalam rangka pembinaan ini

terutama akan dikembangkan kehidupan koperasi. Pembinaan ini

dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

petani serta mutu lingkungan.

Untuk mencapai sasaran tersebut di atas dalam Repelita V

akan diambil langkah-langkah yang menyeluruh dan terpadu yang

terkait dengan kegiatan-kegiatan lintas sektoral melalui

92

Page 93:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

koordinasi penyelenggaraan. Koordinasi tersebut meliputi an-

tara lain penetapan daerah transmigrasi, penyediaan lahan

usaha dan pemukiman, penyelesaian masalah pemilikan tanah,

pembangunan prasarana jalan dan penyediaan sarana angkutan,

penyediaan sarana produksi, pembangunan prasarana sosial yang

dibutuhkan di daerah transmigrasi dan usaha pengintegrasian

dengan penduduk setempat. Dalam kaitan ini akan diusahakan

kerja sama yang erat antara berbagai instansi yang terlibat

dalam pembinaan, khususnya dengan cara meningkatkan frekuensi

kegiatan komunikasi.

Sesuai dengan apa yang telah digariskan dalam GBHN,

pembangunan perumahan dan pemukiman merupakan upaya untuk

memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia, sekaligus untuk

meningkatkan mutu lingkungan kehidupan, memberi arah kepada

pertumbuhan wilayah, memperluas lapangan kerja serta mengge-

rakkan kegiatan ekonomi dalam rangka peningkatan dan pemera-

taan kesejahteraan rakyat. Sehubungan dengan itu, upaya pem-

bangunan perumahan dan pemukiman terus ditingkatkan untuk

menyediakan perumahan dengan jumlah yang makin meningkat

dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat terutama golong-

an yang berpenghasilan rendah dan dengan tetap memperhatikan

persyaratan minimum bagi perumahan dan pemukiman yang layak,

sehat, aman dan serasi.

Berpedoman pada pengarahan GBHN seperti tersebut di

atas, sasaran utama pembangunan perumahan dititikberatkan

untuk memenuhi kebutuhan golongan masyarakat berpenghasilan

rendah baik dalam lingkungan sektor formal maupun informal.

Pembangunan perumahan pada hakekatnya tetap merupakan prakar-

sa dari masyarakat sendiri. Dalam Repelita V peran serta ma-

syarakat dan swasta yang sudah makin meningkat akan lebih

93

Page 94:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

didorong lagi. Demikian pula pola usaha bersama baik dalam

bentuk tradisional maupun yang sudah melembaga seperti kope-

rasi akan lebih dikembangkan. Bersamaan dengan ini usaha-

usaha untuk mengerahkan dana-dana masyarakat akan lebih

diintensifkan.

Usaha-usaha Pemerintah akan lebih banyak diarahkan untuk

menciptakan iklim yang mendorong terus tumbuhnya prakarsa dan

swadaya masyarakat serta membantu penyediaan prasarana dan

sarana yang diperlukan. Dalam pelaksanaannya, pembangunan

sektor perumahan dan pemukiman dituangkan ke dalam 3 program

utama, yaitu: program perumahan rakyat, program penyediaan

air bersih dan program penyehatan lingkungan pemukiman.

Dalam Repelita V kegiatan utama dalam program perumahan

rakyat adalah penyediaan rumah sederhana bagi penduduk daerah

perkotaan dengan sasaran sebanyak 450 ribu unit, perbaikan

atau pemugaran perumahan desa dan lingkungannya dengan sasar-

an sebanyak 20 ribu lokasi desa, perbaikan kampung dan ling-

kungan pasar dengan sasaran sebanyak 30 ribu ha kampung di

sekitar 500 kota, dan peremajaan serta pengembangan pemukiman

kota dengan sasaran sebanyak 140 kota.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin mening-

kat, bail yang tinggal di daerah perkotaan maupun pedesaan,

usaha-usaha penyediaan air bersih akan terus dilaksanakan dan

ditingkatkan. Upaya tersebut meliputi peningkatan kapasitas

produksi yang sudah ada, pembangunan instalasi baru, dan

perluasan jaringan distribusi, termasuk penambahan sambungan

rumah, hidran umum, dan pemasangan sarana-sarana air bersih

baru di pedesaan, terutama di daerah-daerah yang rawan air.

Selama Repelita V direncanakan akan ditingkatkan kapasitas

produksi sebanyak kurang lebih 14.000 liter/detik untuk daerah

94

Page 95:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

perkotaan dan kurang lebih 12.000 liter/detik untuk daerah

pedesaan. Jangkauan penduduk yang diperkirakan dapat dilayani

di daerah perkotaan akan meningkat dari kurang lebih 32% pada

akhir Repelita IV menjadi kurang lebih 47% pada akhir Repe-

lita V. Dengan memperhitungkan penyediaan air bersih yang di-

lakukan oleh masyarakat sendiri, diperkirakan pada akhir Repe-

lita V jumlah penduduk perkotaan yang sudah dapat menikmati

air bersih akan meningkat dari kurang lebih 65% menjadi sekitar

80%. Sedangkan untuk daerah pedesaan, diharapkan meningkat

dari kurang lebih 30% pada akhir Repelita IV menjadi kurang

lebih 60% pada akhir Repelita V.

Kegiatan utama program penyehatan lingkungan pemukiman

adalah pembangunan dan perbaikan saluran-saluran air limbah

dan air hujan (drainase) serta penanganan persampahan teruta-

ma di daerah-daerah perkotaan. Sasaran kegiatan penanganan

air limbah diprioritaskan di sekitar 200 kota besar, sedang

dan kecil serta di sekitar 5 ribu desa. Sementara itu sasaran

untuk drainase adalah sistem drainase mikro di sekitar 135

kota dan drainase makro di beberapa kota besar, seperti

Medan, Jakarta, Surabaya, Palembang, Ujung Pandang, dan

Padang. Kegiatan penanganan persampahan akan dilaksanakan di

sekitar 450 kota.

Pembangunan bidang agama merupakan bagian integral dari

upaya meletakkan landasan moral, etik dan spiritual yang

kokoh untuk pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasi-

la. Tujuan pembangunan bidang agama adalah untuk mewujudkan

kualitas manusia dan kualitas masyarakat Indonesia yang ber-

iman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mampu men-

ciptakan keselarasan, keserasian dan keseimbangan, baik

dalam

95

Page 96:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

hidup manusia sebagai pribadi maupun dalam hubungannya dengan

masyarakat dan alam lingkungannya.

Berbagai kebijaksanaan dan langkah-langkah serta kegiat-

an-kegiatan pembangunan bidang agama akan dilanjutkan, di-

tingkatkan dan diperluas sehingga lebih menunjang proses

reaktualisasi agama, yaitu penghayatan terhadap ajaran-ajaran

agama dan relevansinya dengan perkembangan masyarakat, ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Dalam rangka memberikan dorongan dan bimbingan kepada

masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya akan prasarana dan

sarana kehidupan beragama, serta meningkatkan berbagai pela-

yanan dalam urusan kehidupan beragama, maka dalam Repelita V

antara lain akan diberikan bantuan pembangunan atau rehabili-

tasi untuk sejumlah 25 ribu tempat peribadatan berbagai agama

(mesjid, gereja Protestan, gereja Katolik, pura Hindu dan

wihara Budha), terutama di daerah pedesaan dan daerah-daerah

pemukiman baru, transmigrasi, suku terasing dan lain sebagai-

nya. Selain itu juga akan disediakan kitab suci berbagai aga-

ma sebanyak 10,0 juta (kitab suci agama Islam, Protestan, Ka-

tolik, Hindu dan Budha), yang dimaksudkan terutama untuk mem-

bantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kitab suci. Di sam-

ping itu akan dilaksanakan pembangunan atau perluasan sejum-

lah 1.500 Balai Nikah dan Penasehatan Perkawinan yang didu-

kung oleh peningkatan mutu tenaga pembina dan pelaksana se-

hingga dapat lebih meningkatkan peranannya termasuk pembinaan

kesejahteraan keluarga.

Dalam rangka meningkatkan keimanan, penghayatan dan

pengamalan agama serta memantapkan kerukunan hidup beragama,

akan dilanjutkan berbagai kegiatan bimbingan dan penyuluhan

agama bagi umat Islam, Protestan, Katolik, Hindu dan Budha

96

Page 97:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

bagi sebanyak 4 ribu kelompok masyarakat, termasuk penyediaan

brosur sebanyak 4,0 juta eksemplar dan paket dakwah sebanyak

200 ribu perangkat. Demikian pula akan dilanjutkan kegiatan-

kegiatan penyelenggaraan secara berkala dari Musabaqoh Tila-

watil Qur'an (MTQ), musyawarah dan pertemuan dalam rangka

memperkokoh kerukunan hidup beragama, penataran pelaksanaan

Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) di kalangan

umat beragama, berbagai kegiatan seni budaya keagamaan serta

peningkatan keikutsertaan Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat

di bidang keagamaan.

Untuk meningkatkan dan menyempurnakan pelayanan-pelaksa-

naan ibadah haji akan dilanjutkan pembangunan, rehabilitasi

dan perluasan asrama-asrama haji, penataran petugas haji dan

penyediaan brosur dan buku-buku pedoman haji, di samping per-

baikan tata cara pelayanannya serta penyuluhan dan pengaturan

umroh.

Pembinaan pendidikan agama pada tingkat pendidikan

dasar, menengah dan tinggi akan terns ditingkatkan melalui

antara lain rehabilitasi dan perluasan sejumlah 1.500 ruang

kelas pada Madrasah Ibtidaiyah, 3.500 ruang kelas pada Ma-

drasah Tsanawiyah dan 3.500 ruang kelas pada Madrasah Aliyah

dan ruang-ruang kuliah pada pendidikan agama tingkat tinggi.

Demikian pula akan disediakan buku pelajaran dan pedoman guru

sebanyak 15,0 juta buah bagi Madrasah Ibtidaiyah, 10,0 juta

buah bagi Madrasah Tsanawiyah dan 4,0 juta buah bagi Madrasah

Aliyah. Di samping itu akan dilaksanakan penataran guru bagi sebanyak 15.000 guru Madrasah Ibtidaiyah, 7.500 guru madrasah

Tsanawiyah dan 6.000 guru Madrasah Aliyah.

Sebagai kelanjutan kegiatan peningkatan mutu pendidikan

agama pada perguruan umum akan disediakan buku pelajaran

97

Page 98:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

agama dan pedoman guru sebanyak 8,0 juta buah dan penataran

bagi 45 ribu guru agama Sekolah Dasar; 3,0 juta buku dan

penataran 4 ribu guru agama pada pendidikan menengah tingkat

pertama dan 2,5 juta buku dan penataran 2 ribu guru agama

pada tingkat menengah atas.

Demikian pula akan dilanjutkan pengembangan pondok-pon-

dok pesantren, antara lain dengan menyediakan berbagai ban-

tuan sarana pendidikan bagi 3.500 pondok pesantren, termasuk

bantuan pembangunan bengkel kerja beserta peralatannya bagi

500 pondok pesantren.

Pengembangan pendidikan tinggi agama meliputi pula pe-

nyediaan sekitar 250 ribu buku perpustakaan, pelaksanaan ku-

liah kerja nyata (KKN), penelitian berbagai masalah keagamaan

serta penyelenggaraan studi pasca sarjana dan doktor bagi 750

peserta serta persiapan khusus (pembibitan) calon dosen dan

tenaga peneliti yang akan menjalani studi lanjutan di dalam

dan atau luar negeri. Sementara itu akan dilanjutkan pula

pemberian bantuan kepada perguruan tinggi agama swasta baik

PTAS Islam, Protestan dan Katolik maupun Hindu dan Budha,

antara lain berupa penelitian, penataran dosen, penyediaan

buku perpustakaan dan sarana pendidikan lainnya. Demikian

pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama

pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan

buku pegangan dosen serta penataran dosen agama berbagai

perguruan tinggi.

