waspadai penipuan modus keluarga sakit filerumah sakit swasta tersebut. pihak rs siloam lalu...

1
6 KAMIS, 13 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA M EGA POLITAN LINTAS BERITA Ruang Peneliti LIPI Terbakar DIDUGA akibat hubungan arus pendek listrik, sebuah ruang penelitian di Gedung Herbarium, Lembaga Ilmu Pengetahuan In- donesia (LIPI), Cibinong, Kabupaten Bogor, kemarin terbakar. Kepala Peneliti Herbarium Prof Dr Eko Broto mengatakan, peristiwa pada pukul 07.30 WIB itu terjadi saat peneliti tengah mengeringkan spesimen daun dari Kalimantan menggunakan oven. Tiba-tiba oven meledak dan membakar daun-daun yang ada di dalamnya. Api lalu merambat ke salah satu komputer yang ada di ruangan itu. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut, tapi satu oven pengering, hasil penelitian, serta satu komputer bernilai puluhan juta rupiah hangus terbakar. “Dugaan sementara, api berasal dari korsleting listrik. Kami beserta kepolisian masih melakukan penyelidikan,” kata Kordina- tor Lapangan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor Oto Santoso. (DD/J-3) KA Jakarta-Tanjung Priok Diaktifkan PERTENGAHAN tahun ini, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan kembali mengaktifkan jalur kereta api Stasiun Jakarta Kota-Tanjung Priok, setelah sempat nonaktif sejak 2004. “Awalnya direncanakan aktif pada 2010, tetapi karena ada ham- batan baru bisa diaktifkan tahun ini,” ungkap Kasubag Humas Dirjen Perkeretaapian Muhartono, kemarin. Salah satu hal yang menyebabkan keterlambatan pengaktifan adalah urusan pembebasan tanah. Namun, menurut Muhartono, saat ini penertiban telah selesai. Sejak jalur sepanjang 9 km tersebut tidak diaktifkan, masyarakat Tanjung Priok memang mengalami kesulitan untuk bepergian ke arah pusat kota. (*/J-3) Maling Bermodus Minta Sumbangan WASPADALAH apabila ada orang asing mendatangi rumah untuk meminta sumbangan. Akhir-akhir ini maling bermodus minta sumbangan marak terjadi. Kemarin, warga Kelurahan Babakan, RT 1/7, Kecamatan Bo- gor Tengah, meringkus Doni Aryat, 27, yang tertangkap basah mencuri sepasang sepatu di sebuah rumah kos. Saat digeledah, di dalam tas pelaku ditemukan sepasang sepatu dan surat tugas dari sebuah yayasan untuk meminta sumbangan. Surat tugas itu diduga dijadikan kedok apabila aksinya tepergok. “Saat ini pelaku kami tahan di kantor polsek setelah sebelumnya dibawa ke kantor kelurahan untuk menghindari amuk massa,” kata Babinkamtibmas Polsek Bogor Tengah Aiptu Sudirman. (DD/J-3) KFC Luncurkan Permainan Online PERMAINAN online anak bertajuk Putri Impian, kemarin, dilun- curkan Kentucky Fried Chicken (KFC) Indonesia. Permainan online ini dikhususkan bagi anak-anak perempuan. Tidak hanya mempercantik karakter, dalam permainan ini pemain akan belajar mengambil keputusan serta berpikir esien dengan memanfaatkan poin saat mendandani karakter miliknya. “Per- mainan ini juga dirancang semudah mungkin bagi anak-anak,” ungkap Wilson salah seorang pembuat game tersebut. Untuk mengakses permainan ini, cukup klik www.putriimpian. com dan melakukan pendaftaran. (*/J-3) FIDEL ALI PERMANA P ENIPUAN dengan modus mengabarkan anggota keluarga ma- suk unit gawat darurat (UGD) rumah sakit kembali mencuat. Beberapa orang sudah menjadi korban. Masyarakat harus kritis, petugas UGD tidak pernah meminta uang kepada keluarga pasien apalagi melalui transfer bank. Modus penipuan tersebut diawali memberi tahu korban melalui telepon bahwa sanak keluarganya masuk rumah sa kit dan butuh biaya un- tuk penanganan darurat. Hal tersebut dialami Rudi Effendi, 47, warga Jalan Teratai II C20 No 11 RT 05/05 Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (11/1) pukul 09.00. Rudi mengalami keru- gian sebesar Rp15 juta. Pelaku mengaku bernama dr Herry Susilo dari RS Siloam. Ia mengabarkan kondisi adik Rudi gawat dan membutuhkan biaya pengobatan. Karena panik, Rudi langsung mentransfer uang le- wat BCA Villa Taman Bandara, Dadap Kosambi, Tangerang, ke rekening penelepon. Setelah mentransfer senilai Rp15 juta, Rudi buru-buru ke RS Siloam. Ternyata adiknya tidak ada di sana, nama dr Herry