wahyueeeeeeee

8
Nama : Wahyu Ari Wibowo No : 25 Kelas : XII IPA 2 JANGAN KEJAR AKU LAGI…!!! Dipagi yang cerah dan indah, disebuah desa yang kecil bernama Purwosari ada seorang gadis yang cantik dan manis sedang berjalan-jalan disekitar rumahnya. Dia sedang memandang keindahan alam disekitar rumahnya. Karena wajahnya cantik dan merona dia sering di panggil Rina. Ia adalah perempuan remaja yang masih duduk dibangku kelas XII SMK di Samigaluh. Disekolahnya dia mempunyai teman-teman yang baik dan cantik pula. Karena kecantikannya dia dan teman-temannya menjadi primadona incaran semua lelaki disekolahnya. Tidak itu saja, Rina juga sering dikejar-kejar banyak lelaki remaja diluar sekolahnya dan disekitar rumahnya. Tetapi dibalik itu semua, dia memiliki sedikit sifat yang buruk yaitu sering ganti-ganti cowok, Setiap pagi Rina berangkat sekolah dengan berjalan kaki sendirian dan tidak ada yang menemaninya, sehingga banyak yang mengganggunya dijalan. Pagi itu hari senin Rina sudah bersiap-siap akan berangkat sekolah. “Buk…sarapannya sudah siap belum, aku sebentar lagi berangkat sekolah” kata Rina sambil memakai sepatu. “Sudah Rin…,cepat kamu pakai sepatunya lalu sarapan, ini sudah jam setengah tujuh nanti kamu terlambat

Upload: waqhyoe-arryee

Post on 22-Jun-2015

672 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wahyueeeeeeee

Nama : Wahyu Ari Wibowo

No : 25

Kelas : XII IPA 2

JANGAN KEJAR AKU LAGI…!!!

Dipagi yang cerah dan indah, disebuah desa yang kecil bernama Purwosari

ada seorang gadis yang cantik dan manis sedang berjalan-jalan disekitar rumahnya.

Dia sedang memandang keindahan alam disekitar rumahnya. Karena wajahnya cantik

dan merona dia sering di panggil Rina. Ia adalah perempuan remaja yang masih

duduk dibangku kelas XII SMK di Samigaluh. Disekolahnya dia mempunyai teman-

teman yang baik dan cantik pula. Karena kecantikannya dia dan teman-temannya

menjadi primadona incaran semua lelaki disekolahnya. Tidak itu saja, Rina juga

sering dikejar-kejar banyak lelaki remaja diluar sekolahnya dan disekitar rumahnya.

Tetapi dibalik itu semua, dia memiliki sedikit sifat yang buruk yaitu sering ganti-

ganti cowok,

Setiap pagi Rina berangkat sekolah dengan berjalan kaki sendirian dan tidak

ada yang menemaninya, sehingga banyak yang mengganggunya dijalan. Pagi itu hari

senin Rina sudah bersiap-siap akan berangkat sekolah.

“Buk…sarapannya sudah siap belum, aku sebentar lagi berangkat sekolah”

kata Rina sambil memakai sepatu.

“Sudah Rin…,cepat kamu pakai sepatunya lalu sarapan, ini sudah jam

setengah tujuh nanti kamu terlambat berangkat sekolahnya” jawab ibunya yang

sedang menyiapkan sarapan didapur.

“Iya bu…sebentar…” kata Rina sambil berjalan menuju dapur.

Kemudian Rina sarapan pagi dengan terburu-buru karena dia takut akan

terlambat masuk sekolah.

“Sudah ya bu…, aku berangkat sekolah dulu. Takutnya nanti telat masuk

sekolahnya” kata Rina yang sudah siap akan berangkat sekolah.

“Iya…, hati-hati dijalan, jangan lupa berdoa dulu sebelum berangkat” jawab

ibunya yang sedang ada dikamar.

Kemudian Rina berangkat sekolah dengan berjalan kaki sendirian. Karena ini

hari pertama masuk sekolah setelah libur kenaikan kelas, Rina menjadi penasaran

dengan murid-murid baru disekolahnya. Maklum saja, setiap ada murid baru cowok

yang ganteng, dia pasti ingin memilikinya dan menjadikan kekasihnya. Tak lama

Page 2: Wahyueeeeeeee

kemudian, ketika dia sampai dipertigaan dekat sekolahnya dia melihat teman

lamanya yang dulu pergi ke Jakarta. Mas Agus panggilannya. Rina pun

menghampirinya.

“Lho Mas Agus…kapan pulang dari Jakarta ? Sudah lama ya... Kok ada

disini, mau ngapain ? Mau ketemu ceweknya ya…” kata Rina kepada Mas Agus

sambil berjalan mendekatinya.

“Nggak lah…aku lagi nunggu temen aja, tadi janjian mau pergi ke

Purworejo” jawab Mas Agus.

“Ooo…kirain mau ketemu pacarnya. Lha temen Mas Agus rumahnya mana,

kok nunggunya disini?” kata Rina sambil duduk disamping Mas Agus.

“Temenku rumahnya Kalirejo, aku tadi di SMS suruh nunggu disini” jawab

Mas Agus.

“Oh begitu to…, ngomong-ngomong ke Purworejo mau ngapain?” tanya Rina

lagi.

“Itu…mau beli obat buat bapak, kemarin sakit tipes di rumah sakit” jawab

Mas Agus.

“Eh…ya udah, aku masuk sekolah dulu. Nanti aku telat masuk sekolahnya.

Ngobrolnya kita terusin kapan-kapan lagi ya” kata Rina.

“Oh…ya…sana kamu sekolah dulu aja, nanti telat dimarahin gurumu” jawab

Mas Agus.

Rina langsung berlari menuju sekolahnya. Karena keasikan ngobrol dengan

Mas Agus jadi lupa waktu. Sesampainya disekolah, Rina sudah telat dan akhirnya dia

memutuskan untuk masuk kelas secara diam-diam, padahal gurunya sedang menulis

dipapan tulis. Tak disangka pada saat itu Rina ketahuan masuk diam-diam oleh

gurunya itu, dan gurunya memanggilnya.

“Rina…kesini kamu !” panggil gurunya.

“Iya…Pak…” jawab Rina sambil berjalan menuju meja guru.

“Kenapa kamu telat hari ini, kamu ini sudah kelas tiga. Seharusnya kamu bisa

memberi contoh yang lebih baik kepada adik kelasmu. Bukannya seperti ini, kamu

hari pertama masuk sekolah sudah telat, mau jadi apa kamu ? kata gurunya.

“Ya…maaf Pak…, kan rumah saya jauh dari sini. Selain itu, saya tadi

berangkatnya berjalan kaki, tidak ada yang mengantar. Jadi saya terlambat” jawab

Rina.

“Kalau begitu keadaannya, ya sudah…, sana duduk kembali. Tapi jangan

diulangi lagi” jawab gurunya.

Page 3: Wahyueeeeeeee

“Iya Pak…” jawab Rina.

Rina lalu duduk dan mulai mengikuti pelajaran. Bel istirahat berbunyi, Rina

pun keluar untuk melihat murid-murid baru, tetapi ternyata tidak ada yang ganteng.

Rina pun kembali kekelasnya. Tak terasa waktu pulang sekolah pun tiba. Rina segera

bergegas untuk pulang. Dipertengahan jalan, tak disangka Rina bertemu lagi dengan

Mas Agus, tetapi kali ini dia dengan temannya. Mas Agus pun mengenalkannya

dengan Rina.

“Rin ini kenalkan, temanku yang aku tunggu tadi, namanya Deni” kata Mas

Agus.

“Kenalkan aku Deni, temannya Agus” kata Deni sambil mengangkat

tangannya untuk berjabat tangan kepada Rina.

“Iya, kenalkan juga aku Rina, temennya Mas Agus juga, lebih tepatnya

tetangganya” jawab Rina sambil berjabat tangan dengan Deni.

“Lho…Rin kok jalan kaki, nggak ada yang menjemput kamu ?” tanya Mas

Agus.

“Nggak ada Mas…, motornya lagi dibawa kakakku pergi ke Jogja, jadinya

jalan kaki dech…” tanya Rina.

“Gimana kalau aku antar kamu pulang ?” tanya Mas Agus.

“Boleh aja, tapi Deni giman ?” tanya Rina lagi.

“Tenang aja, Deni nanti diantar temannya” jawab Mas Agus.

“Ya udah, mau dech aku” jawab Rina.

Rina pun pulang bersama Mas Agus, dijalan mereka saling bercanda terus

dan tak lama kemudian mereka sampai dirumah. Mas Agus langsung pamit pulang,

karena akan pergi lagi dengan kakaknya. Sesampainya dirumah, Rina langsung

tiduran dikamar sambil memikirkan Mas Agus. Tetapi, dia juga memikirkan teman

Mas Agus yang bernama Deni itu. Rina setiap hari terus memikirkan kedua orang

tersebut, dia ingin memilikinya keduanya.

Hari itu hari minggu, Rina di SMS Mas Agus mau diajak pergi jalan-jalan.

Rina lalu bersiap-siap, berdandan, dan menyiapkan semuanya karena mau diajak

jalan-jalan. Tak lama kemudian Mas Agus datang, Rina lalu keluar dan menemuinya.

“Oh…Mas Agus, sebenarnya kita mau pergi kemana sih ?” tanya Rina.

“Ah…yang penting kamu ikut aja, nanti kamu tahu sendiri” jawab Mas Agus.

Rina dan Mas Agus pun pergi. Dengan hati yang bingung dan senang, Rina

mengikuti perintah Mas Agus. Tak disangka, Mas Agus mengajak Rina ke Goa

Page 4: Wahyueeeeeeee

Kiskenda. Mereka berdua kemudian langsung menuju gardu pandang. Disana mereka

mengobrol dengan serius.

“Rin…kita kan sudah menjadi teman lama dan aku juga udah ngerasa cocok

sama kamu, aku mau jujur sama kamu. Rin maukah kamu jadi cewekku ?” tanya Mas

Agus.

“Gimana ya…, sebelumnya aku minta maaf, bukannya aku tidak suka sama

kamu. Tetapi aku belum siap Mas” jawab Rina.

“Jangan begitu dong sama aku, aku cinta kamu dengan tulus Rin”. Kata Mas

Agus.

“Tetap aku tidak bisa, kamu tunggu saja waktunya karena aku belum siap”.

Jawab Rina.

Rina pun langsung mengajak pulang Mas Agus. Sesampainya dirumah Rina

langsung berlari menuju kamarnya sambil menangis. Tiba-tiba Deni SMS Rina untuk

diajak jalan, tapi Rina tidak mau. Keesokkan harinya Mas Agus SMS Rina,

mengatakan bahwa dia suka dengannya. Setiap jam, setiap hari, sampai seminggu

Mas Agus SMS terus. Tetapi Rina tidak membalasnya. Pada akhirnya, Rina

membalas SMSnya.

“Mas…aku mau jadi pacar Mas, asalkan Mas bisa menjaga hubungan ini”

kata Rina.

Mas Agus pun membalas SMSnya.

“Baiklah Rin, aku terima itu semua. Aku janji tidak akan mengingkari

janjimu, dan tidakakan selingkuh dengan orang lain.

Tetapi entah ada angin apa, seminggu hubungan Rian dan Mas Agus sudah

berjalan, Rina tidak sengaja melihat Foto Mas Agus dengan cewek lain di Facebook.

Rina langsung naik darah dan menangis, dan akhirnya Rina menelphone Mas Agus

dan langsung marah-marah.

“Katanya janji sama aku nggak akan selingkuh, katanya janji mau menjaga

hubungan kita. Tapi nyatanya apa, kamu ngingkarin itu semua” kata Rina.

“Apa maksud kamu Rin, aku nggak ngerti” jawab Mas Agus.

“Alah…nggak usah pura-pura, kamu selingkuh kan ? Aku udah lihat foto

kamu denga cewek di FB” jawab Rina.

“Tapi…!!!” kata Mas Agus.

“Ah…gak usah tapi-tapian, kamuudah ngecewain aku” balas Rina.

“Ok…kalau begitu aku akan datang kerumah kamu untuk menikahi kamu,

biar kamu percaya dengan aku” kata Mas Agus.

Page 5: Wahyueeeeeeee

“Nggak…aku udah gak butuh kamu lagi, kamu udah ngecewain aku” jawab

Rina.

Rina langsung menutup telephonenya dan menangis dikamarnya. Satu bulan

kemudian, Rina sedang pergi ke pasar dan tak sengaja bertemu dengan Deni.

Merekapun akhirnya mengobrol bersama dan mereka saling bercanda. Tiba-tiba ada

yang SMS Rina, ternyata Mas Agus yang SMS yang isinya ingin balikan lagi, tapi

Rina tidak memperdulikannya. Disaat asiknya mereka bercanda, Mas Agus pada saat

itu juga sedang ada di pasar dan melihat mereka berdua dan menghampirinya.

“Oh…ternyata kamu begini sama aku, padahal aku cinta kamu Rin. Tapi

kenapa kamu memilih Deni ?” tanya Mas Agus.

“Aku tidak memilih dia, dia hanya temanku aja” jawab Rina.

“Jangan bohong kamu, dari tadi aku perhatian kalian itu terlihat mesra” balas

Mas Agus.

“Jaga mulut kamu, sudahlah pergi sana, jangan pernah ganggu aku lagi dan

jangan pernah kejer-kejar aku lagi” jawab Rina.

“Ok kalu ini maumu, aku akan pergi. Tapi asal kamu tahu aja sampai

kapanpun aku akan tetap mencintai kamu” balas Mas Agus.

Akhirnya Mas Agus berhenti mengejar-ngejar Rina. Sekarang Rina sudah

tenang tidak ada yang mengganggunya lagi. Rina juga senang karena bisa memiliki

teman seperti Deni yang mau menjadi temannya saat dia sedih.