Sebagai bagian integral dari pembinaan sistem hukum dan

peradilan nasional akan terns dikembangkan peradilan dan hu-

kum agama, antara lain melalui pembangunan dan perluasan

Balai-balai Sidang Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi

Agama, peningkatan mutu dan jumlah tenaga peradilan agama,

98

Page 99:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

penyediaan sarana kelengkapan kepustakaan dan dokumentasi

hukum agama serta kegiatan penunjang lainnya. Segenap kegiat-

an tersebut akan dilaksanakan dalam rangka kerja sama dengan

Mahkamah Agung, Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri serta

berbagai instansi terkait lainnya.

Selanjutnya akan ditingkatkan kegiatan penelitian menge-

nai berbagai permasalahan keagamaan yang dititikberatkan pada

penelitian terapan dan yang sekaligus merupakan pendorong

bagi pengembangan pikiran ilmiah dalam menghayati, memahami

dan mengamalkan ajaran-ajaran agama.

Di samping kegiatan-kegiatan tersebut akan dilanjutkan

pula kegiatan pengembangan generasi muda serta peningkatan

peranan wanita yang dikaitkan dengan bidang agama dan melalui

jalur agama. Pembinaan generasi muda dilakukan melalui ke-

giatan-kegiatan yang selaras dengan generasi muda, terutama

bagi pelajar dan mahasiswa, agar kualitas dan aktivitas gene-

rasi muda dapat lebih bermakna dan berdaya guna bagi pem-

bangunan dirinya, masyarakat, bangsa, negara dan agama. Se-

dangkan kegiatan peningkatan peranan wanita antara lain beru-

pa penataran dan penyuluhan mengenai Undang-undang Perkawinan

serta kegiatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yang seba-

gian besar anggotanya wanita, melalui jalur berbagai agama

untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, dan terutama

dikaitkan dengan upaya untuk menurunkan angka kematian bayi

dan anak di bawah umur lima tahun (anak balita) serta angka

kematian ibu yang melahirkan.

Pendidikan merupakan salah satu jalur utama dalam me-

ngembangkan sumber daya manusia bagi pembangunan. Pendidikan

nasional yang berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk

99

Page 100:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

meningkatkan kualitas manusia Indonesia, dalam Repelita V

akan lebih dikembangkan. Sesuai dengan pengarahan GBHN, titik

berat pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu

setiap jenjang dan jenis pendidikan serta perluasan kesempat-

an belajar pada jenjang pendidikan menengah dalam rangka per-

siapan perluasan wajib belajar untuk pendidikan menengah

tingkat pertama.

Dalam rangka meningkatkan mutu sekolah dasar, kurikulum

akan dimantapkan melalui kajian kurikulum yang ada dan pe-

nyempurnaan bahan pelajaran menuju pelaksanaan kurikulum

muatan lokal. Pemantapan kurikulum tersebut merupakan langkah

nyata ke arah terselenggaranya pendidikan dasar yang merupa-

kan satu paket (SD dan SMP). Di samping itu akan ditingkatkan

kemampuan tenaga profesional guru dan pengelola pendidikan

dengan menatar 1,65 juta guru, kepala sekolah, penilik dan

pembina Sekolah Dasar. Untuk memantapkan perluasan dan peme-

rataan kesempatan belajar, semua anak usia 7 - 12 tahun dan

sebagaian besar anak usia 6 tahun diusahakan untuk tertampung

pada pendidikan dasar.

Mutu pendidikan menengah tingkat pertama, akan terus

ditingkatkan antara lain melalui penyempurnaan kurikulum ber-

dasarkan umpan balik dari pelaksanaannya. Bidang-bidang pen-

didikan dan keilmuan akan terus dikembangkan dan ditekankan

pada kemampuan penalaran yang berorientasi pada pemecahan ma-

salah serta keterampilan dalam mempergunakan teknologi yang

sesuai. Selanjutnya akan ditingkatkan lebih lanjut kemampuan

guru sebagai dinamisator kurikulum dan penyediaan bahan pela-

jaran untuk menciptakan suasana belajar-mengajar yang sesuai

dengan asas-asas didaktik dan metodik. Pelaksanaan pendidikan

keterampilan akan ditingkatkan untuk mengembangkan kemampuan

100

Page 101:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

siswa sebagai tenaga kerja produktif. Di samping itu pembina-

an Pendidikan Menengah Tingkat Pertama ditujukan pada per-

siapan untuk mewujudkan paket pendidikan dasar 9 tahun (SD

dan SMP), dan persiapan wajib belajar yang perintisannya akan

dilaksanakan di beberapa kabupaten.

Berkaitan dengan hal tersebut direncanakan akan dibangun

gedung baru sebanyak 2 ribu unit yang berisi rata-rata 6

ruang kelas serta 23 ribu ruang kelas baru untuk SMP Negeri

dan SMP Swasta. Di daerah-daerah tertentu yang tidak mungkin

diselenggarakan sekolah biasa, akan dilaksanakan pendidikan

jarak jauh melalui SMP Terbuka yang selama ini sudah dirin-

tis.

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Pertama

(SMKTP) akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat untuk

memenuhi keperluan tenaga pembangunan terutama di daerah pe-

desaan. Untuk itu akan dilakukan penyempurnaan kurikulum agar

sesuai dengan kebutuhan pengembangan teknologi pedesaan. Guna

menunjang usaha peningkatan mutu pendidikan, akan ditingkat-

kan penyediaan buku pelajaran pokok, buku pegangan guru, dan

buku perpustakaan. Sejalan dengan usaha tersebut antara lain

akan dilakukan rehabilitasi berat dan pengadaan 512 ruang

teori, ruang praktek, ruang tata laksana, serta pengadaan 640

unit perabot dan peralatan praktek di 64 SMKTP Negeri.

Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) ditujukan untuk

mendidik siswa menjadi manusia pembangunan yang berpedoman

pada Pancasila dan UUD 1945. Pembinaan tersebut pada hakekat-

nya merupakan usaha untuk mempersiapkan para siswa agar dapat

melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan mem-

beri bekal kemampuan untuk terjun ke dalam masyarakat. Mutu

pendidikan SMA akan terus ditingkatkan dengan penekanan pada

peningkatan kemampuan guru sebagai dinamisator kurikulum dan

101

Page 102:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

penyediaan berbagai sarana pendukung proses belajar mengajar

sesuai dengan tingkat kemampuan dan perkembangan siswa.

Untuk menampung tambahan siswa akan dibangun sekitar 800

unit gedung SMA Negeri dengan rata-rata 12 ruang kelas, yang

dilengkapi dengan ruang laboratorium IPA, laboratorium kerja

dan peragaan IPS dan bahasa, serta berbagai ruang khusus dan

fasilitas lainnya. Selanjutnya akan dibangun 9 ribu ruang

kelas baru pada SMA Negeri dan SMA Swasta.

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Atas (SMKTA)

akan diselaraskan dengan perkembangan teknologi yang sesuai

dengan pertumbuhan industri, baik industri konstruksi, peng-

olahan maupun manufaktur dan dengan pertumbuhan kebutuhan akan

jasa-jasa di bidang perdagangan dan dunia usaha jasa lainnya.

Untuk menjamin kesesuaian pendidikan menengah kejuruan dengan

tuntutan para pemakai tamatan, diusahakan adanya kesinambung-

an antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Untuk ini diusa-

hakan antara lain agar setiap sekolah kejuruan mempunyai ja-

ringan kerja sama dengan "institusi pasangan" (lembaga, in-

dustri, perusahaan) yang diperkirakan akan menggunakan para

tamatan. Kerja sama dengan institusi pasangan dapat dilakukan

pada tingkat nasional, wilayah atau tingkat sekolah.

Untuk meningkatkan daya tampung sekolah menengah kejuru-

an, dalam kurun waktu Repelita V akan dibangun 64 SMKTA baru

(meliputi ruang kelas dan ruang teori, ruang praktek, ruang

penunjang lainnya sebanyak 7.200 ruang serta 2.402 unit pera-

bot dan 1.309 unit peralatan praktek). Selain itu akan dire-

habilitasi 4.540 ruang kelas, ruang praktek, ruang adminis-

trasi dan penunjang. Pembangunan dan perluasan tersebut akan

meningkatkan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan di

SMKTA. Angka partisipasi siswa SMKTA terhadap penduduk 16-18

102

Page 103:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

tahun diperkirakan akan meningkat dari 9,8% pada tahun 1988/89

menjadi 11,7% pada tahun 1993/94.

Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan tinggi di-

lakukan usaha pembinaan sumber daya manusia, khususnya tenaga

pengelola maupun pelaksana pendidikan tinggi. Usaha menambah

dan meningkatkan tenaga akademik terutama di universitas-

universitas negeri dan swasta di daerah dilakukan melalui

pendidikan S2 dan S3. Tenaga pengajar perguruan tinggi negeri

dan swasta dalam Repelita V akan ditingkatkan dengan penam-

bahan sebesar 55,8%, dari 58.400 orang pada tahun 1988/89

menjadi 91.000 orang pada tahun 1993/94. Jumlah 91.000 tenaga

pengajar dalam tahun 1993/94 itu terdiri dari 59.600 tenaga

pengajar di perguruan tinggi negeri dan 31.400 di perguruan

tinggi swasta.

Lulusan perguruan tinggi dalam Repelita V diperkirakan

berjumlah 1.161.600 orang, yang terdiri dari 446.200 lulusan

program diploma termasuk lulusan politeknik dan 715.400 lu-

lusan program S1. Dalam rangka memenuhi tenaga kerja dengan

kepakaran khusus yang diperlukan dalam berbagai bidang pem-

bangunan, program-program ilmu eksakta dan sains akan diberi-

kan perhatian khusus.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, perluasan kesem-

patan memperoleh pendidikan di perguruan tinggi yang ditun-

jukkan oleh angka partisipasi, yaitu persentase jumlah maha-

siswa perguruan tinggi terhadap penduduk usia 19 - 24 tahun,

akan ditingkatkan dari 8,5% pada tahun 1988/89 menjadi 11,0%

pada tahun 1993/94.

Dalam rangka pembinaan, pengadaan dan peningkatan mutu

tenaga kependidikan, selama Repelita V akan dilakukan peman-

103

Page 104:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

tapan peranan IKIP dan FKIP guna menghasilkan guru yang ber-

mutu baik.

Selama Repelita V melalui program pendidikan masyarakat

akan dilaksanakan berbagai kegiatan yaitu: (a) melanjutkan

penyelenggaraan Kejar Paket A yang dipadukan dengan pendi-

dikan mata pencaharian dengan peserta sekitar 5,65 juta

orang, (b) menyelenggarakan Kejar Paket B sebagai usaha untuk

mendukung perintisan pelaksanaan wajib belajar tingkat. SMTP

yang meliputi 100 ribu orang, (c) menyelenggarakan latihan

Magang dengan peserta sekitar 152 ribu orang dan (d) menye-

lenggarakan Kejar Usaha untuk sekitar 100 ribu kelompok. Un-

tuk memenuhi keperluan pendidikan luar sekolah, akan diter-

bitkan ulang 40 juta eksemplar buku Paket A, 12 juta eksem-

plar buku Paket B, 20 juta eksemplar buku Kerjakan Sendiri,

dan 300 ribu eksemplar buku Kepramukaan.

Sasaran umum pembinaan keolahragaan adalah seluruh la-

pisan masyarakat, baik pelajar dan mahasiswa lingkungan seko-

lah dan perguruan tinggi maupun warga masyarakat di luar se-

kolah. Pembinaan keolahragaan seperti tersebut di atas antara

lain meliputi pembibitan dan motivasi pertandingan, pendi-

dikan jasmani dan olahraga di sekolah yang melibatkan sekitar

23 juta orang, pengadaan pedoman pendidikan jasmani dan olah-

raga sekolah, penataran sekitar 12 ribu guru pendidikan jas-

mani dan olahraga.

Usaha pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga akan

dilaksanakan melalui kegiatan pembinaan dan pemanduan bakat

yang dilaksanakan sedini mungkin, didasarkan pada suatu kon-

sepsi yang berlandaskan prioritas cabang olahraga, cara pem-

binaan yang terus menerus dan perlombaan yang dikoordinasi

secara berjenjang dari tingkat daerah sampai ke tingkat na-

104

Page 105:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

sional. Demikian juga akan dilaksanakan kegiatan pembinaan

prestasi olahraga yang berlandaskan ilmu dan teknologi, khu-

susnya bagi olahragawan berbakat dari kalangan pelajar dan

mahasiswa di SMP dan SMA Ragunan serta Pusat Latihan Olahraga

Pelajar (PLP), dan pembinaan organisasi-organisasi olahraga.

Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk

dapat meningkatkan kualitas generasi muda menjadi kader pene-

rus perjuangan bangsa dan manusia pembangunan yang berjiwa

Pancasila. Selanjutnya dalam rangka melaksanakan pembangunan

nasional perlu terus diciptakan suasana yang mendorong tumbuh

dan berkembangnya partisipasi dan rasa tanggung jawab gene-

rasi muda untuk menjawab tantangan pembangunan. Pembinaan

generasi muda dalam Repelita V pada dasarnya dimaksudkan

untuk ikut serta memantapkan kerangka landasan pembangunan

dengan memberikan rangsangan dan peluang seluas-luasnya bagi

generasi muda untuk berpartisipasi dan berprestasi dalam

usaha pembangunan nasional. Pembinaan dan pengembangan gene-

rasi muda diarahkan untuk membentuk dan memperkokoh peran dan

fungsi generasi muda dalam pembangunan nasional yang mencakup

berbagai aspek ideologi, politik, sosial budaya, dan perta-

hanan keamanan.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, akan diusahakan

penciptaan dan perluasan peluang untuk mengembangkan dan me-

nyalurkan potensi serta kreativitas generasi muda ke dalam

berbagai program pembangunan nasional, untuk memperkuat per-

caya diri dan harga diri di kalangan generasi muda dengan

memberikan berbagai keterampilan, kemampuan dan keahlian pro-

fesional serta mengembangkan etos kerja.

Dalam Repelita V melalui program generasi muda akan di-

laksanakan berbagai kegiatan latihan kepemudaan, antara lain

105

Page 106:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

meliputi penyelenggaraan pertukaran pemuda antar propinsi dan

antar negara, pendidikan politik bagi pemuda tingkat nasional,

pembinaan pemuda pelopor penggerak pembangunan di pedesaan,

peningkatan wawasan nusantara bagi pemuda, kegiatan napak

tilas jejak pahlawan dan pembinaan purnaprogram generasi

muda.

Dalam bidang kesejahteraan sosial, pembinaan dan pengem-

bangan Karang Taruna sebagai organisasi sosial masyarakat di

pedesaan akan terus ditingkatkan fungsi dan peranannya agar

dapat menghimpun, menggerakkan dan menyalurkan peran serta

generasi muda dalam pembangunan. Dalam rangka peningkatan

mutu Karang Taruna, sekitar 25 ribu kelompok akan ditingkat-

kan kemampuannya dengan memberikan latihan, kursus-kursus dan

bimbingan bagi pembina dan pengurus Karang Taruna.

Di samping itu program generasi muda juga dilakukan da-

lam berbagai bidang. Dalam rangka memacu pembangunan di pede-

saan, akan dilatih sekitar 4 ribu pemuda sarjana yang akan

menjadi motivator-motivator pembangunan di daerah.

Kebudayaan Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai luhur

bangsa harus terus dipelihara, dibina dan dikembangkan agar

mampu menjadi penggerak bagi perwujudan cita-cita bangsa di

masa depan. Dalam kaitan ini akan dikembangkan dan dikukuhkan

nilai-nilai budaya baru yang sesuai dengan tuntutan perkem-

bangan masyarakat, kemajuan ilmu dan teknologi serta perubah-

an lingkungan yang berlangsung dalam masyarakat Indonesia.

Program inventarisasi dan pengembangan nilai-nilai buda-

ya diarahkan pada pengamatan kecenderungan sosial budaya yang

berkaitan dengan modernisasi dan pembangunan di segala sektor

kehidupan masyarakat. Nilai budaya luhur serta kecenderungan

106

Page 107:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

sosial budaya yang telah diinventarisir selanjutnya akan di-

kembangkan dan disebarluaskan di masyarakat melalui pameran

kebudayaan nusantara, ceramah, penerbitan sejumlah naskah dan penyebarluasannya, serta pertemuan-pertemuan ilmiah. Untuk

itu pelayanan informasi kebudayaan ditingkatkan guna memper-

cepat proses pembudayaan dalam wadah Pancasila.

Dalam menampung dan menghimpun aspirasi masyarakat di

bidang kebudayaan akan diperbanyak peluang agar masyarakat

dapat meningkatkan peran serta melalui berbagai kegiatan

antara lain temu budaya, kongres kebudayaan, ceramah-ceramah

dan sayembara, yang dilakukan dalam rangka enkulturasi yang

ikut mendukung pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional.

Guna menunjang kerja sama luar negeri, akan dikembangkan Pusat

Informasi Budaya di negara-negara sahabat khususnya negara

ASEAN.

Program kebahasaan diarahkan untuk meningkatkan mutu dan

jumlah pemakai bahasa Indonesia yang baik dan benar serta

meningkatkan sikap positif dan bangga para pemakai atas baha-

sa Indonesia melalui jalur pendidikan formal, non formal dan

informal. Dalam hubungan itu akan ditingkatkan usaha memasya-

rakatkan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurna-

kan dan pedoman umum pembentukan istilah.

Peningkatan mutu dan apresiasi kesusastraan dilakukan

dengan merangsang kegiatan penulisan karya sastra yang ber-

mutu dan dilaksanakan melalui lomba, sayembara, dan pemberian

bimbingan.

Bahasa daerah perlu terus dibina dan dilestarikan dalam

rangka mengembangkan serta memperkaya khazanah kebudayaan na-

sional dan perbendaharaan bahasa Indonesia. Usaha pembinaan

107

Page 108:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

bahasa dan sastra daerah diusahakan dengan cara melakukan pe-

nelitian dan pengembangan bahasa dan sastra daerah.

Pembinaan perpustakaan diarahkan untuk memantapkan sis-

tem nasional perpustakaan dan meningkatkan layanan perpusta-

kaan yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sampai

ke desa-desa. Dalam kaitan ini akan dilanjutkan pembangunan

Gedung Perpustakaan Wilayah di 5 propinsi. Di samping itu,

usaha pengembangan Perpustakaan Nasional akan dilanjutkan dan

ditingkatkan secara terarah dan bertahap.

Pembinaan kesenian sebagai ungkapan budaya diarahkan

agar mampu menampung dan menumbuhkan daya cipta para seniman,

meningkatkan apresiasi seni masyarakat, memperluas kesempatan

masyarakat untuk menikmati seni budaya bangsa serta membang-

kitkan semangat dan gairah membangun. Kesenian daerah dipeli-

hara dan dikembangkan untuk melestarikan dan memperkaya kea-

nekaragaman budaya bangsa Indonesia. Dalam rangka pengembang-

an kesenian, akan dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan

mutu seni, meningkatkan keterampilan dan kreativitas seniman,

membina seniman tradisional, dan merangsang minat generasi

muda. Modernisasi seni akan dilakukan melalui adaptasi as-

pek-aspek modern ke dalam kebudayaan tradisional, sehingga

modernisasi akan tetap bertumpu pada kebudayaan nasional. Da-

lam rangka usaha meningkatkan taraf hidup seniman tradisio-

nal, kepada mereka akan diberi bimbingan dan bantuan.

Pembinaan tradisi diarahkan untuk mendukung upaya pembi-

naan kebudayaan nasional yang berakar kuat pada tradisi seba-

gai nilai-nilai kesejarahan yang mempunyai dinamika yang

tinggi. Oleh karena itu akan dilakukan dan ditingkatkan ke-

giatan penelitian, perekaman dan penganalisisan sejarah untuk

108

Page 109:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

mengungkapkan sejarah yang bernilai luhur untuk memperkaya

dan memberi corak kepribadian nasional yang sedang berkem-

bang.

Usaha pembinaan peninggalan sejarah diarahkan pada ke-

giatan pelestarian dan pemanfaatan peninggalan sejarah dan

purbakala sebagai warisan budaya bangsa berdasarkan skala

prioritas. Untuk itu akan ditingkatkan keikutsertaan pemerin-

tah daerah, perguruan tinggi dan instansi lain yang terkait

dalam proses pemugaran. Di samping itu akan dilakukan peng-

aturan pemanfaatan situs kepurbakalaan yang telah selesai di-

pugar. Usaha tersebut dilaksanakan melalui kegiatan pemugar-

an, pemeliharaan, pengamanan, penyuluhan dan pemanfaatan.

Sehubungan dengan itu akan dilakukan dan dilanjutkan usaha-

usaha pemugaran dan penataan lingkungan situs-situs pening-

galan sejarah dan purbakala, seperti candi, pura, puri, ista-

na, mesjid, gereja, benteng, kuil, makam dan rumah adat.

Usaha penelitian purbakala diarahkan untuk penelitian

prasejarah, arkeologi klasik, arkeologi Islam, arkeometri,

bio paleoantropologi, dan paleoekologi radiometri dalam upaya

meningkatkan pengetahuan arkeologi di Indonesia.

Usaha pembinaan permuseuman diarahkan untuk menciptakan

suatu sistem permuseuman nasional yang dijiwai falsafah Pan-

casila. Organisasi, sarana dan fasilitas pendukungnya akan

ditingkatkan sehingga dapat menjamin peranan museum sebagai

pusat studi ilmiah. Dalam rangka pembinaan permuseuman akan

dilanjutkan penyelesaian pembangunan Museum Negeri Propinsi.

Selanjutnya pembinaan Museum Nasional ditingkatkan sebagai

pusat studi warisan budaya dan pusat informasi budaya yang

bersifat edukatif kultural dan rekreatif.

109

Page 110:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa akan dilanjut-

kan pembinaannya dan diarahkan untuk memperkokoh kesatuan dan

persatuan bangsa serta meningkatkan amal untuk bersama-sama

membangun masyarakat. Pembinaan tersebut tidak mengarah pada

pembentukan agama baru dan dilakukan melalui kerja sama

dengan instansi yang terkait. Sehubungan dengan itu akan di-

lanjutkan kegiatan inventarisasi, dokumentasi dan evaluasi

kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam rangka memper-

tinggi budi luhur akan dilaksanakan penyebarluasan informasi

melalui media televisi, radio dan media cetak lainnya. Komu-

nikasi antara para penghayat kepercayaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa dilakukan melalui sarasehan, pemaparan budaya spiri-

tual, kerja sama antar instansi dan antar umat berketuhanan

Yang Maha Esa serta pembinaan pamong budaya spiritual.

Di bidang pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi,

strategi ilmu pengetahuan dan teknologi mencakup pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi jangka panjang dan jangka pen-

dek, melalui empat tahapan transformasi yaitu: (a) tahap

penggunaan teknologi yang telah ada untuk proses nilai tambah

dalam rangka produksi barang-barang jadi untuk dipasarkan,

(b) tahap integrasi teknologi yang telah ada ke dalam rancang

produksi barang-barang baru, (c) tahap pengembangan informasi

dan penciptaan teknologi untuk merancang produk-produk yang

diperlukan di masa depan dan (d) tahap pelaksanaan penelitian

dasar.

