volume 23 nomor 2 juni 2020...08538999 26568373 99 jurnal peternakan ketentuan umum 1. naskah...

13
PETERNAKAN DITERBITKAN OLEH FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR MAJALAH ILMIAH Volume 23 Nomor 2 Juni 2020 p-ISSN 0853-8999 e-ISSN 2656-8373 PEMANFAATAN JERINGAU MERAH (Acorus sp) SEBAGAI PENGGANTI ANTIBIOTIKA TERHADAP PERFORMA AYAM BROILER YANG DIINFEKSI Salmonella typhimurium Tribudi, Y. A., A. Tohardi, dan Y. Rohayeti DAMPAK PEMUPUKAN UREA DAN BIOURIN TERHADAP PRODUKTIVITAS RUMPUT Panicum maximum cv.Trichoglume Witariadi, N. M., dan N. N. C. Kusumawati HUBUNGAN KEINGINAN KONSUMEN TERHADAP KULINER DI WILAYAH PARIWISATA NUSA DUA, KUTA SELATAN, BADUNG Sukada, I K., I N. Kayana, dan I G. Suarta KARAKTERISASI MORFOMETRIK DAN BOBOT BADAN PADA SAPI BALI DAN SIMBAL DI KECAMATAN BANGKO KABUPATEN MERANGIN Zafitra, A., Gushairiyanto, H. Ediyanto, dan Depison IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP KINERJA INSEMINATOR DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN PADA PROGRAM UPSUS SIWAB DI BALI Suranjaya, I G., N. P. Sarini., dan M. Dewantari PENGARUH PEMBERIAN SEKAM PADI TANPA DAN DENGAN FERMENTASI YANG DISUPLEMENTASI DAUN SIRIH DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, NON KARKAS EKSTERNAL, DAN LEMAK ABDOMINAL ITIK BALI BETINA Bayu Anggara, I W., I. B. G. Partama, dan A. A. A. S. Trisnadewi PENGARUH PROBIOTIK Saccharomyces spp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN PAKAN DAN KANDUNGAN GAS AMMONIA DALAM EKSKRETA AYAM Bidura, I G. N. G. PENGARUH MARINASI RIMPANG KENCUR (Kaempferis galangal L) DAN LAMA PENYIMPANAN PADA SUHU DINGIN TERHADAP KUALITAS FISIK DAN TOTAL PLATE COUNT DAGING AYAM PETELUR AFKIR Priskayani, N. K., I N. S. Miwada, dan N. L. P. Sriyani

Upload: others

Post on 25-Mar-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Volume 23 Nomor 2 Juni 2020...08538999 26568373 99 Jurnal Peternakan Ketentuan Umum 1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Ing-gris sesuai dengan format yang ditentukan

PETERNAKAN

DITERBITKAN OLEHFAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

MAJALAH ILMIAH

Volume 23 Nomor 2 Juni 2020

p-ISSN 0853-8999 e-ISSN 2656-8373

PEMANFAATAN JERINGAU MERAH (Acorus sp) SEBAGAI PENGGANTI ANTIBIOTIKA TERHADAP PERFORMA AYAM BROILER YANG DIINFEKSI Salmonella typhimurium

Tribudi, Y. A., A. Tohardi, dan Y. Rohayeti

DAMPAK PEMUPUKAN UREA DAN BIOURIN TERHADAP PRODUKTIVITAS RUMPUT Panicum maximum cv.Trichoglume

Witariadi, N. M., dan N. N. C. Kusumawati

HUBUNGAN KEINGINAN KONSUMEN TERHADAP KULINER DI WILAYAH PARIWISATA NUSA DUA, KUTA SELATAN, BADUNG

Sukada, I K., I N. Kayana, dan I G. Suarta

KARAKTERISASI MORFOMETRIK DAN BOBOT BADAN PADA SAPI BALI DAN SIMBAL DI KECAMATAN BANGKO KABUPATEN MERANGIN

Zafitra, A., Gushairiyanto, H. Ediyanto, dan Depison

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP KINERJA INSEMINATOR DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN

PADA PROGRAM UPSUS SIWAB DI BALI Suranjaya, I G., N. P. Sarini., dan M. Dewantari

PENGARUH PEMBERIAN SEKAM PADI TANPA DAN DENGAN FERMENTASI YANG DISUPLEMENTASI DAUN SIRIH DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG,

NON KARKAS EKSTERNAL, DAN LEMAK ABDOMINAL ITIK BALI BETINABayu Anggara, I W., I. B. G. Partama, dan A. A. A. S. Trisnadewi

PENGARUH PROBIOTIK Saccharomyces spp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN PAKAN DAN KANDUNGAN GAS AMMONIA DALAM EKSKRETA AYAM

Bidura, I G. N. G.

PENGARUH MARINASI RIMPANG KENCUR (Kaempferis galangal L) DAN LAMA PENYIMPANAN PADA SUHU DINGIN TERHADAP KUALITAS FISIK

DAN TOTAL PLATE COUNT DAGING AYAM PETELUR AFKIRPriskayani, N. K., I N. S. Miwada, dan N. L. P. Sriyani

Page 2: Volume 23 Nomor 2 Juni 2020...08538999 26568373 99 Jurnal Peternakan Ketentuan Umum 1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Ing-gris sesuai dengan format yang ditentukan

FAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

PETERNAKANVolume 23 Nomor 2, Juni 2020

p-ISSN 0853-8999 e-ISSN 2656-8373

MAJALAH ILMIAH

PEMANFAATAN JERINGAU MERAH (Acorus sp) SEBAGAI PENGGANTI ANTIBIOTIKA TER-HADAP PERFORMA AYAM BROILER YANG DIINFEKSI Salmonella typhimurium Tribudi, Y. A., A. Tohardi, dan Y. Rohayeti .............................................................................................................................. 51

DAMPAK PEMUPUKAN UREA DAN BIOURIN TERHADAP PRODUKTIVITAS RUMPUT Panicum maximum cv.Trichoglume Witariadi, N. M., dan N. N. C. Kusumawati .......................................................................................................................... 56

HUBUNGAN KEINGINAN KONSUMEN TERHADAP KULINER DI WILAYAH PARIWISATA NUSA DUA, KUTA SELATAN, BADUNG Sukada, I K., I N. Kayana, dan I G. Suarta ............................................................................................................................. 60

KARAKTERISASI MORFOMETRIK DAN BOBOT BADAN PADA SAPI BALI DAN SIMBAL DI KECAMATAN BANGKO KABUPATEN MERANGIN Zafitra, A., Gushairiyanto, H. Ediyanto, dan Depison ....................................................................................................... 66

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP KINERJA INSEMINATOR DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN PADA PROGRAM UPSUS SIWAB DI BALI Suranjaya, I G., N. P. Sarini., dan M. Dewantari .................................................................................................................. 72

PENGARUH PEMBERIAN SEKAM PADI TANPA DAN DENGAN FERMENTASI YANG DISUPLEMENTASI DAUN SIRIH DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, NON KARKAS EKSTERNAL, DAN LEMAK ABDOMINAL ITIK BALI BETINA Bayu Anggara, I W., I. B. G. Partama, dan A. A. A. S. Trisnadewi .................................................................................. 78

PENGARUH PROBIOTIK Saccharomyces spp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN PAKAN DAN KANDUNGAN GAS AMMONIA DALAM EKSKRETA AYAM Bidura, I G. N. G. .............................................................................................................................................................................. 84

PENGARUH MARINASI RIMPANG KENCUR (Kaempferis galangal L) DAN LAMA PENYIMPANAN PADA SUHU DINGIN TERHADAP KUALITAS FISIK DAN TOTAL PLATE COUNT DAGING AYAM PETELUR AFKIR Priskayani, N. K., I N. S. Miwada, dan N. L. P. Sriyani ........................................................................................................ 91

