water birth

11
 WATER BIRTH Waterbirth adalah proses persalinan yang dilakukan di dalam air. Sang ibu yang akan melakukan proses persalinan memasuki air kolam saat mulut rahim sudah tahap pembukaan 6. Proses melahirkan di air (Waterbirth) pada dasarnya sama dengan melahirkan normal, hanya tempatnya yang berbeda. Dilakukan di dalam sebuah kolam cukup besar (berukuran 2 meter) yang terbuat dari plastik dengan benjolan - benjolan pada alasnya agar posisi ibu tidak merosot. (Wordpress, 2007) Semenjak water birth mulai diperkenalkan secara luas pada tahun 1991 sebagai bagian dari konsep melahirkan cara baru yang terdiri dari managemen kelahiran dengan pemantauan yang teliti dan membatasi penggunaan metode invasif (http://www.public.iastate.edu/~chart/JournalAbstractsForBirting.html ), banyak orang percaya metode ini lebih aman dan memberikan banyak manfaat bagi ibu maupun bayi. Kelahiran yang merupakan pengalaman yang berat bagi setiap bayi dapat diminimalisasi dengan metode water birth. Air yang hangatnya telah disesuaikan dapat membantu memudahkan transisi bayi dari dalam kandungan ke dunia luar, karena kehangatan dan air, kelembutan cahaya, warna dan suaranya sesuai dengan lingkungan di dalam rahim (Bobby, 2008). Sedangkan manfaat melahirkan di air bagi ibu antara lain ibu akan merasa lebih relaks, sehingga nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, karena semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan menjadi elastis dan juga dapat mengurangi robekan dan rasa sakit pada perineum. Hal ini membuat kebutuhan terhadap obat-obatan lebih sedikit atau sama sekali tidak dibutuhkan. Energi yang dibutuhkan juga lebih sedikit dan kecemasan yang terjadi selama persalinan berkurang (Indriani, 2008). Di Indonesia water birth masih baru dan mulai populer ketika Liz Adianti Harlizon melahirkan dengan metode ini, selasa 4 Oktober 2006 pukul 06.05 WIB di SanMarie Family Healthcare, Jakarta ditangani oleh dr. T. Otamar Samsudin, SpOG dan dr. Keumala Pringgadini, SpA. Di Bali telah ada sejak tahun 2003, Robin Lim dari klinik Yayasan Bumi Sehat Desa Nyuh Kuning, Ubud-Bali telah menangani lebih dari 400 kasus water birth per tahun termasuk Oppie Andaresta (20 Juli 2007). Sementara Rumah Sakit Umum di Bali yang pertama kali menyediakan fasilitas water birth adalah Rumah Sakit Umum Harapan Bunda ~ Maternity

Upload: onyip

Post on 18-Jul-2015

99 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/16/2018 Water Birth - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/water-birth-55ab56f137d5d 1/11

WATER BIRTH

Waterbirth adalah proses persalinan yang dilakukan di dalam air. Sang ibu yang akan melakukan

proses persalinan memasuki air kolam saat mulut rahim sudah tahap pembukaan 6. Proses

melahirkan di air (Waterbirth) pada dasarnya sama dengan melahirkan normal, hanya tempatnya

yang berbeda. Dilakukan di dalam sebuah kolam cukup besar (berukuran 2 meter) yang terbuat

dari plastik dengan benjolan - benjolan pada alasnya agar posisi ibu tidak merosot. (Wordpress,

2007)

