warna liturgi
TRANSCRIPT
Kursus Katekese Liturgi
Sejarah warna liturgi : Pengunaan warna liturgi berkembang seiring
dengan sejarah pakaian liturgi. Penetapan warna liturgi baru ditetapkan sekitar
th. 1200 pada masa Paus Innocentius III Penetapan secara resmi diberlakukan
bersamaan dengan buku Missale Romanum pada th. 1570 pada masa Paus Pius V.
Buku Misale Romanum Paus Paulus VII th. 1970 melanjutkan penetapan itu dan hanya melakukan perubahan sedikit.
Maksud warna liturgi :mengapa dipakai beberapa warna liturgi dalam gereja?
Mengungkapkan sifat dasar liturgi yang dirayakan
Menegaskan perjalan hidup kristiani sepanjang tahun liturgi.
Warna liturgi yang digunakan:
PUTIH/ KUNINGMERAHHIJAUUNGGUHITAM
PUTIH/ KUNINGMERAHHIJAUUNGGUHITAM
PUTiH / KUNiNG :
Putih adalah simbol kemurnian, kesucian,kemenangan, kemuliaan.
Kuning (seperti emas) lambang kemuliaan, keabadian.
Pengunaan :
Masa Paskah, Natal Pesta & peringatan Tuhan
Yesus kecuali sengsaraNya. Hari Raya, Pesta & peringatan
St. Maria, para malekat, para kudus bukan martir, HR semua orang kudus, St. Yohanes pembaptis, St. Yohanes pengarang Inijl, Tahta St. Petrus dan bertobatnya Rasul Paulus.
M E R A H :
Merah berkaitan dengan warna api & darah.
Berhubungan dengan peristiwa penumpahan darah para martir & saksi iman.
Pengunaan :
Minggu Palma & Jumat Agung
Minggu Petekosta. Perayaan sengsara Kristus. Pesta para rasul dan
pengarang injil. Peringatan para martir
H I J A U :
Warna hijau dipandang
sebagai warna yang tenang,
menyegarkan… (bandingkan musim semi)
Maka warna hijau dipulih sebagai warna liturgi pada masa biasa sepanjang tahun
U N G G U :
Simbol kebijaksanaan, sikap mawas diri
Warna ungu cocok untuk masa pertobatan
Pengunaan warna Ungu:
Masa AdvenMasa
Prapaskah
H I T A M :
Hitam adalah lawan warna putih, lambang kegelapan, ketiaadaan, kematian, kesedihan & duka
Warna HITAM digunakan untuk liturgi arwah tetapi sekarang sering digantikan dengan warna ungu.