fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · web viewbab i. pendahuluan. latar belakang. pendidikan...

40
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa, keberhasilan pendidikan juga secara otomatis membawa keberhasilan sebuah bangsa. Oleh sebab itu, untuk memperbaiki kehidupan suatu bangsa, harus dimulai dari penataan dalam segala pembelajaran, menejerial dan aspek lain yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. 1 Pendidikan tidak akan berjalan tanpa adanya arah atau tujuan yang akan dicapai. Tujuan pendidikan itu sendiri telah diatur di dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa: 1 E. Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Bandung : Rosdakarya,2007. cet 2 hlm.11.

Upload: others

Post on 04-Sep-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup

suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu

bangsa, keberhasilan pendidikan juga secara otomatis membawa

keberhasilan sebuah bangsa. Oleh sebab itu, untuk memperbaiki kehidupan

suatu bangsa, harus dimulai dari penataan dalam segala pembelajaran,

menejerial dan aspek lain yang secara langsung maupun tidak langsung

berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran.1 Pendidikan tidak akan

berjalan tanpa adanya arah atau tujuan yang akan dicapai. Tujuan

pendidikan itu sendiri telah diatur di dalam Undang-Undang RI No. 20

Tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.2

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan

kurikulum terbaru di Indonesia yang disarankan untuk

dijadikan rujukan oleh para pengembang kurikulum di

1 E. Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Bandung : Rosdakarya,2007. cet 2 hlm.11.2 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Undang – undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan. Jakarta : Depag RI, 2006 hlm. 8.

Page 2: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

2

tingkat satuan pendidikan.3 Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun

dan dilaksanakan oleh masing – masing satuan

pendidikan.4 Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

untuk pendidikan Menengah: meletakkan dasar

kecerdasan, pengetahuan kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut.5 Sekolah merupakan suatu lembaga khusus,

suatu wahana, suatu tempat untuk menyelenggarakan pendidikan, yang di

dalamnya terdapat suatu proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.6

Pembelajaran merupakan suatu kegiatanyang melibatkan seseorang

dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai

positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar.

Pembelajaran melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan

guru sebagai fasilitator. Yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran

adalah terjadinya proses belajar (learning process).7

Pembelajaran IPA khususnya fisika di sekolah selalu mengalami

titik jenuh bagi para siswa disamping banyaknya rumus yang harus

3 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran : Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP) ,Jakarta,Kencana, 2009, h. 1274 Ibid, h. 1285 Mulyasa E. Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 1786 Uyoh Sadulloh,dkk, Pedagogik (Ilmu mendidik), Jakarta, Alfabeta,2010, h. 197.7 Azhar Arsyad., Media Pembelajaran , Jakarta, PT. Grafindo Persada, 2004, h. 23.

Page 3: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

3

dihafal, siswa kurang memahami materi fisika yang bersifat abstrak dan

selalu mendapatkan suasana belajar yang membosankan. Oleh karena itu

pembelajaran fisika harus dibuat lebih menarik dan mudah dipahami,

karena fisika lebih membutuhkan pemahaman daripada penghafalan

berbagai rumus yang begitu banyak. Untuk mengantisipasi hal tersebut

salah satunya perlu didukung media pembelajaran yang sesuai.

Secara umum pengajaran sains bertujuan untuk meningkatkan

pemahaman konsep dan keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Fisika

sebagai proses berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang

alam secara sistematis, sehingga fisika bukan hanya sebagai produk yaitu

sekumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-

prinsip saja tetapi jugamerupakan suatu proses penemuan untuk

mendapatkan pengetahuan.

Proses pembelajaran di sekolah sangat membutuhkan strategi

dalam penyampaian, dan system evaluasi yang tepat. Strategi itu dapat

berupa pembelajaran yang mempesona, menyenangkan, menarik,

mengasyikkan, tidak membosankan, variatif, kreatif dan indah.8

Adanya media pembelajaran ini didukung oleh perkembangan

IPTEK khususnya TIK telah berkembang pesat dalam semua aspek

kehidupan kita. Pembelajaran dengan menggunakan media berbasis

komputer sudah dilakukan di beberapa sekolah dengan menggunakan

seperangkat komputer atau laptop, proyektor digital, dan perangkat audio.

