wanita, waspadailah jantungmu

3
Republika Minggu, 26 Februari 2006 16:43:00 Wanita, Waspadailah Jantungmu! Jangan terlalu percaya anggapan banyak orang yang menyatakan bahwa wanita lebih kecil kemungkinannya terkena penyakit jantung. Juga, jangan terlalu percaya pernyataan orang bahwa penyakit jantung adalah penyakit laki-laki. Anggapan seperti itu keliru, bahkan mungkin menyesatkan. Penyakit jantung justru banyak menyebabkan kematian pada perempuan. Sayangnya, umumnya wanita lebih mewaspadai penyakit kanker payudara daripada penyakit jantung. Baik di negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa maupun di negara-negara berkembang seperti Indonesia, menurut dr Ganesja M Harimurti, SpJP, penyakit kardiovaskular -mengenai jantung dan urat-urat darah- saat ini merupakan penyebab kematian nomor satu. Awalnya, penyakit jantung dianggap penyakit laki-laki. Kenyataannya, penyakit jantung juga merupakan penyebab kematian nomor satu pada perempuan dan juga merupakan penyebab utama kesakitan. Lebih waspadai kanker payudara Pengajar dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan dokter spesialis jantung pada Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah RS Harapan Kita di Jakarta ini menunjukkan bukti ilmiah mengenai angka kematian pada wanita. Penelitian American Heart Association pada 2001 mendapatkan, angka kematian dari penyakit kardiovaskular pada wanita adalah empat sampai enam kali lebih tinggi dari pada angka kematian karena penyakit kanker payudara. Tapi kenapa banyak wanita lebih takut pada penyakit kanker payudara daripada penyakit kardiovaskular? Ganesja menduga, itu akibat kampanye bahaya kanker payudara yang lebih sering sehingga wanita lebih takut kepada penyakit tersebut daripada terhadap penyakit kardiovaskular. `'Beberapa

Upload: reza-de-lavega

Post on 14-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dajsdldsdlsjdiasdlajsdas

TRANSCRIPT

Koran Kesehatan

Republika Minggu,26 Februari 200616:43:00

Jangan terlalu percaya anggapan banyak orang yang menyatakan bahwa wanita lebih kecil kemungkinannya terkena penyakit jantung. Juga, jangan terlalu percaya pernyataan orang bahwa penyakit jantung adalah penyakit laki-laki.

Anggapan seperti itu keliru, bahkan mungkin menyesatkan. Penyakit jantung justru banyak menyebabkan kematian pada perempuan. Sayangnya, umumnya wanita lebih mewaspadai penyakit kanker payudara daripada penyakit jantung. Baik di negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa maupun di negara-negara berkembang seperti Indonesia, menurut dr Ganesja M Harimurti, SpJP, penyakit kardiovaskular -mengenai jantung dan urat-urat darah- saat ini merupakan penyebab kematian nomor satu. Awalnya, penyakit jantung dianggap penyakit laki-laki. Kenyataannya, penyakit jantung juga merupakan penyebab kematian nomor satu pada perempuan dan juga merupakan penyebab utama kesakitan.

Lebih waspadai kanker payudara

Pengajar dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan dokter spesialis jantung pada Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah RS Harapan Kita di Jakarta ini menunjukkan bukti ilmiah mengenai angka kematian pada wanita. Penelitian American Heart Association pada 2001 mendapatkan, angka kematian dari penyakit kardiovaskular pada wanita adalah empat sampai enam kali lebih tinggi dari pada angka kematian karena penyakit kanker payudara.

Tapi kenapa banyak wanita lebih takut pada penyakit kanker payudara daripada penyakit kardiovaskular? Ganesja menduga, itu akibat kampanye bahaya kanker payudara yang lebih sering sehingga wanita lebih takut kepada penyakit tersebut daripada terhadap penyakit kardiovaskular. `'Beberapa penelitian mendapatkan bahwa wanita tidak menerima upaya-upaya pengobatan (penyakit jantung) sesering kaum pria,'' ujarnya dalam sebuah seminar dan lokakarya di Jakarta oleh Pfizer, beberapa waktu lalu.

