wakil dekan ii fisip updm(b) drs. andriansyah, m.si

36
Contohlah Semangat Nasionalisme Prof. Dr. Moestopo Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si: Wakil Dekan II Fikom UPDM(B) Dra. Harti Yunarti, M.Si: Nasionalisme Mahasiswa UPDM(B) Jangan Sampai Luntur Dosen Fikom UPDM(B) Nur Kholisoh: Raih Gelar Doktor Ilmu Komunikasi UI EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 Kita Selalu Cinta Tanah Air Cover Story Teuku Wisnu:

Upload: others

Post on 03-Feb-2022

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

ContohlahSemangat

NasionalismeProf. Dr. Moestopo

Wakil Dekan II Fisip UPDM(B)Drs. Andriansyah, M.Si:

Wakil Dekan II Fikom UPDM(B)Dra. Harti Yunarti, M.Si:

NasionalismeMahasiswa

UPDM(B)Jangan Sampai

Luntur

Dosen Fikom UPDM(B)Nur Kholisoh:

Raih GelarDoktor Ilmu

Komunikasi UI

EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010

Kita Selalu Cinta Tanah Air

Cover Story Teuku Wisnu:

Page 2: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 20102

S U A R A R E D A K S I

Pelindungdrg. H. Hermanto, JM, SKG MMProf. Dr. H. Sunarto, MSi

PenasihatDrs. H. Soenardi Dwidjosusastro, MSiDrs. ASB Salampessy, MMDrs. Herry Soejitno, M.Si

PengarahProf. Dr. Abdullah, SE, MMHenny Krishnawati, drg, sp. Props. MarsSatriyo Wibowo, SE, MMDrs. H. Hanafi Murtani, MMDrs. Himsar Silaban, MM

Pemimpin Umum/Pemimpin RedaksiDrs. Panggih Sundoro, MSi

Pemimpin Usaha/Pelaksana RedaksiDrs. Usman Yatim, MPd, M.Sc

ReporterYudhit Gede Muda Rahanata, S. Ikom(Koordinator), Evilin Palanta, ReniPravitasari, Khamila Sari Mulia, Atika Sari,Rias Audis Cynthia, Agatha Sari, HennyP Rahayu, Ratih Febriani, GerhanaSusanti, Arinta Adyanti Tamin, Rifki

SekretarisDrs. Iwan Huriata

Tata UsahaNgatiman, SPd, Sakir

BendaharaSuhano, SE

Desain GrafisSusilo

Alamat RedaksiKampus UPDM (B)Jalan Hang Lekir 1/8,Jakarta PusatTelp. (021) 726-2822Fax. (021) 725-2682

Email: [email protected]

TARIF IKLAN

Iklan cover colour (1 halaman dalam depan) Rp. 5.000.000

Iklan cover BW (1 halaman dalam depan) Rp. 4.000.000

Iklan cover colour (1 halaman dalam belakang) Rp. 4.000.000

Iklan cover BW (1 halaman dalam belakang) Rp. 3.000.000

Iklan cover colour (1 halaman luar belakang) Rp. 6.000.000

Iklan cover BW (1 halaman luar belakang) Rp. 5.000.000

Iklan kolom 1/2 halaman colour Rp. 3.000.000

Iklan kolom 1/2 halaman BW Rp. 2.500.000

Iklan kolom 1/4 halaman colour Rp. 2.000.000

Iklan kolom 1/4 halaman BW Rp. 1.500.000

Menyongsong Tahun EmasUPDM(B)

Menyikapi dampak globalisasi, UPDM(B) terus menanamkan sikap dan semangatnasionalisme yang kuat di kalangan para mahasiswanya. Segenap jajaran UPDM(B)selalu mengingatkan mahasiswa agar mencintai dan bangga terhadap bangsa dan negaraIndonesia tercinta.

Kampus UPDM(B) Gelorakan Nasionalisme

UPDM(B) juga merasa ikut me-warnainya mengingat namanyasendiri ada kata “Beragama”,sebagai pengakuan terhadapTuhan Yang Maha Esa, keber-adaan agama-agama, termasukagama Islam. Secara khusus,edisi ini menyajikan sejarahUPDM(B) dikaitkan denganpemakaian kata “Beragama”tersebut.

Sebagaimana edisi-edisilalu, media ini juga banyakmenampilkan berbagai infor-masi tentang kiprah berbagaifakultas, seperti Fisip, Fikom

dan FKG. Edisi ini juga menginformasikantentang pengangkatan guru besarterhadap Bapak Sunarto, RektorUPDM(B). Sementara dua dosen FikomUPDM(B) berhasil meraih gelar doktorilmu komunikasi, yaitu Dr. Nur KholisohM.Si dari Universitas Indonesia danDr.Rudy Harjanto dari UniversitasPadjadjaran.

Segenap jajaran pengasuh MajalahMoestopo menyadari masih banyak ke-kurangan dalam sajiannya dan oleh karenaitu masukan atau saran untuk perbaikansangat dinantikan. Selamat menunaikanibadah puasa Ramadhan dan akhirnyamenyambut Idul Fitri 1431, kami haturkanmohon maaf lahir dan batin, minal aidinwal faidzin.

Wassalam,Redaksi

Rektor Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama),Prof.Dr.Sunarto, M.Si

mencanangkan Tahun EmasUPDM(B) bertepatan saat upa-cara perayaan KemerdekaanRepublik Indonesia sekaliguspenyambutan mahasiswa barudi Kampus FKG UPDM(B) Bin-taro, 17 Agustus 2010.

Puncak Tahun EmasUPDM(B) sendiri akan ber-langsung pada Februari 2011,saat usia UPDM(B) genap 50tahun. Peringatan setengahabad UPDM(B) ini tentu pu-nya makna mendalam dan karena ituRektor UPDM(B) Prof.Dr.Sunarto, M.Siberharap segenap sivitas akademikaUPDM(B) memanfaatkan momentumperistiwa bersejarah ini dengan berbagaikegiatan yang penuh makna, bukan sajabuat kampus UPDM(B) tapi juga masya-rakat, bangsa dan negara Indonesiatercinta.

Majalah Moestopo kali ini juga hadirbersamaan dengan suasana Ramadhan1431 H, ulang tahun RI ke-65 dan penyam-butan Tahun Emas UPDM(B). Oleh karenaitu sajian media ini juga tidak lepas darisuasana tersebut. Laporan Utama me-nyajikan masalah semangat kebangsaan,nasionalisme Indonesia. Bagi UDM(B),semangat nasionalisme memang demikiankental, bahkan kampus UPDM(B) jugadisebut dengan Kampus Merah Putih.

Sementara terkait suasana Ramadhan,

HALAMAN 8

Lengkap sudah gelar yang disandang oleh Rektor Universitas Prof.Dr.Moestopo(Beragama), yaitu Dr, H. Sunarto, M.Si yang kini oleh pemerintah ditetapkan sebagaiguru besar UPDM(B) dan berhak menyandang gelar professor.

Prof. Dr. H. Sunarto, M.Si DitetapkanSebagai Guru Besar UPDM(B)

HALAMAN 13

Page 3: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 3

L A P O R A N U T A M A

Ulang Tahun Emas UPDM(B)Dicanangkan Bersamaan HUT RI ke-65

“Mahasiswa Universitas Prof Dr Moes-topo (Beragama) patut berbangga karenamenuntut ilmu di kampus merah putih yangkini akan memasuki tahun emas, usia 50tahun. Selain itu, kampus kita kini menempatiurutan pertama sebagai perguruan tinggi(PT) swasta yang memiliki indeks peringkatteratas dalam bidang ilmu komunikasi,” kataRektor UPDM(B) Prof.Dr.H.Sunarto, M.Si didepan para mahasiswa baru UPDM(B).

Peringkat UPDM(B) untuk ilmu ko-minikasi itu, lanjut Sunarto, berdasarkanhasil survei yang dilakukan LembagaPenelitian, Pendidikan, dan PeneranganEkonomi dan Sosial (LP3ES) pada Februari2010 lalu. “Patut jadi kebanggaan pula, visidan misi Universitas Moestopo selalumelekat dengan pendirinya, PahlawanNasional Prof.Dr.Moestopo yang memilikisemangat kebangsaan dan nasionalisme

yang tinggi,” ucap Rektor.Menurut Prof Sunarto, pencanangan

tahun emas UPDM(B) bersamaan denganulang tahun kemerdekaan RI dan penyam-butan mahasiswa baru, sebagai wujud rasasyukur dan komitmen cinta tanah air bagiseluruh sivitas akademika UPDM(B). “Kitaberharap, para mahasiswa dapat meneladanipara pahlawan bangsa dengan meningkatkankualitas diri, menimba ilmu yang dapatdiaplikasi dalam masyarakat. MahasiswaUniversitas Moestopo Beragama haruspunya semangat kemandirian agar mampubersaing dalam era globalisasi saat ini,” ucapRektor UPDM(B).

Upacara pencanangan Ulang TahunEmas UPDM(B) selain berupa apel bendera,juga diisi dengan pembukaan selubungpatung pendiri UPDM(B), Pahlawan Na-sional Prof. Dr. Moestopo yang ditempatkan

Rektor Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama) Prof.Dr.H.Sunarto, MSi (kanan) bersama Pembina Yayasan

UPDM membuka selubung patung pendiri UPDM(B), Pahlawan Nasional Prof. Dr.Moestopo.

Pelepasan balon ke udara saat pencanangan dimulai-

nya kegiatan peringatan ulang tahun emas 50 tahun

UPDM(B) bersamaan dengan peringatan Hari Kemer-

dekaan RI ke-65, sekaligus peresmian mahasiswa baru

UPDM(B) tahun akademik 2010/2011di Kampus FKG

UPDM(B) Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (17/8).

REKTOR Universitas Prof.Dr. Moestopo (Beragama) Prof.Dr.H.Sunarto, M.Si

mencanangkan dimulainya kegiatan peringatan ulang tahun emas 50 tahun

UPDM(B) bersamaan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-65,

sekaligus peresmian mahasiswa baru UPDM(B) tahun akademik 2010/2011 di

Kampus FKG UPDM(B) Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (17/8).

di depan gedung Kampus Fakultas Ke-dokteran Gigi UPDM(B). Kegiatan jugaditandai dengan pelepasan balon merahputih bersama logo Tahun Emas UPDM(B)ke angkasa. Selain para mahasiswa baru dankaryawan UPDM(B), hadir juga pembina danpengurus Yayasan UPDM.

Ketua Pelaksana Ulang Tahun EmasUPDM(B) Drs.Himsar Silaban, MM meng-atakan, berbagai kegiatan akan dilaksanakansepanjang peringatan Ulang tahun EmasUPDM(B) yang puncak acaranya ber-langsung Februari 2011. “Universitas Prof.Dr. Moestopo (Beragama) akan genapberusia 50 tahun pada 15 Februari 2011.Puncak acara akan digelar bersamaan denganwisuda sarjana,” ucap Himsar yang jugaadalah Dekan Fisip UPDM(B). Kegiatan laindiisi dengan beberapa seminar, bakti sosial,olahraga, ziarah ke makam pahlawan, dansebagainya. (uy)

Page 4: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 20104

L A P O R A N U T A M A

Semarak HUT RI dan PelantikanMahasiswa Baru UPDM(B)

RITUAL pengibaran bendera merah

putih dalam rangka pelaksanaan

upacara peringatan kemerdekaan RI

ke-65 berlangsung semarak, Selasa,

17 Agustus 2010. Kegiatan yang

dilaksanakan dari mulai Istana Negara

hingga sekolah-sekolah terpencil kali

ini jatuh bertepatan dengan datangnya

bulan Suci Ramadhan 1431 H yang

semakin memberikan nuansa

istimewa.

Kegiatan serupa juga berlangsung diKampus FKG UPDM(B) Bintaro JakartaSelatan. Acara hut kali ini seperti tahun laludilanjutkan pelantikan mahasiswa baruangkatan 2010-2011 UPDM (B). Hal yangistimewa dilakukan pula pembukaan selu-bung patung Pahlawan Nasional sekaliguspendiri UPDM(B) Prof.Dr.Moestopo (Ber-agama). Selain itu pencanangan dimulainyakegiatan Ulang Tahun Emas 50 tahunUPDM(B) yang ditandai dengan pelepasanbalon merah putih dan logo UPDM(B) keudara.

Upacara bendera dilakukan denganhikmat di lapangan kampus FakultasKedokteran Gigi UPDM(B), Bintaro.Upacara kemerdekaan ini dihadiri olehseluruh civitas akademika, mulai dari

pengurus Yayasan, pejabat rektorat danfakultas, dosen, sampai seluruh karyawanUPDM(B) yang memadati lahan parkir FKG.Tidak ketinggalan juga hadir perwakilan darilembaga kedaulatan mahasiswa (LKM),

Mahasiswa baru UPDM(B) 2010/2011 berbaris rapi mengikuti upacara HUT RI ke-65.

Karyawan dan dosen UPDM(B) serius mengikuti upacara detik-detik kemerdekaan RI ke-65

Page 5: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 5

L A P O R A N U T A M A

seperti MPM, DPM, Senat, UKM, DANWKM dari tiap fakultas.

Peresmian mahasiswa baru ini sengajadilakukan bertepatan dengan hari ke-merdekaan dikarenakan merupakan wujudnyata dari kampus merah putih dalammemperlihatkan rasa nasionalismenyaterhadap tanah air yang tercinta ini. Wujudnyata nasionalisme di mulai pukul 07:45 wibini diawali dengan persiapan upacarabendera yang selanjutnya dimulai tepatpukul 08.00 wib bersamaan dengan pem-bacaan teks proklamasi oleh Rektor UP-DM(B) Prof.Dr.Sunarto MSi yang bertindaksebagai Pembina upacara,

Upacara kemudian disusul denganperesmian mahasiswa baru yang ditandaidengan adanya pelepasan balon merahputih dan pemakaian jaket almamater sertapenyematan lencana merah putih oleh rektordan wakil rektor kepada tiap-tiap perwakilan

mahasiswa baru dari setiap fakultas.Upacara bendera yang dipimpin oleh

Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi, UPDM(B)Agung Setyoadi ini benar-benar diper-siapkan dengan matang. Dari segi soundsystem, tim paskibra, barisan peserta upacaradan atribut upacara bendera lainnya, dapatdikatakan upacara ini berjalan sukses denganmemakan waktu sekitar 1 jam dan setengahjam pada awal acara untuk persiapan.

Kepadatan lapangan parkir yang dija-dikan sebagai tempat upacara ini, me-nandakan bahwa masih banyak calonmahasiswa baru yang ingin menuntut ilmudan bergabung dengan UPDM (B), yangdikenal dengan kampus bersejarah serta rasamemiliki nasionalisme yang cukup kuat.Selain itu, salah satu fakultas yang terdapatdi UPDM (B), yaitu Fakultas Ilmu Ko-munikasi dikenal juga sebagai berada diperingkat atas.

Tidak hanya rasa nasionalisme terhadaptanah air yang ditunjukan oleh sivitasakademika, tetapi rasa bangga terhadapkampus merah putih yang didirikan olehseorang pahlawan nasional, Prof. Dr. Moes-topo. Menit-menit terakhir upacara bendera,dilakukan peresmian patung BapakMoestopo yang sekarang diletakan di depanpintu masuk gedung FKG. Patung ini sebagaiikon baru bagi kampus UPDM (B). Setelah itudilanjutkan dengan pengenalan nama-namapejabat yayasan, universitas, dan fakultaskepada mahasiswa baru.

Pada pukul 09.10 wib, upacara selesai danseluruh peserta upacara meninggalkantempat upacara. Mahasiswa baru FKGmendapatkan pengarahan untuk kelanjutanproses mereka, dan dari fakultas lain beranjakmeninggalkan FKG bersama keluarga merekayang sedari tadi mengantarkan.

(Ratih & Hana)

Doa bersama untuk memajuan untuk sivitas akademika UPDM(B). Ayo maju bersama membangun kampus Merah Putih yang jaya

Penyematan tanda penghrgaan karyawan Tanda penghargaan yang penuh maknaRektor mengenakan jaket almater kepada mahasiswa baru.

Page 6: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 20106

L A P O R A N U T A M A

Wakil Rektor I Bidang Akademis UPDM(B), Drs. Soenardi Dwijosusastro,MSi:

Semangat NasionalismeTertuang dalam Visi UPDM(B)

akil Rektor I Bidang Akademis UPDM(B),Drs. Soenardi Dwijosusastro, M.Simenyorot semangat nasionalisme yang

ada di lingkungan sivitas akademika UPDM(B).Menurut dia, Nasionalisme adalah suatu semangatuntuk selalu menjaga, selalu mencoba mengem-bangkan apa yang telah dimiliki oleh suatu bangsadalam hal ini tentunya adalah bangsa Indonesia.

Jadi berarti, kita harus berusaha menjaga,mengembangkan, menyebarluaskan rasa na-sionalisme itu, nilai-nilai luhur bangsa, dan semangatberbangsa untuk bertahan menuju kemajuan. “Intinyaadalah bagaimana nilai-nilai yang ada itu dikem-bangkan, disebarluaskan untuk kemajuan perkem-bangan bangsa,” paparnya.

Pak Sunardi juga menuturkan bahwa tingkat nasionalisme di UPDM(B),pada diri mahasiswa khususnya, terkadang ada up and down, ada naik adaturun. Namun kita juga harus melihat bahwa ini merupakan hal penting untukkepentingkan kita, bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri. “Maka dari itu,sebagai mahasiswa yang peduli akan kemajuan bangsa, kita juga harus mampumenggali knowledge kita untuk melakukan suatu perubahan besar untuk negeri,”tuturnya.

Lelaki yang juga mengajar mata kuliah Teori Komunikasi Sosial danPembangunan ini, selalu menekankan kepada mahasiswanya untukmenegakkan, memajukan, mengembangkan, dan menyebarluaskan carabagaimana kita harus meningkatkan diri agar kita mempunyai keunggulan. Unggulyang dimaksudkan adalah mampu bersaing, dan ketika kita mampu bersaingberarti kualitas kita juga naik. Kualitas itu didapatkan dari pendidikan, berarti kitaharus meningkatkan kemampuan kita.

Salah satu wujud dari sifat nasionalisme yang harus ditunjukkan olehmahasiswa UPDM(B) yaitu dengan cara bakti sosial, pengabdian masyarakat,concern terhadap masalah-masalah sosial. Hal itu adalah wujud peduli terhadapkepentingan bangsa. Misalnya, beberapa waktu lalu Fakultas Kedokteran GigiUPDM(B) memberikan bantuan kesehatan ke daerah-daerah. Semua kegiatanitu dilakukan dalam rangka empati terhadap masalah-masalah sosial, masalahkemasyarakatan yang ada, yang dihadapi oleh bangsa ini.

Hal tersebut, lanjut Pak Sunardi, berarti kita sudah mencoba untukmewujudkan wawasan kebangsaan nasioanalisme. Seluruh sivitas akademikayang ada di UPDM(B) harus bisa mengembangkan, menyebarluaskankeunggulan yang dimiliki. Sebagai orang yang berpendidikan, kita harusmempunyai keunggulan dalam bidang apa saja, misalnya dalam bidangintelektual, emosi, hati dan unggul dalam kesehatan.

“Jika kita mempunyai keunggulan dalam bidang itu, kita lebih bisa mengabdikandiri kita dengan lebih baik daripada pas-pasan tanpa daya saing,” ujar lelakiyang pernah menjadi kepala sekolah SMP swasta itu. ”Nama baik itu pentinguntuk image yang positif, untuk itu visi UPDM(B) adalah keunggulan, dayasaing, citra positif, dan berwawasan kebangsaan. Ini bukan sekadar wacana,melainkan juga harus diwujudkan dan dilaksanakan bersama-sama.”

Jika disinggung mengenai acara-acara yangdilangsungkan oleh UPDM(B) dalam rangkamewujudkan rasa nasionalismenya terhadapbangsa, dalam memperingati hari kemerdekaan In-donesia, 17 Agustus 2010, diisi dengan acarapenerimaan mahasiswa baru yang dilaksanakan diFKG. Selain itu, ada acara mengenang PakMoestopo dalam rangka Hari Pahlawan. Hanya tidakdalam upacara ceremonial tapi misalnyamengadakan acara seminar. Lelaki 70 tahun itu jugamengatakan bahwa nanti juga akan ada seminartentang wawasan Pak Moestopo.

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yanglebih dikenal dengan julukan kampus Merah Putihdidirikan oleh seorang Pahlawan Nasional, Mayor

Jenderal TNI Purnawirawan Profesor Dr. Moestopo, Os.Orth.Opdent.Prosth.Pedo/D.H.Ed. Biol.Panc. Gelar di depan namanya sudah umum diketahui.Dengan gelar-gelar di belakang itu berarti ia ahli dalam ilmu bedah rahangmulut, ahli perawatan gigi, ahli pengawetan gigi. Beliau dikenal sebagai pejuang10 November, pertama kali mendirikan usaha kursus tukang gigi pada tahun1952 inilah yang menjadi tonggak batu pertama pengabdian Yayasan UPDM(B)dimulai.

Etika Moral PentingMenurut pak Sunardi, generasi muda sekarang ini banyak terpengaruh

oleh efek globalisasi yang semakin maju. Sebagai contohnya dengan maraknyadampak positif dan negative teknologi, internet. Untuk mengantisipasi masalahini, etika moral menjadi hal sangat penting untuk ditanamkan dalam pribadi tiaporang, termasuk cara berfikir positif.

”Kita memang tidak bisa mennghentikan efek globalisasi yang terjadi. Harusada landasan etikanya, karena etika merupakan satu tali untuk menyambungkanhal-hal baik dan meninggalkan hal-hal yang tidak baik. Memang bukan halmudah untuk dilakukan, yang penting ada niat dan dibiasakan,” ucapmya.