Usaha-usaha transformasi teknologi dalam rangka pengem-

bangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan dilakukan melalui

sembilan wahana transformasi teknologi yaitu: (1) wahana in-

dustri penerbangan, (2) wahana industri maritim, (3) wahana

110

Page 111:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

industri transportasi darat, (4) wahana industri telekomuni-

kasi dan elektronika, (5) wahana industri energi, (6) wahana

industri rekayasa, (7) wahana industri alat dan mesin perta-

nian, (8) wahana industri pertahanan dan (9) wahana industri

perangkat lunak.

Usaha-usaha tersebut akan terus didukung oleh kegiatan

penelitian dan pengkajian di bidang-bidang kebutuhan dasar

manusia, sumber alam dan energi, industri dan jasa, pertahan-

an dan keamanan, dan pengkajian di bidang sosial, ekonomi,

budaya dan falsafah, serta perundang-undangan. Agar kegiatan

penelitian dapat direncanakan dan dilaksanakan dengan lebih

terpadu, maka peranan dan fungsi Dewan Riset Nasional (DRN)

akan lebih ditingkatkan.

Sementara itu untuk menyusun dan menentukan strategi

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi jangka panjang,

akan dikembangkan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia yang

akan memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada Presiden

dalam usaha memajukan ilmu pengetahuan, penelitian dan tekno-

logi.

Di sawing itu dalam Repelita V akan dilanjutkan pendi-

dikan calon-calon peneliti baik di dalam maupun di luar nege-

ri untuk memperdalam disiplin-disiplin ilmu yang makin ber-

kembang.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan industri nasional,

koordinasi oleh Dewan Standardisasi Nasional (DSN) akan lebih dimantapkan dan dimasyarakatkan, antara lain melalui pengem-

bangan jaringan informasi standardisasi untuk kepentingan

sektor industri dan perdagangan dalam negeri dan luar negeri.

Sejalan dengan itu, pembinaan terhadap organisasi-orga-

111

Page 112:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

nisasi ilmiah dan profesi serta pembinaan remaja dalam bidang

ilmu pengetahuan dan teknologi akan dilanjutkan. Dalam pembi-

naan tersebut termasuk kemampuan tukar menukar informasi

ilmiah, pemanfaatan dokumentasi dan informasi dari berbagai

bidang ilmu eksakta dan ilmu sosial, seperti kependudukan,

hukum dan ekonomi, budaya, sejarah dan filsafat.

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Repe-

lita V juga diarahkan untuk menunjang pembangunan yang berwa-

wasan lingkungan. Untuk itu koordinasi antar sektor, khususnya

di daerah, akan ditingkatkan guna menjaga kelestarian kemam-

puan potensi daerah. Dalam kaitan ini sistem Analisa Mengenai

Dampak Lingkungan (AMDAL), akan memperhatikan aspek-aspek

fisik maupun sosial keseluruhan proses pembangunan.

Di bidang pengembangan statistik, arah kebijaksanaan

pengembangan yang dilaksanakan dalam Repelita IV akan dilan-

jutkan dalam Repelita V, dengan perhatian pada perbaikan mutu

statistik. Beberapa kegiatan penting yang akan dilaksanakan

dalam lima tahun mendatang meliputi antara lain pelaksanaan

Survai Biaya Hidup 1989, Sensus Penduduk 1990, Tabel Input-

Output dan Neraca Sosial Ekonomi Nasional 1990, Sensus Perta-

nian 1993, Survai Sosial Ekonomi Nasional, PDB Triwulanan,

Neraca Arus Dana, dan sebagainya. Di samping kegiatan-kegiat-

an tersebut, berbagai kegiatan yang menyangkut berbagai sek-

tor yang secara rutin dilaksanakan sampai saat ini, akan

dilanjutkan sesuai dengan kebutuhan informasi statistik yang

terus berkembang.

Dalam pada itu untuk memperbaiki mutu sumber daya manu-

sia, taraf kesehatan rakyat perlu makin ditingkatkan. Pem-

bangunan kesehatan terutama ditujukan untuk pemberantasan

penyakit menular, perbaikan gizi, peningkatan penyediaan air

112

Page 113:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

bersih, peningkatan kebersihan dan kesehatan lingkungan, pe-

ningkatan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan khususnya

untuk ibu dan anak, termasuk keluarga berencana, perlindungan

rakyat terhadap polusi, bahaya limbah industri, bahaya narko-

tika dan penyalahgunaan obat, serta perluasan penyuluhan ke-

sehatan masyarakat untuk membudidayakan perilaku hidup sehat

sedini mungkin.

Untuk mencapai tujian tersebut, pembangunan kesehatan

dalam Repelita V akan diselenggarakan melalui lima karya ke-

sehatan yaitu: (a) peningkatan dan pemantapan upaya kesehat-

an, (b) pengembangan tenaga kesehatan, (c) pengendalian,

pengadaan dan pengawasan obat, makanan dan bahan berbahaya

bagi kesehatan, (d) perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan

lingkungan dan (e) peningkatan dan pemantapan manajemen dan

peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan.

Adapun sasaran pokok Repelita V di bidang kesehatan an-

tara lain adalah sebagai berikut.

1. Menurunkan angka kematian bayi umur 0 sampai 12 bu-

lan dari 58 per seribu kelahiran hidup pada akhir

Repelita IV menjadi 49,8 per seribu kelahiran hidup

pada akhir Repelita V; kematian anak (1 - 4 tahun)

dari 10,6 per seribu anak pada akhir Repelita IV

menjadi 6,5 per seribu anak pada akhir Repelita V.

2. Meningkatkan umur harapan hidup waktu lahir rata- rata

penduduk dari 63 tahun pada akhir Repelita IV menjadi

sekurang-kurangnya 65 tahun pada akhir Repelita V.

3. Meningkatkan status gizi masyarakat dengan menurun-

kan angka penderita Kurang Kalori Protein (KKP)

113

Page 114:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

dari 10,8% menjadi 9,5%, kekurangan vitamin A pada

anak balita dari 0,7% menjadi 0,5%, anemi gizi pada

ibu hamil dari 55% menjadi 40% dan gangguan akibat

kurang yodium (GAKI) di daerah endemik dari 5% men-

jadi 4%. Menurunkan angka kesakitan diare menjadi

30%, mempertahankan angka kesakitan malaria di bawah

1 per seribu di Jawa Bali dan sebesar 4% di luar

Jawa Bali, dan menekan bertambahnya angka penderita

penyakit demam berdarah dan penyebarannya.

4. Meningkatkan pencakupan imunisasi untuk anak-anak di

bawah umur 12 bulan dari 65t pada akhir Repelita IV

menjadi sekurang-kurangnya 80% pada akhir Repe-

lita V.

5. Meningkatkan pencakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan terlatih dari 45% pada akhir Repe-

lita IV menjadi sekurang-kurangnya 65% pada akhir

Repelita V.

6. Meningkatkan pencakupan air bersih untuk penduduk

pedesaan dan perkotaan masing-masing dari 30,5% dan

65% pada akhir Repelita IV menjadi 60% dan 80% pada

akhir Repelita V.

7. Meningkatkan pencakupan Usaha Perbaikan Gizi Ke-

luarga (UPGK) sehingga masyarakat pedesaan di Indo-

nesia mampu menjalankan kegiatan UPGK, seperti

penimbangan bayi dan anak Balita, penyuluhan gizi,

pemberian paket pertolongan gizi, pemanfaatan

tanaman pekarangan dan sebagainya.

8. Memperluas penggunaan obat esensial dan generik di

setiap unit pelayanan kesehatan dengan distribusi

114

Page 115:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

yang merata dan terjangkau oleh masyarakat yang

ditunjang dengan peningkatan kapasitas produksi

obat dengan sistem distribusi yang efektif dan

efisien.

9. Meningkatkan jumlah sarana upaya kesehatan sehingga

pada akhir Repelita V sarana kesehatan akan bertam-

bah dengan 554 Puskesmas, 5.500 Puskesmas Pembantu,

2.976 Puskesmas Keliling, 283 Puskesmas Perawatan

serta 36 Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta. Dengan

demikian jumlah tempat tidur Rumah Sakit dan Pus-

kesmas Perawatan akan bertambah dengan 7,4%, dari

122.998 buah pada akhir Repelita IV menjadi 132.158

buah pada akhir Repelita V.

Untuk menunjang kegiatan-kegiatan tersebut jumlah tenaga

kesehatan akan ditingkatkan dari 283.457 orang pada akhir Re-

pelita IV menjadi 392.685 orang pada akhir Repelita V, terma-

suk antara lain berupa tambahan 1.750 dokter ahli, 12.500

dokter umum dan lebih dari 61 ribu tenaga perawat kesehatan

termasuk 18 ribu tenaga bidan pedesaan.

Pembangunan bidang kesejahteraan sosial dalam Repelita V

pada hakekatnya merupakan lanjutan dari kegiatan-kegiatan

pembangunan kesejahteraan sosial yang telah diselenggarakan

dalam Repelita-repelita sebelumnya. Pembangunan kesejahteraan

sosial tersebut bukan semata-mata tugas pemerintah saja,

melainkan juga tugas dari seluruh masyarakat. Sehubungan

dengan itu sangat diharapkan adanya partisipasi aktif dari

seluruh anggota masyarakat, baik secara perorangan maupun

kelompok atau organisasi.

Dengan memperhatikan keadaan dan masalah yang dihadapi,

115

Page 116:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

kebijaksanaan umum dan langkah-langkah yang akan diambil da-

lam melaksanakan pembangunan kesejahteraan sosial dalam Repe-

lita V antara lain adalah sebagai berikut: Pertama, mendorong

dan mengembangkan usaha-usaha kesejahteraan sosial yang ber-

basiskan masyarakat. Kedua, menggali dan mendayagunakan po-

tensi dan sumber-sumber kesejahteraan sosial yang terdapat di

masyarakat. Ketiga, meningkatkan kerja sama dan koordinasi

antar sektor dalam menangani masalah-masalah kesejahteraan

sosial.

Seperti halnya dengan sektor/subsektor lain, pelaksanaan

dari pembangunan kesejahteraan sosial, dituangkan ke dalam

program-program yang nantinya secara tahunan akan dirinci

lagi menjadi proyek-proyek. Beberapa program tersebut antara

lain adalah program pembinaan dan pengembangan kesejahteraan

sosial, program pelayanan dan rehabilitasi sosial, dan pro-

gram pembinaan generasi muda.

Kegiatan dalam program pembinaan dan pengembangan kese-

jahteraan sosial antara lain adalah memberikan penyuluhan,

bimbingan dan pembinaan terhadap pekerja sosial masyarakat,

pembinaan swadaya masyarakat dalam bidang perumahan dan ling-

kungan, pembinaan kesejahteraan masyarakat terasing, pembina-

an nilai-nilai kepahlawanan dan keperintisan dan pembinaan

organisasi sosial masyarakat. Beberapa sasaran kuantitatif

dari program ini antara lain adalah perbaikan/pemugaran rumah

di sekitar 20 ribu lokasi desa dan pembinaan (baru dan lan-

jutan) terhadap kurang lebih 18 ribu KK masyarakat terasing.

