dalam edisi ini solidaritas bagi orang sakit sajian...

4
SOLIDARITAS BAGI ORANG SAKIT MENOPANG HARAPAN SEMBUH Edisi Ketujuh Pengantar Redaksi Salam Agustinian. Selamat Paskah, kebangkitan Tuhan senatiasa menyemangati karya baik kita dalam pelayanan. Selamat Idul Fitri bagi yang merayakan, makin disucikan lahir dan batin. Edisi ketujuh Indiculum Buletin, sajian utama menyajikan kegiatan hari orang sakit sedunia ke-25. Sementara itu, sajian utama memaparkan tentang pembinaan karyawan di lingkup YPKA dengan meng- hadirkan narasuber dan pendamping Mgr. Pius Riana Prabdi, uskup Ketapang. Kami sajikan berita-berita aktual dan tentunya memberikan inspirasi. In Deum.** Salam Agustinian (Redaksi). Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar untukku..” Luk (1:49). Bunda Maria, penghiburan bagi yang menderita, menerangi Gereja dalam komitmen bagi yang menderita. Buah-buah kepedulian kepada penderitaan dan orang sakit merupakan alasan untuk bersyukur kepada Yesus, yang taat berserah kepada kehendak Bapa-Nya, menjadi manusia, bahkan mengalami kematian di salib bagi penebusan manusia. Orang sakit diajak berpegang pada imannya, berserah kepada Tuhan, bahwa Tuhan telah berkarya dalam dirinya untuk disembuhkan. Solidaritas yang ditunjukkan Kristus, Putera Allah, yang lahir dari Maria, adalah ungkapan belaskasih Allah yang nyata dalam hidup kita -terutama ketika hidup itu rapuh, penuh Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian bersama RS Fatima menyelenggarakan kegiatan misa khusus dalam rangka memperingati Hari Orang Sakit Sedunia ke-25, Sabtu, 11/2/ 2017, pk 16.00 WIB, di Kapel Susteran OSA. Misa dipimpin oleh RD. Istejamaya didampingi R.P. Martin Dulbalt, CP. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai wujud solidaritas dan sapaan kasih bagi orang sakit. Sebab, kekuatan doa dapat menopang harapan mem- peroleh anugerah kesembuhan. Panitia menjalin kerja sama dengan para ketua lingkungan di seputaran Kota Ketapang untuk mendata umat yang sakit. Puluhan orang sakit menanggapi undangan ini dan panitia juga sediakan layanan antar jemput. Sementara itu, pasien Katolik yang dirawat RS Fatima difasilitasi untuk dapat ikut misa. Misa juga dihadiri oleh ratusan orang sehat untuk mendoakan orang sakit. Doa bagi orang sakit memberikan makna dan dukungan kepada yang sakit untuk menyatukan sakitnya bersama Yesus yang menanggung salib untuk kemuliaan-Nya. Dalam homili, pastor menyampaikan renungan selaras pesan Bapa Suci Paus Fransiskus pada HOSS 2017, Ketakjuban pada apa yang telah Tuhan kerjakan: “Yang Pengantar redaksi ..................... 1 Solidaritas bagi orang sakit ....... 1 Sapaan kasih Ketua YPKA ...... 2 Spiritual pelayan kesehatan ...... 2 Satu tekat meningkatkan .......... 3 Perayaan HUT RS Fatima ....... 3 Ketekunan dan kreativitas ......... 3 Kenangan Sr. Agustini, OSA .... 4 Klasifikasi olahraga menurut usia 4 Dalam Edisi ini penderitaan, direndah kan, tersingkir– dan Dia memenuhinya dengan kekuatan pengharapan yang dapat menopang dan memampukan untuk bangkit kembali. Setelah misa dilanjutkan pembagian bunga dan rosario yang telah diberkati. Seluruh orang sakit yang hadir dalam misa dan seluruh pasien RS Fatima mendapatkan setangkai bunga mawar sebagai tanda kasih dan doa. Sedangkan, rosario diberikan bagi pasien Katolik. Selanjutnya orang–orang sakit yang hadir dalam misa diundang berkumpul di ruang konfrensi susteran untuk mengadakan ramah tamah diiringi hiburan musik kelompok fatimakustik RS Fatima. Berkah Dalem** (Mrtin). Sajian Utama Penanggungjawab: Sr. Ursula, OSA, - Pimpinan Redaksi: Martin Samina - Sekretaris: Anna Untari - Bendahara: Sr. Edeltrudis - Desain & Layout: Martin - Kontributor: Daduanto, Bernard, Akion, Sr. Servanda, Unit-Unit YPKA - Sirkulasi: Bernard, Ambarwati. Alamat Redaksi: Jln. Sudirman 27 Ketapang, Kalimantan Barat 78813, Telp 0534 – 35680 Hp 082251896776, Email: [email protected] Website: www.ypkagustinian.org. Donasi melalui: Sr. Edeltrudis OSA, Bendahara YPKA HP. 082152988877 , Bank Mandiri No. Rek. 146.00.0577244.2 a.n. Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian. Solidaritas bagi orang sakit I Spiritualitas pelayan kesehatan I Kenangan Sr. Agustini, OSA Media Perekat Keluarga Besar YPKA