Penelitian di Amerika yang dilakukan pada 1988-1994, ungkap Ganesja, menemukan kejadian penyakit jantung pada wanita meningkat dari 2,8 persen menjadi 16,1 persen. Dengan meningkatnya usia pada laki-laki, tampak penurunan insiden penyakit jantung koroner. Namun pada perempuan, tampak meningkat insiden penyakit jantung koroner seiring dengan meningkatnya usia.

Pengaruh berkurangnya estrogen

Ada perbedaan fisiologi kardiovaskular antara perempuan dan laki-laki. Ukuran jantung perempuan lebih kecil dibandingkan dengan laki-laki. Pembuluh darah koroner perempuan juga lebih kecil dibanding laki-laki. Karena itu, dia mengatakan, terdapat perbedaan kejadian penyakit jantung pada perempuan dan laki-laki.

Perempuan, katanya, umumnya terkena penyakit jantung pada usia yang lebih tua. Ini berhubungan dengan masa menopause di mana terdapat penurunan hormone estrogen. `'Perbedaan pada anatomi dan fisiologi, termasuk ukuran fisik, respon terhadap latihan fisik, dan balans hormonal berperan terhadap perbedaan tersebut,'' ujarnya. Pada masa reproduksi, kemungkinan perempuan terkena penyakit jantung koroner jauh lebih kecil daripada laki-laki seusianya, yakni sekitar 1 : 7. Namun bila sudah menopause, maka kemungkinan tersebut meningkat menyamai risiko terkena penyakit jantung pada laki-laki.

`'Perempuan mengalami penyakit jantung kira-kira 10 tahun lebih lambat daripada laki-laki,'' Ganesja menuturkan. Meningkatnya risiko serangan jantung pada perempuan pascamenopause inilah yang sering dilupakan sehingga luput dari perhatian. Ganesja mengatakan, penelitian di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita tahun 1995 pada 118 perempuan yang masuk di gawat darurat dengan serangan jantung, 89 persen di antaranya sudah menopause.

Tapi itu bukan berarti wanita dalam usia reproduksi dengan sendirinya luput dari serangan jantung? Penyakit ini masih mungkin menyerang perempuan yang dalam kondisi kegemukan, lemak darah tinggi, mengidap darah tinggi, kencing manis, atau memiliki anomali pada pembuluh darang jantung. Kemungkinan yang sama dapat dialami oleh wanita perokok berat.

Ganesja menuturkan, dengan berkurangnya estrogen pada perempuan dalam masa menopause, maka kekerapan penyakit jantung meningkat. Pada masa sebelum menopause, kadar estrogen sepuluh kali lebih tinggi dibanding pada masa menopause. Tapi setelah melewati usia 50 tahun tampak peningkatan kadar kolesterol pada pada perempuan sebagai akibat penurunan kadar estrogen. Pada perempuan yang mengalami menopause lebih awal, misalnya akibat operasi kandungan, maka risiko penyakit jantung dan kematian akibat penyakit jantung meningkat.

Merokok, menurut Ganesja, merupakan faktor risiko utama penyakit jantung pada perempuan. Risiko lebih meningkat lagi apabila perempuan tersebut menggunakan kontrasepsi oral. Faktor risiko penyakit jantung lainnya adalah penderita hipertensi dan diabetes. Toh, jalan untuk menghindar dari penyakit jantung bukannya tidak ada? Langkah yang penting dilakukan adalah dengan jauhi rokok, sedapat mungkin menghindari alkohol. Tak kalah pentingnya, konsumsi makanan kaya buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan, dan lakukan olah raga dengan teratur. Selain itu, rajinlah mengontrol kesehatan dan memperhatikan pemicu serangan jantung seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes.