vol 13 | edisi 1 | maret...

76
media gama efka VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019 Health Promoting Workplace Health Promoting Workplace

Upload: phungdan

Post on 14-Mar-2019

263 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

media gamaefkaVOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019

Health Promoting Workplace Health Promoting Workplace

Page 2: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,
Page 3: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Dari Redaksi

media gamaefka

Media E�kagama edisi ini mengangkat tema Health Promoting Workplace sebagai salah satu program unggulan FK-KMK UGM. Workplace dalam hal ini dimaknai tidak hanya terbatas pada lingkungan kampus namun juga mencakup rumah sakit jejaring, sejalan dengan konsep Academic Health System (AHS). Menurut World Health Organization (WHO), tempat kerja yang sehat adalah tempat dimana pegawai dan pengelola berkolaborasi untuk terus meningkatkan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan semua pegawai dan dengan melakukan hal tersebut maka akan meningkatkan produktivitas (WHO, 2009)

Mengapa Health Promoting Workplace penting? Hal ini disebabkan karena kita menghabiskan sepertiga dari hidup kita di tempat kerja, maka lingkungan kerja dapat memiliki dampak signi�ikan pada kesehatan dan kesejahteraan kita. Lingkungan kerja yang sehat adalah lingkungan di mana tidak hanya nihil atau minim kondisi berbahaya yang dapat m e nye b a b ka n c e d e ra d a n p e nya k i t , te t a p i j u ga berlimpahnya kondisi yang meningkatkan kesehatan (WHO, 2010)

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk dapat mempromosikan dan melindungi kesehatan civitas akademika dan civitas hospitalia, untuk menciptakan lingkungan kerja, pembelajaran dan kesehatan yang kondusif. Kerjasama dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk dapat menciptakan Healthy Promoting Workplace.

Salam Redaksi

Alamat RedaksiFakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat

dan Keperawatan UGMInternational Relation Office, gedung KPTU

Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta, 55281Tep. (0274) 560300 ext. 115, 08112573111

Website: fk.ugm.ac.id, email: [email protected]

Pengarah Dekan

Penanggungjawab Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Pemimpin Redaksi Suhardjo, Prof.dr., SU,Sp.M(K)

Redaktur JB.Soebroto, dr.Sp.PA(K)Yayuk Hartriyanti, SKM., M.Kes

EditorEri Yanuar AB., S.Kep., Ns., MN.Sc(IC)Gunadi,dr. Ph.D, Sp.BA Nurul Wulansari, ST, M.ScSari Wulandari, SESri Awalia Febriana,dr. MKes,SpKK,PhDSupriyati Dr, S.Sos., M.KesYoyo Suhoyo, dr. M.Med.Ed., Ph.D

PenyuntingDian Paramitasari, S.SosWinanti Praptiningsih, S.Ikom

Desain GrafisReni Rakhmawati, SSYuyun Yohana, STP

FotograferHeru Prasetyo, STYupiter Aryo, SS

ReporterAlfi Kurnia AdhaKeisha Lyubiana

Pelaksana Bagian UmumNafingatunSugeng Hariyanta

SirkulasiPurnomoSlamet Riyadi

Susunan Redaksi

Page 4: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Mang

Etos· Tema besar terbitan media EFKAGAMA edisi Maret 2019 “edisi Dies Natalis ke-73 FK-KMK UGM, HUT Ke-

37 RSUP dr. Sardjito, HUT Ke-91 RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, dan Dies Natalis Ke-7 Rumah Sakit Akademik

UGM yang salah satu temanya adalah Workplace Health Promotion, Mengelola Kesehatan dan Keselamatan

Kerja untuk meningkatkan etos kerja dan kinerja; akseleratif tema Healthy Promoting Campus edisi

sebelumnya.

Hakikat peringatan ulang tahun adalah mensyukuri telah lahir dan sampai saat ini telah bekerja,

berkarya; relevan kalau kiranya media EFKAGAMA ikut mere�leksikannya secara khusus.

· Pitutur orangtua “urip mung mampir ngombe”. Tempat kerja adalah tempat mampir ngombe utama di

samping keluarga dan masyarakat. Artinya tempat kerja adalah tempat ibadah untuk mencari bekal kembali

ke Allah dengan husnul khotimah (dalam kondisi terbaik). Semangat ikhlas dalam bekerja akan

mengantarkan pada kebahagiaan hakiki setelah meninggalkan dunia yang fana.

Tepatlah kalau saat ini, media EFKAGAMA mere�leksikan upaya manajemen kesehatan dan

keselamatan kerja untuk meningkatkan etos kerja dan kinerja, yang mengintegrasikan upaya

peningkatan Tridharma dalam Academic Health System; mere�leksikan keluarga Sakinah Mawaddah

Warohmah yang menghasilkan keturunan sholih sholihah ditengah modernisasi jaman revolusi

industri 4.0; serta mereaktualisasikan warga negara yang bijak ditengah berbagai tantangan bangsa.

· Disisi lain, tepatlah pada momentum Dies Natalis tahun 2019 ini kita bahas etos kerja konseptual,

pencegahan penyakit akibat kerja spesialistik lintas departemen beserta terapannya; diantaranya etos kerja

terapan mengawal penyempurnaan BPJS Total Coverage 2019 dan etos kerja YKI (Yayasan Kanker Indonesia),

mengingat FK-KMK UGM berperan besar dalam lahirnya BPJS sebagai program mulia bangsa dan YKI sebagai

binaan sosial yang melegenda di FK-KMK UGM.

“BPJS, konsepmu dahulu dan riwayatmu kini serta arah masa depanmu; biarlah etos kerja dan

semangat AHS mengawalmu”. “YKI, Kegigihan etos kerjamu yang jatuh bangun namun terus eksis

menjadi salah satu pembelajaran dan memori re�lektif”.

· Akhirnya pro�isiat apresiasi untuk kerja keras panitia Dies yang rangkaian acara kegiatannya juga menjadi

bagian sajian utama media EFKAGAMA edisi ini, disamping berita Tri Dharma lain, di kuatkan dengan

santapan rohani “Mencapai Keseimbangan Rohani, Jasmani, dan Mental”.

Alhasil, semoga seluruh rangkaian pesta acara DIES, pembinaan program BPJS, pesta demokrasi

NKRI berjalan sukses; media EFKAGAMA ikut membantu re�leksi dan memberi informasi, kenangan

bagi para sivitas akademika, sivitas hospitalia, alumni dan stakeholders AHS yang semuanya

berkumpul bernostalgia dalam acara DIES ini. Dirgahayu Memayu Hayuning Bawono FK-KMK UGM,

RSUP dr. Sardjito, RS Soeradji, RSA Akademik UGM serta segenap keluarga di NKRI tercinta.

Page 5: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Daftar Isi

Dari Redaksi03 04

Mang Etos

Kabar Dekanat06

Topik Utama08

30Opini Civitas

Pengabdian Masyarakat50

Feature25

54Tamu Kita

56Prol

47Academic Health System

71Riset

60Clinical Teaching

64Ilmu Populer

67Lain - lain

74Santapan Rohani

31Topik Khusus

Page 6: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

06 Kabar Dekanat

media gamaefka

Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D.Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan KeperawatanUniversitas Gadjah Mada

“The illiterate

of the 21 century

will not be those who cannot

read and write,

but those who cannot learn,

unlearn, and relearn.”

[Alvin Toffler]

alam berbagai kesempatan Dkerap kali saya melontarkan adagium life-long learners,

pentingnya konsep dokter dan profesional kesehatan sebagai pembelajar seumur hidup sehingga mampu mengelaborasi kompetensi diri, profesionalisme dan daya saing. Lebih dari itu, belajar secara berkelanjutan dalam berbagai situasi –tidak dibatasi ruang dan w a k t u a k a n m a m p u m e n u m b u h k a n partisipasi sosial dan dinamika masyarakat. Melalui interaksi kita sehari-hari dengan orang lain serta dunia di sekitar kita, terjadilah timbal balik transfer dan aplikasi ilmu pengetahuan. Satu langkah kondusif mendukung upaya promotif preventif melalui p e m b e r d a y a a n m a s y a r a k a t g u n a menstimulasi perbaikan status kesehatan masyarakat.

Kalau dalam dies fakultas tahun lalu kita m e n g u s u n g te m a ' H e a l th P ro m o t i n g University', dies ke-73 di tahun 2019 masih senapas, 'Health Promoting Workplace' yang bertautan jua dengan paradigma sehat dalam Program Indonesia Sehat. Ini merupakan kesinambungan energi fakultas mengambil inisiatif senantiasa mengedepankan strategi promotif dan preventif serta pemberdayaan masyarakat. Penerapan lingkungan kerja yang sehat merupakan salah satu andil perguruan t inggi ikut meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bangsa. WHO bahkan menegaskan promosi kesehatan, yang menggerakkan kontribusi masyarakat dalam memegang kendali atas kesehatan diri dan lingkungan mereka, menjadi elemen kritis untuk mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

st

Page 7: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

media gamaefka

07Kabar Dekanat

Bagi sebagian wilayah geogra�is di tanah air yang belum terjangkau jaringan komunikasi, pendekatan komunal masih dirasa efektif untuk mengakti�kan kesadaran individu menerapkan pola hidup sehat. Namun di saat yang sama, pemanfaatan terobosan aplikasi berbasis telepon seluler pun diyakini efektif memperkuat kesadaran individu untuk hidup sehat. Dilansir dari berbagai sumber, aplikasi kesehatan berguna mengonsolidasikan komunikasi pasien dengan dokter dan profesional kesehatan untuk deteksi dini penyakit tidak menular; m e n a i k k a n d i s i p l i n p e n g o b a t a n , pengendalian obesitas, menjaga kebugaran hingga e�isiensi pelayanan rumah sakit.

Di ulang tahun fakultas ke-73, kami perkenalkan inovasi civitas academica dan civitas hospitalia berupa aplikasi layanan kesehatan berbasis android Prelite; Survi; Ina�it serta sistem yang terintegrasi dalam Digital Health Innovation.

Selamat ulang tahun ke-73,

Viva Medika…..

guyub rukun sa'lawase!

Apa yang kita pelajari tempo hari boleh jadi sudah tidak relevan dengan era teknologi disruptif hari ini. Karenanya kita harus punya strategi pintasan disruptif dalam mencetak tenaga kesehatan, layanan, dan inovasi kesehatan yang unggul dalam bingkai Academic Health System (AHS UGM). Kita harus berani memulai evaluasi diri, membangun kritik terhadap kebijakan, program maupun langkah strategis organisasi kita yang obsolet –ketinggalan zaman terhadap laju ilmu kesehatan dan kedokteran yang simultan d e n g a n p e r k e m b a n g a n t e k n o l o g i informasi, sekali pun pada masanya pernah menjadi parameter. Asa kita bersama, AHS UGM kapabel menghadirkan solusi cerdas merespons kompleksitas tantangan dan enigma bidang kesehatan dan kedokteran di Indonesia.

Page 8: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Health PromotingWorkplace

Page 9: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Health PromotingWorkplace

Page 10: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Bersama Melangkah Mewujudkan Tempat Kerja yang Sehat

10 Topik Utama

media gamaefka

Sering kali kita berlari-lari kecil dari tempat parkir kendaraan menuju ruang kerja

karena hujan yang melanda di pagi hari atau sore hari

saat berangkat dan pulang kerja

Sering kali kita masih merasa ruangan terasa lembab dan panas

saat memasuki ruang kerja di pagi hari

Sering kali kita merasa tidak aman memasuki lingkungan kerja

saat hujan deras turun dan pohon-pohon besar di lingkungan kerja melambai-lambai tertiup

angin yang kencang seolah akan roboh

Sering kali kita lupa untuk meminum air putih disela-sela kesibukan kerja, bahkan perlu

mensetting aplikasi khusus untuk mengingatkan kita untuk minum air putih

Sering kali badan kita pegal-pegal karena terlalu banyak duduk

saat bekerja

Sering kali kita makan siang sambil menatap komputer di meja kerja

Sering kali kita merasa berdesakan dengan rekan kerja

saat berada di ruang kerja karena terbatasnya luas ruang kerja, bahkan harus 'berdamai'

dengan dokumen-dokumen yang ada disekeliling meja kerja

http://www.suaramuhammadiyah.id/2016/10/06/tragedi-pahlawan-ilmuwan-dan-dermawan-2/

Page 11: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Bersama Melangkah Mewujudkan Tempat Kerja yang Sehat

media gamaefka

11Topik Utama

ebiasaan ini menjadi rutinitas Ksehari-hari yang dialami oleh banyak pegawai atau karyawan

saat berada dilingkungan atau ruang kerjanya. Sesuai ketentuan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada pasal 77 tertuang waktu bekerja 8 jam/hari atau 40 jam/minggu untuk 5 hari kerja atau 7 jam/hari atau 40 jam/minggu untuk 6 hari kerja, rutinitas tersebut menjadi sangat intens dialami oleh pegawai ataupun karyawan dalam sebuah institusi atau perusahaan. Bahkan di Amerika sebanyak 18.32% laki-laki dan 6,92% perempuan bekerja lebih dari 50 jam/minggu (OECd Better Life Index, 2017).

Menurut perkiraan terbaru, 2.78 juta pekerja meninggal setiap tahun karena kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Sekitar 2.4 juta (86,3 persen) dari kematian ini dikarenakan penyakit akibat kerja, sementara lebih dari 380.000 (13,7 persen) dikarenakan kecelakaan kerja. Setiap tahun, ada hampir seribu kali lebih banyak kecelakaan kerja non-fatal dibandingkan kecelakaan kerja fatal. Kecelakaan nonfatal diperkirakan dialami 374 juta pekerja setiap tahun, dan banyak dari kecelakaan ini memiliki konsekuensi yang serius terhadap ka p a s i t a s p e n gh a s i l a n p a ra p e ke r j a (Organisasi Perburuhan Internasional-ILO, 2018).

Merasa aman dan nyaman dilingkungan kerja otomatis akan berdampak pada kesehatan dan kebahagiaan bagi pegawai, bahkan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Kemudian yang menjadi pertanyaan, sudahkan kita merasa aman dan nyaman dilingkungan tempat kita bekerja saat ini?

Healthy WorkplaceHealthy workplace menurut WHO

adalah tempat di mana para pekerja dan manajer berkolaborasi untuk terus-menerus meningkatkan proses melindungi dan mempromosikan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan semua pekerja dan keberlanjutan di tempat kerja dengan m e m p e r t i m b a n gka n h a l - h a l b e r i ku t berdasarkan identi�ikasi kebutuhan: 1) masalah kesehatan dan keselamatan �isik lingkungan kerja; 2) masalah kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan psikososial lingkungan kerja termasuk organisasi kerja dan budaya tempat kerja; 3) sumber daya kesehatan di tempat kerja; dan 4) cara berpartisipasi dalam komunitas untuk meningkatkan kesehatan pekerja, keluarga mereka dan anggota komunitas lainnya.

Healthy workplace adalah suatu kondisi sehat pada lingkungan kerja dimanapun seseorang bekerja. Tujuan healthy workplace tidak hanya memberi dampak penurunan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja saja, seperti yang disampaikan Dr. dr. Lientje Setyawati K. Maurits, MS. SpOk., pakar Kesehatan dan Kedokteran Okupasi. Lebih lanjut Dr. Lientje menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan oleh sebuah institusi supaya tercipta tempat kerja yang sehat yaitu: 1) Melakukan pengendalian faktor �isik, faktor kimia, faktor biologi, faktor ergonomi, dan faktor psikososial. 2) Penyediaan fasilitas higiene dan sanitasi. 3) Penyediaan personil Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang m e m i l i k i ko m p e te n s i . 4 ) Ko m i t m e n manajemen yang tinggi, dan 5) Keterlibatan seluruh pekerja.

Lingkungan kerja yang sehat terdiri dari beberapa faktor yaitu faktor �isik, kimia,

Page 12: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

12 Topik Utama

media gamaefka

b i o l o g i , e r g o n o m i , d a n p s i k o s o s i a l . “Kesemuanya harus memenuhi syarat sehat,” u c a p D r. L i e n t j e . C o n t o h fa k t o r � i s i k dilingkungan kerja antara lain pencahayaan yang baik, tidak ada atau sangat minimnya kebisingan, tidak ada atau minim vibrasi, tidak ada radiasi, dan suhu ruangan yang baik (tidak ekstrim dingin atau ekstrim panas). Faktor kimiawi, misalnya di laboratorium ada yang dinamakan nilai ambang batas (NAB) yang harus diukur dan dipenuhi, tidak boleh sama dengan nilai ambang batasnya, harus lebih jauh dibawah nilai ambang batas supaya orang yang bekerja tetap sehat. Adalagi tentang pajanan singkat yang diperkenankan (PSD), misalnya di pabrik harus ada bahan kimia tertentu yang harus dipergunakan, harus ada ukuran PSD yang diperkenankan. Walaupun pegawai terpajan oleh bahan kimia tetapi tidak boleh sampai menimbulkan gangguan kesehatan (iritasi, kerusakan jaringan, atau yang lainnya). Adapula kadar tertinggi yang diperkenankan (KTD) yaitu kadar bahan kimia diudara tempat kerja yang tidak boleh dilampaui meskipun hanya sekejap mata selama pekerja itu bekerja melakukan pekerjaannya, dan yang paling baik harus berada dibawah NAB. Jika pekerja bekerja pada tempat kerja yang terpapar bahan k i m i a , s e c a r a p e r i o d i k h a r u s dilakukanpemeriksaan secara biologis (indeks pajanan biologi – IPB), sejauh mana tubuh memberi respon terhadap suatu paparan kimia. IPB adalah konsentrasi bahan kimia yang didapat dalam spesimen tubuh pekerja dan digunakan untuk menentukan tingkat pajanan terhadap pekerja yang terpajan.

Faktor biologi yaitu adanya makhluk hidup seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, mikroorganisme, atau produk yang cenderung menimbulkan penyakit akibat kerja sehingga mempengaruhi aktivitas pekerja.

Faktor ergonomi; artinya bekerja dengan suatu kondisi yang jauh dari ketidaknyamanan sehingga kelelahan kerja menurun serta produktivitas tinggi. Ergonomi dalam hal ini adalah kesesuaian sebuah desain/produk dengan manusia, secara �isiologi, psikologi, antropometri, dan biomekanik. Contoh ergonomi misalnya cara kerja, cara mengangkat yang tidak tepat dapat menyebabkan seseorang mengalami nyeri; posisi kerja, posisi duduk yang tidak benar menyebabkan kelelahan otot. Beban kerja yang baik sesuai aturan ergonomi niscaya tidak akan menyebabkan gangguan nyeri akibat kerja. Alat kerja yang tidak ergonomi juga dapat menimbulkan masalah-masalah kesehatan akibat kerja yang lain.

Faktor psikososial. Contohnya stress karena tekanan pekerjaan, hubungan interpersonal yang tidak baik mengakibatkan lambat bekerja, tidak bergairah, lesu, dan mudah lelah.

Sarana kerja yang bersih dan sehat s a n g a t p e n t i n g d a l a m m e n c i p t a k a n kenyamanan para pekerja saat bekerja, tidak hanya di ruang kerja tetapi juga kebersihan bangunan itu sendiri serta fasilitas-fasilitas yang menyertainya. Seperti misalnya kebersihan air conditioner (AC) yang harus dibersihkan secara berkala (minimal 3 bulan sekali) tanpa menunggu adanya keluhan/

https://res.cloudinary.com/dwccfildc/

Page 13: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

13Topik Utama

media gamaefka

gangguan kesehatan.Penyediaan personel Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3) yang memiliki ko m p e te n s i d a n ke we n a n ga n u n t u k mengatur dan mengawasi yang bertujuan mewujudkan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman sebagai upaya mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Rasionya setiap 100 pegawai harus ada 1 personel K3 (minimal D3 dari Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan-K3LK). Adanya personel K3 ini bertugas untuk mengawasi . “Kesinambungan healthy workplace ini sangat penting, jika tidak ada p e r s o n e l K 3 y a n g m e n g a w a s i d a n mendukung, yang awalnya sudah baik lama-lama bisa menjadi tidak baik karena tidak ada kontrol ,” tegas Dr. Lientje yang juga merupakan pengurus Kagama Kedokteran.

Dibutuhkan komitmen manajemen atau pimpinan yang tinggi dalam menerapkan healthy workplace. Healthy workplace itu luas, dalam, dan lebar sehingga membutuhkan sinergi dan integrasi dalam berbagai lini serta keterlibatan seluruh pekerja.

Keterlibatan seluruh pekerja ini penting; meningkatkan kesadaran pekerja dengan cara memotivasi secara individual

atau kelompok; minimal tiga bulan sekali untuk memotivasi K3 yang didahului dengan sosialisasi mengenai K3; membuat slogan-slogan / rambu-rambu atau tanda-tanda sebagai pengingat untuk membudayakan K3. K3 tidak hanya diterapkan di lingkungan kerja untuk perusahaan, dan kelompok pekerja saja tetapi juga untuk keselamatan diri sendiri.

“Saya senang fakultas sudah begitu maju, sangat manusiawi, indah dan bersih sehingga menunjang produktivitas tiap pekerja dan dengan sendirinya kinerja tiap individu meningkat,” pesan Dr. Lientje kaitannya dengan healthy workplace.

Periode 12 Januari – 12 Februari adalah bulan K3 Nasional. Pada tahun 2009 Menteri Te n a g a Ke r j a d a n Tra n s m i g ra s i R . I mencanangkan gerakan efektif masyarakat d e n g a n m e m b u d a y a k a n K 3 K L y a n g dinamakan GEMA DAYA K3 “Gerakan Efektif Masyarakat Membudayakan K3LK”. Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan bulan keselamatan dan kesehatan kerja tahun 2 0 1 5 - 2 0 1 9 , “ H a r a p a n n y a t e r c i p t a Ke m a n d i r i a n M a s ya ra k a t I n d o n e s i a Berbudaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tahun 2020,” lanjut Dr. Lientje.