Semenjak  water birth mulai diperkenalkan secara luas pada tahun 1991 sebagai bagian dari

konsep melahirkan cara baru yang terdiri dari managemen kelahiran dengan pemantauan yang

teliti dan membatasi penggunaan metode invasif 

(http://www.public.iastate.edu/~chart/JournalAbstractsForBirting.html ), banyak orang percaya

metode ini lebih aman dan memberikan banyak manfaat bagi ibu maupun bayi. Kelahiran yang

merupakan pengalaman yang berat bagi setiap bayi dapat diminimalisasi dengan metode water 

birth. Air yang hangatnya telah disesuaikan dapat membantu memudahkan transisi bayi dari

dalam kandungan ke dunia luar, karena kehangatan dan air, kelembutan cahaya, warna dan

suaranya sesuai dengan lingkungan di dalam rahim (Bobby, 2008). Sedangkan manfaat

melahirkan di air bagi ibu antara lain ibu akan merasa lebih relaks, sehingga nyeri selama

persalinan tidak terlalu dirasakan, karena semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan

menjadi elastis dan juga dapat mengurangi robekan dan rasa sakit pada perineum. Hal ini

membuat kebutuhan terhadap obat-obatan lebih sedikit atau sama sekali tidak dibutuhkan. Energi

yang dibutuhkan juga lebih sedikit dan kecemasan yang terjadi selama persalinan berkurang

(Indriani, 2008).

Di Indonesia water birth masih baru dan mulai populer ketika Liz Adianti Harlizon melahirkan

dengan metode ini, selasa 4 Oktober 2006 pukul 06.05 WIB di SanMarie Family Healthcare,

Jakarta ditangani oleh dr. T. Otamar Samsudin, SpOG dan dr. Keumala Pringgadini, SpA.

Di Bali telah ada sejak tahun 2003, Robin Lim dari klinik Yayasan Bumi Sehat Desa Nyuh

Kuning, Ubud-Bali telah menangani lebih dari 400 kasus water birth per tahun termasuk Oppie

Andaresta (20 Juli 2007). Sementara Rumah Sakit Umum di Bali yang pertama kali

menyediakan fasilitas water birth adalah Rumah Sakit Umum Harapan Bunda ~ Maternity

5/16/2018 Water Birth - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/water-birth-55ab56f137d5d 2/11

Hospital, Jl. Tukad Unda No. 1, Renon, Denpasar-Bali. Water Birth telah dilaksanakan sejak 7

Oktober 2007 dan persalinan ini ditangani oleh dr. I Nyoman Hariyasa Sanjaya, SpOG.

METODE PERSALINAN WATER BIRTH

1.  Water birth murni, yaitu metode persalinan water  birth dimana ibu masuk ke kolam

persalinan setelah mengalami pembukaan 6 sampai proses melahirkan terjadi.

2.  Water birth emulsion,  yaitu metode persalinan water birth dimana ibu hanya berada di

dalam kolam hingga masa kontraksi akhir. Proses melahirkan tetap dilakukan di tempat tidur.

PROSES PERSALINAN WATER BIRTH

1.  Ibu mengambil sikap yang dirasakan aman dan nyaman untuknya. Keleluasaan gerakan yang

mengijinkan ibu mengambil posisi yang tepat untuk bersalin. Ibu masuk berendam ke dalam

air direkomendasikan saat pembukaan serviks 4-5 cm dengan kontraksi uterus baik.

2.  Observasi dan monitoring antara lain :

  Fetal Heart Rate (FHR) dengan doppler atau fetoskop setiap 30 menit selama persalinan

kala I aktif, kemudian setiap 15 menit selama persalinan kala II. Auskultasi dilakukan

sebelum, selama, dan setelah kontraksi.

  Penipisan dan Pembukaan serviks dan posisi janin. Pemeriksaan vagina (VT) dapat

dilakukan di dalam air atau pasien di minta sementara keluar dari air untuk diperiksa.

  Status Ketuban, jika terjadi ruptur ketuban, periksa FHR, dan periksa adanya prolaps tali

pusat. Jika cairan ketuban mekonium, pasien harus meninggalkan kolam.

  Tanda vital ibu diperiksa setiap jam, dengan suhu setiap 2 jam (atau jika diperlukan). Jika

ibu mengalami pusing, periksa vital sign, ajarkan ibu mengatur napas selama kontraksi.

  Hidrasi Ibu. Dehidrasi dibuktikan dengan adanya takikardi ibu dan janin dan peningkatan

suhu badan ibu. Jika tanda dan gejala dehidrasi terjadi, ibu diberi cairan. Jika tidak 

berhasil pasang infus ringer laktat (RL).

3.  Mengedan seharusnya secara fisiologis. Ibu diperkenankan mengedan spontan, risiko

ketidakseimbangan oksigen dan karbondioksida dalam sirkulasi maternal-fetal berkurang,

dan juga akan dapat melelahkan ibu dan bayi.

5/16/2018 Water Birth - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/water-birth-55ab56f137d5d 3/11

4.  Persalinan, bila mungkin metode ”hand  off ”. Ini akan meminimalkan stimulasi. 

5.  Lahirnya kepala bayi difasilitasi oleh adanya dorongan lembut kontraksi uterus. Sarung

tangan digunakan penolong untuk melahirkan bayi. Sokong perineum, massage, dan tekan

dengan lembut jika diperlukan. Ibu dapat mengontrol dorongan kepala dengan tangannya.

6.  Manipulasi kepala biasanya tidak diperlukan untuk melahirkan bayi karena air memiliki

kemampuan untuk mengapungkan. Walaupun demikian, pasien perlu berdiri membantu

mengurangi atau memotong dan mengklem lilitan tali pusat. Meminimalkan rangsangan

mengurangi risiko gangguan pernapasan.

7.  Bayi seharusnya lahir lengkap di dalam air. Kemudian sesegera mungkin dibawa ke

 permukaan secara “gentle”. Pada saat bayi telah lahir kepala bayi berada diatas permukaan

air dan badannya masih di dalam air untuk menghindari hipotermia, mencegah transfusi ibu

ke bayi. Sewaktu kepala bayi telah berada di atas air, jangan merendamnya kembali.

8.  Sewaktu bayi lahir, kepala bayi dikendalikan dengan gerakan yang lembut, muka ke bawah,

dan muncul dari dalam air tidak lebih dari 20 detik. Janin dapat diistirahatkan di dada ibu

sambil membersihkan hidung dan mulutnya, jika diperlukan. Penanganan ini sebaiknya

melihat juga panjang tali pusat agar tidak sampai putus. Kemudian bayi diberi selimut, dan di

monitor.

9.  Idealnya, ibu dan bayi dibantu keluar dari air untuk melahirkan plasenta. Tali pusat di klem

dan dipotong, dan bayi dikeringkan dengan handuk dan diselimuti dan kemudian diberikankepada penolong lain, keluarga, atau perawat. Ibu dibantu keluar dari kolam. Plasenta dapat

dilahirkan di dalam air atau di luar tergantung penolong (Kitzinger, 2000). Ibu dianjurkan

menyusui sesegera mungkin setelah bayi lahir untuk membantu kontraksi uterus dan

pengeluaran plasenta. Risiko secara teori yang dihubungkan dengan efek relaksasi air hangat

terhadap otot-otot uterus termasuk solusio plasenta, emboli air dan peningkatan perdarahan.

KEUNTUNGAN WATER BIRTH

1.  Mengurangi Nyeri Persalinan Dan Memberi Rasa Nyaman

Nyeri persalinan berkurang disebabkan ibu berendam dalam air hangat yang membuat rileks

dan nyaman sehingga rasa sakit dan stres akan berkurang. Mengurangi rasa sakit adalah

tujuan utamanya, sedangkan secara teknis water birth pada dasarnya sama seperti melahirkan

normal, proses dan prosedurnya sama, hanya tempatnya yang berbeda.

5/16/2018 Water Birth - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/water-birth-55ab56f137d5d 4/11

Harper melaporkan bahwa water birth efektif untuk menangani nyeri persalinan. Suatu

 Randomized Controlled Trial (RCT), ibu hamil yang berendam di dalam air hangat pada

persalinan dengan penyulit (distosia) dibandingkan dengan augmentasi standar menunjukkan

bahwa angka penggunaan epidural analgesia dan intervensi obstetri lebih rendah. Secara

retrospektif dilaporkan berkurangnya nyeri dan meningkatnya kepuasan.

Water Birth merupakan suatu bentuk hydrotherapy, metode ini efektif dan bermanfaat dalam

penanganan nyeri pada kondisi seperti lower  back   pain (yang umumnya menjadi keluhan ibu

saat persalinan). Evaluasi terhadap 17  Randomized Controlled Trial (RCT), 2 Controlled 

Studies, 12 Cohort Studies, dan 2 laporan kasus, menyimpulkan bahwa terdapat keuntungan

hydrotherapy dalam penanganan nyeri, bermanfaat, manjur dan memiliki efek mobilitas,

kekuatan, dan keseimbangan, terutama sekali pada orang dengan rematik dan nyeri pinggangbawah kronik.  Hydrotherapy juga merupakan suatu alternatif yang relatif aman jika

dibandingkan dengan penanganan nyeri persalinan konvensional (menggunakan anastesi dan

narkotik). Berendam dalam air akan dapat mengurangi 75% nyeri persalinan (Busser, 2005).

2.  Mengurangi Tindakan Episiotomi

Dalam hal trauma perineum, dukungan air pada waktu kepala bayi yang crowning lambat

akan menurunkan risiko robekan, dan dapat mengurangi keperluan akan tindakan episiotomi.

Dalam literatur water birth bahkan tidak ditemukan angka kejadian episiotomi (Herper,

2000). Selain hal tersebut, trauma perineum yang terjadi dilaporkan tidak berat, dengan

dijumpai lebih banyak kejadian intak perineum, tetapi beberapa literatur mendapatkan

frekuensi robekan sama pada persalinan primipara di dalam maupun di luar air (Herper,

2000). Masih terdapat mitos bahwa ibu yang melahirkan dalam air lebih mungkin untuk 

mengalami robekan karena yang membantu persalinan kesulitan untuk melakukan episiotomi

 jika diperlukan. Namun sesungguhnya ibu yang melahirkan dalam air hangat kurang

mengalami robekan, karena air hangat dapat meningkatkan aliran darah dan mampumelunakkan jaringan di sekitar perineum ibu. Ketika memerlukan episiotomi, penolong

 justru lebih mudah menjangkau bagian perineum ibu untuk melakukan massage atau

tindakan lain. Kebanyakan episiotomi tidak diperlukan, dan jika penolong mengganggap

selama proses persalinan terdapat keadaan emergensi, penolong akan membatalkan

pelaksanaan metode ini (McFarland, 2004 ; Wattis, 2005).

5/16/2018 Water Birth - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/water-birth-55ab56f137d5d 5/11

The Birth Centre Network  UK, Nicoll A. et al. mendapatkan 300 kelahiran pertahun, 150

diantaranya menggunakan water  birth dengan episiotomy rate 2%.28 A Comparative Study 

tentang water   birth yang membandingkan antara metode  Maia-birthing stool, bedbirths 

(kecuali vakum ekstraksi), dimana didapatkan data bahwa kejadian episiotomi pada water  

birth 12,8%,  Maia-birthing stool 27,7%, bedbirths 35,4%, perbedaan ini secara statistik 

sangat bermakna (Geissbừhler, 2005). 

3.  Pemendekan Persalinan Kala I

Persalinan dan kelahiran di dalam air juga dapat mempercepat proses persalinan yang

dihubungkan secara signifikan dengan persalinan kala I yang akan menjadi lebih pendek 

(Thoni et al., 2005). Dalam hal ini ibu dapat lebih mengontrol perasaannya, menurunkan

tekanan darah, lebih rileks, nyaman, menghemat tenaga ibu, mengurangi keperluan obat-

obatan dan intervensi lainnya, memberi perlindungan secara pribadi, mengurangi trauma

perineum, meminimalkan penggunaan episiotomi, mengurangi kejadian seksio sesarea,

memudahkan persalinan (Schroeter, 2004; Garland et al.,2007; Palmer, 2007).

Pemendekan persalinan kala I selain memudahkan persalinan bagi ibu, juga baik untuk bayi

yaitu mencegah trauma atau risiko cedera kepala bayi, kulit bayi lebih bersih, menurunkan

risiko bayi keracunan air ketuban (Garland et al., 2000; Palmer, 2001; Schroeter, 2004). Olehkarena itu metode ini dikenal sebagai persalinan “ Easier for Mom ~ Better for Babies”. 