Selain untuk mengembangkan mutu dan kualitas, nasionalisme juga perluditanamkan dalam situasi kondisi masyarakat yang sedang mengalami pergolakan.”Agen perubahan adalah kita semua, oleh karena itu kita harus concern terhadapitu, empati terhadap masalah yang terjadi di masyarakat. Bisakah kita menjadiunsur tadi untuk merubah masyarakat itu berfikiran positif,” kata Pak Sunardi.

Kita juga harus bisa selalu mempelopori adanya perubahan. Dimulai darimelakukan perubahan untuk diri sendiri, baru bisa menjadi agen perubahanuntuk masyarakat di sekitarnya. Dengan acuan pada visi UPDM(B) yaitukeunggulan, daya saing, citra positif dan berwawasan, Pak Sunardi menaruhharapan besar pada seluruh jajaran UPDM(B), khususnya mahasiswa.

Dia mengingatkan: “Do the best !”. Lakukan yang terbaik untuk kita.Berikutnya “work hard learn hard”, jadilah pekerja keras dan belajar yangkeras. Belajar willing to change, yaitu kemampuan untuk berubah. “If you don’tlearn, you don’t change, if you don’t change you will die’. ”Harapan saya, wahaimahasiswa UPDM(B), perluaslah wawasan kalian!” (Ratih)

Drs. Soenardi Dwijosusastro,MSi

W

Page 7: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 7

L A P O R A N U T A M A

Wakil Dekan II Fisip UPDM(B), Drs. Andriansyah, M.Si:

Nasionalisme Mahasiswa UPDM(B)Jangan Sampai Luntur

asa nasionalisme di dalam diri setiaprakyat sangat dibutuhkan untukmembentuk dan membangun jati diri

negara dan bangsa Indonesia yang merdekadan berdaulat. Nasionalisme itu sendiri dapatdiartikan berbeda – beda walaupun padaintinya tetap mempunyai satu semangat.

Menurut Drs. Andriansyah, M.Si , WakilDekan II Bidang Adiministrasi dan KeuanganFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPDM-(B), nasionalisme merupakan semangat danjiwa sebagai warga Negara yang dapatmenguatkan rasa nasionalisme itu sendiri.Artinya nasionalisme bisa dijabarkan dalambentuk kegiatan – kegiatan yang dilakukanmahasiswa sebagai bentuk semangat danpengakuan terhadap cinta tanah air danleluhurnya.

Menurunnya rasa nasionalisme di kalang-an mahasiswa, diakui oleh dosen yang jugaanggota Partai Demokrat ini. “Rasa na-sionalisme di kalangan mahasiswa memang me-nurun, hal ini mungkin berkaitan dengan ku-rangnya kontinuitas dalam pelaksanaan upa-cara hari nasional ataupun kegiatan lain yangberhubungan dengan rasa nasionalisme.”

Pak Andri, demikian sapaan akrab WadekII Fisip UPDMB ini, dulu pernah mengikutipenataran P4 yang bertujuan untuk menggalinilai – nilai Pancasila dan UUD 1945 dan jugamenanamkan semangat nasionalisme di dalamdiri peserta. Sayangnya, kata Pak Andri, kinihal itu tidak ada lagi sehingga kegiatan –kegiatan yang dilakukan oleh kaum muda,khususnya, kurang mengarah pada kegiatancinta tanah air.

Di tubuh Fisip UPDM(B) sendiri, rasanasionalisme menjadi perhatian untuk tetapditingkatkan dan dijaga. Baru – baru ini FisipUPDM(B) mengadakan seminar yang bertema‘Upaya Penanggulangan Ancaman AksiTerorisme dan Radikalisme’ bekerja samadengan Kementerian Koordinator Bidang

Politik, Hukum dan Keamanan RI. ”Itu jugasalah satu upaya kita dalam meningkatkanrasa cinta tanah air,” ujar Pak Andriansyahyang pernah menjadi Ketua Umum Senat FisipUPDM(B) tahun 1993 – 1994.

Mempertahankan nasionalisme menjadisuatu hal yang tidak bisa lagi ditawar-tawar.Nasionalisme merupakan jati diri kita danmerupakan harga mati yang tetap harusdipertahankan apapun kondisi bangsa kita.Apalagi karena pergeseran zaman dan eupho-ria masyarakat, nasionalisme menjadi tergeser.Hal itu juga menyangkut dengan “duniabebas” yang dekat dengan mahasiswa. Kulturyang berbeda ketika kita masih menjadi muriddibandingkan dengan ketika menjadi maha-siswa juga menjadi salah satu penyebabnya.

Dari kampus UPDM(B) sendiri, menurutPak Andriansyah, rasa nasionalisme selaludiusahakan untuk ditingkatkan. Salah satunyadengan merancang kurikulum yang berisikanajaran – ajaran Pak Moestopo, pendiri Uni-versitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).“Kurikulum ini memang dirancang sebagaikurikulum pengantar non SKS yang akandiberikan pada awal perkuliahan. Kurikulumini masih dalam proses dan semoga dapatdilaksanakan untuk mahasiswa baru tahun ini,“ ujar Pak Andri.

Kampus Merah Putih yang menjadijulukan Universitas Prof. Dr. Moestopo(Beragama) harusnya dapat menjadi pemicusemangat bagi mahasiswanya. Patut dike-tahui, latar belakang kehidupan Pak Moes-topo sangat kental sebagai pengawal merahputih. “Harusnya semangat merah putih itudidalami dan ditanamkan dalam diri setiapmahasiswa,“ ujar kandidat Doktor IlmuPemerintahan Universitas Padjadjaran Ban-dung ini.

Menurut pak Andri, berbagai kegiatanyang dilakukan oleh mahasiswa UPDM(B)masih dirasa kurang mencerminkan cintatanah air. “Saya beberapa kali melihat kegiatanyang berhubungan dengan rasa nasio-nalisme, tetapi biasanya hanya terlihat ketikamenjelang perayaan 17 Agustus. Dari fakultassendiri, kurang mengarahkan kegiatan maha-siswanya, spesifik pada kegiatan yangberhubungan dengan rasa nasionalisme. Kitahanya mengontrol saja,“ ucapnya.

Di era globalisasi ini, terpaan media massayang begitu kencang dan terus menerus, jugamenjadi pemicu turunnya rasa nasionalisme.Diakui Pak Andriansyah, terkadang ada wargayang justru menjelekkan negaranya sendiri.“Pemimpin dan parlemen kita sendiri, jugatidak menunjukkan rasa nasionalismenya.Padahal merekalah yang menjadi pedomanbagi masyarakat. Perilaku yang tidak baik,seperti pertengkaran saat rapat DPR, se-harusnya tidak terjadi,” tuturmya.

Menurut pak Andri, ada banyak hal yangdapat kita lakukan untuk kembali menjunjungrasa nasionalisme. Salah satunya denganmemunculkan “kebiasaan lama” kita. Antaralain dengan menggunakan emblem merahputih di jaket almamater. Pak Andri sendiri jugamenerapkan disiplin waktu bagi dirinya sendiridan mengajarkan mahasiswanya memahamietika birokrasi. Hal ini tak lain juga untukmembangkitkan kembali rasa nasionalisme.

Pak Andri berpesan kepada mahasiswaFisip khususnya dan mahasiswa baru yangakan masuk ke UPDM(B). “Jiwa nasionalismekita jangan luntur ketika sudah memasukidunia kampus. Usahakan menyelenggarakankegiatan yang bersentuhan dengan na-sionalisme dan tetap pertahankan ‘ kebiasaanlama ‘ kita. Nasionalisme dimanapun kitaberada, harus tetap dipertahankan.”

Selain itu, pak Andri juga berpesansupaya mahasiswa UPDM (B) menjadimahasiswa yang baik, dalam artian bukanhanya menjadi mahasiswa yang textbookthinking. “Mahasiswa seharusnya pedulidengan masalah – masalah sosial, khususnyauntuk mahasiswa Fisip. Tugas mahasiswabukan hanya untuk belajar tetapi sebagai agenperubahan karena tumpuan masyarakatsangat tinggi terhadap mahasiswa. Janganlahmenjadi menara gading, kita harus mampumengekspresikan keinginan masyarakattanpa mengenyampingkan tugas sebagaimahasiswa. Jagalah sikap nasionalisme!”

Memang, kaum muda menjadi tumpuanharapan bagi bangsa. Hal itulah yangmembuat kita seharusnya yang palingberperan dalam mempertahankan rasa nasio-nalisme kita. Sulitkah? Semua tergantung dariniat dan kesungguhan hati kita.

(Sari dan Evilin)

Drs. Andriansyah, M.Si

R

Page 8: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 20108

L A P O R A N U T A M A

Ketua Pengurus Yayasan UPDM, Ignatius Kusnanto, S.Kom:

Kampus UPDM(B)Gelorakan Nasionalisme

enyikapi dampak globali-sasi, UPDM(B) terus me-nanamkan sikap dan se-

mangat nasionalisme yang kuat dikalangan para mahasiswanya. Se-genap jajaran UPDM(B) selalu meng-ingatkan mahasiswa agar mencintai danbangga terhadap bangsa dan negaraIndonesia tercinta.

Ignatius Kusnanto, S.Kom, KetuaPengurus Yayasan UPDM mengata-kan, semangat dan sikap nasionalismedapat dibangun dengan berbahasa In-donesia yang baik dan benar. “BahasaIndonesia juga diakui di Negara luar,karena bahasa kita formal dan baku,jadi cobalah berbahasa Indonesia yangbaik dan benar,” ucap Kusnanto ketikaditemui di ruangan kerjanya.

Bahasa Indonesia, lanjut Kusnanto,

dapat berperan mengimbangi ataubahkan menghadapi tantangan glo-balisasi lewat budaya. Sebagai contohyang bisa dilihat, anak muda sekarangbanyak menggunakan bahasa saduranatau adaptasi dari bahasa asing atausebut saja bahasa gaul. Untuk meng-antisipasi efek globalisasi seperti itu,penggunaan bahasa Indonesia yangbaik dan benar perlu disosialisasikan.

Ketika ditanya mengenai nasionalis-me, Kusnanto mengartikan bahwanasionalisme itu bagaimana kita ber-tindak dan berpikir sesuai dengansemangat nasionalis kita. Kita sebagaiwarga Negara melakukan yang terbaikuntuk negeri ini, dalam skala umum dansecara khusus pun kita mempunyai rasatanggung jawab, terhadap diri kita untukmengembangkan diri dan tanggapterhadap lingkungan. Intinya adalah ikut

berpartisipasi.Berpartisipasi dalam artian turut

mendukung dan melaksanakanhal-hal positif yang dapat bergunabagi bangsa dan kampus UPDM-(B) pada khususnya. Dalam ka-wasan UPDM(B) sendiri hal ter-sebut dapat terlihat dari apresiasi

mahasiswa yang melakukanaksi Kampus Hijau. Ma-

hasiswa aktif dalamkegiatan menanam

dan merawat pe-pohonan bersama-

sama.B a n y a k

t a n a m a nhijau yang

sekarang terlihat di lingkungan UPDM-(B). Hal ini tentu saja mendukung aksiinternasional dalam mengurangi pe-manasan global yang saat ini semakinmarak dibicarakan. Program KampusHijau, dengan slogan “Satu CivitasAcademica, Satu Pohon” ini dilakukanbersama oleh seluruh WKM (wadahKegiatan Mahasiswa) dan UKM (UnitKegiatan Mahasiswa) yang terdapat diUPDM(B) serta dikoordinasi oleh Yantidari UKM Agrawitaka dan Dani dariWKM Media Publica dengan baik agarprogram ini dapat berlangsung secaraberkala dan dalam jangka waktupanjang.

Dalam melihat sejarah UPDM(B)dan kaitannya dengan nasionalisme,Ignatius Kusnanto menjelaskan maknakata Beragama setelah nama UPDM.Secara filsafah maupun secara neo-sejarah kata ‘Beragama’ itu memangpunya arti yang dalam. Bahwa se-benarnya ciri yang ada di Moestopoadalah kerukunan beragama yangsebenarnya ingin dibawakan oleh PakMoestopo. Selain itu juga menggam-barkan dari bangsa kita yang berbhi-neka tunggal ika.

Jika dilihat dari perwujudannyasendiri bisa dilihat di UPDM(B) terdapatkapel atau gereja kecil dan masjid. Dulujuga perna ada pura dan vihara padatahun 1980-an itu. Namun karenamelihat mayoritas civitas academica dikampus Hang Lekir, maka sekarangkelas untuk agama Buddha diadakan diFKG, kampus Bintaro. Yayasan mem-berikan fasilitas bagi siapapun untukberibadah.

Hubungannya dengan nasionalis-me sendiri adalah UPDM(B) berbasisbhineka tunggal ika. Jadi dari visi-misitelah terlihat ada ciri khas yangdibawakan oleh kampus kita ini. Selaindari hal-hal yang telah dijelaskantersebut, ada beberapa ikon dariUPDM(B) yang menjadi ciri khastersendiri, salah satunya lambang

burung hantu yang diartikan sebagailambang pengetahuan.

“Burung hantu itu berbeda denganburung elang, dia lebih diam tapi begituada musuh langsung ambil tindakan.Artinya orang Moestopo karakternyamandiri to solve a problem, positif think-ing dan cepat tanggap,” kata PakPrayitno menambahkan di sela-selaperbincangan dengan Kusnanto.

Beliau juga menjelaskan bahwadalam ciri fisik burung hantu pun sudahmenampilkan sifat nasionalisme ter-hadap bangsa, dengan melihat ba-nyaknya jumlah bulu yang ada ditubuhnya yaitu berjumlah 45, samadengan tahun kemerdekaan Indone-sia, 1945. Dengan adanya tanda ataucirri khas tersebut saja sudah me-nunjukkan rasa Nasionalisme dariUPDM(B).

Satu hal yang menjadi keunggulanUPDM(B) dalam menarik perhatianmasyarakat luas yakni sudah tidakdiragukan lagi bahwa UPDM(B)memang dikenal sebagai kampusbersejarah yang didirikan oleh salah satuPahlawan Nasional, Prof.Dr.Moestopo.

Suatu semangat nasionalis dariPak Moes yang turun menurun kegenerasi selanjutnya, diharapkan siapapun yang masuk dan bergabung kedalam Universitas ini, baik itu mahasiswaataupun dosen pengajar dapat terang-sang dan termotivasi bahwa kita bekerjadan menetap di tempat yang menjunjungtinggi sikap nasionalis, perjuanganmerah putih.” Tentu saja karena PakMoes sebagai pejuang dan dengandiakuinya sebagai pahlawan nasional,makin memperkukuh status beliau,”tambah Ignatius Kusnanto.

Mahasiswa UPDM(B) diharapkanKusnanto dalam mewujudkan sikapnasionalisme adalah dengan memilikietika yang baik, berwawasan luas dantidak terjebak dalam hedonisme.Pengaruh globalisasi sangat kuat, makadari itu seharusnya bukan hanyamahasiswa, tapi seluruh civitas aca-demica UPDM(B) agar dapat me-nyaring mana yang baik dan mana yangburuk, mampu memilah-milah, dan lebihselektif.

Jika melihat wujud dari yangditampilkan oleh UPDM(B), pantaslahjika kampus ini disebut kampus merahputih dan sebagai civitas academica punkita berkewajiban untuk terus me-ngamalkan rasa nasionalisme, agardapat terus meneruskan semangat darisang pendiri UPDM(B), Profesor Dr.Moestopo. (Ratih)

M

Ignatius Kusnanto, S.Kom

Page 9: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 9

L A P O R A N U T A M A

opik Nasionalisme kini sedang hangatdibicarakan oleh banyak orang seiringdengan datangnya peringatan Hari

Kemerdekaan Indonesia. Majalah Moestopo kaliini mendapatkan kesempatan berbincang denganWakil Dekan (Wadek) II Fakultas Ilmu Komunikasi(Fikom) UPDM(B) Dra. Harti Yunarti, M.Simengenai semangat nasionalisme.

“Semangat Nasionalisme Bapak Alm. May.Jen. Prof. Dr. Moestopo patut kita contoh danteladani,” ujar wanita yang akrab disapa Ibu Hartiini membuka perbincangan. Kecintaan BapakMoestopo terhadap bangsa dan negara, menurutbu Harti selalu berkobar dan menghasilkansemangat nasionalisme yang patut diteladani olehseluruh anak didiknya.

Semangat Nasionalisme Bapak Moestopoyang kini sudah dianugerahi Pahlawan Nasional,memang patut kita teladani. Almarhum merupakanpejuang yang tak kenal lelah memperjuangkandan memajukan bangsa. Pak Moestopo berjuanguntuk merebut kemerdekaan 65 tahun silamhingga titik darah penghabisan.

Tanpa gentar, tutur Bu Harti, Pak Moes turutserta berjuang dalam peristiwa pertempuran 10november 1945 di Surabaya. Berkat jasanya,Bapak Moestopo dinobatkan sebagai pahlawannasional dan dianugerahi Bintang Maha PutraNaraya pada tahun 2009.

Implementasi semangat nasionalisme PakMoestopo masih dapat kita lihat dan rasakanhingga kini. Sebagai wahana pengabdian kepadabangsa dan negara melalui bidang pendidikan,semangat nasionalismenya terlihat saat mendirikanUniversitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

Upaya tersebut merupakan bagian dariperjuangan pak Moestopo untuk memper-tahankan dan mengisi kemerdekaan, yaknidengan mencerdaskan anak bangsa sertamemerangi kebodohan. UPDM(B) kemudianmendapat julukan Kampus Merah Putih, sebagaiSimbol Nasionalisme.

Menurut Bu Harti, semangat nasionalismeseperti itulah yang harus ditumbuhkan dandipertahankan oleh sivitas akademika UPDM(B).”Sebagai generasi penerus, kita mengembantugas untuk melanjutkan dan meneruskanperjuangan Bapak Moestopo. Dengan cara yangsesuai dengan perkembangan zaman, tentunya,”ucapnya.

Bu Harti berpendapat bahwa semangatnasionalisme dapat ditunjukkan dengan berbagaimacam cara, tidak melalui ucapan mulut semata.Berkreasi menyalurkan kreatifitas dan mem-

berikan citra positif dapat juga dianggap sebagaiwujud dari semangat nasionalisme. Banyak yangberpendapat bahwa semangat nasionalisme dikalangan mahasiswa telah luntur, namun Bu Hartimerasa bahwa semangat nasionalisme masihtetap ada hingga kini dalam diri mahasiswaUPDM(B). “Saya melihat anak-anak sekarangbanyak yang kreatif secara positif. Itu `kantermasuk juga dalam mengisi kemerdekaan,” tuturBu Harti.

Nasionalisme BasisKeunggulan UPDM(B)

Bu Harti menuturkan, filosofi yang selalumenjadi pedoman Bapak Moestopo kini di-wariskan kepada seluruh sivitas akademikaUPDM(B). Filosofi tersebut menjadi peganganuntuk melanjutkan perjuangan dalam mengisikemerdekaan dan memerangi kebodohan.Filosofi tersebut di antaranya :1. Jujur, adil, bersih, dan berwibawa2. Hidup Mandiri / Berdikari (Berdiri di kaki

sendiri)3. Dapat menjadi pelindung/ pengayom4. Memiliki ilmu yang bermanfaat5. Memiliki amal dan keterampilan yaitu

berwawasan luas6. Selalu tersenyum dan dapat memecahkan

masalah dengan baik.

Filosofi tersebut dikemas menjadi nilai-nilaiyang ditanamkan kepada seluruh jajaran

UPDM(B), tidak hanya mahasiswa tapi jugadosen, pimpinan dan karyawan. Tujuannyaadalah untuk menciptakan lulusan UPDM(B) yangtak hanya cakap di bidang akademik, namun jugacakap dalam kecerdasan emosi (emotional quo-tient) dan semangat nasionalisme. ”BapakMoestopo mengharapkan UPDM(B) dapatmencetak lulusan-lulusan yang berdaya saingtinggi, bercitra positif, serta dapat berguna baginusa dan bangsa,” kata Bu Harti.

Seiring dengan perkembangan zaman danpersaingan yang semakin ketat, UPDM(B) jugadituntut untuk mampu menjadi perguruan tinggiyang unggul dan berdaya saing tinggi sertaberwawasan kebangsaan. Untuk mewujudkan-nya, UPDM(B) telah melakukan sistem pem-belajaran yang memiliki kurikulum berbasiskompetensi dan berbasis entrepreneurship.Tujuannya adalah agar lulusan UPDM(B) selainmemiliki semangat nasionalisme yang tinggi, jugamemiliki daya saing tinggi dan mampu menghadapipersaingan dalam dunia kerja.

Amanat Terakhir Alm. Moestopo“Saya tidak pernah lupa amanat terakhir Pak

Moes kepada saya pada tanggal 23 Agustus1986,” kata Bu Harti, wanita yang ternyata pernahmenjabat sebagai sekertaris Bapak Moestoposelama 12 tahun. Ketika itu Alm. Moestopomengamanatkan Bu Harti untuk menjagaUPDM(B) dengan baik serta menitipkan IbuMoestopo. “Beliau bilang, jaga UPDM(B) denganbaik agar dapat menghasilkan lulusan terbaik danbermanfaat bagi bangsa dan negara. Beliau jugabilang, titip Asih-ku (Istri Bapak Moestopo –red).”

Pesan terakhir itulah yang hingga kini terusdiingat oleh Bu Harti. Pesan itu juga yang telahmemotivasi Bu Harti selama ini . Tak hanya itu,semangat nasionalisme dan filosofi BapakMoestopo pun berusaha Ia terapkan dalamkesehariannya. “Sifat Pak Moes yang jujur danadil itu yang selalu berusaha saya contoh, jugasikap Beliau sebagai seorang pemimpin yangselalu saya jadikan acuan dalam bekerja,” tuturwanita yang tinggal di kawasan Ciledug ini.

