water suppllyyy3

79
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Akses kepada sumber air dan sanitasi adalah kebutuhan pokok dan termasuk hak mendasar manusia. Kemajuan sanitasi di seluruh dunia berhubungan dengan ketersediaan air baik itu dari segi kuantitas dan kualitas tentunya dan menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Saat ini sulit untuk membayangkan terwujudnya sanitasi lingkungan yang baik tanpa sumber air yang layak. Seluruh kehidupan makhluk hidup bergantung kepada air. Pada awalnya manusia membangun sebagian besar kehidupan dekat dengan sumber air yang mempengaruhi kehidupan ekonomi, sosial dan fisiologi. Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari Sumber air dan sanitasi yang baik 1,3 Persentase orang yang terlayani dengan baik dan mendapatkan sumber air yang layak meningkat dari 79 % ( 4,1 milyar) di tahun 1990 hingga 82% (4,9 milyar) di tahun 2000. Hampir pada waktu yang bersamaan proporsi dari populasi dunia dengan akses ke sarana pembuangan limbah yang baik meningkat dari 55 % (2,9 milyar) menjadi 60% (3,6 milyar). Pada permulaan tahun 2000 (1,1 1

Upload: makbruri-abdul-aziz

Post on 24-Jun-2015

488 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Water Suppllyyy3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Akses kepada sumber air dan sanitasi adalah kebutuhan pokok dan termasuk

hak mendasar manusia. Kemajuan sanitasi di seluruh dunia berhubungan dengan

ketersediaan air baik itu dari segi kuantitas dan kualitas tentunya dan menjadi faktor-

faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Saat ini sulit untuk membayangkan

terwujudnya sanitasi lingkungan yang baik tanpa sumber air yang layak. Seluruh

kehidupan makhluk hidup bergantung kepada air. Pada awalnya manusia membangun

sebagian besar kehidupan dekat dengan sumber air yang mempengaruhi kehidupan

ekonomi, sosial dan fisiologi. Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari Sumber air

dan sanitasi yang baik1,3

Persentase orang yang terlayani dengan baik dan mendapatkan sumber air

yang layak meningkat dari 79 % ( 4,1 milyar) di tahun 1990 hingga 82% (4,9 milyar)

di tahun 2000. Hampir pada waktu yang bersamaan proporsi dari populasi dunia

dengan akses ke sarana pembuangan limbah yang baik meningkat dari 55 % (2,9

milyar) menjadi 60% (3,6 milyar). Pada permulaan tahun 2000 (1,1 milyar orang )

dari populasi dunia tidak mendapatkan akses ke sumber air yang baik dan 2,4 milyar

orang mempunyai akses yang minimal kepada sanitasi yang baik. Sebagian besar dari

orang yang tinggal di kawasan Asia dan Afrika, dimana lebih sedikit one-half dari

seluruh orang asia mempunyai akses ke sanitasi yang baik, dan dua dari lima

penduduk di afrika kekurangan akses ke sanitasi yang memadai. Lebih parah dari

itu,kondisi di pedesaan tertinggal jauh dengan kondisi perkotaan dalam ketersediaan

sumber air dan sanitasi.1,3,4

Kekurangan dalam segi kualitas dan kuantitas dalam ketersediaan sumber air

dapat menimbulka masalah antara lain penyakit yang didapat dari sumber air yang

tidak layak seperti diare, thypoid, Hepatitis A, dan kolera. Selain itu kehidupan

1

Page 2: Water Suppllyyy3

masyarakat tanpa sanitasi yang baik, masyarakat akan mudah terkena penyakit,

kehilangan pendapatan, dan kehidupan akan jauh dari sejahtera. Oleh karena itu

diperlukan upaya untuk mengadakan ketersediaan sumber air dan sanitasi di dalam

masyarakat, maka penulisan makalah ini akan membahas upaya-upaya yang dapat

diusahakan untuk menjamin ketersediaan air dan sanitasi di dalam komunitas

masyarakat.1,2,3

I.2 Rumusan Masalah

Apa saja usaha yang dapat dilakukan untuk menjamin ketersediaan sumber air

dan sanitasi di dalam masyarakat?

I.3 Tujuan

Mengetahui usaha-usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk menjamin

ketersediaan sumber air dan sanitasi di masyarakat

I.4 Manfaat

1. Diharapkan dapat memberikan informasi tentang usaha-usaha apa saja

yang dapat dilakukan untuk menjamin ketersediaan sumber air dan sanitasi di

dalam masyarakat.

2. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan usaha-

usaha menjamin ketersediaan sumber air dan sanitasi di dalam masyarakat.

2

Page 3: Water Suppllyyy3

BAB II

WATER SUPPLY FOR SMALL COMMUNITY

II.1 Definisi Water Supply

Water supply adalah suatu proses atau aktivitas penyediaan air untuk

penggunaan di dalam rumah tangga, industri, atau bisnis. Beberapa yang termasuk

sumber air antara lain;

1. Air Hujan.

2. Air permukaaan yang terdiri dari: Air laut, air sungai, kolam, dan danau.

3. Air tanah berupa air sumur.4,5

II.2. Konsep Penyediaan Air bersih

. Tujuan dari sistem persediaan air adalah: ( a) menyediakan air sehat dan

aman kepada para penggunanya,ditujukan untuk skeluarga, suatu kelompok

keluarga-keluarga, atau suatu masyarakat. Air sehat dapat dinilai berdasarkan kualitas

air yang digunakan untuk menyatakan pantas atau tidaknya air untuk digunakan atau

diproses untuk menjadi lebih layak untuk digunakkan . penggunaan air akan

mempunyai syarat tertentu yang memenuhi syarat-syarat phisik, kimia dan biologi,

sebagai contoh membatasi konsentrasi zat beracun untuk penggunaan air minum, atau

mengatur temperatur dan pH ( b) menyediakan air dalam jumlah yang cukup ( c)

menyediakan air siap pakai yang ditujukan kepada pemakai air, dalam rangka

mendorong kesehatan pribadi dan rumah tangga. Air yang sehat dan layak konsumsi

dapat didefinisikan air yang tidak akan menghasilkan efek berbahaya, Adil dan Geyer

menguraikan air yang sehat sebagai a. Air yang tidak terkontaminasi dan tidak dapat

menginfeksi penggunanya melalu waterborne disease b. Bebas dari segala bentuk

racun. C. Bebas dari jumlah mineral yang berlebihan dan materi-materi organic yang

berlebihan . Melalui berbagai riset tahunan dan berbagai studi kasus, karakteristik

suatu air yang mencukupi kebutuhan yang pertama adalah airny aman dan

3

Page 4: Water Suppllyyy3

persyaratan secara ilmiahnya terpenuhi. Banyak negara sudah sekarang

mengembangkan standard mutu air berdasar pada pengetahuan dan pengalaman dan

merancanngnya dengan tujuan untuk melindungi para pemakainya. Penyediaan air

bersih masyarakat umum yang disediakan oleh instansi besar, baik itu dikelola oleh

pemerintah ataupun perusahaan swasta yang menyediakan air minum yang mana

kualitas airnya seragam dalam kualitas baiknya dan selalu menjadi lebih baik dalam

waktu ke waktu, Penyedia air yang kecil, kebalikannya kualitas airnya terkadang

diragukan dan kemungkinan dapat menjadi suatu hal yang layak dipertimbangkan

untuk dikonsumsi. Kategori penyedia air yang kecil rentan tercemar 5 kali lebih besar

dibandingkan penyedia air komersiial, dan persediaan air ini lebih sering

terkontaminasi. Dengan berbagai alasan, sumber persediaan air kecil dapat sexara

periodik terkontaminasi oleh mikrobakteri, bahan-bahan mineral, dan berbagai bahan

kimia. bahan kontaminan ini mungkin sudah dibersihkan oleh permukaan tanah atau

dihancurkan oleh tanah dan batu ketika air ini melewatinya Terdapat cakupan yang

sangat lebar dari penyediaan air ini, dalam faktanya dua penyedia air tidak akan

sama. Hal ini bervariasi dari kerjanya , sistem utamanya, pengolahan airnya,

distribusi melalui pipa ke ratusan orang, sumber mata air yang tidak diolah lebih dulu

untuk penggunaan individual. Sumber mata air ini dikatagorikan berdasarkan

sumbernya. yaitu, mata air, sumur bor, atau sumur galian, suplai air permukaan

seperti penampungan air hujan, sungai, dan danau.1,2,3

II.3 Pengembangan Program Water supply

Beberapa pengalaman mengenai pelaksanaan penyediaan air di dunia

menunjukkan dibutuhkan peranan dan kebijaksanaan dari pemerintahan pusat

administratif yang paling tinggi. Pemerintahan pusat disini dapat diartikan sebagai

pemerintah pusa di dalam negara-negara dengan andministrasi yang sangat

dipusatkan atau pemerintah provinsi pada negara yang mengembangkan administrasi

desentralisasi, bagian yang berperan lebih adalah bagian teknik pelaksanaan dan

sumber daya finansial. Program penyediaan water suplai pada permulaan dihasilkan

4

Page 5: Water Suppllyyy3

dari proses pemikiran dan perencanaan dari tingkat administrasi pemerintaha, dan

departemen yang paling berperan adalah departemen kesehatan. Seperti yang telah

ditetapkan pada beberapa negara, yang mana program penyediaan air ini diwabah

arahan langsung dari departemen yang menyangkut kebijakan orang banyak atau

perusahaan pelaksana lainnya, departemen kesehatan haruslah menjalin komunikasi

yang erat dengan pengembang tersebut, suatu persetujuan antara para pengembang

harus tersepakati sehingga para teknisi dengan bekal ilmu kesehatan masyarakat

dapat membawa ilmu pengetahuan kesehatan masyarakatnya untuk merancang

program penyediaan air. Tugas utama departemen kesehatan antara lain

1. Menyetujui desain akhir sebelum pembangunan dimulai.

2. Menyetujui kontruksi sebelum proyek tersebut dimulai pengoperasiannya.

3. Menjalin kerjasama dengan pihak lain dengan pengalaman yang mencukupi

dalam hal management sistem penyediaan air.

Hal yang perlu diperhatikan juga dalam penyediaan air dalam komunitas kecil adalah

melibatkan komunitas masyarakat itu sendiri dalam pengembangannya.Untuk

kepentingan komunitas pihak yang perlu dilibatkan dalam hal ini adalah 1.

Pemerintahan daerah(gubernur) 2.Pemimpin lokal(camat) 3.Para pemuka agama dan

4. Masing-masing individu.3

II.4 Perencanaan

Perencanaan yang matang, pelaksanaan dan manajemen penyediaan air

sangat bergantung kepada ketersediaan personil yang memiliki kompetensi.

Pemimpin di dalam proyek ini sangat diutamakan seorang insinyur yang memiliki

perhatian yang lebih kepada kesehatan dan terlatih untuk hal-hal teknis terkait

penyediaan air dan dalam bidang perencanaan kesehatan masyarakat dan

administrasinya. Agar program ini menjadi efektif dalam hal administrasi

kesehatan, insinyur harus terbiasa dengan aspek dan prinsip kesehatan masyarakat

yang lebar dan keterkaitannya dengan hubungan rancang bangun. Pemahamannya

haruslah luas keterkaitannya dalam area ekonomi umum dan pembangunan social

5

Page 6: Water Suppllyyy3

dimana yang turut mempengaruhi kesehatan dan sanitasi masyarakat. Untuk

membantu teknisi dalam pelaksanaanya diperlukan assiten yang profesional yang

meliputi;

1) mandor yang mengatur tugas anak buahnya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya

termasuk penyelidikan, konstruksi, dan operasi persediaan air.

2) Topografer yang dapat membuat tempat-tempat perlu disurvey berdasarkan

disain dan rencana yang telah dibuat.

3) Penggambar dan penghitung untuk menggambar rencana [ dan membuat

perhitungan itu di bawah pengawasan rancang-bangun

4) Operator bangunan air untuk memelihara sistem itu dan menjalankannya

menjalankannya dengan baik.3

II. 4. 1.Perencanaan Pembiayaan

Perencanaan pembiayaan persediaan air program dapat secara baik

dikembangkan oleh pejabat yang mempunyai banyak pengetahuan dan

pengalaman dalam bidang teknik lingkungan dan kesehatan

masyarakat insinyur dan pejabat kesehatan masyarakat. Pada hampir

keseluruhan program yang berhasil dilaksanakan. Pemerintah

mengambil tanggung jawab dalam pembiayaan pembangunan proyek

penyediaan air. Oleh karena ketiadaan kredit (biaya) pada pihak desa

dan kota dan ketidakhadiran suatu sistem membiayai pekerjaan umum

sampai mengarahkan mengambil pinjaman dari institusi perbankan

pribadi, apabila hal ini terjadi pemerintah pusat seharusnya

berkewajiban untuk menyediakan dana.3

II.4.2 Sumber Air dan perawatannya

Adapun bebarapa macam sumber air yang dapat digunakan pada

program water supply untuk komunitas kecil yang diurutkan

berdasarkan prioritas pertimbangan.

1. Pertimbangan prioritas pertama

6

Page 7: Water Suppllyyy3

Yaitu air yang tidak memerlukan proses khusus berkaitan

dengan persyaratan bakteriologi, fisik, dan kimia dan dapat

dialirkan kepada penggunanya melalui sistem grativitasi dapat

dijadikan pertimbangan yang pertama untuk dijadikan suplai

air. Air ini umumnya terbatas untuk musim semi dan untuk

melindungi area pengairan. Sistim yang demikian tidak

memerlukan perawatan dan sistem pemompaan, oleh karena itu

sistem ini ideal dari segi pandangan pemeliharaan.

2. Pertimbangan Prioritas kedua

Yaitu air yang tidak memerlukan proses khusus berkaitan

dengan persyaratan bakteriologi, fisik, dan kimia akan tetapi

untuk dapat tersalurkan ke penggunanya harus memakai

pompa, karena alasan inilah pilihan ini menjadi pilihan ke dua.

.Persediaan air yang baik tergolong pada kategori ini.

Pemompaan bisa merupakan suatu solusi sederhana dan hemat,

tetapi dapat juga jadi sesuatu yang mahal dan sulit tergantung

dari keadaan daerah. Hal ini tergantung pada ketersediaan

operator yang berkwalitas dan pada biaya bahan bakar atau

listrik yang digunakan untuk pompa.

3. Pertimbangan prioritas ketiga

Yaitu air yang memerlukan proses yang sederhana sebelum

digunakan, untuk memenuhi persyaratan biologi, fisisk, dan

kimia akan tetapi proses pendistribusisan air ini dapat melalui

sistem gravitasi, sehingga sumber air ini digolongkan menjadi

sumber air pertimbangan prioritas ketiga. Proses yang

dilakukan sebelum air ini digunakan penggunanya antara lain;

1. Proses penyimpanan yang akan berlangsung proses

sedimentasi dan pengurangan beberapa bakteri.

7

Page 8: Water Suppllyyy3

2. Penjernihan dengan menggunakan klor, tanpa penggunaan

mesin klorinator otomatis

3. Filtrasi pasir lambat atau kombinasi dari yang telah

disebutkan di atas.

Untuk daerah komunitas kecil dan pedesaan pilihan ketiga ini

merupakan pilihan yang berikutnya. Karena sumber air ini

harus diproses terlebih dahulu sehingga menyebabkan

memerlukan biaya yang lebih besar dan melibatkan prosedur

operasional yang sulit untuk diterapkan di masyarakat

pedesaan dan komunitas kecil . Di beberapa tempat, ketika

simpanan klor habis, proses klorinisasi dilewatkan di beberapa

instansi pengolahan air. dan, ketika saringan pasir lambat

terjadi sumbatan. suatu jalan lintas adalah sering

dipertimbangkan sebagai pengaturan yang lebih mudah. Pada

pengalaman pada daerah-daerah terkadang tidak disediakan

teknikal assistence yang kompeten dan bertanggung jawab

untuk mengurus masalah pengolahan air ini.

4. Pertimbangan prioritas keempat

Yaitu air yang membutuhkan proses seperti yang telah

disebutkan diatas dan untuk disalurkan kepada

pengguna harus disalurkan dengan bantuan pompa.

Pilihan keempat ini merupakan pilihan terakhir karena

dibutuhkan biaya yang lebih besar untuk membuatnya.3

\ II.4.3 Distribusi dan Penyimpanan

Di kebanyakan acuan pada sistem penyediaan air

masyarakat kecil kota. Distribusi sepenuhnya diambil biasaya

pada sebagian besar orang yang memiliki rumah, komunitas

yang menetap dan industri yang sangat penting dan

8

Page 9: Water Suppllyyy3

diharapkan dapat mendukung dan menanam modal di daerah

tersebut. Di penyediaan air komunitas kecil pedesaan,

distribusi dipertimbangkan dari suatu segi pandang yang

berbeda.seperti yang diketahui sebelumnya satu alasan penting

untuk mempromosikan persediaan air pedesaan adalah terkait

pada air yang sehat dan dalam jumlah yang cukup dan dalam

meningkatkan kesejahteraan orang desa dan dalam rangka

meningkatkan kesehatan masyarakat desa. Berdasarkan

pertimbangan dari keuntungan kesehatan dan juga dari hal

yang paling penting. Jika perhatian tidak seutuhnya dan tidak

sesuai diberikan untuk keperluan distribusi air, maka tujuan

utama water supply tidak akan tercapai. Perencanaan untuk

menyediakan suatu kontruksi di pusat desa harus

dipertimbangkan sebagai langkah pertama seutuhnya distribusi

air di masyarakat. Departemen Kesehatan ] secara terus-

menerus perlu memantau perkembangannya . seperti system,

di mana pada daerah tersebut. Pertimbangan mengenai

penyimpanan air mengikuti logika yang sama. Penyimpanan]

adalah salah satu ukuran yang berperan untuk melindungi

kualitas air. Hal ini penting terutama ketika terjadi permintaan

puncak dalam semua sistem, baik itu suatu desa sederhana

yang baik atau kunt suatu persediaan kota besar.

Penyimpanan paling diperlukan pada persediaan air yang

didapatkan melalui pompa tangan yang mensuplai air untuk

penduduk yang cukup banyak . 3,6

II.4.4 Preliminary Investigation

Memeriksa dan studi persiapan lapangan menjadi

bagian tugas dari teknisi, dimana harus menguasai bidangnya,

selain dari kemampuan teknis juga harus mempunyai

9

Page 10: Water Suppllyyy3

kemampuan diplomasi dan persuasive untuk memacu

keinginan yang kuat dari masyarakat lokal terhadap proyek

yang diusulkan tersebut. Dalam mengembangka proyek ini

insinyur harus selalu berkompromi kepada bermacam-macam

derajat mengenai standard kwantitas dan kualitas air . Ia adalah

nampaknya akan dihadapkan dengan suatu keadaan yaitu

targetan dan kemungkinan yang ada. Ia harus hati-hati untuk

terhindar dari menghasilkan suatu proyek bagus tetapi tidak

realistis atau suatu proyek realistis tetapi bertentangan dengan

tujuan yang ingin dicapai

Ia harus menyelidiki tiap-tiap rencana mungkin dan harus

bekerja keras untuk temukan suatu suasana serasi dan solusi

yang hemat, pada waktu yang sama membujuk anggota

masyarakat untuk membantu mengumpulkan dana untuk

proyek tersebut. Suatu penyelidikan teliti dan saksama untuk

suatu persediaan air pada umumnya mahal dan memakan

waktu, tetapi ini adalah salah satu tahap yang paling utama.

