warta #04

16
issue#04 Growing Community 17 03 12 Hot issue : Menjadi Saksi KRISTUS Suport: saranpraktissaatteduh Inpotaintment : Agnes Monica : Bekerja Mengukir Prestasi

Upload: po-binus

Post on 10-Mar-2016

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

17 maret 2012

TRANSCRIPT

issue#04

Growing Com

munity

17 03 12

Hot issue :Menjadi Saksi KRISTUS

Suport:saran praktis saat teduh

Inpotaintment :

Agnes Monica :Bekerja Mengukir Prestasi

ADA APANYA

Syalom teman-temanTema kit aminggu ini adalah ada apanya. Ada apa dibalik tema ada apanya? Beberapa minggu lalu telah kita dengar kabar bahagia bahwa kita mendapat anugrah keselamatan. Kita yang berdosa telah diampuni oleh Allah melalui darah Yesus. Sekarang kamu dan saya telah tahu tentang kabar baik itu. Apakah kalian mau menyimpan kabar baik itu itu didalam hati dan pikiran kalian sendiri saja? Apakah kalian tidak kasihan dengan orang-orang yang belum mengetahui hal ini? Mari teman-taman kita merendahkan hati kita untuk mau memberitakan kabar ini keseluruh dunia. Agar semakin banyak jiwa yang dimenangkan oleh Allah. Ingatlah kita hanya sebagai alat yang Allah gunakan, hanya Allah yang sanggup mengubah ahti setiap manusia. So... Mari kita bersaksi tentang kabar yang baik ini, kabar tentang KRISTUS.

POsitif!

2 positif - 17 Maret 2012

(Matius 28:18-20, Kisah 1:8b) Kita tidak diminta Tuhan Yesus datang ke gereja dengan konsep 4 D. Apa maksudnya? 4 D itu adalah Datang, Duduk, Diam, Dengar, tetapi kita perlu 4 P, apa itu? Pikirkan baik-baik, Pelajari Firman Tuhan, Persiapkan diri, dan Pergi menjadi saksi Kristus. Seberapa pentingkankah menjadi Saksi Kristus? Sebagai umat Tuhan, kadang kita lalai akan tugas kita yang paling penting. Kita berpikir apabila telah menghabiskan waktu berjam-jam melayani di gereja itu sudah cukup. Padahal ada suatu tugas yang sangat mendasar, yang harus kita lakukan. Yakni pergi menjadi saksi Kristus. Menyaksikan kepada orang banyak, apa yang Yesus perbuat terhadap diri kita.Dalam sebuah majalah bulanan Moody diceritakan tentang seorang bernama Peter Stam. Di situ dikatakan bahwa ia tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk bersaksi bagi Kristus. Pada suatu hari ia masuk ke dalam sebuah “Lift”. Dalam lift itu Peter Stam hanya berdua dengan seorang wanita petugas lift itu. Peter Stam berkata kepada petugas lift itu, “Kiranya perjalanan anda yang terakhir di dalam hidup ini adalah naik (menuju ke sorga), bukan turun (menuju ke neraka)”. Petugas itu kaget mendengar perkataan itu. Sebagai jawaban, Peter Stam hanya memberikan senyuman manis. Selanjutnya Peter Stam berkata: “Sekarang saya berumur 70 tahun dan tidak lama lagi saya akan bertemu dengan Juruselamat saya. Saya harap saya akan bertemu dengan anda nanti di sana ” Inilah kesaksian yang diberikan dengan berani oleh Peter Stam. Kesaksian yang singkat, namun sangat menyentuh hati seseorang. Saya pikir kita juga dapat melakukannya.

1. Bersaksi adalah menceritakan apa yang kita alami Setiap orang yang mengaku Yesus sebagai Juruselamatnya, maka panggilan untuknya adalah menjadi saksi. Setiap orang percaya harus mengetahui tugas ini. Namun tidak jarang kita

positif - 17 Maret 2012 3

temukan masih banyak orang-orang percaya yang masih takut bersaksi. Mengapa takut bersaksi? Apabila kita pergi ke pengadilan, jika ada seorang saksi yang takut bersaksi maka kemungkinan besar bahwa kesaksiannya itu bohong atau tidak benar. Kemungkinan lain adalah saksi tersebut sedang diintimidasi, ditekan, diancam dan sebagainya, sehingga ia takut. Mengapa orang Kristen tidak berani bersaksi? Apakah kita sedang percaya pada Juruselamat yang palsu? Apakah kita sedang berada di bawah ancaman? Ingatlah, ayat 18 berbunyi: “Yesus telah menerima segala kuasa baik di sorga dan di bumi” Artinya bahwa, Yesus berkuasa atas segala-galanya. Biasanya di pengadilan, seorang saksi dihadirkan tugasnya untuk menceritakan dengan jujur dan benar apa yang diketahuinya saja. Ia tidak perlu membela diri, berdebat atau berusaha meyakinkan orang lain. Orang lain mau percaya atau tidak, bukan masalah yang penting saksi tersebut telah menceritakan dengan jujur dan benar. Ketidakpercayaan seseorang tidak akan mengubah kebenaran menjadi salah. Konteknya kita sebagi orang percaya, kalau kita diminta menjadi saksi artinya; kita mesti ceritakan apa saja yang anda alami bersama Tuhan Yesus. Memang saya mengetahui untuk memulainya tidak gampang. Apalagi kadang kita harus menghadapi mereka yang keras kepala dan tegar tengkuk, sehingga menutup telinga ketika mendengar kesaksian kita.

2. Bersaksi bukan untuk memenangkan jiwa Jelas sekali Alkitab mencatat bahwa kita diminta bersaksi. Hanya bersaksi dan tidak ada tugas memenangkan jiwa, walaupun akhirnya ada orang yang dimenangkan bagi Tuhan. “Dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi “(Kis 1:8b). Kesaksian kita akan Kristus itu tidak hanya dilakukan di dalam lingkungan gereja, tetapi kita akan keluar menerobos komunitas umum. Maksudnya, kesaksian itu akan disampaikan kepada mereka yang ras, bangsa dan bahasa yang lain juga. Konsep pelayanan yang ada di dalam Matius 10:5-6 agak berbeda. Waktu itu sasaran penginjilannya hanyalah orang-orang Yahudi, maka sekarang sasarannya adalah ‘semua bangsa’! Untuk mencapai ini maka orang-orang percaya pada saat itu mengalami tekanan dan ancaman, sehingga karena pekabaran Injil mereka diancam, ditangkap bahkan dibunuh. Dengan demikian maka diaspora terjadi, para rasul dan pekabar Injil beserta orang-orang percaya berpencar ke seluruh penjuru bumi. Itu sebabnya hari ini kita mendapat kesempatan mendengarkan kabar keselamatan itu. Terlalu egois, kalau kekristenan adalah agamanya orang Yahudi saja. Bahkan ada konsep pemikiran yang salah yang mengatakan bahwa Kristus adalah Juruselamat untuk orang Yahudi saja. Kristus datang ke dunia hendak menyelamatkan semua orang, itu sebabnya Kristus bukan hanya untuk golongan atau untuk bangsa tertentu saja. Tugas kita menjadi saksi buat semua orang di dunia ini.

Kondisi pada jaman itu sebagai saksi Kristus tentu sangat berbahaya, sebab pihak pemerintah Roma tidak segan-segan menangkap mereka. Jadi walaupun bersaksi itu gampang, namun pelaksanaannya cukup sulit. Namun kita perlu bersyukur kalau saat ini masih diberi kesempatan bercerita pada orang lain, ketimbang bercerita hal-hal yang tidak berguna, bukankah lebih baik kita menceritakan tentang Yesus. Tugas yang diberikan Tuhan Yesus bukan untuk memenangkan orang, hanya bersaksi. Dan Roh Kudus yang bekerja.

4 positif - 17 Maret 2012

3. Bersaksi itu mandatnya dari Yesus Kristus Yesus tidak memanggil kita untuk mati bagi-Nya, hal ini tidak ada gunanya, sia-sia. Tetapi Yesus memanggil kita untuk hidup bagi-Nya, memberitakan Injilnya. Pertanyaannya adalah, mana lebih sulit hidup bagi Tuhan Yesus atau mati bagi Tuhan Yesus? Spontanitas ada yang mengatakan mati bagi Tuhan Yesus? Sebab ia merasakan betapa menderitanya mati bagi Kristus itu. Tetapi saya ingin mengatakan kepada anda, bahwa hidup bagi Kristus akan lebih sulit. Sebab seumur hidup kita berjuang untuk Kristus. Kalau mati bagi Kristus gampang saja, mungkin secepat selentikan, kita sudah mati. Namun bila hidup bagi Kristus kita memiliki tantangan seumur hidup. Itu sebabnya, tidak kalah penting kehidupan pribadi dari orang yang menjadi saksi ini juga sangat diperhitungkan. Lihat ayat 19-20, Amanat Agung Tuhan Yesus. Di sana dikatakan ‘Jadikanlah semua bangsa muridKu’. Kalau kita perhatikan di dalam teks bahasa aslinya ‘jadikan murid’ adalah satu-satunya kata perintah dalam bagian ini. Sedang ‘pergilah’, ‘baptislah’, dan ‘ajarlah’ apa yang merupakan tindakan seorang murid. Karena amanat Agung adalah perintah Tuhan sedangkan Tuhan juga telah memiliki kuasa baik di sorga maupun di bumi, tentu kita tidak perlu takut menjadi saksi. Memang untuk menjadi saksi perlu hikmat, supaya kita tidak terjebak pada orang-orang yang hendak mencelakakan kita sebelum waktunya tiba. Artinya, jikalau didalam bersaksi itu ternyata ada bahaya yang terjadi, jika memang masih ada kesempatan bagi kita melepaskan diri, tentu dengan hikmat kita mengambil kesempatan tersebut. Kemungkinan Tuhan Yesus akan memakai kita lagi di kesempatan dan waktu yang lain. Kalau ada orang bertanya, mengapa kita ngotot menyaksikan tentang Kristus. Maka jawabannya adalah di dalam Kisah 4:12 - “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”. Jadi tidak dapat ditawar-tawar lagi, hanya Tuhan Yesus yang paling berkuasa dan siapa pun orangnya harus tunduk pada-Nya. 1Yohanes 5:11-12 - “Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam AnakNya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup”. Itulah sebabnya apabila dikatakan bahwa orang yang tidak percaya pada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadinya akan masuk neraka, hal ini bukan menakut-nakuti. Tetapi kebenarannya memang demikian. Karena Kristus adalah satu-satunya Juruselamat dosa manusia. Tentu bagi yang tidak mau percaya dan menerima Yesus sebagai Juruselamat harus membayar dosanya sendiri. Demi Tuhan Yesus dan kita mengasihi sesama, maka jangan takut menjadi saksi bagi Kristus. Perintah Tuhan Yesus itu meminta kita “pergi”, dengan demikian kita didorong untuk keluar, bukan hanya tunggu di dalam. Pergi juga berarti, kita harus keluar dari gereja dan menjadi saksi. Di mana saja, kapan saja dan untuk siapa saja. Mungkin tempat itu adalah kantor, kampus, pasar, di atas kereta api, bus, pesawat. Sudah dan bersediakah anda menjadi saksi-Nya? Ingatlah, amanat Agung ini berlaku bagi semua orang percaya.

positif - 17 Maret 2012 5

http://www.glorianet.org/index.php/saumiman/1412-saksi-kristus

Minggu ini kita membahas tentang Penginjilan... mari kita lihat komen-tar beberapa teman kita tentang pertanyaan di atas.

Nah itu dia tadi beberapa tanggapan dari teman-teman kita. Bagaimana denganmu?

Apa yang terpikir oleh kamu jika mendengar kata penginjilan?

6 positif - 17 Maret 2012

Chindy (TDMN’ 11) : - Menyebarkan Firman Tuhan - Sulit

Nico (TI’ 10) : - Firman - Sulit

Andrew (TI’ 11) : - Pengabaran - Kabar baik - Keselamatan

Fidel (MAT’ 11) : - Suka cita - Berpetualang - Rintangan

Rilovingri (Akuntansi’ 11) : - Kabar suka cita - Tantangan - Kita sendiri, karena yang menginjili &yang diinjili adalah kita manusia - Penginjilan itu dalam Audrey (sasjep’ 10) : - Mereka yang “hilang”, umtuk kembali kepada Tuhan

Amelia (TDMN’ 11) : - Menakutkan - Menantang - Tanggung jawab - Kerelaan hati - Terbuka

positif - 17 Maret 2012 7

Christ Body Builder

8 positif - 17 Maret 2012

Pembicara : kak EssyBacaan : Roma 12:1-8

“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”

Yang dimaksudkan dengan Kemurahan Allah disini adalah karena Allah begitu murah hati sehingga Allah mau menyelamatkan orang berdosa.

Sedangkan Persembahan yang hidup sendiri berarti segala totalitas hidup, dimana secara total kita menjadikan Kristus sebagai raja atas segala aspek di dalam hidup kita.

Ada contoh dua kepribadian orang dalam menempatkan Allah dalam hidupnya:1. Orang yang menempatkan Allah pada sentral hidupnya dan hal-hal lain seperti uang,

pendidikan, jabatan dan pelayanan pada bagian setelah Allah2. Orang yang menempatkan Allah sama dengan aspek hidup lainnya di dalam hidupnya

bahkan terkadang gambaran tentang Allah hanya ditemukan dalam aspek kerohanian di dalam dirinya dan tidak pada aspek lainnya seperti uang, pendidikan dan pekerjaan

Bagaimana dengan kita sendiri? Diantara kedua kepribadian diatas yang manakah yang menggambarkan diri kita?

Jika kita memiliki kepribadian seperti orang yang pertama, patutlah kita mengucap syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kita hati, akal dan pikiran untuk menempatkan Tuhan sebagai sentral hidup kita namun jika kita adalah orang berkepribadian ke dua, yang menempatkan Tuhan sama dengan aspek lain dalam kehidupan kita, maka ayat 2 akan menegur kita.

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu”

Berubahlah oleh pembaharuan budimu -> TransformasiAllah ingin ada transformasi dari dalam diri kita untuk semakin dekat dan mengenal

Allah. Di dalam pelayanan sendiri kita bukan sekedar hanya melakukan setiap tugas pelayanan

semata namun juga kita harus dapat bertransformasi, berubah, semakin mengenal Tuhan. Jika tidak ada transformasi hidup maka kita seperti halnya orang yang memakai topeng,

terlihat baik-baik saja bahkan terlihat mampu mengerjakan tugasnya saat sedang melayani (dalam perkuliahan, keluarga, pelayanan di gereja, dll) namun di dalam dirinya sendiri tidak ada transformasi hidup menuju arah perbaikan untuk keadaan yang lebih baik dan transformasi untuk semakin mengenal Tuhan.

Dalam pelayanan juga dibutuhkan adanya kekudusan, tanpa kekudusan tidak ada kuasa Allah yang bekerja di dalam pelayanan yang kita kerjakan.

Ayat 3-8, menjelaskan akan karunia yang Tuhan berikan bagi hidup kita.Setiap kita diberikan anugerah/ talenta. Karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak

melayani. Kita diselamatkan untuk melayani. Dan hal yang harus kita ingat adalah:

positif - 17 Maret 2012 9

itu semua adalah pemberian Allah, bukan karena kuat dan kecakapan kita.2. Setiap orang memiliki talenta berbeda. Sama halnya dengan tubuh yang memiliki

fungsi masing-masing yang berbeda namun saling melengkapi (ayat 4-5), demikianlah Tuhan menciptakan kita umatnya dengan talenta yang berbeda untuk dapat saling melengkapi satu sama lain.

3. Setiap anggota dikomandai oleh Kristus. Layaknya tubuh, tubuh dikomandai oleh otak yang merupakan pusat dari penggerak anggota tubuh demikianlah kita sebagai anggota tubuh Kristus dikomandai oleh Kristus yang adalah pusat dari segala sesuatu yang kita lakukan.

4. Semua talenta yang diberikan adalah dengan tujuan untuk memuliakan Allah. Roma 11:36, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi

Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”

10 positif - 17 Maret 2012

Bekerja: Fun dan PrestasiMuda, bersemangat, dan berprestasi. Mendengarnya Agnes hanya tersenyum. Menurutnya

ia sama dengan orang-orang seusianya. Prinsipnya, working is my life. Agnes tak merasa dirinya dituntut berlebihan mengenai pekerjaannya. “Aku bekerja bukan seperti bekerja, tapi seperti seseorang yang sedang membuat prestasi. Kerja biasanya hanya berorientasi pada uang. Tapi untuk aku, sebenarnya mencari prestasi, kalaupun capek, di situlah kenikmatannya.”

Bila orang kebanyakan menunjuk fun untuk shopping dan hiking, bagi Agnes fun yang belakan-gan kerap dipilihnya adalah nongkrong di coffee shop bersama laptop dan meeting. “Buat aku itu fun. Untuk aku sesuatu yang kita terlibat sejak awal, terlibat dalam proses, ketika selesai kita ngerasa sense of belonging-nya ada,” ucapnya.

The Least ThingUntuk semua kerja keras ada hasilnya. Kecerdasan yang melekat membuat kiprahnya langgeng. Dengan semua yang ada pada dirinya, cukupkah ia berjumawa? “Semua yang aku terima seka-rang kalau bukan karena Tuhan Yesus tidak mungkin!” tegasnya.

Bukti bahwa Tuhanlah perancang hidupnya di “umumkan” tiap kali ia mendapat penghar-gaan. “That would be the least, itu mungkin hal terkecil yang bisa aku kembalikan pada Tuhan. Melayani Tuhan nggak harus di gereja, justru saat kita menjalani kehidupan kita sehari-hari tapi bisa jadi living example,” ujarnya bijak. Disadarinya hujan penghargaan bukan semata-mata usahanya. Itu total campur tangan Tuhan.

Masih tentang syukurnya, putri pasangan Ricky Muljoto dan Jeanny Siswono ini mengatakan Yesus bukan hanya pe-nyelamatnya tapi juga manajer hidupnya. Dia mengatur hidup Agnes sedemikian rupa. Bahkan saat down, itu justru diyakin-inya bahwa ia sedang ujian dan naik kelas.

Lebih lanjut ia mengatakan banyak orang memberi label pekerja sekuler sarat dengan kegelapan, drugs, dan free sex. “Justru aku ingin menunjukkan bahwa aku bisa berhasil di dunia hiburan bukan karena hidup dan tinggal dengan hal-hal yang nggak bener. Tapi karena berjalan di jalan yang Tuhan tunjukkan.”

positif - 17 Maret 2012 11

Kesibukan Agnes memang luar biasa. Agendanya sudah penuh dengan berbagai kontrak. Bahkan, sebagian kliennya pun rela antri. Bahana jadi ingin tahu bagaimana cara ia membangun dan menjaga hubungan dengan Tuhan. “Aku memang lahir dan tumbuh dalam keluarga Kristen, tapi hubungan dengan Tuhan adalah hubungan intim dan bersifat personal. Bukan warisan orangtua. Dan pertum-buhan iman itu aku alami.” Sebuah jawaban yang sangat mendalam maknanya.

Seorang Agnes boleh saja populer, ‘digilai’ banyak penggemar, tapi ‘pembelajaran’ iman tak dapat ditepis. “Umur 14 atau 15 ya?!” mu-lainya tak yakin dengan usia yang dimaksud.

“Pokoknya usia itulah!” sambungnya cepat-cepat dengan mata mengecil, demi mengingat. “Sepertinya aku dapat struggle yang gila-gilaan dan itu berhubungan dengan dunia entertain. Di situ aku bertumbuh banget secara iman. Belakangan kalau aku ingat-ingat lagi, aku melihatnya seperti pola yang Tuhan buat.”

Dituduh dan difitnah atas sesuatu yang tidak pernah dilakukannya, membuat Agnes shock. “Se-benarnya saat itu aku rapuh, aku manusia ada sisi lemahnya. Tapi nggak ada pilihan, aku harus menghadapinya! Caranya fokus untuk hal-hal penting lainnya.”

Kini usai melewatinya, justru ia berterima kasih. Penyanyi sejak kanak-kanak tersebut sudah be-rada di kelas lebih tinggi. Karena baginya kehidupan seumpama sekolah. ”Luar biasa sekali! Tak ada persoalan yang melebihi kapasitas kekuatan kita. Tuhan Yeus izinkan terjadi pasti beralasan. Aku belajar banyak berserah sama Dia.”

Terkadang Harus SalahPemain sinetron yang menjadikan Alkitab sebagai pegangan hidupnya ini tak lepas dari kes-alahan. Agnes tak merasa jadi manusia sempurna. Ada kalanya ia terlalu memaksa diri sampai “lupa” Tuhan.

“Maksudnya, saat menghadapi ujian hidup, I push myself untuk bisa menghadapi semua sendiri. Bisa jadi karena aku tipe perfeksionis dan itu bisa banget bikin aku lupa berserah ke Tuhan dan menyadari bahwa aku sedang ujian untuk naik kelas.”

Kalau sudah begitu, Agnes biasanya diperhadapkan pada posisi di mana ia sudah tidak bisa lagi mengandalkan diri sendiri. Itulah yang mengingatkan bahwa ia tak sendiri. “Ada kekuatan yang jauh lebih besar!” kata Agnes .Begitulah cerita Agnes Monica dalam menghadapi kehiudpannya.

http://www.ebahana.com/warta-1429-Bekerja-Mengukir-Prestasi.html

VISI PO BINUS1. Seluruh keluarga besar Universitas Bina Nusantara mendengar berita injil sesuai Amanat Agung Tuhan Yesus (Matius 28:19-20)2. Mahasiswa-mahasiswi Kristen Universitas Bina Nusantara dapat menjadi surat Kristus yang hidup di lingkungannya. (II Korintus 3:3)3. Menghasilkan mahasiswa Kristen Universitas Bina Nusantara yang dapat menjadi pemimpin-pemimpin bangsa dalam keahlian masing-masing yang hidup berpusatkan Kristus, menegakkan kebenaran/keadilan, kasih dan mempengaruhi lingkungannya. (II Timotius 3:16)4. Membantu tercapainya keesaan Gereja melalui persekutuan interdenominasi. (Yohanes 17:21-22)

MISI1. Memberitakan kabar kesukaan kepada keluarga besar Universitas Bina Nusantara pada umumnya dan mahasiswa Universitas Bina Nusantara pada khususnya, sesuai dengan Amanat Agung Tuhan Yesus2. Membina mahasiswa Kristen dalam iman, karakter dan keterampilan.3. Memelihara kesatuan Iman, Pengharapan, dan Kasih.