Susilo juga tidak ada di rumah sakit swasta tersebut. Pihak RS Siloam lalu men- jelaskan prosedur pembiayaan perawatan di rumah sakit itu harus lewat bagian adminis- trasi, tidak boleh transfer ke dokter ataupun karyawan. Rudi kemudian menelepon ke rumah. Ternyata adiknya sedang berada di rumah dalam keadaan segar bugar. Ru di lantas melaporkan kasus ter- sebut ke Polsek Teluk Naga Tangerang. Setelah itu, telepon seluler pelaku tidak pernah aktif lagi. Sebelumnya, Bun Su Kyun, 34, melaporkan kasus serupa ke Polda Metro Jaya. Modusnya persis sama. Pelaku menga- takan anaknya kecelakaan dan butuh uang untuk pertolongan darurat. Sang ibu tanpa kon- sultasi kepada suami langsung mentransfer. Total uang yang dikirim ke rekening penjahat itu sejumlah Rp56,8 juta. Su Kyun mengaku panik ketika penelepon memberi tahu anaknya terjatuh dari lantai tiga sekolah pukul 11.30 WIB. “Sekarang kondisinya sekarat dan dibawa ke rumah sakit. Segera transfer Rp5 juta untuk biaya penanganan,” kata orang itu. Khawatir anak sulungnya, Albert Widjaja, 13, tidak ter- tolong, sang ibu langsung me- menuhi permintaan pelaku. Ia sama sekali tidak terpikir untuk mengecek ke sekolah atau menelepon teman-teman Albert. “Saya telanjur panik mendengar kabar buruk terse- but,” sebut Su Kyun. Setelah mentransfer, Su Kyun mengontak pelaku untuk me- nanyakan rumah sakit tempat anaknya dirawat. “Katanya anak saya dirawat di RSPAD, saya langsung ke sana. Ternya- ta tidak ada. Saya telepon lagi orang itu dan katanya sudah dipindahkan ke RS Islam Cem- paka Putih. Saya ke sana, juga enggak ada,” paparnya. Rekening Fernando Selama proses dipingpong itu, pelaku kembali minta uang dengan alasan Albert ditangani dokter ahli dari Australia. Su Kyun mentransfer lagi Rp7,8 juta, kemudian Rp17 juta, dan terakhir Rp27 juta ke rekening atas nama Fernando. Ketika Su Kyun menanyakan lagi kabar anaknya, pelaku menyebutkan banyak mengeluarkan darah dan sekarang dibawa ke RS Mitra Kelapa Gading. “Saya ngebut ke RS Mitra dan tidak juga menemui anak saya. Saya lalu telepon ke sekolah, eh ternyata anak saya ada di kelas, baik-baik saja,” tuturnya saat melaporkan kejadian itu ke Polda Metro Jaya, beberapa waktu lalu. Ibu tiga anak itu meyakini aksi penipuan tersebut meru- pakan komplotan. Sebab ba- nyak orang berbicara kepada dirinya. Ada yang mengaku dokter, petugas rumah sakit, ada juga mengaku suster. Sebelumnya Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) juga mengingatkan masyarakat bahwa pihaknya tidak pernah meminta transfer uang untuk tindakan UGD, poliklinik, ope- rasi, rawat inap, maupun tran- saksi farmasi. Jika ada pelaku mengaku dari RSPP, warga diminta konrmasi ke telepon nomor 021-7219366/9007 (24 jam). (J-1) [email protected] Waspadai Penipuan Modus Keluarga Sakit Korban cenderung panik ketika mendengar sanak saudaranya dalam keadaan kritis. M ENUNTUT ilmu di SDN 01 dan 02 Kembangan Utara, Jakarta Barat, bagaikan ber- ada di sebuah kamp pertem- puran. Sebagian halaman dipagari kawat dan seng. Kondisi tersebut berlangsung sejak 6 Desember 2010. “Malu punya sekolah kayak ini. Halaman sekolah orang lain enggak ada yang dipagari seng dan kawat. Kawatnya suka mengait baju, membuat sobek,” cetus Cika, siswi kelas VI SDN 01 Kembangan Utara, kemarin. Lokasi SDN 01 dan 02 Kem- bangan Utara di pinggir jalan raya membuat keberadaan kawat dan seng cukup menarik perhatian. Pengen- dara sepeda motor yang belum tahu masalah sering berhenti untuk menanyakan mengapa sekolah diblokade. “Itu kan berbahaya. Apalagi di halaman sekolah dasar. Anak-anak bisa terluka saat bermain,” ujar Fadil, sales- man perusahaan farmasi yang melintas di kawasan itu. Fauzan, siswa kelas IV SDN 01, mengatakan teman- temannya pernah kena jerat pagar gawat. “Seragamnya ditarik dan sobek. Untungnya enggak berdarah.” Kepala Sekolah SDN 01 dan 02 Kembangan Utara Irpani mengaku ia dan para guru maupun pegawai sekolah telah sering mengingatkan anak-anak agar menjauhi kawat dan seng-seng itu. Se- orang anggota satuan penga- manan pun sudah ditugasi untuk mengawasi para siswa bermain pada waktu