indahnya liturgi

24
MATERI PERSEKUTUAN KOMUNITAS BASIS GKI KOTA WISATA FEBRUARI 2017 Indahnya Liturgi Gereja Kristen Indonesia

Upload: others

Post on 01-Dec-2021

45 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Indahnya Liturgi

MATERI PERSEKUTUANKOMUNITAS BASISGKI KOTA WISATA

FEBRUARI 2017

Indahnya LiturgiGereja Kristen Indonesia

Page 2: Indahnya Liturgi
Page 3: Indahnya Liturgi

MATERI PERSEKUTUANKOMUNITAS BASISGKI KOTA WISATA

FEBRUARI 2017

Indahnya LiturgiGereja Kristen Indonesia

Page 4: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 4

PENGANTAR

Hanya sedikit yang mengerti makna kegiatan apa yang kitalakukan saat Ibadah Minggu.

Hanya sedikit yang mau mencari tahu makna setiap kegiatan. Kita menjalankan Liturgi hanya karena dari “sono”nya sudah

begitu, tinggal dilanjutkan saja. Jadi mudah terombang-ambing dengan berbagai macam bentuk

liturgi.

Perlu adanya pemahaman yang sama untuk seluruh umat GKI KotaWisata, sehingga sikap dan penghayatan disaat beribadah/melaksanakan liturgi sesuai dengan makna liturgi itu sendiri dandisisi lain teguh memegang kesepakatan bersama sebagai jemaatyang terikat dan menyatu dalam Gereja Kristen Indonesia.

@siekebaktian gkikotawisata

Page 5: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 5

PENGERTIAN

Dalam konteks ibadah Kristen, liturgi adalah kegiatan periba-dahan di mana seluruh anggota jemaat terlibat secara aktif dalampekerjaan bersama untuk menyembah dan memuliakan nama Tuhan.

Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa “liturgi” adalah“ibadah”. Setiap ibadah Kristen (apapun denominasinya) harus ber-sifat liturgis; artinya melibatkan setiap orang yang hadir di dalamnya.Ibadah di mana jemaat hanya menjadi penonton yang pasif bukanlahibadah dalam arti yang sesungguhnya.

Oleh karena semua anggota jemaat harus terlibat secara aktif,maka perlu ditentukan kapan giliran mereka berpartisipasi dalamibadah dan bagaimana bentuk partisipasi itu (apakah menyanyi,berdoa, memberi persembahan, dll). Dari sini muncullah apa yangdisebut dengan tata ibadah, yang mengatur kapan giliran setiap orangberpartisipasi dalam ibadah dan bagaimana bentuk partisipasinya.Tata ibadah inilah yang sering kita sebut liturgi dalam arti sempit.

Banyak orang memiliki konsep yang keliru tentang ibadah.Kita cenderung memandang ibadah (kebaktian) seperti pertunjukanteater. Yang menjadi aktor adalah pendeta dan pelayan ibadahlainnya. Penontonnya adalah anggota jemaat yang hadir, sedangkansutradaranya adalah Tuhan.

Konsep ini keliru karena memandang jemaat hanya sebagaipenonton! Soren Kierkegaard, seorang teolog Eropa abad ke-19,mengatakan bahwa dalam ibadah Kristen, aktornya adalah jemaat.Sutradaranya adalah para pelayan ibadah (pendeta, liturgos, pemu-

sik, lector, usher, kolektan), sedangkan penontonnya adalah Tuhan!Tata ibadah (“liturgi”) adalah skenario drama yang harus dimain-kan oleh anggota jemaat sebagai para pemeran.***

Page 6: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 6

MODEL-MODEL LITURGI GEREJA

Basden, mencatat bahwa tahun 1990-an di Amerika terklafikasi lima jenisgaya ibadah, yaitu: Liturgis; Tradisional; Kebangunan (Revivalist); Pujiandan Penyembahan (Praise and Worship); “Pencari Jiwa” (Seeker). Kelimagaya ibadah ini mengklain mendapat inspirasi dari topangan sumber Alkitabsekalipun Alkitab tidak memberikan satu pilihan cara ibadah yang palingbenar, namun Alkitab memberikan informasi tentang kebiasaan beribadahumat. Identifikasi kelima gaya ibadah itu adalah:

1. LITURGISLiturgis memiliki keteraturan dan persiapan yang sudah terwarisi secaraturun temurun. Kelompok liturgis ini mengklaim sebagai pewaris tradisiasli dari zaman Perjanjian Baru dan sejarah gereja. Oleh karenanyaseringkali bertahan (status quo) dengan alasan “patuh pada tradisi”menjadi pembenaran untuk menghadapi keberbagaian ibadah. Teratur,terencana dan persiapan yang matang merupakan gambaran umum darigaya ibadah liturgis ini (lih 1Kor.14: 33,39).