Kegiatan utama program pelayanan dan rehabilitasi sosial

antara lain adalah penyantunan terhadap para lanjut usia,

anak terlantar dan yatim piatu, penyantunan dan pengentasan

116

Page 117:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

penyandang cacat, penyantunan dan pengentasan para tuna sosi-

al, pengentasan anak nakal dan korban narkotika, bantuan

pengentasan fakir miskin dan bantuan kepada para korban ben-

cana alam. Beberapa sasaran kuantitatif dari program ini an-

tara lain adalah penyantunan kepada anak terlantar dan yatim

piatu sebanyak 300 ribu anak, pembangunan sebanyak 117 Loka

Bina Karya untuk latihan para penyandang cacat., bantuan

pengelolaan untuk sekitar 200 Sekolah Dasar Luar Biasa

(SDLB), dan bantuan pengelolaan kepada sekitar 6 Lingkungan

Pondok Sosial (LIPOSOS) yang sudah ada.

Kegiatan utama program pembinaan generasi muda adalah

melakukan pembinaan, pengembangan dan peningkatan mutu Karang

Taruna sebagai organisasi sosial remaja di tingkat desa/kelu-

rahan untuk dapat membantu kegiatan pembangunan di daerahnya

masing-masing. Dari kurang lebih 64 ribu Karang Taruna yang

sudah ada. 15 ribu Karang Taruna diantaranya akan diberikan

pembinaan khusus dalam Repelita V.

Di bidang peningkatan peranan wanita dalam pembangunan,

akan terus ditingkatkan kedudukan wanita dalam masyarakat dan

peranannya dalam pembangunan sesuai dengan kodrat, harkat dan

martabatnya sebagai wanita. Dalam hal ini, perhatian pertama

ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan wanita dari kelom-

pok masyarakat yang berpenghasilan rendah, baik di kota mau-

pun di desa. Kedua, perhatian juga diberikan kepada wanita

kelompok umur 15 - 29 tahun agar dapat disiapkan untuk meng-

ambil peranan lebih aktif dalam berbagai bidang pembangunan

sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

Untuk mewujudkan dan mengembangkan keluarga sehat, se-

jahtera dan bahagia, wanita akan berperan lebih aktif tidak

saja sebagai sasaran tetapi juga sebagai pelaku pembangunan,

117

Page 118:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

terutama di bidang-bidang pendidikan, kesehatan, keluarga

berencana, koperasi, tenaga kerja, pertanian, perdagangan,

industri dan jasa, sosial, agama dan lingkungan hidup.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

wanita guna meningkatkan peranan dan tanggung jawabnya dalam

pembangunan, perhatian utama akan ditujukan untuk: (a) membe-

baskan wanita dari "tiga buta", yaitu buta aksara latin, buta

bahasa Indonesia dan buta pendidikan dasar, (b) mendorong

wanita, terutama dari kelompok berpenghasilan rendah, untuk

mendapat kesempatan lebih besar dalam menuntut pendidikan

pasca pendidikan dasar, (c) mendorong terciptanya dukungan

masyarakat yang makin luas terhadap persamaan kesempatan bagi

wanita terutama dalam memperoleh pekerjaan di sektor formal

dan informal, jabatan dan kedudukan lainnya di masyarakat,

(d) mendorong untuk lebih aktif berperan dalam mengembangkan

dan memanfaatkan kemajuan ilmu dan teknologi bagi pembangun-

an.

Upaya untuk makin meningkatkan kesejahteraan keluarga

akan lebih banyak didasarkan atas peran serta aktif masyara-

kat di berbagai kegiatan pembangunan. Dalam hal ini, peranan

lembaga swadaya masyarakat, terutama gerakan Pembinaan Kese-

jahteraan Keluarga (PKK) dan organisasi wanita, akan terus

dibina dan ditingkatkan agar peran tersebut makin nyata dan

makin merata di semua bidang pembangunan dan di seluruh

daerah.

Dalam rangka peningkatan peranan dan tanggung jawab wa-

nita dalam pembangunan, akan ditingkatkan kemampuan dan ke-

sempatan bagi wanita untuk memegang peranan yang lebih besar

sebagai pengambil keputusan, penentu kebijaksanaan, perencana

pembangunan serta penikmat hasil pembangunan.

118

Page 119:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Kebijaksanaan di bidang kependudukan dan keluarga beren-

cana dalam Repelita V diarahkan pada pengembangan penduduk

sebagai sumber daya manusia agar menjadi kekuatan pembangunan

bangsa yang efektif dan bermutu dalam rangka mewujudkan mutu

kehidupan masyarakat yang senantiasa meningkat. Sehubungan

dengan itu perlu terus ditingkatkan upaya pengendalian per-

tumbuhan penduduk, persebaran penduduk antar daerah yang lebih

seimbang, peningkatan kualitas kehidupan penduduk dan kesera-

sian antara penduduk dan lingkungan hidup.

Walaupun peningkatan pengendalian penduduk diharapkan

akan berhasil menurunkan laju pertumbuhan penduduk, tetapi

secara absolut jumlah penduduk masih akan meningkat. Pada

akhir Repelita IV jumlah penduduk Indonesia sebesar 175,6

juta dan diperkirakan akan meningkat menjadi 192,9 juta pada

akhir Repelita V atau meningkat dengan laju pertumbuhan

rata-rata per tahun sebesar 1,9 %. Penurunan laju pertumbuhan

penduduk tersebut diusahakan melalui berbagai upaya di bidang

kependudukan, keluarga berencana dan kesehatan, dengan sa-

saran tingkat kelahiran kasar akan menurun dari 28,7 per se-

ribu penduduk pada akhir Repelita IV menjadi 25,4 per seribu

penduduk pada akhir Repelita V sedangkan angka kematian kasar

akan turun dari 7,9 per seribu penduduk menjadi 7,5 per seribu

penduduk.

Kepadatan penduduk di pulau Jawa dirasa sudah sangat

tinggi, sehingga kebijaksanaan persebaran penduduk perlu

terus ditingkatkan dalam Repelita V dengan memperhatikan

kebutuhan pembangunan daerah, sumber alam dan keserasian

kehidupan sosial antara penduduk pendatang dan penduduk asli.

Pembangunan pedesaan dan pembangunan kota-kota sedang dan

kecil serta pelaksanaan program transmigrasi akan sangat mem-

119

Page 120:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

bantu usaha persebaran penduduk dan tenaga kerja ke arah yang

lebih seimbang.

Agar penduduk dapat berfungsi sebagai modal pembangunan

dan merupakan somber daya manusia yang efektif dan produktif,

maka kualitas fisik maupun nir fisik penduduk perlu diting-

katkan. Kualitas fisik penduduk merupakan ciri yang melekat

pada penduduk, yang terdiri dari tiga komponen yaitu bobot

fisik, daya fisik dan derajat kesehatan. Sedangkan kualitas

nir fisik penduduk menyangkut segi-segi kemandirian, produk-

tivitas, kesetiakawanan sosial, ketaqwaan dan kemampuan pen-

duduk untuk hidup dalam hubungan keselarasan dengan ling-

kungannya.

Tingkat kematian bayi, yang penurunannya merupakan salah

satu indikator kenaikan kualitas fisik penduduk, telah meng-

alami penurunan yang cukup berarti, yaitu dari 90 bayi per

seribu kelahiran hidup pada tahun 1983 menjadi 58 pada tahun

1988. Walaupun demikian, tingkat kematian bayi tersebut masih

dirasakan terlalu tinggi sehingga usaha penurunannya masih

terus dilaksanakan selama Repelita V, yaitu dengan menurun-

kannya menjadi sekitar 50 per seribu kelahiran hidup pada

akhir Repelita V. Upaya penurunan tingkat kematian tersebut,

apabila berhasil, dapat meningkatkan angka harapan hidup

waktu lahir dari 63 tahun pada tahun 1988 menjadi sekitar 65

tahun pada tahun 1993. Sehubungan dengan hal tersebut perlu

terus ditingkatkan kebijaksanaan kependudukan yang diarahkan

pada peningkatan status kesehatan dan gizi, peningkatan

pelayanan kesehatan, peningkatan kesehatan lingkungan dan

peningkatan keselamatan kerja.

Agar pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan

rakyat dapat terlaksana dengan cepat, maka harus dibarengi

120

Page 121:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

dengan percepatan penurunan tingkat kelahiran yang dilaksana-

kan melalui program keluarga berencana yang mutlak dilaksana-

kan dengan berhasil.

Sebagai akibat dari tingginya tingkat kelahiran di masa

yang lalu maka jumlah penduduk muda di Indonesia juga menjadi

besar. Selama Repelita V diperkirakan jumlah pasangan usia

subur akan meningkat dari 30,0 juta pada tahun pertama Repe-

lita V menjadi 33,7 juta pada tahun terakhir Repelita V. Ke-

adaan ini merupakan tantangan dalam pelaksanaan program KB.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut, dalam Repelita V akan

ditingkatkan usaha memperluas liputan program KB agar men-

jangkau seluruh lapisan masyarakat dan ditingkatkan pembinaan

para peserta KB. Untuk itu selama Repelita V akan diusahakan

pencapaian sasaran Peserta KB Baru sebanyak 22,1 juta dan

sasaran Peserta KB Aktif menjadi 21,5 juta.

Selama Repelita V peran serta masyarakat dan dunia usaha

dalam program KB akan ditingkatkan sehingga program KB akan

menjadi gerakan masyarakat yang menyeluruh dan akhirnya seca-

ra berangsur dapat tercapai sifat kemandirian dalam pelaksa-

naan KB.

Dalam rangka makin memeratakan pembangunan ke seluruh

wilayah tanah air, pelaksanaan pembangunan di daerah diarah-

kan agar laju pertumbuhan antar daerah dan antara daerah pe-

desaan dan perkotaan makin serasi. Pelaksanaan pembangunan

tersebut diarahkan pula agar benar-benar sesuai dengan prio-

ritas dan potensi daerah, dapat memenuhi aspirasi masyarakat

di daerah dan dapat mengatasi permasalahan daerah. Di samping

itu seluruh pembangunan yang berlangsung di daerah harus pula

merupakan satu kesatuan pembangunan nasional sehingga makin

memantapkan perwujudan Wawasan Nusantara. Pembangunan di dae-

rah juga diarahkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan swadaya

121

Page 122:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

dan kreativitas masyarakat di daerah serta meningkatkan peran-

an Pemerintah Daerah dalam pembangunan sebagai perwujudan

otonomi daerah yang lebih nyata dan bertanggung jawab.

Selanjutnya pelaksanaan pembangunan daerah diarahkan

pula pada upaya meningkatkan daya guna dan hasil guna pem-

bangunan sektoral. Dalam hubungan itu peranan Pemerintah Dae-

rah menyangkut bukan hanya segi pelaksanaan pembangunan oleh

Pemerintah Daerah melainkan juga segi koordinasi atas kegiat-

an pembangunan yang dijalankan oleh unsur-unsur instansi ver-

tikal Pemerintah dan swasta di daerah.

Pelaksanaan pembangunan daerah diarahkan pula pada usaha

pencapaian keserasian dan optimalisasi pemanfaatan ruang se-

suai dengan fungsi masing-masing kawasan baik pedesaan maupun

perkotaan. Untuk itu diperlukan usaha menata ruang masing-

masing daerah mengikuti suatu strategi nasional pengembangan

pola tata ruang. Dalam hubungan ini potensi masing-masing

daerah dimanfaatkan secara optimal dengan memelihara kelesta-

rian alam dan kelestarian lingkungan. Untuk itu strategi na-

sional pengembangan pola tata ruang akan ditempuh melalui

pendekatan wilayah dengan memperhatikan sifat lingkungan alam

dan lingkungan sosial di masing-masing daerah. Berpegang pada

tata ruang daerah kegiatan pembangunan di masing-masing

daerah diharapkan dapat menghasilkan perkembangan daerah yang

saling mendukung. Dalam hubungan ini perhatian khusus akan

diberikan kepada daerah yang relatif tertinggal, daerah dan

kepulauan terpencil dan daerah pedesaan.

Kota sebagai pusat pelayanan jasa dan sebagai simpul

berbagai kegiatan, merupakan salah satu unsur wilayah yang

memiliki peranan yang strategis dalam pengembangan wilayah.

122

Page 123:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Oleh karena itu pembangunan perkotaan, sebagai bagian dari

pembangunan daerah, akan terus ditingkatkan dengan memperha-

tikan keserasian hubungan antar kota, keserasian perkembangan

di dalam kota sendiri dan keserasian perkembangan antara kota

dan daerah pedesaan di sekitarnya.

Pedesaan yang mencakup bagian terbesar wilayah nasional

dan kawasan pertanian pangan serta mencakup bagian terbesar

masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam pembangunan

nasional. Oleh karena itu pembangunan pedesaan terus diting-

katkan terutama melalui pengembangan kemampuan sumber daya

manusia yang ada di pedesaan sehingga swadaya dan kreativitas

dapat semakin berkembang serta kesadaran. lingkungannya sema-

kin tinggi. Pengembangan kemampuan sumber daya manusia terse-

but akan dapat mempercepat' peningkatan kemampuan masyarakat

pedesaan dalam berproduksi, dalam mengolah dan memasarkan

hasil-hasil produksinya, serta dalam menciptakan dan memper-

luas lapangan kerja yang kesemuanya akan membantu mempercepat

pertumbuhan masyarakat desa dan kesejahteraan penduduknya.

Dalam rangka meningkatkan keserasian perkembangan antar

daerah, khususnya antara daerah perkotaan dan daerah pedesa-

an, pola jaringan perhubungan nasional serta sistem kota-kota

sebagai pusat-pusat pengembangan wilayah akan lebih dimantap-

kan. Langkah ini diarahkan agar dapat menghasilkan dukungan

yang sebesar-besarnya bagi upaya untuk ikut mengurangi deras-

nya arus urbanisasi, di samping usaha-usaha yang secara lang-

sung dan tidak langsung ditujukan untuk itu. Tingkat pelayan-

an jaringan prasarana perhubungan yang ada akan terus diper-

tahankan agar pelayanan jasa dapat mencapai tingkat efisiensi

yang tinggi. Untuk itu kegiatan operasi dan pemeliharaan sa-

ran dan prasarana tersebut akan ditingkatkan dan dilaksana-

123

Page 124:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

kan sebaik-baiknya. Peningkatan kegiatan operasi dan pemeli-

haraan juga akan dilakukan untuk prasarana sosial budaya ter-

utama dalam kaitannya dengan usaha peningkatan mutu sumber

daya manusia di daerah.

Usaha-usaha untuk meningkatkan nilai manfaat tanah akan

ditingkatkan dengan mengarahkan pemanfaatan tanah yang dapat

menjamin pemanfaatan ruang secara optimal, pelestarian pro-

duktivitas dan mutu kegunaan tanah, dan pencegahan kerusakan

serta kemerosotan kesuburan tanah. Di samping itu akan di-

tingkatkan usaha untuk mencegah penggunaan tanah yang merugikan

kepentingan masyarakat dan kepentingan pembangunan. Untuk

itu penataan agraria pada tahap makro akan diarahkan untuk

mengatur penggunaan tanah yang mendukung terwujudnya kesera-

sian perkembangan sistem permukiman dan pusat-pusat pelayanan

jasanya, dan pada tahap mikro ditujukan kepada penciptaan

sumbangan sumber daya tanah yang optimal bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Peningkatan pembangunan daerah perlu didukung oleh ke-

mampuan pengelolaan pembangunan yang memadai dari seluruh

aparatur pemerintah di daerah. Sehubungan dengan itu kemampu-

an Pemerintah Daerah untuk membangun akan terus ditingkatkan

dan dikaitkan dengan usaha untuk mewujudkan otonomi daerah

yang lebih nyata dan bertanggung jawab. Sejalan dengan itu

akan ditingkatkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam menghim-

pun dana dari sumber-sumber pendapatan asli daerah, secara

wajar dan tertib, termasuk sumber-sumber keuangan baru yang

tidak bertentangan dengan kepentingan nasional. Selanjutnya

kemampuan Pemerintah Daerah dalam melaksanakan administrasi

pembangunan dan dalam mengkoordinasi pembangunan di daerah

perlu pula ditingkatkan. Pemberian bantuan pembangunan daerah

akan ditingkatkan sesuai dengan kemampuan keuangan negara.

124

Page 125:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Dalam rangka peningkatan efisiensi pelaksanaan pem-

bangunan di daerah dan peningkatan pelaksanaan tugas pemerin-

tahan umum sesuai dengan tingkat perkembangan daerah, akan

ditinjau penataan kembali batas-batas administrasi dan status

administrasi daerah-daerah yang bersangkutan.

Pembangunan hukum sebagai upaya untuk menegakkan keadil-

an, kebenaran dan ketertiban dalam negara hukum Indonesia

yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 di-

arahkan untuk meningkatkan kesadaran hukum, menjamin pene-

gakan, pelayanan dan kepastian hukum, serta mewujudkan tata

hukum nasional yang mengabdi pada kepentingan nasional. Pem-

bangunan hukum ditujukan pula untuk memantapkan dan mengaman-

kan pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya, menciptakan

kondisi yang lebih mantap sehingga setiap anggota masyarakat

dapat menikmati iklim kepastian dan ketertiban hukum, lebih

memberikan dukungan dan pengarahan kepada upaya pembangunan

yang adil dan merata, serta menumbuhkan dan mengembangkan

disiplin nasional dan rasa tanggung jawab sosial pada setiap

anggota masyarakat. Di samping itu pembangunan hukum diarah-

kan agar hukum benar-benar harus menjadi pengayom masyarakat,

memberi rasa aman dan tenteram, menciptakan lingkungan dan

iklim yang mendorong kreativitas dan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan serta mendukung stabilitas nasional yang

sehat dan dinamis.

Bertolak dari pemikiran tersebut di atas sasaran pem-

banguhan di bidang hukum dalam Repelita V meliputi: pembaha-

ruan hukum; peningkatan kesadaran hukum masyarakat; penegakan

hukum; pembinaan peradilan; pembinaan pemasyarakatan; pela-

yanan jasa hukum; pendidikan dan pelatihan tenaga teknis hu-

kum serta penataan administrasi dan pengawasan di bidang hu-

kum.

125

Page 126:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Kegiatan pembaharuan hukum sebagai bagian dari pembinaan

hukum nasional meliputi perancangan peraturan perundang-un-

dangan yang ditunjang oleh kegiatan penelitian dan pengkajian

hukum serta dokumentasi hukum. Di berbagai bidang hukum pokok

perhatian utama adalah untuk menyelesaikan rancangan Kitab

Undang-undang Hukum Pidana, Hukum Perdata dan Hukum Dagang,

rancangan Undang-undang Hukum Perdata Internasional, Hukum

Acara Perdata, serta rancangan Undang-undang Ketentuan Umum

Perundang-undangan sebagai pengganti Algemene Bepalingen van

Wetgeving (AB).

Di berbagai bidang hukum sektoral prioritas diberikan

kepada upaya penyempurnaan dan pembaharuan dan atau penyusun-

an peraturan perundang-undangan baru seperti keimigrasian,

bantuan hukum, pemasyarakatan, paten, alih teknologi, peru-

mahan dan pemukiman, hukum pertanahan termasuk tata guna

tanah dan industri kecil. Di samping itu akan dilanjutkan

penyusunan peraturan perundang-undangan yang meliputi hukum

laut nasional, hukum udara dan angkasa, perairan nusantara,

landas kontinen Indonesia, administrasi pemerintahan dan

peraturan perundang-undangan sektoral lainnya yang diperlukan

bagi pembangunan. Dalam menunjang kegiatan penyusunan per-

aturan perundang-undangan dilanjutkan pula kerja sama dengan

kalangan perguruan tinggi, lembaga-lembaga ilmiah lainnya,

serta organisasi-organisasi profesi yang terkait di bidang

hukum.

Pembinaan hukum nasional mencakup pula upaya peningkatan

kesadaran hukum melalui penyuluhan hukum. Kegiatan penyuluhan

hukum akan dilakukan melalui pelaksanaan secara lebih terpadu

berbagai pola penyuluhan hukum yang ada antara lain Jaksa Ma-

suk Desa, Hakim Masuk Desa dan Jaksa Masuk Laut dan kegiatan

126

Page 127:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

penyuluhan dan penerangan hukum mengenai peraturan perundang-

undangan nasional yang ditujukan kepada seluruh masyarakat.

Dalam rangka mewujudkan pemerataan kesempatan untuk mem-

peroleh keadilan dan perlindungan hukum akan dilanjutkan pe-

nyelenggaraan pemberian bantuan hukum dan konsultasi hukum

bagi golongan masyarakat yang kurang mampu sejak dari awal

proses terjadinya perkara melalui (a) pemberian bantuan hukum

yang diserahkan kepada Pengadilan Negeri dan (b) pemberian

konsultasi hukum oleh Biro Bantuan Hukum Fakultas Hukum

Universitas Negeri dan Swasta berdasarkan suatu perjanjian

kerja sama. Di samping itu dalam rangka mendekatkan jangkauan

pelayanan hukum kepada masyarakat serta memeratakan kesempatan

memperoleh peradilan direncanakan pembukaan 21 kantor Kejak-

saan Negeri dan 11 kantor Cabang Kejaksaan Negeri serta pe-

ningkatan pelayanan 146 kantor Kejaksaan Tinggi/Negeri dan

rehabilitasi 1S6 gedung Kejaksaan Tinggi/ Negeri/Cabang Ke-

jaksaan Negeri.

Dalam rangka penegakan hukum akan dimantapkan dan di-

tingkatkan kerja sama antara sesama aparat penegak hukum khu-

susnya hubungan kerja sama antara Kejaksaan, Polisi, Peng-

adilan, Lembaga Pemasyarakatan (LP), Balai Bimbingan

Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (BISPA) serta

Pengacara/Penasihat Hukum sehingga tercipta persepsi yang

sama mengenai keadilan dalam penegakan hukum: Demikian pula

akan ditingkatkan keterpaduan kerja sama intelijen dengan

badan-badan terkait bail di Pusat maupun di Daerah. Selanjut-

nya operasi yustisi akan lebih ditingkatkan terutama dalam

bidang tindak pidana khusus terhadap perbuatan subversi, ko-

rupsi, penyelundupan dan pelanggaran wilayah perairan serta

segala bentuk tindak pidana penyelewengan lainnya yang meru-

127

Page 128:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

gikan keuangan negara dan yang menghambat pembangunan nasio-

nal. Akan dilanjutkan pula berbagai penertiban dalam rangka

pengawasan atas orang asing, aliran kepercayaan dalam masya-

rakat, barang cetakan, brosur, buku serta audio dan audio

visual.

Untuk menunjang usaha penegakan hukum di bidang keimi-

grasian direncanakan pembukaan 5 Kantor Imigrasi (KANIM), 7

Asrama Karantina Imigrasi dan 20 Pos Imigrasi. Di samping itu

akan dilakukan pula rehabilitasi dan atau penyempurnaan 43

gedung KANIM, 10 Pos Imigrasi dan lanjutan peningkatan Tempat

Penampungan Imigran Gelap di Sumba Barat.

Dalam rangka pembinaan peradilan akan dilanjutkan berba-

gai langkah kegiatan, antara lain (a) pembenahan dan penata-

an administrasi pengadilan serta inventarisasi dan penerbitan

himpunan putusan pengadilan termasuk inventarisasi kasus-ka-

sus Hukum Adat serta statistik perkara; (b) pendidikan dan

latihan bagi para Calon Hakim, Hakim, Panitera dan berbagai

tenaga peradilan lainnya; (c) pengawasan terhadap Hakim,

Penasihat Hukum dan Jaksa. Untuk menunjang usaha pembinaan

peradilan akan dilanjutkan pula berbagai kegiatan, antara

lain 'pembukaan 2 kantor Pengadilan Tinggi, 20 Pengadilan Ne-

geri, 6 Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara serta 14 Peng-

adilan Tata Usaha Negara, di samping rehabilitasi dan per-

luasan 313 gedung Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri.

Selanjutnya akan lebih didayagunakan Tempat-tempat Sidang

yang ada, di samping pembangunan Tempat-tempat Sidang baru di

daerah-daerah terpencil yang dipandang perlu atau dirasakan

sangat mendesak dilanjutkan.

Dalam rangka meningkatkan fungsi Lembaga Pemasyarakatan

akan ditingkatkan kerja sama dengan berbagai Departemen untuk

lebih memantapkan pelayanan kesehatan, rehabilitasi sosial

128

Page 129:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

dan resosialisasi, latihan keterampilan dan pemasaran hasil

produksi para narapidana dan anak didik, pembinaan mental dan

rohani serta pendidikan formal dan non formal termasuk pem-

berian keterampilan bertani dan usaha tani. Peningkatan ke-

terampilan dan kemampuan teknis pemasyarakatan akan dilanjut-

kan pula melalui berbagai pendidikan dan latihan kedinasan.

Untuk menunjang tugas-tugas pemasyarakatan akan diusaha-

kan penyelesaian pembangunan 11 Lembaga Pemasyarakatan/Rumah

Tahanan Negara; rehabilitas3 65 gedung Lembaga Pemasyarakat-

an, 98 Rumah Tahanan Negara, 45 Cabang Rumah Tahanan Negara,

13 Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak

(BISPA); perbaikan 3 Lembaga Pemasyarakatan, 3 Rumah Tahanan

Negara, 3 BISPA di tempat-tempat yang sangat mendesak dan 5

Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara. Demikian pula akan

disediakan berbagai sarana pengamanan Lembaga Pemasyarakat-

an/Rumah Tahanan Negara, sarana pembinaan keterampilan para

narapidana dan anak didik serta kendaraan operasional berupa

kendaraan angkut tahanan serta peralatan dan perlengkapan

lainnya.

Untuk menunjang keberhasilan pelayanan jasa hukum akan

dilaksanakan antara lain (a) penyempurnaan organisasi dan

penyederhanaan prosedur pemberian perizinan, pengesahan badan

hukum, pendaftaran merek, paten, hak cipta dan sebagainya;

(b) pembinaan para petugas berbagai pelayanan jasa hukum dan

(c) peningkatan koordinasi antar instansi yang terkait khusus-

nya di bidang-bidang imigrasi, kepariwisataan, ketenagakerja-

an dan perhubungan.

Penyederhanaan sistem dan prosedur pelayanan keimigra-

sian akan dilanjutkan pula serta akan ditingkatkan penertiban

dan pembenahan administrasi keimigrasian sejalan dengan per-

129

Page 130:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

aturan dan perundang-undangan baru di bidang keimigrasian.

Kegiatan pendidikan din latihan tenaga hukum akan lebih

dimantapkan, yang meliputi antara lain administrasi pelayanan

hukum; penyuluhan hukum; latihan hakim dan calon hakim ter-

masuk untuk Pengadilan Tata Usaha Negara; latihan Panitera

dan Jurusita; latihan-latihan tenaga pemasyarakatan, keimi-

grasian, :peneliti hukum dan perancang perundang-undangan;

pendidikan pembentukan Jaksa, pelatihan keterampilan Jaksa

termasuk spesialisasi Jaksa di bidang penyidikan korupsi,

penyelundupan, subversi, narkotika dan sebagainya; pendidikan

Jaksa khusus untuk perdata dan bantuan hukum; serta beberapa

pendidikan dan pelatihan lainnya dalam bidang-bidang keahlian

antara lain intelijen, sandi, pustakawan hukum serta kebenda-

haraan dan pengawasan.

Sesuai dengan pengarahan GBHN, politik luar negeri yang

bebas aktif dilaksanakan secara konsekuen dan diabdikan untuk

kepentingan nasional. Dalam pada itu, walaupun sampai dengan

akhir periode Repelita IV sudah terlihat tanda-tanda kecen-

derungan ke arah perbaikan hubungan antara Timur-Barat,

keadaan dunia dalam lima tahun mendatang masih akan diwarnai oleh berbagai bentuk ketidakadilan, penindasan, pertikaian

bersenjata, pertentangan ideologi, ketimpangan-ketimpangan,

kemelaratan dan keterbelakangan sebagian besar umat manusia.

Perekonomian dunia pun masih mengalami gejolak yang berkepan-

jangan serta ketidakserasian hubungan antara negara-negara

maju dengan negara-negara berkembang (Utara - Selatan). Hal-

hal tersebut di atas merupakan tantangan dalam pelaksanaan

politik luar negeri yang bebas aktif. Dalam situasi interna-

sional seperti ini, pelaksanaan politik luar negeri yang be-

bas aktif dalam lima tahun mendatang memerlukan suatu program

yang terarah di segala bidang.

130

Page 131:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Berdasarkan pengarahan tersebut di atas dan perkiraan

perkembangan keadaan di waktu mendatang program pokok dan

langkah-langkah dasar yang ditempuh di bidang politik dan hu-

bungan luar negeri dalam Repelita V adalah sebagai berikut.

Di bidang politik, pemantapan Wawasan Nusantara, per-

juangan masalah Timor Timur di forum internasional, penyele-

saian masalah Kampuchea, peningkatan hubungan dengan negara-

negara Pasifik Barat Daya dan Selatan, pemantauan perkembangan

di Timur Tengah khususnya masalah Palestina, pemantauan per-

kembangan di Samudera Hindia dan peranan strategis Amerika

Serikat-Jepang-RRC akan dilanjutkan. Di forum internasional,

program politik meliputi upaya untuk meningkatkan kegiatan

pemanfaatan PBB dalam rangka pengembangan aspirasi politik

luar negeri meningkatkan peranan ASEAN dan peranan Indonesia

di dalamnya, mempertahankan kemurnian Gerakan Non Blok serta

berperan aktif dalam Organisasi Konperensi Islam (OKI).

Di bidang ekonomi akan terus dilanjutkan program-program

peningkatan usaha ke arah terwujudnya Tata Ekonomi Dunia Ba-

ru, pengembangan perdagangan internasional, pengaturan komo-

diti internasional, alih teknologi, pengembangan kerja sama

teknik dan ekonomi antara negara-negara berkembang (KTNB),

peningkatan investasi dan kerja sama keuangan dengan negara-

negara IGGI dan badan-badan keuangan Internasional, pening-

katan kerja sama ekonomi di antara negara-negara anggota Non

Blok dan OKI. Di samping itu program tersebut meliputi pula peningkatan solidaritas dan kerja sama negara-negara anggota

OPEC bail( dalam rangka menghadapi negara-negara Non OPEC mau-

pun negara-negara industri serta peningkatan kerja sama eko-

nomi ASEAN. Peningkatan kerja sama tersebut merupakan upaya

penting menuju kestabilan wilayah, guna mendorong berkembang-

nya investasi di wilayah ASEAN.

131

Page 132:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Di bidang sosial budaya, program-program peningkatan hu-

bungan luar negeri melalui dimensi kebudayaan diplomasi, pem-

binaan masyarakat Indonesia di luar negeri terutama para ma-

hasiswa Indonesia, peningkatan kegiatan penerangan di luar

negeri untuk memberikan gambaran yang positif mengenai segala

sesuatu tentang Indonesia akan dilanjutkan. Untuk menciptakan

tatanan dunia yang lebih adil dan merata di bidang komunikasi

dan arus informasi, maka bersama dengan negara-negara berkem-

bang akan dilanjutkan kerja sama yang telah berjalan.

Untuk menunjang program-program kegiatan operasional po-

litik dan hubungan luar negeri yang semakin meningkat, diper-

lukan para pelaku yang mempunyai tingkat kemampuan yang pro-

fesional dan integritas yang tinggi serta sarana penunjang

yang cukup memadai. Sehubungan dengan itu akan terus diting-

katkan mutu pelaksana yang profesional, berintegritas, dan

tangguh serta tanggap terhadap perubahan-perubahan yang ter-

jadi baik menyangkut situasi politik dunia, ekonomi interna-

sional dan keadaan sosial budaya, dan sesuai dengan kemampuan

keuangan negara akan senantiasa ditingkatkan pula sarana dan

prasarana penunjangnya. Di samping itu, diupayakan pula pe-

ningkatan sarana penelitian dan pengembangan dalam rangka

memberikan masukan untuk perumusan kebijaksanaan dan pengarah-

an politik serta hubungan luar negeri dalam hubungan interna-

sional.

Untuk menjamin kelangsungan pembangunan nasional serta

mengamankan hasil-hasilnya diperlukan pertahanan dan keamanan

yang mantap. Oleh karena itu pembangunan bidang pertahanan

dan keamanan merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisah-

kan dari pembangunan nasional.

Pembangunan pertahanan keamanan sebagai bagian integral

dari pembangunan nasional diarahkan pada pengembangan kemam-

132

Page 133:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

puan bangsa dan negara untuk menghadapi segala ancaman baik

dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Kebijaksanaan pem-

bangunan pertahanan keamanan ditujukan pada perwujudan daya

tangkal yang tangguh, melalui pembangunan, pemeliharaan dan

pengembangan serta pendayagunaan segenap komponen kekuatan

pertahanan keamanan rakyat semesta secara terpadu dan

terarah.

Pembangunan pertahanan keamanan tersebut dilaksanakan

melalui upaya peningkatan kemampuan pertahanan dan upaya me-

mantapkan keamanan dalam rangka perwujudan daya tangkal per-

tahanan keamanan negara dan dilaksanakan secara terpadu dan

bertahap sesuai dengan kondisi dan kemampuan bangsa dan nega-

ra. Oleh karena itu setiap investasi harus menunjukkan manfa-

at yang nyata dan waktu kegunaan yang cukup panjang serta se-

dapat mungkin disertai adanya kegunaan tambahan. Di samping

itu, dalam setiap upaya penyelenggaraan pertahanan keamanan

negara, efektivitas untuk menghadapi keadaan darurat harus

tetap terjamin.

Pertahanan keamanan negara dilaksanakan dengan sistem

pertahanan keamanan rakyat semesta yang mencakup keseluruhan

kekuatan bangsa dan negara, serta disusun, disiapkan dan di-

gerakkan secara terpadu dan terpimpin, baik dalam bentuk per-

lawanan bersenjata maupun perlawanan lainnya dengan didasar-

kan pada keyakinan akan kekuatan sendiri dan dengan jiwa ti-

dak mengenal menyerah. Untuk itu ideologi Pancasila dan ni-

lai-nilai luhur bangsa serta hakekat kemanunggalan ABRI

dengan rakyat harus tertanam dengan teguh dalam jiwa dan alam

pikiran seluruh rakyat Indonesia, sehingga dapat mewujudkan

kekuatan pertahanan keamanan negara yang ampuh dengan keta-

hanan mental yang tangguh.

133

Page 134:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Pembinaan kemampuan pertahanan keamanan negara dilakukan

dengan lebih meningkatkan kemampuan ABRI dalam menegakkan

kedaulatan di darat, laut, udara, dirgantara dan menegakkan

hukum, keamanan, ketertiban serta melindungi ketentraman dan

keselamatan masyarakat. Sejalan dengan itu unsur-unsur kemam-

puan lainnya perlu ditingkatkan sehingga ABRI bersama kompo-

nen pertahanan keamanan lainnya mampu melaksanakan tugas-tu-

gas pertahanan keamanan negara sesuai dengan kebutuhan dan

tantangan yang dihadapi oleh negara dan bangsa.

ABRI sebagai komponen utama kekuatan pertahanan keamanan

negara harus mampu melaksanakan fungsi penindak dan penyang-

gah awal terhadap setiap ancaman. Dalam keadaan aman dan da-

mai, kekuatan ABRI yang relatif kecil tetapi efektif dan

efisien dengan mutu dan mobilitas tinggi serta dalam waktu

singkat mampu diproyeksikan ke segala penjuru Tanah Air akan

terus dikembangkan dan ditingkatkan, mengingat luas wilayah,

jumlah penduduk dan besarnya kekayaan nasional yang harus

dilindungi.

Pembinaan keamanan umum dan ketenteraman masyarakat di-

tujukan untuk mengembangkan sistem keamanan dan ketertiban

masyarakat yang bersifat swakarsa, dengan berintikan Polri

sebagai alat negara penegak hukum yang mahir, terampil, ber-

sih dan berwibawa. Dalam hal ini lebih diutamakan usaha-usaha

pencegahan dan penangkalan, sedangkan pembinaan kesadaran ma-

syarakat terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat terus

ditingkatkan. Perlindungan masyarakat sebagai komponen khusus

kekuatan pertahanan keamanan negara perlu terus dibina agar

setiap lingkungan masyarakat secara terpisah maupun bersama

memiliki kemampuan untuk menanggulangi akibat bencana perang,

bencana alam atau bencana lainnya, serta mampu memperkecil

134

Page 135:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

akibat malapetaka yang menimbulkan kerugian jiwa maupun harta

benda.

Komponen pendukung kekuatan pertahanan keamanan negara

yang terdiri dari sumber alam, sumber daya buatan serta pra-

sarana dan sarana nasional yang bernilai strategik perlu di-

tata dan diatur dalam suatu peraturan perundang-undangan,

agar bila diperlukan terutama dalam keadaan darurat dapat di-

dayagunakan secara optimal dalam menunjang kelancaran dan ke-

langsungan upaya pertahanan keamanan negara.

Dalam pada itu pembangunan di bidang penerangan dan ko-

munikasi sosial dalam Repelita V akan ditingkatkan melalui

berbagai kegiatan.Pertama, dengan melalui pendekatan budaya, yang bertuju-

an untuk mendorong terwujudnya kebudayaan nasional yang ber-

landaskan Pancasila yang memberikan wawasan dan makna pada

pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan. Untuk

tercapainya tujuan tersebut, penerangan dan komunikasi sosial akan diarahkan agar dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya

rasa tanggung jawab sosial dan kesetiakawanan sosial, disi-

plin nasional dan sebagainya. Di samping itu, penerangan dan

komunikasi sosial juga diarahkan untuk mendukung upaya pem-

baharuan, termasuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknolo-

gi.

Kedua, melalui kegiatan yang mendukung pembangunan sosi-

al ekonomi bangsa, yang bertujuan untuk menyampaikan pesan-

pesan tentang kebijaksanaan, rencana, dan pelaksanaan pem-

bangunan sosial ekonomi dan hasil-hasilnya. Dalam penyampaian

pesan-pesan tersebut antara lain akan ditekankan pentingnya

peningkatan kualitas manusia sebagai kekuatan utama pem-

135

Page 136:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

bangunan dan sekaligus tujuan pembangunan. Dengan demikian

diharapkan dapat dibangkitkan peran serta aktif dan dinamis

masyarakat dalam proses pembangunan.

Ketiga, melalui komunikasi sosial politik bangsa berda-

sarkan Pancasila, yang antara lain mendorong terciptanya dan

dipertahankannya stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

Dalam hubungan ini akan ditingkatkan kemampuan pers dan media

massa yang berdasarkan Pancasila sehingga pers dan media massa

mampu menjadi media massa formal yang sehat, bebas, di-

namis dan bertanggung jawab.

Keempat, melalui kegiatan komunikasi untuk sasaran khu-

sus, yaitu generasi muda, wanita, masyarakat pedesaan dan ma-

syarakat perkotaan serta komunikasi internasional. Khusus

mengenai komunikasi internasional ditujukan untuk meningkat-

kan citra positif Indonesia berdasarkan keberhasilan-keberha-

silan pembangunan yang telah dicapai. Selain itu kegiatan

komunikasi internasional juga akan lebih membuka wawasan

bangsa Indonesia terhadap perkembangan dunia internasional

dengan lebih cepat dan mutakhir. Dengan demikian diharapkan

dapat berdampak positif terhadap peningkatan kegiatan-kegiat-

an pembangunan selama Repelita V.

Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bagian dari pro-

gram-program: pengembangan operasi penerangan, pengembangan

sarana radio, televisi dan film, pembinaan dan pengembangan

pers, yang didukung oleh program penelitian dan pendidikan

penerangan, pers dan komunikasi sosial.

Sesuai pokok-pokok kebijaksanaan yang ditetapkan dalam

GBHN, pembangunan aparatur pemerintah dalam kurun waktu Repe-

lita V secara strategis ditujukan pada peningkatan kualitas

dan penyempurnaan seluruh unsur sistem aparatur pemerintahan,

136

Page 137:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

di pusat dan di daerah dan dalam hubungan pusat dengan

daerah, termasuk badan-badan usaha milik negara dan daerah

(BUMN dan BUMD), perwakilan-perwakilan di luar negeri, serta

unsur sumber daya manusia di dalamnya.

Tujuan pokok pembangunan aparatur tersebut adalah ter-

wujudnya administrasi pemerintahan yang berdisiplin, cakap,

produktif, berdaya guna, berhasil guna, bersih dan berwibawa

dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangun-

an dengan dilandasi sikap tanggap dan semangat pengabdian pa-

da masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan Pancasila dan

UUD 1945. Pembangunan aparatur juga dimaksudkan untuk mening-

katkan kemampuan dan kualitas aparatur dalam melayani, meng-

ayomi, dan menumbuhkan prakarsa dan peran serta masyarakat

dan dunia usaha dalam pembangunan, serta sikap tanggapnya

terhadap pandangan-pandangan dan aspirasi yang hidup dalam

masyarakat. Di samping itu, pembangunan aparatur dimaksudkan

untuk meningkatkan kemampuan aparatur pemerintah dalam menum-

buhkan dan memanfaatkan potensi dan peluang yang terbuka da-

lam tatanan kehidupan ekonomi nasional dan internasional

dengan tetap mengindahkan prinsip-prinsip demokrasi ekonomi

dan pembangunan berkelanjutan.

Upaya pembangunan aparatur pemerintah meliputi langkah-

langkah pendayagunaan berupa penyempurnaan, penyederhanaan,

penertiban dan pembinaan faktor-faktor kelembagaan dan keta-

talaksanaan serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di

dalam sistem aparatur tersebut. Pendayagunaan kelembagaan

pada dasarnya berisikan penataan organisasi dan saling hu-

bungan serta koordinasi dalam dan antar aparatur pemerintah

pusat, pemerintah daerah dan desa, dan antara pemerintah

137

Page 138:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

pusat dengan pemerintah daerah dan desa. Dengan langkah ter-

sebut diharapkan bidang tugas dan pembagian kerja masing-ma-

sing dan antara ketiga unsur kelembagaan tersebut semakin te-

gas dan jelas sehingga tidak terjadi tumpang tindih yang

mengakibatkan inefisiensi. Dalam rangka hubungan pusat dan

daerah dimantapkan pelaksanaan asas desentralisasi, dekonsen-

trasi, dan tugas perbantuan, yang dapat meningkatkan optimasi

pencapaian tujuan nasional, ketahanan nasional dan kemantapan

wawasan nusantara. Sejalan dengan itu pelaksanaan otonomi

yang bertitik berat di Daerah Tingkat II lebih dimantapkan.

Selanjutnya pendayagunaan kepegawaian yang menyangkut

unsur sumber daya manusia dalam aparatur diarahkan pada

peningkatan kualitas baik mental dan moral serta semangat

pengabdiannya kepada bangsa dan negara dan ketaatannya kepada

Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, maupun kemampuan

profesionalnya, demikian juga tingkat kesejahteraannya. Hal

tersebut dicapai melalui berbagai langkah kebijaksanaan dan

program kegiatan seperti perbaikan sistem dan peningkatan

kegiatan di bidang pendidikan dan latihan serta penataran P4,

penerapan ketentuan perundangan yang menyangkut disiplin,

penyempurnaan kebijaksanaan pembinaan dan administrasi kepe-

gawaian, perbaikan sistem gaji dan ketatalaksanaan yang ter-

kait dengan pengurusan kesejahteraan pegawai. Dengan demikian

disiplin, kualitas dan produktivitas pegawai diharapkan me-

ningkat.

Pendayagunaan dalam bidang ketatalaksanaan seperti ter-

sebut di atas bukan saja meliputi aspek-aspek yang terdapat

dalam rangka administrasi umum tetapi juga administrasi kebi-

jaksanaan, perencanaan, penganggaran, pengawasan dan pengen-

dalian pelaksanaan pembangunan. Pendayagunaan dalam bidang

138

Page 139:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

ini terutama berisikan langkah-langkah penyempurnaan sistem

dan penyederhanaan yang ditujukan pada peningkatan efisiensi

dan kelancaran pelayanan aparatur pemerintah, baik dalam hu-

bungan sesama aparatur maupun antara aparatur dengan dunia

usaha dan masyarakat pada umumnya.

Dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna sis-

tem perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian akan ditingkat-

kan langkah-langkah penyempurnaan sistem perencanaan, sistem

anggaran dan sistem pemantauan disertai pengembangan sistem

informasi dengan jaringan sistem komputer, dan penyederhana-

an-penyederhanaan prosedural serta pemantapan berbagai sarana

untuk melakukan langkah-langkah tindak lanjut dalam rangka

pengendalian.

Sejalan dengan itu sistem dan sarana serta pelaksanaan

pengawasan melekat ditingkatkan, pengawasan fungsional lebih

dimantapkan, dan pengawasan masyarakat terus dikembangkan.

Kemudian hubungan fungsional antara pemerintah dan lembaga-

lembaga perwakilan rakyat dan masyarakat akan terus diting-

katkan, dikembangkan dan dibina, khususnya dalam rangka lebih

mendayagunakan sistem pengawasan guna menunjang terselengga-

ranya pemerintahan yang berdisiplin dan bersih, baik di pusat

maupun di daerah.

Dalam rangka pembangunan aparatur pemerintah juga diper-

lukan penelitian dan pengembangan di bidang ilmu dan sistem

administrasi sehingga aparatur pemerintah bukan saja memiliki

dasar nilai yang tak tergoyahkan tetapi juga landasan konsep-

sional yang mantap. Sebab itu kegiatan penelitian dan pengem-

bangan administrasi ditingkatkan dan disempurnakan dengan

penerapan pendekatan studi kebijaksanaan dan lebih bersifat

antar disiplin.

139

Page 140:  · Web viewDemikian pula akan dilanjutkan usaha peningkatan mutu pendidikan agama pada perguruan tinggi umum berupa penyediaan buku teks dan buku pegangan dosen serta penataran dosen

Sebagaimana dinyatakan dalam GBHN, berhasilnya pembangun- an nasional sebagai pengamalan Pancasila tergantung pada par-

tisipasi aktif seluruh rakyat serta pada sikap mental, tekad

dan ketaatan dan disiplin para penyelenggara negara serta se-

luruh rakyat Indonesia. Dengan langkah-langkah kebijaksanaan

pembangunan aparatur tersebut di atas diharapkan tercipta sistem

administrasi pemerintahan yang berkualitas tinggi dan

penuh disiplin, berdaya guna, berhasil guna, bersih dan ber-

wibawa baik dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan

maupun pembangunan, serta berperilaku sesuai dengan nilai-

nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

140