istirahat. Keberadaan kawat dan seng sangat mengganggu aktivitas siswa SDN 01 dan 02 Kem- bangan Utara. Sangat terasa ketika upacara bendera pada hari Senin, waktu senam, ataupun saat olahraga. Upacara bendera yang fokus utamanya menaikkan sang saka merah putih kini tanpa bendera. “Pasalnya, tiang bendera di daerah yang dipagari. Kami tetap upacara menyanyikan Indonesia Raya, berdoa, lalu sedikit pidato. Selesai,” tuturnya. Saat upacara pun siswa harus berdesak-desakan karena halaman tidak cukup menampung 426 siswa SDN 01 dan 380 SDN 02. Siswa juga tidak pernah lagi senam karena butuh ruang luas saat harus merentangkan tangan. Sementara olahraga masih bisa digelar dengan meng- gilir per kelas. “Teman saya pernah terinjak-injak saat bubaran upacara,” kata Cika. Berdasarkan Surat Biro Hukum Setda Provinsi DKI Jakarta Nomor 974/-076.21 bertanggal 16 Juni 2010, tanah SDN 01 dan 02 Kembangan Utara merupakan satu dari 20 aset Pemprov DKI yang terancam dieksekusi. Luas areal sekolah 1.944 meter persegi dengan girik C842. Namun, 444 meter persegi diklaim ahli waris Baus (almarhum) sebagai milik pihaknya dan kini telah dipagari dengan pagar kawat serta seng. Derita siswa kedua sekolah, yang dibangun pada 1975, itu terbilang lebih ringan dari- pada sebelumnya. Pada 27 Mei 2009, pintu ke lantai atas bahkan digembok orang lain. Akibatnya, siswa terpaksa belajar di halaman. Satuan Polisi Pamong Praja lalu menghancurkan gem- bok itu. Jika digembok lagi, kecamatan mengancam akan mengadu ke polisi. Sejak itu suasana mulai kondusif. Namun, Desember lalu, muncul lagi aksi blokade tanah sengketa dengan memagari pakai seng dan kawat. “Saya enggak bisa belajar. Tulisan saya jadi men- cong. Kapan kami bisa belajar dengan tenang?” tanya Cika dengan mata berkaca-kaca, seperti putus asa. (*/J-1) Siswa SDN 01/02 seperti Belajar dalam Kamp GUBERNUR DKI Jakarta Fauzi Bowo kemarin meresmikan kantor pelayanan terpadu pem- bayaran pendapatan asli dae- rah (PAD) di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (12/1). Selain di Tebet, pada hari yang sama Fauzi Bowo juga me- nandatangani diresmikannya kantor PAD di Kecamat an Pademangan, Tanah Abang, Kebon Jeruk, dan Cakung. “Pencanangan kantor pe- layanan terpadu pembayaran PAD di kecamatan sangat pen- ting dan memiliki nilai strategis. Selain menjadi terobosan baru untuk meningkatkan pendapat- an daerah, juga mendekatkan pelayanan kepada masyarakat di kecamatan dan kelurahan,” ujar Foke, panggilan akrab Fauzi Bowo. Jenis pajak dan retribusi dae- rah yang dapat dilayani oleh kantor layanan terpadu antara lain pajak bumi dan bangunan, pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, reklame, pajak parkir, pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah, pajak penerangan jalan, serta retribusi umum, retribusi jasa usaha, retribusi perizinan, dan rencananya akan dapat juga memproses pajak kendaraan bermotor, pajak bahan bakar, dan bea balik nama kendaraan bermotor. Selain 5 kantor PAD yang diresmikan secara bersamaan, saat ini terdapat 23 kantor PAD di tiap kecamatan di DKI Jakarta yang sedang proses penyelesaian dan siap diresmi- kan pada Februari mendatang. “Saya harap penerimaan dae- rah sebagai sumber dana APBD semakin meningkat seiring dengan berfungsinya kantor pelayanan terpadu di kecamat- an ini,” ujar Fauzi Bowo. Menurut Foke, bagi Jakarta pendapatan asli daerah adalah sumber kehidupan dalam me- ningkatkan pelayanan publik. Tanpa adanya peningkatan PAD, sulit bagi pemerintah un- tuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Sehingga ini bagai dua sisi mata uang. Selain menuntut pelayanan prima, masyarakat memiliki kewajiban menyele- saikan kewajiban,” ujar Foke. Oleh karena itu, pihaknya berjanji meminimalisasi biro- krasi sehingga dapat memberi pelayanan yang lebih baik. (*/J-3) Pelayanan Terpadu Pembayaran PAD Diresmikan Ja ad pu di K se in la G Bo ka ba ra Ja Se sa na ka Pa Ke la PAGAR BERDURI: Murid Sekolah Dasar Negeri 01 dan 02 Kembangan bermain di sekitar pagar kawat berduri dan seng yang sengaja dipasang pihak ahli waris tanah di Jakarta, kemarin. MI/ANGGA YUNIAR

Upload: danghanh

Post on 01-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Waspadai Penipuan Modus Keluarga Sakit filerumah sakit swasta tersebut. Pihak RS Siloam lalu men-jelaskan prosedur pembiayaan perawatan di rumah sakit itu harus lewat bagian adminis-trasi,

6 KAMIS, 13 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIAMEGAPOLITAN

grafi s cuaca 325 x 42

LINTAS BERITA

Ruang Peneliti LIPI TerbakarDIDUGA akibat hubungan arus pendek listrik, sebuah ruang penelitian di Gedung Herbarium, Lembaga Ilmu Pengetahuan In-donesia (LIPI), Cibinong, Kabupaten Bogor, kemarin terbakar.

Kepala Peneliti Herbarium Prof Dr Eko Broto mengatakan, peristiwa pada pukul 07.30 WIB itu terjadi saat peneliti tengah mengeringkan spesimen daun dari Kalimantan menggunakan oven. Tiba-tiba oven meledak dan membakar daun-daun yang ada di dalamnya. Api lalu merambat ke salah satu komputer yang ada di ruangan itu. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut, tapi satu oven pengering, hasil penelitian, serta satu komputer bernilai puluhan juta rupiah hangus terbakar.

“Dugaan sementara, api berasal dari korsleting listrik. Kami beserta kepolisian masih melakukan penyelidikan,” kata Kordina-tor Lapangan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor Oto Santoso. (DD/J-3)

KA Jakarta-Tanjung Priok DiaktifkanPERTENGAHAN tahun ini, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan kembali mengaktifkan jalur kereta api Stasiun Jakarta Kota-Tanjung Priok, setelah sempat nonaktif sejak 2004.

“Awalnya direncanakan aktif pada 2010, tetapi karena ada ham-batan baru bisa diaktifkan tahun ini,” ungkap Kasubag Humas Dirjen Perkeretaapian Muhartono, kemarin.

Salah satu hal yang menyebabkan keterlambatan pengaktifan adalah urusan pembebasan tanah. Namun, menurut Muhartono, saat ini penertiban telah selesai.

Sejak jalur sepanjang 9 km tersebut tidak diaktifkan, masyarakat Tanjung Priok memang mengalami kesulitan untuk bepergian ke arah pusat kota. (*/J-3)

Maling Bermodus Minta SumbanganWASPADALAH apabila ada orang asing mendatangi rumah untuk meminta sumbangan. Akhir-akhir ini maling bermodus minta sumbangan marak terjadi.