(http://www.waterbirth.org/mc/page.do.)

 A comparative study after 555 birth in water . Penelitian ini menunjukkan keuntungan medis

yang relevan untuk water birth, dan pengurangan yang signifikan terhadap durasi persalinan

kala I, bermaknanya pengurangan episiotomi dan laserasi perineum serta keperluananalgesik. Keamanan neonatus terjamin dengan tetap memperhatikan kontraindikasi yang

ada (Thoni, 2001).

4.  Menurunkan Tekanan Darah

5/16/2018 Water Birth - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/water-birth-55ab56f137d5d 6/11

Dalam hal menurunkan tekanan darah. Menurut Pre & Perinatal Psycology Association of 

 North America Conference, wanita dengan hipertensi akan mengalami penurunan tekanan

darah setelah berendam dalam air hangat selama 10-15 menit. Kecemasan yang

mengakibatkan peningkatan tekanan darah akan dapat dikurangi dengan berendam dalam air

hangat. (http://www.waterbirth.org/mc/page.do ) 

 Keuntungan Bagi Bayi

Persalinan sendiri dapat menjadi masalah, mungkin juga mengganggu, dan merupakan

pengalaman bagi bayi. Water Birth memberikan keuntungan terutama saat kepala bayi masuk ke

 jalan lahir, dimana persalinan akan menjadi lebih mudah. Air hangat dengan suhu yang tepat

suasananya menyerupai lingkungan intrauterin sehingga memudahkan transisi dari jalan lahir ke

dunia luar. Air hangat juga dapat mengurangi ketegangan perineum dan memberi rasa nyamanbagi ibu dan bayi, sehingga bayi lahir kurang mendapatkan trauma (oleh karena adanya efek 

dapat melenturkan dan meregangkan jaringan perineum dan vulva) dibandingkan pada persalinan

air dingin dan tempat bersalin umumnya.

Bayi yang lahir di dalam air tidak segera menangis, bayi tampak menjadi tenang. Bayi tidak 

tenggelam jika dilahirkan di air, karena selama kehamilan bayi hidup dalam lingkungan air

(amnion) sampai terjadi transisi persalinan dari uterus ke permukaan air.

Demikian pula masalah lilitan tali pusat di leher, tidak menjadi masalah, sepanjang tidak ada

deselerasi denyut jantung bayi (yang menunjukkan fetal distress) sebagai akibat ketatnya belitan

tali pusat di leher. Pemendekan persalinan kala I selain memudahkan persalinan bagi ibu, juga

baik untuk bayi yaitu mencegah trauma atau risiko cedera kepala bayi, kulit bayi lebih bersih,

menurunkan risiko bayi keracunan air ketuban. Oleh karena itu metode ini dikenal sebagai

 persalinan “Easier for Mom ~ Better for Babies”. 

KERUGIAN WATER BIRTH

 Risiko dan Komplikasi

1.  Risiko Maternal

INFEKSI.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa water birth menyebabkan risiko infeksi oleh karena

berendam dalam air yang tidak steril dan ibu dapat mengeluarkan kotoran saat mengedan

5/16/2018 Water Birth - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/water-birth-55ab56f137d5d 7/11

dalam kolam air. Namun penelitian menunjukkan bahwa traktus intestinal bayi mendapatkan

keuntungan dari paparan ini. Kelahiran tersebut dan diri kita sendiri tidak steril. Sekresi

vagina, blood slim, cairan amnion, dan feses ibu ketika bayi masuk ke dalam rongga panggul,

keseluruhannya tidak steril. Jika ibu dalam keadaan persalinan kala aktif, air tidak akan

masuk ke jalan lahir sewaktu ibu ada dalam kolam. Air dapat masuk ke vagina, namun tidak 

dapat masuk ke vagina bagian dalam, ke serviks maupun uterus. Penyakit infeksi tertentu,

akan mati segera ketika kontak dengan air.

Salah satu cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi adalah menggunakan

pompa pengatur agar air tetap bersirkulasi dengan filter/penyaring air sehingga jika air

terminum tidak berisiko infeksi. Kolam yang sudah disterilkan kemudian akan diisi air yang

suhunya sekitar 32-370C disesuaikan dengan suhu tubuh.

PERDARAHAN POSTPARTUM.

Risiko perdarahan pada ibu dan bayi juga harus dipertimbangkan. Walaupun comparative

study di Swiss menunjukkan suatu hal yang positif, namun penelitian lain di Inggris tidak 

menemukan adanya perbedaan yang bermakna antara metode water birth dengan metode

persalinan lainnya.

Penyedia layanan water birth yang tidak berpengalaman akan sukar menilai jumlah

perdarahan post partum, sementara metode penanganannya telah berkembang dengan baik.

Hal ini menyebabkan sejumlah penyedia layanan lebih memilih melahirkan plasenta di luarkolam seperti di The University of Michigan Hospital.

TRAUMA PERINEUM

Penggunaan episiotomi pada water birth 8,3% tidak menunjukkan laserasi perineum derajat

tingkat III dan IV dan 25,7%, pada land birth menunjukkan kejadian laserasi perineum

derajat tingkat III dan IV dengan angka penggunaan episiotomi lebih tinggi. A Cochrane

review oleh Cluett et all, membuktikan bahwa ada risiko terjadi trauma perineum pada

persalinan dengan water birth, namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada luaran

klinik dalam hal trauma perineum.

Pada penelitian tahun 1991-1997 Obstetrics and Gynecology of Cantonal Hospital of 

Frauenfeld, Switzerland membandingkan 3 grup persalinan pervaginam : water birth, Maia-

birthing stool, dan bedbirth mendapatkan angka kejadian episiotomi 12,8% pada water birth

27,7% pada Maia-birthing stool, dan 35,4% pada bedbirth. Ini secara statistik sangat

5/16/2018 Water Birth - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/water-birth-55ab56f137d5d 8/11

bermakna. Disamping angka episiotomi bedbirth terjadi paling tinggi juga menunjukkan

derajat laserasi perineum III dan IV (4,1%)

2.  Risiko Neonatal

Terdapat risiko penting secara klinik pada bayi, termasuk masalah pernapasan, ruptur tali

pusat disertai perdarahan, dan penularan infeksi melalui air. Laporan dari sejumlah kasus

menghubungkan water birth dengan respiratory distress, hyponatremia, infeksi, hypoxic

ischemic encephalopathy, ruptur tali pusat, kejang, takikardia, demam (dihubungkan dengan

temperatur air), serta near drowning pada bayi atau fetus.

TERPUTUSNYA TALI PUSAT

Mekanisme terputusnya tali pusat ini terjadi ketika bayi lahir sesegera mungkin dibawa ke

 permukaan air tidak secara “gentle”, jika tali pusat pendek akan dapat mengakibatkan

tegangan yang berlebihan pada tali pusat.  Suatu review yang mengidentifikasi 16 artikel,

melaporkan adanya 63 komplikasi neonatal diakibatkan oleh water birth, salah satu

diantaranya adalah masalah putusnya tali pusat. Suatu penelitian yang tidak terduga

menunjukkan hasil bahwa 5 dari 37 bayi (14%) yang lahir di air dan memerlukan perawatan

khusus karena terputusnya tali pusat, 1 bayi memerlukan tranfusi. Kasus terputusnya tali

pusat kemungkinan disebabkan oleh terlalu cepat mengangkat bayi kepermukaan sehingga

menyebabkan tarikan cepat dari tali pusat yang melampaui panjang tali dibandingkan

biasanya. Tidak ada data risiko terputusnya tali pusat pada persalinan normal di luar air. INFEKSI 

Risiko infeksi jarang terjadi pada water birth. Infeksi saluran pernapasan pada bayi yang

dilahirkan secara water birth jarang terjadi, namun risiko ini tetap harus diperhitungkan.

Sejumlah kasus yang mungkin membahayakan bayi antara lain infeksi herpes, perdarahan

luas, dan berbagai infeksi lainnya. Metode water birth tidak direkomendasikan pada bayi

preterm. Berdasarkan laporan kasus yang dipublikasikan, infeksi P. aeruginosa didapatkan

pada swab telinga dan umbilicus bayi yang lahir dengan water birth.  

Pada suatu Randomized Controlled Trial dari akibat water birth di Canada, tidak menemukan

perbedaan pada ibu risiko rendah dan adanya tanda infeksi pada ibu dengan ruptur membran

ketuban. Penelitian tahun 1999 tentang kultur bakteri di Oregon Health Sciences University

Hospital, tidak menemukan secara langsung bakteri pada kultur kolam persalinan, sementara

bakteri pseudomonas yang umumnya ada pada kran air ditemukan, namun janin yang

5/16/2018 Water Birth - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/water-birth-55ab56f137d5d 9/11

terinfeksi bakteri tersebut tidak memerlukan terapi antiinfeksi. Ini mengkonfirmasi terhadap

apa yang ditemukan pada penelitian di Inggris lebih dari 3 tahun.  

Sebaiknya ada protokol ketat untuk menjaga kebersihan kolam antara persalinan satu dengan

yang lain (terutama di rumah sakit), karena ada sedikit risiko perpindahan bakteri dari bayi

ke bayi atau ibu ke ibu. Selain itu biasanya pada keran air terdapat bakteri Pseudomonas.

Pediatri menganjurkan untuk mempertimbangkan adanya gejala infeksi pseudomonas pada

bayi dengan persalinan water birth. 

HIPOKSIA 

Tali pusat secara terus menerus akan menyediakan darah beroksigen, sambil bayi merespon

stimulasi baru yaitu pertama kali mengisi paru-parunya dengan udara. Penundaan

pengkleman dan pemotongan tali pusat sangat bermanfaat dalam proses transisi bayi untuk 

hidup di luar uterus. Ini akan memaksimalkan fungsi perfusi jaringan paru. Garland (2000)

tidak merekomendasikan pemotongan dan pengkleman tali pusat sampai bayi mencapai

permukaan air disebabkan oleh meningkatnya risiko hipoksia. Hipoksia bayi akan

mengganggu baby’s dive reflex, yang mengakibatkan penekanan respon menelan sehingga

akan menimbulkan bayi menghirup air selama proses water birth. Odent (1998)

merekomendasikan pengkleman tali pusat 4-5 menit setelah persalinan. Namun menurut

Austin, Bridges, Markiewicz and Abrahamson (1997) penundaan pengkleman tali pusat

dapat mengakibatkan polisitemia, berdasarkan hipotesa bahwa air hangat mencegahvasokonstriksi tali pusat sehingga banyak darah ibu tertransfer ke bayi (vasokontriksi terjadi

ketika kontak dengan udara). 

ASPIRASI AIR DAN TENGGELAM

Terdapat berbagai kritikan tentang water birth, dimana adanya risiko tenggelam jika bayi

menghirup air atau bernapas dalam air. Secara teoritis risiko terjadinya aspirasi air pada

water birth sekitar 95%. Risiko masuknya air ke dalam paru-paru bayi dapat dihindari dengan

mengangkat bayi yang lahir sesegera mungkin ke permukaan air. Pemanjangan fase

berendam mengakibatkan kekurangan oksigen, emboli air, dan perdarahan. Air hangat

mencegah pembekuan darah setelah persalinan, dan juga risiko infeksi. Menurut British

Medical Journal (BMJ) bulan juni 2005, bayi-bayi dengan sendirinya tidak akan bernapas

sampai terpapar udara, kecuali mengalami asfiksia yang diakibatkan penekanan tali pusat. 

5/16/2018 Water Birth - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/water-birth-55ab56f137d5d 10/11

Berdasarkan penelitian diperkirakan sekitar 38% bayi yang lahir dengan water birth berisiko

tenggelam. Pada bulan Nopember 2005, dokter-dokter di New Zealand menemukan 4

kejadian bayi baru lahir nyaris tenggelam. Hal ini menandakan mengapa mereka percaya

bahwa fakta-fakta lebih baik dan lebih dapat membuktikan pentingya keamanan pada

persalinan ini, serta adanya risiko-risiko lain seperti severe respiratory distress dan masalah

pernapasan lainnya. 

HYPNOBIRTHING

Hypnobirthing adalah suatu bentuk terapi alternatif yang secara holistik membantu ibu untuk 

rileks, tenang, dan tetap dalam keadaan sadar sepenuhnya. Hypnobirthing adalah salah satu

cabang dari  Hypnosis.  Hypnosis telah diakui oleh WHO sebagai terapi alternatif di luar Ilmu

Kedokteran Barat yang sah. Hypnobirthing dilakukan oleh ibu dan pasangannya dalam keadaan

relaksasi mendalam. Setelah masuk dalam keadaan relaksasi mendalam, dilakukanlah suatu

penanaman sugesti ke otak mengenai hal-hal positif saat proses persalinan, misalnya bahwa

proses persalinan itu tidak menyakitkan (Catherine Maname, 2008).

Prinsip dasar metode hypnobirthing:

1.  Pikiran mempengaruhi seluruh tubuh. Segala sesuatu yang dilakukan tubuh ditentukan oleh

pikiran. Oleh sebab itu ketika ditanamkan suatu pandangan bahwa proses persalinan adalah

suatu proses alami yang tidak menyebabkan rasa nyeri sedemikian hebatnya, maka tubuhakan mengekspresikan hanya sedikit rasa nyeri saat persalinan.

2.  Rasa nyeri menghalangi proses persalinan.

3.  Endorfin adalah pembunuh rasa nyeri alami yang terdapat dalam tubuh. Ini bisa dihasilkan

ketika tubuh dalam keadaan relaksasi.

Keuntungan hypnobirthing:

1.  Keuntungan yang didapat oleh ibu hamil :

  Mengurangi rasa sakit dengan kadar yang sangat besar hingga kadang tak terasa seperti

sakit melahirkan

  Mengurangi kemungkinan adanya komplikasi kehamilan yang dipengaruhi faktor stress

dan depresi

  Proses persalinan akan berjalan nyaman, lancar dan relatif lebih cepat

5/16/2018 Water Birth - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/water-birth-55ab56f137d5d 11/11

  Mengurangi kemungkinan diambilnya tindakan episiotomy

  Ibu akan lebih merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin

  Ibu akan merasakan ketenangan dan kenyamanan saat proses melahirkan

  Ibu akan lebih dapat mengontrol emosi dan perasaan

  Mencegah kelelahan yang berlebih saat proses persalinan

  Bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen sehingga menjadi lebih sehat

2.  Keuntungan yang didapat janin :

  Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin dan merupakan dasar dari

perkembangan jiwa (Spiritual Quotient)

  Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan hormon  –  

hormon yang seimbang ke janin melalui plasenta.

3.  Keuntungan yang didapat suami :

  Lebih tenang dalam mendampingi proses persalinan

  Emosi istri akan menjadi lebih stabil dalam kehidupan sehari-harinya

  Aura positif dan tenang yang dimiliki oleh istri akan mempengaruhi aura orang-orang di

sekitarnya juga

4.  Keuntungan yang didapat tenaga kesehatan :

  Dapat lebih fokus dan konsentrasi bekerja karena tidak perlu menghadapi emosi labil ibu

yang hendak melahirkan  Kemungkinan timbulnya komplikasi dan masalah saat proses persalinan dan kelahiran,

sangat kecil

  Tidak perlu untuk menggunakan obat bius untuk ibu yang hendak melahirkan

  Lebih mudah menangani ibu hamil karena tidak panik dan tetap tenang (Evariny, 2006)  

2.2.4 Kerugian hypnobirthing:

Teknik hypnobirthing ini tidak menggunakan ramuan atau obat-obatan tertentu dalam

prakteknya, sehingga tidak memiliki efek samping negative apapun.