Page 3: Volume 23 Nomor 2 Juni 2020...08538999 26568373 99 Jurnal Peternakan Ketentuan Umum 1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Ing-gris sesuai dengan format yang ditentukan

ii MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN • Volume 23 Nomor 2 JuNi 2020

Jurnal Peternakan

SUSUNAN DEWAN REDAKSI MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN – UNUD

KETUA PENYUNTINGANTONIUS WAYAN PUGER

WAKIL KETUA PENYUNTINGNI NYOMAN SURYANI

SEKRETARISA. A. A. SRI TRISNADEWI

PENYUNTING PELAKSANAKOMANG BUDAARSAI GEDE MAHARDIKA

I WAYAN SUARNAI GUSTI NYOMAN GDE BIDURA

I MADE NURIYASAI MADE SUASTA

I GEDE SURANJAYAI KETUT MANGKU BUDIASA

ANAK AGUNG PUTU PUTRA WIBAWANI LUH GDE SUMARDANI

NI PUTU SARINILINDAWATI DOLOKSARIBU

I GUSTI AGUNG ISTRI ARYANI

ALAMAT REDAKSIFakultas Peternakan Universitas UdayanaJalan PB Sudirman Denpasar-Bali 80232

Email: [email protected]@gmail.com

PENERBITFakultas Peternakan Universitas Udayana

p-ISSN 0853-8999e-ISSN 2656-8373

Page 4: Volume 23 Nomor 2 Juni 2020...08538999 26568373 99 Jurnal Peternakan Ketentuan Umum 1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Ing-gris sesuai dengan format yang ditentukan

98 MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN • Volume 23 Nomor 2 JuNi 2020

Jurnal Peternakan

UCAPAN TERIMAKASIH KEPADA MITRA BESTARI

Atas bantuan penyuntingan yang dilakukan oleh Mitra Bestari terhadap naskah-naskah karya ilmiah yang dimuat dalam Majalah Ilmiah Peternakan, Volume 23 No. 2 Juni 2020,

Redaksi mengucapkan terima kasih kepada:

KETUT SUMADII GEDE MAHARDIKAKOMANG BUDAARSA

A. WILSONMAYANI KRISTINA DEWI

NI NYOMAN SURYANIANTONIUS WAYAN PUGERLINDAWATI DOLOKSARIBU

I GUSTI AGUNG ISTRI ARYANI

Page 5: Volume 23 Nomor 2 Juni 2020...08538999 26568373 99 Jurnal Peternakan Ketentuan Umum 1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Ing-gris sesuai dengan format yang ditentukan

p-ISSN 0853-8999 e-ISSN 2656-8373 99

Jurnal Peternakan

Ketentuan Umum1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Ing-

gris sesuai dengan format yang ditentukan.2. Penulis mengirim naskah melalui email dalam bentuk Zip

file.3. Naskah tersebut belum pernah diterbitkan di media lain

yang dibuktikan dengan pernyataan tertulis yang ditandan-tangani oleh semua penulis bahwa naskah tersebut belum pernah dipublikasikan. Pernyataan tersebut dilampirkan pada naskah.

4. Naskah Redaksi Majalah Ilmiah Peternakan d.a.Fakultas Peternakan, UniversitasUdayana Jl. P.B. Sudirman, Denpasar, Bali Telp. (0361) 222096 e-mail :[email protected] Contac person via A.A. Trisna Dewi HP 081338391967

Standar Penulisan1. Naskah diketik menggunakan program Microsoft Word, ja-

rak 2 spasi dengan huruf Times New Roman berukuran 12 point; margin kiri 4 cm, sedangkan margin atas, kanan, dan bawah masing-masing 3 cm.

2. Setiap halaman diberi nomor secara berurutan. 3. Jika Tabel berisi angka dan huruf yang banyak maka boleh

diperkecil menggunakan huruf Times New Roman Font 10. 4. Keterangan gambar atau histogram menggunakan huruf

Times New Roman Font 105. Naskah ditulis maksimum 15 halaman termasuk gambar

dan tabel.

Urutan Penulisan1. Naskah hasil penelitian terdiri atas Judul, Nama Penulis,

Alamat Penulis, Abstrak, Pendahuluan, Materi dan Metode, Hasil dan Pembahasan, Simpulan, Ucapan Terima Kasih, dan Daftar Pustaka.

2. Naskah kajian pustaka terdiri atas Judul, Nama Penu-lis, Alamat Penulis, Abstrak, Pendahuluan, Masalah dan Pembahasan, Simpulan, Ucapan Terima Kasih dan Daftar Pustaka.

3. Judul, harus singkat, spesifik, dan informatif yang meng-gambarkan isi naskah, maksimal 15 kata. Judul ditulis dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Untuk kajian pustaka, di belakang judul agar ditulis: Suatu Kajian Pustaka. Judul ditulis dengan huruf kapital, Times New Roman berukuran 14 point, jarak satu spasi dan terletak di tengah-tengah tanpa titik.

4. Nama Penulis, font 12, ditulis tanpa gelar akademis, huruf kapital dan disingkat konsisten dengan singkatan yang su-dah sering digunakan dalam publikasi.

5. Nama Lengkap Institusi, disertai alamat lengkap dengan nomor kode pos ditulis dengan huruf kecil, Times New Ro-man font 12.

6. Alamat penulis untuk korespondensi dilengkapi dengan no-mor telepon, fax, atau e-mail salah satu penulis, diketik di bawah nama institusi.

7. Abstrak, ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Ing-gris. Abstrak seyogyanya mengandung uraian secara sing-kat tentang tujuan, materi dan metode, hasil utama, dan

simpulan. Abstrak ditulis dalam satu paragraph tidak lebih dari 200 kata, diketik satu spasi.

8. Kata Kunci (Key Words), diketik miring, font 12 maksimal 5 (lima) kata, dua spasi setelah abstrak.

9. Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan, dan pustaka yang mendukung. Dalam mengutip pendapat orang lain dipakai sistem nama penulis dan tahun. Contoh: Miswar (2006); Quan et al. (2002).

10. Materi dan Metode, ditulis lengkap terutama desain penelitian.

11. Hasil dan Pembahasan, Hasil dan pembahasan dijadi-kan satu. Hasil menyajikan uraian hasil penelitian sendiri. Deskripsi hasi penelitian disajikan secara jelas. Pemba-hasan memuat utamanya diskusi tentang hasil penelitian sendiri serta dikaitkan dengan tujuan penelitian (pengu-jian hipotesis).

12. Simpulan, merupakan simpulan dari hasil penelitian di-kaitkan dengan tujuan penelitian. dinarasikan, tanpa memberi nomor.

13. Pembahasan (review/kajianpustaka), memuat bahasan ringkas mencakup masalah yang dikaji.

14. UcapanTerimaKasih, disampaikan kepada berbagai pi-hak yang benar-benar membantu sehingga penelitian dapat dilangsungkan; misalnya pemberi gagasan, pe-nyandang dana.

15. Ilustrasi:a. Judul tabel, grafik, histogram, sketsa, dan gambar

(foto) diberi nomor urut, judul singkat tetapi jelas beserta satuan-satuan yang dipakai. Judul ilustrasi ditulis dengan menggunakan huruf Times New Roman berukuran sesuai besaran huruf table, grafik atau histogram, masuk satu tab (5 ketukan) dari pinggir kiri, awal kalimat menggunakan huruf kapital, dengan jarak satu spasi.

b. Keterangan tabel ditulis di sebelah kiri bawah menggunakan huruf Times New Roman berukuran 10 point jarak satu spasi.

c. Penulisan tanda atau notasi untuk analisis statistik data menggunakan superskrip berbeda pada baris/kolom yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) atau sangat nyata (P<0,01).

d. Penulisan angka desimal dalam tabel untuk Bahasa Indonesia dipisahkan dengan koma (,), untuk Bahasa Inggris digunakan titik (.).

e. Gambar, grafik, dan foto: Grafik dibuat dalam program Microsoft Excel Foto berukuran 4 R berwarna atau hitam putih dan

harus tajamf. Nama Latin, Yunani, atau Daerah dicetak miring.

Istilah asing diberi tanda petik.g. Satuan pengukuran menggunakan Sistem

Internasional (SI).16. DaftarPustaka

a. Hanya memuat referensi yang diacu dalam naskah dan ditulis secara alfabetik berdasarkan huruf awal dari nama penulis pertama. Jika dalam bentuk buku, dicantumkan nama semua penulis, tahun, judul buku, penerbit dan tempat, edisi dan bab keberapa. Jika dalam bentuk jurnal, dicantumkan nama penulis, tahun, judul tulisan, nama jurnal, volume, nomor publikasi, dan halaman. Jika mengambil artikel dalam

PANDUAN BAGI PENULIS

Page 6: Volume 23 Nomor 2 Juni 2020...08538999 26568373 99 Jurnal Peternakan Ketentuan Umum 1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Ing-gris sesuai dengan format yang ditentukan

100 MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN • Volume 23 Nomor 2 JuNi 2020

Jurnal Peternakan

buku, cantumkan nama penulis, tahun, judul tulisan, editor, judul buku, penerbit, dan tempat.

b. Diharapkan dirujuk referensi 10 tahun terakhir dengan proporsi pustaka primer (jurnal) minimal 80%.

c. Dianjurkan mengacu artikel yang dimuat pada Majalah Ilmiah Peternakan sebelumnya dapat diakses pada htt://ojs.unud.ac.id.

d. Cara penulisan kepustakaan sebagai berikut:JurnalYang, C. J., D. W. Lee, I.B. Chung, Y.M. Cho, I.S. Shin,

B.J. Chae, J.H. Kim, and I.K. Han. 1997. Developing model equation to subdivide lysine requirements for growth and maintenance in pigs. J. Anim. Sci. 10:54-63

Lukiwati, D.W., N. Nuhidjat, A.H. Wibowo, J. Bambang dan T. Nurdewanto. 2005. Peningkatan produksi dan nilai nutrisi hijauan Puearia phaseoleides oleh pupuk fosfor dalam suspense fermentasi Acetobacter sac-charomyces. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Vol 7. No.2 Tahun 2005. P:82-86

BukuSuprijatna, E., U. Atmomarsono, dan R. Kartasudjana.

2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penerbit Penebar Swadaya, Bogor.

ProsidingPujaningsih, R.I., C.L. Sutrisno, dan S. Sumarsih. 2006.

Kajian kualitas pod kakao yang diamoniasi dengan aras urea yang berbeda. Di dalam: Pengembangan Teknologi Inovatif untuk Mendukung Pembangu-nan Peternakan Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka HUT ke-40 (Lustrum VIII) Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soed-irman; Purwokerto, 11 Pe bruari 2006. Fakultas Pe-ternakan UNSOED, Purwokerto. Halaman 54-60.

Artikel dalam BukuLeitzmann, C., A.M. Ploeger, and K. Huth. 1979. The influ-

ence of lignin on lipid metabolism of the rat. In: G.E. Inglett & S.I. Falkehag. Eds. Dietary Fibers Chemis-try and Nutrition.Academic Press. INC., New York.

Skripsi/Tesis/DisertasiSeputra, I.M.A, 2004. Penampilan dan Kualitas Karkas

Babi Landrace yang Diberi Ransum Mengandung Limbah Tempe.Tesis. Program Pascasarjana, Uni-versitas Udayana, Denpasar.

InternetHargreaves, J., 2005. Manure Gases Can Be Danger-

ous. Department of Primary Industries and Fish-eries, Queensland Govermment. http://www.dpi.gld.gov.au/pigs/9760.html. Diakses 15 September 2005.

Dokumen[BPS] Biro Pusat Statistik. 2006. Populasi Ternak Sapi di

Provinsi Bali tahun 2005.

Penerbitan• Hak cipta naskah yang dimuat sepenuhnya ada pada

Majalah Ilmiah Peternakan.• Penulis akan menerima lima eksemplar cetak lepas

setelah terbit.• Jadwal penerbitan adalah bulan Februari, Juni, dan

Oktober setiap tahun.

• Penulis yang naskahnya dimuat dikenai biaya cetak sebesar Rp 400.000,- per artikel.

• Harga langganan selama setahun (3 kali penerbitan) Rp 150.000,-sudah termasuk ongkos kirim.

Mekanisme Seleksi Naskah1. Naskah harus mengikuti format/gaya penulisan yang telah

ditetapkan.2. Naskah yang tidak sesuai dengan format akan

dikembalikan ke penulis untuk diperbaiki.3. Naskah yang sesuai dengan format diteruskan ke Dewan

Redaksi untuk ditelaah diterima atau ditolak.4. Naskah yang diterima atau naskah yang formatnya sudah

diperbaiki selanjutnya dicarikan penelaah (Mitra Bestari) tentang kelayakan terbit.

5. Naskah yang sudah diperiksa (ditelaah oleh Mitra Bestari) dikembalikan ke Dewan Redaksi dengan tiga kemungkinan (ditolak, diterima dengan perbaikan, dan diterima tanpa perbaikan).

6. Dewan Redaksi memutuskan naskah diterima atau ditolak, seandainya terjadi ketidaksesuaian di antara Mitra Bestari.

7. Keputusan penolakan Dewan Redaksi dikirimkan kepada penulis.

8. Naskah yang mengalami perbaikan dikirim kembali kepenulis untuk perbaikan.

9. Naskah yang sudah diperbaiki oleh penulis diserahkan oleh Dewan redaksi kepenyunting pelaksana.

10. Contoh cetak naskah sebelum terbit dikirimkan ke penulis untuk mendapat persetujuan.

11. Naskah siap dicetak dan cetaklepas dikirimkan ke penulis.

Bagan Alir Pemrosesan Naskah

Naskah diterima

Sekretariat

Ketua

Dewan Redaksi

Mitra Bestari

Penyunting Pelaksana

Contoh cetak

Penulis

Percetakan

Terbit

Cetak lepas

Page 7: Volume 23 Nomor 2 Juni 2020...08538999 26568373 99 Jurnal Peternakan Ketentuan Umum 1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Ing-gris sesuai dengan format yang ditentukan

84 MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN • Volume 23 Nomor 2 JuNi 2020

Pengaruh Probiotik Saccharomyces spp. Dalam Ransum Terhadap Kecernaan Pakan dan Kandungan Gas Ammonia Dalam Ekskreta Ayam

PENGARUH PROBIOTIK Saccharomyces spp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN PAKAN

DAN KANDUNGAN GAS AMMONIA DALAM EKSKRETA AYAM

BIDURA, I G. N. G.Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar-Bali, Indonesia

e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian probiotik Saccharomyces spp.N-2 (isolat dari ragi tape) dalam ransum ayam petelur untuk meningkatkan kecernaan dan menurunkan jumlah amonia dalam ekskreta. Sebanyak seratus dua puluh ayam petelur dewasa umur 40 minggu digunakan dalam percobaan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat dan enam kali ulangan. Keempat macam perlakuan, yaitu: ransum tanpa pemberian probiotik sebagai kontrol (A); ransum dengan penambahan 0,10% Saccharomyces spp.N-2 (B); ransum dengan 0,20% Saccharomyces spp.N-2 (C); dan ransum dengan 0,30% Saccharomyces spp.N-2 (D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar ransum meningkat nyata (P<0,05) pada ayam perlakuan B, C, dan D. Sedangkan diantara perlakuan B, C, dan D, berbeda tidak nyata (P>0,05). Jumlah bakteri Choliform, E. coli dalam saluran pencernaan ayam Grup B, C, dan D, secara signifikan (P<0,05) menurun dibandingkan dengan kontrol (Grup A). Demikiann juga halnya dengan kadar gas amonia (N-NH3) dalam ekskreta ayam, menurun secara nyata (P<0,05) dengan adanya suplementasi probiotik dalam ransum. Disimpulkan bahwa penambahan 0,10-0,30% probiotik Saccharomyces spp.N-2 dalam ransum dapat meningkatkan kecernaan ransum, serta menurunkan kandungan bakteri E. coli dan gas amonia dalam ekskreta ayam petelur Lohmann Brown.

