vulcanologi

Upload: achmadinasty

Post on 19-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PENGERTIAN DAN SEJARAH VULCANOLOGI

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN VOLKANOLOGI

PENDAHULUAN VuLKANOLOGIKelompok 11. Achmadi Hasan Nasution (1115051002)2. Yunita Permata Sari (1115051039)

OUTLINE Pengertian dasar gunung apiSejarah perkembangan volkanologiPerlunya mempelajari volkanologiKeaktifan gunung apiMacam-macam gunung apiGunung api di indonesiaTingkat Isyarat Gunung Berapi di IndonesiaManfaat gunung api

Pengertian dasar gunung apiKata Volcano (gunungapi) pertama kali berasal dari pulau kecil yang bernama Volcano, yang terletak di Laut Mediterania, Sicily.Berasal dari bahasa Italia yaitu kata vulcano yang berarti Dewa Api (penjaga pada tubuh gunungapi) Dalam bahasa Belanda vulkaan yang berarti gunungapiDalam bahasa Inggris: volkanologi berasal dari kata volcanology, yaitu volcano (= gunungapi) dan logos (ilmu)di Indonesia dapat menyebutnya ilmu gunungapi, vulkanologi atau volkanologi

Jadi, Ilmu gunung api atau vulkanologi adalah ilmu yang mempelajari permasalahan gunung api.gunung api didefinisikan oleh Alzwar dkk (1988) adalah sebagai :

- Merupakan bentuk timbulan batuan leleran dan rempah lepas gunung api yang berasal dari dalam bumi.- Merupakan jenis atau kegiatan magma yang sedang berlangsung.- Merupakan tempat munculnya batuan leleran dan rempah lepas gunung api yang berasal dari dalam bumi.Menurut MacDonald (1972): Tempat / bukaan berasalnya batuan pijar (gas) dan umumnya keduanya, keluar ke permukaan bumi, sehingga bahan batuan tersebut berakumulasi membentuk bukit atau gunungMenurut Bronto (2006): Setiap proses alam yang berhubungan dengan kegiatan gunungapi, meliputi asal-usul pembentukan magma di dalam bumi hingga kemunculannya di permukaan bumi dalam berbagai bentuk dan kegiatannya Setiap magma yang muncul ke permukaan bumi adalah gunungapiSejarah perkembangan volkanologiSejarah perkembangan ilmu gunung api berawal dari pengertian manusia terhadap gejala alam dengan pemikiran yang sederhana dan bersifat animistik. Namun penalaran ilmiah tentang gunung api mulai berkembang setelah Empedocles (429-432SM) mengutarakan pengamatannya terhadap Mount Etna bahwa dia menyakini di dalam perut bumi terdapat larutan panas yang membentuk gunung api. Kemudian ilmu tentang vulkanologi terus berkembang pesat hingga pada tahun 1827, ilmuwan bernama Scrope berpendapat bahwa kegiatan gunung api adalah arti dan fungsi dari gas yang terkandung dalam magma, sehingga dapat dikatakan bahwa gas tersebutlah yang berperan sebagai agen aktif atau motor penggerak magma, dan Scrope dinobatkan sebagai peletak dasar dari ilmu vulkanologi modern.

Perlunya mempelajari volkanologiSebaran gunung api yang luas di dunia menyebabkanadanya hubungan yang sangat erat dengan manusia dan lingkungan hidup. Dalam interaksinya, gunung api telah, sedang dan akan terus memberikan sumberdayanya bagi kelangsungan hidup manusia. Namun di sisi lain, gunung api sekali waktu dapat menimbulkan bencana bagi kahidupan di sekitarnya. Disinilah dituntut peranan manusia untuk menyikapinya secara baik dan benar terhadap perilaku gunung api agar tetap dapat hidup harmonis berdampingan dengan alam gunung api. Manusia wajib mengolah sumber daya alam gunung api untuk dimanfaatkan bagi kelangsungan hidup secara aman, menguntungkan serta berkelanjutan.Mengapa harus ada Vulkanologi ?Banyaknya letusan gunungapi dengan bencana alam yang ditimbulkannyaSejak jaman dulu, di lingkungan geologi gunungapi selalu padat penduduknyaSebelumnya, letusan-letusan besar gunungapi terrekam dalam sejarah, seperti letusan G. Tambora (1815), Krakatau (1883) dllIndonesia memiliki 500an gunungapi, 128 buah di antaranya aktif, sisanya tidak menunjukkan aktivitasnya sejak 100 tahun terakhirKeaktifan gunung apiPembentukan gunung api tidaklah lepas dari kegiatan magma, mulai dari asal usul pembentukan hingga kemunculannya di permukaan bumi yang dapat membentuk suatu bukit bukit maupun gunung apiSehingga gunung api ada yang dikatakan sebagai gunung api aktif dan gunung api tak aktif.Gunung api aktif adalah gunung api yang memiliki aktivitas magma yang terus berlanjut (regenerasi magma), yang biasanya gunung api ini terbentuk di daerah tektonik

Sedangkan gunung api tak aktif, adalah gunung api yang mana aktivitas magmanya terhenti akibat adanya proses pembekuan magma tersebut, biasanya gunung api seperti ini terbentuk akibat adanya intrusi magma yang menerobos celah lapisan batuan dan membentuk gundukan (bukit), atau juga terbentuk pada daerah tektonik (transform fault) yang memiliki sumber (source) yang tetap, yang mana pergerakan lempeng yang mendatar tersebut menyebabkan proses pembentukan gunung api tersebut berhenti, dan magma pun mendingin.Untuk menentukan aktif atau tidaknya suatu gunung api, para ahli berpendapat bahwa aktif tidaknya gunung api dapat dilihat dari ada tidaknya kegiatan magma di permukaan, antara lain seperti berupa letusan, semburan gas, mata air panas, fumarol, dan berbagai kenampakan umumnya pada daerah panas bumi (geothermal) lainnya.

Macam-macam gunung apiJenis Gunung Berapi Berdasarkan Bentuknya

1. StratovolcanoTersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini.

2. Shield VolcanoTersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.

3. Cinder Cone VolcanoMerupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.

4. Kaldera VolcanoGunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.

Tipe Letusan (Erupsi) Gunung BerapiBerdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:

1. Tipe Hawaiian,yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburanlava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana;2. Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua;3. Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar;4. Tipe Sub Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunungapi strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkankubah lava riolitik. Erupsi subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit;

5. TipeUltra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa;6. Tipe Vulkanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampaidasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan seringdisertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik;7. Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada pulau gunungapi, gunungapi bawah laut atau gunungapi yang berdanau kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan, letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik.

Jenis Gunung Berapi berdasarkan tipe lavanya

Letusan-letusan gunung berapi kemudian dapat dikelompokkan juga berdasarkan tipe lavanya seperti dibawah ini:

Gunung api di indonesia

27

Jumlah sebaran gunung api indonesiaDaerahTipe-ATipe-BTipe-CJumlahSumatera1312621Jawa219535Bali2--2Lombok1--1Sumbawa2--2Flores163524Laut Banda81-9Sulawesi62513Kep.Sangihe5--5Halmahera52-729Klasifikasi Gunungapi IndonesiaType A Gunungapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.Type BGunungapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan.Type CGunungapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau.

Tingkat Isyarat Gunung Berapi di Indonesia

Manfaat GUNUNG APIManfaat GUNUNG API1. menyuburkan tanah2. penangkap hujan (hujan olografis)3. memperluas area pertanian4. memperbanyak budidaya tanaman5. barang tambang (mineral) semakin dekat ke permukaan bumi6. pariwisataDaftar pustakahttp// id.wikipedia.org/wiki/gunung_berapi.2010. diakses tanggal 14 september 2013.

Bronto,sutikno. (2001). volkanologi. Sekolah tinggi teknologi nasional yogyakarta. Yogyakarta.

Bronto, s .( 2007). vulkanologi. Bahan kuliah volcanology, STT Nasional, yogyakarta.

Ensiklopedia. Tipe erupsi letusan gunung api. 2006.

Kuncoro, D. W. (2004). Numerical simulation of debris flow for sabo dam planning, volcanology end sabo engineering course, Tokyo.

Tamudidjaja,Moh. Maamur. 1994. ilmu pengetahuan bumi dan antariksa untuk SMU. Jakarta: Perum balai pustaka.

TERIMAKASIH