pencemaranlaut.files.wordpress.com · web view2014-11-07 · sedangkan dalam jangka panjang,...
TRANSCRIPT
Biodata
II. DATA PRIBADI1. Nama Lengkap / Nama
PanggilanRr. Dyah Artati Akbarinissa / Ica
2. Tempat / Tanggal Lahir Kudus / 01 Juni, 19943. Jenis Kelamin Perempuan4. Tinggi / Berat 163 cm / 55 kg5. Alamat Rumah Perum. Muria Indah Jl. Kawi III B/400
Gondangmanis, Kec. Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah
6. E-mail [email protected]@yahoo.com
7. Nomer Hp / Telp. 085 641 200 2268. Hobi Berenang, Dengar musik9. Golongan Darah O
Berita Tentang Pencemaran Laut Hidrokarbon (Minyak)
Ulasan Mengenai Berita Pencemaran Laut Hidrokarbon (Minyak) diatas
Sumber pencemar dari kedua berita diatas yaitu tumpahan minyak yang bercampur aspal
di Pantai Sreseh, dan tumpahan minyak yang terjadi akibat kebocoran pada kilang minyak
lepas pantai di Teluk Meksiko. Tumpahan minyak yang menyebar terbawa ombak itu
mengakibatkan ekosistem laut disekitarnya, terutama populasi ikan yang berada sekitar 200-
300 meter dari lepas pantai (berita 1) menghilang bahkan menyebabkan kematian ratusan
burung laut, berang-berang, anjing laut, ikan paus dan dapat menghancurkan komunitas lokal.
Di dalam minyak itu sendiri terdapat komponen hidrokarbon yang dapat mempengaruhi
reproduksi, pertumbuhan dan perilaku biota laut terutama pada plankton. Sumadhiharga
(1995) dalam Misran (2002) memaparkan bahwa dampak-dampak yang disebabkan oleh
pencemaran minyak di laut adalah akibat jangka pendek dan akibat jangka panjang. Dalam
jangka pendek, secara langsung ikan akan kekurangan oksigen, teracuni oleh karbon
dioksida dan bahan berbahaya lainnya. Menurut Fakhrudin (2004), lapisan minyak juga akan
menghalangi pertukaran gas dari atmosfer dan mengurangi kelarutan oksigen yang akhirnya
sampai pada tingkat tidak cukup untuk mendukung bentuk kehidupan laut yang aerob. Itulah
sebabnya populasi ikan di lokasi yang tercemar menjadi menurun.
Sedangkan dalam jangka panjang, lapisan minyak tadi juga dapat berpengaruh terhadap
pertumbuhan rumput laut dan lamun dan tumbuhan laut lainnya. Karena lapisan minyak
tersebut akan menempel pada permukaan daunnya dan dapat mengganggu proses
metabolisme pada tumbuhan tersebut, selain itu proses fotosintesis juga terhambat karena
terhalangnya sinar matahari ke dalam zona euphotik. Jika lapisan minyak tersebut tenggelam
hingga menutupi substrat dapat juga terjadi pembusukan akar pada tumbuhan laut yang ada.
Air lautpun terlihat berwarna coklat kehitaman karena komponen dari minyak yang sifatnya
tidak dapat larut dalam air akan mengapung dan menyebabkan air lait berwarna hitam. Hal
yang sama juga terjadi pada burung laut yang tubuhnya tertutup oleh minyak, kemudian
mereka mencoba membersihkannya dengan menjilati bulunya secara tidak langsung mereka
akan minum banyak minyak dan akan meracuni dirinya sendiri.
Efek dari pencemaran minyak tersebut juga berpengaruh terhadap kehidupan sosial
ekonomi. Misalnya, populasi ikan yang menurun bahkan hilang mengakibatkan para nelayan
kehilangan sumber rejekinya. Tumpahan minyak yang tersapu ombak hingga ke pantai juga
merugikan sektor pariwisata yang menutup seluruh akses ke beberapa pantai karena adanya
pembersihan pantai sehingga terjadi penurunan penggunaan pantai dan sportfishing.
Dari sisi kesehatan, pencemaran laut yang diakibatkan oleh minyak juga berdampak pada
kesehatan manusia. Misalnya, ikan yang terkontaminasi polutan dari perairan tercemar
dan tertangkap nelayan akan dikonsumsi oleh manusia dan secara tidak langsung bahan
berbahaya yang terkandung pada ikan tersebut akan meracuni tubuh manusia. Penyakit
yang biasa diderita antara lain sakit kepala, sesak nafas, sakit pada saluran pernafasan,
kanker, dll. Dewasa ini juga telah berkembang mengenai pemahaman hubungan antara
keberadaan bakteri patogen di dalam air dengan resiko penyakit saluran pencernaan pada
pengguna perairan wisata renang (Mukhtasor dkk. 1982). Diantara senyawa kimia yang
berasal dari tumpahan minyak mentah yang dapat merusak kesehatan manusia adalah
Benzene dan  Polycyclic Aromatic Hydrocarbons. Senyawa Benzene dapat
menyebabkan kanker, sedangkan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons menyebabkan
keracunan pada otak dan sistem saraf pusat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.tribunnews.com/internasional/2010/05/16/tumpahan-minyak-belum-terkendali
http://regional.kompas.com/read/2011/09/17/16450044/Pantai.Sreseh.Tercemar.Minyak
http://www.indonesiamedia.com/2010/06/08/dampak-kerusakan-tragedi-tumpahan-minyak-
louisiana/
Mukhtasor. 2010. “Ekonomi dan Teknologi Pencemaran Laut” dalam Pidato Pengukuhan
Untuk Jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pencemaran Laut Jurusan Teknik
Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.