Deklarasi Health Promoting University

Page 14: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

14 Topik Utama

media gamaefka

Dies Natalis FK-KMK UGM ke-73 “Health Promoting Workplace”

Selaras dengan tujuan renstra fakultas dalam mengembangkan Health Promoting Campus, kali ini fakultas mengangkat tema Workplace Health Promotion dalam dies natalis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM (FK-KMK UGM) ke-73. Kita ingat, tahun lalu fakultas telah mendeklarasikan diri sebagai Health Promoting Campus, sebagai upaya untuk terus mengingatkan dan menyebarkan keseluruh civitas academica, momen dies natalis kali ini fakultas menginisisasi diskusi mengenai healthy workplace. Mengundang Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI dr. Kirana Pritasari, MQIH memberikan orasi i lmiah, seberapa jauh fakultas dapat mengadopsi konsep-konsep Kemenkes sebagai input dalam mengembangkan healthy workplace di kampus dan rumah sakit. Tidak hanya healthy workplace tetapi juga healthy environment. Kenapa healthy workplace? Untuk mengakomodasi tempat

kerja yang sehat di rumah sakit (academic h e a l t h s i s t e m -A H S ) s e b a g a i t e m p a t p e n d i d i ka n , p e n e l i t i a n , p e n ga b d i a n masyarakat serta pelayanan. “Tidak hanya dilingkungan kampus tetapi juga lingkungan kerja rumah sakit jejaring juga sehat,” tutur Ketua Panitia Puncak Dies Natalis FK-KMK UGM ke-73, Dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D.

Komitmen pimpinan mengenai Health Promoting Campus akan terus dikembangkan dari tahun ke tahun dengan tujuan supaya dosen dan tenaga kependidikan semakin sehat. Intensitas pekerjaan yang tinggi sangat menyita waktu, bahkan tidak sempat menyempatkan diri untuk olah raga atau menjadi sulit untuk mengadopsi gaya hidup sehat . Dr. Yodi menjelaskan saat ini pembangunan infrastuktur masih terus diperbaiki agar sesuai dengan kaidah standar yang dipersyaratkan. Program yang telah berjalan dalam menciptakan Healthy workplace seperti jogging track, �itnes, senam

Deklarasi Health Promoting University

Page 15: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

bersama klaster kesehatan bersama fakultas Kedokteran Gigi dan fakultas Farmasi, kantin sehat dengan memberikan label pada makanan, antibullying pada program pendidikan di lingkungan fakultas maupun r u m a h s a k i t , d a n p e rb a i ka n te m p a t peribadahan.

Pembangunan dan perbaikan fasilitas dalam menciptakan healthy workplace ini bertujuan agar mempermudah orang untuk mengadopsi gaya hidup sehat dilingkungan kampus. “Orang tidak mengalami banyak kendala untuk bergaya hidup sehat, tidak harus keluar kampus atau meluangkan waktu khusus, sebelum pulang kerja bisa olahraga dulu, dan seterusnya,” terang Dr. Yodi yang juga Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan FK-KMK UGM. Selain itu, tidak harus menjadi keanggotaan di pusat � i t n e s ka re n a b i s a � i t n e s d i g e d u n g Pascasarjana Tahir Foundation. Disela-sela kesibukan yang sedemikian tinggi, sering kali k i ta menjadi lupa dan t idak sempat terpikirkan saat mengkonsumsi makanan, dengan adanya pemberian label pada kantin-k a n t i n d i l i n g ku n g a n fa ku l t a s a k a n mempermudah dalam memilih makanan, jika sudah terlalu sering makan yang label merah bisa mengganti dengan yang label kuning atau label hijau. “Tidak menerka-nerka apa isi kandungannya, kita fasilitasi pelabelan maka m e r e k a m e n j a d i t a h u ,” t a m b a h nya .

Di negara lain, sudah banyak kampus yang menerapkan lingkungan kerja yang sehat. Disana orang mudah menjadi sehat karena mudah dalam mendapatkan akses untuk olahraga, diet seimbang, dan mudah untuk menghindari hal-hal yang kurang sehat. Jika kita mendeklarasikan sebagai kampus bebas rokok, di Amerika ada kampus yang mendeklarasikan sebagai kampus bebas gula. (Reporter: Dian Paramitasari. Narasumber:

Dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D. dan Dr. dr.

Lientje Setyawati K. Maurits, MS. SpOk.)Traffic Light Food Kantin Sehat FK-KMK UGM (Dok. HBES)

15Topik Utama

media gamaefka

Page 16: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

r. Mahardika menyampaikan Dd a l a m m e n c a p a i h e a l t h y workplace fakultas merujuk

pada pedoman AUN Healthy University Framework tahun 2017 dimana UGM sebagai anggota dari Asean University Network – AUN. D i d a l a m nya s u d a h t e r t u a n g s e c a r a menyeluruh sistem dan infrastruktur yang dapat diaplikasikan di lingkungan fakultas. Sistem dan infrastuktur diantaranya kebijakan kesehatan universitas; gedung yang aman, lingkungan bersih dan hijau; pelayanan promosi kesehatan; kesempatan yang sama termasuk ramah disabilitas; kurikulum dan co kurikulum promosi kesehatan; pengembangan kapasitas dalam promosi kesehatan; penelitian promosi kesehatan; university volunteerism; dan dukungan dana untuk program kesehatan.

1. Lingkungan �isikTahun 2018, banyak infrastruktur yang

telah dibenahi tentunya sesuai dengan panduan AUN Healthy University Framework

d a l a m p e n g e m b a n g a n s i s t e m d a n infrastrukturnya. Kebijakan universitas yang sehat sudah mulai ada, fakultas diminta untuk menginisiasi menambahkan portal, cctv, fasilitas Ram bagi penyandang disabilitas, penataan ruang dalam gedung agar ramah untuk penyandang disabil itas, ruang konsultasi diperbanyak, ruang laktasi, area tempat duduk outdoor ditambahkan stopkontak, perbaikan penerangan, bahkan penataan konsep perpustakaan menjadi area diskusi (tidak hanya duduk dan diam) serta sudah ada dalam kurikulum, seperti yang disampaikan Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan SDM FK-KMK UGM, Dr. dr. Mahardika Agus Wijayanti, DTM&H., M.Kes. Gedung-gedung baru sudah dirancang menggunakan kaidah ergonomis, meskipun masih ada juga yang memakai barang-barang lama.

Health promoting campus menjadi ranah yang sangat signi�ikan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (K3), bunyinya promosi untuk selalu sehat dan selamat. Praktisi K3 Departemen Perilaku,

FK-KMK Menuju Healthy Workplace: “Mari Wujudkan Bersama”

16 Topik Utama

media gamaefka

Jalur ramah difable di FK-KMK UGM

Page 17: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial Martinus Sutena, SKM., MM., M.Sc menyampaikan beberapa standar penerapan K3 di lingkungan perkantoran, seperti penyehatan air, pengelolaan limbah (limbah cair, padat, radioaktif/radiasi, bahan racun berbahaya/B3), penyehatan udara/sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran, pengendalian vector dan serangga/binatang pengganggu, jaringan atau instalasi (listrik, telepon, penangkal petir).

Manajemen kantin untuk kantin sehat dengan mengendalikan pengaturan menu, harga dan lainnya. Media promosi seperti poster-poster dan slogan sudah ada, chanel televisi kesehatan yang dapat diakses melalui yo u t u b e I n a h e a l t h T V. P e m e r i k s a a n kesehatan bagi tenaga-tenaga kependidikan preklinik dengan hazard yang tinggi, fakultas memfasilitasi medical check up diluar yang sudah berjalan di Gadjah Mada Medical Center (GMC UGM). “Kita inisiasi dulu dari pegawai di Departemen Anatomi, kemudian dilanjutkan ke unit-unit lainnya, sedangkan untuk departemen yang ada di rumah sakit sudah mendapatkan fasilitasi dari rumah sakit,” ungkap Dr. Mahardika. Renovasi laboratorium agar sirkulasi diruang-ruang laboratorium menjadi lebih baik.

Ditemui secara terpisah pakar gizi kerja Departemen Gizi dan Kesehatan FK-KMK UGM Yayuk Hartriyanti , SKM., M.Kes. menyampaikan harapannya manajemen kantin di fakultas bisa komprehensif tidak

berhenti pada pelabelan tetapi bisa integrasi dengan medical check up pegawai. Tiap tahun pegawai mendapatkan fasilitas pemeriksaan kesehatan, namun hingga saat ini laporannya masih dipegang oleh masing-masing pegawai. Alangkah baiknya jika hasil pemeriksaan kesehatan pegawai dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengatur menu konsumsi pegawai. Didalam kantin sehat terdapat pilihan menu yang disajikan berdasarkan kebutuhan asupan gizi pegawai. Misalnya menu yang rendah kolesterol, menu bagi yang memiliki anemia, menu yang aman bagi obesitas, dan lain-lain. Metode tersebut dapat digunakan sebagai acuan pemilihan menu yang aman dan sehat untuk pegawai yang ada difakultas, terdapat menu-menu yang khusus diatur untuk pemenuhan kebutuhan asupan gizi pegawai di FK-KMK. “Cita-cita saya bisa integrasi antara hasil medical check up pegawai kemudian diolah oleh manajemen kantin/manajemen gizi kerja/siapapun yang mengelola untuk mengatur menu yang dibutuhkan untuk disajikan dalam kantin sehat,” harap Bu Uke sapaan akrabnya.

Lebih jauh Bu Uke menjelaskan pentingnya kecukupan asupan gizi bagi pegawai dapat menurunkan angka absensi dan meningkatkan produktivitas kerja. Kebutuhan asupan gizi masing-masing pegawai berbeda, bergantung pada jenis akti�itas/pekerjaannya, usia, dan jenis kelamin.

Figure 1 Tabel kelompok aktivitas

17Topik Utama

media gamaefka

Page 18: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Namun belum semua instansi memikirkan kecukupan asupan gizi pegawainya, “saya senang sebagai langkah nyata dalam mewujudkan health promoting campus, fakultas mulai memikirkan masalah k e s e h a t a n p e g a w a i , s a l a h s a t u n y a menginisiasi kantin sehat,” tambahnya.

2. Penyediaan fasilitas higiene dan sanitasiDi tingkat universitas menyediakan

fasilitas untuk pembuangan bahan-bahan limbah tertentu yang rutin setiap tiga bulan sekali. “Mereka akan membawa limbah-limbah dari seluruh unit di unversitas untuk dimusnahkan bersama-sama,” tutur dr. Mahardika. Fakultas mempunyai insenerator yang berfungsi untuk memusnahkan limbah yang sifatnya dibakar saja.

3. Penyediaan personil keselamatan dan kesehatan kerja yang memiliki kompetensi

Saat ini ada tim kecil yang menjalankan program-program health promoting campus. Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial FK-KMK UGM, dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D dan Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes untuk kegiatan promosi, penelitian, dan posbindu. Tim biosafety dibawah Dra. Neni Trilusiana Rahmawati, M.Kes., Ph.D. Tim kantin sehat oleh Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, S.Kep., Ns., M.N.Sc (IC). Tim sarana dan prasarana dibawah langsung pimpinan fakultas. “Kalau kedepannya akan diperluas, misalnya ada perwakilan dari Departemen Gizi Kesehatan, personil dari Radiopoetro atau KPTU bisa saja, saat ini masih tim kecil,” ujar dr. Mahardika, disamping pimpinan fakultas mengawal dan memonitor perkembangan program health promoting campus.

“Perlu ada manajer atau eksekutor (SDM) yang ahli dan paham tentang konsep K3 untuk mengkoordinir jalannya healthy workplace,” saran pakar Kesehatan dan

Figure 2 Tabel kebutuhan gizi

18 Topik Utama

media gamaefka

Page 19: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

yang disediakan di gedung Pascasarjana Tahir Foundation seperti fasilitas �itness, ruang konseling terkait masalah akademik maupun non akademik yang diperuntukan bagi mahasiswa, tenaga kependidikan, maupun dosen, serta ruang laktasi. Selain itu tanda-tanda darurat sudah diperbanyak, dan p e m a s a n g a n p o s t e r - p o s t e r u n t u k mendukung gaya hidup sehat dengan tujuan untuk terus mengingatkan civitas academica berperilaku sehat selama di lingkungan fakultas.

“JIka ada kondisi darurat akses keluar harus mudah, penempatan atau penataan tanda-tanda darurat ditempat yang mudah dilihat menjadi penting,” terang dr. Agus Surono.

Dalam memenuhi fas i l i tas yang mendukung terciptanya lingkungan yang sehat, upaya lain juga ditempuh fakultas dalam menyediakan alat-alat kerja atau fasilitas kerja dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. “Walaupun belum tertuang dalam pedoman atau aturan khusus, namun kita memperhatikan proses

Keselamatan Kerja (K3) FK-KMK UGM dr. Agus Surono, Ph.D., M.Sc., Sp.THT-KL. “Manajer diserahkan pada orang yang tepat, tidak harus dosen, bahkan bisa kontrak supaya pelaksanaannya dapat berjalan dengan optimal”.

4. Komitmen manajemenF a k u l t a s b e r k o m i t m e n u n t u k

mengembangkan healthy workplace, dimulai dengan memperbaiki serta membangun infrastuktur guna menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan �isik, mental, m a u p u n r o h a n i b a g i d o s e n , t e n a g a kependidikan, serta mahasiswa. Diantaranya menghimbau untuk olahraga pagi di hari jumat sehingga pelayanan dimulai pukul 09.00 WIB, senam klaster kesehatan setiap bulan bergantian dengan fakultas lain, deklarasi anti bullying yang diikuti oleh dosen, residen, dan mahasiswa, kantin sehat dengan pilihan menu yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan asupan gizi yang baik, jogging track dilingkungan fakultas terbuka untuk seluruh civitas academica, adapula

19Topik Utama

media gamaefka

Page 20: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

p e n g a d a a n n y a , s a l a h s a t u n y a k i t a memastikan bahwa rekanan memenuhi kuali�ikasi dan syarat tertentu,” ujar dr. M a h a r d i k a . D r . M a h a r d i k a j u g a menambahkan di UGM sendiri belum ada aturan atau pedoman untuk standar minimal dalam penyediaan sarana dan prasarana, Direktorat Perencanaan UGM baru akan menyusun bersama-sama, bahkan FK-KMK diminta untuk menginisiasi. “Meskipun belum detil tapi kami memiliki standar minimal untuk sarana dan prasarana,” terangnya.

Health promoting university adalah suatu program yang besar dengan melibatkan banyak orang, awalnya akan berat tetapi selanjutnya akan menjadi biasa. “Program-program yang dijalankan masing-masing tim tetap harus dibawah koordinasi di level fakultas, sehingga semua terintegrasi,” ujar dr. Agus Surono. K3 merupakan bagian dari health promotion , mari bersama-sama

eksekusi dengan unit-unit yang telah ditetapkan, melibatkan pengambil kebijakan, dukungan dana, dan fasilitas.

5. Keterlibatan seluruh pegawaiTujuan dalam menciptakan tempat

kerja yang sehat agar dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa merasa nyaman dan bahagia selama berada di FK-KMK UGM. Fasilitas, infrastruktur, dan program-program dalam mewujudkan tempat kerja yang sehat agar dimanfaatkan oleh seluruh civitas academica. Jika kita sudah berperilaku sehat maka kita bisa menjadi contoh bagi fakultas lain bahkan universitas lain dalam membudayakan tempat kerja yang sehat. “Merubah budaya kerja yang sudah ada bukan hal yang mudah, tapi saya kira jika sudah berjalan dengan rutin akan lebih baik dan dinamis,” tutur Dr. Mahardika.

Upaya-upaya mewujudkan healthy workplace masih perlu banyak pembenahan,

Pelatihan Kesehatan dan Keelamatan Kerja

20 Topik Utama

media gamaefka

Page 21: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

p e r l u m e k a n i s m e - m e k a n i s m e y a n g terstruktur untuk mengingatkan, mengajak, dan maintenance program-programnya, baik dari sisi pegawai, stakeholder maupun manajemennya. Media promosi sudah dibuat dan dipasang ditempat-tempat yang mudah d i l i h a t , m i s a l n y a a n j u r a n u n t u k menggunakan tangga, streaching disela-sela bekerja, dan anjuran-anjuran lainnya. “Setidaknya kita menjadi contoh, mari kita bersama-sama dari tim kecil mewujudkan tempat kerja yang sehat,” ajak dr. Mahardika. “Sosialisasi dalam bentuk pertemuan-pertemuan atau kelompok-kelompok kecil perlu kita galakkan lagi.”

Pe l a t i h a n u n t u k m e n i n g k a t k a n kapasitas pegawai telah dijalankan dan direncanakan. Berdasarkan hasil survei sudah terencana beberapa pelatihan-pelatihan, seperti pelatihan pajak, pelatihan Bahasa inggris, “Tahun 2019 sudah ada mapping pelatihan-pelatihan yang akan d i l a ks a n a ka n ,” t u t u r d r. M a h a rd i ka .

Berdasarkan aturan SMK3 Perkantoran, semua pegawai mempunyai hak untuk mengikuti pelatihan K3. Sehingga pegawai dapat melaksanakan, mengenali risiko, dan paham cara-cara mengendalikan risiko kaitannya dengan K3, termasuk pegawai kontrak dan cleaning service . Dengan demikian, jika melihat ada kerusakan, kebocoran, genangan atau kemungkinan yang menimbulkan risiko kecelakaan kerja tidak harus menunggu petugas yang bersangkutan, tetapi secara individu pegawai dapat melaporkan agar segera ada tindak lanjut. Tindakan ini dapat meminimalisir timbulnya

k e c e l a k a a n k e r j a , b e r s a m a - s a m a mewujudkan tempat kerja yang sehat. “Pegawai yang mengelola pengadaan barang dan jasa juga membutuhkan pelatihan, sehingga pemilihan rekanan sesuai dengan standar kesehatan dan keselamatan kerja,” tutur Pak Sutena.

“Sosialisasi dan informasi mengenai kondisi lingkungan kerja juga diperlukan,” tutur dr. Agus Surono. Tujuannya agar setiap civitas academica betul-betul paham dengan risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di fakultas. “Tanda/slogan dan pelatihan sebagai pengingat agar menjadi kebiasaan.”

dr. Agus Surono menambahkan yang penting adalah aspek keselamatan dulu kemudian baru kesehatan. Jika berperilaku selamat maka otomatis mencegah penyakit. Mulai dari masuk kedalam lingkungan kerja, di area parkir kendaraan, menuju ruang kantor, area ruang kantor, hingga keluar dari l i n gku n ga n ke r j a h a r u s m e n d u ku n g keselamatan dari pekerja atau pegawai. “Dengan rasa aman maka bekerja menjadi nyaman, setelah nyaman pegawai akan menjaga kesehatan harapannya terhindar dari sakit akibat kerja, akhirnya tercapai zero accident maka output (produkti�itas dan kinerja) akan menjadi luar biasa”. K3 merupakan tindakan promotif dan preventif dengan target akhir adalah zero accident, baik �isik atau mental.

Sebelumnya sosialisasi mengenai h e a l t h p r o m o t i n g u n i v e r s i t y s u d a h dilaksanakan pada saat Dies Natalis FK-KMK UGM ke-72 tahun 2018 dengan dihadiri oleh dosen, tenaga kependidikan serta tamu

media gamaefka

21Topik Utama

Deklarasi anti bullying

Page 22: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

22 Topik Utama

media gamaefka

undangan lainnya termasuk didalamnya anggota Academic Health System. Dilanjutkan sosialisasi ke mahasiwa, kemudian dibawa ke universitas dengan harapan setiap fakultas ada yang mewakili walaupun belum semua fakultas menyadari. Dilanjutkan dengan kegiatan dan sosialisasi diantaranya gerakan anti bullying dengan menandatangani fakta integritas yang mengajak rumah sakit jejaring academic health system yang dihadiri oleh mahasiswa, residen, tenaga kependidikan dan dokter-dokter rumah sakit pada momen memperingati hari kemerdekaan nasional tahun 2018. Dilanjutkan deklarasi health promoting university yang kemudian tertuang dalam renstra fakultas. “Peran aktif seluruh

civitas academica sangat berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat di F K - K M K U G M , ” h i m b a u D r . Mahardika.(Reporter: Dian Paramitasari.

Narasumber: Dr. dr. Mahardika Agus Wijayanti,

DTM&H., M.Kes., Yayuk Hartriyanti, SKM., M.Kes.,

dr. Agus Surono, Ph.D., M.Sc., Sp.THT-KL., dan

M a r t i n u s S u t e n a , S K M . , M M . ,

M.Sc.Sumber:http://www.kesmas.kemkes.go.id/

p o r t a l / k o n t e n / ~ r i l i s - b e r i t a / 0 2 1 4 1 1 -

pemenuhan-kecukupan-gizi-bagi-pekerja)

Slogan healthy workplace dan tanda darurat di FK-KMK UDM

Page 23: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,
Page 24: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

erdasarkan Peraturan Menteri BKesehatan RI Nomor 48 Tahun 2 0 1 6 t e n t a n g S t a n d a r

K e s e l a m a t a n d a n K e s e h a t a n K e r j a Perkantoran, standar kesehatan lingkungan kerja terdiri atas banyak hal seperti 1) kelayakan bangunan; 2) penyediaan air bersih; 3) toilet dengan rasio, 1:40 toilet pria, 1:25 toilet perempuan, jika memiliki 51 – 100 pegawai pria harus memiliki 3 kamar mandi, 3 jamban, 5 peturasan, dan 5 wastafel, sedangkan jika memiliki 71 – 100 pegawai perempuan harus memiliki 4 kamar mandi, 4 jamban, dan 6 peturasan, setiap penambahan 40-100 pekerja harus ditambah satu kamar mandi, satu jamban, dan satu peturasan; 4) pengelolaan limbah; 5) cuci tangan pakai sabun; 6) pengamanan pangan yang dikelola dengan baik, aman dan sehat; dan 7) pengendalian vector dan binatang pembawa penyakit.