Sekretariat PO BinusJl. K. H. Syahdan No.27RT 002/RW 001Palmerah-Jakarta 11480

Official Site: www.pobinus.orgEmail: [email protected]: www.facebook.com/pobinustwitter: @pobinus

Persekutuan Doa PO SABTU

Kamis 19.00@Sekretariat PO Binus

Ibadah Rutin PO Binus

Jumat 11.20-13.00PO Syahdan K3E

PO Anggrek 409 & 410

Sabtu 17.20-19.00PO Sabtu @L1C

PMKJ-BPersekutuan Mahasiswa

Kristen Jakarta BaratSelasa 14.30

@GKI Delima, Tanjung Duren(Hanya Pinjam Tempat)

Yang mau ikut, hubungi pengurus utk pergi bareng

Hai teman-teman...PO Binus sedang membuka stand loh buat acara Paskah nanti. Standnya ada di

lantai 5 Kampus Anggrek dan dibuka dari jam 9.00 - 17.00.Di stand teman-teman bisa menemukan buku-buku seru buat dibaca. Bukan cuma buku, kami juga menyediakan beberapa pin lucu dan buku renungan. Teman-teman juga bisa memesan buku melalui facebook PO atau langsung

memesan di stand.Kami tunggu kehadirannya.

12 positif - 17 Maret 2012

Hubungan seorang anak dan orangtuanya dimulai saat anak tersebut masih kecil, bahkan ketika anak tersebut masih di dalam kandungan. Sejak kita menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi kita, hubungan pribadi kita dengan-Nya melalui waktu teduh merupakan sesuatu yang alami dan sangat kita butuhkan. Apakah waktu teduh harus dilakukan pada pagi hari? Tuhan Yesus sendiri tidak pernah mengatakan bahwa waktu teduh harus dilakukan pada pagi hari walaupun Dia mel-akukannya pada pagi hari (Markus 1:35). Yang lebih penting adalah bagaimana kita memiliki dan mengkhususkan waktu tertentu untuk mengadakan waktu teduh.

1.Sediakan waktu yang teratur setiap hari. Sebaiknya pada pagi hari sebelum kita memulai keg iatan hari itu. Mulailah dengan 15 menit. Sesudah kebiasaan itu tertanam, sediakanlah waktu yang lebih lama.2.Carilah tempat yang tenang, hindari suara-suara yang dapat mengganggu, misalnya suara radio, tape recorder, dan lain-lain.3.Tenangkan hati dan harapkan kehadiran Tuhan. Tujuan waktu teduh adalah untuk memenuhi kebutuhan kita akan Tuhan, mengisi “tangki” rohani kita se-belum perjalanan pada hari itu dimulai.4.Bacalah Alkitab dengan mengikuti buku penuntun seperti Renungan Harian, Santapan Harian, Saat Teduh, yang dapat Anda peroleh di toko-toko buku kristiani. Atau renungkanlah satu bagian dari Alkitab selama satu minggu, misalnya Matius 5-7, Yohanes 15, 17, dan lain-lain.5.Tanyakan kepada diri kita pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: •Adakah firman Tuhan hari ini berbicara tentang sifat-sifat Allah, hubungan kita dengan-Nya, atau hubungan kita dengan sesama? •Apakah hal-hal praktis yang harus saya ingat dan taati sepanjang hari ini dan hari-hari selanjutnya? •Adakah sifat-sifat buruk dan dosa yang harus kita buang? •Apakah bagian Alkitab ini memberikan suatu teladan kepada kita untuk menghadapi kehidupan? •Apakah bagian Alkitab ini memberi peringatan atau larangan tertentu kepada kita? •Tindakan-tindakan konkret apa yang harus kita lakukan?6.Tulis dalam buku khusus apa yang Tuhan ajarkan setiap hari. Catatan khusus ini membantu kita untuk mengingat kembali dan meneguhkan apa yang telah kita dapat pada waktu teduh. Catatan ini juga membantu kita saat mengevaluasi diri.7.Doakan apa yang telah kita dapatkan melalui waktu teduh hari itu, bawa dalam doa segala tindakan konkret yang akan kita lakukan hari itu dan serahkanlah diri kita pada pimpinan Tuhan.8.Biasakan untuk mengevaluasi setiap hari (sebelum tidur atau keesokan harinya) apa yang Tuhan lakukan dalam diri kita. Evaluasi akan membantu kita melihat sejauh mana kita telah melakukan perintah-Nya, dan menyerahkan segala kelemahan kita kepada-Nya.

positif - 17 Maret 2012 13

SARAN-SARAN PRAKTIS UNTUK BERWAKTU TEDUH

Pray on Air Teman-teman, hari Rabu ini jam 22.00, bersama-sama dengan seluruh

jemaat PO Sabtu di segala tempat,mari kita

menyediakan waktu untuk berdoa:

1. Berdoa untuk setiap kita agar diberi kekuatan

oleh Tuhan untuk mengabarkan injil

kepada teman-teman kita, dan kita memiliki

beban lebih untuk mengabarkan kabar baik

tersebut.

2. Berdoa untuk mahasiswa Binus (orang

yang kita kenal) agar mereka boleh mendengar

Injil dan dijamah oleh Tuhan.

Untuk yang mau didoakan secara pribadi, ketik : Podo [space] Nama

[space] Yang mau didoakan.Kirim ke 085265834123.^^

Secret locked.

14 positif - 17 Maret 2012

D: AndiU: MerryDu: Semangat TA-nya!! Jangan kebanyakan tidur.

D: AndiU: AwengDu: Semangat TA-nya!! Jangan sampai kurang tidur.

D: VinnyU: Eu, Ci YolandaDu: Semangat dan sukses untuk kuliahnya. GBU

D: EFNSU: Panitia Paskah 2012Du: Semangat terus pelayanannya!!! makin kompak ya!!!

D: FautisU: TUHANDu: Trimakasih TuhanKolom ucapan syukur: ya Tuhan Trimakasih buat pengampunan yg kau brikan sehingga aku layak menjadi anakmu.

Yohan Candawasa

Resensi buku oleh: Christin Ongko Wijaya

Buku ini dimulai dengan membahas hal yang sering kita alami dalam hidup kita sehari-hari. Apaan tuh?? Yuupp,masalah.. Tapi buku ini tidak membahas tentang alasan atau kiat-kiat ketika kita menghadapi masalah. Buku ini berfokus pada Allah, kehadiran, dan kasih Nya yang nyata.

Bab 1 membahas tentang konsep manusia tentang Allah yang kerap kali keliru karena dibangun bukan berdasarkan pemahaman kita akan Firman Tuhan, melainkan berdasarkan pengalaman hidup kita sendiri. Hal ini jugalah yang menyebabkan teori kita tentang kebaikan Allah sering berbeda dengan praktek hidup kita sehari-hari.

Selanjutnya di bab 2 kita diajak untuk melihat sejauh apa pengenalan kita akan Allah dengan memberikan gambaran tentang Gembala dan domba dalam Mazmur 23. Semua orang percaya mengenal Kristus, tapi sejauh apa dan sedalam apa, itu yang menjadi pertanyaan. Jika

kita hanya mau mengalami Allah dalam padang berumput hijau tapi tidak mau mengalaminya dalam lembah kekelaman, bisa dipastikan bahwa pengenalan kita akan Allah sangatlah dangkal.

Salah satu bagian yang aku nikmati dan menegurku juga adalah bagian dimana penulis menceritakan pengalaman orang Israel dalam Perjanjian Lama. Betapa mereka dengan cepatnya melupakan kasih setia serta pertolongan Tuhan kepada mereka dan malahan menolak untuk patuh.

Hal lain yang menarik dari buku ini juga adalah, didalam masing-masing bab terdapat pertanyaan-pertanyaan refleksi dan kisah-kisah nyata yang diceritakan kembali sehingga dapat membantu kita untuk merefleksikan diri kita dan merenungkannya kembali.

Biarlah pilihan kita tentang Allah bukan hanya antara “Jika Allah baik, maka hidup ku akan selalu baik” atau “Jika hidupku tidak baik, maka Allah tidak baik”. Biarlah kuasa, kebaikan, dan kasihNya tetap nyata kita rasakan sekalipun dalam kondisi hidup kita yang tidak baik.

“Pujilah Tuhan , hai jiwaku dan janganlah lupakan segala kebaikanNya!”

Tinggal dalam HadiratMu

positif - 17 Maret 2012 15