Upload: duongbao

Post on 02-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SOLIDARITAS BAGI ORANG SAKIT MENOPANG HARAPAN SEMBUH

Edis i Ketujuh

Pengantar Redaksi

Salam Agustinian.

Selamat Paskah, kebangkitan Tuhan senatiasa menyemangati karya ba ik k i ta da lam pelayanan. Selamat Idul Fitri bagi yang merayakan, makin disucikan lahir dan batin.

Edisi ketujuh Indiculum Buletin, sajian utama menyajikan kegiatan hari orang sakit sedunia ke-25. Sementara itu, sajian utama memaparkan tentang pembinaan karyawan di lingkup YPKA dengan meng-hadirkan narasuber dan pendamping Mgr. Pius Riana Prabdi, uskup Ketapang.

Kami sajikan berita-berita aktual dan tentunya memberikan inspirasi. In Deum.**

Salam Agustinian (Redaksi).

Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar untukku..” Luk (1:49).

Bunda Maria, penghiburan bagi yang menderita, menerangi Gereja dalam komitmen bagi yang menderita. Buah-buah kepedulian kepada penderitaan dan orang sakit merupakan alasan untuk bersyukur kepada Yesus, yang taat berserah kepada kehendak Bapa-Nya, menjadi manusia, bahkan mengalami kematian di salib bagi penebusan manusia.

Orang sakit diajak berpegang pada imannya, berserah kepada Tuhan, bahwa Tuhan telah berkarya dalam dirinya untuk disembuhkan. Solidaritas yang ditunjukkan Kristus, Putera Allah, yang lahir dari Maria, adalah ungkapan belaskasih Allah yang nyata dalam hidup kita -terutama ketika hidup itu rapuh, penuh

Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian bersama RS Fatima menyelenggarakan kegiatan misa khusus dalam rangka memperingati Hari Orang Sakit Sedunia ke-25, Sabtu, 11/2/ 2017, pk 16.00 WIB, di Kapel Susteran OSA. Misa dipimpin oleh RD. Istejamaya didampingi R.P. Martin Dulbalt, CP.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai wujud solidaritas dan sapaan kasih bagi orang sakit. Sebab, kekuatan doa dapat menopang harapan mem-peroleh anugerah kesembuhan.

Panitia menjalin kerja sama dengan para ketua lingkungan di seputaran Kota Ketapang untuk mendata umat yang sakit. Puluhan orang sakit menanggapi undangan ini dan panitia juga sediakan layanan antar jemput. Sementara itu, pasien Katolik yang dirawat RS Fatima difasilitasi untuk dapat ikut misa.

Misa juga dihadiri oleh ratusan orang sehat untuk mendoakan orang sakit. Doa bagi orang sakit memberikan makna dan dukungan kepada yang sakit untuk menyatukan sakitnya bersama Yesus yang menanggung salib untuk kemuliaan-Nya.

Dalam homili, pastor menyampaikan renungan selaras pesan Bapa Suci Paus Fransiskus pada HOSS 2017, Ketakjuban pada apa yang telah Tuhan kerjakan: “Yang

Pengantar redaksi ..................... 1

Solidaritas bagi orang sakit ....... 1

Sapaan kasih Ketua YPKA ...... 2

Spiritual pelayan kesehatan ...... 2

Satu tekat meningkatkan .......... 3

Perayaan HUT RS Fatima ....... 3

Ketekunan dan kreativitas ......... 3

Kenangan Sr. Agustini, OSA .... 4

Klasifikasi olahraga menurut usia 4

Dalam Edisi ini

penderitaan, direndah kan, tersingkir– dan Dia memenuhinya dengan kekuatan pengharapan yang dapat menopang dan memampukan untuk bangkit kembali.