Suatu kesalahan pada langkah ini dapat mengganggu

keseluruhan operasi proyek dan belajar dari sejarah penyebab

kemudiannya yang tidak dapat diperbaiki kerusakan pada

sistem penyediaan air atau menghasilkan dalamnya kegagalan

total. pada tahap ini haruslah bekerja dengan cermat,

penghematan dapat menjadi lebih efektive, bukan hanya dalam

segi biaya tetapi juga dalam operasi dan pemeliharaan sistem

mendatang. Tahap survey awal terkait dengan hal-hal dibawah

ini yaitu:3

1. Perlengkapan lapangan

Teknisi harus mempersiapkan diri terutama mengenai

survei lapangan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas air

10

Page 11: Water Suppllyyy3

yang tersedia dari beberapa sumber yang mungkin. Teknisi

tersebut harus membawa peralatan dengan ahlinya. Peralatan

tersebut antara lain:

1. Jetting equipment

2. Boring equipment

3. Drilling equipment

4. Chemical water analysis kit

5. Bacteriological water analysis kit

6. Barometer

7. pedometer

8. Peralatan surfei untuk mengetahui topografi

9. Peralatan Transportasi

10. Pompa

Perlengkapan untuk melakukan survey eksplorasi dapat

kompleks atau sederhana, tergantung dari akses area tersebut

yang akan diekplorasi dan jumlah dan ketersediaan yang ada

berdasarkan informasi yang sudah didapat3.

2. Kerja Lapangan

Informasi umum mengenai ekonomi, dan kehidupan

sosialkomunitas, seperti data penghasilan penduduk,

pengeluaran, produksi, rata-rata pajak, dan lain-lain, ini penting

untuk persiapan dan untuk laporan bagi teknisi. Sebelum

meninggalkan kota, maka teknisi tersebut haruslah melengkapi

data mengenai sumber daya alam di daerah tersebut termasuk

air dan mengevaluasinya, dengan bantuan pemerintah

setempat, komunitas masyarakat yang memungkinkan untuk

memberikan bantuan. Gambaran topograpi diperlukan kalau

mungkin digunakan yang terbaru, yang akan menunjukkan

seluruh rumah, sekolah, psar, rumah sakit, pusat kesehatan,

11

Page 12: Water Suppllyyy3

bangunan publik yang penting dan berbagai institusi yang

dipertimbangkan mendapatkan distribusi yang utama dari

water supply. Data mengenai geologi dan curah hujan yang

berkaitan dengan area harus dipelajari terlebih dahulu, atau

setidaknya harus diadakan konsultasi terlebih dahulu pada

study lapangan persiapan. Informasi ini dapat dijadikan

pertimbangan mengenai sumber air yang akan ditetapkan. Pada

daerah yang memiliki gunung atau bukit , maka adaa

kemungkinan untuk menemui mata air yang terlindungi di atas

kota yang memungkinkan untuk dijadikan sumber air. Orang-

Orang lokal pada umumnya bersemangat dan rela untuk

bertindak sebagai pemandu. Informasi apapun yang diberikan

mereka harus secara hati-hati diperiksa. Insinyur perlu

mengkaji secara hati-hati tiap-tiap sumber yang mungkin dari

sudut pandang kwantitas dan kwalitas air yang akan dihasilkan.

Suatu bendungan akan melayani untuk mengukur arus dan,

bersama dengan informasi dari penduduk lokal dan data curah

hujan, akan memungkinkan untuk menilai ketercukupan

sumber air permukaan. Suatu tahanan dapat digunakan untuk

mengukur arus dan sejalan dengan informasi dari penduduk

lokal dan data curah hujan, dapat menilai ketercukupan suatu

sumber air peermukaan. perlu untuk dikatakan bahwa arus

permukaan air terendah adalah faktor yang menentukan dan

penting sifatnya. Ini selalu mengeluarkan biaya untuk

membendungnya dengan besi atau kayu yang dapat dicoba

untuk membangun tanggul.

Sebuah pedometer dan barometer akan membantu

teknisi untuk memperoleh dan memperkirakan secara tepat

jarak dan ketinggian beberapa sumber mata air untuk dijadikan

12

Page 13: Water Suppllyyy3

pertimbangan. Jarak dan ketinggian tanah haruslah diukur

untuk design akhir. Jika topografi daerah tersebut adalah datar,

atau jika suatu pencarian yang seksama sudah dilakukan tapi

tidak ditemukan sumber air yang penyalurannya yang bisa

memanfaatkan gaya gravitasi maka, pencarian air bawah tanah

perlu dipikirkan untuk dilakukan. Sejak penyediaan dana untuk

water suply semakin terbatas, maka sumber air tanah haruslah

dikembangkan sedekat mungkin dengan pusat konsumsi,

namun juga harus mempertimbangkan bebas dari pencemaran

terhadap sumber air tanah tersebut. Suatu survei mengenai

sumur-sumur yang ada di dalam komunitas dapat dijadikan

titik awal untuk menentukan berbagai kemungkinan bagi

terdapatnya persediaan air tanah. Sejarah mengenai sumur-

sumur ini akan menunjukkan suatu indikasi menyangkut

fluktuasi permukaan air bawah tanah selama tahun dan musim

yang lalu. Jumlah air yang didapatkan dan didata dari sumur ini

dan tingkat naik-turunnya persediaan air di dalam sumur

mendakan kapasitas lapisan tanah yang mengan dung air. Hal

ini dapat kita lakukan untuk melakukan te mengenai

pemompaadn dan qualitas phisik dan kimia air tersebut.

Pengalaman menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mengenai

kualitas air sumur-sumur di komunitas tersebut. sering pada

beberapa ksus, komunitas lokal akan dengan cepat untuk

memilih air yang lebih enak rasa irnya untuk diminum, harus

diingat rasa air bukanlah sesuatu yang mutlak air tersebut

merupakan sumber air yang paling murni. Suatu data geologi

yang akurat yang brhubungan dengan kondisi sumur yang

dibor atau pada tes gerekan dapat sangat bermanfaat. Sangat

sering pasir dan kumpulan kerikil dapat ditemukan di dalam

13

Page 14: Water Suppllyyy3

aliran air dan sungai dengan membuat sistematik bor dengan

mata di tempat penyimpanan. Pada beberapa kasus ketika

sumber air telah dipilih maka suatu tes yang baik dilakukan

dalam upaya untuk membangun suatu sediaan permanen air

yang baik. Test pada sumur dapat dilakukan dengan

membangun pipa uukuran kecil untuk mempelajarai

karakteristik lapisan yang mengandung air di bawah tanah. atau

dapat dilakukan dengan membuat pipa yang berdiameter besar

yang nantinya dapat dikembangkan ketika sumur tersebut dapat

memproduksi air yang dapat digunakan masyarakat. jenis

pelindung yang dipergunakan tergantung dari keadaan lokal

sekitar , jika ada bukti yang cukup bahwa sumber air lapisan

tanah yang bagus ditemukan penggunaan selubung yang lebih

besar yang dapat diperbaiki untuk sumur yang selesai, dapat

dipertimbangkan unuk digunakan. Ketika yang ditemukan

cukup kecil empat hingga 5 cm maka jetted, mata bor ekplorasi

merupakan pilihan yang lebih baik.3

Teknisi seharusnya juga menguji masing-masing

sumber air untuk dilakukan uji kualitas kimia, peralatan uji

kimia lapangan dan reagen untuk dilakukan suatu pemeriksaan,

untuk menguji, rasa, bau, warna, kekeruhan, kepadatan, pH,

kadar alkali, carbon dioksida, klorid, besi dan mangan. Sampel

juga harus diperiksa di laboratorium pusat yang lebih canggih

untuk dikonfirmasikan hasilnya. Sampel juga harus dibuat

ketika pada musim kering dan musim hujan. Uji Bakteriologi

juga perlu diperlukan untuk mengkonfirmasi bakteri apa saja

yang terdapat pada sumber air tersebut.

3. Konsumsi.

Sumur atau Air Ledeng

14

Page 15: Water Suppllyyy3

Sedikit data yang tersedia mengenai konsumsi air

ketika sumber persediaan adalah suatu sumur poompa tangan

atau pompa mesin atau suatu pengolahan publik.

bagaimanapun hal ini terkait dengan penentuan dalam

berbagai area yang maksimum jumlah para orang yang harus

dilayani oleh satu sumur atau satu pengolahan air terpusat

ditempatkan. Figur ini digunakan untuk menghitung

banyaknya water-distribution poin-poin yang diperlukan

masyarakat. Kriteria yang digunakan sangatlah bervariasi di

berbagai belahan dunia. Ruiz dari kolombia,

merekomendasikan suatu institusi antara 20 hingga 50 0rang

per pengolahan air atau sumur. Di nigeria 500 orang untuk 1

sumur atau pengolahan air. Y.M. Liu dari Taiwan melaporkan

bahwa di negaranya Tiap usaha dibatasi bahwa sarana

pendistribusi air hingga 100 meter. (330 kaki). 20 sampai 50

orang per sumur atau pengolahan air terlalu sedikit

jumlahnya, sedangkan 500 orang terlalu banyak. Mayoritas

komunitas menunjukkan bahwa untuk suatu sumur atau

tampungan air ledeng.

4. Kualitas air

Tujuan terpenting dalam sistem penyediaan air adalah

menyediakan air bersih. Penyediaan air minum dengan kualitas

tetap baik merupakan prioritas utama. Banyak Negara telah

menetapkan standar kualitas untuk tujuan ini. Di Negara-

negara berkembang maupun Negara maju dapat menggunakan

standar kualitas air dari badan kesehatan dunia (WHO). Untuk

gedung-gedung yang dibangun di daerah mana tidak tersedia

fasilitas penyediaan air minum untuk umum, seperti tempat

terpencil dipegunungan atau di pulau, penyediaan air akan

15

Page 16: Water Suppllyyy3

diambil dari sungai, air tanah dangkal, dan sebagainya. Dalam

hal demikian, air tersebut haruslah diolah agar dicapai standar

kualitas air yang berlaku

Terdapat suatu hubungan langsung antara karakter dan

derajat dari polusi sumber air, tipe dan efektivitas dari proses

pengolahan air dan karakter dan kualitas dari air yang sudah

melalui proses pengolahan dan sudah dapat disalurkan.

Beberapa agen pengendali polusi jika normal, umumnya

mengambil pertimbangan untuk menetapkan suatu batasan

pengolahan air dalam suatu standar mutu. sehingga air yang

disalurkan kepada masyarakat merupakan air yang layak

dikonsumsi. Pemilihan suatu sumber persediaan mungkin

(adalah) terbatas oleh kareba terbatasnya biaya dan teknik yang

digunakan dalam pengolahan air agar masyarakat dapat

menikamati air yang aman dan sehat. Dalam laporan WHO

yang mempelajari kualitas air disebutkan “Bahwa air yang

ditujukan untuk konsumsi manusia harus bebas dari bahan

kimia dan mikroorganisme dalam jumlah tertentu yang dapat

membahayakan kesehatan. Persediaan air minum tidak saja

aman tetapi juga dalam bentuk semenarik mungkin, tidak

keruh, tidak berwarna dan tidak berbau dan tidak berasa.