Menutup perbincangan dengan MajalahMoestopo, Bu Harti pun menyatakan harapan-nya. Dia berharap semangat nasionalisme seluruhwarga UPDM(B) selalu berkobar sepertisemangat juang Alm. Moestopo. Tak hanya itu,Bu Harti juga berharap UPDM(B) benar-benardapat mencetak lulusan dengan kualitas yangterbaik dan memiliki semangat nasionalisme yangdapat dihandalkan. (Inta)

Wakil Dekan II Fikom UPDM(B) Dra. Harti Yunarti, M.Si:

Contohlah Semangat Nasionalisme Prof. Dr. Moestopo

Dra. Harti Yunarti, M.Si

T

Page 10: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 201010

Priananda Syakhbani, Ketua HMJHI UPDM(B):

Kita Jangan Tanggung-tanggungMenerapkan Konsep Merah Putih

riananda Syakhbani, kinimenjadi Ketua HMJHI(Himpunan Mahasiswa

Jurusan Hubungan Internasional)Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politikdi Universitas Prof.Dr. Moestopo(Beragama) periode 2010 – 2011.Dia dihubungi reporter MajalahMoestopo untuk membincangkanseputar nasionalisme di kalanganmahasiswa.

Pria yang berzodiak Pisces inimenuturkan, nasionalisme meru-pakan bentuk rasa cinta dan memilikirakyat terhadap negara. Ia me-ngatakan bahwa secara pribadi tidakterlalu terlalu terpengaruh denganadanya kebudayaan asing yang kinimarak di kalangan generasi muda.Hal itu karena mahasiswa, termasukHMJHI masih ikut membangun se-mangat nasionalisme itu, sepertimelalui pelestarian kebudayaannegeri sendiri. “Kita sering meng-gunakan batik di acara – acaraHMJHI. Bukan karena paksaan tapikarena keinginan dari diri kita sendiri,”ungkapnya.

Ungkapan Kampus Merah Putihbagi Universitas Prof. Dr. Moestopo(Beragama) dimengerti Nanda pulasebagai suatu bentuk upaya me-nanamkan semangat nasionalisme.Selain itu sebagai bentuk apresiasiterhadap pendiri UPDM(B), yaituProf.Dr. Moestopo yang kini telahdikukuhkan sebagai PahlawanNasional. Ia berharap seluruhmahasiswa UPDM(B) dapat mema-hami secara mendalam makna Kam-pus Merah Putih dan dapat memilikisemangat nasionalisme yang tinggi.

Selain itu, ia menilai konsepKampus Merah Putih harus dilak-sanakan secara mendalam. “Kitajangan tanggung-tanggung terhadapkonsep Kampus Merah Putih. Kitaharus bangga bahwa UPDM(B)disebut sebagai Kampus Merah Putih,seharusnya kita dapat memak-simalkannya dalam kegiatan kita

sehari – hari,“ ungkap Nanda.Melihat begitu banyaknya pe-

ngaruh asing yang masuk ke negeriini, lanjut Nanda, perlu ada tamengagar para generasi muda tidakkehilangan rasa nasionalisme. Salahsatu pengaruh yang begitu besaradalah efek globalisasi di segalaaspek. “Saya sendiri tidak menolakadanya globalisasi karena apabilanegara kita menolaknya, tentu sajaakan ketinggalan dengan negaraberkembang lainnya. Saya hanyaberharap globalisasi dapat mem-berikan efek positif dan bermanfaatjustru untuk meningkatkan rasanasionalisme kita,” kata Nanda.

Nasionalisme tentu saja menjadihal yang sangat penting, khususnyabagi kalangan mahasiswa karena me-nyangkut identitas kita sebagaibangsa Indonesia. Nanda meng-ungkapkan, dibutuhkan rasa nasi-onalisme yang kuat agar kita dapatmenghadapi era globalisasi tanpameninggalkan identitas bangsa kita.

Kiprah NandaAwal mula kiprah Nanda, sapaan

akrabnya, dalam organisasi HMJIhanyalah sebagai anggota de-partemen. Seiring berjalannya waktu,ia dipercaya sebagai salah satu KetuaDepartemen dan sekarang dipercayasebagai Ketua HMJHI. Pemilihanketua HMJHI dilaksanakan dengancara musyawarah besar.

“Masing – masing kelas men-delegasikan wakilnya untuk mengikutimusyawarah besar. Kandidatnyadiseleksi dan diberi kesempatan untukmengutarakan visi dan misinya,“ ujarNanda.

Visi dan misi yang diusungNanda, masih berkaitan dengan pro-gram kerja HMJHI yang fokus bidangakademis, yaitu meningkatkan sua-sana akademis dan mewujudkanpencitraan yang baik terhadapjurusan HI (Hubungan Internsional)dan Fisip UPDM(B) umumnya.

Nanda tertarik bergabung de-ngan HMJHI karena programkerjanya yang menekankanpada bidang akademis danilmiah, seperti penyeleng-garaan seminar, kuliah umumdan kunjungan ilmiah. Kegiatanini tentu dapat meningkatkanpengalaman dan menambahinformasi bagi mahasiswajurusan Hubungan Inter-nasional.

Menjadi ketuaHMJHI, tentu bu-kanlah perkarayang mudah. Nandamerasakan suka dandukanya. “Sukanya tentu

saja saya mendapatkan pengalamandan ilmu yang baru. Selain itu, sayadapat bekerja sama dengan banyakorang sehingga saya seperti punyakeluarga kedua. Di sisi lain, dukanyaadalah terkadang program kerjaurung terlaksana karena adanyabeberapa hambatan,” tuturnya.

Di kalangan mahasiswa UPDM-(B) sendiri, Nanda mengungkapkanbahwa mahasiswa kita masih men-jaga rasa nasionalisme itu sendiri. Halini dibuktikan dengan beragamkegiatan kemahasiswaan yang ber-upaya untuk melibatkan seluruhmahasiswa aktif dan peduli ling-kungan mereka sendiri. Hal ini jugasangat mendukung upaya peme-rintah untuk terus menjaga budaya

P

dan rasa nasionalisme.Ketika ditanya saran bagi UPDM

(B) berkaitan dengan masalah na-sionalisme, pria yang hobi me-mancing ini berpendapat, UPDM(B)dapat meningkatkan lagi acara –acara yang dapat membangkitkanrasa nasionalisme mahasiswa, salahsatunya diadakan festival kebu-dayaan bagi mahasiswa UPDM(B).“Saya berharap untuk anak – anakHI jangan pernah takut denganadanya globalisasi. Kita harus dapatmerasakan manfaat dan kebaikannyadengan tetap mempertahankanidentitas nasional kita. Jadikan Indo-nesia negara yang dapat berperandalam globalisasi,” ujarnya.

(Sari)

PROFILE

Nama lengkap : Priananda SyakhbaniNama panggilan : NandaTempat/Tanggal Lahir : Jakarta / 12 Maret 1990Hobby : bermain bola dan memancingMotto : “Maju di dunia dan di akhirat “Pendidikan : SDN 02 Jakarta Selatan

SMPN 267 Jakarta SelatanSMA Muhammadiyah 18 Jakarta SelatanJurusan HI Fisip Universitas Prof. Dr.Moestopo (Beragama)

L A P O R A N U T A M A

Page 11: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 11

L A P O R A N U T A M A

M. Saefulloh, S.Sos, MSi, Wadek I Fikom UPDM (B):

Nasionalisme MenggambarkanSikap Cinta Negara

Nasionalisme merupakan sebuahkonsep yang menggambarkanbagaimana sikap kita dan bagai-

mana penciptaan kita terhadap bangsa ini.Nasionalisme juga tentang bagaimanaseorang warga Negara mencintai negara-nya, menghargai pahlawannya. “Jadinasionalisme adalah sebuah sikap, di manakita harus mencintai bangsa dan Negaradalam segala aspek,” begitu kata M.Saefulloh, S.Sos, MSi, Wakil Dekan IFikom UPDM (B) memandang arti na-sionalisme.

Menurut Pak Saefulloh, di lingkunganFikom UPDM(B) masih terlihat adanyarasa nasionalisme yang tertanam hinggasaat ini. Hal ini tercermin dari kesediaanmengikuti ritual-ritual atau prosesi kene-garaan yang sering diadakan oleh pihakkampus. Walaupun bentuknya mobilisasitetapi bentuk partisipasinya cukup antu-

sias. Misalnya dengan diadakan berbagaikegiatan pada 17 Agustus. Setidaknyalembaga kemahasiswaan masih peduliketika kampus mengadakan kegiatan yangberbau kebangsaan ini.

Sejarah mencatat bahawasannyamahasiswa UPDM (B) memberikan sum-bangsih secara kritis terhadap perkem-bangan politik, ekonomi, sosial di Negaraini. Contohnya mereka adalah penyam-bung suara rakyat. Apakah dengan caraturun ke jalan atau pun ke gedung DPR,dengan membawa tulisan-tulisan khasmahasiswa cukup untuk menggambarkankecintaannya terhadap Indonesia.

Diakui Syaefulloh, kegiatan di kampussecara nyata memang belum terlihatadanya bentuk nasionalisme, namun darisisi lain konsep acaranya, seperti acaramusik, diskusi dan seminar masih terlihatcerminan nasionalisme. Pekerjaan sebagaidosen bukan semata-mata pekerjaan yangdilihat secara professional saja, namunsecara pribadi otomatis harus sedikitbanyak dilatar belakangi oleh pengor-banan bangsa ini.

“Jadi itulah bentuk kesadaran na-sionalisme kami khususnya para dosen.Bentuk yang ditunjukkan untuk mening-katkan rasa nasionalisme salah satunya yadengan menjadi dosen,” tuturnya. Diamenambahkan, banyak sekali pilihan bagipara ilmuwan bagaimana menyumbangkanilmunya di luar meja belajar. Peluang itusebenarnya jauh lebih baik dari sisi yanglain ketimbang pengorbanan.

Pak Saefulloh berpendapat, sikap yangharus dimiliki mahasiswa dalam mening-katkan rasa nasionalisme, terutama adalahbelajar atau menuntut ilmu. Belajar di pe-rguruan tinggi jangan sekali-sekalidimanfaatkan atau diniati untuk hal-halyang pragmatis. Misalnya, “saya belajar,saya harus lulus dan kemudian sayabekerja mencari uang, tidak hanya sekedaritu.” “Jadi yang namanya belajar, selainmenjalani kewajiban harus diorientasikanuntuk kemaslahatan dan kemanfaatan or-ang banyak,” ujarnya.

Kemaslahatan orang banyak yang

M. Saefulloh, S.Sos, MSi

dimaksud yaitu ketika kita terlahir danberdiri di Negara ini maka harus ditujukanke arah sana. “Saya belajar penuh totalitasdan harus memberikan manfaat untuk or-ang lain dan tentunya berguna bagibangsanya. Dalam proses belajar, jika kitaniat, saya yakin pikiran-pikiran dan carabelajar menuntut ilmu yang kita cari akancemerlang dan orientasinya lebih kritisuntuk kemajuan bangsanya.”

UPDM (B) adalah kampus yang masihmemiliki unsur nasionalisme. “Kita memilikipemuda-pemuda yang unggul dan kom-petitif yang mencintai bangsanya. Initerlihat sekali perbandingannya dengankampus-kampus lain yang hanya me-nanamkan komersialisme pendidikan.Misalnya, namanya yang meminjam nama-nama luar negeri. Tetapi UPDM (B) tidak,karena Bapak Moestopo sendiri adalahpahlawan bangsa.”

Wadek I Fikom UPDM(B) ini menam-bahkan, hal yang akan ditanamkan dalamdiri calon mahasiswa baru masih bersifatnormatif. “Kita hanya meminta untukbalajar dengan baik, tepat waktu kemudiandapat mensiasati pemaknaan studinyadengan cerdass ehingga dia mampu belajarsecara efektif,” ucapnya

Page 12: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 201012

Secara individu, diharap-kan kepada mereka untuktidak hanya belajar dalam artidi perkuliahan. “Saya ber-harap untuk mahasiswa barudan juga mahasiswa lama yangada sekarang, menjadikan kam-pus bukan hanya sebagai tem-pat belajar atau sekolahan. Ja-dikanlah setiap tempat adalah sekolah dansetiap orang adalah guru dengan orientasiuntuk kemaslahatan bangsa Indonesia,”kata Syaefulloh.

Kampus Merah PutihDasar dari ideologi UPDM (B) disebut

sebagai kampus yang berorientasi kepadanasionalisme. “Kita bicara dari sejarahkepahlawanan Bapak Moestopo, lahirlahkampus ini sebagai bentuk pengeja-wantahan cita-cita beliau dalam per-juangan. Keinginan membangun sebuahuniversitas awalnya untuk mencari uang.Tetapi sebenarnya ini merupakan wujudsumbangsih beliau.”

“Kalau dulu ia wujudkan di medantempur, sekarang diwujudkan di bidangpendidikan. Itu yang dijadikan dasardidirikannya kampus ini sebagai bentuknasionalisme beliau sebagai pejuang.Nasionalisme identik dengan sebuahsimbol, dan simbol yang paling tepat yaituMerah Putih. Maka jadilah kampus merahputih,” tutur Pak Saefulloh.

Proses pengenalan kampus MerahPutih ini ada hal yang harus diperhatikan,yaitu penularan ideologi atau peletakandasar-dasar ideologi kampus. Diakui,memang sudah berkurang medianya. Dulukita punya beberapa tahapan ketikamahasiswa diterima di UPDM (B). Nama-nya penataran P4, lepas dari baik buruk-nya (memberikan pengetahuan mengenaiideologi bangsa kita) dan kita sebagaipengelola kampus mensosialisasikantentang nilai-nilai sejarah dan ideologitersebut dalam penataran ini.

Setelah itu, mereka akan mengikutikegiatan Ospek, di mana kegiatan initerlepas dari bulying, diskriminasi dankekerasan. Oleh mahasiswa sendiri di-tanamkan juga budaya-budaya yang dite-rapkan oleh Bapak Moestopo. Penataranseperti ini dapat dinilai baik jika kita melihatdari perspektif yang baik pula.

Sayangnya, kegiatan tersebut terkadangdijadikan tempat mendoktrinasi. Apabiladilakukan dalam bentuk workshop akan lebihbermanfaat. Sebenarnya kegiatan semacamOspek besar sekali manfaatnya. “Ketika dulu

saya menjadi mahasiswa sayajuga merasakan manfaatnya.Tetapi saat ini makna tersebut

sudah disalahgunakan. Saat inidikenal dengan istilah se-

nioritas,” ungkapnya.

Simbol Popular danPengaruh Dunia Luar

Bentuk nasionalisme yang sederhanadapat dikatakan sebagai sebuah analogi.Masyarakat Indonesia menyukai simbol-simbol yang populis. Contohnya, lagu-lagudan pakaian-pakaian yang populis sangatmudah dicintai. “Saya sependapat denganini, jadi nasionalisme dapat dikemasdengan cara yang populis, misalnyadengan mempopulerkan kaos, topi dan lain-lain,”ujar dia. “Contohnya batik, batik itufashion. Tidak ada bedanya dengan jeansLevi’s nya Amerika. Tapi begitu batik sudahmasuk ke hati masyarakat Indonesia.Mereka berontak ketika batik di klaimNegara tetangga.”

Bicara mengenai efek globalisasi,menurut Wadek I Fikom UPDM(B) ini sulitsekali untuk diantisipasi. “Terus terangsampai saat ini kita masih pesimis. Se-panjang kita belum bisa menguasai tek-nologi mainstream, dan juga menguasaijalur arus informasi tersebut. Contohnya,media mainstream dan teknologi itudominan dari Negara-negara maju. Kitatidak sadar kalau kita sudah terpengaruh?Sesungguhnya ada agenda besar yangmereka tawarkan.”

“Kita tidak mampu menghalau hal-haltersebut. Yang paling efektif untuk meng-halau ini semua adalah antisipasi rumah.Maksudnya penanaman nilai, baik agama,kebangsaan dan sebagainya. Semua ituberasal dari rumah. Artinya bagaiman paraorang tua menanamkan hal tersebut kepadaanaknya. Instansi seperti sekolah dankampus hanya menjadi media penguatkarena lingkungan kampus mengikutiaturan normatif.”

Saat ini bangsa Indonesia butuh simbol,untuk mengkristalisasi lagi rasa nasi-onalisme yang sudah ada tetapi tidakpernah terpanggil. “Karena itu jadilahmahasiswa yang mendasari setiap tin-dakannya itu untuk kemaslahatan dankemanfaatan masyarakat Indonesia. Bang-sa Indonesia tidak pernah menuntut ba-nyak, hanya menginginkan masyarakatnyaberguna bagi masyarakat lain, minimal dilingkungan tempat tinggalnya,” demikiankata M. Saefulloh, S.Sos, MSi.

(Evil, Reni, Tika)

L A P O R A N U T A M A

Page 13: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 13

L A P O R A N K H U S U S

Prof. Dr. H. Sunarto, M.Si Ditetapkan

Sebagai Guru Besar UPDM(B)

Lengkap sudah gelar yang disandang oleh Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), yaitu Prof. Dr. H.Sunarto, M.Si yang kini oleh pemerintah ditetapkan sebagai

guru besar UPDM(B) dan berhak menyandang gelar professor.Upacara pengukuhannya sendiri direncanakan setelah Lebarantahun ini.

Pak Narto, demikian sapaan beliau, diangkat menjadigurubesar, hamper bersamaan dengan Prof. Dr. MagdalenaLesmana, Sp.Ort, guru besar Fakultas Kedokteran Gigi UPDM(B).

Pak Narto, sebelumnya berhasil mem-pertahankan disertasinya dan sekaligusberhak menyandang gelar doktor ilmu-ilmusosial pada Universitas Padjadjaran,Februari 2009. Sunarto meraih gelar doktordengan predikat sangat memuaskan lewatsidang ujian doktor yang dipimpin olehProf Dr Ir H Mahfud Arifin MS di KampusUnpad Bandung.

Pak Narto di Unpad Bandung me-nyajikan disertasi yang berjudul “Pe-ngaruh Komunikasi dan Motivasi KerjaAparatur terhadap Kualitas PelayananSertifikat tanah di Kantor PertanahanKota Jakarta Selatan.” “Saya meng-ucapkan selamat kepada pak Sunarto. Diatelah sukses menapak karir bukan saja dibirokrasi tapi juga dalam dunia aka-demik,” kata H.Feisal Tamin, mantanMenteri Pendayagunaan Aparatur Ne-gara, mengomentari keberhasilan Prof. Dr.Sunarto, MSi.

Feisal Tamin yang ikut hadir bersamasegenap petinggi dan jajaran UPDM(B),termasuk Ketua Yayasan UPDM drg HHermanto JM, SKG MM, saat pengukuhan gelar doktor di UnpadBandung, melihat semangat dan kerja keras pak Narto yang layakuntuk diteladani, terlebih bagi dunia pendidikan. “Sebagai RektorUniversitas Moestopo, keberhasilan pak Sunarto tentu akanmembawa pengaruh bagi kemajuan perguruan tinggi yangdipimpinnya,” ucap Feisal yang pernah menjadi atasan pak Nartoketika berkiprah di Korpri.

Sementara itu Ketua Yayasan UPDM drg H Hermanto JM, SKGMM menyatakan, keberhasilan Sunarto dalam dunia akademiktentu saja membanggakan bagi segenap keluarga besar UPDM(B).“Saat ini ada belasan orang dosen dari Fikom UPDM (B) yangsedang belajar di Unpad dan beberapa di UI, UGM dan UNJ untukmeraih gelar doktor. Hal ini saya kira akan dapat menjadi pendorongsemangat untuk cepat pula selesai,” kata Hermanto.

Menurut cucu Prof. Dr. Moestopo ini, keberhasilan Prof. Dr.

Sunarto, M.Si juga nantinya akan dapat lebih mengembangkanUPDM(B), seperti pembukaan program doktor yang kini sedangdalam proses. Hermanto sendiri kini sedang dalam prosesmenyelesaikan disertasinya untuk gelar Doktor ManajemenPendidikan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Prof. Dr. H. Sunarto, M.Si, kelahiran Klaten, Jateng, 10Desember 1947, dilantik sebagai Rektor UPDM(B) oleh KetuaYayasan UPDM drg H Hermanto JM, SKG MM, di kampusUPDM(B) Jl Hang Lekir Jakarta, Senin, 4 Februari 2008, Dia

sebelumnya menjabat Dekan FakultasIlmu Komunikasi (Fikom) UPDM(B) sejak2001 s/d 2008. Dia sudah berkiprah diUPDM(B) sejak 1973 dan setahun kemu-dian (9 Juni 1974) menjabat SekretarisFakultas Ilmu Publisistik (kini Fikom)UPDM(B). Pada tahun 1982 – 1988, PakNarto, demikian dia akrab dipanggil, jugasudah menjabat Dekan Fikom UPDM(B).

Keberhasikan Prof.Dr. Sunarto, M.Sidalam dunia akademik sudah banyakdiperkirakan kalangan sivitas UPDM(B),mengingat kegigihan, semangat kerjakeras, pengalaman dan keberhasilannyamenjadikan Fikom UPDM(B) kini sebagaisalah satu fakultas ilmu komunikasiterkemuka di Indonesia.

Sunarto selain di UPDM(B) pernahberkiprah sebagai Kepala Sub BagianPenerangan di Departemen Kehakiman(1976 – 1980), kemudian di BP-7 Pusat,mulai dari Kabag Dokumentasi danPenerbitan (1986-1989) hingga KepalaBiro Dokumentasi dan Penerangan danManggala BP-7 Pusat (1991 – 1999).

Selanjutnya dia menjabat Kepala Biro Humas DPP Korpri (1999-2004) dan sejak 2004 sd sekarang Widya Iswara Utama DepartemenHukum dan HAM RI dengan pangkat PNS Pembina Utama/IVE.

Sunarto yang kini sudah menyelesaikan program doktornyaitu menyatakan akan meneruskan tugas-tugas para pendahulunyadengan selalu berpegang teguh pada amanah yang ditanamkanpendiri UPDM(B), almarhum Prof Dr Moestopo, tokoh nasionalyang telah dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional.

“Universitas Moestopo tidak sekadar ikut mencerdaskankehidupan bangsa, lebih dari itu berkomitmen untuk memper-juangkan tetap tegaknya Negara Kesatuan RI berdasarkan UUD1945 dan Pancasila. UPDM(B) sebagai kampus Merah Putih yangberwawasan kebangsaan akan terus menanamkan semangatnasionalisme bagi segenap sivitas akademikanya,” kata Prof.Dr.Sunarto, M.Si. (uy)

Prof. Dr. H. Sunarto, M.Si

Page 14: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 201014

Dosen Fikom UPDM (B) Nur KholisohRaih Gelar Doktor Ilmu Komunikasi UI

Dosen Fikom UPDM (B) Nur Kholisohberhasil mempertahankandisertasinya dalam sidang Senat

Guru Besar Universitas Indonesia, 30 Juli2010, dengan predikat sangat memuaskan.Disertasi Dr. Nur Kholisoh, M.Si berjudul“Dramatisme Pentas Retorika Politik Gusdurdalam Proses Demokrasi di Indonesia”.

Menurut Nur Kholisoh, Orde Baru dibawah kepemimpinan Soeharto telahmenjadikan Negara di pusat kebenaransehingga negara sentrisme muncul dalamsetiap kehidupan bangsa secara hege-monik. Lemahnya posisi tawar masyarakatsipil (Civil Society) terhadap hegemonikekuasaan Orde Baru membuat hilangnyanilai-nilai demokrasi dalam kehidupanbernegara saat itu. Keadaan itu mendorongGusdur (KH Abdurrahman Wahid) untukmenyuarakan gagasan dan ide-ide tentangdemokrasinya.

Melalui penelitian kualitatif interpretifdengan paradigma konstruktivis, NurKholisoh mencoba mengetahui substansidan identifikasi yang dilakukan olehGusdur dalam membangun demokrasi.Sebagai seorang komunikator politik sertadramatisme dari retorika politik, mantanPresiden RI keempat itu, ikut berperan dalamproses demokrasi di Indonesia selama eraOrde Baru.

Teori dramatisme dari Kenneth Burkemenjadi teori utama yang dipakai NurKholisoh dalam penelitian ini yang melihatidentifikasi sebagai inti dari komunikasipersuasif. Proses identifikasi atau kon-subtansialitas yang dilakukan oleh Gusdurdan khalayaknya menjadi pembuka jalanbagi berlangsungnya komunikasi politik

dalam menyampaikan ide-ide tentangdemokrasi di Indonesia.

Hasil penelitian Nur Kholisoh me-nunjukkan bahwa dalam upaya melakukanidentifikasi dengan khalayaknya, ko-munikasi politik yang dilakukan Gusdurdalam menyampaikan ide tentang de-mokrasi, mengalami perubahan dari satuperiode ke periode berikutnya selama masapemerintahan Orde Baru.

Sedangkan hasil analisis terhadapPentas dari Retorika Politik Gus Durmenunjukkan bahwa selama era Orde Baruterdapat sebelas peristiwa penting yangmenjadi panggung drama (scene) Gus Dursebagai seorang actor (agent) dalammenyampaikan ide-ide dan gagasannya(act) dengan menggunakan berbagai caraatau strategi (agency) dengan tujuan (pur-pose) untuk menunjukkan demokrasi di In-donesia.

Hasil penelitian juga menunjukkanbahwa meskipun Gusdur melakukan strategi

(agency) yang berbeda-beda dalam setiapscene yang dimainkannya, namun se-sungguhnya dapat ditarik suatu benangmerah yang mengarah pada tujuan (pur-pose) yang sama yaitu menjadikan Indone-sia sebagai Negara yang demokratis.

Dr. Nur Kholisoh, M.Si, lahir di Jakarta,6 April 1970, merupakan doktor IlmuKomunikasi keempat lulusan UniversitasIndonesia yang dimiliki Fikom UPDM (B)dalam dua tahun terakhir. Sebelumnya yanglulus adalah Dr.Radjab Ritonga, MSi,Dr.Sukardi, M.Si, dan Dr.Endah Murwani,M.Si.

Fikom UPDM(B) juga dalam dua tahunterakhir memiliki doktor lulusan Universi-tas Padjadjaran Bandung, yaitu Dr.AhmadArdhan, MPA, Prof. Dr. Sunarto, M.Si, danDr.Rudy Harjanto. Kini sekitar 20an orangdosen Fikom UPDM(B) sedang menempuhpendidikan S3 (doktor) dalam berbagaidisiplin ilmu di berbagai perguruan tinggi,seperti UI, Unpad, UGM, dan UNJ.

Nur Kholisoh

dalam upayamelakukan

identifikasi dengankhalayaknya,

komunikasi politikyang dilakukan

Gusdur dalammenyampaikan idetentang demokrasi,

mengalamiperubahan dari satu

periode ke periodeberikutnya selama

masa pemerintahanOrde Baru.

L A P O R A N K H U S U S

Page 15: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 15

K I P R A H F I K O M

UPDM(B) Peringkat Atas

DOKTOR Rudy Harjanto, dosen Fakultas IlmuKomunikasi Universitas Prof Dr Moestopo(Beragama), berhasil meraih gelar doktor bidangilmu komunikasi pada Universitas Pajajaran,Bandung, 23 Juli 2010

Dr Rudi Harjanto berhasil mempertahankandesertasinya dengan judul: “Kegiatan Komunikasigetok tular dalam penciptaan citra Mercedes Benzdi Jakarta “, dengan predikat sangat memuaskan.

Pak Rudy, demikian sapaan akrabnyamelakukan penelitian tentang bagaimana kegiatan

komunikasi getok tular sebagai salah satukomunikasi antar pribadi dalam penciptaan citramerek Mercedes Benz di Jakarta.

Diktakannya, Mobil sedan Mercedes Benzdipersepsikan lebih berkualitas dan lebih dapatdipercaya dibandingkan dengan sedan merk lainyang setara sebagai sedan premium yangmemberikan manfaat, performa, dan fitur yangnyata sama namun berharga lebih murah.Mercedes Benz dipercaya memiliki citra sebagaimobil yang mencerminkan pemiliknya.

Subyek penelitian ini para pemilik mobilMercedes Benz yang berdomosili di Jakarta.Melalui pengalaman masing masing, merekaberbagi pengalaman dan pandangannya tentangmerek Mercedes Benz melalui komunikasi

Dr Rudy Harjanto:

Mercedes Benz Sukses MembangunCitra Lewat Komunikasi Getok Tular

langsung yang memiliki dampak getok tular.Hasil penelitian Rudy Harjanto menunjukkan

bahwa pengguna Mercedes Benz adalah sosokyang berkarakter. Mereka sangat dipengaruhi olehkuatnya budaya lisan dalam komunitasnyasehingga mereka melibatkan diri dalam aktivitaspebincangan atau komunikasi getok tular.Mercedes Benz dicitrakan sebagai kendaraan buatmereka yang sukses.

Dr Rudi Harjanto adalah Alumnus FikomUPDM(B), dan mulai menjadi dosen FikomUPDM(B) tahun 1991. Dia pernah mengikutipendidikan periklanan di Jepang, manajemen diKualalumpur dan Singapura. Sebelumnya, diajuga sudah meraih gelar doktor ekonomi dari salahsatu universitas swasta di Jakarta.

Dr Rudy Harjanto

UNIVERSITAS Prof. Dr. Moestopo (Beragama),Jakarta Pusat, menempati urutan pertama sebagai perguruan tinggi (PT) swasta yang memiliki indeksperingkat teratas dalam bidang ilmu komunikasi.Ini berdasarkan hasil survei yang dilakukanLembaga Penelitian, Pendidikan, dan PeneranganEkonomi dan Sosial (LP3ES) pada Februari 2010lalu.

Hasil penelitian LP3ES menyebutkan,kesesuaian biaya dengan manfaat UniversitasProf. Dr. Moestopo sebesar 6,2; kualitas lulusan6,5; sementara reputasi di mata masyarakatmencapai 6,8. Urutan nomor dua dan tiga didudukiLondon School Public Relation (LSPR) dan InstitutIlmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP).

Pada LSPR, kesesuaian biaya denganmanfaat hanya 4,1. Selanjutnya, kualitas lulusan5,1 dan reputasi 5,4. Pada IISIP, kesesuaian biayadengan manfaat 3,4, kualitas lulusan 3,4, danreputasi juga 3,4.

Lima PT swasta lainnya menempati urutanindeks peringkat di bawahnya, antara lain Uni-versitas Mercu Buana, Universitas Sahid, Uni-versitas Budi Luhur, dan sejumlah PT lainnya.“Kami berusaha memberikan gambaran danpenelitian seobjektif mungkin,” tandas penelitiLP3ES, Kurniawan.

Universitas Prof. Dr. Moestopo juga menempatiurutan pertama top of mind masyarakat terhadapPT swasta di bidang ilmu komunikasi dengan 22,7

persen. Selanjutnya, ditempatiLSPR dengan 20,2 persen danIISIP 14,1 persen.

Ketika ditanya kampus ma-nakah-baik negeri maupun swasta-yang banyak dipilih respondenuntuk bidang ilmu komunikasi,mereka cenderung memilih Univer-sitas Indonesia (UI), kemudian Uni-versitas Prof. Dr. Moestopo, laluLSPR. “Namun, saat ini, masyarakatmenilai sudah tidak ada lagiperbedaan antara perguruan tingginegeri dan swasta,” tutur Kurniawan.

Hal ini tergambar dari hasil surveibahwa sebagian besar atau 56,7persen responden menganggapperguruan tingi negeri sama saja dengan perguruantinggi swasta. Sebesar 25,5 persen menganggapswasta lebih baik dari negeri. Sisanya, 17 persenmenganggap swasta tidak lebih baik dari negeri.Menurut Kurniawan, metode penelitian tersebutdilakukan melalui survei dengan 500 responden daninstrumen pertanyaan menggunakan kuesioner.

Responden dalam penelitian tersebut terdiriatas sembilan elemen, yakni perusahaanpenyiaran, surat kabar, periklanan, public relation(PR), pemerintah, orang tua siswa SMA, siswaSMA (calon mahasiswa), guru, serta lembagaprofesional yang berhubungan dengan

komunikasi.Penyerapan tenaga

kerja lulusan UniversitasProf. Dr. Moestopo jugamenjadi bagian dalam pe-nelitian tersebut. Sejauh ini,alumni PT yang didirikanpada 15 Februari 1961 itubekerja di lembaga pe-merintah 34 persen, peru-sahaan 45,8 persen, se-dangkan pada asosiasi pro-fesional 30 persen. “Se-pertinya, perlu diperkuatkembali kerja sama pihakUniversitas Prof DrMoestopo dengan peru-

sahaan lain,” tukas Kurniawan.Dekan Fikom Universitas Prof. Dr. Moestopo

(Beragama), Drs H Hanafi Murtani MM, berjanjimemberikan pelayanan pendidikan yang terbaikbagi mahasiswanya. “Kami akan terus membenahidan meningkatkan kualitas pendidikan bagimahasiswa Universitas Prof Dr Moestopo,”tukasnya. Pemenuhan sarana dan prasana demimenunjang pendidikan juga akan diprioritaskan.“Tentu saja, mencetak mahasiswa yang ungguljadi target utama kami,” terang Hanafi.

(http://koran.republika.co.id/Kamis, 12Agustus 2010 pukul 15:40:00)

Drs.Hanafie Murtani, MM

Page 16: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 201016

K I P R A H F I K O M

Mengenal Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM(B)

Pada tanggal 31 Desember 1964 melaluiSurat Keputusan Departemen PerguruanTinggi dan Ilmu Pengetahuan Jakarta,Nomor: 23.P/B-Swt/I/65, Fakultas Pu-blisistik memperoleh Status Terdaftar.

Perubahan menjadi Fakultas Ilmu Ko-munikasi UPDM (B) berdasarkan SuratKeputusan Menteri Pendidikan dan Kebu-dayaan RI. No. 0331/0/1985 tanggal 27 Juli1985.

Pada tanggal 15 Oktober 1988 melaluiSurat Keputusan Menteri Pendidikan danKebudayaan RI, Nomor:0501/0/1988 Fa-kultas Ilmu Komunikasi UPDM (B) ProgramStudi Ilmu Hubungan Masyarakat mem-peroleh Status Diakui.

Pada tanggal 21 Januari 1993 melaluiSurat Keputusan Direktur Jenderal Pen-didikan dan Kebudayaan R.I. No. 4/Dikti/Kep./1993, Fikom UPDM (B) Program StudiHubungan Masyarakat memperoleh StatusDisamakan.

Tanggal 11 Agustus 1998 melalui SKBAN No. 001/BAN-PT/Ak-1/VIII/1998,Fikom UPDM (B) Program Studi IlmuKomunikasi memperoleh Akreditasi denganperingkat B, sebelum memperoleh peringkatA sesuai SK BAN No. 012/BAN-PT/Ak-VII/S1/VII/2003. Akredatasi A ini masih mampudipertahankan.

Pada saat ini Fikom UPDM (B) me-nyelenggarakan Pendidikan Tinggi ProgramStudi Ilmu Komunikasi dengan tigakonsentrasi, masing-masing; Public Re-lations (Hubungan Masyarakat), Jurnalistik,dan Periklanan, disamping mengelolaLembaga Bina Karier dan Jurnal IlmuKomunikasi “Wacana”

A. VisiTerwujudnya Fikom UPDM (B) yang

unggul, berdaya saing tinggi dan berceritapositif, serta berwawasan kebangsaan.

B. Misi1. Menciptakan suasana yang kondusif

untuk mengembangkan kajian Ilmu Komunikasi, sehingga memperoleh keunggulan di bidang akademik.

2. Mengembangkan keterampilan teknis dibidang komunikasi, sehingga mampumenjawab tantangan dan memiliki dayasaing tinggi untuk merebut peluangpasar terutama pada industri komu-nikasi.

3. Mengembangkan Fikom UPDM (B)sebagai Pusat Studi Ilmu Komunikasiyang modern dan tangguh, dengan tetapbercirikan wawasan kebangsaan sertajiwa kepahlawan Moestopo.

C. Tujuan1. Sesuai dengan Visi dan Misi, Tujuan

Fikom UPDM (B) dirumuskan sebagaiberikut:1). Menghasilkan sarjana ilmu komunikasi

yang memiliki kemampuan teoretis danmetodologis serta kemampuan aplikatifdalam kehidupan sehari-hari.

2). Menghasilkan sarjana ilmu komunikasiyang memiliki kemampuan manajerialdalam menganalisis dan pemecahanmasalah dalam mencapai tujuan bidang konsentrasi yang ditekuni.

2. Tujuan Konsentrasi :1). Hubungan Masyarakat :

Menghasilkan sarjana ilmu komunikasiyang memiliki kemampuan ilmiah danketrampilan teknis untuk merencanakan,mengorganisasikan, melaksanakan danmengevaluasi segalakegiatan di bidang Hu-mas serta memahamipengaruhnya bagi ma-syarakat luas.

2). Jurnalistik :Menghasilkan sarjanailmu komunikasi yangmemiliki kemampuanilmiah dan ketrampilanteknis untuk meren-canakan, mengorga-nisasikan, melaksana-kan dan mengevaluasisegala kegiatan mediamassa serta memahamipengaruhnya bagi ma-

syarakat luas.3). Periklanan :

Menghasilkan sarjana ilmu komunikasiyang memiliki kemampuan ilmiah danketrampilan teknis untuk merencanakan,mengorganisasikan, melaksanakan danmengevaluasi segala kegiatan di bidangperiklanan serta memahami pengaruh-nya bagi masyarakat luas.

D. Perkembangan Fikom UPDM (B)Untuk mewujudkan Visi Misi yang telah

ditetapkan secara bertahap dan berencana,antara lain dengan meningkatkan mutusumber daya sebagai berikut:1. Peningkatan rekruitmen calon maha-

siswa dengan antara lain melalui:a. Testing Tertulis Pengetahuan

Umum, Potensi akademik dan Ba-hasa Inggris.

b. Test Kesehatan (bebas Narkoba)c. Wawancara.

2. Peningkatan jumlah dosen menuju rasio1: 30.

3. Kerjasama dalam rangka peningkatanmutu dosen dengan Program Pasca-sarjana Unpad untuk studi lanjutan S3bagi 15 orang dosen Fikom UPDM(B).

4. Peningkatan jumlah ruang kuliah menujurasio 1: 50, ber - AC dan menggunakanmedia komputer serta LCD Projector.

5. Peningkatan jumlah buku perpustakaanyang semula 3629 buku, pada tahunajaran 2008/2009 berjumlah 9418 buku.

6. Peningkatan jumlah karya ilmiah dosenmenuju rasio 1: 0.5 dari jumlah dosen(Penelitian, Pengabdian Masyarakat,Penelitian, Buku, Diktat, karya yang

FAKULTAS Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

selanjutnya disingkat Fikom UPDM (B) telah melewati sejarah panjang. Pada

awal berdirinya 13 Desember 1964, Fikom UPDM (B) dikenal dengan nama

Fakultas Publisistik.

Page 17: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 17

K I P R A H F I K O M

dipublikasikan di media, baik internalmaupun eksternal).

7. Peningkatan pendapatan kecuali darimahasiswa, Fikom UPDM (B) juga telahberhasil menggali sumber lain sepertiPelatihan para Dosen Timor Lestesenilai 97 juta yang dibiayai oleh UNDPdan Pelatihan Kehumasan kerjasamadengan Kejagung RI sejumlah 114 juta.Selain itu, dosen Fikom UPDM (B) telahberhasil pula mendapat dana penelitiandari LIPI.

8. Kerjasama Lembaga Kajian Ilmu Ko-munikasi Fikom UPDM (B) dengan PT.Pupuk Kaltim (Bontang KalimantanTimur) dalam Pelatihan Public Relations& Media Relation tanggal 12 -13 Juni2008, dan Pelatihan Berbicara Efektiftanggal 16 - 17 Juni 2008.Perjalanan waktu yang tak mengenal

batas membawa perubahan lingkunganyang berkaitan dengan seluruh aspekkehidupan manusia. Mahasiswa sebagaigenerasi muda yang merupakan bagian darimasyarakat, tidak luput dari pengaruhperubahan itu. Perubahan ini tampak padapola pikir, sikap dan tindakan yang terwujuddalam bentuk harapan dan tuntutan yangdihadapkan pada para orang tua di rumah,pemimpin dalam masyarakat dan penye-lenggara pendidikan tinggi di kampus-kampus.

Fakultas Ilmu Komunikasi UniversitasProf. Dr. Moestopo (Beragama) sangatmenyadari harapan dan tuntutan mahasiswapada masa kini dan akan datang. Harapandan tuntutan masyarakat dan mahasiswaini semakin penting mendapat perhatianmengingat jumlah mahasiswa yang besar,minat masyarakat yang semakin besar dan

tuntutan keahlian dan keterampilan yangsemakin tinggi dari dunia kerja.

Menyikapi kondisi yang terus ber-kembang ini, Fakultas Ilmu KomunikasiUniversitas Prof. DR. Moestopo (Beragama)melakukan langkah-langkah yang berhasilmendorong terjadinya:1. Peningkatan kegiatan penelitian para

dosen secara individu dan kelompokyang melibatkan mahasiswa serta pe-nelitian bersama antara dosen denganmahasiswa, yang kemudian diseminar-kan pada setiap hari Jumat

2. Peningkatan kegiatan pengabdian ke-pada masyarakat melalui pelatihan-pelatihan komunikasi kepada masyarakatdengan melibatkan para mahasiswa.

3. Peningkatan dan perluasan jaringankerjasama dengan berbagai instansipemerintah dan swasta yang memilikiprofesi berbasis ilmu komunikasi se-bagai lahan Praktik Kerja Lapangan(PKL) dan penelitian bagi mahasiswadengan dosen.

4. Mengantarkan para mahasiswa tingkatakhir dan alumni yang memasuki duniakerja yang dilakukan oleh lembaga binakarier, dengan antara lain, sebelum ujianskripsi oleh Tim Penguji, lebih dahulupara mahasiswa secara serentak di-berikan pemantapan mengenai Ilmu danMetodologi Komunikasi serta pe-ngetahuan umum untuk persiapan men-tal bagi Sarjana oleh Guru Besar IlmuKomunikasi.

5. Peningkatan kemampuan dayaguna darilaboratorium televisi, laboratorium radio,laboratorium humas, laboratorium kom-puter dan laboratorium fotografi dalambentuk pembangunan gedung baru yang

diperuntukan khusus bagi laboratoium.6. Meningkatkan penggunaan alat-alat

teknologi informasi untuk praktik multi-media dan media online.

7. Terus menerus meninjau dan meng-adakan perubahan kurikulum yangberbasis kompetensi (KBK).

8. Disamping itu Fakultas Ilmu Komu-nikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo(Beragama) terus melakukan kajian-kajian terhadap berbagai aspek yangberkaitan dengan proses belajar me-ngajar, melalui Pusat Kajian Komunikasi.

9. Demikian di bidang pelayanan ad-ministrasi akademik diberikan beasiswadan dukungan lainnya bagi para karya-wan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi guna mening-katkan mutu pelayanan akademik.