Setelah misa dilanjutkan pembagian bunga dan rosario yang telah diberkati. Seluruh orang sakit yang hadir dalam misa dan seluruh pasien RS Fatima mendapatkan setangkai bunga mawar sebagai tanda kasih dan doa. Sedangkan, rosario diberikan bagi pasien Katolik.

Selanjutnya orang–orang sakit yang hadir dalam misa diundang berkumpul di ruang konfrensi susteran untuk mengadakan ramah tamah diiringi hiburan musik kelompok fatimakustik RS Fatima. Berkah Dalem** (Mrtin).

Sajian Utama

Penanggungjawab: Sr. Ursula, OSA, - Pimpinan Redaksi: Martin Samina - Sekretaris: Anna Untari - Bendahara: Sr. Edeltrudis - Desain & Layout: Martin - Kontributor: Daduanto, Bernard, Akion, Sr. Servanda, Unit-Unit YPKA - Sirkulasi: Bernard, Ambarwati. Alamat Redaksi: Jln. Sudirman 27 Ketapang, Kalimantan Barat 78813, Telp 0534 –

35680 Hp 082251896776, Email: [email protected] Website: www.ypkagustinian.org. Donasi melalui: Sr. Edeltrudis OSA, Bendahara YPKA HP. 082152988877 , Bank Mandiri No. Rek. 146.00.0577244.2 a.n. Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian.

Solidaritas bagi orang sakit I Spiritualitas pelayan kesehatan I Kenangan Sr. Agustini, OSA

Media Perekat Keluarga Besar YPKA

Page 2 Edisi Ketujuh

Jajaran pimpinan dan staf manajemen RS Fatima mengadakan pertemuan sehari dengan narasumber Mgr. Pius Riana Prabdi, Uskup Ketapang, Rabu, 25/1/2017, di ASC Ketapang. Pertemuan diadakan dalam rangka pembinaan pegawai, dengan tema ”Menggali Spiritualitas panggilan sebagai pelayan kesehatan”.

Mgr. Pius Riana Prabdi memaparkan beberapa poin penting dalam mengupas tema tersebut ini. Pertama: spiritualitas berarti semangat yang menghidupkan atau menggerakkan orang untuk hidup. Kedua, soal panggilan, ada pihak yang dipanggil dan ada pihak yang memanggil. Dalam panggilan ini ada kerelaan hati untuk melakukan menurut yang memanggil.

Ketiga: pelayan kesehatan adalah orang yang memiliki komitmen manusiawi untuk mengabdi kepada sesama, sebagai peng-abdi bagi kehidupan. Pelayan kesehatan antara lain para dokter, perawat, tenaga pastoral rumah sakit religius pria dan wanita, pelaksana tata usaha, dan orang-orang yang sukarela melayani pasien. Mereka yang melibatkan diri dalam dunia kesehatan: diagnosis, perawatan dan pemulihan kesehatan.

Mgr Pius menekankan agar pelayan kesehatan menjadi nabi cinta kasih di zaman modern. Profesi pelayan kesehatan dapat dimaknai sebagai sarana untuk melayani dan mewujudkan cinta kasih Allah yang melimpah bagi yang menderita. Pelayan kesehatan menghadirkan ”Dia yang berkeliling berbuat baik dan menyembuhkan siapapun” (bdk. Kis 10:38). Dalam pelayanan kesehatan itu terwujud cintakasih kepada Allah yang nyata.

Bapak Uskup mengajak peserta untuk merumuskan, siapakah pasien bagi mereka? Beragam jawaban muncul, ada

SAPAAN KASIH KETUA YPKA

yang menjawab, pasien adalah pelanggan rumah sakit, mereka yang membutuhkan pertolong-a n , d a n p a s i e n merupakan tamu Ilahi. Hubungan antara pasien d e n g a n p e l a y a n kesehatan adalah relasi kepercayaan, trust atau agen of trust.

Sidang Agung Gereja K a t o l i k 2 0 0 5 merumuskan pandangan

mengenai pasien: “Firman Allah telah menjadi daging dan diam di antara kita”. Hal ini mengandung makna Tuhan hadir pada orang lemah dan tak berdaya. Dalam dunia kesehatan hal tersebut tercermin dalam diri orang sakit. Allah mengasihi kita karena kita lemah.

Dasar teologi itu akhirnya membawa perubahan radikal pada diri seseorang dan membawa tindakan nyata. Jika sebelumnya ia sangat jijik terhadap penderita kusta, ketika kemudian menyelami penderitaan dan memahami si sakit, maka jijik itu bisa sepenuhnya hilang. Pemahaman ini melahirkan sikap untuk memperlakukan pasien sebagai TAMU ILAHI. Uang bukan hal pertama-tama saat menerima pasien.

Bapak Uskup juga menegaskan pentingnya Pastoral Care di rumah sakit. Pastoral Care adalah mahkota pelayanan rumah sakit Katolik. Pastoral Care adalah cara paling nyata untuk mewujudnyatakan perutusan Gereja karena orang mendapatkan pela-yanan secara menyeluruh dan diantar untuk berjumpa dengan Allah.

Ketika orang berhadapan dengan puncak akhir kehidupannya, ketika dia tidak tahu persis apa yang harus dibuat, bantuan sangat diperlukan. Bukan hanya bagi orang-orang sederhana, tetapi juga mereka yang beriman dan yang kuat, semua orang membutuhkan bantuan ini.

Berhadapan dengan kematian orang mengalami ketidakberdayaan dan kegelapan. Jangan pernah membiarkan mereka menghadapinya sendirian. Sehebat apapun, orang dalam situasi ini memerlukan bantuan peneguhan iman dan doa. Pastoral Care menjadi bagian integral dari pelayanan rumah sakit.*** (Sr. Rita, OSA).

Rekan-Rekan Agustinian,

Salam jumpa da lam semangat persaudaraan Agustinian. Baru saja kita merayakan Paskah, pada kesempatan ini saya ucapkan selamat Paskah

bagi keluarga besar YPKA dan pembaca Indiculum Buletin pada umumnya. Saya juga mengucapkan selamat Idul Fitri bagi rekan - rekan yang sebentar lagi akan merayakannya. Semoga semakin disucikan lahir dan batin.

Rekan – rekan Agustinian,

Saya mengajak rekan - rekan untuk bersyukur atas anugerah Tuhan yang kita terima. Kita memperoleh kesempatan istimewa, kita dapat bersama seperjuangan menjalani panggilan sebagai pelayan kesehatan. Aktivitas kita dalam pengabdian kepada sesama mencerminkan Allah yang berbelas kasih kepada ciptaan-Nya, khususnya bagi orang yang kita layani.

Menjalani hidup sebagai pelayan kesehatan membutuhkan keikhlasan dan kerelaan hati yang senantiasa dipelihara dalam memberikan yang terbaik bagi sesama. Ketika ada orang datang kepada kita, kita sikapi dengan penuh keterbukaan dan kelembutan hati, kita terima sebagai “tamu Ilahi”. Hal ini merupakan sikap dasar pelayanan kita yang berprofesi sebagai pelayan kesehatan.

Sikap dasar ini telah diletakkan oleh para pendahulu kita yang tidak kenal lelah berkarya sebagai pelayan kesehatan, salah satunya adalah Sr. Agustini, OSA. Beliau salah satu penggerak yang visioner untuk pengembangan YPKA dan unit-unit karya kesehatan lainnya. Sr. Agustini, OSA kini telah berpulang ke pangkuan Allah di surga pada tgl 25 Mei 2017. Kita menimba inspirasi dan memelihara karya mulia ini. Sebagai pribadi yang dipanggil sebagai pelayan kesehatan tidak boleh mandeg. Kita teruskan semangat para pendahulu yang telah meletakkan dasar karya kesehatan yang kita cintai.

Saya mengharapkan rekan -rekan senantiasa mengembangkan diri melalui pelatihan, mengembangkan kompentensi sesuai profesinya, dan terbuka terhadap kegiatan pembinaan. Dunia kesehatan sangat dinamis termasuk dalam aturan keprofesian. Oleh karenanya, tuntutan profesionalisme pelayan kesehatan wajib diikuti sesuai peraturan yang berlaku.** In Deum.

Berita Utama

Pelayanan yang humanis dan didasari kasih meningkatkan orang tertarik untuk mempercayakan kesehatannya dirawat di RS Fatima, bahkan sampai saat menghadapi sakratul maut yang butuh pendampingan khusus. Ada belasan program yang dibuatnya bersama tim pastoral care, antara lain tentang kerohanian pasien, tenaga kesehatan intern RS Fatima dan kerjasama pelayanan dengan pihak lain.

Pastoral care butuh personal yang dewasa “matang” secara kepribadian dan kerohaniannya. Pekerjaan jadi bermakna bila dikerjakan sepenuh hati dan kerelaan.** (Mrtin)

INDICULUM BULETIN

Program akreditasi mendorong RS Fatima terus tingkatkan kualitas pelayanan. RS Fatima membuat kegiatan bagi karyawan untuk satukan tekad bersama pencapaian akreditasi, antara lain:

1. Lomba Hias Pohon Natal Lomba hias Pohon Natal dilaksanakan Desember 2016, tema “Suka Cita Natal Menambah Semangat Akreditasi”. Bahannya dari bahan bekas unit ditambah pernak-pernik dan tulisan akreditasi.

2. Lomba Tarian Cuci Tangan Hidup sehat juga diawali dari aktivitas sederhana, seperti cuci tangan guna kurangi penularan penyakit. Lomba tarian enam gerakan cuci tangan dikemas dalam format video, dipresentasikan di depan juri tgl 4/3/2017 di ASC.

bersentuhan keahliannya sebagai perawat. Awalnya tidak mudah, namun berkat ketekunan dan kreativitasnya dalam pastoral care ini membawa Ibu Monik menemukan makna.

Pastoral care RS Fatima disadarinya memiliki makna penting, karena sebagai ciri khas lembaga Katolik bidang karya kesehatan. Pelayanan pada pasien seiman misalnya menerimakan komuni, mendoakan, dan memberikan sapaan empati mendukung kesembuhan pasien. Sapaan kasih juga diberikan bagi pasien non Katolik. Dampak baik pelayanan ini tampak dari data pasien Katolik yang awalnya dapat dihitung jari namun sekarang rata-rata bisa puluhan orang.

Ibu ini akrab dipa-nggil Bu Monik, ramah orangnya dan banyak senyum namun tegas sikapnya. Nama lengkapnya Monika Gekcu, Amd, kelahiran asli Ketapang. Ibu

Monik mengabdi di RS Fatima sejak tahun 1995. Selama berkarya Ibu Monik lebih banyak sebagai pimpinan ruang /unit.

Sejak 2014, beliau dipercayai bidang pastoral care, dan masih disampiri tugas konsultan layanan ASI. Pastoral Care benar-benar tugas baru baginya karena tidak

Page 3

semarak diiringi koor Paduan Suara RS Fatima berkolaborasi FatimaKustik.

Ramah Tamah Karyawan diadakan ASC selepas misa syukur. Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan hadiah lomba-lomba akreditasi dan piala juara I Panduan Suara RS Fatima pada HUT PPNI, serta penyerahan piagam penghargaan bagi karyawan peserta lomba HUT PPNI. Potong Tumpeng HUT RS Fatima oleh dr. Margaretha Indah W., MPH., Direktur RS Fatima. Acara dimeriahkan atraksi hiburan perwakilan profesi dan tukar kado. Ada yang unik, sulap “teleportation magic” oleh Gunthara. RS Fatima memberikan pelayanan kesehatan terbaik.** (dr.Yoh. A. Kusumo)

Tahun ini RS Fatima genap usia ke-55 tahun, tepatnya pada hari Sabtu, 13/5/2017. Ada serangkaian kegiatan dilakukan untuk merayakannya yaitu: misa, senam, pelepasan balon terbang, pembagian souvenir, dan ramah tamah karyawan. Oleh karena juga tepat 100th penampakan Bunda Maria di Fatima, maka buat vigili.

Acara vigili (hari menjelang hari raya) dilakukan 12/5/2017, pk 16.30, berupa perarakan Bunda Maria Fatima, yang diikuti oleh ratusan karyawan, anak asrama, para suster, dan staf YPKA. Titik start Gua Maria Biara OSA, keluar mengelilingi kompleks RS Fatima, dan berakhir di halaman RS Fatima. Selama perarakan seluruh peserta memegang lilin sambil doa rosario.

safety briefing dilaksanakan 13/3/2017.

6. Lomba Bantuan Hidup Dasar (BDH) Kemampuan pemberian BDH diberikan kepada penderita henti nafas dan jantung. Selain petugas medis, karyawan non medis harus menguasai ketrampilan ini. Lomba simulasi bantuan Hidup Dasar “Code Blue” dilaksanakan 21/4/2017.

7. Lomba Cerdas Cermat Materi lomba cerdas cermat diambil dari buku saku akreditasi RS Fatima. Lomba cerdas cernat dilaksanakan 22/4/ 2017. Lomba lainnya akan digelar yaitu: pengisian Kelengkapan Rekam Medis, dan Stand Bazaar.** (tim kreatif: Kardianus, Andrean, Gusman, Iwan).

Monika Gekcu, Amd.

3. Lomba Pidato Akreditasi Lomba pidato akreditasi dengan topik “Keselamatan pasien”, dilaksanakan pada hari Sabtu, 11/3/2017, di ASC. Setiap satuan unit kerja diwakili satu orang.

4. Lomba Simulasi “Code Red” Karyawan dibekali kemampuan Code Red (regu 4 helm) jika terjadi bencana. Cod Red meliputi: Helm Putih sebagai leader, Merah petugas pemadam kebakaran, Kuning petugas evakuasi, dan Biru tenaga medis. Lomba ini dilaksanakan 12/3/2017.

5. Lomba Safety Briefing Safety Briefing : pemimpin menyampaikan informasi tentang keselamatan kerja, dengan menetapkan prosedur kerja. Semua karyawan dilatih dan menerapkan metode kerja efektif dan aman. Lomba simulasi

Hari Sabtu, 13/5/2017, pk 06.00, di halaman RS Fatima senam pagi karyawan. Setelah senam dilanjutkan pelepasan balon terbang bertuliskan HUT RS Fatima ke-55 dan balon yang dirangkai bentuk Rosario. Saat itu dibagikan souvenir gantungan kunci berlogo HUT RS Fatima Ke-55 kepada seluruh pasien rawat jalan dan rawat inap.

Pada hari yang sama misa Syukur dilasanakan pk 16.30, dipimpin oleh Mgr. Pius Riana Prapdi di Kapel Susteran OSA. Dalam khotbah Mgr Pius menjelaskan bahwa sakit merupakan panggilan dan anugerah Tuhan, sebab orang sakit diberi kesempatan mengalami “perjumpaan”. Perjumpaan orang di sekitarnya dan pelayan kesehatan dapat menjadi tanda kehadiran Tuhan baginya. Misa makin

Kegiatan Kita

Kegiatan Kita

Sosok Inspirasi

Page 4 INDICULUM BULETIN

Dokter spesialis olahraga, dr. Ade Tobing, SpKO mengatakan bahwa salah satu stimulasi yang dapat diberikan pada si kecil adalah latihan jasmani atau olah raga. Dengan latihan jasmani yang cukup dan teratur membuat si kecil menjadi aktif dan kualitas hidup anak menjadi lebih baik hingga kelak ia dewasa, akan lebih sehat.

Ir. Mifta N., Nutrisionist Nestle menambahkan, aktivitas fisik juga akan meningkatkan metabolisme dalam tubuh, akan membuat penyerapan zat-zat gizi juga lebih optimal. Dr. Ade merekomendasikan setiap anak harus melakukan aktivitas fisik minimal 60 menit setiap harinya sesuai usia dan kemampuan-nya. Pilih olahraga yang tepat sesuai usia, berikut contoh olahraga yang bisa dilakukan.

Untuk usia 2-5 tahun

Anak usia ini sudah dapat melakukan kegiatan motorik sederhana, seperti melompat, melempar, dan berlari. Jadi, kita dapat memberikan stimulasi

kegiatan seperti naik turun tangga, lempar bola, bergulir sambil pegang bola.

Untuk usia 6-9 tahun

Pada usia ini, anak sudah mampu menendang atau memasukkan bola sesuai dengan arah yang diinginkan-nya karena motoriknya sudah semakin baik dan anak sudah mengetahui arah sasaran dengan baik.

Untuk usia > 10 tahun

Anak sudah mampu mengkom-binasikan antara motorik dan kognitifnya, sehingga pada usia ini sudah dapat diterangkan mengenai aturan setiap cabang olahraga yang diikuti. Sebenar-nya, semua jenis olahraga baik untuk anak. Namun, olahraga renang dinilai paling baik oleh Dr. Ade karena dapat melibatkan motorik seluruh anggota tubuh si kecil.***

Sumber: https://www.sahabatnestle.co.id/

Jika menginginkan pertumbuh-an dan perkembangan anak maksimal, maka berikan stimulasi di samping nutrisi yang dibutuhkannya. Anak kecil memang seolah-olah memiliki energi berlebih. Sebentar terlihat di sisi Anda, satu menit kemudian sudah berkejar-kejaran dengan temannya. Senang lihat anak yang begitu lincah dan gembira. Namun sayang, kecanggihan teknologi dan aneka hiburan monitor membuat anak kita seringkali lebih tertarik untuk duduk diam di depan televisi, seru main game di komputer atau asik memainkan jemarinya di monitor layar sentuh iPad.

Seyogyanya jangan biarkan anak-anak menghabiskan terlalu banyak waktunya memainkan h o b i n y a y a n g k u r a n g menyehatkan tersebut hanya karena mereka duduk manis! Jika menginginkan pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal baginya, maka berikan stimulasi di samping nutrisi yang dibutuhkannya.

"Di hadapan-Mu kekuatanku, di hadapan-Mu kelemahanku. Berilah aku memasuki tempat

yang KAU bukakan bagiku, dan sambutlah aku di dalam

Engkau" (St. Augustinus)

Sr. Agustini sungguh men-cintai perutusannya sebagai pelayan kesehatan. Beliau memiliki karisma visioner yang mampu melihat kehendak Tuhan melalui perutus-an Kongregasi dan kebutuhan masyarakat. Beliau hidup dan berkarya

”Tinggallah di dalam Aku dan Aku di

dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku”. Yoh 15:4

Sr Agustini lahir di Lintang Pelaman (Kab Sanggau), tgl 17 Desember 1955. Sr. Agustini profesi Kekal dalam Kongregasi Suster Santo Augustinus dari Kerahiman Allah pada tgl 08 September 1985, di Ketapang. Sr. Agustini dipanggil kembali ke pangkuan Tuhan damai pada hari Kamis, 25 Mei 2017, pk 11.00 WIB, di RS Fatima.

Sr. Agustini, OSA, adalah seorang saudari dan sahabat yang setia menghayati dan menjalani hidup panggilan sebagai religius Augustinus. Keramahan dan senyum keibuannya menjadi kekhasan yang tidak akan dilupakan oleh mereka yang mengenalnya.

di bidang kesehatan, mengembangkan RS Fatima dan Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian.

Pekerja keras, kreatif, dan tidak pernah lelah memberi motivasi serta inspirasi kepada sesama Suster, karyawan, kerabat dan kenalan untuk terus setia merenungkan misteri “Allah dan Manusia” melalui cara hidup dan panggilan pelayanan yang ditekuni. Beliau melihat, pasang-surut gelombang kehidupan “SEMUA BAIK ADANYA” untuk mengakrabkan diri dengan Sang Pencipta.”**

Serba-serbi

Ruang Kesehatan

Serah terima jabatan kepemim-pinan Kongregasi OSA dilaksanakan dalam misa syukur Sabtu, 18/2/2017, di Kapel Susteran OSA Ketapang. Misa dipimpin oleh Mgr. Pius Riana Prabdi, dengan konselebran Sudarminta, SJ, dan William Chang, OFM.Cap., yang selama ini sebagai moderator dan narasumber Kapitel OSA.

Serah terima jabatan dari Pemimpin Umum lama Sr. Ignatia, OSA, kepada Pemimpin Umum baru terpilih periode 2017-2022, Sr Lucia Wahyu, OSA. Pelantikkan dilakukan oleh Mgr. Pius Riana Prabdi, sekaligus sebagai puncak agenda Kapitel Kongregasi OSA. Profisiat (Red)

Pelepasan Balon Terbang pada puncak HUT RS Fatima ke-55

Kunjungan Sponsorship dari Belanda di Kantor YPKA

Prosesi Pemakaman Sr. Agustini, OSA