8 Rosa Rohmatika, Efektivitas Penerapan MMI dengan metode diskusi terhadap fisika Siswa SMP, ( Jurnal Pendidikan, 2006).

Page 4: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

4

Tujuannya agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan efektif. Siswa

dipercaya untuk belajar melalui tata cara menyimak tayangan dilayar

monitor atau mungkin menggunakan sarana lain berupa digital proyektor.

Kehadiran media elektronik seperti komputer dengan fasilitas internetnya

dan ditambah digital proyektor untuk penayangannya sebagai media

belajar menurut guru untuk lebih biasa memanfaatkannya sebagai

penunjang yang menarik.9

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Cara

Perpindahan Kalor”, jika materi ini disampaikan hanya dengan metode

ceramah saja, maka siswa merasa jenuh dan tidak tertarik untuk

mempelajarinya. Media presentasi dengan program macromedia flash

diharapkan tepat untuk materi “Cara Perpindahan Kalor” karena materi ini

dapat digambarkan dengan simulasi, visualisasi, dan animasi yang dapat

memudahkan siswa dalam memahami materi. Materi tersebut termasuk

materi yang bersifat abstrak, sehingga penggunaan media pembelajaran

sebagai alat bantu mengajar yang baik harus bisa memberikan

pemahaman lebih konkret kepada siswa, disampaikan lewat media

tersebut. Presentasi dengan menggunakan macromedia flash dapat

membantu pembelajaran secara visual yang dapat didesain dengan

memanfaatkan animasi, gambar, dan gerakan yang digabungkan dalam

penyajian pembelajaran, ini merupakan suatu teknologi yang terus

9 Muhammad Hartato, Pengaruh Pemanfaatan Program Adobe Flash Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Energi Bernuansa Nilai, Jakarta, Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, h. 2.

Page 5: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

5

dikembangkan dalam dunia pendidikan. Karena penyajiannya dalam

bentuk visual maka media ini diharapkan dapat membantu dalam proses

pembelajaran dan dapat menarik perhatian siswa, serta memudahkan bagi

guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk menyelidiki

apakah terdapat pengaruh penggunaan media presentasi dengan program

macromedia flash terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu sebagai

judul penelitian ini adalah “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran

Visual Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok

Materi Cara Perpindahan Kalor Pada Kelas X MAN Pangkalan Bun”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Siswa kurang memahami terhadap materi tertentu yang bersifat

abstrak.

2. Siswa kurang tertarik dengan pembelajaran metode konvensional.

3. Pembelajaran fisika kebanyakan menggunakan metode ceramah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini

dibatasi pada :

1. Ruang lingkup pembahasan materi meliputi : penggunaan media

pembelajaran visual macromedia flash terhadap hasil belajar siswa

kelas X MAN Pangkalan Bun.

Page 6: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

6

2. Hasil belajar diambil dari nilai raport siswa kelas X MAN Pangkalan

Bun.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

“Adakah perbedaan yang signifikan antara penggunaan media

pembelajaran visual macromedia flash dengan metode konvensional

terhadap hasil belajar siswa kelas X MAN Pangkalan Bun Tahun Ajaran

2015/2016?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

penggunaan media pembelajaran visual Macromedia Flash dalam materi

cara perpindahan kalor terhadap hasil belajar fisika siswa.

Page 7: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

7

BAB II

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Visual Macromedia Flash

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Cara Perpindahan Kalor Pada

Kelas X MAN Pangkalan Bun

A. Kajian Penelitian yang Relevan

Peneliti menyadari bahwa secara substansial penelitian ini

tidaklah baru lagi, terbukti dengan telah adanya penelitian-penelitian

sejenis yang telah membahas masalah tersebut. Dengan demikian

penelitian ini bersifat meneruskan penelitian-penelitian yang sudah ada,

untuk itu peneliti mencoba mengenali informasi dari buku-buku dan hasil

penelitian yang berhubungan untuk dijadikan sebagai sumber acuan

dalam penelitian ini.

Pertama, penelitian Muhammad Hartato dalam skripsinya yang

berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Program Adobe Flash Terhadap Hasil

Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Energi Bernuansa Nilai” memberikan

kesimpulan bahwa pemanfaatan program Adobe Flash berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa pada konsep energi. Selain hasil belajar yang

baik, siswa merasa termotivasi dan aktif selama proses pembelajaran.10

10 Muhammad Hartato, Pengaruh Pemanfaatan Program Adobe Flash Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Energi Bernuansa Nilai, Jakarta, Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Page 8: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

8

Kedua, penelitian Taharudin dalam skripsinya yang berjudul

“Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash Terhadap Motivasi Dan

Prestasi Belajar Mata Diklat Las Busur Manual Di Smk N 2 Pengasih”

memberikan kesimpulan bahwa Terdapat pengaruh penggunaan

Macromedia Flash terhadap motivasi belajar siswa yang

mendapatkan mata diklat Las Busur Manual pada praktek pembuatan

jalur las posisi bawah tangan di SMK N 2 Pengasih. Hal ini dapat

dilihat dari hasil penelitian pada kelas eksperimen yang diberi

perlakuan menggunakan Macromedia Flash memiliki skor motivasi yang

lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang diberikan pembelajaran

secara konvensional. Pada kelas eksperimen rata-rata skor motivasi

belajar siswa sebesar 73,53. Sedangkan pada kelas kontrol skor rata-

rata lebih rendah yaitu sebesar 68,82. Terdapat pengaruh penggunaan

Macromedia Flash terhadap prestasi belajar siswa yang

mendapatkan mata diklat Las Busur Manual pada praktek pembuatan

jalur las posisi bawah tangan di SMK N 2 Pengasih. Dilihat dari hasil

penelitian pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan

Macromedia Flash mengalami peningkatan nilai rata-rata, dari

perbandingan nilai rata-rata pada posttest prestasi siswa diperoleh

nilai rata-rata siswa kelas kontrol adalah 23,24 dan nilai rata-rata

kelas eksperimen adalah 26,47.11

11 Taharudin, Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Mata Diklat Las Busur Manual Di Smk N 2 Pengasih, Yogyakarta, Jurusan Pendidika Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, h. 63.

Page 9: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

9

B. Kerangka Teoritik

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut kamus besar bahasa indonesia, media berarti perantara

atau penghubung yang terletak diantara dua pihak. Banyak batasan yang

diberikan tentang media. AECT (Association of Educational and

Communication Technology) di Amerika, membatasi media sebagai

segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyampaikan

pesan/informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah

berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Brings (1970), berpendapat

bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta

merangsang siswa untuk belajar.

Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk

menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya

proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.

b. Tujuan dan manfaat media pembelajaran

Menurut Sukayati (2003), pembelajaran yang terjadi di

sekolah-sekolah saat ini, pada umumnya dikelola secara klasikal. Artinya

Page 10: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

10

semua siswa diperlakukan sama oleh guru. Pembelajaran klasikal

merupakan pembelajaran yang paling disenangi oleh guru karena cara

pembelajaran ini yang paling mudah dilaksanakan. Pada pembelajaran

klasikal umumya komunikasi terjadi searah, yaitu dari guru ke siswa,

dan hampir tidak terjadi sebaliknya. Oleh sebab itu tentu penggunaan

media banyak didominasi oleh guru. Umumnya hanya sebagian kecil

dari jumlah siswa yang dapat memanfaatkan media tersebut. Untuk

meminimalkan dominasi dari guru, maka perlu direncanakan media

untuk kelompok atau individual, baik untuk alat peraga maupun sarana.

Ada beberapa keuntungan bila media digunakan dalam proses

pembelajaran, yaitu adanya tutor sebaya dalam kelas, yang kadang-

kadang lebih mudah menerangkan temuan dan pemahamannya kepada

temannya. Selain itu, kerjasama yang terjadi dalam penggunaan media

akan membuat suasana lebih menyenangkan.

Namun demikian, paling tidak ada 2 hal yang perlu

diperhatikan dalam penggunaan media untuk pembelajaran kelompok,

yaitu tugas-tudas pelengkap dari media yang menjadi tanggung jawab

guru adalah mengaktifkan semua siswa, agar tidak terjadi dominasi

seorang siswa atau sekelompok siswa (Sukayati, 2003: 8).

c. Pengenalan macam-macam media

Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti

perkembangan teknologi. Menurut Seel & Richey dalam Arsyad

Page 11: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

11

(2009: 29-32) berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media

pembelajaran dapat dikelompokan dalam empat kelompok, yaitu :

1) Teknologi cetak, adalah cara-cara untuk menghasilkan atau

menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama

melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Meliputi teks,

grafik, foto atau reperentasi fotografik dan reproduksi.

2) Teknologi audio-visual, adalah cara mengasilkan atau penyampaian

materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis edan elektronik

untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual.

3) Teknologi berbasis komputer, adalah merupakan cara menghasilkan

atau menyampaikan materi dalam menggunakan sumber-sumber yang

berbasisi mikro prosesor. Perbedaan media yang dihasilkan oleh

teknologi berbasis komputer dengan yang dihasilkan dari dua

teknologi yang dihasilkan lainnya adalah karena informasi atau materi

disimpan dalambentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau

visual.

4) Teknologi gabungan, adalah cara untuk menghasilkan atau

menyampaikan materi yang menggabungkan beberapa pemakaian bentuk

media yang dikendalikan oleh komputer.12

12 Arif Rahman Aththibby, Perancangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Animasi Komputer Untuk Sekolah Menengah Atas Pokok Bahasan Hukum-Hukum Newton Tentang Gerak,Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, h. 9.

Page 12: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

12

Menurut Arief S. Sadiman (2003:16) media pendidikan

mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut :

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis

(dalam bentuk bentuk kata-kata tertulis atau lisan berlaka)

b. Mengantasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera

seperti misalnya :

1) Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar,

film bingkai, film, atau model

2) Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film

bingkai, film, atau gambar

3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu

dengan timelapse atau high-speed photography

4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa

ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto

maupun secara verbal

5) Objek yang terlalu kompleks (misal mesin-mesin) dapat

disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain

6) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim,

dan lain-lain) dapat divisualkan dalalm bentuk film, film bingkai,

gambar, dan lain-lain.

Page 13: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

13

c. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan

bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media

pendidikan berguna untuk :

1) Menimbulkan kegairahan belajar

2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan

3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya

d. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan

lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedang kurikulum dan

materi pendidikan ditentukan sama untuk setiapsswa, maka guru akan

mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri.

Apalagi bila latar-belakang lingkungan guru dengan siswa juga

berbeda. Masalah ini dapat diantisipasi dengan media pendidikan,

yaitu dengan kemampuannya dalam

1) Memberikan perangsang yang sama

2) Mempersamakan pengalaman

3) Menimbulkan persepsi yang sama

Perhatikan gambar berikut ini:

Page 14: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

14

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Edgar Dale dalam Arief S. Sadiman (2003: 8) mengklasifikasi

pengalaman menurut tingkat diri yang paling kongkret ke yang paling

abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama kerucut

pengalaman Cone of Experience dari Edgar Dale, dan sejak saat itu

dikenal secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang paling

sesuai untuk pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar seseorang

diperoleh mulai dari pengalaman lapangan (kongkret), kenyataan yang

ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda

tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin ke atas di

puncak kerucut semakin abstrak media penyampaian pesan itu.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar yang

Page 15: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

15

baik harus bisa memberikan pemahaman lebih konkret kepada siswa,

disampaikan lewat media tersebut.13

2. Macromedia Flash

Flash merupakan salah satu produk andalan macromedia

yang cukup banyak digunakan saat ini. Banyak sekali situs yang

menggunakan Flash sebagai software pendukung, atau bahkan

juga sebagai software utama dalam pembuatan web, selain sebagai

software pembuat animasi. Kemampuan Flash cukup popular di

kalangan para pembuat animasi dan aplikasi web yang menarik. Versi

Flash terbaru pada saat ini adalah Macromedia Flash 8 yang

menyediakan berbagai hal baru yang bukan saja semakin

menyempurnakan fitur-fitur yang ada pada versi sebelumnya,

tetapi juga menyediakan fitur-fitur yang sama sekali baru.

Beberapa fitur baru pada Macromedia Flash 8 adalah

sebagai berikut:

a. object drawing model, setiap objek gambar yang berada pada

layer yang sama tidak akan saling mempengaruhi.

b. gradient enchancement, merupakan kontrol terbaru yang mampu

menangani gradiasi warna yang lebih kompleks.

c. flash type, penulisan teks memiliki tampilan yang lebih konsisten.

13 Taharudin, op.cit.,h. 11.

Page 16: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

16

d. script assist mode, memberikan bantuan yang sangat memadai

dalam penggunaan Action Script.

e. expanded stage work area, memberikan ruang yang luas

untuk menyimpan objek-objek animasi tanpa menampilkannya saat

animasi dijalankan.14

3.Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu hasil nyata yang dicapai

oleh siswa dalam usaha menguasai kecakapan jasmani dan

rohani di sekolah yang diwujudkan dalam bentuk raport

pada setiap semester.

Hasil belajar siswa menurut W. Winkel adalah

keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar

siswa di sekolah yang mewujudkan dalam bentuk angka.15

Menurut Winarno Surakhmad hasil belajar siswa bagi

kebanyakan orang berarti ulangan, ujian atau tes. Maksud

ulangan tersebut ialah untuk memperoleh suatu indek

dalam menentukan keberhasilan siswa.16

Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai

siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan

membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku 14 Ibid., h. 29.15 Winkel. W 1989;Psikologi Pengajaran.Bandung. h. 8216 Winarno Surahman,1980.Interaksi Belajar Mengajar.Jemars.h. 25

Page 17: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

17

seseorang. Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar

dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan

masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Namun untuk

menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada

kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan,

antara lain bahwa suatu proses belajar mengajar tentang

suatu bahan pembelajaran dinyatakan berhasil apabila

tujuan pembelajaran khususnya dapat dicapai.

Untuk mengetahui perkembangan sampai di

mana hasil yang telah dicapai oleh seseorang dalam

belajar, maka harus dilakukan evaluasi. Untuk

menentukan kemajuan yang dicapai maka harus ada

kriteria (patokan) yang mengacu pada tujuan yang telah

ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar

pengaruh strategi belajar mengajar terhadap keberhasilan

belajar siswa.

Yang menjadi indikator utama hasil belajar siswa

adalah sebagai berikut:

a) Ketercapaian Daya Serap terhadap bahan pembelajaran

yang diajarkan, baik secara individual maupun

kelompok. Pengukuran ketercapaian daya serap ini

biasanya dilakukan dengan penetapan Kriteria

Ketuntasan Belajar Minimal (KKM).

Page 18: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

18

b) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran

telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun

kelompok.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. 

Secara umum Hasil belajar dipengaruhi 3 hal atau

faktor Faktor-faktor tersebut akan saya uraikan dibawah

ini, yaitu : Faktor internal (factor dalam diri), Faktor

eksternal (factor diluar diri) dan Faktor pendekatan belajar.

4. Cara Perpindahan Kalor

Kalor atau panas dari suatu benda dapat berbeda-beda. Nah, ketika terjadi

kontak antara dua benda atau lebih yang memiliki perbedaan kalor, maka akan

terjadi aliran kalor atau perpindahan kalor. Kalor berpindah dari benda yang

memiliki temperatur lebih tinggi ke benda dengan temperatur lebih rendah hingga

tercapai keseimbangan termal atau kesamaan temperatur. Secara sederhana,

kondisi ini dapat dipahami sebagai suatu perpindahan kalor yang terjadi pada

benda-benda yang dengan suhu yang berbeda agar suhunya menjadi sama.

Proses perpindahan panas antar benda satu dengan lainnya tidak selalu

sama. Ada tiga mekanisme atau cara perpindahan kalor yakni secara konduksi,

konveksi dan radiasi.

Page 19: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

19

1. Konduksi

Konduksi terjadi ketika terjadi pertukaran energi kinetik antar molekul

(atom), dimana partikel dengan energi lebih rendah dapat meningkat dengan

menumbuk partikel dengan energi yang lebih tinggi. Secara sederhana,

perpindahan kalor secara konduksi dapat dipahami sebagai suatu perpindahan

kalor yang terjadi dengan perantara benda padat. Jadi, benda-benda yang

berkontak dan saling memindahkan kalor ini adalah benda padat melalui

tumbukan-tumbukan partikelnya.

Contoh Konduksi:

1.       ketika kita membakar besi, maka besi akan panas, tetapi partikel-partikel

pada besi tidak ikut berpindah atau tetap pada tempatnya.

Page 20: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

20

2.       Ketika kita mencelupkan sendok ke dalam air panas, maka sendok ujung

sendok yang tidak tercelup juga akan panas, meskipun tidak terjadi

perpindahan partikel di dalam sendok tersebut.

3.       Ketika tangan kita memegang gelas yang panas, tangan kita pun akan

merasakan panasnya, meskipun tidak terjadi perpindahan partikel dari gelas

ke tangan kita.

2. Konveksi

Perpindahan kalor secara konveksi terjadi ketika kalor berpindah dengan

cara gerakan partikelnya yang telah dipanaskan. Konveksi dapat terjadi karena

dua macam yakni konveksi alami (natural convection) dan konveksi paksa

(forced convection). Konveksi alami terjadi ketika gerakan perpindahan kalornya

disebabkan oleh perbedaan kerapatan sehingga terjadi perpindahan partikel.

Sedangkan konveksi paksa terjadi ketika perpindahan partikel dilakukan secara

paksa misal didorong dengan pompa atau kipas.

Contoh koveksi

1.      Ketika kita memanaskan air, maka kita akan melihat air itu seperti diaduk.

Inilah proses ketika partikel-partikel air yang ada di bawah yang telah panas

berpindah ke atas. Sehingga terjadilah perpindahan kalor yang diikuti oleh

perpindahan partikel air yang dipanaskan.

2.      Terjadinya angin darat dan air laut, karena partikel-partikel udara yang panas

berpindah.

3.      Adanya sirkulasi udara dari luar rumah ke dalam rumah karena partikel-

partikel udara panas dari luar ruangan masuk ke dalam rumah.

Page 21: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

21

3. Radiasi

Proses perpindahan kalor secara radiasi terjadi ketika kalor disampaikan

tanpa melalui perantara. Prosesnya secara kimia dapat dijabarkan dengan energi

termal yang diubah menjadi energi radiasi. Dalam hal ini energi termuat dalam

gelombang elektromagnetik. Ketika gelombang elektromagnetik tersebut

berinteraksi dengan materi energi radiasi maka akan berubah menjadi energi

termal. Artinya, proses perpindahan kalor secara radiasi terjadi langsung tanpa

adanya perpindahan partikel-partikel zat.

Contoh:

1.      Panas dari sinar matahari yang melewati luar angkasa hampa udara tetap

dapat sampai ke bumi tanpa perpindahan partikel apapun.

2.      Ketika mendekatkan tangan kita ke api, maka akan terasa panas meskipun

tidak ada partikel api yang berpindah ke tangan kita.17

C. Hipotesa penelitian

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan media

pembelajaran visual macromedia flash dan metode konvensional dengan

hasil belajar siswa kelas X MAN Pangkalan Bun Tahun Ajaran

2015/2016.

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

penggunaan media pembelajaran visual macromedia flash dan metode

konvensional dengan hasil belajar siswa kelas X MAN Pangkalan Bun

Tahun Ajaran 2015/2016.

17 http://www.elmoe.info/2015/02/3-cara-perpindahan-kalor-konduksi.html , diakses tanggal 19 Juni 2015, pukul 20.45.

Page 22: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif, karena peneliti

beranggapan bahwa gejala yang diamati dapat diukur dan dinyatakan

dalam bentuk angka. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, satu

variabel bebas (variabel independen) yaitu macromedia flash serta

satu variabel terikat (variabel dependen) yaitu hasil belajar siswa. Dalam

hal ini digunakan true experimental design. Dalam model ini terdapat

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dimana pengambilannya

dilakukan secara random. Menurut Sugiyono (2007: 159) skema true

experimental design dapat digambarkan seperti tabel berikut :

Page 23: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

23

Tabel 1. Skema Desain Penelitian

Kelas Pretest Treatment Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3_

O4

Keterangan :

O1 dan O3 : Kedua kelompok tersebut diobservasi dengan pretest untuk mengetahui kemampuan awal yang diharapkan kemampuan awalnya sama.

O2 : Kelompok yang dikenai perlakuan.

O4 : Kelompok yang tidak dikenai perlakuan.

X : Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi treatment, sedangkan kelompok bawah yang tidak diberi treatment sebagai kelompok kontrol.

B. Operasional Variabel

Variabel adalah gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati.

Variabel itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau obyek

yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam

kelompok itu. Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel, yaitu

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah

macromedia flash serta variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa

MAN Pangkalan Bun tahun ajaran 2015/2016.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Page 24: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

24

Tempat penelitian adalah di MAN Pangkalan Bun, Jl. Ahmad

Yani, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Waktu penelitian

dilaksanakan pada bulan Februari 2016.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MAN Pangkalan Bun

tahun ajaran 2015/2016 yaitu kelas X-A, X-B, X-C dan X-D, yang

masing – masing kelas terdiri dari 32 siswa.

Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai sampel adalah dua

kelas, yaitu kelas X-A dan X-B. Kelas X-B sebagai kelas kontrol dan

kelas X-A sebagai kelas eksperimen. Untuk menentukan kelas

eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan kelas yang telah ada dengan

Teknik Random Sampling.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan yang digunakan peneliti berupa:

a. Observasi ke sekolah untuk mengetahui masalah apa saja yang terdapat

pada sekolah yang akan diteliti.

b. Wawancara dengan guru mata pelajaran fisika pada sekolah yang akan

diteliti untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran fisika

berlangsung dan apa saja yang menjadi kesulitan siswa dalam

mempelajari fisika.

Page 25: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

25

c. Untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa digunakan Pretest

dan Postest. Pretest digunakan untuk mengetahui pengetahuan awal

siswa sebelum diberikan perlakuan dan Postest digunakan untuk

mengukur hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.

F. Analisis Data

Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis digunakan untuk membandingkan antara variabel X dan

variabel Y dengan menggunakan rumus uji-t (t-test ) pada taraf signifikasi

5 % ( 0,05 ), yaitu :

thitung =

M x−M y

√( ∑ x2+∑ y2

N (N−1) ) Untuk Nx = Ny

keterangan :

M = nilai rata-rata hasil perkelompok

N = banyaknya subjek

x = deviasi setiap nilai x2 dan x1

y = deviasi setiap nilai y2 dari mean y118

Uji hipotesis kesamaan rerata hasil belajar siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol menggunakan uji t sampel independen SPSS for Windows

Versi 17.0. Uji ini menggunakan asumsi bahwa data berdistribusi normal

dan varians data adalah homogen, Kriteria pada penelitian ini apabila hasil 18Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktiik, h.311-312

Page 26: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

26

uji Hipotesis nilai sig (2-tailed) lebih kecil dari nilai alpha/taraf

signifikansi uji 0,05 maka Ha diterima, dan Ho di tolak.19

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada. 2004.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rhineka Cipta. 2011.

E.,Mulyasa. Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan, Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2009.

Hartato, Muhammad. Pengaruh Pemanfaatan Program Adobe Flash

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Energi Bernuansa

Nilai. Jakarta: Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

19 http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/files/membaca_t-tes.pdf, diakses tanggal 19 Juni 2015, pukul 20.03

Page 27: fitrianiwati9.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan

27

Jenderal Pendidikan Islam, Direktorat. Undang – undang dan Peraturan

Pemerintah RI Tentang Pendidikan. Jakarta : Depag RI, 2006.

Rahman Aththibby, Arif. Perancangan Media Pembelajaran Fisika

Berbasis Animasi Komputer Untuk Sekolah Menengah Atas Pokok

Bahasan Hukum-Hukum Newton Tentang Gerak. Yogyakarta : Universitas

Ahmad Dahlan.

Rohmatika, Rosa. Efektivitas Penerapan MMI dengan metode diskusi

terhadap fisika Siswa SMP. 2006.

Sanjaya,Wina. Kurikulum dan Pembelajaran : Teori dan Praktik

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

( KTSP) .Jakarta:Kencana. 2009.

Sadulloh,Uyoh.,dkk. Pedagogik (Ilmu mendidik).Jakarta: Alfabeta. 2010.

Surahman, Winarno. Interaksi Belajar Mengajar.Jemars. 1980.

Taharudin. Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash Terhadap Motivasi

Dan Prestasi Belajar Mata Diklat Las Busur Manual Di Smk N 2

Pengasih. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta.

W., Winkel. 1989. Psikologi Pengajaran. Bandung. 1989.

INTERNET

http://www.elmoe.info/2015/02/3-cara-perpindahan-kalor-konduksi.html,

diakses tanggal 19 Juni 2015, pukul 20.45.

http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/files/membaca_t-tes.pdf, diakses tanggal

19 Juni 2015, pukul 20.03