Kata kunci : Eschericia coli, protein, probiotik, ayam petelur

THE EFFECT OF SACCHAROMYCES SPP PROBIOTICS IN FEED LAYING HENS TO INCREASE FEED DIGESTIBILITY

AND REDUCE AMMONIA GAS CONTENT IN EXCRETA

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of adding probiotic Saccharomyces spp.N-2 (isolates from yeast tape) into the rations of laying hens to increase feed digestibility and reduce the amount of ammonia gas in excreta. One hundred twenty laying hens aged 40 weeks were used in a complete randomized design (CRD) study with four treatments and six replications. The four types of treatment, namely: ration without the provision of probiotics as a control (A); ration with the addition of 0.10% Saccharomyces spp.N-2 (B); ration with 0.20% Saccharomyces spp.N-2 (C); and rations with 0.30% Saccharomyces spp.N-2 (D). The results showed that the digestibility of dry matter, organic matter, and crude protein increased significantly (P<0.05) in chickens of group B, C and D. Among the treatments of group B, C, and D, there was no significant difference (P>0.05). The number of Choliform bacteria, E. coli in the digestive tracts of chicken in Group B, C, and D, significantly (P<0.05) decreased compared to controls (Group A). Likewise, ammonia gas (N-NH3) levels in chicken excreta decreased significantly (P<0.05) with the presence of probiotic supplementation in the ration. It was concluded that the addition of 0.10-0.30% Saccharomyces spp.N-2 probiotics in the ration could increase the digestibility of the ration, as well as reduce the content of E. coli bacteria and ammonia gas in the excreta in Lohmann Brown laying hens.

Keywords : Eschericia coli, protein, probiotics, laying hens

Page 8: Volume 23 Nomor 2 Juni 2020...08538999 26568373 99 Jurnal Peternakan Ketentuan Umum 1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Ing-gris sesuai dengan format yang ditentukan

p-ISSN 0853-8999 e-ISSN 2656-8373 85

Bidura, I G. N. G

PENDAHULUAN

Umumnya, sekitar 80% dari hewan domestik yang dipelihara secara komersial pakannya mengandung senyawa sintetis untuk tujuan pengobatan atau memacu pertumbuhan. Pelarangan penggunaan antibiotik sebagai pakan aditif di Indonesia sejak 1 Januari 2018, telah memicu para peneliti untuk menemukan aditif pakan tradisional sebagai pengganti penggunaan antibiotik dalam pakan ternak. Penggunaan antibiotik yang berlebihan atau dalam dosis rendah, tetapi diberikan secara terus menerus dapat meninggalkan residu pada produk ternak (Bidura dan Gomes, 2019). Telur adalah produk ternak yang berpotensi mengandung residu antibiotik ketika antibiotik digunakan secara berlebihan atau terus menerus (Bidura et al., 2010). Upaya mengurangi penggunaan antibiotik, salah satunya adalah menggunakan probiotik (Tang et al., 2018).

Ternak unggas yang mempunyai produksi yang tinggi (telur dan daging), daya adaptasi terhadap lingkungan yang tinggi, namun mempunyai kelemahan, yaitu memproduksi kadar gas amonia yang cukup tinggi (Bidura et al., 2010). Untuk menekan kadar amonia dan bakteri patogen perlu dicari suatu bahan pakan alternatif dengan probiotik.

Probiotik adalah mikroba hidup yang diberikan sebagai suplemen makanan dengan tujuan memperbaiki kesehatan dan perkembangan mikroba (Bidura, 2007). Menurut Barrow (1992), probiotik adalah imbuhan pakan berbentuk mikroba hidup yang menguntungkan dan mempengaruhi induk semang melalui perbaikan keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaan ternak, memberikan keuntungan pada inang melalui seleksi yang selektif pada pertumbuhan dan aktivitas dari satu atau sejumlah bakteri yang terdapat di dalam kolon ternak unggas.

Khamir Saccharomyces spp telah lama digunakan sebagai inokulan fermentasi dalam pembuatan ”tape”, dan penggunaannya di dalam ransum ternak unggas dapat bertindak sebagai probiotik untuk meningkatkan kinerja ternak unggas (Bidura et al., 2012; 2015; 2016; 2019; Hasan et al., 2016; Siti et al., 2014; Ezema dan Eze, 2015; Carvalho et al., 2019; Partama dan Bidura, 2019), dapat meningkatkan ekologi bakteri saluran pencernaan dan respon imun pada anak ayam, sehingga, menjadi model baru untuk strategi masa depan dalam pengendalian penyakit pada ternak unggas (Hasan et al., 2016; Hasanuddin et al., 2017; Zhen et al., 2019).

Penggunaan probiotik pada ternak unggas dilaporkan dapat menurunkan aktivitas enzim urease, suatu enzim yang bekerja menghidrolisis urea menjadi ammonia, sehingga pembentukan amonia menjadi berkurang atau bahkan hilang. Amonia adalah suatu bahan yang dapat menyebabkan keracunan pada

ternak unggas (Yeo dan Kim, 1997). Penelitian Asli et al. (2007) tentang probiotik yeast S.cerevisiae yang dikombinasikan dengan vitamin E dan C membuktikan bahwa probiotik tersebut mampu meningkatkan daya tahan tubuh unggas. Suplementasi 0,20-0,30% probiotik Saccharomyces spp. (isolat rumen kerbau) dalam ransum dapat meningkatkan efisiensi pakan serta penurunan kadar kolesterol dalam kuning telur ayam petelur (Bidura, 2019).

Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengkaji lebih mendalam mengenai pengaruh level pemberian probiotik khamir Saccharomyces sppN-2 dalam ransum ayam petelur Lohmann Brown dilihat dari aspek kecernaan pakan, serta jumlah E.coli, Choliform, dan kadar amonia dalam ekskreta ayam.

MATERI DAN METODE

Ternak Ayam dan Rancangan PercobaanAyam yang digunakan adalah ayam petelur dewasa

yang sedang bertelur umur 40 minggu strain Lohmann Brown dengan berat badan homogen (1678,31 + 28,54 g). Ayam diperoleh dari peternak ayam petelur di sekitar tempat penelitian yaitu di Desa Penebel, Tabanan, Bali. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat macam perlakuan dan enam kali ulangan. Semua ransum perlakuan adalah iso-energi dan iso-protein. Ransum disusun sesuai dengan kebutuhan ayam petelur yang direkomendasikan oleh Scott et al. (1982) selama 10 minggu percobaan. Bahan pakan dan komposisi kimia dari pakan disajikan pada Tabel 1.

Kandang yang digunakan adalah kandang “battery colony” yang terbuat dari kawat dan bilah bambu. Ukuran tiap petak kandang adalah: panjang 40 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 40 cm, untuk dua ekor ayam petelur. Kandang disusunan bertingkat memanjang di dalam sebuah bangunan kandang dengan atap dari asbes. Jumlah kandang seluruhnya adalah sebanyak 120 petak kandang @ 2 ekor. Penerangan pada malam hari menggunakan bola lampu listrik. Tempat ransum terbuat dari pipa paralon, demikian juga halnya dengan tempat air minum volume 2 liter yang ditempatkan pada masing-masing petak kandang.

Probiotik Saccharomyces spp.Kultur probiotik yang digunakan adalah khamir

Saccharomyces spp.N-2 yang potensial sebagai probiotik, mempunyai aktifitas CMC-ase yang diisolasi dari ragi tape (Bidura et al., 2012). Probiotik selanjutnya dicampurkan ke dalam ransum dan diberikan kepada ayam petelur secara feeding trial dilihat dari aspek kecernaan, jumlah bakteri Choliform dan E. coli, serta kadar amonia dalam ekskreta ayam.

Page 9: Volume 23 Nomor 2 Juni 2020...08538999 26568373 99 Jurnal Peternakan Ketentuan Umum 1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Ing-gris sesuai dengan format yang ditentukan

86 MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN • Volume 23 Nomor 2 JuNi 2020

Pengaruh Probiotik Saccharomyces spp. Dalam Ransum Terhadap Kecernaan Pakan dan Kandungan Gas Ammonia Dalam Ekskreta Ayam

Prosedur Penelitian dan Variabel yang DiamatiKecernaan bahan pakan: Untuk menentukan

nilai kecernaan nutrisi (bahan kering, kecernaan bahan organik, dan protein kasar), dilakukan dengan metode metode koleksi total selama tiga hari. Terlebih dahulu, ayam ditempatkan pada kandang individu yang sudah dilengkapi dengan tempat pakan dan air minum, serta dibawah alas kandang ditempatkan napan untuk menampung ekskreta. Kandang individu berukuran: panjang 40 cm × lebar 20 cm × tinggi 40 cm. Setelah ayam dimasukkan ke dalam kandang individu, hari pertama ayam hanya diberikan air minum saja, dan dipuasakan dari pakan agar supaya saluran pencernaan ayam menjadi kosong. Hari kedua sampai keempat (tiga hari), ayam diberikan pakan sebanyak 110 g/ekor/hari (jumlah ini berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa rataan banyaknya ransum yang dikonsumsi oleh ayam adalah 110 g/ekor/hari) dan di bawah lantai kandang sudah disiapkan penampung ekskreta dari nampan plastik. Koleksi total dilakukan selama tiga hari berturut turut. Pada hari ketiga dari koleksi total, pemberian pakan dihentikan, akan tetapi pemberian air minum tetap disediakan. Pada hari ke empat dari koleksi total, ekskreta dikumpulkan dan dibersihkan dari segala kotoran (bulu dan sisa pakan). Total kotoran (kotoran) dikumpulkan dalam baki plastik. Sampel kotoran kemudian dioven pada temperatur 1050C sampai didapat berat konstan, kemudian ditimbang dan ditumbuk, serta disaring 1 mm. Sampel ekskreta dan pakan kemudian dianalisis untuk menentukan

kandungan bahan kering (DM) dan bahan organik (OM), masing-masing. Bahan kering (DM) dan bahan organik (OM), dan penentuan abu dilakukan sesuai dengan AOAC (2005). Semua tes dilakukan dalam rangkap tiga. Untuk menentukan kecernaan bahan kering (KCBK), kecernaan bahan organik (KCBO); dan kecernaan protein kasar (KCPK) ransum adalah berdasarkan bahan kering (DM) dengan formula:

KCBK (%) = (konsumsi bahan kering ransum – Jumlah bahan kering ekskreta) x 100%

Konsumsi bahan kering ransum

KCBO (%) = (konsumsi bahan organik ransum – Jumlah bahan organik ekskreta) x 100%

Konsumsi bahan organik ransum

KCPK (%) = (konsumsi protein kasar ransum – Jumlah protein kasar ekskreta) x 100%

Konsumsi protein kasar ransum

Total plate count (TPC): TPC merupakan teknik menghitung jumlah seluruh mikroba yang terdapat pada ekskreta dengan menggunakan media PCA (Plate Count Agar) untuk analisis total plate count ekskreta dengan metode tuang (Fardiaz, 1992). Penanaman ini dilakukan di dalam ruang steril dan berdekatan dengan api bunsen, hal ini bertujuan untuk menghindarkan kontaminasi dari lingkungan luar, dengan jalan mengambil tingkat pengenceran 10-5, 10-6 , dan 10-7 dengan pipet masing-masing dituangi dengan media PCA (suhu ± 450C) ke dalam cawan petri sebanyak 20 ml dan ditutup kembali. Selanjutnya dihomogenkan dengan menggerakkan cawan petri dengan hati-hati dan biarkan hingga media memadat. Penanaman dibuat rangkap dua (duplo) ke dalam inkubator dengan suhu 370C dalam kondisi terbalik, dan hasil dapat dihitung 24-48 jam.

Pengujian bakteri Coliform dan Escherichia coli: Adapun metode yang digunakan untuk memperoleh total bakteri Escherichia coli dan Coliform yaitu metode sebar (Fardiaz, 1992) menggunakan media EMBA, yaitu sebanyak 5 gr ekskreta dimasukkan ke dalam tabung Erlenmeyer yang telah berisi larutan pepton water 0,1% dengan volume 45 ml, sehingga didapatkan pengenceran 10-1. Untuk menghitung koloni bakteri yang tumbuh menggunakan metode hitungan cawan, yakni dengan memilih jumlah koloni yang tumbuh pada cawan petri berkisar antara 30-300 koloni (Fardiaz, 1992). Rumus: koloni/gram = jumlah koloni per cawan × 1/faktor pengencer.

Kadar N-NH3 ekskreta: penentuan kadar N-NH3 dengan menggunakan difusi Conway (Saransi et al., 2010) sebagai berikut: 1 ml sampel supernatant disebelah kiri sekatan cawan Conway, 1 ml larutan Na2CO3 jenuh pada sekat sebelah kanan, 1 ml H3BO3 2% yang berindikator BCG + MR pada cawan tengah,

Table 1. Komposisi bahan pakan dan zat makanan dalam ransum ayam petelur Lohmann Brown umur 40-50 minggu

Komposisi (%)ProbiotikSaccharomyces spp.N-20% 0,10% 0,20% 0,30%

Jagung kuning 55,30 55,30 55,30 55,30Dedak padi 17,00 16,90 16,80 16,70Kacang kedelai 4,00 4,00 4,00 4,00Tepung ikan 13,20 13,20 13,20 13,20Mineral-B12*) 5,00 5,00 5,00 5,00Saccharomyces spp.N-2 0,0 0,10 0,20 0.30

Total 100 100 100 100Komposisi zat makanan **): Energi termetabolis (kcal/kg) 2750,15 2748,51 2747,0 2745,99Protein kasar (%) 17,02 17,00 17,00 16,99Serat kasar (%) 4,23 4,22 4,21 4,19Lemak kasar (%) 6,36 6,36 6,36 6,33Calsium (%) 3,76 3,76 3,76 3,76P-available (%) 1,40 1,40 1,40 1,40Lysin (%) 1,23 1,23 1,23 1,23Metionin+sistein (%) 0,75 0,75 0,75 0,75Triptofan (%) 0,18 0,18 0,18 0,18*) Komposisi Mineral-B12 per 10 kg: Calsium: 49%; Phosphor 14%; Iron: 40000 mg;

Manganese: 27500 mg; Mg: 27.500 mg; Zinccum: 25 mg; Vit-B12: 4.50 mg and Vit D3: 500000 IU. PT. Eka Farma. Deptan RI No. D 8109127 FTS

**)BerdasarkanperhitunganScottet al. (l982)

Page 10: Volume 23 Nomor 2 Juni 2020...08538999 26568373 99 Jurnal Peternakan Ketentuan Umum 1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Ing-gris sesuai dengan format yang ditentukan

p-ISSN 0853-8999 e-ISSN 2656-8373 87

Bidura, I G. N. G

kemudian tutup cawan conway bervaselin dengan rapat, goyang dengan perlahan sampai supernatant dengan Na2CO3 bercampur sempurna, kemudian biarkan 24 jam dalam suhu kamar, selanjutnya lakukan titrasi dengan menggunakan H2SO4 0,005 N sampai titik akhir titrasi. Kadar N-NH3 dapat dihitung sebagai berikut ini:

mM N-NH3 = (Volume titrasi x N H2SO4 x 1.000).

Analisis StatistikaAnalisis yang digunakan untuk semua data yang

diperoleh adalah analisis sidik ragam satu arah (one-way ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) di antara perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda dari Duncan (Steel and Torrie, l989).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kecernaan Zat MakananHasil penelitian menunjukkan, kecernaan bahan

kering (KCBK) ransum pada ayam yang diberi ransum tanpa probiotik (Grup A) adalah 72,19% (Tabel 2). Suplementasi probiotik Saccharomyces spp.N-2 dalam ransum ayam Grup B, C, dan D, berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi, yaitu: 3,82%; 3,73%; dan 4,21 daripada kontrol (A). Sedangkan diantara perlakuan Grup B, C, dan D, menunjukkan berbeda tidak nyata (P>0,05).

Penambahan probiotik Saccharomyces spp.N-2 dalam ransum secara nyata (P<0,05) dapat meningkatkan kecernaan bahan organik (KCBO) ransum pada ayam Grup B, C, dan D, meningkat masing-masing: 3,01%; 3,48%; dan 3,73% lebih tinggi daripada kontrol (Tabel 2). Demikian juga halnya dengan kecernaan protein kasar (KCPK) meningkat secara signifikan (P<0,05) dengan adanya penambahan probiotik dalam ransum ayam Grup B, C, dan D, masing-masing: 3,66%; 4,16%; dan 4,45% lebih tinggi daripada kontrol (tanpa probiotik).

Seperti tersaji pada Tabel 2, KCBK dan KCBO pada ayam Grup B, C, dan D lebih tinggi dari kontrol. Peningkatan ini disebabkan karena probiotik di dalam saluran pencernaan ayam dapat meningkatkan aktifitas enzimatis dan penyerapan zat-zat makanan (Barrow, 1992; Zurmiati et al., 2014; Bidura et al., 2012). Hasil ini terbukti pada penelitian (Bidura dan Siti, 2017; Bidura et al., 2012; 2014; 2017) yang melaporkan bahwa penggunaan probiotik dalam ransum dapat meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum, serta meningkatkan kualitas nutrisi pakan.

Peningkatan kecernaan protein (KCPK) disebabkan protein yang masuk dari konsumsi protein dalam jumlah yang tinggi, sehingga protein yang mengikat kalsium dengan mekanisme Calcium Binding Protein (CaBP)

akan tinggi dan absorbsi kalsium untuk dideposisi dalam tubuh (telur) akan meningkat pula. Menurut Syafitri et al. (2015), massa kalsium daging dalam telur berhubungan dengan kecernaan protein, karena ketersediaan kalsium sangat berhubungan dengan asupan protein dengan membentuk ikatan Calcium Binding Protein (CaBP) yang akan membawa kalsium dalam sel mukosa usus dan diangkut oleh pembuluh darah menuju jaringan yang dibutuhkan.

Mikroba saluran pencernaanMikroba saluran pencernaan (bakteri Choliform, E.

coli, dan total bakteri) pada ayam penelitian tersaji pada Tabel 2. Pemberian probiotik, yaitu pada ayam Grup B, C, dan D, secara signifikan (P<0,05) menurunkan kandungan bakteri Choliform dalam ekskreta ayam, yaitu: 18,06%; 17,09%; dan 20,97% lebih rendah daripada kontrol (A). Demikian juga halnya dengan jumlah bakteri E. coli pada ayam perlakuan B, C, dan D, mengalami penurunan yang signifikan (P<0,05), masing-masing: 23,94%; 29,87%; dan 30,93% lebih rendah daripada kontrol. Total jumlah bakteri/TPC pada saluran pencernaan ayam perlakuan B, C, dan D, menunjukkan berbeda tidak nyata (P>0,05) dibandingkan dengan kontrol (A).

Probiotik dapat menjaga keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan, yaitu melalui mekanisme competitive exclution, yaitu kompetisi antara bakteri patogen dengan mikroorganisme probiotik, sehingga bakteri patogen tidak dapat hidup dalam saluran pencernaan dan akan keluar bersama ekskreta (Zurmiati et al., 2014). Keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan terjadi apabila komposisinya terdiri atas 85% mikroba yang menuntungkan dan 15% mikroba patogen (Sjofjan, 2003). Pemberian probiotik dapat menciptakan keseimbangan mikroflora usus, karena

Tabel2. Tingkat penambahanprobiotikSaccharomyces spp.N-2 dalam ransum terhadap kecernaan nutrien, jumlah Choli-form, Eschericia coli dan N-NH3 dalam ekskreta ayam

VariabelGroups1)

SEM2)A B C D

Kecernaan bahan kering (%) 72,19b3) 74,95a 74,88a 75,23a 0,502Kecernaan bahan organik (%) 73,81b 76,03a 76,38a 76,56a 0.617Kecernaan protein kasar (%) 76.25b 79,04a 79,42a 79,64a 0,971Mikroba saluran pencernaan (Log CFU/g) • Bakteri Choliform 5,15a 4,22b 4,27b 4,07a 0,025• Bakteri Eschericia coli 4,72a 3,59b 3,31b 3,26b 0,071• Total bakteri/TPC 9,05a 8,72a 7,99a 7,81a 0,419N-NH3 (m.Mol) 37,26a 32,79 32,65b 31,53a 1,094

Keterangan: Ransumtanpapemberianprobiotiksebagaikontrol(A);ransumdenganpenambahan

0,10% Saccharomyces spp.N-2 (B); ransum dengan 0,20% Saccharomyces spp.N-2 (C); dan ransum dengan 0,30% Saccharomyces spp.N-2 (D).

SEM: Standard Error of Treatment Means Nilai dengan huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata

(P<0,05)

Page 11: Volume 23 Nomor 2 Juni 2020...08538999 26568373 99 Jurnal Peternakan Ketentuan Umum 1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Ing-gris sesuai dengan format yang ditentukan

88 MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN • Volume 23 Nomor 2 JuNi 2020

Pengaruh Probiotik Saccharomyces spp. Dalam Ransum Terhadap Kecernaan Pakan dan Kandungan Gas Ammonia Dalam Ekskreta Ayam

adanya bakteri asam laktat di dalam usus ayam dapat menciptakan suasana asam, sehingga dapat menekan pertumbuhan bakteri patogen di dalam usus halus (Purwati et al., 2005). Hasil penelitian ini didukukung oleh Yamamoto et al. (2004; 2007) bahwa adanya mikroba probiotik pada produk pakan terfermentasi dalam ransum dapat menyebabkan pengurangan bakteri patogen, termasuk Salmonella dan Campylobacter di saluran pencernaan ternak. Hal senada dilaporkan oleh Hasal et al. (2016) bahwa penggunaan produk pakan fermentasi basah dengan mikroba probiotik dapat menyebabkan peningkatan kinerja produksi ayam secara signifikan. Penelitian yang sama dilaporkan oleh Tedesco et al. (1994) bahwa pemberian S. cerevisiae pada ransum dapat menurunkan populasi bakteri pathogen dalam saluran pencernaan kelinci. Probiotik khamir S. cerevisiae dapat memacu pertumbuhan kelompok bakteri aerob dan anaerob yang menguntungkan di dalam usus kelinci. Pada pada ayam broiler pemberian pemberian campuran Saccharomyces cerevisiae dengan Streptoccus faecum dapat menekan populasi Eschericia coli sampai 50% (Kumphrechi et al., 1994). Hasil penelitian ini didukung oleh Phuoc et al. (2017) dan Han et al. (1999), bahwa populasi bakteri Choliform, bakteri E. coli dan bakteri aerobik dalam ekskreta usus rata-rata terendah pada kelinci yang ditambah dengan probiotik L. acidophilus dibandingkan dengan mereka yang diberi makan kontrol.

Kadar Ammonia dalam EkskretaPemberian 0,10-0,30% probiotik Saccharomyces

spp.N-2 secara signifikan (P<0,05) menurunkan kandungan amonia (N-NH3) dalam ekskreta ayam (Tabel 2). Kandungan amonia dalam ekskreta ayam perlakuan B, C, dan D, menurun masing-masing: 11,99%; 12,37%; dan 15,38% nyata (P<0,05) lebih rendah daripada kontrol (A).

Probiotik khamir Saccharomyces spp. sebagai sumber probiotik dalam ransum signifikan dapat menurunkan konsentrasi gas ammonia dalam ekskreta ayam. Penurunan konsentrasi gas ammonia dalam ekskreta ayam tersebut disebabkan karena mikroba probiotik mampu menekan aktivitas enzim urease dan dapat menurunkan jumlah asam urat dalam saluran pencernaan ayam, karena asam urat sudah dimanfaatkan menjadi protein mikrobial (Chiang dan Hsieh, l995; Yeo dan Kim, l997). Dilaporkan oleh Nguyen et al. (2019), bahwa suplementasi 0,30% probiotik dalam ransum babi, itik, dan ayam, signifikan dapat meningkatkan kecernaan nutrisi, menekan bakteri patogen, serta emisi gas berbahaya (Nguyen et al., 2019; Lokman et al., 2015; Carvalho et al., 2019). Hasil penelitian ini didukung oleh Chen et al., (2007); Roni et al., (2014); Puspani et al., (2014). Hal yang sama dilaporkan oleh Bidura et

al. (2014), bahwa suplementasi kultur Saccharomyces spp yang diisolasi dari feses sapi bali sebanyak 0,20% dalam ransum nyata dapat meningkatkan penampilan dan menurunkan kadar gas ammonia ekskreta broiler. Bakteri asam laktat sangat survive dalam saluran pencernaan ternak unggas, dan hal inilah yang dapat menyebabkan jumlah bakteri E.choli dan kadar N-NH3 dalam ekskreta menurun.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suplementasi 0,10-0,30% probiotik Saccharomyces spp.N-2 (isolat ragi Tape) dalam ransum ayam petelur umur 40-50 minggu dapat meningkatkan kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar pakan. Sebaliknya, menurunkan jumlah bakteri Choliform dan E.coli, serta kandungan gas amonia dalam ekskreta ayam.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Rektor dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana, atas ijin dan bantuan dana yang diberikan sehingga penelitian sampai penyusunan paper ini dapat terselesaikan. Kepada saudara Andi Udin Saransi, SPt., MPt. atas bantuannya dalam analisis selama di Laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

Asli, M. M., Hosseini S. A., Lotfollahian H., Shariatmadari F. 2007. Effect of probiotics, yeast, vitamin e and vitamin C supplements on performance and immune response of laying hen during high environmental temperature. Int J Poult Sci. 6:895–900.

Assocciation of Official Analytical Chemists. 2005. Official Methods of Analysis. 15th Edition. Associoation of Analytical Chemists, Arlington, Virginia pp. 1230

Barrow, P. A. l992. Probiotics of Chickens, in: Probiotics The Scientific Basis. Ed. R. Fuller. First Ed. Chapmann and Hall, London. p.: 225-250.

Bidura, I G. N. G. 2007. Aplikasi Produk Bioteknologi Pakan Ternak. UPT Penerbit Universitas Udayana, Denpasar.

Bidura, I G. N. G. 2019. Supplementation of probiotics Saccharomyces spp .Kb-13 in diets on egg productions, egg characteristics, and yolk cholesterol in egg of Lohmann Brown laying hens. Majalah Ilmiah Peternakan Vol. 22 (3): 140-148

Bidura, I G. N. G. 2020. Daun Herbal Dan Probiotik Alternatif Pengganti Antibiotik Growth Promotor

Page 12: Volume 23 Nomor 2 Juni 2020...08538999 26568373 99 Jurnal Peternakan Ketentuan Umum 1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Ing-gris sesuai dengan format yang ditentukan

p-ISSN 0853-8999 e-ISSN 2656-8373 89

Bidura, I G. N. G

(Agps) Pada Ternak. Penerbit Swasta Nulus, Jl. Batanghari, Denpasar, Bali

Bidura, I G. N. G., D. P. M. A. Candrawati, dan D. A. Warmadewi. 2010. Pakan Unggas. Konvensional dan Inkonvensional. Penerbit Udayana University Press, Denpasar

Bidura, I G. N. G. and N. W. Siti. 2017. Selection and Implementation of Probiotics Saccharomyces spp.Kb-05 and Saccharomyces spp.Kb-08 Isolated from Buffalo Ruments to Increase the Nutritional Value of Rice Bran. J. Biol. Chem. Research. Vol. 34 (2), 866-877

Bidura, I G. N. G., D. P. M. A. Candrawati, dan D. A. Warmadewi. 2015. Selection of Khamir Saccharomyces spp. Isolated from Colon of Native Chickens as a Probiotics Properties and has CMC-ase Activity. J. Biol. Chem. Research. Vol. 32, (2), 683-699

Bidura, I G. N. G., D. P. M. A. Candrawati, and I. B. G. Partama. 2014. Selection of Saccharomyces spp isolates (isolation from colon beef of Bali cattle) as probiotics agent and colon cancer prevention and its effect on pollard quality as feed. Journal of Biological and Chemical Research Vol. 31 (2), 1043-1047

Bidura, I G. N. G., N. W. Siti, and I. B. G. Partama. 2019. Effect of probiotics, Saccharomyces spp.Kb-5 and Kb-8, in diets on growth performance and cholesterol levels in ducks. South African Journal of Animal Science Vol. 49 (No. 2): 219-226. http://dx.doi.org/10.4314/sajas.v49i2.2

Bidura, I G. N. G., Partama, I. B. G., Putra, D. K. H. and U. Santoso. 2016. Implementation on diet of probiotic Saccharomyces spp.SB-6 isolated from colon of Bali cattle on egg production and egg cholesterol concentration of Lohmann brown laying hens. Int. J. Curr. Microbiol. App. Sci. Volume 32 (2), 683-699

Bidura, I G. N. G., N. W. Siti, and I. B. G. Partama. 2019. Partama Effect of probiotics, Saccharomyces spp.Kb-5 and Kb-8, in diets on growth performance and cholesterol levels in ducks. South African Journal of Animal Science Vol. 49 (2), 219-226

Bidura, I G. N. G., I. P. Suyadnya, I.G. Mahardika, I. B. G. Partama, I G. L. Oka, and I G. A. I. Aryani. 2012. The implementation of Saccharomyces spp.n-2 isolate culture (isolation from traditional yeast culture) for improving feed quality and performance of male Bali duckling. Agricultural Science Research Journal Vol. 2 (9), 486-492

Bidura, I G. N. G., dan G. S. Gomes. 2019. Manajemen Nutrisi Ternak Babi. Kebutuhan dan Defisiensi Zat Makanan. Penerbit Swasta Nulus, Denpasar, Bali

Carvalho, M. D. C. D., I G. N. G. Bidura, I. B. G. Partama, and N.W. Siti. 2019. Effect of drinking

water supplementation with extract fermented Tamarindus indica by Saccharomyces spp on egg production, feed digestibility and N-NH3 content in excreta laying hens. World Journal of Pharmaceitical and Life Sciences Vol. 5 (10): 01-06

Chen, C. Y., Chen, S. W. and H. T. Wang. 2017. Effect of supplementation of yeast with bacteriocin and Lactobacillus culture on growth performance, cecal fermentation, microbiota composition, and blood characteristics in broiler chickens. Asian-Australas J Anim Sci Vol. 30 (2), 211-220

Chiang, S. H., and W. M. Hsieh. 1995. Effect of direct feed microorganisms on broiler growth performance and litter ammonia level. AJAS 8: 159-162

Ezema, C. and D. C. Eze. 2015. Probiotic Effect of Yeast (Saccharomyces cerevisiae) on Hen-Day Egg Performance, Serum and Egg Cholesterol Levels in Laying Chicken. Pakistan Journal of Nutrition 14 (1), 44-46

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pengolahan Pangan Lanjut. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusar Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hasanuddin, A., Rusdi and Rosmiaty Arief. 2017. Effects of inclusion of fermented carrageenan by-products in the basal diet of broiler chickens on growth performance, blood profiles and meat composition. Int. J. Poult. Sci., 16 (5): 209-214)

Hasan, S.A.J., Lokman, I.H., Naji, S.A., Zuki, A.B.Z. and A.B. Kassim, 2016. Effects of dietary supplementation of wet fermented feed with probiotic on the production performance of Akar Putra chicken. Asian J. Poult. Sci. 10, 72-77

Kumprechi, I., P. Zobac, Z. Gasnarek dan E. Robosova. 1994. The effect of continues applications of probiotics preparations based on S. cerevisiae var elipsoideus and Strptococcus faecum C- 68(SF-68) on chicken broiler yield. Zivoscisma-yroba 39(6): 491-503.

Lokman, I.. H., Jawad, S.H., Zuki, A. B. Z. and A. B. Kassim. 2015. Effect of dry probiotic supplemented fermented feed on production performance of akar putra chicken. Int. J. Poult. Sci.14, 420-426.

Nguyen, D. H., C. M. Nyachoti and I. H. Kim. 2019. Evaluation of effect of probiotics mixture supplementation on growth performance, nutrient digestibility, faecal bacterial enumeration, and noxious gas emission in weaning pigs. Italian Journal of Animal Science, 18:1, 466-473, DOI: 10.1080/1828051X.2018.1537726

Partama, I. B. G. and I G. N. G. Bidura. 2019. Provision of Saccharomyces cereviseae probiotics in rice bran-based rations on the performance of balinese

Page 13: Volume 23 Nomor 2 Juni 2020...08538999 26568373 99 Jurnal Peternakan Ketentuan Umum 1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Ing-gris sesuai dengan format yang ditentukan

90 MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN • Volume 23 Nomor 2 JuNi 2020

Pengaruh Probiotik Saccharomyces spp. Dalam Ransum Terhadap Kecernaan Pakan dan Kandungan Gas Ammonia Dalam Ekskreta Ayam

duckling (Anas sp). J. Biol. Chem. Research. Vol. 36, No. 1, Part C: 35-39

Phuoc, T.L. and U. Jamikorn. 2017. Effects of probiotic supplement (Bacillus subtilis and Lactobacillus acidophilus) on feed efficiency, growth performance, and microbial population of weaning rabbits. Asian-Australas J Anim Sci 30, 198-205

Purwati, E., S. Syukur, dan Z. Hidayat. 2005. Lactobacillus, Isolasi dari Biovicophitomega sebagai probiotik. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.

Puspani, E., D. P. M. A. Candrawati, and I G. N. G. Bidura. 2016. Implementation of probiotics cellulolitic B-7 bacteria (isolation from buffalo rumen) into ration on the performance, abdominal fat and serum cholesterol of duck. Int. J. Curr. Microbiol. App. Sci. Vol. 5 (11), 432-441

Roni, N. G. K., E. Puspani, and I G. N. G. Bidura. 2014. Probiotics feeding managementas an effort for pressuring body fat and excrete ammonia concentration of bali drake. Majalah Ilmiah Peternakan 18 (3): 119-124

Saransi, A. U., T. I. Putri, I M. Mudita, D. P. M. A. Candrawati, dan I G. N. G. Bidura. 2010. Buku Penuntun Praktikum. Laboratorium Nutrisi, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar

Scott, M. L., M. C. Neisheim, M.C. and R. J. Young. l982. Nutrition of The Chickens. 2nd Ed. Publishing by : M. L. Scott and Assoc. Ithaca, New York.

Siti, N. W., D. P. M. A. Candrawati, D. A. Warmadewi, and I G. N. G. Bidura. 2014. Isolation of Saccharomyces spp from Manure of Beef Bali cattle as a probiotics properties and has CMC-ase activity to improve nutrient quality of rice bran. Journal of Biological and Chemical Research Vol. 31 (1), 39-52

Sjofjan, O. 2003. Kajian probiotik (Aspergillus niger dan Bacillus spp) sebagai imbuhan ransum dan

implikasi efeknya terhadap mikroflora usus serta penampilan produksi ayam Petelur. Disertasi. Universitas Padjajaran, Bandung.

Steel, R.G.D. and J. H. Torrie. 1989. Principle and Procedure of Statistics. Mc Graw Hill Book Co. Inc., New York.

Syafitri, Y. E., V. D. Yunianto, dan N. Suthama. 2015. Pemberian ekstrak daun beluntas (Pluchea indica Less) dan klorin terhadap massa kalsium dan massa protein daging ayam broiler. Anim. Agri. J. 4 (1): 155-164.

Tedesco, D., C Castrovilli, G. Coni, D. Bartoli, V. Vollrto dan F. Polidori. 1994. Use ofprobiotics in the feedingof meat rabbits: Effects on performance and intestinal microorganism. Rivistadj. Coniglicoltura 31 (10): 41-46.

Yamamoto, M., F. Saleh and K. Hayashi. 2004. A fermentation method to dry and convert Shochu distillery by-product to asource of protein and enzymes. J. Poult. Sci., 41: 275-280.

Yamamoto, M., F. Saleh, M. Tahir, A. Ohtuska and K. Hayashi, 2007. The effect of Koji-feed (fermented distillery by-product) onthe growth performance and nutrient metabolizability inbroiler. J. Poult. Sci. 44: 291-296.

Yeo, J. and K.I. Kim. 1997. Effect of feeding diets containing anantibiotic, a probiotic, or yucca extract on growth andintestinal urease activity in broiler chicks. Poult. Sci. 76: 381-385.

Zhen, Y.G., W. Zhao, X. Chen, L.J. Li, H.G. Lee, X.F. Zhang and T. Wang. 2019. Effects of yeast culture on broiler growth performance, nutrient digestibility and caecal microbiota. S. Afr. J. Anim. Sci. vol. 49 (1): 99-108

Zurmiati, M. E. Mahata, M. H. Abbas, Wizna. 2014. Aplikasi Probiotik Untuk Ternak Itik. Jurnal Peternakan Indonesia Vol. 16 (2): 134-144