Kelayakan bangunan yang dimaksud berupa sarana dan bangunan memenuhi kebutuhan �isiologis, psikologis dan dapat mencegah penularan penyakit antar pengguna, penghuni dan masyarakat s e k i t a r n y a s e r t a h a r u s m e m e n u h i p e r s ya ra t a n p e n c e g a h a n t e r j a d i nya kecelakaan. Sebuah bangunan gedung dikatakan aman dan selamat, meliputi apa saja? Berikut penjabarannya:

Kemampuan struktur bangunan gedung yang stabil dan kukuh dalam mendukung beban muatan, serta memiliki sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan memiliki sistem penangkal petir untuk mencegah bahaya petir. Memiliki vent i las i a lami atau buatan sebagai kebutuhan sirkulasi dan pertukaran udara (sistem penghawaan) serta memiliki sistem pencahayaan alami dan buatan, termasuk

pencahayaan darurat. Sistem sanitasi yang disediakan didalam dan diluar bangunan gedung untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor atau air limbah, kotoran dan sampah, serta penyaluran air h u j a n , s i s t e m i n i b e r t u j u a n u n t u k m e m u d a h k a n p e n g o p e r a s i a n d a n p e m e l i h a r a a n n y a s e h i n g g a t i d a k mengganggu lingkungan. Penggunaan bahan bangunan yang aman tidak memberi dampak negatif terhadap lingkungan.

Aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman juga harus diperhatikan. Kemudahan dari, ke, menuju bangunan satu dengan yang l a i n nya t e r u t a m a d a r i b a h aya ya n g ditimbulkan oleh hujan atau terlalu terik oleh panas matahari. Penyediaan akses evakuasi harus dapat dicapai dengan mudah dengan dilengkapi penunjuk arah yang jelas dan sistem peringatan bahaya. Sarana dan prasarana untuk kepentingan umum, seperti ruang ibadah, ruang ganti, ruangan bayi, toilet, tempat parkir, tempat sampah, serta fasilitas komunikasi dan informasi.

Trotoar yang ideal adalah 1,5 meter d e n ga n ke t i n g g i a n 1 5 c m a ga r b i s a membentuk kemiringan yang tidak terlalu curam untuk dilewati pengguna kursi roda. “Pohon memiliki tempat sendiri, jangan sampai trotoar bersaing dengan pohon dan tiang listrik,” tutur dr. Surono.

Pengamanan pangan yang baik, aman, dan sehat harus berasal dari tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat dan laik sehat. Pangan yang berasal dari rumah makan/restoran, jasaboga, makanan jajanan, kantin harus mengacu pada persyaratan higiene dan sanitasi yang berlaku. Jasaboga, rumah makan/restoran yang ditunjuk sebagai pihak ketiga harus memiliki serti�ikat laik sehat.

Standar pengendalian vector dan

Standar Kesehatan Lingkungan Kerja dalam Menciptakan Healthy Workplace

24 Topik Utama

media gamaefka

Page 25: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

binatang pembawa penyakit: 1) indeks lalat maksimal 8 ekor/�ly gril (100x100 cm) dalam pengukuran 30 menit, 2) indeks kecoa maksimal 2 ekor/plate (20x20 m) dalam pengukuran 24 jam, 3) indeks nyamuk aedes aegypti: container indeks tidak melebihi dari 5%, dan 4) indeks tikus harus O. Supaya binatang pembawa penyakit tidak bersarang di lingkungan kerja, maka diperlukan k o n t r u k s i b a n g u n a n y a n g t i d a k memungkinkan untuk bersarang vector, menjaga kebersihan lingkungan, pengaturan peralatan dan arsip yang baik dan rapi, serta tidak ada makanan yang tertinggal di ruang kerja.

Standar lingkungan kerja perkantoran, meliputi:1. Tingkat kebisingan dengan standar kebisingan diukur dalam satuan dBA (decibel A) diukur menggunakan SLM (Sound level Meter). Cara mengukur kebisingan SLM pada ketinggian telinga manusia +/- 1,50 m dari lantai kerja.

pencahayaan pada pagi dan siang hari dapat menggunakan cahaya matahari, e�isien p e m a k a i a n l a m p u wa j i b d i l a k u k a n , pengendalian dan pengaturan cahaya agar tidak mengganggu kegiatan kerja. Perbedaan cahaya yang mencolok antara meja kerja dengan lingkungan sekitarnya sebaiknya dihindari, idealnya lingkungan sekitar sedikit lebih redup dibandingkan area kerja. Cahaya sebaiknya jatuh dari samping bukan dari depan untuk menghindari re�leksi pada permukaan kerja. Tempatkan layar monitor komputer disamping sumber cahaya, jangan tepat dibawah sumber cahaya. Meja kerja ditempatkan diantara lajur lampu, jika lampu yang digunakan adalah �luorescent strip lighting, sisi meja kerja diletakkan parallel dengan lampu. Usahakan tidak meletakkan layar dekat jendela, namun jika tidak dapat dihindari pastikan layar komputer tidak menghadap ke jendela.

W a r n a m e n e n t u k a n t i n g k a t re�leksi/pantukan sebagai berikut:

a. warna putih memantulkan 75% atau lebih cahaya

b. w a r n a - w a r n a t e r a n g / s e j u k memantulkan 50%-70%

c. warna-warna medium/terang hangat memantulkan 20%-50%

d. warna-warna gelap 20% atau kurangWarna putih atau nuansa putih (off-

white) disarankan untuk langit-langit karena akan memantulkan lebih dari 80% cahaya. Dinding sebaiknya memantulkan 50-70% cahaya dan memiliki permukaan yang gloss atau semi-gloss. Dinding yang berdekatan dengan jendela sebaiknya berwarna terang sedangkan yang jauh dari jendela berwarna medium/terang hangat. Lantai sebaiknya memantulkan kurang dari 20% cahaya sehingga disarankan berwarna gelap. Penggunaan poster dan gambar yang berwarna-warni akan dapat mengurangi kesan monoton ruangan sekitar dan dapat melepaskan eyestrain.3. Temperature dan kelembaban udara, suhu ruang yang memenuhi syarat sehat dan

Peruntukan Ruang Standar Kebisingan(dBA)

56 - 65

50 - 55

65 - 70

65 - 75

Ruang Kantor(umum/terbuka)

Ruang kantor (pribadi)

Ruang umum dan kantin

Ruang pertemuan dan rapat

2 . I n t e n s i t a s p e n c a h a y a a n u n t u k kenyamanan mata disyaratkan pencahayaan 300-500 lux (lumen per meter persegi), pekerjaan menggambar 500 lux, meeting room 300 lux, resepsionis 300 lux, koridor 100 lux, arsip 200 lux. Aspek kenyamanan mata juga dipengaruhi oleh faktor re�leksi cahaya agar tidak silau, faktor re�leksi pada langit-langit sebesar (06-09) re�lesi cahaya pada dinding (0,3 - 0,8), re�leksi pada meja kerja (0,2 – 0,6), dan pada lantai (0,1 – 0,5).

Harmonisasi penggunaan cahaya alami dan penerangan lampu harus dilakukan,

media gamaefka

25Topik Utama

Page 26: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

0 0nyaman berkisar 23 C – 26 C, sedangkan untuk tingkat kelembaban ruang kantor memerlukan kadar uap air dengan tingkat kelembaban 40-60%, lobi dan koridor 30-70%. 4. Laju pergerakan udara berkisar antara 0.15 – 0.50 m/detik. Pertukaran udara ventilasi untuk ruang kerja adalah 0,57 m3/org/min sedangkan ruang pertemuan 1,05 m3/min/org. Ruang yang menggunakan AC secara periodik harus dimatikan dan diupayakan mendapat pergantian udara secara alamiah, saringan/�ilter udara AC juga dibersihkan secara periodik sesuai dengan ketentuan pabrik.5. Menjaga kandungan debu di ruang kerja dengan cara membersihkan ruang kerja menggunakan kain pel basah atau vacuum pump (hindari penggunaan sapu), ada sistem ventilasi yang memenuhi syarat , j ika m e n g g u n a k a n k a r p e t m a k a p e r l u dibersihkan secara regular dan diganti secara periodic. “Bagi pegawai yang banyak bekerja didalam ruangan kita anjurkan untuk tidak menggunakan karpet, kecuali setiap hari di vakum dan ada exhaust,” pesan dr. Agus Surono. Debu dan �iber asbes, kandungan debu respirable (PM ) maksimal didalam 10

udara ruangan dalam pengukuran rata-rata 8 jam sebagai berikut:

punggung dan tangan sehingga tersangga dengan baik, dan 3) sesuaikan meja dengan posisi keyboard dan mouse yang sejajar.

Pemilihan kursi harus menyesuaikan d e n g a n u k u r a n k a r y a w a n y a n g menggunakan, sesuai dengan jenis tugas pekerjaan, ukuran kursi, kursi harus stabil dengan 5 kaki baik yang beroda dan tidak beroda, sandaran kursi harus menyangga lengkungan pinggang (kemiringan �leksibel).

0Usahakan kemiringan sandaran kursi (100 – 0110 ) sehingga mencegah timbulnya nyeri

punggung bawah (NPB/Low Back Pain). Posisikan paha sejajar dengan lantai

0(membentuk sudut 90 pada bagian belakang lutut) guna memastikan berat badan terdistribusi secara merata, sedangkan posisi tumit yang jinjit dilantai merupakan posisi yang salah. Sandaran lengan sesuai dengan tinggi siku. Lapisan kursi yang baik terbuat dari bahan kain, bukan kulit atau bahan sintetis sejenisnya.

No

1

2

Jenis Debu

Debu RespirablePMtn

Asbes Bebas

Konsentrasi Maksimal

0,15mg/m3

0.1 serat/ml udara

Standar Ergonomi Luas tempat kerja staf paling sedikit 2,2

2m sehingga dapat bergerak dengan bebas dan memudahkan untuk evakuasi saat terjadi keadaan darurat. Tata letak peralatan memiliki ketentuan diantaranya 1) sesuaikan tinggi tempat duduk dengan tinggi monitor sehingga jarak antara mata dengan monitor 20-40 inchi dan sudut 15-20 derajat dibawah horizontal, 2) sesuaikan tinggi sandaran

Ukuran tinggi meja kerja 58 cm - 68 cm (72 cm tidak adjustable), luas meja minimal 120 cm x 90 cm dengan catatan tidak memantulkan cahaya, ruang untuk kaki dibawah meja minimal lebar 51 cm dan panjang/kedalaman 60 cm diluar barang yang diletakkan dibawah meja (seperti CPU, dll).

Bagi pegawai dengan aktivitas didepan komputer disarankan untuk melakukan rehat singkat dengan metode 20 – 20 – 20 yaitu setiap 20 menit bekerja menggunakan komputer diselingi 20 detik rehat singkat dengan melihat selain komputer sejauh 20 feet. Setiap 2 jam kerja sebaiknya diselingi peregangan selama 10-15 menit. Selain itu,

26 Topik Utama

media gamaefka

Page 27: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

diperlukan manajemen stress dengan memberikan fasilitas untuk membantu pegawai mengelola stress kerja maupun pengelolaan cuti, misalnya diwajibkan mengambil hak cutinya untuk menghindari terjadi stress akibat beban kerja berlebihan.

Sebagaimana yang tercantum dalam peraturan menteri kesehatan disebutkan b a h w a s e t i a p p i m p i n a n w a j i b menyelenggarakan K3 Perkantoran meliputi membentuk dan mengembangkan SMK3 perkantoran dan menerapkan standar K3

oleh JB Soebroto, Mang Etos

p e r k a n t o r a n . S M K 3 a d a l a h s i s t e m manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang mel iput i penetapan kebi jakan, p e re n c a n a a n , p e l a ks a n a a n re n c a n a , pemantauan dan evaluasi K3 perkantoran, serta peninjauan dan peningkatan kinerja S M K 3 p e r k a n t o r a n . ( R e p o r t e r : D i a n

Paramitasari. Narasumber: dr. Agus Surono, Ph.D.,

M.Sc., Sp.THT-KL. Sumber: Peraturan Menteri

Kesehatan RI Nomor 48 Tahun 2016 tentang

Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Perkantoran)

Hal. 24 - Good Working Posture (Sumber youtube)

media gamaefka

27Topik Utama

Page 28: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

eran penting Sistem Manajemen PKeselamatan dan Kesehatan Ke r j a Pe r k a n t o ra n ( S M K 3

Perkantoran) seperti yang tertuang dalam PP Nomor 50 tahun 2012 tentang SMK3 sebagai pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, e�isien, dan produktif. “Setiap perusahanaan yang mempekerjakan pegawai minimal 100 orang wajib menetapkan SMK3 di perusahaannya,” ujar Martinus Sutena, SKM., MM., M.Sc. yang juga pensiunan unit K3 Rumah Sakit RSUP Dr. Sardjito. Dengan d e m i k i a n p e r l u m e m b u d a ya k a n K 3 dilingkungan kerja, mulai dari awal (proses rekruitmen) pegawai yang terpilih paham tentang K3. Pada saat bekerja, pegawai ikut membudayakan K3 baik dilingkungan kecil atau lebih luas, ada reminder dalam bentuk tanda-tanda/poster/slogan-slogan, ada pelatihan atau simulasi rutin yang diikuti oleh seluruh pegawai tanpa terkecuali. Ketika pensiun atau t idak bekerja, pegawai mendapatkan haknya sesuai dengan aturan yang ada.

Tenaga pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, maupun petugas outsourcing, bahkan tamu/pengunjung wajib tahu, dapat melaksanakan, serta dapat mengenali risiko yang mungkin terjadi pada kesehatan dan keselamatan kerja dilingkungan tempat mereka bekerja atau berada. “Termasuk informasi peta risiko dilingkungan fakultas, seperti denah penempatan genset, titik kumpul, tempat radiator, dan lain-lain,” ujar Pak Sutena. Pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur dan fasilitas yang sudah ada, sehingga semakin sesuai dengan standar kesehatan dan keselamatan kerja.

Budaya kerja dan organisasi kerja menjadi bagian yang tidak mudah untuk dirubah, bukan berarti tidak bisa tetapi membutuhkan kesadaran bersama dan komitmen bersama untuk mewujudkan

tempat kerja yang sehat. Tidak cukup perbaikan infrastruktur, fasilitas, dan pelatihan-pelatihan, namun perlu ada kesadaran dari masing-masing individu d i t e m p a t ke r j a u n t u k m e m p e r b a i k i kesehatan dan keselamatan kerja. Sehingga keterlibatan seluruh pegawai dalam proses mewujudkan tempat kerja yang sehat sangat p e n t i n g . “ S o s i a l i s a s i d a l a m b e n t u k pertemuan-pertemuan atau kelompok-kelompok kecil perlu kita galakkan lagi,” pesan Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM Dr. dr. Mahardika Agus Wijayanti, DTM&H., M.Kes. “Punisment dan reward juga b isa menjadi sa lah satu cara dalam membudayakan tempat kerja yang sehat,” ujar Pak Sutena saat ditemui ditempat terpisah.

Dalam mengembangkan, memelihara dan memperbaiki infrastruktur dan fasilitasi healthy workplace terlihat membutuhkan biaya yang besar padahal sebetulnya tidak. Setidaknya bisa dimulai dengan mengelola SDM terlebih dahulu, membudayakan K3 di lingkungan tempat kerja, dan pelatihan-pelatihan. “Setelah paham kemudian akan peduli dan seluruh civitas academica akan turut andil dalam proses K3,” tambah Pak Sutena.

Mencegah lebih hemat daripada mengobati pegawai yang sudah sakit atau terjadi kecelakaan akibat kerja. “Jika sebelumnya sudah ada pencegahan biayanya tidak besar, jangan kalau sudah terjadi kecelakaan atau pencemaran makanan yang mengakibatkan pegawainya sepuluh sampai seratus orang harus opname di rumah sakit, itu biayanya besar,” terang pakar kedokteran kerja Dr. dr. Lientje Setyawati K. Maurits, MS. SpOk. “Belum lagi manakala pegawai memiliki masalah nyeri punggung bawah, s e r i n g t i d a k m a s u k a t a u i j i n u n t u k pemeriksaan, biaya berobat, itu harus diperhitungkan,” tambahnya.

Tantangan Pelaksanaan Healthy Workplace

28 Topik Utama

media gamaefka

Page 29: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

D r. L i e n t j e j u ga m e nya m p a i ka n penyediaan personil atau manajemen K3 ya n g b e r f u n g s i s e b a ga i p e n g o n t ro l , pengawas, serta monitoring sistem K3 juga bertugas untuk melakukan tindakan promitif dan preventif terjadinya kecelakaan kerja. Mulai dari proses rekruitmen, memberikan p e l a t i h a n p e gawa i s e b e l u m b e ke r j a mengenai keselamatan kerja dan penyakit akibat kerja hingga pegawai tersebut tidak lagi bekerja di instansinya. Dengan demikian seorang pegawai sebelum bekerja memiliki surat keterangan laik kerja untuk pekerjaan tertentu, dan sudah menerima haknya dalam mendapatkan informasi atau pelatihan mengenai keselamatan kesehatan kerja sesuai dengan aturan yang. Dengan demikian anggaran menjadi lebih ringan dalam upaya mewujudkan healthy workplace.

Kerjasama dengan instansi atau lembaga lain terkait dengan pelaksanaan K3 perlu ditingkatkan kembali. Bekerjasama d e n g a n D i n a s Te n a g a Ke r j a , B a d a n Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pemadam Kebakaran untuk memberikan informasi maupun pelatihan-pelatihan tentang K3. “Supaya mereka peduli jika suatu saat kita membutuhkan bantuan mereka,” tutur Pak Sutena.

Tentunya juga tidak melupakan unit-unit lain di lingkungan UGM, seperti Pusat Keamanan Keselamatan Kesehatan Kerja dan

Lingkungan (PK4L) UGM, Direktorat Aset UGM, dan Gadjah Mada Medical Center (GMC). Dari sisi gizi kerja, kerjasama dengan G M C U G M m e n j a d i p e l u a n g u n t u k mengintegrasikan hasil medical check up pegawai dengan kebutuhan asupan gizinya. “Hasil yang diberikan tidak hanya medical check up saja, tetapi sudah ada informasi atau laporan kebutuhan menu makanan sesuai dengan hasil pemeriksaan kesehatannya,” harap Bu Uke. Selama ini GMC UGM merupakan tempat pemeriksaan kesehatan pegawai maupun medical check up yang rutin diberikan kepada pegawai di hari ulang tahunnya.

Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial sedang menyiapkan serti�ikat tambahan untuk mahasiswa yaitu serti�ikat sehat. Serti�ikat sehat diberikan kepada mahasiswa setelah lulus. Kenapa perlu serti� ikat sehat? Menghasilkan lulusan mahasiswa yang pintar plus survival sehat, ditunjukkan dengan serti�ikat ini. “FK-KMK harus menjadi pelopor,” terang Pak Sutena. Melalui serti�ikat sehat ini dapat mengetahui apakah ada aktivitas merokok, konsumsi alkohol atau narkoba. (Reporter: Dian Paramitasari .

Narasumber: Dr. dr. Mahardika Agus Wijayanti,

DTM&H., M.Kes., Yayuk Hartriyanti, SKM., M.Kes.,

Dr. dr. Lientje Setyawati K. Maurits, MS. SpOk., dan

Martinus Sutena, SKM., MM., M.Sc)

Sosialisasi Deklarasi Health Promoting University

media gamaefka

29Topik Utama

Page 30: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

A n g g i k L . W i c a k s o n o , S K e p . , N s . Staf Departemen Keperawatan Medical Bedah FK-KMK UGM

Dari pandangan saya, lingkungan kerja di FK-KMK UGM sudah kondusif untuk bekerja. Selain itu, juga nyaman dan ideal untuk pengembangan diri karena banyak kesempatan dan peluang yang ditawarkan. Sayangnya, beban kerja menurut saya masih cukup banyak, perilaku sedenter masih banyak ditemukan, dan ada beberapa staf yang menderita obesitas, nyeri punggung, dan penyakit metabolik seperti kadar kolesterol, asam urat, atau gula darah yang tinggi. Untuk kedepannya, saya berharap ada lebih banyak lagi kegiatan untuk pengembangan soft skill dosen dan tenaga kependidikan dan kegiatan refreshing yang bertujuan untuk bersenang-senang. Selain itu, juga bisa diadakan sarapan sehat bersama dan gerakan jogging atau jalan santai, baik pada pagi maupun sore hari, sebagai bagian dari kampanye Health Promoting University.

d r . I d e P u s t a k a S e t i a w a n , M S c Staf Departemen Pendidikan Kedokteran FK-KMK UGM

Secara umum, menurut saya lingkungan kerja FK-KMK UGM sudah bagus. Pertama, program kampus bebas asap rokok dulu dimulai dari FK-KMK UGM dan sekarang sudah diterapkan di seluruh kampus UGM dan tentunya RSUP Dr. Sardjito. FK-KMK UGM juga sudah mulai membudayakan hidup sehat dengan olahraga, bisa dilihat dari kegiatan-kegiatan olahraga rutin yang sudah dilaksanakan, seperti bersepeda dan senam. Bahkan, untuk mobilisasi dari satu tempat ke tempat lain juga disarankan untuk menggunakan sepeda yang sudah disediakan UGM. Lalu, promosi dan budaya mencuci tangan yang baik dan benar juga sudah dilakukan, khususnya di lingkungan rumah sakit. Sayangnya, sosialisasi pentingnya pengunaan masker saat sedang terkena �lu dan batuk

agar tidak menulari orang lain masih kurang. Padahal, negara kita adalah negara tropis dimana saat perubahan musim, orang-orang mudah sekali terkena �lu. Ditambah lagi, staf FK-KMK UGM banyak yang juga merupakan tenaga kesehatan di rumah sakit sehingga rentan terkena penularan infeksi nosokomial maupun infeksi sebagai risiko tindakan. Maka dari itu, APD (alat pelindung diri), termasuk masker, harus secara konsisten dibudayakan. Untuk kedepannya, saya berharap promosi dan ajakan melaksanakan pola hidup sehat terus ditingkatkan sehingga lebih banyak lagi yang berperilaku sehat. Selain itu, juga bisa ditambahkan kebijakan yang konsisten mengenai promosi makanan dan minuman sehat seperti snack rapat berupa buah yang dulu pernah diterapkan.

Menurut saya, lingkungan kerja di FK-KMK sudah nyaman dengan adanya parkir yang nyaman, kantin sehat, dan lingkungan yang bebas asap rokok. Selain itu, keamanan juga sudah semakin baik dengan adanya portal. Meski begitu, sayangnya staf dan dosen yang menerapkan pola hidup sehat terutama olahraga masih sedikit. Bisa dilihat setiap Jumat pagi dimana digelar aerobik gratis, yang datang cenderung masih sedikit. Dulu juga pernah dicanangkan agar pada hari Jumat jam kerja dimulai antara pukul 08.30-09.00 agar paginya bisa dimanfaatkan untuk berolahraga terlebih dulu. Tetapi, akhirnya peraturan ini tidak difungsikan dengan baik karena tidak semua departemen dan dosen bisa menerima jam kerja yang lebih telat ini. Padahal, FK-KMK UGM sudah berhasil menjadi contoh baik dengan tidak diperbolehkannya merokok, tetapi kenapa untuk olahraga masih belum bisa? Paling tidak seharusnya olahraga bisa dilakukan dua jam dalam satu hari tiap minggunya. Selain itu, karena beban kerja yang cukup berat, banyak staf yang merasa jalan sedikit saja sudah dianggap olahraga, padahal itu berbeda. Tidak sedikit juga staf yang masih usia muda yang sudah terkena beberapa penyakit serius seperti stroke. Harapannya, kedepannya jogging track yang baru saja selesai dibuat bisa dipakai dan kegiatan aerobik dan basket tetap berjalan. Bahkan, FK-KMK UGM juga bisa menambahkan fasilitas gym. Selain itu, seharusnya ada aturan resmi yang mewajibkan satu hari spesi�ik tiap minggu, misal Jumat, untuk dilakukan olahraga.

Wardhani Dyah Norimaniwat, SIP Staf Prodi Kedokteran FK-KMK UGM

30 Opini Civitas

media gamaefka

Page 31: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Oleh JB Soebroto

K-KMK UGM ikut menjadi bidan Fkelahiran BPJS (program mulia bangsa) sebagai salah satu lahan

pengabdian AHS. Sesuai salah satu tema re�leksi Dies Natalis ke 73 almamater kita, marilah kita re�leksikan dan sinergikan etos kerja bangsa/kita untuk mengawal proses jangkauan total coverage BPJS 2019 sekaligus kualitasnya.

Rujukan Berjenjang OnlineLayanan Kesehatan tahun 60-an

bersifat karitatif sosial, berkembang semi bisnis liberal, sehingga cenderung mahal; disinilah timbul sinisme “orang miskin tidak boleh sakit”. Hal tersebut mendorong lahirnya pencanangan BPJS tahun 2014 dengan slogan “orang miskin yang sakit tidak boleh bayar bahkan semuanya dijamin pemerintah sesuai preminya”. Dalam hal ini, BPJS memberlakukan plafonisasi biaya, rujukan berjenjang tipe rumah sakit dengan batas klinis “bersifat kekeluargaan”, pasien “bebas” memilih fasilitas kesehatan (faskes); sehingga pengelola rumah sakit berpacu untuk naik kelas. RS tipe D ditinggalkan baik oleh Pengelola RS termasuk RSUD maupun p a s i e n . A k i b a t nya p e nye ra p a n d a n a cenderung “kurang e�isien”. Untuk itu, pada bulan Juni 2018 Direktur BPJS melakukan uji coba kemudian memberlakukan sistem rujukan-rujuk balik berjenjang “terkontrol” dengan garda terdepan faskes primer dan RS tipe D disamping optimalisasi �isioterapi, dan emergency tetap dapat langsung ke RS terdekat.

P e r u b a h a n i n i s e c a r a t e k s t u a l kontekstual merupakan solusi “akibat”

kebijakan sebelumnya; sehingga dengan k ro n olo g i se j a ra h , p ro ses da n dem i kelangsungan BPJS secara sistemik, semua pihak perlu berupaya mendukung program operasi katarak dan caesar; penyakit khusus tersebut, tanpa “menyalahkan” kronologi proses sebelumnya. Kita rasionalisasi keluhan kekurangnyamanan prosedural untuk bersama melangkah kedepan dengan �iloso�i “Mau Nangka, Mau Getahnya”; karena prosedural BPJS memang untuk mengatur keperluan dan tanggung jawab pelayanan kesehatan rasional kendali mutu dan biaya, diatas keinginan rasa kenyamanan semua pihak yang justru “wajib” mengikuti prosedur d e n g a n s e g a l a “ k e r e p o t a n ” d a n konsekuensinya, termasuk kedisiplinan pembayaran premi dan pelaksanaan sistem rujukan yang memang telah terkonsep sejak awal.

D i p e r l u k a n s o s i a l i s a s i e d u k a s i prosedural masif ke masyarakat dengan mengakselerasi ekses secara kasuistik b e r j e n j a n g d a l a m ke m a n d i r i a n d a n k e b e r s a m a a n ; s a m b i l m e m p e r b a i k i restrukturisasi, restandarisasi, penguatan faskes primer, puskesmas ranap, type RS sekaligus replafonisasi biaya dan iur berdasarkan variasi medis . Langkah Pemerintah/BPJS menuju “total coverage”, mendisiplinkan setoran, menaikkan premi, membangun RS Type D, inovasi pendidikan dokter, perlu diintegrasikan dengan program solusif tersebut. Langkah ini sejalan dengan tekat berdirinya kapal BPJS ibarat “perbaikan kapal dan penguatan tiang pilar sambil berlayar menyangga tantangan atap yang berat nan mulia”. Disertai rasa syukur bahwa

Etos Kerja BPJS Menuju Mutu & Total Coverage 2019

media gamaefka

31Topik Khusus

Page 32: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

BPJS sebagai program raksasa demi rakyat, dengan slogan “orang miskin tak boleh sakit menjadi program orang miskin yang sakit tak boleh bayar” telah dirasakan manfaatnya ya n g l u a r b i a s a ; s e h i n g g a b e r b a g a i penghargaan prestasi BPJS ditengah banyaknya tantangan perlu diapresiasi bersama! Kita apresiasi dengan senjata semangat revolusi pelayanan kesehatan karikatif didukung gerakan revolusi nasional mental integritas, etos kerja dan gotong royong; yang memang menjadi kesepakatan awal BPJS sejalan nawacita pemerintah. Revolusi mental berarti memperkuat karakter daya pola jalan pikiran untuk bersikap, berperilaku, bertindak, bernilai moral: integritas (jujur terbuka), etos kerja (melayani, ibadah), gotong royong (menuju kepentingan bersama).

Mental Integritas Manusia diciptakan Allah dengan

integritas jati diri mulia, memiliki jalan �ikiran Allah untuk bekerja, melanjutkan dan mengelola mutu karya ciptaan Allah di dunia. Inilah yang sekaligus menjadi tujuan mulia hidup kita secara mandiri dan di dalam kebersamaan; sebagai khalifah (pengelola) ciptaan – ciptaan lain di muka bumi ini. Dengan demikian, pekerjaan yang melayani kebutuhan dasar manusia apalagi rakyat banyak adalah mulia. Pelayan kesehatan, program BPJS bersifat mulia karena langsung melayani orang sakit yang memerlukan pertolongan. “Kesehatan bukan segalanya namun tanpa kesehatan semuanya menjadi tidak berarti”. Maknanya adalah amanah dan tanggungjawab untuk membantu sesama dalam mewujudkan kesehatan ini sangatlah

bpjs-kesehatan-Sumber suratkabar.id

media gamaefka

32 Topik Khusus

Page 33: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

mulia. Di dalam program-program BPJS s e m e s t i nya s e t i a p i n s a n t e r p a n g g i l membentuk mental integritas karakter jati d i r i y a n g t r a n s p a r a n , j u j u r ( t i d a k curang/fraud/korup), mudah mengakui salah, dan tidak defensif agar lebih mudah berubah menjadi lebih baik.

Mental Etos KerjaR e v o l u s i m e n t a l e t o s k e r j a

dimaksudkan sebagai inspirasi motivasi semangat kerja tugas yang bersumber jati diri mulia, melayani bukan dilayani. Sukses BPJS tidak hanya membutuhkan motivator etos kerja duniawi tetapi sekaligus Illahi yang holistik; pelayanan medis sekaligus amal ibadah menjadikan pelayanan, profesi dan suasana tempat kerja dirasakan mulia, saling menghargai sebagai bentuk ibadah kepada Allah melalui berbuat baik kepada sesama. T u g a s P e m e r i n t a h - B P J S memerintah/menetapkan kebi jakan, dimaknai sebagai implementasi manusia sebagai khal i fah , tentu sa ja dengan memberikan yang terbaik. Di dalam program-program BPJS semestinya setiap insan terpanggil membentuk mental etos kerja saling melayani untuk berubah lebih baik sebagai ibadah.

Mental Gotong RoyongSecara kodrati kita mahkluk sosial yang

membutuhkan kerjasama saling tolong menolong , sa l ing melengkapi dalam menjalankan perannya sebagai khalifah di dunia yang kompleks. Gotong royong berarti menggotong penyelesaian masalah dan tanggungjawabnya; dalam kemandirian dan kebersamaan. Hal ini penting karena mental gotong royong merupakan ujung tombak dalam memelihara, meningkatkan kapasitas diri denagn berkarya yang sejatinya

merupakan implementasi dari jati diri dan e t o s k e r j a . D a l a m k o n t e k s i n i bergotongroyong mengoptimalkan BPJS dinamis “learning by doing” sangatlah mulia. BPJS harus merajut kegotong royongan diatas kepentingan ego sektoral, ego faskes. BPJS bersama pilar lain terkait baik regulator m a u p u n o p e r a t o r d i k o n d i s i k a n bermusyawarah “satu meja” sebagai mitra kerja; membentuk pilar-pilar kolaboratif komprehensif lintas sektoral. Di dalam program-program BPJS semestinya setiap insan terpanggil membentuk mental gotong royong menuju kepentingan bersama. Dengan implementasi revolusi mental tersebut diyakini bahwa target total coverage 2019 tahun ini akan menjadi momentum monumental normalisasi, kelancaran BPJS. Semoga sukses revolusi mental mengelola BPJS menjadi secercah teladan referensi revolusi mental seluruh elemen bangsa s e k a l i g u s re l eva n m e n j a d i p ro g ra m kampanye “tahun politik 2019”; sehingga masa depan BPJS dipastikan semakin “baik dan benar”.

Akhirnya “diberkati untuk menjadi berkat”; kita bersyukur almamater, segenap alumni dan segenap profesional AHS telah dilahirkan dan diberkati. Sebagai wujud rasa syukur atas anugerah tersebut marilah kita kolaborasikan berkat tersebut lewat sukses BPJS baik jangkauan kuantitatif maupun mutu kualitatifnya bahkan berimbas lintas sektoral program-program lain. Dengan demikian berkat tersebut akan terus tumbuh subur berbuah berkat-berkat baru yang berkesinambungan; karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk pembelajar untuk selalu berubah lebih baik. Amin! (Penulis:

Dokter angkatan 65, Dosen Agama Kedokteran,

Mang Etos Media EFKAGAMA, Pembina RS BPJS

Puri Husada.)

media gamaefka

33Topik Khusus

Page 34: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Spiritualitas Etos Hidup & Kerja Universal

JB Soebroto

akikat setiap peringatan-Hperayaan hari ulang tahun kelahiran adalah mensyukuri

nikmat karena kita telah dilahirkan, hidup dan berkarya. Sebagai wujud konsekuensi dari rasa syukur adalah komitmen tekad hidup kedepan yang lebih baik di jalan yang benar. Hidup bukanlah sebatas tradisi cerita dongeng belaka, namun perlu senantiasa direaktualisasi secara kontekstual bagi generasi penerus, hingga tetap relevan dengan jamannya. Kebutuhan mendasar dan s t r a t e g i s r e g e n e r a s i d a n e s t a f e t kepemimpinan saat ini adalah “setiap generasi menjadi guru pendidik sekaligus teladan” bagi generasi berikutnya. Inilah masalah dan tantangannya mengapa bangsa ini kurang akseleratif dalam suksesi kepemimpinan antar generasi.

Spiritualitas etos hidup universal Allah menciptakan manusia sebagai

khalifah (pengelola) seluruh ciptaanNya di muka bumi agar dapat memelihara dan mendidiknya menjadi menjadi lebih baik dan bermanfaat. Setiap agama memberikan b e k a l r u h a n i u n i v e r s a l y a n g p e r l u diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. S e b a g a i u m a t b e ra g a m a , k i t a p e r l u mengimani setiap �irman Allah. Namun demikian, iman saja belumlah cukup. Iman tanpa perbuatan (amal nyata) adalah sia-sia. Iman bukanlah harta karun yang harus disimpan, namun iman harus dikembangkan dalam perbuatan yang selaras dengan prinsip iman tersebut. Keimanan perlu dibuktikan

dengan amal nyata. Iman diuji sekaligus dicobai melalui hadirnya permasalahan hidup, maka kitapun menggunakan prinsip iman tersebut dalam menyelesaikan setiap masalah. Iman semakin tumbuh dengan k e b e r h a s i l a n d a l a m m e n g a t a s i masalah/ujian, sebaliknya iman dapat luntur karena terjerat cobaan tipu daya iblis. “Cintailah Allah, sesama dan dirimu seperti Allah mencintai dengan sepenuh totalitas j iwa , a k a l b u d i , h a t i d a n ke ku a t a n ; demikianlah perintah Allah yang utama dan tertinggi, karena Allah memang yang Maha Tinggi. Kita harus mencintai diri kita seperti Allah mencintai kita lewat mencintai sesama dan Allah, agar kita dikembalikan ke Allah paska kematian. Itulah jalan pikiran Allah yang diwariskan menjadi kekuatan ruh jalan pikiran kita diatas jalan pikiran iblis; karena kita “digadang-gadang” oleh Allah untuk kembali ke Allah “Innalillahi wainalilahi Rojiun” dengan husnul khotimah ikhlas legowo “telanjang” seperti saat dilahirkan suci terbebas dari pengaruh negatif dunia. Allah menghendaki setiap langkah hidup kita sebagai langkah “mampir ngombe” menuju ke kematian; kematian sebagai jembatan emas kembali ke Allah, ke rumah Allah yang Maha Indah. Demikianlah kita harus menyadari b a hwa h i d u p k i t a s a n g a t b e r h a r g a , dimuliakan di hadapan Allah. Oleh karenanya, setiap agama mengakselerasikan spiritual u n ive r s a l k e h i d u p a n m a n u s i a ya n g berorientasi pada kebahagiaan di dunia sebagai bekal meraih kebahagiaan di akhirat.

media gamaefka

34 Topik Khusus

Page 35: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Hidup Hanya Mampir NgombeTempat mampir ngombe hidup di dunia

terutama di dalam keluarga, keluarga sakinah mawaddah warohmah, anak sholih sholihah; dalam lapangan pekerjaan mengais rejeki sekaligus ibadah melayani sesama dan membuktikan ketaatan kepada Allah; di lingkungan sebagai warga masyarakat bangsa dan negara. Warisan pitutur nenek moyang “hidup hanya mampir ngombe” sangatlah relevan sepanjang masa; hidup hanya menyeberang jalan dunia ke akhirat memanglah harus hati-hati , eling lan waspada; lurus tidak tengok kanan kiri supaya tidak berbelok arah, tersandung dan tersesat. “Gayung bersambut” sebagai warga negara, kita telah menerima anugerah Allah sebagai warga satu nusa satu bangsa satu bahasa kesatuan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia dibawah payung Ketuhanan Yang Maha Esa (sila I Pancasila); disamping anugerah bekal ilahi yang kita ikrarkan sebagai revolusi mental integritas, etos kerja, dan kegotongroyongan. Integritas, adalah penghayatan jati diri yang dimuliakan Allah seperti makna spiritualitas universal diatas; etos kerja adalah penghayatan bekerja sekaligus ibadah mewujudkan perintah Allah; gotong royong berarti penghayatan bekerja sama saling membantu dengan jiwa integritas dan etos kerja ibadah demi kelangsungan kejayaaan NKRI. Kalau saat ini kita baru diuji sekaligus dicobai dengan berbagai masalah pembangunan ekonomi, dekadensi moral, korupsi, bencana ditengah perhelatan khusus menghadapi pesta demokrasi pemilu, anugerah tersebut sangatlah relevan untuk direaktualisasi. Alangkah indahnya NKRI ini apabila semua elemen bangsa lintas sektoral lintas agama, kedua kubu capres dan set iap caleg menghayati makna kerjasama NKRI dalam Ketuhanan YME dan revolusi mental di atas, s e t i d a k - t i d a k n y a s e m u a n y a s a l i n g berkompetisi program secara sehat dalam segala hal. Ditahun politik ini, bagi pemilih s e c a r a s a d a r d a n b i j a k d a p a t

mengkonsentrasikan kriteria daya pilihnya yakni �igur pilihan yang memiliki jalan p i k i ra n A l l a h ; � i g u r p e m i m p i n ya n g memimpin “ing wingking tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, ing ngarso sung tulodo” , jujur tanggung jawab berani m e l a k u k a n t e r o b o s a n u n t u k s e t i a p tantangan. Dengan demikian pemilu menjadi batu ujian kenaikan kelas bangsa, bukan menjadi ajang cobaan tipu daya ambisi iblis y a n g m e n y e s a t k a n d a n s e k a l i g u s menurunkan bahkan mendegradasikan kelas bangsa. Oleh karena itu, perlu diwaspadai tipu daya iblis yang membelokkan perintah Allah utama menjadi “jatuh cinta diri” narsistis egoistis ambisius serakah dengan menghalalkan segala cara, menebarkan hoax dan �itnah demi kepentingan duniawi sesaat.

Semoga Allah memberkati jati diri kemuliaan Illahi yang universal bagi kita semua untuk menjadi berkah bagi bangsa sesuai dengan peran kita masing-masing. Agama memang “bukan hanya” sebatas keimanan dan ibadah yang berupa hubungan langsung manusia dengan illahi. Agama menjadi bekal untuk menjadikan iman sebagai biji yang tumbuh dan berbuah, hingga memberikan manfaat yang nyata di dunia dan menjadi bekal utama menuju akhirat; bukan lamis basa-basi, formalitas bahkan bukan sekedar kewajiban! (Penulis: Mang Etos Media

EFKAGAMA, Dosen Agama Kedokteran, Pembina

Out Bound karakter Bayu Sumilir)

“ing ngarso sung tulodo,

ing madyo mangun karso,

tut wuri handayani”

“ing ngarso sung tulodo,

ing madyo mangun karso,

tut wuri handayani”

media gamaefka

35Topik Khusus

Page 36: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

36 Dies Natalis ke - 73

media gamaefka

Page 37: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Lomba Futsal (Dok. RSUP Dr. Sardjito)

Lomba Futsal (Dok. RSUP Dr. Sardjito)

Lomba Badminton (Dok. RSUP Dr. Sardjito)

Lomba Badminton (Dok. RSUP Dr. Sardjito)

Page 38: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

38 Dies Natalis ke - 73

media gamaefka

Lomba Paduan Suara

Page 39: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Tirakatan

Page 40: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

40 Dies Natalis ke - 73

media gamaefka

Ziarah (Dok. RSUP Dr. Sardjito)

Page 41: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Medical Idol (Dok. Panitia)

Bakti Sosial di Kebumen

Medical Fun Run (Dok. RSUP Dr. Sardjito)

Bakti Sosial di Kebumen

Medika Idol

Page 42: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

media gamaefka

42 Topik Khusus

RKT 2019: Progres Pencapaian AHS Nasional

irebon – “Tepat satu tahun lalu di CSolo tanggal 23 Januari, hari ini t a n g g a l 2 4 J a n u a r i 2 0 1 9

alhamdulillah kita berkumpul kembali untuk mengkaji ulang apa yang sudah kita lakukan; apa yang telah kita capai dan apa yang akan kita rancang ke depan. Tanpa itu semua apalah arti sebuah rencana,” petikan awal arahan Dekan Ova Emilia dalam Rapat Kerja Tahunan/RKT 2019 di Cirebon (24-25 Januari). “Kita berharap organisasi kita punya nilai. Nilai seperti apa yang akan kita masukkan? Tentunya nilai tambah atau valued added bagi pengetahuan ataupun konteks sosial yang hadir di masyarakat,” sambungnya.

Lebih jauh Ova menguraikan, dalam RKT kali ini ada empat hal yang harus dikaji ulang -bagaimana mengelola sumber daya yang e�isien; bagaimana bersama-sama mencapai 'value' dengan anggaran terbatas; bagaimana meningkatkan produktivitas melalui perencanaan dan pengendalian organisasi yang sistematik; dan terakhir

bagaimana mengukur pencapaian organisasi. “Saya mengingatkan bahwa kita punya misi u n i v e r s a l , d u a m i s i u t a m a y a i t u meningkatkan kualitas tridarma, hanya 3 kata -pendidikan, penelitian, pengabdian tapi (maknanya) sangat dalam serta misi untuk memenuhi kebutuhan dan tanggung jawab pemangku kepent ingan/stakeholder organisasi,” lanjutnya.

“Kita mau ke mana? Bayangan apa yang ada dalam benak kita untuk sebuah universitas besar di negeri ini? Apakah kita mampu mempertahankan kebesaran kita? atau kita malah kedodoran karena terlalu besar? Bagaimana menjaga pluralitas dalam organisasi? Apakah UGM bisa jadi barometer untuk mendukung kepentingan nasional dan juga kepentingan rakyat Indonesia?” demikian rentetan pertanyaan mendasar Dekan Profesor Ova Emilia. Selanjutnya Ova menyitir pesan Ketua MWA UGM bahwasanya tidak ada rencana yang sempurna tetapi kita t idak boleh takut melangkah karena kesempurnaan adalah milik-Nya, dan kita

Rapat Kerja Tahunan 2019

Page 43: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

harus berani salah demi untuk segera melangkah. Perbaikan dan monitoring evaluasi harus selalu dilakukan. Mungkin kita mulai bertanya 'apa yang membuat kita b a n g g a a k a n U G M ? a p a k a h ra n k i n g universitas? apakah karena kita bisa mengumpulkan dana besar? atau karena value yang kita tawarkan?'

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membentuk kita ke depan dalam menghadapi era disrupsi yang mengubah cara kita berinteraksi dengan manusia, internal dalam organisasi maupun secara eksternal. (Kita) tidak bisa lagi hanya bicara layanan face to face tapi juga harus memulai layanan digital, banyak hal yang harus kita ubah. Selaras dengan tema RKT 2019 'Progress Pencapaian AHS Nasional', konsep dasar AHS (Academic Health System) integrasi perlu kita tekankan untuk berinteraksi dengan cantik dalam o rga n i s a s i - U G M , RS d a n p e m a n gku kepentingan yang lain. Tujuan RKT tentunya kita ingin mencapai outcome yang harus bisa dirasakan semua stakeholder, dan harus ada satu persepsi mulai dari outcome-driven pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Pendidikan yang inovatif, tidak sebatas diperuntukkan bagi customer mahasiswa tapi juga bagi semua yang terlibat. Penelitian tidak hanya untuk publikasi jurnal tapi juga untuk mendukung tumbuhnya pengetahuan dan kemajuan pendidikan serta kesejahteraan termasuk pelayanan di RS dan masyarakat. Pelayanan perlu terus menerus diperbaiki seirama dengan kebutuhan pemangku kepentingan.

Selain AHS, translasi sebagai bentuk integrasi juga harus kita kibarkan, dan bagaimana caranya tergantung cara kita melakukan dan menyikapinya. Translasi hulu dan hilir harus komprehensif paralel, tidak b i s a s e r i a l k a re n a k i t a a k a n m a k i n ketinggalan. Dalam bidang pendidikan, kita harus mulai berpikir pentingnya ilmu dasar melalui translational health sciences; biomedik yang terintegrasi sampai kesehatan masyarakat termasuk keperawatan dan gizi

kesehatan; penguatan CEBU dan divisi physical sicence. Terakhir, produksi produk, level universitas bekerja sama dengan industri dan pembuat kebijakan untuk kajian lebih mendalam sehingga pengembangannya benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

Departemen: Tulang Punggung Fakultas

Ketua Senat Fakultas Prof Moh Juffrie mengingatkan bahwa fakultas sudah punya v i s i s e h i n g g a d a l a m R K T t i n g g a l mendiskusikan apa yang akan dikerjakan dalam satu tahun, dan ini tergantung kita sendiri. Diharapkan yang pertama adalah kerja rutin, mengerjakan yang sudah d i k e r j a k a n t a h u n l a l u d e n g a n mempertahankan yang sudah baik dan memperbaiki yang kurang baik. RKT merupakan bagian monitoring evaluasi, dari 32 departemen dan sekian divisi, apakah tahun lalu apa yang dikerjakan sudah sesuai visi misi yang kita buat bersama. Itulah yang harus kita kaji bersama sebab tulang punggung fakultas adalah departemen. Lebih jauh Juffrie mengibaratkan, “Dekan sebatas sebagai dirigen, ibarat orkestra departemen sebagai pemain musik dan harus harmonis tidak boleh sumbang, ibarat musik harus enak didengar. Masing-masing departemen harus memberikan kontribusi terbaiknya sehingga keluarannya menjadi keluaran yang sesuai visi-misi fakultas”.

Departemen sebagai unit keilmuan masih perlu perbaikan-perbaikan. Di universitas, fakultas kita paling banyak memiliki departemen. Fakultas Kedokteran ibarat pohon yang punya daun, ranting, dahan, buah dan akar. Ilmu-ilmu dasar adalah akar karena itu akar harus kuat, untuk itu departemen harus membuat rencana kerja satu tahun ke depan yang hebat. Dan dari ilmu dasar itulah dipakai untuk ilmu-ilmu lain sebagai daun dan buah, semua bersatu dalam satu pohon kedokteran.

Oleh karenanya, saya mendukung apabila ilmu dasar kita punya laboratoirum

media gamaefka

43Topik Khusus

Page 44: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

hebat. Laboratorium terpadu harus teruwjud. Kita bisa belajar dari institusi partner b a g a i m a n a m e r e k a m e m b a n g u n laboratorium ilmu dasar yang kuat. “Contoh di Islandia, laboratorium riset genetik mereka sudah mampu membantu negara untuk estimasi penyakit genetik yang berkembang di masyarakat. Tiap tahun laboratorium tersebut menghasilkkan puluhan jurnal, satu tantangan bagi kita semua,” tegas Juffrie.

Rencana satu tahun harus �isibel dengan target. Kita kerahkan mahasiswa S1, S2, S3 untuk membantu dosen dalam riset sehingga hasilnya akan beragam, dari translasi ilmu dasar hingga aplikasi layanan kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Didukung adanya AHS yang kuat, niscaya akan banyak publikasi dihasilkan, dan tentu saja nama RS Dr Sardjito pun ikut berkibar.

Implementasi dan Follow-Up AHS Dr. dr. Slamet Riyadi Yuwono, wakil Tim

Pokja Nasional AHS memaparkan arahan Menristekdikti dan Menkes untuk penguatan implementasi AHS 2019 dari hasil pertemuan Dewan Pembina Komite Bersama tanggal 15 Januari 2019. Ada lima poin penting, dimulai dengan penguatan peran pejabat struktural K e m r i s t e k d i k t i d a n K e m k e s u n t u k memperkuat implementasi AHS. Poin kedua, penguatan penelitian pada AHS melalui pembentukan tim pokja kolaborasi penelitian antara Ditjen Risbang Kemristekdikti dan Litbangkes Kemkes; piloting kolaborasi penelitian pada AHS -penelitian bersama antara PT piloting AHS, termasuk penelitian untuk evidence-based implementasi AHS; dan pelibatan Poltekkes, BPOM, KKI dan BPJS pada implementasi AHS.

Poin ketiga, percepatan penerbitan

UsulanRoadmapPengembanganAHS

Pilo�ng AHS

ImplementasiAHS dan adopsiSocial Determinants of Health (SDH)

media gamaefka

44 Topik Khusus

Page 45: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Pepres tentang AHS (pembahasan lintas kementerian: Kemsetneg, Kemdagri, Kemkeu, Kemkumham dan Kemko-PMK, sebelum pengusulan resmi kepada Presiden). Kemudian monev implementasi piloting AHS p a d a RS P s e s u a i s e s u a i Ke p m e n ke s No.HK/01.07/Menkes/345/2018, dan poin terakhir konsultasi roadmap pengembangan AHS kepada Association of Academic Health Center International/AAHCI.

B e n t u k o r g a n i s a s i A H S a d a l a h organisasi fungsional bukan organisasi struktural, dan AHS melibatkan berbagai macam stakeholder yang dibedakan dalam 3 komponen. Komponen pertama, University C o m m e n g i k u r t s e r t a k a n ko m u n i t a s universitas yang berhubungan dengan ilmu kesehatan seperti FK; FKG; FKH; Fakultas Farmasi; Ilmu Kesehatan Masyarakat; dan Keperawatan. Komponen Teaching Hospital, terdiri atas Rumah Sakit Pendidikan baik RSP Utama maupun RSP A�iliasi yang tergabung di dalamnya. Komponen ketiga, Practice Plan merupakan perencanaan penempatan lulusan profesi kesehatan dipimpin oleh seorang ketua dengan anggota para pengguna lulusan (user).

“Ketiga komponen tersebut tercermin

dalam AHS UGM yang melibatkan beragam stakeholder sehingga harapannya AHS UGM memainkan peran penting bagi masyarakat, harus memfokuskan diri agar masyarakat DIY dan Jateng selatan status kesehatannya meningkat ,” urai Prof. Djagal Wiseso Marseno. Djagal Wiseso -Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan dalam presentasinya tentang AHS dalam Renstra UGM. PR bagi FK-KMK UGM adalah bagaimana membuat matriks antara Renstra AHS dengan Renstra UGM.

Implementasi AHS di RSUP Dr Sardjito sesuai integrasi fungsionalnya mencakup 4 b i d a n g . D a l a m b i d a n g p e n d i d i k a n , meneguhkan Komkordik sebagai pelaksana utama bidang pendidikan. Pada Rakorpim Ta h u n a n RS U P Dr. S a rdj i to b erh a si l ditetapkan sasaran strategis Komkordik disertai program, kegiatan dan target p e n c a p a i a n t a h u n 2 0 1 8 – 2 0 2 2 . Implementasi bidang penelitian, berhasil diterbitkannya Keputusan Bersama Dekan FK UGM dan Direktur RSUP Dr. Sardjito untuk Pembentukan Tim Koordinasi Penelitian d e n g a n 3 f o k u s : p e r e n c a n a a n d a n pengembangan; fokus bidang epidemiologi k l in is dan biostat ist ika ; dan monev

media gamaefka

45Topik Khusus

Page 46: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

penelitian. Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Dr Darwito menambahkan dalam bidang penelitian, RSUP Dr Sardjito berhasil mengembangkan infrastruktur disease registry untuk memfasilitasi kebutuhan satuan kerja terkait managemen data klinis di r u m a h s a k i t . S e k a l i g u s u n t u k mempersiapkan infrastruktur di era 4.0 sebagai pengelolaan Big Data dalam pengembangan layanan dan penelitian.

“AHS harus disesuaikan dengan UU karena ada aturan yang tidak sejalan terkait status RS (ada RS milik Kemkes, RS milik daerah –RSUD, dan lain-lain,” terang Prof Ali Ghufron Mukti –Ketua Komisariat Bersama AHS dalam sesi skype call membahas progres p e n c a p a i a n p ro g ra m A H S N a s i o n a l . Interprofesional Education (IPE) menjadi salah satu tolok ukur pencapaian AHS, dengan IPE tidak hanya dokter, seluruh profesi bisa ikut dalam pelaksanaan askses pendidikan termasuk proses pengembangan pemanfaatan sarana prasana AHS. IPE dan IPC (Interprofesional Collaboration) harusmulai dilakukan di tingkat nasional

melalui penelitian bersama, misal riset bersama Geriatri RSUP Dr Sardjito dapat menjadi contoh keberhasilan IPE dan IPC dalam bingkai AHS.

RKT 2019 di Cirebon yang juga menjadi sarana monitoring evaluasi departemen; prodi; pusat-pusat kajian serta AHS UGM menampilkan sesi diskusi mengkaji capaian kinerja tahun 2018 dan mendiskusikan rencana kinerja 2019. Selain itu juga dilaksanakan diskusi kelompok untuk membahas penyesuaian kontrak kinerja. Ada 7 kelompok yaitu kelompok klinik-bedah; klinik non-bedah; pusat kajian; pre-klinik dan para klinik; kelompok IKM; gizi dan ke p e ra wa t a n ; p r o g ra m s t u d i l i n t a s departemen; dan kelompok AHS UGM. Hari kedua RKT menghadirkan Dr Hargo Utomo, MBA -Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM yang mengetengahkan materi tentang 'Arah Pengembangan Inovasi Kedokteran dan Kesehatan di UGM'. RKT 2019 dipungkasi dengan 'Re�leksi dan Rencana Aksi 2019.( S a r i , f o t o - f o t o :

Yanuerten&Toni)

media gamaefka

46 Topik Khusus

Rapat Kerja Tahunan 2019

Page 47: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

ejak ditugaskan sebagai salah satu Sperguruan tinggi untuk program percontohan sistem kesehatan

akademik oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada awal tahun 2018, FK-KMK UGM telah melaksanakan berbagai program kerja dalam mengimplementasikan Academic Health System (AHS) UGM. Tahun i n i , t e r d a p a t l i m a i n d i k a t o r t a r g e t pencapaian. Pertama adalah Rencana Strategis yang sudah disepakati oleh semua anggota AHS UGM, yaitu FK-KMK UGM, tujuh Rumah Sakit Pendidikan dan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY dan Jawa Tengah. Selain sudah tercantum dalam misi FK-KMK UGM secara tersurat, AHS UGM juga memiliki visi u n t u k “ M e n j a d i S i s t e m K e s e h a t a n Ko m p r e h e n s i f m e l a l u i h a r m o n i s a s i universitas, rumah sakit pendidikan, dan practice plan berbasis teknologi informasi pada tahun 2022”. Tujuan dari AHS UGM sendiri meliputi tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penel it ian, pengabdian masyarakat) ditambah pelayanan bermutu karena adanya komponen rumah sakit. Selain itu, juga untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan civitas akademika, staf rumah sakit, dan pemangku kebijakan AHS.

Indikator kedua adalah kerjasama dengan komponen AHS UGM, dalam hal ini pemda. Dengan Pemda Jawa Tengah, fokus kerjasama adalah untuk memenuhi target Sustainable Developmental Goals (SDGs) bidang kesehatan dan mendukung RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro sebagai rumah sakit rujukan nasional t ipe A pendidikan. Sedangkan dengan Pemda DIY, program AHS UGM fokus pada healthy aging, percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, dan health tourism. Untuk healthy aging, di DIY sendiri difokuskan ke permasalahan utama yang ada, yaitu kanker dan penyakit kardiovaskuler, baik dari aspek promotif preventif hingga terapi dan rehabilitatif. Untuk percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, AHS UGM memiliki slogan bibit apik (merencanakan kehamilan pada saat yang tepat), mbobot temoto (melakukan pemeriksaan kehamilan secara terpadu), dan babaran selamet (melakukan persalinan secara aman). Tidak hanya, sudah dilakukan juga piloting telemedicine di Kabupaten Kulon Progo untuk mendukung penurunan angka kematian ibu dan anak ini.

Implementasi integrasi fungsional antara Kementerian Kesehatan dan Kemenristekdikti

I n d i k a t o r T a r g e t P e n c a p a i a n

Academic Health System UGM di Tahun 2018

47Academic Health System

media gamaefka

Workshop Academic Health System

Page 48: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

merupakan indikator yang ketiga, yang b e r t u j u a n u n t u k m e n g u a t ka n Ko m i te Koordinasi Pendidikan (Komkordik) RSUP Dr. Sardjito dan RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro. Bahasan pertama adalah konsep awal sistem renumerasi dan insentif terintegrasi, dimana saat ini AHS UGM sedang dalam tahap identi�ikasi sistem renumerasi di FK-KMK UGM d a n RS U P D r. S a rd j i t o . D e p a r t e m e n -departemen juga sudah diminta untuk membuat mapping dosen-dosen klinik yang memenuhi kriteria untuk diberi NIDK atau NUP. Indikator ini juga membahas tentang rekruitmen SDM yang harapannya nantinya akan ada harmonisasi antara rumah sakit pendidikan dan fakultas. Selain itu, juga sedang diformulasikan SK bersama antara FK-KMK U G M d e n g a n R S U P D r . S a r d j i t o tentangpengembangan pusat penelitian yang terintegrasi, dimana kedepannya diharapkan s e m u a b e n t u k p e n e l i t i a n s e p e r t i u j i klinis,manajemen, maupun perbaikian mutu

pelayanan, bisa dilakukan di sana. Berbagai penelitian yang akan dilakukan pun pada tahun 2019 ini akan difokuskan pada permasalahan kesehatan di regional DIY dan Jawa Tengah, yaitu kanker dan penyakit kardiovaskuler, baik pada tahap promotif dan preventif hingga sistem rujukan dan penguatan pelayanan tingkat tersier. Contohnya, bersama dengan pemerintah DIY akan dibuat cancer registry agar DIY bisa memiliki data epidemiologi kanker yang lengkap yang nantinya akan membantu menentukan tindakan pencegahan dan tata laksana.

I n d i k a t o r t e r a k h i r m e r u p a k a n interprofessional education (IPE). UGM tentunya merupakan pelopor dalam bidang ini dengan adanya program CFHC-IPE yang sudah berjalan selama lima tahun dan sudah menjadi bagian dari kurikulum dari semester 1 p e n d i d i k a n S 1 . P a d a t a h u n 2 0 1 9 , UGMrencananya akan dijadikan sebagai pilot project konsorsium IPE nasional. Program ini

media gamaefka

48 Academic Health System

Page 49: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

akan menerapkan IPE juga di pendidikan profesi, yaitu rotasi klinik dan PPDS, termasuk untuk pendidikan profesi keperawatan dan gizi klinik. Tema yang diambil kali ini adalah geriatri dan saat ini sedang dirundingkan desain kurikulumnya. Selain itu, implementasi ku r i ku l u m i t u p u n j u ga m a s i h h a r u s didiskusikan oleh tim yang sudah dibentuk karena saat ini, dalam praktik sehari-hari sebenarnya sudah ada collaborative practice di RSUP Dr. Sardjito dan RS Akademik UGM yang kurang lebih mirip dengan IPE. Tidak menutup kemungkinan juga bahwa IPE ini nantinya juga akan diimplementasikan di Fakultas Farmasi dan Fakultas Kedokteran Gigi.

Semua indikator ini telah dievaluasi pada agenda penutup AHS UGM untuk tahun 2018, yaitu workshop yang digelar selama dua hari. H a r i p e r t a m a a d a l a h m o n i to r i n g d a n evaluasidengan narasumber Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D sebagai ketua komisariat bersama AHS dan beberapa

anggota lain dari komisariat tersebut. Tentunya, perwakilan dari para anggota AHS UGM, yaitu Pemda DIY dan Jawa Tengah dan tujuh rumah sakit, juga datang. Selain pemaparan road map AHS di tingkat nasional, juga dipaparkan rencana kerja untuk tahun 2019. Sedangkan pada hari kedua dilakukan workshop pelatihan IPE dari konsorsium IPE nasional.

Harapannya, dengan adanya AHS ini, akan ada hasil-hasil yang lebih sinergis, baik itu dalam bidang pendidikan, pengabdian masyarakat, penelitian dalam bentuk makin banyak publikasi dan penelitian kolaborasi, dan pelayanan dalam dijadikannya rumah sakit pendidikan AHS sebagai pusat unggulan. Ditambah lagi, AHS UGM juga sudah memulai submisi untuk Aligned Institutional Mission (AIM) dari AAHCI, suatu academic health center taraf internasional. Program ini akan memberikan serti�ikasi dan rekomendasi untuk perbaikian, dan harapannya pada bulan September hingga Oktober 2019 sudah ada fasilitasi dari AIM. (Keisha/Reporter)

49Academic Health System

media gamaefka

Page 50: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

DESA BATIK SEHAT RAMAH ANAK“STIMULASI ANAK BAWAH LIMA TAHUN”

LENDAH, KULON PROGO

im Desa Batik Sehat dari FK-KMK TUGM kembali mengadakan kegiatan demi terwujudnya Desa

Batik Sehat di sentra batik Kecamatan Lendah Kulon Progo. Tema kegiatan kali ini adalah menciptakan Desa Batik Sehat yang ramah anak. Apakah Desa Batik Sehat Ramah Anak? Desa Batik Sehat Ramah Anak yakni Desa yang pedul i pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Walaupun sumber pekerjaan para orang tua di desa tersebut sebagian besar sebagai pengrajin batik, kesehatan �isik maupun psikis anak tidak luput dari perhatian para orang tua. Kegiatan kali ini bertujuan untuk mewujudkan kader kesehatan memahami fase perkembangan dan stimulasi anak sesuai dengan usia dan jenis permainan. menumbuhkan kemampuan kader kesehatan menciptakan aktivitas

permainan saat melakukan penyuluhan kesehatan anak, melakukan pantauan lapangan dan sosialisasi stimulasi pada orangtua yang memiliki anak – anak, dan mewujudkan orangtua yang sadar akan peran dan fungsinya, memahami perkembangan dan kebutuhan anak sehingga dapat melakukan stimulasi anak dengan tepat secara berkelanjutan.

Bertempat di Gedung Kaca Komplek Pemda Wates Kulonprogo (Balai Desa Lendah, Kulon Progo), Selasa, 29 Januari 2019, Tim Desa Batik Sehat FK-KMK UGM bekerja sama dengan seorang psikolog klinis RS jejaring AHS UGM (RSUD Wates) sebagai narasumber, yakni Ibu Oneng Nawaningrum S.Psi., MA., Psikolog memberikan pelatihan ke p a d a s e j u m l a h p e s e r t a m e n g e n a i “Stimulasi Anak di Bawah Lima Tahun”.

Salah satu kelompok peserta sedang membuat prakarya dari media barang bekas dan biji2 an yang murah dan mudah ditemukan sehari2 (Dok. pant)

50 Pengabdian Masyarakat

media gamaefka

Page 51: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Peserta tersebut terdiri dari kader kesehatan, masyarakat Desa Sidorejo (bapak dan ibu pembatik), dan perangkat desa (ketua RT, RW, kepala desa, ketua PKK). Peserta pun sudah terlebih dahulu diminta untuk membawa bahan bekas botol, kacang-kacangan sebagai alat dan bahan untuk membuat bermacam-macam permainan yang dapat digunakan untuk kegiatan bermain bersama anak.

Pelatihan diawali dengan pembukaan resmi oleh perwakilan Kepala Desa , kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi interaktif oleh Ibu Oneng tentang seberapa pentingnya Stimulasi pada Anak, Manfaat Stimulasi pada Anak, Hal-hal apa sajakah yang dapat distimulasi pada seorang Anak (Motorik Kasar dan Motorik Halus), dan yang paling penting yakni contoh-contoh permainan dan kegiatan yang dapat dipraktekkan dan diaplikasikan secara mandiri oleh para orang tua di rumah b e r s a m a a n a k n y a . S e t e l a h m a t e r i disampaikan, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok dan dibimbing oleh masing-masing asisten psikolog sebagai instruktur untuk memandu para peserta

membuat beberapa prakarya sebagai sarana bermain stimulasi anak. Kegiatan prakarya tersebut adalah membuat puzzle, membuat pola (sepatu, baju, dsb), sandbag dari kain, menjiplak pola sepatu, mengkreasikan gelas plastik, membuat kicik-kicik. Semua prakarya tersebut ternyata tidak memerlukan alat dan bahan yang susah dicari, semuanya dapat mudah dicari di rumah seperti kertas atau karton untuk puzzle; jagung, kacang hijau, dan botol kosong untuk membuat kicik-kicik. Selain alat dan bahan yang banyak di sekitar kita, cara membuatnya pun mudah, sehingga dapat mendorong para orang tua untuk lebih kreatif menciptakan permainan bersama anak. Anak-anak pun dapat menikmati permainan-permainan tersebut, karena selain mengasah stimulasi motorik kasar dan motorik halus mereka, anak-anak juga dapat mengasah kreativitasnya. Kemudian, acara ini ditutup dengan presentasi masing-masing kelompok yang menjelaskan prakarya apa saja yang dibuat dan kegunaannya dalam menstimulasi anak. (Sumber: dr. Sri Awalia

Febriana, M.Kes., Sp.KK., Ph.D)

Perwakilan dari tiap kelompok menjelaskan apa kegunaan dari alat peraga yang mereka buat (Dokumentasi panitia)

Ibu Oneng mengajarkan membuat prakarya untuk media stimulasi anak (Dokumentasi panitia)

media gamaefka

Pengabdian Masyarakat 51

Page 52: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

a a t i n i p e n y a k i t y a n g Sberhubungan dengan gaya hidup kasusnya semakin banyak dan

bahkan sudah lebih banyak dibanding penyakit infeksi , terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Mobilitas yang tinggi membuat menjaga gaya hidup sehat (seperti makan sehat) menjadi lebih susah. Masalah ini adalah masalah yang dihadapi oleh semua orang, termasuk civitas akademika FK-KMK UGM. Terkadang, civitas akademika sulit menemukan tempat makan yang sehat dan terjangkau di lingkungan kampus. Sehingga, muncul fenomena civitas akademika yang lebih memilih untuk makan di luar lingkungan FK-KMK UGM.

Untuk mengatasi dilema ini, FK-KMK UGM melakukan revitalisasi Unit Pelayanan Kampus (UPK). Tujuannya adalah agar di FK-KMK UGM terwujud healthy working space atau ruang kerja yang sehat sekaligus

menjaga agar unit-unit usaha di FK-KMK UGM tidak kehilangan konsumennya. Rencana revitalisasi UPK ini memiliki rencana strategis selama 5-10 tahun, tetapi untuk 2019 ini, rencananya adalah untuk perbaikan sistem terlebih dahulu agar program-program lain di tahun berikutnya dapat berjalan dengan mulus.

Menurut penjelasan Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, S.Kep., Ns., M.N.Sc.(I.C) sebagai salah satu dari tim manajemen UPK, unit ini terdiri dari beberapa unit usaha, yaitu The Food Point (Kantin), Medstore, The Travel Point (agen perjalanan) dan museum ke depannya. Untuk The Food Point (kantin) sendiri, fokus utamanya adalah membuat kantin yang sehat, namun tetap terjangkau dan menunya pun menarik.

Saat ini, sudah dimulai program lampu lalu lintas makanan, dimana tenant diberi stiker warna merah, kuning, atau hijau

Healthy Working Space di Lingkungan FK-KMK UGM

Unit Pelayanan Kampus FK-KMK UGM

52 Feature

media gamaefka

Page 53: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

menurut kesehatan makannya dan seberapa sering makanan tersebut direkomendasikan untuk dimakan dalam seminggu. Program ini, s e l a i n m e m b u a t t e n a n t l e b i h mempertimbangkan makanan yang dijual, tetapi juga merupakan bentuk edukasi untuk para konsumennya. Untuk saat ini, unit kantin ini sedang dalam proses perbaikan sistem, baik itu untuk administrasi maupun tenant. Selain itu, Eri juga menjelaskan bahwa saat ini sedang dalam proses mencari tenant eksklusif untuk membuat coffee shop di FK-KMK UGM.

Selain bisa digunakan sebagai tempat belajar bagi mahasiswa, coffee shop ini juga bisa menjadi tempat untuk menjamu tamu-tamu fakultas sehingga tidak harus lagi mencari tempat di luar lingkungan FK-KMK. Salah satu program lain untuk kantin sehat yang direncanakan adalah penyediaan gerobak-gerobak makanan cepat yang sehat di sekitar lingkungan FK-KMK UGM. Gerobak m a k a n a n i n i j u g a d i h a r a p k a n b i s a memfasilitasi makanan-makanan yang dijual sebagai usaha menumbuhkan semangat kewirausahaan para mahasiswa.

Selain kantin, ada juga Medstore. Medstore ini adalah kerjasama gabungan antara Bursa Mahasiswa FK-KMK UGM, The Book Store dan souvenir FK-KMK UGM. Untuk Medstore ini memiliki konsep Faculty Shop dimana tersedia snack sehat, stationery, jas lab, souvenir khas FK-KMK UGM dan juga alat-alat kesehatan yang banyak dipakai oleh civitas akademika FK-KMK UGM. Selain itu, Medstore juga bekerjasama dengan The Book Store untuk menyediakan berbagai buku kuliah bagi mahasiswa. Untuk lokasi Medstore ini berada di Gedung Tahir Sayap Selatan di lantai 1.

Untuk The Travel Point, UPK FK-KMK UGM menggandeng Nusantara Travel sebagai partner. The Travel Point ini berlokasi di lantai 2 Gedung Tahir Sayap Selatan. Selain bisa digunakan dosen dan tenaga pendidikan, mahasiswa juga bisa menggunakan fasilitas ini, terutama bagi yang akan melakukan

exchange maupun lomba. Selain mengurus tiket p e r j a l a n a n , T h e Tra vel Po i n t i n i j u ga menyediakan pelayanan membantu mencari visa , paspor, serta dokumen-dokumen perjalanan lainnya.

Tidak ketinggalan adalah museum. Museum terdiri dari Museum Sejarah, Museum Anatomi dan Museum Bio Paleoantropologi. Museum Sejarah ini masih sedang dalam proses pengembangan dan berlokasi di selasar Gedung R a d i o p o e t r o ; u n t u k m u s e u m B i o Paleoantropologi akan berada di Laboratorium Biopaleoantropologi; untuk museum Anatomi di Gedung Anatomi FK-KMK UGM. Museum sejarah ini akan diisi oleh benda-benda yang dipakai oleh para tokoh-tokoh FK-KMK UGM dari jaman dahulu agar generasi muda FK-KMK UGM tidak lupa sejarah dan sadar tentang apa yang membuat mahasiswa FK-KMK UGM berbeda dengan yang lainnya. Tidak hanya itu, Eri juga menjelaskan bahwa museum ini akan menjadi living museum yang dinamis karena selain memamerkan sejarah dan pencapaian-p e n c a p a i a n F K- K M K U G M , j u g a a k a n memamerkan tujuan dan rencana FK-KMK UGM untuk masa depan.

Wa l a u p u n b e g i t u , U P K i n i m a s i h menghadapi beberapa tantangan, seperti bagaimana memil ih tenant yang baik , menentukan harga yang cocok terutama untuk mahasiswa dan civitas akademika, menentukan standar minimal kantin sehat, dan menentukan menu-menu apa yang akan menarik bagi kalangan civitas FK-KMK UGM.

Harapan dari revitalisasi UPK FK-KMK ini adalah agar tercipta lingkungan yang sehat dan mendukung kinerja baik mahasiswa, dosen maupun tenaga kependidikan di FK-KMK UGM dengan menyediakan kantin yang sesuai standard kesehatan, menarik, dan dengan harga terjangkau, menyediakan ruang belajar yang nyaman dan memadai untuk mahasiswa, mempermudah dalam mencari agen travel perjalanan tanpa harus ke luar lingkungan FK-KMK UGM, dan tentunya melestarikan nilai yang diwariskan oleh pendiri FK-KMK UGM dengan belajar sejarah melalui museum yang a d a d i l i n g k u n g a n F K- K M K U G M i n i . (Keisha/Reporter)

media gamaefka

Feature 53

Page 54: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

William P. Burdick, M.D., M.S.Ed Dokter Emergency yang Peduli Pendidikan

54 Tamu Kita

media gamaefka

Page 55: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

s a t u b i d a n g i l m u k e d o k t e r a n y a n g menantang. “Bekerja di unit emergency sangat menantang, dimana saya adalah orang yg pertama melihat pasien, lalu berinteraksi dengan pasien, melakukan pemeriksaan, hingga memutuskan tindakan medis yang harus dilakukan, dan itu semua dilakukan dengan cepat dan sesegera mungkin. Ketika berhasil menyelamatkan pasien dari kondisi kritis, maka di situlah momen kebahagiaan terbesar bagi saya,” papar Bill Burdick dengan antusias.

Bagi Bill, bidang medical education dan emergency medic ine sa l ing memil iki keterkaitan. Medical education mengajarkan nilai-nilai seperti leadership ataupun cara berinteraksi antara dokter dengan pasien sehingga ilmu tersebut menjadi krusial ketika seorang dokter terjun berpraktik langsung di tengah masyarakat. Ia juga menyebutkan bahwa medical education akan membekali seorang klinisi untuk dapat menangani masalah ditengah situasi sulit

F R I E N D S H I P : H a ra p a n u n t u k Mengembangkan Kapasitas Pendidik di Bidang Kesehatan

Bill Burdick tak lupa menyampaikan beberapa harapan dengan adanya inisiasi F R I E N D S H I P. I a b e r h a r a p b a h w a FRIENDSHIP dapat menjadi wadah bagi tenaga kesehatan untuk mengembangkan ilmu seperti kemampuan leadership dan manajemen pendidikan kesehatan, sehingga kedepan para lulusan FRIENDSHIP dapat menjadi leader serta agen perubahan di dunia pendidikan kedokteran dan kesehatan. (Al�i/ Reporter)

e p a r t e m e n P e n d i d i k a n DKedokteran dan Bioetika FK-KMK UGM bekerjasama dengan

Foundation for Advancement of International Medical Education and Research (FAIMER) pada tahun ini menginisiasi fellow program yang diberi nama FRIENDSHIP: FAIMER Regional Institute of Indonesia for Educational Development and Leaadership. FAIMER regional institute pertama di Southeast Asia ini menghadirkan Vice President for Education FAIMER Institute Philadephia, Amerika SerikatWilliam P. Burdick, M.D., M.S.Ed

Berperan sebagai Praktisi sekaligus Akademisi

Ditemui oleh tim Majalah E�kagama pada Kamis (21/02), Bill Burdick, sapaannya, bercerita awal mula perkenalannya dengan dunia medical education. “Saya terpapar dengan ilmu manajemen pendidikan kedokteran sejak dulu, saat pertama kali mulai mengajar sekitar awal tahun 80-an,” ungkapnya. Dokter ahli emergency medicine ini mengungkapkan pentingnya belajar ilmu manajemen pendidikan bagi dokter, perawat maupun profesional kesehatan la in , khususnya bagi mereka yang bekerja sebagai pendidik atau dosen. Menurutnya, derajat kesehatan masyarakat akan terus meningkat selaras dengan kualitas pendidikan yang diperoleh oleh para calon tenaga kesehatan.

Salah satu pengajar di Drexel University, College of Medicine ini bercerita bahwa hingga hari ini ia juga tetap menjalani kesibukannya sebagai klinisi di bidang e m e r g e n c y m e d i c i n e . B i l l B u r d i c k menuturkan bahwa emergency adalah salah

William P. Burdick, M.D., M.S.Ed : Dokter Emergency yang Peduli Pendidikan

media gamaefka

55Tamu Kita

Page 56: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

K-KMK UGM. Untuk kali kedua, Fmahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat , dan

Keperawatan (FK-KMK) UGM sukses menyabet gelar juara umum di kompetisi

t hi lmiah skala nasional , 11 Scienti � ic Atmosphere di Universitas Udayana. Ajang kompetisi yang diselenggarakan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 15 – 17 Februari 2019 lalu, diikuti oleh puluhan mahasiswa klaster kesehatan baik dari program studi kedokteran, keperawatan, gizi kesehatan, kedokteran gigi, kesehatan masyarakat maupun farmasi se Indonesia.

Tiga tim delegasi FK-KMK UGM pada a k h i r n y a b e r h a s i l m e n o r e h k a n prestasimelalui kategori lomba poster publik dan video edukasi dalam perhelatan

bergengsi ini. Berikut adalah beberapa tim yang berhasil mengharumkan nama FK-KMK:Juara 1 poster publik diraih oleh Regita Rahma Maharatri, Melia Rosmawati, Putri Aurelia dengan dosen pembimbing Anggi L. Wicaksana, S.Kep., Ns., M.S.

Selanjutnya Juara 2 poster publik diraih oleh I Made Satya Nugraha dan Barly Yusuf dengan dosen pemmbing Akhmadi, S.Kp., M.Kes., Sp.Kom. Sedangkan perolehan Juara 2 video edukasi diraih oleh Bimmita Ifariza, Ulfa R, Azizah Isna dibawah bimbingan dr. Arta Farmawati, Ph.D. “Alhamdulillah, UGM bisa juara meraih juara umum untuk kedua kalinya setelah tahun 2017,” ungkap Azizah Isna, Selasa (20/2) saat diwawancarai di FK-KMK UGM.

Mahasiswa FK-KMK UGM

Scientic Atmosphere

JuaraUmum

2019

56 Prol

media gamaefka

Page 57: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

F K - K M K U G M p u n t e r u s mendukung prestasi mahasiswanya. Bimmita Ifariza menuturkan kampus telah memberikan support sepenuhnya baik dari sisi akademis dengan adanya bimbingan dari dosen sebelum babak � i n a l s e r t a d u k u n g a n d a r i s e g i akomodasi. Semoga prestasi yang d i t o r e h k a n h a r a p a n nya m a m p u menginspirasi segenap mahasiswa FK-K M K U G M d i m a s a d e p a n . (Al�i/Reporter; Foto: dok. Pribadi)

media gamaefka

57Prol

Page 58: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Jeli dalam menelitiSebagai seorang klinisi, dr. Yuda

berupaya membagikan pengetahuannya selama berkarier menjadi dokter konsultan bedah digesti, salah satunya kasus prolaps rektum. Minimnya referensi serta belum adanya literatur yang menyebutkan jumlah prevalensi kasus ini menggugah dr. Yuda untuk mengangkat suatu studi kasus dengan topik prolaps rektum tersebut.

Mengenal Prolaps RektumProlaps rektum menurut paparan dr.

Yuda adalah penonjolan sistema usus atau anus yang keluar dari anus, di mana yang keluar tidak hanya mukosa namun hingga jaringan ototnya. Sebagian besar kasus ini terjadi pada pasien dengan retardasi mental, namun dr. Yuda menuturkan bahwa tidak ada korelasi langsung antara pasien retardasi mental dengan kejadian prolaps rektum. “Korelasinya secara umum belum bisa dijelaskan tapi orang dengan retardasi mental kemungkinan tidak menyadari saat mereka mengejan terlalu keras,” jelas dr. Yu d a , S e n i n ( 1 4 / 1 ) s a a t d i te m u i d i Departemen Bedah Digest i Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan

Dr. dr. Adeodatus Yuda Handaya, Sp.B-KBD:

Mencintai Profesi, Bermanfaat bagi Masyarakat

Berkat keuletannya, dokter ahli bedah digesti ini

stberhasil meraih penghargaan 1 winner at Case Report

in Asian Case Report and Original Article Competition

oleh Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia,

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia,

di bulan November 2018 lalu.

Keperawatan (FK-KMK) UGM. Kasus “spesial” yang pernah ditangani

oleh dr. Yuda salah satunya adalah seorang pasien yang telah menjalani tiga kali operasi hemoroid (ambeien), namun keluhan tidak juga menghilang. Setelah dikaji lebih jauh, ternyata pasien mengalami prolaps rektum dan akhirnya dilakukan tindakan operasi dengan memotong mukosa beserta jaringan ototnya. Beliau juga menuturkan beberapa populasi yang berisiko mengalami prolaps r e k t u m d i a n t a ra nya p a s i e n d e n g a n kelemahan otot-otot pinggul serta pasien yang memiliki kebiasaan diet kurang serat yang mengakibatkan konstipasi (sembelit). Akibat adanya konstipasi tersebut, pasien secara tidak sadar seringkali mengejan terlalu keras hingga akhirnya menyebabkan prolaps rektum.

Prosedur Altemeier, Solusi Prolaps Rektum

Dalam dunia bedah digesti, dikenal dua macam tatalaksana operasi prolaps rektum yakni dengan membedah abdomen (perut) yang biasa dikenal laparatomi, serta laparoskopi ataupun pembedahan lewat jalur perineal (anus). Salah satu jenis

58 Prol

media gamaefka

Page 59: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

prosedur operasi jalur perineal (anus) yang digunakan dalam penelitian dr. Yuda adalah prosedur Altemeier.

Lebih dari enam tahun berprofesi sebagai konsultan bedah digesti, dr. Yuda dengan optimis menyampaikan bahwa prosedur Altemeier ini tepat digunakan sebagai tindakan de�initif prolaps rektum. “Prosedur Alteimer cocok digunakan untuk saat ini mengingat adanya era BPJS, sehingga klinisi dituntut untuk e�isien,” ungkap dr. Yuda Handaya.

Dalam publikasi i lmiahnya yang b e r j u d u l H a n d s e w n P e r i n e a l Rectosigmoidectomy (Altemeier) for Complete Full-Thickness Rectal Prolapse: A Case Study, didapatkan hasil bahwa keempat pasien yang telah menjalani prosedur Altemeier tidak mengalami komplikasi pasca operasi seperti perdarahan, infeksi, diare ataupun konstipasi (sembelit). Sebaliknya, keempat pasien dr. Yuda mengalami perbaikan yang sangat berarti dan mampu menjalani aktivitas s e h a r i - h a r i s e p e r t i s e d i a k a l a .

Klinisi sekaligus PenelitiDi sela kesibukannya sebagai seorang

klinisi, dr. Yuda Handaya juga terus berupaya melakukan penelitian. Tercatat enam hasil risetnya telah dipublikasikan di lingkup skala nasional maupun internasional. dr. Yuda b e r h a r a p h a s i l p e n e l i t i a n n y a b i s a dimanfaatkan secara luas mengingat sebagian besar masyarakat, klinisi medis maupun paramedis masih awam dengan kasus-kasus bedah digesti.

“Paling enggak masyarakat tahu, oh ini namanya prolaps rektum, hemoroid kayakgini sehingga nanti pasien bisa datanguntuk periksa secara tepat dan ditangani secara tepat sehingga tidak ada kejadian lagi pasien operasi tiga kali karena salah diagnosis,” harapnya.

Senantiasa ingin Berbagi InformasiUntuk merealisasikan tujuannya

sebagai edukator, dr. Yuda Handaya rutin m e n g u n g g a h v i d e o d i w e b s i t e livercolon.web.id, serta menulis informasi kesehatan yang dimuat dalam laman klinikbedahdigesti.com, hemoroidhernia.co.id. Tulisan populer dr. Yuda Handaya kini juga bisa ditemui di rak-rak toko buku terdekat dengan judul 31 Penyakit Bedah Digesti. (Al�i/Reporter)

media gamaefka

59Prol

Page 60: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

endidikan klinik adalah tahapan Ps a n g a t p e n t i n g d a l a m pendidikan kedokteran dan

profesi kesehatan lainnya. Pada pendidikan kliniklah peserta didik akan menerapkan pengatahuan, keterampilan dan nilai-nilai perilaku professional yang telah dipelajari sebelumnya langsung kepada pasien. Di pendidikan klinik juga peserta didik akan mengamati dan melakukan praktek seorang profesi kesehatan dalam mengelola masalah kesehatan individu dan atau masalah kesehatan komunitas. Meskipun demikian, berbagai laporan menunjukan tantangan

dalam penyelenggaraan pendidikan klinik, terutama terkait aspek pelayanan dan pendidikan yang harus terintegrasi.

Tantangan dari sisi pelayanan antara lain adalah integrasi antara pelayanan dan pendidikan, patient safety, keselamatan kerja bagi peserta didik, latar belakang social b u d aya p a ra p a s i e n , ko n d i s i p a s i e n (kesakitan, waktu perawatan) yang beraneka ragam, harapan dan kepuasaan pasien terhadap pelayanan, dan peraturan serta berbagai tuntutan akreditasi rumah sakit. S e m e n t a r a d a r i s i s i p e n d i d i k a n , t a n t a n g a n n y a a n t a r a l a i n a d a l a h

Mewujudkan Pendidikan Klinik yang S U P P O R T I V E

Oleh: Yoyo Suhoyo

60 Clinical Teaching

media gamaefka

Page 61: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

keterbatasan waktu dan keterampilan mengajar para pembimbing, subjekti�itas dan keadi lan dalam pembimbingan dan penilaian, keteladanan (role modeling) dari para pembimbing klinik, beban kerja dan belajar para peserta didik, tekanan psikologis peserta didik (isu bullying), pencapaian kompetensi, kurangnya penghargaan untuk pembimbing, jumlah dan keragaman peserta d i d i k y a n g b a n y a k , l a t a r b e l a k a n g socialbudaya para pembimbing dan peserta

SUPPORTIVE

Safe environment

Understanding each other

Professional

Patientsatisfaction

Objective

Respect

Transparency

Integrity

Valuingdiversity

Excellent teaching process

didik, sarana prasarana rumah sakit untuk pendidikan, dan kesiapan peserta didik. M e m p e r t i m b a n gka n b e rb a ga i h a l d i a t a s , u n t u k m e n i n g k a t k a n k u a l i t a s pendidikan klinik, saatnya kita mewujudkan pendidikan klinik yang SUPPORTIVE (Safe environment, Understanding each other, Professional, Patient satisfaction, Objective, Respect, Transparency, Integrity, Valuing diversity, dan Excellent teaching process)

media gamaefka

61Clinical Teaching

Page 62: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

62 Clinical Teaching

media gamaefka

agar kepentingan masing-masing pihak dapat terpenuhi, pemahaman antar ketiga pihak tetaplah memegang peranan penting.

3. ProfessionalDosen klinis harus menunjukkan sikap dan perilaku professional seorang dokter sebagai teladan bagi peserta didik. Selain meneladani dosen klinis, peserta didik, harus berupaya dengan sungguh-sungguh berperilaku professional saat berinteraksi d e n ga n b e r b a ga i p i h a k d i te m p a t pelayanan kesehatan terutama saat berinteraksi dengan pasien meskipun statusnya masih sebagai peserta didik.

4. Patient satisfactionPendidikan klinik diselenggarakan di berbagai tempat pelayanan kesehatan yang fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan terbaik bagi pasien. Oleh karena itu, pada penyelenggaraan pendidikan k l i n i k k e p u a s a n p a s i e n t e r h a d a p pelayanan menjadi tanggung jawab dosen klinis dan peserta didik. Pasien tidak boleh merasa menjadi bahan atau objek pembelajaran apalagi bahan percobaan. Pasien haruslah merasakan mendapat pelayanan terbaik yang dilakukan oleh sebuah tim yang terdiri dari dosen klinis dan peserta didik. Untuk menjamin kepuasan pasien, proses pendidikan yang melibatkan pasien secara langsung haruslah selalu dilakukan dalam 3 tahap: (1) sebelum berinteraksi dengan pasien untuk menilai kesiapan peserta didik dan penetapan tujuan apakah demonstrasi atau observasi atau kombinasi keduanya; (2) saat berinteraksi dengan pasien denga fokus utama memberikan pelayanan terbaik; dan (3) setelah berinteraksi dengan pasien untuk memfasilitasi re�leksi dan pemberian feedback yang konstruktif.

5. ObjectiveDalam pendidikan klinik, pencapaian

1. Safe environment Pendidikan klinik harus menjamin keselamatan bagi pasien, peserta didik, dan tenaga kesehatan termasuk para pembimbing klinis. Untuk patient, integrasi pendidikan dalam pelayanan dengan penerapan SOP keselamatan pasien yang konsisten dari seluruh pemangku kepentingan menjadi sangat penting. Pembimbingan klinik yang di lakukan sesuai dengan t ingkat kesiapan peserta didik adalah salah penerapannya. Bagi peserta didik, adanya supervisi yang ketat berbasis observasi langsung, penyediaan feedback yang konstructive, dorongan untuk re�leksi, dan dukungan lain untuk terciptanya lingkungan belajar yang a m a n s e h i n g g a m e r e k a d a p a t berkembang dari passive observer menjadi actor in performance menjadi sangat penting. Bagi pembimbing, a d a n y a p e r l i n d u n g a n h u k u m , penjaminan keselamatan kerja, standar p e l aya n a n m e d i s , f a s i l i t a s ya n g memenuhi standar pelayanan dan pendidikan, dan penjaminan mutu pelayanan dan pendidikan sangat diperlukan.

2. Understanding each otherSeluruh pihak yang terlibat pendidikan klinik harus memahami kepentingan dan kebutuhan masing-masing. Pasien ŖŠŮÙŠŪŠŨŲẀÛȚŨŠȘŲŨŘẀŜŨÙŘÂÂŪŘŪŲŠÙÚŘŘŨŖỲỲŠŘŘŮŨŨÙŘȘẀŨÂŘÂÚȚĿŲŠŘŰŜŖŰŠȚŠÇŮŜÂŮŲȚÙŘÙŠÂÂŪŠŨŲȚÛŨŠȘŨŘŚŰŨŘŲÂŪŘÙŘŨÜȚŜÛÂŘŪŮŠÂŲŠĿŨŠŰÛȚŖÇȚÂÛÙŖÚŖȚȚŠŨŖŨŮȘŠȚŤÂŮÙŘÙÂÙŠÂŪŠŨŲȚÛŨŠȘŨŘŚÙŨŘȚÂŪŲŨŜỲŠŘŠȚŘÚȚŲŮŨŘŠŦȘŤŘŲÂÂŘÂŪĶÙŠŚŘŲÜŨÙȚŨÇŠȘŲÂŪŘŖÜŠŘŠŤŘŨÙŮÂŲŲŘŜȚŘȚŨŪŜŘŨŰŪŨÂÜȚÛŲÂŘȘÚÂŪŠŜŘŘŘŮŜŘŨÂÙŘȚÂÂÂÙŘŰŨÙȚŲŠÂŘŲŮȚŘȘÂŘĽŨŠỲÛÙŘŘŠÇŤŪÂÛŠȚŨÂŲȚÛŨŘȘŰŘȚŨŨÂȘĊÛŘŪÛŰȚŠȚŤŨŨŰŘŦȘỲÙŲŘÂŘŠŜŮŮȚŘŦÂŲŘÂŜŰȚŤȚŨŘŨŜỲŮŠŘŘÛŮŨÂÜȘÂŨȚȚÂŜȚŰŘŨŘÚŲŰŘŠȚÛŮÂŘŪÂŘŨȚÙŲŤŰĽŘŘȚŠŮÙÂÂŰÇȚÙÂŪŮŨȚŰȚŜÂẀŰŪŘŤŘÛŲẀÙŘŨŘȚŨŪȚÙÂŲŤÂŠŲÂẀÂŨÂŰŜȚȚÂŜŤÛȚŘŠÙŮŨŘẀȘŨŰŠÂÂÛŖŘŨŚȘŘÙŮŘŘÂÂŨÂ

Page 63: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

standar kompetensi bagi seluruh peserta didik haruslah menjadi dasar dalam m e n e n t u k a n t u j u a n k e g i a t a n pembelajaran. Kriteria-kriteria berupa deskripsi yang jelas dari pencapaian standar kompetensi haruslah dijadikan ukuran dalam menilai kemajuan dan keberhasilan pembelajaran peserta didik. Objekti�itas dalam pendidikan klinik harus kita mulai dari hal-hal tersebut.

6. RespectSetiap individu yang terlibat dalam pendidikan klinik seperti pasien, peserta didik dan pembimbing klinik, memiliki hak azasi sebagai individu. Contohnya adalah hak mengeluarkan pendapat, hak atas informasi, hak akan kerahasiaan data, hak privasi dan berbagai hak l a i n nya . M a s i n g - m a s i n g i n d iv i s u haruslah saling menghormati hak-hak tersebut. Jika tidak maka dapat terjadi pelanggaran terhadap hak-hak tersebut, yang pada akhirnya dapat mengganggu hubungan antar individu tersebut dan mengganggu kualitas pendidikan klinik.

7. TransparencyA d a b e r b a g a i k e t e n t u a n y a n g harusdibuat dan dilaksanakan dalam mengatur penyelenggaraan pendidikan klinik. Ketentuan ini meliputi berbagai a s p e k p e n g a j a ra n d a n p e n i l a i a n pendidikan klinik. Untuk menciptakan keadilan diantara berbagai pemangku kepentingan(stake holders) dan agar s e t i a p k e p u t u s a n d a p a t dipertanggungjawabkan maka sebaiknya berbagai ketentuan tersebut harus jelas d a s a r, t u j u a n , t a r g e t , t a t a c a r a pelaksanaan, dan kriteria-kriteria evaluasinya Kejelasan ini harus diikuti pula dengan keterbukaan dan akses yang mudah terhadap informasi terkait hal-hal tersebut.

8. IntegrityP e n d i d i k a n k l i n i k h a r u s l a h

menitikberakan pentingnya konsistensi dalam tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, dan prinsip-prinsip, dari para pelaku yang terlibat didalamnya. Pendidikan klinik yang berintegritas mensyaratkan pribadi pendidik yang jujur dan memiliki karakter yang kuat. Integritas adalah menjadi aspek penting bagi pembimbing sebagai role model (teladan) peserta didik.

9. Valuing diversityBerbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan klinik, khususnya dosen, peserta didik dan pasien-keluarga pasien memiliki latar belakang social, budaya, ekonomi, suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) yang berbeda-beda. Dalam penyelenggaraan pendidikan klinik, berbagai perbedaan ini haruslah disadari dan diterima keberadaannya termasuk dalam membuat keputusan terkait pelayanan dan pendidikan. Sehingga tidak terjadi sikap-sikap membeda-bedakan pasien atau peserta didik berdasarkan isu SARA.

10. Excellent teaching processAda berbagai prinsip pendidikan klinik y a n g h a r u s d i p r a k t e k a n d a l a m penyelenggaraan pendidikan klinik. Prinsip-prinsip terebut antara lain berbasis kompetensi (competence based), berpusat pada mahasiswa (student c e n t e r e d ) , b e r b a s i s p a s i e n ( s e r v i c e / p a t i e n t b a s e d ) , s e s u a i kebutuhan individu mahasiswa (�lexible for individual need), dibimbing/dilatih (supervised/coached), terstruktur (structured), dan penjaminan mutu (quality assured).

Page 64: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

enyakit akibat kerja, seperti Pnamanya, merupakan penyakit-penyakit kronis yang disebabkan

oleh pekerjaan seseorang dan merupakan suatu aspek dari keselamatan dan kesehatan okupasional . Masalah kesehatan dan keselamatan kerja tidak hanya di dunia medis, namun sayangnya, hingga sekarang, masih sangat mudah ditemukan kondisi lingkungan pekerjaan yang mempengaruhi k e s e h a t a n p e k e r j a d a n b a h k a n m e m b a h a y a k a n p e k e r j a . S e l a i n menyebabkan penyakit kronis, kondisi dan lingkungan kerja yang tidak baik bisa menyebabkan kerusakan permanen hingga disabilitas. Hal ini tentu juga sangat merugikan bagi pemilik usaha karena dapat m e n u r u n k a n p r o d u k t i � i t a s d a n meningkatkan jumlah hari dimana pekerja tidak bisa bekerja karena sakit. Maka dari itu, dibutuhkan usaha bersama, baik dari pekerja

itu sendiri, pemilik usaha, dan tentu saja tenaga kesehatan secara bersama-sama mewujudkan kondisi lingkungan pekerjaan yang sehat . Tidak hanya itu, peran pemerintah, pemangku kepentingan lainnya, dan ahli-ahli di bidang lain tentu juga sangat diperlukan.

Setiap pekerjaan memiliki resiko terhadap kesehatan dan keselamatan pekerjanya masing-masing, bahkan beberapa jenis pekerjaan beris iko mengancam kesehatan pekerjaannya baik dari segi �isik maupun mental. Dr. dr. Cempaka Thursina, Sp.S(K) merupakan salah satu peneliti di FK-KMK UGM yang meneliti tentang penyakit akibat kerja ini, yaitu pada pembatik di Lendah, Kulon Progo dan pada petani di Ngablak. Pe m b a t i k d i L e n d a h , Ku l o n P ro g o menghabiskan 4-8 jam per hari untuk membuat batik. Proses ini memaksa

Penyakit Akibat Kerja: Apakah Pekerjaan Anda Sudah Sehat?

Ibu Pembatik (Dok. Pribadi)

Ilmiah Populer64

media gamaefka

Page 65: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

pembatik berdiam dalam satu posisi yang tidak ergonomis atau mengulang suatu gerakan spesi�ik berkali-kali selama berjam-jam. Hal ini pada akhirnya akan menganggu s istem neuromuskuloskeleta l . Hasi l penelitian menemukan beberapa gangguan seperti nyeri punggung bawah, Carpal Tunnel Syndrome (CTS), vertigo, dan nyeri leher. Penyakit penyakit tersebut lebih parahnya lagi berdampak pada penurunan kualitas hidup dari pembatik seperti misalnya gangguan tidur dan gangguan kecemasan.

Sedangkan untuk para petani di N g a b l a k , M a g e l a n g , D r. C e m p a k a menjelaskan bahwa selain paparan �isik yaitu posisi bekerja yang tidak ergonomis, mereka juga mendapat paparan kimiawi berupa pestisida yang ternyata juga berakibat buruk terhadap sistem saraf mereka. Paparan pestisida jangka panjang menyebabkan para petani menderita neuropati, vertigo, hingga gangguan kognitif. Untuk paparan �isik, jelas bahwa petani harus bekerja �isik hampir sepanjang hari dengan banyak gerakan membungkuk dan membawa beban berat. Hal ini membuat banyak petani yang menderita nyeri punggung bawah.

Paparan kimiawi juga memiliki dampak buruk terhadap kesehatan mata, seperti yang dijelaskan oleh dr. Widyandana, MHPE, Sp.M, Ph.D. Zat-zat kimiawi berbahaya dalam bentuk cair maupun uap bisa merusak mata d a n m e nye b a b ka n p e nya k i t s e p e r t i konjungtivitis dan keratitis. Selain itu, paparan cahaya yang terlalu terang seperti pada pekerjaan mengelas bisa menyebabkan fototoksisitas yang bisa merusak saraf mata. Sebaliknya, pencahayaan yang kurang pada saat bekerja akan membuat mata bekerja berlebihan sehingga cepat lelah.

dr. Widyandana juga memaparkan bahwa saat ini, masalah kesehatan mata yang paling banyak di dunia adalah kelainan refraksi, terutama rabun jauh. Di FK-KMK UGM sendiri, suatu penelitian pernah menunjukkan bahwa 60% mahasiswa K e d o k t e r a n d a n 4 0 % m a h a s i s w a Keperawatan UGM harus memakai kacamata karena gangguan refraksi. Tidak dipungkiri, g a n g g u a n i n i t e n t u s e m a k i n t i n g g i prevalensinya dengan semakin banyaknya pekerjaan yang menuntut pekerjanya untuk bekerja pada jarak dekat selama jangka waktu yang lama tanpa istirahat. Namun,

penyakit-akibat-batik. Sumber perpusku.com

Page 66: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

ternyata rabun dekat juga merupakan permasalahan dalam pekerjaan karena banyak pekerja yang berusia di atas 40 tahun, dimana usia ini merupakan faktor risiko untuk menderita rabun dekat. Sayangnya, mereka tidak memiliki akses atau tidak mampu membeli kacamata padahal harus bekerja pada jarak dekat, dan kebutuhan ini juga bukan suatu kebutuhan yang disadari oleh perusahaan.

Selain kesehatan �isik, kesehatan mental merupakan hal yang juga perlu diperhatikan di lingkungan kerja. Menurut Dr. dr. Carla R. Marchira, Sp.KJ(K), cukup banyak gangguan mental yang disebabkan oleh pekerjaan, seperti kecemasan dan depresi. Tidak hanya itu, ternyata ada suatu k o n d i s i y a n g d i s e b u t s e b a g a i lunadiesophobia, yaitu rasa takut terhadap hari Senin. Kondisi ini memang mayoritas diderita oleh pekerja kantoran dengan jam kerja yang monoton, dan ditandai dengan pusing kepala , t idak bisa t idur, dan konsentrasi terganggu setiap akan hari Senin. Ada juga suatu fenomena yang disebut sebagai quarter life crisis yang dialami pada sekitar usia 25 tahun, dimana usia ini merupakan usia dimana orang baru akan mulai kerja atau sudah bekerja tapi merasa pekerjaannya bukan merupakan yang diinginkan, sehingga akan menyebabkan rasa bingung dan kehilangan arah.

Dr. Carla menekankan bahwa pada suatu pekerjaan, aspek �isik, mental, sosial, spiritual, dan seksual semua harus terpenuhi agar menciptakan lingkungan pekerjaan

yang nyaman. Aspek seksual yang dimaksud bisa dilihat dari banyaknya isu gender di tempat kerja, dari yang tidak dihormati sebagai pemimpin karena berjenis kelamin perempuan hingga kasus pelecehan seksual di tempat kerja. Hal-hal ini cukup sering ditemukan dan tentunya sangat membuat situasi kerja tidak nyaman dan mengganggu kesehatan mental.

Masih banyaknya permasalahan kesehatan akibat kerja menurut Dr. Cempaka juga disebabkan karena perusahaan biasanya memberikan edukasi mengenai keselamatan dan kesehatan di tempat kerja hanya sebagai formalitas saja dan tidak sadar bahwa pekerja bukan merupakan barang yang statis. Pekerja adalah dinamis, sehingga jika ada paparan yang merusak saat bekerja, baik dari segi � is ik maupun mental , walauhanya sedikit lama-lama akan menjadi penyakit karena terjadi selama bertahun-tahun.

M a k a d a r i i t u , p e n t i n g u n t u k memahami bahwa lingkungan pekerjaan yang aman, nyaman, dan sehat merupakan a s p e k y a n g s a n g a t p e n t i n g u n t u k diperhatikan pada saat menjalankan suatu tempat kerja . Tidak hanya dari segi kesehatan, tetapi pekerja yang sehat, nyaman, dan senang juga menguntungkan dari segi ekonomi karena lebih produktif dan efektif saat bekerja dan kehilangan lebih s e d i k i t h a r i k e r j a k a r e n a s a k i t . (Keisha/Reporter)

penyakit-akibat-pestisida. Sumber rsmatasmec.com

media gamaefka

66 Ilmiah Populer

Page 67: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

ayasan Kanker Indonesia (YKI) Ycabang DI Yogyakarta lahir tanggal 21 Desember 1987,

dikukuhkan oleh pimpinan pusat YKI dan disaksikan oleh Gubernur DIY. Pengurus terdiri dari tokoh masyarakat dan peminat sosial dari berbagai profesi dan beberapa dokter dari FK-KMK UGM. GKR Hemas sebagai salah satu pengurus, yang sampai saat ini menjadi ketua YKI cabang DIY; senantiasa menjadi perekat dan teladan pengurus. Kerja sama dengan FK-KMK UGM terus bersambung sejalan dengan setiap pergantian Dekanat dan Pengurus; dukungan p u b l i c � i g u r e d a n k e r j a s a m a berkesinambungan yang bersifat kolaborasi holistik inilah yang merupakan salah satu inspirasi, penyemangat kerja setiap pengurus (bahkan sebagian pengurus menjadi pengurus “abadi nostalgik”).

Disisi lain moto YKI “penyakit kanker bisa disembuhkan jika diketemukan dalam

stadium dini dan diobati secara cepat dan tepat” . Hal tersebut sebagai strategi mendasar mengatasi penyakit kanker yang “dianggap mematikan” karena ketidaktahuan dan ketakutan masyarakat akan penyakit kanker, sungguh merupakan inspirasi motivasi ilmiah rasional humanistik yang menyentuh qolbu. Demikian juga motivasi sosial antara lain “penyakit kanker yang bisa mencerai-beraikan tubuh penderita, namun disisi lain mampu dan menggugah hati mempersatukan segala lapisan elemen masyarakat lintas sektoral dan agama untuk bersama-sama menanggulanginya ditingkat DIY, nasional bahkan internasional. Dalam konteks inilah di DIY tumbuh paguyuban pasien dan penyintas kanker sejenis/sebaya yang didukung keluarga; yang saling memberi motivasi dan pengalaman sehingga mereka tidak merasa sendiri. Diantara inilah lahir paguyuban sosial relawan kanker yang berkarya upaya promotif, preventif dan

Etos Kerja YKI DIY yang Inspiratif Holistik

Yayaysan Kanker Indonesia DIY (Dok. YKI DIY)

Page 68: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

media gamaefka

68 Lain - lain

cabang DIY telah memiliki kantor, klinik, ruang rapat, ruang seminar, perpustakaan mini serta rumah singgah bagi pasien kanker yang berobat di RSUP Dr. Sardjito. Rumah singgah ini dapat menampung 13 pasien dengan tarif sangat murah dan gratis untuk p a s i e n k u r a n g m a m p u d a n a k a n dikembangkan menjadi 30 pasien. Berlokasi di Sendowo 500m sebelah selatan RSUP dr. Sardjito. Akhirnya marilah bersama YKI, kita terus tumbuh berkembang bersama; YKI sebagai tempat belajar organisasi sosial sekaligus mengabdikannya penuh kesan nostalgik. (JB.Soebroto salah satu pengurus

“abadi” YKI)

suportif dengan pendampingan pasien, sampai pengobatan paliatif bahkan terminal.

Disinilah tumbuh motivasi spiritualitas Ilahi tingkat tinggi; yang antara lain menginspirasi diciptakannya lagu Mars Relawan Kanker oleh alm. dr. Damudoro Nuradyo Sp. S dan karya disertasi S3 bertema “Tertundanya Pengobatan Medis Pasien Kanker, yang menghasilkan Pedoman Relawan dalam Pendampingan Pasien Kanker” dari Ibu Sunarsih Sutaryo salah satu pengurus setianya. Hal ini tertuang dalam Mars YKI ciptaan alm. dr. Damudoro Nuradyo:Alhasil, sebagai saksi sejarah eksistensi motivasi inspirasi tersebut saat ini YKI

Page 69: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Sardjito. Sebagai tindak lanjutnya, pasien HIV positif akan mendapatkan terapi ARV, namun terapi ini hanya bisa didapatkan di RSUP dr. Sardjito.

S e l a m a h a m p i r d u a t a h u n f a s e o b s e r v a s i b e r j a l a n , p r o g r a m H AT I menemukan beberapa fakta menarik penanggulangan HIV AIDS di lapangan. Salah satu contohnya ketika seseorang melakukan tes di Puskesmas ataupun LSM dan akhirnya didiagnosis positif HIV, dirinya harus menunggu beminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk mendapatkan terapi ARV. Adanya gap waktu tunggu yang cukup lama ini justru berisiko terhadap tingginya angka transmisi HIV. Bahkan, fenomena kedua yang sering dijumpai di lapangan adalah banyaknya orang yang positif terdiagnosis HIV namun tidak mau kembali l a g i ke p e l aya n a n ke s e h a t a n u n t u k

I V A I D S Te s t a n d T r e a t HIndonesia (HATI) merupakan p ro g ra m p e n e l i t i a n h a s i l

kerjasama Kementerian Kesehatan Indonesia bersama dengan Institut Kirby Universitas New South Wales, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, serta Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang dilaksanakan di empat kota besa yakni Jakarta, Bandung, Denpasar, dan Yogyakarta.

Di regional Yogyakarta, HATI bertujuan untuk menuntaskan masalah HIV AIDS d i t e n g a h p o p u l a s i r e n t a n , y a k n i homoseksual, waria, dan pekerja seksual. Dalam upaya untuk menuntaskan masalah ini, HATI tidak bekerja sendiri namun turut merangkul beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) Yogyakarta yang concern dengan masalah HIV AIDS, di antaranya Vesta, Yayasan Kebaya, dan Komunitas Bunga Seroja.

Memotret Fenomena HIV AIDS di Yogyakarta

Program HATI yang telah dirintis sejak empat tahun silam ini terdiri dari dua fase. Fase pertama, program HATI berupaya mendapatkan gambaran pelaksanaan program penanggulangan HIV AIDS di Yogyakarta. “Kami mengobservasi bussiness process ketika ada orang didiagnosis HIV, lalu m e n d a p a t k a n t e ra p i d a n ke m u d i a n dievaluasi,” ungkap Ketua program regional Yogyakarta, dr. Yanri Wijayanti Subroto, SpPD., PhD., Selasa (18/2) saat ditemui di UC UGM.

Dokter yang sudah puluhan tahun konsen di bidang HIV AIDS ini menjelaskan bahwa sebelum adanya program HATI, tes HIV di Yogyakarta sudah bisa dilaksanakan di Puskesmas, LSM Vesta serta di RSUP Dr.

Mengentaskan Masalah HIV/AIDS Melalui Program HATI

HATI merupakan program

yang digulirkan untuk memotret fenomena serta meningkatkan

performa pelayanan

HIV AIDSdi Indonesia.

69Lain - lain

media gamaefka

Page 70: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

P u s ke s m a s s i a p d a l a m m e m b e r i ka n pelayanan terapi ARV secara langsung. “Sehingga malam pada saat tes ada yang positif, langsung kami konseling untuk mendapatkan terapi saat itu juga, kecuali jika ada kontraindikasi klinis,” jelasnya.

Selanjutnya, kendala proses klinis berupa banyaknya tes diagnostik yang harus dijalani oleh penderita HIV diupayakan oleh HATI dengan me-review regimen pengobatan lama dan menggantinya dengan regimen terbaru sesuai dengan Permenkes No. 87 t a h u n 2 0 1 4 . Pa d a re g i m e n b a r u i n i disebutkan bahwa pasien tidak perlu m e l a ku k a n p e m e r i k s a a n d i a g n o s t i k bermacam-macam sebelum mendapatkan terapi. Hal ini dapat memperpendek interval waktu tunggu orang dengan positif HIV dalam mendapatkan pengobatan, sehingga upaya ini dapat menekan risiko transmisi.

Di lingkungan Pasar Kembang, HATI juga menemukan potret bahwa sebagian besar pekerja seks ternyata memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) di atas rata-rata. Tidak hanya mengatasi masalah HIV/AIDS, HATI juga mencoba menginisiasi dibentuknya Posbindu plus sebagai upaya mengatasi non communicable disease di populasi tersebut.

“Kami dalam hal ini bukan hanya melihat pekerja seks itu selalu dengan HIV.

mendapatkan terapi. Selain riset kuantitatif, HATI juga

melakukan wawancara kualitatif kepada respondennya untuk mengetahui lebih dalam kendala-kendala yang mereka alami saat berniat akan berobat. Di komunitas waria yang mayoritas merupakan perantau, kendala utama yang dihadapi adalah tidak sesuainya kartu identitas KTP karena perubahan nama bahkan sebagian besar dari mereka tidak memiliki KTP. Hal ini praktis menghambat akses mereka ke pelayanan kesehatan karena tidak memiliki Jaminan Kesehatan yang syarat utamanya harus menyertakan KTP. Tidak berhenti di sini, rangkaian tes diagnostik yang bermacam-macam mulai dari cek laboratoriom hingga foto rontgen membutuhkan dana yang tidak sedikit. Hal ini dianggap menjadi kendala khususnya bagi populasi rentan.

P r o g r a m H AT I , M e n g g i a t k a n Intervensi

Setelah selesai fase observasi, dr. Yanri memaparkan pasien akan mendapatkan fase i n t e r ve n s i . K h u s u s u n t u k re g i o n a l Yogyakarta, HATI melakukan intervensi dalam hal akses dan proses klinis. Di bidang akses, HATI bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk membuat

Steering Committee Meeting Penelitian HATI bersama dengan Kirby Institute, UNSW; WHO; Kementrian Kesehatan RI; dan peneliti dari 4 sites (Universitas Padjajaran Bandung, Unika Atmajaya, UGM, dan Universitas Udayana Bali)(Dok. Panitia)

media gamaefka

70 Lain - lain

Page 71: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Enggak, justru kalau dilihat pekerja seks itu pasti memiliki BMI berlebih karena efek dari gaya hidup kurang sehat seperti tidur malam, merokok, minum,” ujar dr. Yanri.

Kompleksitas Tantangan HIV AIDSM e m b e r i k a n p e r h a t i a n p a d a

penanganan HIV AIDS menjadi tantangan tersendiri bagi tim HATI. Faktanya, HIV telah menjadi tantangan multidisiplin. Program pengentasannya memerlukan kerjasama dari berbagai pihak. Pertama, birokrasi dengan pihak pengampu kebijakan. Oleh karenanya, program HATI secara rutin melakukan diskusi maupun negosiasi dengan Puskesmas serta Dinas Kesehatan untuk mengupayakan berjalannya program ini.

Ta n t a n g a n k e d u a a d a l a h s a a t berhadapan dengan populasi “istimewa” di wilayah lokalisasi Pasar Kembang untuk mendapatkan sampel penelitian, peneliti harus mampu menjaga kerahasiaan identitas responden untuk keamanan. Terkadang, dalam hal ini, peneliti harus berhadapan d e n g a n p r e m a n s e t e m p a t . P r i n s i p con�idential ini penting, mengingat jika

identitas Orang dengan HIV AIDS (ODHA) terbuka, akan berdampak pada aspek sosial dan ekonomi penderita seperti kehilangan tempat tinggal maupun pekerjaan.

Harapan ke Depan

Di fase intervensi, program HATI telah membuat modell ing suatu pelayanan kesehatan HIV AIDS dengan melibatkan LSM dan t idak hanya berhenti di t ingkat Puskesmas. Harapannya, model pelayanan seperti ini bisa dicontoh oleh seluruh Puskesmas di wilayah Yogyakarta untuk meningkatkan kinerja pelayanan di luar gedung, serta akan diadaptasi menjadi suatu kebijakan baik di tingkal lokal maupun nasional. (Al�i/Reporter)

Pelayanan HIV - Posbindu berbasis Komunitas di Lokalisasi Pasar Kembang (Dok. Panitia)

Page 72: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Kemajuan Teknologi Informasi

(Articial Intelligence)pada Bidang Pendidikan Kedokteran

erubahan merupakan sesuatu Pyang t idak bisa dihindari , sehingga yang harus kita lakukan

adalah mengakui adanya perubahan itu dan beradaptasi. Pada abad ke-21 ini, dunia sudah dideklarasikan masuk ke Revolusi Industri 4.0, yang artinya ilmu teknologi informasi akan berkembang semakin pesat, contohnya dengan adanya big data dan tentunya internet. Revolusi ini tentu akan sangat mempengaruhi pola hidup masyarakat, sehingga semua aspek masyarakat, termasuk dunia kedokteran, harus bisa mengantisipasi perubahan-perubahan yang akan terjadi karena adanya Revolusi Industri 4.0 ini. Fakultas kedokteran Monash University, Australia saat ini sudah memiliki research group untuk bidang kedokteran virtual yang menggunakan teknologi Arti�icial Intelligence (AI) dengan jumlah peneliti yang sudah mencapai 100. Pemerintah Malaysia juga sudah menyediakan dana khusus untuk

pemanfaatan AI dalam pelayanan kesehatan dan pendidikan kedokteran. Sayangnya, I n d o n e s i a s e n d i r i m a s i h b e l u m a d a perkembangan ke arah ini, seperti yang disampaikan oleh dr. Rr. Tit i Savitri Prihatiningsih, M.A., M.Med.Ed., Ph.D, pakar pendidikan kedokteran UGM.

Saat ini, pelayanan kesehatan Indonesia masih mengalami kesulitan dengan distribusi tenaga kesehatan yang bisa mencapai seluruh pelosok dan dengan kompetensi yang sama-sama baik. Bahkan, masih banyak puskesmas yang tidak memiliki dokter tetapi malah banyak dokter dan spesialis yang menumpuk di kota-kota besar. Departemen Kesehatan sudah mencoba mengurai ketidaksetaraan ini dengan program Nusantara Sehat untuk mengirim dokter, perawat, bidan, dan ahli gizi ke d a e ra h 2 ya n g b e l u m te r j a n gka u . Sayangnya, Dr. Titi Savitri menjelaskan bahwa antusiasme dari para dokter untuk mengikuti p r o g r a m i n i m a s i h s a n g a t k u r a n g .

Telehealth_1. Sumber www.medgadget.com

media gamaefka

72 Riset

Page 73: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

Penggunaan telemedicine bisa menjadi jawaban untuk permasalahan tersebut. Telemedicine adalah penggunaan teknologi i n f o r m a s i d a n k o m u n i k a s i u n t u k menyediakan layanan kesehatan klinis dari jarak jauh. Teknologi ini bisa meningkatkan akses ke pelayanan kesehatan karena bisa menanggulangi keterbatasan karena jarak untuk daerah-daerah terpencil. Contohnya, seorang spesialis obstetri dan ginekologi bisa memandu dokter umum di daerah terpencil l e wa t te k n o l o g i t e l e m e d i c i n e u n t u k melakukan operasi caesarean section daripada mencoba merujuk pasien tersebut padahal jaraknya sangat jauh dan medannya yang berat.

Namun, secara umum, teknologi seperti itu memang belum banyak digunakan untuk pelayanan kesehatan Indonesia, apalagi AI yang bisa meniru kemampuan kognitif manusia. Dr. Titi Savitri menekankan bahwa justru ini adalah saat yang tepat untuk mulai melakukan penelitian mengenai peluang penggunaan AI di pendidikan kedokteran. Paling tidak, para dosen/peneliti sadar tentang adanya peluang ini dan bisa mulai memikirkan dimana AI bisa diterapkan untuk pendidikan kedokteran.

Namun, untuk bisa menerapkan AI di pendidikan kedokteran Indonesia, memang ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Seperti yang dijelaskan Dr. Titi Savitri pertama, kemajuan masyarakat Indonesia sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Ada yang cenderung seperti negara maju, namun ada juga yang didominasi oleh budaya lokal . Maka dari i tu , perkembangan p e n d i d i k a n k e d o k t e r a n I n d o n e s i a seharusnya dibagi tugasnya oleh pemerintah a g a r I n d o n e s i a b i s a m e nye l e s a i k a n permasalahan dalam negeri seperti stunting dan pada saat bersamaan bisa berkompetisi dengan negara maju di ajang internasional. Jadi, tidak semua fakultas kedokteran di Indonesia didorong untuk mengembangkan teknologi yang lebih maju, karena memang situasi dan kondisi di lingkungan sekitar

fakultas-fakultas kedokteran ini yang berbeda. Dengan begini, permasalahan ke s e h a t a n d i I n d o n e s i a b i s a s e m u a diselesaikan dengan adanya kolaborasi antar fakultas kedokteran, alih-alih dengan kompetisi antar fakultas kedokteran.

Bagaimana dengan FK-KMK UGM sendiri? Sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, Dr. Tit i Savitri berpendapat bahwa UGM sebaiknya menjadi yang pertama memulai untuk inovasi AI dalam dunia pendidikan kedokteran. Padahal, penelitian sangat diperlukan karena penerapan teknologi yang lebih canggih untuk pendidikan kedokteran akan sangat mahal. Sehingga, penerapannya harus benar-benar selektif pada bidang-bidang yang memang telah terbukti bisa meningkatkan pelayanan kesehatan. Memang, bahkan negara maju pun, walau sudah banyak mengaplikasikan berbagai teknologi canggih untuk pembelajaran kedokteran, belum banyak melakukan penelitian tentang keefektifan teknologi ini. Belum ada bukti yang bisa dengan mutlak menyatakan bahwa dokter yang dididik menggunakan teknologi canggih adalah dokter yang lebih baik dari d o k t e r y a n g d i d i d i k d e n g a n c a r a konvensional. Poin ini justru semakin menggarisbawahi urgensi Indonesia untuk secepat mungkin mengajar ketinggalan karena era Revolusi Industri 4.0 ini melihat perkembangan teknologi yang luar biasa cepat. Dr. Titi Savitri berharap agar FK-KMK UGM paling tidak bisa mulai dengan membuat working group yang memikirkan isu ini, dan lebih baik lagi jika bisa bekerja sama dengan fakultas lain yang berperan dalam perkembangan teknologi informasi seperti MIPA dan teknik. (Keisha/Reporter)

Page 74: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

74 Santapan Rohani

media gamaefka

Mencapai�Keseimbangan�Rohani, � Jasmani, � dan� Mental

ebagai tenaga kesehatan, kita Sterbiasa melihat orang pada saat te re n d a h nya . K i t a te rb i a s a

melihat orang-orang yang terkena musibah sakit merasa pasrah dan berdoa dengan khusyuk agar segera diberi kesembuhan. Bahkan, kita pun sering ikut mendoakan untuk kesembuhan pasien tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa aspek rohani merupakan aspek besar di pelayanan kesehatan. Namun, mungkin tidak banyak dari kita yang merasa telah menyeimbangkan antara rohani, jasmani, dan mental. Jadi, apa sebenarnya arti dari keseimbangan rohani, jasmani, dan mental tersebut?

Mempelajari tentang keseimbangan jasmani dan mental bukan merupakan hal yang asing untuk tenaga kesehatan, atau dalam bahasa kedokterannya lebih dikenal sebagai homeostasis. Homeostasis adalah kecenderungan sistem-sistem tubuh manusia untuk menuju keadaan seimbang. Namun bagaimana dengan keseimbangan rohani? Dr. dr. Zaenal M. Sofro, AIFM menjelaskan bahwa hal ini pun, sama dengan jasmani dan mental,

adalah hal yang bisa dijelaskan dengan konsep medis.

Walau keseimbangan cenderung identik dengan sisi kanan dan kiri yang dijaga pada kondisi yang sama oleh penyeimbang y a n g d i l e t a k k a n d i t e n g a h , b e l i a u menjelaskan bahwa homeostasis diatur oleh suatu sistem yang lebih bersifat hierarki. Sistem ini adalah sistem saraf otonom yang terdiri dari parasimpatis (vagus bermielin), simpatis, dan vagus tidak bermielin. Sistem parasimpatis berperan sebagai hierarki yang paling atas dan terdiri dari nervus cranialis V, VII, IX, X, dan XII. Sistem ini berperan dalam interaksi sosial dengan mengatur bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain untuk mempertahankan keharmonisan and menghindari kon�lik. Sehingga, sistem ini pula yang melatarbelakangi perlakuan santun, peduli, suka menolong, dan sifat-sifat baik lainnya.

Saat aktif, sistem parasimpatis akan menekan sistem hierarki di bawahnya, yaitu sistem simpatis atau juga dikenal sebagai �ight or �light. Seperti namanya, sistem ini

body-mind-spirit-balance. Sumber tappytwins.com

Page 75: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,

media gamaefkamedia gamaefka

75Santapan Rohani

merupakan mekanisme perlindungan diri y a n g s a l a h s a t u n y a m e n i m b u l k a n peningkatan tekanan darah dan denyut jantung. Sistem ini akan terakti�kan saat orang merasa tidak nyaman atau terancam oleh lingkungan di sekitarnya, sehingga akan menimbulkan perasaan takut dan stres. Jika sistem ini terakti�kan terus menerus, maka akhirnya bisa menyebabkan berbagai penyakit sebagai penyakit jantung dan vaskuler dan kadar asam urat, kolestrol, maupun gula dan darah tinggi.

Jika ancaman dari lingkungan sekitar, baik dalam bentuk �isik maupun psikis, tidak juga hilang, akhirnya sistem simpatis akan kewalahan dan hierarki di bawahnya, vagus tidak bermielin, akan mengambil alih. Selain mengatur pencernaan, jika vagus tidak bermielin sudah mengambil alih, orang tersebut akan merasa lemas, tidak punya harapan, frustasi, depresi, dan bahkan memasuki kondisi disasosiatif yang bisa berakhir dengan bunuh diri. Gangguan-gangguan yang mungkin muncul dari aktifnya sistem ini contohnya adalah post traumatic stress disorder (PTSD) dan irritable bowel syndrome (IBS). Sistem ini juga melemahkan imun sistem sehingga penyakit infeksi bahkan kanker bisa terjadi.

Dr. Zaenal, sapaan beliau, menyatakan bahwa sistem parasimpatis ini pula yang berhubungan erat dengan spiritual. Semua agama, menurut beliau, selalu mengajarkan tentang kasih sayang, tidak hanya dengan sesama manusia, juga kepada benda, hewan, tumbuhan, dan alam semesta. Pada saat spiritualitas kita kuat, maka interaksi sosial kita pun akan baik. Kita menjadi nyaman bergaul, tutur katanya tidak menyakitkan hati, dan selalu peduli dan mendukung orang lain.

Pentingnya keseimbangan spiritualitas ini juga telah diakui oleh World Health O r g a n i z a t i o n ( W H O ) y a n g t e l a h mencanangkan kesehatan biopsikospiritual. Maka dari itu, sebagai tenaga kesehatan, penting sekali bagi kita untuk dapat mencapai

keseimbangan ini. Saat berinteraksi dengan pasien yang tubuhnya sedang melewati stres, penting bagi kita tenaga kesehatan untuk bisa memancarkan energi yang positif. Penting bagi kita untuk dapat menciptakan lingkungan yang membuat pasien merasa aman dan nyaman, salah satunya dengan tidak menempatkan diri sebagai pihak yang lebih menguasai dan m e n j a g a j a r a k . S e l a i n i t u , s a a t i n i kecenderungannya adalah pasien disarankan untuk berdoa saat kondisinya sudah tidak bisa diberi intervensi lagi secara medis. Padahal, seharusnya Tuhan selalu dihadirkan dalam semua aspek kehidupan kita, termasuk sejak memelihara kesehatan itu sendiri. Sebagai tenaga kesehatan, kita juga harus sadar bahwa bukan kita lah yang menentukan sembuh tidaknya pasien. Tugas kita adalah untuk berusaha, sehingga tidak seharusnya kita merasa sombong saat pasien kita sembuh.

Tidak hanya dalam dunia kesehatan secara spesi�ik, pada saat kita seimbang secara jasmani, mental, dan rohani, maka kita pun bisa lebih dekat dengan orang lain. Kedekatan ini tercipta karena kita tidak takut terhadap orang lain sehingga bisa terbentuklah ikatan, tidak peduli ras, suku bangsa, maupun agama orang tersebut. Dengan menerapkan prinsip ini, Dr. Zaenal selalu berhasil diterima dengan baik di berbagai negara seperti Jepang, Arab Saudi, dan Austria. Beliau menekankan pentingnya melatih sistem parasimpatis ini agar tubuh selalu dalam keadaan harmonis, yaitu lewat vokalisasi (latihan pernapasan seperti yoga) dan postur (contoh gerakan sholat).

Terakhir, beliau menggaris bawahi p e n t i n g n y a k e m a m p u a n k i t a u n t u k mengontrol diri sendiri terlebih dahulu agar bisa memancarkan energi positif saat menolong pasien, karena berkutat dengan teori klinis saja tidak lah cukup. Seperti Mahatma Gandhi yang menggunakan pesan damai walau menghadapi meriam dan senjata, orang yang menang bukan lah yang bisa menguasai lawan, tetapi orang yang bisa menguasai dirinya sendiri. (Keisha/Reporter)

Page 76: VOL 13 | EDISI 1 | Maret 2019fk.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/EFKAGAMA-Edisi-Dies-Natal... · Dari Redaksi mediaefkagama ... Salam Redaksi Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran,