andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · web viewdalam perjalanannya dua sistem ekonomi tersebut...

46
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia telah mengalami polarisasi dari dua kekuatan sistem ekonomi, ditandai dengan adanya dua negara adidaya sebagai representasi dari dua sistem ekonomi tersebut, Amerika dan Sekutu Eropa Baratnya merupakan bagian kekuatan dari Sistem Ekonomi Kapitalis, sedangkan Sistem Ekonomi Sosialis diwakili oleh Uni Soviet dan Eropa Timur serta negara China dan Indochina seperti Vietnam dan Kamboja. Dua Sistem Ekonomi ini lahir dari dua muara Ideologi yang berbeda sehingga Persaingan dua Sistem Ekonomi tersebut, hakikatnya merupakan pertentangan dua ideologi politik dan pembangunan ekonomi. Posisi negara Muslim setelah berakhirnya Perang Dunia ke-2 menjadi objek tarik menarik dua kekuatan ideologi tersebut, hal ini disebabkan tidak adanya Visi rekonstruksi pembangunan ekonomi yang dimiliki para pemimpin negara muslim dari sumber Islami orisinil pasca kemerdekaan sebagai akibat dari pengaruh penjajahan dan kolonialisme barat. Dalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang pamornya setelah terjadi Hyper Inflation di Eropa tahun 1923 dan masa resesi 1929 – 1933 di Amerika Serikat dan negara Eropa lainnya. Sistem Kapitalis dianggap gagal dalam menciptakn kesejahteraan masyarakat dunia akibat dampak sistem yang di kembangkannya.[1] Momentum ini digunakan oleh Keynesian untuk menerapkan Sistem Ekonomi Alternatif – yang telah berkembang ideologinya- dipelopori oleh Karl mark, sistem ini berupaya menghilangkan perbedaan pemodal dari kaum baruh dengan Sistem Ekonomi tersentral, dimana negara memiliki otoritas penuh dalam menjalankan roda perekonomian, tetapi dalam perjalanannya sistem ini pun tidak dapat mencarikan jalan keluar guna mensejahterakan masyarakat dunia sehingga pada akhir dasawarsa 1980-an dan awal 1

Upload: others

Post on 22-Aug-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1. LATAR BELAKANG

Dunia telah mengalami polarisasi dari dua kekuatan sistem ekonomi, ditandai dengan adanya dua negara adidaya sebagai representasi dari dua sistem ekonomi tersebut, Amerika dan Sekutu Eropa Baratnya merupakan bagian kekuatan dari Sistem Ekonomi Kapitalis, sedangkan Sistem Ekonomi Sosialis diwakili oleh Uni Soviet dan Eropa Timur serta negara China dan Indochina seperti Vietnam dan Kamboja. Dua Sistem Ekonomi ini lahir dari dua muara Ideologi yang berbeda sehingga Persaingan dua Sistem Ekonomi tersebut, hakikatnya merupakan pertentangan dua ideologi politik dan pembangunan ekonomi. Posisi negara Muslim setelah berakhirnya Perang Dunia ke-2 menjadi objek tarik menarik dua kekuatan ideologi tersebut, hal ini disebabkan tidak adanya Visi rekonstruksi pembangunan ekonomi yang dimiliki para pemimpin negara muslim dari sumber Islami orisinil pasca kemerdekaan sebagai akibat dari pengaruh penjajahan dan kolonialisme barat.

Dalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut  jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang pamornya setelah terjadi Hyper Inflation di Eropa tahun 1923 dan masa resesi 1929 – 1933 di Amerika Serikat dan negara Eropa lainnya. Sistem Kapitalis dianggap gagal dalam menciptakn kesejahteraan masyarakat dunia akibat dampak sistem yang di kembangkannya.[1]

Momentum ini digunakan oleh Keynesian untuk menerapkan Sistem Ekonomi Alternatif – yang telah berkembang ideologinya- dipelopori oleh Karl mark, sistem ini berupaya menghilangkan perbedaan pemodal dari kaum baruh dengan Sistem Ekonomi tersentral, dimana negara memiliki otoritas penuh dalam menjalankan roda perekonomian, tetapi dalam perjalanannya sistem ini pun tidak dapat mencarikan jalan keluar guna mensejahterakan masyarakat dunia sehingga pada akhir dasawarsa 1980-an dan awal dekade 1990-an hancurlah Sistem Ekonomi tersebut ditandai dengan runtuhnya tembok Berlin dan terpecahnya Negara Uni Soviet menjadi beberapa bagian.

Awal tahun 1990-an dunia seakan hanya memiliki satu Sistem Ekonomi yaitu Ekonomi Orientasi Pasar dengan perangkat bunga sebagai penopang utama, negara-negara Sosialispun bergerak searah dengan trend yang ada  sehingga muncullah istilah neososialis yang sesungguhnya adalah modifikasi Sistem Sosialis dan perubahannya kearah sistem “Mekanisme Pasar”.

Tetapi walaupun modifikasi Sistem Ekonomi Pasar dan Neososialis yang dijalankan pasca Perang Dunia ke-2 menuju kearah dualisme Sistem Ekonomi, tetap belum  mampu untuk mencari solusi dari krisis dan problematika ekonomi dunia[2] diantaranya inflasi, krisis moneter Internasional,Problematika Pangan, Problematika hutang negara berkembang dll. Disaat yang sama negara-negara dunia ketiga mengalami masalah keterbelakangan dan ketertinggalan dalam

1

Page 2: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

seluruh aspek, penyebab utamanya adalah negara tersebut memakai model pembangunan negara barat yang tidak selalu sesuai dengan kondisi Ekonomi, Sosial dan Politik negara dunia ketiga hingga tidak akan pernah dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.[3] Bersama dengan problematik dunia tersebut, adanya suara nyaring untuk menemukan Sistem Ekonomi dunia baru yang dapat mensejahterakan masyarakat dunia atas dasar Keadilan,dan persamaan Hak.

Pada dekade 70-an mulailah timbul sosok Ekonomi Islam dan Lembaga Keuangan Islam dalam tatanan dunia Internasional, kajian Ilmiah tentang Sistem Ekonomi Islam marak menjadi bahan diskusi kalangan akademisi diberbagai Universitas Islam, hasil kajian tersebut dalam tataran aplikatif mulai menuai hasilnya dengan didirikan Islamic Development Bank di Jeddah tahun 1975 yang diikuti dengan berdirinya bank-bank Islam dikawasan Timur Tengah. Hal ini bahkan banyak menggiring asumsi masyarakat bahwa Sistem Ekonomi Islam adalah Bank Islam, padahal Sistem Ekonomi Islam mencakup ekonomi makro, mikro, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, Fublic Finance, model pembangunan ekonomi dan instrumen-instrumennya.

Keraguan banyak pihak tentang eksistensi Sistem Ekonomi Islam sebagai model alternatif sebuah sistem tak terelakan, pandangan beberapa pakar mengatakan Sistem Ekonomi Islam hanyalah akomodasi dari Sistem Kapitalis dan Sosialis nyaring disuarakan, tetapi hal tersebut terbantahkan baik melalui pendekatan historis dan faktual karena dalam kenyataanya, terlepas dari beberapa kesamaan dengan sistem ekonomi lainnya terdapat karakteristis khusus bagi Sistem Ekonomi Islam sebagai landasan bagi terbentuknya suatu sistem yang berorientasi terhadap kesejahteraan masyarakat.

Sistem Ekonomi Islam tidak terlepas dari seluruh sistem ajaran Islam secara integral dan komphensif. Sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam mengacu pada saripati ajaran Islam. Kesesuaian Sistem tersebut dengan Fitrah manusia tidak ditinggalkan, keselarasan inilah sehingga tidak terjadi benturan-benturan dalam Implementasinya, kebebasan berekonomi terkendali menjadi ciri dan Prinsip Sistem Ekonomi Islam, kebebasan memiliki unsur produksi dalam menjalankan roda perekonomian merupakan bagian penting dengan tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka lebar, tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dengan segala potensi yang dimilikinya, kecenderungan manusia untuk terus menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang tak terbatas di kendalikan dengan adanya kewajiban setiap indivudu trhadap masyarakatnya, keseimbangan antara kepentingan individu dan kolektif inilah menjadi pendorong bagi bergeraknya roda perekonomian tanpa merusak Sistem Sosial yang ada.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana konsep uang dalam ekonomi islam?2.      Bagaimana perbedaannya dengan konsep uang dalam ekonomi

konvensional?1.3. Tujuan

1.      Agar dapat memahami konsep uang dalam ekonomi islam.

2

Page 3: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

2.      Agar dapat mengetahui letak perbedaan konsep uang antara ekonomi islam dengan ekonomi konvensional.

1.3. TUJUAN

erdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya tujuan disusunnya

karyatulis ini disamping memenuhi tugas kuliah juga :!. engetahui konsep, tujuan,

karakteristik, dan prinsip-prinsip ekonomi islam/. enguraikan sistem ekonomi kapitalis dan

sosialis dalam konteks ekonomikon ensional0. endapatkan perbandingan antara sistem

ekonomi islam dan ekonomi kon ensional

BAB II

SISTIM EKONOMI ISLAM

2.1. PENGERTIAN EKONOMI ISLAM

Sistem ekonomi islam adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai islam, bersumber dari Al Quran, As-Sunnah, ijma dan qiyas. Ini telah dinyatakan dalam surat al maidah ayat (3). Sistem ekonomi islam berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis maupun sosialis, sistem ekonomi islam memiliki sifat-sifat baik dari sistem ekonomi sosialis dan kapitalis, namun terlepas dari sifat buruknya.

Ilmu ekonomi islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai islam.

Ada beberapa pengertian Ekonomi Islam dari pakar ekonom muslim dalam buku karya M.B Hendrie Anto diantaranya adalah :

v  Ekonomi Islam adalah suatu ilmu dan aplikasi petunjuk dan aturan syari’ah yang mencegah ketidak adilan dalam memperoleh dan menggunakan sumber daya material agar memnuhi kebutuhan manusia dan agar dapat menjalankan kewajibannya kepada Allah dan masyarakat (Hasanuzzaman, 1986; h.18)

v  Ekonomi Islam adalah tanggapan pemikir-pemikir muslim terhadap tantangan ekonomi pada zamannnya. Dalam upaya ini mereka dibantu oleh Al-Qur’an dan Hadist, serta alasan dan pengalaman. (Shidqi, 1992;h.69)

2.1.1. SEJARAH TENTANG EKONOMI ISLAM

Dengan hancurnya komunisme dan system ekonomi sosialis pada awal tahun 90-an membuat system ekonomi kapitalis disanjung sebagai satu-satunya system ekonomi yang sahih, tetapi ternyata system ekonomi kapitalis membawa akibat negatif dan lebih buruk, karena banyak Negara miskin bertambah miskin dan Negara kaya yang jumlahnya relative sedikit semakin bertambah kaya.  Dengan kata lain kapitalis gagal meningkatkan harkat hidup orang

3

Page 4: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

banyak terutama dinegara-negara berkembang, bahkan menurut joseph E. stiglitz (2006) kegagalan ekonomi amerika decade 90-an karena keserakahan kapitalisme ini, ketidak berhasilan secara penuh dari system-sistem ekonomi yang ada disebabkan karena masing-masing system ekonomi mempunyai kelemahan atau kekurangan yang lebih besar dibandingkan dengan kelebihan masing-masing. Kelemahan atau kekurangan dari masing-masing system ekonomi tersebut lebih menonjol ketimbang kelebihannya. Itulah yang menyebabkan timbulnya pemikiran baru tentang system ekonomi islam/syariah terutama dikalangan Negara-negara muslim atau Negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama islam. Negara-negara yang berpendudukkan masyarakat muslim mencoba untuk mewujudkan suatu system ekonomi yang didasarkan pada Al-quran dan hadits yaitu system ekonomi syariah.

2.1.2. KARAKTERISTIK EKONOMI ISLAM

1.      Harta  kepunyaan Allah dan Manusia merupakan Khalifah atas harta.

a)             Semua harta baik benda maupun alat-alat produksi adalah milik Allah SWT. Seperti tercantum dalam QS. Al-Baqarah ayat 284.

4

Page 5: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

b)             Manusia adalah khalifah atas harta miliknya. Seperti tercantum dalam surat al-Hadiid ayat 7. Terdapat pula sabda Rasulullah yang juga menjelaskan bahwa segala bentuk harta yang dimiliki manusia pda hakikatnya adalah milik Allah SWT semata dan manusia diciptakan untuk menjadi khalifah “ Dunia ini hijau dan manis. Allah telah menjadikan kamu khalifah (penguasa) di dunia. Karena itu hendaklah kamu membahas cara berbuat mengenai harta di dunia ini”.

2.      Ekonomi Terikat dengan akidah, Syariah (Hukum), dan Moral

Bukti-bukti hubungan ekonomi dan moral dalam islam:

a.       Larangan terhadap pemilik dalam penggunaan hartanya yang dapat menimbulkan kerugian atas harta orang lain atau kepentingan masyarakat. Sabda Rasulullah “ Tidak boleh merugikan diri sendiri dan juga orang lain” (HR. Ahmad)

b.      Larangan melakukan penipuan dalam transaksi, ditegaskan dalam Sabda Rasulullah “Orang-orang yang menipu kita bukan termasuk golongan kita”.

c.       Larangan menimbun emas, perak atau sarana moneter lainnya sehingga dapat mencegah peredaran uang dan menghambat fungsinya dalam memperluas lapangan produksi. Hal ini sperti tercantum dalam QS 9:34.

d.      Larangan melakukan pemborosan karena dapat menghancurkan individu dalam masyarakat.

3.      Keseimbangan antara Kerohanian dan Kebendaan

Aktivitas keduniaan yang dilakukan manusia tidak boleh bertentangan atau bahkan mengorbankan kehidupan akhirat. Apa yang kita lakukan hari ini adalah untuk mencapai tujuan akhirat kelak. Prinsip ini jelas berbeda dengan ekonomi kapitalis maupun sosialis yang hanya bertujuan untuk kehidupan duniawi saja. Hal ini jelas ditegaskan oleh surat al-Qashash ayat 77:

 “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. “

4.      Ekonomi Islam Menciptakan Keseimbanagan Antara Kepentingan Individu dengan Kepentingan umum.

Islam tidak mengakui hak mutlak dan atau kebebasan mutlak, tetapi mempunyai batasan-batasan tertentu termasuk dalam hak milik. Hal ini tercantum dalam surat Al Hasyr ayat 7, al maa’uun ayat 1-3, serta surat al-Ma’arij ayat 24-25.

5.      Kebebasan individu dijamin dalam islam

5

Page 6: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

Islam memberikan kebebasan tiap individu untuk melakukan kegiatan ekonomi namun tentu saja tidak bertentangan dengan aturan AlQuran dan AsSunnah, seperti tercantum dalam surat al Baqarah ayat 188.

6.      Negara diberi kewenangan turut campur dalam perekonomian

Dalam islam, Negara berkeawjiban melindungi kepentingan masyararakat dari keridakadilan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang taupun dai negara lain, berkewajiban memberikan kebebasan dan jaminan sosial agar seluruh masyarakat dapat hidup dengan layak. Seperi sabda Rasulullah “ Brangsiapa yang meninggalkan beban, hendaklah dia datang kepada-Ku, karena akulah maula (pelindung)nya” (Al-Mustadrak oelh Al-Hakim)

7.      Bimbingan konsumsi

Dalam hal konsumsi, islam melarang hidup berlebih-lebihan, terlalu hidup kemewahan dan bersikap angkuh. Hal ini tercermin dalam surat al-A’raaf ayat 31 seta Al-Israa ayat 16.

8.      Petunjuk investasi

Kriteria  yag sesuai daalm melakukan investasi ada 5:

1. proyek yang baik menurut isla2. memberikan rezeki seluas mungkin pda masyarakat3. memberantas kekafiran,memperbaiki pendapatan dan kekayaan4. memelihara dan menumbuhkembangkan harta5. melindungi kepentingan anggota masyaakat.

1. 9.      Zakat

Adalah karakteristik khusu yang tidak terdapat daalm system ekonomi lainnya manapun, penggunaannya sangat efektif guna melakukan distribusi kekayaan di masyarakat.

10.  Larangan riba

Islam sangat melarang munculnya riba (bunga) karean itu merupakan salah satu penyelaewangan uang dari bidangnya. Seperi tercermin dalam surat al-baqarah ayat 275.

6

Page 7: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

2.1.3. HAKIKAT EKONOMI ISLAM

Dalam Islam hakikat ekonomi adalah untuk dapat kita merasakan bahawa segala harta benda termasuk segala hal lain yang ada hubungannya dengan ekonomi adalah kepunyaan Allah samata-mata, bukan kepunyaan kita. Kita hanya diamanahkan oleh Allah supaya kita dapat mengendalikan dengan sebaik-baiknya. Itulah hakikat ekonomi Islam. Dengan demikian ekonomi yang diwujudkan di dunia ini adalah ekonomi akhirat dengan tujuan untuk membina iman dalam diri kita. Ekonomi untuk menginsafkan kita sebagai hamba Allah.

2.1.4. KONSEP EKONOMI ISLAM

Setiap sistem ekonomi pasti didasarkan atas ideologi yang memberikan landasan dan tujuannya, di satu pihak, dan aksioma-aksioma serta prinsip-prinsipnya, di lain pihak. Proses yang diikuti dengan seperangkat aksioma dan prinsip yang dimaksudkan untuk lebih mendekatkan tujuan sistem tersebut merupakan landasan sistem tersebut yang bisa diuji. Setiap sistem ekonomi membuat kerangka di mana suatu komunitas sosio-ekonomik dapat memanfaatkan sumber-sumber alam dan manusiawi untuk kepentingan produksi dan mendistribusikan hasil-hasil produksi ini untuk kepentingan konsumsi.

2.1.5. TUJUAN EKONOMI ISLAM

Tujuan ekonomi Islam sangat jauh berbeza dengan sistem ekonomi lain. Islam memandang ekonomi sebagai salah satu aspek perjuangan untuk menegakkan agama Tuhan.

7

Page 8: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

Tujuan-tujuan ekonomi Islam adalah seperti berikut:-

1)             Melahirkan kehidupan Islam dalam bidang ekonomi.

2)             Menjadikan kita memiliki harta yang dengannya dapat menjalankan ibadah seperti zakat.

3)             Memberikan khidmat kepada masyarakat.

4)             Untuk menghindarkan dosa bersama, sebab sebahagian daripada ekonomi itu adalah fardhu Kifayah. Ekonomi fardhu kifayah kalau tidak dibangunkan maka semua umat Islam di tempat tersebut akan jatuh berdosa.

5)             Untuk dapat berdikari sehingga tidak bergantung kepada pihak lain. Dengan demikian dapat hidup merdeka dengan tidak diatur oleh pihak lain.

6)             Untuk memenafaatkan sumber semulajadi dan hasil bumi supaya tidak membazir dan berlaku pemborosan.

7)             Menghidarkan supaya bahan-bahan mentah tidak terjatuh ke tangan orang yang derhaka kepada Tuhan yang pada akhirnya akan menyalahgunakan nikmat-nikmat itu.

8)             Membuka peluang pekerjaan kepada masyarakat dan mengatasi masalah pengganguran.

9)             Untuk mensyukuri nikmat Tuhan.

Untuk membuat kebaikan sebanyak-banyaknya kepada manusia melalui ekonomi.Inilah tujuan ekonomi Islam. Kesepuluh perkara ini hendaklah ditanam betul-betul dalam dalam fikiran dan hati barulah boleh ekonomi Islam dilaksanakan.

8

Page 9: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

2.1.6. PRINSIP – PRINSIP EKONOMI ISLAM

Secara garis besar ekonomi Islam memiliki beberapa prinsip dasar:

1. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah swt kepada manusia.

2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.

3. Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama.

4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang saja.

5. Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang.

6. Seorang mulsim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat nanti.

7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab)

8. Islam melarang riba dalam segala bentuk.

9

Page 10: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

2.1.7. PENGERTIAN EKONOMI ISLAM MENURUT PARA AHLI

1. Umer Chapra

Menjelaskan secara mendalam bahwa ekonomi Islam merupakan cabang ilmu pengetahuan yang membantu manusia dalam mewujudkan kesejahteraannya melalui suatu alokasi dan distribusi sumber-sumber daya langka yang sesuai dengan al–‘iqtisad al–syariah atau tujuan yang ditetapkan berdasarkan syariah, tanpa mengekang kebebasan individu secara berlebihan, menciptakan ketidakseimbngan makroekonomi dan ekologi, atau melemahkan solidaritas keluarga dan sosial serta jalinan moral dari masyarakat.

2. Yusuf Qardhawi.

Ekonomi Islam adalah ekonomi yang didasarkan pada ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah, bertujuan akhir kepada Allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari syari’at Allah.

3. S.M. Hasanuzzaman

Ekonomi islam adalah pengetahuan dan aplikasi ajaran-ajaran dan aturan-aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam pencarian dan pengeluaran sumber-sumber daya, guna memberikan kepuasan bagi manusia dan memungkinkan mereka melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah dan masyarakat.

4. Muhammad Abdul Mannan

 Dalam bukunya Islamic Economics, Theory and Practice, Mengatakan, “Islamic Economics is Social science which studies the economics problems of a people imbued with the value of Islam.”

“Ilmu ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.”

5. Khursid Ahmad

Ekonomi Islam adalah suatu upaya sistematis yang mencoba untuk memahami permasalahan dalam ekonomi serta perilaku manusia dalam hubungannya dengan permasalahan tersebut dari perspektif Islam.

6. Muhammad Nejatullah ash-Shiddiqi

Ekonomi Islam adalah respons atau tanggapan dari para pemikir Muslim terhadap berbagai tantangan ekonomi pada masa tertentu. Dalam hal ini mereka dibantu oleh Al-Qur’an dan sunnah serta akal (ijtihad dan pengalaman).

10

Page 11: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

7. Akram Khan

Ekonomi islam tepatnya ilmu ekonomi Islam bertujuan untuk melakukan kajian (studi) terhada kebahagiaan hidup manusia (falah) yang dicapai dengan mengorganisasikan sumber daya alam atas dasar kerjasama dan partisipasi.

8. M.M. Metwally,

Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku muslim (yang beriman) dalam suatu masyarakat Islam yang mengikuti al Qur’an, Hadis, Ijma dan Qiyas.

9. Ziauddin Ahmad

Ekonom Pakistan ini merumuskan bahwa ekonomi Islam pada hakikatnya adalah upaya pengalokasian sumber-sumber daya untuk memproduksi barang dan jasa sesuai petunjuk Allah SWT untuk memperoleh ridha-Nya.

10. M. Syauqi Al-Faujani

Ekonomi Islam merupakan segala aktivitas perekonomian beserta aturan-aturannya yang didasarkan kepada pokok-pokok ajaran Islam tentang ekonomi.

2.1.8. PERBEDAAN EKONOMI ISLAM DENGAN EKONOMI KONVENSIONAL

Ilmu Ekonomi Islam Ilmu Ekonomi Konvensional

Manusia sosial namun religious Manusia sosial

Menangani masalah dengan menentukan prioritas

Menangani masalah sesuai dengan keinginan individu

Pilihan alternative kebutuhan dituntun dengan nilai Islam

Pilihan alternative kebutuhan dituntun oleh kepentingan individu/egois

Sistem pertukaran dituntun oleh etika Islami Pertukaran dituntun oleh kekuatan pasar

11

Page 12: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

2.2. PENERAPAN EKONOMI ISLAM

Kita sebagai umat islam hendaknya menerapkan ajaran islam secara menyeluruh dalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu bahwa dalam dalam sehari terdapat 24 jam, apabila waktu tersebut disisihkan untuk ibadah dan istirahat (sholat 5 waktu, 5 x 10 menit = 50 menit, istirahat 10 jam), maka waktu sisanya sekitar 13 jam kita berkutat dengan muamalah sosial. Tidak mungkin kalau islam tidak mengatur ekonomi karena hal-hal kecil saja islam mengatur seperti tidur, makan, dsb. Tak mungkin rasanya apabila ekonomi yang sangat luas cakupannya tidak diatur dalam islam. Oleh sebab itu kita dituntut untuk menerapkan islam secara (kaffah) sebagaimana firman Allah ta’ala :

“Hai orang-orang yang beriman masuklah, kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 208)

12

Page 13: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

BAB III

EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

            Sistem ekonomi menunjuk pada satu kesatuan mekanisme dan lembaga pengambilan keputusan yang mengimplementasikan keputusan tersebut terhadap produksi, konsumsi dan distribusi pendapatan. Karena itu, sistem ekonomi merupakan sesuatu yang penting bagi perekonomian suatu negara. Sistem ekonomi terbentuk karena berbagai faktor yang kompleks, misalnya ideologi dan sistem kepercayaan, pandangan hidup, lingkungan geografi, politik, sosial budaya, dan lain-lain.

Pada saat ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi negara-negara di dunia.Meskipun demikian secara garis besar, sistem ekonomi dapat dikelompokkan pada dua kutub, yaitu kapitalisme dan sosialisme. Sistem-sistem yang lain seperti welfare state, state capitalism, market socialisme, democratic sosialism pada dasarnya bekerja pada bingkai kapitalisme dan sosialisme. Akan tetapi, sejak runtuhnya Uni Soviet, sistem sosialisme dianggap telah tumbang bersama runtuhnya Uni Soviet tersebut.Dalam konteks tulisan ini, maksud ekonomi konvensional adalah sistem ekonomi kapitalisme yang hingga kini masih menjadi sistem ekonomi kuat di dunia.

13

Page 14: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

3.1. PERBEDAAN EKONOMI SYARIAH DENGAN EKONOMI KONVENSIONAL

1.Ekonomi Syariah                                                                                                                     

Krisis ekonomi yang sering terjadi ditengarai adalah ulah sistem ekonomi konvensional, yang mengedepankan sistem bunga sebagai instrumen provitnya. Berbeda dengan apa yang ditawarkan sistem ekonomi syariah, dengan instrumen provitnya, yaitu sistem bagi hasil.

Sebenarnya Ekonomi Islam adalah satu sistem yang mencerminkan fitrah dan ciri khasnya sekaligus.Dengan fitrahnya ekonomi Islam merupakan satu sistem yang dapat mewujudkan keadilan ekonomi bagi seluruh umat. Sedangkan dengan ciri khasnya, ekonomi Islam dapat menunjukkan jati dirinya  dengan segala kelebihannya, pada setiap sistem yang dimilikinya.

2.      Ekonomi Konvensional

Sistem ekonomi konvensional atau juga dikenal dengan sistem ekonomi kapitalis diawali dengan terbitnya buku The Wealth of Nation karangan Adam Smith pada tahun 1776.Pemikiran Adam Smith memberikan inspirasi dan pengaruh besar terhadap pemikiran para ekonom sesudahnya dan juga pengambil kebijakan negara.

Lahirnya sistem ekonomi kapitalis, sebenarnya merupakan perkembangan lebih lanjut dari perkembangan pemikiran dan perekonomian benua Eropa pada masa sebelumnya.Pada suatu masa, di Benua Eropa pernah ada suatu zaman dimana tidak ada pengakuan terhadap hak milik manusia, melainkan yang ada hanyalah milik Tuhan yang harus dipersembahkan kepada pemimpin agama sebagai wakil mutlak dari Tuhan.Pada zaman tersebut yang kemudian terkenal dengan sistem universalisme.Sistem ini ditegakkan atas dasar keyakinan kaum agama “semua datang dari Tuhan, milik Tuhan dan harus dipulangkan kepada Tuhan”.

3. Ciri Khas Ekonomi Syariah

Tidak banyak yang dikemukakan dalam Al Qur’an, dan hanya prinsip-prinsip yang mendasar saja. Karena alasan -alasan yang sangat tepat, Al Qur’an dan Sunnah banyak sekali membahas tentang bagaimana seharusnya kaum Muslim berprilaku sebagai produsen, konsumen dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi. Sebagaimana diungkapkan dalam pembahasan diatas, ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.

Selain itu, ekonomi syariah menekankan empat sifat, antara lain:

1.         Kesatuan (unity)

2.         Keseimbangan (equilibrium)

14

Page 15: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

3.         Kebebasan (free will)

4.         Tanggungjawab (responsibility)

4.      Ciri  Khas  Ekonomi Konvensional

Dalam dunia nyata, kapitalisme tidak memiliki bentuk yang tunggal.Ia memiliki ragam yang tidak selalu sama di antara Negara -negara yang menerapkannya, dan ia seringkali berubah-ubah dari waktu ke waktu. Hal ini paling tidak disebabkan oleh dua hal, ada banyak ragam pendapat dari para pemikir, definisi kapitalisme selalu berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi dan modifikasi ini telah berlangsung berabad  – abad.

3.1.1. TUJUAN EKONOMI PERMASALAHAN DASAR EKONOMI

 

1.      Ekonomi Islam

Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di muka bumi. Esensi proses Ekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama (falah).

Tujuan ekonomi Islam dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kesejahteraan ekonomi adalah tujuan ekonomi yang terpenting. Kesejahteraan ini mencakup kesejahteraan individu,  masyarakat dan negara.

15

Page 16: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

2. Tercukupinya kebutuhan dasar manusia, meliputi makan, minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, keamanan serta sistem negara yang menjamin ter laksananya kecukupan kebutuhan dasar secara adil.

3. Penggunaan sumber daya secara optimal, efisien, efektif, hemat dan tidak membazir.4. Distribusi harta,kekayaan,pendapatan dan hasil pembangunan secara adil dan merata5. Menjamin kebebasan individu. Kesamaman hak, peluang dan keadilan.

2.      Ekonomi Konvensional

Ekonomi konvensional sangat memegang teguh asumsi bahwa tindakan individu adalah rasional. Rasionality assumption dalam ekonomi menurut Roger LeRoy Miller adalah individuals do not intentionally make decisions that would leave them worse off.Ini berarti bahwa rasionaliti didefinisikan sebagai tindakan manusia dalam memenuhi keperluan hidupnya yaitu memaksimumkan kepuasan atau keuntungan senantiasa berdasarkan pada keperluan (need) dan keinginan-keinginan (want) yang digerakkan oleh akal yang sehat dan tidak akan bertindak secara sengaja membuat keputusan yang bisa merugikan kepuasan atau keuntungan mereka.

16

Page 17: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

C.  PERMASALAHAN DASAR EKONOMI

Tuhan menciptakan alam dan seisinya untuk manusia, untuk kesejahteraan manusia. Lalu setelah itu apa yang harus dilakukan manusia. Tentu manusia sepantasnya taat kepada Tuhan, menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.Sebuah kalimat yang mudah diucapkan, namun mudah-mudahan dapat dilaksanakan secara istiqomah.Kembali pada kebutuhan.Keingingan untuk memenuhi kebutuhan hidup merupakan naluri setiap makhluk yang hidup di bumi.Kebutuhan dan keinginan merupakan suatu hal yang mirip.Kebutuhan tidak bisa ditinggalkan sedangkan keinginan bisa di tunda.

3.1.2. KONSEP PRODUKSI EKONOMI ISLAM

 

1.      Definisi Dan Perilaku Produksi

Produksi merupakan proses untuk menghasilkan suatu barang dan jasa, atau proses peningkatan utility (nilai) suatu benda. Dalam istilah ekonomi, produksi merupakan suatu proses (siklus) kegiatan-kegiatan ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa tertentu dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi (amal/kerja, modal, tanah) dalam waktu tertentu.

Beberapa nilai yang dapat dijadikan sandaran oleh produsen sebagai motivasi dalam melakukan produksi, yaitu:

Profit sebagai target utama dalam produksi, namun dalam system ekonomi islam perolehan secara halal dan adil dalam profit merupakan motifasi utama dalam berproduksi.

Produsen harus memperhatikan dampak social (social return) sebagai akibat atas proses produksi yang dilakukan. Dampak negative dari proses produksi yang berimbas pada masyarakat  dan lingkungan, seperti limbah produksi, pencemaran lingkungan, kebisingan, maupun gangguan lainnya. Produsen muslim tidak akan memproduksi barang dan jasa yang bersifat tersier dan skunder selama kebutuhan primer masyarkat terhadap barang dan jasa belum terpenuhi.

Produsen harus memperhatikan nilai-nilai spiritualisme, dimana nilai tersebut harus dijadikan sebagai penyeimbang dalam melakukan produksi. Dalam menetapkan harga barang dan jasa harus berdasarkan nilai-nilai keadilan. Upah yang diberikan kepada karyawan harus mencerminkan daya dan upaya yang telah dilakukan oleh karyawan, sehingga tidak terdapat pihak yang tereksploitasi. 

Berbagai usaha yang dipandang dari sudut ekonomi mempunyai tujuan yang sama, yaitu mencari keuntungan maksimum dengan jalan mengatur penggunaan faktor-faktor produksi seefisien mungkin, sehingga usaha untuk memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang paling efisien. Dalam prakteknya bagi setiap perusahaan pemaksimuman keuntungan belum tentu merupakan satu-satunya tujuan. Seorang pengusaha muslim terikat dengan beberapa aspek dalam melakukan produksi, antara lain:

17

Page 18: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

Berproduksi merupakan ibadah, sehingga seorang muslim berproduksi sama artinya dengan mengaktualisasikan keberadaan Allah SWT yang telah diberikan kepada manusia.

Faktor produksi yang digunakan untuk menyelenggarakan proses produksi sifatnya tidak terbatas, manusia perlu berusaha mengoptimalkan segala kemampuannya yang telah diberikan Allah SWT. Seorang muslim tidak akan kecil hati bahwa Allah tidak akan memberikan rezeki kepadanya.

Seorang muslim yakin bahwa apapun yang diusahakannya sesuai dengan ajaran Islam tidak akan membuat hidupnya kesulitan.