2. TRADISIONALTradisional memiliki ciri formal, namun tidak terlalu formal. Perilaku initerjadi karena tidak adanya pegangan pelaksanaan ibadah sekalipun adakesepakatan bersama. Gaya ibadah tradisional ini terkadang disebut non-liturgis dan kadang disebut semi-liturgis. Pada satu pihak gaya ibadahtradisional ini adalah cangkokan dari induk liturgis, pada pihak lainterbuka pada gaya kebangunan. Perubahan dimungkinkan terjadi apabilaada kesepakatan bersama. Kol. 3: 16 dan Ef. 5: 19-20 adalah salah satuaspirasi yang mendasari gaya ibadah tradisional ini.

3. KEBANGUNAN (REVIVALIST)Kebangunan memiliki ciri informal, meluapkan kegembiraan, khotbahyang agresif dan bersemangat. Motivasi yang sering ditekankan adalah

Page 7: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 7

mencari yang terhilang dan membawa sebanyak mungkin kepada anuge-rah Allah (lih Kis.2). Pada gilirannya umat diarahkan untuk bersaksi bagiorang-orang yang belum percaya. Membakar semangat berdampaklangsung kepada emosi, sehingga umat mengkaim merasakan kehadiranAllah dalam ibadah.

4. PUJIAN DAN PENYEMBAHAN (PRAISE AND WORSHIP)Pujian dan Penyembahan ini memiliki ciri informal, suara tidak terlalukeras namun menggunakan pengeras suara. Umat mengungkapkanpengalamannya menemukan kehadiran Allah dengan meluapkan ekspresimelalui doa, nyanyian dan kata-kata. Kadang-kadang menggunakanbahasa lidah, penyembuhan dan umat sering menjawab: ”Oh Y esus”,”Amin”, ”Haleluya”. Ibadah adalah keterlibatan seluruh tubuh, ber-tepuk tangan, menari, angkat tangan dan berseru nyaring. Maz.150 dan1 Kor. 12-14 menjadi aspirasi tentang gaya ibadah ini.

5. ”PENCARI JIWA” (SEEKER)”Pencari Jiwa” memiliki ciri ketergantungan kepada satu atau dua orangpemimpin yang dinilai memiliki kharisma. Tidak ada ciri yang seragamdi antara gaya-gaya ibadah ini. Yang satu mengindahkan musik komtem-porer, yang lain menarik jiwa melalui babtisan; yang satu mengarahkangaya hidup kudus setiap individu, yang lain pada minyakurapan. Kis.17: 16-34 menjadi salah satu inspirasi gaya ibadah ini.***

Page 8: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 8

LITURGI YANG HIDUP

Sebuah ibadah atau liturgi dikatakan “hidup” jika ibadah itudapat mencapai tujuannya. Apakah tujuan kita beribadah? MenurutJohn Calvin, tujuan ibadah Kristen adalah penyatuan dengan Allah(union with God). Lewat ibadah, jemaat menjadi ‘sehati sepikir’dengan Allah. Jemaat menjadi sadar apakah kehendak Allah bagimereka.

Menurut dokumen konsili Vatican II, hasil dari ibadah adadua: Pemuliaan Tuhan (glorification) dan pengudusan orang percaya(sanctification). Jadi, liturgi yang hidup adalah ibadah di manaseseorang bisa mengalami perjumpaan dengan Tuhan dalam ibadahbersama (public worship) dan perjumpaan itu mentransformasi hidupmereka yang hadir. Dalam istilah umum, liturgi yang hidup adalahibadah di mana di dalamnya orang bisa “merasakan Tuhan hadir danmenyapa mereka.”

Pada dasarnya Tuhan hadir di segala saat dan tempat, tidakterbatas hanya di gedung gereja saat Kebaktian Minggu. Namundemikian, tidak dapat disangkali bahwa kerapkali orang lebih bisamerasakan kehadiran Allah dalam ibadah, karena pada saat itu iabenar-benar memfokuskan dirinya kepada Tuhan. Hal ini dapatdiumpamakan seperti selembar kertas yang tergeletak di sebuahlapangan pada siang hari yang panas. Cahaya matahari bersinar disegala sudut, namun tidak dapat membakar kertas itu. Hanya jika adaorang yang membawa kaca pembesar lalu memfokuskan cahayamatahari ke atas kertas itu, maka kertas dapat terbakar. Begitu puladalam ibadah. Jemaat dapat lebih merasakan kehadiran Tuhan yangmentransformasi hidup jika liturgi dapat menolong merekamemfokuskan diri (membuka hati) kepada Tuhan dan berkomunikasidengan-Nya.

Page 9: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 9

POLA LITURGIGEREJA REFORMASI

GKI sebagai bagian dari gereja Reformasi memiliki polaibadah yang dikenal dengan The Fourfold Pattern of Worship (EmpatLangkah Pola Ibadah).

Langkah Pertama: BERHIMPUNIbadah dimulai dengan langkah berhimpun, yang bertujuan

untuk mempersatukan hati jemaat. Prosesnya dimulai saat jemaatmemasuki ruang ibadah. Orang perlu mengambil waktu sejenak un-tuk berdiam diri agar ia dapat menyadari kehadiran Allah. Kesadaranini akan membuat hatinya terbuka dan siap untuk berdialog denganTuhan dalam ibadah.

Langkah Kedua: FIRMANSebelum Firman Tuhan dibacakan, jemaat perlu menaikkan

Doa Epiklese (prayer of illumination). Mengapa? Karena untuk dapatmengerti Firman Tuhan, diperlukan bantuan Roh Kudus untukmembuka pikiran dan hati mereka (2Kor 3:14-16). Setelah itubarulah diadakan Pembacaan Alkitab.

Di banyak gereja saat ini bacaan Alkitab terdiri dari satu set

1. Jemaat Berhimpun.2. Pelayanan Firman3. Pelayanan Persembahan4. Pengutusan

Page 10: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 10

bacaan yang diambil dari daftar bacaan (leksionari). Tradisi ini sudahmuncul sejak orang beribadah di sinagoge. Beberapa bagian kitabdibacakan, diselingi dengan saat hening atau menyanyikan mazmur.

Langkah Ketiga: PENGUCAPAN SYUKURSetelah menerima Firman, jemaat perlu mengucap syukur.

Langkah ini diawali dengan memberi Persembahan.

Di jemaat mula-mula, orang Kristen membawa roti dan airanggur sebagai persembahan, yang ditaruh di dekat pintu masuk.Ketika ibadah berlangsung, para diaken menyisihkan sebagian daripersembahan itu untuk dipakai pada Perjamuan Kudus. Setelah pem-beritaan firman selesai, roti dan air anggur dibawa masuk menujumeja altar dan Perjamuan Kudus pun dimulai.

Roti dan anggur adalah makanan dan minuman sehari-harimasyarakat Timur Tengah. Mempersembahkan makanan dan minu-man ke meja altar merupakan lambang persembahan hidup jemaatuntuk melayani Kristus (Rom 12:1). Melaluinya jemaat mengakui:“Dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilahpersembahan yang kami berikan kepada-Mu.” (1Taw 29:14).

Selain roti dan air anggur, jemaat mula-mula juga mengumpul-kan persembahan uang untuk orang miskin sesudah kebaktian selesai(di kotak persembahan). Uang itu, beserta roti dan air anggur yangtidak dipakai, dibagi-bagikan kepada orang miskin.

Langkah Keempat: DIUTUS KE DALAM DUNIALangkah terakhir dalam liturgi adalah mempersiapkan jemaat

kembali berkiprah dalam dunia sehari-hari. Ibarat mobil yang sudahdiservis, jemaat sudah diberi makanan rohani dan berdialog denganTuhan. Kini mereka harus diutus ke dalam dunia.

Page 11: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 11

Ibadah di gedung gereja harus dilanjutkan dengan ibadah dalamhidup sehari-hari. Untuk menyiapkannya, dinyanyikan NyanyianPengutusan yang berfungsi menegaskan kembali pesan Firman Tuhanhari itu lewat nyanyian, sekaligus mengekspresikan tekad jemaat untuksiap diutus ke dalam dunia.***

Page 12: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 12

UNSUR-UNSURLITURGI GKI

Keempat pokok besar itu ada dalam liturgi GKI. Selanjutnya secara lebihrinci akan kita lihat unsur unsur liturgi yang dipakai oleh GKI, yaitu;

1. PANGGILAN UNTUK BERIBADAHPanggilan untuk beribadah merupakan inisiatif Allah yang memanggilmanusia berdosa. Jadi, dasar kita beribadah adalah panggilan Allah,bukan inisiatif atau kemampuan manusia. Secara fisik, dikalanganorang Yahudi panggilan untuk beribadah diwujudkan dengan suaraterompet untuk mengumpulkan orang. Kemudian gereja memakailonceng, bel, kentongan atau nyala lampu. Namun demikian, panggilanuntuk beribadah perlu juga diwujudkan secara lisan, misalnya denganmembacakan Mazmur atau dengan nyanyian pendahuluan.

2. VOTUMVotum merupakan pengakuan kehadiran Allah di tengah umatNya,sehingga diletakkan pada bagian permulaan kebaktian. Votum merupa-kan pernyataan amanat dan kuasa Allah. Ibadah ini tidak akan berlang-sung tanpa kehadiran Allah sendiri. Rumusan votum biasanya diambildari Mazmur 124:8, yaitu;

“Pertolongan kita adalah di dalam nama Tuhanyang menjadikan langit dan bumi “

Ayat ini menunjukkan pengakuan Daud akan pertolongan Tuhan,tatkala ia ada dalam bahaya. Tak ada wilayah di luar kekuasaan Tuhan,sebab Dialah yang menjadikan langit dan bumi. Jika ayat ini kembalidiperdengarkan dalam ibadah, kita dapat memiliki perasaan hormat,syukur, sikap berserah dan bersandar pada pertolongan Tuhan. Karenaitu, votum perlu dihayati dengan sungguh-sungguh dan jangandianggap enteng atau sekedar pelengkap.

Page 13: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 13

3. SALAM (SALUTATIO)Salam biasanya diucapkan langsung sesudah votum, dengan rumusan;Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapakita, dan dari Tuhan Yesus Kristus (Roma 1:7).Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa danKristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau (II Tim 1:2)

Ada dua macam pengertian tentang salam:Yang pertama, salam ini merupakan salam sejahtera dari Allahuntuk umatNya. Oleh karena itu, seorang pendeta mengucapkan salamdengan mengangkat tangan kanannya ke atas, dan jemaat menjawab“Amin” (artinya: sungguh dan pasti). Dalam pengertian yangpertama ini kata “damai sejahtera” atau syalom (bahasa Ibrani) berartipengharapan agar si penerima salam damai itu dihindarkan daribahaya.Yang kedua, salam ini merupakan salam damai diantara anggotajemaat, sehingga diucapkan secara bersahutan yaitu jemaat menjawab“dan menyertai saudara juga”. Dalam pengertian yang kedua inisalam merupakan tanda persaudaraan. Jadi, jemaat tidak perlu menun-dukkan kepala.

Kata “kasih karunia” atau kharis (bahasa Yunani) berarti sukacita,kesenangan, indah, menarik. Jadi, ada suatu pengharapan agar sipenerima kasih karunia itu memiliki hidup yang penuh sukacita,kesenangan, indah, dan menarik.

4. INTROITUSTerdiri dari nas/ayat pendahuluan dan nyanyian. Maksudnya ialahuntuk menyatakan sifat yang khusus dari kebaktian jemaat dalamhubungannya dengan Tuhan (dalam tahun Gerejawi atau temakhotbah hari itu). Setelah Firman Tuhan itu dibacakan, jemaatmenjawabnya dengan nyanyian yang sesuai.

Page 14: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 14

5. NYANYIANAda macam-macam nyanyian dalam liturgi, yaitu nyanyian pujian(biasanya diawal), nyanyian pengakuan dosa, nyanyian doa, nyanyianjanji/tekad dan sebagainya. Macam-macam nyanyian ini harusdipakai sesuai dengan makna yang terkandung didalamnya, dandengan irama yang seharusnya. Penghayatan akan nyanyian yangbenar dan indah dapat menyentuh hati, baik yang menyanyikanmaupun orang di luar yang mendengarnya. Sebaliknya lagu yangdinyanyikan asal asalan atau tidak tepat akan kurang membangunpenghayatan iman.

6. PENGAKUAN DOSATerdiri dari doa dan nyanyian pengakuan dosa, yang menggambarkankerendahan manusia di hadapan Tuhan, sekaligus menjawab panggi-lan Tuhan yang mau menerima manusia berdosa, menyelamatkannya,dan memperbaharui kehidupannya. Dosa dosa yang diakui semestinyajelas dan kongkrit, bukan sekedar dikatakan “ampunilah dosa dankesalahan kami”. Sebab dosa yang konkrit membawa kita pada perto-batan yang konkrit pula, sedangkan dosa yang tidak kongkritmengakibatkan pertobatan yang tak jelas. Dosa tidak hanya secarapribadi, tetapi juga secara komunal (kelompok), yaitu dosa sebagaikeluarga, sebagai gereja, sebagai masyarakat, sebagai bangsa dannegara, bahkan sebagai manusia; pikiran, sikap, perkataan danperbuatan.

7. BERITA ANUGERAH-PETUNJUK HIDUP BARU.Merupakan nas/ayat yang menunjukkan pembaharuan hidup setelahpengampunan dari Allah, sebab pengampunan dosa bukan akhirperjalanan hidup manusia. Pengampunan dari Allah selalu memanggilmanusia untuk memperbaharui kehidupannya. Petunjuk hidup baruhendaknya sesuai dengan tema khotbah, sehingga menunjang kesatuanFirman hari itu. Di beberapa jemaat, pada waktu petunjuk hidup barudisampaikan, jemaat menerimanya dengan berdiri, sebagai pernyataanSIAP melaksanakan kehendak Tuhan.

Page 15: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 15

8. EPIKLESEEpiklese adalah doa untuk memohon pimpinan Roh Kudus agar Fir-man Allah dapat diberitakan dan didengarkan dengan baik. Kitamenyadari bahwa ada banyak gangguan dan godaan terhadap konsen-trasi mendengarkan firman. Demikian juga seringkali manusiamengeraskan hati dan tidak mau berubah sesuai dengan Firman Tuhan.Untuk itu diperlukan pimpinan Roh Kudus, agar kita dapat mengertidan bersedia melaksanakan Firman Tuhan. Dengan demikian RohKudus mengubah huruf yang mati (dari sebuah buku yang disebutAlkitab) menjadi huruf yang hidup, yang berbicara dan berdialogdengan manusia.

9. PEMBACAAN ALKITABBagian dari Alkitab yang dibaca merupakan dasar khotbah, dandiakhiri dengan kata-kata dari Lukas 11:28 “yang berbahagia ialahmereka yang mendengarkan Firman Allah dan yang memeliharanya!”.Kemudian jemaat menyambut dengan menyanyikan Haleluya (PujilahTuhan). Pada minggu minggu masa raya Paska diganti denganHosiana (Selamatkanlah kami sekarang!) dan pada masa Advendiganti dengan Maranata (Datanglah ya Tuhan!).

10. KHOTBAHBagi gereja-gereja reformasi, khotbah merupakan bagian sentral darikebaktian, sehingga memakan waktu yang paling panjang. Namundemikian, lamanya khotbah tidak boleh lebih dari 25-30 menit.Khotbah adalah penyampaian Firman Tuhan, maka khotbah mesti ber-dasar pada bagian dari Alkitab dan sudah dipelajari atau ditafsirkansecara bertanggungjawab, untuk dikontekstualkan dalam hidup kitamasa kini. Jadi, khotbah bukanlah nasihat atau pidato atau ceramah,melainkan suatu uraian berdasarkan pada Firman Tuhan. Akan tetapi,khotbah juga bukan sekedar penyampaian tafsiran atau hal-hal yangberkaitan dengan konteks zaman dahulu, melainkan khotbah harusselalu segar dan relevan untuk hidup nyata sekarang ini. Maka,pengkhotbah semestinya menyampaikan Firman secara menarik, tetapi

Page 16: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 16

bukan sekedar lucu. Jemaat pun diharapkan mendengar dengan tekundan menerimanya dalam hati dan pikiran, lalu memiliki tekad baruuntuk melakukannya.

11. SAAT TEDUHSaat teduh adalah saat untuk merenungkan hidup masing-masingdengan bercermin pada Firman Tuhan yang baru saja diberitakan.Diharapkan setiap orang menerapkan Firman itu dalam hidup masing-masing secara kongkrit, sehingga timbullah tekad dan kesanggupannyauntuk melaksanakan Firman secara nyata. Ada yang biasa mengisi saatteduh dengan musik instrumental atau solis/paduan suara/vokal group,yang diharapkan menyanyikan lagu yang menunjang tema khotbah.Akan tetapi, ada pula yang menghendaki agar saat teduh merupakansaat hening/sunyi tanpa bunyi apapun, perhatian sepenuhnya pada dirimanusia di hadapan Allah.

12. SAKRAMENSakramen (artinya “tanda”) sangat erat hubungannya dengan pem-beritaan Firman. Khotbah adalah Firman yang diberitakan (dengankata-kata), sedangkan sakramen adalah Firman yang dilihat dan dirasa-kan. Yang dimaksud sakramen dalam gereja reformasi (Protestan) ada-lah Baptis Kudus (anak dan dewasa) dan Perjamuan Kudus. BaptisKudus adalah tanda bahwa seseorang yang percaya kepada Yesus dibe-namkan ke dalam air untuk disucikan dan diampuni, lalu ia keluar lagidari dalam air sebagai manusia baru. Yang penting adalah air dipakaisebagai lambang Baptisan dalam nama Allah Bapa, Anak, dan RohKudus, entah selam atau percikan bukanlah masalah prinsipil, melain-kan hanya perbedan cara. Demikian pula dalam Perjamuan Kudus,cawan anggur yang dipakai dapat berupa satu cawan besar yangdiedarkan untuk semua orang, bisa juga berupa sloki/gelas kecil-keciluntuk tiap orang masing-masing. Yang penting adalah maknaperjamuan Kudus, yaitu tanda dan penghayatan akan Yesus Kristusyang telah mengorbankan tubuh dan darahNya untuk manusia dandunia ini.

Page 17: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 17

13. PENGAKUAN IMANPengakuan Iman merupakan pengakuan iman seluruh jemaat sebagaibagian dari gereja yang kudus dan esa, bukan hanya pengakuan imanpribadi. Maka pengakuan iman diucapkan bersama-sama oleh jemaatsambil berdiri. Calvin menempatkannya sesudah khotbah sebagaijawaban jemaat atas Firman yang telah diberitakan. Isi pengakuaniman adalah pernyataan percaya kepada Allah. Karena PengakuanIman dinyatakan tidak hanya di hadapan Tuhan, namun juga dihada-pan manusia, maka sikap jemaat adalah mengucapkan secara mantapdengan pandangan lurus ke depan. Yang biasa diakui PengakuanIman Rasuli, namun juga diakui Pengakuan Iman Nicea Konstan-tinopel dan Pengakuan Iman Athanasius. Inti ketiganya sama, yaitupengakuan iman kepada Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.

14. PERSEMBAHANPersembahan merupakan tradisi sejak Perjanjian Lama, yaitupersembahan korban. Persembahan diberikan sebagai ungkapan rasasyukur jemaat atas berkat dan pemeliharaan Tuhan dalam hidupmereka, sekaligus ungkapan kesediaan untuk mempersembahkanseluruh hidupnya kepada Tuhan (Roma 12:1). Untuk praktisnya,persembahan syukur diberikan dalam bentuk uang. Sebelum kantongpersembahan diedarkan, biasanya ada ayat pembimbing. Akan tetapi,seringkali terjadi pada saat ayat dibacakan, anggota jemaat malahsibuk menyiapkan uang persembahan. Sebaiknya uang telah disiap-kan dari rumah, sehingga tidak merepotkan pada saat pengumpulanpersembahan dan dapat lebih menghayati arti persembahan.

15. DOA SYAFAATMerupakan doa jemaat untuk orang lain, bangsa dan negara, dandunia ini. Apa yang didoakan semestinya hal-hal yang kongkrit dankrusial pada saat itu, dan tidak sekedar mengulang kata-kata yangsama setiap minggunya. Biasanya doa syafaat diakhiri denganmengucapkan/menyanyikan Doa Bapa Kami secara bersama-sama.

Page 18: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 18

16. PENGUTUSANPengutusan berarti Tuhan mengutus jemaat untuk melakukan FirmanTuhan yang sudah didapat dalam kebaktian itu. Jadi, kebaktian takdapat dipisahkan dari hidup sehari-hari. Firman tidak hanya didengardan dipuji keindahannya, namun harus dilaksanakan dalam hidupsehari-hari. Jemaat diutus ke dalam dunia, seperti para murid diutusYesus untuk memberitakan Kerajaan Allah yang diajarkan dandiwujudkanNya. Jemaat diutus untuk menjadi saluran berkat Tuhanbagi sesame

17. BERKATBerkat adalah pemberian Tuhan yang dikaruniakan kepada jemaat,agar dapat menghadapi hidup sehari-hari dengan kekuatan yangTuhan berikan. Pendeta memberikan berkat dengan kedua tangandiangkat dan telapak tangan terbuka menghadap ke bawah. Jemaatmenerimanya dengan berdiri dan kepala tertunduk, kemudianmejawab dengan mengucapkan /menyanyikan “Haleluya, Amin”.Berkat semestinya diterima dengan penghayatan oleh jemaat. Karenaitu, tidak tepat jika jemaat menerima berkat sambil berkemas-kemashendak pulang.

Rumusan berkat biasanya diambil dari II Korintus 13:13, namun bisajuga dari Bilangan 6:24-25, sebagai berikut:

Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan perseku-tuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian (II Kor. 13:13).Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinariengkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia;Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkaudamai sejahtera (Bil. 6: 24-25).

Setelah mengerti makna tiap unsur dari liturgi, kita dapat melihat beta-pa indah dan mendalamnya makna liturgi kebaktian kita. Karena itu,kekayaan liturgi ini janganlah diabaikan dan dibuang, melainkan

Page 19: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 19

hendaknya dihayati. Yang menjadi masalah biasanya adalah rasa bosanterhadap liturgi, karena sudah menjadi kebiasaan/ritunitas tanpapenghayatan, baik dari segi pemimpin ibadah maupun jemaat. Makapenyelesaiannya bukanlah dengan membuang /tidak memakai liturgisama sekali, melainkan dengan meningkatkan penghayatan terhadapliturgi dan menyusun liturgi yang bervariasi tanpa melupakan unsur-unsur penting di dalamnya. ***

Page 20: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 20

SIKAP DALAMLITURGI GKI

Bayangkan jika kita secara pribadi diundang pesta oleh Presiden. Tentukita akan mempersiapkan diri sebaik-baiknya bukan? Kita akan berpakaianyang sopan, bersikap yang pantas, mempersiapkan apa yang akan kitabicarakan, dan kita akan datang tidak terlambat, jika perlu siap sebelumwaktunya. Mari kita memeriksa diri, sudahkah kita bersikap demikian didalam ‘pertemuan’ kita dengan Tuhan di dalam liturgi. Karena Tuhan jauhlebih mulia dan lebih penting daripada Presiden, seharusnya persiapan kitajauh lebih baik daripada persiapan bertemu dengan Presiden.

Langkah #1:Mempersiapkan diri sebelum mengikuti liturgi danmengarahkan hati sewaktu mengikuti liturgiUntuk menyadari kedalaman arti misteri ini, kita harus mempersiapkandiri dengan sungguh-sungguh sebelum mengambil bagian di dalam liturgi.Persiapan ini dapat berbentuk: membaca dan merenungkan ayat kitab sucipada hari itu, hening di sepanjang jalan menuju ke gereja, datang di gerejalebih awal, memeriksa batin, mengaku dosa.

Lalu, sewaktu mengikuti liturgi, kitapun harus senantiasa mengarahkansikap hati yang benar. Jika terjadi ‘pelanturan’, segeralah kita kembalimengarahkan hati kepada Tuhan. Kita harus mengarahkan akal budi kitauntuk menerima dengan iman bahwa Yesus sendirilah yang bekerjamelalui liturgi, dan bahwa Roh KudusNya menghidupkan kata-kata doadan teks Sabda Tuhan yang diucapkan di dalam liturgi, sehinggamenguduskan tanda-tanda lahiriah yang dipergunakan di dalam liturgiuntuk mendatangkan rahmat Tuhan.

Sikap hati ini dapat diwujudkan pula dengan berpakaian yang sopan, tidak

Page 21: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 21

‘ngobrol’ pada saat mengikuti liturgi, dan tidak bermain hp/ mengangkattelpon di gereja. Sebab jika demikian dapat dipastikan bahwa hati kitatidak sepenuhnya terarah pada Tuhan.

Langkah #2: Bersikap aktif: jangan hanya menerima tetapijuga memberi kepada Tuhan

St. Thomas Aquinas mengajarkan bahwa penyembahan yang sempurnaitu mencakup dua hal, yaitu menerima dan memberikan berkat-berkatilahi. Di dalam liturgi, penyembahan kita kepada Tuhan mencapaipuncaknya, saat kita kita turut memberikan/ mempersembahkan diri kitakepada Tuhan dan pada saat kita menerima buah dari penebusan Kristusmelalui Misteri Paska-Nya.

Dalam liturgi, kita sebagai anggota Tubuh Kristus seharusnya tidak hanya‘menonton’ atau sekedar menerima, tetapi ikut mengambil bagian dalamperan Kristus sebagai Imam Agung dan Kurban tersebut. Caranya adalahdengan turut mempersembahkan diri kita, beserta segala ucapan syukur,suka duka, pergumulan, dan pengharapan, untuk kita persatukan dengankurban Kristus. Setiap kali menghadiri ibadah, kita bawa segala kurbanpersembahan diri kita untuk diangkat ke hadirat Tuhan. Oleh karena itu,liturgi menjadi penyembahan yang sempurna karena Kristus yang adalahsatu-satunya Imam Agung dan Kurban yang sempurna, menyempurnakansegala penyembahan kita. Bersama Yesus di dalam liturgi kita akansungguh dapat menyembah Allah Bapa di dalam roh dan kebenaran (Yoh4:24), karena di dalam liturgi kuasa Roh Kudus bekerja menghadirkanKristus yang adalah Kebenaran itu sendiri.

Langkah #3: Jangan memusatkan perhatian pada diri sendiritetapi pada Kristus

Jadi, agar dapat menghayati liturgi, kita harus memusatkan perhatian kitakepada Kristus, dan pada apa yang telah dilakukanNya bagi kita, yaitu:oleh kasihNya yang tak terbatas, Kristus tidak menyayangkan nyawa-Nyadan mau wafat bagi kita untuk menghapus dosa-dosa kita. Kita bayangkanYesus sendiri yang hadir di dalam liturgi dan berbicara sendiri kepada

Page 22: Indahnya Liturgi

Indahnya Liturgi GKI - 22

kita. Dengan berfokus pada Kristus, kita akan memperoleh kekuatan baru,sebab segala pergumulan kita akan nampak tak sebanding denganpenderitaan-Nya. Kitapun akan dikuatkan di dalam pengharapan karenapercaya bahwa Roh Kudus yang sama, yang telah membangkitkan Yesusdari kubur akan dapat pula membangkitkan kita dari pengaruh dosa dansegala kesulitan kita.

Jika kita memusatkan hati dan pikiran pada Kristus, maka kita tidak akanterlalu terpengaruh jika musik atau penyanyi di gereja kurang sempurna,khotbah kurang bersemangat, kurang keakraban ataupun hawa panas danbanyak nyamuk. Walaupun tentu saja, idealnya semua hal itu sedapatmungkin diperbaiki. Kita bahkan dapat mempersembahkan kesetiaan kitadisamping segala ketidak sempurnaan itu sebagai kurban yang murni bagiTuhan. Langkah berikutnya adalah, apa yang dapat kita lakukan untukturut membantu memperbaiki kondisi tersebut. Inilah salah satu caramenghasilkan ‘buah’ dari penerimaan rahmat Tuhan yang kita terimamelalui liturgi.

LITURGI ADALAH SUMBER KEHIDUPAN ROHANIJadi sebagai karya Kristus, liturgi menjadi kegiatan Gereja dimana Kristus hadir dan membagikan rahmat-Nya, yang menjadi sumberkehidupan rohani kita. Walaupun demikian, liturgi harus didahului olehpewartaan Injil, iman dan pertobatan, sebab tanpa ketiga hal tersebut akansangat sulit bagi kita untuk menghayati liturgi, apalagi menghasilkanbuahnya dalam kehidupan sehari-hari. Ibaratnya tak kenal maka taksayang, maka jika kita ingin menghayati liturgi, maka sudah selayaknyakita mengetahui makna liturgi, menerimanya dengan iman danmenanggapinya dengan pertobatan.

Liturgi yang bersumber pada Allah menjadi sumber dan puncak kegiatanGereja. Bersumber pada liturgi ini, Gereja menimba kekuatan untukmelaksanakan pembaharuan di dalam Roh, misi perutusan, dan menjagapersatuan umat.

Soli Deo Gloria.

Page 23: Indahnya Liturgi
Page 24: Indahnya Liturgi

GKI KOTA WISATAAnggota Persekutuan Gereja-Gereja di IndonesiaRuko Trafalgar, Blok SE-I No 12, Kota Wisata

Kabupaten Bogor 16968, Jawa Barat, INDONESIATelp. +62 21 8493 0768Fax. +62 21 8493 6167

Email. [email protected]. www.gkikotawisata.org