Kemarin, warga Kelurahan Babakan, RT 1/7, Kecamatan Bo-gor Tengah, meringkus Doni Aryat, 27, yang tertangkap basah mencuri sepasang sepatu di sebuah rumah kos. Saat digeledah, di dalam tas pelaku ditemukan sepasang sepatu dan surat tugas dari sebuah yayasan untuk meminta sumbangan. Surat tugas itu diduga dijadikan kedok apabila aksinya tepergok.

“Saat ini pelaku kami tahan di kantor polsek setelah sebelumnya dibawa ke kantor kelurahan untuk menghindari amuk massa,” kata Babinkamtibmas Polsek Bogor Tengah Aiptu Sudirman. (DD/J-3)

KFC Luncurkan Permainan Online PERMAINAN online anak bertajuk Putri Impian, kemarin, dilun-curkan Kentucky Fried Chicken (KFC) Indonesia.

Permainan online ini dikhususkan bagi anak-anak perempuan. Tidak hanya mempercantik karakter, dalam permainan ini pemain akan belajar mengambil keputusan serta berpikir efi sien dengan memanfaatkan poin saat mendandani karakter miliknya. “Per-mainan ini juga dirancang semudah mungkin bagi anak-anak,” ungkap Wilson salah seorang pembuat game tersebut.

Untuk mengakses permainan ini, cukup klik www.putriimpian.com dan melakukan pendaftaran. (*/J-3)

FIDEL ALI PERMANA

PENIPUAN dengan modus mengabarkan anggota keluarga ma-suk unit gawat darurat

(UGD) rumah sakit kembali mencuat. Beberapa orang sudah menjadi korban. Masyarakat harus kritis, petugas UGD tidak pernah meminta uang kepada keluarga pasien apalagi melalui transfer bank.

Modus penipuan tersebut diawali memberi tahu korban melalui telepon bahwa sanak keluarganya masuk rumah sa kit dan butuh biaya un-tuk penanganan darurat. Hal tersebut dialami Rudi Effendi, 47, warga Jalan Teratai II C20 No 11 RT 05/05 Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (11/1) pukul 09.00. Rudi mengalami keru-gian sebesar Rp15 juta.

Pelaku mengaku bernama dr Herry Susilo dari RS Siloam. Ia mengabarkan kondisi adik Rudi gawat dan membu tuhkan biaya pengobatan. Karena pa nik, Rudi langsung mentransfer uang le-wat BCA Villa Taman Bandara, Dadap Kosambi, Ta ngerang, ke rekening penelepon.

Setelah mentransfer senilai

Rp15 juta, Rudi buru-buru ke RS Siloam. Ternyata adiknya tidak ada di sana, nama dr Herry Susilo juga tidak ada di rumah sakit swasta tersebut. Pihak RS Siloam lalu men-jelaskan prosedur pembiayaan perawatan di rumah sakit itu harus lewat bagian adminis-trasi, tidak boleh transfer ke dokter ataupun karyawan.

Rudi kemudian menelepon ke rumah. Ternyata adiknya se dang berada di rumah dalam keadaan segar bugar. Ru di lantas melaporkan kasus ter-se but ke Polsek Teluk Naga Ta ngerang. Setelah itu, telepon se luler pelaku tidak pernah aktif lagi.

Sebelumnya, Bun Su Kyun, 34, melaporkan kasus serupa ke Polda Metro Jaya. Modusnya persis sama. Pelaku menga-takan anaknya kecelakaan dan butuh uang untuk pertolongan darurat. Sang ibu tanpa kon-sultasi kepada suami langsung mentransfer. Total uang yang dikirim ke rekening penjahat itu sejumlah Rp56,8 juta.

Su Kyun mengaku panik ketika penelepon memberi tahu anaknya terjatuh dari lantai tiga sekolah pukul 11.30

WIB. “Sekarang kondisinya sekarat dan dibawa ke rumah sakit. Segera transfer Rp5 juta untuk biaya penanganan,” kata orang itu.

Khawatir anak sulungnya, Albert Widjaja, 13, tidak ter-tolong, sang ibu langsung me-menuhi permintaan pelaku. Ia sama sekali tidak terpikir untuk mengecek ke sekolah atau menelepon teman-teman Albert. “Saya telanjur panik mendengar kabar buruk terse-but,” sebut Su Kyun.

Setelah mentransfer, Su Kyun mengontak pelaku untuk me-nanyakan rumah sakit tempat anaknya dirawat. “Katanya anak saya dirawat di RSPAD, saya langsung ke sana. Ternya-ta tidak ada. Saya telepon lagi orang itu dan katanya sudah dipindahkan ke RS Islam Cem-paka Putih. Saya ke sana, juga enggak ada,” paparnya.

Rekening Fernando Selama proses dipingpong

itu, pelaku kembali minta uang dengan alasan Albert ditangani dokter ahli dari Australia. Su Kyun mentransfer lagi Rp7,8 juta, kemudian Rp17 juta, dan terakhir Rp27 juta ke rekening

atas nama Fernando. Ketika Su Kyun menanyakan lagi kabar anaknya, pelaku menyebutkan banyak mengeluarkan darah dan sekarang dibawa ke RS Mitra Kelapa Gading.

“Saya ngebut ke RS Mitra dan tidak juga menemui anak saya. Saya lalu telepon ke sekolah, eh ternyata anak saya ada di kelas, baik-baik saja,” tuturnya saat melaporkan kejadian itu ke Polda Metro Jaya, beberapa waktu lalu.

Ibu tiga anak itu meyakini aksi penipuan tersebut meru-pakan komplotan. Sebab ba-nyak orang berbicara kepada dirinya. Ada yang mengaku dokter, petugas rumah sakit, ada juga mengaku suster.

Sebelumnya Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) juga mengingatkan masyarakat bahwa pihaknya tidak pernah meminta transfer uang untuk tindakan UGD, poliklinik, ope-rasi, rawat inap, maupun tran-saksi farmasi. Jika ada pelaku mengaku dari RSPP, warga diminta konfi rmasi ke telepon nomor 021-7219366/9007 (24 jam). (J-1)

[email protected]

Waspadai Penipuan Modus Keluarga Sakit

Korban cenderung panik ketika mendengar sanak saudaranya dalam keadaan kritis.

MENUNTUT ilmu di SDN 01 dan 02 Kembangan Utara,

Jakarta Barat, bagaikan ber-ada di sebuah kamp pertem-puran. Sebagian halaman dipagari kawat dan seng. Kondisi tersebut berlangsung sejak 6 Desember 2010.

“Malu punya sekolah kayak ini. Halaman sekolah orang lain enggak ada yang dipagari

seng dan kawat. Kawatnya suka mengait baju, membuat sobek,” cetus Cika, siswi kelas VI SDN 01 Kembangan Utara, kemarin.

Lokasi SDN 01 dan 02 Kem-bangan Utara di pinggir jalan raya membuat keberadaan kawat dan seng cukup menarik perhatian. Pengen-dara sepeda motor yang belum tahu masalah sering

berhenti untuk menanyakan mengapa sekolah diblokade. “Itu kan berbahaya. Apalagi di halaman sekolah dasar. Anak-anak bisa terluka saat bermain,” ujar Fadil, sales-man perusahaan farmasi yang melintas di kawasan itu.

Fauzan, siswa kelas IV SDN 01, mengatakan teman-temannya pernah kena jerat pagar gawat. “Seragamnya

ditarik dan sobek. Untungnya enggak berdarah.”

Kepala Sekolah SDN 01 dan 02 Kembangan Utara Irpani mengaku ia dan para guru maupun pegawai sekolah telah sering mengingatkan anak-anak agar menjauhi kawat dan seng-seng itu. Se-orang anggota satuan penga-manan pun sudah ditugasi untuk mengawasi para siswa bermain pada waktu istirahat.

Keberadaan kawat dan seng sangat mengganggu aktivitas siswa SDN 01 dan 02 Kem-bangan Utara. Sangat terasa ketika upacara bendera pada hari Senin, waktu senam, ataupun saat olahraga.

Upacara bendera yang fokus utamanya menaikkan sang saka merah putih kini tanpa bendera. “Pasalnya, tiang bendera di daerah yang dipagari. Kami tetap upacara menyanyikan Indonesia Raya, berdoa, lalu sedikit pidato. Selesai,” tuturnya.

Saat upacara pun siswa harus berdesak-desakan karena halaman tidak cukup menampung 426 siswa SDN 01 dan 380 SDN 02. Siswa juga tidak pernah lagi senam karena butuh ruang luas saat harus merentangkan tangan. Sementara olahraga masih bisa digelar dengan meng-gilir per kelas. “Teman saya pernah terinjak-injak saat

bubaran upacara,” kata Cika.Berdasarkan Surat Biro

Hukum Setda Provinsi DKI Jakarta Nomor 974/-076.21 bertanggal 16 Juni 2010, tanah SDN 01 dan 02 Kembangan Utara merupakan satu dari 20 aset Pemprov DKI yang terancam dieksekusi.

Luas areal sekolah 1.944 meter persegi dengan girik C842. Namun, 444 meter persegi diklaim ahli waris Baus (almarhum) sebagai milik pihaknya dan kini telah dipagari dengan pagar kawat serta seng.

Derita siswa kedua sekolah, yang dibangun pada 1975, itu terbilang lebih ringan dari-pada sebelumnya. Pada 27 Mei 2009, pintu ke lantai atas bahkan digembok orang lain. Akibatnya, siswa terpaksa belajar di halaman.

Satuan Polisi Pamong Praja lalu menghancurkan gem-bok itu. Jika digembok lagi, kecamatan mengancam akan mengadu ke polisi. Sejak itu suasana mulai kondusif.

Namun, Desember lalu, muncul lagi aksi blokade tanah sengketa dengan memagari pakai seng dan kawat. “Saya enggak bisa belajar. Tulisan saya jadi men-cong. Kapan kami bisa belajar dengan tenang?” tanya Cika dengan mata berkaca-kaca, seperti putus asa. (*/J-1)

Siswa SDN 01/02 seperti Belajar dalam Kamp

GUBERNUR DKI Jakarta Fauzi Bowo kemarin meresmikan kantor pelayanan terpadu pem-bayaran pendapatan asli dae-rah (PAD) di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (12/1). Selain di Tebet, pada hari yang sama Fauzi Bowo juga me-nandatangani diresmikannya kantor PAD di Kecamat an Pademangan, Tanah Abang, Kebon Jeruk, dan Cakung.

“Pencanangan kantor pe-layanan terpadu pembayaran

PAD di kecamatan sangat pen-ting dan memiliki nilai strategis. Selain menjadi terobosan baru untuk meningkatkan pendapat-an daerah, juga mendekatkan pelayanan kepada masyarakat di kecamatan dan kelurahan,” ujar Foke, panggilan akrab Fauzi Bowo.

Jenis pajak dan retribusi dae-rah yang dapat dilayani oleh kantor layanan terpadu antara lain pajak bumi dan bangunan, pajak hotel, pajak restoran,

pajak hiburan, reklame, pajak parkir, pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah, pajak penerangan jalan, serta retribusi umum, retribusi jasa usaha, retribusi perizinan, dan rencananya akan dapat juga memproses pajak kendaraan bermotor, pajak bahan bakar, dan bea balik nama kendaraan bermotor.

Selain 5 kantor PAD yang diresmikan secara bersamaan, saat ini terdapat 23 kantor

PAD di tiap kecamatan di DKI Jakarta yang sedang pro ses penyelesaian dan siap diresmi-kan pada Februa ri mendatang. “Saya harap penerimaan dae-rah sebagai sumber dana APBD semakin meningkat seiring dengan ber fungsinya kantor pelayanan terpadu di kecamat-an ini,” ujar Fauzi Bowo.

Menurut Foke, bagi Jakarta pendapatan asli daerah adalah sumber kehidupan dalam me-ningkatkan pelayanan publik.

Tanpa adanya peningkatan PAD, sulit bagi peme rintah un-tuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Sehingga ini bagai dua sisi mata uang. Selain menuntut pelayanan prima, masyarakat memiliki kewajiban menyele-saikan kewajiban,” ujar Foke.

Oleh karena itu, pihaknya berjanji meminimalisasi biro-krasi sehingga dapat memberi pelayanan yang lebih baik. (*/J-3)

Pelayanan Terpadu Pembayaran PAD Diresmikan

JaadpudiKse

inla

GBokabaraJaSesanakaPaKe

la

PAGAR BERDURI: Murid Sekolah Dasar Negeri 01 dan 02 Kembangan bermain di sekitar pagar kawat berduri dan seng yang sengaja dipasang pihak ahli waris tanah di Jakarta, kemarin.

MI/ANGGA YUNIAR