Berproduksi bukan semata-mata karena keuntungan yang diperolehnya tetapi uga seberapa penting manfaat dari keuntungan tersebut untuk kemaslahatan umum. Dalam konsep islam harta adalah titipan Allah yang dipercayakan untuk diberikan kepada orang-orang yang tertentu, harta bagi seorang muslim bermakna amanah.

Seorang muslim menghindari praktek produksi yang mengandung unsur haram atau riba, pasar gelap dan spekulasi

Dalam usahanya untuk meproduksi barang-barang yang diperlukan masyarakat dan memperoleh keuntungan maksimum dari usaha tersebut. Masalah pokok yang harus dipecahkan oleh produsen adalah bagaimana komposisi dari faktor-faktor produksi yang digunakan, dan untuk masing-masing faktor produksi tersebut berapakah jumlah yang akan digunakan. Di dalam memcahkan persoalan ini ada dua aspek yang harus diperhatikan, yaitu:

Komposisi faktor produksi yang bagaimana bagi seorang muslim untuk menciptakan tingkat produksi yang tinggi? atau

Komposisi faktor produksi yang bagaimana seorang muslim untuk meminimumkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu?

            Di dalam memikirkan aspek yang kedua, sebagai seorang muslim harus memperhatikan:

Besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan dan Besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang

ditambah tersebut.

2.      Faktor Produksi

Di kalangan para ekonomi Muslim, belum ada kesepakatan tentang faktor-faktor produksi, karena terdapat perbedaan pendapat dari para ulama. Menurut Al-Maududi dan Abu-Su’ud, faktor produksi terdiri atas amal/kerja (labor), tanah (land), dan modal (capital). Uraian ini berbeda dengan M.A. Mannan yang menyatakan bahwa faktor produksi hanya berupa amal/kerja dan tanah. Menurutnya capital (modal) bukanlah merupakan faktor produksi yang independen, karena capital (modal) bukanlah merupakan faktor dasar. Menerut An-Najjar, faktor produksi hanya terdiri dari dua elemen, yaitu amal (labor) dan capital. Abu Sulaiman menyatakan, amal bukanlah merupakan faktor produksi. Dalam syariah islam, dasar hukum transaksi (muamalah) adalah ibahah (diperbolehkan) sepanjang tidak ditemukannya larangan dalam nash atau dalil.

1. a.      Amal/Kerja (Labor)

18

Page 19: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

2. b.      Bumi/Tanah (Land)3. c.       Modal (Capital)

a. Perilaku Produsen

Di dalam memproduksi output produsen dapat menggunakan faktor- faktor atau variabel yang mempengaruhinya. Dalam memproduksi output dapat digunakan hanya satu variabel, namun juga dapat dilakukan dengan lebih dari satu variabel.

b. Mekanisme Produksi Islami

Perbedaan ekonomi islam dengan ekonomi konvensional adalah pada filosofi ekonomi yang dianutnya dan bukan pada ilmu ekonominya. Filosofi ekonomi memberikan ruh pemikiran dengan nilai- nilai islam dan batasan- batasan syari’ah.

            Gambaran mekanisme produksi islami dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kuva atau garis. Gambaran mekanisme produksi adalah menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diproduksi dan biaya yang dikeluarkan.

1. a.      Kurva Biaya (Cost)2. b.      Kurva Penerimaan (Revenue)

 

c.       Dampak Produksi Bagi Seorang Muslim

1. Berproduksi merupakan bagian dari sikap syukur atas nikmat Allah SWT. Anugerah yang diberikan Allah adalah untuk keharmonisan dalam hidup dan kehidupan ini yang mampu menjadikan suasan lebih kondusif dalam melakukan usaha. Ada bebrapa dampak yang timbul bila seorang muslim melakukan usaha sesuai dengan ajaran Islam, yaitu:

2. Menimbulkan sikap syukur yang timbul atas kesadaran bahwa apa pun yang ia temui bisa dimanfaatkan sebagai input produksi.

3. Ajaran Islam menjadikan manusia untuk tidak mudah putus asa dalm produksi karena suatu alasan tidak terpenuhi kebutuhan hidupnya sehingga produksi dalam Islam akan mendorong seorang muslim untuk melakukan usaha yang lebih kreatif.

4. Seorang muslim akan menjauhi praktek produksi yang merugikan orang lain atau kepentingan-kepentingan sesaat, contohnya riba.

5. Keuntungan dikenakan didasarkan atas keuntungan yang tidak merugikan konsumen maupun produsen lain. 

19

Page 20: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

3.1.3. PENGERTIAN HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM EKONOMI ISLAM 

1.      Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.

Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.

Konsep permintaan dalam Islam menilai suatu komoditi tidak semuanya bisa untuk dikonsumsi maupun digunakan, dibedakan antara yang halal maupun yang haram. Allah telah berfirman dalam Surat Al-Maidah ayat 87, 88 :

                    

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.

2.      Penawaran

Penawaran (supply), dalam ilmu ekonomi, adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu। Penawaran (Supply). Jadi Penawaran dapat didedinisikan yaitu

20

Page 21: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjua lpada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga tertentu.

Dalam ekonomi Islam diketahui bahwa ada 4 hal yang dilarang dalam menjalankan aktivitas ekonomi, yaitu : mafsadah, gharar, maisir, dan transaksi riba. Mafsadah, gharar dan maisir sebagai tindakan yang menyebabkan kerusakan (negative externalities) sebagai akibat yang melekat dari suatu aktivitas produksi yang hanya memperhatikan keuntungan semata, walaupun sudah dikemukakan, namun tidak tercerminkan dengan baik di dalam konsep dan model dalam ekonomi Islam, sehingga sisi ini akan mendapat perhatian lebih banyak.

     3. Hukum Permintaan Dan Penawaran

 

      – Permintaan

Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.

–          Penawaran

Hukum penawaran menerangkan apabila harga sesuatu barang meningkat, kuantitas barang ditawar akan meningkat dan apabila harga sesuatu barang menurun, kuantitas barang yang ditawar akan menurun (Ceteris paribus yaitu berlaku dengan adanya persyaratan tertentu atau berlaku bila keadaan lainnya tidak berubah).

3.      Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

– Faktor Yang Mepengaruhi Permintaan

1.      Perilaku konsumen / selera konsumen , Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno

2.      Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.

3.      Pendapatan/penghasilan konsumen,Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.

4.      Perkiraan harga di masa depan, Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.

5.      Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen, Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan

21

Page 22: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.

      – Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran

Penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain: harga barang, tingkat teknologi, jumlah produsen di pasar, harga bahan baku, serta harapan, spekulasi, atau perkiraan. Dalam aktivitas perekonomian distribusi ada dua, yaitu: distribusi pendapatan dan distribusi kekayaaan, baik yang sifatnya melalui kegiatan-kegiatan ekonomi maupun yang bersifat sosial.

Muhammad Anas Zarqa mengungkapkan ada beberapa faktor yang menjadi dasar distribusi, yaitu tukar menukar (exchange), kebutuhan (need), kekuasaan (power), sistem sosial (social system), dan nilai etika (ethical values). Sangat penting memelihara distribusi agar tercipta sebuah perekonomian yang dinamis, adil dan produktif. Contoh yang sangat jelas dari urgensi distribusi dalam islam adalah eksistensinya mekanisme zakat dalam ekonomi.

4.       Konsep Distribusi Pendapatan Dalam Islam

Fungsi distribusi dalam aktivitas ekonomi pada hakikatnya mempertemukan kepentingan konsumen dan produsen dengan tujuan kemaslahatan ummat. Ketika konsumen dan produsen memiliki motif utama yakni memenuhi kebutuhan maka distribusi melayani kepentingan ini dan memperlancar segala usaha menuju ke arah motif dan tujuan ini. Dalam Islam penjaminan kelancaran distribusi ini sudah disistemkan melalui prinsip-prinsip atau ketentuan-ketentuan syariah, misalnya kewajiban menjalankan mekanisme zakat dan mekanisme jual beli yang diatur oleh syariah.

1. Distribusi Pendapatan Dalam Islam

Konsep islam menjamin sebuah distribusi pendapatan yang memuat nilai-nilai insani, karena dalam konsep Islam distribusi pendapatan meliputi:

1. Kedudukan manusia yang berbeda antara satu dengan yang lain merupakan kehendak Allah. Allah berfirman:“ Dan Dia-lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya amat cepat siksa-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi maha penyayang” (QS.Al-An’aam:165).

2. Pemilikan harta pada hanya beberapa orang dalam suatu masyarakat akan menimbulkan ketidakseimbangan hidup dan preseden buruk bagi kehidupan.Allah berfirman:

“ Dan orang-orang yang zalim itu hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada diri mereka dan mereka adalah orang-orang yang berdosa” (QS.Huud:116).

3. Pemerintah dan masyarakat mempunyai peran penting untuk mendistribusikan kekayaan kepada masyarakat. Allah berfirman:                                                     

22

Page 23: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

“ Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang meminta bagian” (QS. Adz-Dzariyaat: 19).

4. Islam menganjurkan untuk membagikan harta lewat zakat, sedekah, infaq dan lainnya guna menjaga keharmonisan dalam kehidupan sosial. Allah berfirman                    

2. Dampak Distribusi Pendapatan Dalam Islam

Dalam konsep Islam perilaku distribusi pendapatan masyarakat merupakan bagian dari bentuk proses kesadaran masyarakat dalam mendekatkan diri kepada Allah. Oleh karena itu, distribusi dalam Islam akan menciptakan kehidupan yang saling menghargai dan menghormati antara satu dengan yang lain, karena antara satu dengan yang lain tidak akan sempurna eksistensinya sebagai manusia jika tidak ada yang lain.

Dalam Islam distribusi tidak hanya didasarkan optimalisasi dampak barang tersebut terhadap kemampuan orang tetapi pengaruh barang tersebut terhadap prilaku masyarakat yang mengkonsumsinya.

Negara bertanggung jawab terhadap mekanisme distribusi dengan mengedepankan kepentingan umum daripada kepentingan kelompok, atau golongan apalagi perorangan.

Negara mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas publik yang berhubungan dengan masalah optimalisasi distribusi pendapatan, seperti: sekolah, rumah sakit, lapangan kerja, dll. Sarana tersebut sebagai bentuk soft distribution yang digunakan untuk mengoptimalkan sumber daya yang berkaitan.

5.      Distribusi Kekayaan

Kekayaan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang bernilai ekonomi (berupa uang, barang atau hak cipta yang bersifat abstrak) yang dimiliki oleh seseorang, baik yang bersumber dari pendapatannya maupun simpanannya (harta

3.1.4. PERKEMBANGAN EKONOMI ISLAM DI INDONESIA

Ekonomi islam dalam tiga dasawarsa ini mengalami kemajuan yang pesat, baik dalam kajian akademis di perguruan tinggi maupun dalam praktek operasional. Dalam bentuk pengajaran, ekonomi islam telah dikembangkan di beberapa universitas baik di negara-negara muslim, maupun di negara-negara barat, seperti USA, Inggris, Australia, dan Iain-lain.Dalam bentuk praktek, ekonomi islam telah berkembang dalam bentuk lembaga perbankan dan juga lembaga-lembaga islam non bank lainya. Sampai saat ini, lembaga perbankan dan lembaga keuangan islam lainya telah menyebar ke 75 negara termasuk ke negara barat (WASPADA online).Di Indonesia, perkembangan pembelajaran dan pelaksanaan ekonomi islam juga telah mengalami kemajuan yang pesat. Pembelajaran tentang ekonomi islam telah diajarkan di

23

Page 24: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta. Perkembangan ekonomi islam telah mulai mendapatkan momentum sejak didirikannya Bank Muamalat pada tahun 1992. Berbagai Undang-Undangnya yang mendukung tentang sistem ekonomi tersebutpun mulai dibuat, seperti UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana yang telah diubah dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, bahkan mendapat dukungan langsung dari bapak wakil presiden Indonesia, Jusuf Kalla.Sejarah BerdirinyaSebenarnya aksi maupun pemikiran tentang ekonomi berdasarkan islam memiliki sejarah yang amat panjang. Pada sekitar tahun 1911 telah berdiri organisasi Syarikat Dagang Islam yang beranggotakan tokoh-tokoh atau intelektual muslim saat itu, serta ekonomi islam ini sesuai dengan pedoman seluruh umat islam di dunia yaitu di dalam Al-Qur’an yang mengatakan bahwa jika kamu akan bermuamalah, hendaklah kamu menuliskannya dengan benar, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakannya (apa yang akan dituliskan itu), dan janganlah orang itu mengurangi sedikit pun dari utangnya. Jika orang yang mengutang itu lemah akalnya atau lemah keadaanya atau tidak mampu mengimlakannya, maka hendaklah walinya yang mengimlakannya dengan jujur. Selain itu juga harus didatangkan dua orang saksi dari orang lelaki. Jika tidak ada maka boleh dengan seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu kehendaki, dan jangalah saksi itu enggan memberikan memberi keterangan apabila mereka dipanggil, dan janganlah engkau jemu menulis utang itu baik kecil maupun besar sampai batas waktu pembayaranya. Kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai kamu, maka tak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak menuliskanya. Dan persaksikanlah apabila kau berjual beli, dan janganlah penulis dan saksi saling menyulitkan (Q, S Al-Baqarah: 282).Perkembangan ekonomi islam yang semakin marak ini merupakan cerminan dan kerinduan umat islam di Indonesia ini khususnya seorang pedagang, berinvestasi, bahkan berbisnis yang secara islami dan diridhoi oleh Allah swt. Dukungan serta komitmen dari Bank Indonesia dalam keikutsertaanya dalam perkembangan ekonomi islam dalam negeripun merupakan jawaban atas gairah dan kerinduan dan telah menjadi awalan bergeraknya pemikiran dan praktek ekonomi islam di dalam negeri, juga sebagai pembaharuan ekonomi dalam negeri yang masih penuh kerusakan ini, serta awal kebangkitan ekonomi islam di Indonesia maupun di seluruh dunia, misalnya di Indonesia berdiri Bank Muamalat tahun 1992.Pada awal tahun 1997, terjadi krisis ekonomi di Indonesia yang berdampak besar terhadap goncangan lembaga perbankan yang berakhir likuidasi pada sejumlah bank, Bank Islam atau Bank Syariah malah bertambah semakin pesat. Pada tahun 1998, sistem perbankan islam dan gerakan ekonomi islam di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat.Tantangan yang harus dihadapiNamun selain itu sesuai dengan perkembangan ekonomi global dan semakin meningkatnya minat masyarakat dengan ekonomi perbankan secara islami, ekonomi islam mendapat tantangan yang sangat besar pula. Setidaknya ada tiga tantangan yang harus dihadapi, yaitu: Pertama, ujian atas kredibilitas sistem ekonomi dan keuanganya. Kedua, bagaimana sistem ekonomi islam dapat meningkatkan dan menjamin atas kelangsungan hidup dan kesejahteraan seluruh umat, dapat menghapus kemiskinan dan pengangguran di Indonesia ini yang semakin marak, serta dapat memajukan ekonomi dalam negeri yang masih terpuruk dan dinilai rendah oleh negara lain. Dan yang ketiga, mengenai perangkat peraturan; hukum dan kebijakan baik dalam skala nasional maupun dalam skala internasional. Untuk menjawab pertanyaan itu, telah dibentuk sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang tersebut yaitu organisasi IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia).

24

Page 25: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

Organisasi tersebut didirikan dimaksudkan untuk membangun jaringan kerja sama dalam mengembangkan ekonomi islam di Indonesia baik secara akademis maupun secara praktek. Dengan berdirinya organisasi tersebut, diharapkan agar para ahli ekonomi islam yang terdiri dari akademisi dan praktisi dapat bekerja sama untuk menjalankan pendapat dan aksinya secara bersama-sama, baik dalam penyelenggaraan kajian melalui forum-forum ilmiah ataupun riset, maupun dalam melaksankan pengenalan tentang sistem ekonomi islam kepada masyarakat luas. Dengan cara seperti itu, maka InsyaAllah segala ujian yang diberikan dapat dipikirkan dan ditemukan solusinya secara bersama sehingga pergerakannya bisa lebih efektif dalam pembangunan ekonomi seluruh umat.Harus diakui bahwa perkembangan ekonomi islam merupakan bagian penting dari pembangunan ekonomi bangsa dan juga mayoritas muslim, bukan hanya sebuah gerakan sebagaimana penilaian dan pemikiran oleh sebagian orang yang sama sekali tidak paham tentang karakteristik ekonomi syari’ah.Hikmah didirikannya ekonomi islampun sangat banyak, salah satunya praktek ekonomi islam ini mengajarkan pada kita bahwa perbuatan riba (melebih-lebihkan) itu adalah perbuatan dosa besar yang sangat dibenci oleh Allah SWT dan mengajarkan pada kita agar menjauhi perbuatan tersebut. Selain itu ekonomi islam juga sebagai wadah menyimpan dan meminjam uang secara halal dan diridhoi oleh Allah SWT

3.1.5. SEKILAS TENTANG SISTEM EKONOMI ISLAM

Ada beberapa defenisi ekonomi Islam, antara lain:

-          Ekonomi Islam adalah pengetahuan dan penerapan hukum syariah untuk mencegah

terjadinya ketidakadilan atas pemanfaatan dan pembuangan sumber-sumber material dengan

tujuan untuk memberikan kepuasan manusia dan melakukannya sebagai kewajiban kepada Allah

dan masyarakat.

-          Menurut M. Nejatullah Siddiqi, Ekonomi Islam adalah pemikir muslim yang

merespon terhadap tantangan ekonomi pada masanya. Dalam hal ini mereka dibimbing dengan al

Qur’an dan Sunnah beserta akal dan pengalaman.

-          Menurut Syed Nawab Heider Naqvi, Ekonomi Islam merupakan representasi

perilaku Muslim dalam suatu masyarakat Muslim tertentu.

-          Menurut M.A. Manan, Ekonomi Islam merupakan suatu studi sosial yang

mempelajari masalah ekonomi manusia berdasarkan nilai-nilai Islam.

-          Defenisi lain yang lebih lengkap bahwa Ekonomi Islam adalah ilmu, teori, model,

kebijakan serta praktik ekonomi yang bersendi dan berlandaskan ajaran Islam, dengan Al Qur’an

dan Al Hadits sebagai rujukan utama serta ijtihad sebagai rujukan tambahan.

-          Dari berbagai definisi di atas, penyusun dapat menyimpulkan bahwa Ekonomi Islam

sesungguhnya adalah bagian dari sistem hidup (way of life) itu sendiri yang telah ada aturannya

25

Page 26: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah yang hadir sebagai solusi ekonomi yang yang tak dibatasi

waktu dan tempat, di dalamnya terangkum sistem yang selama ini menjadi perdebatan yaitu

sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis.

Menyangkut sistem ekonomi menurut Islam ada tiga prinsip dasar (Chapra dalam Imamudin

Yuliadi. 2000) yaitu Tawhid, Khilafah, dan ‘Adalah. Dalam Sistem Ekonomi Syariah, ada

landasan etika dan moral dalam melaksanakan semua kegiatan termasuk kegiatan ekonomi,

selain harus adanya keseimbangan antara peran pemerintah, swasta, kepentingan dunia dan

kepentingan akhirat dalam aktivitas ekonomi yang dilakukan.

Jika Kapitalisme menonjolkan sifat individualisme dari manusia, dan Sosialisme pada

kolektivisme, maka Islam menekankan empat sifat sekaligus yaitu :

1.      Kesatuan (unity)

2.      Keseimbangan (equilibrium)

3.      Kebebasan (free will)

4.      Tanggungjawab (responsibility)

Pengembangan Ekonomi Islam di IndonesiaKhusus di Indonesia Indonesia, beberapa tahun belakangan ini, lembaga-lembaga ekonomi yang berbasiskan syariah semakin marak di panggung perekonomian nasional. Mereka lahir menyusul krisis berkepanjangan sebagai buah kegagalan sistem moneter kapitalis di Indonesia. Sejak berdirinya Bank Muamalat sebagai pelopor bank yang menggunakan sistem syariah pada tahun 1991, kini banyak bermunculan bank-bank syariah, baik yang murni menggunakan sistem tersebut maupun baru pada tahap membuka Unit Usaha Syariah (UUS) atau divisi usaha syariah. Sejarah perkembangan perbankan syariah di Indonesia secara formal dimulai dengan

Lokakarya MUI mengenai perbankan pada tahun 1990, yang selanjutnya diikuti dengan

dikeluarkannya UU No 7/ 1992 tentang perbankan yang mengakomodasi kegiatan bank

dengan prinsip bagi hasil. Pendirian Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang

menggunakan pola bagi hasil pada tahun 1992 menandakan dimulainya era sistem

perbankan ganda (dual banking system) di Indonesia. Selama periode 1992-1998 hanya

terdapat satu bank umum syariah dan beberapa Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)

26

Page 27: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

sebagai pelaku industri perbankan syariah. Pada tahun 1998, dikeluarkan UU No 10/1998

sebagai amandemen dari UU No. 7/1992 tentang Perbankan yang memberikan landasan

hukum yang lebih kuat bagi keberadaan sistem perbankan syariah. Selanjutnya, pada

tahun 1999 dikeluarkan UU No 23/1999 tentang Bank Indonesia yang memberikan

kewenangan bagi Bank Indonesia untuk dapat pula mengakomodasi prinsip-prinsip

syariah dalam pelaksanaan tugas pokoknya. Kedua UU ini mengawali era baru dalam

perkembangan perbankan syariah di Indonesia yang ditandai dengan pertumbuhan

industri yang cepat.

Sepanjang tahun 1990an perkembangan ekonomi syariah di Indonesia relatif lambat.

Tetapi pada tahun 2000an terjadi gelombang perkembangan yang sangat pesat ditinjau

dari sisi pertumbuhan asset, omzet dan jaringan kantor lembaga perbankan dan keuangan

syariah. Sistem keuangan Islam telah menjadi salah satu segmen keuangan yang

pertumbuhannya paling cepat, diperkirakan mencapai 20% mulai 2008 hingga 2012. Saat

ini ada US $600 miliar asset yang dikelola oleh perbankan Islam. Diperkitakan akan

tumbuh mencapai satu triliyun dollar AS dalam beberapa tahun mendatang. Pertumbuhan

yang pesat juga muncul dari segmen sistem keuangan Islam, misalnya Islamic mutual

fund diperkirakan telah mencapai 300 miliyar dollar AS dan diperkirakan akan mencapai

tiga kali lipat pada akhir dekade ini. Tahun 2007 pertumbuhan luar biasa terjadi pada

pasar sukuk dunia yang tumbuh lebih dari 70%. Sukuk baru yang diluncurkan telah

mencapai rekor yang tinggi sekitar 47 miliar dollar AS dan pasar sukuk dunia telah

melebihi 100 miliar dollar AS.

Pada saat yang bersamaan juga mulai muncul lembaga pendidikan tinggi yang

mengajarkan ekonomi Islam, karena salah satu pilar pendidikan nasional adalah relevansi

pendidikan atau interaksi antara dunia nyata dan dunia pendidikan yang sangat penting.

Tujuannya agar pendidikan menjadi relevan sesuai kebutuhan masyarakat baik dari aspek

sosial, ekonomi, politik, maupun budaya. Sektor ekonomi-industri dan pendidikan harus

memiliki sinergi positif yang saling mendorong perkembangannya. Dengan sinergi positif

medan industri diuntungkan, dan dunia pendidikan dapat diberdayakan. Pendidikan tinggi

dapat melakukan berbagai inovasi melalui Research and Development (R&D) yang

mendukung pertumbuhan ekonomi-industri dan menciptakan pasar bagi produk yang

bersangkutan. Perguruan tinggi agama Islam memiliki peran menentukan bagi arah

27

Page 28: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

pengembangan ekonomi syariah dengan melibatkan sumber-sumber daya yang dimiliki

dan berkontribusi secara nyata dalam perkembangan tersebut.

Beberapa diantaranya yaitu: STIE Syariah di Yogyakarta (1997), D3 Manajemen Bank

Syariah di IAIN-SU di Medan (1997), STEI SEBI (1999) , STIE Tazkia (2000), PSTTI

UI yang membuka konsentrasi Ekonomi dan Keuangan Islam (2001), dan STIS Azhar

Center yang juga membuka konsentrasi Ekonomi Islam pada tahun 2006.

Perluasan itu juga terkait dalam bidang:

1.      Pegadaian

2.      Asuransi

3.      Koperasi (BMT)

4.      Pasar Modal Syariah (Syariah index)

5.      Pasar uang

6.      Multi Level Marketing

7.      dan lembaga keuangan syariah lainnya.

3.1.6. KENDALA DAN TANTANGAN DALAM PENERAPAN SISTEM EKONOMI ISLAM

Meskipun dengan perkembangan ekonomi global dan semakin meningkatnya minat

masyarakat terhadap ekonomi dan perbankan Islam, ekonomi Islam menghadapi berbagai

permasalahan dan tantangan-tantangan yang besar. Dalam usia yang masih muda tersebut,

setidaknya ada lima problem dan tantangan yang dihadapi ekonomi Islam saat ini:

-          pertama, masih minimnya pakar ekonomi Islam berkualitas yang menguasai ilmu-ilmu ekonomi

modern dan ilmu-ilmu syariah secara integratif,

-          kedua, ujian atas kredibiltas sistem ekonomi dan keuangannya,

-          ketiga, perangkat peraturan, hukum dan kebijakan, baik dalam skala nasional maupun

internasional masih belum memadai,

-          keempat, masih terbatasnya perguruan Tinggi yang mengajarkan ekonomi Islam dan masih

minimnya lembaga tranining dan consulting dalam bidang ini, sehingga SDM di bidang ekonomi

dan keuangan syariah masih terbatas dan belum memiliki pengetahuan ekonomi syariah yang

memadai,

28

Page 29: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

-          kelima, peran pemerintah baik eksekutif maupun legislatif, masih rendah terhadap

pengembangan ekonomi syariah, karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan mereka

tentamg ekonomi islam

29

Page 30: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

30

Page 31: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

3.1.7. PRINSIP – PRINSIP YANG DILARANG DALAM EKONOMI

ISLAM

a.       Riba (bunga),

Seperti kita ketahui bahwa bunga telah menjadi mainstream dalam ekonomi saat ini. Akibatnya

kita ambil contoh Indonesia yang mempunyai hutang kepada IMF sekitar 1000 triliun lebih dan

masih dikenakan bunga beberapa persen. Faktanya yang terjadi adalah APBN Indonesia hanya

dapat membayar bunga hutang kepada IMF belum pokoknya sehingga pada akhirnya sulit

dilunasi. Inilah yang menjadi sumber krisis di negara-negara Eropa saat ini, maka kita tidak

dapat menafikan mudharat/keburukan akibat diberlakukannya sistem bunga.

b.      Gharar (transaksi yang mengandung tipuan/ketidakpastian),

c.   Maisir (spekulasi – transaksi yang bersifat untung-untungan yang dimaksudkan untuk

mencari keuntungan secara bathil, dan

d.   Risywah (suap-menyuap) serta hal-hal lain yang dilarang dalam ekonomi islam.

Fakta pun membuktikan bahwasanya pada saat ekonomi konvensional tengah mengalami krisis,

ekonomi islam dengan baiknya mencatat pertumbuhan yang cukup signifikan contohnya pada

saat bank-bank di Indonesia mengalami kolaps saat krisis, bank syariah di Indonesia mencatat

pertumbuhan.

3.1.8. APAKAH ADA ZAKAT DARI ILMU EKONOMI

KONVENSIONAL ?

 Dalam ekonomi konvensional tidak mengenal sistem zakatnya didalamnya sehingga

cenderung terjadi ketimpangan sosial dalam masyarakat antara orang miskin dan orang kaya.

Sedangkan telah kita ketahui bahwa sudah sejak lama islam menetapkan kepada umatnya untuk

membayar zakat sehingga distribusi pendapatan merata sedikit demi sedikit dapat diwujudkan.

Kita pun dapat membuktikan keseimbangan pasar apabila sistem zakat diberlakukan, yaitu

apabila sistem zakat diberlakukan, orang kaya pasti akan menyisihkan pendapatannya untun

membayar zakat sehingga permintaan barang orang kaya semakin berkurang sehingga kurva

permintaan (demand) bergeser ke sisi kiri, yang menjadi pertanyaan apakah hal tersebut

berimplikasi negative??. Jawabannya tidak, karena uang yang disisihkan orang kaya tersebut

31

Page 32: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

menambah pendapatan orang miskin sehingga permintaan barang semakin meningkat yang

menyebabkan kurva bergerak ke sisi kanan sehingga apabila kedua kurva tersebut disatukan

maka akan menciptakan keseimbangan didalamnya.

3.2. SISTEM EKONOMI KAPITALIS

Salah satu sistem perekonomian yang sudah ada sejak abad !3 masehi, dia$ali diinggris

dan kemudian menyebar luas ke ka$asan 1ropa arat 4aut dan 'merika Utara.Sistem 1konomi

Kapitalis adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang

untuk melaksanakan kegiatan perekonomian. Dalam sistem ini pemerintah dapat ikut campur

atau tidak sama sekali dalam system ekonomi ini. 4embagahak milik s$asta merupakan elemen

paling pokok dari kapitalisme. #emberian hak pemilikan atas harta kekayaan memliliki fungsi

ekonomi penting yaitu #ara indi idumemperoleh perangsang agar akti a mereka

dimanfaatkan seproduktif mungkin. +altersebut sangat mempengaruhi distribusi kekayaan serta

pendapatan karena indi idu-indi idu diperkenankan untuk menghimpun akti a dan

memberikannya kepada para ahli$aris secara mutlak apabila mereka meninggal dunia. 2a

memungkinkan laju pertukaranyang tinggi oleh karena orang memiliki hak pemilikan atas

barang-barang sebelum hak tersebut dapat dialihkan kepada pihak lain.Dengan demikian sistem

ekonomi kapitalis sangat erat hubungannya dengan pengejaran kepentingan indi idu. agi

Smith bila setiap indi idu diperbolehkanmengejar kepentingannya sendiri tanpa adanya campur

tangan pihak pemerintah,maka ia seakan-akan dibimbing oleh tangan yang tak nampak &the

in isible hand(,untuk mencapai yang terbaik pada masyarakat

32

Page 33: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

BAB IV

PENUTUP

 

1. SIMPULAN

Sistem ekonomi Islam tidak sama dengan sistem-sistem ekonomi yang lain. Ia berbeda dengan sistem ekonomi yang lain. Ia bukan dari hasil ciptaan akal manusia seperti sistem kapitalis dan komunis. Ia adalah berpandukan wahyu dari Allah SWT.

Sistem ciptaan akal manusia ini hanya mengambil kira perkara-perkara lahiriah semata-mata tanpa menitikberatkan soal hati, roh dan jiwa manusia. Hasilnya, matlamat lahiriah itu sendiri tidak tercapai dan manusia menderita dan tersiksa kerananya. Berlaku penindasan, tekanan dan ketidakadilan. Yang kaya bertambah kaya dan yang miskin bertambah miskin. Ekonomi Islam pula.sangat berbeda.

3. SARAN

Sistem Ekonomi Islam merupakan perwujudan dari paradigma Islam. Pengembangan Sistem Ekonomi Islam bukan untuk menyaingi sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis, tetapi lebih ditujukan untuk mencari suatu sistem ekonomi yang mempunyai kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem ekonomi yang telah ada. Islam diturunkan ke muka bumi ini dimaksudkan untuk mengatur hidup manusia guna mewujudkan ketentraman hidup dan kebahagiaan umat di dunia dan di akhirat sebagai nilai ekonomi tertinggi. Umat di sini tidak semata-mata umat Muslim tetapi, seluruh umat yang ada di muka bumi. Ketentraman hidup tidak hanya sekedar dapat memnuhi kebutuhan hidup secara limpah ruah di dunia,tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan sebagai bekal di akhirat nanti.jadi harus ada keseimbangan dalam memenuhi kebutuhan di dunia maupun di akhirat nanti.

33

Page 34: andhikatsauruddin.files.wordpress.com  · Web viewDalam perjalanannya dua Sistem Ekonomi tersebut jatuh bangun, Sistem Kapitalis – yang berorientasi pada pasar – sempat hilang

DAFTAR PUSTAKA1. Chapra, M. Umer. The Future of Economics: An Islamic Perspective, terj. Jakarta: SEBI,

20012. Departemen Agama RI. Islam untuk Disiplin Ilmu Ekonomi. Jakarta: Departemen Agama

RI, 20023. Karim, Adiwaraman, Ir., SE, MA. Ekonomi Mikro Islami Ed. II. Jakarta: IIIT Indonesia,

20034. Nasution, Mustafa E. Beberapa Pemikiran tentang Keuangan Publik Islam. Jurnal Mini

Economica Edisi 34 thn. 20045. Pindyck, Robert S. dan Daniel L. Rubinfeld. Microeconomics 5th Ed. New Jersey:

Prentice-Hall Inc., 2001 

[1] Mengakibatkan jutaan pekerja menganggur, pailit bank-bank didunia, terhentinya Sektor Produksi   dan terjadi depredsi ekonomi dunia

[2] M. Sulthon Abu Ali  “Problematik Ekonomi Dunia Modern dan Solusi Islam”. Malik Abdul Aziz Universitas Jeddah 1401 H.

[3] Michael P. Todaro, Economic Development In The Third World, long man, London, 1977 PP 5-15.

https://yuesuf.wordpress.com/2013/04/15/makalah-sistim-ekonomi-islam/

http://dedetrinopran19.blogspot.co.id/2016/01/makalah-pengantar-ekonomi-islam.html

http://islampeace.clubdiscussion.net/t13-pengertian-tujuan-prinsip-prinsip-ekonomi-islam

http://zukirahilmiana.blogspot.co.id/2013/10/perbedaan-antara-ekonomi-konvensional.html

https://vhara.wordpress.com/perkembangan-ekonomi-islam-di-indonesia/

34