Lokasi, bangunan water suply, dan pengawasan dari

sumbernya dan distribusi serta semuanya harus bebas dari

polusi dan kontaminasi yang berpotensial mencemari air”.

Beberapa persediaan air minum publik ada yang

diklorinisasikan dan kebalikanny ada yang tidak melalui proses

disinfeksi sebelum didistribusikan. Klorinisasi yang efektif

adalah secara nyata air tersebut terbebas dari organisme

coliform, pastinya organisme tersebut tidak ada dalam per 100

16

Page 17: Water Suppllyyy3

ml air, apabila suplai air untuk komunitas tanpa pengolahan

terlebih dahulu atau tanpa melalui proses disinfeksi tidak dapat

ditetapkan kepada standar bakteriologikal, langkah yang harus

diambi adalah dengan melakukan klorinisasi, disinfeksi atau

lainnya. Suatu standard yang diterapkan bahwa organisme

coliform tidak ada dalam tiap 100ml sampel yang diambil dari

distribusi air tersebut yang sudah mengalami proses disinfeksi

atau secara natural murni. Standard yang diuraikan dalam

bahasan berdasarkan frekuensi dari air yang diambil.Sebagai

contoh sampel masing individu kepadatan koliform

diperkirakan dalam Most Probable Number dalam 100 ml air

atau disebut dengan MPN index. Kegunaan dari MPN index

direkomendasikan sebagai dasar perkiraan jumlah kepadatan

coliform. bagaimanapun juga nilai indeksi ini dapat

ditingkatkan validitasnya dengan menggunakan rangkaian data

standar yang direkomendasikan.

Air yang dalam kondisi kimia dan fisiknya dalam

kualitas yang baik merupakan syarat yang penting untuk

diterimanya air ini bagi keperluan manusiana., dan

perlindungan kesehatan pemakainya dan konservasi dari sistem

air itu sendiri merupakan poin yang penting juga.Beberapa

teknisi mengalami masalah yaitu tidak diterimanya air yang

didistribusikan karena kualitas kimia dan fisika airnya rendah,

meskipun kualitas biologinya sempurna. Air apabila memiliki

beberapa jumlah karbonat dan kalsium bikarbonat dan

magnesium apabila jumlahnya lebih dari 100 mg/liter maka

tergolong keras dan ini memerlukan jumlah yang cukup

banyak sabun untuk mencuci pakaian. Sebagai tambahan, ini

dapat membentuk dadih yang merupakan kombinasi dari sabun

17

Page 18: Water Suppllyyy3

dan timbunan dedaunan di pakaian dan membenuk lapisan

kerak di dalam saluran-saluran air apabila dalam kondisi panas

dan didistribusikan melalui pipa, hal ini dapat mengurangi

kapasitas pipa bahkan dapat menyumbat pipa distribusi air

tersebut.

Bentukan garam (seperti Sodium Klorida) dalam

jumlah besar dapat menyebabkan air tidak layak untuk

dikonsumsi. Jumlah yang terbatas, bagaimanapun juga akan

bervariasi dari orang ke orang atau dari satu grup ke grup

lainnya. Di Afrika Utara contohnya air minum lokal yang

dikonsumsi mengandung 3000 p.p.m klorida dalam bentukan

sodium klorida. Jumlah konsentrasi garam seperti itu

mempunyai efek laksatif bagi orang yang tidak biasa

mengkonsumsinya. Besi seringkali menjadi suatu penyebab

hambatan serius dalam water suply, terutama sumber airnya

yang berasal dari sumur-sumur. besi dapat menimbulkan rasa

yang tidak sedap, melunturkan serat, dan menimbulkan kerak

atau karat pada kerak sehingga dapat menyebabkan tumbuhnya

crenothrix, bakteri yang berwarna kemerah-merahan. Besi

dapat ditemukan di air salam bentuk ferro-oksida.

Air yang mengandung nitrat lebih dari 50 ppm (sebagai

senyawa NO3) dapat menyebabkan methemoglobinaemia

ketika dikonsumsi oleh bayi. Kadar nitrat yang tinggi mungkin

ditemukan di daerah yang mengandung zat kapur dan air

bawah tanah yang mengalami pencemaran. Polusi yang bersifat

organik berasal dari penggunaan pupuk yang berlebihan yang

mencemari air tanah dan sumber air. Fluoride dalam

konsentrasi lebih besar dari 1.5 p.p.m. akan menyebabkan gigi

anak-anak dan tingkat lebih sedikit orang dewasa menjadi

18

Page 19: Water Suppllyyy3

berbintik bintik dan berwarna kecoklatan. akan tetapi 50

Pengalaman terbaru telah menunjukkan bahwa, pada suatu

tingkatan 1.0-1.5 p.p.m dapat menyokong email yang

diproduksi oleh gigi anak-anakdapat mengurangi dan

mencegah kerusakan gigi. Karena alasan ini penerapan

memasukkan fluoride ke air publik yang kekurangan fluorine

dapat diterima. akan tetapi ini membutuhkan persyaratan yang

kompleks, dibutuhkan personel yang pengalaman, dan

mengetahui pengontrolan dosis yang akurat.

Kekeruhan dan warna menjadi masalah yang umum

pada sumber air. Hal ini tergantung dari pembatas air,

kekeruhan juga mungkin sangat terpengaruh karena perubahan

dari satu musim ke musim lainnya dan karena curah hujan,

Suatu kejadian kekeruhan yang tiba-tiba terjadi merupakan

suatu hal yang serius perlu ditangani atau berhentikan operasi

dari perencanaan pengolahan air untuk menentukan masalah

sampai waktu yang ditentukan. Air yang mengalir lambat dari

mata air dan danau dengan mudah dapat terwarnai, sedikitnya

selama musim tertentu pada tahun tersebut. Kekeruhan dan

warna air dapat menyebabkan lunturnya warna pakaian dan

mungkin saja menjadikan alasan untuk tidak diterimanya

sumber air jika prinsip sederhana dan ekonomik tidak

terpenuhi. Jumlah batasan mineral logam minimal dalam air ;

19

Page 20: Water Suppllyyy3

Substansi tertentu jika terdapat pada air minum dan

konsentrasinya meningkat, kemungkinan akan menimbulkan

bahaya bagi kesehatan.3,7,8,9,10,11,12 Daftar-daftar substansi

tersebut antara lain ;

20

Page 21: Water Suppllyyy3

Tabel 1. Standar kualitas air minum beberapa negara

21

Page 22: Water Suppllyyy3

22

Page 23: Water Suppllyyy3

II.5 Beberapa Tipe Sytem Water Supply

II.5.1 Sistem Air Tanah.

Air tanah melayani mayoritas dari komunitas terutama

komunitas yang tinggal di pedesaan. Alasan utamanya adalah dari

berbagai sumber air yang ada air tanah merupakan sumber yang

praktis dan bersifat alami. Bahkan di suatu negara pun yang memiliki

indistrualisasinya cukup tinggi sumber air yang berasal dari tanah

lebih tinggi dari sumber air permukaan. hal ini menjadi mungkin

bahwa sumber air yang berasal dari air tanah ini akan menjadi sumber

air utama bagi komunitas di pedesaan.1,2,3

Keuntungan dari air tanah adalah :

1. Kemungkinan terbebas dari bakteri pathogen

2. Umumnya, bisa langsung digunakan tanpa pengolahan lebih lanjut

3. Di beberapa tempat dapat ditemukan di dekat rumah penduduk

4. Lebih praktis dan ekonomis untuk diperoleh dan didistribusikan.

5. Setiap lapisan tanah mempunyai persediaan air di dalamnya

Kerugiannya adalah :

1. Air tanah sering mengandung mineral yang tinggi.

2. Pada umumnya memerlukan pemompaan untuk mengambilnya .

Di dalam survei dan mendesainnya seorang teknisi harus memikirkan

langkah-langkah berikut :

1. Berusaha menemukan sumber air tanah berdasarkan kuantitas dan

kualitas dan sedekat mungkin dengan pusat dari penduduk

menggunakannya unntuk keperluan sehari-hari dengan tujuan untuk

mengurangi biaya distribusi air tersebut.

23

Page 24: Water Suppllyyy3

2.Menyaring dengan arti sistem yang menghasilkan produksi air

tersebut harus terjamin kualitasnya pada saat yang sama akan

melibatkan penegeluaran biaya pemerintah.

3. Untuk menyalurkannya ke konsumen dimana dibutuhkan lebih

kurang operasional, keahlian dan biaya.

Mencari sumber air tanah

Suatu yang sangat jarang bahwa teknisi akan menyelesaikan

laporannya dengan hasil mempelajari geologi yang telah lalu, lebih

jarang lagi dalam menyediakan suatu jasa ahli geologi bawah tanah .

Apabila terdapat suatu layanan yang menyediakan hal tersebut

sebaiknya digunakan. Jika tidak Teknisi yang umum harus berlatih dan

berusaha menerapkan ilmunya dalam memutuskan letak air tanah,

teknisi dapat berkonsultasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan hal

ini Dalam memperkirakan dan mencari air tanah, langkah pertama

yang dilakukan mencari tahu tentang keadaan geological alam dan

karakteristik keadaan yang mendasarinya dari laporan-laporan instansi

terkait. Hal ini dapat bermanfaat bagi langkah awal investagasi dalam

mencari sumber air, Kedua mencari tahu profil sumur yang akan

dibuat, produksi airnya, kualitas air, dan lokasi sekitar sumjur yang

akan dibangun. Ketika tempat dilakukannya tes holes haruslah dapat

menguntungkan.

24

Page 25: Water Suppllyyy3

Gambar 1. Keadaan dan distribusi air tanah pada lapisan tanah

Sumur

Ada tiga metode sumur. Setiap Kontruksi mempunyai keuntungan

tergantung dari kondisi, dan ketiga tipe tersebut ataupun kombinasi

ketiganya digunakan berdasarkan keadaan yang berbeda-beda.

Sumur-sumur tersebut antara lain :

25

Page 26: Water Suppllyyy3

1. Sumur Galian Terbuka/galian tangan

Jenis sumur yang paling banyak digunakan di dunia adalah sumur

dengan galian terbuka, Merupakan metoda tradisional yang sudah

sejak lama dilakukan, dan merupakan pilihan sumber air utama yang

digunakan. Sumur dengan metode galian tangan merupakan metode

yang termurah untuk menyediakan persediaan air untuk komunitas

masyarakat, tapi ini masih cukup mahal apabila dipakai untuk satu

individu saja. Meskipun pembangunannya terbilang cukup lambat,

sumur ini mempunyai banyak keuntungan, peralatan yang digunakan

untuk membangun sumur ini lebih ringan dan sederhana, dapat

dikerjakan di tempat yang tergolong terbatas dilalui transportasi,

pekerjaan membangub tergolong mudah dan relatif bisa dikerjakan

oleh orang yang tidak mempunyai keahlian , dan pengawasannya

tergolong minimal dam peralatan dan bahan yang digunakan

umumnya dapat diperoleh dari tempat tersebut. Sumur-sumur yang

digali dengan galian terbuka(galian tangan) mempunyai berberapa

keterbatasan sumur-sumur ini dapat berhasil terisikan oleh dengan

mempertimbangkan keadaan terutama mengenai kedalaman,

umumnya kedalaman 120 meter dapat terisikan air, kedalaman

setengahnya terdapat keterbatasan dalam keluarnya air . Pada

pemasanganya pompa secara mekanik, didesign untuk mengalirkan

jumlah yang besar dan dalam waktu yang lama. diameter galian sumur

seringkali dapat terlalu besar sehingga sering tidak efektive

dibandingkan dengan sumur bor. Pada penggallian sumur galian

tangan, seringkali menemukan batu keras yang sangat sulit untuk

digali, sehingga memerlukan bahan peledak untuk menghancurkannya

sehingga pekerjaanya seringkali lebih lambat oleh karena itu

pembuatan sumur ini perlu dipertimbangkan, ada kalanya pembuatan

sumur bor lebih baik.

26

Page 27: Water Suppllyyy3

Gambar2. Gambar diatas menunjukkan sumur yang digali dan terdapat suatu

perlindungan pada dinding-dinding sumur. Pada bagian bawah sumur terdiri dari dua

tipe konstruksi yang berbeda, satu tergabung sepenuhnya merupakan batu-batu bulat

yang berfungsi sebagai filter dan yang lainnya merupakan beton yang konkrit.

bebatuan dikerjakan setelah galian sepenuhnya diangkat . dan di area tersebut secara

praktis tinggalah kerikil dan pasir-pasir kasar. Filter pasir dapat diletakkan di dasar

sumur

2. Sumur Bor

Sumur yang dibor, atau yang umumnya dikenal dengan sumur bor

mempunyai banyak keuntungannya berdasarkan keadaan sekitar.

Jumlah air yang jauh lebih besar dapat dihasilkan melalui sumur ini.

Metode ini merupakan metode yang prakti bagi masyarakat perkotaan

atau mayarakat yang dapat menyediakan pemompaan yang bagus.

pembangunan sumur ini dapat lebih cepat dibandingkan dengan sumur

27

Page 28: Water Suppllyyy3

galian tangan Dengan metode ini lapisan metode yang keras dapat

ditembus sampai menemukan sumber air., walaupun memang

prosesnya menjadi agak lambat ketika menemukan lapisan batu, dan

yang paling penting adalah keuntungannya kedalaman dan keccepatan

suatu lobang yang dibor berdasarkan rig yang digunakan. Untuk

kedalaman lebih dari 60 meter atau ketika jumlah air lebih besar

dibutuhkan, metode sumur bor ini merupakan metode yang dapat

dipilih. Berdasarkan kondisi-kondisi tertentu dapat dipilih juga untuk

mengkombinasikan sumur galian terbuka dengan sumur bor, terutama

sekali diperuntukkan bagi desa atau komunitas kecil yang suplai airnya

terlalu dalam jika digali secara manual.

Gambar 3. Metode eksplorisasi air dengan menggunakan sumur bor

3. Sumur tabung/Jett well Metoda yang ketiga di dalam penggunaan air tanah adalah

menggunakan suatu pipa tabung yang dimasukkan ke dalam

tanah yang dikenal dengan sumur jett atau sumur pancaran.

Diameternya dapat merupakan berdiameter kecil yang

menggunakan pompa tangan atau pompa besar yang

menggunakan mesin Dengan kontruksi yang dibuat berdasarkan

28

Page 29: Water Suppllyyy3

peertimbangan dan rencana, sumur tabung ini akan menghasilkan

air yang dengan jumlah yang besar tetatpi terbatas dalam

kedalamannya dan formasi tanahnya harus sesuai apabila ingin

digunakan sumur ini.

Gambar 4. Jetting well

II.5.2 Sistem air permukaan tanah

Air permukaan paling banyak berasal dari air hujan dan

merupakan campuran dari air yang tidak mengalir dan air tanah. Ini

termasuk sungai besar, danau dan waduk dan beberapa lekukan

kecil yang terdapat mata air. Jumlah air yang tidak mengalir

bergantung dari banyak faktor faktor yang paling utama adalah

intensitas curah hujan, iklim, tumbuh-tumbuhan, geologi dan

29

Page 30: Water Suppllyyy3

geografis lingkungan tersebut. Kualitas dari permukaan air

ditentukan oleh organisme di dalamnya dan sejumlah mineral dan

bahan-bahn organik . Sebagai air yang melalui atmosphere, air

hujan mengandung debu, oksigen, co2 dari udara. air yang berasal

dari bawah tanah mengandung lumpur dan bahan organic. Pada air

limbah rumah tangga, pencemaran pada air dapat terjadi berupa

material feses dan organisme pathogen begitu juga pencemaran

dapat terjadi akibat limbah industri. Kebanyakan air permukaan

memiliki resiko tinggi untuk tercemar oleh organisme pathogen dan

haruslah melalui proses pengolahan untuk dijadikan sumber air. Hal

yang harus diingat bahwa air yang jernih bukan merupakan

seutuhnya aman dan dalam kondisi yang terbaik untuk dikonsumsu

dan tidak dapat tergantung dari pemurniannya sendiri untuk

dijadikan air minum.

1. Tampungan Air hujan

Tampungan air hujan yang dijadikan cadangan sumber air oleh

beberapa keluarga dan petani di area pertanian dimana tidak ada air

tanahnya atau dimana tidak air bersih yang berada di sekitar

kawasan tersebut dapat dijadikan sumber air bersih domestik. Air

hujan dapat ditampung sebagai sediaan sumber air untuk tujuan

mencuci ketika sumber air di kawasan tergolong air yang kasar

apabila digunakan untuk mencuci dan mengandung mineral yang

tinggi. Dalam menampung air hujan diperlukan atap rumah yang

bersih , penampung dan tangki penyimpan. Kualitas air hujan

dipengaruhi oleh alam dan derajat pemeliharaan permukaaan

penampung air hujan tersebut. Kayu tertentu atau material cat yang

terdapat pada atap dan dedaunan yang berguguran di atap dan ikut

tertampung dapat menimbulkan rasa dan memberikan warna serta

mencemari air. Atap besi galvanized yang umumnya digunakan di

30

Page 31: Water Suppllyyy3

daerah tropis, merupakan atap yang terbaik dalam mengumpulkan

air hujan. Tampungan air harus diletakkan di tempat yang sebaik

mungkin sehingga dapat mencegah tercemarnya dari lingkungan

atau limbah di sekitar. Karena alasan inilah tampungan air

disarankan untuk diletakkan di tempat yang lebih tinggi dan

setidaknya sedikitnya 3 meter letaknya dari tempat pembuangan

limbah. Tampungan dapat dibuat dengan batu batu atau

menyemennya dengan batu atau dengan sistem dinding yang

diperkuat.

2. Daerah aliran dan Wilayah penangkapan.

Batu dan tanah pada area penangkapan air kadang digunakan

untuk menampung air hujan yang dapat disimpan pada tanki

penyimpan dalam artian dalam bentuk penampung air yang dapat

disalurkan melalui pipa. Di beberapa daerah yang air hujannya

jarang, seperti yang ditemukan di selatan dan barat australia. Batu

granit yang terdapat di daerah tersebut dapat digunakan untuk

menampung. Air ini sebagian besar digunakan untuk irigasi dan

cadangan. tetapi apabila sudah melalui proses disinfeksi dan

pengolahan dapat juga digunakan sebagai sumber air domestic

3. Kolam dan Kolam penampungan

Kolam dan kolam penampungan menyediakan suatu persediaan air

baik itu bagi masyarakat kecil desa ataupun kota. Air permukaan

yang datang dari dataran tinggi atau mata air dapat terkumpulkan di

lokasi dari daerah-daerah yang sesuai dengan topoghrapi dan

geologinya. Area ini berbentuk lekukan dan cekungan yang

memungkinkan untuk menampung air. Karakteristik alami dari

tanah dapat ditentukan dengan melakukan pemboran. Tanah liat

merupakan karakteristik tanah yang dapat menyerap air yang begitu

kuat. Kehadiran lapisan yang mudah menyerap dari air permukaan

31

Page 32: Water Suppllyyy3

secara hati-hati harus diintevigasi oleh ahli geologi. Kualitas air

yang berasal dari kolam dan kolam penampungan mungkin perlu

dilakukan pengolahan sederhana sebelum dikonsumsi. Suatu

tindakan pencegahan untuk menjamin kebersihan harus hati-hati

dilakukan, termasukmelindunginya dari pencemaran manusia,

hewan, dan dari erosi dan untuk mengadakan suatu batasan dan

aturan bagi peternak, peserta kemah dan orang yang ingin berenang

di kawasan tersebut.

4.Bendungan

Ketika suatu bendungan diperlukan untuk menampung air. tempat

yang paling cocok adalah dimana lokai tersebut dapat menampung

jumlah maksimum air dengan dicocokan ukuran dam. Ukuran

puncak dam dapat kurang dari 9 meter ketinggiannya

sehinggamengalir arus alami yang cukup untuk digunakan

memenuhi kebutuhan masyarakat kecil, pertanian dan

mendistribusikannya dengan memanfaatkan gravitasi.

5.Sungai

Merupakan sistem penyediaan air yang kecil, kegunaan dari air

sungai sedapat mungkin digunakan dengan secermat dan seksama

mungkin karena air ini harus melalui proses pengolahan disinfeksi

sebelum digunakan. Air sungai dapat dengan mudah terkontaminasi

oleh penyakit dan oleh limbah manusia dan binatang. Oleh karena

itu diperlukan peran seluruh masyarakat dalam menjaga kebersihan

sungai. Dalam pengambilannya mungkin memerlukan saluran pipa

yang berada di dalam air digunakan dengan suatu tempat

penyimpanan (saringan). Pipa masuk ini harus ditempatkan dengan

tepat, di tempatkan dibawah permukaan air apabila iklimnya cukup

sejak dan dapat lebih dalam lagi, tetapi jangan terlalu dekat dengan

dasar air untuk mencegaj sedimen dan bahan-bahan dasar sungai

32

Page 33: Water Suppllyyy3

mengalir kedalam pipa. Pipa masuk ini dapat dilekakan beberapa

jaraknya dari daratan dan harus cukup besar untuk menjamin

velositas maksimum, kurang lebih 15 cm per detik.

Gambar 5. Pipa masuk

II.6 Pengolahan Air

Proses pengolahan air menjadi air bersih harus melalui beberapa

tahapan-tahapan, yaitu :

1. Screening

Screening berfungsi untuk memisahkan air dari sampah-sampah dalam

ukuran besar.

2. Tangki sedimentasi

Tangki sedimentasi berfungsi untuk mengendapkan kotoran-kotoran

berupa lumpur dan pasir. Pada tangki sedimentasi terdapat waktu

tinggal. Ke dalam tangki sedimentasi ini diinjeksikan klorin yang

berfungsi sebagai oksidator dan desinfektan. Sebagai oksidator klorin

digunakan untuk menghilangkan bau dan rasa pada air.

33

Page 34: Water Suppllyyy3

3. Klarifier (clearator)

Klarifier berfungsi sebagai tempat pembentukan flok dengan

penambahan larutan Alum (Al2(SO4)3 sebagai bahan. Pada klarifier

terdapat mesin agitator yang berfungsi sebagai alat untuk

mempercepat pembentukan flok. Pada klarifier terjadi pemisahan

antara air bersih dan air kotor. Air bersih ini kemudian disalurkan

dengan menggunakan pipa yang besar untuk kemudian dipompakan ke

filter. Klarifier terbuat dari beton yang berbentuk bulat yang

dilengkapi dengan penyaring dan sekat. Dari inlet pipa klarifier, air

masuk ke dalam primary reaction zone. Di dalam prymari reaction

zone dan secondary reaction zone,air dan bahan kimia (Koagulan yaitu

tawas) diaduk dengan alat agitataor blade agar tercampur homogen.

Maka koloid akan membentuk butiran-butiran flokulasi.

Air yang telah bercampur dengan koagulan membentuk ikatan

flokulasi, masuk melalui return floc zone dialirkan ke clarification

zone. Sedimen yang mengendap dalam concentrator dibuang. Hal ini

berlangsung secara otomatis yang akan terbuka setiap satu jam sekali

dalam waktu 1 menit. Air yang masuk ke dalam clarification zone

sudah tidak dipengaruhi oleh gaya putaran oleh agitator, sehingga

lumpurnya mengendap. Air yang berada dalam clarification zone

adalah air yang sudah jernih.

4. Sand Filter

Penyaring yang digunakan adalah rapid sand fliter (filter saringan

cepat). Sand filter jenis ini berupa bak yang beriisi pasir kwarsa yang

berfungsi untuk menyaring flok halus dan kotoran lain yang lolos dari

klarifier (clearator). Air yang masuk ke filter ini telah dicampur

terlebih dahulu dengan klorin dan tawas. Media penyaring biasanya

34

Page 35: Water Suppllyyy3

lebih dari satu lapisan, yaitu pasir kwarsa dan batu dengan mesh

tertentu. Air mengalir ke bawah melalui media tersebut.Zat-zat padat

yang tidak larut akan melekat pada media, sedangkan air yang jernih

akan terkumpul di bagian dasar dan mengalir keluar melalui suatu pipa

menuju reservoir

5. Reservoir

Reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan air bersih yang telah

disaring melalui filter, air ini sudah menjadi airyang bersih yang siap

digunakan dan harus dimasak terlebih dahulu untuk kemudian dapat

dijadikan air minum. 3,7,8,9,10,11,12

Gambar 6. Pengolahan air bersih

35

Page 36: Water Suppllyyy3

II.7 Distribusi Air

Sistem distribusi air dari tempat pengolahan air menuju penggunanya,

Alirannya sangatlah bervariasi dari ketika puncak, air banyak digunakan

untuk mencuci dan kebutuhan air minum hingga waktu konsumsi yang sedikit

yaitu di malam hari. Dalam komunitas yang kecil sistem distribusi akan

menjadi lebih baik Di dalam komunitas yang kecil air umumnya digunakan

untuk kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan domestil. Suatu tekanan

minimum air sejumlah 15 m/column dapat mencegah dari air rembesan yang

mengotori distribusi air.k ketika dibangun suatu tangki penyimpan air, karena

pompa tidak bisa dijamin dapat terus bekerja.

Gambar 7. A. Branched distribution system B. Looped Network distribution system

Suatu jaringan pipa bercabang umumnya digunakan untuk komunitas kecil

yang mengalirkan air umunya melalui saluran pipa. Kelemahannya adalah

tidak terlalu dapat diandalkan, bahaya pencemaran, kemungkinan terdapat

akumulasi sedimen,ditambah dengan suatu fluktuasi dari kebutuhan air

menyebabkan perbedaan tekanan dalam sistem distribusi. Kelebihannya

adalah mudah di design, arah dan laju alir dapat ditentukan dengan mudah

melalui semua pipa. Distribusi looped yang terlalu melekuk lebih susah untuk

digunakan, karena setiap pelanggan disuplai lebih dari satu arah, akan tetapi

36

Page 37: Water Suppllyyy3

memiliki keuntungan yaitu hdyraulilnya lebih baik dan kemungkinan akan

tetap menyuplai air terus apabila sebagian jaringan tersebut diistirahtkan

untuk pembersihan atau perbaikan. Point dimana air tersebut dikirimkan ke

pengguna dapat disebut pelayanan hubungan. Mereka dapat saja berupa

rumah, halaman atau lapangan, grup hubungan atau pipa publik. Koneksi ke

rumah merupakan layanan air dengan penyedot air rumah, koneksi ke suatu

perkarangan atau halaman sama dengan rumah, akan tetapi tidak ada bentukan

pipa rumah, suatu tap ditempatkan di perkarangan. Pipa publik, umumnya

yang digunakan untuk komunitas kecil mereka dibuat dari susunan batu bata,

semen atau beton dan mempunyai bentukan yang berbeda dalam tiap lapisan.

Setiap tap dapat disesuaikan dengan kebutuhan, idealnya dapat mensuplai air

40 hingga 70 orang. Perjalanan pipa paling jauh terbatas pada jarak 200m

(500 m bagi suatu area pedesaan). Pipa multipel dapat menyediakan air untuk

250-300 orang. Permasalahan timbul pada pipa antara lain kemungkinan

terhadap terbuangnya air dan resiko terbentuknya suatu genangan air yang

beresiko terhadap kesehatan. Ketika suatu design dibuat kemungkinan

terjadinya peningkatan kebutuhan air bersih juga harus dipikirkan.6,13

37

Page 38: Water Suppllyyy3

BAB III

SANITATION FOR SMALL COMMUNITY

III.1 Definisi Sanitasi

Kondisi ketika suatu komunitas Tidak buang air besar (BAB) sembarangan,

mencuci tangan pakai sabun,mengelola air minum dan makanan yang aman

dan mengelola sampah dengan benar.14

III.2 Kebutuhan akan sanitasi

Pada tahun 2004, WHO memperkirakan 1,8 juta orang meninggal

setiap tahun akibat penyakit diare (termasuk kolera). Kira-kira 90% orang

yang mati umurnya di bawah umur 5 tahun. Laporan WHO yang berkaitan

dengan air, sanitasi dan hygiene yang berhubungan dengan fakta kesehatan

pada tahun 2004 menyebutkan bahwa ;

1. 88 % orang yang terkena diare berhubungan dengan sumber air yang tidak

sehat, sanitasi dan hygiene yang tidak memenuhi syarat.

2. Sumber air yang telah diolah akan mengurangi angka kejadian korea 6%

hingga 25 %

3. Sanitasi yang baik mengurangi diare hingga 32%

Sanitasi, selalu terkait dengan air yang bersih, makanan yang bersih dan

aman, merupakan persyaratan yang utama untuk mengembangkan kesehatan

masyarakat. Penting untuk mencegah masyarakat untuk terpapar dengan

penyakit dengan menyediakan lingkungan yang bersih. Merupakan hal yang

penting untuk memutuskan rantai infeksi, yang disebabkan oleh limbah dan

sampah dari masyarakat yang mengandung organisme patogen. Perilaku hidup

sehat diperlukan untuk menciptakan suatu lingkungan yang higienis. Perilaku

hidup sehat yang penting antara lain mencuci tangan sebelum makan dan

memasak, dan merebus air yang digunakan untuk minum. Beberapa pribadi

38

Page 39: Water Suppllyyy3

yang peduli untuk meningkatkan sanitasi dapat ditemui di setiap komunitas.

Anggota keluarga dan perusahaan swasta yang peduli dapat menjadi

pendesign pertama dan bertindak sebagai pengembang layanan sanitasi,

Aktivitas ini akan menambah kesejahteraan dan mata pencaharian penduduk.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari seperempat

populasi Indonesia membuang tinja di sungai dan tanah. Di Indonesia

Berdasarkan data Susenas, untuk fasilitas sanitasi, pencapaian Indonesia

sempat meningkat tinggi dari tahun 1992 (30,9%) sampai dengan tahun 1998

(64,9%), dimana dalam enam tahun terjadi peningkatan sebanyak tiga kali

lipat. Walaupun demikian, sejak tahun 1998 pertumbuhan akses ini melambat,

bahkan sempat menurun di tahun 2000 (62,7%) dan 2002 (63,5%) karena

tingkat pertumbuhannya tidak sebanding dengan tingkat pertumbuhan

penduduk. Data terakhir untuk tahun 2004, proporsi rumah tangga yang

memiliki akses pada fasilitas sanitasi yang layak, artinya menggunakan tangki

septic atau lubang sebagai tempat pembuangan akhir mencapai dua pertiga

dari seluruh rumah tangga di Indonesia (67,1%). Dari data di atas, tampaknya

akses masyarakat pada fasilitas sanitasi yang layak cukup tinggi, sayangnya

tingkat aksesibilitas ini tidak memperhitungkan kepemilikian atau tingkat

penggunaan jamban itu sendiri. Padahal, menurut definisi dari UN-

HABITAT, jamban yang layak sebaiknya digunakan oleh jumlah orang yang

terbatas. Data tersebut juga belum menjelaskan kualitas jamban, apakah

berfungsi dengan baik, apakah sesuai dengan peruntukannya, dan apakah

sesuai dengan standar kesehatan maupun teknis yang telah ditetapkan. 15,16,17,18

III.3 Hal yang termasuk dalam sanitasi

Dalam membicarakan sistem sanitasi kita tidak hanya membicarakan toilets,

Toilet hanya satu dari elemen sanitasi tersebut. Elemen lain seperti

pengumpulan, transport, pengolahan dan penggunaan sampah yang berguna

merupakan bagian yang penting dari sanitasi juga.

39

Page 40: Water Suppllyyy3

Membagi sanitasi dalam lima bagian dengan pertimbangan bahwa agar lebih

fleksibel dalam merancangnya dan dapat dengan lebih mudah disesuaikan

dengan lingkunagan sekitar, suatu keunggulan ada pada masing-masing

bagian. Akan tetapi fleksibilitas dalam pilihan ini mempunyai keterbatasan

karena beberapa sistem tidak bekerja. Sistem sanitasi terbagi dalam ;

1. Toilet

Toilet merupakan barrier yang pertama dan utama antara manusia dengan

pathogen yang terdapat dalam fese, oleh karena itu diperlukan suatu kontrol

dan design lokasi dalam pengumpulan sekret . tersebut . Tentu saja yang

diperlukan adalah sarana toilet itu sendiri, fasilitas yang didalamnya termasuk

menyediakan sarana cuci tangan, antiseptik, dan menyediakan suatu sarana

privasi, keamanan, dan nyaman untuk digunakan, kesemua tersebut penting

dalam mewujudkan suatu sistem sanitasi. Toilet yang digunakan nantinya

haruslah dapat dijamin aman apabila digunakan, sehat dan pengumpulan hasil

sekret tidak bertentangan dengan kehidupan dan masyarakat sekitar.

2. Penampungan Limbah

Fasilitas penampungan/pembuangan sampah untuk mencegahnya tersebarnya

sampah dimana-mana yang mengandung patogen didalamnya. Fasilitas

penampungan limbah, idealnya memiliki ventilasi, aman ketika limbah

manusia menunggu untuk dibuang. Beberapa fasilitas penampungan dapat

berupa pengolahan sebelumnya, penampungan yang efektif adalah

memaksimalkan ruang yang ada dan efektif untuk waktu yang lama.

3. Pengangkutan

Sistem pengangkutan merupakan sistem yang penting dalam srganisasi dan

manajemen transportasi yang baik akan mempertahankan keberadaan sistem

sanitasi. Sistem trasporttasi dapat berupa suatu dasar infrastuktur seperti

saluran limbah, atau dengan alat transportasi seperti truk, truk dengan

penghisap, mobil dan kendaraan roda tiga. Saluran limbah memerlukan cukup

air untuk menyalukan limbah secara efektif. Faktor yang mempengaruhi

40

Page 41: Water Suppllyyy3

design dan diterimanya suatu sistem transportasi antara lain jumlah limbah

tersebut, kepadatan rumah penduduk, akses jalan, jarak yang ditempuh,

kondisi kendaraan , arus lalu lintas, seta biaya tenaga kerja dan bahan bakar.

Pengangkut dari rumah ke rumah memungkinkan limbah tersebut dibuang

langsung ke tempat pembuangan akhir.

4. Pengolahan

Pengolahan bertujuan untuk mengurangi level patogen di dalam limbah,

mencegah terinfeksi orang dan polusi lingkungan. Fasilitas pengolahan bisa

terletak langsung di atas tanah atau bukan di atas tanah. Jika pengolahannya

dalam tingkat rumah tangga maka pengolahan di atas lahan dan di tempat

tersebut lebih disukai. Tahapan pengolahan antara lain ;

a. Pengolahan pertama :Mengurangi volume, berat dan patogenisitas di dalam

tempat penyimpanan, transportasi, dan pengolahan selanjutnya.

b. Pengolahan kedua : Mengontrol pengolahan untuk mengurangi patogen

dalam batasan yang dapat diterima

5. Menggunakan produksi sanitasi

Sanitasi tidak hanya berkontribusi kepada kesehatan masyarakat dan

perlindungan lingkungan. Sanitasi yang efektif selalu memberikan bahan

pangan yang aman dikonsumsi. Yang terlibat dalam hal ini terutama petani

yang menyediakan bahan pangan. Penggunaan kembali dan daur ulang serta

pengoptimalan kembali merupakan bagian dari pemanfaatan kembali.

Beberapa nutrisi dari limbah manusia dapat digunakan sebagai pupuk, dan

dapat bermanfaat dalam pembuatan pupuk buatan. Limbah biologis dapat

memperbaiki kondisi tanah, dan dapat menghasilkan biogas. Biogas dapat

digunakan dalam rumah tangga sebagai bahan bakar untuk masak dan

pemanas. Jika limbah biologis atau sampah tidak dapat digunakan kembali

atau diproses lagi, maka itu perlu dihancurkan.15,17,18,19,20

41

Page 42: Water Suppllyyy3

III.4 Studi kasus sanitasi for small community (Kecamatan Mergangsan,Yogya)

III.4.1.Dasar Pemikiran

Air minum yang tidak aman adalah penyebab utama diare, yang juga

merupakan pembunuh kedua balita di Negara ini, tercatat sekitar 20 persen

kematian anak setiap tahun. Ada paling tidak 300 dari 1000 warga Indonesia

per tahun menderita penyakit yang berasal dari air, termasuk kolera,disentri

dan demam tipes, ini menurut informasi dari Departemen Kesehatan. Sanitasi

yang buruk di kota besar dan kecil membahayakan penduduk melalui polusi

air tanah dan air permukaan yang digunakan oleh masyarajat perkotaan untuk

berbagai keperluan. Walaupun demikian, masalah sanitasi perkotaan dianggap

isu yang tidak penting pengambilan kebijakan di Indonesia. Prioritasnya

masih dibawah isu komunikasi dan perhubungan. Pengolahan limbah hanya

mencakup sekitar 2 persen dari seluruh jumlah penduduk Dalam hal ini,

pendekatan partisipatif menjadi alur utama. Partisipasi masyarakat sangat

diharapkan. Masyarakat dilibatkan dari perencanaan, pelaksaan, sampai

operasi dan pemeliharaan.

III.4.2 Identifikasi Permasalahan

Agar sistem berfungsi dengan baik, keterlibatan pengguna dan seluruh pihak

yang berkepentingan sejak awal sangatlah penting. Kemunginan untuk sukses

akan meningkat apabila para calon pengguna juga turut merencanakan

sehingga ada rasa memiliki dari mereka. Langkah-langkah berikut diperlukan

dalam mengidentifikasi masalah sanitasi pada komunitas kecil:

• Tentukan komunitas yang menjadi target

• Libatkan seluruh yang berkepentingan dan calon pengguna

• Identifikasi aspek budaya dan kebiasaan dari calon pengguna dalam

masalah sanitasi

• Identifikasi sistem sanitasi yang ada di masyarakat

42

Page 43: Water Suppllyyy3

• Identifikasi alternatif penyelesaian masalah sanitasi yang mungkin termasuk

kelayakannya

III.4.3 Penentuan saran dan tujuan

Penting untuk dicatat bahwa sasaran proyek ini adalah meningkatkan kondisi

kesehatan dan lingkungan masyarakat melalui system sanitasi yang sederhana

tetapi memenuhi syarat Dari diskusi dengan pihak-pihak yang berkepentingan,

yang juga merupakan calon pengguna, telah disepakati bahwa tujuan dari

proyek ini adalah sebagai berikut:

• Mengembangkan kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang polusi air,

terutama akibat aliran permukaan.

• Merangsang antusiasme masyarakat dalam mengadopsi teknologi sanitasi.

• Membangun kapasitas masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan,

pengoperasian dan pemeliharaan system sehingga pelayanannya memuaskan

segenap lapisan masyarakat, serta meingkatkan keberlanjutan sistem.

• Mengurangi polusi air sepanjang Kali

III.4.4 Pemilihan Lokasi

Untuk meningkatkan rasa memiliki dari calon pengguna, pemilihan lokasi

proyek pada prinsipnya harus disetujui oleh pihak yang berkepentingan.

Dalam hal ini, pemilihan lokasi didasarkan atas pertimbangan berikut:

• Antusiasme yang tinggi dari masyarakat dalam menerima proyek,

• Keinginan dari masyarakat untuk berpartisipasi sebelum, pada saat dan

setelah proyek, terutama dalam masa operasi dan pemeliharaan

• Di komunitas dengan tingkat penyakit keairan tinggi dan juga masalah

kesehatan lainnya,

• Di komunitas dengan kemiskinan absolute tetapi kemauan berpartisipasi

yang tinggi

43

Page 44: Water Suppllyyy3

III.4.5 Penyiapan Lapangan

Proyek ini tidak memerlukan material yang besar, alat berat atau tenaga kerja

yang banyak, hanya bahan bangunan biasa dengan jumlah kecil pekerja,

sehingga proyek ini tidak memerlukan penyiapan lapangan yang sulit.

Walaupun begity langkah berikut dianjurkan:

• Sistem sanitasi ini harus berlokasi minimal 30 meter dari sumber air minum,

15 meter dari sungai atau kolam air dan 3 meter dari saluran air kecil lainnya

• Arah saluran drainase harus menjauhi perumahan, bangunan dan saluran air

minum

• Drainase harus bersih dari pepohonan/belukar

• Terdapat cukup ruang untuk pengembangan

Septik tank dan salurannya tidak boleh tertutup jalan atau beton

• Tempatkan septik tank atau drainase jauh darisaluran air. Karena lokas

proyek, beberapa pembongkaran dan jalan menuju proyek diperlukan

III.4.6 Pilihan Teknologi

RW 18 Prawirodirjan membawahi empat Rukun Tetangga (RT), dengan

kebanyakan penduduknya melakukan aktivitas Mandi, Cuci dan Kakus di WC

Umum. Aktivitas buang air biasanya dilakukan di WC Umum atau WC

cubluk. Para KetuaRT bertanggung jawab terhadap pemeliharaan WC umum

di wilayahnyamasing-masing. Dari hasil pengamatandi lapangan, untuk

buangan limbah, satu septic tank sederhana atau jenis penampung lainnya

tanpa dilengkapi dengansistem pengolahan, sangat umum dipakai. Untuk

buangan rumah tangga, masyarakat terbiasa dengan langsung membuang ke

dalam sungai. Keadaan inimendorong perlunya satu intervensi teknologi.

Dengan menggunakan pengolah limbah rumah tangga dan teknologi Tripikon-

S,sistem sanitasi di kawasan ini diharapkan dapat meningkat. Teknologi yang

dikembangkan secara lokal ini, nampaknya merupakan pilihan terbaik untuk

kondisi setempat

44

Page 45: Water Suppllyyy3

III.4.7 Suplai Bahan Bangunan

Berdasarkan pengalaman pelaksanan proyek ini, suplai bahan bangunan

akan lebih baik bila mempertimbangkan hal berikut:

• Gunakan bahan setempat yang ada dan murah tanpa harus mengorbankan

kualitas

• Gunakan bahan yang dikenal masyarakat

• Gunakan bahan yang tidak perlu penanganan khusus dan mudah dipasang.

Selama pelaksanaan proyek, masyarakat membantu menyediakan bahan dan

tenaga kerja

III.4.8 Staf dan Pekerja Proyek

Staf dan pekerja proyek sangat penting selama pelaksanaan kegiatan. Agar

proyek dapat dilaksanakan dengan baik, satu tim manajemen proyek dibentuk

dengan komposisi seperti berikut:

• Kordinator Proyek

• Koordinator Administrasi dan Keuangan

• Kordinator Teknis

• Kordinator Workshop dan Dokumentasi

• Kordinator Pengembangan Masyarakat

Pekerja proyek direkrut dari kawasan sekitar, beberapa tenaga terampil

dipekerjakan secara harian, dan beberapa warga masyarakat turut

menyumbangkan tenaga secara sukarela. Keterlibatan ini menunjukkan rasa

memiliki dari mereka.

45

Page 46: Water Suppllyyy3

III.4.9 Pelatihan dan Diseminasi Proyek

Untuk keberlanjutan proyek ini, pelatihan tentang operasi dan pemeliharaan

proyek dilaksanakan dengan pengguna sebagai peserta pelatihan

III.4.10 Evaluasi proyek

Dilaksanakan dengan mengamati output dan outcome proyek. Output proyek

terdiri atas 7 unit WC Umum tipe Tripikon-S, 2 unit WC rumah individu dan

1 unit sistem pengolahan limbah. Sedangkan jumlah rumah tangga dan

perorangan yang dilayani oleh proyek seperti terlihat Kontribusi proyek

terhadap peningkatan kondisi lingkungan setempat dapat dilihat dari kuantitas

air limbah yang diolah. Hal ini tentu saja mengurangi polusi air di Kali Code.

Test laboratorium terhadap sumber air minum menunjukkan bahwa kualitas

sumber air minum meningkat Pemantauan proyek harus dilakukan menerus

untuk beberapa tahun setelah pelaksanaan untuk menjamin bahwa proyek

tetap melayani pengguna sesuai dengan standard yang dapat diterima.

Pemeliharan berkala harus dilakukan agar kinerja sistem tidak di bawah

standard yang diterima. Frekuensi pemeliharaan tergantung kepada kondisi

seetempat.21

BAB IV

PENUTUP

46

Page 47: Water Suppllyyy3

Akses kepada sumber air dan sanitasi adalah kebutuhan pokok dan termasuk

hak mendasar manusia. Kemajuan sanitasi di seluruh dunia berhubungan dengan

ketersediaan air baik itu dari segi kuantitas dan kualitas tentunya dan menjadi faktor-

faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Kehidupan manusia tidak bisa

lepas dari Sumber air dan sanitasi yang baik. Dalam tahun 2015, sekitar 56 persen

dari penduduk perdesaan diharapkan dapat mengakses air minum yang aman,

sementara itu target Millennium Development Goal untuk negeri ini adalah 73 persen

penduduk dapat menikmati air minum yang aman. .

Tujuan dari sistem persediaan air adalah: menyediakan air sehat dan aman

kepada para penggunanya,ditujukan untuk skeluarga, suatu kelompok keluarga-

keluarga, atau suatu masyarakat, menyediakan air dalam jumlah yang cukup, dan

menyediakan air siap pakai yang ditujukan kepada pemakai air, dalam rangka

mendorong kesehatan pribadi dan rumah tangga. Dalam menyediakan water supply

dan sanitasi bagi masyarakat kecil diperlukan beberapa tahapan antara lain 1.

Perencanaan yang berupa perencanaan pembiayaan, sumber air, distribusi dan

penyimpanan, pemeriksaan ke lapangan untuk menentukan jumlah air yang

dibutuhkan dan menentukan kualitas air 2. Menentukan sistem water supply yang

akan dipergunakan berdasarkan kondisi lingkungan di sekitarnya, pengolahan air

yang akan dikonsumsi masyaraka 3. evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

47

Page 48: Water Suppllyyy3

1. Jolly R, Global water supply and sanitation assement 2000 report, WHO-

UNICEF Library 20000 diunduh dari http://www.who.int/

water_sanitation_health/monitoring/jmp2000.pdf

2. .Clapham D, Small water suplies a practical guide, spon press, London and

New york, 2004

3. Edmud W. Lonoix J, Water supply for rural area and small community,

WHO Publication, Genewa diunduh dari

http://www.who.int/water_sanitation_health/dwq/monograph42.pdf

4. Anonym, Water supply definition avaible from

www.encyclopedia2.com/water_supply/ diakses tanggal 26 september 2010

5. Anonym, Kind of water supply avaible from

www.wikianswers.com/what are the source of water supply diakses tanggal

26 september 2010

6. Fabrizi L, Water Supply In Small communities 2006 avaible from

http://www.lenntech.com/small-community-water-supplies diakses tanggal

10 oktober 2010.

7. Boonyakarnkul and J.K. Fawell, guideline for drinking water quality, WHO

library, genewa, 2008 diunduh dari http://www.who.int

/water_sanitation_health/dwq/fulltext.pdf

8. Hanum F, Proses pengolahan air untuk keperluan sehari-hari, 2002

diunduh dari http://library.usu.ac.id/download/fmipa/kimia-farida.pdf

48

Page 49: Water Suppllyyy3

9. Anonym, Pengantar pengolahan air bersih, 2009 diunduh dari

http://kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/pengantar-pengolahan-

air-bersih-compatibility-mode.pdf diakses tanggal 2 oktober 2010

10. Anonyme, Guideline for drinking water quality, WHO publication,

Geneva, 2008 diunduh dari http://www.who.int/water_sanitation_health/dwq/

fulltext.pdf

11. Bartram J and Ballance R, Water Quality Monitoring, UNEP/WHO,

1996 genewa diunduh dari http://www.who.int/water_sanitation_health/

resourcesquality/waterqualmonitor.pdf.

12. Susanto H, sistem Suplai Air bersih, Universitas Negeri semarang,

Semarang 2006, diunduh dari

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH0d74.dir/doc.pdf

13. Jo Smet and Christine van Wijl, Small Comunity water supply,

Internasional water and sanitation center, 2002 diunduh dari http://www.irc.nl/

14. ______________, Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat Keputusan Menteri Kesehatan

No.852/Menkes/SK/IX/2008/2008, Departemen Kesehatan, Jakarta, 2008

15. Meclentry P, Smart sanitation solutions , Partner for water 2006,

Netherlands diunduh dari http://www.ecosan.nl/content/ download/ 944/6696/

file/Smart%20Sanitation%20Solutions%20e-book.pdf

49

Page 50: Water Suppllyyy3

16. Anonym, Sanitasi issue avaible from

http://digilib-ampl.net/detail/list.php?tp=publikasi&ktg=kliping diakses

tanggal 10 oktober 2010

17. Anonim, Sanitasi buruk, diare bermunculan, avaible from

http://digilib-ampl.net/detail/list.php?tp=kliping&ktg=airlimbah

18. Anonym, Water supply and sanitation avaible from

http://www.villageearth.org/web/pages/Appropriate_Technology/ diakses

tanggal 9 oktober 2010

19. ________, Open planing of sanitation system, Stockhol environment

Institute, Swedia 2008 diunduh dari http://www.ecosanres.org/pdf_files/ESR-

factsheet-07.pdf

20. Deborah Sedwick, Sanitation Planing guide for small comunities,

Department of Community and Economic Development, Alaska, 2005

diunduh dari http://www.commerce.state.ak.us/ da/ruba/pub/ASPGFSC.pdf

21. Nurmandi A, Yusuf K, Technical manual system sanitation for a small

comunity Resources and Development Asian Institute of Technology,

Thailand, 2008 diunduh dari http://www.who.int/water_sanitation_health/d

wq/fulltext. pdf

50

Page 51: Water Suppllyyy3

51