10. Upaya-upaya ini diarahkan untuk mem-pertahankan peringkat “A” menurutBadan Akreditasi Nasional.

11. Sejak Fakultas Ilmu Komunikasi Univer-sitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)berhasil memperjuangkan penggunaangelar S.Ikom (sesuai Surat DirekturPembinaan Akademik dan Kemahasis-waan Direktorat Jenderal PendidikanTinggi Depdiknas Nomor 0475.02.5/2006 tanggal 13 Maret 2006, perihal GelarS.Ikom untuk lulusan Ilmu Komunikasi),maka lebih meningkatkan eksistensidisiplin ilmu yang ada.

12. Pada akhirnya perubahan-perubahan ini diharapkan mampu membangunlingkungan akademis yang kondusifbagi proses belajar mengajar yang akanmenghasilkan lulusan yang berdayasaing di pasar tenaga kerja.

(http://fikom.moestopo.ac.id)

Page 18: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

Teuku Wisnu, Mahasiswa Fisip HI UPDM(B):C O V E R S T O R Y

Kita Selalu Cinta Tanah AirApapun Kondisinya

PRIA yang mempunyai nama lengkap

Teuku Wisnu ini dikenal masyarakat

luas sebagai seorang bintang

sinetron dan film yang berbakat dalam

bidang acting. Wisnu, begitu panggilan

akrabnya, memulai debut karirnya sebagai

pemain sinetron yang didapatnya karena

mengikuti casting.

“Awalnya saya sengaja ikut casting karenamemang sedang butuh uang. Ternyata, sayaditerima untuk bermain di sebuah sinteron,”ungkapnya. Sejak saat itulah, karir Wisnumulai menanjak. Dari pemain si-netron, merambah menjadi pe-main film dan bintang iklan.

Diakui Wisnu, puncak karir-nya sebagai bintang sinetronadalah ketika ia membintangisinetron ‘Cinta Fitri’. “Orangjadi banyak mengenal sayaketika saya mulai main disinetron Cinta Fitri danmemang sinetron itu yangmengangkat nama saya.Mungkin dulu orang su-dah tahu saya tetapibelum begitu ngeh,”tutur Wisnu.

Baru – baru ini,Wisnu mulai mencobamerambah ke duniamusik dengan menge-luarkan single duet-nya bersama ShireenSungkar yang ber-judul “Cinta Kita”.Wisnu mengungkap-kan, ia mulai tertarikdi dunia musik sejakduduk di awal bang-ku kuliah dan baruberkesempatan me-wujudkan keinginanberkarir di bidang mu-sik tahun ini. Single-nya pun kini mulaimendapat tempat di

hati masyarakat luas. Sepertinya, Wisnu akan menuaisukses juga sebagai seorang penyanyi.

Aktor yang pernah memperoleh SCTV Awardssebagai Aktor Ngetop karena perannya sebagai Farelldi Cinta Fitri ini mengungkapkan bahwa apa yang iadapat di kampus UPDM(B) selama ini cukup ber-pengaruh pada karirnya. “Sebenarnya, semua itutergantung dari orangnya. Saya mengambil hikmah darisetiap hal yang saya dapat dan saya yakin setiap ilmupengetahuan mempunyai pengaruh terhadap diri saya.”Kata Wisnu ketika ditemui di sela – sela syuting CintaFitri.

Ia mengakui bahwa di awal – awal perkuliahan, cukupsulit membagi waktu antara kuliah dan syuting

sehingga tak jarang ia absen kuliah. “Saya sudahmengambil SKS banyak, ternyata tidak

semuanya bisa saya jalani, ucapnya.”Hal itulah salah satu kesulitan yang

ia hadapi selama ini.Terkadang ia terpaksa meminta

izin syuting kepada dosen dansebagai gantinya, ia diberikantugas tambahan.“Pada dasarnya,dosen tidak pilih kasih terhadapmahasiswanya. Entah ia pekerjaseni atau berprofesi di bidangapapun. Tetapi, kembali lagi, itusemua juga tergantung daridosennya,” ujar Wisnu.

Ketika ditanya alasan Wis-nu memilih UPDM(B) sebagaitempat menimba ilmu, ia men-jawab, UPDM(B) merupakanuniversitas di Jakarta yangkompeten. Orang banyak tahuUPDM(B) dan letaknya yangstrategis di tengah kota Jakartasehingga mobilitasnya gam-pang dan mudah terjangkau.

Selain itu, tentu saja iamelihat dari sisi akreditasinya.“Fisip HI akreditasinya bagusdan memang aplikasinya di

masyarakat sangat dibutuhkan,walaupun saya akui bahasa Ing-

gris saya kurang bagus,” katanyasambil tertawa.

Wisnu merasakan perubahansejak kuliah di Fisip HI UPDM(B). “

Di kampus, kita diajarkan diskusi dan

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER

201018

Page 19: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

TEUKU Wisnu tak maumelewatkan momen Ra-madhan begitu saja. Bin-tang sinetron ini menjajalmenjadi penyanyi. Diamerilis single religi.

“Memang pas ber-dekatan dengan bulanRamadhan, aku ditawarilabel untuk menyanyisingle religi. Kesempatankan enggak datang duakali. Kebetulan lagi sehat,ada waktu dan ada ke-sempatan, kenapa tidakaku ambil,” ujar Wisnuyang ditemui di KFC Ke-mang, Jakarta Selatan,Senin (9/8/2010).

Bintang sinetron CintaFitri ini menyanyikansingle berjudul Syukur.Lirik yang diciptakan ST12 itu bercerita tentang bersyukur kepada Allah atassegala nikmat yang telah diberikan-Nya.

Sebelum merilis single, jadwal kegiatan Wisnu sudah dipadati dengansyuting sinetron. Lawan main Shireen Sungkar di Cinta Fitri ini menjaminjadwal syuting tidak akan berantakan.

“Manajer yang mengatur jadwal antara label dengan MD Entertainment.Jadi masih berjalan dengan baik-baik saja,” jelasnya.

Alasan lain Wisnu menjajal menyanyi ialah dia lebih suka bekerja kerasselama berpuasa daripada cuma berpangku tangan dan bermalas-malasan.“Menurut saya, lebih baik banyak kerja. Kalau tidak, bisa bengong-bengongdoang. Nanti malah melakukan yang aneh-aneh. Kerja kan sebagian dariibadah,” ujar aktor muda ini.

Wisnu mengaku, sebelum memasuki bulan puasa semakin merasa dekatdengan Allah. “Saya paling tersentuh kalau ingat dosa-dosa,” kata mahasiswaHI Fisip UPDM(B) ini.

Meskipun telah sukses membintangi sinetron ’Cinta Fitri’ , Teuku Wisnumasih saja dibelikan celana dalam oleh ibunya. “Ortu nggak pernah minta,hitung-hitungan ekonomi bokap lebih. Justru mereka terutama nyokap yangsuka beliin buat aku. Kemarin beliin kemeja sampai underwear,” terang Wisnusaat ditemui di kantor MD Entertainment, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (2/6/2010).

Pakaian dalam, kata Wisnu merupakan kebutuhan yang sangat berartibagi dirinya. “Mungkin karena sudah lama nggak ketemu, pengin nyenenginaku. Padahal nggak ada acara apa-apa, tapi dibeliin,” katanya.

Mengenai penghasilannya selama membintangi sinetron ‘Cinta Fitri, Teukumengaku berencana untuk membeli sebuah rumah. “Aku mau beli rumah.Biar kecil tapi akhirnya aku bisa beli rumah hasil dari kerja keras sendiri,”katanya.

Wisnu mengaku waktu kecil memiliki keinginan untuk memiliki mobil, akantetapi sekarang dia membeli mobil bukan karena barang mewah, melainkankebutuhan untuk aktivitas syuting.

(okezone.com/Selasa, 10 Agustus 2010 - 09:36 wib)

mengungkapkan pendapat. Jadi, saya tertular untuk beraningomong di depan public. Awalnya ‘kan saya takut untukmenghadapi wartawan. Dulu setiap ketemu wartawan, sayaselalu berharap untuk tidak ditanya macam – macam karenamalu. Tetapi sekarang boleh dibilang saya ‘banci’ ngomong.Hal itu sangat terasa waktu saya launching Cinta Fitri sea-son 6. Saya selalu menjawab pertanyaan wartawan panjanglebar sampai saya lupa kalau ada pemain lain yang berhakmenjawab juga,” katanya sambil tersenyum.

Memasuki Agustus, semangat nasionalisme dapat kitarasakan di mana – mana. Sebagai seorang anak muda yangberprestasi, pria berzodiak Pisces ini mengungkapkan betapapentingnya semangat nasionalisme. “Nasonalisme adalahrasa cinta yang besar terhadap tanah air. Hal ini menjadipenting karena salah satunya akibat globalisasi yangbanyak mempengaruhi generasi muda Indonesia,“ ucapWisnu.

Ia mencontohkan, adanya penjualan minuman keras im-port di tempat – tempat clubbing di mana pemerintah tidakmelakukan apa-apa sebagai upaya penanggulangan. Wisnumengungkapkan bahwa rasa nasionalisme yang tipis, dapatmembuat seseorang berpindah kewarganegaraan karenamerasa bahwa negaranya tidak lebih baik dari negara lain.“Kita harus mencintai negara kita apapun kondisinya.”ujarnya.

Sebagai seorang mahasiswa, kita dapat melakukan hal –hal sederhana yang bisa menumbuhkan rasa nasionalisme.Wisnu berpendapat, sebagai mahasiswa, kita harus belajargiat dan nggak malas kuliah. Kita harus bangga terhadapbangsa kita sendiri, dengan begitu kita dapat meneruskanperjuangan bangsa Indonesia dengan menciptakan SDMatau Sumber Daya Alam yang berkompeten untukmembangun bangsa ini. “Jaman sekarang ‘kan sudah nggakada perang lagi, jadi hal itu yang mungkin kita lakukansebagai seorang mahasiswa,” tutur Wisnu.

Wisnu menyatakan setuju dengan acara – acara yangdiadakan oleh mahasiswa UPDM(B). Menurut dia, lebih baikada acara – acara, seperti : musik dan olahraga yang bisadiikuti dan dihadiri oleh mahasiswa, dibandingkannongkrong nggak jelas. “Tetapi saran saya, dimasukkanunsur – unsur nasionalisme. Contohnya, sebelum memulaisuatu even, lagu kebangsaan dinyanyikan terlebih dahulu,”ungkapnya.

Pria yang lahir bulan Maret ini, mengungkapkanharapannya terhadap mahasiswa UPDM(B). “Saya berharapyang terbaik untuk seluruh mahasiswa UPDM(B). Jangansampai timbul rasa malas dalam diri kita. Kita harusmenumbuhkan rasa cinta terhadap bangsa kita tanpamenjelekkan bangsa lain,” katanya menutup perbincangan.(Sari & Rifqy)

Teuku Tak LewatkanRamadhan

PROFILE

Nama lengkap : Teuku WisnuTempat/Tanggal Lahir : Jakarta / 4 Maret 1985Hobby : bermain bola dan memancing

Anak ke 4 dari 4 bersaudaraZodiak : PiscesPendidikan : Fisip HI UPDM(B) 2006

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 19

Page 20: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 201020

K I P R A H F I K O M

Fikom UPDM(B) dan YPMAPeduli Tayangan Anak di Televisi

Acara yang sengaja diadakansebagai Kampanye Tayangan Tele-visi yang Mendidik ini merupakanbagian dari Tri Dharma PerguruanTinggi yang dilakukan oleh FikomUPDM (B). Kegiatan ini diharapakandapat membuka cakrawala berfikirkritis para akademisi sehinggamereka tidak hanya memahami carakerja industri secara praktis namunmemahami secara kritis pula. Ta-yangan – tayangan televisi di-harapkan pula kelak mampu mem-bantu pola berfikir anak (generasipenerus bangsa) yang sehat, men-didik serta menarik.

Acara yang diselenggarakanpada Jumat, 16 Juli 2010 ini meng-gambarkan bagaimana proses dibalik layar sebuah tayangan yangbaik bagi anak. Materi itu disam-paikan Key Mangunsong (ProduserJalan Sesama). Sedangkan pema-paran mengenai regulasi sertaperan KPI (Komisi Penyiaran Indo-nesia) dibawakan oleh B. Gunarto(ketua YPMA yang juga Anggota TimPanel KPI sejak 2007). Acara

dipandu Natalia Nilamsari M.Si, stafpengajar Fikom UPDM (B).

Menurut B. Gunarto, tayangantelevisi saat ini lebih banyak meng-gambarkan pola hidup mewah yangberlebihan. Selain itu menyeder-hanakan hal-hal yang sakral sepertimencari jodoh maupun lembaga per-kawinan. Siaran tv kita lebih meng-gambarkan pola hubungan antarmanusia yang merusak tatanansopan santun dan kesusilaan sertalebih banyak menggambarkan per-buatan asusila yang dilakukan olehpara artis maupun selebritas lainnya.

Gunarto menyebutkan, tayang-an tv banyak mengumbar urusanpribadi orang lain serta menjadikanhidup yang tidak berkecukupanterlihat hina. TV kita sangat jarangmenampilkan prestasi positif se-seorang atau sekelompok anggotamasyarakat, kurang menggambar-kan kekayaan alam Indonesia. Pada-hal tayangan tv hendaknya dapatmembangkitkan semangat juangseseorang, menumbuhkan optimismebaik sebagai individu maupun

bangsa, memberi inspirasi danpencerahan yang nyata bagi masya-rakat. “Kita berharap tv kita dapatmemberi informasi dan pendidikanyang baik bagi anak-anak,” ucap-nya.

Gambaran AcaraAnak di Indonesia

Saat ini, tayangan anak yang diselenggarakan oleh 8 lembagapenyiaran nasional yaitu TVRI,RCTI, SCTV, AnTV, Indosiar, Trans7, TPI dan Global TV dengan alokasiwaktu yang sangat beragam. Me-nurut B Gunarto, terdapat per-geseran presentase acara yangaman ditonton anak-anak. Sejak awal2009 hingga Juni 2010, secaraumum dapat dikatakan bahwa makinbanyak acara televisi untuk anaktermasuk dalam katergori aman.

Hal itu menunjukan sebagaigejala positif karena menentukanpilihan acara, lembaga penyiaranmakin memperhatikan kesesuaian isidengan segmen masyarakatnya.Apabila keadaan ini mencapai hing-ga 100% maka tentu saja ini adalahkabar yang baik. Kondisi saat inimenunjukan 2 dari acara anak, makasatu acara adalah aman dan satulagi adalah acara yang tidak amanuntuk anak anak.

Menurut B. Gunarto, seharusnya

KPI memiliki arah yang jelas dalamupaya meningkatkan kualitas ta-yangan anak. “Alangkah baiknyaapabila KPI berkerjasama denganberbagai pihak terkait, menyeleng-garakan berbagai workshop dampelatihan bagi pekerja terutamabidang produksi program anak agarmenghasilkan program yang ber-mutu namun laku secara sisi ko-mersial,” ucapnya.

KPI juga diharapkan Gunarto,hendaknya lebih banyak melakukanpenelitian dan atau mendorongdiadakannya penelitian akademistentang dunia penyiaran di Indone-sia, agar upaya untuk mencapaitujuan penyiaran Indonesia dapatterlaksana dengan baik sesuai pasal3 UU Penyiaran No. 32/2002.

Kegiatan Fikom UPDM(B) itudilanjutkan dengan adanya AksiDamai Hari Tanpa Televisi yangberlangsung Jumat, 23 Juli 2010pada pukul 08.00 – 10.00 di Bun-daran Hotel Indonesia oleh civitasakademika Fikom UPDM (B) ber-sama dengan elemen – elemenmasyarakat yang tergabung dalamKoalisi Nasional Hari Tanpa Televisi.Aksi damai ini dimaksudkan untukmemberi informasi tentang HariTanpa Televisi yang berlangsungpada Minggu, 25 Juli 2010.

(Henny dan Sari)

FAKULTAS Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr.

Moestopo (Beragama) berkerjasama dengan Yayasan

Pengembangan Media Anak (YPMA) menyelenggarakan

diskusi ilmiah dengan tema “Antara Idealisme dan

Pragmantisme: di Balik Tayangan Acara anak di televisi.”

Page 21: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 21

K I P R A H F E

Wakil Dekan 1 Bidang Akademik FE UPDM(B), Drs. Iskandar, MM, Akt:

Mari Galakkan Cinta Perpustakaan

Berikut ini petikan wawancara denganWakil Dekan 1 Bidang Akademik FEUPM(B), Drs. Iskandar, MM, Akt:

Tanya : Apa keunggulan FakultasEkonomi bila dipandang secarakseluruhan?

Jawab : FE UPDM (B) berada di lokasiyang merupakan sentral ekonomi. Kamimemiliki 2 program studi atau jurusan,yaitu Ekonomi Manajemen serta EkonomiAkuntasi. Kita juga memiliki mitra binaanyaitu “Jus buah belimbing, tambak lele,home made dan meubel”. Kita kerjasamadengan beberapa pemodal karena untukwirausaha baru harus punya jaminan.Modal ini yang akan menjadi kunci biayabaru sesuatu yang telah mahasiswa rintissehingga tidak perlu dari awal. Fakultasekonomi juga membantu mahasiswa yangmau berkembang dan mau berusaha.

T: Bagaimana jurusan- jurusan yangada di Fakultas Ekonomi UPDM (B) ini?

J: Untuk Ekonomi Manajemen dalamsegi konten, mahasiswa diarahkan untukmemiliki kemahiran kewiraswastaan,berusaha. Kita tidak hanya mencetakwirausaha biasa tetapi memilikikemandirian sebagaimana yang harusdipunyai oleh seorang pengusaha. Diatidak hanya punya kemampuan standartetapi juga kemampuan yang bisadisalurkan.

Untuk Ekonomi Akuntasi, ada 2program yaitu “Sistem Audit” dan“Perpajakan.” Dari kedua hal ini yangpaling dibutuhkan adalah lulusan SistemAudit. Kami menghasilkan lulusan SistemAudit yang dapat dipekerjakan di mana-mana karena melihat masih langkanyalulusan dari Sistem Audit.

T: Melihat banyaknya jurusanFakultas Ekonomi, pastinya terdapatbeberapa kelemahan atau kekurangan,

bagaimana mengatasi hal ini?J: Dari banyaknya jurusan di atas,

untuk pengajar Sistem Audit masih sedikitlulusannya. Otomatis para pengajarnyajuga masih sedikit sehingga tarif untukpengajar khusus sistem audit sendirimasih tergolong mahal dan hal iniditakutkan akan menimbulkankecemburuan sosial sesama pengajar,apalagi mereka sama-sama mengajar diFakultas Ekonomi. Untuk jurusanPerpajakan sendiri, karena ini adalah miliknegara yang tidak bisa sembarang orangtahu, mahasiswa yang sedang skripsihanya dapat mengetahui informasi secarapermukaan saja.

T: Kegiatan apa yang dilakukanguna meningkatkan mutu FakultasEkonomi UPDM (B)?

J: Selain UKM binaan, Fakultasekonomi juga mengadakan kegiatan luaryang bisa diikuti bersama denganuniversitas atau lembaga lain baik ituseminar maupun latihan. Alasan kamitidak mengadakan kegiatan di tempatsendiri karena tempat yang ada (kampus)kurang mendukung baik dari segi tempatparkir maupun tempat kegiatan. Kamipunbergabung bersama undangan-undangankarena lebih efisien dalam segala segi.

T: Harapan untuk mahasiswa baruFakultas Ekonomi UPDM (B)?

J: Bila dijajarkan dengan kampus-kampus ekonomi swasta lainnya, UPDM(B) memiliki tingkat lulusan yang samabahkan lebih baik. Hanya semangatmereka untuk memasuki “Perpustakaan”masih sangat kurang. Mereka lebihmemilih bergerombol di luar ruanganbahkan di luar kampus sehingga untukorientasi mahasiswa baru 2010 nanti,himbauan untuk lebih mencintaiperpustakaan mungkin akan lebihdigalakkan. (Henny dan Sari)

Fakultas Ekonomi UPDM (B) terus mengembangkan diri agar tetap mampu

bersaing dengan fakultas ekonomi dari berbagai perguruan tinggi yang

ada. Lulusan FE UPDM(B) saat ini sudah cukup diterima pasar kerja dan

diharapkan pada waktu mendatang juga dapat bersaing di pasar kerja

internasional.Bila dijajarkan dengankampus- kampusekonomi swastalainnya, UPDM (B)memiliki tingkat lulusanyang sama bahkan lebihbaik. Hanya semangatmereka untuk memasuki“Perpustakaan” masihsangat kurang

Drs. Iskandar, MM, Akt

Page 22: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 201022

Prof. Dr. Juwono Sudarsono:

Perkembangan Cepat IndonesiaPerlu Strategi Pertahanan yang Akurat

Perbincangan yang ringan namunberbobot menjadi salah satu daya tarik bagidosen dan mahasiswa UPDM(B) untukmengenal langsung sosok Prof. Dr. JuwonoSudarsono. Mengingat pengalaman beliauyang pernah menjadi Menteri NegaraLingkungan Hidup RI ke-3, Menteri Pen-didikan Nasional RI ke-24, Menteri Per-tahanan RI ke-21 dan Duta Besar RI untukInggris (2003-2004) membuat pertemuanyang berlangsung kurang lebih selama 1jam, menjadi menarik dan memberikanbanyak informasi penting.

Pertemuan tersebut antara lain mem-bahas strategi pertahanan Republik Indo-nesia dalam menghadapi mobilitas danperubahan yang terjadi di masyarakat In-donesia. Pak Juwono mengatakan bahwaperkembangan Indonesia terjadi begitucepat sehingga dibutuhkan strategi perta-hanan yang akurat. Bila strategi pertahanankita tidak akurat dapat saja melemahkan ataumenghambat pembangunan Indonesiadalam era globalisasi.

Menurut Prof Juwono, strategi perta-

hanan pada dasarnya bersifat linier tapidalam kenyataan dapat sebaliknya. Con-tohnya, strategi pembangunan lima tahunatau Pelita yang popular pada masa OrdeBaru. Strategi tersebut tidak selalu linierkarena ada faktor – faktor di luar itu yangmembuat startegi menjadi “ zig zag “. Dalamkonteks sekarang, hal ini juga berkaitandengan bentuk pemerintahan reformasi dimana demokrasi menjadi hal utama sehinggadalam pengambilan keputusan kadang kalamengalami “kemacetan”.

Profesor yang mendapat gelar Ph.D dariLondon School of Economics and PoliticalScience memberikan masukan bahwabentuk pemerintahan Indonesia yangdemokratis memang memberikan banyakkeuntungan. Salah satunya dalam halketerbukaan, tetapi diakuinya lemah dalamhal efektifitas sehingga pemerintahan yangkuat sulit dapat terealisasikan.

Pertanyaan demi pertanyaan diajukanoleh dosen dan mahasiswa dalam pertemuanini. Sosok Prof. Dr. Juwono Sudarsono yangbicara tidak meledak-ledak sesungguhnya

merupakan sosok yang cukup humoris. Apayang diperbincangkan tidak menjadisesuatu yang berat walaupun yang dibahasadalah hal – hal yang berkaitan dengankenegaraan.

Pak Juwono juga membahas masalahDewan Keamanan Nasional, ketika adaseorang dosen yang bertanya masalah itu.Menurut dia, keamanan yang mencakupKamtibmas (keamanan dan ketertiban masya-rakat) dan penegakan hukum merupakanmenjadi tanggung jawab kepolisian. Sedang-kan pertahanan negara yang mencakup dalamdan luar negeri, menjadi tanggung jawab TNI(Tentara Nasional Indonesia).

Dulu, ucapnya, kepolisian dan TNImerupakan satu kesatuan, tetapi di erareformasi dengan dukungan gerakan pro-reformasi serta pengaruh negara barat, makaperan kepolisian lebih dikedepankansehingga seolah – olah polisi bertanggungjawab terhadap keamanan di seluruhwilayah Negara Republik Indonesia.

Secara garis besar, apa yang disampai-kan Prof Juwono memberikan hal- halpenting bagi kita, karena mungkin selamaini kita belum banyak mengetahui hal – halyang menyangkut tentang pertahananNegara. Pertemuan dengan tokoh terkemukadi negeri ini sepertinya perlu diperbanyakfrekuensinya supaya membuka pandanganyang positif bagi para mahasiswa. (Sari )

MANTAN Menteri Pertahanan Republik Indonesia ke – 21, Prof. Dr. Juwono

Sudarsono berkenan membagikan pengalamannya kepada para dosen dan

mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas

Prof.Dr.Moestopo (Beragama), Kamis, 15 Juli 2010 di Kampus UPDM(B) Jl

Hang Lekir, Jakarta.

K I P R A H F I S I P

Page 23: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 23

K I P R A H F I S I P

Novita Rakhmawati, MA

Novita Rakhmawati, MA:

Jurusan HI Fisip UPDM(B) Siap Bersaing

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip)merupakan salah satu fakultas yang ada dilingkungan Universitas Prof. Dr.Moestopo

(Beragama). Kampus Fisip UPDM(B) terletak diJl Hang Lekir Jakarta yang bersebelahan dengankawasan Mal Senayan City.

Guna mengetahui lebih jauh tentang FisipUPDM(B), terutama Jurusan Studi HubunganInternasional, berikut ini wawancara MajalahMoestopo dengan Novita Rakhmawati, MA, KetuaJurusan Hubungan Internasional Fisip UPDM(B)yang berlangsung di ruang kerja, belum lama ini.

Tanya: Apa saja keunggulan dari Fisip UPDM(B) di pandang secara keseluruhan?

Jawab: Kampus Fisip UPDM(B) terletak dikawasan yang strategis, serta kampus yangsangat turut mendukung kemajuan mahasiswanyabaik secara akademik maupun non akademik. FisipUPDM(B) menjalin kerjasama dengan beberapauniversitas terkemuka di Jerman dan Malaysia,dan pastinya dengan adanya study banding antarnegara Eropa dan Singapura.

T: Bagaimanakah cara untuk memper-tahankan serta meningkatkan keunggulan yangsudah ada di Fisip UPDM (B)?

J: Kami melibatkan semua komponen yangberada di lingkup Fisip UPDM (B) khususnya paramahasiswa karena secara akademis merekaberada di garda depan peningkat mutu FisipUPDM (B). Cara lainnya adalah denganpembibitan melalui “Asisten Mahasiswa” namuntidak hanya di bidang akademik, di bidang nonakademik juga di beri kesempatan.

T: Data yang didapat dari bagian pendaftaranmenyebutkan bahwa mahasiswa baru 2010 inilebih banyak memilih jurusan HI (HubunganInternasional) dibanding AN (AdministrasiNegara), mengapa demikian?

J: HI menjadi favorit mahasiswa baru 2010karena perputaran dan minat, terutama karena negarasekarang sudah berada dalam era globalisasi sertamelihat adanya peluang kerja dan cara bersaing dinegara global maka dari itu HI yang menjadi unggulandi mahasiswa baru 2010 ini.

T: Dalam meningkatkan mutu, pastinya adakegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Fisip, baikjurusan HI maupun AN. Kegiatan apa yang sudahpernah dan sering diadakan oleh Fisip?

J: Pembibitan mahasiswa beprestasi dalambidang akademik (Asisten mahasiswa), Outbondyang dikhususkan untuk para mahasiswa barubaik HI maupun AN, Basic training organizationatau BSO, ketrampilan mahasiswa, seminar- semi-nar, dan dalam waktu dekat akan diadakan Lec-

ture Series. Rencananya kami juga akanmengadakan study banding keluar negeri untukgo internasional.

Untuk jurusan HI sendiri, lebih seringmengadakan study banding ke kedutaan besardan untuk jurusan AN mengadakan seminarbersama Kementerian Dalam Negeri, tapi tidakmenutup kemungkinan HI mengikuti acara AN,begitu juga sebaliknya.

T: Bagaimana pendapat anda tentangkerjasama fakultas dan mahasiswa dalammeningkatkan keunggulan Fisip UPDM (B)?

J: Masih perlu peningkatakan karena kamitidak akan cepat berpuas diri. Fisip sendiri sedangberbenah dalam mengatasi kekurangan baik in-ternal maupun eksternal karena dengan adanyadaya saing dari lulusan- lulusan universitas lainbaik negeri maupun swasta. Masih menjadi tugasbagi Fisip sendiri untuk memikirkan “apa yg akandijual” dari lulusan Fisip UPDM (B) sendiri baikdalam bentuk fasilitas dan lain sebagainya sertadapat melihat peluang di luar sana (peluang kerja).

T: Bagaimana peluang kerja lulusan FisipUPDM (B) yang sudah ada hingga saat in?

J: Ada pendapat lulusan HI peluang kerjanyasempit, justru itu adalah hal yang salah karenalulusan HI paling luas karena HI mempelajarikeuangan, hukum, komunikasi, ekonomi dan lainsebagainya. Apalagi dalam era perdaganganbebas saat ini, globalisasi hampir semua lembaganegara memiliki badan kerja sama dan merekalebih memilih membuka peluang untuk lulusan HI.Lulusan HI lebih komprehensif dan holistik tapibukan berarti lulusan AN tidak memiliki peminat.

T: Bagaimana membangkitakan semangatmahasiswa yang sudah ada? Khususunya calonmahasiswa baru Fisip UPDM (B) angkatan 2010!

J: Anak muda jaman sekarang menyukai “Re-ward and Punishment.” Yang bagus dalamakademik maupun non akademik akan kitasalurkan sesuai kemampuan mereka, dapat kitalihat dari adanya HMJHI dan HMJAN. Merekayang menyukai organisasi, kita satukan dalam suatuhimpunan.

T: Apa pesan yang ingin disampaikan untukmahasiswa baru Fisip UPDM (B)?

J: Mahasiswa yang sekarang lebih berdayasaing, berahlak mulia sesuai dengan adanya visimisi yg ada di UPDM (B). Pesan saya, merekaterus belajar keras karena daya saing yang makinketat terutama dengan adanya daya saing yangsemakin banyak, tidak hanya lulusan dari univer-sitas dalam tetapi juga dari luar negeri.

(Henny dan Sari)

Page 24: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 201024

Seminar Fisip UPDM(B)Sorot Masalah Terorisme

MASALAH terorisme ternyata belumreda di Indonesia. Mejelang Rama-dhan tahun ini, Densus 88 Polri kembalimenggrebek sarang teroris di sejumlahlokasi di Jawa Barat. Bahkan dalamkaitan kali ini, Polri kembali menangkapAbubakar Baasyir, pimpinan PesantrenNgruki yang diduga punya kaitandengan masalah terorisme. Penang-kapan Abubakar Baasyir dinilai kontro-versial mengingat kasus yang di-hadapinya selama ini.

Agaknya, tetap maraknya ma-salah terorisme tersebut membuatFakultas Ilmu Komunikasi dan IlmuPolitik UPDM(B) kerjasama denganKementrian Koordinator Bidang Politik,Hukum dan Keamanan RI menye-lenggarakan seminar bertajuk “UpayaPenanggulangan Ancaman AksiTerorisme dan Radikalisme” digelar diaula Fisip UPDM(B), Kamis, 22 Juli2010.

Acara tersebut menampilkanpembicara Prof. Dr. H. Sunarto, M.Si(Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo( Beragama ), Prof. Dr. NasaruddinUmar, MA (Dirjen Bimas Islam Kemen-trian Agama RI), Dr. Andi Widjajanto,M.Sc, Ph.D (Program S2 Terorismedan Keamanan Internasional Univer-

sitas Indonesia) dan Nasir Abbas(mantan anggota JI).

Seminar sehari ini diikuti olehberbagai kalangan, mulai dari dosen,karyawan hingga mahasiswa UPDM-(B). Animo peserta begitu besar, hal initerlihat dari penuhnya kursi yangdisediakan oleh panitia, hingga harusada peserta yang berdiri di dekat pintumasuk utama untuk dapat mengikutiacara ini.

Seminar dibuka dengan sambutanoleh Rektor Universitas Prof. Dr.Moestopo (Beragama) Prof. Dr. H.Sunarto, M.Si. Beliau mengatakanbahwa tema yang diangkat kali inimemang menarik dan sensitif. Olehsebab itu, para peserta diharapkandapat berpikir secara jernih dalammenyikapi masalah terorisme danradikalisme.

Segmen pertama seminar di-bawakan oleh Prof. Dr. H. Sunarto,M.Si yang membahas tentang Pe-mantapan Tri Dharma PerguruanTinggi Dalam Pencegahan TerorismeDan Radikalisme di Indonesia. TriDharma Perguruan Tinggi mencakuppendidikan, penelitian dan pengabdiankepada masyarakat. Secara singkat,beliau menyatakan bahwa upaya

pemantapan Tri Dharma PerguruanTinggi didahului dengan evaluasi diriterhadap program studi dan lembaga.Pendidikan yang tinggi dilandasi olehideologi negara Pancasila dan ber-tujuan untuk mengembangkan potensipeserta didik agar menjadi manusiayang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa.

Segmen kedua dibawakan olehProf. Dr. Nasarudin Umar, MA yangberbicara tentang penguatan pem-binaan keagamaan dalam kehidupanbermasyarakat untuk menangkalradikalisme. Dia menjelaskan masalahdoktrin radikalis dan teroris yang diambildari penggalan ayat – ayat Al-quran.Ayat – ayat dan hadis dipahami secaraterbatas demi mendukung idealismepara teroris. Ayat dan hadis yangmenyerukan perdamaian dan toleransitidak mereka munculkan atau diberikanpemahaman lain.

Menurut Nasarudin Umar, padadasarnya ayat – ayat Al-quran sangattegas menekankan Islam sebagai nilai– nilai universal. Sayangnya, ayattersebut jarang dikedepankan olehkelompok radikal. Sebaliknya ayat –ayat yang bersifat khusus dijadikankaedah umum untuk mendukung

ideologi kelompok radikal.Selanjutnya, Dr. Andi Widjajanto,

M.Sc, Ph.D mengemukakan masalahkontra terosisme global. Dia me-maparkan secara singkat latar bela-kang orang – orang yang melakukanaksi terorisme maupun radikalisme,yang secara garis besar karenaadanya penyimpangan psikologi (sa-lient psychopathology) maupun pe-mikiran pelaku yang rasional danpragmatis (rational act).

Andi juga menyampaikan empatpandangan untuk melawan terorisme,yaitu military perspective, law enforce-ment, securitization, dan deradica-lization. Menurut Andi, Indonesiamemandang aksi terorisme bukalnlahsebagai sebuah ancaman melainkanhanya sebagai tindak kriminal. Inilahyang menjadi titik kelemahan dalampenanganan aksi terorisme.

Bagian yang menarik ialah ketikaMohamad Nasir bin Abbas atau NasirAbbas yang merupakan mantananggota Jemaah Islamiyah (JI) yangpernah tergabung dalam Akmil Mu-jahidin Afghanistan membagikan cerita-nya ketika ia masih menjadi anggotateroris terkemuka. Dikatakannya,doktrin – doktrin banyak diberikankepada anggota teroris yang masihbelia. Selain itu, hubungan per-saudaraan yang terjalin antar anggotateroris dapat dikatakan rumit.

Menteri Koordinator Bidang Politik,Hukum, Keamanan RI yang diwakilkanoleh Sekretaris Menkopolkam mem-berikan keynote speech yang secaragaris besar mengemukakan masalahterorisme di Indonesia yang kian lamakian meningkat. Selain itu, masalahkonflik komunal yang terjadi di Ambondan Poso yang merupakan efek dariperilaku terorisme.

Seminar diakhiri dengan sesitanya jawab dan makan siang ber-sama. Kegiatan ini sangat menarikuntuk diikuti karena topiknya memangsedang menjadi perbincangan dikalangan masyarakat, sementaranarasumber dinilai cukup kompetendalam bidang ini. (Sari)

K I P R A H F I S I P

Page 25: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 25

K I P R A H F K G

FKG UPDM(B) Tuan RumahBulan Kesehatan Gigi Nasional

FAKULTAS Kedokteran Gigi (FKG) Universitas

Prof.Dr. Moestopo (Beragama) boleh

berbangga hati karena menjadi salah satu

tempat terselenggaranya acara Bulan

Kesehatan Gigi Nasional. Acara yang

berlangsung selama Juli 2010 itu mengambil

tema “Ayo Periksa Gigi Sekarang!”.

Selama bulan kesehatan gigi itu, masyarakat diajakuntuk memeriksakan gigi sekeluarga di 13 rumah sakitgigi dan mulut yang tersebar di beberapa kota di Indo-nesia, antara lain Jakarta, Yogyakarta, Bandung,Surabaya, Jember, Bali, Padang, Makassar dan Medan.Acara ini sendiri digelar bersama dengan Pepsodent,AFDOGI (Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indone-sia) dan PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia).

FKG UPDM(B) menjadi tuan rumah pertama diJakarta dalam menyelenggarakan acara ini pada 5 – 7Juli 2010. Sebelumnya, telah diselenggarakan di Uni-versitas Gajah Mada Yogyakarta sebagai pembukapertama untuk seluruh Indonesia. Setelah digelar dikampus FKG UPDM(B), kegiatan ini di Jakartadilaksanakan pula di FKG Universitas Indonesia (7 – 9Juli 2010) dan FKG Trisakti (21 – 23 Juli 2010).

Kegiatan ini merupakan yang pertama kali bagi FKGUPDM(B), walaupun begitu, antusiasme masyarakatsekitar patut diacungi jempol. Menurut drg. Ratih Wi-diastuti, Ketua Penyelenggara, target peserta BulanKesehatan Gigi Nasional ini mencapai 750 orang. “Harisebelumnya masyarakat yang berpartisipasi kuranglebih berjumlah 257 orang dan hari terakhir ini sudahmencapai 200 orang, padahal acara baru dimulai sekitar2 jam yang lalu,” ujarnya.

Kegiatan ini mencakup 4 program kesehatan gigi,yaitu penambalan gigi, perawatan gigi anak, karanggigi dan pencabutan gigi. Dokter – dokter yang di-terjunkan langsung dalam kegiatan ini merupakandokter – dokter koas dan para mahasiswa kedokterangigi, tentu saja dari FKG UPDM(B). Walaupun pro-gram kesehatan gigi ini gratis, pelayanan yangdiberikan tetap optimal. Fasilitas yang dimiliki FKGUPDM(B) sendiri mampu memberikan dukungan dalampelayanan dokter.

Pelayanan yang diberikan kepada pasien dilakukansecara sungguh-sungguh. Hal menarik pula, kegiatanini dilakukan dengan penjemputan bagi para lansia dariberbagai panti jompo. “Kami menyediakan fasilitaspenjemputan buat para lansia dari panti jompo. Selainitu, kami mendapatkan reservasi dari Radio Dalamdengan jumlah sekitar 40 orang, “kata drg. Ratih

Page 26: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 201026

Widiastuti.Selain itu ada pula program sikat gigi

bersama dan penyuluhan kesehatan gigibuat peserta kegiatan ini. Peserta diarahkanuntuk dapat menyikat gigi dengan benar dandiberikan informasi mengenai pentingnyakesehatan gigi dan mulut dari tim pe-nyelenggara.

Erlin, salah satu peserta kegiatan BulanKesehatan Gigi Nasional, menilai acara ini

sangat menguntungkan bagi masyarakat.“Saya sangat mendukung kegiatan sepertiini karena betul – betul membantu ma-syarakat sekitar, khususnya yang kurangmampu dalam hal perawatan gigi. Kalau bisa,acara seperti ini rutin diadakan di FKGUPDM (B), “ ujarnya.

Sosialisasi cukup gencar dilakukan oleh

FKG UPDM(B) dalam mensukseskan acaraini. Lingkungan RT dan RW di sekitar FKGUPDM(B) menyambut baik kegiatan acaraini sehingga begitu banyak masyarakat yanghadir, terutama dari kalangan menengah kebawah.

Program bakti sosial ini memang lebihditekankan untuk masyarakat golonganmasyarakat bawah. Tapi tidak dipungkirimasyarakat dari berbagai golongan jugaturut mengikuti kegiatan ini. Mereka tidakmenyianyiakan kesempatan emas yangdiberikan oleh FKG UPDM(B). “Paling tidakkita membutuhkan biaya 200 – 250 ribu ru-piah sekali pergi ke dokter gigi. Sekarang,kita menyelenggarakan program kesehatangigi gratis bersama Pepsodent buat ma-syarakat umum. Ini merupakan kesempatanbaik yang harusnya dapat dimanfaatkan, “kata drg. Ratih Widiastuti.

“Bulan Kesehatan Gigi Nasional memangjatuhnya harus tiap tahun, tapi kamitergantung dari pihak Unilever selakupendukung acara, apakah akan diadakan diFKG UPDM(B) lagi atau tidak. Tetapiapabila kegiatan ini menjadi kegiatan rutintahunan, FKG UPDM(B) bersedia menye-diakan tempat penyelenggaran kegiatan ini,“tutur drg. Ratih Widiastuti.

Kegiatan pengabdian masyarakat se-bagai bagian tri dharma perguruan tinggimenjadi wujud nyata dalam semangat yangditanamkan pendiri UPDM(B), Bapak Prof.Dr. Moestopo. Semoga kegiatan FKGUPDM (B) dapat pula menginspirasi fakultas– fakultas lain di lingkungan UPDM(B)untuk ikut memperhatikan lingkungansosialnya, terutama kesejahteraan ma-syarakat sekitar. Selamat untuk FKGUPDM(B)! (Sari dan Henny)

K I P R A H F K G

Page 27: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 27

K I P R A H F K G

FKG UPDM(B) Sukses Selenggarakan

Pertemuan Ilmiah dan Teknologi Kedokteran GigiFAKULTAS Kedokteran Gigi Universi-

tas Prof. Dr. Moestopo Beragama

telah sukses menyelenggarakan

Pertemuan Ilmiah dan Teknologi

Kedokteran Gigi (PITEKGI) 2010.

Pertemuan ini merupakan bagian dari

kegiatan Fakultas Kedokteran Gigi

UPDM (B). Fakultas ini memiliki visi

dan misi dalam mengembangkan

pengetahuan para profesional dokter

gigi melalui berbagai kegiatan

seminar yang melibatkan para ahli

teknologi kedokteran gigi, baik dari

dalam negeri maupun luar negeri.

Page 28: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 201028

PITEKGI 2010 yang diselenggarakanpada April-Mei 2010, di Hotel Borobudur,Jakarta, bertemakan “ Optimalisasi KualitasHidup Melalui Pelayanan Kesehatan Gigidan Mulut.” Adapun program PITEKGI2010 mencakup program ilmiah, programnon ilmiah, post PITEKGI 2010 : seminardan hands on, Pertemuan Asosiasi FakultasKedokteran Gigi Indonesia ( AFDOKGI )dan Pertemuan Asosiasi Profesi KedokteranGigi Indonesia. Program ilmiah diisi denganberbagai seminar yang mengkhususkanpada bidang – bidang tertentu, antara lain :implan – estetik, bleaching, periodonsi,penyakit mulut, orthodonsi dan lain-lain.

Seminar dan ceramah PITEKGI 2010melibatkan para profesional yangberkompeten di bidangnya masing –masing. Salah satunya, Dr. AnastasiaSusetyo Tri Rahardjanti, drg., M. Kes yangmerupakan dosen Fakultas Kedokteran GigiUPDM (B) menyajikan makalah bertema “Profesionalisme Pelayanan Kesehatan Gigidalam Rangka Meningkatkan KualitasHidup Pasien. “

Antusiasme peserta PITEKGI 2010 yangbegitu besar, membuat panitia penye-lenggara harus memperpanjang pendaf-taran early bird. Keunggulan yang didapatdari keikutsertaan dalam PITEKGI 2010

membuat acara ini mendapatkan perhatianbegitu besar, terutama para profesional dibidang kedokteran gigi. Hal ini dibuktikandengan partisipasi para profesional dariberbagai negara, seperti : Jerman, Si-ngapura, dan Filipina. Mereka tidak segan– segan membagi pengetahuan kepada paramahasiswa kedokteran gigi, perawat, dantekniker.

Biaya yang ditawarkan dalam programPITEKGI 2010 sangat bervariasi, tergantungdari jenis seminar yang diikuti oleh peserta,fasilitas hands on dan profesi peserta.Peserta mendapatkan fasilitas berupaundangan pembukaan , PITEKGI nite, ReuniIKA FKG UPDM(B), kupon rehat kopi danmakan siang hari 1 – 3, seminar 3 hari,pameran 3 hari, serifikat, seminar kit danvoucher belanja di beberapa dental sup-plier.

PITEKGI 2010 juga mengadakanpameran alat dan bahan kedokteran gigiyang bekerja sama dengan berbagai dentalsupplier. Pameran dibuka bagi pesertaPITEKGI 2010 dan masyarakat umum, mulaijam 08.00 WIB sampai 16.30 WIB. Selainitu, program non ilmiah dari PITEKGI 2010juga cukup menyita perhatian, terdiri daridiskusi panel yang dibawakan oleh PaulusJanuar, drg,. M.Sc .dkk dengan moderatorShanaz Haque, PITEKGI Opening Cer-emony 2010 dengan MC Dave Hendrik danmusik performance Edo Kondologit danPITEKGI NITE 2010 dengan MC Kemal GenFM dan Poppy Zeidra.

PITEKGI juga bekerjasama dengan Pep-sodent dan Sensodyne memberikan peng-hargaan berupa Scientific Award dan PosterAward dengan hadiah jutaan rupiah. PITEKGIjuga memberikan doorprize berupa BlackberryBold dan BenQ PC All in One. (Sari)

K I P R A H F K G

Page 29: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 29

S E J A R A H

Mengapa Universitas Prof. Dr. MoestopoAda Kata Beragama?

Universitas Prof. Dr. Moestopo

(Beragama) atau UPDM(B)

sering menjadi tanda tanya,

terutama menyangkut tulisan kata

Beragama yang ditulis dalam tanda

kurung. ”Mengapa ada tulisan kata

Beragama? Apa maknanya?” demikian

banyak orang bertanya.

Sesungguhnya, keputusan penambahankata ”Beragama” ini ditentukan sendiri olehpendiri perguruan tinggi ini, Mayor JendralProf. Dr. Moestopo tahun 1962. Tujuannyatidak lain untuk membedakan dengan uni-versitas atau perguruan tinggi lainnya. Kata(Beragama) juga kemudian menjadi ciri khaskeberadaan UPDM(B).

Kata beragama memiliki makna mendalamdilihat dalam konteks kehidupan politik awaltahun 1960-an. Pada waktu itu, kekuatanPartai Komunis Indonesia (PKI) sangat besardan selalu mengembangkan pengaruhnyakepada segala lapisan masyarakat dan takluput dunia perguruan tinggi.

PKI mendapat tempat dalam kehidupanpolitik kala itu karena Presiden Soekarnomengembangkan semangat Nasakom (Na-sionalisme, Agama dan Komunisme). Hal itumembuat PKI memiliki kesempatan untukmengembangkan pengaruhnya dalam segalalapisan masyarakat Indonesia. Kader-kaderPKI sudah masuk bukan saja di berbagaiuniversitas tapi bahkan juga PWI (Per-satuan Wartawan Indonesia) dan LKBNAntara sehingga mereka dapat mengklaimbahwa PKI telah mempunyai 20 juta ang-gota.

Kondisi itulah membuat Pak Moestoposendiri mengklaim diri telah mempersiapkankader-kader yang non komunis, terutamamelalui Universitas Prof. Dr. Moestopo. PakMoes menekankan bahwa setiap mahasiswaUniversitas Moestopo harus beragama,apakah Islam, Kristen, Buddha, Hindu, atauKonghuchu.

Pak Moestopo sendiri sejak kecil telahmendapat tempaan kehidupan beragamayang kuat. Kenyataan PKI demikian ber-kembang pesat itulah yang menjadikan tekatPak Moestopo melawan Komunis yangatheis, tidak mempercayai Tuhan. Padahal

menurut Pak Moestopo dalam suatu kuliahPancasila, ”tidak ada orang yang tidakpercaya adanya Tuhan.”

Pak Moestopo sendiri pernah ber-kunjung ke Rusia (dulu Uni Sovyet). PakMoes saat di Rusia itu sempat diajak ketempat pertanian. Para petani Rusia itu,sambil menunjukkan ladang gandumnyamengatakan: “mudah-mudahan nanti panen-nya baik”. Kata ”mudah-mudahan”, ucappak Moes, berarti percaya bahwa adakekuatan lain yang lebih hebat, menentukandi luar diri mereka yaitu Tuhan.

Dalam catatan sejarahnya, Pak Moes-topo pernah memperdalam agama Islam diPondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang,Jawa Timur. Dia dalam kehidupannya selalumenyatakan berlindung kepada Allah.Dengan ucapan, “LaaiIllahaiIlallah” pakMoes berkampanye tentang perdamaiandunia, berdasarkan agama, Ketuhanan YangMaha Esa.

Pak Moes meyakini bahwa usaha beliauakan berhasil hanya dengan pertolonganTuhan Yang Maha Esa. Keyakinan itu kiniterus menjadi kenyataan dengan tetapeksisnya Universitas Prof.Dr. Moestopo(Beragama) sampai sekarang yang sudah

memasuki usia setengah abad.Makna beragama juga tersirat dalam

lambang Universitas Prof. Moestopo Ja-karta. Titik tengah dari lambang UPDM(B)menyimpulkan adanya Tuhan Yang Mahaesa. Kalau kita buat lingkaran dengan passer,lambang itu menjadi bulatan yang berartibahwa semua makhluk menyembah kepadaTuhan Yang Maha Esa.

Bulatan dibagi menjadi segi lima samasisi yang berarti bahwa di Indonesia ada 5macama agama, yaitu Islam, Katolik, Pro-testan, Hindu, Budha.

Apabila dari lima titik tersebut ditarikgaris secara horizontal terdapat hubungangaris antara kelima agama yang berarti:“Hidup bergandengan/kerukunan hidupantar umat beragama dengan kedudukanyang sama pula” (garisnya sama panjang).

Sementara kalau kita tarik garis vertikalke titik pusat maka pada hubungan antaramasing-masing agama dengan Tuhannyayang hanya satu/Maha Esa dengan pe-rantara Nabinya masing-masing atau kalaudiambil secara lokal terdapat segi tiga samasisi yaitu hubungan antara umat, Nabi, danTuhan. Secara keseluruhan hal itu diter-jemahkan dengan kerukanan hidup umatberagama dengan mendasarkan kepadaakidah agama masing-masing. Apabila darititik tersebut kita tarik garis menyilangterlihat gambar yang melambangkan agung-an Tuhan.

Lambang Beragama yang kedua dile-takkan pada bendera masing-masing Agama.Dalam setiap upacara 17 Agustus, DiesNatalis, dan lain-lain, kita dapat menyak-sikan di samping Bendera Merah Putihterdapat lima bendera berdasarkan limaagama yaitu Islam, Katholik, Protestan,Hindu, dan Buddha. Lambang tersebut jugadiletakkan di puncak Gedung agar ma-syarakat dapat mengetahuinya.

Setiap mahasiswa UPDM(B) diberikesempatan untuk melaksanakan ibadahmenurut agamanya masing-masing. Dalamkebiasaannya, setiap doa yang diucapkanProf. Dr. Moestopo selalu diakhiri dengankata-kata suci dari ke 5 agama tersebut. Halitu sebagai bentuk keyakinan Prof. Dr.Moestopo bahwa setinggi apapun ilmuyang dipunyai oleh seseorang tidak berartiapa-apa apabila tidak dilandasi oleh agama.

(Panggih Sundoro)

?Beragama

Page 30: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 201030

Prof. Dr. Moestopo yang telah

memiliki ketrampilan sebagai

seorang militer mengetahui

adanya Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

tidak tinggal diam begitu saja.

Sebagai komandan Batalyon dengan

satu pasukannya yang ditempatkan di

Gresik oleh Jepang, dr.Moestopo

bersama para tokoh pejuang di

Surabaya tanggal 9 September 1945,

menjadikan pertemuan, membentuk

Badan Keamanan Rakyat (BKR) Jawa

Timur sekaligus dalam pertemuan

tersebut bekas Daidanco Moetopo

diangkat sebagai ketua BKR selaku

Penanggung Jawab Kemerdekaan

Rakyat Jawa Timur.

Kemudian dr.Moestopo oleh PemerintahPusat yang pada waktu itu berkedudukandi Jakarta diangkat sebagai PenanggungJawab Revolusi Jawa Timur dan MenteriPertahanan Ad. interim. Dengan jabatantersebut dr. Moestopo berdiplomasi men-datangi Jenderal Iwabe yang berkedudukansebagai Panglima Angkatan Darat TobuJawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur) danJenderal Shibata sebagai Panglima Ang-katan Laut Jepang yang ditempatkan di In-donesia Timur.

Diplomasi dilakukan untuk mendapatkansemua senjata dan semua peralatan perangJepang sebelum diserahkan kepata tentaraSekutu yang diwakili tentara Inggris. Jepangyang sudah menyerah kepada sekutu, posisitentaranya diberi tugas oleh Sekutu untukmenjaga keamanan Indonesia sebelumtentara Inggris datang.

Tentara Jepang ternyata tidak begitu sajamenyerahkan semua senjata dan peralatanperangnya kepada Indonesia. Dengan tidakdiserahkannya senjata tersebut, memaksadr.Mostopo dengan pasukan keamanan rakyatdan para pemuda dengan persenjataanseadanya seperti bambu runcing, menyerangmarkas Ken Pei Tai Jepang di Surabaya.

Dengan adanya serangan tersebut,

tanggal 19 September 1945, seluruh per-senjataan dan peralatan perang di Surabayatermasuk gudang-gudang mesiu kapal-kapalperang Jepang diserahkan kepada pejuangkita. Dari penyerangan itulah kemudian lahirperkataan “ bambu runcing mengalahkansenjata modern“.

Kemudian Dr.Moestopo mengirimkansenjata dan peralatan perang tersebutkepada para pejuang untuk mempersenjatai.perjuangan rakyat di Jakarta Raya, Bekasi,Klender, Garut, Cirebon, Jawa Tengah, JawaTimur, Kalimantan dan daerah lainnya.

Tentara Inggris di bawah pimpinanJenderal Mallaby datang ke Indonesiasetelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus1945 hanya dapat melucuti senjata Jepangdi Jakarta dan di Bandung. Kegagalantentara Inggris melucuti persenjataan tentaraJepang di Surabaya Jawa Timur dan JawaTengah memasukkan tentara Inggris me-nyerang Surabaya. Serangan ini tidakdidiamkan begitu saja oleh Badan Ke-amanan Rakyat dan Rakyat Surabaya.Serangan Inggris ini dihadapi denganserangan balasan yang di pimpin oleh Dr.Moestopo selaku Penanggung JawabRevolusi Jawa Timur.

Taktik yang dipergunakan oleh dr.Moestopo adalah taktik Himizhu Zenzozen(Perang Rahasia/Gerilya) digabung denganperang Sengaisen (Perang Kota). Akibatserangan balasan tersebut, Jenderal Ma-llaby sebagai komandan Pasukan Inggrisyang telah berpengalaman dalam PerangDunia II mengibarkan bendera putih. Bahkandalam suatu peristiwa, di dekat Jembatan

Merah Surabaya, Jenderal Mallaby tewasoleh peluru arek-arek Surabaya.

Tewasnya Jenderal Mallaby di Surabaya,bukanlah tanggung jawab dr. Moestopokarena perintah perang telah dihentikan olehBung Karno dan Bung Hatta. Keduapimpinan nasional Indonesia itu secaraKhusus datang ke Surabaya untuk me-nyelesaikan perang antara Badan KeamananRakyat dan arek-arek Surabaya melawantentara Inggris.

Dalam kesempatan itu, Dr. Moestopoyang akhirnya dipensiunkan sebagaijenderal penuh oleh Bung Karno, ber-kesempatan menyampaikan sebuah do-kumen yang menyatakan, bahwa kedatang-an tentara Inggris ke Indonesia sebagaitentara Sekutu sebenarnya diboncengi olehtentara Nica Belanda yang akan kembalimenjajah Indonesia.

Dokumen itulah yang melatarbelakangipertempuran di Surabaya karena seluruhbangsa Indonesia tidak ingin dijajah kembalioleh Belanda. Seluruh rakyat Indonesiabersemboyan lebih baik mati dari pada dijajahkembali oleh Belanda. Dengan motivasiitulah, seluruh rakyat Indonesia baik tuamaupun muda, laki-laki atau perempuanmemanggul senjata untuk mengusir kembalipenjajah Belanda dari tanah air tercinta.

Setelah dipensiunkan sebagai Jenderalpenuh , dr. Moestopo kemudian diberi tugassebagai Penasihat Agung Militer PresidenRepublik Indonesia, kemudian beliau kem-bali ke Gresik, dan melanjutkan perjuanganuntuk mengisi kemerdekaan di bidangpendidikan, antara lain mendirikan Univer-sitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama).

(Panggih)

Prof. Dr. Moestopo Pahlawan Sejati

Alm. Bpk. Mayjen. TNI (Purn) Prof. Dr. Moestopo

Dengan tidak diserahkannya senjata

tersebut, memaksa dr.Mostopo dengan

pasukan keamanan rakyat dan para pemuda

dengan persenjataan seadanya seperti

bambu runcing, menyerang markas Ken

Pei Tai Jepang di Surabaya

“ “S E J A R A H

Page 31: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 31

S E J A R A H

Berbicara tentang sejarah

Yayasan UPDM tidak dapat

dipisahkan dari pembicaraan

tentang sejarah Universitas dan Pak

Moestopo, karena diantara ketiganya

bersifat saling mengisi dan

melengkapi. Tonggak batu pertama

pengabdian Yayasan UPDM dimulai

dengan dibukanya Kursus Tukang

Gigi pada tahun 1952.

Pada waktu itu Pak Moestopo masihberpangkat Kolonel, menjabat sebagaiKepala Bagian Bedah Rahang, Rumah SakitAngkatan Darat (sekarang RSPAD GatotSubroto). Disela-sela kesibukannya, PakMoes mengabdikan diri pada dunia pen-didikan, dengan mengelola ‘Kursus Ke-sehatan Gigi dr. Moestopo’, di rumah beliaudi jalan Merak 8, Jakarta. Kursus iniberlangsung selama 2 jam, sejak pukul 15.00sampai 17.00 dengan tujuan untuk mening-katkan kemampuan dan keterampilan tukanggigi di seluruh Indonesia yang jumlahnyahampir 2.000 orang, agar dapat memenuhikriteria minimal IlmuKedokteran Gigi dalam halhygiene, gizi, dan anatomisederhana, sesuai denganhimbauan MenteriKesehatan dalamKonggres PDGI II tahun1952.

Pada tahun 1957, di-buka sebuah kursus lagiyang dinamakan ‘KursusTukang Gigi Intelek’. Se-pulang dari AmerikaSerikat pada tahun 1958,Pak Moes mendirikan‘Dental College Dr.Moestopo’. Dental collegeini mendapat pengakuanresmi dari DepartemenKesehatan,bahkan mendapat penghargaandengan kunjungan Presiden Soekarno. Padakesempatan tersebut, Bung Karno mem-berikan pujian khusus kepada Dr.Moestopo,yang dianggap telah berhasil mendidik danmenelurkan tenaga kesehatan gigi yangterjangkau oleh rakyat kecil.

Melihat hasil positif yang telah dicapai,

pemerintah menganjurkanagar status dental collegeditingkatkan menjadi‘Akademi Tinggi Gigi’,sehingga pada tahun 1960status akademi iniditingkatkan menjadi ‘Per-guruan Tinggi SwastaDental College dr.Moestopo’, yang sudahbersifat akademik.

Pada tahun 1961 PakMoes memperoleh gelarGuru Besar/Profesor dariUniversitas Indonesia,dan dilantik oleh Prof.Ouw Eng Liang.

Sesuai dengan PolaPendidikan Nasional, dimana Perguruan Tinggi Swasta harusmeningkatkan mutu, peranan, dan tanggungjawabnya dalam menyelenggarakanpendidikan nasional tanpa harus kehilanganciri-ciri khas Perguruan Tinggi Swasta itusendiri, maka Perguruan Tinggi Swasta Den-tal College dr. Moestopo akhirnya diting-katkan lagi statusnya menjadi ‘FakultasKedokteran Gigi Prof. Dr. Moestopo’ pada

tahun 1961. Fakultas inilahyang merupakan embrioUniversitas Prof. Dr.Moestopo, yang didirikansecara resmi pada tanggal 15Pebruari 1961.

Sejalan dengan perkem-bangan di bidangpendidikan, pada tahun 1962Pak Moestopo bersama ibuR.A. Soepartin Moestopomendirikan Yayasan Univer-sitas Prof. Dr. Moestopoberdasarkan akte Notaris R.Kadiman No. 62. Untukmendirikan Yayasan ini, PakMoes selaku pendiri danketua Yayasan yangpertama, menggunakan

tanah pribadi dan bangunannya di jalan HangLekir I no. 8,Jakarta dan sebuah mobil OpelCapitan tahun 1962 Nopol. B 311, sebagaisalah satu modal pertama. Di dalam per-jalanannya, Akte Notaris ini telah mengalamibeberapa kali perubahan. Terakhir denganAkte Notaris Zainal Arifin SH, No. 3/ KGS,tanggal 8 April 1996. Yayasan UPDM sebagai

suatu badan sosial ber-tujuan melaksanakankegiatan pengabdiankepada Pemerintah RImelalui pendidikan, ke-sehatan, agama, risetilmiah, bimbingan danpenyuluhan mental.

Dalam perkem-bangannya, UniversitasProf. Dr. Moestopo per-nah memiliki 6 fakultas,yaitu: Kedokteran Gigi,Kedokteran, Sosial Politikjurusan AdministrasiNegara, Ekonomi jurusanEkonomi Perusahaan,Pertanian dan Publisistik.Namun Fakultas Per-

tanian tidak dapat diselenggarakan karenatidak ada peminat. Demikian pula pada tahun1971 Fakultas Kedokteran, karena tidakmemiliki Teaching Hospital, terpaksa di-tutup. Pada tahun 1980, Fakultas Publisistikberganti nama menjadi Fakultas Komunikasi.Dewasa ini Yayasan UniversitasProf.Dr.Moestopo mengelola 4 Fakultas dan1 Program Pascasarjana.

Pak Moestopo wafat pada tanggal 29September 1986, dan pada 2008 oleh pe-merintah dianugrahi gelar Pahlawan Na-sional. Perjuangan Ys UPDM sebagaiwadah pengabdian keluarga Pak Moeskepada Negara dan bangsa harus tetapberlangsung. Untuk itu telah diwasiatkankepada keluarga yang ditinggalkan dankeluarga besar Ys UPDM, bahwa yangmenggantikan beliau sebagai Ketua adalahputra sulungnya, yaitu drg.J.M.JoesoefMoestopo, dan kini diketuai drg H HermantoJM, SKG MM, cucu pak Moestopo.

Di bidang sarana dan prasarana, sejaktahun 1976 berturut-turut dibangun gedungBerdikari, gedung Merah Putih, gedungGotong Royong, gedung Harapan, dangedung Perdamaian, lengkap denganperalatan dan penyempurnaannya di Jl.Hang Lekir I/8, Jakarta Pusat. Terakhirdibangun Kampus Bintaro III di Jl. BintaroPermai no 3, Jakarta Selatan, yang diberinama ‘Graha R.A. Soepartien Moestopo’.Pembangunan Kampus UPDM (B) akanberlanjut seiring dengan gerak napasperjuangan Kampus Merah Putih.

(http://www.moestopo.ac.id)

Yayasan UPDM dan Pak Moestopo

Ibu R.A. Soepartin Moestopo

Alm. JM. Joesoef Moestopo, drg

Page 32: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 201032

MEDIA Publica merupakan wadah kegiatanmahasiswa (WKM) tertua yang berada di bawahnaungan Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM(B).WKM ini kembali mengadakan suatu acara yangditujukan bagi mahasiswa umum. Bertajuk“Membedah Pentingnya Media Online dalamDunia Kerja”

Media Publica menawarkan konsep seminaryang berbeda. Seminar kali ini mahasiswa yangdatang mendapatkan wawasan mengenai

pentingnya pengetahuan tentang media onlinedalam dunia kerja, yang tentu saja disesuaikandengan jurusan yang ada di Fikom UPDM(B), yaitujurnalistik, humas dan periklanan. Masing-masingbidang dijelaskan oleh pembicara yang ber-kompeten di bidangnya, misalnya saja dalam sesijurnalisme online yang menampilkan Budi Santoso,Pemimipin Redaksi Situs Okezone.

Acara ini berlangsung 18 Juni 2010. Maha-siswa yang hadir cukup memenuhi ruangan Lab.

Humas Fikom UPDM(B). Kebanyakan merekamenyatakan bahwa seminar ini sangat bergunauntuk ke depannya nanti. Dalam seminar kali ini,Alim Ilhamsyah, selaku ketua pelaksana me-maparkan, kegiatan ini bernilai positif untukmengenalkan pentingnya media online kepadamahasiswa dalam dunia kerja, baik itu di bidangjurnalistik, periklanan, maupun kehumasan.

Selain itu seminar juga memberikan pemikiranbaru untuk berwirausaha menggunakan mediaonline. Saat ini semua media tradisional di Indonesiasedang berlomba membuat versi online seiringdengan perkembangan jumlah pemakai internet diIndonesia yang kini sudah mencapai 25% dari totalpenduduk Indonesia (Tempo, edisi 5 April 2009).“Minat masyarakat terhadap media bisa bergeserdari media cetak ke media online,” ucap Alim.

Sebagaimana dibahas dalam sesi jurnalistikonline, dijelaskan apa saja keunggulan media onlinedalam pemberitaan, cara kerja media online dalampemberitaan, teknik penulisan di media online dansebagainya. Para peserta terlihat banyakmengajukan pertanyaan seputar masalah tersebut.Diharapkan dengan berlangsungnya acara inidapat memotivasi Media Publica untuk mengadakanacara yang bermanfaat lagi seperti Pekan Jurnalistiktahun lalu.

Media Publica Gelar Seminar Tentang Media Online

Okezone ‘Ngajar’ di Universitas MoestopoTIDAK biasanya okezone hadir di Universitas ProfDr Moestopo (Beragama). Kehadirannya bukanuntuk kuliah, namun untuk berbagi ilmu denganpara mahasiswa UPDM(B).

Pemberian materi dilakukan oleh Pemimpinredaksi okezone.com M Budi Santosa dalam Semi-nar Sehari Membedah Pentingnya Media Onlinedalam Dunia Kerja, besutan LPM Media Publica.

Di hadapan peserta, Budi menjelaskan mengenaiperkembangan media online sebagai bagian darikonvergensi media di Indonesia. Menurutnya,perkembangan media online didukung oleh lahirnyagenerasi baru yang disebut Generasi “C”.

“Generasi C adalah kelompok usia 15-35 tahunyang dalam kesehariannya serba update,” jelasBudi di Kampus UPDMB, Jakarta Selatan, Jumat(18/6/2010). Dijelaskan Budi, dinamakan generasiC karena sehari-hari generasi ini terhubung (con-necting), berkomunikasi (communicating), danmengontrol (controlling) informasi lewat saluraninternet. Generasi C juga disebut generasi 2.0.

Pengguna internet di Asia ada di peringkatkeenam (20,1 persen), di bawah kawasan TimurTengah (24,4 persen). Sementara, pertumbuhan

penggunaan internet di Indonesia mencapai 48persen, meningkat sekira 26 persen dari tahunsebelumnya.

“Peningkatan ini disebabkan makin banyak-nya akses informasi se-cara mobile. Selain itu,akses materi cetak secaraonline juga makin luas,”jelas Budi. Seminar sehariini bertujuan memberikaninformasi tentang cakupandunia kerja dalam bidangkomunikasi melalui per-spektif online.

“Oleh karena itu kamimembaginya dalam tigasesi, yaitu public relations,journalism, dan advertis-ing,” jelas Ketua Pelak-sana Alim Ilhamsyah.

Sekira seratus pesertadari dalam dan luar Uni-versitas Moestopo ber-partisipasi mengikuti semi-

nar. Mereka juga aktif bertanya kepada paranarasumber. Rencananya, seminar ini akan dihelatrutin di kemudian hari. (okezone.com/Jum’at, 18Juni 2010 - 14:30 wib)

foto: Rifa/okezone

K I P R A H M A H A S I S W A

Page 33: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 33

K I P R A H A L U M N I

TAMAN Museum Satriamandala tampak dihiasi

merah putih dari baju yang dikenakan para alum

nus Fikom UPDM(B), pada Sabtu, 19 Juni 2010.

Reuni Akbar Fikom (RAF) UPDM(B) yang telah digagas

beberapa tahun lalu akhirnya dapat terlaksana berkat

kerjasama antar Alumni Fikom-IKA Fimoes, dan

dukungan Dekan Fikom UPDM(B) beserta jajarannya,

Rektor UPDM (B) serta pihak Yayasan yang menaungi

UPDM(B).

RAF UPDM(B) 2010 akhirnya dapat terselenggara,

setelah melalui berbagai persiapan selama 6 (enam) bulan.

Sekitar jam 09.00 WIB, 10 orang panitia pendaftaran dan

penerima tamu sudah stand by. Mereka menerima dan

mencatat peserta yang hadir, sekaligus melakukan

pengambilan foto diri peserta masing-masing untuk Data

Direktori Alumni. Acara dimulai ditandai tari-tarian pembuka

dan Paduan Suara Fikom UPDM(B) dengan menyanyi-

kan lagu Indonesia Raya bersama para undangan dan

peserta yang dilanjutkan dengan lagu Goudeamus.

Sekitar pukul 11.30 WIB, acara resmi pun dimulai

dengan diawali Kata Sambutan oleh Ketua Umum Panitia

RAF 2010, Yanuzar Noer. Dilanjutkan oleh Dekan Drs.

Hanafie Murthani, MM, Rektor UPDM (B) Prof. Dr. H.

Soenarto, M.Si dan Ketua Yayasan UPDM, Drg.

Hermanto JM, SKG, MM. Rangkaian demi rangkaian

acara dapat dilaksanakan hingga selesai jam 17.00 WIB.

Reuni Akbar Fikom UPDM (B) bertujuan untuk

mempertemukan kembali insan alumni dari angkatan 1972

– 2006. Selain itu mempersiapkan wadah untuk

menampung aktivitas Alumnus dengan berbagai potensi

dan profesi dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian

masyarakat, lapangan kerja, koperasi dan sosial.

Adapun Visinya adalah membangun dan

mewujudkan komunitas alumni Fikom UPDM(B).

Sedangkan Misinya melalui institusi IKA FIMOES

(Ikatan Keluarga Alumni Fikom UPDM(B) adalah

membangun dan mempererat tali silaturahmi untuk

pengembangan komunitas alumni Fikom UPDM(B).

Selain itu mewujudkan dan mengembangkan potensi:

Insan Alumn, Kampus- Almamater yang Insya Allah

akan dapat diwujudkan melalui “Pembentukan Yayasan

IKA FIMOES dan Koperasi IKA FIMOES”.

Reuni akbar itu berawal dari reuni kecil yang dihadiri

beberapa angkatan, sejumlah 46 orang di Restoran Pulau

Dua Senayan, 25 Nopember 2009. Alumni yang hadir

kala itu sepakat untuk membuat pertemuan yang lebih

banyak lagi, yaitu Reuni Akbar Fikom UPDM (B).Rapat

pertama kali pembentukan panitia di Graha Merdeka, Jl.

Ampera Raya No. 6, Kemang, Jakarta Selatan, pada

27 Desember 2009. Tempat yang disediakan oleh Sdr.

Edi Junaidi (1981). Hadir hanya 5 (lima) angkatan saja,

1980 sampai dengan 1985.

Pada rapat ke dua di Graha Merdeka, Jl. Ampera

Raya No. 6, Kemang, Jakarta Selatan, 16 Januari 2010,

dihadiri lebih banyak Alumni, dari angkatan 1978 sampai

dengan 1999. Hadir antara lain Ketua IKA FIMOES

Herling Tumbel (1979) dan Edo (1978) yang kemudian

resmi susunan Panitia RAF 2010. Secara aklamasi terpilih

Sulvahlevi (1980) sebagai Ketua SC (Steering Comittee)

dengan anggota Edi Junaidi (1981), Rizal Pahlevi (1981)

dan Novriaty Sibuea (1982). Terpilih sebagai Ketua Umum

Pelaksana RAF 2010 (Organizing Comittee) Yanuzar

Noer (1983) dengan Sekretaris I, Chandra Dewi (1984)

dan Bendahara I, Endang Setyawati (1984). Ketua I Bid.

Penggalangan Alumni, John Mart Toni (1983), Ketua II

Bid. PR & Promosi Retno Wigatiningrum (1983) dan Ketua

III Bid. Yayat Sudrajat (1982).

Panitia pun kemudian menyusun program-program

kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. antara lain

adalah program Bakti Sosial, Donor Darah dan Ziarah

Makam Pendiri Univ. Prof. Dr. Moestopo, ke TMP

Cikutra, Bandung. Dari keputusan yang diambil sacara

musyawarah dan mufakat tersebut, semua telah dikemas

dalam sebuah Proposal RAF 2010.

Pada tanggal 30 Januari, Ketua Panitia bersama

Ketua I dan Sie Acara, sempat melakukan survei ke 7

(tujuh) lokasi yaitu, Put-Put Golf & Games, Pintu Satu

Senayan, Pasar Festival Kuningan, Pendopo Kemang,

Jakarta Selatan, Warung Solo/Balai Sarwono, Jeruk

Purut, Barcode Kemang, Jakarta Selatan, Kedai

Halaman, Jl. Cipete Raya, dan Riung Tenda, Jl. Raya

Setiabudi, Benhill.

Alhasil, pada rapat hari Sabtu, 27 Februari 2010,

dengan berbagai pertimbangan dipilih tempat yang

strategis dan bisa melakukan kegiatan outbond untuk

games lintas angkatan adalah Put-Put Golf & Games,

Pintu Satu Senayan. Menjadi tempat terpilih untuk

penyelengaraan RAF 2010. Dengan waktu

penyelenggaraan, pada hari Sabtu, 12 Juni 2010, dari

jam 10.00 – 17.00 WIB. Namun pada tanggal 29 Maret

2010, Put-Put Golf & Games membatalkan kerja sama

dengan Panitia RAF 2010, dikarenakan pihak GOR

Senayan tidak memperpanjang kontraknya dengan pihak

Put-Put Golf & Games.

Panitia RAF pun terpaksa harus mencari lokasi

baru untuk tetap dapat menyelenggarakan RAF 2010.

Melalui berbagai masukan, terdapat pilihan 2 Gedung

Patra Jasa Pusat Jl. Jend Gatot Subroto, Pertamina

Simprug Golf Senayan dan Taman Satriamandala, Jl.

Jend Gatot Subroto, Kav. 14, Jakarta Selatan. Akhirnya

3 April 2010, Panitia mengadakan survei ke Taman

Satriamandala. Pada 17 April 2010, Panitia RAF sepakat

memilih Taman Satriamandala sebagai tepat strategis

dan bisa acara outbond untuk penyelenggaraan RAF

2010. Dengan waktu penyelenggaraan, pada Sabtu, 19

Juni 2010, dari jam 10.00 – 17.00 WIB.

Pelaksanaan kegiatan sosial

Alhamdulillah, setelah melalui rapat-rapat koordinasi

dan persiapan, pada 1 Mei 2010, jam 10.00 – 14.00 WIB,

Bakti Sosial di Desa Karang Anyar, Kahuripan Bogor

dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Kegiatan ini telah

menyantuni anak yatim piatu, kaum jompo dan

memberikan sumbangan buat masjid. Adapun dana yang

terkumpul sebanyak Rp 1,2 juta, hasil dari sumbangan

para alumni. Selain itu terkumpul pakaian layak pakai dan

sembako. Juga Drs. Muminto Arief dan Drs Muntoha

Nasrie telah menyumbangkan 200 launch box untuk makan

siang anak-anak yatim piatu dan kaum jompo. Hadir pula

dalam acara ini, Drs. Hanafi Murthani, MM, Dekan Fikom

UPDM (B) dan undangan para Alumni lainnya.

Pada 15 Mei 2010, jam 09.00 – 13.00 WIB, di

Lantai I, Aula FE Kampus UPDM (B) telah terselenggara

dengan baik kegiatan donor darah, bekerjasma dengan

pihak PMI (Palang Merah Indonesia) Jakarta Pusat.

Peserta Donor Darah adalah para Alumni FIMOES,

Mahasiswa-mahasiswi, PaSKI (Persatuan Komedian

Indonesia) dan para Bikers Motor Club.

Pada 29 Mei 2010, jam 08.00 – 14.00 WIB, terlaksana

perjalanan Ziarah Makam pendiri Univ. Prof. Dr. Moestopo

(Beragama), ke TMP Cikutra, Bandung. Dengan peserta

33 orang, Iwan Huriata memimpin upacara penghormatan

kepada arwah para pahlawan dan diakhiri doa bersama

yang dipimpin Yanuzar Noer. Berkat Ridho Allah SWT

serta keikhlasan, dorongan moril, materil dan kekompakan

dari rekan-rekan yang duduk dalam kepanitiaan, maka

ketiga rangkaian kegiatan tesrebut, keseluruhannya dapat

berjalan baik, lancar dan sukses.

Ucapan Terima kasih

Panitia RAF UPDM(B) 2010 mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga kepada mereka yang

menyukseskan acara tersebut, antara lain Ketua Yayasan

Moestopo, Rektor UPDM (B) dan Dekan Fikom UPDM

(B) beserta seluruh karyawan. Begitu pula kepada

Ketua IKA FIMOES, Drs. Herling Tumbel, seluruh

pengisi acara, UKM dan WKM UPDM (B) ; Agra-

witaka, Teater Fikom, Paduan Suara Fikom, Tele Fikom,

Media Publika, dan Band Kosmik Fikom, yang telah

memberikan sumbangan tenaga dan kreatifitasnya.

Ucapan terimakasih juga kepada wartawan Trans

TV, RCTI, ANTV, RRI, Radio Gen FM, OkeZone.com,

Jasa Marga dan Majalah Moestopo yang telah

mempromosikan rencana kegiatan Reuni Akbar ini. Tak

lupa juga terima kasih kepada Mayor Slamet Suwardi

dan Hartoyo, selaku Pengelola Taman Satria Mandala,

yang telah memberikan kesempatan dan berbagai

kemudahannya kepada Panitia RAF UPDM (B) 2010.

(Yanuzar Noer, alumni Fikom angkatan 1983)

Alumni Fikom UPDM(B) Sukses Adakan Reuni Akbar

Page 34: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 201034

A G A M A

“Wahai orang-orang yang beriman !

Diwajibkan kepada kamu puasa

sebagaimana telah diwajibkan atas

orang-orang yang sebelum kamu,

supaya kamu menjadi orang-orang yang

bertaqwa.” (S.al-Baqarah:183)

Puasa menurut syariat ialah harus menahandiri dari segala sesuatu yang membatalkanpuasa (makan, minum, hubungan badan, dan

beberapa lagi) dari mulai terbit fajar sampaiterbenamnya matahari. Niatnya ibadah kepada Allah,karena mengharapkan ridho-Nya dan menyiapkandiri guna meningkatkan Taqwa kepada-Nya.

Ramadhan atau bulan puasa banyak mengan-dung hikmah bagi mereka yang beriman. Di bulanRamadhan, Allah telah menurunkan kitab suci Al-Quranulkarim, yang menjadi petunjuk bagi seluruhmanusia dan untuk membedakan yang benar denganyang salah. Puasa Ramadhan akan membersihkanrohani kita dengan menanamkan perasaan ke-sabaran, kasih sayang, pemurah, berkata benar, ikhlas,disiplin, terthindar dari sifat tamak dan rakus, percayapada diri sendiri, dsb.

Bulan Ramadhan se-bagai syahrul ibadah, bulanibadah di mana terdapat nilaiibadah yang tinggi serta mem-punyai semangat beribadahyang tinggi. Sebagai Syahrulibadah juga sebagai “ Syah-rul Fath” (bulan kemenang-an). Umat Islam memperolehkemenangan dalam “ perangkecil”, perang Badar.

Bisa dikatakan juga Ra-madhan sebagai “SyahrulHuda” (bulan petunjuk) ka-rena pada bulan Rama-dhanlah turunnya petunjukkehidupan yaitu al-Quranpada pertama kalinya. Selainitu bulan Ramadhan jugadisebut sebagai “SyahrulGhufron “(bulan penuh am-punan). Pada bulan ini di-mudahkan pintu pengam-punan dan pembebasan dari

api neraka. Sebagai “Syahrul Salam “ (bulankeselamatan).

Bulan Ramadhan adalah bulan yang me-ngandung nilai-nilai edukatif yang dapat menciptakankeselamatan, kesejahteraan dan kedamaian bagi umatmanusia. Sebagai ”Syahrul Jihad” (bulan perjuangan).Pada bulan ini manusia diharapkan pada perjuangan

yang amat besar. Umat islam harus mampu menahandiri dari perbuatan yang biasa diperbuat, selain mena-han diri dari “ ritualitas” makan dan minum sebagaikebutuhan primer sejak fajar sampai terbenamnyamatahari.

Waktu berbuka dianjurkan untuk menahan diridari makan dan minum yang berlebihan, bahkandianjurkan untuk membatasinya. Upaya ini merupakancara untuk memelihara kesehatan jasmani. Bukankahmasalah perut (makan dan minum) juga pemicutimbulnya penyakit? begitulah kira-kira apa yangdikatakan para sufi.

Hikmah Puasa Untuk Kepentingan DiriSudah barang tentu hikmah puasa tersebut sangat

banyak baik untuk kepentingan pribadi maupun untukkepentingan umat (masyarakat) pada umumnya. Diantara hikmah-hikmah tersebut yang terpenting danmampu dijangkau oleh akal pikiran manusia sampaisaat ini antara lain :

a. Memelihara kesehatan jasmani.Hampir semua penyakit bersumber pada

makanan dan minuman yang mempengaruhi organ-organ pencernaan di dalam perut. Maka denganberpuasa organ-organ pencernaan di dalam perutyang selama ini terus bekerja mencerna dan mengolahmakanan untuk sementara diistirahatkan mulai dari terbitfajar hingga terbenamnya matahari selama satu bulan.

Dengan berpuasa organ-organ pencernaantersebut diservis dan dibersihkan, sehingga setelahmenjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan InsyaAllah menjadi sehat baik secara jasmani maupunsecara rohani. Hal ini memang sudah disabdakankembali oleh Rasulullah SAW dalam salah satuhaditsnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan AbuNu’aim yaitu:

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :“Berpuasalah maka kamu akan sehat”(HR. Ibnu Suny dan Abu Nu’aim)Juga dalam hadits yang lain dari Abu Hurairah,

Rasulullah bersabda :“Bagi tiap-tiap sesuatu itu ada pembersihnya dan

pembersih badan kasar (jasad) ialah puasa”(HR. Ibnu Majah)Dalam penelitian ilmiah, kebenaran hadis ini terbukti

antara lain :1. Fasten Institute (Lembaga Puasa) di Jerman

menggunakan puasa untuk menyembuhkanpenyakit yang sudah tidak dapat diobati lagi denganpenemuan-penemuan ilmiah di bidang kedokteran.Metode ini juga dikenal dengan istilah “diet” yangberarti menahan/berpantang untuk makanan-makanan tertentu.

2. Dr. Abdul Aziz Ismail dalam bukunya yangberjudul “Al Islam wat Tibbul Hadits” menjelaskanbahwa puasa adalah obat dari bermacam-macam

penyakit di antaranya kencing manis (diabetes),darah tinggi, ginjal, dsb.

3. Dr. Alexis Carel seorang dokter internasional danpernah memperoleh penghargaan nobel dalambidang kedokteran menegaskan bahwa denganberpuasa dapat membersihkan pernafasan.

4. Mac Fadon seorang dokter bangsa Amerika,sukses mengobati pasiennya dengan anjuranberpuasa setelah gagal menggunakan obat-obatilmiah.

b. Membersihkan rohani dari sifat-sifat hewanimenuju kepada sifat-sifat malaikat. Hal ini ditandaidengan kemampuan orang berpuasa untuk me-ninggalkan sifat-sifat hewani seperti makan, minum (disiang hari). Mampu menjaga panca indera dariperbuatan-perbuatan maksiat dan memusatkan pikirandan perasaan untuk berzikir kepada Allah (Zikrullah).Hal ini merupakan manifestasi (perwujudan) dari sifat-sifat malaikat, sebab malaikat merupakan makhluk yangpaling dekat dengan Allah, selalu berzikir kepada Al-lah, selalu bersih, dan doanya selalu diterima.

Dengan demikian maka wajarlah bagi orang yangberpuasa mendapatkan fasilitas dari Allah yaitudipersamakan dengan malaikat. Hal ini diperkuat olehsabda Rasulullah dalam salah satu haditsnya yangdiriwayatkan oleh Turmudzi yaitu:

“Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa merekayaitu orang yang berpuasa sampai ia berbuka, kepalanegara yang adil, dan orang yang teraniaya”(HR.Turmudzi).

Juga dalam hadits lain dari Abdullah bin ‘Amr bin‘As, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya or-ang yang berpuasa diwaktu ia berbuka tersedia doayang makbul” (HR. Ibnu Majah)

Di samping itu hikmah yang terpenting dariberpuasa adalah diampuni dosanya oleh Allah SWTsehingga jiwanya menjadi bersih dan akan dimasukkanke dalam surga oleh Allah SWT. Hal ini diperkuat denganhadits Nabi yaitu :

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda :“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan

karena iman dan perhitungannya (mengharapkankeridla’an Allah) maka diampunilah dosa-dosanya.

(HR. Bukhari)Juga dari hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari

yaitu:Dari Sahl r.a dari Nabi SAW beliau bersabda:“Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu

yang disebut dengan Rayyan. Pada hari kiamat or-ang-orang yang berpuasa akan masuk surga daripintu itu. Tidak seorangpun masuk dari pintu itu selainmereka. (Mereka) dipanggil : Mana orang yangberpuasa ? Lalu mereka berdiri. Setelah mereka itumasuk, pintu segera dikunci, maka tidak seorangpunlagi yang dapat masuk” (HR. Bukhari). (Ustaz SyedHasan/Bahan dari Fajar Adi Kusumo)

Mengapa Umat Islam Berpuasa Selama Ramadhan?

Page 35: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 2010 35

Page 36: Wakil Dekan II Fisip UPDM(B) Drs. Andriansyah, M.Si

MOESTOPO EDISI AGUSTUS - SEPTEMBER 201036